Upload
cargan
View
180
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PT DONGENG. PT. DONGENG. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Brawijaya Malang. Malang, 5 Mei 2010. LATAR BELAKANG. Kegiatan pembangunan pada dasarnya dapat menimbulkan suatu dampak terhadap lingkungan baik positif maupun negatif. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
PT. PT. DONGENGDONGENG
Pusat Penelitian Lingkungan HidupPusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH)(PPLH)
Universitas Brawijaya MalangUniversitas Brawijaya Malang
PT DONGENGPT DONGENG
Malang, 5 Mei 2010Malang, 5 Mei 2010
LATAR BELAKANG
Kegiatan pembangunan pada dasarnya dapat menimbulkan suatu dampak terhadap lingkungan baik positif maupun negatif.
Untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif dalam kegiatan industry benih, PT. DONGENG yang berlokasi di Desa XXXXX Kecamatan Bululawang menyusun dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) agar dapat mengkaji dampak yang ditimbulkan baik positif maupun negatif serta mengambil langkah-langkah penanganan sesuai dengan norma-norma dan ketentuan yang berlaku.
LANDASAN KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Dalam pemanfaatan sumber daya alam, Pemerintah Dalam pemanfaatan sumber daya alam, Pemerintah menerapkan kebijaksanaan pembangunan menerapkan kebijaksanaan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sesuai berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sesuai dengan amanat Undang Undang No 32 Tahun 2009 dengan amanat Undang Undang No 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, bahwa pembangunan ekonomi nasional hidup, bahwa pembangunan ekonomi nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud :Sebagai salah satu acuan dalam penyusunan, perencanaan,
pengelolaan, pengambilan keputusan dalam upaya memelihara kemampuan daya dukung alam dan lingkungan hidup.
Mewujudkan kebijaksanaan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, sehingga mutu lingkungan hidup tidak akan menurun kualitasnya.
Tujuan :Mengidentifikasi kegiatan PT. Dongeng terutama kegiatan yang
berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan
Mengidentifikasi komponen rona awal lingkungan di lokasi kegiatan dan sekitanrnya untuk menentukan komponen lingkungan yang akan terkena dampak oleh kegiatan industri benih PT. Dongeng.
Menyusun upaya pencegahan, penanggulangan dan pengendalian dampak negatif dan berupaya untuk mengoptimalisasi dampak positif.
Nama Perusahaan : PT. dongeng Alamat : Beltway Office Park Gedung A Lt.5 & 6 Jl.
Ampera Raya No. 9 – 10 Ragunan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Lokasi Pabrik : Jl. Raya XXXXXX Desa XXXX Kecamatan XXXXXX Kabupaten Malang Nama Pimpinan : Mr X Lokasi di sekitar Pabrik
Sbl Utara : Rumah Milik Jokowi
Sbl Selatan : Rumah Milik Joni Sbl Timur : Tanah Milik Desa XXXXX Sbl Barat : Tanah Negara/Jalan Raya
SIUP (besar) : No. NN/N/PERTANIAN/1994 (Tgl 28 Juli 1994) Ijin Perubahan Penggunaan Tanah: Keputusan Bupati Malang
No. 180/23/IMB/KEP/421.013/2009 Status Modal :PMA Penanggungjawab UKL-UPL : Mr Y Pengawas UKL-UPL : Mr Z
INFORMASI KEGIATAN INDUSTRI
Luas Areal a. J enis Penggunaan
m2 % Keterangan
(1) Lahan tertutup Bangunan/ Material Kedap air
a) Pos Keamanan b) Kantor c) Kantin d) Ruang Penyortiran e) Ruang Kontrol Pengeringan f) Ruang Pengeringan I,II,III g) Perbengkelan h) Ruang Genset i) Gedung Penampung Barang j) Gudang I,II,III k) Ruang Sortir Barang l) Ruang Pengolahan Benih m) Ruang pipilan benih jagung n) Ruang Kontrol Listrik o) Ruang Penyimpanan Padi p) Ruang Pengering Padi q) Tempat pemisah debu
52 280 300
1400 12
3.493,5 330 312
291,5 15.330
750 1.500
169 176
2.500 900 700
0,06 0,35 0,37 1,73 0,01 4,33 0,41 0,39 0,36
19,00 0,93 1,86 0,21 0,22 3,10 1,12 0,87
Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan
(2) Lahan Terbuka a) Lapangan Olah Raga (Tenis) b) Taman/ Sisa Bangunan (openspace)
688,923 20.974
0,85 25,99
Bangunan Bukan Bangunan
(3) Lahan Cadangan / Degenerate benih 30.544 37,85 Bukan Bangunan
b. Luas lahan total yang dikuasai (m2) 80.702,92 100
Luas Lahan 80.702,92 m² (RUTRK Kec. Bululawang: bagi Zona Industri dan Lahan Pertanian.
Luas Lahan terbuka sebesar 52.206,92 m² (64,69%)
Hak Guna bangunan (HGB). Sertifikat HGB No. 7, 8, 9 .Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor:180/23/IMB/KEP/421.013/2009
Ketinggian lokasi ± 396 mdpl Kemiringan <5% Curah hujan rata-rata 226 mm/tahun. Ketinggian tapak ± 0,5 m lebih tinggi dari jalan
raya Kecepatan angin antara 0,3 km/jam - 8,5 km/jam Kelembaban udara 67% - 87% Tekanan udara rata-rata 1.013,5 Mbs
LOKASI
KEGIATAN PRODUKSI
PT. DONGENGa. Jenis dan Kapasitas Produksi
Dalam satu hari : 24 jamDalam satu minggu : 6 Hari kerjaDalam satu minggu : 40
jam/shift/minggu
Shift 1 : Jam 07.00-16.00, jam istirahat 11.30-12.30.
Shift 2 : Jam 16.00-23.00 Shift 3 : Jam 22:30 – 06:30 Non Shift : Perkantoran
BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG
JENIS PERALATAN PRODUKSI
Flow Chart Proses Produksi Benih J agung Hibrida Flow Chart Deskripsi Keterangan
J agung dari lahan masuk jembatan timbang untuk penimbangan, selanjutnya ke receiving area dan masuk ke mesin walking floor (A dan B) untuk pemisahan varietas. Masuk ke receiving conveyor, incliner conveyor, distribusi conveyor dan metering conveyor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 kemudian ke sorting table.
Untuk mengambil/ memilih benih yang bagus
Benih yang bagus ke dryer Agar Kadar Air turun mak. 12%
Proses pemipilan dimana 80% sudah terbagi antara benih yang bagus dan kotoran
Menghasilkan limbah tongkol dan katul jagung
Masuk ke alat screen untuk memisahkan kotoran semaksimal mungkin untuk mendapatkan calon benih yang bagus
Limbah berupa biji jagung sortiran dan katul
Pengukuran diameter benih (besar&kecil) sesuai permintaan pasar
Biji jagung sortiran/ sisa
Penampungan sementara sebelum masuk gravity machine
Untuk memisahkan benih berdasarkan bobot (berat dan ringan)
Debu dari kototan jagung (katul)
Penampungan benih yang bagus sebelum masuk ke Treater
Pencampuran benih dengan obat untuk menghasilkan benih unggul
Menghasilkan air sisa produksi dan botol eks pestisida
Penampung untuk persiapan pengemasan benih
Pengemasan benih jadi Limbah plastik dan kertas
Gudang penyimpan benih kemasan
Benih jagung expire
Receiving &Sorting
Shelling
Drying
Sizing
Hopper before Gravity
Gravity
Cleaning
Hopper before Treater
Treating
Hopper before Bagging
Bagging
Warehousing
PPRROOSSEESS
PPRROODDUUKKSSII
Flow Chart Proses Produksi Padi Hibrida Flow Chart Deskripsi Keterangan
Padi hasil panen dari lahan masuk jembatan timbang untuk penimbangan, selanjutnya ke receiving area. Hasil panen diteruskan oleh rangkaian conveyor dan elevator untuk dibersihkan.
Proses pembersihan awal untuk memisahkan jerami.
Benih yang bagus diteruskan untuk proses pengeringan
Agar Kadar Air turun mak. 13%
Masuk ke alat ayakan untuk memisahkan kotoran semaksimal mungkin untuk mendapatkan calon benih yang bagus
Limbah berupa gabah sortiran dan sisa jerami
Pemisahan/ membuang adanya kerikil atau tanah yang terikut
Limbah berupa kerkil dan tanah
Pemisahan berdasarkan bobot (berat & ringan) sesuai permintaan pasar
Debu
Pencampuran benih dengan obat untuk menghasilkan benih unggul
Menghasilkan air sisa produksi dan botol eks pestisida
Penampungan sementara untuk persiapan pengemasan benih
Pengemasan benih jadi Limbah plastik dan kertas
Gudang penyimpan benih kemasan Benih jagung expire
Receiving
Drying
Pre-cleaner
Destoner
Gravity
Treating
Cleaning
Hopper before bagging
Bagging
Warehousing
PPRROOSSEESS
PPRROODDUUKKSSII
PENGGUNAAN ENERGI
PENGGUNAAN AIR
NERACA MASSA AIR
Input
36,5 m3/hari
Domestik : 30 m3/hari Septic Tank
10 m3/hari
Proses Produksi (Pelarut) 5,5 m3
Disaring dan digunakan lagi dalam proses produksi (5,5
m3/hari)
Output 1 m3/hari menguap dalam proses produksi
42 m3
Produksi : 12 m3/hariKolam Resapan
20 m3/hari
Klasifikasi Pekerja J enis Kelamin Daerah Asal Pendidikan
L P Jumlah Lokal Harian WNA SD SLTP SLTA Akademi/ PT
Karyawan tetap 72 7 79 79 v - - - 23 56
Karyawan kontrak 154 78 232 232 v - 12 23 186 11
Outsourcing 371 12 383 383 v - - - 249 134
Total 597 97 694 694 12 23 458 201
J enis Kebutuhan PENANGANAN SISA
1. Solar 28.800 L/ th =>forklift dan genset
Terpakai Habis
2. Olie hidrolis SAE 10 Turalik
4.800 L/ th Kembali ke Supplier
3. Olie mesin diesel SAE 40
200 L/ th
Kembali ke Supplier
4. Oli SAE 90 (LE/ 605) 60 L/ Th Kembali ke Supplier
5. Greas LE 1233 200 kg/ th Kembali ke Supplier
6. Oli Pneumatic 50 L/ th Kembali ke Supplier
7. LPG 1.400 Ton Terpakai Habis
Penggunaan Jenis Kendaraan Volume
(1) Bahan baku & Penolong
(2) Hasil Produksi
(3) Limbah
(4) Buruh / Karyawan
a. Mobil pribadi/ company
b. Mini Bus
Truk
Truk/ Container
Truk
Sedan
Station
ELF
70 kali/ hari saat panen
3 kali/ hari
5 kali/ hari saat panen
1 unit 3 kali/ hari
15 unit 2 kali/ hari
5 unit 3 kali/ hari
JADWAL KEGIATAN
LIMBAH DAN CEMARAN
JENIS LIMBAH BENTUK
FISIK
SUMBER LIMBAH/
CEMARAN
SIFAT LIMBAH
PARAMETER KUNCI
KAPASITAS/ SATUAN WAKTU
KUALITAS PARAMETER
KUNCI
BAKU MUTU LINGKUNGAN
CARA PENANGANAN
DAMPAK YANG DI-
TIMBULKAN
PENGELOLAAN DILAKUKAN
SEJAK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. PADAT
- Biji Jagung dan Padi reject
Padat Ruang produksi Tidak
berbahaya Tidak ada 3475,4 ton/th - -
Ditangani pihak ketiga
Penurunan estetika lingkungan
Tahun 2000
- Tongkol jagung (bungkil)
Padat Ruang pemipil
jagung Tidak
berbahaya Tidak ada 316,4 ton/bln - -
Ditangani pihak ketiga
Penurunan estetika lingkungan
Tahun 2000
- Katul jagung/kulit ari dan sekam
Padat Ruang pemipil
jagung Tidak
berbahaya Tidak ada 3 ton/bln - -
Ditangani pihak ketiga
Penurunan estetika lingkungan
Tahun 2000
- Botol bekas pestisida
Padat Ruang produksi Tidak
berbahaya Tidak ada 3 ton/thn - -
Ditangani pihak ketiga
Penurunan estetika lingkungan
Tahun 2000
- Benih jagung expire
Padat Gudang Tidak
berbahaya Tidak ada 62,134 ton/th - -
Ditangani pihak ketiga
Penurunan estetika lingkungan
Tahun 2000
- Plastik Padat Proses
pengemasan (Gudang)
Tidak berbahaya
Tidak ada 6,050 kg/th - - Ditangani pihak
ketiga Penurunan estetika
lingkungan Tahun 2000
- Kertas bekas Padat Proses
pengemasan (Gudang)
Tidak berbahaya
Tidak ada 6.200 kg/th - - Ditangani pihak
ketiga Penurunan estetika
lingkungan Tahun 2000
- Limbah padat domestik
Padat Kegiatan Pabrik
dan aktivitas karyawan
Tidak berbahaya
Tidak ada 7.6 ton/th - - Ditangani pihak
ketiga Penurunan estetika
lingkungan Tahun 2000
B. CAIR
- Limbah domestik Cair Dari MCK Tidak
berbahaya BOD5, COD,
TSS, dst 20 m3/hr
pH = 6-9 BOD = 100mg/l TSS= 100 mg/l Minyak dan Lemak = 10mg/l
KepMen LH No 112 Tahun 2003
Dibuang melalui sepktik tank dan
resapan Pencemaran air Tahun 2000
- Air pencucian alat proses produksi dan laboratorium
Cair Dari ruang produksi Tidak
berbahaya BOD5, COD,
TSS, dst 5,5 m3/hari
BOD5 = 12 mg/l COD = 100 mg/l TDS= 5000 mg/l
SK. Gub. Jatim No. 45 Th. 2002
Sistem IPAL sederhana (proses
fisik dan biologi) Pencemaran air Tahun 2000
C. GAS
Dalam ruangan
Gas Ruang produksi Mengganggu pernapasan & penglihatan
NOx, CO dan SO2
NOx =0,021ppm CO = 0,00 ppm SO2 = 0,094ppm
NO2 = 3 ppm CO = 25 ppm
SO2 = 2 ppm
SE Menaker No. 01 Tahun 1997
Exchausting dan sirkulasi udara
Mengganggu pernapasan
Tahun 2000
Di luar ruangan
Gas Kendaraan Mengganggu pernapasan & penglihatan
NOx, CO dan SO2
NOx =0,057 ppm CO=
0,00 ppm SO2 = 0,0138 ppm
NOx =0,5 ppm CO= 20 ppm SO2 = 0,1ppm
SK Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009
Penanaman pohon sebagai
barier
Mengganggu pernapasan
Tahun 2000
Halaman belakang PT. Du Pont Indonesia
Gas Kendaraan Mengganggu pernapasan & penglihatan
NOx, CO dan SO2
NOx =0,0037 ppm CO=
0,00 ppm SO2 = 0,0125 ppm
NOx =0,5 ppm CO= 20 ppm SO2 =
0,1ppm
SK Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009
Penanaman pohon sebagai
barier
Mengganggu pernapasan
Tahun 2000
D. Debu
Dalam ruangan
Debu halus
Ruang produksi (proses pengemasan)
Mengganggu kesehatan
Debu 5 mg/m3 Kontinyu
4 mg/m3 KepMenaker No.
51/Men/1999
Pekerja menggunakan
masker
Mengganggu pernapasan
Tahun 2002
Di luar ruangan
Debu halus
Halaman depan Mengganggu
kesehatan Debu
0,067 mg/m3
Insidentil 0,26 mg/m3
SK Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009
Di Halaman Belakang PT. Du Pont Indonesia
Debu halus
Halaman parkir Mengganggu
kesehatan Debu
0,040 mg/m3
Insidentil 0,26 mg/m3
SK Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009
Penanaman pohon sebagai
barier
Mengganggu pernapasan
Tahun 2000
E. Kebisingan
Dalam ruangan Operasi tak maksimum
Suara Mesin sheller,
cleaner dan sizer Mengganggu
kesehatan
Tingkat Intensitas
bunyi
18.00-23.00 WIB
(Insidental) 49,7-53,2 dBA
KepMenaker No. 51/Men/1999
85 dBA
Dalam ruangan Operasi maksimum
Suara Mesin sheller,
cleaner dan sizer Mengganggu
kesehatan
Tingkat Intensitas
bunyi
08.00-18.00 WIB
(Kontinyu) 68,8-72,4 dBA
KepMenaker No. 51/Men/1999
85 dBA
- Pemakaian Ear Plug
- Tata letak mesin - Pengaturan
jadwal pemakaian mesin
- Pengaturan jam kerja karyawan
Di luar ruangan
Suara
Halaman depan pabrik (parkir
kendaraan) dan halaman belakang
Mengganggu kesehatan
Tingkat Intensitas
bunyi
06.00-22.00 WIB
39,6-45,1 dBA PerMenkes 718/1987
Zona D:60-70 dBA
- Pemakaian double wall
- Tata letak mesin - Pengaturan jam kerja pabrik
- Pengaturan jadwal pemakaian mesin
Mengganggu pendengaran. Tingkat kebisingan diatas 70 dB(A) menyebabkan: gelisah, kurang enak badan, kejenuhan mendengar, sakit lambung, dan masalah peredaran darah (Hidayat, 1992)
Tahun 2002
Pt Dongeng
Pt Dongeng
INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
A. Kualitas Air dan Udara
1. Kualitas Limbah Air limbah industri di PT. Dongeng adalah berasal
dari pencucian kendaraan. Nilai kualitas air limbah industri lebih kecil dari
baku mutu berdasarkan SK. Gubernur Jawa Timur No.45 tahun 2002
Hasil Pengukuran Air Limbah PT DuPont
2. Kualitas Air Bersih Kualitas air bersih yang dipergunakan untuk proses
produksi dan kegiatan MCK pada PT. DONGENG, diamati secara rutin setiap tahun.
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Surabaya tahun 2005 hingga 2009 menunjukkan bahwa semua parameter memenuhi batas syarat kualitas air bersih (PER.MEN.KES RI No. 416/MENKES/PER/IX/ 1990).
Hasil Pengukuran Air Bersih PT Dongeng
3. Kualitas Air Badan Air Tidak diperiksa karena PT. DONGENG tidak
menghasilkan limbah cair dalam proses produksinya dan lokasi pabrik jauh dari sungai sehingga tidak berpengaruh terhadap air badan air.
4. Kualitas Udara Ambient Kualitas udara Ambient di PT. DONGENG tidak
melebihi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan (Pengukuran Tahun 2005 – 2007 menggunakan SK Gub.Jatim No. 129 tahun 1996 sedangkan untuk pengukuran Tahun 2008 – 2009 berdasar kepada Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 39 tahun 2008)
5. Kebisingan Tingkat Kebisingan di semua lokasi di bawah
ambang batas baku mutu kebisingan (SK Menakertranskop No 51 tahun 1999, SK Gub. Jatim No 129 tahun 1996, SE Menaker No.SE-D1/Men/1997)
6. Bakteriologi Air Bersih memenuhi baku mutu yang ditetapkan
(4,5 koliform/50 ml) (Per Men.Kes RI No.
416/Menkes/Per/X/90)
C. Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya1. Struktur Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)
Presentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PNS
Polri/ TNI
Buruh Pabrik/ Industri
Pedagang
Buruh Tani
Buruh Bangunan
J asa
Lainnya
107
7
145
152
776
71
120
35
7,57
0,50
10,26
10,76
54,92
5,02
8,49
2,48
Sumber : Kecamatan Bululawang dalam angka, tahun 2009
2. Tingkat Ekonomi dan Pendapatan Pendapatan penduduk rata-rata antara Rp. 200.000 s/d
1.500.000/bulan 3. Agama
No. Agama/ Kepercayaan Jumlah (jiwa) Presentase
1.
2.
3.
4.
5.
Islam
Kristen
Katholik
Hindu
Budha
5.285
41
59
-
9
97,98
0,76
1,09
-
0,17
J umlah 5.394 100 Sumber : Kecamatan Bululawang dalam angka, tahun 2009
6. Fasilitas Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah (gedung)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
TK
SD
SLTP
SLTA
PT
Pondok Pesantren
Madrasah
6
5
3
1
-
4
4
Sumber : Kecamatan Bululawang dalam angka, tahun 2009
7. Fasilitas Kesehatan
No. Fasilitas Kesehatan Jumlah (buah)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Poliklinik
Polindes
Apotik
Puskesmas
Posyandu
Toko khusus obat
Tempat Praktek Bidan
2
1
-
-
6
4
1
Sumber : Kecamatan Bululawang dalam angka, tahun 2009
8. Air Bersih
Kebutuhan Air Bersih untuk penduduk Desa XXXXXXX dipenuhi dengan tersedianya air PDAM untuk minum dan masak, sumur, dan Sungai untuk mandi dan cuci dan ada sebagian dari penduduk yang membeli air untuk minum
Mayoritas penduduk di Desa XXXXX menggunakan jamban keluarga (WC) sebagai MCK.
9. Respon Sosial
PT. DONGENG membantu kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan, seperti:
1. Perayaan HUT RI, 2. Halal bihalal pada peringatan hari raya keagamaan 3. Kegiatan sosial atau bantuan sosial dan sebagainya
TERIMAKASIH