8
Psikologi Positif SEJARAH DAN DEFINISI PSIKOLOGI POSITIF Psikologi Positif secara resmi didirikan oleh Martin E.P. Seligman pada tahun 1998. Seligmen yang waktu itu menjabat sebagai Presiden APA (American Psychological Assosiation) secara otomatis dinobatkan sebagai bapak psikologi positif. Gagasan mengenai psikologi positif ini, muncul ketika Seligman sedang berkebun dengan anaknya. Kemudian pada liburan musim dingin tanhun 1997, dia bertemu dengan Mihaly Csikszentmihalyi. Kesempatan itupun mereka pergunakan untuk melakukan diskusi mengenai psikologi positif.Pada awalnya psikologi memiliki tiga tujuan utama, yaitu :Menyembuhkan penyakit mentalMembantu semua orang untuk hidup dengan lebih produktif dan bermaknaMengidentifikasi dan memelihara bakat atau potensi manusiaNamun, setelah perang dunia II yang menimbulkan kesedihan dan trauma bagi seluruh penduduk dunia, muncul berbagai penyakit mental seperti depresi, stress, trauma,dll. Hal ini mengakibatkan banyak praktik psikologi hanya berfokus pada upaya penyembuhan penyakit tersebut yang selanjutnya disebut dengan disease model. Ilmu psikologi yang berkembang justru melupakan kedua tujuan lain dan hanya berfokus pada upaya penyembuhan penyakit mental. Banyak psikolog yang tidak menyukai metode penyakit ini. Menurut mereka hal itu berarti telah mereduksi arti manusia itu sendiri yaitu, individu yang memiliki potensi dan selalu maju untuk berkembang. Pemikiran inilah yang menjadi dasar bagi

Psikologi Positif.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Psikologi PositifSEJARAH DAN DEFINISI PSIKOLOGI POSITIF Psikologi Positif secara resmi didirikan oleh Martin E.P. Seligman pada tahun 1998. Seligmen yang waktu itu menjabat sebagai Presiden APA (American Psychological Assosiation) secara otomatis dinobatkan sebagai bapak psikologi positif. Gagasan mengenai psikologi positif ini, muncul ketika Seligman sedang berkebun dengan anaknya. Kemudian pada liburan musim dingin tanhun 1997, dia bertemu dengan Mihaly Csikszentmihalyi. Kesempatan itupun mereka pergunakan untuk melakukan diskusi mengenai psikologi positif.Pada awalnya psikologi memiliki tiga tujuan utama, yaitu :Menyembuhkan penyakit mentalMembantu semua orang untuk hidup dengan lebih produktif dan bermaknaMengidentifikasi dan memelihara bakat atau potensi manusiaNamun, setelah perang dunia II yang menimbulkan kesedihan dan trauma bagi seluruh penduduk dunia, muncul berbagai penyakit mental seperti depresi, stress, trauma,dll. Hal ini mengakibatkan banyak praktik psikologi hanya berfokus pada upaya penyembuhan penyakit tersebut yang selanjutnya disebut dengan disease model. Ilmu psikologi yang berkembang justru melupakan kedua tujuan lain dan hanya berfokus pada upaya penyembuhan penyakit mental. Banyak psikolog yang tidak menyukai metode penyakit ini. Menurut mereka hal itu berarti telah mereduksi arti manusia itu sendiri yaitu, individu yang memiliki potensi dan selalu maju untuk berkembang. Pemikiran inilah yang menjadi dasar bagi Seligman untuk mendirikan psikologi positif. Dia menganggap dengan begitu, maka psikologi telah berpaling dari tujuan awalnya, yaitu untuk membuat orang lebih sejahtera.Dengan jabatan presidensilnya, Seligman bersama dengan anggota Steering Comitee yang lain (Mihaly Csikszentmihalyi, Ed Diener, Kathleen Hall Jamieson, Chris Peterson, and George Vaillant) mengembangkan psikologi positif. Dalam tujuh tahun, sudah banyak, buku, jurnal,dan penelitian mengenai psikologi positif yang diterbitkan.Akar SejarahMeskipun baru berdiri, sesungguhnya pembahasan mengenai psikologi positif sudah ada sejak awal psikologi modern, bahkan sejak masa Yunani Kuno. Itulah salah satu kritik trehadap psikologi positif, yaitu topik yang tidak baru. Berikut ini adalah beberapa tema yang membahas psikologi positif :Yunani. Kontribusi tersbesar aristoteles dalam bidang filasafat adalah karyanya mengenai moralitas, kebaikan, dan makna dari hidup dengan cara yang baik. Dia menyimpulkan, bahwa kebaikan tertinggi bagi manusia adalah eudaimonia (kebahagiaan). Menurut Aristoteles kebahagiaan diperoleh apabila manusia mencapai tujuan akhir dengan menjalankan fungsinya dengan baik. Manusia mencapai kebahagiaan dengan menjalankan secara paling baik kegiatan-kegiatan rasionalnya. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan keutamaan. Utilitarianisme dicetuskan oleh Jeremy Bentham dan dilanjutkan oleh John Stuart Mill. Aliran ini menyatakan bahwa kebijakan yang baik dari pemerintah adalah kebijakan yang dapat memberikan kebahagiaan bagi banyak orang. Menurut kodratnya tingkah laku manusia terarah pada kebahagiaan, suatu perbuatan dinilai baik atau buruk, sejauh dapat meningkatkan atau mengurani kebahagiaan sebanyak mungkin orang (Bertens. 2011). Utilitarianisme adalah sektor pertama yang berusaha untuk mengukur kebahagiaan, menciptakan suatu alat uyang terdiri dari tujuh kategori, mengukur kuantitas dari pengalaman kebahagiaan. Menurut Pawelski dan Gupta (2009) utilitarianisme telah mempengaruhi beberapa topik dalam psikologi saat ini seperti kesejahteraan subjektif dan hidup yang menyenangkan. Pada akhirnya psikologi positif enerima bahwa kebahagiaan adalah salah satu komponen well-being, namun itu tidak cukup sehingga eudaimonia dijadikan sebagai pelengkap filsafat utilitarianisme. Pandangan mengenai psikologi positif pun tersirat pada pendapat william James yang mengatakan bahwa untuk mempelajari fungsi optimal manusia, pengalaman pribadi harus dipertimbangkan. Atas keyakinan tersebut, James dipertimbangkan sebgaai psikolog positif Amerika yang pertama. james melihat pentingnya menggunakan metode positivistik dalam ilmu pengetahuan, meskipun begitu dia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan yang baik harus menggunakan metode yang berlandaskan fenomenologi. Tidak hanya tertarik pada apa yang disebut objektif dan observabel, james juga melihat pentingnya subjektivitas karena objektivitas berdasarkan pada subjektivitas yang intens. Pada kesempatan lain, juga terlihat ketertarikan James pada fungsi manusia. Ketika menjabat sebagai presiden APA pada tahun 1906, William James banyak mempertanyakan mengenai perbedaan orang dalam menggunakan fungsi optimal mereka. Mengapa ada orang yang mampu menggunakan potensi yang mereka miliki secara maksimal dan ada yang tidak.Psikologi HumanistikPsikologi humanistik, sebagai aliran ketiga psikologi muncul secara formal pada tahun 1950. Maslow percaya bahwa psikologi humanistik haruslah berlandaskan pada studi mengenai kesehatan, kreatifitas individu, dan usaha untuk menyelidiki hidup secara empiris serta pola aktualisasi diri seseorang (Moss,2001 dalam Froh,2004). Istilah psikologi positif pertama kali muncul pada buku Maslow yang berjudul Motivation and Personality (1945). Dia mengatakan bahwa psikologi telah sukses dalam segi negatif daripada segi positif. Psikologi lebih banyak membahas mengenai penyakit mental, dan juga kelemahan-kelemahan manusia daripada potensi, kebaikan, dan pencapaian manusia. Selanjutnya Malsow mengatakan bahwa seolah-olah psikologi telah membatasi dirinya sendiri, menjadi hanya setengah dari haknya untuk menilai. Dalam istilah yang paling umum, psikologi positif menggunakan teori psikologi, penelitian, dan teknik intervensi untuk memahami positif, adaptif, kreatif, dan unsur-unsur emosional yang memenuhi perilaku manusia. Menurut Kennon Sheldon and Laura King (2001)dalam (W, 2005), psikologi positif dapat dijelaskan melalui definisi berikut : Apa psikologi positif? Hal ini tidak lebih daripada studi ilmiah yang mempelajari kekuatan dan kebajikan manusia biasa. Psikologi positif melihat kembali "Rata-rata orang" dengan minat dalam mencari tahu apa yang berhasil, apa yang benar, dan apa yang membaik. Pertanyaannya, "Apa dasar dari efisiensi fungsi sifat manusia, apakah berhasil menerapkan evolusi adaptasi dan keterampilan belajar? Dan bagaimana bisa psikolog menjelaskan fakta bahwa walaupun banyak kesulitan, mayoritas orang berhasil hidup memenuhi martabat dan tujuan? Dengan demikian, Psikologi positif adalah upaya untuk mendesak psikolog untuk mengadopsi lebih terbuka dan menghargai perspektif tentang manusia potensi, motif, dan kapasitas. Sheldon, Frederickson, Rathunde, Csikszentmihalyi, and Haidt (2000) dalam (W, 2005) memberikan perspektif yang lain. Mereka mendefinisikan psikologi positif sebagai "studi ilmiah dari fungsi optimal manusia. Hal ini bertujuan untuk menemukan dan mempromosikan faktor-faktor yang memungkinkan individu, masyarakat, dan masyarakat untuk maju dan berkembang.DimensiPsikologi Positifberfokus pada tiga bidang pengalaman manusia (Seligman & Csikszentmihalyi, 2000) (W, 2005) yang membantu untuk menentukan ruang lingkup dan orientasi positif perspektif psikologi. Yaitu :1. Pada tingkat subjektif, psikologi positif melihat pernyataan subyektif positif atau emosi positif seperti kebahagiaan, kepuasan, sukacita dengan kehidupan, relaksasi, keintiman cinta,, dan kepuasan. Positif subjektif juga dapat mencakup pikiran konstruktif tentang diri dan masa depan, seperti optimisme dan harapan. Positif subjektif juga dapat mencakup perasaan energi, vitalitas, dan keyakinan, atau efek positif emosi seperti tawa.2. Pada tingkat individu, psikologi positif berfokus pada cir-ciri individu positif, atau yang lebih lama dan persisten pola perilaku yang terlihat pada orang setiap waktu. Penelitian ini mungkin termasuk sifat-sifat individu seperti keberanian, ketekunan, kejujuran, atau kebijaksanaan. Artinya, psikologi positif termasuk studi tentang perilaku positif dan sifat-sifat yang secara historis telah digunakan untuk mendefinisikan "kekuatan karakter" atau kebajikan. Hal ini juga dapat mencakup kemampuan untuk mengembangkan estetika sensibilitas atau tekan menjadi kreatif potensi dan dorongan untuk mengejar keunggulan.3. Terakhir, pada tingkat kelompok atau masyarakat, psikologi positif berfokus pada pengembangan, pembuatan, dan pemeliharaan lembaga positif. Dalam psikologi, area positif diaalamatkan pada isu-isu seperti pembangunan dari nilai-nilai sipil, penciptaan keluarga sehat, studi lingkungan kerja yang sehat, dan masyarakat yang positif. Psikologi positif juga mungkin terlibat dalam investigasi yang melihat bagaimana lembaga-lembaga dapat bekerja lebih baik untuk mendukung dan memelihara semua warga negara mereka mempengaruhi.Ruang lingkup psikologi positifDengan perkenalan itu, di sini adalah A ke daftar Z dari kemungkinan topik: altruisme dan empati, bangunan memperkaya masyarakat, kreativitas, pengampunan dan kasih sayang, peran emosi positif dalam kepuasan kerja, peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh, umur model pengembangan kepribadian yang positif, gaya psikoterapi yang menekankan prestasi dan sifat-sifat positif, menikmati setiap sesaat kehidupan, memperkuat kebajikan sebagai cara untuk meningkatkan kebahagiaan otentik, dan manfaat psikologis meditasi Zen (W, 2005)referensi :Bertens, K. 2011. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka UtamaFroh, J. J. 2004. The History of Positive psychology: Truth be Told. Diakses pada tanggal 13 Maret 2013 dari www.people.hofstra.eduHarrington, S.,dkk. 2006. Positive psychology: Past, present, and (possible) future. Diakses pada tanggal 29 April 2013 dari www.personalpages.manchester.ac.uk/staff/alex.wood/positive.pdfW, C. C. (2005).Introduction to Positive Psychology.USA: Inc. Thomson Learning.