Upload
tantri-rara
View
590
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
1
PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA PT. BABARAFI INDONESIA KANTOR SURABAYA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi Program Studi Akuntansi
Oleh :
FEBBRINO RUSDI P
NIM : 2007410202
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2010
2
TUGAS AKHIR
PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA PT. BABA RAFI INDONESIA KANTOR
SURABAYA
Diajukan Oleh :
FEBRINO RUSDI PRASETYO
NIM : 2007410202
Telah siap dipresentasikan
Dosen Pembimbing
Tanggal :
Supriyati, S.E.,Ak.M.Si.
ii
3
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Nama : Febrino Rusdi P
Tempat, Tanggal Lahir : Sidoarjo, 26 Februari 1988
NIM : 2007410202
Jurusan : Akuntansi
Program Pendidikan : Diploma III
Program Studi : Akuntansi
Judul : Perlakuan Akuntansi Pendapatan Pada PT. Baba Rafi Indonesia kantor Surabaya.
Disetujui dan Diterima baik oleh :
Dosen Pembimbing Ketua Program Diploma
Tanggal : Tanggal :
Supriyati, S.E.,Ak.M.Si. Drs.Ec.Mochammad Farid.,MM
iv
4
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberi rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan.
Proses pembuatan Tugas Akhir ini, tentunya penulis mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, serta dukungan, untuk itu rasa terima kasih
penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Dra. Tatik Suryani Psi., MM., selaku ketua STIE Perbanas Surabaya
dalam penyediaan jejaring lokasi magang sehingga mempermudah penulis
untuk mendapatkan data-data untuk keperluan Tugas Akhir.
2. Bapak Drs. Ec. Mochammad Farid, MM., sebagai ketua Program Diploma
STIE Perbanas Surabaya yang senantiasa memberikan arahan kepada
mahasiswa program diploma.
3. Ibu Supriyati, S.E.,Ak.M.Si., yang telah berkenan membimbing dan
mengoreksi Tugas Akhir dengan penuh antusias.
4. Bapak Chasan Abrori, SE, Msi, BKP selaku Audit, Finance Accounting
Manager PT. Baba Rafi Indonesia.
5. Heni Ernawati, SE., Khoni Lusiana, SE., selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis dan arahan – arahan dalam
melaksanakan kegiatan wawancara serta observasi untuk mendapatkan data
yang penulis inginkan, serta staf lainnya.
v
5
6. Bapak Kautar Riza Salman, SE.,MSA.,BKP,Ak selaku wali dosen yang telah
membimbingan selama penulis menjalani perkuliahan hingga tugas akhir.
7. Kedua orang tua tercinta yang dengan ketulusan dan keikhlasannya telah
memberikan nasehat, saran, dukungan, semangat dan doa yang tidak pernah
putus-putusnya mendoakan saya agar sukses meraih masa depan.
8. Seluruh rekan-rekan dan orang-orang terdekat yang telah banyak memberikan
semagat dan dorongan dalam proses pemagangan.
9. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan bantuan guna menyelesaikan laporan ini.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat
banyak kekurangan. Dengan demikian, segala bentuk saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan. Penulis berharap, karya ini bisa
memberikan manfaat bagi banyak pihak.
.
Surabaya, Januari 2010
Penulis
vi
6
MOTTO
Tidak ada jalan yang tak akan diambil oleh manusia untuk menhindari kerja keras berpikir
PERSEMBAHAN
Thank’s to ALLAH SWT, berkat rahmat& hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan TA tepat waktu tanpa adanya hambatan.
Buat seluruh anggota keluarga, terutama Mama, Papa,Kakak&alm. Nenek terima kasih atas do’a, dukungan moril dan materi yang telah
diberikan selama ini.
Spesial person: malik(brother) terima kasih yang telah ada di perjuanganQ semala ini. Perjuangan kita belum selesai, ayo berjuang terus! Orang yang
selalu bilang aq bau kecut&bau corot, terima kasih atas perhatian yang diberikan selama ini.hahahahahaha
Buat temen-temen D3 Akuntansi: selama ini kita berjuang bersama, merasakan suka duka bersama dan sekarang waktunya kita meraih mimpi”
kita. Ingat juga perjuangan kita belum selesai disini. Tetep kompak dan jaga silahturahminya ya.
Buat warga kost amburadul : (malik, mas faruk, dadit, sanda, kepik, evin) terima kasih atas bantuanya selama ini. Suwon print”nane rek&semuanya.
Sukses buat semuanya
Buat UKM Btku CintaQ: terima kasih kalian semua telah memberidukungan dan do’a tetep kompak dan sukses buat kalian tingkatin
terus mutu UKM kita.
7
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul...........................................................................................................i
Halaman Siap Dipresentasikan................................................................................ii
Halaman Lulus Presentasi.......................................................................................iii
Halaman Pengesahan ..............................................................................................iv
Halaman Motto dan Persembahan...........................................................................v
Kata Pengantar........................................................................................................vi
Daftar Isi ...............................................................................................................viii
Daftar Tabel.............................................................................................................x
Daftar Gambar.........................................................................................................xi
Daftar Lampiran......................................................................................................xi
Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................. 11.2. Penjelasan Judul.............................................................................. 21.3. Rumusan Masalah........................................................................... 31.4. Tujuan Penelitian............................................................................. 31.5. Manfaat Penelitian........................................................................... 41.6. Metode Penelitian............................................................................ 4
1.6.1. Ruang Lingkup ................................................................... 41.6.2. Prosedur Pengambilan Data................................................ 5
Bab II Landasan Teori................... ...................................................................... 6
2.1. Akuntansi......................................................................................... 62.1.1 Pengertian Akuntansi........................................................... 6
2.2. Pendapatan....................................................................................... 72.3. Perlakuan Akuntansi........................................................................ 8
2.3.1 Pengakuan ........................................................................... 8
2.3.2 Pengakuan Untuk Transaksi Penjualan Waralaba............... 13
2.3.3 Pengukuran.......................................................................... 16
2.3.4 Pencatatan........................................................................... 17
vii
8
2.3.5 Pelaporan.......................................................................... 20
Bab III Gambaran Subyek Penelitian ................................................................ 24
3.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ....................................................... 24
3.2. Visi dan Misi Perusahaan................................................................ 26
3.3. Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 27
3.4. Job Description.............................................................................. 28
3.5. Profil Usaha.................................................................................... 36Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian................................................................ 39
4.1. Macam-macam Pendapatan PT BABA RAFI INDONESIA Kantor Surabaya ........................................................................................ 39
4.2. Perlakuan Pendapatan Dari Penjualan Investasi Outlet Atau Waralaba........................................................................................ 394.2.1. Rincian Pendapatan Dari Penjualan Outlet Atau
Waralaba............................................................................ 39
4.2.2. Pengakuan Pendapatan Dari Penjualan Outlet Atau Waralaba............................................................................ 40
4.2.3. Pengukuran Pendapatan Dari Penjualan Outlet Atau Waralaba............................................................................ 40
4.2.4. Pencatatan Pendapatan Dari Penjualan Outlet Atau Waralaba............................................................................ 41
4.3. Pendapatan Dari Outlet Yang Dikelola Secara Syariah.................. 414.3.1 Rincian Pendapatan Dari Penjualan Outlet Yang
Dikelola Secara Syariah..................................................... 41
4.3.2 Pengakuan Pendapatan Dari Penjualan Outlet Yang
Dikelola Secara Syariah..................................................... 42
4.3.3 Pengukuran Pendapatan Pendapatan Dari Penjualan Outlet Yang Dikelola Secara Syariah.............................. 42
4.3.4 Pencatatan Pendapatan Dari Outlet Yang Dikelola Secara Syariah............................................................... 42
4.4. Perlakuan Pendapatan Dari Penjualan Persediaan Baku Untuk Waralaba....................................................................... 434.4.1 Rincian Pendapatan Dari Penjualan Persediaan
Bahan Baku Untuk Waralaba......................................... 434.4.2 Pengakuan Pendapatan Dari Penjualan Persediaan
Bahan Baku Untuk Waralaba......................................... 43
viii
9
4.4.3 Pengukuran Pendapatan Pendapatan Dari Penjualan Persediaan Bahan Baku Untuk Waralaba..................... 44
4.4.4 Pencatatan Pendapatan Dari Penjualan Persediaan Bahan Baku Untuk Waralaba....................................... 44
4.5 Perlakuan Pendapatan Dari Penyewaan Kamar Kost............. 44
4.5.1 Rincian Pendapatan Dari Penyewaan Kamar Kost........ 44
4.5.2 Pengakuan Pendapatan Dari Penyewaan Kamar Kost. 45
4.5.3 Pengukuran Pendapatan Dari Penyewaan Kamar Kost. 45
4.5.4 Pencatatan Pendapatan Dari Penyewaan Kamar Kost. 45
4.6 Perlakuan Pendapatan Dari Bunga Bank............................... 46
4.6.1 Rincian Pendapatan Dari Bunga Bank....................... 46
4.6.2 Pengukuran Pendapatan Dari Bunga Bank.................. 464.6.3 Pengakuan Pendapatan Dari Bunga Bank.................... 464.6.4 Pencatatan Pendapatan Dari Bunga Bank.................... 46
4.7 Perlakuan Pendapatan Royalty............................................. 47
4.7.1 Rincian Pendapatan Royalty...................................... 47
4.7.2 Pengukuran Pendapatan Royalty............................... 47
4.7.3 Pengakuan Pendapatan Royalty................................. 47
4.7.4 Pencatatan Pendapatan Royalty................................. 48
4.8 Perlakuan Pendapatan Lain-Lain.......................................... 48
4.8.1 Rincian Pendapatan Lain-Lain................................... 48
4.8.2 Pengakuan Pendapatan Lain-Lain.............................. 48
4.8.3 Pengukuran Pendapatan Lain-Lain............................ 48
4.8.4 Pencatatan Pendapatan Lain-Lain.............................. 49
4.9 Hambatan Yang Terjadi Pada PT BABA RAFI INDONESIA
Kantor Surabaya............................................................................. 49
4.10 Penyajian Pelaporan Keuagan........................................................ 50
ix
10
Bab V Kesimpulan dan Saran................ ........................................................... 54
5.1 Kesimpulan............................................. ........................................ 54
5.2 Saran................................................... .............................................55
Daftar Pustaka
Lampiran- Lampiran
x
11
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Tabel 2.1 Neraca PT ABC ................................................... 21
Tabel 2 : Tabel 2.2 Laporan Laba RugI ............................................... 23
Tabel 3 : Tabel 4.1 Neraca PT BABA RAFI INDONESIA...................... 50
Tabel 4 : Tabel 4.2 Laporan Laba Rugi PT BABA RAFI INDONESIA..... 53
xi
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar I : Gambar 2.1 Pengakuan Pendapatan Diklasifikasikan........................ 11
Gambar II : Gambar 3.1 Struktur Organisasi....................................................... 27
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dalam dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan
berbagai kegiatan dalam organisasi perusahaan semakin rumit dan lebih
kompleks. Banyak perusahaan yang dituntut untuk melakukan suatu perubahan-
perubahan yang ada di masyarakat dan mengembangkan usahanya dalam iklim
persaingan yang semakin keras, namun masih dalam batas-batas kewajaran.
Struktur dan proses perlakuan akuntansi pendapatan haruslah dipahami
secara baik , dengan demikian seseorang akan dapat menjelaskan mengapa suatu
perlakuan akuntansi sangatlah dibutuhkan dalam pengelohan suatu perusahaan.
Manajemen membutuhkan informasi yang akurat dan cukup untuk memudahkan
pengelolaan perusahaan, untuk mempertahankan eksistensinya dan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi pendapatan
yang baik yang ada dalam perusahaan sangatlah penting.
Pada dasarnya sebuah entitas usaha telah memiliki ketentuan atas
akuntansinya sendiri, dimana ketentuan-ketentuan tersebut mungkin saja tidak
sama dengan perusahaan lain yang sejenis. PT. Babarafi Indonesia Kantor
Surabaya merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
bidang makanan siap saji, dan sudah memilki cabang. Pendapatan pada PT.
14
Babarafi Indonesia Kantor Surabaya bisa dari berbagai jenis kegiatan perusahaan,
baik itu dari kegiatan usaha atau dari kegiatan yang diluar usaha.
Perlakuan akuntansi yang tepat atas pendapatan dikatakan penting, sebab
dalam kegiatan ini dilakukan berbagai macam proses akuntansi mulai dari
pencatatan penerimaan sehingga keluar output yang berupa laporan keuangan. Hal
ini sangat penting dikarenakan pendapatan ini berhubungan langsung dengan
segala kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi yang
baik sangat diperlukan untuk memperlancar berbagai kegiatan operasi yang ada di
perusahaan.
1.2 Penjelasan Judul
Agar tidak terjadi kesalahan dalam Laporan Tugas Akhir ini, maka penulis
akan memberikan penjelasan judul sebagai berikut:
Perlakuan Akuntansi
Adalah suatu kegiatan mengidentifikasi mengukur dan melaporkan informasi
ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan
tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut sesuai dengan aturan
yang berlaku.
15
Pendapatan
Adalah arus masuk sumber daya yang berasal dari penjualan barang/jasa untuk
mendapatkan laba.
PT. Babarafi Indonesia Kantor Surabaya
Tempat penulis melakukan penelitian
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis merumuskan suatu masalah
mengenai Bagaimanakah perlakuan akuntansi pendapatan pada PT. Babarafi
Indonesia Kantor Surabaya.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perlakuan akuntansi pendapatan pada PT. BABARAFI
INDONESIA KANTOR SURABAYA.
2. Mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi pada perlakuan akuntansi
pendapatan PT BABARAFI INDONESIA KANTOR SURABAYA.
16
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Mencoba meberikan sumbangan pemikiran masalah yang di hadapi oleh
PT. Babarafi Indonesia Kantor Surabaya dalam menghadapi kendala-
kendala yang ada.
2. Bagi penulis
Sebagai setudi perbandingan antara teori-teori yang telah di dapat di
perkuliahan dengan perlakuan akuntansi yang diterapkan PT. Babarafi
Indonesia Kantor Surabaya.
3. Bagi pembaca
Memberikan informasi dan ilmu pengetahuan yang berguna bagi pembaca
yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Ruang Lingkup
Penulis memberikan ruang lingkup penelitian agar tidak terjadinya
perbedaan penafsiran dalam perlakuan akuntansi mulai dari pencatatannya dalam
jurnal, pengikhtisaran, sehingga menghasilkan output yang berupa laporan
keuangan.
17
1.6.2 Prosedur Pengambilan Data
Dalam pengumpulan datanya penulis menggunakan dua metode, yaitu
metode wawancara dan observasi secara langsung ke perusahaan dengan melihat
bukti-bukti yang berkaitan dengan peneriamaan pendapatan perusahaan.
1. Wawancara
Dilakukan dengan Manajer AFA dan staf Accounting.
2. Observasi
Melihat langsung proses dan kegiatan perusahaan, bukti-bukti yang
berkaitan dengan penerimaan pendapatan perusahaan
18
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Akuntansi
2.1.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian
kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor,
otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi
sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga
pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga
dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan
suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para
manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti
pemegang saham, kreditur, atau pemilik.(Wikipedia Indonesia : 27
Desember 2009)
Menurut suwarjono (2005: 10), akuntansi sebagai kegiatan
penyediaan jasa (service activity) mengisyaratkan bahwa akuntansi yang
akhirnya harus diterapkan untuk merancang dan menyediakan jasa
berupa informasi keuangan harus bermanfaat unutk kepentingan sosial
dan ekonomik Negara tempat akuntansi diterapkan. Karakteristik
19
informasi yang dihasilkan akuntansi akan sangat bergantung pada
lingkungan tempat akuntansi akan diterapkan, akuntansi sebagai
seperangkat pengetahuan tentunya akan membahas berbagai konsep dan
alternatif serta implikasi dalam berbagai kondisi dan lingkungan.
Akuntansi menurut warren adalah sistem informasi yang
memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai
kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.(warren, 2008, 10)
2.2 Pendapatan
Pendapatan menurut PSAK no 23 Paragraf 06 adalah “Arus masuk bruto
dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu
periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal
dari kontribusi peranan modal.”
Definisi lain tentang pendapatan ialah “arus masuk aktiva dan
penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa,
atau kegiatan menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi utama inti
perusahaan yang berkelanjutan selama satu periode.” (Keiso, Weygandt, Warfield:
2008: 516)
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat
dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan
yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut
20
menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu
periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode
ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya
yang dikonsumsi.
Definisi pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan
perubahan lebih dari total harta kekayaan badan usaha pada awal periode, dan
menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir periode. Secara garis besar
pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah perubahan
penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan hutang.(Rustam: 2002: 1)
2.3 Perlakuan Akuntansi
2.3.1 Pengakuan
Pengakuan pendapatan diartikan sebagai pengukuran pendapatan
dalam menentukan kapan melakukan pencatatan transaksi pendapatan
untuk memberikan laporan kepada Badan Usaha yang melakukan
operasionalnya secara terus menerus. Didalam Akuntansi di ungkapkan
ada dua macam basis akuntansi yang digunakan:
1. Basis akrual
Pendapatan yang timbul dari suatu kejadian usaha atau transaksi akan
langsung diamati dan dicatat pada saat terjadinya. Transaksi dicatat
tanpa memperhatikan apakah uang kas sudah diterima / belum.
21
2. Basis kas
Melakukan pencatatan suatu transaksi jika ada uang yang diterima
atau dikeluarkan, penerimaan kas akan diperlakukan sebagai
pendapatan, sedangkan pengeluaran kas akan diperlakukan sebagai
beban.(warren, 2008,112)
Secara umum, ada beberapa perinsip pengakuan pendapatan dalam
akuntansi, seperti yang ditentukan oleh Keiso, Weygandt, Warfeild (2008:
516) menetapkan bahwa pendapatan dapat diakui pada saat:
1. Direalisasi
Pendapatan direalisasi, apabila barang-barang / jasa ditukarkan untuk
kas dan apabila aktiva atau jasa yang diterima segera dapat
dikonversikan pada jumlah kas atau klaim yang telah disepakati.
2. Dapat direalisasi
Pendapatan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima daalam
pertukaran segera dapat dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas
dengan jumlah yang diketahui.
3. Dihasilkan
Pendapatan dihasilkan apabila perushaan telah menyelesaikan sebagai
kas sebagian besar kontrak yang telah disepakati, sehingga dapat
diakui sebagai pendapatan serta telah diadakan perhitungan biaya
yang dikeluarkan dalam menyelesaikan kontrak tersebut.
22
Empat transaksi pendapatan telah diakui sesuai dengan perinsip ini:
1. Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan produk diakui pada
tanggal penjualan, yang biasanya diinterprestasikan sebagai tanggal
penyerahan kepada pelanggan.
2. Perusahaan mengakui pendapatan dari pemberian jasa diakui ketika
jasa-jasa itu telah dilaksanakan dan dapat ditagih.
3. Perusahaan mengakui pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk
menggunakan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalti,
diakui sesuai dengan berlalunya waktu atau ketika aktiva itu
digunakan.
4. Perusahaan mengakui pendapatan dari pelepasan aktiva selain produk
diakui pada tanggal penjualan.
23
Transaksi pendapatan ini digambarkan dalam bentuk diagram pada
gambar 2.1
Jenis Transaksi
Uraian
Pendapatan
Waktu
pengakuan
Gambar 2.1 Pengakuan Pendapatan Diklasifikasikan menurut Sifat Transaksi
Sumber : Keiso, Weygandt, Warfeild: 2008: 516
Dalam beberapa kasus, hasil penagihan atas harga jual tidak dapat
dipastikan secara layak sehingga pengakuan pendapatan akan
ditangguhkan. Salah satu dari dua metode berikut ini biasanya dipakai
Penjualan produk dari persediaan
Pendapatan dari
penjualan
Tanggal penjualan
(tanggal penyerahan
)
Pemberian jasa
Pendapatan dari fee atau jasa
Jasa sudah dilaksanakan dan dapat
ditagih
Memperbolehkan
penggunaan aktiva
Pendapatan dari bunga, sewa, dan
royalti
Dengan berlalunya waktu atau
ketika aktiva digunakan
Penjualan aktiva selain persediaan
Keuntungan atau
kerugian atas diposisi
Tanggal penjualan atau pertukaran (trade-in)
24
untuk menangguhkan pengakuan pendapatan sampai kas diterima, yaitu,
metode penjualan cicilan (installment sales method) atau metode
pemuliahan biaya (cost recovery method). Dalam beberapa situasi kas
diterima sebelum penyerahan atau pengalihan properti dicatat sebagai
simpanan karena transaksi penjualan itu belum selesai. Cara ini disebut
sebagai metode simpanan (deposit method).
Metode penjualan cicilan mengakui laba dalam periode-periode
diterimanya hasil penagihan dan bukan dalam periode penjualan. Metode
ini juga dibenarkan atas dasar bahwa bila tidak ada pendekatan yang
layak untuk mengestimasi tingkat ketertagihan, maka pendapatan tidak
boleh diakui sampai kas berhasil ditagih.
Ungkapan “penjualan cicilan” biasanya digunakan untuk
menggambarkan setiap jenis penjualan yang pembayarannya harus
dilakukan dalam cicilan periodik selama periode waktu yang panjang.
Semua jenis peralatan dan perabotan pertanian serta rumah tangga dijual
atas dasar cicilan. Kadang-kadang cara ini juga dipakai dalam alat-alat
industri alat-alat berat; dalam industri ini instalasi mesin dilunasi dalam
periode yang panjang. Penerapan metode ini yang lebih mutakhir adalah
dalam penjualan pengembangan tanah.
Karena pembayaran atas produk atau properti yang dijual itu
tersebar selama periode yang relatif panjang, maka resiko kerugian yang
desebabkan oleh piutang tak tertagih akan lebih besar dalam transaksi
25
penjualan cicilan dari pada dalam penjualan biasa. Akibatnya, berbagai
cara digunakan untuk melindungi penjual. Dalam perdagangan, dua cara
yang paling umum adalah
1. penggunaan kontrak penjualan bersyarat yang menetapkan bahwa
hak milik atas barang yang dijual belum berpindah ke pembeli
sampai semua penbayaran dilakukan.
2. Penggunaan wesel yang dijamin oleh hipotik barang bergerak (harta
pribadi) atas barang yang dijual.
Menurut metode akuntansi penjualan cicilan, pengakuan laba
ditangguhkan sampai periode penagiahan kas. Baik pendapatan maupun
harga pokok penjualan diakui dalam periode penjualan tetapi laba kotor
yang terkait ditangguhkan sampai periode tertagihnya kas. Jadi, bukan
penjualan yang ditangguhkan sampai periode penagihan yang diantisipasi
di masa datang dan kemudian biaya serta beban yang terkait
ditangguhkan, melainkan hanya proporsi laba kotornya yang
ditangguhkan. (Keiso, Weygandt, Warfeild 2008: 534)
2.3.2 Pengakuan Pendapatan Untuk Transaksi Penjualan Waralaba
Untuk melengkapi penyajian mengenai pengakuan pendapatan dan
dikarenakan perusahaan ini merupakan perusahaan waralaba maka akan
dibahas tentang pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan
waralaba.
26
Dalam akuntansi untuk penjualan waralaba, perusahaan harus
menganalisis transaksi itu dan dengan mempertimbangkan semua situasi,
harus menggunakan pertimbangan dalam memilih serta menerapakan
satu atau lebih dasar pengakuan pendapatan dan kemudian, memantau
situasinya selama periode waktu yang panjang. (Keiso, Weygandt,
Warfeild 2008: 548)
Menurut Keiso, Weygandt, Warfeild (2008: 549) ada empat jenis
perjanjian waralaba yang berkembang: (1) pabrikan-pengecer, (2)
pabrikan-grosir, (3) sponsor jasa-pengecer, dan (4) grosir-pengecer.
Kategori waralaba yang paling cepat pertumbuhannya, dan yang
menyebabkan akuntansi yang sesuai ditelaah kembali adalah kategori
ketiga, yaitu seponsor jasa-pengecer dan Perusahaan waralaba
memperoleh pendapatannya dari salah satu atau kedua sumber ini:
1. Dari penjualan waralaba awal dan aktiva atau jasa terkait
2. Iuran (fee) berkesinambungan yang didasarkan pada pengoprasian
waralaba.
Iuran awal waralaba (initial franchise fee) merupakan pembayaran
untuk membentuk suatu hubungan waralaba dan penyediaan berbagai
jasa awal. Iuran awal waralaba dicatat franchisor sebagai pendapatan
hanya bila dan ketika franchisor “secara substansial melaksanakan” jasa-
jasa yang wajib ia laksanakan dan penagihan iuran dapat dipastikan
secara layak. (Keiso, Weygandt, Warfeild 2008: 550)
27
Iuran waralaba berkesinambungan diterima sebagai imbalan atas
hak berkesinambungan yang diberikan oleh perjanjian waralaba dan atas
penyediaan jasa seperti pelatihan manajemen, iklan dan promosi, bantuan
hukum, serta dukungan lainnya. Iuran yang berkesinambungan harus
dilaporka franchisor sebagai pendapatan pada saat dihasilkan dan dapat
ditagih dari franchisee, kecuali jika sebagai dari iuran itu dikhususkan
untuk tujuan tertentu, seperti penyisihan sejumlah tertentu untuk
perawatan bangunan atau iklan lokal. (Keiso, Weygandt, Warfeild 2008:
550)
Perjanjian waralaba mungkin saja memberi franchisor opsi untuk
membeli franchisee. Sebagai kebijakan manajemen, franchisor mungkin
memegang hak untuk membeli outlet waralaba yang mengguntungkan,
untuk membeli outlet yang sedang menghadapi kesulitan keuangan. Jika
pada saat opsi diberikan besar kemungkinan franchisor akan membeli
outlet tersebut, maka iuran awal waralaba tidak boleh diakui sebagai
pendapatan tetapi harus dicatat sebagai kewajiban. Ketika opsi digunakan
franchisors, kewajiban itu akan mengurangi investasi franchisor dalam
outlet itu.
Franchisor mengungkapkan semua komitmen dan kewajiban
signifikan yang timbul dari perjanjian waralaba, ternasuk penjelasan
mengenai jasa-jasa yang belum dilaksanakan secara substansial harus
dilakukan. Setiap penyelesaian ketidak pastian mengenai ketertagiahan
iuran waralaba harus diungkapkan. Iuran awal waralaba harus dipisahkan
28
dari pendapatan iuran wara laba lainnya apabila jumlahnya signifikan.
Bilamana mungkin, pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan outlet
yang dimiliki franchisor harus dibedakan terhadap pendapatan dan biaya
yang berkaitan dengan outlet yang diwaralabakan. (Keiso, Weygandt,
Warfeild 2008: 552)
2.3.3 Pengukuran
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imabalanyang diterima
atau yang dapat diterima. (PSAK no 23 Paragraf 08)
Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya
ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau
pengguna aset tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi
jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh
perusahaan. (PSAK no 23 Paragraf 09)
Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan
jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau
yang dapat diterima. Namun jika terdapat perbedaan antara nilai wajar
dan jumlah nominal, maka imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan
bunga. Nilai wajar disini dimaksudkan sebagai suatu jumlah dimana
kegiatan mungkin ditukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara
pihak yang memakai dan berkeinginan untuk meakukan transaksi wajar,
29
kemungkinan kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau dapat
diterima. (PSAK no 23 Paragraf 10)
Barang yang dijual atau jasa yang diberikan untuk diperkirakan
atau barter dengan barang atau jasa yang tidak sama, maka pertukaran
dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Tetapi bila
barang atau jasa yang dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat
dan nilai yang sama maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai
transaksi yang mengakibatkan pendapatan. (PSAK no 23 Paragraf 11)
2.3.4 Pencatatan
Pencatatan merupakan awal dari proses akuntansi, hal ini perlu
sangat diperhatikan karena akan mempengaruhi proses selanjutnya jika
ada kesalahan dalam pencatatan.
Contoh pencatatan:
anang menanamkan investasi pada perusahaan franchisee es krim krim
dengan investasi gerobak sebesar Rp 55.000.000
Secara tunai
Dr: Kas/Bank 55.000.000
Kr: Pendapatan Waralaba 55.000.000
30
Secara kredit
Dr: Piutang usaha 55.000.000
Kr: Penjualan Waralaba 55.000.000
(Keiso, Weygandt, Warfeild 2008: 550)
PT Sedang Untung mempunyai gedung yang disewakan. Pendapatan yang
diterima dari penyewaan gedung tersebu adalah Rp 74.000.000
Secara tunai
Dr: Kas/Bank 74.000.000
Kr: Pendapatan Sewa 74.000.000
Secara kredit
Dr: Piutang 74.000.000
Kr: Pendapatan Sewa 74.000.000
PT Sedang Untung menjual gula box sebanyak 400 box seharga Rp
5.000.000, penjualan ini merupakan penjualan sampingan dari kegiatan
31
utamanya yang menjual makanan cepat saji, harga pokok penjualannya Rp
4.000.000,.
Secara tunai
Dr: Kas/Bank 5.000.000
Kr: Penjualan 5.000.000
Dr: Harga Pokok Penjualan 4.000.000
Kr: Persediaan barang Dagang 4.000.000
Secara kredit
Dr: Piutang dagang 5.000.000
Kr: Penjualan 5.000.000
Dr: Harga Pokok Penjualan 4.000.000
Kr: Persediaan barang Dagang 4.000.000
(warren: 2005: 308)
32
2.3.5 Pelaporan
Dalam laporan keuangan pos pendapatan disajikan dalam laporan
laba rugi yang dimana pendapatan menggambarkan bahwa pendapatan
berasal dari penjualan secara tunai maupun secara piutang.
Berikut contoh Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi
Perusahaan Asuransi (PSAK No. 36)
33
20X0 20X1
ASET
Kas dan setara kas xx xx
Piutang Dagang xx xx
Piutang lain-lain xx xx
Persediaan xx xx
Tanah, Bangunan dan Peralatan xx xx
Akumulasi Penyusutan (xx) (xx)
Tanah, Bangunan dan Peralatan (neto) xx xx
Jumlah Aset xx xx
KEWAJIBAN
Utang Dagang xx xx
Utang Bunga xx xx
Utang Pajak Penghasilan xx xx
Utang Jangka Panjang xx xx
Jumlah Kewajiban xx xx
Tabel 2.1 PT. ABCNERACA
PERIODE 31 DESEMBER 20X0 DAN 19X9
34
EKUITAS
Modal saham xx xx
Saldo laba xx xx
Jumlah Ekuitas xx xx
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS xx xx
Sumber : PSAK No. 2 Laporan Arus Kas
35
Tabel 2.2
PT. ABC
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 200X
Penjuala bersih xxxx
Harga pokok penjualan:
Persediaan barang jadi, awal xxxx
Harga pokok produksi xxxx
Barang jadi siap dijual xxxx
Persediaan barang jadi, akhir (xxxx)
Harga pokok penjualan xxxx
Laba kotor xxxx
Beban penjualan (xxxx)
Beban administrasi & umum (xxxx)
Total beban (xxxx)
Laba bersih xxx
Sumber : Yadiati, Winwin, Pengantar Akuntansi: 2006
36
BAB III
GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN
3.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
Awal mula berdirinya usaha Waralaba (Franchisee) Kebab Turki
Baba Rafi berawal dari pengalaman Pak Hendy Setiono (Persedir) ketika
jalan-jalan ke kawasan Timur Tengah. Di sana banyak saya temui penjual
makanan tradisional Turki yang biasa disebut Kebab di sepanjang jalan. Dari
situ akhirnya terbersit ide untuk membawa produk Kebab asal Turki tersebut
ke Indonesia dalam bentuk usaha. Di luar dugaan, ternyata konsumen
Indonesia sangat menggemari Kebab sebagai salah satu alternatif fast food,
tapi tentu saja setelah rasanya disesuaikan dengan selera konsumen Indonesia.
Beliau memilih nama Kebab Turki Baba Rafi karena nama asli
makanan ini adalah Kebab dan merupakan makanan khas Timur Tengah
(khususnya: dari Turki). Arti kata Baba Rafi, untuk kata “Baba” artinya
ayah/bapak sementara kata Rafi diambil dari nama anak pertama beliau (Rafi
Darmawan). Jadi kalau digabung, Kebab Turki Baba Rafi, kira-kira artinya
adalah usaha makanan Kebab yang berasal dari Turki milik Bapaknya Rafi.
Pak Hendy memulai usaha ini pada tahun 2003 dengan model home
industry terlebih dahulu dengan produk utama makanan yang bernama kebab
dengan menggunakan sebuah gerobak dan dioperasikan di daerah Nginden
37
Semolo Surabaya, yang merupakan salah satu area kampus di Kota Surabaya.
Selama dua tahun pertama, usaha ini dikelola sendiri/mandiri. Kemudian
pada tanggal 30 Agustus 2006 usaha Kebab Turki Baba Rafi ini mulai
dikelola dengan menggunakan sistem Waralaba (Franchise) sebagai bentuk
strategi pengembangan usaha dan menjadi Perseroan Terbatas (PT), Nomor
Pengesahan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia: W10-00579 HT.01.01-
TH.2006. Bidang Usaha makanan cepat saji, No Akte Notaris: 18 (HJ.
Imnatunnuroh, SH., MKN.) NPWP: 02.607.066.4-606.000, Merek Dagang
Kebab Turki Baba rafi, Hak Cipta Logo Kebab dan 101% Halal, perijinan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No 503/6677A/436.5.9/2006, Tanda
Daftar Perusahaan No. 503/726.D/436.5.9/2007.
Usaha Franchise Kebab Turki Baba Rafi mengangkat konsep
makanan ala Timur Tengah yang relatif belum ada pesaing sehingga
membuka peluang bisnis yang cukup besar untuk dapat tumbuh subur dan
mendulang sukses. Bisnis ini menawarkan produk-produk unggulan ala
Timur Tengah, terutama Kebab yang terdiri dari daging sapi panggang yang
digabung dengan sayuran segar dan mayonaise istimewa kemudian digulung
dalam tortila.
Beliau bangga dengan kerja kerasnya dan manajemen Kebab Turki
Baba Rafi, berkat perjuangan keras ini akhirnya sekarang telah tersebar lebih
dari 400 outlet Kebab Turki Baba Rafi di seluruh Indonesia. Tidak cukup
hanya sampai disitu, pada tahun 2009 ini beliau juga berencana membuka
beberapa gerai outlet lagi di Negeri Jiran Malaysia. Hal ini tidak lain searah
38
dengan visi kami untuk Go International bahwa tahun 2010 kami harus bisa
mengibarkan bendera Kebab Turki Baba Rafi di kawasan Asia Tenggara
sebagai salah satu usaha franchise yang unggul dan terbukti kualitasnya.
3.2 Visi, Misi Perusahaan
Visi perusahaan adalah :
Menjadi perusahaan franchise makanan cepat saji ala timur tengah
terdepan di indonesia dan internasional.
Misi perusahaan adalah :
1. Meningkatkan dan mengembangkan mutu dan pelayanan
produk makanan cepat saji ala timur tengah.
2. Meningkatkan jumlah franchisee.
3. Meningkatkan kualitas kontrol (control quality) franchisee,
pelayanan dan produk.
4. Meningkatkan budaya kerja melalui peningkatan kualitas
sumber daya manusia (sdm) dan menerapkan good corporate
governance (gcg).
5. Meningkatkan corporate value dan corporate image..
39
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
Sumber : PT Baba Rafi Indonesia
40
3.4 Job Description (Uraian Tugas)
President Director
1. Mengambil kebijakan strategis umum Perusahaan
2. Menandatangani kontrak bisnis dengan pihak ketiga
3. Mendelegasikan tugas-tugas teknis ke bagian kerja Perusahaan
4. Menentukan pemasokan atau suplier-suplier strategis perusahaan
5. Menjalin ikatan kerjasama bisnis dengan Pihak Ketiga, selain
Franchisee.
Marketing Director
1. Mengambil Kebijakan strategis dan teknis pemasaran Perusahaan
2. menentukan program Co Branding perusahaan lain
3. membuat dealing dengan media informasi (cetak dan elektronik)
4. memperluas jaringan pemasaran
5. menemui dan bernegosiasi dengan Frenchisee
6. mengupayakan terjalinnya ikatan kerja sama dengan calon Frenchisee
7. membuat aturan kerja sama dengan Pihak Ketiga terkait dengan
pemasaran
41
Managing Director
1. mengambil kebijakan strategis dana teknis tentang Audit, finance,
accounting, masters, operational, general affairs di Kantor Pusat
2. mengambil kebijakan strategis dan teknis tentang finance, accounting,
franchisee recruitment, franchisee service, general affairs dan
warehouse di Branch Office jakarta
3. melakukan kontrol atas data-data Keuangan Perusahaan
4. memutuskan masalah-masalah terkait dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) Perusahaan
5. menetapkan prosedur rekruitmen calon karyawan Perusahaan
6. menetapkan peraturan-peraturan kerja perusahaan
Corporate Marketing Development Manager
1. merencanakan program-program Corporate Marketing Development
(CMD) Division
2. memantau pelaksanaan program-program kerja CMD Division
3. mengarahkan karyawan di CMD Division agar pelaksanaan program
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
4. mengkordinir kelancaran pekerjaan bagian CMD Division
5. memberikan solusi atas setiap pekerjaan bagian CMD Division
6. berkoordinasi dengan bagian lain demi kelancaran kerja CMD
Division
42
7. memberikan masukan kepada atasan sesuai dengan kapasitas dan
kewenangan dalam CMD Division
8. mengotorisasi transaksi keuangan sesuai dengan batas kewenangan
9. memberikan laporan langsung atas permasalahan yang membutuhkan
penanganan/kebijakan dari alasan
10. melaksanakan tugas yang diberikan dari atasan
11. melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan selama masih dalam
tanggung jawab CMD Division
12. memotivasi semangat kerja bagian CMD Division
Finance & Accounting Manager
1. membuat pedoman Sistem Pengendalian Intern (SPI) khususnya untuk
internal kontrol
2. mengkoordinir kelancaran pekerjaan Finance & Accounting, Audit
dan Masters (FAM) Division
3. memberikan solusi atas setiap permasalahan yang perlu penanganan
FAM Division
4. merencanakan setiap pekerjaan berdasarkan skala prioritas
5. mengevaluasi hasil pekerjaan FAM Division
6. berkoordinasi dengan bagian lain demi kelancaran dan kelangsungan
operasional perusahaan
43
7. memberikan masukkan (baik diminta ataupun tidak diminta) kepada
atasan atau bagian lain terkait dengan pelaksaan pekerjaan secara
efektif dan efisien
8. memotivasi semangat kerja FAM Division
9. menganalisa laporan keungan
10. membuat anggaran
11. mengkoreksi laporan biaya perjalanan dinas kantor Pusat dan Cabang
12. mengkoordinasi transaksi keungan yang menjadi kewenangannya
13. melaporkan setiap saat saldo hutang usaha kepada pimpinan untuk
dilakukan rencana pembayaran
14. melakukan korespondensi terkait dengan konfirmasi piutang/hutang
15. memberikan laporan langsung atas permasalahan yang membutuhkan
penanganan/kebijakan dari atasan
16. melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan
General Affairs Manager
1. Mengkordinasi kelancaran pekerjaan bagian Office Boy, Technician,
Driver, Human Resource and Development (HRD) dan Cashier
2. Memberikan solusi atas setiap permasalahan yang perlu penanganan
di bagian Office Boy, Technician, Driver, Human Resource and
Development dan Cashier
3. Merencanakan setiap pekerjaan berdasarkan skala prioritas
44
4. Mengevaluasi hasil pekerjaaan bagian Office Boy, Technician, Driver,
Human Resource and Development dan Cashier
5. Berkoordinasi dengan bagian lain demi kelancaran dan kelangsungan
operasional perusahaan
6. memberikan masukkan (baik diminta ataupun tidak diminta) kepada
atasan atau bagian lain terkait dengan pelaksaan pekerjaan secara
efektif dan efisien
7. memotivasi semangat kerja pada bagian Office Boy, Technician,
Driver, Human Resource and Development dan Cashier
8. bertanggung jawab dalam pengadaan aktiva tetap dan perlengkapan
kantor
9. bertanggung jawab dalam keamanan asset-asset perusahaan
10. membuat laporan persediaan perlengkapan kantor tiap akhir bulan
11. menangani setiap permasalahan yang terjadi dalam departemen yang
menjadi tanggung jawabnya
12. mengotorisasi transaksi keuangan sesuai dengan batas kewenangan
13. melakukan negosiasi awal dengan supplier dan jasa pengiriman
14. konfirmasi langsung dengan supplier lama/baru mengenai
pengembangan kualitas/mutu bahan baku dan pelayanan
15. konfirmasi dengan pihak luar mengenai masalah-masalah yang
berkaitan dengan bagiannya maupun untuk kepentingan perusahaan
16. melakukan pengembangan awal untuk bisnis dan lain dari PT Baba
Rafi Indonesia
45
17. bertanggung jawab atas pemasaran Catering
18. memberikan laporan langsung atas permasalahan yang membutuhkan
penanganan/kebijakan dari atasan
19. melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan
Operational Manager
1. merencanakan program-program mengenai operational (OPR)
Franchisee
2. memantau pelaksanaan program-program kerja mengenai OPR
Division
3. mengarahkan karyawan di OPR agar pelaksanaan program sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
4. menangani komplain bahan baku, outlet dan perlengkapannya serta
Operataor
5. bertanggung jawab terhadap Management Catering
6. bertanggung jawab terhadap kelancaran Grand Opening Franchisee
7. mengelola persediaan bahan baku
8. memberi informasi kepada Direksi dan bagian kerja lain dalam
perusahaan terkait dengan Operational perusahaan
46
Audit Departement
Audit Staff:
1. Cressed Cheque kebenaran saldo transaksi keuangan di Neraca saldo
2. Membuat jurnal koreksi atas temuan ketidak benaran saldo di Neraca
Saldo karena kesalahan penginputan, perhitungan dan lain-lain
3. Cheque dan Crossed Cheque atas kepenaran dan kewajaran bukti
transaksi keuangan
4. Melakukan pemeriksaan dan pengawasan atas pelaksanaan SPI
5. Merekomendasikna solusi kepada atasan atas kelemahan SPI yang
terjadi
6. Melaporkan setiap kejanggalan/kecurangan yang terbukti dilakukan
secara senganja oleh karyawan
7. Melakukan perhitungan fisik kas (cash opname) sewaktu-waktu
kepada pemegang kas atau kebenaran saldo kas secara fisik
8. Melakukan audit/pemeriksaan setiap saat atas penerapan/pelaksaan SPI
di kantor cabang/masters
9. Merencanakan tahapan-tahapan langkah audit yang harus dilakukan
10. Memberikan laporan langsung kepada atasan atas setiap permasalahan
yang terjadi dalam rutinitas pekerjaan
11. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan
47
Finance & Accuonting Departement
1. Input transaksi kas dan bank (harian)
2. Konfirmasi dengan pihak intern yang terkait mengenai data transaksi
kas/bank yang kurang/tidak jelas (harian)
3. Mengecek kebenaran saldo kas dan bank (harian)
4. Input jurnal memorial dan jurnal koreksi (hairan)
5. Croschek stock opname gudang dengan catatan akuntansi
6. Croschek input transaksi dengan output program computer akuntansi
excel (harian)
7. Memberi keterangan/data keuangan sesuai dengan permintaan pihak
intern yang terkait (hairan)
8. Koreksi data kas, bank dll Cabang Jakarta
9. Konfirmasi data transaksi kas dan bank dengan cabang Jakarta
10. Rekonsiliasi transaksi Cabang Jakarta dengan pusat Surabaya (harian)
11. Croschek dengan pihak intern yang terkait mengenai agreement,
pembayaran investasi, biaya opening outlet dll (harian)
12. Memberikan laporan langsung kepada atasan atas setiap permasalahan
yang terjadi dalam rutinitas pekerjaan (harian)
13. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan (harian)
14. Croschek potongan absensi tidak masuk kerja, lembur dan gaji
(bulanan)
15. Cetak struk gaji keryawan (bulanan)
16. Membuat daftar aktiva dan penyusutan (bulanan)
48
17. Input jurnal penyesuaian (bulanan)
18. Input jurnal penutup (bulanan)
19. Mencetak laporan keuangan (bulanan)
20. Mengarsip bukti transaksi keuangan (harian)
3.5 Profil Usaha
Sekarang ini PT. Baba Rafi Indonesia mempunyai 2 kantor yang
masing-masing berada di Jakarta dan Surabaya. Tempat yang saya jadikan
tempat magang adalah yang beralamat di Ruko Manyar Garden Regency
Kav. 29-30 Jl. Nginden Semolo No. 109 Surabaya. Telepon: 031-5999975
dan 031-5999712, Fax: 031-5992405, Website: www.babarafi.com, E-mail
: [email protected] atau [email protected]. Dulunya kantor yang
berada di Surabaya merupakan kantor pusat dari PT. Baba Rafi Indonesia,
karena perkembangan yang terjadi lebih cepat di Jakarta maka kantor
pusatnya dipindahkan di Jakarta, alasan yang paling menonjol untuk
memindah kantor pusat karena jumlah outlet yang ada di Surabaya hanya
sekitar 30 outlet dan di Jakarta sekita 300 outlet. Pada PT. Baba Rafi
Indonesia mempunyai 3 gudang yaitu gudang frenchaise, gudang mandiri
dan gudang outlet. Gudang frenchaise melayani semua pembelian bahan
baku seluruh Indonesia yang dilakukan gudang mandiri dan master. Gudang
mandiri hanya melayani pembelian bahan baku oleh outlet-outlet yang ada
disekitar gudang tersebut berdiri dan jika tempat dari gudang mandiri jauh
dari jangkauan outlet-outlet maka PT. Baba Rafi Indonesia akan membuka
49
gudang yang disebut gudang master, gudang ini berfungsi untuk
menggantikan jika gudang mandirinya jauh dari jangkauan outlet atau
memang tidak ada gudang mandiri di lokasi tersebut, Jawa Tengah salah
satu contohnya di sana tidak terdapat gudang mandiri maka diperbolehkan
membuka master. Gudang outlet melayani pembelian peralatan dan
perlengkapan outlet, seperti sabun cuci, pisau,baju seragam penjaga
outlet,dll.
Selain di Pulau Jawa PT. Baba Rafi Indonesia telah menjangkau
hampir semua pulau-pulau besar di Indonesia dan bahkan ke luar negeri
yaitu Malaysia menjadi salah satu negara yang telah menjadi lahan PT.
Baba Rafi Indonesia untuk mengembangkan usaha kebabnya. Produk-
produk yang ada pada PT Baba Rafi yaitu Kebab Turki, Piramizza dan Roti
Maryam. Roti Maryam adalah hasil akuisisi yang dilakukan oleh PT Baba
Rafi Indonesia terhadap Aba-abi, tetapi karena produk ini dirasa kurang bisa
bersaing dengan produk lainnya dan semakin turun omset penjualannya
maka PT Baba Rafi Indonesia mempertimbangkan untuk menutup outlet
dari Roti Maryam. Piramizza, produk yang satu ini adalah sebuah pitzza
tetapi untuk membuatnya unik dibentuklah produk ini menjadi seperti es
krim cone, selain membuatnya unik juga memudahkan konsumen untuk
memakannya karena bentuknya. Rasa dari piramizza ini tidak kalah dengan
rasa pitzza-pitzza lain dan tentunya harganya yang tidak terlalu mahal.
Kebab Turki adalah produk andalan dari PT Baba Rafi Indonesia, rasanya
yang tidak bikin bosan untuk memakannya terus dan harganya yang cocok
50
untuk sebuah kebab membuat produk ini menjadi paling laris dan membuat
kebab ini beda dari kebab-kebab yang lainnya, racikan bumbu-bumbu yang
pas untuk lidah orang indonesia adalah kunci utamanya. Selain produk-
produk utama, pada outlet-outlet juga menyediakan produk-produk lain
seperti Hotdog, berger,dll.
Outlet-outlet mandiri adalah tempat untuk memasarkan produk-
produk tersebut, cara PT Baba Rafi Indonesia mendapatkan investor untuk
membuka sebuah outlet dengan cara mengikuti pameran-pameran
perusahaan. Selain melalui outlet tetap ada juga outlet yang dibuka jika ada
acara-acara besar dan tertentu saja (DBL Jawa Post), ada juga layanan
catering untuk melayani acara seperti perkawinan, dll.
Usaha-usaha lain yang sedang digeluti adalah usaha kos-kosan yang
ada di daerah Prapanca dan Gula Box. Gula Box PT Baba Rafi tidak
diproduksi sendiri melainkan membeli barang jadi kemudian dikemas
kembali. Di PT Baba Rafi Indonesia sampe saaat ini masih melakukan uji
coba-uji coba untuk mem buat produk-produk baru. Yang saya tau sekarang
ini PT Baba Rafi sedang merilis Nasi Goreng Kebab.
51
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1 Macam-macam Pendapatan PT BABA RAFI INDONESIA Kantor
Surabaya
1. Pendapatan dari penjualan investasi outlet atau waralaba
2. Pendapatan dari outlet yang dikelola secara syariah
3. Pendapatan dari penjualan persediaan bahan baku untuk waralaba
4. Pendapatan dari penyewaan kamar kost
5. Pendapatan bunga bank
6. Pendapatan royalty
7. Pendapatan lain-lain
4.2 Perlakuan Pendapatan Dari Penjualan Investasi Outlet Atau Waralaba
4.2.1 Rincian Pendapatan Dari Penjualan Outlet Atau Waralaba
1) Kebab Turki
a. Tipe 1 (Gerobak) Harga Jual : Rp. 55.000.000,-
b. Tipe 2 (Booth) Harga Jual : Rp. 75.000.000,-
c. Tipe 3 ( Indoor ) Harga Jual : Rp. 95.000.000,-
d. Tipe 4 ( Dine In ) Harga Jual : Rp. 105.000.000,-
52
2) Roti Maryam
a. Tipe A (Gerobak) Harga Jual : Rp. 40.000.000,-
b. Tipe B (Booth)Harga Jual : Rp. 60.000.000,-
c. Tipe C (Dine In)Harga Jual : Rp. 80.000.000,-
3) Piramizza
a. Tipe 1 (Gerobak) Harga Jual : Rp. 55.000.000,-
e. Tipe 2 (Booth) Harga Jual : Rp. 75.000.000,-
f. Tipe 3 ( Indoor ) Harga Jual : Rp. 95.000.000,-
g. Tipe 4 ( Dine In ) Harga Jual : Rp. 105.000.000,-
4.2.2 Pengakuan Pendapatan Dari Penjualan Outlet Atau Waralaba
Pendapatan dari penjualan outlet atau waralaba diakui pada saat
adanya transaksi keuangan atau penerimaan kas. Pada saat pembayaran
commitmen fee belum diakui sebagai pendapatan, setelah terjadi
(agreement) pelunasan pada saat itu baru akan diakui sebagai pendapatan
oleh PT. BABA RAFI INDONESIA.
4.2.3 Pengukuran Pendapatan Dari Penjualan Outlet Atau Waralaba
Pendapatan PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima oleh
PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya.
53
4.2.4 Pencatatan Pendapatan Dari Penjualan Outlet Atau Waralaba
Pada tanggal 2 Februari 2010 Pak Joyo menanamkan investasi pada
perusahaan Franchisee Kebab Turki PT. BABA RAFI INDONESIA
dengan investasi gerobak sebesar Rp 55.000.000,-
Pak Joyo membayar commitmen fee sebesar Rp 5.000.000,-
Dr: Kas/Bank 5.000.000
Kr: Pendapatan diterima dimuka 5.000.000
Pada tanggal 15 Februari 2010 Pak Joyo melunasi investasi
(agreement) Rp 50.000.000,-
Dr: Kas/Bank 50.000.000
Dr: Pendapatan diterima dimuka 5.000.000
Kr: Pendapatan Investasi Kebab Pak Joyo 55.000.000
4.3 Perlakuan Pendapatan Dari Outlet Yang Dikelola Secara Syariah
4.3.1 Rincian Pendapatan Dari Penjualan Outlet Yang Dikelola Secara
Syariah
1) Kebab Turki
2) Roti Maryam
54
3) Piramizza
Outlet syariah adalah Outlet yang dimiliki oleh franchisor tetapi
pengelolahannya dilakukan oleh franchisee dan kemudian laba bersi dari
outlet tersebut akan dibagi dua, setengah dari laba bersih tersebut diakui
pendapatan oleh PT. BABA RAFI INDONESIA.
4.3.2 Pengakuan Pendapatan Dari Penjualan Outlet Yang Dikelola Secara
Syariah
Pendapatan dari pengelolahan outlet syariah diakui pada saat adanya
transaksi keuangan atau penerimaan kas oleh PT. BABA RAFI
INDONESIA.
4.3.3 Pengukuran Pendapatan Dari Penjualan Outlet Yang Dikelola Secara
Syariah
Pendapatan PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima oleh
PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya.
4.3.4 Pencatatan Pendapatan Dari Outlet Yang Dikelola Secara Syariah
Pada tanggal 31 Mei 2010 outlet atas nama Pak Ahmad yang dikelola
secara syariah memperoleh laba sebesar 400.000,-
55
Dr: Kas/Bank 200.000
Kr: Pendapatan outlet syariah 200.000
(Rp 400.000,- X 50%)
4.4 Perlakuan Pendapatan Dari Penjualan Persediaan Baku Untuk
Waralaba
4.4.1 Rincian Pendapatan Dari Penjualan Persediaan Bahan Baku Untuk
Waralaba
1) Gudang Franchisee
2) Gudang Mandiri
3) Gudang Outlet
4.4.2 Pengakuan Pendapatan Dari Penjualan Persediaan Bahan Baku
Untuk Waralaba
karena tidak adanya penjualan kredit maka pengakuannya diakui pada
saat pembayaran atau penerimaan kas oleh PT BABA RAFI INDONESIA.
56
4.4.3 Pengukuran Pendapatan Pendapatan Dari Penjualan Persediaan
Bahan Baku Untuk Waralaba
Pendapatan PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima oleh
PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya.
4.4.4 Pencatatan Pendapatan Dari Penjualan Persediaan Bahan Baku
Untuk Waralaba
Outlet atas nama Rudi membeli bahan baku kebab sebesar Rp 400.000,-
pada tanggal 23 agustus 2009. HPP Bahan Baku Kebab Rp. 350.000,-
Dr: Kas 400.000
Kr: Penjualan 400.000
Dr: HPP 350.000
Kr: Persediaan 350.000
4.5 Perlakuan Pendapatan Dari Penyewaan Kamar Kost
4.5.1 Rincian Pendapatan Dari Penyewaan Kamar Kost
PT. BABA RAFI INDONESIA memiliki usaha lain diluar usaha
utamanya yaitu persewaan kamar kost di daerah prapanca. Kamar Kost
yang dimiliki oleh PT. BABA RAFI INDONESIA adalah 14 kamar dan
tarif dari setiap kamar adalah Rp 1.000.000 sampai dengan 1.200.000
57
tergantung fasilitas yang digunakan. Fasilitas yang ada antara lain kamar
mandi dalam, pendingin ruangan, dan Televisi.
4.5.2 Pengakuan Pendapatan Dari Penyewaan Kamar Kost
Pendapatan dari Penyewaan kamar Kost diakui pada saat adanya
transaksi keuangan atau penerimaan kas oleh PT. BABA RAFI
INDONESIA.
4.5.3 Pengukuran Pendapatan Dari Penyewaan Kamar Kost
Pendapatan PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima oleh
PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya.
4.5.4 Pencatatan Pendapatan Dari Penyewaan Kamar Kost
Pada tanggal 30 april 2009 para penghuni kamar kost PT. BABA
RAFI INDONESIA membayar sewa kamar kost mereka. Kamar yang
berpenghuni adalah sepuluh kamar
Dr: Kas/Bank 10.000.000
Kr: Pendapatan Kost Prapanca 10.000.000
(Rp 1.000.000 X 10)
58
4.6 Perlakuan Pendapatan Dari Bunga Bank
4.6.1 Rincian Pendapatan Dari Bunga Bank
1) Bank Mandiri
Mempunyai tiga rekening
2) BCA
Mempunyai dua rekening
3) Bank Antar Daerah
Mempunyai satu rekening
4.6.2 Pengukuran Pendapatan Dari Bunga Bank
Pendapatan PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima oleh
PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya.
4.6.3 Pengakuan Pendapatan Dari Bunga Bank
Pengakuan bunga bank langsung diakui pada buku tabungan pada hari
saat bank mengeluarkan bunga tersebut.
4.6.4 Pencatatan Pendapatan Dari Bunga Bank
Dr: Bank Mandiri/BCA/Bank Antar Daerah
Kr: Pendapatan Bunga Bank
59
4.7 Perlakuan Pendapatan Royalty
4.7.1 Rincian Pendapatan Royalty
1) Royalty Kebab Turki
2) Royalty Roti Maryam
3) Royalty Piramizza
Pendapatan royalti dibayarkan tergantung dari berapa omset dari
franchisee. Pembayarannya di diberi waktu sampai sepuluh hari bulan
berikutnya. Tarifnya adalah lima persen dari omset franchisee.
4.7.2 Pengukuran Pendapatan Royalty
Pendapatan PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima oleh
PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya.
4.7.3 Pengakuan Pendapatan Royalty
Pengakuannya diakui pada saat terjadinya transaksi pembayaran atau
penerimaan kas oleh PT. Baba Rafi Indonesia.
60
4.7.4 Pencatatan Pendapatan Royalty
Pada tanggal 7 agustus 2009 outlet Maryam atas nama Bapak
Bambang membayar fee royalti untuk bulan juli omset pada bulan juli dari
outlet Bapak Bambang adalah Rp 4000.000,- lima persennya adalah Rp
200.000,-
Dr: Kas/Bank
Kr: Pendapatan Fee Royalty Maryam
4.8 Perlakuan Pendapatan Lain-Lain
4.8.1 Rincian Pendapatan Lain-Lain
1) Dari pengisian seminar atas nama PT BABA RAFI INDONESIA.
2) Diskon yang didapatkan dari pembelian persediaan dari supplier.
4.8.2 Pengakuan Pendapatan Lain-Lain
Pengakuannya diakui pada saat terjadinya transaksi pembayaran atau
penerimaan kas oleh PT. Baba Rafi Indonesia.
4.8.3 Pengukuran Pendapatan Lain-Lain
Pendapatan PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima oleh
PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya.
61
4.8.4 Pencatatan Pendapatan Lain-Lain
Bapak Hendy Dirut dari PT BABA RAFI INDONESIA diundang
untuk mengisi seminar di STIE Perbanas Surabaya. Beliau mendapatkan
fee dari pengisian seminar sebesar Rp 2.000.000,-
Dr: Kas/Bank 2.000.000
Kr: Pendapatan Lain-lain 2.000.000
4.9 Hambatan Yang Terjadi Pada PT BABA RAFI INDONESIA Kantor
Surabaya
1. Kurang baiknya pengakuan yang digunakan untuk mengakui pendapatan
sehingga pendapatan tidak diakui pada saat waktu yang tepat.
2. Kurangnya pengawasan dalam menentukan omset dari setiap outlet yang
nantinya berdampak pada besarnya royalty yang harus dibayar.
62
4.10 Penyajian Pelaporan Keuagan
Tabel 4.2
Laporan Laba Rugi
PT BABA RAFI INDONESIA
Per november 2009
PENDAPATAN USAHA Bulan ini L/R
Pendapatan training karyawan franchise
Pendapatan bagi hasil master mandiri
Pendapatan investasi kebab
Penjualan bahan baku kebab
Pendapatan fee royalty kebab
Penjualan outlet kebab mandiri
Penjualan outlet kebab syariah
Penjualan outlet kebab catering
Penjualan outlet kebab pameran
Pendapatan investasi maryam
Penjualan bahan baku maryam
Pendapatan fee royalty maryam
Penjualan outlet maryam mandiri
Penjualan outlet maryam syariah
Penjualan outlet maryam catering
Penjualan outlet maryam pameran
Pendapatan investasi piramizza
Penjualan bahan baku piramizza
400,000.00
13,135,352.00
880,000,000.00
1,750,583,050.00
135,404,751.00
187,590,000.00
63,201,500.00
9,712,500.00
4,915,500.00
120,000,000.00
52,474,050.00
20,236,100.00
20,459,000.00
20,158,500.00
3,057,500.00
2,510,000.00
765,000,000.00
315,627,500.00
264,000,000.00
316,496,773.00
136,548,091.00
41,801,915.00
3,885,000.00
2,211,975.00
36,000,000.00
9,970,070.00
7,383,110.00
5,845,965.00
886,675.00
727,900.00
191,250,000.00
303,209,110
63
Pendapatan fee royalty piramizza
Penjualan outlet piramizza mandiri
Penjualan outlet piramizza syariah
Penjualan outlet piramizza catering
Penjualan outlet piramizza pameran
Jumlah pendapatan usaha
HARGA POKOK
Biaya angkut pembelian bahan baku
Biaya angkut penjualan bahan baku
HPP pendapatan investasi kebab
HPP bahan baku kebab
HPP outlet kebab mandiri
HPP outlet kebab syariah
HPP outlet kebab catering
HPP outlet kebab pameran
HPP produksi barang jadi
HPP pendapatan investasi maryam
HPP bahan baku maryam
HPP Outlet maryam mandiri
HPP outlet maryam syariah
HPP outlet maryam catering
HPP outlet maryam pameran
HPP pendapatan investasi Piramizza
HPP bahan baku piramizza
16,539,875.00
45,951,000.00
18,598,500.00
5,650,000.00
2,698,000.00
4,456,992,678.00
1,883,663.00
31,736,174.00
616,000,000.00
1,400,466,440.00
51,041,909.00
21,399,585.00
5,827,500.00
2,703,525.00
-
84,000,000.00
42,503,981.00
18,075,890.00
14,312,535.00
2,170,825.00
1,782,100.00
573,750,000.00
12,418,390.00
13,785,300.00
4,649,625.00
1,277,500.00
1,079,200.00
1,526,814,287.00
64
HPP outlet piramizza mandiri
HPP outlet piramizza syariah
HPP outlet piramizza catering
HPP outlet piramizza pameran
Jumlah harga pokok
LABA KOTOR
BIAYA USAHA
Biaya uji coba
Biaya karyawan
Biaya direksi
Biaya marketing
Biaya kantor dan lain-lain:
-Biaya listrik & air
-Biaya penyusutan
-Biaya perjalanan dinas
-Biaya jamuan
Jumlah biaya usaha
LABA BERSIH
PENDAPATAN DILUAR USAHA
Keuntungan penujalan aktiva tetap
Pendapatan bunga bank
Pendapatan kos prapanca
Pendapatan gula box
Pendapatan lain-lain
32,165,700.00
13,948,875.00
2,372,500.00
1,618,800.00
2,930,178,392.00
1,526,814,287.00
9,758,435.00
376,831,910.00
23,848,504.00
27,614,617.00
144,122,645.00
582,166,111.00
944,548,176.00
-
222,748,435.00
13,795,400.00
2,500,000.00
10,704,300.00
65
Jumlah pendapatan diluar usaha
BIAYA DILUAR USAHA
Biaya usaha kost petra
Biaya usaha kost prapanca
Kerugian penjualan aktiva tetap
Biaya penghapusan piutang
Biaya administrasi bank
Biaya bunga pinjaman bank
Biaya gula box
Biaya diluar usaha lainnya
Jumlah biaya diluar usaha
Jumlah biaya pendapatan /biaya diluar usaha
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
27,222,448
-
10,353,592.00
-
-
2,077,551.00
27,312,972.00
-
200,000.00
39,944,115.00
(12,721,667.00)
931,926,509.00
Sumber: PT BABA RAFI INDONESIA
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Perkembangan didalam dunia usaha saat ini semakin pesat ditandai dengan
tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Banyak hal
yang dilakukan perusahaan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan,
salah satunya perlakuan akuntansi terhadap pendapatan. Oleh sebab itu,
perusahaan sangat mengawasi pengelolaan pendapatan secara baik. Pengelolaan
pendapatan yang tidak memadai atau cenderung buruk dapat mengganggu
kelancaran operasional perusahaan. Suatu perusahaan tidak dapat mengelola
keuangannya dengan baik, jika perusahaan tidak mengelola pendapatan dengan
baik atau bahkan perusahaan tidak bisa mengembangkan usahanya sesuai yang
direncanakan karena perlakuan pendapatan yang tidak baik. Pendapatan harus
diakui, diukur, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan yang mana dapat
berguna bagi pihak internal atau eksternal perusahaan. Selama penelitian di PT.
BABA RAFI INDONESIA Kantor Surabaya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. PT. BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang makanan cepat saji ala timur tengah.
67
2. Produk utama PT. BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya adalah
Kebab Turki yang mana saat ini perusahaan telah memiliki lebih dari
400 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan malaysia,
yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua.
3. Pengakuan pendapatan pada PT. BABA RAFI INDONESIA kantor
Surabaya menggunakan cash basis sehingga pendapatan diakui pada
saat adanya transaksi keuangan.
4. Pendapatan PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima oleh
PT BABA RAFI INDONESIA kantor Surabaya.
5. Pencatatannya sudah baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum
di Indonesia.
5.2. Saran
Penulis memberikan saran-saran yang dapat dijadikan dasar pertimbangan
dalam menentukan keputusan yang akan diambil untuk perbaikan dan
perkembangan di masa yang akan datang dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
68
Bagi Perusahaan
1. Sebaiknya Perlakuan akuntansi pendapatan pada PT. BABA RAFI
INDONESIA kantor Surabaya mengakui pendapatan secara akrual,
karena mudah untuk menjadwalkan kapan pendapatan itu akan diterima.
Sehingga pendapatan dapat dikelola dengan baik.
2. Untuk menghindari kecurangan dari pemilik dalam melaporkan omset
perbulan dari penjualan yang nantinya akan berpengaruh dalam menetukan
royalti yang harus dibayar setiap bulannya, maka sebaiknya perlu diadakan
pengawasan untuk menyusun laporan keuangan.
Bagi Peneliti Berikutnya
1. Mahasiswa diharapkan dapat mencari subyek pengamatan yang lebih
lengkap dari perlakuan akuntansi pendapatan.
2. Mahasiswa diharapkan dapat mencari obyek pengamatan selain perlakuan
akuntansi pendapatan pendapatan
69
NERACA
PT. BABA RAFI INDONESIA
30 N0VEMBER 2009
AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Aktiva Lancar Kewajiban Jangka Pendek
Bulan Ini Bulan Ini
Kas 98,642,400 Hutang Usaha 1,151,884,267
Bank 999,669,775 Beban Ymh 423,196,696
Piutang Bahan Baku 467,597,400 Hutang Pajak 67,582,645
Piutang Usaha Lainnya 1,829,994,848 Hutang Lain-Lain 522,731,827
Persediaan 1,358,414,000 Total 2,165,395,435
Perlengkapan Kantor& Outlet
254,653,400 Kewajiban Jangka Panjang
Pinjaman Dinas 109,529,050 Hutang Bank 875,900,400
Biaya Dibayar Dimuka 280,659,362 Hutang Pembelian Kendaraan
138,251,003
Pajak Dibayar Dimuka 387,802,294 Hutang Pembelian Bangunan
684,509,356
Investasi 1,524,140,000 Cad Pesangon Pegawai
272,564,200
Total 7,311,102,529 Total 1,971,224,959
Aktiva Tetap Ekuitas
70
Harga perolehan:
-Aktiva tetap dept GA
-Aktiva tetap dept Produksi
-Aktiva tetap dept dir marketinng
-Aktiva tetap HRD
-Aktiva tetap accounting
-Aktiva tetap marketing
-Aktiva tetap r. Meeting
-Aktiva tetap pantry
-Aktiva tetap R produksi:
- Aktiva tetap mesin
-Aktiva tetap lain-lain non mesin
-Aktiva tetap mushola
-Aktiva tetap kos-kosan
-Aktiva tetap pick up
Total
107,275,000.00
178,420,000.00
167,370,000.00
106,410,000.00
180,405,000.00
92,860,000.00
129,325,000.00
155,080,000.00
53,834,100.00
75,025,000.00
2,025,000.00
3,750,000,000.00
5,075,000,000.00
Modal Saham 200,000,000
Akum Penyusutan
-Aktiva tetap dept GA
-Aktiva tetap dept Produksi
-Aktiva tetap dept dir marketinng
-Aktiva tetap accounting
779,438,005 Laba Ditahan 5,897,565,423
71
-aktiva tetap marketing
-Aktiva tetap r. Meeting
-Aktiva tetap pantry
-Aktiva tetap R produksi:
- Aktiva tetap mesin
-Aktiva tetap lain-lain non mesin
Aktiva tetap mushola
655,959.39
Total 8,472,437,095 Laba Tahun Berjalan
4,632,642,698
Aktiva Tidak Berwujud Laba Bulan Ini 931,926,509
Harga Perolehan 24,742,000 Total 11,662,134,630
Amortisasi 24,742,000
Total -
Aktiva Lain-Lain
Biaya yang ditangguhkan 15,215,400
Total 15,215,400
15,798,755,024 15,798,755,024
Sumber PT Baba Rafi Indonesia
72
DAFTAR RUJUKAN
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan per 1 september 2007. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Keiso, et al. 2007. Akunntansi Intermediate. Diterjemahkan oleh Penerbit Erlangga. Indonesia: Jakarta.
Rustam, 2002. Pendapatan menurut standar akuntansi keuangan no. 23. digitized by USU digital library, (http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&q=pengakuan+pendapatan+menurut+psak&meta=&aq=1&oq=pengakuan+penda&fp=f49e36eefa7bb55f, diakses 14 januari 2010).
Suwarjono. 2005. Akuntansi Pengantar 1. Buku Panduan Dosen.
Warren, CS., et al. 2008. Pengantar akuntansi. Diterjemahkan oleh Tim Penerbit Salemba Empat. Indonesia: Jakarta.
Wikipedia Indonesia, Pengertian Akuntansi, 2009, (http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi, diakses 19 Januari 2010).
Yadiati, Winwin,. 2006. Pengantar Akuntansi I. Penerbit Salemba Empat. Indonesia: Jakarta