35
Halaman 1. LAPORAN POSISI KEUANGAN 2-3 2. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF 4 3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 5 4. LAPORAN ARUS KAS 6 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 7-34 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 DAN 2012 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN 31 Desember 2012 ( Diaudit)

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman

1. LAPORAN POSISI KEUANGAN 2-3

2. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF 4

3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 5

4. LAPORAN ARUS KAS 6

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 7-34

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk.

LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2013 DAN 2012 (Tidak Diaudit)

DAFTAR ISI

30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN 31 Desember 2012 ( Diaudit)

Page 2: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b
Page 3: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 2

ASET Catatan 30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

ASET LANCAR

2.b, 2.c, 4,

Kas dan setara kas 25,26 53,326,587,039 55,044,575,611

Piutang usaha

Pihak ketiga 2d,5,25,26

(Setelah dikurangi cadangan

penurunan nilai per 30 Juni 2013 dan

31 Desember 2012

sebesar Rp 2,883,109,548 ) 12,938,163,822 12,177,658,428

Pihak berelasi 2p,5,25,26 14,217,228,150 15,723,645,567

Piutang lain-lain - Pihak berelasi 2p,26,28 26,000,100 49,818,800

Persediaan 2e,6 10,100,581,720 12,059,989,982

Pajak Dibayar di Muka 2n,8a 456,830,930 1,158,508,689

Uang muka dan biaya dibayar di muka 2f,7,25 1,176,149,066 526,787,758

Jumlah Aset Lancar 92,241,540,827 96,740,984,835

ASET TIDAK LANCAR

Aset Pajak Tangguhan 2k,8c 4,192,093,731 4,309,686,449

Aset Tetap 2h,9

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan

per 30 Juni 2013 dan Desember 2012

masing-masing sebesar Rp. 107.260.523.893

dan Rp 106,052,045,278 ) 31,797,499,253 23,343,960,988

Dana yang dibatasi penggunaannya 11,25,26 5,325,959,684 7,751,386,807

Aset Lain-lain 2i,10 132,820,000 132,820,000

Jumlah Aset Tidak Lancar 41,448,372,668 35,537,854,244

JUMLAH ASET 133,689,913,495 132,278,839,079

Catatan atas laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari laporan keuangan ini

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 ( DIAUDIT)

PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk

Page 4: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 3

LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang usaha - pihak ketiga 12,25,26 7,304,881,060 10,805,702,881

Utang pajak 2n,8d 62,159,316 95,719,327

Biaya yang massih harus dibayar 52,392,000 52,352,000

Bagian jangka pendek dari

sewa pembiayaan 2j,13,26 526,014,930 353,750,838

Liabilitas jangka pendek lainnya 14,25,26 601,836,642 1,238,494,845

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 8,547,283,948 12,546,019,891

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang sewa pembiayaan, setelah dikurangi bagian jangka pendek 2j,13,26 618,033,534 278,333,715

Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja 2.k, 15 3,694,607,333 3,694,607,333

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4,312,640,867 3,972,941,048

JUMLAH LIABILITAS 12,859,924,815 16,518,960,939

EKUITAS

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada

Pemilik Perusahaan

Modal saham 16

Modal Dasar 220,000,000 lembar

dengan nilai nominal Rp 500

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

181,035,556 lembar saham 90,517,778,000 90,517,778,000

Agio saham 17 803,458,000 803,458,000

Saldo laba 29,508,752,680 24,438,642,140

JUMLAH EKUITAS 120,829,988,680 115,759,878,140

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 133,689,913,495 132,278,839,079

PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 ( DIAUDIT)

Catatan atas laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari laporan keuangan ini

Page 5: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 4

Catatan/ 30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Note Rp Rp

PENDAPATAN USAHA - BERSIH 2m,18 39,561,246,466 31,683,981,326

BEBAN POKOK PENJUALAN 2m,19 (31,324,194,815) (27,045,467,446)

LABA BRUTO 8,237,051,651 4,638,513,880

Beban Penjualan 2m,21a (1,494,688,589) (1,230,762,563)

Beban umum dan administrasi 2m,21b (3,720,268,924) (3,240,224,010)

Penghailan operasi lain-lain 2m,22a 1,770,157,273 2,828,935,943

Beban operasi lain-lain 2m,22b (80,442,329) (75,306,269)

Penghasilan Keuangan 2m,23 571,475,463 1,615,360,616

Biaya Keuangan 2m,24 (95,581,285) (72,912,417)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN 5,187,703,260 4,463,605,180

MANFAAT PAJAK PENGHASILAN

Pajak Kini 2k,8b -- --

Pajak Tangguhan 2k,8b 117,592,720 (355,420,673)

Jumlah Beban Pajak Penghasilan 117,592,720 (355,420,673)

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 5,070,110,540 4,819,025,853

PENDAPATAN KOMPREHENSIF

LAINNYA -- --

JUMLAH LABA (RUGI)

KOMPREHENSIF 5,070,110,540 4,819,025,853

LABA (RUGI) YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik Perusahaan 5,070,110,540 4,819,025,853

JUMLAH LABA (RUGI)

KOMPREHENSIF YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik Perusahaan 5,070,110,540 4,819,025,853

Laba Rugi Per Saham Dasar

Dasar 2o,31 28 27

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

30 JUNI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT)

Catatan atas laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari laporan keuangan ini

PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk

Page 6: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 5

Modal Agio Saham Saldo Jumlah

Ditempatkan Laba Ekuitas

dan Disetor

Penuh/

Rp Rp Rp Rp

90,517,778,000 803,458,000 19,994,801,276 111,316,037,276

-- -- 4,819,025,853 4,819,025,853

90,517,778,000 803,458,000 24,813,827,129 116,135,063,129

90,517,778,000 803,458,000 24,438,642,140 115,759,878,140

-- -- 5,070,110,540 5,070,110,540

90,517,778,000 803,458,000 29,508,752,680 120,829,988,680

PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk

Catatan atas laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak

Jumlah Laba rugi komprehensif

di tahun berjalan

SALDO PER 30 JUNI 2013

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

30 JUNI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT)

Jumlah Laba rugi komprehensif

SALDO PER 31 DESEMBER 2012

di tahun berjalan

SALDO PER 30 JUNI 2012

SALDO PER 1 JANUARI 2012

terpisahkan dari laporan keuangan ini

Page 7: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 6

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp Rp

Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan dari pelanggan 40,307,158,489 31,257,605,901

Pembayaran kepada pemasok (27,114,778,577) (24,799,977,489)

Pembayaran kepada karyawan dan direksi (3,288,137,572) (2,329,977,527)

Pembayaran kas untuk beban pabrik

dan beban usaha (6,090,309,553) (5,010,024,027)

Pembayaran uang muka (649,361,306) -

Penerimaan restitusi dari pajak 334,922,000 360,582,000

Pembayaran pajak (80,442,329) (107,350,891)

Pembayaran beban bunga (27,983,911) (22,756,942)

Pembayaran beban bank/ (impor) (67,597,374) (50,155,475)

Penerimaan pendapatan lain-lain 507,010,000 1,578,248,000

Penerimaan/ (pembayaran) pinjaman karyawan 23,818,700 868,000

Arus kas bersih yang diperoleh dari

(digunakan untuk) aktivitas operasi 3,854,298,567 877,061,550

Arus kas dari aktivitas investasi

Penambahan aset tetap (9,662,016,846) (4,554,094,564)

Penerimaan/ (pembayaran) deposito

jangka pendek 2,425,427,123 (365,085,267)

Penerimaan bunga deposito dan jasa giro 571,475,463 1,615,360,616

Arus kas bersih yang ( digunakan untuk)

diperoleh dari aktivitas investasi (6,665,114,260) (3,303,819,215)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Penerimaan/ (pembayaran)pinjaman jangka panjang 1,112,800,000 612,334,173

Pembayaran Utang sewa pembiayaan (600,836,089) (52,208,331)

Arus kas bersih yang diperoleh dari

(digunakan untuk) aktivitas pendanaan 511,963,911 560,125,842

(Penurunan)/ kenaikan bersih kas dan

setara kas (2,298,851,782) (1,866,631,823)

Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 580,863,210 376,753,443

Kas dan setara kas pada awal tahun 55,044,575,611 58,314,507,899

Kas dan setara kas

pada akhir periode 53,326,587,039 56,824,629,519

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

30 JUNI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT)

PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk

LAPORAN ARUS KAS

Catatan atas laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari laporan keuangan ini

Page 8: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 7

1.  

  

1.a

1.b

Susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut :

31 Desember 2012

a. Komisaris Utama : Tn. Tamzil Tanmizi Tn. Tamzil Tanmizi

b. Komisaris : Tn. Trenggono Nugroho Tn. Trenggono Nugroho

c. Komisaris Independen : Tn. Ong Triono Tn. I. Nyoman Sudjana

d. Direktur Utama : Tn. Recsonlye Sitorus Tn. Recsonlye Sitorus

e. Direktur : Tn. Tazran Tanmizi Tn. Tazran Tanmizi

f. Direktur : Tn. David Bingei Tn. David Bingei

1.c

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

2.a

.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kegiatan utama industri formaldehyde resin (perekat kayu). Lokasi pabrik berada

di kota Banjarmasin.

Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1987.

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) Indonesia No. VIII. G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan

Emiten atau Perusahaan Publik yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP- 347/BL/2012.

Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 1 Juni 1990, berdasarkan Surat Izin Emisi Saham No. SI-115/SHM/MK.10/1990 Perusahaan telah memperoleh

izin untuk menawarkan saham kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 4,000,000 lembar saham dengan nilai

nominal Rp. 1.000,-

30 JUNI 2013

Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang manufaktur

formaldehyde.

UMUM

30 JUNI 2013 DAN 2012 (Tidak Diaudit)

Jumlah kompensasi yang diterima oleh Direksi dan Komisaris pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp 1,181.424.000 dan Rp 1,201.508.000. Jumlah karyawan Perusahaan pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012

rata-rata 74 orang (dalam jumlah penuh)

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN 31 Desember 2012 ( Diaudit)

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 69 tanggal 17 Juni 2011

yang dibuat dan disampaikan oleh Notaris Linda Kenari, S.H.M.H., tentang perubahan susunan pengurus. Sampai dengan

tanggal laporan keuangan, pengurusan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

masih dalam proses.

PT Intanwijaya Internsional Tbk (selanjutnya disebut “Perusahaan”), sebelumnya bernama PT Intan Wijaya Chemical Industry

Tbk, didirikan di Banjarmasin berdasarkan Akta Notaris Jony Frederik Berthold Tumbelaka Sinjal, S.H., No. 64 tanggal 14

Nopember 1981. Akta ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat

Keputusan No.C2-3185-HT.01.01.Th 82 tanggal 24 Desember 1982.

Latar Belakang Perusahaan

Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan dan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas ke dalam aktivitas

operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Page 9: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 8

2.

(1)

(2)

(3)

-

-

-

- Imbalan Kerja I

- Biaya pinjaman B

- Sewa S

-

- Kontrak Konstruksi K

- Pajak Penghasilan P

-

-

-

- Laba per Saham L

-

-

-

Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan

Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

Instrumen Keuangan: Penyajian

Pembayaran Berbasis Saham

-  PSAK/SFAS No. 30 (Revisi 2011)

-  PSAK/SFAS No. 33 (Revisi 2011)

Pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelas aset dan liabilitas keuangan, serta pengungkapan hirarki nilai wajar untuk

instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan.

Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko, antara lain risiko pasar, risiko kredit dan risiko

likuiditas;

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

-  PSAK/SFAS No. 18 (Revisi 2010)

-  PSAK/SFAS No. 24 (Revisi 2010)

-  PSAK/SFAS No. 26 (Revisi 2011)

Aset tetap

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.

Untuk keperluan penyajian atas laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh

tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari saat perolehan, selama tidak dijaminkan dan dibatasi penggunaannya. Pada 31

Desember 2010 dan 1 Januari 2010, kas dan setara kas hanya terdiri dari kas dan bank. Untuk penyajian komparatif, laporan

arus kas telah disajikan kembali (lihat Catatan 31).

-  PSAK/SFAS No. 16 (Revisi 2011)

Pada 1 Januari 2012, Perusahan melakukan penerapan PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut.

Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam

masing-masing standar dan interpretasi.

Penerapan dari standar dan interpretasi baru dan revisi berikut, relevan dengan operasi Perusahaan, terdiri dari:

PSAK 10 memberikan pedoman bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke

dalam laporan keuangan Perusahaan dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Standar

ini juga menyaratkan entitas untuk mengukur aset, liabilitas, pendapatan dan biaya dalam mata uang fungsional, yang

didefinisikan sebagai mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk

membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi

pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin

berbeda dari jumlah yang diestimasi.

Perusahaan telah menyertakan pengungkapan yang dipersyaratkan PSAK 60 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

2012. Penerapan dari standar dan interpretasi baru atau revisi yang relevan dengan operasi Perusahaan namun tidak menimbulkan

perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan

adalah:

Penambahan pengungkapan untuk item- item yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif, dimana keuntungan dan

kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan; dan

1.   PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.

PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

- PSAK/SFAS No. 13 (Revisi 2011)

Standar yang baru menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan yang telah ada sebelumnya dan

menambahkan beberapa pengungkapan baru.

Prinsip utama dari standar ini adalah untuk mengungkapan informasi yang memadai yang membuat pengguna laporan

keuangan mampu mengevaluasi kineja dan posisi keuangan instrumen keuangan yang signifikan milik Grup. PSAK 60 berisi

pengungkapan-pengungkapan baru atas risiko- risiko dan manajemen risiko dan mensyaratkan entitas pelaporan untuk

melaporkan sensitivitas instrumen keuangannya terhadap pergerakan risiko-risiko tersebut. Beberapa peraturan baru yang

penting antara lain:

Properti Investasi

-  PSAK/SFAS No. 34 (Revisi 2010)

-  PSAK/SFAS No. 46 (Revisi 2010)

-  PSAK/SFAS No. 50 (Revisi 2010)

-  PSAK/SFAS No. 53 (Revisi 2010)

-  PSAK/SFAS No. 55 (Revisi 2011)

-  PSAK/SFAS No. 61

-  PSAK/SFAS No. 63

-  PSAK/SFAS No. 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber

Daya Mineral

Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

-  PSAK/SFAS No. 56 (Revisi 2011)

Page 10: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 9

-

-

-

-

-

-

-

-

Hak Atas Tanah

-

- Akuntansi Koperasi A

- Akuntansi Minyak A

-

- Akuntansi Tanah A

- Akuntansi Mata Uang A

-

Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2013 2012

Rp. Rp.

9,929.00 9,670.00

9,183.84 10,205.00

1 Dollar Amerika Serikat ( USD )

1 Dollar Australia ( AUD )

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada

tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan

menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari

penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di

dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berhubungan dengan pinjaman, serta kas dan setara kas disajikan pada laporan

laba rugi sebagai “pendapatan keuangan atau biaya keuangan”. Keuntungan atau kerugian neto selisih kurs lainnya disajikan

pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “penghasilan lain- lain atau beban lain-lain”.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan dari penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut.

Standar akuntansi baru yang telah dipublikasikan dan akan efektif sejak 1 Januari 2013 adalah:

PSAK No. 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas sepengendali”

PPSAK No. 10 (Pencabutan atas PSAK No. 51), “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”

Penyempurnaan tahunan atas PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

2.b. Kas dan Setara Kas

Perusahaan mengelompokkan sebagai kas dan setara kas untuk semua kas dan bank serta deposito berjangka dengan masa

jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dan tidak dijaminkan.

2.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

-

 

-  PSAK/SFAS No. 44

-  PSAK/SFAS No. 47

-  PSAK/SFAS No. 52

-  ISAK/IFAS No. 4

-  ISAK/IFAS No. 5

-  ISAK/IFAS No. 9

-  PSAK/SFAS No. 11

-  PSAK/SFAS No. 27

Pencabutan standar dan interpretasi ini tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan

dan tidak berdampak material atas jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau periode sebelumnya

-

Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas

Sewa Operasi- Insentif

Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

PSAK/SFAS No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan

Pendanaan Minimum dan Interaksinya

H

Akuntansi Aktivitas Pengembangan real Estate

Alternatif Perlakuan yang Diijinkan atas Selisih Kurs

Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam

Kelompok Tersedia untuk Dijual

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

-  PSAK/SFAS No. 29

Perjanjian Konsesi Jasa

-  ISAK/IFAS No. 13

-  ISAK/IFAS No. 15

-  ISAK/IFAS No. 16

-  ISAK/IFAS No. 18

-  ISAK/IFAS No. 25

-  ISAK/IFAS No. 20

-  ISAK/IFAS No. 23

-  ISAK/IFAS No. 24

Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi

dan Liabilitas Serupa

Pajak Penghasilan - Perubahan Status Pajak Entitas atau

Pemegang Saham Entitas

Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu

Bentuk Legal Sewa

Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan

atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan seperti ekuitas yang

dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai

bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset non-moneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan

sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam pendapatan komprehensif lain-lain

Page 11: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 10

Jumlah provisi atas penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini arus kas estimasian , didiskontokan

pada suku bunga efektif awal

2.f. Biaya Dibayar di Muka

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah

ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk

memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:

2.e. Persediaan

Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga

perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan

kondisinya yang sekarang. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi

dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan barang jadi yang dihasilkan. Harga perolehan dihitung

dengan menggunakan metode rata-rata.

Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, maka dinyatakan pada biaya, setelah dikurangi

provisi atas penurunan nilai piutang.

Provisi atas penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih.

Perhitungan piutang ragu-ragu berdasarkan penilaian individual dan kolektif. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutang

tersebut tidak tertagih.

2.d. Piutang Usaha

Piutang usaha adalah jumlah dari pelanggan untuk pengakuan pendapatan pada penjualan barang dan jasa dalam kegiatan

usaha normal.

·   Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)

2.g. Instrumen Keuangan

Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha,

piutang lain-lain pihak berelasi dan pihak ketiga, dan uang jaminan yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar

lainnya.

Aset Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset

keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen

menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

·   Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk

diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau

dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.

Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

·  Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan

dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada

nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan

metode suku bunga efektif.

Page 12: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 11

a)

b)

c)

Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi;

Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan

selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Perusahaan tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

·   Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki

selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing

atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam

kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan

selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian

penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia

untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan

ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga

efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok

tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian

kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen Ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh

liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham

yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.

Perusahaan tidak memiliki instrumen ekuitas.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

·   Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang

ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk

tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek

terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung

nilai.

Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan

selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Page 13: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 12

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah pinjaman bank jangka pendek dan jangka

panjang, hutang usaha - pihak ketiga, dan biaya yang masih harus dibayar.

Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

·   kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

·   pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

·   terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari

penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan

keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi

ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih

antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan

tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali

piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang

tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan

dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam

ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan

dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian

penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal

pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi

keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang

terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas

masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai

wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

·   Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan

melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

Reklasifikasi Aset Keuangan

Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam

jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat

sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset

berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas

kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh

risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan

berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan

memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih

mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Page 14: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 13

Tahun

20

10

5 – 10

5

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya biaya-biaya

tersebut. Biaya-biaya yang sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak

lagi digunakan atau dijual, harga perolehan berikut akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan

keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk periode/ tahun bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap, akumulasi biaya

perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan

siap untuk digunakan.

2.i. Aset Lain-lain

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan

disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat

kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau

masa sewa.

Jaminan disajikan dalam kelompok aset lain-lain.

2.j. Sewa Pembiayaan

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan

manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar

nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus

dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa

sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan

langsung sebagai laba atau rugi.

2.h. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi

penyusutannya. Aset tetap disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan

menggunakan metode garis lurus (straight line method). Taksiran masa manfaat ekonomis untuk masing-masing aset tetap

adalah sebagai berikut:

Bangunan dan parasarana

Mesin dan peralatan

Peralatan pengangkutan

Peralatan kantor

Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian

tertentu. Perusahaan menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi

pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan,

dibatalkan atau kadaluarsa.

Metode Suku Bunga Efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen

keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku

bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain

yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga

efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrument keuangan, atau, jika lebih tepat,

digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada

tanggal neraca.

Page 15: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 14

a}

b) 

(i)    memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan sebelum tanggal pensiun normal; atau

(ii) menyediakan pesangon bagi karyawan yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

2.o. Laba Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata

tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula

instrumen keuangan lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang

periode pelaporan.

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya

(“Perusahaan pelapor”):

2.p. Transaksi dengan pihak-pihak Berelasi

Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit .

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk:

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba

fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Manajemen memperkirakan pajak tangguhan yang berasal dari

rugi fiskal tersebut memiliki masa manfaat selama 5 (lima) tahun. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat

ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun/periode yang bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan

perpajakan yang berlaku.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika karyawan telah

memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan

teknik aktuaria yang mencakup pula liabilitas konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan.

2.l. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham yang mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang

pasar modal dan biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan saham di bursa efek serta biaya

promosi dikurangkan dari hasil penerimaan emisi saham dan disajikan di sisi ekuitas.

2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor

diakui sesuai dengan persyaratan penjualan (FOB shipping point atau destination ).

Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika karyawan telah memberikan jasanya kepada

perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

2.n. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak

tangguhan dengan metode liabilitas. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

2.k. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja

*·   Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut:

a)      memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor,

b)      memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau

c)       personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.

·*   Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas

anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain).

Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau

ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).

Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang telah berpindah kepada pelanggan.

Page 16: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 15

c) 

    d}

e}f}

g}

3.

Pensiun dan imbalan kerja

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi

kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,

termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan

catatan kredit dari pihak ketiga dan factor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifk atas jumlah piutang

pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Penyisihan spesifik ini dievaluasi

kembali dan disesuaikan jika tamnbahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha

Evaluasi individual

Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha,

baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang

serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus

kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi

jumlah terutang.

Evaluasi kolektif

Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan

pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan pituang usaha pada

kelompok tersebut.

Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31

Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 30.038.501.520 dan Rp 30,784,413,543 (lihat Catatan 5).

Evaluasi individual

Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Yang Penting

Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi

dari perusahaan ketiga.

2.q Informasi Segmen

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang

mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi,

pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material

terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.

Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang

digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat

diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat

kematian. Keuntungan atau kerugian actuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi actuarial diakui

sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut

adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil actual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan

Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

Nilai tercatat neto liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing

sebesar Rp 3.694.607.721 dan Rp 3,694,607,721 (lihat Catatan 15).

Estimasi dan asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan

bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.

Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan

situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan.

Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan

operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen

operasi dan membuat keputusan operasional. Pengambil keputusan oeprasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan

sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a).

Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen

kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).

Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor

atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang

menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor.

Page 17: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 16

4.

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Kas 466,776,728 158,138,841

Jumlah kas 466,776,728 158,138,841

Bank

Rupiah

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 505,420,951 400,901,740

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 486,392,546 469,424,436

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 151,254,140 108,353,841

PT Bank Central Asia Tbk 332,902,923 84,747,974

PT Bank Industrial and Commencial Bank of China 4,720,657 4,769,369

Jumlah 1,480,691,217 1,068,197,360

Dollar Amerika Serikat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(30 Juni 2013 : USD 81,591.40

Desember 2012: USD 58,782,11) 810,121,011 568,423,004

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

(30 Juni 2013: USD 336,731.02

Desember 2012: USD 3,878,071.53) 3,343,402,278 37,500,951,695

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(30 Juni 2013: USD 70,882.57;

Desember 2012 : USD 48,981.47) 703,792,988 473,650,815

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.

Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 30 tahun, yang merupakan umur yang

secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan

perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa

depan mungkin direvisi.

Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan Desember 2012 masing masing sebesar Rp.

31.797.499.253 dan Rp. 23,343,960,988.- ( Lihat Catatan 9)

Penyusutan Aset Tetap

KAS DAN SETARA KAS

Instrumen Keuangan

Penurunan nilai aset

Estimasi juga dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu

yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak

penghasilan badan (lihat Catatan 8).

Penelaahan aset lain-lain untuk penurunan nilai dilakukan apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan

bahwa jumlah tercatata aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset atau

unit penghasil kas ditentukan berdasarkan yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai, dihitung berdasarkan asumsi dan

estimasi manajemen. Perubahan asumsi penting, termasuk asumsi tingkat diskonto atau tingkat pertumbuhan dalam proyeksi arus

kas, dapat mempengaruhi perhitungan nilai pakai.

Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya

pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang

telah dicatat.

Perpajakan

Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu yang berasal dari kontrak komoditas berjangka berdasarkan harga

kuotasi pasar dari komoditas terkait. Perusahaan juga pada awalnya mengakui sebagian dari piutang usaha dan piutang karyawan

yang tidak dikenakan bunga pada nilai wajar berdasarkan nilai kini masing-masing, yang mengharuskan penggunaan estimasi

akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat

diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda.

Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.

Page 18: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 17

PT Bank Central Asia Tbk

(30 Juni 2013: USD 61,894.43;

Desember 2012: USD 10,776,34) 614,549,795 104,207,208

Jumlah 5,471,866,072 38,647,232,722

Jumlah bank 6,952,557,289 39,715,430,082

Deposito Berjangka

Rupiah

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 12,070,077,351 14,176,882,145

Jumlah 12,070,077,351 14,176,882,145

Dollar Amerika Serikat

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

(30 Juni 2013: USD 3.314.994.69 ) 32,914,582,276 --

Jumlah 32,914,582,276 --

Dollar Australia

PT ANZ Panin Bank

(30 Juni 2013 : AUD 100.458.35;Desember 2012: AUD 99,164.54) 922,593,395 994,124,543

Jumlah 922,593,395 994,124,543

Jumlah deposito 45,907,253,022 15,171,006,688

Jumlah Kas dan Setara Kas 53,326,587,039 55,044,575,611

Tingkat suku bunga

Rupiah 6.00% 6.00%

Dollar Amerika Serikat 2.25% - 2.50% 2.25% - 2.50%

Dollar Australia 3,35% - 5.00% 3,35% - 5.00%

5. Piutang Usaha – Pihak Ketiga

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Pihak Ketiga

PT Unggul Summit Particle Board Industry 9,137,586,179 9,137,586,179

PT Gunung Meranti Raya Plywood 2,360,054,606 2,360,054,606

PT Tunggal Yudhi Samwill Plywood 1,828,919,856 1,828,919,856

PT Darma Putra 1,132,373,316 668,631,529

PT Superchemie 578,392,616 --

PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk 523,049,960 523,049,960

PT Excelgracia 155,531,137 --

PT Trisukses Gemilang 51,401,549 --

PT Goutama Sinar Batuah 28,781,544 --

Young Way Trading Company Limited -- 463,272,778

Lain-lain

(Masing-masing di bawah Rp 100 juta) 25,182,606 79,253,068

Jumlah 15,821,273,370 15,060,767,976

Pihak Berelasi 14,217,228,150 15,723,645,567

Cadangan penurunan nilai (2,883,109,548) (2,883,109,548)

Piutang usaha - bersih 27,155,391,972 27,901,303,995

Perusahaan tidak memiliki relasi dengan bank dimana kas dan deposito berjangka tersebut ditempatkan.

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

Page 19: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 18

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Tanpa Provisi

Jatuh tempo > 30 hari 6,456,512,936 6,243,131,884

Jatuh tempo > 31-90 hari 9,370,146,848 10,691,671,058

Jatuh tempo > 90 hari 103,978,412 --

15,930,638,196 16,934,802,942

Dengan Provisi

Jatuh tempo > 16-90 hari

Jatuh tempo > 90 hari 14,107,863,324 13,849,610,601

14,107,863,324 13,849,610,601

Dikurangi

Penyisihan penurunan nilai piutang (2,883,109,548) (2,883,109,548)

11,224,753,776 10,966,501,053

Jumlah 27,155,391,972 27,901,303,995

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Rupiah 11,716,607,539 11,624,130,478

Dollar Amerika Serikat

( 30 Juni 2013: USD 1,554,918.37

Desember 2012: USD 1,683,265,10) 15,438,784,433 16,277,173,517

27,155,391,972 26,475,789,269

6. Persediaan

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Barang jadi dan barang setengah jadi 1,670,704,642 1,597,550,507

Bahan baku dan bahan pembantu 7,708,304,746 9,826,022,439

Lain-lain 721,572,332 636,417,036

Jumlah 10,100,581,720 12,059,989,982

Lihat Catatan 26 mengenai risiko kredit piutang usaha untuk memahami bagaimana Kelompok Usaha mengelola dan mengukur

kualitas kredit piutang usaha yang lancar dan tidak mengalami penurunan nilai.

Rincian umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Perusahaan telah mengasuransikan persediaan dan aset tetap terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya sesuai dengan banker

clause berdasrkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar USD 50,000

Seluruh persediaan tidak terdapat kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yang diturunkan.

Tidak terdapat persediaan yang dijadikan jaminan dan tidak terdapat kerugian persedian yang jumlahnya material.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang yang dibentuk telah cukup.

Perusahaan tidak menjamin piutang kepada pihak lain dan tidak terdapat piutang yang dijual secara with course.

Perusahaan telah mengakui rugi penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp. 2,883,109,548 ,-) berdasarkan estimasi manajemen

terhadap bukti objektif adanya penurunan nilai.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran

dan risiko lainnya yang mungkin dialami oleh Perusahaan.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya penurunan pada nilai akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas

penurunan nilai piutang usaha di atas cukup untuk menutup kerugian atas penurunan nilai piutang tersebut.

Persediaan tidak terdapat penghapusan persediaan rusak dan usang

Seluruh persediaan bahan baku yang ada digunakan dalam proses produksi dengan jangka waktu dibawah satu tahun sehingga

diyakini tidak ada penurunan nilai persediaan.

Page 20: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 19

7. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

a. Uang muka

Bangunan aset dalam penyelesaian 935,244,360 -

Pembelian bahan baku - 346,772,790

Lain-lain 73,880,035 87,995,000

Subjumlah uang muka 1,009,124,395 434,767,790

b. Biaya dibayar di muka

Asuransi 126,599,671 79,884,968

Lain-lain 40,425,000 12,135,000

Subjumlah biaya dibayar di muka 167,024,671 92,019,968

1,176,149,066 526,787,758

8.

a. Pajak Dibayar Dimuka

Pajak dibayar dimuka terdiri dari :

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Pajak pertambahan nilai 231,778,930 598,534,689

Pajak Penghasilan :

PPh Pasal 22- tahun 2012 225,052,000 225,052,000

PPh Pasal 22- tahun 2011 - 334,922,000

Jumlah 456,830,930 1,158,508,689

b.

Manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan terdiri dari:

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp Rp

Pajak Kini -- --

Pajak Tangguhan (117,592,720) 355,420,673

Jumlah (117,592,720) 355,420,673

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp Rp

Laba Rugi sebelum pajak menurut laporan

laba rugi komprehensif 5,187,703,257 4,463,605,180

Beda Waktu

Penyusutan 130,465,211 1,473,891,381

Pembayaran sewa guna usaha (600,836,089) (52,208,331)

Jumlah (470,370,878) 1,421,683,050

Beda Tetap

Pajak lain-lain dan denda pajak 80,442,329 75,306,269

Pendapatan Bunga (571,475,463) (1,615,360,616)

Jumlah (491,033,134) (1,540,054,347)

Laba Rugi fiskal sebelum kompensasi laba rugi fiskal 4,226,299,245 4,345,233,883

Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pembangunan pabrik di Semarang dengan memindahkan sebagian mesin dari

Banjarmasin ke Semarang dan penyelesaian sudah 90 % dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2013.

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

Lain-lain diatas adalah uang muka pada EDI, KSEI, BEI dan Depnaker untuk per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 20112

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak

Pajak Kini

PERPAJAKAN

Page 21: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 20

Rugi Fiskal

Tahun 2009 5,422,149,720 5,422,149,720

Tahun 2010 18,324,753,586 18,324,753,586

Tahun 2011 17,752,557,036 17,752,557,036

Tahun 2012 (1,160,323,165) -

Laba Fiskal

(4,226,299,245) (1,086,308,250)

Akumulasi rugi fiskal 36,112,837,932 40,413,152,092

Taksiran Pajak Penghasilan Badan -- --

Pajak Dibayar Dimuka

Pajak Penghasilan pasal 25

Pajak Penghasilan pasal 22 - 358,965,000

Jumlah -- 358,965,000

Pajak Lebih Bayar -- (358,965,000)

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp Rp

Laba Rugi sebelum

pajak menurut laporan laba rugi

komprehensif 5,187,703,257 4,463,605,180

Rugi Perusahaan sebelum

Pajak Penghasilan (pembulatan) 5,187,703,077 4,463,605,180

Pajak Dihitung pada

Tarif yang Berlaku 1,296,925,769 (1,115,901,385)

Pajak Lain-lain dan denda pajak (20,110,582) (18,826,567)

Pendapatan bunga 142,868,866 403,840,154

Laba (rugi) fiskal tahun berjalan 1,056,574,811 1,086,308,471

1,419,684,053 355,420,673

Pajak Tangguhan dari

Perbedaan Temporer (117,592,720) 355,420,673

c.

31 Desember 2011 Dibebankan ke 31-Dec-12 Dibebankan ke 30 JUNI 2013

Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi

Rp Rp Rp Rp Rp

Laba penjualan aset tetap (29,400,000) -- (29,400,000) -- (29,400,000)

Beban manfaat karyawan 1,358,033,296 (317,456,132) 1,040,577,164 1,040,577,164

Depresiasi 2,704,401,992 65,232,606 2,769,634,598 32,616,303 2,802,250,901

Penyisihan penurunan

nilai piutang usaha 1,080,827,201 130,763,736 1,211,590,937 1,211,590,937

Sewa guna usaha (669,664,166) (13,052,083) (682,716,249) (150,209,022) (832,925,271)

Jumlah 4,444,198,323 (134,511,873) 4,309,686,449 (117,592,720) 4,192,093,731

Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang

berlaku adalah sebagai berikut:

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut

laporan laba rugi komersial dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Berdasarkan Undang-Undang Pajak No. 36/2008

pengganti dari Undang-Undang Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009

dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang

berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang telah ditetapkan. Rincian

dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut :

Aset Pajak Tangguhan

Tahun 2013

Page 22: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 21

d. HUTANG PAJAK

30 JUNI 2013 2012

Rp. Rp.

Pajak Penghasilan

Pasal 21 29,371,381 78,713,882

Pasal 23 32,787,935 14,880,445

Pasal 4 (2) - 2,125,000

Jumlah 62,159,316 95,719,327

a.

b.

c.

e.

a.

b.

c.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No. 0000/257/11/054/13 sebesar Rp 25.299.797,-

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Final pasal 4 No. 00022/241/11/054/13 sebesar Rp 16.620.552,-

Seluruh tagihan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPh dan PPN diatas telah dilunasi Perusahaan dengan kompensasi dari

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.

f.    Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan badan STP No. 0015/106/11/054/13 sebesar Rp 100.000,-

Pada tanggal 25 April 2012, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk masa pajak 2010 yang terdiri dari:

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan pasal 25/29 No. 00068/406/10/054/12 sebesar Rp 360.582.000;

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan pasal 15 No. 002-013/241/10/054/12 sebesar Rp 16.999.116;

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan pasal 21 No. 00023/201/10/054/12 sebesar Rp 18.303.511,-

d.    Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan pasal 23 No. 00041-0052/203/10/054/12 sebesar Rp 39.396.245,-

Penggunaan aset pajak tangguhan yang diakui perusahaaan bergantung pada apakah laba fiskal yang dapat dihasilkan pada

periode mendatang melebihi laba dari realisasi perbedaan temporer kena pajak yang telah ada. Penyisihan penilaian aset pajak

tangguhan yang berasal dari rugi fiskal dibentuk karena karena tidak terdapat keyakinan yang cukup atas realisasi dari aset

pajak tangguhan tersebut di masa yang akan datang.

Pada tanggal 24 April 2013, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk masa pajak 2011 yang terdiri dari:

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan pasal 25/29 No. 00097/406/11/054/13 sebesar Rp 334.922.000;

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Final STP No. 00002/141/11/054/13 sebesar Rp 1.200.000,

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan pasal 21 No. 00026/201/11/054/13 sebesar 11.377.909,-

d.    Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan pasal 23 No. 00055-0069/203/11/054/13 sebesar Rp 25.443.110,-

Page 23: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 22

9. ASET TETAP

2013

2012 Tambah/Reklas Kurang/Reklas Koreksi/Reklas 30 JUNI 2013

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Tercatat

Pemilikan Langsung

Hak atas tanah 9,031,829,486 400,501,300 - - 9,432,330,786

Bangunan dan prasarana 8,815,374,835 - 8,815,374,835

Mesin dan peralatan 96,946,310,571 - - - 96,946,310,571

Peralatan transportasi 9,464,246,129 36,000,000 - 18,500,773 9,518,746,902

Inventaris 2,289,885,638 61,897,727 - - 2,351,783,365

126,547,646,659 498,399,027 - 18,500,773 127,064,546,459

Bangunan Dalam Proses

Bangunan 1,855,675,063 8,050,817,852 - - 9,906,492,915

Aset Sewa Guna Usaha

Peralatan transportasi 992,684,545 1,112,800,000 - (18,500,773) 2,086,983,772

129,396,006,267 9,662,016,879 - - 139,058,023,146

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan prasarana 6,720,072,709 98,141,864 - - 6,818,214,573

Mesin dan peralatan 87,799,490,636 827,091,991 - - 88,626,582,627

Peralatan transportasi 9,221,920,289 96,080,453 176,569,870 - 9,141,430,872

Inventaris 2,212,387,220 164,279,184 - - 2,376,666,404

105,953,870,854 1,185,593,492 176,569,870 - 106,962,894,476

Aset Sewa Guna Usaha

Peralatan transportasi 98,174,424 199,454,993 - - 297,629,417

106,052,045,278 1,385,048,485 176,569,870 - 107,260,523,893

Nilai Buku 23,343,960,988 31,797,499,253

2012

2011 Tambah Kurang Koreksi/Reklas 30 JUNI 2012

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Tercatat

Pemilikan Langsung

Hak atas tanah 1,057,939,486 - - 1,057,939,486

Bangunan dan prasarana 7,585,540,520 69,207,208 7,516,333,312

Mesin dan peralatan 90,445,469,030 1,310,567,670 89,134,901,360

Peralatan transportasi 9,977,500,811 1,747,500,000 577,133,844 11,147,866,967

Inventaris 2,240,832,538 24,690,000 - - 2,265,522,538

111,307,282,385 1,772,190,000 - 1,956,908,722 111,122,563,663

Bangunan Dalam Proses

Fondasi Thermal Heater 477,969,646 7,443,231,842 7,921,201,488

Aset Sewa Guna Usaha

Peralatan transportasi 895,000,000 - 895,000,000 -

112,680,252,031 9,215,421,842 - 1,956,908,722 119,043,765,151

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan prasarana 6,610,504,106 80,573,390 69,207,208 6,621,870,288

Mesin dan peralatan 86,772,873,946 1,038,402,030 1,310,567,670 86,500,708,306

Peralatan transportasi 9,877,508,209 671,188,889 577,133,844 9,971,563,254

Inventaris 2,192,609,866 8,719,155 - 2,201,329,021

105,453,496,127 1,798,883,464 - 1,956,908,722 105,295,470,869

Aset Sewa Guna Usaha

Peralatan transportasi 492,250,000 44,750,000 537,000,000 -

105,945,746,127 1,843,633,464 537,000,000 1,956,908,722 105,295,470,869

Nilai Buku 6,734,505,904 13,748,294,282

Page 24: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 23

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Harga perolehan - 2,826,883,332

Akumulasi penyusutan - (2,826,883,332)

Nilai buku - -

Penjualan aset tetap - 3,356,248,000

Keuntungan dari penjualan aset tetap - 3,356,248,000

2013 2012 2013 2012

Rp Rp % %

Bangunan 9,906,492,915 1,855,675,063 90.00 40.00

Jumlah 9,906,492,915 1,855,675,063 90.00 40.00

Pembebanan penyusutan pada per 30 Juni 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp Rp

Beban tidak langsung (lihat catatan 19) 928,261,816 1,117,089,079

Umum dan administrasi (lihat catatan 20) 280,216,799 189,544,385

Jumlah 1,208,478,615 1,306,633,464

10. ASET LAIN-LAIN

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Uang jaminan 132,820,000 132,820,000

Jumlah 132,820,000 132,820,000

Pada tahun 2012 Pengurangan aset tetap karena penjualan bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan dan peralatan

transportasi sebagai berikut:

Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap Perusahaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi

Bintang, PT Asuransi Raksa Pratikara, dan PT Asuransi Jaya Proteksi dengan nilai pertanggungan sebesar USD 50,000 untuk

bangunan persediaan dan Rp 3,263,930,000 untuk kendaraan yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup

kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

Semua kendaraan yang diperoleh melalui pinjaman sewa pembiayaan dijaminkan terhadap masing- masing fasilitas kredit terkait.

Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap Perusahaan telah diasuransikan kepada PT Kurnia Insurance Indonesia, Asuransi Sinar

Mas, Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Adira Dinamika dengan nilai

pertanggungan sebesar USD 10,250,000 untuk bangunan pabrik berikut mesin, persediaan dan peralatan dan Rp. 2,161,725,000

Aset lain-lain ini terdiri dari jaminan keanggotaan klub golf, listrik dan tabung gas adalah sebagai jaminan atas sewa tersebut.

Perkiraan persentase penyelesaianNilai tercatat

Di tahun 2012, berdasarkan akta jual beli nomor 213/2012 tanggal 12 September 2012 yang dibuat oleh Dini Handanayatie, SH.

selaku PPAT di Semarang, Perusahaan melakukan pembelian tanah seluas 11.908 meter persegi di Semarang senilai Rp

7.958.890.000 dan telah didaftarkan di Badan Pertanahan Nasional dengan sertifikat nomor 11.01.12.11.3.00543. dan diatas tanah

tersebut perusahaan telah membangun pabrik dan pemindahan sebagian mesin-mesin dari Banjarmasin dengan penyelesaian

sekitar 70 % dan pada akhir tahun 2013 akan selesai

Persentase penyelesaian dari aset tetap dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

Aset dalam penyelesaian merupakan pekerjaan bangunan pabrik di Semarang yang penyelesaiannya pada akhir tahun 2013 .

Page 25: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 24

11. Dana yang Dibatasi Penggunaannya

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Dollar Amerika Serikat

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

( Juni 2013: USD 536.404.44

Desember 2012: USD 801,591.19) 5,325,959,684 7,751,386,807

5,325,959,684 7,751,386,807

12.

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

PT Humpuss 4,696,553,623 -

PT Agro Afiat 2,433,750,000 2,857,239,000

CV Jaya Indah 133,585,025 118,457,500

PT Goatama Sinar batuah 19,910,000 16,170,000

PT Gaya Bhakti 19,585,427 15,295,500

CV. Indra Purna 1,496,985 9,091,500

Adi susanto - 663,485

Superin Chemical Pte., Ltd - 7,736,975,896

PT Atlantic Intraco - 51,810,000

7,304,881,060 10,805,702,881

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Rupiah 2,486,697,187 2,950,269,485

Subjumlah utang dalam Rupiah 2,486,697,187 2,950,269,485

Mata uang asing

Dollar Amerika Serikat

( 30 Juni 2013 : USD 485,263.76,

31 Desember 2012: USD 812.350,92) 4,818,183,873 7,855,433,396

Sub jumlah utang dalam mata uang asing 4,818,183,873 7,855,433,396

Jumlah hutang usaha 7,304,881,060 10,805,702,881

Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

Lancar

.> 1 bulan - 3 bulan 7,304,881,060 10,805,702,881

7,304,881,060 10,805,702,881

Aset lain-lain ini terdiri dari jaminan keanggotaan klub golf, listrik dan tabung gas adalah sebagai jaminan atas sewa tersebut.

Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito berjangka terkait dengan jaminan terhadap fasilitas kredit L/C dari PT Bank

Artha Graha Internasional Tbk (lihat Catatan 27).

Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran antara 7 hari sampai dengan 60 hari.

Utang Usaha - Pihak Ketiga

Rincian utang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Page 26: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halamam 25

13.

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

PT B I I Finance 43,694,622 131,083,866

PT CIMB Niaga Auto Finance 389,667,201 501,000,687

K K B Bank Central Asia 107,520,000 -

Mandiri Finance 603,166,641 -

1,144,048,464 632,084,553

(526,014,930) (353,750,838)

Bagian jangka panjang 618,033,534 278,333,715

a.

b.

c.

d.

30 JUNI 2013 2012

Rp Rp

438,972,000 391,914,000

546,144,000 255,744,000

354,336,000 63,936,000

89,344,000 --

Jumlah 1,428,796,000 711,594,000

Dikurangi bunga (284,747,536) (79,509,447)

Bersih 1,144,048,464 632,084,553

Dikurangi jangka pendek (526,014,930) (353,750,838)

Liabilitas jangka panjang 618,033,534 278,333,715

14. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya

30 JUNI 2013 2012

Rp. Rp.

PT. Logo Makmur 122,257,675 15,757,750

PT. Muria Agung 104,030,198 90,379,810

UD. Jaya Diesel 48,446,982 37,975,292

CV. Mitra Sejati 12,509,150 10,375,680

UD. Gaya Bhakti 7,542,500 16,100,500

CV. Sinar Kencana 6,667,043 7,339,829

PT. Karya Diesel 3,371,000 8,991,000

UD. Sinar Teknik 2,738,500 750,000

PT Dharma Bhakti 2,722,500 1,003,976

PT. Sumber Logam 1,325,900 1,875,000

PT. Caraka 1,034,748 1,034,748 UD Banjar Raya 796,159 10,099,000 CV. Tirta Dewi 735,000 4,810,000 PT. Basuki Pratama - 723,981,973 PT Goutama Batuah - 20,361,000

Jumlah 314,177,355 950,835,558

Utang dividen 287,659,287 287,659,287

Jumlah 601,836,642 1,238,494,845

Utang sewa pembiayaan terdiri dari :

PT Bank BII Finance dengan angsuran termasuk bunga sebesar Rp 15,130,000 per bulan mulai Oktober 2012 sampai dengan

Oktober 2013.

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

PT Bank Central Asia dengan angsuran termasuk bunga sebesar Rp 3.728.000 per bulan mulai Maret 2013 sampai dengan

Februari 2016

PT CIMB Niaga Auto Finance dengan angsuran termasuk bunga sebesar Rp 21,312,000 per bulan mulai April 2012 sampai

dengan Maret 2015

2015

Kewajiban sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewa guna usaha yang bersangkutan. Perjanjian membatasi Perusahaan untuk

menjual dan memindahkan hak aset sewa pembiayaan.

2016

PT Mandiri Tunas Finance dengan angsuran termasuk bunga sebesar Rp 20.472.000 per bulan mulai April 2013 sampai

dengan Maret 2016

Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan melakukan perjanjian pembiayaan untuk pembelian kendaraan dengan fasilitas sewa

pembiayaan sebagai berikut::

Pembayaran minimum masa datang (future minimum lease payment) dalam perjanjian sewa pembiayaan per 30 Juni 2013 dan 31

Desember 2012 adalah sebagai berikut :

2013

2014

Utang Sewa Pembiayaan

Page 27: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 26

15. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja

30 JUNI 2013 2012

Rp. Rp.

Saldo awal tahun 4,964,431,862 4,964,431,862

Beban yang diakui pada tahun berjalan (1,269,824,529) (1,269,824,529)

Saldo akhir tahun 3,694,607,333 3,694,607,333

30 JUNI 2013 2012

Rp. Rp.

Nilai kini kewajiban 3,585,297,169 3,585,297,169

Biaya jasa lalu belum diakui 1,666,495,163 1,666,495,163

Keuntungan aktuaria belum diakui (1,557,184,611) (1,557,184,611)

Saldo akhir tahun 3,694,607,721 3,694,607,721

Rincian beban imbalan kerja tahun berjalan adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2013 2012

Rp. Rp.

Beban jasa kini 207,967,591 207,967,591

Beban bunga 270,773,000 270,773,000

Biaya jasa lalu-non vested benefit 263,023,000 263,023,000

Amortisasi kerugian aktuaria (147,278,996) (147,278,996)

Pengurangan pada nilai kini kewajiban (1,864,309,124) (1,864,309,124)

imbalan pasca kerja (1,269,824,529) (1,269,824,529)

Jumlah

2013 2012

Rp. Rp.

Usia pensiun normal 55 55

Tingka diskonto (per tahun) 5.39% 5.39%

Tabel mortalita

Tingkat proyeksi kenaikan gaji (per tahun) 5.00% 5.00%

Tingkat cacat

Tingkat pengunduran diri

Metode

Asumsi utama yang digunakan oleh PT Quattro Asia Consulting (2010: PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera), aktuaris independen

adalah sebagai berikut:

Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan tenaga kerja berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 tahun

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan pada 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing dihitung oleh aktuaris

independen PT KAIA Magna Consulting dan PT Quattro Asia Consulting Sejahtera dengan laporan masing-masing tanggal 18 Maret

2013 dan 17 maret 2012.

Tabel Mortalita Indonesia (TMI)

5% dari tingkat asumsi mortalita

Liabilitas imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut:

Perubahan pada liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan:

Projected Unit Credit

1% dari tingkat asumsi mortalita hingga

usia 40 tahun dengan degradasi linier

menurun hingga 0.05% pada usia

50 tahun/ 1%

Page 28: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman27

16. Modal Saham

Rincian pemegang saham

Lembar saham Kepemilikan Jumlah

Pemegang Saham % Rp

Syamsinar Ngaisah 37,660,000 20.80 18,830,000,000

Robert Tanmizi 16,175,506 8.93 8,087,753,000

Tazran Tanmizi 15,169,776 8.38 7,584,888,000

Marzuki Tanmizi 15,005,707 8.29 7,500,853,500

Recsonlye Sitorus 237 0.00 118,500

Lain-lain (kepemilikan di bawah 5%) 97,024,330 53.59 48,512,165,000

Jumlah 181,035,556 100.00 90,515,778,000

Lembar saham Kepemilikan Jumlah

% Rp

Syamsinar Ngaisah 37,660,000 20.80 18,830,000,000

Robert Tanmizi 16,175,506 8.93 8,087,753,000

Tazran Tanmizi 15,169,776 8.38 7,584,888,000

Marzuki Tanmizi 15,005,707 8.29 7,500,853,500

Recsonlye Sitorus 237 0.00 118,500

Lain-lain (kepemilikan di bawah 5%) 97,024,330 53.59 48,512,165,000

Jumlah 181,035,556 100.00 90,515,778,000

17. AGIO SAHAM

Rp

Penawaran umum perdana 4,176,791,500

Dikurangi penggunaan tahun 2004

Pembagian saham bonus dari agio saham dengan perbandingan

setiap 25 saham lama akan mendapat satu (1) saham baru

sejumlah 6.746.667 lembar saham senilai 3,373,333,500

Jumlah Agio Saham 803,458,000

18. PENJUALAN BERSIH

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp. Rp.

Urea Formaldehyde Resin 30,821,571,200 25,779,787,360

Formaline 2,312,241,319 2,075,185,124

Melamine Formaldehyde Resin 4,971,426,499 1,639,420,840

Glue Powder Resin 370,094,927 1,109,930,033

Urea Formaldehyde Hardener 850,517,500 642,131,440

One Step 217,052,796 373,863,709

Hexamine - 40,460,400

Lain-lain 18,342,225 23,202,420

Jumlah 39,561,246,466 31,683,981,326

Kebijakan harga dan syarat transaksi kepada pihak berelasi sama dengan kebijakan harga dan syarat transaksi kepada pihak ketiga.

Penjualan kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp. 34.198.602.361,- dan Rp.

27.030.620.340,- mewakili 86 % dan 85% dari penjualan bersih secara keseluruhan.

Rincian pembeli dengan nilai bersih melebihi 10% dari penjualan Perusahaan adalah sebagai berikut :

31 Desember 2012

Agio saham sejumlah Rp 803,458,000 berasal dari saldo agio saham saat penawaran umum perdana dikurangi dengan pembagian

saham bonus ditahun 2004 dengan perbandingan setiap 25 (dua puluh lima) saham lama mendapatkan 1 (satu) saham baru. Jumlah

saham baru tersebut adalah 6,746,667 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham sebagai berikut:

Berdasarkan laporan PT Electronic Data Interchange Indonesia, Biro Administrasi Efek, susunan pemegang saham Perusahaan

pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2013

Page 29: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 28

Pembeli 2013 2012 2013 2012

Rp Rp % %

PT. Wijaya Triutama

Plywood 34,198,602,361 27,030,620,340 86% 85%

Jumlah 34,198,602,361 27,030,620,340 86% 85%

2013 2012 2013 2012

Pihak berelasi Kg KG % %

PT. Wijaya Triutama

Plywood 7,437,141 6,822,342 87.19 88.47

Pihak Ketiga

PT Kharisma Amboraya Perdana 91,000 95,000 1.07 1.23

PT Dharma Putra Kalimantan 542,179 151,889 6.36 1.97

PT Iodine Sepakat Orbit 71,400 83,000 0.84 1.08

PT Supercheme Indonesia 118,400 138,800 1.39 1.80

PT Trisukses Gemilang Prima 40,000 30,000 0.47 0.39

PT Gelora Cipta Kimia Abadi 5,796 - 0.07 -

PT IDS Elite Timber 3,400 10,625 0.04 0.14

PT Goautama Sinar Batuah 12,000 12,000 0.14 0.16

PT Excel Gracia 22,500 28,000 0.26 0.36

PT Bibit Unggul Prima Sejati 2,000 1,000 0.02 0.01

PT Seijin Lestari 25,400 2,600 0.30 0.03

PT Basirih Industrial 125 20 0.00 0.00

PT Lantera Karya Aditama 3,000 8,350 0.04 0.11

PT Falcata Makmur Gemilang 1,000 111,060 0.01 1.44

PT Ariasiatek Indonesia 30,000 - 0.35 -

PT Revitalindo Otopart 2,800 2,200 0.03 0.03

Young Way Trading Company 8,670 86,720 0.10 1.12

Penjualan Kas 113,125 127,550 1.33 1.65

1,092,795 888,814 12.81 11.53

Jumlah Penjualan 8,529,936 7,711,156 100 100

19. BEBAN POKOK PENJUALAN

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp. Rp.

Biaya Langsung

Bahan baku 26,013,274,910 22,361,426,364

Tenaga Kerja 658,342,844 546,450,261

Biaya tidak langsung 4,725,731,196 4,492,803,173

Biaya manufaktur 31,397,348,950 27,400,679,798

Barang jadi

Saldo awal 1,597,550,507 3,083,365,535

Saldo akhir (1,670,704,642) (3,458,286,837)

Beban Pokok Penjualan Jadi 31,324,194,815 27,025,758,496

Beban Pokok Penjualan bahan baku - 19,708,950

Beban Pokok Penjualan 31,324,194,815 27,045,467,446

Persentase dari

Jumlah Total Penjualan

Rincian penjualan dalam satuan unit produksi adalah sebagai berikut:

Persentase dari

Jumlah Total Penjualan

Page 30: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 29

Rincian Pemasok yang melebihi 10% dari pembelian Perusahaan adalah sebagai berikut :

Pemasok 2013 2012 2013 2012

Rp Rp % %

PT Argo Afiat 12,278,750,000 8,810,362,000 47.20 39.40

PT. Humpuss 10,079,296,692 8,323,011,243 38.75 37.22

Jumlah 22,358,046,692 17,133,373,243 85.95 76.62

2013 2012 2013 2012

Ton Ton % %

Pihak Ketiga

PT Argo Afiat 2,500 1,785 50.78 45.93

PT. Humpuss 2,200 2,000 44.69 51.45

PT Jaya Indah 25 20 0.51 0.51

PT Goutama sinar batuah 12 - 0.24 -

PT Kartika Cemerlang 78 - 1.58 -

PT Atlantic Intraco 24 40 0.49 1.03

PT. Oci Melamine 84 42 1.71 1.08

Jumlah 4,923 3,887 100.00 100.00

20.

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp. Rp.

Penyusutan 928,261,782 1,117,089,079

Listrik dan air 1,209,034,240 1,074,060,928

Bahan bakar dan pelumas 529,602,626 766,584,216

Pengangkutan dan transportasi 368,285,379 659,469,805

Bahan pembantu 417,005,955 384,113,100

Perbaikan dan pemeliharaan 651,259,752 197,346,374

Gaji, upah dan tunjangan lainnya 459,672,040 193,917,381

Assuransi 82,081,810 54,237,485

Perlengkapan 65,665,401 38,997,248

Telekomunikasi 7,925,160 5,907,557

Obat-obatan 6,937,050 1,080,000

4,725,731,195 4,492,803,173

21. Beban Penjualan dan Pemasaran, Umum dan administrasi

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

a. Beban Penjualan dan Pemasaran Rp. Rp.

Perbaikan dan pemeliharaan 615,932,142 640,121,825

Pengangkutan 542,815,187 365,957,082

Gaji, upah dan tunjangan lainnya 194,848,022 46,684,912

Iklan dan promosi 37,881,520 45,423,200

Perjalanan dan transportasi 26,140,500 14,139,000

Telekomunikasi 25,447,276 25,443,953

Pajak dan perijinan 14,775,000 10,475,000

Export 7,973,000 49,138,300

Alat-alat tulis 7,130,232 4,938,455

Representasi 3,585,600 -

Penyusutan 875,000 1,020,833

Listrik dan air - 11,488,603

Lain-lain 17,285,110 15,931,400

Jumlah 1,494,688,589 1,230,762,563

Jumlah Total Pembelian

Beban Tidak Langsung

Persentase dari

Jumlah Total Pembelian

Persentase dari

Rincian pembelian dalam satuan unit produksi adalah sebagai berikut:

Page 31: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 30

b. Beban Umum dan Administrasi

Gaji, upah dan tunjangan lainnya 1,975,274,666 1,542,924,973

Perjalanan dan transportasi 546,580,641 320,219,991

Penyusutan aktiva tetap 279,341,799 188,523,552

Representasi 140,210,205 98,060,505

Alat-alat tulis 132,178,208 107,282,150

Sewa kantor 127,500,000 244,140,000

Perbaikan dan pemeliharaan 113,957,923 70,907,086

Asuransi 107,606,940 75,531,880

Listrik dan Air 84,969,276 151,650,133

Tenaga ahli 72,023,500 93,918,300

Administrasi saham 68,900,000 97,880,000

Telekomunikasi 42,105,766 41,357,940

Pajak dan perijinan 20,660,000 25,102,500

Keamanan dan Kebersihan 8,960,000 182,725,000

Jumlah 3,720,268,924 3,240,224,010

22 Penghasilan (Beban Lain-lain)

a. Penghasilan Lain-lain

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp. Rp.

Keuntungan neto nilai tukar mata uang asing 1,263,147,273 1,250,687,943

Pendapatan penyewaan tongkang 507,010,000 -

Keuntungan atas penjualan aset tetap - 1,578,248,000

Jumlah 1,770,157,273 2,828,935,943

b. Beban Lain-lain

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp. Rp.

Denda Pajak 80,442,329 75,306,269

Jumlah 80,442,329 75,306,269

23. Penghasilan Keuangan

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp. Rp.

Pendapatan bunga 571,475,463 1,615,360,616

Jumlah 571,475,463 1,615,360,616

24. Biaya Keuangan

30 JUNI 2013 30 JUNI 2012

Rp. Rp.

Biaya bunga 27,983,911 22,756,942

Provisi dan administrasi bank 67,597,374 50,155,475

95,581,285 72,912,417

Page 32: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 31

25.

Equivalent

USD AUD Rp

Aset

Kas dan setara kas 3,314,994.69 100,458.35 33,837,175,671

Piutang usaha

Pihak ketiga 123,029.14 -- 1,221,556,283

Pihak berelasi 1,431,889.23 -- 14,217,228,150

Dana yang dibatasi penggunaannya 536,404.44 -- 5,325,959,684

Jumlah aset 5,406,317.49 100,458.35 54,601,919,788

Liabilitas

Hutang usaha - pihak ketiga 485,263.76 -- 4,818,183,873

Jumlah liabilitas 485,263.76 -- 4,818,183,873

Jumlah aset bersih 4,921,053.73 100,458.35 49,783,735,915

Equivalent

USD AUD Rp

Aset

Kas dan setara kas 3,996,611 99,165 39,659,206,882

Piutang usaha

Pihak ketiga 110,779 -- 1,071,105,189

Pihak berelasi 1,572,486 -- 15,205,939,620

Uang muka 35,490 -- 343,188,300

Dana yang dibatasi penggunaannya 801,591 -- 7,751,386,807

Jumlah aset 6,516,957 99,165 64,030,826,798

Liabilitas

Hutang usaha - pihak ketiga 812,351 7,855,433,396

Hutang lain-lain 74,869 -- 723,981,973

Jumlah liabilitas 887,220 -- 8,579,415,369

Jumlah aset bersih 5,629,737 99,165 55,451,411,429

26.

a.

Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan

tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.

30 JUNI 2013

31 DESEMBER 2012

Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai

berikut:

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

Kebijakan manajemen Perusahaan atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah menyimpan uang dalam bentuk

mata uang asing untuk mengelola eksposur risiko pasar. Aset dalam mata uang asing jauh lebih besar dibandingkan dengan

kewajiban dalam mata uang asing, sehingga tidak ada risiko kewajiban financial yang mengancam.

Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing

Piutang Perusahaan dalam mata uang asing per 30 Juni 2013 dan 2012 dibukukan dengan Kurs Tengah Bank Indonesia (lihat

Catatan 2.c)

Instrumen Keuangan: Informasi Risiko Keuangan

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang

memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit

dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional.

Fungsi utama dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini

dan mengelola posisi risiko. Perusahaan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan

dengan perubahan di pasar dan praktek pasar terbaik.

Page 33: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 32

Risiko Kredit

Risiko Likuiditas

b.

Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajar

Rp Rp Rp Rp

Aset

Kas dan setara kas 53,326,587,039 53,326,587,039 55,044,575,611 55,044,575,611

Piutang usaha

Pihak ketiga 15,821,273,370 12,938,163,822 15,060,767,976 12,177,658,428

Pihak berelasi 14,217,228,150 14,217,228,150 15,723,645,567 15,723,645,567

Piutang lain-lain - Pihak berelasi 26,000,100 26,000,100 49,818,800 49,818,800

Dana dibatasi penggunaannya 5,325,959,684 5,325,959,684 7,751,386,807 7,751,386,807

Uang jaminan 132,820,000 132,820,000 132,820,000 132,820,000

Jumlah Aset 88,849,868,343 85,966,758,795 93,763,014,761 90,879,905,213

Risiko Pasar

Perusahaan tidak memiliki eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko suku bunga dan risiko mata uang asing.

Risiko Tingkat Bunga

Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena

perubahan suku bunga pasar.

Pada saat ini Perusahaan tidak memiliki risiko tingkat bunga dikarenakan tidak ada jumlah pinjaman yang signifikan.

Risiko Mata Uang Asing

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

30 JUNI 2013 31 Desember 2012

Pada saat ini Perusahaan tidak memiliki risiko mata uang asing karena memiliki jumlah kas dan setara kas dalam mata uang

asing yang cukup untuk kegiatan operasionalnya.

Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan

yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo

untuk yang jangka pendek maupun yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

Risiko kredit adalah risiko bahwa perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat

gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya.

Manajemen berpendapat bahwa risiko kredit yang dihadapinya adalah piutang yang tak tertagih dari tahun-tahun sebelumnya

dikarenakan pelanggan sudah menghentikan produksinya, pergantian kepemilikan, atau pailit.

Perusahaan hanya mempunyai hutang jangka pendek atas kepemilikan kendaraan bermotor yaitu hutang guna sewa usaha dan

hutang usaha pembelian bahan baku, sedang hutang dividen yang telah melebihi 5 tahun dikarenakan pemegang saham tidak

mengambilnya pada Bank Mandiri.

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit,

risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut:

Pada saat ini Manajemen berharap dapat mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak

hubungan istimewa dan pihak yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijaksanaan verifikasi dan otorisasi kredit serta

memantau kolektibitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.

Pada saat ini perusahaan tidak mempunyai risiko likuiditas dikarenakan tidak mempunyai hutang jangka panjang.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai

untuk membiaya operasional perusahaan dan untuk mengatsi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi

berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas actual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang dan terus menerus melakukan

penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

Page 34: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 33

Liabilitas

Hutang usaha - Pihak ketiga 7,304,881,060 7,304,881,060 10,805,702,881 10,805,702,881

Hutang sewa guna usaha

Jatuh tempo dalam satu tahun 526,014,930 526,014,930 353,750,838 353,750,838

Jangka Panjang 618,033,534 618,033,534 278,333,715 278,333,715

Jumlah liabilitas 7,830,895,990 7,830,895,990 11,437,787,434 11,437,787,434

c.

27.

28.

a.

Pihak-pihak berelasi Sifat relasi dengan Perusahaan/ Transaksi/Transactions

Karyawan Manajemen Pemakaian Untuk Kegiatan Operasional

PT Wijaya Triutama Plywood Kesamaan Manajemen Pemakaian Untuk Kegiatan Operasional

Pemegang saham Pembagian dividen

b.

Jumlah

30 JUNI 2013 2012 30 JUNI 2013 2012

Rp. Rp. % %

Aset

Piutang usaha

PT Wijaya Triutama Plywood 14,217,228,150 15,723,645,567 10.63 11.89

Piutang lain-lain

Karyawan 26,000,100 49,818,800 0.02 0.04

Jumlah aset 14,243,228,250 15,773,464,367 10.65 11.92

Liabilitas

Kewajiban lancar lainnya

Hutang dividen - pemegang saham 287,659,287 287,659,287 0.22 1.74

Jumlah liabilitas 287,659,287 287,659,287 0.22 1.74

29. Informasi Segmen

Perjanjian Penting

Perjanjian ini terakhir kali diperpanjang dengan surat perjanjian No SB/ADD-LC/049/XI/2012 tanggal 7 November 2012

Informasi mengenai Pihak Berelasi

Sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Memliki pengendalian bersama

Ikhtisar saldo hasil transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai

berikut:

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan

operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen

operasi dan membuat keputusan strategis.

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga

memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan memelihara optimalisasi saldo hutang dan ekuitas.

Pengelolaan Permodalan

Kebijakan Perusahaan adalah untuk menjaga dasar modal yang kuat sehingga menjaga kepercayaan investor, kreditor dan

pasar dan juga untuk mempertahankan perkembangan masa depan dari bisnis Perusahaan. Dalam usaha untuk menjaga

struktur modal yang optimal, manajemen dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Tidak

ada perubahan di dalam pendekatan Perusahaan untuk pengelolaan modal selama

Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki fasilitas kredit L/C dari PT Bank Artha Graha

Internasional Tbk sejumlah, USD 500.000,-

Persentase dari aset dan liabilitas

Page 35: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Tidak Diaudit) DAN ... · 2017. 10. 5. · dan Rp 106,052,045,278 ) ... Pajak Kini 2k,8b --Pajak Tangguhan 2k,8b

Halaman 34

Informasi Segmen

30 JUNI 2013 2012

Rp. Rp

Penjualan bersih 39,561,246,466 64,628,362,916

Laba bruto 8,237,051,651 8,787,345,993

Laba Rugi Komprehensif 5,070,110,540 4,443,840,864

Jumlah asset 133,689,913,495 132,278,839,079

30 JUNI 2013 2012

Rp. Rp

Penjualan Lokal 39,464,178,054 62,431,354,184

Penjualan Export 97,068,412 2,197,008,732

Tidak teralokasi :

Laba Bruto 8,237,051,651 8,787,345,993

Jumlah Aset 133,689,913,495 132,278,839,079

Pengeluaran barang modal 9,662,016,846 19,542,637,567

30.

Jumlah rata-rata

Laba bersih tertimbang saham Laba per saham

Laba per saham dasar 5,070,110,540 181,035,556 28

5,070,110,540 181,035,556 28

Jumlah rata-rata

Laba bersih tertimbang saham Rugi per saham

Laba per saham dasar 4,819,025,853 181,035,556 27

4,819,025,853 181,035,556 27

*************

30 JUNI 2012

30 JUNI 2013

Laba per Saham

Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:

a. Aktivitas

Pada dasarnya Perusahaan hanya memiliki 1 (satu) segmen usaha yaitu bidang usaha manufaktur formaldehyde sebagai segmen

yang dilaporkan yang disediakan kepada pengambil keputusan operasional pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 30

Juni 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:

Formaldehyde Resin

Seluruh pendapatan bersih merupakan penjualan kepada pelanggan pihak ketiga dan pihak berelasi dan dilaporkan kepada

pengambil keputusan operasional yang diukur dengan cara yang konsisten dengan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi

Jumlah yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional sehubungan dengan jumlah aset dan liabilitas diukur dengan cara

yang konsisten dengan yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan.

b. Daerah geografis

Berikut ini adalah informasi kegiatan Perusahaan berdasarkan wilayah geografis pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 , sebagai berikut: