154
OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”) PT Bank MNC Internasional Tbk Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia Kantor Pusat: Gedung MNC Financial Center Lantai 6-8 Jl. Kebon Sirih Raya No. 27 Jakarta Pusat 10340 Tel. (+ 62 21) 2980 5555 - Fax. (+ 62 21) 3983 6700 www.mncbank.co.id Jaringan Kantor: 16 kantor cabang, 25 kantor cabang pembantu dan 14 kantor kas PENAWARAN UMUM TERBATAS VII PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK TAHUN 2019 (”PUT VII”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) Sebanyak-banyaknya 4.039.524.096 (empat miliar ga puluh sembilan juta lima ratus dua puluh empat ribu sembilan puluh enam) saham seri B dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham atau sebesar 14,29% (empat belas koma dua puluh sembilan persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT VII sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp201.976.204.800 (dua ratus satu miliar sembilan ratus tujuh puluh enam juta dua ratus empat ribu delapan ratus Rupiah). Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di BEI. Seap pemegang 6 (enam) saham yang namanya tercatat dalam Daſtar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 3 Desember 2019 pukul 16.15 WIB berhak atas 1 (satu) HMETD, dimana seap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Pasal 33 tentang HMETD, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening Perseroan. HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari kerja mulai tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan tanggal 18 Desember 2019. HMETD yang dak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan dak berlaku lagi. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam PUT VII ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham, antara lain hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD. Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.059.286.146 (enam miliar lima puluh sembilan juta dua ratus delapan puluh enam ribu seratus empat puluh enam) Waran Seri V yang merupakan 25,87% (dua puluh lima koma delapan puluh tujuh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaſtaran. Untuk seap 2 (dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 3 (ga) Waran Seri V yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insenf bagi Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan harga pelaksanaan Rp50 (lima puluh Rupiah) seap waran sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp302.964.307.300 (ga ratus dua miliar sembilan ratus enam puluh empat juta ga ratus tujuh ribu ga ratus Rupiah). Jumlah waran Seri V yang diterbitkan berdasarkan asumsi dilaksanakannya waran Seri IV sebelum PUT VII. Waran Seri V dapat dilaksanakan mulai tanggal 4 Juni 2020 sampai dengan tanggal 2 Desember 2022 dimana seap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Bila Waran Seri V dak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri V tersebut menjadi kadaluarsa, dak bernilai dan dak berlaku. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri V yang ditawarkan melalui PUT VII ini seluruhnya merupakan saham yang telah dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam pelaksanaan penerbitan Waran Seri V ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham,antara lain, hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD. Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam Penawaran Umum Terbatas VII Perseroan. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT VII tersebut dak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada para Pemegang Saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Serfikat HMETD secara proposional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. PT MNC Kapital Indonesia Tbk sebagai Pemegang Saham utama Perseroan, menyatakan bahwa PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan saham di Perseroan setelah PUT VII. Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut dak akan dikeluarkan Perseroan dari portepel. HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA MULAI TANGGAL 5 DESEMBER 2019 SAMPAI DENGAN TANGGAL 18 DESEMBER 2019. PENCATATAN ATAS SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA DILAKUKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 5 DESEMBER 2019. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 18 DESEMBER 2019 DIMANA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN PADA TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI. DALAM HAL PEMEGANG SAHAM MEMILIKI HMETD DALAM BENTUK PECAHAN, MAKA HAK ATAS PECAHAN SAHAM TERSEBUT AKAN DIJUAL OLEH PERSEROAN SERTA HASIL PENJUALANNYA AKAN DIMASUKKAN KE DALAM REKENING PERSEROAN. PUT VII INI MENJADI EFEKTIF SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG DISAMPAIKAN OLEH PERSEROAN KEPADA OJK DALAM RANGKA PUT VII TELAH MENJADI EFEKTIF . DALAM HAL PERNYATAAN EFEKTIF TIDAK DIPEROLEH, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PUT VII DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU RISIKO AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR DAN/ATAU PIHAK LAIN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN KEPADA PERSEROAN. RISIKO LAINNYA DAPAT DIBACA PADA KETERANGAN TENTANG RISIKO USAHA DALAM BAB VI PROSPEKTUS. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN PEMEGANG SAHAM YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA DALAM PUT VII AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAM (DILUSI) YAITU MAKSIMUM 14,29% (EMPAT BELAS KOMA DUA SEMBILAN PERSEN) SEBELUM WARAN SERI V DILAKSANAKAN DAN 29,41% (DUA PULUH SEMBILAN KOMA EMPAT SATU PERSEN) SETELAH WARAN SERI V DILAKSANAKAN. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIAN (”KSEI”). RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM TERBATAS VII INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 21 November 2019 Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 8 Mar 2019 Tanggal Efekf : 21 Nov 2019 Tanggal Cum HMETD pada perdagangan di - Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 29 Nov 2019 - Pasar Tunai : 3 Des 2019 Tanggal Ex HMETD pada perdagangan di - Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 2 Des 2019 - Pasar Tunai : 4 Des 2019 Tanggal Akhir Pencatatan dalam Daſtar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas HMETD : 3 Des 2019 Tanggal Distribusi Serfikat Buk HMETD : 4 Des 2019 Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (”BEI”) : 5 Des 2019 Periode Perdagangan Serfikat Buk HMETD di BEI : 5 – 18 Des 2019 Periode Pendaſtaran, Pemesanan dan Pembayaran Pemesanan Saham (Periode Pelaksanaan) : 5 – 18 Des 2019 Tanggal Akhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan : 20 Des 2019 Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 9 – 20 Des 2019 Tanggal Penjatahan Saham : 23 Des 2019 Tanggal Distribusi Saham Hasil Penjatahan : 26 Des 2019 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham Tambahan : 26 Des 2019 Periode Perdagangan Waran Seri III di - Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi - Pasar Tunai : : 29 Nov 2022 5 Des 2019 1 Des 2022 Periode Pelaksanaan Waran Seri V : 4 Jun 2020 2 Des 2022 PROSPEKTUS 5 Des 2019

PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

Kantor Pusat:

Gedung MNC Financial Center Lantai 6-8 Jl. Kebon Sirih Raya No. 27 Jakarta Pusat 10340 Tel. (+ 62 21) 2980 5555Fax. (+ 62 21) 3983 6700 www.mncbank.co.id

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”)

PT Bank MNC Internasional TbkKegiatan Usaha:

Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan

Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Kantor Pusat:Gedung MNC Financial Center Lantai 6-8

Jl. Kebon Sirih Raya No. 27 Jakarta Pusat 10340

Tel. (+ 62 21) 2980 5555 - Fax. (+ 62 21) 3983 6700 www.mncbank.co.id

Jaringan Kantor:16 kantor cabang, 25 kantor cabang pembantu dan 14 kantor kas

PENAWARAN UMUM TERBATAS VII PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK TAHUN 2019 (”PUT VII”)KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)

Sebanyak-banyaknya 4.039.524.096 (empat miliar tiga puluh sembilan juta lima ratus dua puluh empat ribu sembilan puluh enam) saham seri B dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham atau sebesar 14,29% (empat belas koma dua puluh sembilan persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT VII sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp201.976.204.800 (dua ratus satu miliar sembilan ratus tujuh puluh enam juta dua ratus empat ribu delapan ratus Rupiah). Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di BEI. Setiap pemegang 6 (enam) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 3 Desember 2019 pukul 16.15 WIB berhak atas 1 (satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Pasal 33 tentang HMETD, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening Perseroan. HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari kerja mulai tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan tanggal 18 Desember 2019. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam PUT VII ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham, antara lain hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD.

Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.059.286.146 (enam miliar lima puluh sembilan juta dua ratus delapan puluh enam ribu seratus empat puluh enam) Waran Seri V yang merupakan 25,87% (dua puluh lima koma delapan puluh tujuh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran. Untuk setiap 2 (dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 3 (tiga) Waran Seri V yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan harga pelaksanaan Rp50 (lima puluh Rupiah) setiap waran sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp302.964.307.300 (tiga ratus dua miliar sembilan ratus enam puluh empat juta tiga ratus tujuh ribu tiga ratus Rupiah). Jumlah waran Seri V yang diterbitkan berdasarkan asumsi dilaksanakannya waran Seri IV sebelum PUT VII.

Waran Seri V dapat dilaksanakan mulai tanggal 4 Juni 2020 sampai dengan tanggal 2 Desember 2022 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Bila Waran Seri V tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri V tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri V yang ditawarkan melalui PUT VII ini seluruhnya merupakan saham yang telah dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam pelaksanaan penerbitan Waran Seri V ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham,antara lain, hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD.

Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam Penawaran Umum Terbatas VII Perseroan. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT VII tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada para Pemegang Saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat HMETD secara proposional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. PT MNC Kapital Indonesia Tbk sebagai Pemegang Saham utama Perseroan, menyatakan bahwa PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan saham di Perseroan setelah PUT VII. Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan Perseroan dari portepel.

HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA MULAI TANGGAL 5 DESEMBER 2019 SAMPAI DENGAN TANGGAL 18 DESEMBER 2019. PENCATATAN ATAS SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA DILAKUKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 5 DESEMBER 2019. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 18 DESEMBER 2019 DIMANA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN PADA TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI.

DALAM HAL PEMEGANG SAHAM MEMILIKI HMETD DALAM BENTUK PECAHAN, MAKA HAK ATAS PECAHAN SAHAM TERSEBUT AKAN DIJUAL OLEH PERSEROAN SERTA HASIL PENJUALANNYA AKAN DIMASUKKAN KE DALAM REKENING PERSEROAN.

PUT VII INI MENJADI EFEKTIF SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG DISAMPAIKAN OLEH PERSEROAN KEPADA OJK DALAM RANGKA PUT VII TELAH MENJADI EFEKTIF . DALAM HAL PERNYATAAN EFEKTIF TIDAK DIPEROLEH, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PUT VII DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU RISIKO AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR DAN/ATAU PIHAK LAIN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN KEPADA PERSEROAN. RISIKO LAINNYA DAPAT DIBACA PADA KETERANGAN TENTANG RISIKO USAHA DALAM BAB VI PROSPEKTUS.

PENTING UNTUK DIPERHATIKANPEMEGANG SAHAM YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA DALAM PUT VII AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAM (DILUSI) YAITU MAKSIMUM 14,29% (EMPAT BELAS KOMA DUA SEMBILAN PERSEN) SEBELUM WARAN SERI V DILAKSANAKAN DAN 29,41% (DUA PULUH SEMBILAN KOMA EMPAT SATU PERSEN) SETELAH WARAN SERI V DILAKSANAKAN.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIAN (”KSEI”).

RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM TERBATAS VII INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 21 November 2019

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 8 Mar 2019 Tanggal Efektif : 21 Nov 2019Tanggal Cum HMETD pada perdagangan di- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 29 Nov 2019- Pasar Tunai : 3 Des 2019Tanggal Ex HMETD pada perdagangan di- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 2 Des 2019- Pasar Tunai : 4 Des 2019Tanggal Akhir Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham

(DPS) yang berhak atas HMETD : 3 Des 2019Tanggal Distribusi Sertifikat Bukti HMETD : 4 Des 2019Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (”BEI”) : 5 Des 2019Periode Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD di BEI : 5 – 18 Des 2019

Periode Pendaftaran, Pemesanan dan Pembayaran Pemesanan Saham (Periode Pelaksanaan) : 5 – 18 Des 2019Tanggal Akhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan : 20 Des 2019Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 9 – 20 Des 2019Tanggal Penjatahan Saham : 23 Des 2019Tanggal Distribusi Saham Hasil Penjatahan : 26 Des 2019Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham

Tambahan : 26 Des 2019Periode Perdagangan Waran Seri III di- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi- Pasar Tunai

::

29 Nov 20225 Des 2019 1 Des 2022

Periode Pelaksanaan Waran Seri V : 4 Jun 2020 2 Des 2022

PR

OS

PE

KT

US

PENAW

ARAN U

MU

M TERBATAS VII PT BAN

K MN

C INTERN

ASION

AL TBK TAHUN

2019 (”PUT VII”) KEPADA PARA PEM

EGAN

G SAHAM

PERSEROAN

DALAM RAN

GKA PEN

ERBITAN HAK M

EMESAN

EFEK TERLEBIH DAHULU

(“HMETD

”)

–5 Des 2019–

Page 2: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan surat No. 328/MNCB/DIR/IX/2019 tanggal 7 Oktober 2019 sehubungan dengan PUT VII dalam rangka penerbitan HMETD kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 2019, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan-peraturan pelaksanaan (selanjutnya disebut “UUPM”) jo. POJK 32 Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan HMETD.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT VII ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan PUT VII ini, setiap pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberi penjelasan atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan di dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut terlibat dalam PUT VII ini, dengan tegas menyatakan tidak menjadi pihak yang terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam UUPM, kecuali PT BSR Indonesia (terafiliasi). PT BSR Indonesia dan Perseroan memiliki hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama, yaitu PT Bhakti Panjiwira.

Sesuai dengan ketentuan ayat 2 dan ayat 3 Pasal 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum yang dikeluarkan sebagai pelaksanaan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan juncto UU No. 10 / 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992, ditetapkan bahwa Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% dari jumlah saham yang bersangkutan (ayat 2 Pasal 4); dan sekurang¬-kurangnya 1% dari saham Bank yang dimaksud ayat 2 yang tidak dicatat di Bursa Efek harus tetap dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia (ayat 3 Pasal 4). Dengan demikian untuk menghindari kepemilikan saham Perseroan, selaku bank umum sebagaimana dimaksud dalam peraturan perbankan yang berlaku di Republik Indonesia, oleh Pemodal Asing yang melebihi 99%, maka Perseroan hanya akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% dari jumlah saham yang diterbitkan Perseroan, sehingga seluruh saham Perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek dapat dibeli oleh Pemodal Asing tanpa pembatasan. Bagian 1% dari saham Perseroan yang tidak dicatatkan di Bursa Efek adalah sejumlah 234.250.537 saham, dimana sejumlah 10.000.000 saham milik AJB Bumiputera 1912, dan 224.250.537 saham milik PT MNC Kapital Indonesia Tbk.

PUT V INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DAN/ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR DI INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN, PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT ATAU YURIDIS DI LUAR WILAYAH INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN YANG DAPAT MENGAKIBATKAN INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN PUBLIK.

Page 3: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

DEFINISI DAN SINGKATAN iii

RINGKASAN ix

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS VII 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT VII 17

III. PERNYATAAN UTANG 18

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 23

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 26

VI. RISIKO USAHA 44

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 48

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA UTAMA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA 49

1. Riwayat Singkat Perseroan 492. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Setelah Perseroan Melakukan Penawaran Umum Terbatas VI 493. Posisi Perseroan dalam Kelompok Usaha Perseroan 514. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum 515. Pengurusan dan Pengawasan 536. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan 537. Struktur Organisasi Perseroan 628. Sumber Daya Manusia 629. Perkara Hukum yang sedang Dihadapi Perseroan 6410. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga 7811. Transaksi dengan Pihak Afiliasi 8112. Asuransi 8213. Aset dengan nilai Material 8814. Pajak 8815. Kegiatan Usaha Utama Perseroan, Kecenderungan dan Prospek Usaha 88

a. Umum 88b. Kegiatan Usaha Utama 89c. Jaringan Distribusi 96d. Manajemen Risiko 97e. Sistem Pengendalian Internal 107f. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 109g. Teknologi Informasi 113h. Prospek Usaha 114i. Strategi Pemasaran 115j. Persaingan Usaha 116k. Hak Atas Kekayaan Intelektual 117

Page 4: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

ii

l. Tanggung Jawab Sosial 117

IX. EKUITAS 119

X. KEBIJAKAN DIVIDEN 120

XI. PERPAJAKAN 121

XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 124

XIII. TATA CARA PEMESANAN SAHAM DAN/ATAU EFEK BERSIFAT EKUITAS 126

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 133

Page 5: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN Kecuali ditentukan lain dalam Prospektus, istilah-istilah dengan huruf besar dalam Prospektus mempunyai arti sebagai berikut: Afiliasi : a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan

sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham utama.

Anggota Bursa : Berarti Perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan dan mempunyai hak untuk mempergunakan sistem dan atau sarana Bursa Efek sesuai dengan peraturan Bursa Efek.

Aset Produktif

ATM

ATMR

BAE

: : : :

Berarti terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada BI dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang syariah, tagihan akseptasi, penyertaan serta komitmen dan kontijensi yang memiliki risiko kredit. Berarti Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine) yaitu mesin elektronik yang dapat menggantikan fungsi teller seperti penarikan uang tunai, pemeriksaan saldo dan pemindahbukuan. Berarti Aset Tertimbang Menurut Risiko yaitu kredit pada aset tertimbang menurut risiko yang merupakan komponen pembagi dalam CAR. Berarti Biro Administrasi Efek.

Bank Devisa : Berarti bank yang memperoleh surat penunjukkan dari BI untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing.

Bank Devisa Persepsi :

Berarti Bank Umum yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima setoran penerimaan negara.

Bank Kustodian

: Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan OJK untuk melakukan kegiatan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Berelasi : Berarti orang atau entitas yang terkait dengan Perseroan dan Entitas Anak (entitas pelapor) dengan mengacu pada PSAK No.7 (revisi 2010), yaitu: a. orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi

dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas

pelapor, ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau

Page 6: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

iv

iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

b. suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok

usaha yang sama (artinya entitas induk, Entitas Anak dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv. suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga atau sebaliknya.

v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

BEI atau PT Bursa Efek Indonesia atau Bursa Efek BI

: :

Berarti PT Bursa Efek Indonesia, yakni bursa efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, dimana saham Perseroan dicatatkan. Berarti Bank Indonesia sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 4 Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang BI jis Undang-Undang No. 3 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 dan Undang Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang BI menjadi Undang-Undang.

BMPK : Berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit.

BI Rate BNRI

: :

Berarti suku bunga dengan tenor 1 (satu) bulan yang diumumkan oleh BI secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter. Berarti Berita Negara Republik Indonesia.

BOPO : Berarti biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional. Biaya operasional dan pendapatan operasional adalah semua biaya dan pendapatan bunga serta biaya/pendapatan dari penduduk maupun bukan penduduk yang merupakan pendapatan maupun biaya dari kegiatan yang lazim sebagai usaha bank. Data dinyatakan dalam persentase (%).

CKPN : Berarti Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.

Page 7: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

v

iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

b. suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok

usaha yang sama (artinya entitas induk, Entitas Anak dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv. suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga atau sebaliknya.

v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

BEI atau PT Bursa Efek Indonesia atau Bursa Efek BI

: :

Berarti PT Bursa Efek Indonesia, yakni bursa efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, dimana saham Perseroan dicatatkan. Berarti Bank Indonesia sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 4 Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang BI jis Undang-Undang No. 3 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 dan Undang Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang BI menjadi Undang-Undang.

BMPK : Berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit.

BI Rate BNRI

: :

Berarti suku bunga dengan tenor 1 (satu) bulan yang diumumkan oleh BI secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter. Berarti Berita Negara Republik Indonesia.

BOPO : Berarti biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional. Biaya operasional dan pendapatan operasional adalah semua biaya dan pendapatan bunga serta biaya/pendapatan dari penduduk maupun bukan penduduk yang merupakan pendapatan maupun biaya dari kegiatan yang lazim sebagai usaha bank. Data dinyatakan dalam persentase (%).

CKPN : Berarti Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.

DPS : Berarti Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh BAE Perseroan.

Emisi : Berarti tindakan Perseroan menerbitkan efek dan menjual kepada Pemegang Saham Perseroan dan/atau pengganti dan penerus haknya dan/atau kepada masyarakat melalui PUT VI.

FPE

: Berarti Formulir Penyetoran Efek.

GWM : Berarti Giro Wajib Minimum.

Hari Bank : Berarti hari kerja bank dimana kantor pusat BI di Jakarta menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

Hari Bursa : Berarti setiap hari diselenggarakannya perdagangan efek di BEI, yaitu Senin sampai dengan Jumat kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh BEI.

Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan gregorius kalender tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari kerja biasa.

HMETD : Berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

KAP : Berarti Kantor Akuntan Publik.

Kemenkumham : Berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia (dahulu dikenal sebagai Departemen Kehakiman Republik Indonesia, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, atau Departemen Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia).

Konfirmasi Tertulis

: Berarti laporan konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo efek dalam rekening efek yang diterbitkan oleh KSEI atau perusahaan efek dan/atau bank kustodian berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek.

KPMM (CAR) : Berarti Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy

Ratio) sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 11/POJK.03/2016 tanggal 2 Februari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum beserta peraturan pelaksanaannya.

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan efek berdasarkan perjanjian pendaftaran efek pada Penitipan Kolektif.

KTUR : Berarti Konfirmasi Tertulis untuk RUPS.

Page 8: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

vi

Kustodian : Berarti pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerina dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

LFR

: Berarti Loan to Funding Ratio, yaitu rasio atau perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan oleh Perseroan terhadap jumlah simpanan dana pihak ketiga atau masyarakat yang terdapat pada Perseroan dan jumlah surat-surat berharga yang diterbitkan Perseroan

Likuidasi : Berarti pemberesan harta benda/harta kekayaan (aset-aset)

sebagai tindak lanjut dari penutupan usaha. .

NIM NPL

: :

Berarti singkatan dari Net Interest Margin yaitu Marjin Bunga Bersih yang merupakan pendapatan bunga bersih dibagi dengan rata-rata Aset Produktif dalam kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus. Berarti Non Performing Loan, yaitu pinjaman-pinjaman bermasalah yang dikategorikan ke dalam kredit kurang lancar, diragukan atau macet sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Masyarakat : Berarti perorangan, baik warga negara Indonesia maupun warga

negara asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

: Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang sejak tanggal 31 Desember 2012 mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya yang merupakan peralihan fungsi, tugas, dan wewenang dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011.

Pemegang Rekening

: Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik efek di KSEI, yang meliputi bank kustodian dan/atau perusahaan efek atau pihak lain berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Pemegang Saham : Berarti perseorangan dan/atau badan hukum yang telah memiliki saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, yang berhak atas HMETD.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Republik Indonesia.

Penawaran Umum Terbatas atau PUT

: Berarti kegiatan penawaran efek oleh Perseroan yang dilakukan dalam wilayah Indonesia kepada Pemegang Saham berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM.

Penitipan Kolektif

:

Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Page 9: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

vii

Kustodian : Berarti pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerina dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

LFR

: Berarti Loan to Funding Ratio, yaitu rasio atau perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan oleh Perseroan terhadap jumlah simpanan dana pihak ketiga atau masyarakat yang terdapat pada Perseroan dan jumlah surat-surat berharga yang diterbitkan Perseroan

Likuidasi : Berarti pemberesan harta benda/harta kekayaan (aset-aset)

sebagai tindak lanjut dari penutupan usaha. .

NIM NPL

: :

Berarti singkatan dari Net Interest Margin yaitu Marjin Bunga Bersih yang merupakan pendapatan bunga bersih dibagi dengan rata-rata Aset Produktif dalam kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus. Berarti Non Performing Loan, yaitu pinjaman-pinjaman bermasalah yang dikategorikan ke dalam kredit kurang lancar, diragukan atau macet sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Masyarakat : Berarti perorangan, baik warga negara Indonesia maupun warga

negara asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

: Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang sejak tanggal 31 Desember 2012 mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya yang merupakan peralihan fungsi, tugas, dan wewenang dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011.

Pemegang Rekening

: Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik efek di KSEI, yang meliputi bank kustodian dan/atau perusahaan efek atau pihak lain berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Pemegang Saham : Berarti perseorangan dan/atau badan hukum yang telah memiliki saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, yang berhak atas HMETD.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Republik Indonesia.

Penawaran Umum Terbatas atau PUT

: Berarti kegiatan penawaran efek oleh Perseroan yang dilakukan dalam wilayah Indonesia kepada Pemegang Saham berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM.

Penitipan Kolektif

:

Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Penjamin Emisi Efek

:

Berarti pihak-pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan penawaran umum saham atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran hasil penawaran umum kepada Perseroan berdasarkan perjanjian penjaminan emisi efek.

Peraturan IX.E.1 : Berarti Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran No. KEP-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009.

PBI PBI No. 20/3/PBI/2018

: :

Peraturan Bank Indonesia Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah Dan Valas Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah

PMTHMETD : Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu POJK : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

POJK No.4/POJK.03/2016 :

Berarti Peraturan OJK Nomor 4/POJK.03/2016 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

POJK No.6/POJK.03/2016 :

Berarti Peraturan OJK Nomor 6/POJK.03/2016 Tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.

POJK No.11/POJK.03/2016 :

Berarti Peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2016 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

POJK No.18/POJK.03/2016 :

Berarti Peraturan OJK Nomor 18/POJK.03/2016 Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

POJK No.30/POJK.04/2015 :

Berarti Peraturan OJK Nomor 30/POJK.04/2015 Tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

POJK No.32/POJK.04/2015 :

Berarti Peraturan OJK Nomor 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan HMETD.

POJK No.34/POJK.04/2014 :

Berarti Peraturan OJK Nomor 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No.55/POJK.04/2015

:

Berarti Peraturan OJK Nomor 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

POJK No.56/POJK.04/2015 POJK No.55/POJK.03/2016

: :

Berarti Peraturan OJK Nomor 56/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Berarti Peraturan OJK Nomor 55/POJK.03/2016 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum

PUT VII : Berarti Penawaran Umum Terbatas VII Perseroan.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan, baik yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) maupun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Page 10: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

viii

RUPSLB

: Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.

Saham : Berarti penyertaan Pemegang Saham dalam modal Perseroan yang dibuktikan dengan surat saham atau surat kolektif saham sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar Perseroan saat ini atau yang akan disesuaikan dalam anggaran dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.

SME : Small Medium Enterprises atau Usaha Kecil dan Menengah

UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 tahun 1995, tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

UUPT : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 tahun 2007, Tambahan No. 4746, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Page 11: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

ix

RUPSLB

: Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.

Saham : Berarti penyertaan Pemegang Saham dalam modal Perseroan yang dibuktikan dengan surat saham atau surat kolektif saham sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar Perseroan saat ini atau yang akan disesuaikan dalam anggaran dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.

SME : Small Medium Enterprises atau Usaha Kecil dan Menengah

UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 tahun 1995, tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

UUPT : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 tahun 2007, Tambahan No. 4746, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. PENDAHULUAN

Perseroan didirikan dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia, berkedudukan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian No. 49 tanggal 31 Juli 1989, dibuat di hadapan Sri Rahayu, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. C2-7223-HT.01.01-Th’89 tanggal 9 Agustus 1989, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 692/Not./1989/PN.JKT.SEL. tanggal 24 Agustus 1989 serta telah diumumkan dalam BNRI No. 75 tanggal 19 September 1989, Tambahan No. 1917/1989. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No.53 tertanggal 26 September 2019 yang dibuat dihadapan Notaris Aulia Taufani S.H dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan AHU-AH.01.03-0339624 tanggal 2 Oktober 2019 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0183597.AH.01.11.TAHUN 2019, tanggal 2 Oktober 2019 dan perubahan susunan pengurus terakhir sebagaimana dimuat dalam akta No.09 tanggal 10 Juli 2019 yang dibuat dihadapan Notaris Aulia Taufani S.H notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.03-0296147 tanggal 10 Juli 2019 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0107406.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 10 Juli 2019.

Berdasarkan keputusan RUPSLB pada tanggal 3 Mei 2016, Perseroan menyetujui pelaksanaan PMTHMETD sehingga keseluruhan pelaksanaan PMTHMETD dan MESOP berjumlah sebanyak-banyaknya 1.912.956.307 saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor, masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) yang mencakup saham yang akan dikeluarkan untuk MESOP sebanyak-banyaknya 286.943.446 saham atau sebanyak-banyaknya 1,5% dari modal disetor serta untuk PMTHMETD Non MESOP sebanyak-banyaknya 1.626.012.861 saham atau sebanyak-banyaknya 8,5% dari modal disetor. Persetujuan RUPSLB tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Perseroan No. 11 tanggal 3 Mei 2016 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta. Pelaksanaan PMTHMETD ini belum dilaksanakan dan telah berakhir periode pelaksanaannya. Alokasi pemberian MESOP Perseroan sejumlah 286.943.446 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp100 adalah sebagai berikut:

Alokasi Bagian Jumlah MESOP Periode Pelaksanaan I 50% 143.471.723 1 Juli 2016 dan 3 Oktober 2016 II 50% 143.471.723 2 April 2017 dan 2 Oktober 2017

MESOP berlaku selama jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak RUPS Perseroan tahun 2016 yang menyetujui MESOP dimaksud, sehingga untuk setiap MESOP yang dibagikan dalam setiap periodenya (sesuai tabel) namun tidak diexercise maka akan tetap berlaku dan tetap dapat diexercise di setiap periode pelaksanaan sampai dengan April 2021, dengan tetap mengacu pada Perjanjian Pemberian Hak Opsi Saham.

2 April 2018 dan 2 Oktober 2018 1 April 2019 dan 1 Oktober 2019 1 April 2020 dan 1 Oktober 2020 1 April 2021

Total 100% 286.943.446 Catatan: Hingga Prospektus ini diterbitkan, belum ada MESOP yang dikonversi. Penerbitan saham hasil pelaksanaan MESOP akan dilakukan setelah tanggal Daftar Pemegang Saham (Recording Date) 3 Desember 2019. Berdasarkan keputusan RUPSLB pada tanggal 8 Maret 2019, Perseroan menyetujui pelaksanaan PMTHMETD Non-MESOP berjumlah sebanyak-banyaknya 1.891.561.916 saham seri B atau sebanyak-banyaknya 8,68% dari modal disetor, dengan nilai nominal Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham. Persetujuan RUPSLB tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Perseroan No. 11 tanggal 8 Maret 2019 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta. Hingga prospektus ini diterbitkan, PMTHMETD yang belum dilaksanakan adalah sebesar 251.561.916 saham seri B.

Page 12: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

x

Perseroan menawarkan produk-produk jasa perbankan yang merupakan kegiatan usaha utamanya, antara lain:

a. Penghimpunan dana dilakukan melalui produk rekening giro, tabungan dan deposito berjangka. b. Penempatan dana meliputi penyaluran kredit berupa kredit komsumsi, kredit investasi dan kredit

modal kerja pada segmen korporasi komersial dan pengusaha kecil dan menengah. c. Pemberian kredit konsumer dalam berbagai produk seperti kredit pemilikan rumah, kredit

kendaraan bermotor, kredit tanpa agunan, kredit pensiunan, kartu kredit dan menyediakan layanan transaksi international remittance, surat berharga dan jasa treasuri.

d. Pemberian jasa pelayanan seperti pelayanan pembayaran tagihan listrik, pembayaran telepon, pembayaran pajak dan bancassurance.

Sampai dengan Prospektus ini dibuat, Perseroan telah memiliki jaringan pelayanan perbankan yang terdiri dari 16 kantor cabang, 25 kantor cabang pembantu dan 14 kantor kas yang berlokasi di Indonesia.

KETERANGAN MENGENAI PUT VII

Jumlah HMETD yang ditawarkan sebanyak-banyaknya : 4.039.524.096 Jumlah Waran Seri V yang ditawarkan

sebanyak-banyaknya : 6.059.286.146 Nilai Nominal : Rp50 Harga Penawaran : Rp50 Rasio HMETD : 6 : 1 Tanggal DPS Perseroan yang berhak atas HMETD : 3 Desember 2019 Tanggal Pencatatan di BEI : 5 Desember 2019 Periode Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD : 5 – 18 Desember 2019 Periode Perdagangan Waran : 5 Desember 2019 – 1 Desember 2022 Periode Pelaksanaan Waran : 4 Juni 2020 – 2 Desember 2022 Struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan, berdasarkan DPS Perseroan per tanggal 31 Oktober 2019 adalah sebagai berikut:

Permodalan Sebelum PUT Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 39,74 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 11,33 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 6,18 Masyarakat (di bawah 5%) 8.373.905.883 837.390.588.300 35,75 Saham Seri B PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 23.425.059.005 2.260.505.900.500 100.00 Saham Seri A 21.785.059.005 2.178.505.900.500 93,00 Saham Seri B 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 Saham dalam Portepel 73.707.461.960 3.739.494.099.500 Saham Seri A 1.082.420.030 108.242.003.000 Saham Seri B 72.625.041.930 3.631.252.096.500

Bersamaan dengan penerbitan saham dalam PUT VI sebelumnya, Perseroan telah menerbitkan sebanyak 273.580.271 Waran Seri IV dimana setiap 1 Waran Seri IV memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan. Periode pelaksanaan Waran Seri IV dimulai sejak tanggal 21 Desember 2018 sampai dengan tanggal 20 Juni 2023, Jumlah Waran Seri IV yang beredar dan belum dikonversikan menjadi saham adalah sebanyak 273.580.205 Waran Seri IV. Jumlah waran yang beredar terhadap jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan adalah sebesar 1,17%. Pada tanggal 8 Maret 2019 , Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 11 tanggal 8 Maret 2019, antara lain telah menyetujui peningkatan Modal Disetor dan Modal Ditempatkan Perseroan melalui penambahan modal Perseroan dengan mekanisme HMETD, sebanyak-banyaknya 4.126.506.825 (empat miliar seratus dua puluh enam juta lima ratus enam ribu delapan ratus dua puluh lima) saham seri B dengan nilai nominal Rp50 (lima puluh Rupiah) per lembar saham; menyetujui penerbitan Waran

Page 13: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

xi

Perseroan menawarkan produk-produk jasa perbankan yang merupakan kegiatan usaha utamanya, antara lain:

a. Penghimpunan dana dilakukan melalui produk rekening giro, tabungan dan deposito berjangka. b. Penempatan dana meliputi penyaluran kredit berupa kredit komsumsi, kredit investasi dan kredit

modal kerja pada segmen korporasi komersial dan pengusaha kecil dan menengah. c. Pemberian kredit konsumer dalam berbagai produk seperti kredit pemilikan rumah, kredit

kendaraan bermotor, kredit tanpa agunan, kredit pensiunan, kartu kredit dan menyediakan layanan transaksi international remittance, surat berharga dan jasa treasuri.

d. Pemberian jasa pelayanan seperti pelayanan pembayaran tagihan listrik, pembayaran telepon, pembayaran pajak dan bancassurance.

Sampai dengan Prospektus ini dibuat, Perseroan telah memiliki jaringan pelayanan perbankan yang terdiri dari 16 kantor cabang, 25 kantor cabang pembantu dan 14 kantor kas yang berlokasi di Indonesia.

KETERANGAN MENGENAI PUT VII

Jumlah HMETD yang ditawarkan sebanyak-banyaknya : 4.039.524.096 Jumlah Waran Seri V yang ditawarkan

sebanyak-banyaknya : 6.059.286.146 Nilai Nominal : Rp50 Harga Penawaran : Rp50 Rasio HMETD : 6 : 1 Tanggal DPS Perseroan yang berhak atas HMETD : 3 Desember 2019 Tanggal Pencatatan di BEI : 5 Desember 2019 Periode Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD : 5 – 18 Desember 2019 Periode Perdagangan Waran : 5 Desember 2019 – 1 Desember 2022 Periode Pelaksanaan Waran : 4 Juni 2020 – 2 Desember 2022 Struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan, berdasarkan DPS Perseroan per tanggal 31 Oktober 2019 adalah sebagai berikut:

Permodalan Sebelum PUT Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 39,74 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 11,33 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 6,18 Masyarakat (di bawah 5%) 8.373.905.883 837.390.588.300 35,75 Saham Seri B PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 23.425.059.005 2.260.505.900.500 100.00 Saham Seri A 21.785.059.005 2.178.505.900.500 93,00 Saham Seri B 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 Saham dalam Portepel 73.707.461.960 3.739.494.099.500 Saham Seri A 1.082.420.030 108.242.003.000 Saham Seri B 72.625.041.930 3.631.252.096.500

Bersamaan dengan penerbitan saham dalam PUT VI sebelumnya, Perseroan telah menerbitkan sebanyak 273.580.271 Waran Seri IV dimana setiap 1 Waran Seri IV memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan. Periode pelaksanaan Waran Seri IV dimulai sejak tanggal 21 Desember 2018 sampai dengan tanggal 20 Juni 2023, Jumlah Waran Seri IV yang beredar dan belum dikonversikan menjadi saham adalah sebanyak 273.580.205 Waran Seri IV. Jumlah waran yang beredar terhadap jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan adalah sebesar 1,17%. Pada tanggal 8 Maret 2019 , Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 11 tanggal 8 Maret 2019, antara lain telah menyetujui peningkatan Modal Disetor dan Modal Ditempatkan Perseroan melalui penambahan modal Perseroan dengan mekanisme HMETD, sebanyak-banyaknya 4.126.506.825 (empat miliar seratus dua puluh enam juta lima ratus enam ribu delapan ratus dua puluh lima) saham seri B dengan nilai nominal Rp50 (lima puluh Rupiah) per lembar saham; menyetujui penerbitan Waran

Seri V sebanyak-banyaknya 6.189.760.238 (enam miliar seratus delapan puluh sembilan juta tujuh ratus enam puluh ribu dua ratus tiga puluh delapan) waran yang dapat dikonversi menjadi saham baru dengan nilai nominal Rp50 (lima puluh Rupiah) per lembar saham; menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk mengeluarkan saham-saham baru dan Waran Seri V Perseroan dan melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan Perseroan melalui PUT VII dan Waran Seri V serta untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan HMETD yang diterbitkan Perseroan dalam rangka pelaksanaan PUT VII dan Waran Seri V tersebut; dan menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap rasio dan harga pelaksanaan HMETD dari PUT VII dan Waran Seri V, penggunaan dana dan/atau melakukan penyesuaian atau tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan PUT VII sesuai dengan tanggapan dari otoritas dan regulator serta ketentuan perundangan yang berlaku. Sebanyak-banyaknya 4.039.524.096 (empat miliar tiga puluh sembilan juta lima ratus dua puluh empat ribu sembilan puluh enam) saham seri B dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham atau sebesar 14,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT VII. Dengan asumsi seluruh pemilik 273.580.205 Waran Seri IV Perseroan melaksanakan warannya sebelum PUT VII, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT VII secara proforma, adalah sebagai berikut:

Sebelum PUT VII Sesudah PUT VII Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 38,41 9.309.678.241 930.967.824.100 32,92 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 10,95 2.654.374.881 265.437.488.100 9,39 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 5,97 1.447.100.000 144.710.000.000 5,12 Masyarakat (di bawah 5%) *) 8.934.429.534 893.442.953.400 36,86 8.934.429.534 893.442.953.400 31,59 Saham Seri B PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 6,77 3.464.946.373 173.247.318.650 12,25 Marco Prince Corp - - 442.395.814 22.119.790.700 1,56 Winfly Ltd - - 241.183.333 12.059.166.650 0,85 Masyarakat (di bawah 5%) - - 1.489.071.590 74.453.579.500 5,28 Sisa PMTHMETD **) 251.561.916 12.578.095.800 1,04 293.488.902 14.674.445.100 1,04 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 24.237.144.572 2.329.136.361.400 100.00 28.276.668.668 2.531.112.566.200 100.00 Saham Seri A 22.345.582.656 2.234.558.265.600 92.19 22.345.582.656 2.234.558.265.600 79,02 Saham Seri B 1.891.561.916 94.578.095.800 7.81 5.931.086.012 296.554.300.600 20,98 Saham dalam Portepel 72,895,376,393 3.670.863.638.600 68,855,852,297 3.468.887.433.800 Saham Seri A 521.896.379 52.189.637.900 521.896.379 52.189.637.900 Saham Seri B 72.373.480.014 3.618.674.000.700 68.333.955.918 3.416.697.795.900

*) Termasuk efek yang belum dilaksanakan yaitu MESOP sebesar 286.943.446 saham dan Waran seri IV sebesar 273.580.205 saham. **) Sisa PMTHMETD yang belum dilaksanakan sebesar 251.561.916 saham

Dengan asumsi seluruh pemilik 273.580.205 Waran Seri IV Perseroan tidak melaksanakan warannya sebelum PUT VII, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT VII secara proforma, adalah sebagai berikut:

Sebelum PUT VII Sesudah PUT VII Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 38,85 9.309.678.241 930.967.824.100 33,30 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 11,08 2.654.374.881 265.437.488.100 9,49 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 6,04 1.447.100.000 144.710.000.000 5,18 Masyarakat (di bawah 5%) *) 8.660.849.329 866.084.932.900 36,14 8.660.849.329 866.084.932.900 30,98 Saham Seri B PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 6,84 3.464.946.373 173.247.318.650 12,39 Marco Prince Corp - - 442.395.814 22.119.790.700 1,58 Winfly Ltd - - 241.183.333 12.059.166.650 0,86 Masyarakat (di bawah 5%) - - 1.443.474.889 72.173.744.450 5,17 Sisa PMTHMETD **) 251.561.916 12.578.095.800 1,05 293.488.902 14.674.445.100 1,05

Page 14: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

xii

Sebelum PUT VII Sesudah PUT VII Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 23,963,564,367 2.301.778.340.900 100.00 27.957.491.762 2.501.474.710.650 100.00 Saham Seri A 22.345.582.656 2.207.200.245.100 92,11 22.072.002.451 2.207.200.245.100 78,95 Saham Seri B 1.891.561.916 94.578.095.800 7,89 5.885.489.311 294.274.465.550 21,05 Saham dalam Portepel

73,168,956,598

3.698.221.659.100

69.175.029.203

3.498.525.289.350 Saham Seri A 795.476.584 79.547.658.400 795.476.584 79.547.658.400 Saham Seri B 72.373.480.014 3.618.674.000.700 68.379.552.619 3.418.977.630.950

*) Termasuk efek yang belum dilaksanakan yaitu MESOP sebesar 286.943.446 saham. **) Sisa PMTHMETD yang belum dilaksanakan sebesar 251.561.916 saham

Dengan asumsi seluruh pemilik 273.580.205 Waran Seri IV Perseroan tidak melaksanakan warannya, 251.561.916 PMHMETD dan MESOP sebesar 286.943.446 tidak dilaksanakan sebelum PUT VII dan Pemegang Saham tidak melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan HMETD yang dimilikinya kecuali PT MNC Kapital Indonesia yang melaksanakan HMETD yang dimilikinya, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT VII secara proforma, adalah sebagai berikut:

Sebelum PUT VII Sesudah PUT VII Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 39,74 9.309.678.241 930.967.824.100 36,87 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 11,33 2.654.374.881 265.437.488.100 10,51 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 6,18 1.447.100.000 144.710.000.000 5,73 Masyarakat (di bawah 5%) 8.373.905.883 837.390.588.300 35,75 8.373.905.883 837.390.588.300 33,16 Saham Seri B

PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 3.464.946.373 173.247.318.650 13,73 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 23.425.059.005 2.260.505.900.500 100.00 25.250.005.378 2.351.753.219.150 100.00 Saham Seri A 21.785.059.005 2.178.505.900.500 93.00 21.785.059.005 2.178.505.900.500 86,27 Saham Seri B 1.640.000.000 82.000.000.000 7.00 3.464.946.373 173.247.318.650 13,73 Saham dalam Portepel 73.707.461.960 3.739.494.099.500 71.882.515.587 3.648.246.780.850 Saham Seri A 1.082.420.030 108.242.003.000 1.082.420.030 108.242.003.000 Saham Seri B 72.625.041.930 3.631.252.096.500 70.800.095.557 3.540.004.777.850

Saham Baru yang berasal dari PUT VII ini akan dicatatkan pada BEI bersama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum. Jumlah Saham baru yang akan dicatatkan Perseroan di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak-banyaknya sejumlah 3.999.128.855 saham atau 99% dari seluruh saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran PUT VII ini. Sedangkan saham baru Perseroan sebanyak-banyaknya 40.395.241 saham atau 1% yang akan tidak dicatatkan adalah merupakan saham milik PT MNC Kapital Indonesia Tbk, sehingga seluruh saham yang tidak dicatatkan akan menjadi sebanyak-banyaknya 264.645.778 saham. Berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang tidak dicatatkan di Bursa per 31 Agustus 2019 yang dikeluarkan oleh BAE, sebesar 1% atau sejumlah 234.250.537 saham dalam Perseroan tidak tercatat di Bursa Efek, dimana sejumlah 10.000.000 saham milik AJB Bumiputera 1912, dan 224.250.537 saham milik PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.059.286.146 Waran Seri V. Untuk setiap 2 (dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 3 (tiga) Waran Seri V yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan harga pelaksanaan Rp50 (lima puluh Rupiah) setiap waran sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp302.964.307.300. Waran Seri V dapat dilaksanakan selama masa berlakunya Waran Seri V yaitu 6 (enam) bulan sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 4 Juni 2020 sampai dengan tanggal 2 Desember 2022 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Pemegang Waran Seri V tidak mempunyai hak sebagai Pemegang Saham, termasuk hak atas dividen, selama Waran Seri V tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila setelah lewat periode pelaksanaan, maka setiap Waran Seri V yang belum dilaksanakan akan menjadi kadaluwarsa, tidak

Page 15: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

xiii

Sebelum PUT VII Sesudah PUT VII Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 23,963,564,367 2.301.778.340.900 100.00 27.957.491.762 2.501.474.710.650 100.00 Saham Seri A 22.345.582.656 2.207.200.245.100 92,11 22.072.002.451 2.207.200.245.100 78,95 Saham Seri B 1.891.561.916 94.578.095.800 7,89 5.885.489.311 294.274.465.550 21,05 Saham dalam Portepel

73,168,956,598

3.698.221.659.100

69.175.029.203

3.498.525.289.350 Saham Seri A 795.476.584 79.547.658.400 795.476.584 79.547.658.400 Saham Seri B 72.373.480.014 3.618.674.000.700 68.379.552.619 3.418.977.630.950

*) Termasuk efek yang belum dilaksanakan yaitu MESOP sebesar 286.943.446 saham. **) Sisa PMTHMETD yang belum dilaksanakan sebesar 251.561.916 saham

Dengan asumsi seluruh pemilik 273.580.205 Waran Seri IV Perseroan tidak melaksanakan warannya, 251.561.916 PMHMETD dan MESOP sebesar 286.943.446 tidak dilaksanakan sebelum PUT VII dan Pemegang Saham tidak melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan HMETD yang dimilikinya kecuali PT MNC Kapital Indonesia yang melaksanakan HMETD yang dimilikinya, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT VII secara proforma, adalah sebagai berikut:

Sebelum PUT VII Sesudah PUT VII Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 39,74 9.309.678.241 930.967.824.100 36,87 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 11,33 2.654.374.881 265.437.488.100 10,51 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 6,18 1.447.100.000 144.710.000.000 5,73 Masyarakat (di bawah 5%) 8.373.905.883 837.390.588.300 35,75 8.373.905.883 837.390.588.300 33,16 Saham Seri B

PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 3.464.946.373 173.247.318.650 13,73 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 23.425.059.005 2.260.505.900.500 100.00 25.250.005.378 2.351.753.219.150 100.00 Saham Seri A 21.785.059.005 2.178.505.900.500 93.00 21.785.059.005 2.178.505.900.500 86,27 Saham Seri B 1.640.000.000 82.000.000.000 7.00 3.464.946.373 173.247.318.650 13,73 Saham dalam Portepel 73.707.461.960 3.739.494.099.500 71.882.515.587 3.648.246.780.850 Saham Seri A 1.082.420.030 108.242.003.000 1.082.420.030 108.242.003.000 Saham Seri B 72.625.041.930 3.631.252.096.500 70.800.095.557 3.540.004.777.850

Saham Baru yang berasal dari PUT VII ini akan dicatatkan pada BEI bersama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum. Jumlah Saham baru yang akan dicatatkan Perseroan di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak-banyaknya sejumlah 3.999.128.855 saham atau 99% dari seluruh saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran PUT VII ini. Sedangkan saham baru Perseroan sebanyak-banyaknya 40.395.241 saham atau 1% yang akan tidak dicatatkan adalah merupakan saham milik PT MNC Kapital Indonesia Tbk, sehingga seluruh saham yang tidak dicatatkan akan menjadi sebanyak-banyaknya 264.645.778 saham. Berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang tidak dicatatkan di Bursa per 31 Agustus 2019 yang dikeluarkan oleh BAE, sebesar 1% atau sejumlah 234.250.537 saham dalam Perseroan tidak tercatat di Bursa Efek, dimana sejumlah 10.000.000 saham milik AJB Bumiputera 1912, dan 224.250.537 saham milik PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.059.286.146 Waran Seri V. Untuk setiap 2 (dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 3 (tiga) Waran Seri V yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan harga pelaksanaan Rp50 (lima puluh Rupiah) setiap waran sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp302.964.307.300. Waran Seri V dapat dilaksanakan selama masa berlakunya Waran Seri V yaitu 6 (enam) bulan sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 4 Juni 2020 sampai dengan tanggal 2 Desember 2022 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Pemegang Waran Seri V tidak mempunyai hak sebagai Pemegang Saham, termasuk hak atas dividen, selama Waran Seri V tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila setelah lewat periode pelaksanaan, maka setiap Waran Seri V yang belum dilaksanakan akan menjadi kadaluwarsa, tidak

berlaku dan tidak bernilai, berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri V PT Bank MNC Internasional Tbk No. 7 tanggal 3 Oktober 2019, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Apabila Waran Seri V yang diperoleh Pemegang Saham dalam telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham baru, maka proforma struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:

Sesudah PUT VII Sesudah Waran Seri V Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 32,92 9.309.678.241 930.967.824.100 27,11 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 9,39 2.654.374.881 265.437.488.100 7,73 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 5,12 1.447.100.000 144.710.000.000 4,21 Masyarakat (di bawah 5%) *) 8.934.429.534 893.442.953.400 31,59 8.934.429.534 893.442.953.400 26,02 Saham Seri B

PT MNC Kapital Indonesia Tbk 3.464.946.373 173.247.318.650 12,25 6.202.365.933 310.118.296.650 18,06 Marco Prince Corp 442.395.814 22.119.790.700 1,56 1.105.989.535 55.299.476.750 3,22 Winfly Ltd 241.183.333 12.059.166.650 0,85 602.958.333 30.147.916.650 1,76 Masyarakat (di bawah 5%) 1.489.071.590 74.453.579.500 5,28 3.722.678.976 186.133.948.800 10,84 Sisa PMTHMETD **) 293.488.902 14.674.445.100 1,04 356.379.381 17.818.969.050 1,05 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 28.276.668.668 2.531.112.566.200 100.00 34.335.954.814 2.834.076.873.500 100.00 Saham Seri A 22.345.582.656 2.234.558.265.600 79.02 22.345.582.656 2.234.558.265.600 78,85 Saham Seri B 5.931.086.012 296.554.300.600 20.98 11.990.372.158 599.518.607.900 21,15 Saham dalam Portepel 68.855.852.297 3.468.887.433.800 62.796.566.151 3.165.923.126.500 Saham Seri A 521.896.379 52.189.637.900 521.896.379 52.189.637.900 Saham Seri B 68.333.955.918 3.416.697.795.900 62.274.669.772 3.113.733.488.600

*) Termasuk efek yang belum dilaksanakan yaitu MESOP sebesar 286.943.446 saham dan Waran seri IV sebesar 273.580.205 saham. **) Sisa PMTHMETD yang belum dilaksanakan sebesar 251.561.916 saham

Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri V yang ditawarkan melalui PUT VII ini seluruhnya merupakan saham yang telah dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam pelaksanaan penerbitan Waran Seri V ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham, antara lain, hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD. RENCANA PENGGUNAAN DANA Seluruh dana yang diperoleh dari PUT VII ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung target untuk meningkatkan aset produktif antara lain melalui pemberian kredit, penempatan dana dan pembelian surat berharga dengan tetap memperhatikan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Berikut adalah ikhtisar informasi keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya diambil dari Laporan Keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono (firma anggota jaringan global Nexia International) dan laporannya telah ditandatangani oleh Florus Daeli, MM., CPA dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (firma anggota jaringan global Deloitte) dan laporannya telah ditandatangani oleh Riniek Winarsih dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material.

Page 16: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

xiv

LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Kas 126.212 173.207 121.769 Giro Pada Bank Indonesia 442.982 408.893 603.840 Giro pada bank lain - pihak ketiga 97.085 257.890 192.564 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga 684.423 890.483 1.117.872 Efek-efek - pihak ketiga 773.171 927.423 1.101.137 Tagihan derivatif - pihak ketiga 21 1.082 20 Kredit:

Pihak berelasi 193.961 129.110 98.465 Pihak ketiga 7.713.844 7.382.523 7.016.457 Cadangan kerugian penurunan nilai (234.024) (238.665) (331.116) Jumlah 7.673.781 7.272.968 6.783.806

Tagihan akseptasi - pihak ketiga 50.258 36.419 1.522 Biaya dibayar dimuka 186.802 178.879 150.968 Aset tetap – bersih 50.626 48.137 55.113 Aset pajak tangguhan – bersih 252.701 259.109 276.842 Aset tak berwujud – bersih 24.324 24.565 24.570 Aset lain-lain – bersih 423.028 375.800 276.071 JUMLAH ASET 10.785.414 10.854.855 10.706.094

LIABILITAS Liabilitas segera 85.568 37.937 39.585 Simpanan:

Pihak berelasi 716.501 865.162 584.194 Pihak ketiga 7.732.263 7.604.794 8.443.515 Jumlah 8.448.764 8.469.956 9.027.709

Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 577.317 740.092 197.257 Liabilitas derivatif - pihak ketiga 9 - 95 Liabilitas akseptasi - pihak ketiga 50.258 36.419 1.522

- Utang pajak 12.149 10.131 12.462 Liabilitas imbalan pasca kerja 41.961 42.184 53.355 Beban yang masih harus dibayar 99.739 74.608 110.878 Liabilitas lain-lain 22.725 13.538 10.683 JUMLAH LIABILITAS 9.338.490 9.424.865 9.453.546

EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.260.505 2.178.505 2.126.147 Tambahan modal disetor - bersih (1.355) 82.722 722 Penghasilan (rugi) komprehensif lain 2.407 (11.323) 2.614 Defisit (814.633) (819.914) (876.935) JUMLAH EKUITAS 1.446.924 1.429.990 1.252.548 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 10.785.414 10.854.855 10.706.094

LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni

31 Desember 2019 2018* 2018 2019

Pendapatan bunga 520.625 462.673 960.256 1.021.547 Beban bunga 326.154 227.052 572.785 676.858 Pendapatan bunga - bersih 194.471 185.621 387.471 344.689 Jumlah pendapatan operasi lainnya 98.310 147.927 237.797 115.399 Beban (pemulihan) kerugian penurunan - nilai 38.351 (59.526) 34.333 840.176 Total beban operasional lainnya 248.361 260.929 510.738 536.912 Laba (rugi) operasional 6.069 132.145 80.197 (917.000) Pendapatan (beban) non-operasional - bersih 1.043 (341) (797) 10.930 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak 7.112 131.804 79.400 (906.070) Manfaat (beban) pajak tangguhan (1.831) (33.102) (22.379) 220.877 Laba (rugi) bersih periode berjalan 5.281 98.702 57.021 (685.193) Laba (rugi) komprehensif lain - bersih 13.730 (17.527) (13.937) 9.334 Jumlah laba (rugi) komprehensif 19.011 81.175 43.084 (675.859) Laba (rugi) per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar 0,23 4,78 2,66 (33,19) Dilusian 0,23 4,78 2,66 (33,19)

*) Tidak di audit

Page 17: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

xv

LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Kas 126.212 173.207 121.769 Giro Pada Bank Indonesia 442.982 408.893 603.840 Giro pada bank lain - pihak ketiga 97.085 257.890 192.564 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga 684.423 890.483 1.117.872 Efek-efek - pihak ketiga 773.171 927.423 1.101.137 Tagihan derivatif - pihak ketiga 21 1.082 20 Kredit:

Pihak berelasi 193.961 129.110 98.465 Pihak ketiga 7.713.844 7.382.523 7.016.457 Cadangan kerugian penurunan nilai (234.024) (238.665) (331.116) Jumlah 7.673.781 7.272.968 6.783.806

Tagihan akseptasi - pihak ketiga 50.258 36.419 1.522 Biaya dibayar dimuka 186.802 178.879 150.968 Aset tetap – bersih 50.626 48.137 55.113 Aset pajak tangguhan – bersih 252.701 259.109 276.842 Aset tak berwujud – bersih 24.324 24.565 24.570 Aset lain-lain – bersih 423.028 375.800 276.071 JUMLAH ASET 10.785.414 10.854.855 10.706.094

LIABILITAS Liabilitas segera 85.568 37.937 39.585 Simpanan:

Pihak berelasi 716.501 865.162 584.194 Pihak ketiga 7.732.263 7.604.794 8.443.515 Jumlah 8.448.764 8.469.956 9.027.709

Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 577.317 740.092 197.257 Liabilitas derivatif - pihak ketiga 9 - 95 Liabilitas akseptasi - pihak ketiga 50.258 36.419 1.522

- Utang pajak 12.149 10.131 12.462 Liabilitas imbalan pasca kerja 41.961 42.184 53.355 Beban yang masih harus dibayar 99.739 74.608 110.878 Liabilitas lain-lain 22.725 13.538 10.683 JUMLAH LIABILITAS 9.338.490 9.424.865 9.453.546

EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.260.505 2.178.505 2.126.147 Tambahan modal disetor - bersih (1.355) 82.722 722 Penghasilan (rugi) komprehensif lain 2.407 (11.323) 2.614 Defisit (814.633) (819.914) (876.935) JUMLAH EKUITAS 1.446.924 1.429.990 1.252.548 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 10.785.414 10.854.855 10.706.094

LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni

31 Desember 2019 2018* 2018 2019

Pendapatan bunga 520.625 462.673 960.256 1.021.547 Beban bunga 326.154 227.052 572.785 676.858 Pendapatan bunga - bersih 194.471 185.621 387.471 344.689 Jumlah pendapatan operasi lainnya 98.310 147.927 237.797 115.399 Beban (pemulihan) kerugian penurunan - nilai 38.351 (59.526) 34.333 840.176 Total beban operasional lainnya 248.361 260.929 510.738 536.912 Laba (rugi) operasional 6.069 132.145 80.197 (917.000) Pendapatan (beban) non-operasional - bersih 1.043 (341) (797) 10.930 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak 7.112 131.804 79.400 (906.070) Manfaat (beban) pajak tangguhan (1.831) (33.102) (22.379) 220.877 Laba (rugi) bersih periode berjalan 5.281 98.702 57.021 (685.193) Laba (rugi) komprehensif lain - bersih 13.730 (17.527) (13.937) 9.334 Jumlah laba (rugi) komprehensif 19.011 81.175 43.084 (675.859) Laba (rugi) per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar 0,23 4,78 2,66 (33,19) Dilusian 0,23 4,78 2,66 (33,19)

*) Tidak di audit

LAPORAN ARUS KAS (dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018* 2018 2017

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Bunga, provisi dan komisi kredit yang diterima 513.539 459.821 950.231 1.043.099

Bunga dan premi pinjaman yang dibayar (322.066) (287.594) (577.961) (677.207) Penerimaan pendapatan operasional lainnya 104.058 156.889 245.261 92.290 Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (93.342) (137.756) (254.662) (231.499) Pembayaran beban operasional lainnya (203.453) (148.430) (270.362) (284.446) Penerimaan pendapatan non operasional 659 268 1.275 524 Pembayaran beban non operasional (94) (735) (2.514) (5.320) Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi (699) 42.463

91.268 (62.559)

Penurunan (kenaikan) aset operasi

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 34.899 204.249 501.638 (390.613)

Efek-efek (4.560) (28.563) 48.350 (96.598) Kredit (353.301) (119.019) (523.860) 331.791 Tagihan derivatif 1.061 (2.512) (1.062) 4.822 Tagihan akseptasi (13.839) 1.522 (34.897) 87.754 Aset lain-lain (20.776) (121.260) (118.008) (72.742)

Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera 47.631 71.228 (1.648) 7.567 Simpanan (21.192) (1.195.518) (557.753) (1.311.698) Simpanan dari bank lain (162.775) 405.878 542.835 (310.059) Liabilitas derivatif 9 (95) (95) (3.481) Liabilitas akseptasi 13.839 (1.522) 34.897 (87.754) Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 188.001 - (89.941)

Liabilitas lain-lain 11.557 34.737 1.154 817 Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (468.146) (520.411) (17.181) (1.992.694) Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Hasil penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual - - - 18.413

Hasil penjualan aset tetap 120 156 967 331 Perolehan aset tetap (12.191) (4.126) (8.857) (16.188) Perolehan aset tak berwujud (3.605) (552) (10.128) (11.399) Perolehan efek tersedia untuk dijual (154.180) - (491.500) (963.112) Penjualan efek tersedia untuk dijual 299.822 107.982 592.647 1.348.693

Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi 129.966 103.460 83.129 376.738 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Penambahan modal saham - 25.007 134.358 68.002 Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan - 25.007 134.358 68.002

(Penurunan) kenaikan bersih kas dan setara kas - bersih (338.180) (391.944) 200.306 (1.547.954) Kas dan setara kas pada awal periode 1.695.574 1.499.507 1.499.507 3.037.683 Pengaruh perubahan kurs valuta asing (6.692) - (4.239) 9.778 Kas dan setara kas pada akhir periode 1.350.702 1.107.563 1.695.574 1.499.507

*) tidak diaudit RASIO-RASIO PENTING

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Pertumbuhan Pendapatan bunga - bersih 4,77% 12,41% -6,04% Laba operasional -95,41% 108,75% -1.838,13% Laba (rugi) komprehensif -76,58% -106,37% -6.964,13% Aset -0,64% 1,39% -18,01% Liabilitas -0,92% -0,30% -15,57% Ekuitas 1,18% 14,17% -32,67%

Permodalan

Rasio KPMM/CAR 15,17% 16,27% 12,58%

Page 18: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

xvi

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Rentabilitas

Laba sebelum pajak terhadap rata-rata jumlah aset (ROA) 0,13% 0,74% -7,47% Laba setelah pajak terhadap rata-rata ekuitas (ROE) 0,95% 5,43% -48,91% Margin bunga bersih (NIM) 4,07% 4,10% 3,04% BOPO 99,02% 93,51% 180,62%

Kualitas asset

Aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif 6,16% 4,28% 5,08% NPL gross 5,62% 5,72% 7,23% NPL net 3,67% 3,43% 2,82%

Likuiditas

LFR 93,56% 88,64% 78,78%

Kepatuhan

Giro Wajib Minimum Primer Harian (Rp) 4,41% 4,20% 5,61% Giro Wajib Minimum Primer Rata-rata (Rp) 6,61% 6,71% 6,86% Giro Wajib Minimum Valuta Asing 9,38% 9,97% 8,29% Penyangga Likuiditas Makro Prudential (PLM) - Giro Wajib Minimum Sekunder 7,10% 8,44% 14,85%

Pelanggaran BMPK - - - Pelampauan BMPK - - - Posisi Devisa Neto (PDN) 2,71% 0,95% 6,95%

RISIKO USAHA

Risiko usaha utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit yaitu risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (debitur/counterparty) memenuhi kewajiban.

Sebagaimana dengan dunia usaha pada umumnya, Perseroan tidak terlepas dari beberapa risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan.

I. Risiko Umum 1. Kondisi perekonomian secara makro dan global 2. Ketentuan negara lain atau peraturan internasional

II. Risiko Usaha: 1. Risiko Kredit 2. Risiko Pasar 3. Risiko Operasional 4. Risiko Likuiditas 5. Risiko Hukum 6. Risiko Reputasi 7. Risiko Kepatuhan 8. Risiko Stratejik 9. Risiko Persaingan 10. Risiko Kebijakan Pemerintah

III. Risiko Investasi bagi Investor Harga perdagangan saham Perseroan dapat terus berfluktuasi. Harga saham Perseroan, termasuk saham baru, dapat meningkat atau menurun sebagai respons terhadap sejumlah peristiwa dan faktor, termasuk hasil usaha Perseroan, Peraturan Pemerintah, kondisi ekonomi di Indonesia, perubahan kebijakan akuntansi dan faktor lainnya. Kondisi tersebut dapat menimbulkan risiko investasi bagi investor.

IV. Risiko Kemungkinan Tidak Likuidnya Saham Keterbatasan jumlah Pemegang Saham Perseroan akan mempengaruhi volume transaksi pembelian dan penjualan atas saham Perseroan. Kondisi ini akan berpengaruh pada likuiditas saham Perseroan yang ditawarkan. Selain itu, kondisi pasar modal di Indonesia juga dapat mempengaruhi harga atau likuiditas saham Perseroan. Jika kondisi pasar modal yang cenderung turun dan dengan perdagangan saham Perseroan yang relatif kurang likuid, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa para Pemegang Saham Perseroan akan dapat melakukan penjualan saham Perseroan pada harga tertentu atau pada waktu yang diinginkan Pemegang Saham dalam pasar yang lebih likuid.

Page 19: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

xvii

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Rentabilitas

Laba sebelum pajak terhadap rata-rata jumlah aset (ROA) 0,13% 0,74% -7,47% Laba setelah pajak terhadap rata-rata ekuitas (ROE) 0,95% 5,43% -48,91% Margin bunga bersih (NIM) 4,07% 4,10% 3,04% BOPO 99,02% 93,51% 180,62%

Kualitas asset

Aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif 6,16% 4,28% 5,08% NPL gross 5,62% 5,72% 7,23% NPL net 3,67% 3,43% 2,82%

Likuiditas

LFR 93,56% 88,64% 78,78%

Kepatuhan

Giro Wajib Minimum Primer Harian (Rp) 4,41% 4,20% 5,61% Giro Wajib Minimum Primer Rata-rata (Rp) 6,61% 6,71% 6,86% Giro Wajib Minimum Valuta Asing 9,38% 9,97% 8,29% Penyangga Likuiditas Makro Prudential (PLM) - Giro Wajib Minimum Sekunder 7,10% 8,44% 14,85%

Pelanggaran BMPK - - - Pelampauan BMPK - - - Posisi Devisa Neto (PDN) 2,71% 0,95% 6,95%

RISIKO USAHA

Risiko usaha utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit yaitu risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (debitur/counterparty) memenuhi kewajiban.

Sebagaimana dengan dunia usaha pada umumnya, Perseroan tidak terlepas dari beberapa risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan.

I. Risiko Umum 1. Kondisi perekonomian secara makro dan global 2. Ketentuan negara lain atau peraturan internasional

II. Risiko Usaha: 1. Risiko Kredit 2. Risiko Pasar 3. Risiko Operasional 4. Risiko Likuiditas 5. Risiko Hukum 6. Risiko Reputasi 7. Risiko Kepatuhan 8. Risiko Stratejik 9. Risiko Persaingan 10. Risiko Kebijakan Pemerintah

III. Risiko Investasi bagi Investor Harga perdagangan saham Perseroan dapat terus berfluktuasi. Harga saham Perseroan, termasuk saham baru, dapat meningkat atau menurun sebagai respons terhadap sejumlah peristiwa dan faktor, termasuk hasil usaha Perseroan, Peraturan Pemerintah, kondisi ekonomi di Indonesia, perubahan kebijakan akuntansi dan faktor lainnya. Kondisi tersebut dapat menimbulkan risiko investasi bagi investor.

IV. Risiko Kemungkinan Tidak Likuidnya Saham Keterbatasan jumlah Pemegang Saham Perseroan akan mempengaruhi volume transaksi pembelian dan penjualan atas saham Perseroan. Kondisi ini akan berpengaruh pada likuiditas saham Perseroan yang ditawarkan. Selain itu, kondisi pasar modal di Indonesia juga dapat mempengaruhi harga atau likuiditas saham Perseroan. Jika kondisi pasar modal yang cenderung turun dan dengan perdagangan saham Perseroan yang relatif kurang likuid, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa para Pemegang Saham Perseroan akan dapat melakukan penjualan saham Perseroan pada harga tertentu atau pada waktu yang diinginkan Pemegang Saham dalam pasar yang lebih likuid.

KEBIJAKAN DIVIDEN Perseroan merencanakan akan membayar dividen kas kepada seluruh Pemegang Saham sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun sampai dengan 25% dari Laba Bersih mulai tahun buku 2019, dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan, posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS.

Page 20: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

xviii

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 21: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

1

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS VII Sebanyak-banyaknya 4.039.524.096 (empat miliar tiga puluh sembilan juta lima ratus dua puluh empat ribu sembilan puluh enam) saham seri B dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham atau sebesar 14,29% (empat belas koma dua puluh sembilan persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT VII sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp201.976.204.800 (dua ratus satu miliar sembilan ratus tujuh puluh enam juta dua ratus empat ribu delapan ratus Rupiah). Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di BEI. Setiap pemegang 6 (enam) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 3 Desember 2019 pukul 16.15 WIB berhak atas 1 (satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Pasal 33 tentang HMETD, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening Perseroan. HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari kerja mulai tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan tanggal 18 Desember 2019. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam PUT VII ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham, antara lain hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD. Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.059.286.146 (enam miliar lima puluh sembilan juta dua ratus delapan puluh enam ribu seratus empat puluh enam) Waran Seri V yang merupakan 25,87% (dua puluh lima koma delapan puluh tujuh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran. Untuk setiap 2 (dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 3 (tiga) Waran Seri V yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan harga pelaksanaan Rp50 (lima puluh Rupiah) setiap waran sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp302.964.307.300 (tiga ratus dua miliar sembilan ratus enam puluh empat juta tiga ratus tujuh ribu tiga ratus Rupiah). Jumlah waran Seri V yang diterbitkan berdasarkan asumsi dilaksanakannya waran Seri IV sebelum PUT VII. Waran Seri V dapat dilaksanakan mulai tanggal 4 Juni 2020 sampai dengan tanggal 2 Desember 2022 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Bila Waran Seri V tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri V tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri V yang ditawarkan melalui PUT VII ini seluruhnya merupakan saham yang telah dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam pelaksanaan penerbitan Waran Seri V ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham,antara lain, hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD. Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam Penawaran Umum Terbatas VII Perseroan. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT VII tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada para Pemegang Saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat HMETD secara proposional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. PT MNC Kapital Indonesia Tbk sebagai Pemegang Saham utama Perseroan, menyatakan bahwa PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan saham di Perseroan setelah PUT VII. Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan Perseroan dari portepel.

Page 22: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

2

PT Bank MNC Internasional Tbk

Kegiatan Usaha Utama:

Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Kantor Pusat:

Gedung MNC Financial Center Lantai 6-8 Jl. Kebon Sirih Raya No. 27

Jakarta Pusat 10340 Tel. (+ 62 21) 2980 5555- Fax. (+ 62 21) 3983 6700

www.mncbank.co.id

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU RISIKO YANG TERJADI AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN/DEBITUR/COUNTERPARTY MEMENUHI KEWAJIBANNYA. RISIKO USAHA LAINNYA YANG MUNGKIN DIHADAPI OLEH PERSEROAN TERCANTUM PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

Berdasarkan keputusan RUPSLB pada tanggal 3 Mei 2016, Perseroan menyetujui pelaksanaan PMTHMETD sehingga keseluruhan pelaksanaan PMTHMETD dan MESOP berjumlah sebanyak-banyaknya 1.912.956.307 saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor, masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) yang mencakup saham yang akan dikeluarkan untuk MESOP sebanyak-banyaknya 286.943.446 saham atau sebanyak-banyaknya 1,5% dari modal disetor serta untuk PMTHMETD Non MESOP sebanyak-banyaknya 1.626.012.861 saham atau sebanyak-banyaknya 8,5% dari modal disetor. Persetujuan RUPSLB tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Perseroan No. 11 tanggal 3 Mei 2016 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta. Pelaksanaan PMTHMETD ini belum dilaksanakan dan telah berakhir periode pelaksanaannya. Alokasi pemberian MESOP Perseroan sejumlah 286.943.446 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp100 adalah sebagai berikut:

Alokasi Bagian Jumlah MESOP Periode Pelaksanaan I 50% 143.471.723 1 Juli 2016 dan 3 Oktober 2016 II 50% 143.471.723 2 April 2017 dan 2 Oktober 2017

MESOP berlaku selama jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak RUPS Perseroan tahun 2016 yang menyetujui MESOP dimaksud, sehingga untuk setiap MESOP yang dibagikan dalam setiap periodenya (sesuai tabel) namun tidak diexercise maka akan tetap berlaku dan tetap dapat diexercise di setiap periode pelaksanaan sampai dengan April 2021, dengan tetap mengacu pada Perjanjian Pemberian Hak Opsi Saham.

2 April 2018 dan 2 Oktober 2018 1 April 2019 dan 1 Oktober 2019 1 April 2020 dan 1 Oktober 2020 1 April 2021

Jumlah 100% 286.943.446 Catatan: Hingga Prospektus ini diterbitkan, belum ada MESOP yang dikonversi. Penerbitan saham hasil pelaksanaan MESOP akan dilakukan setelah tanggal Daftar Pemegang Saham (Recording Date) 8 Juni 2018.

Berdasarkan keputusan RUPSLB pada tanggal 8 Maret 2019, Perseroan menyetujui pelaksanaan PMTHMETD berjumlah sebanyak-banyaknya 1.891.561.916 saham seri B atau sebanyak-banyaknya 8,68% dari modal disetor, dengan nilai nominal Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham. Persetujuan RUPSLB tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Perseroan No. 11 tanggal 8 Maret 2019 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta. Hingga prospektus ini diterbitkan, PMTHMETD yang belum dilaksanakan adalah sebesar 251.561.916 saham seri B.

Page 23: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

3

PT Bank MNC Internasional Tbk

Kegiatan Usaha Utama:

Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Kantor Pusat:

Gedung MNC Financial Center Lantai 6-8 Jl. Kebon Sirih Raya No. 27

Jakarta Pusat 10340 Tel. (+ 62 21) 2980 5555- Fax. (+ 62 21) 3983 6700

www.mncbank.co.id

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU RISIKO YANG TERJADI AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN/DEBITUR/COUNTERPARTY MEMENUHI KEWAJIBANNYA. RISIKO USAHA LAINNYA YANG MUNGKIN DIHADAPI OLEH PERSEROAN TERCANTUM PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

Berdasarkan keputusan RUPSLB pada tanggal 3 Mei 2016, Perseroan menyetujui pelaksanaan PMTHMETD sehingga keseluruhan pelaksanaan PMTHMETD dan MESOP berjumlah sebanyak-banyaknya 1.912.956.307 saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor, masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) yang mencakup saham yang akan dikeluarkan untuk MESOP sebanyak-banyaknya 286.943.446 saham atau sebanyak-banyaknya 1,5% dari modal disetor serta untuk PMTHMETD Non MESOP sebanyak-banyaknya 1.626.012.861 saham atau sebanyak-banyaknya 8,5% dari modal disetor. Persetujuan RUPSLB tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Perseroan No. 11 tanggal 3 Mei 2016 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta. Pelaksanaan PMTHMETD ini belum dilaksanakan dan telah berakhir periode pelaksanaannya. Alokasi pemberian MESOP Perseroan sejumlah 286.943.446 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp100 adalah sebagai berikut:

Alokasi Bagian Jumlah MESOP Periode Pelaksanaan I 50% 143.471.723 1 Juli 2016 dan 3 Oktober 2016 II 50% 143.471.723 2 April 2017 dan 2 Oktober 2017

MESOP berlaku selama jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak RUPS Perseroan tahun 2016 yang menyetujui MESOP dimaksud, sehingga untuk setiap MESOP yang dibagikan dalam setiap periodenya (sesuai tabel) namun tidak diexercise maka akan tetap berlaku dan tetap dapat diexercise di setiap periode pelaksanaan sampai dengan April 2021, dengan tetap mengacu pada Perjanjian Pemberian Hak Opsi Saham.

2 April 2018 dan 2 Oktober 2018 1 April 2019 dan 1 Oktober 2019 1 April 2020 dan 1 Oktober 2020 1 April 2021

Jumlah 100% 286.943.446 Catatan: Hingga Prospektus ini diterbitkan, belum ada MESOP yang dikonversi. Penerbitan saham hasil pelaksanaan MESOP akan dilakukan setelah tanggal Daftar Pemegang Saham (Recording Date) 8 Juni 2018.

Berdasarkan keputusan RUPSLB pada tanggal 8 Maret 2019, Perseroan menyetujui pelaksanaan PMTHMETD berjumlah sebanyak-banyaknya 1.891.561.916 saham seri B atau sebanyak-banyaknya 8,68% dari modal disetor, dengan nilai nominal Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham. Persetujuan RUPSLB tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Perseroan No. 11 tanggal 8 Maret 2019 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta. Hingga prospektus ini diterbitkan, PMTHMETD yang belum dilaksanakan adalah sebesar 251.561.916 saham seri B.

Sebelum PUT VII ini, Perseroan telah mencatatkan sebagian sahamnya di PT BEI yaitu sebagai berikut:

23

KINERJA SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK

Berikut tabel historis kinerja saham di Bursa Efek yang berisi harga tertinggi, harga terendah dan jumlah volume perdagangan, setiap bulan dalam periode 12 (dua belas) bulan terakhir:

Tahun Bulan Harga Saham

Tertinggi (Rp)

Harga Saham

Terendah (Rp)

Harga Saham

Penutupan (Rp)

Volume Perdagangan Pasar

Reguler (ribuan lembar)

Volume Perdagangan Total

Market (ribuan lembar)

2018

September 54 50 51 36.412 36.412 Oktober 54 50 52 148.312 456.181 November 54 50 50 43.219 330.426 Desember 50 50 50 201 551

2019

Januari 53 50 50 84.954 85.254 Februari 64 50 51 497.253 498.053 Maret 51 50 50 28.054 28.554 April 50 50 50 2.841 409.470 Mei 50 50 50 3.335 548.447 Juni 50 50 50 668 776 Juli 52 50 50 17.584 18.971 Agustus 67 50 60 422.061 422.075 September 74 50 50 1.199.390 1.313.509

Sumber: IDX Monthly Statistics volume 28 No.9

Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, perdagangan saham Perseroan tidak pernah dihentikan oleh BEI.

Struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan, berdasarkan DPS Perseroan per tanggal 31 Oktober 2019 adalah sebagai berikut:

Permodalan Sebelum PUT Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 39,74 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 11,33 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 6,18 Masyarakat (di bawah 5%) 8.373.905.883 837.390.588.300 35,75 Saham Seri B PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 23.425.059.005 2.260.505.900.500 100.00 Saham Seri A 21.785.059.005 2.178.505.900.500 93,00 Saham Seri B 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 Saham dalam Portepel 73.707.461.960 3.739.494.099.500 Saham Seri A 1.082.420.030 108.242.003.000 Saham Seri B 72.625.041.930 3.631.252.096.500

Keterangan Tanggal Pencatatan Pada BEI Jumlah Saham Akumulasi

Jumlah Saham Jumlah Nominal

Penawaran Umum Perdana 27 Juni 2002 500.000.000 500.000.000 50.000.000.000 Company Listing 15 Juli 2002 1.500.000.000 2.000.000.000 200.000.000.000 PUT I 2 Januari 2006 3.000.000.000 5.000.000.000 500.000.000.000 Pelaksanaan Waran Seri 1 30 Juni 2006 – 29 Desember

2010 486.078.541 5.486.078.541 548.607.854.100

PUT III 4 Juli 2014 8.046.248.527 13.532.327.068 804.624.852.700 Konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK)

29 Agustus 2014 1.500.000.000 15.032.327.068 150.000.000.000

Pelaksanaan Waran Seri 2 4 Februari 2015 – 3 Juli 2017 1.000 15.032.328.068 100.000 PUT IV 9 Oktober 2015 4.097.235.004 19.129.563.072 409.723.500.400 PUT V 7 Oktober 2016 1.451.901.709 20.581.464.781 145.190.170.900 Pelaksanaan Waran Seri 2 4 Februari 2015 – 3 Juli 2017 8.557 20.581.473.338 855.700 Pelaksanaan Waran Seri 3 7 April 2017 – 4 Oktober 2019 930.005.330 21.511.478.668 93.000.533.000 PUT VI 28 Mei 2018 273.580.271 21.785.058.939 27.358.027.100 Pelaksanaan Waran Seri 4 21 Desember 2018 – 20 Juni

2023 66 21.785.059.005 6.600

PMTHMETD 12 April 2019 1.640.000.000 23.425.059.005 82.000.000.000

Page 24: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

4

Bersamaan dengan penerbitan saham dalam PUT VI sebelumnya, Perseroan telah menerbitkan sebanyak 273.580.271 Waran Seri IV dimana setiap 1 Waran Seri IV memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan. Periode pelaksanaan Waran Seri IV dimulai sejak tanggal 21 Desember 2018 sampai dengan tanggal 20 Juni 2023, Jumlah Waran Seri IV yang beredar dan belum dikonversikan menjadi saham adalah sebanyak 273.580.205 Waran Seri IV. Jumlah waran yang beredar terhadap jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan adalah sebesar 1,17%. Pada tanggal 8 Maret 2019 , Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah menyetujui peningkatan Modal Disetor dan Modal Ditempatkan Perseroan melalui penambahan modal Perseroan dengan mekanisme HMETD, sebanyak-banyaknya 4.126.506.825 (empat miliar seratus dua puluh enam juta lima ratus enam ribu delapan ratus dua puluh lima) saham seri B dengan nilai nominal Rp50 setiap saham; menyetujui penerbitan Waran Seri V sebanyak-banyaknya 6.189.760.238 (enam miliar seratus delapan puluh sembilan juta tujuh ratus enam puluh ribu dua ratus tiga puluh delapan) waran yang dapat dikonversi menjadi saham baru dengan nilai nominal Rp50 setiap saham; menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk mengeluarkan saham-saham baru dan Waran Seri V Perseroan dan melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan Perseroan melalui PUT VII dan Waran Seri V serta untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan HMETD yang diterbitkan Perseroan dalam rangka pelaksanaan PUT VII dan Waran Seri V tersebut; dan menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap rasio dan harga pelaksanaan HMETD dari PUT VII dan Waran Seri V, penggunaan dana dan/atau melakukan penyesuaian atau tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan PUT VII sesuai dengan tanggapan dari otoritas dan regulator serta ketentuan perundangan yang berlaku. Sebanyak-banyaknya 4.039.524.096 (empat miliar tiga puluh sembilan juta lima ratus dua puluh empat ribu sembilan puluh enam) saham seri B dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham atau sebesar 14,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT VII. Dengan asumsi seluruh pemilik 273.580.205 Waran Seri IV Perseroan melaksanakan warannya sebelum PUT VII, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT VII secara proforma, adalah sebagai berikut:

Sebelum PUT VII Sesudah PUT VII Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 38,41 9.309.678.241 930.967.824.100 32,92 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 10,95 2.654.374.881 265.437.488.100 9,39 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 5,97 1.447.100.000 144.710.000.000 5,12 Masyarakat (di bawah 5%) *) 8.934.429.534 893.442.953.400 36,86 8.934.429.534 893.442.953.400 31,59 Saham Seri B PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 6,77 3.464.946.373 173.247.318.650 12,25 Marco Prince Corp - - 442.395.814 22.119.790.700 1,56 Winfly Ltd - - 241.183.333 12.059.166.650 0,85 Masyarakat (di bawah 5%) - - 1.489.071.590 74.453.579.500 5,28 Sisa PMTHMETD **) 251.561.916 12.578.095.800 1,04 293.488.902 14.674.445.100 1,04 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 24.237.144.572 2.329.136.361.400 100.00 28.276.668.668 2.531.112.566.200 100.00 Saham Seri A 22.345.582.656 2.234.558.265.600 92.19 22.345.582.656 2.234.558.265.600 79,02 Saham Seri B 1.891.561.916 94.578.095.800 7.81 5.931.086.012 296.554.300.600 20,98 Saham dalam Portepel 72,895,376,393 3.670.863.638.600 68,855,852,297 3.468.887.433.800 Saham Seri A 521.896.379 52.189.637.900 521.896.379 52.189.637.900 Saham Seri B 72.373.480.014 3.618.674.000.700 68.333.955.918 3.416.697.795.900

*) Termasuk efek yang belum dilaksanakan yaitu MESOP sebesar 286.943.446 saham dan Waran seri IV sebesar 273.580.205 saham. **) Sisa PMTHMETD yang belum dilaksanakan sebesar 251.561.916 saham

Dengan asumsi seluruh pemilik 273.580.205 Waran Seri IV Perseroan tidak melaksanakan warannya sebelum PUT VII, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT VII secara proforma, adalah sebagai berikut:

Page 25: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

5

Bersamaan dengan penerbitan saham dalam PUT VI sebelumnya, Perseroan telah menerbitkan sebanyak 273.580.271 Waran Seri IV dimana setiap 1 Waran Seri IV memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan. Periode pelaksanaan Waran Seri IV dimulai sejak tanggal 21 Desember 2018 sampai dengan tanggal 20 Juni 2023, Jumlah Waran Seri IV yang beredar dan belum dikonversikan menjadi saham adalah sebanyak 273.580.205 Waran Seri IV. Jumlah waran yang beredar terhadap jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan adalah sebesar 1,17%. Pada tanggal 8 Maret 2019 , Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah menyetujui peningkatan Modal Disetor dan Modal Ditempatkan Perseroan melalui penambahan modal Perseroan dengan mekanisme HMETD, sebanyak-banyaknya 4.126.506.825 (empat miliar seratus dua puluh enam juta lima ratus enam ribu delapan ratus dua puluh lima) saham seri B dengan nilai nominal Rp50 setiap saham; menyetujui penerbitan Waran Seri V sebanyak-banyaknya 6.189.760.238 (enam miliar seratus delapan puluh sembilan juta tujuh ratus enam puluh ribu dua ratus tiga puluh delapan) waran yang dapat dikonversi menjadi saham baru dengan nilai nominal Rp50 setiap saham; menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk mengeluarkan saham-saham baru dan Waran Seri V Perseroan dan melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan Perseroan melalui PUT VII dan Waran Seri V serta untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan HMETD yang diterbitkan Perseroan dalam rangka pelaksanaan PUT VII dan Waran Seri V tersebut; dan menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap rasio dan harga pelaksanaan HMETD dari PUT VII dan Waran Seri V, penggunaan dana dan/atau melakukan penyesuaian atau tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan PUT VII sesuai dengan tanggapan dari otoritas dan regulator serta ketentuan perundangan yang berlaku. Sebanyak-banyaknya 4.039.524.096 (empat miliar tiga puluh sembilan juta lima ratus dua puluh empat ribu sembilan puluh enam) saham seri B dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham atau sebesar 14,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT VII. Dengan asumsi seluruh pemilik 273.580.205 Waran Seri IV Perseroan melaksanakan warannya sebelum PUT VII, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT VII secara proforma, adalah sebagai berikut:

Sebelum PUT VII Sesudah PUT VII Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 38,41 9.309.678.241 930.967.824.100 32,92 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 10,95 2.654.374.881 265.437.488.100 9,39 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 5,97 1.447.100.000 144.710.000.000 5,12 Masyarakat (di bawah 5%) *) 8.934.429.534 893.442.953.400 36,86 8.934.429.534 893.442.953.400 31,59 Saham Seri B PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 6,77 3.464.946.373 173.247.318.650 12,25 Marco Prince Corp - - 442.395.814 22.119.790.700 1,56 Winfly Ltd - - 241.183.333 12.059.166.650 0,85 Masyarakat (di bawah 5%) - - 1.489.071.590 74.453.579.500 5,28 Sisa PMTHMETD **) 251.561.916 12.578.095.800 1,04 293.488.902 14.674.445.100 1,04 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 24.237.144.572 2.329.136.361.400 100.00 28.276.668.668 2.531.112.566.200 100.00 Saham Seri A 22.345.582.656 2.234.558.265.600 92.19 22.345.582.656 2.234.558.265.600 79,02 Saham Seri B 1.891.561.916 94.578.095.800 7.81 5.931.086.012 296.554.300.600 20,98 Saham dalam Portepel 72,895,376,393 3.670.863.638.600 68,855,852,297 3.468.887.433.800 Saham Seri A 521.896.379 52.189.637.900 521.896.379 52.189.637.900 Saham Seri B 72.373.480.014 3.618.674.000.700 68.333.955.918 3.416.697.795.900

*) Termasuk efek yang belum dilaksanakan yaitu MESOP sebesar 286.943.446 saham dan Waran seri IV sebesar 273.580.205 saham. **) Sisa PMTHMETD yang belum dilaksanakan sebesar 251.561.916 saham

Dengan asumsi seluruh pemilik 273.580.205 Waran Seri IV Perseroan tidak melaksanakan warannya sebelum PUT VII, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT VII secara proforma, adalah sebagai berikut:

Sebelum PUT VII Sesudah PUT VII Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 38,85 9.309.678.241 930.967.824.100 33,30 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 11,08 2.654.374.881 265.437.488.100 9,49 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 6,04 1.447.100.000 144.710.000.000 5,18 Masyarakat (di bawah 5%) *) 8.660.849.329 866.084.932.900 36,14 8.660.849.329 866.084.932.900 30,98 Saham Seri B PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 6,84 3.464.946.373 173.247.318.650 12,39 Marco Prince Corp - - 442.395.814 22.119.790.700 1,58 Winfly Ltd - - 241.183.333 12.059.166.650 0,86 Masyarakat (di bawah 5%) - - 1.443.474.889 72.173.744.450 5,17 Sisa PMTHMETD **) 251.561.916 12.578.095.800 1,05 293.488.902 14.674.445.100 1,05 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 23,963,564,367 2.301.778.340.900 100.00 27.957.491.762 2.501.474.710.650 100.00 Saham Seri A 22.345.582.656 2.207.200.245.100 92,11 22.072.002.451 2.207.200.245.100 78,95 Saham Seri B 1.891.561.916 94.578.095.800 7,89 5.885.489.311 294.274.465.550 21,05 Saham dalam Portepel 73,168,956,598 3.698.221.659.100 69.175.029.203 3.498.525.289.350 Saham Seri A 795.476.584 79.547.658.400 795.476.584 79.547.658.400 Saham Seri B 72.373.480.014 3.618.674.000.700 68.379.552.619 3.418.977.630.950

*) Termasuk efek yang belum dilaksanakan yaitu MESOP sebesar 286.943.446 saham. **) Sisa PMTHMETD yang belum dilaksanakan sebesar 251.561.916 saham

Dengan asumsi seluruh pemilik 273.580.205 Waran Seri IV Perseroan tidak melaksanakan warannya, 251.561.916 PMHMETD dan MESOP sebesar 286.943.446 tidak dilaksanakan sebelum PUT VII dan Pemegang Saham tidak melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan HMETD yang dimilikinya kecuali PT MNC Kapital Indonesia yang melaksanakan HMETD yang dimilikinya, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT VII secara proforma, adalah sebagai berikut:

Sebelum PUT VII Sesudah PUT VII Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 39,74 9.309.678.241 930.967.824.100 36,87 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 11,33 2.654.374.881 265.437.488.100 10,51 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 6,18 1.447.100.000 144.710.000.000 5,73 Masyarakat (di bawah 5%) 8.373.905.883 837.390.588.300 35,75 8.373.905.883 837.390.588.300 33,16 Saham Seri B

PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 3.464.946.373 173.247.318.650 13,73 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 23.425.059.005 2.260.505.900.500 100.00 25.250.005.378 2.351.753.219.150 100.00 Saham Seri A 21.785.059.005 2.178.505.900.500 93.00 21.785.059.005 2.178.505.900.500 86,27 Saham Seri B 1.640.000.000 82.000.000.000 7.00 3.464.946.373 173.247.318.650 13,73 Saham dalam Portepel 73.707.461.960 3.739.494.099.500 71.882.515.587 3.648.246.780.850 Saham Seri A 1.082.420.030 108.242.003.000 1.082.420.030 108.242.003.000 Saham Seri B 72.625.041.930 3.631.252.096.500 70.800.095.557 3.540.004.777.850

Saham Baru yang berasal dari PUT VII ini akan dicatatkan pada BEI bersama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum. Jumlah Saham baru yang akan dicatatkan Perseroan di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak-banyaknya sejumlah 3.999.128.855 saham atau 99% dari seluruh saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran PUT VII ini. Sedangkan saham baru Perseroan sebanyak-banyaknya 40.395.241 saham atau 1% yang akan tidak dicatatkan adalah merupakan saham milik PT MNC Kapital Indonesia Tbk, sehingga seluruh saham yang tidak dicatatkan akan menjadi sebanyak-banyaknya 264.645.778 saham. Berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang tidak dicatatkan di Bursa per 31 Agustus 2019 yang dikeluarkan oleh BAE, sebesar 1% atau sejumlah 234.250.537 saham dalam Perseroan tidak tercatat di Bursa Efek, dimana sejumlah10.000.000 saham milik AJB Bumiputera 1912, dan 224.250.537 saham milik PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Pemegang Saham yang tidak melaksanakan haknya dalam PUT VII akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) yaitu maksimum 14,29% setelah PUT VII atau sebelum pelaksanaan Waran Seri V serta maksimum 29,41% setelah Waran Seri V dilaksanakan.

Page 26: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

6

Efek yang ditawarkan dalam PUT VII ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pembelian efek. Saham baru hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan dalam PUT VII ini dapat diperdagangkan selama masa perdagangan. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah: 1. Penerima HMETD Yang Berhak

Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 3 Desember 2019 sampai dengan pukul 16.15 WIB berhak untuk membeli saham dengan ketentuan bahwa pemegang 6 saham lama berhak atas 1 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru dengan nilai nominal Rp50 setiap saham sebesar harga pelaksanaan sebesar Rp50 setiap saham.

2. Pemegang HMETD Yang Sah

Pemegang HMETD yang sah adalah (i) para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS atau memiliki saham Perseroan di rekening efek perusahaan efek/bank kustodian pada tanggal 3 Desember 2019 sampai dengan pukul 16.15 WIB, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (ii) pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (iii) pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

3. Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD, yaitu mulai tanggal 5 Desember 2019 – 18 Desember 2019. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasehat investasi, manajer investasi, atau penasehat profesional lainnya. HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI, sedangkan HMETD yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang timbul sebagai akibat dari perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD. Berdasarkan Surat Keputusan BEI No. SK. KEP-00071/BEI/11-2013, satu satuan perdagangan HMETD ditetapkan sebanyak 100 HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk. Perdagangan HMETD dilakukan pada setiap hari bursa dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 12.00 waktu Jakarta Automated Trading System (“JATS”), kecuali hari Jumat dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.30 waktu JATS. Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan pada hari bursa yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T+0) selambat-lambatnya pukul 16.15 WIB. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian.

Page 27: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

7

Efek yang ditawarkan dalam PUT VII ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pembelian efek. Saham baru hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan dalam PUT VII ini dapat diperdagangkan selama masa perdagangan. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah: 1. Penerima HMETD Yang Berhak

Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 3 Desember 2019 sampai dengan pukul 16.15 WIB berhak untuk membeli saham dengan ketentuan bahwa pemegang 6 saham lama berhak atas 1 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru dengan nilai nominal Rp50 setiap saham sebesar harga pelaksanaan sebesar Rp50 setiap saham.

2. Pemegang HMETD Yang Sah

Pemegang HMETD yang sah adalah (i) para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS atau memiliki saham Perseroan di rekening efek perusahaan efek/bank kustodian pada tanggal 3 Desember 2019 sampai dengan pukul 16.15 WIB, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (ii) pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (iii) pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

3. Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD, yaitu mulai tanggal 5 Desember 2019 – 18 Desember 2019. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasehat investasi, manajer investasi, atau penasehat profesional lainnya. HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI, sedangkan HMETD yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang timbul sebagai akibat dari perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD. Berdasarkan Surat Keputusan BEI No. SK. KEP-00071/BEI/11-2013, satu satuan perdagangan HMETD ditetapkan sebanyak 100 HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk. Perdagangan HMETD dilakukan pada setiap hari bursa dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 12.00 waktu Jakarta Automated Trading System (“JATS”), kecuali hari Jumat dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.30 waktu JATS. Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan pada hari bursa yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T+0) selambat-lambatnya pukul 16.15 WIB. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian.

4. Bentuk HMETD Ada 2 bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu: a. Bagi Pemegang Saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif

di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan.

b. Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau perusahaan efek yang ditunjuk masing-masing Pemegang Saham di KSEI.

5. Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD

Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat membuat surat permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD dan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan pecahan Sertifikat Bukti HMETD dengan denominasi HMETD yang diinginkan. Pemegang HMETD dapat melakukan pecahan Sertifikat Bukti HMETD mulai tanggal 5 Desember - 18 Desember 2019.

6. Nilai HMETD

Nilai bukti HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD.

Asumsi: Diasumsikan harga pasar per satu =Rp a Harga saham PUT V =Rp r Jumlah saham yang beredar sebelum PUT V =A Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT V =R (Rp a x A) + (Rp r x R) Harga teoritis saham baru ex HMETD =-- ----------------------------- (A + R) =Rp X Harga HMETD per saham =Rp X – Rp r

7. Penggunaan Sertifikat bukti HMETD Sertifikat bukti HMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli saham baru. Sertifikat Bukti HMETD hanya diterbitkan bagi Pemegang Saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesan saham baru. Sertifikat Bukti HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya.

Page 28: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

8

8. Pecahan HMETD Berdasarkan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Pasal 33 tentang HMETD bahwa dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan saham tersebut akan dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

9. Lain-lain HMETD Syarat dan kondisi HMETD ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan pemegang sertifikat bukti HMETD atau calon pemegang HMETD.

KETERANGAN TENTANG WARAN SERI V Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.059.284.914 (enam miliar lima puluh sembila juta dua ratus delapan puluh empat ribu sembilan ratus empat belas Rupiah) Waran Seri V. Untuk setiap 2 (dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 3 (tiga) Waran Seri V yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan harga pelaksanaan Rp50 (lima puluh Rupiah) per waran sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp302.964.245.700 (tiga ratus dua miliar sembilan ratus enam puluh empat juta dua ratus empat puluh lima ribu tujuh ratus Rupiah). Waran Seri V dapat dilaksanakan selama masa berlakunya Waran Seri V yaitu 6 (enam) bulan sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 4 Juni 2020 sampai dengan tanggal 2 Desember 2022 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Pemegang Waran Seri V tidak mempunyai hak sebagai Pemegang Saham, termasuk hak atas dividen, selama Waran Seri V tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila setelah lewat periode pelaksanaan, maka setiap Waran Seri V yang belum dilaksanakan akan menjadi kadaluwarsa, tidak berlaku dan tidak bernilai, berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri V PT Bank MNC Internasional Tbk No. 7 tanggal 3 Oktober 2019 dan Akta Addendum Pernyataan Penerbitan Waran Seri V PT Bank MNC Internasional Tbk No. 8 tanggal 6 November 2019, yang keduanya dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri V yang ditawarkan melalui PUT VII ini seluruhnya merupakan saham yang telah dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam pelaksanaan penerbitan Waran Seri V ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham, antara lain, hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD. Dengan asumsi telah dilaksanakannya sisa seluruh Waran Seri IV sebelum PUT VII dan apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT VII ini dibeli oleh Pemegang Saham atau pemegang HMETD dan dilaksanakan seluruhnya menjadi saham Perseroan, maka pemegang Waran Seri V beserta jumlahnya adalah sebagai berikut:

Uraian Jumlah PT MNC Kapital Indonesia Tbk 2.737.419.560 Marco Prince Corp 663.593.721 Winfly Ltd 361.775.000 Masyarakat 2.296.497.865 Jumlah Waran 6.059.286.146

Catatan: Persentase jumlah waran yang beredar terhadap jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan adalah sebesar 25,87%.

Page 29: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

9

8. Pecahan HMETD Berdasarkan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Pasal 33 tentang HMETD bahwa dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan saham tersebut akan dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

9. Lain-lain HMETD Syarat dan kondisi HMETD ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan pemegang sertifikat bukti HMETD atau calon pemegang HMETD.

KETERANGAN TENTANG WARAN SERI V Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.059.284.914 (enam miliar lima puluh sembila juta dua ratus delapan puluh empat ribu sembilan ratus empat belas Rupiah) Waran Seri V. Untuk setiap 2 (dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 3 (tiga) Waran Seri V yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan harga pelaksanaan Rp50 (lima puluh Rupiah) per waran sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp302.964.245.700 (tiga ratus dua miliar sembilan ratus enam puluh empat juta dua ratus empat puluh lima ribu tujuh ratus Rupiah). Waran Seri V dapat dilaksanakan selama masa berlakunya Waran Seri V yaitu 6 (enam) bulan sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 4 Juni 2020 sampai dengan tanggal 2 Desember 2022 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Pemegang Waran Seri V tidak mempunyai hak sebagai Pemegang Saham, termasuk hak atas dividen, selama Waran Seri V tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila setelah lewat periode pelaksanaan, maka setiap Waran Seri V yang belum dilaksanakan akan menjadi kadaluwarsa, tidak berlaku dan tidak bernilai, berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri V PT Bank MNC Internasional Tbk No. 7 tanggal 3 Oktober 2019 dan Akta Addendum Pernyataan Penerbitan Waran Seri V PT Bank MNC Internasional Tbk No. 8 tanggal 6 November 2019, yang keduanya dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri V yang ditawarkan melalui PUT VII ini seluruhnya merupakan saham yang telah dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam pelaksanaan penerbitan Waran Seri V ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham, antara lain, hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD. Dengan asumsi telah dilaksanakannya sisa seluruh Waran Seri IV sebelum PUT VII dan apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT VII ini dibeli oleh Pemegang Saham atau pemegang HMETD dan dilaksanakan seluruhnya menjadi saham Perseroan, maka pemegang Waran Seri V beserta jumlahnya adalah sebagai berikut:

Uraian Jumlah PT MNC Kapital Indonesia Tbk 2.737.419.560 Marco Prince Corp 663.593.721 Winfly Ltd 361.775.000 Masyarakat 2.296.497.865 Jumlah Waran 6.059.286.146

Catatan: Persentase jumlah waran yang beredar terhadap jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan adalah sebesar 25,87%.

Dengan asumsi tidak dilaksanakannya sisa seluruh Waran Seri IV sebelum PUT VII dan apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT VII ini dibeli oleh Pemegang Saham atau pemegang HMETD dan dilaksanakan seluruhnya menjadi saham Perseroan, pemegang Waran Seri V beserta jumlahnya adalah sebagai berikut:

Uraian Waran Seri IV Waran Seri V Jumlah PT MNC Kapital Indonesia Tbk 2.737.419.560 2.737.419.560 Marco Prince Corp 663.593.721 663.593.721 Winfly Ltd 361.775.000 361.775.000 Masyarakat 273.580.205 2.228.102.813 2.501.683.018 Jumlah Waran 273.580.205 5.990.891.094 6.264.471.299

Catatan: Persentase jumlah waran yang beredar terhadap jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan adalah sebesar 26,14%. Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK/04/2015, jumlah waran yang diterbitkan dan Waran yang telah beredar tidak melebihi 35% (tiga puluh lima persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran. Berikut jumlah Waran Seri IV yang masih beredar dan Waran Seri V yang diterbitkan Perseroan secara persentase terhadap jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan:

Keterangan Jumlah Jumlah Waran Seri IV yang beredar saat ini 273.580.205 Jumlah Waran Seri V yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 6.059.286.146 Jumlah Waran 6.332.866.351 Jumlah Saham yang ditempatkan dan disetor penuh 23.425.059.005 Jumlah maksimum Waran yang diterbitkan (35% dari Jumlah Saham) sesuai Peraturan OJK No. 32/POJK/04/2015

35%

Jumlah Waran terhadap Jumlah Saham 27,03%

Apabila Waran Seri V yang diperoleh Pemegang Saham dalam telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham baru, maka proforma struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:

Sesudah PUT VII Sesudah Waran Seri V Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 32,92 9.309.678.241 930.967.824.100 27,11 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 9,39 2.654.374.881 265.437.488.100 7,73 Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 5,12 1.447.100.000 144.710.000.000 4,21 Masyarakat (di bawah 5%) *) 8.934.429.534 893.442.953.400 31,59 8.934.429.534 893.442.953.400 26,02 Saham Seri B

PT MNC Kapital Indonesia Tbk 3.464.946.373 173.247.318.650 12,25 6.202.365.933 310.118.296.650 18,06 Marco Prince Corp 442.395.814 22.119.790.700 1,56 1.105.989.535 55.299.476.750 3,22 Winfly Ltd 241.183.333 12.059.166.650 0,85 602.958.333 30.147.916.650 1,76 Masyarakat (di bawah 5%) 1.489.071.590 74.453.579.500 5,28 3.722.678.976 186.133.948.800 10,84 Sisa PMTHMETD **) 293.488.902 14.674.445.100 1,04 356.379.381 17.818.969.050 1,05 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 28.276.668.668 2.531.112.566.200 100.00 34.335.954.814 2.834.076.873.500 100.00 Saham Seri A 22.345.582.656 2.234.558.265.600 79.02 22.345.582.656 2.234.558.265.600 78,85 Saham Seri B 5.931.086.012 296.554.300.600 20.98 11.990.372.158 599.518.607.900 21,15 Saham dalam Portepel 68.855.852.297 3.468.887.433.800 62.796.566.151 3.165.923.126.500 Saham Seri A 521.896.379 52.189.637.900 521.896.379 52.189.637.900 Saham Seri B 68.333.955.918 3.416.697.795.900 62.274.669.772 3.113.733.488.600

*) Termasuk efek yang belum dilaksanakan yaitu MESOP sebesar 286.943.446 saham dan Waran seri IV sebesar 273.580.205 saham. **) Sisa PMTHMETD yang belum dilaksanakan sebesar 251.561.916 saham

Keterangan mengenai waran di bawah ini merupakan pokok-pokok Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri V, namun bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam akta tersebut. Salinan selengkapnya dapat diperoleh dan atau dibaca di kantor Perseroan dan kantor Pengelolaan Administrasi Waran pada setiap hari dan jam kerja.

1. Definisi

a. Waran Seri V berarti Surat Kolektif Waran Seri V atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli Saham Hasil Pelaksanaan sesuai dengan Syarat dan Kondisi serta Penerbitan Waran Seri V dan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal;

Page 30: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

10

b. Surat Kolektif Waran Seri V berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri V yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nomor urut, nama, alamat, tanggal penerbitan dan jumlah Waran Seri V serta keterangan lain sehubungan dengan Waran Seri V;

c. Pelaksanaan Waran Seri V berarti pelaksanaan hak beli saham baru oleh Pemegang Waran Seri V;

d. Harga Pelaksanaan berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat Pelaksanaan Waran Seri V sesuai dengan Syarat dan Kondisi;

e. Saham Hasil Pelaksanaan berarti Saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai akibat dari hasil pelaksanaan Waran Seri V dan merupakan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya hak-hak yang sama dengan hak-hak Pemegang Saham Perseroan lainnya.

2. Hak Atas Waran Seri V

Waran Seri V yang akan diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD tersebut dimana pada setiap 2 (dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 3 (tiga) Waran Seri V yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para Pemegang Saham Perseroan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran Seri V adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan pembelian saham Perseroan dengan Nilai Nominal Rp50 (lima puluh Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp50 (lima puluh Rupiah). Waran Seri V yang diterbitkan adalah Waran Seri V atas nama yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri V, dan dapat diperdagangkan di Bursa Efek selama perdagangan Waran Seri V, yaitu terhitung sejak tanggal pencatatan Waran Seri V pada Bursa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Bentuk dan Denominasi

Perseroan dapat menerbitkan Waran Seri V dalam 2 (dua) bentuk, yaitu : a. Bagi Pemegang Yang Berhak yang sudah melakukan penitipan sahamnya secara kolektif pada

KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Kolektif Waran Seri V, melainkan akan didistribusikan secara elektronik dengan melakukan pengkreditan Waran Seri V ke Rekening Efek atas nama Bank Kustodian atau Perseroan Efek yang ditunjuk masing-masing Pemegang Waran Seri V di KSEI dan dibuktikan dengan Surat Konfirmasi Waran Seri V;

b. Bagi Pemegang Yang Berhak yang belum melakukan penitipan sahamnya secara kolektif pada KSEI, maka Waran Seri V akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Waran Seri V yang mencantumkan Jumlah Waran Seri V dan diberi nomor urut serta ditandatangani sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan satu dan lain dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal.

Setelah lewat Periode Pelaksanaan Waran, maka setiap Waran yang belum dilaksanakan menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi untuk keperluan apapun juga dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi apapun dalam jumlah berapapun dan dengan alasan apapun kepada Perseroan dan Perseroan tidak lagi mempunyai kewajiban untuk menerbitkan Saham Baru untuk Pelaksanaan Waran.

Pemegang Waran Seri V tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, tidak mempunyai hak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba dengan demikian juga tidak mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan dikemudian hari sepanjang Waran Seri V yang dimilikinya belum dilaksanakan.

4. Hak Untuk Membeli Saham Perseroan

Setiap Pemegang Waran Seri V dapat melakukan pelaksanaan Waran Seri V dengan cara sebagai berikut : a. Bagi Pemegang Waran yang warannya berada dalam sistem penitipan kolektif di KSEI maka

untuk pelaksanaan hak untuk membeli Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri V dilakukan dengan memberikan instruksi melalui perusahaan efek dan/atau bank kustodian yang ditunjuk sebagai pengelola efeknya kepada KSEI; dan

Page 31: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

11

b. Surat Kolektif Waran Seri V berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri V yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nomor urut, nama, alamat, tanggal penerbitan dan jumlah Waran Seri V serta keterangan lain sehubungan dengan Waran Seri V;

c. Pelaksanaan Waran Seri V berarti pelaksanaan hak beli saham baru oleh Pemegang Waran Seri V;

d. Harga Pelaksanaan berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat Pelaksanaan Waran Seri V sesuai dengan Syarat dan Kondisi;

e. Saham Hasil Pelaksanaan berarti Saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai akibat dari hasil pelaksanaan Waran Seri V dan merupakan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya hak-hak yang sama dengan hak-hak Pemegang Saham Perseroan lainnya.

2. Hak Atas Waran Seri V

Waran Seri V yang akan diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD tersebut dimana pada setiap 2 (dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 3 (tiga) Waran Seri V yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para Pemegang Saham Perseroan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran Seri V adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan pembelian saham Perseroan dengan Nilai Nominal Rp50 (lima puluh Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp50 (lima puluh Rupiah). Waran Seri V yang diterbitkan adalah Waran Seri V atas nama yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri V, dan dapat diperdagangkan di Bursa Efek selama perdagangan Waran Seri V, yaitu terhitung sejak tanggal pencatatan Waran Seri V pada Bursa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Bentuk dan Denominasi

Perseroan dapat menerbitkan Waran Seri V dalam 2 (dua) bentuk, yaitu : a. Bagi Pemegang Yang Berhak yang sudah melakukan penitipan sahamnya secara kolektif pada

KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Kolektif Waran Seri V, melainkan akan didistribusikan secara elektronik dengan melakukan pengkreditan Waran Seri V ke Rekening Efek atas nama Bank Kustodian atau Perseroan Efek yang ditunjuk masing-masing Pemegang Waran Seri V di KSEI dan dibuktikan dengan Surat Konfirmasi Waran Seri V;

b. Bagi Pemegang Yang Berhak yang belum melakukan penitipan sahamnya secara kolektif pada KSEI, maka Waran Seri V akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Waran Seri V yang mencantumkan Jumlah Waran Seri V dan diberi nomor urut serta ditandatangani sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan satu dan lain dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal.

Setelah lewat Periode Pelaksanaan Waran, maka setiap Waran yang belum dilaksanakan menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi untuk keperluan apapun juga dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi apapun dalam jumlah berapapun dan dengan alasan apapun kepada Perseroan dan Perseroan tidak lagi mempunyai kewajiban untuk menerbitkan Saham Baru untuk Pelaksanaan Waran.

Pemegang Waran Seri V tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, tidak mempunyai hak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba dengan demikian juga tidak mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan dikemudian hari sepanjang Waran Seri V yang dimilikinya belum dilaksanakan.

4. Hak Untuk Membeli Saham Perseroan

Setiap Pemegang Waran Seri V dapat melakukan pelaksanaan Waran Seri V dengan cara sebagai berikut : a. Bagi Pemegang Waran yang warannya berada dalam sistem penitipan kolektif di KSEI maka

untuk pelaksanaan hak untuk membeli Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri V dilakukan dengan memberikan instruksi melalui perusahaan efek dan/atau bank kustodian yang ditunjuk sebagai pengelola efeknya kepada KSEI; dan

b. Bagi Pemegang Waran dalam bentuk warkat/Surat Kolektif Waran Seri V maka untuk pelaksanaan hak Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran dilakukan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri V.

5. Jangka Waktu Waran Seri V

Jangka waktu Waran Seri V adalah 3 (tiga) tahun sejak tanggal pencatatan Waran Seri V di BEI yaitu sejak tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan 2 Desember 2022.

6. Pemberitahuan Atas Perubahan Isi Pernyataan Waran Seri V

Dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Perseroan dapat mengubah Penerbitan Waran Seri V, kecuali mengubah Jangka Waktu Pelaksanaan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Persetujuan Pemegang Waran Seri V yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari

Waran Seri V. b. Perseroan wajib mengumumkan setiap perubahan Penerbitan Waran Seri V dalam 2 (dua)

surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional dan salah satunya beredar di tempat kedudukan Perseroan selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum ditandatanganinya perubahan penerbitan Waran Seri V dan bilamana selambatnya dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah pengumuman tersebut lebih dari 50% (lima puluh persen) pemegang Waran Seri V tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis kepada Perseroan, maka Pemegang Waran Seri V dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut.

c. Setiap perubahan Penerbitan Waran Seri V harus dilakukan dengan akta yang dibuat secara notariil dan perubahan tersebut mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri V dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri V dan Syarat dan Kondisi, Peraturan Pasar Modal dan ketentuan KSEI.

7. Masa Perdagangan Waran Seri V

Masa perdagangan Waran Seri V adalah setiap hari bursa, terhitung sejak tanggal pencatatan Waran Seri V pada Bursa Indonesia, yaitu tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan tanggal 29 November 2022 di Pasar Reguler, tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan tanggal 1 Desember 2022 di Pasar Tunai.

8. Masa Laku Pelaksanaan Waran Seri V

Masa berlaku pelaksanaan adalah setiap Hari Bursa, terhitung mulai tanggal 4 Juni 2020 sampai dengan 2 Desember 2022. Pemegang Waran Seri V memiliki hak untuk menukarkan sebagian atau seluruh warannya menjadi saham baru. Jika harga pasar saham Perseroan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaannya, pemegang waran berhak untuk tidak menukarkan warannya menjadi saham baru karena secara teoritis, Waran Seri V yang diterbitkan Perseroan menjadi tidak bernilai. Sesudah melampaui masa berlaku pelaksanaan, setiap Waran Seri V yang belum dilaksanakan menjadi tidak bernilai dan tidak berlaku untuk keperluan apapun dan Perseroan tidak lagi memiliki kewajiban untuk menerbitkan saham baru, serta Pemegang Waran Seri V tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun dari Perseroan.

9. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri V

Untuk Waran dalam bentuk warkat (di luar penitipan kolektif) a. Pada jam kerja yang umumnya berlaku selama Jangka Waktu Pelaksanaan, setiap Pemegang

Waran Seri V dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri V menjadi saham baru hasil pelaksanaan V berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Akta Penerbitan Waran Seri V;

b. Pelaksanaan Waran Seri V dapat dilakukan di kantor pusat Pengelola Administrasi Waran Seri V;

c. Pada Tanggal Pelaksanaan, para Pemegang Waran Seri V yang bermaksud untuk melaksanakan Waran Seri V yang dimilikinya menjadi saham baru, wajib untuk menyerahkan Dokumen Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri V: i. Formulir Pelaksanaan yang dilekatkan pada setiap Surat Kolektif Waran Seri V dengan

memperhatikan ketentuan KSEI.

Page 32: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

12

ii. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan, sebagai bukti telah dibayarnya Harga Pelaksanaan oleh Pemegang Waran Seri V kepada Perseroan.

Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri V wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan (selanjutnya akan disebut “Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan”);

d. Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri V tidak dapat ditarik kembali;

e. Pemegang Waran Seri V yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan selama masa pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Waran Seri V menjadi saham; dan

f. Dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri V menerima Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri V akan melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen Pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri V dalam Daftar Pemegang Waran Seri V. Pada Hari Kerja berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri V meminta konfirmasi dari Perseroan mengenai pembayaran atas Harga Pelaksanaan telah diterima dengan baik (in good funds) dan meminta persetujuan Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri V dilaksanakan dan Perseroan pada Hari Kerja selanjutnya harus sudah memberikan persetujuan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri V mengenai hal-hal tersebut di atas.

g. Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan Pelaksanaan Waran, Perseroan membuka rekening khusus dan apabila terjadi perubahan rekening khusus maka Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri V akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri V sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Syarat dan Kondisi dalam hal pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri V.

h. Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri V yang diwakili dalam Surat Kolektif Waran Seri V, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka pemecahan atas sertifikat tersebut menjadi biaya Pemegang Waran Seri V yang bersangkutan. Pengelola Administrasi Waran Seri V selanjutnya menerbitkan Surat Kolektif Waran Seri V baru atas nama Pemegang Waran Seri V dalam jumlah yang sesuai dengan Waran Seri V yang belum atau tidak dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Syarat dan Kondisi prosedur Pelaksanaan Waran Seri V.

i. Saham Hasil Pelaksanaan yang dimiliki oleh pemegangnya yang sah memiliki hak yang sama dan sederajat dengan saham lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

j. Perseroan berkewajiban untuk menanggung segala biaya sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri V menjadi saham baru dan pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan pada Bursa Efek.

k. Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri V sebagaimana diatur dalam Syarat dan Kondisi Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri V, Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri V mengenai rasio Pelaksanaan Waran Seri V (berikut pernyataan singkat mengenai fakta-fakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut). Pemberitahuan tersebut disampaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan penyesuaian tersebut, penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat dan Kondisi Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri V.

l. Setelah Tanggal Jatuh Tempo Pelaksanaan Waran Seri V, apabila Waran Seri V tersebut masih belum dilaksanakan maka Pemegang Waran Seri V tersebut tidak dapat melaksanakan haknya menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun kepada Perseroan. Untuk Waran dalam bentuk elektronik (dalam penitipan kolektif KSEI kolektif KSEI). i. Pemegang Waran Seri V dapat mengajukan permohonan pelaksanaan waran melaluli

partisipan (pemegang rekening KSEI) kepada KSEI dengan menyediakan dana serta waran miliknya di account/sub account pada saat pengajuan permohonan pelaksanaan kepada KSEI.

ii. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat permohonan diajukan, KSEI akan melakukan pemeriksaan persyaratan pelaksanaan tersebut dan memasukkan dananya ke rekening KSEI di bank yang digunakannya.

iii. Pada Hari Bursa berikutnya setelah permohonan diajukan, KSEI akan melakukan transfer dana dari rekening KSEI ke rekening Perseroan dengan menggunakan fasilitas RTGS (dana akan efektif pada hari yang sama).

Page 33: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

13

ii. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan, sebagai bukti telah dibayarnya Harga Pelaksanaan oleh Pemegang Waran Seri V kepada Perseroan.

Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri V wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan (selanjutnya akan disebut “Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan”);

d. Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri V tidak dapat ditarik kembali;

e. Pemegang Waran Seri V yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan selama masa pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Waran Seri V menjadi saham; dan

f. Dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri V menerima Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri V akan melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen Pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri V dalam Daftar Pemegang Waran Seri V. Pada Hari Kerja berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri V meminta konfirmasi dari Perseroan mengenai pembayaran atas Harga Pelaksanaan telah diterima dengan baik (in good funds) dan meminta persetujuan Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri V dilaksanakan dan Perseroan pada Hari Kerja selanjutnya harus sudah memberikan persetujuan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri V mengenai hal-hal tersebut di atas.

g. Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan Pelaksanaan Waran, Perseroan membuka rekening khusus dan apabila terjadi perubahan rekening khusus maka Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri V akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri V sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Syarat dan Kondisi dalam hal pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri V.

h. Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri V yang diwakili dalam Surat Kolektif Waran Seri V, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka pemecahan atas sertifikat tersebut menjadi biaya Pemegang Waran Seri V yang bersangkutan. Pengelola Administrasi Waran Seri V selanjutnya menerbitkan Surat Kolektif Waran Seri V baru atas nama Pemegang Waran Seri V dalam jumlah yang sesuai dengan Waran Seri V yang belum atau tidak dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Syarat dan Kondisi prosedur Pelaksanaan Waran Seri V.

i. Saham Hasil Pelaksanaan yang dimiliki oleh pemegangnya yang sah memiliki hak yang sama dan sederajat dengan saham lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

j. Perseroan berkewajiban untuk menanggung segala biaya sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri V menjadi saham baru dan pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan pada Bursa Efek.

k. Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri V sebagaimana diatur dalam Syarat dan Kondisi Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri V, Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri V mengenai rasio Pelaksanaan Waran Seri V (berikut pernyataan singkat mengenai fakta-fakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut). Pemberitahuan tersebut disampaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan penyesuaian tersebut, penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat dan Kondisi Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri V.

l. Setelah Tanggal Jatuh Tempo Pelaksanaan Waran Seri V, apabila Waran Seri V tersebut masih belum dilaksanakan maka Pemegang Waran Seri V tersebut tidak dapat melaksanakan haknya menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun kepada Perseroan. Untuk Waran dalam bentuk elektronik (dalam penitipan kolektif KSEI kolektif KSEI). i. Pemegang Waran Seri V dapat mengajukan permohonan pelaksanaan waran melaluli

partisipan (pemegang rekening KSEI) kepada KSEI dengan menyediakan dana serta waran miliknya di account/sub account pada saat pengajuan permohonan pelaksanaan kepada KSEI.

ii. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat permohonan diajukan, KSEI akan melakukan pemeriksaan persyaratan pelaksanaan tersebut dan memasukkan dananya ke rekening KSEI di bank yang digunakannya.

iii. Pada Hari Bursa berikutnya setelah permohonan diajukan, KSEI akan melakukan transfer dana dari rekening KSEI ke rekening Perseroan dengan menggunakan fasilitas RTGS (dana akan efektif pada hari yang sama).

iv. Pada Hari Bursa yang sama saat KSEI melakukan transfer dana ke rekening Perseroan, KSEI akan menyampaikan kepada BAE: - Daftar rincian instruksi pelaksanaan yang diterima KSEI 1 (satu) Hari Bursa

sebelumnya, berikut lampiran data lengkap (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan, dan domisili) pemegang waran yang melaksanakan waran miliknya;

- Surat atau bukti transfer dana ke rekening Perseroan dengan fasilitas RTGS oleh KSEI;

- Instruksi deposit saham hasil pelaksanaan ke dalam rekening khusus yang telah disediakan KSEI.

v. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pelaksanaan dan bukti transfer yang diterima KSEI berdasarkan rekening koran Perseroan dari bank yang ditunjuk oleh Perseroan. Rekonsiliasi dana dari rekening koran yang diberikan oleh KSEI.

vi. BAE memberikan laporan kepada Perseroan atas permohonan pelaksanaan waran. vii. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan diterima dari KSEI dan

dananya telah efektif di rekening Perseroan, BAE akan menerbitkan/mendepositkan saham hasil pelaksanaan waran tersebut ke rekening khusus yang telah disiapkan KSEI sebagaimana dalam huruf ”e” di atas dan KSEI akan langsung mendistribusikan saham tersebut melalui sistem C-BEST.

10. Pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri V

Pemegang Waran Seri V yang akan melaksanakan Waran Seri V menjadi saham dapat melakukan pembayaran Harga Pelaksanaan dengan cek, bilyet giro, bank transfer, pemindahbukuan ataupun setoran tunai (in good funds) kepada rekening bank Perseroan:

PT Bank MNC Internasional Tbk

KC MNC Tower MNC Tower Lt GF, Jl. Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta Pusat

No Rekening: 100.01.089000845.9 Atas Nama: Penawaran Umum Terbatas VII - 2019

Dalam hal ini, semua biaya bank yang timbul sehubungan dengan Pelaksanaan Waran Seri V menjadi tanggungan Pemegang Waran Seri V.

11. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri V Apabila Perseroan melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan perubahan jumlah modal, Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri V, sehingga Waran Seri V dapat mengalami perubahan dimana Harga Pelaksanaan baru dan jumlah Waran Seri V baru dapat menjadi pecahan, dalam hal ini, Perseroan akan melakukan pembulatan ke bawah. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri V akan dilakukan sehubungan dengan hal-hal di bawah ini:

Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena penggabungan, pemecahan nilai nominal (stock split), maka :

Harga Pelaksanaan Baru = Harga Nominal baru setiap saham X A Harga Nominal lama setiap saham

Jumlah Waran Seri V Baru = Harga Nominal lama setiap saham X B Harga Nominal baru setiap saham

A = Harga Pelaksanaan Waran Seri V yang lama B = Jumlah awal Waran Seri V yang beredar

Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat dimulai perdagangan dengan nilai nominal baru yang diumumkan di dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran nasional.

Page 34: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

14

12. Status Waran Seri V Waran Seri V yang akan diterbitkan merupakan Waran Seri V atas nama yang dapat diperdagangkan selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal pencatatannya di Bursa Efek, Surat Waran Seri V ini akan memiliki nomor urut dan ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama dengan memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Surat Kolektif Waran Seri V adalah surat yang dikeluarkan Perseroan yang membuktikan kepemilikan lebih dari 1 (satu) Waran Seri V yang dimiliki oleh seorang Pemegang Waran Seri V dimana harus disebutkan jumlah Waran Seri V yang bersangkutan. Pemegang Waran Seri V tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan menerima dividen dalam bentuk apapun, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham deviden yang berasal dari kapitalisasi laba, serta hak-hak lain yang terkait dalam saham biasa Perseroan sepanjang Waran Seri V yang dimilikinya belum dilaksanakan menjadi saham.

13. Status Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri V Saham Hasil Pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas pelaksanaan Waran Seri V adalah saham yang disetor penuh dan merupakan bagian dari modal saham Perseroan. Dengan demikian, Pemegang Saham hasil pelaksanaan yang sah akan memiliki hak yang sama dan sederajat dengan Pemegang Saham Perseroan lainnya. Pencatatan saham hasil Pelaksanaan Waran Seri V dalam Daftar Pemegang Saham dilakukan pada Tanggal Pelaksanaan.

14. Daftar Pemegang Waran Pengelola Administrasi Waran Seri V telah ditunjuk Perseroan untuk melakukan pencatatan Daftar Pemegang Waran Seri V yang didalamnya tercantum nomor Surat Kolektif Waran Seri V, nama dan alamat para Pemegang Waran Seri V serta hal-hal lainya yang dianggap perlu. Pengelola Administrasi Waran Seri V juga bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri V dalam kaitannya dengan transaksi perdagangan Waran Seri V di Bursa Efek yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya Pelaksanaan Waran Seri V untuk kepentingan Perseroan.

15. Pengelola Administrasi Waran Seri V Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran Seri V yaitu:

PT BSR Indonesia

Gedung High End Lt.3 Jl. Kebon Sirih Kav 17-19

Jakarta 10340 Telepon: (021) 8086 4722; Faksimili: (021) 8061 5575

U.p. Corporate Action

Dalam hal kaitan ini, Pengelola Administrasi Waran Seri V bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri V sehubungan dengan transaksi perdagangan Waran Seri V di Bursa Efek yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya Pelaksanaan Waran Seri V demi kepentingan Perseroan.

16. Peralihan Hak Atas Waran Seri V

Pemegang Waran Seri V dapat mengalihkan hak atas Waran Seri V dengan melakukan jual beli di Bursa Efek, setiap orang dapat memperoleh hak atas Waran Seri V dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri V dengan mengajukan bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Page 35: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

15

12. Status Waran Seri V Waran Seri V yang akan diterbitkan merupakan Waran Seri V atas nama yang dapat diperdagangkan selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal pencatatannya di Bursa Efek, Surat Waran Seri V ini akan memiliki nomor urut dan ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama dengan memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Surat Kolektif Waran Seri V adalah surat yang dikeluarkan Perseroan yang membuktikan kepemilikan lebih dari 1 (satu) Waran Seri V yang dimiliki oleh seorang Pemegang Waran Seri V dimana harus disebutkan jumlah Waran Seri V yang bersangkutan. Pemegang Waran Seri V tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan menerima dividen dalam bentuk apapun, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham deviden yang berasal dari kapitalisasi laba, serta hak-hak lain yang terkait dalam saham biasa Perseroan sepanjang Waran Seri V yang dimilikinya belum dilaksanakan menjadi saham.

13. Status Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri V Saham Hasil Pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas pelaksanaan Waran Seri V adalah saham yang disetor penuh dan merupakan bagian dari modal saham Perseroan. Dengan demikian, Pemegang Saham hasil pelaksanaan yang sah akan memiliki hak yang sama dan sederajat dengan Pemegang Saham Perseroan lainnya. Pencatatan saham hasil Pelaksanaan Waran Seri V dalam Daftar Pemegang Saham dilakukan pada Tanggal Pelaksanaan.

14. Daftar Pemegang Waran Pengelola Administrasi Waran Seri V telah ditunjuk Perseroan untuk melakukan pencatatan Daftar Pemegang Waran Seri V yang didalamnya tercantum nomor Surat Kolektif Waran Seri V, nama dan alamat para Pemegang Waran Seri V serta hal-hal lainya yang dianggap perlu. Pengelola Administrasi Waran Seri V juga bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri V dalam kaitannya dengan transaksi perdagangan Waran Seri V di Bursa Efek yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya Pelaksanaan Waran Seri V untuk kepentingan Perseroan.

15. Pengelola Administrasi Waran Seri V Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran Seri V yaitu:

PT BSR Indonesia

Gedung High End Lt.3 Jl. Kebon Sirih Kav 17-19

Jakarta 10340 Telepon: (021) 8086 4722; Faksimili: (021) 8061 5575

U.p. Corporate Action

Dalam hal kaitan ini, Pengelola Administrasi Waran Seri V bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri V sehubungan dengan transaksi perdagangan Waran Seri V di Bursa Efek yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya Pelaksanaan Waran Seri V demi kepentingan Perseroan.

16. Peralihan Hak Atas Waran Seri V

Pemegang Waran Seri V dapat mengalihkan hak atas Waran Seri V dengan melakukan jual beli di Bursa Efek, setiap orang dapat memperoleh hak atas Waran Seri V dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri V dengan mengajukan bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri V karena hibah maupun warisan akibat kematian dari Pemegang Waran Seri V atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan pengalihan kepemilikan Waran Seri V menurut hukum, dapat mengajukan permohonan pencatatan pengalihan secara tertulis dengan menggunakan formulir pengalihan kepada Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri V yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk mendaftarkan diri sebagai Pemegang Waran Seri V dengan mengajukan bukti-bukti sehubungan dengan haknya atas Waran Seri V dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri V. Penyerahan dokumen yang masih kurang harus dilengkapi selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal pengajuan permohonan, dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal yang berlaku. Apabila terjadi pengalihan hak atas Waran Seri V yang dikarenakan hal-hal tersebut di atas yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri V oleh beberapa orang dan/atau badan maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang diantara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri V dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri V yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran Seri V. Pengelola Administrasi Waran Seri V hanya dapat melakukan pendaftaran pada Daftar Pemegang Waran Seri V apabila telah menerima dokumen pendukung dengan baik dan disetujui oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal yang berlaku. Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri V hanya dapat dilakukan oleh Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri V yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di dalam Daftar Pemegang Waran Seri V berdasarkan akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan adanya peralihan hak atas Waran Seri V tersebut semuanya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Peralihan hak atas Waran Seri V harus dicatat dengan baik di dalam Daftar Pemegang Waran Seri V atau pada Surat Kolektif Waran Seri V yang bersangkutan dan hanya dapat berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri V yang bersangkutan.

17. Penggantian Surat Kolektif Waran Seri V Apabila Surat Kolektif Waran Seri V mengalami kerusakan atau karena hal-hal lain yang ditetapkan oleh Perseroan dan oleh Pengelola Administrasi Waran Seri V dinyatakan tidak dapat dipakai lagi, pemegang Surat Kolektif Waran Seri V yang bersangkutan harus mengajukan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri V.

Perseroan, melalui Pengelola Administrasi Waran Seri V, akan memberikan penggantian Surat Kolektif Waran Seri V yang sudah tidak dapat dipakai lagi dengan yang baru, dimana Surat Kolektif Waran Seri V yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri V untuk kemudian dimusnahkan.

Apabila Surat Kolektif Waran Seri V hilang atau musnah, Surat Kolektif Waran Seri V yang baru akan diterbitkan dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang sah dan dengan memberikan jaminan-jaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri V dan diumumkan di Bursa Efek dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal.

Perseroan dan atau Pengelola Administrasi Waran Seri V berhak untuk menetapkan dan menerima jaminan-jaminan sehubungan dengan pembuktian dan penggantian kerugian pihak yang mengajukan permintaan penggantian Surat Kolektif Waran Seri V dan hal-hal lain yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan.

Perseroan berkewajiban menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek sehubungan dengan pengeluaran Surat Kolektif Waran Seri V yang hilang atau rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran, penggantian Surat Kolektif Waran Seri V yang hilang atau rusak ditanggung oleh mereka yang mengajukan permohonan penggantian Surat Kolektif Waran Seri V tersebut.

Page 36: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

16

18. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi Jika selama periode pelaksanaan Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain, maka perusahaan yang menerima penggabungan Perseroan atau perusahaan yang merupakan hasil peleburan dengan Perseroan berkewajiban untuk bertanggung-jawab dan tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan Waran Seri V yang berlaku. Apabila Perseroan akan dilikuidasi atau dibubarkan, pada Pemegang Waran Seri V yang belum melakukan pelaksanaan atas warannya akan diberikan kesempatan untuk melakukan pelaksanaan warannya sampai dengan tanggal yang ditetapkan kemudian oleh Perseroan.

19. Hukum Yang Berlaku Seluruh perjanjian sehubungan dengan Waran Seri V ini berada dan tunduk dibawah hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.

20. Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Waran Fluktuasi harga saham yang diperdagangkan di BEI merupakan faktor yang mempengaruhi likuiditas perdagangan Waran Seri V, disamping aksi korporasi maupun kinerja Perseroan di masa mendatang.

MENGINGAT PERSEROAN DARI WAKTU KE WAKTU AKAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA, MAKA PERSEROAN BERENCANA UNTUK MENGELUARKAN SAHAM DAN/ATAU EFEK BERSIFAT EKUITAS LAINNYA DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH TANGGAL EFEKTIF SELAIN WARAN SERI IV DAN WARAN SERI V.

Page 37: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

17

18. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi Jika selama periode pelaksanaan Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain, maka perusahaan yang menerima penggabungan Perseroan atau perusahaan yang merupakan hasil peleburan dengan Perseroan berkewajiban untuk bertanggung-jawab dan tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan Waran Seri V yang berlaku. Apabila Perseroan akan dilikuidasi atau dibubarkan, pada Pemegang Waran Seri V yang belum melakukan pelaksanaan atas warannya akan diberikan kesempatan untuk melakukan pelaksanaan warannya sampai dengan tanggal yang ditetapkan kemudian oleh Perseroan.

19. Hukum Yang Berlaku Seluruh perjanjian sehubungan dengan Waran Seri V ini berada dan tunduk dibawah hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.

20. Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Waran Fluktuasi harga saham yang diperdagangkan di BEI merupakan faktor yang mempengaruhi likuiditas perdagangan Waran Seri V, disamping aksi korporasi maupun kinerja Perseroan di masa mendatang.

MENGINGAT PERSEROAN DARI WAKTU KE WAKTU AKAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA, MAKA PERSEROAN BERENCANA UNTUK MENGELUARKAN SAHAM DAN/ATAU EFEK BERSIFAT EKUITAS LAINNYA DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH TANGGAL EFEKTIF SELAIN WARAN SERI IV DAN WARAN SERI V.

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT VII

Seluruh dana yang diperoleh dari PUT VII ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung target untuk meningkatkan aset produktif antara lain melalui pemberian kredit, penempatan dana dan pembelian surat berharga dengan tetap memperhatikan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil PUT VII ini secara berkala kepada OJK dan juga akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PUT VII ini secara periodik sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 Tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Sesuai dengan POJK No. 33/POJK.04/2015, berikut ini adalah perincian dari biaya-biaya penunjukkan lembaga dan profesi penunjang pasar modal serta biaya-biaya emisi lainnya yang dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persentase dari hasil dana PUT VII. Jumlah biaya emisi dan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk jasa lembaga dan profesi penunjang pasar modal adalah sekitar 0,688% dari hasil dana PUT VII dengan asumsi seluruh HMETD diambil seluruhnya oleh pemegang HMETD.

No. Uraian Jumlah 1. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal Akuntan Publik 0,278% Konsultan Hukum 0,141% Notaris 0,038%

2. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal Biro Administrasi Efek 0,082%

3. Biaya Pungutan OJK 0,050% 4. Biaya lain-lain Biaya pencatatan saham 0,074% Biaya Audit Penjatahan 0,018% Biaya RUPSLB, percetakan, iklan dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan

rencana PUT VII Perseroan

0,007% Jumlah Biaya Emisi 0,688%

Perseroan akan menggunakan dana hasil PUT VII ini berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku terutama di bidang pasar modal. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil dari PUT VII, maka Perseroan terlebih dahulu akan melaporkan rencana tersebut kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan perubahan rencana penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para Pemegang Saham Perseroan melalui RUPS. PENGGUNAAN DANA HASIL PUT VI Tidak terdapat sisa dana hasil perolehan Penawaran Umum Terbatas VI Kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Perseroan karena telah habis digunakan sesuai dengan rencana penggunaan dana terkait. Penjelasan penggunaan dana tersebut sesuai dengan surat Perseroan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan No. 015/MNCB/DIR/I/2019 tanggal 14 Januari 2019 mengenai Laporan Berkala Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VI.

Page 38: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

18

III. PERNYATAAN UTANG

Pada tanggal 30 Juni 2019, Perseroan mempunyai liabilitas sebesar Rp9.338.490 juta. Jumlah ini telah sesuai dengan laporan keuangan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2019 yang telah diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material. Berikut rincian liabilitas Perseroan:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Liabilitas Liabilitas segera 85.568 Simpanan

Pihak berelasi 716.501 Pihak ketiga 7.732.263

Simpanan dari bank lain – pihak ketiga 577.317 Liabilitas derivatif – pihak ketiga 9 Liabilitas akseptasi – pihak ketiga 50.258 Utang pajak 12.149 Liabilitas imbalan pasca kerja 41.961 Beban masih harus dibayar 99.739 Liabilitas lain-lain 22.725 Jumlah Liabilitas 9.338.490

1. Liabilitas Segera

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Jumlah Titipan Nasabah 30.097 Titipan pembelian surat berharga 21.220 Transfer dana dalam ATM 21.742 Titipan dana kliring 3.354 Titipan personalia 2.095 Lain-lain 7.060 Jumlah 85.568

2. Simpanan

Saldo memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Simpanan terdiri dari:

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Hubungan Jumlah Berelasi Ketiga Giro Rupiah 157.200 377.251 534.451 Dollar Amerika Serikat 21.629 342.167 363.796 Dollar Singapura - 3.505 3.505 Euro - 1.251 1.251 Lainnya 38 2.722 2.760 178.867 726.896 905.763 Tabungan Rupiah 14.119 616.604 630.723 14.119 616.604 630.723 Deposito Berjangka Rupiah 520.575 6.081.552 6.602.127 Dollar Amerika Serikat 2.940 304.490 307.430 Lainnya - 2.721 2.721 523.515 6.388.763 6.912.278 Jumlah 716.501 7.732.263 8.448.764

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Giro 905.763 Tabungan 630.723 Deposito berjangka 6.912.278 8.448.764 Beban bunga yang masih harus dibayar (dijelaskan pada pernyataan utang no.8) Deposito Berjangka 32.313 Jumlah 8.481.077

Page 39: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

19

III. PERNYATAAN UTANG

Pada tanggal 30 Juni 2019, Perseroan mempunyai liabilitas sebesar Rp9.338.490 juta. Jumlah ini telah sesuai dengan laporan keuangan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2019 yang telah diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material. Berikut rincian liabilitas Perseroan:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Liabilitas Liabilitas segera 85.568 Simpanan

Pihak berelasi 716.501 Pihak ketiga 7.732.263

Simpanan dari bank lain – pihak ketiga 577.317 Liabilitas derivatif – pihak ketiga 9 Liabilitas akseptasi – pihak ketiga 50.258 Utang pajak 12.149 Liabilitas imbalan pasca kerja 41.961 Beban masih harus dibayar 99.739 Liabilitas lain-lain 22.725 Jumlah Liabilitas 9.338.490

1. Liabilitas Segera

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Jumlah Titipan Nasabah 30.097 Titipan pembelian surat berharga 21.220 Transfer dana dalam ATM 21.742 Titipan dana kliring 3.354 Titipan personalia 2.095 Lain-lain 7.060 Jumlah 85.568

2. Simpanan

Saldo memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Simpanan terdiri dari:

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Hubungan Jumlah Berelasi Ketiga Giro Rupiah 157.200 377.251 534.451 Dollar Amerika Serikat 21.629 342.167 363.796 Dollar Singapura - 3.505 3.505 Euro - 1.251 1.251 Lainnya 38 2.722 2.760 178.867 726.896 905.763 Tabungan Rupiah 14.119 616.604 630.723 14.119 616.604 630.723 Deposito Berjangka Rupiah 520.575 6.081.552 6.602.127 Dollar Amerika Serikat 2.940 304.490 307.430 Lainnya - 2.721 2.721 523.515 6.388.763 6.912.278 Jumlah 716.501 7.732.263 8.448.764

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Giro 905.763 Tabungan 630.723 Deposito berjangka 6.912.278 8.448.764 Beban bunga yang masih harus dibayar (dijelaskan pada pernyataan utang no.8) Deposito Berjangka 32.313 Jumlah 8.481.077

Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk simpanan adalah sebagai berikut:

Giro Tabungan Deposito berjangka

Rupiah 2,82% 1,98% 8,23% Valas 1,57% - 1,89%

Pada tanggal 30 Juni 2019 jumlah giro, tabungan dan deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan kredit yang diberikan adalah masing-masing sebesar Rp14.919 juta, Rp200.455 juta dan Rp306.962 juta. Tabungan terdiri atas :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Rupiah Tabungan MNC 482.254 Tabungan MNC Bisnis 25.124 Tabungan MNC Junior 17.146 Tabungan Rencana MNC 14.206 Tabunganku 10.858 Tabungan MNC Program Hadiah 6.425 Tabungan MNC Bunga Khusus 2.516 Lainnya 69.194 Jumlah 630.723

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Rupiah Valuta Asing Jumlah 1 Bulan 2.940.323 173.055 3.113.378 3 Bulan 2.847.788 89.234 2.937.022 6 Bulan 423.037 47.715 470.752 12 Bulan 390.979 147 391.126 Jumlah 6.602.127 310.151 6.912.278

3. Simpanan dari bank lain – pihak ketiga

Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Simpanan dari bank lain, terdiri dari:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Giro 153.381 Tabungan 35.629 Deposito berjangka 43.307 Call money 345.000 Jumlah 577.317

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk simpanan dari bank lain pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebagai berikut:

Keterangan Giro Tabungan Deposito berjangka Call money Rupiah 1,42% 1,68% 6,94% 6,48%

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Simpanan dari Bank lain 577.317 Beban bunga yang masih harus dibayar (dijelaskan pada pernyataan utang no.8) 340 Jumlah 577.657

Page 40: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

20

Klasifikasi Deposito Berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah 1 Bulan 17.657 3 Bulan 20.500 6 Bulan - 12 Bulan 5.150 Jumlah 43.307

Jangka waktu Call Money Rupiah adalah 5 sampai dengan 31 hari.

4. Liabilitas Derivatif – pihak ketiga

Bank melakukan transaksi Liabilitas derivatif tersebut dalam bentuk pembelian dan penjualan valuta asing (forward and swap) untuk tujuan trading. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang asing. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivative timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya kepada Bank.

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Spot Dollar Amerika Serikat PT Bank Syariah Mandiri 9 Jumlah 9

5. Liabilitas Akseptasi – pihak ketiga

Saldo liabilitas akseptasi – pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp50.258 juta. Liabilitas akseptasi dilakukan dengan pihak ketiga dan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Jangka waktu perjanjian liabilitas akseptasi pada tanggal 30 Juni 2019 adalah 100 hari.

6. Utang Pajak Saldo utang pajak pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp12.149 juta. Utang pajak tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 1.148 Pasal 23 dan 26 136 Pasal 4 ayat 2 10.757 Pajak lainnya Pajak Pertambahan Nilai 108 Jumlah 12.149

7. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Perseroan menyelenggarakan program iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Manulife Indonesia. Iuran ini berasal dari 2% gaji pokok yang dibayarkan karyawan, sedangkan sisanya sebesar 3,5% sampai 10% dibayarkan oleh Perseroan per bulan. Beban pensiun Perseroan yang timbul dari program iuran pasti adalah sebesar Rp 572 juta pada tanggal 30 Juni 2019. Bank juga menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 708 pada tanggal 30 Juni 2019. Bank mengakui tambahan liabilitas imbalan pasca kerja berupa kekurangan antara liabilitas imbalan pasca kerja berdasarkan program iuran pasti dengan manfaat minimum yang dipersyaratkan undang-undang tenaga kerja. Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Bank terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga, risiko harapan hidup dan risiko gaji.

Page 41: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

21

Klasifikasi Deposito Berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah 1 Bulan 17.657 3 Bulan 20.500 6 Bulan - 12 Bulan 5.150 Jumlah 43.307

Jangka waktu Call Money Rupiah adalah 5 sampai dengan 31 hari.

4. Liabilitas Derivatif – pihak ketiga

Bank melakukan transaksi Liabilitas derivatif tersebut dalam bentuk pembelian dan penjualan valuta asing (forward and swap) untuk tujuan trading. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang asing. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivative timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya kepada Bank.

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Spot Dollar Amerika Serikat PT Bank Syariah Mandiri 9 Jumlah 9

5. Liabilitas Akseptasi – pihak ketiga

Saldo liabilitas akseptasi – pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp50.258 juta. Liabilitas akseptasi dilakukan dengan pihak ketiga dan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Jangka waktu perjanjian liabilitas akseptasi pada tanggal 30 Juni 2019 adalah 100 hari.

6. Utang Pajak Saldo utang pajak pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp12.149 juta. Utang pajak tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 1.148 Pasal 23 dan 26 136 Pasal 4 ayat 2 10.757 Pajak lainnya Pajak Pertambahan Nilai 108 Jumlah 12.149

7. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Perseroan menyelenggarakan program iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Manulife Indonesia. Iuran ini berasal dari 2% gaji pokok yang dibayarkan karyawan, sedangkan sisanya sebesar 3,5% sampai 10% dibayarkan oleh Perseroan per bulan. Beban pensiun Perseroan yang timbul dari program iuran pasti adalah sebesar Rp 572 juta pada tanggal 30 Juni 2019. Bank juga menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 708 pada tanggal 30 Juni 2019. Bank mengakui tambahan liabilitas imbalan pasca kerja berupa kekurangan antara liabilitas imbalan pasca kerja berdasarkan program iuran pasti dengan manfaat minimum yang dipersyaratkan undang-undang tenaga kerja. Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Bank terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga, risiko harapan hidup dan risiko gaji.

Rincian liabilitas imbalan pasca kerja per 30 Juni 2019 adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Imbalan Pasca-kerja 38.667 Imbalan kerja jangka panjang lainnya 3.294 Jumlah 41.961

8. Beban Yang Masih Harus Dibayar

Saldo beban yang masih harus dibayar pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp99.739 juta. Beban yang masih harus dibayar terdiri dari:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Bunga yang masih harus dibayar

Simpanan 32.313 Simpanan dari Bank lain 340

Sub Jumlah 32.653 Beban yang masih harus dibayar lainnya

Jasa Pihak Ketiga 18.073 Tunjangan karyawan 17.237 Komunikasi 13.862 Sewa 6.941 Promosi 3.388 Lainnya 7.585

Sub Jumlah 67.086 Jumlah 99.739

9. Liabilitas Lain-lain

Liabilitas lain-lain per 30 Juni 2019 antara lain:

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Pendapatan Diterima Dimuka 5.797 Setoran Jaminan 409 Titip Transfer 11.326 Lain-lain 5.193 Jumlah 22.725

Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan diterima dimuka atas kredit yang diberikan dan pendapatan sewa atas agunan yang diambil alih. Sedangkan setoran jaminan merupakan setoran jaminan yang diterima dari nasabah untuk keperluan transaksi luar negeri, bank garansi dan safe deposit box.

10. Komitmen dan Kontinjensi

(dalam jutaan rupiah) Komitmen Jumlah Tagihan Komitmen Pembelian berjangka valuta asing 27.855 Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (121.688) L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor (24.584) Penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan (27.839) Jumlah Liabilitas Komitmen (174.111) Jumlah Liabilitas Komitmen - bersih (146.256) Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam Penyelesaian 147.404 Jumlah Tagihan Kontinjensi 147.404 Liabilitas Kontinjensi Bank Garansi (144.376) Jumlah Liabilitas Kontinjensi (144.376) Jumlah Tagihan Kontinjensi - bersih 3.028

Page 42: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

22

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2019 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITASNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.

SETELAH TANGGAL 30 JUNI 2019 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN PERIKATAN LAINNYA KECUALI LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TELAH DINYATAKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MEMENUHI LIABILITAS-LIABILITASNYA YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU PERUSAHAAN ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

TIDAK ADA KELALAIAN ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN.

TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG MERUGIKAN PEMEGANG SAHAM.

TIDAK TERDAPAT KOMITMEN DAN KONTINJENSI ATAS UTANG SELAIN DIUNGKAPKAN DIATAS.

Page 43: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

23

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2019 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITASNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.

SETELAH TANGGAL 30 JUNI 2019 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN PERIKATAN LAINNYA KECUALI LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TELAH DINYATAKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MEMENUHI LIABILITAS-LIABILITASNYA YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU PERUSAHAAN ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

TIDAK ADA KELALAIAN ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN.

TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG MERUGIKAN PEMEGANG SAHAM.

TIDAK TERDAPAT KOMITMEN DAN KONTINJENSI ATAS UTANG SELAIN DIUNGKAPKAN DIATAS.

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Berikut adalah ikhtisar informasi keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya diambil dari Laporan Keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono (firma anggota jaringan global Nexia International) dan laporannya telah ditandatangani oleh Florus Daeli, MM., CPA dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (firma anggota jaringan global Deloitte) dan laporannya telah ditandatangani oleh Riniek Winarsih dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material. LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Kas 126.212 173.207 121.769 Giro Pada Bank Indonesia 442.982 408.893 603.840 Giro pada bank lain - pihak ketiga 97.085 257.890 192.564 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga 684.423 890.483 1.117.872 Efek-efek - pihak ketiga 773.171 927.423 1.101.137 Tagihan derivatif - pihak ketiga 21 1.082 20 Kredit:

Pihak berelasi 193.961 129.110 98.465 Pihak ketiga 7.713.844 7.382.523 7.016.457 Cadangan kerugian penurunan nilai (234.024) (238.665) (331.116) Jumlah 7.673.781 7.272.968 6.783.806

Tagihan akseptasi - pihak ketiga 50.258 36.419 1.522 Biaya dibayar dimuka 186.802 178.879 150.968 Aset tetap – bersih 50.626 48.137 55.113 Aset pajak tangguhan – bersih 252.701 259.109 276.842 Aset tak berwujud – bersih 24.324 24.565 24.570 Aset lain-lain – bersih 423.028 375.800 276.071 JUMLAH ASET 10.785.414 10.854.855 10.706.094

LIABILITAS Liabilitas segera 85.568 37.937 39.585 Simpanan:

Pihak berelasi 716.501 865.162 584.194 Pihak ketiga 7.732.263 7.604.794 8.443.515 Jumlah 8.448.764 8.469.956 9.027.709

Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 577.317 740.092 197.257 Liabilitas derivatif - pihak ketiga 9 - 95 Liabilitas akseptasi - pihak ketiga 50.258 36.419 1.522 Utang pajak 12.149 10.131 12.462 Liabilitas imbalan pasca kerja 41.961 42.184 53.355 Beban yang masih harus dibayar 99.739 74.608 110.878 Liabilitas lain-lain 22.725 13.538 10.683 JUMLAH LIABILITAS 9.338.490 9.424.865 9.453.546

EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.260.505 2.178.505 2.126.147 Tambahan modal disetor - bersih (1.355) 82.722 722 Penghasilan (rugi) komprehensif lain 2.407 (11.323) 2.614 Defisit (814.633) (819.914) (876.935) JUMLAH EKUITAS 1.446.924 1.429.990 1.252.548 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 10.785.414 10.854.855 10.706.094

LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni

31 Desember 2019 2018* 2018 2017

Pendapatan bunga 520.625 462.673 960.256 1.021.547 Beban bunga 326.154 227.052 572.785 676.858 Pendapatan bunga - bersih 194.471 185.621 387.471 344.689 Jumlah pendapatan operasi lainnya 98.310 147.927 237.797 115.399 Beban (pemulihan) kerugian penurunan - nilai 38.351 (59.526) 34.333 840.176 Jumlah beban operasional lainnya 248.361 260.929 510.738 536.912

Page 44: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

24

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni

31 Desember 2019 2018* 2018 2017

Laba (rugi) operasional 6.069 132.145 80.197 (917.000) Pendapatan (beban) non-operasional - bersih 1.043 (341) (797) 10.930 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak 7.112 131.804 79.400 (906.070) Manfaat (beban) pajak tangguhan (1.831) (33.102) (22.379) 220.877 Laba (rugi) bersih periode berjalan 5.281 98.702 57.021 (685.193) Laba (rugi) komprehensif lain - bersih 13.730 (17.527) (13.937) 9.334 Jumlah laba (rugi) komprehensif 19.011 81.175 43.084 (675.859) Laba (rugi) per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar 0,23 4,78 2,66 (33,19) Dilusian 0,23 4,78 2,66 (33,19)

*) Tidak di audit

LAPORAN ARUS KAS

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018* 2018 2017

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Bunga, provisi dan komisi kredit yang diterima 513.539 459.821 950.231 1.043.099

Bunga dan premi pinjaman yang dibayar (322.066) (287.594) (577.961) (677.207) Penerimaan pendapatan operasional lainnya 104.058 156.889 245.261 92.290 Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (93.342) (137.756) (254.662) (231.499) Pembayaran beban operasional lainnya (203.453) (148.430) (270.362) (284.446) Penerimaan pendapatan non operasional 659 268 1.275 524 Pembayaran beban non operasional (94) (735) (2.514) (5.320) Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi (699) 42.463

91.268 (62.559)

Penurunan (kenaikan) aset operasi

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 34.899 204.249 501.638 (390.613)

Efek-efek (4.560) (28.563) 48.350 (96.598) Kredit (353.301) (119.019) (523.860) 331.791 Tagihan derivatif 1.061 (2.512) (1.062) 4.822 Tagihan akseptasi (13.839) 1.522 (34.897) 87.754 Aset lain-lain (20.776) (121.260) (118.008) (72.742)

Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera 47.631 71.228 (1.648) 7.567 Simpanan (21.192) (1.195.518) (557.753) (1.311.698) Simpanan dari bank lain (162.775) 405.878 542.835 (310.059) Liabilitas derivatif 9 (95) (95) (3.481) Liabilitas akseptasi 13.839 (1.522) 34.897 (87.754) Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 188.001 - (89.941)

Liabilitas lain-lain 11.557 34.737 1.154 817 Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (468.146) (520.411) (17.181) (1.992.694) Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Hasil penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual - - - 18.413

Hasil penjualan aset tetap 120 156 967 331 Perolehan aset tetap (12.191) (4.126) (8.857) (16.188) Perolehan aset tak berwujud (3.605) (552) (10.128) (11.399) Perolehan efek tersedia untuk dijual (154.180) - (491.500) (963.112) Penjualan efek tersedia untuk dijual 299.822 107.982 592.647 1.348.693

Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi 129.966 103.460 83.129 376.738 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Penambahan modal saham - 25.007 134.358 68.002 Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan - 25.007 134.358 68.002

(Penurunan) Kenaikan bersih kas dan setara kas - bersih (338.180) (391.944) 200.306 (1.547.954) Kas dan setara kas pada awal periode 1.695.574 1.499.507 1.499.507 3.037.683 Pengaruh perubahan kurs valuta asing (6.692) - (4.239) 9.778 Kas dan setara kas pada akhir periode 1.350.702 1.107.563 1.695.574 1.499.507

*) tidak diaudit

Page 45: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

25

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni

31 Desember 2019 2018* 2018 2017

Laba (rugi) operasional 6.069 132.145 80.197 (917.000) Pendapatan (beban) non-operasional - bersih 1.043 (341) (797) 10.930 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak 7.112 131.804 79.400 (906.070) Manfaat (beban) pajak tangguhan (1.831) (33.102) (22.379) 220.877 Laba (rugi) bersih periode berjalan 5.281 98.702 57.021 (685.193) Laba (rugi) komprehensif lain - bersih 13.730 (17.527) (13.937) 9.334 Jumlah laba (rugi) komprehensif 19.011 81.175 43.084 (675.859) Laba (rugi) per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar 0,23 4,78 2,66 (33,19) Dilusian 0,23 4,78 2,66 (33,19)

*) Tidak di audit

LAPORAN ARUS KAS

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018* 2018 2017

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Bunga, provisi dan komisi kredit yang diterima 513.539 459.821 950.231 1.043.099

Bunga dan premi pinjaman yang dibayar (322.066) (287.594) (577.961) (677.207) Penerimaan pendapatan operasional lainnya 104.058 156.889 245.261 92.290 Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (93.342) (137.756) (254.662) (231.499) Pembayaran beban operasional lainnya (203.453) (148.430) (270.362) (284.446) Penerimaan pendapatan non operasional 659 268 1.275 524 Pembayaran beban non operasional (94) (735) (2.514) (5.320) Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi (699) 42.463

91.268 (62.559)

Penurunan (kenaikan) aset operasi

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 34.899 204.249 501.638 (390.613)

Efek-efek (4.560) (28.563) 48.350 (96.598) Kredit (353.301) (119.019) (523.860) 331.791 Tagihan derivatif 1.061 (2.512) (1.062) 4.822 Tagihan akseptasi (13.839) 1.522 (34.897) 87.754 Aset lain-lain (20.776) (121.260) (118.008) (72.742)

Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera 47.631 71.228 (1.648) 7.567 Simpanan (21.192) (1.195.518) (557.753) (1.311.698) Simpanan dari bank lain (162.775) 405.878 542.835 (310.059) Liabilitas derivatif 9 (95) (95) (3.481) Liabilitas akseptasi 13.839 (1.522) 34.897 (87.754) Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 188.001 - (89.941)

Liabilitas lain-lain 11.557 34.737 1.154 817 Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (468.146) (520.411) (17.181) (1.992.694) Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Hasil penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual - - - 18.413

Hasil penjualan aset tetap 120 156 967 331 Perolehan aset tetap (12.191) (4.126) (8.857) (16.188) Perolehan aset tak berwujud (3.605) (552) (10.128) (11.399) Perolehan efek tersedia untuk dijual (154.180) - (491.500) (963.112) Penjualan efek tersedia untuk dijual 299.822 107.982 592.647 1.348.693

Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi 129.966 103.460 83.129 376.738 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Penambahan modal saham - 25.007 134.358 68.002 Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan - 25.007 134.358 68.002

(Penurunan) Kenaikan bersih kas dan setara kas - bersih (338.180) (391.944) 200.306 (1.547.954) Kas dan setara kas pada awal periode 1.695.574 1.499.507 1.499.507 3.037.683 Pengaruh perubahan kurs valuta asing (6.692) - (4.239) 9.778 Kas dan setara kas pada akhir periode 1.350.702 1.107.563 1.695.574 1.499.507

*) tidak diaudit

RASIO-RASIO PENTING

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Pertumbuhan Pendapatan bunga - bersih 4,77% 12,41% -6,04% Laba operasional -95,41% 108,75% -1.838,13% Laba (rugi) komprehensif -76,58% -106,37% -6.964,13% Aset -0,64% 1,39% -18,01% Liabilitas -0,92% -0,30% -15,57% Ekuitas 1,18% 14,17% -32,67%

Permodalan

Rasio KPMM/CAR 15,17% 16,27% 12,58%

Rentabilitas

Laba sebelum pajak terhadap rata-rata jumlah aset (ROA) 0.13% 0,74% -7,47% Laba setelah pajak terhadap rata-rata ekuitas (ROE) 0,95% 5,43% -48,91% Margin bunga bersih (NIM) 4,07% 4,10% 3,04% BOPO 99,02% 93,51% 180,62%

Kualitas asset

Aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif 6,16% 4,28% 5,08% NPL gross 5,62% 5,72% 7,23% NPL net 3,67% 3,43% 2,82%

Likuiditas

LFR 93,56% 88,64% 78,78%

Kepatuhan

Giro Wajib Minimum Primer Harian (Rp) 4,41% 4,20% 5,61% Giro Wajib Minimum Primer Rata-rata (Rp) 6,61% 6,71% 6,86% Giro Wajib Minimum Valuta Asing 9,38% 9,97% 8,29% Penyangga Likuiditas Makro Prudential (PLM) - Giro Wajib Minimum Sekunder 7,10% 8,44% 14,85%

Pelanggaran BMPK - - - Pelampauan BMPK - - - Posisi Devisa Neto (PDN) 2,71% 0,95% 6,95%

Page 46: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

26

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan Pembahasan Manajemen ini harus dibaca bersama-sama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting, Laporan keuangan tidak menjadi bagian dalam Pernyataan Pendaftaran berdasarkan POJK.Laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang angka-angkanya diambil dari Laporan Keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono (firma anggota jaringan global Nexia International) dan laporannya telah ditandatangani oleh Florus Daeli, MM., CPA dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (firma anggota jaringan global Deloitte) dan laporannya telah ditandatangani oleh Riniek Winarsih dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material. A. Umum

Pertumbuhan ekonomi global dinilai masih mengalami perlambatan ekonomi sebagai dampak dari ketegangan hubungan dagang yang terus berlanjut dan adanya resiko geopolitik yang semakin menekan volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia. Selama triwulan II 2019, perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di sebagian besar negara di dunia, tanpa terkecuali Amerika Serikat dan Tiongkok. Perekonomian Amerika Serikat (AS) tumbuh melambat sebesar 2,2% (yoy) dengan laju inflasi sebesar 1,6% pada triwulan II 2019. Ekspor AS mengalami kontraksi sebesar -1,5% akibat perang dagang. Di sisi lain, impor AS meningkat sebesar 0,1% untuk memenuhi permintaan domestik. Perlambatan ekonomi AS juga tercermin dari pertumbuhan konsumsi yang melambat serta perbaikan pasar tenaga kerja yang masih rendah.

Sementara itu perekonomian Tiongkok tumbuh 6,4 persen (YoY), kondisi ini merupakan yang terendah sejak tahun 1990. Meskipun tekanan eksternal dan volatilitas meningkat, perekonomian Tiongkok relatif stabil. Tiongkok memperketat impornya untuk menjaga kestabilan ekonomi domestik.

Pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa, Jepang dan India juga melambat akibat penurunan kinerja sektor eksternal dan permintaan domestik. Pelemahan ekonomi global terus menekan harga komoditas, sehingga harga komoditas internasional bergerak turun selama triwulan II 2019. Meski demikian, harga minyak mentah tetap meningkat, didorong oleh langkah negara-negara yang tergabung dalam OPEC yang melanjutkan pemangkasan produksi minyak mentah.

Untuk merespon dampak perlambatan ekonomi tersebut, berbagai Negara melakukan stimulus fiskal dan memperlonggar kebijakan moneter, termasuk Bank Sentral AS (The Fed) yang kemudian menurunkan suku bunga kebijakannya pada bulan Juli 2019. Ketidakpastian pasar keuangan global juga masih berlanjut mendorong pergeseran penempatan dana global ke aset yang dianggap aman seperti obligasi pemerintah AS dan Jepang, serta komoditas emas. Dinamika ekonomi global tersebut perlu dipertimbangkan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga arus masuk modal asing sebagai penopang stabilitas eksternal.

Perlambatan ekonomi global diperkirakan terus berlanjut seiring dengan perang dagang AS – Tiongkok yang berdampak pada ketidakpastian pasar keuangan global serta mendorong sentimen risk off yang memicu arus modal keluar dari negara-negara emerging markets. Perdagangan global juga diprediksi akan semakin turun akibat ketatnya proteksi perdagangan yang dilakukan oleh banyak negara didunia.

Perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh 5,2% pada akhir tahun 2019, angka pertumbuhan tersebut dapat tercapai dengan adanya peningkatan pada kinerja tiga sektor utama yaitu; pertanian, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan. Selain itu pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dibayangi oleh beberapa resiko negatif seperti; perang dagang AS – Tiongkok, pergerakan harga komoditas internasional yang cenderung turun, realisasi pendapatan Negara yang lebih rendah dari target, serta kinerja industri pengolahan yang belum pulih.

Page 47: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

27

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan Pembahasan Manajemen ini harus dibaca bersama-sama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting, Laporan keuangan tidak menjadi bagian dalam Pernyataan Pendaftaran berdasarkan POJK.Laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang angka-angkanya diambil dari Laporan Keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono (firma anggota jaringan global Nexia International) dan laporannya telah ditandatangani oleh Florus Daeli, MM., CPA dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (firma anggota jaringan global Deloitte) dan laporannya telah ditandatangani oleh Riniek Winarsih dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material. A. Umum

Pertumbuhan ekonomi global dinilai masih mengalami perlambatan ekonomi sebagai dampak dari ketegangan hubungan dagang yang terus berlanjut dan adanya resiko geopolitik yang semakin menekan volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia. Selama triwulan II 2019, perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di sebagian besar negara di dunia, tanpa terkecuali Amerika Serikat dan Tiongkok. Perekonomian Amerika Serikat (AS) tumbuh melambat sebesar 2,2% (yoy) dengan laju inflasi sebesar 1,6% pada triwulan II 2019. Ekspor AS mengalami kontraksi sebesar -1,5% akibat perang dagang. Di sisi lain, impor AS meningkat sebesar 0,1% untuk memenuhi permintaan domestik. Perlambatan ekonomi AS juga tercermin dari pertumbuhan konsumsi yang melambat serta perbaikan pasar tenaga kerja yang masih rendah.

Sementara itu perekonomian Tiongkok tumbuh 6,4 persen (YoY), kondisi ini merupakan yang terendah sejak tahun 1990. Meskipun tekanan eksternal dan volatilitas meningkat, perekonomian Tiongkok relatif stabil. Tiongkok memperketat impornya untuk menjaga kestabilan ekonomi domestik.

Pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa, Jepang dan India juga melambat akibat penurunan kinerja sektor eksternal dan permintaan domestik. Pelemahan ekonomi global terus menekan harga komoditas, sehingga harga komoditas internasional bergerak turun selama triwulan II 2019. Meski demikian, harga minyak mentah tetap meningkat, didorong oleh langkah negara-negara yang tergabung dalam OPEC yang melanjutkan pemangkasan produksi minyak mentah.

Untuk merespon dampak perlambatan ekonomi tersebut, berbagai Negara melakukan stimulus fiskal dan memperlonggar kebijakan moneter, termasuk Bank Sentral AS (The Fed) yang kemudian menurunkan suku bunga kebijakannya pada bulan Juli 2019. Ketidakpastian pasar keuangan global juga masih berlanjut mendorong pergeseran penempatan dana global ke aset yang dianggap aman seperti obligasi pemerintah AS dan Jepang, serta komoditas emas. Dinamika ekonomi global tersebut perlu dipertimbangkan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga arus masuk modal asing sebagai penopang stabilitas eksternal.

Perlambatan ekonomi global diperkirakan terus berlanjut seiring dengan perang dagang AS – Tiongkok yang berdampak pada ketidakpastian pasar keuangan global serta mendorong sentimen risk off yang memicu arus modal keluar dari negara-negara emerging markets. Perdagangan global juga diprediksi akan semakin turun akibat ketatnya proteksi perdagangan yang dilakukan oleh banyak negara didunia.

Perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh 5,2% pada akhir tahun 2019, angka pertumbuhan tersebut dapat tercapai dengan adanya peningkatan pada kinerja tiga sektor utama yaitu; pertanian, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan. Selain itu pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dibayangi oleh beberapa resiko negatif seperti; perang dagang AS – Tiongkok, pergerakan harga komoditas internasional yang cenderung turun, realisasi pendapatan Negara yang lebih rendah dari target, serta kinerja industri pengolahan yang belum pulih.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan dan kinerja perseroan adalah sebagai berikut:

Kondisi Perekonomian dan Sektor Perbankan di Indonesia Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 5,05% (YoY), sedikit lebih rendah dibandingkan pencapaian triwulan sebelumnya sebesar 5,07% (yoy). Momentum lebaran dan libur panjang tidak mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Dampak perang dagang AS – Tiongkok masih mempengaruhi perekonomian Indonesia, baik ekspor maupun impor kembali mengalami kontraksi pada pertengahan tahun 2019 ini. Penurunan kinerja ekspor Indonesia disebabkan terbatasnya permintaan dunia dan turunnya harga komoditas, sedangkan penurunan impor akibat permintaan domestik yang tumbuh terbatas dan dampak dari sinergi bauran kebijakan yang ditempuh untuk mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan. Meskipun demikian, tingkat konsumsi yang cukup tinggi serta investasi yang stabil mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Bank Indonesia pada triwulan II 2019 memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada level 6%. Kebijakan tersebut ditempuh dalam rangka menarik aliran modal masuk sehingga dapat menciptakan kestabilan nilai tukar Rupiah yang cenderung bergerak fluktuatif. Rupiah kembali menguat pada akhir triwulan II seiring optimisme investor terhadap prospek perekonomian domestik serta peningkatan sovereign rating Indonesia oleh Standard & Poor’s (S&P). Pelonggaran kebijakan ekonomi moneter global turut mendorong aliran modal masuk ke Indonesia dan penguatan Rupiah. Secara tahunan, nilai inflasi bulan Juni 2019 tercatat 3,28% (yoy), masih berada dalam rentang target yang ditetapkan sebesar 3,5% + 1%. Inflasi yang terkendali didorong oleh inflasi inti yang terjaga sejalan dengan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga, permintaan agregat dan pengaruh harga global minimal. Kelompok administered price kembali mencatat deflasi sebagai dampak kebijakan penurunan tarif batas atas untuk transportasi setelah hari raya Idul Fitri. Sementara itu, inflasi kelompok volatile food melambat, meskipun perkembangan harga beberapa komoditas hortikultura tetap perlu diperhatikan. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sampai dengan semester I 2019 tetap surplus sebesar 0,4 miliar dolar AS, meskipun pada triwulan II 2019 mengalami defisit 2,0 miliar dolar AS. Ke depannya, ketahanan eksternal diperkirakan tetap baik ditopang berlanjutnya surplus neraca modal dan finansial serta tetap terkendalinya defisit transaksi berjalan, yang pada tahun 2019 dan 2020 diprakirakan dalam kisaran 2,5–3,0% PDB. Posisi cadangan devisa Indonesia tetap kuat, yang pada akhir Juni 2019 tercatat 123,8 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Stabilitas sistem keuangan dan ekonomi Indonesia juga ditunjang oleh industri perbankan yang memiliki struktur permodalan kuat, risiko kredit yang terkendali, serta fungsi intermediasi yang berlanjut. Hal tersebut tercermin dari kinerja rasio keuangan perbankan nasional, antara lain rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) Juni 2019 yang tetap tinggi yaitu 23,2%, serta rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) yang rendah yaitu 2,5% (NPL gross) dan 1,2% (NPL net). Sementara itu, fungsi intermediasi tetap berlanjut, pertumbuhan kredit Juni 2019 sebesar 9,9% (yoy). Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juni 2019 sebesar 7,4% (yoy). Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2019 dalam kisaran 10% - 12% (yoy), sementara DPK diperkirakan tumbuh dalam kisaran 7% - 9% (yoy) pada 2019. Selanjutnya pada 2 bulan terakhir ini, Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan berturut-turut menjadi 5,75% pada bulan Juli 2019 dan 5,50% pada bulan Agustus 2019. Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya dari ekonomi global yang melambat. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional akan tetap baik dengan didukung oleh permintaan domestik, khususnya pertumbuhan investasi yang tinggi.

Page 48: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

28

Kebijakan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Pemerintah Lainnya. Industri perbankan dimana Perseroan beroperasi, banyak ketentuan dan persyaratan yang diterbitkan baik oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan maupun instansi pemerintah lainnya yang wajib dipenuhi dan mempengaruhi kinerja usaha dan keuangan Perseroan, antara lain: • POJK No. 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal

Inti Bank, dan ketentuan ini berlaku efektif pada tanggal 27 Januari 2016.POJK ini mengatur kebutuhan modal yang wajib dimiliki Perseroan bila mempunyai rencana perluasan jaringan kantor dan/atau menjalankan suatu aktivitas/layanan/transaksi tertentu. Salah satu tujuan Perseroan melaksanakan PUT VII agar Perseroan dapat memperluas layanan dan aktivitas perbankan sesuai dengan ketentuan permodalan yang dipersyaratkan sehingga Perseroan diharapkan mampu meningkatkan laba usaha secara berkesinambungan.

• Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 dihitung berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 dan perubahannya POJK No. 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016, tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana bank wajib membentuk tambahan modal minimum sesuai profil risiko yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) yaitu Capital Conservation Buffer, Countercyclical Buffer dan Capital Surcharge untuk Domestic Systematically Important Bank. Rencana PUT VII ini adalah meningkatkan ketahanan modal bank

• PBI No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015 tentang Perubahan Keempat atas PBI

No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum, mengatur tentang kewajiban Bank untuk mengelola dan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) pada akhir hari kerja secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal. PBI ini mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Juni 2015.

• PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK dan terakhir diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.32/POJK.3/2018 tanggal 1 Juni 2019 tentang batasan maksimum penyediaan dana untuk pihak terkait adalah 10,00% dari modal Perseroan, batasan maksimum sebesar 25,00% kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait dan kepada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait.

• PBI No. 20/4/PBI/2018 tangal 29 Maret 2018 tentang “Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah”, yang mengatur perubahan istilah GWM sekunder menjadi PLM dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR) menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM).

• PBI No.19/6/PBI/2017 tanggal 18 April 2017, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Bagi Bank Umum Konvensional dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GMW Primer ditetapkan sebesar 6,5% dan secara harian sebesar 5% dan GWM sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Funding Ratio (LFR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LFR bank dan LFR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dolar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%. Per tanggal 1 Juli 2019, ketentuan ini akan digantikan oleh PADG No.21/14/PADG/2019 tanggal 26 Juni 2019 tentang “Perubahan kedua atas peraturan anggota Dewan Gurbernur No.20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Perseroan sudah melakukan langkah-langkah strategis untuk memenuhi ketentuan tersebut.

Pendapatan Bunga Bersih dan Net Interest Margin (NIM)

Besarnya Pendapatan bunga bersih yang bisa dicapai bergantung kepada kemampuan Perseroan mendapatkan marjin sebesar-besarnya melalui upaya mendapatkan biaya dana yang relatif murah dan hasil atau yield yang diperoleh dari aset keuangan yang ditempatkan terutama kredit yang diberikan. Pendapatan bunga bersih diharapkan mampu menutupi beban operasional Perseroan ditambah marjin keuntungan yang sudah ditentukan terlebih dahulu.

Page 49: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

29

Kebijakan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Pemerintah Lainnya. Industri perbankan dimana Perseroan beroperasi, banyak ketentuan dan persyaratan yang diterbitkan baik oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan maupun instansi pemerintah lainnya yang wajib dipenuhi dan mempengaruhi kinerja usaha dan keuangan Perseroan, antara lain: • POJK No. 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal

Inti Bank, dan ketentuan ini berlaku efektif pada tanggal 27 Januari 2016.POJK ini mengatur kebutuhan modal yang wajib dimiliki Perseroan bila mempunyai rencana perluasan jaringan kantor dan/atau menjalankan suatu aktivitas/layanan/transaksi tertentu. Salah satu tujuan Perseroan melaksanakan PUT VII agar Perseroan dapat memperluas layanan dan aktivitas perbankan sesuai dengan ketentuan permodalan yang dipersyaratkan sehingga Perseroan diharapkan mampu meningkatkan laba usaha secara berkesinambungan.

• Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 dihitung berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 dan perubahannya POJK No. 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016, tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana bank wajib membentuk tambahan modal minimum sesuai profil risiko yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) yaitu Capital Conservation Buffer, Countercyclical Buffer dan Capital Surcharge untuk Domestic Systematically Important Bank. Rencana PUT VII ini adalah meningkatkan ketahanan modal bank

• PBI No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015 tentang Perubahan Keempat atas PBI

No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum, mengatur tentang kewajiban Bank untuk mengelola dan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) pada akhir hari kerja secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal. PBI ini mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Juni 2015.

• PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK dan terakhir diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.32/POJK.3/2018 tanggal 1 Juni 2019 tentang batasan maksimum penyediaan dana untuk pihak terkait adalah 10,00% dari modal Perseroan, batasan maksimum sebesar 25,00% kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait dan kepada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait.

• PBI No. 20/4/PBI/2018 tangal 29 Maret 2018 tentang “Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah”, yang mengatur perubahan istilah GWM sekunder menjadi PLM dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR) menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM).

• PBI No.19/6/PBI/2017 tanggal 18 April 2017, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Bagi Bank Umum Konvensional dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GMW Primer ditetapkan sebesar 6,5% dan secara harian sebesar 5% dan GWM sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Funding Ratio (LFR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LFR bank dan LFR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dolar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%. Per tanggal 1 Juli 2019, ketentuan ini akan digantikan oleh PADG No.21/14/PADG/2019 tanggal 26 Juni 2019 tentang “Perubahan kedua atas peraturan anggota Dewan Gurbernur No.20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Perseroan sudah melakukan langkah-langkah strategis untuk memenuhi ketentuan tersebut.

Pendapatan Bunga Bersih dan Net Interest Margin (NIM)

Besarnya Pendapatan bunga bersih yang bisa dicapai bergantung kepada kemampuan Perseroan mendapatkan marjin sebesar-besarnya melalui upaya mendapatkan biaya dana yang relatif murah dan hasil atau yield yang diperoleh dari aset keuangan yang ditempatkan terutama kredit yang diberikan. Pendapatan bunga bersih diharapkan mampu menutupi beban operasional Perseroan ditambah marjin keuntungan yang sudah ditentukan terlebih dahulu.

Perseroan selalu berupaya meningkatkan portofolio kredit dan aset keuangan yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi agar pendapatan bunga bersih terus meningkat melalui peningkatan pemberian kredit pada segmen ritel dan UKM selain tetap meningkatkan dan menjaga portofolio pada segmen korporasi/komersial. Pemberian kredit ritel dan UKM, selain memberikan hasil atau yield yang tinggi, juga diharapkan memiliki kualitas kredit yang lebih baik.

Penghimpunan dana murah (Low Cost Fund) Untuk menjaga kondisi likuiditas yang kuat dan meningkatkan pendapatan bunga bersih, penghimpunan dana dengan biaya rendah merupakan strategi utama sekaligus tantangan. Kemampuan menghimpun dana dengan biaya rendah, dan peningkatan kredit yang berkualitas akan mendorong kenaikan pendapatan bunga bersih dan akhirnya meningkatkan laba usaha.

Perseroan memiliki kemampuan untuk mendapatkan pendanaan dengan dana murah dengan memfokuskan kepada produk-produk unggulan seperti Tabungan MNC, Tabungan Rencana MNC dan Giro MNC untuk meningkatkan low cost funding.

Perubahan Perilaku Konsumen Dengan peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6,00% di triwulan IV 2018, dari sebesar 4,25% di tahun 2017, akan berdampak pada industri perbankan terutama peningkatan pada tingkat suku bunga dana pihak ketiga. Terkait dengan kondisi tersebut Perseroan akan terus berusaha untuk menjaga tingkat Net Interest Margin yang sehat bagi Perseroan dan meningkatkan pelayanan dengan harapan nasabah menjadi lebih loyal sehingga bersedia menempatkan dana di Perseroan dengan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan bank lain. Di aspek kredit konsumer, Bank Indonesia melonggarkan kebijakan makroprudensial melalui revisi ketentuan GWM-LFR, relaksasi ketentuan LTV pemberian kredit kepemilikan rumah, serta ketentuan pembayaran uang muka (down payment) untuk kredit kendaraan bermotor. Usaha yang telah dilakukan Perseroan adalah bekerjasama dengan pengembang, bersama-sama mengadakan program-program marketing yang menarik. Perubahan teknologi yang memberikan kenyaman, kemudahan dan kecepatan mengubah perilaku konsumen dimana sebelumnya konsumen harus mendatangi bank untuk bertransaksi, saat ini konsumen dapat bertransaksi dimana pun dan kapanpun dengan menggunakan handphone atau komputer untuk bertransaksi. Kemajuan teknologi tersebut juga sudah menjadi perhatian Perseroan, yaitu dengan mengadopsi konsep branchless melalui mobile banking, internet banking dan channel distribution lainnya yang berbasis teknologi. Dengan demikian dalam mengembangkan aktivitas perbankan dilakukan tanpa batasan fisik demografi konsumen.

Perubahan Suku Bunga dan Nilai Surat Berharga Perubahan suku bunga merupakan faktor penting yang mempengaruhi hasil kinerja Perseroan. Hal ini disebabkan sumber pendapatan usaha utama perseroan adalah pendapatan bunga bersih. Pada tahun 2018 simpanan Perseroan masih didominasi oleh deposito berjangka, dan Perseroan masih terus berupaya menarik dana dengan biaya rendah dan berjangka panjang dari masyarakat dengan strategi dan program yang perseroan sudah jelaskan sebelumnya.

Pengembangan Produk Baru Dari sisi layanan dan produk, Perseroan senantiasa mengembangkan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Perseroan tetap fokus untuk meningkatkan penggunaan layanan Mobile Banking untuk nasabah individu dan Internet Banking Bisnis untuk nasabah korporasi agar mempermudah transaksi pelayanan nasabah. Dengan terus-menerus mengembangkan dan memperbaharui produk dan layanan keuangan diharapkan dapat mengimbangi pesatnya inovasi-inovasi produk baru yang dikeluarkan oleh kompetitor di industri perbankan maupun non-perbankan.

Perkembangan Aktivitas Pemasaran Untuk meningkatkan dana pihak ketiga, khususnya tabungan dan giro, Perseroan akan melakukan program-program pemasaran yang akan disesuaikan dengan target segmen seperti melanjutkan program Tabungan MNC Berhadiah, pemberian gimmick kepada nasabah pemilik rekening Tabungan MNC, mengadakan program referral dan berkerja-sama dengan perusahaan-perusahaan

Page 50: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

30

yang tergabung dalam Grup MNC untuk melakukan kerjasama promosi. Untuk produk-produk lending, Perseroan akan terus meningkatkan awareness masyarakat atas produk-produk unggulan Perseroan seperti promosi above the line and below the line baik, cross selling, direct & tele sales untuk produk-produk seperti Kredit Pemilikan Properti, Kredit Konsumsi Beragun Properti, kartu kredit, implant banking dan multi finance.

Persaingan Persaingan memiliki dampak signifikan terhadap kinerja Perseroan, baik dalam bentuk suku bunga, tarif, jenis dan kualitas layanan sertajaringan distribusi. Persaingan tidak hanya terbatas di lingkungan industri perbankan, tetapi juga dengan perusahaan jasa keuangan non-bank lainnya. Walaupun demikian Perseroan akan terus melakukan perbaikan dalam layanan, penajaman produk, efisiensi, percepatan proses kredit dan penataan kembali jaringan distribusi sehingga dapat dicapai volume transaksi yang optimal dan mendorong peningkatan pendapatan.

Langkah-langkah yang dilakukan Perseroan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja Memasuki fase kedua proses transformasi yaitu focusing business, kebijakan dan strategi Perseroan berorientasi pada peningkatan nilai perusahaan untuk Pemegang Saham (sharehoder value) melalui kinerja keuangan maupun non keuangan. Fokus Perseroan dituangkan ke dalam bentuk konsolidasi dan perbaikan proses-proses internal. Sepanjang tahun 2018, berbagai langkah strategis telah dijalankan dengan memperkuat jaringan distribusi, pengembangan digitalisasi layanan, memperkuat sinergi dengan berbagai unit bisnis MNC Group untuk memberikan nilai lebih bagi nasabah dan Bank, pengembangan sistem teknologi guna menunjang bisnis dan senantiasa melanjutkan penyempurnaan penerapan good corporate governance. Fokus tersebut diimplementasikan dengan tujuan untuk menjadikan Bank lebih profitable. Dilihat dari tren peningkatan laba operasional bank sepanjang 2018, proses transformasi yang dijalankan dapat dikatakan berada pada jalur yang sesuai.

Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi sudah berkembang dan merambah ke setiap sektor industri termasuk industri perbankan. Perseroan siap menghadapi kemajuan teknologi dengan terus mengembangkan infrastruktur pendukung bisnis berbasis teknologi digital serta melakukan pengembangan terhadap platform-platform digital yang telah dimiliki antara lain mobile banking, internet banking dan aplikasi punyakartu agar dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah.

Dalam hal konsolidasi jaringan kantor cabang, penataan dan pengembangan jaringan kantor (branch network) dilakukan sebagai kelanjutan dari evaluasi menyeluruh terhadap potensi cabang yang meliputi lokasi, SDM, infrastruktur dan kinerja cabang. Penataan dan pengembangan jaringan kantor dilakukan dengan melakukan relokasi serta peningkatan status cabang agar lebih produktif. Selain itu Perseroan juga memanfaatkan teknologi digital guna menkonversi layanan kantor cabang ke jaringan elektronik melalui peningkatan mobile banking untuk nasabah individu dan internet banking untuk nasabah korporasi. Selain itu Bank juga meningkatkan kemampuan layanan beberapa aplikasi mobile yang telah diluncurkan pada tahun 2017, antara lain aplikasi punyakartu, yaitu aplikasi mobile kartu kredit yang ditujukan untuk para pengguna kartu kredit Bank dimana nasabah akan mendapatkan informasi transaksi, tagihan dan penawaran spesial.

Selaras dengan agenda transformasi di bidang bisnis, kami juga terus meningkatkan kompetensi SDM dan kualitas manajemen risiko sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik. Evaluasi secara komprehensif terkait SDM dilakukan secara berkesinambungan agar lebih fokus mendukung sasaran bisnis Bank.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja, beberapa langkah strategis yang akan ditempuh di tahun 2019 adalah sebagai berikut: • Penambahan modal melalui proses rights issue di tahun 2019 guna memperkuat struktur

permodalan Perseroan. • Pengembangan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan segmen konsumer. • Strategi Akuisisi Nasabah - membangun dan meningkatkan jumlah nasabah (customer base)

melalui sinergi antar perusahaan, karyawan, rekanan dan nasabah dalam Grup MNC dan di luar grup MNC.

Page 51: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

31

yang tergabung dalam Grup MNC untuk melakukan kerjasama promosi. Untuk produk-produk lending, Perseroan akan terus meningkatkan awareness masyarakat atas produk-produk unggulan Perseroan seperti promosi above the line and below the line baik, cross selling, direct & tele sales untuk produk-produk seperti Kredit Pemilikan Properti, Kredit Konsumsi Beragun Properti, kartu kredit, implant banking dan multi finance.

Persaingan Persaingan memiliki dampak signifikan terhadap kinerja Perseroan, baik dalam bentuk suku bunga, tarif, jenis dan kualitas layanan sertajaringan distribusi. Persaingan tidak hanya terbatas di lingkungan industri perbankan, tetapi juga dengan perusahaan jasa keuangan non-bank lainnya. Walaupun demikian Perseroan akan terus melakukan perbaikan dalam layanan, penajaman produk, efisiensi, percepatan proses kredit dan penataan kembali jaringan distribusi sehingga dapat dicapai volume transaksi yang optimal dan mendorong peningkatan pendapatan.

Langkah-langkah yang dilakukan Perseroan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja Memasuki fase kedua proses transformasi yaitu focusing business, kebijakan dan strategi Perseroan berorientasi pada peningkatan nilai perusahaan untuk Pemegang Saham (sharehoder value) melalui kinerja keuangan maupun non keuangan. Fokus Perseroan dituangkan ke dalam bentuk konsolidasi dan perbaikan proses-proses internal. Sepanjang tahun 2018, berbagai langkah strategis telah dijalankan dengan memperkuat jaringan distribusi, pengembangan digitalisasi layanan, memperkuat sinergi dengan berbagai unit bisnis MNC Group untuk memberikan nilai lebih bagi nasabah dan Bank, pengembangan sistem teknologi guna menunjang bisnis dan senantiasa melanjutkan penyempurnaan penerapan good corporate governance. Fokus tersebut diimplementasikan dengan tujuan untuk menjadikan Bank lebih profitable. Dilihat dari tren peningkatan laba operasional bank sepanjang 2018, proses transformasi yang dijalankan dapat dikatakan berada pada jalur yang sesuai.

Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi sudah berkembang dan merambah ke setiap sektor industri termasuk industri perbankan. Perseroan siap menghadapi kemajuan teknologi dengan terus mengembangkan infrastruktur pendukung bisnis berbasis teknologi digital serta melakukan pengembangan terhadap platform-platform digital yang telah dimiliki antara lain mobile banking, internet banking dan aplikasi punyakartu agar dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah.

Dalam hal konsolidasi jaringan kantor cabang, penataan dan pengembangan jaringan kantor (branch network) dilakukan sebagai kelanjutan dari evaluasi menyeluruh terhadap potensi cabang yang meliputi lokasi, SDM, infrastruktur dan kinerja cabang. Penataan dan pengembangan jaringan kantor dilakukan dengan melakukan relokasi serta peningkatan status cabang agar lebih produktif. Selain itu Perseroan juga memanfaatkan teknologi digital guna menkonversi layanan kantor cabang ke jaringan elektronik melalui peningkatan mobile banking untuk nasabah individu dan internet banking untuk nasabah korporasi. Selain itu Bank juga meningkatkan kemampuan layanan beberapa aplikasi mobile yang telah diluncurkan pada tahun 2017, antara lain aplikasi punyakartu, yaitu aplikasi mobile kartu kredit yang ditujukan untuk para pengguna kartu kredit Bank dimana nasabah akan mendapatkan informasi transaksi, tagihan dan penawaran spesial.

Selaras dengan agenda transformasi di bidang bisnis, kami juga terus meningkatkan kompetensi SDM dan kualitas manajemen risiko sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik. Evaluasi secara komprehensif terkait SDM dilakukan secara berkesinambungan agar lebih fokus mendukung sasaran bisnis Bank.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja, beberapa langkah strategis yang akan ditempuh di tahun 2019 adalah sebagai berikut: • Penambahan modal melalui proses rights issue di tahun 2019 guna memperkuat struktur

permodalan Perseroan. • Pengembangan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan segmen konsumer. • Strategi Akuisisi Nasabah - membangun dan meningkatkan jumlah nasabah (customer base)

melalui sinergi antar perusahaan, karyawan, rekanan dan nasabah dalam Grup MNC dan di luar grup MNC.

• Pengembangan infrastruktur untuk mendukung akuisisi dan layanan nasabah serta operasional bank.

• Pengembangan jaringan distribusi melalui penataan dan pengembangan jaringan kantor serta pengembangan electronic channels.

• Pengembangan struktur organisasi dan sumber daya manusia. • Penanganan kredit bermasalah • Meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik.

Hasil usaha atau keadaan keuangan Perseroan dalam menghadapi risiko fluktuasi kurs dan suku bunga dalam operasional Perseroan. Perseroaan merupakan industri perbankan, selalu menerapkan manajemen risiko termasuk untuk risiko pasar yang terdiri dari risiko mata uang dan risiko suku bunga dalam operasional Bank. Untuk risiko mata uang, Perseroaan senantiasa mengukur dan menjaga Net Open position (NOP) sesuai dengan limit yang telah ditentukan, sedangkan untuk risiko suku bunga, Perseroan mengukur dan mengelola risiko suku bunga dengan faktor sensitivitas yaitu: a) Untuk Risiko fluktuasi suku bunga pada Trading Book, Perseroan melakukan pemantauan

terhadap parameter DV01 (sensitivitas harga untuk 1 bps perubahan imbal hasil) dalam basis harian.

b) Untuk risiko suku bunga pada Banking Book (exclude trading book), Perseroan melakukan pemantauan terhadap parameter Earning at Risk (EAR) & Economic Value of Equity (EVE) dalam basis bulanan. - EAR mengukur dampak/sensitivitas terhadap Pendapatan Bunga Bersih Perseroan dengan

suatu asumsi perubahan suku bunga i.e. 100bps (dampak jangka pendek/1 tahun) - EVE mengukur dampak/sensitivitas terhadap Modal Perseroan dengan suatu asumsi

perubahan suku bunga i.e.100bps (dampak jangka panjang/all tenor)

Perseroan juga mengukur dan mengelola kemampuan untuk membayar bunga simpanan dengan net interest margin analysis untuk melihat kemampuan perseroan menciptakan pendapatan usaha untuk menutupi atau membayar kewajiban membayar bunga simpanan.

B. Analisis Keuangan

1. Laporan Laba (Rugi) dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 % 2018 2018 % 2017

Pendapatan bunga 520.625 12,53 462.673 960.256 -6,00 1.021.547 Beban bunga 326.154 43,65 227.052 572.785 -15,38 676.858 Pendapatan bunga - bersih 194.471 4,77 185.621 387.471 12,41 344.689 Jumlah pendapatan operasi lainnya 98.310 -33,54 147.927 237.797 106,07 115.399 Beban(pemulihan) kerugian penurunan - nilai 38.351 -164,43 (59.526) 34.333 -95,91 840.176

Jumlah beban operasional lainnya 248.361 -4,82 260.929 510.738 -4,87 536.912 Laba (rugi) operasional 6.069 -95,41 132.145 80.197 -108,75 (917.000) Pendapatan (beban) non-operasional - bersih 1.043 -405,87 (341) (797) -107,29 10.930

Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak 7.112 -94,60 131.804 79.400 -108,76 (906.070)

Manfaat (beban) pajak tangguhan (1.831) 94,47 (33.102) (22.379) -110,13 220.877 Laba (rugi) bersih periode berjalan 5.281 -94,65 98.702 57.021 -108,32 (685.193) Laba (rugi) komprehensif lainnya - bersih 13.730 -178,34 (17.527) (13.937) -249,31 9.334 Jumlah laba (rugi) komprehensif 19.011 -76,58 81.175 43.084 106,37 (675.859) Laba (rugi) per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian

0,23 0,23

95,18 95,18

4,78 4,78

2,66 2,66

-108,01 -108,01

(33,19) (33,19)

Page 52: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

32

1.1 Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga terutama diperoleh dari kegiatan penempatan dana Perseroan dalam bentuk kredit yang diberikan. Perseroan juga memperoleh pendapatan bunga dari Efek-Efek yang dimiliki, Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain, Giro pada Bank Lain serta provisi & komisi selain kredit.

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit).

Perseroan mencatatkan pendapatan bunga per 30 Juni 2019 sebesar Rp520.625 juta, naik 12,53% dibanding per 30 Juni 2018 sebesar Rp462.673 juta. Kenaikan pendapatan bunga ini terutama berasal dari kenaikan pendapatan bunga kredit konsumsi serta provisi dan komisi kredit. Pendapatan bunga kredit konsumsi naik Rp52.910 juta atau 28,72%, dimana kontribusi terbesar berasal dari kredit pemilikan properti, kredit konsumsi beragunan properti dan penyaluran kredit melalui perusahaan-perusahaan multifinance. Kenaikan kredit konsumsi tersebut diikuti dengan pertumbuhan pendapatan provisi dan komisi sebesar Rp11.016 atau naik sebesar 65,81%. Pendapatan bunga dari efek-efek tersedia untuk dijual dan diperdagangkan juga naik signifikan masing-masing sebesar 44,04% atau Rp4.155 juta dan 44,81% atau Rp2.686 juta.

Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Perseroan mencatatkan pendapatan bunga 31 Desember 2018 sebesar Rp960.256 juta, turun 6% atau Rp61.291 juta dibanding tahun 31 Desember 2017 sebesar Rp1.021.547 juta. Penurunan pendapatan bunga terbesar berasal dari penurunan pendapatan bunga kredit modal kerja sebesar Rp 69.347 juta atau 20,46%, hal ini sejalan dengan rencana bisnis perseroan untuk fokus di kredit konsumsi.

1.2 Beban Bunga

Beban bunga Perseroan terdiri dari beban bunga simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, giro dan simpanan dari bank lain, serta beban premi penjaminan.

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit)

Perseroan mencatatkan beban bunga bersih per 30 Juni 2019 sebesar Rp326.154 juta, naik 43,65% dibanding per 30 Juni 2018 sebesar Rp227.052 juta. Kenaikan beban bunga ini terutama berasal dari beban bunga atas portofolio deposito berjangka dimana portofolio deposito berjangka yang dikelola oleh Perseroan naik sebesar Rp885.263 juta atau sebesar 14,68% dibanding portofolio deposito berjangka per 30 Juni 2018. Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Perseroan mencatatkan beban bunga bersih per 31 Desember 2018 sebesar Rp572.785 juta, turun 15,38% dibanding 31 Desember 2017 sebesar Rp676.858 juta. Hal ini disebabkan perseroan menurunkan suku bunga deposito sebesar 0,50% sampai 0,75% yang mengakibatkan turunnya portofolio deposito sebesar Rp622.650 juta atau 8,23%. Dilain pihak perseroan memberikan program menarik untuk meningkatkan portofolio tabungan dan giro, sehingga terdapat kenaikan portofolio tersebut masing-masing sebesar Rp33.656 juta dan Rp31.241 juta atau 5,55% dan 3,63% walaupun demikian kenaikan portofolio tersebut tidak meningkatkan beban bunga secara signifikan mengingat tingkat suku bunga relatif kecil dibandingkan dengan suku bunga deposito.

Page 53: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

33

1.1 Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga terutama diperoleh dari kegiatan penempatan dana Perseroan dalam bentuk kredit yang diberikan. Perseroan juga memperoleh pendapatan bunga dari Efek-Efek yang dimiliki, Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain, Giro pada Bank Lain serta provisi & komisi selain kredit.

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit).

Perseroan mencatatkan pendapatan bunga per 30 Juni 2019 sebesar Rp520.625 juta, naik 12,53% dibanding per 30 Juni 2018 sebesar Rp462.673 juta. Kenaikan pendapatan bunga ini terutama berasal dari kenaikan pendapatan bunga kredit konsumsi serta provisi dan komisi kredit. Pendapatan bunga kredit konsumsi naik Rp52.910 juta atau 28,72%, dimana kontribusi terbesar berasal dari kredit pemilikan properti, kredit konsumsi beragunan properti dan penyaluran kredit melalui perusahaan-perusahaan multifinance. Kenaikan kredit konsumsi tersebut diikuti dengan pertumbuhan pendapatan provisi dan komisi sebesar Rp11.016 atau naik sebesar 65,81%. Pendapatan bunga dari efek-efek tersedia untuk dijual dan diperdagangkan juga naik signifikan masing-masing sebesar 44,04% atau Rp4.155 juta dan 44,81% atau Rp2.686 juta.

Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Perseroan mencatatkan pendapatan bunga 31 Desember 2018 sebesar Rp960.256 juta, turun 6% atau Rp61.291 juta dibanding tahun 31 Desember 2017 sebesar Rp1.021.547 juta. Penurunan pendapatan bunga terbesar berasal dari penurunan pendapatan bunga kredit modal kerja sebesar Rp 69.347 juta atau 20,46%, hal ini sejalan dengan rencana bisnis perseroan untuk fokus di kredit konsumsi.

1.2 Beban Bunga

Beban bunga Perseroan terdiri dari beban bunga simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, giro dan simpanan dari bank lain, serta beban premi penjaminan.

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit)

Perseroan mencatatkan beban bunga bersih per 30 Juni 2019 sebesar Rp326.154 juta, naik 43,65% dibanding per 30 Juni 2018 sebesar Rp227.052 juta. Kenaikan beban bunga ini terutama berasal dari beban bunga atas portofolio deposito berjangka dimana portofolio deposito berjangka yang dikelola oleh Perseroan naik sebesar Rp885.263 juta atau sebesar 14,68% dibanding portofolio deposito berjangka per 30 Juni 2018. Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Perseroan mencatatkan beban bunga bersih per 31 Desember 2018 sebesar Rp572.785 juta, turun 15,38% dibanding 31 Desember 2017 sebesar Rp676.858 juta. Hal ini disebabkan perseroan menurunkan suku bunga deposito sebesar 0,50% sampai 0,75% yang mengakibatkan turunnya portofolio deposito sebesar Rp622.650 juta atau 8,23%. Dilain pihak perseroan memberikan program menarik untuk meningkatkan portofolio tabungan dan giro, sehingga terdapat kenaikan portofolio tersebut masing-masing sebesar Rp33.656 juta dan Rp31.241 juta atau 5,55% dan 3,63% walaupun demikian kenaikan portofolio tersebut tidak meningkatkan beban bunga secara signifikan mengingat tingkat suku bunga relatif kecil dibandingkan dengan suku bunga deposito.

1.3 Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan yang berasal dari pendapatan transaksi valuta asing - bersih, keuntungan (kerugian) bersih penjualan efek, provisi dan komisi selain kredit, penerimaan kembali kredit yang dihapus buku, keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek yang diperdagangkan dan lainnya. Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit) Perseroan mencatatkan pendapatan operasional lainnya per 30 Juni 2019 sebesar Rp98.310 juta, turun 33,54% dibanding per 30 Juni 2018 sebesar Rp147.927 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dan penerimaan kembali kredit yang dihapus buku sebesar Rp35.360 juta. Sepanjang tahun 2018 perseroan berhasil menyelesaikan kredit-kredit bermasalah dimana salah satunya dengan melakukan penagihan dan lelang agunan. Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Perseroan mencatatkan pendapatan operasional lainnya per 31 Desember 2018 sebesar Rp237.797 juta, naik 106,07% dibanding 31 Desember 2017 sebesar Rp115.399 juta. Sepanjang tahun 2018 Perseroan memperkuat kegiatan penagihan secara aktif dan melakukan penjualan agunan-agunan kredit secara langsung maupun melalui lelang baik melalui kerjasama dengan broker properti maupun dilakukan sendiri.

1.4 Beban (pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai

Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai merupakan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan aset non-keuangan. Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit). Perseroan mencatatkan beban kerugian penurunan nilai per 30 Juni 2019 sebesar Rp38.351 juta, naik 164,43% dibanding per 30 Juni 2018 dimana Perseroan membukukan pemulihan sebesar Rp59.526 juta. Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai meningkat karena pada tahun 2018 terdapat pemulihan sebesar Rp59.526 juta, dimana di tahun tersebut Perseroan berhasil melakukan penagihan dan penjualan agunan. Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Perseroan mencatatkan beban kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2018 sebesar Rp34.333 juta, turun 95,91% dibanding 31 Desember 2017 sebesar Rp840.176 juta. Hal ini terjadi karena di tahun 2017 kualitas pemberian kredit menurun, sehingga Perseroan memutuskan untuk menambah cadangan kerugian penurunan nilai terhadap kredit-kredit bermasalah dan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit-kredit yang masih lancar tetapi mempunyai resiko kredit yang besar berdasarkan prediksi perekonomian secara nasional dan internasional dimasa datang. Penerapan kebijakan tersebut menyebabkan Perseroan mencatat beban kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2017 sangat besar.

1.5 Beban Operasional Lainnya

Beban Operasional lainnya terdiri dari beban umum dan administrasi, beban tenaga kerja, beban pensiun dan imbalan pasca kerja dan beban lainnya.

Page 54: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

34

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit) Perseroan mencatatkan beban operasional lainnya per 30 Juni 2019 sebesar Rp248.361 juta, turun 4,82% dibanding per 30 Juni 2018 sebesar Rp260.929 juta. Penurunan beban operasional lainnya dipengaruhi oleh penurunan beban tenaga kerja, di tahun 2018 Perseroan melanjutkan melakukan perampingan organisasi dengan tetap memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik, resiko dan pelayanan nasabah, sehingga dicapai penurunan beban gaji yang cukup besar. Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Perseroan mencatatkan beban operasional lainnya per 31 Desember 2018 sebesar Rp510.738 juta, turun 4,87% dibanding 31 Desember 2017 sebesar Rp536.912 juta. Hal ini disebabkan penurunan beban gaji dan honorarium dan bonus, biaya pengembangan kartu kredit dan biaya promosi. Sebagai akibat dari perampingan organisasi yang di lakukan oleh Perseroan di tahun 2017, mengakibatkan penurunan beban gaji sebesar Rp2.651 juta atau 1,71% dan penurunan beban honorarium dan bonus sebesar Rp5.103 juta atau 59,68%. Selain itu, terjadi penurunan di biaya pengembangan kartu kredit sebesar Rp3.361 juta atau 6,18%, Perseroan berhasil melakukan re-negosiasi harga dengan beberapa rekanan produsen kartu kredit dan memperbaiki proses persetujuan. Serta penurunan biaya promosi dan iklan atas kartu kredit sebesar Rp12.793 juta atau 68,74%.

1.6 Laba (Rugi) Operasional

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit). Perseroan mencatatkan laba operasional per 30 Juni 2019 sebesar Rp6.069 juta, turun 95,41% dibanding per 30 Juni 2018 sebesar Rp132.145 juta. Hal ini terutama disebabkan di tahun 2019 penerimaan kembali kredit hapus buku jauh lebih kecil dibandingkan dibandingkan tahun 2018 dan tidak ada pemulihan kerugian penurunan nilai yang cukup besar dibandingkan tahun 2018. Per 30 Juni 2019 penerimaan kembali kredit hapus buku sebesar Rp23.224 juta, menurun sebesar Rp35.360 juta atau 60,36% dibandingkan dengan per 30 Juni 2018 sebesar Rp58.584 juta. Selain itu, per 30 Juni 2019 perseroan menambah beban kerugian penurunan nilai sebesar Rp38.351 juta sementara per 30 Jun 2018 perseroan mencatat pemulihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp59.526 juta. Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Perseroan mencatatkan laba operasional per 31 Desember 2018 sebesar Rp80.197 juta, naik 108,75% dibanding 31 Desember 2017 dimana Perseroan membukukan rugi sebesar Rp917.000 juta. Hal ini disebabkan penurunan beban operasional lainnya yang berasal dari penurunan beban kerugian penurunan nilai sebesar Rp805.843 juta atau 95,91% dan penurunan beban operasional, serta kenaikan pendapatan operasional yang berasal dari kenaikan penerimaan kembali kredit yang dihapus buku sebesar Rp79.563 juta atau 2.499,63%.

1.7 Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih

Komponen dari Pendapatan (Beban) Non Operasional adalah hasil sewa, keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap/tidak berwujud serta keuntungan (kerugian) penjualan agunan yang diambil alih.

Page 55: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

35

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit) Perseroan mencatatkan beban operasional lainnya per 30 Juni 2019 sebesar Rp248.361 juta, turun 4,82% dibanding per 30 Juni 2018 sebesar Rp260.929 juta. Penurunan beban operasional lainnya dipengaruhi oleh penurunan beban tenaga kerja, di tahun 2018 Perseroan melanjutkan melakukan perampingan organisasi dengan tetap memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik, resiko dan pelayanan nasabah, sehingga dicapai penurunan beban gaji yang cukup besar. Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Perseroan mencatatkan beban operasional lainnya per 31 Desember 2018 sebesar Rp510.738 juta, turun 4,87% dibanding 31 Desember 2017 sebesar Rp536.912 juta. Hal ini disebabkan penurunan beban gaji dan honorarium dan bonus, biaya pengembangan kartu kredit dan biaya promosi. Sebagai akibat dari perampingan organisasi yang di lakukan oleh Perseroan di tahun 2017, mengakibatkan penurunan beban gaji sebesar Rp2.651 juta atau 1,71% dan penurunan beban honorarium dan bonus sebesar Rp5.103 juta atau 59,68%. Selain itu, terjadi penurunan di biaya pengembangan kartu kredit sebesar Rp3.361 juta atau 6,18%, Perseroan berhasil melakukan re-negosiasi harga dengan beberapa rekanan produsen kartu kredit dan memperbaiki proses persetujuan. Serta penurunan biaya promosi dan iklan atas kartu kredit sebesar Rp12.793 juta atau 68,74%.

1.6 Laba (Rugi) Operasional

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit). Perseroan mencatatkan laba operasional per 30 Juni 2019 sebesar Rp6.069 juta, turun 95,41% dibanding per 30 Juni 2018 sebesar Rp132.145 juta. Hal ini terutama disebabkan di tahun 2019 penerimaan kembali kredit hapus buku jauh lebih kecil dibandingkan dibandingkan tahun 2018 dan tidak ada pemulihan kerugian penurunan nilai yang cukup besar dibandingkan tahun 2018. Per 30 Juni 2019 penerimaan kembali kredit hapus buku sebesar Rp23.224 juta, menurun sebesar Rp35.360 juta atau 60,36% dibandingkan dengan per 30 Juni 2018 sebesar Rp58.584 juta. Selain itu, per 30 Juni 2019 perseroan menambah beban kerugian penurunan nilai sebesar Rp38.351 juta sementara per 30 Jun 2018 perseroan mencatat pemulihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp59.526 juta. Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Perseroan mencatatkan laba operasional per 31 Desember 2018 sebesar Rp80.197 juta, naik 108,75% dibanding 31 Desember 2017 dimana Perseroan membukukan rugi sebesar Rp917.000 juta. Hal ini disebabkan penurunan beban operasional lainnya yang berasal dari penurunan beban kerugian penurunan nilai sebesar Rp805.843 juta atau 95,91% dan penurunan beban operasional, serta kenaikan pendapatan operasional yang berasal dari kenaikan penerimaan kembali kredit yang dihapus buku sebesar Rp79.563 juta atau 2.499,63%.

1.7 Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih

Komponen dari Pendapatan (Beban) Non Operasional adalah hasil sewa, keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap/tidak berwujud serta keuntungan (kerugian) penjualan agunan yang diambil alih.

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit). Perseroan mencatatkan pendapatan non-operasional bersih per 30 Juni 2019 sebesar Rp1.043 juta, naik 405,87% dibanding per 30 Juni 2018 yang mencatatkan beban non operasional bersih sebesar Rp341 juta. Hal ini terutama disebabkan kenaikan keuntungan penjualan agunan yan diambil alih sebesar Rp404 juta. Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Perseroan mencatatkan (beban) non-operasional bersih per 31 Desember 2018 sebesar (Rp797 juta), turun 107,29% dibanding 31 Desember 2017 dengan pendapatan non-operasional bersih sebesar Rp10.930 juta. Hal ini terutama disebabkan penurunan dari keuntungan penjualan aset tetap sebesar Rp15.727 juta atau 96,64%.

1.8 (Rugi) Komprehensif

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit). Perseroan mencatatkan laba komprehensif per 30 Juni 2019 sebesar Rp19.011 juta, turun 76,58% dibanding per 30 Juni 2018 sebesar Rp81.175 juta. Hal ini terutama disebabkan penurunan laba bersih periode berjalan 30 Juni 2019 sebesar Rp93.421 juta atau 94,65% dan penurunan laba bersih berasal dari penurunan penerimaan kembali kredit hapus buku dan kenaikan beban kerugian penurunan nilai. Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Perseroan mencatatkan laba komprehensif per 31 Desember 2018 sebesar Rp43.084 juta, naik sebesar 106,37% dibanding 31 Desember 2017 dengan rugi komprehensif sebesar Rp675.859 juta. Hal ini disebabkan oleh kenaikan laba sebesar Rp742.214 juta atau 108,32%.

1.9 Segmen Operasional

Segmen bisnis memberikan kontribusi laba sebelum pajak terbesar dibandingkan dengan segmen lainnya, kecuali pada tahun 2017 Segmen bisnis mencatat rugi sebesar Rp512.890 juta yang disebabkan Perseroan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit-kredit yang bermasalah. Setelah itu segmen bisnis mulai memberikan laba secara bertahap dari tahun ketahun. Penurunan laba pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp9.607 juta atau 11,98% dibandingkan pada 30 Juni 2018 disebabkan penurunan portofolio pemberian kredit sebesar Rp.89.377 juta dan diharapkan pada akhir tahun 2019 portofolio kredit untuk segmen bisnis kembali meningkat .

Penyumbang laba sebelum pajak terbesar setelah segmen bisnis adalah segmen konsumer. Strategi bisnis Perseroan adalah fokus kepada segmen konsumer, sehingga Perseroan banyak mengembangkan produk untuk segmen konsumer, seperti KTA Payroll, penyaluran kredit melalui multifinance dan lainnya. Pada tanggal 30 Juni 2019 segmen konsumer mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp59.244 juga, meningkat Rp24.268 juta atau 69,38% dimana sejalan dengan kenaikan portofolio pemberian kredit sebesar Rp814.731 juta atau 26,21% dibandingkan tanggal 30 Juni 2018. Pada 31 Desember 2018 laba sebelum pajak juga meningkat sebesar Rp127.998 juta atau 360,72% dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal tersebut sebagai akibat kenaikan pemberian kredit konsumer sebesar Rp421.392 juta atau 14,30%.

Segmen tresuri saat ini lebih berperan sebagai penyeimbang bila terdapat gap baik dalam pemenuhan likuiditas dan pemenuhan target pendapatan Perseroan. Walaupun demikian Segment tresuri dituntut tetap dapat menghasil kan laba, terlihat pada tanggal 30 Jun 2019 segmen tresuri mampu menaikan laba sebelum pajak sebesar Rp16.357 juta atau 48,09% dibandingkan 30 Juni 2018.

Page 56: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

36

2. Aset, Liabilitas dan Ekuitas

2.1 Pertumbuhan Aset

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2018 % 2018 % 2017

Kas 126.212 -27,13 173.207 42,24 121.769 Giro Pada Bank Indonesia 442.982 8,34 408.893 -32,28 603.840 Giro pada bank lain - pihak ketiga 97.085 -62,35 257.890 33,92 192.564 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga 684.423 -23,14 890.483 -20,34 1.117.872 Efek-efek - pihak ketiga 773.171 -16,63 927.423 -15,78 1.101.137 Tagihan derivatif - pihak ketiga 21 -98,06 1.082 5.310,00 20 Kredit: Pihak berelasi 193.961 50,23 129.110 31,12 98.465 Pihak ketiga 7.713.844 4,49 7.382.523 5,22 7.016.457 Cadangan kerugian penurunan nilai (234.024) 1,94 (238.665) 27,92 (331.116) Jumlah 7.673.781 5,51 7.272.968 7,21 6.783.806 Tagihan akseptasi - pihak ketiga 50.258 38,00 36.419 2.292,8 1.522 Biaya dibayar dimuka 186.802 4,43 178.879 18,49 150.968 Aset tetap – bersih 50.626 5,17 48.137 -12,66 55.113 Aset pajak tangguhan – bersih 252.701 -2,47 259.109 -6,41 276.842 Aset tak berwujud – bersih 24.324 -0,98 24.565 -0,02 24.570 Aset lain-lain – bersih 423.028 12,57 375.800 36,12 276.071 JUMLAH ASET 10.785.414 -0,64 10.854.855 1,39 10.706.094

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 Per posisi 30 Juni 2019, total Aset Perseroan sebesar Rp10.785.414 juta, menurun sebesar 0,64% dibanding per 31 Desember 2018 sebesar Rp10.854.855 juta. Penurunan tersebut dikarenakan terdapat penurunan pada beberapa aset keuangan Perseroan seperti giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan efek-efek, namun diikuti dengan peningkatan pada kredit yang diberikan. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan aset. Pengakuan bunga terutang pada periode 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 sebagai berikut :

Keterangan 30 Juni 2019 31 Desember 2018 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 51 42 Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo 4.283 4.357 Tersedia untuk dijual 2.511 3.495 Diperdagangkan 604 894 Kredit 55.971 47.778

Jumlah 63.420 56.566 Perbandingan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017.

Pada tahun 2018, total Aset Perseroan sebesar Rp10.854.855 juta, meningkat 1,39% dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp10.706.094 juta. Peningkatan aset ini disebabkan peningkatan aset keuangan dan aset non-keuangan sebesar 7.703% dan 55%, masing-masing menjadi sebesar Rp676.885 juta dan Rp127.639 juta. Peningkatan aset keuangan terutama disebabkan adanya peningkatan kas sebesar 42,24% atau Rp51.438 juta, kredit yang diberikan (Bruto) sebesar 36,34% atau Rp396.711 juta dan Giro pada Bank Lain sebesar 33,92% atau Rp65,326 juta. Peningkatan kas disebabkan oleh peningkatan penyediaan kebutuhan nasabah atas uang tunai melalui ATM sehingga mengakibatkan kenaikan volume transaksi.

Page 57: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

37

2. Aset, Liabilitas dan Ekuitas

2.1 Pertumbuhan Aset

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2018 % 2018 % 2017

Kas 126.212 -27,13 173.207 42,24 121.769 Giro Pada Bank Indonesia 442.982 8,34 408.893 -32,28 603.840 Giro pada bank lain - pihak ketiga 97.085 -62,35 257.890 33,92 192.564 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga 684.423 -23,14 890.483 -20,34 1.117.872 Efek-efek - pihak ketiga 773.171 -16,63 927.423 -15,78 1.101.137 Tagihan derivatif - pihak ketiga 21 -98,06 1.082 5.310,00 20 Kredit: Pihak berelasi 193.961 50,23 129.110 31,12 98.465 Pihak ketiga 7.713.844 4,49 7.382.523 5,22 7.016.457 Cadangan kerugian penurunan nilai (234.024) 1,94 (238.665) 27,92 (331.116) Jumlah 7.673.781 5,51 7.272.968 7,21 6.783.806 Tagihan akseptasi - pihak ketiga 50.258 38,00 36.419 2.292,8 1.522 Biaya dibayar dimuka 186.802 4,43 178.879 18,49 150.968 Aset tetap – bersih 50.626 5,17 48.137 -12,66 55.113 Aset pajak tangguhan – bersih 252.701 -2,47 259.109 -6,41 276.842 Aset tak berwujud – bersih 24.324 -0,98 24.565 -0,02 24.570 Aset lain-lain – bersih 423.028 12,57 375.800 36,12 276.071 JUMLAH ASET 10.785.414 -0,64 10.854.855 1,39 10.706.094

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 Per posisi 30 Juni 2019, total Aset Perseroan sebesar Rp10.785.414 juta, menurun sebesar 0,64% dibanding per 31 Desember 2018 sebesar Rp10.854.855 juta. Penurunan tersebut dikarenakan terdapat penurunan pada beberapa aset keuangan Perseroan seperti giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan efek-efek, namun diikuti dengan peningkatan pada kredit yang diberikan. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan aset. Pengakuan bunga terutang pada periode 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 sebagai berikut :

Keterangan 30 Juni 2019 31 Desember 2018 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 51 42 Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo 4.283 4.357 Tersedia untuk dijual 2.511 3.495 Diperdagangkan 604 894 Kredit 55.971 47.778

Jumlah 63.420 56.566 Perbandingan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017.

Pada tahun 2018, total Aset Perseroan sebesar Rp10.854.855 juta, meningkat 1,39% dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp10.706.094 juta. Peningkatan aset ini disebabkan peningkatan aset keuangan dan aset non-keuangan sebesar 7.703% dan 55%, masing-masing menjadi sebesar Rp676.885 juta dan Rp127.639 juta. Peningkatan aset keuangan terutama disebabkan adanya peningkatan kas sebesar 42,24% atau Rp51.438 juta, kredit yang diberikan (Bruto) sebesar 36,34% atau Rp396.711 juta dan Giro pada Bank Lain sebesar 33,92% atau Rp65,326 juta. Peningkatan kas disebabkan oleh peningkatan penyediaan kebutuhan nasabah atas uang tunai melalui ATM sehingga mengakibatkan kenaikan volume transaksi.

Peningkatan kredit yang diberikan (Bruto) terutama disebabkan oleh kredit konsumsi seperti Kredit Kepemilikan Properti, Kartu Kredit dan Penyaluran dana melalui perusahaan Multifinance. Kredit Kepemilikan Properti pada tahun 2018 meningkat sebesar 4,33% dibandingkan dengan tahun 2017. Kartu Kredit pada tahun 2018 meningkat secara signifikan sebesar 40,27% dibandingkan dengan tahun 2017. Penyaluran dana melalui perusahaan Multifinance pada tahun 2018 meningkat sebesar 11,87% dibandingkan dengan tahun 2017.

Peningkatan Giro pada Bank Lain terutama berasal dari peningkatan saldo giro Rupiah sebesar Rp110.932 yang diikuti oleh penurunan saldo giro Dollar Amerika Serikat sebesar Rp44.642.

Pengakuan bunga terutang pada periode 31 Desember 2018 dan 2017 sebagai berikut :

Keterangan 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 42 283

Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo 4.357 4.357 Tersedia untuk dijual 3.495 2.021 Diperdagangkan 894 1.743 Kredit 47.778 38.426

Jumlah 56.566 46.830

2.2 Pertumbuhan Liabilitas

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2018 % 2018 % 2017

LIABILITAS Liabilitas segera 85.568 125,55 37.937 -4,16 39.585 Simpanan:

Pihak berelasi 716.501 -17,18 865.162 48,09 584.194 Pihak ketiga 7.732.263 1,68 7.604.794 -9,93 8.443.515 Jumlah 8.448.764 -0,25 8.469.956 -6,18 9.027.709

Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 577.317 -21,99 740.092 275,19 197.257 Liabilitas derivatif - pihak ketiga 9 -100,00 95 Liabilitas akseptasi - pihak ketiga 50.258 38,00 36.419 2.292,84 1.522 Utang pajak 12.149 19,92 10.131 -18,70% 12.462 Liabilitas imbalan pasca kerja 41.961 -0,53 42.184 -20,94 53.355 Beban yang masih harus dibayar 99.739 33,68 74.608 -32,71 110.878 Liabilitas lain-lain 22.725 67,86 13.538 26,72 10.683 JUMLAH LIABILITAS 9.338.490 -0,92 9.424.865 -0,30 9.453.546

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018. Pada Juni 2019, total Liabilitas Perseroan sebesar Rp9.338.490 juta, lebih rendah 0,92% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp9.424.865 juta. Kontribusi penurunan terhadap Liabilitas Perseroan terutama pada Simpanan dari Bank Lain - pihak ketiga sebesar 21,99% atau Rp162.775 juta.

Perbandingan untuk tahun 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017. Pada tahun 2018, total liabilitas Perseroan sebesar Rp9.424.865 juta, lebih rendah 0,30% dibanding tahun 2017 sebesar Rp9.453.546 juta. Penurunan liabilitas ini terutama berasal dari dari penurunan simpanan sebesar Rp557.753 juta namun diikuti dengan kenaikan simpanan dari bank lain sebesar Rp542.835 juta.

Page 58: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

38

2.3 Pertumbuhan Ekuitas

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 % 2018 % 2017

EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.260.505 3,76 2.178.505 2,46 2.126.147

Tambahan modal disetor - bersih (1.355) -101,64 82.722 11.357,34 722 Penghasilan (Rugi) komprehensif lain 2.407 -121,26 (11.323) -533,17 2.614 Defisit (814.633) 0,64 (819.914) 6,50 (876.935)

JUMLAH EKUITAS 1.446.924 1,18% 1.429.990 14,17 1.252.548

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018. Total Ekuitas Perseroan per 30 Juni 2019 sebesar Rp1.446.924 juta, naik sebesar 1,18% dibandingkan per 31 Desember 2018 sebesar Rp1.429.990 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan modal saham sebesar Rp82.000 juta (3,76%) pada bulan April 2019. Perbandingan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017.

Total ekuitas Perseroan pada tahun 2018 sebesar Rp1.429.990 juta, naik 14,17% dibanding tahun 2017 sebesar Rp1.252.548 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan modal saham sebesar Rp52.358 juta (2,46%) pada tahun 2018.

3. Laporan Arus Kas

Tabel berikut memuat ikhtisar arus kas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017:

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 % 2018 2018 % 2017

Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (468.146) -10,04 (520.411) (17.181) -99,14 (1.992.694) Kas bersih diperoleh dari aktivitas

investasi 129.966 25,62 103.460 83.129 -77,93 376.738 Kas bersih diperoleh dari aktivitas

pendanaan - -100,00 25.007 134.358 97,58 68.002 (Penurunan) kenaikan kas dan setara kas - bersih (338.180) -13,72 (391.944) 200.306 -112,94 (1.547.954) Kas dan setara kas pada awal periode 1.695.574 13,08 1.499.507 1.499.507 -50,64 3.037.683 Pengaruh perubahan kurs valuta asing (6.692) -100,00 - (4.239) -143,35 9.778 Kas dan setara kas pada akhir periode 1.350.702 21,95 1.107.563 1.695.574 13,08 1.499.507

Arus kas Perseroan utama bersumber dari pendapatan bunga, provisi dan komisi kredit, pendapatan lainnya dari transaksi nasabah seperti transfer, billing payment; transaksi fixed income dan valuta asing. Pendapatan tersebut diatas setelah dikurangi biaya bunga, komisi yang dibayar, biaya operasional dan non-operasional akan menghasilkan arus kas operasional. Selanjutnya untuk arus kas dari aktivitas investasi berasal dari perolehan atau penjualan aset tetap dan aset tak berwujud dan perolehan dari penjualan dan pembelian efek tersedia untuk dijual.

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan berasal dari penambahan modal saham yang sudah dikurangi dengan biaya emisi.

Page 59: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

39

2.3 Pertumbuhan Ekuitas

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 % 2018 % 2017

EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.260.505 3,76 2.178.505 2,46 2.126.147

Tambahan modal disetor - bersih (1.355) -101,64 82.722 11.357,34 722 Penghasilan (Rugi) komprehensif lain 2.407 -121,26 (11.323) -533,17 2.614 Defisit (814.633) 0,64 (819.914) 6,50 (876.935)

JUMLAH EKUITAS 1.446.924 1,18% 1.429.990 14,17 1.252.548

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018. Total Ekuitas Perseroan per 30 Juni 2019 sebesar Rp1.446.924 juta, naik sebesar 1,18% dibandingkan per 31 Desember 2018 sebesar Rp1.429.990 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan modal saham sebesar Rp82.000 juta (3,76%) pada bulan April 2019. Perbandingan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017.

Total ekuitas Perseroan pada tahun 2018 sebesar Rp1.429.990 juta, naik 14,17% dibanding tahun 2017 sebesar Rp1.252.548 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan modal saham sebesar Rp52.358 juta (2,46%) pada tahun 2018.

3. Laporan Arus Kas

Tabel berikut memuat ikhtisar arus kas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017:

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 % 2018 2018 % 2017

Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (468.146) -10,04 (520.411) (17.181) -99,14 (1.992.694) Kas bersih diperoleh dari aktivitas

investasi 129.966 25,62 103.460 83.129 -77,93 376.738 Kas bersih diperoleh dari aktivitas

pendanaan - -100,00 25.007 134.358 97,58 68.002 (Penurunan) kenaikan kas dan setara kas - bersih (338.180) -13,72 (391.944) 200.306 -112,94 (1.547.954) Kas dan setara kas pada awal periode 1.695.574 13,08 1.499.507 1.499.507 -50,64 3.037.683 Pengaruh perubahan kurs valuta asing (6.692) -100,00 - (4.239) -143,35 9.778 Kas dan setara kas pada akhir periode 1.350.702 21,95 1.107.563 1.695.574 13,08 1.499.507

Arus kas Perseroan utama bersumber dari pendapatan bunga, provisi dan komisi kredit, pendapatan lainnya dari transaksi nasabah seperti transfer, billing payment; transaksi fixed income dan valuta asing. Pendapatan tersebut diatas setelah dikurangi biaya bunga, komisi yang dibayar, biaya operasional dan non-operasional akan menghasilkan arus kas operasional. Selanjutnya untuk arus kas dari aktivitas investasi berasal dari perolehan atau penjualan aset tetap dan aset tak berwujud dan perolehan dari penjualan dan pembelian efek tersedia untuk dijual.

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan berasal dari penambahan modal saham yang sudah dikurangi dengan biaya emisi.

a. Arus kas digunakan untuk aktivitas operasi Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit)

Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 tercatat sebesar Rp468.146 juta, mengalami penurunan sebesar 10,04% atau setara dengan Rp52.265 juta dibandingkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tangal 30 Juni 2018 (tidak di audit) sebesar Rp520.411 juta.

Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi ini antara lain digunakan pencairan kredit, pembayaran bunga dan premi penjaminan, beban operasional lainnya dan penarikan dana dari simpanan bank dari bank lain.

Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 tercatat sebesar Rp17.181 juta, mengalami penurunan signifikan sebesar 99,14% atau sebesar Rp1.975.513 juta dibandingkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp1.992.694 juta.

Pencatatan arus kas keluar untuk aktivitas operasi ini antara lain digunakan untuk pencairan kredit yang diberikan, penempatan aset produktif, pembayaran bunga, provisi dan komisi, pembayaran gaji dan tunjangan karyawan, pembayaran beban operasional lainnya dan kenaikan dana simpanan.

b. Arus kas diperoleh dari aktivitas investasi

Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit)

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 tercatat sebesar Rp129.966 juta, mengalami kenaikan sebesar 25,62% atau sebesar Rp26.506 juta dibandingkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 (tidak di audit) sebesar Rp103.460 juta. Kenaikan tersebut mayoritas berasal dari penjualan efek-efek tersedia untuk dijual dari Rp107.982 juta untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 menjadi Rp299.822 juta untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018. Diikuiti oleh arus kas yang digunakan untuk perolehan efek tersedia untuk dijual sebesar Rp154.180 juta untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dimana Perseroan tidak melakukan aktifitas ini untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018.

Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Rp83.129 juta, mengalami penurunan sebesar 77,93% atau sebesar Rp293.609 juta dibandingkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp376.738 juta, terutama disebabkan penurunan perolehan kas dari penjualan efek yang tersedia untuk dijual dari Rp1.348.693 juta pada tahun 2017 menjadi Rp592.647juta pada tahun 2018.

Page 60: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

40

c. Arus kas diperoleh dari aktivitas pendanaan Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit)

Untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 tidak ada penambahan modal saham sehingga tidak ada penambahan arus kas masuk dari aktivitas pendanaan sedangakan arus kas masuk dari aktivitas pendanaan untuk periode 6 bulan yang berkahir pada tanggal 30 Juni 2018 (tidak di audit) sebesar Rp25.007 juta yang berasal dari penambahan modal.

Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp134.358 juta, mengalami peningkatan sebesar 97,58% atau sebesar Rp66.356 juta dibandingkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp68.002 juta, peningkatan tersebut berasal dari penambahan modal saham yang berasal dari pelaksanaan waran seri III.

4. Prinsip-prinsip Perbankan yang Sehat

a. Rasio KPMM

Rasio kecukupan modal adalah perbandingan antara jumlah modal inti (tier I) dan modal pelengkap (tier II) dengan ATMR Perseroan. Sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh OJK, Perseroan diwajibkan untuk menjaga dan memelihara rasio kecukupan modal sesuai profil resiko. Rasio Kecukupan Modal Minimum Bank (KPMM) Juni 2019 turun menjadi 15,17% dari tahun 2018 yang sebesar 16,27%. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan risiko-risiko yang berkaitan dengan kredit. KPMM minimum sesuai profil risiko Perseroan masing-masing sebesar 10% sampai dengan kurang dari 11%.

Tabel berikut ini menunjukkan rasio KPMM Perseroan per-tanggal 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 dan 2017:

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Rasio KPMM - Risiko Kredit, Operasional dan Pasar 15,17% 16,27% 12,58%

Sejalan dengan Peraturan OJK dimana bank-bank harus memelihara KPMM pada tingkat tertentu, maka beberapa hal yang dilakukan oleh Perseroan untuk memelihara persyaratan KPMM tersebut, antara lain sebagai berikut: • Pemberian kredit atau peningkatan aset produktif dilakukan melalui penempatan dana

pada segmen kredit atau aset produktif yang bobot risikonya kecil. • Menjaga kualitas aset produktif agar secara material tidak mempengaruhi besarnya

laba. • Meningkatkan dana murah dan fee based dengan tujuan untuk mengoptimalkan laba. • Mengupayakan penambahan modal melalui penawaran saham di pasar modal. • Upaya-upaya lainnya dalam rangka untuk meningkatkan laba dan ekuitas.

b. Kualitas Aset Produktif (Asset Quality Ratio)

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, kredit, tagihan akseptasi termasuk komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif. Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan mengenai klasifikasi atas kualitas aset produktif yang mengharuskan bank-bank mengkategorikan setiap aset produktif menjadi salah satu dari 5 (lima) kategori dan menetapkan jumlah minimum persentase penyisihan penghapusan yang wajib dibentuk. Sementara aset non-produktif yang dinilai kualitasnya terdiri dari agunan yang diambil alih (AYDA) dan properti terbengkalai sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dalam penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu pada PBI No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.

Page 61: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

41

c. Arus kas diperoleh dari aktivitas pendanaan Perbandingan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 30 Juni 2018 (tidak diaudit)

Untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 tidak ada penambahan modal saham sehingga tidak ada penambahan arus kas masuk dari aktivitas pendanaan sedangakan arus kas masuk dari aktivitas pendanaan untuk periode 6 bulan yang berkahir pada tanggal 30 Juni 2018 (tidak di audit) sebesar Rp25.007 juta yang berasal dari penambahan modal.

Perbandingan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp134.358 juta, mengalami peningkatan sebesar 97,58% atau sebesar Rp66.356 juta dibandingkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp68.002 juta, peningkatan tersebut berasal dari penambahan modal saham yang berasal dari pelaksanaan waran seri III.

4. Prinsip-prinsip Perbankan yang Sehat

a. Rasio KPMM

Rasio kecukupan modal adalah perbandingan antara jumlah modal inti (tier I) dan modal pelengkap (tier II) dengan ATMR Perseroan. Sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh OJK, Perseroan diwajibkan untuk menjaga dan memelihara rasio kecukupan modal sesuai profil resiko. Rasio Kecukupan Modal Minimum Bank (KPMM) Juni 2019 turun menjadi 15,17% dari tahun 2018 yang sebesar 16,27%. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan risiko-risiko yang berkaitan dengan kredit. KPMM minimum sesuai profil risiko Perseroan masing-masing sebesar 10% sampai dengan kurang dari 11%.

Tabel berikut ini menunjukkan rasio KPMM Perseroan per-tanggal 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 dan 2017:

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Rasio KPMM - Risiko Kredit, Operasional dan Pasar 15,17% 16,27% 12,58%

Sejalan dengan Peraturan OJK dimana bank-bank harus memelihara KPMM pada tingkat tertentu, maka beberapa hal yang dilakukan oleh Perseroan untuk memelihara persyaratan KPMM tersebut, antara lain sebagai berikut: • Pemberian kredit atau peningkatan aset produktif dilakukan melalui penempatan dana

pada segmen kredit atau aset produktif yang bobot risikonya kecil. • Menjaga kualitas aset produktif agar secara material tidak mempengaruhi besarnya

laba. • Meningkatkan dana murah dan fee based dengan tujuan untuk mengoptimalkan laba. • Mengupayakan penambahan modal melalui penawaran saham di pasar modal. • Upaya-upaya lainnya dalam rangka untuk meningkatkan laba dan ekuitas.

b. Kualitas Aset Produktif (Asset Quality Ratio)

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, kredit, tagihan akseptasi termasuk komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif. Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan mengenai klasifikasi atas kualitas aset produktif yang mengharuskan bank-bank mengkategorikan setiap aset produktif menjadi salah satu dari 5 (lima) kategori dan menetapkan jumlah minimum persentase penyisihan penghapusan yang wajib dibentuk. Sementara aset non-produktif yang dinilai kualitasnya terdiri dari agunan yang diambil alih (AYDA) dan properti terbengkalai sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dalam penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu pada PBI No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.

Tabel berikut menunjukkan kualitas kredit yang diberikan Perseroan berdasarkan kolektibilitas pada tanggal-tanggal sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah)

Kualitas Kredit 30 Juni 31 Desember 2019 % 2018 % 20117

Lancar 6.305.923 1,17 6.233.108 4,69 5.954.011 Dalam Perhatian Khusus 1.157.850 36,35 849.147 31,38 646.319 Kurang Lancar 76.917 188,96 26.619 -70,74 90.968 Diragukan 38.457 -66,70 115.482 4,44 110.573 Macet 328.658 14,40 287.277 -8,23 313.051 Jumlah bruto 7.907.805 5,27 7.511.633 5,58 7.114.922 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (234.024) -1,94 (238.665)

-27,92

(331.116)

Jumlah - bersih 7.673.781 5,51 7.272.968 7,21 6.783.806

Rasio aset produktif dan non produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif dan non produktif sedikit meningkat dari 4,28% di tahun 2018 menjadi 4,46% di Juni 2019. Sementara itu, Rasio NPL Gross mengalami perbaikan menjadi 5,62% dibanding tahun 2018 yang sebesar 5,72%. Untuk Rasio NPL Net sebesar 3,67%, lebih tinggi dibanding tahun 2018 yang sebesar 3,43%. Secara keseluruhan, kualitas aset pada Juni 2019 sudah mulai membaik. Manajemen terus berupaya melakukan langkah-langkah perbaikan terhadap aset-aset bermasalah, melakukan monitoring secara intensif untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas aset, serta pemberian kredit dilakukan dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset yang memadai.

5. Rasio-rasio Penting Perseroan

a. Rentabilitas

Imbal Hasil Investasi (Return on Asset/ROA) Imbal hasil investasi adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba komprehensif periode berjalan dari aset yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba komprehensif periode berjalan dengan jumlah aset dan rasio tersebut terus membaik dari tahun ke tahun. Imbal hasil investasi Perseroan per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 0,13%, 0,74% dan-7,47%.

Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity/ROE)

Imbal hasil ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba komprehensif periode berjalan dari ekuitas yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba komprehensif periode/tahun berjalan dengan jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan per 30 Juni 2019 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 0,95%, 5,43% dan -48,91%. Untuk meningkatkan laba dan ekuitas, Perseroan akan melakukan upaya untuk memperkuat struktur permodalan dengan melakukan penambahan modal melalui mekanisme rights issue yang akan selesai pada awal semester II tahun 2019. Perseroan juga akan menggenjot pertumbuhan kredit dan dana murah, meningkatkan fee based income, melakukan upaya-upaya penagihan/recovery atas kredit yang telah dihapusbuku dan penjualan AYDA, serta melanjutkan proses efisiensi terhadap biaya operasional. Dengan demikian, rasio ROE di tahun 2019 dan masa mendatang akan positif dan terus meningkat sesuai yang direncanakan.

Net Interest Margin (NIM)

Rasio NIM Perseroan per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 4,07%, 4,10% dan 3,04%.

Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio BOPO adalah rasio untuk mengukur tingkat efisiensi yang dicapai. BOPO Perseroan per 30 Juni 2019 dan per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 99,02%, 93,51% dan 180,62%.

Page 62: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

42

b. Likuiditas

Loan to Funding Ratio (LFR) Perseroan berpendapat bahwa dana yang diperoleh dari masyarakat harus dapat dipergunakan secara maksimum untuk mengoptimalkan laba tanpa mengganggu likuiditas Perseroan. Salah satu tolak ukur yang dipergunakan adalah rasio LFR yang dibahas dalam setiap rapat ALCO. Rasio LFR Perseroan per 30 Juni 2019 dan tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 93,56%, 86,64% dan 78,78%. Sumber internal dan eksternal dari likuiditas Perseroan berasal dari perusahaan, karyawan, rekanan serta nasabah yang berada dalam Grup MNC maupun di luar Grup MNC, yang akan dikelola dan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan. Giro Wajib Minimum (GWM) Berdasarkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/30/PADG/2018 tanggal 30 November 2018 tentang “Perubahan atas peraturan anggota dewan gubernur No. 20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah”, sedangkan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 20/4/PBI/2018 tangal 29 Maret 2018 tentang “Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah”, yang mengatur perubahan istilah GWM sekunder menjadi PLM dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR) menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM). Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2017 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 19/6/PBI/2017 tanggal 17 April 2017 tentang “Perubahan Kelima atas Peraturan Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tentang GiroWajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional. Selama ini Perseroan selalu berusaha memenuhi GWM atas dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Perseroan. Berikut adalah tingkat GWM Perseroan pada periode 6 bulan yang per 30 Juni 2019 dan tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Keterangan 30 Juni 31 Desember

2019 2018 2017 GWM Primer Rupiah

Harian Rata-rata

GWM Primer Valuta Asing PLM / GWM Sekunder

4,41% 6,61% 9,38% 7,10%

4,20% 6,71% 9,97% 8,44%

5,61% 6,86% 8,29%

14,85% Ketentuan BI untuk GWM Primer Harian (Rp) 3,00% 3,50% 5,00% Ketentuan BI untuk GWM Primer Rata-rata (Rp) 3,00% 3,00% 1,50% Ketentuan BI untuk GWM Primer Valuta Asing 8,00% 8,00% 8,00% Ketentuan BI untuk GWM Sekunder 4,00% 4,00% 4,00%

c. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

BMPK adalah persentase perbandingan batas maksimum penyediaan dana atau pemberian kredit yang diperkenankan terhadap modal bank. Aturan tentang BMPK ini telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sesuai dengan PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK yang kemudian disempurnakan dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan terakhir diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.32/POJK.03/2018 tanggal 1 Juni 2019.

Per 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 Perseroan telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Tidak ada pelampauan dan/atau pelanggaran BMPK

Sedangkan per 31 Desember 2017, Perseroan mengalami pelampauan dan pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang disebabkan karena penurunan modal inti sebagai dampak dari kenaikan signifikan cadangan kerugian penurunan nilai kredit pada akhir tahun 2017. Sehubungan dengan pelampauan dan pelanggaran BMPK tersebut, Perseroan telah melakukan langkah-langkah penyelesaian, antara lain penurunan baki debet pinjaman debitur dan melakukan penambahan modal pada tahun 2018.

Page 63: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

43

b. Likuiditas

Loan to Funding Ratio (LFR) Perseroan berpendapat bahwa dana yang diperoleh dari masyarakat harus dapat dipergunakan secara maksimum untuk mengoptimalkan laba tanpa mengganggu likuiditas Perseroan. Salah satu tolak ukur yang dipergunakan adalah rasio LFR yang dibahas dalam setiap rapat ALCO. Rasio LFR Perseroan per 30 Juni 2019 dan tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 93,56%, 86,64% dan 78,78%. Sumber internal dan eksternal dari likuiditas Perseroan berasal dari perusahaan, karyawan, rekanan serta nasabah yang berada dalam Grup MNC maupun di luar Grup MNC, yang akan dikelola dan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan. Giro Wajib Minimum (GWM) Berdasarkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/30/PADG/2018 tanggal 30 November 2018 tentang “Perubahan atas peraturan anggota dewan gubernur No. 20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah”, sedangkan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 20/4/PBI/2018 tangal 29 Maret 2018 tentang “Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah”, yang mengatur perubahan istilah GWM sekunder menjadi PLM dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR) menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM). Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2017 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 19/6/PBI/2017 tanggal 17 April 2017 tentang “Perubahan Kelima atas Peraturan Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tentang GiroWajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional. Selama ini Perseroan selalu berusaha memenuhi GWM atas dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Perseroan. Berikut adalah tingkat GWM Perseroan pada periode 6 bulan yang per 30 Juni 2019 dan tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Keterangan 30 Juni 31 Desember

2019 2018 2017 GWM Primer Rupiah

Harian Rata-rata

GWM Primer Valuta Asing PLM / GWM Sekunder

4,41% 6,61% 9,38% 7,10%

4,20% 6,71% 9,97% 8,44%

5,61% 6,86% 8,29%

14,85% Ketentuan BI untuk GWM Primer Harian (Rp) 3,00% 3,50% 5,00% Ketentuan BI untuk GWM Primer Rata-rata (Rp) 3,00% 3,00% 1,50% Ketentuan BI untuk GWM Primer Valuta Asing 8,00% 8,00% 8,00% Ketentuan BI untuk GWM Sekunder 4,00% 4,00% 4,00%

c. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

BMPK adalah persentase perbandingan batas maksimum penyediaan dana atau pemberian kredit yang diperkenankan terhadap modal bank. Aturan tentang BMPK ini telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sesuai dengan PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK yang kemudian disempurnakan dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan terakhir diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.32/POJK.03/2018 tanggal 1 Juni 2019.

Per 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 Perseroan telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Tidak ada pelampauan dan/atau pelanggaran BMPK

Sedangkan per 31 Desember 2017, Perseroan mengalami pelampauan dan pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang disebabkan karena penurunan modal inti sebagai dampak dari kenaikan signifikan cadangan kerugian penurunan nilai kredit pada akhir tahun 2017. Sehubungan dengan pelampauan dan pelanggaran BMPK tersebut, Perseroan telah melakukan langkah-langkah penyelesaian, antara lain penurunan baki debet pinjaman debitur dan melakukan penambahan modal pada tahun 2018.

6. Belanja Modal (Capital Expenditure)

Tabel berikut ini menunjukkan belanja modal Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017:

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Bangunan dan perbaikan bangunan 9.156 3.326 3.997 Kendaraan bermotor - 500 - Perabotan kantor 1.100 289 1.474 Peralatan kantor 717 920 3.167 Perangkat keras komputer 845 3.822 6.043 Aset tetap dalam proses pembangunan 373 - 1.507 Perangkat lunak komputer 3.605 10.128 11.399 Jumlah 15.796 18.985 27.587

Dalam melakukan pembelian barang modal, Perseroan telah mempertimbangkan fungsi dan tujuan pembelian barang modal tersebut. Tujuan pembelian barang modal tersebut terutama digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan jaringan distribusi Perseroan.

TIDAK ADA KEJADIAN ATAU TRANSAKSI YANG TIDAK NORMAL DAN JARANG TERJADI ATAU PERUBAHAN PENTING DALAM EKONOMI YANG DAPAT MEMPENGARUHI JUMLAH PENDAPATAN DAN PROFITABILITAS YANG DILAPORKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG TELAH DIAUDIT AKUNTAN PUBLIK TERAKHIR.

Page 64: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

44

VI. RISIKO USAHA Dalam menjalankan kegiatan usaha utamanya yang berkaitan dengan penghimpunan dana, pemberian pinjaman maupun penyediaan jasa perbankan lainnya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha. Pelaksanaan kegiatan usaha utama tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Semua risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan mulai dari bobot paling berat sampai paling ringan adalah sebagai berikut: I. Risiko Umum

1. Kondisi perekonomian secara makro dan global

Pertumbuhan ekonomi global dinilai masih mengalami perlambatan ekonomi sebagai dampak dari ketegangan hubungan dagang yang terus berlanjut dan adanya resiko geopolitik yang semakin menekan volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia. Yang ditandai dengan perlambatan pertumbuhan di Negara maju seperti Amerika Serikat, Negara Negara Eropa, Jepang dan India. Perekonomian Amerika Serikat (AS) tumbuh melambat sebesar 2,2% (yoy) dengan laju inflasi sebesar 1,6% pada triwulan II 2019. Ekspor AS mengalami kontraksi sebesar -1,5% akibat perang dagang. Di sisi lain, impor AS meningkat sebesar 0,1% untuk memenuhi permintaan domestik. Perlambatan ekonomi AS juga tercermin dari pertumbuhan konsumsi yang melambat serta perbaikan pasar tenaga kerja yang masih rendah. Pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa, Jepang dan India juga melambat akibat penurunan kinerja sektor eksternal dan permintaan domestic. Pelemahan ekonomi global terus menekan harga komoditas, sehingga harga komoditas internasional bergerak turun selama triwulan II 2019. Meski demikian, harga minyak mentah tetap meningkat, didorong oleh langkah negara-negara yang tergabung dalam OPEC yang melanjutkan pemangkasan produksi minyak mentah. Perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh 5,2% pada akhir tahun 2019, angka pertumbuhan tersebut dapat tercapai dengan adanya peningkatan pada kinerja tiga sektor utama yaitu; pertanian, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan. Berdasarkan pertumbuhan kinerja di tiga sector utama bank mempunyai portfolio pada sektor Industri pengolahan sebesar 8.77% dari total portfolio yang dimiliki oleh Bank. Hal ini sejalan dengan prediksi pertumbuhan perekonomian di Indonesia namun Bank harus tetap mewaspadai beberapa resiko negatif seperti; perang dagang AS – Tiongkok, pergerakan harga komoditas internasional yang cenderung turun, realisasi pendapatan Negara yang lebih rendah dari target.

2. Ketentuan negara lain atau peraturan internasional

Keputusan Bank Central America (The FED) untuk menurunkan suku bunga sebesar 0.25% kekisaran 1.5% - 1.7% mempunyai dampak kepada kebijakan Bank Indonesia dengan diturunkannya suku Bunga acuan (BI 7days reverse repo rate) menjadi 5%. Hal ini menyebabkan persaingan yang ketat untuk mencari likuiditas di pasar sehingga Bank akan sulit mendapatkan dana funding murah yang terbukti dengan ratio Giro dan tabungan dibanding total funding yang turun menjadi 16% dibanding dengan awal tahun.

II. Risiko Usaha

1. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Perseroan. Apabila debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali atas pokok kredit yang diberikan maupun bunganya, dapat menurunkan tingkat kolektibilitas kredit, pendapatan dan permodalan Perseroan. Risiko ini bisa timbul dari berbagai lini bisnis seperti kredit, treasuri dan investasi serta pembiayaan

Page 65: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

45

VI. RISIKO USAHA Dalam menjalankan kegiatan usaha utamanya yang berkaitan dengan penghimpunan dana, pemberian pinjaman maupun penyediaan jasa perbankan lainnya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha. Pelaksanaan kegiatan usaha utama tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Semua risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan mulai dari bobot paling berat sampai paling ringan adalah sebagai berikut: I. Risiko Umum

1. Kondisi perekonomian secara makro dan global

Pertumbuhan ekonomi global dinilai masih mengalami perlambatan ekonomi sebagai dampak dari ketegangan hubungan dagang yang terus berlanjut dan adanya resiko geopolitik yang semakin menekan volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia. Yang ditandai dengan perlambatan pertumbuhan di Negara maju seperti Amerika Serikat, Negara Negara Eropa, Jepang dan India. Perekonomian Amerika Serikat (AS) tumbuh melambat sebesar 2,2% (yoy) dengan laju inflasi sebesar 1,6% pada triwulan II 2019. Ekspor AS mengalami kontraksi sebesar -1,5% akibat perang dagang. Di sisi lain, impor AS meningkat sebesar 0,1% untuk memenuhi permintaan domestik. Perlambatan ekonomi AS juga tercermin dari pertumbuhan konsumsi yang melambat serta perbaikan pasar tenaga kerja yang masih rendah. Pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa, Jepang dan India juga melambat akibat penurunan kinerja sektor eksternal dan permintaan domestic. Pelemahan ekonomi global terus menekan harga komoditas, sehingga harga komoditas internasional bergerak turun selama triwulan II 2019. Meski demikian, harga minyak mentah tetap meningkat, didorong oleh langkah negara-negara yang tergabung dalam OPEC yang melanjutkan pemangkasan produksi minyak mentah. Perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh 5,2% pada akhir tahun 2019, angka pertumbuhan tersebut dapat tercapai dengan adanya peningkatan pada kinerja tiga sektor utama yaitu; pertanian, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan. Berdasarkan pertumbuhan kinerja di tiga sector utama bank mempunyai portfolio pada sektor Industri pengolahan sebesar 8.77% dari total portfolio yang dimiliki oleh Bank. Hal ini sejalan dengan prediksi pertumbuhan perekonomian di Indonesia namun Bank harus tetap mewaspadai beberapa resiko negatif seperti; perang dagang AS – Tiongkok, pergerakan harga komoditas internasional yang cenderung turun, realisasi pendapatan Negara yang lebih rendah dari target.

2. Ketentuan negara lain atau peraturan internasional

Keputusan Bank Central America (The FED) untuk menurunkan suku bunga sebesar 0.25% kekisaran 1.5% - 1.7% mempunyai dampak kepada kebijakan Bank Indonesia dengan diturunkannya suku Bunga acuan (BI 7days reverse repo rate) menjadi 5%. Hal ini menyebabkan persaingan yang ketat untuk mencari likuiditas di pasar sehingga Bank akan sulit mendapatkan dana funding murah yang terbukti dengan ratio Giro dan tabungan dibanding total funding yang turun menjadi 16% dibanding dengan awal tahun.

II. Risiko Usaha

1. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Perseroan. Apabila debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali atas pokok kredit yang diberikan maupun bunganya, dapat menurunkan tingkat kolektibilitas kredit, pendapatan dan permodalan Perseroan. Risiko ini bisa timbul dari berbagai lini bisnis seperti kredit, treasuri dan investasi serta pembiayaan

perdagangan. Pemberian kredit dalam jumlah yang cukup signifikan pada sekelompok perusahaan atau industri tertentu akan meningkatkan potensi risiko kredit bermasalah bagi Perseroan serta mendesak Perseroan untuk menambah jumlah penyisihan kerugian aset sehingga denganadanya jumlah kredit bermasalah yang cukup material dapat menurunkan kinerja Perseroan yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kesehatan dan pendapatan Perseroan. Kelompok industri terbesar yang memperoleh penyaluran kredit dari Perseroan adalah sektor Perantara Keuangan, Industri Pengolahan, Rumah Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran. Saat ini perusahaan fokus pada pembiayaan kredit di segmen wholesale pada sektor Perantara Keuangan, sedangkan pada segmen UMKM fokus pada sektor perdagangan. Untuk segmen kredit Konsumer Perseroan masih berfokus pada pembiayaan KPR dan Kartu Kredit.

2. Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Perseroan akibat adanya perubahan kondisi pasar yang tercermin pada pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga dan nilai tukar, termasuk juga transaksi derivatif. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perseroan seperti kegiatan treasury dan investasi dalam surat berharga, pasar uang, kegiatan pendanaan, penerbitan surat hutang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Risiko suku bunga timbul karena adanya perbedaan suku bunga (repricing gap) antara dana pihak ketiga yang diambil dengan penempatan yang dijalankan oleh Perseroan meliputi kredit, penempatan antar bank serta investasi lainnya. Kondisi ini akan mempengaruhi kinerja Perseroan apabila terjadi suatu perubahan yang mendadak pada suku bunga di pasar yang secara langsung akan meningkatkan suku bunga dana, sedangkan suku bunga penempatan dana tidak dapat secara serta merta meningkat. Risiko nilai tukar timbul karena Perseroan memegang mata uang asing lainnya sebagai salah satu usaha yang dijalankan oleh Perseroan sehingga adanya perubahan nilai tukar mata uang asing akan secara langsung mempengaruhi kinerja Perseroan. Perubahan variabel yang terjadi secara signifikan akan berdampak pada penurunan nilai portofolio yang dimiliki oleh Perseroan. Adapun apabila hal ini memiliki nilai yang material maka akan dapat berdampak pada kinerja keuangan Perseroan.

3. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Sumber risiko operasional dapat disebabkan antara lain oleh sumber daya manusia, proses, sistem, dan kejadian eksternal yang dapat mengganggu Perseroan sehingga mempengaruhi operasional perusahaan seperti tingkat pelayanan jasa transaksi perbankan menjadi bermasalah, kemudian dapat juga menimbulkan masalah pembukuan dan pelaporan serta memungkinkan timbulnya risiko lain seperti risiko hukum dan reputasi. Hal ini berdampak negatif terhadap kepercayaan nasabah dan mampu menyebabkan kesulitan dalam menghimpun pendanaan serta menurunkan kinerja Perseroan.

4. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas, dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan. Risiko ini disebut juga risiko likuiditas pendanaan (funding liquidity risk). Hal ini timbul akibat adanya kesenjangan jumlah dan jangka waktu antara sumber pendanaan yang umumnya berjangka pendek dengan penempatan (aset) yang umumnya berjangka panjang. Sebagaimana umumnya bahwa sumber pendanaan bersifat jangka pendek, sehingga apabila dana pihak ketiga sebagai sumber pendanaan Perseroan tidak diperpanjang (roll over) dan terjadinya penarikan dana dalam jumlah yang signifikan pada waktu yang serentak maka akan mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Risiko likuiditas juga dapat disebabkan oleh ketidakmampuan Perseroan melikuidasi aset tanpa terkena diskon yang material karena tidak adanya pasar aktif atau adanya gangguan pasar (market disruption) yang parah. Risiko ini disebut sebagai risiko likuiditas pasar (market liquidity risk). Secara umum, industri perbankan cukup rentan terhadap isu-isu negatif yang dapat mengakibatkan pengambilan dana masyarakat secara massal dan dalam kurun waktu yang singkat (rush) sehingga mengancam kegiatan operasional Perseroan.

Page 66: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

46

5. Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis lainnya. Selain itu juga dapat ditimbulkan antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendasari atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau agunan yang tidak memadai. Risiko hukum ini tidak hanya ditimbulkan dari aktivitas penyaluran kredit saja, tetapi juga disebabkan adanya tuntutan dari pihak lain akibat adanya transaksi Perseroan yang tidak dapat memenuhi kepuasan nasabah. Adanya tuntutan hukum tersebut dapat berakibat meningkatkan biaya dari Perseroan dan dapat berdampak negatif pada kinerja Perseroan.

6. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif terkait dengan kegiatan usaha utama Perseroan atau persepsi negatif terhadap Perseroan. Salah satu faktor keberhasilan dalam bidang usaha jasa perbankan dilandasi oleh kepercayaan. Kepercayaan merupakan hal yang sangat vital bagi kelangsungan kegiatan operasional. Adanya persepsi negatif terhadap Perseroan dapat mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya kepercayaan masyarakat untuk menempatkan dananya pada Perseroan. Apabila hal tersebut terjadi, dapat berpengaruh negatif terhadap kinerja Perseroan yang pada akhirnya dapat menurunkan pendapatan Perseroan.

7. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Perseroan tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Sumber risiko kepatuhan antara lain timbul karena kurangnya pemahaman atau kesadaran hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku umum. Risiko kepatuhan ini melekat pada Perseroan, terkait pada perundang-undangan dan ketentuan lain seperti ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Apabila terjadi pelanggaran terhadap salah satu ketentuan di atas maka risiko yang mungkin terjadi adalah pengenaan sanksi yang dapat berupa sanksi finansial berbentuk denda material ataupun sanksi non finansial seperti teguran tertulis, sanksi ketidaklayakan dan ketidakmampuan Direksi Perseroan ataupun pembekuan kegiatan usaha tertentu bahkan dapat menyebabkan dicabutnya ijin usaha Perseroan. Hal ini dapat berpengaruh negatif terhadap Perseroan.

8. Risiko Stratejik

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan Perseroan dalam mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Sumber risiko stratejik antara lain dari kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis serta perubahan eksternal (perubahan kebijakan moneter dan peraturan pemerintah, perubahan kondisi sosial, ekonomi dan politik) risiko stratejik antara lain terkait dengan ketentuan mengenai rencana bisnis bank. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya deviasi dari sasaran yang telah ditetapkan Perseroan sehingga diperlukan adanya penyesuaian kembali atas target yang telah ditetapkan sebelumnya agar kinerja Perseroan berjalan dengan baik dan tepat tujuan.

9. Risiko Persaingan

Risiko persaingan adalah Risiko yang dapat terjadi dikala perusahaan menghadapi persaingan dengan beberapa persusahaan domestik maupun asing yg bergerak dalam bidang usaha yg sama. Bank harus efektif, efisien dan menjaga kualitas agar dapat menjaga reputasi perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari nasabah.

10. Risiko Kebijakan Pemerintah

Peraturan dan kebijakan pemerintah baik pemerintah pusat mau pemerintah daerah yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha perbankan dan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Page 67: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

47

5. Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis lainnya. Selain itu juga dapat ditimbulkan antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendasari atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau agunan yang tidak memadai. Risiko hukum ini tidak hanya ditimbulkan dari aktivitas penyaluran kredit saja, tetapi juga disebabkan adanya tuntutan dari pihak lain akibat adanya transaksi Perseroan yang tidak dapat memenuhi kepuasan nasabah. Adanya tuntutan hukum tersebut dapat berakibat meningkatkan biaya dari Perseroan dan dapat berdampak negatif pada kinerja Perseroan.

6. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif terkait dengan kegiatan usaha utama Perseroan atau persepsi negatif terhadap Perseroan. Salah satu faktor keberhasilan dalam bidang usaha jasa perbankan dilandasi oleh kepercayaan. Kepercayaan merupakan hal yang sangat vital bagi kelangsungan kegiatan operasional. Adanya persepsi negatif terhadap Perseroan dapat mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya kepercayaan masyarakat untuk menempatkan dananya pada Perseroan. Apabila hal tersebut terjadi, dapat berpengaruh negatif terhadap kinerja Perseroan yang pada akhirnya dapat menurunkan pendapatan Perseroan.

7. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Perseroan tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Sumber risiko kepatuhan antara lain timbul karena kurangnya pemahaman atau kesadaran hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku umum. Risiko kepatuhan ini melekat pada Perseroan, terkait pada perundang-undangan dan ketentuan lain seperti ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Apabila terjadi pelanggaran terhadap salah satu ketentuan di atas maka risiko yang mungkin terjadi adalah pengenaan sanksi yang dapat berupa sanksi finansial berbentuk denda material ataupun sanksi non finansial seperti teguran tertulis, sanksi ketidaklayakan dan ketidakmampuan Direksi Perseroan ataupun pembekuan kegiatan usaha tertentu bahkan dapat menyebabkan dicabutnya ijin usaha Perseroan. Hal ini dapat berpengaruh negatif terhadap Perseroan.

8. Risiko Stratejik

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan Perseroan dalam mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Sumber risiko stratejik antara lain dari kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis serta perubahan eksternal (perubahan kebijakan moneter dan peraturan pemerintah, perubahan kondisi sosial, ekonomi dan politik) risiko stratejik antara lain terkait dengan ketentuan mengenai rencana bisnis bank. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya deviasi dari sasaran yang telah ditetapkan Perseroan sehingga diperlukan adanya penyesuaian kembali atas target yang telah ditetapkan sebelumnya agar kinerja Perseroan berjalan dengan baik dan tepat tujuan.

9. Risiko Persaingan

Risiko persaingan adalah Risiko yang dapat terjadi dikala perusahaan menghadapi persaingan dengan beberapa persusahaan domestik maupun asing yg bergerak dalam bidang usaha yg sama. Bank harus efektif, efisien dan menjaga kualitas agar dapat menjaga reputasi perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari nasabah.

10. Risiko Kebijakan Pemerintah

Peraturan dan kebijakan pemerintah baik pemerintah pusat mau pemerintah daerah yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha perbankan dan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

III. Risiko Investasi Bagi Investor

Harga perdagangan saham Perseroan dapat terus berfluktuasi. Harga Saham Perseroan, termasuk Saham Baru, dapat meningkat atau menurun sebagai respons terhadap sejumlah peristiwa dan faktor, termasuk hasil usaha Perseroan, peraturan Pemerintah, kondisi ekonomi di Indonesia, perubahan kebijakan akuntansi dan faktor lainnya.

IV. Risiko Kemungkinan Tidak Likuidnya Saham

Keterbatasan jumlah Pemegang Saham Perseroan akan mempengaruhi volume transaksi pembelian dan penjualan atas saham Perseroan. Kondisi ini akan berpengaruh pada likuiditas saham Perseroan yang ditawarkan. Selain itu, kondisi pasar modal di Indonesia juga dapat mempengaruhi harga atau likuiditas saham Perseroan. Jika kondisi pasar modal yang cenderung turun dan dengan perdagangan saham Perseroan yang relatif kurang likuid, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa para Pemegang Saham Perseroan akan dapat melakukan penjualan saham Perseroan pada harga tertentu atau pada waktu yang diinginkan Pemegang Saham dalam pasar yang lebih likuid.

SEMUA RISIKO USAHA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA UTAMA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN DAMPAK DARI MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO USAHA MATERIAL YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA UTAMANYA TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS.

Page 68: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

48

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen yang telah diterbitkan tertanggal 8 November 2019 sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran atas laporan keuangan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono (firma anggota jaringan global Nexia International) dan laporannya telah ditandatangani oleh Florus Daeli, MM., CPA dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material, yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.

Page 69: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

49

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen yang telah diterbitkan tertanggal 8 November 2019 sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran atas laporan keuangan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono (firma anggota jaringan global Nexia International) dan laporannya telah ditandatangani oleh Florus Daeli, MM., CPA dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material, yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA UTAMA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia, berkedudukan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian No. 49 tanggal 31 Juli 1989, dibuat di hadapan Sri Rahayu, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7223-HT.01.01-Th’89 tanggal 9 Agustus 1989, didaftarkan di dalam buku register pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 692/Not./1989/PN.JKT.SEL. tanggal 24 Agustus 1989 serta telah diumumkan dalam BNRI No. 75 tanggal 19 September 1989, Tambahan No. 1917. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 53 tertanggal 26 September 2019 yang dibuat dihadapan Notaris Aulia Taufani S.H, Notaris di Jakarta Selatan yang telah diberitahukan perubahannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0339624 tanggal 2 Oktober 2019 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0183597.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 2 Oktober 2019, dan perubahan susunan pengurus terakhir sebagaimana dimuat dalam akta No.09 tanggal 10 Juli 2019 yang dibuat dihadapan Notaris Aulia Taufani S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Akta perubahan ini telah diberitahukan perubahannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0296147 tanggal 10 Juli 2019 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0107406.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 10 Juli 2019. Berdasarkan keputusan RUPSLB pada tanggal 3 Mei 2016, Perseroan menyetujui pelaksanaan PMTHMETD sehingga keseluruhan pelaksanaan PMTHMETD dan MESOP berjumlah sebanyak-banyaknya 1.912.956.307 saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor, masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) yang mencakup saham yang akan dikeluarkan untuk -banyaknya 286.943.446 saham atau sebanyak-banyaknya 1,5% dari modal disetor serta untuk PMTHMETD Non MESOP sebanyak-banyaknya 1.626.012.861 saham atau sebanyak-banyaknya 8,5% dari modal disetor. Persetujuan RUPSLB tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Perseroan No. 11 tanggal 3 Mei 2016 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta. Pelaksanaan PMTHMETD ini belum dilaksanakan dan telah berakhir periode pelaksanaannya. Berdasarkan keputusan RUPSLB pada tanggal 8 Maret 2019, Perseroan menyetujui pelaksanaan PMTHMETD berjumlah sebanyak-banyaknya 1.891.561.916 saham seri B atau sebanyak-banyaknya 8,68% dari modal disetor, dengan nilai nominal Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham. Persetujuan RUPSLB tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Perseroan No. 11 tanggal 8 Maret 2019 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta. Hingga prospektus ini diterbitkan, PMTHMETD yang belum dilaksanakan adalah sebesar 251.561.916 saham seri B. 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Setelah Perseroan Melakukan Penawaran

Umum Terbatas Vi Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak pendirian Perseroan sampai dengan saat Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dapat dibaca dalam prospektus Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan yang diterbitkan pada tanggal 15 Juli 2002. Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan sampai dengan Penawaran Umum Obligasi Perseroan dapat dibaca dalam prospektus Penawaran Umum Obligasi I Bank Bumiputera tahun 2003 yang diterbitkan pada tanggal 16 April 2003. Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak Penawaran Umum Obligasi I Perseroan sampai dengan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dapat dibaca dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas I kepada para Pemegang Saham dalam rangka hak memesan efek terlebih dahulu yang diterbitkan pada tanggal 15 Desember 2005. Perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah PUT I sampai dengan PUT II dapat dibaca dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas II yang diterbitkan pada tanggal 22 Juni 2010. Perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah PUT II sampai dengan PUT III dapat dibaca dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas III yang diterbitkan pada tanggal 20 Juni 2014. Perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah PUT III sampai dengan PUT IV dapat dibaca dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas IV yang diterbitkan pada tanggal 25 September 2015.

Page 70: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

50

Perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah PUT IV sampai dengan PUT V dapat dibaca dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas V yang diterbitkan pada tanggal 23 September 2016.Perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah PUT V sampai dengan PUT VI dapat dibaca dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas VI yang diterbitkan pada tanggal 28 Mei 2018. Oleh karena itu, dalam Prospektus ini hanya akan diuraikan perkembangan kepemilikan saham Perseroan mulai tahun 2017 dan seterusnya. Tahun 2017 Struktur permodalan, susunan Pemegang Saham serta posisi kepemilikan saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 64 tanggal 20 Desember 2017 juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2017 atau awal tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nominal Persentase (Rp100 per saham) %

Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT MNC Kapital Indonesia Tbk Marco Prince Corp

8.809.678.241 2.654.374.881

880.967.824.100 265.437.488.100

41,43 12,48

Masyarakat (di bawah 5%) 9.797.420.225 979.742.022.500 46,09 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.261.473.347 2.126.147.334.700 100,00 Saham dalam Portepel 38.738.526.653 3.873.852.665.300

Penambahan Modal ditempatkan dan disetor Perseroan diatas merupakan hasil jumlah Waran Seri II dan III Perseroan yang telah dikonversikan menjadi saham sebanyak 680.008.566 (enam ratus delapan juta delapan ribu lima ratus enam puluh enam) saham atau sebanyak Rp68.000.856.600 (enam puluh delapan miliar sembilan ratus lima puluh enam ribu enam ratus Rupiah). Tahun 2018 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 57 tanggal 26 April 2018 penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan terjadi hasil jumlah Waran Seri II yang telah dikonversi menjadi saham sebanyak 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham atau sebanyak Rp.25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah). Kemudian terjadi penambahan modal ditempatkan dan disetor kembali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Dewan Komisaris Perubahan Anggaran Dasar No. 34 tanggal 24 Agustus 2018, yang merupakan hasil pelaksanaan PUT VI Perseroan sebanyak 273.580.271 (dua ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus delapan puluh ribu dua ratus tujuh puluh satu) saham atau sebanyak Rp.27.358.027.100 ( dua puluh tujuh miliar tiga ratus lima puluh delapan juta dua puluh tujuh ribu seratus Rupiah). Sehingga jumlah sahamnya menjadi Rp.2.178.505.361.800 (dua triliun seratus tujuh puluh delapan miliar lima ratus lima juta tiga ratus enam puluh satu ribu delapan ratus Rupiah),dengan susunan Pemegang Saham menjadi sebagai berikut :

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nominal Persentase (Rp100 per saham) %

Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT MNC Kapital Indonesia Tbk Marco Prince Corp

9.309.678.241 2.654.374.881

930.967.824.100 265.437.488.100

42,73 12,18

Masyarakat (di bawah 5%) 9.821.000.496 982.100.049.600 45,09 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.785.053.618 2.178.505.361.800 100,00 Saham dalam Portepel 38.738.526.653 3.821.494.638.200

Struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan, berdasarkan DPS Perseroan per tanggal 31 Oktober 2019 adalah sebagai berikut:

Permodalan Sebelum PUT Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 39,74 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 11,33

Page 71: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

51

Perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah PUT IV sampai dengan PUT V dapat dibaca dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas V yang diterbitkan pada tanggal 23 September 2016.Perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah PUT V sampai dengan PUT VI dapat dibaca dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas VI yang diterbitkan pada tanggal 28 Mei 2018. Oleh karena itu, dalam Prospektus ini hanya akan diuraikan perkembangan kepemilikan saham Perseroan mulai tahun 2017 dan seterusnya. Tahun 2017 Struktur permodalan, susunan Pemegang Saham serta posisi kepemilikan saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 64 tanggal 20 Desember 2017 juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2017 atau awal tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nominal Persentase (Rp100 per saham) %

Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT MNC Kapital Indonesia Tbk Marco Prince Corp

8.809.678.241 2.654.374.881

880.967.824.100 265.437.488.100

41,43 12,48

Masyarakat (di bawah 5%) 9.797.420.225 979.742.022.500 46,09 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.261.473.347 2.126.147.334.700 100,00 Saham dalam Portepel 38.738.526.653 3.873.852.665.300

Penambahan Modal ditempatkan dan disetor Perseroan diatas merupakan hasil jumlah Waran Seri II dan III Perseroan yang telah dikonversikan menjadi saham sebanyak 680.008.566 (enam ratus delapan juta delapan ribu lima ratus enam puluh enam) saham atau sebanyak Rp68.000.856.600 (enam puluh delapan miliar sembilan ratus lima puluh enam ribu enam ratus Rupiah). Tahun 2018 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 57 tanggal 26 April 2018 penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan terjadi hasil jumlah Waran Seri II yang telah dikonversi menjadi saham sebanyak 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham atau sebanyak Rp.25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah). Kemudian terjadi penambahan modal ditempatkan dan disetor kembali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Dewan Komisaris Perubahan Anggaran Dasar No. 34 tanggal 24 Agustus 2018, yang merupakan hasil pelaksanaan PUT VI Perseroan sebanyak 273.580.271 (dua ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus delapan puluh ribu dua ratus tujuh puluh satu) saham atau sebanyak Rp.27.358.027.100 ( dua puluh tujuh miliar tiga ratus lima puluh delapan juta dua puluh tujuh ribu seratus Rupiah). Sehingga jumlah sahamnya menjadi Rp.2.178.505.361.800 (dua triliun seratus tujuh puluh delapan miliar lima ratus lima juta tiga ratus enam puluh satu ribu delapan ratus Rupiah),dengan susunan Pemegang Saham menjadi sebagai berikut :

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nominal Persentase (Rp100 per saham) %

Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT MNC Kapital Indonesia Tbk Marco Prince Corp

9.309.678.241 2.654.374.881

930.967.824.100 265.437.488.100

42,73 12,18

Masyarakat (di bawah 5%) 9.821.000.496 982.100.049.600 45,09 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.785.053.618 2.178.505.361.800 100,00 Saham dalam Portepel 38.738.526.653 3.821.494.638.200

Struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan, berdasarkan DPS Perseroan per tanggal 31 Oktober 2019 adalah sebagai berikut:

Permodalan Sebelum PUT Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 97.132.520.965 6.000.000.000.000 Saham Seri A Nilai Nominal Rp.100/saham 22.867.479.035 2.286.747.903.500 Saham Seri B Nilai Nominal Rp.50/Saham 74.265.041.930 3.713.252.096.500 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 930.967.824.100 39,74 Marco Prince Corp 2.654.374.881 265.437.488.100 11,33

Permodalan Sebelum PUT Jumlah Saham Nilai Nominal %

Winfly Ltd 1.447.100.000 144.710.000.000 6,18 Masyarakat (di bawah 5%) 8.373.905.883 837.390.588.300 35,75 Saham Seri B PT MNC Kapital Indonesia Tbk 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 23.425.059.005 2.260.505.900.500 100.00 Saham Seri A 21.785.059.005 2.178.505.900.500 93,00 Saham Seri B 1.640.000.000 82.000.000.000 7,00 Saham dalam Portepel 73.707.461.960 3.739.494.099.500 Saham Seri A 1.082.420.030 108.242.003.000 Saham Seri B 72.625.041.930 3.631.252.096.500

3. Posisi Perseroan dalam Kelompok Usaha Perseroan Berikut ini posisi Perseroan dalam kelompok usaha Perseroan dalam bentuk diagram disertai persentase kepemilikannya per 30 Juni 2019:

*) Pengendali Perseroan

4. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum

Pemegang Saham Perseroan yang berbentuk Badan Hukum yang memiliki saham Perseroan 5% atau lebih adalah sebagai berikut ini:

PT MNC Kapital Indonesia Tbk (MNC Kapital) Riwayat Singkat PT MNC Kapital Indonesia Tbk. adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum yang berlaku di Republik Indonesia. MNC Kapital pada saat didirikan bernama PT Bhakti Capital Indonesia dan didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No. 100 tanggal 15 Juli 1999, dibuat dihadapan Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-

4,23%

100,00%

11,33%

Hary Tanoesoedibjo *)

HT Investment Development

Ltd

PT Bhakti Panjiwira

UOB Kay Hian (Hongkong) Ltd

Masyarakat

PT MNC Investama Tbk

PT MNC Kapital Indonesia Tbk *)

Marco Prince Corp

PERSEROAN

35,75%%

32,00%

25,84% 10,27% 17,31% 7,77%

68,81% 8,68%

46,74%

Masyarakat

Masyarakat

13,41%

UOB Kay Hian (Hongkong) Ltd

9,10%

Charlton Holdings

Group Ltd

34,58%

Winfly LTD

6,18%

PT HT Investama

PT Pratama Prima Investama 99,30%

48,00% 20,00%

99,23%

Liliana Tanaja

Angela Herliani Tanoesoedibjo

0,62% 0,15%

Page 72: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

52

16030.HT.01.01.Th.99 tanggal 6 September 1999, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 31 Maret 2000 di bawah No. 270/BH 09.03/III/2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 tanggal tanggal 3 April 2001, Tambahan No. 2097. Anggaran Dasar MNC Kapital telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain perubahan Anggaran Dasar untuk perubahan nama menjadi PT MNC Kapital Indonesia Tbk dan perubahan Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 26 tanggal 20 Juni 2019, dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Perubahaan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0294009 tanggal 4 Juli 2019, didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0104026.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 4 Juli 2019. Perubahan terakhir mengenai Anggaran Dasar Perusahaan adalah berdasarkan Akta Anggaran Dasar No. 27 tanggal 19 Juli 2019, dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya No.AHU-0044285.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 31 Juli 2019, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0124666.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 31 Juli 2019. Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan MNC Kapital berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar MNC Kapital berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 19 Juli 2019, dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya No.AHU-0044285.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 31 Juli 2019, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0124666.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 31 Juli 2019 adalah berusaha di bidang jasa (termasuk aktivitas profesional, ilmiah dan teknis dan aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi dan penunjang usaha lainnya, pendidikan, informasi dan komunikasi dan aktivitas jasa lainnya), perdagangan, industri, pengangkutan dan pergudangan, pertanian, perikanan dan kehutanan dan konstruksi (termasuk real estat). Manajemen dan Pengawasan Susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT MNC Kapital Indonesia Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 26 tanggal 20 Juni 2019, dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Perubahaan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0294009 tanggal 4 Juli 2019, didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0104026.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 4 Juli 2019 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Darma Putra Wati Komisaris : Tien Komisaris Independen : Benny Mokalu

Direksi Direktur Utama : Wito Mailoa Direktur : Jessica Herliani Tanoesoedibjo Direktur : Natalia Purnama Direktur Independen : Ageng Purwanto

Page 73: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

53

16030.HT.01.01.Th.99 tanggal 6 September 1999, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 31 Maret 2000 di bawah No. 270/BH 09.03/III/2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 tanggal tanggal 3 April 2001, Tambahan No. 2097. Anggaran Dasar MNC Kapital telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain perubahan Anggaran Dasar untuk perubahan nama menjadi PT MNC Kapital Indonesia Tbk dan perubahan Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 26 tanggal 20 Juni 2019, dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Perubahaan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0294009 tanggal 4 Juli 2019, didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0104026.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 4 Juli 2019. Perubahan terakhir mengenai Anggaran Dasar Perusahaan adalah berdasarkan Akta Anggaran Dasar No. 27 tanggal 19 Juli 2019, dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya No.AHU-0044285.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 31 Juli 2019, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0124666.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 31 Juli 2019. Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan MNC Kapital berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar MNC Kapital berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 19 Juli 2019, dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya No.AHU-0044285.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 31 Juli 2019, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0124666.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 31 Juli 2019 adalah berusaha di bidang jasa (termasuk aktivitas profesional, ilmiah dan teknis dan aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi dan penunjang usaha lainnya, pendidikan, informasi dan komunikasi dan aktivitas jasa lainnya), perdagangan, industri, pengangkutan dan pergudangan, pertanian, perikanan dan kehutanan dan konstruksi (termasuk real estat). Manajemen dan Pengawasan Susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT MNC Kapital Indonesia Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 26 tanggal 20 Juni 2019, dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Perubahaan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0294009 tanggal 4 Juli 2019, didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0104026.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 4 Juli 2019 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Darma Putra Wati Komisaris : Tien Komisaris Independen : Benny Mokalu

Direksi Direktur Utama : Wito Mailoa Direktur : Jessica Herliani Tanoesoedibjo Direktur : Natalia Purnama Direktur Independen : Ageng Purwanto

Susunan Pemegang Saham Struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam MNC Kapital per 30 Juni 2019 adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Nilai Nominal

Rp.100,- per saham Saham Rupiah %

Modal Dasar 150.000.000.000 15.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT MNC Investama Tbk 26.770.792.923 2.677.079.292.300 68,81 - UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd. 3.541.300.000 354.130.000.000 9,10 - HT Investment Development Ltd. 3.378.500.000 337.850.000.000 8,68 - Masyarakat* 5.215.776.004 5.21.577.600.400 13,41 Jumlah modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 38.906.368.927 3.890.636.892.700 100,00 Saham dalam Portepel 111.093.631.073 11.109.363.107.300

* pemegang sahan dibawah 5% 5. Pengurusan dan Pengawasan

Susunan pengurus dan pengawas Perseroan sampai tanggal Prospektus ini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Presiden Komisaris Independen : Ponky Nayarana Pudijanto Komisaris : Peter Fajar Komisaris Independen : Jeny Gono Direksi Presiden Direktur : Mahdan Direktur (PLT Direktur Kepatuhan) : Rita Montagna Siahaan Direktur Keuangan Independen : Hermawan

6. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Berikut ini adalah hubungan pengurusan dan pengawasan:

Nama Perseroan MNC Kapital Ponky Nayarana Pudijanto PKI - Peter Fajar K - Jeny Gono KI - Mahdan PD - Rita Montagna D - Hermawan D - Darma Putra Wati K Tien - K Benny Mokalu KI Wito Mailoa DU Jessica Herliani Tanoesoedibjo - D Natalia Purnama - D Ageng Purwanto - DI

PK/KU : Presiden Komisaris / Komisaris Utama PD : Presiden Direktur PKI KI

: :

Presiden Komisaris Independen Komisaris Independen

DU D

: :

Direktur Utama Direktur

K : Komisaris DI : Direktur Independen DK : Direktur Kepatuhan

Page 74: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

54

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: Dewan Komisaris

Ponky Nayarana Pudijanto Presiden Komisaris (Independen) 59 tahun, Warga Negara Indonesia. Beliau menyelesaikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Indonesia pada tahun 1985. Beberapa jabatan penting:

2018 - sekarang : Presiden Komisaris / Komisaris Independen Perseroan

2009 - 2017 : Direktur Kepatuhan dan SDM PT Bank Rabobank International Indonesia

2008 - 2009 : Compliance Head PT Bank Permata Tbk 2002 - 2008 : Country Compliance Officer dan ASEAN Region

Compliance Officer American Express Bank 2000 - 2002 : Senior Vice President, Operations PT Danamon

Tbk 1990 - 2000 : VP, Total Quality Citibank N.A

Peter Fajar Komisaris 51 tahun, Warga Negara Indonesia. Beliau menyelesaikan Bachelor of Science jurusan Industrial and Manufacturing Engineering di Oregon State University tahun 1992 dan menyelesaikan Master of Business Administration jurusan Finance and Commerial Banking di Texas A&M University tahun 1993. Beberapa jabatan penting:

2018 - sekarang : Komisaris Perseroan 2012 - sekarang : Head of Corporate Finance PT MNC Investama

Tbk 2009 - 2012 : Direktur PT Helios Capital 2009 : CDM Senior Manager and Head of Investment

and Additionality for CDM Development, South Pole Carbon Asset Management

2007 - 2008 : Head of Investment and Risk Management for CDM Project, Eco Securities Plc

2002 - 2006 : Corporate Finance and Treasury Head PT Putra Sumbar Utama Timber

2001 - 2002 : Corporate Finance Advisory Department, Prijohandoyo & Boentoro Strategic Consulting

2000 - 2001 : Vice President in Risk Management, Restructuring and Investment Department, Bakti Investama (IRCL Division)

1999 - 2000 : Head of Corporate Finance Martha Tilaar Group (Martha Berto Holding)

1998 - 1999 : Corporate Finance and Analyst Manager Martha Tilaar Group ( Maraba Holding Group)

1996 - 1998 : Quality System Manager PT Sari Ayu Indonesia 1994

- 1996 : Product Development Manager Bank Lautan

Berlian 1994 : Sales Engineer PT Indoturbine

Page 75: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

55

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: Dewan Komisaris

Ponky Nayarana Pudijanto Presiden Komisaris (Independen) 59 tahun, Warga Negara Indonesia. Beliau menyelesaikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Indonesia pada tahun 1985. Beberapa jabatan penting:

2018 - sekarang : Presiden Komisaris / Komisaris Independen Perseroan

2009 - 2017 : Direktur Kepatuhan dan SDM PT Bank Rabobank International Indonesia

2008 - 2009 : Compliance Head PT Bank Permata Tbk 2002 - 2008 : Country Compliance Officer dan ASEAN Region

Compliance Officer American Express Bank 2000 - 2002 : Senior Vice President, Operations PT Danamon

Tbk 1990 - 2000 : VP, Total Quality Citibank N.A

Peter Fajar Komisaris 51 tahun, Warga Negara Indonesia. Beliau menyelesaikan Bachelor of Science jurusan Industrial and Manufacturing Engineering di Oregon State University tahun 1992 dan menyelesaikan Master of Business Administration jurusan Finance and Commerial Banking di Texas A&M University tahun 1993. Beberapa jabatan penting:

2018 - sekarang : Komisaris Perseroan 2012 - sekarang : Head of Corporate Finance PT MNC Investama

Tbk 2009 - 2012 : Direktur PT Helios Capital 2009 : CDM Senior Manager and Head of Investment

and Additionality for CDM Development, South Pole Carbon Asset Management

2007 - 2008 : Head of Investment and Risk Management for CDM Project, Eco Securities Plc

2002 - 2006 : Corporate Finance and Treasury Head PT Putra Sumbar Utama Timber

2001 - 2002 : Corporate Finance Advisory Department, Prijohandoyo & Boentoro Strategic Consulting

2000 - 2001 : Vice President in Risk Management, Restructuring and Investment Department, Bakti Investama (IRCL Division)

1999 - 2000 : Head of Corporate Finance Martha Tilaar Group (Martha Berto Holding)

1998 - 1999 : Corporate Finance and Analyst Manager Martha Tilaar Group ( Maraba Holding Group)

1996 - 1998 : Quality System Manager PT Sari Ayu Indonesia 1994

- 1996 : Product Development Manager Bank Lautan

Berlian 1994 : Sales Engineer PT Indoturbine

Jeny Gono Komisaris Independen 50 tahun, Warga Negara Indonesia. Beliau menyelesaikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Trisakti pada tahun 1991. Beberapa jabatan penting:

2018 - sekarang : Komisaris Independen Perseroan 2016 - 2018 : Komisaris Independen PT U Finance Indonesia 2014 - 2015 : Appointed as COO PT Bank DBS Indonesia 2010 - 2013 : Risk Management Director PT Bank DBS

Indonesia 2008 - 2009 : Head of Risk Management PT Bank DBS

Indonesia 2005 - 2007 : CFO (Head of Finance) PT Bank DBS

Indonesia 2003 - 2005 : Financial Controller PT Marsh Indonesia 1998 - 2003 : Acting as CFO (last position) Standard

Chartered Bank 1996 - 1998 : Head of Finance Accounting Bank BIRA 1991 - 1995 : Audit Manager Arthur Andersen

Direksi

Mahdan Presiden Direktur 57 tahun, Warga Negara Indonesia. Beliau menyelesaikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Indonesia tahun 1987 dan menyelesaikan Master Akuntansi jurusan Akuntansi di Universitas Indonesia tahun 2010. Beberapa jabatan penting:

2019 - sekarang : Presiden Direktur Perseroan 2018 - 2019 : Direktur Kepatuhan PT Bank MNC

Internasional Tbk 2018 : Head of Internal Audit PT MNC Investama

(Holding Company) 2014 - 2018 : Head of Internal Audit PT Global Mediacom

(Holding Company) 2010 - 2014 : Direktur Kepatuhan PT Bank DBS Indonesia 2008 - 2009 : Direktur Kepatuhan Bank of Tokyo –

Mitsubishi UFJ 2007 - 2008 : Compliance Officer Bank HSBC Indonesia 2007 : Anggota Komite Audit dan Pemantau Risiko

PT Bank DBS Indonesia 1990 - 2007 : Head of Internal Audit Citibank Indonesia –

Consumer Banking Group 1988 - 1990 : KAP Santoso Harsokusumo (Arthur Young) 1987 - 1988 : KAP Amir Abadi Jusuf (AAJ)

Page 76: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

56

Rita Montagna Siahaan Direktur - (PLT Direktur Kepatuhan)

54 tahun, Warga Negara Indonesia. Beliau menyelesaikan Sarjana Psikologi jurusan Psikologi di Universitas Indonesia pada tahun 1985. Beberapa jabatan penting:

2018 - sekarang : Direktur 2015 - 2018 : EVP – Funding Business Head PT Bank

MNC Internasional Tbk 2014 - 2015 : SVP – Retail & Corporate Funding Division

Head PT Bank Mutiara Tbk 2012 - 2014 : SVP – Wealth Management Division Head

PT Bank Mutiara Tbk 2012 - 2013 : SVP – Network Development Division Head

merangkap SVP – Wealth Management Division Head PT Bank Mutiara Tbk

2012 - : SVP – Institutional Funding Division Head PT Bank Mutiara Tbk

2010 - 2012 : SVP – Corporate Culture & Service Division Head PT Bank Mutiara Tbk

2009 - 2010 : SVP – General Affairs Division Head PT Bank Mutiara Tbk

2003 - 2009 : VP – Human Resources Development Division Head PT Bank Pikko Tbk

2000 - 2003 : AVP – Human Resources Division Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Jakarta

1996 - 2000 : Kepala Bagian Personalia & Umum PT Cakra Sarana Persada, Jakarta Holding Company of Cakra Group)

1990 - 1996 : Staf Divisi Pengembangan SDM PT Gramedia Multi Utama

Hermawan Direktur Keuangan

47 tahun, Warga Negara Indonesia. Beliau menyelesaikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Katholik Atmajaya pada tahun 1995. Beberapa jabatan penting:

2019 - sekarang : Direktur Perseroan 2018 - 2019 : Chief Financial Officer PT Bank MNC

Internasional Tbk 2018 : Senior Vice President of Business Strategy

and Budget PT Bank MNC Internasional Tbk

2017 - 2018 : Head of Internal Audit PT MNC Investama Tbk

2017 : General Manager of Budget Control Management PT MNC Kapital Indonesia Tbk

2002 - 2017 : Senior Manager KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young)

1997 - 2002 : Supervisor KAP Prasetio Utomo & Co 1996 - 1997 : Senior KAP Amir Abadi Jusuf (RSM

Internasional)

Seluruh Komisaris dan Direksi Perseroan telah lulus uji kepatutan (fit and proper test) dari OJK dan pengangkatannya telah sesuai dengan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Page 77: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

57

Rita Montagna Siahaan Direktur - (PLT Direktur Kepatuhan)

54 tahun, Warga Negara Indonesia. Beliau menyelesaikan Sarjana Psikologi jurusan Psikologi di Universitas Indonesia pada tahun 1985. Beberapa jabatan penting:

2018 - sekarang : Direktur 2015 - 2018 : EVP – Funding Business Head PT Bank

MNC Internasional Tbk 2014 - 2015 : SVP – Retail & Corporate Funding Division

Head PT Bank Mutiara Tbk 2012 - 2014 : SVP – Wealth Management Division Head

PT Bank Mutiara Tbk 2012 - 2013 : SVP – Network Development Division Head

merangkap SVP – Wealth Management Division Head PT Bank Mutiara Tbk

2012 - : SVP – Institutional Funding Division Head PT Bank Mutiara Tbk

2010 - 2012 : SVP – Corporate Culture & Service Division Head PT Bank Mutiara Tbk

2009 - 2010 : SVP – General Affairs Division Head PT Bank Mutiara Tbk

2003 - 2009 : VP – Human Resources Development Division Head PT Bank Pikko Tbk

2000 - 2003 : AVP – Human Resources Division Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Jakarta

1996 - 2000 : Kepala Bagian Personalia & Umum PT Cakra Sarana Persada, Jakarta Holding Company of Cakra Group)

1990 - 1996 : Staf Divisi Pengembangan SDM PT Gramedia Multi Utama

Hermawan Direktur Keuangan

47 tahun, Warga Negara Indonesia. Beliau menyelesaikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Katholik Atmajaya pada tahun 1995. Beberapa jabatan penting:

2019 - sekarang : Direktur Perseroan 2018 - 2019 : Chief Financial Officer PT Bank MNC

Internasional Tbk 2018 : Senior Vice President of Business Strategy

and Budget PT Bank MNC Internasional Tbk

2017 - 2018 : Head of Internal Audit PT MNC Investama Tbk

2017 : General Manager of Budget Control Management PT MNC Kapital Indonesia Tbk

2002 - 2017 : Senior Manager KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young)

1997 - 2002 : Supervisor KAP Prasetio Utomo & Co 1996 - 1997 : Senior KAP Amir Abadi Jusuf (RSM

Internasional)

Seluruh Komisaris dan Direksi Perseroan telah lulus uji kepatutan (fit and proper test) dari OJK dan pengangkatannya telah sesuai dengan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Komite Audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi Direksi dalam mengelola perusahaan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pelaksanaan penerapan Tata Kelola. Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dilakukan berdasarkan ketentuan POJK No.55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, serta peraturan pelaksanaannya sebagaimana dimuat dalam Surat Edaran OJK (SEOJK) No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 perihal Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.. Komite Audit melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan Piagam Komite Audit Perseroan (Audit Committee Charter) yang diperbarui pada tanggal 25 Oktober 2018. Pada Piagam Komite Audit ini telah dijabarkan sasaran kerja, struktur dan komposisi Komite Audit, syarat-syarat keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, kewenangan, rapat, pelaporan dan evaluasi kinerja serta masa tugas dan honorarium Komite Audit. Keputusan Dewan Komisaris di luar rapat tanggal 7 Februari 2019 yang telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. SKEP-005/MNCB/DIR/02-19 Perseroan telah membentuk Komite Audit Perseroan dengan susunan anggota sebagai berikut: Ketua : Ponky Nayarana Pudijanto Sekretaris Merangkap Anggota : H. Eddy Yantho Sofwan Anggota : Jeny Gono Anggota : Mohammad Sumarsono Mohammad Sumarsono 57 tahun, Warga Negara Indonesia, menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi di Lembagan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1987 dan Magister Manajemen, Mengikuti berbagai pendidikan & pelatihan perbankan serta memiliki Sertifikasi. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak Februari 2019. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 1985. Posisi yang pernah ditempati diantaranya bidang kredit, customer care (front office), Akuntansi (back office) dan Internal Control. Tahun 1999 dipercaya sebagai Tim Merger Bank Mandiri bidang Akuntansi. Tahun 2000 – 2013 bergabung dengan Kantor Akuntan Publik sebagai Senior Konsultan. Selain itu pada tahun 2000 telah memulai karir sebagai dosen dibeberapa perguruan tinggi dan instruktur dibeberapa pelatihan public. Sejak tahun 2017 hingga saat ini menjadi Tim Pengajar di salah satu Bank BUMN. Tahun 2013 – 2017 masuk dalam jabatan structural di Perbanas Institute sebagai Kepala Biro. H. Eddy Yantho Sofwan 58 tahun, Warga negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1985, serta mendapatkan sertifikasi profesi Qualified Internal Auditor (QIA) dari Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Sertifikasi Manajemen Risiko Perbankan Level III dari level III–Badan Sertifikasi Profesi Perbankan. Menjabat sebagai Sekretaris Komite Audit merangkap sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak Oktober 2016. Perjalanan karir sebelumnya adalah menjadi Inspektur (Eselon I) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pekanbaru (1 Februari 2015 – 31 Mei 2016), sebagai Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Manado (1 April 2007 – 31 Mei 2009), Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Banjarmasin (1 Juni 2009 – 31 Maret 2011), Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Yogyakarta (1 April – 31 Desember 2011) dan Wakil Inspektur (Eselon II) BRI Jakarta 3 (1 Januari 2012 – 31 Januari 2015). Tugas utama dari Komite Audit adalah membantu fungsi pengawasan Dewan Komisaris dalam memastikan praktik tata kelola perusahaan yang baik, menjaga struktur dan proses pengawasan internal yang memuaskan, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan serta menjalankan manajemen risiko.

Page 78: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

58

Dalam melaksanakan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawabnya antara lain sebagai berikut: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik

dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan, termasuk kepatuhan terhadap standar dan kebijakan akuntansi dalam proses penyusunannya;

b. Melakukan penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan;

c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Auditor Eksternal atas jasa yang diberikan oleh Auditor Eksternal;

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Auditor Eksternal yang didasarkan pada independensi, ruang Iingkup penugasan/perikatan dan biaya jasa (fee);

e. Mendorong terbentuknya sistem pengendalian Intern yang memadai dalam pengelolaan Perusahaan, dengan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal Perusahaan dan implementasinya;

f. Melakukan penelaahan atas kualitas pekerjaan dan independensi Auditor Internal dan Auditor Eksternal;

g. Melakukan penelaahan tingkat kecukupan upaya Manajemen dalam menindaklanjuti rekomendasi dari hasil pengawasan oleh regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau pengawas lainnya;

h. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pengelolaan manajemen risiko dan implementasi Tata Kelola yang dilakukan Perusahaan;

i. Melakukan penelaahan atas pengaduan oleh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap Perusahaan, termasuk yang terkait dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan, serta atas hal-hal lain yang dianggap penting oleh Dewan Komisaris;

j. Melakukan penelaahan dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan;

k. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan; dan l. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris terkait dengan peran dan tanggung jawab

DewanKomisaris. Selain itu, komite audit juga memiliki wewenang sebagai berikut: a. Mengakses dokumen, data, dan informasi Bank tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya

Bank yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan audit

internal, manajemen risiko, dan Kantor Akuntan Publik terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;

c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan

d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Komite Audit secara berkala melakukan rapat rutin internal dan rapat gabungan bersama Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk membahas laporan auditor internal dan pemantauan tindak lanjutnya serta efektivitas pelaksanaan tugas auditor internal, hasil audit OJK/BI dan monitor pelaksanaan tindak lanjutnya, hasil audit dari Kantor Akuntan Publik dan kesesuaian pelaksanaan audit tersebut dengan standar audit yang berlaku, ketaatan kepada peraturan perundang-undangan, mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, langkah-langkah peningkatan pengendalian dalam pencapaian kinerja serta implementasi Tata Kelola. Komite Remunerasi dan Nominasi Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabanya Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan berdasarkan POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum serta peraturan pelaksanaannya sebagaimana dimuat dalam SEOJK No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 perihal Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum serta POJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Page 79: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

59

Dalam melaksanakan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawabnya antara lain sebagai berikut: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik

dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan, termasuk kepatuhan terhadap standar dan kebijakan akuntansi dalam proses penyusunannya;

b. Melakukan penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan;

c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Auditor Eksternal atas jasa yang diberikan oleh Auditor Eksternal;

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Auditor Eksternal yang didasarkan pada independensi, ruang Iingkup penugasan/perikatan dan biaya jasa (fee);

e. Mendorong terbentuknya sistem pengendalian Intern yang memadai dalam pengelolaan Perusahaan, dengan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal Perusahaan dan implementasinya;

f. Melakukan penelaahan atas kualitas pekerjaan dan independensi Auditor Internal dan Auditor Eksternal;

g. Melakukan penelaahan tingkat kecukupan upaya Manajemen dalam menindaklanjuti rekomendasi dari hasil pengawasan oleh regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau pengawas lainnya;

h. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pengelolaan manajemen risiko dan implementasi Tata Kelola yang dilakukan Perusahaan;

i. Melakukan penelaahan atas pengaduan oleh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap Perusahaan, termasuk yang terkait dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan, serta atas hal-hal lain yang dianggap penting oleh Dewan Komisaris;

j. Melakukan penelaahan dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan;

k. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan; dan l. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris terkait dengan peran dan tanggung jawab

DewanKomisaris. Selain itu, komite audit juga memiliki wewenang sebagai berikut: a. Mengakses dokumen, data, dan informasi Bank tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya

Bank yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan audit

internal, manajemen risiko, dan Kantor Akuntan Publik terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;

c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan

d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Komite Audit secara berkala melakukan rapat rutin internal dan rapat gabungan bersama Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk membahas laporan auditor internal dan pemantauan tindak lanjutnya serta efektivitas pelaksanaan tugas auditor internal, hasil audit OJK/BI dan monitor pelaksanaan tindak lanjutnya, hasil audit dari Kantor Akuntan Publik dan kesesuaian pelaksanaan audit tersebut dengan standar audit yang berlaku, ketaatan kepada peraturan perundang-undangan, mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, langkah-langkah peningkatan pengendalian dalam pencapaian kinerja serta implementasi Tata Kelola. Komite Remunerasi dan Nominasi Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabanya Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan berdasarkan POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum serta peraturan pelaksanaannya sebagaimana dimuat dalam SEOJK No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 perihal Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum serta POJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Berdasarkan Keputusan Direksi No. SKEP-005/MNCB/DIR/12-18 pada tanggal 21 Desember 2018 susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan menjadi sebagai berikut: Ketua merangkap Anggota : Ponky Nayarana Pudijanto Anggota : Peter Fajar Sekretaris merangkap Anggota : Aris Palembangan Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi: a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris

mengenai: • Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. • Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi. • Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi.

c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

d. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

e. Merekomendasikan jumlah kandidat untuk calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi minimal dua orang.

Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi: a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

• Struktur remunerasi. • Kebijakan atas remunerasi. • Besaran atas remunerasi.

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

c. Dalam memberikan rekomendasi terkait kebijakan remunerasi, Komite wajib memerhatikan: • Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diataur dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku. • Prestasi kerja individual. • Kewajaran dengan peer group. • Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.

Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum serta peraturan pelaksanaannya sebagaimana dimuat dalam SEOJK No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 perihal Tata Kelola Bagi Bank Umum. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SKEP-004/MNCB/DIR/01-19 pada tanggal 28 Januari 2019, struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: Ketua : Jeny Gono Sekretaris Merangkap Anggota : Mohammad Sumarsono Anggota : Ponky Nayarana Pudijanto Anggota : Peter Fajar Anggota : H. Eddy Yantho Sofwan Komite Pemantau Risiko melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan Piagam Komite Pemantau Risiko PT Bank MNC Internasional, Tbk. Fungsi utama Komite Pemantau Risiko adalah membantu pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko dan Tata Kelola di Bank, dengan cakupan tanggung jawab pada pengawasan terhadap:

Page 80: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

60

a. Kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan manajemen risiko untuk memastikan bahwa Bank telah mengelola risiko-risiko secara memadai;

b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, untuk selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris guna peningkatan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Bank;

c. Pengawasan aktif terhadap kebijakan yang telah diambil oleh Direksi berkaitan dengan manajemen risiko mencakup kebijakan-kebijakan yang terkait dengan risiko kredit, risiko operasional, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko stratejik, kepatuhan, hukum dan reputasi, serta menyampaikan rekomendasi dan saran hasil evaluasinya kepada Dewan Komisaris;

d. Situasi yang diperkirakan dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank sebagai akibat perubahan indikator-indikator pasar misalkan suku bunga, nilai tukar, regulasi serta perubahan situasi yang diperkirakan dapat mempengaruhi Tingkat Kesehatan Bank, agar Dekom dapat melaporkan kepada regulator dalam kurun waktu yang ditetapkan.

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Sebagai perusahaan publik, Perseroan harus membangun dan memelihara komunikasi dengan regulator, kalangan pasar modal, investor maupun masyarakat umum. Hal ini dilakukan dalam rangka keterbukaan informasi sesuai dengan prinsip Tata Kelola dan dalam rangka menjaga dan/atau meningkatkan kepercayaan Publik terhadap Bank. Sejalan dengan persyaratan ketentuan tentang keterbukaan informasi perusahaan, Perseroan telah menunjuk Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab atas kegiatan publikasi mengenai aktivitas Perseroan dan memelihara kewajaran, konsistensi dan transparansi mengenai hal-hal terkait kinerja tata kelola perusahaan dan tindakan korporasi. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab memonitor kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan ketentuan pasar modal serta sebagai penghubung antara Perseroan dengan stakeholders. Sekretaris Perusahaan sejak 9 September 2019 berdasarkan SK Direksi No. 297/MTS-HRG/IX/19 adalah Heru Sulistiadhi, penunjukan Sekretaris Perseroan juga telah dilaporkan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia melalui Sistem Pelaporan Elektronik (SPE) No. 122/MNCB/CS/IX/2019 tanggal 11 September 2019. Beliau berusia 45 tahun, Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Management in Finance dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2000. Memulai karir pada tahun 2001 sebagai Officer Development Program di PT Bank Mega Tbk dan kemudian menempati berbagai posisi sampai dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager Board Office Support Head & Corporate Secretary pada tahun 2015. Setelah itu bertugas sebagai AVP Corporate Secretary di PT Bank DBS Indonesia sampai dengan tahun 2019. Adapun fungsi dan tugas Sekretaris Perseroan antara lain: a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku

di bidang Pasar Modal; b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk

mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

- Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Website Emiten atau Perusahaan Publik;

- Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu; - Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; - Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan - Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

Alamat dan nomor telepon Sekretaris Perusahaan dapat dihubungi di : Gedung MNC Financial Center Lantai 8, Jl. Kebon Sirih No. 21-27 Jakarta Pusat 10340 Telepon : (021)-2980 5555.

Page 81: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

61

a. Kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan manajemen risiko untuk memastikan bahwa Bank telah mengelola risiko-risiko secara memadai;

b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, untuk selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris guna peningkatan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Bank;

c. Pengawasan aktif terhadap kebijakan yang telah diambil oleh Direksi berkaitan dengan manajemen risiko mencakup kebijakan-kebijakan yang terkait dengan risiko kredit, risiko operasional, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko stratejik, kepatuhan, hukum dan reputasi, serta menyampaikan rekomendasi dan saran hasil evaluasinya kepada Dewan Komisaris;

d. Situasi yang diperkirakan dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank sebagai akibat perubahan indikator-indikator pasar misalkan suku bunga, nilai tukar, regulasi serta perubahan situasi yang diperkirakan dapat mempengaruhi Tingkat Kesehatan Bank, agar Dekom dapat melaporkan kepada regulator dalam kurun waktu yang ditetapkan.

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Sebagai perusahaan publik, Perseroan harus membangun dan memelihara komunikasi dengan regulator, kalangan pasar modal, investor maupun masyarakat umum. Hal ini dilakukan dalam rangka keterbukaan informasi sesuai dengan prinsip Tata Kelola dan dalam rangka menjaga dan/atau meningkatkan kepercayaan Publik terhadap Bank. Sejalan dengan persyaratan ketentuan tentang keterbukaan informasi perusahaan, Perseroan telah menunjuk Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab atas kegiatan publikasi mengenai aktivitas Perseroan dan memelihara kewajaran, konsistensi dan transparansi mengenai hal-hal terkait kinerja tata kelola perusahaan dan tindakan korporasi. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab memonitor kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan ketentuan pasar modal serta sebagai penghubung antara Perseroan dengan stakeholders. Sekretaris Perusahaan sejak 9 September 2019 berdasarkan SK Direksi No. 297/MTS-HRG/IX/19 adalah Heru Sulistiadhi, penunjukan Sekretaris Perseroan juga telah dilaporkan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia melalui Sistem Pelaporan Elektronik (SPE) No. 122/MNCB/CS/IX/2019 tanggal 11 September 2019. Beliau berusia 45 tahun, Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Management in Finance dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2000. Memulai karir pada tahun 2001 sebagai Officer Development Program di PT Bank Mega Tbk dan kemudian menempati berbagai posisi sampai dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager Board Office Support Head & Corporate Secretary pada tahun 2015. Setelah itu bertugas sebagai AVP Corporate Secretary di PT Bank DBS Indonesia sampai dengan tahun 2019. Adapun fungsi dan tugas Sekretaris Perseroan antara lain: a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku

di bidang Pasar Modal; b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk

mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

- Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Website Emiten atau Perusahaan Publik;

- Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu; - Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; - Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan - Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

Alamat dan nomor telepon Sekretaris Perusahaan dapat dihubungi di : Gedung MNC Financial Center Lantai 8, Jl. Kebon Sirih No. 21-27 Jakarta Pusat 10340 Telepon : (021)-2980 5555.

Internal Audit Perseroan memiliki Satuan Kerja Audit Internal yang telah mengikuti POJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Audit Internal adalah bagian dari pengendalian internal, yang secara garis besar bertujuan membantu manajemen merealisasikan objektif/sasarannya melalui pemeriksaan kecukupan dan pelaksanaan proses pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan. Ruang lingkup audit meliputi seluruh aspek dan unsur kegiatan Bank yang langsung ataupun tidak langsung diperkirakan dapat mempengaruhi terselenggaranya kepentingan Bank dan masyarakat. Sesuai Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank Umum (SPFAIB), yang merupakan bagian dari Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 29 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank Umum, maka kepala Audit Internal/SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Direksi Bank dengan persetujuan dari Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Bank Indonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. SKEP-012/MTS-HRG/VIII/17 tanggal 2 Agustus 2017, telah ditunjuk Riva Yan Abdillah sebagai Internal Audit Group Head/Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Bergabung dengan Bank MNC Internasional sebagai Kepala SKAI sejak Agustus 2017. Memiliki pengalaman kerja selama 20 tahun di bidang audit internal khususnya industri perbankan, seperti Bank Panin (1997-2003), Bank Mega (2003-2006), Bank Commonwealth (2006-2009) dan Bank ICBC Indonesia (2009-2017). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (1996) dari STEKPI, dan sertifikasi profesi seperti Credit Skill Assessment Certification (CSAC), Certified Risk Management Professional (CRMP), dan Sertifikasi Manajemen Risiko level 4. Tugas dan tanggung jawab internal audit antara lain sebagai berikut: a. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan. b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal, sistem manajemen risiko dan tata

kelola sesuai dengan kebijakan Bank. c. Membuat analisis dan penilaian bidang Keuangan, Akuntansi, Operasional, Sumber Daya Manusia,

Pemasaran, Teknologi Informasi dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan tidak langsung melalui aktivitas assurance dan konsultasi.

d. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.

e. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.

f. Memberikan penilaian atas kualitas proses pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola Bank untuk meyakinkan bahwa hal tersebut telah dilakukan secara memadai dan efektif di seluruh unit kerja Bank.

g. Melaksanakan audit di semua unit kerja Bank secara independen, objektif dan professional. h. Membuat Laporan Hasil Audit (LHA) dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama

dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. i. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah

disarankan. j. Menjalin kerja sama dengan Komite Audit. k. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya. l. Melakukan audit khusus apabila diperlukan Dalam menjalankan fungsinya, Audit Internal memiliki Piagam Audit (Audit Internal Charter) yang disahkan oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris, hal ini selain diatur oleh Bank Indonesia melalui SPFAIB (Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank), juga sesuai dengan standar internasional yang bersumber pada The Professional Practice Framework dari Institute of Internal Auditors. Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp1.518 juta dan Rp6.098 juta untuk tahun 2018 dan Rp2.202 juta dan Rp13.003 juta untuk tahun 2017.

Page 82: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

62

7. Struktur Organisasi Perseroan

Berikut ini adalah struktur organisasi Perseroan:

8. Sumber Daya Manusia Seiring dengan komitmen Perseroan untuk menjadi Bank Nasional dan ketentuan perbankan dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Perseroan tetap memposisikan diri untuk bergerak di sektor retail dan consumer banking. Oleh karena itu, untuk menjawab tuntutan bisnis yang begitu tinggi, Perseroan pun mengerahkan segenap upaya untuk mengembangkan kapabilitas dan meningkatkan kapasitas SDM-nya.

Untuk mendukung langkah-langkah pengembangan usaha, Perseroan melakukan program rekruitmen karyawan dalam jumlah yang cukup signifikan, termasuk karyawan berpengalaman, sambil terus melakukan evaluasi dan perbaikan di berbagai aspek pengelolaan SDM. Perseroan senantiasa mengacu pada ketentuan Undang-undang yang berlaku dalam penetapan kompensasi dan benefit bagi karyawan. Untuk memastikan bahwa Total Reward yang diberikan kompetitif dibandingkan dengan bank-bank lain, Perseroan melakukan bench marking kompensasi dan benefit dengan pasar secara berkala. Seluruh pegawai juga telah diikutsertakan sebagai peserta jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) melalui BPJS Ketenagakerjaan. Program yang diikuti adalah Program Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Program Jaminan Kematian (JK), yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian bagi karyawan terhadap risiko-risiko sosial ekonomi seperti saat terjadi peristiwa kecelakaan kerja, cacat, hari tua dan meninggal dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan tenaga kerja. Fasilitas layanan kesehatan karyawan yang diberikan meliputi: 1. Rawat Inap 2. Rawat Jalan 3. Penggantian Kacamata (khusus karyawan) 4. Medical Check Up (khusus karyawan) 5. Penggantian biaya persalinan sampai dengan anak ketiga 6. BPJS Kesehatan

Page 83: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

63

7. Struktur Organisasi Perseroan

Berikut ini adalah struktur organisasi Perseroan:

8. Sumber Daya Manusia Seiring dengan komitmen Perseroan untuk menjadi Bank Nasional dan ketentuan perbankan dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Perseroan tetap memposisikan diri untuk bergerak di sektor retail dan consumer banking. Oleh karena itu, untuk menjawab tuntutan bisnis yang begitu tinggi, Perseroan pun mengerahkan segenap upaya untuk mengembangkan kapabilitas dan meningkatkan kapasitas SDM-nya.

Untuk mendukung langkah-langkah pengembangan usaha, Perseroan melakukan program rekruitmen karyawan dalam jumlah yang cukup signifikan, termasuk karyawan berpengalaman, sambil terus melakukan evaluasi dan perbaikan di berbagai aspek pengelolaan SDM. Perseroan senantiasa mengacu pada ketentuan Undang-undang yang berlaku dalam penetapan kompensasi dan benefit bagi karyawan. Untuk memastikan bahwa Total Reward yang diberikan kompetitif dibandingkan dengan bank-bank lain, Perseroan melakukan bench marking kompensasi dan benefit dengan pasar secara berkala. Seluruh pegawai juga telah diikutsertakan sebagai peserta jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) melalui BPJS Ketenagakerjaan. Program yang diikuti adalah Program Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Program Jaminan Kematian (JK), yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian bagi karyawan terhadap risiko-risiko sosial ekonomi seperti saat terjadi peristiwa kecelakaan kerja, cacat, hari tua dan meninggal dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan tenaga kerja. Fasilitas layanan kesehatan karyawan yang diberikan meliputi: 1. Rawat Inap 2. Rawat Jalan 3. Penggantian Kacamata (khusus karyawan) 4. Medical Check Up (khusus karyawan) 5. Penggantian biaya persalinan sampai dengan anak ketiga 6. BPJS Kesehatan

Karyawan Agar memiliki SDM dengan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan bisnis, Perseroan terus mengembangkan jaringan yang tepat, program-program rekrutmen dan saringan yang ketat untuk menyeleksi kandidat karyawan. Perseroan mengambil berbagai inisiatif untuk memperbaiki sistem dan metode rekrutmen yang ada terus diimplementasikan. Tabel berikut menunjukkan perkembangan komposisi karyawan menurut jenjang kepangkatan, pendidikan, usia tanggal 31 Agustus 2019, 31 Desember 2018 dan 2017.

Komposisi Menurut Jabatan

Komposisi Menurut Tingkat Pendidikan

Keterangan 31 Agustus 2019 31 Des 2018 31 Des 2017 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Sarjana 767 79,90 750 78,53 860 78,04 Diploma 151 15,73 167 17,49 205 18,60 Non Akademi 42 4,38 38 3,98 37 3,36 Jumlah 960 100,00 955 100,00 1.102 100,00

Komposisi Menurut Jenjang Usia

Keterangan 31 Agustus 2019 31 Des 2018 31 Des 2017 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

<=30 231 24,06 275 28,80 302 27,40 31 – 40 413 43,02 413 43,25 473 42,92 41 – 50 239 24,90 209 21,88 248 22,50 51 – 55 63 6,56 49 5,13 69 6,26 Usia > 55 tahun 14 1,46 9 0,94 10 0,91 Jumlah 960 100,00 955 100,00 1.102 100,00

Karyawan Perseroan telah mendirikan Serikat Pekerja dengan nama “Serikat Pekerja PT Bank MNC Internasional Tbk” dan telah dicatatkan pada Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kodya Jakarta Selatan dengan nomor pencatatan 713/SP/JP/X/2017 tanggal 13 Oktober 2017. Per tanggal 31 Agustus 2019, Perseroan tidak mempekerjakan karyawan maupun direksi asing serta memiliki 960 (sembilan ratus enam puluh) orang karyawan dengan rincian yaitu 779 (tujuh ratus tujuh puluh sembilan) orang karyawan tetap dan 181 (seratus delapan puluh satu) orang karyawan kontrak. Pembinaan dan Pengembangan Karyawan Perseroan secara aktif dan komprehensif terus mengembangkan seluruh aspek yang berhubungan dengan sumber daya manusia dalam rangka mendukung program pengembangan usaha Perseroan. Pengembangan usaha menuntut adanya pengembangan kapabilitas organisasi untuk merespon pertumbuhan usaha dalam mempersiapkan dan membentuk sumber daya manusia yang handal serta memiliki standar kualitas tinggi yang dibutuhkan pada setiap lini organisasi. Program pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan kegiatan peningkatan kompetensi dan pengetahuan karyawan, serta pengembangan individu terkait dengan jabatan dan pekerjaan individu yang bersangkutan. Pengembangan kompetensi karyawan baik hard skill maupun soft skill menjadi salah satu program utama di tahun 2018. Bank mengeluarkan biaya pelatihan untuk tahun 2018 sebesar Rp9.903 juta dengan rata-rata 3,40 hari training per karyawan (training days/employee).

Keterangan 31 Agustus 2019 31 Des 2018 31 Des 2017 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Komisaris 3 0,31 3 0,31 3 0,27 Direksi 3 0,31 2 0,21 4 0,36 Komite Pemantau Risiko 1 0,10 2 0,21 2 0,18 Komite Audit 2 0,21 2 0,21 2 0,18 Eksekutif 41 4,27 38 3,98 37 3,36 Manager 194 20,21 217 22,72 253 22,96 Officer 279 29,06 254 26,60 277 25,14 Staf 437 45,52 437 45,76 524 47,55 Jumlah 960 100,00 955 100,00 1.102 100,00

Page 84: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

64

Program pelatihan dan pengembangan meliputi: a. Mandatory training

Program yang bersifat wajib untuk memenuhi aspek kepatuhan dan menjaga Bank dari potensi risiko yang dihadapi.

b. Leadership training Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan sebagai people manager serta memastikan bahwa karyawan mengetahui dan menerapkan budaya serta nilai-nilai Bank.

c. Product/Technical training Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan teknis karyawan serta pengenalan produk Bank.

d. Soft skill dan Culture and Service Quality Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan non teknikal dan bersifat personal development.

Misi pelatihan dan pengembangan yang diterapkan oleh Perseroan adalah membangun dan mempertahankan personil yang berkualitas melalui pengembangan dan peningkatan kemampuan fungsional serta pengembangan sikap kerja yang diharapkan Perseroan melalui program-program pelatihan dan pengembangan yang komprehensif berdasarkan analisa kebutuhan agar sasaran dan tujuan Perseroan dapat tercapai.

Proses perencanaan Pelatihan dan Pengembangan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Analisa Pelatihan dan Pengembangan dilakukan oleh atasan karyawan, yang selanjutnya

disampaikan kepada Human resource Group. b. Berdasarkan masukan tersebut, Human resource Group membuat program Pelatihan dan

Pengembangan yang dibutuhkan, diantaranya berupa training kurikulum. Program Pelatihan dan Pengembangan diinformasikan kepada seluruh karyawan sebagai acuan penyusunan Individual Development Plan (IDP).

c. Karyawan bersama dengan atasan menyusun Individual Development Plan, serta memonitor pencapaiannya.

9. Perkara Hukum yang sedang Dihadapi Perseroan Perseroan merupakan pihak penggugat, termohon banding, pemohon kasasi, termohon peninjauan kembali, tergugat maupun terlawan dalam beberapa perkara perdata. Perkara-perkara tersebut berhubungan dengan penyelesaian kredit bermasalah, gugatan wanprestasi dan/atau perbuatan melawan hukum.

Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara Pidana, Kepailitan, Perselisihan Hubungan Industrial maupun pemutusan hubungan kerja, perkara tata usaha negara, sengketa arbitrase, serta sengketa lainnya di luar pengadilan atau klaim yang mungkin timbul yang secara material dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan. Berikut keterangan singkat mengenai perkara-perkara yang sedang dihadapi Perseroan:

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum 1 729/K/Pdt/2015

tanggal 22 Juni 2015 jo. 69/Pdt/2014/PT.Mks tanggal 20 Mei 2014 jo 348/Pdt.G/2012/PN.Mks tanggal 20 Desember 2012

T 3/PB/PK : MNC Bank P/TB/TK : Ny Susi Karnadi dkk T 1/TB 1/TK 1 : Darwis Bahar T 2/TB 2/TK 2 : CV Daya Gita CM

Poses balik nama Jaminan SHM No. 461 dan SHM No. 462 semula a/n Mumung Bahar (Pewaris) ke a/n Susi Karnadi (Penjamin) dilakukan oleh Darwis Bahar (T1) melalui Notaris Siti Hasnati (T3) adalah tidak sah

- Menyatakan menurut hukum Perbuatan T.1 dan T.2 yang menjaminkan kedua SHM No. dan SHM No 462 keduanya dahulu an alm Mumung Bahar sekarang an Ny Susi Karnadi (P.1), ke T.3, adalah perbuatan melawan hukum.

- Menyatakan menurut hukum SHM No. 20294 dengan luas 230 M2, terletak di Jl Nusantara No 23 Makassar,

Memenangkan P/TB/TK di tingkat kasasi. Status : Bank mengajukan Peninjauan Kembali.

Page 85: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

65

Program pelatihan dan pengembangan meliputi: a. Mandatory training

Program yang bersifat wajib untuk memenuhi aspek kepatuhan dan menjaga Bank dari potensi risiko yang dihadapi.

b. Leadership training Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan sebagai people manager serta memastikan bahwa karyawan mengetahui dan menerapkan budaya serta nilai-nilai Bank.

c. Product/Technical training Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan teknis karyawan serta pengenalan produk Bank.

d. Soft skill dan Culture and Service Quality Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan non teknikal dan bersifat personal development.

Misi pelatihan dan pengembangan yang diterapkan oleh Perseroan adalah membangun dan mempertahankan personil yang berkualitas melalui pengembangan dan peningkatan kemampuan fungsional serta pengembangan sikap kerja yang diharapkan Perseroan melalui program-program pelatihan dan pengembangan yang komprehensif berdasarkan analisa kebutuhan agar sasaran dan tujuan Perseroan dapat tercapai.

Proses perencanaan Pelatihan dan Pengembangan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Analisa Pelatihan dan Pengembangan dilakukan oleh atasan karyawan, yang selanjutnya

disampaikan kepada Human resource Group. b. Berdasarkan masukan tersebut, Human resource Group membuat program Pelatihan dan

Pengembangan yang dibutuhkan, diantaranya berupa training kurikulum. Program Pelatihan dan Pengembangan diinformasikan kepada seluruh karyawan sebagai acuan penyusunan Individual Development Plan (IDP).

c. Karyawan bersama dengan atasan menyusun Individual Development Plan, serta memonitor pencapaiannya.

9. Perkara Hukum yang sedang Dihadapi Perseroan Perseroan merupakan pihak penggugat, termohon banding, pemohon kasasi, termohon peninjauan kembali, tergugat maupun terlawan dalam beberapa perkara perdata. Perkara-perkara tersebut berhubungan dengan penyelesaian kredit bermasalah, gugatan wanprestasi dan/atau perbuatan melawan hukum.

Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara Pidana, Kepailitan, Perselisihan Hubungan Industrial maupun pemutusan hubungan kerja, perkara tata usaha negara, sengketa arbitrase, serta sengketa lainnya di luar pengadilan atau klaim yang mungkin timbul yang secara material dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan. Berikut keterangan singkat mengenai perkara-perkara yang sedang dihadapi Perseroan:

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum 1 729/K/Pdt/2015

tanggal 22 Juni 2015 jo. 69/Pdt/2014/PT.Mks tanggal 20 Mei 2014 jo 348/Pdt.G/2012/PN.Mks tanggal 20 Desember 2012

T 3/PB/PK : MNC Bank P/TB/TK : Ny Susi Karnadi dkk T 1/TB 1/TK 1 : Darwis Bahar T 2/TB 2/TK 2 : CV Daya Gita CM

Poses balik nama Jaminan SHM No. 461 dan SHM No. 462 semula a/n Mumung Bahar (Pewaris) ke a/n Susi Karnadi (Penjamin) dilakukan oleh Darwis Bahar (T1) melalui Notaris Siti Hasnati (T3) adalah tidak sah

- Menyatakan menurut hukum Perbuatan T.1 dan T.2 yang menjaminkan kedua SHM No. dan SHM No 462 keduanya dahulu an alm Mumung Bahar sekarang an Ny Susi Karnadi (P.1), ke T.3, adalah perbuatan melawan hukum.

- Menyatakan menurut hukum SHM No. 20294 dengan luas 230 M2, terletak di Jl Nusantara No 23 Makassar,

Memenangkan P/TB/TK di tingkat kasasi. Status : Bank mengajukan Peninjauan Kembali.

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum T 4/TB 4/ TK 4 : Kiem Beng T 5/TB 5/ TK 5 : Notaris Siti Hasnati TT 1/TTB 1/ TTK 1 : KPKNL Makassar

Jaminan tanah SHM No. 202094/Pattunuang an Ny Susi Karnadi dijaminkan oleh T1, tanpa sepengetahuan Para Penggugat dan didalilkan bahwa T1 menjaminkan dengan cara memalsukan tanda tangan P1 (Ny Susi Karnadi), sehingga jaminan yang telah laku dijual lelang tidak sah.

tercatat an Ny Susi Karnadi telah dijaminkan ke an T.2, kepada T.3 adalah perbuatan melawan hukum. Menyatakan menurut hukum perbuatan T.1 dan T.2, yang menjaminkan kepada T.3 adalah berupa SHM No. 461 luas 406 M2 an Alm Mumung Bahar dan SHM No 462 luas 462 M2 an Alm Mumung Bahar sekarang atas nama P.1 adalah batal dan tidak sah.

- Menyatakan batal dan tidak sah, jual beli lelang dilakukan TT.1 dan TT.2 terhadap jaminan atas sertipikat HM No. 20294.

- Menghukum kepada T.3 atau pihak-pihak yang Menguasai sertipikat SHM No 461 dan SHM No 462 untuk menyerahkan secara sukarela dan sempurna kepada Para Penggugat 1 s/d 4 atau dengan bantuan aparat penegak hukum Kepolisian.

- Menghukum kepada T.4 ataupun pihak-pihak lainnya yang menguasai sertipikat SHM No 20294, an P.1 untuk menyerahkan dalam keadaan sempurna kepada Para Penggugat atau melalui pihak aparat penegak hukum Kepolisian.

- Menghukum kepada T.1 s/d 5 dan TT.1 dan TT.2 secara tanggungn renteng kepada Para P.1 s/d 4 sebesar Rp 700.000.000,- setiap T.1 s/d 5 dan TT.1 dan TT.2 lalai melaksanakan putusan ini.

2 249/Pdt/2017/PT. Bdg tanggal 11 Juli 2017 jo. 191/Pdt.G/2016/PN. Bdg 22/K/Pdt/2018 tanggal 26 Februari 2018

P/PB/PK : Wawan Darmawan T/TB/TK : MNC Bank

P tidak sanggup membayar kewajiban yang ditagih oleh T dengan jumlah tunggakan sebesar Rp 804.200.846,-. P mengajukan permohonan untuk dapat membayar sebesar Rp 1.000.000,- setiap bulan dari sisa hutang pokok sebesar Rp 357.400.000,-

Menetapkan sisa hutang P kepada T sebesar Rp 357.400.000,- serta menghukum dan memerintahkan T selaku Kreditur untuk menjadwalkan sisa hutang pokok P tersebut dengan cara diangsur perbulannya Rp 1.000.000,- sampai dengan lunas dibayar sejumlah hutangnya tersebut

Gugatan P/PB/PK ditolak seluruhnya Status : Penggugat mengajukan Peninjauan Kembali

Page 86: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

66

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum 3 470/Pdt.G/2017/

PN.SMG tanggal 01 Nopember 2017 51/Pdt/2019/PT.Smg tanggal 9 April 2019

P: Djoko Sutikno T1: Djoni Sumardjono T2: MNC Bank TT: BPN Semarang

P adalah ahli waris bersama Djoni Sumarjono / debitur (9 orang bersaudara kandung) dari orang tua (orang tua keduanya sudah meninggal) bernama Arlina dan Eddy Sutanto yang meninggalkan harta peninggalan berupa sebidang tanah HM No 111 luas 370 m2. SHM No 111 telah beralih kepada Djoni Sumarjono berdasarkan Akta Hibah tgl 5 Juni 2006 dibuat dihadapan PPAT / Notaris Angelique Tedja Juwana SH dari semula atas nama Eddy Sutanto kepada Djoni Sumarjono. Peralihan tersebut tanpa sepengetahuan ahli waris P, karena saat itu dalam keadaan dirawat di RS Jiwa. Tuntutan pembebanan HT atas HM No 111 tidak sah.

Menyatakan P adalah ahli waris yang sah dan berhak mendapat bagian atas harta peninggalan sebidang tanah dan bangunan SHM No. 111 luas 370 M2 Menyatakan proses balik nama dari 10 AW kepda Bapak Eddy Sutanto adalah cacat hukum Menyatakan pemasangan Hak Tanggungan atas SHM No. 111 tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat

Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. putusan Banding menguatkan putusan PN Status: Penggugat menyatakan Kasasi

4 10/Pdt.G/2018/PN.Kds tanggal 31 Januari 2018 480/Pdt/2018/PT.Smg tanggal 17 Januari 2019

P:Furkon Bin Sukardi T1:Paramita Atika Putri T2: MNC Bank T3: KPKNL Semarang BPN Kudus T4:BPN Kudus

Furkon adalah debitur macet T2 mengajukan gugatan yang pada pokoknya meminta pembatalan lelang atas jaminan SHM 0526.

- Menyatakan sah sita jaminan atas barang yang sekarang menjadi obyek sengketa.

- Menyatakan SHM No. 0526 semula atas nama Furqon luas 225 M² adalah sah milik P yang diagunkan/dijaminkan pada T 1.

- Menyatakan T 1, T 2, T 3 dan T 4 melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

- Menyatakan pelelangan barang sengketa SHM No. 0526 dan segala surat yang terbit berkaitan dengan pelelangan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum.

- Menyatakan Pembalik namakan atas barang sengketa berupa SHM No. 0526 kepada T 1 adalah tidak sah dan tidak berkekuatan hukum.

- Menghukum T 1 untuk menyerahkan barang obyek sengketa berupa sebidang tanah SHM No. 0526 kepada Pelawan.

- Menghukum T 1, T 2, T 3 dan T 4 secara tanggung renteng membayar ganti rugi immaterial kepada Pelawan sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta Rupiah).

Gugatan perlawanan pelawan tidak dapat diterima. Putusan Banding menguatkan putusan PN. Status: Penggugat menyatakan Kasasi

Page 87: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

67

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum 3 470/Pdt.G/2017/

PN.SMG tanggal 01 Nopember 2017 51/Pdt/2019/PT.Smg tanggal 9 April 2019

P: Djoko Sutikno T1: Djoni Sumardjono T2: MNC Bank TT: BPN Semarang

P adalah ahli waris bersama Djoni Sumarjono / debitur (9 orang bersaudara kandung) dari orang tua (orang tua keduanya sudah meninggal) bernama Arlina dan Eddy Sutanto yang meninggalkan harta peninggalan berupa sebidang tanah HM No 111 luas 370 m2. SHM No 111 telah beralih kepada Djoni Sumarjono berdasarkan Akta Hibah tgl 5 Juni 2006 dibuat dihadapan PPAT / Notaris Angelique Tedja Juwana SH dari semula atas nama Eddy Sutanto kepada Djoni Sumarjono. Peralihan tersebut tanpa sepengetahuan ahli waris P, karena saat itu dalam keadaan dirawat di RS Jiwa. Tuntutan pembebanan HT atas HM No 111 tidak sah.

Menyatakan P adalah ahli waris yang sah dan berhak mendapat bagian atas harta peninggalan sebidang tanah dan bangunan SHM No. 111 luas 370 M2 Menyatakan proses balik nama dari 10 AW kepda Bapak Eddy Sutanto adalah cacat hukum Menyatakan pemasangan Hak Tanggungan atas SHM No. 111 tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat

Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. putusan Banding menguatkan putusan PN Status: Penggugat menyatakan Kasasi

4 10/Pdt.G/2018/PN.Kds tanggal 31 Januari 2018 480/Pdt/2018/PT.Smg tanggal 17 Januari 2019

P:Furkon Bin Sukardi T1:Paramita Atika Putri T2: MNC Bank T3: KPKNL Semarang BPN Kudus T4:BPN Kudus

Furkon adalah debitur macet T2 mengajukan gugatan yang pada pokoknya meminta pembatalan lelang atas jaminan SHM 0526.

- Menyatakan sah sita jaminan atas barang yang sekarang menjadi obyek sengketa.

- Menyatakan SHM No. 0526 semula atas nama Furqon luas 225 M² adalah sah milik P yang diagunkan/dijaminkan pada T 1.

- Menyatakan T 1, T 2, T 3 dan T 4 melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

- Menyatakan pelelangan barang sengketa SHM No. 0526 dan segala surat yang terbit berkaitan dengan pelelangan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum.

- Menyatakan Pembalik namakan atas barang sengketa berupa SHM No. 0526 kepada T 1 adalah tidak sah dan tidak berkekuatan hukum.

- Menghukum T 1 untuk menyerahkan barang obyek sengketa berupa sebidang tanah SHM No. 0526 kepada Pelawan.

- Menghukum T 1, T 2, T 3 dan T 4 secara tanggung renteng membayar ganti rugi immaterial kepada Pelawan sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta Rupiah).

Gugatan perlawanan pelawan tidak dapat diterima. Putusan Banding menguatkan putusan PN. Status: Penggugat menyatakan Kasasi

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum 5 172/Pdt.G/2018/

PN.Sby tanggal 12 Februari 2018 757/Pdt/2018/PT.Sby tanggal 31 Juli 2018

Yuni Santoso P1: Asmah P2: Asmukah P3: Siti Muamarof Isrottah T1: MNC Bank T2: Latifatul Ilmiah

Para P adalah Para Pemegang Hak atas tanah SHM No. 2336 yang menjadi jaminan pada T1. Para P tidak pernah membuat perjanjian kredit dengan T1, P menuntut ganti rugi materiil sebesar Rp. 500.000.000,- immateriil Rp. 1.000.000.000,-

a. Menyatakan menurut hukum Para P adalah pemilik SHM No. 2336

b. Menyatakan T 1 dan T 2 telah melakukan perbuatan melawan hukum

c. Menyatakan Surat Perjanjian kredit atau semua surat-surat yang dijadikan dasar T 1 untuk menerima jaminan hutang berupa SHM No. 2336 adalah cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dengan segala akibat hukumnya.

d. Menyatakan menurut hukum kesepakatan sebagaimana dalam tanda terima tanggal 29 Desember 2017 antara P 1 dengan T 2 adalah sah.

e. Menyatakan menurut hukum pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh P 1 kepada T 2 atas hutangnya dengan jaminan SHM No. 2336 adalah pembayaran yang sah dan mengikat.

f. Menghukum P 1 untuk melakukan pembayaran angsuran kepada T 2 sebesar Rp. 225.000,- setiap bulan hingga angsuran ke 42 hingga lunas.

g. Memerintahkan kepada T 1 untuk segera menyerahkan SHM No. 2336 kepada T 2 setelah putusan diucapkan.

h. Menerintahkan T 2 untuk segera menyerahkan SHM No. 2336 kepada Para P setelah P 1 melakukan pelunasan sisa hutangnya kepada T 2 setidaknya 3 hari setelah pelunasan hutang.

i. Menghukum Para T secara tanggung renteng untuk membayar kerugian Materiil kepada Para P sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah).

j. Menghukum Para T secara tanggung renteng untuk membayar kerugian immateriil kepada Para P sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah).

Memenangkan Para Penggugat Putusan Banding menguatkan putusan PN Status: Bank Menyatakan Kasasi

6 427/Pdt.G/2018/PN.JKt.Pst tanggal 07 Agustus 2018

P : CV Setia Kawan T 1 : Rudy DH Sihombing T 2 : MNC Bank

Notaris tidak pernah membacakan isi Perjanjian Kredit dan tidak pernah memberikan salinannya kepada P. oleh karenanya P meminta pembatalan Perjanjian Kredit No. 135, 136 dan 137 seluruhnya tertanggal 17 September 2014 dan T2 telah membuat laporan pidana yang

- menyatakan T 1 dan T 2 telah melakukan perbuatan melawan hukum.

- menyatakan Akta Perjanjian Kredit Nomor : 135, Akta Perjanjian Kredit No. 136 dan Akta Perjanjian Kredit Nomor. 137 seluruhnya tertanggal 17 September 2014 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

- menyatakan Akta Perjanjian Kredit Nomor : 135, Akta Perjanjian Kredit No. 136 dan Akta Perjanjian Kredit Nomor. 137 seluruhnya tertanggal 17 September 2014 batal demi hukum.

Putusan Sela, gugatan tidak dapat diterima Status: Penggugat mengajukan Banding dan Inzage

Page 88: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

68

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum menimbulkan kerugian bagi P.

- menyatakan Perubahan Perjanjian Nomor : 075/MNCB-SK/KSL/add/VI/2016 tanggal 8 Juni 2016, perjanjian Nomor : 012/MNCB-SK/PTK/Add/II/2015 tentang perubahan Kesatu Perjanjian No. 137 tanggal 17 September 2014, Perjanjian Nomor : 085/MNCB-SK/PTK/Add/VII/2015 Tentang Perubahan Kedua Perjanjian Nomor : 137 tanggal 17 September 2014, Perjanjian Nomor : 180/MNCB-SK/PRK/Add/XII/2015 tentang perubahan Kesatu Perjanjian Nomor 135 tanggal 17 September 2014 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

- menyatakan Perubahan Perjanjian Nomor : 075/MNCB-SK/KSL/add/VI/2016 tanggal 8 Juni 2016, perjanjian Nomor : 012/MNCB-SK/PTK/Add/II/2015 tentang perubahan Kesatu Perjanjian No. 137 tanggal 17 September 2014, Perjanjian Nomor : 085/MNCB-SK/PTK/Add/VII/2015 Tentang Perubahan Kedua Perjanjian Nomor : 137 tanggal 17 September 2014, Perjanjian Nomor : 180/MNCB-SK/PRK/Add/XII/2015 tentang perubahan Kesatu Perjanjian Nomor 135 tanggal 17 September 2014 batal demi hukum.

- menghukum T 1 dan T 2 secara Tanggung Renteng membayar ganti material kepada Penggugat sebesar Rp. 52.000.000.000,- (lima puluh dua milyar Rupiah);

- menghukum T 1 dan T 2 secara tanggung renteng membayar ganti immaterial kepada P sebesar Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar Rupiah);

- menghukum T 1 dan T 2 secara tanggung renteng untuk membayar uang dwangsaom kepada Penggugat sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta) perhari setiap kali keterlambatan.

7 98/Pdt.G/2019/PN.Bgr tanggal 13 Juni 2019

P : Kun Arief Cahyantoro T 1: MNC Bank T 2 : Direktur Kepatuhan T 3 : SAM Group Head

P adalah debitur yang telah menerima fasilitas KPR dengan plafon sebesar Rp. 610.000.000,-, jangka waktu 180 bulan, saat ini dalam kondisi macet dan jaminan berupa SHGB No. 467 akan dilelang . Debitur mengajukan

- Menyatakan T 1, T 2 dan T 3 baik sendiri-sendiri ataupun bersama-sama terbukti secara hukum melakukan perbuatan/kelalaian melanggar hukum.

- Menghukum T 1, T 2 dan T 3 baik sendiri-sendiri ataupun bersama-sama untuk menyerahkan dokumen asli milik P seluruhnya, berupa : (1) Akte Kredit, (2) Akte Jual Beli, serta (3) 2 buah buku Tabungan dan 2 buah ATM;

Status: Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Bogor

Page 89: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

69

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum menimbulkan kerugian bagi P.

- menyatakan Perubahan Perjanjian Nomor : 075/MNCB-SK/KSL/add/VI/2016 tanggal 8 Juni 2016, perjanjian Nomor : 012/MNCB-SK/PTK/Add/II/2015 tentang perubahan Kesatu Perjanjian No. 137 tanggal 17 September 2014, Perjanjian Nomor : 085/MNCB-SK/PTK/Add/VII/2015 Tentang Perubahan Kedua Perjanjian Nomor : 137 tanggal 17 September 2014, Perjanjian Nomor : 180/MNCB-SK/PRK/Add/XII/2015 tentang perubahan Kesatu Perjanjian Nomor 135 tanggal 17 September 2014 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

- menyatakan Perubahan Perjanjian Nomor : 075/MNCB-SK/KSL/add/VI/2016 tanggal 8 Juni 2016, perjanjian Nomor : 012/MNCB-SK/PTK/Add/II/2015 tentang perubahan Kesatu Perjanjian No. 137 tanggal 17 September 2014, Perjanjian Nomor : 085/MNCB-SK/PTK/Add/VII/2015 Tentang Perubahan Kedua Perjanjian Nomor : 137 tanggal 17 September 2014, Perjanjian Nomor : 180/MNCB-SK/PRK/Add/XII/2015 tentang perubahan Kesatu Perjanjian Nomor 135 tanggal 17 September 2014 batal demi hukum.

- menghukum T 1 dan T 2 secara Tanggung Renteng membayar ganti material kepada Penggugat sebesar Rp. 52.000.000.000,- (lima puluh dua milyar Rupiah);

- menghukum T 1 dan T 2 secara tanggung renteng membayar ganti immaterial kepada P sebesar Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar Rupiah);

- menghukum T 1 dan T 2 secara tanggung renteng untuk membayar uang dwangsaom kepada Penggugat sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta) perhari setiap kali keterlambatan.

7 98/Pdt.G/2019/PN.Bgr tanggal 13 Juni 2019

P : Kun Arief Cahyantoro T 1: MNC Bank T 2 : Direktur Kepatuhan T 3 : SAM Group Head

P adalah debitur yang telah menerima fasilitas KPR dengan plafon sebesar Rp. 610.000.000,-, jangka waktu 180 bulan, saat ini dalam kondisi macet dan jaminan berupa SHGB No. 467 akan dilelang . Debitur mengajukan

- Menyatakan T 1, T 2 dan T 3 baik sendiri-sendiri ataupun bersama-sama terbukti secara hukum melakukan perbuatan/kelalaian melanggar hukum.

- Menghukum T 1, T 2 dan T 3 baik sendiri-sendiri ataupun bersama-sama untuk menyerahkan dokumen asli milik P seluruhnya, berupa : (1) Akte Kredit, (2) Akte Jual Beli, serta (3) 2 buah buku Tabungan dan 2 buah ATM;

Status: Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Bogor

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum gugatan karena T1 tidak pernah memberikan asli Perjanjian Kredit, AJB, 2 buku tabungan dan 2 ATM. Penggugat meminta ganti kerugian materiil senilai rumah yang akan dilelang sebesar Rp. 775.590.000, immateriil sebesar Rp. 20.000.000.000,-

- Menghukum T 1, T 2 dan T 3 baik sendiri-sendiri ataupun bersama-sama untuk mengganti kerugian materiil kepada P sebesar Rp. 775.590.000,- (tujuh ratus tujuh puluh lima juta lima ratus Sembilan puluh ribu Rupiah)

- Menghukum T 1, T 2 dan T 3 baik sendiri-sendiri ataupun bersama-sama untuk mengganti kerugian immateriil kepada P sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar Rupiah).

8 181/Pdt.G/2018/PN.Bpp tgl 03 Desember 2018

P : Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK Kalimantan) selaku kuasa dari M. Yunus T: MNC Bank cab. Balikpapan

Menurut P terdapat penyimpangan untuk pengikatan Hak Tanggungan yang diatur dalam UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan. Pada awalnya p menandatangani SKMHT pada tanggal 17 Juni 2013 yang kemudian dilanjutkan APHT tanggal 05 Juli 2013 dan SHT baru terbit pada tanggal 20 Agustus 2013. Berdasarkan hal tersebut ada jeda waktu antara APHT dengan tanggal terbitnya SHT (46 hari kalender), setelah dikurangi 7 hari antara APHT dengan terbitnya SHT ada jeda 39 hari hari yang menurut p adalah tidak sesuai dengan ketentuan pasal 13 ayat (2) dan ayat (4) UUHT, sehingga Sertifikat Hak Tanggungan No. 3564/ 2013 tgl 20 Agustus 2013 adalah cacat hukum dan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum.

- Menyatakan T telah melakukan perbuatan melawan hukum.

- Menyatakan T tidak mempunyai Kapasitas Hukum untuk mengambil alih Kepemilikan Hak berdasarkan Surat Kuasa Permohonan No. 182/MO/CRG/VI/2015 tanggal 20 Juli 2015.

- Menyatakan bahwa Gugatan yang dilakukan P adalah sah menurut hukum.

- Menyatakan Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 17 Juni 2013 dan Perjanjian Kredit No. 15 tanggal 17 Juni 2013 dan SKMHT No. 358/2013 tanggal 17 Juni 2013 dan APHT No. 417/2013 tanggal 5 Juli 2013 adalah batal demi hukum.

- Menyatakan T atau siapa saja yang mendapat hak untuk mengembalikan obyek sengketa berupa Seripikat Hak Guna Bangunan (SHGB ) No. 2111/Kel. Gunung Bahagia kepada yang berhak daripadanya.

- Menghukum T untuk membayar ganti rugi secara materiil sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar Rupiah) kepada Penggugat.

Status: Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Balikpapan

9 177/PDT.G/2018/PN.Bdg tanggal 16 April 2018 180/Pdt.G/2018/PN.Bdg tanggal 16 April 2018 tanggal 14 Mei 2019

P : Ade Abdurrahman (Ketua Koperasi Coca Cola Unit Jabar) T : MNC Bank

Bahwa terdapat 24 karyawan (anggota koperasi) yang di PHK oleh PT Coca Cola dan tidak melakukan pembayaran, sisa hutang dari 24 karyawan PHK sebesar Rp. 564,957,163.78. Bahwa terhadap hutang karyawan yang di PHK dan

- Menerima dan mengabulkan gugatan P seluruhnya

- Menyatakan P terbebas dari semua kewajiban pembayaran hutang Debitur T /anggota Koperasi P yang sudah tidak bekerja di Perusahaan PT CC Jabar,

- Menghukum T untuk membayar kerugian sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah) kepada P dengan seketika dan sekaligus.

Gugatan penggugat Tidak dapat diterima Putusan banding menguatkan putusan PN Status : Penggugat mengajukan Kasasi

Page 90: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

70

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum tidak melakukan pembayaran tersebut Koperasi tidak bersedia untuk bertanggung jawab meminta agar dibebaskan dari kewajiban tersebut.

- Memerintahkan T untuk menghentikan segala bentuk tekanan dan paksaan sisa pembayaran anggota koperasi P yang sudah tidak bekerja lagi di PT Coca Cola Jabar terhadap P.

- Menghukum T untuk membayar biaya perkara ini.

10

436/Pdt.G/2018/PN.Mdn tanggal 19 Juli 2018

P : Sitta Panguhitan G T I : MNC Bank T II : PT Balai Lelang Sukses Mandiri

P keberatan atas lelang yang diajukan oleh T1 terhadap SHM No. 454/Sukamaju, P meminta dinyatakan hutang P adalah sebesar Rp. 2.933.000.000,-

- Menyatakan T 1 dan T 2 telah melakukan perbuatan melawan hukum.

- Menyatakan P mempunyai itikad baik menjual sendiri objek jaminan fasilitas kredit.

- Menyatakan hutang P kepada T atas fasilitas kredit adalah sebesar Rp. 2.933.000.000,-

- Menyatakan putusan ini dapat dijalankan serta merta walaupun ada banding, verzet maupun kasasi.

Gugatan penggugat Tidak dapat diterima Status : Penggugat mengajukan Banding

11 27/Pdt.G/2019/PN.Skt tgl 23 Jan 2019

P : Kethot Kardiyono T : MNC Bank Cab Solo TT 1 : KPKNL Surakarta TT 2 : BPN Surakarta

P keberatan atas lelang yang dilakukan oleh T atas SHM No. 2648/Ds. Banyuanyar luas 501 M² atas nama P, perbuatan T yang melakukan lelang atas objek tersebut adalah perbuatan melawan hukum karena Perjanjian Kredit No. 10 belum berakhir (berakhir sampai dengan tanggal 16 Juni 2032).

- Mengabulkan gugatan P untuk seluruhnya;

- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap objek sengketa atas tanah SHM No. 2648/Ds. Banyuanyar

- Menyatakan sah dan mengikat secara hukum Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 16 Juni 2017 antara P dan T

- Menyatakan secara hukum Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 16 Juni 2017 belum berakhir dan masih mengikat antara P dan T dengan jangka waktu 180 bulan;

- Menyatakan menurut hukum tindakan yang dilakukan T dengan tidak mengedepankan prinsip kehati-hatian, keseimbangan dan perlindungan terhadap debitur dalam mengambil keputusan untuk melakukan pelelangan terhadap objek sengketa yang dapat menimbulkan kerugian bagi P adalah Perbuatan Melawan Hukum;

- Menyatakan menurut hukum permohonan pengajuan lelang yang diajukan oleh T kepada TT 1 adalah Cacat Hukum;

- Menghukum/ memerintahkan TT 1 untuk menunda pelaksanaan lelang eksekusi Hak Tanggungan objek sengketa sampai ada Putusan Tetap;

- Menghukum TT 2 untuk tunduk dan patuh pada putusan ini;

- Menyatakan menurut hukum putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum banding, kasasi, maupun verzet;

- Menghukum T dan para TT untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini.

Gugatan Penggugat ditolak seluruhnya Status : Penggugat mengajukan Banding

Page 91: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

71

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum tidak melakukan pembayaran tersebut Koperasi tidak bersedia untuk bertanggung jawab meminta agar dibebaskan dari kewajiban tersebut.

- Memerintahkan T untuk menghentikan segala bentuk tekanan dan paksaan sisa pembayaran anggota koperasi P yang sudah tidak bekerja lagi di PT Coca Cola Jabar terhadap P.

- Menghukum T untuk membayar biaya perkara ini.

10

436/Pdt.G/2018/PN.Mdn tanggal 19 Juli 2018

P : Sitta Panguhitan G T I : MNC Bank T II : PT Balai Lelang Sukses Mandiri

P keberatan atas lelang yang diajukan oleh T1 terhadap SHM No. 454/Sukamaju, P meminta dinyatakan hutang P adalah sebesar Rp. 2.933.000.000,-

- Menyatakan T 1 dan T 2 telah melakukan perbuatan melawan hukum.

- Menyatakan P mempunyai itikad baik menjual sendiri objek jaminan fasilitas kredit.

- Menyatakan hutang P kepada T atas fasilitas kredit adalah sebesar Rp. 2.933.000.000,-

- Menyatakan putusan ini dapat dijalankan serta merta walaupun ada banding, verzet maupun kasasi.

Gugatan penggugat Tidak dapat diterima Status : Penggugat mengajukan Banding

11 27/Pdt.G/2019/PN.Skt tgl 23 Jan 2019

P : Kethot Kardiyono T : MNC Bank Cab Solo TT 1 : KPKNL Surakarta TT 2 : BPN Surakarta

P keberatan atas lelang yang dilakukan oleh T atas SHM No. 2648/Ds. Banyuanyar luas 501 M² atas nama P, perbuatan T yang melakukan lelang atas objek tersebut adalah perbuatan melawan hukum karena Perjanjian Kredit No. 10 belum berakhir (berakhir sampai dengan tanggal 16 Juni 2032).

- Mengabulkan gugatan P untuk seluruhnya;

- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap objek sengketa atas tanah SHM No. 2648/Ds. Banyuanyar

- Menyatakan sah dan mengikat secara hukum Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 16 Juni 2017 antara P dan T

- Menyatakan secara hukum Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 16 Juni 2017 belum berakhir dan masih mengikat antara P dan T dengan jangka waktu 180 bulan;

- Menyatakan menurut hukum tindakan yang dilakukan T dengan tidak mengedepankan prinsip kehati-hatian, keseimbangan dan perlindungan terhadap debitur dalam mengambil keputusan untuk melakukan pelelangan terhadap objek sengketa yang dapat menimbulkan kerugian bagi P adalah Perbuatan Melawan Hukum;

- Menyatakan menurut hukum permohonan pengajuan lelang yang diajukan oleh T kepada TT 1 adalah Cacat Hukum;

- Menghukum/ memerintahkan TT 1 untuk menunda pelaksanaan lelang eksekusi Hak Tanggungan objek sengketa sampai ada Putusan Tetap;

- Menghukum TT 2 untuk tunduk dan patuh pada putusan ini;

- Menyatakan menurut hukum putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum banding, kasasi, maupun verzet;

- Menghukum T dan para TT untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini.

Gugatan Penggugat ditolak seluruhnya Status : Penggugat mengajukan Banding

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum 12 4/Pdt.G/2019/P

N.Bks tanggal 07 Januari 2019

P : H. Dedi Djaja Permana (Setia Kawan) T : MNC Bank

T telah membuat laporan polisi terhadap P di Polda Metrojaya No. LP/1432/III/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 16 Maret 2018 atas dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan, maka berdasarkan adanya Laporan Polisi tersebut pihak ketiga; BATIK AIR, LION AIR dan JAS telah membatalkan kontrak yang seharusnya berakhir sampai dengan 2021, maka jelas P menderita kerugian materiil berupa sebesar kredit modal kerja sebesar Rp. 52.000.000.000,-

- Mengabulkan gugatan P untuk seluruhnya;

- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan dalam perkara ini;

- Menyatakan T telah melakukan perbuatan melawan hukum;

- Menyatakan Akta Perjanjian Kredit Nomor: 135, 136, 137 yang seluruhnya tertanggal 17 September 2014 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;

- Menyatakan Akta Perjanjian Kredit Nomor: 135, 136, 137 yang seluruhnya tertanggal 17 September 2014 batal demi hukum;

- Menyatakan seluruh perubahan perjanjian yang pernah dibuat tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;

- Menyatakan seluruh perubahan perjanjian yang pernah dibuat batal demi hukum;

- Menghukum T dihukum membayar ganti material kepada P sebesar Rp.52.000.000.000 (lima puluh dua milyar Rupiah)

- Menghukum T dihukum membayar ganti immaterial kepada P sebesar Rp.100.000.000.000 (seratus milyar Rupiah)

- Menghukum T dihukum untuk membayar uang dwangsom kepada P sebesar Rp.30.000.000 (tiga puluh juta Rupiah) perhari dikalikan setiap keterlambatan;

- Menyatakan T untuk tunduk dan mematuhi putusan ini;

- Menghukum T untuk membayar biaya perkara.

Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Bekasi

13 113/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 30 Januari 2019

P: PT FERRY JAYA GLOBALINDO T1:MNC Bank T2:KPKNL Jakarta

V

P keberatan dengan bunga yang ditetapkan dalam perjanjian kredit sebesar 13%, P meminta agar dikenakan bunga sebesar 6%

- Mengabulkan gugatan P untuk seluruhnya;

- Menolak pembayaran kepada T 1 sebesar kewajiban yang ditentukan sepihak oleh T 1 dengan membayar pokok hutang dan bunga sekaligus;

- Membatalkan Perjanjian Perubahan dari Perjanjian Kredit No. 125 dan 126 tanggal 26 Agustus 2014 dengan ketentuan yang baru selaku pemberi kredit kepada P;

- Membatalkan upaya lelang objek jaminan milik P oleh T 1 dan T 2;

- Menetapkan T 1 dan T 2 harus telah memperoleh fiat Pengadilan terlebih dahulu sebelum melakukan lelang eksekusi;

- Membatalkan suku bunga yang diberlakukan T 1;

- Membatalkan penetapan lelang T 2;

- Memberikan hak kepada P untuk menjual objek jaminan

Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Page 92: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

72

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum untuk dapat mengembalikan hutang kepada T 1;

- Menyatakan T pihak yang tidak beritikad baik;

- Menyatakan T melakukan perbuatan melawan hukum.

14

46/Pdt/2019PN.JKT.Pst tanggal 22 Januari 2019

P : H. Habibi Oddang T1 : MNC Bank TT : KPKNL Jakarta III

P mememinta agar dapat menjual sendiri agunan berupa SHM No. 585/Kebon Kacang agar P merasa dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi, oleh karenanya P meminta agar T 2 untuk sementara tidak menerima permohonan lelang yang dilakukan oleh T 1.

- Menerima dan mengabulkan seluruh gugatan P;

- Menghukum T untuk tidak melaksanakan lelang terhadap agunan milik P sebelum P diberikan kesempatan untuk menjual sendiri agunan milik P tersebut;

- Memutuskan dan menetapkan agar pelaksanaan lelang yang akan dilakukan oleh T di tunda sampai dengan perkara ini diputus atau selama 1 (satu) tahun sejak gugatan aquo didaftarkan;

- Memerintahkan kepada TT untuk menunda pelaksanaan lelang sampai P telah diberikan kesempatan untuk menjual sendiri agunan milik P selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak gugatan aquo didaftarkan;

- Menghukum TT untuk tunduk dan patuh atas putusan perkara aquo; Menghukum T untuk membayar biaya perkara yang timbul sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

15

128/Pdt.G/2019/PN.JKt.Pst tanggal 25 Februari 2019

P : PT Tugu Reasuransi Indonesia T 1 : PT MNC Sekuritas T 2 : PT MNC Kapital Indonesia Tbk T 3 : Koperasi Karyawan PT Bhakti Investama Tbk T 4 : PT Bank MNC Internasional Tbk dan 13 Tergugat lainnya serta 6 Turut Tergugat

P mendalilkan terjadi perbuatan melawan hukum yang dilakukan T1 terkait dengan transaksi MTN Sunprima. Bank menjadi T IV karena dianggap lalai sebagai entitas utama konglomerasi keuangan yang menaungi MNC Sekuritas, yang seharusnya menerapkan tata kelola dan manajemen risiko konglomerasi keuangan sesuai POJK yang berlaku.

- Mengabulkan gugatan P untuk seluruhnya

- Menyatakan Para T melakukan Perbuatan Melawan Hukum

- Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conservatoir beslag) terhadap seluruh aset bergerak dan tidak bergerak milik Para T yang akan disampaikan kemudian hari secara lebih rinci oleh P.

- Menyatakan batal demi hukum beserta segala akibatnya terhadap beberapa perjanjian antara P dengan T.

- Menghukum T 1 sampai dengan T 12 secara tanggung renteng membayar secara tunai kepada Penggugat sebesar Rp.143.000.000.000,-

- Memerintahkan P untuk mengembalikan MTN III Seri A dan Seri B serta MTN VI seri B dan seri C.

- Menghukum T 1 untuk menerima pengembalian MTN III Seri A dan Seri B serta MTN VI seri B dan seri C.

- Menghukum para T secara tanggung renteng untuk membayar kerugian materiil lainnya kepada P sebesar Rp.904.276.460.977,-

- Menghukum Para T secara tanggung renteng untuk membayar kerugian immateriil kepada P sebesar

Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Page 93: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

73

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum untuk dapat mengembalikan hutang kepada T 1;

- Menyatakan T pihak yang tidak beritikad baik;

- Menyatakan T melakukan perbuatan melawan hukum.

14

46/Pdt/2019PN.JKT.Pst tanggal 22 Januari 2019

P : H. Habibi Oddang T1 : MNC Bank TT : KPKNL Jakarta III

P mememinta agar dapat menjual sendiri agunan berupa SHM No. 585/Kebon Kacang agar P merasa dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi, oleh karenanya P meminta agar T 2 untuk sementara tidak menerima permohonan lelang yang dilakukan oleh T 1.

- Menerima dan mengabulkan seluruh gugatan P;

- Menghukum T untuk tidak melaksanakan lelang terhadap agunan milik P sebelum P diberikan kesempatan untuk menjual sendiri agunan milik P tersebut;

- Memutuskan dan menetapkan agar pelaksanaan lelang yang akan dilakukan oleh T di tunda sampai dengan perkara ini diputus atau selama 1 (satu) tahun sejak gugatan aquo didaftarkan;

- Memerintahkan kepada TT untuk menunda pelaksanaan lelang sampai P telah diberikan kesempatan untuk menjual sendiri agunan milik P selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak gugatan aquo didaftarkan;

- Menghukum TT untuk tunduk dan patuh atas putusan perkara aquo; Menghukum T untuk membayar biaya perkara yang timbul sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

15

128/Pdt.G/2019/PN.JKt.Pst tanggal 25 Februari 2019

P : PT Tugu Reasuransi Indonesia T 1 : PT MNC Sekuritas T 2 : PT MNC Kapital Indonesia Tbk T 3 : Koperasi Karyawan PT Bhakti Investama Tbk T 4 : PT Bank MNC Internasional Tbk dan 13 Tergugat lainnya serta 6 Turut Tergugat

P mendalilkan terjadi perbuatan melawan hukum yang dilakukan T1 terkait dengan transaksi MTN Sunprima. Bank menjadi T IV karena dianggap lalai sebagai entitas utama konglomerasi keuangan yang menaungi MNC Sekuritas, yang seharusnya menerapkan tata kelola dan manajemen risiko konglomerasi keuangan sesuai POJK yang berlaku.

- Mengabulkan gugatan P untuk seluruhnya

- Menyatakan Para T melakukan Perbuatan Melawan Hukum

- Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conservatoir beslag) terhadap seluruh aset bergerak dan tidak bergerak milik Para T yang akan disampaikan kemudian hari secara lebih rinci oleh P.

- Menyatakan batal demi hukum beserta segala akibatnya terhadap beberapa perjanjian antara P dengan T.

- Menghukum T 1 sampai dengan T 12 secara tanggung renteng membayar secara tunai kepada Penggugat sebesar Rp.143.000.000.000,-

- Memerintahkan P untuk mengembalikan MTN III Seri A dan Seri B serta MTN VI seri B dan seri C.

- Menghukum T 1 untuk menerima pengembalian MTN III Seri A dan Seri B serta MTN VI seri B dan seri C.

- Menghukum para T secara tanggung renteng untuk membayar kerugian materiil lainnya kepada P sebesar Rp.904.276.460.977,-

- Menghukum Para T secara tanggung renteng untuk membayar kerugian immateriil kepada P sebesar

Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum Rp.200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah).

- Menghukum Para TT untuk tunduk dan patuh pada putusan ini.

- Menyatakan bahwa putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum perlawanan, banding, kasasi ataupun upaya hukum lainnya dari Para T.

- Menghukum Para T untuk membayar segala biaya perkara yang timbul dari perkara ini.

16 No. 49/ Pdt.G/ 2019/ PN.BB tgl 22 Feb 2019

P : Ramadani T1 : MNCB T2 : Rudi Suryana T3 : Dani Setiawan TT1: KPKNL Klas II Bandung TT2 : BPN Bandung

Penggugat keberatan dengan cessie yang dilakukan oleh T1 atas tagihan debitur/Ramadani kepada Rudi Suryana sebesar Rp. 350.000.000,- d imana jaminan berupa SHM No. 1084/Citeureup telah dilelang oleh pembeli hak tagih (T2) dengan pemenang lelang adalah T3.

- Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

- Menyatakan Sah dan berharga sita jaminan yang dimohonkan tersebut;

- Menyatakan pengalihan piutang / hak tagih secara cessie dari Tergugat 1 kepada Tergugat 2 adalah tidak sah dan batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya.

- Menyatakan penjualan lelang oleh Tergugat 2 kepada Tergugat 3 melalui Turut Tergugat 1 adalah tidak sah dan batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya.

- Menyatakan eksekusi pengosongan yang dimohonkan oleh Tergugat 3 di Pengadilan Negeri Bale Bandung Kelas 1 A atas aset jaminan adalah tidak sah dan batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya.

- Menyatakan harga jual lelang seharga Rp 801.000.000 (delapan ratus satu juta Rupiah) adalah harga yang tidak wajar dan merugikan Penggugat

- Menyatakan bahwa Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 telah melakukan perbuatan melawan hukum vide pasal 1365 Kitab Undang Undang Hukum Perdata

- Menghukum para tergugat secara tanggung renteng untuk membayar ganti kerugian yang diderita oleh penggugat berupa kerugian : • Kerugian secara materil yaitu

: hilangnya aset milik Penggugat berupa tanah dan bangunan Sertifikat Hak milik No:1084 Kel. Citeureup seluas 140 m2 (seratus empat puluh meter persegi) sebesar Rp 2.000.000.000 (dua miliar Rupiah).

• Kerugian immateril yaitu :penggugat mengalami kerugian moril yaitu merasa tertekan batin, malu dan kehilangan harga diri, waktu, tenaga dan pikiran hal ini tentunya tidak bisa diukur dengan uang namun kurang

Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Bale Bandung

Page 94: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

74

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum lebih dapat dihargai sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rupiah)

- Menghukum para tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 100.000 (seratus ribu Rupiah) setiap harinya atas keterlambatan membayar ganti kerugian tersebut di atas kepada Penggugat sejak saat putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap

- Memerintahkan Turut Tergugat 1 dan Turut Tergugat 2 untuk taat dan patuh terhadap Putusan dalam perkara ini

- Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada para Tergugat dan Turut Tergugat menurut hukum.

17 183/Pdt.G/2019/PN.Jkt. Pst Tgl 21 Maret 2019

P : YPLKK Para Tergugat : BNI, BRI, BCA, UOB, PANIN, ANZ, MAYBANK, PERMATA, MNCB, STANDARD CHARTERED, DBS, CIMB NIAGA SYARIAH

Para Tergugat tidak pernah memberikan salinan Perjanjian Kredit sebagai pegangan (arsip) kepada pihak konsumen sejak perjanjian kredit ditandatangani. Para Tergugat telah mengirimkan somasi dan Penggugat Para Tergugat telah merespon dengan mengirimkan surat, namun tidak ada tanggapan dari Para Penggugat. bahkan Para Tergugat tetap melakukan penagihan melalui telepon ke konsumen, kadang ke mertua, orang tua, teman kerja dan tempat konsumen bekerja. Para Tergugat telah melanggar prinsip kehati-hatian.

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

- Menyatakan Para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

- Menyatakan sebagai hukum Penggugat adalah sebagai Penggugat yang baik dan benar memiliki dasar hukum / legal standing oleh karenanya harus dilindungi Undang – Undang.

- Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan Pelanggaran terhadap Pasal 18 Jo Pasal 62 ayat (1) Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

- Menyatakan dengan hukum bahwa Para Tergugat telah melanggar prinsip kehati- hatian (prudent banking) dan merupakan perbuatan melawan hukum.

- Menghukum Turut Tergugat I untuk melakukan Sosialisasi tentang Perlindungan Nasabah atau Konsumen Perbankan serta menyediakan informasi Resiko pada nasabah melalui media informasi atau Koran Nasional.

- Menghukum Turut Tergugat I untuk melakukan Pengawasan dan menindaklanjuti semua laporan tentang Bank pada umumnya serta Bank pada Para Tergugat yang merugikan Konsumen.

- Menghukum Turut Tergugat II untuk melakukan Pengawasan dan menindaklanjuti semua laporan Proses Penagihan pada konsumenyang dilakukan oleh Para Tergugat yang merugikan Para Konsumen.

- Menghukum Para Tergugat untuk membayar ganti rugi imaterial kepada masing-masing Konsumen sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah).

Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Page 95: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

75

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum lebih dapat dihargai sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rupiah)

- Menghukum para tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 100.000 (seratus ribu Rupiah) setiap harinya atas keterlambatan membayar ganti kerugian tersebut di atas kepada Penggugat sejak saat putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap

- Memerintahkan Turut Tergugat 1 dan Turut Tergugat 2 untuk taat dan patuh terhadap Putusan dalam perkara ini

- Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada para Tergugat dan Turut Tergugat menurut hukum.

17 183/Pdt.G/2019/PN.Jkt. Pst Tgl 21 Maret 2019

P : YPLKK Para Tergugat : BNI, BRI, BCA, UOB, PANIN, ANZ, MAYBANK, PERMATA, MNCB, STANDARD CHARTERED, DBS, CIMB NIAGA SYARIAH

Para Tergugat tidak pernah memberikan salinan Perjanjian Kredit sebagai pegangan (arsip) kepada pihak konsumen sejak perjanjian kredit ditandatangani. Para Tergugat telah mengirimkan somasi dan Penggugat Para Tergugat telah merespon dengan mengirimkan surat, namun tidak ada tanggapan dari Para Penggugat. bahkan Para Tergugat tetap melakukan penagihan melalui telepon ke konsumen, kadang ke mertua, orang tua, teman kerja dan tempat konsumen bekerja. Para Tergugat telah melanggar prinsip kehati-hatian.

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

- Menyatakan Para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

- Menyatakan sebagai hukum Penggugat adalah sebagai Penggugat yang baik dan benar memiliki dasar hukum / legal standing oleh karenanya harus dilindungi Undang – Undang.

- Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan Pelanggaran terhadap Pasal 18 Jo Pasal 62 ayat (1) Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

- Menyatakan dengan hukum bahwa Para Tergugat telah melanggar prinsip kehati- hatian (prudent banking) dan merupakan perbuatan melawan hukum.

- Menghukum Turut Tergugat I untuk melakukan Sosialisasi tentang Perlindungan Nasabah atau Konsumen Perbankan serta menyediakan informasi Resiko pada nasabah melalui media informasi atau Koran Nasional.

- Menghukum Turut Tergugat I untuk melakukan Pengawasan dan menindaklanjuti semua laporan tentang Bank pada umumnya serta Bank pada Para Tergugat yang merugikan Konsumen.

- Menghukum Turut Tergugat II untuk melakukan Pengawasan dan menindaklanjuti semua laporan Proses Penagihan pada konsumenyang dilakukan oleh Para Tergugat yang merugikan Para Konsumen.

- Menghukum Para Tergugat untuk membayar ganti rugi imaterial kepada masing-masing Konsumen sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah).

Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum - Menghukum Para Tergugat

untuk membayar uang denda masing-masing Tergugat sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar Rupiah) kepada masing-masing Konsumen.

- Menghukum Para Tergugat untuk mentaati dan melaksanakan putusan dalam perkara ini

- Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu Rupiah) setiap harinya kepada Para Konsumen apabila lalai atau terlambat melaksanakan isi putusan.

- Menghukum Para Tergugat untuk membayar semua biaya perkara secara tanggung renteng yang timbul sebagai akibat adanya gugatan ini.

18 Perkara No. 154/Pdt.G/2019/PN Smn Tanggal 9 Juli 2019

P : Inti Hosmed T1 : MNC Bank T2 : Sulaiman (BM Yogyakarta) T3 : Notaris Thomas Santoso Widjaya Gunawan, SH T4 : Eddy Kurniawan

P mengajukan gugatan wan prestasi dengan alasan T1 tidak mencairkan sisa dari kredit yang harusnya dicairkan sebesar Rp. 99.132.520.484,10 dari kredit seluruhnya sebesar Rp. 236.000.000.000,-, P meminta pembatalan Perjanjian Kredit dan pembatalan lelang, termasuk keberatan atas limit lelang yang rendah. P meminta pembatalan lelang atas SHGB No. 01896 seluas 8.425 M2 dan SHGB No. 01927 seluas 7.686 M2 Lelang yang dilakukan T1 tersebut melawan hukum karena terhadap SHGB No.01927 yang dijaminkan kepada Bank hanya seluas 4.575 M2 sesuai dengan offering letter.

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya

- Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan wanprestasi.

- Menyatakan Perjanjian Kredit No. 70, 71 dan 72 tanggal 20 April 2016 yang seluruhnya dibuat di hadapan Notaris Thomas Santoso Widjaya Gunawan, SH di Kota Yogyakarta bataldengan segala akibat hukumnya.

- Menghukum Tergugat I untuk membayar kepada Penggugat baik Materil maupun Iimateril dengan jumlah sebesar Rp. 1.099.132.520.484,10- (Satu triliun sembilan puluh Sembilan milyar seratus tiga puluh dua juta lima ratus dua puluh ribu empat ratus delapan puluh empat koma sepuluh Rupiah)

- Menyatakan batal demi hukum, tidak sah dan tidak mengikat penetapan limit harga lelang dengan segala akibat hukumnya atas : Sebidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01896 dengan Surat Ukur Nomor : 00593/Caturtunggal/2015, seluas 8.425 m2 (Delapan ribu empat ratus dua puluh lima meter persegi) atas nama PT. Inti Hosmed yang terletak di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama PT. Inti Hosmed Sebidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01927 dengan Surat Ukur Nomor : 00624/Caturtunggal/2015, seluas 7.686 m2 (Tujuh ribu enam ratus delapan puluh enam meter persegi) atas nama PT. Inti Hosmed yang terletak di Desa Caturtunggal,

Saat ini sedang dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Sleman

Page 96: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

76

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang akan dipecah untuk luasan 4.575 m2 (Empat ribu lima ratus tujuh puluh luma meter persegi) atas nama PT. Inti Hosmed

- Menyatakan Lelang yang dilakukan Tergugat II terhadap objek tanah berikut turutannya dengan HGB nomor 01896 seluas 8.425 M2 dan tanah berikut turutannya dengan HGB nomor 01927 seluas 7.686 M2, yang masing-masing terletak di Desa Catur Tunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakartaberdasarkan surat nomor S.1022/WKN.09/KNL.06/2019 dinyatakan batal dengan segala akibat hukumnya

- Menyatakan putusan a quo dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voor raad) walaupun ada banding dan kasasi

- Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam perkara a quo.

19 No. 466/Pdt.G/2019/PN Jkt.Brt Tanggal 19 Juni 2019

P: Wien Lie Sadikin T1 :MNC Bank T2 : BLS Nobel T3: Herlina Hasan T.4 Acim Miharja

Penggugat menderita kerugian karena perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat, perbuatan mana diuraikan sebagai berikut : Bahwa lelang yang dilakukan oleh Tergugat I terhadap jaminan berupa SHM No. 2123 dan SHM No. 2862 dengan limit lelang Rp. 8.310.000.000, SHGB No. 1171 dengan limit lelang Rp. 4.150.000.000,-, SHGB No. 712 dan SHGB No. 713 dengan limit lelang sebesar Rp. 3.950.000.000 adalah merupakan perbuatan melawan hukum sebab : a. penilaian/

penaksiran yang dilakukan oleh Tergugat I, pada saat lelang menggunakan penilaian tahun 2016 sementara

- Menyatakan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.

- Menyatakan PENGGUGAT adalah PENGGUGAT yang beritikad baik.

- Menyatakan Batal pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan yang telah dilaksanakan oleh TURUT TERGUGAT I dan segala turunannya terhadap Hak Tanggungan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 1171/Jelembar Baru Komplek Ruko Warga Jaya Indah No. 6 DC&DD, RT 014 RW 011, Kelurahan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat

Page 97: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

77

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang akan dipecah untuk luasan 4.575 m2 (Empat ribu lima ratus tujuh puluh luma meter persegi) atas nama PT. Inti Hosmed

- Menyatakan Lelang yang dilakukan Tergugat II terhadap objek tanah berikut turutannya dengan HGB nomor 01896 seluas 8.425 M2 dan tanah berikut turutannya dengan HGB nomor 01927 seluas 7.686 M2, yang masing-masing terletak di Desa Catur Tunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakartaberdasarkan surat nomor S.1022/WKN.09/KNL.06/2019 dinyatakan batal dengan segala akibat hukumnya

- Menyatakan putusan a quo dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voor raad) walaupun ada banding dan kasasi

- Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam perkara a quo.

19 No. 466/Pdt.G/2019/PN Jkt.Brt Tanggal 19 Juni 2019

P: Wien Lie Sadikin T1 :MNC Bank T2 : BLS Nobel T3: Herlina Hasan T.4 Acim Miharja

Penggugat menderita kerugian karena perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat, perbuatan mana diuraikan sebagai berikut : Bahwa lelang yang dilakukan oleh Tergugat I terhadap jaminan berupa SHM No. 2123 dan SHM No. 2862 dengan limit lelang Rp. 8.310.000.000, SHGB No. 1171 dengan limit lelang Rp. 4.150.000.000,-, SHGB No. 712 dan SHGB No. 713 dengan limit lelang sebesar Rp. 3.950.000.000 adalah merupakan perbuatan melawan hukum sebab : a. penilaian/

penaksiran yang dilakukan oleh Tergugat I, pada saat lelang menggunakan penilaian tahun 2016 sementara

- Menyatakan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.

- Menyatakan PENGGUGAT adalah PENGGUGAT yang beritikad baik.

- Menyatakan Batal pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan yang telah dilaksanakan oleh TURUT TERGUGAT I dan segala turunannya terhadap Hak Tanggungan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 1171/Jelembar Baru Komplek Ruko Warga Jaya Indah No. 6 DC&DD, RT 014 RW 011, Kelurahan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat

No Nomor & Tanggal Putusan

Pihak Berperkara Kasus Posisi Tuntutan Gugatan/ Dakwaan

Putusan Pengadilan/ Lembaga

Penyelesaian Sengketa dan Upaya

Hukum lelang dilakukan pada tahun 2018.

b. Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II melakukan lelang secara tertutup atau terbuka tanpa kehadiran peserta.

c. Penggugat tidak diberikan hasil risalah lelang.

20 No. 130/Pdt.G/2018/PN.Skt, tgl 21 Mei 2018

P : Dadang Prriyatno T : Bank

Penggugat mendalilkan telah melakukan komunikasi dengan T bahwa Penggugat diberi kesempatan untuk menjual sendiri jaminan dan T bersedia untuk tidak mengajukan lelang dan tidak melakukan penjualan jaminan , namun kemudian T mengajukan permohonan lelang ke Kantor Lelang dan mengirimkan surat permohonan pengosongan yang diterima Penggugat, sehingga permohonan lelang yang diajukan T merupakan perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat. Tuntutan pembatalan lelang.

- Menerima dan Mengabulkan seluruh gugatan Penggugat

- Memerintahkan Tergugat I untuk memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk melakukan sendiri penjualan obyek sengketa

- Memerintahkan Tergugat II untuk membatalkan pelaksanaan lelang atas aset yang berupa sebidang tanah dan bangunan seluas + 128m2 yang tercatat dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) no. 645 yang terletak di kelurahan Manahan kecamatan Banjarsari , kota Surakarta atas nama: A GALIH ADI NUGRAHA

- Memerintahkan Tergugat III agar menolak setiap peralihan hak atas obyek sengketa yang berupa berupa sebidang tanah dan bangunan seluas + 128 m2 atas nama : GALIH ADI NUGRAHA yang tercatat dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) no. 645 yang terletak di kelurahan Ketelan, kecamatan Banjarsari , kota Surakarta kepada pihak lain sampai putusan perkara berkuatan hukum tetap

- Menghukum dan memerintahkan kepada Tergugat I untuk membatalkan melakukan penjualan lelang terhadap obyek sengketa.

- Menghukum dan memerintahkan kepada Tergugat I untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. putusan Banding menguatkan putusan PN Status: Penggugat menyatakan Kasasi

Keterangan: P : Penggugat TM : Termohon PP : Para Penggugat PB : Pembanding T : Tergugat TB : Terbanding TT : Turut Tergugat TTB : Turut Terbanding PL : Pelawan PK : Pemohon Kasasi TL : Terlawan TK : Termohon Kasasi TTL PM

: :

Turut Terlawan Pemohon

TTK : Turut Termohon Kasasi

Page 98: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

78

Perkara-perkara yang sedang dihadapi oleh Perseroan tersebut di atas bukanlah perkara-perkara yang secara material dapat mempengaruhi secara negatif keadaan keuangan Perseroan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan. Seluruh perkara yang sedang dihadapi Perseroan telah diungkapkan dan tidak ada lagi perkara maupun sengketa lainnya di luar pengadilan atau somasi atau klaim yang mungkin timbul yang secara material dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan yang tidak diungkapkan dalam Prospektus. 10. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga Perseroan tidak memiliki perjanjian di luar bidang usaha Perseroan sebagai bank yang bersifat material dan tidak ada negative covenant yang dapat merugikan Pemegang Saham publik.

No Nama Perjanjian Pihak Ruang Lingkup Jangka Waktu Nilai Perjanjian 1. Perjanjian sewa

menyewa No. 638-MNCAM/MNCL-MKT/IX/14 tanggal 20 Nov 2014

PT MNC Land Tbk dan Perseroan

Sewa Ruang Perkantoran yang terletak di Lantai 8,7,6, GF Lounge, GF, Sharing Area di Gedung MNC Financial Center Jl. Kebon Sirih Raya 27 Jakarta Pusat 10340. Luas keseluruhan Lantai 8,7,6, GF Lounge, GF, Sharing Area adalah 2.331,42 m2

6 tahun sejak 1 November 2014 s/d 31 Oktober 2020

Gross Rental (Uang Sewa & Uang Pelayanan): Rp220.000/m2 /bulan (typical floor) + Rp370.000 /m2 /bulan (ground floor)

2. Perjanjian sewa menyewa Ref. No. 164-MNCBank/GLD Prop.-MKT/III/18 tanggal 13 Maret 2018

PT GLD Property dan Perseroan

Sewa Ruang Perkantoran yang terletak di Lt. 3 suite 304 MNC Tower, Jl. Kebon Sirih 17-19 Jakarta Pusat seluas 454,77 m2

1 Mei 2018 s/d 30 April 2020

Gross Rental (Uang Sewa & Uang Pelayanan): Rp 150.000/m2 /bulan Service Charge Rp 85.000/m2 /bulan Uang Jaminan Sewa: Rp320.612.850.

3. Perjanjian sewa-menyewa Ref. No: 712-MNCB/GLD Prop.-MKT/XII/17 tanggal 14 Desember 2017

PT GLD Property dan Perseroan

Sewa Ruang Perkantoran yang terletak di Lantai 3 suite 301 & 303 serta Lantai 4 di MNC Tower, Jl. Kebon Sirih 17 – 19 Jakarta Pusat. Luas Lantai 3 adalah 1.143,50 m2 dan Luas Lantai 4 adalah 1.383.28 m2.

1 tahun sejak 1 Mar 2018 s/d 28 Feb 2019 (Diatur perpanjangan otomatis dalam pasal 5.06.b dengan syarat yg ditegaskan dalam Surat MNC Land Ref No: 085-MNC Bank/GLDP-MKT/IV/19)

Gross Rental (Uang Sewa & Uang Pelayanan): Rp 150.000/m2 /bulan Service Charge Rp80.000/m2 /bulan. Uang Jaminan Sewa: Rp 1.137.051.000

4. Perjanjian sewa menyewa Ref. No. : 408-MNCB/GLDProp.-MKT/VIII/17 - Perjanjian perpanjangan sewa ruang di MNC Tower Nomor 26/GLDP/BMNCI/ADD.LA/XII/2018 tanggal 1 Desember 2018

PT GLD Property dan Perseroan

Sewa Ruang Perkantoran yang terletak di Lantai 201 Ground Floor, Lantai B1F di MNC Tower, Jl. Kebon Sirih 17 – 19 Jakarta Pusat. Total luas sewa adalah 788,55 m2

2 tahun sejak 1 Desember 2018 s/d 30 November 2020

Gross Rental (Uang Sewa & Uang Pelayanan): Rp150.000/m2 /bulan (typical floor) + Rp250.000/m2 /bulan (ground floor). Service Charge Rp80.000/m2/bulan. Uang Jaminan Sewa: Rp177.706.000,-

5. Perjanjian Sewa Menyewa, Akta No. 8 tanggal 4 oktober 2018 dibuat di hadapan Helly Yuniarti Basuki, S.H., Notaris di Bandung

Ina Setiawati dan Perseroan

Tanah dan bangunan yang terletak diatas sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 542/Kel. Kebon Pisang dengan luas 75 M2 yang terletak di Ruko Sunda Mall Jl. Sunda No. 52 B Kotamadya Bandung, Wilayah Cibeunying, Kec. Sumur Bandung Jawa Barat.

3 tahun sejak 3 September 2018 s/d 3 September 2021

Harga Sewa sebesar Rp. 130.000.000,- per tahun atau dengan total Rp. 390.000.000,-.

6. Perjanjian Kerjasama Penyediaan Fasilitas 3D Secure Dynamic Authentication No. 067/MNC-AKKI-

Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) dan PT Infinitium

AKKI akan menyediakan Sistem untuk menjalankan Layanan, menjamin bahwa INFINITIUM akan menyediakan dukungan teknis dalam menjalankan Layanan, dan menjamin bahwa INFINITIUM akan bertanggung

3 tahun terhitung sejak tanggal softlaunch, 5 Juni 2018 - 4 Juni 2021

Biaya pemeliharaan tahunan: Rp231.150.000 Biaya support 24x7 tahunan sebesar Rp154.100.000

Page 99: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

79

Perkara-perkara yang sedang dihadapi oleh Perseroan tersebut di atas bukanlah perkara-perkara yang secara material dapat mempengaruhi secara negatif keadaan keuangan Perseroan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan. Seluruh perkara yang sedang dihadapi Perseroan telah diungkapkan dan tidak ada lagi perkara maupun sengketa lainnya di luar pengadilan atau somasi atau klaim yang mungkin timbul yang secara material dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan yang tidak diungkapkan dalam Prospektus. 10. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga Perseroan tidak memiliki perjanjian di luar bidang usaha Perseroan sebagai bank yang bersifat material dan tidak ada negative covenant yang dapat merugikan Pemegang Saham publik.

No Nama Perjanjian Pihak Ruang Lingkup Jangka Waktu Nilai Perjanjian 1. Perjanjian sewa

menyewa No. 638-MNCAM/MNCL-MKT/IX/14 tanggal 20 Nov 2014

PT MNC Land Tbk dan Perseroan

Sewa Ruang Perkantoran yang terletak di Lantai 8,7,6, GF Lounge, GF, Sharing Area di Gedung MNC Financial Center Jl. Kebon Sirih Raya 27 Jakarta Pusat 10340. Luas keseluruhan Lantai 8,7,6, GF Lounge, GF, Sharing Area adalah 2.331,42 m2

6 tahun sejak 1 November 2014 s/d 31 Oktober 2020

Gross Rental (Uang Sewa & Uang Pelayanan): Rp220.000/m2 /bulan (typical floor) + Rp370.000 /m2 /bulan (ground floor)

2. Perjanjian sewa menyewa Ref. No. 164-MNCBank/GLD Prop.-MKT/III/18 tanggal 13 Maret 2018

PT GLD Property dan Perseroan

Sewa Ruang Perkantoran yang terletak di Lt. 3 suite 304 MNC Tower, Jl. Kebon Sirih 17-19 Jakarta Pusat seluas 454,77 m2

1 Mei 2018 s/d 30 April 2020

Gross Rental (Uang Sewa & Uang Pelayanan): Rp 150.000/m2 /bulan Service Charge Rp 85.000/m2 /bulan Uang Jaminan Sewa: Rp320.612.850.

3. Perjanjian sewa-menyewa Ref. No: 712-MNCB/GLD Prop.-MKT/XII/17 tanggal 14 Desember 2017

PT GLD Property dan Perseroan

Sewa Ruang Perkantoran yang terletak di Lantai 3 suite 301 & 303 serta Lantai 4 di MNC Tower, Jl. Kebon Sirih 17 – 19 Jakarta Pusat. Luas Lantai 3 adalah 1.143,50 m2 dan Luas Lantai 4 adalah 1.383.28 m2.

1 tahun sejak 1 Mar 2018 s/d 28 Feb 2019 (Diatur perpanjangan otomatis dalam pasal 5.06.b dengan syarat yg ditegaskan dalam Surat MNC Land Ref No: 085-MNC Bank/GLDP-MKT/IV/19)

Gross Rental (Uang Sewa & Uang Pelayanan): Rp 150.000/m2 /bulan Service Charge Rp80.000/m2 /bulan. Uang Jaminan Sewa: Rp 1.137.051.000

4. Perjanjian sewa menyewa Ref. No. : 408-MNCB/GLDProp.-MKT/VIII/17 - Perjanjian perpanjangan sewa ruang di MNC Tower Nomor 26/GLDP/BMNCI/ADD.LA/XII/2018 tanggal 1 Desember 2018

PT GLD Property dan Perseroan

Sewa Ruang Perkantoran yang terletak di Lantai 201 Ground Floor, Lantai B1F di MNC Tower, Jl. Kebon Sirih 17 – 19 Jakarta Pusat. Total luas sewa adalah 788,55 m2

2 tahun sejak 1 Desember 2018 s/d 30 November 2020

Gross Rental (Uang Sewa & Uang Pelayanan): Rp150.000/m2 /bulan (typical floor) + Rp250.000/m2 /bulan (ground floor). Service Charge Rp80.000/m2/bulan. Uang Jaminan Sewa: Rp177.706.000,-

5. Perjanjian Sewa Menyewa, Akta No. 8 tanggal 4 oktober 2018 dibuat di hadapan Helly Yuniarti Basuki, S.H., Notaris di Bandung

Ina Setiawati dan Perseroan

Tanah dan bangunan yang terletak diatas sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 542/Kel. Kebon Pisang dengan luas 75 M2 yang terletak di Ruko Sunda Mall Jl. Sunda No. 52 B Kotamadya Bandung, Wilayah Cibeunying, Kec. Sumur Bandung Jawa Barat.

3 tahun sejak 3 September 2018 s/d 3 September 2021

Harga Sewa sebesar Rp. 130.000.000,- per tahun atau dengan total Rp. 390.000.000,-.

6. Perjanjian Kerjasama Penyediaan Fasilitas 3D Secure Dynamic Authentication No. 067/MNC-AKKI-

Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) dan PT Infinitium

AKKI akan menyediakan Sistem untuk menjalankan Layanan, menjamin bahwa INFINITIUM akan menyediakan dukungan teknis dalam menjalankan Layanan, dan menjamin bahwa INFINITIUM akan bertanggung

3 tahun terhitung sejak tanggal softlaunch, 5 Juni 2018 - 4 Juni 2021

Biaya pemeliharaan tahunan: Rp231.150.000 Biaya support 24x7 tahunan sebesar Rp154.100.000

No Nama Perjanjian Pihak Ruang Lingkup Jangka Waktu Nilai Perjanjian IS/KS/VI/2015, AKKI/2015/VI/002, 034/IS/VI/2015 tanggal 5 Juni 2015. Perubahan Ketiga Nomor 059/MB-AKKI-IS/PKS/Add/VII/2018, AKKI/2018/027, PKS/3/V/2018/MNC tanggal 5 Juli 2018

Solutions (Infinitium)

jawab untuk melakukan perawatan rutin Layanan

Biaya per transaksi sebesar Rp670 - Rp1.474 tergantung total transaksi per bulannya.

7. Perjanjian Kerjasama Jasa Layanan Swift Service Bureau Share Connection, Environment Disaster Recovery Nomor193/MB-DS/KS/XII/17, 006/PKS-DRC/Add/ Decillion/X/ 2015 Tanggal 20 Oktober 2015 Perubahan Nomor 064/MB-BTI/PKS/VII/18, 008/PKS-SSB/BT/VI/2018 tanggal 30 Juli 2018

Perseroan (Pihak Pertama) dan PT Decillion Solutions (Pihak Kedua)

Penyediaan Jasa Layanan Swift Service Bureau Share Connection Environment Disaster Recovery

3 tahun terhitung sejak tanggal 26 Juni 2018 sampai dengan 25 Juni 2021

Biaya Maintenance Tahunan untuk system penanggulangan Bencana (Disaster Recovery System) setiap tahun sebesar Rp 158.949.884

8. Perjanjian Penyediaan dan Implementasi Aplikasi Joint Financing Corporate Nomor MNC Bank: 051/MB-IMS/KS/VI/2019 dan Nomor IMS: 007/PKS-IMS/VI/2019 tanggal 29 Juni 2019

PT Intisoft Mitra Solusi (Vendor) dan Perseroan (Bank)

Vendor memenuhi penyediaan dan implementasi Software untuk Bank

12 bulan terhitung sejak tanggal 27 Juni 2019 sampai dengan 27 Juni 2020

Rp 536.000.000 belum termasuk PPN 10%

9. Perjanjian Kerjasama tentang Jasa Layanan Cash in Transit dan Cash Processing Center Nomor 16A/MNCB-ASCM/KS/I/ 2016, 002/ADV-MNC/CIT/2016 Tanggal 28 Januari 2016

PT Advantage SCM (Pihak Kedua) dan Perseroan (Pihak Pertama)

Pihak Kedua setuju untuk melaksanakan pekerjaan Cash in Transit dan Cash Processing Center

Satu tahun terhitung sejak tanggal 28 Januari 2016 sampai dengan 27 Januari 2017 dan selanjutnya apabila tidak ada kesepakatan pengakhiran perjanjian, maka perjanjian akan diperpanjang otomatis untuk setiap tahunnya

Rp 111.100 sampai Rp 454.500 per trip

10. Perjanjian Kerjasama tentang Jasa Pelayanan Perbankan sebagai Bank/Pos Persepsi yang Melaksanakan Sistem Penerimaan Negara secara Elektronik dalam Rangka Pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) Penerimaan Nomor PRJ-238/PB/2017, 199/MB-DJP/KS/XII/17 tanggal 22 Desember 2017.

Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Pihak Pertama) dan Perseroan (Pihak Kedua)

Pihak Kedua melakukan pekerjaan dan menyediakan jasa pelayanan perbankan dengan sistem penerimaan negara secara elektronik yang meliputi; penyediaan media jaringan komunikasi yang terhubung dengan Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC), penyediaan proses bisnis dan penyediaan sumber daya manusia, penyediaan sistem aplikasi penerimaan negara secara elektronik, penyediaan fasilitas layanan penerimaan Negara secara terpusat, penyampaian laporan apabila diperlukan, pembukaan loket Penerimaan Negara pada setiap hari kerja dan hari tertentu di semua cabang layanan lainnya, penerimaan atas setiap setoran penerimaan Negara dengan menggunakan kode billing termasuk yang bukan nasabah,

Terhitung sejak tanggal 1 januari 2018 s/d 31 Desember 2019

Imbalan jasa pelayanan Bank Persepsi sesuai peraturan perundang-undangan kepada Perseroan untuk setiap Kode Billing yang berhasil ditransaksikan.

Page 100: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

80

No Nama Perjanjian Pihak Ruang Lingkup Jangka Waktu Nilai Perjanjian dapat mengakses ke sistem settlement untuk memperoleh NTPN atas setiap setoran penerimaan Negara yang dilakukan, penerbitan BPN/BPN sementara atas setiap setoran yang diterima, pelimpahan penerimaan Negara ke rekening SUBRKUN Direktorat PKN pada Bank Indonesia, Penyampaian Laporan Harian; Penerimaan Elektronik, Daftar Nominatif Penerimaan Elektronik dan Rekening Koran Elektronik kepada KPPN Khusus Penerimaan melalui portal Kementerian Keuangan, Rekonsiliasi data transaksi dan rekonsiliasi kas dengan KPPN Khusus penerimaan melalui portal Kementerian Keuangan, rekonsiliasi data transaksi dan rekonsiliasi kas dengan KPPN Khusus Penerimaan secara harian, penyampaian laporan lainnya sesuai permintaan KPPN Khusus Penerimaan.

11. Perjanjian Kerja Sama tentang Penerimaan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkantoran Provinsi DKI Jakarta Nomor 5436/-1/722, 101/BBP-Pemda DKI/KS/XII/2013 tanggal 19 Desember 2013

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pihak Pertama) dan Perseroan (Pihak Kedua)

Penerimaan pembayaran PBB-P2 di Provinsi DKI Jakarta oleh Perseroan dan pelimpahan seluruh saldo penerimaan dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.

Jangka waktu berakhirnya perjanjian yaitu satu tahun terhitung sejak tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014, dan selanjutnya apabila tidak ada kesepakatan pengakhiran perjanjian, maka perjanjian akan diperpanjang otomatis untuk setiap tahunnya)

Perseroan akan mengenakan biaya pembayaran PBB-P2 kepada Wajib Pajak untuk setiap transaksi pembayaran.

12. Perjanjian Kerjasama tentang Penggunaan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Nomor 7/78/DASP tanggal 29 Juli 2005.

Bank Indonesia (Pihak Pertama) dan Perseroan (Pihak Kedua)

Pihak Pertama setuju untuk menyediakan dan menyelenggarakan SKNBI dan Perseroan setuju untuk menggunakan SKNBI.

Jangka waktu sampai dengan Perseroan dihentikan secara tetap sebagai peserta SKNBI. apabila tidak ada kesepakatan pengakhiran perjanjian, maka perjanjian akan diperpanjang otomatis untuk setiap tahunnya

-

13. Perjanjian Kerja Sama tentang Penggunaan Sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) Nomor 17/58/DPSP tanggal 16 November 2015.

Bank Indonesia (Penyelenggara) dan Perseroan (Peserta)

Penyelenggara setuju untuk menyediakan sarana dan prasarana Sistem BI-RTGS dan Peserta setuju untuk mengunakan sarana dan prasaran Sistem BI-RTGS.

Jangka waktu perjanjian sejak tanggal 16 November 2015 sampai dengan jangka waktu yang tidak ditentukan, mengingat ketentuan pengakhiran perjanjian. apabila tidak ada kesepakatan pengakhiran perjanjian, maka perjanjian akan diperpanjang otomatis untuk setiap tahunnya

-

14. Perjanjian Kerja Sama tentang Penggunaan Bank Indonesia-Scripless Securities

Bank Indonesia (Penyelenggara) dan

Penyelenggara menyediakan sarana dan prasarana BI-Scripless Securities Settlement System yang digunakan untuk melakukan penatausahaan yang meliputi transaksi dengan Bank

Jangka waktu perjanjian sejak tanggal 16 November 2015 sampai dengan

-

Page 101: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

81

No Nama Perjanjian Pihak Ruang Lingkup Jangka Waktu Nilai Perjanjian dapat mengakses ke sistem settlement untuk memperoleh NTPN atas setiap setoran penerimaan Negara yang dilakukan, penerbitan BPN/BPN sementara atas setiap setoran yang diterima, pelimpahan penerimaan Negara ke rekening SUBRKUN Direktorat PKN pada Bank Indonesia, Penyampaian Laporan Harian; Penerimaan Elektronik, Daftar Nominatif Penerimaan Elektronik dan Rekening Koran Elektronik kepada KPPN Khusus Penerimaan melalui portal Kementerian Keuangan, Rekonsiliasi data transaksi dan rekonsiliasi kas dengan KPPN Khusus penerimaan melalui portal Kementerian Keuangan, rekonsiliasi data transaksi dan rekonsiliasi kas dengan KPPN Khusus Penerimaan secara harian, penyampaian laporan lainnya sesuai permintaan KPPN Khusus Penerimaan.

11. Perjanjian Kerja Sama tentang Penerimaan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkantoran Provinsi DKI Jakarta Nomor 5436/-1/722, 101/BBP-Pemda DKI/KS/XII/2013 tanggal 19 Desember 2013

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pihak Pertama) dan Perseroan (Pihak Kedua)

Penerimaan pembayaran PBB-P2 di Provinsi DKI Jakarta oleh Perseroan dan pelimpahan seluruh saldo penerimaan dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.

Jangka waktu berakhirnya perjanjian yaitu satu tahun terhitung sejak tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014, dan selanjutnya apabila tidak ada kesepakatan pengakhiran perjanjian, maka perjanjian akan diperpanjang otomatis untuk setiap tahunnya)

Perseroan akan mengenakan biaya pembayaran PBB-P2 kepada Wajib Pajak untuk setiap transaksi pembayaran.

12. Perjanjian Kerjasama tentang Penggunaan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Nomor 7/78/DASP tanggal 29 Juli 2005.

Bank Indonesia (Pihak Pertama) dan Perseroan (Pihak Kedua)

Pihak Pertama setuju untuk menyediakan dan menyelenggarakan SKNBI dan Perseroan setuju untuk menggunakan SKNBI.

Jangka waktu sampai dengan Perseroan dihentikan secara tetap sebagai peserta SKNBI. apabila tidak ada kesepakatan pengakhiran perjanjian, maka perjanjian akan diperpanjang otomatis untuk setiap tahunnya

-

13. Perjanjian Kerja Sama tentang Penggunaan Sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) Nomor 17/58/DPSP tanggal 16 November 2015.

Bank Indonesia (Penyelenggara) dan Perseroan (Peserta)

Penyelenggara setuju untuk menyediakan sarana dan prasarana Sistem BI-RTGS dan Peserta setuju untuk mengunakan sarana dan prasaran Sistem BI-RTGS.

Jangka waktu perjanjian sejak tanggal 16 November 2015 sampai dengan jangka waktu yang tidak ditentukan, mengingat ketentuan pengakhiran perjanjian. apabila tidak ada kesepakatan pengakhiran perjanjian, maka perjanjian akan diperpanjang otomatis untuk setiap tahunnya

-

14. Perjanjian Kerja Sama tentang Penggunaan Bank Indonesia-Scripless Securities

Bank Indonesia (Penyelenggara) dan

Penyelenggara menyediakan sarana dan prasarana BI-Scripless Securities Settlement System yang digunakan untuk melakukan penatausahaan yang meliputi transaksi dengan Bank

Jangka waktu perjanjian sejak tanggal 16 November 2015 sampai dengan

-

No Nama Perjanjian Pihak Ruang Lingkup Jangka Waktu Nilai Perjanjian Settlement System Nomor 17/58/DPSP tanggal 16 November 2015

Perseroan (Peserta)

Indonesia, surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah, dan transaksi pasar keuangan.

waktu yang tidak ditentukan, mengingat ketentuan pengakhiran perjanjian.apabila tidak ada kesepakatan pengakhiran perjanjian maka perjanjian akan diperpanjang otomatis untuk setiap tahunnya

11. Transaksi dengan Pihak Afiliasi Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain: 1. Pemberian kredit dan penerimaan bunga 2. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan dan pembayaran bunga. 3. Pembelian kendaraan bermotor kepada PT MNC Finance. 4. Bank menyewa ruang kantor dari PT MNC Land Tbk dan PT GLD Property. 5. Aset tetap Bank, cash-in safe dan kesehatan diasuransikan pada PT MNC Asuransi Indonesia

dan PT MNC Life. 6. Bank melakukan kegiatan promosi menggunakan jasa PT MNC Pictures, PT Mediate Indonesia

dan PT Media Nusantara Citra

a. Transaksi aset kepada pihak berafiliasi:

Pihak Sifat hubungan berafiliasi Sifat transaksi Nilai transaksi (dalam jutaan

Rupiah)

Persentase terhadap

jumlah aset (%)

PT MNC Land Tbk Entitas dalam grup yang sama Kredit yang diberikan 103.757 0,96% PT MNC Guna Usaha Indonesia Entitas dalam grup yang sama Kredit yang diberikan 27.398 0,25%

PT Global Mediacom Tbk Entitas dalam grup yang sama Kredit yang diberikan 20.223 0,19% PT MNC Finance Entitas dalam grup yang sama Kredit yang diberikan 12.793 0,12% PT Infokom Elektrindo Entitas dalam grup yang sama Kredit yang diberikan 2.988 0.03% Manajemen kunci Manajemen kunci Kredit yang diberikan 26.802 0,25% PT MNC Investama Tbk Entitas dalam grup yang sama Biaya dibayar dimuka 700 0,01% PT MNC Land Tbk Entitas dalam grup yang sama Biaya dibayar dimuka 638 0,01% PT Medan Nusantara Propertindo

Entitas dalam grup yang sama Biaya dibayar dimuka 181 0,00%

PT Riau Nusantara Propertindo Entitas dalam grup yang sama Biaya dibayar dimuka 55 0,00% PT Global Informasi Bermutu Entitas dalam grup yang sama Biaya dibayar dimuka 171 0,00% PT MNC Life Assurance Entitas dalam grup yang sama Biaya dibayar dimuka 164 0,00% PT MNC Finance Entitas dalam grup yang sama Biaya dibayar dimuka 115 0,00% PT MNC Asuransi Indonesia Entitas dalam grup yang sama Biaya dibayar dimuka 51 0,00% PT MNC Kapital Indonesia Tbk Entitas dalam grup yang sama Biaya dibayar dimuka 16 0,00% Bali Nirwana Resort Entitas dalam grup yang sama Biaya dibayar dimuka 4 0,00% Medan Nusantara Propertindo Entitas dalam grup yang sama Setoran Jaminan 2.671 0,02% PT GLD Property Entitas dalam grup yang sama Setoran Jaminan 1.896 0,02% PT Mediate Indonesia Entitas dalam grup yang sama Setoran Jaminan 615 0,01% PT MNC Land Tbk Entitas dalam grup yang sama Setoran Jaminan 535 0,00% PT Riau Nusantara Propertindo Entitas dalam grup yang sama Setoran Jaminan 452 0,00% PT MNC Sky Vision Tbk Entitas dalam grup yang sama Setoran Jaminan 58 0,00% PT MNC Investama Tbk Entitas dalam grup yang sama Setoran Jaminan 40 0,00%

Jumlah 202.323 1,87% b. Transaksi liabilitas dengan pihak berafiliasi sebagai berikut:

Pihak Sifat hubungan berafiliasi Sifat transaksi Nilai transaksi (dalam jutaan

Rupiah)

Persentase terhadap jumlah

liabilitas (%) Entitas dalam grup yang sama atau manajemen kunci

Entitas dalam grup yang sama atau manajemen kunci

Simpanan 716.501 8,00%

PT GLD Property Entitas dalam grup yang sama Beban yang masih harus dibayar

566 0,01%

PT MNC Land Tbk Entitas dalam grup yang sama Beban yang masih harus dibayar

445 0,00%

Page 102: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

82

Pihak Sifat hubungan berafiliasi Sifat transaksi Nilai transaksi (dalam jutaan

Rupiah)

Persentase terhadap jumlah

liabilitas (%) PT Infokom Elektrindo Entitas dalam grup yang sama Beban yang masih

harus dibayar 135 0,00%

PT MNC Finance Entitas dalam grup yang sama Utang Pembelian Kendaraan Bermotor

147 0,00%

Jumlah 717.794 8,01% c. Transaksi Pendapatan dengan pihak berafiliasi sebagai berikut:

Pihak dan Sifat hubungan berafiliasi Sifat transaksi Nilai transaksi (dalam jutaan Rupiah)

Persentase terhadap jumlah pendapatan

bunga (%) Entitas dalam grup yang sama atau manajemen kunci

Pendapatan Bunga 4.935 0,00%

d. Transaksi Beban dengan pihak berafiliasi sebagai berikut:

Sifat hubungan berafiliasi Sifat transaksi Nilai transaksi (dalam jutaan

Rupiah)

Persentase terhadap jumlah masing-masing

akun (%) Entitas dalam grup yang sama atau manajemen kunci

Beban Bunga 13.351 4,21%

Entitas dalam grup yang sama Beban Sewa 1.750 1,41% Entitas dalam grup yang sama Beban pengamanan 4.729 3,80% Entitas dalam grup yang sama Beban listrik 778 0,63% Entitas dalam grup yang sama Beban transportasi

dan sewa kendaraan 310 2,49%

Entitas dalam grup yang sama Beban komunikasi data

205 0,16%

Entitas dalam grup yang sama Beban asuransi 111 0,09% Entitas dalam grup yang sama Beban Promosi 35 0,03%

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak terafiliasi dalam rangka kegiatan usaha normal. Transaksi dengan pihak berafiliasi Perseroan dilakukan syarat dan kondisi yang berlaku umum, penentuan nilai transaksi adalah wajar dan tidak terdapat perbedaan syarat dan kondisi yang berlaku dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga kecuali atas pinjaman yang diberikan kepada karyawan. Transaksi afiliasi ini dapat terjadi secara berulang dan berlaku/diperpanjang secara terus menerus dengan memperhatikan prinsip kewajaran dan kelaziman transaksi.

12. Asuransi Aset Tetap Perseroan yang material telah diasuransikan secara all risk, terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya. Perseroan telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program asuransi kesehatan. Penutupan pada beberapa perusahaan asuransi pihak ketiga untuk perlindungan atas risiko terhadap harta kekayaan dan kegiatan usaha utama Perseroan sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Asuransi Kebakaran

No Obyek

Pertanggungan

No. Polis Masa Berlaku Nilai Pertanggungan Area/Cabang Perusahaan

Asuransi

1 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.409.735.162 BALI DENPASAR

MNC Insurance

2 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 357.250.962 BALI UBUD MNC Insurance 3 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 976.253.150 BALI GATSU MNC Insurance 4 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 396.319.042 BALI TABANAN MNC Insurance 5 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 875.178.858 BALIKPAPAN MNC Insurance 6 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 910.803.815 BANDUNG

JUANDA MNC Insurance

7 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 442.766.225 BANDUNG SUNDA

MNC Insurance

8 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 456.706.140 BANDUNG BANCEUY

MNC Insurance

9 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 28.246.757.997 JABODETABEK FINCEN

MNC Insurance

10 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 495.086.100 JABODETABEK FINCEN

MNC Insurance

11 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 7.017.468.257 JABODETABEK FINCEN

MNC Insurance

12 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 505.404.216 JABODETABEK WISMA BP

MNC Insurance

13 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.175.917.024 JABODETABEK DUTA MERLIN

MNC Insurance

14 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 537.380.151 JABODETABEK MNC Insurance

Page 103: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

83

Pihak Sifat hubungan berafiliasi Sifat transaksi Nilai transaksi (dalam jutaan

Rupiah)

Persentase terhadap jumlah

liabilitas (%) PT Infokom Elektrindo Entitas dalam grup yang sama Beban yang masih

harus dibayar 135 0,00%

PT MNC Finance Entitas dalam grup yang sama Utang Pembelian Kendaraan Bermotor

147 0,00%

Jumlah 717.794 8,01% c. Transaksi Pendapatan dengan pihak berafiliasi sebagai berikut:

Pihak dan Sifat hubungan berafiliasi Sifat transaksi Nilai transaksi (dalam jutaan Rupiah)

Persentase terhadap jumlah pendapatan

bunga (%) Entitas dalam grup yang sama atau manajemen kunci

Pendapatan Bunga 4.935 0,00%

d. Transaksi Beban dengan pihak berafiliasi sebagai berikut:

Sifat hubungan berafiliasi Sifat transaksi Nilai transaksi (dalam jutaan

Rupiah)

Persentase terhadap jumlah masing-masing

akun (%) Entitas dalam grup yang sama atau manajemen kunci

Beban Bunga 13.351 4,21%

Entitas dalam grup yang sama Beban Sewa 1.750 1,41% Entitas dalam grup yang sama Beban pengamanan 4.729 3,80% Entitas dalam grup yang sama Beban listrik 778 0,63% Entitas dalam grup yang sama Beban transportasi

dan sewa kendaraan 310 2,49%

Entitas dalam grup yang sama Beban komunikasi data

205 0,16%

Entitas dalam grup yang sama Beban asuransi 111 0,09% Entitas dalam grup yang sama Beban Promosi 35 0,03%

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak terafiliasi dalam rangka kegiatan usaha normal. Transaksi dengan pihak berafiliasi Perseroan dilakukan syarat dan kondisi yang berlaku umum, penentuan nilai transaksi adalah wajar dan tidak terdapat perbedaan syarat dan kondisi yang berlaku dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga kecuali atas pinjaman yang diberikan kepada karyawan. Transaksi afiliasi ini dapat terjadi secara berulang dan berlaku/diperpanjang secara terus menerus dengan memperhatikan prinsip kewajaran dan kelaziman transaksi.

12. Asuransi Aset Tetap Perseroan yang material telah diasuransikan secara all risk, terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya. Perseroan telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program asuransi kesehatan. Penutupan pada beberapa perusahaan asuransi pihak ketiga untuk perlindungan atas risiko terhadap harta kekayaan dan kegiatan usaha utama Perseroan sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Asuransi Kebakaran

No Obyek

Pertanggungan

No. Polis Masa Berlaku Nilai Pertanggungan Area/Cabang Perusahaan

Asuransi

1 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.409.735.162 BALI DENPASAR

MNC Insurance

2 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 357.250.962 BALI UBUD MNC Insurance 3 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 976.253.150 BALI GATSU MNC Insurance 4 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 396.319.042 BALI TABANAN MNC Insurance 5 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 875.178.858 BALIKPAPAN MNC Insurance 6 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 910.803.815 BANDUNG

JUANDA MNC Insurance

7 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 442.766.225 BANDUNG SUNDA

MNC Insurance

8 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 456.706.140 BANDUNG BANCEUY

MNC Insurance

9 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 28.246.757.997 JABODETABEK FINCEN

MNC Insurance

10 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 495.086.100 JABODETABEK FINCEN

MNC Insurance

11 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 7.017.468.257 JABODETABEK FINCEN

MNC Insurance

12 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 505.404.216 JABODETABEK WISMA BP

MNC Insurance

13 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.175.917.024 JABODETABEK DUTA MERLIN

MNC Insurance

14 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 537.380.151 JABODETABEK MNC Insurance

No Obyek

Pertanggungan

No. Polis Masa Berlaku Nilai Pertanggungan Area/Cabang Perusahaan

Asuransi

WOLTER 15 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 734.144.681 JABODETABEK

ROXY MNC Insurance

16 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 306.960.447 JABODETABEK TJ.DUREN

MNC Insurance

17 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 438.579.109 JABODETABEK PURI INDAH

MNC Insurance

18 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 732.322.862 JABODETABEK SUPOMO

MNC Insurance

19 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 441.077.683 JABODETABEK ARKADIA

MNC Insurance

20 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 533.232.314 JABODETABEK PONDOK INDAH

MNC Insurance

21 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 496.999.549 JABODETABEK FATMAWATI

MNC Insurance

22 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 274.671.715 JABODETABEK ALAM SUTERA

MNC Insurance

23 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 180.996.760 JABODETABEK SAWAH BESAR

MNC Insurance

24 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.948.851.271 JABODETABEK KB. SIRIH

MNC Insurance

25 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 488.092.429 JABODETABEK SUNTER

MNC Insurance

26 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 168.427.471 JABODETABEK PLUIT

MNC Insurance

27 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 553.251.754 JABODETABEK KELAPA GADING

MNC Insurance

28 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 275.444.447 JABODETABEK MANGGA DUA

MNC Insurance

29 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 221.351.999 JABODETABEK TAMAN PALEM

MNC Insurance

30 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 633.585.987 JABODETABEK MERUYA

MNC Insurance

31 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 350.779.693 JABODETABEK KB.JERUK

MNC Insurance

32 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 133.690.395 JABODETABEK PIK

MNC Insurance

33 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.172.058.810 JABODETABEK TREASURY

MNC Insurance

34 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.102.778.678 JAMBI MNC Insurance 35 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 965.241.379 MAKASAR MNC Insurance 36 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.302.044.922 MEDAN

MAULANA MNC Insurance

37 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 260.442.408 MEDAN KRAKATAU

MNC Insurance

38 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 655.694.680 MEDAN ASIA MNC Insurance 39 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 385.420.865 MEDAN

BANDUNG MNC Insurance

40 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.429.797.114 PEKANBARU SUDIRMAN

MNC Insurance

41 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 303.796.111 PEKANBARU ARIFIN AHMAD

MNC Insurance

42 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.110.660.982 SAMARINDA MNC Insurance 43 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp 1.352.012.081 SEMARANG MNC Insurance 44 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.252.530.022 SOLO MNC Insurance 45 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 56.052.000 SURABAYA

PS.KEMBANG MNC Insurance

46 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 400.775.682 SURABAYA JEMURSARI

MNC Insurance

47 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 830.803.064 SURABAYA TAIS

MNC Insurance

48 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 247.898.265 SURABAYA KEMBANG JEPUN

MNC Insurance

49 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 482.429.960 SURABAYA SUNGKONO

MNC Insurance

50 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 883.988.302 TARAKAN MNC Insurance 51 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.280.703.356 YOGYAKARTA MNC Insurance 52 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 369.235.875 YOGYAKARTA MNC Insurance 53 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 341.245.989 DEPOK JAWA

BARAT MNC Insurance

54 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 649.171.833 SNK BEKASI MNC Insurance 55 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 618.880.458 BOGOR

PAJAJARAN MNC Insurance

56 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 241.045.131 CIKARANG JAWA BARAT

MNC Insurance

57 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 940.161.369 BSD SERPONG MNC Insurance 58 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 208.172.065 GADING

SERPONG MNC Insurance

59 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 1.523.524.387 BATAM CENTER

MNC Insurance

60 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 337.090.806 BOGOR TAJUR MNC Insurance 61 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 482.429.960 SURABAYA

SUNGKONO MNC Insurance

62 Kantor 10.03.01.18.11.0.00631 30 /11/18 sd 30/11/19 Rp. 883.988.302 TARAKAN MNC Insurance

Page 104: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

84

b. Asuransi Kecurian/Kebongkaran (Burglary)

No Obyek Pertanggungan No. Polis Masa Berlaku Nilai

Pertanggungan Area/Cabang Perusahaan

Asuransi 1 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 298.986.884 BALIKPAPAN MNC Insurance 2 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 450.296.049 BANDUNG JUANDA MNC Insurance 3 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 109.234.500 BANDUNG SUNDA MNC Insurance 4 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 346.269.844 JABODETABEK

WISMA BP MNC Insurance

5 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 355.273.493 JABODETABEK DUTA MERLIN

MNC Insurance

6 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 175.471.794 JABODETABEK WOLTER

MNC Insurance

7 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 208.588.524 JABODETABEK ROXY

MNC Insurance

8 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 141.400.159 JABODETABEK TJ.DUREN

MNC Insurance

9 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 130.042.551 JABODETABEK PURI INDAH

MNC Insurance

10 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 355.943.053 JABODETABEK SUPOMO

MNC Insurance

11 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 254.216.072 JABODETABEK ARKADIA

MNC Insurance

12 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 175.102.157 JABODETABEK DEPOK

MNC Insurance

13 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 117.097.184 JABODETABEK PONDOK INDAH

MNC Insurance

14 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 208.574.315 JABODETABEK FATMAWATI

MNC Insurance

15 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 125.185.967 JABODETABEK ALAM SUTERA

MNC Insurance

16 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 72.540.000 JABODETABEK SAWAH BESAR

MNC Insurance

17 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 214.637.239 JABODETABEK BEKASI SNK

MNC Insurance

18 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 701.060.056 JABODETABEK MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

19 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 184.903.000 JABODETABEK BOGOR PAJAJARAN

MNC Insurance

20 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 253.522.105 JABODETABEK SUNTER

MNC Insurance

21 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 115.503.977 JABODETABEK CIKARANG

MNC Insurance

22 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 30.382.808 JABODETABEK PLUIT

MNC Insurance

23 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 240.750.790 JABODETABEK KELAPA GADING

MNC Insurance

24 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 80.558.747 JABODETABEK MANGGA DUA

MNC Insurance

25 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 90.830.500 JABODETABEK TAMAN PALEM

MNC Insurance

26 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 274.103.262 JABODETABEK MERUYA

MNC Insurance

27 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 136.729.913 JABODETABEK KEBON JERUK

MNC Insurance

28 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 349.270.815 JABODETABEK BSD 7

MNC Insurance

29 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 39.460.355 JABODETABEK PIK

MNC Insurance

30 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 59.266.566 JABODETABEK GADING SERPONG

MNC Insurance

31 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 160.290.722 JAMBI MNC Insurance 32 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 321.436.748 MAKASAR MNC Insurance

33 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 791.836.273 MEDAN MAULANA LUBIS

MNC Insurance

34 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 112.986.445 MEDAN KRAKATAU

MNC Insurance

35 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 367.770.504 MEDAN ASIA

MNC Insurance

36 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 77.927.125 MEDAN BANDUNG

MNC Insurance

37 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 500.217.663 PEKANBARU TAMBUSAI

MNC Insurance

38 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 49.465.318 PEKANBARU ARIFIN AHMAD

MNC Insurance

39 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 443.694.507 SAMARINDA MNC Insurance 40 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 563.159.021 SOLO MNC Insurance 41 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 348.029.665 TARAKAN MNC Insurance 42 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 107.648.750 YOGYAKARTA

KATAMSO MNC Insurance

43 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 422.980.339 YOGYAKARTA MANGKUBUMI

MNC Insurance

44 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 17.688.433.738

GEDUNG MNC FINANCIAL CENTER

MNC Insurance

Page 105: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

85

b. Asuransi Kecurian/Kebongkaran (Burglary)

No Obyek Pertanggungan No. Polis Masa Berlaku Nilai

Pertanggungan Area/Cabang Perusahaan

Asuransi 1 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 298.986.884 BALIKPAPAN MNC Insurance 2 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 450.296.049 BANDUNG JUANDA MNC Insurance 3 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 109.234.500 BANDUNG SUNDA MNC Insurance 4 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 346.269.844 JABODETABEK

WISMA BP MNC Insurance

5 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 355.273.493 JABODETABEK DUTA MERLIN

MNC Insurance

6 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 175.471.794 JABODETABEK WOLTER

MNC Insurance

7 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 208.588.524 JABODETABEK ROXY

MNC Insurance

8 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 141.400.159 JABODETABEK TJ.DUREN

MNC Insurance

9 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 130.042.551 JABODETABEK PURI INDAH

MNC Insurance

10 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 355.943.053 JABODETABEK SUPOMO

MNC Insurance

11 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 254.216.072 JABODETABEK ARKADIA

MNC Insurance

12 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 175.102.157 JABODETABEK DEPOK

MNC Insurance

13 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 117.097.184 JABODETABEK PONDOK INDAH

MNC Insurance

14 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 208.574.315 JABODETABEK FATMAWATI

MNC Insurance

15 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 125.185.967 JABODETABEK ALAM SUTERA

MNC Insurance

16 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 72.540.000 JABODETABEK SAWAH BESAR

MNC Insurance

17 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 214.637.239 JABODETABEK BEKASI SNK

MNC Insurance

18 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 701.060.056 JABODETABEK MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

19 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 184.903.000 JABODETABEK BOGOR PAJAJARAN

MNC Insurance

20 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 253.522.105 JABODETABEK SUNTER

MNC Insurance

21 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 115.503.977 JABODETABEK CIKARANG

MNC Insurance

22 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 30.382.808 JABODETABEK PLUIT

MNC Insurance

23 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 240.750.790 JABODETABEK KELAPA GADING

MNC Insurance

24 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 80.558.747 JABODETABEK MANGGA DUA

MNC Insurance

25 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 90.830.500 JABODETABEK TAMAN PALEM

MNC Insurance

26 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 274.103.262 JABODETABEK MERUYA

MNC Insurance

27 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 136.729.913 JABODETABEK KEBON JERUK

MNC Insurance

28 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 349.270.815 JABODETABEK BSD 7

MNC Insurance

29 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 39.460.355 JABODETABEK PIK

MNC Insurance

30 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 59.266.566 JABODETABEK GADING SERPONG

MNC Insurance

31 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 160.290.722 JAMBI MNC Insurance 32 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 321.436.748 MAKASAR MNC Insurance

33 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 791.836.273 MEDAN MAULANA LUBIS

MNC Insurance

34 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 112.986.445 MEDAN KRAKATAU

MNC Insurance

35 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 367.770.504 MEDAN ASIA

MNC Insurance

36 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 77.927.125 MEDAN BANDUNG

MNC Insurance

37 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 500.217.663 PEKANBARU TAMBUSAI

MNC Insurance

38 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 49.465.318 PEKANBARU ARIFIN AHMAD

MNC Insurance

39 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 443.694.507 SAMARINDA MNC Insurance 40 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 563.159.021 SOLO MNC Insurance 41 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 348.029.665 TARAKAN MNC Insurance 42 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 107.648.750 YOGYAKARTA

KATAMSO MNC Insurance

43 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 422.980.339 YOGYAKARTA MANGKUBUMI

MNC Insurance

44 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 17.688.433.738

GEDUNG MNC FINANCIAL CENTER

MNC Insurance

No Obyek Pertanggungan No. Polis Masa Berlaku Nilai

Pertanggungan Area/Cabang Perusahaan

Asuransi 45 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 451.215.600 GEDUNG MNC

FINANCIAL CENTER

MNC Insurance

46 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 4.070.209.925

GEDUNG MNC FINANCIAL CENTER

MNC Insurance

47 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 25.410.000 KERTAJAYA INDAH MNC Insurance 48 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 77.927.125 MEDAN BANDUNG MNC Insurance 49 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 718.567.908 BATAM CENTER MNC Insurance 50 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 184.402.794 JEMURSARI MNC Insurance 51 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 405.938.944 SURABAYA TAIS MNC Insurance 52 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 84.757.765 KEMBANG JEPUN MNC Insurance 53 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 171.196.785 SUNGKONO MNC Insurance 54 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 479.951.841 DENPASAR MNC Insurance 55 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 261.393.462 UBUD MNC Insurance 56 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 651.956.206 SEMARANG

PANDANARAN MNC Insurance

57 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 202.176.700 BANCEUY MNC Insurance 58 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 984.396.170 GEDUNG MNC

FINANCIAL CENTER, TREASURY

MNC Insurance

59 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 492.942.510 GATOT SUBROTO MNC Insurance 60 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 117.975.000 TABANAN MNC Insurance 61 Prabotan Kantor 10.03.13.18.11.0.00013 30/11/18 sd 30/11/19 Rp. 128.680.866 BOGOR TAJUR MNC Insurance

c. Asuransi Cash In Safe

No Objek

Pertanggungan No Polis Jangka Waktu Pertanggungan IDR/USD/SGD Area/Cabang Perusahaan

Asuransi 1 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 550.000.000

USD 7.000 BALI UBUD MNC Insurance

2 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 320.000.000 BALI GATSU MNC Insurance 3 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 300.000.000 BALI TABANAN MNC Insurance 4 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 BALI TABANAN MNC Insurance 5 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 300.000.000 BALI TABANAN MNC Insurance 6 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 4.100.000.000 BALIKPAPAN MNC Insurance 7 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 650.000.000 BANDUNG

BANCEUY MNC Insurance

8 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 900.000.000 BANDUNG SUNDA

MNC Insurance

9 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 1.520.000.000 USD 5.000

BANDUNG JUANDA

MNC Insurance

10 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 3.830.000.000 BATAM MNC Insurance 11 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 SGD 5.000 BATAM MNC Insurance 12 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 1.040.000.000 WISMA

BUMIPUTERA MNC Insurance

13 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 520.000.000 DUTA MERLIN MNC Insurance 14 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 440.000.000 WOLTER MNC Insurance 15 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 790.000.000 ROXY MAS MNC Insurance 16 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 140.000.000 ATM TANJUNG

DUREN MNC Insurance

17 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 250.000.000 ATM INDOVISION 1 JKT

MNC Insurance

18 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 280.000.000 ATM INDOVISION 2 JKT

MNC Insurance

19 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 1.590.000.000 TANJUNG DUREN

MNC Insurance

20 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 1.410.000.000 PURI INDAH MNC Insurance 21 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 620.000.000 SOEPOMO MNC Insurance 22 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM ARKADIA MNC Insurance 23 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM ARKADIA MNC Insurance 24 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 390.000.000 ARKADIA MNC Insurance 25 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 450.000.000 DEPOK MNC Insurance 26 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 490.000.000 PONDOK

INDAH MNC Insurance

27 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 440.000.000 FATMAWATI DUTAMAS

MNC Insurance

28 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 500.000.000 ALAM SUTERA MNC Insurance 29 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 170.000.000 ATM SAWAH

BESAR MNC Insurance

30 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 450.000.000 SAWAH BESAR MNC Insurance 31 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 550.000.000 BEKASI SNK MNC Insurance 32 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 370.000.000 ATM MNC

KEBON SIRIH MNC Insurance

33 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 400.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

34 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 300.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

35 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 200.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

36 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

Page 106: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

86

No Objek Pertanggungan No Polis Jangka Waktu Pertanggungan

IDR/USD/SGD Area/Cabang Perusahaan Asuransi

37 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 300.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

38 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

39 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 200.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

40 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

41 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 250.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

42 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 6.000.000.000 USD 100.000 SGD 100.000

MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

43 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 430.000.000 BOGOR MNC Insurance 44 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 490.000.000 SUNTER MNC Insurance 45 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 640.000.000 CIKARANG MNC Insurance 46 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 580.000.000 PLUIT MNC Insurance 47 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 850.000.000 KELAPA

GADING MNC Insurance

48 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 760.000.000 MANGGA DUA MNC Insurance 49 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 600.000.000 TAMAN PALEM MNC Insurance 50 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM MERUYA MNC Insurance 51 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 140.000.000 ATM KEBON

JERUK MNC Insurance

52 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 330.000.000 ATM KEBON JERUK

MNC Insurance

53 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 790.000.000 MERUYA MNC Insurance 54 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 170.000.000 ATM GLOBAL

TV MNC Insurance

55 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

56 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 350.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

57 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

58 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 240.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

59 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

60 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 210.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

61 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 1.890.000.000 KEBON JERUK MNC Insurance 62 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 870.000.000 BSD 7 MNC Insurance 63 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 700.000.000 PIK MNC Insurance 64 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 650.000.000 GADING

SERPONG MNC Insurance

65 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 RP 370.000.000 BOGOR TAJUR MNC Insurance 66 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 5.000 WISMA

BUMIPUTERA MNC Insurance

67 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 DUTA MERLIN MNC Insurance 68 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 WOLTER MNC Insurance 69 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 2.000 TANJUNG

DUREN MNC Insurance

70 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 1.000 PURI INDAH MNC Insurance 71 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 5.000 SOEPOMO MNC Insurance 72 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 25.000 ARKADIA MNC Insurance 73 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 2.000 PONDOK

INDAH MNC Insurance

74 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD100.000 MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

75 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 4.000 BOGOR MNC Insurance 76 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 SUNTER MNC Insurance 77 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 5.000 CIKARANG MNC Insurance 78 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 1.000 PLUIT MNC Insurance 79 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 5.000 KELAPA

GADING MNC Insurance

80 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 25.000 MERUYA MNC Insurance 81 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 1.000 BOGOR TAJUR MNC Insurance 82 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 SGD 100.000 MNC KEBON

SIRIH MNC Insurance

83 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 930.000.000 JAMBI MNC Insurance 84 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 1.140.000.000 MAKASAR MNC Insurance 85 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp1.725.000.000 PEKANBARU

TAMBUSAI MNC Insurance

86 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp1.430.000.000 PEKANBARU ARIFIN AHMAD

MNC Insurance

87 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 PEKANBARU ARIFIN AHMAD

MNC Insurance

88 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 SGD 10.000 PEKANBARU ARIFIN AHMAD

MNC Insurance

89 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp1.910.000.000 SAMARINDA MNC Insurance 90 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 2.500 SAMARINDA MNC Insurance 91 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp2.410.000.000 SEMARANG MNC Insurance 92 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 2.500 SEMARANG MNC Insurance 93 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp1.970.000.000 SOLO MNC Insurance 94 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 SOLO MNC Insurance

Page 107: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

87

No Objek Pertanggungan No Polis Jangka Waktu Pertanggungan

IDR/USD/SGD Area/Cabang Perusahaan Asuransi

37 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 300.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

38 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

39 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 200.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

40 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

41 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 250.000.000 ATM MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

42 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 6.000.000.000 USD 100.000 SGD 100.000

MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

43 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 430.000.000 BOGOR MNC Insurance 44 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 490.000.000 SUNTER MNC Insurance 45 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 640.000.000 CIKARANG MNC Insurance 46 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 580.000.000 PLUIT MNC Insurance 47 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 850.000.000 KELAPA

GADING MNC Insurance

48 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 760.000.000 MANGGA DUA MNC Insurance 49 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 600.000.000 TAMAN PALEM MNC Insurance 50 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM MERUYA MNC Insurance 51 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 140.000.000 ATM KEBON

JERUK MNC Insurance

52 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 330.000.000 ATM KEBON JERUK

MNC Insurance

53 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 790.000.000 MERUYA MNC Insurance 54 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 170.000.000 ATM GLOBAL

TV MNC Insurance

55 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

56 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 350.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

57 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

58 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 240.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

59 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

60 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 210.000.000 ATM GLOBAL TV

MNC Insurance

61 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 1.890.000.000 KEBON JERUK MNC Insurance 62 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 870.000.000 BSD 7 MNC Insurance 63 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 700.000.000 PIK MNC Insurance 64 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 650.000.000 GADING

SERPONG MNC Insurance

65 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 RP 370.000.000 BOGOR TAJUR MNC Insurance 66 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 5.000 WISMA

BUMIPUTERA MNC Insurance

67 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 DUTA MERLIN MNC Insurance 68 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 WOLTER MNC Insurance 69 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 2.000 TANJUNG

DUREN MNC Insurance

70 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 1.000 PURI INDAH MNC Insurance 71 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 5.000 SOEPOMO MNC Insurance 72 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 25.000 ARKADIA MNC Insurance 73 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 2.000 PONDOK

INDAH MNC Insurance

74 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD100.000 MNC KEBON SIRIH

MNC Insurance

75 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 4.000 BOGOR MNC Insurance 76 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 SUNTER MNC Insurance 77 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 5.000 CIKARANG MNC Insurance 78 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 1.000 PLUIT MNC Insurance 79 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 5.000 KELAPA

GADING MNC Insurance

80 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 25.000 MERUYA MNC Insurance 81 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 1.000 BOGOR TAJUR MNC Insurance 82 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 SGD 100.000 MNC KEBON

SIRIH MNC Insurance

83 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 930.000.000 JAMBI MNC Insurance 84 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 1.140.000.000 MAKASAR MNC Insurance 85 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp1.725.000.000 PEKANBARU

TAMBUSAI MNC Insurance

86 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp1.430.000.000 PEKANBARU ARIFIN AHMAD

MNC Insurance

87 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 PEKANBARU ARIFIN AHMAD

MNC Insurance

88 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 SGD 10.000 PEKANBARU ARIFIN AHMAD

MNC Insurance

89 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp1.910.000.000 SAMARINDA MNC Insurance 90 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 2.500 SAMARINDA MNC Insurance 91 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp2.410.000.000 SEMARANG MNC Insurance 92 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 2.500 SEMARANG MNC Insurance 93 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp1.970.000.000 SOLO MNC Insurance 94 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 SOLO MNC Insurance

No Objek Pertanggungan No Polis Jangka Waktu Pertanggungan

IDR/USD/SGD Area/Cabang Perusahaan Asuransi

95 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 720.000.000 SURABAYA KERTAJAYA

MNC Insurance

96 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp1.200.000.000 SURABAYA JEMURSARI

MNC Insurance

97 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 130.000.000 ATM SURABAYA TAIS

MNC Insurance

98 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 270.000.000 ATM SURABAYA TAIS

MNC Insurance

99 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp2.720.000.000 SURABAYA TAIS

MNC Insurance

100 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 680.000.000 SURABAYA KEMBANG JEPUN

MNC Insurance

101 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 930.000.000 SURABAYA SUNGKONO

MNC Insurance

102 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 10.000 SURABAYA KERTAJAYA

MNC Insurance

103 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 7.000 SURABAYA JEMURSARI

MNC Insurance

104 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 25.000 SURABAYA TAIS

MNC Insurance

105 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 5.000 SURABAYA KEMBANG JEPUN

MNC Insurance

106 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 5.000 SURABAYA SUNGKONO

MNC Insurance

107 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 1.880.000.000 TARAKAN MNC Insurance 108 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp2.050.000.000 YOGYAKARTA MNC Insurance 109 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 450.000.000 YOGYAKARTA

KATAMSO MNC Insurance

110 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 USD 20.000 YOGYAKARTA MNC Insurance 111 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 260.000.000 GEDUNG MNC

FINANCIAL CENTER

MNC Insurance

112 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 200.000.000 GEDUNG MNC FINANCIAL CENTER

MNC Insurance

113 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 3.160.000.000 GEDUNG MNC FINANCIAL CENTER

MNC Insurance

114 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 610.000.000 MEDAN KRAKATAU

MNC Insurance

115 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 820.000.000 MEDAN ASIA MNC Insurance 116 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 970.000.000 BANDUNG

MEDAN MNC Insurance

117 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 70.000.000 GEDUNG INDOVISION DENPASAR

MNC Insurance

118 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 140.000.000 GEDUNG INDOVISION DENPASAR

MNC Insurance

119 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 150.000.000 GEDUNG INDOVISION DENPASAR

MNC Insurance

120 Vailt/Counter/ATM 10.03.13.18.11.0.00009 30-11-18 S/D 30-11-19 Rp 4.250.000.000

USD 7.000,00 EUR 7.000,00

GEDUNG INDOVISION DENPASAR

MNC Insurance

d. Asuransi Lainnya (Gempa Bumi)

No. Objek

Pertanggungan No Polis Asuransi Masa Pertanggungan Nilai Pertanggungan Kota Perusahaan

Asuransi

1 Kantor 10.03.01.18.11.0.00634 30/11/18 sd 30/11/19 Rp 1,409,735,162 BALI DENPASAR MNC Insurance

2 Kantor 10.03.01.18.11.0.00634 30/11/18 sd 30/11/19 Rp 357,250,963 BALI UBUD MNC Insurance

3 Kantor 10.03.01.18.11.0.00634 30/11/18 sd 30/11/19 Rp 976,253,150 BALI GATSU MNC Insurance

Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, aset tetap Perseroan sudah diasuransikan dengan premi yang cukup. Nilai pertanggungan asuransi telah menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Perseroan mengasuransikan asetnya sebagian besar kepada PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance), yang merupakan pihak afiliasi dengan Perseroan. Perseroan menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan perlakuan antara pihak afiliasi dengan pihak ketiga. Kerjasama asuransi tersebut dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku umum.

Page 108: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

88

13. Aset dengan nilai Material Berdasarkan Laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal-tanggal 30 Juni 2019 dan 2018 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 Perseroan tidak memiliki aset dengan nilai material. 14. Pajak Perseroan tidak memiliki hutang pajak, baik berupa Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) maupun Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang tidak dicatat selain yang diungkapkan di atas. Hutang pajak tahun 2018 yang terdiri dari PPh pasal 21, PPh pasal 23 dan 26, PPh pasal 4 ayat 2 dan PPN telah dilunasi oleh Perseroan pada tahun 2019.

Perseroan telah mentaati seluruh undang-undang pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku.

15. Kegiatan Usaha Utama Perseroan, Kecenderungan dan Prospek Usaha

a. Umum

Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai Bank Umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990 dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No. 22/1147/UPPS/PSbD tanggal 20 Januari 1990. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur BI No. 11/45/KEP.GBI/2009 tanggal 11 September 2009, izin usaha atas nama PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk dialihkan menjadi izin usaha PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No. 18/KDK.03/2014 tanggal 15 Oktober 2014, izin usaha atas nama PT Bank ICB Bumiputera Tbk dialihkan menjadi izin usaha PT Bank MNC Internasional Tbk.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No. 30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997, Perseroan secara resmi mulai beroperasi sebagai Bank Devisa dari tanggal 5 Desember 1997. Perseroan memperoleh status sebagai Bank Persepsi dan Bank Devisa Persepsi Kas Negara untuk menerima setoran-setoran pajak dan bukan pajak berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-485/MK.03/1998 tanggal 8 September 1998.

Visi dari Perseroan adalah menjadi Bank masa depan yang memberikan layanan bintang lima (5-star Bank), yang mengikuti gaya hidup nasabah berlandaskan teknologi terkini dan membuat semua transaksi keuangan menjadi lebih mudah. Sejalan dengan visi tersebut, Perseroan memiliki misi menjadi Bank yang menawarkan layanan keuangan yang mengikuti gaya hidup dengan membuat hidup nasabah menjadi lebih mudah, untuk nasabah retail dengan segmen menengah ke atas, termasuk di dalamnya para usaha kecil dan menengah, dengan memberikan pengalaman layanan perbankan yang memuaskan melalui cabang dan electronic channels

Demi mewujudkan proses transformasi, Strategi yang dilakukan untuk memacu usaha Perseroan adalah dengan memperkuat struktur permodalan, menerapkan langkah strategis untuk membangun dan meningkatkan jumlah nasabah dengan memfokuskan pada sinergi yang kuat dan berkesinambungan dengan anak perusahaan lain dalam Grup MNC baik karyawan, pelanggan maupun mitra bisnis, mengembangkan electronic channels, mengembangkan produk dan pelayanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, mengembangkan struktur organisasi dan karyawan melalui proses pelatihan terstruktur dan sistematis, melakukan pembangunan dan pengkajian ulang proses-proses bisnis dan pengembangan atau pembaruan infrastruktur termasuk perangkat keras dan lunak, memperkuat kepatuhan bank dan senantiasa mengkinikan kebijakan dan prosedur sesuai dengan perkembangan organisasi dan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menyelesaikan kredit bermasalah dan meningkatkan rentabilitas, mengembangkan infrastruktur manajemen risiko Perseroan dan penguatan tata kelola perusahaan.

Perseroan telah menentukan usaha inti difokuskan pada segmen consumer banking (consumer lending dan retail funding) dan SME (loan, trade finance, cash management). Consumer funding difokuskan pada peningkatan dana pihak ketiga dari produk giro, tabungan, dan deposito ritel. Consumer lending difokuskan pada pengembangan produk kartu kredit, Kredit Pemilikan Properti/Beragunan Properti, implant banking dan multifinance (joint financing).

Page 109: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

89

13. Aset dengan nilai Material Berdasarkan Laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal-tanggal 30 Juni 2019 dan 2018 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 Perseroan tidak memiliki aset dengan nilai material. 14. Pajak Perseroan tidak memiliki hutang pajak, baik berupa Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) maupun Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang tidak dicatat selain yang diungkapkan di atas. Hutang pajak tahun 2018 yang terdiri dari PPh pasal 21, PPh pasal 23 dan 26, PPh pasal 4 ayat 2 dan PPN telah dilunasi oleh Perseroan pada tahun 2019.

Perseroan telah mentaati seluruh undang-undang pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku.

15. Kegiatan Usaha Utama Perseroan, Kecenderungan dan Prospek Usaha

a. Umum

Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai Bank Umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990 dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No. 22/1147/UPPS/PSbD tanggal 20 Januari 1990. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur BI No. 11/45/KEP.GBI/2009 tanggal 11 September 2009, izin usaha atas nama PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk dialihkan menjadi izin usaha PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No. 18/KDK.03/2014 tanggal 15 Oktober 2014, izin usaha atas nama PT Bank ICB Bumiputera Tbk dialihkan menjadi izin usaha PT Bank MNC Internasional Tbk.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No. 30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997, Perseroan secara resmi mulai beroperasi sebagai Bank Devisa dari tanggal 5 Desember 1997. Perseroan memperoleh status sebagai Bank Persepsi dan Bank Devisa Persepsi Kas Negara untuk menerima setoran-setoran pajak dan bukan pajak berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-485/MK.03/1998 tanggal 8 September 1998.

Visi dari Perseroan adalah menjadi Bank masa depan yang memberikan layanan bintang lima (5-star Bank), yang mengikuti gaya hidup nasabah berlandaskan teknologi terkini dan membuat semua transaksi keuangan menjadi lebih mudah. Sejalan dengan visi tersebut, Perseroan memiliki misi menjadi Bank yang menawarkan layanan keuangan yang mengikuti gaya hidup dengan membuat hidup nasabah menjadi lebih mudah, untuk nasabah retail dengan segmen menengah ke atas, termasuk di dalamnya para usaha kecil dan menengah, dengan memberikan pengalaman layanan perbankan yang memuaskan melalui cabang dan electronic channels

Demi mewujudkan proses transformasi, Strategi yang dilakukan untuk memacu usaha Perseroan adalah dengan memperkuat struktur permodalan, menerapkan langkah strategis untuk membangun dan meningkatkan jumlah nasabah dengan memfokuskan pada sinergi yang kuat dan berkesinambungan dengan anak perusahaan lain dalam Grup MNC baik karyawan, pelanggan maupun mitra bisnis, mengembangkan electronic channels, mengembangkan produk dan pelayanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, mengembangkan struktur organisasi dan karyawan melalui proses pelatihan terstruktur dan sistematis, melakukan pembangunan dan pengkajian ulang proses-proses bisnis dan pengembangan atau pembaruan infrastruktur termasuk perangkat keras dan lunak, memperkuat kepatuhan bank dan senantiasa mengkinikan kebijakan dan prosedur sesuai dengan perkembangan organisasi dan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menyelesaikan kredit bermasalah dan meningkatkan rentabilitas, mengembangkan infrastruktur manajemen risiko Perseroan dan penguatan tata kelola perusahaan.

Perseroan telah menentukan usaha inti difokuskan pada segmen consumer banking (consumer lending dan retail funding) dan SME (loan, trade finance, cash management). Consumer funding difokuskan pada peningkatan dana pihak ketiga dari produk giro, tabungan, dan deposito ritel. Consumer lending difokuskan pada pengembangan produk kartu kredit, Kredit Pemilikan Properti/Beragunan Properti, implant banking dan multifinance (joint financing).

Pengembangan produk-produk ini diharapkan mendorong tercapainya target dari Perseroan untuk menjadi Bank yang berfokus pada segmen consumer banking dan SME. Bank akan membangun infrastruktur yang berbasis teknologi dan memfokuskan penyediaan produk dan layanan perbankan sesuai kebutuhan dan lifestyle nasabah (lifestyle banking).

b. Kegiatan Usaha Utama

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud tujuan dan kegiatan usaha Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang bank umum. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan usaha sebagai berikut: • Kegiatan usaha utama yang dilakukan untuk merealisasikan usaha pokok yaitu sebagai

berikut: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito

berjangka, sertipikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, baik dalam mata uang Rupiah ataupun mata uang asing;

2. Memberikan kredit atau menyediakan pembiayaan sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku;

3. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;

4. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;

5. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

• Melakukan kegiatan usaha penunjang, sebagai berikut: 1. Menerbitkan surat pengakuan hutang; 2. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan

atas perintah nasabahnya: - Surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh Perseroan yang mana

berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat dimaksud;

- Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat dimaksud;

- Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah; - Sertifikat Bank Indonesia (SBI); - Obligasi; - Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun; - Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.

3. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga;

4. Melakukan kegiatan penitipan penyimpanan barang dan surat berharga untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;

5. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;

6. Membeli melalui pelelangan ataupun dengan cara lain, agunan baik semua maupun sebagian, dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;

7. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; 8. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang

keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, pembiayaan konsumen, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring dan penjaminan serta lembaga penyimpanan dan penyelesaian dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia;

Page 110: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

90

9. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia;

10. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dana pensiun di Republik Indonesia;

11. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

12. Melakukan kegiatan usaha penunjang berdasarkan prinsip syariah

Berikut ini keterangan mengenai kegiatan yang telah dan sedang dilakukan Perseroan: Penghimpunan Dana Perseroan menghimpun dana dari nasabah berupa tabungan, giro, dan deposito baik dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing. Perseroan akan memfokuskan kepada produk-produk unggulan seperti Tabungan MNC, Giro MNC dan Deposito MNC dengan fokus untuk meningkatkan porsi pendanaan dari sumber dana yang mempunyai biaya yang lebih murah. Untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka Perseroan menawarkan program-programsimpanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Beberapa produk Perseroan guna menghimpun dana masyarakat secara lebih spesifik adalah sebagai berikut: • Tabungan

1. Tabungan MNC

Tabungan MNC adalah tabungan dengan banyak manfaat dan keuntungan dengan bunga harian dan dapat ditarik setiap saat, digunakan untuk melakukan transaksi perbankan dan pembayaran tagihan melalui counter dan ATM.

2. Tabungan Pelajar

Tabungan Pelajar adalah tabungan berbunga harian yang ditujukan bagi anak-anak usia 1-16 tahun dan dapat ditarik setiap saat, digunakan untuk melakukan transaksi perbankan atau pembayaran tagihan melalui counter dan ATM.

3. Tabungan MNC Bisnis

Tabungan MNC Bisnis adalah tabungan berbunga harian yang ditujukan untuk nasabah institusi untuk pengelolaan dana operasional usaha yang lebih optimal. Media pelaporan berupa account statement.

4. Tabungan Rencana MNC

Tabungan Rencana MNC adalah tabungan berjangka dalam mata uang Rupiah yang ditujukan bagi nasabah perorangan untuk mempersiapkan kebutuhan dana di masa depan dengan melakukan setoran rutin setiap bulan dalam jumlah yang sama sampai jatuh tempo.

5. TabunganKu

TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan WNI, dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Produk ini tidak dikenakan biaya administrasi.

• Giro MNC

Giro MNC adalah rekening giro dalam mata uang Rupiah, USD, SGD, AUD, EURO dan JPY yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat selama saldonya mencukupi dengan menggunakan cek atau bilyet giro (mata uang Rupiah) selama saldonya mencukupi.

Page 111: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

91

9. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia;

10. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dana pensiun di Republik Indonesia;

11. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

12. Melakukan kegiatan usaha penunjang berdasarkan prinsip syariah

Berikut ini keterangan mengenai kegiatan yang telah dan sedang dilakukan Perseroan: Penghimpunan Dana Perseroan menghimpun dana dari nasabah berupa tabungan, giro, dan deposito baik dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing. Perseroan akan memfokuskan kepada produk-produk unggulan seperti Tabungan MNC, Giro MNC dan Deposito MNC dengan fokus untuk meningkatkan porsi pendanaan dari sumber dana yang mempunyai biaya yang lebih murah. Untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka Perseroan menawarkan program-programsimpanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Beberapa produk Perseroan guna menghimpun dana masyarakat secara lebih spesifik adalah sebagai berikut: • Tabungan

1. Tabungan MNC

Tabungan MNC adalah tabungan dengan banyak manfaat dan keuntungan dengan bunga harian dan dapat ditarik setiap saat, digunakan untuk melakukan transaksi perbankan dan pembayaran tagihan melalui counter dan ATM.

2. Tabungan Pelajar

Tabungan Pelajar adalah tabungan berbunga harian yang ditujukan bagi anak-anak usia 1-16 tahun dan dapat ditarik setiap saat, digunakan untuk melakukan transaksi perbankan atau pembayaran tagihan melalui counter dan ATM.

3. Tabungan MNC Bisnis

Tabungan MNC Bisnis adalah tabungan berbunga harian yang ditujukan untuk nasabah institusi untuk pengelolaan dana operasional usaha yang lebih optimal. Media pelaporan berupa account statement.

4. Tabungan Rencana MNC

Tabungan Rencana MNC adalah tabungan berjangka dalam mata uang Rupiah yang ditujukan bagi nasabah perorangan untuk mempersiapkan kebutuhan dana di masa depan dengan melakukan setoran rutin setiap bulan dalam jumlah yang sama sampai jatuh tempo.

5. TabunganKu

TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan WNI, dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Produk ini tidak dikenakan biaya administrasi.

• Giro MNC

Giro MNC adalah rekening giro dalam mata uang Rupiah, USD, SGD, AUD, EURO dan JPY yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat selama saldonya mencukupi dengan menggunakan cek atau bilyet giro (mata uang Rupiah) selama saldonya mencukupi.

• Deposito MNC Deposito MNC adalah simpanan berjangka dengan jangka waktu tertentu yang pencairan pokok simpanannya hanya dapat dilakukan pada akhir jangka waktu yang sudah di sepakati. Tersedia dalam mata uang Rupiah, USD dan SGD.

Penanaman Dana Perseroan melakukan penanaman dana dengan sebagian besar disalurkan kepada nasabah melalui kredit yang diberikan. Perseroan juga menanamkan dananya ke dalam aset produktif lainnya seperti giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan efek-efek. Perseroan memiliki produk penanaman dana yang disalurkan kepada nasabah melalui kredit sebagai berikut:

• Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja adalah fasilitas kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah maupun Valuta Asing untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan dalam membiayai operasional sehari-hari dengan jangka waktu maksimal 1 (satu) tahun. Kredit jangka pendek ini dapat digunakan misalnya untuk pembiayaan piutang, pembiayaan pembelian bahan baku/inventory.

• Kredit Investasi

Kredit Investasi adalah adalah kredit yang diberikan untuk membantu perusahaan mengembangkan usahanya, seperti membangun/renovasi pabrik, membangun gudang, membeli mesin produksi membangun kantor dan sebagainya maka Bank dapat memberikan Kredit Investasi dengan jangka waktu sesuai kelayakan kredit yang diajukan. Pembayaran kembali kredit investasi umumnya dilakukan secara cicilan setiap bulan sesuai proyeksi arus kas yang telah disepakati.

• Kredit Multiguna Tanpa Agunan (KMG TA)

Kredit Multiguna Tanpa Agunan adalah kredit yang disalurkan melalui kerjasama dengan Perusahaan atau Koperasi yang berafiliasi kepada Perusahaan untuk berbagai kebutuhan konsumtif karyawannya seperti pendidikan, pernikahan, kesehatan, renovasi rumah dan kebutuhan keluarga lainnya.

• Implant Banking

Implant Banking adalah Kredit Tanpa Agunan yang diberikan kepada Pensiunan PNS, BUMN dan Asabri yang disalurkan melalui Koperasi yang memiliki ijin usaha untuk penyaluran kredit pensiunan.

• Kredit Pemilikan Properti (KPP)

Kredit Pemilikan Properti adalah produk pinjaman konsumer yang diberikan Bank kepada nasabah perorangan yang memenuhi persyaratan Bank, yang digunakan untuk membiayai pembelian properti berupa: Rumah tinggal, Rumah Toko (Ruko), Rumah Kantor (Rukan), dan apartemen/ rumah susun, baik baru maupun bekas yang terletak didalam ataupun di luar kawasan Real Estate (melalui pengembang properti atau non pengembang properti).

• Kredit Konsumsi Beragun Properti (KKBP)

Kredit Konsumsi Beragun Properti adalah produk pinjaman konsumer multiguna yang diberikan Bank kepada nasabah perorangan yang memenuhi persyaratan Bank. Kredit ini ditujukan untuk membiayai keperluan yang bersifat konsumtif, seperti untuk keperluan biaya pendidikan, biaya pernikahan, biaya renovasi serta keperluan lainnya yang bersifat konsumtif, dengan menjaminkan properti yang telah dimiliki nasabah yaitu berupa Rumah Tinggal, Rumah Toko (Ruko), Rumah Kantor (Rukan), apartemen/rumah susun, dan bangunan multiguna lainnya.

Page 112: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

92

• Kartu Kredit Kartu Kredit adalah alat pembayaran pengganti uang tunai yang dapat dipergunakan oleh konsumen untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Kartu kredit memudahkan konsumen untuk melakukan pembayaran pembelanjaan barang dan jasa sekaligus memberikan keuntungan bagi konsumen atas fleksibilitas pembayaraan. Tagihan kartu kredit dapat dibayarkan secara penuh atau sebesar pembayaran minimum.

Kebijakan Perkreditan

Risiko kredit di kelola melalui kebijakan kredit yang mengatur seluruh aktivitas kredit, antara lain pengaturan berdasarkan Risk Appetite & Risk Tolerance, stress test, wewenanang persetujuan kredit, segmen usaha, konsentrasi kredit dan batas regulator seperti BMPK.

Kebijakan Perkreditan senantiasa dikinikan untuk memastikan substansi kebijakan sesuai dengan kondisi ekonomi dan perkembangan bisnis terkini.

Agunan merupakan mitigasi risiko yang diperhitungan, oleh karena itu di dalam Kebijakan Perkreditan telah diatur syarat Agunan yang dapat diterima oleh Perseroan termasuk tata cara peninjauan dan penilaian kembali agunan serta tata cara penyelesaian agunan yang diambil alih (AYDA) dari hasil penyelesaian kredit dilakukan berdasarkan hukum yang berlaku.

Pengawasan Kredit

Pengawasan kredit dilaksanakan secara terpadu sejak proses pengajuan kredit oleh calon debitur sampai dengan penyelesaian kredit yang dilakukan oleh unit-unit perkreditan secara built-in, yaitu seluruh proses pelaksanaan dan persetujuan kredit dilakukan secara berjenjang dengan berlandaskan Tiga Lini Pertahanan sehingga fungsi maker and checker, oversight dan persetujuan berpedoman pada azas perkreditan yang sehat.

Sesuai dengan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang dikeluarkan oleh regulator, Perseroan telah memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal. Disamping itu pengawasan aktif dari Direksi melalui Komite Manajemen Risko dan dari Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko telah berjalan secara intensif.

Kredit Bermasalah

1. CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai)

Perseroan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai dengan mengacu pada ketentuan BI yang dituangkan dalam Surat Edaran BI No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia yang disempurnakan dengan SE BI No. 11/33/DPNP, tanggal 8 Desember 2009, Perihal: Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. Selain itu, Perseroan juga mengacu pada PBI No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. . Perseroan juga mengacu pada SE BI No.15/28/DPNP, tanggal 31 Juli 2013, Perihal: Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Perseroan juga mengacu pada SE BI No.15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013, Perihal: Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.

2. Penyelesaian Kredit Bermasalah

Penanganan kredit bermasalah menjadi salah satu fokus utama Perseroan dalam memperbaiki kualitas kreditnya dan menjaga agar angka kredit bermasalah (Non-Performing Loan) dapat ditekan dan berangsur-angsur menurun. Upaya-upaya yang telah dilakukan Perseroan dalam menyelesaikan kredit bermasalah antara lain melalui penagihan secara intensif, penjualan aset debitur baik secara sukarela maupun eksekusi jaminan, restrukturisasi kredit melalui perubahan skema kredit maupun perubahan jadwal pembayaran serta melaksanakan upaya hukum litigasi terhadap debitur yang kurang korporatif.

Page 113: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

93

• Kartu Kredit Kartu Kredit adalah alat pembayaran pengganti uang tunai yang dapat dipergunakan oleh konsumen untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Kartu kredit memudahkan konsumen untuk melakukan pembayaran pembelanjaan barang dan jasa sekaligus memberikan keuntungan bagi konsumen atas fleksibilitas pembayaraan. Tagihan kartu kredit dapat dibayarkan secara penuh atau sebesar pembayaran minimum.

Kebijakan Perkreditan

Risiko kredit di kelola melalui kebijakan kredit yang mengatur seluruh aktivitas kredit, antara lain pengaturan berdasarkan Risk Appetite & Risk Tolerance, stress test, wewenanang persetujuan kredit, segmen usaha, konsentrasi kredit dan batas regulator seperti BMPK.

Kebijakan Perkreditan senantiasa dikinikan untuk memastikan substansi kebijakan sesuai dengan kondisi ekonomi dan perkembangan bisnis terkini.

Agunan merupakan mitigasi risiko yang diperhitungan, oleh karena itu di dalam Kebijakan Perkreditan telah diatur syarat Agunan yang dapat diterima oleh Perseroan termasuk tata cara peninjauan dan penilaian kembali agunan serta tata cara penyelesaian agunan yang diambil alih (AYDA) dari hasil penyelesaian kredit dilakukan berdasarkan hukum yang berlaku.

Pengawasan Kredit

Pengawasan kredit dilaksanakan secara terpadu sejak proses pengajuan kredit oleh calon debitur sampai dengan penyelesaian kredit yang dilakukan oleh unit-unit perkreditan secara built-in, yaitu seluruh proses pelaksanaan dan persetujuan kredit dilakukan secara berjenjang dengan berlandaskan Tiga Lini Pertahanan sehingga fungsi maker and checker, oversight dan persetujuan berpedoman pada azas perkreditan yang sehat.

Sesuai dengan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang dikeluarkan oleh regulator, Perseroan telah memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal. Disamping itu pengawasan aktif dari Direksi melalui Komite Manajemen Risko dan dari Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko telah berjalan secara intensif.

Kredit Bermasalah

1. CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai)

Perseroan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai dengan mengacu pada ketentuan BI yang dituangkan dalam Surat Edaran BI No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia yang disempurnakan dengan SE BI No. 11/33/DPNP, tanggal 8 Desember 2009, Perihal: Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. Selain itu, Perseroan juga mengacu pada PBI No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. . Perseroan juga mengacu pada SE BI No.15/28/DPNP, tanggal 31 Juli 2013, Perihal: Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Perseroan juga mengacu pada SE BI No.15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013, Perihal: Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.

2. Penyelesaian Kredit Bermasalah

Penanganan kredit bermasalah menjadi salah satu fokus utama Perseroan dalam memperbaiki kualitas kreditnya dan menjaga agar angka kredit bermasalah (Non-Performing Loan) dapat ditekan dan berangsur-angsur menurun. Upaya-upaya yang telah dilakukan Perseroan dalam menyelesaikan kredit bermasalah antara lain melalui penagihan secara intensif, penjualan aset debitur baik secara sukarela maupun eksekusi jaminan, restrukturisasi kredit melalui perubahan skema kredit maupun perubahan jadwal pembayaran serta melaksanakan upaya hukum litigasi terhadap debitur yang kurang korporatif.

Tabel berikut ini menunjukkan kolektibilitas kredit Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017.

(dalam jutaan rupiah, kecuali persentase) 30 Juni 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017

Nominal % Nominal % Nominal % Kategori I: Lancar 6.305.923 79,74 6.233.108 82,98 5.954.011 83,68 Kategori II: Dalam Perhatian Khusus 1.157.850 14,64 849.147 11,30 646.319 9,09 Kredit Bermasalah Kategori III: Kurang Lancar 76.917 0,97 26.619 0,36 90.968 1,28 Kategori IV: Diragukan 38.457 0,49 115.482 1,54 110.573 1,55 Kategori V: Macet 328.658 4,16 287.277 3,82 313.051 4,40 Jumlah Kredit Bermasalah 444.032 5,62 429.378 5,72 514.592 7,23 Jumlah 7.907.805 100,00 7.511.633 100,00 7.114.922 100,00

Pembiayaan Perdagangan (Trade Finance)

Beberapa produk pembiayaan perdagangan (trade finance) Perseroan antara lain: • Transaksi Ekspor

1. Advising of Letter of Credit (LC)

Advising of Letter of Credit yaitu penerusan LC ekspor yang diterbitkan oleh bank penerbit di luar negeri kepada penerima LC di Indonesia.

2. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) SKBDN merupakan pembiayaan oleh Bank kepada eksportir/penjual, berupa pembelian atau pengambilalihan dokumen ekspor ataupun lokal, sesuai dengan syarat dan kondisi dari LC atau SKBDN.

3. Non LC Financing (Documents against Payment & Documents against Acceptance) Produk ini merupakan pembiayaan jangka pendek kepada eksportir/penjual untuk transaksi perdagangan berdasarkan dokumen tanpa LC sesuai dengan persyaratan pembayaran yangdisepakati oleh penjual dan pembeli.

4. Discounted Under Usance LC Produk ini merupakan pembiayaan dengan cara diskonto terhadap penyerahan dokumen wesel ekspor berjangka, berdasarkan Usance LC yang telah diterima dan dijamin pembayarannya terlebih dahulu oleh Issuing Bank atau Accepting Bank.

5. Forfeiting Forfeiting merupakan pembiayaan tanpa hak regres (without recourse) berdasarkan dokumen ekspor, atas Usance LC yang telah diaksep dan dijamin pembayarannya terlebih dahulu oleh Issuing Bank/Accepting Bank.

6. Pre Shipment Financing Pre Shipment Financing merupakan pemberian fasilitas kredit jangka pendek untuk modal kerja nasabah untuk pembelian bahan baku untuk proses barang menjadi barang jadi yang akan diekspor maupun dijual di lokal. Fasilitas ini dapat membantu cash flow nasabah berdasarkan penyerahan LC/SKBDN atau Purchase Order yang disetujui Bank dan pelunasannya dari hasil negosiasi dokumen ekspor dan lokal.

7. Outward Documentary Collection Bank juga menangani proses penagihan dokumen ekspor non LC kepada importir/pembeli di luar negeri. Dokumen tersebut dapat berupa D/P (Documents against Payment) maupun D/A (Documents against Acceptance).

Page 114: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

94

• Transaksi Impor & Lokal a. Letter of Credit (LC)/Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Penerbitan Letter of Credit merupakan pemberian fasilitas pembukaan LC untuk pembelian barang dan atau jasa dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia. Sedangkan penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri merupakan pemberian fasilitas pembukaan SKBDN untuk pembelian barang antar daerah atau antar kota dan pulau dalam wilayah Indonesia. Jenis fasilitas LC/SKBDN yang diberikan: - Sight - Penjual dapat menerima pembayaran segera setelah menyerahkan

dokumen yang disyaratkan dalam LC/SKBDN. - Usance - Penjual akan menerima pembayaran pada waktu yang telah ditentukan

sesuai jangka waktu yang disyaratkan dalam LC/SKBDN.

b. Usance Payable at Sight ( UPAS ) Pembeli harus melakukan pembayaran setelfah menerima dokumen pengiriman pada waktu yang telah ditentukan sesuai jangka waktu yang disyaratkan dalam LC/SKBDN, namun Penjual mendapatkan pembayaran segera setelah meyerahkan dokumen pengiriman yang bersangkutan.

c. Trust Receipt (TR) TR merupakan Pembiayaan jangka pendek yang diberikan Bank kepada importir atau pembeli, yang dipergunakan untuk membayar kewajiban atas transaksi perdagangan menggunakan LC/SKBDN.

d. Shipping Guarantee Shipping Guarantee merupakan pemberian jaminan oleh Bank kepada Perusahaan Pelayaran untuk mengeluarkan/release barang kepada importir sebelum Original Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill diterima. Hal ini untuk menghindari adanya biaya Demurrage jika barang tersebut tidak segera dikeluarkan dari pabean dalam waktu yang telah ditentukan.

e. Inward Documentary for Collection/Bill Collection Bank menangani proses penagihan dokumen impor tanpa LC kepada importir/pembeli, termasuk pola pembiayaannya. Penanganan Dokumen tersebut dapat berupa Documents against Payment (D/P) maupun Documents against Acceptance (D/A).

Bank Garansi dan Standby LC Penerbitan Bank Garansi sesuai jenis dan kebutuhannya, yaitu: • Jaminan Tender (Bid Bond), untuk memenuhipersyaratan dalam mengikuti tender/lelang. • Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond), untuk memproteksi penerima bank garansi

atas terjadinya risiko no performane dan risiko keuangan jika kontraktor atau penjamin emisi wanprestasi terhadap pelaksanaan kontrak.

• Jaminan Retensi (Retention Bond), untuk menjamin pembayaran dari pemberi kerja oleh penerima bank garansi sebelum tanggal pembayaran atau pelepasan kewajiban menurut kontrak.

• Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond), untuk menjamin uang muka atas suatu kontrak/proyek yang diterima oleh nasabah.

• Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond), untuk menjamin penerima bank garansi dari tidak terlaksananya pemeliharaan sesuai kontrak.

• Jaminan Dirjen Bea Cukai (Custom Bond), untuk kepentingan Dirjen Bea Cukai dalam rangka penangguhan dan atau pembebasan pembayaran pajak-pajak barang impor.

Page 115: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

95

• Transaksi Impor & Lokal a. Letter of Credit (LC)/Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Penerbitan Letter of Credit merupakan pemberian fasilitas pembukaan LC untuk pembelian barang dan atau jasa dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia. Sedangkan penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri merupakan pemberian fasilitas pembukaan SKBDN untuk pembelian barang antar daerah atau antar kota dan pulau dalam wilayah Indonesia. Jenis fasilitas LC/SKBDN yang diberikan: - Sight - Penjual dapat menerima pembayaran segera setelah menyerahkan

dokumen yang disyaratkan dalam LC/SKBDN. - Usance - Penjual akan menerima pembayaran pada waktu yang telah ditentukan

sesuai jangka waktu yang disyaratkan dalam LC/SKBDN.

b. Usance Payable at Sight ( UPAS ) Pembeli harus melakukan pembayaran setelfah menerima dokumen pengiriman pada waktu yang telah ditentukan sesuai jangka waktu yang disyaratkan dalam LC/SKBDN, namun Penjual mendapatkan pembayaran segera setelah meyerahkan dokumen pengiriman yang bersangkutan.

c. Trust Receipt (TR) TR merupakan Pembiayaan jangka pendek yang diberikan Bank kepada importir atau pembeli, yang dipergunakan untuk membayar kewajiban atas transaksi perdagangan menggunakan LC/SKBDN.

d. Shipping Guarantee Shipping Guarantee merupakan pemberian jaminan oleh Bank kepada Perusahaan Pelayaran untuk mengeluarkan/release barang kepada importir sebelum Original Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill diterima. Hal ini untuk menghindari adanya biaya Demurrage jika barang tersebut tidak segera dikeluarkan dari pabean dalam waktu yang telah ditentukan.

e. Inward Documentary for Collection/Bill Collection Bank menangani proses penagihan dokumen impor tanpa LC kepada importir/pembeli, termasuk pola pembiayaannya. Penanganan Dokumen tersebut dapat berupa Documents against Payment (D/P) maupun Documents against Acceptance (D/A).

Bank Garansi dan Standby LC Penerbitan Bank Garansi sesuai jenis dan kebutuhannya, yaitu: • Jaminan Tender (Bid Bond), untuk memenuhipersyaratan dalam mengikuti tender/lelang. • Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond), untuk memproteksi penerima bank garansi

atas terjadinya risiko no performane dan risiko keuangan jika kontraktor atau penjamin emisi wanprestasi terhadap pelaksanaan kontrak.

• Jaminan Retensi (Retention Bond), untuk menjamin pembayaran dari pemberi kerja oleh penerima bank garansi sebelum tanggal pembayaran atau pelepasan kewajiban menurut kontrak.

• Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond), untuk menjamin uang muka atas suatu kontrak/proyek yang diterima oleh nasabah.

• Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond), untuk menjamin penerima bank garansi dari tidak terlaksananya pemeliharaan sesuai kontrak.

• Jaminan Dirjen Bea Cukai (Custom Bond), untuk kepentingan Dirjen Bea Cukai dalam rangka penangguhan dan atau pembebasan pembayaran pajak-pajak barang impor.

Standby LC adalah Jaminan Pembayaran dalam bentuk LC berkaitan dengan transaksi bisnis nasabah baik dalam maupun luar negeri.

Layanan • ATM MNC Bank

ATM MNC Bank adalah fasilitas yang diberikan pada nasabah individu untuk kemudahan bertransaksi dengan kartu ATM. Bank bekerjasama dengan jaringan ATM Bersama yang menyediakan akses pada lebih dari 77.000 ATM di Indonesia serta bekerja sama dengan jaringan ATM Prima yang menyediakan akses lebih dari 110.000 ATM di seluruh Indonesia.

• Mobile Banking MNC Bank

Mobile banking MNC Bank adalah fasilitas yang diberikan pada nasabah individu untuk kemudahan bertransaksi melalui telepon selular yang terhubung dengan koneksi internet.

• Call Center

Perseroan menyediakan layanan perbankan 24 jam sehari dan 7 hari seminggu yang dapat diakses dengan menghubungi nomor telepon spesial Bank, 1500188, yang akan menghubungkan nasabah dengan Call Center.

• eBIZ Banking MNC Bank

MNC eBIZ Banking merupakan layanan online banking berbasis internet (web based) bagi nasabah bisnis mulai dari nasabah UKM, Komersial sampai dengan nasabah Korporasi untuk melakukan berbagai transaksi perbankan secara mudah, dimana saja dan kapan saja.

Treasury Treasury adalah salah satu unit bisnis Perseroan yang memberikan pendapatan fee based income. Treasury berperan melaksanakan kegiatan perdagangan dan investasi di pasar uang, selain bertanggung jawab terhadap pengelolaan likuiditas harian Perseroan. Secara khusus Treasury juga berfungsi sebagai pelaksana fungsi lindung nilai terhadap risiko suku bunga, risiko valuta asing dari berbagai portfolio Perseroan maupun dari berbagai produk dan layanan yang diberikan kepada nasabah terutama instrumen-instrumen pasar uang global berupa valuta asing dan suku bunga.

Valuta Asing Valuta Asing merupakan transaksi pertukaran dua mata uang yang berbeda dengan kurs dan tanggal penyerahan yang telah disepakati. Jenis-jenis transaksi Valuta Asing: - Today (TOD), tanggal transaksi dan tanggal penyerahan pada hari yang sama. - Tomorrow (TOM), tanggal penyerahan pada 1 (satu) hari kerja berikut setelah tanggal

transaksi. - SPOT, tanggal penyerahan pada 2 (dua) hari kerja berikut setelah tanggal transaksi. - FORWARD, tanggal penyerahan lebih dari 2 (dua) hari kerja berikut setelah tanggal

transaksi. - SWAP, gabungan antara dua transaksi beli dan jual dengan tanggal penyerahan kedua

transaksi yang berbeda.

Page 116: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

96

Bond Retail Bond Retail merupakan transaksi penjualan atau pembelian surat berharga secara ritel dengan minimum transaksi 100 juta Rupiah atau USD 10.000. Bond Retail memberikan kemungkinan bagi nasabah untuk mendapatkan return yang lebih tinggi berupa interest dan capital gain.

c. Jaringan Distribusi

Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 16 kantor cabang, 25 kantor cabang pembantu dan 14 kantor kas yang seluruhnya berlokasi di Indonesia seperti terlihat dalam tabel berikut:

No Jenis Kantor Alamat Status Gedung

Transaksi Sewa

Berakhirnya masa sewa

Kantor Pusat 1 Kantor pusat Gedung MNC Financial Center Lantai

6, 7 & 8. Jl. Kebon Sirih Raya No. 27 Jakarta Pusat 10340

Sewa

Afiliasi 31 Okt 2020

Kantor Cabang 1 KC MNC Tower MNC Tower Lt 201, GF, B1F, Jl. Kebon Sirih

No.17-19, Jakarta Pusat Sewa Afiliasi 30 Nov 2020

2 KC Surabaya Jl. Taman Ade Irma Suryani No. 21, Surabaya Sewa Afiliasi 31 Mar 2027 3 KC Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman No..126 D,

Pekanbaru 28151 Sewa Non Afiliasi 19 Des 2023

4 KC Bandung Jl. Ir. H.Juanda No. 62 Bandung Sewa Non Afiliasi 22 Okt 2020 5 KC Medan Jl. Kapten Maulana Lubis No. 12, Medan Sewa Non Afiliasi 8 Jan 2027 6 KC Denpasar Gedung Indovision Jl Diponegoro No.109

Denpasar Sewa Afiliasi 31 Mar 2020

7 KC Yogyakarta Jl. P. Mangkubumi No. 113 Yogyakarta. Sewa Non Afiliasi 27 Feb 2022 8 KC Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No. 327,

Balikpapan 76114 Sewa Non Afiliasi 16 Apr 2022

9 KC Jambi Jl. Hayam Wuruk RT 06 No. 119 F, Kel Talang Jauh, Jambi

Sewa Non Afiliasi 24 Agus 2022

10 KC Batam Jl. Engku Putri, Komplek Raflesia Business Centre Blok A9-10, Batam 29054

Sewa Non Afiliasi 18 Agus 2020

11 KC Tarakan Jl. Jend Sudirman No. 02 Rt 014 Kel. Karang Balik, Tarakan 77112

Sewa Non Afiliasi 30 Nov 2020

12 KC Semarang Komp. Ruko Pandanaran Blok 9 –10 Jl. Pandanaran No. 2-6, Semarang 50241

Sewa Non Afiliasi 4 Jul 2024

13 KC Samarinda Jl. KH. Abul Hasan No. 61 Samarinda 75111

Sewa Non Afiliasi 30 Jun 2024

14 KC Makassar Ratulangi Point Lantai 2, Jl. DR Ratulangi No.2, Makassar, Sulawesi Selatan 90125

Sewa Non Afiliasi 22 Mar 2023

15 KC Bogor Jl. Raya Pajajaran No. 41 Bogor 16128

Sewa Non Afiliasi 3 Jul 2023

16 KC Solo Jl. Slamet Riyadi No. 316 Surakarta - Solo 57141

Sewa Non Afiliasi 3 Sep 2023

Kantor Cabang Pembantu 1 KCP Fatmawati Komp. Duta Mas Blok A1 No. 3 Jl. RS

Fatmawati Jakarta - Selatan 12150 Sewa Non Afiliasi 19 Mei 2022

2 KCP Duta Merlin Jl. Gajah Mada No. 3-5 Blok A13-14 Jakarta Pusat 10130

Sewa Non Afiliasi 12 Jun 2020

3 KCP Meruya Rukan Kencana Niaga Blok D1 No. 2M, Jl. Taman Aries, Meruya Utara, Jakarta - Barat 11620

Sewa Non Afiliasi 6 Aug 2023

4 KCP Roxy Jl. K.H. Hasyim Ashari Blok E 1 No 7, Pusat Niaga Roxy Mas, Jakarta Pusat

Sewa Non Afiliasi 31 Mei 2021

5 KCP Pluit Jl. Pluit Kencana No. 83 Blok Kavling No. 7A, Jakarta – Utara

Sewa Non Afiliasi 3 Mar 2020

6 KCP Pondok Indah

Jl Sultan Iskandar Muda ( d/h Jl Arteri ) No. 76 A, Kebayoran Lama

Sewa Non Afiliasi 22 Mei 2021

7 KCP Wisma Bumiputera

Wisma Bumiputera Jl. Jend. Sudirman Kav. 75 Jakarta 12910

Sewa

Non Afiliasi 30 Sep 2020

8 KCP Soepomo Graha Alun Lt. Dasar Jl. Prof. Soepomo SH No. 233 Jakarta - Selatan 12870

Sewa Non Afiliasi 21 Feb 2024

9

KCP Green Garden

Lantai 1 (Lobby) Gedung MNC Vision Tower, Jl. Raya Panjang Blok Z III Green Garden, Jakarta Barat 11520

Sewa Non Afiliasi 11 Agus 2024

10 KCP Wolter Jl. Wolter Monginsidi No. 88L Jakarta - Selatan 12170

Sewa Non Afiliasi 2 Mar 2024

11 KCP Alam Sutera Ruko Jalur Sutera Blok 29 D No. 30 Perum Alam Sutera Tangerang

Sewa Non Afiliasi 16 Sept 2021

12 KCP Jemursari Jl. Raya Jemur Sari No. 252E Prapen Surabaya 60237

Sewa Non Afiliasi 27 Des 2021

Page 117: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

97

Bond Retail Bond Retail merupakan transaksi penjualan atau pembelian surat berharga secara ritel dengan minimum transaksi 100 juta Rupiah atau USD 10.000. Bond Retail memberikan kemungkinan bagi nasabah untuk mendapatkan return yang lebih tinggi berupa interest dan capital gain.

c. Jaringan Distribusi

Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 16 kantor cabang, 25 kantor cabang pembantu dan 14 kantor kas yang seluruhnya berlokasi di Indonesia seperti terlihat dalam tabel berikut:

No Jenis Kantor Alamat Status Gedung

Transaksi Sewa

Berakhirnya masa sewa

Kantor Pusat 1 Kantor pusat Gedung MNC Financial Center Lantai

6, 7 & 8. Jl. Kebon Sirih Raya No. 27 Jakarta Pusat 10340

Sewa

Afiliasi 31 Okt 2020

Kantor Cabang 1 KC MNC Tower MNC Tower Lt 201, GF, B1F, Jl. Kebon Sirih

No.17-19, Jakarta Pusat Sewa Afiliasi 30 Nov 2020

2 KC Surabaya Jl. Taman Ade Irma Suryani No. 21, Surabaya Sewa Afiliasi 31 Mar 2027 3 KC Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman No..126 D,

Pekanbaru 28151 Sewa Non Afiliasi 19 Des 2023

4 KC Bandung Jl. Ir. H.Juanda No. 62 Bandung Sewa Non Afiliasi 22 Okt 2020 5 KC Medan Jl. Kapten Maulana Lubis No. 12, Medan Sewa Non Afiliasi 8 Jan 2027 6 KC Denpasar Gedung Indovision Jl Diponegoro No.109

Denpasar Sewa Afiliasi 31 Mar 2020

7 KC Yogyakarta Jl. P. Mangkubumi No. 113 Yogyakarta. Sewa Non Afiliasi 27 Feb 2022 8 KC Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No. 327,

Balikpapan 76114 Sewa Non Afiliasi 16 Apr 2022

9 KC Jambi Jl. Hayam Wuruk RT 06 No. 119 F, Kel Talang Jauh, Jambi

Sewa Non Afiliasi 24 Agus 2022

10 KC Batam Jl. Engku Putri, Komplek Raflesia Business Centre Blok A9-10, Batam 29054

Sewa Non Afiliasi 18 Agus 2020

11 KC Tarakan Jl. Jend Sudirman No. 02 Rt 014 Kel. Karang Balik, Tarakan 77112

Sewa Non Afiliasi 30 Nov 2020

12 KC Semarang Komp. Ruko Pandanaran Blok 9 –10 Jl. Pandanaran No. 2-6, Semarang 50241

Sewa Non Afiliasi 4 Jul 2024

13 KC Samarinda Jl. KH. Abul Hasan No. 61 Samarinda 75111

Sewa Non Afiliasi 30 Jun 2024

14 KC Makassar Ratulangi Point Lantai 2, Jl. DR Ratulangi No.2, Makassar, Sulawesi Selatan 90125

Sewa Non Afiliasi 22 Mar 2023

15 KC Bogor Jl. Raya Pajajaran No. 41 Bogor 16128

Sewa Non Afiliasi 3 Jul 2023

16 KC Solo Jl. Slamet Riyadi No. 316 Surakarta - Solo 57141

Sewa Non Afiliasi 3 Sep 2023

Kantor Cabang Pembantu 1 KCP Fatmawati Komp. Duta Mas Blok A1 No. 3 Jl. RS

Fatmawati Jakarta - Selatan 12150 Sewa Non Afiliasi 19 Mei 2022

2 KCP Duta Merlin Jl. Gajah Mada No. 3-5 Blok A13-14 Jakarta Pusat 10130

Sewa Non Afiliasi 12 Jun 2020

3 KCP Meruya Rukan Kencana Niaga Blok D1 No. 2M, Jl. Taman Aries, Meruya Utara, Jakarta - Barat 11620

Sewa Non Afiliasi 6 Aug 2023

4 KCP Roxy Jl. K.H. Hasyim Ashari Blok E 1 No 7, Pusat Niaga Roxy Mas, Jakarta Pusat

Sewa Non Afiliasi 31 Mei 2021

5 KCP Pluit Jl. Pluit Kencana No. 83 Blok Kavling No. 7A, Jakarta – Utara

Sewa Non Afiliasi 3 Mar 2020

6 KCP Pondok Indah

Jl Sultan Iskandar Muda ( d/h Jl Arteri ) No. 76 A, Kebayoran Lama

Sewa Non Afiliasi 22 Mei 2021

7 KCP Wisma Bumiputera

Wisma Bumiputera Jl. Jend. Sudirman Kav. 75 Jakarta 12910

Sewa

Non Afiliasi 30 Sep 2020

8 KCP Soepomo Graha Alun Lt. Dasar Jl. Prof. Soepomo SH No. 233 Jakarta - Selatan 12870

Sewa Non Afiliasi 21 Feb 2024

9

KCP Green Garden

Lantai 1 (Lobby) Gedung MNC Vision Tower, Jl. Raya Panjang Blok Z III Green Garden, Jakarta Barat 11520

Sewa Non Afiliasi 11 Agus 2024

10 KCP Wolter Jl. Wolter Monginsidi No. 88L Jakarta - Selatan 12170

Sewa Non Afiliasi 2 Mar 2024

11 KCP Alam Sutera Ruko Jalur Sutera Blok 29 D No. 30 Perum Alam Sutera Tangerang

Sewa Non Afiliasi 16 Sept 2021

12 KCP Jemursari Jl. Raya Jemur Sari No. 252E Prapen Surabaya 60237

Sewa Non Afiliasi 27 Des 2021

No Jenis Kantor Alamat Status Gedung

Transaksi Sewa

Berakhirnya masa sewa

13 KCP Kertajaya Indah

Jl. Raya Kertajaya Indah No. 61 Surabaya Sewa Non Afiliasi 31 Aug 2027

14 KCP Sungkono Ruko Darmo Galleria Center No. A5 Jl. Mayjen Sungkono No. 75 Surabaya 60225

Sewa Non Afiliasi 30 Okt 2023

15 KCP Arifin Ahmad

Jl. Arifin Ahmad No. 10, Pekanbaru Sewa Non Afiliasi 21 Nov 2026

16 KCP Sunda Jl. Sunda No. 52B, Bandung 40112 Sewa Non Afiliasi 3 Sep 2021 17 KCP Banceuy Jl. Banceuy No. 69,

Bandung 40111 Sewa Non Afiliasi 10 Des 2020

18 KCP Asia Jl. Asia No.182 Medan 20214 Sewa Non Afiliasi 12 Mar 2020 19 KCP Krakatau Jl. Gunung Krakatau No.19 C

Medan 20238 Sewa Non Afiliasi 1 Apr 2020

20 KCP Ubud Jl. Ida Bagus Manik, Br Kutuh Kelud Ubud Sewa Non Afiliasi 16 Des 2021 21 KCP Gatot

Subroto Jl Gatot Subroto Timur No. 279 / 1, Pertokoan Ganesa,Denpasar 80231

Sewa Non Afiliasi 19 Jan 2021

22 KCP Brigjend Katamso

Jl. Ibu Ruswo No. 61C, Kodya Yogyakarta 55121

Sewa Non Afiliasi 17 Aug 2020

23 KCP Tajur Jl. Raya Tajur No. 65 C, Tajur, Bogor 16141

Sewa Non Afiliasi 23 Des 2020

24 KCP Kelapa Gading

Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC6 No. 35 Sewa Non Afiliasi 2 Mei 2022

25 KCP Pantai Indah Kapuk

Ruko The Gallery Blok 8 No. EB, Pantai Indak Kapuk (PIK)

Sewa Non Afiliasi 28 Sept 2021

Kantor Kas 1 KK Taman Palem Perumahan Taman Palem Lestari Ruko Blok

D7 No.27 Cengkareng Jakarta Sewa Non Afiliasi 22 Mei 2022

2 KK Sawah Besar Jl. Sukaryo Wiryopranoto No. 52 B Sewa Non Afiliasi 25 Jan 2022 3 KK Arkadia Gedung Perkantoran Arkadia Tower B. Jl. TB

Simatupang Kav 88 Jakarta - Selatan Sewa Non Afiliasi 13 Mar 2024

4 KK Bekasi - SNK Ruko Sentral Niaga Kalimalang Jl. A. Yani Blok A.8 No.12 A Bekasi 17141

Sewa Non Afiliasi 6 Mei 2022

5 KK BSD City Sektor VII

Ruko BSD City Sektor VII Blok RP No. 96 Serpong Tangerang

Sewa Non Afiliasi 14 Mei 2023

6 KK Cikarang Jababeka Central Business Jl. Niaga Raya No. 2H3

Sewa Non Afiliasi 8 Mei 2021

7 KK Depok Jl. Margonda Raya No. 239 Depok

Sewa Non Afiliasi 15 April 2020

8 KK Gading Serpong

Ruko Alexandrate Jl. Boulevard Raya Blok ALX 3 No. 30-31 Gading Serpong Tangerang 15810

Sewa

Non Afiliasi

1 Juni 2023

9 KK Kebon Jeruk Gedung Global TV. Jl. Lapangan Bola Kebon Jeruk, Jakarta Barat 15417

Sewa Afiliasi 30 Apr 2027

10 KK Mangga Dua Ruko Arkade Belanja Mangga Dua No. 2, Jl. Mangga Dua Raya

Sewa Non Afiliasi 15 Okt 2020

11 KK Puri Indah Ruko Pasar Puri Jl. Puri Indah Raya Blok A No. 18 Jakarta Barat 11610

Sewa Non Afiliasi 18 Apr 2024

12 KK Sunter

JL. Danau Sunter Utara Blok C.1 No.3.A Sunter – Jakarta Utara

Sewa Non Afiliasi 29 Mei 2023

13 KK Medan Bandung

Jl. Bandung No. 17/82 Medan 20212

Sewa Non Afiliasi 1 Jan 2021

14

KK Tabanan Jl. Raya By Pass Ir. Soekarno, Kediri Kab. Tabanan

Sewa Non Afiliasi 7 Des 2020

Di samping itu, Perseroan memiliki 82 unit ATM untuk meningkatkan pelayanan kepada para nasabah. Saat ini, Perseroan telah menjadi anggota ATM Bersama sehingga nasabah Perseroan dapat melakukan penarikan tunai melalui 77.000 ATM Bersama serta tergabung dalam jaringan ATM Prima yang menyediakan akses lebih dari 110.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.

d. Manajemen Risiko

Penerapan manajemen risiko Perseroan berpedoman pada POJK No. 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama konsep Basel Accord II.

Terkait dengan penerapan kerangka Basel II Pilar 1 (minimum capital requirement), Perseroan telah melakukan perhitungan kecukupan modal dengan menggunakan Pendekatan Standar Basel II (Standardized Approach) untuk risiko kredit, Metode Standar (Standard Method) untuk risiko pasar dan Pendekatan Indikator Dasar Basel II (Basic Indicator Approach) untuk risiko

Page 118: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

98

operasional. Sesuai POJK No. 11/POJK.03/2016, Perseroan juga telah melakukan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sesuai dengan tingkat Profil Risiko dengan menerapkan proses perhitungan kecukupan modal secara internal atau disebut Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP).

Pengelolaan risiko Perseroan mencakup seluruh jenis risiko dari semua aktivitas fungsional Perseroan berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dengan pengelolaan risikonya. Dengan kebijakan manajemen risiko yang berjalan efektif, manajemen risiko menjadi partner stratejik dari unit bisnis yang bertujuan mengoptimalkan pendapatan dan meminimalisir potensi kerugian dari aktivitas operasional Perseroan.

Untuk menyesuaikan dengan perkembangan usaha sesuai dengan perubahan parameter risikonya, Perseroan secara terus menerus melakukan evaluasi secara berkala dan mengembangkan serta meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko perusahaan terpadu dan struktur pengendalian internal yang komprehensif, agar dapat memberikan informasi secara dini mengenai terdapatnya potensi risiko kepada manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut. Kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu tersebut dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batas-batas transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas fungsional.

Selain itu Perseroan juga menerapkan kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu yang merupakan sarana untuk menentukan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Perseroan dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik. Perseroan memiliki Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Perseroan secara keseluruhan. Selain komite tersebut, terdapat Komite Pemantau Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas untuk mengelola risiko-risiko secara lebih spesifik, yaitu antara lain: Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Aset dan Kewajiban (Asset and Liability Management Committee – ALCO).

Pengelolaan Risiko

Pengelolaan risiko didasarkan pada POJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang: Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan dan SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.

Adapun prosedur pelaksanaan manajemen risiko diawali dari proses identifikasi risiko yang bertujuan untuk mengenali berbagai faktor risiko yang mungkin muncul dan menghambat proses operasional dan manajerial Bank. Langkah berikutnya adalah pengendalian risiko yang tercermin dalam implementasi manajemen risiko. Selain itu, Bank melakukan berbagai upaya yang diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko sekaligus usaha perbaikan yang mencerminkan tindakan restorasi dalam menanggulangi implikasi negatif dari risiko tersebut. Bank melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, bertujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajibannya.Upaya pengendalian risiko akan dilakukan secara berkesinambungan untuk mencegah penurunan nilai kualitas aset yang signifikan sekaligus mempertahankan daya saing ditengah industri perbankan nasional. Dalam mendukung penerapan manajemen risiko, Bank membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (Risk Management Group) yang memiliki fungsi utama untuk melakukan aktivitas identifikasi, penilaian, pemantauan dan pengukuran risiko Bank. Secara organisasi, Risk Management Group bertanggung-jawab langsung kepada Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Manajemen risiko merupakan rangkaian kegiatan yang dijalankan secara terpadu oleh Bank dalam mengendalikan risiko dan mengoptimalkan pendapatan Bank dari profil risiko yang ada. Penerapan manajemen risiko tidak dimaksudkan untuk menghambat pertumbuhan bisnis Bank, namun untuk memastikan bahwa risiko dalam bisnis yang dijalankan, diketahui dan disadari oleh Bank, dan diupayakan agar risiko tersebut masih berada

Page 119: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

99

operasional. Sesuai POJK No. 11/POJK.03/2016, Perseroan juga telah melakukan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sesuai dengan tingkat Profil Risiko dengan menerapkan proses perhitungan kecukupan modal secara internal atau disebut Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP).

Pengelolaan risiko Perseroan mencakup seluruh jenis risiko dari semua aktivitas fungsional Perseroan berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dengan pengelolaan risikonya. Dengan kebijakan manajemen risiko yang berjalan efektif, manajemen risiko menjadi partner stratejik dari unit bisnis yang bertujuan mengoptimalkan pendapatan dan meminimalisir potensi kerugian dari aktivitas operasional Perseroan.

Untuk menyesuaikan dengan perkembangan usaha sesuai dengan perubahan parameter risikonya, Perseroan secara terus menerus melakukan evaluasi secara berkala dan mengembangkan serta meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko perusahaan terpadu dan struktur pengendalian internal yang komprehensif, agar dapat memberikan informasi secara dini mengenai terdapatnya potensi risiko kepada manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut. Kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu tersebut dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batas-batas transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas fungsional.

Selain itu Perseroan juga menerapkan kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu yang merupakan sarana untuk menentukan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Perseroan dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik. Perseroan memiliki Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Perseroan secara keseluruhan. Selain komite tersebut, terdapat Komite Pemantau Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas untuk mengelola risiko-risiko secara lebih spesifik, yaitu antara lain: Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Aset dan Kewajiban (Asset and Liability Management Committee – ALCO).

Pengelolaan Risiko

Pengelolaan risiko didasarkan pada POJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang: Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan dan SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.

Adapun prosedur pelaksanaan manajemen risiko diawali dari proses identifikasi risiko yang bertujuan untuk mengenali berbagai faktor risiko yang mungkin muncul dan menghambat proses operasional dan manajerial Bank. Langkah berikutnya adalah pengendalian risiko yang tercermin dalam implementasi manajemen risiko. Selain itu, Bank melakukan berbagai upaya yang diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko sekaligus usaha perbaikan yang mencerminkan tindakan restorasi dalam menanggulangi implikasi negatif dari risiko tersebut. Bank melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, bertujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajibannya.Upaya pengendalian risiko akan dilakukan secara berkesinambungan untuk mencegah penurunan nilai kualitas aset yang signifikan sekaligus mempertahankan daya saing ditengah industri perbankan nasional. Dalam mendukung penerapan manajemen risiko, Bank membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (Risk Management Group) yang memiliki fungsi utama untuk melakukan aktivitas identifikasi, penilaian, pemantauan dan pengukuran risiko Bank. Secara organisasi, Risk Management Group bertanggung-jawab langsung kepada Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Manajemen risiko merupakan rangkaian kegiatan yang dijalankan secara terpadu oleh Bank dalam mengendalikan risiko dan mengoptimalkan pendapatan Bank dari profil risiko yang ada. Penerapan manajemen risiko tidak dimaksudkan untuk menghambat pertumbuhan bisnis Bank, namun untuk memastikan bahwa risiko dalam bisnis yang dijalankan, diketahui dan disadari oleh Bank, dan diupayakan agar risiko tersebut masih berada

dalam koridor toleransi risiko Bank. Selain itu, juga berperan dalam memberikan gambaran kepada pengelola Bank mengenai apa potensi kerugian di masa mendatang yang akan muncul, berapa banyak modal yang diperlukan untuk menutup risiko-risiko tersebut, dibandingkan dengan potensi return atau imbal hasil yang diharapkan. Bank mengambil langkah-langkah yang proaktif dalam mengelola berbagai risiko yang timbul dari perkembangan bisnis bank dan perubahan lingkungan bisnis. Seluruh risiko dinilai melalui pendekatan manajemen risiko secara menyeluruh yang didukung oleh tata kelola risiko yang baik, infrastruktur yang tepat, serta pengawasan yang memadai. Proses pengelolaan risiko mencakup identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan mitigasi risiko. Infrastrukturnya sendiri terdiri dari organisasi, tata kelola, data, metodologi, kebijakan, prosedur, pelaporan dan sistem informasi risiko. Bank telah menerapkan prinsip tiga lini pertahanan dalam pengendalian risiko yaitu : a. Lini pertama adalah pemilik risiko yaitu Unit Kerja Bisnis yang bertanggung jawab untuk

mengidentifikasi risiko sejak awal dan melakukan mitigasi atas risiko yang ada. b. Lini kedua yaitu Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan. c. Lini ketiga yaitu Satuan Kerja Audit Internal yang memastikan secara independen bahwa

kerangka dan proses manajemen risiko telah berjalan dengan baik.

Dewan Komisaris senantiasa melakukan pengawasan aktif terhadap aktivitas manajemen risiko Bank dibantu oleh komite-komite yang terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi & Remunerasi, dan khususnya Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan risiko yakni untuk mengkaji laporan profil risiko bank yang disajikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.Rapat Komite Pemantau Risiko diadakan minimum setiap triwulan, namun dalam pelaksanaannya dilakukan hampir setiap bulan sebagai wujud pelaksanaan fungsi pengawasan Komisaris. Komite Pemantau Risiko terdiri dari Komisaris Independen dan Anggota Independen yang memiliki keahlian dalam manajemen risiko dan bidang keuangan. Hasil rapat itu kemudian disampaikan dalam bentuk rekomendasi ke dalam rapat Dewan Komisaris untuk mendapatkan tindak lanjut dari Dewan Komisaris.Di tingkat Direksi, Manajemen Risiko dikelola melalui Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko, Asset Liabilities Committee, Komite Pengarah Teknologi Informasi, dan Komite Produk & Layanan.

Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko Bank mengacu kepada Pedoman Penerapan Manajemen Risiko. Untuk bidang yang lebih spesifik Bank memiliki kebijakan dan prosedur pada masing-masing bidang, misalnya di bidang perkreditan, operasional, treasury, teknologi informasi, dan lain-lain. Seluruh kebijakan dan prosedur yang ada, merupakan bentuk pengelolaan risiko yang melekat pada setiap aktivitas Bank dan dikaji secara berkesinambungan.Limit risiko ditetapkan untuk berbagai macam jenis risiko dan disesuaikan dengan tingkat toleransi risiko Bank. Pada tingkat teratas penetapan limit Bank telah menyusun Risk Appetite dan Risk Tolerance untuk menetapkan tingkat risiko yang akan diambil dan tingkat toleransi risiko Bank. Pada tingkat yang lebih spesifik limit ditetapkan untuk berbagai jenis risiko yang disesuaikan dengan tingkat toleransi risiko Bank.

Proses manajemen risiko yang dilakukan oleh bank meliputi ; a. Proses identifikasi risiko dilakukan oleh Bank dengan cara menganalisa seluruh jenis risiko

yang mungkin timbul dengan menggabungkan dan menganalisa informasi risiko dari seluruh sumber informasi yang tersedia. Identifikasi risiko dilakukan terhadap seluruh aktifitas fungsional Bank, baik pada transaksi, portofolio, infrastruktur, dan proses yang ada.Proses identifikasi risiko di awal pada produk dan aktivitas baru dipastikan telah melalui proses pengendalian manajemen risiko yang layak. Produk dan aktivitas baru Bank dikaji oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko terlebih dahulu sebelum dilakukan pengambilan keputusan

b. Pengukuran risiko digunakan untuk memperoleh gambaran efektifitas penerapan manajemen risiko. Risiko diukur dan dipastikan masih berada dalam batasan risiko yang dialokasikan. Metode pengukuran risiko yang digunakan oleh Bank mengikuti metode pengukuran baik yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maupun yang disusun oleh internal Bank

Page 120: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

100

c. Bank melakukan pemantauan risiko yang mencakup pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, kepatuhan limit internal dan pemantauan konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana maupun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang disampaikan kepada Manajemen.

Pelaksanaan proses pengendalian risiko digunakan Bank untuk mengelola risiko tertentu, terutama yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Sebagai bentuk pengendalian risiko Bank melakukan metode mitigasi risiko berupa agunan dan penambahan modal Bank untuk menyerap potensi kerugian.Hasil dari penerapan sistem informasi manajemen risiko oleh Bank salah satunya adalah sistem perhitungan ATMR Kredit yang sudah efektif dipergunakan oleh Bank pada Januari 2013. Hasil lainnya adalah laporan profil risiko yang disusun oleh Bank dengan berdasarkan kebijakan Bank Indonesia yang dilaporkan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko setiap bulan kepada Komite Pemantau Risiko. Laporan profil risiko tersebut mencakup parameter, indikator dan formula yang digunakan dalam menilai tingkat risiko dan sistem pengendalian risiko yang dilakukan oleh Bank.

Untuk dapat menerapkan pengelolaan risiko yang baik dan efektif Bank melakukan pengendalian internal yang difokuskan pada penerapan dual control, pemisahan tugas dan pengendalian internal yang cukup untuk setiap transaksi yang signifikan dan aktivitas fungsional Bank.Risiko diidentifikasi dan dikelola pada tingkat tertentu dari suatu peristiwa. Ketika telah teridentifikasi semua risiko diserahkan kepada Pemilik Risiko untuk memastikan risiko dikelola dan dipantau secara berkala.

Dalam mengelola berbagai jenis risiko, pemilik risiko adalah Lini Pertama.Pemisahan tugas merupakan elemen penting dari pengendalian internal dalam rangka mengurangi kesalahan dan tindakan pelanggaran. Bank memberikan tugas kepada beberapa fungsi kerja untuk memastikan check & balance dalam setiap pengambilan keputusan, seperti pemisahan fungsi pemasaran, fungsi penyetuju dan fungsi pembukuan.Fungsi pengendalian ditugaskan oleh Bank kepada beberapa fungsi kerja yang independen pada Lini Kedua dan Lini Ketiga.

Perseroan membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Perseroan berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko sebagai berikut.

1. Risiko Kredit

Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko ini berasal dari berbagai aktivitas Bank seperti aktivitas pemberian kredit, penempatan pada surat berharga atau pada bank lain, dan aktivitas trading. Risiko kredit juga berasal dari transaksi komitmen dan kontinjensi kepada nasabah atau pihak lain.

Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko ini berasal dari berbagai aktivitas Bank seperti aktivitas pemberian kredit, penempatan pada surat berharga atau pada bank lain, dan aktivitas trading. Risiko kredit juga berasal dari transaksi komitmen dan kontinjensi kepada nasabah atau pihak lain. Pengelolaan risiko kredit bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan meminimalisir kerugian akibat kegagalan nasabah, debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya.

• Organisasi Manajemen Risiko Kredit

Dalam rangka penerapan manajemen risiko khususnya untuk risiko kredit, Satuan Kerja Manajemen Risiko memiliki divisi khusus yang menangani risiko kredit. Pengawasan terhadap risiko kredit oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko melibatkan semua Lini dari tiga Lini Pertahanan.

Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman yang mencakup strategi untuk seluruh aktivitas kredit khususnya yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan. Strategi tersebut telah memuat secara jelas arah pembiayaan yang akan dilakukan, antara lain berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi, jangka waktu, dan sasaran pasar.

Page 121: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

101

c. Bank melakukan pemantauan risiko yang mencakup pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, kepatuhan limit internal dan pemantauan konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana maupun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang disampaikan kepada Manajemen.

Pelaksanaan proses pengendalian risiko digunakan Bank untuk mengelola risiko tertentu, terutama yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Sebagai bentuk pengendalian risiko Bank melakukan metode mitigasi risiko berupa agunan dan penambahan modal Bank untuk menyerap potensi kerugian.Hasil dari penerapan sistem informasi manajemen risiko oleh Bank salah satunya adalah sistem perhitungan ATMR Kredit yang sudah efektif dipergunakan oleh Bank pada Januari 2013. Hasil lainnya adalah laporan profil risiko yang disusun oleh Bank dengan berdasarkan kebijakan Bank Indonesia yang dilaporkan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko setiap bulan kepada Komite Pemantau Risiko. Laporan profil risiko tersebut mencakup parameter, indikator dan formula yang digunakan dalam menilai tingkat risiko dan sistem pengendalian risiko yang dilakukan oleh Bank.

Untuk dapat menerapkan pengelolaan risiko yang baik dan efektif Bank melakukan pengendalian internal yang difokuskan pada penerapan dual control, pemisahan tugas dan pengendalian internal yang cukup untuk setiap transaksi yang signifikan dan aktivitas fungsional Bank.Risiko diidentifikasi dan dikelola pada tingkat tertentu dari suatu peristiwa. Ketika telah teridentifikasi semua risiko diserahkan kepada Pemilik Risiko untuk memastikan risiko dikelola dan dipantau secara berkala.

Dalam mengelola berbagai jenis risiko, pemilik risiko adalah Lini Pertama.Pemisahan tugas merupakan elemen penting dari pengendalian internal dalam rangka mengurangi kesalahan dan tindakan pelanggaran. Bank memberikan tugas kepada beberapa fungsi kerja untuk memastikan check & balance dalam setiap pengambilan keputusan, seperti pemisahan fungsi pemasaran, fungsi penyetuju dan fungsi pembukuan.Fungsi pengendalian ditugaskan oleh Bank kepada beberapa fungsi kerja yang independen pada Lini Kedua dan Lini Ketiga.

Perseroan membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Perseroan berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko sebagai berikut.

1. Risiko Kredit

Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko ini berasal dari berbagai aktivitas Bank seperti aktivitas pemberian kredit, penempatan pada surat berharga atau pada bank lain, dan aktivitas trading. Risiko kredit juga berasal dari transaksi komitmen dan kontinjensi kepada nasabah atau pihak lain.

Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko ini berasal dari berbagai aktivitas Bank seperti aktivitas pemberian kredit, penempatan pada surat berharga atau pada bank lain, dan aktivitas trading. Risiko kredit juga berasal dari transaksi komitmen dan kontinjensi kepada nasabah atau pihak lain. Pengelolaan risiko kredit bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan meminimalisir kerugian akibat kegagalan nasabah, debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya.

• Organisasi Manajemen Risiko Kredit

Dalam rangka penerapan manajemen risiko khususnya untuk risiko kredit, Satuan Kerja Manajemen Risiko memiliki divisi khusus yang menangani risiko kredit. Pengawasan terhadap risiko kredit oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko melibatkan semua Lini dari tiga Lini Pertahanan.

Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman yang mencakup strategi untuk seluruh aktivitas kredit khususnya yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan. Strategi tersebut telah memuat secara jelas arah pembiayaan yang akan dilakukan, antara lain berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi, jangka waktu, dan sasaran pasar.

Pengelolaan risiko konsentrasi kredit secara portofolio diatur dalam Kebijakan Risk Appetite & Risk Tolerance yang menetapkan alokasi kredit maksimum pada tiap sektor konsentrasi, seperti konsentrasi kredit pada debitur inti, konsentrasi kredit pada sektor ekonomi tertentu, dan sektor-sektor lainnya yang memungkinkan Bank terkena dampak dari risiko konsentrasi kredit. Untuk pengelolaan konsentrasi kredit per debitur atau grup debitur Bank melakukan penetapan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh regulator.

Risiko kredit dipantau secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai laporan internal manajemen risiko yang disusun secara berkala dan menginformasikan eksposur portofolio termasuk di dalamnya informasi perubahan tren kinerja portofolio, dan dampak kondisi makro ekonomi terhadap kualitas portofolio melalui stress test. Laporan-laporan tersebut disampaikan kepada Manajemen lewat berbagai komite risiko, khususnya Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko yang kemudian untuk diperoleh penetapan mitigasi atas risiko kredit yang timbul.

Bank menetapkan kategori Tagihan yang Telah Jatuh Tempo yaitu seluruh tagihan yang ada dalam kategori portofolio yang telah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, baik atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran bunga. Kategori Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai/ Impairment menurut Bank adalah tagihan yang masuk dalam trigger event yaitu yang memenuhi kriteria NPL atau kualitas kredit 3, 4 dan 5 menurut regulator.

Bank menentukan cadangan secara individual untuk masing-masing aset keuangan kredit yang diberikan pada individu yang signifikan. Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah cadangan antara lain mencakup kelangsungan rencana bisnis debitur, kemampuan untuk memperbaiki kinerja setelah adanya kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan pembayaran apabila terjadi kebangkrutan, kemungkinan adanya sumber pembayaran lainnya, jumlah yang dapat direalisasikan atas jaminan dan ekspektasi waktu atas arus kas. Cadangan penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali bila terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya pemantauan yang lebih berhati-hati.

Untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individu penilaian cadangan kerugian dilakukan secara kolektif. Dalam pembentukan CKPN kolektif, untuk perhitungan PD (Probability of Default) Bank menetapkan menggunakan pendekatan Net Roll Rates, sedangkan untuk perhitungan LGD (Loss Given Default) Bank menggunakan pendekatan Collateral Shortfall.

• Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Ketentuan perihal penggunaan peringkat dalam perhitungan ATMR untuk risiko kredit mengacu kepada Surat Edaran Otoritas Jasa Keungan No. 11/SEOJK.03/2018 tanggal 15 Agustus 2018 tentang Perubahan atas SEOJK No.42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Kredit Dengan Menggunakan Pendekatan Standar . Peringkat yang digunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan sesuai SEOJK No. 37/SEOJK.03/2016 tanggal 8 September 2016.

Kategori portofolio yang menggunakan peringkat adalah eksposur aset pada laporan posisi keuangan Bank (neraca), antara lain tagihan kepada pemerintah negara lain, tagihan kepada entitas sektor publik, tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional, tagihan kepada bank jangka pendek, tagihan kepada bank jangka panjang dan tagihan kepada korporasi. Lembaga pemeringkat yang digunakan oleh Bank adalah lembaga pemeringkat yang diakui oleh regulator.

Risiko kredit counterparty Bank bersifat bersih tanpa jaminan untuk counterparty yang merupakan pemerintah, bank dan beberapa perusahaan yang kredibel. Untuk counterparty lainnya, mitigasi dikonsolidasi dalam fasilitas kreditnya masing-masing.

Page 122: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

102

Teknik mitigasi risiko kredit yang diterapkan oleh Bank adalah teknik mitigasi risiko berupa agunan. Jenis agunan keuangan yang diterima oleh Bank adalah berupa uang tunai yang disimpan pada Bank, giro, tabungan, dan deposito yang diterbitkan oleh Bank.

Terkait agunan yang diterima oleh Bank seperti yang disebutkan sebelumnya, untuk menilai dan mengelola agunan tersebut Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait agunan tunai. Sejauh ini Bank tidak melakukan teknik mitigasi risiko kredit dengan menggunakan garansi, dan/atau penjaminan atau asuransi kredit, namun melalui teknik mitigasi risiko kredit berupa agunan. Jenis agunan keuangan yang diterima oleh Bank adalah berupa uang tunai yang disimpan pada Bank, giro, tabungan, dan deposito yang diterbitkan oleh Bank.

2. Risiko Pasar Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko pasar, Bank menerapkan prinsip segregation of Duties front office (Treasury, melaksanakan transaksi trading), middle office (Risk Management, melaksanakan proses manajemen risiko,) dan back office (Treasury operation, melaksanakan proses settlement transaksi).

Pengelolaan transaksi trading dengan menetapkan dan pemantauan limit-limit yang telah ditetapkan, seperti limit counterparty, limit treasury group, limit dealer dan limit kerugian. Untuk menunjang pemantauan eksposur risiko dengan cepat dan tepat, Bank telah menggunakan OPICS Treasury system. Sistem tersebut meng-integrasikan front office (Treasury), middle office (Risk Management), dan back office (Treasury operation). Dengan demikian proses pemantauan risiko pada aktivitas Treasury dapat dilakukan dengan lebih baik, serta memudahkan bank dalam memantau limit-limit yang telah tetapkan. Bank menggunakan metode standar untuk menghitung dan memantau risiko pasar yang meliputi risiko suku bunga dan risiko valuta asing yang konsisten sesuai POJK No. 11/POJK.03/2016. Hasil perhitungan risiko pasar yang berdampak terhadap rasio permodalan, dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala dalam rapat Komite Aset & Liabilitas. Pelaksanaan proses monitoring risiko pasar atas aktivitas treasury dilakukan dengan membandingkan realisasi risiko terhadap limit yang telah ditetapkan sesuai risk appetite Bank. Dan pemantauan atas kinerja treasury untuk memastikan target bisnis dan pendapatan tercapai. Selama tahun 2018, Bank berusaha menjaga profil risiko pasar pada tingkat Rendah. Hal ini diindikasikan oleh antara lain tingkat Posisi Devisa Netto (PDN) rata-rata di bawah 5% dan tidak pernah melampaui ketentuan Bank Indonesia sebesar 20% dari Modal. Portofolio yang diperhitungkan dalam risiko pasar adalah portofolio yang mempunyai risiko akibat pergerakan suku bunga dan kurs untuk semua portofolio dalam neraca dan rekening administratif yaitu kredit yang diberikan, surat berharga (diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan disimpan sampai jatuh waktu) dan posisi valuta asing. Secara periodik, Satuan Kerja Manajemen Risiko (Risk Management Group) melakukan pembaharuan kebijakan risiko pasar yang disesuaikan dengan perkembangan peraturan eksternal, kebijakan internal dan strategi bisnis Bank, termasuk peninjauan kembali limit perdagangan yang diusulkan oleh Treasury Group untuk kemudian dibahas, dianalisa dan diputuskan dalam Komite Asset & Liabilitas, Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko.

Page 123: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

103

Teknik mitigasi risiko kredit yang diterapkan oleh Bank adalah teknik mitigasi risiko berupa agunan. Jenis agunan keuangan yang diterima oleh Bank adalah berupa uang tunai yang disimpan pada Bank, giro, tabungan, dan deposito yang diterbitkan oleh Bank.

Terkait agunan yang diterima oleh Bank seperti yang disebutkan sebelumnya, untuk menilai dan mengelola agunan tersebut Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait agunan tunai. Sejauh ini Bank tidak melakukan teknik mitigasi risiko kredit dengan menggunakan garansi, dan/atau penjaminan atau asuransi kredit, namun melalui teknik mitigasi risiko kredit berupa agunan. Jenis agunan keuangan yang diterima oleh Bank adalah berupa uang tunai yang disimpan pada Bank, giro, tabungan, dan deposito yang diterbitkan oleh Bank.

2. Risiko Pasar Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko pasar, Bank menerapkan prinsip segregation of Duties front office (Treasury, melaksanakan transaksi trading), middle office (Risk Management, melaksanakan proses manajemen risiko,) dan back office (Treasury operation, melaksanakan proses settlement transaksi).

Pengelolaan transaksi trading dengan menetapkan dan pemantauan limit-limit yang telah ditetapkan, seperti limit counterparty, limit treasury group, limit dealer dan limit kerugian. Untuk menunjang pemantauan eksposur risiko dengan cepat dan tepat, Bank telah menggunakan OPICS Treasury system. Sistem tersebut meng-integrasikan front office (Treasury), middle office (Risk Management), dan back office (Treasury operation). Dengan demikian proses pemantauan risiko pada aktivitas Treasury dapat dilakukan dengan lebih baik, serta memudahkan bank dalam memantau limit-limit yang telah tetapkan. Bank menggunakan metode standar untuk menghitung dan memantau risiko pasar yang meliputi risiko suku bunga dan risiko valuta asing yang konsisten sesuai POJK No. 11/POJK.03/2016. Hasil perhitungan risiko pasar yang berdampak terhadap rasio permodalan, dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala dalam rapat Komite Aset & Liabilitas. Pelaksanaan proses monitoring risiko pasar atas aktivitas treasury dilakukan dengan membandingkan realisasi risiko terhadap limit yang telah ditetapkan sesuai risk appetite Bank. Dan pemantauan atas kinerja treasury untuk memastikan target bisnis dan pendapatan tercapai. Selama tahun 2018, Bank berusaha menjaga profil risiko pasar pada tingkat Rendah. Hal ini diindikasikan oleh antara lain tingkat Posisi Devisa Netto (PDN) rata-rata di bawah 5% dan tidak pernah melampaui ketentuan Bank Indonesia sebesar 20% dari Modal. Portofolio yang diperhitungkan dalam risiko pasar adalah portofolio yang mempunyai risiko akibat pergerakan suku bunga dan kurs untuk semua portofolio dalam neraca dan rekening administratif yaitu kredit yang diberikan, surat berharga (diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan disimpan sampai jatuh waktu) dan posisi valuta asing. Secara periodik, Satuan Kerja Manajemen Risiko (Risk Management Group) melakukan pembaharuan kebijakan risiko pasar yang disesuaikan dengan perkembangan peraturan eksternal, kebijakan internal dan strategi bisnis Bank, termasuk peninjauan kembali limit perdagangan yang diusulkan oleh Treasury Group untuk kemudian dibahas, dianalisa dan diputuskan dalam Komite Asset & Liabilitas, Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko.

Untuk mengantisipasi bergejolaknya kondisi pasar yang dapat berdampak pada kecukupan modal, Bank secara rutin maupun ad hoc melakukan stress test terhadap posisi terbuka sehingga Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses, sistem dan kejadian-kejadian diluar Perseroan. Dalam rangka penerapan manajemen risiko khususnya untuk risiko operasional, Satuan Kerja Manajemen Risiko memiliki divisi khusus yang mengelola risiko operasional melalui kebijakan dan perangkat risiko operasional. Mekanisme identifikasi risiko operasional yang dilakukan oleh Bank antara lain dilakukan melalui perangkat risiko operasional. Bank melakukan pengukuran risiko operasional, Bank melakukan dengan memanfaatkan pendekatan Basic Indicator Approach (BIA) untuk menghitung Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko Operasional yang kemudian digunakan dalam pengukuran Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM). Mitigasi risiko operasional dilakukan oleh Pemilik Risiko dan dipantau oleh Lini Kedua dan Ketiga. Hasil pemantauan risiko operasional disampaikan kepada Direksi maupun kepada Risk Taking Unit untuk diupayakan proses mitigasi bagi pengendalian dan perbaikan risiko operasional Bank. Menyadari Sumber Daya Manusia adalah aset yang berharga dan merupakan unsur kunci didalam pengelolaan risiko operasional, maka di tahun 2018 Bank telah melakukan rekrutmen tenaga kerja professional dari industri perbankan untuk membawa kontribusi di dalam penyempurnaan proses dan Bank telah melakukan banyak pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan didalam bekerja.

4. Risiko Likuiditas

Manajemen risiko likuiditas merupakan hal yang kritikal karena berdampak langsung terhadap keberlangsungan usaha, terutama apabila terjadi suatu krisis keuangan atau ekonomi. Oleh sebab itu, Perseroan berupaya memastikan bahwa kebutuhan pendanaan saat ini maupun masa depan dapat dipenuhi baik pada kondisi normal maupun dalam kondisi sulit. Pemantauan dan perhitungan risiko likuiditas ini dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan serta dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala secara harian maupun dalam rapat bulanan Komite Aset dan Liabilitas. Perseroan berhasil menjaga profil risiko likuiditas pada tingkat rendah. Hal ini diindikasikan dengan terjaganya tingkat kecukupan Giro Wajib Minimum, baik untuk Rupiah maupun valuta asing di BI. Selain itu, Perseroan menggunakan rasio-rasio Secondary Reserve Ratio, Loan to Funding Ratio (LFR), rasio aset lancar terhadap dana pihak ketiga dan maturity mismatch. Untuk memproyeksikan kondisi likuiditas di masa mendatang, Perseroan menggunakan alat ukur profil maturitas, yaitu pemetaan posisi aset, kewajiban, dan rekening administratif ke dalam kelompok berdasarkan sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo, dan/atau berdasarkan asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual. Profil maturitas bertujuan untuk memastikan kemampuan Bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas segera dan mengidentifikasi terjadinya maturity mismatch dalam skala waktu tertentu. Bank menetapkan limit maturity mismatch yang disesuaikan dengan risk appetite dan risk tolerance stakeholder utama.

Page 124: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

104

5. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan oleh ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna. Untuk memitigasi risiko hukum yang mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis, Perseroan memiliki Divisi Legal untuk memastikan perikatan yang dilakukan oleh Perseroan telah memenuhi 4 (empat) landasan utama yaitu: 1. Kesepakatan, yaitu setiap hubungan hukum/ perikatan yang dilakukan dengan

counterparty harus berlandaskan adanya kesepakatan dari para pihak. 2. Kecakapan, yaitu kemampuan atau kewenangan bertindak dari para pihak dalam

suatu hubungan hukum perikatan. 3. Objek Perjanjian, yaitu obyek perjanjian hukum yang harus jelas atau spesifik dan

realistis. 4. Memiliki causa prima yang halal, yaitu setiap perjanjian yang dilakukan tidak

bertentangan dengan norma kepatutan, kesusilaan dan tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

Selain itu, Perseroan juga memiliki divisi litigasi yang salah satu fungsinya adalah menangani setiap permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi agar risiko hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisir. Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang terjadi dan mengambil tindakan hukum dari kasus-kasus tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada Perseroan senantiasa memperhitungkan potensi kerugian baik atas penyelesaian kasus secara damai ataupun melalui jalur pengadilan.

6. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Perseroan tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan kegiatan usaha perbankan, Perseroan diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) dan/atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, Perseroan juga wajib tunduk kepada beberapa ketentuan lainnya, seperti peraturan dari Lembaga Penjamin Simpanan, Undang Undang Perseroan Terbatas, Perpajakan dan peraturan di bidang pasar modal. Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, Perseroan memiliki 2 unit yaitu: Compliance Monitoring and Advisory dan Anti Money Laundering and Fraud Management, yang berada di bawah koordinasi Compliance Group Head dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.

Pada April 2019 unit Fraud Management diserah terimakan kepada Satuan Kerja Audit Internal sesuai dengan struktur organisasi Perseroan.

Unit Compliance Monitoring & Advisory

Upaya yang dilakukan MNC Bank terkait dalam strategi dan efektivitas penerapan risiko kepatuhan agar terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha utama MNC Bank antara lain:

a. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha utama MNC Bank;

b. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan regulator mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum;

c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, melakukan pemeriksaan atas aktivitas Bank dalam rangka memastikan pemenuhan aspek kepatuhan sesuai dengan kebijakan, prosedur, dan ketentuan yang berlaku;

Page 125: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

105

5. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan oleh ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna. Untuk memitigasi risiko hukum yang mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis, Perseroan memiliki Divisi Legal untuk memastikan perikatan yang dilakukan oleh Perseroan telah memenuhi 4 (empat) landasan utama yaitu: 1. Kesepakatan, yaitu setiap hubungan hukum/ perikatan yang dilakukan dengan

counterparty harus berlandaskan adanya kesepakatan dari para pihak. 2. Kecakapan, yaitu kemampuan atau kewenangan bertindak dari para pihak dalam

suatu hubungan hukum perikatan. 3. Objek Perjanjian, yaitu obyek perjanjian hukum yang harus jelas atau spesifik dan

realistis. 4. Memiliki causa prima yang halal, yaitu setiap perjanjian yang dilakukan tidak

bertentangan dengan norma kepatutan, kesusilaan dan tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

Selain itu, Perseroan juga memiliki divisi litigasi yang salah satu fungsinya adalah menangani setiap permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi agar risiko hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisir. Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang terjadi dan mengambil tindakan hukum dari kasus-kasus tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada Perseroan senantiasa memperhitungkan potensi kerugian baik atas penyelesaian kasus secara damai ataupun melalui jalur pengadilan.

6. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Perseroan tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan kegiatan usaha perbankan, Perseroan diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) dan/atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, Perseroan juga wajib tunduk kepada beberapa ketentuan lainnya, seperti peraturan dari Lembaga Penjamin Simpanan, Undang Undang Perseroan Terbatas, Perpajakan dan peraturan di bidang pasar modal. Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, Perseroan memiliki 2 unit yaitu: Compliance Monitoring and Advisory dan Anti Money Laundering and Fraud Management, yang berada di bawah koordinasi Compliance Group Head dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.

Pada April 2019 unit Fraud Management diserah terimakan kepada Satuan Kerja Audit Internal sesuai dengan struktur organisasi Perseroan.

Unit Compliance Monitoring & Advisory

Upaya yang dilakukan MNC Bank terkait dalam strategi dan efektivitas penerapan risiko kepatuhan agar terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha utama MNC Bank antara lain:

a. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha utama MNC Bank;

b. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan regulator mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum;

c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, melakukan pemeriksaan atas aktivitas Bank dalam rangka memastikan pemenuhan aspek kepatuhan sesuai dengan kebijakan, prosedur, dan ketentuan yang berlaku;

d. Memastikan kepatuhan MNC Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada otoritas pengawas yang berwenang; dan

e. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan, serta berperan sebagai penghubung antara Bank dan regulator utama terkait aktivitas pengawasan dan pengaturan yang dilakukan oleh regulator utama kepada Bank.

Unit Anti-Money Laundering Upaya yang dilakukan MNC Bank terkait dalam strategi dan efektivitas penerapan prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) serta pengelolaan terhadap risiko terjadinya Fraud antara lain: a. AML bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan transaksi nasabah,

memberikan rekomendasi untuk pelaporan transaksi keuangan mencurigakan kepada Direktur Kepatuhan, memelihara daftar watch list dan negative list bank untuk keperluan pemeriksaan pembukaan rekening dan pemantauan profil nasabah, memberikan advis kepada unit kerja terkait mengenai proses uji tuntas nasabah, menyampaikan Laporan Keuangan Tunai, Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, Laporan Transaksi Keuangan Luar Negeri dan Laporan Sistem Jasa Informasi Terpadu (SIPESAT) kepada PPATK, dan memberikan tanggapan terkait permintaan data oleh Regulator yang terkait dengan pencucian uang.

b. AML juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan mengawasi kepatuhan dan pelaksanaan terhadap Kebijakan dan Prosedur Anti Pencucian Uang – Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap Undang-Undang dan Peraturan APU- PPT yang berlaku, membantu Unit Bisnis dalam pengawasan dan pengembangan tindakan korektif untuk masalah APU yang telah diidentifikasi melalui audit internal, program pengendalian, dan pemeriksaan regulator, serta mengembangkan dan menyampaikan Program Pelatihan APU-PPT secara berkala kepada karyawan Bank.

Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kepatuhan Mekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan yang dilakukan oleh satuan kerja Kepatuhan adalah dengan: a. Melakukan pemantauan terhadap peraturan baru yang diterbitkan serta melakukan

sosialisasi melalui media sosialisasi e-mail blast atau compliance news. b. Meninjau dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan,

ketentuan, sistem yang dimiliki MNC Bank agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Membuat Checklist Pemenuhan Ketentuan yang berisi daftar ketentuan yang berlaku untuk digunakan sebagai media kontrol risiko kepatuhan oleh Risk Taking Unit.

d. Berperan aktif dalam forum rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko bersama sama dengan satuan kerja Manajemen Risiko, satuan kerja operasional dan satuan kerja Audit Internal sebagai upaya mitigasi risiko, termasuk risiko kepatuhan MNC Bank.

e. Memberikan pelatihan pelaksanaan fungsi kepatuhan MNC Bank dan ketentuan Bank Indonesia dan/atau OJK kepada para karyawan untuk meningkatkan compliance awareness dan budaya kepatuhan di lingkungan kerja.

f. Dalam rangka penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT), Bank memberikan pelatihan APU & PPT terhadap seluruh karyawan secara berkesinambungan.

g. Dalam hal pengelolaan risiko kepatuhan, satuan kerja Kepatuhan menyampaikan eksposur risiko kepatuhan kepada Direksi. Di dalam penyampaian eksposur risiko kepatuhan, turut melibatkan Lini Kedua sesuai skema Tiga Lini Pertahanan.

Page 126: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

106

7. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko stratejik berhubungan dengan perencanaan strategi yang baik untuk menghindari terjadinya kerugian atau dampak negatif lainnya dari adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan yang berdampak luas dan jangka panjang dalam organisasi. Seluruh satuan kerja unit Bisnis dan unit pendukung membantu Direksi dalam penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB) dan mengkomunikasikan kepada karyawan Bank disetiap jenjang organisasi, dan juga memastikan praktek Manajemen Risiko Stratejik dan pengendalian di unit bisnis telah konsisten dengan kerangka Manajemen Risiko Stratejik secara keseluruhan.Bank memiliki satuan kerja Bussiness Strategy and Planning Group yang bertugas dan bertanggung jawab membantu Direksi memantau implementasi strategi yang ditetapkan. Bank secara berkelanjutan memantau kondisi pasar dan mengumpulkan informasi penting sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan strategi Bank. Seiring dengan pemantauan kondisi pasar tersebut, Bank memiliki beragam portofolio produk yang variatif agar rencana stratejik yang ditetapkan dapat tercapai.

Bank memiliki proses mengidentifikasi dan merespon atas perubahan lingkungan bisnis eksternal maupun internal terhadap tahapan proses manajemen risiko stratejik dengan: a. Analisa lingkungan bisnis; Menganalisa faktor internal dan ekternal, menangkap

peluang dan tantangan dari perubahan lingkungan bisnis serta menganalisa kelebihan internal dan kekurangannya.

b. Perencanaan; Menyusun sasaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan kompleksitas bisnis, profil risiko maupun risk bearing capacity, serta Direksi menetapkan strategi dankebijakan untuk dijadikan dasar keputusan.

c. Implementasi; Mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan baik yang bersifat finansial maupun sumber daya manusia, menyelesaikan program kerja, dan komitmen Direksi untuk mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.

d. Evaluasi; Evaluasi terhadap kondisi aktual dengan apa yang telah direncanakan, dan melakukan corrective action untuk perbaikan.

Adapun mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana stratejik yang ditetapkan dilakukan secara berkala terhadap pencapaian atas target yang ditetapkan yang dipantau dan dilaporkan melalui satuan kerja Bussiness Strategy and Planning Group dan management reporting kepada manajemen Bank. Secara triwulanan Bank melakukan analisa risiko stratejik dengan menggunakan indikator atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan, pencapaian rencana bisnis, dan kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis.

8. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Perseroan. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Perseroan. Kegagalan Perseroan dalam menjaga reputasinya dimata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap Perseroan. Apabila risiko ini dihadapi oleh Perseroan, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Perseroan yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Perseroan.

Organisasi manajemen risiko reputasi, termasuk pelaksanaan manajemen risiko reputasi dilakukan oleh unit-unit terkait (Corporate Secretary, Customer Experience, dan unit bisnis terkait). Setiap bulan secara berkala Corporate Secretary melaporkan hasil evaluasi manajemen risiko reputasi melalui Laporan Profil Risiko Bank kepada unit Risk Management Group yang kemudian dilaporkan kepada Risk Management

Page 127: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

107

7. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko stratejik berhubungan dengan perencanaan strategi yang baik untuk menghindari terjadinya kerugian atau dampak negatif lainnya dari adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan yang berdampak luas dan jangka panjang dalam organisasi. Seluruh satuan kerja unit Bisnis dan unit pendukung membantu Direksi dalam penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB) dan mengkomunikasikan kepada karyawan Bank disetiap jenjang organisasi, dan juga memastikan praktek Manajemen Risiko Stratejik dan pengendalian di unit bisnis telah konsisten dengan kerangka Manajemen Risiko Stratejik secara keseluruhan.Bank memiliki satuan kerja Bussiness Strategy and Planning Group yang bertugas dan bertanggung jawab membantu Direksi memantau implementasi strategi yang ditetapkan. Bank secara berkelanjutan memantau kondisi pasar dan mengumpulkan informasi penting sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan strategi Bank. Seiring dengan pemantauan kondisi pasar tersebut, Bank memiliki beragam portofolio produk yang variatif agar rencana stratejik yang ditetapkan dapat tercapai.

Bank memiliki proses mengidentifikasi dan merespon atas perubahan lingkungan bisnis eksternal maupun internal terhadap tahapan proses manajemen risiko stratejik dengan: a. Analisa lingkungan bisnis; Menganalisa faktor internal dan ekternal, menangkap

peluang dan tantangan dari perubahan lingkungan bisnis serta menganalisa kelebihan internal dan kekurangannya.

b. Perencanaan; Menyusun sasaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan kompleksitas bisnis, profil risiko maupun risk bearing capacity, serta Direksi menetapkan strategi dankebijakan untuk dijadikan dasar keputusan.

c. Implementasi; Mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan baik yang bersifat finansial maupun sumber daya manusia, menyelesaikan program kerja, dan komitmen Direksi untuk mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.

d. Evaluasi; Evaluasi terhadap kondisi aktual dengan apa yang telah direncanakan, dan melakukan corrective action untuk perbaikan.

Adapun mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana stratejik yang ditetapkan dilakukan secara berkala terhadap pencapaian atas target yang ditetapkan yang dipantau dan dilaporkan melalui satuan kerja Bussiness Strategy and Planning Group dan management reporting kepada manajemen Bank. Secara triwulanan Bank melakukan analisa risiko stratejik dengan menggunakan indikator atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan, pencapaian rencana bisnis, dan kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis.

8. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Perseroan. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Perseroan. Kegagalan Perseroan dalam menjaga reputasinya dimata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap Perseroan. Apabila risiko ini dihadapi oleh Perseroan, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Perseroan yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Perseroan.

Organisasi manajemen risiko reputasi, termasuk pelaksanaan manajemen risiko reputasi dilakukan oleh unit-unit terkait (Corporate Secretary, Customer Experience, dan unit bisnis terkait). Setiap bulan secara berkala Corporate Secretary melaporkan hasil evaluasi manajemen risiko reputasi melalui Laporan Profil Risiko Bank kepada unit Risk Management Group yang kemudian dilaporkan kepada Risk Management

Committee (RMC), serta kepada Komite Pemantau Risiko.Selain pelaksanaan tugas oleh Corporate Secretary dan Customer Experience, untuk mendukung pengelolaan risiko reputasi, Bank telah membentuk dan memiliki Call Center dan website sebagai media penyampaian informasi dan penanganan keluhan nasabah. Keluhan nasabah melalui cabang, akan diteruskan ke unit kerja Customer Experience untuk diproses penyelesaiannya oleh unit-unit kerja terkait.

e. Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal yang efektif merupakan bagian tidak terpisahkan dari penerapan Tata Kelola Perusahaan. Upaya ini pada akhirnya akan melindungi seluruh kepentingan para pemangku kepentingan Perseroan, terutama nasabah dan Pemegang Saham. Melalui pelaksanaan pengendalian internal yang efektif, kepercayaan nasabah dan nilai perusahaan dapat tumbuh bersama dan terjaga pada tingkat yang optimal. Untuk itu, Perseroan senantiasa melakukan upaya-upaya untuk mampu mengelola dan mengendalikan risiko melalui fungsi pengendalian internal, dimana rencana pelaksanaan serta kajian dan evaluasinya dilaksanakan secara terintegrasi oleh seluruh elemen Bank. Oleh karenanya, sistem pengendalian internal merupakan proses yang secara bersama-sama dan berkesinambungan dilaksanakan oleh : 1. Direksi dan seluruh Pejabat Perseroan, yang memberikan arah, petunjuk dan pengawasan, 2. Komite Eksekutif, 3. Audit Intern, 4. Seluruh karyawan. Aktivitas pengendalian yang telah dijalankan mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian aktifitas operasional bank pada setiap tingkatan dalam struktur organisasi. Untuk itu perusahaan akan selalu mengembangkan ketentuan dan pelaksanaanya, mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian prestasi kerja, pembagian tugas serta upaya pengamanan aset perusahaan. Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan sistem pengedalian internal yang baik untuk mencapai tujuan Perseroan, sedangkan Dewan Komisaris dengan dibantu Komite Audit, bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan atas terselenggaranya pengendalian internal secara umum, termasuk kebijakan Direksi yang menetapkan pengendalian internal tersebut. Kedua dewan ini adalah penanggung jawab tertinggi terlaksananya pengendalian internal di Perusahaan. Sementara itu, Audit Internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi, meninjau, menganalisa dan menilai penerapan pengendalian internal pada seluruh kegiatan dalam Perseroan dan memberikan rekomendasi perbaikan dan peningkatan pengendalian yang diperlukan. Dalam menjalankan tugasnya, Audit Internal melaporkan seluruh kegiatannya kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Guna melaksanakan fungsinya secara efektif, Audit Internal bekerjasama dengan seluruh unit kerja di dalam Perseroan dalam melakukan penilaian, analisa, dan pemetaan risiko Perseroan yang ada kegiatan Perseroan. Selanjutnya, hasil-hasil kajian yang diperoleh diatas digunakan oleh Audit Internal sebagai dasar untuk merencanakan dan melaksanakan audit berbasis risiko. Sistem pengendalian internal dirancang dengan tujuan untuk melakukan evaluasi, memantau, mengelola risiko yang mungkin dapat menyebabkan tujuan perusahaan tidak tercapai, dan bukan untuk menghilangkan risiko tersebut. Dengan demikian, sistem pengendalian internal hanya dapat memberikan keyakinan yang memadai dan tidak menjamin secara mutlak terhadap adanya salah saji yang material, atau kerugian, atau terjadinya kondisi yang tidak terduga. Bank telah menggunakan COSO model Integrated Framework di dalam pelaksanaan pengendalian internal yang mencakup:

Page 128: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

108

Lingkungan Pengendalian Direksi berkomitmen melaksanakan kegiatan pengendalian operasional Perusahaan dengan menyusun struktur organisasi, menetapkan wewenang dan tanggung jawab, memberikan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, dan secara rutin mengkomunikasikan misi, visi perusahaan, seluruh strategi dan ukuran-ukuran penilaian keberhasilan sehingga seluruh organisasi harus memastikan bahwa pelaksana tugas memiliki integritas, kecukupan pengetahuan dan keahlian sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Sejak 2015, bank telah melakukan perubahan terhadap Budaya Perusahaan (PRIDE) yang menjadi pedoman bagi seluruh pihak di PT Bank MNC Internasional Tbk dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Penilaian Risiko Seluruh risiko yang dihadapi dalam rangka merealisasikan misi dan visi perusahaan, diidentifikasi, dinilai, dipantau dan dikendalikan secara terus menerus, serta secara berkala dievaluasi dan direspon dengan pengendalian internal yang memadai sehingga kondisi-kondisi yang tidak diharapkan bisa diminimalisasi. Kegiatan Pengendalian & Pemisahan Tugas Merupakan aktivitas untuk meminimalisasi risiko baik dengan melakukan pemisahan tugas dan tanggung jawab, dual control, maupun pelaksanaan checklist (harian, mingguan, bulanan & tahunan) yang dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pengendalian internal telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Bank telah membuat Management Control System (MCA) yang dapat digunakan sebagai alat oleh masing-masing Unit kerja untuk mengukur tingkat risiko yang dihadapi, sehingga potensi risiko yang mungkin muncul dapat diidentifikasi dan dikelola dengan baik. Pelaksanaan MCA dilakukan secara berkala dan hasilnya dikirimkan ke Risk Management Group untuk digabung secara nasional. Informasi & Komunikasi Saat ini perusahaan sudah menyediakan media elektronik untuk meng-update perubahan kebijakan internal maupun eksternal. Mengacu pada tersebut, seluruh karyawan diharapkan dapat memahami dan tanggap akan tugas dan tanggung jawab yang mengacu pada ketentuan yang berlaku dan perubahan yang terjadi. Selain itu, masing-masing Risk Owner juga melaksanakan penilaian secara mandiri atas Risk level yang dihadapi.

Pemantauan Direksi, Pejabat eksekutif dan Internal Audit melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern. Internal Audit sebagai pihak yang independen secara obyektif melakukan monitoring atas kecukupan dan pelaksanaan pengendalian internal berdasarkan rencana kerja tahunan. Hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Presiden Direktur dan Komisaris melalui Komite Audit dengan tembusan Direktur Kepatuhan, Direktur dan departemen terkait yang menjadi objek pemeriksaan. Setiap bulan dalam Rapat Komite Audit, Internal Audit juga melaporkan temuan-temuan yang signifikan dan hasil investigasi, termasuk progress tindak lanjut atas temuan audit. Atas laporan Internal Audit kepada Komite Audit, selanjutnya Komite Audit melaporkan secara reguler kepada Dewan Komisaris.

Page 129: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

109

Lingkungan Pengendalian Direksi berkomitmen melaksanakan kegiatan pengendalian operasional Perusahaan dengan menyusun struktur organisasi, menetapkan wewenang dan tanggung jawab, memberikan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, dan secara rutin mengkomunikasikan misi, visi perusahaan, seluruh strategi dan ukuran-ukuran penilaian keberhasilan sehingga seluruh organisasi harus memastikan bahwa pelaksana tugas memiliki integritas, kecukupan pengetahuan dan keahlian sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Sejak 2015, bank telah melakukan perubahan terhadap Budaya Perusahaan (PRIDE) yang menjadi pedoman bagi seluruh pihak di PT Bank MNC Internasional Tbk dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Penilaian Risiko Seluruh risiko yang dihadapi dalam rangka merealisasikan misi dan visi perusahaan, diidentifikasi, dinilai, dipantau dan dikendalikan secara terus menerus, serta secara berkala dievaluasi dan direspon dengan pengendalian internal yang memadai sehingga kondisi-kondisi yang tidak diharapkan bisa diminimalisasi. Kegiatan Pengendalian & Pemisahan Tugas Merupakan aktivitas untuk meminimalisasi risiko baik dengan melakukan pemisahan tugas dan tanggung jawab, dual control, maupun pelaksanaan checklist (harian, mingguan, bulanan & tahunan) yang dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pengendalian internal telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Bank telah membuat Management Control System (MCA) yang dapat digunakan sebagai alat oleh masing-masing Unit kerja untuk mengukur tingkat risiko yang dihadapi, sehingga potensi risiko yang mungkin muncul dapat diidentifikasi dan dikelola dengan baik. Pelaksanaan MCA dilakukan secara berkala dan hasilnya dikirimkan ke Risk Management Group untuk digabung secara nasional. Informasi & Komunikasi Saat ini perusahaan sudah menyediakan media elektronik untuk meng-update perubahan kebijakan internal maupun eksternal. Mengacu pada tersebut, seluruh karyawan diharapkan dapat memahami dan tanggap akan tugas dan tanggung jawab yang mengacu pada ketentuan yang berlaku dan perubahan yang terjadi. Selain itu, masing-masing Risk Owner juga melaksanakan penilaian secara mandiri atas Risk level yang dihadapi.

Pemantauan Direksi, Pejabat eksekutif dan Internal Audit melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern. Internal Audit sebagai pihak yang independen secara obyektif melakukan monitoring atas kecukupan dan pelaksanaan pengendalian internal berdasarkan rencana kerja tahunan. Hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Presiden Direktur dan Komisaris melalui Komite Audit dengan tembusan Direktur Kepatuhan, Direktur dan departemen terkait yang menjadi objek pemeriksaan. Setiap bulan dalam Rapat Komite Audit, Internal Audit juga melaporkan temuan-temuan yang signifikan dan hasil investigasi, termasuk progress tindak lanjut atas temuan audit. Atas laporan Internal Audit kepada Komite Audit, selanjutnya Komite Audit melaporkan secara reguler kepada Dewan Komisaris.

Evaluasi Pengendalian Internal Pernyataan pengendalian internal menggambarkan elemen-elemen utama yang digunakan untuk mencapai tujuan pengendalian internal, yang meliputi: 1. Kegiatan-kegiatan operasional yang dijalankan secara efektif & efisien; 2. Laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan; 3. Kepatuhan terhadap Undang-undang, peraturan, dan kebijakan yang berlaku; dan 4. Pengamanan aset Bank. Selama tahun 2018, berdasarkan atas penilaian secara mandiri dan pemantauan oleh Internal Audit, kualitas sistem pengendalian telah dilakukan secara memadai sehingga risiko dapat dikelola.

f. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Sesuai POJK No. 4/POJK.03/2016 serta SE OJK No. 14 /SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum maka penilaiannya dilakukan dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk Based Bank Rating/RBBR). Adapun cakupan penilaiannya meliputi faktor-faktor sebagai berikut:

Profil Risiko

Penilaian faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam aktivitas operasional Perseroan. Risiko yang wajib dinilai terdiri atas 8 (delapan) jenis risiko yaitu: risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi.

Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Perseroan, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, sehingga berpotensi mempengaruhi posisi keuangan Perseroan. Karakteristik risiko inheren ditentukan oleh faktor internal maupun eksternal, antara lain, strategi bisnis, karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas Perseroan, industri dimana Perseroan melakukan kegiatan usaha utama serta kondisi makro ekonomi. Penetapan tingkat risiko inheren untuk masing-masing jenis risiko dikategorikan ke dalam 5 peringkat, yaitu Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High dan High. Urutan peringkat yang lebih kecil mencerminkan semakin rendahnya risiko inheren yang dihadapi Perseroan.

Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan manajemen risiko, hal ini mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalian Risiko yang mencakup seluruh pilar penerapan manajemen risiko. Penerapan manajemen risiko tergantung pada skala, kompleksitas dan tingkat risiko yang dapat ditoleransi Perseroan. Tingkat kualitas penerapan manajemen risiko untuk masing-masing risiko dikategorikan menjadi 5 peringkat, yaitu Strong, Satisfactory, Fair, Marginal dan Unsatisfactory. Urutan peringkat yang lebih kecil mencerminkan Perseroan dengan kualitas penerapan manajemen risiko yang lebih baik. Gabungan dari kedua faktor tersebut menghasilkan risiko komposit. Hasil penilaian profil risiko Perseroan yang telah disampaikan kepada OJK dalam Surat Perseroan No. 212/MNCB/DIR/VII/2019, perihal Laporan Penilaian Profil Risiko PT Bank MNC Internasional Tbk. Periode Triwulan II tahun 2019 periode per tanggal 30 Juni 2019, menunjukkan bahwa risiko keseluruhan Perseroan mempunyai predikat risiko komposit 3 (tiga) dengan risiko inheren bernilai Low to Moderate dikombinasikan dengan kualitas penerapan manajemen risiko bernilai Satisfactory.

Tata Kelola Perusahaan

Jajaran Direksi dan manajemen Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan tugas Perseroan dengan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan memandang penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau GCG

Page 130: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

110

(Good Corporate Governance) sebagai hal yang penting, karena Tata Kelola berfungsi sebagai pedoman agar segenap keputusan yang diambil dilandasi nilai-nilai moral yang tinggi dan sangat berintegritas, patuh terhadap peraturan perundang-undangan dan kesadaran akan tanggung jawab sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility(CSR) terhadap pemangku kepentingan (stakeholders). Selain itu, penerapan Tata Kelola juga merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan perusahaan modern dan profesional agar dapat memenangkan persaingan bisnis dalam era perekonomian global.

Penerapan Tata Kelola di Perseroan diawali dengan proses internalisasi di seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan akan pentingnya penerapan Tata Kelola di masing-masing unit kerja dan dilakukan secara konsisten. Langkah selanjutnya adalah dengan menetapkan struktur organisasi, menempatkan pejabat-pejabat pada bidang yang sesuai dengan kompetensinya, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, termasuk pembentukan komite-komite yang mendukung pelaksanaan tugas dan tangung jawab manajemen Perseroan. Pelaksanaan praktek-praktek perbankan yang sehat yang berlandaskan pada peraturan perundang-undangan pada gilirannya akan menumbuhkan suatu perilaku dan kebiasaan yang mencerminkan budaya Tata Kelola.

Pada tahun 2018, manajemen MNC Bank telah melakukan penerapan prinsip Tata Kelola, yang secara umum dinilai cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip Tata Kelola. Perseroan secara berkala telah melakukan penilaian sendiri terhadap pelaksanaan Tata Kelola mengacu pada Peraturan OJK No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, SEOJK No.13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, dan SEOJK No.14/ SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Adapun Hasil Penilaian Sendiri untuk 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah peringkat 3 (Cukup Baik ). Perseroan beserta seluruh unit organisasi menjunjung tinggi dan berkomitmen penuh untuk menerapkan prinsip Tata Kelola dalam mengimplementasikan bisnis Perseroan. Perseroan berupaya untuk tetap terus mempertahankan dan menumbuhkan kepercayaan para investor kepada Perseroan melalui penyediaan informasi berbentuk laporan melalui media massa, laporan berkala, public expose, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan melalui korespondensi langsung yang menganut prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.

Rentabilitas (Earnings) Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, kesinambungan (sustainability) rentabilitas, dan manajemen rentabilitas. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat trend, struktur, stabilitas serta perbandingan kinerja Perseroan dengan kinerja peer group, baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif. Hasil penilaian faktor rentabilitas Perseroan pada 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah 3 (tiga) yang berarti kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) cukup memadai.

Permodalan (Capital)

Penilaian atas faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan permodalan dan kecukupan pengelolaan permodalan. Dalam melakukan perhitungan permodalan Perseroan wajib mengacu pada ketentuan mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) serta mengkaitkan antara kecukupan modal dengan profil risikonya. Artinya semakin tinggi risiko Perseroan, semakin besar modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi risiko tersebut. Dalam melakukan penilaian perlu dipertimbangkan tingkat, trend, struktur, dan stabilitas permodalan serta kecukupan manajemen permodalan Perseroan.

Penilaian permodalan Perseroan posisi 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 berada di peringkat 2 (dua) yang berarti Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang cukup memadai. Rasio KPMM Perseroan per 31 Desember 2018 berada di atas minimal kecukupan modal.

Page 131: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

111

(Good Corporate Governance) sebagai hal yang penting, karena Tata Kelola berfungsi sebagai pedoman agar segenap keputusan yang diambil dilandasi nilai-nilai moral yang tinggi dan sangat berintegritas, patuh terhadap peraturan perundang-undangan dan kesadaran akan tanggung jawab sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility(CSR) terhadap pemangku kepentingan (stakeholders). Selain itu, penerapan Tata Kelola juga merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan perusahaan modern dan profesional agar dapat memenangkan persaingan bisnis dalam era perekonomian global.

Penerapan Tata Kelola di Perseroan diawali dengan proses internalisasi di seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan akan pentingnya penerapan Tata Kelola di masing-masing unit kerja dan dilakukan secara konsisten. Langkah selanjutnya adalah dengan menetapkan struktur organisasi, menempatkan pejabat-pejabat pada bidang yang sesuai dengan kompetensinya, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, termasuk pembentukan komite-komite yang mendukung pelaksanaan tugas dan tangung jawab manajemen Perseroan. Pelaksanaan praktek-praktek perbankan yang sehat yang berlandaskan pada peraturan perundang-undangan pada gilirannya akan menumbuhkan suatu perilaku dan kebiasaan yang mencerminkan budaya Tata Kelola.

Pada tahun 2018, manajemen MNC Bank telah melakukan penerapan prinsip Tata Kelola, yang secara umum dinilai cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip Tata Kelola. Perseroan secara berkala telah melakukan penilaian sendiri terhadap pelaksanaan Tata Kelola mengacu pada Peraturan OJK No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, SEOJK No.13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, dan SEOJK No.14/ SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Adapun Hasil Penilaian Sendiri untuk 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah peringkat 3 (Cukup Baik ). Perseroan beserta seluruh unit organisasi menjunjung tinggi dan berkomitmen penuh untuk menerapkan prinsip Tata Kelola dalam mengimplementasikan bisnis Perseroan. Perseroan berupaya untuk tetap terus mempertahankan dan menumbuhkan kepercayaan para investor kepada Perseroan melalui penyediaan informasi berbentuk laporan melalui media massa, laporan berkala, public expose, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan melalui korespondensi langsung yang menganut prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.

Rentabilitas (Earnings) Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, kesinambungan (sustainability) rentabilitas, dan manajemen rentabilitas. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat trend, struktur, stabilitas serta perbandingan kinerja Perseroan dengan kinerja peer group, baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif. Hasil penilaian faktor rentabilitas Perseroan pada 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah 3 (tiga) yang berarti kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) cukup memadai.

Permodalan (Capital)

Penilaian atas faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan permodalan dan kecukupan pengelolaan permodalan. Dalam melakukan perhitungan permodalan Perseroan wajib mengacu pada ketentuan mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) serta mengkaitkan antara kecukupan modal dengan profil risikonya. Artinya semakin tinggi risiko Perseroan, semakin besar modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi risiko tersebut. Dalam melakukan penilaian perlu dipertimbangkan tingkat, trend, struktur, dan stabilitas permodalan serta kecukupan manajemen permodalan Perseroan.

Penilaian permodalan Perseroan posisi 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 berada di peringkat 2 (dua) yang berarti Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang cukup memadai. Rasio KPMM Perseroan per 31 Desember 2018 berada di atas minimal kecukupan modal.

Dalam mengikuti petunjuk tersebut di atas maka Perseroan telah dapat memenuhi rasio KPMM yang telah ditentukan oleh OJK selama ini. Oleh karena itu Perseroan merupakan bank yang sehat dengan rasio KPMM yang melebihi ketentuan OJK. Proses penilaian dilakukan secara menyeluruh dan sistematis. Analisis dilakukan secara terintegrasi dengan mempertimbangkan keterkaitan antar risiko dan antar faktor penilaian tingkat kesehatan Perseroan. Dalam melakukan analisis Perseroan juga perlu mempertimbangkan kemampuannya dalam menghadapi perubahan kondisi eksternal yang signifikan. Penetapan Peringkat Komposit dikategorikan dalam 5 (lima) Peringkat Komposit, yaitu: Peringkat Komposit 1 (PK-1) ”sangat sehat”, Peringkat Komposit 2 (PK-2) ”sehat”, Peringkat Komposit 3 (PK-3) ”cukup sehat”, Peringkat Komposit 4 (PK-4) ”kurang sehat” dan Peringkat Komposit 5 (PK-5) ”tidak sehat”. Berdasarkan penilaian internal yang dilakukan pada periode 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018, yang telah dilaporkan kepada OJK melalui Surat Perseroan No. 223/MNCB/DIR/VII/2019 tanggal 30 Juli 2019 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (Risk-based Bank Rating) Semester 1 tahun 2019, peringkat komposit tingkat kesehatan Perseroan adalah 3 (tiga). Hal ini mencerminkan kondisi Perseroan yang cukup sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Hal ini tercermin dari faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Tata Kelola, rentabilitas dan permodalan yang baik.

Berikut ini adalah hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Perseroan oleh Otoritas Jasa Keuangan selama 3 tahun terakhir:

Faktor Penilaian TKB

Peringkat Risiko Hasil Penilaian OJK 31 Desember 2016 31 Desember 2017 31 Desember 2018

Profil Risiko 3 3 3 Tata Kelola 3 3 3 Rentabilitas 3 4 3 Permodalan 2 3 3 Peringkat TKB 3 3 3

Rasio-rasio Tingkat Kesehatan Perseroan Dalam menjalankan kegiatan usaha utamanya, Perseroan menerapkan kebijakan-kebijakan yang mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan perbankan, terutama pada tingkat kesehatan Perseroan. Tabel di bawah ini menyajikan rasio-rasio tingkat kesehatan Perseroan diperbandingkan dengan ketentuan BI sebagai berikut:

Uraian Ketentuan BI 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional, dan pasar

Min. 10,00% - di bawah 11,00% 15,17% 16,27% 12,58%

Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah asset produktif - 6,16% 4,28% 5,08%

CKPN aset keuangan terhadap aset produktif Pemenuhan CKPN aset produktif -

2,35%

2,38%

3,27%

NPL Gross - 5,62% 5,72% 7,23% NPL Net Maks. 5,00% 3,67% 3,43% 2,82% LFR 80% - 92% 93,56% 88,64% 78,78% Pelanggaran BMPK 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% a. Kepada Peminjam Terkait Maks. 10,00% 0,00% 0,00% 0,00% b. Kepada Peminjam Bukan Pihak Terkait Maks. 25,00%**) 0,00% 0,00% 4,63% c. Kepada Peminjam Kelompok Peminjam Bukan Pihak Terkait

Maks. 25,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Pelampauan BMPK 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% a. Kepada Peminjam Terkait Maks. 10,00% 0,00% 0,00% 0,00% b. Kepada Peminjam Bukan Pihak Terkait Maks. 25,00%**) 0,00% 0,00% 0,00% c. Kepada Peminjam Kelompok Peminjam Bukan Pihak Terkait

Maks. 25,00% 0,00% 0,00% 6,64%

Giro Wajib Minimum Primer (Rp) Min. 6,50% - - - Giro Wajib Minimum Primer Harian (Rp) Min. 3,00%*) 4,41% 4,20% 5,61%

Page 132: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

112

Uraian Ketentuan BI 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Giro Wajib Minimum Primer Rata-rata (Rp) Min. 3,00% 6,61% 6,71% 6,86% Giro Wajib Minimum Primer (Valuta Asing) Min. 8,00% 9,38% 9,97% 8,29%

Penyangga Likuiditas Makro Prudential (PLM) - Giro Wajib Minimum Sekunder

Min. 4,00% 7,10% 8,44% 14,85%

Posisi Devisa Neto (PDN) Max. 20,00% 2,71% 0,95% 6,95% *) Perubahan ketentuan BI mulai tanggal 26 Juni 2019 sesuai PADG No.21/14/PADG/2019, yaitu ditetapkan GWM

Primer Rupiah secara harian sebesar minimal 3% dari sebelumnya 3,5% sesuai PADG No.20/30/PADG/2018. **) Perubahan ketentuan BI mulai tanggal 1 Juni 2019 sesuai POJK No.32/POJK.03/2018, yaitu ditetapkan

Pelanggaran dan Pelampauan BMPK Kepada Peminjam Bukan Pihak Terkait sebesar maksimal 25% dari sebelumnya 20%, sesuai PBI No.8/13/PBI/2006.

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Rasio KPMM) Rasio KPMM dengan memperhitungkan risiko pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018, dan 2017 telah diupayakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BI yaitu 10% sampai dengan di bawah 11%. Posisi rasio KPMM tersebut mencerminkan kemampuan Perseroan untuk meningkatkan penyaluran kreditnya di masa mendatang. Kualitas Aset Produktif Rasio kredit bermasalah (NPL) bersih pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 relatif rendah dan jauh di bawah ketentuan BI setinggi-tingginya 5,00% dari jumlah kredit yang diberikan. Hal tersebut menunjukkan komitmen Perseroan dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kreditnya, melaksanakan pembinaan nasabah secara intensif serta mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah.

Giro Wajib Minimum (GWM) Perseroan selalu berupaya menjaga kepatuhan terhadap ketentuan Giro Wajib Minimum sehingga pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 tidak terdapat pelanggaran terhadap Peraturan BI tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing termasuk pemenuhan ketentuan Giro Wajib Minimun Primer dan Sekunder, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 dan perubahannya PBI No/ 19/6/PBI/2017 tanggal 18 April 2017, PADG No.20/10/PADG/2018 tanggal 31 Mei 2018, PADG No.20/30/PADG/2018 tanggal 30 November 2018 dan PADG No.21/14/PADG/2019 tanggal 26 Juni 2019 tentang “Perubahan kedua atas peraturan anggota Dewan Gubernur No.20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas.

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

Sesuai dengan Peraturan BI (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK yang kemudian disempurnakan dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan terakhir diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.32/POJK.3/2018 tanggal 1 Juni 2019 tentang batasan maksimum penyediaan dana untuk pihak terkait adalah 10,00% dari modal Perseroan, batasan maksimum sebesar 25,00% kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait dan kepada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait. Perseroan selalu menjaga kepatuhan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Pada periode 31 Desember 2017 terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK yang disebabkan karena penurunan modal inti sebagai dampak dari kenaikan signifikan cadangan kerugian penurunan nilai kredit pada akhir tahun 2017. Sedangkan pada periode 31 Desember 2018 dan 30 Juni 2019 tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK.

Posisi Devisa Netto (PDN)

Berdasarkan PBI No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015, Perseroan wajib mengelola dan memelihara Posisi Devisa Netto setinggi-tingginya 20,00% dari modal. Selama periode pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 rasio Posisi Devisa Netto Perseroan sesuai dengan ketentuan BI dan ketentuan internal.

Page 133: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

113

Uraian Ketentuan BI 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

Giro Wajib Minimum Primer Rata-rata (Rp) Min. 3,00% 6,61% 6,71% 6,86% Giro Wajib Minimum Primer (Valuta Asing) Min. 8,00% 9,38% 9,97% 8,29%

Penyangga Likuiditas Makro Prudential (PLM) - Giro Wajib Minimum Sekunder

Min. 4,00% 7,10% 8,44% 14,85%

Posisi Devisa Neto (PDN) Max. 20,00% 2,71% 0,95% 6,95% *) Perubahan ketentuan BI mulai tanggal 26 Juni 2019 sesuai PADG No.21/14/PADG/2019, yaitu ditetapkan GWM

Primer Rupiah secara harian sebesar minimal 3% dari sebelumnya 3,5% sesuai PADG No.20/30/PADG/2018. **) Perubahan ketentuan BI mulai tanggal 1 Juni 2019 sesuai POJK No.32/POJK.03/2018, yaitu ditetapkan

Pelanggaran dan Pelampauan BMPK Kepada Peminjam Bukan Pihak Terkait sebesar maksimal 25% dari sebelumnya 20%, sesuai PBI No.8/13/PBI/2006.

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Rasio KPMM) Rasio KPMM dengan memperhitungkan risiko pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018, dan 2017 telah diupayakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BI yaitu 10% sampai dengan di bawah 11%. Posisi rasio KPMM tersebut mencerminkan kemampuan Perseroan untuk meningkatkan penyaluran kreditnya di masa mendatang. Kualitas Aset Produktif Rasio kredit bermasalah (NPL) bersih pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 relatif rendah dan jauh di bawah ketentuan BI setinggi-tingginya 5,00% dari jumlah kredit yang diberikan. Hal tersebut menunjukkan komitmen Perseroan dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kreditnya, melaksanakan pembinaan nasabah secara intensif serta mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah.

Giro Wajib Minimum (GWM) Perseroan selalu berupaya menjaga kepatuhan terhadap ketentuan Giro Wajib Minimum sehingga pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 tidak terdapat pelanggaran terhadap Peraturan BI tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing termasuk pemenuhan ketentuan Giro Wajib Minimun Primer dan Sekunder, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 dan perubahannya PBI No/ 19/6/PBI/2017 tanggal 18 April 2017, PADG No.20/10/PADG/2018 tanggal 31 Mei 2018, PADG No.20/30/PADG/2018 tanggal 30 November 2018 dan PADG No.21/14/PADG/2019 tanggal 26 Juni 2019 tentang “Perubahan kedua atas peraturan anggota Dewan Gubernur No.20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas.

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

Sesuai dengan Peraturan BI (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK yang kemudian disempurnakan dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan terakhir diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.32/POJK.3/2018 tanggal 1 Juni 2019 tentang batasan maksimum penyediaan dana untuk pihak terkait adalah 10,00% dari modal Perseroan, batasan maksimum sebesar 25,00% kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait dan kepada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait. Perseroan selalu menjaga kepatuhan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Pada periode 31 Desember 2017 terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK yang disebabkan karena penurunan modal inti sebagai dampak dari kenaikan signifikan cadangan kerugian penurunan nilai kredit pada akhir tahun 2017. Sedangkan pada periode 31 Desember 2018 dan 30 Juni 2019 tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK.

Posisi Devisa Netto (PDN)

Berdasarkan PBI No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015, Perseroan wajib mengelola dan memelihara Posisi Devisa Netto setinggi-tingginya 20,00% dari modal. Selama periode pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 rasio Posisi Devisa Netto Perseroan sesuai dengan ketentuan BI dan ketentuan internal.

g. Teknologi Informasi

Strategi TI Digitalisasi menjadi alat utama bagi Perseroan untuk bersaing dan mengembangkan bisnisnya di industri perbankan. Proyek-proyek berbasis TI difokuskan untuk mendigitalisasi produk (produk berbasis kartu, pinjaman, tabungan) dan juga proses bisnis (proses akuisisi, aktivasi, referal, retensi, dan revenue) guna mencapai target pertumbuhan kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan komisi transaksi, dan menciptakan keunggulan operasional dalam melayani nasabah di segmen konsumer, ritel, dan komersial.

Digitalisasi produk dan proses bisnis dibagi kedalam kelompok transformasi bisnis perbankan, bisnis kartu, bisnis treasury. Masing-masing kelompok bisnis diharapkan memberikan tidak hanya pendapatan bunga, tetapi juga pendapatan komisi transaksi. Digitalisasi juga diarahkan untuk menciptakan keunggulan operasional, karenanya setiap usaha digitalisasi di sektor bisnis harus ditunjang dengan perbaikan-perbaikan pada proses, infrastruktur penunjang, dan pelatihan bagi para karyawan yang menjalankannya.

Kebijakan TI Bank akan mengembangkan layanan pembukaan rekening secara online untuk menjembatani keterbatasan jumlah kantor cabang sehingga dapat menambah jangkauan layanan. Dalam layanan ini, nasabah dapat membuka rekening tanpa harus mengunjungi kantor cabang dimana proses validasi dan pemenuhan kewajiban dokumen KYC akan dilakukan secara elektronik dengan tetap memperhatikan persyaratan manajemen risiko yang muncul pada penggunanaan teknologi terkait.

Layanan pembukaan rekening secara online akan menambah kanal akuisisi nasabah baru selain penggunaan aplikasi yang sudah ada. Guna menunjang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Perseroan menyediakan fungsi online transfer pada aplikasi mobile bankingnya. Semenjak fungsi online transfer diperkenalkan jumlah dan volume nilai transaksi transfer meningkat tajam. Fasilitas lain yang disediakan pada aplikasi mobile banking adalah fungsi “payment & purchase”. Di sisi korporasi dan usaha menengah Perseroan berinisiatif menumbuhkan dana murah pada rekening giro dengan mengoperasikan aplikasi internet banking setelah mendapat izin regulator. Tingkat adopsi aplikasi internet banking oleh para nasabah cukup menggembirakan, Bank akan terus berusaha agar para nasabah tersebut menggunakan aplikasi internet banking tidak hanya untuk memeriksa saldo rekening tapi juga untuk bertransaksi sehari-hari. Karenanya Perseroan berusaha memperkaya fungsi dan fitur internet banking dengan tambahan modul virtual account. Untuk menambah loyalitas nasabah, Bank telah meluncurkan layanan Loyalty Management yaitu sistem untuk melakukan pencatatan atas keaktifan nasabah dalam menggunakan fasilitas bank dan untuk setiap aktivitas nasabah, Bank akan memberikan apresiasi bagi nasabah dalam bentuk poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah sesuai dengan program yang dibuat. Layanan ini adalah upaya untuk meningkatkan saldo nasabah sekaligus juga untuk menjadikan MNC Bank sebagai bank utama bagi nasabah untuk bertransaksi. Pada layanan non-tunai, Bank menargetkan layanan transaksi melalui mesin Electronic Data Capture (EDC) dimana kartu ATM dapat berfungsi sebagai Kartu Debit melalui jaringan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan jaringan Mastercard International. Untuk kartu kredit Bank akan mengeluarkan produk dan layanan spesifik guna menyasar segmen pasar yang potensial sehingga dapat memiliki kemampuan bersaing, seperti Lady’s Card, dan sesuai dengan perkembangan e-commerce yang sangat pesat maka bank akan meluncurkan produk e-commerce acquiring. Pengembangan aplikasi punyakartu akan dilakukan untuk mendukung transaksi menggunakan fitur QR code dan informasi transaksi kartu debit.

Page 134: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

114

Terkait bisnis Treasury, Perseroan berusaha memperluas cakupan pelayanan transaksi jual/beli mata uang asing ke kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia, tidak hanya di wilayah Jabodetabek saja. Untuk memperluas pelayanan Perseroan mengimplementasikan aplikasi bisnis SmartFX (FXOne) untuk merekam transaksi jual/beli mata uang asing dari seluruh kantor cabang. Pendapatan dari transaksi ini, meningkatkan pendapatan dari komisi transaksi dan selisih kurs.

Terkait kanal elektronik ATM, Perseroan memperluas layanan penarikan tunai kepada para nasabahnya tanpa harus menambah jumlah mesin ATM miliknya sendiri. Setelah menggabungkan mesin ATM nya ke jaringan ATM Bersama, Perseroan juga bergabung dengan jaringan ATM Prima. Akibatnya para nasabah Perseroan dapat juga menarik uang tunai pada mesin-mesin ATM bank-bank lain yang bergabung dengan jaringan ATM Prima. Secara bersamaan Perseroan mengalihkan koneksi kontroler ATM nya, yang sebelumnya terhubung langsung dengan aplikasi inti perbankan (core banking application) Silverlake menjadi terhubung dengan aplikasi switching ProSwitch, menghasilkan efisiensi pada biaya pemeliharaan sistem. Melalui layanan perbankan elektronik, Bank akan menawarkan kerja sama untuk menjadi Bank Penyimpan (Dana Margin, Dana Kompensasi dan Dana Jaminan) bagi pialang dan lembaga kliring yang melakukan transaksi komoditi pada Bursa Perdagangan Berjangka yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. Layanan sebagai Bank penyimpan akan dilakukan melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga kliring berjangka. Bank juga akan mengoptimalkan sinergitas dengan unit kerja dalam lingkup group MNC dengan bekerjasama dengan perusahaan sekuritas group serta perusahaan sekuritas lainnya dengan menjadi Bank anggota Agen Penjulan Efek Reksa Dana (APERD). Pengembangan layanan ini diharapkan akan membuka peluang untuk menambah dana pihak ketiga baik dari tabungan maupun giro.

h. Prospek Usaha

Prospek Makro Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2019 masih tumbuh stabil ditengah perlambatan ekonomi global yang terjadi. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2019 sebesar 5,05% (yoy), sedikit lebih rendah dari pencapaian triwulan sebelumnya yang tercatat 5,07% (yoy).

Pertumbuhan tersebut antara lain ditopang oleh tingkat konsumsi rumah tangga yang meningkat dan investasi yang terjaga stabil, serta kinerja eksternal yang tercatat surplus. Tingkat inflasi tahunan pada triwulan II 2019 sebesar 3,28%, terjaga pada rentang target yang telah ditetapkan yaitu 3,5% + 1%, diprakirakan pada tahun 2020 terjaga dalam kisaran 3,0% + 1%.

Sejalan dengan kondisi makro ekonomi tersebut, ketahanan industri jasa keuangan masih terjaga dengan baik. Hal ini tercermin pada kinerja intermediasi perbankan secara umum masih tetap solid dengan tingkat pertumbuhan kredit yang positif serta tingkat risiko yang terkendali. Begitu pula dengan aktivitas pembiayaan non bank yang secara gradual meningkat dengan NPF yang masih terjaga.

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi kedepannya tetap baik didukung permintaan domestik, khususnya investasi yang akan tumbuh tinggi. Berlanjutnya pertumbuhan ekonomi ini didukung pula oleh bauran kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif serta kebijakan fiskal dan reformasi struktural yang diambil oleh Pemerintah. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi tahun 2019 berada dibawah titik tengah kisaran 5,0% - 5,4% dan meningkat menuju titik tengah kisaran 5,1% - 5,5% pada tahun 2020.

Koordinasi Bank Indonesia dengan Pemerintah dan otoritas terkait terus diperkuat untuk mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestk, serta meningkatkan ekspor, pariwisata dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA).

Page 135: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

115

Terkait bisnis Treasury, Perseroan berusaha memperluas cakupan pelayanan transaksi jual/beli mata uang asing ke kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia, tidak hanya di wilayah Jabodetabek saja. Untuk memperluas pelayanan Perseroan mengimplementasikan aplikasi bisnis SmartFX (FXOne) untuk merekam transaksi jual/beli mata uang asing dari seluruh kantor cabang. Pendapatan dari transaksi ini, meningkatkan pendapatan dari komisi transaksi dan selisih kurs.

Terkait kanal elektronik ATM, Perseroan memperluas layanan penarikan tunai kepada para nasabahnya tanpa harus menambah jumlah mesin ATM miliknya sendiri. Setelah menggabungkan mesin ATM nya ke jaringan ATM Bersama, Perseroan juga bergabung dengan jaringan ATM Prima. Akibatnya para nasabah Perseroan dapat juga menarik uang tunai pada mesin-mesin ATM bank-bank lain yang bergabung dengan jaringan ATM Prima. Secara bersamaan Perseroan mengalihkan koneksi kontroler ATM nya, yang sebelumnya terhubung langsung dengan aplikasi inti perbankan (core banking application) Silverlake menjadi terhubung dengan aplikasi switching ProSwitch, menghasilkan efisiensi pada biaya pemeliharaan sistem. Melalui layanan perbankan elektronik, Bank akan menawarkan kerja sama untuk menjadi Bank Penyimpan (Dana Margin, Dana Kompensasi dan Dana Jaminan) bagi pialang dan lembaga kliring yang melakukan transaksi komoditi pada Bursa Perdagangan Berjangka yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. Layanan sebagai Bank penyimpan akan dilakukan melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga kliring berjangka. Bank juga akan mengoptimalkan sinergitas dengan unit kerja dalam lingkup group MNC dengan bekerjasama dengan perusahaan sekuritas group serta perusahaan sekuritas lainnya dengan menjadi Bank anggota Agen Penjulan Efek Reksa Dana (APERD). Pengembangan layanan ini diharapkan akan membuka peluang untuk menambah dana pihak ketiga baik dari tabungan maupun giro.

h. Prospek Usaha

Prospek Makro Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2019 masih tumbuh stabil ditengah perlambatan ekonomi global yang terjadi. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2019 sebesar 5,05% (yoy), sedikit lebih rendah dari pencapaian triwulan sebelumnya yang tercatat 5,07% (yoy).

Pertumbuhan tersebut antara lain ditopang oleh tingkat konsumsi rumah tangga yang meningkat dan investasi yang terjaga stabil, serta kinerja eksternal yang tercatat surplus. Tingkat inflasi tahunan pada triwulan II 2019 sebesar 3,28%, terjaga pada rentang target yang telah ditetapkan yaitu 3,5% + 1%, diprakirakan pada tahun 2020 terjaga dalam kisaran 3,0% + 1%.

Sejalan dengan kondisi makro ekonomi tersebut, ketahanan industri jasa keuangan masih terjaga dengan baik. Hal ini tercermin pada kinerja intermediasi perbankan secara umum masih tetap solid dengan tingkat pertumbuhan kredit yang positif serta tingkat risiko yang terkendali. Begitu pula dengan aktivitas pembiayaan non bank yang secara gradual meningkat dengan NPF yang masih terjaga.

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi kedepannya tetap baik didukung permintaan domestik, khususnya investasi yang akan tumbuh tinggi. Berlanjutnya pertumbuhan ekonomi ini didukung pula oleh bauran kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif serta kebijakan fiskal dan reformasi struktural yang diambil oleh Pemerintah. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi tahun 2019 berada dibawah titik tengah kisaran 5,0% - 5,4% dan meningkat menuju titik tengah kisaran 5,1% - 5,5% pada tahun 2020.

Koordinasi Bank Indonesia dengan Pemerintah dan otoritas terkait terus diperkuat untuk mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestk, serta meningkatkan ekspor, pariwisata dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA).

Prospek Industri Perbankan Kondisi ketahanan perbankan Indonesia secara umum masih terjaga dengan baik ditengah

ketidakpastian perekonomian global. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri perbankan nasional sepanjang tahun 2019. Namun demikian, kinerja sektor perbankan Indonesia sampai dengan triwulan II 2019 dinilai masih cukup baik, meskipun secara umum pertumbuhan industri perbankan mengalami kontraksi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dilihat dari data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) triwulan II 2019, kondisi permodalan bank seperti Capital Adequacy Ratio (CAR) masih solid, tercatat sebesar 23,22%, atau lebih tinggi dari CAR triwulan II 2018 yang sebesar 21,97%. Hal tersebut menunjukkan kemampuan bank yang memadai dalam menyerap risiko yang didukung oleh laba yang masih bertumbuh.

Total aset Bank pada triwulan II 2019 tercatat sebesar Rp8.242,98 triliun, meningkat 7,7% (yoy)

dibandingkan triwulan II tahun 2018 sebesar Rp7.650,54 triliun. Pertumbuhan total aset ini lebih rendah dari pertumbuhan aset Bank pada triwulan II 2017 sebesar 8,9% (yoy).

Dari sisi rentabilitas perbankan sebagai Industri masih terjaga, Return on Asset (ROA) sebesar 2,47%, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 sebesar 2,38%. Laba bersih setelah pajak menjadi Rp78,51 triliun dari Rp70,92 triliun pada triwulan II 2018 atau tumbuh sebesar 10,7% (yoy) pada 2019. Net Interest Margin (NIM) menjadi sebesar 4,79%, lebih rendah dari dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,98%. Sementara itu, Biaya operasional atas pendapatan operasional (BOPO) mengalami sedikit peningkatan dari 79,86% pada triwulan II 2018 menjadi 80,43%.

Berdasarkan SPI per Juni 2019, Pendapatan bunga bersih pada triwulan II 2019 meningkat sebesar 3,9% (yoy) dari Rp183,33 triliun pada triwulan II 2018 menjadi Rp190,52 triliun. Kontributor utama dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih ini adalah penyaluran kredit perbankan yang pada triwulan II 2019 tercatat sebesar Rp5.468 triliun, meningkat 9,9% (yoy) dibanding tahun 2018 sebesar Rp4.974 triliun. Sementara perolehan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp5.799 triliun, tumbuh 7,4% (yoy) dibanding tahun 2018 sebesar Rp5.399 triliun. Pertumbuhan DPK pada triwulan II 2019 ini sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan DPK triwulan II 2018 sebesar 6,99%. Loan to Deposits Ratio (LDR) meningkat menjadi 94,28%, dimana pencapaian LDR pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 92,13%. Hal ini mencerminkan ketatnya likuiditas industri perbankan pada 2019 ini.

Namun, kinerja positif Bank secara keseluruhan Industri pada 2019 tidaklah merata. Menurut data SPI, laba Bank BUKU 1 tercatat turun 6,9% (YoY) dari Rp393 miliar pada 2018 menjadi Rp366 miliar pada 2019. Sementara laba Bank BUKU 2 naik 11,1% menjadi Rp5,22 triliun pada 2019 dari Rp4,69 triliun pada 2018. Bank yang memiliki permodalan lebih besar. Bank BUKU 3 hanya mampu meningkatkan laba 3,5% dari Rp18,28 triliun pada 2018 menjadi Rp18,92 triliun pada 2019. Sedangkan laba Bank BUKU 4 meningkat 12,96% dari Rp46,12 triliun pada 2018 menjadi Rp52,1 triliun pada 2019.

Berdasarkan indikator-indikator tersebut diatas, meskipun kondisi perbankan secara industri menunjukkan peningkatan, namun terjadi ketimpangan antara Bank dengan permodalan besar dan Bank dengan permodalan kecil. Namun, secara keseluruhan industri masih terjaga dengan risiko kredit yang manageable, risiko likuiditas yang terjaga, profitabilitas yang stabil dan permodalan yang solid.

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2019 berada pada kisaran 10% – 12% (yoy) dan ditahun 2020 berada pada kisaran 11% - 13% (yoy). Sementara untuk DPK tahun 2019 diprakirakan tumbuh pada kisaran 7% - 9% (yoy) dan ditahun 2020 tumbuh pada kisaran 8% - 10%.

i. Strategi Pemasaran

Sebagai penyedia jasa intermediasi keuangan, maka aktivitas pemasaran Perseroan terdiri dari penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran dana (kredit). Untuk meningkatkan dana

Page 136: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

116

pihak ketiga, khususnya tabungan dan giro, Perseroan akan melakukan program-program pemasaran yang disesuaikan dengan target pasar. Dalam hal ini, Perseroan akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Grup MNC. Salah satu bentuk kerjasamanya adalah melakukan join promo antara lain promo program Tabungan MNC Berhadiah. Guna meningkatkan tingkat loyalitas nasabah, Perseroan meluncurkan program loyalitas nasabah tabungan sedangkan program referral diluncurkan untuk dapat memaksimalkan potensi pemasaran dari seluruh karyawan Perseroan. Upaya peningkatan dana pihak ketiga lainnya dilakukan melalui peningkatan layanan kepada nasabah berupa layanan pembayaran dan pembelian melalui aplikasi mobile banking, pengembangan layanan internet banking, baik personal maupun corporate (Cash Management System) dan jaringan debit yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi nasabah dalam bentuk kemudahan transaksi seperti pembayaran tagihan, pembelian, dan lain-lain. Perseroan akan melakukan pengembangan ATM dengan cara menambah fitur-fitur ATM dan melakukan co-branding dengan pihak ketiga dan mengupayakan penggunakan kartu ATM yang mempunyai chip. Fitur internet banking secara bertahap akan disempurnakan dan ditambah sehingga makin memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Mobile banking juga dapat membantu nasabah melakukan transaksi perbankan dengan mudah yaitu melalui telepon genggam. Selain itu, Perseroan akan melakukan program optimalisasi jaringan kantor cabang dengan cara relokasi, peningkatan status, dan penutupan kantor cabang. Untuk mendukung aktivitas penjualan di cabang, Perseroan juga akan menggunakan direct sales. Strategi pemasaran tersebut akan dilengkapi dengan aktifitas promosi dan iklan maupun pameran-pameran ditempat keramaian dan di acara-acara yang diadakan oleh Grup MNC.

Penyaluran dana dalam bentuk kredit dilakukan Perseroan dalam bentuk fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit konsumsi dengan memfokuskan pada peningkatan low cost funding. Melalui referensi dari kepala cabang dan juga referensi dari para nasabah, Perseroan secara bertahap mengembangkan usaha penyaluran kredit secara selektif. Perseroan mengedepankan aspek kehati-hatian dalam penyaluran dana guna menjaga Non Performing Loan (NPL) yang tetap rendah. Penggunaan media promosi dan iklan akan bertransformasi secara perlahan tetapi pasti, dari yang sebelumnya sebagian besar fokus pada media konvensional menjadi pada media digital dan media sosial yang lebih efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan perkembangan jaman. Pembukaan booth/stand pameran akan dilakukan secara aktif di lokasi-lokasi yang dekat dengan target pasar Perseroan.

j. Persaingan Usaha

Perseroan kemungkinan akan menghadapi persaingan dari sejumlah lembaga keuangan yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang lebih luas atau peminjaman dengan limit yang lebih besar atau memiliki sumber daya keuangan dan lainnya yang lebih besar daripada Perseroan. Banyak lembaga keuangan akan bersaing untuk mendapat target nasabah yang sama dengan target Perseroan, dan banyak institusi yang memiliki akses kepada pemerintah atau grup bisnis dengan sumber keuangan yang lebih besar.

Posisi Perseroan dalam persaingan usaha industri bank umum selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut:

(dalam miliar rupiah)

Keterangan 30 Juni 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017

MNCB Industri MNCB Industri MNCB Industri Total Aset 10.785 8.242.987 10.855 8.068.346 10.706 7.387.144 Total Kredit 7.908 8.012.270 7.512 7.809.987 7.115 7.177.051 Total Dana Pihak Ketiga 8.449 6.609.248 8.470 6.475.110 9.028 5.921.000

* Sumber: Statistik Perbankan Indonesia Vol 17 No. 07 Juni 2019 Strategi Perseroan dalam menghadapi persaingan di industri bank umum antara lain dengan memperkuat struktur permodalan Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas VII sehingga dengan modal yang kuat, Perseroan mampu mengembangkan produk dan layanan menjadi lebih bervariasi. Strategi lainnya adalah bersinergi dengan seluruh perusahaan di MNC Grup, mengembangkan struktur organisasi dan potensi karyawan untuk menciptakan proses bisnis yang efektif dan efisien, melakukan penataan distribusi channel serta gencar dalam memasarkan produk.

Page 137: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

117

pihak ketiga, khususnya tabungan dan giro, Perseroan akan melakukan program-program pemasaran yang disesuaikan dengan target pasar. Dalam hal ini, Perseroan akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Grup MNC. Salah satu bentuk kerjasamanya adalah melakukan join promo antara lain promo program Tabungan MNC Berhadiah. Guna meningkatkan tingkat loyalitas nasabah, Perseroan meluncurkan program loyalitas nasabah tabungan sedangkan program referral diluncurkan untuk dapat memaksimalkan potensi pemasaran dari seluruh karyawan Perseroan. Upaya peningkatan dana pihak ketiga lainnya dilakukan melalui peningkatan layanan kepada nasabah berupa layanan pembayaran dan pembelian melalui aplikasi mobile banking, pengembangan layanan internet banking, baik personal maupun corporate (Cash Management System) dan jaringan debit yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi nasabah dalam bentuk kemudahan transaksi seperti pembayaran tagihan, pembelian, dan lain-lain. Perseroan akan melakukan pengembangan ATM dengan cara menambah fitur-fitur ATM dan melakukan co-branding dengan pihak ketiga dan mengupayakan penggunakan kartu ATM yang mempunyai chip. Fitur internet banking secara bertahap akan disempurnakan dan ditambah sehingga makin memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Mobile banking juga dapat membantu nasabah melakukan transaksi perbankan dengan mudah yaitu melalui telepon genggam. Selain itu, Perseroan akan melakukan program optimalisasi jaringan kantor cabang dengan cara relokasi, peningkatan status, dan penutupan kantor cabang. Untuk mendukung aktivitas penjualan di cabang, Perseroan juga akan menggunakan direct sales. Strategi pemasaran tersebut akan dilengkapi dengan aktifitas promosi dan iklan maupun pameran-pameran ditempat keramaian dan di acara-acara yang diadakan oleh Grup MNC.

Penyaluran dana dalam bentuk kredit dilakukan Perseroan dalam bentuk fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit konsumsi dengan memfokuskan pada peningkatan low cost funding. Melalui referensi dari kepala cabang dan juga referensi dari para nasabah, Perseroan secara bertahap mengembangkan usaha penyaluran kredit secara selektif. Perseroan mengedepankan aspek kehati-hatian dalam penyaluran dana guna menjaga Non Performing Loan (NPL) yang tetap rendah. Penggunaan media promosi dan iklan akan bertransformasi secara perlahan tetapi pasti, dari yang sebelumnya sebagian besar fokus pada media konvensional menjadi pada media digital dan media sosial yang lebih efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan perkembangan jaman. Pembukaan booth/stand pameran akan dilakukan secara aktif di lokasi-lokasi yang dekat dengan target pasar Perseroan.

j. Persaingan Usaha

Perseroan kemungkinan akan menghadapi persaingan dari sejumlah lembaga keuangan yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang lebih luas atau peminjaman dengan limit yang lebih besar atau memiliki sumber daya keuangan dan lainnya yang lebih besar daripada Perseroan. Banyak lembaga keuangan akan bersaing untuk mendapat target nasabah yang sama dengan target Perseroan, dan banyak institusi yang memiliki akses kepada pemerintah atau grup bisnis dengan sumber keuangan yang lebih besar.

Posisi Perseroan dalam persaingan usaha industri bank umum selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut:

(dalam miliar rupiah)

Keterangan 30 Juni 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017

MNCB Industri MNCB Industri MNCB Industri Total Aset 10.785 8.242.987 10.855 8.068.346 10.706 7.387.144 Total Kredit 7.908 8.012.270 7.512 7.809.987 7.115 7.177.051 Total Dana Pihak Ketiga 8.449 6.609.248 8.470 6.475.110 9.028 5.921.000

* Sumber: Statistik Perbankan Indonesia Vol 17 No. 07 Juni 2019 Strategi Perseroan dalam menghadapi persaingan di industri bank umum antara lain dengan memperkuat struktur permodalan Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas VII sehingga dengan modal yang kuat, Perseroan mampu mengembangkan produk dan layanan menjadi lebih bervariasi. Strategi lainnya adalah bersinergi dengan seluruh perusahaan di MNC Grup, mengembangkan struktur organisasi dan potensi karyawan untuk menciptakan proses bisnis yang efektif dan efisien, melakukan penataan distribusi channel serta gencar dalam memasarkan produk.

k. Hak Atas Kekayaan Intelektual

Perseroan telah melakukan pendaftaran atas hak kekayaan intelektual kepada Direktur Jenderal HKI melalui Direktur Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak, Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang di Jakarta pada tanggal 8 Februari 2017, antara lain berupa permohonan pendaftaran ciptaan dan merek atas:

Nama Merek Kelas No. Permohonan Status Punya Rumah 9 D002016051548 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Punya Rumah 36 J002016051549 Pemeriksaan Substantif Punya Kartu 9 D002016051544 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Punya Kartu 36 J002016051546 Pemeriksaan Substantif Bantune 9 D002016051513 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Bantune 36 J002016051514 Diumumkan Berita Resmi Merek Chicorus 9 D002016051561 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Chicorus 36 J002016051563 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Roostar 9 D002016051559 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Roostar 36 J002016051560 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Ladpole 9 D002016051557 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Ladpole 36 J002016051558 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Hoprince 9 D002016051554 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Hoprince 36 J002016051555 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Croaking 9 D002016051552 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Croaking 36 J002016051553 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Swart 9 D002016051536 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Swart 36 J002016051538 Pemeriksaan Substantif Piglearnt 9 D002016051533 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Piglearnt 36 J002016051534 Pemeriksaan Substantif Hogworth 9 D002016051522 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Hogworth 36 J002016051524 Pemeriksaan Substantif Runbitt 9 D002016051520 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Runbitt 36 J002016051521 Diumumkan Berita Resmi Merek Sprinny 9 D002016051518 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Sprinny 36 J002016051519 Pemeriksaan Substantif Harush 9 D002016051516 Akan masuk tahap pengumuman dalam Berita Resmi Merek Harush 36 D002016051517 Pemeriksaan Substantif

l. Tanggung Jawab Sosial

Perseroan menyadari bahwa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) merupakan hal penting dalam mendukung tumbuh kembangnya Bank.

Perseroan menyadari bahwa keberhasilan Bank dalam menjalankan Rencana Bisnis Bank tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, melainkan juga oleh stakeholders yang terlibat dimana Bank menjalankan kegiatan usahanya. Salah satu upaya Perseroan untuk berkontribusi positif terhadap lingkungan, karyawan maupun masyarakat sekitar adalah melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Dengan mensinergikan antara kegiatan CSR dengan strategi bisnis Perseroan diharapkan dapat mencapai pertumbuhan bisnis yang optimal sehingga memberikan kontribusi positif serta nilai tambah kepada seluruh stakeholders.

Kegiatan CSR Perseroan dilaksanakan sesuai dengan empat program yang tercakup dalam kegiatan pelestarian alam dan lingkungan hidup, kegiatan ketenagakerjaan, kesehtan dan keselamatan kerja, kegiatan pengembangan sosial kemasyarakatan dan kegiatan terkait produk dan nasabah. Hal ini merupakan bentuk komitmen Perseroan yang menjadikan program CSR sebagai bagian penting dari kegiatan yang dilakukan Bank. Terkait hal tersebut, program CSR Perseroan mengutamakan pada kegiatan yang efeknya dapat dirasakan secara berkesinambungan, tidak hanya bagi Perseroan sendiri, namun juga terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Sebagai industri yang bergerak di bidang jasa perbankan, kegiatan Perseroan tidak berdampak langsung terhadap lingkungan. Namun demikian, Perseroan tetap berupaya mengelola dan meminimalkan risiko/dampak operasional terhadap lingkungan dengan berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup yang diimplementasikan di lingkungan internal Bank, diantaranya, penghematan penggunaan kertas, penggunaan listrik maupun penggunaan bahan bakar. Kebijakan ini diterapkan mulai dari kantor pusat hingga kantor cabang. Perseroan menyadari, kebijakan ini memberikan dampak positif tidak hanya terhadap lingkungan tetapi juga terciptanya budaya efisiensi di Perseroan.

Page 138: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

118

Kebijakan dalam tanggung jawab sosial dibidang ketenagakerjaan dijalankan dengan cara mematuhi semua peraturan perundang-udangan yang berlaku terakit bidang ketenagakerjaan. Perseroan juga telah mensosialisasikan Peraturan Perusahaan, Nilai-Nilai Budaya Perusahaan dan Kode Etik kepada seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan Perseroan. Perseroan sepenuhnya menyadari bahwa karyawan merupakan aset terpenting dan berharga bagi Bank. Oleh karena itu, Perseroan selalu menciptakan hubungan kerja sama yang harmonis antara manajemen dan seluruh karyawan. Dalam praktiknya, Perseroan memberi perlakuan yang sama terhadap seluruh karyawan dengan tidak memandang suku, ras, agama dan gender. Untuk CSR terkait dengan program ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja antara lain adalah dengan memberikan kesetaraan kesempatan kerja bagi seluruh karyawan. Perseroan juga menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan beserta keluarga inti yang menjadi tanggungannya dan diharapkan berdampak pada perbaikan produktivitas, yang berupa jaminan kesehatan dan telah diterima seluruh karyawan berupa asuransi kesehatan untuk istri/suami, serta anak. Untuk menjamin keselamatan kerja, Perseroan telah menerapkan prosedur keselamatan kerja dengan mengupayakam lingkungan kerja yang sehat, bebas cedera, dan melakukan kegiatan operasional sesuai dengan kaidah yang berlaku dengan target zero accident. Selama tahun 2019 dan 2018, tidak terdapat kecelakaan kerja yang menimpa karyawan Perseroan. Masyarakat merupakan salah satu bagian dari pemangku kepentingan yang terpenting bagi Perseroan, sehingga Perseroan memandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan dalam rangka mengembangkan sosial kemasyarakatan. Target kegiatan yang ditetapkan oleh manajemen mengedepankan pada 3 (tiga) bidang yaitu pendidikan, kesehatan dan keagamaan. Salah satu stakeholder yang penting bagi Perseroan adalah nasabah. Nasabah menjadi penentu dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di bisnis perbankan. Oleh karena itu, penting bagi Perseroan untuk memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah, mulai dari penyediaan produk, informasi, penanganan keluhan nasabah, hingga perlindungan nasabah. Perseroan berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada setiap nasabah. Bukan hanya dari segi produk tapi juga layanan yang terpercaya, konsisten, aman, dan totalitas memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Hal ini merupakan wujud dari pemenuhan tanggung jawab Perseroan kepada nasabah.

Page 139: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

119

Kebijakan dalam tanggung jawab sosial dibidang ketenagakerjaan dijalankan dengan cara mematuhi semua peraturan perundang-udangan yang berlaku terakit bidang ketenagakerjaan. Perseroan juga telah mensosialisasikan Peraturan Perusahaan, Nilai-Nilai Budaya Perusahaan dan Kode Etik kepada seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan Perseroan. Perseroan sepenuhnya menyadari bahwa karyawan merupakan aset terpenting dan berharga bagi Bank. Oleh karena itu, Perseroan selalu menciptakan hubungan kerja sama yang harmonis antara manajemen dan seluruh karyawan. Dalam praktiknya, Perseroan memberi perlakuan yang sama terhadap seluruh karyawan dengan tidak memandang suku, ras, agama dan gender. Untuk CSR terkait dengan program ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja antara lain adalah dengan memberikan kesetaraan kesempatan kerja bagi seluruh karyawan. Perseroan juga menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan beserta keluarga inti yang menjadi tanggungannya dan diharapkan berdampak pada perbaikan produktivitas, yang berupa jaminan kesehatan dan telah diterima seluruh karyawan berupa asuransi kesehatan untuk istri/suami, serta anak. Untuk menjamin keselamatan kerja, Perseroan telah menerapkan prosedur keselamatan kerja dengan mengupayakam lingkungan kerja yang sehat, bebas cedera, dan melakukan kegiatan operasional sesuai dengan kaidah yang berlaku dengan target zero accident. Selama tahun 2019 dan 2018, tidak terdapat kecelakaan kerja yang menimpa karyawan Perseroan. Masyarakat merupakan salah satu bagian dari pemangku kepentingan yang terpenting bagi Perseroan, sehingga Perseroan memandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan dalam rangka mengembangkan sosial kemasyarakatan. Target kegiatan yang ditetapkan oleh manajemen mengedepankan pada 3 (tiga) bidang yaitu pendidikan, kesehatan dan keagamaan. Salah satu stakeholder yang penting bagi Perseroan adalah nasabah. Nasabah menjadi penentu dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di bisnis perbankan. Oleh karena itu, penting bagi Perseroan untuk memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah, mulai dari penyediaan produk, informasi, penanganan keluhan nasabah, hingga perlindungan nasabah. Perseroan berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada setiap nasabah. Bukan hanya dari segi produk tapi juga layanan yang terpercaya, konsisten, aman, dan totalitas memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Hal ini merupakan wujud dari pemenuhan tanggung jawab Perseroan kepada nasabah.

IX. EKUITAS Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan yang bersumber dari Laporan Keuangan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono (firma anggota jaringan global Nexia International) dan laporannya telah ditandatangani oleh Florus Daeli, MM., CPA dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (firma anggota jaringan global Deloitte) dan laporannya telah ditandatangani oleh Riniek Winarsih dengan pendapat wajar tanpa modifikasian untuk semua hal yang material.

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 30 Juni 31 Desember 2019 2018 2017

EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh terdiri dari 22.867.479.035 saham seri A nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh). 74.265.041.930 saham seri B nilai nominal Rp50 (Rupiah penuh). Modal ditempatkan dan disetor penuh – 21.785.053.884 saham seri A dan 1.640.000.000 saham seri B pada 30 Juni 2019, 21.785.053.618 saham seri A pada 31 Desember 2018, dan 21.261.473.347 saham seri A pada 31 Desember 2017

2.260.505 2.178.505

2.126.147

Tambahan modal disetor - bersih (1.355) 82.722 722 Rugi komprehensif lain 2.407 (11.323) 2.614 Defisit (814.633) (819.914) (876.935) JUMLAH EKUITAS 1.446.924 1.429.990 1.252.548

Apabila perubahan ekuitas Perseroan yang terjadi akibat adanya PUT VII Sebanyak-banyaknya 4.039.523.275 (empat miliar tiga puluh sembilan juta lima ratus dua puluh tiga ribu dua ratus tujuh puluh lima) saham seri B dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham atau sebesar 14,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT VII sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp201.976.204.800 (dua ratus satu miliar sembilan ratus tujuh puluh enam juta dua ratus empat ribu delapan ratus Rupiah) setelah dikurangi biaya emisi, maka proforma ekuitas berdasarkan posisi ekuitas sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan

30 Juni 2019

Sebelum HMETD HMETD

Proforma Setelah HMETD

EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.260.505 195.209 2.455.714

Modal ditempatkan dan disetor penuh ditambah dengan efek yang belum dilaksanakan yaitu MESOP sebesar 286.943.446 saham dan Waran seri IV sebesar 273.580.205 saham dengan nilai nominal Rp100,-

56.053 4.671

60.724

Modal ditempatkan dan disetor penuh ditambah dengan Sisa PMTHMETD yang belum dilaksanakan sebesar 251.561.916 saham dengan nilai nominal Rp50,-

12.578 2.096

14.674

Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.329.136 201.976 2.531.112 Tambahan modal disetor - bersih (1.355) (1.389) (2.744) Rugi komprehensif lain 2.407 2.407 Defisit (814.633) (814.633) JUMLAH EKUITAS 1.515.555 200.587 1.716.142

Page 140: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

120

X. KEBIJAKAN DIVIDEN Semua saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh termasuk saham baru dalam rangka PUT VII ini maupun dari pelaksanaan waran mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Pemegang Saham lainnya yang telah disetor penuh termasuk hak atas dividen. Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Anggaran Dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS. Perseroan akan membayarkan dividen secara tunai kepada seluruh Pemegang Saham apabila pada tahun buku yang bersangkutan Perseroan membukukan laba bersih dan laba ditahan yang positif dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan, peraturan perundang-undangan, dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan. Manajemen Perseroan merencanakan melakukan pembayaran dividen kas sampai dengan 25% dari laba bersih Perseroan, dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan mulai tahun buku 2019. Berikut ini adalah Riwayat Pembayaran Dividen sejak tahun 2016 hingga saat ini:

(dalam jutaan rupiah) Deskripsi 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016

Dividen dibayar - - -

Laba (Rugi) setelah pajak 57.021 (685.193) 9.349

Rasio dividen terhadap laba (rugi) setelah pajak 0% 0% 0%

Page 141: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

121

X. KEBIJAKAN DIVIDEN Semua saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh termasuk saham baru dalam rangka PUT VII ini maupun dari pelaksanaan waran mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Pemegang Saham lainnya yang telah disetor penuh termasuk hak atas dividen. Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Anggaran Dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS. Perseroan akan membayarkan dividen secara tunai kepada seluruh Pemegang Saham apabila pada tahun buku yang bersangkutan Perseroan membukukan laba bersih dan laba ditahan yang positif dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan, peraturan perundang-undangan, dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan. Manajemen Perseroan merencanakan melakukan pembayaran dividen kas sampai dengan 25% dari laba bersih Perseroan, dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan mulai tahun buku 2019. Berikut ini adalah Riwayat Pembayaran Dividen sejak tahun 2016 hingga saat ini:

(dalam jutaan rupiah) Deskripsi 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016

Dividen dibayar - - -

Laba (Rugi) setelah pajak 57.021 (685.193) 9.349

Rasio dividen terhadap laba (rugi) setelah pajak 0% 0% 0%

XI. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (“UUPh No. 36/2008), penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: 1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang

menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.

Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 4 ayat (3) huruf f ditegaskan bahwa dalam hal penerima dividen atau bagian laba adalah Wajib pajak selain badan-badan tersebut di atas, seperti orang pribadi baik dalam negeri maupun luar negeri, firma, perseroan komanditer, yayasan dan organisasi sejenis dan sebagainya, maka penghasilan berupa dividen atau bagian laba tersebut tetap merupakan objek pajak. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik lndonesia No. 234/PMK/03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan kepada Dana Pensiun yang tidak Termasuk sebagai Obyek Pajak dari Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik lndonesia tidak termasuk sebagai Obyek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman modal antara lain dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di bursa efek di Indonesia. Adapun penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak berupa dividen merupakan objek pemotongan pajak yang dipotong oleh pihak yang wajib membayarnya dari jumlah bruto adalah sebagai berikut:

1. Sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final apabila penerima dividen adalah wajib pajak orang pribadi dalam negeri (Pasal 17 ayat (2c) UUPh No. 36/2008 dan Peraturan Pemerintah RI No.19/2009);

2. Sebesar 15% (lima belas persen) apabila penerima dividen adalah wajib pajak dalam negeri (selain Wajib Pajak orang Pribadi) namun apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh dividen tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari penerimaan brutonya (Pasal 23 ayat (1) huruf a dan ayat (1a) UUPh No. 36/2008);

Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud oleh Pasal 23 pada ayat (1) UUPh No.36/2008, tidak dilakukan atas dividen yang diberikan kepada Wajib Pajak dalam negeri sebagai berikut: • Dividen yang dibayar kepada bank yang berkedudukan di Indonesia • Dividen yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)

huruf f, sebagaimana tersebut di atas; • Dividen yang dibayarkan kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat

pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di BEI.

3. Sebesar 20% (dua puluh persen) atau tarif sesuai dengan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) apabila penerima dividen adalah Wajib Pajak luar negeri. Tarif sesuai P3B dikenakan dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu P3B dengan Indonesia, dengan memenuhi Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-10/PJ/2017 tanggal 19 Juni 2017 yang telah diubah dengan PER-25/PJ/2018 tanggal 21 158 November 2018 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, Wajib Pajak Luar Negeri diwajibkan untuk memenuhi peryaratan administratif yaitu mengisi form DGT yang disahkan dan ditandatangani atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan oleh pejabat yang berwenang sesuai kelaziman di negara mitra atau yuridiksi mitra P3B dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Page 142: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

122

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik lndonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jendral Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di BEI (seri PPh Umum No.3 juncto SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan PPh atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di BEI), ditetapkan sebagai berikut: 1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan

saham di Bursa Efek dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 0,1% (nol koma satu persen) dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Penyetoran Pajak Penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara bursa efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.

2. Untuk transaksi penjualan saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari nilai jual saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana.

3. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh masing-masing pemilik saham pendiri selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di bursa efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka perhitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.

Pajak Penghasilan atas dividen diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik lndonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994, tentang Bidang-bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun yang Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak dari Pajak Penghasilan, maka penghasilan Dana Pensiun yang disetujui Menteri Keuangan Republik lndonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak dari Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman antara lain dalam efek yang diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia. Sesuai dengan Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang No. 17 Tahun 2000, maka Bunga Obligasi dan Dividen baik dari saham atau sekuritas baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam Negeri Orang Pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya, dipotong pajak penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto. Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996. Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/PJ.42/1993 tanggal 29 Januari 1993 tentang Pajak Penghasilan atas Bukti HMETD, apabila Pemegang Saham menjual Bukti HMETD, maka hasil penjualan tersebut adalah penghasilan yang merupakan Objek Pajak Penghasilan. Penghasilan dari penjualan Bukti HMETD yang diterima oleh Pemegang Saham Wajib Pajak luar negeri, selain bentuk usaha tetap di Indonesia, dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan (witholding tax) di lndonesia apabila Bukti HMETD dibeli dan dibayar oleh orang pribadi penduduk lndonesia atau mempunyai niat untuk tinggal di Indonesia, badan yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia dan bentuk usaha tetap. Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea materai sebesar Rp6.000 (enam ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) dan Rp3.000 (tiga ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai sebesar Rp250.000 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai dengan Rp1.000.000 (satu juta Rupiah). Transaksi dengan nilai kurang dari Rp250.000 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) tidak dikenakan bea materai.

Page 143: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

123

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik lndonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jendral Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di BEI (seri PPh Umum No.3 juncto SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan PPh atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di BEI), ditetapkan sebagai berikut: 1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan

saham di Bursa Efek dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 0,1% (nol koma satu persen) dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Penyetoran Pajak Penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara bursa efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.

2. Untuk transaksi penjualan saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari nilai jual saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana.

3. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh masing-masing pemilik saham pendiri selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di bursa efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka perhitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.

Pajak Penghasilan atas dividen diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik lndonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994, tentang Bidang-bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun yang Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak dari Pajak Penghasilan, maka penghasilan Dana Pensiun yang disetujui Menteri Keuangan Republik lndonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak dari Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman antara lain dalam efek yang diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia. Sesuai dengan Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang No. 17 Tahun 2000, maka Bunga Obligasi dan Dividen baik dari saham atau sekuritas baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam Negeri Orang Pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya, dipotong pajak penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto. Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996. Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/PJ.42/1993 tanggal 29 Januari 1993 tentang Pajak Penghasilan atas Bukti HMETD, apabila Pemegang Saham menjual Bukti HMETD, maka hasil penjualan tersebut adalah penghasilan yang merupakan Objek Pajak Penghasilan. Penghasilan dari penjualan Bukti HMETD yang diterima oleh Pemegang Saham Wajib Pajak luar negeri, selain bentuk usaha tetap di Indonesia, dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan (witholding tax) di lndonesia apabila Bukti HMETD dibeli dan dibayar oleh orang pribadi penduduk lndonesia atau mempunyai niat untuk tinggal di Indonesia, badan yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia dan bentuk usaha tetap. Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea materai sebesar Rp6.000 (enam ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) dan Rp3.000 (tiga ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai sebesar Rp250.000 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai dengan Rp1.000.000 (satu juta Rupiah). Transaksi dengan nilai kurang dari Rp250.000 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) tidak dikenakan bea materai.

Kewajiban Perpajakan Perseroan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, Wajib Pajak berupa orang pribadi atau badan yang telah mengungkapkan Harta yang berada di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau Harta yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan diinvestasikan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan telah memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak, tidak dapat mengalihkan Harta yang berada dan/atau ditempatkan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut ke luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia paling singkat selama jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak diterbitkannya Surat Keterangan Pengampunan Pajak tersebut. Sesuai Pasal 4 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2016, dalam pembukaan rekening Efek untuk berinvestasi pada Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek, Pemodal wajib menyampaikan dokumen paling sedikit berupa Surat Keputusan Pengampunan Pajak kepada Penyedia Jasa Keuangan. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentua perundang-udangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Kewajiban perpajakan Perseroan untuk tahun fiskal 2018 yang terdiri dari PPh pasal 21, PPh pasal 23 dan 26, PPh pasal 4 ayat 2 dan PPN telah disetorkan dan dilaporkan pada penyampaian SPT pada bulan April 2019. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG MUNGKIN TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

Page 144: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

124

XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam pelaksanaan PUT VII ini adalah sebagai berikut: AKUNTAN PUBLIK Kanaka Puradiredja, Suhartono The Royal Palace Jl. Prof Dr. Soepomo No. 178A – C29 Jakarta 12810 Telp. (021) 2270 8292 Faks.(021) 2278299 Akuntan Publik : Florus Daeli, SE, Ak., MM, CPA No. STTD : STTD.AP-190/PM.22/2018 tanggal 5 Februari 2018 No. Registrasi : IAPI No. Keanggoan asosiasi profesi: D-45.170 Asosiasi profesi : Institut Akuntan Publik Indonesia dan Ikatan Akuntansi Indonesia Pedoman Kerja : Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAPI, Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

No. 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan

No. Surat Penunjukan : No. 168/MNCB/DIR/VI/2019 tanggal 20 Juni 2019. Tugas pokok Akuntan Publik adalah melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Audit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan. Akuntan publik melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk memenuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. KONSULTAN HUKUM Jusuf Indradewa & Partners Menara BCA, Grand Indonesia Lantai 50 Jalan M.H Thamrin No. 1 Menteng, Jakarta Pusat Telp. (021) 5835 4857 Faks.(021) 5835 4856 No. STTD : STTD.KH-21/PM.22/2018 No. Anggota : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal atas nama Cecilia Teguh Ayu Sianawati No.HKHPM: 92036 dan atas bana Swanyta Gunadi No.200022. Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan

Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Pebruari 2005, sebagaimana diubah dengan Keputusan HKHPM No. EP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 tentang Perubahan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, Keputusan HKHPM No.Kep.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012, Keputusan HKHPM

Page 145: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

125

XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam pelaksanaan PUT VII ini adalah sebagai berikut: AKUNTAN PUBLIK Kanaka Puradiredja, Suhartono The Royal Palace Jl. Prof Dr. Soepomo No. 178A – C29 Jakarta 12810 Telp. (021) 2270 8292 Faks.(021) 2278299 Akuntan Publik : Florus Daeli, SE, Ak., MM, CPA No. STTD : STTD.AP-190/PM.22/2018 tanggal 5 Februari 2018 No. Registrasi : IAPI No. Keanggoan asosiasi profesi: D-45.170 Asosiasi profesi : Institut Akuntan Publik Indonesia dan Ikatan Akuntansi Indonesia Pedoman Kerja : Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAPI, Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

No. 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan

No. Surat Penunjukan : No. 168/MNCB/DIR/VI/2019 tanggal 20 Juni 2019. Tugas pokok Akuntan Publik adalah melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Audit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan. Akuntan publik melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk memenuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. KONSULTAN HUKUM Jusuf Indradewa & Partners Menara BCA, Grand Indonesia Lantai 50 Jalan M.H Thamrin No. 1 Menteng, Jakarta Pusat Telp. (021) 5835 4857 Faks.(021) 5835 4856 No. STTD : STTD.KH-21/PM.22/2018 No. Anggota : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal atas nama Cecilia Teguh Ayu Sianawati No.HKHPM: 92036 dan atas bana Swanyta Gunadi No.200022. Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan

Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Pebruari 2005, sebagaimana diubah dengan Keputusan HKHPM No. EP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 tentang Perubahan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, Keputusan HKHPM No.Kep.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012, Keputusan HKHPM

No.01/Kep-HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014, Keputusan HKHPM No.02/Kep-HKHPM/V/2017 tanggal 30 Mei 2017 dan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. Kep.02/HKHPM/VIII/2018.

No. Surat Penunjukan : No. 247/MNCB/DIR/IX/2019 tanggal 6 September 2019. Tugas pokok dari Konsultan Hukum adalah memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka PUT VII ini. Konsultan Hukum melakukan pemeriksaan dari segi hukum atas mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan dan menyiapkan Pendapat Hukum yang dimuat dalam Prospektus, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan. NOTARIS Aulia Taufani, S.H., Menara Sudirman Lt.18 Jalan Jend. Sudirman Kav. 80 Jakarta Selatan Telp. (021) 520 4778 Faks.(021) 520 4780 No. STTD : STTD.N-5/PM.22/2018 tanggal 27 Februari 2018 No .Asosiasi : 0060219710719 Pedoman Kerja : Undang-Undang No.2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris No. Surat Penunjukan : No. 246/MNC/DIR/IX/2019 tanggal 6 September 2019 Membuat akta-akta Berita Acara RUPS Perseroan dan Perjanjian-perjanjian sehubungan dengan PUT VII, sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. BIRO ADMINISTRASI EFEK PT BSR Indonesia (terafiliasi) Gedung High End Lt.3 Jl. Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta 10340 Telp. (021) 8086 4722; Fak. (021) 8061 5575 No STTD : 921/KMK.010/1990 Tanggal 13 Agustus 1990 Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dari BAPEPAM dan LK dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Surat Penunjukan : No.248/MNCB/DIR/IX/2019 tanggal 6 September 2019 Ruang lingkup tugas Biro Administrasi Efek (BAE) dalam PUT VII ini meliputi penerimaan Daftar Pemesanan Pembagian Saham, melakukan proses pembagian saham. BAE juga bertanggung jawab dalam melakukan distribusi elektronik ke rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan menyusun laporan PUT VII sesuai peraturan yang berlaku. Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT VII ini menyatakan tidak ada hubungan afiliasi baik langsung maupun tidak langsung kecuali PT BSR Indonesia (terafiliasi). PT BSR Indonesia dan Perseroan memiliki hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama, yaitu PT Bhakti Panjiwira.

Page 146: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

126

XIII. TATA CARA PEMESANAN SAHAM DAN/ATAU EFEK BERSIFAT EKUITAS

Dalam rangka PUT VII Perseroan telah menunjuk PT BSR Indonesia sebagai Pengelola Pelaksanaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam rangka PUT VII sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka PUT VII PT Bank MNC Internasional Tbk No. 6 tanggal 3 Oktober 2019, sebagaimana telah diubah dengan Akta Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka PUT VII PT Bank MNC Internasional Tbk No. 7 tanggal 6 November 2019, yang keduanya dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Berikut ini adalah persyaratan dan tata cara pemesanan pembelian saham: 1. Pemesan yang Berhak

Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 3 Desember 2019 pukul 16.15 WIB berhak untuk membeli saham dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 6 Saham Lama berhak atas 1 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru dengan nilai nominal Rp50 setiap saham sebesar harga pelaksanaan sebesar Rp50 setiap saham. Apabila terdapat pecahan atas HMETD maka akan diadakan pembulatan ke bawah dan pecahan tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasilpenjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan. Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu Pemegang Saham yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan belum menjual HMETD tersebut dan pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, atau dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD, atau daftar pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif KSEI. Pemesan dapat terdiri atas perorangan, WNI dan/atau WNA dan/atau Lembaga dan/atau Badan Hukum/Badan Usaha, baik Indonesia atau Asing, sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan Pelaksanaannya. Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran Pemegang Saham yang berhak, maka para Pemegang Saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya disarankan untuk mendaftar Surat Kolektif Sahamnya untuk diregistrasi, yaitu sebelum batas akhir pencatatan dalam DPS yakni sebelum tanggal 3 Desember 2019.

2. Distribusi Sertifikat Bukti HMETD

Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 Hari Bursa setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 4 Desember 2019. Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPS Tambahan”) dan formulir lainnya tersedia dan dapat diperoleh Pemegang Saham di kantor BAE, dengan alamat:

PT BSR Indonesia Gedung High End Lt.3

Jl. Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta 10340

Telepon: (021) 8086 4722; Faksimili: (021) 8061 5575 U.p. Corporate Action

dengan menunjukkan bukti identitas atas nama Pemegang Saham yang tercatat dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.

Page 147: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

127

XIII. TATA CARA PEMESANAN SAHAM DAN/ATAU EFEK BERSIFAT EKUITAS

Dalam rangka PUT VII Perseroan telah menunjuk PT BSR Indonesia sebagai Pengelola Pelaksanaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam rangka PUT VII sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka PUT VII PT Bank MNC Internasional Tbk No. 6 tanggal 3 Oktober 2019, sebagaimana telah diubah dengan Akta Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka PUT VII PT Bank MNC Internasional Tbk No. 7 tanggal 6 November 2019, yang keduanya dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Berikut ini adalah persyaratan dan tata cara pemesanan pembelian saham: 1. Pemesan yang Berhak

Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 3 Desember 2019 pukul 16.15 WIB berhak untuk membeli saham dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 6 Saham Lama berhak atas 1 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru dengan nilai nominal Rp50 setiap saham sebesar harga pelaksanaan sebesar Rp50 setiap saham. Apabila terdapat pecahan atas HMETD maka akan diadakan pembulatan ke bawah dan pecahan tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasilpenjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan. Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu Pemegang Saham yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan belum menjual HMETD tersebut dan pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, atau dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD, atau daftar pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif KSEI. Pemesan dapat terdiri atas perorangan, WNI dan/atau WNA dan/atau Lembaga dan/atau Badan Hukum/Badan Usaha, baik Indonesia atau Asing, sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan Pelaksanaannya. Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran Pemegang Saham yang berhak, maka para Pemegang Saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya disarankan untuk mendaftar Surat Kolektif Sahamnya untuk diregistrasi, yaitu sebelum batas akhir pencatatan dalam DPS yakni sebelum tanggal 3 Desember 2019.

2. Distribusi Sertifikat Bukti HMETD

Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 Hari Bursa setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 4 Desember 2019. Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPS Tambahan”) dan formulir lainnya tersedia dan dapat diperoleh Pemegang Saham di kantor BAE, dengan alamat:

PT BSR Indonesia Gedung High End Lt.3

Jl. Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta 10340

Telepon: (021) 8086 4722; Faksimili: (021) 8061 5575 U.p. Corporate Action

dengan menunjukkan bukti identitas atas nama Pemegang Saham yang tercatat dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.

Bagi Pemegang Saham yang sahamnya tidak dimasukan dalam Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham, yang dapat diambil oleh Pemegang Saham yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap Hari Kerja dan jam kerja mulai tanggal 5 Desember 2019 dengan membawa: a. Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi Pemegang Saham perorangan) dan fotokopi

anggaran dasar (bagi Pemegang Saham badan hukum/lembaga). Pemegang Saham juga wajib menunjukkan asli dari fotokopi tersebut.

b. Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 dilengkapi fotokopi identitas diri lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan).

3. Pendaftaran Pelaksanaan HMETD

A. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif

1. Pemegang HMETD memberikan instruksi pelaksanaan HMETD kepada Anggota Bursa

atau Bank Kustodian dan membayar Harga Pelaksanaan HMETD dengan memasukkannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI;

2. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya instruksi pelaksanaan HMETD oleh Anggota Bursa atau Bank Kustodian kepada KSEI, maka: a. KSEI akan mendebet HMETD dari masing-masing sub rekening pemegang HMETD

yang memberikan instruksi pelaksanaan HMETD ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan fasilitas C-BEST;

b. Segera setelah uang Harga Pelaksanaan HMETD diterima di dalam rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD dari rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI tersebut ke rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan pada hari yang sama.

3. 1 (satu) Hari Bursa setelah KSEI menerima instruksi pelaksanaan HMETD, KSEI akan menyampaikan kepada BAE, dokumen sebagai berikut: a. Daftar rincian instruksi pelaksanaan HMETD yang diterima KSEI, berikut rincian data

pemegang HMETD (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan dan domisili) pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan HMETD;

b. Surat atau bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD yang dilakukan oleh KSEI, dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan;

c. Instruksi untuk mendapatkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI.

4. Segera setelah BAE menerima dokumen-dokumen dari KSEI sebagaimana dimaksud dalam butir A.3 di atas, BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari instruksi pelaksanaan HMETD, bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD kedalam rekening bank khusus berdasarkan data pada rekening bank khusus, serta instruksi untuk mendepositokan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD. Selambat-lambatnya 2 Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) di rekening bank khusus, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disiapkan KSEI, dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dengan menggunakan fasilitas CBEST. Selanjutnya, setelah melakukan pendistribusian Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut maka KSEI akan memberikan laporan hasil distribusi Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut kepada Perseroan dan BAE.

Page 148: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

128

B. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif 1. Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor pusat BAE.

2. Pemegang HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif yang akan melakukan

pelaksanaan HMETD harus membayar Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus serta menyerahkan dokumen sebagai berikut:

a. Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap; b. Asli bukti pembayaran Harga Pelaksanaan HMETD; c. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang HMETD (perorangan) yang akan

melakukan pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk (”KTP”)/paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas (”KITAS”); atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan terakhir anggota Direksi/pengurus dari pemegang HMETD (lembaga/badan hukum) yang akan melakukan pelaksanaan HMETD;

d. Asli surat kuasa, jika pelaksanaan HMETD dilakukan oleh pemegang HMETD melalui kuasanya dan dilampirkan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (KTP/paspor/KITAS);

e. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dimasukkan dalam Penitipan Kolektif, maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa: − Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank

Kustodian untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan Efekatas Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa;

− Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.

3. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung untuk pelaksanaan HMETD sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 di atas.

4. Selambat-lambatnya 2 Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan, BAE akan menerbitkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik Surat Kolektif Saham (”SKS”), jika pemegang Sertifikat Bukti HMETD tidak menginginkan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dimasukkan kedalam Penitipan Kolektif.

4. Pemesanan Saham Baru

Pemegang Saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD yang terakhir yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom pemesanan pembelian saham tambahan dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan dan menyerahkan kepada BAE paling lambat hari terakhir periode pelaksanaan HMETD yakni tanggal 18 Desember 2019. Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:

a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar; b. Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk

mengajukan permohonan pemesanan pembelian saham tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil penjatahan dalam Penitipan Kolektif KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian saham tambahan atas nama pemberi kuasa;

Page 149: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

129

B. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif 1. Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor pusat BAE.

2. Pemegang HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif yang akan melakukan

pelaksanaan HMETD harus membayar Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus serta menyerahkan dokumen sebagai berikut:

a. Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap; b. Asli bukti pembayaran Harga Pelaksanaan HMETD; c. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang HMETD (perorangan) yang akan

melakukan pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk (”KTP”)/paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas (”KITAS”); atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan terakhir anggota Direksi/pengurus dari pemegang HMETD (lembaga/badan hukum) yang akan melakukan pelaksanaan HMETD;

d. Asli surat kuasa, jika pelaksanaan HMETD dilakukan oleh pemegang HMETD melalui kuasanya dan dilampirkan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (KTP/paspor/KITAS);

e. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dimasukkan dalam Penitipan Kolektif, maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa: − Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank

Kustodian untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan Efekatas Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa;

− Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.

3. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung untuk pelaksanaan HMETD sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 di atas.

4. Selambat-lambatnya 2 Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan, BAE akan menerbitkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik Surat Kolektif Saham (”SKS”), jika pemegang Sertifikat Bukti HMETD tidak menginginkan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dimasukkan kedalam Penitipan Kolektif.

4. Pemesanan Saham Baru

Pemegang Saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD yang terakhir yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom pemesanan pembelian saham tambahan dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan dan menyerahkan kepada BAE paling lambat hari terakhir periode pelaksanaan HMETD yakni tanggal 18 Desember 2019. Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:

a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar; b. Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk

mengajukan permohonan pemesanan pembelian saham tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil penjatahan dalam Penitipan Kolektif KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian saham tambahan atas nama pemberi kuasa;

c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan Direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);

d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran;

e. Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani secara lengkap untuk keperluan pendistribusian saham hasil pelaksanaan oleh BAE.

Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS Tambahan yang telah didistribusikan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut: a. Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-Best

yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-Best);

b. Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE;

c. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.

Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil penjatahannya tetap dalam bentuk warkat/fisik SKS, harus mengajukan permohonan kepada BAE dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut: a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar; b. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 dilampirkan dengan fotokopi

KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa; c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran

Dasar dan lampiran susunan Direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum); d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan

dari bank tempat menyetorkan pembayaran. Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekening bank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 20 Desember 2019 dalam keadaan tersedia (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan.

5. Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan

Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan dilakukan pada tanggal 23 Desember 2019 dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak

melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT VII ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi;

b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT VII ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing Pemegang Saham yang meminta pemesanan saham tambahan;

c. Jumlah saham yang akan dijatahkan adalah sisa saham yang belum diambil bagian oleh pemegang HMETD. Manajer penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan No.VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, dan Peraturan No.IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Laporan hasil pemeriksaan tersebut wajib disampaikan oleh Perseroan kepada OJK dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal penjatahan berakhir sesuai dengan POJK 32 Pasal 41.

Page 150: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

130

6. Persyaratan Pembayaran Bagi Para Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (Di luar Penitipan Kolektif KSEI) Dan Pemesanan Saham Baru Tambahan Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT VII yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada BAE harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah, pada saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkan Nomor Sertifikat Bukti HMETD atau Nomor FPPS Tambahan dan pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada:

PT Bank MNC Internasional Tbk

KC MNC Tower MNC Tower Lt GF, Jl. Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta Pusat

No Rekening: 100.01.089000845.9 Atas Nama: Penawaran Umum Terbatas VII - 2019

Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet/giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas. Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas paling lambat tanggal 20 Desember 2019. Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham PUT VII ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.

7. Bukti tanda terima Pemesanan Pembelian Saham

Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham akan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan saham yang telah dicap ditandatangani yang merupakan bukti pada saat mengambil saham dan pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak dipenuhi. Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD dari C-BEST melalui Pemegang Rekening.

8. Pembatalan Pemesanan Saham

Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham Baru, baik secara keseluruhan atau sebagian, dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan saham. Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain: a. Pengisian Sertifikat Bukti HMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syarat

syarat pemesanan saham yang ditawarkan dalam PUT VII yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan Prospektus.

b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi. c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.

9. Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada tanggal 23 Desember 2019. Pengembalian uang yang dilakukan Perseroan sampai dengan tanggal 26 Desember 2019 tidak akan disertai bunga.

Page 151: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

131

6. Persyaratan Pembayaran Bagi Para Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (Di luar Penitipan Kolektif KSEI) Dan Pemesanan Saham Baru Tambahan Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT VII yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada BAE harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah, pada saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkan Nomor Sertifikat Bukti HMETD atau Nomor FPPS Tambahan dan pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada:

PT Bank MNC Internasional Tbk

KC MNC Tower MNC Tower Lt GF, Jl. Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta Pusat

No Rekening: 100.01.089000845.9 Atas Nama: Penawaran Umum Terbatas VII - 2019

Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet/giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas. Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas paling lambat tanggal 20 Desember 2019. Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham PUT VII ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.

7. Bukti tanda terima Pemesanan Pembelian Saham

Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham akan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan saham yang telah dicap ditandatangani yang merupakan bukti pada saat mengambil saham dan pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak dipenuhi. Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD dari C-BEST melalui Pemegang Rekening.

8. Pembatalan Pemesanan Saham

Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham Baru, baik secara keseluruhan atau sebagian, dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan saham. Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain: a. Pengisian Sertifikat Bukti HMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syarat

syarat pemesanan saham yang ditawarkan dalam PUT VII yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan Prospektus.

b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi. c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.

9. Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada tanggal 23 Desember 2019. Pengembalian uang yang dilakukan Perseroan sampai dengan tanggal 26 Desember 2019 tidak akan disertai bunga.

Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga dengan memperhatikan tingkat suku bunga jasa giro rata-rata Rupiah Bank MNC, yang diperhitungkan sejak tanggal 26 Desember 2019 sampai dengan tanggal dimana uang tersebut dikembalikan. Apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan maka Perseroan tidak membayar bunga atas keterlambatan tersebut. Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan. Perseroan akan memindahkan uang tersebut langsung ke dalam rekening atas nama pemesan sehingga pemesan tidak dikenakan biaya pemindahbukuan. Uang yang dikembalikan dalam bentuk cek dapat diambil di:

PT BSR Indonesia Gedung High End Lt.3

Jl. Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta 10340

Telepon: (021) 8086 4722; Faksimili: (021) 8061 5575 U.p. Corporate Action

dengan menunjukkan KTP asli atau tanda bukti jati diri asli lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar dan surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) serta menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham asli dan fotokopi KTP atau tanda bukti diri. Pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya transfer untuk jumlah yang dikembalikan tersebut.

10. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek

Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening Perseroan. Saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya akan mendapatkan SKS atau saham dalam bentuk warkat selambat-lambatnya 2 Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan. Adapun saham hasil penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan tersedia untuk diambil SKSnya atau akan didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam Penitipan Kolektif KSEI selambat-selambatnya 2 Hari Bursa setelah tanggal penjatahan. SKS baru hasil pelaksanaan HMETD dapat diambil pada setiap hari kerja (Senin - Jumat, pukul 09.00 - 15.00 WIB) yang dimulai tanggal 9 Desmber 2019 sampai tanggal 20 Desember 2019. Sedangkan SKS hasil penjatahan saham dapat diambil tanggal 23 Desember 2019. Pengambilan dilakukan di kantor BAE dengan menyerahkan dokumen: a. Asli KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan); b. Fotokopi Anggaran Dasar (bagi lembaga/badan hukum) dan susunan Direksi/Dewan Komisaris c. atau pengurus yang masih berlaku; d. Asli surat kuasa sah (bagi lembaga/badan hukum atau perorangan yang dikuasakan)

bermaterai Rp6.000 dilengkapi dengan fotokopi KTP/paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;

e. Asli bukti tanda terima pemesanan saham. 11. Alokasi Terhadap HMETD yang Tidak Dilaksanakan

Jika saham yang ditawarkan dalam PUT VII tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang Sertifikat Bukti HMETD porsi publik, maka sisa saham akan dialokasikan kepada para Pemegang Saham publik lainnya yang melakukan pemesanan melebihi haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa sisa saham tersebut akan dikembalikan ke dalam portepel.

Page 152: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

132

12. Pendaftaran Sertifikat Bukti HMETD Pendaftaran dilakukan sendiri/ dikuasakan dengan dilengkapi dokumen-dokumen melalui:

PT BSR Indonesia

Gedung High End Lt.3 Jl. Kebon Sirih Kav 17-19

Jakarta 10340 Telepon: (021) 8086 4722; Faksimili: (021) 8061 5575

U.p. Corporate Action

dengan membawa: a. Sertifikat Bukti HMETD asli yang telah ditandatangani dan diisi lengkap b. Bukti pembayaran asli dari bank berupa bukti transfer bilyet giro/cek/tunai asli dari bank c. Fotokopi KTP/SIM/Paspor (untuk perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar

(bagi badan hukum/lembaga) d. Surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 dilengkapi fotokopi KTP yang memberi dan

diberi kuasa. Bagi pemesan berkewarganegaraan asing, di samping mencantumkan nama dan alamat pemberi kuasa secara lengkap dan jelas, juga wajib mencantumkan nama dan alamat luar negeri domisili hukum yang sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperhatikan). Waktu pendaftaran : Tanggal : 5 Desember - 18 Desember 2019 Pukul : 09.00 - 16.15 WIB

e. Formulir Pemesanan Tambahan asli yang diisi lengkap dan ditandatangani (jika memesan

saham tambahan) dan diserahkan kepada BAE paling lambat pada tanggal 20 Desember 2019.

Page 153: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

133

12. Pendaftaran Sertifikat Bukti HMETD Pendaftaran dilakukan sendiri/ dikuasakan dengan dilengkapi dokumen-dokumen melalui:

PT BSR Indonesia

Gedung High End Lt.3 Jl. Kebon Sirih Kav 17-19

Jakarta 10340 Telepon: (021) 8086 4722; Faksimili: (021) 8061 5575

U.p. Corporate Action

dengan membawa: a. Sertifikat Bukti HMETD asli yang telah ditandatangani dan diisi lengkap b. Bukti pembayaran asli dari bank berupa bukti transfer bilyet giro/cek/tunai asli dari bank c. Fotokopi KTP/SIM/Paspor (untuk perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar

(bagi badan hukum/lembaga) d. Surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 dilengkapi fotokopi KTP yang memberi dan

diberi kuasa. Bagi pemesan berkewarganegaraan asing, di samping mencantumkan nama dan alamat pemberi kuasa secara lengkap dan jelas, juga wajib mencantumkan nama dan alamat luar negeri domisili hukum yang sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperhatikan). Waktu pendaftaran : Tanggal : 5 Desember - 18 Desember 2019 Pukul : 09.00 - 16.15 WIB

e. Formulir Pemesanan Tambahan asli yang diisi lengkap dan ditandatangani (jika memesan

saham tambahan) dan diserahkan kepada BAE paling lambat pada tanggal 20 Desember 2019.

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus, Sertifikat Bukti HMETD, dan formulir lainnya akan tersedia untuk para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan per tanggal 3 Desember 2019 sampai dengan pukul 16.15 WIB dan dapat diambil dengan cara menunjukkan asli kartu tanda pengenal (KTP/paspor/KITAS) dan menyerahkan foto kopinya serta asli surat kuasa bagi yang tidak bisa mengambil sendiri pada Perseroan dan BAE Perseroan:

Perseroan: PT Bank MNC Internasional Tbk

Gedung MNC Financial Center Lantai 6-8 Jl. Kebon Sirih Raya No. 27

Jakarta Pusat 10340 Tel. (+ 62 21) 2980 5555- Fax. (+ 62 21) 3983 6700

www.mncbank.co.id

Biro Administrasi Efek: PT BSR Indonesia

Gedung High End Lt.3 Jl. Kebon Sirih Kav 17-19

Jakarta 10340 Telepon: (021) 8086 4722; Faksimili: (021) 8061 5575

U.p. Corporate Action

Page 154: PT Bank MNC Internasional Tbk PROSPEKTUS · PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan

Kantor Pusat:

Gedung MNC Financial Center Lantai 6-8 Jl. Kebon Sirih Raya No. 27 Jakarta Pusat 10340 Tel. (+ 62 21) 2980 5555Fax. (+ 62 21) 3983 6700 www.mncbank.co.id

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”)

PT Bank MNC Internasional TbkKegiatan Usaha:

Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan

Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Kantor Pusat:Gedung MNC Financial Center Lantai 6-8

Jl. Kebon Sirih Raya No. 27 Jakarta Pusat 10340

Tel. (+ 62 21) 2980 5555 - Fax. (+ 62 21) 3983 6700 www.mncbank.co.id

Jaringan Kantor:16 kantor cabang, 25 kantor cabang pembantu dan 14 kantor kas

PENAWARAN UMUM TERBATAS VII PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK TAHUN 2019 (”PUT VII”)KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)

Sebanyak-banyaknya 4.039.524.096 (empat miliar tiga puluh sembilan juta lima ratus dua puluh empat ribu sembilan puluh enam) saham seri B dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp50,- (lima puluh Rupiah) per saham atau sebesar 14,29% (empat belas koma dua puluh sembilan persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT VII sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp201.976.204.800 (dua ratus satu miliar sembilan ratus tujuh puluh enam juta dua ratus empat ribu delapan ratus Rupiah). Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di BEI. Setiap pemegang 6 (enam) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 3 Desember 2019 pukul 16.15 WIB berhak atas 1 (satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Pasal 33 tentang HMETD, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening Perseroan. HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari kerja mulai tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan tanggal 18 Desember 2019. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam PUT VII ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham, antara lain hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD.

Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.059.286.146 (enam miliar lima puluh sembilan juta dua ratus delapan puluh enam ribu seratus empat puluh enam) Waran Seri V yang merupakan 25,87% (dua puluh lima koma delapan puluh tujuh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran. Untuk setiap 2 (dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 3 (tiga) Waran Seri V yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan harga pelaksanaan Rp50 (lima puluh Rupiah) setiap waran sehingga sebanyak-banyaknya bernilai Rp302.964.307.300 (tiga ratus dua miliar sembilan ratus enam puluh empat juta tiga ratus tujuh ribu tiga ratus Rupiah). Jumlah waran Seri V yang diterbitkan berdasarkan asumsi dilaksanakannya waran Seri IV sebelum PUT VII.

Waran Seri V dapat dilaksanakan mulai tanggal 4 Juni 2020 sampai dengan tanggal 2 Desember 2022 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Bila Waran Seri V tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri V tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri V yang ditawarkan melalui PUT VII ini seluruhnya merupakan saham yang telah dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam pelaksanaan penerbitan Waran Seri V ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham,antara lain, hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD.

Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam Penawaran Umum Terbatas VII Perseroan. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT VII tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada para Pemegang Saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat HMETD secara proposional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. PT MNC Kapital Indonesia Tbk sebagai Pemegang Saham utama Perseroan, menyatakan bahwa PT MNC Kapital Indonesia Tbk akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 1.824.946.373 dengan berusaha menjaga maksimum kepemilikan saham di Perseroan setelah PUT VII. Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan Perseroan dari portepel.

HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA MULAI TANGGAL 5 DESEMBER 2019 SAMPAI DENGAN TANGGAL 18 DESEMBER 2019. PENCATATAN ATAS SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA DILAKUKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 5 DESEMBER 2019. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 18 DESEMBER 2019 DIMANA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN PADA TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI.

DALAM HAL PEMEGANG SAHAM MEMILIKI HMETD DALAM BENTUK PECAHAN, MAKA HAK ATAS PECAHAN SAHAM TERSEBUT AKAN DIJUAL OLEH PERSEROAN SERTA HASIL PENJUALANNYA AKAN DIMASUKKAN KE DALAM REKENING PERSEROAN.

PUT VII INI MENJADI EFEKTIF SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG DISAMPAIKAN OLEH PERSEROAN KEPADA OJK DALAM RANGKA PUT VII TELAH MENJADI EFEKTIF . DALAM HAL PERNYATAAN EFEKTIF TIDAK DIPEROLEH, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PUT VII DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU RISIKO AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR DAN/ATAU PIHAK LAIN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN KEPADA PERSEROAN. RISIKO LAINNYA DAPAT DIBACA PADA KETERANGAN TENTANG RISIKO USAHA DALAM BAB VI PROSPEKTUS.

PENTING UNTUK DIPERHATIKANPEMEGANG SAHAM YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA DALAM PUT VII AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAM (DILUSI) YAITU MAKSIMUM 14,29% (EMPAT BELAS KOMA DUA SEMBILAN PERSEN) SEBELUM WARAN SERI V DILAKSANAKAN DAN 29,41% (DUA PULUH SEMBILAN KOMA EMPAT SATU PERSEN) SETELAH WARAN SERI V DILAKSANAKAN.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIAN (”KSEI”).

RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM TERBATAS VII INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 21 November 2019

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 8 Mar 2019 Tanggal Efektif : 21 Nov 2019Tanggal Cum HMETD pada perdagangan di- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 29 Nov 2019- Pasar Tunai : 3 Des 2019Tanggal Ex HMETD pada perdagangan di- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 2 Des 2019- Pasar Tunai : 4 Des 2019Tanggal Akhir Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham

(DPS) yang berhak atas HMETD : 3 Des 2019Tanggal Distribusi Sertifikat Bukti HMETD : 4 Des 2019Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (”BEI”) : 5 Des 2019Periode Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD di BEI : 5 – 18 Des 2019

Periode Pendaftaran, Pemesanan dan Pembayaran Pemesanan Saham (Periode Pelaksanaan) : 5 – 18 Des 2019Tanggal Akhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan : 20 Des 2019Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 9 – 20 Des 2019Tanggal Penjatahan Saham : 23 Des 2019Tanggal Distribusi Saham Hasil Penjatahan : 26 Des 2019Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham

Tambahan : 26 Des 2019Periode Perdagangan Waran Seri III di- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi- Pasar Tunai

::

29 Nov 20225 Des 2019 1 Des 2022

Periode Pelaksanaan Waran Seri V : 4 Jun 2020 2 Des 2022

PR

OS

PE

KT

US

PENAW

ARAN U

MU

M TERBATAS VII PT BAN

K MN

C INTERN

ASION

AL TBK TAHUN

2019 (”PUT VII”) KEPADA PARA PEM

EGAN

G SAHAM

PERSEROAN

DALAM RAN

GKA PEN

ERBITAN HAK M

EMESAN

EFEK TERLEBIH DAHULU

(“HMETD

”)

–5 Des 2019–