177

PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan
Page 2: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

i

PT Austin Global Prima Tbk. (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK dengan Surat No. 010/AGP/X/2019 tanggal 3 Oktober 2019 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 (“UUPM”) dan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor pasar modal.

Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan

BEI dengan nomor surat [●] pada tanggal [●] sepanjang memenuhi persyaratan pencatatan saham yang ditetapkan oleh BEI. Apabila Perseroan tidak memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEl, maka Penawaran Umum Perdana Saham ini batal demi hukum dan pembayaran pesanan saham tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep- 122/BL/2009 tangga1 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing; Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. PT Artha Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Para Penjamin Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan afiliasi dapat dilihat pada Bab VIII tentang Penjaminan Emisi Efek dan Bab IX tentang Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Serta Pihak Lain.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA PROSPEKTUS INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT ATAU YURISDIKSI DI LUAR REPUBLIK INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

Page 3: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ II

DEFINISI, ISTILAH, DAN SINGKATAN ............................................................................................... IV

DAFTAR SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN................................................................................... XI

I. INFORMASI TENTANG EFEK YANG DITAWARKAN ................................................................ 1

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM .................. 10

III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ............................................................ 12

A. UMUM ................................................................................................................................................. 12

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN USAHA, HASIL OPERASIONAL, DAN

KONDISI KEUANGAN PERSEROAN ................................................................................................ 12

C. ANALISIS KEUANGAN ...................................................................................................................... 13

D. MANAJEMEN RISIKO ........................................................................................................................ 29

E. KEBIJAKAN PEMERINTAH ............................................................................................................... 32

F. KECENDERUNGAN, PERMINTAAN, IKATAN, KETIDAKPASTIAN ................................................ 33

IV. FAKTOR RISIKO ........................................................................................................................ 34

A. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ............................................................................. 34

B. RISIKO USAHA YANG MATERIAL ................................................................................................... 34

C. RISIKO UMUM .................................................................................................................................... 35

D. RISIKO BAGI INVESTOR ................................................................................................................... 36

V. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ............... 37

VI. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN

PROSPEK USAHA ..................................................................................................................... 38

A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ......................................................................................... 38

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ................................................................................................... 38

2. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN........................... 41

3. KEJADIAN PENTING YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA PERSEROAN .......... 42

5. PERIZINAN ......................................................................................................................................... 43

6. PERJANJIAN PENTING .................................................................................................................... 44

7. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN ................................................................ 52

10. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN ...................................... 52

11. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK

BADAN HUKUM ................................................................................................................................. 53

B. KETERANGAN TENTANG PENGENDALI DAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

............................................................................................................................................................ 53

C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ............................................................................................... 55

D. TATA KELOLA PERUSAHAAN ......................................................................................................... 58

E. KETERANGAN MENGENAI SUMBER DAYA MANUSIA ................................................................. 61

F. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS 64

G. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK ..................................................................................... 65

Page 4: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

iii

H. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ......................................................................... 67

VII. KEBIJAKAN DIVIDEN ................................................................................................................ 77

VIII. PENJAMINAN EMISI EFEK ....................................................................................................... 78

IX. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL SERTA PIHAK LAIN .................. 80

X. TATA CARA PEMESANAN SAHAM ......................................................................................... 82

XI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM88

XII. PENDAPAT SEGI HUKUM ........................................................................................................ 89

XIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN ............... 91

Page 5: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

iv

DEFINISI, ISTILAH, DAN SINGKATAN

Afiliasi : Pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat

kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari

pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih

anggota direksi atau komisaris yang sama; d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun

tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Agen Penjualan Pihak yang menjual Saham Yang Ditawarkan dalam suatu Penawaran Umum

tanpa kontrak dengan Perseroan dan tanpa kewajiban untuk membeli sisa Saham Yang Ditawarkan sebagaimana disebutkan dalam Prospektus.

Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Y Santosa dan Rekan yang melaksanakan audit atas

laporan keuangan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum. Anggota Bursa Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 1 UUPM. BAE : Pihak yang ditunjuk oleh Perseroan sebagai pihak yang melaksanakan

administrasi Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum dan administrasi atas saham setelah Tanggal Pencatatan, dalam hal ini yaitu PT Bima Registra, berkedudukan di Jakarta Selatan.

Bank Kustodian Bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa

penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Bagian Penjaminan Bagian penjaminan dari masing-masing Penjamin Emisi Efek dalam

Penawaran Umum ini berdasarkan nama masing-masing Penjamin Emisi Efek berjanji dan mengikatkan diri dengan kesanggupan penuh (full commitment) untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan kepada masyarakat pada Pasar Perdana dan akan membeli sisa Saham Yang Ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum, sesuai Bagian Penjaminan masing-masing yang akan ditetapkan dalam Addendum Perjanjian.

BEI atau Bursa Efek Indonesia : Bursa Efek Indonesia, suatu perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan

hukum Indonesia dan berkedudukan di Jakarta (atau pengganti atau penerus haknya), merupakan bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dimana saham-saham Perseroan akan dicatatkan.

BNRI : Berita Negara Republik Indonesia. CAGR : Singkatan dari Compounded Annual Growth Rate, atau tingkat pertumbuhan

majemuk per tahun. Daftar Pemegang Saham : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang

kepemilikan saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.

DPPS : Singkatan dari Daftar Permohonan Pemesanan Saham yakni daftar yang

memuat nama-nama pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham

Page 6: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

v

Yang Ditawarkan yang dipesan yang disusun berdasarkan FPPS yang dibuat oleh Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan.

Efek : Surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,

saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek.

Efektif : Terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran

sesuai dengan ketentuan angka 4 huruf a Peraturan No. IX.A.2, yaitu : 1. Atas dasar lewatnya waktu, yakni :

a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran

diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh

kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan

Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum

Perdana dan peraturan terkait dengan Penawaran Umum

Perdana; atau b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang

disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau 2. Atas dasar Pernyataan Efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi

perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. Emisi : Penawaran Saham Yang Ditawarkan yang akan dilakukan oleh Perseroan dan

akan ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum pada Pasar Perdana guna dicatatkan dan diperdagangkan di BEI.

FKPS : Singkatan dari Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, berarti formulir yang

dikeluarkan oleh Manajer Penjatahan yang merupakan konfirmasi atas hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan Saham Yang Ditawarkan yang dijual oleh Perseroan di Pasar Perdana.

FPPS : Singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham Yang Ditawarkan asli

atau fotokopi formulir yang harus diisi secara lengkap, dibubuhi tanda tangan asli dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh pemesan Saham Yang Ditawarkan kepada Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek.

Genset : Singkatan Generation Set yaitu pembangkit listrik dan mesin penggerak yang

tergabung dalam satu set unit untuk menghasilkan tenaga listrik. Termasuk dalam Genset adalah Genset berbahan bakar diesel, berbahan bakar bensin, dan berbahan bakar gas.

Harga Penawaran : Harga tiap Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum ini yang

besarnya ditentukan dan disepakati oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Emisi Efek yang akan dicantumkan dalam Addendum Perjanjian.

Hari Bursa : Hari dimana BEI melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek, yaitu hari

Senin sampai dengan hari Jumat kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh BEI.

Hari Kalender : Setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorian tanpa

kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Hari Kerja : Hari-hari kerja nasional pada umumnya, tidak termasuk hari yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari libur nasional, hari Sabtu dan hari Minggu, dengan ketentuan apabila salah satu pihak harus melaksanakan suatu kewajiban pada hari kerja dimana oleh instansi yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai hari libur, maka pelaksanaan kewajiban tersebut harus dilaksanakan pada hari kerja berikutnya, kecuali ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

IAPI : Institut Akuntan Publik Indonesia.

Page 7: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

vi

KAP : Kantor Akuntan Publik. Kemenkumham : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu

bernama Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia). Konfirmasi tertulis : Surat konfirmasi mengenai kepemilikan Saham Yang Ditawarkan oleh

Kustodian Sentral Efek Indonesia dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di pasar sekunder.

KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta Selatan

yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

KVA : Singkatan dari Kilo Volt Ampere. Manajer Penjatahan : PT Artha Sekuritas Indonesia, yang bertanggung jawab atas penjatahan atas

penjualan Sahan Yang Ditawarkan yang akan dilakukan jika jumlah pesanan atas saham-saham melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, berdasarkan Peraturan nomor IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor Kep-691/BL/2011, tanggal 30-12-2011 (tiga puluh Desember dua ribu sebelas) tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum berikut segenap perubahan dan/atau penambahannya

Masa Penawaran Umum : Jangka waktu yang diberikan kepada masyarakat untuk dapat pemesanan

pembelian Saham Yang Ditawarkan sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan FPPS, kecuali jika masa penawaran ditutup lebih awal sebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan efek di Bursa selama kurang 1 (satu) Hari Bursa dalam Masa Penawaran Umum, maka Emiten dapat melakukan perpanjangan Masa Penawaran Umum untuk periode yang sama dengan masa penghentian perdagangan efek dimaksud.

Menkumham : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. OJK : Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga

yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011.

Pasar Perdana : Penawaran dan penjualan Saham yang Ditawarkan Perseroan kepada

Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang Ditawarkan tersebut dicatatkan pada BEI.

Pasar Sekunder : Perdagangan Saham Yang Ditawarkan setelah Saham Yang Ditawarkan

tercatat pada BEI. Pemegang Rekening : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek dan/atau sub

Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan Bank Kustodian atau Perusahaan Efek.

Pemerintah : Pemerintah Negara Republik Indonesia. Penawaran Awal (bookbuilding)

: Ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas efek yang akan ditawarkan dan/atau perkiraan harga penawaran efek.

Page 8: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

vii

Penawaran Umum : Kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

Penitipan Kolektif : Penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang

kepentingannya diwakili oleh KSEI. Penjamin Emisi Efek : Berarti PT Artha Sekuritas Indonesia dan Sindikasi Penjamin yang

mengadakan kontrak dengan Emiten dan melakukan Penawaran Umum atas nama Emiten dengan kewajiban untuk membeli sendiri sisa Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan Bagian Penjaminan masing-masing serta melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana kepada Emiten melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

: Berarti PT Artha Sekuritas Indonesia yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Emisi Efek, dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Peraturan No. I-A : Berarti Peraturan Pencatatan PT Bursa Efek Indonesia No. I-A, Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00183/BEI/12 2018 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang diterbitkan Perusahaan Tercatat.

Peraturan No. IX.A.1 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.1. Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam-LK No. KEP-690/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran.

Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam-LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.A.7 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam-LK No. Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum Perdana Saham.

Peraturan No. IX.E.1 : Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam-

LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2 : Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam-

LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Peraturan No. IX.J.1 : Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK

No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 23/2017 : Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tentang Prospektus Awal dan Info Memo

Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas. Peraturan OJK No. 25/2017 : Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan Atas Saham

Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 30/2015 : Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 32/2014 : Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tentang rencana dan Penyelenggaraan

Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

Page 9: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

viii

Peraturan OJK No. 33/2014 : Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris

Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan OJK No. 34/2014 : Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan

Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan OJK No. 35/2014 : Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten

atau Perusahaan Publik. Peraturan OJK No. 55/2015 : Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Peraturan OJK No. 56/2015 : Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman

Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Peraturan OJK No. 53/2017 : Berarti Peraturan OJK No.53/POJK.04/2017 tentang Pernyataan Pendaftaran

Dalam Rangka Penawaran Umum Dan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Oleh Emiten Dengan Aset Skala Kecil Atau Emiten Dengan Aset Skala Menengah

Peraturan OJK No. 54/2017 : Berarti Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Dan

Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Oleh Emiten Dengan Aset Skala Kecil Atau Emiten Dengan Aset Skala Menengah.

Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham atau “PPAS”

: Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perseroan No.3 tanggal 2 Oktober 2019, yang dibuat oleh dan antara Biro Administrasi Efek dan Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum, beserta Perubahan-perubahannya, yang dibuat di hadapan Rini Yulianti, SH, Notaris di Jakarta.

Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran atau “PPAW”

: Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Perseroan No. 5 tanggal 2 Oktober 2019, yang dibuat oleh dan antara Biro Administrasi Efek dan Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum, beserta Perubahan-perubahannya, yang dibuat di hadapan Rini Yulianti, SH, Notaris di Jakarta.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau “PPEE”

: Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No. 6 tanggal 2 Oktober 2019, yang dibuat oleh dan antara pihak Penjaminan Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum, beserta Perubahan-perubahannya, yang dibuat di hadapan Rini Yulianti, SH, Notaris di Jakarta.

Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek

: Berarti Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek, yang dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal [●] .

Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan OJK yang menyatakan terpenuhinya seluruh persyaratan

Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan Peraturan OJK No. 7/2017 yaitu: 1) Atas dasar lewatnya waktu, yaitu:

a) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran

diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang

ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran

dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan

Penawaran Umum; atau

b) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang

disampaikan Emiten atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

2) Atas dasar Pernyataan Efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan

dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan; sehingga

Perseroan melalui Penjaminan Emisi Efek berhak menawarkan dan

menjual Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Page 10: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

ix

Pernyataan Pendaftaran : Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan kepada

Badan Pengawas Pasar Modal oleh Emiten dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19 Undang-Undang Pasar Modal.

Pernyataan Penerbitan Waran Seri I atau “PPW”

: Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Perseroan No. 4 tanggal 2 Oktober 2019, yang dibuat oleh dan antara pihak Penjaminan Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum, beserta Perubahan-perubahannya, yang dibuat di hadapan Rini Yulianti, SH, Notaris di Jakarta.

Perseroan : Berarti PT Austin Global Prima Tbk. Perusahaan Efek : Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,

Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sesuai ketentuan dalam pasal 1 angka 21 UUPM.

PPh : Pajak Penghasilan Prinsip Akuntansi : Prinsip yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang

diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Prospektus : Setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan

tujuan agar Pihak lain membeli Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Pasar Modal.

Prospektus Awal : Dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang

disampaikan kepada OJK, sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, jumlah dan Harga Penawaran, penjaminan emisi efek, atau hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, sesuai dengan Peraturan OJK No.54/ 2017 dan Peraturan No.OJK No. 23/2017.

Prospektus Ringkas : Ringkasan dari isi Prospektus Awal. Rekening Efek : Rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang

saham yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan kontrak pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dan perusahaan efek dan/atau Bank Kustodian.

Rekening Penawaran Umum : Berarti rekening atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada bank

penerima untuk menampung dan menerima uang pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan pada Harga Penawaran, yang detailnya akan ditentukan lebih lanjut dalam Addendum Perjanjian.

RUPS : Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada

Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UUPT dan/atau anggaran dasar.

RUPSLB : RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya, dimana RUPS lainnya

dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan. RUPS lainnya dalam praktik sering disebut sebagai RUPS luar biasa.

Rp atau Rupiah : Mata uang yang berlaku di Republik Indonesia. Saham : Saham atas nama yang telah dikeluarkan dan akan dikeluarkan dari simpanan

(portepel) Perseroan, serta akan diambil bagian dan disetor penuh oleh para pemegang saham Perseroan, masing-masing bernilai nominal Rp 25,- (dua puluh lima Rupiah).

Page 11: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

x

Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 (dua puluh lima Rupiah) setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Emiten dalam rangka Penawaran Umum ini.

Saham Yang Ditawarkan : Berarti Saham Baru atas nama sejumlah sebanyak-banyaknya 250.000.000

(dua ratus lima puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp25 (dua puluh Rupiah) yang akan ditawarkan dan dijual melalui Penjamin Emisi Efek kepada Masyarakat berdasarkan Penawaran Umum menurut Perjanjian dan yang akan dicatatkan pada BEI.

Sindikasi Penjamin : Berarti para Penjamin Emisi Efek yang dibentuk oleh Penjamin Pelaksana

Emisi Efek, dengan persetujuan Emiten, yang akan turut serta dalam penjaminan Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum sebagaimana akan tercantum dalam Addendum Perjanjian.

Sisminbakum : Sistem Administrasi Badan Hukum. SKS : Surat Kolektif Saham. Tanggal Distribusi : Tanggal dimana Saham Yang Ditawarkan akan didistribusikan kepada

investor secara elektronik oleh KSEI kepada pemegang rekening, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak Tanggal Penjatahan.

Tanggal Pembayaran : Tanggal dimana Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek

menyerahkan seluruh hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan kepada Perseroan ke dalam rekening yang akan ditentukan dalam Prospektus.

Tanggal Pencatatan : Tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa

Efek dalam waktu paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi Saham.

Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan / Refund

: Emiten yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Emiten wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

Tanggal Penjatahan : Tanggal dimana Manajer Penjatahan menetapkan penjatahan saham, yaitu

selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal berakhirnya Masa Penawaran pada saat mana Manajer Penjatahan menetapkan penjatahan Saham yang Ditawarkan bagi setiap pemesan sesuai Peraturan Nomor IX.A.7.

UUPM : Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,

yang dimuat dalam Tambahan No. 3608 Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995 Tambahan nomor 3608 termasuk segala peraturan pelaksanaannya.

UUPT : Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus

2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya berikut segala perubahannya.

Waran Seri I : Surat Kolektif Waran atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang

memberikan hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan pemegang saham yang berasal dari atau membeli Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum, untuk membeli saham hasil pelaksanaan sesuai dengan Pernyataan Penerbitan Waran Seri I dan dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku.

Page 12: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

xi

DAFTAR SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN

AGP PT Austin Global Prima Tbk

GBR PT Gudang Bogor Raya

SSI PT Sinar Sarana Indonesia

Page 13: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

1

I. INFORMASI TENTANG EFEK YANG DITAWARKAN Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama yang merupakan Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) setiap saham atau sebanyak-banyaknya 22,4015% (dua puluh dua koma empat ribu lima belas persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham, dengan perkiraan harga penawaran Rp[●] ([●]), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Sehingga, total Penawaran umum Saham Perdana ini adalah sebanyak-banyaknya Rp[●] ([●]) - Rp[●] ([●]). Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak 28,8684% (dua puluh delapan koma delapan ribu enam ratus delapan puluh empat persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 1 (satu) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 (tiga) tahun. Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”),hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT.

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA Tbk

Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang pelayaran dan penyelenggaraan angkutan laut

PT Austin Global Prima Tbk.

Kantor Pusat Jl Cideng Barat No.81

Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, 10150

Telepon: 021-3862351 Faksimili: 021-3862350 Website: http://austin.co.id Email: [email protected]

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KETERSEDIAAN PERSEDIAAN UNTUK DIJUAL

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA INI. MESKIPUN PERSEROAN AKAN MECATATKAN SAHAMNYA DI BEI, NAMUN TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”).

Page 14: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

2

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 25 Tanggal 23 September 2019 (“Akta No. 25/2019”) yang dibuat di hadapan Rini Yulianti,

S.H., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut :

No. Keterangan Nilai Nominal Rp25,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal(Rp) (%)

Modal Dasar 3.464.000.000 86.600.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor: PT Sinar Sarana Indonesia 865.992.000 21.649.800.000 99,99908 Kartino Pitojo 8.000 200.000 0,00092

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 866.000.000 21.650.000.000 100,00000

Jumlah Saham dalam Portepel 2.598.000.000 64.950.000.000

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak-banyaknya 250.000.000. (dua ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) setiap Saham yang mewakili sebesar 22,4015% (dua puluh dua koma empat ribu lima belas persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp[●] ([●]) setiap Saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham sebesar Rp[●] ([●]). Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Baru yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham biasa atas nama yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegang hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT. Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini, secara proforma adalah sebagai berikut:

Susunan Permodalan Perseroan Sebelum dan Setelah Penawaran Umum Perdana Saham Terdiri Dari Saham Dengan Nilai Nominal Rp25 (dua puluh lima Rupiah) setiap saham

Pemegang Saham

Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum

Nilai Nominal Rp25 per saham Nilai Nominal Rp25 per saham

Jumlah Saham

Jumlah Nominal (Rp)

(%)

Jumlah Saham

Jumlah Nominal (Rp)

(%)

Modal Dasar 3.464.000.000 86.600.000.000 3.464.000.000 86.600.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor: PT Sinar Sarana Indonesia 865.992.000 21.649.800.000 99,9991 865.992.000 21.649.800.000 77,5978 Kartino Pitojo 8.000 200.000 0,0009 8.000 200.000 0,0007 Masyarakat - - - 250.000.000 6.250.000.000 22,4015

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

866.000.000 21.650.000.000 100,0000 1.116.000.000 27.900.000.000 100,00

Jumlah Saham dalam Portepel 2.598.000.000 64.950.000.000 2.348.000.000 58.700.000.000

Penerbitan Waran Seri I

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Waran Seri I Atas Nama atau sebanyak-banyaknya 28,8684% (dua puluh delapan koma delapan ribu enam ratus delapan puluh empat persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang Saham Baru Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Austin Global Prima Tbk No. 4 tanggal 2 Oktober 2019, yang dibuat dihadapan Rini Yulianti, S.H., notaris di Jakarta. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 (satu) Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 (satu) Saham Baru Perseroan dengan nilai nominal Rp 25 (dua puluh lima Rupiah), yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp [●] ([●]) per saham selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 8 Juni 2020 sampai dengan tanggal 9 Desember 2022. Pemegang Waran tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama Waran tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang.

Page 15: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

3

Apabila Waran Seri I yang diperoleh pemegang saham telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham baru dalam Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Waran Seri I adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Setelah Penawaran Umum, Sebelum Pelaksanaan Waran

Setelah Penawaran Umum, Setelah Pelaksanaan Waran

Nilai Nominal Rp25 per saham Nilai Nominal Rp25 per saham

Jumlah Saham

Jumlah Nominal (Rp)

(%)

Jumlah Saham

Jumlah Nominal (Rp)

(%)

Modal Dasar 3.464.000.000 86.600.000.000 3.464.000.000 86.600.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor: PT Sinar Sarana Indonesia 865.992.000 21.649.800.000 77,5978 865.992.000 21.649.800.000 64,3962 Kartino Pitojo 8.000 200.000 0,0007 8.000 200.000 0,0006 Masyarakat 250.000.000 6.250.000.000 22,4015 250.000.000 6.250.000.000 18,3016 Waran Seri 1 - - - 250.000.000 6.250.000.000 18,3016

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

1.116.000.000 27.900.000.000 100,0000 1.366.000.000 34.150.000.000 100,0000

Jumlah Saham dalam Portepel 2.348.000.000 58.700.000.000 2.098.000.000 52.450.000.000

Keterangan mengenai Waran Seri I di bawah ini merupakan rangkuman dari Perjanjian Penerbitan Waran Seri I, namun bukan merupakan salinan selengkapnya dari keseluruhan ketentuan dan persyaratan yang tercantum di dalam Akta tersebut. Adapun salinan selengkapnya dapat diperoleh atau dibaca di kantor Perseroan dan kantor Pengelola Administrasi Waran Seri I pada setiap hari dan jam kerja. A. Definisi

a) Waran Seri I berarti Surat kepemilikan Waran Seri I atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang memberikan hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan pemegang saham yang berasal dari saham yang ditawarkan/dijual melalui penawaran umum, untuk membeli saham hasil pelaksanaan sesuai dengan syarat dan kondisi serta penerbitan Waran Seri I dan dengan memperhatikan peraturan pasar modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang berlaku.

b) Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nama, alamat, dan jumlah Waran Seri I serta keterangan-keterangan lain sehubungan dengan Waran Seri I.

c) Pelaksanaan Waran Seri I berarti pelaksanaan hak membeli saham baru oleh Pemegang Waran Seri I.

d) Harga Pelaksanaan berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham Perseroan.

e) Saham Hasil Pelaksanaan berarti saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai hasil Pelaksanaan Waran Seri I dan merupakan saham yang telah disetor penuh Perseroan, yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hak-hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan hak-hak pemegang saham Perseroan lainnya, dengan memperhatikan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang berlaku.

B. Hak Atas Waran Seri I

a) Setiap pemegang saham yang memiliki1 (satu) Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum Perdana Saham yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Tanggal Penjatahan 5 Desember 2019 berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan cuma-cuma.

b) Selama Waran Seri I belum dilaksanakan (belum di-exercise) menjadi saham baru, pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, tidak mempunyai hak atas pembagian dividen Perseroan, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba, dengan demikian juga tidak mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan di kemudian hari.

Page 16: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

4

C. Bentuk dan Denominasi

Ada 2 (dua) bentuk Waran Seri I yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu:

a) Bagi Pemegang Yang Berhak yang sudah melakukan penitipan sahamnya secara kolektif pada KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Kolektif Waran Seri I, melainkan akan didistribusikan secara elektronik dengan melakukan pengkreditan Waran Seri I ke Rekening Efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masing masing Pemegang Waran Seri I di KSEI dan dibuktikan dengan Surat Konfirmasi Waran Seri I;

b) Bagi Pemegang Yang Berhak yang belum melakukan penitipan sahamnya secara kolektif pada KSEI, maka

Waran Seri I akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Waran Seri I yang mencantumkan nama dan alamat pemegang waran, jumlah waran yang dimiliki, jumlah waran yang dapat dipergunakan untuk membeli saham dan keterangan lain yang diperlukan.

Setelah lewat Periode Pelaksanaan Waran Seri I, maka setiap Waran Seri I yang belum dilaksanakan menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi untuk keperluan apapun juga dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi apapun dalam jumlah berapapun dan dengan alasan kepada Perseroan dan Perseroan tidak lagi mempunyai kewajiban untuk menerbitkan Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I. Selama Pelaksanaan Waran Seri I belum dilakukan oleh Pemegang Waran Seri I menjadi Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I, maka Pemegang Waran Seri I tidak berhak untuk mengikuti dan tidak mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham Perseroan dan tidak berhak menerima dividen dalam bentuk apapun juga serta hak lain yang terkait pada Saham. D. Hak Untuk Membeli Saham Perseroan dan Jangka Waktu Waran Seri I

Setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham biasa dengan cara melakukan Pelaksanaan Waran Seri I, setiap Hari Kerja selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I dengan membayar Harga Pelaksanaan sebesar Rp[●] ([●]) setiap saham, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan Penerbitan Waran Seri I. Pemegang Waran Seri I berhak melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I yang tanggalnya sebagaimana dimuat dalam Prospektus yang diterbitkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham. Setiap Waran Seri I Yang Belum Dilaksanakan melalui cara sebagaimana ditentukan selambat-lambatnya tanggal 9 Desember 2023 pada pukul 15.00 (lima belas) WIB pada Tanggal Jatuh Tempo, menjadi batal dan tidak berlaku lagi untuk kepentingan apapun juga dan Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun dari Perseroan. E. Jangka Waktu Waran Seri I

Jangka waktu pelaksanaan Waran Seri I adalah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan sampai dengan satu hari sebelum ulang tahun pencatatan di bursa yaitu tanggal 8 Juni 2020 sampai dengan tanggal 9 Desember 2022 pada pukul 15:00 WIB. F. Hak Untuk Membeli Saham Perseroan dan Jangka Waktu Waran Seri I

a. Pada jam kerja yang umumnya berlaku selama Jangka Waktu Pelaksanaan, setiap Pemegang Waran Seri I dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru yang dikeluarkan dari saham portepel yang dipegangnya menjadi Saham Hasil Pelaksanaan berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Penerbitan Waran Seri I.

b. Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan di kantor pusat Pengelola Administrasi Waran Seri I.

c. Pada Tanggal Pelaksanaan, Pemegang Waran Seri I yang bermaksud untuk melaksanakan Waran Seri I nya menjadi saham baru, wajib menyerahkan Dokumen Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I. Formulir Pelaksanaan dilekatkan pada setiap Surat Kolektif Waran Seri I. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan adalah bukti telah dibayarnya Harga Pelaksanaan oleh Pemegang Waran Seri I kepada

Page 17: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

5

Perseroan. Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan.

d. Dokumen Pelaksanaan yang sudah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak dapat ditarik kembali.

e. Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan dalam masa berlaku Pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi Saham.

f. Dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen Pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I.

Pada hari kerja berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri I meminta konfirmasi dari: - Bank dimana Perseroan membuka rekening khusus, mengenai pembayaran atas harga pelaksanaan

telah diterima dengan baik, dan - Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan.

Dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal penerimaan dokumen pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran Seri I mengenai diterimanya atau ditolaknya permohonan untuk pelaksanaan. Selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima persetujuan dari Perseroan, maka para pemegang Waran Seri I dapat menukarkan bukti penerimaan dokumen pelaksanaan dengan saham hasil pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I dan Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan saham hasil pelaksanaan kepada pemegang Waran Seri I.

g. Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri I yang diwakili dalam Surat Kolektip Waran Seri I, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka pemecahan atas Sertifikat tersebut menjadi biaya Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan.

h. Saham hasil Pelaksanaan memberikan hak kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hak yang sama seperti saham lainya dalam Perseroan.

i. Perseroan berkewajiban untuk menanggung segala biaya sehubungan dengan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru dan pencatatan saham hasil Pelaksanaan pada Bursa Efek Indonesia.

j. Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham biasa atas nama dapat

melakukan pembayaran Harga Pelaksanaan dengan cek, bilyet giro, bank transfer, pemindahbukuan ataupun setoran tunai (in good funds) kepada rekening Perseroan.

PT Bank [●] Tbk.

Cabang [●], Jakarta Atas Nama: PT Austin Global Prima Tbk

No. Rek.: [●] G. Hak Untuk Membeli Saham Perseroan dan Jangka Waktu Waran Seri I

Berikut adalah hal – hal yang menyebabkan penyesuaian terhadap Waran Seri I

- Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena penggabungan nilai nominal (reverse stock), atau pemecahan nilai nominal (stock split), maka :

Harga Pelaksanaan Baru = Harga Nominal Baru Setiap Saham

x A

Harga Nominal Lama Setiap Lembar

Jumlah Waran Seri I = Harga Nominal Lama Setiap Saham

x B

Harga Nominal Baru Setiap Lembar

Page 18: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

6

A = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang Lama B = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar Penyesuaian tersebut mulai berlaku efektif pada saat dimulai perdagangan di Bursa Efek dengan nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.

- Pembagian saham bonus, saham dividen atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, maka jumlah Waran Seri I tidak mengalami perubahan dan yang berubah hanyalah harga pelaksanaannya saja, dengan perhitungan:

Harga Pelaksanaan Baru = A

x E

(A + B)

A = Jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus atau saham dividen B = Jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil pembagian saham bonus atau saham dividen E= Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai berlaku efektif yang akan diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.

- Pengeluaran saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas (PUT)

Harga Waran Seri I Baru = (C - D)

x E

C

C = Harga pasar saham sebelum pengeluaran pengumuman PUT E = Harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama D = Harga teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula:

D = (C - F)

(G + 1)

F = Harga pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right) G = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (right) Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan pemesanan saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas.

Penyesuaian harga dan jumlah Waran Seri I tersebut di atas harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan. H. Pengalihan Hak Atas Waran Seri I

Pemegang Waran Seri I dapat mengalihkan hak atas Waran Seri I dengan melakukan jual-beli, hibah dan warisan. Dengan melakukan transaksi jual beli di Bursa setiap orang dapat memperoleh hak atas Waran Seri I dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukt-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun pewarisan akibat kematian dari seorang Pemegang Waran Seri I atau karena sebab lain yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I beralih, dapat mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti haknya dan

Page 19: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

7

dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri I, permohonan tersebut harus mendapat persetujuan dari Perseroan. Apabila terjadi peralihan hak atas Waran Seri I yang dikarenakan hal-hal tersebut di atas yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I oleh beberapa orang dan/atau badan maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang diantara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri I yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran Seri I. Pengelola Administrasi Waran Seri I hanya dapat melakukan pendaftaran pada Daftar Pemegang Waran Seri I apabila telah menerima dokumen pendukung dengan baik dan disetujui oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar modal yang berlaku. Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan oleh Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di dalam Dartar Pemegang Waran Seri I berdasarkan suratsurat yang cukup membuktikan mengenai pengalihan hak, termasuk bukti akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal. Peralihan hak atas Waran Seri I harus dicatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I maupun pada Surat Kolektip Waran Seri I yang bersangkutan, dan mulai berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I. I. Pengalihan Hak Atas Waran Seri I

Apabila Surat Kolektip Waran Seri I rusak atau tidak dapat dipakai lagi atau karena sebab lain yang ditetapkan oleh Perseroan, atas permintaan tertulis dari yang berkepentingan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, maka Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberikan pengganti Surat Kolektip Waran Seri I yang sudah tidak dapat dipakai lagi dengan yang baru, dimana Surat Kolektip Waran Seri I yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan. Jika Surat Kolektip Waran Seri I hilang atau musnah maka untuk Surat kolektip Waran Seri I tersebut akan diterbitkan Surat Kolektif Waran Seri I yang baru dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang cukup dengan jaminan-jaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I serta diumumkan di Bursa Efek dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal. Perseroan dan / atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menetapkan dan menerima jaminan-jaminan tentang pembuktian dan penggantian kerugian kepada pihak yang meminta pengeluaran penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan. J. Pengalihan Hak Atas Waran Seri I

Perseroan telah menunjuk Pengelolaan Administrasi Waran Seri I sebagai berikut:

PT Bima Registra

Satrio Tower Lantai 9A2 Jl. Prof. Dr. Satrio Blok C4, Kuningan Setiabudi, Jakarta Selatan 12950

Telp/ Fax: (021) 2958 4818 / (021) 2958 4819 Dalam hal ini Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I dan pengelolaan administrasi Saham Hasil pelaksanaan Waran Seri I. K. Status Saham Hasil Pelaksanaan

Saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas hasil pelaksanaan Waran Seri I, dicatat sebagai saham yang telah disetor penuh yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan, serta kepada pemegang saham yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan akan mempunyai hak yang sama seperti pemegang saham Perseroan lainnya sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I dalam Daftar Pemegang saham dilakukan pada tanggal pelaksanaan. L. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi

Page 20: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

8

a) Apabila dalam jangka waktu pelaksanaan Waran Seri I terjadi penggabungan, peleburan dan likuidasi usaha, maka dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah keputusan tersebut diambil Perseroan, Perseroan berkewajiban memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I.

b) Dalam hal Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain maka perusahaan yang menerima penggabungan atau peleburan yang merupakan hasil penggabungan atau peleburan dengan Perseroan wajib bertanggung jawab dan tunduk pada syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Waran Seri I yang berlaku.

M. Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I

Setiap pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I adalah sah jika diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia, satu di antaranya berperedaran nasional dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal, atau apabila tidak ditentukan lain dalam jangka waktu sedikit-dikitnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum suatu tindakan atau peristiwa yang mensyaratkan adanya pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I menjadi efektif. Pemberitahuan tersebut di atas wajib dilakukan oleh Perseroan.Setiap pemberitahuan dianggap telah disampaikan kepada Pemegang Waran Seri I pada tanggal pertama kali diumumkan dalam surat kabar tersebut di atas. N. Pernyataan dan Kewajiban Perseroan

a) Perseroan dengan ini menyatakan dan menyetujui bahwa setiap pemegang Waran Seri I berhak atas segala manfaat dari semua janji dan kewajiban sebagaimana tersebut dalam Penerbitan Waran Seri I dan Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

b) Perseroan dengan ini menyatakan bahwa atas pelaksanaan Waran Seri I, baik sebagian maupun seluruh Waran Seri I, setiap waktu selama jangka waktu pelaksanaan, Perseroan wajib menerbitkan, menyerahkan dan menyediakan saham hasil pelaksanaan dalam jumlah yang cukup atau jumlah yang sesuai dengan Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia jika masuk dalam penitipan kolektif.

O. Pengubahan

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan dapat mengubah Penerbitan Waran Seri I kecuali mengenai jangka waktu pelaksanaan dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari Waran Seri I.

b) Perseroan wajib mengumumkan setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I di dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum ditandatangani Pengubahan Penerbitan Waran Seri I, dan bilamana selambatnya dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah pengumuman tersebut, pemegang Waran Seri I lebih dari 50% tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis maka pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut.

c) Setiap pengubahan Pernyataan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang dibuat secara

notariil dan pengubahan tersebut mengikat Perseroan dan pemegang Waran Seri I sejak akta pengubahan bersangkutan dibuat dengan memperhatikan syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan syarat dan kondisi serta Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

P. Hukum yang Berlaku

Tunduk pada hukum yang berlaku di Republik Indonesia PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BEI

Bersamaan dengan pencatatan sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp25 (dua puluh lima Rupiah) atau sebanyak-banyaknya 22,4015% (dua puluh dua koma empat ribu lima belas persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham yang dimiliki pemegang saham pendiri pada BEI sebanyak 866.000.000 (delapan ratus enam puluh enam juta) saham atau setara dengan 77,5985% (tujuh puluh tujuh koma lima ribu Sembilan ratus delapan puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum

Page 21: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

9

Perdana Saham, yang terdiri dari saham milik PT Sinar Sarana Indonesia sebanyak 865.992.000 (delapan ratus enam puluh lima ribu Sembilan ratus sembilan puluh dua ribu) saham dan milik Kartino Pitojo sebanyak 8.000 (delapan ribu) saham. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia seluruhnya adalah sebanyak 1.116.000.000 (satu milyar seratus enam belas juta) saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini. Selain itu sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Waran Seri I yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini seluruhnya juga akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Saham-saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di BEI sesuai dengan Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek yang telah dibuat dan ditandatangani oleh BEI pada tanggal ●. Apabila memenuhi

persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah pemegang saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing pemegang saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM. PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari seluruh

pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham

Perseroan Nomor 25 tanggal 23 September 2019 dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Kota Jakarta Timur.

PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 25/2017 mengenai Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, maka saham-saham yang akan dicatatkan atas nama PT Sinar Sarana Indonesia dan Kartino Pitojo dengan nilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) menjadi sebanyak 866.000.000 (delapan ratus enam puluh enam juta) saham atas nama dengan jumlah nominal Rp21.650.000.000 menyatakan tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham Perseroan sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham menjadi efektif.

PERSEROAN TIDAK MEMILIKI RENCANA UNTUK MENGELUARKAN ATAU MENCATATKAN EFEK BERSIFAT EKUITAS LAINNYA DALAM WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH TANGGAL PERNYATAAN PENDAFTARAN MENJADI EFEKTIF.

Page 22: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

10

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

1) Sekitar 54,55% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

2) Sekitar 45,45% akan digunakan untuk pelunasan utang Entitas Anak Perseroan, GBR, kepada PT Bank Bukopin Tbk. dengan rincian informasi sebagai berikut:

Para Pihak • GBR (“Pihak Pertama”) • PT Bank Bukopin Tbk (“Pihak Kedua”) • Kartino Pitojo (“Penjamin”)

Nilai Pinjaman Rp10.000.000.000

Sifat Pinjaman Uncommitted

Bunga, Provisi, Biaya dan Denda • Bunga terhadap Pinjaman sebesar 7,25% efektif per tahun, terhitung sejak tanggal penarikan pinjaman sampai dengan jangka waktu pelunasan pinjaman yang disepakati kedua belah pihak;

• Kewajiban bunga dibayar mulai tanggal 25 sampai dengan akhir bulan berjalan, sedangkan kewajiban pokok dibayarkan selambat-lambatnya pada saat fasilitas Pinjaman jatuh tempo;

• Keterlambatan atas pembayaran bunga akan dikenakan denda 5% (lima persen) per bulan dari jumlah kewajiban tertunggak yang dihitung secara harian;

• Biaya Provisi sebesar Rp2.500.000 dibayar di muka sekaligus;

• Biaya Administrasi sebesar Rp2.500.000 dibayar di muka sekaligus.

Jangka Waktu 12 (dua belas) bulan

Tanggal Jatuh Tempo 18 September 2020

Pembatasan Tidak diatur

Keadaan Cidera Janji Tidak diatur

Penalti Sehubungan Dengan Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo Tidak diatur

Jaminan Tanah SHM No. 432 Gambar Situasi No. 5260 Tahun 1983 Desa Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat seluas 2.450 m2

Prosedur dan Persyaratan Pelunasan Pembayaran seluruh jumlah yang menjadi kewajiban Pihak Pertama baik hutang pokok, bunga, dan biaya-biaya lainnya kepada Pihak Kedua

Alasan serta Pertimbangan Mendahulukan Pembayaran Agar Perseroan tidak memiliki kewajiban untuk membayar bunga bank dan karena kebutuhan modal kerja Perseroan telah terpenuhi setelah Penawaran Umum Perdana Saham

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja berupa biaya operasional Perseroan. Apabila dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang diperoleh Perseroan tidak mencukupi, maka Perseroan menggunakan sumber dana yang diperoleh melalui dana internal dan/atau pendanaan eksternal yang diperoleh dari bank atau lembaga pembiayaan lain. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 54/2017, perkiraan total biaya emisi yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar [●]% (● persen) dari nilai Penawaran Umum Perdana Saham, dengan rincian sebagai berikut:

1. Biaya jasa untuk Penjaminan Emisi Efek sekitar ●% (● persen) yang terdiri dari: a. Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar [●]% (● persen); b. Biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar [●]% (● persen); c. Biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar [●]% (● persen).

Page 23: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

11

2. Biaya Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar [●]% (● persen) yang terdiri dari: a. Biaya jasa Akuntan Publik sebesar [●]% (● persen); b. Biaya jasa Konsultan Hukum sebesar [●]% (● persen); c. Biaya jasa Notaris sebesar [●]% (● persen); d. Biaya jasa Biro Administrasi Efek sebesar [●]% (● persen).

3. Biaya pencatatan awal dan tahunan BEI, biaya pendaftaran awal dan tahunan KSEI, dan pungutan OJK dalam rangka Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum, jumlahnya sebesar ●% (● persen).

4. Biaya lain-lain sebesar ●% (● persen) yang terdiri dari biaya percetakan prospektus dan formulir-formulir, biaya

penyelenggaraan Due Diligence Meeting dan Public Expose, biaya pelaksanaan penawaran umum dan biaya lainnya.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini telah direalisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka Perseroan wajib: (i) menyampaikan rencana dan alasan perubahaan pengunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan (ii) memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan OJK No. 30/2015. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2. Dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang belum direalisasikan, Perseroan akan: a. Menempatkan dana yang belum direalisasikan tersebut ke dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid;

b. Mengungkapkan bentuk dan tempat dimana dana yang belum direalisasikan tersebut ditempatkan;

c. Mengungkapkan tingkat suku bunga atau imbal hasil yang diperoleh;

d. Mengungkapkan ada atau tidaknya hubungan Afiliasi dan sifat hubungan Afiliasi antara Perseroan dengan pihak

dimana dana yang belum direalisasikan tersebut ditempatkan.

Page 24: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

12

III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan ini harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada Bab XII pada Prospektus. Di bawah ini disajikan analisis dan pembahasan manajemen yang bersumber dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 8 (delapan) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019, dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017, dan 2016, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Y Santoso dan Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa modifikasian. A. UMUM

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Pusat, yang didirikan berdasarkan

hukum Negara Republik Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perseroan No. 59 tanggal 23

Juni 2012 yang dibuat di hadapan Etty Nugrahawati, S.H., Notaris di Kota Bekasi, yang telah memperoleh

pengesahan dari Menkumham berdasarkan Keputusannya No. AHU-4175.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 01

Agustus 2012 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 24 Mei

2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0070163.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 1 Agustus

2012.

Akta Pendirian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, yang mana dalam rangka Penawaran Umum

Perdana ini, diubah seluruhnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan

Nomor 25 tanggal 23 September 2019 dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Kota Jakarta Timur telah:

(i) mendapatkan persetujuan dari Menkumham sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusannya Nomor AHU-

0073722.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 23 September 2018; dan (ii) diberitahukan diterima dan dicatat dalam

database Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Kemenkumham”) sebagaimana dinyatakan dalam Surat Penerimaan

Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0335839 tanggal 23 September 2019

sehubungan dengan persetujuan pemegang saham Perseroan:

- Persetujuan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham-saham

Perseroan kepada masyarakat sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham baru

dan mencatatkan saham-saham Perseroan tersebut pada Bursa Efek Indonesia (Company Listing) serta

menyetujui untuk mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif yang dilaksanakan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal Indonesia;

- Persetujuan perubahan kembali Anggaran Dasar Perseroan menjadi Anggaran Dasar Perusahaan

Terbuka sesuai dengan ketentiuan peraturan yang berlaku termasuk peraturan di bidang pasar modal

dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar sebagaimana terlampir dalam Keputusan RUPS;

- Persetujuan pencatatan seluruh saham-saham Perseroan yang merupakan saham yang telah

dikeluarkan dan disetor penuh oleh Para Pemegang Saham Perseroan maupun saham Baru pada Bursa

Efek Indonesia;

- Persetujuan perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan

ketentuan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

32/POJK.04/2014 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014;

- Persetujuan perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham dalam Perseroan sesuai

dengan hasil pelaksanaan Penawaran Umum Perdana dan pencatatan saham-saham Perseroan dalam

Bursa Efek Indonesia dalam rangka Penawaran Umum Perdana; dan

- Persetujuan penegasan kembali susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan serta

menetapkan Direktur Independen dan Komisaris Independen, untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung

sejak tanggal Keputusan sampai dengan di tutupnya Rapat Umum Pemegang Saham untuk tahun buku

2023 (dua ribu dua puluh tiga) yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 (dua ribu dua puluh empat).

Perseroan berdomisili di Jl. Cideng Barat No. 81 Kelurahan Cideng Kecamatan Gambir Kota Administrasi Jakarta

Pusat

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN USAHA, HASIL OPERASIONAL, DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROAN

Kegiatan usaha, hasil operasional, dan kondisi keuangan Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor yang utama antara lain:

Faktor Ketersediaan Genset Dari Pihak Ketiga

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memerlukan persediaan Genset yang diperoleh dari pemasok pihak ketiga. Perseroan sangat menjaga hubungan baik dengan nelayan dan penambak namun

Page 25: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

13

Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pihak ketiga tersebut dapat selalu memberikan komitmen untuk menyediakan persediaan Genset pada Perseroan.

Faktor Perubahan Kurs Valuta Asing

Perubahan kurs valuta asing dapat mempengaruhi harga persediaan Perseroan serta harga penjualan produk Perseroan, dikarenakan pada umumnya Genset adalah produk yang diimpor. Jika terjadi pelemahan mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat maka akan dapat merugikan Perseroan dikarenakan harga beli persediaan menjadi lebih mahal, begitupun sebaliknya.

C. ANALISIS KEUANGAN

Perkembangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Perseroan

(dalam Rupiah penuh)

Keterangan 31 Agustus 31 Desember

2019 2018 2018 *) 2017 *)

PENJUALAN 13,372,031,682 13,209,076,363 46,876,312,955 36,979,876,473

BEBAN POKOK PENJUALAN 12,234,576,148 12,004,104,696 42,238,289,870 33,407,528,631

LABA BRUTO 1,137,455,534 1,204,971,667 4,638,023,085 3,572,347,842

BEBAN USAHA

Beban penjualan 1,466,971,584 1,930,202,361 2,445,982,384 2,504,298,590

Beban Umum administrasi 1,030,223,125 1,246,494,368 2,313,556,658 2,079,321,661

RUGI USAHA (1,359,739,175) (1,971,725,062) (121,515,957) (1,011,272,409)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pembalikan rugi penurunan nilai aset

100,000,000 - - -

Penghasilan bunga 10,741,149 11,418,545 10,187,638 17,410,707

Beban keuangan (186,235,629) (140,262,671) (16,179,139) (37,820,554)

Keuntungan (kerugian) selisih kurs - neto

(55,146,225) 17,151,904 (40,920,803) (12,203,054)

Subsidi kerugian piutang tak tertagih

- - - 1,130,164,650

Rugi penurunan nilai aset - - - (2,260,329,300)

Lain-lain - neto (121,933,169) (52,215,528) (436,233,391) (57,933,478)

Beban Lain-lain - Neto (252,573,874) (163,907,750) (483,145,695) (1,220,711,029)

RUGI SEBELUM MANFAAT

(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN (1,612,313,049) (2,135,632,812) (604,661,652) (2,231,983,438)

MANFAAT (BEBAN)

PAJAK PENGHASILAN

Kini - - (231,664,577) (249,599,888)

Tangguhan (629,092,325) 70,951,750 109,994,500 656,099,325

Manfaat (Beban) Pajak

Penghasilan - Neto (629,092,325) 70,951,750 (121,670,077) 406,499,437

RUGI NETO (2,241,405,374) (2,064,681,062) (726,331,729) (1,825,484,001)

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi:

Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pascakerja (154,248,000) 125,316,000 183,458,000 (31,610,000)

Pajak penghasilan terkait 38,562,000 (31,329,000) (45,864,500) 7,902,500

Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain Neto - Setelah Pajak

(115,686,000) 93,987,000 137,593,500 (23,707,500)

RUGI KOMPREHENSIF NETO (2,357,091,374) (1,970,694,062) (588,738,229) (1,849,191,501)

Rugi neto yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk (2,241,080,119) (2,064,681,062) (726,331,729) (1,825,484,001)

Kepentingan nonpengendali (325) - - -

Total (2,241,405,374) (2,064,681,062) (726,331,729) (1,825,484,001)

Penghasilan komprehensif neto yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk (2,356,766,119) (1,970,694,062) (588,738,229) (1,849,191,501)

Kepentingan nonpengendali (325) - - -

Total (2,357,091,374) (1,970,694,062) (588,738,229) (1,849,191,501)

LABA NETO PER SAHAM DASAR/ DILUSIAN DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (93) (156) (55) (138 )

Page 26: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

14

Berikut ini adalah pemaparan pertumbuhan pendapatan, beban pokok penjualan, dan laba komprehensif Perseroan untuk periode 8 (delapan) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 dan 2018, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017.

Sumber: Laporan Keuangan Audit

1) Perkembangan Penjualan Neto

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2018

Perkembangan Penjualan Neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp13.372.031.682 yang mengalami kenaikan sebesar Rp162.955.319 atau sebesar 1,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yaitu sebesar Rp13.209.076.363. Penjualan Neto mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh pencairan retensi atas proyek-proyek yang sudah selesai tahun 2019. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Penjualan Neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp46.876.312.955 yang mengalami kenaikan sebesar Rp9.896.436.482 atau sebesar 26,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp36.979.876.473. Penjualan Neto mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh proyek baru dari customer. 2) Perkembangan Beban Pokok Penjualan

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2018

Perkembangan Beban Pokok Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp12.234.576.148 yang mengalami kenaikan sebesar Rp230.471.452atau sebesar 1,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yaitu sebesar Rp12.004.104.696. Beban Pokok Penjualan mengalami kenaikan sejalan dengan kenaikan penjualan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Beban Pokok Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp42.238.289.870 yang mengalami kenaikan sebesar Rp8.830.761.239 atau sebesar 26,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp33.407.528.631.Beban Pokok Penjualan mengalami kenaikansejalandengan kenaikan penjualan. Beban Pokok Penjualan diantaranya meliputi: • Unit genset • Biaya instalasi genset

Page 27: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

15

3) Perkembangan Rugi Bruto Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2018

Perkembangan Laba (Rugi) Bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp1.137.455.534 yang mengalami penurunan sebesar Rp67.516.133 atau sebesar 5,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yaitu sebesar Rp1.204.971.667.Rugi Bruto mengalami penurunan terutama disebabkan oleh penurunanjasa instalasi genset. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Laba (Rugi) Bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp4.638.023.085 yang mengalami kenaikan sebesar Rp1.065.675.243 atau sebesar 29,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp3.572.347.842. Rugi Bruto mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh penurunan jasa instalasi genset. 4) Perkembangan Beban Penjualan

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Beban Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp 1.466.971.58 yang mengalami penurunan sebesar Rp463.230.777 atau sebesar 24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yaitu sebesar Rp1.930.202.361. Penjualan Neto mengalami penurunan terutama disebabkan oleh profit penjualan kecil sehingga biaya komisi penjualan menjadi kecil, penurunan biaya gaji karena berkurangnya jumlah karyawan dari 14 menjadi 6 (termasuk direksi). Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Beban Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp2.445.982.384 yang mengalami penurunansebesar Rp58.316.206 atau sebesar 2,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp2.504.298.590. Penjualan Neto mengalami penurunan terutama disebabkan oleh profit penjualan kecil sehingga biaya komisi penjualan menjadi kecil.

5) Perkembangan Beban Umum dan Administrasi Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2018 Perkembangan Beban Umum dan Administrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp1.030.223.125 yang mengalami penurunan sebesar Rp216.271.243 atau sebesar 17,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yaitu sebesar Rp1.246.494.368. Beban Umum dan Administrasi mengalami penurunan terutama disebabkan oleh perhitungan aktuaris atas imbalan kerja karyawan yang turun karena jumlah karyawan dari 14 menjadi 6. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Beban Umum dan Administrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp2.313.556.658 yang mengalami kenaikan sebesar Rp234.234.997 atau sebesar 11,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp2.079.321.661. Beban Umum dan Administrasi mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh perhitungan aktuaris atas imbalan kerja karyawan. Biaya umum dan administrasi diantaranya meliputi gaji dan tunjangan, jasa professional, dan komponen biaya lainnya

Page 28: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

16

6) Perkembangan Rugi Usaha Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2018

Perkembangan Rugi Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp1.381.672.344 yang mengalami penurunan sebesar Rp642.268.246 atau sebesar 32% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yaitu sebesar Rp2.023.940.590. Rugi Usaha mengalami penurunan terutama disebabkan oleh menurunnyabeban usaha yang berasal dari komisi penjualan, gaji dan tunjangan karyawan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Rugi Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp557.749.348yang mengalami penurunan sebesar Rp2.771.785.839 atau sebesar 83% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp2.318.262.778. Rugi Usaha mengalami penurunan terutama disebabkan oleh kenaikan penjualan pada tahun 2018 dibandingkan penjualan tahun 2017. 7) Perkembangan Laba (Rugi) Komprehensif Tahun/ Periode Berjalan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2018

Perkembangan Rugi Komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp2.357.091.364 yang mengalami penurunan sebesar Rp386.397.312atau sebesar 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yaitu sebesar Rp1.970.694.062.Rugi Usaha mengalami penurunan terutama disebabkan oleh penurunan jumlah karyawan dan pembayaran pension. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Laba (Rugi) Komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp588.738.229 yang mengalami kenaikan sebesar Rp1.260.453.272 atau sebesar 68,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp1.849.191.501. Rugi Usaha mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah karyawan tahun 2018.

Perkembangan Laporan Posisi Keuangan

(dalam Rupiah penuh)

Keterangan 31-Aug-19 31 Desember 1-Jan-17

2018 2017 31-Dec-16

ASET

ASET LANCAR

Kas 4.464.831.252 2.498.093.452 1.715.184.974 1.264.761.090 Piutang Usaha - Neto Pihak Ketiga

8.466.262.053 8.998.717.894 46.152.201.656 42.092.667.090

Piutang lain-lain - Pihak Ketiga 224.662.573 357.875.573 237.040.073 20.000.000

Persediaan 4.386.605.005 8.134.223.199 11.391.649.092 6.047.240.846

Pajak dibayar dimuka 688.943.019 610.104.894 57.732.426 -

Beban dibayar dimuka 73.333.344 146.666.673 33.333.333 -

Aset lancar lainnya 814.659.590 1.098.279.741 7.449.900.768 576.966.480

Total Aset Lancar 19.119.296.836 21.843.961.426 67.037.042.322 50.001.635.506

ASET TIDAK LANCAR

Piutang pihak berelasi - 1.025.000.000 1.025.000.000 1.025.000.000

Aset pajak tangguhan 248.924.500 839.454.825 775.324.825 111.323.000

Uang muka 15.000.000.000 - - -

Aset tetap - neto 811.459.375 941.097.702 1.124.146.839 1.341.969.620

Aset tidak lancar lainnya 5.000.000 5.000.000 5.000.000 -

Total Aset Tidak Lancar 16.065.383.875 2.810.552.527 2.929.471.664 2.478.292.620

Page 29: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

17

TOTAL ASET 35.184.680.711 24.654.513.953 69.966.513.986 52.479.928.126

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang Usaha

Pihak Ketiga 11.851.624.283 84.753.284 344.793.000 63.798.945

Pihak Berelasi - 16.337.062.843 52.973.818.382 38.857.426.301

Utang Lain-lain Pihak Ketiga 3.200.001 50.192.466 20.000.000 -

Uang Muka Penjualan 4.204.854.223 5.535.446.788 13.561.270.999 8.315.654.574

Beban Akrual 140.051.743 73.322.550 58.131.395 518.338.947

Utang Pajak 22.770.955 109.376.229 91.241.483 282.292.310 Utang Sewa Pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

- 44.296.913 120.680.705 104.218.399

Total Liabilitas Jangka Pendek 16.222.501.205 22.234.451.073 67.169.935.964 48.141.729.476

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang sewa pembiayaan jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun

- - 44.296.913 174.404.040

Liabilitas Imbalan Kerja 995.698.000 1.097.490.000 840.970.000 445.292.000

Total Liabiltias Jangka Panjang 995.698.000 1.097.490.000 885.266.913 619.696.040

TOTAL LIABILITAS 17.218.199.205 23.331.941.073 68.055.202.877 48.761.425.516

EKUITAS

Modal saham Modal dasar - nominal Rp200.000 per saham Modal dasar - 433.000 saham pada tanggal 31 Agustus 2019 dan 53.000 saham pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016

Modal ditempatkan dan disetor 108.250 saham pada tanggal 31 Agustus 2019 dan 13.250 saham pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016

21.650.000.000 2.650.000.000 2.650.000.000 2.650.000.000

Tambahan modal disetor 42.000.000 42.000.000 42.000.000 - Akumulasi pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja

(45.318.750) 70.367.250 (67.226.250)

(43.518.750) Defisit (3.680.874.489) (1.439.794.370) (713.462.641) 1.112.021.360

Subtotal 17.965.806.761 1.322.572.880 1.911.311.109 3.718.502.610

Kepentingan nonpengendali 674.745 - - -

TOTAL EKUITAS 17.966.481.506 1.322.572.880 1.911.311.109 3.718.502.610

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 35.184.680.711 24.654.513.953 69.966.513.986 52.479.928.126

Berikut ini adalah pemaparan pertumbuhan jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas Perseroan untuk periode pada periode 8 (delapan) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017.

Page 30: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

18

Sumber: Laporan Keuangan Auditan

1) Perkembangan Total Aset

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Total Aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp35.184.680.711 yang mengalami kenaikan sebesar Rp10.530.166.758 atau sebesar 42,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp24.564.513.953. Total Aset mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh uang muka pembelian tanah dari Entitas Anak sebesar Rp15.000.000.000 berlokasi di Pabuaran, Cibinong. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Total Aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp69.966.513.986 yang mengalami penurunansebesar Rp17.486.585.860 atau sebesar 33,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp52.479.928.126. Total Aset mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh menurunnya aset lancar diantaranya piutang usaha, persediaan, uang muka pembelian. 2) Perkembangan Total Aset Lancar

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Total Aset Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp19.119.296.836 yang mengalami penurunan sebesar Rp2.724.664.590 atau sebesar 12,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp21.843.961.426. Total Aset Lancar mengalami penurunan terutama disebabkan oleh menurunnya persediaan sebesar Rp3.747.618.194 atau 46%, selain itu juga terjadi penurunan pada akunbeban dibayar dimuka sebesar Rp73.333.329 atau 50%. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Total Aset Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp21.843.961.426 yang mengalami penurunan sebesar Rp45.193.080.896 atau sebesar 67% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp67.037.042.322. Total Aset Lancar mengalami penurunan terutama disebabkan oleh menurunnya piutang usaha – pihak ketiga sebesar Rp37.153.483.762 atau 81%, selain itu juga terjadi penurunan pada akun persediaan sebesar Rp3.257.425.893 atau 29%. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Page 31: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

19

Perkembangan Total AsetLancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp67.037.042.322 yang mengalami kenaikansebesar Rp17.035.406.816 atau sebesar 34% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp50.001.635.506. Total AsetLancar mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh kenaikan piutang usaha – pihak ketiga sebesar Rp4.059.534.566 atau 10%, selain itu juga terjadi kenaikan pada akun persediaan sebesar Rp5.344.408.246 atau 88% dan aset lancar lainnya sebesar Rp6.872.934.288 atau 1191%. 3) Perkembangan Total Aset Tidak Lancar

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Total Aset Tidak Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp16.065.383.875 yang mengalami kenaikan sebesar Rp13.254.831.348 atau sebesar 471,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp2.810.552.527. Total Aset Tidak Lancar mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh akun uang muka sebesar Rp15.000.000.000 atau 100%. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Total Aset Tidak Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp2.810.552.527 yang mengalami penurunan sebesar Rp45.312.000.033 atau sebesar 65% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp2.929.471.664. Total Aset TidakLancar mengalami penurunan terutama disebabkan oleh menurunnya akun aset tetap sebesar Rp183.049.137 atau 16%. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Total AsetTidak Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp2.929.471.664 yang mengalami kenaikansebesar Rp451.179.044 atau sebesar 18,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp2.478.292.620. Total Aset Tidak Lancar mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh akun aset pajak tangguhan – imbalan kerja sebesar Rp664.001.825 atau 596%. 4) Kas

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp4.464.831.252yang mengalami kenaikan sebesar Rp1.966.737.800 atau sebesar 78,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp2.498.093.452Total Kas mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh tambahan setoran modal dari pemegang saham yang belum digunakan. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp2.498.093.452 yang mengalami kenaikan sebesar Rp782.908.478 atau sebesar 46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp1.715.184.974. Total Kas mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh kegiatan operasional. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Kasuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp1.715.184.974 yang mengalami kenaikansebesar Rp450.403.884 atau sebesar 35,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp1.264.761.090. Total Kas mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh kegiatan operasional. 5) Piutang Usaha Neto – Pihak Ketiga

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Page 32: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

20

Perkembangan Piutang Usaha Neto – Pihak Ketiga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp8.466.262.053 yang mengalami penurunan sebesar Rp532.455.841 atau sebesar 5,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp8.998.717.894Total Piutang Usaha Neto – Pihak Ketiga mengalami penurunan terutama disebabkan oleh penerimaan dari pelanggan. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Piutang Usaha Neto – Pihak Ketiga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp8.998.717.894 yang mengalami penurunan sebesar Rp37.153.483.762 atau sebesar 81% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp46.152.201.656. Total Piutang Usaha Neto – Pihak Ketiga mengalami penurunan terutama disebabkan oleh penerimaan dari pelanggan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Piutang Usaha Neto – Pihak Ketigauntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp46.152.201.656 yang mengalami kenaikansebesar Rp4.059.534.566 atau sebesar 9,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp42.092.667.090. Total Piutang Usaha Neto – Pihak Ketiga mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh tagihan kepada pelanggan. 6) Piutang Lain-lain – Pihak Ketiga

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Piutang lain-lain – Pihak Ketiga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp224.662.573 yang mengalami penurunan sebesar Rp133.213.000 atau sebesar 37,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp357.875.573Total Piutang lain-lain – Pihak Ketiga mengalami penurunan terutama disebabkan oleh pelunasan piutang karyawan. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Piutang lain-lain – Pihak Ketiga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp357.875.573 yang mengalami kenaikan sebesar Rp120.835.500 atau sebesar 51% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp237.040.073. Total Piutang lain-lain – Pihak Ketiga mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh penambahan piutang karyawan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Piutang Usaha Neto – Pihak Ketiga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp237.040.073 yang mengalami kenaikan sebesar Rp217.040.073 atau sebesar 1085,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp20.000.000. Total Piutang lain-lain – Pihak Ketiga mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh penambahan piutang karyawan. 7) Persediaan

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Persediaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp4.386.605.005 yang mengalami penurunan sebesar Rp3.747.618.194 atau sebesar 46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp8.134.223.199Total Persediaan mengalami penurunan terutama disebabkan oleh realisasi penjualan meningkat.

Page 33: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

21

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Persediaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp8.134.223.199 yang mengalami penurunan sebesar Rp3.257.425.893 atau sebesar 29% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp11.391.649.092.Total Persediaanmengalami penurunan terutama disebabkan oleh realisasi penjualan meningkat. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Persediaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp11.391.649.092 yang mengalami kenaikan sebesar Rp5.344.408.246 atau sebesar 88,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp6.047.240.846. Total Persediaan mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh pembelian unit genset untuk memenuhi pesanan pelanggan. 8) Pajak Dibayar Dimuka

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Pajak Dibayar Dimuka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp688.943.019 yang mengalami kenaikan sebesar Rp78.838.125 atau sebesar 12.9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp610.104.894Total Pajak Dibayar Dimuka mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh kelebihan Pajak Pertambahan Nilai atas pembelian unit genset. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Pajak Dibayar Dimuka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp610.104.894yang mengalami kenaikan sebesar Rp552.372.468 atau sebesar 957% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp57.732.426.Total Pajak Dibayar Dimukamengalami kenaikan terutama disebabkan olehkelebihan Pajak Pertambahan Nilai atas pembelian unit genset. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Pajak Dibayar Dimuka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp57.732.426 yang mengalami kenaikan sebesar Rp57.732.426 atau sebesar 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar nihil. Total Pajak Dibayar Dimuka mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh kelebihan Pajak Pertambahan Nilai atas pembelian unit genset. 9) Beban Dibayar Dimuka

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Beban Dibayar Dimuka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp73.333.344yang mengalami penurunan sebesar Rp73.333.329 atau sebesar 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp146.666.673.Total Beban Dibayar Dimuka mengalami penurunan terutama disebabkan oleh sewa atas ruko yang berlokasi di Bintaro untuk kantor marketing. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Beban Dibayar Dimuka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp146.666.673 yang mengalami kenaikan sebesar Rp113.333.340 atau sebesar 340% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp33.333.333.Total Beban Dibayar Dimuka mengalami kenaikan terutama disebabkan olehsewa atas ruko yang berlokasi di Bintaro untuk kantor marketing.

Page 34: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

22

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Beban Dibayar Dimuka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp33.333.333 yang mengalami kenaikan sebesar Rp33.333.333atau sebesar 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar nihil. Total Beban Dibayar Dimuka mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh sewa atas ruko yang berlokasi di Bintaro untuk kantor marketing. 10) Aset Lancar Lainnya

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Aset Lancar Lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp814.659.590 yang mengalami penurunan sebesar Rp283.620.151 atau sebesar 25.8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp1.098.279.741Total Aset Lancar lainnya mengalami penurunan terutama disebabkan oleh realisasi atas pembelian unit genset. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Aset Lacar Lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp1.098.279.741yang mengalami penurunan sebesar Rp6.351.621.027 atau sebesar 85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp7.449.900.768.Total Aset Lancar Lainnyamengalami penurunan terutama disebabkan olehrealisasi atas pembelian unit genset. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Aset Lancar Lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp7.749.900.768 yang mengalami kenaikan sebesar Rp6.872.934.288 atau sebesar 1191,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp576.966.480. Total Aset Lancar Lainnya mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh uang muka pembelian untuk memenuhi pemesanan unit dari pelanggan. 11) Piutang Pihak Berelasi

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Piutang Pihak Berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar nihil yang mengalami penurunan sebesar Rp1.025.000.000 atau sebesar 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp1.025.000.000Total Piutang Pihak Berelasi mengalami penurunan terutama disebabkan oleh pelunasan dari pihak berelasi. 12) Aset Pajak Tangguhan

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Aset Pajak Tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp248.924.500 yang mengalami penurunan sebesar Rp283.620.151 atau sebesar 25,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp1.098.279.741Total Aset Pajak Tangguhanmengalami penurunan terutama disebabkan oleh pemulihan atas piutang tak tertagih. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Aset Pajak Tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp839.454.825 yang mengalami kenaikan sebesar Rp64.130.000 atau sebesar 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp775.324.825.Total Aset Pajak Tangguhan mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh imbalan kerja karyawan.

Page 35: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

23

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Aset Lancar Lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp7.749.900.768 yang mengalami kenaikan sebesar Rp6.872.934.288 atau sebesar 1191.2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp576.966.480. Total Aset Lancar Lainnya mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh imbalan kerja karyawan. 13) Uang Muka

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Uang Muka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp15.000.000.000 yang mengalami kenaikan sebesar Rp15.000.000.000 atau sebesar 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar nihil.Total Uang Muka mengalamikenaikan terutama disebabkan oleh Entitas Anak melakukan uang muka pembelian tanah yang berlokasi di Pabuaran, Cibinong. 14) Aset Tetap – Neto

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Aset Tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp811.459.375 yang mengalami penurunan sebesar Rp129.638.327 atau sebesar 14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp941.097.702Total Aset Tetap mengalami penurunan terutama disebabkan oleh penuruna depresiasi. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Aset Pajak Tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp839.454.825 yang mengalami kenaikan sebesar Rp64.130.000 atau sebesar 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp775.324.825.Total Aset Pajak Tangguhan mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh ipembelian peralatan kantor. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Aset Lancar Lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp7.749.900.768 yang mengalami kenaikan sebesar Rp6.872.934.288 atau sebesar 1191.2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp576.966.480. Total Aset Lancar Lainnya mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh pembelian peralatan kantor. 15) Perkembangan Total Liabilitas

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Total Liabilitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp17.218.199.205 yang mengalami penurunan sebesar Rp6.113.741.868 atau sebesar 26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp23.331.941.073. Total Liabilitas mengalami penurunan terutama disebabkan oleh akun utang usaha pihak berelasi sebesar Rp16.337.062.843 atau 100%. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Liabilitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp23.331.941.073 yang mengalami penurunan sebesar Rp44.723.261.804 atau sebesar 66% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp68.055.202.877.Total Liabilitas mengalami penurunan terutama disebabkan oleh akun utang usaha pihak berelasi sebesar Rp36.636.755.539 atau 69%, selain itu juga akun uang muka penjualan Rp8.025.824.211 atau 59%.

Page 36: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

24

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Total Liabilitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp68.055.202.877 yang mengalami kenaikansebesar Rp19.293.777.361 atau sebesar 40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp48.761.425.516. Total Liabilitas mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh akun utang usaha pihak berelasi sebesar Rp14.116.392.081 atau 36%, selain itu juga akun uang muka penjualan Rp5.245.616.425 atau 63%. 16) Perkembangan Total Liabilitas Jangka Pendek

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Total Liabiltas Jangka Pendek untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp16.222.501.2015 yang mengalami penurunan sebesar Rp6.011.949.868 atau sebesar 27% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp22.234.451.073. Total Liabiltas Jangka Pendek mengalami penurunan terutama disebabkan oleh menurunnya akun utang usaha pihak berelasi sebesar Rp16.337.062.843 atau 100%, selain itu juga akun uang muka penjualan Rp1.330.592.565 atau 24%. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Total Liabiltas Jangka Pendek untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp22.234.451.073yang mengalami penurunan sebesar Rp44.935.484.891 atau sebesar 67% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp67.169.935.964. Total Liabiltas Jangka Pendekmengalami penurunan terutama disebabkan oleh menurunnya utang usaha pihak berelasi sebesar Rp36.636.755.539 atau 69%, selain itu juga akun uang muka penjualan Rp8.025.824.211 atau 59%. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Total Liabiltas Jangka Pendekuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp67.169.935.964 yang mengalami kenaikansebesar Rp19.028.206.488 atau sebesar 40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp48.141.729.476. Total Liabiltas Jangka Pendek mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh kenaikan utang usaha pihak berelasi sebesar Rp14.116.392.081 atau 36%, selain itu juga akun uang muka penjualan Rp5.245.616.425 atau 63%. 17) Perkembangan Total Liabilitas Jangka Panjang Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Total Liabiltas Jangka Panjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp995.698.000yang mengalami penurunan sebesar Rp101.792.000 atau sebesar 9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp1.097.490.000. Total Liabiltas Jangka Panjangmengalami penurunan terutama disebabkan oleh menurunnya akun imbalan kerja sebesar Rp101.792.000 atau 9%. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Total Liabiltas Jangka Panjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp1.097.490.000yang mengalami kenaikan sebesar Rp212.223.087 atau sebesar 24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp885.266.913. Total Liabiltas Jangka Panjangmengalami kenaikan terutama disebabkan oleh kenaikan akun imbalan kerja sebesar Rp256.520.000 atau 31%. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Total Liabiltas Jangka Panjanguntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp840.970.000 yang mengalami kenaikansebesar Rp395.678.000 atau sebesar 89% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp445.292.000. Total

Page 37: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

25

Liabiltas Jangka Panjang mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh kenaikan akun imbalan kerja sebesar Rp395.678.000 atau 89%. 18) Utang Usaha

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Total Utang Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp11.851.624.283yang mengalami penurunan sebesar Rp4.570.191.844atau sebesar 28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp16.421.816.127. Total Utang Usahamengalami penurunan terutama disebabkan oleh pembayaran utang usaha pihak berelasi pada Agustus 2019. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Total Utang Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp16.421.816.127yang mengalami penurunan sebesar Rp36.896.795.255 atau sebesar 69% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp53.318.611.382. Total Utang Usahamengalami penurunan terutama disebabkan oleh pembayaran utang usaha pihak berelasi. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Total Utang Usahauntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp53.318.611.382 yang mengalami kenaikansebesar Rp14.397.386.136 atau sebesar 37% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp38.921.225.246. Total Utang Usaha mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh pembelian unit genset untuk memenuhi pesanan pelanggan. 19) Uang Muka Penjualan

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Uang Muka Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp4.204.854.223 yang mengalami penurunan sebesar Rp1.330.592.565atau sebesar 24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp5.535.446.788. Total Uang Muka Penjualanmengalami penurunan terutama disebabkan oleh realisasi uang muka penjualan menjadi penjualan. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Total Uang Muka Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp5.535.446.788yang mengalami penurunan sebesar Rp8.025.824.211 atau sebesar 59% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp13.561.270.999. Total Uang Muka Penjualanmengalami penurunan terutama disebabkan oleh realisasi uang muka penjualan menjadi penjualan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Total Uang Muka Penjualanuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp13.561.270.999 yang mengalami kenaikansebesar Rp5.245.616.425 atau sebesar 63% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp8.315.654.574. Total Uang Muka Penjualan mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh menerima uang muka penjualan dari pelanggan atas pembelian unit genset. 20) Beban Akrual

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Beban Akrual untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp140.051.743yang mengalami kenaikan sebesar Rp66.729.193atau sebesar 91% dibandingkan dengan tahun

Page 38: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

26

sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp73.322.550. Total beban Akrualmengalami kenaikan terutama disebabkan oleh jasa professional pada tahun 2019. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Total Beban Akrualuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp58.131.395 yang mengalami penurunan sebesar Rp460.207.552 atau sebesar 89% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp518.338.947. Total Beban Akrual mengalami penurunan terutama disebabkan oleh pembayaran beban akrual atas jasa instalasi dan pembelian material yang terjadi tahun 2016. 21) Utang Pajak

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Utang Pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp22.770.955yang mengalami penurunan sebesar Rp86.605.274atau sebesar 79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp109.376.229. Total Utang Pajakmengalami penurunan terutama disebabkan oleh perseroan mengalami rugi fiskal, selain itu tidak ada cicilan PPh 25 dan penurunan PPh 21 karena berkurangnya jumlah karyawan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Total Utang Pajakuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp91.241.483 yang mengalami penurunansebesar Rp191.050.827 atau sebesar 68% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp282.292.310. Total Uang Muka Penjualan mengalami penurunan terutama disebabkan oleh Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 22) Uang Sewa Pembiayaan

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Uang Sewa Pembiayaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar nihilyang mengalami penurunan sebesar Rp44.296.913atau sebesar 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp44.296.913. Total Uang Sewa Pembiayaanmengalami penurunan terutama disebabkan olehpembayaran cicilan utang sewa pembiayaan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Total Uang Sewa Pembiayaanuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp164.977.618 yang mengalami penurunan sebesar Rp113.644.821 atau sebesar 41% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp278.622.439. Total Uang Sewa Pembiayaan mengalami penurunan terutama disebabkan oleh pembayaran cicilan utang sewa pembiayaan. 23) Perkembangan Liabilitas Imbalan Kerja

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2019 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

Perkembangan Liabilitas Imbalan Kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp995.698.000yang mengalami penurunan sebesar Rp101.792.000atau sebesar 9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp1.097.490.000. Total Liabiltas Imbalan Kerjamengalami penurunan terutama disebabkan oleh pembayaran pesangon. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

Perkembangan Total Liabilitas Imbalan Kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp1.097.490.000yang mengalami penurunan sebesar Rp256.520.000 atau sebesar 31% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp840.970.000. Total Liabilitas Imbalan Kerjamengalami penurunan terutama disebabkan oleh pembayaran pesangon.

Page 39: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

27

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016

Perkembangan Liabiltas Imbalan Kerjauntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp840.970.000 yang mengalami kenaikansebesar Rp395.678.000 atau sebesar 89% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp445.292.000. Total Liabilitas Imbalan Kerja mengalami kenaikan terutama disebabkan oleh tambahan penyisihan imbalan kerja karyawan oleh aktuaris.

24) Perkembangan Ekuitas

Pada tanggal 31 Agustus 2018, jumlah ekuitas Perseroan dan Entitas Anak sebesar Rp21.650.000.000 yang mengalami kenaikan kenaikan sebesar Rp19.000.000.000 atau sebesar 717% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 31 Desember 2018 sebesar Rp2.650.000.000. Total tambahan modal disetor mengalami kenaikanterutaman disebabkan oleh adanya penambahan modal disetor. Tidak ada tambahan setoran modal selama periode dari 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018. Tidak ada tambahan setoran modal selama periode dari 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017.

Laporan Arus Kas 1) Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi

Untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasional adalah Rp 3.013.965.287 terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan dan penghasilan bunga, sebesar Rp 12.774.636.107 dan pembayaran kas kepada pemasok, karyawan, beban usaha, beban keuangan dan pajak penghasilan sebesar Rp 15.788.601.394.

Untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasional adalah Rp 778.971.264 terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan dan penghasilan bunga sebesar Rp 65.352.590.470 dan pembayaran kas kepada pemasok, karyawan, beban usaha, beban keuangan dan pajak penghasilan sebesar Rp 66.131.561.734. Pada tahun 2018, kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasional adalah Rp 914.771.001 terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan dan penghasilan bunga, sebesar Rp 78.751.960.105 dan pembayaran kas kepada pemasok, karyawan, beban usaha, beban keuangan dan pajak penghasilan sebesar Rp77.837.189.104. Pada tahun 2017, kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasional adalah Rp 566.268.705 terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan dan penghasilan bunga, sebesar Rp 42.405.918.329 dan pembayaran kas kepada pemasok, karyawan, beban usaha, beban keuangan dan pajak penghasilan sebesar Rp41.839.649.624. 2) Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi

Untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah Rp 13.975.000.000 terdiri dari penerimaan piutang pihak berelasi sebesar Rp 1.025.000.000 dan uang muka pembelian tanah sebesar Rp 15.000.000.000. Untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah Rp 11.181.818 yang merupakan pembeian asset tetap. Pada tahun 2018, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah Rp 11.181.818 yang merupakan pembeian asset tetap. Pada tahun 2017, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah Rp 2.200.000 yang merupakan pembeian asset tetap.

Keterangan 31 Agustus 31 Desember

2019 2018 (Tidak

Diaudit) 2018 2017

Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk Aktivitas Operasi) 3.013.965.287 778.971.264 914.771.001 566.268.705

Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk Aktivitas Investasi) 13.975.000.000 11.181.818 11.181.818 2.200.000

Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk

Aktivitas Pendanaan) 18.955.703.087 74.708.971 120.680.705 113.644.821

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas 1.966.737.800 864.862.053 782.908.478 450.423.884

Kas Awal Periode 2.498.093.452 1.715.184.974 1.715.184.974 1.264.761.090

Kas Akhir Periode 4.464.831.252 850.322.921 2.498.093.452 1.715.184.974

Page 40: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

28

3) Kas Neto Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan

Untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019, kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah Rp 18.955.703.087 terdiri dari setoran modal sebesar Rp 19.000.000.000 dan pembayaran utang sewa pembiayaan sebesar Rp 44.296.913. Untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018, kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah Rp 74.708.971 yang merupakan pembayaran utang sewa pembiayaan. Pada tahun 2018, kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah Rp 120.680.705 yang merupakan pembayaran utang sewa pembiayaan. Pada tahun 2017, kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah Rp 113.644.821 yang merupakan pembayaran utang sewa pembiayaan.

Analisis Rasio Keuangan

Rasio Profitabilitas

Gross profit margin Perseroan di akhir tahun 2017 adalah sebesar 9,66%. Kemudian selama tahun 2018 menjadi 9,12% dan pada akhir tahun 2018 9,12%. Pada tahun 2019, gross profit margin menurun menjadi 8,51%.

Net profit margin Perseroan untuk tahun yang berjalan pada 31 Agustus 2019 dan 2018, dan berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar -16,76%, -15,63%, -1,55%, dan -4,94%. Rasio Likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek yang ditunjukkan dalam current ratio.

Current Ratio Perseroan dari tahun 2017 hingga Agustus 2019 menunjukkan bahwa Perseroan mampu memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Current Ratio di tahun 2017 sebesar 1% menurun menjadi 0,98% di tahun 2018. Kemudian di tahun 2019 mengalami sedikit kenaikan menjadi 1,18%.

Uraian 20192018 (Tidak

Diaudit)2018 2017

Rasio Pertumbuhan (%)

Pendapatan 1,23% -29,22% 26,76% -26,76%

harga pokok penjualan 1,92% -27,24% -71,58% 26,43%

Laba kotor -5,60% -41,22% 29,83% 3,85%

Laba (rugi) usaha -31,04% 144,26% -87,98% -255,08%

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan -24,50% 144,53% 253,19% -72,91%

Laba (rugi) bersih 8,56% 136,40% -60,21% -444,02%

Laba (rugi) komprehensif periode atau tahun berjalan -223,09% 100,00% -31,69% -680,38%

Aset 42,71% -64,76% 33,32%

Liabilitas -26,20% -65,72% 39,57%

Ekuitas 1258,45% -30,80% -48,60%

Rasio Usaha (%)

Laba kotor/ pendapatan 8,51% 9,12% 9,89% 9,66%

Laba (rugi) usaha/ pendapatan -10,17% -14,93% -0,26% -2,73%

Laba (rugi) bersih/ pendapatan -16,76% -15,63% -1,55% -4,94%

Laba kotor/ ekuitas 6,33% 350,68% 186,91%

Rugi usaha/ ekuitas -7,57% -9,19% -52,91%

Laba (rugi) bersih/ ekuitas (ROE) -12,48% -54,92% -95,51%

Rugi usaha/ aset -3,86% -0,49% -1,45%

Laba (rugi) bersih/ aset (ROA) -6,37% -2,95% -2,61%

Rasio Keuangan (%)

Rasio lancar 1,18 0,98 1,00

Total Liabilitas/ Ekuitas 0,96 17,64 35,61

Total Liabilitas/ Total Aset 0,49 0,95 0,97

Pendapatan/ Aset 0,38 1,90 0,53

31 Agustus 31 December

Page 41: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

29

Rasio Efisiensi

Efisiensi menunjukkan kemampuan Perseroan dalam mengubah beberapa akun dalam laporan posisi keuangan seperti persediaan dan asset menjadi kas atau pendapatan. Dalam hal ini, rasio efisiensi Perseroan dijelaskan dalam Asset Turnover. Asset turnover Perseroan di tahun 2017 adalah sebesar 0.53%. Kemudian di tahun 2018 menjadi 1.90% dan 0.38% pada tahun 2019. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh liabilitas yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset atau jumlah ekuitas. Rasio solvabilitas asset Perseroan untuk tahun yang berjalan pada 31 Agustus 2019 dan berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 0,49%, 0,95%, dan 0,97%. Rasio solvabilitas ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Agustus 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 0,96%, 17,64%, dan 35,61%. Rasio Imbal Hasil Aset

Imbal hasil asset menunjukkan kemampuan asset produktif Perseroan untuk menghasilkan laba tahun berjalan yang dihitung dengan cara membandingkan laba periode/ tahun berjalan dengan jumlah asset. Rasio imbal hasil asset untuk tahun yang berjalan pada 31 Agustus 2019 dan berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar -6,37%, -2,95%, dan -2,61%. Rasio Imbal Hasil Ekuitas

Imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba periode/tahun berjalan yang dihitung dengan cara membandingkan laba periode/ tahun berjalan dengan ekuitas. Rasio imbal hasil ekuitas untuk tahun yang berjalan pada 31 Agustus 2019 dan berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar -12,48%, 54,92%, dan 95,51%. D. MANAJEMEN RISIKO

Sebagaimana diuraikan pada Bab Risiko Usaha, kegiatan usaha Perseroan dipengaruhi oleh risiko-risiko tertentu. Selain itu, kegiatan usaha Perseroan dipengaruhi risiko-risiko terkait dengan instrumen keuangan, seperti risiko mata uang asing, tingkat suku bunga, risiko kredit, dan likuiditas yang dipantau dan dikelola oleh Perseroan melalui berbagai kebijakan, prosedur, dan proses. Objektif Peseroan dalam manajemen risiko adalah untuk memberikan kepastian bahwa Perseroan memahami, mengukur serta memonitor berbagai risiko yang timbul dan Perseroan mematuhi, sejauh dapat dilaksanakan dengan praktis, kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk menanggapi risiko-risiko tersebut. Direktur Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum sebagai berikut: a. Risiko mata uang asing

Sebagian besar kegiatan pendanaan dan operasi Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah, dimana merupakan mata uang fungsional dan penyajian dalam laporan keuangan Perusahaan. Dengan demikian, Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan atas perubahan nilai tukar mata uang asing.

Page 42: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

30

b. Risiko tingkat suku bunga

Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar arus kas masa depan dari aset atau liabilitas Kelompok Usaha dalam mata uang asing dapat berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Kelompok Usaha terekspos risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dari aset moneter yang diakui dalam mata uang selain dari mata uang fungsional Kelompok Usaha. Pendapatan Kelompok Usaha adalah dengan harga, ditagih dan dibayar dalam Rupiah, Dolar Amerika Serikat dan Euro. Sebagian besar beban pokok penjualan, beban usaha dan belanja modal adalah dalam Rupiah. Untuk mengelola risiko, Kelompok Usaha melakukan penyepadanan liabilitas dalam mata uang asing dengan asset keuangan dalam mata uang asing terkait, dan melakukan pembelian dan penjualan mata uang asing saat diperlukan. Manajemen memandang belum perlu melakukan lindung nilai mata uang asing karena aset moneter dalam mata uang asing yang tersedia cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing terkait. Eksposur Kelompok Usaha untuk risiko tingkat bunga berasal dari utang sewa pembiayaan yang didasarkan pada suku bunga tetap. Untuk mengelola risiko ini, Kelompok Usaha memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar, akan tetapi perbedaan tingkat suku bunga tidak memiliki dampak yang signifikan pada laba rugi. c. Risiko kredit

Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan eksposur maksimum sebesar jumlah tercatat aset keuangan Kelompok Usaha, sebagai berikut:

31 Agustus 2019 31 Desember

2018 2017

Kas di bank 4.464.831.252 2.451.876.952 1.668.992.974

Piutang usaha

Pihak ketiga 8.466.262.053 8.998.717.894 46.152.201.656

Piutang lain-lain

Pihak ketiga 224.662.573 357.875.573 237.040.073

Piutang pihak berelasi - 1.025.000.000 1.025.000.000

Aset tidak lancar lainnya 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Total 13.160.755.878 12.838.470.419 49.088.234.703

Analisis umur aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dan yang lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:

31 Agustus 2019

Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai

dan Tidak Mengalami Kurang dari 6

bulan

6 bulan-1 tahun

Lebih dari 1 tahun

Total

Penurunan

Nilai

Kas di bank 4 .464.831.252 - - - 4.464.831.2

52

Piutang usaha

Pihak ketiga 1 .490.345.340 3.607.718.576 1.000.000.000 2.368.198.137 8.466.262.0

53

Piutang lain-lain

Pihak ketiga 2 24.662.573 - - - 224.662.57

3 Aset tidak lancer lainnya 5 .000.000 - - - 5.000.000

Total 6 .184.839.165 3.607.718.576 1.000.000.000 2.368.198.137 13.160.755.

878

Page 43: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

31

31 Desember 2018

Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai

dan Tidak Mengalami Kurang dari 6

bulan 6 bulan-1 tahun Lebih dari 1

tahun Total

Penurunan Nilai

Kas di bank 2 .451.876.952 - - - 2.451.876.952

Piutang usaha

Pihak ketiga 1 .056.880.000 4.717.085.001 - 3.224.752.893 8.998.717.894

Piutang lain-lain

Pihak ketiga 3 57.875.573 - - - 357.875.573 Piutang pihak berelasi 1 .025.000.000 - - - 1.025.000.000 Aset tidak lancar lainnya 5 .000.000 - - - 5.000.000

Total 4 .896.632.525 4.717.085.001 - 3.224.752.893 12.838.470.419

31 Desember 2017

Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai

dan Tidak Mengalami Kurang dari 6

bulan 6 bulan-1 tahun Lebih dari 1

tahun Total

Penurunan Nilai

Kas di bank 1 .668.992.974 - - - 2.451.876.952

Piutang usaha

Pihak ketiga 6 .901.964.500 7.914.934.800 149.611.000 31.185.691.356 46.152.201.656

Piutang lain-lain

Pihak ketiga 3 57.875.573 - - - 357.875.573 Piutang pihak berelasi 1 .025.000.000 - - - 1.025.000.000 Aset tidak lancar lainnya 5 .000.000 - - - 5.000.000

Total 9 .958.833.047 7.914.934.800 149.611.000 31.185.691.356 49.209.070.203

d. Risiko likuiditas

Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati termasuk mengatur kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu. Kelompok Usaha mengatur keseimbangan antara kesinambungan kolektibilitas piutang dan fleksibilitas melalui penggunaan utang. Tabel di bawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha dalam rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan nonderivatif yang diperlukan dalam pemahaman jatuh tempo kebutuhan arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel juga termasuk arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto (yang terdiri dari saldo pokok terutang ditambah pembayaran bunga yang akan datang, jika ada) yang mungkin berbeda dengan jumlah tercatat liabilitas keuangan pada tanggal pelaporan.

31 Agustus 2019

Jumlah Jumlah Arus Kas Kontraktual yang Tidak Terdiskonto

Tercatat

Total

Sampai dengan Lebih dari 1

tahun

Setelah 2 tahun

1 tahun sampai 2 tahun

sampai 5 tahun

Utang usaha

Pihak ketiga

11.851.624.283 11.851.624.283 11.851.624.283 - -

Utang lain-lain

Pihak ketiga 3 .200.001 3.200.001 3.200.001 - -

Beban akrual 1 40.051.743 140.051.743 140.051.743 - -

Total 11.994.876.027 11.994.876.027 11.994.876.027 - -

Page 44: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

32

31 Desember 2018

Jumlah Jumlah Arus Kas Kontraktual yang Tidak Terdiskonto

Tercatat Total

Sampai dengan

Lebih dari 1 tahun

Setelah 2 tahun

1 tahun

sampai 2 tahun

sampai 5 tahun

Utang usaha

Pihak berelasi 8 4.753.284 84.753.284 84.753.284 - - Pihak ketiga

1 6.337.062.843 16.337.062.843 16.337.062.843 - -

Utang lain-lain

Pihak ketiga 5 0.192.466 50.192.466 50.192.466 - -

Beban akrual 7 3.322.550 73.322.550 73.322.550 - -

Utang sewa

pembiayaan 4 4.296.913 44.296.913 44.296.913 - -

Total 16.589.628.056 16.589.628.056 16.589.628.056 - -

31 Desember 2017

Jumlah Arus Kas Kontraktual yang Tidak Terdiskonto

Jumlah Tercatat

Total

Sampai dengan Lebih dari 1

tahun

Setelah 2 tahun

1 tahun sampai 2 tahun

sampai 5 tahun

Utang usaha

Pihak berelasi 3 44.793.000 344.793.000 344.793.000 - - Pihak ketiga

5 2.973.818.382 52.973.818.382 52.973.818.382 - -

Utang lain-lain

Pihak ketiga 2 0.000.000 20.000.000 20.000.000 - -

Beban akrual 5 8.131.395 58.131.395 58.131.395 - -

Utang sewa

pembiayaan 1 64.977.618 164.977.618 120.680.705 4 4.296.913 -

Total 16.589.628.056 16.589.628.056 16.589.628.056 4 4.296.913 -

Pengelolaan Permodalan

Tujuan utama dari pengelolaan permodalan Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa dipertahankannya kecukupan modal agar dapat mendukung kelancaran usahanya dan memaksimalkan nilai dari pemegang saham. Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal atau menerbitkan surat saham. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya. Kelompok Usaha mengelola permodalannya untuk memastikan mereka dapat mempertahankan kelangsungan usaha disamping memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. E. KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kebijakan Pemerintah dan institusi lainnya dalam bidang fiskal, moneter, ekonomi publik, dan politik yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan usaha Perseroan sebagai berikut:

1) Kebijakan Pemerintah terkait dengan perdagangan dapat mempengaruhi Perseroan, karena dapat berpengaruh terhadap kegiatan usaha Perseroan.

Page 45: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

33

2) Kebijakan Pemerintah dalam hal pemberian perizinan dapat mempengaruhi keberlangsungan kegiatan

usaha Perseroan.

3) Kebijakan Pemerintah dalam menentukan tarif perpajakan (jika ada) yang akan mempengaruhi beban pajak dan laba bersih perseroan.

4) Kebijakan Pemerintah dalam perubahan tingkat suku bunga dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran hutang bank, khusunya hutang bank jangka pendek yaitu penggunaan fasitilas perbankan untuk pendanaan modal kerja.

5) Kebijakan ketenagakerjaan dalam menetukan tingkat Upah Minimum Regional (UMR) yang akan mempengaruhi biaya upah tenaga kerja Perseroan serta perizinan lainnya yang berkaitan dengan pembuatan / pemasangan, / pemakaian / peredaran atas produk Perseroan sehubungan dengan keselamatan kerja.

6) Kebijakan Pemerintah tentang kebijakan impor yang dapat berpengaruh pada rencana Perseroan di masa mendatang untuk menjadi importir.

7) Kebijakan Pemerintah Daerah atau Regional terkait perizinan pembuatan / pemasangan, / pemakaian / peredaran atas produk Perseroan.

F. KECENDERUNGAN, PERMINTAAN, IKATAN, KETIDAKPASTIAN

Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, ikatan, dan ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan material terhadap likuiditas Perseroan, selain yang diungkapkan pada Bab VI Keterangan tentang Perseroan, Kegiatan Usaha, serta Kecenderungan dan Prospek Usaha.

Page 46: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

34

IV. FAKTOR RISIKO Investasi dalam Saham Perseroan melibatkan sejumlah risiko. Sebelum membuat keputusan investasi, para calon investor harus berhati-hati dalam mempertimbangkan seluruh informasi yang terdapat dalam Prospektus ini, termasuk risiko usaha Perseroan sebagaimana yang diuraikan dalam bagian ini. Risiko usaha yang dijelaskan atau diungkapkan dalam bagian ini adalah tidak lengkap atau tidak komprehensif dalam kaitannya dengan seluruh risiko yang mungkin timbul sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan maupun sehubungan dengan keputusan apapun untuk membeli, memiliki atau menjual saham Perseroan. Risiko usaha yang dijelaskan dalam bagian ini bukan merupakan sebuah daftar lengkap mengenai tantangan yang dihadapi oleh Perseroan pada saat ini atau yang mungkin terjadi di masa depan. Risiko-risiko tambahan baik yang diketahui maupun yang tidak, mungkin di masa yang akan datang memberikan dampak material yang merugikan pada kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan.

Risiko-risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Berdasarkan pertimbangan Perseroan, risiko-risiko di bawah ini telah disusun berdasarkan bobot risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan. A. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN 1. Risiko Ketersediaan Persediaan Untuk Dijual

Dalam melakukan penjualan produk, Perseroan sangat tergantung pada ketersediaan produk genset yang diperoleh dari pemasok. Perseroan telah bekerjasama dengan lebih dari satu pemasok yang diperoleh dari lokal. Dengan demikian, bila salah satu pemasok tidak dapat menyediakan produk genset tersebut, maka akan mengganggu kelangsungan usaha Perseroan dan pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan. Untuk memitigasi risiko ketersediaan persediaan untuk dijual, Perseroan melakukan strategic sourcing yaitu melakukan seleksi pemasok persediaan dengan reputasi yang baik dan terpercaya.

B. RISIKO USAHA YANG MATERIAL

1. Risiko Persaingan Usaha

Perseroan bergerak pada bidang perdagangan genset yang menjual berbagai jenis produk genset yang didapat dari pemasok. Dengan banyaknya pemasok yang bekerjasama dengan Perseroan, maka Perseroan dapat menjamin kualitas dan ketahanan produk yang dimiliki. Kemudian produk genset yang ditawarkan perusahaan sejenis lain memiliki produk dengan sedikit pemasok namun telah memproduksi sendiri dengan bekerjasama dengan pihak luarr negeri dengan jenis mesin diesel, gas, dan turbin yang memiliki daya lebih besar. Setiap kegiatan usaha tidak akan terlepas dari risiko adanya persaingan usaha. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kompetitor Perseroan adalah perusahaan yang memiliki produk yang telah diproduksi sendiri dan dengan daya yang lebih tinggi. Perseroan memiliki keunggalan kompetitif dari segi harga, pemberian warranty dan menyediakan after sales service serta memiliki produk-produk yang bervarian. Keunggulan komptitif tersebut memberikan Perseroan daya saing usaha di pasar Indonesia.

2. Risiko Terhadap Kredit Pelanggan

Perseroan umumnya memberikan termin pembayaran kepada pelanggannya dan karenanya rentan terhadap keterlambatan pembayaran atau gagal bayar pelanggannya. Tidak ada kepastian bahwa Perseroan akan dapat menagih piutang tersebut pada waktunya atau seluruhnya. Oleh kaeena itu, Perseroan selalu berusaha memenuhi kriteria penagihan yang sesuai standar dan prosedur penagihan Mengingat risiko pekerjaan yang tinggi Perseroan memberikan layanan dengan kualitas yang baik. Jika pelanggan Perseroan mengalami kesulitan arus kas atau penurunan dalam kinerja usahanya, mereka mungkin tidak dapat menyelesaikan kewajiban pembayarannya kepada Perseroan. Selain itu, dalam masa resesi ekonomi, pelanggan Perseroan dapat terpengaruh secara negatif dan kemungkinan gagal bayar akan menjadi lebih tinggi. Sebagai akibatnya, pelanggan dapat mengalami keterlambatan pembayaran atau tidak dibayarnya piutang oleh pelanggan sehingga akan mengganggu likuiditas dan kinerja keuangan Perseroan. Untuk memitigasi risiko terkait Perseroan melakukan prosedur KYC (Know Your Customer), dimana Perseroan melakukan seleksi yang ketat terhadap pelanggan, yang mengajukan perjanjian kredit atau pinjaman atas pembelian genset. Selain itu, untuk meminimalisir risiko terkait, Perseroan juga hanya memberikan perjanjian kredit atau pinjaman atas pembelian genset kepada pelanggan yang berbentuk badan hukum.

Page 47: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

35

3. Risiko Modal Kerja

Dalam menjalankan kegiatan usaha, tidaklah lepas dari tersedianya modal kerja bagi Perseroan. Modal kerja dapat digunakan Perseroan untuk pengadaan produk yang akan dijual, aktiva tetap, perluasan usaha Perseroan, dan pembayaran biaya lainnya. Apabila Perseroan kekurangan modal kerja baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, maka besar kemungkinan Perseroan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup dan tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada waktunya akan menghadapi masalah likuiditas. Risiko modal kerja dapat dimitigasi oleh Perseroan dengan mengandalkan pembiayaan modal kerja eksternal atau pinjaman bank.

4. Risiko Kerusakan Pada Persediaan Untuk Dijual

Perseroan merupakan perusahaan yang menawarkan produk genset siap jual yang didapat dari pemasok. Selain itu produk Perseroan merupakan alat berat. Kerusakan pada produk yang tersedia untuk dijual dapat terjadi pada saat proses pendistribusian produk. Hal ini menjadi perhatian Perseroan untuk dapat menjaga persediaan produk dari mulai menerima dari pemasok, penyimpanan, hingga pendistribusian ke pelanggan. Untuk memitigasi Risiko tersebut, Perseroan melakukan pengendalian mutu dengan metode load test dan dummy test. Metode load test dan dummy test adalah metode uji mutu genset dengan cara memberikan bobot uji coba KVA sesuai spesifikas

genset tersebut. Untuk memastikan bahwa tidak adanya kerusakan persediaan untuk dijual, Perseroan selalu melakukan uji mutu genset sebelum didistribusikan.

5. Risiko Perubahan Teknologi

Teknologi berkembang semakin mutakhir seiring dengan kebutuhan pelanggan. Meskipun Perseroan berkeyakinan telah menggunakan teknologi yang dianggap teknologi terbaik saat ini untuk bidang usaha Perseroan, kelalaian dalam mencermati perkembangan teknologi di bidang genset maupun dalam menganalisa kebutuhan akan teknologi baru yang lebih efisien dapat menyebabkan penurunan tingkat kepuasan pelanggan. Selain itu, dengan teknologi yang terus berkembang akan menimbulkan peningkatan persaingan usaha. Untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya, Perseroan perlu mengikuti dan memperbarui produk yang dijual ke pelanggan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru dan tentunya dengan memerlukan modal yang sangat besar. Teknologi yang semakin canggih akan lebih menunjang kegiatan usaha Perseroan serta meningkatkan penjualan. Untuk mengantisipasi risiko perubahan teknologi di pasar nasional dan internasional, Perseroan akan selalu melakukan update atas perkembangan teknologi di pasar nasional dan internasional.

C. RISIKO UMUM 1. Risiko Fluktuasi Mata Uang Asing

Perseroan memasok produk genset dan suku cadang Perseroan yang dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang asing baik langsung maupun tidak langsung oleh pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing. Dilain pihak, Perseroan melakukan penjualan atas produk-produk yang dihasilkannya dalam mata uang Rupiah. Perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing yang terjadi secara signifikan dapat memberikan dampak kenaikan harga beberapa jenis produk Perseroan, berbagai bahan kemasan atau beberapa jenis suku cadang (spare part) mesin-mesin genset. Hal tersebut tidak selalu dapat disertai dengan peningkatan harga jual produk Perseroan dan karenanya akan berdampak negatif terhadap nilai penjualan dan tingkat profitabilitas Perseroan.

2. Risiko Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga memiliki berbagai dampak bagi Perseroan dalam melakukan kegiatan usahanya, yaitu dampak dalam melakukan pinjaman dan strategi bisnis Perseroan. Suku bunga yang tinggi membuat biaya pinjaman menjadi lebih mahal, sehinggan Perseroan akan meminimalisir jumlah pinjaman. Selain itu, apabila terjadi kenaikan suku bunga, para pelaku usaha cenderung mengurangi pengeluaran untuk pengembangan usaha. Hal ini dapat menghambat produktivitas Perseroan dan mempengaruhi pertumbuhan Perseroan.

3. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang dapat terjadi apabila Perseroan mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban yang segera harus dibayar dengan aset lancar yang dimiliki Perseroan yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan. Dengan cara mengawasi dan membuat jadwal atas pengeluaran dan pemasukan Perseroan, Perseroan dapat memitigasi risiko likuiditas.

Page 48: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

36

4. Risiko Kestabilan Politik atau Ekonomi

Kondisi ekonomi, politik dan sosial Indonesia turut mempengaruhi jalannya kegiatan usaha Perseroan. Ketidakstabilan kondisi ekonomi, politik dan sosial Indonesia dapat menyebabkan kerusuhan oleh buruh ataupun massa yang berada diluar kendali Perseroan. Selain itu, hal tersebut dapat berdampak juga pada daya beli pelanggan Perseroan yang selanjutnya dapat menyebabkan penjualan Perseroan menurun. Apabila terjadi kerusuhan ataupun huru hara yang disebabkan oleh ketidakstabilan kondisi ekonomi, politik dan sosial Indonesia, maka Perseroan dapat mengalami dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan, hasil operasional dan prospek usahanya.

D. RISIKO BAGI INVESTOR

1. Risiko Tidak Likuidnya Saham Perseroan

Terdapat risiko terkait tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, mengingat jumlah saham yang ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar. Selanjutnya, meskipun Perseroan akan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa saham Perseroan yang diperdagangkan akan aktif atau likuid karena terdapat kemungkinan bahwa saham Perseroan akan dimiliki satu atau beberapa pihak tertentu yang tidak memperdagangkan sahamnya di pasar sekunder. Dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah pasar dari saham Perseroan akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga.

2. Risiko Atas Fluktuasi Harga Saham Perseroan

Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dapat mengalami fluktuasi dan dapat diperdagangkan pada harga yang jauh di bawah Harga Penawaran. Hal ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk:

• Persepsi atas prospek bisnis dan operasi yang dijalankan Perseroan; • Perubahan dalam perekonomian, sosial, politik maupun kondisi pasar di Indonesia; • Perbedaan antara hasil aktual keuangan dan operasional Perseroan dengan hasil yang diharapkan oleh

investor dan analis; • Perubahan rekomendasi atau persepsi analis atas Perseroan atau Indonesia; • Penjualan saham oleh Pemegang Saham Pengendali Perseroan; • Pengumuman oleh Perseroan mengenai rencana akuisisi, aliansi strategis, kerjasama atau divestasi

yang signifikan; • Perubahan harga saham dari perusahaan-perusahaan asing (khususnya di Asia) dan perusahaan-

perusahaan di negara-negara berkembang; • Keterlibatan Perseroan dalam kasus hukum; dan/atau • Fluktuasi harga pasar saham di pasar modal.

3. Risiko Kebijakan Dividen

Mengenai pembagian dividen, diputuskan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan per tahun berdasarkan laporan keuangan Perseroan, dengan mempertimbangkan:

• Jika perolehan laba bersih dan kerugian bersih, maka hal tersebut perlu dipertimbangkan dalam RUPS untuk kebijakan pembagian dividen;

• Modal kerja dan belanja modal di masa yang akan datang akan sangat dibutuhkan; • Pengembangan Perseroan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO USAHA DAN RISIKO UMUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KEGIATAN USAHA DAN KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS.

Page 49: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

37

V. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap posisi dan kinerja keuangan Perseroan yang terjadi setelah tanggal 25 September 2019, tanggal laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, terhadap laporan keuangan Perseroan untuk periode 8 (delapan) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Y. Santosa dan Rekan dengan opini tanpa modifikasian. laporan audit tersebut ditandatangani oleh Tjiendradjaja Yamin, CPA (Rekan KAP dengan Izin Akuntan Publik No. .AP 0386), yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini. Peristiwa setelah periode pelaporan dari Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: a) Pada bulan September 2019, Entitas Anak, PT Gudang Bogor Raya telah melakukan pembayaran sebesar

Rp10.000.000.000 untuk melunasi pembelian tanah di daerah Bogor, Jawa Barat b) Berdasarkan perjanjian kredit Nomor. L/074/LGL-DIBA II/PK-REG/IX/2019 tanggal 18 September 2019, Entitas

Anak, PT Gudang Bogor Raya memiliki plafon perjanjian kredit dengan PT Bank Bukopin Tbk sebesar Rp10.000.000.000 dengan bunga 7,25% per tahun. Jangka waktu dari perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak akad kredit. Pinjaman tersebut dijaminkan dengan tanah seluas 2.450 meter persegi yang terletak di Desa Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

c) Pada tanggal 13 September 2019, berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham yang tertuang pada Akta Notaris No. 13 dari Harra Mieltuani Lubis S.H., bahwa Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar atas maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan dan perubahan Komisaris dan Direktur sebagai berikut:

Komisaris : Kartino Pitojo Direktur : Basar DP Sibarani

d) Pada tanggal 23 September 2019, berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham yang tertuang

pada Akta Notaris No. 25 dari Rini Yulianti S.H., menyatakan bahwa: 1. Memberhentikan Komisaris dan Direktur yang diangkat sebelumnya berdasarkan Akta Notaris No. 13 tanggal

13 September 2019 dari Harra Mieltuani Lubis, dan mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi yang baru sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Darwin Komisaris Independen : Tony Widjaya

2. Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham Perusahaan

kepada masyarakat dan mencatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 3. Menyetujui perubahan status Perusahaan tertutup menjadi Perusahaan terbuka dan merubah nama

Perusahaan menjadi PT Austin Global Prima Tbk, perubahan nilai nominal saham dari Rp200.000 menjadi Rp25, pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyakbanyaknya 250 juta saham baru yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 22,4 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan setelah Penawaran Umum Perdana, dan waran yang diberikan secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 250.000.000 Waran Seri I melalui Penawaran Umum Perdana ke masyarakat.

4. Perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan sesuai dengan hasil pelaksanaan Penawaran Umum Perdana.

Page 50: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

38

VI. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Pusat, yang didirikan dengan nama PT Austin Global Prima berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 59 tanggal 23 Juni 2012, yang dibuat dibuat dihadapan Etty Nugrahawati, S.H., Notaris di Kota Bekasi, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. Nomor AHU-4175.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 1 Agustus 2012. Maksud dan tujuan perseroan berdasarkan akta pendirian adalah berusaha dalam bidang perdagangan, perindustrian, periklanan, percetakan, kontraktor, pembangunan perumahan, jasa, dan agrobisnis. Berdasarkan Akta Pendirian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.000 11.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. Edy Surianto 5.500 5.500.000.000 50,00%

2. Nur Hayati 5.500 5.500.000.000 50,00%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 11.000 11.000.000.000 100%

Jumlah Saham dalam Portepel

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Nomor 25 tanggal 23 September 2019 dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Kota Jakarta Timur telah: (i) mekejadian ndapatkan persetujuan dari Menkumham sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusannya Nomor AHU-0073722.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 23 September 2019; dan (ii) Mengeluarkan saham dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham baru yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 22,4% (dua puluh dua koma empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana.diberitahukan diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Kemenkumham”) sebagaimana dinyatakan dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-

0335839 tanggal 23 September 2019 (“Akta No. 25/2019”).

Akta No. 25/2019 memuat tentang: - Persetujuan memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan memberikan

pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan terhitung sejak tanggal pengangkatannya sampai dengan tanggal Keputusan ini, sejauh tindakan pengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam pembukuan Perseroan;

- Persetujuan mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru serta menetapkan Komisaris Independen, untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Keputusan sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2023 (dua ribu dua puluh tiga) yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 (dua ribu dua puluh empat);

- Persetujuan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham-saham dalam Perseroan kepada masyarakat (“Penawaran Umum Perdana”) dan mencatatkan saham-saham Perseroan tersebut pada Bursa Efek Indonesia (“Company Listing”) serta menyetujui untuk mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal Indonesia;

- Menyetujui dalam rangka Penawaran Umum Perdana: a. Persetujuan perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan

menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT Austin Global Prima Tbk; b. Persetujuan perubahan nilai nominal saham perseroan dari sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu Rupiah)

menjadi sebesar Rp 25.- (dua puluh lima Rupiah); c. Mengeluarkan saham dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus

lima puluh juta) saham baru yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 22,4% (dua puluh dua koma empat

Page 51: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

39

persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana, yang disertai dengan waran yang diberikan secara Cuma-Cuma sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Waran Seri I melalui Penawaran Umum Perdana kepada Masyarakat

d. Persetujuan pencatatan seluruh saham-saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh oleh Para Pemegang Saham Perseroan maupun saham Baru yang akan dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana pada Bursa Efek Indonesia;

e. Perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Bapepam LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris termasuk mengubah maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sehingga mencerminkan adanya kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang Perseroan; dan

f. Perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham dalam Perseroan sesuai dengan hasil pelaksanaan Penawaran Umum Perdana dan pencatatan saham-saham Perseroan dalam BEI dalam rangka Penawaran Umum Perdana.

- Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyesuaikan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan setelah dilakukannya Penawaran Umum Perdana dan pelaksanaan penerbitan saham baru hasil konversi Waran Seri I, dan untuk maksud tersebut menyatakan dalam akta tersendiri yang dibuat dihadapan Notaris, melakukan pemberitahuan kepada, atau meminta persetujuan dari instansi yang berwenang, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta membuat, menyampaikan, mengadakan dan/atau membuat segala akta, formulir, aplikasi, permohonan, surat, pernyataan dan/atau dokumen lainnya yang diperlukan atau disyaratkan untuk keperluan atau tujuan tersebut.

- Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak subtitusi dalam hal Penawaran Umum Perdana tidak dapat dilaksanakan karena suatu sebab apapun, untuk melakukan segala tindakan serta menandatangani segala akta, permohonan, aplikasi, pernyataan dan/atau dokumen lainnya terkait dengan atau yang dimiliki oleh Perseroan agar disesuaikan kembali dengan kondisi Perseroan sebelum dilakukannya Penawaran Umum Perdana.

- Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka efektifnya, sahnya dan/atau pelaksanaan hal-hal yang diputuskan dan/atau persetujuan yang diberikan dalam Keputusan ini, termasuk namun tidak terbatas pada: a. menentukan tujuan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana; b. membuat, menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau

Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, dan/atau dokumen-dokumen lain sehubungan dengan atau dalam kerangka Penawaran Umum Perdana dan pencatatan saham saham Perseroan di BEI.

c. mengumumkan dalam surat kabar, Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas dan/atau dokumen-dokumen lain sehubungan dengan, dan/atau dalam rangka Penawaran Umum Perdana maupun pencatatan saham-saham Perseroan di BEI.

d. membuat dan menandatangani perjanjian-perjanjian sehubungan dengan dan/atau dalam rangka Penawaran Umum Perdana, termasuk namun tidak terbatas pada perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I;

e. membuat dan menandatangani Perjanjian, Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia;

f. menegosiasikan, menentukan dan/atau menyetujui syarat-syarat dan ketentuan ketentuan sebagaimana tercantum dalam setiap akta, perjanjian dan/atau dokumen lainnya yang akan dibuat, diadakan, ditandatangani dan/atau diumumkan oleh Petseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana serta pencatatan saham-saham Perseroan di BBI;

g. menunjuk profesi penunjang dan lembaga penunjang pasar modal (termasuk namun tidak terbatas pada Konsultan Hukum, Notaris, Biro Administrasi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek) dan menentukan syarat penunjukan serta biaya jasa profesi penunjang dan lembaga penunjang tersebut;

h. membuat, menandatangani dan menyampaikan Surat Pernyataan Pendaftaran, permohonan pencatatan efek dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya kepada Otoritas Jasa Keuangan dan BEI;

i. memberikan segala informasi dan/atau data yang diperlukan terkait dengan Penawaran Umum Perdana dan Pencatatan saham-saham Perseroan di BEI

j. membuat, meminta untuk dibuatkan dan/atau menandatangani pernyataan, surat, akta, perjanjian dan/atau dokumen dokumen-dokumen lainnya;

k. meminta persetujuan dari pihak-pihak terkait dan instansi yang berwenang, termasuk namun tidak mengajukan segala sesuatu surat, permohonan, pemberitahuan dan dokumen dokumen lainnya kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan

l. melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh hukum dan ketentuan perundang-undangan.

Page 52: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

40

Perseroan berdomisili di Jl. Cideng Barat No. 81 Kelurahan Cideng Kecamatan Gambir Kota Administrasi Jakarta

Pusat.

Kegiatan Usaha Utama

a. Perdagangan Besar Mesin Kantor dan Industri, Suku Cadang dan Perlengkapannya

Mencakup usaha perdagangan besar mesin industri dan mesin kantor kecuali komputer, serta

perlengkapannya, seperti mesin penggerak mula, turbin, mesin pengolahan kayu dan logam, macam-macam

mesin untuk industri dan untuk keperluan kantor, mesin pembangkit listrik dan mesin untuk keperluan rumah

tangga. Termasuk perdagangan besar robot-robot produksi, mesin-mesin lain ytdl untuk keperluan industri,

pergadagangan dan navigasi serta jasa lainnya dan mesin yang dikendalikan komputer untuk industri tekstil

serta mesin jahit dan rajut yang dikendalikan computer;

b. Perdagangan Besar Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak

Mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar), pelelangan, dan pedagang besar lainnya

yang memperdagangkan barang-barang di dalam negeri, luar negeri atas nama pihak lain. Kegiatannya antar

lain agen komisi, broker barang dan seluruh perdagangan besar lainnya yang menjual atas nama dan

tanggungan pihak lain; kegiatan yang terlibat dalam penjualan dan pembelian bersama atau melakukan

transaksi atas nama perusahaan, termasuk melalui internet; dan agen yang terlibat dalam perdagangan

seperti pertanian, binatang hidup; bahan baku tekstil dan barang setengah jadi; bahan bakar, biji-bijihan,

logam dan industri kimia, termasuk pupuk; makanan, minuman dan tembakau; tekstil, pakaian, bulu, alas kaki

dan barang dari kulit kayu-kayuan dan bahan-bangunan; mesin, termasuk mesin kantor dan komputer,

perlengkapan industri, kapal, pesawat; furnitur, barang keperluan rumah tangga dan perangkat keras;

kegiatan perdagangan besar rumah pelelangan. Tidak termasuk kegiatan perdagangan besar mobil dan

sepeda motor, dimasukkan dalam golongan 451 s.d. 454;

c. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin dan Peralatan Industri;

Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operational leasing) mesin dan

peralatan industri tanpa operator yang secara umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan,

seperti mesin pembangkit listrik, mesin tekstil, mesin pengolahan atau pengerjaan logam dan kayu, mesin

percetakan dan mesin las listrik,m termasuk mesin penggerak atau uap dan turbin, perkakas mesin, alat

pertambangan dan perminyakan, peralatan radio, televisi dan komunikasi profesional, alat untuk produksi

gambar hidup, alat pengukur dan pemeriksa dan mesin ilmiah, komersil dan industri lainnya. Sewa guna

usaha dengan hak opsi (financial leasing) mesin dan peralatan industri yang secara umum digunakan sebagai

barang modal oleh perusahaan dimasukkan ke dalam kelompok 64910.

Kegiatan Usaha Penunjang

a. Perdagangan Besar Berbagai Macam Barang

Mencakup usaha perdagangan besar berbagai macam barang yang tanpa mengkhususkan barang tertentu

(tanpa ada kekhususan tertentu);

b. Aktivitas Perusahaan Holding

Mencakup kegiatan dari perusahaan holding (holding companies), yaitu perusahaan yang menguasai aset

dari sekelompok perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut.

“Holding Companies” tidak terlibat dalam kegiatan usaha perusahaan subsidiarinya. Kegiatannya mencakup

jasa yang diberikan penasihat (counsellors) dan perunding (negotiatiors) dalam merancang merger dan

akuisisi perusahaan;

c. Real Estat yang Dimiliki Sendiri atau Disewa

Mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik yang dimiliki sendiri

maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan tempat tinggal

(seperti tempat pameran, fasilitas penyimpanan pribadi, mall, pusat perbelanjaan dan lainnya) serta

penyediaan rumah dan flat atau apartemen dengan atau tanpa perabotan untuk digunakan secara permanen,

baik dalam bulanan atau tahunan. Termasuk kegiatan penjualan tanah, pengembangan gedung untuk

dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang di gedung tersebut), pembagian real estat menjadi tanah

kapling tanpa pengembangan lahan dan pengoperasian kawasan tempat tinggal untuk rumah yang bisa

dipindah-pindah;

d. Real Estat Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak

Mencakup kegiatan penyediaan real estat atas dasar balas jasa atau kontrak, termasuk jasa yang berkaitan

dnegan real estat seperti kegiatan agen dan makelar real estat, perantara pembelian, penjualan dan

Page 53: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

41

penyewaan real estat atas dasar balas jasa atau kontrak, pengelolaan real estat atas dasar balas jasa atau

kontrak, jasa penaksiran real estat dan agen pemegang wasiat real estat;

e. Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya

Menjalankan usaha dibidang periklanan/promosi, baik periklanan melalui media cetak maupun media

elektronik serta kegiatan periklanan/promosi lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi; keputusan

berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber

daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat

mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, konsultasi manajemen

oleh agronomist dan agricultural economis pada bidang pertanian dan sejenisnya, rancangan dari metode dan

prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat

dan bantuan untuk usaha dan pelanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan

pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain;

f. Aktivitas Konsultasi Bisnis dan Broker Lainnya

Mencakup usaha pemberian saran dan bantuan operasional pada dunia bisnis, seperti kegiatan broker bisnis

yang mengatur pembelian dan penjualan bisnis berskala kecil dan menengah, termasuk praktik profesional,

kegiatan broker hak paten (pengaturan pembelian dan penjualan hak paten), kegiatan penilaian selain real

estat dan asuransi (untuk barang antik, perhiasan dan lain-lain), audit rekening dan informasi tarif barang atau

muatan, kegiatan pengukuran kuantitas dan kegiatan peramalan cuaca. Tidak termasuk makelar real estat.

2. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Berikut merupakan perkembangan struktur dan kepemilikan saham Perseroan dalam 3 (tiga) tahun terakhir sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan: Tahun 2018

Pada tahun 2018, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Risalah Rapat Perseroan No. 18 Tanggal 12 Januari 2018, dibuat di hadapan Etty Nugrahawati, S.H., Notaris di Kota Bekasi, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusannya No. AHU-0006609.AH.01.02.Tahun 2018 tertanggal 21 Maret 2018, yang berisi penegasan kembali isi Akta No. 22/2016 yang berisi persetujuan untuk melakukan penurunan: (i) modal dasar Perseroan yang semula Rp 11.000.000.000,- menjadi Rp 10.600.000.000,-; (ii) nilai nominal saham dari sebesar Rp 1.000.000,- menjadi sebesar Rp 200.000,-; dan menurunkan modal ditempatkan/disetor yang semula Rp 11.000.000.000,- menjadi Rp 2.650.000.000,- yang diambil penuh oleh: (i) Edy Surianto sejumlah 6.625 saham dengan nilai nominal Rp 1.325.000.000,-; (ii) Hasby, JAP sejumlah 6.625 saham dengan nilai nominal Rp 1.325.000.000,-, adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp500.000,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

%

Modal Dasar 53.000 10.600.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. Edy Surianto 6.625 1.325.000.000 50,00%

2. Hasby, JAP 6.625 1.325.000.000 50,00%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 13.250 2.650.000.000 100%

Jumlah Saham dalam Portepel 39.750 7.950.000.000

Tahun 2019

Pada tahun 2019, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Perseran No. 37 tanggal 29 Juli 2019 dibuat di hadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Kota Tangerang, yang telah: (i) mendapatkan persetujuan dari Menkumham sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusannya No. AHU-0044091.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 30 Juli 2019; dan (ii) diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham sebagaimana dinyatakan dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0002311 tanggal 30 Juli 2019 yang berisi persetujuan peningkatan Modal Dasar Perseroan yang semula Rp 10.600.000.000,- menjadi Rp,86.600.000.000- dan meningkatkan modal ditempatkan/modal disetor semula Rp 2.650.000.000,- menjadi Rp 21.650.000.000,-, adalah sebagai berikut:

Page 54: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

42

Keterangan Nilai Nominal Rp200.000,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

%

Modal Dasar 433.000 86.600.000.000 100%

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. Edy Surianto 54.125 10.825.000.000 50,00%

2. Hasby, JAP 54.125 10.825.000.000 50,00%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 108.250 21.650.000.000 100%

Jumlah Saham dalam Portepel 324.750 64.950.000.000

Kemudian terdapat pengalihan saham Perseroan yang termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 30 tanggal 30 Agustus 2019 dibuat di hadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Kota Tangerang, yang telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham sebagaimana dinyatakan dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0324111 tertanggal 31 Agustus 2019, yang berisi: (i) pengalihan seluruh saham Perseroan milik Edy Surianto sebanyak 54.125 saham kepada PT Sinar Sarana Indonesia; dan (ii) Pengalihan seluruh saham Perseroan milik Hasby, JAP sebanyak 54.124 kepada PT Sinar Sarana Indonesia dan 1 saham kepada Kartino Pitojo, Pengalihan tersebut telah diumumkan ke dalam Surat Kabar International Media tertanggal 13 Juli 2019. Maka struktur modal dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp200.000,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

%

Modal Dasar 433.000 86.600.000.000 100%

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. PT Sinar Sarana Indonesia 108.249 21.649.800.000 99,9991%

2. Kartino Pitojo 1 200.000 0,0009%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 108.250 21.650.000.000 100%

Jumlah Saham dalam Portepel 324.750 64.950.000.000

Berdasarkan Akta No. 25/2019 yang berisi: (i) persetujuan mengubah nilai nominal persaham yang semula Rp 200.000,- menjadi Rp 25,-, dan (ii) Mengeluarkan saham dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham baru yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 22,4% (dua puluh dua koma empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana., maka struktur modal dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp25,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

%

Modal Dasar 3.464.000.000 86.600.000.000 100%

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. PT Sinar Sarana Indonesia 865.992.000 21.649.800.000 99,9991%

2. Kartino Pitojo 8.000 200.000 0,0009%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 866.000.000 21.650.000.000 100%

Jumlah Saham dalam Portepel 2.598.000.000 64.950.000.000

3. KEJADIAN PENTING YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA PERSEROAN

Yang dimaksud dengan kejadian penting yang mempengaruhi perkembangan usaha emiten, meliputi: 1) sifat dan akibat dari kepailitan, peristiwa terjadinya keadaan di bawah pengawasan kurator dalam kaitannya

dengan proses kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran utang, atau proses yang sejenis yang menyangkut Emiten dan Kelompok Usaha Emiten yang berdampak signifikan terhadap Emiten;

2) sifat dan akibat dari restrukturisasi, penggabungan, pengambilalihan, pemisahan, atau peleburan yang dilakukan oleh Emiten atau Perusahaan Anak yang signifikan;

3) aset yang material yang dibeli dan/atau dijual di luar kegiatan usaha utama; 4) setiap perubahan kegiatan usaha termasuk perubahan nama dan pengendali; dan

Page 55: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

43

5) penambahan sarana produksi yang penting atau penggunaan teknologi baru; Berikut ini adalah rincian beberapa peristiwa atau kejadian penting yang mempengaruhi perkembangan usaha Perseroan.

Tahun Peristiwa / Kejadian Penting

Juli 2019 Peningkatan modal dasar dan modal disetor Perseroan dari semula Rp10.600.000.000 menjadi Rp86.600.000.000 dan dari semula Rp2.650.000.000 menjadi Rp21.650.000.000 dan mengakuisisi perusahaan anak yaitu GBR

Agustus 2019 Perubahan pemegang saham mayoritas Perseroan yaitu PT Sinar Sarana Indonesia

September 2019 Perubahan status Perseroan menjadi Perusahaan Terbuka.

5. PERIZINAN

Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan, Perseroan telah memiliki izin-izin dan persetujuan-persetujuan yang diberikan atau dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sehubungan dengan kegiatan dan aktivitas usaha Perseroan. Berikut ini adalah izin-izin dan persetujuan-persetujuan yang dimiliki Perseroan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya:

Nomor Induk Berusaha (“NIB”) Perseroan telah memiliki NIB dengan Nomor 9120207982001 yang dikeluarkan oleh Sistem Online Single Submission (“OSS”) tertanggal 20 September 2019. NIB merupakan identitas Pelaku Usaha dalam rangka pelaksanaan kegiatan berusaha dan berlaku selama menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Izin Usaha Perseroan telah memiliki Izin Usaha sebagaimana dalam Surat Izin Usaha Perdagangan yang diterbitkan kepada Perseroan dan dikeluarkan oleh Sistem OSS tertanggal 20 September 2019. Surat Izin Usaha Perdagangan telah berlaku efektif. Izin Usaha ini berlaku selama perusahaan melakukan kegiatan operasional sesuai ketentuan perundang-undangan.

Surat Keterangan Domisili Perusahaan (“SKDP”) Perseroan telah memperoleh SKDU No. 25/27.1BU/31.71.01.1002/-071.562/e/2017 tertanggal 03 Apr 2017 yang dikeluarkan oleh Kepala Unit Pelaksana Terpadu Satu Pintu Kelurahan Cideng, Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Cideng, yang berlaku hingga 03 April 2022.

NPWP Perseroan telah memiliki NPWP dengan 31.624.185.0-028.000 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Dua, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia..

Surat Keterangan Terdaftar (“SKT”) Perseroan telah memiliki SKT dengan No. PEM-04001/WPJ.06/KP.0203/2012 tanggal 06 November 2012 yang dikeluarkan oleh Penanggung Jawab Sementara Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat KPP Pratama Jakarta Gambir Dua, Direktorat Jendral Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (“SPPKP”) Perseroan telah memiliki SPPKP dengan Nomor PEM-00081/WPJ.06/KP.0203/2013, tanggal 10 Januari 2013 yang dikeluarkan oleh Penanggung Jawab Sementara Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Dua, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Pusat, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Page 56: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

44

6. PERJANJIAN PENTING

Berikut ini adalah rincian perjanjian penting yang terdapat dalam Perseroan: 1. PERJANJIAN SEWA MENYEWA

a. Perjanjian Sewa Menyewa Ruko Bintaro tertanggal 13 Juli 2018 antara Inge Ingarjati dengan Perseroan dibuat

dibawah tangan dan bermaterai cukup.

Para Pihak : Inge Ingarjati (“Pihak Pertama”)

Perseroan (“Pihak Kedua”)

Objek Perjanjian : Ruko yang terletak di Komplek Ruko Victorian Bintaro

D3, Jalan Bintaro Utama 3A

Nilai Perjanjian

: Harga Sewa untuk dua tahun sebesar Rp 220.000.000,-

Jangka Waktu : 2 tahun dan akan dimulai pada tanggal 1 Juni 2018 dan

berakhir pada tanggal 31 Mei 2020.

Hak dan Kewajiban : Selama jangka waktu Perjanjian Sewa Menyewa, Pihak

Pertama bcrkewajban

untuk menjamin Pihak Kedua:

1. Pihak Pertama menjamin kepada Pihak Kedua sebatas tentang apa yang disewakannya tersebut betul adalah hak dan miliknya sendiri.

2. Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua tentang apa yang disewakannya tersebut tidak sedang menjadi jaminan hutang, bebas dari sitaan, bebas dari suatu perkara dan belum pernah dijual atau dialihkan haknya kepada siapapun juga, karenanya Pihak Kedua dengan ini dibebaskan oleh Pihak Pertama dari segala tuntutan atau gugatan atau gangguan dari siapapun.

3. Apabila teijadi hal-hal seperti pada Pasal 6 ayat (2) di atas dan karenanya Pihak Kedua tidak dapat menempati ruko yang disewa, maka Pihak Pertama berkewajiban untuk mengembalikan uang sewa atas sisa masa sewa yang telah dibayarkan oleh Pihak Kedua.

4. Pajak yang berkenaan dengan kepemilikan RUKO yang disewakan dengan perjanjian ini yaitu Pajak Bumi & Bangunan (PBB) menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh Pihak Pertama.

5. Pihak Pertama akan mengasuransikan banguanan RUKO, tidak termasuk barang-barang dan/atau kelengkapan-kelengkapan milik Pihak Kedua yang ada di alam RUKO, atas premi asuransi yang timbul sehubungan dengan penutupan asuransi menjadi tanggungan serta harus dibayar oleh Pihak Pertama demikian guna kepentingan Pihak Pertama.

Selama jangka waktu Perjanjian, Pihak Kedua

berkewajiban untuk menjamin Pihak Pertama:

Page 57: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

45

1. Pihak Kedua akan menyerahkan kembali kepada Pihak Pertama, Ruko tersebut dalam keadaan kosong dari segala penghuni dan mengeluarkan semua perabot milik Pihak Kedua pada saat berakhirnya masa sewa dalam keadaan y baik dan bersih seperti pada waktu diserahkan.

2. Biaya listrik, PAM, telepon, Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL), menjadi tanggungan dan dibayar oleh Pihak Kedua selama masa perjanjian sewa.

3. Apabila karena kelalaian Pihak Kedua mengakibatkan adanya pemutusan aliran listrik dan/atau PAM dan atau telepon, maka biaya yang timbul untuk penyambungan kembali aliran listrik dan/atau PAM dan/atau telepon dan biaya-biaya lain seperti pelunasan tunggakan dan denda tersebut di atas menjadi kewajiban Pihak Kedua hingga kembali berfungsi seperti kondisi semula.

4. Apabila tcijadi kebakaran, limbah pembuangan, kebocoran gas dan lainnya yang menimbulkan kerugian disebabkan oleh aktivitas atau kelalaian yang dilakukan oleh Pihak Kedua maka menjadi tanggung jawab Pihak Kedua atas seluruh kerugian yang dialami oleh pihak lain dan atau masyarakat sekitar Ruko tersebut.

5. Pihak Kedua wajib menjaga ketertiban lingkungan dan tidak melakukan hal yang dapat mengganggu lingkungan.

6. Pihak Kedua wajib mengasuransikan barang-barang dan/atau perabot-perabot milik Pihak Kedua yang ada di dalam Ruko dengan asuransi kebakaran atau bencana alam lainnya, atas premi asuransi yang timbul sehubungan dengan penutupan asuransi tersbut menjadi tanggungan serta harus dibayar oleh Pihak Kedua demikian guna kepentingan Pihak Kedua.

7. Pihak Kedua wajib menyerahkan asli Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan atas sewa ruko, kepada Pihak Pertama paling lambat 2 (dua) bulan setelah tanggal pembayaran sewa

Pembatasan : 1. Pihak Kedua tidak diperbolehkan untuk menyewakan lagi Ruko yang disewanya dengan perjanjian ini dalam bentuk perikatan apapun kepada orang/badan lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pihak Kedua juga tidak diperbolehkan menggunakan Perjanjian Sewa Menyewa ini sebagai dasar perjanjian/perikatan apapun dengan orang/badan lain.

2. Selama sewa menyewa ini berlangung, perubahan-perubahan seperti membongkar, mengubah, menambah, dan/atau mengurangi bagian Ruko (termasuk instalasi listrik dan saluran air) dan atau menambah/mengurangi daya listrik hanya dapat dilakukan oleh Pihak Kedua dengan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.\

Page 58: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

46

Pengalihan dan Mengkontrakkan

Kembali

Pihak Kedua tidak diperbolehkan untuk menyewakan

lagi Ruko yang disewanya dengan perjanjian ini dalam

bentuk perikatan apapun kepada orang/badan lain, baik

sebagian maupun seluruhnya. Pihak Kedua juga tidak

diperbolehkan menggunakan Perjanjian Sewa Menyewa

ini sebagai dasar perjanjian/perikatan apapun dengan

orang/badan lain.

Pengakhiran Perjanjian : Perjanjian ini tidak akan berakhir sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut pada pasal 2 di atas, apa yang disewakan tersebut dengan cara apapun dipindahkan oleh Pihak Pertama

Keadaan Cidera Janji : Dalam hal Pihak Kedua melanggar ketentuan tersebut di atas maka Pihak Kedua wajib bertanggung jawab atas segala akibat dari pelanggaran yang dilakukan dan Pihak Pertama berhak mengakhiri dan/atau membatalkan Perjanjian Sewa Menyewa, dan seluruh uang sewa yang telah dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama tetap menjadi hak dan milik Pihak Pertama sepenuhnya.

Penyelesaian Perselisihan dan Pilihan

Domisili Hukum

: Apabila timbul permasalahan sebagai akibat dari Perjanjian ini, Para Pihak sepakat menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat terlebih dahulu dan untuk segala akibat serta pelaksanaan dari Perjanjia nin para pihak telah memilih tempat tinggal kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang.

b. Surat Perjanjian Pinjam Pakai Nomor 001/SPPPR-BMG-AGP/III/2017 tertanggal 15 Maret 2017 antara Perseroan dengan PT Bach Multi Global dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup

Para Pihak : PT Bach Multi Global (“Pihak Pertama”)

Perseroan (“Pihak Kedua”)

Objek Perjanjian : Bangunan tingkat 6 (enam), terletak dalam Provinsi DKI

Jakarta, dikenal sebagai WISMA 81, Jalan Cideng Barat

No. 81, Cideng, gambir, Jakarta Pusat 1050.

Nilai Perjanjian : Tidak diatur.

Jangka Waktu : Dimulai pada tanggal 15 Maret 2017 dan berakhir pada

tanggal 14 Maret 2020.

Kewajiban : Selama jangka waktu Perjanjian Pinjam Pakai, Pihak

Pertama berkewajiban:

1. Menyerahkan secara pinjam pakai kepada Pihak Kedua, ruangan di lantai 1 dari gedung tersebut.

Selama jangka waktu Perjanjian, Pihak Kedua

berkewajiban:

1. Pihak Kedua wajib memelihara dan menjaga apa yang dipinjam-pakaikan dengan sebaik-baiknya.

2. Pihak Kedua berjanji dan mengikatkan diri terhadap Pihak Pertama bahwa apa yang dipinjamkan dalam Perjanjian ini hanya akan

Page 59: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

47

dipakai oleh Pihak Kedua sendiri sebagai kantor.

Pembatasan : Pihak Kedua tidak diizinkan untuk melakukan

perubahan-perubahan pada ruangan yang dipinjam-

pakaikan dalam Perjanjian ini, kecuali dengan izin tertulis

terlebih dahulu dari Pihak Pertama.

Pengalihan dan Mengkontrakkan

Kembali

Pihak Kedua tidak berhak dan tidak diizinkan untuk

mengoperkan atau menyerahkan apa yang dipinjamkan

dalam Perjanjian ini kepada orang/pihak lain, baik untuk

seluruhnya maupun untuk sebagian.

Pengakhiran Perjanjian : 1. Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya kedua belah pihak mengenyampingkan dengan tegas ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Pasal 1266 KUHPerdata karena hubungan hukum antara Para Pihak bukan hubungan sewa-menyewa.

2. Jika Perjanjian ini berakhir sebelum tanggal tersebut di atas menurut ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini atau menurut ketentuan-ketentuan lain, maka Pihak Kedua wajib menyerahkan kembali ruangan yang dipinjam-pakaikan dalam keadaan kosong seluruhnya serta dalam keadaan terawat baik dan terpelihara kepada Pihak Pertama.

3. Apabila pada selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya Perjanjian ini Pihak Kedua belum atau tidak menyerahkan kembali ruangan tersebut dalam keadaan yang dimaksud dalam Pasal 9, maka Pihak Kedua dengan sekarang ini untuk nantinya memberi kuasa penuh dan izin kepada Pihak Pertama untuk mengosongkan ruangan tersebut di atas seluruhnya atas biaya dan tanggung jawab Pihak Kedua sendiri dan selanjutnya untuk menyimpan seluruh barang-barang yang masih terdapat dalam ruangan tersebut di tempat lain.

4. Tetapi jika dalam ruangan tersebut masih terdapat orang/pihak lain yang tidak mau mengosongkan ruangan tersebut, maka dalam hal ini semua biaya/ongkos yang berhubungan dengan pengosongan terhadap orang/pihak lain tersebut termasuk ongkos ganti rugi untuk pindah seluruhnya menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh Pihak Kedua.

5. Dengan ini Pihak Kedua melepas haknya untuk menyanggah atau mengajukan keberatan terhadap jumlah-jumlah yang berhubungan dengan ketentuan-ketentuan di atas yang harus dibayar olennya, asal saja terdapat bukti-bukti tertulis yang sah bahwa Pihak Pertama telah mengeluarkan pembiayaan seperti termaksud.

Keadaan Cidera Janji : Apabila Pihak Kedua melanggar salah satu ketentuan

dari Perjanjian ini, maka Pihak Pertama berhak untuk

dan dengan seketika mengakhiri Perjanjian Pinjam Pakai

ini dan mengambil kembali ruangan yang dipinjam-

pakaikan dari Pihak Kedua dan dalam hal demikian

berlaku ketentuan-ketentuan seperti termaktub dalam

Pasal 9 Perjanjian ini.

Page 60: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

48

Penyelesaian Perselisihan dan Pilihan

Domisili Hukum

: Kedua pihak memilih tempat kedudukan (domisili)yang

umum dan tetap pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat tentang Perjanjian ini dan segala

akibat dan pelaksanaannya yang mungkin timbul dari

Perjanjian ini.

2. PERJANJIAN KEGIATAN USAHA

Perjanjian Pembelian Barang antara Perseroan dengan Lion Super Indo No. 058/LGL/IP-CPX/XI/18 antara Perseroan dan PT Lion Superindo dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup.

Para Pihak : Perseroan (“Pemasok”)

PT Lion Super Indo (“Super Indo”)

Objek Perjanjian : Genset Perkins 200 kVA (Silent Type) untuk Gerai Super

Indo di tahun 2019 di beberapa area di Jabodetabek,

Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Palembang.

Nilai Perjanjian

: USD 22.000 per unit, belum termasuk PPN 10% dan

biaya transportasi.

Jangka Waktu : 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019

Hak dan Kewajiban : Kewajiban Pemasok:

a. Memenuhi jadal instalasi yang disepakati Para Pihak

b. Melakukan perbaikan atas pekerjaan Instalasiselama masa retensi berdasarkan permintaan dari Super Indo selambat-lambatnya 1x24 jam sejak diterimanya permintaan perbaikan tersebut dari superindo

c. Memenuhi syarat dan ketentuan petunjuk pemasangan pada barang; dan Menaati tata tertib dan peraturan yang berlaku di Lokasi dan bertanggungjawab sepenuhnya atas peralatan dan/atau perlengkapan kerja milik Pemasok

d. Pemasok wajib melakukan test and commisioning

atau pengecekan kembali Barang di lokasi yang disaksikan oleh Super Indo

Hak dan Kewajiban Super Indo: Superido berhak melakukan peninjauan terhadap pabrik dan/atau gudang dan/atau tempat-tempat lain dimana Barang diproduksi, pada hari dan jam kerja disepakati oleh Pemasoksebagai salah satu sarana pemeriksaan kualitas barang.

Pembatasan : Pemasok tidak akan mengalihkan kewajiban-

kewajibannya telah disepakati dalam Perjanjian ini

kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Super

Indo.

Pengalihan dan Mengkontrakkan

Kembali

Pemasok tidak akan mengalihkan kewajiban-

kewajibannya telah disepakati dalam Perjanjian ini

kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Super

Indo.

Pengakhiran Perjanjian : 1. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal Jangka Waktu Kerjasama berakhir, namun apabila masih terdapat Barang yang belum terealisasi, maka

Page 61: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

49

Perjanjian ini dapat diperpanjang sampai seluruh Barang untuk Lokasi terealisasi berdasarkan Pemberitahuan dari Super Indo.

2. Perjanjian ini dapat berakhir sebelum berakhirnya Jangka Waktu Kerjasama atau seluruh Barang terealisasi sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas dalam hal: a. Diakhiri oleh dan atas kesepakatan Para

Pihak, dengan cara pihak yang bermaksud mengakhiri Perjanjian wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak lainnya;

b. Diakhiri oleh salah satu pihak karena penggabungan atau dinyatakan bubar/likuidasi dan/atau dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya;

c. Diakhiri karena Garansi tidak tercapai, dan oleh karena itu Super Indo berhak untuk menunjuk pihak lain guna memenuhi syarat dan ketentuan pada Garansi dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Pemasok;

d. Diakhiri karena sbeab-sebab sebagaimana disebutkan pada Pasal 7 ayat 4 Perjanjian ini.

3. Super Indo dapat mengakhiri Perjanjian ini sebelum Jangka Waktu Kerjasama berakhir, dengan memberikan pemberitahuan kepada Pemasok paling lambat 30 (tiga puluh hari) sebelum Perjanjian ini diakhiri.

4. Apabila Perjanjian ini berakhir karena sebab apapun, maka Para Pihak tetap wajib menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang belum diselesaikan dalam Perjanjian ini, termasuk membayar denda-denda yang timbul akibat Kejadian Kelalaian.

5. Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 KUHPerdata sejauh ketentuan tersebut mensyaratkan penetapan dari pengadilan sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian.

6. Pada saat Perjanjian berakhir atau diakhiri karena sebab apapun, maka masing-masing Pihak tetap wajib memenuhi dan/atau menyelesaikan kewajibannya yang masih ada sehubungan dengan Perjanjian ini.

a.

Keadaan Cidera Janji : 1. Dalam hal terjadi kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat 1 di atas, maka Super Indo mempunyai hak opsi untuk: a. Meminta Pemasok untuk mengganti Barang

yang tidak sesuai dengan PO dan/atau Pemberitahuan, dengan biaya yang timbul akibat penggantian tersebut ditanggung oleh Pemasok sepenuhnya dan Pemasok juga akan dikenakan denda atas keterlambatan pengiriman Barang ke Lokasi sebagaimana ditentukan pada ayat 3 di bawah; atau

b. Mennunjuk pihak ketiga untuk menyediakan Barang apabila menurut pertimbangan Super Indo hal tersebut diperlukan, dengan seluruh biaya yang timbul atas penyediaan Barang oleh pihak ketiga tersebut menjadi tanggung jawab Pemasok sepenuhnya.

Page 62: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

50

2. Dalam hal terjadi kelalaian sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat 2 dan/atau ayat 3 di atas, maka Super Indo mempunyai opsi untuk: a. Mengenakan denda keterlambatan

sebagaimana ditentukan pada ayat 3 di bawah; atau

b. Menunjuk pihak ketiga untuk melakukan instalasi apabila menurut pertimbangan Pemasok hal tersebut diperlukan, dengan seluruh biaya yang timbul atas instalasi Barang oleh pihak ketiga tersebut menjadi tanggung jawab Pemasok sepenuhnya.

3. Denda sebagaimana dimaksud pada ayat 2 di atas adalah sebesar 0,2 % (nol koma dua persen) per hari dari nilai Purchase Order (PO) untuk setiap Lokasi yang bersangkutan, dengan maksimal denda sebesar 5% (lima persen) dari total nilai pada PO. Pembayaran denda akan dilakukan oleh Super Indo dengan memotong langsung tagihan Pemasok.

4. Apabila Pemasok telah mencapai denda maksimal sebanyak 5% dari total nilai PO yang diterbitkan oleh Super Indo, maka Super Indo dan Pemasok akan melakukan musyawarah apakah Perjanjian ini akan dilanjutkan atau diakhiri.

Penyelesaian Perselisihan dan Pilihan

Domisili Hukum

: 1. Perjanjian ini dan pelaksanaannya lebih lanjut tunduk dan ditafsirkan sesuai dengan ketentuan hukum Negara Republik Indonesia

2. Segala perselisihan dan perbedaan pendapat yang timbul di antara Para Pihak dalam melaksanakan Perjanjian ini diselesaikan oleh Para Pihak secara musyawarah untuk mencapai mufakat dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender.

3. Apabila cara musyawarah untuk mencapai mufakat sebagaimana dimaksud di atas tidak tercapai, maka Para Pihak akan menyelesaikan segala perselisihan serta perbedaan pendapat yang timbul melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

3. PERJANJIAN UTANG

Perjanjian Pinjaman antara Perseroan dan PT GBR tertanggl 2 Juli 2019 yang dibuat dibawah tangan dan

bermaterai cukup.

Para Pihak

:

Perseroan (“Kreditur”)

PT Gudang Bogor Raya (“Debitur”)

Objek Perjanjian : Pemberian Pinjaman berupa dana tunai dari Kreditur

Nilai dan Penggunaan Pinjaman 1.

:

Sebesar Rp 25.000.000.000,-(dua puluh lima miliyar

Rupiah) dan akan digunakan oleh Debitur untuk

keperluan modal kerja dalam rangka menunjang

kegiatan usaha Debitur

Hak dan Kewajiban 2.

:

Debitur wajib mengembalikan pokok pinjaman pada

waktunya sebagaimana dimaksud pada Pasal 3

Perjanjian ini.

Page 63: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

51

Agunan 1.

:

Jika diperlukan dan diminta oleh Kreditur, Debitur wajib

memberikan jaminan yang nilainya akan ditentukan

kemudian oleh Kreditur yang akan dimuat dalam

dokumen tersendiri.

Untuk penyediaan jaminan tersebut, Debitur bersedia

menandangani dokumen yang dipersyaratkan oleh

peraturan yang berlaku.

Jangka Waktu dan Perpanjangan

:

1 Tahun atau selambat-lambatnya pada tanggal 25 Juli

2020

Pengalihan

:

Kreditur dapat mengalihkan hak dan kewajibannya

sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini kepada

pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu

dari pihak lainnya

Mekanisme Pengmbalian Pinjaman

:

a. Pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib dibayar kembali dengan cara pembayaran tunai oleh Debitur ke rekening yang ditunjuk oleh Kreditur; dan/atau

b. Kreditur dapat melakukan konversi Pinjaman menjadi Saham Baru sewaktu-waktu apabila dikehendaki, kesepakatan mana atas jumlah terhutang dan tata cara konversi akan dituangkan dalam suatu dokumen tersendiri. Dalam hal Kreditur akan melakukan konversi Pinjaman maka akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Debitur.

c. Apabila dikehendaki oleh Debitur, Pinjaman

sebagaimana dimaksud dalam poin a dan b,

dapat dipercepat pembayarannya kembali kurang

dari waktu yang ditentukan

Bunga, Provisi, Denda, dan BIaya Bunga: Tidak dikenanakan Bunga oleh kreditur

Provisi:Tidak Diatur

Denda : Tidak Diatur

Biaya: Tidak Diatur

Pembatasan dan Pembebanan

(Negative Covenants) Tidak Diatur

Hal-hal yang Dapat Menimbulkan

Pengakhiran Perjanjian

:

Tidak Diatur

Hukum yang berlaku dan Penyelesaian

Perselisihan L

L

:

Setiap sengketa, perselisihan maupun perbedaan

paham antara Para Pihak yang mungkin timbul dari atau

sehubungan dengan atau yang berkaitan dengan

Perjanjian ini, akan diselesaikan secara musyawarah.

Bila musyawarah tersebut tidak menghasilkan kata

sepakat tentang cara penyelesaian maka Para Pihak

sepakat untuk menyelesaikan semua sengketa yang

timbul dari Perjanjian ini melalui Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan.

Segala akibatnya kedua belah pihak memilih domisili

(tempat kedudukan hukum) yang tetap dan tidak

berubah di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan

Page 64: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

52

7. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN

Perseroan memiliki serta 5 (lima) kendaraan bermotor, dengan deskripsi sebagai berikut: Kendaraaan Bermotor

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan menguasai harta kekayaan berupa kendaraan bermotor roda empat, sebagai berikut :

No.

Merek/Type Tahun

Pembuatan

No. Polisi

No. Rangka No. Mesin Terdaftar

Atas Nama Status

1 Unit Mobil Jeep B.2434 SBJ

2018 B2434SBJ 1C4BJWKGCL274786

CL274786 AGP

Dijaminkan kepada PT

Asuransi Bina Dana Arta Tbk.

10. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN

Berikut ini adalah diagram hubungan kepemilikan, pengurusan, dan pengawasan antara Perseroan dengan pemegang

saham sampai dengan Prospektus ini diterbitkan:

Sumber: Perseroan

Pengendali Perseroan adalah Kartono Pitojo, melalui PT Sinar Sarana Indonesia atau SSI.

Page 65: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

53

11. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN

HUKUM

Berikut ini adalah hubungan pengurusan dan pengawasan Perseroan dengan Pemegang Saham:

Nama Perseroan GBR

Dewan Komisaris

Kartino Pitojo KU -

Basar DP Sibarani KI -

Direksi

Darwin DU -

Tony Wijaya D - Sumber : Perseroan

Keterangan: KU : Komisaris Utama KI : Komisaris Independen K : Komisaris DU : Direktur Utama DI : Direktur Independen D : Direktur

B. KETERANGAN TENTANG PENGENDALI DAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dimiliki oleh 1 (satu) pemegang saham utama berbentuk badan

hukum, yaitu PT Sinar Sarana Indonesia (“SSI”) sebagai berikut:

Keterangan Singkat

SSI didirikan dengan nama PT Boga Sinar Sarana, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum

Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Barat. SSI didirikan berdasarkan Akta

Pendirian Perseroan Terbatas SSI Nomor 09 tertanggal 07 Juli 2017, yang dibuat dihadapan Harra Mieltuani Lubis,

S.H., Notaris di Kota Tangerang, yang telah: (i) memperoleh status badan hukum dari Menkumham sebagaimana

ternyata dalam Surat Keputusannya tertanggal 10 Juli 2017 Nomor AHU-0029400.AH.01.01.Tahun 2017 (“Akta

Pendirian SSI”).

SSI berdomisili di Grand Slipi Tower, Level 42G-42 H, Jl. S. Parman Kav. 22-24. Jakarta Barat 11480, Kel. Palmerah,

Kec. Palmerah, Kota Adm. Jakarta Barat 11480. Adapun ultimate shareholder dari SSI sesuai bagan di atas adalah

Kartino Pitojo.

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 28 tanggal 23 Juli 2019, yang dibuat di hadapan

Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Kota Tangerang, yang telah: (i) mendapatkan persetujuan dari Menkumham

sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusannya No. AHU-0043014.AH.01.02. Tahun 2019 tanggal 29 Juli 2019;

dan (ii) diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum

Kemenkumham sebagaimana dinyatakan dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar

Perseroan No. AHU-AH.01.03-0304857 tanggal 29 Juli 2019 (“Akta No. 28/2019”) , maksud dan tujuan SSI adalah:

i. Maksud dan tujuan SSI adalah:

- Maksud dan tujuan SSI ialah berusaha dalam bidang aktivitas konsultasi manajemen lainnya, aktivitas konsultasi bisnis dan broker bisnis, perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, dan perdagangan besar berbagai macam barang.

ii. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas SSI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a) Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya

Page 66: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

54

Kelompok ini mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi; keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, konsultasi manajemen olah agronomist dan agricultural economis pada bidang pertanian dan sejenisnya, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain. (KBLI 70209);

b) Aktivitas Konsultasi Bisnis dan Broker Bisnis Kelompok ini mencakup usaha pemberian saran dan bantuan operasional pada dunia bisnis, seperti kegiatan broker bisnis yang mengatur pembelian dan penjualan bisnis berskala kecil dan menengah, termasuk praktik profesional, kegiatan broker hak paten (pengaturan pembelian dan penjualan hak paten), kegiatan penilaian selain real estat dan asuransi (untuk barang antik, perhiasan dan lain-lain), audit rekening dan informasi tarif barang atau muatan, kegiatan pengukuran kuantitas dan kegiatan peramalan cuaca. Tidak termasuk makelar real estat (KBLI 74902);

c) Perdagangan Besar Atas Dasar Balas Jasa (Fee) atau Kontrak Kelompok ini mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar), pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang di dalam negeri, luar negeri atas nama pihak lain. Kegiatannya antara lain agen komisi, broker barang dan seluruh perdagangan besar lainnya yang menjual atas nama dan tanggungan pihak lain; kegiatan yang terlibat dalam penjualan dan pembelian bersama atau melakukan transaksi atas nama perusahaan, termasuk melalui internet; dan agen yang terlibat dalam perdagangan seperti bahan baku pertanian, binatang hidup; bahan baku tekstil dan barang setengah jadi; bahan bakar, bijih-bijihan. logsm dan industri kimia, termasuk pupuk; makanan, minuman dan tembakau; tekstil, pakaian, bulu, alas kaki dan barang dari kulit; kayu-kayuan dan bahan bangunan; mesin, termasuk mesin kantor dan komputer, perlengkapan industri, kapal, pesawat; furnitur, barang keperluan rumah tangga dan perangkat keras; kegiatan perdagangan besar rumah pelelangan Tidak termasuk kegiatan perdagangan besar mobil dan sepeda motor, dimasukkan dalam golongan 451 s.d. 454. (KBLI 46100);

d) Perdagangan Besar Berbagai Macam Barang

Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar berbagai macam barang yang ¬tanpa mengkhususkan barang tertentu (tanpa ada kekhususan tertentu) (KBLI 16900 Berdasarkan Akta Pendirian SSI, struktur permodalan SSI adalah sebagai berikut:

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Keterangan 31 Agustus 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017

Jumlah Aset 21,715,027,948 70,668,289 46,605,140,500

Jumlah Liabilitas 21,649,800,000 384,615 46,500,642,500

Jumlah Ekuitas 65,227,948 70,283,674 104,498,000

Jumlah Laba(Rugi) Usaha (4,776,668) (33,371,089) (4,975,500)

Jumlah Laba(Rugi) Periode / Tahun Berjalan (5,055,726) (34,214,326) 4,498,000

Struktur Modal

Modal Dasar : Rp. 100.000.000,- (seratus juta Rupiah) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp. 100.000.000,- (seratus juta Rupiah) Saham dalam Portepel : Tidak ada Modal Dasar SSI dibagi menjadi 100 (seratus) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta Rupiah). Berdasarkan Akta Pendirian SSI, susunan pemegang saham SSI adalah sebagai berikut:

Page 67: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

55

Susunan Pemegang Saham

Keterangan

Nilai Nominal Rp. 1.000.000,- per saham

Jumlah Saham (lembar)

Nilai Nominal (Rp)

%

Modal Dasar 100 100.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Kartino Pitojo 99 99.000.000 99% Zauharie Satrio Utomo 1 1.000.000 1%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100 100.000.000 100,0%

Jumlah Saham Dalam Portepel 0 0

Manajemen dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 20 tanggal 24 Juni 2019 yang dibuat dihadapan Mega Afriah, SH., Mkn., Notaris di Sidoarjo, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris DPM adalah sebagai berikut: Komisaris : Zauharie Satrio Utomo Direktur : Kartino Pitojo

C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan ke-5 (kelima) pada akhir satu periode masa jabatan dimaksud dengan ketentuan 1 periode masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun, dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir. Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang sedang menjabat saat ini diangkat berdasarkan Akta No.25/2019, yaitu sebagai berikut: Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Kartino Pitojo Komisaris Independen : Basar DP Sibarani

Direksi

Direktur Utama : Darwin Direktur : Tony WIjaya

Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta pemenuhan kualifikasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 33/2014. Berdasarkan Peraturan OJK No. 33/2014, berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi:

1. Menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Emiten atau Perusahaan Publik untuk kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan maksud dan tujuan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan dalam anggaran dasar.

2. Menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku.

Berdasarkan Pasal 6 Peraturan OJK No. 33/2014, anggota Direksi dapat merangkap jabatan sebagai:

1. Anggota Direksi paling banyak pada 1 (satu) Emiten atau Perusahaan Publik lain; 2. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 (tiga) Emiten atau Perusahaan Publik lain; 3. Anggota komite paling banyak pada 5 komite di Emiten atau Perusahaan Publik dimana yang bersangkutan

juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan komisaris

Pengangkatan Direktur Independen Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam butir III.1.5

Peraturan BEI No. I.A. tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh

Page 68: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

56

Perusahaan Tercatat Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00001/BEI/01-2014 yang

dikeluarkan tanggal 20 Januari 2014 dan telah memenuhi persyaratan sebagai Direktur Independen.

Sampai dengan saat ini Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 3 kali.

Berikut adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:

DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama Kartino Pitojo

Warga Negara Indonesia, 52 tahun, menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2019. Beliau pernah bekerja sebagai kontraktor perusahaan swasta pada tahun 1991 hingga 2000. Kemudian pada tahun 2000 dan 2001 beliau menjabat sebagai Associate Director PT Trimegah Sekuritas Indonesia, dan sebagai Operational Director di PT Multi Arte Maxima (2002-2010). Beliau menjabat sebagai Direktur Utama di PT Pen Indo Realty (2010-saat ini) Beliau menempuh pendidikan di SMA RICCI pada tahun 1986 dan SMA HEAO pada tahun 1986 hingga 1988. Beliau mendapatkan gelar Sarjana di GS Fame Institute of Business pada tahun 1991.

Komisaris Independen Basar D.P. Sibarani

Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2019. Beliau pernah menjabat sebagai IT Consultant di PT Inforindo InterSolusi (1993-1994), Senior Officer di PT Asian Development Securities (1996-1997),dan Technical Advisor di PT Pratama Nugraha Sakti (1997-1999). Pada tahun 2000 beliau menjabat Senior Manager di PT Minsuco Omega Securities, Head of Corporate Finance di PT Millennium Atlantic Securities (2000-2003), Assistant Vice President di PT Mitra Handalan Solusindo (2003-2004), Direktur pada tahun 2004 di PT Goldmany Asset Management, dan Senior Vice President di Strategic Business Consultant (2004-2007). Pada tahun 2008 beliau menjabat sebagai Senior Advisor di PT Republic Fund, Associate Director di PT Jakarta Securities (2008-2011), Senior Partner pada PT Benjamina Advisory (2012-2013), dan sebagai Founder di POTUM Coffee (2013). Beliau menjabat sebagai Senior Advisor di Roy & Co – Legal Consultant (2014-saat ini), Business Advisor di StarCo Consulting Group (2016-saat ini). Beliau menempuh pendidikan di SMA Perguruan Kristen Immanuel (1984-1987), memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komputer di Universitas Indonesia (1987-1994) dan Sarjana hukum di Universitas Bhayangkara pada tahun 2016. Kemudian beliau memperoleh gelar Pasca Sarjana Magister Manajemen di Universitas Indonesia tahun 1997, dan Pasca Sarjana Magister Hukum Bisnis pada tahun 2015.

Page 69: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

57

DIREKSI

Direktur Utama Darwin

Warga Negara Indonesia, 40 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2012. Beliau menjabat sebagai Sales Operation di PT Astra International, Tbk. pada tahun 2007 hingga 2008. Pada tahun 2008 hingga 2012 beliau menjabat sebagai Business Development Division Head di PT Bach Multi Global. Pada tahun 1997 hingga 2000 beliau menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMU Permata Indah.

Direktur Tony Wijaya

Warga Negara Indonesia, 27 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2019. Selama tahun 2013 beliau menjabat sebagai Teacher Accurate Software Laboratory dan Assistant Teacher Accounting Laboratory di Universitas Tarumanagara. Beliau menjabat sebagai Senior Associate Assurance di Ernst & Young Indonesia (2013-2017), dan Assistant General Manager Corporate Finance di PT Apexindo Pratama Duta Tbk pada tahun 2017 hingga 2019.

Pada tahun 2008 hingga 2010 beliau menempuh pendidikan SMA di SMA Kristen Yusuf Jakarta dan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Tarumanagara pada tahun 2014.

Tidak adanya hubungan kekeluargaan di atara anggota Direksi , anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Perseroan. Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak memiliki perjanjian atau kesepakatan dengan Pemegang Saham Utama, pelanggan, pemasok dan / atau pihak lain berkaitan atas penempatan atau penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan. Tidak terdapat anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, pengendali atau pemegang saham Perseroan, atau afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, pengandali, atau pemegang saham Perseroan yang memiliki kepentingan dalam perusahaan lain yang menjalankan bisnis yang sama atau menghasilkan produk yang sama dengan Perseroan atau kelompok usaha Perseroan. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Gaji dan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah Rp676.000.000 sedangkan gaji dan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018, 2017, dan 2016 masing-masing adalah Rp1.176.000.000 dan Rp1.176.000.000. Perkara yang Dihadapi Perseroan, Direksi, dan Dewan Komisaris

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, yang tidak terdapat perkara yang dihadapi Perseroan serta anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris, yang mempunyai dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

Page 70: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

58

D. TATA KELOLA PERUSAHAAN Praktik Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) yang telah dilakukan Perseroan digambarkan melalui diagram berikut ini:

Sumber: Perseroan

Pada bagian-bagian selanjutnya akan dibahas secara lebih detail tentang pemisahan fungsi-fungsi sesuai prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik yang diterapkan oleh Perseroan. 1) Rapat Umum Pemegang Saham

Pemegang saham Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa sebagai pelaksanaan hak pemegang saham atas kegiatan Perseroan. Perseroan meminta persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham untuk tindakan-tindakan tertentu sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) baik RUPS Tahunan (“RUPST”) maupun RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”) bertindak sebagai lembaga yang memiliki wewenang tertinggi dalam organisasi tata kelola perusahaan sekaligus merupakan forum utama bagi para pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen Perseroan.

2) Dewan Komisaris

Perseroan mempunyai anggota Komisaris yang salah satu diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang melakukan pengawasan terhadap tindakan pengelolaan Perseroan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolekif kepada pemegang saham. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui mekanisme RUPS. Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki masa jabatan selama 3 tahun yang dimulai sejak tanggal pengangkatan. Rapat Dewan Komisaris dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali dan rapat tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. 3) Direksi

Perseroan memiliki Direksi yang masing-masing dari mereka merupakan sosok yang mempunyai watak yang baik, keahlian, dan berpengalaman di bidangnya, hal-hal mana memang dibutuhkan oleh Perseroan. Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan dalam RUPS. Setiap Direktur Perseroan memiliki masa jabatan selama 3 tahun yang dimulai sejak tanggal pengangkatan. Pemegang saham dalam RUPST atau RUPSLB berhak untuk memberhentikan anggota Direksi pada setiap saat sebelum masa jabatannya berakhir.

RUPS

Dewan Komisaris

Komisaris Independen Komisaris Utama

Komite Audit

Direktur Utama

Sekretaris Perusahaan

Direktur

Pemasaran & Administrasi

Akuntansi & Keuangan

Page 71: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

59

Berdasarkan Peraturan OJK No. 33/2014, berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi:

1. Menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Emiten atau Perusahaan Publik untuk kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan maksud dan tujuan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan dalam anggaran dasar.

2. Menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku. 4) Sekretaris Perusahaan Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Nomor

35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 35/2014”), Perseroan

telah mengangkat Olivia Allysia Putri, sebagai Sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal 26 September 2019

berdasarkan Surat Keputusan No. 009/AGP/IX/2019.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi:

1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang‐undangan yang berlaku di bidang Pasar

Modal;

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan perundang‐

undangan di bidang Pasar Modal;

3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi :

a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan;

b. Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;

c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;

d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan

e. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, OJK dan pemangku kepentingan

lainnya.

Untuk menghubungi Sekretaris Perusahaan Perseroan, dapat disampaikan ke: Nama : Olivia Alyssa Putri Jabatan : Sekretaris Perusahaan Alamat : Jl Cideng Barat No. 8, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat 10150 Telepon : 021 – 3862351 Email : [email protected] 5) Komite Audit

Untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman

Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK No. 55/2015”), Perseroan telah membentuk Komite Audit yang anggota‐

anggotanya diangkat berdasarkan Pengangkatan Komite Audit tertanggal No. 008./AGP/IX/2019 tertanggal 26

September 2019 dengan masa jabatan sampai dikeluarkannya Surat Keputusan Dewan Komisaris yang baru.

Susunan anggota Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

Ketua : Basar DP Sibarani

Anggota : Ary Rinaldi

Anggota : Juliodiman Sukardi

Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit meliputi:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publiK dan/atau

pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan

Perseroan.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang‐undangan yang berhubungan dengan

kegiatan Perseroan.

Page 72: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

60

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan

atas jasa yang diberikannya.

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada

independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa.

5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan

tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.

6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika

Emiten atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;

7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.

8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan

kepentingan Perseroan.

9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Wewenang Komite Audit meliputi:

1. Akses terhadap dokumen, data dan informasi yang relevan untuk mendapatkan data dan informasi yang

berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

2. Melakukan komunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi

audit internal, manajemen risiko, dan akutan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

3. Apabila diperlukan, dengan persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat mempekerjakan tenaga ahli

yang independen diluar anggota Komite Audit untuk membantu pelaksanaan tugasnya.

4. Melaksanakan kewenangan lain yang diberikan Dewan Komisaris. Rapat anggota Komite Audit dilakukan

setiap 3 (tiga) bulan sekali dan rapat tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit.

6) Unit Audit Internal

Untuk memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 56/POJK.04/2015 tentang

Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (“POJK No. 56/2015”), Perseroan telah

membentuk Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Direksi tertanggal 26 September 2019. Sebagaimana

termaktub dalam Surat Penunjukan Direksi Perseroan tentang Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal tertanggal No.

007/AGP/IX/2019, Direktur Utama Perseroan atas persetujuan Dewan Komisaris Perseroan mengangkat Dwi

Purwastuti sebagai Kepala Unit Audit Internal efektif mulai tanggal 6 September 2018.

Untuk memenuhi Pasal 9 POJK No. 56/2015, Perseroan telah memiliki Piagam Unit Audit Internal tanggal 26

September 2019.

Piagam Audit Internal ini berisikan fungsi dan ruang lingkup Satuan Kerja Audit Intern dalam memberikan jasa

assurance dan consulting yang independen obyektif guna memberikan nilai tambah dan perbaikan operasional

Perseroan. SKAI membantu Perseroan dalam mencapai tujuannya melalui penggunaan metode yang sistematis dalam

mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas risk management, internal control, dan governance processes

Tugas dan Tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi:

1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal Tahunan;

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan

kebijakan Perseroan;

3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas dibidang keuangan, akuntansi,

operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat

manajemen;

5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan

Komisaris;

6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

7. Bekerja sama dengan Komite Audit;

8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya;

9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Wewenang Unit Audit Internal meliputi

Page 73: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

61

1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya;

2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta

anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;

3. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;

dan

4. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.

7) Komite Nominasi dan Remunerasi

Untuk melaksanakan fungsi Nominasi dan Remunerasi, Perseroan tidak membentuk komite karena fungsi tersebut

dilaksanakan langsung oleh Dewan Komisaris. Hal ini berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT Austin Global

Prima Tbk tertanggal 26 September 2019. Sesuai Peraturan OJK No. 34/ 2014, tugas dan tanggung jawabnya adalah

sebagai berikut:

a. Terkait dengan fungsi Nominasi:

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai komposisi jabatan anggota Direksi/ atau

anggota Dewan Komisaris; Kebijakan serta kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan kebijakan

evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris.

• Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan

Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi.

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan

anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris; dan

• Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

b. Terkait dengan fungsi Remunerasi:

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai struktur remunerasi, kebijakan atas

remunerasi, dan besaran atas remunerasi.

• Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima

masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

E. KETERANGAN MENGENAI SUMBER DAYA MANUSIA Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu factor penentu bagi keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya. Oleh karena itu, Perseroan secara bersungguh-sungguh memusatkan perhatian untuk selalu meningkatkan kualitas sumber data manusia, melalui pengembangan, pemeliharaan, dan pelayanan kesejahteraan bagi seluruh karyawan baik secara teknis, fungsional, maupun manajerial. Karyawan merupakan asset berharga bagi Perseroan, sehingga Perseroan memandang bahwa Perseroan harus dapat menyiapkan fasilitas yang baik agar kebutuhan karyawan dapat terpenuhi, sehingga dapat bekerja dengan potensi terbaik.

Page 74: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

62

Berikut ini merupakan tabel-tabel rincian komposisi karyawan Perseroan termasuk Direksi, berdasarkan jenjang status kerja, jabatan, pendidikan, dan usia karyawan Komposisi Karyawan Menurut Aktivitas Utama

Keterangan 31 Agustus 31 Desember

2019 2018 2017

Perseroan

Manajerial 1 2 2

Akuntansi dan Keuangan 2 2 2

Pemasaran dan Administrasi 3 11 10

Entitas Anak

Manajerial 2 0 0

Akuntansi dan Keuangan 0 0 0

Pemasaran dan Administrasi 0 0 0

Jumlah 8 15 14

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Status

Keterangan 31 Agustus 31 Desember

2019 2018 2017

Perseroan

Tetap 6 15 14

Tidak Tetap 0 0 0

Entitas Anak

Tetap 2 0 0

Tidak Tetap 0 0 0

Jumlah 8 15 14

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan

Keterangan 31 Agustus 31 Desember

2019 2018 2017

Perseroan

Manajemen 1 2 2

Staff 5 13 12

Entitas Anak

Manajemen 2 0 0

Staff 0 0 0

Jumlah 8 15 14

Page 75: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

63

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

Keterangan 31 Agustus 31 Desember

2019 2018 2017

Perseroan

SD 0 0 0

SMP 1 1 1

SMA 2 5 5

D3 0 1 1

S1 3 8 7

S2 0 0 0

S3 0 0 0

Entitas Anak

SD 0 0 0

SMP 0 0 0

SMA 0 0 0

D3 2 0 0

S1 0 0 0

S2 0 0 0

S3 0 0 0

Jumlah 8 15 14

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia

Keterangan 31 Agustus 31 Desember

2019 2018 2017

Perseroan

<21 0 0 0

21-30 2 4 4

31-40 3 4 4

41-50 0 6 5

>51 1 1 1

Entitas Anak

<21 0 0 0

21-30 0 0 0

31-40 0 0 0

41-50 2 0 0

>51 0 0 0

Jumlah 8 15 14

Page 76: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

64

F. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perkara hukum, administratif atau arbitrase yang sedang dihadapi Perseroan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

Page 77: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

65

G. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 1 (satu) Entitas Anak langsung. Berikut ini adalah Struktur Kepemilikannya.

Tidak terdapat kontribusi pendapatan Entitas Anak terhadap Perseroan dikarenakan Entitas Anak belum beroperasi. PT Gudang Bogor Raya (GBR) Laporan Singkat

PT Gudang Bogor Raya didirikan dengan nama PT Gudang Bogor Raya, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan (“GBR”). GBR didirikan berdasarkan

Akta Pendirian Perseroan Terbatas GBR Nomor 22 tanggal 23 Juli 2019, yang dibuat dihadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang, yang telah: (i) memperoleh status badan hukum dari Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya tertanggal 24 Juli 2019 Nomor AHU-0035912.AH.01.01.Tahun 2019; dan (ii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-019084.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 24 Juli 2019 (“Akta Pendirian GBR”). Hingga Prospektus ini diterbitkan tidak ada perubahan terhadap

Anggaran dasar GBR

Alasan Perseroan melakukan penyertaan terhadap GBR dikarenakan Perseroan bermaksud melakukan ekspansi usaha yaitu bidang pergudangan atau warehouse yang nantinya akan menjadi penunjang kegiatan usaha Perseroan. Kegiatan Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar GBR maksud dan tujuan GBR adalah berusaha dalam bidang Real Estat yang Dimiliki Sendiri Atau Disewa, Perdagangan Besar Atas Dasar Balas Jasa (Fee) atau Kontrak, dan Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya. GBR untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Real Estat yang Dimiliki Sendiri atau Disewa:

Kelompok ini mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik yang

dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan

tempat tinggal (seperti tempat pameran, fasilitas penyimpanan pribadi, mall, pusat perbelanjaan dan lainnya)

serta penyediaan rumah dan flat atau apartemen dengan atau tanpa perabotan untuk digunakan secara

permanen, baik dalam bulanan atau tahunan. Termasuk kegiatan penjualan tanah, pengembangan gedung

untuk dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang di gedung tersebut), pembagian real estat menjadi

tanah kapling tanpa pengembangan lahan dan pengoperasian kawasan tempat tinggal untuk rumah yang bisa

dipindah-pindah (KBLI 68110);

b. Perdagangan Besar Atas Dasar Balas Jasa (Fee) atau Kontrak Kelompok ini mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar), pelelangan, dan pedagang

besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang di dalam negeri, luar negeri atas nama pihak lain.

Kegiatannya antara lain agen komisi, broker barang dan seluruh perdagangan besar lainnya yang menjual atas

nama dan tanggungan pihak lain; kegiatan yang terlibat dalam penjualan dan pembelian bersama atau

melakukan transaksi atas nama perusahaan, termasuk melalui internet; dan agen yang terlibat dalam

perdagangan seperti bahan baku pertanian, binatang hidup, bahan baku tekstil dan barang setengah jadi; bahan

bakar, bijih-bijihan, logam dan industry kimia, termasuk pupuk; makanan, minuman dan tembakau; tekstil,

pakaian, bulu, alas kaki dan barang dari kulit; kayu-kayuan dan bahan bangunan; mesin, termasuk mesin kantor

dan komputer, perlengkapan industri, kapal, pesawat; furniture, barang keperluan rumah tangga dan perangkat

keras; kegiatan perdagangan besar rumah pelelangan. Tidak termasuk kegiatan perdagangan besar mobil dan

sepeda motor, dimasukkan dalam golongan 451 s.d. 454. (KBLI 46100);

Page 78: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

66

c. Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya: Kelompok ini mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi; keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, konsultasi manajemen oleh agronomist dan agricultural economics pada bidang pertanian dan sejenisnya, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain (KBLI 70209)

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Terakhir

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, struktur pemodalan GBR adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian GBR, yaitu sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp 400.000.000,- terbagi atas 400 saham masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,-

Modal Ditempatkan : Rp 100.000.000,- terbagi atas 100 saham masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,-

Modal Disetor : Rp 100.000.000,- terbagi atas 100 saham masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,-

Susunan pemegang saham GBR dengan struktur permodalan sebagaimana tersebut di atas adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham

Nilai Saham (Rp) @Rp 1.000.000,-

Persentase (%)

Modal Dasar – Rp 400.000.000,- 400 400.000.000

Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

1. Perseroan 99 99.000.000 99,00

2. Windy Pronoto 1 1.000.000 1

Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

100 100.000.000 100

Saham Dalam Portepel 300 300.000.000

Perizinan Terkait Kegiatan Usaha 1. PERIZINAN UMUM

a. NIB GBR telah memiliki NIB atas nama GBR dengan Nomor 9120104722762 yang dikeluarkan dari oleh Sistem Online OSS 26 Juli 2019. NIB merupakan identitas Pelaku Usaha dalam rangka pelaksanaan

kegiatan berusaha, berlaku selama menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan dan berlaku juga sebagai TDP sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang TDP yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS.

b. Izin Usaha (Surat Izin Usaha Perdagangan)

GBR telah memiliki Izin Usaha berupa Surat Izin Usaha Perdagangan atas nama GBR, dengan NIB 9120104722762 yang dikeluarkan dari Sistem OSS tertanggal 26 Juli 2019. Izin Usaha tersebut yang telah dimiliki GBR telah terpenuhi sesuai ketentuan perundang-undangan dan berlaku efektif.

c. NPWP

GBR telah memiliki NPWP yang dikeluarkan atas nama GBR dengan Nomor 92.306.703.7-028.000 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Dua, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

d. SPPKP GBR belum menyertakan dokumen pembayaran pajak-pajak pada F&P karena GBR belum termasuk dalam kategori Pengusaha Kena Pajak.

Page 79: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

67

e. SKT

GBR telah memiliki SKT dengan NomorS-4025KT/WPJ.06/KP.0203/2019, tertanggal 24 Juli 2019, yang dikeluarkan oleh Plh. Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat KPP Pratama Jakarta Gambir Dua, Direktorat Jendral Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Pengurus dan Pengawasan

Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris GBR sampai pada tanggal LUT ini ditandatangani berdasarkan Akta Pendirian GBR, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris : Ferdy Rinaldi Purnama Direksi

Direktur : Windy Pronoto Ikhtisar Keuangan Penting 3 (Tiga) Tahun Terakhir atau Sejak Pendirian

Keterangan 31 Agustus 2019

Jumlah Aset 15.003.854.000

Jumlah Liabilitas 14.936.379.487

Jumlah Ekuitas 67.474.513

Jumlah Laba(Rugi) Usaha -

Jumlah Laba(Rugi) Periode / Tahun Berjalan (32.525.487)

H. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN Tinjauan Umum

Perseroan yang diberi nama PT Austin Global Prima Tbk. ini didirikan secara resmi berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Nomor 59 tanggal 23 Juni 2012, yang dibuat dihadapan Etty Nugrahawati, S.H., Notaris di Kota Bekasi, yang telah memperoleh status badan hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) sebagaimana dalam Surat Keputusannya tertanggal 1 Agustus 2012 Nomor AHU-

4175.AH.01.01.Tahun 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0070163.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 1 Agustus 2012 (“Akta Pendirian”). Akta Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, sebagaimana

perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 25 tanggal 23 September 2019 (“Akta 25/2019”) yang dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H, Notaris di Jakarta Timur. Visi

“To be a leader in backup power Company by providing Excellent quality product for backup power solutions and premium (after-sales) satisfactory service.” Misi “Continous development & innovations on products and services to satisfy our stakeholders with added value of: 1) Providing solutions to customers as per customer requirements. 2) After sales service is fast and responsive with a broad scope.” Maksud dan Tujuan Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan Akta No. 25/2019 maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang Perdagangan Besar dan Eceran, Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya, Aktivitas Keuangan dan Asuransi, Real Estat, dan Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis.

Page 80: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

68

Perseroan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Kegiatan Usaha Utama a. Perdagangan Besar Mesin Kantor dan Industri, Suku Cadang dan Perlengkapannya

Mencakup usaha perdagangan besar mesin industri dan mesin kantor kecuali komputer, serta perlengkapannya, seperti mesin penggerak mula, turbin, mesin pengolahan kayu dan logam, macam-macam mesin untuk industri dan untuk keperluan kantor, mesin pembangkit listrik dan mesin untuk keperluan rumah tangga. Termasuk perdagangan besar robot-robot produksi, mesin-mesin lain ytdl untuk keperluan industri, pergadagangan dan navigasi serta jasa lainnya dan mesin yang dikendalikan komputer untuk industri tekstil serta mesin jahit dan rajut yang dikendalikan komputer.

b. Perdagangan Besar Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak

Mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar), pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang di dalam negeri, luar negeri atas nama pihak lain. Kegiatannya antar lain agen komisi, broker barang dan seluruh perdagangan besar lainnya yang menjual atas nama dan tanggungan pihak lain; kegiatan yang terlibat dalam penjualan dan pembelian bersama atau melakukan transaksi atas nama perusahaan, termasuk melalui internet; dan agen yang terlibat dalam perdagangan seperti pertanian, binatang hidup; bahan baku tekstil dan barang setengah jadi; bahan bakar, biji-bijihan, logam dan industri kimia, termasuk pupuk; makanan, minuman dan tembakau; tekstil, pakaian, bulu, alas kaki dan barang dari kulit kayu-kayuan dan bahan-bangunan; mesin, termasuk mesin kantor dan komputer, perlengkapan industri, kapal, pesawat; furnitur, barang keperluan rumah tangga dan perangkat keras; kegiatan perdagangan besar rumah pelelangan. Tidak termasuk kegiatan perdagangan besar mobil dan sepeda motor, dimasukkan dalam golongan 451 s.d. 454;

c. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin dan Peralatan Industri; Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operational leasing) mesin dan peralatan industri tanpa operator yang secara umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan, seperti mesin pembangkit listrik, mesin tekstil, mesin pengolahan atau pengerjaan logam dan kayu, mesin percetakan dan mesin las listrik,m termasuk mesin penggerak atau uap dan turbin, perkakas mesin, alat pertambangan dan perminyakan, peralatan radio, televisi dan komunikasi profesional, alat untuk produksi gambar hidup, alat pengukur dan pemeriksa dan mesin ilmiah, komersil dan industri lainnya. Sewa guna usaha dengan hak opsi (financial leasing) mesin dan peralatan industri yang secara umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan dimasukkan ke dalam kelompok 64910.

Kegiatan Usaha Penunjang a. Perdagangan Besar Berbagai Macam Barang

Mencakup usaha perdagangan besar berbagai macam barang yang tanpa mengkhususkan barang tertentu (tanpa ada kekhususan tertentu).

b. Aktivitas Perusahaan Holding Mencakup kegiatan dari perusahaan holding (holding companies), yaitu perusahaan yang menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut. “Holding Companies” tidak terlibat dalam kegiatan usaha perusahaan subsidiarinya. Kegiatannya mencakup jasa yang diberikan penasihat (counsellors) dan perunding (negotiatiors) dalam merancang merger dan akuisisi perusahaan.

c. Real Estat yang Dimiliki Sendiri atau Disewa Mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan tempat tinggal (seperti tempat pameran, fasilitas penyimpanan pribadi, mall, pusat perbelanjaan dan lainnya) serta penyediaan rumah dan flat atau apartemen dengan atau tanpa perabotan untuk digunakan secara permanen, baik dalam bulanan atau tahunan. Termasuk kegiatan penjualan tanah, pengembangan bangunan untuk dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang di bangunan tersebut), pembagian real estat menjadi tanah kapling tanpa pengembangan lahan dan pengoperasian kawasan tempat tinggal untuk rumah yang bisa dipindah-pindah.

d. Real Estat Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak Mencakup kegiatan penyediaan real estat atas dasar balas jasa atau kontrak, termasuk jasa yang berkaitan dengan real estat seperti kegiatan agen dan makelar real estat, perantara pembelian, penjualan dan penyewaan real estat atas dasar balas jasa atau kontrak, pengelolaan real estat atas dasar balas jasa atau kontrak, jasa penaksiran real estat dan agen pemegang wasiat real estat.

e. Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya Menjalankan usaha dibidang periklanan/promosi, baik periklanan melalui media cetak maupun media elektronik serta kegiatan periklanan/promosi lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi; keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, konsultasi manajemen

Page 81: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

69

oleh agronomist dan agricultural economis pada bidang pertanian dan sejenisnya, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain.

f. Aktivitas Konsultasi Bisnis dan Broker Lainnya Mencakup usaha pemberian saran dan bantuan operasional pada dunia bisnis, seperti kegiatan broker bisnis yang mengatur pembelian dan penjualan bisnis berskala kecil dan menengah, termasuk praktik profesional, kegiatan broker hak paten (pengaturan pembelian dan penjualan hak paten), kegiatan penilaian selain real estat dan asuransi (untuk barang antik, perhiasan dan lain-lain), audit rekening dan informasi tarif barang atau muatan, kegiatan pengukuran kuantitas dan kegiatan peramalan cuaca. Tidak termasuk makelar real estat.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan menjalankan perdagangan generator set (“Genset”) beserta jasa

terkait Genset dengan pemaparan sebagai berikut:

Perdagangan Perseroan melakukan penjualan Genset berdasarkan kapasitas, yaitu sebagai berikut: 1. Genset dengan Kapasitas 5-60 KVA 2. Genset dengan Kapasitas 80-250 KVA 3. Genset dengan Kapasitas 300-650 KVA 4. Genset dengan Kapasitas 750-1.000 KVA 5. Genset dengan Kapasitas 1.250-1.705 KVA 6. Genset dengan Kapasitas 1.800-2.250 KVA

Perbedaan kapasitas menunjukkan daya listrik yang dapat disuplai Genset menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Misalkan untuk sektor telekomunikasi seperti Base Transceiver Station (BTS), Base Station Controller (BSC), sektor finansial seperti untuk kantor cabang Bank-bank, sektor Infrastruktur seperti pintu-pintu toll otomatis, stasiun kereta, dan sektor lainnya seperti perusahaan UMKM, hotel, retail, pabrik, dan lain-lain.

Jasa Perseroan melakukan kegiatan jasa berupa instalasi Genset, dan after sales services.

Rekam Jejak Perseroan

2012

Pada tanggal 23 Juni

2012, PT Austin Global Prima didirikan.

Agustus

2019

31 Agustus 2019

Perubahan pemegangsaham mayoritasPerseroan

Juli 2019

Pada Juli 2019

terdapat peningkatanmodal dasar danmodal disetor serta

mengakuisisi EntitasAnak GBR

2017

Rekam Jejak

PT Austin Global Prima

September

2019

Perubahan status

Perseroan menjadiPerusahaan Terbuka

Menjadi Perusahaan

Go Public di BEI

Desember

2019

Mulai melakukan

penjualan pertamakali padaPerusahaan

BUMN

Mencapai total

omset tertinggiyaitu Rp 50 Milyar

2016

Page 82: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

70

Produk-produk Perseroan

Adapun penjabaran dan deskripsi produk Perseroan adalah sebagai berikut:

1. Genset dengan Kapasitas 5-60 KVA

Gambar Genset Austin dengan Kapasitas 20 KVA-Silent Powered by Kubota

Sumber: Perseroan

Umumnya dapat digunakan pada perumahan, restoran atau kafe, minimarket, BTS, dan pintu toll otomatis mengingat daya yang diperlukan tidak besar.

2. Genset dengan Kapasitas 80-250 KVA

Gambar Genset Austin dengan Kapasitas 100 KVA-Open Powered by Perkins

Sumber: Perseroan

Umumnya dapat digunakan pada hotel atau bangunan yang memiliki 5-6 tingkat, mall, serta BSC.

Page 83: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

71

3. Genset dengan Kapasitas 300-650 KVA

Gambar Genset Austin 500 KVA Powered by Cummins Sumber: Perseroan

Umumnya dapat digunakan pada bandara yang berlokasi di Kabupaten serta pelabuhan.

4. Genset dengan Kapasitas 750-1.000 KVA

Gambar Genset Austin 750 KVA Powered by Perkins

Sumber: Perseroan

Umumnya dapat digunakan pada mall-mall, serta bangunan dengan 10-15 tingkat.

Page 84: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

72

5. Genset dengan Kapasitas 1.250-1.705 KVA

Gambar Genset Austin dengan KVA 1250-Open Powered by Perkins

Sumber: Perseroan

Umumnya dapat digunakan pada hotel, mall di kota-kota besar, dan apartemen berskala besar

6. Genset dengan Kapasitas 1.800-2.250 KVA

Gambar Genset Austin Open 2250 KVA Powered by Mitsubishi

Sumber: Perseroan

Umumnya dapat digunakan pada pabrik-pabrik dengan lahan yang luas dan berskala besar.

Page 85: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

73

Keunggulan Kompetitif Perseroan

Keunggulan kompetitif Perseroan terdapat pada 3 (tiga) hal, yaitu :

Harga Produk yang Ditawarkan Perseroan Merupakan Harga Kompetitif

Perseroan memiliki hubungan baik dengan pemasok yang merupakan importir terbesar OEM (Original Equipment Manufactured) mesin seperti Perkins dan Cummins yang merupakan merek yang paling di minati di pasar Genset Indonesia. Sehingga Perseroan dapat memberikan harga yang kompetitif untuk berbagai varian produk.

Komitmen Perseroan yang Tinggi atas Warranty dan After Sales Service kepada Pelanggan

Sesuai dengan visi dan misi Perseroan untuk mengedepankan pelayan pelanggan, maka Perseroan menawarkan pelayanan pasca penjualan yaitu Complain Handling yaitu berkomunikasi dengan pelanggan atas produk Perseroan sehingga dapat lebih mengetahui permasalahan atas produk Perseroan. Setelah menerima kritik dari pelanggan, langkah selanjutnya Perseroan akan melakukan kunjungan untuk mengidentifikasi permasalahn mesin-mesin dari produk Perseroan. Perseroan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan dalam waktu seminggu. Apabila permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi maka langkah yang ditempuh Perseroan adalah mengganti produk Perseroan dikarenakan Perseroan juga menyediakan warranty. Adapun warranty dapat diterima pemasok apabila masih memenuhi masa garansi yaitu 1 (satu) tahun, pengetesan mesin yang dihadiri kedua belah pihak dalam hal ini Perseroan dan pemasok, kerusakan akibat cacat produksi atau factory fault, kerusakan dikarenakan pemakaian normal sesuai dengan petunjuk pengoperasian Genset, telah melakukan pemeliharaan rutin namun tetap ada kerusakan pada mesin, dan lain-lain. Perseroan selalu berupaya untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan terkait complain dan menyelesaikan permasalahannya.

Produk yang Bervariasi

Perseroan memiliki persediaan yang memadai dari berbagai jenis produk Genset untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan. Perseroan memahami kebutuhan pasar Genset di Indonesia dan mampu memperkirakan permintaan Genset dari pelanggan secara spesifik, karena Manajemen Perseroan berpengalaman menjalankan usaha perdagangan Genset lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Sehingga Perseroan dapat mengantisipasi kebutuhan pasar Genset.

Prospek Usaha

Tren energi dipengaruhi oleh tingkat dan pola kegiatan ekonomi. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 18.000 pulau dengan populasi lebih dari 260 juta jiwa. Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus berkembang dan menjadikan Indonesia berada pada peringkat kedua dunia dalam daftar negara G20 berdasarkan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) di Triwulan I-2019. Ekonomi Indonesia yang bertumbuh dapat mempengaruhi peningkatan kegiatan industri yang telah mendorong pertumbuhan pasar Genset di Indonesia.

Pada tahun 2009 melalui UU Energi No.30/2009, pemerintah mengizinkan perusahaan swasta untuk menjual listrik secara langsung kepada publik yang mendorong masuknya investasi di sektor ketenaga listrikan. Pemerintah mendukung perkembangan perusahaan listrik swasta yang dapat dilihat dari target tambahan kapasitas tenaga listrik 35.000 megawatt (MW) yang dicanangkan Pemerintah Joko Widodo sampai tahun 2024 mendatang, dimana 71% (25.904 MW) dari kapasitas yang ditargetkan diberikan kepada pihak swasta. Sementara sisanya ditugaskan kepada PLN. Namun, realisasi pengadaan listrik dari swasta masih sedikit.

Meskipun demikian, menurut RUPTL 2018, tingkat permintaan listrik Indonesia mencapai 239 TWh dan diprediksi akan mencapai 433 TWh di tahun 2027 seperti yang dideskripsikan pada grafik di bawah ini.

Sumber : PwC Power in Indonesia Investment and Taxation Guide 2018, RUPTL PT PLN (Persero) 2018

Page 86: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

74

Hal tersebut menunjukkan bahwa sumber listrik tambahan seperti Genset akan menjadi atraktif untuk memenuhi kebutuhan listrik Indonesia. Persaingan Usaha

Pesaing utama Perseroan adalah beberapa pemain eksisting di industri perdagangan Genset seperti PT United Tractors Tbk, PT Altrak 1978, PT Trakindo Utama, serta ecommerce yang menawarkan produk dan jasa sejenis. Namun, dalam hal ini Perseroan memiliki keunggulan berupa Perseroan dapat menawarkan harga kompetitif, mengantisipasi serta memenuhi kebutuhan Genset pelanggan, dan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan bermaksud untuk menjadi importir serta menambah varian produk dan jasa untuk ditawarkan Perseroan sehingga hal ini memperkuat posisi Perseroan di industri perdagangan Genset. Strategi Usaha

Beberapa strategi usaha yang akan diimplementasi oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

Membuka kantor pemasaran di kota-kota besar;

Perseroan berencana untuk membuka kantor cabang di salah satu kota besar di Indonesia yang diperkirakan akan dibuat di tahun 2023. Target pemasaran Perseroan adalah hotel, perkantoran, restoran, mini market, dan lain-lain. Pertimbangan Perseroan untuk membuka cabang adalah untuk meningkatkan permintaan pendapatan serta sebagai upaya pemasaran Perseroan. Hal ini didukung dengan tingkat permintaan listrik yang terus meningkat di masa mendatang serta banyaknya permintaan khususnya dari Indonesia Timur.

Menambah varian produk yang terkait; Perseroan berencana untuk menjadi importir dan menambahkan jumlah principal brand Genset selain yang telah ditawarkan Perseroan. Beberapa target brand yang akan Perseroan tawarkan adalah 2 brand yang merupakan OEM besar dari brand mesing yang diminati di pasar Indonesia.

Membangun fasilitas perakitan dalam negeri yang berkerjasama dengan Pemegang Merk Genset ternama;

Perseroan dalam jangka panjang berencana untuk membuat fasilitas perakitan dan berkerja sama dengan Pemegang Merk Genset ternama untuk mempersingkat dan mempermudah proses pengadaan Persediaan Perseroan. Selain itu, dengan fasilitas perakitan dalam negreri, Perseroan juga dapat mengurangi biaya perolehan dan memberikan lapangan kerja baru.

Melakukan branding atas produk-produk Genset Perseroan;

Dengan berdirinya fasilitas perakitan, Perseroan berencana memilik brand image yang independen dan kuat di pasar Indonesia, dimana Perseroan dapat melakukan penetrasi pasar dan dapat bersaing dengan kompetitor.

Melakukan Distribusi Melalu Agen Penjual Atau Dealer

Perseroan berupaya melakukan strategic sourcing yaitu memiliki berbagai opsi pemasok Genset yang merupkan importir terbesar OEM yang dapat diandalkan sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan. Oleh karenanya Perseroan dapat memberikan harga yang lebih kompetitif. Dengan kemampuan Perseroan menawarkan harga yag kompetitif, Perseroan dapat bekerjasama dengan Agen Penjual atau Dealer di beberapa

wilayah Indonesia.

Page 87: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

75

Alur Kegiatan Usaha Perseroan

Perseroan melakukan kegiatan operasional mulai dari memasok mesin dari Generator Set, penjualan, melakukan proses pemasangan/instalasi, hingga maintenance service kepada pelanggan. Proses kegiatan operasional Perseroan dapat dilihat pada bagan berikut ini:

(Sumber: Perseroan)

Pengendalian Mutu

Sebelum Perseroan mengirim produk ke customer, Perseroan akan melakukan inspeksi dan uji fungsi atas Produk terserbut. Dimana Perseroan melakukan inspeksi dan uji fungsi dengan menggunakan metode test load menggunakan dummy load (beban untuk uji coba) untuk memastikan fungsi produk sebelum dikirim ke customer. Jika produk tidak

berfungsi, maka Perseroan akan mengajukan claim kepada Pemasok. Keterangan Umum tentang Pemasok Perseroan

Perseroan menggunakan pihak ketiga sebagai pemasok persediaan, dimana Pemasok utama Perseroan adalah Westin Power (70%), Millenium Power Manufacturing Company (MPMC) (20%), dan sisanya 10% merupakan pemasok lainnya. Selain itu, untuk menunjang kegiatan usaha dalam bentuk jasa, Perseroan menggunakan teknisi internal dan subkontraktor. Pemasaran dan Penjualan

Perseroan melakukan pemasaran terhadap produknya dengan berbagai cara yang dapat memberikan peningatan pada penjualan produk, diantaranya adalah :

Mengirim Daftar Pesanan dan Purchase Order ke

Supplier

Waiting List Produk

Produk Tersedia

Open Purchase Order dari Customer

Inspeksi Barang

Layak dikirim ke Customer

Tidak layak kirim

Claim ke Suppplier atas Produk Cacat

Delivery ke Customer

Invoicing

Jasa Instalasi Produk

Produk Belum Tersedia

Page 88: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

76

Referensi Pelanggan Perseroan dan Word of Mouth;

Perseroan senantiasa mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok dan mengedepankan pelayanan dan kualitas. Dikarenakan kinerja Perseroan tersebut, Perseroan seringkali memperoleh referensi dari pelanggan untuk menjual produk-produknya. Pelanggan Perseroan juga bertindak sebagai agen pemasaran secara tidak langsung melalui promosi dari mulut ke mulut.

Iklan dan promosi melalui internet;

Perseroan telah memiliki situs web http://austin.co.id/. Dimana seluruh lini masyarakat di seluruh Indonesia dapat mengakses situs web tersebut, sehingga dapat dengan mudah mengetahui informasi terkait Perseroan, keterangan produk yang dijual, serta bagaimana para calon pembeli dapat membeli produk generator set tersebut.

LPSE (Layanan Pengadaan secara Elektronik);

LPSE merupakan program layanan pemerintah yang diatur oleh LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dalam pengelolaan teknologi informasi untuk memfasilitasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik. Dalam hal ini, Perseroan menggunakan LPSE untuk memasarkan produknya dengan e-catalogue yang merupakan fasilitas katalog elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan

harga produk.

Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).

Perseroan menggunakan strategi B2B dan B2C untuk memasarkan produknya. B2B berarti menjual barang/dan jasa dari Perseroan terhadap Perseroan lain. Sedangkan B2C berarti barang/dan jasa yang dijual dari Perseoan terhadap pembeli secara langsung untuk kepentingan pembeli. Adapun dalam menempuh strategi ini Perseroan melakukan penjualan melalui e-commerce market place yang saat ini sedang menjadi tren di Indonesia untuk menjajakan produknya.

Keterangan Umum tentang Pelanggan Perseroan

Perseroan memiliki pelanggan dari berbagai sektor baik itu yang berskala kecil maupun besar, serta individu mapun Perseroan lain. Jenis-jenis pelanggan Perseroan dapat kami jabarkan melalui diagram berikut ini :

Sumber: Perseroan

Page 89: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

77

VII. KEBIJAKAN DIVIDEN Berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetorpenuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham. Perseroan berencana membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari laba bersih tahun berjalan setelah menyisihkan untuk cadangan wajib, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar Perseroan. Dengan tetap memperhatikan persetujuan RUPS Perseroan, Direksi Perseroan dapat, dari waktu ke waktu, mengubah kebijakan pembagian dividen Perseroan. Dalam kebijakannya, Direksi Perseroan dapat mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan atau tidak melakukan pembayaran dividen sama sekali. Pembayaran dividen di masa yang akan datang akan bergantung pada berbagai faktor, antara lain pada:

- laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek bisnis di masa yang akan datang, kebutuhan kas, peluang bisnis; dan

- kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi.

Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu membayar dividen atau akan membayar dividen atau keduanya di masa yang akan datang. Penentuan jumlah distribusi, jika ada, yang dibayarkan kepada Perseroan oleh anak usaha perusahaan Perseroan akan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang relevan dari masing-masing perjanjian hutang anak usaha perusahaan. Dividen akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di Indonesia. Dividen yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia. Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen. Tidak terdapat histori pembayaran dividen yang telah dilakukan Perseroan.

Page 90: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

78

VIII. PENJAMINAN EMISI EFEK

1. Keterangan Tentang Penjamnan Emisi Efek

Berdasarkan dengan ketentuan dan persyaratan yang dinyatakan dalam akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 6 tanggal 2 Oktober 2019 beserta perubahan-perubahannya, yang seluruhnya dibuat di hadapan Rini Yulianti, SH, Notaris di Jakarta, Penjamin Pelaksana Emisi Efek menyetujui untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, yaitu sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Saham Baru yang merupakan Saham biasa atas nama atau setara dengan 22,4015% (dua puluh dua koma empat ribu lima belas persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Oleh karenanya, Penjamn Pelaksana Emisi Efek mengikatkan diri untuk membeli sisa saham yang tidak habis terjual dengan Harga Penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya antara Perseroan dan Penjaminan Pelaksana Emisi Efek. Selanjutnya Penjaminan Pelaksana Emisi Efek yang ikut serta dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 31 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Pihak yang bertindak sebagai Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah PT Artha Sekuritas Indonesia. Penjamin Emisi Efek yang namanya disebutkan dibawah ini, secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual saham Perseroan sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum. Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut:

No. Penjamin Emisi Porsi Penjaminan

Jumlah Saham Rp Persentase

Penjamin Pelaksana Emisi Efek: 1 PT Artha Sekuritas Indonesia • • • Penjamin Emisi Efek: 1 (Akan ditentukan kemudian) • • • 2 • • •

Jumlah • • •

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. 2. Penentuan Harga Penawaran Pada Pasar Perdana

Harga Penawaran untuk Saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal (bookbuilding). Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamn Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran harga Rp[●] sampai dengan Rp[●] setiap saham. Penetapan Harga Penawaran sebesar Rp[●] telah mempertimbangkan hasil bookbuilding yang telah dilakukan Para Penjamin Pelaksana

Emisi Efek dengan melakukan penjajakan kepada para investor di pasar domestik dengan pertimbangan berbagai faktor seperti:

- Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan; - Permintaan investor; - Permintaan dari calon investor yang berkualitas atau Quality Institutional Buyer (QIB); - Kinerja Keuangan Perseroan; - Penilaian terhadap direksi dan manajemen, operasi atau kinerja Perseroan, baik di masa lampau maupun pada

pada saat Prospektus ini diterbitkan, serta prospek usaha dan prospek pendapatan di masa mendatang; - Status dari perkembangan terakhir Perseroan;

Page 91: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

79

- Faktor-faktor di atas dalam kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian untuk beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan;

- Penilaian berdasarkan rasio perbandingan P/E dari beberapa perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek regional yang dapat dijadikan perbandingan; dan

- Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder.

Page 92: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

80

IX. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL SERTA PIHAK LAIN

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik : KAP Y. Santoso dan Rekan

Jl. Sisingamangaraja No.26, Lantai 2 Jakarta 12110, Indonesia Telp/Fax: (021) 720 2605 / (021) 7278 8954

Nama Partner : Tjendradjaja Yamin No STTD : STTD.AP-461/PM.22/2018 Keanggotaan Asosiasi : IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia) No. Keanggotaan IAPI : AP. 0384 Pedoman Kerja : Kami melaksanakan Audit dilakukan

berdasarkan Standar Audit yang yang ditetapkan oleh IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia). Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etik serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Tugas pokok akuntan publik dalam Penawaran Umum ini adalah melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Konsultan Hukum : Fahmy Hoessein & Partners

Wisma Bayuadji, Suite 101A Jl. Gandaria Tengah III No. 44, Jakarta, 12130

Telp/Fax: (021) 723 1985 / (021) 723 1985

Nama Partner : Dr. Fahmy Hoessein, S.H., M.M. No. STTD : STTD.KH-225/PM.2/2018 Tanggal STTD : 4 Oktober 2018

Nama Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) dengan Nomor Anggota 200912

Pedoman Kerja : Standar Profesi HKHPM Lampiran dari Keputusan HKHPM No. KEP 01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 juncto Keputusan

HKHPM No.Kep.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 tentang Perubahan Standar Profesi HKHPM juncto Keputusan HKHPM No. Kep.01.HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014 tentang Perubahan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal

Surat Penunjukan : Surat Perseroan No. 001/AGP/IX/2019

Tugas utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum ini adalah

melakukan pemeriksaan dari segi hukum secara independen, sesuai dengan

norma atau Standar Profesi dan kode etik konsultan hukum dan memberikan

laporan pemeriksaan dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan

yang disampaikan oleh Perseroan kepada Konsultan Hukum. Hasil pemeriksaan

Konsultan Hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi

Page 93: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

81

Hukum yang merupakan penjelasan atas Perseroan dan menjadi dasar dan

bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum yang diberikan secara

obyektif dan mandiri.

Notaris : Rini Yulianti, SH.

Komplek Bina Marga II, Jl. Swakarsa V No. 57B, Kel. Pondok Kelapa, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta Telp/Fax: (021) 8641170

No. STTD : STTD.N-40/PM.22/2018 Tanggal STTD : 21 Maret 2018 Pedoman Kerja : Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 2

Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor: 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris.

Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum ini antara lain adalah membuat akta-akta sehubungan dengan Penawaran Umum ini, antara lain Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham.

Biro Administrasi Efek : PT Bima Registrar

Satrio Tower Lantai 9A2 Jl. Prof. Dr. Satrio Blok C4, Kuningan Setiabudi, Jakarta Selatan 12950 Telp/Fax: (021) 2958 4818 / (021) 2958 4819

No. Ijin Usaha : KEP-36/D.04/2014 tanggal 8 Agustus 2018 Keanggotaan Asosiasi : Anggota Asosiasi Biro Administrasi Efek

Indonesia Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dan Bapepam LK

Ruang lingkup tugas BAE dalam rangka Penawaran Umum ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS) dan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, serta melakukan administrasi pemesanan dan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Para Penjamin Pelaksana Emisi bersama-sama dengan BAE, memiliki hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Selain itu, BAE juga mencetak konfirmasi penjatahan dan membuat laporan penjatahan, menyiapkan daftar pembayaran kembali (refund), mendistribusikan saham-saham secara elektronik ke dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama Pemegang Rekening KSEI bagi pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan kegiatan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.

PARA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INI

MENYATAKAN TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN AFILIASI DENGAN PERSEROAN SEBAGAIMANA

DIDEFINISIKAN DALAM UUPM.

Page 94: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

82

X. TATA CARA PEMESANAN SAHAM

1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Prospektus ini dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (selanjutnya disebut “FPPS”). Pemesanan pembelian

saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli ataupun salinan yang dikeluarkan oleh Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek. FPPS asli ataupun salinan yang dikeluarkan oleh Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat diperoleh dari Para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang namanya tercantum pada Bab Penyebarluasan Prospektus dan FPPS dalam Prospektus. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di alas tidak akan dilayani. Setiap pemesan saham harus telah memiliki rekening efek pada perusahaan efek/bank kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening pada KSEI. 2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau Lembaga/Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7. 3. Jumlah Pesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yakni 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham. 4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas Pada Penitipan Kolektif No. [●] tanggal [●] yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. A. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan berlaku ketentuan

sebagai berikut: 1. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Perdana Saham dalam bentuk Surat Kolektif

Saham, tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham - saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal distribusi saham setelah menerima konfirmasi registrasi saham tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE;

2. Perseroan akan menerbitkan Surat Konfirmasi Pencatatan Saham (‘SKPS’) kepada KSEI sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas saham-saham dalam Penitipan Kolektif;

3. Sebelum Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di BEI, pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham (“FKPS”) yang sekaligus merupakan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas saham - saham dalam penitipan kolektif;

4. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan Saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas Saham yang tercatat dalam Rekening Efek;

5. Pengalihan kepemilikan Saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI; 6. Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek

terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham; 7. Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang

saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian;

8. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk;

9. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek;

10. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham;

Page 95: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

83

11. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan Saham tersebut.

B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada para Penjamin Emisi atau Agen Penjualan di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan dimana FPPS diperoleh. Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan pembayaran sebesar jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Para Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi. 6. Masa Penawaran Umum

Masa Penawaran Umum berlangsung selama 3 (tiga) hari kerja, yaitu pada tanggal 2 – 4 Desember 2019. Jam penawaran akan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Namun demikian jika jumlah keseluruhan saham yang dipesan telah melebihi dari jumlah saham yang ditawarkan maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada OJK, dapat mempersingkat Masa Penawaran Umum dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tersebut tidak kurang dari 1 (satu) hari kerja. 7. Tanggal Penjatahan

Tanggal akhir penjatahan dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesanan, yaitu tanggal 5 Desember 2019. 8. Syarat-syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, RTGS, pemindahbukuan (PB), cek atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan membawa tanda jati diri dan FPPS yang sudah diisi lengkap dan benar pada Penjamin Emisi Efek. Semua setoran harus dimasukan ke dalam rekening Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada: Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS. Cek dari milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Seluruh pembayaran harus diterima secara efektif (in good funds) pada tanggal 4 Desember 2019 pada

pukul 15.00 WIB. Apabila pembayaran tersebut tidak diterima pada tanggal dan waktu serta rekening di atas, maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotocopy Lalu

PT Bank [●] Kantor Cabang [●]

Atas Nama: PT Artha Sekuritas Indonesia Nomor Rekening: [●]

Page 96: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

84

Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya. Pembayaran melalui ATM tidak berlaku. Dalam 1 (satu) Slip Setoran tidak diperkenankan untuk diisi dengan campuran jenis pembayaran, misalnya tunai tidak dapat digabung dengan bilyet giro.

9. Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Para Penjamin Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan atau fotokopi lembar ke-5 (lima) dari FPPS yang telah ditandatangani (tanda tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham tersebut harus disimpan dengan baik agar kelak dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaan FKPS atas pemesanan pembelian saham. Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham akan diberikan langsung oleh Perseroan. 10. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Artha Sekuritas Indonesia selaku Manajer Penjatahan sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7. Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum. Dalam Penawaran Umum ini, penjatahan pasti (fixed allotment) dibatasi sampai dengan jumlah maksimum (99%) (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dan sisanya (1%) (satu persen) akan dilakukan penjatahan terpusat (pooling). i Penjatahan Pasti (“Fixed Allotment”)

Penjatahan pasti dibatasi [●]% ([●] persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada Dana Pensiun, Asuransi, Reksadana, Korporasi, Yayasan, Manajemen & karyawan Perseroan melalui ESA, Institusi bentuk lain, baik domestik maupun luar negeri. Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Penjatahan Pasti, penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: a. Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan

penjatahan pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase penjatahan pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

b. Jumlah penjatahan pasti sebagaimana dimaksud pada huruf a termasuk pula jatah bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum Perdana Saham (jika ada) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan; dan

c. Penjatahan pasti dilarang diberikan kepada Pemesan Saham yang Terafiliasi, yaitu: i. Direktur, Komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari

suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham;

ii. Direktur, Komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; dan iii. Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam hurufa dan b, yang bukan merupakan pihak yang

melakukan pesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

ii Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment)

Penjatahan terpusat dibatasi sampai dengan [●]% ([●] persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan. Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut: a. Dalam hal setelah mengecualikan Pemesan Saham Yang Terafiliasi yang bukan merupakan pihak yang

melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: i. Pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Efek yang dipesan; dan ii. Dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih

terdapat sisa Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional kepada para Pemesan Saham Yang Terafiliasi.

Page 97: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

85

b. Dalam hal setelah mengecualikan Pemesan Saham Terafiliasi dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut : i. Para pemesan yang tidak dikecualikan memperoleh satu satuan perdagangan di BEI, jika terdapat cukup

satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan penuh terbesar yang ditetapkan oleh Bursa dimana saham tersebut akan tercatat; dan

ii. Apabila masih terdapat efek yang tersisa, maka setelah satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para Pemesan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian saham secara keseluruhan atau sebagian. Pemesanan berganda yang diajukan lebih dari satu formulir akan diperlakukan sebagai 1 (satu) pemesanan untuk keperluan penjatahan. PPenjamin Pelaksana Emisi Efek, Para Penjamin Emisi Efek, dan pihak terafiliasi dilarang untuk membeli atau memiliki saham untuk rekening sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-pihak terafiliasi hanya diperkenankan untuk membeli saham dan memiliki saham apabila terdapat sisa saham yang tidak dipesan oleh pihak yang tidak terafiliasi baik lokal maupun asing. Tata cara pengalokasian dilakukan secara proporsional. Semua pihak dilarang mengalihkan saham sebelum saham-saham dicatatkan di Bursa Efek. Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Para Penjamin Emisi efek, dan pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek kecuali melalui Bursa Efek jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa efek tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek.

11. Penjatahan Bagi Pihak Yang Terafiliasi

Jika para pemesan pegawai Perusahaan dan pemesan yang tidak mempunyai hubungan istimewa telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan yang mempunyai hubungan afiliasi. Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan No.VIII.G.12 dan Peraturan No.IX.A.7.

12. Penundaan Masa Penawaran Umum Perdana Saham Atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana

Saham

Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum Perdana Saham untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif atau membatalkan Penawaran Umum Perdana Saham, dengan ketentuan: a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi :

1) lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut - turut;

2) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau;

3) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2-11 lampiran 11; dan

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a) Mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum Perdana Saham atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Di samping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

Page 98: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

86

b) Menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum Perdana Saham atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a;

c) Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a kepada OJK paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

d) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Perdana Saham atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan yang telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

13. Pengembalian Uang Pemesanan

Bagi pemesan yang pesanannya ditolak seluruhnya atau sebagian atau dalam hal terjadinya pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh Para Penjamn Emisi Efek atau Para Penjamin Emisi Efek di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan. Pengembalian uang tersebut dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2. Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka masing-masing Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab untuk mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan kepada siapa FPPS diajukan oleh pemesan. Dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham, maka apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham ini dilaksanakan sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian atas uang pemesanan merupakan tanggung jawab dari Para Penjamin Emisi Efek. Namun apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham ini dilaksanakan setelah Tanggal Pembayaran, maka tanggung jawab untuk mengembalikan pembayaran pemesanan akan berada pada pihak Perseroan. Pengembalian uang kepada pemesan dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Para Penjamin Emisi Efek dimana pemesanan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan bukti tanda jati diri. Untuk pemesan khusus, yaitu karyawan Perseroan (tidak termasuk anggota Direksi dan pemegang saham utama Perseroan), yang selama Masa Penawaran mengajukan pemesanan Saham Yang Ditawarkan kepada Perseroan maksimum sejumlah 10% (sepuluh persen) dari Saham yang Ditawarkan Perseroan kepada masyarakat, sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7, pengembalian uang pemesanan karena adanya pengakhiran Penawaran Umum Perdana Saham atau penundaan Penawaran Umum Perdana Saham akan diatur dan dilaksanakan langsung oleh Perseroan dan oleh karenanya Perseroan membebaskan Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek dari segala tuntutan/denda atas kelalaian Perseroan tersebut. Tentang pengembalian uang pemesanan sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek yang mengakibatkan batalnya Penawaran Umum Perdana Saham atau penundaan Penawaran Umum Perdana Saham sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Apabila hal tersebut terjadi sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian uang pemesanan (termasuk setiap

denda atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan) menjadi tanggung jawab Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek sesuai dengan bagiannya masing‐masing, dan harus diselesaikan dalam

waktu selambat‐lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya pengakhiran Perjanjian tersebut atau penundaan

Penawaran Umum; oleh karenanya Perseroan dibebaskan dari tanggung jawab atas segala tuntutan yang disebabkan oleh karena tidak dilaksanakannya pengembalian uang tersebut (termasuk denda keterlambatan, apabila ada).

2. Apabila hal tersebut di atas terjadi setelah Tanggal Pembayaran, maka:

a) Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan yang telah diterimanya kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek selambat‐lambatnya dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah terjadinya pengakhiran Perjanjian

Penjaminan Emisi Efek atau penundaan Penawaran Umum Perdana Saham untuk dikembalikan kepada para pemesan melalui Para Penjamin Emisi Efek; maka oleh karenanya Penjamin Pelaksana Emisi Efek dibebaskan dari tanggung jawabnya atas segala tuntutan yang disebabkan oleh tidak dilaksanakannya pengembalian uang pemesanan tersebut (termasuk denda keterlambatan, apabila ada).

b) Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan pembelian yang telah diterimanya dari Emiten kepada masing‐masing dari Para Penjamin Emisi Efek untuk dikembalikan kepada para pemesan

paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah diterimanya seluruh pembayaran kembali uang pemesanan

Page 99: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

87

pembelian (in good funds) dari Perseroan; maka oleh karenanya Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dibebaskan dari tanggung jawabnya atas segala tuntutan yang disebabkan oleh karena tidak dilaksanakannya pengembalian uang pemesanan tersebut (termasuk denda keterlambatan, apabila ada).

c) Untuk para pemesan khusus, pengembalian uang pemesanan karena adanya pengakhiran Penawaran Umum Perdana Saham atau penundaan Penawaran Umum Perdana Saham akan diatur dan dilaksanakan langsung oleh Perseroan dan oleh karenanya Perseroan membebaskan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek dari segala tuntutan/denda atas kelalaian Emiten tersebut.

d) Apabila uang pemesanan yang akan dikembalikan telah tersedia, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambil, maka hal tersebut bukan merupakan tanggung jawab Perseroan, dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Para Penjamin Emisi Efek, sehingga tidak ada kewajiban pembayaran denda kepada para pemesan.

Keterlambatan pembayaran atas pengembalian uang kelebihan pemesanan akan disertai dengan ganti rugi yang akan diperhitungkan dari hari ke-3 (ketiga) sejak berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau tanggal pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham, yang besarnya dihitung berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia ditambah 5,75% (dua persen) per tahun yang berlaku pada saat itu, untuk setiap hari keterlambatan.

14. Penyerahan FKPS Atas Pemesanan Pembelian Saham

Distribusi saham ke masing-masing Rekening Efek di KSEI atas nama Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk oleh pemesan saham untuk kepentingan pemesan saham akan dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan, yaitu pada tanggal 6 Desember 2019. FKPS atas pemesanan pembelian saham tersebut dapat diambil pada kantor BAE yang ditunjuk, dengan menunjukkan tanda jati diri asli pemesan dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham.

Page 100: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

88

XI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus dan FPPS dapat diperoleh selama masa Penawaran Umum, pada tanggal 29 - 30 November 2018, pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu perantara pedagang efek yang terdaftar sebagai anggota Bursa Efek. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PENJAMIN EMISI EFEK

[akan ditentukan kemudian]

BIRO ADMINISTRASI EFEK

PT Bima Registra

Satrio Tower Lantai 9A2 Jl. Prof. Dr. Satrio Blok C4, Kuningan Setiabudi,

Jakarta Selatan 12950 Telepon : (021) 2958 4818 Faksimili : (021) 2958 4819

PT Artha Sekuritas Indonesia

Equity Tower, Lantai 22 E-F SCBD Lot 9

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan, 12190

Telepon : (021) 515 2338 Faksimili : (021) 515 2339

Website : www.arthasekuritas.com

Page 101: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

89

XII. PENDAPAT SEGI HUKUM

Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan,

dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham yang disusun oleh Fahmy Hoessein & Partners, Advocates and

Legal Consultant.

Page 102: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

90

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Page 103: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan
Page 104: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 2 -

Saham-saham tersebut seluruhnya akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak suara dalam RUPS serta hak atas pembagian dividen, saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UU No. 40/2007”). Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya terdiri dari saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, di Iuar biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan untuk: a. Sekitar 54,55% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. b. Sekitar 45,45% akan digunakan untuk pelunasan utang Entitas Anak Perseroan, GBR, kepada PT Bank

Bukopin Tbk. Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja berupa biaya operasional Perseroan. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Waran Seri I Atas Nama atau sebanyak-banyaknya 28,8684% (dua puluh delapan koma delapan ribu enam ratus delapan puluh empat persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang Saham Baru Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Austin Global Prima Tbk No. 04 tanggal 2 Oktober 2019, yang dibuat dihadapan Rini Yulianti, S.H., notaris di Jakarta. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham Perseroan dengan Nilai Nominal Rp 25,- (dua puluh lima Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp[ ],- ([ ] rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan waran yaitu mulai tanggal [] sampai dengan tanggal [] dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebesar Rp[ ] ([ ] Rupiah). Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang. Perseroan wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana kepada OJK secara periodik dan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana kepada para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (”RUPS”) tahunan Perseroan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (“POJK No. 30/2015”).

Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana, maka Perseroan wajib melaporkan rencana tersebut kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan dari RUPS terlebih dahulu, sebagaimana diatur dalam POJK No.30/2015.

DASAR DAN RUANG LINGKUP PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 1. PSH ini didasarkan pada hasil Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum yang telah kami lakukan terhadap

aspek-aspek hukum dari Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan yang dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Perseroan yang dalam hal ini meliputi: PT Gudang Bogor Raya (”GBR”) (”Anak Perusahaan

Page 105: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 3 -

Perseroan”) serta merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum yang memuat penjelasan rinci atas hal-hal yang termuat dalam PSH ini.

2. PSH ini diberikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan tidak dimaksudkan untuk berlaku atau ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi lain.

3. Dalam memberikan PSH ini kami telah meneliti dan memeriksa dengan seksama yang mencakup: a. ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku; dan b. dokumen-dokumen asli maupun dokumen-dokumen dalam bentuk fotokopi atau salinan yang benar dan

akurat dari segi dokumen-dokumen aslinya sebagaimana diuraikan dalam PSH dan Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum.

4. Sepanjang dimungkinkan oleh ketentuan dan praktek hukum yang berlaku, kami secara terpisah dan mandiri telah melakukan pemeriksaan dan meminta langsung kepada Perseroan yang kami anggap relevan untuk memberikan data, informasi, pernyataan, pemeriksaan dan penegasan secara tertentu, baik tertulis maupun lisan sehubungan dengan beberapa aspek hukum yang penting dan berhubungan erat dengan Perseroan.

5. Dalam memberikan PSH ini, kami berasumsi akan kebenaran dan ketepatan terhadap data, informasi, pernyataan, pemeriksaan dan penegasan yang diberikan oleh Perseroan.

6. Dalam memberikan PSH ini kami tidak memberikan pendapat atau penilaian atas kewajaran nilai komersil atau finansial dari suatu transaksi dimana Perseroan menjadi pihak atau mempunyai kepentingan di dalamnya atau harta kekayaannya yang terkait.

7. PSH ini disusun khusus atas keadaan Perseroan selama periode Uji Tuntas Dari Segi Hukum.

DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIPERIKSA Sesuai dengan ruang lingkup PSH tersebut di atas, kami telah melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap dokumen-dokumen berupa data, pernyataan, penegasan tertentu dan informasi baik secara tertulis maupun lisan, baik yang menyangkut aspek-aspek hukum dari Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan serta kegiatan usahanya, antara lain : 1. Anggaran Dasar hanya mencakup Anggaran Dasar Perseroan serta Anggaran Dasar Anak Perusahaan

Perseroan pada saat pendirian dan anggaran Dasar terakhir serta terkait dengan struktur permodalan dan perubahan kepemilikan saham dalam periode 3 (tiga) tahun terakhir sebelum PSH ini dikeluarkan;

2. Perizinan yang diperoleh Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan yang terdiri dari izin-izin, persetujuan-persetujuan dan pendaftaran-pendaftaran serta pernyataan-pernyataan yang diberikan atau dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini termasuk Pemerintah Daerah, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta badan-badan atau instansi Pemerintah lainnya, sehubungan dengan usaha-usaha dan aktivitas-aktivitas Perseroan;

3. Transaksi-transaksi dan perjanjian-perjanjian yang kami anggap penting yang berhubungan dengan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan, dimana Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan menjadi pihak di dalamnya, dan harta kekayaan Perseroan;

4. Surat Pernyataan-Surat Pernyataan yang dibuat oleh Perseroan serta Anak Perusahaan Perseroan, masing-masing Anggota Direksi Perseroan serta Anak Perusahaan Perseroan, dan masing-masing Anggota Dewan Komisaris Perseroan serta Anak Perusahaan Perseroan.

5. Dokumen-dokumen penting lainnya yang kami anggap perlu diperiksa dan diteliti yang berhubungan dengan Perseroan.

ASUMSI-ASUMSI PSH ini didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Bahwa tanda tangan yang terdapat pada dokumen yang diberikan atau diperlihatkan oleh Perseroan serta

Anak Perusahaan Perseroan atau pihak ketiga kepada kami adalah asli dan dokumen-dokumen asli yang diberikan atau ditunjukkan kepada kami adalah otentik, dan bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk fotokopi atau salinan lainnya adalah benar dan identik dengan aslinya; dan

2. Bahwa dokumen-dokumen, data, informasi-informasi, pernyataan-pernyataan, dan keterangan-keterangan serta penegasan-penegasan yang diberikan yang menjadi dasar penyusunan Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum dan PSH ini atau diperlihatkan oleh Perseroan serta Anak Perusahaan Perseroan serta pihak

Page 106: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 4 -

ketiga kepada kami adalah benar, akurat dan lengkap, tidak menyesatkan, tidak ada hal-hal lain yang berkaitan yang disembunyikan dengan sengaja maupun tidak dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan material sampai dengan tanggal dikeluarkannya PSH ini dan Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum.

3. Pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan serta Anak Perusahaan Perseroan dan/atau pejabat pemerintah yang mengeluarkan perizinan, melakukan pendaftaran, atau pencatatan untuk kepentingan Perseroan serta Anak Perusahaan Perseroan mempunyai wewenang dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat.

KUALIFIKASI-KUALIFIKASI PSH ini diterbitkan dengan kualifikasi-kualifikasi atau pembatasan-pembatasan sebagai berikut: 1. Kecuali secara khusus dikesampingkan oleh para pihak dalam Penawaran Umum Perdana yang

berhubungan dengan peraturan perundang-undangan yang sifatnya mengatur (tidak mengikat), maka seluruh peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia yang ada hubungannya dengan Penawaran Umum Perdana berlaku bagi para pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”) khususnya ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1388 KUHPerdata; dan

2. Pelaksanaan kewajiban-kewajiban sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana tunduk kepada peraturan perundangan-undangan tentang kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku umum.

PENDAPAT HUKUM Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen sebagaimana disebut di atas dan atas dasar dan ruang lingkup serta asumsi-asumsi tersebut di atas dan menunjuk kepada Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum Nomor 017/FH/LUT/X/2019 (“LUT”) serta dengan menaati kode etik dan standar profesi kami sebagai konsultan hukum, maka PSH kami adalah sebagai berikut: 1. Perseroan adalah suatu Perseroan terbatas yang didirikan dengan nama PT Austin Global Prima, dan

sesuai hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Pusat. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Nomor 59 tanggal 23 Juni 2012, yang dibuat dihadapan Etty Nugrahawati, S.H., Notaris di Kota Bekasi, yang telah: (i) memperoleh status badan hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) sebagaimana ternyata dalam Surat keputusannya tertanggal 1 Agustus 2012 Nomor AHU-4175.AH.01.01.Tahun 2012 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 24 Mei 2013; (ii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0070163.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 1 Agustus 2012. (“Akta Pendirian”).

2. Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya berkantor di Jalan Cideng Barat No. 81, Kelurahan

Cideng Kecamatan Gambir, Kota Adm. Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta dan tidak memiliki Cabang. 3. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa

kali perubahan, perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Nomor 25 tanggal 23 September 2019 yang dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta Timur, yang telah: (i) mendapatkan persetujuan dari Menkumham sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan Nomor AHU-0073722.AH.01.02 Tahun 2019 tertanggal 23 September 2019 (ii) diberitahukan, diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham sebagaimana dinyatakan dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0335839; tanggal 23 September 2019; dan (iii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0176892.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 23 September 2019 (“Akta No.25/2019”). Akta No.25/2019 memuat tentang: a. Persetujuan memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris

dengan memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan terhitung sejak tanggal pengangkatannya sampai dengan tanggal Keputusan ini, sejauh tindakan pengurusan dan pengawasan tersebut

Page 107: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 5 -

tercermin dalam pembukuan Perseroan; b. Persetujuan mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru serta

menetapkan Komisaris Independen, untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Keputusan sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2023 (dua ribu dua puluh tiga) yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 (dua ribu dua puluh empat);

c. Persetujuan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham-saham dalam Perseroan kepada masyarakat (“Penawaran Umum Perdana”) dan mencatatkan saham-saham Perseroan tersebut pada Bursa Efek Indonesia (“Company Listing”) serta menyetujui untuk mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal Indonesia;

d. Menyetujui dalam rangka Penawaran Umum Perdana: - Persetujuan perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan

terbuka, dan menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT Austin Global Prima Tbk; - Persetujuan perubahan nilai nominal saham perseroan dari sebesar Rp 200.000,- (dua ratus

ribu Rupiah) menjadi sebesar Rp 25.- (dua puluh lima Rupiah); - Mengeluarkan saham dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyak-banyaknya

250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham baru yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 22,4% (dua puluh dua koma empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana, yang disertai dengan waran yang diberikan secara Cuma-Cuma sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Waran Seri I melalui Penawaran Umum Perdana kepada Masyarakat

- Persetujuan pencatatan seluruh saham-saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh oleh Para Pemegang Saham Perseroan maupun saham Baru yang akan dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana pada Bursa Efek Indonesia;

- Perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Bapepam LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris termasuk mengubah maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sehingga mencerminkan adanya kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang Perseroan; dan

- Perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham dalam Perseroan sesuai dengan hasil pelaksanaan Penawaran Umum Perdana dan pencatatan saham-saham Perseroan dalam BEI dalam rangka Penawaran Umum Perdana.

e. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyesuaikan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan setelah dilakukannya Penawaran Umum Perdana dan pelaksanaan penerbitan saham baru hasil konversi Waran Seri I, dan untuk maksud tersebut menyatakan dalam akta tersendiri yang dibuat dihadapan Notaris, melakukan pemberitahuan kepada, atau meminta persetujuan dari instansi yang berwenang, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta membuat, menyampaikan, mengadakan dan/atau membuat segala akta, formulir, aplikasi, permohonan, surat, pernyataan dan/atau dokumen lainnya yang diperlukan atau disyaratkan untuk keperluan atau tujuan tersebut.

f. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi dalam hal Penawaran Umum Perdana tidak dapat dilaksanakan karena suatu sebab apapun, untuk melakukan segala tindakan serta menandatangani segala akta, permohonan, aplikasi, pernyataan dan/atau dokumen lainnya terkait dengan atau yang dimiliki oleh Perseroan agar disesuaikan kembali dengan kondisi Perseroan sebelum dilakukannya Penawaran Umum Perdana.

g. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka efektifnya, sahnya dan/atau pelaksanaan hal-hal yang diputuskan dan/atau persetujuan yang diberikan dalam Keputusan ini, termasuk namun tidak terbatas pada: - menentukan tujuan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana;

Page 108: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 6 -

- membuat, menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, dan/atau dokumen-dokumen lain sehubungan dengan atau dalam kerangka Penawaran Umum Perdana dan pencatatan saham saham Perseroan di BEI.

- mengumumkan dalam surat kabar, Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas dan/atau dokumen-dokumen lain sehubungan dengan, dan/atau dalam rangka Penawaran Umum Perdana maupun pencatatan saham-saham Perseroan di BEI.

- membuat dan menandatangani perjanjian-perjanjian sehubungan dengan dan/atau dalam rangka Penawaran Umum Perdana, termasuk namun tidak terbatas pada perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I;

- membuat dan menandatangani Perjanjian, Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia;

- menegosiasikan, menentukan dan/atau menyetujui syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam setiap akta, perjanjian dan/atau dokumen lainnya yang akan dibuat, diadakan, ditandatangani dan/atau diumumkan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana serta pencatatan saham-saham Perseroan di BEI;

- menunjuk profesi penunjang dan lembaga penunjang pasar modal (termasuk namun tidak terbatas pada Konsultan Hukum, Notaris, Biro Administrasi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek) dan menentukan syarat penunjukan serta biaya jasa profesi penunjang dan lembaga penunjang tersebut;

- membuat, menandatangani dan menyampaikan Surat Pernyataan Pendaftaran, permohonan pencatatan efek dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya kepada Otoritas Jasa Keuangan dan BEI;

- memberikan segala informasi dan/atau data yang diperlukan terkait dengan Penawaran Umum Perdana dan Pencatatan saham-saham Perseroan di BEI;

- membuat, meminta untuk dibuatkan dan/atau menandatangani pernyataan, surat, akta, perjanjian dan/atau dokumen dokumen-dokumen lainnya;

- meminta persetujuan dari pihak-pihak terkait dan instansi yang berwenang, termasuk namun tidak terbatas pada mengajukan segala sesuatu surat, permohonan, pemberitahuan dan dokumen-dokumen lainnya kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan

- melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh hukum dan ketentuan perundang-undangan

4. Akta No. 25/2019 telah disesuaikan dengan (i) Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-179/BL/2008 Tanggal 14 Mei 2008 tentang pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik (selanjutnya disebut “Peraturan IX.J.1”), (ii) Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No. 32/2014”), dan (iii) Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 33/2014”).

5. Akta Pendirian dan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 25/2019 telah dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun perihal: a. Perubahan Anggaran Dasar terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta No. 25/2019 belum terdapat

bukti telah diumumkan dalam TBNRI. Sehubungan dengan itu berdasarkan Pasal 30 ayat (2) UU No. 40/2007, pengumuman dalam TBNRI dilakukan oleh Menkumham dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal diterbitkannya keputusan Menkumham atau sejak diterimanya pemberitahuan sehubungan dengan pengesahan perseroan sebagai badan hukum. Sehubungan dengan hal tersebut tidak ada konsekuensi hukum terhadap Perseroan akibat belum diumumkannya Akta No. 25/2019 dalam TBNRI.

b. Akta Pendirian dan perubahan Anggaran Dasar terakhirnya sebagaimana termaktub dalam Akta No. 25/2019 belum terdapat bukti sudah didaftarkan/dilaporkan kepada Kantor Tempat Pendaftaran Perusahaan. Sehubungan dengan itu, berdasarkan Pasal 32 Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (“UU No. 3/1982”), barang siapa yang menurut undang-undang ini

Page 109: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 7 -

dan/atau peraturan pelaksanakan diwajibkan mendaftarkan perusahaan dalam Daftar Perusahaan yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya tidak memenuhi kewajibannya diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 3 bulan dan denda setinggi-tingginya Rp 3.000.000,-.

Terkait dengan itu, Perseroan tidak pernah mendapatkan tuntutan atau gugatan atau teguran baik lisan meupun tertulis dari pihak yang berwenang sehubungan dengan perubahan-perubahan anggaran dasar Perseroan.

6. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, Perseroan telah menjalankan usaha sesuai dengan

maksud dan tujuan dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan Akta No. 25/2019 yaitu; Perdagangan Besar dan Eceran, Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya, Aktivitas Keuangan dan Asuransi, Real Estat, dan Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis;

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama yaitu: a. Perdagangan Besar Mesin Kantor dan Industri, Suku Cadang dan Perlengkapannya

Mencakup usaha perdagangan besar mesin industri dan mesin kantor kecuali komputer, serta perlengkapannya, seperti mesin penggerak mula, turbin, mesin pengolahan kayu dan logam, macam-macam mesin untuk industri dan untuk keperluan kantor, mesin pembangkit listrik dan mesin untuk keperluan rumah tangga. Termasuk perdagangan besar robot-robot produksi, mesin-mesin lain ytdl untuk keperluan industri, perdagangan dan navigasi serta jasa lainnya dan mesin yang dikendalikan komputer untuk industri tekstil serta mesin jahit dan rajut yang dikendalikan komputer;

b. Perdagangan Besar Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak Mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar), pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang di dalam negeri, luar negeri atas nama pihak lain. Kegiatannya antar lain agen komisi, broker barang dan seluruh perdagangan besar lainnya yang menjual atas nama dan tanggungan pihak lain; kegiatan yang terlibat dalam penjualan dan pembelian bersama atau melakukan transaksi atas nama perusahaan, termasuk melalui internet; dan agen yang terlibat dalam perdagangan seperti pertanian, binatang hidup; bahan baku tekstil dan barang setengah jadi; bahan bakar, biji-bijihan, logam dan industri kimia, termasuk pupuk; makanan, minuman dan tembakau; tekstil, pakaian, bulu, alas kaki dan barang dari kulit kayu-kayuan dan bahan-bangunan; mesin, termasuk mesin kantor dan komputer, perlengkapan industri, kapal, pesawat; furnitur, barang keperluan rumah tangga dan perangkat keras; kegiatan perdagangan besar rumah pelelangan. Tidak termasuk kegiatan perdagangan besar mobil dan sepeda motor, dimasukkan dalam golongan 451 s.d. 454;

c. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin dan Peralatan Industri; Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operational leasing) mesin dan peralatan industri tanpa operator yang secara umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan, seperti mesin pembangkit listrik, mesin tekstil, mesin pengolahan atau pengerjaan logam dan kayu, mesin percetakan dan mesin las listrik, termasuk mesin penggerak atau uap dan turbin, perkakas mesin, alat pertambangan dan perminyakan, peralatan radio, televisi dan komunikasi profesional, alat untuk produksi gambar hidup, alat pengukur dan pemeriksa dan mesin ilmiah, komersil dan industri lainnya. Sewa guna usaha dengan hak opsi (financial leasing) mesin dan peralatan industri yang secara umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan dimasukkan ke dalam kelompok 64910;

Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai berikut: a. Perdagangan Besar Berbagai Macam Barang

Mencakup usaha perdagangan besar berbagai macam barang yang tanpa mengkhususkan barang tertentu (tanpa ada kekhususan tertentu).

b. Aktivitas Perusahaan Holding Mencakup kegiatan dari perusahaan holding (holding companies), yaitu perusahaan yang menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan

Page 110: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 8 -

kelompok tersebut. “Holding Companies” tidak terlibat dalam kegiatan usaha perusahaan subsidiarinya. Kegiatannya mencakup jasa yang diberikan penasihat (counsellors) dan perunding (negotiatiors) dalam merancang merger dan akuisisi perusahaan;

c. Real Estat yang Dimiliki Sendiri atau Disewa Mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan tempat tinggal (seperti tempat pameran, fasilitas penyimpanan pribadi, mall, pusat perbelanjaan dan lainnya) serta penyediaan rumah dan flat atau apartemen dengan atau tanpa perabotan untuk digunakan secara permanen, baik dalam bulanan atau tahunan. Termasuk kegiatan penjualan tanah, pengembangan gedung untuk dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang di gedung tersebut), pembagian real estat menjadi tanah kapling tanpa pengembangan lahan dan pengoperasian kawasan tempat tinggal untuk rumah yang bisa dipindah-pindah;

d. Real Estat Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak Mencakup kegiatan penyediaan real estat atas dasar balas jasa atau kontrak, termasuk jasa yang berkaitan dengan real estat seperti kegiatan agen dan makelar real estat, perantara pembelian, penjualan dan penyewaan real estat atas dasar balas jasa atau kontrak, pengelolaan real estat atas dasar balas jasa atau kontrak, jasa penaksiran real estat dan agen pemegang wasiat real estat;

e. Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya Menjalankan usaha di bidang periklanan/promosi, baik periklanan melalui media cetak maupun media elektronik serta kegiatan periklanan/promosi lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi; keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, konsultasi manajemen oleh agronomist dan agricultural economis pada bidang pertanian dan sejenisnya, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain;

f. Aktivitas Konsultasi Bisnis dan Broker Lainnya Mencakup usaha pemberian saran dan bantuan operasional pada dunia bisnis, seperti kegiatan broker bisnis yang mengatur pembelian dan penjualan bisnis berskala kecil dan menengah, termasuk praktik profesional, kegiatan broker hak paten (pengaturan pembelian dan penjualan hak paten), kegiatan penilaian selain real estat dan asuransi (untuk barang antik, perhiasan dan lain-lain), audit rekening dan informasi tarif barang atau muatan, kegiatan pengukuran kuantitas dan kegiatan peramalan cuaca.Tidak termasuk makelar real estat.

7. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha telah memiliki izin-izin sebagaimana tercantum dalam: a. Nomor Induk Berusaha (“NIB”) dengan Nomor 9120207982001 atas nama Perseroan yang

dikeluarkan oleh Sistem Online Single Submission (“OSS”) tertanggal 20 September 2019. NIB tersebut dapat dibekukan apabila dalam kurun waktu paling lama 1 (satu) tahun tidak menyesuaikan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya sesuai KBLI 2017 melalui Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.

b. Izin Usaha berupa Surat Izin Usaha Perdagangan atas nama Perseroan, dengan Nomor NIB 9120207982001, yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS dari Sistem OSS tertanggal 20 September 2019. Izin Usaha berupa Surat Izin Usaha Perdagangan tersebut telah terpenuhi sesuai ketentuan perundang-undangan dan berlaku efektif.

c. SKDP dengan Nomor 25/27.1BU/31.71.01.1002/-071.562/e/2017 tertanggal 03 April 2017, yang beralamat di Jalan Cideng Barat No. 81 RT/RW 004/001 Kelurahan Cideng Kecamatan Gambir Kota Administrasi Jakarta Pusat, SKDP atas nama Perseroan dikeluarkan oleh Kepala Unit Pelaksana Terpadu Satu Pintu Kelurahan Cideng, Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Cideng, yang berlaku hingga 03 April 2022.

Page 111: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 9 -

d. NPWP dengan Nomor 31.624.185.0-028.000 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Dua, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

e. SKT dengan Nomor PEM-04001/WPJ.06/KP.0203/2012 tanggal 06 November 2012 yang dikeluarkan oleh Penanggung Jawab Sementara Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat KPP Pratama Jakarta Gambir Dua, Direktorat Jendral Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

f. SPPKP dengan Nomor PEM-00081/WPJ.06/KP.0203/2013 tanggal 10 Januari 2013 yang dikeluarkan oleh Penanggung Jawab Sementara Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Dua, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Pusat, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia;

8. Bahwa Perseroan telah mengalami beberapa perubahan struktur permodalan dan perubahan susunan

pemegang saham dalam 3 (tiga) tahun terakhir sebelum tanggal PSH ini dikeluarkan, dengan rincian sebagai berikut:

a. Berdasarkan Akta Pernyataan Risalah Rapat Perseroan Nomor 18 tanggal 12 Januari 2018 dibuat di hadapan Etty Nugrahawati, S.H., Notaris di Kota Bekasi, yang telah: (i) mendapatkan persetujuan berdasarkan Surat Keputusan Menkumham Nomor AHU-0006609.AH.01.02.Tahun 2018 tertanggal 21 Maret 2018; dan (ii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0041236.AH.01.11.TAHUN 2018 tanggal 21 Maret 2018 (“Akta No. 18/2018”). Akta No. 18/2018 memuat tentang penegasan kembali isi Akta No. 22/2016 yang berisi menyetujui untuk melakukan penurunan: (i) modal dasar Perseroan yang semula Rp 11.000.000.000,- menjadi Rp 10.600.000.000,-; (ii) nilai nominal saham dari sebesar Rp 1.000.000,- menjadi sebesar Rp 200.000,-; dan menurunkan modal ditempatkan/disetor yang semula Rp 11.000.000.000,- menjadi Rp 2.650.000.000,- yang diambil penuh oleh: (i) Edy Surianto sejumlah 6.625 saham dengan nilai nominal Rp 1.325.000.000,-; (ii) Hasby, JAP sejumlah 6.625 saham dengan nilai nominal Rp 1.325.000.000,-:

Berdasarkan Akta No. 18/2018, struktur permodalan Perseroan sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp 10.600.000.000,- terbagi atas 53.000 saham masing-masing

saham dengan nilai nominal Rp 200.000,-

Modal Ditempatkan : Rp 2.650.000.000,- terbagi atas 13.250 saham masing-masing

saham dengan nilai nominal Rp 200.000,-

Modal Disetor : Rp 2.650.000.000,- terbagi atas 13.250 saham masing-masing

saham dengan nilai nominal Rp 200.000,-

Selanjutnya setelah dilakukan penurunan modal dasar, nilai nominal saham, dan modal ditempatkan/disetor tersebut di atas, maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham

Nilai Saham (Rp) @Rp 200.000,-

Persentase (%)

Modal Dasar – Rp. 5.000.000.000,- 53.000 10.600.000.000

Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

1. Edy Surianto 6.625 1.325.000.000 50

2. Hasby, JAP 6.625 1.325.000.000 50

Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

13.250 2.650.000.000 100

Saham Dalam Portepel 39.750 7.950.000.000

b. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Perseroan Nomor 37

tanggal 29 Juli 2019 dibuat di hadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Kota Tangerang,

Page 112: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 10 -

yang telah: (i) mendapatkan persetujuan berdasarkan Surat Keputusan Menkumham Nomor AHU-0044091.AH.01.02.Tahun 2019 tertanggal 30 Juli 2019; dan (ii) diberitahukan, diterima, dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0002311 tertanggal 4 Januari 2018; dan (iii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0000461.AH.01.11.TAHUN 2018 tanggal 30 Juli 2018 (“Akta No.37/2019”). Akta No. 37/2019 memuat tentang persetujuan peningkatan Modal Dasar Perseroan yang semula Rp 10.600.000.000,- menjadi Rp,86.600.000.000,- dan meningkatkan modal ditempatkan/modal disetor semula Rp 2.650.000.000,- menjadi Rp 21.650.000.000,-.

Berdasarkan Akta No. 37/2019, struktur permodalan Perseroan sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp 86.600.000.000,- terbagi atas 433.000 saham masing-masing

saham dengan nilai nominal Rp 200.000,-

Modal Ditempatkan : Rp 21.650.000.000,- terbagi atas 108.250 saham masing-masing

saham dengan nilai nominal Rp 200.000,-

Modal Disetor : Rp 21.650.000.000,- terbagi atas 108.250 saham masing-masing

saham dengan nilai nominal Rp 200.000,-

Selanjutnya setelah dilakukan peningkatan modal dasar tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham

Nilai Saham (Rp) @Rp 200.000,-

Persentase (%)

Modal Dasar – Rp 86.600.000.000,- 433.000 86.600.000.000,-

Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

1. Edy Surianto 54.125 10.825.000.000,- 50

2. Hasby, JAP 54.125 10.825.000.000,- 50

Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

108.250 21.650.000.000,- 100

Saham Dalam Portepel 324.750 64.950.000.000

c. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Nomor 30 tanggal 30 Agustus

2019 yang dibuat dihadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Kota Tangerang, yang telah: mendapatkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0324111 tertanggal 31 Agustus 2019 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0155973.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 31 Agustus 2019 (“Akta No.30/2019”) yang memuat tentang: (i) pengalihan seluruh saham Perseroan milik Edy Surianto sebanyak 54.125 saham kepada PT Sinar Sarana Indonesia; dan (ii) Pengalihan seluruh saham Perseroan milik Hasby, JAP sebanyak 54.124 kepada PT Sinar Sarana Indonesia dan 1 saham kepada Kartino Pitojo. Persetujuan Pemegang Saham atas pengalihan saham Perseroan tersebut kemudian direalisasikan dalam: (i) Akta Jual Beli Saham No. 31 tanggal 30 Agustus 2019, yang dibuat oleh Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Kota Tangerang; dan (ii) Akta Jual Beli Saham No. 32 tanggal 30 Agustus 2019, yang dibuat oleh Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Kota Tangerang. Kemudian, pengalihan tersebut telah diumumkan ke dalam surat kabar International Media tertanggal Sabtu 13 Juli 2019. Selanjutnya setelah dilakukan pengalihan saham tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham

Nilai Saham (Rp) @Rp 200.000,-

Persentase (%)

Page 113: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 11 -

Modal Dasar – Rp 86.600.000.000,- 433.000 86.600.000.000,-

Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

1. PT Sinar Sarana Indonesia 108.249 21.649.800.000,- 99,99

2. Kartino Pitojo 1 200.000,- 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

108.250 21.650.000.000,- 100

Saham Dalam Portepel 324.750 64.950.000.000

d. d. Berdasarkan Akta No. 25/2019 memuat tentang persetujuan mengubah nilai nominal persaham

yang semula Rp 200.000,- menjadi Rp 25,- Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, berdasarkan Akta No. 25/2019 struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp 86.600.000.000,- terbagi atas 3.464.000.000 saham masing-

masing saham dengan nilai nominal Rp 25,-

Modal Ditempatkan : Rp 21.650.000.000,- terbagi atas 866.000.000 saham masing-

masing saham dengan nilai nominal Rp 25,-

Modal Disetor : Rp 21.650.000.000,- terbagi atas 866.000.000 saham masing-

masing saham dengan nilai nominal Rp 25,-

Selanjutnya berdasarkan struktur permodalan diatas susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham

Nilai Saham (Rp) @Rp 25,-

Persentase (%)

Modal Dasar – Rp 86.600.000.000,- 3.464.000.000 86.600.000.000,-

Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

1. PT Sinar Sarana Indonesia 865.992.000 21.649.800.000,- 99,99

2. Kartino Pitojo 8.000 200.000,- 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

866.000.000 21.650.000.000,- 100

Saham Dalam Portepel 2.598.000.000 64.950.000.000

9. Bahwa dalam riwayat struktur permodalan Perseroan, pemegang saham telah melakukan setoran

secara tunai, dan kepemilikan atas saham termuat dalam Daftar Pemegang Saham tahun 2019 dan daftar khusus. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 50 ayat (2) UU No. 40/2007.

10. Bahwa saham-saham yang akan dicatatkan atas nama: (i) PT Sinar Sarana Indonesia sebanyak sebanyak 865.992.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 21.649.800.000,-; dan (ii) Kartino Pitojo sebanyak 8.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 200.000,-, yang dimiliki berdasarkan pengalihan saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 30/2019. Terhadap saham-saham tersebut merujuk Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum dilarang untuk dialihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas efek bersifat ekuitas Perseroan tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif.

11. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, berdasarkan Akta No. 25/2019. Susunan Direksi dan

Dewan Komisaris Perseroan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Keputusan sampai dengan di tutupnya Rapat Umum Pemegang Saham untuk tahun buku 2023 yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 adalah sebagai berikut:

Page 114: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 12 -

DIREKSI: Direktur Utama : Darwin Direktur : Tony Wijaya

DEWAN KOMISARIS: Komisaris Utama : Kartino Pitojo Komisaris Independen : Basar DP Sibarani

Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan di atas telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada telah diperolehnya persetujuan dari pihak yang berwenang.

Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana tercantum di atas juga telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur di dalam POJK No. 33/2014.

12. Guna memenuhi ketentuan-ketentuan Perusahaan Terbuka dan Penawaran Umum Perseroan terkait dengan Sekretaris Perusahaan, Komite Audit, dan Unit Audit Internal, Komite Nominasi dan Remunerasi, Perseroan telah melakukan hal-hal berikut ini: a. Mengangkat Olivia Allysia Putri sebagai Sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal 23

September 2019 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 009/AGP/IX/2019 tanggal 26 September 2019, untuk memenuhi Peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten Atau Perusahaan Publik (“POJK No. 35/2014”).

b. Membentuk Komite Audit yang anggota-anggotanya merupakan pihak independen diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Nomor 008/AGP/IX/2019 yang berlaku efektif sejak tanggal 26 September 2019 dengan masa jabatan Komite Audit adalah sama dengan masa jabatan Dewan Komisaris, untuk memenuhi Peraturan OJK Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK No. 55/2015”). Susunan anggota Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : Basar DP Sibarani Anggota : Ary Rinaldi Anggota : Juliodiman Sukardi

c. Membentuk Unit Audit Internal berdasarkan Surat Penunjukan Direksi Nomor 007/AGP/IX/2019

tertanggal 26 September 2019 dengan mengangkat Dwi Purwastuti sebagai Kepala Unit Audit Internal efektif mulai tanggal 26 September 2019 dan telah memiliki Piagam Unit Audit Internal tanggal 26 September 2019, untuk memenuhi Peraturan OJK Nomor 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (“POJK No. 56/2015”).

d. Sesuai Peraturan OJK Nomor 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi Dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik (“POJK No. 34/2014”), Dewan Komisaris Perseroan dengan ini memutuskan untuk tidak membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi saat ini sampai dengan dirasa perlu. Oleh karenanya, pelaksanaan fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi sebagaimana diatur dalam POJK No. 34/2014 dilaksanakan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tentang Komite Nominasi dan Remunerasi pada tanggal 26 September 2019.

Dengan demikian, bahwa dengan diangkatnya Sekretaris Perusahaan, dibentuknya Komite Audit, Unit Audit Internal, dan pelaksanaan fungsi nominasi dan remunerasi Perseroan tersebut telah memenuhi POJK No. 35/2014, POJK, No. 55/2015, POJK No. 56/2015 dan POJK No. 34/2014,

Page 115: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 13 -

13. Perseroan telah melaksanakan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2018 sebagaimana termaktub dalam Keputusan Sirkular Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 1 Oktober 2019, yang dibuat di bawah tangan yang berisi keputusan pemegang saham untuk: a. Menyetujui Laporan Direksi mengenai kegiatan Perseroan pada tahun 2016, 2017, dan 2018; b. Pengesahan neraca serta laporan laba rugi Perseroan untuk tahun buku 2016, 2017, dan 2018; c. Memberikan pembebasan tanggung jawab kepada Anggota Direksi dan Komisaris atas tindakan

pengurusan dan tindakan pengawasan dalam tahun buku yang berakhir 2016, 2017 dan 2018 (acquit et de charge).

14. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, Perseroan mempunyai penyertaan sebanyak 99 saham

PT Gudang Bogor Raya (“GBR”) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 99.000.000,- yang merupakan 99% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada GBR. Adapun uraian mengenai GBR adalah sebagai berikut: a. GBR adalah suatu Perseroan terbatas bernama PT Gudang Bogor Raya, dan sesuai hukum Negara

Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas GBR Nomor 22 tanggal 23 Juli 2019, yang dibuat dihadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang, yang telah: (i) memperoleh status badan hukum dari Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya dengan Nomor AHU-003912.AH.01.01 Tahun 2019 tanggal 4 Juli 2019; dan (ii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0119084.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 24 Juli 2019 (“Akta Pendirian GBR”).

b. GBR didalam menjalankan kegiatan usahanya berkantor di Jalan Cideng Barat nomor 81, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, dan tidak memiliki Cabang.

c. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, Anggaran Dasar GBR temaktub dalam Akta Pendirian GBR.

d. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, GBR telah menjalankan usaha sesuai dengan maksud dan tujuan dalam Pasal 3 Anggaran dasar berdasarkan Akta Pendirian GBR. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha GBR adalah berusaha dalam bidang Real Estat, Perdagangan besar atas Dasar Balas Jasa (Fee) atau Kontrak, dan Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, GBR dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

- Real Estat yang dimiliki sendiri atau disewa; meliputi usaha pembelian, penjualan, penyewaan dan pengoperasian real estat baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan tempat tinggal (seperti pameran, fasilitas penyimpanan pribadi, mall, pusat perbelanjaan dan lainnya) serta penyediaan rumah dan flat atau apartemen dengan atau tanpa perabotan untuk digunakan secara permanen, baik dalam bulanan atau tahunan. Termasuk kegiatan penjualan tanah, pengembangan gedung untuk dioperasikan sendiri, pembagian real estat menjadi tanah kapling tanpa pengembangan lahan dan pengoperasian kawasan tempat tingggal untuk rumah yang bisa dipindah-pindah (KBLI 68110).

- Perdagangan Bebas Kelompok ini mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar), pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang di dalam negeri, luar negeri atas nama pihak lain. Kegiatannya antara lain agen komisi, broker barang dan seluruh perdagangan besar lainnya yang menjual atas nama dan tanggungan pihak lain; kegiatan yang terlibat dalam penjualan dan pembelian bersama atau melakukan transaksi atas nama perusahaan, termasuk melalui internet, dan agen yang terlibat dalam perdagangan sepeti bahan bakar, bijih-bijihan, logam dan industri kimia, termasuk pupuk; makanan, minuman, dan tembakau, tekstil, pakaian, bulu alas kaki dan barang dari kulit; kayu-kayuan dan bahan bangunan; mesin, termasuk mesin kantor dan komputer, perlengkapan industri, kapal, pesawat; furnitur, barang keperluan rumah tangga dan perangkat keras; kegiatan perdagangan besar rumah pelelangan. Tidak termasuk

Page 116: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 14 -

kegiatan perdagangan besar mobil, dan sepeda motor, dimasukkan dalam golongan 451 s.d 454 (KBLI 46100).

- Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya: kelompok ini mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi; keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, konsultasi manajemen oleh agronomist dan agricultural economics pada bidang pertanian dan sejenisnya, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain (KBLI 70209).

e. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, GBR dalam menjalankan kegiatan usaha telah memperoleh izin-izin sebagaimana tercantum dalam:

- Nomor Induk Berusaha (“NIB”) dengan Nomor 9120104722762 atas nama GBR yang dikeluarkan oleh Sistem OSS tertanggal 26 Juli 2019.

- Izin Usaha berupa Surat Izin Usaha Perdagangan atas nama PT Gudang Bogor Raya, dengan NIB 9120104722762, yang dikeluarkan oleh Sistem OSS tertanggal 27 Juni 2019.

- NPWP dengan Nomor 91.351.423.8-013.000 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Selatan II, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan DKI Jakarta, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

- SKT dengan Nomor S-5197KT/WPJ.30/KP.0503/2019 tertanggal 29 April 2019, yang dikeluarkan oleh Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor, Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan II, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Lama, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Terkait dengan izin-izin tersebut, GBR tidak pernah memperoleh peringatan baik lisan maupun tertulis dari Lembaga pemerintah yang berwenang sebagaimana diperkuat Pernyataan GBR.

f. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, berdasarkan Akta Pendirian GBR struktur permodalan dan susunan pemegang saham GBR adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp 400.000.000,- terbagi atas 400 saham masing-masing saham

dengan nilai nominal Rp 1.000.000,-

Modal Ditempatkan : Rp 100.000.000,- terbagi atas 100 saham masing-masing saham

dengan nilai nominal Rp 1.000.000,-

Modal Disetor : Rp 100.000.000,- terbagi atas 100 saham masing-masing saham

dengan nilai nominal Rp 1.000.000,-

Susunan pemegang saham GBR dengan struktur permodalan sebagaimana tersebut di atas adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham

Nilai Saham (Rp) @Rp 1.000.000,-

Persentase (%)

Modal Dasar – Rp 400.000.000,- 400 400.000.000

Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

1. Perseroan 99 99.000.000 99

2. Windy Pronoto 1 1.000.000 1

Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

100 100.000.000 100

Saham Dalam Portepel 300 300.000.000

Page 117: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 15 -

Terkait dengan itu, para Pemegang Saham yang dimuat dalam tabel diatas telah melakukan penyetoran secara tunai, dan selaku Pemegang Saham juga dibuktikan dengan daftar pemegang saham dan daftar khusus, untuk memenuhi ketentuan Pasal 50 ayat (2) UU No. 40/2007.

g. GBR dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki susunan anggota Direksi dan Dewan

Komisaris sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian GBR. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris GBR yang seluruhnya diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Akta Pendirian GBR adalah sebagai berikut:

DIREKSI: Direktur : Windy Pronoto

DEWAN KOMISARIS: Komisaris : Ferdy Rinaldi Purnama

Bahwa pengangkatan Direktur dan Komisaris GBR telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar GBR serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

h. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani GBR belum memenuhi ketentuan-ketentuan hukum

yang berlaku dibidang ketenagakerjaan. Mengingat GBR belum beroperasi dan belum memiliki karyawan sebagaimana diungkapkan dalam LUT.

i. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani GBR belum memenuhi kewajiban-kewajiban dibidang perpajakan. Mengingat GBR belum beroperasi sebagaimana diungkapkan dalam LUT.

j. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani GBR menguasai tanah dan bangunan seluas 2450 m2 terletak di Desa Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor sebagaimana dimuat dalam Sertipikat Hak Milik No. 432, berdasarkan Perjanjian Pengikatan Untuk Jual Beli (PPJB) tertanggal 18 September 2019 dan sampai dengan ditandatanganinya Pendapat Hukum ini tanah tersebut sedang dalam proses penurunan hak berdasarkan Surat Keterangan dari Notaris Nomor 572/LA/IX/2019 tanggal 30 September 2019.

k. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, GBR telah menandatangani perjanjian atau kesepakatan dan menjadi pihak dalam perjanjian Kredit dengan Bank Bukopin dengan Nomor L/074/LGL-DIBA II/PK-REG/IX/2019 tertanggal 18 September 2019. Perjanjian atau kesepakatan yang telah ditandatangani tersebut adalah sah dan mengikat GBR, serta dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar GBR dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terhadap perjanjian kredit tersebut, GBR tidak dalam keadaan cidera janji ataupun melanggar pembatasan (negative covenant) yang diatur dalam perjanjian kredit tersebut.

l. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, GBR, Direksi, dan Dewan Komisaris GBR (i) tidak terlibat baik dalam perkara perdata, pidana, tata usaha negara, ketenagakerjaan, perpajakan maupun perkara arbitrase di hadapan pengadilan/badan arbitrase yang berwenang dan/atau instansi yang berwenang lainnya di Indonesia; (ii) tidak ada permohonan kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran utang yang diajukan terhadap/oleh saya di pengadilan niaga pada pengadilan negeri yang berwenang di Indonesia; dan (iii) tidak terlibat dalam sengketa hukum/perselisihan lain di luar pengadilan yang dapat berpengaruh secara material terhadap kelangsungan usaha dari GBR.

15. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, Perseroan memiliki Sertifikat Merek atas nama Perseroan dengan Nomor Pendaftaran IDM000482302, Tanggal Penerimaan pada 11 Maret 2013, dengan etiket merek ”AUSTIN POWER SYSTEM”, perlindungan hak merek tersebut diberikan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, dan jangka waktu perlindungan itu dapat diperpanjang (Pasal 35), yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kemenkumham.

Page 118: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Fahmy Hoessein & Partners Pendapat Dari Segi Hukum PT Austin Global Prima Tbk Advocates & Legal Consultants Halaman: - 16 -

16. Perseroan telah memenuhi ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku terhadap Perseroan di bidang

ketenagakerjaan antara lain: a. Perseroan telah melakukan pembayaran upah kepada tenaga kerjanya tidak dibawah upah minimum

yang berlaku untuk wilayah Provinsi DKI Jakarta. b. Perseroan telah mendaftarkan para pekerjanya dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jaminan Sosial Tenaga Kerja) sesuai dengan UU No.24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

c. Perseroan telah mendaftarkan para pekerjanya dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.

Namun sampai dengan PSH ini ditandatangani Perseroan belum menyerahkan sertifikat kepesertaan BPJS Kesehatan dan belum memberikan bukti pembayaran iuran BPJS Kesehatan untuk Bulan Agustus serta belum memiliki Peraturan Perusahaan, karena Perseroan hanya memiliki 5 (lima) orang karyawan dan berdasarkan Pasal 108 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 (“UU No. 13/2003"), bahwa pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10 orang wajib membuat Peraturan Perusahaan.

17. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani Perseroan tidak memiliki hutang pajak sebagaimana

tercantum dalam SPT tahun terakhir Perseroan.

18. Sampai dengan tanggal PSH ini ditandatangani, Perseroan telah menandatangani dan menjadi pihak dalam perjanjian-perjanjian ataupun kesepakatan-kesepakatan material. Perjanjian-perjanjian material yang telah dibuat oleh Perseroan dengan pihak lain adalah sebagai berikut: a. Perjanjian Pembelian Barang antara PT Lion Super Indo dengan Perseroan dengan Nomor:

058/LGL/IP-CPX/XI/18 tertanggal 1 Januari 2019 dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup. b. Perjanjian Sewa Menyewa antara Inge Ingarjati dengan Perseroan tertanggal 13 Juli 2018 dibuat di

bawah tangan dan bermaterai cukup. c. Perjanjian Sewa Menyewa antara Perseroan dengan PT Bach Multi Global dengan Nomor

Perjanjian 001/SPPPR-BMG-AGP/III/2017 tertanggal 15 Maret 2017 dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup.

d. Perjanjian Pinjaman antara Perseroan dengan PT GBR tertanggal 25 Juli 2019 yang dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup.

Perjanjian-perjanjian atau kesepakatan-kesepakatan yang telah ditandatangani dan mengikat Perseroan tersebut adalah sah dan mengikat Perseroan, serta dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat penandatanganan perjanjian-perjanjian tersebut.

19. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana, Perseroan telah menandatangani:

a. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan Nomor 06 tanggal 2 Oktober 2019, yang dibuat dihadapan Rini Yulianti, Notaris di Jakarta Timur, yang dalam hal ini PT Artha Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

b. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum Perdana Perseroan Nomor 03 tanggal 2 Oktober 2019, yang dibuat dihadapan Rini Yulianti, Notaris di Jakarta Timur, yang dalam hal ini PT Bima Registra ditunjuk sebagai Biro Administrasi Efek.

c. Akta Pernyataan Penerbitan Waran I Perseroan Nomor 04 tanggal 2 Oktober 2019, yang dibuat dihadapan Rini Yulianti, Notaris di Jakarta Timur.

d. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Penawaran Umum Perdana Perseroan Nomor 05 tanggal 2 Oktober 2019, yang dibuat dihadapan Rini Yulianti, Notaris di Jakarta Timur yang dalam hal ini PT Bima Registra ditunjuk sebagai Biro Administrasi Efek.

Page 119: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan
Page 120: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

91

XIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

Berikut ini disajikan Laporan keuangan Perseroan untuk periode 8 (delapan) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Y. Santosa dan Rekan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian.

Page 121: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

92

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Page 122: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Laporan Keuangan Konsolidasian Beserta Laporan Auditor Independen

31 Agustus 2019 dan 31 Desember 2018 dan 2017, dan 1 Januari 2017/31 Desember 2016 (Tidak Diaudit), serta

Untuk Periode Delapan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Agustus 2019, dan 2018 (Tidak Diaudit), dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK

Page 123: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Daftar Isi Halaman

Surat pernyataan direksi Laporan auditor independen Laporan posisi keuangan konsolidasian 1 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 3 Laporan perubahan ekuitas konsolidasian 5 Laporan arus kas konsolidasian 9 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian 10

Page 124: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan
Page 125: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan
Page 126: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan
Page 127: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

1

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 AGUSTUS 2019, 31 DESEMBER 2018 DAN 2017, DAN 1 JANUARI 2017/31 DESEMBER 2016 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari2017)/

31 Agustus 31 DesemberCatatan 2019 2018 *) 2017 *) 2016)

ASET

ASET LANCARKas 3d,3r,6,33 4.464.831.252 2.498.093.452 1.715.184.974 1.264.761.090 Piutang usaha - neto

Pihak ketiga 3r,7,33 8.466.262.053 8.998.717.894 46.152.201.656 42.092.667.090 Piutang lain-lain

Pihak ketiga 3r,8,33 224.662.573 357.875.573 237.040.073 20.000.000 Persediaan 3f,3k,9 4.386.605.005 8.134.223.199 11.391.649.092 6.047.240.846 Pajak dibayar dimuka 3o,29a 688.943.019 610.104.894 57.732.426 - Beban dibayar dimuka 3g,10 73.333.344 146.666.673 33.333.333 - Aset lancar lainnya 3i,11 814.659.590 1.098.279.741 7.449.900.768 576.966.480

Total Aset Lancar 19.119.296.836 21.843.961.426 67.037.042.322 50.001.635.506

ASET TIDAK LANCARPiutang pihak berelasi 3e,3r,8,32,33 - 1.025.000.000 1.025.000.000 1.025.000.000 Aset pajak tangguhan 3o,29d 248.924.500 839.454.825 775.324.825 111.323.000 Uang muka 12 15.000.000.000 - - - Aset tetap - neto 3h,3k,13 811.459.375 941.097.702 1.124.146.839 1.341.969.620 Aset tidak lancar lainnya 3i,3r,14,33 5.000.000 5.000.000 5.000.000 -

Total Aset Tidak Lancar 16.065.383.875 2.810.552.527 2.929.471.664 2.478.292.620

TOTAL ASET 35.184.680.711 24.654.513.953 69.966.513.986 52.479.928.126

31 Desember

*) Disajikan kembali dan direklasifikasi (Catatan 5).

Page 128: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

2

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 AGUSTUS 2019, 31 DESEMBER 2018 DAN 2017, DAN 1 JANUARI 2017/31 DESEMBER 2016 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari2017)/

31 Agustus 31 DesemberCatatan 2019 2018 *) 2017 *) 2016)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITASJANGKA PENDEKUtang usaha

Pihak ketiga 3r,15,33 11.851.624.283 84.753.284 344.793.000 63.798.945 Pihak berelasi 3e,3r,15,33 - 16.337.062.843 52.973.818.382 38.857.426.301

Utang lain-lainPihak ketiga 3r,16,33 3.200.001 50.192.466 20.000.000 -

Uang muka penjualan 17 4.204.854.223 5.535.446.788 13.561.270.999 8.315.654.574 Beban akrual 3r,18,33 140.051.743 73.322.550 58.131.395 518.338.947 Utang pajak 3o,29b 22.770.955 109.376.229 91.241.483 282.292.310 Utang sewa pembiayaan

yang jatuh tempo dalamwaktu satu tahun 3r,19,33 - 44.296.913 120.680.705 104.218.399

Total Liabilitas Jangka Pendek 16.222.501.205 22.234.451.073 67.169.935.964 48.141.729.476

LIABILITASJANGKA PANJANGUtang sewa pembiayaan

jangka panjang - setelahdikurangi bagian jatuhtempo dalam waktu satu tahun 3r,19,33 - - 44.296.913 174.404.040

Liabilitas imbalan kerja 3m,30 995.698.000 1.097.490.000 840.970.000 445.292.000

Total Liabilitas Jangka Panjang 995.698.000 1.097.490.000 885.266.913 619.696.040

Total Liabilitas 17.218.199.205 23.331.941.073 68.055.202.877 48.761.425.516

EKUITASModal saham

Modal dasar - nominalRp200.000 per sahamModal dasar - 433.000 saham

pada tanggal 31 Agustus 2019dan 53.000 saham padatanggal 31 Desember 2018,2017 dan 2016

Modal ditempatkan dan disetor108.250 saham pada tanggal31 Agustus 2019 dan 13.250saham pada tanggal 31 Desember2018, 2017 dan 2016 20 21.650.000.000 2.650.000.000 2.650.000.000 2.650.000.000

Tambahan modal disetor 3o,21 42.000.000 42.000.000 42.000.000 - Akumulasi pengukuran kembali

liabilitas imbalan kerja 3m,30 (45.318.750) 70.367.250 (67.226.250) (43.518.750) Defisit (3.680.874.489) (1.439.794.370) (713.462.641) 1.112.021.360

Subtotal 17.965.806.761 1.322.572.880 1.911.311.109 3.718.502.610 Kepentingan nonpengendali 3b,22 674.745 - - -

TOTAL EKUITAS 17.966.481.506 1.322.572.880 1.911.311.109 3.718.502.610

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 35.184.680.711 24.654.513.953 69.966.513.986 52.479.928.126

31 Desember

*) Disajikan kembali dan direklasifikasi (Catatan 5).

Page 129: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

3

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2019 2018 2018 *) 2017 *)

PENJUALAN 3l,23 13.372.031.682 13.209.076.363 46.876.312.955 36.979.876.473

BEBAN POKOKPENJUALAN 3l,24 12.234.576.148 12.004.104.696 42.238.289.870 33.407.528.631

LABA BRUTO 1.137.455.534 1.204.971.667 4.638.023.085 3.572.347.842

BEBAN USAHABeban penjualan 3l,25 1.466.971.584 1.930.202.361 2.445.982.384 2.504.298.590 Beban umum dan

administrasi 3l,26 1.030.223.125 1.246.494.368 2.313.556.658 2.079.321.661

RUGI USAHA (1.359.739.175) (1.971.725.062) (121.515.957) (1.011.272.409)

PENGHASILAN (BEBAN)LAIN-LAINPembalikan rugi penurunan

nilai aset 3k,7 100.000.000 - - - Penghasilan bunga 10.741.149 11.418.545 10.187.638 17.410.707 Beban keuangan 3l,27 (186.235.629) (140.262.671) (16.179.139) (37.820.554) Keuntungan (kerugian)

selisih kurs - neto (55.146.225) 17.151.904 (40.920.803) (12.203.054) Subsidi kerugian piutang

tak tertagih 3k,7 - - - 1.130.164.650 Rugi penurunan nilai aset 3k,7 - - - (2.260.329.300) Lain-lain - neto 3l,28 (121.933.169) (52.215.528) (436.233.391) (57.933.478)

Beban Lain-lain - Neto (252.573.874) (163.907.750) (483.145.695) (1.220.711.029)

RUGI SEBELUMMANFAAT (BEBAN)PAJAK PENGHASILAN (1.612.313.049) (2.135.632.812) (604.661.652) (2.231.983.438)

MANFAAT (BEBAN)PAJAK PENGHASILANKini 3o - - (231.664.577) (249.599.888) Tangguhan 3o,29d (629.092.325) 70.951.750 109.994.500 656.099.325

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Neto (629.092.325) 70.951.750 (121.670.077) 406.499.437

RUGI NETO (2.241.405.374) (2.064.681.062) (726.331.729) (1.825.484.001)

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAINPos-pos yang tidak akan direklasifikasi lebih lanjutke laba rugi:Pengukuran kembali atas

liabilitas imbalan pascakerja 3m,30 (154.248.000) 125.316.000 183.458.000 (31.610.000) Pajak penghasilan terkait 3o,29d 38.562.000 (31.329.000) (45.864.500) 7.902.500 Penghasilan (Rugi)

Komprehensif LainNeto - Setelah Pajak (115.686.000) 93.987.000 137.593.500 (23.707.500)

RUGI KOMPREHENSIF NETO (2.357.091.374) (1.970.694.062) (588.738.229) (1.849.191.501)

31 Agustus 31 Desember

*) Disajikan kembali dan direklasifikasi (Catatan 5).

Page 130: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

4

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2019 2018 2018 *) 2017 *)31 Agustus 31 Desember

Penghasilan komprehensif neto yang dapatdiatribusikan kepada:Pemilik entitas induk (2.356.766.119) (1.970.694.062) (588.738.229) (1.849.191.501) Kepentingan

nonpengendali 3b,22 (325.255) - - -

Total (2.357.091.374) (1.970.694.062) (588.738.229) (1.849.191.501)

RUGI NETO PER SAHAM DASAR/DILUSIAN DIATRIBUSIKANKEPADA PEMILIK ENTITASINDUK 3p,31 (89.197) (155.825) (54.817) (137.772)

Page 131: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

5

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Akumulasi TotalModal Saham Pengukuran EkuitasDitempatkan Tambahan Kembali Liabilitas Laba Ditahan Kepentingan (Defisiensi

Catatan dan Disetor Modal Disetor Imbalan Kerja (Defisit) Neto nonpengendali Modal)

Saldo 1 Januari 2017 2.650.000.000 - (43.518.750) 1.112.021.360 3.718.502.610 - 3.718.502.610

Pengampunan pajak 21 - 42.000.000 - - 42.000.000 - 42.000.000

Rugi neto tahun berjalan - - - (1.825.484.001) (1.825.484.001) - (1.825.484.001)

Rugi komprehensif laintahun berjalan:

Pengukuran kembali atasliabilitas imbalan kerja 3m,30 - - (31.610.000) - (31.610.000) - (31.610.000)

Pajak penghasilan terkait 3o,29d - - 7.902.500 - 7.902.500 - 7.902.500

Saldo 31 Desember 2017 2.650.000.000 42.000.000 (67.226.250) (713.462.641) 1.911.311.109 - 1.911.311.109

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Page 132: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

6

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Akumulasi TotalModal Saham Pengukuran EkuitasDitempatkan Tambahan Kembali Liabilitas Laba Ditahan Kepentingan (Defisiensi

Catatan dan Disetor Modal Disetor Imbalan Kerja (Defisit) Neto nonpengendali Modal)

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Saldo 31 Desemberi 2017 -dilaporkan sebelumnya 2.650.000.000 42.000.000 - (290.549.780) 2.401.450.220 - 2.401.450.220

Penyesuaian atas penerapanPSAK No. 24 - - (67.226.250) (422.912.861) (490.139.111) - (490.139.111)

Saldo 31 Desemberi 2017 -disajikan kembali 2.650.000.000 42.000.000 (67.226.250) (713.462.641) 1.911.311.109 - 1.911.311.109

Rugi neto tahun berjalan - - - (726.331.729) (726.331.729) - (726.331.729)

Penghasilan komprehensif laintahun berjalan:

Pengukuran kembali atasliabilitas imbalan kerja 3m,30 - - 183.458.000 - 183.458.000 - 183.458.000

Pajak penghasilan terkait 3o,29d - - (45.864.500) - (45.864.500) - (45.864.500)

Saldo 31 Desember 2018 2.650.000.000 42.000.000 70.367.250 (1.439.794.370) 1.322.572.880 - 1.322.572.880

Page 133: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

7

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Akumulasi TotalModal Saham Pengukuran EkuitasDitempatkan Tambahan Kembali Liabilitas Laba Ditahan Kepentingan (Defisiensi

Catatan dan Disetor Modal Disetor Imbalan Kerja (Defisit) Neto nonpengendali Modal)

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Saldo 31 Desemberi 2017 -

dilaporkan sebelumnya 2.650.000.000 42.000.000 - (290.549.780) 2.401.450.220 - 2.401.450.220

Penyesuaian atas penerapanPSAK No. 24 - - (67.226.250) (422.912.861) (490.139.111) - (490.139.111)

Saldo 31 Desemberi 2017 -disajikan kembali 2.650.000.000 42.000.000 (67.226.250) (713.462.641) 1.911.311.109 - 1.911.311.109

Rugi neto periode berjalan - - - (2.064.681.062) (2.064.681.062) (2.064.681.062)

Penghasilan komprehensif lainperiode berjalan:

Pengukuran kembali atasliabilitas imbalan kerja 3m,30 - - 125.316.000 - 125.316.000 125.316.000

Pajak penghasilan terkait 3o,29d - - (31.329.000) - (31.329.000) (31.329.000)

Saldo 31 Agustus 2018 2.650.000.000 42.000.000 26.760.750 (2.778.143.703) (59.382.953) - (59.382.953)

Page 134: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

8

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Akumulasi TotalModal Saham Pengukuran EkuitasDitempatkan Tambahan Kembali Liabilitas Laba Ditahan Kepentingan (Defisiensi

Catatan dan Disetor Modal Disetor Imbalan Kerja (Defisit) Neto nonpengendali Modal)

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Saldo 31 Desember 2018 -

dilaporkan sebelumnya 2.650.000.000 42.000.000 - (775.371.113) 1.916.628.887 - 1.916.628.887

Penyesuaian atas penerapanPSAK No. 24 - - 70.367.250 (664.423.257) (594.056.007) - (594.056.007)

Saldo 31 Desember 2018 -disajikan kembali 2.650.000.000 42.000.000 70.367.250 (1.439.794.370) 1.322.572.880 - 1.322.572.880

Penerbitan saham baru 20 19.000.000.000 - - - 19.000.000.000 - 19.000.000.000

Saham entitas anak - - - - - 1.000.000 1.000.000

Rugi neto periode berjalan - - - (2.241.080.119) (2.241.080.119) (325.255) (2.241.405.374)

Rugi komprehensif lainperiode berjalan:

Pengukuran kembali atasliabilitas imbalan kerja 3m,30 - - (154.248.000) - (154.248.000) - (154.248.000)

Pajak penghasilan terkait 3o,29d - - 38.562.000 - 38.562.000 - 38.562.000

Saldo 31 Agustus 2019 21.650.000.000 42.000.000 (45.318.750) (3.680.874.489) 17.965.806.761 674.745 17.966.481.506

Page 135: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

9

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2019 2018 2018 2017

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 12.673.894.958 65.341.171.925 78.741.772.467 42.388.507.622 Pembayaran kas kepada pemasok (12.773.529.647) (61.746.968.644) (72.675.772.192) (35.701.899.721) Pembayaran kas kepada karyawan (412.969.890) (1.890.374.300) (2.627.214.195) (2.410.512.746) Pembayaran kas untuk beban usaha (2.180.270.913) (2.226.806.719) (1.792.615.048) (3.178.061.204) Penerimaan kas dari penghasilan bunga 10.741.149 11.418.545 10.187.638 17.410.707 Pembayaran beban keuangan (186.235.629) (140.262.671) (10.642.498) (22.589.179) Pembayaran pajak penghasilan (145.595.315) (127.149.400) (730.945.171) (526.586.774)

Arus Kas Neto yang Diperoleh dari(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (3.013.965.287) (778.971.264) 914.771.001 566.268.705

ARUS KAS DARI AKTIVITASINVESTASIPenerimaan piutang pihak berelasi 1.025.000.000 - - - Uang muka pembelian tanah (15.000.000.000) - - - Penambahan aset tetap - (11.181.818) (11.181.818) (2.200.000)

Arus Kas Neto yang Digunakan untukAktivitas Investasi (13.975.000.000) (11.181.818) (11.181.818) (2.200.000)

ARUS KAS DARI AKTIVITASPENDANAANSetoran modal 19.000.000.000 - - - Pembayaran utang sewa pembiayaan (44.296.913) (74.708.971) (120.680.705) (113.644.821)

Arus Kas Neto yang Diperoleh dari(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 18.955.703.087 (74.708.971) (120.680.705) (113.644.821)

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS 1.966.737.800 (864.862.053) 782.908.478 450.423.884

KAS AWAL PERIODE/TAHUN 2.498.093.452 1.715.184.974 1.715.184.974 1.264.761.090

KAS AKHIR PERIODE/TAHUN 4.464.831.252 850.322.921 2.498.093.452 1.715.184.974

31 Agustus 31 Desember

Lihat Catatan 37 atas laporan keuangan konsolidasian untuk informasi tambahan arus kas.

Page 136: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan PT Austin Global Prima (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Etty Nugrahawati, S.H., No. 59 tanggal 23 Juni 2012. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-41715.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 23 Juni 2012. Anggaran Dasar Perusahaan pertama kali diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 13 Desember 2016. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 37 dari Harra Mieltuani Lubis S.H., tanggal 29 Juli 2019 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan atas penambahan modal dasar, ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-0044091.AH.01.02 tanggal 30 Juli 2019. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan dan jasa instalasi genset. Perusahaan berkedudukan di Jalan Cideng Barat No. 81, Jakarta Pusat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada Februari 2013.

b. Struktur Kelompok Usaha Pada tanggal 31 Agustus 2019, Perusahaan mendirikan Entitas Anak, PT Gudang Raya Bogor berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 23 Juli 2019 dari Notaris Harra Mieltuani Lubis. Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”). Struktur Kelompok Usaha pada tanggal 31 Agustus 2019 adalah sebagai berikut:

Persentase Total Aset

Kepemilikan Sebelum

Tahun (%) Eliminasi

Operasi 31 Agustus 31 Agustus

Nama Entitas Anak Domisili Komersial Bidang Usaha 2019 2019

PT Gudang Bogor Raya Indonesia Belum beroperasi Real Estate 99,00 15.003.854.000

c. Komisaris dan Direktur serta Karyawan Susunan Komisaris dan Direktur Perusahaan adalah sebagai berikut:

31 Agustus 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017

Komisaris Kartino Pitojo Hasby Jap Hasby Jap

Direktur Gerardus Cornelis Meijer Edy Surianto Edy Surianto Komposisi Komisaris dan Direktur pada tanggal 31 Agustus 2019 didasarkan atas Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, sebagaimana tertuang dalam No. 30 tanggal 30 Agustus 2019 dari Harra Mieltuani Lubis S.H. Pada tanggal 31 Agustus 2019, dan 31 Desember 2018 dan 2017 Kelompok Usaha mempekerjakan masing-masing 6, 14 dan 14 karyawan (tidak diaudit).

Page 137: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

1. UMUM (Lanjutan)

d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, yang telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 25 September 2019.

2. PERNYATAAN KEPATUHAN

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, kecuali untuk penerapan interpretasi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2019 seperti yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi terkait. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur berdasarkan basis lain seperti yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi terkait. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, dan dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif disajikan. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp), yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain (entitas anak) menyajikan laporan keuangan konsolidasian. Investor, terlepas dari sifat keterlibatannya dengan entitas (investee), menentukan apakah investor merupakan entitas induk dengan menilai apakah investor tersebut mengendalikan investee.

Page 138: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN (Lanjutan)

Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk memengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk memengaruhi jumlah

imbal hasil investor. Investor menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga (3) elemen pengendalian. Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh pengendalian atas investee dan berakhir ketika investor kehilangan pengendalian atas investee. Entitas induk menentukan apakah entitas induk adalah entitas investasi. Entitas investasi adalah entitas yang: (a) memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor tersebut

jasa manajemen investasi; (b) menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk

menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan

(c) mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya berdasarkan nilai wajar. Entitas induk yang adalah entitas investasi mengukur investasi dalam entitas anak pada nilai wajar melalui laba rugi. Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba rugi dan aset neto yang tidak diatribusikan kepada entitas induk dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Total penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Total saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas, dimana jumlah tercatat kepentingan pengendali dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas entitas anak. Perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk: (a) menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak terdahulu

dari laporan posisi keuangan konsolidasian. (b) mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya

pengendalian, dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu. Nilai wajar tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan atau, jika sesuai, biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.

(c) mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.

Page 139: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN (Lanjutan)

c. Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Jika aset yang diperoleh bukan suatu bisnis, maka Kelompok Usaha mencatatnya sebagai akuisisi aset. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur berdasarkan nilai agregat imbalan yang dialihkan yang diukur pada nilai wajar tanggal akuisisi dan jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, Kelompok Usaha memilih mengukur kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar atau pada bagian proporsional dari aset neto yang teridentifikasi dari pihak diakuisisi. Biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat terjadi dan diakui dalam laba rugi. Jika kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, setiap kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya diukur kembali pada nilai wajar tanggal akuisisi dan setiap keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi. Setiap imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Imbalan kontinjensi diklasifikasi sebagai aset atau liabilitas yang merupakan instrumen keuangan dan termasuk dalam ruang lingkup PSAK No. 55, diukur pada nilai wajar dengan perubahan pada nilai wajar diakui baik dalam laba rugi atau penghasilan komprehensif lain. Jika imbalan kontinjensi tidak termasuk dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diukur dengan PSAK yang sesuai. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Goodwill pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, menjadi selisih lebih nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk kepentingan nonpengendali, dan setiap kepentingan yang dimiliki sebelumnya, atas jumlah neto aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih. Dalam kasus pembelian dengan diskon, jika nilai wajar atas aset neto yang diakuisisi melebihi nilai gabungan imbalan yang dialihkan, maka selisih tersebut diakui langsung dalam laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan ke setiap unit penghasil kas dari Kelompok Usaha yang diharapkan bermanfaat untuk kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan ke unit-unit tersebut. Jika goodwill yang telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan bagian operasi atas unit tersebut dilepas, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepas tersebut dimasukkan kedalam jumlah tercatat operasi ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepas dalam keadaan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dilepas dan porsi unit penghasil kas yang ditahan.

d. Kas Kas terdiri dari saldo kas dan bank, dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

e. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Kelompok Usaha mengungkapkan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

Page 140: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN (Lanjutan)

f. Persediaan

Persediaan dinyatakan metode identifikasi khusus untuk barang jadi dan metode rata-rata untuk perlengkapan. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir periode pelaporan

g. Beban Dibayar Dimuka Beban dibayar dimuka diamortisasi sesuai masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

h. Aset Tetap Kelompok Usaha telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus selama masa manfaat aset. Taksiran masa manfaat aset adalah sebagai berikut: Tahun

Kendaraan bermotor 8 Peralatan kantor 4 - 8 Masa manfaat aset tetap dan metode penyusutan ditelaah dan disesuaikan, jika sesuai keadaan, pada setiap akhir periode pelaporan. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian aset dimasukkan dalam laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

i. Aset Lain-Lain Akun yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai akun aset tertentu disajikan sebagai aset lain-lain. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yang sama dengan biaya perolehan dikurangi kombinasi dari akumulasi amortisasi dan penurunan nilai (jika ada).

j. Sewa Sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.

Page 141: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN (Lanjutan)

Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan pada laba rugi. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam hal transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa pembiayaan maka transaksi tersebut harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah yaitu transaksi penjualan dan transaksi sewa. Selisih lebih hasil penjualan dari jumlah tercatat ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

k. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Kelompok Usaha mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, jumlah tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laba rugi. Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset nonkeuangan selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang disajikan pada jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik lagi.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat kelompok ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

m. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan kompensasi yang diberikan oleh Kelompok Usaha seperti gaji, tunjangan, bonus dan pembayaran manfaat pensiun, yang diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Kelompok Usaha menentukan liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (“Undang-Undang”) tanggal 25 Maret 2003. PSAK No. 24 mensyaratkan entitas menggunakan metode “Projected Unit Credit” untuk menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini terkait, dan biaya jasa lalu.

Page 142: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN (Lanjutan)

Ketika entitas memiliki surplus dalam program imbalan pasti, maka entitas mengukur aset imbalan pasti pada jumlah yang lebih rendah antara surplus program imbalan pasti dan batas atas aset yang ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto. Entitas mengakui komponen biaya imbalan pasti, kecuali SAK mensyaratkan atau mengizinkan biaya tersebut sebagai biaya perolehan aset, sebagai berikut: (a) biaya jasa dalam laba rugi; (b) bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto dalam laba rugi; dan (c) pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto dalam penghasilan komprehensif lain.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Akan tetapi, entitas dapat mengalihkan jumlah yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain tersebut pada pos lain dalam ekuitas. Pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto terdiri atas: (a) keuntungan dan kerugian aktuarial; (b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas

liabilitas (aset) imbalan pasti neto; dan (c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam

bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.

Entitas mengakui biaya jasa lalu sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon. Kelompok Usaha mengakui keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program imbalan pasti pada saat penyelesaian terjadi. Kurtailmen terjadi ketika entitas mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program, atau mengubah ketentuan program imbalan pasti sehingga unsur yang siginifikan dari jasa masa depan karyawan saat ini tidak lagi memenuhi syarat atas imbalan, atau akan memenuhi syarat hanya untuk imbalan yang dikurangi. Kurtailmen dapat terjadi karena suatu peristiwa yang berdiri sendiri, seperti penutupan pabrik, penghentian operasi, atau terminasi atau penghentian program. Sebelum menentukan biaya jasa lalu, atau keuntungan dan kerugian atas penyelesaian, Kelompok Usaha mengukur kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto menggunakan nilai wajar kini dari aset program dan asumsi aktuarial kini (termasuk suku bunga pasar dan harga pasar kini yang lain) yang mencerminkan imbalan yang ditawarkan dalam program sebelum amandemen, kurtailmen, atau penyelesaian program.

n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Efektif tanggal 1 Januari 2019, Kelompok Usaha menerapkan ISAK No. 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Dimuka”, tentang penentuan kurs yang akan digunakan dalam pengakuan awal aset, liabilitas atau penghasilan terkait (atau bagian darinya). Dalam menentukan kurs yang digunakan dalam pengakuan awal aset, liabilitas atau penghasilan terkait, entitas menggunakan kurs pada tanggal di mana entitas pertama kali mengakui aset nonmoneter atau liabilitas nonmoneter yang timbul dari pembayaran atau penerimaan imbalan di muka. Jika terdapat beberapa pembayaran atau penerimaan dimuka, maka entitas menentukan tanggal transaksi untuk setiap pembayaran atau penerimaan imbalan dimuka. Penerapan interpretasi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

Page 143: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN (Lanjutan)

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penyesuaian kurs maupun penyelesaian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing tersebut dikreditkan atau dibebankan sebagai laba rugi periode berjalan. Kurs penutup yang digunakan pada tanggal 31 Agustus 2019, dan 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

31 Agustus 31 Desember 31 Desember2019 2018 2017

Mata Uang1 Dolar AS/Rp 14.237,00 14.481,00 13.548,00 1 Euro/Rp 15.731,18 16.559,75 16.173,62

o. Perpajakan

1. Pajak Penghasilan

Efektif tanggal 1 Januari 2019, Kelompok Usaha menerapkan ISAK No. 34, “Ketidakpastian Dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”, tentang bagaimana persyaratan pengakuan dan perlakuan dalam PSAK No. 46 “Pajak Penghasilan” diterapkan ketika terdapat ketidakpastian atas perlakuan pajak penghasilan. Penerapan interpretasi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. Entitas menentukan apakah akan mempertimbangkan setiap perlakuan pajak tidak pasti secara terpisah atau bersamaan dengan satu perlakuan pajak tidak pasti lainnya atau lebih berdasarkan pendekatan yang lebih baik dalam memprediksi penyelesaian ketidakpastian. Entitas mengasumsikan bahwa otoritas perpajakan akan memeriksa jumlah yang berhak untuk diperiksa dan otoritas tersebut memiliki pengetahuan penuh atas seluruh informasi terkait ketika melakukan pemeriksaan tersebut. Entitas mempertimbangkan apakah besar kemungkinan otoritas perpajakan akan menerima perlakuan pajak tidak pasti. Jika entitas menyimpulkan bahwa besar kemungkinan otoritas perpajakan akan menerima perlakuan pajak tidak pasti, maka entitas menentukan laba kena pajak (rugi pajak), dasar pengenaan pajak, rugi pajak yang belum digunakan, kredit pajak yang belum digunakan atau tarif pajak secara konsisten dengan perlakuan pajak yang digunakan atau direncanakan untuk digunakan dalam penyampaian surat pemberitahuan pajak penghasilannya. Jika entitas menyimpulkan bahwa besar kemungkinan otoritas perpajakan tidak akan menerima perlakuan pajak tidak pasti, maka entitas merefleksikan dampak ketidakpastian tersebut dalam menentukan laba kena pajak (rugi pajak), dasar pengenaan pajak, rugi pajak yang belum digunakan, kredit pajak yang belum digunakan dan tarif pajak. Keputusan harus didasarkan pada metode yang memberikan prediksi yang lebih baik dari penyelesaian ketidakpastian.

Page 144: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN (Lanjutan)

Entitas menilai kembali pertimbangan atau estimasi yang disyaratkan oleh interpretasi jika fakta dan keadaan yang dijadikan dasar dalam membuat pertimbangan atau estimasi berubah atau sebagai akibat dari informasi baru yang memengaruhi pertimbangan atau estimasi tersebut. Entitas merefleksikan dampak dari perubahan dalam fakta dan keadaan atau dari informasi baru sebagai perubahan estimasi akuntansi. Penerapan interpretasi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Pajak penghasilan dalam laba rugi periode berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak penghasilan diakui dalam laba rugi, kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau penghasilan komprehensif lain, dalam hal ini diakui dalam ekuitas atau penghasilan komprehensif lain. Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan saling hapus jika, dan hanya jika, entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang diakui dan memiliki intensi untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada akhir periode pelaporan. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus jika, dan hanya jika, entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entitas kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima dan/atau, jika Kelompok Usaha mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding telah ditetapkan.

2. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”, secara prospektif. Standar ini mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (UU Pengampunan Pajak).

Page 145: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN (Lanjutan)

Pengukuran saat pengakuan awal Aset Pengampunan Pajak diukur sebesar biaya perolehan atas aset yang timbul dari Pengampunan Pajak berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (“Surat Keterangan”). Liabilitas Pengampunan Pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset Pengampunan Pajak. Entitas mengakui selisih antara aset Pengampunan Pajak dan liabilitas Pengampunan Pajak di ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. Jumlah tersebut tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. Uang tebusan yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode Surat Keterangan disampaikan. Pengukuran setelah pengakuan awal Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha mengukur aset dan liabilitas Pengampunan Pajaknya mengacu pada SAK yang relevan. Selanjutnya, entitas diperkenankan, namun tidak disyaratkan untuk mengukur kembali aset dan liabilitas Pengampunan Pajak berdasarkan nilai wajar sesuai dengan SAK yang relevan pada tanggal Surat Keterangan. Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada tanggal Surat Keterangan dengan biaya perolehan aset dan liabilitas pengampunan pajak yang telah diakui sebelumnya disesuaikan dalam saldo tambahan modal disetor.

Entitas mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan pajak ke dalam pos aset dan liabilitas serupa, ketika: (a) entitas mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak; atau (b) entitas memperoleh pengendalian atas investee.

Entitas tidak melakukan saling hapus aset dan liabilitas Pengampunan Pajak.

p. Laba atau Rugi per Saham Laba atau rugi per saham dasar dihitung dengan membagi laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk, dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode. Laba atau rugi per saham dilusian dihitung dengan membagi laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk, dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari semua efek yang mempunyai potensi saham biasa yang bersifat dilutif.

q. Informasi Segmen Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dan menggunakan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direktur.

Page 146: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN (Lanjutan)

r. Instrumen Keuangan

1. Aset Keuangan

Pengakuan awal Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya kedalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, yang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi. Pengukuran selanjutnya Pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah aset keuangannya mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka jumlah kerugian tersebut, yang diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif yang dihitung saat pengakuan awal aset tersebut, diakui dalam laba rugi. Penghentian pengakuan aset keuangan Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan jika, dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan, atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Kelompok Usaha mengalihkan aset keuangan, maka Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.

2. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Kelompok Usaha mengklasifikasikan semua liabilitas keuangannya ke dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran selanjutnya Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dalam kategori ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya, atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Page 147: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN YANG DITERAPKAN (Lanjutan)

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, kewajiban Kelompok Usaha dilepaskan, dibatalkan atau kedaluwarsa.

3. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

4. Instrumen Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

s. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.

t. Provisi dan Kontinjensi Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. Aset dan liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.

Page 148: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan pertimbangan yang memengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan pertimbangannya dan pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam pertimbangan terkait pada saat terjadinya. Estimasi dan pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Menentukan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 3. Menentukan nilai wajar dan perhitungan biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan biaya perolehan diamortisasi ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut dapat memengaruhi secara langsung laba rugi Kelompok Usaha. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 33. Alokasi harga beli dalam suatu kombinasi bisnis Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat memengaruhi kinerja keuangan Kelompok Usaha secara material. Menilai jumlah terpulihkan dari aset keuangan Kelompok Usaha mengevaluasi akun piutang tertentu yang diketahui bahwa debitur tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan debitur dan status kredit dari debitur berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas debitur terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima memengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.

Page 149: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

Memperkirakan penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang memengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9. Menentukan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaatnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap empat (4) tahun sampai delapan (8) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat memengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi, seperti diungkapkan pada Catatan 3 dan 13. Menilai jumlah terpulihkan dari aset nonkeuangan Jumlah terpulihkan investasi pada aset tetap didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13. Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat mortalia, tingkat kemungkinan cacat, tingkat pengunduran diri dan usia pensiun normal. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat memengaruhi secara material liabilitas dan beban imbalan kerja. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30. Menentukan pajak penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 29. Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 29.

Page 150: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

Menentukan mata uang fungsional Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsional Kelompok Usaha dan masing-masing Entitas Anak termasuk, antara lain, mata uang: - yang paling memengaruhi harga jual barang dan jasa; - dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual

barang dan jasa entitas; - yang paling memengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang

atau jasa; - yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan; dan - yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan. Berdasarkan substansi ekonomis dari kondisi yang sesuai dengan Kelompok Usaha, mata uang fungsional telah ditentukan berupa Dolar Amerika Serikat, karena hal ini berkaitan dengan fakta bahwa mayoritas bisnis Kelompok Usaha dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi utama dimana Kelompok Usaha beroperasi dan harga jual barang dalam mata uang Rupiah. Mengevaluasi provisi dan kontinjensi

Kelompok Usaha melakukan pertimbangan untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi serta

mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya dan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang relevan.

5. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN

Penyajian kembali laporan keuangan Kelompok Usaha menyajikan kembali laporan keuangan tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, dan 1 Januari 2017/ 31 Desember 2016, sehubungan dengan penerapan PSAK No. 24 “Imbalan Kerja”.

Berikut ini rincian akun-akun dalam laporan keuangan sebelum dan sesudah disajikan kembali:

a. Laporan Posisi Keuangan pada tanggal 1 Januari 2017/31 Desember 2016

PenyesuaianDilaporkan Penyajian Disajikan

Sebelumnya Kembali Kembali

ASET

ASET LANCARAset pajak tangguhan - 111.323.000 111.323.000

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas imbalan kerja - (445.292.000) 445.292.000

EKUITASAkumulasi pengukuran kembali

liabilitas imbalan kerja - 43.518.750 (43.518.750) Saldo laba 1.402.471.610 290.450.250 1.112.021.360

Page 151: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

5. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN DAN REKLASIFIKASI (Lanjutan)

b. Laporan Posisi Keuangan pada tanggal 31 Desember 2017

Penyesuaian

Dilaporkan Penyajian DisajikanSebelumnya Kembali Kembali

ASET

ASET LANCARAset pajak tangguhan 611.945.122 163.379.703 775.324.825

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas imbalan kerja 187.451.186 (653.518.814) 840.970.000

EKUITASAkumulasi pengukuran kembali

liabilitas imbalan kerja - 67.226.250 (67.226.250) Defisit (290.549.780) 422.912.861 (713.462.641) Laporan Posisi Keuangan pada tanggal 31 Desember 2018

PenyesuaianDilaporkan Penyajian Disajikan

Sebelumnya Kembali Kembali

ASET

ASET LANCARAset pajak tangguhan 641.436.155 198.018.670 839.454.825

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas imbalan kerja 305.415.323 (792.074.677) 1.097.490.000

EKUITASAkumulasi pengukuran kembali

liabilitas imbalan kerja - (70.367.250) 70.367.250 Defisit (775.371.113) 664.423.257 (1.439.794.370)

c. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

PenyesuaianDilaporkan Penyajian Disajikan

Sebelumnya Kembali Kembali

BEBAN USAHABeban umum dan administrasi 1.902.704.847 176.616.814 2.079.321.661

MANFAAT (BEBAN) PAJAKPENGHASILAN

Tangguhan 611.945.122 44.154.203 656.099.325

RUGI KOMPREHENSIF LAINPengukuran kembali atas liabilitas

imbalan pascakerja - (31.610.000) (31.610.000) Pajak penghasilan terkait - 7.902.500 7.902.500

Page 152: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

5. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN DAN REKLASIFIKASI (Lanjutan)

d. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2018 Penyesuaian

Dilaporkan Penyajian DisajikanSebelumnya Kembali Kembali

BEBAN USAHABeban umum dan administrasi 1.991.542.795 322.013.863 2.313.556.658

MANFAAT (BEBAN) PAJAKPENGHASILAN

Tangguhan 29.491.033 80.503.467 109.994.500

PENGHASILAN KOMPREHENSIFLAIN

Pengukuran kembali atas liabilitasimbalan pascakerja - 183.458.000 183.458.000

Pajak penghasilan terkait - (45.864.500) (45.864.500)

Reklasifikasi laporan keuangan Untuk tujuan perbandingan beberapa dalam laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, dan 1 Januari 2017/31 Desember 2016 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: a. Laporan Posisi Keuangan pada tanggal 1 Januari 2017/31 Desember 2016

Dilaporkan Setelah

Sebelumnya Reklasifikasi Reklasifikasi

ASET

ASET LANCARPiutang lain-lain pihak ketiga - 20.000.000 20.000.000 Piutang lain-lain pihak berelasi 1.045.000.000 (1.045.000.000) - Aset lancar lainnya 576.966.480 576.966.480 Uang muka dan beban dibayar dimuka 576.966.480 (576.966.480) -

ASET TIDAK LANCARPiutang pihak berelasi - 1.025.000.000 1.025.000.000

b. Laporan Posisi Keuangan pada tanggal 31 Desember 2017

Dilaporkan Setelah

Sebelumnya Reklasifikasi Reklasifikasi

ASET

ASET LANCARPiutang lain-lain pihak ketiga 30.587.273 206.452.800 237.040.073 Piutang lain-lain pihak berelasi 1.231.452.800 (1.231.452.800) - Beban dibayar dimuka - 33.333.333 33.333.333 Aset lancar lainnya - 7.449.900.768 7.449.900.768 Uang muka dan beban dibayar dimuka 7.483.234.101 (7.483.234.101) -

ASET TIDAK LANCARPiutang pihak berelasi - 1.025.000.000 1.025.000.000

Page 153: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

5. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN DAN REKLASIFIKASI (Lanjutan)

c. Laporan Posisi Keuangan pada tanggal 31 Desember 2018

Dilaporkan Setelah

Sebelumnya Reklasifikasi Reklasifikasi

ASET

ASET LANCARPiutang lain-lain pihak ketiga 93.172.773 264.702.800 357.875.573 Piutang lain-lain pihak berelasi 1.289.702.800 (1.289.702.800) - Beban dibayar dimuka - 146.666.673 146.666.673 Aset lancar lainnya - 1.098.279.741 1.098.279.741 Uang muka dan beban dibayar dimuka 1.244.946.414 (1.244.946.414) -

ASET TIDAK LANCARPiutang pihak berelasi - 1.025.000.000 1.025.000.000

6. KAS

31 Agustus

2019 2018 2017

KasRupiah - 46.216.500 46.192.000

Kas di bankRupiah

PT Bank Central Asia Tbk 4.383.043.781 2.147.497.692 166.234.693 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 64.026.769 265.951.856 1.200.402.550 PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk 5.054.532 30.979.458 59.930.953 PT Bank Tabungan Negara Tbk 2.480.131 6.747.946 111.731.637 PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 6.372.048 700.000 - Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp5.000.000) 3.853.991 - -

Dolar Amerika SeriatPT Bank MNC International Tbk - - 62.176.163 PT Bank Central Asia Tbk - - 43.496.396

EuroPT Bank Central Asia Tbk - 25.020.582

Total kas di bank 4.464.831.252 2.451.876.952 1.668.992.974

Total 4.464.831.252 2.498.093.452 1.715.184.974

31 Desember

Kas dan setara kas seluruhnya ditempatkan pada pihak ketiga.

Page 154: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

7. PIUTANG USAHA

a. Berdasarkan Pelanggan - Pihak Ketiga

31 Agustus2019 2018 2017

PT Sahabat Teknika Kencana 2.243.731.600 1.667.225.200 3.464.049.200 PT Kertabumi Teknindo 2.160.329.300 2.260.329.300 31.798.496.400 PT Duta Anggada Realty Tbk 1.584.000.000 - - PT Tridaya Solusi Elektrindo 1.241.288.000 PT Usaha Maju Abadi 1.004.671.980 1.023.351.180 1.100.691.780 PT Menara Depok Asri 1.000.000.000 2.100.450.000 4.901.050.000 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 588.500.001 - - PT Brantas Abipraya (Persero) 287.303.940 2.080.000.001 - PT Lion Super Indo - 1.049.730.000 460.865.900 PT Aneka Servis Indonesia - 176.000.000 3.773.000.000 PT Infinite Jaya Cipta - - 523.600.000 Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp500.000.000) 516.766.532 901.961.513 2.390.777.676

Total 10.626.591.353 11.259.047.194 48.412.530.956

Dikurangi penyisihan penurunannilai (2.160.329.300) (2.260.329.300) (2.260.329.300)

Neto 8.466.262.053 8.998.717.894 46.152.201.656

31 Desember

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha, yang seluruhnya berdasarkan penilaian secara individual adalah sebagai berikut:

31 Agustus2019 2018 2017

Saldo awal tahun/periode 2.260.329.300 2.260.329.300 - Pembalikan penyisihan kerugian

nilai selama periode (100.000.000) - - Penyisihan kerugian nilai

selama tahun berjalan - - 2.260.329.300

Saldo akhir tahun/periode 2.160.329.300 2.260.329.300 2.260.329.300

31 Desember

Pada tahun 2017, Perusahaan menurunkan nilai piutang PT Kertabumi Teknindo (KT) sebesar Rp2.260.329.300 dan pada tahun itu pula Perusahaan memperoleh subsidi kerugian piutang tak tertagih sebesar Rp1.130.164.650 dari PT Bach Multi Global, pihak berelasi. Pada periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019, Perusahaan menerima pembayaran piutang dari KT sebesar Rp100.000.000, sehingga Perusahaan membalikan penyisihan kerugian nilai sebesar nilai tersebut.

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Page 155: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

7. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

a. Berdasarkan Umur Piutang

31 Agustus

2019 2018 2017

Sampai dengan 30 hari 1.490.345.340 1.056.880.000 6.901.964.500 Lebih dari 30 - 60 hari 639.292.281 1.560.000.000 403.110.600 Lebih dari 60 hari 6.336.624.432 6.381.837.894 38.847.126.556

Total 8.466.262.053 8.998.717.894 46.152.201.656

31 Desember

b. Berdasarkan Mata Uang

31 Agustus

2019 2018 2017

Rupiah 7.381.235.643 7.735.685.074 44.970.545.096 Dolar Amerika Serikat 1.000.078.065 1.263.032.820 1.181.656.560 Euro 84.948.345 - -

Total 8.466.262.053 8.998.717.894 46.152.201.656

31 Desember

8. PIUTANG LAIN-LAIN

31 Agustus2019 2018 2017

Pihak ketigaKaryawan 139.839.800 264.702.800 206.452.800 Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp100.000.000) 84.822.773 93.172.773 30.587.273

Total 224.662.573 357.875.573 237.040.073

Pihak berelasiHasby Jap - 1.025.000.000 1.025.000.000

Total 224.662.573 1.382.875.573 1.262.040.073

31 Desember

Seluruh piutang lain-lain didenominasi dalam mata uang Rupiah. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih di masa mendatang, sehingga manajemen memutuskan untuk tidak membentuk penyisihan atas penurunan nilai piutang lain-lain.

9. PERSEDIAAN

31 Agustus

2019 2018 2017

Genset 4.382.523.559 8.134.223.199 11.379.504.991 Perlengkapan 4.081.446 - 12.144.101

Total 4.386.605.005 8.134.223.199 11.391.649.092

31 Desember

Page 156: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

9. PERSEDIAAN (Lanjutan)

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh nilai persediaan dapat terealisasi di masa mendatang, sehingga manajemen memutuskan untuk tidak membentuk penyisihan atas penurunan nilai persediaan. Seluruh persediaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian dan kerusakan.

10. BEBAN DIBAYAR DIMUKA Beban dibayar dimuka merupakan asuransi yang dibayar dimuka. Saldo beban dibayar dimuka pada tanggal 31 Agustus 2019, dan 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah sebesar Rp73.333.344, Rp146.666.673 dan Rp33.333.333.

11. ASET LANCAR LAINNYA Aset lancar lainnya merupakan uang muka pembelian kepada pihak ketiga sehubungan dengan kegiatan operasional Kelompok Usaha. Saldo aset lancar lainnya pada tanggal 31 Agustus 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah Rp814.659.590, Rp1.098.279.741 dan Rp7.449.900.768.

12. UANG MUKA Uang muka merupakan uang muka pembelian tanah oleh Entitas Anak, PT Gudang Bogor Raya kepada pihak ketiga atas pembelian tanah di daerah Bogor, Jawa Barat dengan luas area sebesar 2.450 m2. Saldo uang muka pada tanggal 31 Agustus 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah Rp15.000.000.000, nihil dan nihil.

13. ASET TETAP

Saldo Saldo1 Januari Penambahan Pengurangan 31 Agustus

Biaya PerolehanKendaraan bermotor 1.430.915.509 - - 1.430.915.509 Peralatan kantor 223.359.818 - - 223.359.818

Subtotal 1.654.275.327 - - 1.654.275.327

Akumulasi PenyusutanKendaraan bermotor 522.589.480 119.242.959 - 641.832.439 Peralatan kantor 190.588.145 10.395.368 - 200.983.513

Subtotal 713.177.625 129.638.327 - 842.815.952

Jumlah Tercatat 941.097.702 811.459.375

31 Agustus 2019

Page 157: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

13. ASET TETAP (Lanjutan)

Saldo Saldo1 Januari Penambahan Pengurangan 31 Desember

Biaya PerolehanKendaraan bermotor 1.430.915.509 - - 1.430.915.509 Peralatan kantor 212.178.000 11.181.818 - 223.359.818

Subtotal 1.643.093.509 11.181.818 - 1.654.275.327

Akumulasi PenyusutanKendaraan bermotor 343.725.041 178.864.439 - 522.589.480 Peralatan kantor 175.221.629 15.366.516 - 190.588.145

Subtotal 518.946.670 194.230.955 - 713.177.625

Jumlah Tercatat 1.124.146.839 941.097.702

31 Desember 2018

Saldo Saldo1 Januari Penambahan Pengurangan 31 Desember

Biaya PerolehanKendaraan bermotor 1.430.915.509 - - 1.430.915.509 Peralatan kantor 209.978.000 2.200.000 - 212.178.000

Subtotal 1.640.893.509 2.200.000 - 1.643.093.509

Akumulasi PenyusutanKendaraan bermotor 164.860.602 178.864.439 - 343.725.041 Peralatan kantor 134.063.287 41.158.342 - 175.221.629

Subtotal 298.923.889 220.022.781 - 518.946.670

Jumlah Tercatat 1.341.969.620 1.124.146.839

31 Desember 2017

Penyusutan untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp129.638.327, Rp129.398.041, Rp194.230.955 dan Rp220.022.781, dibebankan pada beban umum dan administrasi (Catatan 26). Aset tetap tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen berkeyakinan bahwa dampak dan risiko atas tidak diasuransikannya aset tetap Kelompok Usaha tersebut adalah tidak material. Jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada tanggal 31 Agustus 2019 dan 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp150.542.600, Rp150.542.600 dan Rp136.816.300. Berdasarkan evaluasi manajemen tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Kelompok Usaha.

14. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

Aset tidak lancar lainnya merupakan deposit sewa. Saldo aset tidak lancar lainnya pada tanggal 31 Agustus 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah Rp5.000.000.

Page 158: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

15. UTANG USAHA

a. Berdasarkan Pemasok

31 Agustus

2019 2018 2017

Pihak ketigaPT Bach Multi Global 11.771.656.648 - - PT Tiga Pilar Maju Bersama 74.961.363 - - PT Duragen Tekno Sentra - 52.800.000 - PT Deltasindo Raya Sejahtera - - 282.000.000 Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp50.000.000) 5.006.272 31.953.284 62.793.000 Subtotal 11.851.624.283 84.753.284 344.793.000

Pihak BerelasiPT Bach Multi Global - 16.337.062.843 52.973.818.382

Total 11.851.624.283 16.421.816.127 53.318.611.382

31 Desember

b. Berdasarkan Umur Utang

31 Agustus2019 2018 2017

Sampai dengan 30 hari 351.611.363 1.006.509.720 7.590.946.998 Lebih dari 30 hari - 60 hari 4.006.272 1.227.490.000 21.433.500 Lebih dari 60 hari 11.496.006.648 14.187.816.407 45.706.230.870

Total 11.851.624.283 16.421.816.127 53.318.611.368

31 Desember

c. Berdasarkan Mata Uang

31 Agustus2019 2018 2017

Rupiah 11.851.624.283 16.421.816.127 52.312.175.021 Dolar Amerika Serikat - - 1.006.436.347

Total 11.851.624.283 16.421.816.127 53.318.611.368

31 Desember

Kelompok Usaha tidak memberikan jaminan atas utang usaha.

16. UTANG LAIN-LAIN

Utang lain-lain merupakan utang kepada pihak ketiga sehubungan dengan kegiatan operasional Kelompok Usaha. Saldo utang lain-lain pada tanggal 31 Agustus 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah Rp3.200.001, Rp50.192.466 dan Rp20.000.000. Kelompok Usaha tidak memberikan jaminan atas utang lain-lain.

Page 159: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

17. UANG MUKA PENJUALAN

31 Agustus

2019 2018 2017

PT Menara Depok Asri 1.533.555.637 1.222.179.637 6.627.500.000 PT Tridaya Solusi Elektrindo 1.269.850.000 - - PT Brantas Abipraya 741.644.400 - - PT Duta Anggada Reality 434.765.970 2.460.000.000 - PT Pharma Health Care 65.964.000 1.354.500.000 193.500.000 PT Sahabat Teknika Kencana - - 3.928.288.000 WCP-BRE Konsorsium - - 886.000.000 PT Lion Superindo - - 590.733.000 PT Infinite Daya Cipta - - 535.500.000 Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp500.000.000) 159.074.216 498.767.151 799.749.999

Total 4.204.854.223 5.535.446.788 13.561.270.999

31 Desember

18. BEBAN AKRUAL

31 Agustus

2019 2018 2017

Jasa profesional 107.179.487 30.000.000 25.000.000 Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp50.000.000) 32.872.256 43.322.550 33.131.395

Total 140.051.743 73.322.550 58.131.395

31 Desember

19. UTANG SEWA PEMBIAYAAN

31 Agustus2019 2018 2017

PT Astra Sedaya Finance - 31.001.584 105.485.584 PT Bank Jasa Artha - 14.250.000 71.250.000

Total - 45.251.584 176.735.584

Dikurangi bunga yang belumjatuh tempo - (954.671) (11.757.966)

Nilai kini utang sewa pembiayaan - 44.296.913 164.977.618

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun - (44.296.913) (120.680.705)

Bagian jangka panjang - - 44.296.913

31 Desember

Kelompok Usaha menerima fasilitas utang pembiayaan konsumen dari PT Astra Sedaya Finance dan PT Bank Jasa Artha untuk pembelian kendaraan dengan periode pinjaman selama 36 bulan dan dikenakan bunga efektif berkisar antara 9,25% - 10,38%. Kelompok Usaha memberikan jaminan aset tetap yang dibiayai oleh pembiayaan konsumen ini.

Page 160: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

20. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham PersentaseDitempatkan dan Kepemilikan Jumlah Modal

Pemegang Saham Disetor Penuh (%) (Rp)

PT Sinar Sarana Indonesia 108.249 100,00% 21.649.800.000 Kartino Pitojo 1 0,00% 200.000

Total 108.250 100,00% 21.650.000.000

31 Agustus 2019

Jumlah Saham PersentaseDitempatkan dan Kepemilikan Jumlah Modal

Pemegang Saham Disetor Penuh (%) (Rp)

Hasby Jap 6.625 50,00% 1.325.000.000 Edy Surianto 6.625 50,00% 1.325.000.000

Total 13.250 100,00% 2.650.000.000

31 Desember 2018 dan 2017

Berdasarkan Akta Notaris No. 37 tanggal 29 Juli 2019 dari Harra Mieltuani Lubis, S.H., Perusahaan menambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp19.000.000.00, sehingga saldo modal sahamnya pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat menjadi Rp21.650.000.000.

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Pada tahun 2017, Perusahaan mengikuti program Pengampunan Pajak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak sebesar Rp42.000.000 disajikan pada "Tambahan Modal Disetor Lainnya" pada akun ekuitas berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP).

22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI

Akun ini terdiri dari: a. Kepentingan nonpengendali atas aset neto Entitas Anak

31 Agustus

2019 2018 2017

PT Gudang Bogor Raya 674.745 - -

31 Desember

b. Rugi yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali

2019 2018 2018 2017

PT Gudang Bogor Raya (325.255) - - -

31 Agustus 31 Desember

Berdasarkan Akta Pendirian PT Gudang Bogor Raya (GBR) No. 22 pada tanggal 23 Juli 2019, dari Notaris Harra Mieltuani Lubis S.H., Perusahaan mempunyai kepemilikan saham di GBR sebesar Rp99.000.000 yang terdiri dari 99 saham. Bagian kepemilikan nonpengendali sebesar Rp1.000.000 yang terdiri dari 1 saham.

Page 161: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

23. PENJUALAN NETO

2019 2018 2018 2017

Genset 13.161.156.682 12.686.285.454 46.147.622.955 36.120.651.473 Jasa 210.875.000 522.790.909 728.690.000 859.225.000

Total 13.372.031.682 13.209.076.363 46.876.312.955 36.979.876.473

31 Agustus 31 Desember

Seluruh penjualan merupakan penjualan kepada pihak ketiga. Rincian pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan neto adalah sebagai berikut:

2019 2018 2018 2017

PT Aneka Servis Indonesia - - - 12.210.250.000 PT Menara Depok Asri - - 12.093.500.000 - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - - 9.656.750.000 - Konsorsium WPC- BRE - 4.430.000.000 - - Jo Ssangyong Totalindo -

Four Seasons - 2.300.000.000 - -

Total - 6.730.000.000 21.750.250.000 12.210.250.000

31 Desember31 Agustus

24. BEBAN POKOK PENJUALAN

2019 2018 2018 2017

Genset 12.068.000.771 11.479.814.696 41.654.180.477 32.989.129.970 Jasa 166.575.377 524.290.000 584.109.393 418.398.661

Total 12.234.576.148 12.004.104.696 42.238.289.870 33.407.528.631

31 Agustus 31 Desember

Rincian pemasok yang melebihi 10% dari penjualan neto adalah sebagai berikut:

2019 2018 2018 2017

PT Bach Multi Global 12.068.000.771 11.479.814.696 41.654.180.477 32.989.129.970

31 Agustus 31 Desember

25. BEBAN PENJUALAN

2019 2018 2018 2017

Gaji dan kesejahteraan karyawan 978.837.356 1.211.769.088 1.509.574.603 1.405.790.996 Komisi Penjualan 232.931.808 358.467.500 702.623.136 839.152.195 Representasi dan sumbangan 63.154.241 92.229.085 118.103.400 124.465.208 Perjalanan dinas 92.080.233 108.328.633 115.681.245 134.890.191 Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp50.000.000) 99.967.946 159.408.055 - -

Total 1.466.971.584 1.930.202.361 2.445.982.384 2.504.298.590

31 Agustus 31 Desember

Page 162: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2019 2018 2018 2017

Gaji dan kesejahteraan karyawan 565.867.466 678.605.212 1.117.639.592 1.004.721.750 Penyusutan (Catatan 13) 129.638.327 129.398.041 194.230.955 220.022.781 Jasa profesional 109.679.487 - 30.000.000 25.000.000 Sewa 73.333.328 70.000.004 106.666.668 99.999.996 Penyisihan imbalan kerja 45.653.000 283.807.000 439.978.000 364.068.000 Asuransi 30.388.074 - 29.525.996 11.267.793 Pajak dan perijinan 18.926.600 28.698.100 31.515.100 33.554.100 Utilitas 16.455.145 4.874.857 25.532.091 17.382.001 Keperluan kantor 14.178.148 9.190.000 42.265.923 51.443.475 Pemeliharaan dan perbaikan - 955.000 74.570.240 42.725.455 Perjalanan dinas - - 183.200.959 163.120.886 Komunikasi - - 34.631.134 42.115.424 Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp10.000.000) 26.103.550 40.966.154 3.800.000 3.900.000

Total 1.030.223.125 1.246.494.368 2.313.556.658 2.079.321.661

31 Agustus 31 Desember

27. BEBAN KEUANGAN

2019 2018 2018 2017

Administrasi bank 182.972.359 4.350.141 5.536.641 15.231.375 Bunga Jasa Giro 2.147.802 2.283.782 - - Beban bunga utang sewa

pembiayaan 1.115.468 133.628.748 10.642.498 22.589.179

Total 186.235.629 140.262.671 16.179.139 37.820.554

31 Agustus 31 Desember

28. BEBAN LAIN-LAIN NETO

2019 2018 2018 2017

Beban pajak 47.259.224 706.263 160.869.527 2.977.670 Koreksi beban bunga - - 275.363.864 - Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp50.000.000) 74.673.945 51.509.265 - 54.955.808

Total 121.933.169 52.215.528 436.233.391 57.933.478

31 Agustus 31 Desember

Page 163: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

29. PERPAJAKAN

a. Pajak Dibayar Dimuka

2019 2018 2017

Pajak Pertambahan Nilai 499.211.974 610.104.894 57.732.426 Pajak penghasilan

Pasal 25 125.514.226 - - Pasal 22 35.987.386 - - Pasal 4 (2) 14.413.770 - - Pasal 23 13.815.663 - -

Total 688.943.019 610.104.894 57.732.426

31 Agustus 31 Desember

b. Utang pajak

2019 2018 2017

Pajak penghasilanPasal 21 18.057.320 76.309.360 71.895.260 Pasal 23 4.713.635 12.985.780 2.526.020 Pasal 25 - 18.102.111 15.761.314 Pasal 29 - 1.978.978 1.058.889

Total 22.770.955 109.376.229 91.241.483

31 Agustus 31 Desember

c. Pajak Kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dengan taksiran laba kena pajak untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Agustus 2019 dan 2018, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

2019 2018 2018 2017

Rugi sebelum manfaat (beban)pajak penghasilan menurut laporanlaba rugi dan penghasilan

komprehensiflain konsolidasian interim (1.612.313.049) (2.135.632.812) (604.661.652) (2.231.983.438)

Rugi Entitas Anak sebelum beban pajakpenghasilan (32.525.487) - - -

Rugi sebelum beban pajak penghasilandiatribusikan ke Perusahaan (1.579.787.562) (2.135.632.812) (604.661.652) (2.231.983.438)

Beda temporerImbalan kerja 45.653.000 283.807.000 439.978.000 364.068.000 Piutang tidak tertagih - - - 2.260.329.300

31 Agustus 31 Desember

Page 164: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

29. PERPAJAKAN (Lanjutan)

2019 2018 2018 201731 Agustus 31 Desember

Beda tetapPajak 47.259.224 706.263 160.869.527 2.977.670 Representasi dan sumbangan 63.154.241 92.229.085 118.103.400 124.465.208 Penyusutan 39.923.158 39.923.158 59.884.738 59.884.738 Transportasi 29.799.360 34.202.828 55.346.407 33.211.069 Lain-lain 124.642.607 127.498.835 747.141.910 454.741.308

Neto 350.431.590 578.367.169 1.581.323.982 3.299.677.293

Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) (1.229.355.972) (1.557.265.643) 976.662.330 1.067.693.855

Beban pajak penghasilan - kini - - 231.664.577 249.599.888 Pajak penghasilan dibayar dimuka 189.731.045 217.183.721 229.685.599 248.540.999

Pajak Penghasilan Kurang Bayar(Lebih Bayar) (189.731.045) (217.183.721) 1.978.978 1.058.889

Laba fiskal hasil rekonsiliasi tersebut di atas menjadi dasar Perusahaan dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

d. Pajak Tangguhan

DikreditkanSaldo ke Penghasilan Saldo

1 Januari Dibebankan Komprehensif 31 Agustus2019 ke Laba Rugi Lain 2019

Penyisihan imbalan kerja 274.372.500 (64.010.000) 38.562.000 248.924.500 Penyisihan piutang tak tertagih 565.082.325 (565.082.325) - -

Total 839.454.825 (629.092.325) 38.562.000 248.924.500

DibebankanSaldo ke Penghasilan Saldo

1 Januari Dikreditkan Komprehensif 31 Desember2018 ke Laba Rugi Lain 2018

Penyisihan imbalan kerja 210.242.500 109.994.500 (45.864.500) 274.372.500 Penyisihan piutang tak tertagih 565.082.325 - - 565.082.325

Total 775.324.825 109.994.500 (45.864.500) 839.454.825

DikreditkanSaldo ke Penghasilan Saldo

1 Januari Dikreditkan Komprehensif 31 Desember2017 ke Laba Rugi Lain 2017

Penyisihan imbalan kerja 111.323.000 91.017.000 7.902.500 210.242.500 Penyisihan piutang tak tertagih - 565.082.325 - 565.082.325

Total 111.323.000 656.099.325 7.902.500 775.324.825

Manajemen berkeyakinan bahwa laba kena pajak di masa yang akan datang dapat dimanfaatkan untuk merealisasikan saldo aset pajak tangguhan.

Page 165: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

29. PERPAJAKAN (Lanjutan)

e. Surat Tagihan Pajak

Pada tahun 2019, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Penghasilan Pasal 23 masa pajak Januari 2019 sejumlah Rp228.000. Perusahaan telah mencatat tagihan SPT tersebut sebagai “beban pajak” pada laba rugi tahun 2019. Pada tahun 2019, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Penghasilan Pasal 23 masa pajak Maret 2019 sejumlah Rp174.000. Perusahaan telah mencatat tagihan SPT tersebut sebagai “beban pajak” pada laba rugi tahun 2019. Pada tahun 2019, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Penghasilan masa pajak Januari 2019 sejumlah Rp462.042. Perusahaan telah mencatat tagihan SPT tersebut sebagai “beban pajak” pada laba rugi tahun 2019. Pada tahun 2019, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Penghasilan masa pajak Maret 2019 sejumlah Rp462.042. Perusahaan telah mencatat tagihan SPT tersebut sebagai “beban pajak” pada laba rugi tahun 2019. Pada tahun 2019, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Penghasilan masa pajak Mei 2019 sejumlah Rp462.042. Perusahaan telah mencatat tagihan SPT tersebut sebagai “beban pajak” pada laba rugi tahun 2019.

Pada tahun 2019, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 masa pajak April 2019 sejumlah Rp549.197. Perusahaan telah mencatat tagihan SPT tersebut sebagai “beban pajak” pada laba rugi tahun 2019.

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA

Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Agustus 2019, dan 31 Desember 2018 dan 2017, dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dalam laporannya tertanggal 16 September 2019 dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit" dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:

31 Agustus2019 2018 2017

Tingkat diskonto 7,90% 8,25% 7.25%Tingkat kenaikan gaji 8,00% 8,00% 8,00%Tingkat mortalitas TMI 3 TMI 3 TMI 3Tingkat cacat 10% x TMI 3 10% x TMI 3 10% x TMI 3Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun 55 tahun

31 Desember

Analisa liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

31 Agustus2019 2018 2017

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 995.698.000 1.097.490.000 840.970.000 Nilai wajar atas aset program - - -

Liabilitas Imbalan Kerja 995.698.000 1.097.490.000 840.970.000

31 Desember

Page 166: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

31 Agustus2019 2018 2017

Saldo awal 1.097.490.000 840.970.000 445.292.000

Jumlah yang diakui dalam laba rugi 45.653.000 439.978.000 364.068.000 Pengukuran kembali yang diakui dalam

penghasilan komprehensif lain 154.248.000 (183.458.000) 31.610.000 Imbalan yang dibayarkan (301.693.000) - -

Saldo akhir 995.698.000 1.097.490.000 840.970.000

31 Desember

Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sehubungan dengan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

2019 2018 2018 2017

Beban (penghasilan) yang diakui dalamlaba rugi:Biaya jasa kini 180.014.000 247.235.000 377.217.000 331.071.000 Biaya bunga 24.480.000 36.572.000 62.761.000 32.997.000 Provisi untuk imbalan terminasi 301.693.000 - - - Biaya jasa lalu atas kurtailmen (460.534.000) - - -

Neto 45.653.000 283.807.000 439.978.000 364.068.000

Pengukuran kembali yang diakui dalampenghasilan komprehensif lain:Kerugian (keuntungan) aktuarial yang

timbul dari:Perubahan dalam asumsi keuangan 24.904.000 101.507.000 108.450.000 (86.182.000) Penyesuaian pengalaman 129.344.000 23.809.000 75.008.000 54.572.000

Neto 154.248.000 125.316.000 183.458.000 (31.610.000)

31 Desember31 Agustus

Perbandingan nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan penyesuaian yang timbul (akibat perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan) selama periode delapan bulan 31 Agustus 2019 dan tahun berjalan untuk tiga (3) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

31 Agustus2019 2018 2017 2016

Nilai kini kewajiban imbalan pasti (995.698) (1.097.490) (840.970) (445.292)

Nilai wajar asetprogram - - - -

Defisit (995.698) (1.097.490) (840.970) (445.292)

Penyesuaian liabilitas program 129.344 (75.008) (54.572) 30.416

Penyesuaian aset program - - - -

31 Desember

Page 167: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)

Kelompok Usaha menghadapi sejumlah risiko signifikan terkait program imbalan pasti sebagai berikut: a. Perubahan tingkat diskonto

Penurunan pada tingkat diskonto menyebabkan kenaikan liabilitas program. b. Tingkat kenaikan gaji

Kewajiban imbalan kerja berhubungan dengan tingkat kenaikan gaji, dimana semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besar liabilitasnya.

Analisa sensitivitas kuantitatif kewajiban imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang pada tanggal 31 Agustus 2019, dan 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Asumsi yangDigunakan Jumlah Persentase Jumlah Persentase

31 Agustus 2019 7,90% (46.799.000) 8,90% 56.002.000 6,90%31 Desember 2018 8,25% (73.812.000) 9,25% 85.453.000 7,25%31 Desember 2017 7,25% (68.517.000) 8,25% 80.361.000 6,25%

31 Agustus 2019 8,00% 56.890.000 9,00% (48.405.000) 7,00%31 Desember 2018 8,00% 92.207.000 9,00% (80.891.000) 7,00%31 Desember 2017 8,00% 84.881.000 9,00% (73.693.000) 7,00%

Tingkat diskonto

Penurunan AsumsiDampak terhadap Kewajiban Imbalan Pasti

Kenaikan Asumsi

Tingkat kenaikan upah

Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode Projected Unit Credit di akhir periode) telah diterapkan. Metode dan tipe asumsi yang digunakan dalam menyiapkan analisa sensitivitas tidak berubah dari periode sebelumnya. Perkiraan analisis jatuh tempo liabilitas imbalan kerja pada tanggal adalah sebagai berikut:

31 Agustus2019

Antara 0 - 2 tahun 666.245.000 Antara 2 - 5 tahun 5.227.000 Antara 5 - 10 tahun 13.767.000 Diatas 10 tahun 1.293.923.000

Total 1.979.162.000

Page 168: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

31. LABA PER SAHAM DASAR/DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK

ENTITAS INDUK Perhitungan laba per saham dasar/dilusian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk didasarkan pada data sebagai berikut:

2019 2018 2018 2017

Laba neto yangdiatribusikan kepada pemilik entitas induk (2.241.080.119) (2.064.681.062) (726.331.729) (1.825.484.001)

Rata-rata tertimbang saham 25.125 13.250 13.250 13.250

Laba Neto per SahamDasar/Dilusian (89.197) (155.825) (54.817) (137.772)

31 Agustus 31 Desember

Pada tanggal pelaporan, tidak ada efek berpotensi saham biasa yang dapat menimbulkan pengaruh dilutif pada laba neto per saham Kelompok Usaha. Oleh karena itu, laba neto per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.

32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

a. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Piutang Pihak Berelasi

Piutang pihak berelasi merupakan piutang dari pemegang saham, Hasby Jap. Piutang ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian tetap. Pada tanggal 31 Agustus 2019, piutang dari Hasby Jap telah diterima pelunasannya.

Saldo piutang pihak berelasi untuk periode delapan bulan 31 Agustus 2019 adalah nihil, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp1.025.000.000. Persentase piutang lain-lain pihak berelasi terhadap total aset untuk periode delapan bulan 31 Agustus 2019, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar 0%, 4% dan 1%.

2. Utang Usaha dan Pembelian Saldo utang usaha pihak berelasi merupakan kepada PT Bach Multi Global (BMG) pada

tanggal 31 Agustus 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar nihil, Rp16.337.062.843, dan Rp52.973.818.382.

Pembelian dari pihak berelasi merupakan pembelian kepada BMG pada tanggal 31 Agustus

2019, 31 Agustus 2018, 31 Desember 2018, dan 2017 adalah masing-masing sebesar nihil, Rp11.479.814.696, Rp41.654.180.477 dan Rp32.989.129.970.

Persentase utang lain-lain pihak berelasi terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Agustus

2019, 31 Desember 2018, dan 2017 adalah masing-masing sebesar nihil, 70% dan 78%.

Page 169: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

b. Sifat Hubungan dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Sifat HubunganPihak Berelasi dengan Pihak Berelasi

Hasby Jap Pemegang sahamPT Bach Multi Global Afiliasi Sejak tahun 2019, BMG bukan pihak berelasi dengan Kelompok Usaha. Entitas afiliasi merupakan entitas sepengendali yang memiliki pemegang saham dan/atau anggota direksi dan dewan komisaris yang sama dengan Perusahaan.

Karena memiliki sifat hubungan tersebut, hal ini memungkinkan syarat dan kondisi transaksi dengan pihak-pihak berelasi tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.

c. Kompensasi Manajemen Kunci

Total remunerasi dan imbalan lainnya yang diberikan kepada personil manajemen kunci, yang terdiri dari Komisaris dan Direktur, untuk periode delapan bulan 31 Agustus 2019, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp676.000.000, Rp1.176.000.000 dan Rp1.176.000.000.

33. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan jumlah tercatat dari instrumen keuangan yang dicatat pada laporan posisi keuangan dan taksiran nilai wajar:

Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah NilaiAkun Tercatat Wajar Tercatat Wajar Tercatat Wajar

Aset KeuanganDiukur pada biaya

perolehandiamortisasi

Kas - - 46.216.500 46.216.500 46.192.000 46.192.000 Pinjaman yang

diberikan dan piutangKas di bank 4.464.831.252 4.464.831.252 2.451.876.952 2.451.876.952 1.668.992.974 1.668.992.974 Piutang usaha

Pihak ketiga 8.466.262.053 8.466.262.053 8.998.717.894 8.998.717.894 46.152.201.656 46.152.201.656 Piutang lain-lain

Pihak ketiga 224.662.573 224.662.573 357.875.573 357.875.573 237.040.073 237.040.073 Piutang pihak berelasi - - 1.025.000.000 1.025.000.000 1.025.000.000 1.025.000.000 Aset tidak lancar

lainnya 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Total Aset Keuangan 13.160.755.878 13.160.755.878 12.884.686.919 12.884.686.919 49.134.426.703 49.134.426.703

31 Desember 2018 31 Desember 201731 Agustus 2019

Page 170: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

33. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah NilaiAkun Tercatat Wajar Tercatat Wajar Tercatat Wajar

31 Desember 2018 31 Desember 201731 Agustus 2019

Liabilitas KeuanganDiukur pada biaya

perolehandiamortisasiUtang usaha

Pihak ketiga 11.851.624.283 11.851.624.283 84.753.284 84.753.284 344.793.000 344.793.000 Pihak berelasi - - 16.337.062.843 16.337.062.843 52.973.818.382 52.973.818.382

Utang lain-lainPihak ketiga 3.200.001 3.200.001 50.192.466 50.192.466 20.000.000 20.000.000

Beban akrual 140.051.743 140.051.743 73.322.550 73.322.550 58.131.395 58.131.395 Utang sewa

pembiayaan - - 44.296.913 44.296.913 164.977.618 164.977.618

Total Liabilitas Keuangan 11.994.876.027 11.994.876.027 16.589.628.056 16.589.628.056 53.561.720.395 53.561.720.395

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut: Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek

- Instrumen keuangan jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (kas di

bank, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual).

Instrumen keuangan ini sangat mendekati jumlah tercatat mereka karena jatuh tempo mereka dalam jangka pendek.

Aset dan liabilitas keuangan tidak lancar - Aset keuangan yang dicatat tanpa adanya pasar aktif (piutang pihak berelasi dan aset tidak lancar

lainnya). Untuk instrumen keuangan yang tidak dikuotasi pada harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai nominal dikurangi penurunan nilai.

- Liabilitas keuangan yang dicatat tanpa adanya pasar aktif (utang sewa pembiayaan).

Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN PERMODALAN Kelompok Usaha dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, seperti risiko mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Kelompok Usaha secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan mereka.

Page 171: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN

PERMODALAN (Lanjutan)

Direktur Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum sebagai berikut:

a. Risiko mata uang asing

Sebagian besar kegiatan pendanaan dan operasi Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah, dimana merupakan mata uang fungsional dan penyajian dalam laporan keuangan Perusahaan. Dengan demikian, Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan atas perubahan nilai tukar mata uang asing.

b. Risiko tingkat suku bunga Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar arus kas masa depan dari aset atau liabilitas Kelompok Usaha dalam mata uang asing dapat berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Kelompok Usaha terekspos risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dari aset moneter yang diakui dalam mata uang selain dari mata uang fungsional Kelompok Usaha. Pendapatan Kelompok Usaha adalah dengan harga, ditagih dan dibayar dalam Rupiah, Dolar Amerika Serikat dan Euro. Sebagian besar beban pokok penjualan, beban usaha dan belanja modal adalah dalam Rupiah. Untuk mengelola risiko, Kelompok Usaha melakukan penyepadanan liabilitas dalam mata uang asing dengan aset keuangan dalam mata uang asing terkait, dan melakukan pembelian dan penjualan mata uang asing saat diperlukan. Manajemen memandang belum perlu melakukan lindung nilai mata uang asing karena aset moneter dalam mata uang asing yang tersedia cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing terkait. Eksposur Kelompok Usaha untuk risiko tingkat bunga berasal dari utang sewa pembiayaan yang didasarkan pada suku bunga tetap. Untuk mengelola risiko ini, Kelompok Usaha memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar, akan tetapi perbedaan tingkat suku bunga tidak memiliki dampak yang signifikan pada laba rugi.

c. Risiko kredit

Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan eksposur maksimum sebesar jumlah tercatat aset keuangan Kelompok Usaha, sebagai berikut:

31 Agustus2019 2018 2017

Kas di bank 4.464.831.252 2.451.876.952 1.668.992.974 Piutang usaha

Pihak ketiga 8.466.262.053 8.998.717.894 46.152.201.656 Piutang lain-lain

Pihak ketiga 224.662.573 357.875.573 237.040.073 Piutang pihak berelasi - 1.025.000.000 1.025.000.000 Aset tidak lancar lainnya 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Total 13.160.755.878 12.838.470.419 49.088.234.703

31 Desember

Page 172: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN

PERMODALAN (Lanjutan) Analisis umur aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dan yang lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:

BelumJatuh Tempo

dan TidakMengalamiPenurunan Kurang dari 6 bulan - Lebih dari

Nilai 6 bulan 1 tahun 1 tahun Total

Kas di bank 4.464.831.252 - - - 4.464.831.252 Piutang usaha

Pihak ketiga 1.490.345.340 3.607.718.576 1.000.000.000 2.368.198.137 8.466.262.053 Piutang lain-lain

Pihak ketiga 224.662.573 - - - 224.662.573 Aset tidak lancar lainnya 5.000.000 - - - 5.000.000

Total 6.184.839.165 3.607.718.576 1.000.000.000 2.368.198.137 13.160.755.878

31 Agustus 2019

Tidak Mengalami

Telah Jatuh Tempotetapi

Penurunan Nilai

BelumJatuh Tempo

dan TidakMengalamiPenurunan Kurang dari 6 bulan - Lebih dari

Nilai 6 bulan 1 tahun 1 tahun Total

Kas di bank 2.451.876.952 - - - 2.451.876.952 Piutang usaha

Pihak ketiga 1.056.880.000 4.717.085.001 - 3.224.752.893 8.998.717.894 Piutang lain-lain

Pihak ketiga 357.875.573 - - - 357.875.573 Piutang pihak berelasi 1.025.000.000 - - - 1.025.000.000 Aset tidak lancar lainnya 5.000.000 - - - 5.000.000

Total 4.896.632.525 4.717.085.001 - 3.224.752.893 12.838.470.419

Telah Jatuh Tempotetapi

31 Desember 2018

Tidak MengalamiPenurunan Nilai

BelumJatuh Tempo

dan TidakMengalamiPenurunan Kurang dari 6 bulan - Lebih dari

Nilai 6 bulan 1 tahun 1 tahun Total

Kas di bank 1.668.992.974 - - - 1.668.992.974 Piutang usaha

Pihak ketiga 6.901.964.500 7.914.934.800 149.611.000 31.185.691.356 46.152.201.656 Piutang lain-lain

Pihak ketiga 357.875.573 - - - 357.875.573 Piutang pihak berelasi 1.025.000.000 - - - 1.025.000.000 Aset tidak lancar lainnya 5.000.000 - - - 5.000.000

Total 9.958.833.047 7.914.934.800 149.611.000 31.185.691.356 49.209.070.203

31 Desember 2017Telah Jatuh Tempo

tetapi

Penurunan NilaiTidak Mengalami

Page 173: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN

PERMODALAN (Lanjutan)

d. Risiko likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati termasuk mengatur kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu. Kelompok Usaha mengatur keseimbangan antara kesinambungan kolektibilitas piutang dan fleksibilitas melalui penggunaan utang. Tabel di bawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha dalam rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan non-derivatif yang diperlukan dalam pemahaman jatuh tempo kebutuhan arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel juga termasuk arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto (yang terdiri dari saldo pokok terutang ditambah pembayaran bunga yang akan datang, jika ada) yang mungkin berbeda dengan jumlah tercatat liabilitas keuangan pada tanggal pelaporan.

Jumlah Sampai dengan Lebih dari 1 tahun Setelah 2 tahunTercatat Total 1 tahun sampai 2 tahun sampai 5 tahun

Utang usahaPihak ketiga 11.851.624.283 11.851.624.283 11.851.624.283 - -

Utang lain-lainPihak ketiga 3.200.001 3.200.001 3.200.001 - -

Beban akrual 140.051.743 140.051.743 140.051.743 - -

Total 11.994.876.027 11.994.876.027 11.994.876.027 - -

31 Agustus 2019Jumlah Arus Kas Kontraktual yang tidak Terdiskonto

Jumlah Sampai dengan Lebih dari 1 tahun Setelah 2 tahunTercatat Total 1 tahun sampai 2 tahun sampai 5 tahun

Utang usahaPihak berelasi 84.753.284 84.753.284 84.753.284 - - Pihak ketiga 16.337.062.843 16.337.062.843 16.337.062.843 - -

Utang lain-lainPihak ketiga 50.192.466 50.192.466 50.192.466 - -

Beban akrual 73.322.550 73.322.550 73.322.550 - - Utang sewa

pembiayaan 44.296.913 44.296.913 44.296.913 - -

Total 16.589.628.056 16.589.628.056 16.589.628.056 - -

31 Desember 2018Jumlah Arus Kas Kontraktual yang tidak Terdiskonto

Jumlah Sampai dengan Lebih dari 1 tahun Setelah 2 tahunTercatat Total 1 tahun sampai 2 tahun sampai 5 tahun

Utang usahaPihak berelasi 344.793.000 344.793.000 344.793.000 - - Pihak ketiga 52.973.818.382 52.973.818.382 52.973.818.382 - -

Utang lain-lainPihak ketiga 20.000.000 20.000.000 20.000.000 - -

Beban akrual 58.131.395 58.131.395 58.131.395 - - Utang sewa

pembiayaan 164.977.618 164.977.618 120.680.705 44.296.913 -

Total 53.561.720.395 53.561.720.395 53.517.423.482 44.296.913 -

31 Desember 2017Jumlah Arus Kas Kontraktual yang tidak Terdiskonto

Page 174: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN

PERMODALAN (Lanjutan)

Pengelolaan Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan permodalan Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa dipertahankannya kecukupan modal agar dapat mendukung kelancaran usahanya dan memaksimalkan nilai dari pemegang saham. Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal atau menerbitkan surat saham. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya. Kelompok Usaha mengelola permodalannya untuk memastikan mereka dapat mempertahankan kelangsungan usaha disamping memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

35. INFORMASI SEGMEN Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Direktur. Direktur melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Kelompok Usaha untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan segmen operasi berdasarkan laporan tersebut. Direktur mempertimbangkan bisnis dari sudut pandang operasi. Segmen operasi Kelompok Usaha dapat dibedakan menjadi 2 segmen yaitu penjualan genset dan jasa pemasangan dan perawatan. Direktur menggunakan ukuran total penjualan untuk menilai segmen operasi. Informasi menurut segmen untuk periode 8 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

JasaPenjualan Pemasangan dan

Genset Perawatan Total

Penjualan 13.161.156.682 210.875.000 13.372.031.682 Beban pokok penjualan (12.068.000.771) (166.575.377) (12.234.576.148)

Laba bruto 1.093.155.911 44.299.623 1.137.455.534

31 Agustus 2019

JasaPenjualan Pemasangan dan

Genset Perawatan Total

Penjualan 12.686.285.454 522.790.909 13.209.076.363 Beban pokok penjualan (11.479.814.696) (524.290.000) (12.004.104.696)

Laba (rugi) bruto 1.206.470.758 (1.499.091) 1.204.971.667

31 Agustus 2018

Page 175: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

35. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

JasaPenjualan Pemasangan dan

Genset Perawatan Total

Penjualan 46.147.622.955 728.690.000 46.876.312.955 Beban pokok penjualan (41.654.180.477) (584.109.393) (42.238.289.870)

Laba bruto 4.493.442.478 144.580.607 4.638.023.085

31 Desember 2018

JasaPenjualan Pemasangan dan

Genset Perawatan Total

Penjualan 36.120.651.473 859.225.000 36.979.876.473 Beban pokok penjualan (32.989.129.970) (418.398.661) (33.407.528.631)

Laba bruto 3.131.521.503 440.826.339 3.572.347.842

31 Desember 2017

36. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Agustus 2019, dan 31 Desember 2018 dan 2017, Kelompok Usaha mempunyai aset moneter dalam mata uang selain Rupiah sebagai berikut:

Setara denganRp

AsetPiutang Usaha USD 70.245 1.000.078.065

Euro 5.400 84.948.345

Total Aset 1.085.026.410

31 Agustus 2019

Mata Uang Asing

Setara denganRp

AsetPiutang Usaha USD 87.220 1.263.032.820

31 Desember 2018

Mata Uang Asing

Setara denganRp

AsetPiutang Usaha USD 87.220 1.181.656.560

31 Desember 2017

Mata Uang Asing

Page 176: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

37. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS

Rekonsiliasi liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut:

1 Januari Perubahan 31 Agustus2019 Arus kas Nonkas 2019

Utang sewa pembiayaan 44.296.913 (44.296.913) - -

1 Januari Perubahan 31 Desember2018 Arus kas Nonkas 2018

Utang sewa pembiayaan 164.977.618 (120.680.705) - 44.296.913

1 Januari Perubahan 31 Desember2017 Arus kas Nonkas 2017

Utang sewa pembiayaan 278.622.439 (113.644.821) - 164.977.618

38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Peristiwa setelah periode pelaporan dari Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: a. Pada bulan September 2019, Entitas Anak, PT Gudang Bogor Raya telah melakukan pembayaran

sebesar Rp10.000.000.000 untuk melunasi pembelian tanah di daerah Bogor, Jawa Barat (Catatan 12).

b. Berdasarkan perjanjian kredit Nomor. L/074/LGL-DIBA II/PK-REG/IX/2019 tanggal 18 September 2019, Entitas Anak, PT Gudang Bogor Raya memiliki plafon perjanjian kredit dengan PT Bank Bukopin Tbk sebesar Rp10.000.000.000 dengan bunga 7,25% per tahun. Jangka waktu dari perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak akad kredit. Pinjaman tersebut dijaminkan dengan tanah seluas 2.450 meter persegi yang terletak di Desa Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

c. Pada tanggal 13 September 2019, berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham yang tertuang pada Akta Notaris No. 13 dari Harra Mieltuani Lubis S.H., bahwa Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar atas maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan dan perubahan Komisaris dan Direktur sebagai berikut: Komisaris : Kartino Pitojo Direktur : Darwin

d. Pada tanggal 23 September 2019, berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham

yang tertuang pada Akta Notaris No. 25 dari Rini Yulianti S.H., menyatakan bahwa: 1. Memberhentikan Komisaris dan Direktur yang diangkat sebelumnya berdasarkan Akta Notaris

No. 13 tanggal 13 September 2019 dari Harra Mieltuani Lubis, dan mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi yang baru sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Kartino Pitojo Komisaris Independen: Basar DP Sibarani Direksi: Direktur Utama : Darwin Direktur : Tony Widjaya

Page 177: PT Austin Global Primasebagaimana diatur dalam Addendum Perjanjian dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan

PT AUSTIN GLOBAL PRIMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 AGUSTUS 2019 DAN 2018 (TIDAK DIAUDIT), SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)

2. Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham

Perusahaan kepada masyarakat dan mencatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

3. Menyetujui perubahan status Perusahaan tertutup menjadi Perusahaan terbuka dan merubah nama Perusahaan menjadi PT Austin Global Prima Tbk, perubahan nilai nominal saham dari Rp200.000 menjadi Rp25, pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 250 juta saham baru yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 22,4 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan setelah Penawaran Umum Perdana, dan waran yang diberikan secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 250.000.000 Waran Seri I melalui Penawaran Umum Perdana ke masyarakat.

4. Perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan sesuai dengan hasil pelaksanaan Penawaran Umum Perdana.

39. PERNYATAAN DAN INTERPRETASI AKUNTASI YANG BELUM DITERAPKAN

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan yang belum berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2020. Namun, penerapan dini diperkenankan. Pernyataan baru dan amandemen Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah diterbitkan dan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut: - Amandemen PSAK No. 15, “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, tentang

Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama. - PSAK No. 71, “Instrumen Keuangan”. - PSAK No. 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”. - PSAK No. 73, “Sewa”.

Kelompok Usaha sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan SAK tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.