73
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2017 ( UNAUDITED) DAN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK - mncbank.co.idmncbank.co.id/assets/files/Long_Form_Maret_17_unaudited.pdf · 39 Komitmen dan Kontinjensi 48 ... 42 Jaminan pemerintah terhadap kewajiban

Embed Size (px)

Citation preview

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN KEUANGAN

PER 31 MARET 2017 ( UNAUDITED)

DAN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN KEUANGAN

PER 31 MARET 2017 ( UNAUDITED)

DAN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan 1 - 2

Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 - 4

Laporan Perubahan Ekuitas 5

Laporan Arus Kas 6

1 Informasi Umum 7 - 9

2 Kebijakan Akuntansi 9 - 24

3 Pertimbangan Kritisi Akuntansi dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan 24- 26

4 Kas 26

5 Giro pada Bank Indonesia 26 - 27

6 Giro pada Bank Lain 27 - 28

7 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 28 - 29

8 Efek-efek 29 - 31

9 Tagihan dan Liabilitas Derivatif 31

10 Kredit yang Diberikan 32 - 34

11 Tagihan dan Liabilitas Akseptasi 34 - 35

12 Biaya Dibayar Dimuka 35

13 Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual 35

14 Aset tetap 36 - 37

15 Aset Pajak Tangguhan 37

16 Aset Tidak Berwujud 37

17 Aset Lain Lain 38

18 Liabilitas Segera 38

19 Simpanan 38 - 40

20 Simpanan dari Bank Lain 40 - 41

21 Liabilitas Atas Efek Efek Yang Dijual Dengan Janji Dijual Kembali 41

22 Utang Pajak 42

23 Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 42

24 Beban Yang Masih Harus Dibayar 43

25 Liabilitas Lain-lain 43

26 Modal Saham 43 - 44

27 Tambahan Modal Disetor 44

28 Saldo Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaannya 44

29 Pendapatan Bunga 44

30 Beban Bunga 45

31 Provisi dan Komisi Selain Kredit - Bersih 45

32 Pendapatan Operasional Lain-Lainnya 45

33 Beban (Pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan 45

34 Beban Umum dan Administrasi 46

35 Beban Tenaga Kerja 46

36 Penjelasan Pendapatan dan Beban Non Operasional 47

37 Laba per Saham 47

38 Sifat,transaksi dan saldo dangan pihak-pihak berelasi 47 - 48

39 Komitmen dan Kontinjensi 48

40 Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing 48 - 49

41 Informasi Segmen 50 - 51

42 Jaminan pemerintah terhadap kewajiban pembayaran Bank Umum 51

43 Perhitungan Modal Posisi 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016 52

44 Manajemen Risiko 52 - 69

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBKL A P O R A N K E U A N G A N

Untuk periode yang berakhir pada

31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

DAFTAR ISI

Kas

Giro Pada Bank Indonesia

Penempatan Pada Bank Indonesia

dan Bank Lain - Pihak Ketiga

Kredit

Pihak Berelasi

Pihak Ketiga

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah

Biaya Dibayar Dimuka

Aset Tidak lancar Yang Dimiliki untuk dijual

Aset Tetap - Bersih

Aset Pajak Tangguhan - Bersih

Aset Tak Berwujud - Bersih

Aset Lain-lain - Bersih

54,151

101,609

dari laporan keuangan secara keseluruhan

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan

12,700,782 13,057,549

292,470

72,880 59,075

20,836

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Per 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

ASET Catatan 31-Mar-17 31-Dec-16

7,941,795

7,639,223 7,892,187

10,432 4,842

1,716,881 1,984,523

1,373,113 1,375,817

121,097 144,975

709,141 761,639

Giro Pada Bank Lain - Pihak Ketiga

4.

5.

19,327

560,414 228,820

97,927 89,276

113,477 98,432

53,151

7,747,417

Efek-Efek - Pihak Ketiga

6.

7.

8.

14.

15.

16.

17.

Tagihan Derivatif - Pihak Ketiga 9.

10.

161,432 102,129

(53,238) (52,521)

Tagihan Akseptasi - Pihak Ketiga 11.

12.

13. 2,407 2,407

JUMLAH ASET

1

Liabilitas Segera

Simpanan

Pihak BerelasiPihak Ketiga

Jumlah

Simpanan dari Bank lain - Pihak Ketiga

Liabilitas Derivatif - Pihak Ketiga

Liabilitas atas efek efek yang dijual

dengan janji dijual kembali

Liabilitas Akseptasi - Pihak Ketiga

Utang Pajak

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Beban yang Masih Harus Dibayar

Liabilitas lain-lain

JUMLAH LIABILITAS

EKUITAS

Tambahan modal disetor - bersih

Rugi komprehensif lainSaldo laba (Defisit)Telah ditentukan penggunaannyaBelum ditentukan penggunaannya

JUMLAH EKUITAS

JUMLAH LIABILTAS DAN EKUITAS

27.

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

9,510,365

9,494,900

12,700,782

22.

23.

24.

18.

19.

11,175 10,521 25.

266,139 89,941 21.

12,575 12,727

2,105 3,576

97,927 89,276

20.

9.

Per 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

766,911 507,316

885,417 829,042 8,609,483

10,339,407

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

97,582 32,018

Catatan 31-Mar-17 31-Dec-16

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN POSISI KEUANGAN

11.

17,940

Modal saham dengan nilai nominal Rp 100 per

saham Modal dasar - 60.000.000 saham. Modal

ditempatkan dan disetor 20.581.465.247

1,818,974 1,860,404

dari laporan keuangan secara keseluruhan

28. 17,940

(258,475) (209,682)

720 720

49,882 47,997

82,612 64,365

642 (6,720)

10,881,808 11,197,144

saham pada tahun 2016

26. 2,058,147 2,058,147

13,057,548

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan

2

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga

Bunga yang diperoleh

Komisi dan Fee dari kredit yang diberikan.

Jumlah Pendapatan Bunga

Beban Bunga

Bunga

Provisi dan komisi yang harus dibayar

Jumlah Beban Bunga

Pendapatan Bunga - Bersih

Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan transaksi valuta asing - bersih

Keuntungan bersih penjualan efek

Provisi komisi dan fee selain kredit - bersih

Penerimaan kembali kredit yang dihapus buku

Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi

dari efek yang diperdagangkan

Lain - lain 32.

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya

Beban (Pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai

Aset Keuangan

Aset Non Keuangan

Jumlah Beban (Pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai

Beban Operasional lainnya

Umum dan administrasi

Tenaga Kerja

Beban Pensiun dan imbalan pasca kerja

Lainnya

Jumlah Beban Operasional lainnya

Beban Operasional lainnya - Bersih

LABA (RUGI) OPERASIONAL

3,946

8,139 3,922

57,133

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Per 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Maret 2016 (Unaudited)

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

33.

34.

168,307

5,018

4,215

Catatan 31-Mar-17

(65,039) 7,060

173,325

11,467

4,453

100,329

70,356

7,449 2,915

31-Mar-16

269,687

6,330

276,017

170,300

5,388

175,688

3,388

78,935

247,443

4,817

252,260

4,204

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan

1,358

31,102

5,657

97,320 121,174

(165,368) (71,875)

456 2,893

35.

42,278

51,687 47,174

70,356 5,657

124

26,162

- -

10,541 8,016

31.

29.

30.

3

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

Hasil Sewa

Keuntungan (kerugian) penjualan dan pengahapusan

aset tetap dan tak berwujud

Lainnya - bersih

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL -

BERSIH

LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK

MANFAAT (BEBAN) PAJAK

LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti

Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Sub jumlah

Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi

Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual

Pajak penghasilan terkait pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi

Sub jumlah

Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

Laba (Rugi) per Saham

dari laporan keuangan secara keseluruhan

Catatan 31-Mar-17 31-Mar-16

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Maret 2016 (Unaudited)

37. (2.65) 0.39

(1,039)

(13) 57

(65,052)

7,362 7,178

36.

65

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

45

56 33

(134) (21)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

7,117

16,258 (1,844)

(48,794) 5,273

(2,454)

-

-

-

-

- -

9,816 8,217

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan

7,362 7,178

(41,432) 12,450

4

Modal Saham

Tambahan

Modal disetor

Perubahan nilai wajar

efek efek tersedia untuk

dijual

Pengukuran kembali atas

kewajiban imbalan pastiJumlah Ekuitas

Ditentukan

penggunaannya

Tidak ditentukan

penggunaannya

Saldo Januari 2015 1.503.233 6.360 (65.733) (1.376) 17.940 (227.208) 1.233.216

Rugi bersih tahun berjalan 8.178 8.178

Laba (Rugi) Komprehensif lainnya

setelah pajak 55.437 4.455 59.892

Kenaikan bagian ekuitas obligasi

konversi -

Penukaran Obligasi Wajib

Konversi menjadi modal saham -

Konversi uang muka setoran

modal melalui penawaran umum

terbatas -

Penawaran umum terbatas IV 409.724 (2.805) 406.919

Saldo per 31 Desember 2015 1.912.957 3.555 (10.296) 3.079 17.940 (219.030) 1.708.205

Laba bersih periode berjalan 6.732 6.732

Penghasilan ( rugi) komprehensif

lain - setelah pajak7.069 668 7.737

Saldo per Maret 2016 1.912.957 3.555 (3.227) 3.747 17.940 (212.298) 1.722.674

Saldo per Januari 2016 1.912.957 3.555 (10.296) 3.079 17.940 (219.030) 1.708.205

Laba bersih tahun berjalan 9.349 9.349

Laba komprehensif - setelah pajak3.933 (3.436) 497

penawaran umum terbatas V dan

pelakasanaan waran 145.190 (2.835) 142.355

Saldo per 31 Desember 2016 2.058.147 720 (6.363) (357) 17.940 (209.681) 1.860.406

Laba bersih tahun berjalan (48.794) (48.794)

penawaran umum terbatas V dan

pelakasanaan waran -

Penghasilan komprehensif lainnya

- setelah pajak 7.362 0 7.362

saldo per 31 Maret 2017 2.058.147 720 999 (357) 17.940 (258.475) 1.818.974

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017

( Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

saldo Laba

5

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Bunga, provisi dan komisi kredit yang diterima

Bunga, provisi dan komisi yang dibayar

Penerimaan pendapatan operasional lainnya

Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan

Pembayaran beban operasional lainnya

Penerimaan pendapatan beban non-operasional

Pembayaran beban non-operasional

Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan Liabilitas

Penurunan (kenaikan) aset operasi

Penempatan pada bank indonesia dan bank lain

Efek-efek

Kredit

Tagihan derevatif

Tagihan akseptasi

Aset lain-lain

Kenaikan (penurunan) liabilitas Operasi

Liabilitas segera

Simpanan

Simpanan dari bank lain

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali

Liabilitas derivatif

Liabilitas akseptasi

Liabilitas lain-lainKas Bersih Diperoleh (Digunakan untuk) Aktivitas Operasional

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aset tetap

Perolehan Aset TetapPerolehan Aset tak berwujudPenjualan (Perolehan) efek tersedia untuk dijualKas Bersih Diperoleh (Digunakan untuk)

Aktivitas Investasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenambahan Dana Cadangan Modal

Pinjaman Yang Diterima

Kas Bersih Diperoleh dari (dipergunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara KasKas dan Setara Kas Pada Awal PeriodeKas dan Setara Kas pada Akhir Periode

Kas dan setara kas terdiri dari :

Kas

Giro pada Bank Indonesia

Giro pada Bank lain

Jumlah Kas dan Setara Kas

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain jatuh tempo kurang dari

3 Bulan

(26.056)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan

(18.481)

(36.692)

105

(48)

9.047

(181.867)

(40.759)

29.904

3.037.683

116.944

57.417

(756.872)

LAPORAN ARUS KAS

Per 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Maret 2016 (Unaudited)

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

(498.228)

12.811

108.931

-

(3.024)

18.481

1.223

(1.159.674)

6.746

(8.380)

3.523.304

97.029

639.930

346.411

1.661.678

(139.856)

(315.177)

124.027

(5.589)

(8.651)

(60.459)

4.348

31-Mar-16

236.254

(179.717)

31-Mar-17

258.453

(177.328)

25.701

(49.499)

(44.914)

124

(131)

12.406

-

-

(674.735)

115.642

(1.733) 384.784

-

-

(778.257)

381.417

- -

2.362.948 2.745.048

2.362.948 2.745.048

121.097

709.141

101.609

1.431.101

(844.508)

259.594

176.198

(1.471)

8.651

110

(790.378)

67

(2.702) (2.959) 121.236

6

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUMa. Pendirian dan Informasi Umum Bank

PT Bank MNC Internasional Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan di Indonesia dengan nama PT Bank

Bumiputera Indonesia berdasarkan akta No. 49 tanggal 31 Juli 1989 dari notaris Sri Rahayu, SH. Akta

pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C-2. 7223.HT.01.01.TH.89 tanggal

9 Agustus 1989 serta diumumkan dalam tambahan No. 1917 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 75

tanggal 19 September 1989.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 7 tanggal 17 April 2009 yang

dibuat di hadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H.,LL.M, notaris di Jakarta, yang telah memperoleh

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya

tertanggal 26 Mei 2009 No. AHU-22959.AH.01.02. Tahun 2009 dan telah dicatat di dalam Daftar Perseroan No.

AHU.0029405.01.09. Tahun 2009 tanggal 26 Mei 2009 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 56 Tambahan No. 18380/2009 tanggal 14 Juli 2009, nama Bank diubah menjadi PT Bank ICB

Bumiputera Tbk. Selanjutnya berdasarkan akta No. 57 tanggal 16 Juli 2014 yang telah mendapat Persetujuan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-

06038.40.20.2014 tanggal 24 Juli 2014. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang

terakhir dengan akta nama Bank diubah menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk. Anggaran Dasar Bank telah

mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 27 tanggal 8 Desember 2015 dari Aryanti

Artisari, S.H., MKn, notaris di Jakarta, mengenai penambahan modal disetor dan ditempatkan melalui

mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) sebanyak-banyaknya 1.451.901.709 lembar saham

dengan nilai nominal sebesar Rp 100. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0097627 tanggal 10

November 2016.

Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 16 kantor cabang, 32 kantor cabang pembantu, 23 kantor kas dan

95 ATM. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung MNC Financial Center Lantai 6, 7 & 8, Jl. Kebon Sirih Raya

No. 27, Jakarta 12930, Indonesia. Jumlah karyawan Bank masing-masing 1.072 dan 1.060 karyawan pada

tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha di

bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Januari 1990, sesuai dengan izin usaha yang

diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 10/KMK.013/1990 tanggal 4

Januari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997,

Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.

b. Penawaran Umum Efek Bank

Penawaran Umum Perdana Saham

Pada tanggal 27 Juni 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No. S-

1402/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum saham atas 500.000.000 (lima ratus juta) saham Bank

kepada masyarakat. Nilai nominal per saham adalah sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) dan harga penawaran

adalah sebesar Rp 120 (seratus dua puluh Rupiah) per saham. Pada tanggal 15 Juli 2002, saham Bank telah

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

utamiri
Typewritten text
7

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

Penawaran Umum Terbatas I

Pada tanggal 23 November 2005, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat

No. S-3278/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I atas 3.000.000.000 (tiga miliar) saham

Bank dengan harga penawaran sama dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (seratus rupiah) per saham,

disertai dengan penerbitan 666.666.654 (enam ratus enam puluh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu

enam ratus lima puluh empat) Waran Seri I yang memberikan hak pemegang saham untuk membeli saham

baru dengan harga pelaksanaan Rp 120 (seratus dua puluh) per saham. Pembelian dilakukan selama masa

pelaksanaan yaitu mulai tanggal 30 Juni 2006 sampai dengan 29 Desember 2010. Saham-saham tersebut

telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Januari 2006.

Penawaran Umum Terbatas II

Pada tanggal 22 Juni 2010, Bank memperoleh penyertaan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK melalui surat No. S-

5539/BL/2010 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) kepada para pemegang saham

perseroan dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) dengan penerbitan obligasi

wajib konversi yang diberi nama obligasi wajib konversi Bank ICB Bumiputera tahun 2010 (“OWK”) dengan

jumlah pokok sebesar Rp 150.000.000.

Setiap pemegang 10 (sepuluh) saham Bank yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Bank

pada tanggal 2 Juli 2010 pukul 16.00 WIB berhak atas 3 (tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak

untuk membeli 1 (satu) satuan OWK, dengan harga penawaran sebesar Rp 100 (seratus rupiah) setiap 1

(satu) satuan OWK yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan OWK.

Penawaran Umum Terbatas III

Pada tanggal 20 Juni 2014, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan No. S-291/D.04/2014 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) dalam rangka

penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) sebanyak 8.046.248.527 lembar saham dengan

harga penawaran Rp 100 per saham yang disertai dengan penerbitan Waran Seri II sebanyak 1.828.692.847

waran, dimana setiap 22 (dua puluh dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 5 (lima) Waran

Seri II yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga

pelaksanaan Rp 150 per saham. Pelaksanaan Waran Seri II dapat dilaksanakan mulai tanggal 4 Februari 2015

sampai dengan tanggal 3 Juli 2017 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu)

saham Bank. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah waran yang belum dilaksanakan adalah 1.828.691.381

waran.

Penawaran Umum Terbatas IV

Pada tanggal 25 September 2015, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas

Jasa Keuangan No.S-437/D.04/2015 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV (“PUT IV”) dalam rangka

penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) sebanyak 6.744.407.924 lembar saham dengan

harga penawaran Rp 100 per saham. Pada tanggal 31 Desember 2016 hasil pelaksanaan PUT IV yang

diterima Bank sebanyak 4.097.235.004 lembar saham dan sisanya dikembalikan ke portepel.

Penawaran Umum Terbatas V

Pada tanggal 23 September 2016 , Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas

Jasa Keuangan No.S-531/D.04/2016 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V (“PUT V”) dalam rangka

penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) sebanyak 4.782.390.768 lembar saham dengan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

harga penawaran Rp 100 per saham, yang disertai dengan penerbitan Waran Seri III sebanyak 4.782.390.768

saham, dimana setiap 1 (satu) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri III yang

memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 100 per

saham. Hasil Pelaksanaan PUT V yang diterima Bank sebanyak 1.451.901.709 dan sisanya dikembalikan

keportapel. Pelaksanaan Waran Seri III dapat dilaksanakan mulai tanggal 7 April 2017 sampai dengan tanggal

4 Oktober 2019.

Pada tanggal 31 Desember 2016, sejumlah 20.375.650.599 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia dan sejumlah 205.814.648 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa.

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit

Dewan Komisaris 31-Mar-2017 31-Des-2016

Presiden Komisaris (Independen) Eko B. Supriyanto Eko B. Supriyanto

Komisaris Purnadi Hardjono Purnadi Hardjono

Komisaris Independen Rusli Witjahjono Rusli Witjahjono

Direksi

Presiden Direktur Benny Purnomo Benny Purnomo

Direktur Keuangan Benny Helman Benny Helman

Direktur Sumber Daya Manusia & Nerfita Primasari Nerfita Primasari

General Service

Direktur Kepatuhan Chisca Mirawati Chisca Mirawati

Direktur Operasional Widiatama Bunarto Widiatama Bunarto

Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

31-Mar-2017 31-Des-2016

Ketua Rusli Witjahjono Rusli Witjahjono

Anggota Eko B. Supriyanto Eko B. Supriyanto

H.Eddy Yantho Sofwan Dwi Sasongko

Tri Restu Ramadhan H.Eddy Yantho Sofwan

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

b. Dasar Penyusunan

Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur

pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan

akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah

mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Bank.

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan

jasa.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk

mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran,

terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik

penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Bank memperhitungkan karakteristik aset

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau

liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan

keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam

ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki

beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam

PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan

arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank

Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia

yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan

serta tidak dibatasi penggunaannya.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Dalam penyusunan laporan keuangan Bank, transaksi dalam mata uang selain mata uang fungsional entitas

(mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan,

pos moneter dalam valuta asing dijabarkan dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan

oleh Bank Indonesia, yaitu kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku

pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan

kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya

historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi

pada periode saat terjadinya.

Kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:

31-Mar-17 31-Des-161 Dollar Amerika Serikat (USD) 13.325,50 13.472,501 Dollar Singapura (SGD) 9.533,54 9.311,931 Yen Jepang (JPY) 119,12 115,071 Dollar Hong Kong (HKD) 1.714,92 1.737,341 Dollar Australia (AUD) 10.189,35 9.723,111 Euro (EUR) 14.251,62 14.175,77

d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank (entitas pelapor):

a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,

entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau

ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut

adalah anggotanya).

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi

dari entitas ketiga.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas

pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut,

menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari

entitas pelapor.

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan

yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

e. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian

dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam

kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar

ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang

awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Nilai wajar melalui laba rugi

b) Dimiliki hingga jatuh tempo

c) Tersedia untuk dijual

d) Pinjaman yang diberikan dan piutang

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat

pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

a) Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

b) Pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola

bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau

c) Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat

pengakuan awal, jika:

a) Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan

pengakuan yang dapat timbul; atau

b) Kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi

berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan,

dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi

dan CEO.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba

rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang

diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 2i

Dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut

memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank

mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki asset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada

saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya

transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan

awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan

metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.

Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui

laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat

pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya

transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan

dicatat pada nilai wajar.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif

lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang

dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba

rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya

diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.

Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak untuk memperoleh pembayaran

dividen ditetapkan.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif

diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan

menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak

material.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari

instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode

yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan

atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima

oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya

transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat,

digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat

pengakuan awal.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang

merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara

langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan

FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap

tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau

lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan

tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara

andal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka

panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif

terjadinya penurunan nilai.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai

merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan

yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk asset keuangan yang signifikan secara individual

serta kolektif untuk asset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak

terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan

dikelompokkan pada kelompok asset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas

masa depan dari kelompok asset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman

kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian

disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa

kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:

a) Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran

kembali secara penuh dan tepat waktu.

b) Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus

kas tersebut (discounted cash flow).

c) Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank

apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan

LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

d) Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam

kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit secara individual.

e) Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit pada

saat terjadi tunggakan.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal empat tahun.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet

fasilitas kredit pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given

default (LGD).

Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset

keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai

diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat

setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas

masa depan pada saat menghitung penurunan nilai.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya

telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan

pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai

diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat

investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum

pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh

dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke

pendapatan komprehensif lain.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal

dari aset keuangan berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer

seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak

memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang

ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait

sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat

kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman

yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan

jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam

pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.

Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih

memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat

sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal

transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari

pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian

kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam

pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya

diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang

dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

Aset dihapus bukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset

tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit

untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai

penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan

kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional

tahun berjalan.

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Keuangan

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi

perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi

dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan

bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk

diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.

Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:

a) Diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau

b) Pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola

bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau

c) Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada

saat pengakuan awal, jika:

a) Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan

pengakuan yang dapat timbul; atau

b) Kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi

berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan,

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi

dan CEO.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui

dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang

dibayar dari liabilitas keuangan.

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui

pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung

dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan

tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak

material.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan,

dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya

dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

g. Reklasifikasi Instrument Keuangan

Reklasifikasi Aset Keuangan

Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL.

Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang

jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi

dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa depan yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo

dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut

direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru.

Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan

dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa

umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan

komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh

tempo tetap).

Reklasifikasi Liabilitas Keuangan

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan

FVTPL.

h. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi

keuangan, jika dan hanya jika:

Saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui

tersebut; dan

Berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya

secara simultan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

i. Nilai Wajar

Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang

akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal

pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi

menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal

pengukuran, Bank memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan

memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.

Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk

menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan

transaksi secara wajar (arm’s length transaction).

Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank

melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:

a. Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar

aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

b. Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk

dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga)

atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).

c. Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset

atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat

diobservasi).

j. Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,

penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan

2e, 2g dan 2i terkait aset keuangan.

k. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan

piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,

penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada

Catatan 2e, 2g dan 2i terkait aset keuangan.

l. Efek-efek

Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,

penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 2e, 2g dan 2i terkait aset

keuangan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

m. Tagihan dan Liabilitas Derivatif

Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,

penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 2e, 2f, 2g

dan 2i terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.

n. Kredit

Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,

penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 2e, 2g dan 2i terkait aset keuangan.

o. Restrukturisasi Kredit Bermasalah

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila

nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit

yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari

nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada Catatan 2n.

p. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi

Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi

dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,

penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 2e, 2f, 2g

dan 2i terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.

q. Sewa

Sewa merupakan suatu perjanjian yang mana lessor memberikan kepada lessee hak untuk menggunakan aset

selama periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atau serangkaian

pembayaran kepada lessor.

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh

risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut,

diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Sebagai Lessor

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam

jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Sebagai Lessee

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa

sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang

dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan

manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat

dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

r. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis

lurus.

s. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif

dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian

penurunan nilai.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode garis lurus

(straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:

TahunBangunan 20Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor) 5Kendaraan bermotor 5Perabotan kantor 5Peralatan kantor 5Perangkat keras komputer 5

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari

setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang

terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya

perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan

aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset

tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya

pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan

aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang

bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

t. Aset Tak Berwujud

Aset tak berwujud merupakan perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan dicatat sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi amortisasi.

Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight - line method)

berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 tahun.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi direview setiap akhir periode.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

u. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan kecuali Goodwill

Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan

apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut,

nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika

ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu,

Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk pelepasan nilai pakai.

Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat

diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas

aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Jika jumlah yang yang terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya,

nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan dan rugi penurunan nilai

segera diakui dalam laba rugi.

v. Agunan yang Diambil Alih

Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang

Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi

bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan kedalam akun cadangan kerugian penurunan nilai.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau

kerugian pada saat penjualan agunan.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai

agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui

penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.

w. Liabilitas Segera

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai

dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan

penghentian pengakuan liabilitas segera mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2i terkait liabilitas keuangan.

x. Simpanan

Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan

penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2i terkait liabilitas keuangan.

y. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang

diamortisasi.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik local maupun luar negeri, dalam bentuk

giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan

dan deposito berjangka.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan

penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2i terkait liabilitas

keuangan.

z. Instrumen Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan

Surat Berharga yang Diterbitkan

Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang

diamortisasi.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan

penghentian pengakuan instrumen utang dan ekuitas yang diterbitkan mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2h

terkait liabilitas keuangan.

Biaya emisi saham

Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru

disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).

Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai

kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.

Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk:

a) Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan

suku bunga efektif.

b) Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.

Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar

pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan

liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan mempengaruhi laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain.

bb. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu

tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan

menggunakan suku bunga efektif.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu

atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya

transaksi.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

cc. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya

Program Iuran Pasti

Pembayaran kepada program dana pensiun pasti dibebankan pada saat jatuh tempo. Pembayaran kepada

program dana pensiun didasarkan pada iuran pasti tertentu yang ditentukan program.

Program Imbalan Pasti

Bank juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti, untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang

Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-

kerja ini.

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian

aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari

keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset

program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan

atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam

penghasilan komprehensif lain tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di

ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen

program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan

liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:

a) Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan

penyelesaian)

b) Beban atau pendapatan bunga neto

c) Pengukuran kembali

Bank menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, keuntungan dan kerugian

kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan merupakan defisit atau surplus aktual

dalam program imbalan pasti Bank. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini

manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran

masa depan ke program.

Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan

tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya

Bank memberikan penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.

Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit

Credit. Jumlah diakui sebagai provisi untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan

adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti.

dd. Pajak Penghasilan

Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk satu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum

pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak

pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung

berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan

keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak

tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya

diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba

kena pajak akan tersedia sehingga peredaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan

tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan

liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas

pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku

dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang

telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara

Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset

dan liabilitasnya.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah

tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk

mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang

pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam

pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar

laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh

pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.

ee. Laba (Rugi) per Saham

Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada pemilik

entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.

Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada pemilik

entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari

semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

ff. Segmen Operasi

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Bank yang secara regular

direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai

kinerja segmen operasi.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban

(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b) Yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat

keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c) Dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan

penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.

3. PERTIMBANGAN KRITISI AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk

membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari

sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang

dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam

periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi

dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Di bawah ini adalah pertimbangan kritisi, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat

suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang

diakui dalam laporan keuangan.

Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Klasifikasi atas aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo memerlukan pertimbangan yang signifikan. Dalam

membuat pertimbangan tersebut, Bank mengevaluasi tujuan dan kemampuan untuk memiliki suatu investasi

hingga jatuh tempo. Jika Bank tidak dapat menjaga investasinya hingga jatuh tempo selain dalam kondisi

tertentu - contohnya, menjual sekuritas dengan nilai tidak signifikan pada waktu yang mendekati jatuh tempo -

hal ini mengharuskan reklasifikasi seluruh portofolio menjadi investasi tersedia untuk dijual. Investasi tersebut

selanjutnya akan diukur pada nilai wajar dan bukan pada biaya perolehan diamortisasi.

Jumlah tercatat atas sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo diuangkapkan dalam Cataan 8.

Sumber Estimasi Ketidakpastian

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode

pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset

dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.

Rugi penurunan nilai aset keuangan

Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi

penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti obyektif

bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif

terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang

dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran

debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam

portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk

aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada

dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.

Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas

masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian

aktualnya.

Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:

a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset

keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal

laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi

terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset

keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas

keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur

beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan

banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai

agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak

mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi

tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan

keuangan.

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak

memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun

belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan

nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan

dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of

default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian

yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan

kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga

dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.

Manfaat Karyawan

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam

menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan

gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan

akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun

asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan

signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca

kerja Bank.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut.

Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat

setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun

terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh

perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan

di atas.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan

nilai tercatat aset tersebut.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13.

4. KAS

Saldo Kas terdiri atas :31-Mar-17 31-Dec-16

Berdasarkan Mata UangMata Uang RupiahKas Besar 52.975 60.641Kas Kecil 192 208Kas Dalam Proses 44.193 49.528Kas ATM 12.969 31.596

Jumlah 110.329 141.973

Mata Uang AsingKas Besar 10.768 3.002

Total kas 121.097 144.975

Kas dalam Rupiah termasuk uang pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sejumlah Rp12.969 dan Rp 31.596

masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

Jumlah Persentase Jumlah PersentaseJenis Mata UangRupiah 562.560 79% 593.233 79%Mata Uang Asing (USD) 146.581 21% 168.406 21%

709.141 100% 761.639 100%

31-Mar-17 31-Dec-16

Sesuai dengan perubahan SE BI No. 18/03/PBI/2016 tanggal 26 November 2013 yang berlaku efektif sejak 16

Maret 2016 atas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum

pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro

minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM

Primer ditetapkan sebesar 6,5% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Funding Rate

(LFR) sebesar hasil perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih

antara LFR bank dan LFR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

(KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

Rasio GWM Bank adalah sebagai berikut:

31-Mar-17 31-Dec-16GWM Utama

Rupiah 6,56% 7,15%Dolar Amerika Serikat 8,70% 8,79%

GWM SekunderRupiah 19,05% 14,64%

Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Bank telah memenuhi GWM yang harus disediakan sesuai

dengan ketentuan Bank Indonesia.

6. GIRO PADA BANK LAIN

Akun ini terdiri dari :Berdasarkan Mata Uang 31-Mar-17 31-Dec-16Rupiah:Bank International Indonesia 14 -Bank CIMB Niaga Tbk 1 1Bank Mandiri 46 47Standard Chartered Bank 73 28Bank Central Asia 20.762 20.235Bank Maybank Indonesia - 18

20.896 20.329

USD:Standard Chartered Bank, New York 43.925 219.160Bank Central Asia, Jakarta 10.125 19.500Standard Chartered Bank, Jakarta 2 2Deutsche Bank, Frankfrut - -Bank Mandiri, Jakarta 15.938 22.088Wells Fargo Bank N.A - -Cash Collateral Standard Chartered Bank 6.663 -

JPY:Stanchart Bank Tokyo 596 -Wells Fargo Bank Tokyo - 256

SGD:United Overseas Bank Singapore 497 5.616

HKD:Standard Chartered Bank, Hongkong 1.149 1.325

EUR:Standard Chartered Bank, Frankfrut 1.526 2.471Wells Fargo Bank London - -

AUD :Commonwealth Bank, Sydney 292 1.723

80.713 272.141

Jumlah Giro Pada Bank Lain 101.609 292.470

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun

31-Mar-17 31-Dec-16

Rupiah 0,06% 0,06%Dollar Amerika Serikat 0,32% 0,33%Mata Uang Asing Lainnya 0,00% 0,00%

Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat giro pada Bank lain yang dijadikan agunan

oleh Bank.

Tidak terdapat cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui karena manajemen berpendapat bahwa seluruh

giro pada Bank lain dapat ditagih.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

Jangka waktu Tingkat bungaefektif rata-rata

per tahun

Jumlah Jangka waktu Tingkat bungaefektif rata-rata

per tahun

Jumlah

Pihak ketigaRupiah

Call money 0-3 hari/days 4,40% 50.000 3-14 hari/days 6,47% 470.000Fasililtas Simpanan Bank Indonesia 0 - 3 hari/days 4,00% 674.850 3 hari/days 4,00% 589.869Sertifikat Deposito 0 - 370 hari/days 7,38% 90.165 184-370 hari/days 7,10% 96.883Sertifikat Deposito Bank Indonesia 181-182 hari/days 2,90% 195.615 56-91 hari/days 5,55% 199.412Sertifikat Bank Indonesia 0,00% - 273 hari/days 6,40% 49.041Sub jumlah 1.010.630 1.405.205

ValasCall money 0 - 3 hari/days 0,92% 106.604 4 hari 0,69% 175.143Term deposit Bank Indonesia 3 - 31 hari/days 0,90% 599.647 4-7 hari 0,77% 404.175Sub jumlah 706.251 579.318

Jumlah Penempatan padaBank Indonesia dan Bank Lain 1.716.881 1.984.523

31-Mar-17 31-Dec-16

Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya

adalah sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

31-Mar-17 31-Dec-16Pihak ketiga

RupiahBank Indonesia 870.465 838.322BPD Riau - 100.000Bank OCBC NISP - 100.000BPD Banten - 50.000BPD Sulawesi Tenggara - 30.000Bank Negara Indonesia 90.164 47.423Bank of Tokyo Mitsubishi - 49.460Bank Victoria International - 100.000Bank Nationalnobu - 20.000BPD Jabar dan Banten - 70.000PT Bank Liman Internasional 50.000 -

Jumlah 1.010.629 1.405.205

Valuta AsingBank Indonesia 599.647 404.175Bank Bukopin - 67.363Bank Mizuho, Indonesia - 67.363Bank Chinatrust, Indonesia 39.977 40.417PT Bank OCBC NISP 66.628 -

706.252 579.318

Jumlah Bersih 1.716.881 1.984.523

Penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 ditempatkan pada pihak ketiga

dan dikelompokkan sebagai lancar.

Tidak terdapat cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui karena manajemen berpendapat bahwa seluruh

penempatan pada bank lain dapat ditagih.

8. EFEK-EFEK

Rincian efek-efek berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

31-Mar-17 31-Dec-16

Pihak ketigaRupiah 1.373.113 1.375.817Dollar Amerika Serikat - -Jumlah efek-efek 1.373.113 1.375.817

Berdasarkan jenis dan tujuan investasi, efek-efek adalah sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

31-Mar-17 31-Dec-16

Pihak ketigaDimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi Pemerintah Indonesia 476.251 476.251Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo 476.251 476.251

Tersedia untuk dijualObligasi Pemerintah Indonesia 310.975 437.825Obligasi Republik Indonesia (ORI) 49.688 -Obligasi lainnya 250.681 349.597Reksadana 50.879 50.223Surat utang jangka menengah 104.103 30.000Jumlah efek tersedia untuk dijual 766.326 867.645

DiperdagangkanObligasi Pemerintah Indonesia 40.571 31.921Obligasi Republik Indonesia (ORI) 1.793 -Obligasi lainnya 88.172 -Jumlah efek diperdagangkan 130.536 31.921

Jumlah efek-efek 1.373.113 1.375.817

Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk efek-efek adalah sebagai berikut :

31-Mar-17 31-Dec-16Rupiah

Obligasi Pemerintah Indonesia 6,76% 5,93%Obligasi lainnya 8,57% 8,34%Surat utang jangka menengah 11,75% 11,75%

Jangka waktu efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

31-Mar-17 31-Dec-16Rupiah

Obligasi Pemerintah Indonesia 10 bulan - 25 tahun 2 bulan - 28 tahunObligasi lainnya 5 bulan - 57 bulan 37 - 64 bulanSurat utang jangka menengah 2 Tahun 2 tahun

Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat

pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

Rp Juta/ RpMillion Peringkat

Rp Juta/ RpMillion Peringkat

RupiahObligasi

Pemerintah Republik Indonesia 879.278 idBBB- 945.997 idBBB-Perusahaan Lainnya

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 80.080 idAAA 105.167 idAAAPT Sarana Multi Infrastruktur 50.050 idAAA 50.050 idAAAPT Bank Mandiri 27.027 idAAA 27.027 idAAAPT Sarana Multigriya Finance 80.040 idAA+ 79.765 idAA+PT Surya Artha Nusantara 129.167 idAA- 53.530 idAA-PT Aneka Tambang 11.000 idBBB+ 11.000 idBBB+PT Indonesia Infrastruktur Finance 23.058 idAAA 23.058 idAAAPT Medco Energi Internasional Tbk 12.534 idA+ -

ReksadanaDanareksa Seruni Pasar Uang II 50.879 50.223

Surat utang jangka menengahPT Perkebunan Nusantara II 30.000 30.000 idAAA

Jumlah Efek-efek 1.373.113 1.375.817

31-Dec-1631-Mar-17

Efek-efek telah diperingkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Rating Indonesia.

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF

Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan

swap untuk tujuan trading.

Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul dari potensi perubahan nilai akibat fluktuasi kurs mata uang asing,

sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank.

Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Tagihan Liabilitas Tagihan LiabilitasForward 10.282 1.920 2.178 384Spot 150 185 189 159Swap - - 2.475 3.033Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai - - - -10.432 2.105 4.842 3.576

31-Dec-1631-Mar-17

Tagihan derivatif pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 merupakan transaksi pada pihak ketiga dan

dikelompokkan sebagai lancar.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

10. KREDIT YANG DIBERIKAN

a. Kredit yang diberikan menurut jenisnya adalah sebagai berikut :

Berelasi Pihak Ketiga Jumlah Berelasi Pihak Ketiga JumlahRupiah

Konsumsi 6.915 1.755.702 1.762.617 7.924 1.584.899 1.592.823Modal Kerja 103.940 3.389.851 3.493.792 43.437 3.661.895 3.705.332Investasi - 1.170.869 1.170.869 1.132.564 1.132.564Pinjaman Sindikasi 35.597 989.121 1.024.718 35.597 1.026.262 1.061.859Pinjaman Karyawan 14.980 26.802 41.782 15.171 25.689 40.860

Jumlah 161.432 7.332.345 7.493.777 102.129 7.431.309 7.533.438

Valuta AsingModal Kerja - 233.714 233.714 - 363.840 363.840Investasi - 73.164 73.164 - 97.038 97.038

Jumlah - 306.878 306.878 - 460.878 460.878

Jumlah Kredit 161.432 7.639.223 7.800.655 102.129 7.892.187 7.994.316Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (53.238) (52.521)Kredit Bersih 7.747.417 7.941.795

31-Dec-1631-Mar-17Hubungan Hubungan

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk kredit yang diberikan pada tanggal

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 telah memadai.

b. Kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut :

31-Mar-17 31-Dec-16Rupiah

Jasa-jasa dunia usaha 2.753.111 2.569.640Perindustrian 685.737 771.549Perdagangan, restoran dan hotel 785.548 818.520Konstruksi 267.401 386.254Angkutan, gudang dan komunikasi 112.663 223.078Listrik, gas dan air 45.008 50.278Jasa sosial/masyarakat 23.982 26.855Pertambangan 23.708 19.858Pertanian dan perhutanan 2.477 2.555Lainnya 2.794.142 2.664.851Jumlah - Rupiah 7.493.777 7.533.438

Valuta asingPerindustrian 189.032 306.313Perdagangan, restoran dan hotel - 1.957Konstruksi 33.267 33.623Angkutan, gudang dan komunikasi 60.281 65.217Listrik, gas dan air 785 911Jasa sosial/masyarakat - 14.331Pertambangan 5.857 15.662Jasa-jasa dunia usaha 17.656 22.864Lainnya - -Jumlah - Valuta asing 306.877 460.878

Jumlah 7.800.655 7.994.316Cadangan kerugian penurunan nilai (53.238) (52.521)Jumlah Kredit - Bersih 7.747.417 7.941.795

Sektor ekonomi lain-lain terdiri dari perikanan, pertambangan, penyediaan akomodasi, listrik, gas dan air,

transportasi, perantara keuangan, real estate dan rumah tangga.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

c. Kredit yang diberikan berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut :

Jangan waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit adalah sebagai

berikut:

Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah≤ 1 tahun 1.852.869 178.999 2.031.868 1.297.603 131.356 1.428.959< 1-2 tahun 595.270 1.678 596.948 897.651 79.292 976.943< 2-5 tahun 2.933.789 57.796 2.991.585 3.014.775 53.919 3.068.694< 5 tahun 2.111.850 68.404 2.180.254 2.323.409 196.311 2.519.720

Jumlah Kredit 7.493.778 306.877 7.800.655 7.533.438 460.878 7.994.316Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (53.238) (52.521)Kredit Bersih 7.747.417 7.941.795

31-Dec-1631-Mar-17

d. Tingkat bunga rata-rata per tahun

31-Mar-17 31-Dec-16Rupiah

Investasi 19,05% 19,31%Modal Kerja 13,85% 13,93%Konsumsi 13,39% 13,49%Kartu kredit 34,24% 33,53%Pinjaman sindikasi 12,74% 12,76%

Dollar AmerikaInvestasi 7,03% 7,03%Modal Kerja 6,96% 7,02%

Dollar SingaporeModal Kerja 6,90% 6,90%

e. Keikut sertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 8% sanpai

50% dan 8% sampai 50% masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.

f. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan

keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 20 (dua puluh) tahun dan dibayar kembali melalui

pemotongan gaji setiap bulan.

g. Kredit kepada pihak berelasi kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan diberikan dengan persyaratan

dan kondisi yang sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.

h. Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 0,54% dan 0,59% masing-

masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.

i. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis

pinjaman sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

31-Mar-17 31-Dec-16Rupiah

Kredit modal kerja 408.489 510.052Kredit investasi 133.818 136.387Kredit konsumsi 1.640 1.296Pinjaman sindikasi 35.597 35.597Jumlah - rupiah 579.544 683.332

Valuta asingJumlahKredit modal kerja 48.847 55.105Kredit investasi - 1.495Jumlah - valuta asing 48.847 56.600

Jumlah kredit 628.391 739.932

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

j. Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 berdasarkan klasifikasi

kolektibilitas:

Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas JumlahLancar 6.519.017 306.093 6.825.110 6.554.390 459.966 7.014.356Dalam Perhatian Khusus 730.967 785 731.752 757.759 911 758.670Kurang Lancar 17.684 - 17.684 12.286 - 12.286Diragukan 28.333 - 28.333 23.546 - 23.546Macet 197.776 - 197.776 185.458 - 185.458

7.493.778 306.878 7.800.655 7.533.438 460.877 7.994.316Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (53.238) (52.521)Kredit Bersih 7.747.417 7.941.795

31-Dec-1631-Mar-17

Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2017

dan 31 Desember 2016 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.

k. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi

adalah sebagai berikut:

Kreditbermasalah

Penyisihanpenurunan nilai

Kreditbermasalah

Penyisihanpenurunan nilai

RupiahPerdagangan, restoran dan hotel 102.239 9.920 109.805 10.295Jasa-jasa dunia usaha 27.774 8.285 15.092 2.172Angkutan, gudang dan komunikasi 4.059 1.709 5.183 1.962Perindustrian 20.322 6.365 21.202 6.385Jasa sosial/masyarakat 16.029 1.144 10.686 1.050Konstruksi 15.140 655 6.543 696Pertanian dan perhutanan 1.670 567 1.675 561Lainnya 56.561 7.411 51.104 7.824Jumlah 243.794 36.056 221.290 30.945

31-Dec-1631-Mar-17

l. Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP

tanggal 16 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

31-Mar-17 31-Dec-16Rasio NPL

NPL Gross 3,13% 2,77%NPL Net 2,67% 2,38%

11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI

a. Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan mata uang

31/03/2017 31/12/2016 31/03/2017 31/12/2016

Bukan bank - Pihak ketigaRupiah - - - -Mata uang asing 97.927 89.276 97.927 89.276Jumlah 97.927 89.276 97.927 89.276

Cadangan kerugianPenurunan nilai - - - -Jumlah 97.927 89.276 97.927 89.276

Liabilitas AkseptasiTagihan Akseptasi

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

Tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dikelompokkan sebagai lancar.

b. Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan jatuh tempo

31/03/2017 31/12/2016 31/03/2017 31/12/2016

Bukan bank - Pihak ketigaRupiah 8.305 - 8.305 -Mata uang asing 89.622 89.276 89.622 89.276Jumlah 97.927 89.276 97.927 89.276

Cadangan kerugianPenurunan nilai - - - -Jumlah 97.927 89.276 97.927 89.276

Liabilitas AkseptasiTagihan Akseptasi

12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

31-Mar-17 31-Dec-16Akuisisi kartu kredit 63.639 53.933Sewa dibayar dimuka 33.000 35.892Asuransi dibayar dimuka 167 270Beban promosi dibayar dimuka 983 1.428Lainnya 15.688 6.909

113.477 98.432

Biaya dibayar dimuka lainnya terdiri atas premi LPS, pemeliharaan, promosi tabungan MNC dan credit card.

13. ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL

31-Mar-17 31-Dec-16Aset tidak lancar yang dimiliki

untuk dijual 2.407 2.4072.407 2.407

Bank bermaksud untuk menjual tanah dan bangunan yang tidak lagi digunakan dalam waktu 12 bulan mendatang

dengan jumlah tercatat sebesar Rp 2.407 juta. Bangunan tersebut sebelumnya digunakan dalam operasional

Bank. Tidak terdapat penurunan nilai yang diakui atas reklasifikasi tanah dan bangunan menjadi aset tidak lancar

yang dimiliki untuk dijual pada tanggal 31 Maret 2017, manajemen mengestimasi bahwa nilai wajar (estimasi

berdasarkan harga pasar saat ini atas properti dan lokasi yang sama) dikurangi biaya untuk menjual adalah lebih

tinggi dari jumlah tercatatnya.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

14. ASET TETAP

Aset tetap terdiri dari :

Aset tetap 1-Jan-17 31-Mar-17Biaya Perolehan Penambahan pengurangan Reklasifikasi

Tanah - - - - -Bangunan dan 73.443 701 1.348 137 72.933

prasarana kantorKendaraan bermotor 3.322 - - - 3.322Perabotan Kantor 17.576 107 586 69 17.166Peralatan Kantor 17.338 709 217 - 17.830Perangkat Keras Komputer 31.125 1.087 64 460 32.608Aset tetap dalam

penyelesaian 700 97 - (666) 131Jumlah 143.504 2.701 2.215 (1) 143.990

Akumulasi penyusutan :Bangunan dan prasarana

kantor 44.901 1.835 1.348 - 45.388Kendaraan Bermotor 1.797 124 - - 1.921Perabotan Kantor 9.578 513 581 - 9.510Peralatan Kantor 11.384 398 210 - 11.572Perangkat Keras Komputer 21.693 818 64 22.447

Jumlah 89.353 3.688 2.203 - 90.839

Nilai Aset Tetap 54.151 53.151

Aset tetap 1-Jan-16 31-Dec-16Biaya Perolehan Penambahan pengurangan Reklasifikasi

Tanah 2.403 - - (2.403) -Bangunan dan

prasarana kantor 65.569 7.506 1.860 2.228 73.443Kendaraan bermotor 3.778 - 456 - 3.322Perabotan Kantor 17.140 1.969 1.665 132 17.576Peralatan Kantor 14.692 3.436 1.667 877 17.338Perangkat Keras Komputer 29.591 2.977 1.465 22 31.125Aset tetap dalam

penyelesaian 494 3.562 - (3.356) 700Jumlah 133.667 19.450 7.113 (2.500) 143.504

Akumulasi penyusutan :Bangunan dan prasarana

kantor 40.451 6.394 1.851 (93) 44.901Kendaraan Bermotor 1.753 500 456 - 1.797Perabotan Kantor 9.503 1.739 1.664 - 9.578Peralatan Kantor 11.941 1.102 1.659 - 11.384Perangkat Keras Komputer 19.978 3.177 1.462 - 21.693

Jumlah 83.626 12.912 7.092 (93) 89.353

Nilai Aset Tetap 50.041 54.151

Berdasarkan aset tetap dalam penyelesaian :Aset tetap dalam penyelesaian instalasi dengan tingkat persentase sebesar 30% 130Aset tetap dalam penyelesaian perangkat lunak dengan tingkat persentase sebesar 20% 2.943Aset tetap dalam penyelesaian peralatan kantor dengan tingkat persentase sebesar 90% -

3.073

Rincian dan tingkat penyelesaian aset tetap dalam penyelesaian per 31 Maret 2017 sebagai berikut:Renovasi ruangan divisi Card Centre 61Renovasi cabang Pekanbaru 69

130

Pada tanggal 31 Maret 2017, tidak terdapat proyek yang mengalami hambatan yang siginifikan dalam

penyelesaiannya.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

Pada tanggal 31 Maret 2017, Perseroan tidak memiliki aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua asset tetap masih lebih rendah dari pada nilai yang dapat

dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai asset tetap.

Aset tetap dalam penyelesaian merupakan prasarana kantor dan peralatan kantor yang diperkirakan akan selesai

pada tahun 2017.

Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT

MNC Insurance, pihak berelasi dan PT Asuransi Bumiputeramuda 1967 dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp

73.410 juta pada tanggal 31 Maret 2017. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup

untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

15. ASET PAJAK TANGGUHAN

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:

31-Mar-17 31-Dec-16Aset (liabilitas) pajak tangguhan

Cadangan kerugian penurunan nilai kredit (12.580) (12.580)Penyusutan aset tetap 2.832 2.832Liabilitas imbalan paca kerja 11.999 11.999Cadangan kerugian aset keuangan selain

kredit yang diberikan 2.295 2.295Kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi

atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual 2.121 2.121Lainnya 15.350 1.545Rugi fiskal 50.863 50.863

72.880 59.075

16. ASET TIDAK BERWUJUD

Aset Tidak Berwujud 1-Jan-17 31-Mar-17Biaya Perolehan Penambahan pengurangan Reklasifikasi

Piranti Lunak Komputer 85.106 991 2.300 88.397Aset Tidak berwujud

dalam penyelesaian 3.274 1.968 (2.300) 2.942Akumulasi Penyusutan - - - -Perangkat Lunak Komputer 69.053 1.450 - - 70.503

Jumlah 19.327 1.509 - - 20.836

Aset Tidak Berwujud 1-Jan-16 31-Dec-16Biaya Perolehan Penambahan pengurangan Reklasifikasi

Piranti Lunak Komputer 74.769 9.547 - 790 85.106Aset Tidak berwujud

dalam penyelesaian 1.065 2.999 - (790) 3.274Akumulasi Penyusutan

Perangkat Lunak Komputer 64.901 4.152 - - 69.053Jumlah 10.933 8.394 - - 19.327

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

17. ASET LAIN-LAIN

Aset lain-lain terdiri dari :

31-Mar-17 31-Dec-16

AYDA 106.734 68.202Pendapatan yang masih akan diterima 86.638 68.531Setoran Jaminan 15.827 21.765Biaya yang ditangguhkan 41.971 34.569Tagihan Restitusi Pajak 8.892 8.892Lainnya 309.529 36.038Sub Jumlah 569.591 237.997

Cadangan Kerugian Penurunan NilaiAset Non Keuangan (9.177) (9.177)

Jumlah 560.414 228.820

Agunan yang diambil alih untuk periode Maret 2017 dan Desember 2016 masing masing sebesar Rp. 106.734 dan

Rp. 68.202.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih pada tanggal

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 telah memadai.

18. LIABILITAS SEGERA

Liabilitas segera terdiri dari :

31-Mar-17 31-Dec-16

Titipan dana kliring 8.192 6.332Transfer dana dalam proses 6.079 7.184Titipan nasabah 1.525 10Titipan Pajak Bumi dan bangunan 243 243Lain-lain 81.543 18.249Jumlah 97.582 32.018

19. SIMPANAN

Simpanan terdiri dari :

Berelasi Ketiga Jumlah Berelasi Ketiga Jumlah

Giro 255.558 588.491 844.049 403.350 571.392 974.742Tabungan 27.570 642.140 669.710 42.712 605.074 647.786Deposito Berjangka 602.289 7.378.852 7.981.141 382.980 8.333.899 8.716.879Jumlah 885.417 8.609.483 9.494.900 829.042 9.510.365 10.339.407

31-Dec-1631-Mar-17Hubungan Hubungan

31-Mar-17 31-Dec-16Simpanan

Giro 844.049 974.742Tabungan 669.710 647.786Deposito Berjangka 7.981.141 8.716.879

Jumlah 9.494.900 10.339.407

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

a. Giro

Giro terdiri dari :

31-Mar-17 31-Dec-16Pihak berelasi

Rupiah 172.994 373.822Dollar Amerika Serikat 82.536 29.513Lainnya 28 15Sub jumlah 255.558 403.350

Pihak ketigaRupiah 487.481 483.276Dollar Amerika Serikat 95.108 79.318Dollar Singapura 3.364 3.882Euro 1.690 2.649Lainnya 848 2.267Sub jumlah 588.491 571.392

Jumlah 844.049 974.742

31-Mar-17 31-Dec-16

Tingkat Bunga rata-rata per tahun adalah:Rupiah 2,77% 2,79%Valas 0,77% 0,79%

Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016

masing-masing sebesar Rp 25.232 juta dan Rp 28.392 juta.

b. Tabungan

Tabungan terdiri dari :

31-Mar-17 31-Dec-16

Tabungan MNC 482.427 421.663Tabungan MNC Bunga Khusus 2.282 65.836Tabungan Rencana MNC 28.753 28.196Tabungan MNC Junior 22.921 23.611Tabunganku - 8.200Tabungan MNC Bisnis 47.164 13.537Tabungan Program Hadiah 12.903 10.864Lainnya 73.260 75.879Total Tabungan 669.710 647.786

31-Mar-17 31-Dec-16

Tingkat Bunga rata-rata per tahun adalah:Rupiah 3,80% 4,00%

Jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember

2016 masing-masing sebesar Rp 183.970 juta dan Rp 133.057 juta.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

c. Deposito

Deposito terdiri dari :

31-Mar-17 31-Dec-16Pihak berelasi

Rupiah 593.075 378.383Dollar Amerika Serikat 9.214 4.597Sub jumlah 602.289 382.980

Pihak ketigaRupiah 6.247.373 6.516.934Dollar Amerika Serikat 1.129.047 1.814.523Lainnya 2.432 2.442Sub jumlah 7.378.852 8.333.899

Jumlah 7.981.141 8.716.879

31-Mar-17 31-Dec-16

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun adalah:Rupiah 7,34% 8,21%Valuta asing 1,51% 2,00%

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :

Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

1 bulan 1.195.415 28.610 1.224.025 1.356.273 176.220 1.532.4933 bulan 1.404.736 360.487 1.765.223 1.879.857 1.055.110 2.934.9676 bulan 1.519.707 321.300 1.841.007 1.067.939 151.271 1.219.21012 bulan 1.375.662 198.571 1.574.233 1.173.531 121.613 1.295.144Lebih dari 12 bulan 1.344.928 231.725 1.576.653 1.417.717 317.348 1.735.065Jumlah 6.840.448 1.140.693 7.981.141 6.895.317 1.821.562 8.716.879

31-Dec-1631-Mar-17

Jumlah deposito yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember

2016 masing-masing sebesar Rp 181.055 juta dan Rp 232.609 juta.

20. SIMPANAN DARI BANK LAIN

Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku

bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate

risk).

Simpanan dari bank lain terdiri :

30-Mar-17 31-Dec-16Pihak ketiga

Giro 158.573 287.417Deposito Berjangka 16.904 51.006Tabungan 66.434 53.893Interbank Call Money 525.000 115.000Jumlah 766.911 507.316

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun :

31-Mar-17 31-Dec-16

Giro 2,38% 2,13%Deposito Berjangka 5,29% 5,41%Tabungan 2,44% 2,30%Interbank Call Money 5,15% 5,87%

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

Deposito Berjangka

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:

31-Mar-17 31-Dec-16

1 bulan 1.500 7.5003 bulan 1.751 9.0536 bulan 5.500 3.50012 bulan 4.150 18.275Lebih dari12 bulan 4.003 12.678Jumlah 16.904 51.006

Call Money

Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 jangka waktu call money rupiah masing-masing 4 sampai

dengan 33 hari.

21. LIABILITAS ATAS EFEK EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALIEfek yang dijual dengan janji dibeli kembali terdiri dari:

31 Maret 2017

Beban bunga yang

Tanggaljatuh belum diamortisasi/

Jangkawaktu/

Tanggalmulai/ tempo/

Nilainominal/ Unamortized

Nilaibersih/

Jenis/Type TermStarting

date Due dateNominal

value interest expense Net value

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp

Million Rp MillionRp

Million

Bank BRI 7 hari30 Maret

201706 April

2017 90.200 12 90.188

IDSD040817182C 7 hari29 Maret

201705 April

2017 88.244 35 88.209

IDSD310817181C 7 hari29 Maret

201705 April

2017 87.777 35 87.742

Total 266.139

31 Desember 2016

Beban bunga yangTanggal

jatuh belum diamortisasi/Jangkawaktu/

Tanggalmulai/ tempo/

Nilainominal/ Unamortized

Nilaibersih/

Jenis/Type TermStarting

date Due dateNominal

value interest expense Net value

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp

Million Rp MillionRp

Million

IDSD06011791C 7 hari

27Desember

2016

03Januari2017 89.976 35 89.941

Total 89.941

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

22. UTANG PAJAK

Hutang pajak, terdiri dari:

31-Mar-17 31-Dec-16Pajak PenghasilanPasal 21 1.761 1.322Pasal 23/26 258 829Pasal 4 ayat 2 10.302 10.309Pajak Pertambahan Nilai 254 267Jumlah 12.575 12.727

23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Bank menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi

persyaratan. Iuran untuk program ini dihitung berdasarkan gaji kotor karyawan, sebesar 2% yang ditanggung oleh

karyawan dan antara 5% sampai 10% ditanggung oleh Bank. Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife

Indonesia. Bagian iuran yang ditanggung oleh Bank dibebankan langsung pada operasi pada saat terjadinya.

Bank memiliki kebijakan untuk menghitung dan mengakui selisih antara imbalan yang akan diterima karyawan

berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku dengan manfaat yang diperoleh dari program dana

pensiun iuran pasti di atas.

Sehubungan dengan kebijakan Bank dan sejalan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU

Tenaga Kerja) tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, Bank melakukan

penyisihan untuk taksiran kewajiban manfaat karyawan sebesar kekurangan manfaat yang diperoleh dari program

dana pensiun iuran pasti, sebagaimana telah dijelaskan di atas, agar memenuhi manfaat minimum yang

dipersyaratkan untuk dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan UU Tenaga kerja untuk dibayarkan kepada

karyawan.

Berdasarkan kebijakan Bank, umur pensiun normal adalah 55 tahun. Jumlah karyawan yang memenuhi

persyaratan manfaat diatas adalah 888 dan 994 karyawan masing masing pada tahun 31 Maret 2017 dan 31

Desember 2016.

Rincian liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut :

31-Mar-17 31-Dec-16

Saldo Awal Tahun 47.997 37.331Beban Tahun Berjalan 3.610 16.717Pembayaran Manfaat (1.725) (6.051)Jumlah 49.882 47.997

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

24. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Beban yang masih harus dibayar terdiri dari :

31-Mar-17 31-Dec-16Bunga yang masih harus dibayar

Simpanan 30.701 32.304Simpanan dari Bank lain 175 60Sub Jumlah 30.876 32.364

Beban yang masih harus dibayarTunjangan karyawan 20.139 17.887Jasa Pihak Ketiga 9.286 4.720Lainnya 22.311 9.394Sub Jumlah 51.736 32.001

Jumlah 82.612 64.365

25. LIABILITAS LAIN-LAIN

31-Mar-17 31-Dec-16

Pendapatan diterima dimuka 7.011 6.468Setoran jaminan 575 1.127Lainnya 3.589 2.926Jumlah 11.175 10.521

Pendapatan diterima di muka

Merupakan pendapatan diterima dimuka atas kredit yang diberikan dan pendapatan sewa diterima di muka atas

agunan yang diambil alih.

Setoran jaminan

Merupakan setoran jaminan yang diterima dari pelanggan untuk keperluan transaksi luar negeri, bank garansi dan

safe deposit box.

26. MODAL SAHAM

Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Bank pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31

Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Jumlah SahamPersentaseKepemilikan

Jumlah ModalDisetor

PT MNC Kapital Indonesia Tbk 8.129.678.241 39,50% 812.968Marco Prince Corp 2.654.374.881 12,90% 265.437RBC/Singapore Client A/C 1.909.537.680 9,28% 190.954Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 7.887.874.445 38,32% 788.787Jumlah 20.581.465.247 100,00% 2.058.147

31-Mar-17

Jumlah SahamPersentaseKepemilikan

Jumlah ModalDisetor

PT MNC Kapital Indonesia Tbk 8.129.678.241 39,50% 812.968Marco Prince Corp 2.654.374.881 12,90% 265.437RBC/Singapore Client A/C 1.909.537.680 9,28% 190.954Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 7.887.874.445 38,32% 788.787Jumlah 20.581.465.247 100,00% 2.058.147

31-Dec-16

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak satu suara per saham dan

berpartisipasi dalam dividen.

27. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Agio saham merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right

issue) dan pelaksanaan waran dengan perincian sebagai berikut :

31-Mar-17 31-Dec-16

Saldo 31 Desember 2014 6.360 6.360Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan

dengan penawaran terbatas V kepadamasyarakat (2.805) (2.805)

Saldo 31 Desember 2015 3.555 3.555Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan

dengan penawaran terbatas V kepada (2.835) (2.835)masyarakat

Saldo 31 Maret 2017 720 720

28. SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

31-Mar-17 31-Dec-16

Saldo Laba (Rugi) tahun sebelumnya 17.940 17.940Laba (rugi) tahun berjalan (258.475) (209.682)Saldo Laba (Rugi) yang belum

ditentukan penggunaannya (240.535) (191.742)

29. PENDAPATAN BUNGA31-Mar-17 31-Mar-16

RupiahKredit yang diberikan 224.523 197.852Efek-efek 23.602 21.366Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 13.146 14.799Giro pada bank lain 0 -Sub jumlah 261.271 234.017

Mata uang asingKredit yang diberikan 5.909 11.862Efek-efek 612 972Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.884 387Giro pada bank lain 11 205Sub jumlah 8.416 13.426

Jumlah 269.687 247.443

31-Mar-17 31-Mar-16Pendapatan bunga kredit dari pihak berelasiKredit 2.725 1.570

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

30. BEBAN BUNGA

31. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT - BERSIH

Provisi dan komisi selain kredit terdiri dari :

31-Mar-17 31-Dec-16

Kartu Kredit 3.999 -Komisi ATM Bersama 1.412 958Asuransi 1.010 719Kiriman Uang 596 929Lainnya Bersih 431 308

Jumlah 7.449 2.915

32. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA

31-Mar-17 31-Mar-16

Pendapatan denda keterlambatan pembayaran kredit 5.163 3.190Pendapatan administrasi 3.945 4.820Lainnya 1.433 6

Jumlah 10.541 8.016

33. BEBAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN

31-Mar-17 31-Mar-16

Wesel Ekspor - -Kredit yang diberikan 70.356 5.657

Jumlah 70.356 5.657

31-Mar-17 31-Mar-16

RupiahSimpanan 149.576 148.966Simpanan dari bank lain 6.752 6.078Surat berharga yang diterbitkan 4.508 3.180Lainnya 1.714 804Sub jumlah 162.550 159.028

Mata uang asingSimpanan 7.750 9.279Sub jumlah 7.750 9.279

Jumlah 170.300 168.307

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

34. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI31-Mar-17 31-Mar-16

Biaya sewa gedung dan pemeliharaan 10.359 9.934Data komunikasi dan sewa komputer 10.160 8.155Transportasi dan sewa kendaraan 3.880 3.741Penyusutan dan amortisasi 5.138 4.560Keamanan 1.802 1.785Listrik dan air 1.786 2.193Promosi dan iklan 5.492 1.301Telepon, teleks dan fax 791 708Keanggotaan kartu kredit 8.984 1.268Outsourching 1.002 868Cetak dan alat tulis 929 871Asuransi 204 495Pemeliharaan dan perbaikan 963 656Jasa tenaga ahli 1.256 3391Perjalanan dinas 141 173Lainnya 4.246 2.179

Jumlah 57.133 42.278

35. BEBAN TENAGA KERJA

31-Mar-17 31-Mar-16

Gaji 38.387 30.857Tunjangan 11.740 10.920Honorarium dan bonus 1.247 2.866Beban pelatihan karyawan 260 928Lainnya 53 1603Jumlah 51.687 47.174

Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalahsebagai berikut:

JumlahPejabat

Gaji danTunjangan Beban Manfaat

KaryawanJumlah

Dewan Komisaris 3 436 - 436Direksi 5 2.924 - 2.924Anggota Komite Audit 3 190 - 190Pejabat Eksekutif 41 8.589 15.166 23.755Jumlah 52 12.139 15.166 27.305

31-Mar-17

JumlahPejabat

Gaji danTunjangan Beban Manfaat

KaryawanJumlah

Dewan Komisaris 3 307 - 307Direksi 4 1.276 - 1.276Anggota Komite Audit 4 169 - 169Pejabat Eksekutif 43 5.805 - 5.805Jumlah 54 7.557 - 7.557

31-Mar-16

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

36. PENJELASAN PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL

31-Mar-17 31-Mar-16

Keuntungan (kerugian) atas penjualan AYDA 121 78Pendapatan sewa dan lainnya (134) (21)Jumlah (13) 57

37. LABA PER SAHAM

Laba per saham terdiri dari :31-Mar-17 31-Mar-16

Laba bersih selama tahun berjalan 48.794 5.273Rata-rata tertimbang saham biasa 18.383 13.512

Laba bersih per saham biasa 2,65 0,39

38. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI1. Sifat Relasi

Berdasarkan PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit

Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No.8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, pihak

berelasi adalah perseoragan atau perusahaan/badan yang mempunyai hubungan pengendalian dengan

Bank, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan, dan atau

keuangan.

Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan berelasi karena keterkaitan kepemilikan dan pengurus

pada tanggal 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut:

Pihak berelasiPT MNC Investama PT Investasi Hasil SejahteraPT MNC Kapital Indonesia Tbk PT Lido Nirwana ParahyanganPT MNC Energi PT Bali Nirwana ResortPT Media Nusantara Citra PT Cipta TPIPT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Cross Media InternasionalPT Mediate Indonesia PT GLD PropertyPT Star Media Nusantara PT Global Informasi BermutuPT Linktone Indonesia PT InnofomPT MNC Sky Vision Tbk PT MNC Guna Usaha IndonesiaPT MNC Asset Management PT MNC Kabel MediacomPT MNC Finance PT MNC Life AssurancePT MNC Securities PT MNC PicturesPT MNC Asuransi Indonesia PT MNC TencentPT Nuansacipta Coal Investment PT MNI GlobalPT MNC Land PT Reksa Dana Jisawi KombinasiPT Sun Televisi Network PT Swama Citra Sentosa

Persentase Kredit yang diberikan dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

31-Mar-17 Persentase 31-Dec-16 Persentase

Kredit yang diberikanKonsumsi 6.915 0,05% 7.924 0,06%Modal kerja 103.940 0,82% 43.437 0,89%Pinjaman Sindikasi 35.597 0,28% 35.597 0,27%Pinjaman karyawan 14.980 0,12% 15.171 0,12%

161.432 1,27% 102.129 1,34%

Persentase simpanan dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:

39. KOMITMEN DAN KONTINJENSI31-Mar-17 31-Dec-16

Tagihan KomitmenPembelian berjangka valuta asing 1.006.588 1.100.366

Liabilitas KomitmenFasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (373.991) (230.017)L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka

ekspor dan impor (10.132) (27.861)Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan (995.279) (1.093.203)

Jumlah Liabilitas Komitmen (1.379.402) (1.351.081)

Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih (372.814) (250.715)

31-Mar-17 31-Dec-16

Tagihan kontinjensiBank garansi 7.995 8.084Pendapatan bunga dalam penyelesaian 116.304 98.789

Jumlah Tagihan Kontinjensi 124.299 106.873

Liabilitas KontijensiBank garansi (107.098) (17.353)Stand-by L/C (7.995) (8.084)

Jumlah Liabilitas Kontinjensi (115.093) (25.437)

Jumlah Tagihan Kontinjensi - Bersih 9.206 81.436

31-Mar-17 31-Dec-16

LainnyaKredit hapus buku 528.350 449.529

40. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut :

31-Mar-17 Persentase 31-Dec-16 Persentase

SimpananGiro 255.558 2,35% 403.350 3,60%Tabungan 27.570 0,25% 42.712 0,38%Deposito 602.289 5,53% 382.980 3,42%

885.417 8,13% 829.042 7,40%

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

31-Mar-17 31-Dec-16

AsetKas 10.768 3.002Giro pada Bank Indonesia 146.581 168.406Giro pada Bank Lain 80.713 272.141Penempatan pada Bank Indonesia

dan Bank Lain 706.251 579.318Kredit 306.878 460.878Tagihan akseptasi 97.927 89.276Aset lain-lain 165.516 8.906Jumlah 1.514.634 1.581.927Cadangan kerugian penurunan nilai (494) (513)Jumlah Aset 1.514.140 1.581.414

LiabilitasLiabilitas Segera 1.037 675Simpanan 1.327.267 1.939.206Liabilias Akseptasi 97.927 89.276Liabilitas Lain - lain 1.690 3.159Jumlah Liabilitas 1.427.921 2.032.316

Mata uang asingEkuivalen dalam

Rupiah

AsetKas USD 451.217 6.013

SGD 498.795 4.755Giro pada Bank Indonesia USD 11.000.000 146.581Giro pada Bank Lain USD 5.752.396 76.654

SGD 52.157 497EUR 107.060 1.526HKD 669.964 1.149JPY 5.000.915 596AUD 28.662 292

Penempatan Bank Indonesia Dan Bank lain USD 53.000.000 706.252Kredit bersih USD 23.029.571 306.881

SGDTagihan Akseptasi USD 7.348.835 97.927Aset lain-lain USD 12.420.990 165.516

SGD 3 -Cadangan kerugian penurunan nilai USD (37.092) (494)Jumlah Aset 119.323.472 1.514.143LiabilitasLiabilitas Segera USD 77.848 1.037

EURSimpanan USD 6.885.260 91.750

Pihak Berelasi SGD 1.804 17AUD 1.082 11

Pihak Ketiga USD 91.865.565 1.224.155 AUD 25.331 258 SGD 607.967 5.796 EUR 118.553 1.690 JPY 4.956.637 590

Liabilias Akseptasi USD 7.348.835 97.927Liabilitas Lain - lain USD 126.383 1.682

JPY 10.000 1 EUR 65 1AUD 313 3SGD 191 2HKD 800 1

Jumlah Liabilitas 112.026.635 1.424.921Jumlah Aset - Bersih 89.221

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

41. INFORMASI SEGMENa. Segmen Operasi

Sejak 1 Januari 2011, Bank telah menyajikan segmen operasi berdasarkan PSAK no. 5 (Revisi 2009)

"Segmen Operasi" segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal bank yang disiapkan untuk

mengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen

tertentu dan penilaian atas performanya.

Untuk kepentingan manajemen, Bank diorganisasikan kedalam empat segmen operasi berdasarkan produk dan

jasa sebagai berikut:

Segmen Bisnis Perbankan

Segmen Konsumer

Segmen treasury

Segmen Lain Lain

BusinessBanking

ConsumerBanking Treasury Lain-lain Jumlah

PendapatanPendapatan bunga 156.582 75.382 33.503 4.220 269.687Pendapatan operasional lainnya 1.777 695 - 3.858 6.330Jumlah 158.359 76.077 33.503 8.078 276.017

BebanBeban bunga 158.613 6.825 4.349 513 170.300Beban operasional - - - 5.388 5.388Jumlah 158.613 6.825 4.349 5.901 175.688

Pendapatan Non Operasional 2 1 - (17) (13)Laba (Rugi)Sebelum Pajak (64.456) 71.060 36.941 (108.596) (65.052)Laba bersih periode berjalan (64.456) 71.060 36.941 (92.338) (48.794)Jumlah laba rugi komprehensif 7.362

INFORMASI LAINNYAASETPenempatan pada Bank

Indonesia - - 195.615 1.521.266 1.716.881Efek - efek - - 1.373.113 - 1.373.113Kredit bersih 4.954.890 2.792.527 - - 7.747.417Aset tetap bersih - - - 53.151 53.151Aset lainnya 39.602 14.278 10.432 1.745.908 1.810.220Jumlah Aset 4.994.492 2.806.805 1.579.160 3.320.325 12.700.782

LIABILITASSimpanan 839.049 8.655.850 - 9.494.900Simpanan dari bank lain 206.853 35.057 - 525.000 766.911Liabilitas lainnya 47.591 1.371 296.788 274.247 619.997Jumlah Liabilitas 1.093.494 8.692.278 296.788 799.247 10.881.808

31-Mar-17

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

BusinessBanking

ConsumerBanking Treasury Lain-lain Jumlah

PendapatanPendapatan bunga 579.161 307.680 147.879 25.831 1.060.551Pendapatan operasional lainnya 19.125 7.603 11.557 87.130 125.415Jumlah 598.286 315.283 159.436 112.961 1.185.966

BebanBeban bunga (641.697) (21.083) (8.620) (22.297) (693.697)Beban operasional (19.672) (7.565) - (412.274) (439.511)Jumlah (661.369) (28.648) (8.620) (434.571) (1.133.208)

Pendapatan Non Operasional - 2 - (39.625) (39.623)Laba (Rugi)Sebelum Pajak (63.083) 286.637 150.816 (361.235) 13.135Laba bersih periode berjalan 9.349Jumlah laba rugi komprehensif 9.846

INFORMASI LAINNYAASETPenempatan pada Bank

Indonesia dan Bank lain - - 248.454 1.736.069 1.984.523Efek - efek - - 1.375.817 - 1.375.817Kredit bersih 5.277.279 2.664.516 - - 7.941.795Aset tetap bersih - - - 54.151 54.151Aset lainnya 36.537 13.553 4.842 1.646.331 1.701.263Jumlah Aset 5.313.816 2.678.069 1.629.113 3.436.551 13.057.549

LIABILITASSimpanan 969.742 9.369.665 - - 10.339.407Simpanan dari bank lain 392.316 - 115.000 - 507.316Liabilitas lainnya 48.689 790 102.689 198.253 350.421Jumlah Liabilitas 1.410.747 9.370.455 217.689 198.253 11.197.144

31-Dec-16

b. Segmen GeografisSeluruh kegiatan operasional Bank berada di wilayah negara Indonesia.

42. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005

tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga

Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan

atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat

termasuk yang berasal dari bank lain.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang

menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin

Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 Juta. diubah menjadi maksimal

Rp 2.000 Juta.

Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 20.026

juta dan Rp 17.582 juta.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

43. PERHITUNGAN MODAL POSISI 31 Maret 2017 DAN 31 Maret 2016

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Maret 2017 dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas

Jasa Keuangan nomor 38/SEOJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana

modal terdiri dari modal inti (modal inti utama dan modal inti tambahan dan modal pelengkap dimana Bank wajib

menyediakan modal inti paling rendah 10% sampai dengan kurang dari 11% dari aset tertimbang menurut risiko

(ATMR) baik secara individual maupun konsolidasi. Bank juga wajib membentuk tambahan modal sebagai

penyangga yang dibentuk bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016.

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2016 dihitung berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/12/PBI/2013 dimana Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 6%

dari aset tertimbang menurut risiko (ATMR) baik secara individual maupun konsolidasi.

Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko

pasar pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016 sesuai peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut :

31-Mar-17 31-Mar-16

ModalModal Inti 1.537.188 1.421.073Modal Pelengkap 76.706 80.595

Jumlah Modal 1.613.894 1.501.668

Aset Tertimbang Menurut ResikoUntuk resiko kredit 7.864.735 7.805.549Untuk resiko operasional 750.410 667.321Untuk resiko pasar 182.975 179.097

Jumlah ATMR 8.798.121 8.651.967

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan :31-Mar-17 31-Mar-16

Rasio KPMM sesuai profil resiko 18,34% 17,36%

Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016, Bank telah memenuhi rasio sesuai yang diisyaratkan oleh Bank

Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk rasio kecukupan modal.

Rasio modal inti terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016

masing-masing sebesar Rp 1.613.894 juta dan Rp 1.501.668 juta.

Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Maret

2016 masing-masing sebesar Rp 8.798.121 juta dan Rp 8.651.967 juta sedangkan presentasi rasio kewajiban

penyediaan modal minimum yang diklasifikasikan sesuai profil resiko pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Maret

2016 masing-masing sebesar 18,34% dan 17,36%

44. MANAJEMEN RISIKO

Penerapan manajemen risiko di Bank berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum berikut perubahannya serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on

Banking Supervision, terutama konsep Basel Accord II.

Pengelolaan risiko di Bank mencakup seluruh jenis risiko dari semua aktivitas fungsional Bank berdasarkan

kebutuhan akan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dengan pengelolaan risikonya.

Untuk mengakomodasi tren perbankan dan pertumbuhan bisnis, Bank secara terus menerus melakukan evaluasi

secara berkala dan mengembangkan serta meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko perusahaan terpadu

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53

dan struktur pengendalian internal yang komprehensif, agar dapat memberikan informasi secara dini mengenai

terdapatnya potensi risiko kepada manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang

memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut. Kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu tersebut

dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batas-batas transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai

perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas fungsional.

Selain itu Bank juga menerapkan kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu yang merupakan sarana untuk

menentukan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi

Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.

Bank memiliki Komite Manajemen Manajemen Risiko di level Direksi dan Komite Pemantau Risiko di level Dewan

Komisaris untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara

keseluruhan.

Selain komite-komite tersebut, terdapat komite-komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara

lebih spesifik, antara lain: komite pemutus kredit dan komite manajemen aset dan kewajiban (ALCO).

Terkait dengan produk atau aktivitas bisnis baru, penilaian risiko dilakukan untuk memastikan bahwa semua risiko

telah diidentifikasi, dinilai dan dimitigasi secara tepat.

Secara berkala, Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8

(delapan) jenis risiko yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan.

Manajemen Risiko Kredit

Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi

kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio.

Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta

diversifikasi risiko kredit.

Kebijakan manajemen dalam pemberian kredit didasarkan pada prinsip kehati-hatian, yang meliputi:

a. Menghindari pemberian kredit pada debitur yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha yang bersifat

spekulatif atau usaha dimana Bank tidak memiliki pengalaman atau keahlian signifikan dalam menilai dan

menghindari pemberian kredit pada debitur yang bermasalah, tidak terbatas pada debitur yang namanya

tercantum dalam daftar hitam Otoritas Jasa Keuangan.

b. Menghindari konsentrasi pemberian kredit hanya di satu sektor ekonomi.

c. Melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah

disalurkan.

Pengawasan risiko kredit di tangani oleh divisi khusus di bawah manajemen Satuan Kerja Manajemen Risiko,

dikerjakan bersama-sama dengan unit bisnis pemberi kredit, unit evaluasi kredit yang mengevaluasi kelayakan

pemberian kredit, unit pemulihan kredit yang menangani kredit bermasalah, Satuan Kerja Audit Internal, dan audit

eksternal.

Risiko kredit di kelola melalui kebijakan kredit yang mengatur seluruh aktivitas kredit, antara lain pengaturan

berdasarkan sasaran pasar, jenis kredit, lapangan usaha, wilayah geografis, mata uang, dan jangka waktu.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

Pengelolaan risiko kredit secara portfolio diatur dalam kebijakan Risk Appetite & Risk Tolerance yang menetapkan

alokasi kredit maksimum pada tiap sektor konsentrasi, seperti konsentrasi pada debitur inti, ekonomi tertentu, mata

uang asing tertentu, dan sektor-sektor lainnya. Untuk konsentrasi kredit per debitur atau grup debitur Perseroan

menetapkan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dengan mengikuti ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Bank telah melaksanakan pengelolaan portofolio kredit secara konsisten dan berkelanjutan serta melaporkannya

kepada manajemen senior dan Dewan Komisaris secara berkala.

Agunan

Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan

pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi.

Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko meliputi kas, tanah dan/atau bangunan, mesin,

kendaraan bermotor, piutang dagang, dan persediaan.

Untuk meminimalisir kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat penurunan

nilai atas agunan untuk pinjaman yang terkait. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank

didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.

Korporasi Ritel MikroKredit

pemilikanrumah

Lainnya Jumlah

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Eksposur kredit 4.768.016 203.896 33.840 1.268.044 1.526.859 7.800.655Nilai agunan *) 13.082.386 569.092 97.565 2.749.241 2.322.786 18.821.070Jumlah eksposur kredit

tanpa agunan 534.802 534.802Porsi eksposur kredit

tanpa agunan (%) 35,03% 6,86%

Jenis agunan :Kas (deposito dan tabungan) 194.530 21.231 - 42 2.300 218.103Tanah dan/atau bangunan 6.497.061 421.903 96.653 2.749.200 157.895 9.922.712Mesin-mesin 625.284 444 - - - 625.728Kendaraan 192.547 908 912 2.160.673 2.355.039Piutang usaha 4.772.166 117.104 - - - 4.889.270Persediaan 460.165 7.503 - - - 467.668Kapal 29.870 - - - - 29.870Lainnya 310.763 - - - 1.918 312.681

-Jumlah 13.082.386 569.092 97.565 2.749.241 2.322.786 18.821.070

31-Mar-17

*) Berdasarkan penilaian yang dilakukan Bank

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55

Korporasi Ritel Mikro Kredit pemilikanrumah Lainnya Jumlah

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Eksposur kredit 5.065.073 229.017 33.460 1.122.587 1.544.179 7.994.316Nilai agunan *) 12.128.634 621.617 107.386 2.474.848 2.301.561 17.634.046Jumlah eksposur kredit

tanpa agunan - - - - 515.555 515.555Porsi eksposur kredit

tanpa agunan (%) - - - - 33.39% 33.39%

Jenis agunan :Kas (deposito dan tabungan) 303.726 24.566 - 41 2.300 330.633Tanah dan/atau bangunan 5.248.437 465.898 105.904 2.474.807 160.067 8.455.113Mesin-mesin 584.833 444 - - - 585.277Kendaraan 542.890 986 1.482 - 2.137.256 2.682.614Piutang usaha 4.587.921 122.727 - - - 4.710.648Persediaan 496.690 6.996 - - - 503.686Kapal 33.240 - - - - 33.240Lainnya 330.897 - - - 1.938 332.835

Jumlah 12.128.634 621.617 107.386 2.474.848 2.301.561 17.634.046

31-Dec-16

*) Berdasarkan penilaian yang dilakukan Bank

Eksposur Maksimum Risiko Kredit

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai) untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan maupun rekening administratif dengan

memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.

Laporan Posisi Keuangan31-Mar-17 31-Dec-16Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million

Giro pada Bank Indonesia 709.141 761.639Giro Pada Bank Lain 101.609 292.470Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 1.716.881 1.984.523Efek Efek 1.373.113 1.375.817Tagihan Derivatif 10.432 4.842Kredit Yang Diberikan 7.800.655 7.994.316Tagihan Akseptasi 97.927 89.276Aset Lain lain 375.349 95.046Jumlah 12.185.107 12.597.929

Rekening Administratif31-Mar-17 31-Dec-16

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 373.991 230.017L/C yang Irrevocable dan masih berjalan 10.132 27.861Bank garansi yang diterbitkan 107.098 17.353Jumlah 491.221 275.231

Risiko konsentrasi kredit

Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah nasabah yang memiliki aktivitas usaha yang serupa atau memiliki

kemiripan karakteristik yang akan menyebabkan kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya

dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dan kondisi lainnya.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

Berikut ini adalah tabel dari konsentrasi aset keuangan dan rekening administratif berdasarkan jenis counterparty

(sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai):

Pemerintah danBank Indonesia Bank lain Korporasi dan

perseorangan Jumlah

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Giro pada Bank Indonesia - - 709.141 709.141Giro Pada Bank Lain 101.609 - - 101.609Penempatan pada Bank

Indonesia dan Bank Lain 246.768 - 1.470.113 1.716.881Efek Efek 107.107 386.728 879.278 1.373.113Tagihan Derivatif 148 10.284 - 10.432Kredit 9.178 7.791.477 - 7.800.655Tagihan Akseptasi - 97.927 - 97.927Aset Lain lain 62.711 289.354 23.284 375.349Komitmen dan kontinjensi 126 491.095 - 491.221Jumlah 527.647 9.066.865 3.081.816 12.676.328

31-Mar-17

Pemerintah danBank Indonesia Bank lain Korporasi dan

perseorangan Jumlah

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Giro pada Bank Indonesia 761.639 - - 761.639Giro Pada Bank Lain - 292.470 - 292.470Penempatan pada Bank

Indonesia dan Bank Lain 1.242.497 742.026 - 1.984.523Efek Efek 945.997 132.194 297.626 1.375.817Tagihan Derivatif 2.475 309 2.058 4.842Kredit - 12.160 7.982.156 7.994.316Tagihan Akseptasi - - 89.276 89.276Aset Lain lain 8.138 1.205 85.703 95.046Komitmen dan kontinjensi - 140 275.091 275.231Jumlah 2.960.746 1.180.504 8.731.910 12.873.160

31-Dec-16

Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut :

Jakarta Jawa BaratJawa

Tengah &Jogjakarta

Jawa Timur &Bali Sumatera Indonesia

Timur Jumlah

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Giro pada Bank Indonesia 709.141 - - - - - 709.141Giro Pada Bank Lain 101.609 - - - - - 101.609Penempatan pada Bank 0

Indonesia dan Bank Lain 1.716.881 - - - - - 1.716.881Efek Efek 1.373.113 - - - - - 1.373.113Tagihan Derivatif 10.432 - - - - - 10.432Kredit 5.228.595 204.651 788.201 1.021.497 352.997 204.714 7.800.655Tagihan Akseptasi 97.927 97.927Aset Lain lain 356.130 1.820 6.418 8.149 1.871 961 375.349Fasilitas kredit kepada 0nasabah yang belum ditarik 248.514 1.081 11.420 80.880 15.127 16.969 373.991L/C yang Irrevocable 0

dan masih berjalan 983 - 26.878 - - - 27.861Bank garansi yang diberikan 15.049 135 - - 69 2.100 17.353Jumlah 9.760.447 207.687 930.844 1.110.526 370.064 224.744 12.604.312

31-Mar-17

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57

Jakarta Jawa Barat JawaTengah Jawa Timur Sumatera Indonesia

Timur Jumlah

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Giro pada Bank Indonesia 761.639 - - - - - 761.639Giro Pada Bank Lain 292.470 - - - - - 292.470Penempatan pada Bank -

Indonesia dan Bank Lain 1.984.523 - - - - - 1.984.523Efek Efek 1.375.817 - - - - - 1.375.817Tagihan Derivatif 4.842 - - - - - 4.842Kredit 5.450.954 230.732 811.956 923.709 375.478 201.487 7.994.316Tagihan Akseptasi 1.686 - 87.590 - - - 89.276Aset Lain lain 79.776 1.255 6.247 4.920 1.795 1.053 95.046Fasilitas kredit kepada -nasabah yang belum ditarik 179.675 1.310 11.642 16.614 17.646 3.130 230.017L/C yang Irrevocable 983 - 26.878 - - - 27.861

dan masih berjalanBank garansi yang diberikan 15.049 135 - - 69 2.100 17.353Jumlah 10.147.414 233.432 944.313 945.243 394.988 207.770 12.873.160

31-Dec-16

Kualitas Kredit Berdasarkan Kelas Aset Keuangan

Sebagai bagian dari manajemen risiko kredit, Bank mengadopsi bobot resiko dalam perhitungan aset tertimbang

menurut risiko untuk mengukur kualitas kredit dari aset keuangan. Pedoman perhitungan bobot risiko dalam ATMR

risiko kredit mengacu kepada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 42/SEOJK.03/2016.

Kualitas kredit aset keuangan berdasarkan bobot risiko diklasifikasikan sebagai berikut :

- Grade A = bobot risiko 0%

- Grade B = bobot risiko 20%

- Grade C = bobot risiko 35%

- Grade D = bobot risiko 40%

- Grade E = bobot risiko 45 %

- Grade F = bobot risiko 50%

- Grade G = bobot risiko 75%

- Grade H = bobot risiko 100%

- Grade I = bobot risiko 150%

Kelas aset keuangan di atas adalah untuk aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan

nilai.

Untuk aset keuangan yang sudah jatuh tempo dibagi menjadi dua bagian :

a. Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai

b. Mengalami penurunan nilai

Tabel dibawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas risiko kredit, jumlah yang disajikan adalah

sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58

A B C D E F G HRp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp MillionRp MillionRp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset keuanganKas 121.097 - - - - - - - 121.097Giro pada Bank Indonesia 709.141 - - - - - - - 709.141Giro pada bank lain - 94.933 - - - 6.676 - - 101.609Penempatan pada Bank -

Indonesia dan bank lain 1.274.497 159.548 - - - 282.836 - - 1.716.881Efek-efek 879.278 389.421 - - - - - 104.414 1.373.113Tagihan derivatif - 169 - - - - - 10.263 10.432Kredit yang diberikan - - 815.172 - - 158.790 1.673.282 5.153.411 243.794 7.800.655Tagihan akseptasi - - - - - - - 97.927 97.927Aset lain-lain - - - - - - - 375.349 375.349Jumlah 2.984.012 644.071 815.172 - - 448.302 1.673.282 5.741.364 - 243.794 12.306.204

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan

Telah jatuhtempo tetapi

tidakmengalamipenurunan

Mengalamipenurunan

nilaiJumlah

31-Mar-17

A B C D E F G HRp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset keuanganKas 144.975 - - - - - - - - - 144.975Giro pada Bank Indonesia 761.639 - - - - - - - - - 761.639Giro pada bank lain - 292.452 - - - 18 - - - - 292.470Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 1.242.498 645.142 - - - 96.883 - - - - 1.984.523Efek-efek 945.879 55.028 - - - 107.107 - 267.803 - - 1.375.817Tagihan derivatif 2.475 309 - - - - - 2.058 - - 4.842Kredit yang diberikan - - 626.761 - - 178.676 1.740.969 5.226.620 - 221.290 7.994.316Tagihan akseptasi - - - - - - - 89.276 - - 89.276Aset lain-lain - - - - - - 95.046 - 95.046Jumlah 3.097.466 992.931 626.761 - - 382.684 1.740.969 5.680.803 - 221.290 12.742.904

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan

Telah jatuhtempo tetapi

tidakmengalamipenurunan

Mengalami

penurunannilai

Jumlah

31-Dec-16

Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat

perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Bank menggunakan

standar model untuk menghitung dan memantau risiko pasar sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor

34/POJK.03/2016 tentang kewajiban penyediaan modal minimum. Hasil perhitungan risiko pasar yang berdampak

terhadap rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan

manajemen senior secara berkala.

Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko Pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif

akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Bank.

Pengelolaan risiko pasar

Bank mengelola risiko pasar yang inheren pada portofolio trading book dan banking book menggunakan

pengukuran sebagai berikut:

Sensitivitas dari posisi atau portofolio terhadap perubahan faktor risiko pasar yang mempengaruhinya;

Maksimal perubahan dari faktor risiko pasar dalam horison waktu tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu;

atau dengan kata lain, besaran perubahan faktor risiko pasar yang tidak akan melewati horison waktu tertentu

dalam tingkat keyakinan tertentu (seperti 99% dari waktu); pengukuran yang dimaksud ini adalah volatilitas.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

59

Sebagai tambahan dari pendekatan tersebut, Bank juga melakukan analisis uji daya tahan untuk mengetahui

kemampuan Bank dalam menghadapi pergerakan atau kondisi pasar yang tidak normal.

Risiko suku bunga

Pengelolaan risiko pasar dilakukan dengan berbagai analisa risiko dan limit.

Sementara itu, pengelolaan risiko pasar pada posisi non trading (banking book) difokuskan pada pengelolaan

risiko suku bunga melalui analisis imbal hasil suku bunga bulanan untuk penelaahan dampak dari perubahan suku

bunga aktual terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan pengukuran dengan

menggunakan analisis repricing gap, dalam analisis ini aset yang akan di-reprice dalam suatu periode tertentu

akan dikurangi dengan pasiva yang akan di-reprice dalam periode yang sama untuk menghasilkan net repricing

gap untuk periode waktu tersebut.

Tabel berikut merangkum aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga:

Sampaidengan 1

bulan

>1 bulan s/d 3bulan

>3 bulan s/d12 bulan

>1 tahun s/d 5tahun >5 tahun Jumlah

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset KeuanganGiro pada Bank Indonesia 709.141 - - - - 709.141Giro pada Bank lain 101.609 - - - - 101.609Penempatan pada Bank

Indonesia dan Bank Lain 1.431.102 - 285.780 - - 1.716.881Efek-efek 50.879 - 126.108 463.699 732.427 1.373.113Kredit 3.490.304 16.040 802.799 2.393.945 1.097.566 7.800.655Jumlah Aset Keuangan 5.783.035 16.040 1.214.687 2.857.644 1.829.993 11.701.399

Liabilitas KeuanganSimpanan 6.207.853 2.682.093 555.944 46.654 2.356 9.494.900Simpanan dari bank lain 704.441 58.889 2.878 702 - 766.910Jumlah Liabilitas Keuangan 6.912.294 2.740.982 558.822 47.356 2.356 10.261.810

Jumlah aset (liabilitas)-bersih (1.129.259) (2.724.942) 655.865 2.810.288 1.827.637 1.439.589

31-Mar-17

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60

Sampai dengan1 bulan

>1 bulan s/d 3bulan

>3 bulan s/d12 bulan

>1 tahun s/d 5tahun >5 tahun Jumlah

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset KeuanganGiro pada Bank Indonesia 761.639 - - - - 761.639Giro pada Bank lain 292.470 - - - - 292.470Penempatan pada Bank

Indonesia dan Bank Lain 1.739.110 148.949 96.464 - - 1.984.523Efek-efek 150.196 49.532 78.952 409.401 687.736 1.375.817Kredit 3.004.840 118.588 1.051.102 2.697.228 1.122.558 7.994.316

Jumlah Aset Keuangan 5.948.255 317.069 1.226.518 3.106.629 1.810.294 12.408.765

Liabilitas KeuanganSimpanan 6.707.183 2.824.763 788.107 16.940 2.414 10.339.407Simpanan dari bank lain 487.933 15.601 3.281 501 - 507.316Efek yang dijual dengan janji

dibeli kembali 89.941 - - - - 89.941Jumlah Liabilitas Keuangan 7.285.057 2.840.364 791.388 17.441 2.414 10.936.664

Jumlah aset (liabilitas)-bersih (1.336.802) (2.523.295) 435.130 3.089.188 1.807.880 1.472.101

31-Dec-16

Jika terjadi perubahan suku bunga yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja Bank, maka Bank dapat segera

merestruktur aset dan liabilitas yang dimiliki, baik tanggal repricing date-nya ataupun jenis suku bunganya (tetap

atau variabel).

Risiko mata uang

Risiko mata uang adalah risiko-risiko dimana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam

nilai tukar mata uang asing. Bank telah menetapkan limit posisi berdasarkan mata uang. Posisi tersebut dimonitor

harian dan strategi lindung nilai akan digunakan untuk meyakinkan bahwa posisi dijaga agar dalam batasan yang

telah ditetapkan.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia nomor. 5/13/PBI/2003, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan

Bank Indonesia nomor. 17/5/PBI/2015, Bank wajib mengelola dan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) pada

akhir hari kerja secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal. Bank menetapkan limit internal PDN sebesar

17% dari modal dalam rangka mencegah terjadinya pelampauan terhadap limit yang ditetapkan oleh regulator.

Rasio PDN pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, adalah sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

61

Aset Liabilitas Nilai Bersih Nilai BersihAbsolut

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

NeracaDollar USA 1.505.328 1.416.551 88.777 88.777Yen Jepang 596 592 4 4Euro 1.526 1.690 (165) 165Dollar Australia 292 272 20 20Dollar Singapura 5.253 5.815 (563) 563Dollar Hongkong 1.149 1 1.148 1.148

Jumlah Neraca 1.514.143 1.424.921 89.222 90.676

Rekening AdministrasiDollar USA 493.529 525.516 (31.987) 31.987Yen Jepang - - - -Euro 14.252 14.252 - -Dollar Australia - 153 (153) 153Dollar Singapura 8.580 8.008 572 572Dollar Hongkong - - - -

Jumlah Neraca 516.361 547.929 (31.567) 32.711

Jumlah 2.030.504 1.972.850 57.654 123.387Posisi Devisa absolut 3,75%

31-Mar-17

Aset Liabilitas Nilai Bersih Nilai BersihAbsolut

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

NeracaDollar USA 1.569.379 2.021.048 (451.669) 451.669Dollar Singapura 6.260 6.327 (67) 67Dollar Australia 1.723 1.718 5 5Dollar Hongkong 1.325 - 1.325 1.325Yen Jepang 256 573 (317) 317Euro 2.471 2.650 (179) 179

Jumlah Neraca 1.581.414 2.032.316 (450.902) 453.562

Rekening AdministrasiDollar USA 836.753 324.798 511.955 511.955Yen Jepang 20.924 20.979 (55) 55Euro - - - -Dollar Australia - - - -Dollar Singapura - - - -Dollar Hongkong - - - -

Jumlah Neraca 857.677 345.777 511.900 512.010

Jumlah 2.439.091 2.378.093 60.998 965.572Posisi Devisa absolut 3,70%

Jumlah Modal

Rasio posisi devisa netto (Neraca)

31-Dec-16

Tabel di bawah menggambarkan analisa sensitivitas 10 basis poin kenaikan atau penurunan dalam nilai tukar

terhadap PDN Bank per tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62

Mata Uangkenaikan /

(penurunan) Dalambasis poin

Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta / Rp Juta /Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Dollar Amerika Serikat 10/(10) 56.847 56.733 60.346 60.226Yen Jepang 10/(10) 4 4 (373) (372)Euro 10/(10) (165) (165) (179) (179)Dollar Singapura 10/(10) 9 9 (67) (67)Dollar Hongkong 10/(10) 1.149 1.147 1.326 1.324Dollar Australia 10/(10) (133) (133) 5 5

31-Mar-17 31-Dec-16

Sensitivitas dalam posisi mata uang

Risiko likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari

sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu

aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan

ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.

Pemantauan dan perhitungan risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator risiko likuiditas seperti Giro

Wajib Minimum, Primer dan Sekunder, Loan to Funding Ratio (LFR), rasio aset lancar terhadap dana pihak ketiga,

konsentrasi 50 nasabah terbesar serta maturity mismatch, dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan

manajemen senior secara harian, mingguan dan bulanan maupun dalam rapat bulanan ALCO.

Secara berkala Bank melakukan kaji ulang terhadap kebijakan dan limit risiko likuiditas, serta kebijakan

contingency funding plan yang telah ditetapkan sehingga terdapat panduan yang jelas di saat krisis terjadi. Untuk

mengetahui dampak perubahan pasar maupun faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi

likuiditas yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank melakukan uji daya tahan terhadap posisi

likuiditas Bank secara regular. Melalui uji daya tahan tsb, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil

langkah-langkah pengendalian dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka

panjang pemulihan likuiditas.

Tabel berikut menggambarkan profil maturitas aset dan liabilitas Bank (sebelum dikurangi penyisihan cadangan

kerugian penurunan nilai) berdasarkan behavioral dana pihak ketiga dan sisa jatuh tempo, sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

63

Sampaidengan 1

bulan

>1 bulan s/d 3bulan

>3 bulan s/d 12bulan

>1 tahun s/d 5tahun >5 tahun Jumlah

Aset KeuanganTanpa suku bunga

Kas 121.097 - - - - 121.097Giro pada Bank Indonesia - - - 709.141 - 709.141Tagihan derivatif 10.432 - - - - 10.432Tagihan akseptasi 32.809 62.301 2.817 - - 97.927Aset lain-lain 86.638 - 575 288.136 - 375.349

-Suku bunga variabel -

Kredit 353.455 49.195 912.400 1.140.257 765.164 3.220.470Efek-efek - - - - - -

-Suku bunga tetap -

Giro pada Bank Lain 101.609 101.609Penempatan pada Bank Indonesia 1.431.101 285.780 1.716.881

dan bank lain -Efek-efek 50.879 - 126.108 463.699 732.427 1.373.113Kredit 269.834 16.040 802.799 2.393.945 1.097.566 4.580.184

Jumlah Aset Keuangan 2.457.854 127.536 2.130.479 4.995.178 2.595.157 12.306.204

Liabilitas KeuanganTanpa suku bunga

Liabilitas segera 97.582 - - - - 97.582Liabilitas derivatif 2.105 - - - - 2.105Liabilitas akseptasi 32.809 62.301 2.817 - - 97.927Liabilitas lain-lain 7.586 - - - - 7.586Biaya yang masih - - -

harus dibayar - - 51.736 - - 51.736

Suku bunga variabelSimpanan 1.401.342 - - - - 1.401.342Simpanan dari bank lain 196.440 - - - - 196.440

Suku bunga tetapSimpanan 4.806.511 2.682.093 555.944 46.654 2.356 8.093.558Simpanan dari bank lain 508.002 58.889 2.878 702 - 570.471Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 266.139 - - - - 266.139

Biaya yang masihharus dibayar 9.262 8.337 7.719 5.558 - 30.876

Jumlah Liabilitas Keuangan 7.327.778 2.811.620 621.094 52.914 2.356 10.815.762

31-Mar-17

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

64

Sampaidengan 1

bulan

>1 bulan s/d3 bulan

>3 bulans/d 12bulan

>1 tahun s/d 5tahun >5 tahun Lain-lain Jumlah

Aset KeuanganTanpa suku bunga

Kas 144.975 - - - - - 144.975Giro pada Bank Indonesia 761.639 - - - - - 761.639Tagihan derivatif 2.784 - 2.058 - - - 4.842Tagihan akseptasi 1.686 - 87.590 - - - 89.276Aset lain-lain 68.531 4.750 - 21.765 - - 95.046

Suku bunga variabelKredit 430.083 92.459 451.202 1.139.398 578.124 - 2.691.266Efek-efek 50.223 - - - - - 50.223

Suku bunga tetapGiro pada Bank Lain 292.470 - - - - - 292.470Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain 1.739.110 148.949 96.464 - - - 1.984.523Efek-efek 99.973 49.532 78.952 409.401 687.736 - 1.325.594Kredit 313.574 118.588 1.051.102 2.697.228 1.122.558 - 5.303.050

Jumlah Aset Keuangan 3.905.048 414.278 1.767.368 4.267.792 2.388.418 0 12.742.904

Liabilitas KeuanganTanpa suku bunga

Liabilitas segera 32.018 - - - - - 32.018Liabilitas derivatif 3.192 384 - - - - 3.576Liabilitas akseptasi 1.686 - 87.590 - - - 89.276Biaya yang masih

harus dibayar - - 32.001 - - - 32.001Liabilitas lain-lain 7.595 - - - - - 7.595

Suku bunga variabelSimpanan 426.322 32.756 53.488 963.085 - - 1.475.651Simpanan dari bank lain 304.431 - - - - - 304.431

-Suku bunga tetap

Simpanan 1.504.196 - - 7.359.560 - - 8.863.756Simpanan dari bank lain 183.502 15.601 3.281 501 - - 202.885Efek yang dijual dengan janji

dibeli kembali 89.941 - - - - - 89.941Biaya yang masih

harus dibayar 18.540 10.218 3.606 - - - 32.364Jumlah Liabilitas Keuangan 2.571.423 58.959 179.966 8.323.146 - - 11.133.494

31-Dec-16

Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan

Tabel di bawah menunjukkan arus kas kontraktual tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan dan rekening

administratif bank didasarkan pada sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan per 31 Maret 2017 dan 31

Desember 2016.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

65

Sampaidengan 1

bulan

>1 bulan s/d 3bulan

>3 bulans/d 12bulan

>1 tahun s/d5 tahun >5 tahun Lain-lain Jumlah

Liabilitas KeuanganTanpa suku bunga

Liabilitas segera 97.582 - - - - - 97.582Liabilitas derivatif 2.105 - - - - - 2.105Liabilitas akseptasi 32.809 62.301 2.817 - - - 97.927Biaya yang masih -

harus dibayar - - 51.736 - - - 51.736Liabilita lain-lain - - - - - 7.586 7.586

Suku bunga variabelSimpanan 1.403.600 - - - - - 1.403.600Simpanan dari bank lain 197.358 - - - - - 197.358

Suku bunga tetapSimpanan 4.826.944 2.691.095 557.671 46.654 2.356 - 8.124.721Simpanan dari bank lain 510.337 58.916 2.882 702 572.836Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 266.139 - - - - - 266.139

Sub jumlah 7.336.873 2.812.312 615.105 47.356 2.356 7.586 10.821.590

Liabilitas komitmenFasilitas kredit kepada nasabah

yang belum dugunakan' 79.757 22.153 208.342 53.710 10.030 - 373.991L/C yang irrevocable dan masih

berjalan 9.435 697 - - - - 10.132Sub jumlah liabilitas komitmen 89.192 22.850 208.342 53.710 10.030 - 384.123

Liabilitas kontijensiBank garansi yang

diterbitkan 100.955 1.267 4.226 651 - - 107.098Jumlah 7.527.020 2.836.428 827.673 101.716 12.386 7.586 11.312.811

31-Mar-17

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

66

Sampaidengan 1

bulan

>1 bulan s/d 3bulan

>3 bulan s/d12 bulan

>1 tahun s/d5 tahun >5 tahun Lain-lain Jumlah

Liabilitas KeuanganTanpa suku bunga

Liabilitas segera 32.018 - - - - - 32.018Liabilitas derivatif 3.192 384 - - - - 3.576Liabilitas akseptasi 1.686 - 87.590 - - - 89.276Biaya yang masih

harus dibayar - - 32.001 - - - 32.001Liabilita lain-lain - - - - - 7.595 7.595

Suku bunga variabelSimpanan 1.478.931 - - - - - 1.478.931Simpanan dari bank lain 306.174 - - - - - 306.174

Suku bunga tetapSimpanan 5.250.622 2.834.946 - 791.709 - 16.940 - 2.414 - - 8.896.631Simpanan dari bank lain 184.422 15.636 3.285 501 - - 203.844

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 89.941 - - - - - 89.941

Sub jumlah 7.346.986 2.850.966 914.585 17.441 2.414 7.595 11.139.987

Liabilitas komitmenFasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 11.665 14.448 113.870 39.225 50.809 - 230.017L/C yang irrevocable dan masih

berjalan 2.950 24.911 - - - - 27.861Sub jumlah liabilitas komitmen 14.615 39.359 113.870 39.225 50.809 - 257.878

Liabilitas kontijensiBank garansi yang

diterbitkan 12.971 955 2.776 651 - - 17.353Jumlah 7.374.572 2.891.280 1.031.231 57.317 53.223 7.595 11.415.218

31-Dec-16

Risiko Operasional

Risiko operasional adalah akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,

kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan.

Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Bank, dari mulai Kantor

pusat sampai Kantor Kas. Kegagalan mengelola risiko operasional dapat menyebabkan kerugian keuangan,

keselamatan karyawan dan reputasi Perseroan.

Tujuan Bank dalam mengelola risiko operasional adalah meminimalisasi dampak kegagalan/ketidakcukupan

proses internal, faktor manusia, sistem atau kejadian-kejadian eksternal yang dapat mempunyai dampak kerugian

keuangan dan merusak reputasi Perseroan

Dalam rangka penerapan manajemen risiko khususnya untuk risiko operasional, Satuan Kerja Manajemen Risiko

memiliki divisi khusus yang mengelola risiko operasional melalui kebijakan dan perangkat risiko operasional.

Mekanisme yang digunakan Bank untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasional antara lain dilakukan

melalui perangkat risiko operasional.

Untuk pengukuran risiko operasional, Perseroan melakukan dengan memanfaatkan pendekatan Basic Indicator

Approach (BIA) untuk menghitung Asset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko Operasional yang kemudian

digunakan dalam pengukuran Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM).

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

67

Mitigasi risiko operasional dilakukan oleh Pemilik Risiko dan dipantau oleh Lini Kedua dan Ketiga. Hasil

pemantauan risiko operasional disampaikan kepada Direksi maupun kepada Risk Taking Unit untuk diupayakan

proses mitigasi bagi pengendalian dan perbaikan risiko operasional Bank.

Menyadari Sumber Daya Manusia adalah aset yang berharga dan merupakan unsur kunci didalam pengelolaan

risiko operasional, Bank telah melakukan rekrutmen tenaga kerja professional dari industri perbankan untuk

membawa kontribusi didalam penyempurnaan proses. Bank juga telah melakukan banyak pelatihan untuk

meningkatkan ketrampilan didalam bekerja.

Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi

negatif terhadap Bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bank. Kegagalan Bank dalam

menjaga reputasinya dimata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif masyarakat

terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau

hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap

pendapatan dan volume aktivitas Bank.

Untuk memitigasi risiko reputasi, Bank telah menunjuk divisi corporate secretary untuk melakukan pengamatan

terhadap pemberitaan media untuk memantau publikasi negatif atau keluhan nasabah yang muncul di media.

Untuk pemberitaan negatif dan keluhan nasabah yang muncul di media selanjutnya dibuatkan klarifikasi dan

tanggapan sesuai dengan langkah yang ditempuh Bank. Pemantauan atas keluhan nasabah, Bank memiliki

fasilitas seperti call center dan website, sedangkan keluhan yang datang dari cabang Bank diakomodasi dengan

sistem CDS (Customer Desk Solution) yang disampaikan langsung ke Bank melalui unit kerja Quality Service

untuk kemudian ditindaklanjuti penyelesaiannya.

Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis

tersebut antara lain disebabkan oleh adanya, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau

kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak

sempurna.

Untuk memitigasi risiko hukum yang mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis, Bank

memiliki Divisi Legal untuk memastikan perikatan yang dilakukan oleh Bank telah memenuhi 4 (empat) landasan

utama yaitu:

1. Kesepakatan

yaitu setiap hubungan hukum/perikatan yang dilakukan dengan counterparty harus berlandaskan adanya

kesepakatan dari para pihak.

2. Kecakapan

yaitu kemampuan atau kewenangan bertindak dari para pihak dalam suatu hubungan hukum perikatan.

3. Objek Perjanjian

yaitu obyek perjanjian hukum yang harus jelas atau spesifik dan realistis

4. Memiliki causa prima yang halal

yaitu setiap perjanjian yang dilakukan tidak bertentangan dengan norma kepatutan, kesusilaan dan tidak

melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

68

Selain itu, Bank juga memiliki divisi Litigasi yang salah satu fungsinya adalah menangani setiap permasalahan

hukum yang terkait dengan litigasi agar risiko hokum yang mungkin timbul dapat diminimalisir seminimal mungkin.

Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang terjadi dan

mengambil tindakan hukum dari kasus-kasus tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada Bank

senantiasa memperhitungkan potensi kerugian baik atas penyelesaian kasus secara damai ataupun melalui jalur

pengadilan. Bank juga memberikan perhatian khusus atas kasus hukum yang berpotensi menimbulkan kerugian

secara signifikan.

Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan

perundang-undangan. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu

tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Otoritas Jasa Keuangan dan/atau Bank

Indonesia. Selain itu, Bank juga wajib tunduk pada beberapa ketentuan lainnya, seperti peraturan Lembaga

Penjamin Simpanan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, dan peraturan perundang-undangan

lainnya yang berlaku.

Bank telah memiliki satuan kerja kepatuhan yang bersifat independen dari satuan kerja operasional serta

bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.

Tugas utama pada satuan kerja kepatuhan adalah melakukan koordinasi atas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan

Bank yaitu :

1. Mewujudkan terlaksananya Budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank.

2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh bank.

3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank

telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada otoritas pengawas yang

berwenang.

Mekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan yang dilakukan oleh satuan kerja Kepatuhan adalah

dengan:

a. Melakukan sosialisasi peraturan Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan yang diterbitkan melalui

media sosialisasi e-mail blast atau compliance news.

b. Membuat Checklist Pemenuhan Ketentuan yang berisi daftar ketentuan yang berlaku untuk digunakan

sebagai media kontrol risiko kepatuhan oleh Risk Taking Unit.

c. Berperan aktif dalam forum rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko bersama sama

dengan satuan kerja Manajemen Risiko, satuan kerja operasional dan satuan kerja Audit Internal sebagai

upaya mitigasi risiko, termasuk risiko kepatuhan Perseroan.

d. Memberikan pelatihan pelaksanaan fungsi kepatuhan Perseroan dan ketentuan Bank Indonesia dan/atau

Otoritas Jasa Keuangan kepada para karyawan untuk meningkatkan compliance awareness dan budaya

kepatuhan di lingkungan kerja.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 31 Maret 2017 (Unaudited) dan 31 Desember 2016 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

69

Dalam hal pengelolaan risiko kepatuhan, satuan kerja Kepatuhan menyampaikan eksposur risiko kepatuhan

kepada Direksi. Di dalam penyampaian eksposur risiko kepatuhan, turut melibatkan Lini Kedua sesuai skema Tiga

Lini Pertahanan.

Risiko Stratejik

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan

stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk dapat tumbuh dan

berkembang menjadi sebuah institusi keuangan terdepan di Indonesia, Bank membutuhkan serangkaian strategi

untuk mencapai tujuan tersebut. Ketidakmampuan Bank dalam melakukan penyusunan strategi yang tepat dapat

menimbulkan kegagalan bisnis Bank di masa yang akan datang.

Risiko stratejik berhubungan dengan perencanaan strategi yang baik untuk menghindari terjadinya kerugian atau

dampak negatif lainnya dari adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan yang berpotensi untuk berdampak

luas atau berjangka panjang yang kurang baik didalam organisasi.

Bank secara berkelanjutan memantau kondisi pasar dan mengumpulkan informasi penting sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan strategi Bank. Seiring dengan pemantauan

kondisi pasar tersebut, Bank memiliki portfolio ragam produk yang variatif agar rencana stratejik yang ditetapkan

dapat tercapai.

Bank memiliki kebijakan mengidentifikasi dan merespon atas perubahan lingkungan yaitu:

1. Analisa lingkungan bisnis

Menganalisa faktor internal dan eksternal, menangkap peluang dan tantangan dari perubahan lingkungan

bisnis dan menganalisa kelebihan internal dan kekurangan.

2. Perencanaan

Menyusun sasaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan kompleksitas, profil risiko maupun risk bearing

capacity, menetapkan strategi dan direksi menetapkan kebijakan untuk dijadikan dasar keputusan.

3. Implementasi

Mengalokasikan sumber daya berupa keuangan maupun manusia, menyelesaikan program kerja, dan

komitmen direksi untuk mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.

4. Evaluasi

Evaluasi terhadap kondisi aktual dengan apa yang telah direncanakan, dan melakukan corrective action

untuk perbaikan.

Secara triwulanan melalui pengukuran profil risiko, Bank melakukan pengukuran risiko stratejik dengan

menggunakan indikator atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di

industri perbankan, pencapaian rencana bisnis, dan kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis.