37
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011 Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Hanson International Tbk (dahulu PT Hanson Industri Utama Tbk/“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Juli 1971 berdasarkan Akta Notaris Henk Limanow, S.H., No. 13. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/212/11 tanggal 22 Desember 1971, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1975, Tambahan No. 777. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Tri Firdaus Akbarsyah S.H., No. 13 tanggal 04 Juni 2010 mengenai pernyataan sebagian keputusan rapat PT Hanson International Tbk. Akta perubahan ini telah dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-30369 tanggal 26 Nopember 2010. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri kimia dan serat sintesis, pemintalan dan pertenunan, industri tekstil lainnya, perdagangan ekspor impor, lokal, leveransir, grosir dan distributor, serta agen Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersial pada tahun 1973 dan hasil produksinya dipasarkan terutama ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan berkedudukan di Mayapada Tower lantai 21 Jl. Jend. Sudirman Kav 28, Jakarta Selatan. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 10 September 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No.SI-129/SHM/MK10/1990 untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat atas 1 juta saham Perusahaan, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 9.900 per saham. Pada tanggal 31 Oktober 1990 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Pada tanggal 4 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2789/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 92,4 juta saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 4.400 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 1997. Pada tanggal 6 Oktober 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2700/PM/2000 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maksimum 5,6 miliar saham Seri B dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 125 per saham, disertai insentif berupa waran secara cuma-cuma. Setiap pemegang 40 saham Seri B melekat 6 waran dan setiap pemegang 1 waran berhak membeli 1 saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham. Masa pelaksanaan mulai tanggal 1 Juni 2001 sampai dengan 12 Juni 2006. Waran kadaluarsa, apabila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 November 2000. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, saham Perusahaan sejumlah 700,7 juta saham Seri A, 1,1 miliar saham Seri B dan 4,5 miliar saham Seri C telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

6

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Hanson International Tbk (dahulu PT Hanson Industri Utama Tbk/“Perusahaan”) didirikanpada tanggal 7 Juli 1971 berdasarkan Akta Notaris Henk Limanow, S.H., No. 13. Aktapendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam SuratKeputusan No. J.A.5/212/11 tanggal 22 Desember 1971, serta diumumkan dalam BeritaNegara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1975, Tambahan No. 777.Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir denganAkta Tri Firdaus Akbarsyah S.H., No. 13 tanggal 04 Juni 2010 mengenai pernyataansebagian keputusan rapat PT Hanson International Tbk. Akta perubahan ini telah dicatatdidalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-30369 tanggal 26Nopember 2010.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaanterutama meliputi bidang industri kimia dan serat sintesis, pemintalan dan pertenunan,industri tekstil lainnya, perdagangan ekspor impor, lokal, leveransir, grosir dan distributor,serta agen

Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersial pada tahun 1973 dan hasil produksinyadipasarkan terutama ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah. Perusahaanberkedudukan di Mayapada Tower lantai 21 Jl. Jend. Sudirman Kav 28, Jakarta Selatan.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tanggal 10 September 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari KetuaBadan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No.SI-129/SHM/MK10/1990 untukmelakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat atas 1 juta saham Perusahaan,nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 9.900 per saham. Padatanggal 31 Oktober 1990 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia(dahulu Bursa Efek Jakarta).

Pada tanggal 4 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari KetuaBapepam dengan surat No. S-2789/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Idengan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 92,4 juta saham, nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 4.400 per saham. Saham-saham tersebutdicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 1997.

Pada tanggal 6 Oktober 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari KetuaBapepam dengan surat No. S-2700/PM/2000 untuk melakukan Penawaran Umum TerbatasII Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maksimum 5,6 miliar saham Seri B dengannilai nominal dan harga penawaran Rp 125 per saham, disertai insentif berupa waran secaracuma-cuma. Setiap pemegang 40 saham Seri B melekat 6 waran dan setiap pemegang 1waran berhak membeli 1 saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 persaham. Masa pelaksanaan mulai tanggal 1 Juni 2001 sampai dengan 12 Juni 2006. Warankadaluarsa, apabila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku. Saham-sahamtersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 November 2000.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, saham Perusahaansejumlah 700,7 juta saham Seri A, 1,1 miliar saham Seri B dan 4,5 miliar saham Seri C telahdicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Page 2: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

7

c. Entitas Anak PerusahaanEntitas Anak Perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh Perseroan pada tanggal 31Desember 2011 adalah sebagai berikut :

d. Dewan Komisaris dan DireksiPada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 dan 2009, susunan DewanKomisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut :

31 Desember 2011

Komisaris Utama : Monang SitumeangKomisaris Independen : Sebastian Conny PaulDirektur Utama : Raden Agus SentosaDirektur : Roni Agung SusenoDirektur : Ingrid SuriaDirektur : Irwan Suria

31 Desember 2010Komisaris Utama : Monang SitumeangKomisaris Independen : HaswantoDirektur Utama : Raden Agus SentosaDirektur : Roni Agung SusenoDirektur : Sali SoemadisastraDirektur : Ingrid SuriaDirektur : Irwan Suria

31 Desember 2009Komisaris Utama : Tubagus M HasyimKomisaris Independen : HaswantoKomisaris Independen : Monang SitumeangDirektur Utama : Raden Agus SentosaDirektur : Roni Agung SusenoDirektur : Ingrid SuriaDirektur : Irwan Suria

Jumlah rata-rata jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak adalah sebanyak 385karyawan, 234 karyawan dan 4 karyawan untuk periode 31 Desember 2011 dan 31 Desember2010 dan 2009 (tidak diaudit).

Page 3: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

a. Dasar penyajian laporan keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umumdi Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan-peraturan serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkanoleh Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)untuk perusahaan publik.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), denganmengklasifikasikan peneriman dan pengeluaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi danpendanaan.Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuanganadalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

Standar Akuntansi BaruPerusahaan telah menerapkan PSAK Revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan(“ISAK”) yang mulai berlaku pada atau setelah 1 Januari 2011 pada Laporan keuangankonsolidasian ini, yaitu:-PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan KeuanganEntitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugikomprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif).Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan. Laporan keuangankonsolidasian telah disusun menggunakan pengungkapan yang disyaratkan.PSAK ini memperkenalkan terminologi baru (termasuk revisi judul atas laporan keuangan)dan perubahan format dan penyajian laporan keuangan yang mempengaruhi penyajianlaporan keuangan Perusahaan antara lain sebagai berikut:- Neraca berubah nama menjadi Laporan Posisi Keuangan- Laporan Laba Rugi berubah nama menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif- Istilah aktiva menjadi aset, kewajiban menjadi liabilitas dan hak minoritas menjadi

kepentingan non-pengendaliPSAK ini juga mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam Laporankeuangan konsolidasian Perusahaan. Pengakuan dan pengukuran aset, liabilitas,pendapatan dan beban Perusahaan tidak mengalami perubahan. Beberapa akunpendapatan dan beban yang diakui langsung di bagian ekuitas Perusahaan sekarang diakuidalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan Komperehensif Lain”. Selain itu,PSAK ini juga mengubah penyajian kepentingan non-pengendali dari disajikan di antaraliabilitas dan ekuitas menjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Perusahaan telahmemilih untuk menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam bentuk satu laporan, yaitulaporan laba rugi komprehensif konsolidasian digabung dengan laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.

- PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus KasPSAK ini memberikan tambahan pengaturan mengenai arus kas dari beberapa transaksiserta keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut yang tidak diatur secara eksplisit olehPSAK 2 sebelumnya. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan padaLaporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

- PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan TersendiriPSAK ini menghapuskan pengaturan bahwa entitas anak tidak dikonsolidasian apabilapengendalian dimaksudkan untuk sementara atau dibatasi oleh suatu restriksi jangkapanjang. Berdasarkan PSAK ini semua entitas anak harus dikonsolidasiankan apabilaperusahaan mempunyai pengendalian atas entitas anak dan keberadaan hak suarapotensial harus diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian. Penerapan PSAKini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

Page 4: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)

a. Dasar penyajian laporan keuangan Konsolidasi (lanjutan)

- PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen OperasiPSAK ini mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan laporan internal manajemenyang direview secara regular oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. PSAK inijuga melakukan beberapa perubahan atas metodologi dan format dari pelaporan segmen.Dampak dari PSAK ini atas Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan relatif kecilkarena Perusahaan menetapkan pelaporan segmen operasi berdasarkan PSAK 5 (Revisi2009) sama dengan bentuk primer pelaporan segmen yaitu segmen usaha berdasarkanPSAK 5 sebelumnya. Penerapan PSAK ini mengakibatkan beberapa penambahanpengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

- PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak BerelasiPSAK ini mengubah istilah “Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa” menjadi “PihakBerelasi”, selain itu PSAK ini memperjelas definisi pihak-pihak berelasi dan mensyaratkanbeberapa tambahan pengungkapan atas pihak-pihak berelasi. Penerapan PSAK inimengakibatkan penambahan pengungkapan dalam Laporan keuangan konsolidasianPerusahaan.

- PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi Pada Entitas AsosiasiPSAK ini menentukan bahwa pengaruh signifikan tidak hanya berdasarkan persentasekepemilikan yang ada, tetapi harus memperhatikan hak suara potensial. Selain itu,penerapan metode ekuitas berdasarkan PSAK ini menghapuskan amortisasi atas goodwill.Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan pada laporan keuangankonsolidasian Perusahaan.

- PSAK 23 (Revisi 2010): PendapatanPSAK ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan PSAK 23 sebelumnya, namun PSAKini sudah dilengkapi dengan lampiran yang diadopsi dari appendix IAS 18. Penerapan PSAKini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

- PSAK 25 (Revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan KesalahanPSAK ini memberikan panduan pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak ada PSAK yangsecara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya. PSAK ini jugamengharuskan penerapan retrospektif atas suatu kebijakan akuntansi kecuali disyaratkanlain oleh penerapan PSAK awal atau tidak praktis untuk menentukan dampak periodespesifik atau dampak kumulatif perubahan tersebut. PSAK ini tidak mempengaruhi laporankeuangan konsolidasian Perusahaan.

- PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai AsetPSAK ini memberikan pengaturan beberapa hal yang belum diatur di PSAK 48 sebelumnyadiantaranya, beberapa aset tertentu yang harus diuji untuk penilaian penurunan nilai setiaptahunnya walaupun tidak ada indikasi penurunan nilai, pengaturan mengenai arus kas masadepan yang menggunakan valuta asing, dan cara melakukan pengujian penurunan nilai atasgoodwill. PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

- PSAK 57 (Revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset KontinjensiPSAK ini memberikan pengaturan lebih jelas mengenai provisi, yang harus diakuiPerusahaan apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, selain itu PSAK ini juga mengaturlebih rinci masalah provisi yang berhubungan dengan restrukturisasi Perusahaan.Penerapan PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

Page 5: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)

a. Dasar penyajian laporan keuangan Konsolidasi (lanjutan)

- ISAK 17: Laporan Keuangan dan Penurunan NilaiISAK 17 mengharuskan Perusahaan untuk tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakuipada periode sebelumnya yang berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumenekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan. Penerapan ISAK ini tidakmempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.Berikut adalah perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untukpertama kali pada atau setelah 1 Januari 2011, namun tidak relevan bagi Laporan keuangankonsolidasian Perusahaan:

- PSAK 22 (Revisi 2010): Kombinasi Bisnis- PSAK 58 (Revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan- ISAK 7: Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus- ISAK 9: Perubahan Atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa- ISAK 11: Distribusi Non-kas kepada Pemilik

- ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Non-moneter oleh Venturer- ISAK 14: Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web

b. Prinsip konsolidasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secararetrospektif PSAK No.4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan LaporanKeuangan Tersendiri", kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i)rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali ("KNP");(ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pad a entitasanak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalammenilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang dibatasi olehrestriksi jangka panjang.

Sejak Tanggal1 Januari 2011

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas-entitasAnak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secaralangsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaanyang signifikan (termasuk laba atau rugiyang belum direalisasi) telah dieliminasi.

Entitas-entitas Anak dikonsolidasian secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggalPerusahaan dan Entitas Anak memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitasinduk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memilikisecara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengahkekuasaan suara entitas.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non-pengendali ("KNP") bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Page 6: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

11

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)

b. Prinsip konsolidasi (lanjutan)

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan Entitas Anak:- menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;- menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas;- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;- mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;- mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan- mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai

pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ataumengalihkan secara langsung ke saldo laba.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yangtidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yangmasing masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalamekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapatdiatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak,perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yangdiakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk "selisih positif' dan ke laporan labarugi komprehensif konsolidasian untuk "selisih negatif',

Investasi saham yang dilakukan oleh Perusahaan dan/atau Entitas Anak dengan kepemilikansekurang-kurangnya 20% namun tidak melebihi 50% ("asosiasi") dinyatakan berdasarkanmetode ekuitas (equity method). Dengan met ode ini, investasi yang dinyatakan berdasarkanbiaya perolehan. disesuaikan dengan bagian Perusahaan atau Entitas Anak atas laba ataurugi bersih Perusahaan Asosiasi sejak tanggal akuisisi. Bagian laba atau rugi bersih tersebutdiakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penerimaan distribusi dariinvestasi mengurangi nilai tercatat investasi.

Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnyatidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biayaperolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilaitercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan padalaporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Sebelum Tanggal1 Januari 2011

Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas-entitas anak tertentu yang sudahmelebihi bagiannya dalam modal disetor entitas-entitas anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNPuntuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas-entitas anak tersebut pada periodeberikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampaiseluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapatditutup.

Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak,perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yangdiakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk "selisih positif' dan ke laporan labarugi komprehensif konsolidasian untuk "selisih negatif'.

Page 7: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

12

c. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),"Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapanhubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak bereJasi, termasuk komitmen, dalam Japorankeuangan dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadaplaporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAKyang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang berelasi, sesuai denganPSAK No.7 (Revisi 2010), ·Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi".

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi, diungkapkan dalamcatatan yang bersangkutan.

d. Instrumen Keuangan

Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan secara prospektifPSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang "lnstrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan"dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran"yang masing masing menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 1999) tentang "Akuntansi InvestasiEfek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999) tentang "Akuntansi Instrumen Derivatif danAktivitas Undung Nilai".

Aset Keuangan

Sesuai dengan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006), aset keuangan diakui apabilaPerusahaan dan Entitas Anak memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau asetkeuangan lainnya dari entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal aset keuangantidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss)(FVTPL), aset keuangan diukur pad a nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan dikelompokan ke daJam 4 kategori berikut:(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) di mana

aset tersebut diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saatpengakuan awal ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu)untuk diukur pad a kelompok ini.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika,- diperoleh atau dimiliki terutama untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat- merupakan bag ian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola

bersama dan terdapat bukti mengenai poJa ambil untung dalam jangka pendek (shortterm profit taking)

- merupakan derivatif {kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuanganatau sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif

Aset Keuangan (lanjutan)

Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan ataukerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakuipad a laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan padakelompok ini.

Page 8: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13

(ii) Pinjaman vana diberikan dan piutang (loan and receivable) di mana merupakan asetkeuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidakmemiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Kelompok aset keuangan ini meliputi kas dan bank serta seluruh akun piutang.

(iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangannon derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telahditetapkan serta Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai intensi positif dankemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok asetini diukur pad a biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bungaefektif dikurangi penurunan nilai.

Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan padakelompok ini yaitu uang jaminan.

(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale) adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak dikelompokan ke dalam tiga kategori di atas. Perubahan nilai wajaraset keuangan ini diakui secara langsung dalam ekuitas (kecuali untuk kerugian akibatpenurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nHai tukar) sampaiaset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada sa at penghentian pengakuan,keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harusdireklasifikasi dan diakui pad a laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset yang diklasifikasikan ke dalam kelompok iniyaitu investasi saham jangka panjang yang tidak tersedia nilai wajarnya dengankepemilikan kurang dari 20% dicatat pad a biaya perolehannya.

Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui denganmenggunakan akuntansi tanggal perdagangan yaitu tanggal di mana Perusahaan danEntitas Anak berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.

Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika. hak kontraktual atas arus kasyang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan dan EntitasAnak telah, secara substansial, mengalihkan aset keuangan tersebut berikut denganseluruh risiko dan manfaat yang terkait kepada entitas lain.

Liabilitas Keuangan

Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitaskontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Padasaat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biayatransaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Setelah pengakuan awal. Perusahaan dan Entitas Anak mengukur seluruh akun liabilitaskeuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bungaefektif.

Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanyajika, Iiabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Saling Hapus Antar Aset dan Liabilitas KeuanganAset dan Iiabilitas keuangan dapat saling hapus dan nila; bersihnya disajikan dalam laporanposisi keuangan konsolidasian. jika dan hanya jika,

Page 9: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

14

1) Perusahaan dan Entitas Anak saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untukmelakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukanberdasarkan harga kuotasi di pasar aktif yang berlaku pada tanggallaporan posisi keuangankonsolidasian.

Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dan Entitas Anakdapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputipenggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atasnilai wajar terkini dari instumen yang secara substansial sarna, analisis arus kas yangdidiskonto dan model penetapan harga opsi.

e. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan

Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Iihat Catatan 2d), seluruh aset keuangan,kecuali yang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi, dievaluasi terhadapkemungkinan penurunan nilai. Dalam kaitannya dengan itu, pada setiap tanggal laporanposisi keuangan konsolidasian, manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yangobjektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yangobjektif mengenai penurunan nilai di mana:i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian

diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masadepan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilaitercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsungmaupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan labarugi komprehensif konsolidasian.Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atasaset keuangan yang signifikan secara individual. Jika tidak terdapat bukti objektifmengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan kedalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukanpenurunan nilai secara kolektif.

ii. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan (yaitu investasi dalaminstrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnyatidak dapat diukur secara handal), kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisihantara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depanyang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk asetkeuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.

iii. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif yang sebelumnyadiakui secara lang sung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui padalaporan laba rugi komprehensif konsolidasian meskipun aset keuangan tersebut belumdihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif tersebut adalah selisih antarabiaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajarkini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakuipada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Sebelum menerapkan PSAK ini, Perusahaan dan Entitas Anak memperhitungkanpenyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penilaian atas status masing-masing piutangpada akhir tahun.

Page 10: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

15

f. Piutang usaha dan piutang lain-lain

Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangidengan penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldopiutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilaibersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metoderata-rata tertimbang.

Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biayaoverhead yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pembuatan produk, baik yangbersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalamkegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.

h. Biaya dibayar dimuka

Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat biaya yangbersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

i. Aset tetap

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “AsetTetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994),” Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” danPSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007),suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasian sebagai kebijakanatas aset tetap dan harus diterapkan secara konsisten terhadap semua aset tetap dalamkelompok yang sama. Jika entitas telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapanPSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakanakuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tersebut dianggap sebagaibiaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAKNo. 16 (Revisi 2007) diterbitkan.

Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali PSAKNo.16 (Revisi 2007) harus direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan telah memilih untukmenggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

Sebagai tambahan, dalam PSAK No.16 (Revisi 2007), biaya perolehan aset tetap jugameliputi estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasiaset, dimana kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karenapenggunaan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkanpersediaan. Kewajiban atas biaya ini diakui dan diukur sesuai dengan PSAK No. 57,“Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method),berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagaiberikut:

TahunBangunan dan prasarana 20Mesin-mesin dan peralatan 4-20Instalasi dan perlengkapan 4-10Kendaraan dan peralatan berat 4-8Perabotan kantor 4-8

Page 11: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

16

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya;pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudahtidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannyadikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadidikreditkan atau dibebankan pada operasi yang bersangkutan.

Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat terdapat kejadian atauperubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan.Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi. Jumlah aset yang dapatdipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilaipakai.

j. Beban Eksplorasi Ditangguhkan

Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka mencari, menemukan danmengevaluasi serta mempersiapkan cadangan terbukti pada suatu "area of interesf' sampaisiap diproduksi secara komersial. Berdasarkan PSAK No. 33 Akuntansi PertambanganUmum", maka pihak manajemen Entitas Anak menetapkan bahwa semua biaya yangdikeluarkan dalam rangka menemukan cadangan terbukti dalam suatu "area of interest' diwilayah konsesi Entitas Anak diakumulasikan dalam perkiraan "Beban EksplorasiDitangguhkan" yang diamortisasikan pada saat produksi komersial dimulai sesuai denganumur ekonomis tambang tersebut.

k. Sewa pembiayaan

Transaksi sewa digolongkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkansecara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) darisituasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal adalah sebagai berikut:1. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa;2. Lessee mempunyai opsi untuk membeli pada harga yang cukup rendah dibandingkan

nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada sewa dapatdipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan;

3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidakdialihkan;

4. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran minimum secara substansialmendekati nilai wajar aset sewaan; dan

5. Aset sewaan bersifat khusus dan di mana hanya lessee yang dapat menggunakannyatanpa perlu modifikasi secara material.

Jika tidak, maka transaksi sewa pembiayaan dikelompokkan sebagai sewa-menyewa biasa(operating lease). Aset sewa pembiayaan dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dariakun “Aset Tetap” pada neraca) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaransewa pembiayaan selama masa sewa pembiayaan ditambah nilai sisa (harga opsi)yang harus dibayar pada akhir masa sewa pembiayaan. Penyusutan dihitung denganmenggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan jenis asettetap yang bersangkutan.

Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aset sewapembiayaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Page 12: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

17

l. Restrukturisasi Hutang Bermasalah

Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atasjumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalamrestrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi.Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalampersyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yangdiakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.

Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkandalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak adakeuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, bebanbunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilaitercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban

PendapatanPendapatan mencakup penerimaan dari pemberian jasa penambangan, jasa konstruksipertambangan dimana penagihannya berdasarkan biaya aktual ditambah marginkeuntungan tertentu , penerimaan dari jasa-jasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan.Pendapatan diakui pada saat jasa diberikan.

Pendapatan bungaPendapatan bunga diakrual berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokokterhutang dan tingkat bunga yang sesuai.

BebanBeban diakui pada saat terjadinya.

n. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

PSAK No. 48 tentang "Penurunan Nilai Aset" mensyaratkan manajemen Perusahaan danEntitas Anak untuk menelaah nilai aset atas setiap penurunan jika terjadi peristiwa atauperubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak bisadiperoleh kembali.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali(estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapatdiperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto ataunilai pakai.

o. Imbalan kerja

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, biaya imbalan pasca masa kerjaberdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakanmetode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakuisebagai

penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yangbelum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah10% nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan selama rata-rata masakerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yangtimbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harusdiamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

Page 13: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

18

p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksidilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asingdisesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugiselisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Mata Uang

Per 31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan menggunakan matauang USD dengan kurs Rp 9.055, Rp 8.991 dan Rp 9.400.

Transksi dalam mata uang lainnya dinilai tidak signifikan.

q. Pajak penghasilan

Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahunbersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No.46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atasbeda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskalyang diestimasi dapat dipulihkan.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterimaatau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukankeberatan.

r. Laba (rugi) bersih per saham dasar

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham (LPS), laba (rugi) bersih per saham dasardihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-ratatertimbang saham biasa yang beredar selama tahun bersangkutan. Jumlah rata-ratatertimbang saham yang beredar adalah sejumlah 5.214,4 juta saham pada tahun 2011 dan2010.

s. Informasi segmen

Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (Revisi 2000), ”AkuntansiSegmen” dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen primer dansegmen geografis berdasarkan lokasi aset sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.

t. Penggunaan Estimasi

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umummengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yangmempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Karena adanyaketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan di masayang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut.

Page 14: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

19

u. Instrumen Derivatif

Sebagai bagian dari manajemen resiko keuangan, Perusahaan melakukan kontrak opsidengan tujuan melindungi nilai atas harga minyak dengan pihak luar. Kontrak-kontraktersebut merupakan instrumen derivatif.

Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif danAktivitas Lindung Nilai", dalam membukukan transaksi derivatif. PSAK No.55 mensyaratkankriteria tertentu supaya instrumen derivatif dapat dicatat sebagai suatu lindung nilai.

Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria sebagai lindungh nilai diakuidalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Perubahan nilai wajar derivatif yangmemenuhi kriteria sebagai lindung nilai secara garis besar dicatat sesuai dengan perlakukanatas derivatif yang menjadi obyek lindung nilai tersebut.

Mulai 1 januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No 55 (Revisi 2006), "InstrumenKeuangan : Pengakuan dan Pengukuran.

3. PELEPASAN DAN PENYERTAAN SAHAM ENTITAS ANAK

a. Penyertaan PT Gelar Karya Raya (GKR)

Berdasarkan Akta No. 13 tanggal 19 November 2010, dari Notaris Rini Yulianti S.H.,Perusahaan melakukan penyertaan saham 99,01% dari seluruh kepemilikan GKRsejumlah 124.750 lembar saham dengan harga perolehan Rp 124.750.000.000. Denganpenyertaan saham ini, persentase kepemilikan Perusahaan di GKR sebesar 99,01 %.

Pada saat penyertaan tersebut timbul Selisih Transaksi Restrukturisasi EntitasSepengendali yang disebabkan karena perbedaan antara harga perolehan dengan nilaiwajar aset bersih GKR yang diakuisisi dengan rincian sebagai berikut:

2010

Nilai Wajar Aset Bersih yang di Akuisisi 103.859.900.53STRESS pada saat Akuisisi Awal 20.890.099.469

Harga Perolehan 124.750.000.000

b. Penyertaan PT Mitra Pertiwi Pratama (MPP)

Berdasarkan Akta No.3 tanggal 5 November 2010, dari Notaris Rini Yulianti S.H.,Perusahaan melakukan penyertaan saham 99,96% dari seluruh kepemilikan MPPsejumlah 630.000 lembar saham dengan harga perolehan Rp 72.974.000.000. Denganpenyertaan saham ini, persentase kepemilikan Perusahaan di MPP sebesar 99,96%.

Pada saat penyertaan tersebut timbul Selisih Transaksi Restrukturisasi EntitasSepengendali (STRES) yang disebabkan karena perbedaan antara harga perolehandengan nilai wajar aset bersih MPP yang diakuisisi dengan rincian sebagai berikut:

2010

Nilai Wajar Aset Bersih yang di Akuisisi 72.725.981.023STRESS pada saat Akuisisi Awal 248.018.977Harga Perolehan 72.974.000.000

Page 15: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

20

c. Penyertaan PT Baratama Mutiara Pertiwi (BMP)

Berdasarkan Akta No. 12 tang gal 19 November 2010, dari Notaris Rini Yulianti S.H.,Perusahaan melakukan penyertaan saham 98,61% dari seluruh kepemilikan BMPsejumlah 630.000 lembar saham dengan harga perolehan Rp 71.000.000.000. Denganpenyertaan saham ini, persentase kepemilikan Perusahaan di BMP sebesar 98,61 %.

Pada saat penyertaan tersebut timbul Selisih Transaksi Restrukturisasi EntitasSepengendali (STRES) yang disebabkan karena perbedaan antara harga perolehandengan nilai wajar aset bersih BMP yang diakuisisi dengan rincian sebagai berikut:

2010

Nilai Wajar Aset Bersih yang di Akuisisi 70.824.712.500STRESS pada saat Akuisisi Awal 175.287.500Harga Perolehan 71.000.000.000

d. Pelepasan PT Doson Indonesia (DI)

Berdasarkan akta notaris No. 13 tanggal 20 April 2011 dari Purwanty S.H., Perusahaanmelepas kepemilikan sejumlah 2.688 lembar saham dengan nilai pelepasanRp 50.000.000.000 (Iihat Catatan 8). Dengan pelepasan ini, persentase kepemilikanPerusahaan di DI menjadi nol. Rincian aset bersih pada saat pelepasan adalah sebagaiberikut :

2010Nilai Buku Aset Bersih yang di Lepas 14.462.407.455Keuntungan Pelepasan Entitas Anak 35.537.592.545Hasil Penjualan Entitas Anak 50.000.000.000

e. Pelepasan PT Brajamusti Santika (BS)

Berdasarkan akta perjanjian penjualan dan pembelian saham tanggal 31 Oktober 2011,Perusahaan yang memiliki 43.950.000 saham telah menjual kepada PT NusaperkasaPermata sebesar Rp 8.500.000.000. Dengan pelepasan ini. persentase kepemilikanPerusahaan di BS menjadi nihil. Rincian aset bersih pada saat pelepasan adalahsebagai berikut :

2010

Nilai Buku Aset Bersih yang di Lepas 43.950.000.000Kerugian Pelepasan Entitas Anak (35.450.000.000)Hasil Penjualan Entitas Anak 8.500.000.000

f. Penyertaan PT De Petroleum International (DPI)

Harga perolehan saham PT De Petroleum International adalah Rp 14.316.000.000,sedangkan nilai buku saham pada saat akuisisi adalah sebesar Rp 5.241.401.713sehingga Perseroan memperoleh kerugian sebesar Rp 9.074.598.287.

Page 16: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

21

4. KAS DAN BANK

Akun ini terdiri dari :

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak –pihak berelasi.

Page 17: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

22

5. PIUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari :

Berdasarkan hasil penelahaan terhadap piutang usaha pada akhir periode, manajemenPerusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehinggaPerusahaan tidak membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Sebagian piutang usahadijadikan jaminan atas hutang bank (Lihat catatan 15).

Page 18: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

23

6. PIUTANG PIHAK BERELASI

Akun ini terdiri dari :

7. PIUTANG LAIN-LAIN

Akun ini merupakan piutang pinjaman kepada karyawan yang belum dibayar pada EntitasPerusahaan per 31 Desember 2011 , 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 terdiri dariRp 44.725.071, Rp 37.875.000 dan nihil.

8. PERSEDIAAN

Akun ini terdiri dari :

9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

Akun ini terdiri dari :

10. UANG MUKA

Jumlah tersebut merupakan saldo uang muka per 31 Desember 2011, 31 Desember 2010dan 2009 yang terdiri dari :

Page 19: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

24

11. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN PIHAK BERELASI

Sifat dan transaksi hubungan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 adalah PTApinus Rama , PT De Petroleum Indonesia dan PT Binadaya Wiramaju dan Entitas Anak.

Sifat dan transaksi hubungan pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 31Desember 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

a. PT Brajamusti Santika, Tn Benny Tjokrosaputro, PT Kencanaraya Nusasemesta, PTTaloca Corporation dan PT Ciptawira Binamandiri adalah pemegang sahamPerusahaan.

b. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utamaPerusahaan yaitu PT Ciptawira Binamandiri dan PT Pondok Solo Permai.

c. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemen sama dengan Perusahaan yaituPT Ciptawira Binamandiri, PT Mayer Crocodile Indonesia, PT Pondok Solo Permai danPT Kencanaraya Nusasemesta

12. ASET TETAP

Page 20: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

25

12. ASET TETAP – LANJUTAN

Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri(Persero) Tbk , PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank Mayapada International Tbk (lihatCatatan 15).

Pada tahun 2011, seluruh aset tetap diasuransikan dari risiko kerugian atas kebakaran dan risikolainnya .

Berdasarkan analisa manajemen Perusahaan, bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atauperubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal-tanggal31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009.

Page 21: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

26

13. BEBAN EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN DITANGGUHKAN

Akun ini merupakan beban eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan atas penambangantimah dan mineral logam di Lokasi Kecamatan Cidoloh, dan Kecamatan Cidadap,Kecamatan Pabuaran. Kecamatan Sagaranten dan Kecamatan Tegalbulued, KabupatenSukabumi. Provinsi Jawa barat dan Desa Sungai Geringging, dan Desa Sungai Raja,Kecamatan Kampar Kiri, Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Propinsi Riaupada tanggal 31 Desember 2011.

14. HUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari :

NG

BANK

-Lanj

15.HUTANG BANK

Page 22: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

27

15. HUTANG BANK -LANJUTAN

PERUSAHAAN(“Hutang Bank Mandiri“)Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja valuta asing dari Bank Mandiri yangdigunakan untuk pembiayaan modal kerja usaha sehubungan pabrik pakaian jadi yangberlokasi di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha,persediaan, mesin-mesin dan peralatan, tanah, bangunan dan prasarana Perusahaan diBekasi serta saham tertentu (lihat Catatan 14 dan 22). Jaminan ini sudah dijual untukmelunasi sebagian hutangnya di Bank Mandiri. Fasilitas ini dikenakan bunga 10% per tahun.Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 1999. Pada tanggal 27 Desember 1999,fasilitas kredit ini telah direstrukturisasi dengan jumlah maksimum AS$ 8.985.000 dan telahjatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2000 dan diperpanjang lagi menjadi tanggal 23 Desember2008.

Perusahaan sedang melakukan negosiasi dengan Bank Mandiri atas keseluruhan hutangnyayang telah jatuh tempo. Berdasarkan lampiran surat jawaban konfirmasi Bank Mandiri No.TFS.SAM/LC II.234/2010 tanggal 29 Desember 2011, pada tanggal 31 Desember 2011,posisi hutang pokok Perusahaan yang telah jatuh tempo termasuk hutang tunggakan bunga,denda dan ongkosnya masing-masing sebesar AS$ 11,627,706.85 (No. rekening115.018.000.028.5), AS$ 696,137.37 (No. rekening 115.010.000.012.6), AS$ 892,600.99(No. rekening 115.010.000.076.1) dan Rp 32.210.876.540 (No. rekening 115.018.900.073.2).

Sesuai dengan surat PT Hanson International Tbk No. 115/HI-T/XI/2007 tanggal 1November 2007 dan No. 118/HI-T/XI/2007 tanggal 15 November 2007, manajemenPerusahaan meminta klarifikasi data pendukung yang menjadi dasar timbulnya hutang PTHanson International Tbk kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Sesuai dengan surat PT Hanson International Tbk No. 017/HI-MYPD/II/2012 tanggal 17Februari 2012 , manajemen Perusahaan berniat segera menyelesaikan kewajiban yangtercatat di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,Manajemen Perusahaan memohon keringananpembayaran sehubungan dengan kewajiban tersebut.Sampai dengan tanggal laporanauditor independen, belum ada hasil kesepakatan antara Perusahaan dan Bank Mandiri,namun manajemen tetap berupaya untuk melakukan negosiasi.

Perusahaan Entitas anak

PT APINUS RAMA

Sesuai dengan Addendum VII (Ketujuh) Perjanjian Kredit Modal Kerja NomorJCCO.IV/098/PK-KMK/2005 tanggal 30 September 2010, Perusahaan telah mendapatkanpersetujuan perubahan dan/atau tambahan fasilitas Kredit Modal Kerja dari PT Bank Mandiri(Persero), Tbk. Perubahan dan/atau tambahan fasilitas kredit tersebut adalah sebagaiberikut :

Jangka waktu : 9 (sembilan) bulan terhitung sejak tanggal 10 Juni 2010 sampai dengan09 Maret 2011.

Biaya Administrasi : Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah). Denda : Atas pelunasan dipercepat, diperkenankan tanpa dikenakan denda / penalti. Agunan kredit non fixed assets :

Persediaan barang dagangan, baik yang sekarang ada maupun yang akan adadikemudian hari, yang telah diikat secara Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan FidusiaNomor W7-012214 HT.04.06.TH.2008/STD tanggal 17 September 2008, dengan nilaipenjaminan sebesar Rp 850.765.375.

Page 23: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

28

15. HUTANG BANK -Lanjutan

Piutang dagang, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari, yangtelah diikat secara Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-003381HT.04.06.TH.2005/STD tanggal 13 April 2005, dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.700.000.000 yang selanjutnya ditingkatkan dengan nilai penjaminan menjadi sebesar Rp2.600.000.000 berdasarkan Perubahan Jaminan Fidusia Nomor W7-1194.HT.04.07.TH.2008/P tanggal 17 September 2008.

Sesuai dengan Surat Penawaran Persetujuan Kredit (SPPK) NomorSBDC.JTH.TS4/SPPK/102/2009 tanggal 26 Februari 2009, Perseroan telah mendapatkanpersetujuan perpanjangan fasilitas kredit dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, denganketentuan dan persyaratan sebagai berikut :

Limit kredit : Rp 2.200.000.000 (dua milyar dua ratus juta rupiah). Jenis kredit : KMK / Revolving Transaksional (Non Rekening Koran). Jangka waktu : 1 (satu) tahun sejak tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan 09 Maret

2010. Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Kontraktor untuk Sektor Telekomunikasi. Suku Bunga : 15 % per tahun dibayar efektif setiap bulan dan dapat berubah sewaktu-

waktu sesuai ketentuan yang berlaku di PT. Bank Mandiri (Persero), perubahan tersebutmengikat debitur maupun penjamin cukup dengan cara pemberitahuan secara tertuliskepada debitur.

Provisi : 1 (satu) % per tahun dari tambahan kredit diperhitungkan dengan jangka waktukredit dan harus dibayar paling lambat pada saat penandatanganan Add. PerjanjianKredit.

Denda : 2 (dua) % per tahun diatas suku bunga kredit yang berlaku untuk setiapketerlambatan pembayaran bunga.

Biaya Administrasi : Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).

PT. Bank Syariah Mandiri

Sesuai dengan Surat Penegasan Persetujuan Peninjauan Kembali Keputusan Pembiayaan(PKKP) No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, Perseroan telah mendapatkanpersetujuan penjadwalan kembali fasilitas pembiayaan investasi dan modal kerja dari PT.Bank Syariah Mandiri, dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut :

Fasilitas I :Jenis Pembiayaan : Al MurabahahTujuan Penggunaan : Modal KerjaLimit Pembiayaan : Rp 29.447.169.000Jangka Waktu : 60 bulanBiaya Administrasi : Rp 294.4716.900Biaya Keterlambatan : 0,00069 x per hari dari jumlah kewajiban yang tertunda

Fasilitas II :Jenis Pembiayaan : Al MurabahahTujuan Penggunaan : Investasi dan Modal Kerja Pabrik Tabung Gas LPG 3 KgLimit Pembiayaan : Rp 37.000.000.000Jangka Waktu : 60 bulanBiaya Administrasi : Rp 370.000.000Biaya Keterlambatan : 0,00069 x per hari dari jumlah kewajiban yang tertunda

Page 24: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

29

15. HUTANG BANK -Lanjutan

Berdasarkan Surat dari Bank Syariah Mandiri (Persero) Tbk tertanggal 4 Nopember 2011 No13/1800-3/DRS tentang penyelesaian kewajiban pembiayaan dan penjualan sahamPerusahaan kepada BSM, dimana jumlah tunggakan kewajiban PT Apinus Rama per tanggal31 Desember 2011 adalah tunggakan pokok pinjaman sebesar Rp 7.165.000.000 ,tunggakan margin sebesar Rp 433.135.153 dan tunggakan Biaya PKKP sebesar Rp4.952.424.984 sedangkan outstanding pinjaman per 31 Desember 2011 adalah denganpokok pinjaman Rp 64.962.169.888 , margin sebesar Rp 1.768.635.231 dan BiayaPKKP adalah sebesar Rp 85.778.593.520. Berdasarkan Surat tersebut, Auditormeragukan kemampuan perusahaan untuk membayar pembiayaan tersebut pada saat jatuhtempo.

PT DE PETROLEUM INTERNATIONALPT. De Petroleum International mendapatkan pinjaman dari PT. Bank Syariah Mandiri(Persero), Tbk, sesuai dengan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan No.6/134/SP3/DPK2 tanggal 14 Oktober 2004, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :a. Limit Pembiayaan : Rp. 75.000.000.000,- (Tujuh puluh lima miliar rupiah)b. Jenis Fasilitas : Pembiayaan Al-Murabahahc. Tujuan Penggunaan : Pembelian equipment pengolahan sludge oil, 2 unit oil barge

dan 1 unit tugboat, pengadaan sarana dan prasarana pendukung(Sludge Pit 1,3 Ha beton, 15 unit storage sludge dan 2 unitexcavator)

d. Jangka Waktu : 48 bulan termasuk di dalamnya grace periode 6 bulane. Margin Bank : Margin setara 15% dengan ceiling price setara dengan 18% yang

bersifatf. Biaya-biaya : Biaya administrasi 1%

Biaya administrasi keterlambatan 0,00069 x total kewajibantertunggak per hari

g. Jaminan Utama : 1. Equipment pengolahan sludge oil2. 2 unit oil barge dan 1 unit Tugboat3. Sarana dan prasarana pendukung (sludge pit 1,3 Ha beton, 15

unit storage sludge tank dan 2 unit excavatorJaminan : 1 unit apartemen

Jaminan utama dan tambahan diikat secara notarial sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku serta diasuransikandengan Banker’s Clause untuk kepentingan PT. Bank syariahMandiri minimal sebesar nilai wajar jaminan yang insurable. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan penyerahan jaminan danpenutupan asuransi menjadi beban Perseroan.

Selanjutnya sesuai dengan akad restrukturisasi dalam akte No. 19 tanggal 31 Oktober 2005dengan Notaris Efran Yuniarto, SH disebutkan bahwa jangka waktu diperpanjang sampai dengan20 Oktober 2011 dengan ketentuan sebagai berikut : Limit pembiayaan pokok Rp 68.146.133.001 margin Rp 27.532.045.982 Biaya restrukturisasi sebesar 8,77% dari baki debet pokok pembiayaan atau

Rp 17.929.247.593 dibayar saat terjadi penjualam asset perusahaan dan maksimal pada saatberakhirnya pembiayaan.

PT De Petroleum International juga memperoleh fasilitas pinjaman Tetap on Demand (PTX-OD)dari PT Bank Mayapada International Tbk berdasarkan Surat Hutang No 34 pada tanggal 8 April2011 dengan jumalh maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 12 %per tahun dan tidak dapat diubah dan provisi sebesar 1 % per tahun. Pokok pinjaman tersebutjatuh tempo pada tanggal 13 April 2012 dan dapat diperpanjang dengan jangka waktu yang akanditetapkan kemudian oleh para pihak.

Page 25: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

30

15. HUTANG BANK -Lanjutan

Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dariPT Bank Mayapada International Tbk., PT De Petroleum International tidak diperkenankanuntuk antara lain: Memberikan penjaminan atas barang jaminan kepada pihak lain; Melakukan pembubaran atau penghentian usaha; Merubah anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris, serta susunan pemegang

saham; Melakukan penyertaan atau investasi kepada perusahaan lain; Membagikan dividen keuntungan; Menggadaikan saham-saham kepada pihak lain; Melakukan penggabungan usaha merger, akuisisi, konsolidasi. pemisahan dengan

perusahaan lain dan harus mengikutsertakan perusahaan dalam setiap pengambilankeputusan diatas.

PT BINADAYA WIRAMAJU DAN ENTITAS ANAK

Pada tanggal 31 Oktober 2011 saldo akun ini seluruhnya merupakan hutang PT Gelar KaryaRaya (GKR), Entitas Anak. Kepada PT Bank Mayapada International Tbk .Pada tanggal 28Mei 2008, berdasarkan Surat Hutang Nomor 229, GKR memperoleh fasilitas pinjaman tetapdan pinjaman rekening koran dari PT Bank Mayapada International Tbk.

Perjanjian kredit tersebut telah beberapa kali disesuaikan, terakhir pada tanggal 13Desember 2010 dengan No. 0325/Pers/X1I/2010. Berdasarkan Surat Perjanjian penyesuaiantersebut, PT Bank Mayapada International Tbk atas fasilitas pinjaman tetap dan rekeningkoran, masing-masing dengan jumlah maksimum sebesar Rp 34.000.000.000 dan Rp15.000.000.000 dengan tingkat bunga pada tahun pertama sebesar 16% per tahun dandapat berubah sewaktu-waktu, dan provisi sebesar 1% per tahun. Pokok pinjaman tersebutjatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2011. Perjanjian tersebut diperpanjang dengan SuratPerjanjian Penyesuaian No. 0188/PersNII/2011 pada tanggal 27 Juli 2011 dan pinjamantersebut jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2012 .

Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dariPT Bank Mayapada International Tbk. Entitas Anak tidak diperkenankan untuk antara lain: Memberikan penjaminan atas barang jaminan kepada pihak lain; Melakukan pembubaran atau penghentian usaha; Merubah anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris, serta susunan pemegang

saham; Melakukan penyertaan atau investasi kepada perusahaan lain; Membagikan dividen keuntungan; Menggadaikan saham-saham kepada pihak lain; Melakukan penggabungan usaha merger, akuisisi, konsolidasi. pemisahan dengan

perusahaan lain dan harus mengikutsertakan perusahaan dalam setiap pengambilankeputusan diatas.

Page 26: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

31

16. HUTANG PAJAK

Jumlah tersebut merupakan saldo hutang pajak per 31 Desember 2011 dan 31 Desember2010 , yang terdiri dari :

17. HUTANG PIHAK KETIGA

Jumlah tersebut merupakan saldo hutang pihak ketiga per 31 Desember 2011 dan 2010serta 2009 yang terdiri dari :

Pada tanggal 21 Mei 2010 PT Hanson International Tbk membeli saham PT Apinus Ramadari Tuan Ir. Sufrancis sebanyak 9.700 lembar saham, dengan harga Rp 1.000.000/lembarsaham, melalui "Loan Agreement" dengan RK Associaties, yang berkedudukan di New Delhi- India. PT Hanson International Tbk mengeluarkan Promissory Note (Surat Promes) yangdibeli oleh RK Associates, dengan nominal Rp 10.454.470.000, tanggal terbit 08 Juni 2010,jatuh tempo 07 Juni 2011, tingkat suku bunga 6%, dengan total jatuh tempo sebesarRp.11.081.738.200 dan telah dilunasi pada tanggal 7 Juni 2011.

Pada tanggal 30 Juni 2011 PT Hanson International Tbk membeli saham PT De PetroleumInternational dari PT Usahaprima Bhakti Putera sebanyak 75.000 lembar saham senilai Rp14.316.000.000 . PT Hanson International Tbk mengeluarkan Promissory Note (SuratPromes) yang dibeli oleh PT Usahaprima Bhakti Putera, dengan nominal Rp 14.316.000.000,tanggal terbit 30 Juni 2011, jatuh tempo 36 bulan, tingkat suku bunga 2%.

Pada tanggal 28 Oktober 2011 PT Hanson International Tbk membeli saham PT BinadayaWiramaju dari Bapak Benny Tjokrosaputro dan Frangky Tjokrosaputro sebanyak 398.000lembar saham senilai Rp 400.000.000.000 . PT Hanson International Tbk mengeluarkanPromissory Note (Surat Promes) yang dibeli oleh Benny Tjokrosaputro, dengan nominal Rp400.000.000.000, tanggal terbit 28 Oktober 2011, jatuh tempo 36 bulan, tingkat suku bunga2%. Dan pinjaman Entitas anak PT Binadaya wiramaju sebesar Rp 8.854.592.310 kepadaBapak Benny Tjokrosaputro

Page 27: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

32

18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Jumlah tersebut merupakan saldo biaya masih harus dibayar per 31 Desember 2011 dan2010 serta 2009, yang terdiri dari :

19. KEPENTINGAN NON PENGENDALI

Hak Minoritas atas aset bersih dan atas rugi (laba) Entitas Perusahaan :

20. PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN

Harga perolehan saham PT Apinus Rama adalah Rp 10.454.470.000, sedangkan nilai bukusaham pada saat akuisisi adalah sebesar Rp. 22.709.379.410,- sehingga Perseroanmemperoleh keuntungan sebesar Rp 12.254.909.410 yang akan diamortisasi selama 5tahun.Pada tahun 2011, Pendapatan yang ditangguhkan ini dimasukkan ke dalam laba rugitahun berjalan.

Page 28: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

33

21. MODAL SAHAM

Berdasarkan laporan dari PT Ficomindo Buana Registar, Biro Administrasi Efek danPT tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 31 Desember 2010, dan 31 Desember 2009 adalahsebagai berikut:

Page 29: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

34

21. MODAL SAHAM – LANJUTAN

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini terdiri dari :

Page 30: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

35

23.SELISIH NILAI TRANSAKSI RETRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

Akun ini terdiri dari :

24. PENDAPATAN

Rincian pendapatan adalah sebagai berikut:

Page 31: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

36

25. BEBAN POKOK PENDAPATAN

Rincian Beban Pokok Pendapatan adalah sebagai berikut:

26. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

Page 32: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

37

26. BEBAN USAHA - LANJUTAN

27. PAJAK PENGHASILAN

Rekonsiliasi antara laba(rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporanlaba rugi dengan taksiran laba (rugi) dengan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yangberakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 dan 2009 adalahsebagai berikut :

Page 33: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

38

27. PAJAK PENGHASILAN - LANJUTAN

Perusahaan tidak menghitung pajak penghasilan badan untuk tahun 2011 dan 2010, karenasecara fiscal, Perusahaan mengalami akumulasi kerugian fiscal.

Pajak Penghasilan Tangguhan Entitas Anak

Pada tanggal 2 September 2008, Undang-undang No.7 tahun 1983 mengenai "PajakPenghasilan" diubah untuk ke-empat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008.Perubahan terhadap Undang-undang Pajak Penghasilan tersebut mulai berlaku efektiftanggal 1 Januari 2009 di mana ditetapkan bahwa tarif pajak penghasilan badan menjadi tariftunggal sebesar 28% untuk tahun fiskal 2009 dan diturunkan kembali menjadi 25% terhitungsejak tahun fiskal2010 dan seterusnya.

Sehubungan dengan itu. sesuai dengan PSAK No. 46 tentang "Akuntansi PajakPenghasilan", aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajakyang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan tarifpajak yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporanposisi keuangan konsolidasian.

Rincian aset pajak tangguhan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

28. LABA PER SAHAM

Laba (Rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih denganrata-rata tertimbang jumlah saham Seri A dan Seri C yang beredar pada tahun :

Saham

Seri B tidak termasuk dalam perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar, karenapemegang saham seri B mempunyai keistimewaan terlebih dahulu dalam deviden.

Pada tahun 2010 dan 2008, Perusahaan tidak menghitung laba (rugi) per saham dilusian,karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham berseri A dan seri C yangbersifat dilutif.

Page 34: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

39

29. KELANGSUNGAN USAHA DAN RENCANA MANAJEMEN

Rincian Ditempatkan dan Disetor Penuh :

31 Des 11 31 Des 2010 31 Des 2009

Modal ditempatkan dan Disetor PenuhSaham Seri A 350.350.000.000 350.350.000.000 350.350.000.000

Saham Seri C 496.507.568.040 496.507.568.040 496.507.568.040

Saham Seri B 140.124.375.000 140.124.375.000 140.124.375.000

Tambahan modal disetor 71.340.679.436 71.340.679.436 71.340.679.436

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (31.570.467.755) - -

Defisit (1.090.124.254.262) (1.170.866.306.288) (1.204.499.475.433)(63.372.099.541) (112.543.683.812) (146.176.852.957)

Pada periode sepuluh bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011,31 Desember 2010 dan 2009 Perusahaan mengalami defisit masing-masing sebesarRp 1.090.124.254.262, Rp 1.170.866.306.288 dan Rp 1.204.499.475.433 atau 103,00%,110,63% dan 113,81% dari modal ditempatkan dan disetor penuh yang mengakibatkandefisiensi ekuitas Perusahaan menjadi masing-masing sebesar Rp. 33.089.105.307 , Rp111.793.659.941 dan Rp 146.176.852.957.

Sebagaimana ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 21 (Reformat2007), “Akuntansi Ekuitas”, apabila Perusahaan mencapai akumulasi kerugian sebesar tujuhpuluh lima persen (75%) dari modal, penjelasan bahwa demi hokum PT tersebut bubar,diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, selama Undang-Undang yang terkaitmasih berlaku.”

Menanggapi kondisi ini, manajemen perusahaan telah menerapkan dan/atau berencanauntuk melaksanakan hal-hal berikut :a. Berusaha mencari jalan keluar untuk menyelesaikan kewajiban Perusahaan kepada PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan cara apapun yang dianggap perlu dan baik olehPerusahaan berdasarkan surat dari Perseroan tertanggal 17 Februari 2012 No 017/HI-MYPD/II/2012.

b. Perusahaan akan melakukan divestasi Entitas Anak Perusahaan yaitu PT Apinus Ramayang bergerak dalam produksi Tabung Gas LPG 3 Kg yang dibarengi dengan usahaPerusahaan untuk bias mendapatkan tender tester/repair tabung LPG 3 kg yang akandirekondisi karena rusak/aus dan tender pengadaan Tabung LPG 3 Kg dari PTPertamina, dimana pada kwartal II tahun 2011. PT Apinus Rama belum mendapatkantender dari Pertamina sehingga dalam kwartal ke II sampai dengan IV PT Apinus Ramaberhenti berproduksi sehingga menimbulkan kerugian di tahun 2011 yang dapatberdampak buruk ke Perseroan.

c. Pada tanggal 16 September 2010 Perusahaan telah mengadakan kesepahaman denganJinchuan Group (Republik Rakyat Cina) sebuah Perusahaan pertambangan, untuksecara berkesinambungan melakukan komunikasi dan pertukaran informasi dalamrangka pembahasan kerjasama bilateral antar kedua perusahaan dalam usahamengembangkan potensi sumber daya pertambangan nikel dan tembaga. Perusahaanbersama Jin Chuan Group telah mengirimkan timnya untuk menjajagi kelayakanpenambangan dan pengolahan nikel di Sulawesi dan Papua.

Page 35: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

40

30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyaiaset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

31. INSTRUMEN DAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

Page 36: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

41

31. INSTRUMEN DAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN – LANJUTANMetode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar asset dan liabilitas keuanganadalah sebagai berikut : Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang pihak berelasi, piutang lain-lain,

persediaan , uang muka ,biaya dibayar dimuka, hutang usaha, hutang bank , hutang pihakketiga dan biaya yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktuyang singkat atas instrument keuangan tersebut. Manajemen Perusahaan tidak dapat mengestimasi arus kas masa depan atas penerimaan

piutang pihak berelasi dan pembayaran hutang pihak berelasi, oleh karena itu nilai wajarnyadiukur sebesar harga perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara handal.Nilai wajar didefinisikan sebagai nilai dimana suatu asset dapat dipertukarkan atau suatuliabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukantransaksi wajar.

Manajemen ResikoKeuangan Perusahaan memiliki eksposur resiko atas instrument keuangan dalam bentukrisiko suku bunga terutama timbul dari hutang kepada PT Bank Mandiri Tbk, PT BankSyariah Mandiri dan PT Bank Mayapada Tbk. Manajemen tidak melakukan kebijakan lindungnilai secara khusus atas terhadap resiko yang ada pada besaran yang dapat diterima(acceptable parameters).

Pengelolaan terhadap risiko keuangan dimaksudkan untuk meminimalisir potensi dandampak keuangan yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Dalam mengelola risikotersebut, manajemen tidak melakukan transaksi derivative yang bertujuan spekulatif.

Eksposur risiko keuangan lain seperti risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko mata uangrelative tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perusahaan.

32. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia juga telah mengeluarkanrevisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin akan berdampak pada laporankeuangan Perseroan dan anak perusahaan,yang berlaku untuk periode laporan keuanganyang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:1. PSAK 10 (revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing2. PSAK 18 (revisi 2010) - Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya3. PSAK 24 (revisi 2010) - Imbalan kerja4. PSAK 28 (revisi 2010) - Akuntansi Asuransi Kerugian5. PSAK 33 (revisi 2010) - Aktivitas Pengupasan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup pada Pertambangan Umum6. PSAK 34 (revisi 2010) - Akuntansi Kontrak Konstruksi7. PSAK 36 (revisi 2010) - Akuntansi Asuransi Jiwa8. PSAK 45 (revisi 2010) - Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba9. PSAK 46 (revisi 2010) - Akuntansi Pajak Penghasilan10. PSAK 50 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Penyajian11. PSAK 53 (revisi 2010) - Pembayaran Berbasis Saham12. PSAK 56 – Laba per Saham13. PSAK 60 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan14. PSAK 61 - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah15. PSAK 62 - Kontrak Asuransi16. PSAK 63 - (revisi 2010) - Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi17. PSAK 64 - Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral18. ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri19. ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya20. ISAK 16 - Perjanjian Konsensi Jasa21. ISAK 18 - Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

Page 37: PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK …

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang berakhir Pada 31 Desember 2011Serta UntukTahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

42

32. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN - LANJUTAN

22. ISAK 19- Penerapan Pendekatan Penyajian dalam PSAK 6323. ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Sahamnya24. ISAK 22 - Perjanjian Konsesi Jasa, Pengungkapan25. ISAK 23 - Sewa Operasi - Insentif26. ISAK 24 – Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal

Sewa

Manajemen sedang mengevaluasi Standard an Interprestasi yang direvisi serta yang barutersebut dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terhadap laporan keuanganPerusahaan.

33. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan Laporan keuangankonsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 24 Pebruari 2012.