Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN ENTITAS ANAK/
AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2019/
As of and For the Year Ended March 31, 2019
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN ENTITAS ANAK/
AND SUBSIDIARIES
DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI/
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2019 /
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED MARCH 31, 2019
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 1-3
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME 4
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY 5
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS 6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 7-105
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to the Consolidated Financial Statements
are an integral part of these consolidated Financial Statements
taken as a whole
1
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2019
Catatan/
Notes
2018
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 1.262.347.204.079 3g,3h,3q,5,34 1.340.984.802.745 Cash and cash equivalents
Piutang usaha - bersih Trade receivables - net
Pihak ketiga 141.099.773.590 3g,3q,6,34 179.555.034.963 Third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak ketiga 13.657.353.048 3g,7,34 10.493.973.668 Third parties
Persediaan 10.356.621.070 3i,8 7.520.149.647 Inventories
Biaya dibayar dimuka Prepaid expenses and
dan uang muka 8.466.975.564 3j,9 6.624.824.845 advance payments
Pajak dibayar dimuka 80.974.677.685 3v,31a 77.605.128.821 Prepaid taxes
Jumlah Aset Lancar 1.516.902.605.036 1.622.783.914.689 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT
ASSETS
Piutang pihak berelasi 32.500.000 3e,3g,32,34 32.500.000 Due from related party
Penyertaan saham 153.665.692.838 3d,3e,10 153.576.518.388 Investment in shares
Aset real estat 1.338.982.134.030 3l,3o,3p,11 1.295.049.367.228 Real estate assets
Properti investasi 22.032.550.000 3m,3p,12 22.032.550.000 Investment properties
Aset tetap – bersih 4.061.146.391.402 3k,3o,13 3.868.965.026.508 Property and equipment – net
Deposito yang dibatasi Restricted
penggunaannya 18.417.510.184 3g,3h,14,34 19.535.549.761 time deposits
Aset pajak tangguhan 22.448.145.049 3v,31d 9.149.088.559 Deferred tax assets
Aset lain-lain 15.805.849.929 3n,3o,16 13.596.994.895 Other assets
Aset pengampunan pajak 3.483.333.333 3x ,15 3.533.333.333 Tax amnesty assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 5.636.014.106.765 5.385.470.928.672 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 7.152.916.711.801 7.008.254.843.361 TOTAL ASSETS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to the Consolidated Financial Statements
are an integral part of these consolidated Financial Statements
taken as a whole
2
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION (Continued)
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2019
Catatan/
Notes
2018
LIABILITAS DAN
EKUITAS
LIABILITIES
AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA CURRENT
PENDEK LIABILITIES
Utang usaha - Trade payables -
Pihak ketiga 61.935.318.501 3g,17,34 24.892.863.442 Third parties
Utang lain-lain Other payables
Pihak ketiga 40.751.729.308 3g,18,34 41.499.652.481 Third parties
Pihak berelasi 930.644.502 3e,3g,32,34 930.644.502 Related parties
Utang pajak 18.795.772.968 3v,31b 21.044.873.312 Taxes payable
Beban yang masih Accrued
harus dibayar 29.364.552.525 3g,19,34 17.360.791.115 expenses
Uang muka diterima 648.531.424.668 3u,20 635.182.155.419 Advances received
Pinjaman rekening koran 6.836.384.918 3g,21,34 67.854.635.048 Overdraft
Bagian lancar atas
pinjaman bank Current maturities
yang jatuh tempo of long term bank
dalam satu tahun 42.000.600.000 3g,21,34 56.000.800.000 loans
Jumlah Liabilitas Jangka
Pendek 849.146.427.390
864.766.415.319
Total Current
Liabilities
LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT
PANJANG LIABILITIES Uang jaminan 199.290.141.703 3g,3u,20,34 191.998.776.338 Deposit
Pinjaman bank
jangka panjang –
setelah dikurangi Long term
bagian jatuh tempo bank loans – net of
dalam waktu current maturities
1 (satu) tahun 595.008.500.000 3g,21,34 595.008.500.000 within 1 (one) year
Liabilitas imbalan Employee benefit
kerja 123.761.984.396 3r,22 124.816.046.804 liability
Jumlah Liabilitas Jangka
Panjang 918.060.626.099
911.823.323.142
Total Non-Current
Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 1.767.207.053.489 1.776.589.738.461 TOTAL LIABILITIES
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to the Consolidated Financial Statements
are an integral part of these consolidated Financial Statements
taken as a whole
3
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION (Continued)
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2019
Catatan/
Notes
2018
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Equity attributable to owners of
the parent entity
Modal saham – nilai nominal
Rp 100 per saham.
Modal dasar sebanyak
3.410.000.000 lembar
saham. Modal ditempatkan
dan disetor penuh -
948.194.000
lembar saham pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31
Desember 2018. 94.819.400.000 23
94.819.400.000
Capital stock – par value
Rp 100 per share.
Authorized
3,410,000,000 shares. Issued and
fully paid
948,194,000 shares as of March
31, 2019 and December 31, 2018
Tambahan modal Additonal paid in
disetor (126.349.854.932) 1b,3t,3x,24 (126.349.854.932) capital
Penghasilan komprehensif
lain (13.627.713.000)
(13.627.713.000)
Other comprehensive
income
Saldo laba Retained earnings
Ditentukan
penggunaannya 5.218.000.000 25a
5.218.000.000 Appropriated
Tidak ditentukan
penggunaannya 5.425.614.581.894
5.271.531.695.028 Unappropriated
Sub jumlah 5.385.674.413.962 5.231.591.527.096 Sub total
Kepentingan
nonpengendali 35.244.350 73.577.804 Non-controlling interests
JUMLAH
EKUITAS 5.385.709.658.312 5.231.665.104.900 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS 7.152.916.711.801
7.008.254.843.361
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to the Consolidated Financial Statements
are an integral part of these consolidated Financial Statements
taken as a whole
4
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the Year Ended March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2019
Catatan/
Notes
2018
Pendapatan dan penjualan bersih 412.782.153.755 3u,26 747.253.984.502 Revenue and net sales
Beban langsung dan beban Direct expenses and cost of
pokok penjualan (212.532.390.130) 3u,27 (335.524.237.430) sales
LABA KOTOR 200.249.763.625 411.729.747.072 GROSS PROFIT
Pendapatan lain-lain 35.491.567.453 3u,28 35.598.141.067 Other income
Beban usaha (25.502.781.216) 3u,29 (33.340.329.697) Operating expenses
Beban pajak final (35.615.925.057) 31c (43.529.998.462) Final tax expenses
Beban lain-lain (18.255.168.603) 3u,30 (11.641.214.432) Other expenses
Laba usaha 156.367.456.202 358.816.345.548 Operating income
Beban keuangan Finance expenses
Beban bunga dan beban Bank interest and provision
provisi (15.508.436.780) (494.478.492) expenses
LABA SEBELUM PAJAK 140.859.019.422 358.321.867.056 INCOME - BEFORE TAX
Manfaat (beban) pajak: Tax benefit (expense):
Pajak kini (113.522.500) 3v,31c (6.471.000) Current tax
Pajak tangguhan 13.299.056.490 3v,31d 12.815.423 Deferred tax
Jumlah beban pajak - bersih 13.185.533.990 6.344.423 Total tax expense – net
LABA BERSIH TAHUN
BERJALAN 154.044.553.412 358.328.211.479
NET INCOME FOR
THE YEAR
PENGHASILAN (BEBAN)
KOMPREHENSIF LAIN
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (EXPENSE) Tidak direklasifikasi ke Not reclassified to
laba rugi profit or loss
Pengukuran kembali Remeasurement
program loss on defined
imbalan pasti - 22 - benefit program
JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 154.044.553.412 358.328.211.479
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR
THE YEAR
Laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada: Net income attributable to:
Pemilik Entitas Induk 154.082.886.866 358.328.248.677 Owner of the Parent Entity
Kepentingan nonpengendali (38.333.454) 3c (37.198) Non-controlling interest
JUMLAH 154.044.553.412 358.328.211.479 TOTAL
Jumlah penghasilan
komprehensif tahun berjalan
yang dapat diatribusikan Total comprehensive income
kepada: attributable to:
Pemilik Entitas Induk 154.082.886.866 358.328.248.677 Owner of the Parent Entity
Kepentingan nonpengendali (38.333.454) (37.198) Non-controlling interest
JUMLAH 154.044.553.412 358.328.211.479 TOTAL
LABA PER SAHAM DASAR 162,50 3w 377,91 EARNINGS PER SHARE
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to the Consolidated Financial Statements are an integral part of these
consolidated Financial Statements taken as a whole
5
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For The Year Ended March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Equity attributable to owners of the parent entity
Saldo Laba /Retained Earnings
Modal Saham/
Capital Stock
Tambahan
Modal Disetor/
Additional Paid in
Capital
Penghasilan
Komprehensif
Lain/
Other
Comprehensive
Income
Ditentukan
Penggunaannya/
Appropriated
Tidak Ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated
Sub Jumlah/
Sub Total
Kepentingan Non-
pengendali/
Non-Controlling
Interest
Jumlah Ekuitas/
Total Equity
Balance as of
Saldo per 1 Januari 2018
94.819.400.000
(126.349.854.932)
(17.956.321.000)
4.218.000.000
4.603.829.062.661
4.551.507.418.729
100.259.352
4.551.607.678.081 January 1, 2018
Tambahan modal disetor - - - - - - - - Additonal paid in Capital
Dividen (Catatan 24b) - - - - (349.883.586.000) (349.883.586.000) - (349.883.586.000) Dividend (Note 24b)
Cadangan wajib - - - 1.000.000.000 (1.000.000.000) - - - Reserve
Laba bersih tahun berjalan - - - - 1.018.586.218.367 1.018.586.218.367 (26.681.548) 1.018.559.536.819 Net income for the year
Penghasilan komprehensif
lain
-
-
11.381.476.000
-
-
11.381.476.000
-
11.381.476.000
Other comprehensive
income
Saldo per
31 Desember 2018
94.819.400.000
(126.349.854.932)
(13.627.713.000)
5.218.000.000
5.271.531.695.028
5.231.591.527.096
73.577.804
5.231.665.104.900
Ending balance
December 31, 2018
Tambahan modal disetor - - - - - - - - Additonal paid in Capital
Dividen (Catatan 24b) - - - - - - - - Dividend (Note 24b)
Cadangan wajib - - - - - - - - Reserve
Laba bersih tahun berjalan - - - - 154.082.886.866 154.082.886.866 (38.333.454) 154.044.553.412 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain
-
-
-
-
-
-
-
- Other comprehensive
income
Saldo per
31 Maret 2019
94.819.400.000
(126.349.854.932)
(13.627.713.000)
5.218.000.000
5.425.614.581.894
5.385.674.413.962
35.244.350
5.385.709.658.312
Ending balance
March 31, 2019
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan
The accompanying notes to the Consolidated Financial Statements
are an integral part of these consolidated Financial Statements
taken as a whole
6
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
For The Year Ended March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2019
2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 467.663.162.082 445.976.166.185 Received from customers
Pembayaran kepada pemasok dan Payments to suppliers and
pihak ketiga (151.023.026.416) (137.376.817.657) third parties
Pembayaran kepada direksi dan Payments to directors and
Karyawan (44.843.300.891) (29.888.182.137) Employees
Kas dihasilkan dari operasi 271.796.834.775 278.711.166.391 Cash generated from operations
Pembayaran beban bunga dan Payments of interest expenses and
beban keuangan (15.508.436.781) (532.801.142) finance charges
Pembayaran pajak penghasilan (38.845.056.767) (37.640.555.944) Payments of income taxes
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari
Aktivitas Operasi 217.443.341.227
240.537.809.305
Net Cash Flow Provided by
Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Perolehan aset tetap (206.326.224.925) (218.448.553.227) Acquisition of property & equipment
Pembebasan tanah (7.977.146.827) (6.131.650.455) Land clearing
Pembayaran utang atas pembelian
Payment of payables from
acquisition of property &
aset tetap (18.294.269.283) (23.686.176.551) equipment
Penerimaan bunga 16.432.416.775 20.389.062.090 Receipt of interest income
Penerimaan dividen bersih - - Receipt of dividend – net
Penambahan investasi dalam bentuk saham (60.000.000) - Additional investment in shares
Hasil penjualan Proceeds from disposals of
aset tetap - 33.436.364 property & equipment
Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Flows Used in
Aktivitas Investasi (216.225.224.260) (227.843.881.779) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran pinjaman bank (81.854.835.048) (110.196.558.525) Payment of bank loan
Pembayaran dividen - - Payment of dividend
Penambahan pinjaman bank 6.836.384.918 11.851.636.806 Additions of bank loan
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas
Pendanaan (75.018.450.130) (98.344.921.719)
Net Cash Flows Used in
Financing Activities
Penurunan Kas dan Setara Kas (73.800.333.163) (85.650.994.193)
Decrease in Cash and
Cash Equivalent
Kas dan Setara Kas pada
Awal Tahun 1.340.984.802.745 1.875.256.139.295
Cash and Cash Equivalents at
Beginning of Year
Pengaruh selisih kurs (5.955.305.080) 5.160.529.276 Foreign exchange
Rekening bank dan deposito yang Restricted cash in bank and
dibatasi penggunaannya 1.118.039.577 9.311.824.746 Deposits
Kas dan Setara Kas pada
Akhir Tahun 1.262.347.204.079 1.804.077.499.124
Cash and Cash Equivalents at
End Of Year
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Entitas a. The Entity’s Establishment
PT Metropolitan Kentjana (“Entitas”) didirikan
berdasarkan Akta Notaris No. 38 tanggal
29 Maret 1972 dari Hobropoerwanto, S.H., notaris di
Jakarta. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. J.A.5/84/14 tanggal
29 Mei 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 57 tanggal 18 Juli 1972,
Tambahan No. 262.
PT Metropolitan Kentjana (the "Entity") was
established based on the Deed No. 38 dated March 29,
1972 from Hobropoerwanto, SH, notary in Jakarta.
The Deed of Establishment was approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its
Decree No. J.A.5/84/14 dated May 29, 1972 and was
published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 57 dated July 18, 1972, Supplement
No. 262.
Anggaran dasar Entitas telah mengalami perubahan,
terakhir diubah dengan Akta Notaris
No. 9 tanggal 6 Mei 2015 dari M. Nova Faisal, SH,
M.Kn, notaris di Jakarta tentang penyesuaian anggaran
dasar Entitas dengan peraturan Otoritas Jasa keuangan.
Perubahan Anggaran Dasar Entitas ini telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.
AHU-AH.01.03-0936251 tanggal 1 Juni 2015.
The Entity's articles of association has been amended,
the latest amendment was notarized under the Deed
No. 9 dated May 6, 2015 of
M. Nova Faisal, SH, M.Kn, notary in Jakarta
concerning the adjustments of the Entity's articles of
association with the regulation of Financial Services
Authority. The changes in Entity’s articles of
association have been approved by the Minister of Law
and Human Rights of the Republic of Indonesia in its
Decree No. AHU-AH.01.03-0936251 dated June 1,
2015.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas, ruang
lingkup kegiatan Entitas terutama meliputi bidang
pengembangan dan pengelolaan tanah dan bangunan
(real estat), sewa menyewa tanah dan bangunan, dan jasa
investasi yang berkaitan dengan properti. Pada saat ini
kegiatan utama Entitas perkantoran dan apartemen dan
penjualan tanah dan bangunan.
In accordance with article 3 of the Entity's articles of
association, its scope of activities mainly comprises in
the development and management of land and
buildings (real estate), land and buildings rental, and
investment services relating to property. Currently the
Entity's main activity is rental of space in shopping
centers, office buildings and apartments and sale of
land and buildings.
Entitas berkedudukan di Jakarta Selatan dengan kantor
pusat Entitas beralamat di Jalan Metro Duta Niaga Blok
B5 Pondok Indah, Jakarta Selatan. Entitas mulai
beroperasi secara komersial tahun 1975.
The Entity is located in South Jakarta with the Entity's
headquarters located at Jalan Metro Duta Niaga
Block B5 Pondok Indah, South Jakarta. The Entity
started commercial operations in 1975.
Entitas dan Entitas Anak memiliki dan mengelola pusat
perbelanjaan (Mal) Pondok Indah I, II dan Street Gallery,
Pondok Indah Office Tower I, II dan III, Pondok Indah
Office Park dan Pondok Indah Golf Apartment I, II dan
III serta proyek Real Estat perumahan Pondok Indah,
Taman Shangril La di Batam dan Pondok Indah Hotel.
The Entity and its subsidiaries own and manage
shopping centers (Mal) Pondok Indah I, II and Street
Gallery, Pondok Indah Office Tower I, II and III,
Pondok Indah Office Park and Pondok Indah Golf
Apartment I, II and III as well as Real Estate projects
of Pondok Indah Residence, Taman Shangril La in
Batam and Pondok Indah Hotel.
b. Penawaran Saham Umum Perdana b. Initial Public Offering
Pada tanggal 29 Juni 2009, Entitas memperoleh
pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan
Surat No. S-5659/BL/2009 dalam rangka melakukan
Penawaran Umum Perdana sebesar 95.000.000 saham
kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per
lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp 2.100 per
lembar saham.
As of June 29, 2009, the Entity obtained the notice of
effectiveness from the Chairman of the Capital Market
and Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam-LK) based on the Letter No. S-5659 / BL /
2009 in order to conduct Initial Public Offering of
95,000,000 shares to the public with par value of Rp
100 per share and an offering price of Rp 2,100 per
share.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Saham Umum Perdana (Lanjutan) b. Initial Public Offering (Continued)
Selisih lebih antara harga penawaran saham dengan nilai
nominal per saham setelah dikurangi biaya penerbitan
saham sebesar Rp 3.493.750.000 dicatat sebagai bagian
“Tambahan Modal Disetor” sebesar
Rp 186.506.250.000 yang disajikan pada bagian ekuitas
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The excess of the offering price and the par value per
share net of share issuance costs amounting to
Rp 3,493,750.000 recorded as part of "Additional
Paid-in Capital" amounting to Rp 186,506,250,000
presented as part of equity in the consolidated
statement of financial position.
Pada tanggal 10 Juli 2009, Entitas telah mencatatkan
seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
On July 10, 2009, the Entity has listed all its shares at
the Indonesian Stock Exchange.
c. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan c. Board of Commissioners and Directors and
Employees
Entitas tergabung di bawah Kelompok Usaha Pondok
Indah Group. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Entitas pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember
2018 adalah sebagai berikut:
The Entity is incorporated under the Pondok Indah
Group. The composition of the Entity’s Board of
Commissioners and Directors as of March 31, 2019
and December 31, 2018 was as follows:
2019 2018
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris Dra. Siti Hartati Murdaya Dra. Siti Hartati Murdaya President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris Ir. Ciputra Ir. Ciputra Vice President Commissioner
Komisaris Murdaya Widyawimarta Murdaya Widyawimarta Commissioners
H. Agam Nugraha Subagdja H. Agam Nugraha Subagdja
Ir. Soekrisman Ir. Soekrisman
Ir. Hiskak Secakusuma Ir. Hiskak Secakusuma
Iwan Putra Brasali Iwan Putra Brasali
Kirana Widjaya Kirana Widjaya
Metta Margaretha Murdaya Metta Margaretha Murdaya
Karuna Murdaya Karuna Murdaya
Prajna Murdaya Prajna Murdaya
Komisaris Independen Mia Puspawati Mia Puspawati Independent Commissioners
Citra Surya Citra Surya
Prof. DR. Djokosantoso
Moeljono
Prof. DR. Djokosantoso
Moeljono
EC Ariesman Auly EC Ariesman Auly
Dewan Direksi Board of Directors
Presiden Direktur Husin Widjajakusuma Husin Widjajakusuma President Director
Wakil Presiden Direktur Jeffri Sandra Tanudjaja Jeffri Sandra Tanudjaja Vice President Director
Direktur Alfred Felicianus Kaunang Alfred Felicianus Kaunang Directors
Kenneth Suhadi Purnama Kenneth Suhadi Purnama
Tjandra Gianto Halim Tjandra Gianto Halim
Direktur Independen Herman Widjaja Herman Widjaja Independent Director
Sekretaris Korporasi Tan Dwi Ratih Tan Dwi Ratih Corporate Secretary
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
c. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan
(Lanjutan)
c. Board of Commissioners and Directors and
Employees (Continued)
Susunan Komite Audit Entitas pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
The composition of the Entity’s Audit Committee as
of March 31, 2019 and December 31, 2018 was as
follows:
Ketua Citra Surya Chairman
Anggota Lulu Terianto Members
Sian Christine Wiradinata
Relin Novita
Jumlah karyawan tetap Entitas dan Entitas Anak pada
tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-
masing adalah sebanyak 1.103 dan 1.095 karyawan (tidak
diaudit).
The number of permanent employees of the Entity
and subsidiaries as of March 31, 2019 and
December 31, 2018 was 1,103 and 1.095
employees respectively (unaudited).
Entitas memberikan kompensasi karyawan kepada pengurus
Entitas berupa gaji tunjangan dan bonus. Jumlah
kompensasi yang dibayarkan untuk Dewan Komisaris untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp
2.701.230.000 dan Rp 21.070.684.000 sedangkan untuk
Dewan Direksi masing-masing sebesar Rp 3.895.887.299
dan Rp 28.543.433.027.
The Entity gave employee compensation to the
Entity's management in the form of salaries
allowances and bonuses. Total compensation paid
to the Board of Commissioners for the years ended
March 31, 2019 and December 31, 2018 amounting
to Rp 2,701,230,000 and Rp 21,070,684,000,
respectively while for the Board of Directors
amounting to Rp 3,895,887,299 and
Rp 28,543,433,027 respectively.
d. Entitas Anak d. Subsidiaries
Entitas memiliki saham Entitas Anak (selanjutnya secara
bersama-sama dengan Entitas disebut “Kelompok Usaha”)
sebagai berikut:
The Entity has shares of Subsidiaries (hereinafter
collectively with the Entity referred to as the
“Group”) as follows:
Persentase Kepemilikan
(Langsung)/Percentage of
ownership (Direct)
Jumlah Aset Sebelum
Eliminasi/ Total Assets
Before Eliminations
EntitasAnak/
Subsidiaries
Domisili/
Domicile
Bidang
Usaha/ Scope
of Business
31 Maret
2019/
March 31,
2019
31
Desember
2018/
December
31, 2018
Tahun
Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operating
31 Maret
2019/
March 31,
2019
31
Desember
2018/
December
31, 2018
(dalam
jutaan/ in
million)
(dalam
jutaan/ in
million)
PT Bumi Shangril
La Jaya Batam
Real estat/
Real estate
99,64%
99,64%
1986
26.121
24.711
PT Pondok Indah
Hotel Jakarta
Perhotelan/
Hotel
99,90%
99,90%
2018
1.790.208
1.719.681
Pada tanggal 21 Mei 2012, Entitas mendirikan
PT Pondok Indah Hotel dengan kepemilikan saham sebesar
99,90% sedangkan sisanya sebesar 0,01% dimiliki oleh
PT Antilope Madju Puri Indah, Entitas Asosiasi.
On May 21, 2012, the Entity established
PT Pondok Indah Hotel with 99.90% shares
ownership, while the remaining 0.01% is owned by
PT Antilope Madju Puri Indah, Associated Entity.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”)
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif dalam
Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2019)
a. Standards Issued and Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2019)
Dalam tahun berjalan, Kelompok Usaha telah menerapkan
standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar
akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi termasuk
pengesahan amandemen dan penyesuaian tahunan yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan
operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan
konsolidasian berlaku efektif untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019.
In the current year, the Group has adopted all of
the new and revised financial accounting standards
(SAK) and interpretation to financial accounting
standards (ISAK) including amendment and annual
improvements issued by the Board of Financial
Accounting Standards of the Indonesian Institute of
Accountants that are relevant to their operations
and affected to the consolidated financial
statements effective for accounting period
beginning on or after January 1, 2019.
SAK dan ISAK baru dan revisi termasuk pengesahan
amandemen dan penyesuaian tahunan yang berlaku efektif
dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan usaha
kelompok usaha adalah sebagai berikut:
New and revised SAK’s and ISAK’s including
amendments and annual improvements effective in
the current year and relevant to the group’s
operation are as follows:
- Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas tentang
Prakarsa Pengungkapan”. Amandemen PSAK No. 2 ini
mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan
yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul
dari arus kas maupun perubahan nonkas.
- Amendment to PSAK No. 2, “Statement of Cash
Flow Statements on Initiative Disclosures”.
This Amendment to PSAK No. 2 requires entity
to provide disclosures that enable users of
financial statements to evaluate changes in
liabilities arising from financing activities,
including changes arising from cash flow and
changes in noncash.
- Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang
Agrikultur: Tanaman Produktif”. Amandemen PSAK 16
ini mengklarifikasi bahwa aset biologis yang memenuhi
definisi tanaman produktif (bearer plants) masuk dalam
ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi, pengakuan
dan pengukuran tanaman produktif mengikuti
persyaratan yang ada dalam PSAK 16: Aset Tetap
- Amendment to PSAK No. 16, “Property, Plant
and Equipment on Agriculture: Productive
Plants”. This amendment to PSAK No. 16
clarifies that biological assets that meet the
definition of productive plants (plants bearer)
included in the scope of PSAK 16: Property,
Plant and Equipment. Definitions, recognition
and measurement of productive plants follow
the existing requirements in PSAK No. 16:
Property, Plant and Equipment.
- Amandemen PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan tentang
Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang
belum Direalisasi”.
- Amendment to PSAK No. 46, “Income Tax on
the Recognition of deferred tax assets for
unrealized losses”.
Amandemen PSAK No. 46: Amendments to PSAK No. 46:
a. Menambahkan contoh ilustrasi untuk
mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat
dikurangkan timbul ketika jumlah tercatat aset
instrumen utang yang diukur pada nilai wajar dan
nilai wajar tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan
pajaknya, tanpa mempertimbangkan apakah entitas
memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat
instrumen utang melalui penjualan atau
penggunaan, misalnya dengan memiliki dan
menerima arus kas kontraktual, atau gabungan
keduanya
a. Adding illustrative examples to clarify
that the temporary differences are
deductible arise when the carrying
amount of assets debt instruments
measured at fair value and the fair value
is less than the taxable base, regardless
of whether the entity estimates to recover
the carrying amount of a debt instrument
through sale or use of, for example, to
have and receive contractual cash flows,
or a combination of both.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”)
AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif dalam
Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2019) (Lanjutan)
a. Standards Issued and Effective in the Current Year (on
or after January 1, 2019) (Continued)
b. Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah
laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dapat
dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer
yang dapat dikurangkan tersebut dilakukan sesuai
dengan peraturan pajak.
b. Clarifying that to determine whether the taxable
income will be available so that the deductible
temporary differences can be utilized, the
valuation deductible temporary differences would
be in line with tax regulations.
c. Menambahkan bahwa pengurangan pajak yang
berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan
dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa
depan. Lalu entitas membandingkan perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dengan estimasi
laba kena pajak masa depan yang tidak mencakup
pengurangan pajak yang dihasilkan dari
pembalikan aset pajak tangguhan tersebut untuk
menilai apakah entitas memiliki laba kena pajak
masa depan yang memadai.
c. Adding that the tax reduction from the reversal of
deferred tax assets is excluded from the estimate of
future taxable income. Then the entity compares
deductible temporary differences to the estimated
future taxable income that does not include tax
reduction resulting from the reversal of deferred
tax assets to assess whether the entity has a
sufficient future taxable income.
d. Estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak
masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa
aset entitas melebihi jumlah tercatatnya jika
terdapat bukti yang memadai bahwa kemungkinan
besar entitas akan mencapai hal tersebut.
d. Estimate of the most likely future taxable income
can include recovery of certain assets of the entity
exceeds its carrying amount if there is sufficient
evidence that it is likely that the entity will achieve.
- PSAK No. 69, “Agrikultur” yang berlaku efektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2018. PSAK 69 ini mengatur bahwa
aset biologis atau produk agrikultur diakui saat
memenuhi beberapa kriteria yang sama dengan
kriteria pengakuan aset. Aset tersebut diukur pada saat
pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan keuangan pada nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual. Selisih yang timbul dari perubahan
nilai wajar aset diakui dalam laba rugi periode
terjadinya. Pengecualian diberikan apabila nilai wajar
secara jelas tidak dapat diukur secara andal. PSAK 69
juga memberikan pengecualian untuk aset produktif
yang dikecualikan dari ruang lingkup. Pengaturan
akuntansi aset produktif tersebut mengacu ke PSAK
16: Aset Tetap. PSAK 69 tidak mengatur tentang
pemrosesan produk agrikultur setelah masa panen.
- PSAK No. 69, “Agriculture” which is effective for the
period beginning on or after January 1, 2018. This
PSAK No. 69 stipulates that a biological asset or
agricultural products are recognized when fulfilling
some of the same criteria as the criteria for asset
recognition. Such assets are measured at initial
recognition and at the end of each financial reporting
period at fair value less costs to sell. Differences
arising from changes in fair value of assets
recognized in profit and loss incurred. Exceptions
are granted if the fair value clearly can not be
measured reliably. PSAK No. 69 also provides an
exception for assets which are excluded from scope.
Accounting arrangements for such productive assets
refers to PSAK No. 16, “Property, Plant and
Equipment”. PSAK No. 69 does not regulate the
processing of agricultural products after harvest.
b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2019)
b. Interpretation to Financial Accounting Standards
(ISAK) Issued but not Effective in the Current Year (on
or after January 1, 2019)
- ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di
Muka”, ISAK 33 mengklarifikasi penggunaan tanggal
transaksi untuk menentukan kurs yang digunakan pada
pengakuan awal aset, beban atau penghasilan terkait
pada saat entitas telah menerima atau membayar
imbalan di muka dalam valuta asing.
- ISAK 33, "Transactions of Foreign Exchange and
Advances in Advance", ISAK 33 clarifies the use of
transaction dates to determine the exchange rates used
in the initial recognition of assets, expenses or related
income when the entity has received or paid benefits in
advance in foreign currency.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU
DAN REVISI (Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND
INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2019)
b. Interpretation to Financial Accounting Standards
(ISAK) Issued but not Effective in the Current Year (on
or after January 1, 2019)
- ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak
Penghasilan”, ISAK 34 mengklarifikasi dan
memberikan panduan dalam merefleksikan
ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan dalam
laporan keuangan.
- ISAK 34, "Uncertainty in Income Tax Treatment",
ISAK 34 clarifies and provides guidance in reflecting
the uncertainty of income tax treatment in financial
statements.
c. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2020)
c. Standards Issued but not Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2020)
Berikut ini standar baru dan amandemen yang berlaku
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, penerapan dini
diperkenankan.
Following are the new standards and amendments
applicable on or after January 1, 2020, early adoption is
permitted.
- Amandemen PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi -
Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan
dengan PSAK No. 62: Kontrak Asuransi”.
- Amendments to PSAK No. 62, "Insurance Contract -
Implementing PSAK No. 71: Financial Instruments
with PSAK No. 62: Insurance Contract".
Amendemen ini memberikan 2 (dua) pendekatan yang
bersifat opsional bagi entitas asuransi, yakni:
This Amendment provides 2 (two) approaches that are
optional for the insurer, namely:
a. Deferrral approach: pengecualian temporer dari
penerapan PSAK 71 bagi entitas yang aktivitas
utamanya adalah menerbitkan kontrak asuransi
sebagaimana dalam ruang lingkup PSAK 62 (yang
diterapkan pada level entitas pelapor); dan
a. Deferrral approach: temporary exemption from the
application of PSAK 71 to an entity whose principal
activity is to issue an insurance contract as within
the scope of PSAK 62 (which applies at the level of
the reporting entity); and
b. Overlay approach: memperkenankan entitas untuk
mereklasifikasi beberapa penghasilan atau beban
yang timbul dari aset keuangan yang ditetapkan
dari laba rugi ke penghasilan komprehensif lain.
b. Overlay approach: allows an entity to reclassify
multiple income or expenses arising from a defined
financial asset from profit or loss to another
comprehensive income.
- PSAK No.71, “Instrumen Keuangan”. PSAK 71
mengatur perubahan persyaratan terkait instrumen
keuangan seperti klasifikasi dan pengukuran,
penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.
- PSAK No.71, "Financial Instruments". PSAK 71
provides for changes in terms of financial instruments
such as classification and measurement, impairment,
and hedge accounting.
- PSAK No.72, “Pendapatan Dari Kontrak Dengan
Pelanggan”. PSAK 72 mengatur model pengakuan
pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga
entitas diharapkan dapat melakukan analisis sebelum
mengakui pendapatan.
- PSAK No.72, "Revenue From Contract With
Customers". PSAK 72 sets the revenue recognition
model of the contract with the customer, so the entity
is expected to conduct an analysis before
acknowledging the revenue.
Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen dan
penyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun berjalan
dan relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha telah
diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam “Ikhtisar
Kebijakan Akuntansi yang Penting”.
Several SAK’s and ISAK’s including amendments and
annual improvements that became effective in the current
year and are relevant to the Group’s operation have been
adopted as disclosed in the “Summary of Significant
Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan
dengan kegiatan Kelompok Usaha atau mungkin akan
mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan
sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang
mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Other SAK’s and ISAK’s that are not relevant to the
Group’s operation or might affect the accounting policies
in the future are being evaluated by the management the
potential impact that might arise from the adoption of
these standards to the consolidated financial statements.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam
penyajian laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi
penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku
efektif sejak tanggal 1 Januari 2019, yaitu sebagai berikut:
The accounting policies have been applied consistently in the
preparation of financial statements except for the adoption of
several new and revised SAK and ISAK that effective on or
after January 1, 2019, as follows:
a. Pernyataan Kepatuhan a. Compliance Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai
dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi
yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar
baru dan yang direvisi, amandemen dan penyesuaian
tahunan, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari
2018, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan
Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No.
Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan
No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Entitas Publik yang
berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau
setelah tanggal 31 Desember 2012.
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with SAK, which comprises the
Statements and Interpretations issued by the Board of
Financial Accounting Standards of the Indonesian
Institute of Accountants, including applicable new and
revised standards, amendments and annual
improvements, effective on or after January 1, 2018 , and
Attachment to the Decision of the Chairman of
Bapepam – LK (now becoming Indonesian Financial
Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012 dated
June 25, 2012 that is Regulation No.VIII.G.7 regarding
Presentation and Disclosures of the Financial Statements
of the Public Entity that effective for the financial
statements that ended on or after December 31, 2012.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian b. Basis for the Preparation of Consolidated Financial
Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan
Keuangan”. PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan
item-item yang disajikan dalam penghasilan
komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan
direklasifikasi ke laba rugi akan disajikan terpisah dari
item-item yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
The consolidated financial statements are prepared in
accordance with PSAK No. 1 (Revised 2013),
“Presentation of Financial Statements”. This revised
PSAK changes the grouping of items presented in OCI.
Items that could be reclassified to profit or loss would be
presented separately from items that will never be
reclassified.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan
asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual,
kecuali laporan arus kas konsolidasian yang
menggunakan dasar kas.
The consolidated financial statements have been prepared
on the assumption of going concern and accrual basis
except for consolidated statement of cash flows using cash
basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu
yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang
diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-
masing akun tersebut.
The measurement in the preparation of consolidated
financial statements is historical cost concept, except for
certain accounts which are measured on the basis
described in the related accounting policies of respective
account.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan
menggunakan metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, which have been
prepared using the direct method, present cash receipts
and payments classified into operating, investing and
financing activities.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian (Lanjutan)
b. Basis for the Preparation of Consolidated Financial
Statements (Continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan
keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp) yang juga
merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.
The reporting currency used in the preparation of the
consolidated financial statements is Rupiah (Rp) which
also represents functional currency of the Group.
Ketika Entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara restrospektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan
pada awal periode komparatif yang disajikan.
When the Entity adopts accounting policy retrospectively
or restates items in its financial statements or the entity
reclassifies the items in its financial statements, the
financial statements at the beginning of comparative
period are presented.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi c. Principles of Consolidation
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 65, "Laporan
Keuangan Konsolidasian". PSAK No. 65
menggantikan persyaratan laporan keuangan
konsolidasian dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009),
"Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri" dan menggantikan ISAK No. 7,
"Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ".
The Group applied PSAK No. 65, “Consolidated Financial
Statements”. PSAK No. 65 superseded the requirements
related consolidated financial statements in PSAK No. 4
(Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial
Statements” and superseded ISAK No. 7,”Special Purpose
Entity Consolidation”.
PSAK ini mensyaratkan entitas induk (entitas yang
mengendalikan satu atau lebih entitas lain) untuk
menyajikan laporan keuangan konsolidasian. Investor
menentukan apakah investor merupakan entitas induk
dengan menilai apakah investor mengendalikan satu
atau lebih investee. Investor mempertimbangkan
seluruh fakta dan keadaan yang relevan ketika menilai
apakah investor mengendalikan investee.
This PSAK requires a parent entity (an entity that controls
one or more other entities) to present consolidated
financial statements. An investor determines whether it is
a parent by assessing whether it controls one or more
investees. An investor considers all relevant facts and
circumstances when assessing whether it controls an
investee.
Investor mengendalikan investee ketika investor
terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel
dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut
melalui kekuasaannya atas investee.
Control is achieved when the investor is exposed or has
rights, to variable returns from its involvement with the
investee and has the ability to affect those returns through
its power over the investee.
Dengan demikian, investor mengendalikan investee
jika dan hanya jika, investor memiliki seluruh hal
berikut ini:
Specifically, the investor controls the investee if, and only
if, the investor has the following elements:
a. kekuasaan atas investee (misalnya hak yang ada
saat ini yang memberi investor tersebut
kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas
relevan investee);
a. power over the investee (i.e. existing rights to give it the
current ability to direct the relevant activities of the
investee);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee; dan
b. exposures or rights to variable returns from its
involvement with the investee; and
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas
investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
c. The ability to use its power over the investee to affect
the investor’s returns.
Pada umumnya, mayoritas hak suara menghasilkan
pengendalian. Ketika Entitas memiliki kurang dari
mayoritas hak suara, atau serupa atas investee, investor
mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang
relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas
investee, termasuk:
Generally, a majority of voting rights result in control.
When the Entity has less than a majority of the voting, or
similar, rights of an investee, it considers all relevant
facts and circumstances in assessing whether it has power
over an investee, including:
a. pengaturan kontraktual dengan pemegang suara
lainnya dari investee.
a. the contractual arrangement(s) with the other vote
holders of investee.
b. hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual. b. rights arising from other contractual arrangement(s).
c. hak suara dan hak suara potential investor. c. the Entity’s voting rights and potential voting rights.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi (Lanjutan) c. Principles of Consolidation (Continued)
Investor menilai kembali apakah investor
mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau
lebih dari tiga elemen pengendalian.
The Entity reassesses whether or not it controls an
investee if facts and circumstances indicate that there are
changes to one or more of the three element of control.
Prosedur Konsolidasi Consolidation Procedures
Laporan keuangan konsolidasian: Consolidated financial statements:
- menggabungkan item sejenis seperti aset, liabilitas,
ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dari entitas
induk dengan entitas anaknya;
- combine like items of assets, liabilities, equity, income,
expenses and cash flows of the parent with those of its
subsidiaries;
- menghapus (mengeliminasi) jumlah tercatat dari
investasi entitas induk di setiap entitas anak dan
bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas
anak;
- offset (eliminate) the carrying amount of the parent's
investment in each subsidiary and the parent's portion
of equity of each subsidiary;
- mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas,
ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra
kelompok usaha yang berkaitan dengan transaksi
antara entitas-entitas dalam Kelompok Usaha.
- eliminate in full intragroup assets and liabilities,
equity, income, expenses and cash flows relating to
transactions between entities of the Group.
Entitas memasukkan penghasilan dan beban entitas
anak dalam laporan keuangan konsolidasian dari
tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan
tanggal ketika entitas kehilangan pengendalian atas
entitas anak. Penghasilan dan beban entitas anak
didasarkan pada jumlah aset dan liabilitas yang diakui
dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
akuisisi.
A reporting entity includes the income and expenses of a
subsidiary in the consolidated financial statements from
the date it gains control until the date when the reporting
entity ceases to control the subsidiary. Income and
expenses of the subsidiary are based on the amounts of
the assets and liabilities recognized in the consolidated
financial statements at the acquisition date.
Entitas dan entitas anaknya disyaratkan untuk
mempunyai kebijakan akuntansi dan tanggal pelaporan
yang sama, atau konsolidasian berdasarkan informasi
keuangan tambahan yang dibuat entitas anak.
The parent and subsidiaries are required to have the same
accounting policies and reporting dates, or consolidation
based on additional financial information prepared by
subsidiary.
Kepentingan Nonpengendali (NCI) Non-controlling Interest (NCI)
Entitas induk menyajikan NCI di laporan posisi
keuangan konsolidasiannya dalam ekuitas, terpisah dari
ekuitas pemilik entitas.
A parent presents NCI’s in its consolidated statement of
financial position within equity, separately from the
equity of the owners of the parent.
Entitas mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen
dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik
entitas induk dari kelompok usaha dan NCI, meskipun
hal tersebut mengakibatkan NCI memiliki saldo defisit
atas dasar kepentingan kepemilikan sekarang.
Profit or loss and each component of OCI are attributed
to the equity holders of the parent of the group and to the
NCI, even if this results in the NCI having a deficit
balance on the basis of present ownership interests.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi (Lanjutan) c. Principles of Consolidation (Continued)
Perubahan Proporsi Kepemilikan Changes in Ownership Interests
Perubahan kepemilikan Entitas dalam Entitas anak yang
tidak menghasilkan kehilangan pengendalian di entitas
anak adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan
pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika
proporsi ekuitas yang dimiliki oleh NCI berubah, entitas
menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali
dan NCI untuk mencerminkan perubahan kepemilikan
relatifnya dalam entitas anak. Entitas tersebut mengakui
secara langsung dalam ekuitas setiap perbedaan antara
jumlah tercatat NCI yang disesuaikan dan nilai wajar
imbalan yang dibayar atau diterima, dan
mengatribusikannya kepada pemilik entitas induk.
Changes in a parent's ownership interest in a subsidiary
that do not result in the parent losing control of the
subsidiary are equity transactions (i.e. transactions with
owners in their capacity as owners). When the proportion
of the equity held by NCI’s changes, the carrying amounts
of the controlling and NCI’s are adjusted to reflect the
changes in their relative interests in the subsidiary. Any
difference between the amount by which the NCI’s are
adjusted and the fair value of the consideration paid or
received is recognized directly in equity and attributed to
the owners of the parent.
Kehilangan Pengendalian Loss of Control
Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas
anak, maka entitas induk:
If loss control over Subsidiary, the parent entity:
a. menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas
anak terdahulu dari laporan posisi keuangan
konsolidasian;
a. derecognizes the assets and liabilities of the former
subsidiary from the consolidated statement of
financial position;
b. mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak
terdahulu pada saat hilangnya pengendalian dan
selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan
setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak
terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Sisa
investasi tersebut diukur kembali dan pengukuran
kembali tesebut dianggap sebagai nilai wajar pada
saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan
PSAK No. 55 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”, atau, jika sesuai, biaya
perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada
entitas asosiasi atau ventura bersama;
b. recognizes any investment retained in the former
subsidiary when control is lost and subsequently
accounts for it and for any amounts owed by or to the
former subsidiary in accordance with relevant
PSAKs. The retained interest is remeasured and the
remeasured value is regarded as the fair value on
initial recognition of a financial asset in accordance
with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”, or,
when appropriate, the cost on initial recognition of an
investment in an associate or joint venture;
c. mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan
hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan
pada kepentingan pengendali terdahulu.
c. recognizes the gain or loss associated with the loss of
control attributable to the former controlling interest.
Entitas Investasi - Pengecualian Konsolidasi Investment Entities Consolidation Exemption
Entitas investasi tidak mengonsolidasi entitas anaknya
atau menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2009),
“Kombinasi Bisnis” ketika entitas tersebut memperoleh
pengendalian atas entitas lain. Ketika entitas menjadi,
atau berhenti, menjadi entitas investasi, entitas
menerapkan secara prospektif perubahan statusnya dari
tanggal terjadinya perubahan status tersebut.
Investment Entity does not consolidate its subsidiaries, or
apply PSAK No.22 (Revised 2010), “Business
Combinations” when it obtains control of another entity.
When an entity becomes, or ceases to be, an investment
entity, it applies its status change prospectively from the
date of change.
Entitas investasi adalah entitas yang: An investment Entity is an entity that:
a. memperoleh dana dari satu atau lebih investor
dengan tujuan memberikan investor tersebut jasa
manajemen investasi;
a. obtains funds from one or more investors for the
purpose of providing those investor(s) with investment
management services;
b. menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan
bisnisnya adalah untuk menginvestasikan dana yang
sematamata untuk memperoleh imbal hasil dari
kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau
keduanya; dan
b. commits to its investor(s) that its business purpose is
to invest funds solely for returns from capital
appreciation, investment income, or both; and
c. mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh
investasinya yang substansial berdasarkan pada nilai
wajar.
c. measures and evaluates the performance of
substantially all of its investments on a fair value
basis.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi (Lanjutan) c. Principles of Consolidation (Continued)
Entitas Investasi - Pengecualian Konsolidasi
(Lanjutan)
Investment Entities Consolidation Exemption
(Continued)
Entitas disyaratkan untuk mempertimbangkan semua
fakta dan keadaan apakah entitas merupakan entitas
investasi, termasuk tujuan dan desainnya seperti:
An entity is required to consider all facts and
circumstances when determining whether it is an
investment entity, including its purpose and design such
as:
a. memiliki lebih dari satu investasi; a. it has more than one investment;
b. memiliki lebih dari satu investor; b. it has more than one investor;
c. memiliki investor yang bukan merupakan pihak-
pihak berelasi dari entitas;
c. it has investors that are not related parties of the
entity;
d. memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk
kepentingan ekuitas atau kepentingan serupa.
d. it has ownership interests in the form of equity or
similar interests.
Jika tidak terdapat karakteristik khusus tersebut tidak
berarti mendiskualifikasikan entitas dari
pengklasifikasian sebagai entitas investasi. Entitas
investasi yang tidak memiliki seluruh karakterisktik
khusus tersebut memberikan pengungkapan tambahan
yang disyaratkan oleh PSAK No. 67, “Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain”.
The absence of any of these typical characteristics does not
necessarily disqualify an entity from being classified as an
investment entity. Investment entity that does not have all
those typical characteristics provide additional
information as required by PSAK No. 67, “Disclosures of
Interests in Other Entities”.
Entitas investasi disyaratkan untuk mengukur investasi
dalam entitas anak pada nilai wajar melalui laba rugi
sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
An investment entity is required to measure an investment
in a subsidiary at fair value through profit or loss in
accordance with PSAK No.55 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”.
Karena entitas investasi tidak disyaratkan untuk
mengonsolidasi entitas anaknya, transaksi pihak
berelasi intra kelompok usaha dan saldo tidak
dieliminasi.
Because an investment entity is not required to consolidate
its subsidiaries, intragroup related party transactions and
outstanding balances are not eliminated.
Pengecualian terhadap konsolidasi hanya diterapkan
pada entitas investasi tesebut. Oleh karenanya entitas
induk dari entitas investasi mengonsolidasi seluruh
entitas yang dikendalikannya, termasuk entitas yang
dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan
entitas investasi, kecuali entitas induk itu sendiri
merupakan entitas investasi.
The exemption from consolidation only applies to the
investment entity itself. Accordingly, a parent of an
investment entity is required to consolidate all entities that
it controls, including those controlled through an
investment entity subsidiary, unless the parent itself is an
investment entity.
Persyaratan pengungkapan untuk laporan keuangan
konsolidasian diatur dalam PSAK No. 67,
“Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.
The disclosure requirements for consolidated financial
stetaments are specified in PSAK No. 67, ”Disclosure of
Interests in Other Entities”.
Sebagaimana diatur dalam PSAK No. 4 (Revisi 2013),
“Laporan Keuangan Tersendiri”, Laporan keuangan
tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya jika
laporan tersebut merupakan informasi tambahan pada
laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai
lampiran dalam laporan keuangan konsolidasian.
Metode yang digunakan untuk mencatat investasi di
entitas anak, asosiasi dan ventura bersama adalah
metode biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK No.
55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran”. Laporan keuangan tersendiri terdiri
dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas.
As regulated in PSAK No.4 (Revised 2013), ”Separate
Financial Statements”, Separate financial statements
(parent entity) can be served only when those statements
are additional information on the consolidated financial
statements and are presented as an attachment to the
consolidated financial statements. The method used to
record investments in subsidiaries, associations and joint
ventures are cost method or in accordance with PSAK No.
55 (Revised 2014), “Financial Instrument: Recognition
and Measurement”. Separate financial statements consist
of the statement of financial position, statement of profit or
loss and other comprehensive income, statement of
changes in equity and statement of cash flows.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
d. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama
d. Investments in Associates and Joint Ventures
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi
2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama” dan Amandemen PSAK No.15 “Investasi
pada Entitas Asosiasi dan Ventura bersama tentang
Investasi Entitas Asosiasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi”.
The Group applied PSAK No. 15 (Revised 2013),
“Investment in Associates and Joint Ventures” and
Amandment to PSAK No.15 “Investment in Associates and
Joint Ventures on Investment in Associates: Application of
Consolidation Exemption”.
PSAK ini menentukan penerapan metode ekuitas atas
investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama.
Amandemen PSAK No. 15 memberikan klarifikasi
pada paragraf 36A tentang pengecualian konsolidasi
untuk investasi ketika ktriteria tertentu terpenuhi.
This PSAK prescribes the application of the equity method
to investments in associates and joint ventures. The
Amendment to PSAK No. 15 provides clarification on
consolidation exemption paragraph 36A of excemptions
for certain investments that meet certain criteria.
Dampak penerapan PSAK ini bersama-sama dengan
PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”.
The impact on the adoption of this PSAK is along with
PSAK No. 66, “Joint Arrangements”.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas yang mana investor
mempunyai pengaruh signifikan. Pengaruh signifikan
adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan
kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi
tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas
kebijakan tersebut.
An associate is an entity over which the entity has
significant influence. Significant influence is the power of
participate on the financial and operating policy decisions
of the investee, but is not control or joint control over those
policies.
Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang para
pihaknya memiliki pengendalian bersama atas
pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan.
A joint venture is a type of joint arrangement where the
parties that have joint control of the arrangement have
rights to the net assets of the arrangement.
Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual
untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang
ada hanya ketika keputusan tentang aktivitas relevan
mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari
seluruh pihak yang berbagi pengendalian.
Joint control is the contractually agreed sharing of control
of an arrangement, which exists only when decisions about
the relevant activities require unanimous consent of the
parties sharing control.
Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi pada
entitas asosiasi atau ventura bersama diakui sebesar
biaya perolehan, dan jumlah tercatat tersebut ditambah
atau dikurang untuk mengakui bagian investor atas aset
bersih investee setelah tanggal perolehan. Laba atau rugi
investor mencakup bagian dari laba atau rugi investee
dan OCI dari investor mencakup bagian OCI dari
investee.
Under the equity method, the investment in an associate or
a joint venture is initially recognized at cost and adjusted
thereafter for the post-acquisition change in the investor’s
share of the investee’s net assets. The investor’s profit or
loss includes its share of the investee's profit or loss and
the investor's OCI includes its share of the investee's OCI.
Goodwill terkait dengan entitas asosiasi atau ventura
bersama terdapat dalam jumlah tercatat investasi dan
tidak diamortisasi maupun dilakukan pengujian
penurunan nilai secara individu.
Goodwill relating to the associate or joint venture is
included in the carrying amount of the investment and is
neither amortized nor individually tested for impairment.
Jika terdapat suatu perubahan yang diakui langsung
dalam ekuitas entitas asosiasi atau ventura bersama,
Entitas mengakui bagiannya dari perubahan tersebut
dan mengungkapkannya, jika relevan, dalam laporan
perubahan ekuitas konsolidasian. Keuntungan atau
kerugian belum terealisasi yang timbul dari transaksi
antara Entitas dengan entitas asosiasi atau ventura
bersama dieliminasi sebatas kepentingannya dalam
entitas asosiasi atau ventura bersama.
If there is a change recognized directly in the equity of the
associate or joint venture, the Entity recognizes its share
of such changes and to disclose this, if relevant in the
consolidated statement of changes in equity. Unrealized
gains or losses resulting from transactions between the
Entity and associate or joint venture are eliminated to the
extent of the interest in the associate or joint venture.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
d. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama (Lanjutan)
d. Investments in Associates and Joint Ventures
(Continued)
Jika bagian entitas atas rugi pada entitas asosiasi atau joint venture sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi atau ventura bersama, maka entitas menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Setelah kepentingan entitas dikurangkan menjadi nol, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui, hanya sepanjang entitas mempunyai kewajiban hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau ventura bersama.
If the entity’s share on loss in an associate or a joint venture equals or exceeds its interest in the associate or joint venture, it discontinues recognizing its share of further losses. After the entity’s interest is reduced to zero, additional losses are provided for and a liability is recognized, only to the extent that the entity has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate or joint venture.
Jika entitas asosiasi atau ventura bersama melaporkan
laba pada periode berikutnya, Entitas mengakui
bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagiannya
atas laba tersebut sama dengan bagian kerugian yang
tidak diakui.
If the associate or joint venture subsequently reports
profits, the Entity resumes recognizing its share of those
profits only after its share of the profits equals the share
of losses not recognized.
Laporan keuangan entitas asosiasi atau ventura bersama
disusun untuk periode yang sama dengan Entitas. Jika
perlu, penyesuaian dilakukan untuk membawa
kebijakan akuntansi yang sama dengan yang diterapkan
Entitas.
The financial statements of the associate or joint venture
are prepared for the same reporting period as the Entity.
When necessary, adjustments are made to bring the
accounting policies in line with those of the Entity.
Setelah penerapan metode ekuitas, Entitas menerapkan
persyaratan di PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, untuk
menentukan apakah perlu mengakui penurunan nilai
tambahan sehubungan dengan investasinya dalam
entitas asosiasi atau ventura bersama. Jika penurunan
terindikasi, jumlah dikalkulasi dengan mengacu pada
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”,
(lihat catatan 3g dan 3o).
After application of the equity method, the Entity applies
the requirement in PSAK No. 55 (Revised 2014),
“Financial Instruments: Recognition and Measurement”,
to determine whether it is necessary to recognize an
additional impairment loss with respect to its investment
in the associate or joint venture. If impairment is
indicated, the amount is calculated by reference to PSAK
No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”,
(see note 3g and 3o).
Jumlah tercatat keseluruhan investasi diuji untuk
penurunan nilai sebagai suatu aset tunggal, yaitu,
goodwill tidak diuji secara terpisah. Jumlah pemulihan
investasi pada entitas asosiasi dinilai untuk setiap entitas
asosiasi atau ventura bersama, kecuali entitas asosiasi
atau ventura bersama tidak menghasilkan arus kas
secara independen.
The entire carrying amount of the investment is tested for
impairment as a single asset, that is, goodwill is not tested
separately. The recoverable amount of an investment in an
associate is assessed for each individual associate or joint
venture, unless the associate or joint venture does not
generate cash flows independently.
Pada saat hilangnya pengaruh signifikan pada entitas
asosiasi atau ventura bersama, Entitas mengakui setiap
investasi yang tersisa pada nilai wajar. Perbedaan antara
jumlah tercatat entitas asosiasi atau ventura bersama
pada saat hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar
dari investasi yang tersisa dan hasil dari pelepasan
diakui dalam laba atau rugi.
Upon loss of significant influence over the associate or
joint control over joint venture, the Entity masures &
recognizes any retained investment as its fair value. Any
difference between the carrying amount of the associate
or joint venture upon loss of significant influence and the
fair value of the retained investment and proceeds from
disposal is recognized in profit or loss.
Persyaratan pengungkapan untuk entitas dengan
pengendalian bersama atau pengaruh signifikan pada
investee dijelaskan dalam PSAK No. 67,
“Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.
The disclosure requirements for entities with joint control
of, or significant influence over, an investee are specified
in PSAK No. 67,” Disclosure of Interest in Other
Entities”.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-
pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi” dan PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group deals transactions with related parties as
defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party
Disclosures” and PSAK No. 7 (Improvement 2015),
“Related Party Disclosures”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan
laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga
diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
This PSAK requires disclosure of relationships,
transactions and balances related parties, including
commitments in the consolidated financial statements and
separate financial statements of the parent entity also
applies to individual financial statements.
PSAK ini juga memberikan pengecualian dari persyaratan
umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan
pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan
bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh
Pemerintah (entitas berelasi dengan Pemerintah).
This PSAK also introduces an exemption from the general
related party disclosure requirements for transactions
with government and entities that are controlled, jointly
controlled or significantly influenced by the same
Government as the reporting entity (Government related
entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang
terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor).
Related party is a person or an entity related to
the entity that prepares financial statements
(the reporting entity).
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai
relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's family is
related to the reporting entity if that person:
(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
(i) Has control or joint control over the reporting
entity;
(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
(ii) Has significant influence over the reporting
entity; or
(iii) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau
entitas induk entitas pelapor.
(iii) Is a member of the key management personnel
of the reporting entity or of a parent of the
reporting entity.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor
jika entitas memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any of the
following conditions applies:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari
grup yang sama (artinya entitas induk, entitas
anak, berikutnya terkait dengan entitas lain).
(i) The entity and the reporting entity are members
of the same group (which means that each
parent, subsidiary and fellow subsidiary is
related to the others).
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura
bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota
suatu grup, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya).
(ii) One entity is an associate or joint venture of the
other entity (or an associate or joint venture of
a member of a group of which the other entity is
a member).
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama
dari pihak ketiga yang sama.
(iii) Both entities are joint ventures of the same third
party.
(iv) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas
ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
(iv) One entity is a joint venture of a third entity and
the other entity is an associate of the third entity.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan
paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas lain yang terkait
dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi
dengan entitas pelapor.
(v) The entity is a post-employment defined benefit
plan for the benefit of employees of either the
reporting entity or an entity related to the
reporting entity. If the reporting entity in itself
such a plan, the sponsoring employers are also
related to the reporting entity.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) e. Transactions with Related Parties (Continued)
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang diidentifikasikan
dalam huruf a.
(vi) The entity is controlled or jointly controlled by
a person identified in a.
(vii) Orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i)
memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas
induk dari entitas).
(vii) A person identified in a (i) has significant
influence over the entity or is a member of the
key management personnel of the entity (or of a
parent of the entity).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan
tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by both
parties, which terms may not be the same as other
transactions conducted by parties who are not related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan
pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau
tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana
yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian yang relevan.
All transactions and balances with significant related
parties, whether or not conducted with the terms and
conditions, as was done with the parties that have no
relation to related parties, have been disclosed in the
relevant notes to the consolidated financial statements.
f. Pelaporan Segmen f. Segment Reporting
Kelompok Usaha melaporkan informasi segmen yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas
bisnis yang mana Entitas terlibat dan lingkungan
ekonomi dimana Entitas beroperasi.
The Group discloses segment information that will enable
users of financial statements to evaluate the nature and
financial effects of the business activities in which the
Entity engages and economic environments in which it
operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari
Entitas yang:
An operating segment is a component of an Entity:
a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana
memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
a. that engages in business activities which it may earn
revenue and incur expenses (including revenue and
expenses relating to the transaction with other
components of the same entity);
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh
pengambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b. whose operating results are reviewed regularly by
the Entity’s chief operating decision maker to make
decision about resources to be allocated to the
segments and assess its performance; and
c. tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
c. for which discrete financial information is available.
Kelompok Usaha melakukan segmentasi pelaporan
berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh
pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi
kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya
yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas
dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam
Kelompok Usaha. Seluruh transaksi antar segmen telah
dieliminasi.
Segment reporting made by the Group is based on the
financial information used by operating decision makers
in evaluating operating segment performance and
determining the allocation of its resources. Segmentation
based on the activity of each legal entity operating
activities in the Group.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No.
55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu,
Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 13,
“Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha
Luar Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian
Ulang Derivatif Melekat”.
The Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2014),
“Financial Instruments: Presentation”,
PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments:
Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60
(Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.
In addition, the Group also adopted ISAK No. 13,
“Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation”
and ISAK No. 26 (Revised 2014), “Reassessment of
Embedded Derivatives”.
PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi
penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk
klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan,
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini
juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait
dengan suku bunga, dividen dan keuntungan/kerugian,
dan ketika aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat
di saling hapus.
PSAK 50 (Revised 2014), “Financial Instruments:
Presentation”, outlines the accounting requirements for
the presentation of financial instruments, particularly as
to the classification of such instruments into financial
assets, financial liabilities and equity instruments. The
standard also provide guidance on the classification of
related interest, dividends and gains/losses, and when
financial assets and financial liabilities can be offset.
Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip
untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan dalam
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”, dan untuk
mengungkapkan informasi tentang instrumen keuangan
di PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”.
The principles in this standard complement the principles
for recognizing and measuring financial assets and
financial liabilities in
PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments:
Recognition and Measurement”, and for disclosing
information about them in PSAK No. 60 (Revised 2014),
“Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 55 (Revisi 2014) berkaitan dengan, antara
lain, pengakuan awal dari aset dan liabilitas keuangan,
pengukuran setelah pengakuan awal, penurunan nilai,
penghentian pengakuan, dan akuntansi lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with, among other
things, initial recognition of financial assets and
liabilities, measurement subsequent to initial recognition,
impairment, derecognition, and hedge accounting.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan
pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan
keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas
posisi dan kinerja keuangan, dan sifat dan tingkat risiko
yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas
terekspos selama periode dan pada akhir periode
pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-
risiko tersebut. Selain itu, standar ini menjelaskan
persyaratan untuk pengungkapan risiko likuiditas.
PSAK No. 60 (Revised 2014) requires quantitative and
qualitative disclosures in the financial statements that
enable users to evaluate the significance of financial
instruments on the financial position and performance,
and the nature and extent of risks arising from financial
instruments to which the entity is exposed during the
period and at the end of the reporting period and how the
entity manages such risks. In addition, this standard
describes the requirement for disclosure of liquidity risk.
ISAK No. 26 (Revisi 2014) yang menggantikan ISAK
No. 26 (Revisi 2009) kembali menegaskan perlakuan di
PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa entitas harus
menilai apakah derivatif melekat disyaratkan untuk
dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai
derivatif ketika entitas menjadi pihak dalam kontrak
tersebut.
ISAK No. 26 (Revised 2014) which superseded ISAK No.
26 (Revised 2009) re-confirms the treatment in PSAK No.
55 (Revised 2014) that an entity should assess whether an
embedded derivative is required to be separated from the
host contract and accounted for as a derivative when the
entity first becomes a party to the contract.
(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan diakui pada posisi keuangan ketika
entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen.
Financial assets are recognized on the financial position
when the entity becomes a party to the contractual
provision of the instrument.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets (Continued)
Pengakuan dan Pengukuran Awal (Lanjutan) Initial Recognition and Measurement (Continued)
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55
(Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan
pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), investasi
dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang
diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia
untuk dijual (AFS). Kelompok Usaha menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal
dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi
kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55
(Revised 2014) are classified as financial assets at fair
value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity
investments (HTM), loans and receivables, or
available-for-sale (AFS) financial assets. The Group
determines the classification of its financial assets at
initial recognition and, where allowed and
appropriate, re-evaluates the classification of the
assets at each reporting date.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar,
dalam hal investasi tidak diklasifikasikan sebagai
FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan
atau penerbitan aset keuangan.
Financial assets are initially measured at fair value, in
the case of investments not classified as at FVTPL, fair
value plus transaction costs that are directly
attributable to the acquisition or issuance of financial
assets.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends
on their classification as follows:
• Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba
Rugi (FVTPL)
• Financial Assets at Fair Value Through Profit or
Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL
pada saat aset keuangan diperoleh untuk
diperdagangkan atau ditetapkan pada saat
pengakuan awal sebagai FVTPL. Aset keuangan
diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan
jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga
diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan
kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as FVTPL when the
financial assets acquired for trading or
designated upon initial recognition as FVTPL.
Financial assets are classified as held for trading
if acquired for the purpose of selling or
repurchasing in the near future. Derivative assets
are also classified as held for trading unless they
are designated as derivative assets effective
hedging instruments.
Aset keuangan FVTPL termasuk aset keuangan
untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang
ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai
FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan
atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain termasuk dividen atau bunga
yang diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi
biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat
penjualan atau pelepasan lainnya.
Financial assets at FVTPL include financial
assets held for trading and financial assets
designated upon initial recognition as FVTPL are
presented in the consolidated statement of
financial position at fair value with gains or losses
from changes in fair value recognized in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income include dividends or
interest earned on financial assets without
deducting transaction costs that may occur upon
the sale or other disposal.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan) Subsequent Measurement (Continued)
• Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(HTM)
• Held-to-Maturity Investments (HTM)
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo ketika Kelompok
Usaha mempunyai maksud positip dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo.
Non-derivative financial assets with fixed or
determinable payments and maturity are
classified as HTM investments when the Group
has the positive intention and ability to hold them
until maturity.
Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif (EIR).
After initial measurement, investments HTM are
measured at amortized cost using the effective
interest method (EIR).
Metode ini menggunakan EIR untuk estimasi
penerimaan kas di masa datang yang didiskontokan
selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai
tercatat bersih dari aset keuangan.
This method uses the EIR for discounted estimated
future cash receipts through the expected life of
the financial asset to the net carrying amount of
the financial asset.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat investasi tersebut
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income when the investments are
derecognized or impaired, as well as through the
amortization process.
• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang • Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments and have no quotations in an active
market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam
kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan EIR.
After initial recognition, the financial assets are
measured at amortized cost using the EIR.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan
dan piutang dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, maupun melalui
proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income when the loans and
receivables are derecognized or impaired, as well
as through the amortization process.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan) Subsequent Measurement (Continued)
• Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) • Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-
derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk
dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam
tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan ini
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali
aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan
dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan
posisi keuangan.
AFS financial assets are non-derivative financial
assets that are designated as AFS or are not
classified into the three preceding categories.
Financial assets are classified as non-current
assets unless the asset is intended to be released
within twelve months from the date of the
consolidated financial position.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS
diukur pada nilai wajar tanpa dikurangi biaya
transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau
pelepasan lain, dengan keuntungan atau kerugian
yang belum terealisasi diakui sebagai OCI dalam
komponen ekuitas sampai investasi tersebut
dihentikan pengakuannya.
After initial measurement, AFS financial assets
are measured at fair value without deducting
transaction costs that may occur when a sale or
other disposal, with unrealized gains or losses
recognized as OCI in equity component until the
investment is derecognized.
Pada saat pengukuran awal, laba atau rugi
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
komponen ekuitas sampai pengakuan aset
keuangan tersebut dihentikan atau sampai
ditetapkan ada penurunan nilainya dan pada saat
yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus
diakui ke laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian sebagai
penyesuaian reklasifikasi.
At that time, the cumulative gain or loss
previously recognized in equity component until
the financial asset is derecognized or until to be
determined impaired and at the same time the
cumulative gain or loss previously recognized in
equity should be recognized to the consolidated
statement of profit or loss and other
comprehensive income as a reclassification
adjustment.
(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan ketika
entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen.
Financial liabilities are recognized on the financial
position when the entity becomes a party to the
contractual provision of the instrument.
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi
(FVTPL), liabilitas keuangan pada biaya perolehan di
amortisasi (utang lain-lain dan derivatif yang
ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif,
mana yang sesuai). Kelompok Usaha menetapkan
klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan
awal.
Financial liabilities within the scope of
PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial
liabilities measured at fair value through profit or loss
(FVTPL), financial liabilities that are measured at
amortized cost (other payables and derivatives
designated as effective hedging instruments, which
appropriate). The Group determines the classification
of its financial liabilities at initial recognition.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (2) Financial Liabilities (Continued)
Pengakuan dan Pengukuran Awal (Lanjutan) Initial Recognition and Measurement (Continued)
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak
diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan
tersebut.
Financial liabilities are initially measured at fair value
and in the case of financial liabilities not classified as
at FVTPL, fair value plus transaction costs that are
directly attributable to the issuance of financial
liabilities.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial liabilities
depends on their classification as follows:
• Liabilitas Keuangan pada Nilai Wajar Melalui
Laba Rugi (FVTPL)
• Financial Liabilities at Fair Value Through
Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh
untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat.
Financial liabilities are classified as held for
trading if they are acquired for the purpose of
selling or repurchasing in the near future.
Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai
derivatif liabilitas instrumen lindung nilai efektif.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang
dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian.
Derivatives are also classified as held for trading
unless they are designated as derivative liabilities
effective hedging instruments. Gains or losses on
liabilities held for trading are recognized in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai
liabilitas keuangan FVTPL termasuk liabilitas
keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan
pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL
disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan
atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Financial liabilities that are designated as
financial liabilities at FVTPL include financial
liabilities held for trading and designated upon
initial recognition as FVTPL are presented in the
consolidated statement of financial position at fair
value with gains or losses from changes in fair
value recognized in consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income.
• Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan
Diamortisasi
• Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode EIR.
After initial recognition, financial liabilities are
measured at amortized cost using the EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
menggunakan metode EIR dikurangi dengan
penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau
pengurangan pokok.
Amortized cost is calculated by using the EIR
method less any allowance for impairment and
financing or principal reduction.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (2) Financial Liabilities (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan) Subsequent Measurement (Continued)
• Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan
Diamortisasi (Lanjutan)
• Financial Liabilities at Amortized Cost
(Continued)
Perhitungan tersebut memperhitungkan premium
atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup
biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation takes into account any premium
or discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are an integral part
of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya maupun melalui proses
amortisasi.
Gains and losses are recognized in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income when the liabilities are
derecognized as well as through the amortization
process.
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan (3) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-hapus
buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat
hak secara hukum untuk melakukan saling hapus buku
atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan tersebut dan terdapat maksud untuk
menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and
the net amount presented in the consolidated statement
of financial position if, and only if, there is a legal right
to offset the carrying amount of financial assets and
financial liabilities and there is an intention to settle
on a net basis, or to realize the asset and settle the
liability simultaneously.
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan
secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar
aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode
pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar
aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are actively
traded in organized financial markets is determined by
reference to their quoted prices in an active market at
the close of business on the financial position date
without any deduction for transaction costs. For
financial instruments with no active market, fair value
is determined using valuation techniques.
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan
transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak
yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length
transactions), mengacu pada nilai wajar terkini dari
instrumen lain yang secara substansial sama, analisis
arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lain
sebagaimana disyaratkan di PSAK No. 68,
“Pengukuran Nilai Wajar”.
Such techniques may include the use of fair market
transactions between the parties who understand and
are willing to (arm’s length transactions), referring to
the current fair value of another instrument that is
substantially the same, discounted cash flow analysis
or other valuation models as required in PSAK No. 68
“Fair Value Measurement”.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan) (4) Fair Value of Financial Instruments (Continued)
Penyesuaian Risiko Kredit Credit Risk Adjustment
Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang
lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya
perbedaan risiko kredit pihak lawan (counterparty)
antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut
dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset
keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi
liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha
terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the more advantageous
market to reflect any differences in counterparty credit
risk between instruments traded in that market and the
instruments being valued for financial asset positions.
In determining the fair value of financial liabilities
position, the Group’s credit risk associated with the
instrument should be taken into account.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (5) Impairment of Financial Assets
Kelompok Usaha pada setiap akhir periode pelaporan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai.
The Group evaluates at the end of each reporting
period whether there is objective evidence that a
financial asset or group of financial assets has been
impaired.
• Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan
Diamortisasi
• Financial Assets Measured at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Kelompok Usaha menentukan penurunan nilai
berdasarkan bukti obyektif secara individual atas
penurunan nilai.
For loans and receivables carried at amortized
cost, the Group determines individually for
impairment based on objective evidence of
impairment exists.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui
penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Penghasilan
bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang
diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat EIR awal
dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan
piutang, beserta dengan penyisihan terkait,
dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan
pemulihan di masa depan yang realistis dan semua
jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan
kepada Kelompok Usaha.
The carrying amount of the asset is reduced
through the use of an allowance account and the
amount of the loss is recognized in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income. Interest income is
recognized further at the carrying reduced value,
based on the beginning EIR of the asset. Loans and
receivables, together with the associated
allowance are written-off when there is no
realistic possibility of future recovery and all
collateral has been realized or has been
transferred to the Group.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi
kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah
atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan
akun penyisihan. Jika dimasa mendatang
penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka
jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
If, in a subsequent period, the estimated value of
the financial asset impairment loss increases or
decreases because of an event occurring after the
impairment was recognized, the impairment loss
previously recognized increased or reduced by
adjusting the allowance account. If future removal
can be recovered, the recovery amount is
recognized in the consolidated statement of profit
or loss and other comprehensive income.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) (5) Impairment of Financial Assets (Continued)
• Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual • Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
Dalam hal ini instrumen ekuitas yang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya
penurunan nilai, termasuk penurunan yang
signifikan atau penurunan jangka panjang pada
nilai wajar dari investasi di bawah biaya
perolehannya.
In this case the equity instruments are classified
as AFS financial assets, objective evidence of
impairment, including the significant or long-term
decline in the fair value of the investment below
its acquisition cost.
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas
Keuangan
(6) Derecognition of Financial Assets and Financial
Liabilities
Aset Keuangan Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih sesuai, bagian
dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat:
Financial assets (or whichever is appropriate, part of
a financial asset or part of a group of similar financial
assets) are derecognized when:
1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut telah berakhir; atau
1) the contractual rights to receive the cash flows
from the asset have ceased to exist; or
2) Kelompok Usaha telah mentransfer hak kontraktual
mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar
arus kas yang diterima secara penuh tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga
dalam perjanjian pass-through; dan baik
2) the Group has transferred their contractual rights
to receive the cash flows from the financial asset
or an obligation to pay the received cash flows in
full without significant delay to a third party in the
pass-through; and either
a. Kelompok Usaha telah secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari
aset, atau
a. the Group has transferred substantially all the
risks and rewards of the assets, or
b. Kelompok Usaha secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko
dan manfaat suatu aset, namun telah
mentransfer kendali atas aset tersebut.
b. the Group has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat
liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau
kadaluarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada
digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda
secara substansial, atau modifikasi secara substansial
persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada,
pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan
sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan
pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai
tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Financial liabilities are derecognized when the
liability is terminated or canceled or expired. When an
existing financial liability is replaced by another
financial liabilities from the same lender on
substantially different terms, or substantially modify
the terms of a liability that currently exists, an
exchange or modification is treated as a derecognition
of the initial liability and the recognition of a new
liability, and the difference between the carrying
amount of each liability recognized in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive
income.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
(7) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (7) Reclassification of Financial Instruments
Kelompok Usaha tidak mengklasifikasikan aset
keuangan sebagai investasi HTM, jika dalam tahun
berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun
sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi
investasi HTM dalam jumlah yang lebih dari jumlah
yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari
jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan
total nilai investasi HTM), kecuali penjualan atau
reklasifikasi tersebut:
The Group does not classify financial assets as HTM
investments, if in the current year or during the two
previous years, sold or reclassified as HTM
investments in amounts of more than an insignificant
amount before maturity (more than the insignificant
amount compared to the total value of investments
HTM), except for sales or reclassifications that:
- dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati
jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di
mana perubahan suku bunga tidak akan
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar
aset keuangan tersebut;
- done when the financial asset is approaching
maturity or date of redemption in which changes
in interest rates will not significantly affect the
fair value of the financial asset;
- terjadi setelah Kelompok Usaha telah memperoleh
secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau
pelunasan dipercepat; atau
- occurred after the Group has acquired
substantially all of the principal amount of the
financial asset in accordance with the payment
schedule or accelerated settlement; or
- terkait dengan kejadian tertentu yang berada di
luar kendali Kelompok Usaha, tidak berulang dan
tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh
Kelompok Usaha.
- associated with certain events that are beyond
the control of the Group, non-recurring and
could not have been reasonably anticipated by
the Group.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok HTM ke
kelompok AFS dicatat sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada
keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Reclassification of financial assets HTM to AFS is
recorded at fair value. Unrealized gains or losses are
recognized in the equity until the financial asset is
derecognized, and the cumulative gain or loss
previously recognized in equity should be recognized
in the consolidated statement of profit or loss and
other comprehensive income.
h. Kas dan Setara Kas dan Deposito yang Dibatasi
Penggunaannya
h. Cash and Cash Equivalent and Restricted Deposits
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan Kelompok
Usaha. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat
likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat
dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan
memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan
dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak
tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai
jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Cash is the means of payment that ready and free to
be used to finance the activities of the Group. Cash
equivalents are investments that are highly liquid,
short-term, and it can quickly become cash in the
amount that can be determined and have insignificant
changes in value within three months or less since the
date of placement and not pledged as collateral and
neither restricted in usage.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Kas dan Setara Kas dan Deposito yang Dibatasi
Penggunaannya (Lanjutan)
h. Cash and Cash Equivalent and Restricted Deposits
(Continued)
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
sehubungan dengan persyaratan perjanjian pinjaman
atau perjanjian lainnya disajikan
sebagai “Deposito Berjangka yang Dibatasi
Penggunaannya” sebagai aset tidak lancar.
Time deposits that are restricted with respect to the
terms of the loan or other agreement are presented as
“Restricted Time Deposits” as non-current assets.
Kas di bank dan deposito berjangka yang akan
digunakan untuk membayar liabilitas yang akan jatuh
tempo dalam 1 (satu) tahun, disajikan sebagai bagian
dari aset lancar.
Cash in banks and deposits will be used to pay
liabilities due within 1 (one) year, is presented as part
of current assets.
i. Persediaan i. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (lower
of cost or net realizable value) dimana biaya perolehan
ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang
(weighted-average method). Penyisihan persediaan
usang dilakukan atas dasar hasil penelaahan terhadap
kondisi persediaan pada akhir tahun.
Inventories are stated at the lower of cost and net
realizable value where the cost is determined using the
weighted average method. Allowance for inventories
obsolescence is provided based on the review of
inventories condition at the end of the year.
j. Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka j. Prepaid Expenses and Advance Payments
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa
manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over, their beneficial
periods by using the straight-line method.
Uang muka merupakan jaminan yang dibayarkan
kelompok usaha atas pembelian suatu barang. Advance payments are guarantee’s paid by group of
purchase of goods.
k. Aset Tetap k. Property and Equipment
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi
2011), “Aset Tetap” termasuk
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap” dan
Amandemen PSAK No.16, “Aset Tetap tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi”. Selain itu, Kelompok Usaha juga
menerapkan ISAK No. 25 (2011), “Hak Atas Tanah”.
The Group adopted PSAK No. 16 (Revised 2011),
“Property, Plant and Equipment”, including PSAK
No. 16 (Improvement 2015), “Property, Plant and
Equipment” and Amendment to PSAK No. 16,
“Property, Plant and Equipment on Clarification of
Accepted Method for Depreciation and
Amortization”. Besides, the Group also adopted ISAK
No. 25 (2011), “Land Rights”.
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) ini memberikan
klarifikasi paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa
ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah
tercatat aset disajikan kembali pada jumlah
revaluasiannya.
PSAK No. 16 (Improvement 2015) provides
clarification of paragraph 35 related to the
revaluation model, that when an entity uses the
revaluation model, the carrying amount of the asset is
restated on its revaluation amount.
Amandemen PSAK No. 16 memberikan tambahan
penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan
teknis atau komersial suatu aset dan juga memberikan
klarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan
yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
The Amendment to PSAK No. 16 provides an
additional explanation about the indication of
estimated technical or commercial obsolescence of an
asset and also clarifies that the use of the depreciation
method based on income is not appropriate.
Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost
model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetapnya.
The Group has chosen the cost model for measurement
of their property and equipment.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
k. Aset Tetap (Lanjutan) k. Property and Equipment (Continued)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai.
Property and equipment are stated at cost, less
accumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
saldo menurun ganda, kecuali bangunan disusutkan
dengan metode garis lurus berdasarkan persentase
penyusutan sebagai berikut:
Depreciation is computed using the double declining
method except building using the straight-line method
based on percentage as follows:
Kelompok Aset Tetap
Persentase/
Percentage
Group of Property and equipments
Bangunan (permanen 20 tahun, tidak 5% - 10% Buildings (permanent 20 year, non
permanen 10 tahun) permanent 10 years)
Mesin 25% - 50% Machineries
Kendaraan 25% - 50% Vehicles
Inventaris dan peralatan 25% - 50% Furniture and equipments
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji
ulang nilai residu, umur manfaat dan metode
penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, management
reviewed the residual values, useful lives and methods
of depreciation, and if appropriate, adjusted
prospectively.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak
disusutkan, kecuali dapat dibuktikan bahwa tanah
tersebut mempunyai umur manfaat tertentu. Biaya
tertentu sehubungan dengan perolehan tanah pada saat
perolehan pertama kali diakui sebagai bagian
perolehan tanah.
Land is stated at cost and not depreciated, unless it can
be proven that the land has a certain useful life.
Certain cost associated with the acquisition of land
was recognized as acquisition cost at the time of
acquisition.
Berdasarkan ISAK No. 25 (2011), biaya yang
berhubungan dengan perpanjangan hak-hak
kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi
sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur
ekonomis tanah (jika dapat ditentukan), mana yang
lebih pendek. Biaya-biaya tersebut disajikan sebagai
bagian dari “Beban Ditangguhkan” dalam kelompok
aset takberwujud pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Under ISAK No. 25 (2011), the costs associated with
the extension of land titles are deferred and amortized
over legal term or economic life of the land (if it can
be determined), whichever is shorter. Such costs are
presented as part of "Deferred Charges" in the group
of intangible assets on the consolidated statement of
financial position.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat terjadinya; Biaya penggantian
atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat
terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke Kelompok usaha, dan biaya
perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of repairs and maintenance is charged to the
consolidated statement of profit or loss and oher
comprehensive income as incurred; replacement or
inspection costs are capitalized when incurred, and if
it is probable future economic benefits associated with
the item will flow to the Group, and the cost of the asset
can be measured reliably.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
k. Aset Tetap (Lanjutan) k. Property and Equipment (Continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya
pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung
sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan
pengakuannya.
The carrying amount of property and equipment is
derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising on derecognition of
the asset (calculated as the difference between the net
disposal proceeds and the carrying amount of the
asset) is included in the consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income in the
year the asset is derecognized.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap”
dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi
biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan
dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan
dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is presented in the "Property
and Equipment" and is stated at cost. The accumulated
cost for the construction in progress is transferred to
respective property and equipment when the assets are
completed and ready for intended use.
l. Aset Real Estat l. Real Estate Assets
Aset real estat terdiri dari tanah dan bangunan (rumah
tinggal dan rumah toko) yang siap dijual, bangunan
yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang
dikembangkan, dan tanah yang belum dikembangkan,
yang dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Real estate assets consist of land and buildings (houses
and shophouses) ready for sale, buildings under
construction, land under developement and
undeveloped land which are stated at cost or net
realizable value, whichever is lower.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan
meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah
ditambah kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan
selisih kurs). Akumulasi biaya tersebut akan
dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada
saat pematangan tanah akan dimulai.
The cost of undeveloped land consists of land pre-
acquisition and acquisition cost plus capitalized
borrowing costs (interest expense and exchange rate
differences). Accumulated cost will be transferred to
land under development when the development of the
land has started.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan
meliputi biaya perolehan tanah yang belum
dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan
langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan
pada kegiatan pengembangan aset real estat serta
kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan selisih
kurs).
The cost of land under development includes the
acquisition cost for undeveloped land, directly and
indirectly development costs attributable to the
development activities of real estate assets and
capitalization of borrowing costs (interest expense and
exchange rate differences).
Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke
bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah
tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aset
tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan
menggunakan metode luas areal.
Land under development will be transferred to
buildings under construction when the development is
completed or transferred to the land asset when it is
ready for sale by using the method of acreage.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang
digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang
tidak dijual lainnya, dialokasikan ke proyek
berdasarkan luas area yang dapat dijual.
The cost of land development, including land used for
roads and infrastructure or other unsaleable areas is
allocated to projects based on the saleable area.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
l. Aset Real Estat (Lanjutan) l. Real Estate Assets (Continued)
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi
meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai
dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan
kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan selisih
kurs) serta dipindahkan ke aset tanah dan bangunan
pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan
menggunakan metode identifikasi khusus.
The cost of building under construction consists of the
cost of developed land, construction costs and
capitalized borrowing costs (interest expense and
foreign exchange) and is transferred to the land and
building assets when it is completed and ready for sale
by using the specific identification method.
m. Properti Investasi m. Investment Properties
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 13 (Revisi
2011), “Properti Investasi. dan
PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”.
The Group adopted PSAK No. 13 (Revised 2011),
“Investment Property”. and
PSAK No. 13 (Improvement 2015), “Investment
Property”.
PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) ini memberikan
klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan PSAK No. 22
saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada
PSAK No. 13 untuk membedakan antara properti
investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas
juga dapat mengacu pada PSAK No. 22 sebagai
pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan
kombinasi bisnis.
PSAK No. 13 (Improvement 2015) clarifies that PSAK
No. 13 and PSAK No. 22 are interaction. The entity
can refer to PSAK No. 13 to distinguish between
investment property and owner-occupied property.
The entity may also refer to PSAK No. 22 as a guide
whether the acquisition of an investment property is a
business combination.
Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan
prasarana, yang dikuasai untuk menghasilkan sewa atau
untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual
dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Investment properties consist of land and buildings
and improvements, which held to earn rental or for
capital appreciation or both, rather than for use in the
production or supply of goods or services or for
administrative purposes or sale in the ordinary
course of business activities.
Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost
model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
properti investasi.
The Group has chosen the cost model as the
accounting policy of measurement of investment
property.
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan
termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai kecuali tanah yang
tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian
penggantian dari properti investasi yang ada pada saat
terjadinya biaya jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan
tidak termasuk biaya harian penggunaan properti
investasi.
Investment properties are stated at cost including
transaction costs less accumulated depreciation and
impairment losses, except for land which is not
depreciated. The carrying amount includes the cost of
replacing parts of an existing investment property as
incurred, if the recognition criteria are met; and does
not include daily cost in using the investment
property.
Properti investasi dihentikan pengakuannya
(dikeluarkan dari laporan posisi keuangan) pada saat
pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak
digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki
manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan
pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian atau pelepasan properti investasi diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian
atau pelepasan tersebut.
Investment properties are derecognised upon disposal
or when the investment property is permanently
withdrawn from use and no future economic benefits
are expected from its disposal. Gains or losses arising
from the retirement or disposal of an investment
property are recognized in the consolidated statement
of profit or loss and other comprehensive income in
the year of retirement or disposal.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
m. Properti Investasi (Lanjutan) m. Investment Properties (Continued)
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan
dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik,
dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya
pembangunan atau pengembangan. Transfer dari
properti investasi dilakukan jika, dan hanya
jika,terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan
dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau
dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfer to investment properties if, and only if, there
is a change in use, evidenced by the end of the use by
the owner, commencement of an operating lease to
another party or completion of construction or
development. Transfer from investment properties if,
and only if, there is a change in use, evidenced by
commencement of owner occupation or
commencement of development for sale.
Properti investasi mencakup juga properti dalam proses
pembangunan yang di masa depan akan digunakan
sebagai properti investasi.
Investment property includes properties in the process
of development in the future will be used as an
investment property.
n. Aset Takberwujud n. Intangible Assets
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 19 (Revisi
2010), “Aset Takberwujud” dan Amandemen PSAK
No. 19, “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi”.
The Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010),
“Intangible Assets” and Amendment to
PSAK No. 19, “Intangible Assets” on Clarification of
Accepted Method for Depreciation and Amortization”.
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015) memberikan
klarifikasi pada paragraf 80 terkait model revaluasi,
bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi,
jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah
revaluasiannya.
PSAK No. 19 (Improvement 2015) provides
clarification on paragraph 80 related to the
revaluation model, that when an entity uses the
revaluation model, the carrying amount of the asset is
restated on its revaluation amount.
Amandemen PSAK No. 19 memberikan klarifikasi
tentang anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang
tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat
ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam
keadaan terbatas tertentu.
Amendment to PSAK No. 19 provides clarification on
the assumption that the revenue base is not
appropriate in measuring the economic life of the
intangible assets can be debated in certain
circumstances.
Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila: Intangible assets can be recognized only if:
i. kemungkinan besar akan diperoleh manfaat
ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan i. It is likely to obtain the future economic benefits
of the asset, and
ii. biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara
andal. ii. The cost of the asset can be measured reliably.
Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke aset
tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat
diterapkan.
Intangible assets are initially recognized at cost or the
amount attributable to the item when it was first
recognized, where applicable.
Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost
model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tak
berwujudnya.
The Group has chosen the cost model for measurement
intangible assets.
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas (finite)
diamortisasi secara sistematis selama umur manfaatnya.
Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas
(indefinite) tidak perlu diamortisasi, namun secara
tahunan wajib dilakukan perbandingan antara nilai
tercatat dengan nilai yang dapat dipulihkan.
Intangible assets with finite useful lives are amortized
systematically over the useful life. Intangible assets
with indefinite life are not necessarily amortized, but
must be done on an annual basis the comparison
between the carrying value and the recoverable
amount.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
n. Aset Takberwujud (Lanjutan) n. Intangible Assets (Continued)
Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan
ISAK No. 25, "Hak atas Tanah". Penerapan ISAK ini
hanya mereklasifikasi biaya pengurusan hak atas tanah
untuk perolehan awal pada kelompok akun tanah dan
untuk perpanjangan hak pada kelompok akun “Aset
Takberwujud”.
In addition, the Group also adopted prospectively
ISAK No. 25, "Land Rights". Application of this ISAK
is just to reclassify the cost of the land rights for the
initial acquisition of land and account for the
extension of rights to “Intangible Assets” account.
Hak atas tanah tersebut diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method)
selama 20 sampai 30 tahun.
Land rights are amortized using the straight-line
method for 20 to 30 years.
Beban ditangguhkan lainnya yang mempunyai masa
manfaat ekonomis di masa depan diamortisasi selama
taksiran masa manfaat ekonomis dengan menggunakan
metode garis lurus (straight line method).
Other deferred charges that have benefit economic in
the future are amortized over the estimated future
useful lives using the straight-line method.
o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan o. Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok usaha
menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada
saat pengujian secara tahunan penurunan nilai aset
diperlukan, maka Kelompok usaha membuat estimasi
jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each reporting period, the Group
assesses whether there is any indication that an asset
may be impaired. If such indication exists or when
annual impairment testing of an asset is required, the
Group estimates the recoverable amount of the assets.
Jumlah terpulihkan suatu aset atau Cash Generated Unit
(CGU) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakainya. Jika jumlah
terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai
tercatat harus diturunkan menjadi sebesar terpulihkan.
Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian,
kecuali berkaitan dengan aset revaluasian dimana rugi
penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi di
OCI (Other Comprehensive Income).
Recoverable amount of an asset or Cash Generated Unit
(CGU) is the higher amount between the fair value less
costs of disposal and value in use. If the recoverable
amount of an asset is less than its carrying amount, the
carrying amount should be reduced to their recoverable
amount. Impairment losses are recognized immediately
in the consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income unless it relates to a revalued
asset where the impairment loss is treated as a
revaluation decrease in OCI (Other Comprehensive
Income).
Jika jumlah terpulihkan adalah nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan, tingkat hirarki nilai wajar dimana pengukuran
nilai wajar dikategorikan, teknik penilaian yang digunakan
untuk mengukur nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan
asumsi utama yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar
pengukuran dikategorikan dalam “level 2” dan “level 3” dari
hirarki nilai wajar adalah dengan mengacu pada PSAK No.
68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
If recoverable amount is fair value less costs of disposal,
the level of the fair value hierarchy within which the fair
value measurement is categorized, the valuation
techniques used to measure fair value less costs of
disposal and the key assumptions used in the
measurement of fair value measurements categorized
within “Level 2” and “Level 3” of the fair value
hierarchy are referred to PSAK No. 68, “Fair Value
Measurement”.
Jumlah terpulihkan dari jenis aset takberwujud berikut diukur
setiap tahunnya apakah terdapat atau tidak ada indikasi
bahwa nilainya mungkin menurun. Dalam beberapa hal,
perhitungan rinci jumlah terpulihkan terkini yang dibuat
dalam periode sebelumnya dapat digunakan dalam uji
penurunan nilai atas aset tersebut pada periode berjalan:
The recoverable amounts of the following types of
intangible assets are measured annually whether or not
there is any indication that it may be impaired. In some
cases, the current calculated of recoverable amount in
previous period may be used to test the impairment of the
asset in the current period:
- Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas; - The intangible asset with indefinite useful life;
- Aset takberwujud belum tersedia untuk digunakan; - The intangible asset not yet available for use;
- Goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis. - Goodwill acquired in a business combination.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan) o. Impairment of Non-Financial Assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan
hanya jika, terdapat perubahan asumsi-asumsi yang
digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam
hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga
jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah tercatat neto
setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan
nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun
sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui
sebagai keuntungan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian kecuali
terkait dengan aset revaluasian dimana pembalikan
diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi dalam OCI.
Impairment losses recognized in prior periods for an asset
other than goodwill is reversed if , and only if, there are
changes in the assumptions used to determine the
recoverable amount of the asset since the last impairment
loss is recognized. If that is the case, the carrying amount
of the asset is increased to the recoverable amount. The
reversal is limited so that the carrying amount of the asset
does not exceed the carrying amount net of depreciation,
had no impairment loss been recognized for the asset in
prior years. Reversal of impairment loss is recognized as
income in the statement of profit or loss and other
comprehensive income unless it relates to a revalued asset
where the reversal is treated as a revaluation increase in
OCI.
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut
disesuaikan dalam periode mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset revisian, dikurangi
nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa
umur manfaatnya.
After such reversal, the depreciation charge on the
said asset is adjusted in future periods to allocate the
asset’s revised carrying amount, less any residual
value, on a systematic basis over its remaining useful
life.
p. Biaya Pinjaman p. Borrowing Costs
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 26 (Revisi
2011), “Biaya Pinjaman”. The Group adopted PSAK No. 26 (Revised 2011),
“Borrowing Costs”.
Biaya Pinjaman, baik secara langsung maupun tidak
langsung digunakan untuk mendanai suatu proses
pembangunan tertentu yang memenuhi syarat (“aset
kualifikasian”), dikapitalisasi hingga saat proses
pembangunannya selesai.
Borrowing costs, either directly or indirectly used to
finance a development process that are eligible
("qualifying assets") are capitalized until the
construction is completed.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara
langsung pada perolehan, konstruksi dan produksi,
suatu aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian
dari biaya aset terkait. Jika tidak, biaya pinjaman diakui
sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pinjaman
terdiri dari bunga dan beban keuangan lainnya
sehubungan dengan peminjaman dana oleh Kelompok
Usaha.
Borrowing costs that are directly attributable to the
acquisition, construction and production of a
qualifying asset, are capitalized as part of the costs of
the related assets. Otherwise, borrowing costs are
recognized as expenses when incurred. Borrowing
costs consist of interests and other financing charges
that the Group incurs in connection with the
borrowing of funds.
Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk
perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman
yang memenuhi syarat untuk dikapitalisasi ditentukan
sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode
berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek
dari pinjaman tersebut.
To the extent that for loans that are specifically used
for the acquisition of a qualifying asset, the amount of
borrowing costs eligible for capitalization is
determined as the actual borrowing costs incurred
during the period, less any income earned on the
temporary investment of those borrowings.
Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan
untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya
pinjaman yang memenuhi syarat untuk dikapitalisasi
ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi
tertentu terhadap pengeluaran untuk aset kualifikasian
tersebut.
To the extent for loans that are not specifically used
for the acquisition of a qualifying asset, the amount of
borrowing costs eligible for capitalization is
determined by multiplying a certain capitalization rate
to the expenditure on the qualifying asset.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
p. Biaya Pinjaman (Lanjutan) p. Borrowing Costs (Continued)
Entitas memulai mengkapitalisasi biaya pinjaman
sebagai bagian dari biaya aset kualifikasian pada
tanggal dimulainya. Tanggal dimulainya untuk
kapitalisasi adalah tanggal ketika entitas pertama
memenuhi semua kondisi berikut:
An entity begins capitalizing borrowing costs as part of
the qualifying asset cost on the commencement date.
The commencement date of capitalization is the date
when the entity first meets all of the following
conditions:
(i) menimbulkan pengeluaran untuk aset; (i) it incurs expenditures for the asset;
(ii) menimbulkan biaya pinjaman; dan (ii) it incurs borrowing costs; and
(iii) melakukan kegiatan yang diperlukan untuk
mempersiapkan aset untuk tujuan
penggunaannya atau dijual.
(iii) it undertakes activities necessary to prepare the
asset for its intended use or sale.
Entitas menunda kapitalisasi biaya pinjaman selama
periode perpanjangan di mana entitas menunda
kegiatan pembangunan dari aset kualifikasian.
An entity suspends capitalization of borrowing costs
during extended periods in which it suspends active
development of a qualifying asset.
Entitas berhenti mengapitalisasi biaya pinjaman ketika
secara substansial seluruh kegiatan yang diperlukan
untuk mempersiapkan aset kualifikasian sesuai dengan
tujuan penggunaannya telah selesai.
An entity ceases capitalizing borrowing costs when
substantially all the activities necessary to prepare the
qualifying asset for its intended use or sale are
complete.
q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing q. Transaction and Balances in Foreign Currency
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi
2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
The Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010),
“The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Standar revisi ini mengatur pengukuran dan penyajian
mata uang suatu entitas di mana pengukuran mata uang
harus menggunakan mata uang fungsional sementara
penyajian mata uang dapat menggunakan mata uang
selain mata uang fungsional.
This revised standard sets up measurement and
presentation currency of an entity in which the
measurement currency should use a functional
currency as the presentation currency may use a
currency other than the functional currency.
Dalam menentukan mata uang fungsional, Kelompok
usaha mempertimbangkan faktor-faktor sebagai
berikut:
a. mata uang yang paling mempengaruhi harga jual
untuk barang dan jasa, atau dari suatu negara yang
kekuatan persaingan dan perundang-undangannya
sebagian besar menentukan harga jual dari barang
dan jasanya;
In determining the functional currency, the Group
considers the following factors:
a. Currency that most influences the selling price for
goods and services, or from a country whose
competitive forces and legislation largely
determine the selling price of goods and services;
b. mata uang yang paling mempengaruhi biaya
tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari
pengadaan barang atau jasa;
b. Currency that most influences the cost of labor,
material and other costs of the procurement of
goods or services;
c. mata uang yang mana dana dari aktivitas
pendanaan (antara lain penerbitan instrumen
utang dan ekuitas) dihasilkan;
c. The currency in which funds from financing
activities (i.e. issuing debt and equity instruments)
are produced;
d. mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas
operasi pada umumnya ditahan.
d. The currency in which receipts from operating
activities are usually retained.
Kelompok Usaha menggunakan mata uang Rupiah
sebagai mata uang fungsional dan mata uang pelaporan.
The Group using the Rupiah currency as the functional
currency and the reporting currency.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
(Lanjutan)
q. Transaction and Balances in Foreign Currency
(Continued)
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam
Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan
pada periode tersebut. Laba atau rugi yang timbul
dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Transactions in foreign currencies are recorded into
Rupiah using the exchange rate at the transactions
incurred. On the date of the consolidated statement of
financial position, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are adjusted to
Rupiah using the middle rate set by Bank Indonesia on
the last banking day of the period. Gains or losses are
credited or charged to the consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income.
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang
diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
The exchange rates used are the middle exchange rate
announced by Bank Indonesia, as follows:
31 Maret 2019 Rp 14.244 / 1 USD March 31, 2019
31 Desember 2018 Rp 14.481 / 1 USD December 31, 2018
Selisih yang timbul dari penjabaran tersebut disajikan
sebagai OCI dalam akun “Selisih Kurs karena
Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak” sebagai
bagian dari ekuitas dari laporan posisi keuangan.
The difference in foreign exchange is presented in OCI
as “Difference in Foreign Currency Translation of the
Financial Statements of Subsidiaries” as part of the
equity of consolidated statement of financial position.
r. Imbalan Kerja r. Employee Benefit
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi
2014), “Imbalan Kerja” dan Amandemen PSAK No. 24,
“Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran
Pekerja”.
The Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2014),
“Employee Benefits” and Amendment to
PSAK No. 24, “Employee Benefits on a Defined
Benefit Program: Employee Contribution”.
PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan untuk
sepenuhnya mengakui perubahan dalam liabilitas (aset)
imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari biaya
imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang belum
menjadi hak (vested),
dan memerlukan pemilahan dari biaya imbalan
pasti keseluruhan menjadi komponen-komponen
dan membutuhkan pengakuan pengukuran
kembali OCI (menghilangkan pendekatan “koridor”),
meningkatkan pengungkapan tentang program imbalan
pasti, modifikasi akuntansi untuk pesangon, termasuk
membedakan antara imbalan yang diberikan dalam
pemberian jasa dan imbalan yang diberikan dalam
pemutusan hubungan kerja, dan mengubah pengakuan
dan pengukuran imbalan pesangon.
This revised PSAK, introducing a requirement to fully
recognize changes in the net defined benefit liability
(asset) including immediate recognition of defined
benefit costs including unvested past service cost, and
require disaggregation of the overall defined benefit
cost into components and requiring the recognition of
remeasurements in OCI (eliminating the “corridor”
approach), enhancing disclosures about defined benefit
plans, modifications to the accounting for termination
benefits, including distinguishing between benefits
provided in exchange for service and benefits provided
in exchange for the termination of employment, and
changing the recognition and measurement of
termination benefits.
Amandemen PSAK No. 24 menyederhanakan akuntansi
untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga
yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya
iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap
dari gaji.
Amendment to PSAK No. 24 simplifies accounting for
employee contributions or third party contributions that
do not base on the number of years of service, for
example, employee contributions are calculated based
on a fixed percentage of salary.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
r. Imbalan Kerja (Lanjutan) r. Employee Benefit (Continued)
Kelompok Usaha mengadopsi program imbalan pasti
yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja untuk
memenuhi imbalan di bawah Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003.
The Group adopts an unfunded defined benefit plan and
records employee benefits to cover adequately the
benefits under the Law No. 13 year 2003.
Pengakuan Recognition
Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada
periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja, daripada
ketika dibayar atau terutang.
The cost of providing employee benefits should be
recognized in the period in which the benefit is earned
by the employee, rather than when it is paid or payable.
Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai berikut: The components of defined benefit cost are recognized
as follows:
1. Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan
masa lalu diakui dalam laporan laba rugi; 1. Service cost attributable to the current and past
periods is recognized in profit or loss;
2. bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti
ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto
pada awal periode diakui dalam laporan laba rugi;
2. Net interest on the net defined benefit liability or
asset, determined using the discount rate at the
beginning of the period is recognized in profit or
loss;
3. Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset
imbalan pasti terdiri dari: 3. Remeasurements of the net defined benefit liability
or asset, comprising:
- Keuntungan dan kerugian aktuarial; - Actuarial gains and losses;
- Imbal balik aset program; - Return on plan assets;
- Setiap perubahan dalam dampak batas atas aset,
tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam
bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti
neto.
- Any changes in the effect of the asset ceiling,
excluding amounts included in net interest on
the net defined benefit liability (asset).
Diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi pada
periode berikutnya). Is recognized in OCI (not reclassified to profit or
loss in a subsequent period).
Pengukuran Measurement
Pengukuran liabilitas (aset) imbalan pasti bersih
mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria,
atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan
asumsi aktuaria. Nilai wajar aset program dikurangi dari
nilai kini kewajiban imbalan pasti dalam menentukan
defisit bersih atau surplus.
The measurement of a net defined benefit liability or
assets requires the application of an actuarial valuation
method, the attribution of benefits to periods of service,
and the use of actuarial assumptions. The fair value of any
plan assets is deducted from the present value of the
defined benefit obligation in determining the net deficit or
surplus.
Biaya jasa lalu adalah perubahan kewajiban imbalan pasti
atas jasa pekerja pada periode-periode lalu, yang timbul
sebagai akibat dari perubahan pengaturan program dalam
periode kini (yaitu memperkenalkan perubahan program
atau mengubah imbalan yang akan dibayar, atau
kurtailmen yang secara signifikan mengurangi jumlah
pekerja yang disertakan).
Past service cost is the change in a defined benefit
obligation for employee service in prior periods, arising
as a result of changes to plan arrangements in the current
period (i.e. plan amendments introducing or changing
benefits payable, or curtailments which significantly
reduce the number of covered employees).
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
r. Imbalan Kerja (Lanjutan) r. Employee Benefit (Continued)
Pengukuran (Lanjutan) Measurement (Continued)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Kelompok Usaha dan
biaya jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode
“Projected Unit Credit”, yang menganggap setiap periode
jasa akan menghasilkan satu unit tambahan dari imbalan
dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk
menghasilkan kewajiban akhir. Hal ini mensyaratkan
Kelompok Usaha untuk mengatribusikan imbalan pada
periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini) dan
periode kini dan periode lalu (untuk menentukan nilai kini
kewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut diatribusikan
sepanjang periode jasa menggunakan formula imbalan
yang dimiliki program, kecuali jasa pekerja di tahun-tahun
akhir akan meningkat secara material dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya, dalam hal ini menggunakan dasar
metode garis lurus.
The present value of Group's defined benefit obligations
and related service costs is determined using the
“Projected Unit Credit” method, which sees each period
of service as giving rise to an additional unit of benefit
entitlement and measures each unit separately in building
up the final obligation. This requires a Group to attribute
benefit to the current period (to determine current service
cost) and the current and prior periods (to determine the
present value of defined benefit obligations). Benefit is
attributed to periods of service using the plan's benefit
formula, unless an employee's service in later years will
lead to a materially higher of benefit than in earlier years,
in which case a straight-line basis is used.
Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal tanggal
ketika perubahan program atau kurtailmen terjadi dan
tanggal ketika Kelompok usaha mengakui setiap
pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam PSAK
No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi". Keuntungan atau kerugian atas
penyelesaian program imbalan pasti diakui pada saat
penyelesaian terjadi.
Past service cost is recognized as an expense at the
earlier of the date when a plan amendment or
curtailment occurs and the date when a Group
recognizes any termination benefits, or related
restructuring costs under PSAK No. 57,”Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Gains or
losses on the settlement of a defined benefit plan are
recognized when the settlement occurs.
Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan atau
kerugian pada penyelesaian diakui, kewajiban imbalan
pasti atau aset disyaratkan untuk diukur kembali, namun
Kelompok Usaha tidak disyaratkan untuk membedakan
antara biaya jasa lalu yang dihasilkan dari kurtailmen dan
keuntungan dan kerugian pada penyelesaian di mana
transaksi ini terjadi bersama-sama.
Before past service costs are determined, or a gain or
loss on settlement is recognized, the net defined benefit
liability or asset is required to be remeasured, however
a Group is not required to distinguish between past
service costs resulting from curtailments and gains and
losses on settlement where these transactions occur
together.
s. Provisi dan Kontinjensi s. Provision and Contingency
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi
2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset
Kontinjensi” dan ISAK No. 30, “Pungutan”. ISAK
No. 30 ini merupakan interpretasi atas PSAK No. 57
yang memberikan klarifikasi akuntansi liabilitas untuk
membayar pungutan, selain dari pajak penghasilan yang
berada dalam ruang lingkup PSAK No. 46, “Pajak
Penghasilan” serta denda lain atas pelanggaran
perundang-undangan kepada Pemerintah.
The Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009),
“Provision, Contingent Liabilities, and Contingent
Assets” and ISAK No. 30, "Levy". This ISAK No. 30 is
an interpretation to PSAK No. 57 which clarifies on
accounting liability to pay the levy, other than the
income tax specified in PSAK No. 46, "Income Taxes"
and other penalties for violations of Government laws.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
s. Provisi dan Kontinjensi (Lanjutan) s. Provision and Contingency (Continued)
PSAK ini mensyaratkan pengakuan dan pengukuran
liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset
kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai
telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian untuk memungkinkan para pengguna
memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan
informasi tersebut.
This PSAK requires the recognition and measurement
of provision, contingent liabilities and contingent
assets and to ensure that sufficient information is
disclosed in the notes to the consolidated financial
statements to enable users to understand the nature,
timing and amount related to such information.
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) yang diakibatkan peristiwa masa lalu, besar
kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized if the Group has a present
obligation (both legal and constructive) as a result of
past events, the settlement obligation is likely to result
in an outflow of resources that contain economic
benefits and a reliable estimate of the amount of the
obligation can be made.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan
disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang
paling kini. Jika arus keluar sumber
daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan
besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and
adjusted to reflect the current best estimate. If the
outflow of resources embodying economic benefits to
settle the obligation is most likely not to occur, then the
provision is reversed.
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan, kecuali
arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi kemungkinannya kecil.
Contingent liabilities are not recognized in the
consolidated financial statements but disclosed, unless
the outflow of resources embodying economic benefits
is unlikely to occur.
Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian tetapi diungkapkan jika terdapat
kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan
diperoleh.
Contingent assets are not recognized in the
consolidated financial statements but disclosed if it is
probable inflow of economic benefits will be obtained.
t. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali t. Business Combination of Entities Under Common
Control
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 38 (Revisi
2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
The Group adopted PSAK 38 (Revised 2012),
“Business Combination of Entities Under Common
Control”.
Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) ini, kombinasi
bisnis entitas sepengendali tidak akan menghasilkan
perubahan substansi ekonomi kepemilikan, dan
transaksi tidak menghasilkan laba atau rugi bagi
kelompok usaha atau entitas individual dalam
kelompok usaha yang sama. Karena entitas
penggabungan usaha entitas sepengendali tidak
mengubah substansi ekonomi kepemilikan, transaksi
dicatat sebesar nilai buku dengan menggunakan metode
penyatuan kepentingan (“pooling of interest”) dan
perbedaan antara harga pengalihan dengan nilai buku
dicatat dalam ekuitas sebagai “Tambahan Modal
Disetor”.
Under PSAK 38 (Revised 2012), business combination
of entities under common control will not change the
economic substance of ownership, and the
transactions do not generate profit or loss to the group
or individual entity within the same group. Therefore,
the transactions are recorded at book value using the
pooling of interests method and the difference between
the transfer price and book value is recorded in equity
as “Additional Paid in Capital”.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
t. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Lanjutan) t. Business Combination of Entities Under Common
Control (Continued)
Dalam pelaksanaan metode penyatuan kepentingan,
komponen-komponen laporan keuangan disajikan
seolah-olah kombinasi tersebut telah terjadi sejak awal
periode terjadi sepengendalian. Selisih yang timbul
antara nilai pengalihan dengan nilai tercatat pada
tanggal efektif dicatat sebagai akun “Tambahan Modal
Disetor” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
dan sisa saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (2004)
pada tanggal awal penerapan PSAK ini disajikan di
ekuitas dalam akun tambahan modal disetor dan
selanjutnya akun tambahan modal disetor tersebut tidak
dapat diakui baik sebagai laba rugi direalisasi maupun
direklasifikasi ke saldo laba.
Under of the pooling of interest method, the
components of the financial statements are presented
as if the combination had occurred since the beginning
of the period during which the entities were under
common control. The difference between the transfer
value and the carrying amount on the effective date is
recorded as "Additional Paid-in Capital" in the
consolidated statement of financial position and the
remaining balance of the difference in value from
restructuring transactions of entities under common
control based on PSAK No. 38 (2004) on the date of
initial application of PSAK presented in equity in the
account additional paid-in capital and additional
paid-in capital account further can not be recognized
either as a realized gain or loss or reclassified to
retained earnings.
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban u. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari penjualan bangunan rumah tinggal,
rumah toko (ruko) dan bangunan sejenis lainnya beserta
kaveling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh
(full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini
terpenuhi:
Revenue from sales of house, shophouse, and other
similar buildings, including the land is recognized using
the full accrual method if all the following criteria are
met:
proses penjualan telah selesai; the sale process is completed;
harga jual akan tertagih; the selling price is collectible;
tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di
masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang
akan diperoleh pembeli; dan
the receivables will not be subordinated in the future
to other loan that will be obtained by buyer;
penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat
kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui
suatu transaksi yang secara substansi adalah
penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau
terlibat secara signifikan dengan unit bangunan
tersebut.
the seller has transferred the risks and benefit of the
ownership of the building units to the buyer through
a transaction which in substance is a sale and the
buyer has no obligation or involved significantly
with the building unit.
Pendapatan penjualan tanah kaveling tanpa bangunan
diakui dengan menggunakan metode akrual penuh pada
saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut
ini terpenuhi:
Revenues from sales of landplots are recognized using
the full accrual method when the sales and purchase
agreement signed if all the following criteria are met:
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai
20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah
tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
total payments from the buyer are at least 20% from
the agreed selling price and the amount is not
refundable;
harga jual akan tertagih; the selling price is collectible;
tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman
lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan
datang; dan
the receivables is not subordinated to other loan that
will be obtained by buyer;
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) u. Revenue and Expense Recognition (Continued)
proses pengembangan tanah telah selesai sehingga
penjual tidak berkewajiban lagi untuk
menyelesaikan kaveling tanah yang dijual, seperti
kewajiban untuk mematangkan kaveling tanah atau
kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas
pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi
kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual
beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
the land development process is completed so that
the seller has no further obligation to complete the
sold landplots, like obligation to ripe the landplots
or obligation to build main facilities that are
promised by or become the seller obligation,
according to sales and purchase agreement or as
stipulated by the regulations; and
hanya kaveling tanah saja yang dijual, tanpa
diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian
bangunan di atas kaveling tanah tersebut.
only the landplots are sold, without any
requirements for the seller’s involvement in the
construction of the building on the landplots.
Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen
yang belum selesai pembangunannya diakui dengan
metode persentase penyelesaian (percentage of
completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini
terpenuhi:
Revenues from sales of apartments in which the
constructions has not been completed are recognized
using the percentage of completion method if all the
following criteria are met:
proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu
pondasi bangunan telah selesai dan semua
persyaratan untuk memulai pembangunan telah
terpenuhi;
the construction process has already commenced,
the building foundation has been completed and of
all the requirements to commece construction have
been fulfilled;
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai
20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah
tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
total payments from the buyer are at least 20% from
the agreed selling price and the amount is not
refundable;
jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit
bangunan dapat diestimasi dengan andal.
the amount of revenue and the cost of the building
unit can be reliably estimated.
Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen
yang telah selesai pembangunannya diakui dengan
metode akrual penuh (full accrual method) apabila
seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Revenue from sales of apartments in which the
construction has been completed are recognized using
the full accrual method if all the following criteria are
met:
proses penjualan telah selesai; the sale process is completed;
harga jual akan tertagih; the selling price is collectible;
tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi
di masa depan terhadap pinjaman lain yang akan
diperoleh pembeli; dan
the receivables will not be subordinated in the future
to other loan that will be obtained by buyer;
penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat
kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui
suatu transaksi yang secara substansi adalah
penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau
terlibat secara signifikan dengan unit bangunan
tersebut.
the seller has controlled the risks and benefit of the
ownership of the building units to the buyer through
a transaction which in substance is a sale and the
buyer has no obligation or involved significantly
with the building unit.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat
dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari
pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat
dengan deposit method sampai seluruh persyaratan
tersebut terpenuhi.
If any of the above criteria are not met, then all the
payments received from the customers are accounted
as advances and recorded using deposit method until
all the criteria are met.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai
pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on
straight-line basis over the lease term.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) u. Revenue and Expense Recognition (Continued)
Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke
dalam akun ”Uang Muka Diterima” dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian dan akan diakui sebagai
pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa
yang berlaku.
Rental income received in advances rent received from
tenants are recorded in the account "Advances
Received" account in the consolidated statement of
financial position and recognized as income on a
regular basis over the rental period.
Dalam perjanjian sewa, penyewa wajib menyetor
sejumlah uang muka dan deposit sebagai jaminan dan
memenuhi persyaratan lainnya dalam perjanjian sewa
menyewa. Sewa menyewa biasanya berlaku
1 sampai dengan 5 tahun.
In the lease agreement, tenant must deposit some
amount of advances and deposits as collateral and
meet other requirements in the lease agreement.
Rental is usually valid for 1 to 5 years.
Beban pokok penjualan rumah tinggal dan ruko
dinyatakan sebesar biaya perolehan rumah tinggal dan
ruko yang sudah jadi untuk tiap unit yang terjual.
Cost of sales of residential houses and shophouses are
stated at cost residential houses and shop which has
been so for each unit sold.
Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang
menggunakan metode persentase penyelesaian diakui
sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit
bangunan pada setiap akhir periode.
Expenses in relation with revenues which are
recognized using percentage of completion method are
recognized in according with the percentage of
completion on each building unit at the end of the
period.
Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan
yang menggunakan metode persentase penyelesaian,
diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses, except for those in relation with revenues
which are recognized using the percentage of
completion method, are rocognized when incurred
(accrual basis).
v. Pajak Penghasilan v. Income Taxes
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi
2014), “Pajak Penghasilan”. Selain itu, Kelompok
Usaha juga menerapkan ISAK No. 20, “Pajak
Penghasilan: Perubahan Dalam Status Pajak Entitas
atau Para Pemegang Saham”.
The Group adopted PSAK No. 46 (Revised 2014),
“Income Taxes”. Besides, the Group also adopted
ISAK No. 20, “Income Taxes: Changes in the Tax
Status of an Enterprise or its Shareholders”.
Pajak Penghasilan Kini Current Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena
pajak dalam periode yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the
taxable income for the period computed using
prevailing tax rates.
Jumlah pajak kini yang belum dibayar harus diakui
sebagai liabilitas.
The amount of unpaid tax must now be recognized
as a liability.
Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk
periode berjalan dan periode-periode sebelumnya
melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk
periode-periode tersebut, maka selisihnya diakui
sebagai aset.
If the amount of tax that has been paid for the
current period and prior periods exceeds the
amount of tax due for those periods, the difference
is recognized as an asset.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk
tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan
setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa
mendatang seperti saldo rugi fiskal yang belum
digunakan diakui sejauh besar kemungkinan
realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between assets and
liabilities for commercial purposes and for tax purposes at each reporting date. Future tax benefits such as the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that realization of such benefits.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
v. Pajak Penghasilan (Lanjutan) v. Income Taxes (Continued)
Pajak Penghasilan Kini (Lanjutan) Current Income Tax (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada
tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada
periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas
dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan
perpajakan) yang berlaku atau secara substansial
telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi
keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured
at the tax rates that are expected to apply to the
period when the asset is realized or the liability is
settled, based on tax rates (and tax laws) that
have been enacted or substantively enacted at the
balance sheet date.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada
saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima
dan/atau jika Kelompok Usaha mengajukan
keberatan dan/atau banding pada saat keputusan
atas keberatan dan/atau banding tersebut telah
ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded
when an assessment ("SKP") received and / or if
the Group filed an objection and / or appeal when
the decision on the objection and / or appeal are
determined.
Pajak Penghasilan Final Final Income Tax
Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak
penghasilan final, beban pajak diakui proporsional
dengan jumlah pendapatan akuntansi yang diakui
pada periode berjalan.
For income that has been subject to final income
tax, the tax expense is recognized proportionally
with the total accounting income recognized in
the current period.
w. Laba Bersih per Saham Dasar w. Earning per Share
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi
2011), “Laba per Saham”. PSAK ini menetapkan prinsip
penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga
meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda
pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan
berbeda untuk entitas yang sama.
The Group adopted PSAK No. 56 (Revised 2011),
“Earnings per Share”. PSAK establishes the principle
of the determination and presentation of earnings per
share, thus increasing the comparability of
performance between different entities in the same
reporting period and between different reporting
periods for the same entity.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba
yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas (Entitas
Induk) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan
setelah dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali.
Earnings per share is calculated by dividing the profit
attributable to owners of the Entity (Parent Entity) by
the weighted average number of shares outstanding
during the period net of repurchased shares.
Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa
dapat berkurang, tanpa disertai perubahan pada arus kas
atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan tersebut
dapat berbentuk dividen saham, saham bonus, pemecahan
saham atau penggabungan saham. Untuk perhitungan
laba per saham, perubahan tersebut dianggap seolah-olah
sudah terjadi pada awal tahun laporan keuangan
konsolidasian yang disajikan.
Common shares may be issued or the number of shares
of common stock may be reduced, without
accompanying changes in cash flows or other assets
or liabilities. These changes may take the form of stock
dividends, bonus shares, stock splits or stock merger.
For the calculation of earnings per share, the change
is considered as if it had occurred at the beginning of
the consolidated financial statements presented.
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Entitas (Entitas Induk) untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018
masing-masing sebesar Rp 154.082.886.866 dan Rp
358.328.248.677. Jumlah rata-rata tertimbang saham
yang ditempatkan dan disetor adalah 948.194.000
saham untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2019 dan 2018.
Comprehensive income attributable to owners of the
Entity (Parent Entity) for the years ended
March 31, 2019 and March 31, 2018 amounted to
Rp 154,082,886,866 dan Rp 358,328,248,677. The
number of weighted-average shares issued and fully
paid shares are 948,194,000 for the years ended
March 31, 2019 and 2018.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
x. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak x. Tax Amnesty Assets and Liabilities
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 70,
“Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.
The Group applies PSAK No. 70, “Accounting
Treatment for Tax Amnesty Assets and Liabilities”.
PSAK No. 70 memberikan pilihan kebijakan akuntansi
untuk entitas yang mengakui aset dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang Pengampunan pajak
berdasarkan Surat Pernyataan Harta untuk
Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP)
atau Surat Keterangan Pengampunan Pajak/Surat
Keterangan (SKPP).
PSAK No. 70 provides options of accounting policy for
an entity who recognizes assets and liabilities in
accordance with the provisions of the Tax Amnesty
Law based on its Assets Declaration Letter for Tax
Amnesty (Surat Pernyataan Harta untuk
Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta
(SPHPP) or Tax Amnesty Approval Letter (Surat
Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan
(SKPP).
Alternatif Pilihan akuntansi adalah: The alternative accounting options are:
a. Menggunakan standar yang berlaku yang sudah
ada dalam Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia ("PSAK") (Pendekatan Umum) sesuai
dengan ketentuan dalam paragraf 6 dari PSAK No.
70; atau
a. To use the existing applicable standards under
Indonesia Financial Accounting
Standards(“PSAK”) (General Approach) as
regulated in paragraph 6 of PSAK No. 70; or
b. Menggunakan ketentuan-ketentuan khusus dalam
paragraf 10-23 dari PSAK No. 70 (Pendekatan
Opsional).
b. To use the specific provisions in paragraphs 10-
23 of the PSAK No. 70 (Optional Approach).
Pada awalnya entitas mengakui selisih antara aset
pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak
di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor. Jumlah
tersebut tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi
maupun direklasifikasi ke saldo laba kemudian.
Initially the entity recognizes the difference between
the tax amnesty assets and the related tax amnesty
liabilities as additional paid-in capital (APIC)
account in equity. The amount shall not be recycled to
profit or loss or reclassify to retained earnings
subsequently.
Entitas mengakui uang tebusan (uang yang dibayar
sesuai dengan UU Pengampunan Pajak) dalam laba rugi
pada periode SKPP diterima.
The entity recognizes the redemption money (the
amount of tax paid in accordance with Tax Amnesty
Law) directly to profit or loss in the period when the
SKPP is received.
Entitas melakukan penyesuaian atas saldo tagihan
(klaim), aset pajak tangguhan dan provisi dalam laba
rugi pada periode Surat Keterangan diterima sesuai UU
Pengampunan Pajak sebagai akibat hilangnya hak yang
telah diakui sebagai klaim atas kelebihan pembayaran
pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak
belum dikompensasi, dan provisi pajak sebelum
menerapkan PSAK ini.
The entity adjusts any balances of claim, deferred tax
assets and provisions into proft and loss in the period
when SKPP received according to Tax Amnesty Law
as a result of waivers of tax dues that have been
recognized as a claim for tax refund, deferred tax
assets on accumulated tax losses that have not been
compensated and tax provison before applying this
PSAK.
a. Pendekatan Umum a. General Approach
Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement
Entitas mengakui dan mengukur, baik pada pengukuran
awal maupun pengukuran setelah pengukuran awal
serta penghentian pengakuan dan penyajian atas aset
dan liabilitas pengampunan pajak, jika pengakuan aset
dan liabilitas tersebut disyaratkan oleh Standar
Akuntansi keuangan (SAK) yang relevan dan
pengukuran, penghentian dan penyajian menerapkan
masing-masing SAK terkait yang relevan.
The entity recognizes and measures, at the initial as
well as also subsequent measurement
andderecognition and presentation on tax amnesty
assets and liabilities if such assets and liabilities
recognition criteria are required by relevant Financial
Accounting Standards (SAK) and measurement,
derecognization and presentation apply each
associated relevant SAK.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
x. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak (Lanjutan) x. Tax Amnesty Assets and Liabilities (Continued)
a. Pendekatan Umum (Lanjutan) a. General Approach (Continued)
Pengakuan dan Pengukuran (Lanjutan) Recognition and Measurement (Continued)
Pada pendekatan ini, ketentuan dalam
paragraf 41-53 dari PSAK No. 25, “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan” harus diterapkan.
Under this approach, the provision of paragraph 41-
53 of PSAK No. 25, “Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates and Errors” shall be applied.
b. Pendekatan Opsional b. Optional Approach
Pengakuan Recognition
Kriteria pengakuan sesuai dengan yang ada pada
standar akuntansi harus diterapkan pada aset dan
liabilitas pengampunan pajak dengan cara yang serupa
dengan Pendekatan Umum. Pendekatan ini
memberikan pengecualian spesifik, alternatif, dan
persyaratan tertentu dalam hal pengukuran, penyajian,
dan pengungkapan aset dan liabilitas pengampunan
pajak sesuai dengan ketentuan dalam paragraf 10-23
pada PSAK No. 70.
The recognition criteria in accordance with that of the
accounting standards to be applied to the tax amnesty
assets and liabilities in a similar way to the General
Approach. This approach provides a specific
exemption, alternative, and the specific requirements
in terms of measurement, presentation and disclosure
of tax amnesty assets and liabilities in accordance with
the provisions in paragraph 10-23 of PSAK No.70.
Pengukuran Awal Initial Measurement
Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya
perolehan aset pengampunan pajak, jumlah yang
dilaporkan pada SPHPP atau SKPP dan merupakan
biaya perolehan awal (deemed cost).
Tax amnesty assets are measured at cost of tax
amnesty assets, the amount reported in SPHPP or
SKPP and as deemed cost.
Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar biaya
kontraktual untuk menyerahkan kas dan setara kas
untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan
langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.
Tax amnesty liabilities are measured at contractual
obligation to deliver cash and cash equivalents to
settle the obligations directly related to the acquisition
of tax amnesty assets.
Pengukuran Kembali Setelah Pengakuan Awal Subsequent Re-measurement
i. Pengukuran kembali opsional i. Optional Re-measurement
Entitas dapat, namun tidak disyaratkan, untuk
mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan
pajak berdasarkan nilai wajar sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada tanggal
SKPP. Selisih pengukuran kembali antara nilai
wajar pada tanggal SKPP dengan biaya perolehan
aset dan liabilitas pengampunan pajak yang telah
diakui sebelumnya disesuaikan dalam saldo
tambahan modal disetor. Nilai pengukuran kembali
tersebut menjadi dasar baru bagi entitas dalam
menerapkan ketentuan pengukuran setelah
pengakuan awal.
The entity is allowed, but is not required, to re-
measure tax amnesty assets and liabilities at fair
value in accordance with Financial Accounting
Standards (SAK) at the date of the SKPPP. The
difference of re-measurement between the fair
value on the date of the SKPP and the cost of tax
amnesty assets and liabilities that has been
recognized previously is adjusted into the balance
of the additional paid-in capital. The re-
measurement amount becomes a new basis for the
entity in applying the provisions of measurement
subsequent to initial recognition.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
x. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak (Lanjutan) x. Tax Amnesty Assets and Liabilities (Continued)
b. Pendekatan Opsional (Lanjutan) b. Optional Approach (Continued)
Pengukuran Kembali Setelah Pengakuan Awal
(Lanjutan)
Subsequent Re-measurement (Continued)
i. Pengukuran Kembali Mandatory i. Mandatory Re-measurement
Jika entitas menyimpulkan bahwa pengampunan
pajak ini mengakibatkan entitas memperoleh
pengendalian atas investee sesuai dengan PSAK
No. 65, “Laporan Keuangan konsolidasian”,
Entitas disyaratkan untuk mengukur kembali aset
dan liabilitas pengampunan pajak pada tanggal
SKPP, selama periode pengukuran kembali yaitu
dimulai setelah tanggal SKPP sampai dengan
tanggal 31 Desember 2017. Entitas menerapkan
prosedur konsolidasi sesuai dengan PSAK No. 65
sejak dilakukannya pengukuran kembali. Sejak
tanggal SKPP sampai dengan pengukuran kembali
dilakukan, entitas disyaratkan untuk mengukur
investasi dalam entitas anak dengan menggunakan
metode biaya.
If the entity concludes that the tax amnesty has
resulted in obtaining control over the investee in
accordance with PSAK No. 65, “Consolidated
Financial Statements”, the entity is required to re-
measure tax amnesty assets and liabilities at the
date of the SKPP, during the re-measurement
period that begins following the date of Tax
Amnesty Approval Letter (SKPP) until December
31, 2017. The entity applies consolidation
procedures in accordance with PSAK No. 65 once
the re-measurement is done. During the date of the
SKPP until the re-measurement is made, the entity
is required to measure investments in subsidiaries
using the cost method.
Dalam hal investee bukan merupakan entitas
sepengendali maka entitas menerapkan ketentuan
pengukuran dalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis”
pada tanggal SKPP.
In the event that the investee is not an entity under
common control, it shall apply the provisions of
measurement under PSAK No. 22, “Business
Combinations” on the date of SKPP
Jika investee merupakan entitas sepengendali maka
entitas menerapkan ketentuan pengukuran dalam PSAK
No. 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” pada
tanggal SKPP.
If the investee is an entity under common control, it
applies the provisions of measurement under PSAK
No. 38, “Business Combinations Under Common
Control” on the date of SKPP.
Penghentian Pengakuan Derecognition
Aset dan liabilitas pengampunan pajak dihentikan
pengakuannya sesuai dengan ketentuan dalam Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) masing-masing jenis aset
dan liabilitas tersebut.
Tax amnesty assets and liabilities are derecognized in
accordance with the provisions of Financial
Accounting Standards (SAK) for each type of asset and
the liability.
Penyajian Presentation
Aset dan liabilitas pengampunan pajak, jika tidak
menerapkan pengukuran kembali, disajikan secara
terpisah dari aset dan liabilitas lainnya dalam laporan
posisi keuangan.
Tax amnesty assets and liabilities, without re-
measurement, are presented separately from other
assets and liabilities in the statement of financial
position.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
x. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak (Lanjutan) x. Tax Amnesty Assets and Liabilities (Continued)
b. Pendekatan Opsional (Lanjutan) b. Optional Approach (Continued)
Penyajian (Lanjutan) Presentation (Continued)
Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta
liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai
klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan,
maka entitas dapat menyajikan secara terpisah aset
pengampunan pajak lancar dan tidak lancar serta
liabilitas pengampunan pajak jangka pendek dan jangka
panjang, jika, dan hanya jika, entitas memiliki informasi
yang memadai untuk melakukan pemisahan klasifikasi
tersebut. Jika dasar pemilihan klasifikasi tersebut
bersifat arbitrer, maka entitas menyajikan sebagai
bagian dari aset tidak lancar dan liabilitas jangka
panjang dalam laporan posisi keuangan.
The entity presents current and non-current assets and
short-term and long-term liabilities as a separate
classification in the statement of financial position,
accordingly an entity can present separately current
and non-current tax amnesty assets and short term and
long term tax amnesty liabilities, if, and only if, the
entity has sufficient information to carry out the
separation of the classification. Provided that the
basis for selecting these classifications are arbitrary,
then the entity presents as part of non-current assets
and long-term liabilities in the statement of financial
position.
Jika entitas menerapkan pengukuran kembali baik
pengukuran kembali opsional maupun pengukuran
kembali mandatory, maka entitas mereklasifikasi aset
dan liabilitas pengampunan pajak yang sebelumnya
disajikan secara terpisah, ke dalam pos aset dan
liabilitas serupa. Entitas menyajikan kembali laporan
keuangan periode terdekat sebelumnya, hanya jika
laporan keuangan tersebut adalah setelah tanggal Surat
Keterangan.
If an entity applies re-measurement either optional
remeasurement or mandatory re-measurement, then
entity reclassifies tax amnesty assets and liabilities
which previously presented separately, into similar
assets and liabilities. Entity restates the nearest period
of previous financial statements, only if such financial
statements are after the date of the SKPP.
Entitas tidak melakukan saling hapus antara aset dan
liabilitas pengampunan pajak.
The entity shall not offset between tax amnesty assets
and liabilities.
Pada pendekatan opsional ini, penerapan ketentuan
dalam PSAK No. 70 diterapkan secara prospektif dan
penyajian kembali laporan keuangan untuk periode
sebelumnya tidak diperlukan.
Under this optional approach, provisions of PSAK No.
70 are applied prospectively and the previous period
financial statements are not necessarily restated.
Entitas telah memilih pendekatan opsional dan tidak
mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan
pajak dan meyimpulkan tidak adanya perolehan
pengendalian atas investee, kombinasi binis ataupun
kombinasi bisnis entitas sepengendali yang timbul dari
pengampunan pajak.
The Entity has chosen optional approach and did not
re-measure the tax amnesty assets and liabilities and
concluded the absence of control over investee or
business combination or business combination under
common control arising from tax amnesty.
y. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan y. Events after the Reporting Period
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode
pelaporan yang menyediakan tambahan informasi
mengenai posisi keuangan konsolidasian Kelompok
Usaha pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian (peristiwa yang mengakibatkan
timbulnya penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam
laporan keuangan konsolidasian.
Events that occur after the reporting period and
provide additional information about the Group's
consolidated financial position on the date of the
consolidated statement of financial position (adjusting
events), if any, have been reflected in the consolidated
financial statements.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode
pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian
(peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material,
telah diungkapkan dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Events that occur after the reporting period and do not
require adjustment (non-adjusting events), if the
amount is material, are disclosed in the consolidated
financial statements.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
51
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Judgments, Estimates and Assumptions
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan
manajemen Kelompok Usaha untuk membuat pertimbangan,
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang
dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode
pelaporan. Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi
dan asumsi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material
terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya.
The preparation of consolidated financial statements
requires management of the Group to make judgments,
estimates and assumptions that affect the reported amounts
of revenues, expenses, assets and liabilities and disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting period.
Uncertainty about the judgment, estimates and assumptions
could result in material adjustments to the carrying value of
assets and liabilities in future period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko
signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan
dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key source of
uncertainty in estimation at the reporting date that have a
significant risk of material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities for the future period
described below.
Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan asumsi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan
pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan
tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Group bases its estimates and assumptions on the
parameters available at the time the consolidated financial
statements are prepared. Assumptions and situation
concerning the future development may change due to
market changes or circumstances beyond the control of the
Group. The changes are reflected in the related assumptions
as incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh
manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan
atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments, estimates and assumptions made
by management in implementing accounting policies of the
Group have the most significant effect on the amount
recognized in the consolidated financial statements:
Menentukan Mata Uang Fungsional Determining of Functional Currency
Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan
ekonomi utama dimana Kelompok Usaha beroperasi.
Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling
mempengaruhi pendapatan dan harga pokok penjualan serta
indikator lainnya yang mewakili dampak ekonomi yang
mendasari transaksi, peristiwa dan kondisi.
The functional currency is the currency of the primary
economic environment in which the Group operates. The
management considers the currency that mainly influences
the revenue and cost of sales and other indicators that most
faithfully represents the economic effects of the underlying
transactions, events and conditions.
Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Determining Classification of Financial Assets and
Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang
ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan
demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti
diungkapkan pada catatan 3g dan catatan 34.
The Group determines classification of certain assets and
liabilities as financial assets and financial liabilities by
considering the definitions set forth in PSAK No. 55 (Revised
2014) are met. Accordingly, financial assets and financial
liabilities are recognized in accordance with the Group’s
accounting policies as disclosed in the note 3g and note 34.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
52
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING (Continued)
Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi
Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan
Determining Fair Value Amortized Cost and Calculation of
Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu
pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi,
yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara
komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi
yang digunakan dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,
jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Kelompok
Usaha menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang
berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara
langsung laba atau rugi Kelompok Usaha. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam catatan 3g dan catatan 34.
The Group recorded certain financial assets and liabilities at
fair value and at amortized cost, which requires the use of
accounting estimates. While significant components on the
measurement of fair value and assumptions used in the
calculation of amortization of acquisition cost is determined
using verifiable objective evidence, the amount of amortized
fair value or may be different. If the Group uses different
uvaluation methodologies or assumptions. These changes
can directly affect the groups profit or loss. More detailed
explanation is disclosed in note 3g and note 34.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Keuangan Determining the Recoverable Amount of Financial Assets
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui
bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas
keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha
menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang
tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu dan
hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan
spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima
oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi
kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 6.
The Group evaluates specific accounts where it has
information that a particular customer cannot meet its
financial liabilities. In this case, the Group uses judgment
based on available facts and circumstances, including but
not limited to, terms and relationships with customers and
the credit status of customers based on available credit
records from third parties and known market factors, to
record specific allowance for the customer against the
amount owed in order to reduce the amount of the
receivables that the Group expects to collect. Specific
allowance is re-evaluated and adjusted if additional
information received affects the amount of allowance for
impairment of receivables. More detailed information is
disclosed in note 6.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-
Keuangan
Determining Recoverable Amount of Non-Financial Assets
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan
diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas pada kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.
Provision for decline in market value and obsolescence of
inventories is estimated based on available facts and
circumstances, including but not limited to, the physical
condition of inventory on hand, the selling price of the
market, estimated costs of completion and the estimated costs
incurred for the sale.
Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Provision re-evaluated and adjusted if additional
information that affect the estimated amounts.
Jumlah pemulihan atas aset tetap dan properti investasi
didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai
prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas
masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa
depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin
memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah
terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan
penurunan nilai yang sudah dibukukan.
The recovery amounts of property and equipment and
investment properties are based on estimates and
assumptions especially about market prospects and cash
flows associated with the asset. Estimates of future cash flows
include estimates of future revenues. Any changes in these
assumptions may have a material impact on the measurement
of recoverable amount and could result in adjustments to the
allowance for impairment already recorded.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
53
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING (Continued)
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa
Manfaat Aset Tetap
Determining Depreciation Method and Estimated Useful
Life Depreciation of Property and Equipment
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis aset
tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan
didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar.
Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan
penelaahan Kelompok Usaha terhadap praktek industri,
evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.
The Group estimates the useful lives of property and
equipment based on the expected utilization of assets and
supported by plans and business strategy and market
behavior. Estimation of useful lives of property and
equipment is provided based on the Group’s evaluation on
industry practice, internal technical evaluation and
experience for assets equivalent.
Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun
pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi
sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik,
keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau
pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta perkembangan
teknologi. Namun demikian, adalah mungkin hasil di masa
depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh
perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh
perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas, dan karenanya
biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The estimated useful lives are reviewed at least at each year
end reporting and updated if expectations differ from
previous estimates due to physical wear and tear, technical
or commercial obsolescence and legal or other restrictions
on the use of assets as well as technological developments.
However, it is possible, future results of operations could be
materially affected by changes in the estimates due to
changes in the factors mentioned above, and therefore the
future depreciation charges may be revised.
Biaya perolehan aset tetap, kecuali bangunan disusutkan dengan
metode garis lurus, dengan menggunakan metode saldo
menurun ganda. Manajemen mengestimasi masa manfaat
ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah
umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana
Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam catatan 13 untuk aset tetap.
Cost of acquisition of property and equipment, except
buildings are depreciated using the straight-line method,
using the double-declining method. Management estimates
the useful lives of the property and equipment ranging from
4 to 20 years. This is the age that generally expected in the
industry in which the Group conducts its business. More
detailed explanation is disclosed in note 13 to the property
and equipment.
Menentukan Pajak Penghasilan Determining Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi
atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan
perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah
tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha
mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan
estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan
badan.
Significant judgments made in determining the provision for
income tax. There are certain transactions and
computations for which the ultimate tax determination is
uncertain during the ordinary course of business activities.
The Group recognizes a liability for corporate income tax
based on estimates of whether there will be an additional
income tax.
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat
menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada
saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau
negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul
terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang
kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak
di masa depan.
In certain situations, the Group cannot determine the exact
amount of their current or future tax liability due to on going
investigation, or the negotiations with tax authorities.
Uncertainties arise concerning the interpretation of complex
tax regulations and the amount and timing of the taxable
income in the future.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
54
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING (Continued)
Menentukan Pajak Penghasilan (Lanjutan) Determining Income Tax (Continued)
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan
liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan
pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam
menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan
PSAK No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan
Aset Kontijensi”. Kelompok Usaha membuat analisis untuk
semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk
menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang
belum diakui harus diakui.
In determining the amount to be recognized related to
uncertain tax liabilities, the Group applies the similar
consideration that they will use in determining the amount of
provision that must be recognized in accordance with PSAK
No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities
and Contingent Assets". The Group makes the analysis to all
tax positions related to income taxes to determine if tax
liability for unrecognized tax benefits should be recognized.
Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap
tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak
ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk
mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan
tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan
menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 31d.
The Group reviews the deferred tax assets at each reporting
date and reduces the carrying amount to the extent that it is
no longer probable that sufficient taxable income will be
available to allow for part or all of the deferred tax assets to
be utilized. The Group also reviews the expected timing and
tax rates on the reversal of temporary differences and adjusts
the impact of deferred tax accordingly. More detailed
information is disclosed in note 31d.
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja Estimated Expenses Retirement and Employee Benefits
Penentuan liabilitas atas pensiun dan kewajiban imbalan kerja
Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-
jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat
diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran
diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian dan tingkat pengembalian aset program yang
diharapkan.
The determination of liability for pension and employee
benefits obligation and net employee benefits expense is
subject to the selection of certain assumptions used by
independent actuaries in calculating such amounts. Those
assumptions include, among others, the discount rate, annual
salary increase, the annual rate of resignation of employees,
level of disability, retirement age and mortality and the
expected rate of return of plan assets.
Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada
hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara
material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan
beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam catatan 22.
While the Group believes that these assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences in actual
results or significant changes in the assumptions set forth the
Group may materially affect the estimated liabilities for
pension and employee benefits and employee benefits
expense net. More detailed description disclosed in note 22.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
55
5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2019 2018
Kas 177.740.090 222.252.300 Cash
Bank Banks
Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 18.357.321.799 22.050.414.253 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk 4.561.569.557 1.762.083.628
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.165.376.567 2.488.297.747 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 667.198.042 403.963.305
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Maybank Indonesia
Tbk 545.433.389 709.162.843
PT Bank Maybank Indonesia
Tbk
PT Bank DKI 360.259.521 174.271.485 PT Bank DKI
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 230.862.712 1.534.921.816
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk 82.510.904 137.920.795 PT Bank Permata Tbk
Dolar Amerika Serikat US Dollar
PT Bank Central Asia Tbk 1.286.260.549 1.732.859.887 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk 23.812.549 24.237.139
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
Jumlah Bank 27.280.605.589 31.018.132.898 Total Banks
Setara Kas - Deposito Berjangka Cash Equivalent – Time Deposits
Rupiah Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 372.415.259.344 456.828.254.752
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk
PT Bank Bukopin Tbk 250.748.059.203 194.584.334.291 PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk 192.957.375.704 172.073.307.175
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia
Tbk 39.563.329.989 38.973.916.242
PT Bank Danamon Indonesia
Tbk
PT Bank Maybank Indonesia
Tbk 15.000.000.000 -
PT Bank Maybank Indonesia
Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 5.000.000.000 85.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 510.627.428 - PT Bank CIMB Niaga Tbk
Dolar Amerika Serikat US Dollar
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 255.186.723.286 78.970.170.166
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia
Tbk 92.998.836.843 93.782.080.421
PT Bank Danamon Indonesia
Tbk
PT Bank Bukopin Tbk 10.508.646.603 10.619.256.445 PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 178.913.098.055 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah Setara Kas 1.234.888.858.400 1.309.744.417.547 Total Cash Equivalents
Jumlah 1.262.347.204.079 1.340.984.802.745 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
56
5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun: The interest rates on time deposits per year:
2019 2018
Rupiah 4,5% - 9% 4,5% - 9% Rupiah
Dolar Amerika Serikat 2,75% - 3,45% 2,75% - 3,45% US Dollar
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES
a. Berdasarkan segmen usaha a. Based on business segments
2019 2018
Sewa 68.149.145.730 76.477.989.762 Lease
Penjualan tanah dan/atau Sales of land and /or
bangunan 73.366.011.934 103.492.429.275 Buildings
Jumlah piutang usaha kepada Total trade receivables to
pihak ketiga 141.515.157.664 179.970.419.037 third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (415.384.074) (415.384.074) Allowance for impairment loss
Bersih 141.099.773.590 179.555.034.963 Net
b. Berdasarkan umur piutang b. Based on aging of receivables
2019 2018
Belum jatuh tempo dan kurang dari
31 hari jatuh tempo 93.301.526.029 59.392.643.443
Not Yet due and less than 31
days past due
31-60 hari lewat jatuh tempo 20.913.272.249 22.650.012.275 31-60 days past due
61-90 hari lewat jatuh tempo 5.657.888.318 24.018.371.518 61-90 days past due
91-120 hari lewat jatuh tempo 1.971.822.035 6.897.172.802 91-120 days past due
Di atas 120 hari lewat jatuh tempo 19.670.649.033
67.012.218.999
More than 120 days
past due
Jumlah piutang usaha kepada pihak
ketiga 141.515.157.664
179.970.419.037
Total trade receivables to
third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (415.384.074) (415.384.074) Allowance for impairment loss
Bersih 141.099.773.590 179.555.034.963 Net
c. Berdasarkan mata uang c. Based on currency
2019 2018
Rupiah 141.515.157.664 179.970.419.037 Rupiah
Dolar Amerika Serikat - - US Dollar
Jumlah piutang usaha kepada pihak
ketiga 141.515.157.664
179.970.419.037
Total trade receivables to third
parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (415.384.074) (415.384.074) Allowance loss for impairment
Bersih 141.099.773.590 179.555.034.963 Net
Manajemen melakukan cadangan kerugian penurunan nilai
kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha berdasarkan
penelitian secara periodik atas kondisi saldo piutang usaha secara
individu.
Management conducts allowance for impairment loss of the
possibility of uncollectible receivables based on periodic
research of the condition of trade receivables individually.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
57
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan
nilai pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya
piutang usaha.
Management believes that the allowance for impairment
loss as of March 31, 2019 and December 31, 2018 is
adequate to cover possible losses on uncollectible
accounts.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang
terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha. Management also believes that there are no significant
concentrations of risk on trade receivables.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, cash flow atas
Mal Pondok Indah 1 dan Pondok Indah Office Tower 3 digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka panjang (lihat catatan
21).
As of March 31, 2019 and December 31, 2018, cash flow
over Pondok Indah Mall 1 and Pondok Indah Office Tower
3 is used as collateral for long-term bank loans
(see note 21).
7. PIUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA 7. OTHER RECEIVABLES THIRD PARTIES
2019 2018
Bunga deposito yang masih harus
diterima 10.536.569.108
8.569.670.253
Accrued interest time deposits
Lainnya 3.120.783.940 1.924.303.415 Others
Jumlah 13.657.353.048 10.493.973.668 Total
8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES
Kelompok Usaha pada saat ini memiliki persediaan material yang
terdiri atas: persediaan civil, plumbing, sanitair, perlengkapan
kebersihan, bahan kimia kebersihan, alat komunikasi, rumah
tangga, keamanan dan kebakaran, elektrikal, lift dan eskalator,
gas, cetakan, promosi dan marketing, housekeeping,
perlengkapan fasilitas hotel dan lain-lain. Pada tanggal 31 Maret
2019 dan 31 Desember 2018, persediaan material tersebut
masing-masing bernilai sebesar Rp 10.356.621.070 dan Rp
7.520.149.647.
The Group currently has stock of material consisting of:
supply civil, plumbing, sanitair, cleaning supplies,
chemicals cleanliness, communication devices, home
appliances, security and fire, electrical, elevators and
escalators, gas, printing, promotion and marketing,
housekeeping, hotel amenities and others. As of March 31,
2019 and December 31, 2018, material inventories is
amounting to Rp 10,356,621,070 and Rp 7,520,149,647,
respectively.
Manajemen melakukan penyisihan kerugian penurunan nilai
persediaan usang berdasarkan penelaahan kondisi persediaan
pada akhir tahun.
Management provided allowance for inventory loss
obsolescence based on the review of the condition of the
inventories at the end of the year.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi pasar dan fisik
persediaan, manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan
pembentukan penyisihan penurunan atas nilai pasar persediaan
dan persediaan usang pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31
Desember 2018.
Based on the research results to market conditions and the
physical inventory, management believes that no allowance
needed for impairment in market value and obsolescence of
inventory as of March 31, 2019 and December 31, 2018.
9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA 9. PREPAID EXPENSES AND ADVANCES PAYMENTS
2019 2018
Biaya dibayar dimuka Prepaid expenses Iklan dan promosi 3.353.528.839 3.407.862.629 Advertising and promotion
Asuransi 2.302.839.066 977.655.971 Insurance
Sub jumlah 5.656.367.905 4.385.518.600 Sub total
Uang muka Advance payment Materai teraan 6.936.000 10.836.000 Stamp duty
Lain-lain 2.803.671.659 2.228.470.245 Others
Sub jumlah 2.810.607.659 2.239.306.245 Sub total
Jumlah 8.466.975.564 6.624.824.845 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
58
10. PENYERTAAN SAHAM 10. INVESTMENT IN SHARES
Persentase Pemilikan/
Nama Entitas/ Domisili/ Percentage of ownership
Entity’s name Domicile 2019 2018
Metode ekuitas/Equity method
PT Pondok Indah Investment Jakarta 30,86% 30,86%
Metode biaya perolehan/Cost method
PT Cipta Paramula Sedjati Jakarta 3,33% 3,33%
PT Graha REI Property Jakarta 2,96% 2,96%
PT Pondok Indah Padang Golf Tbk Jakarta 0,38% 0,38%
PT Langen Krida Pratyangga Bandung 0,47% 0,47%
Metode nilai wajar/Fair value method
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jakarta 0,0003% 0,0003%
2019 2018
Metode ekuitas Equity method PT Pondok Indah Investment 152.213.024.788 152.153.024.788 PT Pondok Indah Investment
Metode biaya perolehan Cost method PT Cipta Paramula Sedjati 1.072.000.000 1.072.000.000 PT Cipta Paramula Sedjati
PT Graha REI Property 100.000.000 100.000.000 PT Graha REI Property
PT Pondok Indah Padang Golf Tbk 80.000.000 80.000.000 PT Pondok Indah Padang Golf Tbk
PT Langen Krida Pratyangga 50.000.000 50.000.000 PT Langen Krida Pratyangga
Metode nilai wajar Fair value method PT Bank Danamon Indonesia Tbk 150.668.050 121.493.600 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Jumlah 153.665.692.838 153.576.518.388 Total
Kelompok Usaha menerima dividen dari PT Cipta Paramula
Sedjati untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018 sebesar Rp Nihil.
The Group received dividends from PT Cipta Paramula
Sedjati amounting to Rp Nil for the year ended March 31,
2019 and March 31, 2018 respectively.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, saham
Seri B PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebanyak 15.986
lembar diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar. Pada tanggal 31 Maret 2019 dan
31 Desember 2018, nilai wajar saham ini masing-masing
sebesar Rp 150.668.050 dan Rp 121.493.600 dan keuntungan
yang belum direalisasi masing-masing sebesar Rp 29.174.450
dan Rp 7.993.000.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018, the Series B
shares of PT Bank Danamon Indonesia Tbk amounted 15,986
shares are classified as financial assets measured at fair
value. As of March 31, 2019 and December 31, 2018, the fair
value of these shares each amounting to Rp 150,668,050 and
Rp 121,493,600 respectively and unrealized gain is
Rp 29,174,450 and Rp 7,993,000 respectively.
11. ASET REAL ESTAT 11. REAL ESTATE ASSETS
2019 2018
Tanah dalam pengembangan 863.003.164.858 851.072.414.855 Land under development
Tanah dan bangunan dalam Land and buildings under
Pengembangan 7.755.262.701 7.682.079.065 Development
Tanah dan bangunan siap untuk Land and buildings ready
Dijual 468.223.706.471 436.294.873.308 for sale
Jumlah 1.338.982.134.030 1.295.049.367.228 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
59
11. ASET REAL ESTAT (Lanjutan) 11. REAL ESTATE ASSETS (Continued)
Tanah dalam pengembangan merupakan tanah yang dimiliki
Kelompok Usaha untuk dikembangkan pada masa mendatang
yang terdiri dari:
Land under development represents land owned by the Group
to be developed in the future which consists of:
Luas/Land area (m2)
2019 2018
Tanah komersial 184.451,34 184.451,34 Commercial land
Tanah sekupang 168.305,18 168.305,18 Sekupang land
Tanah luar proyek (Lebak Bulus) 75.024,82 75.024,82 Out of project land (Lebak Bulus)
Tanah proyek 81.269,23 81.269,23 Land project
Tanah luar proyek (Tanah Ara) 19.505,00 19.505,00 Out of project land (Tanah Ara)
Tanah kebayoran lama selatan 9.242,83 9.242,83 South Kebayoran Lama land
Tanah luar proyek (Villa Anggrek) 3.746,19 3.746,19 Out of project land (Villa Anggrek)
Tanah luar proyek (Villa Champaca) 2.992,87 2.992,87 Out of project land (Villa Champaca)
Rumah toko 150,00 150,00 Shop house
Jumlah 544.687,46 544.687,46 Total
Jumlah/Total (Rupiah)
2019 2018
Tanah proyek 383.780.378.361 376.474.819.071 Project land
Tanah luar proyek (Lebak Bulus) 315.152.107.579 365.989.166.385 Out of project land (Lebak Bulus)
Tanah luar proyek (Tanah Ara) 76.556.666.445 24.881.768.827 Out of project land (Tanah Ara)
Tanah luar proyek (Villa Anggrek) 20.253.605.662 19.708.628.417
Out of project land (Villa Anggrek)
Tanah luar proyek (Champaca
Residence) 17.641.697.912 17.623.952.106
Out of project land (Champaca
Residence)
Tanah komersial 17.376.041.026 17.376.041.026 Commercial land
Tanah Sekupang 16.341.371.866 16.135.166.016 Sekupang land
Tanah Kebayoran Lama Selatan 7.881.713.524 7.881.713.524 South Kebayoran Lama Land
Town House Pondok Indah Deplu
(Bangunan)
7.864.220.717
4.850.597.717
Town House Pondok Indah
Deplu (Building)
Tanah Pinang Mas (M-Terrace) 81.072.560 76.272.560 Pinang Mas land (M-Terrace)
Rumah toko 74.289.206 74.289.206 Shop house
Jumlah 863.003.164.858 851.072.414.855 Total
Mutasi tanah dalam pengembangan adalah sebagai berikut: Mutations of land under development as follows:
2019 2018
Saldo awal 851.072.414.855 774.740.434.773 Beginning balance Penambahan Additions
Pengembangan tanah 13.828.479.155 98.854.086.571 Land development
Pembelian tanah - 4.746.000.000 Land purchasing
Pengurangan Deductions
Penjualan (1.897.729.152) (27.268.106.489) Sales
Jumlah 863.003.164.858 851.072.414.855 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
60
11. ASET REAL ESTAT (Lanjutan) 11. REAL ESTATE ASSETS (Continued)
Luas tanah siap dijual dan tanah dalam pengembangan milik
Kelompok Usaha masing-masing 544.687,46 m2 dan
554.581,67 m2 pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember
2018, dimana diantaranya terdapat tanah atas nama pihak
ketiga masing-masing seluas 33.834,75 m2 dan 33.834,75 m2
untuk tahun 2019 dan 2018.
Total land area ready for sale and land under
development belonging to the Group is 544,687.46 m2 and
554,581.67 m2 as of March 31, 2019 and December 31, 2018,
respectively where there is several land on behalf of third
parties of 33,834.75 m2 and 33,834.75 m2 for 2019 and 2018,
respectively.
Pengurusan balik nama belum dilakukan karena proses
permohonan hak ke negara masih berlangsung. The application for change in land owner’s name is still in
process to the state.
Seperti dijelaskan dalam catatan 37 terdapat aset real estat
tertentu milik Kelompok Usaha yang telah selesai
sengketanya dengan pihak ketiga dan dimenangkan oleh
Kelompok Usaha
As described in note 37 there are certain real estate assets
belonging to the Group which has been settled with third party
and and is favored by the Business Group.
Biaya perolehan terowongan sebesar Rp 26.333.665.902
merupakan aset yang akan diserahkan Kelompok Usaha
kepada Pemda DKI Jakarta (catatan 36b) yang dicatat sebagai
bagian dari ”Aset Tetap - Bangunan” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
The acquisition cost of tunnel amounting to
Rp 26,333,665,902 is an asset that will be submitted to the
Government of DKI Jakarta by Group
(note 36b) which is recorded as part of "Property and
equipment - Building" on the consolidated statement of
financial position.
Tanah dan bangunan dalam pengembangan diasuransikan
pada PT Asuransi QBE Pool Indonesia berdasarkan suatu
paket polis terhadap risiko bencana alam, risiko kebakaran
dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar
Rp 599.650.803.429 dan USD 164.589.864 pada tanggal 31
Maret 2019 dan Rp 1.903.653.344.217 dan USD 49.179.846
pada tanggal 31 Desember 2018.
Land and buildings under development are insured with
PT Asuransi QBE Pool Indonesia under blanket policies
against the risk of natural disasters, the risk of fire and other
risks with sum insured amounting to Rp 599.650.803.429 and
USD 164.589.864 as of March 31, 2019 and Rp
1,903,653,344,217 and USD 49,179,846 as of December 31,
2018.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018, manajemen Kelompok
Usaha berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan potensial
atas nilai aset real estat, oleh karena itu, tidak diperlukan
cadangan penurunan nilai aset.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018, management of
the Group believe that there is no potential impairment in the
value of real estate assets, therefore, no provision for
impairment of assets is necessary.
12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTIES
Properti investasi merupakan investasi pada tanah yang
dimiliki oleh Entitas yang berlokasi di daerah Pondok Pinang
Kebayoran Jakarta Selatan dengan luas
40.025 m2. Properti investasi tersebut disewakan kepada
pihak ketiga.
Investment property is an investment in land owned by the
Entity, located in Pondok Pinang, South Jakarta Kebayoran
with an area 40,025 m2. Investment properties are leased to
third parties.
Pendapatan sewa dari properti investasi sebesar
Rp 4.852.154.157 dan Rp 4.206.815.048 masing-masing
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018 dicatat sebagai bagian dari
“Pendapatan dan Penjualan Bersih” pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
(catatan 26).
Rental income from investment properties amounted to
Rp 4,852,154,157 and Rp 4,206,815,048 respectively for the
years ended March 31, 2019 and March 31, 2018 are recorded
as part of "Revenue and Net Sales" in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income
(note 26).
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
61
12. PROPERTI INVESTASI (Lanjutan) 12. INVESTMENT PROPERTIES (Continued)
Hak legal atas tanah properti investasi berupa Hak Guna
Bangunan (HGB) atas nama Entitas yang terletak di Jakarta
berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan berakhir pada
berbagai tanggal antara tahun 2014 sampai dengan tahun 2034.
Untuk Hak Guna Bangunan yang sudah berakhir sedang dalam
proses perpanjangan oleh manajemen. Manajemen berpendapat
tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah
pada saat berakhirnya hak tersebut dan dapat diperpanjang
karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan
bukti pemilikan yang memadai.
Legal right to land investment properties in the form of Right to
Build (HGB) on behalf of the Entity located in Jakarta with period
of 20 (twenty) years and expiring on various dates from 2014 until
2034. HGB that already expired is in the process of renewal by the
management. Management believes there is no problem with the
extension of the right to land on the expiry date and can be extended
because the entire land were acquired legally and supported by
sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018,
berdasarkan penilaian manajemen estimasi nilai wajar dari
properti investasi masing-masing sebesar Rp
1.081.176.727.680 dan Rp 1.100.406.719.160.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018, based on
management's assessment of the estimated fair value of investment
property amounting to Rp 1,081,176,727,680 and
Rp 1,100,406,719,160, respectively.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat
diperoleh kembali dari properti investasi, manajemen
Kelompok Usaha berpendapat bahwa tidak ada kejadian-
kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan
adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal
31 Maret 2019 dan 2018.
Based on the review on the value of the recoverable amount of
investment property, the Group management believes that there are
no events or changes indicate impairment of investment properties
as of March 31, 2019 and 2018.
13. ASET TETAP 13. PROPERTY AND EQUIPMENT
2019
SaldoAwal/
Beginning Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending Balance
Harga perolehan Acquisition cost
Kepemilikan
Langsung
Direct
Ownership
Tanah 269.839.258.053 - - - 269.839.258.053 Land
Bangunan 3.620.533.379.286 64.257.828.019 - - 3.684.791.207.305 Building
Mesin 333.637.958.339 2.634.877.496 - - 336.272.835.835 Machinery
Kendaraan 7.025.198.128 282.000.000 - - 7.307.198.128 Motor vehicles
Inventaris dan Furniture and
Peralatan 220.453.017.324 32.369.309.350 - - 252.822.326.674 Equipment
Aset dalam Construction in
Penyelesaian 838.842.107.744 153.716.881.409 - - 992.558.989.153 Progress
Jumlah Harga
Perolehan 5.290.330.918.874 253.260.896.274 - - 5.543.591.815.148
Total Acquisition
Costs
Akumulasi
penyusutan
Accumulated
Depreciation
Kepemilikan
Langsung
Direct
Ownership
Bangunan 1.053.960.090.854 44.809.862.920 - - 1.098.769.953.774 Building
Mesin 233.062.714.844 7.222.159.649 - - 240.284.874.493 Machinery
Kendaraan 4.977.607.822 135.056.107 - - 5.112.663.929 Motor vehicles
Inventaris dan Furniture and
Peralatan 129.365.478.846 8.912.452.706 - - 138.277.931.552 Equipment
Jumlah Akumulasi
Total
Accumulated
Penyusutan 1.421.365.892.366 61.079.531.380 - - 1.482.445.423.746 Depreciation
Nilai Tercatat 3.868.965.026.508 4.061.146.391.402 Carrying Value
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
62
13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
2018
SaldoAwal/
Beginning Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending Balance
Harga perolehan Acquisition cost
Kepemilikan
Langsung
Direct
Ownership
Tanah 269.839.258.053 - - - 269.839.258.053 Land
Bangunan 2.055.652.166.772 38.106.754.002 - 1.526.774.458.512 3.620.533.379.286 Building
Mesin 265.699.499.290 12.787.825.897 - 55.150.633.152 333.637.958.339 Machinery
Kendaraan 6.324.443.628 1.138.350.000 (437.595.500) - 7.025.198.128 Motor vehicles
Inventaris dan Furniture and
Peralatan 138.886.031.486 41.843.240.417 (78.035.922) 39.801.781.343 220.453.017.324 Equipment
Aset dalam Construction in
Penyelesaian 1.654.248.358.441 815.230.342.825 - (1.630.636.593.522) 838.842.107.744 Progress
Jumlah Harga
Perolehan 4.390.649.757.670 909.106.513.141 (515.631.422) (8.909.720.515) 5.290.330.918.874
Total Acquisition
Costs
Akumulasi
penyusutan
Accumulated
Depreciation
Kepemilikan
Langsung
Direct
Ownership
Bangunan 949.507.969.345 104.452.121.509 - - 1.053.960.090.854 Building
Mesin 212.315.782.648 20.746.932.196 - - 233.062.714.844 Machinery
Kendaraan 4.859.619.551 555.583.771 (437.595.500) - 4.977.607.822
Motor
vehicles
Inventaris dan
Furniture
and
Peralatan 117.993.639.641 11.448.675.127 (76.835.922) - 129.365.478.846 Equipment
Jumlah Akumulasi
Total
Accumulated
Penyusutan 1.284.677.011.185 137.203.312.603 (514.431.422) - 1.421.365.892.366 Depreciation
Nilai Tercatat 3.105.972.746.485 3.868.965.026.508 Carrying Value
Alokasi beban penyusutan selama 31 Maret 2019 dan 31 Maret
2018 adalah sebagai berikut: The allocation of depreciation expense during March 31, 2019 and
March 31, 2018 are as follows:
2019 2018
Beban langsung (catatan 27) 60.567.817.253 30.767.256.785 Direct expenses (note 27)
Beban usaha (catatan 29) 511.714.127 556.036.876 Operating expenses (note 29)
Jumlah 61.079.531.380 31.323.293.661 Total
Penjualan aset tetap selama 31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018
adalah sebagai berikut: Sales of property and equipment during March 31, 2019 and March
31, 2018 are as follows:
2019 2018
Harga perolehan - 78.035.922 Acquisition cost
Akumulasi penyusutan - 78.035.922 Accumulated depreciation
Nilai buku - - Book value
Harga jual - 33.436.364 Selling price
Laba Penjualan Aset Gain on Sale of Property and Tetap (catatan 28) - 33.436.364 Equipment (note 28)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
63
13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Pada tahun 2018, penambahan dan pengurangan aset tetap
bangunan termasuk reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian
sebesar Rp 1.526.774.458.512 yang dicatat pada akun “Aset
Tetap - Bangunan” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
In 2018, the addition and disposal of property and equipment
building include reclassification from construction in progress
amounting to Rp 1,526,774,458,512 was recorded under
"Property and Equipment - Building" in the consolidated
statement of financial position.
Pada tahun 2018, aset dalam penyelesaian direklasifikasi ke
”Aset Takberwujud, Persediaan dan Beban” sebesar
Rp 8.909.720.515 pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
In 2018, construction in progress is reclassified to “Intangible
Assets, Inventories and Expenses” amounting to Rp
8,909,720,515 in the consolidated statement of financial
position.
Biaya perolehan dan akumulasi penyusutan jembatan
penyeberangan multiguna, jembatan penyeberangan orang dan
21 toko berikut kelengkapannya masing-masing sebesar
Rp 7.531.480.555 dan Rp 5.051.102.762 untuk tahun 2019,
Rp 7.531.480.555 dan Rp 4.963.657.294 untuk tahun 2018
merupakan aset bangun kelola dan alih (catatan 36a) dan
dicatat sebagai bagian dari “Aset Tetap - Bangunan” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
The acquisition cost and accumulated depreciation of
multipurpose pedestrian bridges, pedestrian bridges and
21 stores include its facilities amounting to
Rp 7,531,480,555 and Rp 5,051,102,762 for 2019 and,
Rp 7,531,480,555 and Rp 4,963,657,294 for 2018 are an asset
Built Operate and Transfer (note 36a) and recorded as part of
"Property and Equipment - Building" on the consolidated
statements of financial position.
Tanah dan bangunan Pondok Indah Office Tower 3 digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka panjang pada
tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 (catatan 21).
Land and buildings of Pondok Indah Office Tower 3 is used as
collateral for long-term bank loans on March 31, 2019 and
December 31, 2018 (note 21).
Bangunan dan kendaraan diasuransikan pada
PT Ace Jaya Proteksi dan PT Asuransi Central Asia
berdasarkan suatu paket polis terhadap risiko bencana alam,
risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai
pertanggungan masing-masing sebesar Rp 4.132.002.717.175
dan US$ 448.561.563 pada tanggal 31 Maret 2019 dan Rp
4.796.111.115.184 dan US$ 314.561.563 pada tanggal
31 Desember 2018 dimana manajemen Kelompok Usaha
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko
tersebut.
Buildings and vehicles were insured with
PT Ace Jaya Proteksi and PT Asuransi Central Asia under
blanket policies against the risk of natural disasters, the risk
of fire and other risks with sum insured amounting
to Rp 4,132,002,717,175 and US$ 448,561,563 as of
March 31, 2019 and Rp 4,796,111,115,184 and US$
314,561,563 as of December 31, 2018 where the management
of the Group believes that the insurance is adequate to cover
possible losses arising from such risks.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
64
13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, rincian aset
dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: As of March 31, 2019 and December 31, 2018, the details of
construction in progress are as follows:
2019 2018
Jumlah/Total
Persentase
Penyelesaian/
Percentage of
Completion
Jumlah/Total
Persentase
Penyelesaian/
Percentage
of
Completion
Bangunan dan Mesin
Building and
Machineries
Service Residence Service Residence
Pondok Indah 518.010.788.157 50,86% 502.694.304.321 49,36% Pondok Indah
PIM-3 455.398.221.675 24,53% 320.470.499.162 17,26% PIM-3
PI Financial Tower 10.869.508.288 2,02% 10.869.508.288 2,02% PI Financial Tower
Pondok Indah Golf Pondok Indah Golf
Apartemen 4 2.059.838.300 0,15% 1.999.838.300 0,14% Apartemen 4
PIM-1 Citywalk 1.208.938.672 30,53% 1.198.938.673 30,28% PIM-1 Citywalk
Parkir Tingkat WPI 3
2.487.002.061
10,45%
1.313.119.000
5,52%
Triple Layer Deck WPI
3
Pondok Indah Pondok Indah
Office Tower 5 2.524.692.000 0,05% 295.900.000 0,01% Office Tower 5
Jumlah 992.558.989.153 838.842.107.744 Total
Pada 31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018, biaya pinjaman bersih
yang dikapitalisasi ke akun aset dalam penyelesaian adalah
sebesar Rp Nihil dan Rp 17.424.353.492.
In March 31, 2019 and March 31, 2018, net borrowing costs
capitalized to construction in progress account are Rp Nil
and Rp 17,424,353,492.
Berdasarkan penilaian manajemen Kelompok Usaha, tidak ada
kejadian-kejadian atau perubahan- perubahan keadaan yang
mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 sebagaimana yang
dimaksud dalam PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset”.
Based on the Group management's assessment, there are no
events or changes in circumstances indicate impairment of
property and equipment as at March 31, 2019 and December
31, 2018 as set forth in PSAK No. 48 "Impairment of Assets".
14. DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 14. RESTRICTED TIME DEPOSITS
2019 2018
Deposito Escrow PT Bank CIMB
Niaga Tbk 5.851.668.103 7.349.765.142
Deposito Escrow Bank CIMB
Niaga Tbk
Bank Escrow PT Bank Central Asia
Tbk (AC 237.9696966) 4.589.823.508 4.983.679.702
Bank Escrow Bank Central Asia Tbk
(AC 237.9696966)
Deposito Escrow PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk 3.047.277.767 3.047.277.766
Deposito Escrow PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
Deposito Escrow PT Bank Central
Asia Tbk 3.080.974.629 3.045.159.598
Deposito Escrow PT Bank
Central Asia Tbk
Deposito Escrow PT Bank Permata Tbk 1.847.766.177 1.109.667.553
Deposito Escrow PT Bank
Permata Tbk
Jumlah 18.417.510.184 19.535.549.761 Total
Entitas memiliki deposito yang dibatasi penggunaannya pada
PT Bank Central Asia Tbk masing-masing sebesar
Rp 3.080.974.629 dan Rp 3.045.159.598 pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 yang digunakan sebagai
jaminan atas pinjaman bank yang diperoleh dari bank yang sama
(catatan 21).
Entity has restricted time deposits at
PT Bank Central Asia Tbk amounting to
Rp 3,080,974,629 and Rp 3,045,159,598 as of
March 31, 2019 and December 31, 2018 were used as
collateral for bank loans obtained from the same bank (note
21).
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
65
15. ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK 15. TAX AMNESTY ASSETS AND LIABILITIES
Entitas telah memanfaatkan program Pengampunan Pajak
(Tax Amnesty) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.
Entity has made use of Tax Amnesty program as stipulated in
Law No. 11 Year 2016 concerning Tax Amnesty.
Entitas telah mengajukan Surat Pernyataan Harta untuk
Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP) pada
tanggal 30 September 2016 dan telah memperoleh Surat
Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan (SKPP)
dengan No. KET-930/PP/WPJ.07/2016 tertanggal 10 Oktober
2016.
Entity has filed an Asset Declaration for Tax Amnesty Letter
(Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat
Pernyataan Harta atau SPHPP) on September 30, 2016 and has
obtained Tax Amnesty Approval Letter (Surat Keterangan
Pengampunan Pajak/Surat Keterangan atau SKPP)
No. KET-930/PP/WPJ.07/2016 dated October10, 2016.
14. DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
(Lanjutan)
14. RESTRICTED TIME DEPOSITS (Continued)
Entitas juga memiliki deposito yang dibatasi penggunaannya
pada PT Bank CIMB Niaga Tbk masing-masing sebesar
Rp 5.851.668.103 dan Rp 7.349.765.142 pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 yang merupakan uang
yang diterima oleh Kelompok Usaha dari PT Bank CIMB
Niaga Tbk atas Kredit Pemilikan 11 unit Apartemen Pondok
Indah Residence dan 9 unit Champaca Residence yang baru
dapat dicairkan sesuai dengan progress penyelesaian proyek
yang diverifikasi oleh penilai independen sebagaimana yang
tertera dalam akta No. 10 dari notaris Tintin Surtini, SH, MH,
M.Kn, tanggal 9 Juli 2015 tentang perjanjian kerjasama
developer dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Entity also has a restricted time deposit at
PT Bank CIMB Niaga Tbk amounting to
Rp 5.851.668.103 and Rp 7,349,765,142 as of
March 31, 2019 and December 31, 2018, which is the amount
of ownership loan received by the Group from
PT Bank CIMB Niaga Tbk over 11 units of
Pondok Indah Residence Apartment and 9 units of Champaca
Residence which will be disbursed in accordance with the
project progress of completion verified by an independent
appraiser as stated in Notary Deed No. 10, notary Tintin
Surtini, SH, MH, M.Kn, dated July 9, 2015 on the cooperation
agreement between developer and PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Entitas juga menempatkan deposito yang dibatasi
penggunaannya pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar
Rp 3.047.277.767 dan Rp 3.047.277.766 pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 yang merupakan uang
yang diterima oleh Kelompok Usaha dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk atas Kredit Pemilikan 6 unit Apartemen
Pondok Indah Residence yang baru dapat dicairkan sesuai
dengan progress penyelesaian proyek yang diverifikasi oleh
penilai independen sebagaimana yang tertera dalam akta
No. 21 dari notaris Noor Kholis Adam, SH, MH, tanggal
20 Mei 2016 tentang perjanjian kerjasama developer dengan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Entity also put on a restricted time deposit in
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to
Rp 3,047,277,767 and Rp 3,047,277,766 on
March 31, 2019 and December 31, 2018 which is the amount
of ownership loan received by the Group from PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk over 6 units of Pondok Indah Residence
Apartment which will be disbursed in accordance with the
project progress of completion verified by an independent
appraiser as stated in Notary Deed No. 21, of notary Kholis
Noor Adam, SH, MH, dated May 20, 2016 the cooperation
agreement between the developer and PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
Selain itu, Entitas juga menempatkan rekening giro escrow
yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Central
Asia Tbk sebesar Rp 4.589.823.508 dan Rp 4.983.679.702
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 yang
merupakan uang yang diterima oleh Kelompok Usaha dari PT
Bank Central Asia Tbk atas atas Kredit Pemilikan
8 unit Apartemen Pondok Indah Residence dan 2 unit
Champaca Residence yang baru dapat dicairkan sesuai
dengan progress penyelesaian proyek yang diverifikasi oleh
penilai independen sebagaimana yang tertera dalam akta No.
21 dari notaris Noor Kholis Adam, SH, MH, tanggal 20
Januari 2016 tentang perjanjian kerjasama developer dengan
PT Bank Central Asia Tbk.
In addition, the Entity also put on restricted escrow checking
account at PT Bank Central Asia Tbk. amounting to
Rp 4.589.823.508 and Rp 4,983,679,702 as of
March 31, 2019 and December 31, 2018 which is the amount
ownership loan received by the Group from PT Bank Central
Asia Tbk over 8 units of Pondok Indah Residence Apartment
and 2 unit of Champaca Residence which will be disbursed in
accordance with the progress of project completion verified by
an independent appraiser as stated in the Notary Deed No. 21,
notary Kholis Noor Adam, SH, MH, dated January 20, 2016 on
the cooperation agreement between the developer and
PT Bank Central Asia Tbk.
Selain itu, Entitas juga menempatkan rekening giro
escrow yang dibatasi penggunaannya pada
PT Bank Permata Tbk. sebesar Rp 1.847.766.177 dan
Rp 1.109.667.553 pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31
Desember 2018, yang dicatat dalam akta No. 02 dari notaris
Noor Kholis Adam, SH, MH, tanggal
04 September 2017 tentang perjanjian kerjasama developer
dengan PT Bank Permata Tbk. Merupakan uang yang
diterima oleh Kelompok Usaha atas Kredit Pemilikan 3 unit
Apartemen Pondok Indah Residence.
In addition, the Entity also put on restricted
escrow checking account at PT Bank Permata Tbk. amounting
to Rp 1.847.766.177 and Rp 1,109,667,553 as of
March 31, 2019 and December 31, 2018. As stated in the
Notary Deed No. 02, notary Kholis Noor Adam, SH, MH, dated
September 04, 2017 on the cooperation agreement between the
developer and PT Bank Permata Tbk. The amount of
ownership loan received by the Group over 3 units of Pondok
Indah Residence Apartment.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
66
15. ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK
(Lanjutan)
15. TAX AMNESTY ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Berdasarkan SPHPP dan SKPP, Entitas mendeklarasikan aset
pengampunan pajak sebesar Rp 4.000.000.000 dan liabilitas
pengampunan pajak terkait dengan perolehan aset
pengampunan pajak sebesar Rp Nihil dengan uang tebusan
(jumlah yang dibayar sesuai dengan Undang-Undang
Pengampunan Pajak) sebesar Rp 80.000.000. (Catatan 31e)
Based on the SPHPP or SKPP, Entity declared tax amnesty
assets of Rp 4,000,000,000 and tax amnesty liabilities
associated with the acquisition of the tax amnesty assets of
Rp Nil with a redemption money (the amount of tax paid in
accordance with Tax Amnesty Law) of Rp 80,000,000.
(Notes 31e)
2019
SaldoAwal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Harga perolehan Acquisition cost
Bangunan - Building-
Pengampunan
pajak 4.000.000.000 - - - 4.000.000.000
Tax amnesty
Jumlah Harga
Perolehan 4.000.000.000 - - - - 4.000.000.000
Total Acquisition
Costs
Akumulasi
penyusutan
Accumulated
Depreciation
Bangunan 466.666.667 50.000.000 - - 516.666.667 Building
Jumlah Akumulasi Total Accumulated
Penyusutan 466.666.667 50.000.000 - - 516.666.667 Depreciation
Nilai Tercatat 3.533.333.333 3.483.333.333 Carrying Value
2018
SaldoAwal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Harga perolehan Acquisition cost
Bangunan - Building-
Pengampunan
pajak 4.000.000.000 - - - 4.000.000.000
Tax amnesty
Jumlah Harga
Perolehan 4.000.000.000 - - - - 4.000.000.000
Total Acquisition
Costs
Akumulasi
penyusutan
Accumulated
Depreciation
Bangunan 266.666.667 200.000.000 - - 466.666.667 Building
Jumlah Akumulasi Total Accumulated
Penyusutan 266.666.667 200.000.000 - - 466.666.667 Depreciation
Nilai Tercatat 3.733.333.333 3.533.333.333 Carrying Value
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
67
16. ASET LAIN-LAIN 16. OTHER ASSET
2019 2018
Harga Perolehan Acquisition Cost
Hak atas Tanah 2.723.442.456 2.723.442.456 Right of Land
Perangkat Lunak 15.799.865.031 11.744.771.175 Software
Operasional PIR 2.097.155.295 1.888.732.445 PIR Operation
Jumlah 20.620.462.782 16.356.946.076 Total
Amortisasi Amortization
Hak atas Tanah (328.644.930) (294.747.350) Right of Land
Perangkat Lunak (3.582.203.323) (1.835.155.858) Software
Operasional PIR (903.764.600) (630.047.973) PIR Operation
Jumlah (4.814.612.853) (2.759.951.181) Total
Nilai Tercatat 15.805.849.929 13.596.994.895 Carrying Value
17. UTANG USAHA PIHAK KETIGA 17. ACCOUNT PAYABLES THIRD PARTIES
2019 2018
Kontraktor 55.278.761.803 19.637.685.531 Contractor
Pemasok 6.656.556.698 5.255.177.911 Supplier
Jumlah 61.935.318.501 24.892.863.442 Total
18. UTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA 18. OTHER PAYABLES THIRD PARTIES
Akun ini terutama merupakan uang pemesanan penjualan tanah
dari pembeli, uang pemesanan sewa ruangan dari penyewa dan
lainnya yang telah diterima namun belum dapat diidentifikasi
oleh Kelompok Usaha yang terdiri dari:
This account primarily represents sales orders from the buyers
of land, money from the room rental reservations and other
tenants have been received but not yet been identified by the
Group consisting of:
2019 2018
Titipan 36.536.185.170 26.507.262.557 Deposit
Lain-lain 4.215.544.138 14.992.389.924 Others
Jumlah 40.751.729.308 41.499.652.481 Total
19. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 19. ACCRUED EXPENSES
2019 2018
Listrik 13.031.236.958 11.307.690.856 Electricity
Bunga 1.770.576.923 1.770.576.923 Interest
Air 1.506.964.828 1.138.913.968 Water
Telepon 107.228.076 98.625.326 Telephone
Lainnya 12.948.545.740 3.044.984.042 Others
Jumlah 29.364.552.525 17.360.791.115 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
68
20. UANG MUKA DITERIMA DAN UANG JAMINAN 20. ADVANCES RECEIVED AND DEPOSITS
2019 2018
Uang muka diterima Advances received
Sewa (catatan 3u) 568.401.443.776 560.092.588.657 Rental (note 3u)
Jasa pelayanan 42.531.845.959 39.692.888.053 Service charges
Tanah dan bangunan 36.589.396.785 34.271.724.510 Land and buidings
Parkir 1.008.738.148 1.124.954.199 Parking
Jumlah 648.531.424.668 635.182.155.419 Total
Uang jaminan Deposits
Sewa 92.462.505.588 86.249.630.366 Rental
Jasa pelayanan 76.252.062.165 75.020.002.430 Service charges
Telepon 13.791.875.295 14.087.204.812 Telepon
Listrik 12.051.128.941 12.101.433.241 Electrical
Lain-lain 4.732.569.714 4.540.505.489 Others
Jumlah 199.290.141.703 191.998.776.338 Total
Uang jaminan yang diterima dari penyewa ruang perkantoran,
pusat perbelanjaan dan apartemen merupakan uang jaminan
tanpa bunga yang akan dikembalikan kepada penyewa pada
saat masa sewa berakhir.
Deposits received from tenants for office space, shopping
malls and apartments are non-interest bearing deposit which
will be returned to the tenant when the lease expires.
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG 21. LONG TERM BANK LOAN
2019 2018
Entitas: Entity:
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Kredit investasi 1 - - Credit investment 1
Kredit investasi 2 9.100.000 9.300.000 Credit investment 2
Dikurangi: Less:
Bagian kredit investasi yang Current maturities of
jatuh tempo dalam waktu credit investment within
satu tahun (600.000) (800.000) one year
Bagian jangka panjang 8.500.000 8.500.000 Long term portion
2019 2018
Entitas Anak: Subsidiary: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Kredit investasi 637.000.000.000 651.000.000.000 Credit investment
Dikurangi: Less:
Bagian kredit investasi yang Current maturities of
jatuh tempo dalam waktu credit investment within
satu tahun (42.000.000.000) (56.000.000.000) one year
Bagian jangka panjang 595.000.000.000 595.000.000.000 Long term portion
Jumlah Bagian Jangka Panjang 595.008.500.000 595.008.500.000 Total Long Term Portion
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
69
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. BANK LOAN LONG TERM (Continued)
Entitas Entity
Perjanjian Pinjaman Bank Kredit Investasi Credit Investment Bank Loan Agreements
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 10 tanggal
7 April 2010, Entitas memperoleh fasilitas Kredit Investasi
(KI) 3 dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan kredit
maksimum sebesar Rp 300 milyar.
Based on Credit Agreement No. 10 dated
April 7, 2010, the Entity obtained Investment Credit (KI) 3
facilitiy from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with maximum
credit of Rp 300 billion.
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan
gedung perkantoran Pondok Indah Office Tower III. Jangka
waktu pinjaman adalah 8 (delapan) tahun, termasuk masa
tenggang (grace period) 6 (enam) bulan sejak tanggal
penarikan pertama sampai dengan 7 April 2018.
This loan is used to finance the construction of office building
Pondok Indah Office Tower III. The loan period is 8 (eight)
years, including a grace period of 6 (six) months from the date
of the first drawdown until April 7, 2018.
Berdasarkan Akta Perubahan Ketujuh Atas Perjanjian Kredit
No. 314/Add/KCK/2017 tanggal 9 Oktober 2017, Entitas
telah merubah perjanjian kredit No. 10 tanggal 7 April 2010
sehingga Entitas memperoleh fasilitas KI 1 dengan jumlah
pokok maksimum Rp 300 milyar dan penambahan Fasilitas
KI 2 dengan jumlah pokok maksimum Rp 300 milyar.
Based on Seventh Amendment of Credit Agreement Deed
No. 314/Add/KCK/2017 dated October 9, 2017, the Entity has
changed the credit agreement No. 10 dated
April 7, 2010 that the Entity obtains KI 1 Facility with a
maximum principal of Rp 300 billion and the addition of KI 2
facility with a maximum principal of Rp 300 billion.
Entitas telah mencairkan fasilitas KI 1 seluruhnya sebesar
Rp 300 milyar dan telah lunas pada tanggal 7 April 2018 . The Entity has withdrawn KI 1 facility entirely amounting to
Rp 300 billion and has been paid off the date of April 7, 2018.
Sampai dengan 31 Maret 2019, Entitas telah mencairkan
fasilitas KI 2 sebesar Rp 10.000.000, dan sisa dari fasilitas
KI tersebut Entitas diberikan batas waktu penarikan dan/atau
penggunaan fasilitas kredit sampai dengan tanggal 28 Juni
2019, sesuai Akta Perubahan Kedelapan Atas Perjanjian
Kredit No. 278/Add-KCK/2018.
Until March 31, 2019 for the KI 2 facility, the Entity had
drowndown Rp 10,000,000, and the remained KI facility the
Entity was given a deadline of withdrawal and/or use of the
credit facility until June 28, 2019, by Deed of Amendment on
Credit Agreement Eighth No. 278/Add-KCK/2018.
Pinjaman tersebut masing-masing digunakan untuk
membiayai pembangunan gedung perkantoran Pondok
Indah Office Tower III, Jakarta Selatan dan membiayai
pembangunan Servis Apartemen, Jakarta Selatan.
The loans are used to finance the construction of office building
Pondok Indah Office Tower III, South Jakarta and finance the
construction of Serviced Apartment, South Jakarta.
Pada tahun 2019 dan 2018, tingkat suku bunga efektif
masing-masing sebesar 9,5% per tahun. In 2019 and 2018, the effective interest rate is 9,5% per year,
respectively.
Pinjaman ini dijamin dengan: This loan is secured by:
a. Tanah dan Bangunan a. Land and building
- Sebidang tanah HGB nomor 6145/Pondok
Pinang seluas 14.397 m2 terletak di Kebayoran
Lama, Jakarta Selatan.
- Land with HGB number 6145/Pondok Pinang with an
area of 14,397 m2 located in Kebayoran Lama, South
Jakarta.
- Sebidang tanah HGB nomor 6146/
Pondok Pinang seluas 39.828 m2 terletak di
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
- Land with HGB number 6146/
Pondok Pinang with an area 39,828 m2 located in
Kebayoran Lama, South Jakarta.
- Sebidang tanah HGB nomor 7855/
Pondok Pinang seluas 2.482 m2 terletak di
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
- Land with HGB number 7855/
Pondok Pinang with an area of 2,482 m2 located in
Kebayoran Lama, South Jakarta.
- Sebidang tanah HGB nomor 7070/
Pondok Pinang seluas 4.315 m2 terletak di
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
- Land with HGB number 7070/
Pondok Pinang with an area of 4,315 m2 located in
Kebayoran Lama South Jakarta.
- Sebidang tanah HGB nomor 7017/
Pondok Pinang seluas 280 m2 terletak di
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
- Land with HGB number 7017/
Pondok Pinang with an area of 280 m2 located in
Kebayoran Lama, South Jakarta.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
70
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. BANK LOAN LONG TERM (Continued)
Entitas (Lanjutan) Entity (Continued)
Perjanjian Pinjaman Bank Kredit Investasi
(Lanjutan)
Credit Investment Bank Loan Agreements (Continued)
- Sebidang tanah HGB nomor 6249/Sisa/Pondok
Pinang seluas 7.356 m2 terletak di Kebayoran
Lama, Jakarta Selatan.
- Land with HGB number 6249 /Sisa/
Pondok Pinang with an area of 7,356 m2 located in,
Kebayoran Lama, South Jakarta.
- Sebidang tanah HGB nomor 8034/Pondok
Pinang seluas 22.697 m2 terletak di Kebayoran
Lama, Jakarta Selatan.
- Land with HGB number 8034/
Pondok Pinang with an area of 22,697 m2 located in
Kebayoran Lama South Jakarta.
Berikut segala sesuatu yang berada, berdiri, tertanam
atau terpasang di dalam dan atau di atas tanah tersebut
yang karena sifatnya, peruntukkannya atau menurut
Undang-Undang dapat dianggap sebagai Obyek Hak
Tanggungan tanpa pengecualian.
Include all in standing, embedded or mounted in or on the
land, which by its nature, its designation or under the Law
may be regarded as Mortgage without exception.
b. Arus kas dari Pondok Indah Mall 1. b. Cash flow from Pondok Indah Mall 1.
c. Jaminan fidusia atas piutang sewa Pondok Indah
Mall 1. c. Fiduciary on lease receivables from Pondok Indah Mall 1.
d. Jaminan fidusia atas piutang sewa Pondok Indah
Mall 2. d. Fiduciary on lease receivables from Pondok Indah Mall 2.
Sesuai dengan perjanjian, Entitas diwajibkan memenuhi
batasan-batasan tertentu antara lain persyaratan administrasi
dan pembatasan keuangan tertentu. Persyaratan administrasi
yang penting adalah menyampaikan laporan secara berkala
ke pihak bank. Pembatasan keuangan yang penting adalah
menjaga dan memelihara Time Interest Earned Ratio
minimum 2,5 kali dan Interest Bearing Debt to Total Equity
maksimal 1,5 kali. Entitas telah memenuhi persyaratan
administrasi dan pembatasan keuangan yang ditetapkan oleh
bank.
In accordance with the agreement, the Entity is required to fulfill
certain covenants among other administrative requirements and
certain financial covenants. The main administrative
requirement is to submit periodic reports to the bank. The main
financial restrictions are to keep and maintain Time Interest
Earned Ratio minimum 2.5 times and Interest Bearing Debt to
Total Equity maximum 1.5 times. The Entity has met the
administrative requirements and financial covenants set by the
bank.
Perjanjian Pinjaman Bank Kredit Lokal Credit Local Bank Loan Agreements
Berdasarkan Akta Perubahan Ketiga Atas Perjanjian Kredit
No. 29 tanggal 10 Desember 2013, Entitas telah merubah
perjanjian kredit No. 03 tanggal 4 Oktober 2018 yang telah
diubah dengan Akta Perubahan Kedelapan Atas Perjanjian
Kredit No. 281/Add-KCK/2018.
Based on the Third Amendment to Credit Agreement
Deed No. 29 dated December 10, 2013, the Entity has changed
the credit agreement No. 03 dated October 4, 2018, as amended
by the Deed of the Eighth Amendment to the Credit Agreement
No.281/Add-KCK/2018.
Entitas memperoleh fasilitas Kredit Lokal (Rekening
Koran) dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan
jumlah maksimum Rp 85 milyar.
The Entity obtained facility Local Credit (Overdraft) from
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with maximum amount of
Rp 85 billion.
Batas waktu penarikan dan/atau penggunaan fasilitas Kredit
untuk fasilitas Rekening Koran/Lokal disetujui untuk
diperpanjang terhitung sejak 31 Mei 2017 dan berakhir pada
tanggal 4 April 2018, berdasarkan surat dari BCA
No. 30115/GBK/2018 tanggal 3 April 2018 dan Surat
No. 30214/GBK/2018 tanggal 3 Juli 2018 dan kemudian
diperpanjang sejak 4 Oktober 2018 dan berakhir pada
tanggal 4 Juli 2019 berdasarkan perubahan kedelapan atas
perjanjian kredit tanggal 4 Oktober 2018 No: 281/Add-
KCK/2018.
Deadline of withdrawals and/or use of Current Account/Local
credit facility approved for extended starting from
May 31, 2017 and ended on April 4, 2018 by letter from BCA
No. 30115/GBK/2018 dated April 3, 2018 and letter
No. 30214/GBK/2018 dated July 3, 2018 and then renewed on
October 4, 2018 and ending on July 4, 2019 based on the eighth
amendment of the credit agreement dated October 4, 2018
No: 281/Add-KCK/2018.
Pinjaman ini dijamin dengan sebidang tanah HGB nomor
4998/Pondok Pinang seluas 32.049 m2 terletak di Kelurahan
Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan.
This loan is secured by a parcel of land HGB number
4998/Pondok Pinang area of 32,049 m2 which located in the
Sub-district of Pondok Pinang, Kebayoran Lama district, South
Jakarta.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
71
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. BANK LOAN LONG TERM (Continued)
Entitas Anak Subsidiaries
Sesuai dengan perjanjian, Entitas diwajibkan memenuhi
batasan-batasan tertentu antara lain persyaratan administrasi
dan pembatasan keuangan tertentu. Persyaratan administrasi
yang penting adalah menyampaikan laporan secara berkala
ke pihak bank. Pembatasan keuangan yang penting adalah
menjaga dan memelihara Time Interest Earned Ratio
minimum 2,5 kali dan Interest Bearing Debt to Total Equity
maksimal 1,5 kali. Entitas telah memenuhi persyaratan
administrasi dan pembatasan keuangan yang ditetapkan oleh
bank.
In accordance with the agreement, the Entity is required to fulfill
certain covenants among other administrative requirements and
certain financial covenants. Administrative requirements that
important is to submit periodic reports to the bank. Financial
restrictions that matters is keeping and maintaining minimum
Time Interest Earned Ratio 2.5 times and Interest Bearing Debt
to Total Equity maximum 1.5 times. The Entity has met the
administrative requirements and financial covenants set by the
bank.
Perjanjian Pinjaman Bank Kredit Investasi Credit Investment Bank Loan Agreements
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 30 tanggal
10 Desember 2013, PT Pondok Indah Hotel (PIH)
memperoleh fasilitas KI dari BCA dengan kredit maksimum
sebesar Rp 700 milyar.
Based on Deed of Credit Agreement No. 30 dated
December 10, 2013, PT Pondok Indah Hotel (PIH) obtained KI
from BCA with a maximum credit of Rp 700 billion.
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan
Proyek Pondok Indah Hotel. Jangka waktu pinjaman
adalah 11 (sebelas) tahun, termasuk masa tenggang
(grace period) 30 (tiga puluh) bulan sejak tanggal penarikan
pertama sampai dengan 20 Desember 2024. Pinjaman ini
dikenakan tingkat bunga sebesar 10,25% per tahun dan
dapat berubah sewaktu-waktu serta diwajibkan membayar
provisi sebesar 0,75% sekali bayar dari jumlah fasilitas KI
yang diberikan. Sampai dengan 27 Desember 2017, PIH
telah mencairkan seluruh fasilitas KI sebesar
Rp 700.000.000.000.
This loan is used to finance development of Pondok Indah Hotel
Project. The loan period is 11 (eleven) years, including a grace
period 30 (thirty) months from the date of the first drawdown
until December 20, 2024. The loan bears interest at 10.25% per
year and is subject to change as well as the time required to pay
a provision of 0.75% lump sum of the total facilities KI which
granted. Until December 27, 2017, PIH has drawdown all of the
facility amounting KI Rp 700,000,000,00.
Perjanjian kredit ini disebut dengan “Perjanjian Kredit
Debitor Lainnya” dengan PT Metropolitan Kentjana Tbk
(Entitas Induk). Dalam perjanjian ini PIH dan Entitas Induk
secara bersama-sama mengikatkan diri kepada BCA untuk
saling tanggung menanggung dalam hal melunasi
kewajibannya kepada BCA sesuai dengan kesepakatan yang
dibuat dalam Perjanjian Kredit ini.
The credit agreement is called the "Credit Agreement Other
Debtors" with PT Metropolitan Kentjana Tbk (Parent Entity). In
this agreement PIH and Parent Entity jointly committed to the
BCA bear responsibility for each other in terms of their
obligations to the BCA in accordance with the promises made in
this Credit Agreement.
Pinjaman ini dijaminkan dengan aset yang sama dengan
yang dijaminkan oleh Entitas Induk, jaminan tersebut juga
merupakan jaminan yang menjamin (cross collateral)
kepastian pembayaran kembali dengan tertib dan
sebagaimana mestinya berdasarkan Perjanjian Kredit
Debitor Lainnya.
This loan is secured by the same assets with collateralized by the
Parent Entity, that guarantee also a guarantee that ensures
(cross collateral) certainty of repayment orderly and as it should
be in accordance with the Other Debtor Credit Agreement.
Sesuai dengan perjanjian, PIH diwajibkan memenuhi
batasan-batasan tertentu antara lain persyaratan administrasi
dan pembatasan keuangan tertentu serta pembatasan tertentu
lainnya. Persyaratan administrasi yang penting adalah
kewajiban menyampaikan laporan secara berkala ke pihak
bank. Pembatasan keuangan yang penting adalah menjaga
dan memelihara Interest Bearing Debt to Total Equity Ratio
maksimal 2,5 kali setelah proyek selesai. Mulai tanggal 22
Desember 2018 pengoperasian hotel secara komersil telah
dimulai.
In accordance with the agreement, PIH is required to fulfill
certain covenants among other administrative requirements and
certain financial covenants and certain other restrictions. An
important administrative requirements are a liability to submit
periodic reports to the bank. Financial restrictions that matters
is keeping and maintaining Interest Bearing Debt to Equity Ratio
Total maximum 2.5 times after the project is completed. Start
from December 22, 2018 hotel started operate commercially.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
72
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. BANK LOAN LONG TERM (Continued)
Entitas Anak Subsidiaries
Perjanjian Pinjaman Bank Kredit Lokal Credit Local Bank Loan Agreements
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 30 tanggal
10 Desember 2013, PIH memperoleh Fasilitas Kredit Lokal
(Rekening Koran) dari BCA dengan jumlah maksimum
Rp 25 milyar.
Based on Deed of Credit Agreement No. 30 dated December 10,
2013, PIH obtained Local Credit Facility (Overdraft) from BCA
amounting to Rp 25 billion.
Batas waktu penarikan dan/atau penggunaan Fasilitas Kredit
untuk fasilitas Rekening Koran/Lokal disetujui untuk
diperpanjang terhitung sejak 31 Mei 2017 dan berakhir pada
tanggal 4 April 2018 berdasarkan surat dari BCA
No. 30116/GBK/2018 tanggal 3 April 2018 dan surat
No. 30213/GBK/2018 tanggal 3 Juli 2018 kemudian
diperpanjang sejak 4 Oktober 2018 dan berakhir pada
tanggal 4 Juli 2019 berdasarkan perubahan keempat
No : 279/Add-KCK/2018 atas perjanjian kredit tanggal
4 Oktober 2018.
Deadline withdrawals and/or use of the credit facility to facility
Current Account/Local approved for extended commencing
from May 31, 2017 and ended on April 4, 2018 by letter from
BCA No. 30116/GBK/2018 dated April 3, 2018 and letter No.
30213/GBK/2018 dated Juli 3, 2018 and approved for extended
starting from October 4,2018 and ended on July 4, 2019 by the
Deed of the Fourth Amendement No: 279/Add-KCK/2018 to the
Credit Agreement dated October 4, 2018.
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan kerja sebesar
Rp 123.761.984.396 dan Rp 124.816.046.804 masing-
masing pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2018.
Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Kelompok
Usaha sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut.
Jumlah karyawan Kelompok Usaha yang berhak
memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 1.103 dan
1.095 karyawan masing-masing pada tahun 2019 dan 2018.
The Group recorded liabilities for employee
benefits amounting to Rp Rp 123,761,984,396 and
Rp 124,816,046,804 respectively as of March 31, 2019 and
December 31, 2018. No funding has been set aside by the Group
in connection with the estimated liabilities. Number of the Group
employees entitled to obtain these benefits is amounted to 1,103
and 1.095 employees respectively in 2019 and 2018.
Beban penyisihan imbalan kerja karyawan yang dibebankan
pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian adalah sebesar Rp 10.874.400 dan
Rp 10.874.400 masing-masing selama tahun 2019 dan 2018,
dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Usaha”
(catatan 29).
Employee benefits expense that was charged to the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income
amounted to Rp 10,874,400 and Rp 10,874,400 respectively in
2019 and 2018, and presented as part of “Operating Expenses”
(note 29).
Entitas mencatat liabilitas imbalan kerja untuk tahun 2018
dan 2017 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang
dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris
independen yang dalam laporannya tertanggal 8 Februari
2019 dan 8 Februari 2018 menggunakan metode “Projected
Unit Credit” sedangkan Entitas Anak mencatat liabilitas
imbalan kerja berdasarkan estimasi yang dibuat oleh
manajemen Entitas Anak.
The Entity recorded liability for employee benefits for the year
2018 and 2017 based on calculations performed by independent
actuaries PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent
actuary in its reports dated February 8, 2019 and February 8,
2018 using the "Projected Unit Credit" while Subsidiaries
record employee benefits liabilities based on estimates made by
the management of the Subsidiary.
Asumsi-asumsi pokok yang digunakan oleh aktuaris dalam
laporan mereka untuk tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai
berikut:
Principal assumptions used by actuaries in their reports for
2019 and 2018 are as follows:
2018 2018
Umur pensiun normal 55-60 tahun/years 55-60 tahun/years Normal retirement age
Tingkat diskonto 8,15% 8,15% Discount rate
Kenaikan gaji tahunan 10% 10% Annual salary increase
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
73
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
Tabel berikut menyajikan komponen liabilitas imbalan kerja
karyawan yang diakui dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian dan beban imbalan kerja karyawan yang diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Rincian liabilitas imbalan kerja karyawan
adalah sebagai berikut:
The following table presents the components of employee
benefits obligation recognized in the consolidated statement
of financial position and employee benefits expense
recognized in the consolidated statement of profit or loss and
other comprehensive income. Details of liabilities for post-
employment benefits are as follows:
2019 2018
Nilai kini liabilitas The present value of employment
imbalan kerja 124.816.046.804 126.480.020.761 benefits liability
Biaya jasa kini 10.874.400 8.751.518.850 Current service cost
Biaya bunga - 7.239.750.000 Interest expense
(Keuntungan) kerugian aktuarial yang
diakui sebagai penghasilan
komprehensif lain - (11.381.476.000)
Actuarial (gain) losses
recognized as other
comprehensive income
Estimasi beban jasa lalu - 144.026.000 Estimated past service cost
Pembayaran selama periode berjalan (1.064.936.808) (7.538.803.807) Payment during the period
Penyisihan kelebihan Provision for excess
pembayaran manfaat - 1.121.011.000 benefit payment
Nilai Neto Liabilitas dalam Laporan
Posisi Keuangan Konsolidasian
123.761.984.396 124.816.046.804
Liabilities Recognized in the
Consolidated Statement of
Financial Position – net
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai
berikut: The movement of liability for employee benefit is as follows:
2019 2018
Saldo awal 124.816.046.804 126.480.020.761 Beginning balance
Beban imbalan kerja yang dibebankan
ke laba rugi 10.874.400 17.256.305.850
Employee benefits
expense charges to profit or loss
(Keuntungan) kerugian aktuarial yang
diakui sebagai penghasilan
komprehensif lain - (11.381.476.000)
Actuarial (gain) losses
recognized as other
comprehensive income
Pembayaran selama tahun berjalan (1.064.936.808) (7.538.803.807) Payment during the period
Saldo Akhir 123.761.984.396 124.816.046.804 Ending Balance
Jumlah beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah
sebagai berikut:
Total employee benefit expense recognized in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income is as follows:
2019 2018
Beban jasa kini 10.874.400 10.874.400 Current service cost
Jumlah Beban Imbalan Kerja
Karyawan 10.874.400 10.874.400
Total Employee
Benefits Expense
Analisis sensitivitas yang disajikan mungkin tidak mewakili
perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti
karena tidak mungkin bahwa perubahan asumsi akan terjadi
dalam isolasi satu sama lain karena beberapa dari asumsi dapat
berkorelasi.
The sensitivity analysis presented may not be representative
of the actual change in the defined benefit obligation as it is
unlikely that the change in assumptions would occur in
isolation of one another as some of the assumptions may be
correlated.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
74
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
Jika tingkat diskonto adalah 1% lebih tinggi (lebih rendah),
kewajiban imbalan pasti akan turun sebesar Rp 118.049.946
(meningkat Rp 131.545.813) tahun 2018. Jika tingkat diskonto
adalah 1% lebih tinggi (lebih rendah), kewajiban imbalan pasti
akan turun sebesar Rp 118.405.069 (meningkat
Rp 133.166.595) tahun 2017.
If the discount rate is 1% higher (lower), the defined benefit
obligation would decrease by Rp 118,049,946 (increase by
Rp 131.545.813) for 2018. If the discount rate is 1% higher
(lower), the defined benefit obligation would decrease by
Rp 118,405,069 (increase by Rp 133.166.595) for 2017.
Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan meningkat
atau menurun sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan
meningkat Rp 131.624.772 (penurunan sebesar
Rp 117.859.361) tahun 2018. Jika pertumbuhan gaji yang
diharapkan meningkat atau menurun sebesar
1%, kewajiban imbalan pasti akan meningkat
Rp 132.802.437 (penurunan sebesar Rp 118.537.593) tahun
2017.
If the expected salary growth increase or decreases by 1%
the defined benefit obligation would increase by
Rp 131,624,772 (decrease by Rp 117,859,361) for 2018. If
the expected salary growth increase or decreases by 1% the
defined benefit obligation would increase by
Rp 132,802,437 (decrease by Rp 118,537,593) for 2017.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas,
nilai kini kewajiban imbalan pasti telah dihitung dengan
menggunakan metode unit credit diproyeksikan (projected
unit credit) pada akhir periode pelaporan, yang mana adalah
sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas
manfaat pasti yang diakui di laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis,
the present value of the defined benefit obligation has been
calculated using the projected unit credit method at the end
of the reporting period, which is the same as that applied in
calculating the defined benefit obligation liability
recognized in the consolidated statement of financial
position.
Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang
digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun
sebelumnya.
There was no change in the methods and assumptions used
in preparing the sensitivity analysis from prior years.
23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL
Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sirca Datapro
Perdana Biro Administrasi Efek, komposisi pemegang saham
dan persentase pemilikannya masing-masing pada tanggal 31
Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Based on the record of PT Sirca Datapro Perdana Securities
Administration Bureau, the composition of shareholders and
their respective percentage ownership as of March 31, 2019
and December 31, 2018 are as follows:
2019
Pemegang Saham
Jumlah
Saham/Number
of Shares
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership Jumlah/Total
Shareholders
PT Karuna Paramita PT Karuna Paramita
Propertindo 449.861.650 47,44% 44.986.165.000 Propertindo
PT Apratima Sejahtera 74.837.027 7,89% 7.483.702.700 PT Apratima Sejahtera
PT Penta Cosmopolitan 71.041.550 7,49% 7.104.155.000 PT Penta Cosmopolitan
PT Buditama Nirwana 67.842.027 7,15% 6.784.202.700 PT Buditama Nirwana
PT Dwitunggal Permata 67.189.027 7,09% 6.718.902.700 PT Dwitunggal Permata
Ir. Hiskak Secakusuma Ir. Hiskak Secakusuma
(Komisaris) 24.857.344 2,62% 2.485.734.400 (Commissioner)
Ir. Soekrisman (Komisaris) 24.856.844 2,62% 2.485.684.400 Ir. Soekrisman (Commissioner)
Iwan Putra Brasali (Komisaris) 3.865.500 0,41% 386.650.000 Iwan Putra Brasali (Commissioner)
Lain-lain (masing-masing
dibawah 5%) 163.842.031 17,29% 16.384.203.100 Others (each below 5%)
Jumlah 948.194.000 100% 94.819.400.000 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
75
23. MODAL SAHAM (Lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (Continued)
2018
Pemegang Saham
Jumlah Saham/
Number of
Shares
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership Jumlah/Total
Shareholders
PT Karuna Paramita PT Karuna Paramita
Propertindo 449.861.650 47,44% 44.986.165.000 Propertindo
PT Apratima Sejahtera 74.837.027 7,89% 7.483.702.700 PT Apratima Sejahtera
PT Penta Cosmopolitan 71.041.550 7,49% 7.104.155.000 PT Penta Cosmopolitan
PT Buditama Nirwana 67.842.027 7,15% 6.784.202.700 PT Buditama Nirwana
PT Dwitunggal Permata 67.189.027 7,09% 6.718.902.700 PT Dwitunggal Permata
Ir. Hiskak Secakusuma Ir. Hiskak Secakusuma
(Komisaris) 24.857.344 2,62% 2.485.734.400 (Commissioner)
Ir. Soekrisman (Komisaris) 24.856.844 2,62% 2.485.684.400 Ir. Soekrisman (Commissioner)
Iwan Putra Brasali (Komisaris) 3.865.500 0,41% 386.650.000 Iwan Putra Brasali (Commissioner)
Lain-lain (masing-masing
dibawah 5%) 163.842.031 17,29% 16.384.203.100 Others (each below 5%)
Jumlah 948.194.000 100% 94.819.400.000 Total
24. KOMBINASI BISNIS 24. BUSINESS COMBINATION
Akun ini merupakan selisih antara harga pengalihan dengan
nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas
sepengendali.
This account represents the difference between the transfer
price and book value of restructuring transactions between
entities under common control.
Sesuai persetujuan dari para pemegang saham tanggal
18 September 2008 yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 61
dan 62 dari Popie Savitri Martosuhardjo, S.H., notaris di
Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui peralihan
saham PT Antilope Madju Puri Indah (AMPI) dari Entitas
kepada PT Pondok Indah Development (PID). Peralihan saham
AMPI dari Entitas kepada PID dilakukan dengan memperoleh
persetujuan dari Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah DJP
Jakarta Selatan dengan surat persetujuan
No. S-552/WPJ.04/BD.0501/2008 tanggal 19 November 2008.
As approved by the shareholders on September 18, 2008
which is notarized under Deed No. 61 and 62 of Popie Savitri
Martosuhardjo, S.H., notary in Jakarta, the shareholders
have approved the transfers of shares PT Antilope Madju
Puri Indah (AMPI) from the Entity to PT Pondok Indah
Development (PID). AMPI transfers of shares of the Entity
to the PID done with the approval of the Directorate General
of Taxes Regional Office DJP South Jakarta with the
approval letter No. S-552/WPJ.04/BD.0501/2008 date
November 19, 2008.
Menurut pendapat hukum peralihan tersebut merupakan
pemisahan tidak murni sesuai UU No. 40 tahun 2007 pasal 128
dan pasal 135.
According to the legal opinion of the transition is not a pure
separation in accordance with Law No. 40 year 2007 Article
128 and Article 135.
Perjanjian pemisahan unit usaha antara Entitas dan PID
diaktakan dalam Akta Notaris No. 37 tanggal
19 Desember 2008 dari Popie Savitri Martosuhardjo,S.H.,
notaris di Jakarta. Berdasarkan akta notaris tersebut Entitas
melakukan peralihan investasi saham milik Entitas dalam
AMPI sejumlah 2.497.500 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000 per saham yang mewakili 99,9% saham AMPI
dengan nilai buku investasi sebesar Rp 316.856.104.932 per
tanggal 30 November 2008 kepada PID.
Separation business unit agreement between the Entity and
PID is notarized by Notarial Deed No. 37 dated December
19, 2008 of Popie Savitri Martosuhardjo, S.H., Notary in
Jakarta. Based on the notarial deed the Entity done the
transition of investment in shares owned by the Entity in
AMPI amounting to 2,497,500 shares with par value of Rp
1,000 per share represents 99.9% of the shares of AMPI with
investment book value of Rp 316,856,104,932 per November
30, 2008 to PID.
Dalam peralihan ini, nilai buku sebesar Rp 316.856.104.932
beralih dari Entitas kepada PID tanpa nilai penggantian dari
PID kepada Entitas karena manajemen dan komposisi
pemegang saham Entitas dan PID sama (sepengendali) dan
berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) ”Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali”, nilai buku investasi sebesar
Rp 316.856.104.932 disajikan dalam pos ”Tambahan Modal
Disetor” bagian dari Ekuitas dalam Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian.
In this transition, the book value of Rp 316,856,104,932 Entity
transfered from the Entity to PID without replacement value
from PID to the Entity since the management and shareholders
of the Entity and PID are the same (common control) and in
accordance with PSAK No. 38 (Revised 2012) "Business
Combination Entities Under Common Control", the
investment book value amounting to Rp 316,856,104,932 is
presented in "Additional Paid-in Capital" in the equity section
of the Consolidated Statements of Financial Position .
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
76
25. DIVIDEN DAN SALDO LABA 25. DIVIDEND AND RETAINED EARNINGS
a. Cadangan Wajib a. Reserve
Undang-Undang Perseroan Terbatas Tahun 1995
sebagaimana telah diubah melalui Undang-Undang
No.40/2007 mewajibkan entitas di Indonesia untuk
menyisihkan sebagian dari laba bersihnya untuk tujuan
pembentukan cadangan wajib sampai sebesar 20% dari
jumlah modal saham yang ditempatkan. Undang-undang
tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai
cadangan wajib minimum tersebut.
The Limited Liability Law of 1995 which have been
amended by Law No.40/2007 obliges the entity in
Indonesia to allocate a certain amount from the net
income to establish reserve fund up to 20% of the
total issued share capital. The law does not regulate
the time period to reach the minimum mandatory
reserves.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) Entitas tanggal 26 April 2018 yang dituangkan
dalam Akta Notaris No. 59 tanggal 28 April 2018 dari
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., pemegang saham
menyetujui penambahan cadangan wajib sebesar
Rp 1.000.000.000 sehingga menjadi Rp 5.218.000.000.
Based on the Entity Shareholders Annual General
Meeting on April 26, 2018 as stated in the Notarial
Deed No. 59 dated April 26, 2018 of
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., the shareholders
approved the addition for reserve fund as much
as Rp 1,000,000,000 therefore the balance become
Rp 5,218,000,000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) Entitas tanggal 28 April 2017 yang dituangkan
dalam Akta Notaris No. 58 tanggal 28 April 2017 dari
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., pemegang saham
menyetujui penambahan cadangan wajib sebesar
Rp 1.000.000.000 sehingga menjadi Rp 4.218.000.000.
Based on the Entity Shareholders Annual General
Meeting on April 28, 2017 as stated in the Notarial
Deed No. 58 dated April 28, 2017 of
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., the shareholders
approved the addition for reserve fund as much as
Rp 1,000,000,000 therefore the balance become
Rp 4,218,000,000.
b. Dividen Tunai b. Cash Dividend
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) Entitas tanggal 26 April 2018 yang dituangkan
dalam Akta Notaris No. 59 tanggal 26 April 2018 dari
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., pemegang saham
menyetujui pembagian dividen tunai sebesar
Rp 349.883.586.000 dari laba tahun buku yang berakhir
tanggal 31 Desember 2017. Dividen ini telah dibayarkan
seluruhnya pada tanggal 02 Mei 2018.
Based on the Entity Shareholders Annual General
Meeting on April 26, 2018 as stated in the Notarial
Deed No. 59 dated April 26, 2018 of
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., the shareholders
approved the distribution of cash dividends
amounted to Rp 349,883,586,000 from income for the
year ended December 31, 2017. This dividend was
fully paid on May 2, 2018.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) Entitas tanggal 28 April 2017 yang dituangkan
dalam Akta Notaris No. 58 tanggal 28 April 2017 dari
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., pemegang saham
menyetujui pembagian dividen tunai sebesar
Rp 349.883.586.000 dari laba tahun buku yang berakhir
tanggal 31 Desember 2016. Dividen ini telah dibayarkan
seluruhnya pada tanggal 18 Mei 2017.
Based on the Entity Shareholders Annual General
Meeting on April 28, 2017 as stated in the Notarial
Deed No. 58 dated April 28, 2017 of
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., the shareholders
approved the distribution of cash dividends
amounted to Rp 349,883,586,000 from income for the
year ended December 31, 2016. This dividend was
fully paid on May 18, 2017.
26. PENDAPATAN DAN PENJUALAN BERSIH 26. REVENUES AND NET SALES
2019 2018
Pendapatan Sewa : Rental Income:
Pusat perbelanjaan 208.440.088.518 195.414.753.253 Shopping center
Perkantoran 62.937.814.435 60.133.556.282 Office
Apartemen 33.620.143.297 35.872.526.763 Apartment
Tanah 8.851.988.596 7.865.742.054 Land
Hotel 11.750.576.438 - Hotel
Penjualan Bersih : Net Sales:
Tanah dan bangunan 35.620.495.569 413.666.317.388 Land and building
Listrik, air dan gas 25.641.065.364 26.200.916.821 Electrical, water and gas
Tanah 2.424.781.746 2.279.500 Land
Tiket taman air 2.777.258.181 3.018.370.456 Water park tickets
Makanan dan minuman 15.230.079.738 - Food and beverages
Lain-lain 5.487.861.873 5.079.521.985 Others
Jumlah 412.782.153.755 747.253.984.502 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
77
26. PENDAPATAN DAN PENJUALAN BERSIH (Lanjutan) 26. REVENUES AND NET SALES (Continued)
Seluruh pendapatan dan penjualan bersih diperoleh dari pihak
ketiga yang masing-masing tidak melebihi 10% dari jumlah
pendapatan.
All revenues and net sales derived from third parties, each
of which does not exceed 10% of total revenue.
Nama-nama penyewa terbesar antara lain PT Trans Retail,
PT Metropolitan Retailmart, PT Panen Lestari Internusa,
PT Mitra Adiperkasa, PT Hindo, PT Gramedia Asri Media,
PT Ace Hardware Indonesia, PT Exertainment Indonesia dan
PT Fast Retailing Indonesia.
The largest tenants include PT Trans Retail,
PT Metropolitan Retailmart, PT Panen Lestari Internusa,
PT Mitra Adiperkasa, PT Hindo, PT Gramedia Asri Media,
PT Ace Hardware Indonesia, PT Exertainment Indonesia
and PT Fast Retailing Indonesia.
Penjualan tanah dan bangunan sebagian besar merupakan
penjualan 1% dan 10,09% apartemen Pondok Indah Residence
tahun 2019 dan 2018 .
Land and building sales represent 1% and 10.09% of sales
of Pondok Indah Residence Apartment in the year 2019 and
2018.
27. BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK
PENJUALAN
27. DIRECT EXPENSES AND COST OF SALES
2019 2018
Beban Langsung Direct Expenses
Penyusutan (catatan 13) 60.567.817.253 30.767.256.785 Depreciation (note 13)
Listrik, air dan gas 40.692.441.552 40.236.838.801 Electricity, water and gas
Pemeliharaan dan perbaikan 36.900.236.138 29.626.953.945 Repairs and maintenance
Gaji dan tunjangan 26.341.891.231 12.373.137.032 Salaries and allowances
Keamanan 13.499.248.080 11.070.722.475 Security
Pemasaran dan promosi 6.976.070.377 5.862.556.435 Marketing and promotion
Asuransi 1.388.664.756 1.173.397.895 Insurance
Honorarium tenaga ahli 783.535.421 - Professional fee
Telepon 527.262.153 208.574.560 Telephone
Biaya kantor 492.967.305 184.222.198 Office costs
Sewa (catatan 32a) 393.598.758 263.576.972 Rent (note 32a)
Penyusutan aset pengampunan
pajak (catatan 15)
20.750.000
20.750.000
Depreciation of tax amnesty
assets (note 15)
Jumlah Beban Langsung 188.584.483.024 131.787.987.098 Total Direct Expenses
Beban Pokok Penjualan Cost of Sales
Tanah dan bangunan 16.992.871.479 203.736.250.332 Land and buildings
Tanah 1.897.729.152 - Land
Makanan dan minuman 5.057.306.475 - Food and beverages
Jumlah Beban Pokok Penjualan 23.947.907.106 203.736.250.332 Total Cost of Sales
Jumlah 212.532.390.130 335.524.237.430 Total
Jumlah beban pokok penjualan dalam unit sebagai berikut: Total cost of sales in units is as follow:
2019 2018
Unit/Unit Unit/Unit
Penjualan Apartemen Pondok Indah
Residence
674
639
Sales of Pondok Indah
Residence Apartments
Penjualan tanah luar proyek 2 - Sale of out of project land
Jumlah 676 639 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
78
28. PENDAPATAN LAINNYA 28. OTHER INCOME
2019 2018
Pendapatan bunga 18.396.877.014 20.312.389.301 Interest income
Pendapatan pemeliharaan Environment/securities
lingkungan/keamanan 8.069.098.760 1.938.236.791 maintenance income
Pendapatan selisih kurs 4.593.108.148 8.563.927.087 Gain on foreign exchange
Pendapatan administrasi 4.198.974.421 4.441.653.234 Administration income
Penghasilan dividen - 9.320.000 Dividend income
Laba penjualan aset tetap Gain on sale of property and
(catatan 13) - 33.436.364 equipment (note 13)
Hasil klaim asuransi - 169.153.636 Claim insurance income
Laba rugi anak Entitas Profit/loss subsidiary entity
PT Pondok Indah Investment - 124.439 PT Pondok Indah Investment
Lain-lain (di bawah Rp 100 juta) 233.509.110 129.900.215 Others (below Rp 100 million)
Jumlah 35.491.567.453 35.598.141.067 Total
29. BEBAN USAHA 29. OPERATING EXPENSES
2019 2018
Gaji dan tunjangan 16.177.551.804 16.040.777.712 Salaries and allowances
Sumbangan 3.163.499.685 6.456.496.950 Donation
Beban kantor 1.511.383.677 1.153.406.103 Office expenses
Pemasaran dan promosi 1.331.137.110 6.243.508.757 Marketing and promotion
Keamanan 775.200.783 743.168.176 Security
Listrik, air, gas dan telepon 539.950.494 577.043.034 Electricity, water, gas and Telephone
Penyusutan (catatan 13) 511.714.127 556.036.876 Depreciation (note 13)
Pemeliharaan dan perbaikan 438.422.134 637.153.564 Maintenance and repairs
Asuransi 231.138.907 220.958.409 Insurance
Honorarium tenaga ahli 199.965.008 299.408.863 Professional fees
Penyusutan aset pengampunan
pajak (catatan 15) 29.250.000
29.250.000
Depreciation of tax amnesty
assets (note 15)
Penyisihan imbalan kerja Provision for employee benefits
(catatan 22) 10.874.400 10.874.400 (note 22)
Lain-lain 582.693.087 372.246.853 Others
Jumlah 25.502.781.216 33.340.329.697 Total
30. BEBAN LAIN-LAIN 30. OTHER EXPENSES
2019 2018
Biaya selisih kurs 10.538.358.197 3.602.728.610 Foreign exchange expenses
Beban pemeliharaan/ keamanan Environment/security
Lingkungan 7.407.745.154 7.528.852.247 maintenance expenses
Biaya pajak 124.313.659 - Tax expense
Beban administrasi 117.720.413 436.429.378 Administrative expenses
Lain-lain 67.031.180 73.204.197 Others
Jumlah 18.255.168.603 11.641.214.432 Total
31. PERPAJAKAN 31. TAXATION
a. Pajak Dibayar Dimuka a. Prepaid taxes
2019 2018
Pajak Penghasilan Income Taxes
Pasal 4 (2) 80.974.677.685 77.605.128.821 Article 4 (2)
Jumlah 80.974.677.685 77.605.128.821 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
79
31. PERPAJAKAN (Lanjutan) 31. TAXATION (Continued)
b. Utang Pajak b. Taxes Payable
2019 2018
Pajak Penghasilan Income Taxes
Pasal 21 1.696.607.805 2.250.335.193 Article 21
Pasal 22 1.737.169.491 338.807.770 Article 22
Pasal 23 375.025.833 451.680.227 Article 23
Pasal 29 143.113.530 37.196.625 Article 29
Pasal 4 (2) 1.300.332.236 1.576.106.147 Article 4(2)
Pajak Pertambahan Nilai 12.305.247.940 15.270.458.438 Value Added Tax
Pajak Pungutan Daerah 1.238.276.133 1.120.288.912 Regional tax levy
Jumlah 18.795.772.968 21.044.873.312 Total
c. Pajak Kini c. Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan
seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan taksiran
penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax
expense as presented in the consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income and
estimated taxable income for the years ended March 31,
2019 and December 31, 2018 is as follows:
2019 2018
Laba sebelum beban pajak
penghasilan menurut laporan
laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
konsolidasian 140.859.019.422 1.009.936.526.194
Income before income tax
expense based on statements of
profit or loss and other
comprehensive income
Rugi (laba) sebelum beban pajak
penghasilan Entitas Anak 51.864.455.633 37.366.198.444
Loss (income) before income
tax expense of Subsidiaries
Eliminasi untuk konsolidasi 1.583.506.849 5.109.000.000 Eliminations for consolidation
Laba sebelum pajak penghasilan
-
Profit before income tax -
Entitas 194.306.981.904 1.052.411.724.638 Entity
Pendapatan yang dikenakan
pajak final: Income subjected to final tax:
Sewa (233.883.187.601) (908.730.868.969) Rent
Jasa pelayanan (81.550.354.095) (317.181.746.909) Service charge
Real estat (38.045.277.315) (849.444.599.140) Real estate
Lain-lain (35.404.495.903) (144.245.046.842) Others
Beban usaha sehubungan Operating expenses in respect
dengan pendapatan yang of income subjected to
dikenakan pajak final 159.358.796.805 1.010.989.622.285 final tax
Sanksi administrasi pajak 1.031.304 Tax penalty
Beban pajak penghasilan final 35.615.875.057 156.754.186.189 Tax income expenses – final
Jumlah 399.370.156 553.271.252 Total
Laba fiskal - Entitas Induk 399.370.156 553.271.252 Taxable income - Entity
Laba fiskal - Entitas Induk Taxable income - Entity
(pembulatan) 399.370.000 553.271.000 (rounding)
Pajak Penghasilan Non Final: Non-Final Income Tax:
Entitas 99.842.500 138.317.750 Entity
Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes
Pajak penghasilan pasal 23 (7.605.595) (126.000.000) Tax income article 23
Pajak penghasilan pasal 25 - - Tax income article 25
Utang PPh 29 – Entitas 92.236.905 12.317.750 Tax Payable Article 29 – Entity
Utang PPh 29 - Tax Payable Article 29 -
Entitas Anak 38.558.875 24.878.875 Subsidiary
Jumlah Utang PPh 29 130.795.780 37.196.625 Total Tax Payable Article 29
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
80
31. PERPAJAKAN (Lanjutan) 31. TAXATION (Continued)
c. Pajak Kini (Lanjutan) c. Current Tax (Continued)
Pajak Penghasilan Final Final Income Tax
PPh Final - 2,5% 1.026.123.423 30.858.017.982 Final income tax - 2,5%
PPh Final - 6% 291.129.249 1.215.506.418 Final income tax - 6%
PPh Final - 10% 34.298.622.385 128.884.531.182 Final income tax - 10%
Entitas 35.615.875.057 160.958.055.582 Entity
Entitas Anak 50.000 37.500 Subsidiaries
Pajak Kini – Final 35.615.925.057 160.958.093.082 Current Tax – Final
Kelompok Usaha telah menyampaikan Surat Pemberitahuan
Pajak Tahunan (SPT) tahun 2018 sesuai dengan angka estimasi
di atas sedangkan untuk tahun 2019, Kelompok Usaha akan
menyampaikan SPT-nya sesuai dengan angka di atas.
The Group has submitted annual tax returns (SPT) in
2018 according to the estimates figures above, while for
2019, the Group will submit its SPT in accordance with
the above figures.
d. Pajak Tangguhan d. Deferred Tax
1 Januari 2019/
January 1, 2019
Dibebankan
(dikreditkan) ke
Laporan Laba
Rugi/Charged
(credited) to Income
Statement
31 Maret 2019/
March 31, 2019
Entitas anak: Subsidiary
Rugi fiskal 9.149.088.559 13.299.056.490 22.448.145.049 Fiscal loss
Aset Pajak Tangguhan 9.149.088.559 13.299.056.490 22.448.145.049 Deferred Tax Assets
1 Januari 2018/
January 1, 2018
Dibebankan
(dikreditkan) ke
Laporan Laba
Rugi/Charged
(credited) to
Income Statement
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Entitas anak: Subsidiary
Rugi fiskal 362.881.309 8.786.207.250 9.149.088.559 Fiscal loss
Aset Pajak Tangguhan 362.881.309 8.786.207.250 9.149.088.559 Deferred Tax Assets
e. Surat Ketetapan Pajak e. Tax Assessments
Entitas Entity
Tahun fiskal 2018 Fiscal year 2018
Pada tanggal 7 Pebruari 2019 Entitas menerima Surat
Tagihan pajak (STP) nomor 00009/140/18/054/19 dari
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas bunga pasal 9 (2a)
KUP atas STP SPT Pajak penghasilan (PPh) pasal 4 (2)
masa tahun pajak Nopember 2018 sebesar Rp 6.518.454
dan telah dibayar oleh Entitas pada tanggal 8 Maret 2019.
On February 7, 2019 the Entity received Tax
Collection Letter (STP) number 00009/140/18/054/19
from the Directorate General of Taxation (DGT) on the
interest article 9 (2a) of STP SPT Income tax article
4(2) for fiscal year period November 2018 of
Rp 6,518,454 and was paid by the Entity on
March 8, 2019.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
81
31. PERPAJAKAN (Lanjutan) 31. TAXATION (Continued)
e. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) e. Tax Assessments (Continued)
Entitas (Lanjutan) Entity (Continued)
Tahun fiskal 2017
Fiscal year 2017
Pada tanggal 7 Pebruari 2019 Entitas menerima Surat
Tagihan pajak (STP) nomor 00008/106/17/054/19 dari
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas bunga pasal 8 (2) KUP
atas STP SPT Pajak penghasilan (PPh) pasal 25/29/Badan
masa tahun pajak 2017 sebesar Rp 1.031.304 dan telah
dibayar oleh Entitas pada tanggal 8 Maret 2019.
On February 7, 2019 the Entity received Tax
Collection Letter (STP) number 00008/106/17/054/19
from the Directorate General of Taxation (DGT) on
the interest article 8 (2) of STP SPT Corporate Income
tax article 25/29 for fiscal year period 2017 of
Rp 1,031,304 and was paid by the Entity on
March 8, 2019.
Tahun fiskal 2016 Fiscal year 2016
Pada tanggal 7 Pebruari 2019 Entitas menerima Surat
Tagihan pajak (STP) nomor 00004/140/16/054/19 dari
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas bunga pasal 9 (2a)
KUP atas STP SPT Pajak penghasilan (PPh) pasal 4 (2)
masa tahun pajak Nopember 2016 sebesar Rp 5.150.181
dan telah dibayar oleh Entitas pada tanggal 8 Maret 2019.
On February 7, 2019 the Entity received Tax
Collection Letter (STP) number 00004/140/16/054/19
from the Directorate General of Taxation (DGT) on
the interest article 9 (2a) of STP SPT Income tax
article 4(2) for fiscal year period November 2016 of
Rp 5,150,181 and was paid by the Entity on
March 8, 2019.
Pada tanggal 7 Pebruari 2019 Entitas menerima Surat
Tagihan pajak (STP) nomor 00018/140/16/054/19 dari
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas bunga pasal 8 (2) KUP
atas STP SPT Pajak penghasilan (PPh) pasal 4 (2) masa
tahun pajak Juni 2016 sebesar Rp 404.624 dan telah
dibatalkan berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) No. KEP 00552/NKEB/WPJ.07/2019 pada
tanggal 6 Maret 2019.
On February 7, 2019 the Entity received Tax
Collection Letter (STP) number 00018/140/16/054/19
from the Directorate General of Taxation (DGT) on
the interest article 8 (2) of STP SPT Income tax article
4(2) for fiscal year period June 2016 of
Rp 404,624 and was cancelled by decision from the
Directorate General of Taxation (DGT) No. KEP
00552/NKEB/WJP.07/2019 on March 6, 2019.
Pada tanggal 30 September 2016 Entitas telah membayar
uang tebusan atas Aset pengampunan pajak sebesar
Rp 80.000.000 dengan nomor NTPN :
7864B0C3A6GV3KG9 (catatan 15) yang telah dilaporkan
kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
On September 30, 2016 the Entity paid the redemption
over tax amnesty asset amounting
Rp. 80,000,000 with NTPN : 7864B0C3A6GV3KG9
(notes 15) which was reported to the Directorate General
of Taxation (DGT).
Entitas Anak Subsidiaries
Tahun fiskal 2018 Fiscal year 2018
Pada tanggal 21 Pebruari 2019 Entitas menerima Surat
Tagihan pajak (STP) nomor 00404/101/18/013/19 dari
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas bunga pasal 9 (2a)
KUP atas STP SPT Pajak penghasilan (PPh) pasal 21 masa
tahun pajak Desember 2018 sebesar Rp 10.565.941 dan
telah dibayar oleh Entitas pada tanggal 20 Maret 2019.
On February 21, 2019 the Entity received Tax
Collection Letter (STP) number 00404/101/18/013/19
from the Directorate General of Taxation (DGT) on
the interest article 9 (2a) of STP SPT Income tax
article 21 for fiscal year period December 2018 of
Rp 10,565,941 and was paid by the Entity on March
20, 2019.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
82
31. PERPAJAKAN (Lanjutan) 31. TAXATION (Continued)
e. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) e. Tax Assessments (Continued)
Entitas Anak (Lanjutan) Subsidiaries (Continued)
Tahun fiskal 2018 (Lanjutan) Fiscal year 2018 (Continued)
Pada tanggal 18 Januari 2019 Entitas menerima Surat
Tagihan pajak (STP) nomor 02181215041280000 dari
Pemerintah Daerah DKI Jakarta (PEMDA DKI) atas bunga
terlambat bayar masa Desember 2018 atas Pajak hotel
(PB1) sebesar Rp 18.080.497 dan telah dibayar oleh Entitas
pada tanggal 15 Pebruari 2019.
On January 18, 2019 the Entity received Tax
Collection Letter (STP) number 02181215041280000
from the Local Government of DKI Jakarta (PEMDA
DKI) on the hotel tax (PB1) for fiscal year period
December 2018 of Rp 18,080,497 and was paid by the
Entity on February 15, 2019.
Pada tanggal 24 Juli 2018 Entitas menerima Surat Tagihan
Pajak (STP) nomor 01578/101/17/013/18 dari Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) atas bunga pasal 9 (2a) KUP atas STP
SPT Pajak Penghasilan (PPh) pasal21 masa tahun pajak
Maret 2018 sebesar Rp 246.216 dan telah dibayar oleh
Entitas pada tanggal 23 Agustus 2018.
On July 24, 2018 the Entity received Tax Collection
Letter (STP) number 01578/101/17/013/18 from the
Directorate General of Taxation (DGT) on the interest
article 9 (2a) of STP SPT Income tax article 21 for
fiscal year period March 2018 of
Rp 246,216 and was paid by the Entity on
August 23, 2018.
Entitas telah menyetujui dan membukukan seluruh hasil
ketetapan tersebut dan mencatatnya sebagai bagian dari
akun beban lain-lain pada laporan laba rugi dan
penghasilan lain untuk tahun yang berakhir
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.
The Entity has approved and booked all the assessment
results and recorded as part of other expenses in the
statements of profit or loss and other comprehensive
income for the year ended March 31, 2019 and
December, 31 2018.
f. Peraturan Pemerintah f. Tax Regulations
Entitas Entity
Tahun fiskal 2017 Fiscal year 2017
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2016,
menetapkan bahwa pajak penghasilan dari pengalihan hak
atas dan/atau bangunan sebesar 2,5% (dua koma lima
persen) dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan selain pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan berupa Rumah Sederhana atau Rumah
Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang
usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan.
Based on Government Regulation No. 34 year 2016,
provides that the income tax from the transfer of rights to
and / or buildings amounting to 2.5% (two point five
percent) of the gross amount of the transfer of rights to
land and / or buildings other than the transfer of land and
/ Simple or Simple Flats conducted by Taxpayers whose
main business is transfer of rights to land and / or
buildings.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
83
32. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI
32. TRANSACTION AND BALANCE WITH RELATED
PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan
transaksi yang bersifat usaha dan non-usaha dengan pihak
berelasi yang mencakup antara lain transaksi non-usaha yaitu
Entitas Anak menerima pinjaman sementara yang
dipergunakan untuk biaya operasional.
In the normal course of business, the Group perform
business and non-business transactions with related parties
that include non-business transactions, namely the
Subsidiary received a temporary loan used for operational
expenses.
Sifat dan hubungan dengan pihak berelasi The nature and relationships with related parties
Nama Entitas/
Entity’s name
Sifat Hubungan/
Nature of Relationship
Sifat Transaksi/
Nature of Transaction
PT Pondok Indah Padang Golf Tbk (PIPG) Entitas Asosiasi/Associated
Entity
Penyertaan saham dan sewa tanah kolam
renang/Investments in shares and swimming pool
land lease.
PT Pondok Indah Investment (PII) Entitas Asosiasi/Associated
Entity
Penyertaan saham/Investments in shares
Saldo dan transaksi yang signifikan Balances and significant transactions
a. Entitas mengelola kolam olympic milik PIPG.
Sebagai kompensasi, Entitas membayar uang sewa
kepada PIPG (catatan 36c). Biaya sewa yang timbul
dari transaksi ini sebesar Rp 152.660.758 dan Rp
140.390.972 masing-masing untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018 dan disajikan
sebagai bagian dari “Beban Langsung - Beban
Sewa” pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian (catatan 27).
a. Entity manages PIPG olympic swimming pool. As
compensation, the Entity pays rent to PIPG (note
36c). Rental costs arising from this transaction
amounted to Rp 152,660,758 and
Rp 140,390,972 respectively for the years ended
March 31, 2019 and March 31, 2018 are
presented as part of "Direct Expenses - Rent
Expense" in the consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income (note 27).
b. Kelompok Usaha juga mempunyai transaksi di luar
usaha dengan pihak-pihak berelasi lainnya. Saldo
piutang dan utang dari transaksi ini tidak dikenakan
bunga, tanpa jaminan dan tanpa jadwal
pengembalian yang pasti.
b. The Group also have non-trade transactions with
other related parties. Receivables and payable
balances of these transactions are interest free,
unsecured and without a definite repayment
schedules.
Rincian piutang/utang dengan pihak berelasi selain
usaha yang disajikan sebagai “Piutang/Utang Pihak
Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian
terutama timbul dari pinjaman sementara dengan rincian
adalah sebagai berikut:
Details of receivables/payable with related parties
other than businesses are presented as
"Receivable/payable to Related Parties" in the
consolidated statement of financial position mainly
arises from temporary loans with details are as
follows:
2019 2018
Piutang Pihak Berelasi Due from Related Parties
PT Pondok Indah Padang Golf Tbk PT Pondok Indah Padang
(catatan 36c) 32.500.000 32.500.000 Golf Tbk (note 36c)
Jumlah 32.500.000 32.500.000 Total
Persentase terhadap jumlah aset Percentage of total
Konsolidasian 0,0005% 0,0005% consolidated assets
2019 2018
Utang Lain-lain Pihak Berelasi Other Payables – Related Parties
Lain-lain (dibawah Rp 200 juta) 930.644.502 930.644.502 Others (below Rp 200 million)
Jumlah 930.644.502 930.644.502 Total
Persentase terhadap jumlah Percentage of total
liabilitas konsolidasian 0,05% 0,04% consolidated liabilities
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
84
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN
33. POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
OBJECTIVES
Pengelolaan Modal Capital Management
Kebijakan pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk
memastikan bahwa rasio modal selalu dalam keadaan kondisi
sehat agar dapat mendukung kinerja usaha dan memaksimalkan
nilai dari pemegang saham.
The Group’s capital management policy is to ensure that
the capital ratio is always in a state of good health in order
to support business performance and maximize value for
shareholders.
Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya.
The Group manages its capital structure and makes adjustments in light of changes in economic conditions and the risk characteristics of the business.
Kelompok Usaha secara hati-hati (prudent) melakukan diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil pengembalian risiko (risk return) yang optimal, termasuk penempatan pada Entitas Anak dalam rangka memenuhi ekspektasi pemegang kepentingan (stakeholder). Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
The Group carefully (prudent) diversifies sources of capital in anticipation of a long-term strategic plans and allocates capital more efficiently in the business segment that has the potential to provide optimal risk return profile (risk-return), including the placement of the subsidiaries in order to meet expectations of stakeholders. No change in the objectives, policies and processes and the same as in previous years.
Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa
ukuran leverage keuangan seperti rasio utang jangka pendek terhadap aset lancar (current ratio), time interest earned ratio dan leverage ratio. Tujuan Kelompok Usaha adalah mempertahankan Current Ratio tidak kurang dari 1 kali, Time Interest Earned ratio tidak kurang dari 2,5 kali, Leverage ratio tidak lebih dari 1,5 kali pada tanggal 31 Maret 2019, sesuai dengan perjanjian utang bank.
Management monitors capital using some measure of financial leverage as the ratio of short-term debt to current assets (current ratio), time interest earned ratio and leverage ratio. The goal of Group is to maintain the current ratio of not less than 1 time, Time Interest Earned ratio of not less than 2.5 times, Leverage ratio of not more than 1.5 times as of March 31, 2019, according to the bank agreements.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, akun-akun
Kelompok Usaha yang membentuk current ratio, time interest earned ratio dan leverage ratio adalah sebagai berikut:
As of March 31, 2019 and December 31, 2018, the accounts of the Group which form the current ratio, time interest earned ratio and leverage ratio are as follows:
2019 2018
Aset lancar 1.516.902.605.036 1.622.783.914.689 Current assets
Liabilitas jangka pendek 849.146.427.390 864.766.415.319 Current liabilities
Rasio aset lancar terhadap
utang lancar 178,64% 187,66% Current ratio
Laba bersih sebelum beban pajak dan
bunga
191.983.381.259
402.346.344.010
Earnings before tax and interest
Beban bunga tahun berjalan 15.508.436.780 494.478.492 Interest expenses current year
Rasio bunga berjangka 12,38 % 813,68% Time interest earned ratio
2019 2018
Pinjaman rekening Koran 6.836.384.918 67.854.635.048 Overdraft
Bagian lancar atas pinjaman
bank yang jatuh tempo dalam Current maturities
satu tahun 42.000.600.000 56.000.800.000 of bank loan
Pinjaman bank jangka panjang 595.008.500.000 595.008.500.000 Long term bank loan
Jumlah pinjaman bank 643.845.484.918 718.863.935.048 Total bank loan
Jumlah ekuitas 5.385.709.658.312 5.231.665.104.900 Total equity
Rasio utang terhadap ekuitas 11,95% 13,74% Leverage ratio
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
85
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN (Lanjutan)
33. POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
OBJECTIVES (Continued)
Manajemen Risiko Keuangan Financial Risk Management
Kelompok Usaha dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan,
termasuk risiko kredit, risiko suku bunga, risiko likuiditas.
Tujuan manajemen risiko Kelompok Usaha secara
keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan
risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan
yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan Kelompok
Usaha. Manajemen meriviu dan menyetujui kebijakan untuk
mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas dibawah ini,
dan juga memantau risiko harga pasar dari semua instrumen
keuangan.
The Group is influenced by various financial risks, including
credit risk, interest rate risk, liquidity risk. The purpose of risk
management the Group as a whole is to effectively control these
risks and minimize the adverse effects that can occur to the
financial performance of the Group. Management reviews and
approves policies to control any risks, which are summarized
below, and also monitors the market price risk of all financial
instruments.
a. Risiko Kredit a. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang
timbul jika pelanggan Kelompok Usaha gagal
memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada
Kelompok Usaha. Risiko kredit terutama berasal dari
piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan.
Credit risk is the risk of financial losses incurred if the
Group’s customer fails to meet the contractual
obligations to the Group. Credit risk mainly from trade
receivables provided to the customers.
Kelompok Usaha telah mengembangkan model untuk
mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Dalam
mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan,
Kelompok Usaha mempertimbangkan ”Probability of
Default” (PD) pelanggan atas kewajiban dan
kemungkinan rasio pemulihan atas kewajiban yang
telah wanprestasi (“Loss Given Default”) (LGD).
Model ini ditelaah secara rutin untuk membandingkan
dengan hasil aktualnya.
The Group has developed a model to support the
quantification of credit risk. In measuring credit risk for
loans, the Group considers the "Probability of Default"
(PD) customers’ liability and the possibility of customer
recovery ratio for obligations already in default ("Loss
Given Default") (LGD). These models are reviewed on
a regular basis to compare with actual results.
LGD merupakan ekspektasi Kelompok Usaha atas
besarnya kerugian dari suatu piutang pada saat
wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam
persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. LGD
biasanya bervariasi sesuai dengan tipe pelanggan.
LGD is the Group’s magnitude expected loss of a
receivable at the time of default occurs. It is expressed
as a percentage loss per unit of an exposure. LGD
usually varies according to the type of customer.
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan
terkait dengan piutang usaha, hal ini disebabkan
keragaman pelanggan.
There are no significant concentrations of credit risk
associated with trade receivable, this is due to the
diversity of customers.
Risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya
mencakup kas dan setara kas dan deposito yang dibatasi
penggunaannya. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok
usaha timbul karena wanprestasi dari pihak lain.
Kelompok usaha mengelola risiko kredit yang terkait
dengan simpanan di bank dengan memantau reputasi
bank dan membatasi risiko agregat dari masing-masing
pihak dalam kontrak. Nilai maksimal eksposur adalah
sebesar nilai tercatat.
Credit risk arising from other financial assets includes
cash and cash equivalent and restricted deposits. Credit
risk faced by the Group arising from default of the other
party. The Group manages credit risk associated with
bank deposits by monitoring reputation and limit the
aggregate risk of each party to the contract. The
maximum value of exposure is the carrying amount.
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit
timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan eksposur
maksimum setara dengan nilai tercatat dari instrumen
berikut ini:
The Group’s exposure on credit risk arising from
defaults of others, with a maximum exposure equal to the
carrying value of the following instruments:
2019 2018
Kas dan setara kas 1.262.347.204.079 1.340.984.802.745 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 141.099.773.590 179.555.034.963 Trade receivables
Piutang lain-lain 13.657.353.048 10.493.973.668 Other receivable
Deposito yang dibatasi
Penggunaannya 18.417.510.184 19.535.549.761 Restricted deposits
Jumlah 1.435.521.840.901 1.550.569.361.137 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
86
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN (Lanjutan)
33. POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
OBJECTIVES (Continued)
b. Risiko Tingkat Suku Bunga b. Interest Rate Risk
Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap fluktuasi
tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai
wajar maupun arus kas.
The Group has exposure to fluctuations in prevailing
interest rates either fair value risk or cash flow risk.
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko tingkat suku
bunga terutama sehubungan dengan pinjaman serta aset dan
liabilitas berbunga. Kebijakan Kelompok Usaha adalah
mendapatkan tingkat suku bunga yang paling
menguntungkan.
The Group’s exposure to interest rate risk primarily
with respect to loans and interest-bearing assets and
liabilities. The Group’s policy is to get the interest rate
at most favorable.
c. Risiko Likuiditas c. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok Usaha
tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati (prudent)
termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk
menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu.
Liquidity risk is the risk that the Group cannot meet
obligations as they fall due. Prudent liquidity risk
management includes managing sufficient cash and
cash equivalents to support the business activities in a
timely manner.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan
memonitor pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga
saldo kecukupan kas serta memastikan tersedianya
pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat,
dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Kelompok Usaha
mempertahankan kemampuannya untuk melakukan
pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang
andal.
Liquidity risk management is conducted, among
others by monitoring loans and funding sources,
maintaining sufficient cash balances as well as
ensuring the availability of funding from a number of
binding credit facilities, and the readiness to maintain
its market position. The Group maintains its ability to
binding finance from a reliable lender.
Tabel di bawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas
keuangan Kelompok Usaha dalam rentang waktu yang
menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua
liabilitas keuangan non-derivatif dan derivatif dimana jatuh
tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman
terhadap arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel
adalah arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto
(termasuk pembayaran pokok dan bunga).
The table below shows the maturity analysis of the
Group’s financial liabilities in the time frame that
shows the contractual maturities for all non-
derivative financial liabilities and derivatives in which
contractual maturities are very important for the
understanding of the cash flow. The amounts disclosed
in the table are the contractual cash flows that are not
discounted (including the payment of principal and
interest).
Jumlah tercatat/
Carrying amount
Kurang dari 1
Tahun/
Less than 1 year
Antara 1 dan 2
Tahun/
Between 1 and 2
years
Lebih dari
2 tahun/
More than 2 years
Utang usaha dan utang
lain-lain / Trade payables and
other payables
103.617.692.311
66.150.862.639
36.536.185.170
930.644.502
Beban yang masih harus
dibayar / accrued expenses 29.364.552.525 29.364.552.525 - -
Pinjaman bank / Bank loan 643.845.484.918 48.836.984.918 105.001.500.000 490.007.000.000
Uang Jaminan / Deposit 199.290.141.703 - - 199.290.141.703
Jumlah / Total 976.117.871.457 144.352.400.082 141.537.685.170 690.227.786.205
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
87
34. INSTRUMEN KEUANGAN 34. FINANCIAL INSTRUMENT
Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas,
piutang usaha – neto, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi
dan deposito yang dibatasi penggunaannya yang timbul dari
kegiatan usahanya. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha
meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban yang masih harus
dibayar, uang jaminan dan pinjaman bank jangka panjang yang
tujuan utamanya untuk pembiayaan kegiatan usaha.
The Group’s financial assets include cash and cash
equivalents, trade receivables - net and other receivables, due
from related parties and restricted time deposit arising from its
business activities. The Group’s financial liabilities include
trade payables, other payables, accrued expenses, deposits and
long term bank loan for the primary purpose financing
activities.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi
nilai wajar instrumen keuangan Kelompok Usaha yang
dinyatakan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada
tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2018:
The table below summarizes the carrying amounts and
estimated fair values of the Group’s financial instruments that
are stated in the consolidated statement financial position as of
March 31, 2019 and December 31, 2018:
2019
Nilai Tercatat/
Carrying Value Nilai Wajar/
Fair Value
Aset keuangan: Financial assets:
Kas dan setara kas 1.262.347.204.079 1.262.347.204.079 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 141.099.773.590 141.099.773.590 Trade receivables
Piutang lain-lain 13.657.353.048 13.657.353.048 Other receivables
Piutang pihak berelasi 32.500.000 32.500.000 Due from related parties
Deposito yang dibatasi
penggunaannya 18.417.510.184 18.417.510.184
Restricted time deposits
Jumlah 1.435.554.340.901 1.435.554.340.901 Total
Liabilitas keuangan: Financial liabilities:
Utang usaha pihak ketiga 61.935.318.501 61.935.318.501 Trade payable third parties
Utang lain-lain pihak ketiga 40.751.729.308 40.751.729.308 Other payables third parties
Utang lain-lain pihak berelasi 930.644.502 930.644.502 Other payables related parties
Beban yang masih harus dibayar 29.364.552.525 29.364.552.525 Accrued expenses
Pinjaman rekening koran 6.836.384.918 6.836.384.918 Overdraft
Pinjaman bank jangka panjang - Long term bank loan –
bagian lancar 42.000.600.000 42.000.600.000 current maturities
Pinjaman bank jangka panjang Long term bank loan net of
setelah dikurangi bagian
lancar 595.008.500.000 595.008.500.000
current maturities
Uang jaminan 199.290.141.703 199.290.141.703 Deposit
Jumlah 976.117.871.457 976.117.871.457 Total
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
88
34. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 34. FINANCIAL INSTRUMENT (Continued)
2018
Nilai Tercatat/
Carrying Value Nilai Wajar/
Fair Value
Aset keuangan: Financial assets:
Kas dan setara kas 1.340.984.802.745 1.340.984.802.745 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 179.555.034.963 179.555.034.963 Trade receivables
Piutang lain-lain 10.493.973.668 10.493.973.668 Other receivables
Piutang pihak berelasi 32.500.000 32.500.000 Due from related parties
Deposito yang dibatasi
penggunaannya 19.535.549.761 19.535.549.761
Restricted time deposits
Jumlah 1.550.601.861.137 1.550.601.861.137 Total
Liabilitas keuangan: Financial liabilities:
Utang usaha pihak ketiga 24.892.863.442 24.892.863.442 Trade payable third parties
Utang lain-lain pihak ketiga 41.499.652.481 41.499.652.481 Other payable third parties
Utang lain-lain berelasi 930.644.502 930.644.502 Other payable related parties
Beban yang masih harus dibayar 17.360.791.115 17.360.791.115 Accrued expenses
Pinjaman rekening koran 67.854.635.048 67.854.635.048 Overdraft
Pinjaman bank jangka panjang - Long term bank loan –
bagian lancar 56.000.800.000 56.000.800.000 current maturities
Pinjaman bank jangka panjang Long term bank loan net of
setelah dikurangi bagian
lancar 595.008.500.000 595.008.500.000
current maturities
Uang jaminan 191.998.776.338 191.998.776.338 Deposit
Jumlah 995.546.662.926 995.546.662.926 Total
Berdasarkan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan” terdapat tingkat hirarki nilai wajar sebagai
berikut:
Based on PSAK No. 60, "Financial Instruments: Disclosures",
fair value hierarchy levels are as follows:
a. harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk
aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1).
a. quoted price (unadjusted) in active markets for identical
assets or liabilities (level 1).
b. input selain harga kuotasi yang termasuk dalam tingkat 1
yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik
secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak
langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2), dan
b. inputs other than quoted prices included within level 1 that
are observable for the asset or liability, either directly (e.g.
prices) or indirectly (e.g. derivation from prices) (level 2),
and
c. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan
data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat
diobservasi) (tingkat 3).
c. inputs for the asset or liability that are not based on
observable market data (unobservable inputs) (level 3).
Nilai wajar untuk instrumen yang diperdagangkan di pasar
aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal
pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Kelompok
Usaha untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid
price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan
harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini masuk dalam
tingkat 1.
The fair value of instruments traded in active markets is
determined based on quoted market prices at the reporting
date. The quoted market price used by the Group for financial
assets is the offering price (bid price), while for financial
liabilities using the selling price (ask price). These financial
instruments are included in level 1.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
89
34. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 34. FINANCIAL INSTRUMENT (Continued)
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu
tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, piutang
lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan beban yang masih
harus dibayar) sangat mendekati nilai tercatat karena dampak
pendiskontoan yang tidak signifikan.
Short-term financial instruments with maturities of one year
or less (cash and cash equivalents, trade receivables, other
receivables,trade payables, other payables and accrued
expenses) are very close to the carrying amount since the
impact of discounting were not significant.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan
data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut
masuk kedalam tingkat 3.
If one or more significant inputs are not based on observable
market data, the instruments are included in level 3.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam
jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam
transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (“willing
parties”), bukan dalam penjualan akibat kesulitan keuangan
atau likuidasi yang dipaksakan.
The fair value of financial assets and liabilities are presented
in the amount at which the instrument could be exchanged in
a current transaction between willing parties, not in the sale
due to financial difficulties or a forced liquidation.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi
nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang
praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions are used to estimate
the fair value for each class of financial instruments that are
practical to estimate that value:
1. Kas dan setara kas, piutang usaha-neto, piutang lain-lain. 1. Cash and cash equivalents, trade receivables-net, other
receivables.
Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan
jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu dua
belas (12) bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan
tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari aset
keuangan tersebut.
The above financial assets are short term financial
assets that will expire within twelve (12) months so
that the carrying amount of the financial asset has
reflected the fair value of the financial asset.
2. Utang usaha, utang lain-lain, dan beban yang masih
harus dibayar.
2. Trade payables, other payables, and accrued
expenses.
Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas
jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu dua
belas (12) bulan sehingga nilai tercatat liabilitas
keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari
liabilitas keuangan tersebut.
The above financial liabilities are short-term
liabilities that will fall due within twelve (12) months
so that the carrying amount of the financial liability
has reflected the fair value of the financial liability.
3. Uang jaminan 3. Deposit
Nilai wajar uang jaminan diasumsikan sama dengan nilai
yang akan dibayarkan dikarenakan tidak ada tanggal
pembayaran pasti.
The fair value of deposit is assumed to be the same
with the amount that will be paid due to there is no
fixed repayment dates.
4. Pinjaman bank jangka panjang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun dan pinjaman bank jangka panjang setelah
dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
4. Current maturities of long term bank loan and long
term bank loan net of current maturities within one
year.
Liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang
memiliki suku bunga variabel dan tetap yang disesuaikan
dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai
tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai
wajar.
The above financial liability is loan that has variable
interest rates and fixed interest rate adjusted to the
movement of the market so that the carrying amount of
the financial liability was approaching fair value.
35. INFORMASI SEGMEN USAHA 35. SEGMENT REPORTING INFORMATION
Manajemen telah menentukan segmen operasi berdasarkan
laporan yang ditelaah oleh pejabat eksekutif tertinggi yang
digunakan untuk mengambil keputusan strategis.
Management has determined the operating segments based
on reports reviewed by the chief executive officer who used
to take strategic decisions.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
90
35. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 35. SEGMENT REPORTING INFORMATION (Continued)
Maksud dan tujuan Kelompok Usaha antara lain berusaha
dalam bidang penyewaan ruang pusat perbelanjaan,
perkantoran dan apartemen, penjualan tanah dan perhotelan.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Kelompok
Usaha menjalankan usahanya secara terintegrasi.
The purpose and objective the Group, among others, to do
business in leasing space at shopping centers, office
buildings and apartments, land sales and hotel. To achieve
the objectives mentioned above, the Group carries on
business in an integrated effort.
Informasi segmen yang diberikan kepada pejabat eksekutif
tertinggi untuk setiap segmen dilaporkan pada tanggal dan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Maret 2019 dan 31
Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Segment information provided to the highest executive
official for each reportable segments as of and for
the years ended March 31, 2019 and December 31, 2018 are
as follows:
2019
Pusat
Perbelanjaan/
Shopping center
Perkantoran
/Office
Apartemen/
Apartment
Real Estat/
Real Estate
Taman
Air/
Water
park
Hotel/
Hotel
Jumlah/
Total
Eliminasi/
Elimination
Konsolidasi/
Consolidated
Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000
Pendapatan dan
penjualan
bersih/Revenues and net
sales
232.578.217 67.552.565 35.977.607 48.480.773 2.795.843 26.980.656 414.365.661 (1.583.507) 412.782.154
Jumlah Pendapatan/
Total Revenues
232.578.217 67.552.565 35.977.607 48.480.773 2.795.843 26.980.656 414.365.661 (1.583.507) 412.782.154
HASIL/INCOME
Hasil segmen/
Segment income
155.741.571 38.295.115 14.664.564 13.248.190 9.569.313 (36.049.638) 176.330.489 (1.583.507) 174.746.982
Laba Usaha/
Operating income
174.746.982
Beban bunga/
Interest expenses
(15.508.437)
Penghasilan
bunga/Interest income
18.396.877
Pendapatan lain-lain/
Other income
(1.160.478)
Beban pajak/
Tax expenses
(22.430.391)
Laba Bersih/
Net income
154.044.553
Hak minoritas/
Noncontrolling Interest
38.333
Laba bersih/
Net income
154.082.887
InformasiLainnya/
Other information
Aset segmen/
Segment assets
2.657.872.582 388.170.152 280.966.605 250.304.189 61.274.408 1.755.642.798 5.394.230.734 (1.137.438.569) 4.256.792.165
Aset Entitas yang tidak
dapat
dialokasi/Unallocated
Entity Assets
2.896.124.547
Jumlah aset yang
dikonsolidasi/Total
consolidated assets
7.152.916.712
Liabilitas segmen/
Segment liability
(605.870.121) (139.437.538) (116.775.635) (232.876.413) (555.419) (1.109.480.007) (2.204.995.133) 1.089.054.734 (1.115.940.399)
Liabilitas Entitas yang
tidak dapat
dialokasi/Unallocated
Entity liabilities
(651.266.654)
Jumlah liabilitas yang
dikonsolidasi/Total
consolidated liabilities
(1.767.207.053)
Pengeluaran
modal/Capital
expenditure
153.547.503 5.048.468 2.325.652 141.964 737.845 91.459.464 253.260.896 - 253.260.896
Penyusutan/
Depreciation
14.218.773 8.197.395 6.650.696 511.714 1.128.474 30.372.479 61.079.531 - 61.079.531
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
91
35. INFORMASI SEGMEN USAHA
(Lanjutan)
35.
SEGMENT REPORTING INFORMATION (Continued)
2018
Pusat
Perbelanjaan/
Shopping center
Perkantoran
/Office
Apartemen/
Apartment
Real Estat/
Real Estate
Taman
Air/
Water
park
Hotel/
Hotel
Jumlah/
Total
Eliminasi/
Elimination
Konsolidasi/
Consolidated
Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000 Rp’000
Pendapatan dan
penjualan
bersih/Revenues and net
sales
903.647.811 257.435.202 150.800.293 886.597.190 14.988.736 8.725.888 2.222.195.120 (5.109.000) 2.217.086.120
Jumlah Pendapatan/
Total Revenues
903.647.811 257.435.202 150.800.293 886.597.190 14.988.736 8.725.888 2.222.195.120 (5.109.000) 2.217.086.120
HASIL/INCOME
Hasil segmen/
Segment income
537.096.090 140.147.951 62.958.051 359.152.199 2.623.580 (33.698.447) 1.068.279.424 (5.109.000) 1.063.170.424
Laba Usaha/
Operating income
1.063.170.424
Beban bunga/
Interest expenses
(2.571.937)
Penghasilan
bunga/Interest income
71.125.746
Pendapatan lain-lain/
Other income
34.966.492
Beban pajak/
Tax expenses
(148.131.188)
Laba Bersih/
Net income
1.018.559.537
Hak minoritas/
Noncontrolling Interest
26.682
Laba bersih/
Net income
1.018.586.218
InformasiLainnya/
Other information
Aset segmen/
Segment assets
2.404.015.388 400.578.985 280.129.430 283.703.411 61.274.408 1.688.526.555 5.118.228.177 (1.023.004.117) 4.095.224.060
Aset Entitas yang tidak
dapat
dialokasi/Unallocated
Entity Assets
2.913.030.784
Jumlah aset yang
dikonsolidasi/Total
consolidated assets
7.008.254.843
Liabilitas segmen/
Segment liability
(569.024.722) (143.479.404) (106.900.150) (215.785.820) (555.419) (993.124.583) (2.028.870.098) 977.849.354 (1.051.020.744)
Liabilitas Entitas yang
tidak dapat
dialokasi/Unallocated
Entity liabilities
(725.568.994
Jumlah liabilitas yang
dikonsolidasi/Total
consolidated liabilities
(1.776.589.738)
Pengeluaran
modal/Capital
expenditure
252.836.513 6.707.359 8.941.675 1.242.703 718.361 638.659.902 909.106.513 - 909.106.513
Penyusutan/
Depreciation
59.801.980 34.207.402 26.885.633 2.154.897 4.646.023 9.507.378 137.203.313 - 137.203.313
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
92
36. PERJANJIAN 36. AGREEMENTS
a. Pada tanggal 4 April 2008, Entitas menandatangani
Perjanjian Kerjasama dengan Pemerintah Propinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Pemda DKI) untuk
pembangunan dan pengelolaan jembatan penyeberangan
multiguna dan jembatan penyeberangan orang beserta
fasilitasnya dari gedung Mal Pondok Indah I ke gedung
Mal Pondok Indah II. Berdasarkan perjanjian ini, Entitas
membangun 34 kios beserta kelengkapannya dan
mengelola jembatan tersebut untuk jangka waktu
25 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2031. Pada
akhir masa perjanjian, Entitas akan menyerahkan
kembali jembatan penyeberangan multiguna, jembatan
penyeberangan orang dan 21 kios berikut
kelengkapannya kepada Pemerintah DKI Jakarta yang
dicatat sebagai bagian dari “Aset Tetap – Bangunan”
(catatan 13), sedangkan 13 kios menjadi hak Entitas.
Selama jangka waktu perjanjian, Pemerintah DKI
menerima bagi hasil usaha dan kontribusi masing-masing
sebesar Rp 3,9 milyar yang pembayarannya diatur dalam
perjanjian.
a. On April 4, 2008, the Entity signed a Cooperation
Agreement with the Provincial Government of DKI
Jakarta (Jakarta administration) for the development
and management of multi-purpose pedestrian bridges
and pedestrian bridges and facilities from Mal Pondok
Indah I building to Pondok Indah Mall II building.
Based on this agreement, the Entity builds 34 stalls
along with its facilities and manages the bridge for
25 years ended on July 31, 2031. At the end of the
agreement, the Entity will hand back the multipurpose
pedestrian bridges, pedestrian bridges and 21 stalls
with its facilities to the Government of DKI Jakarta
which recorded as part of "Property and Equipment -
Buildings" (note 13), while the 13 stalls are entitled to
the Entity. During the term of the agreement, the
Government of DKI Jakarta accepts sharing profit and
contribution each of Rp 3.9 billion in which payment
is stipulated on the agreement.
Beban bagi hasil usaha dan kontribusi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018
masing-masing sebesar sebesar Rp 220.191.781 dan Rp
209.589.041 yang dicatat sebagai bagian dari “Beban
Kantor” (catatan 29) pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Sharing expenses and contributions for the years
ended March 31, 2019 and March 31, 2018
respectively, amounting to Rp 220,191,781 and Rp
209.589.041 were recorded as part of "Office
Expenses" (note 29) in the consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income.
b. Pada tanggal 26 September 2012, Entitas
menandatangani perjanjian kerjasama Nomor
1103/UM/MK/IX/12 dengan Pemda DKI Jakarta dari
perjanjian kerjasama sebelumnya Nomor
077/UM/MK/98 mengenai kewajiban yang harus
dipenuhi oleh Entitas, antara lain jalan- jalan, saluran-
saluran air, penerangan jalan umum dan taman-taman
yang akan diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta apabila
telah selesai pembangunannya. Perjanjian ini berlaku
untuk jangka waktu 15 tahun terhitung dari tanggal 14
Februari 2012 sampai dengan 14 Februari 2027.
b. On September 26, 2012, the Entity signed a
cooperation agreement No. 1103/UM/MK/IX/12 with
the Jakarta administration of previous cooperation
agreement No. 077/UM/MK/98 regarding the
obligations that must be met by the Entity, among
other roads, water conduit, public street lighting and
parks that will be submitted to the Government of DKI
Jakarta if it has been completed. This agreement is
valid for a period of 15 years from February 14, 2012
until February 14, 2027.
Berdasarkan pasal 2 dalam perjanjian tersebut, kewajiban
yang belum diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta
adalah terowongan yang berlokasi di simpang Mal
Pondok Indah yang dicatat sebagai bagian dari “Aset
Real Estat” pada laporan posisi keuangan konsolidasian
(catatan 11).
Based on article 2 on the agreement, the obligations
that have not been submitted to the Government of DKI
Jakarta is a tunnel which is located at the intersection
of Pondok Indah Mall which is recorded as part of
"Real Estate Assets" on the consolidated statement of
financial position (note 11).
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
93
36. PERJANJIAN (Lanjutan) 36. AGREEMENTS (Continued)
c. Berdasarkan Perjanjian Pendahuluan Manajemen
tanggal 28 Februari 1994, PIPG menyerahkan hak
pengelolaan kolam renang kepada Entitas untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
1 Maret 1994 sampai 28 Februari 1999. Perjanjian ini
telah diperpanjang dengan Perjanjian Sewa Menyewa
No. PSM/001/DD/PIPG/II/09.E tanggal
27 Februari 2009 masa sewa diperpanjang 10 tahun
terhitung sejak tanggal 1 Maret 2009 dan akan berakhir
pada tanggal 28 Februari 2019. Harga sewa untuk 5
tahun pertama adalah Rp 40.516.875 per bulan dan tahun
ke-6 sampai dengan tahun ke-10 adalah sebesar Rp
44.568.563 per bulan sedangkan tahun ke-8-9 (2017-
2018) sesuai surat dari PIPG
NMR/002/FA/PIPG/IV/17.E mengalami kenaikan 5%
menjadi sebesar Rp. 46.796.991 dan Rp. 49.136.840
tidak termasuk pajak pertambahan nilai. Disamping itu,
Entitas wajib memberikan uang jaminan langganan
listrik dan air kepada PIPG dengan jumlah keseluruhan
Rp 32.500.000 dan dicatat sebagai bagian dari “Piutang
Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian (catatan 32). Selama masa perpanjangan,
seluruh biaya perbaikan/renovasi yang bersifat struktural
maupun penggantian sparepart ditanggung oleh Entitas.
c. Based on Preliminary Management Agreement dated
February 28, 1994, PIPG transfer the management of
the swimming pool to the Entity for a period of 5 (five)
years commencing from March 1, 1994 to February
28, 1999. This agreement has been extended with the
Lease Agreement No. PSM/001/DD/ PIPG/II/09.E
dated February 27, 2009 the lease term was extended
10 years from March 1, 2009 and will expire on
February 28, 2019. The lease price for the first 5 years
is Rp 40,516,875 per month and the 6th year until the
10th year is Rp 44,568,563 per month while the 8th-9th
year (2017-2018) according to the letter from PIPG
NMR / 002 / FA / PIPG / IV / 17.E increased 5% to Rp
46.796.991 and Rp. 49.136.840 excluding VAT. In
addition, the Entity is obliged to give electricity and
water subscriptions deposit to PIPG with a total of Rp
32,500,000 and is recorded as part of "Due from
Related Parties" in the consolidated statement of
financial position (note 32). During the extension
period, the entire cost of repairs/renovations that are
structural and replacement of spare parts is covered
by the Entity.
d. Pada tanggal 16 Desember 2008, Entitas dan
PT Securindo Packatama Indonesia (SPI) membuat
Perjanjian Sewa Menyewa lokasi parkir yang berada di
lokasi parkir Mal Pondok Indah I dan Plaza 6, Mal
Pondok Indah II, Wisma Pondok Indah I dan II serta
Jalan Metro Duta Niaga terhitung sejak tanggal 1 Januari
2009 sampai dengan 30 Juni 2011 dan dapat
diperpanjang.
d. On December 16, 2008, the Entity and
PT Securindo Packatama Indonesia (SPI) has a
parking area lease agreement which located at
parking area Mal Pondok Indah I and Plaza 6, Pondok
Indah Mall II, Wisma Pondok Indah I and II and Jalan
Metro Duta Niaga commencing from January 1, 2009
until June 30, 2011 and can be extended.
Berdasarkan Addendum Perjanjian Sewa Lahan Parkir
tanggal 29 Oktober 2010 jangka waktu sewa untuk lokasi
Plaza Pondok Indah dan Wisma Pondok Indah
diperpanjang sejak tanggal 1 Nopember 2010 sampai
dengan 31 Oktober 2015. Dan berdasarkan Addendum
Perjanjian Sewa Lahan Parkir tanggal 20 Oktober 2015
jangka waktu sewa diperpanjang sejak tanggal
1 Nopember 2015 sampai dengan 31 Oktober 2019.
Based on Addendum to Parking Area Lease
Agreement dated October 29, 2010 the lease period of
Plaza Pondok Indah and Wisma Pondok Indah is
extended from November 1, 2010 to
October 31, 2015. And based on Addendum to Parking
Area Lease Agreement dated
October 20, 2015 the lease period is extended from
November 1, 2015 to October 31, 2019.
Berdasarkan Addendum Perjanjian Sewa Menyewa
Lahan Parkir tanggal 27 Juni 2011, jangka waktu sewa
untuk lokasi Mal Pondok Indah diperpanjang dari tanggal
1 Juli 2011 sampai dengan
30 Juni 2016. Dan berdasarkan Addendum Perjanjian
Sewa Lahan Parkir No.099/SPI-PIM-ADD.3/VII/15
jangka waktu sewa diperpanjang sejak tanggal 1 Juli 2016
sampai dengan 1 Juni 2019 Sehubungan dengan
perjanjian tersebut, Entitas akan memperoleh persentase
hasil sewa dari perparkiran setiap bulannya sebagai
berikut:
Based on Addendum to Parking Area Lease
Agreement dated June 27, 2011, the lease period of
Pondok Indah Mall is extended from
July 1, 2011 to June 30, 2016. And based on
Addendum to Parking Area Lease Agreement
No.099/SPI-PIM-ADD.3/VII/15 the lease period is
extended from July 1, 2016 to June 1, 2019. In
connection with the agreement, the Entity will obtain
a percentage of the rental parking for each month as
follows:
2019 2018
Lokasi parkir / Parking location
Persentase/
Percentage (%) Persentase/
Percentage (%)
Mal Pondok Indah I dan Plaza 6 78 78
Mal Pondok Indah II 78 78
Wisma Pondok Indah 65 65
Jalan Metro Duta Niaga 65 65
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
94
36. PERJANJIAN (Lanjutan) 36. AGREEMENTS (Continued)
Pendapatan sewa dari transaksi ini sebesar
Rp 16.110.044.904 dan Rp 13.336.573.178 masing-
masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018 dan disajikan sebagai
bagian ”Pendapatan sewa pusat perbelanjaan dan
perkantoran” pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian (catatan 26).
Rental income from these transactions amounted to Rp
16.110.044.904 and Rp 13.336.573.178 for the year
ended March 31, 2019 and March 31, 2018
respectively and presented as part of "Rental income
of shopping centers and office buildings" in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income (note 26).
e. Entitas mengadakan perjanjian sewa operasi jangka
panjang untuk menyewakan tanah kepada pihak ketiga
dengan rincian sebagai berikut:
e. The Entity conduct a long-term operating lease
agreements for the lease of land to the third parties
with details are as follows:
- PT Carrefour Indonesia seluas 40.025 m2 di Jalan
Lingkar Luar Selatan Pondok Pinang Kebayoran
Lama Jakarta Selatan dengan jangka waktu sewa
sampai dengan tanggal 30 November 2019.
Pendapatan atas sewa tanah sebesar
Rp 4.852.154.157 dan Rp 4.206.815.048 masing-
masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Maret 2019 dan 31 Maret 2018 dan disajikan
sebagai bagian dari “Pendapatan Sewa - Tanah”
pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian (Catatan 26).
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Maret 2018,
bagian yang belum diamortisasi masing-masing
sebesar Rp 13.151.649.171 dan Rp
11.451.885.407 disajikan sebagai bagian dari
“Uang Muka Diterima” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian (catatan 20).
- PT Carrefour Indonesia with covering area of
40,025 m2 in South Outer Ring Road Pondok
Pinang Kebayoran Lama with the rental period
to November 30, 2019. Revenues for the lease of
land amounting to Rp 4,852,154,157 and
Rp 4,206,815,048, respectively, for the year
ended March 31, 2019 and March 31, 2018 and
presented as part of "Rental income - Land" in
the consolidated statement of profit or loss and
other comprehensive income (Note 26). As of
March 31, 2019 and March 31, 2018, the
unamortized portion amounted to Rp
13,151,649,171 and Rp 11,451,885,407
respectively, presented as part of "Advances
Received" on the consolidated statement of
financial position (note 20).
- PT Pondok Indah Hotel, Entitas anak, sewa tanah
seluas 6.905 m2 di Jl. Metro Duta Niaga Blok B-5,
Jakarta Selatan dengan periode waktu sewa
tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal
31 Desember 2027 dengan jumlah sewa
Rp 123.200.000.000 (seratus dua puluh tiga milyar
dua ratus juta rupiah).
- PT Pondok Indah Hotel, Subsidiary, lease land
area of 6,905 m2 at Jalan Metro Duta Niaga
Block B-5, South Jakarta with the lease period
from January 1, 2013 until December 31, 2027
with the rental amount of Rp 123,200,000,000
(one hundred twenty-three billion and two
hundred million rupiah).
- PT Bank ANZ Indonesia sesuai perjanjian
No. 012/LA/PIOT1/MK/VIII/2016 sewa area
seluas 2.317 m2 di Jalan Metro Pondok Indah III
BB, Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama
Jakarta Selatan untuk periode sewa 1 April 2016
hingga 31 Maret 2018 dengan nilai sebesar
Rp. 13.762.980.000 dan diperpanjang untuk
periode sewa 1 April 2018 hingga 31 Maret 2019
dengan nilai sebesar Rp. 6.951.000.000.
- PT Bank ANZ Indonesia according to the
agreement No.012/LA/PIOT1/MK/VIII/2016
rent on area of 2,317 m2 at Jalan Metro Pondok
Indah III BB, Pondok Pinang, Kebayoran Lama
with lease period April 1,2016 up to
March 31, 2018 with lease amount of Rp
13,762,980,000 and extended with lease period
April 1,2018 up to March 31, 2019 with lease
amount of Rp 6,951,000,000.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
95
36. PERJANJIAN (Lanjutan) 36. AGREEMENTS (Continued)
- PT Coconut Homes sesuai perjanjian
No. 017/HK/MK/VIII/2016 sewa area seluas
3.003 m2 di Jalan Metro Pondok Indah III BB,
Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama
Jakarta Selatan untuk periode sewa
15 Oktober 2016 hingga 14 Agustus 2021 dengan
nilai sebesar Rp 31.171.140.000.
- PT Coconut Homes according to the agreement
No.017/HK/MK/VIII/2016 rent on area of
3,003 m2 at Jalan Metro Pondok Indah III BB,
Pondok Pinang, Kebayoran Lama with lease
period from October 15,2016 up to
August 14, 2021 with lease amount of
Rp 31,171,140,000.
- PT Bank CIMB Niaga sewa area seluas 2.082,96
m2 di unit bangunan A/GF01 & 101 Jl. Metro
Pondok Indah Jakarta Selatan dengan periode sewa
dari tanggal 5 Desember 2011 sampai dengan
tanggal 4 Desember 2016 dengan jumlah sewa Rp
9.998.208.000 dan dicatat sebagai bagian dari
“Uang Muka Diterima dan Jaminan” pada laporan
posisi keuangan konsolidasian dan diperpanjang
tanggal 5 Desember 2016 sampai dengan tanggal 4
Desember 2021 dengan jumlah sewa Rp
14.997.312.000 dan dicatat sebagai bagian dari
“Uang Muka Diterima dan Jaminan” pada laporan
posisi keuangan konsolidasian.
- PT Bank CIMB Niaga rent area with covering
area of 2,082.96 m2 in building unit A/GF01 &
101 Jalan Metro Pondok Indah, South Jakarta
with lease period from December 5, 2011 to
December 4, 2016 with the rental amount
Rp 9,998,208,000 and recorded as part of
"Advances Received and Deposits" in the
consolidated statements of financial position,
from December 5, 2016 to December 4, 2021
with the rental amount Rp 14,997,312,000 and
recorded as part of "Advances Received and
Deposits" in the consolidated statements of
financial position.
- PT Bank CIMB Niaga sewa area seluas 1.785,23
m2 di unit bangunan A/GF02 & 102 Jl. Metro
Pondok Indah Jakarta Selatan dengan periode sewa
dari tanggal 12 Juni 2012 sampai dengan tanggal 4
Desember 2016 dengan jumlah sewa
Rp 7.678.869.307 dan dicatat sebagai bagian dari
“Uang Muka Diterima dan Jaminan” pada laporan
posisi keuangan konsolidasian dan diperpanjang
tanggal 5 Desember 2016 sampai dengan tanggal 4
Desember 2021 dengan jumlah sewa
Rp 12.853.656.000 dan dicatat sebagai bagian dari
“Uang Muka Diterima dan Jaminan” pada laporan
posisi keuangan konsolidasian.
- PT Bank CIMB Niaga rent area with covering
area of 1,785.23 m2 in building unit A/GF02 &
102 Jalan Metro Pondok Indah, South Jakarta
with lease period from June 12, 2012 until
December 4, 2016 with the rental amount
Rp 7,678,869,307 and recorded as part of
"Advances Received and Deposits" in the
consolidated statements of financial position,
from December 5, 2016 to December 4, 2021
with the rental amount Rp 12,853,656,000 and
recorded as part of "Advances Received and
Deposits" in the consolidated statements of
financial position. Lease periode to be
continued.
- PT Bank CIMB Niaga sewa billboard dengan
ukuran 5m x 10m x 2 sisi di depan Pondok Indah
Office Park dengan periode sewa dari tanggal
1 Oktober 2012 sampai dengan tanggal
30 September 2017 dengan jumlah sewa sebesar
Rp 2.000.000.000 (Dua Milyar Rupiah) dan tidak
diperpanjang.
- PT Bank CIMB Niaga for leasing billboard size
5m x 10m x 2 in front of Pondok Indah Office
Park with the lease period from
October 1, 2012 until September 30, 2017 with
rental amount of Rp 2,000,000,000 (Two Billion
Rupiah) and has been terminated.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
96
36. PERJANJIAN (Lanjutan) 36. AGREEMENTS (Continued)
- PT Bank KEB Hana Indonesia sewa lahan untuk
penempatan genset di Plaza 2 Pondok Indah
dengan periode sewa tanggal 1 Juni 2016 sampai
dengan 31 Mei 2017 dengan nilai sewa
Rp 17.280.000 berdasarkan perjanjian No.
010/HK/MK/V/2016, berdasarkan perjanjian No.
009/HK/MK/ADD/VI/20171 sewa diperpanjang
dari 1 Juni 2017 sampai dengan 31 Mei 2018
dengan nilai sewa Rp 20.736.000 dan tidak
diperpanjang.
- PT Bank KEB Hana Indonesia for leasing land
for the placement of generator at the Plaza 2
Pondok Indah with the lease period from June 1,
2016 up to May 31, 2017 with a rental value of
Rp 17,280,000, based on agreement No.
010/HK/MK/V/2016, based on agreement
No. 009/HK/MK/ADD/VI/2017 it is extended for
lease from June 1, 2017 up to May 31, 2018 with
a rental value of Rp 20,736,000 and has been
terminated.
- PT Rekso Nasional Food sewa lahan untuk jalur
Drive Thru untuk restoran cepat saji McDonald’s
berdasarkan perjanjian No 005/HK/MK/VI/2014
tanggal 2 Juli 2014 dengan periode sewa dari
tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 30 Juni 2019
dengan nilai sewa Rp 288.000.000.
- PT Rekso Nasional Food leasing land for Drive
Thru's path of fast food restaurant McDonald's
by agreement No. 005/HK/MK/VI/2014 dated
July 2, 2014 with the lease period of
July 1, 2014 until June 30, 2019 and a rental
value of Rp 288,000,000.
- PT Telekomunikasi Selular atas sewa menyewa
lahan untuk pemasangan dan penempatan
perangkat sistem telekomunikasi seluler dengan
periode sewa dari 11 Oktober 2004 sampai dengan
11 Oktober 2014 di Pondok Pinang. Perjanjian ini
sudah diperpanjang dengan perjanjian
No. 084/HK/MK/X/2014 menjadi 1 November
2014 sampai dengan 31 Oktober 2017 dengan nilai
sewa Rp 95.040.000 dan tidak diperpanjang.
- PT Telekomunikasi Selular for leasing land for
the installation and placement of a mobile
telecommunication system equipment with
rental period from October 11, 2004 until
October 11, 2014 in Pondok Pinang, this
agreement has been extended by agreement
No. 084/HK/MK/X/2014 from November 1,
2014 until October 31, 2017 with lease amount
of Rp 95,040,000 and has been terminated.
- PT Dian Media Tama atas sewa menyewa lahan di
Plaza 1 Pondok Indah untuk pemasangan dan
penempatan perangkat sistem telekomunikasi
seluler dengan periode sewa dari 19 Desember
2014 sampai dengan 18 Desember 2017 di Pondok
Pinang. Sesuai perjanjian
No. 090/HK/MK/XII/2014 dengan nilai sewa
Rp 95.040.000 dan berdasarkan perjanjian
No.025/HK/MK/ADD/2017 periode sewa
diprepanjang dari tanggal 19 Desember 2017
sampai dengan 18 Desember 2020 dengan nilai
sewa Rp 105.000.000.
- PT Dian Media Tama for leasing land at the
Plaza 1 Pondok Indah for the installation and
placement of a mobile telecommunication
system equipment with rental period from
December 19, 2014 until December 18, 2017 in
Pondok Pinang. By agreement
No. 090/HK/MK/XII/2014 with lease amount of
Rp 95,040,000 and based on Agreement
No.025/HK/MK/ADD/2017 the lease term was
extended from December 19, 2017 to
December 18, 2020 with a rental value of
Rp 105.000.000.
- PT Indosat Tbk sewa lahan untuk pole micro
di Plaza 1 berdasarkan perjanjian
No. 023/HK/MK/X/2016 dengan periode sewa
dari 6 Maret 2017 sampai dengan
5 Maret 2022 dan jumlah sewa Rp 263.407.208.
- PT Indosat Tbk for leasing land for micro pole
at the Plaza 1 under an agreement
No.023/HK/MK/X/2016 with rental period of
March 6, 2017 until March 5, 2022 with the
rental amount of Rp 263.407.208.
- PT Indosat Tbk sewa lahan untuk perangkat
telekomunikasi dengan periode sewa dari
15 Februari 2013 sampai dengan
14 Februari 2016 di Sekolah Duta Raya Pondok
Indah. Periode sewa diperpanjang dengan
perjanjian No. 054/HK/MK/XII/2015 sejak
15 Februari 2016 sampai dengan
14 Februari 2021 dengan nilai sewa
Rp 378.000.000.
- PT Indosat Tbk for leasing land for
telecommunications equipment with lease
period from February 15, 2013 until February
14, 2016 at the Sekolah Duta Raya Pondok
Indah. Lease periode to be continued based on
agreement No. 054/HK/MK/XII/2016 since
February 15, 2016 until February 14, 2021 with
lease amount of Rp 378,000,000.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
97
36. PERJANJIAN (Lanjutan) 36. AGREEMENTS (Continued)
- PT Aplikanusa Lintasarta sewa lahan untuk
perangkat telekomunikasi dengan periode sewa dari
8 Januari 2013 sampai dengan 7 Januari 2016 di
Plaza 5 Pondok Indah. Periode sewa diperpanjang
dengan perjanjian No. 003/HK/MK/III/2016 sejak
8 Januari 2016 sampai dengan 7 Januari 2019
dengan nilai sewa Rp 165.000.000.
- PT Aplikanusa Lintasarta for leasing land for
telecommunications equipment with rental
period from January 8, 2013 until January 7,
2016 at the Plaza 5 Pondok Indah. Lease
periode was extended based on agreement
No.003/HK/MK/III/2016 since January 8, 2016
until January 7, 2019 with lease amount of
Rp 165,000,000.
- PT Bank Commonwealth sewa lahan untuk
penempatan genset di Plaza 5, berdasarkan
perjanjian No. 012/HK/MK/ADD/VII/2013 dengan
periode dari tanggal 1 September 2013 sampai
dengan 31 Agustus 2015 dan dengan nilai sewa
Rp 23.220.000 dan berdasarkan perjanjian
No.048/HK/ADD/X/2015 periode sewa
diperpanjang dari 1 September 2015 sampai dengan
31 Agustus 2017 dengan nilai sewa Rp 28.560.000
dan berdasarkan perjanjian
No. 016/HK/MK/ADD/VIII/2017 periode sewa
diperpanjang dari 1 September 2017 sampai dengan
31 Agustus 2019 dengan nilai sewa
Rp 32.844.000.
- PT Bank Commonwealth for leasing land for
placing a generator at the Plaza 5, based on
agreement No.012/HK/MK/ADD/VII/2013, with
the period from September 1, 2013 to August 31,
2015 and the rental value of
Rp 23,220,000 and based on Agreement
No.048/HK/ADD/X/2015 the lease term was
extended from September 1, 2015 to
August 31, 2017 with a rental value of
Rp 28.650.000 and based on Agreement
No.016/HK/MK/ADD/VIII/2017 the lease term
was extended from September 1, 2017 to
August 31, 2019 with a rental value of
Rp 32.844.000.
- Binara Guna Mediktama sewa lahan untuk
penempatan signboard, berdasarkan perjanjian
No.027/HK/MK/ADD/2015 dengan periode sewa 9
April 2015 sampai dengan 8 April 2017 dengan nilai
sewa Rp 62.400.000 dan berdasarkan perjanjian
No.002/HK/MK/ADD/2017 periode sewa
diperpanjang dari 9 April 2017 sampai dengan 8
April 2019 dengan nilai sewa
Rp 18.720.000
- Binara Guna Mediktama for leasing land for
placement of the sign board, based on the
agreement No.027/HK/MK/ADD/2015 on
April 9, 2015 with the lease period up to April 8,
2017 and a rental value of Rp 62,400,000 and
based on Agreement No.002/HK/MK/ADD/2017
the lease term was extended from April 9, 2017
to April 8, 2019 with a rental value of Rp
18.720.000.
- PT Pangansari Utama Pattiserie sewa lahan untuk
genzet di Plaza 2, Berdasarkan adedendum
perjanjian No. 045/HK/MK/ADD/VI/2015
diperpanjang kembali untuk periode sewa dari
tanggal 15 Februari 2015 sampai dengan
30 September 2015 dengan nilai sewa
Rp 5.362.500. Berdasarkan adedendum perjanjian
No. 050/HK/MK/ADD/X/2015 diperpanjang
kembali untuk periode sewa dari tanggal 1 Oktober
2015 sampai dengan 30 September 2016 dengan
nilai sewa Rp 10.296.000, dan
Berdasarkan adedendum perjanjian No.022/HK/MK
/ADD/X/2016 diperpanjang kembali untuk periode
sewa dari tanggal 1 Oktober 2016 sampai dengan 30
September 2017 dengan nilai sewa Rp 12.355.200
tidak termasuk PPN dan tidak diperpanjang.
- PT Pangansari Utama Patisserie for leasing
land for placing genset in Plaza 2, based on
Agreement No.045/HK/MK/ADD/VI/2015
extended for lease from February 15, 2015 to
September 30, 2015 with a rental value of
Rp 5,362,500, and based on Agreement
No.050/HK/MK/ADD/X/2015 extended for lease
from October 1, 2015 to September 30, 2016
with a rental value of
Rp 10,296,000. Based on Agreement
No.022/HK/MK/ADD/X/2015 it was extended
for lease from October 1, 2016 to September 30,
2017 with a rental value of
Rp 12,355,200 exclude VAT and has been
terminated.
- PT Sumber Alfaria Trijaya sewa
lahan di belakang Plaza 1 seluas 18,2 m2
berdasarkan adedendum perjanjian
No. 047/HK/MK/ADD/IX/2015 diperpanjang
kembali untuk periode sewa dari tanggal 25 Juli
2015 sampai dengan 26 April 2017 dengan nilai
sewa Rp 50.000.000 dan tidak diperpanjang.
- PT Sumber Alfaria Trijaya for lease land behind
the Plaza 1 covering an area of
18,2 m2, on Agreement
No. 047/HK/MK/ADD/IX/2015 it was extended
for lease from July 25, 2015 to April 26, 2017
with a rental value of
Rp 50.000.000 and has been terminated.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
98
37. PERKARA HUKUM 37. LITIGATION
a. Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No.585/Pdt.G/2011/PN.Jak.Sel tanggal 12 Juli
2012, PT Metropolitan Kentjana, Tbk selaku Tergugat
Konpensi/Penggugat Rekonpensi melawan Ny. Khairuni
selaku Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi atas
Gugatan perkara tanah dan bangunan rumah kaveling PR-
10 type Meranti seluas 180m²/171m² yang terletak di
Jalan Pinang Nikel I, Pondok Pinang Kebayoran Lama
Jakarta Selatan dengan amar putusan sebagai berikut:
a. That by the South Jakarta District Court's Decision
No.585/Pdt.G/2011/PN.Jak.Sel dated July 12, 2012,
PT Metropolitan Kentjana, Tbk as Konpensi
Defendant/Plaintiff Rekonvensi against
Mrs. Khairuni as Konpensi Plaintiff/Reconvention
Defendant on Lawsuit over land and house building
plot PR-10 type Meranti measuring 180m²/171m²,
located in Pinang Nikel I Street, Pondok Pinang
Kebayoran Lama with the ruling as follows:
- Dalam Eksepsi yaitu menolak eksepsi-eksepsi tergugat
seluruhnya;
- In the Exception refusing exceptions of
defendant entirely;
- Dalam Pokok Perkara yaitu menolak gugatan
penggugat untuk seluruhnya;
- In Principal Case which rejected plaintiff's
claim entirely;
- Dalam Rekonpensi mengabulkan Gugatan Penggugat
dalam Rekonpensi/Tergugat dalam Konpensi untuk
sebagian;
- In reconvention grant the Plaintiff's claim in
Reconvention/Defendant in Konpensi part;
- Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum
mengikat Surat Perjanjian Pembatalan tanggal 15 Maret
1996;
- Declare valid and binding legal effect
Cancellation Letter Agreement dated
March 15, 1996;
- Menyatakan tanah dan bangunan Kaveling V-PR-10
Type Pondok New Meranti, luas tanah dan bangunan
180 m2/171 m2 terletak di Jalan Pinang Nikel I Pondok
Indah, Jakarta Selatan merupakan milik Penggugat
dalam Rekonpensi/ Tergugat dalam Konpensi;
- Declare land and has buildings Kavling V-PR-
10 Type Pondok New Meranti, land area and
building 180 m2/171 m2 located in Pinang Nikel
I Street Pondok Indah, South Jakarta is belong
to Plaintiff in reconvention/Defendant in
Konpensi;
- Menghukum Tergugat dalam Rekonpensi/ Penggugat
dalam Konpensi atau siapa saja untuk menyerahkan
tanah dan bangunan tersebut kepada Penggugat dalam
Rekonpensi/Tergugat dalam Konpensi dalam keadaan
kosong dan sempurna;
- Punish the reconvention Defendant/Plaintiff in
Konpensi or anyone to handed over the land and
the building to the Plaintiff in Reconvention/
Defendant in Konpensi empty and perfect
- Menghukum Tergugat dalam Rekonpensi/ Penggugat
dalam Konpensi untuk membayar uang paksa
(dwangson) sebesar
Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) setiap hari jika lalai
melaksanakan Putusan ini terhitung sejak Putusan ini
mempunyai kekuatan hukum tetap;
- Punish the Defendant in reconvention/Plaintiff
in Konpensi forced to pay money (dwangson) of
Rp 1,000,000 (one million rupiah) per day if it
fails to perform this Decision as from this
Decision has permanent legal force;
- Dalam Rekonpensi menghukum Tergugat untuk
membayar uang paksa (dwangson) sebesar Rp
1.000.000,- setiap harinya jika lalai melaksanakan
putusan ini terhitung sejak Putusan ini mempunyai
kekuatan hukum tetap.
- In reconvention punish the Defendant to pay the
money forced (dwangson)
Rp 1,000,000.- per day if it fails to perform this
decision as from this Decision has permanent
legal force.
- Menolak Gugatan Penggugat dalam
Rekonpensi/Tergugat dalam Konpensi untuk selain dan
selebihnya;
- Reject Lawsuit Plaintiffs in Reconvention/
Defendant in Konpensi to apart and rest;
- Dalam Konpensi dan Rekonpensi menghukum
Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam
Rekonpensi untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp 616.000.000,- (enam ratus enam belas juta rupiah).
- In Konpensi and reconvention punish plaintiff in
Konpensi/Defendant in Reconvention to pay a
court fee of Rp 616,000,000,- (six hundred and
sixteen million rupiah).
Bahwa dalam Tingkat Banding berdasarkan
Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
No.575/PDT/2012/PT.DKI tertanggal 28 Desember 2012
dengan amar putusan yang menyatakan antara lain sebagai
berikut:
That in of Appeal Level Based on Decision of by the
Jakarta High Court 575/PDT/2012/PT.DKI dated
December 28, 2012 with the ruling which states as
follows:
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
99
37. PERKARA HUKUM (Lanjutan) 37. LITIGATION (Continued)
- Menerima Permohonan Banding dari Pembanding
semula Penggugat dalam Konpensi/Tergugat
dalam Rekonpensi;
- Received appeal from appellant previously
Plaintiff in Convention/Defendant in
Reconvention;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan tanggal 12 Juli 2012
No. 585/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel yang dimohonkan
Banding tersebut;
- Strengthen the South Jakarta District Court
dated July 12, 2012 No.585/Pdt.G/2011/
PN.Jkt.Sel petitioned the Appeals;
- Menghukum Pembanding semula Penggugat
dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi
untuk membayar biaya Perkara dalam kedua
tingkat Pengadilan yang dalam tingkat banding
ditetapkan sebesar
Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
- Punish Plaintiffs previously appellant in
Convention/ Defendant in Reconvention to pay
the costs of both the case in which the Court of
Appeal is set at Rp 150,000,- (one hundred fifty
thousand rupiah).
Bahwa dalam Tingkat Kasasi berdasarkan Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia
No. 2417K/Pdt/2013 tertanggal 22 Januari 2014 dengan
amar putusan antara lain:
That in the Cassation Level based on the Decision of
the Supreme Court of the Republic of Indonesia
No. 2417K/Pdt/2013 dated January 22, 2014 by the
ruling include:
- Menolak Permohonan Kasasi dari Pemohon
Kasasi Ny.Khairuni tersebut;
- Reject Cassation appeal from Mrs.Khairuni;
- Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar
biaya Perkara dalam tingkat Kasasi ini yang
ditetapkan sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu
rupiah).
- Punish Cassation pleader to pay the costs of
Case in the Cassation Level set at Rp 500,000
(five hundred thousand rupiah).
Berdasarkan hal tersebut diatas Perkara ini telah
mempunyai kekuatan hukum tetap yang dimenangkan
oleh PT Metropolitan Kentjana, Tbk.
Based on the above the has case already has
permanent legal force, which was won by
PT Metropolitan Kentjana, Tbk.
Ny. Khairuni mengajukan PK terdaftar dengan Register
Perkara No. 346PK/PDT/2015 Perkara ini sudah di putus
pada tanggal 6 Januari 2016 dengan Amar Putusan:
Mrs. Khairuni filed PK registered with the Register of
Case No. 346 PK/PDT/2015 the case was already in
dashed on January 6, 2016 by the ruling:
- Menolak permohonan Peninjauan Kembali dari
Pemohon Peninjauan Kembali Ny.Khairuni
tersebut;
- Reject the application for judicial review of the
Petitioners Reconsideration Mrs. Khairuni;
- Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali
dahulu Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat
untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan
Peninjauan Kembali ini sejumlah
Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah);
- Punish applicant Reconsideration advance
Cassation / Appellant / Plaintiff to pay court
costs in the Review's examination number Rp.
2,500,000, - (two million five hundred thousand
rupiah);
Saat ini dalam proses pengajuan eksekusi di PN Jakarta
Selatan
Currently in the process of filing executions in South
Jakarta District Court
Berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No.29/Eks.Pdt/2017 Jo.
No. 585/PDT.G/2011/PN.JKT.SEL dengan ini membuat
Acara Serah Terima Tanah & Bangunan Kav. V PR 10
type Pondok New Meranti, luas tanah dan bangunan
180/171 M2 terletak di Jl. Pinang Nikel I Pondok Indah,
Jakarta Selatan merupakan milik penggugat dalam
Rekonpensi/ Tergugat dalam Konpensi.
Based on Establishment of South Jakarta
District Court No.29/Eks.Pdt/2017 Jo.
No. 585/PDT.G/2011/PN.JKT.SEL hereby create a
Land & Building Handover Event of Kav. V PR 10
Type Pondok New Meranti, 180/171 M2 land and
building area located on Jl. Pinang Nikel I Pondok
Indah, South Jakarta which belongs to litigant in
reconvention/ defendant in convention. - -
- Pihak pertama menyerahkan Tanah & Bangunan
Kav. V PR 10 Type Pondok New Meranti, luas
tanah dan bangunan 180/171 M2 terletak di Jl.
Pinang Nikel I Pondok Indah, Jakarta Selatan
merupakan milik Penggugat dalam Rekonpensi/
Tergugat dalam Konpensi kepada Pihak Kedua
- First party handed Land & Building Kav. V PR
10 Type Pondok New Meranti, 180/171 M2 with
land and building area of located at Jl. Pinang
Nikel I Pondok Indah, South Jakarta which
belongs to plaintiff in reconvention/ Defendant
in convention to second party.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
100
37. PERKARA HUKUM (Lanjutan) 37. LITIGATION (Continued)
- Pihak kedua menerima dari pihak pertama Tanah
& Bangunan Kav. V PR 10 Type Pondok New
Meranti, luas tanah dan bangunan 180/171 M2
terletak di Jl. Pinang Nikel I Pondok Indah, Jakarta
Selatan merupakan milik Penggugat dalam
Rekonpensi/ Tergugat dalam Konpensi
- Second party received from first party Land &
Building Kav. V PR 10 Type Pondok New
Meranti, 180/171 M2 with land and building
area of located at Jl. Pinang Nikel I Pondok
Indah, South Jakarta which belongs to plaintiff
in reconvention/ Defendant in convention.
- Bahwa dengan telah diserahterimakannya tanah &
bangunan Kav. V PR 10 Type Pondok New
Meranti, luas tanah dan bangunan 180 / 171 M2
terletak Jl. Pinang Nikel 1 Pondok Indah, Jakarta
Selatan merupakan milik Penggugat dalam
Rekonpensi / Tergugat dalam Konpensi guna untuk
memenuhi Keputusan Pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
- With the handed over of Land & Building Kav. V
PR 10 Type Pondok New Meranti, 180/171 M2
with land and building area of located at
Jl. Pinang Nikel I Pondok Indah, South Jakarta
which belongs to plaintiff in reconvention/
Defendant in convention in order to fulfilling the
Decision of the Court which has had permanent
legal force.
- Bahwa permasalah ini sudah selesai berdasarkan
Putusan Pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
- The litigation that have been completed based on
Court Decisions that have had permanent legal
force.
b. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
No.138/Pdt.G/2012/PN.Jak.Sel tanggal 15 Agustus 2012,
MOHAN V.H selaku Penggugat Konpensi/Tergugat
Rekonpensi melawan PT Metropolitan Kentjana, Tbk
selaku Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi dengan
obyek sewa menyewa ruangan No.134 A lantai 1 Pondok
Indah Mall I amar putusan antara lain:
b. Based on the South Jakarta District Court Decision
No.138/Pdt.G/2012/PN.Jak.Sel dated August 15,
2012, MOHAN V.H as Konpensi Plaintiff/
Reconvention Defendant against PT Metropolitan
Kentjana,Tbk as
Convention/Defendant/Reconvention Plaintiff with
the object of lease room No.134 A first floor Pondok
Indah Mall I injunction, among others:
- Dalam Provisi menyatakan tuntutan provisi
Penggugat tidak dapat diterima;
- In Provision stated that provisional Plaintiffs
claims can not be accepted;
- Dalam Eksepsi menolak Eksepsi Tergugat
seluruhnya;
- In the Exception refused attentire Exception of
the Defendant refused;
- Dalam Pokok Perkara menolak Gugatan
Penggugat untuk seluruhnya;
- In Principal Case refuse the Plaintiff's claim
entirely;
- Dalam Rekonpensi mengabulkan Gugatan
Penggugat Rekonpensi sebagian ;
- In Reconvention granted the Plaintiff's Claim
partially;
- Menyatakan Tergugat Rekonpensi/ Penggugat
Konvensi telah melakukan perbuatan melawan
hukum (Onrecht Matigedaad) karena tanpa hak
menghuni bangunan No. 134 A lantai 1 Mall
Pondok Indah I ;
- Declared Reconvention Defendant/Plaintiff
Convention have committed an unlawful act
(onrecht Matigedaad) because without the right
to inhabit the building No. 134 A first floor
Pondok Indah Mall I;
- Menghukum Tergugat Rekonpensi/ Penggugat
Konpensi untuk mengosongkan dan menyerahkan
ruangan No. 134 A lantai 1 Mall Pondok Indah I
dalam keadaan baik, bersih dan kosong untuk
diserahkan kepada Penggugat
Rekonpensi/Tergugat Konpensi;
- Punish Reconvention Defendant/Convention
Plaintiff to empty and handover the room
No. 134 A first floor Pondok Indah Mall I in
good condition, clean and empty to be submitted
to Reconvention Plaintiff/Defendant
Convention;
- Menghukum Tergugat Rekonpensi/ Penggugat
Konpensi untuk membayar ganti rugi kepada
Penggugat Rekonpensi/ Tergugat Konpensi
sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
setiap bulan yang dihitung sejak tanggal 1 Mei
2012 sampai gedung tersebut diserahkan kepada
Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi;
- Punished Reconvention Defendant/Convention
Plaintiff to pay compensation to Reconvention
Plaintiff/ Defendant Convention amounting to
Rp 100,000,000,- (one hundred million rupiah)
per month from the date of May 1, 2012 until the
building was handed over to Reconvention
Plaintiff/ Defendant Convention;
Bahwa dalam Tingkat Banding berdasarkan Putusan
Banding Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
No. 35/PDT/2013/PT.DKI tertanggal 25 Februari 2013
dengan Amar Putusan sebagai berikut:
That in Appeal level based on Appeal Decision of
High Court DKI Jakarta No. 35/PDT/2013/PT.DKI
dated February 25, 2013 by Amar verdict as follows:
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
101
37. PERKARA HUKUM (Lanjutan) 37. LITIGATION (Continued)
- Menerima Permohonan Banding dari Pembanding
semula Penggugat Konpensi/ Tergugat
Rekonpensi tersebut;
- Receive Appeal from the Appellant originally
Convention Plaintiff/Reconvention Defendant;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No. 138/Pdt.G/2012/PN.
Jak.Sel tanggal 15 Agustus 2012, yang
dimohonkan Banding tersebut;
- Strengthening the South Jakarta District Court
Decision No. 138/Pdt.G/2012/PN.Jak.Sel dated
August 15, 2012, the appeal was filed;
- Menghukum Pembanding semula Penggugat
Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar
biaya perkara, dalam kedua tingkat pengadilan
yang dalam Tingkat Banding ditetapkan sebesar
Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
- Punish the original Plaintiff Appellant
Convention/Reconvention Defendant to pay
court costs, the court in the second level of
Appeal is set at Rp 150,000.- (one hundred and
fifty thousand rupiah).
Bahwa dalam Tingkat Kasasi berdasarkan Putusan
Mahkamah Agung RI No.2173K/Pdt/2013 tertanggal
18 Desember 2013 dengan amar putusan sebagai berikut:
That in the Cassasion Level based on Decision by the
Supreme Court No. 2173K/Pdt/2013 dated
December 18, 2013 with the ruling as follows:
- Menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi
Mohan V.H tersebut;
- Reject the petition of Cassation of the appelant
Mohan V.H Cassation;
- Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat
Konpensi/Tergugat Rekonpensi/Pembanding
untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
Kasasi ini sejumlah Rp 500.000,- (lima ratus ribu
rupiah);
- Punish Cassation appelant/Convention
Plaintiff/ Reconvention Defendant/Appellant to
pay court costs in the cassasion level of
Rp 500,000, - (five hundred thousand rupiah);
Berdasarkan hal tersebut diatas Perkara ini telah
mempunyai kekuatan hukum tetap yang dimenangkan
oleh PT Metropolitan Kentjana Tbk.
Based on the above the case has already permanent
legal force, which was won by
PT Metropolitan Kentjana Tbk.
Mohan mengajukan Peninjauan Kembali dengan Memori
Peninjauan Kembali di terima tanggal
10 Juli 2015 dan Kontra Peninjauan Kembali telah di
ajukan pada tanggal 5 Agustus 2015.
Mohan filed a judicial review with the Review
Memory received on July 10, 2015 and Cons of
judicial review has been submitted on
August 5, 2015.
Bahwa berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali No.713
PK/Pdt/2016 tanggal 11 Januari 2017 telah diputus dan
baru diturunkan Ke PN Selatan dengan Amar Putusan
yang pada intinya menolak permohonan Peninjauan
kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali : MOHAN
V.H tersebut. Dengan demikian Perkara ini telah selesai
secara Tuntas PT Metropolitan Kentjana Tbk
memenangkan Perkara sejak dari PN, PT, Kasasi dan PK.
That based on the Judicial Review No.713 PK / Pdt /
2016 dated January 11, 2017 has been decided and
recently passed to South PN with Amar Putusan which
basically rejects the Requests for Judicial Review
from the Re-Appeal Applicant: MOHAN V.H.
Accordingly, this Article has been completed by
PT Metropolitan Kentjana Tbk won the Article since
PN, PT, Cassasion and PK.
c. Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No. 508/Pdt.G/2012/PN. Jak.Sel tanggal 3 April
2013, PT Metropolitan Kentjana Tbk selaku Tergugat
Konpensi/Penggugat Rekonpensi melawan PT Agis
Electronic selaku Penggugat Konpensi/Tergugat
Rekonpensi, atas hubungan Sewa Menyewa ruangan
seluas 1.646,84 m2 Lantai 1 No.B-1 Pondok Indah Mall I
yang berakhir 31 Oktober 2012 dengan amar putusan
sebagai berikut:
c. That based on decision by South Jakarta District
Court No. 508/ Pdt.G/2012/PN. Jak.Sel dated
April 3, 2013, PT Metropolitan Kentjana Tbk as
Convention Defendant/Reconvention Plaintiff against
PT Agis Electronic as Convention Plaintiff/
Reconvention Defendant, regarding of Lease of area
of 1,646.84 m2 Floor 1 No. B-1 Pondok Indah Mall I
which ended on October 31, 2012 with the ruling as
follows:
- Dalam Eksepsi menyatakan Eksepsi Tergugat
Konpensi/Penggugat Rekonpensi tidak dapat
diterima;
- In exception states that exception of
Convention Defendant/Reconvention Plaintiff is
unacceptable;
- Dalam Provisi menolak Provisi Penggugat
Konpensi/Tergugat Rekonpensi;
- In Provision refusing the provision of
Convention Plaintiff / Reconvention Defendant;
- Dalam Pokok Perkara yaitu menolak gugatan
penggugat Konpensi untuk seluruhnya;
- In Principal case is to reject the claim of
Convention plaintiff's entirely.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
102
37. PERKARA HUKUM (Lanjutan) 37. LITIGATION (Continued)
- Dalam Rekonpensi mengabulkan gugatan
Penggugat Rekonpensi untuk sebagian;
- In Reconvention granted the claim of
Reconvention Plaintiff partialy;
- Menyatakan Tergugat Rekonpensi telah
melakukan perbuatan melawan hukum;
- Declare that the Reconvention Defendant has
committed an unlawful act;
- Memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk
mengosongkan ruangan No. B-1 Lantai 1 Mall
Pondok Indah I seluas 1.646,84 m2 dalam keadaan
baik, bersih;
- Ordered defendants to vacate the room
Reconvention No. B-1, 1st Floor Mall Pondok
Indah I area of 1646.84 m2 in good condition,
clean;
- Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk
membayar ganti rugi kepada Penggugat
Rekonpensi sebesar US$ 15,00/m2 perbulan +
PPN atau Rp 1.580.966 untuk 5 tahun dihitung
sejak berakhirnya masa sewa 31 Oktober 2012
sampai dengan Tergugat mengembalikan barang
yang disewa dengan baik seperti semula;
- Punish Reconvention Defendant to pay damages
to the Reconvention Plaintiff of
US $ 15.00/m2 per month + VAT or
Rp 1,580,966.40 for 5 years counted from the
end of the lease period October 31, 2012 until
the Defendant return the goods leased in good
condition as it was;
- Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk
membayar biaya perkara sebesar Rp 416.000,-
(empat ratus enam belas ribu rupiah);
- Punish Reconvention Defendant to pay court
costs amounting to Rp 416,000,- (four hundred
and sixteen thousand rupiah);
- Menolak gugatan selebihnya; - Reject the rest lawsuit of.
Bahwa dalam Tingkat Banding berdasarkan Putusan
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.502/Pdt/2013/PT.DKI
tanggal 5 Desember 2013 dengan Amar Putusan sebagai
berikut:
That in Appeal Level based on decesion of the Jakarta
High Court No.502/Pdt/2013/PT.DKI dated
December 5, 2013 with the ruling as follows:
- Menerima Permohonan Banding dari Pebanding
semula Penggugat;
- Receive Appeal of the Appellant originally
Plaintiff;
- Dalam konpensi dan rekonpensi, menghukum
Pembanding semula Penggugat Konpensi/
Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat Pengadilan yang
dalam tingkat banding sebesar Rp 150.000,-
(Seratus lima puluh ribu rupiah).
- In Convention and Reconvention, punish
originally Convention Plaintiff/Reconvention
Defendant to pay court costs in both levels of
court that the appellate level of Rp 150,000.-
(one hundred and fifty thousand rupiah).
- Bahwa dalam Tingkat Kasasi Perkara ini saat ini
masih dalam Tingkat Kasasi di Mahkamah Agung
RI berdasarkan surat Mahkamah Agung RI
No.142588/2588K/PDT/2014 tanggal 13 Januari
2015 Perihal Penerimaan dan Registrasi berkas
Perkara Kasasi telah diberitahukan bahwa Perkara
ini telah diterima dan deregister pada tanggal
17 Oktober 2014 dengan register
No.2588K/Pdt/2014.
- That in the Cassasion Level, currently the case
is the Court of Final Appeal in the Supreme
Court by letter of the Supreme Court
No.142588/2588K/ PDT/2014 dated January
13, 2015 on File Admission and Registration
Appeal Case has been notified that the case was
already received and to deregister on October
17, 2014 with register No.2588K/Pdt/2014.
- Perkara ini telah diputus dalam tingkat Kasasi
Mahkamah Agung berdasarkan Putusan Nomor
2588K/PDT/2014 tanggal 18 Juni 2015 yang baru
diturunkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sehingga dengan demikian perkara ini telah
mempunyai kekuatan hukum tetap dan telah
dimenangkan oleh PT Metropolitan Kentjana Tbk
dari tingkat PN, PT, hingga tingkat Kasasi.
- This matter has been decided at the Supreme
Court Cassasion level based on the Decision
Number 2588K / PDT / 2014 dated June 18,
2015 which was just passed to the South Jakarta
District Court. Therefore, this matter has the
legal force and has been won by
PT Metropolitan Kentjana Tbk from PN, PT, to
Cassasion level.
d. Perkara No.799/PDT.G/2016.PN.JKT SEL Penggugat
Broto Utomo dan Agus Utomo sebagai Penggugat I dan
II; Melawan PT Metropolitan Kentjana Tbk. sebagai
Tergugat I; Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota
Jakarta sebagai Tergugat II; Menteri Agraria dan Tata
Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional sebagai
Tergugat III;
d. Case No. 799/PDT.G/2016.PN.JKT SEL Plaintiff
Broto Utomo And Agus Utomo as Plaintiffs I and II;
against PT Metropolitan Kentjana Tbk. as First
Defendant; Governor of DKI Jakarta as Defendant II;
Ministry of Agrarian and Spatial Planning / Head of
National Land Agency as Defendant III;
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
103
37. PERKARA HUKUM (Lanjutan) 37. LITIGATION (Continued)
Tentang Gugatan perbuatan melawan hukum, tanah Ex
Verponding 6431 dengan nilai Gugatan
Rp 1.948.000.000.000,- (satu triliun sembilan ratus empat
puluh delapan milyar rupiah).
About Lawsuit and act against the law, land Ex
Verponding 6431 with a value of Lawsuit
Rp 1,948,000,000,000,- (one trillion, nine hundred
forty eight billion rupiah).
Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No.799/PDT.G/ 2016.PN.JKT SEL tanggal
7 Agustus 2016 dengan amar putusan sebagai berikut:
Based on the South Jakarta District Court Decision
No.799 / PDT.G / 2016.PN.JKT SEL dated August 7,
2016 with the following verdict:
Dalam Eksepsi : In the Exception:
- Mengabulkan Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan
Tergugat III
- Granting Exception of Defendant I, Defendant II
and Defendant III
- Menyatakan Gugatan Para Penggugat Nebis In
Idem
- State the Plaintiff's Lawsuit Nebis In Idem
Dalam Pokok Perkara : In the Case Principal:
- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat di
terima.
- Declare the Plaintiffs Claim can not be
accepted.
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya
yang timbul dalam perkara ini sejumlah
Rp 2.146.000,- (dua juta seratus empat puluh enam
ribu rupiah).
- Punishing the Plaintiff to pay the costs incurred
in this case amounting to Rp 2.146.000, - (two
million one hundred forty six thousand rupiah).
Adapun perkara ini telah Inkrah yang dibuktikan dengan
Surat dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
W10.U3/3229/HK.02/10/2017 tanggal 23 Oktober 2017.
The case has been Inkrah proved by Letter from the
South Jakarta District Court. W10.U3 / 3229 / HK.02
/ 10/2017 dated October 23, 2017.
e. Perkara Nomor 7/G/2018/PTUN.JKT, Penggugat Ivone
Felician Intan D.S. alis Nji. Ratu Epon Felicia Ivone Nata
Sastranagara dengan kuasa hukum Tri Sp. Ismail Saleh,
S.H.,L.L.M; Dr. Tommy Sihotang, S.H., L.LM cs;
melawan Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Selatan sebagai Tergugat; dan PT. Metropolitan
Kentjana, Tbk sebagai Tergugat II Intervensi.
e. Case Number 7 / G / 2018 / PTUN.JKT, Plaintiff Ivone
Felician Intan D.S. eyebrows Nji. Queen Epon Felicia
Ivone Nata Sastranagara with Tri Sp. Ismail Saleh,
S.H., L.L.M; Dr. Tommy Sihotang, S.H., L.LM cs;
against the Head of South Jakarta Municipal
Administration Office as Defendant; and PT.
Metropolitan Kentjana, Tbk as Defendant II of
Intervention.
Dengan obyek sengketa, sbb : With object dispute, as follows
1) Sertipikat Hak Guna Bangunan 7303/ Kelurahan
Pondok Pinang seluas 6.015 m2 terletak di Jl. R.A.
Kartini atas nama PT Metropolitan Kentjana Tbk;
2) Sertipikat Hak Guna Bangunan 7544/ Kelurahan
Pondok Pinang seluas 6.436 m2 terletak di Jl. R.A.
Kartini atas nama PT Metropolitan Kentjana Tbk;
3) Sertipikat Hak Guna Bangunan 7545/ Kelurahan
Pondok Pinang seluas 6.541 m2 terletak di Jl. R.A.
Kartini atas nama PT Metropolitan Kentjana Tbk.
1) Building Use Rights Certificate 7303 / Kelurahan
Pondok Pinang is 6,015 m2 located at Jl. R.A. Kartini
on behalf of PT Metropolitan Kentjana Tbk;
2) Building Use Rights Certificate 7544 / Pondok
Pinang Land Area of 6,436 sqm located at Jl. R.A.
Kartini on behalf of PT Metropolitan Kentjana Tbk;
3) Building Use Rights Certificate 7545 / Pondok
Pinang Land Area of 6.541 m2 located at Jl. R.A.
Kartini on behalf of PT Metropolitan Kentjana Tbk.
Perkara ini telah diputus berdasarkan Putusan PTUN
Nomor 7/G/2018/PTUN.JKT tanggal 15 Agustus 2018,
dengan amar putusan pada intinya menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijk
verklaard) karena gugatan telah lewat waktu baik sejak
diterbitkannya Sertipikat maupun sejak diketahuinya
Sertipikat tersebut oleh Penggugat.
This matter has been decided based on the Decision of
PTUN Number 7 / G / 2018 / PTUN.JKT dated August
15, 2018, with verdict on the ground that the Plaintiff's
claim is not acceptable (niet onvankelijk verklaard)
because the lawsuit has been delayed since the date of
the certificate and since its discovery The certificate is
by the Plaintiff.
Penggugat melakukan upaya hukum banding ke
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dan
perkara ini telah diputus oleh Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara Jakarta berdasarkan Putusan Nomor
273/B/2018/PT.TUN.JKT tanggal 4 Desember 2018,
dengan amar putusan yang pada intinya menguatkan
putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor
7/G/2018/PTUN.JKT tanggal 15 Agustus 2018 yang
dimohonkan banding.
The Plaintiffs made an appeal to the Administrative
Court of the Jakarta State Administrative High Court
and this case was decided by Jakarta State
Administrative High Court pursuant to Decision
No. 273 / B / 2018 / PT.TUN.JKT dated
December 4, 2018, with the verdict essentially
reinforcing the decision of the State Administrative
Court of Jakarta Number 7 / G / 2018 / PTUN.JKT
dated August 15, 2018 appealed.
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
104
37. PERKARA HUKUM (Lanjutan) 37. LITIGATION (Continued)
Dan berdasarkan salinan Putusan tersebut, Para Pihak
telah diberitahukan masing-masing pada tanggal 11
Desember 2018 dan sampai saat ini belum ada
pemberitahuan dan tercatat adanya upaya hukum Kasasi.
Kuasa hukum PT Metropolitan Kentjana Tbk sedang
mengusahakan keterangan Incraht dari Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta atas Putusan tersebut.
And based on a copy of such Decision,
the Parties have been notified on December 11, 2018
and there has been no notice and cassation lawsuit
has been announced. Legal authority of
PT Metropolitan Kentjana Tbk is working on an
Incraht statement from Jakarta State Administrative
Court on the Decision.
f. Perkara Nomor 26/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain-
AP/2018/PN. Niaga.Jkt.Pst Jo. Nomor 57/Pdt.Sus-
PKPU/2017/PN.Niaga. Jkt.Pst; terkait dengan Gugatan
Pembatalan Perbuatan Hukum Yang Tidak Wajib
Dilakukan (Actio Pauliana) yang diajukan oleh Yandri
Sudarso, S.H., M.H. dan Ronald Albet Napitupulu, S.H.,
M.H. selaku kuasa dari Tim Kurator
PT Krida Setia Abadi, Ir. Made Rahardja,
Ir. Hira Indriati, dan PT Subur Sakti Putera (dalam pailit)
sebagai Penggugat; melawan Ir. Made Rahardja (Alm)
sebagai Tergugat I; Astri Melati sebagai Tergugat II, dan
PT Metropolitan Kentjana Tbk sebagai Turut Tergugat.
f. Case Number 26 / Pdt.Sus-Suit Others-AP / 2018 / PN.
Niaga.Jkt.Pst Jo. Number 57 / Pdt.Sus-PKPU / 2017 /
PN.Niaga. Jkt.Pst; related to the Unlawful Act of
Undertaking (Actio Pauliana) filed by Yandri
Sudarso, S.H., M.H. and Ronald Albet Napitupulu,
S.H., M.H. as the power of the Curator Team of
PT Krida Setia Abadi, Ir. Made Rahardja,
Ir. Hira Indriati, and PT Subur Sakti Putera (in
bankruptcy) as the Plaintiff; against Ir. Made
Rahardja (Alm) as Defendant I; Astri Melati as
Defendant II, and PT Metropolitan Kentjana Tbk as
Co-Defendant.
Perkara ini telah diputus oleh Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat berdasarkan Putusan Nomor 26/Pdt.Sus-Gugatan
Lain-lain -AP/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst Jo. Nomor
57/Pdt.Sus-PKPU/ 2017/PN.Niaga. Jkt.Pst tanggal 22
Januari 2019, dengan Amar Putusan yang pada intinya
mengabulkan Eksepsi Tergugat II dan Turut Tergugat
seluruhnya dan menolak gugatan Penggugat untuk
seluruhnya.
This case has been decided by Central Jakarta
Commercial Court based on Decision Number 26 /
Pdt.Sus-Other Works -AP / 2018 / PN.Niaga.Jkt.Pst
Jo. Number 57 / Pdt.Sus-PKPU / 2017 / PN.Niaga.
Jkt.Pst on January 22, 2019, with Amar Putusan,
which essentially grant the Defendant II and the
Defendants Exclusively and reject the Plaintiff's
lawsuit for the whole.
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA
UANG ASING
38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
CURRENCY
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, aset dan
liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang asing
adalah sebagai berikut:
As of March 31, 2019 and December 31, 2018, the Group’s
monetary assets and liabilities in foreign currencies are as
follows:
2019
Mata Uang Asing/
Foreign Currency
Setara dalam
Rp (000)/
Equivalent to
Rp (000)
Aset Assets
Kas dan setara kas (USD) 25.274.099,96 360.004.280 Cash and cash equivalents (USD)
Jumlah 25.274.099,96 360.004.280 Total
Liabilitas Liabilities
Utang usaha (USD) 98.780,96 1.407.036 Trade payables (USD)
Jumlah 98.780,96 1.407.036 Total
Jumlah Aset Bersih 25.175.319 358.597.244 Total Net Assets
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK DAN
ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK AND
SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
As of and For The Year Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
105
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA
UANG ASING (Lanjutan)
38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
CURRENCY (Continued)
2018
Mata Uang Asing/
Foreign Currency
Setara dalam
Rp (000)/
Equivalent to
Rp (000)
Aset Assets
Kas dan setara kas (USD) 25.139.265,39 364.041.702 Cash and cash equivalent (USD)
Jumlah 25.139.265,39 364.041.702 Total
Liabilitas Liabilities
Utang usaha (USD) 98.780,96 1.430.447 Trade payables (USD)
Jumlah 98.780,96 1.430.447 Total
Jumlah Aset Bersih 25.040.484,43 362.611.255 Total Net Assets
39. PENGUNGKAPAN INFORMASI TAMBAHAN ARUS
KAS
39. SUPPLEMENTAL DISCLOSURE OF CASH FLOWS
2018 2018
Aktivitas investasi dan pendanaan Investments and financing activities
yang tidak mempengaruhi not effected in cash and
kas dan setara kas: cash equivalent:
Pembelian aset tetap Purchase of property & equipment
melalui utang 46.934.671.349 18.294.269.283 through payable
40. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 40. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Entitas bertanggung jawab atas penyusunan
laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan dan
disetujui untuk diterbitkan tanggal 25 April 2019.
The Entity’s management responsible for the preparation of
the consolidated financial statements that have been
completed and approved for publication on
April 25, 2019.