Upload
vothuy
View
309
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) : 4 September 2017
Tanggal Efektif : 29 September 2017Tanggal Cum HMETD pada perdagangan di - Pasar Reguler dan Negosiasi- Pasar Tunai
::
6 Oktober 201711 Oktober 2017
Tanggal Ex HMETD pada perdagangan di - Pasar Reguler dan Negosiasi- Pasar Tunai
::
9 Oktober 201712 Oktober 2017
Tanggal Terakhir Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang Berhak HMETD : 11 Oktober 2017
Tanggal Distribusi SBHMETD : 12 Oktober 2017Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek
Indonesia : 13 Oktober 2017
OTORITAS JASA KEUANGAN (”OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk (“PERSEROAN“) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT Siloam International Hospitals TbkKegiatan Usaha:
Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Indonesia
Kantor PusatFakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32
Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo VillageKabupaten Tangerang 15810, Indonesia
Tel : (021) 25668000, Fax : (021) 5460075
website: www.siloamhospitals.comemail: [email protected]
PENAWARAN UMUM TERBATAS II (“PUT II”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)
Perseroan menawarkan sebanyak 325.153.125 (tiga ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tiga ribu seratus dua puluh lima) saham biasa atas nama (”Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebanyak 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT II. Setiap pemegang 4 (empat) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (”DPS”) pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB mendapatkan 1 (satu) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, dengan harga pelaksanaan Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Saham Baru yang ditawarkan dalam rangka PUT II dengan menerbitkan HMETD ini seluruhnya adalah saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Saham yang akan diterbitkan dalam rangka PUT II ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”). Nilai PUT II adalah sebesar Rp3.088.954.687.500 (tiga triliun delapan puluh delapan miliar sembilan ratus lima puluh empat juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus Rupiah).
Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, maka hak atas pecahan saham dalam PUT II wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. Saham Baru yang akan diterbitkan dalam PUT II ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara, hak dalam pembagian dividen, dan hak atas sisa hasil likuidasi, HMETD dan hak atas pembagian saham bonus.
HMETD dapat diperdagangkan di BEI serta di luar Bursa Efek selama 7 (tujuh) Hari Bursa mulai tanggal 13 Oktober 2017, 16 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2017, dan tanggal 23 Oktober 2017. Pencatatan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 13 Oktober 2017. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 23 Oktober 2017 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi.
Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Sesuai dengan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penambahan Modal dengan HMETD masing-masing tanggal 4 September 2017, PT Megapratama Karya Persada (”PT MKP”) selaku Pemegang Saham Utama akan melaksanakan sebanyak 21.560.000 HMETD dan Prime Health Company Limited (”PHCL”) selaku pemegang saham akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diperolehnya dan oleh karenanya akan mengambil bagian seluruh HMETD yang dimilikinya sesuai dengan porsi pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak untuk memperoleh HMETD. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka Pembeli Siaga, yaitu PT Ciptadana Capital (Terafiliasi) akan membeli semua sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut dengan harga yang sama dengan harga pelaksanaan, yaitu Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham yang seluruhnya akan dibayar secara tunai, berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No. 5 tanggal 4 September 2017 sebagaimana diubah dengan addendum Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No. 75 tanggal 18 September 2017 September 2017 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH TIDAK MAMPUNYA PERSEROAN MENARIK DAN MEMPERTAHANKAN PARA DOKTER DAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN LAINNYA. FAKTOR RISIKO PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAMPEMEGANG SAHAM PERSEROAN YANG TIDAK MELAKSANAKAN HMETD YANG DITAWARKAN SESUAI DENGAN PORSI SAHAMNYA, MAKA PROPORSI KEPEMILIKAN SAHAMNYA DALAM PERSEROAN AKAN MENGALAMI PENURUNAN (DILUSI) SAMPAI DENGAN MAKSIMAL 20,00%.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 2017
Periode Pemecahan SBHMETD : 13, 16-20 Oktober 2017Periode Perdagangan HMETD : 13, 16-20, 23 Oktober 2017Periode Pelaksanaan (Pendaftaran,
Pemesanan, dan Pembayaran) HMETD : 13, 16-20, 23 Oktober 2017
Periode Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 17-20, 23-25 Oktober 2017
Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan : 25 Oktober 2017
Tanggal Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan : 26 Oktober 2017
Tanggal Pembayaran oleh Pembeli Siaga : 26 Oktober 2017Tanggal Distribusi Saham Hasil Penjatahan : 30 Oktober 2017Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan
Pembelian Saham Tambahan : 30 Oktober 2017
Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PUT II”) yang ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta dengan Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran No. 175/Corsec-SIH/IX/2017 tanggal 5 September 2017 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang merupakan pelaksanaan dari Undang Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut sebagai “Undang-Undang Pasar Modal”).
Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT II ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal kecuali PT Sharestar Indonesia, dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Keterangan selengkapnya mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini.
Sehubungan dengan PUT II ini, setiap Pihak Terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini, tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan.
PT Ciptadana Sekuritas Asia menyatakan bahwa telah memberikan persetujuan tertulis mengenai pencantuman nama dalam Prospektus ini sebagai pihak yang membantu Perseroan dalam penyusunan Prospektus ini dan tidak akan mencabut persetujuan tersebut.
PUT II INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SBHMETD, ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PUT II INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM BIASA ATAS NAMA HASIL PELAKSANAAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN, PEMBELIAN ATAU PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN DENGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. DALAM HAL TERDAPAT PEMEGANG SAHAM YANG BUKAN WARGA NEGARA INDONESIA YANG BERDASARKAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI NEGARANYA DILARANG UNTUK MELAKSANAKAN HMETD, MAKA PERSEROAN ATAU PIHAK YANG DITUNJUK OLEH PERSEROAN BERHAK UNTUK MENOLAK PERMOHONAN PIHAK TERSEBUT UNTUK MELAKSANAKAN PEMBELIAN SAHAM BERDASARKAN HMETD YANG DIMILIKINYA.
PROSPEKTUS HANYA DAPAT DIDISTRIBUSIKAN DI INDONESIA. TIDAK SATUPUN YANG TERCANTUM DALAM DOKUMEN INI DAPAT DIANGGAP SEBAGAI SEBUAH PENAWARAN EFEK UNTUK MENJUAL DI WILAYAH YANG MELARANG HAL TERSEBUT. HMETD DAN SAHAM BIASA PERSEROAN YANG AKAN DITERBITKAN DARI PELAKSANAAN HMETD BELUM PERNAH DAN TIDAK AKAN DIDAFTARKAN BERDASARKAN KETENTUAN UNITED STATES SECURITIES ACT OF 1933 BESERTA PERUBAHANNYA ATAU YURISDIKSI DI LUAR SELAIN INDONESIA. OLEH KARENA ITU, PIHAK-PIHAK DI AMERIKA SERIKAT TIDAK DIPERBOLEHKAN UNTUK MELAKSANAKAN HMETD, HMETD MUNGKIN TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN OLEH PIHAK-PIHAK DI LUAR WILAYAH INDONESIA DIMANA PENAWARAN ATAU PELAKSANAAN HMETD KE SAHAM DILARANG OLEH HUKUM YANG BERLAKU, DAN PERSEROAN BESERTA PIHAK-PIHAK YANG DITUNJUKNYA BERHAK UNTUK MEMPERLAKUKAN HMETD TERSEBUT ATAU DOKUMENTASI HMETD LAIN YANG DISAMPAIKAN PIHAK TERSEBUT TIDAK SAH. DALAM HAL TERDAPAT PIHAK-PIHAK YANG WALAUPUN TIDAK DIPERBOLEHKAN UNTUK MELAKSANAKAN HMETD KARENA PELAKSANAAN HMETD KE SAHAM DILARANG OLEH HUKUM YANG BERLAKU TETAPI TETAP MELAKUKAN PEMESANAN SAHAM BARU DAN MELAKUKAN PEMBAYARAN UANG PEMESANAN, MAKA PERSEROAN BERHAK UNTUK MEMPERLAKUKAN HMETD TERSEBUT ATAU DOKUMENTASI HMETD LAIN YANG DISAMPAIKAN PIHAK TERSEBUT DALAM PEMBELIAN SAHAM BARU TIDAK SAH DAN MENGEMBALIKAN SELURUH UANG PEMESANAN YANG TELAH DIBAYARKAN TERSEBUT DALAM MATA UANG RUPIAH DENGAN MENTRANSFER KE REKENING BANK ATAS NAMA PEMESAN. PENGEMBALIAN UANG OLEH PERSEROAN AKAN DILAKUKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PENGEMBALIAN UANG YANG DILAKUKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK AKAN DISERTAI BUNGA.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. i
DEFINISI DAN SINGKATAN ..................................................................................................................iii
RINGKASAN .......................................................................................................................................... x
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS II / PUT II ............................................................................... 1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT II ........................................................................ 7
III. PERNYATAAN UTANG ................................................................................................................ 9
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................... 18
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN .............................................................. 22
VI. FAKTOR RISIKO PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK ................................................... 43
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .................. 54
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK ................................................................................................................ 55
A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK ............................. 55 1. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN ......... 55 2. DOKUMEN PERIZINAN RUMAH SAKIT ..................................................................... 56 3. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN DI ATAS 5% ...................... 58 4. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PERUSAHAAN ANAK...................................... 61 5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN .................................................................. 65 6. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN ................................................. 65 7. SUMBER DAYA MANUSIA .......................................................................................... 76 8. SKEMA KEPEMILIKAN PERSEROAN ........................................................................ 84 9. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN PERUSAHAAN ANAK ......................... 86 10. KELOMPOK USAHA PERSEROAN ............................................................................ 92 11. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK ... 92 12. ASURANSI ................................................................................................................... 93 13. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA ........................... 115 14. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI .................. 135 15. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, PERUSAHAAN ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN SERTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERUSAHAAN ANAK .................................... 138
ii
B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK .............................................................................................. 139 1. UMUM ........................................................................................................................ 139 2. KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN ............................................................ 140 3. STRATEGI BISNIS..................................................................................................... 145 4. RUMAH SAKIT PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK ...................................... 147 5. CENTERS OF EXCELLENCE ................................................................................... 170 6. PROSES EKSPANSI PERSEROAN DAN PROSPEK USAHA.................................. 173 7. TITIK MASUK PASIEN............................................................................................... 175 8. SUMBER PENDAPATAN DAN KELOMPOK PASIEN ............................................... 177 9. PEMASARAN ............................................................................................................ 179 10. PEMASOK DAN PENGADAAN ................................................................................. 180 11. TATA KELOLA KLINIS DAN STANDAR MUTU .......................................................... 181 12. PERSAINGAN ........................................................................................................... 183 13. PERIZINAN LINGKUNGAN ....................................................................................... 184 14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ............................................................................... 185 15. RISET DAN PENGEMBANGAN ................................................................................ 185 16. TANGGUNG JAWAB PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR)... 186
IX. EKUITAS .................................................................................................................................. 187
X. KEBIJAKAN DIVIDEN .............................................................................................................. 189
XI. PERPAJAKAN .......................................................................................................................... 190
XII. KETERANGAN MENGENAI PEMBELI SIAGA ........................................................................ 192
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ..................................................... 195
XIV. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DAN TATA CARA PEMESANAN SAHAM ............................................................................................................. 197
XV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ... 204
XVI. INFORMASI TAMBAHAN PUT II .............................................................................................. 205
iii
DEFINISI DAN SINGKATAN
Anak Perusahaan / Perusahaan Anak
: Berarti perusahaan dimana i) Perseroan mempunyai kepemilikan saham lebih dari 50% dari seluruh saham yang disetor penuh baik langsung maupun tidak langsung atau ii) apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham, Perseroan memiliki kemampuan untuk menentukan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun pengelolaan dan/atau kebijaksanaan perusahaan tersebut atau iii) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
Afiliasi / Terafiliasi : Berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pasar Modal, yaitu:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
d. hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.
ALOS : Berarti Average Length of Stay, yaitu rata-rata lamanya pasien dirawat dalam satuan hari.
BAE : Berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam PUT II yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Sharestar Indonesia, berkedudukan di Jakarta.
BANI : Berarti singkatan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia, pihak yang memberikan jasa beragam yang berhubungan dengan arbitrase, mediasi dan bentuk-bentuk lain dari penyelesaian sengketa di luar pengadilan.
Bank Kustodian : Berarti Bank Umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Bapepam-LK : Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 30 Desember 2005 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan tanggal 11 Oktober 2010, atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.
BEI : Berarti singkatan dari PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan di Jakarta, tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
BNRI : Berarti singkatan dari Berita Negara Republik Indonesia.
DPS : Berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham, daftar yang disusun oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham dalam Perseroan.
iv
EBITDA : Berarti singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization.
FKPS : Berarti singkatan dari Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas bagian dari saham yang ditawarkan.
FPPST : Berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan.
Harga Pelaksanaan : Berarti harga tiap saham yang ditawarkan melalui PUT II, yaitu sebesar Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) per saham.
Hari Bank : Berarti hari dimana Bank Indonesia buka untuk kegiatan kliring.
Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di BEI, yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional sesuai dengan ketetapan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh BEI.
Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.
Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.
HMETD Berarti singkatan dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang berarti hak yang melekat pada Saham Baru yang memungkinkan para pemegang saham Perseroan membeli saham yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan.
KSEI : Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta Selatan, yang mempunyai kegiatan usaha dan mempunyai izin sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian sebagaimana didefinisikan dan ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum asing baik bertempat tinggal/berkedudukan hukum di wilayah Republik Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar wilayah Republik Indonesia.
Menkumham : Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
OJK : Berarti Otoritas Jasa Keuangan, yang adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Pelayanan Primer : Berarti pelayanan untuk pasien rawat jalan yang diberikan oleh dokter umum dan/atau spesialis dalam lingkungan rumah sakit Perseroan.
Pelayanan Sekunder : Berarti pelayanan yang bersifat umum dan juga spesialis untuk pasien rawat jalan dan rawat inap yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
v
Pelayanan Tersier : Berarti pelayanan yang diberikan untuk pasien yang memerlukan perawatan yang bersifat spesialisasi karena kondisi kesehatan yang kompleks dan memerlukan perawatan seperti neonatal intensive care dan IVF.
Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI yang meliputi Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.
Pemegang Saham : Berarti setiap pemegang saham yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam: 1) Daftar Pemegang Saham Perseroan; 2) Rekening efek pada KSEI; atau 3) Rekening efek pada KSEI melalui perusahaan efek.
Pemegang Saham Utama : Berarti setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan.
Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Peraturan BEI No. I-A : Peraturan BEI No. I-A, Lampiran Surat Keputusan Direksi BEI No. Kep. 00001/BEI/01-2014 Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017.
Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 34/2014 : Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 Tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Peraturan OJK No. 32/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Peraturan OJK No. 33/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 Tentang Bentuk dan Isi Prospektus dalam rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Peraturan IX.E.1 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Peraturan IX.E.2 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada OJK oleh Perseroan dalam rangka PUT II, sesuai dengan ketentuan-ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 32/2015 Pasal 17.
vi
Prospektus : Berarti setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk PUT II dengan tujuan agar pihak lain membeli atau memperdagangkan saham, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan OJK dinyatakan bukan sebagai Prospektus.
PUT II : Berarti singkatan dari Penawaran Umum Terbatas II, adalah kegiatan penawaran saham yang dilakukan Perseroan untuk menjual sebanyak 325.153.125 (tiga ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tiga ribu seratus dua puluh lima) saham biasa atas nama (”Saham Baru”) yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham hasil pelaksanaan HMETD.
ROA : Berarti singkatan dari Return on Assets.
ROE : Berarti singkatan dari Return on Equity.
Rumah Sakit atau rumah sakit
: Institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan perizinan yang dimilikinya, baik dalam bentuk rumah sakit maupun klinik utama yang memberikan pelayanan serta menyediakan sarana dan prasarana yang sebanding dengan yang diberikan atau disediakan oleh rumah sakit.
RUPS : Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
RUPSLB : Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam rangka PUT II ini.
SBHMETD : Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
SBI : Berarti singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia.
USD : Berarti mata uang yang berlaku di Amerika Serikat
Undang-Undang Pasar Modal
: Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan perubahannya.
UUPT : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara No. 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara No. 4756 beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan-perubahannya.
vii
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN ANAK PERSEROAN
1. PT Aceh Cemerlang Harapan (dahulu PT Rosela Indah Cipta) : “PT ACH”2. PT Adamanisa Karya Sejahtera : “PT AKS”3. PT Aritasindo Permaisemesta : “PT AP”4. PT Banjar Medika Nusa (dahulu PT Optimum Karya Persada) : “PT BMN”5. PT Brenada Karya Bangsa : “PT BKB”6. PT Grha Ultima Medika : “PT GUM”7. PT Guchi Kencana Emas : “PT GKE”8. PT Harmoni Selaras Indah : “PT HSI”9. PT Kirana Puspa Cemerlang : “PT KPC”10. PT Kusuma Primadana : “PT KP”11. PT Kuta Seminyak Kirana (dahulu PT Trijaya Makmur Bersama) : “PT KSK”12. PT Mahkota Buana Selaras : “PT MBS”13. PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia : “PT MHCI”14. PT Multiselaras Anugerah : “PT MSA”15. PT Pancawarna Semesta : “PT PWS”16. PT Perdana Kencana Mandiri : “PT PKM”17. PT Prawira Tata Semesta : “PT PTS”18. PT Sembada Karya Megah : “PT SKM”19. PT Siloam Emergency Services : “PT SES”20. PT Siloam Graha Utama : “PT SGU”21. PT Sumber Bahagia Sentosa : “PT SBS”22. PT Tunggal Pilar Perkasa : “PT TPP”23. PT Visindo Galaxi Jaya : “PT VGJ”
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN ANAK PENYERTAAN TIDAK LANGSUNG
1. PT Adijaya Buana Sakti : “PT ABS”2. PT Agung Cipta Raya : “PT ACR”3. PT Ambon Bangun Nusa : “PT ABN”4. PT Anugerah Sentra Medika : “PT ASM”5. PT Aryamedika Teguh Tunggal : “PT ATT”6. PT Balikpapan Damai Husada : “PT BDH”7. PT Berlian Cahaya Indah : “PT BCI”8. PT Bina Bahtera Sejati : “PT BBS”9. PT Bina Cipta Semesta : “PT BCS” 10. PT Binjai Jaya Indah : “PT BJI”11. PT Bumi Unggul Persada : “PT BUP”12. PT Ciptakarya Tirta Cemerlang : “PT CTC”13. PT Diagram Healthcare Indonesia : “PT DHCI”14. PT East Jakarta Medika : “PT EJM”15. PT Gemilang Mulia Bekasi : “PT GMB”16. PT Gempita Nusa Sejahtera : “PT GNS”17. PT Genta Raya Internusa : “PT GRI”18. PT Golden First Atlanta : “PT GFA”19. PT Gramari Prima Nusa : “PT GPN”20. PT Indah Kemilau Abadi : “PT IKA”21. PT Inti Pratama Medika : “PT IPM”22. PT Koridor Usaha Maju : “PT KUM”23. PT Krisolis Jaya Mandiri : “PT KJM” 24. PT Lintang Laksana Utama : “PT LLU”
viii
25. PT Lintas Buana Jaya : “PT LBJ”26. PT Lishar Sentosa Pratama : “PT LSP”27. PT Medika Rescue International : “PT MRI”28. PT Medika Sarana Traliansia : “PT MST”29. PT Mega Buana Bhakti : “PT MBB” 30. PT Mulia Pratama Cemerlang : “PT MPC”31. PT Nusa Medika Perkasa : “PT NMP”32. PT Rashal Siar Cakra Medika : “PT RSCM”33. PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel : “PT RS SHS”34. PT Saritama Mandiri Zamrud : “PT SMZ”35. PT Sembilan Raksa Dinamika : “PT SRD”36. PT Sentra Sehat Sejahtera : “PT SSS”37. PT Sentra Sejahtera Utama : “PT SSU”38. PT Siloam Medika Cemerlang : “PT SMC”39. PT Siloam Radiology Indonesia : “PT SRI”40. PT Siloam Sumsel Kemitraan : “PT SSK”41. PT Taruna Perkasa Megah : “PT TPM” 42. PT Tataka Bumi Karya : “PT TBK” 43. PT Tataka Karya Indah : “PT TKI” 44. PT Tirtasari Kencana : “PT TK”45. PT Trisaka Reksa Waluya : “PT TRW”
SINGKATAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
1. Prime Health Company Limited : “PHCL”2. PT Gloria Mulia : “PT GM”3. PT Maharama Sakti : “PT MS”4. PT Megapratama Karya Persada : “PT MKP”5. PT Nilam Biru Bersinar : “PT NBB”6. PT Safira Prima Utama : “PT SPU”
SINGKATAN NAMA RUMAH SAKIT PERSEROAN YANG TELAH BEROPERASI
1. BIMC Hospital Kuta : “BIMC Kuta”2. BIMC Hospital Nusa Dua : “BIMC Nusa Dua”3. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi : “MRCCC”4. Rumah Sakit Umum Siloam : “RSUS”5. Siloam Hospitals ASRI : “ASRI”6. Siloam Hospitals Bangka* : “SHBB”7. Siloam Hospitals Bogor* : “SHBG”8. Siloam Hospitals Balikpapan : “SHBP”9. Siloam Hospitals Buton : “SHBN”10. Siloam Hospitals Hosana Medika* : “SHBS”11. Siloam Hospitals Bekasi Timur* : “SHBT”12. Siloam Hospitals Cirebon : “SHCB”13. Siloam Hospitals Cinere : “SHCN”14. Siloam Hospitals Denpasar : “SHDP”15. Siloam Hospitals Jambi : “SHJB”16. Siloam Hospitals Kebon Jeruk : “SHKJ”17. Siloam Hospitals Kupang : “SHKP”18. Siloam Hospitals Labuan Bajo : “SHLB”19. Siloam Hospitals Lippo Cikarang : “SHLC”20. Siloam Hospitals Lippo Village : “SHLV”
ix
21. Siloam Hospitals Medan : “SHMD”22. Siloam Hospitals Makassar : “SHMK”23. Siloam Hospitals Manado : “SHMN”24. Siloam Hospitals Mataram : “SHMT”25. Siloam Hospitals Palembang : “SHPL” 26. Siloam Hospitals Purwakarta : “SHPW”27. Siloam Hospitals Samarinda : “SHSM”28. Siloam Hospitals Surabaya : “SHSB”29. Siloam Hospitals Sentosa : “SHST”30. Siloam Hospitals TB : “SHTB”31. Siloam Hospitals Yogyakarta* : “SHYG”
Keterangan:*) mulai beroperasi atau diakuisisi oleh Perseroan setelah tanggal 31 Mei 2017
SINGKATAN PEMBELI SIAGA
1. PT Ciptadana Capital : “PT CC”
x
RINGKASAN
Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci serta Laporan Keuangan Konsolidasian dan penjelasan yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan yang berkedudukan hukum di Indonesia disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
PT Siloam International Hospitals Tbk adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan berkedudukan di Kabupaten Tangerang. Perseroan didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3 tanggal 3 Agustus 1996, dibuat dihadapan Myra Yuwono, Sarjana Hukum, Notaris di Sukabumi, telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-8639.HT.01.01.TH’96 tanggal 27 Agustus 1996, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP dengan No. TDP 09031623426 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan No. 927/BH.09.03/X/96 tanggal 4 Oktober 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 3 Desember 1996 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 9518 Tahun 1996 (“Akta Pendirian”).
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Sebagian Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 131 tanggal 28 Desember 2016 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, tentang perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU-AH.01.03-0024519 tertanggal 18 Januari 2017, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-02247.40.20.2014 tanggal 18 Januari 2017, (“Akta No. 131/2016”). Berdasarkan Akta No. 131/2016, para pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor.
Perseroan membuka rumah sakit pertamanya pada tahun 1996 dan sejak itu Perseroan terus berkembang melalui pendirian rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah berdiri. Kegiatan usaha Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan usaha Perusahaan Anak Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan/atau penunjang pelayanan kesehatan masyarakat. Perseroan dan Perusahaan Anak memiliki keterkaitan dalam kegiatan usahanya, yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
PUT II
1. Jumlah Saham Baru : Sebanyak 325.153.125 (tiga ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tiga ribu seratus dua puluh lima) saham biasa atas nama
2. Total Penawaran PUT II : Sebesar Rp3.088.954.687.500 (tiga triliun delapan puluh delapan miliar sembilan ratus lima puluh empat juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus Rupiah)
3. Rasio HMETD : 4:1 yaitu setiap pemegang 4 (empat) Saham mendapatkan 1 (satu) HMETD untuk membeli 1 (satu) Saham Baru
4. Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham
xi
5. Hak atas Saham Baru : Saham Baru ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara, hak dalam pembagian dividen, dan hak atas sisa hasil likuidasi, HMETD dan hak atas pembagian saham bonus.
6. Harga Pelaksanaan HMETD : Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham
7. Dilusi Kepemilikan Setelah HMETD : Maksimal 20,00% (bagi yang tidak melaksanakan HMETD yang ditawarkan sesuai dengan porsi sahamnya)
8. Pembeli Siaga : PT Ciptadana Capital
STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN SEBELUM DAN SESUDAH PUT II
Komposisi modal saham Perseroan dan sususan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham
(Rp) %
Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Megapratama Karya Persada 670.211.685 67.021.168.500 51,53 Prime Health Company Limited 195.091.875 19.509.187.500 15,00 PT Gloria Mulia 56.324.949 5.632.494.900 4,33 PT Nilam Biru Bersinar 49.612.500 4.961.250.000 3,81 PT Safira Prima Utama 30.306.653 3.030.665.300 2,33 PT Maharama Sakti 1.125.000 112.500.000 0,09 Masyarakat* 297.939.838 29.793.983.800 22,91
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.300.612.500 130.061.250.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 2.699.387.500 269.938.750.000
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui PUT II ini seluruhnya adalah Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 dimana setiap saham dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di BEI.
Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini dilaksanakan secara keseluruhan menjadi saham oleh seluruh Pemegang Saham, kecuali PT MKP yang akan melaksanakan HMETD sebanyak 21.560.000 saham berdasarkan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penambahan Modal dengan HMETD No. 070/MPKP-COS/IX/2017 tanggal 4 September 2017, dan PT Ciptadana Capital selaku Pembeli Siaga akan membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan oleh PT MKP, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:
xii
Keterangan
Sebelum PUT II Sesudah PUT II
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham(Rp)
% Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham(Rp)
%
Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan
Disetor PenuhPemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada 670.211.685 67.021.168.500 51,53 691.771.685 69.177.168.500 42,55
Prime Health Company Limited 195.091.875 19.509.187.500 15,00 243.864.844 24.386.484.400 15,00PT Gloria Mulia 56.324.949 5.632.494.900 4,33 70.406.186 7.040.618.600 4,33PT Nilam Biru Bersinar 49.612.500 4.961.250.000 3,81 62.015.625 6.201.562.500 3,81PT Safira Prima Utama 30.306.653 3.030.665.300 2,33 37.883.316 3.788.331.600 2,33PT Maharama Sakti 1.125.000 112.500.000 0,09 1.406.250 140.625.000 0,09PT Ciptadana Capital
(Pembeli Siaga) - - - 145.992.921 14.599.292.100 8,98Masyarakat* 297.939.838 29.793.983.800 22,91 372.424.798 37.242.479.800 22,91
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.300.612.500 130.061.250.000 100,00 1.625.765.625 162.576.562.500 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 2.699.387.500 269.938.750.000 2.374.234.375 237.423.437.500
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5% Dengan asumsi bahwa HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini hanya dilaksanakan oleh PT MKP sebanyak 21.560.000 saham dan PHCL sesuai dengan porsi sahamnya, PT Ciptadana Capital (Terafiliasi) selaku Pembeli Siaga, akan membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan oleh PT MKP dan para pemegang saham, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:
Keterangan
Sebelum PUT II Sesudah PUT II
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham(Rp)
% Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham(Rp)
%
Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan
Disetor PenuhPemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada 670.211.685 67.021.168.500 51,53 691.771.685 69.177.168.500 42,55
Prime Health Company Limited 195.091.875 19.509.187.500 15,00 243.864.844 24.386.484.400 15,00
PT Gloria Mulia 56.324.949 5.632.494.900 4,33 56.324.949 5.632.494.900 3,47PT Nilam Biru Bersinar 49.612.500 4.961.250.000 3,81 49.612.500 4.961.250.000 3,05PT Safira Prima Utama 30.306.653 3.030.665.300 2,33 30.306.653 3.030.665.300 1,86PT Maharama Sakti 1.125.000 112.500.000 0,09 1.125.000 112.500.000 0,07PT Ciptadana Capital
(Pembeli Siaga) - - - 254.820.156 25.482.015.600 15,67Masyarakat* 297.939.838 29.793.983.800 22,91 297.939.838 29.793.983.800 18,33
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.300.612.500 130.061.250.000 100,00 1.625.765.625 162.576.562.500 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 2.699.387.500 269.938.750.000 2.374.234.375 237.423.437.500
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan HMETD yang ditawarkan sesuai dengan porsi sahamnya, maka proporsi kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) sampai dengan maksimal 20,00%.
Keterangan selengkapnya mengenai PUT II dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.
xiii
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT II
Dana yang diperoleh dari PUT II setelah dikurangi biaya-biaya dalam rangka PUT II ini akan dipergunakan sebagai berikut:
1. Sekitar 88% akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan dan/atau ekspansi usaha Perseroan, meliputi:
(i) akuisisi/pembelian aset yang akan digunakan untuk kepentingan jasa kesehatan di beberapa wilayah, antara lain Semarang, Jember, Lubuk Linggau, Ambon, Jakarta Pusat, Bekasi, Bangka Belitung, Surabaya, Jakarta Selatan, dan Toraja, baik langsung maupun tidak langsung melalui Perusahaan Anak, antara lain PT Agung Cipta Raya, PT Kirana Puspa Cemerlang, PT Lintang Laksana Utama, PT Ambon Bangun Nusa (dahulu PT Kusuma Bhakti Anugerah), PT Banjar Medika Nusa (dahulu PT Optimum Karya Persada), PT Gemilang Mulia Bekasi, PT Mega Buana Bhakti, PT Kuta Seminyak Kirana (dahulu PT Trijaya Makmur Bersama), PT Sentra Sejahtera Utama, PT Aceh Cemerlang Harapan (dahulu PT Rosela Indah Cipta), PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia, PT Siloam Emergency Service, PT Adamanisa Karya Sejahtera, PT Tunggal Pilar Perkasa, PT Mahkota Buana Selaras, PT Harmoni Selaras Indah dan PT Brenada Karya Bangsa. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak tersebut dilakukan dalam bentuk pinjaman. Transaksi yang dilakukan oleh PT Banjar Medika Nusa (dahulu PT Optimum Karya Persada), PT Kuta Seminyak Kirana (dahulu PT Trijaya Makmur Bersama), PT Sentra Sejahtera Utama dan PT Aceh Cemerlang Harapan (dahulu PT Rosela Indah Cipta) merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1 yang pelaksanaannya akan dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan IX.E.1;
(ii) akuisisi/pembelian saham perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung melalui Perusahaan Anak, antara lain PT Tunggal Pilar Perkasa, PT Mahkota Buana Selaras, PT Harmoni Selaras Indah dan PT Brenada Karya Bangsa. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak tersebut dilakukan dalam bentuk pinjaman; dan/atau
(iii) belanja modal Perseroan dan/atau Perusahaan Anak. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada Perusahaan Anak,
yang dapat bersinergi dengan Perseroan dan Perusahaan Anak dan memberikan manfaat tambahan serta mendukung kegiatan usaha utama Perseroan sesuai anggaran dasar Perseroan.
2. Sekitar 12% akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Perusahaan Anak yang meliputi biaya operasional sehubungan dengan pengembangan dan/atau ekspansi usaha Perseroan dan/atau Perusahaan Anak antara lain pembayaran sewa jangka panjang gedung rumah sakit, pembelian persediaan, dan biaya lainnya. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada Perusahaan Anak.
Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana dari hasil PUT II dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.
FAKTOR RISIKO
Perseroan menghadapi risiko-risiko terkait kegiatan usaha berikut ini:
A. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN
Kinerja Perseroan dapat mengalami hambatan jika Perseroan tidak mampu menarik dan mempertahankan para dokter dan tenaga profesional kesehatan lainnya.
xiv
B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROAN
1. Perseroan bergantung pada pemegang saham pengendali Perseroan dan mitra strategis Perseroan sehubungan dengan pengembangan dan penyediaan gedung dan lokasi rumah sakit.
2. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang terkait dengan sistem informasi Perseroan dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif.
3. Bisnis dan hasil usaha Perseroan bisa terpengaruh jika Perseroan tidak menerima pembayaran secara tepat waktu dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang disponsori pemerintah (termasuk BPJS), klien korporasi atau pasien perseorangan.
4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan rumah sakit baru, atau mengakuisisi rumah sakit lain dan mengintegrasikannya ke dalam operasional Perseroan yang sudah berjalan.
5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain yang terkait dengan peralatan medis dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif.
6. Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kesehatan, lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi bisnis Perseroan.
7. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin bertentangan dengan kepentingan Perseroan.
8. Perseroan mengalami persaingan dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lain.9. Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi dan kualitas pelayanan medis yang sebagian
besar diberikan oleh dokter spesialis yang bukan karyawan Perseroan.10. Perseroan menyerap kewajiban atau risiko dari rumah sakit yang diakuisisi oleh Perseroan.11. Perseroan bergantung pada kemampuannya mengelola persediaan secara efektif.12. Struktur grup Perseroan menjadikan Perseroan bergantung pada sejumlah Perusahaan Anak
untuk arus kas dan dalam hal pailit atau likuidasi, menjadikan prioritas hak Perseroan lebih rendah dibandingkan dengan kreditur dari Perusahaan Anak.
13. Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak mencakup semua jenis kerugian dan mungkin tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan.
C. RISIKO UMUM
1. Kondisi perekonomian secara makro dan global.2. Perubahan nilai tukar mata uang asing.3. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan peraturan tentang pemerintahan daerah di
Indonesia dapat berdampak negatif pada Perseroan.4. Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan malpraktek kedokteran di mana Perseroan
tidak memiliki jaminan asuransi, kecuali dua Perusahaan Anak, yaitu PT MST dan PT TRW yang memiliki jaminan asuransi.
5. Pemogokan tenaga kerja.6. Bencana alam.7. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang lazim dalam industri kesehatan.
Keterangan lebih lanjut mengenai faktor risiko Perseroan dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Konsolidasian Interim Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan 2016 (tidak diaudit) serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Perusahaan Anak yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian Pada tanggal 31 Mei2017
Pada tanggal 31 Desember2016 2015
Jumlah Aset 4.366.492 4.215.690 2.986.270 Jumlah Liabilitas 1.186.409 1.086.620 1.246.318 Jumlah Ekuitas 3.180.083 3.129.070 1.739.952
xv
(dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)
UraianPeriode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 MeiTahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember2017 2016* 2016 2015
Pendapatan 2.339.589 2.134.687 5.168.363 4.144.118 Beban Pokok Pendapatan (1.677.880) (1.486.853) (3.646.195) (2.967.572)Laba Bruto 661.709 647.834 1.522.168 1.176.546 Laba Periode/Tahun Berjalan 52.686 74.402 98.702 61.706 Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan 51.013 52.066 94.092 86.133 Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) 36,31 65,12 72,51 59,79
*tidak diaudit
UraianPer 31 Mei Per 31 Desember
2017 2016* 2016 2015Rasio-Rasio Keuangan (%)Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas 37,3 ** 34,7 71,6Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset 27,2 ** 25,8 41,7Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek 200,1 ** 262,6 151,8
Rasio-Rasio Usaha (%)Laba Bruto / Pendapatan 28,3 30,3 29,5 28,4Laba Usaha / Pendapatan 3,9 6,1 4,3 3,8Laba Periode/Tahun Berjalan / Pendapatan 2,3 3,5 1,9 1,5Laba Bruto / Jumlah Aset 15,2 ** 36,1 39,4Laba Usaha / Jumlah Aset 2,1 ** 5,3 5,3Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Aset 1,2 ** 2,3 2,1Laba Bruto / Jumlah Ekuitas 20,8 ** 48,6 67,6Laba Usaha / Jumlah Ekuitas 2,9 ** 7,1 9,1Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Ekuitas 1,7 ** 3,2 3,5
Rasio Solvabilitas dan Imbal Hasil (%)Debt to Equity 5,9 ** 4,7 22,1Debt to Asset 4,3 ** 3,5 13,0ROA 1,21 ** 2,34 2,07ROE 1,66 ** 3,15 3,55
* Tidak diaudit** Tidak dapat diperbandingkan karena laporan posisi keuangan 31 Mei 2015 tidak disajikan
KETERANGAN SINGKAT TENTANG PERUSAHAAN ANAK
Saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki Perusahaan Anak yang dikonsolidasikan yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung dengan ringkasan sebagai berikut:
Perusahaan Anak – Langsung
No. Nama Perusahaan Anak Kegiatan Usaha Kepemilikan Perseroan (%)
TahunPenyertaan
Status Operasional
Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha
Utama1. PT Medika Harapan
Cemerlang IndonesiaPerdagangan Jasa 99,99 2011 Tidak Aktif SIUP Menengah
2. PT Visindo Galaxi Jaya Perdagangan Barang dan Jasa
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah
3. PT Prawira Tata Semesta Penyalur, Ekspor, Impor dan Jasa
99,80 2009 Tidak Aktif SIUP Kecil
4. PT Adamanisa Karya Sejahtera
Sub-Distributor, Eksportir, Importir
99,90 2011 Tidak Aktif SIUP Menengah
5. PT Guchi Kencana Emas Perdagangan Jasa 99,97 2011 Tidak Aktif SIUP Menengah6. PT Aceh Cemerlang Harapan Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah7. PT Brenada Karya Bangsa Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah8. PT Harmoni Selaras Indah Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah
xvi
No. Nama Perusahaan Anak Kegiatan Usaha Kepemilikan Perseroan (%)
TahunPenyertaan
Status Operasional
Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha
Utama9. PT Kusuma Primadana Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil
10. PT Banjar Medika Nusa Penyalur, Ekspor, Impor
99,90 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah
11. PT Pancawarna Semesta Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil12. PT Sembada Karya Megah Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil13. PT Siloam Emergency
ServicesSupplier 99,99 2011 Tidak Aktif SIUP Kecil
14. PT Aritasindo Permaisemesta Penyalur, Ekspor, Impor
99,99 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah
15. PT Multiselaras Anugerah Supplier 99,99 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah16. PT Kuta Seminyak Kirana Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah17. PT Siloam Graha Utama Sub Distributor 99,99 2006 Tidak Aktif SIUP Kecil18. PT Perdana Kencana Mandiri Penyalur, Ekspor,
Impor dan Jasa99,75 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah
19. PT Tunggal Pilar Perkasa Perdagangan Jasa 99,99 2013 Tidak Aktif SIUP Menengah20. PT Mahkota Buana Selaras Perdagangan Jasa 99,99 2013 Tidak Aktif SIUP Menengah21. PT Kirana Puspa Cemerlang Perdagangan, jasa 100 (secara langsung
atau pun tidak langsung melalui PT Mahkota Buana
Selaras)
2016 Tidak Aktif SIUP Kecil
22. PT Grha Ultima Medika Bidang Kesehatan 100 (secara langsung atau pun tidak langsung
melalui PT Mahkota Buana Selaras)
2017 Aktif Izin Operasional RS di Mataram
23. PT Sumber Bahagia Sentosa Pelayanan jasa kesehatan
100 (secara langsung atau pun tidak langsung
melalui PT Mahkota Buana Selaras)
2017 Aktif Izin Operasional RS di Cirebon
Perusahaan Anak – Tidak Langsung
No. Nama Perusahaan Anak Kegiatan Usaha
Kepemilikan Tidak
Langsung Perseroan
(%)
Tahun Penyertaan Status
Operasional
Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak sebagai Pemilik
Perusahaan Anak Tidak Langsung
1. PT Siloam Sumsel Kemitraan
Perdagangan Jasa 70 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Adijaya Buana Sakti
2. PT Diagram Healthcare Indonesia
Penyedia Jasa Kesehatan
80 2014 Aktif Izin Operasional RS di Depok
PT Pancawarna Semesta
3. PT Balikpapan Damai Husada
Penyedia Jasa Kesehatan
79,96 2010 Aktif Izin Operasional RS di Balikpapan
PT Prawira Tata Semesta
4. PT Adijaya Buana Sakti Sub-Distributor, Eksportir, Importir
80 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Kusuma Primadana
5. PT Nusa Medika Perkasa
Kesehatan 59 2008 Tidak Aktif SIUP Besar PT Multiselaras Anugerah,
PT Aritasindo Permaisemesta dan
PT Perdana Kencana Mandiri
6. PT Golden First Atlanta Kesehatan dan Perdagangan Besar Farmasi
83 2009 Aktif Izin Operasional RS di Jambi
PT Guchi Kencana Emas
7. PT East Jakarta Medika Penyedia Jasa Kesehatan
79,84 2010 Aktif Izin Operasional RS di Bandung
PT Siloam Graha Utama, PT Nusa Medika Perkasa
8. PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel
Penyedia Jasa Kesehatan
76 2011 Aktif Izin Operasional RS di Palembang
PT Adijaya Buana Sakti dan PT Siloam Sumsel Kemitraan
9. PT Tirtasari Kencana Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
xvii
No. Nama Perusahaan Anak Kegiatan Usaha
Kepemilikan Tidak
Langsung Perseroan
(%)
Tahun Penyertaan Status
Operasional
Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak sebagai Pemilik
Perusahaan Anak Tidak Langsung
10. PT Gramari Prima Nusa Perumahsakitan/Kesehatan
99,99 2013 Aktif Izin Operasional RS di Medan
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
11. PT Krisolis Jaya Mandiri Bidang Usaha Khusus Kesehatan
99,99 2012 Aktif Izin Operasional RS di Kupang
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
12. PT Ambon Bangun Nusa
Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatna usaha
terkait
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
13. PT Agung Cipta Raya Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
14. PT Bina Cipta Semesta Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
15. PT Mega Buana Bhakti Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2012 Aktif Izin Operasional RS di Bangka
Belitung
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
16. PT Taruna Perkasa Megah
Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2012 Aktif Izin Operasional RS di Yogyakarta
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
17. PT Tataka Bumi Karya Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2012 Aktif Izin Operasional RS di Bogor
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
18. PT Tataka Karya Indah Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
19. PT Siloam Medika Cemerlang
Penyedia Jasa Kesehatan dan Jasa Konsultasi
Manajemen Kesehatan
75 2013 Aktif Izin Operasional Klinik dan SIUP
Menengah
PT Tunggal Pilar Perkasa
20. PT Koridor Usaha Maju Perdagangan Jasa 99,99 2013 Tidak Aktif SIUP Kecil PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
21. PT Medika Sarana Traliansia
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99 2013 Aktif Izin Operasional RS di Kuta, Bali
PT Tunggal Pilar Sejahtera dan
PT Koridor Usaha Maju
xviii
No. Nama Perusahaan Anak Kegiatan Usaha
Kepemilikan Tidak
Langsung Perseroan
(%)
Tahun Penyertaan Status
Operasional
Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak sebagai Pemilik
Perusahaan Anak Tidak Langsung
22. PT Trisaka Reksa Waluya
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99 2013 Aktif Izin Operasional RS di Badung,
Bali
PT Medika Sarana Traliansia dan
PT Tunggal Pilar Perkasa
23. PT Sentra Sejahtera Utama
Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Koridor Usaha Maju dan PT Tunggal
Pilar Perkasa
24. PT Bumi Unggul Persada
Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2015 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Koridor Usaha Maju dan PT Tunggal
Pilar Perkasa
25. PT Berlian Cahaya Indah
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99 2013 Aktif Izin Operasional RS di Purwakarta
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana
Selaras26. PT Rashal Siar Cakra
MedikaPenyedia Jasa
Kesehatan99,99 2014 Aktif Izin Operasional
RS di JakartaPT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana
Selaras27. PT Mulia Pratama
CemerlangJasa kesehatan
meliputi jasa rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2014 Aktif Izin Operasional RS di Bekasi
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana
Selaras
28. PT Medika Rescue International
Perdagangan Barang
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana
Selaras29. PT Indah Kemilau Abadi Penyedia Jasa
Kesehatan99,99 2014 Tidak Aktif Belum Memiliki
Izin Operasional PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana
Selaras30. PT Siloam Radiology
IndonesiaJasa kesehatan
meliputi jasa rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana
Selaras
31. PT Inti Pratama Medika Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana
Selaras
32. PT Sentra Sehat Sejahtera
Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana
Selaras
xix
No. Nama Perusahaan Anak Kegiatan Usaha
Kepemilikan Tidak
Langsung Perseroan
(%)
Tahun Penyertaan Status
Operasional
Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak sebagai Pemilik
Perusahaan Anak Tidak Langsung
33. PT Genta Raya Internusa
Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
34. PT Sembilan Raksa Dinamika
Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2014 Aktif SIUP Menengah dan Izin
Operasional Klinik di Samarinda
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
35. PT Saritama Mandiri Zamrud
Jasa kesehatan meliputi jasa
rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha
terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
36. PT Gempita Nusa Sejahtera
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99 2014 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
37. PT Aryamedika Teguh Tunggal
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99 2014 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
38. PT Lintas Buana Jaya Penyedia Jasa Kesehatan
99,99 2015 Aktif Izin Operasional RS di Labuan
Bajo
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
39. PT Bina Bahtera Sejati Penyedia Jasa Kesehatan
99,99 2015 Aktif Izin Operasional RS di Buton
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
40. PT Lintang Laksana Utama
Penyedia Jasa Kesehatan
99,99 2015 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
41. PT Ciptakarya Tirta Cemerlang
Perdagangan Barang
99,99 2015 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
42. PT Lishar Sentosa Pratama
Bidang Kesehatan 99,99 2017 Aktif Izin Operasional RS di Bekasi
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
43. PT Anugerah Sentra Medika
Kesehatan, Apotik, Perdagangan, Jasa, Industri
99,99 2017 Aktif Izin Operasional RS di Bekasi
PT Mahkota Buana Selaras dan
PT Tunggal Pilar Perkasa
44. PT Binjai Jaya Indah Bidang Jasa Kesehatan
99,99 2017 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
45. PT Gemilang Mulia Bekasi
Bidang Jasa Kesehatan
99,99 2017 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional
PT Tunggal Pilar Perkasa dan
PT Mahkota Buana Selaras
xx
KETERANGAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN
Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka PUT II ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT II, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian dividen.
Berdasarkan UUPT, pembayaran dividen dilakukan melalui keputusan pemegang saham pada RUPS tahunan atau luar biasa atas rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat melakukan pembayaran dividen dalam suatu tahun atas hasil laba bersih Perseroan dari tahun sebelumnya. Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, dividen interim dapat dibagikan selama diizinkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan jika pembagian dividen interim tersebut tidak menyebabkan jumlah kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor serta cadangan wajib. Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh Dewan Komisaris. Apabila setelah akhir tahun buku tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris akan bertanggung jawab secara tanggung renteng jika dividen interim tersebut tidak dikembalikan kepada Perseroan.
Perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan atas laba bersih setelah pajak dengan kisaran sebagai berikut:
Keterangan Persentase Dividen Kas terhadap Laba Bersih setelah PajakBila laba bersih setelah pajak sampai dengan Rp150 miliar 10%Laba bersih setelah pajak di atas Rp150 miliar 15 – 30%
Riwayat pembagian dividen Perseroan adalah sebagai berikut:
Tahun Buku % Keuntungan Bersih Dividen per Saham Jumlah Pembayaran
DividenTanggal Pembayaran
Dividen2014 10,1% Rp5,20 Rp6.011.720.000 18 Juni 2015
Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini.
KETERANGAN MENGENAI PEMBELI SIAGA
Berdasarkan dengan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No. 5 tanggal 4 September 2017 sebagaimana diubah dengan addendum Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No. 75 tanggal 18 September 2017 September 2017 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang (“Perjanjian Pembelian Sisa Saham”), yang bertindak sebagai Pembeli Siaga (Standby Buyer) sehubungan dengan PUT I ini adalah PT Ciptadana Capital (Terafiliasi).
Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan.
Apabila setelah dialokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka Pembeli Siaga yaitu PT Ciptadana Capital akan membeli seluruh sisa saham tersebut dengan harga pelaksanaan Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham yang seluruhnya akan dibayar tunai. PT Ciptadana Capital sebagai Pembeli Siaga memiliki dana yang cukup dan sanggup menjalankan kewajibannya sebagai Pembeli Siaga dalam rangka PUT II Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham.
Apabila PT Ciptadana Capital selaku Pembeli Siaga membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan oleh Pemegang Saham Perseroan maka kepemilikan PT Ciptadana Capital pada Perseroan adalah sebesar 15,67%.
Keterangan selengkapnya mengenai Pembeli Siaga dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini.
1
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS II / PUT II
Saham Baru yang ditawarkan oleh Perseroan dalam rangka PUT II dengan menerbitkan HMETD seluruhnya merupakan saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang mengakibatkan terjadinya peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor penuh dalam Perseroan. Sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 32/2015, penambahan modal dengan memberikan HMETD harus disetujui oleh RUPS Perseroan terlebih dahulu. Sehubungan dengan rencana pelaksanaan PUT II ini, Perseroan telah memperoleh persetujuan RUPS Perseroan dalam RUPSLB yang diselenggarakan oleh Perseroan pada tanggal 4 September 2017, yang keputusannya dinyatakan dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Siloam International Hospitals Tbk No. 2 tanggal 4 September 2017, dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang.
Dengan telah diperolehnya persetujuan RUPSLB dan dilakukannya keterbukaan pada tanggal 30 Agustus 2017 melalui situs web Perseroan dan Bursa Efek Indonesia atas rencana pelaksanaan PUT II, serta diperolehnya pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran PUT II dari OJK, Direksi, atas nama Perseroan, dengan ini melakukan PUT II dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan sebanyak 325.153.125 (tiga ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tiga ribu seratus dua puluh lima) Saham Baru atau sebanyak sebesar 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT II pada Harga Pelaksanaan, sehingga nilai PUT II adalah sebesar Rp3.088.954.687.500 (tiga triliun delapan puluh delapan miliar sembilan ratus lima puluh empat juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus Rupiah).
Setiap pemegang 4 (empat) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam DPS pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB mendapatkan 1 (satu) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara, hak dalam pembagian dividen, dan hak atas sisa hasil likuidasi, HMETD dan hak atas pembagian saham bonus. Saham yang akan diterbitkan dalam rangka PUT II ini akan dicatatkan di BEI.
Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan.
PT Siloam International Hospitals Tbk
Kegiatan Usaha:Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Indonesia
Kantor PusatFakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32
Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo VillageKabupaten Tangerang 15810, Indonesia
Tel : (021) 25668000, Fax : (021) 5460075
website: www.siloamhospitals.comemail: [email protected]
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH TIDAK MAMPUNYA PERSEROAN MENARIK DAN MEMPERTAHANKAN PARA DOKTER DAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN LAINNYA. FAKTOR RISIKO PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.
2
Komposisi modal saham dan Pemegang Saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan (berdasarkan DPS yang diterbitkan oleh PT Sharestar Indonesia, selaku Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Perseroan, pada tanggal 31 Agustus 2017) adalah sebagai berikut:
Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham
(Rp) %
Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Megapratama Karya Persada 670.211.685 67.021.168.500 51,53 Prime Health Company Limited 195.091.875 19.509.187.500 15,00 PT Gloria Mulia 56.324.949 5.632.494.900 4,33 PT Nilam Biru Bersinar 49.612.500 4.961.250.000 3,81 PT Safira Prima Utama 30.306.653 3.030.665.300 2,33 PT Maharama Sakti 1.125.000 112.500.000 0,09 Masyarakat* 297.939.838 29.793.983.800 22,91
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.300.612.500 130.061.250.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 2.699.387.500 269.938.750.000
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Tabel Proforma Permodalan Sebelum dan Sesudah PUT II
Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini dilaksanakan secara keseluruhan menjadi saham oleh seluruh Pemegang Saham, kecuali PT MKP yang akan melaksanakan HMETD sebanyak 21.560.000 saham berdasarkan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penambahan Modal dengan HMETD No. 070/MPKP-COS/IX/2017 tanggal 4 September 2017, dan PT Ciptadana Capital selaku Pembeli Siaga akan membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan oleh PT MKP, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:
Keterangan
Sebelum PUT II Sesudah PUT II
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham(Rp)
% Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham(Rp)
%
Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor
PenuhPemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada 670.211.685 67.021.168.500 51,53 691.771.685 69.177.168.500 42,55
Prime Health Company Limited 195.091.875 19.509.187.500 15,00 243.864.844 24.386.484.400 15,00PT Gloria Mulia 56.324.949 5.632.494.900 4,33 70.406.186 7.040.618.600 4,33PT Nilam Biru Bersinar 49.612.500 4.961.250.000 3,81 62.015.625 6.201.562.500 3,81PT Safira Prima Utama 30.306.653 3.030.665.300 2,33 37.883.316 3.788.331.600 2,33PT Maharama Sakti 1.125.000 112.500.000 0,09 1.406.250 140.625.000 0,09PT Ciptadana Capital
(Pembeli Siaga) - - - 145.992.921 14.599.292.100 8,98Masyarakat* 297.939.838 29.793.983.800 22,91 372.424.798 37.242.479.800 22,91
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.300.612.500 130.061.250.000 100,00 1.625.765.625 162.576.562.500 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 2.699.387.500 269.938.750.000 2.374.234.375 237.423.437.500
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
3
Dengan asumsi bahwa HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini hanya dilaksanakan oleh PT MKP sebanyak 21.560.000 saham dan PHCL sesuai dengan porsi sahamnya, PT Ciptadana Capital (Terafiliasi) selaku Pembeli Siaga, akan membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan oleh PT MKP dan para pemegang saham, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:
Keterangan
Sebelum PUT II Sesudah PUT II
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham(Rp)
% Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham(Rp)
%
Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor
PenuhPemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada 670.211.685 67.021.168.500 51,53 691.771.685 69.177.168.500 42,55
Prime Health Company Limited 195.091.875 19.509.187.500 15,00 243.864.844 24.386.484.400 15,00PT Gloria Mulia 56.324.949 5.632.494.900 4,33 56.324.949 5.632.494.900 3,47PT Nilam Biru Bersinar 49.612.500 4.961.250.000 3,81 49.612.500 4.961.250.000 3,05PT Safira Prima Utama 30.306.653 3.030.665.300 2,33 30.306.653 3.030.665.300 1,86PT Maharama Sakti 1.125.000 112.500.000 0,09 1.125.000 112.500.000 0,07PT Ciptadana Capital
(Pembeli Siaga) - - - 254.820.156 25.482.015.600 15,67Masyarakat* 297.939.838 29.793.983.800 22,91 297.939.838 29.793.983.800 18,33
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.300.612.500 130.061.250.000 100,00 1.625.765.625 162.576.562.500 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 2.699.387.500 269.938.750.000 2.374.234.375 237.423.437.500
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan HMETD yang ditawarkan sesuai dengan porsi sahamnya, maka proporsi kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) sampai dengan maksimal 20,00%.
Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham Perseroan.
Pernyataan Pemegang Saham
Sesuai dengan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penambahan Modal dengan HMETD masing-masing tanggal 4 September 2017, PT MKP selaku Pemegang Saham Utama Perseroan akan melaksanakan sebanyak 21.560.000 HMETD dan PHCL selaku pemegang saham Perseroan akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diperolehnya dan oleh karenanya akan mengambil bagian seluruh HMETD yang dimilikinya sesuai dengan porsi pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak untuk memperoleh HMETD. PT MKP dan PHCL menyatakan mempunyai dana dan sanggup untuk mengambil Saham Baru yang diterbitkan oleh Perseroan melalui pelaksanaan HMETD dalam PUT II.
Keterangan Tentang HMETD
Efek yang ditawarkan dalam PUT II ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang akan diberikan oleh Perseroan kepada pemegang saham yang berhak. HMETD dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan.
4
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan HMETD ini adalah:
1. Pemegang HMETD Yang Sah
Pemegang HMETD yang sah adalah:a. para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS atau memiliki Saham
Perseroan di rekening efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD;
b. pembeli atau pemegang SBHMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endosemen pada SBHMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau
c. pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.
2. Perdagangan SBHMETD
Pemegang HMETD dapat memperdagangkan SBHMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan SBHMETD, yaitu mulai tanggal 13 Oktober 2017, tanggal 16 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2017, dan tanggal 23 Oktober 2017. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa dimana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat investasi, manajer investasi atau penasihat profesional lainnya.
3. Bentuk dari SBHMETD
Bagi Pemegang Saham yang sahamnya belum dimasukan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.
4. Permohonan Pemecahan SBHMETD
Bagi pemegang SBHMETD yang hendak menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum dalam SBHMETD yang dimilikinya, maka pemegang SBHMETD yang bersangkutan dapat melengkapi Formulir Permohonan Pemecahan SBHMETD dan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan pecahan SBHMETD dengan denominasi HMETD yang dikehendaki. Pemegang SBHMETD dapat melakukan pemecahan SBHMETD mulai tanggal 13 Oktober 2017 dan tanggal 16 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2017.
5. Nilai HMETD
Nilai HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD dibawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan dibawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD:
Asumsi:Harga pasar 1 (satu) saham = Rp aHarga saham PUT II = Rp bPUT II dengan perbandingan = c : d(pemegang c lembar saham lama mempunyai hak membeli d lembar saham baru)
Harga teoritis Saham Baru = (Rp a x c) + (Rp b x d)(c + d)
= Rp eHarga HMETD per saham = Rp e – Rp b
5
6. Penggunaan SBHMETD
SBHMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru. SBHMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesan Saham Baru. SBHMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya.
7. Pecahan HMETD
Berdasarkan Peraturan OJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan Saham Baru tersebut tidak akan diserahkan kepada pemegang saham dimaksud, namun akan dikumpulkan oleh Perseroan untuk dijual sehingga Perseroan akan menerbitkan HMETD dalam bentuk bulat, dan selanjutnya hasil penjualan pecahan HMETD tersebut dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
8. Lain-lain
Syarat dan ketentuan HMETD ini tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan pemegang SBHMETD atau calon pemegang HMETD.
Historis Kinerja Saham Perseroan
Historis kinerja saham Perseroan setiap bulan dalam periode 12 (dua belas bulan) terakhir adalah sebagai berikut:
No. Bulan Tertinggi(Rp)
Terendah(Rp)
Volume Perdagangan (Unit)
1. September 2016 10.924 9.989 20.040.0002. Oktober 2016 10.825 9.940 4.330.0003. November 2016 10.727 9.349 7.680.0004. Desember 2016 11.475 9.700 16.130.0005. Januari 2017 12.250 10.800 10.030.0006. Februari 2017 14.300 11.700 5.930.0007. Maret 2017 14.425 12.250 4.840.0008. April 2017 14.175 12.900 2.900.0009. Mei 2017 14.200 10.625 10.290.000
10. Juni 2017 12.700 10.750 2.830.00011. Juli 2017 11.400 9.425 6.290.00012. Agustus 2017 11.200 8.725 8.590.000
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, baik OJK maupun BEI tidak pernah menghentikan perdagangan saham Perseroan di BEI untuk alasan apapun.
PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Saham Baru ini akan dicatatkan di BEI bersama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan. Dengan demikian seluruh jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI menjadi sebanyak 1.625.765.625 (satu miliar enam ratus dua puluh lima juta tujuh ratus enam puluh lima ribu enam ratus dua puluh lima) saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum ini.
6
Tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas pencatatan saham Perseroan dan tidak terdapat pembatasan dari instansi tertentu (regulator) mengenai pembatasan jumlah saham yang boleh diperdagangkan dan/atau dimiliki oleh pihak asing atau pihak tertentu.
PERSETUJUAN DARI PIHAK YANG BERWENANG
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/2015, PUT II ini menjadi efektif setelah disetujui oleh RUPSLB Perseroan yang telah diadakan pada tanggal 4 September 2017 dan diperolehnya pernyataan efektif dari OJK yang dikeluarkan pada tanggal 29 September 2017.
7
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT II
Dana yang diperoleh dari PUT II setelah dikurangi biaya-biaya dalam rangka PUT II ini akan dipergunakan sebagai berikut:
1. Sekitar 88% akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan dan/atau ekspansi usaha Perseroan, meliputi:
(i) akuisisi/pembelian aset yang akan digunakan untuk kepentingan jasa kesehatan di beberapa wilayah, antara lain Semarang, Jember, Lubuk Linggau, Ambon, Jakarta Pusat, Bekasi, Bangka Belitung, Surabaya, Jakarta Selatan, dan Toraja, baik langsung maupun tidak langsung melalui Perusahaan Anak, antara lain PT Agung Cipta Raya, PT Kirana Puspa Cemerlang, PT Lintang Laksana Utama, PT Ambon Bangun Nusa (dahulu PT Kusuma Bhakti Anugerah), PT Banjar Medika Nusa (dahulu PT Optimum Karya Persada), PT Gemilang Mulia Bekasi, PT Mega Buana Bhakti, PT Kuta Seminyak Kirana (dahulu PT Trijaya Makmur Bersama), PT Sentra Sejahtera Utama, PT Aceh Cemerlang Harapan (dahulu PT Rosela Indah Cipta), PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia, PT Siloam Emergency Service, PT Adamanisa Karya Sejahtera, PT Tunggal Pilar Perkasa, PT Mahkota Buana Selaras, PT Harmoni Selaras Indah dan PT Brenada Karya Bangsa. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak tersebut dilakukan dalam bentuk pinjaman. Transaksi yang dilakukan oleh PT Banjar Medika Nusa (dahulu PT Optimum Karya Persada), PT Kuta Seminyak Kirana (dahulu PT Trijaya Makmur Bersama), PT Sentra Sejahtera Utama dan PT Aceh Cemerlang Harapan (dahulu PT Rosela Indah Cipta) merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1 yang pelaksanaannya akan dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan IX.E.1;
(ii) akuisisi/pembelian saham perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung melalui Perusahaan Anak, antara lain PT Tunggal Pilar Perkasa, PT Mahkota Buana Selaras, PT Harmoni Selaras Indah dan PT Brenada Karya Bangsa. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak tersebut dilakukan dalam bentuk pinjaman; dan/atau
(iii) belanja modal Perseroan dan/atau Perusahaan Anak. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada Perusahaan Anak,
yang dapat bersinergi dengan Perseroan dan Perusahaan Anak dan memberikan manfaat tambahan serta mendukung kegiatan usaha utama Perseroan sesuai anggaran dasar Perseroan.
2. Sekitar 12% akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Perusahaan Anak yang meliputi biaya operasional sehubungan dengan pengembangan dan/atau ekspansi usaha Perseroan dan/atau Perusahaan Anak antara lain pembayaran sewa jangka panjang gedung rumah sakit, pembelian persediaan, dan biaya lainnya. Penyaluran dana kepada Perusahaan Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada Perusahaan Anak.
Apabila penyaluran dana hasil PUT II dilakukan dalam bentuk pemberian pinjaman kepada Perusahaan Anak dan selanjutnya apabila di kemudian hari terjadi pengembalian atas pinjaman tersebut kepada Perseroan, maka dana tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan usaha Perseroan antara lain dalam bentuk pembukaan rumah sakit baru di masa yang akan datang, untuk kebutuhan modal kerja, termasuk biaya operasional Perseroan, dan/atau untuk investasi baru, belanja modal peralatan medis dan/atau biaya konstruksi yang memiliki nilai strategis dan dapat mendukung kegiatan usaha Perseroan.
Apabila dana hasil PUT II tidak mencukupi untuk membiayai rencana pengembangan dan/atau ekspansi usaha Perseroan, Perseroan akan mencari sumber pembiayaan lainnya, antara lain melalui sewa pembiayaan (leasing) dan project financing untuk mendanai rencana pengembangan usaha Perseroan.
8
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/2015, total perkiraan biaya yang dikeluarkan dalam rangka PUT II ini adalah sekitar 0,266% dari total penawaran umum, dengan rincian sebagai berikut:
1. Biaya Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,115% yang terdiri dari:a. Biaya jasa Akuntan sebesar 0,058%;b. Biaya jasa Konsultan Hukum sebesar 0,053%;c. Biaya jasa Notaris sebesar 0,004%;
2. Biaya jasa Biro Administrasi Efek sebesar 0,006%;3. Biaya OJK sebesar 0,024%;4. Biaya BEI sebesar 0,005%;5. Biaya jasa Penasehat Keuangan sebesar 0,053%; 6. Biaya jasa Pembeli Siaga sebesar 0,053%; dan7. Biaya percetakan, penyelenggaraan RUPSLB dan lain-lain sebesar 0,009%.
Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari PUT II ini akan dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku di Indonesia. Perseroan bertanggung jawab atas realisasi penggunaan dana yang diperoleh dari PUT II ini Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil PUT II kepada OJK sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015. Realisasi penggunaan dana hasil PUT II tersebut juga akan dipertanggungjawabkan secara berkala setiap tahun kepada pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan ke OJK dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember dan pertama kali wajib dibuat pada tanggal laporan terdekat setelah tanggal penjatahan untuk penambahan modal dengan memberikan HMETD. Penyampaian laporan tersebut selambat-lambatnya pada tanggal 15 bulan berikutnya.
Dalam hal terjadi perubahan penggunaan dana tersebut, Perseroan wajib:
a. menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil PUT II bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada Otoritas Jasa Keuangan; dan
b. memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu.
Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil PUT II yang merupakan Transaksi Afiliasi atau Transaksi Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material, Perseroan akan melaksanakannya sesuai dengan Peraturan IX.E.1 dan/atau Peraturan IX.E.2.
Berdasarkan laporan realisasi dana pada bulan Juni 2017 sebagaimana dimuat dalam Surat Perseroan No. 109/Corsec-SIH/VII/2017 tanggal 14 Juli 2017, dana sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I masih terdapat sisa dana sebesar Rp136,9 miliar dikarenakan pembayaran atas belanja modal maupun akuisisi yang dilakukan dengan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I dilakukan secara bertahap. Penggunaan dana ini telah dilaporkan sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015.
Penggunaan dana hasil PUT II ini akan dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal.
9
III. PERNYATAAN UTANG
Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Perusahaan Anak untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun. Perseroan dan Perusahaan Anak mempunyai liabilitas konsolidasian yang keseluruhannya berjumlah sebesar Rp1.186.409 juta.
Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)Uraian JumlahLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang Usaha – Pihak Ketiga 301.748 Utang Bank Jangka Pendek 1.036 Beban Akrual 241.431 Uang Muka Pasien 17.723 Utang Pajak 41.405 Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank 7.848 Utang Sewa Pembiayaan 25.309 Laba yang Ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik 11.897
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 121.060 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 769.457
LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang Bank Jangka Panjang 6.505 Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 198 Utang Sewa Pembiayaan 147.380 Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 90.158 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 128.264 Liabilitas Pajak Tangguhan 44.447 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 416.952JUMLAH LIABILITAS 1.186.409
Penjelasan atas liabilitas tersebut adalah berikut:
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha – Pihak Ketiga
Utang usaha pihak ketiga Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp301.748 juta, yang terdiri dari utang usaha kepada pemasok sebesar Rp186.993 juta dan utang usaha atas jasa dokter sebesar Rp114.755 juta.
Utang Bank Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 merupakan utang kepada PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp1.036 juta.
10
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yandes Effriady, S.H., Notaris di Jambi dan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 0242/JAM/2010 tanggal 3 Februari 2010, Perubahan PK No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang terakhir diperbaharui dengan Surat No. 0002-ADD-2017 tanggal 6 Maret 2017, PT Golden First Atlanta (GFA), Perusahaan Anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut:
No. Rincian Keterangan1. No Perjanjian 1
Jenis Pinjaman Fasilitas Kredit LokalPlafon Rp5.000 jutaTingkat Bunga 11,50%Jatuh Tempo 5 Mei 2018Tujuan Penggunaan Modal KerjaJaminan a. 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan
dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, Perusahaan Anak
b. Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang usaha, persediaan obat dan barang habis pakai serta mesin dan peralatan medis
2. No Perjanjian 1Jenis Pinjaman Fasilitas Kredit Investasi IIPlafon Rp7.500 jutaTingkat Bunga 11,50%Jatuh Tempo 6 Maret 2018Tujuan Penggunaan Membiayai pembangunan perluasan rumah sakit Siloam JambiJaminan a. 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan
dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, Perusahaan Anak
b. Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor,piutang usaha, persediaan obat dan barang habis pakai serta mesin dan peralatan medis
Fasilitas Kredit Investasi telah dilunasi di bulan Desember 2016.
Atas pinjaman ini GFA tidak diperkenankan untuk memperoleh pinjaman baru dari pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank.
Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5,83 kali. Pada 31 Mei 2017, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan.
Pembayaran pinjaman untuk periode yang berakhir pada 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp892 juta.
Beban Akrual
Beban akrual Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp241.431 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)Jumlah
Beban Sewa 64.157Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 58.114Beban Pokok Pendapatan 37.559Contract Service 35.125Listrik dan Air 16.190Perbaikan dan Pemeliharaan 14.665Lain-lain 15.621Jumlah 241.431
11
Uang Muka Pasien
Uang muka pasien Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp17.723 juta.
Utang Pajak
Utang pajak Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp41.405 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)Uraian JumlahPajak Penghasilan
Pasal 4 (2) 715Pasal 21 20.485Pasal 25 -Pasal 26 4.295Pasal 29 18
Perseroan -Perusahaan Anak 14.737
Pajak Pertambahan Nilai 1.155Jumlah 41.405
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang - Utang Bank
Bagian lancar atas utang bank Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp7.848 juta.
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang - Utang Sewa Pembiayaan
Bagian lancar atas utang sewa pembiayaan Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp25.309 juta.
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang - Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Bagian lancar atas laba yang ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik Perseroan dan Perusahaan Anak ada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp11.897 juta.
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp121.060 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)Jumlah
Utang Titipan 32,395Utang Kontraktor 28,551Utang atas Perolehan Tanah dan Bangunan 25,000Utang atas Pembelian Saham Perusahaan Anak 17,201Utang atas Perolehan Perangkat Lunak 10,418Utang Pengampunan Pajak 1,325Lain-lain 6,170Jumlah 121.060
12
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang
Utang bank jangka panjang Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp6.505 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)Jumlah
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur 14.353Sub Jumlah 14.353Dikurangi: Bagian Lancar (7.848)Bagian Jangka Panjang 6.505
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur
Berdasarkan perjanjian kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008/ tanggal 25 Februari 2008, PT Balikpapan Damai Husada (BDH), Perusahaan Anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi (Non PRK) sebesar maksimum Rp50.000 juta, dengan suku bunga 11,5% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk tambahan dana investasi untuk membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 25 Februari 2019.
Pinjaman tersebut dijamin dengan:
• 1 (satu) bidang tanah seluas 12.562 m2 beserta bangunan kesehatan dan rumah sakit seluas 8.024 m2 dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2069 yang terletak di Jalan MT. Haryono RT 35 Kelurahan Gang Bahagia Balikpapan, terdaftar atas nama PT Balikpapan Damai Husada.
• Sarana pelengkap, mesin dan peralatan dan alat-alat kesehatan dengan nilai taksasi sebesar Rp8.665 juta.
Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh BDH.
Pembayaran pinjaman untuk periode yang berakhir pada 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp3.015 juta.
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Utang pihak berelasi non-usaha Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp198 juta. Utang Sewa Pembiayaan
Utang sewa pembiayaan Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp147.380 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)Jumlah
PT Century Tokyo Leasing Indonesia 124.507PT Mitsubishi UFJ & Leasing Indonesia 48.182Sub Jumlah 172.689Dikurangi: Bagian Lancar (25.309)Bagian Jangka Panjang 147.380
13
PT Century Tokyo Leasing Indonesia (CTLI)
Untuk periode yang berakhir 31 Mei 2017, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan dari CTLI untuk pembiayaan peralatan medis dengan periode pembayaran selama 60 bulan dan dikenakan tingkat bunga efektif masing-masing sebesar 11% per tahun.
Saldo terutang pada 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp124.507 juta.
PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia (MUFG)
Untuk periode yang berakhir 31 Mei 2017, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan dari MUFG untuk pembiayaan peralatan medis dengan periode pembayaran selama 60 bulan dan dikenakan tingkat bunga efektif 11,25% per tahun.
Saldo terutang pada 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp48.182 juta.
Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Laba yang ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp90.158 juta. Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa 15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perseroan dan Perusahaan Anak dihitung oleh PT Lastika Dipa, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” sesuai dengan laporan tanggal 14 Agustus 2017.
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut:
Tingkat Diskonto : 7,88% per tahunTingkat Proyeksi Kenaikan Gaji : 8% per tahunTingkat Mortalita : Indonesia – III Tingkat Cacat Tetap : 10% x TMI – II Tingkat Pengunduran Diri : 8,5% sampai dengan usia 25 tahun
dan menurun secara linear hingga 0% di usia 55 tahun
Saldo Liabilitas Imbalan Kerja Perseroan dan Perusahaan Anak per 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp128.264 juta, yang terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)Jumlah
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 116.843Biaya Jasa Kini 8.207Biaya Bunga 2.048Pembayaran Pesangon (1.064)Keuntungan Aktuarial Periode Berjalan 2.230Jumlah 128.264
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp44.447 juta.
14
KOMITMEN DAN KONTIJENSI
a. Perjanjian Sewa
• Pada bulan Februari 2005, PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI), Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun dan dapat diperbaharui lagi untuk 5 tahun dengan total nilai sewa Rp12.000 juta. Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp385 juta.
• Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal 8 November 2010, PT East Jakarta Medika (EJM) selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas induk terakhir, tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan PT Graha Pilar Sejahtera selama 15 tahun. Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura.
Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa sebesar Rp7.955 juta.
• Pada 7 Januari 2012, Perseroan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit.
Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3.000 juta dan meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambat-lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan pertama periode sewa.
Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.
Pada 2 Januari 2014, PT RS Siloam Hospital Sumsel (RSSH) mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Bisma Pratama Karya. Perjanjian ini diakhiri berdasarkan perjanjian pengakhiran tanggal 2 Desember 2014 akibat pengalihan kepemilikan atas bangunan. Pada tanggal 2 Desember 2014, RSSH mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Sriwijaya dengan PT Metropolis Propertindo Utama. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha Siloam Sriwijaya pada 6 November 2013. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp2.643 juta.
• Pada 28 Mei 2014, PT Berlian Cahaya Indah, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Purwakarta dengan PT Metropolis Propertindo Utama. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha dari Siloam Hospitals Purwakarta yaitu pada tanggal 14 Mei 2014. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp2.560 juta.
15
• Pada 22 Desember 2014, PT Krisolis Jaya Mandiri, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Kupang dengan PT Nusa Bahana Niaga. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha dari Siloam Hospitals Kupang yaitu pada tanggal 1 Desember 2014. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp547 juta.
• Pada 1 April 2015, PT Siloam International Hospitals Tbk mengadakan perjanjian sewa sebagian lantai Gedung dengan PT Grahaputra Mandirikharisma. Perjanjian ini berlaku selama 4 tahun dimulai dari 1 April 2015. Sewa dibayarkan setiap 6 bulan.
Pada 18 Mei 2017 dibuat Adendum I atas perjanjian Sewa Menyewa ini dimana terdapat perubahan pada Pasal 4 ayat 2 mengenai Biaya Pelayanan dan Cara Pembayaran Biaya Pelayanan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp1.967 juta.
• Pada 24 Agustus 2016, PT Bina Bahtera Sejati, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Buton dengan PT Andromeda Sakti. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan sebesar sebesar Rp1.250 juta.
• Pada 24 Agustus 2016, PT Lintas Buana Jaya, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Labuan Bajo dengan PT Pancuran Intan Makmur. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan sebesar sebesar Rp1.673 juta.
b. Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perseroan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK)
Pada 30 April 2013, 13 Mei 2013 dan 1 Juli 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK, entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, RSUS, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp42.300 juta.
c. Master Agreement antara Perseroan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK)
Pada 30 April 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, entitas induk, yang meliputi:• Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan
sebagai Siloam Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz;• Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta,
Siloam Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar;• Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak;
dan• Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung.
16
d. Master Agreement antara Perseroan dengan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU)
Pada 30 April 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan MPU yang meliputi:• Jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, dan Siloam Hospitals
Surabaya Sea Master;• Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang,
Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Semarang Srondol, Siloam Hospitals Bogor Internusa, Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, dan Siloam Hospitals Lampung;
• Hak untuk mengoperasikan dan mengelola Siloam Hospitals Kupang;• Perjanjian sewa properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Surabaya Sea Master,
Siloam Hospitals Pluit dan Siloam Hospitals Cempaka Putih; dan• Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals
Purwakarta, Siloam Hospitals Ambon, Siloam Hospitals Lubuk Linggau, Siloam Hospitals Manado Kairagi, Siloam Hospitals Serang dan Siloam Hospitals Pekanbaru.
e. Perjanjian Jual Beli
• Pada tanggal 24 Mei 2017, PT Kirana Puspa Cemerlang, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian jual beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Jember dengan PT Wahana Citra Gemilang.
• Pada tanggal 29 Mei 2017, PT Agung Cipta Raya, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian jual beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Semarang dengan PT Sun Property Abadi.
• Pada tanggal 31 Mei 2017, PT Ambon Bangun Nusa dahulu PT Kusuma Bhakti Anugerah, Perusahaan Anak, mengadakan perjanjian jual beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Ambon dengan PT Karya Unggulan Gemilang.
PINJAMAN
Pada 3 Juli 2017, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan anjak piutang dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (BTMU) dengan dengan rincian nilai, bunga dan jangka waktu pembiayaan untuk sebagaimana diungkapkan dalam Bab VIII Prospektus ini pada bagian Perjanjian-Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga.
SELURUH LIABILITAS PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK PADA TANGGAL 31 MEI 2017 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS.
PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBAN JANGKA PANJANGNYA YANG TELAH JATUH TEMPO, DAN HINGGA PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, TIDAK TERDAPAT KEWAJIBAN JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO NAMUN BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.
DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN LIABILITAS SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA.
PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA FAKTA MATERIAL YANG DAPAT MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA LIABILITAS DAN/ATAU PERIKATAN SETELAH TANGGAL 31 MEI 2017 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK.
17
TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.
TIDAK TERDAPAT KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PENDAFTARAN.
TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.
18
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Ikhtisar data keuangan penting harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal dan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan catatan atas laporan keuangan.
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Konsolidasian Interim Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan 2016 (tidak diaudit) serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Perusahaan Anak yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (dalam jutaan Rupiah)
UraianPada tanggal
31 Mei2017
Pada tanggal 31 Desember
2016 2015
Aset
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 478.672 740.437 159.848Piutang Usaha
Pihak Berelasi 2.208 5.454 10.130Pihak Ketiga 804.313 770.524 565.097
Aset Keuangan Lancar Lainnya 22.326 152.109 6.458Persediaan 156.747 178.381 140.434Pajak Dibayar di Muka 4.030 - 6.991Beban Dibayar di Muka 71.367 59.925 67.135Jumlah Aset Lancar 1.539.663 1.906.830 956.093
Aset Tidak LancarUang Muka 338.580 240.813 150.344Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 393 525 1.287Aset Tetap 2.002.016 1.693.869 1.553.307Goodwill 398.162 288.277 288.277Aset Tak Berwujud 42.492 45.095 10.704Aset Pajak Tangguhan 40.679 35.805 22.995Aset Tidak Lancar Lainnya 4.507 4.476 3.263Jumlah Aset Tidak Lancar 2.826.829 2.308.860 2.030.177Jumlah Aset 4.366.492 4.215.690 2.986.270
Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Jangka PendekUtang Usaha – Pihak Ketiga 301.748 314.127 254.714Utang Bank Jangka Pendek 1.036 928 2.174Beban Akrual 241.431 234.211 249.661Uang Muka Pasien 17.723 14.948 10.113Utang Pajak 41.405 40.313 29.559Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank 7.848 7.483 7.483Utang Sewa Pembiayaan 25.309 21.995 -Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 11.897 11.897 11.897
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 121.060 80.114 64.186Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 769.457 726.016 629.787
19
UraianPada tanggal
31 Mei2017
Pada tanggal 31 Desember
2016 2015
Liabilitas Jangka PanjangUtang Bank Jangka Panjang 6.505 9.885 23.042Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 198 198 354.746Utang Sewa Pembiayaan 147.380 105.042 -Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 90.158 95.115 107.013Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 128.264 116.843 100.057Liabilitas Pajak Tangguhan 44.447 33.521 31.673Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 416.952 360.604 616.531Jumlah Liabilitas 1.186.409 1.086.620 1.246.318EkuitasModal Saham - Nilai Nominal Rp100 per SahamModal Dasar - 4.000.000.000 SahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1.300.612.500 Saham pada
31 Mei 2017 dan 31 Desember 2016, dan 1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2015 130.061 130.061 115.610
Tambahan Modal Disetor – Bersih 2.570.240 2.570.240 1.289.665Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali (25.748) (25.748) (25.748)Saldo Laba 492.799 447.325 364.490Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas
Induk 3.167.352 3.121.878 1.744.017Kepentingan Nonpengendali 12.731 7.192 (4.065)Jumlah Ekuitas 3.180.083 3.129.070 1.739.952Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 4.366.492 4.215.690 2.986.270
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA KONSOLIDASIAN
(dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)
Uraian
Periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember2017 2016* 2016 2015
Pendapatan 2.339.589 2.134.687 5.168.363 4.144.118 Beban Pokok Pendapatan (1.677.880) (1.486.853) (3.646.195) (2.967.572)Laba Bruto 661.709 647.834 1.522.168 1.176.546 Beban Usaha (532.498) (497.515) (1.230.555) (965.324)Beban Lain-lain – Neto (38.363) (19.644) (69.915) (53.156)Laba Usaha 90.848 130.675 221.698 158.066 Penghasilan Bunga 9.471 1.291 2.586 4.980 Beban Keuangan (15.892) (24.312) (51.990) (57.299)Laba Sebelum Pajak 84.427 107.654 172.294 105.747 Beban Pajak (31.741) (33.252) (73.592) (44.041)Laba Periode/Tahun Berjalan 52.686 74.402 98.702 61.706 Penghasilan Komprehensif LainPos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti (2.230) (29.781) (6.147) 32.569 Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke
Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti 557 7.445 1.537 (8.142)Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan 51.013 52.066 94.092 86.133 Laba Periode/Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 47.224 75.288 85.901 70.397 Kepentingan Nonpengendali 5.462 (886) 12.801 (8.691)
52.686 74.402 98.702 61.706 Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:Pemilik Entitas Induk 45.472 53.338 82.835 95.106 Kepentingan Nonpengendali 5.541 (1.272) 11.257 (8.973)
51.013 52.066 94.092 86.133 Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) 36,31 65,12 72,51 59,79
*tidak diaudit
20
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (dalam jutaan Rupiah)
Uraian
Periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember2017 2016* 2016 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Kas dari Pelanggan 2.318.165 1.989.373 4.984.847 3.973.218 Pembayaran kepada Pemasok (1.230.962) (1.042.076) (2.600.521) (1.983.022)Pembayaran kepada Pihak Ketiga Lainnya (437.581) (358.570) (1.153.184) (929.665)Pembayaran kepada Karyawan (349.658) (352.944) (834.576) (731.515)Arus Kas Diperoleh dari Operasi 299.964 235.783 396.566 329.016 Pembayaran Beban Bunga – Neto (2.512) (4.363) (84.867) (10.338)Pembayaran Pajak Penghasilan (35.411) (12.836) (71.834) (55.229)Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 262.041 218.584 239.865 263.449
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Lainnya (85.428) (3.545) (54.790) (68.757)Aset Tetap dan Perangkat Lunak
Penjualan 1.163 6 168 - Pembelian (225.834) (173.949) (349.277) (279.093)
Uang Muka Penambahan Goodwill - - - (4.182)Pembayaran Utang Saham Perusahaan Anak (1.320) (1.340) (4.021) (8.304)Uang Muka Akuisisi Saham - - (20.000) - Penerimaan Divestasi Perusahaan Anak - - 148 - Perolehan Perusahaan Anak, Setelah Dikurangi Kas yang Diperoleh (188.111) - - - Penempatan Dana yang Dibatasi Penggunannya - - (140.000) - Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (499.530) (178.828) (567.772) (360.336)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenambahan Modal Saham melalui Penawaran Umum Penawaran
Umum Terbatas I Saham Perusahaan - - 1.300.613 - Biaya Emisi Saham (1.535) - (4.199) - Pembayaran Pinjaman Bank (3.907) (4.491) (14.403) (13.802)Penerimaan Pinjaman Bank 1.000 - - - Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (20.395) - (20.255) - Pembayaran Dividen - - - (6.012)Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak Berelasi - Bersih 132 (2.090) (353.786) (3.445)Arus Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas
Pendanaan (24.705) (6.581) 907.970 (23.259)
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS (262.194) 33.175 580.063 (120.146)
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 429 (223) 526 35 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN/PERIODE 740.437 159.848 159.848 279.959 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN/PERIODE 478.672 192.800 740.437 159.848
*tidak diaudit
21
RASIO-RASIO
UraianPer 31 Mei Per 31 Desember
2017 2016 (tidak diaudit) 2016 2015
Rasio Pertumbuhan (%)Pendapatan 9,6 * 24,7 24,0Beban Pokok Pendapatan 12,8 * 22,9 24,2Laba Bruto 2,1 * 29,4 23,6Laba Usaha (30,5) * 40,3 8,1Jumlah Aset 3,6 ** 41,2 4,9Jumlah Liabilitas 9,2 ** (12,8) 5,1Jumlah Ekuitas 1,6 ** 79,8 4,8
Rasio-Rasio Keuangan (%)Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas 37,3 ** 34,7 71,6Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset 27,2 ** 25,8 41,7Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek 200,1 ** 262,6 151,8
Rasio-Rasio Usaha (%)Laba Bruto / Pendapatan 28,3 30,3 29,5 28,4Laba Usaha / Pendapatan 3,9 6,1 4,3 3,8Laba Periode/Tahun Berjalan / Pendapatan 2,3 3,5 1,9 1,5Laba Bruto / Jumlah Aset 15,2 ** 36,1 39,4Laba Usaha / Jumlah Aset 2,1 ** 5,3 5,3Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Aset 1,2 ** 2,3 2,1Laba Bruto / Jumlah Ekuitas 20,8 ** 48,6 67,6Laba Usaha / Jumlah Ekuitas 2,9 ** 7,1 9,1Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Ekuitas 1,7 ** 3,2 3,5
Rasio Terkait Industri Kesehatan (%)Debt to Equity 5,9 ** 4,7 22,1Debt to Asset 4,3 ** 3,5 13,0ROA 1,21 ** 2,34 2,07ROE 1,66 ** 3,15 3,55EBITDA Margin 10,76 ** 10,97 11,7
Rasio Fasilitas Pinjaman yang Diperoleh PT GFA
Jumlah Liabilitas / Modal Saham (maksimum 5,83 kali) 3,93 ** 3,92 4,12
Keterangan: * Tidak dapat diperbandingkan karena laporan keuangan 31 Mei 2015 tidak disajikan** Tidak dapat diperbandingkan karena laporan posisi keuangan 31 Mei 2015 tidak disajikan*** Rasio fasilitas pinjaman yang diperoleh PT GFA (Perusahaan Anak) telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
perjanjian pinjaman
22
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Pembahasan dan analisa keuangan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Perusahaan Anak untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan 2016 (tidak diaudit) serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Perusahaan Anak yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
1. UMUM
Perseroan membuka rumah sakit pertama di tahun 1996 dan sejak itu terus berkembang melalui pendirian rumah-rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah berdiri. Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan mengoperasikan 26 rumah sakit yang menawarkan layanan kesehatan spesialis yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks di Indonesia, layanan laboratorium, fasilitas radiologi dan imaging, pengobatan kesuburan, layanan kesehatan umum dan layanan diagnostik dan darurat di Indonesia. Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan memiliki kapasitas sekitar 5.600 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan sekitar 500 dokter umum dan 1.900 spesialis yang menawarkan layanan ke pasien Perseroan dan sekitar 8.600 perawat dan staf pendukung lainnya. Perseroan berencana untuk mengembangkan usahanya melalui pendirian rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit Perseroan yang sudah berdiri dan akuisisi rumah sakit yang berpotensi.
2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN
Faktor utama yang mempengaruhi kinerja operasional Perseroan meliputi:
• Kapasitas pasien dan permintaan terhadap layanan• Perluasan jaringan rumah sakit Perseroan, belanja modal, beban operasional, dan beban keuangan• Perkembangan teknologi• Beban sewa• Kondisi ekonomi di Indonesia• Peraturan pemerintah
Kapasitas pasien dan permintaan terhadap layanan
Pendapatan rawat inap sangat bergantung terhadap jumlah tempat tidur yang dioperasikan, Bed Occupancy Rate (BOR) yang merupakan hasil konversi dari pasien rawat jalan dan pasien gawat darurat dan pendapatan rata-rata per pasien per hari. Pendapatan rawat jalan sangat bergantung terhadap jumlah dokter spesialis, dan jam praktek pada departemen rawat jalan Perseroan, dan pendapatan rata-rata per pasien rawat jalan. Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan bergantung pada reputasi dan citra rumah sakit Perseroan, jasa yang diberikan, kondisi sosial dan ekonomi komunitas regional, tingkat kompetisi dari rumah sakit lain, reputasi klinik, spesialisasi dan jam praktek para dokter spesialis di rumah sakit Perseroan, efektifitas kegiatan pemasaran, dan aspek keagamaan serta kebudayaan.
Di samping itu, jasa yang ditawarkan Perseroan, khususnya yang ditawarkan oleh Centers of Excellence, khususnya yang berhubungan dengan kasus medis yang memerlukan perawatan kompleks, yang menghasilkan total pendapatan dan pendapatan per pasien yang lebih tinggi dikarenakan adanya tambahan perawatan spesialisasi sebelum dan sesudah pengobatan, utilisasi peralatan diagnostik canggih dan peralatan intervensi yang pada umumnya menghasilkan marjin laba usaha yang lebih tinggi. Penambahan Centers of Excellence dan penawaran jasa tersebut akan berdampak positif pada pendapatan dan marjin Perseroan.
23
Perluasan jaringan Rumah Sakit Perseroan, belanja modal, beban operasional, dan beban keuangan Perseroan
Perkembangan jaringan rumah sakit Perseroan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan Perseroan dan hal ini merupakan salah satu dari strategi perseroan untuk terus berkembang melalui perluasan jaringan rumah sakit Perseroan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2014, Perseroan telah membuka 3 rumah sakit baru dan mengakuisisi 1 rumah sakit yang telah berdiri. Pada tahun 2015, Perseroan menyelesaikan pembangunan 2 rumah sakit, yaitu Siloam Hospitals Yogyakarta dan Siloam Hospitals Labuan Bajo. Pada tahun 2016, Perseroan telah membuka 3 rumah sakit baru, yaitu Siloam Hospitals Labuan Bajo, Siloam Hospitals Buton, dan Siloam Hospitals Samarinda.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan telah melakukan pengambilalihan atas 3 rumah sakit, yaitu Siloam Hospitals Mataram (dahulu Rumah Sakit Grha Ultima Medika), Siloam Hospitals Sentosa (dahulu Rumah Sakit Umum Sentosa), dan Siloam Hospitals Cirebon (dahulu Rumah Sakit Putera Bahagia), dan telah menerima izin operasional untuk Siloam Hospitals Bangka Belitung. Pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2017, Perseroan telah mengoperasikan 4 rumah sakit baru, yaitu Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Bogor, Siloam Hospitals Yogyakarta, dan Siloam Hospitals Bekasi Timur, serta telah melakukan pengambilalihan atas 1 rumah sakit, yaitu Siloam Hospitals Bekasi (dahulu Rumah Sakit Hosana Medika). Selain itu, terdapat 10 rumah sakit lain yang masih dalam proses pembangunan yang berlokasi di Banjarmasin, Batu, Manado Kairagi, Gunung Sahari, Semarang, Jember, Lubuk Linggau, Bekasi Grand Mall, Ambon, dan Kelapa Dua.
Keberhasilan perluasan jaringan rumah sakit Perseroan bergantung pada beberapa faktor yang meliputi:
• Kemampuan Perseroan dalam memberikan pelatihan dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
• Kemampuan Perseroan dalam memperoleh perizinan atau persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah setempat dalam melanjutkan operasional dan membuka jaringan rumah sakit baru Perseroan.
• Kemampuan Perseroan dalam mengelola beban atau biaya.• Kemampuan Perseroan dalam mengidentifikasi potensi pertumbuhan dan akuisisi.• Kemampuan Perseroan dalam mendapatkan pendanaan dengan persyaratan yang wajar untuk
perluasan operasional Perseroan.
Perseroan mencari lokasi untuk membuka dan mengembangkan rumah sakit Perseroan. Untuk menyewa atau membeli lahan dan mengembangkan rumah sakit, membutuhkan tambahan modal kerja yang lebih besar dari yang tercatat dalam laporan keuangan Perseroan.
Perseroan memperkirakan beban bunga akan meningkat seiring Perseroan meningkatkan belanja modal untuk perluasan jaringan rumah sakit. Sebelum PUT II, penerimaan bersih dari Penawaran Umum Terbatas I, penerimaan pelanggan, dan sewa pembiayaan (finance lease) merupakan sumber pendanaan Perseroan. Setelah PUT II, Perseroan akan membiaya belanja modal dengan dana yang diterima dari hasil PUT II, penerimaan pelanggan, dan sewa pembiayaan (finance lease).
Di samping belanja modal dan amortisasi sehubungan dengan perluasan jaringan rumah sakit Perseroan, pembukaan rumah sakit yang baru juga akan meningkatkan beban operasional Perseroan. Sebagai contoh, Perseroan merekrut staf medis empat sampai dengan enam bulan sebelum rumah sakit Perseoran mulai beroperasi. Selanjutnya, Perseroan harus membeli persediaan obat-obatan, akibatnya, maka marjin Perseroan akan menurun.
24
Perkembangan Teknologi
Perseroan menggunakan peralatan medis yang canggih dan terkini di rumah sakit Perseroan untuk menyelenggarakan layanan medis yang terbaik Peralatan medis sering kali perlu ditingkatkan karena inovasi dengan cepat dapat membuat peralatan yang sudah ada menjadi usang atau tidak dapat menyediakan layanan yang diperlukan atau diminta oleh pasien. Kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan kelas dunia serta mempertahankan reputasi dan jumlah pasien Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk memiliki peralatan medis yang terkini di rumah sakit Perseroan. Perseroan secara teratur mengganti, meningkatkan dan memelihara peralatan Perseroan, demikian juga memberikan pelatihan agar staf Perseroan dapat mengoperasikan peralatan terkini yang dimiliki Perseroan. Biaya terkait penggantian, perbaikan dan pemeliharaan peralatan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp15.530 juta, Rp41.578 juta, dan Rp30.012 juta.
Kondisi Ekonomi di Indonesia
Saat ini Indonesia saat ini memiliki perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan Produk Domestik Bruto (“PDB”) nominal sekitar USD932,4 miliar pada tahun 2016. Perekonomian Indonesia mencapai laju pertumbuhan PDB pada rata-rata 5,3% per tahun dari tahun 2012 hingga 2016, dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,5% per tahun pada tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi telah membawa peningkatan pesat dalam kekayaan pribadi dan rumah tangga penduduk Indonesia. PDB per kapita Indonesia tahun 2016 melampaui USD3.600 dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 8,25% dari tahun 2017 hingga 2022 (sumber: IMF, April 2017), yang Perseroan yakin akan meningkatkan lebih lanjut pertumbuhan pengeluaran konsumen dan pendapatan sesudah dikurangi pajak (disposable income). Lebih spefisiknya, kebanyakan jasa yang ditawarkan Perseroan adalah untuk penduduk kelas menengah dan menengah ke atas, dan Perseroan juga terus berinvestasi dalam personil medis terbaik, dan teknologi terkini untuk memberikan layanannya di Indonesia.
Peraturan Pemerintah
Kegiatan usaha Perseroan sangat bergantung pada peraturan Pemerintah, dan membutuhkan persetujuan dan perizinan dari Pemerintah. Perubahan dan penambahan peraturan Pemerintah dapat berdampak negatif pada harga dan kemampuan Perseroan dalam mengembangkan usahanya. Sebagai tambahan, investasi Pemerintah di sektor kesehatan dapat mempengaruhi permintaan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Perseroan.
3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pada tanggal 1 Januari 2017, Perseroan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar. Berikut ini adalah dampak atas revisi, amandemen dan penyesuaian standar akuntansi di atas, yaitu:
• PSAK No. 1:”Penyajian Laporan Keuangan”• PSAK No. 3: “Laporan Keuangan Interim”• PSAK No. 24: “Imbalan Kerja”• PSAK No. 58: “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”• PSAK No. 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”• ISAK No. 31: “ Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 “Properti Investasi”• ISAK No. 32: “Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan”
Implementasi dari standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan di tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
25
4. ANALISIS KEUANGAN
Pendapatan
Pendapatan Perseroan terdiri dari:
• Pendapatan rawat inap: pendapatan berasal dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli, obat dan perlengkapan medis, kamar rawat inap, fasilitas rumah sakit, kamar operasi, pendapatan administrasi dan lainnya; dan
• Pendapatan rawat jalan: pendapatan berasal dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli, obat dan perlengkapan medis, fasilitas rumah sakit, dan pendapatan administrasi dan lainnya.
Tabel berikut menunjukkan pembagian Pendapatan berdasarkan layanan dan sebagai persentase dari pendapatan untuk periode berikut:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 MeiTahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember2017 2016* 2016 2015
Rawat inapJasa Penunjang Medis dan
Jasa Tenaga Ahli 517.495 22% 471.619 22%
1.136.362 22% 970.803 23%Obat dan Perlengkapan
Medis 481.645 20% 461.655 21%
1.099.324 21% 885.836 21%Kamar Rawat Inap 200.560 8% 200.684 9% 464.013 9% 362.387 9%Fasilitas Rumah Sakit 100.130 4% 89.376 4% 219.247 4% 169.094 4%Kamar Operasi 60.457 3% 44.729 2% 124.830 2% 109.324 3%Pendapatan Administrasi
dan Lainnya 61.015 3% 56.642 3% 131.378 3% 87.130 2%Rawat jalan
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 559.290 24% 486.263 23%
1.202.639 23% 961.403 23%
Obat dan Perlengkapan Medis 278.405 12% 250.188 12% 608.947 12% 479.828 12%
Fasilitas Rumah Sakit 39.724 2% 34.862 2% 83.614 2% 51.121 1%Pendapatan Administrasi
dan Lainnya 40.868 2% 38.669 2% 98.009 2% 67.192 2%Jumlah 2.339.589 100% 2.134.687 100% 5.168.363 100% 4.144.118 100%
*tidak diaudit
Beban Pokok Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan Perseroan terdiri dari:
• Rawat inap: beban tersebut meliputi gaji dan kesejahteraan karyawan (termasuk jasa tenaga ahli), obat dan perlengkapan medis, perlengkapan klinik, pernyusutan, makanan dan minuman, biaya rujukan, dan lain-lain.
• Rawat jalan: beban tersebut meliputi gaji dan kesejahteraan karyawan (termasuk jasa tenaga ahli), obat dan perlengkapan medis, penyusutan, perlengkapan klinik, dan lain-lain.
26
Tabel berikut menunjukkan pembagian beban pokok pendapatan dan sebagai persentase beban pokok pendapatan:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 MeiTahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember2017 2016* 2016 2015
Rawat inapJasa tenaga ahli, gaji dan
kesejahteraan karyawan 501.260 30% 429.474 29%
1.074.058 29% 856.823 29%Obat dan perlengkapan
medis 333.418 20% 289.692 19% 719.654 20% 517.426 17%Penyusutan 62.788 4% 65.931 4% 157.801 4% 148.501 5%Perlengkapan klinik 36.482 2% 36.856 3% 84.655 2% 65.462 2%Makanan dan minuman 32.747 2% 32.381 2% 78.661 2% 64.593 2%Biaya rujukan 23.730 1% 20.680 1% 50.693 1% 43.781 1%Lain-lain 35.836 2% 27.450 2% 68.875 2% 95.418 3%
Rawat jalanJasa tenaga ahli, gaji dan
kesejahteraan karyawan 309.362 19% 273.945 18% 654.246 18% 553.523 19%Obat dan perlengkapan
medis 227.549 14% 203.276 14% 494.261 14% 391.776 13%Penyusutan 39.617 2% 39.747 3% 97.187 3% 86.805 3%Biaya Rujukan 36.303 2% 27.621 2% 69.638 2% 51.160 2%Perlengkapan klinik 15.077 1% 15.070 1% 35.319 1% 30.444 1%Lain-lain 23.711 1% 24.730 2% 61.147 2% 61.860 2%
Jumlah 1.677.880 100% 1.486.853 100% 3.646.195 100% 2.967.572 100%*tidak diaudit
Beban Usaha
Beban usaha Perseroan terdiri dari gaji dan kesejahteraan karyawan, listrik dan air, biaya pemasaran dan iklan, pelatihan dan pengembangan, transportasi dan akomodasi, sewa, perbaikan dan perawatan, penyusutan dan lain-lain.
Tabel berikut menunjukkan pembagian beban operasional dan sebagai persentase beban operasional:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016* 2016 2015Beban Penjualan
Pemasaran dan iklan 22.787 4% 15.239 3% 44.539 4% 20.989 2%Gaji dan kesejahteraan
karyawan 9.838 2% 12.561 3% 23.258 2% 25.318 3%Lain-lain 288 0% 38 0% 221 0% 388 0%
Umum & AdministrasiGaji dan kesejahteraan
karyawan 173.947 33% 182.316 37% 434.896 35% 330.477 34%Sewa 70.691 13% 54.632 11% 150.787 12% 104.530 11%Biaya kantor 57.004 11% 58.268 12% 139.312 11% 125.948 13%Penyusutan 56.256 11% 40.370 8% 104.655 9% 101.659 11%Listrik dan air 45.213 8% 45.302 9% 109.959 9% 95.412 10%Perbaikan dan perawatan 15.530 3% 15.889 3% 41.578 3% 30.012 3%Pelatihan dan
pengembangan 11.251 2% 6.738 1% 23.932 2% 10.931 1%Transportasi dan
akomodasi 15.015 3% 17.295 3% 38.335 3% 31.979 3%Jasa konsultan 12.559 2% 6.229 1% 16.651 1% 9.268 1%Perlengkapan kantor 11.582 2% 12.763 3% 31.379 3% 25.351 3%Komunikasi 9.992 2% 8.493 2% 22.169 2% 17.156 2%Asuransi 6.414 1% 6.821 1% 17.963 1% 17.081 2%Legal dan perizinan 3.660 1% 3.363 1% 10.297 1% 7.582 1%Lain-lain 10.471 2% 11.198 2% 20.624 2% 11.241 1%
Jumlah 532.498 100% 497.515 100% 1.230.555 100% 965.324 100%*tidak diaudit
27
Penghasilan Bunga
Penghasilan bunga merupakan penghasilan bunga dari rekening bank dan deposito berjangka.
Beban Keuangan
Beban keuangan terdiri dari beban administrasi bank, dan beban bunga dari fasilitasi pinjaman. Meskipun beban adminstrasi bank terkait dengan beban merchant kartu kredit, Perseroan mengklasifikasi beban tersebut sebagai beban keuangan, bukan beban penjualan karena Perseroan mempertimbangkan beban tersebut sebagai beban penagihan.
ANALISIS LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian
Periode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 DesemberPertumbuhan (%)
2017 2016* 2016 2015 31 Mei 2016 – 31 Mei 2017
31 Des 2015 – 31 Des 2016
Pendapatan 2.339.589 2.134.687 5.168.363 4.144.118 9,6 24,7 Beban Pokok Pendapatan (1.677.880) (1.486.853) (3.646.195) (2.967.572) 12,8 22,9 Laba Bruto 661.709 647.834 1.522.168 1.176.546 2,1 29,4 Beban Usaha (532.498) (497.515) (1.230.555) (965.324) 7,0 27,5 Beban Lain-lain – Neto (38.363) (19.644) (69.915) (53.156) 95,3 31,5 Laba Usaha 90.848 130.675 221.698 158.066 (30,5) 40,3 Penghasilan Bunga 9.471 1.291 2.586 4.980 633,6 (48,1)Beban Keuangan (15.892) (24.312) (51.990) (57.299) (34,6) (9,3)Laba Sebelum Pajak 84.427 107.654 172.294 105.747 (21,6) 62,9 Beban Pajak (31.741) (33.252) (73.592) (44.041) (4,5) 67,1 Laba Periode/Tahun Berjalan 52.686 74.402 98.702 61.706 (29,2) 60,0 Penghasilan Komprehensif Lain:
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti (2.230) (29.781) (6.147) 32.569 (92,5) (118,9)
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti 557 7.445 1.537 (8.142) (92,5) (118,9)
Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan 51.013 52.066 94.092 86.133 (2,0) 9,2
*tidak diaudit
Periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016
Pendapatan. Pendapatan Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp2.339.589 juta, meningkat Rp204.902 juta atau 9,6% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp2.134.687 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit dan penambahan rumah sakit melalui akuisisi sebanyak 3 (tiga) rumah sakit.
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp1.677.880 juta, meningkat Rp191.027 juta atau 12,8% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp1.486.853 juta. Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan Perseroan yang disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit dan penambahan rumah sakit melalui akuisisi sebanyak 3 (tiga) rumah sakit.
28
Laba Bruto. Laba bruto Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp661.709 juta, meningkat Rp13.875 juta atau 2,1% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp647.834 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit dan penambahan rumah sakit melalui akuisisi sebanyak 3 (tiga) rumah sakit, yang berdampak pada peningkatan pendapatan lebih tinggi dari peningkatan beban pokok pendapatan.
Beban Usaha. Beban usaha Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp532.498 juta, meningkat Rp34.983 juta atau 7,0% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp497.515 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban sewa, beban penyusutan, dan beban pemasaran dan iklan.
Beban Lain-lain - Neto. Beban lain-lain – neto Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp38.363juta, meningkat Rp18.719 juta atau 95,3% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp19.644 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan amortisasi software dan cadangan penurunan nilai atas piutang tak tertagih.
Penghasilan Bunga. Penghasilan bunga Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp9.471 juta, meningkat Rp8.180 juta atau 633,6% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp1.291 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh terdapatnya penempatan deposito (atas dana yang dibatasi penggunaannya) dan kenaikan saldo rekening giro Perseroan.
Beban Keuangan. Beban keuangan Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp15.892 juta, menurun Rp8.420 juta atau 34,6% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp24.312 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pembayaran utang kepada PT Lippo Karawaci Tbk, pihak berelasi, pada bulan Desember 2016.
Laba Sebelum Pajak. Laba sebelum pajak Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp84.427 juta, menurun Rp23.227 juta atau 21,6% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp107.654 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Laba Tahun Berjalan. Laba tahun berjalan Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp52.686 juta, menurun Rp21.716 juta atau 29,2% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp74.402 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar negatif Rp2.230 juta, meningkat Rp27.551 juta atau 92,5% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar negatif Rp29.781 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan tingkat diskonto di tahun ini offset dengan peningkatan persentase tingkat pengunduran diri sehingga menyebabkan perbedaan nilai kini kewajiban aktual dan nilai perkiraan kewajiban tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu.
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti. Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi atas program imbalan pasti untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp557 juta, menurun Rp6.888 juta atau 92,5% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp7.445 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pengukuran kembali atas program imbalan pasti di tahun 2017.
29
Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan. Jumlah laba komprehensif periode berjalan Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp51.013 juta, menurun Rp1.053 juta atau 2,0% dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp52.066 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
Pendapatan. Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp5.168.363 juta, meningkat Rp1.024.245 juta atau 24,7% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.144.118 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit terutama pasien rawat inap.
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp3.646.195 juta, meningkat Rp678.623 juta atau 22,9% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.967.572 juta. Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan Perseroaan yang disebabkan oleh peningkatan volume pasien, dan adanya rumah sakit baru yang mulai beroperasi pada tahun 2016.
Laba Bruto. Laba bruto Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.522.168 juta, meningkat Rp345.622 juta atau 29,4% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.176.546 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit.
Beban Usaha. Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.230.555 juta, meningkat Rp265.231 juta atau 27,5% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp965.324 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan beban gaji dan kesejahteraan karyawan, beban sewa, dan beban pemasaran dan iklan.
Beban Lain-lain. Beban lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp69.915 juta, meningkat Rp16.759 juta atau 31,5% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp53.156 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan amortisasi software dan peningkatan cadangan penurunan nilai atas piutang tidak tertagih.
Penghasilan Bunga. Penghasilan bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp2.586 juta, menurun Rp2.394 juta atau 48,1% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.980 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan saldo deposito dan penurunan tingkat suku bunga kontraktual.
Laba Sebelum Pajak. Laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp172.294 juta, meningkat Rp66.547 juta atau 62,9% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp105.747 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Laba Tahun Berjalan. Laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp98.702 juta, meningkat Rp36.996 juta atau 60,0% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp61.706 juta pada tahun 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar negatif Rp6.147 juta, menurun Rp38.716 juta atau 118,9% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp32.569 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan aktual pesangon dan peningkatan suku bunga diskonto.
30
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti. Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi atas program imbalan pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.537 juta, meningkat Rp9.679 juta atau 118,9% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar negatif Rp8.142 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan beban pajak atas pengukuran kembali imbalan pasti.
Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan. Jumlah laba komprehensif periode berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp94.092 juta, meningkat Rp7.959 juta atau 9,2% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp86.133 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas.
ANALISIS PERTUMBUHAN ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS
Aset(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
UraianPada
tanggal 31 Mei 2017
Pada tanggal 31 Desember Pertumbuhan (%)
2016 2015 31 Des 2016 – 31 Mei 2017
31 Des 2015 – 31 Des 2016
Aset LancarKas dan Setara Kas 478.672 740.437 159.848 (35,4) 363,2 Piutang Usaha
Pihak Berelasi 2.208 5.454 10.130 (59,5) (46,2)Pihak Ketiga 804.313 770.524 565.097 4,4 36,4
Aset Keuangan Lancar Lainnya 22.326 152.109 6.458 (85,3) 2.255,4 Persediaan 156.747 178.381 140.434 (12,1) 27,0 Pajak Dibayar di Muka 4.030 - 6.991 100,0 (100,0)Beban Dibayar di Muka 71.367 59.925 67.135 19,1 (10,7)Jumlah Aset Lancar 1.539.663 1.906.830 956.093 (19,3) 99,4 Aset Tidak LancarUang Muka 338.580 240.813 150.344 40,6 60,2 Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 393 525 1.287 (25,1) (59,2)Aset Tetap 2.002.016 1.693.869 1.553.307 18,2 9,0 Goodwill 398.162 288.277 288.277 38,1 - Aset Tak Berwujud 42.492 45.095 10.704 (5,8) 321,3 Aset Pajak Tangguhan 40.679 35.805 22.995 13,6 55,7 Aset Tidak Lancar Lainnya 4.507 4.476 3.263 0,7 37,2 Jumlah Aset Tidak Lancar 2.826.829 2.308.860 2.030.177 22,4 13,7 Jumlah Aset 4.366.492 4.215.690 2.986.270 3,6 41,2
Pada tanggal 31 Mei 2017 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2016
Aset. Aset Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp4.366.492 juta, meningkat sebesar Rp150.802 juta atau 3,6% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp4.215.690 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan Aset Tidak Lancar sebesar Rp517.969 juta, disertai dengan penurunan Aset Lancar sebesar Rp367.167 juta.
Aset Lancar. Aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp1.539.663 juta, menurun sebesar Rp367.167 juta atau 19,3% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp1.906.830 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, dan persediaan.
Piutang Usaha – Pihak Berelasi. Piutang usaha – pihak berelasi pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp2.208 juta, menurun sebesar Rp3.246 juta atau 59,5% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp5.454 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan kolektibilitas piutang dari pelanggan korporasi dan asuransi pihak berelasi.
31
Aset Keuangan Lancar Lainnya. Aset keuangan lancar lainnya pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp22.326 juta, menurun sebesar Rp129.783 juta atau 85,3% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp152.109 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pencairan dana yang dibatasi penggunaanya untuk pembayaran akuisisi Perusahaan Anak.
Pajak Dibayar di Muka. Pajak dibayar di muka pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp4.030 juta, meningkat sebesar Rp4.030 juta atau 100,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp0. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh terdapatnya pajak penghasilan pasal 28A tahun fiskal 2017.
Aset Tidak Lancar. Aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp2.826.829 juta, meningkat sebesar Rp517.969 juta atau 22,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp2.308.860 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan aset tetap, goodwill, dan uang muka.
Uang Muka. Uang Muka pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp338.580 juta, meningkat sebesar Rp97.767 juta atau 40,6% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp240.813 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada pembayaran uang muka pembelian aset tetap, konstruksi, dan lain-lain.
Goodwill. Goodwill pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp398.162 juta, meningkat sebesar Rp109.885 juta atau 38,1% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp288.277 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya akusisi rumah sakit baru.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2015
Aset. Aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp4.215.690 juta, meningkat sebesar Rp1.229.420 juta atau 41,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.986.270 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Aset Lancar sebesar Rp950.737 juta dan peningkatan Aset Tidak Lancar sebesar Rp278.683 juta.
Aset Lancar. Aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.906.830 juta, meningkat sebesar Rp950.737 juta atau 99,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp956.093 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, aset keuangan lancar lainnya, dan persediaan.
Kas dan Setara Kas. Kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp740.437 juta, meningkat sebesar Rp580.589 juta atau 363,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp159.848 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) pada tahun 2016.
Piutang Usaha – Pihak Berelasi. Piutang usaha – pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp5.454 juta, menurun sebesar Rp4.676 juta atau 46,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp10.130 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penerimaan pembayaran pada periode berjalan.
Piutang Usaha – Pihak Ketiga. Piutang usaha – pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp770.524 juta, meningkat sebesar Rp205.427 juta atau 36,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp565.097 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada pelanggan korporasi terutama BPJS kesehatan.
Aset Keuangan Lancar Lainnya. Aset keuangan lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp152.109 juta, meningkat sebesar Rp145.651 juta atau 2.255,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp6.458 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan atas dana yang dibatasi penggunaannya untuk akuisisi Perusahaan Anak baru pada tahun 2016.
32
Pajak Dibayar di Muka. Pajak dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp0, menurun sebesar Rp6.991 juta atau 100,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp6.991 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh telah diselesaikannya pemeriksaan pajak atas klaim lebih bayar pajak badan tahun fiskal 2014.
Aset Tidak Lancar. Aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp2.308.860 juta, meningkat sebesar Rp278.683 juta atau 13,7% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.030.177 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan aset tetap, uang muka, dan aset tak berwujud.
Uang Muka. Uang muka pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp240.813 juta, meningkat sebesar Rp90.469 juta atau 60,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp150.344 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan uang muka pembelian aset tetap, konstruksi, dan uang muka perolehan Perusahaan Anak.
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha. Piutang pihak berelasi non-usaha pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp525 juta, menurun sebesar Rp762 juta atau 59,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.287 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pembayaran di periode berjalan.
Aset Takberwujud. Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp45.095 juta, meningkat sebesar Rp34.391 juta atau 321,3% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp10.704 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penambahan software.
Aset Pajak Tanguhan. Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp35.805 juta, meningkat sebesar Rp12.810 juta atau 55,7% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp22.995 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan perbedaan waktu atas imbalan pasca kerja, penyusutan dan amortisasi, serta cadangan kerugian penurunan nilai.
Aset Tidak Lancar Lainnya. Aset tidak lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp4.476 juta, meningkat sebesar Rp1.213 juta atau 37,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp3.263 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan uang jaminan utilities.
Liabilitas (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian Pada tanggal 31 Mei 2017
Pada tanggal 31 Desember Pertumbuhan (%)
2016 2015 31 Des 2016 – 31 Mei 2017
31 Des 2015 – 31 Des 2016
Liabilitas Jangka PendekUtang Usaha - Pihak Ketiga 301.748 314.127 254.714 (3,9) 23,3 Utang Bank Jangka Pendek 1.036 928 2.174 11,6 (57,3)Beban Akrual 241.431 234.211 249.661 3,1 (6,2)Uang Muka Pasien 17.723 14.948 10.113 18,6 47,8 Utang Pajak 41.405 40.313 29.559 2,7 36,4 Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka
PanjangUtang Bank 7.848 7.483 7.483 4,9 - Utang Sewa Pembiayaan 25.309 21.995 - 15,1 100,0 Laba yang Ditangguhkan atas
Transaksi Jual dan Sewa Balik 11.897 11.897 11.897 - - Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Lainnya 121.060 80.114 64.186 51,1 24,8 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 769.457 726.016 629.787 6,0 15,3
33
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian Pada tanggal 31 Mei 2017
Pada tanggal 31 Desember Pertumbuhan (%)
2016 2015 31 Des 2016 – 31 Mei 2017
31 Des 2015 – 31 Des 2016
Liabilitas Jangka PanjangUtang Bank Jangka Panjang 6.505 9.885 23.042 (34,2) (57,1)Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 198 198 354.746 - (99,9)Utang Sewa Pembiayaan 147.380 105.042 - 40,3 100,0Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi
Jual dan Sewa Balik 90.158 95.115 107.013 (5,2) (11,1)Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Lainnya 128.264 116.843 100.057 9,8 16,8Liabilitas Pajak Tangguhan 44.447 33.521 31.673 32,6 5,8Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 416.952 360.604 616.531 15,6 (41,5)Jumlah Liabilitas 1.186.409 1.086.620 1.246.318 9,2 (12,8)
Pada tanggal 31 Mei 2017 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2016
Liabilitas. Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp1.186.409 juta, meningkat sebesar Rp99.789,0 juta atau 9,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp1.086.620 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp56.348 juta dan peningkatan Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp43.441 juta.
Liabilitas Jangka Pendek. Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp769.457 juta, meningkat sebesar Rp43.441 juta atau 6,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp726.016 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, dan bagian lancar atas utang sewa pembiayaan.
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya. Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp121.060 juta, meningkat sebesar Rp40.946 juta atau 51,1% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp80.114 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada utang kontraktor, utang atas perolehan tanah dan bangunan, utang atas pembelian saham Perusahaan Anak.
Liabilitas Jangka Panjang. Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp416.952 juta, meningkat sebesar Rp56.348 juta atau 15,6% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp360.604 juta Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan utang sewa pembiayaan, liabilitas imbalan kerja jangka panjang, dan liabilitas pajak tangguhan.
Utang Bank Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Lancar. Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian lancar Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp6.505 juta, menurun sebesar Rp3.380 juta atau 34,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp9.885 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pembayaran pada tahun berjalan.
Utang Sewa Pembiayaan Setelah Dikurangi Bagian Lancar. Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian lancar Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp147.380 juta, meningkat sebesar Rp42.338 juta atau 40,3% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp105.042 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penambahan penggunaan fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan alat medis.
Liabilitas Pajak Tangguhan. Liabilitas pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp44.447 juta, meningkat sebesar Rp10.926 juta atau 32,6% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp33.521 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh tambahan liabilitas pajak tangguhan dari entitas yang diakuisisi pada tahun 2017.
34
Pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2015
Liabilitas. Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.086.620 juta, menurun sebesar Rp159.698 juta atau 12,8% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.246.318 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp255.927 juta, disertai dengan peningkatan Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp96.229 juta.
Liabilitas Jangka Pendek. Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp726.016 juta, meningkat sebesar Rp96.229 juta atau 15,3% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp629.787 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan utang usaha pihak ketiga, bagian lancar atas utang sewa pembiayaan, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, uang muka pasien dan utang pajak.
Utang Bank Jangka Pendek. Utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp928 juta, menurun sebesar Rp1.246 juta atau 57,3% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.174 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pembayaran utang yang dilakukan pada tahun 2016.
Uang Muka Pasien. Uang muka pasien pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp14.948 juta, meningkat sebesar Rp4.835 juta atau 47,8% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp10.113 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume pasien rawat inap.
Utang Pajak. Utang pajak pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp40.313 juta, meningkat sebesar Rp10.754 juta atau 36,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp29.559 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan utang PPh 21 terkait dengan peningkatan jumlah karyawan serta peningkaan PPh 29 pada Perusahaan Anak.
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang – Utang Sewa Pembiayaan. Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang – utang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp21.995 juta, meningkat sebesar Rp21.995 juta atau 100,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp0. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya utang sewa pembiayaan baru pada tahun 2016.
Liabilitas Jangka Panjang. Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp360.604 juta, menurun sebesar Rp255.927 juta atau 41,5% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp616.531 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan utang pihak berelasi non-usaha dan utang jangka panjang setelah dikurangi bagian lancar.
Utang Bank Jangka Panjang. Utang bank jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp9.885 juta, menurun sebesar Rp13.157 juta atau 57,1% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp23.042 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pembayaran yang dilakukan pada tahun 2016.
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha. Utang pihak berelasi non-usaha pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp198 juta, menurun sebesar Rp354.548 juta atau 99,9% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp354.746 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pembayaran utang non-usaha kepada PT Lippo Karawaci Tbk.
Utang Sewa Pembiayaan. Utang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp105.042 juta, meningkat sebesar Rp105.042 juta atau 100,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp0 pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya utang sewa pembiayaan baru di tahun 2016.
35
Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian Pada tanggal 31 Mei 2017
Pada tanggal 31 Desember Pertumbuhan (%)
2016 2015 31 Des 2016 – 31 Mei 2017
31 Des 2015 – 31 Des 2016
EkuitasModal Saham - Nilai Nominal
Rp100 per SahamModal Dasar - 4.000.000.000
SahamModal Ditempatkan dan Disetor
Penuh:1.300.612.500 Saham pada 31 Mei 2017 dan 31 Desember 2016, dan 1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2015 130.061 130.061 115.610 - 12,5
Tambahan Modal Disetor - Bersih 2.570.240 2.570.240 1.289.665 - 99,3 Selisih Nilai Transaksi dengan
Pihak Nonpengendali (25.748) (25.748) (25.748) - - Saldo Laba 492.799 447.325 364.490 10,2 22,7 Jumlah Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 3.167.352 3.121.878 1.744.017 1,5 79,0
Kepentingan Nonpengendali 12.731 7.192 (4.065) 77,0 (276,9)Jumlah Ekuitas 3.180.083 3.129.070 1.739.952 1,6 79,8
Pada tanggal 31 Mei 2017 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2016
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp3.180.083 juta, meningkat sebesar Rp51.013 juta atau 1,6% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp3.129.070 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan dari saldo laba sebesar Rp45.474 juta dan dari kepentingan nonpengendali sebesar Rp5.539 juta.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2015
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp3.129.070 juta, meningkat sebesar Rp1.389.118 juta atau 79,8% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.739.952 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan dari saldo laba Rp82.835 juta dan dari kepentingan nonpengendali sebesar Rp11.257 juta.
5. LIKUIDITAS DAN SUMBER MODAL
Kebutuhan likuiditas utama Perseroan adalah untuk membiayai operasional, kebutuhan modal kerja, utang dan belanja modal terkait pengembangan usaha. Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan telah membiayai persyaratan likuiditasnya terutama melalui penerimaan dari hasil penawaran umum, pinjaman dari pemegang saham, dan penerimaan kas dari pelanggan.
Perseroan memperkirakan kebutuhan modal kerjanya akan terus didanai oleh berbagai sumber pendanaan, termasuk kas dari penerimaan pelanggan. Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp478.672 juta.
Dengan memperhatikan estimasi penerimaan bersih dari PUT II, Perseroan memperkirakan akan mendapatkan sumber yang cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan yang cukup, termasuk penerimaan kas dari pelanggan, untuk memenuhi belanja modalnya dan utang serta biaya bunga terkait, dapat menjadi terbatas karena kondisi keuangannya dan hasil dari kegiatan usahanya. Perseroan tidak dapat memberikan jaminan apakah Perseroan akan mendapatkan pendanaan tersebut dengan persyaratan yang diterima oleh
36
Perseroan, atau tidak sama sekali. Perseroan berkeyakinan bahwa arus kas dari kegiatan operasional meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba Perseroan, sehingga dapat mencukupi kebutuhan Perseroan tanpa penerimaan dari PUT II. Namun demikian, ketidakmampuan Perseroan untuk mendapatkan modal kerja yang cukup dapat mempengaruhi rencana ekspansi bisnis Perseroan, yaitu pengembangan rumah sakit baru. Jika nantinya Perseroan menilai bahwa modal kerja tidak mencukupi, maka Perseroaan akan mencari modal kerja tambahan dalam bentuk pinjaman modal kerja.
Manajemen melakukan pengelolaan permodalan melalui pengawasan atas saldo kas dan setara kas, saldo liabilitas dan hasil operasional Perseroan serta rasio liabilitas neto disesuaikan terhadap modal. Pengelolaan permodalan ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan dan memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam melakukan pengelolaan permodalan, Perseroan melakukan evaluasi berkala atas kebutuhan dan kecukupan dana untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan dan evaluasi atas kinerja proyek yang sedang berlangsung serta pengembangan proyek baru.
Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan.
Likuiditas
Uraian 31 Mei2017
31 Desember2016 2015
Aset lancar/Liabilitas jangka pendek 2,00 2,63 1,52
Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Tingkat likuiditas diukur dengan rasio lancar, yaitu perbandingan aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek pada waktu tertentu dan merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki.
Rasio Lancar Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 2,00x; 2,63x; dan 1,52x.
Selain perjanjian-perjanjian yang telah diungkapkan di Prospektus, tidak terdapat perjanjian material lainnya yang menyebabkan peningkatan atau penurunan likuiditas.
Solvabilitas
Uraian 31 Mei2017
31 Desember2016 2015
Jumlah liabilitas / Jumlah ekuitas 0,37 0,35 0,72Jumlah liabilitas / Jumlah aset 0,27 0,26 0,42
Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut:
1. Jumlah liabilitas dibagi dengan Jumlah ekuitas (Solvabilitas Ekuitas)2. Jumlah liabilitas dibagi dengan Jumlah aset (Solvabilitas Aset)
Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 0,37x; 0,35x; dan 0,72x.
Rasio Solvabilitas Aset Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 0,27x; 0,26x; dan 0,42x.
37
Imbal Hasil Aset (Return on Asset/ROA)
Uraian 31 Mei2017
31 Desember2016 2015
ROA (%) 1,21 2,34 2,07
Imbal hasil aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan jumlah aset. Imbal hasil aset Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1,21%; 2,34%; dan 2,37%. Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity/ROE)
Uraian 31 Mei2017
31 Desember2016 2015
ROE (%) 1,66 3,15 3,55
Imbal hasil ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba periode/tahun berjalan dari ekuitas yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, dan 2015 masing-masing sebesar 1,66%; 3,15%; dan 3,55%.
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian
Periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 DesemberPertumbuhan (%)
2017 2016 2016 2015 31 Mei 2016 – 31 Mei 2017
31 Des 2015 – 31 Des 2016
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 262.041 218.584 239.865 263.449 19,9 (9,0)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (499.530) (178.828) (567.772) (360.336) 179,3 57,6
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (24.705) (6.581) 907.970 (23.259) 275,4 (4.003,7)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (262.194) 33.175 580.063 (120.146) (890,3) (582,8)
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 429 (223) 526 35 (292,4) 1.402,9
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE/TAHUN 740.437 159.848 159.848 279.959 363,2 (42,9)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE/TAHUN 478.672 192.800 740.437 159.848 148,3 363,2
Penerimaan kas, pinjaman dari pemegang saham, dan penerimaan hasil penawaran umum telah menjadi sumber utama likuiditas Perseroan selama lebih dari tiga tahun finansial terakhir. Pada akhir tahun 2016, seluruh pinjaman dari pemegang saham telah dilunasi. Penggunaan utama dari pendanaan tersebut oleh Perseroan adalah untuk pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga lainnya terkait obat-obatan, pasokan kebutuhan medis, jasa dokter, pembelian barang modal, dan ekspansi bisnis Perseroan.
38
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp262.041 juta. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp2.318.165 juta. Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar Rp1.230.962 juta.
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp218.584 juta. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.989.373 juta. Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar Rp1.042.076 juta.
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp239.865 juta. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp4.984.847 juta. Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar Rp2.600.521 juta.
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp263.449 juta. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp3.973.218 juta. Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar Rp1.983.022 juta. Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp499.530 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp225.834 juta, perolehan Perusahaan Anak sebesar Rp188.111 juta, dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap dan lainnya sebesar Rp85.428 juta.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp178.828 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp173.949 juta.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp567.772 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp349.277 juta dan penempatan dana yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp140.000 juta.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp360.336 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp279.093 juta dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap dan lainnya sebesar Rp68.757 juta.
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp24.705 juta. Aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk pembayaran utang sewa pembiayaan sebesar Rp20.395 juta.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp6.581 juta. Aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman bank sebesar Rp4.491 juta dan pembayaran kepada pihak berelasi sebesar Rp2.090 juta.
39
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp907.970 juta. Aktivitas pendanaan tersebut terutama diperoleh dari penerimaan Penawaran Umum Terbatas I sebesar Rp1.300.613 juta.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp23.259 juta. Aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman bank sebesar Rp13.802 juta dan pembayaran dividen sebesar Rp6.012 juta.
6. BELANJA MODAL
Belanja modal Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp496.207 juta, Rp500.539 juta, dan Rp303.685 juta.
Sumber dana Perseroan untuk membiayai pembelian barang modal sebagian besar berasal dari kas dari penerimaan pelanggan, penerimaan bersih dari Penawaran Umum Terbatas I, dan sewa guna usaha (financing lease).
Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan memiliki komitmen pembelian barang modal sebesar Rp67.388 juta. Komitmen pembelian barang modal tersebut sebagian besar terkait dengan pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi dari Accenture Indonesia, PT Multipolar Technology, PT Phillip Indonesia Commercial, dan PT Mindray Medical Indonesia, yang akan digunakan pada rumah sakit Perseroan dan Perusahaan Anak. Seluruh nilai komitmen tersebut adalah dalam mata uang Rupiah. Komitmen tersebut akan direalisasikan pada akhir tahun 2017. Sampai dengan tanggal 31 Agustus 2017, realisasi atas kontrak pembelian barang modal yang ada pada tanggal 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp40.433 juta. Tidak terdapat sanksi apabila Perseroan tidak memenuhi komitmen pembelian barang modal tersebut. Dengan pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi tersebut, Perseroan berharap akan terjadi modernisasi peralatan medis yang dapat meningkatkan dan/atau mempertahankan kapasitas pemberian jasa pelayanan kesehatan.
Perseroan telah melakukan pembelanjaan investasi barang modal dalam menjalankan kegiatan usahanya, termasuk terkait dengan pemenuhan persyaratan regulasi dan isu lingkungan hidup, antara lain pembangunan fasilitas tempat penampungan sementara limbah medis.
7. SEGMEN OPERASI
Tabel berikut menunjukkan segmen operasi Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017.
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Uraian SHLV SHKJ SHSB MRCCC SHLC SHBP
Pendapatan 331.918 275.286 152.607 240.092 102.741 107.795 Kontribusi Pendapatan Segmen terhadap
Pendapatan Perseroan (%) 14% 12% 7% 10% 4% 5%Laba (Rugi) Periode Berjalan 153.863 118.583 73.395 115.741 47.945 56.506
Kontribusi Laba (Rugi) Periode Berjalan Segmen terhadap Laba (Rugi) Periode Berjalan Perseroan (%) 292% 225% 139% 220% 91% 107%
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Uraian SHMK SHDP SHPL Lain-lain Eliminasi Jumlah
Pendapatan 112.504 128.270 90.783 804.552 (6.959) 2.339.589 Kontribusi Pendapatan Segmen terhadap
Pendapatan Perseroan (%) 5% 5% 4% 34% 0% 100%Laba (Rugi) Periode Berjalan 51.987 64.453 48.358 (678.145) - 52.686
Kontribusi Laba (Rugi) Periode Berjalan Segmen terhadap Laba (Rugi) Periode Berjalan Perseroan (%) 99% 122% 92% (1.287%) -% 100%
40
8. KEBIJAKAN PEMERINTAH
Kebijakan pemerintah seperti kebijakan fiskal, moneter, pajak atau kebijakan lain yang mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan moneter seperti kenaikan tingkat suku bunga dan fluktuasi nilai kurs mata uang asing yang terjadi akan mempengaruhi pendapatan Perseroan karena terdapat transaksi belanja modal Perseroan yang dilakukan dalam mata uang asing.
b. Kebijakan fiskal seperti perubahan tarif pajak dan pungutan tertentu akan berdampak pada meningkatnya beban pajak dan biaya Perseroan.
c. Kebijakan perijinan terkait rumah sakit seperti penambahan jenis perijinan yang yang diperlukan atau perubahan persyaratan perpanjangan perijinan akan berdampak pada meningkatnya beban administratif dan dapat menghambat operasional rumah sakit.
Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi posisi keuangan keseluruhan Perseroan termasuk dampaknya bagi kondisi keuangan Perseroan adalah sebagai berikut:a. Kebijakan tarif pajak yang akan mempengaruhi beban pajak dan laba bersih Perseroan.b. Kebijakan ketenagakerjaan seperti perubahan tingkat UMR/UMP dan Jaminan sosial yang akan
mempengaruhi biaya gaji Perseroan.c. Kebijakan jaminan kesehatan nasional seperti tarif BPJS kesehatan yang ditanggung oleh
Pemerintah akan berdampak pada pendapatan Perseroan.
9. PINJAMAN
Untuk mendanai modal kerjanya dan kebutuhan belanja modalnya, Perseroan dan Perusahaan Anak telah memiliki berbagai macam pinjaman dan perjanjian fasilitas dengan berbagai pihak. Pada tanggal 31 Mei 2017, total pinjaman Perseroan dan Perusahaan Anak adalah sebesar Rp188.078 juta. Bunga pinjaman yang berlaku terhadap fasilitas yang diterima oleh Perseroan dan Perusahaan Anak berkisar antara 11% dan 12,65% per tahun.
Tabel di bawah ini memuat jumlah saldo pinjaman milik Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal 31 Mei 2017.
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian JumlahJatuh tempo kontraktual
<1 tahun 1-2 tahun 2-5 tahunPinjaman Pihak Ketiga
Utang Bank Jangka PendekPT Bank Central Asia Tbk 1.036 1.036 - -
Utang Bank Jangka Panjang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur 14.353 7.848 6.505 -
Utang Sewa Pembiayaan PT Century Tokyo Leasing Indonesia 124.507 17.491 56.758 50.258PT Mitsubishi UFJ & Leasing Indonesia 48.182 7.818 21.697 18.667
Total Pinjaman Pihak Ketiga 188.078 34.193 84.960 68.925 Atas pinjaman tersebut di atas, Perseroan dan Perusahaan Anak memberikan jaminan berupa tanah dan aset lainnya sebagaimana telah diungkapkan pada Bab III Prospektus ini mengenai Pernyataan Utang. Tidak terdapat pembatasan penggunaan pinjaman, kecuali pinjaman dari Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur yang digunakan untuk tambahan dana investasi untuk membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perusahaan Anak Perseroan memiliki kebutuhan pinjaman musiman untuk kebutuhan modal kerja, yaitu pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk.
41
10. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
Dalam rangka menjaga kepentingan seluruh pemangku kepentingan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham, selama ini Perseroan telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dalam kegiatan usahanya. Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa mengedepankan etika bisnis dan transparansi sesuai dengan peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance (GCG), Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan, Unit Audit Intenal, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta telah menunjuk Komisaris Independen dan Direktur Independen.
Tujuan penerapan GCG Perseroan adalah:• Mengatur dan mengendalikan hubungan antar pemangku kepentingan.• Menciptakan komitmen untuk menjalankan usaha sesuai dengan etika bisnis yang baik, tranparan,
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.• Meningkatkan daya saing dan kemampuan Perseroan dalam menghadapi perubahan industri yang
sangat dinamis.• Melaksanakan manajemen risiko yang baik.• Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.
11. MANAJEMEN RISIKO
Dalam menghadapi risiko-risiko utama seperti yang dijelaskan pada Bab VI mengenai Faktor Risiko, Perseroan menerapkan manajemen risiko untuk memitigasi faktor risiko yang dihadapi sebagai berikut:
1. Perseroan berupaya untuk selalu melakukan peninjauan secara menyeluruh serta evaluasi baik secara internal maupun external terhadap penerapan strategi pertumbuhan Perseroan, antara lain melakukan peninjauan secara menyeluruh atas peraturan dan ketentuan yang mengatur mengenai izin usaha dan syarat-syarat perolehan izin usaha dalam upaya untuk menghindari kesalahan penafsiran dan penerapan peraturan yang ada saat ini dan di kemudian hari, dan syarat-syarat perjanjian yang saling menguntungkan;
2. Perseroan akan senantiasa melakukan pengkajian secara seksama baik dalam segi harga maupun kualitas, untuk pembelian peralatan-peralatan yang mendukung kegiatan usaha Perseroan, dalam rangka memperoleh aset yang optimal, serta berupaya untuk senantiasa mengkaji rencana atas investasi untuk peralatan medis terdepan yang sesuai dengan kebutuhan dan untuk menanggapi perubahan teknologi;
3. Untuk mengurangi risiko malpraktek, Perseroan membangun sendiri proses dan dana internal untuk mencakup setiap gugatan malpraktek yang timbul dan Perseroan mensyaratkan setiap dokter Perseroan untuk memiliki asuransi malpraktek mereka sendiri. Disamping itu Perseroan memiliki standar operasi yang senantiasa dikaji ulang dan peningkatan pengetahuan para dokter sesuai dengan perkembangan ilmu medis;
4. Untuk menghadapi risiko kehilangan tenaga medis Perseroan secara aktif dan secara terus menerus merekrut dokter dan tenaga medis yang mempunyai reputasi baik dari seluruh Indonesia. Selain itu Perseroan juga melakukan ikatan kerja dan menawarkan paket remunerasi yang menarik;
5. Perseroan melakukan kegiatan usahanya secara profesional dan memenuhi ketentuan yang telah disepakati dengan pemasok obat-obatan dan peralatan mendis untuk menjaga kepercayaan kerja yang telah dibentuk dan berupaya agar selalu menjalin hubungan baik dengan para pemasok obat-obatan dan peralatan mendis, yaitu dengan cara menjaga komitmen yang telah disepakati dan menerapkan pola berpikir yang saling menguntungkan (win-win solution) untuk jangka panjang;
6. Untuk menghadapi persaingan usaha Perseroan senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelatihan, meningkatkan sararana rumah sakit termasuk gedung, peralatan medis dan fasilitas umum;
7. Untuk mengantisipasi risiko perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah, Perseroan senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu medis dengan penerapan peralatan medis terkini sehingga Persroan tetap memiliki daya saing tinggi. Perseroan juga berusaha merekrut dokter-dokter yang memiliki reputasi yang baik untuk menunjang pelayanan kesehatan;
42
8. Perseroan akan terus meningkatkan kemampuannya untuk menjalankan kegiatan usaha secara intergrasi dan efisien dengan Perusahaan Anak, sehingga Perseroan dapat memberikan jasa yang lebih kompetitif dalam hal harga dan pelayanan dibandingkan dengan pesaing Perseroan;
9. Perseroan secara berkesinambungan melakukan penelaahan secara seksama dalam proses perolehan syarat-syarat perdagangan, perjanjian antara pelanggan dan pemasok obat-obatan dan peralatan medis untuk mengantisipasi adanya risiko gugatan hukum. Sedangkan dalam proses sewa atau pembelian tanah dan bangunan untuk pengembangan rumah sakit, Perseroan selalu melakukan penelahaan atas kepemilikan dan kelengkapan surat-surat untuk menghindari kemungkinan adanya tuntutan dan sengketa mengenai keabsahan hak kepemilikan atau penguasan tanah di kemudian hari;
10. Perseroan akan selalu menerapkan prinsip keuangan yang berhati-hati, perencanaan keuangan yang matang, bijaksana dan konsisten serta tetap menjaga rasio-rasio keuangan dalam upaya untuk memperoleh dana yang direncanakan sesuai jadwal dengan syarat yang kompetitif;
11. Perseroan dan Perusahaan Anak telah mengasuransikan sebagian besar asetnya dengan nilai yang memadai, untuk meminimalisi kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam dan musibah.
43
VI. FAKTOR RISIKO PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
Investasi pada saham mengandung risiko yang perlu diperhatikan oleh calon investor. Sebelum berinvestasi pada saham, calon investor harus memperhatikan bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, usaha Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor, setiap pelaku industri tidak terlepas dari risiko, demikian pula kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari berbagai tantangan dan risiko. Risiko-risiko yang material yang dihadapi Perseroan yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan, telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja Perseroan sebagai berikut:
A. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN
Kinerja Perseroan dapat mengalami hambatan jika Perseroan tidak mampu menarik dan mempertahankan para dokter dan tenaga profesional kesehatan lainnya
Sebagaimana lazimnya di industri kesehatan, kegiatan operasional di rumah sakit Perseroan bergantung pada upaya, kemampuan dan pengalaman para dokter dan staf medis Perseroan. Perseroan bersaing dengan penyedia layanan kesehatan lain di Indonesia dan Asia Tenggara, dalam merekrut dan mempertahankan dokter dan tenaga profesional kesehatan lain yang berkualitas. Sementara hukum Indonesia saat ini tidak mengizinkan Perseroan untuk mempekerjakan dokter atau staf medis asing yang tidak memiliki izin praktek (Surat Izin Praktik) dari Menteri Kesehatan Indonesia. Di beberapa rumah sakit Perseroan, perekrutan dan retensi dokter dipengaruhi oleh kekurangan dokter yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu.
Keluarnya beberapa tenaga medis Perseroan atau ketidakmampuan Perseroan untuk menarik atau mempertahankan jumlah dokter dan tenaga medis lainnya yang berkualitas dalam jumlah yang cukup pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
Selain itu, beberapa dokter, termasuk mereka yang berpraktek di rumah sakit Perseroan, menghadapi peningkatan premi asuransi malpraktek dan pembatasan cakupan pertanggungan asuransi. Ketidak-mampuan para dokter Perseroan untuk memperoleh perlindungan asuransi yang sesuai dapat menyebabkan para dokter tersebut membatasi praktek mereka. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya prosedur medis yang dilaksanakan ke rumah sakit Perseroan dan menurunkan jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit Perseroan, sehingga pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROAN
1. Perseroan bergantung pada pemegang saham pengendali Perseroan dan mitra strategis Perseroan sehubungan dengan pengembangan dan penyediaan gedung dan lokasi rumah sakit
Perseroan secara historis telah dan akan terus bergantung pada pemegang saham pengendali (secara tidak langsung), yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (“LK”), serta mitra strategis Perseroan, yaitu First Real Estate Investment Trust, suatu Dana Investasi Real Estate yang tercatat pada Singapore Stock Exchange (“First REIT”) dan PT Metropolis Properti Utama (“MPU”), sehubungan dengan pengembangan gedung rumah sakit dan penyediaan tanah untuk lokasi rumah sakit Perseroan. Secara historis, Perseroan mengandalkan para pihak tersebut untuk mengkonstruksi bangunan rumah sakit di atas tanah miliknya atau yang disewanya dimana Perseroan mengoperasikan bangunan tersebut sebagai rumah sakit. Perseroan kemudian membuat perjanjian sewa sehubungan dengan penggunaan properti tersebut sebagai rumah sakit. Hal ini dikarenakan Perseroan menerapkan strategi asset light
44
dimana kewajiban dan aset yang terkait dengan bangunan rumah sakit secara fisik tidak dicatat pada pembukuan Perseroan sebagai belanja modal tetapi pada pembukuan pemegang saham pengendali dan mitra strategis Perseroan, sedangkan Perseroan akan mencatat sebagai beban sewa. Strategi ini memberi kebebasan kepada Perseroan untuk fokus pada pengembangan staf medis, pembelian peralatan medis dan memberikan pelayanan berkualitas terbaik.
Pada tanggal 31 Mei 2017, 16 dari rumah sakit yang dioperasikan Perseroan disewa dari LK, First REIT dan MPU. Perseroan akan terus bergantung pada para pihak tersebut untuk mengidentifikasi dan menyediakan lahan untuk rumah sakit Perseroan, dan juga untuk membantu Perseroan sehubungan dengan pengembangan lokasi-lokasi tersebut sesuai dengan kesepakatan antara Perseroan dengan LK dan kesepakatan antara Perseroan dengan MPU. Perseroan dapat juga menandatangani perjanjian sewa baru dengan LK dan MPU dalam hal adanya suatu daerah yang menurut Perseroan memiliki potensi di kemudian hari. Pelaksanaan transaksi dengan LK tersebut mungkin dapat menyebabkan benturan kepentingan. Perjanjian yang akan dilakukan oleh Perseroan dengan LK dan MPU mungkin memerlukan persetujuan dari pemegang saham atau pemenuhan persyaratan sesuai dengan peraturan OJK.
Walaupun Perseroan telah membuat kesepakatan dengan LK dan MPU sehubungan dengan, antara lain, penyediaan lahan, tidak terdapat kepastian bahwa para pihak tersebut akan memberikan kesempatan pembebasan lahan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan Perseroan di masa mendatang. Ketidakmampuan untuk menjamin lokasi tanah yang cocok untuk rumah sakit Perseroan di masa mendatang, atau untuk memperoleh dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan lokasi tersebut, dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap strategi pertumbuhan Perseroan dan, pada akhirnya, bepengaruh negatif terhadap hasil operasi Perseroan. Selain itu, setiap perubahan usaha atau kondisi keuangan mitra strategis dapat berdampak negatif terhadap usaha Perseroan.
2. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang terkait dengan sistem informasi Perseroan dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif
Kinerja sistem dan teknologi informasi Perseroan sangat penting bagi operasi bisnis Perseroan. Sistem informasi Perseroan sangat penting untuk sejumlah bidang kritis operasi Perseroan, meliputi:
• akuntansi dan pencatatan keuangan;• rekening penagihan;• sistem klinis;• diagnosa dan perawatan pasien, misalnya melalui sistem komunikasi “Tele-medicine” Perseroan;• catatan medis dan penyimpanan dokumen;• manajemen persediaan; dan• negosiasi, penetapan harga dan pengadministrasian kontrak perawatan yang dikelola dan kontrak
pasokan.
Kegagalan sistem yang menyebabkan gangguan dalam layanan atau ketersediaan sistem Perseroan dapat secara merugikan mempengaruhi operasi atau pendapatan Perseroan. Meskipun Perseroan telah menerapkan upaya perlindungan dan keamanan jaringan, server Perseroan rentan terhadap virus komputer, pembobolan dan gangguan serupa dari peretasan atau gangguan yang tidak sah. Terjadinya salah satu peristiwa ini dapat mengakibatkan interupsi, penundaan, kehilangan atau kerusakan data, penghentian dalam ketersediaan sistem atau kewajiban berdasarkan undang-undang privasi dan keamanan, yang semuanya dapat memiliki efek merugikan material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dan merugikan reputasi bisnis Perseroan.
3. Bisnis dan hasil usaha Perseroan bisa terpengaruh jika Perseroan tidak menerima pembayaran secara tepat waktu dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang disponsori pemerintah (termasuk BPJS), klien korporasi atau pasien perseorangan
Risiko penagihan piutang terjadi apabila para penjamin kesehatan swasta dan pemerintah (termasuk BPJS), serta klien korporasi ataupun pasien perseorangan gagal untuk membayar Perseroan secara tepat waktu dan secara penuh atas layanan yang diberikan oleh Perseroan. Ada kemungkinan bahwa asuransi kesehatan dan klien korporasi dapat mengubah rencana polis dan pertanggungannya dalam waktu sedemikian rupa sehingga layanan yang diberikan oleh Perseroan kepada pasien tidak lagi tertanggung.
45
Selain itu, pasien perseorangan yang tidak memiliki asuransi kesehatan mungkin tidak mampu membayar biaya secara penuh atas layanan yang mereka terima. Jika Perseroan tidak menerima pembayaran secara tepat waktu dan secara penuh dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang disponsori pemerintah (termasuk BPJS), klien korporasi maupun pasien perseorangan, maka hal tersebut pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan rumah sakit baru, atau mengakuisisi rumah sakit lain dan mengintegrasikannya ke dalam operasional Perseroan yang sudah berjalan
Keberhasilan perkembangan Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengembangkan rumah sakit yang baru, atau mengakuisisi rumah sakit lain serta mengintegrasikannya ke dalam operasional Perseroan yang sudah berjalan, secara tepat waktu dan dengan biaya yang efisien. Pengembangan rumah sakit baru Perseroan bergantung pada, antara lain, risiko yang berhubungan dengan pengidentifikasian lokasi yang tepat, dan pengembangan, pembangunan dan pendanaan, sedangkan akuisisi rumah sakit bergantung pada risiko pendanaan dan kemampuan Perseroan untuk mengidentifikasi fasilitas yang tepat dan menegosiasikan persyaratan akuisisi yang menguntungkan.
Perseroan memerlukan lahan yang cukup banyak untuk membangun rumah sakit baru dimana saat ini Perseroan belum mendapatkan semua lahan yang diperlukan.Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat mengidentifikasikan lokasi untuk rumah sakit baru sesuai kriteria investasi Perseroan. Lokasi yang menarik jumlahnya terbatas dan memerlukan valuasi yang tinggi. Perseroan juga dapat menghadapi masalah sehubungan dengan perolehan hak atas tanah. Setelah Perseroan telah mengidentfikasi lokasi yang sesuai, Perseroan belum tentu mampu mendapatkan lahan tersebut dengan persyaratan atau ketentuan yang wajar.
Pembangunan rumah sakit baru memiliki jangka waktu yang lama dan memiliki risiko yang signifikan, termasuk keterbatasan bahan atau tenaga kerja ahli, masalah teknik, lingkungan atau masalah geologi yang tidak terduga, pemberhentian kerja, litigasi, gangguan cuaca, banjir dan peningkatan biaya yang tidak terduga, yang mana salah satunya dapat mengakibatkan keterlambatan atau tambahan biaya. Sebagai contoh, peningkatan biaya bahan baku secara signifikan akan menyebabkan peningkatan biaya pembangunan, dimana sebelumnya Perseroan belum dikenakan biaya tersebut. Kesulitan dalam mendapatkan segala izin, alokasi atau kewenangan yang dipersyaratkan dari otoritas terkait juga dapat meningkatkan biaya atau menunda pembangunan atau pembukaan rumah sakit baru.
Perseroan mungkin menghadapi kesulitan untuk melakukan akuisisi dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan Perseroan, dan Perseroan juga mungkin menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan rumah sakit yang baru diakuisisi ke dalam operasial Perseroan yang sudah berjalan. Akuisisi dan pengintegrasian rumah sakit juga memiliki beberapa risiko tambahan, termasuk:
• Kesulitan mengintegrasikan aset dan operasi rumah sakit yang diakuisisi ke dalam rumah sakit Perseroan yang sudah ada;
• Tantangan dalam merenovasi dan membangun kembali rumah sakit dan fasilitas yang sudah ada atau mereposisi rumah sakit yang sudah ada yang telah diakuisisi Perseroan atau rumah sakit dimana Perseroan diminta untuk mengelola untuk mencapai standar operasional yang dipersyaratkan;
• Kehilangan pasien atau dokter penting dan staf medis lainnya setelah akuisisi;• Pengalihan perhatian manajemen dari kegiatan operasional yang sudah berjalan;• Interupsi atau hilangnya momentum dalam kegiatan usaha rumah sakit tersebut;• Kegagalan dalam merealisasikan sinergi dan penghematan biaya yang diharapkan;• Kesulitan yang muncul dari koordinasi dan konsolidasi fungsi korporasi dan administrasi, termasuk
integrasi pengendalian internal dan prosedur seperti pelaporan keuangan yang tepat waktu;• Permasalahan hukum, peraturan, kontrak, ketenagakerjaan atau permasalahan lainnya yang tidak
terduga; dan• Dalam hal rumah sakit yang baru diakuisisi berlokasi di pasar yang masih baru, kesulitan yang
muncul karena masalah bahasa, budaya dan letak secara geografis.
46
Perseroan berencana untuk mendanai pengembangan rumah sakit baru dan akuisisi rumah sakit yang sudah ada dengan dana kas internal, dana dari hasil PUT II, dan pendanaan tambahan dari institusi keuangan dan pihak ketiga lainnya. Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan eksternal dan biaya untuk perolehan dana tersebut bergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi perekonomian dan pasar modal secara umum, tingkat suku bunga, ketersediaan fasilitas kredit dari bank atau kreditur lainnya, kepercayaan investor pada Perseroan, keberhasilan usaha Perseroan, ketentuan di bidang perpajakan dan pasar modal yang berlaku sehubungan dengan pencarian dana tersebut, batasan yang diberikan oleh Bank Indonesia atau institusi perbankan lainnya dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan yang bergerak di industri kesehatan di Indonesia serta kondisi ekonomi dan politik di Indonesia. Tidak terdapat kepastian atas tersedianya pendanaan tambahan tersebut, baik berupa jangka pendek maupun jangka panjang, atau apabila tersedia, akan memiliki persyaratan yang menguntungkan untuk Perseroan.
Di samping risiko yang telah disebutkan di atas, Perseroan juga dapat menghadapi kesulitan lainnya yang muncul dari operasional organisasi yang lebih besar dan kompleks akibat dari pengembangan usaha dan akuisisi rumah sakit dan tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat secara efektif mengelola organisasi yang lebih besar atau mencapai keuntungan yang diharapkan dari bertambah besarnya organisasi. Apabila akuisisi atau pengembangan tersebut terjadi di lokasi yang baru dimana Perseroan sebelumnya belum beroperasi, Perseroan dapat menghadapi risiko terkait dengan otoritas pemerintah dan peraturan yang belum dikenal dan kesulitan yang muncul karena masalah bahasa, budaya dan letak geografis.
Sebagai akibatnya, tidak terdapat kepastian bahwa proyek pengembangan atau akuisisi yang telah dipersiapkan akan berhasil atau dapat terintegrasikan dengan baik.
5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain yang terkait dengan peralatan medis dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif
Perseroan menggunakan peralatan medis yang canggih dan terkini di rumah sakit Perseroan untuk menyediakan layanan medis. Peralatan medis sering kali perlu ditingkatkan karena inovasi yang berjalan dengan cepat di industri peralatan medis dapat membuat peralatan yang sudah ada menjadi usang atau tidak dapat lagi menyediakan layanan terkini yang diperlukan atau diminta oleh pasien. Penggantian, peningkatan, atau perawatan peralatan mungkin memerlukan waktu yang lama karena terbatasnya suku cadang yang tersedia di dalam negeri. Hal ini dapat mengganggu kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan terkait bagi pasien Perseroan. Di samping itu, jika Perseroan tidak dapat mengikuti kemajuan teknologi, dokter dan pasien Perseroan mungkin beralih ke rumah sakit lain yang memiliki peralatan yang lebih canggih dan keunggulan kompetitif Perseroan akan berkurang, di mana hal ini dapat memiliki dampak merugikan material terhadap bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan.
6. Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kesehatan, lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi bisnis Perseroan
Pelayanan kesehatan merupakan industri yang tunduk pada peraturan perundang-undangan yang luas dan perubahan peraturan perundang-undangan yang dinamis. Rumah sakit Perseroan, dokter dan profesional medis lainnya tunduk kepada hukum dan peraturan perundang-undangan, termasuk, namun tidak terbatas pada, perizinan, inspeksi fasilitas dan persyaratan perumahsakitan dan klinis. Terdapat pemeriksaan berkala oleh pemerintah dan otoritas yang berwenang untuk memastikan Perseroan mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku. Perseroan diwajibkan memiliki berbagai perizinan atau persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah untuk menjalankan usaha Perseroan, termasuk, antara lain, izin operasional rumah sakit. Perseroan harus memperbarui semua perizinan dan persetujuan ketika masa berlakunya berakhir, serta mendapatkan perizinan dan persetujuan yang baru apabila diperlukan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu memperpanjang atau mendapatkan izin yang diperlukan yang belum diperoleh dan saat ini sedang dalam proses atau izin-izin lainnya yang mungkin diperlukan di masa mendatang. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan tidak akan menerima sanksi yang timbul dari kegagalan memperpanjang atau memperoleh perizinan yang diperlukan.
47
Dikenakannya sanksi hukum secara material dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan jalannya usaha Perseroan. Jika Perseroan gagal mendapatkan, mempertahankan atau memperbarui perizinan atau persetujuan yang disyaratkan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah untuk menjalankan usaha, maka pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. Khususnya, Perseroan tunduk pada sejumlah peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi jenis layanan yang disediakan Perseroan bagi pasien Perseroan. Perubahan apapun yang terjadi dalam peraturan-peraturan ini dapat berdampak negatif pada usaha Perseroan. Contohnya, kegiatan usaha Perseroan dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan di dalam peraturan perundang-undangan sehubungan dengan komposisi tempat tidur rumah sakit yang harus disediakan Perseroan di dalam rumah sakit Perseroan khususnya jika peraturan-peraturan diubah sehingga Perseroan dipersyaratkan untuk mengalokasikan jumlah yang lebih besar untuk tempat tidur “Kelas 3”, kelas tempat tidur terendah yang ditawarkan Perseroan. Kemampuan Perseroan untuk mengakomodasi pasien yang menempati kelas tempat tidur lainnya dan yang biasanya merupakan sumber penghasilan yang lebih besar untuk Perseroan, dapat terkena dampak negatif. Hal ini mungkin berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
Selain itu, rumah sakit Perseroan mungkin memuat, atau operasi rumah sakit Perseroan dapat memanfaatkan, bahan-bahan, proses atau instalasi tertentu yang diatur sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup, atau mungkin memerlukan izin terkait lingkungan hidup dari pihak berwenang. Perizinan ini termasuk, namun tidak terbatas pada, limbah medis atau limbah penyakit menular, insinerator, dan bahan-bahan yang mengandung bahan asbes yang mudah pecah. Undang-undang dan peraturan lingkungan hidup juga membebankan tanggung jawab pada Perseroan untuk menghilangkan atau memulihkan bahan-bahan/zat yang berbahaya atau beracun. Sebagai akibatnya, Perseroan juga harus bertanggung jawab atas denda dan kerugian pemerintah untuk cedera kepada orang-orang, sumber daya alam dan properti yang berdekatan. Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada yang diantisipasi dikarenakan biaya untuk memenuhi persyaratan peraturan lingkungan hidup serta peraturan kesehatan kerja dan keselamatan yang ada saat ini dan dimasa depan. Perseroan telah membuat aplikasi permohonan untuk Izin Pembuangan Limbah cair dan/atau Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan/atau Izin penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3) sehubungan dengan beberapa rumah sakit, yaitu: (i) Siloam Hospitals TB Simatupang, (ii) BIMC Kuta, (iii) BIMC Nusa Dua, (iv) Siloam Hospitals Buton, (v) Siloam Hospitals Labuan Bajo, (vi) Siloam Hospitals Bogor; (vii) Siloam Hospitals Bangka Belitung, (viii) Siloam Hospitals Yogyakarta dan (ix) Siloam Hospitals Bekasi Timur. Permohonan-permohonan tersebut masih berstatus menunggu dan tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat memperoleh izin-izin tersebut secara tepat waktu atau tidak sama sekali. Perseroan mungkin dikenakan sanksi administratif yang dapat berupa peringatan tertulis sampai penghentian sementara izin usaha dan pencabutan izin usaha yang Perseroan butuhkan untuk mengoperasikan rumah sakit-rumah sakit terkait. Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada yang diantisipasi dikarenakan biaya untuk pemenuhan kesesuaian dengan hukum dan peraturan lingkungan yang ada dan dimasa depan dan hukum dan peraturan kesehatan kerja dan keselamatan. Terjadinya peristiwa-peristiwa di atas dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek Perseroan.
Meskipun Perseroan akan mengambil semua langkah untuk mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan sehubungan dengan bahan–bahan, proses atau instalasi tersebut, tidak ada jaminan bahwa kewajiban lingkungan tidak akan terjadi lagi di masa depan, atau bahwa setiap kewajiban lingkungan tersebut tidak akan menjadi penting untuk kegiatan usaha Perseroan.
48
7. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin bertentangan dengan kepentingan Perseroan
Pemegang saham pengendali Perseroan memiliki, dan akan terus memiliki, kekuasaan untuk mengendalikan Perseroan, termasuk kekuasaan dalam hal:
• menyetujui setiap penggabungan usaha, konsolidasi, atau pembubaran Perseroan;• menggunakan pengaruh signifikan terhadap kebijakan dan urusan Perseroan;• menyetujui sebagian besar anggota Direksi dan Komisaris Perseroan; dan • menentukan hasil dari setiap tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham (selain
persetujuan terhadap transaksi yang mengandung benturan kepentingan dimana pemegang saham pengendali yang memiliki benturan kepentingan atau terafiliasi dengan Direktur, Komisaris, atau LK diwajibkan untuk abstain berdasarkan peraturan OJK), termasuk waktu dan pembayaran dividen di masa depan.
Pemegang saham pengendali mungkin memiliki kegiatan usaha lain dan kepentingan yang lain di luar kegiatan usaha Perseroan, dan dapat mengambil langkah-langkah, baik yang terkait atau tidak dengan Perseroan, yang menguntungkan mereka atau perusahaan lain dibandingkan Perseroan, sehingga dapat berdampak material dan merugikan pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek Perseroan.
Khususnya, pemegang saham pengendali Perseroan tunduk pada beberapa pembatasan berdasarkan senior notes atau perjanjian yang sebelumnya diterbitkan/ditandatangani dan yang mungkin akan diterbitkan/ditandatangani di masa mendatang. Walaupun Perseroan tidak terikat langsung oleh pembatasan berdasarkan senior notes atau perjanjian tersebut, pemegang saham pengendali Perseroan mungkin, melalui pengaruhnya dan kemampuan untuk mengendalikan Perseroan, dapat membatasi beberapa tindakan Perseroan agar tetap memenuhi pembatasan terhadap senior notes atau perjanjian tersebut. Sebagai contohnya, sebagai perusahaan anak yang dibatasi yang tidak memberikan garansi (non guarantor restricted subsidiary) berdasarkan ketentuan senior notes pemegang saham pengendali Perseroan, jumlah utang yang dapat Perseroan peroleh mungkin hanya sebatas keseluruhan utang yang dapat diperoleh oleh LK, dan perusahaan anaknya juga dibatasi berdasarkan ketentuan dalam senior notes. Selanjutnya, ketentuan dalam senior notes menetapkan pembatasan-pembatasan terhadap kemampuan LK untuk melakukan transaksi tertentu, seperti penjualan dan sewa balik, transaksi dengan pihak afiliasi, transaksi penjualan aset, penerbitan modal saham, pembebanan gadai dan pemberian jaminan.
Komisaris Perseroan, termasuk ketiga Komisaris Independen Perseroan, saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan/atau Direktur di LK dan/atau afiliasi lainnya (selain Perseroan). Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Komisaris tidak akan menghadapi benturan kepentingan dalam melaksanakan fungsi tata kelolanya atas Perseroan, pada satu sisi, dan pada sisi lainnya, pada fungsi mereka sebagai komisaris ataua direksi LK atau afiliasinya, atau bahwa konflik tersebut akan diselesaikan dengan keuntungan Perseroan.
Dari waktu ke waktu, Perseroan telah dan akan terus terlibat dalam transaksi dengan entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham pengendali Perseroan dan pihak terkait lain dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Transaksi Afiliasi (sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan IX.E.1) yang dilakukan Perseroan dengan pihak terkait setelah PUT II dapat menyebabkan terjadinya Benturan Kepentingan (sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan IX.E.1) yang pelaksanaannya memerlukan persetujuan pemegang saham independen Perseroan sesuai dengan Peraturan IX.E.1.
49
8. Perseroan mengalami persaingan dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lain
Industri perawatan kesehatan sangat kompetitif. Umumnya, rumah sakit lain yang terdapat di daerah setempat di mana Perseroan melayani menyediakan layanan yang sama dengan yang ditawarkan oleh rumah sakit Perseroan. Di lokasi tertentu, Perseroan bersaing dengan rumah sakit milik pemerintah dan rumah sakit swasta lain. Selanjutnya, di beberapa lokasi, rumah sakit Perseroan menghadapi persaingan dari rumah sakit di luar Indonesia, termasuk rumah sakit di Singapura dan Malaysia yang dapat memberikan layanan yang lebih kompleks. Beberapa dari para pesaing ini mungkin sudah lebih mapan dan memiliki sumber daya finansial, personil dan sumber daya lain yang lebih besar dibanding rumah sakit Perseroan dan mungkin mencari peluang untuk mendirikan fasilitasnya di Indonesia. Selain itu, di lokasi di mana rumah sakit Perseroan menjadi penyedia dominan atau satu-satunya penyedia layanan perawatan kesehatan di wilayah tersebut, pasien atau dokter mungkin mendukung rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya di kota-kota atau wilayah sekitarnya. Beberapa pesaing Perseroan juga memiliki rencana untuk memperluas jaringan rumah sakit mereka, yang dapat menimbulkan tekanan harga dan perekrutan pada Perseroan. Jika Perseroan terpaksa menurunkan harga layanan Perseroan atau tidak mampu untuk menarik pasien dan para dokter serta tenaga profesional kesehatan lain ke rumah sakit Perseroan, maka pada akhirnya hal ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
9. Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi dan kualitas pelayanan medis yang sebagian besar diberikan oleh dokter spesialis yang bukan karyawan Perseroan
Di Indonesia, dokter spesialis biasanya bekerja secara independen dan bukan karyawan dari rumah sakit. Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan sejumlah dokter spesialis yang diizinkan untuk berpraktek di maksimum tiga rumah sakit yang berbeda. Akibatnya, merek dan reputasi Perseroan bisa berdampak negatif karena kinerja yang buruk atau insiden malpraktek oleh dokter yang bekerja di fasilitas rumah sakit Perseroan yang tidak dikendalikan secara penuh oleh Perseroan. Selain itu, kemampuan Perseroan terbatas untuk menegakkan praktik dan standar yang seragam antara dokter non-karyawan Perseroan yang mungkin dapat membatasi kemampuan Perseroan untuk membangun reputasi untuk standar yang konsisten dari pelayanan medis yang berkualitas yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
10. Perseroan menyerap kewajiban atau risiko dari rumah sakit yang diakuisisi oleh Perseroan
Perseroan mengakuisisi BIMC Kuta dan BIMC Nusa Dua pada tahun 2013, ASRI pada tahun 2014, serta SHST, SHMT, SHCB, dan SHBS pada tahun 2017, masing-masing dari pihak ketiga. Rumah sakit yang diakuisisi oleh Perseroan mungkin memiliki kewajiban yang belum diketahui atau yang sifatnya kontinjen, termasuk kewajiban atas kegagalan mematuhi hukum dan peraturan, gugatan litigasi dan Perseroan dapat menjadi bertanggung jawab atas kegiatan usaha masa lalu tersebut. Kewajiban yang tidak diketahui atau yang sifatnya kontinjen tersebut dapat berpengaruh negatif secara material terhadap hasil usaha dan kinerja keuangan Perseroan. Selain itu, merek dan reputasi Perseroan dapat rusak oleh kewajiban yang tidak diketahui atau yang sifatnya kontinjen tersebut jika diungkapkan kepada publik.
11. Perseroan bergantung pada kemampuannya mengelola persediaan secara efektif
Perseroan bergantung pada kemampuannya untuk mempertahankan tingkat optimal persediaan obat-obatan, peralatan medis dan barang-barang rumah sakit terkait. Jika Perseroan terlalu banyak menimbun persediaan obat-obatan atau mempertahankan sejumlah besar peralatan medis yang kurang dimanfaatkan, maka Perseroan mungkin diharuskan menambah modal kerja Perseroan dan persyaratan pembiayaan dan biaya, yang dapat mempengaruhi secara merugikan hasil usaha atau kondisi keuangan Perseroan. Atau, jika Perseroan tidak dapat memperoleh jumlah obat-obatan dan peralatan medis yang canggih dan barang-barang rumah sakit terkait, kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan rumah sakit Perseroan mungkin akan terpengaruh dan pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
50
12. Struktur grup Perseroan menjadikan Perseroan bergantung pada sejumlah Perusahaan Anak untuk arus kas dan dalam hal pailit atau likuidasi, menjadikan prioritas hak Perseroan lebih rendah dibandingkan dengan kreditur dari Perusahaan Anak
Sebagian besar operasi Perseroan dilaksanakan melalui Perusahaan Anak dan akibatnya, hasil usaha dan arus kas Perseroan tergantung pada laba Perusahaan Anak tersebut. Kemampuan Perusahaan Anak Perseroan untuk menyediakan dana bagi Perseroan mungkin dibatasi oleh kewajiban-kewajibannya yang lain. Di samping itu, Perseroan bergantung pada distribusi keuntungan, pinjaman atau pembayaran lain oleh Perusahaan Anak Perseroan untuk melayani kewajiban-kewajiban Perseroan dan untuk membayar dividen. Selain itu, jika terjadi kepailitan, likuidasi atau reorganisasi lain atas salah satu Perusahaan Anak, kreditur Perusahaan Anak tersebut akan berhak atas pembayaran penuh dari penjualan aset Perusahaan Anak tersebut sebelum Perseroan, sebagai pemegang saham, berhak menerima distribusi dari penjualan tersebut.
13. Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak mencakup semua jenis kerugian dan mungkin tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan
Perseroan memiliki asuransi yang mencakup risiko-risiko termasuk kerusakan pada properti, kerugian akibat kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya serta terhadap gangguan bisnis. Namun Perseroan tidak dapat menjamin bahwa nilai pertanggungan asuransi dapat menutup kerugian yang timbul terhadap risiko-risiko tersebut, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
C. RISIKO UMUM
1. Kondisi perekonomian secara makro dan global
Krisis ekonomi yang melanda Asia, termasuk Indonesia, di pertengahan tahun 1997 tercemin dari, antara lain, depresiasi nilai mata uang, penurunan PDB riil secara signifikan, tingkat bunga yang tinggi, gejolak sosial dan perubahan kondisi politik yang luar biasa. Krisis ekonomi menyebabkan banyak perusahaan Indonesia mengalami gagal bayar atas kewajibannya pada saat jatuh tempo. Kondisi tersebut berdampak negatif pada iklim usaha di Indonesia. Dari tahun 1999 sampai 2002, Indonesia memasuki masa resesi dengan tingkat pertumbuhan yang relatif rendah.
Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara anggota Uni Eropa mengalami penurunan peringkat kredit atau perubahan peringkat kredit menjadi negatif. Selain itu, kekhawatiran mengenai beban utang di berbagai negara Uni Eropa terus meningkat, termasuk kekhawatiran mengenai kesanggupan negara-negara tersebut untuk memenuhi kewajibannya di masa mendatang. Krisis ekonomi global yang berawal pada tahun 2008 juga menciptakan suatu periode dimana terjadi kekurangan ketersediaan kredit, penurunan penanaman modal asing langsung, kegagalan pada institusi keuangan global, penurunan nilai pasar saham global, perlambatan ekonomi global dan jatuhnya permintaan berbagai komoditas.
Tidak terdapat jaminan bahwa kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan yang pernah terjadi di Indonesia dan Asia tidak akan terulang di masa mendatang. Kehilangan kepercayaan para investor pada sistem keuangan di negara berkembang dan pasar lainnya dapat mengakibatkan kenaikan volatilitas di pasar keuangan Indonesia dan internasional serta menghambat perkembangan ekonomi Indonesia dan ekonomi global.
Kecenderungan penurunan yang signifikan dan berkelanjutan pada ekonomi global, termasuk ekonomi Indonesia, seperti kenaikan tingkat suku bunga dan inflasi yang dapat mempengaruhi pendapatan masyarakat (disposable income), dapat mempengaruhi bisnis dan hasil usaha Perseroan. Situasi ekonomi global saat ini dapat berdampak pada Indonesia dan kegiatan usaha Perseroan. Hal-hal tersebut dapat memberi dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja, dan prospek usaha Perseroan.
51
Tidak ada jaminan bahwa situasi ekonomi global saat ini tidak mungkin memburuk atau iklim ekonomi global akan membaik, atau kemerosotan pada ekonomi global tidak akan memberi dampak lebih lanjut bagi Indonesia dan kegiatan usaha Perseroan. Pertumbuhan ekonomi global yang melemah dan perkembangan pada situasi ekonomi global dapat secara material memberi dampak negatif pada kegiatan usaha, kinerja, dan prospek usaha Perseroan.
2. Perubahan nilai tukar mata uang asing
Risiko nilai tukar uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrument keuangan akan terpengaruh akibat Perseroan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Meskipun seluruh pendapatan Perseroan dan Perusahaan Anak dalam denominasi Rupiah, namun Perseroan dan Perusahaan Anak terekspos risiko perubahan nilai mata uang asing.
Nilai tukar mata uang berpotensi menimbulkan kerugian bila biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh dalam Rupiah. Apabila kondisi ini berlangsung lama, maka akan berdampak terhadap pengeluaran dan arus kas, kemampuan pembelanjaan modal dan laba bersih Perseroan. 3. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan peraturan tentang pemerintahan daerah
di Indonesia dapat berdampak negatif pada Perseroan
Pemerintah Indonesia mengesahkan ketentuan mengenai otonomi daerah dan urusan keuangan daerah pada tahun 1999 berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah dan Daerah. Terkait otonomi daerah, pada tahun 2014 Pemerintah Indonesia mengesahkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana terakhir diubah oleh UU No. 9 Tahun 2015. Sedangkan untuk urusan keuangan daerah, pada tahun 2004 Pemerintah Indonesia mengesahkan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Undang-undang ini diharapkan untuk memberikan kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada Pemerintah Daerah untuk menggunakan aset nasional dan untuk menciptakan hubungan keuangan yang seimbang dan adil antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Undang-undang otonomi daerah telah mengubah kondisi regulasi untuk perusahaan di Indonesia dengan mendesentralisasi regulasi, perpajakan dan kekuasaan lainnya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah dan ini menyebabkan ketidakpastian. Ketidakpastian ini meliputi implementasi peraturan di area otonomi daerah dan kurangnya personil Pemerintah dengan pengalaman di sektor yang relevan pada beberapa tingkat Pemerintah Daerah. Selanjutnya, saat ini ada keterbatasannya preseden maupun pedoman lainnya untuk implementasi undang-undang dan peraturan otonomi daerah. Selain itu, sesuai dengan undang-undang otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk menerapkan peraturan dan dengan dalih otonomi daerah, menempatkan beberapa pembatasan, pajak dan retribusi yang berbeda dengan Pemerintah Daerah lainnya dan/atau merupakan tambahan dari penerapan Pemerintah Pusat. Kegiatan usaha Perseroan terletak di Indonesia dan dapat terkena dampak buruk karena peraturan yang berlawanan atau peraturan tambahan, perpajakan dan pungutan yang mungkin dikenakan oleh pemerintah daerah.
4. Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan malpraktek kedokteran di mana Perseroan tidak memiliki jaminan asuransi, kecuali dua Perusahaan Anak, yaitu PT MST dan PT TRW yang memiliki jaminan asuransi
Rumah sakit Perseroan berisiko untuk mendapatkan gugatan medis dan hukum dari pasien Perseroan. Keberadaan gugatan tersebut dapat berdampak negatif terhadap reputasi rumah sakit Perseroan dan/atau dokter-dokternya. Apabila gugatan-gugatan tersebut berhasil, rumah sakit Perseroan mungkin dapat bertanggung jawab terhadap kerugian, denda bahkan berisiko untuk ditutup. Perseroan tidak memiliki asuransi pertanggungan malpraktek umum kecuali dua Perusahaan Anak, yaitu PT MST dan PT TRW yang memiliki jaminan asuransi malpraktek. Sebagian dari dokter-dokter yang berpraktek di rumah sakit Perseroan memiliki jaminan asuransi profesi.
52
Litigasi malpraktek kesehatan pada umumnya diajukan terhadap dokter dan penggugat juga biasanya mengikutsertakan rumah sakit sebagai turut tergugat, tempat di mana pengobatan dilangsungkan. Mengingat Perseroan melakukan perawatan medis yang kompleks di rumah sakit Perseroan, yang tidak dapat memberikan jaminan hasil yang positif, maka Perseroan berhadapan dengan kemungkinan litigasi malpraktek kesehatan. Selanjutnya, sekalipun rumah sakit Perseroan tidak terlibat dalam litigasi malpraktek kesehatan tersebut, reputasi rumah sakit Perseroan dapat dirugikan karena keterkaitan Perseroan dengan dokter yang terlibat dalam litigasi malpraktek kesehatan. Saat ini Perseroan menghadapi dua gugatan yang diajukan oleh mantan pasien Perseroan.
Jika litigasi malpraktek kesehatan tidak dimenangkan oleh Perseroan atau dokter, hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. Tidak terdapat jaminan bahwa prosedur dan dana internal Perseroan yang dipersiapkan untuk menghadapi malpraktek akan cukup untuk memenuhi setiap kewajiban yang timbul akibat adanya litigasi malpraktek kesehatan tersebut.
5. Pemogokan tenaga kerja
Hukum dan peraturan perundang-undangan yang mengatur pembentukan serikat buruh serta kondisi ekonomi yang lemah telah menimbulkan pergolakan buruh dan aktivis di Indonesia. Pada tahun 2000, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 (“UU No. 21/2000”) tentang Serikat Buruh yang memungkinkan karyawan untuk membentuk serikat pekerja tanpa intervensi dari pemberi kerja. Pada tahun 2003, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”). UU Ketenagakerjaan berlaku pada 25 Maret 2003 dan memerlukan implementasi lebih lanjut dari peraturan-peraturan yang mungkin secara substantif dapat mempengaruhi hubungan ketenagakerjaan di Indonesia.
UU Ketenagakerjaan meningkatkan jumlah pembayaran pesangon, layanan dan kompensasi yang wajib dibayarkan kepada karyawan yang diberhentikan. Berdasarkan UU Ketenagakerjan, karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela berhak untuk mendapatkan kompensasi, antara lain, atas (i) cuti tahunan tidak diambil, (ii) biaya relokasi (jika ada), (iii) kompensasi yang mencapai 15% dari uang pesangon dan/atau bonus selama tahun bekerja (bagi yang memenuhi syarat), dan (iv) biaya lainnya. Pegawai yang mengundurkan diri terkait dengan perubahan kendali dari tempatnya bekerja dan telah bekerja setidaknya tiga tahun, berdasarkan UU Ketenagakerjaan, juga berhak atas uang jasa dan kompensasi. UU Ketenagakerjaan mempersyaratkan forum bipartit yang terdiri dari pemberi kerja dan karyawan, dan membutuhkan partisipasi lebih dari 50% dari karyawan suatu perusahaan dalam rangka melakukan negosiasi perjanjian kerja bersama, juga membuat prosedur-prosedur yang lebih permisif dalam pelaksanaan aksi mogok. Setelah diberlakunya UU Ketenagakerjaan, beberapa serikat buruh menentang atas UU Ketenagakerjaan kepada Mahkamah Konstitusi Indonesia, namun Mahkamah Konstitusi Indonesia menyatakan bahwa UU Ketenagakerjaan berlaku kecuali untuk beberapa ketentuan, yang berkaitan dengan (i) prosedur pemecatan karyawan yang melakukan kesalahan berat, (ii) pengenaan pidana penjara atau denda terhadap karyawan yang memulai atau berpartisipasi dalam pemogokan buruh ilegal atau mempengaruhi karyawan lain untuk berpartisipasi dalam aksi mogok buruh, (iii) untuk serikat buruh di perusahaan-perusahaan yang memiliki lebih dari satu serikat buruh, perlunya perwakilan 50% karyawan sebelum serikat buruh tersebut berhak untuk bernegosiasi dengan pemberi kerja, dan (iv) kemampuan usaha untuk menandatangani perjanjian-perjanjian outsourcing dengan istilah-istilah yang sudah ditentukan yang tidak mengandung ketentuan yang melindungi karyawan outsourcing dalam penempatannya oleh perusahaan outsourcing. Karenanya, Perseroan mungkin tidak dapat mengandalkan ketentuan-ketentuan tertentu di dalam UU Ketenagakerjaan.
6. Bencana alam
Kepulauan Indonesia merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas vulkanik yang teraktif di dunia. Hal ini disebabkan karena Indonesia terletak di pertemuan tiga lempengan, sehingga wilayah Indonesia sangat rentan terhadap aktivitas seismik yang dapat menyebabkan gempa, tsunami atau gelombang air pasang. Terjadi berbagai bencana alam yang menimbulkan kerugian signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai tambahan dari peristiwa-peristiwa geologis ini, Indonesia juga telah dilanda bencana alam lainnya seperti hujan deras dan banjir. Hal-hal di atas mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan properti yang parah.
53
Meskipun kejadian-kejadian ini tidak berdampak secara material pada pasar modal di Indonesia, akan tetapi, Pemerintah harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk bantuan darurat dan usaha-usaha untuk merelokasikan para korban bencana alam tersebut. Sebagian besar dari bantuan darurat atas bencana alam yang terjadi berasal dari pemerintah asing dan lembaga-lembaga bantuan internasional dan terdapat kemungkinan bantuan tersebut tidak diberikan atau tidak diterima para korban secara tepat waktu. Dampak politis dan sosial dapat terjadi apabila Pemerintah tidak dapat menyampaikan bantuan tersebut kepada pihak yang berhak secara tepat waktu. Lebih lanjut, usaha penyelamatan dan bantuan akan membebani keuangan Pemerintah dan dapat berakibat pada kemampuan Pemerintah untuk membayar utang-utang luar negerinya. Setiap kegagalan oleh Pemerintah dalam memenuhi kewajibannya, dapat menyebabkan Pemerintah menjadi wanprestasi berdasarkan berbagai perjanjian pinjaman dan secara langsung maupun tidak langsung pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
Bencana geologis di masa depan dapat berpengaruh besar terhadap perkekonomian Indonesia. Gempa yang besar, atau gangguan geologis lainnya maupun bencana alam yang berhubungan degan iklim pada suatu kota yang berpenduduk pada dan pusat-pusat finansial dapat mengganggu ekonomi Indonesia dan mempengaruhi kepercayaan investor, sehingga pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
7. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang lazim dalam industri kesehatan
Umumnya, rumah sakit tunduk pada peraturan perundang-undangan terkait pelayanan medis dan bedah, yang dapat memiliki dampak yang signifikan dan mungkin dapat berpengaruh secara material dari segi harga dan ketersediaan dari layanan tersebut. Selanjutnya, rumah sakit menghadapi risiko meningkatnya persaingan untuk jasa atau produk baru dan risiko bahwa kemajuan teknologi akan menyebabkan layanan medis dan bedah mereka saat ini menjadi usang. Meningkatnya biaya teknologi kesehatan juga dapat merugikan dan mempengaruhi secara material hasil keuangan usaha Perseroan. Rumah sakit juga dapat mengalami kerugian ketika mengadopsi layanan medis atau bedah baru, dan akibatnya pola pendapatan menjadi tidak menentu.
Selanjutnya, karena Perseroan harus mengirimkan ambulans untuk merespon telepon darurat baik oleh pasien mampu membayar ataupun yang tidak mampu membayar dan hanya dapat mentransfer pasien dalam keadaan darurat yang tidak mampu membayar ke sebuah rumah sakit pemerintah setelah rumah sakit Perseroan melakukan stabilisasi keadaan pasien tersebut, maka Perseroan, seperti rumah sakit swasta lainnya yang menyediakan layanan darurat, menghadapi risiko tidak mampunya pasien untuk membayar layanan tersebut. Walaupun penghapusan atas utang usaha Perseroan yang diasosiasikan dengan ketidakmampuan pasien untuk membayar tidak pernah berjumlah material, tidak ada jaminan bahwa penghapusan tersebut tidak akan menjadi lebih signifikan di masa depan.
Selain itu, rumah sakit dapat dipengaruhi oleh peristiwa dan keadaan termasuk, antara lain, permintaan atas layanan, kepercayaan dokter terhadap fasilitas, kemampuan manajemen, persaingan dengan rumah sakit lain, upaya perusahaan asuransi untuk membatasi biaya dan ongkos, keadaan ekonomi, fluktuasi nilai tukar, biaya dan kemungkinan tidak tersedianya asuransi malpraktek. Selain itu, bencana alam seperti gempa bumi dan banjir dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kelangsungan usaha dan aksesibilitas.
Terjadinya peristiwa-peristiwa di atas pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua faktor risiko material yang diketahui saat ini dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan berdasarkan bobot dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus.
54
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Tidak terdapat kejadian penting dan relevan setelah tanggal Laporan Auditor Independen yaitu tanggal 18 September 2017 atas laporan keuangan konsolidasian untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
55
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan berkedudukan di Kabupaten Tangerang. Perseroan didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3 tanggal 3 Agustus 1996, dibuat dihadapan Myra Yuwono, Sarjana Hukum, Notaris di Sukabumi, telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-8639.HT.01.01.TH’96 tanggal 27 Agustus 1996, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP dengan No. TDP 09031623426 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan No. 927/BH.09.03/X/96 tanggal 4 Oktober 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 3 Desember 1996 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 9518 Tahun 1996 (“Akta Pendirian”).
Sejak Penawaran Umum Terbatas I sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Sebagian Keputusan RUPS Luar Biasa No. 131 tanggal 28 Desember 2016, dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0024519 tanggal 18 Januari 2017 dengan Daftar Perseroan No. AHU-02247.40.20.2014 tanggal 18 Januari 2017 yakni Akta Penawaran Umum Terbatas I.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan usaha Perusahaan Anak Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan/atau penunjang pelayanan kesehatan masyarakat. Perseroan dan Perusahaan Anak memiliki keterkaitan dalam kegiatan usahanya, yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32, Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village, Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia.
1. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
Perkembangan kepemilikan saham Perseroan dari saat berdiri tahun 1996 sampai dengan saat Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan pada bulan September 2013 telah disajikan dalam prospektus Penawaran Umum Perdana Saham yang diterbitkan pada tanggal 3 September 2013 dan perkembangan kepemilikan saham Perseroan dari dari bulan September 2013 (setelah Penawaran Umum Perdana Saham) sampai dengan saat Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan pada bulan November 2016 telah disajikan dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas I yang diterbitkan pada tanggal 24 November 2016.
Sedangkan perkembangan komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan dari bulan November 2016 (setelah Penawaran Umum Terbatas I) sampai dengan Prospektus ini diterbitkan dapat dijelaskan sebagai berikut:
56
Tahun 2016
Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 yang diterbitkan oleh BAE, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham
(Rp) %
Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Megapratama Karya Persada 670.211.685 67.021.168.500 51,53Prime Health Company Limited 195.091.875 19.509.187.500 15,00PT Gloria Mulia 56.324.949 5.632.494.900 4,33PT Nilam Biru Bersinar 49.612.500 4.961.250.000 3,81PT Safira Prima Utama 30.306.653 3.030.665.300 2,33PT Maharama Sakti 1.125.000 112.500.000 0,09Masyarakat* 297.939.838 29.793.983.800 22,91
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.300.612.500 130.061.250.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 2.699.387.500 269.938.750.000
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Tahun 2017
Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31 Agustus 2017 yang diterbitkan oleh BAE, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham
(Rp) %
Modal DasarModal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Megapratama Karya Persada 670.211.685 67.021.168.500 51,53 Prime Health Company Limited 195.091.875 19.509.187.500 15,00 PT Gloria Mulia 56.324.949 5.632.494.900 4,33 PT Nilam Biru Bersinar 49.612.500 4.961.250.000 3,81 PT Safira Prima Utama 30.306.653 3.030.665.300 2,33 PT Maharama Sakti 1.125.000 112.500.000 0,09 Masyarakat* 297.939.838 29.793.983.800 22,91
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.300.612.500 130.061.250.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 2.699.387.500 269.938.750.000
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perubahan struktur modal yang terjadi.
2. DOKUMEN PERIZINAN RUMAH SAKIT
Perseroan dan Perusahaan Anak yang mengoperasikan rumah sakit telah mendapatkan izin operasional sebagai berikut:
Unit Izin No. Izin Tanggal Penerbitan Instansi Penerbit Masa Berlaku
SHLVPerpanjangan Izin Tetap
Operasional Rumah Sakit (Kelas B)
09/36/IOT/Kes/BKPMPT/2015
1 Desember 2015Badan Koordinasi Penanaman dan
Pelayanan Terpadu Provinsi Banten
1 Desember 2020
SHKJ Izin Operasional Tetap Rumah Sakit (Kelas B) 3936 TAHUN 2014 18 November
2014Dinas Kesehatan Provinsi
DKI Jakarta
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHSBSurat Izin Operasional
Tetap Rumah Sakit (Kelas B)
P2t/5/03.23/02/X/2014 20 Oktober 2014UPT Pelayanan Perizinan Terpadu Pemprov Jawa
Timur20 Oktober 2019
57
Unit Izin No. Izin Tanggal Penerbitan Instansi Penerbit Masa Berlaku
SHLC Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas B)
445.1/Kep.30/I.25.b/IPRSU-B-BPMPT/2015 20 Februari 2015 Gubernur Jawa Barat
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHJBIzin Operasional
Penyelenggaraan Rumah Sakit (Kelas B)
104 Tahun 2015 1 Juli 2015Badan Penanaman Modal
Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHBP Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas B)
503/01/SK/BPPMD-PTSP/V/2013 6 Mei 2013
Badan Perizinan dan Penanaman Modal
Daerah Provinsi Kalimantan Timur
6 Mei 2018
MRCCCIzin Operasional Tetap Rumah Sakit Khusus
Kanker (Kelas A)5/1/IO/KES/PMDN/2017 8 Mei 2017 Badan Koordinasi
Penanaman Modal
5 tahun terhitung sejak penetapan
izinRSUS mengikuti SHLV mengikuti SHLV mengikuti SHLV mengikuti SHLV mengikuti SHLV
SHMNIzin Penyelenggaraan
Siloam Hospital Manado (Kelas B)
188.4/SK-Donkes/1703/IV/2013 19 April 2013 Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Utara
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHMKSurat Izin Operasional
Tetap Rumah Sakit (Kelas B)
05936/Yankes-2/V/2013 1 Mei 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 1 Mei 2018
SHPL Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas C) 205/KPTS/DINKES/2016 9 Mei 2016 Walikota Palembang
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHCN Surat Izin Operasional Rumah Sakit
445.5/074/O.RS-DPMPTSP/V/2017 24 Mei 2017
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Depok
23 Mei 2019
SHDP Izin Operasional Tetap Rumah Sakit (Kelas B) 445/10019/Yankes/Dikes 6 November 2013 Dinas Kesehatan Provinsi
Bali 6 November 2018
SHTB Izin Operasional Rumah Sakit Umum (Kelas B) 34/2.5/31/-1.77/2016 22 Desember
2016
Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta
22 Desember 2021
BIMC KutaIzin Operasional Tetap Rumah Sakit Khusus
Bedah2580/DPMPTSP/RS/V/2017 29 Mei 2017
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Badung
29 Mei 2022
BIMC Nusa Dua
Izin Penyelenggaraan Tetap Rumah Sakit
(Kelas B)445/4893/Yankes Dikes 1 April 2014 Dinas Kesehatan Provinsi
Bali 1 April 2019
SHPW Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas B)
445.1/Kep.09/I.25.b/IPRSU-B-BPMPT/2016 21 Juni 2016
Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
Provinsi Jawa Barat
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
ASRI Izin Operasional Tetap Rumah Sakit (Kelas B) No. 027/2.5/31/-1.77/2015 3 Juli 2015
Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHKP Izin Operasional Tetap (Kelas B) 445.10/01/KPPTSP/2015 12 November
2015
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Nusa Tenggara Timur
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHMD Izin Operasional (Kelas B)
440.442/14797/IV/Tahun 2015 10 April 2015 Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatra Utara
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHBN Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas C) 445.2/2/IV/2016 1 April 2016 Walikota Baubau
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHLB Izin Operasional (Kelas C) 188 KEP/HK/2016 13 September
2016 Bupati Manggarai Barat5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHSM Izin Penyelenggaraan Klinik 503/KL-005/102/V/2016 19 Mei 2016 Dinas Kesehatan Pemkot
Samarinda 18 Mei 2021
SHBG Izin Operasional Rumah Sakit Umum (Kelas C) 445-04-DPMPTSP.IV/2017 22 Juni 2017
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bogor
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHBB Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas C) 188.45/417/DINKES/2017 29 Mei 2017 Bupati Bangka Tengah
5 tahun terhitung sejak penetapan
izin
SHYG Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas C) 503/6668 20 Juni 2017 Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta 20 Juni 2022
SH Putera Bahagia
Ijin Tetap Penyelenggaraan Rumah
Sakit503/KEP 032 - Dinkes 19 Maret 2013 Dinas Kesehatan Kota
Cirebon 18 Maret 2018
58
Unit Izin No. Izin Tanggal Penerbitan Instansi Penerbit Masa Berlaku
SHBT Izin Operasional Rumah Sakit dengan (Kelas C) 445.1/06/DPMPTSP.PPJU 12 Juli 2017 Walikota Bekasi 12 Juli 2022
SH Hosana Medika
Izin Operasional Rumah Sakit 445.1/5914/ANKES/VIII/2015 19 Agustus 2015 Kepala Dinas Kesehatan
Kota Bekasi 18 Agustus 2020
SH Sentosa Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas C) 445.1/02/DPMPTSP.PPJU 25 April 2017 Walikota Bekasi 29 September 2020
SH Mataram Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas C) 772/V/2015 13 Mei 2015 Walikota Mataram 5 tahun sejak
penetapan izin
Dalam hal jangka waktu perizinan berakhir, Perseroan akan melakukan perpanjangan atas izin-izin tersebut.
3. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN DI ATAS 5%
Sebagaimana telah disebutkan di atas, Pemegang Saham Utama Perseroan adalah PT Megapratama Karya Persada, suatu perusahaan yang dikendalikan oleh PT Lippo Karawaci Tbk. Berikut ini adalah keterangan tentang pemegang saham Perseroan berbentuk badan hukum dengan kepemilikan di atas 5%.
3.1 PT Megapratama Karya Persada (“MKP”)
Riwayat Singkat
MKP adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan diatur menurut hukum Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 02 tanggal 3 Nopember 2006, yang dibuat di hadapan Unik Setyawati, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham No. W29-00062 HT.01.01-TH.2007 tanggal 09 Januari 2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. 1202/BH.3006/II/2007 tanggal 08 Pebuari 2007, telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 24 Desember 2007, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 12426 (“Akta Pendirian MKP”).
Akta Pendirian MKP terakhir kali diubah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 9 tanggal 17 Maret 2009, dibuat di hadapan Daisy Mihardja, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham No. AHU-19163.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 7 Mei 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0024463.AH.01.09. Tahun 2009 tanggal 7 Mei 2009 (”Akta No. 9/2009”). Berdasarkan Akta No. 9/2009 para pemegang saham menyetujui untuk menyesuaikan dan menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
MKP berkantor pusat di 2121 Boulevard Gajah Mada #01-01 Lippo Karawaci, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar MKP maksud dan tujuan MKP ialah berusaha dalam bidang perdagangan, industri, pembangunan, biro teknik, pertambangan, agrobisnis, angkutan, jasa dan percetakan.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha MKP adalah bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan.
59
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari MKP berdasarkan Pasal 4 Akta Pendirian MKP adalah sebagai berikut:
Keterangan
Saham Biasa Atas NamaNilai Nominal Rp1.000 per lembar saham
Jumlah Lembar Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 2.000.000 2.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang Saham
PT Lippo Karawaci Tbk 599.999 599.999.000 99,99PT Maharama Sakti 1 1.000 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 600.000 600.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 1.400.000 1.400.000.000
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 31 tanggal 31 Mei 2016, dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0056305 tanggal 10 Juni 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0071775.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 10 Juni 2016, susunan pengurus MKP adalah sebagai berikut:
Dewan KomisarisPresiden Komisaris : Tjokro LibiantoKomisaris : Ketut Budi Wijaya
DireksiPresiden Direktur : Ivan Setiawan BudionoDirektur : SusantoDirektur : Norita Alex
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MKP untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 dan 2016 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang berasal dari laporan keuangan internal.
Laporan Posisi Keuangan(dalam jutaan Rupiah)
Uraian Pada tanggal 31 Mei2017
Pada tanggal 31 Desember2016 2015
Jumlah Aset 6.958.878 6.842.169 5.142.753Jumlah Liabilitas 4.113.382 4.059.899 4.283.208Jumlah Ekuitas 2.845.496 2.782.270 859.545
Laporan Laba Rugi(dalam jutaan Rupiah)
UraianPeriode lima bulan yang berakhir pada
tanggal 31 MeiTahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
2017 2016 2016 2015
Pendapatan 2.339.590 2.134.687 5.168.363 4.144.118Beban Pokok Pendapatan (1.677.880) (1.486.853) (3.646.195) (2.967.571)Laba Usaha 114.935 192.816 326.599 208.854Laba (Rugi) Periode/Tahun Berjalan 64.031 116.566 156.823 (309.606)Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif
Periode/Tahun Berjalan 62.358 94.230 152.213 (289.906)
60
3.2 Prime Health Company Limited (”PHCL”)
Riwayat Singkat
PHCL adalah sebuah Perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Cayman Islands berdasarkan Memorandum and Articles of Association tanggal 21 Juli 2016 yang telah disertifikasi berdasarkan Certificate of Incorporation No QH-313451 tertanggal 21 Juli 2016.
PHCL berkantor pusat di Mourant Ozannes Corporate Services (Cayman) Limited, 94 Solaris Avenue, Camana Bay, P.O. Box 1348, Grand Cayman KY1-1108, Cayman Islands.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Memorandum of Association PHCL, maksud dan tujuan PHCL tidak dibatasi dan PHCL memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan maksud dan tujuan yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku di yurisdiksi setempat.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha PHCL adalah bergerak dalam bidang investasi (investment holding company).
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari PHCL adalah sebagai berikut:
Keterangan
Saham Biasa Atas NamaNilai Nominal Rp1.000 per lembar saham
Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar Saham Biasa Saham Preferen
1.500.000348.500.000
10.00010.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Prime Health Holdings Limited Saham Biasa Saham Preferensi
1.000.000228.450.000
10.00010.000
100,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Biasa Saham Preferen
1.000.000 228.450.000
10.00010.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Saham Biasa Saham Preferen
500.000120.050.000
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan pengurus PHCL adalah sebagai berikut:
DireksiDirektur : Stephen McGrathDirektur : Andy N. PurwohardonoDirektur : Atiff I. GillDirektur : Edward M. Fletcher
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting PHCL untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang berasal dari laporan keuangan internal.
61
Laporan Posisi Keuangan(dalam jutaan Rupiah)
Uraian 31 Mei 2017 31 Desember 2016Jumlah Aset 228.895 229.861 Jumlah Liabilitas - -Jumlah Ekuitas 228.895 229.861
Laporan Laba Rugi(dalam jutaan Rupiah)
Uraian Periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Pendapatan 430 484Beban Pokok Pendapatan (666) (36.247)Laba Usaha (236) (35.763)Rugi Tahun Berjalan (236) (35.763)Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan (236) (35.763)
4. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PERUSAHAAN ANAK
Saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki Perusahaan Anak yang dikonsolidasikan yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung dengan ringkasan sebagai berikut:
Perusahaan Anak – Langsung
No. Nama Perusahaan Anak Kegiatan Usaha Kepemilikan Perseroan (%)
TahunPenyertaan
Status Operasional
Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha
Utama1. PT Medika Harapan Cemerlang
IndonesiaPerdagangan Jasa 99,99 2011 Tidak Aktif SIUP Menengah
2. PT Visindo Galaxi Jaya Perdagangan Barang dan Jasa
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah
3. PT Prawira Tata Semesta Penyalur, Ekspor, Impor dan Jasa
99,80 2009 Tidak Aktif SIUP Kecil
4. PT Adamanisa Karya Sejahtera Sub-Distributor, Eksportir, Importir
99,90 2011 Tidak Aktif SIUP Menengah
5. PT Guchi Kencana Emas Perdagangan Jasa 99,97 2011 Tidak Aktif SIUP Menengah6. PT Aceh Cemerlang Harapan Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah7. PT Brenada Karya Bangsa Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah8. PT Harmoni Selaras Indah Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah9. PT Kusuma Primadana Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil
10. PT Banjar Medika Nusa Penyalur, Ekspor, Impor 99,90 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah11. PT Pancawarna Semesta Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil12. PT Sembada Karya Megah Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil13. PT Siloam Emergency Services Supplier 99,99 2011 Tidak Aktif SIUP Kecil14. PT Aritasindo Permaisemesta Penyalur, Ekspor, Impor 99,99 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah15. PT Multiselaras Anugerah Supplier 99,99 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah16. PT Kuta Seminyak Kirana Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah17. PT Siloam Graha Utama Sub Distributor 99,99 2006 Tidak Aktif SIUP Kecil18. PT Perdana Kencana Mandiri Penyalur, Ekspor, Impor
dan Jasa99,75 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah
19. PT Tunggal Pilar Perkasa Perdagangan Jasa 99,99 2013 Tidak Aktif SIUP Menengah20. PT Mahkota Buana Selaras Perdagangan Jasa 99,99 2013 Tidak Aktif SIUP Menengah21. PT Kirana Puspa Cemerlang Perdagangan, jasa 100 (secara langsung
atau pun tidak langsung melalui PT Mahkota
Buana Selaras)
2016 Tidak Aktif SIUP Kecil
22. PT Grha Ultima Medika Bidang Kesehatan 100 (secara langsung atau pun tidak langsung
melalui PT Mahkota Buana Selaras)
2017 Aktif Izin Operasional RS di Mataram
23. PT Sumber Bahagia Sentosa Pelayanan jasa kesehatan
100 (secara langsung atau pun tidak langsung
melalui PT Mahkota Buana Selaras)
2017 Aktif Izin Operasional RS di Cirebon
62
Perusahaan Anak – Tidak Langsung
No. Nama Perusahaan Anak Kegiatan Usaha
Kepemilikan Tidak
Langsung Perseroan
(%)
Tahun Penyertaan Status
Operasional
Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak sebagai Pemilik
Perusahaan Anak Tidak Langsung
1. PT Siloam Sumsel Kemitraan
Perdagangan Jasa 70 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Adijaya Buana Sakti
2. PT Diagram Healthcare Indonesia
Penyedia Jasa Kesehatan 80 2014 Aktif Izin Operasional RS di Depok
PT Pancawarna Semesta
3. PT Balikpapan Damai Husada
Penyedia Jasa Kesehatan 79,96 2010 Aktif Izin Operasional RS di Balikpapan
PT Prawira Tata Semesta
4. PT Adijaya Buana Sakti Sub-Distributor, Eksportir, Importir
80 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Kusuma Primadana
5. PT Nusa Medika Perkasa
Kesehatan 59 2008 Tidak Aktif SIUP Besar PT Multiselaras Anugerah,
PT Aritasindo Permaisemesta dan PT Perdana Kencana Mandiri
6. PT Golden First Atlanta Kesehatan dan Perdagangan Besar
Farmasi
83 2009 Aktif Izin Operasional RS di Jambi
PT Guchi Kencana Emas
7. PT East Jakarta Medika
Penyedia Jasa Kesehatan 79,84 2010 Aktif Izin Operasional RS di Bandung
PT Siloam Graha Utama, PT Nusa Medika Perkasa
8. PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel
Penyedia Jasa Kesehatan 76 2011 Aktif Izin Operasional RS di Palembang
PT Adijaya Buana Sakti dan
PT Siloam Sumsel Kemitraan
9. PT Tirtasari Kencana Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
10. PT Gramari Prima Nusa
Perumahsakitan/Kesehatan
99,99 2013 Aktif Izin Operasional RS di Medan
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras11. PT Krisolis Jaya
MandiriBidang Usaha Khusus
Kesehatan99,99 2012 Aktif Izin Operasional
RS di KupangPT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras12. PT Ambon Bangun
NusaJasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatna usaha terkait
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
13. PT Agung Cipta Raya Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
14. PT Bina Cipta Semesta Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
15. PT Mega Buana Bhakti Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2012 Aktif Izin Operasional RS di Bangka
Belitung
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
16. PT Taruna Perkasa Megah
Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2012 Aktif Izin Operasional RS di Yogyakarta
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
17. PT Tataka Bumi Karya Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2012 Aktif Izin Operasional RS di Bogor
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
63
No. Nama Perusahaan Anak Kegiatan Usaha
Kepemilikan Tidak
Langsung Perseroan
(%)
Tahun Penyertaan Status
Operasional
Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak sebagai Pemilik
Perusahaan Anak Tidak Langsung
18. PT Tataka Karya Indah Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
19. PT Siloam Medika Cemerlang
Penyedia Jasa Kesehatan dan Jasa Konsultasi
Manajemen Kesehatan
75 2013 Aktif Izin Operasional Klinik dan SIUP
Menengah
PT Tunggal Pilar Perkasa
20. PT Koridor Usaha Maju Perdagangan Jasa 99,99 2013 Tidak Aktif SIUP Kecil PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras21. PT Medika Sarana
TraliansiaPenyedia Jasa Kesehatan 99,99 2013 Aktif Izin Operasional
RS di Kuta, BaliPT Tunggal Pilar
Sejahtera dan PT Koridor Usaha
Maju22. PT Trisaka Reksa
WaluyaPenyedia Jasa Kesehatan 99,99 2013 Aktif Izin Operasional
RS di Badung, Bali
PT Medika Sarana Traliansia dan
PT Tunggal Pilar Perkasa
23. PT Sentra Sejahtera Utama
Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Koridor Usaha Maju dan
PT Tunggal Pilar Perkasa
24. PT Bumi Unggul Persada
Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2015 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Koridor Usaha Maju dan
PT Tunggal Pilar Perkasa
25. PT Berlian Cahaya Indah
Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 2013 Aktif Izin Operasional RS di Purwakarta
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras26. PT Rashal Siar Cakra
MedikaPenyedia Jasa Kesehatan 99,99 2014 Aktif Izin Operasional
RS di JakartaPT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras27. PT Mulia Pratama
CemerlangJasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2014 Aktif Izin Operasional RS di Bekasi
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
28. PT Medika Rescue International
Perdagangan Barang 99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras29. PT Indah Kemilau
AbadiPenyedia Jasa Kesehatan 99,99 2014 Tidak Aktif Belum Memiliki
Izin Operasional PT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras30. PT Siloam Radiology
IndonesiaJasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
31. PT Inti Pratama Medika Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
32. PT Sentra Sehat Sejahtera
Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
33. PT Genta Raya Internusa
Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
64
No. Nama Perusahaan Anak Kegiatan Usaha
Kepemilikan Tidak
Langsung Perseroan
(%)
Tahun Penyertaan Status
Operasional
Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha
Utama
Perusahaan Anak sebagai Pemilik
Perusahaan Anak Tidak Langsung
34. PT Sembilan Raksa Dinamika
Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2014 Aktif SIUP Menengah dan Izin
Operasional Klinik di
Samarinda
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
35. PT Saritama Mandiri Zamrud
Jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik
dan poliklinik, balai pengobatan serta
kegiatan usaha terkait
99,99 2014 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
36. PT Gempita Nusa Sejahtera
Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 2014 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras37. PT Aryamedika Teguh
TunggalPenyedia Jasa Kesehatan 99,99 2014 Tidak Aktif Belum Memiliki
Izin OperasionalPT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras38. PT Lintas Buana Jaya Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 2015 Aktif Izin Operasional
RS di Labuan Bajo
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras39. PT Bina Bahtera Sejati Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 2015 Aktif Izin Operasional
RS di ButonPT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras40. PT Lintang Laksana
UtamaPenyedia Jasa Kesehatan 99,99 2015 Tidak Aktif Belum Memiliki
Izin OperasionalPT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras41. PT Ciptakarya Tirta
CemerlangPerdagangan Barang 99,99 2015 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras42. PT Lishar Sentosa
PratamaBidang Kesehatan 99,99 2017 Aktif Izin Operasional
RS di BekasiPT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras43. PT Anugerah Sentra
MedikaKesehatan, Apotik,
Perdagangan, Jasa, Industri
99,99 2017 Aktif Izin Operasional RS di Bekasi
PT Mahkota Buana Selaras dan PT Tunggal Pilar Perkasa
44. PT Binjai Jaya Indah Bidang Jasa Kesehatan 99,99 2017 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional
PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras45. PT Gemilang Mulia
BekasiBidang Jasa Kesehatan 99,99 2017 Tidak Aktif Belum Memiliki
Izin OperasionalPT Tunggal Pilar
Perkasa dan PT Mahkota
Buana Selaras
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, terdapat Perusahaan Anak Perseroan, baik yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak aktif yang dipersiapkan untuk menjadi perusahaan yang akan mengoperasikan rumah sakit milik Perseroan yang sedang atau akan dibangun di kemudian hari. Badan hukum yang akan mengoperasikan suatu rumah sakit umumnya dididirikan sebelum rumah sakit mulai dibangun karena badan hukum tersebut perlu melakukan beberapa persiapan, seperti pembelian alat medis, perekrutan karyawan dan lain sebagainya.
Saat Prospektus ini diterbitkan, terdapat 10 rumah sakit Perseroan yang masih dalam proses pembangunan yang berlokasi di Banjarmasin, Batu, Manado Kairagi, Gunung Sahari, Semarang, Jember, Lubuk Linggau, Bekasi Grand Mall, Ambon, dan Kelapa Dua. Adapun Perusahaan Anak Perseroan yang akan mengelola rumah sakit yang sedang dibangun tersebut adalah PT Sembilan Raksa Dinamika, PT Genta Raya Internusa, PT Sentra Sehat Sejahtera, PT Banjar Medika Nusa, PT Sembilan Raksa Dinamika, PT Kirana Puspa Cemerlang, PT Lintang Laksana Utama, PT Gemilang Mulia Bekasi, PT Ambon Bangun Nusa, dan PT Aryamedika Teguh Tunggal.
65
5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
6. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Sesuai dengan Pasal 11 ayat 3 huruf (b) dan 14 ayat 4 huruf (b) Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan selama 1 (satu) periode yaitu terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mereka sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Berdasarkan Akta Pernyataan Sebagian Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 3 tanggal 4 September 2017, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang (“Akta No. 3/2017”) susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : John RiadyWakil Presiden Komisaris : Romeo Fernandez LledoKomisaris : Theo L. SambuagaKomisaris : Tjokro LibiantoKomisaris : John Nicholas PitsonisKomisaris : Andy Nugroho PurwohardonoKomisaris Independen : Farid HariantoKomisaris Independen : Dr. Niel Byron NielsonKomisaris Independen : Jonathan L. Parapak
66
Direksi
Presiden Direktur : Ketut Budi Wijaya Wakil Presiden Direktur : Caroline Riady Direktur : dr. Grace Frelita IndradjajaDirektur : dr. Anang PrayudiDirektur : Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.Direktur : Atiff Ibrahim GillDirektur : Budi Raharjo Legowo Direktur : Ryanto Marino TedjomuljaDirektur Independen : Marta Jonatan
Marta Jonatan sebagai Direktur Independen diangkat berdasarkan Akta No. 3/2017, telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan BEI No. I-A.
Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 33/2014. Tidak terdapat pemenuhan kualifikasi tertentu yang wajib dipenuhi oleh Direksi Perseroan.
Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:
Dewan Komisaris
John Riady, Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, 32 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Arts, Economics and Philosophy dari Georgetown University pada tahun 2005, Master of Business Administration dari University of Pennsylvania pada tahun 2009, Juris Doctor dari Columbia Universitas Law School pada tahun 2011, dan Licensed Attorney dari New York State Bar Association pada tahun 2011. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak 2017.
Memulai karir di Lippo Group dengan jabatan terakhir sebagai Direktur (2011-sekarang), Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan sebagai Dosen (2011-sekarang), Large, Berita Satu Media Holdings sebagai Editor (2011-sekarang), PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Komisaris (2015-sekarang), dan PT Matahari Department Store Tbk sebagai Komisaris (2015-sekarang).
67
Romeo Fernandez Lledo, Wakil Presiden Komisaris
Warga Negara Filipina, 61 tahun, memperoleh gelar Certified Public Accountant (CPA), Filipina pada tahun 1977. Memperoleh sertifikasi Management Development Program (MDP) dari Asian Institute of Management, Filipina pada tahun 1986. Memperoleh sertifikasi Strategic Business Economics Program untuk Senior Executives (SBEP) dari Center for Research and Communication, Filipina pada tahun 1991.
Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2017.
Memulai karir di SGV&CO (Member of Ernst & Young) dengan jabatan terakhir sebagai Audit Manager (1977-1988), Nowoven Fabric Philippines, Inc dengan jabatan terakhir sebagai Direktur dan Chief Operating Officer (1988-1992), Salim Group dengan jabatan terakhir sebagai Chief of Internal Audit, Internal Audit Division II (1992-1999), PT Indosiar Visual Mandiri dengan jabatan terakhir sebagai Controller (1994-1997), PT Matahari Lintas Cakrawala, INDOVISIOAN dengan jabatan terakhir sebagai Chief Operating Officer dan Direktur (1995-2007), PT Datakom Asia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur (1997-2006, 2002-2006), PT Mitra Kreasidharma dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (2008-2010), PT Inti Everspring Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (2008-2010), PT Indonox Mitra Pratama dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2008-2010), PT Unggul Indah Cahaya Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2008-2010).
Theo L. Sambuaga, Komisaris
Warga Negara Indonesia, 67 tahun, memperoleh gelar Sarjana dari FISIP Universitas Indonesia pada tahun 1977 dan Master of International Public Policy dari School of International Studies (SAIS) Johns Hopkins University, USA pada tahun 1990.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011.
Menjabat anggota DPR RI (1982-2004), anggota MPR RI (1982-2009), Wakil Ketua Komisi I DPR RI (1990-1994), Ketua BKSAP (Badan Kerjasama Antar Badan Kerja Sama Antar-Parlemen) DPR RI (1994-1997), Ketua Fraksi Karya Pembangunan DPR RI (1997-1998), Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI (1999-2004), Menteri Tenaga Kerja, Kabinet Pembangunan VII (1998), Menteri Negara Perumahan dan Permukiman, Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999), Ketua Komisi I DPR RI (2004-2009).
Memulai karir di Lippo Group dengan bergabung di PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Presiden Komisaris (2004-sekarang), Lippo Group sebagai Presiden (2010-sekarang), PT Multipolar Tbk sebagai Presiden Komisaris (2012-sekarang), PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Wakil Presiden Komisaris (2013-sekarang), PT First Media Tbk sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang).
68
Tjokro Libianto, Komisaris
Warga Negara Indonesia, 58 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1982.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2017.
Memulai karir di PT Dwi Satya Utama Group Surabaya sebagai Staf Budgeting and System (1982-1983), Representative Officer Dwi Satya Utama di Singapura sebagai Accounting Manager Sabah Match Factory Sdh.Bhd., Malaysia (1983-1984), Dwi Satya Utama Group dengan jabatan terakhir sebagai Account Officer (1984-1990), dan PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Direktur (1990-sekarang).
John Nicholas Pitsonis, Komisaris
Warga Negara Australia, 60 tahun, mendapat gelar Bachelor of Health Administration dari University of New South Wales, Sydney, Australia pada tahun 1980.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016.
Memulai karir di Lingard Private Hospital dengan jabatan terakhir sebagai Deputy Chief Executive Officer (1980-1982), Linacre Private Hospital dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1982-1985), Baulkham Hills Private Hospital dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1985-1988), Hospital Corporation of Australia dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1980-1988), Markalinga Mangement Limited dengan jabatan terakhir sebagai General Manager (1998-1990), Australian Medical Enterprises dengan jabatan terakhir sebagai Regional Manager (1990-1994), Smith Corporation Pty Ltd dengan jabatan terakhir sebagai General Manager (1994-1996), Community Private Health Care Pty Ltd dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director and Chief Executive Officer (1996-2009), Ramsay Sante SA dengan jabatan terakhir sebagai Directeur Generale (2010-2011), Ramsay Health Care Limited dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (2009-2012), St Vincent’s Health Australia dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (2012-2016), Globestar Investments Pty Ltd sebagai Director (2016-sekarang).
69
Andy Nugroho Purwohardono, Komisaris
Warga Negara Indonesia, 48 tahun, lulus dari Oregon State University dengan gelar Bachelor of Science pada tahun 1991 dan University of Texas dengan gelar Master of Business Administration pada tahun 1993.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016.
Memulai karir di Intel Corp. dengan jabatan terakhir sebagai Industrial Engineer (1991-1992), PT OCBC Sikap Securities dengan jabatan terakhir sebagai Corporate Finance Officer (1994-1995), PT Peregrine Securities sebagai Assistant Manager (1995), PT SG Securities dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Penjualan (1995-2002), ABN Amro Bank dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President (2002-2003), PT Danareksa Sekuritas dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur dan Head of Capital Market (2003-2009), PT Morgan Stanley Asia Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (2009-2013), CVC Asia Pacific Limited sebagai Managing Director (2013-sekarang), PT Link Net Tbk sebagai Direktur (2013-sekarang), Matahari Department Store Tbk sebagai Direktur (2014-sekarang), MAP Active sebagai Direktur (2015-sekarang), PT Softex Indonesia sebagai Direktur (2016-sekarang).
Farid Harianto, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 64 tahun, memperoleh gelar Sarjana jurusan Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1975, gelar Pasca Sarjana di bidang Ekonomi Terapan pada tahun 1988, dan gelar Ph.D dari Wharton School of University of Pennsylvania, USA pada tahun 1989.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.
Memulai karir di Institut PPM sebagai Direktur Program Pascasarjana (1989-1993), PAU Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Peneliti Senior (1990-1993), CIS-University of Toronto sebagai Visiting Professor (1993-1995), PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (1994-1998), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (1998-2006), Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) (1998-2000), Penasihat Gubernur Bank Indonesia (2008-2013), Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia (2009-2014), PT Unggul Indah Cahaya Tbk sebagai Komisaris Independen (2004-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Komisaris Independen (2005-sekarang), PT Bank Internasional Indonesia Tbk sebagai anggota Komite Pemantau Risiko (2009-sekarang), PT Sepatu Bata Tbk sebagai Komisaris Independen (2011-sekarang), PT Toba Bara Sejahtera Tbk sebagai Komisaris Independen (2012-sekarang).
70
Dr. Niel Byron Nielson, Komisaris Independen
Warga Negara Amerika Serikat, 62 tahun, lulus dari Wheaton College, Illinois, Amerika Serikat jurusan Philosophy pada tahun 1976, Master of Arts in Philosophy pada tahun 1980, dan Ph.D in Philosophy dari Universitas Vanderbilt, Tennessee, Amerika Serikat pada tahun 1981. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2015.
Memulai karirnya di Bethel University sebagai Professor of Philosophy (1980-1984), Chicago Research and Trading Group dan Nations Bank dengan jabatan terakhir sebagai Executive Human Resources (1984-1995), Service Master Company dengan jabatan terakhir sebagai Executive Mergers and Acquisitions (1995-1997), Covenant College dengan jabatan terakhir sebagai Presiden (2002-2012), Learning Dew LLC dengan jabatan terakhir sebagai Founder and Chief Executive Officer (2012-2014), First Trust Advisors sebagai Anggota Direksi (1998-sekarang), Universitas Pelita Harapan sebagai Acting Dean of Business School Dean of International Teachers College (2014-sekarang), Yayasan Pendidikan Pelita Harapan sebagai Executive Director (2014-sekarang).
Jonathan L. Parapak , Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 74 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik, Universitas Tasmania, Australia pada tahun 1966, gelar Master of Science Engineering dari University of Tasmania, Australia pada tahun 1968, diploma di bidang Dynamic Management for International Executives dari Universitas Syracuse, New York, Amerika Serikat pada tahun 1975. Lulus dari Lembaga Pertahanan Nasional pada tahun 1984 dengan penghargaan “Wibawa Seroja Nugraha” (nilai tertinggi). Mendapat gelar Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia pada tahun 2009.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.
Memulai karir di PT Indosat dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris utama (1980-2000), Chairman Intelsat Board of Governors (1989-1990), Departemen Parpostel sebagai Sekretaris Jenderal (1991-1998), PT INTI dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Utama (1993-2000), Anggota Dewan Riset Nasional (1995-2005), Departemen Parsenibud dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Jenderal (1998-1999), PT Siloam Health Care Group Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2002-2004), PT AsiaNet dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris/Chairman (2000-2009), PT First Media dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris/Chairman (2000-2009), Universitas Pelita harapan dengan jabatan terakhir sebagai Rektor (2003-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Independen (2009-2014), PT Multipolar Tbk sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Matahari Department Store sebagai Komisaris Independen (2010-sekarang), PT Link Net Tbk sebagai Komisaris Independen (2013-sekarang).
71
Direksi
Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, 62 tahun, memperoleh gelar Diploma jurusan Akuntansi dari Akademi Akuntansi Indonesia pada tahun 1980 dan gelar Sarjana jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia jurusan Akuntansi pada tahun 1982.
Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2017.
Memulai karir di PT Bridgestone Tire Indonesia sebagai Production Planning Staff (1975-1976), Kantor Akunan Publik Darmawan & Co dengan jabatan terakhir sebagai Audit Supervisor (1976-1987), PT Lippobank dengan jabatan terakhir sebagai Senior Audit Manager (1987-1990), PT Multipolar Corporation Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Direktur (1990-2005), PT Wal-Mart Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai CFO (1995-1998), PT Across Asia Multi Media dengan jabatan terakhir sebagai CFO (2001-2002), PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Direktur for Corporate Division (2001-2006), PT Multipolar Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2006-2008), PT Lippo Cikarang Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2010-sekarang), PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk sebagai Komisaris (2010-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (2010-sekarang), Bowsprit Capital Corporation Limited sebagai Direktur (2012-sekarang), dan PT Siloam International Hospitals Tbk dengan jabatn terakhir sebagai Presiden Komisaris (2013-2016).
Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, 33 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Arts dalam bidang elementary education dan psychology minor dari Wheaton College pada tahun 2004.
Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2016, bertanggung jawab atas bidang operasional.
Memulai karir di bidang pendidikan sebagai guru di Lincoln Elementary School District 200 (Wheaton), Illinois, USA (2004) dan Sekolah Pelita Harapan dan Universitas Pelita Harapan, Teachers College, Tangerang (2006-sekarang), PT Siloam International Hospitals Tbk sebagai Chief Executive Officer di Siloam Hospitals Kebon Jeruk (2012-2016).
dr. Grace Frelita Indradjaja, Direktur
Warga Negara Indonesia, 59 tahun. dr. Grace Frelita Indradjaja lulus dengan gelar dokter dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta pada tahun 1983 dan Magister Manajemen dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta pada tahun 1997.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2007, bertanggung jawab di bidang klinis.
Memulai karir di RS Jiwa & Saraf Dharma Jaya sebagai Dokter (1986-1989), Balai Kesehatan Masyarakat Keluarga Mulia Jakarta sebagai Dokter (1989-1991), RS Ongkomulyo Jakarta sebagai Dokter (1992-1995), RS Siloam Karawaci dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (2001-2007).
72
dr. Anang Prayudi, Direktur
Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Lulus dengan gelar dokter umum dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1989 dan Magister Kedokteran Kerja dari Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2006.
Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2011 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014, bertanggung jawab atas bidang pengembangan rumah sakit-rumah sakit baru.
Memulai karir di Angkatan Bersenjata Indonesia (TNI Angkatan Darat) sebagai dokter (1989-1998), International SOS dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Medis (1998-2011).
Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes., Direktur
Warga Negara Indonesia, 53 tahun, memperoleh gelar dokter dari Universitas Yarsi, Jakarta pada tahun 1989, Magister Manajemen dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta pada tahun 1998, Magister Hukum Kesehatan dari Universitas Katolik Soegiopranoto, Semarang pada tahun 2008, dan Doktor Hukum, Universitas Pelita Harapan, Tangerang pada tahun 2011.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014, bertanggung jawab atas bidang operasional.
Memulai karir di Puskesmas Arso III & Dokter Terbang, Jayapura, Irian Jaya sebagai Dokter (1990-1992), Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta sebagai Dokter (1992-1993), Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi sebagai Dokter (1993-1995), Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1995-2013).
Atiff Ibrahim Gill, Direktur
Warga Negara Inggris, 43 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science (Honors) Management dari London University pada tahun 1995 dan PG Dip Management dari Oxford University pada tahun 1997.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016, bertanggung jawab atas bidang hubungan investor.
Memulai karir di Kingfisher plc, UK & France dengan jabatan terakhir sebagai Kingfisher Management Development Scheme (1995-1998), Kingfisher, UK and France and Hong Kong dengan jabatan terakhir sebagai Business Development Manager (1998-2000), Kurt Salmon Associate dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager (2000-2006), Metersbonwe, Shanghai dengan jabatan terakhir sebagai Executive Vice-President dan Chief Operating Officer (2006-2008), Williamson-Dickie Manufacturing Co. Ltd, Shanghai dengan jabatan terakhir sebagai North Asia President for Greater China & Japan (2008-2013), Lacoste, Shanghai dengan jabatan terakhir sebagai CEO for China and Taiwan (2013-2014), CVC Asia Pacific Pte Ltd sebagai Managing Director (2014-sekarang).
73
Budi Raharjo Legowo, Direktur
Warga Negara Indonesia, 40 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik, jurusan Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1997, Master of Business Administration (honors) dari University of Chicago Booth School of Business pada tahun 2015.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016, bertanggung jawab atas bidang keuangan.
Memulai karir di Procter & Gamble, Jakarta, Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Process Engineering Manager (1998-2000), FAS Engineering, Bangkok, Thailand dengan jabatan terakhir sebagai Engineering Manager/Consultant (2000-2001), Pertafenikki Engineering (JGC), Jakarta, Indonesia sebagai Process Engineer (2002), Schering AG, Jakarta, Indonesia sebagai Supply & Facilities Section Head (2003), SKHA Consulting, Jakarta, Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Consultant (Team Leader) (2003-2005), Sekolah Pelita Harapan, Tangerang dengan jabatan terakhir sebagai Director of Administration (2005-2009), Pelita Harapan Foundation, Tangerang dengan jabatan terakhir sebagai Executive Director (2010-2014), Universitas Pelita Harapan, Tangerang dengan jabatan terakhir sebagai Vice President for Marketing, Relationship and Development (2013-2016).
Ryanto Marino Tedjomulja, Direktur
Warga Negara Indonesia, 41 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1999.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2017, bertanggung jawab atas bidang teknologi informasi.
Memulai karir di Institut Teknologi Bandung/Bank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Project Consultant (1999) dan Accenture dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director (1999-sekarang).
Marta Jonatan, Direktur Independen
Warga Negara Indonesia, 48 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science in Statistics dari Institut Pertanian dengan gelar pada tahun 1992.
Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak 2017, bertanggung jawab atas bidang ketenagakerjaan.
Memulai karir di United Tractors Group (Astra International) dengan jabatan terakhir sebagai Head of Reward for the Group (1992-1998), Citibank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Head of HR Services and Compensation (1998-2006), Citibank Philippines sebagai HR Head for Institutional Client Group (2006-2008), Bank Barclays Indonesia sebagai Head of HR (2008-2010), Microsoft Indonesia sebagai HR Director (2010-2014), PT Bank Danamon Tbk sebagai Head of HR (2014 - 2016).
74
Sekretaris Perusahaan
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan No. 167/SKD-SIH/IX/2017 tanggal 4 September 2017, Perseroan mengangkat Indra Hertanto sebagai Sekretaris Perusahaan.
Indra Hertanto memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2005 dan gelar Magister Hukum dari University of California, Berkeley pada tahun 2016. Memulai karir di Universitas Pelita Harapan sebagai asisten dosen Fakultas Hukum (2006), penterjemah hukum di salah satu projek US-AID, Badan Supervisi Bank Indonesia sebagai analis kepatuhan (2007-2008), Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro sebagai konsultan hukum (2008-2012), Berwin Leighton Paisner LLP sebagai konsultan hukum (2012-2015), dan Perseroan sebagai Chief Legal Officer (2016-sekarang).
Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 Tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, memberikan masukan pada Dewan Komisaris dan Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang saham, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.
Alamat dan email Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
Sekretaris PerusahaanPT Siloam International Hospitals Tbk
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32 Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village
Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia Email: [email protected]
Piagam Komite Audit dan Komite Audit
Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan yang disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan BEI No. I-A. Perseroan juga memiliki Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 22 Juli 2016. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Tentang Pengangkatan Komite Audit tanggal 22 Maret 2017 susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Ketua : Jonathan L. ParapakKeterangan singkat mengenai riwayat hidup Jonathan L. Parapak dapat dilihat pada sub bab 6 mengenai Pengurusan dan Pengawasan Perseroan pada Prospektus ini.
Anggota : Ir. Achmad Kurniadi, MBAWarga Negara Indonesia, 63 tahun, memperoleh gelar Sarjana Agronomi dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1979 dan Master of Business Administration (MBA) dari Yonsei University Graduate Scholl of International Studies, Korea Selatan pada tahun 1992. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2017.
Berkarir di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan jabatan terakhir sebagai Deputi Bidang Kerja sama Penanaman Modal (1980-2014), Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan sebagai Staf Khusus Bidang Investasi di (1990-1992), dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) perwakilan Taiwan sebagai Kepala Bidang Investasi (1992-1998).
75
Anggota : Drs. Herbudianto, Ak.Warga Negara Indonesia, 61 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1984. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2017. Berkarir di Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Non Keuangan, Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa (1991-2012), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk sebagai Komisaris Independen (2015-sekarang), PT Mega Manunggal Property Tbk sebagai Komite Audit (2015-sekarang), PT Wismilak Inti Makmur Tbk sebagai Komite Audit (2013–sekarang), PT Soechi Lines Tbk sebagai Komite Audit (2014-sekarang), PT Lippo Securities Tbk sebagai Komisaris Independen (2013-sekarang), PT Eagle Capital sebagai Associate Partner (Januari 2013-sekarang), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk sebagai Komisaris Independen (2012-sekarang).
Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Komite Audit adalah memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, yang antara lain meliputi penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; dan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. Sedangkan tanggung jawab Komite Audit adalah bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas yang telah ditentukan dan wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan.
Piagam Audit Internal dan Unit Audit Internal
Perseroan telah menyusun Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 56/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal yang ditetapkan oleh Direksi Perseroan dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 22 Juli 2016. Perseroan telah menunjuk Hieronimus Gunawan Hadi Prajitno sebagai Kepala Unit Audit Internal dan disetujui oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 22 Juli 2016.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi. Berdasarkan Peraturan OJK No. 34/2014, maka Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 23 Maret 2016, dengan anggota-anggota sebagai berikut:
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi : Jonathan L. ParapakAnggota : Lee Heok SengAnggota : Ishak Kurniawan
Pedoman dan Tata Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi ditetapkan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 17 Maret 2016.
Fungsi Nominasi dan Remunerasi untuk menentukan gaji, uang jasa, dan/atau tunjangan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 34/2014 dijalankan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.
76
7. SUMBER DAYA MANUSIA
Perseroan menyadari akan pentingnya fungsi dan peran Sumber Daya Manusia (SDM) atas keberhasilan Perseroan oleh karena itu maka Pimpinan Perseroan telah menyusun strategi dan kebijakan yang terarah dan terstruktur untuk memenuhi kebutuhan SDM yang berkualitas baik kuantitatif maupun kualitatif untuk keperluan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Langkah-langkah strategis ini juga diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan rumah sakit yang sudah ada maupun rumah sakit baru yang sedang dan akan dibangun.
Untuk mendapatkan staf medis yang kompeten seperti dokter spesialis, dokter umum, perawat dan tenaga penunjang medis lainnya, Perseroan menggunakan beberapa sistem dan strategi penerimaan pegawai (recruitment strategy) yang selektif dan ketat. Perseroan bukan saja mempertimbangkan pengetahuan dan keterampilan tetapi juga mempertimbangkan karakter atau sikapnya. Hal ini dilakukan mengingat bahwa sikap perorangan itu akan mempengaruhi budaya kerja dan budaya organisasi secara keseluruhan. Pertimbangan lain karena pimpinan Perseroan menyadari bahwa layanan kesehatan merupakan industri layanan jasa yang khas dimana pelanggan yang dilayani dalam kondisi psikologis dan situasi batin yang berbeda dengan tipe pelanggan industri layanan jasa lainnya. Pasien dengan menahan rasa sakit dan harus mengeluarkan sejumlah uang yang tidak produktif memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda, mereka lebih sensitif terhadap sikap pelayanan petugas rumah sakit.
Untuk mendapatkan tenaga medis dan non medis yang memiliki kompetensi yang tinggi Perseroan telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi ternama baik di dalam maupun di luar negeri. Sampai dengan tanggal 31 Mei 2017, Perseroan telah menandatangani MOU dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, ketiganya merupakan universitas regional terkemuka, dan beberapa sekolah tinggi perawat lainnya di Indonesia. Perseroan telah membentuk tim rekrutmen yang melakukan kunjungan ke berbagai kampus diseluruh Indonesia untuk memperkenalkan profil rumah sakit sekaligus untuk menawarkan posisi jabatan yang kosong kepada para alumni dan mahasiswa tingkat akhir yang sudah menyelesaikan studinya. Pada waktu yang bersamaan langsung dilakukan seleksi yang meliputi tes potensi akademik, psikotes, dan wawancara oleh user manager dan psikolog. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter spesialis yang memiliki kompetensi, loyalitas, integritas serta akuntabilitas yang tinggi maka Perseroan telah membentuk tim lintas departemen yang terdiri dari unsur Talent Management, Anxcilliary Service and Medical Affair, dan Global Quality Development untuk melakukan seleksi, disamping itu Perseroan juga mempersiapkan lebih dini calon dokter spesialis dengan memberikan beasiswa untuk dokter umum yang memiliki potensi tinggi dan mendapatkan nilai kinerja yang baik sebagai insentif untuk terus tetap bekerja di rumah sakit Perseroan.
Perseroan juga bermitra dengan Sekolah Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPHMS), yang mendidik dan melatih ratusan calon dokter dan perawat setiap tahun, dimana jumlah yang mendaftar terus menambah. Lulusan-lulusan ini ditawarkan pekerjaan dengan Perseroan untuk menjalani program pelatihan untuk menyelesaikan persyaratan lisensi mereka dan menjadi bagian dari tenaga kerja tetap di rumah sakit Perseroan. Sebagai bentuk nyata dalam melakukan adaptasi dan kepedulian lingkungan sekaligus sebagai kontribusi dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat sekitar rumah sakit milik Perseroan maka Perseroan juga meminta dokter pemerintahan terkemuka untuk bekerja di rumah sakit Perseroan secara paruh waktu. Model kerjasama saling menguntungkan ini menarik beberapa dokter pemerintah untuk bekerja di rumah sakit Perseroan karena adanya fasilitas canggih untuk membantu dalam diagnosa pasien, kesempatan untuk mengerjakan kasus lebih beragam dan kompleks Selain itu dokter yang raktek di rumah sakit Perseroan juga mempunyai kesempatan untuk mengikut Program Siloam Doctor Partnership and Development Program (SDPDP) yaitu program yang menerapkan system kemitraan antara dokter dengan rumah sakit dan system remunerasi dokter yang lebih menarik dan saling menguntungkan.
77
Selain dari program-program terkait penerimaan pegawai dan pelatihan untuk staf medis, Perseroan juga menetapkan program management associate, yang khususnya dibuat untuk mencari lulusan manajemen yang berpotensi tinggi dan menempatkan mereka sebagai salah satu calon pemimpin di rumah sakit Perseroan. Program 18 bulan ini terdiri dari 4 modul, yaitu kelas persiapan (orientasi, kick-off, kelas Inggris), pendidikan bakat (pengetahuan, keterampilan, sikap, belajar dari orang lain, pelatihan dalam kelas, belajar mandiri), tinjauan buku (pengembangan pribadi, kepemimpinan, manajemen) dan tugas proyek (tugas penasihat, distribusi tim/grup. Kinerja dari management associate secara terus menerus dinilai oleh instruktur program, supervisor departemen, penasihat mereka dan ujian.
Di samping itu, Perseroan juga melakukan Leadership Development Program, yang telah menjadi program unggulan tambahan untuk mempersiapkan pemimpin Perseroan di masa depan. Program ini dirancang bekerja sama dengan Program Pascasarjana Universitas Pelita Harapan, dengan memberikan beasiswa kepada para eksekutif Siloam Hospitals untuk mendapatkan gelar ganda sebagai Master of Business Administration dan Master in Hospital Manangement. Tiga kelas pertama dikembangkan bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan dan Peking University, Beijing China. Kelas-kelas berikutnya akan berkolaborasi dengan Universitas Pelita Harapan Universitas Pelita Harapan dan Massachussets Institute of Technology (MIT) dan Sourbourne Universitas, Perancis.
Komposisi Pengurus dan Karyawan
Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan dan Perusahaan Anak mempekerjakan 9.863 orang karyawan yang terdiri dari 8.016 karyawan tetap dan 1.847 karyawan kontrak. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi SDM Perseroan dan Perusahaan Anak, termasuk Direksi, menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia pada tanggal 31 Mei 2017, 31 Desember 2016, dan 31 Desember 2015.
Komposisi Karyawan Menurut Status Kerja
Keterangan31 Mei 31 Desember2017 2016 2015
P PA Jumlah P PA Jumlah P PA JumlahKaryawan Tetap 4.593 3.423 8.016 4.642 2.926 7.568 4.569 2.405 6.974Karyawan Kontrak 843 1.004 1.847 817 964 1.781 840 914 1.754Jumlah 5.436 4.427 9.863 5.459 3.890 9.349 5.409 3.319 8.728
Komposisi Karyawan Menurut Jabatan
Keterangan31 Mei 31 Desember2017 2016 2015
P PA Jumlah P PA Jumlah P PA JumlahDirektur 7 - 7 6 - 6 6 - 6Manager 208 222 430 193 153 346 198 123 321Supervisor 1.265 792 2.057 538 373 911 537 310 847Staf lainnya 3.956 3.413 7.369 4.722 3.364 8.086 4.668 2.886 7.554Jumlah 5.436 4.427 9.863 5.459 3.890 9.349 5.409 3.319 8.728
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Keterangan31 Mei 31 Desember2017 2016 2015
P PA Jumlah P PA Jumlah P PA JumlahPasca Sarjana 143 59 202 138 40 178 227 84 311Sarjana 1.338 1.158 2.496 1.332 1.064 2.396 1.114 761 1.875Sarjana Muda/Diploma 2.463 2.330 4.793 2.472 1.983 4.455 2.663 1.698 4.361SLTA, SLTP dan lainnya 1.492 880 2.372 1.517 803 2.320 1.405 776 2.181Jumlah 5.436 4.427 9.863 5.459 3.890 9.349 5.409 3.319 8.728
78
Komposisi Karyawan Menurut Kelompok Usia
Keterangan31 Mei 31 Desember2017 2016 2015
P PA Jumlah P PA Jumlah P PA Jumlahs/d 30 tahun 3.229 2.952 6.181 3.307 2.713 6.020 3.331 2.297 5.62831 s/d 45 tahun 1.729 1.322 3.051 1.693 1.066 2.759 1.622 912 2.53446 s/d 55 tahun 413 126 539 401 93 494 393 89 482> 55 tahun 65 27 92 58 18 76 63 21 84Jumlah 5.436 4.427 9.863 5.459 3.890 9.349 5.409 3.319 8.728
Keterangan:P : Perseroan PA : Perusahaan Anak
Tabel berikut ini menunjukkan komposisi SDM masing-masing Perusahaan Anak, termasuk Direksi, menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia pada tanggal 31 Mei 2017, 31 Desember 2016, dan 31 Desember 2015.
Komposisi Karyawan Masing-Masing Perusahaan Anak Menurut Status Kerja
KeteranganPT MHCI PT DHCI PT BDH
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Karyawan Tetap 7 9 19 100 95 95 334 341 300Karyawan Kontrak - - 37 19 27 27 37 33 67Jumlah 7 9 56 119 122 122 371 374 367
KeteranganPT GFA PT EJM PT RS SHS
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Karyawan Tetap 292 298 304 309 316 260 327 336 377Karyawan Kontrak 12 3 16 40 35 121 36 15 49Jumlah 304 301 320 349 351 381 363 351 426
KeteranganPT GPN PT KJM PT TPM
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Karyawan Tetap 179 175 83 325 329 282 117 54 -Karyawan Kontrak 58 43 136 20 16 71 45 131 -Jumlah 237 218 219 345 345 353 162 185 -
KeteranganPT TBK PT SMC PT MST
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Karyawan Tetap 6 4 - 13 20 25 166 177 152Karyawan Kontrak 59 65 - 23 21 35 42 33 50Jumlah 65 69 - 36 41 60 208 210 202
KeteranganPT TRW PT BCI PT RSCM
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Karyawan Tetap 145 151 149 314 293 187 149 144 172Karyawan Kontrak 6 4 42 122 108 218 67 71 45Jumlah 151 155 191 436 401 405 216 215 217
KeteranganPT IKA PT SRD PT LBJ
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Karyawan Tetap 4 20 - 43 63 - 126 6 - Karyawan Kontrak 4 12 - 16 110 - 51 155 - Jumlah 8 32 - 59 173 - 177 161 -
79
KeteranganPT BBS PT GUM PT MPC
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Karyawan Tetap 92 95 - 114 - - 51 - - Karyawan Kontrak 95 82 - 28 - - 27 - - Jumlah 187 177 - 142 - - 78 - -
KeteranganPT LSP PT SBS
31 Mei 2017 31 Des 2016 31 Des 2015 31 Mei 2017 31 Des 2016 31 Des 2015Karyawan Tetap 9 - - 201 - - Karyawan Kontrak 88 - - 109 - - Jumlah 97 - - 310 - -
Komposisi Karyawan Masing-Masing Perusahaan Anak Menurut Jabatan
KeteranganPT MHCI PT DHCI PT BDH
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Direktur - - - 4 1 3 4 5 3Manager - - 1 10 4 4 18 18 17Supervisor 1 2 2 21 21 17 71 30 20Staf lainnya 6 7 53 84 96 98 278 321 327Jumlah 7 9 56 119 122 122 371 374 367
KeteranganPT GFA PT EJM PT RS SHS
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Direktur 4 3 3 4 5 5 3 4 4Manager 9 7 7 7 7 7 14 7 8Supervisor 55 27 29 60 40 44 79 39 46Staf lainnya 236 264 281 278 299 325 267 301 368Jumlah 304 301 320 349 351 381 363 351 426
KeteranganPT GPN PT KJM PT TPM
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Direktur 4 3 1 5 1 1 2 2 -Manager 7 7 7 5 4 8 7 6 -Supervisor 25 10 12 40 26 27 30 17 -Staf lainnya 201 198 199 295 314 317 123 160 -Jumlah 237 218 219 345 345 353 162 185 -
KeteranganPT TBK PT SMC PT MST
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Direktur 2 1 - - 1 1 2 3 3Manager 5 4 - 4 5 5 16 13 10Supervisor 18 5 - 4 3 3 77 23 18Staf lainnya 40 59 - 28 32 51 113 171 171Jumlah 65 69 - 36 41 60 208 210 202
KeteranganPT TRW PT BCI PT RSCM
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Direktur 3 1 1 5 3 3 5 5 5Manager 12 7 6 13 3 4 10 7 6Supervisor 39 31 43 54 37 29 54 23 20Staf lainnya 97 116 141 364 358 369 147 180 186Jumlah 151 155 191 436 401 405 216 215 217
80
KeteranganPT IKA PT SRD PT LBJ
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Direktur 2 - - 1 1 - - 1 -Manager 4 1 - 1 2 - 7 5 -Supervisor 1 2 - 9 12 - 29 11 -Staf lainnya 1 29 - 48 158 - 141 144 -Jumlah 8 32 - 59 173 - 177 161 -
KeteranganPT BBS PT GUM PT MPC
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Direktur 2 2 - 1 - - - - - Manager 4 4 - 5 - - 3 - - Supervisor 20 14 - 11 - - 16 - - Staf lainnya 161 157 - 125 - - 59 - - Jumlah 187 177 - 142 - - 78 - -
KeteranganPT LSP PT SBS
31 Mei 2017 31 Des 2016 31 Des 2015 31 Mei 2017 31 Des 2016 31 Des 2015Direktur 1 - - 1 - - Manager 4 - - 2 - - Supervisor 12 - - 66 - - Staf lainnya 80 - - 241 - - Jumlah 97 - - 310 - -
Komposisi Karyawan Masing-Masing Perusahaan Anak Menurut Jenjang Pendidikan
KeteranganPT MHCI PT DHCI PT BDH
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Pasca Sarjana - - - 3 3 6 6 5 5Sarjana 6 7 13 26 27 27 128 128 124Sarjana Muda/
Diploma 1 1 39 70 71 66 164 170 166SLTA, SLTP dan
lainnya - 1 4 20 21 23 73 71 72Jumlah 7 9 56 119 122 122 371 374 367
KeteranganPT GFA PT EJM PT RS SHS
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Pasca Sarjana 2 3 6 1 2 2 5 5 11Sarjana 43 42 44 54 57 61 114 110 103Sarjana Muda/
Diploma 176 171 177 202 201 212 163 156 211SLTA, SLTP dan
lainnya 83 85 93 92 91 106 81 80 101Jumlah 304 301 320 349 351 381 363 351 426
KeteranganPT GPN PT KJM PT TPM
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Pasca Sarjana 1 2 4 1 1 3 1 1 -Sarjana 95 89 91 77 80 89 56 69 -Sarjana Muda/
Diploma 117 98 95 196 193 188 84 87 -SLTA, SLTP dan
lainnya 24 29 29 71 71 73 21 28 -Jumlah 237 218 219 345 345 353 162 185 -
81
KeteranganPT TBK PT SMC PT MST
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Pasca Sarjana 3 2 - - 1 1 5 4 8Sarjana 14 14 - 14 16 16 71 72 51Sarjana Muda/
Diploma 37 37 - 19 21 37 76 77 81SLTA, SLTP dan
lainnya 11 16 - 3 3 6 56 57 62Jumlah 65 69 - 36 41 60 208 210 202
KeteranganPT TRW PT BCI PT RSCM
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Pasca Sarjana 2 2 15 3 3 14 3 3 9Sarjana 47 53 40 131 121 58 54 56 44Sarjana Muda/
Diploma 70 67 89 216 191 236 99 99 101SLTA, SLTP dan
lainnya 32 33 47 86 86 97 60 57 63Jumlah 151 155 191 436 401 405 216 215 217
KeteranganPT IKA PT SRD PT LBJ
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Pasca Sarjana 1 - - 1 1 - 1 1 -Sarjana 6 6 - 18 43 - 48 42 -Sarjana Muda/
Diploma 1 21 - 27 103 - 112 103 -SLTA, SLTP dan
lainnya - 5 - 13 26 - 16 15 -Jumlah 8 32 - 59 173 - 177 161 -
KeteranganPT BBS PT GUM PT MPC
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
Pasca Sarjana 2 1 - - - - 1 - - Sarjana 33 32 - 26 - - 20 - - Sarjana Muda/
Diploma 121 116 - 103 - - 46 -
- SLTA, SLTP dan
lainnya 31 28 - 13 - - 11 -
- Jumlah 187 177 - 142 - - 78 - -
KeteranganPT LSP PT SBS
31 Mei 2017 31 Des 2016 31 Des 2015 31 Mei 2017 31 Des 2016 31 Des 2015Pasca Sarjana 1 - - 16 - - Sarjana 27 - - 50 - - Sarjana Muda/Diploma 57 - - 173 - - SLTA, SLTP dan lainnya 12 - - 71 - - Jumlah 97 - - 310 - -
Komposisi Karyawan Masing-Masing Perusahaan Anak Menurut Kelompok Usia
KeteranganPT MHCI PT DHCI PT BDH
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
s/d 30 tahun 3 4 49 57 61 58 242 256 26231 s/d 45 tahun 4 5 7 48 47 47 120 109 9746 s/d 55 tahun - - - 13 13 13 9 9 8> 55 tahun - - - 1 1 4 - - -Jumlah 7 9 56 119 122 122 371 374 367
82
KeteranganPT GFA PT EJM PT RS SHS
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
s/d 30 tahun 176 174 198 175 185 215 259 253 33531 s/d 45 tahun 116 116 109 152 148 146 99 95 8746 s/d 55 tahun 10 9 11 20 16 17 2 1 3> 55 tahun 2 2 2 2 2 3 3 2 1Jumlah 304 301 320 349 351 381 363 351 426
KeteranganPT GPN PT KJM PT TPM
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
s/d 30 tahun 155 149 152 282 291 298 109 132 -31 s/d 45 tahun 77 63 62 63 54 53 49 49 -46 s/d 55 tahun 5 6 5 - - 1 4 4 -> 55 tahun - - - - - 1 - - -Jumlah 237 218 219 345 345 353 162 185 -
KeteranganPT TBK PT SMC PT MST
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
s/d 30 tahun 57 64 - 26 28 45 100 109 10931 s/d 45 tahun 5 4 - 8 10 11 97 90 7846 s/d 55 tahun 3 1 - 1 3 4 9 9 12> 55 tahun - - - 1 - - 2 2 3Jumlah 65 69 - 36 41 60 208 210 202
KeteranganPT TRW PT BCI PT RSCM
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
s/d 30 tahun 84 92 120 346 319 319 127 127 13731 s/d 45 tahun 64 61 67 84 76 79 75 74 6946 s/d 55 tahun 3 2 4 6 6 6 8 8 5> 55 tahun - - - - - 1 6 6 6Jumlah 151 155 191 436 401 405 216 215 217
KeteranganPT IKA PT SRD PT LBJ
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
s/d 30 tahun 2 29 - 49 153 - 138 126 -31 s/d 45 tahun 4 3 - 7 16 - 35 32 -46 s/d 55 tahun 1 - - 3 2 - 4 3 -> 55 tahun 1 - - - 2 - - - -Jumlah 8 32 - 59 173 - 177 161 -
KeteranganPT BBS PT GUM PT MPC
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
31 Mei 2017
31 Des 2016
31 Des 2015
s/d 30 tahun 166 161 - 108 - - 65 - - 31 s/d 45 tahun 18 14 - 32 - - 11 - - 46 s/d 55 tahun 2 1 - 1 - - 1 - -
> 55 tahun 1 1 - 1 - - 1 - - Jumlah 187 177 - 142 - - 78 - -
KeteranganPT LSP PT SBS
31 Mei 2017 31 Des 2016 31 Des 2015 31 Mei 2017 31 Des 2016 31 Des 2015s/d 30 tahun 63 - - 163 - - 31 s/d 45 tahun 31 - - 123 - - 46 s/d 55 tahun 2 - - 19 - - > 55 tahun 1 - - 5 - - Jumlah 97 - - 310 - -
83
Dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang pelayanan kesehatan, Perseroan memiliki karyawan dengan keahlian khusus. Pada tanggal 31 Mei 2017, terdapat sekitar 500 dokter umum, 4.000 perawat, 150 apoteker, dan 200 radiografer. Perseroan saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Nomor KEP. 1452/PHIJSK-PK/PP/XI/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan atas nama PT Siloam International Hospitals Tbk. Peraturan Perusahaan ini bersama dengan Kebijakan-kebijakan Perusahaan lainnya menjadi landasan dalam menjamin hak dan kewajiban Perusahaan maupun Karyawan agar tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja yang harmonis antara Perusahaan dan Karyawan, yang pada akhirnya dapat mendukung kelancaran dan kemajuan usaha demi tercapainya tujuan bersama.
Perseroan tidak memiliki serikat pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan.
Pengembangan Kompetensi, Karir dan Kesejahteraan Sosial Karyawan
Mengingat pentingnya peran karyawan bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan, maka Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan serta memacu produktivitas dan motivasi tiap karyawan, antara lain dengan:
a. Sistem Penghargaan
Dengan berdasarkan keputusan rapat, manajemen akan memberikan penghargaan berupa piagam dan/atau hadiah kepada karyawan yang dinilai berjasa tersebut. Bonus produksi bertujuan untuk mendorong pekerja mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai dalam satu periode pencapaian produksi aktual.
b. Sistem Kenaikan Gaji
Perseroan selalu mengikuti dan memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan antara lain peninjauan gaji minimal satu kali dalam setahun berdasarkan keputusan Direksi dan berupa penyesuaian besarnya gaji dan upah yang sejalan dengan tingkat kinerja karyawan dan juga laju inflasi dan di atas standar gaji minimum dan UMP (Upah Minimum Provinsi) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Paket pengupahan yang diterapkan di perusahaan berusaha selalu mengacu kepada prinsip dasar pengupahan yaitu komparatif secara internal dan kompetitif secara eksternal di industri yang sama.
c. Menyediakan Berbagai Macam Bentuk Tunjangan dan Fasilitas
Perseroan juga memberikan sejumlah tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan oleh Perseroan mencakup:• Pemberian Tunjangan Hari Raya secara teratur pada setiap tahunnya• Asuransi penggantian biaya perawatan rumah sakit; • Asuransi pengobatan dan dokter;• Pemberian bantuan kedukaan bagi karyawan yang meninggal dunia; • Pemberian penghargaan kepada karyawan yang memiliki masa kerja 10 tahun,• Pemberian bantuan bagi karyawan yang mengalami musibah akibat force majeur; • Pemberlakuan program asuransi tenaga kerja melalui Jamsostek yang meliputi jaminan
kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian
84
d. Program Pelatihan
Perseroan menyadari seiring dengan pengembangan usaha Perseroan juga harus diimbangi dengan pengembangan terhadap karyawannya melalui pendidikan maupun pelatihan-pelatihan secara terpadu dan berkesinambungan, baik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan maupun peningkatan kompetensi berdasarkan program pengembangan yang telah ditetapkan. Program pelatihan Perseroan terbagi menjadi 2 kelompok yaitu In House Training yang diselenggarakan oleh Perseroan yang berupa program peningkatan kemampuan manajemen umum, manajemen fungsional dan program perluasan wawasan, manajemen keuangan, audit keuangan dan Informasi teknologi dan lain-lain, serta program pelatihan ekseternal yang dilakukan oleh pihak luar. Selain itu, Perseroan juga mengirimkan pegawai untuk berbagai pelatihan atau seminar yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri.
8. SKEMA KEPEMILIKAN PERSEROAN
Berikut merupakan skema kepemilikan saham dari Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017:
Keterangan:* Masyarakat dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%
Pengendali Perseroan adalah Pacific Asia Investments Ltd.
85
Ber
ikut
mer
upak
an s
kem
a ke
pem
ilika
n P
erse
roan
ata
s P
erus
ahaa
n A
nak
yang
dim
iliki
nya:
Mul
tisel
aras
A
nuge
rah*
Arit
asin
do
Perm
ai
Sem
esta
*
Perd
ana
Ken
cana
M
andi
ri*
Silo
am
Gra
ha
Uta
ma*
Guc
hi
Ken
cana
Em
as*
Praw
ira
Tata
Se
mes
ta*
Panc
awar
naSe
mes
ta*
Kus
uma
Prim
adan
a*M
ahko
ta
Buan
a Se
lara
s*
Tung
gal
Pila
r Pe
rkas
a*
Silo
am E
mer
genc
y Se
rvic
es*
Med
ika
Har
apan
Ce
mer
lang
In
dah*
Tirta
sari
Ken
cana
*
Ada
man
isa
Kar
ya
Seja
hter
a*
Bina
Cip
ta
Sem
esta
*
Visi
ndo
Gal
axy
Jaya
*
Meg
a B
uana
Bh
akti
Banj
ar M
edik
aN
usa*
Agu
ng C
ipta
Ra
ya*
Sem
bada
Kar
ya
Meg
ah*
Ace
h Ce
mer
lang
Har
apan
**A
mbo
nBa
ngun
Nus
a
Har
mon
i Sel
aras
In
dah*
Mul
ia
Prat
ama
Cem
erla
ng
Bren
ada
Kar
ya
Bang
sa*
Med
ika
Resc
ue
Inte
rnat
iona
l*
Sum
ber
Baha
gia
Sent
osa
Gra
ha
Uta
ma
Med
ika
Nus
a M
edik
a Pe
rkas
a*
East
Jaka
rta
Med
ika
Gol
den
Firs
t A
tlant
a
Balik
papa
nD
amai
H
usad
a
Dia
gram
H
ealth
care
In
done
sia
Adi
jaya
Bu
ana
Sakt
i*
Anu
gera
h Se
ntra
Med
ika
Lish
ar
Sent
osa
Prat
ama
SHLV
SHSB
SHM
NSH
DP
SHTB
SHK
JM
RCC
CSH
MK
RSU
SSH
MT
SHC
BSH
ST
RSBS
Kira
na
Pusp
a Ce
mer
lang
*
Inda
hK
emila
uA
badi
*
Silo
amRa
diol
ogy
Indo
nesi
a*
Inti
Prat
ama
Med
ika*
Sent
raSe
hat
Seja
hter
a*
Gen
taRa
yaIn
tern
usa*
Sarit
ama
Man
diri
Zam
rud*
Gem
pita
Nus
a Se
jaht
era*
Ary
amed
ika
Tegu
hTu
ngga
l*
Lint
ang
Laks
ana
Uta
ma*
Cipt
aKar
yaTi
rtaCe
mer
lang
*
Silo
amM
edik
aCe
mer
lang
Bina
Baht
era
Seja
ti
Lint
as
Buan
aJa
ya
Sem
bila
n Ra
ksa
Din
amik
a
Rash
alSi
ar C
akra
Med
ika
Berli
anCa
haya
Inda
h
Gra
mar
iPr
ima
Nus
a
Taru
naPe
rkas
aM
egah
Kris
olis
Ja
yaM
andi
ri
Kor
idor
Usa
haM
aju*
Sent
ra
Seja
hter
a U
tam
a*
Bum
i U
nggu
l Pe
rsad
a*
Med
ika
Sara
na
Tral
ians
ia
Tris
aka
Reks
a W
aluy
a
SHC
NSH
BP
SHJB
SHLC
Silo
am
Sum
sel
Kem
itraa
n*
RSSH
Su
mse
l
SHPL
SHK
PSH
YG
SHM
DSH
PWA
SRI
SHSM
SHB
B
SHB
G
PT S
iloam
Inte
rnat
iona
l Hos
pita
ls T
bk
SHB
TG
emila
ngM
ulia
Beka
si*
Binj
aiJa
yaIn
dah*
BIM
C N
USA
D
UA
BIM
C K
UTA
SHLB
SHB
N
0,01
%
99,9
9%
20%
80%
0,01
%99
,99%
25%
75%
99,9
9%
0,01
%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
25%
75%
75%
25%
99,9
9%
99,9
9%
99,9
1%
99,9
9%
99,9
9%
Kut
a Se
min
yak
Kira
na*
99,8
6%
99,9
9%
99,9
9%
99,9
9%
99,9
9%
99,9
9%99
,99%
0,01
%
0,01
%99
,99%
0,01
%0,
01%
0,25
%
99,9
9%
99,9
9%
99,7
5%
99,9
9%99
,99%
99,9
9%99
,86%
99,8
0%99
,67%
99,9
8%99
,83%
14,8
9%27
,26%
17,5
3%
50%
50%
83%
79,9
6%80
%80
%
70%
60%
40%
Tata
ka B
umi
Kar
ya
Tata
ka K
arya
In
dah*
75%
25%
Ket
eran
gan:
*
belu
m a
ktif
Ket
eran
gan:
*
belu
m a
ktif
Ket
eran
gan:
* be
lum
akt
if
86
9. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN PERUSAHAAN ANAK
I. Hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan di atas 5%
Pihak PerseroanPemegang Saham
PT MKP PHCLJohn Riady PK - -Romeo Fernandez Lledo WPK - -Theo L. Sambuaga K - -Tjokro Libianto K - -John Nicholas Pitsonis K - -Andy Nugroho Purwohardono K - DFarid Harianto KI - -Dr. Niel Byron Nielson KI - -Jonathan L. Parapak KI - -Ketut Budi Wijaya PD K -Caroline Riady WPD - -dr. Grace Frelita Indradjaja D - -dr. Anang Prayudi D - -Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - -Atiff Ibrahim Gill D - DBudi Raharjo Legowo D - -Ryanto Marino Tedjomulja D - -Marta Jonatan DI - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris WPK : Wakil Presiden KomisarisKI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
II. Hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Perusahaan Anak Kepemilikan Langsung Perseroan
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT MHCI PT VGJ PT PTS PT AKS PT GKE PT ACH PT BKBJohn Riady PK - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo WPK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Tjokro Libianto K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Ketut Budi Wijaya PD PK PK PK PK PK PK PKCaroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D - PD PD - PD PD -dr. Anang Prayudi D PD D D PD D D -Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - - - - - - -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D D D D D D D -Ryanto Marino Tedjomulja D - - - - - - -Marta Jonatan DI - - - - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
87
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT HSI PT KP PT BMN PT PWS PT SKM PT SES PT APJohn Riady PK - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo WPK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Tjokro Libianto K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Ketut Budi Wijaya PD PK PK PK PK PK PK PKCaroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD PD PD PD PDdr. Anang Prayudi D D D D D D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - - - - - -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D D D D D D D DRyanto Marino Tedjomulja D - - - - - - -Marta Jonatan DI - - - - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT MSA PT TMB PT SGU PT PKM PT TPP PT MBS PT SBSJohn Riady PK - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo WPK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Tjokro Libianto K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Ketut Budi Wijaya PD PK PK PK PK PK PK -Caroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD PD PD PD PKdr. Anang Prayudi D D D D D D D PDDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - - - - - - -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D D D D D D D -Ryanto Marino Tedjomulja D - - - - - - -Marta Jonatan DI - - - - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
88
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT GUM PT KPCJohn Riady PK - -Romeo Fernandez Lledo WPK - -Theo L. Sambuaga K - -Tjokro Libianto K - -John Nicholas Pitsonis K - -Andy Nugroho Purwohardono K - -Farid Harianto KI - -Dr. Niel Byron Nielson KI - -Jonathan L. Parapak KI - -Ketut Budi Wijaya PD - PKCaroline Riady WPD - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PK PDdr. Anang Prayudi D PD DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - -Atiff Ibrahim Gill D - -Budi Raharjo Legowo D - DRyanto Marino Tedjomulja D - -Marta Jonatan DI - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
III. Hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Perusahaan Anak Kepemilikan Tidak Langsung Perseroan
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT SSK PT DHCI PT BDH PT ABS PT NMP PT GFA PT EJMJohn Riady PK - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo WPK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - PK - - - -Tjokro Libianto K - - - K K K -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Ketut Budi Wijaya PD PK - K PK PK PK PKCaroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD - PD D PDdr. Anang Prayudi D D WPK D - D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - WPD - - - - -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D D - D - D D DRyanto Marino Tedjomulja D - - - - - - -Marta Jonatan DI - - - - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
89
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT RS SHS PT TK PT GPN PT KJM PT ABN PT ACR PT BCSJohn Riady PK - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo WPK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Tjokro Libianto K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Ketut Budi Wijaya PD PK PK PK PK PK PK PKCaroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD PD PD PD PDdr. Anang Prayudi D D D D D D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - - - - - - -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi R Legowo D D D D D D D DRyanto Marino Tedjomulja D - - - - - - -Marta Jonatan DI - - - - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT MBB PT TPM PT TBK PT TKI PT SMC PT KUM PT MSTJohn Riady PK - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo WPK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Tjokro Libianto K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Ketut Budi Wijaya PD PK PK PK PK PK PK PKCaroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD PD - PD -dr. Anang Prayudi D D D D D PD D PDDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - - - - - - -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D D D D D D D DRyanto Marino Tedjomulja D - - - - - - -Marta Jonatan DI - - - - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris WPK : Wakil Presiden KomisarisKI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
90
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT TRW PT SSU PT BUP PT BCI PT RSCM PT MPCJohn Riady PK - - - - - -Romeo Fernandez Lledo WPK - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - -Tjokro Libianto K - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - -Ketut Budi Wijaya PD PK PK PK PK K PKCaroline Riady WPD - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD PD K PDdr. Anang Prayudi D D D D D WPD DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - - - - - -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - -Budi Raharjo Legowo D D D D D D DRyanto Marino Tedjomulja D - - - - - -Marta Jonatan DI - - - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris WPK : Wakil Presiden KomisarisKI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT MRI PT IKA PT SRI PT IPM PT SSS PT GRI PT SRDJohn Riady PK - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo WPK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Tjokro Libianto K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Ketut Budi Wijaya PD PK PK PK PK PK PK PKCaroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D K PD PD PD PD PD PDdr. Anang Prayudi D PD D - D D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - - - - - - -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D D D D D D D DRyanto Marino Tedjomulja D - - - - - - -Marta Jonatan DI - - - - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris WPK : Wakil Presiden KomisarisKI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
91
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT SMZ PT GNS PT ATT PT LBJ PT BBS PT LLU PT CTCJohn Riady PK - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo WPK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Tjokro Libianto K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Ketut Budi Wijaya PD PK PK PK PK PK PK PKCaroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD - PD PD PD PDdr. Anang Prayudi D D D PD - D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - - - - - - -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D D D D D D D DRyanto Marino Tedjomulja D - - - - - - -Marta Jonatan DI - - - - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
Pihak PerseroanPerusahaan Anak
PT LSP PT ASM PT BJI PT GMBJohn Riady PK - - - -Romeo Fernandez Lledo WPK - - - -Theo L. Sambuaga K - - - -Tjokro Libianto K - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - -Farid Harianto KI - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - -Ketut Budi Wijaya PD - - PK PKCaroline Riady WPD - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PK PK PD PDdr. Anang Prayudi D PD PD D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - - - -Atiff Ibrahim Gill D - - - -Budi Raharjo Legowo D - - D DRyanto Marino Tedjomulja D - - - -Marta Jonatan DI - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris
PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen
92
10. KELOMPOK USAHA PERSEROAN
Berikut ini adalah tabel keterangan ringkas mengenai Kelompok Usaha Perseroan:
Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Bentuk Hubungan Dengan Perseroan
PT Lippo Karawaci Tbk Mengusahakan perusahaan real estate dan urban development dan sarana penunjangnya serta menjalankan usaha dalam bidang jasa termasuk pembangunan perumahan, perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, fasilitas umum, hospitality, pelayanan kesehatan beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal sehubungan dengan kegiatan usaha utama Perseroan dalam perusahaan lain.
Pemegang Saham Tidak Langsung
11. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
Aset Tanah Perseroan dan Perusahaan Anak
No. Sertifikat HakTanggal
PenerbitanSertifikat
Tanggal Berakhir
HakLokasi Luas (m²) Pemegang Hak
1. Sertifikat HGB No. 840
14 Mei 1992 18 Juni 2039 Desa Paal Merah, Kecamatan Jambi, Kodya Jambi, Propinsi
Jambi
2.240 PT Golden First Atlanta
2. Sertifikat HGB No. 841
14 Mei 1992 18 Juni 2039 Desa Paal Merah, Kecamatan Jambi, Kodya Jambi, Propinsi
Jambi
2.260 PT Golden First Atlanta
3. Sertifikat HGB No. 842
3 Juli 2008 18 Juni 2039 Desa Paal Merah, Kecamatan Jambi, Kodya Jambi, Propinsi
Jambi
2.632 PT Golden First Atlanta
4. Sertifikat HGB No. 893
14 April 2005 27 Januari 2036
Desa Paal Merah, Kecamatan Jambi, Kodya Jambi, Propinsi
Jambi
2.817 PT Golden First Atlanta
5. Sertifikat HGB No. 2069
29 Oktober 2003
24 September 2036
Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan,
Kota Balikpapan, Propinsi Kalimantan Timur
12.562 PT Balikpapan Damai Husada
6. Sertifikat HGB No. 01151
2 Maret 2011 19 Desember 2033
Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Depok,
Propinsi Jawa Barat
2.911 PT Diagram Health Care Indonesia
7. Sertifikat HGB No. 1139
6 Juli 2001 5 Juli 2021 Jl. Duren Tiga No. 20 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan
Pancoran, Kodya Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta
3.554 PT Rashal Siar Cakra Medika
8. Sertifikat HGB No. 6098
27 Januari 2011
7 Mei 2037 Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Propinsi Bali
7.880 PT Trisaka Reksa Waluya
9. Sertifikat HGB No. 17059
19 Februari 2000
23 Februari 2047
RT 006/ RW 004, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi
Timur, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat
186 PT Lishar Sentosa Pratama
10. Sertifikat HGB No. 17060
1 Mei 1993 23 Februari 2047
Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota
Bekasi, Propinsi Jawa Barat
620 PT Lishar Sentosa Pratama
11. Sertifikat HGB No. 17061
19 Februari 2020
23 Februari 2047
RT 006/ RW 004, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi
Timur, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat
1073 PT Lishar Sentosa Pratama
12. Sertifikat HGB No. 730
19 September 2014
5 September 2044
Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Mataram, Kota
Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat
11.560 PT Grha Ultima Medika
13. Sertifikat HGB No. 00018
19 Desember 2011
27 April 2047 Kelurahan Belitung Utara, Kecamatan Banjarmasin Barat,
Kota Banjarmasin, Propinsi Kalimantan Selatan
2.118 PT Mahkota Buana Selaras
93
No. Sertifikat HakTanggal
PenerbitanSertifikat
Tanggal Berakhir
HakLokasi Luas (m²) Pemegang Hak
14. Sertifikat HGB No. 00019
19 Desember 2011
27 April 2047 Kelurahan Belitung Utara, Kecamatan Banjarmasin Barat,
Kota Banjarmasin, Propinsi Kalimantan Selatan
4.192 PT Mahkota Buana Selaras
15. Sertifikat HGB No. 02006
21 Juli 2017 18 Juli 2037 Desa Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh,
Propinsi Aceh
5.962 PT Mahkota Buana Selaras
Selain aset-aset tersebut, Perseroan dan Perusahaan Anak memiliki peralatan kesehatan dan inventaris kantor yang juga digunakan dalam melakukan kegiatan usaha.
12. ASURANSI Perseroan dan Perusahaan Anaknya memiliki berbagai jenis pertanggungan asuransi, yang dilakukan dengan PT Lippo General Insurance Tbk (“LGI”), pihak terafiliasi Perseroan, namun tidak ada perlakuan yang berbeda dari pihak LGI kepada Perseroan atas transaksi asuransi maupun dari Perseroan kepada LGI untuk menerima penawaran pertanggungan asuransi dibandingkan dengan yang diajukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi lainnya. Selain itu, Perusahaan Anak Perseroan juga memiliki pertanggungan asuransi dari pihak ketiga.
Perseroan juga mewajibkan setiap dokter untuk memiliki asuransi atas risiko malpraktek medis. Perseroan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah mencukupi untuk menutupi risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh Perseroan dan mencukupi untuk mentutupi kerugian-kerugian yang timbul atas aset yang dipertanggungkan.
Aset Perseroan yang bersifat material telah diasuransikan dan asuransi tersebut cukup untuk menutup seluruh kerugian yang mungkin dapat terjadi apabila aset tersebut mengalami kerusakan atau musnah.
Dalam hal jangka waktu perjanjian/polis asuransi berakhir, Perseroan akan melakukan perpanjangan atau pembaruan atas asuransi-asuransi tersebut, dengan nilai pertanggungan yang cukup untuk menutup kerugian material yang dapat dialami Perseroan.
Tabel berikut merupakan daftar asuransi yang dimiliki Perseroan dan Perusahaan Anak yang bersifat material dalam kegiatan usaha Perseroan:
a. Siloam Hospitals Lippo Village
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000007
PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Village
Semua Risiko Properti
Rp77.146.168,20 Rp84.501.943.664 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801351600030-000007
PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Karawaci
a. Terorisme dan Sabotase – (Hanya Bangunan)
b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a. Rp19.353.952,52
b. Rp16.313.100,22
Rp84.501.943.664,70 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000006
PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Karawaci
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp32.550.000 Rp65.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
94
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
4. 1801051600416-000007
PT Siloam International Hospitals Tbk
a. Gangguan Bisnis
b. Gempa Bumi
a. Rp129.287.973
b. Rp153.387.968
Rp84.501.943.664 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030-000006
PT Siloam International Hospitals Tbk
a. Terorisme dan Sabotase – (Non Gangguan Bisnis)
b. Gangguan Bisnis
a. Rp62.791.250
b. SGD4.192,47
Rp325.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112-000007
PT Siloam International Hospitals Tbk
Kerusakan Mesin
Rp29.272.497,07 Rp58.444.994.133 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1809011600048 PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Karawaci
Kewajiban Umum
Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1812120900012 PT Siloam International Hospitals Tbk
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp925.000 Rp350.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1102211600301 PT Siloam International Hospitals Tbk
Kendaraan Bermotor
Rp18.675.054,61 Rp718.649.173,71 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
10. 1801281600026-000006
PT Siloam International Hospitals Tbk
Semua Risiko Properti - Gangguan Bisnis
a. Rp135.606.687,50
b. SGD9.058,10
Rp325.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
11. 1801051600416-000006
PT Siloam International Hospitals Tbk
Semua Risiko Properti - Gempa Bumi
a. Rp135.606.687,50
b. SGD9058,10
c. Rp497.250.000
d. SGD33.227
Rp325.000.000.000 dan SGD21.716.991
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
b. Siloam Hospitals Kebon Jeruk
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1808031600112-000018
PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Kerusakan Mesin Rp24.752.814,71 Rp49.405.629.418 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801281600026-000019
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan/atau Anak Perusahaan
Semua Resiko Properti – Peralatan Kesehatan
Rp58.669.135,68 Rp59.734.271.076,46 dan
Rp80.662.437.337,16
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1801351600030-000018
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan/atau Anak Perusahaan
Terorisme dan Sabotase – Peralatan Kesehatan
Rp28.796.226,05 Rp58.734.271.076,46 dan
Rp80.662.437.337,16
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1808031600112-000017
PT Siloam International Hospitals Tbk.
Kerusakan Mesin Rp24.790.000 Rp49.480.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
95
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
5. 1809011600048-000010
PT Bank CIMB Niaga Tbk dan/atau PT Graha Indah Pratama dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kewajiban Umum
Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1812121000005 PT Siloam International Hospitals Tbk.
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp872.000 Rp300.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1102051600096 PT Siloam International Hospitals Tbk.
Kendaraan Bermotor
Rp896.827,60 Rp26.280.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1102211600297 PT Siloam International Hospitals Tbk.
Asuransi Kendaraan Bermotor
Rp22.172.537,39 Rp960.940.721,10 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
c. Siloam Hospitals Surabaya
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000004 & 1801051600416-000004
PT Tata Prima Indah dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis
a. Rp24.464.959
b. SGD1.916,62
c. Rp62.000.000
d. SGD4.867,31
a. Rp62.000.000.000
b. SGD4.867.307
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801351600030-000004
PT Tata Prima Indah dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a. Rp16.117.610
b. SGD1.261,39
a. Rp62.000.000.000
b. SGD4.867.307
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000004
PT Tata Prima Indah dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp6.250.000 Rp12.400.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000005 & 1801051600416-000005
PT Siloam International Hospitals Tbk
Semua Resiko Properti – Peralatan Kesehatan
Rp29.958.780,48 dan Rp75.953.985,09
Rp31.179.101.865,87 dan Rp44.774.883.226
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030-000005
PT Siloam International Hospitals Tbk
Terorisme dan Sabotase – Peralatan Kesehatan
Rp19.773.855,01 Rp31.179.101.865,87 dan Rp44.774.883.226
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112-000005
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Surabaya dan/atau PT Tata Prima Indah dan/atau Anak Perusahaan
Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS
Rp15.048.535,37 Rp29.999.070.732,75 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
96
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
7. 1809011600048 PT Tata Prima Indah dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1812121600005 PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Surabaya dan/atau PT Tata Prima Indah dan/atau Anak Perusahaan
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp675.000 Rp250.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1202210900237 PT Siloam International Hospitals Tbk
Kendaraan Bermotor
Rp34.567.489 Rp1.712.458.500 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
10. 1102051600042 PT Siloam I n t e r n a t i o n a l Hospitals Tbk
Asuransi Kendaraan Bermotor
Rp766.973,88 Rp19.350.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
d. Siloam Hospitals Lippo Cikarang
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000012
Siloam Hospitals Lippo Cikarang
a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis
a. Rp59.991.976,63
b. SGD2.676,89
a. Rp143.565.000.000
b. SGD6.411.327
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801051600416-000012
Siloam Hospitals Lippo Cikarang
a. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Gangguan Bisnis
a. Rp175.149.300
b. SGD7.821,82
a. Rp143.565.000.000
b. SGD6.411.327
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1801351600030-000012
Siloam Hospitals Lippo Cikarang
a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a. Rp35.517.087,21
b. SGD1.583,89
a. Rp143.565.000.000
b. SGD6.411.327
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1808031600112-000011
Siloam Hospitals Lippo Cikarang
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp14.406.500 Rp28.713.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801281600026-000013
PT East Jakarta Medika dan/atau Siloam Hospitals Lippo Cikarang
Semua Resiko Properti – Alat Medis
Rp27.665.253,53 Rp69.140.359.340,34 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1801351600030-000013
PT East Jakarta Medika dan/atau Siloam Hospitals Lippo Cikarang
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp16.389.678,14 Rp66.140.359.340,34 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
97
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
7. 1808031600112-000012
PT East Jakarta Medika dan/atau Siloam Hospitals Lippo Cikarang
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp14.113.126,74 Rp28.126.253.489,25 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1809011600048-000007
PT Lippo Karawaci Tbk
Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1812120900023 PT East Jakarta Medika
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp362.500 Rp125.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
10. 1102211600298 PT East Jakarta Medika qq. Siloam Hospitals Lippo Cikarang
Kendaraan Ambulans
Rp3.709.660 Rp148.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
e. Siloam Hospitals Jambi
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1 1801281600026-000030 & 1801281600026-000031
PT Golden First Atlanta dan/atau Siloam Hospitals Jambi
a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti – Alat Medis
a. Rp14.642.651,30
b. Rp9.655.619,44
a. Rp37.058.348.814
b. Rp24.393.675.161,11
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801051600416-000031
PT Golden First Atlanta dan/atau Siloam Hospitals Jambi
Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Alat Medis
Rp24.393.675,16 Rp24.393.675.161,11 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1801351600030-000030 & 1801351600030-000031
PT Golden First Atlanta dan/atau Siloam Hospitals Jambi
a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
b. Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
a. Rp10.889.567,03
b. Rp7.185.149,98
a. Rp37.058.348.814
b. Rp24.393.675.161,11
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1808031600112-000029 & 1808031600112-000030
PT Golden First Atlanta dan/atau Siloam Hospitals Jambi
a. Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
b. Kerusakan Mesin – Alat Medis
a. Rp2.829.376,16
b. Rp3.475.768,47
a. Rp5.558.752.322.10
b. Rp6.851.536.941
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030-000031
PT Golden First Atlanta dan/atau Siloam Hospitals Jambi
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp7.185.149,98 Rp24.393.675.161,11 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1809011600048-000015
PT Golden First Atlanta dan/atau Siloam Hospitals Jambi
Kewajiban Umum Rp1.050.000 Rp1.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1812121200005-000001 & 1812121200005-000002
PT Siloam International Hospitals, Tbk dan/atau Siloam Hospitals Jambi
a. Asuransi Uang (Pemindahan)
b. Asuransi Uang (Penyimpanan)
a. Rp72.000
b. Rp625.000
a. Rp20.000.000
b. Rp250.000.000
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1102211300510-000001-000004
PT Golden First Atlanta
Kendaraan (Ambulance & Mobil Kantor)
Rp17.310.181,25 Rp527.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
98
f. Siloam Hospitals Balikpapan
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000032
PT Balikpapan Damai Husada dan/atau Siloam Hospitals Balikpapan
Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
Rp28.545.192,30 Rp72.364.147.799 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801351600030-000032
PT Balikpapan Damai Husada dan/atau PT. Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Balikpapan
Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
Rp19.015.195,86 Rp72.364.147.799 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000031
PT Balikpapan Damai Husada dan/atau Siloam Hospitals Balikpapan
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp5.477.311,08 Rp10.854.622.169,85 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000033
PT Balikpapan Damai Husada dan/atau PT. Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Balikpapan
Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS
Rp27.945.947,80 Rp70.842.353.637,52 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030 - 000033
PT Balikpapan Damai Husada dan/atau PT. Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Balikpapan
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp18.616.364,04 Rp70.842.353.637,52 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112-000032
PT Balikpapan Damai Husada dan/atau PT. Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Balikpapan
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp17.908.700,47 Rp35.717.400.944,25 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1809011600048 - 000016
PT Balikpapan Damai Husada dan/atau PT. Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Balikpapan
Kewajiban Umum
Rp2.050.000 Rp2.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1812121100003 PT Balikpapan Damai Husada dan/atau PT. Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Balikpapan
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp925.000 Rp875.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
g. MRCCC
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000010 & 1801051600416-000010
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Primatama Cemerlang dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
a.Semua Resiko Properti (Hanya Bangunan)b.Semua Resiko - Gangguan Bisnis
a.Rp266.973.732,50
b.SGD13.238,81
c.Rp978.129.000
d.SGD48.512,98
a.Rp639.300.000.000
b.SGD31.707.830
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
99
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
2. 1801351600030-000010
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Primatama Cemerlang dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Insititutional Trust Service (Singapore) Limited
a.Terorisme dan Sabotase - (Hanya Bangunan) b.Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a.Rp112.247.150b.SGD5.564,72
a.Rp639.300.000.000b.SGD31.707.830
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000009
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Primatama Cemerlang dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp63.980.000 Rp127.860.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000011 & 1801051600416-000011
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre dan/atau Anak Perusahaan
Semua Resiko Properti – Peralatan Kesehatan
Rp75.766.906,12 dan Rp277.460.909,80
Rp60.182.268.839,78 dan
Rp121.164.731.028,60
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030-000011
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre dan/atau Anak Perusahaan
Terorisme dan Sabotase – Peralatan Kesehatan
Rp31.876.398,48 Rp60.182.268.839,78 dan
Rp121.164.731.028,60
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112-000010
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre dan/atau Anak Perusahaan
Kerusakan Mesin – Peralatan Kesehatan
Rp41.264.019,70 Rp82.428.039.409,20 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1809011600048-000006
Oversea-Chinese Banking Corporation dan/atau PT Primatama Cemerlang dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kewajiban Umum
Rp12.050.000 Rp12.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1812121200004 PT Siloam International Hospitals Tbk
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp770.000 Rp150.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1812121200004 PT Siloam International Hospitals Tbk
Asuransi Uang (Pemindahan)
Rp1.145.000 Rp200.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
10. 1102211600306 PT Siloam International Hospitals Tbk
Kendaraan Bermotor
Rp11.537.228,88 Rp763.250.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
11. 1102051600100 PT Siloam International Hospitals Tbk.
Asuransi Kendaraan Bermotor
Rp229.180 Rp7.200.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
100
h. RSUS
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000029 & 1801051600416-000029
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Rumah Sakit Umum Siloam Lippo Village dan/atau perusahaan grup dan/atau Anak Perusahaan
Semua Resiko Properti – Peralatan Kesehatan
Rp22.890.852,64 dan Rp78,228,655,23
Rp23.169.251.403,83 dan Rp31.536.101.907
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801351600030-000029
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Rumah Sakit Umum Siloam Lippo Village dan/atau perusahaan grup dan/atau Anak Perusahaan
Terorisme dan Sabotase – Peralatan Kesehatan
Rp16.051.315,84 Rp23.169.251.403,83 dan Rp31.536.101.907
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000028
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Rumah Sakit Umum Siloam Lippo Village dan/atau perusahaan grup dan/atau Anak Perusahaan
Kerusakan Mesin – Peralatan Kesehatan
Rp10.519.748,85 Rp20.939.497.695,75 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1809011600048-000014
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Rumah Sakit Umum Siloam Lippo Village dan/atau perusahaan grup dan/atau Anak Perusahaan
Kewajiban Umum
Rp1.050.000 Rp1.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1812121300003 PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Rumah Sakit Umum Siloam Lippo Village dan/atau perusahaan grup dan/atau Anak Perusahaan
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp425.000 Rp150.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1102211600305 PT Siloam International Hospitals Tbk
Kendaraan Bermotor
Rp7.235.083,50 Rp198.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
i. Siloam Hospitals Manado
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000016 & 1801051600416-000016
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Menara Abadi Megah dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis
a.Rp138.628.875
b.SGD5.153,48
c.Rp537.795.000
d.SGD19.999,57
a.Rp351.500.000.000
b.SGD13.071.615
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
101
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
2. 1801351600030-000016
PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Manado
a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a.Rp70.991.487
b.SGD2.638,18
a.Rp351.500.000.000
b.SGD13.071.615
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000015
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Menara Abadi Megah dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp35.200.000 Rp70.300.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-0000017 & 1801051600416-000017
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Manado
Semua Resiko Properti – Peralatan Kesehatan
Rp33.246.900,68 dan Rp128.985.481,66
Rp30.224.438.521,88 dan Rp54.079.797.856
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030-000017
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Manado dan/atau Anak Perusahaan
Terorisme dan Sabotase – Peralatan Kesehatan
Rp17.064.702,51 Rp30.224.438.521,88 dan Rp54.079.797.856
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112-000016
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Manado dan/atau Anak Perusahaan
Kerusakan Mesin – Peralatan Kesehatan
Rp17.695.858,15 Rp35.291.716.305 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1809011600048 Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Menara Abadi Megah dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kewajiban Umum USD 1.005 USD 1.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1812121200008 PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Manado dan/atau Anak Perusahaan
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp625.000 Rp100.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1102211600307 PT Siloam International Hospitals Tbk
Kendaraan Bermotor
Rp11.852.486,11 Rp540.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
102
j. Siloam Hospitals Makassar
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000014 & 1801051600416-000016
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Bayutama Sukses dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis
a. Rp66.597.975
b. SGD3.523,43
c. Rp128.440.000
d. SGD6.800,35
a. Rp169.000.000.000
b. SGD8.947.832
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801351600030-000014
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Bayutama Sukses dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a. Rp38.666.669 b. SGD2.004.59
a. Rp169.000.000.000 b. SGD8.947.832
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000013
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Bayutama Sukses dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp16.950.000 Rp33.800.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000015 & 180105600416-000015
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Makassar dan/atau Anak Perusahaan
Semua Resiko Properti – Peralatan Kesehatan
Rp38.605.993,78 dan Rp74.414.463,27
Rp30.985.544.053,26 dan
Rp66.928.223.407,00
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030-000015
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Makassar dan/atau Anak Perusahaan
Terorisme dan Sabotase – Peralatan Kesehatan
Rp22.423.393,78 Rp30.985.544.053,26 dan Rp66.928.223.407
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112-000014
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Makassar dan/atau Anak Perusahaan
Kerusakan Mesin - Peralatan Kesehatan
Rp22.600.521,02 Rp45.101.042.040,75 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1809011600048-000008
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Bayutama Sukses dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kewajiban Publik Rp16.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1812121200007 PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Makassar dan/atau Anak Perusahaan
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp925.000 Rp350.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1102051200180-000007
PT Siloam International Hospitals Tbk
Asuransi Kendaraan Bermotor
Rp228.370 Rp7.200.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
103
k. Siloam Hospitals Palembang
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000020
Siloam Hospitals Palembang
a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis
a. Rp79.582.705,63
b. SGD2.303,58
a. Rp201.975.000.000
b. SGD5.850.000
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801051600416-000020
Siloam Hospitals Palembang
a. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Gangguan Bisnis
a. Rp201.975.000
b. SGD5.850
a. Rp201.975.000.000
b. SGD5.850.000
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801351600030-000020
Siloam Hospitals Palembang
a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a. Rp46.939.960,57
b. SGD1.358,12
a. Rp201.975.000.000
b. SGD5.850.000
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000019
Siloam Hospitals Palembang
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp20.247.500 Rp40.395.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000021 & 1801051600416-000021
PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel dan/atau Siloam Hospitals Palembang
a. Semua Resiko Properti – Alat Medis
b. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Alat Medis
a. Rp33.804.621,53
b. Rp85.720.580,35
a. Rp85.720.580.350,26
b. Rp85.720.580.350,26
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030-000021
PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel dan/atau Siloam Hospitals Palembang
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp19.950.654,20 Rp85.720.580.350 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112-000020
PT Rumah Sakit Siloam Hospitals dan/atau Siloam Hospitals Palembang
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp21.837.085,68 Rp43.574.171.360,25 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1809011600048-000003
Siloam Hospitals Palembang
Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1812121300006 PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel dan/atau Siloam Hospitals Palembang
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp425.000 Rp150.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1102211600300-000001 & 1102211600300-000002
PT Siloam International Hospitals Tbk
Kendaraan Ambulans
Rp12.760.894,08 Rp1.004.149.975,70 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
10. 1102051700001-000012
PT Siloam International Hospitals Tbk
Asuransi Sepeda Motor
Rp201.488,13 Rp5.850.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
104
l. Siloam Hospitals Denpasar
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000022 & 1801051500349-000019
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Dasa Graha Jaya dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis
a. Rp107.550.575
b. SGD5.831,97
c. Rp390.390.000
d. 21.178,87
a. Rp273.000.000.000
b. SGD14.810.400
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801351600030-000022
Oversea-Chinese Banking Corporataion Limited dan/atau PT Dasa Graha Jaya dan/atau PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services
a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a. Rp56.745.275
b. SGD3.075,75
a. Rp273.000.000.000
b. SGD14.810.400
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000021
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Dasar Graha Jaya dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp27.350.000 Rp54.600.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000023 & 1801051600416-000023
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Denpasar dan/atau Anak Perusahaan
Semua Resiko Properti – Peralatan Kesehatan
Rp44.838.399,80 dan Rp174.023.875,80
Rp36.121.953.294,78 dan Rp77.619.142.002
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030-000023
PT Siloam International Hospitals Tbk
Terorisme dan Sabotase – Peralatan Kesehatan
Rp23.671.181,97 Rp36.121.953.294,78 dan Rp77.619.142.002
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112-000022
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Denpasar dan/atau Anak Perusahaan
Kerusakan Mesin – Peralatan Kesehatan
Rp24.425.354,42 Rp48.750.708.847,50 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1809011600048-000011
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan/atau PT Dasa Graha Jaya dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1812121300005 PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Denpasar
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp425.000 Rp150.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1102211600299 PT Siloam International Hospitals Tbk
Kendaraan Bermotor
Rp12.421.993,47 Rp1.004.149.975,70 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
10. 1102051600101 PT Siloam International Hospitals Tbk
Asuransi Kendaraan Bermotor
Rp431.740 Rp14.400.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
105
m. Siloam Hospitals TB
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000024 & 1801051600416-000024
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan/atau PT Perisai Dunia Sejahtera dan/atau PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis
a. Rp99.253.940
b. SGD5.915,41
c. Rp363.528.000
d. SGD21.676,73
a. Rp237.600.000.000
b. SGD14.167.800
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801351600030-000024
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan/atau PT Perisai Dunia Sejahtera dan/atau PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a. Rp48.003.620
b. SGD2.859,42
a. Rp237.600.000.000
b. SGD14.167.800
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 180831600112-000023
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited and/or PT Perisai Dunia Sejahtera dan/atau PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp23.8100.000 Rp47.520.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000025 & 1801051500349-000022
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals TB Simatupang dan/atau Anak Perusahaan
Semua Resiko Properti – Peralatan Kesehatan
Rp64.979.666,81 dan
Rp237.931.597,44
Rp26.871.979.299,46 dan
Rp128.638.868.698
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030-000025
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals TB Simatupang dan/atau Anak Perusahaan
Terorisme dan Sabotase – Peralatan Kesehatan
Rp31.435.976,90 Rp26.871.979.299,46 dan
Rp128.638.868.698,80
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112-000024
PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals TB Simatupang dan/atau Anak Perusahaan
Kerusakan Mesin – Peralatan Kesehatan
Rp46.166.287,37 Rp92.232.574.730,85 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
106
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
7. 18090111600048-000012
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan/atau PT Perisai Dunia Sejahtera dan/atau PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited
Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 181212300010 PT Siloam International Hospitals Tbk
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp425.000 Rp150.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 11022116000302 PT Siloam International Hospitals Tbk
Kendaraan Bermotor
Rp12.798.549,71 Rp558.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
10. 1102051600098 PT Siloam International Hospitals Tbk
Asuransi Kendaraan Bermotor
Rp202.146,25 Rp5.850.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
n. Siloam Hospitals Medan
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1808031600112-000034
PT Gramari Prima Nusa dan/atau Siloam Hospitals Medan
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp40.796.673,04 Rp81.493.346.086,89 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801281600026-000035 & 1801051600416-000035
PT Gramari Prima Nusa dan/atau Siloam Hospitals Medan
a. Semua Resiko Properti – Alat Medis
b. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Alat Medis
a. Rp48.472.819,09
b. Rp188.145.294,17
a. Rp122.970.780.503,70
b. Rp122.970.780.503,70
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1801351600030-000035
PT Gramari Prima Nusa dan/atau Siloam Hospitals Medan
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp28.148.946,32 Rp122.970.780.503,70 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1812121600042 PT Gramari Prima Nusa dan/atau Siloam Hospitals Medan
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp300.000 Rp100.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1102211600308-000001-000002
PT Siloam International Hospitals Tbk
Kendaraan Ambulans
Rp12.773.549,71 Rp558.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
o. BIMC Kuta
No Nomor Polis Nama Tertanggung
Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026 -000038
PT Medika Sarana
Traliansia dan/atau Siloam
Hospitals Kuta
Semua Resiko Properti – Hanya
Bangunan
Rp4.047.805,73 Rp10.152.512.800,17 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
2. 1801351600030 -000038
PT Medika Sarana
Traliansia dan/atau Siloam
Hospitals Kuta
Terorisme dan Sabotase
– Hanya Bangunan
Rp3.019.609,99 Rp10.152.512.800,17 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
107
No Nomor Polis Nama Tertanggung
Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
3. 1808031600112 -000037
PT Medika Sarana
Traliansia dan/atau Siloam
Hospitals Kuta
Kerusakan Mesin – Hanya
Bangunan
Rp811.438,16 Rp1.522.876.320.03 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
4. 1801281600026 -000039
PT Medika Sarana
Traliansia dan/atau Siloam
Hospitals Kuta
Semua Resiko Properti – Alat
Medis
Rp9.629.246,59 Rp24.326.700.754,46 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
5. 1801351600030 -000039
PT Medika Sarana
Traliansia dan/atau Siloam
Hospitals Kuta
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp7.165.559,97 Rp24.326.700.754,46 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
6. 1808031600112 -000038
PT Medika Sarana
Traliansia dan/atau Siloam
Hospitals Kuta
Kerusakan Mesin – Alat
Medis
Rp3.030.313,43 Rp5.960.626.859,17 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
7. 1809011600048 - 000019
PT Medika Sarana
Traliansia dan/atau Siloam
Hospitals Kuta
Kewajiban Umum
Rp1.050.000 Rp1.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
8. 1812121500008 PT Medika Sarana
Traliansia dan/atau Siloam
Hospitals Kuta
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp550.000 Rp200.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
9. 1812121500008 PT Medika Sarana
Traliansia dan/atau Siloam
Hospitals Kuta
Asuransi Uang (Pemindahan)
Rp30.000 Rp100.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
10. 2902281500005 PT Medika Sarana
Traliansia
Kendaraan Ambulans
Rp7.295.738,76 Rp506.948.588 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk11. 2902281500006 PT Medika
Sarana Traliansia
Kendaraan Ambulans
Rp5.059.749,04 Rp321.800.000 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk12. 2902051400001 PT Medika
Sarana Traliansia
Asuransi Sepeda Motor
Rp195.183,56 Rp24.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk13. 1809111400001 PT Medika
Sarana Traliansia dan/
atau BIMC Hospital dan PT Trisaka
Reksa Waluya dan/atau BIMC Hospital dan PT Medika Rescue
International (brand name
“Medivac Asia”)
Asuransi Malpraktek
dan Kewajiban Umum
US78.965 Malpraktek: USD7.500.000
Kewajiban umum: USD7.500.000
3 April 2018
PT Lippo General
Insurance Tbk
p. BIMC Nusa Dua
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal Berakhir Penanggung
1. 1801281600026 - 000036
PT Trisaka Reksa Waluya dan/atau Siloam Hospitals
Nusa Dua
Semua Resiko Properti – Hanya
Bangunan
Rp31.015.116,97 Rp78.636.574.118 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
2. 1801351600030-000036
PT Trisaka Reksa Waluya dan/atau Siloam Hospitals
Nusa Dua
Terorisme dan Sabotase
– Hanya Bangunan
Rp21.211.102,10 Rp78.636.574.118 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
3. 1808031600112-000035
PT Trisaka Reksa Waluya dan/atau Siloam Hospitals
Nusa Dua
Kerusakan Mesin – Hanya
Bangunan
Rp5.947.743,06 Rp11.795.486.117,70 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
108
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal Berakhir Penanggung
4. 1801281600026 - 000037
PT Trisaka Reksa Waluya dan/atau Siloam Hospitals
Nusa Dua
Semua Resiko Properti – Alat
Medis
Rp14.716.797,77 Rp37.246.645.334,42 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
5. 1801351600030-000037
PT Trisaka Reksa Waluya dan/atau Siloam Hospitals
Nusa Dua
Terorisme dan Sabotase – Alat
Medis
Rp10.073.072,26 Rp37.246.645.334,42 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
6. 1808031600112-000036
PT Trisaka Reksa Waluya dan/atau Siloam Hospitals
Nusa Dua
Kerusakan Mesin – Alat
Medis
Rp13.734.189 Rp18.478.363.807,50 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
7. 1809011600048 PT Trisaka Reksa Waluya dan/atau Siloam Hospitals
Nusa Dua
Kewajiban Umum
Rp1.050.000 Rp1.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
8. 1812121500007 - 000001
PT Trisaka Reksa Waluya dan/atau Siloam Hospitals
Nusa Dua
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp125.000 Rp50.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
9. 1812121500007 - 000002
PT Trisaka Reksa Waluya dan/atau Siloam Hospitals
Nusa Dua
Asuransi Uang (Pemindahan)
Rp4.500 Rp15.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General
Insurance Tbk
10. 1809111400001 PT Medika Sarana Traliansia dan/atau BIMC Hospital dan PT Trisaka Reksa Waluya dan/atau
BIMC Hospital dan PT Medika Rescue International (brand
name “Medivac Asia”)
Asuransi Malpraktek
dan Kewajiban Umum
US78.965 Malpraktek: USD7.500.000
Kewajiban umum: USD7.500.000
3 April 2018 PT Lippo General
Insurance Tbk
q. Siloam Hospitals Cinere
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000045
PT Diagram Healthcare Indonesia dan/atau Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere
Semua Resiko Properti – Alat Medis
Rp10.390.181,12 Rp24.765.417.931,65 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801351600030 - 000045
PT Diagram Healthcare Indonesia dan/atau Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp7.293.884,75 Rp24.765.417.931,65 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000044
PT Diagram Healthcare Indonesia dan/atau Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp6.027.219,85 Rp11.954.439.690,75 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1809011600048 - 000022
PT Diagram Healthcare Indonesia dan/atau Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere
Kewajiban Umum Rp1.050.000 Rp1.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
109
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
5. 1812121100040 PT Diagram Healthcare Indonesia dan/atau Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp300.000 Rp100.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1102051600043 PT Diagram Healthcare Indonesia
Asuransi Sepeda Motor
Rp319.292,50 Rp27.700.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1801051600416 - 000045
PT Diagram Healthcare Indonesia dan/atau Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere
Asuransi Gempa Bumi
Rp35.414.547,64 Rp24.765.417.931,65 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
r. Siloam Hospitals Asri
No Nomor Polis Nama Tertanggung
Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000042
Rumah Sakit Bedah Asri dan/atau Siloam Hospitals Warung Buncit
Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
Rp10.060.444,04 Rp23.975.675.797 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1808031500196-000036
PT Siloam International Hospitals Tbk
Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
Rp7.062.885,17 Rp23.975.675.797 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112-000041
Rumah Sakit Bedah Asri dan/atau Siloam Hospitals Warung Buncit
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp1.848.175,68 Rp3.596.351.369,55 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000043
Rumah Sakit Bedah Asri dan/atau Siloam Hospitals Warung Buncit
Semua Resiko Properti – Alat Medis
Rp16.874.181,66 Rp40.295.028.229,44 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030 - 000043
Rumah Sakit Bedah Asri dan/atau Siloam Hospitals Warung Buncit
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp11.836.295,76 Rp40.295.028.229,44 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112-000042
Rumah Sakit Bedah Asri dan/atau Siloam Hospitals Warung Buncit
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp8.943.209,84 Rp17.786.419.680,75 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1809011600048 Rumah Sakit Bedah Asri dan/atau Siloam Hospitals Warung Buncit
Kewajiban Umum
Rp1.050.000 Rp1.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
110
No Nomor Polis Nama Tertanggung
Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
8. 1812121500011 PT Siloam International Hospitals Tbk dan/atau Siloam Hospitals Warung Buncit
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp300.000 Rp100.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1102211600181 PT Rashal Siar Cakra Medika
Kendaraan Ambulance
Rp10.837.919,75 Rp405.667.125 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
10. 1801051600416 - 000042
Rumah Sakit Bedah Asri dan/atau Siloam Hospitals Warung Buncit
Asuransi Gempa Bumi
Rp34.285.216,39 Rp23.975.675.797 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
11. 1801051600416 - 000043
Rumah Sakit Bedah Asri dan/atau Siloam Hospitals Warung Buncit
Asuransi Gempa Bumi – Alat Medis
Rp57.621.890,37 Rp40.295.028.229,44 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
s. Siloam Hospitals Kupang
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000002
Siloam Hospitals Kupang
a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis
a. Rp59.806.273,26
b. SGD2.435,92
a. Rp141.300.000.000
b. SGD5.760.000
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801051600416-000002
Siloam Hospitals Kupang
a. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Gangguan Bisnis
a. Rp217.005.830,14
b. SGD8.846,10
a. Rp141.300.000.000
b. SGD5.760.000
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1801351600030-000002
Siloam Hospitals Kupang
a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a. Rp37.291.159,62
b. SGD1.518,11
a. Rp141.300.000.000
b. SGD5.760.000
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1808031600112-000002
Siloam Hospitals Kupang
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp15.225.232,88 Rp28.260.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801281600026-000003 & 1801051600416-000003
PT Krisolis Jaya Mandiri dan/atau Siloam Hospitals Kupang
a. Semua Resiko Properti – Alat Medis
b. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Alat Medis
a. Rp36.320.610,90
b. Rp131.717.284,20
a. Rp92.109.988.949,83
b. Rp92.109.988.949,83
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1801351600030-000003
PT Krisolis Jaya Mandiri dan/atau Siloam Hospitals Kupang
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp22.654.482,11 Rp92.136.988.949,83 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
111
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
7. 1808031600112-000003
PT Krisolis Jaya Mandiri dan/atau Siloam Hospitals Kupang
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp25.705.182,42 Rp51.310.364.847,75 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1809011600048-000002
Siloam Hospitals Kupang
Kewajiban Umum Rp8.641.780,82 Rp8.000.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1812121600004 PT Krisolis Jaya Mandiri dan/atau Siloam Hospitals Kupang
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp925.000 Rp350.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
10. 1102211600013-000001 & 1102211600013-000002
PT Krisolis Jaya Mandiri
Kendaraan Ambulans
Rp7.772.588,50 Rp380.790.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
t. Siloam Hospitals Labuan Bajo
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1808031600112-000047
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Kerusakan Mesin (Hanya Bangunan)
Rp6.650.000 Rp13.200.000.000 27 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1808031600112-000048
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Kerusakan Mesin Rp10.794.974,53 Rp21.489.989.067.25 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1812121600043 Siloam Hospitals Labuan Bajo
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp65.000 Rp50.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1102211600166 Siloam Hospitals Labuan Bajo
Kendaraaan Bermotor
Rp6.147.906,44 Rp403.364.300 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801281600026-000053
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Semua Risiko Properti (Bangunan)
a. Rp25.989.150b. S$1.092,73
a. Rp66.000.000.000S$2.775.000
27 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1801051600415-000053
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Gempa Bumi (Bangunan)
a. Rp25.989.150b. S$1.092,73
a. Rp66.000.000.000S$2.775.000
27 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1801281600026-000049
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Semua Risiko Properti (Peralatan Medis)
Rp15.490.958,90 a. Rp32.267.595.779Rp6.945.048.249,49
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1801051600416-000049
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Gempa Bumi (Peralatan Medis)
Rp29.801.609,46 a. Rp32.267.595.779Rp6.945.048.249,49
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1809011600048-000027
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Tanggung Jawab Publik
Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 27 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
10. 1801351600030-000048
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Sabotase dan Terorisme (Bangunan)
a. Rp17.231.450b. S$722,40
a. Rp66.000.000.000S$2.775.000
27 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
11. 18013516000030-000049
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Sabotase dan Terorisme (Peralatan Medis)
Rp10.258.031,56 a. Rp32.267.595.779Rp6.945.048.249,49
31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
112
u. Siloam Hospitals Purwakarta
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1801281600026-000026
PT Bank CIMB Niaga Tbk dan/atau PT Eka Dasa Parinama dan/atau PT Metropolis Propertiondo Utama dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Ltd - Siloam Hospitals Purwakarta
a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan
b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis
a. Rp38.399.253,73b. SGD2.171,97
a. Rp91.849.000.000b. SGD5.202.000
31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801351600030-000026
PT Bank CIMB Niaga Tbk dan/atau PT Eka Dasa Parinama dan/atau PT Metropolis Propertiondo Utama dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Ltd - Siloam Hospitals Purwakarta
a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan
b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis
a. Rp23.477.005,94 b. SGD1.326,82
a. Rp91.849.000.000b. SGD5.202.000
31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1808031600112 -000025
PT Bank CIMB Niaga Tbk dan/atau PT Eka Dasa Parinama dan/atau PT Metropolis Propertiondo Utama dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Ltd - Siloam Hospitals Purwakarta
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp9.234.900 Rp18.369.800.000 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000027
PT Berlian Karya Indah dan/atau Siloam Hospitals Purwakarta
Semua Resiko Properti – Alat Medis
Rp29.093.879,28 Rp69.562.012.518,24 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801351600030-000027
PT Berlian Karya Indah dan/atau Siloam Hospitals Purwakarta
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp17.792.486,91 Rp69.562.012.518,24 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1808031600112 -000026
PT Berlian Karya Indah dan/atau Siloam Hospitals Purwakarta
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp16.080.076,25 Rp32.060.152.507,50 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1809011600048 - 000013
PT Bank CIMB Niaga Tbk dan/atau PT Eka Dasa Parinama dan/atau PT Metropolis Propertiondo Utama dan/atau HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Ltd - Siloam Hospitals Purwakarta
Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1812121500009 Perseroan dan/atau Siloam Hospitals Purwakarta
Asuransi Uang (Penyimpanan)
Rp300.000 Rp100.000.000 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1801051600416 - 000027
PT Berlian Karya Indah dan/atau Siloam Hospitals Purwakarta
Asuransi Gempa Bumi - Alat Medis
Rp99.473.677,90 Rp69.562.012.518,24 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
113
v. Siloam Hospitals Samarinda
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1808031600112-000051
PT Sembilan Raksa Dinamika
Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan
Rp6.296.943,44 Rp12.493.886.879,25 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1808031600112-000050
PT Sembilan Raksa Dinamika
Kerusakan Mesin - Peralatan Medis
Rp799.218,62 Rp1.498.437.242,25 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1801281600026-000051
PT Sembilan Raksa Dinamika
Semua Risiko Properti - Hanya Bangunan
Rp3.983.647,50 Rp9.989.581.615 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801051600416-00051
PT Sembilan Raksa Dinamika
Gempa Bumi Rp7.592.082,03 Rp9.989.581.615 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1801281600026-000052
PT Sembilan Raksa Dinamika
Semua Risiko Properti - Peralatan Medis
Rp7.344.119,71 Rp18.523.572.382,18 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1801051600416-00052
PT Sembilan Raksa Dinamika
Gempa Bumi - Peralatan Medis
Rp14.077.915,01 Rp18.523.572.382,18 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
7. 1809011600048-000026
PT Sembilan Raksa Dinamika
Tanggung Jawab Publik
Rp550.000 Rp500.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
8. 1801351600030-000051
PT Sembilan Raksa Dinamika
Terorisme dan Sabotase - Bangunan
Rp2.971.952,62 Rp9.989.581.615 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
9. 1801351600030-000052
PT Sembilan Raksa Dinamika
Terorisme dan Sabotase - Peralatan Medis
Rp5.468.144,92 Rp18.523.572.382,18 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
w. Siloam Hospitals Buton
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1808031600112-000046
PT Bina Bahtera Sejati
Kerusakan Mesin
Rp14.002.651,14 Rp27.905.302.271,70 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1812121600041 PT Bina Bahtera Sejati
Asuransi Uang Rp190.000 Rp100.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1102211600167 PT Bina Bahtera Sejati
Kendaraan Bermotor - Ambulans
Rp6.072.906,44 Rp299.364.300 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000047
PT Bina Bahtera Sejati
Semua Resiko Properti
Rp18.818.587,34 Rp47.663.227.324.08 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 18010516000416-000047
PT Bina Bahtera Sejati
Gempa Bumi Rp36.224.052,77 Rp47.663.227.324.08 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 180135160030-000047
PT Bina Bahtera Sejati
Terorisme dan Sabotase
Rp13.991.493,99 Rp47.663.227.324.08 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
114
x. Siloam Hospitals Bangka Belitung
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai
PertanggunganTanggal Berakhir Penanggung
1. 1808031600112-000101
PT Mega Buana Bhakti dan/atau Siloam Hospitals Bangka
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp1.010.770,16 Rp2.646.649.862 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1801281600026-000304 & 1801051600416-000304
PT Mega Buana Bhakti dan/atau Siloam Hospitals Bangka
a. Semua Resiko Properti – Alat Medis
b. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Alat Medis
a. Rp808.854,54
b. Rp1.460.370,64
a. Rp2.646.649.862
b. Rp2.646.649.862
31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1801351600030-000208
PT Mega Buana Bhakti dan/atau Siloam Hospitals Bangka
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp612.050,54 Rp2.646.649.862 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
y. Siloam Hospitals Bogor
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1808031600112-0000100
PT Tataka Bumi Karya dan/atau Siloam Hospitals Bogor
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp12.350.912,09 Rp24.601.824.180 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1102211600190 PT Tataka Bumi Karya
Kendaraan Rp6.785.539,48 Rp399.525.000 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1102211600234 PT Tataka Bumi Karya
Kendaraan Ambulans
Rp7.430.390,94 Rp399.535.000 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801281600026-000228
PT Tataka Bumi Karya dan/atau Siloam Hospitals Bogor
a. Semua Resiko Properti – Alat Medis
b. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Alat Medis
a. Rp12.966.777,76
b. Rp24.929.848,50
a. Rp32.802.432.240
b. Rp32.802.432.240
31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
5. 1809011600048-000064
PT Tataka Bumi Karya dan/atau Siloam Hospitals Bogor
Kewajiban Umum Rp1.050.000 Rp1.000.000.000 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
6. 1801351600030-000207
PT Tataka Bumi Karya dan/atau Siloam Hospitals Bogor
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp9.644.711,43 Rp32.802.432.240 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
z. Putera Bahagia
No Nomor Polis Nama Tertanggung
Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai
PertanggunganTanggal Berakhir Penanggung
1. 003.4050.301.2016.0000374.000 PT Sumber Bahagia Sentosa
Kendaraan Bermotor (Ambulans)
Rp4.634.800 Rp90.000.000 21 September
2017
PT Asuransi Wahana Tata
2. 003.4050.301.2016.000373.00 PT Sumber Bahagia Sentosa
Kendaraan Bermotor (Ambulans)
Rp4.838.800 Rp105.000.000 21 September
2017
PT Asuransi Wahana Tata
aa. Siloam Hospitals Bekasi Timur
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1808031600112 - 000049
Siloam Hospitals Blu Plaza
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp10.778.544,10 Rp21.457.088.199 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1809011600048 Siloam Hospitals Blu Plaza
Kewajiban Umum Rp550.000 Rp500.000.000 31 Desember
2017
PT Lippo General Insurance Tbk
115
ee. Siloam Hospitals Yogyakarta
No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal
Berakhir Penanggung
1. 1808031600112-000040
PT Taruna Perkasa Megah dan/atau Siloam Hospitals Yogyakarta
Kerusakan Mesin – Alat Medis
Rp38.281.287,70 Rp76.462.575.394,50 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
2. 1102211600171-000001 & 1102211600171-000002
PT Taruna Perkasa Megah
Kendaraan Ambulans
Rp13.370.070,63 Rp703.800.000 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
3. 1801281600026-000041 & 1801051600416-000041
PT Taruna Perkasa Megah dan/atau Siloam Hospitals Yogyakarta
a. Semua Resiko Properti – Alat Medis
b. Semua Resiko Properti (Gempa Bumi) – Alat Medis
a. Rp40.195.400,83
b. Rp145.788.643,75
a. Rp101.950.100.526
b. Rp101.950.100.526
31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
4. 1801351600030-000041
PT Taruna Perkasa Megah dan/atau Siloam Hospitals Yogyakarta
Terorisme dan Sabotase – Alat Medis
Rp23.906.323,52 Rp101.950.100.526 31 Desember 2017
PT Lippo General Insurance Tbk
13. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Perusahaan Anak telah membuat dan menandatangani perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, antara lain berupa perjanjian-perjanjian sebagai berikut:
13.1 Perjanjian/Instrumen Utang dengan Pihak Ketiga
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
1. Perjanjian Kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008 tanggal 25 Februari 2008 sebagaimana terakhir kali diubah dengan Addendum No. 011/PK-005/KI.59/IV/2015 tanggal 20 April 2015
1. PT BDH
2. PT Bank BPD Kaltim
Jenis Fasilitas: Kredit Investasi Non-RPK
Jumlah Fasilitas: Rp50.000.000.000
Bunga: 11,5% per tahun
25 Februari 2019
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
2. Akta Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yanes Effriady, SH, Notaris di Kota Jambi, sebagaimana terakhir kali diubah dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. 0002-ADD-2017 dan Surat Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu No. 00030/KW6/SPPJ/2017 tanggal 15 Mei 2017
1. PT GFA
2. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
Jenis Fasilitas:1. Kredit Lokal2. Kredit Investasi
Jumlah Fasilitas:1. Kredit Lokal: maksimum
Rp5.000.000.0002. Kredit Investasi:
Rp32.419.314.945,91
Bunga:1. Kredit Lokal: 11,50% per tahun,
yang dihitung dari utang yang timbul dari fasilitas Kredit Lokal
2. Kredit Investasi: 11,50% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Kredit Investasi yang telah ditarik dan belum dibayar kembali
1. Kredit Lokal: 5 Mei 2018
2. Kredit Investasi: 6 Maret 2018
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
116
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
3. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16070006 tanggal 8 Agustus 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006”)
1. PT Century Tokyo Leasing Indonesia (“CTLI”)
2. PT LBJ
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT LBJ untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT LBJ untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT LBJ memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
4. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070006 tanggal 8 Agustus 2016
1. CTLI
2. PT LBJ
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT LBJ untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT and Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.118.750.298
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp24.971.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
5. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16070006 tanggal 8 Agustus 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006”)
1. CTLI
2. PT MPC
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT MPC untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT MPC untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT MPC memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
6. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070026 tanggal 8 Agustus 2016
1. CTLI
2. PT MPC
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT MPC untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT and Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp9.225.798.618
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp200.974.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
117
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
7. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100002 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI2. PT MPC
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT MPC untuk keperluan sewa guna usaha atas IT Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp349.835.338
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp7.621.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
8. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110007 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. PT MPC
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT MPC untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp724.900.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp15.618.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
9. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110008 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. PT MPC
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT MPC untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT and Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp5.678.528.576
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp122.344.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
10. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070003 tanggal 8 Agustus 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070003”)
1. CTLI
2. PT SRD
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT SRD untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT SRD untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT SRD memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
118
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
11. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070003 tanggal 8 Agustus 2016
1. CTLI
2. PT SRD
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT SRD untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT and Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp7.866.038.901
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp171.353.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
12. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100005 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI2. PT SRD
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT SRD untuk keperluan sewa guna usaha atas alat kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.620.984.750
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp35.312.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
13. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100006 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI2. PT SRD
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT SRD untuk keperluan sewa guna usaha atas alat kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.242.594.095
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp27.069.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
14. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110011 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI2. PT SRD
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT SRD untuk keperluan sewa guna usaha atas alat kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp683.197.500
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp14.720.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Induk tanggal 1 April 2016
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
119
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
15. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110012 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI2. PT SRD
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT SRD untuk keperluan sewa guna usaha atas alat kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.448.766.301
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp31.214.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Induk tanggal 1 April 2016
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
16. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16070016 tanggal 9 September 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070016”)
1. CTLI
2. PT RSCM
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT RSCM untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT RSCM untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT RSCM memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
17. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070016 tanggal 9 September 2016
1. CTLI
2. PT RSCM
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT RSCM untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan Patient Monitor, Operating Tables and Surgical Laights sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.663.200.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp36.231.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Induk Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070016.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
18. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110013 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. PT RSCM
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT RSCM untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.525.036.250
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp32.857.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Induk Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070016.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
120
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
19. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L17010003 tanggal 7 Februari 2017
1. CTLI
2. PT RSCM
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT RSCM untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan CT Scan 64 Slice (Reference No. PO: 121-04/2016/PO) sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp5.627.362.032
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp121.242.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Induk Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070016.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
20. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070004 tanggal 8 Agustus 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070004”)
1. CTLI
2. PT BBS
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT BBS untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT BBS untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT BBS memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
21. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070004 tanggal 8 Agustus 2016
1. CTLI
2. PT BBS
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT BBS untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT & Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.359.581.399
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp29.617.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070004.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
22. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100008 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI
2. PT BBS
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT BBS untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.794.023.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp39.081.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070004.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
121
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
23. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16070005 tanggal 8 Agustus 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070005”)
1. CTLI
2. PT TBK
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT TBK untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT TBK untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT TBK memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
24. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070005 tanggal 8 Agustus 2016
1. CTLI
2. PT TBK
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT TBK untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.205.050.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp26.251.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070005.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
25. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100017 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI
2. PT TBK
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT TBK untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp7.861.771.500
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp171.260.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070005.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
26. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100009 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI
2. PT TBK
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT TBK untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp12.185.431.558
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp265.446.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070005.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
122
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
27. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110015 tanggal 10 Februari 2017
1. CTLI
2. PT TBK
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT TBK guna keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:Rp13.179.866.158
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp283.118.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070005.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
28. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L15110003 tanggal 1 April 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003”)
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada Perseroan untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh Perseroan untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. Perseroan memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
29. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L15110003 tanggal 10 Mei 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp30.237.991.386
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp675.481.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
30. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100012 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp453.750.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp9.885.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
123
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
31. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070015 tanggal 26 September 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp4.887.750.736
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp106.178.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
32. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100003 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp340.000.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp7.407.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
33. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100004 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp359.177.280
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp7.825.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
34. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100011 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp152.240.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp3.317.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
124
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
35. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110009 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp294.271.890
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp6.341.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
36. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110010 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp530.669.700
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp11.434.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
37. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110016 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp110.776.050
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp2.387.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
38. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110017 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.756.351.895
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp37.841.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
125
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
39. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110018 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp2.670.787.397
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp57.542.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
40. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110019 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp3.678.058.903
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp79.244.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
41. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110022 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. Perseroan
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp101.475.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp2.187.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
42. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16100016 tanggal 24 Oktober 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16100016”)
1. CTLI2. PT DHCI
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT DHCI untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT DHCI untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT DHCI memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
126
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
43. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100016 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI2. PT DHCI
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT DHCI untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp1.640.161.723
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp35.730.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16100016.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
44. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. BBS16061118 tanggal 22 Juli 2016 antara PT BBS dan PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (“Mitsubishi UFJ”)
1. Mitsubishi UFJ
2. PT BBS
Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT BBS senilai: 1. Rp5.646.566.607 dengan suku
bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
2. Rp3.074.123.320 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
Perjanjian ini berlaku sampai PT BBS melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
45. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. SIH16071112 tanggal 22 Juli 2016 antara Perseroan dan Mitsubishi UFJ
1. Mitsubishi UFJ
2. Perseroan
Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh Perseroan senilai Rp1.736.012.935 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
Perjanjian ini berlaku sampai Perseroan melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
46. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16110021 tanggal 21 Desember 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16110021”)
1. CTLI
2. PT BCI
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT BCI untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT BCI untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT BCI memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
127
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
47. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110021 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. PT BCI
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT BCI untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan: Rp550.234.600
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp11.855.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16110021.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
48. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) L16110020 tanggal 20 Januari 2017 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16110020”)
1. CTLI
2. PT RSSHS
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT RSSHS untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan medis yang diperlukan oleh PT RSSHS untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT RSSHS memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
49. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110020 tanggal 20 Januari 2017
1. CTLI
2. PT RSSHS
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT RSSHS guna keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:Rp887.491.000
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp19.121.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16100020.
Periode Utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
50. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) L16090002 tanggal 26 September 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16090002”)
1. CTLI
2. PT MBB
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT MBB untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan medis yang diperlukan oleh PT MBB untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT MBB memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
128
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
51. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16090002 tanggal 26 September 2016
1. CTLI
2. PT MBB
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT MBB guna keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:Rp11.974.340.391
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp260.848.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16090002.
Periode utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
52. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110014 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. PT MBB
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT MBB guna keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:Rp14.349.229.250
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp309.154.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16090002.
Periode utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
53. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100007 tanggal 17 November 2016
1. CTLI
2. PT MBB
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT MBB guna keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:Rp2.646.649.862
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp57.655.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16090002.
Periode utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
54. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) L16100013 tanggal 24 Oktober 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16100013”)
1. CTLI
2. PT TPM
CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT TPM untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan medis yang diperlukan oleh PT TPM untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT TPM memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.
Tidak terdapat jangka waktu perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
129
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
55. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100013 tanggal 24 Oktober 2016
1. CTLI
2. PT TPM
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada TPM guna keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:Rp6.889.532.972
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp34.448.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16100013.
Periode utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
56. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16110023 tanggal 21 Desember 2016
1. CTLI
2. PT TPM
CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada TPM guna keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.
Total pembiayaan:Rp1.674.101.040
Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp36.069.000/bulan
Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16100013.
Periode utama: 60 bulan
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
57. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. BCI16071114 tanggal 22 Juli 2016 antara PT BCI dan Mitsubishi UFJ
1. Mitsubishi UFJ
2. PT BCI
Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT BCI senilai:1. Rp332.385.365 dengan suku
bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021 (“Sewa Pembiayaan BCI I”); dan
2. Rp272.869.111 dengan suku bunga 11,25% untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 30 Agustus 2016 sampai 30 Juli 2021 (“Sewa Pembiayaan BCI II”).
Perjanjian ini berlaku sampai PT BCI melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir, yakni:1. untuk Sewa
Pembiayaan BCI I pada 28 Juli 2021; dan
2. untuk Sewa Pembiayaan BCI II pada 30 Juli 2021
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
130
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
58. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. KJM16071116 tanggal 22 Juli 2016 antara PT KJM dan Mitsubishi UFJ
1. Mitsubishi UFJ
2. PT KJM
Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT KJM senilai:1. Rp330.000.000 dengan suku
bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 30 Juni 2021 (“Sewa Pembiayaan KJM I”); dan
2. Rp320.198.398 dengan suku bunga 11,25% untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari tanggal 30 Oktober 2016 sampai 30 September 2021 (“Sewa Pembiayaan KJM II”).
Perjanjian ini berlaku sampai PT KJM melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir, yakni:1. untuk Sewa
Pembiayaan KJM I pada 30 Juni 2021; dan
2. untuk Sewa Pembiayaan KJM II pada 30 September 2021.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
59. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. LBJ16071113 tanggal 22 Juli 2016 antara PT LBJ dan Mitsubishi UFJ
1. Mitsubishi UFJ
2. PT LBJ
Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT LBJ senilai Rp552.882.466 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
Perjanjian ini berlaku sampai PT LBJ melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
60. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. RCM16071117 tanggal 22 Juli 2016 antara PT RSCM dan Mitsubishi UFJ
1. Mitsubishi UFJ
2. PT RSCM
Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT RSCM senilai Rp1.158.818.691 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
Perjanjian ini berlaku sampai PT RSCM melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
61. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. TBKJ16071119 tanggal 22 Juli 2016 antara PT TBK dan Mitsubishi UFJ
1. Mitsubishi UFJ
2. PT TBK
Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT TBK senilai Rp3.406.689.733 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
Perjanjian ini berlaku sampai PT TBK melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
131
No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT II
62. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. MTC16071120 tanggal 22 Juli 2016 antara PT MPC dan Mitsubishi UFJ
1. Mitsubishi UFJ
2. PT MPC
Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT MPC senilai Rp406.147.411 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.
Perjanjian ini berlaku sampai PT MPC melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
63. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. SRD16071121 tanggal 22 Juli 2016 antara PT SRD dan Mitsubishi UFJ
1. Mitsubishi UFJ
2. PT SRD
Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT SRD senilai:1. Rp981.841.023 dengan suku
bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021 (“Sewa Pembiayaan SRD I”); dan
2. Rp447.126.327 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 30 Agustus 2016 sampai 29 Agustus 2021. (“Sewa Pembiayaan SRD II”)
Perjanjian ini berlaku sampai PT SRD melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir, yakni:1. untuk Sewa
Pembiayaan SRD I pada 28 Juli 2021; dan
2. untuk Sewa Pembiayaan SRD II pada tanggal 29.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
64. Perjanjian Kredit No. 17-0069LN tanggal 3 Juli 2017 (“Perjanjian Kredit 17-0069LN”)
1. Mitsubishi UFJ
2. Perseroan
Jenis Fasilitas: fasilitas trade loan tanpa komitmen
Jumlah Fasilitas: Rp100.000.000.000 (atau nilai yang setara dalam USD), dimana jumlah ini merupakan batas maksimum untuk Perjanjian ini dan Perjanjian Pembelian Piutang (sebagaimana diuraikan di bawah ini).
Bunga: Ongkos Pendanaan + 2.6% per tahun
3 November 2018
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
65. Perjanjian Pembelian Piutang - dengan Hak Regres tanggal 3 Juli 2017 dengan tambahannya yaitu Addendum Mengenai Ketentuan Komersial (“Perjanjian Pembelian Piutang”)
1. Mitsubishi UFJ
2. Perseroan
Jenis Fasilitas: fasilitas pembelian piutang Perseroan dengan hak regres
Jumlah Fasilitas: Rp100.000.000.000 (atau nilai yang setara dalam USD), dimana jumlah ini merupakan batas maksimum untuk Perjanjian Kredit 17-0069LN dan Perjanjian ini.
Tarif Diskon: Ongkos Pendanaan + 2.6% per tahun
3 Juli 2018 Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.
132
13.2 Perjanjian Material dengan Pihak Ketiga
a. Pada tanggal 30 April 2012, Perseroan menandatangani Perjanjian Induk (Master Agreement) dengan MPU. Perjanjian ini berlaku sebagai perjanjian induk bagi kerjasama-kerjasama antara Perseroan dan MPU. Untuk pelaksanaan perjanjian kerjasama berdasarkan perjanjian ini, para pihak dapat menunjuk atau menugaskan anak perusahaannya masing-masing. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan dan MPU sepakat untuk melaksanakan beberapa kerjasama sebagai berikut: (i) jual beli saham sehubungan dengan transaksi sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian, (ii) pemberian hak untuk melaksanakan pembangunan rumah sakit di lokasi-lokasi sebagaimana ditentukan lebih lanjut dalam perjanjian, (iii) pemberian hak untuk mengoperasikan rumah sakit di lokasi-lokasi sebagaimana ditentukan lebih lanjut dalam perjanjian dan (iv) sewa menyewa gedung di lokasi-lokasi sebagaimana ditentukan lebih lanjut dalam perjanjian. Ketentuan lebih lanjut mengenai kerjasama tersebut akan dituangkan lebih lanjut dalam perjanjian terpisah antara para pihak dan/atau anak perusahaan masing-masing pihak. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal penyelesaian, dimana tanggal penyelesaian tidak boleh lebih lama dari 31 Desember 2013.
b. Pada tanggal 20 Desember 2014, Perseroan menandatangani Perjanjian Sewa Bangunan Rumah Sakit dengan PT Nusa Bahana Niaga (“NBN”) yang kemudian dialihkan berdasarkan Pengalihan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 14 Desember 2015. Berdasarkan perjanjian ini, PT KJM menyewa (i) tanah seluas 60.060 M2 dengan status hak guna bangunan (HGB) berdasarkan Sertipikat HGB No. 828/Lorok Pakjo yang berlokasi di R.W. Monginsidi RT. 014, RW. 004, Fatululi, Oebobo, Kupang beserta dengan (ii) bangunan yang berada di atas tanah tersebut, dengan harga sewa yang diperhitungkan berdasarkan gross operating revenue (“GOR”) rumah sakit SHKP. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun sejak tanggal mulai digunakannya tanah dan bangunan oleh PT KJM.
c. Pada tanggal 2 Desember 2014, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT RSSHS mengadakan perjanjian penyewaan kembali dengan MPU sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHPL. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik dan elektrik dari MPU, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHPL. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal diterbitkannya izin operasional dari SHPL yaitu tanggal 21 September 2012 sampai dengan 15 tahun kemudian.
d. Pada tanggal 1 September 2014, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT GPN mengadakan perjanjian penyewaan dengan PT Crystal Cakrawala Indah (“CCI”) sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan properti untuk SHMD, yang diamandemen dengan amandemen perjanjian sewa tanggal 2 Januari 2015. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik dan elektrik dari CCI, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHMD. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal diterbitkannya izin operasional dari SHMD yaitu tanggal 10 April 2015 sampai dengan 15 tahun kemudian.
e. Pada tanggal 28 Mei 2014, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT BCI mengadakan perjanjian penyewaan kembali dengan MPU sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHPW. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik dan elektrik dari MPU, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHPW. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal diterbitkannya izin operasional dari SHPW yaitu tanggal 14 Mei 2014 sampai dengan 15 tahun kemudian.
f. Pada tanggal (i) 2 Januari 2004, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT MST menandatangani Akta Sewa Menyewa Bangunan No. 3 sebagaimana diubah oleh Akta Addendum No. 27 tanggal 10 Maret 2004 dan Akta Addendum No. 136 tanggal 25 September 2009, yang kesemuanya dibuat di hadapan Eddy Nyoman Winarta, SH, Notaris di Kabupaten Badung dengan I Gede Karsika sebagai penyewa dan (ii) Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT MST menandatangani
133
(a) Akta Sewa Menyewa No. 2 tanggal 10 Maret 2015 dengan I Wayan Sareng sebagai pemberi sewa dan (b) Akta No. 2 tanggal 22 Maret 2016 dengan I Kadek Susila sebagai kuasa dari para ahli waris I Made Seneng sebagai pemberi sewa, yang keduanya dibuat di hadapan Agung Satrya Wibawa Taira, SH, MKn, Notaris di Denpasar. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, Perseroan berhak menyewa bangunan ruko serta lahan yang digunakan untuk BIMC Kuta. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, Perseroan berkewajiban untuk membayar total sejumlah Rp4.020.312.500. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku paling lama sampai dengan 6 Februari 2025.
g. Pada tanggal 7 November 2007 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT TSW menandatangani Land Utilization and Land Development Agreement dengan PT (Persero) Pengembangan Pariwisata Bali sebagaimana terakhir diubah oleh Amandemen kedua tanggal 30 Maret 2012. Berdasarkan Perjanjian tersebut, Perseroan berhak untuk memanfaatkan tanah yang dikonversi menjadi Sertipikat Hak Guna Bangunan, yang di atas tanah tersebut kemudian dibangun BIMC ND. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan berkewajiban untuk membayar uang kompensasi sejumlah yang ditetapkan dalam Perjanjian. Perjanjian berlaku selama masa Hak Guna Bangunan atas tanah tersebut.
h. Pada tanggal 1 Juni 2006 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT DHCI menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Pembangunan dan Pemakaian dengan Sistem Sewa Menyewa No. 14/001b/AST-PK/DIRUT dengan PT Anadi Sarana Tatahusada (“Anadi”) sebagai pemberi sewa sehubungan dengan pembangunan dan penyewaan properti untuk SHCN. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak untuk menggunakan bangunan yang dibangun oleh Anadi untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan usahanya, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk melakukan penyetoran uang muka penyewaan gedung sebesar Rp12.000.000.000. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun sejak serah terima gedung beserta kelengkapannya dari Anadi kepada Perseroan.
i. Pada tanggal 12 Oktober 2015 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SRD menandatangani Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 23 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, SH, MKn, Notaris di Kabupaten Tangerang dengan Alan Rusli sebagai pemberi sewa sehubungan dengan sewa bangunan ruko yang terletak di Jalan Ahmad Yani Kilometer 2 Gang 2, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjar Timur, Banjarmasin, untuk SM Banjarmasin. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar Rp12.182.333.335 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal 12 Oktober 2015 sampai dengan 11 Oktober 2027.
j. Pada tanggal 11 Juni 2015 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SRD menandatangani Akta Perjanjian Sewa Menyewa No.12 yang dibuat di hadapan Notaris Fudrawanto Juanda, SH, Notaris di Samarinda dengan Rosali sebagai pemberi sewa sehubungan dengan sewa bangunan ruko yang terletak di Jalan Pemuda, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda, untuk SM Samarinda. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar Rp13.737.333.336 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal 8 Juni 2015 sampai dengan 8 Juni 2030.
k. Pada tanggal 6 November 2015 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SRD menandatangani Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 4 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, SH, MKn, Notaris di Kabupaten Tangerang dengan Eddy Kurniawan sebagai pemberi sewa sehubungan dengan sewa bangunan ruko yang teletak di Jalan Kolonel Soegiono Blok 2 Nomor 16, 17 dan 18, Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur untuk SM BKT. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar Rp27.307.500.000 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal 6 November 2015 sampai dengan 5 November 2030.
134
l. Pada tanggal 19 Juni 2015 Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SRD menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa No. 058/Legal-SRDI/VI/2015 dengan Ruben Hana dan Wenda Limowaty Liem sebagai pemberi sewa sehubungan dengan sewa bangunan yang terletak di Jalan Yos Sudarso No. 30-40 Paal Dua, Manado untuk SM Manado. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar Rp2.500.000.000 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal berakhirnya periode renovasi yang merupakan 10 bulan sejak serah terima obyek sewa tanggal 19 November 2015 sampai dengan 5 tahun kedepan.
m. Pada tanggal 28 Desember 2015, PT SRD menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan Budi Purnomo sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 62 tanggal 28 Desember 2015, dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang. Berdasarkan perjanjian ini, PT SRD menyewa dari Budi Purnomo selama 10 tahun (i) sebidang tanah seluas 1.077 m2 yang terletak di Jalan Kompol Maksum 296, Semarang, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) berdasarkan Sertipikat HGB No. 592 tanggal 22 Januari 2003 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Semarang, (ii) bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut dengan luas bangunan 1.254 m2 yang didirikan berdasarkan Izin Mendirikan Bangunan No. 645.3/152/2003 tanggal 9 Juli 2003 yang diterbitkan oleh Walikota Semarang beserta dengan (iii) seluruh perlengkapannya sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian. Harga sewa untuk 5 tahun pertama adalah sebesar Rp2.222.222.223 dan untuk 5 tahun berikutnya adalah sebesar Rp2.333.333.334. Perjanjian ini berlaku hingga 27 Desember 2025.
n. Pada tanggal 24 Mei 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Kirana Puspa Cemerlang menandatangani perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Wahana Citra Gemilang terhadap bangunan seluas 20.074 m2 di atas tanah seluas 12.165 m2 yang terletak di Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, dengan sertifikat hak milik satuan rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut, dimana pada saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan rumah susun atas unit-unit. Bangunan ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp252.833.000.000.
o. Pada tanggal 9 Juni 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Lintang Laksana Utama menandatangani perjanjian pengikatan jual beli unit strata dengan PT Rekatama Dinamika Unggul terhadap bangunan seluas 20.074 m2 di atas tanah seluas 22.544 m2 yang terletak di Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan, dengan dengan sertifikat hak milik satuan rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut, dimana pada saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan rumah susun atas unit-unit. Bangunan ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp172.907.000.000.
p. Pada tanggal 18 Agustus 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Gemilang Mulia Bekasi menandatangani perjanjian pengikatan jual beli unit strata dengan PT Bayu Buana Nusa terhadap bangunan seluas 4.587 m2 yang terletak di Bekasi dengan sertifikat hak milik satuan rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut. Unit strata ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp114.675.000.000.
q. Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Ambon Bangun Nusa menandatangani perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Karya Unggulan Gemilang terhadap bangunan seluas 19.953 m2 di atas tanah seluas 13.907 m2 yang terletak di Kelurahan Pandan Kasturi, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Provinsi Maluku, dengan dengan sertifikat hak milik satuan rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut, di mana pada saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta
135
akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan rumah susun atas unit-unit. Bangunan ini digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit yang sedang berjalan. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp226.975.000.000.
r. Pada tanggal 29 Mei 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Agung Cipta Raya menandatangani perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Sun Property Abadi terhadap bangunan seluas 23.467 m2 di atas tanah seluas 22.260 m2 yang terletak di Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, dengan dengan sertifikat hak milik satuan rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut, di mana pada saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan rumah susun atas unit-unit. Bangunan ini digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit yang sedang berjalan. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp271.713.000.000.
s. Pada tanggal 11 Agustus 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT MBB menandatangani perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Cahaya Zamrud Indah terhadap bangunan seluas 18.280 m2 di atas tanah seluas 3.060 m2 yang terletak di Desa Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan dengan sertifikat hak milik satuan rumah susun (strata title) yang akan diterbitkan atas bangunan tersebut, di mana pada saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan rumah susun atas unit-unit. Bangunan ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp181.326.000.000.
t. Pada tanggal 2 Juni 2017, PT TBK menandatangani perjanjian sewa menyewa gedung rumah sakit dengan PT Girimulia Perkasa Jaya sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Sewa Menyewa Gedung Rumah Sakit yang berlaku sampai dengan tanggal 4 April 2033. Bangunan seluas kurang lebih 16.566 m2 di atas tanah seluas 12.015 m2 yang terletak di kelurahan Babakan, kecamatan Bogor Tengah dengan status HGB saat ini telah digunakan untuk kepentingan operasional SHBG. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp229.439.000.000.
Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga sebagaimana disebutkan di atas untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT II maupun menggunakan dana hasil PUT II sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana.
14. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI
Perseroan dan Perusahaan Anak mengadakan perjanjian penting dengan pihak terafiliasi, yaitu sebagai berikut:
14.1 Perjanjian dengan PT Lippo Karawaci Tbk. (“Lippo”) (Lippo merupakan Induk Perseroan dari Pemegang Saham Utama Perseroan)
a. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa kembali (sublease) MRCCC dengan Lippo, dimana Perseroan menyewa dari Lippo gedung Siloam MRCCC yang beralamat di Jalan Garnisun Dalam RT 010/001, Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Perjanjian ini berlaku selama lima belas tahun atau sampai dengan 29 April 2028.
b. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa gedung rumah sakit dengan Lippo, untuk penyewaan gedung Rumah Sakit Umum Siloam yang beralamat di Jl. Siloam No. 6, Tangerang 15811. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 29 April 2028.
136
c. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa kembali (sublease) gedung rumah sakit Siloam Hospitals Jakarta Barat dengan Lippo. Perjanjian ini bermaksud untuk menyewakan gedung rumah sakit di Jalan Raya Perjuangan Kav. 8, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon, Jeruk, Jakarta Barat oleh Lippo kepada Siloam. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 29 April 2028.
d. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa kembali (sublease) gedung rumah sakit dengan Lippo, untuk penyewaan gedung Siloam Hospitals Lippo Village yang beralamat di Jl. Siloam No. 6, Lippo Karawaci, 1600, Tangerang, Banten. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 29 April 2028.
e. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHMK. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHMK. Perjanjian ini akan berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 30 November 2012.
f. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHMN. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHMN. Perjanjian ini akan berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 30 November 2012.
g. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHSB. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHSB. Perjanjian ini akan berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 11 Desember 2006.
h. Pada tanggal 1 Juli 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHTB. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHTB. Perjanjian ini akan berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 23 Mei 2013.
i. Pada tanggal 13 Mei 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHDP. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHDP. Perjanjian ini akan berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 13 Mei 2013.
j. Pada tanggal 24 Agustus 2016, Perseroan dan Lippo menandatangani Amandemen dan Pernyataan Kembali atas Master Agreement yang ditandatangani tanggal 30 April 2013. Para Pihak sepakat untuk mengubah beberapa syarat dan ketentuan yang terdapat dalam Master Agreement sehubungan dengan kerja sama penyediaan aset atau lahan untuk kegiatan usaha jasa pelayanan kesehatan bagi Perseroan. Implementasi atas kerja sama akan diaturlebih lanjut dalam suatu perjanjian terpisah. Perjanjian ini berlaku sejak 24 Agustus 2016 sampai dengan 24 Agustus 2021.
137
k. Pada tanggal 28 Desember 2010, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT EJM menandatangani Akta Novasi dengan PT Graha Pilar Sejahtera dan Lippo dimana Lippo sebelumnya telah menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa untuk gedung rumah sakit SHLC dengan PT Graha Pilar Sejahtera. Lippo melalui Akta Novasi menetapkan, mengalihkan dan novasi seluruh hak, manfaat, bunga, kewajiban, syarat dalam Perjanjian Sewa Menyewa kepada PT EJM.
14.2 Perjanjian dengan Anak Perusahaan dari Lippo
a. Pada tanggal 30 Desember 2016, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT LBJ mengadakan perjanjian sewa (lease) gedung rumah sakit dengan PT Prima Labuan Bajo. Perjanjian ini bermaksud untuk menyewakan gedung rumah sakit di Jl. Gabriel Gampur, RT 013/RW 005, Dusun V, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur oleh PT Prima Labuan Bajo kepada PT LBJ. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 23 Agustus 2031.
b. Pada tanggal 24 Agustus 2016, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT TPM menandatangani perjanjian sewa dengan PT Mulia Citra Abadi sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan properti untuk SHYG yang berlokasi di Jl. Laksda Adisucipto No. 32-34, Yogyakarta, Jawa Tengah. Berdasarkan perjanjian ini, PT TPM berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHYG. Perjanjian ini akan berlaku sampai dengan 15 tahun sejak izin operasional diterbitkan.
c. Pada tanggal 28 Januari 2016, PT MPC menandatangani Perjanjian Pengalihan dengan PT SRD dan PT Rekapastika Asri atas suatu ruang sewa seluas 2.907m2 yang terdiri dari Unit No: BG-35,B1-19,20,21 yang terletak di Blu Plaza dan sebelumnya disewakan berdasarkan surat persetujuan sewa tanggal 1 September 2015. Pembayaran sewa yang disepakati adalah pembayaran sewa bagi hasil (profit sharing) murni tanpa minimum yang dihitung dari hasil pendapatan kegiatan usaha bersih (nett operating revenue) PT MPC. Tanggal mulai sewa adalah sejak 18 November 2015 sampai dengan 17 November 2025.
d. Pada tanggal 14 Januari 2016, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SRD menandatangani Surat Persetujuan Sewa dengan PT Duta Wisata Loka atas suatu ruang sewa seluas 1.471,41m2 yang berlokasi di Lantai Ground Unit 118C Pluit Village. Harga sewa yang disepakati adalah pembayaran sewa dengan system bagi hasil (Harga Sewa Turnover) yang dihitung dari persentasi hasil penjual bruto. dengan minimum Harga Dasar Sewa yang dihitung berdasaran target pendapatan kegiatan usaha bersih (net operating revenue). Jangka waktu sewa terhitung sejak 1 Juli 2016 sampai dengan 30 Juni 2026.
e. Pada tanggal 22 Juli 2015, Perseroan menandatangani perjanjian lisensi merek dengan PT Sentra Dwimandiri yang memberikan Perseroan hak untuk menggunakan Merek Dagang yang tercancum dalam Lampiran 1 Perjanjian, secara non-ekslusif dan non-transferable. Biaya Lisensi yang dibayarkan oleh Perseroan sejumlah Rp50.000.000 yang dibayarkan satu kali untuk seluruh jangka waktu Perjanjian ini. Jangka waktu perjanjian terus berlaku sampai (a) salah satu Pihak bermaksud mengahiri Perjanjian (b) saat Lippo selaku pemegang saham PT Sentra Dwimandiri tidak lagi secara langsung atau tidak langsung menjadi pemegang saham mayoritas (c) jika Perseroan melakukan pelanggatan terhadap Perjanjian.
f. Pada tanggal 24 Agustus 2016, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT BBS menandatangani perjanjian sewa dengan PT Andromeda Sakti sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan properti untuk SHBN yang berlokasi di Jl. Sultan Hasanuddin No.58, Batulo, Wolio, Baubau, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan perjanjian ini, PT BBS berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHBN. Perjanjian ini akan berlaku sampai dengan 15 tahun sejak izin operasional diterbitkan.
g. Pada tanggal 25 Juli 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT ACH menandatangani perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Tiara Permata Gemilang terhadap tanah seluas 9.824 m2 yang terletak di Kelurahan Singki, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) berdasarkan Sertifikat HGB No. 03/
138
Singki yang berlaku sampai dengan tanggal 13 Juli 2035, dimana pada saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan rumah susun atas unit-unit. Tanah ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp17.000.000.000.
h. Pada tanggal 21 Juli 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT SSU menandatangani perjanjian pengikatan jual beli unit strata dengan PT Bimasakti Jaya Abadi terhadap bangunan seluas 1.767 m2 di atas tanah seluas 8.658 m2 yang terletak di Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) berdasarkan (i) Sertifikat HGB No. 1559/Duren Tiga atas tanah seluas 8.775 m2 yang berlaku sampai dengan tanggal 19 Februari 2033 dan (ii) Sertifikat HGB No. 1698/Duren Tiga atas tanah seluas 117 m2 yang berlaku sampai dengan tanggal 19 Februari 2033, dimana pada saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan rumah susun atas unit-unit. Unit strata ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp66.439.000.000.
i. Pada tanggal 6 Juni 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT KSK menandatangani perjanjian pengikatan jual beli unit strata dengan PT Surya Mitra Jaya terhadap bangunan seluas kurang lebih 2.498 m2 yang terletak di Kelurahan Dukuh Manunggal, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB), dimana pada saatnya akan dilakukan proses pendaftaran pertelaan di instansi pemerintah yang berwenang serta akan dijadikan dasar untuk melakukan pemisahan tanah menjadi menjadi sertifikat hak milik satuan rumah susun atas unit-unit. Unit strata ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp56.455.000.000.
14.3 Perjanjian dengan Pihak di bawah Pengendali yang Sama
a. Pada tanggal 24 April 2012, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi, penyediaan dan pemeliharaan perangkat lunak dengan PT Solusi Informasi Medika, di mana PT Solusi Informasi Medika menyediakan lisensi perangkat lunak (software) dan pemeliharaannya. Perjanjian tersebut telah diamandemen dengan Addendum No. 033/SIH/ICT/IV 2015 tanggal 23 Februari 2015, yang menambahkan spesifikasi perjanjian namun tidak mengubah syarat dan ketentuan perjanjian. Perjanjian ini tidak mempunyai jangka waktu, dan berakhir hanya ketika diakhiri oleh para pihak.
b. Pada tanggal 7 Juli 2017, Perseroan melalui Perusahaan Anaknya PT Banjar Medika Nusa menandatangani perjanjian pengikatan jual beli unit strata dengan PT Surya Asri Lestari terhadap tanah seluas 1.245 m2 yang terletak di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kotamadya Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) berdasarkan Sertifikat HGB No. 3696/Pasar Baru yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Oktober 2022. Bangunan ini akan digunakan untuk kepentingan pembangunan rumah sakit. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sebesar Rp32.342.000.000.
Seluruh perjanjian-perjanjian dengan pihak terafiliasi di atas telah dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang wajar (arm’s length) sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
15. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, PERUSAHAAN ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN SERTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERUSAHAAN ANAK
Perseroan dan Perusahaan Anak serta masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Anak, tidak tersangkut dan/atau terlibat sebagai penggugat, tergugat, pemohon atau termohon dalam perkara perdata, pidana, tata usaha negara, hubungan industrial, kepailitan, PKPU, pajak, dan perkara arbitrase di BANI yang mempunyai dampak material yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha, kelangsungan usaha Perseroan dan Perusahaan Anak, dan Rencana PUT II.
139
B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
1. UMUM
Perseroan membuka rumah sakit pertamanya pada tahun 1996 dan sejak itu Perseroan terus berkembang melalui pendirian rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah berdiri. Pada tanggal 31 Mei 2017 Perseroan mengoperasikan 26 rumah sakit yang menawarkan layanan kesehatan spesialis yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks, layanan laboratorium, fasilitas radiologi dan imaging, layanan kesehatan umum dan layanan diagnostik dan darurat di Indonesia. Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan memiliki kapasitas sekitar 5.500 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan lebih dari 500 dokter umum dan 1.900 spesialis yang menawarkan layanan ke pasien Perseroan dan sekitar 9.000 perawat dan staf pendukung lainnya. Perseroan berencana untuk mengembangkan usahanya melalui pendirian rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit Perseroan yang sudah berdiri dan akuisisi rumah sakit yang berpotensi baik.
Perseroan yakin bahwa Perseroan dikenal sebagai pemimpin dalam penyelenggaraan model layanan klinis yang inovatif dengan peralatan canggih, fasilitas yang berorientasi pada pasien dan layanan klinik maupun non-klinik yang terpadu di seluruh Indonesia. Selama 20 tahun, Perseroan telah menjadi pelopor dan memberikan kontribusi penting dalam perkembangan layanan kesehatan di Indonesia. Sebagai contoh, Siloam Hospitals Lippo Village adalah rumah sakit Indonesia pertama yang terakreditasi oleh Joint Commission International (“JCI”) pada tahun 2007 dan telah berhasil mempertahankan akreditasi tersebut sampai dengan saat ini. Perseroan percaya Perseroan juga merupakan pelopor dalam penggunaan teknologi MRI 3-Tesla, 256 Slice CT, Rapid Arc Linac Anciliator dan Gamma Knife di Indonesia. Perseroan juga memperoleh penghargaan “Indonesia Hospital of the Year” dari Frost & Sullivan pada tahun 2016 serta “Gold Champion of Indonesia WOW Service Excellence Award 2016 (Category: Hospital B Class)”, “Gold Champion of Indonesia WOW Service Excellence Award 2016 (Category: Hospital B Class) Region: Sulawesi & Papua” dan “Silver Champion of Indonesia WOW Service Excellence Award 2016 (Category: Hospital B-Class), Region: Bali & Kalimantan” dari MarkPlus. Untuk memastikan bahwa fasilitas-fasilitas medis Perseroan dioperasikan dengan standar tertinggi, Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan pemberi layanan kesehatan internasional. Perseroan percaya bahwa Perseroan adalah organisasi kesehatan di Indonesia yang menyelenggarakan pelayanan klinis dengan fasilitas riset dan akademis unggulan. Perseroan adalah bagian dari kelompok ilmu pengetahuan medis, yang terdiri dari UPHMS, yaitu suatu sekolah kedokteran dan keperawatan ternama di Indonesia, dan Mochtar Riady Institut Nanoteknologi, suatu lembaga riset berfokus pada riset genetik dan kanker. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk mendorong inovasi dan menghasilkan generasi dokter dan perawat di masa mendatang untuk pengembangan usaha Perseroan.
Perseroan telah mengembangkan “Centers of Excellence” di beberapa bidang spesialisasi di rumah-rumah sakit Perseroan, termasuk di bidang kanker, jantung, syaraf, fertilitas, kardiologi, neuroscience, urologi dan ortopedik. Perseroan percaya bahwa “Centers of Excellence” tersebut sangat dikenal dalam memberikan layanan kesehatan yang paling mutakhir di Indonesia. Para dokter yang berpraktek di rumah-rumah sakit lainnya, baik swasta maupun non-swasta, secara reguler merekomendasikan layanan Perseroan di bidang-bidang spesialisasi tersebut. Perseroan juga percaya bahwa reputasi Perseroan pada kemampuan klinik, peralatan medis dengan teknologi terkini dan program-program pelatihan di “Centers of Excellence” tersebut telah membantu Perseroan dalam menarik dan mempertahankan tenaga medis di rumah sakit Perseroan. Dokter-dokter spesialis pada umumnya merupakan dokter independen, yaitu tidak dipekerjakan oleh rumah sakit dan diperkenankan untuk melakukan praktek sebanyak-banyaknya pada tiga rumah sakit. Perseroan percaya bahwa kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan dokter dan staf medis profesional ternama memberikan Perseroan kelebihan daripada para pesaing dalam pasar yang sangat kompetitif.
Pada tanggal 31 Mei 2017, dari seluruh tanah dan bangunan rumah sakit Perseroan yang telah beroperasi (“Properti Rumah Sakit”): (i) sebanyak 11 Properti Rumah Sakit disewa Perseroan dan/atau Perusahaan Anak melalui perjanjian sublease dari LK dan MPU (dan perusahaan anak LK dan MPU) yang menyewa dari anak-anak perusahaan First REIT, (ii) 2 Properti Rumah Sakit Perseroan dimiliki oleh dan disewa langsung dari anak perusahaan First REIT, (iii) 2 Properti Rumah Sakit Perseroan
140
disewa langsung dari LK atau perusahaan anak LK, (iv) 1 Properti Rumah Sakit disewakan langsung kepada Perseroan oleh perusahaan anak MPU, dan (v) 10 Properti Rumah Sakit lainnya disewa dari pihak ketiga dan dimiliki oleh Perseroan. Grafik di bawah ini menunjukkan peningkatan jumlah admisi rawat inap, kunjungan rawat jalan, dan kunjungan gawat darurat pada rumah sakit Perseroan selama periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Sumber: Perseroan, Agustus 2017
2. KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN Posisi pasar terkemuka di pasar kesehatan Indonesia yang sangat menarik
Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan mengoperasikan 26 rumah sakit, yang memberikan layanan konsultasi kesehatan dan layanan klinis dan diagnostik. Pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan memiliki kapasitas sekitar 5.600 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan sekitar 500 dokter umum dan 1.900 spesialis yang menawarkan layanan ke pasien Perseroan dan sekitar 8.600 perawat dan staf pendukung lainnya. Perseroan berencana untuk lebih memperluas operasi dan kehadiran Perseroan melalui pembangunan rumah sakit baru, perluasan rumah sakit yang sudah ada dan melakukan akuisisi. Perseroan juga diakui di Indonesia sebagai pemimpin dalam model layanan klinis inovatif, peralatan terkini, fasilitas yang berpusat pada pasien dan layanan klinis dan non-klinis terpadu. Selama 20 tahun terakhir, Perseroan telah merintis dan banyak melahirkan capaian penting dalam perkembangan kesehatan di Indonesia. Misalnya, Siloam Hospitals Lippo Village adalah rumah sakit pertama di Indonesia yang diakreditasi oleh JCI pada tahun 2007 dan sampai dengan saat ini masih berhasil untuk mempertahankan akreditasinya.
Perseroan memiliki fokus yang kuat pada Indonesia, yang Perseroan yakini sebagai pasar pertumbuhan yang sangat menarik dan yang mendapatkan keuntungan dari berbagai dinamika meliputi penduduk yang semakin makmur dan bertambah usia, kondisi ekonomi makro yang kondusif serta peningkatan permintaan untuk layanan kesehatan swasta berkualitas, yang ditopang oleh kebijakan pemerintah yang mendukung.
Indonesia memiliki penduduk terbesar di Asia Tenggara dan penduduk terbesar keempat di dunia berdasarkan data dari Departemen Ekonomi dan Sosial PBB. Badan Pusat Statistik (“BPS”) memproyeksikan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan mencapai sekitar 305,7 juta penduduk pada tahun 2035. Dari segi umur penduduk, populasi Indonesia didominasi oleh penduduk yang berusia relatif muda, dengan hanya 8,49% dari populasi pada tahun 2015 berusia di atas 60 tahun. Meskipun demikian, persentase jumlah penduduk yang berusia di atas 60 tahun mengalami laju peningkatan yang
141
cukup pesat atau tumbuh menjadi sekitar 15,77% dari total jumlah penduduk pada tahun 2035 (sumber: Badan Pusat Statistik, 2017). Meningkatnya populasi berusia lanjut akan semakin menempatkan beban yang besar pada infrastruktur kesehatan yang sudah diupayakan di Indonesia dan akan memperkuat pertumbuhan layanan kuratif dan rawat inap selama beberapa dekade mendatang. Di sisi lain, rasio tempat tidur rumah sakit per 10.000 penduduk Indonesia pada awal tahun 2017 adalah sebesar 9 dan rasio dokter per 10.000 penduduk Indonesia pada periode yang sama sebesar 2. Jumlah tersebut berada jauh di bawah negara-negara lainnya, seperti Vietnam, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, China, Australia, Amerika Serikat dan Inggris (World Health Organization dan World Bank, 2017).
Saat ini Indonesia saat ini memiliki perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan PDB nominal sekitar USD932,4 miliar pada tahun 2016. Perekonomian Indonesia mencapai laju pertumbuhan PDB pada rata-rata 5,3% per tahun dari tahun 2012 hingga 2016, dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,5% per tahun pada tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi telah membawa peningkatan pesat dalam kekayaan pribadi dan rumah tangga penduduk Indonesia. PDB per kapita Indonesia tahun 2016 melampaui USD3.600 dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 8,25% dari tahun 2017 hingga 2022 (sumber: IMF, April 2017), yang Perseroan yakin akan meningkatkan lebih lanjut pertumbuhan pengeluaran konsumen dan pendapatan sesudah dikurangi pajak (disposable income). Pertumbuhan pendapatan sesudah dikurangi pajak (disposable income) ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan akan layanan kesehatan swasta bermutu. Selain itu, walaupun penyakit menular telah secara historis bertanggungjawab atas jumlah signifikan morbiditas dan mortalitas di Indonesia, perubahan gaya hidup di kalangan penduduk Indonesia telah memberikan kontribusi pada transisi epidemiologi di mana penyakit tidak menular (seperti kanker, diabetes dan penyakit jantung) semakin sering bermunculan. Penyakit tidak menular diperkirakan tumbuh dengan meningkatnya jumlah rumah tangga kelas menengah, sehingga permintaan akan perawatan tersier (tertiary) dan kuater (quaternary) diperkirakan akan meningkat.
Rekam jejak yang terbukti berhasil merambah pasar Indonesia dengan strategi dan visi yang jelas
Perseroan memiliki rekam jejak yang terbukti berhasil mengembangkan rumah sakit baru serta mengintegrasikan dan mengubah rumah sakit akuisisi dengan kinerja rendah (“brownfield”) yang ada di Indonesia. Perseroan mengadopsi metodologi yang ketat dalam mengevaluasi proyek baru dan pendekatan ini disertai dengan pengalaman Perseroan yang luas dalam mengidentifikasi, melaksanakan dan mengembangkan proyek rumah sakit greenfield dan brownfield, telah memungkinkan Perseroan untuk mengembangkan 3 rumah sakit akuisisi yang diperoleh antara 30 Juni 2016 hingga 31 Mei 2017.
Selanjutnya, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan standar kesehatan yang lebih tinggi dan menangkap peluang baru dari reformasi pelayanan kesehatan pemerintah, Perseroan mendirikan Rumah Sakit Umum Siloam pada tahun 2010 untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien berpenghasilan rendah dan pasien yang dijamin pemerintah tetapi tanpa mengorbankan potensi keuntungan. Rumah Sakit Umum Siloam dibuka pada Maret 2012 dan Perseroan percaya bahwa Perseroan merupakan rumah sakit umum pertama di Indonesia yang dibangun di atas model sektor kemitraan publik dan swasta. Rumah Sakit Umum Siloam mendemonstrasikan pendekatan inovatif Perseroan terhadap pengembangan usaha dan juga kemampuan untuk bekerja sama dengan Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan publik akan standar kesehatan yang lebih tinggi serta kebutuhan sektor swasta akan model bisnis yang potensial.
Terbukti model bisnis inovatif melalui model empat pilar Perseroan Masing-masing rumah sakit Perseroan dibangun berdasarkan “Model Empat Pilar” yaitu “Keunggulan dalam layanan darurat, Peralatan medis dengan teknologi terkini, Digital tele-medicine dan Program Pengembangan Kemitraan Dokter Siloam” yang Perseroan yakini telah menjadi kunci keberhasilan rumah sakit yang ada dan akan berfungsi sebagai dasar untuk mereplikasi kesuksesan ini di rumah sakit Perseroan di masa depan. Melalui strategi “Model Empat Pilar”, Perseroan telah menarik, melatih dan mempertahankan bakat terbaik, dan memposisikan “Siloam” di garis terdepan dalam pelayanan kesehatan, serta merefleksikan misi Perseroan dalam menyediakan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia.
142
Keunggulan dalam layanan gawat darurat
Perseroan berkomitmen untuk menjadi yang terbaik di kelasnya untuk menyediakan layanan darurat di Indonesia, di mana setiap rumah sakit yang ada dan semua rumah sakit masa depan mengoperasikan unit darurat yang komprehensif sesuai dengan pedoman praktek terbaik internasional yang ditetapkan oleh American College of Emergency dan Australasian College of Emergency. Perseroan pada umumnya mengharuskan semua staf klinis di unit darurat untuk menyelesaikan pelatihan formal dan program berbasis web milik pelatihan pengobatan darurat pada tiga tingkatan: keterampilan bantuan hidup dasar, menengah dan lanjutan, yang akan selesai selama periode 18 - 24 bulan. Semua rumah sakit memiliki ambulans modern dengan peralatan dan perlengkapan untuk stabilisasi pasien di jalan. Tim Ambulans yang dikirim untuk setiap panggilan menyertakan obat darurat dan dokter terlatih penuh dan perawat paramedis. Mengingat Indonesia tidak memiliki nomor telepon layanan darurat yang distandarisasi, Perseroan percaya bahwa Perseroan adalah rumah sakit pertama yang telah menerapkan standar nasional “1-500-911” sebagai layanan panggilan terpusat yang merespon panggilan untuk setiap layanan darurat yang dibutuhkan oleh pasien di seluruh daerah jangkauan rumah sakit Perseroan. Call center pusat mengelola pengiriman semua ambulans untuk panggilan darurat, menggunakan telepon radio dan switch IP untuk melacak kiriman ambulans sampai kedatangan pasien di rumah sakit. Perseroan bertujuan untuk mencapai standar respon 100% dan pengiriman ambulans dalam waktu tiga menit dari waktu panggilan. Selanjutnya, unit gawat darurat Perseroan adalah salah satu dari empat poin utama masuknya pasien ke rumah sakit Perseroan. Selama periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, unit gawat darurat Perseroan merawat 98.746, 241.231, dan 207.77 pasien. Selama periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017, sekitar 39,5% dari pasien unit gawat darurat Perseroan menjadi pasien rawat inap. Unit pelayanan rawat inap Perseroan adalah kontributor terbesar terhadap pendapatan Perseroan. Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, unit pelayanan rawat inap Perseroan memberikan kontribusi sebesar masing-masing 60,7%, 61,4%, dan 62,5% dari pendapatan kotor Perseroan.
Peralatan dan sistem kedokteran dengan teknologi terkini (state-of-the-art)
Perseroan berkomitmen untuk berinvestasi pada peralatan kedokteran dengan teknologi terkini di semua rumah sakit Perseroan yang ada saat ini maupun di masa mendatang, baik untuk pemeriksaan, diagnosis maupun pengobatan. Oleh karena itu, rencana Perseroan adalah agar rumah sakit Perseroan memiliki minimal satu ruang (suite) standar untuk 1,5 Tesla MRI, 128 Slice CT-Scan, 4D Ultrasound, Digital Mamografi dan Digital X-ray. Rumah sakit Perseroan juga dilengkapi dengan kamar operasi dengan horizontal laminar flow Hepa filter, Central Sterile Supply Department (CSSD), Cath labs dan unit-unit Critical Care. Perseroan percaya bahwa Perseroan telah menjadi salah satu pelopor di Indonesia untuk peralatan kedokteran yang sangat canggih di rumah sakit Perseroan yang memiliki Centers of Excellence, dengan model terbaru 3-Tesla MRI, 256 Slice CT, Rapid Arc Linac Anciliator dan Gamma Knife yang tersedia di beberapa rumah sakit Perseroan. Peralatan kedokteran yang digunakan di rumah sakit Perseroan mengikuti standar Internasional “protokol radiologi dan pelaporan” dan “protokol prosedur intervensi” yang tercantum di dalam prosedur operasi standar Perseroan.
Layanan kesehatan Perseroan juga didukung oleh sistim teknologi informasi terpusat yang membantu Perseroan mengelola sistim klinis, catatan dan inventarisasi medis dan memfasilitasi konsultasi spesialis secara langsung (real-time) pada rumah sakit Perseroan dengan keahlian pada spesialisasi tertentu (hub) dengan rumah sakit Perseroan lainnya yang hanya memiliki keahlian terbatas atas spesialisasi tersebut dibandingkan dengan hub (spoke) melalui infrastruktur “Tele-Medicine” Perseroan.
Digital Tele-Medicine
Perseroan melaksanakan strategi hub-and-spoke, dimana “spoke” kami di kota-kota yang lebih kecil merujuk kasus-kasus yang lebih kompleks ke rumah sakit “hub”, yang pada umumnya beroperasi di pusat kota besar dan menawarkan jumlah spesialis klinis yang lebih besar. Melalui sistim komunikasi “Tele-Medicine” Perseroan mampu melakukan akses real-time ke informasi klinis berkualitas tinggi dari Centers of Excellence Perseroan, dimana satu rumah sakit atau lebih bertindak sebagai “hubs” spesialisasinya, untuk memungkinkan diagnosis dan pengobatan para pasien pada rumah sakit Perseroan di daerah terpencil, yang secara efektif memperluas cakupan spesialis, mengurangi animo
143
pasien domestik untuk berobat ke luar negeri, pemberian diagnosis ahli secara real-time, mengurangi biaya baik bagi para pasien maupun bagi Perseroan, dan juga mengurangi keterbatasan dokter spesialis yang berkualitas tinggi di daerah terpencil di Indonesia. Berikut adalah contoh ilustratif dari strategi hub-and-spoke Perseroan dan sistem komunikasi “Tele-Medicine”: seorang pasien diterima di salah satu rumah sakit “spoke” Perseroan dan setelah pengecekan medis, diyakini telah megidap kanker tumor. Dokter di rumah sakit “spoke” membagikan informasi medis tersebut melalui sistem teknologi informasi Perseroan dengan spesialis kanker di MRCCC, salah satu rumah sakit “hub” Perseroan untuk perawatan kanker, dan mereka bersama-sama meninjau kasus tersebut. Pasien lalu ditransfer ke MRCCC untuk perawatan akut dan operasi. Setelah itu, pasien bisa ditransfer kembali ke lokasi asalnya untuk menerima kemoterapi dan pengawasan. Jika dokter setempat memiliki pertanyaan apapun selama terapi, dokter tersebut dapat menghubungi spesialis MRCCC secara langsung melalui sistem “Tele-Medicine” Perseroan, atau bahkan meminta dokter spesialis untuk membimbingnya dalam melakukan prosedur yang kompleks.
Transformasi Radiologi
Dengan tujuan untuk menyediakan layanan tele-radiologi berkualitas tinggi yang terjangkau dan memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi di semua rumah sakit di Indonesia, Siloam sedang membangun Siloam Radiologi Indonesia dengan model tele dan ‘hub and spoke’.
Berfokus pada struktur, sistem dan sumber daya, pengembangan bisnis ini sendiri berfokus kepada dua hal yaitu:1. peningkatan akurasi dan kualitas radiologi diagnostik melalui standarisasi protokol klinis,
peningkatan keterampilan klinis dan pengembangan model praktik sub-spesialisasi; dan2. peningkatan produktivitas dan efisiensi bisnis melalui optimalisasi alur kerja dan pemanfaatan
platform virtual, digital dan radiologi tanpa film.
Tim dokter spesialis radiologi yang tersebar di seluruh Indonesia terhubung pada platform virtual dimana keragaman dalam keterampilan, latar belakang dan pengalaman akan memberikan akses kepada komprehensif diagnostik kepada pasien. Pasien tidak perlu melakukan perjalanan untuk mendapatkan pendapat lain dan dokter spesialis radiologi dapat berkonsultasi dengan tim ahli lainnya secara real time. Hal ini untuk mengatasi terbatasnya jumlah dokter spesialis radiologi, menjamin akses ke layanan dengan kualitas internasional yang sama di seluruh Indonesia dan efisiensi biaya baik untuk pasien dan untuk perusahaan. Program Pengembangan Kemitraan Dokter Siloam
Para dokter spesialis di Indonesia pada umumnya tidak dipekerjakan secara langsung oleh rumah sakit dan diizinkan untuk bekerja pada maksimal sampai tiga rumah sakit. Untuk menarik dokter berkualitas tinggi untuk bekerja di rumah sakit Perseroan, Perseroan telah mengembangkan sebuah program kemitraan dokter, “Program pengembangan Kemitraan Dokter Siloam” (“Siloam Doctor Partnership Development Program/SDPDP”), dimaksudkan untuk menciptakan kemitraan sejati dengan para dokter Perseroan dan untuk memfasilitasi retensi dan pertumbuhan layanan spesialis Perseroan. Dokter pada program ini menikmati berbagai hak istimewa dan manfaat termasuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, pendidikan anak, keanggotaan klub, pendidikan kedokteran berkelanjutan dan layanan penasehat keuangan. Penerimaan hak dan tingkat manfaat didasarkan pada tingkat eksklusivitas yang diberikan oleh dokter yang berpraktek di rumah sakit Perseroan dan jumlah kontribusi mereka terhadap Perseroan. Perseroan juga menjalin kemitraan dengan tim dokter spesialis Perseroan yang memberikan perawatan klinis yang rumit melalui “Center of Excellence” di hubs Perseroan, dengan menerapkan skema remunerasi khusus agar mereka dapat memberikan akses “Tele-Medicine” rendah biaya kepada para dokter dan pasien di rumah sakit spoke Perseroan. Dengan demikian, Perseroan dapat melakukan ekspansi penyediaan layanan kesehatan berkualitas dengan biaya yang terjangkau di tempat terpencil di seluruh Indonesia. Perseroan yakin bahwa peloporan model SDPDP Perseroan telah menarik lebih dari 700 orang spesialis untuk bersedia bekerjasama di rumah sakit Perseroan sejak 2008. SDPDP juga telah membantu Perseroan mempertahankan dokter Perseroan, sehingga mempertahankan keunggulan kompetitif dibandingkan para pesaing Perseroan.
144
Peluang pertumbuhan yang luar biasa baik dari rumah sakit yang sudah mapan maupun proyek-proyek baru
Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menyebabkan kecenderungan jangka panjang menuju negara profil penyakit Negara maju, yakni transisi epidemiologis dimana penyakit tidak menular menjadi semakin penting. Karena penyakit tidak menular diperkirakan tumbuh dengan seiring meningkatnya jumlah rumah tangga kelas menengah dan perubahan gaya hidup terkait, permintaan untuk perawatan tersier dan kuaterner yang lebih mahal diperkirakan meningkat. Kompleksitas yang lebih tinggi terkait perawatan tersier dan kuaterner dan prosedur yang rumit biasanya mengharuskan marjin yang lebih tinggi yang dapat dikonversi menjadi pendapatan rata-rata yang lebih tinggi per kunjungan pasien. Sebagai contoh, selama periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 pendapatan rata-rata per admisi pasien rawat inap di Siloam Hospitals Cinere, salah satu rumah sakit Perseroan yang mengkhususkan diri di bidang kardiologi, adalah Rp54,8 juta, sedangkan pendapatan rata-rata per admisi pasien rawat inap di Siloam Hospitals Jambi, sebuah rumah sakit umum, adalah Rp11,5 juta. Perseroan yakin bahwa kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan para dokter spesialis di seluruh bidang spesialisasi yang berbeda-beda dan memaksimalkan spesialisasi mereka di dalam jaringan rumah sakit Perseroan melalui model hub-and-spoke membuat Perseroan berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan tren ini menuju layanan medis terspesialisasi dengan marjin yang lebih tinggi.
Selain itu, mengikuti prinsip dasar Perseroan dalam menggunakan sistem modular yang dapat diatur sesuai permintaan, hampir semua ruangan pasien Perseroan di rumah sakit Perseroan memiliki infrastruktur dan komponen dasar yang sama. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk secara cepat mengganti desain ruangan dalam rangka menyesuaikan dengan permintaan terkini (seperti mengubah ruangan kelas 1 ke ruangan VIP atau sebaliknya).
Lebih lanjut, dengan proses mendetil dalam pemilihan lokasi Perseroan untuk rumah sakit baru, dan konsep modular yang dapat diperluas dan dapat diduplikasi sebagai infrastruktur fisik dan operasional yang telah dibakukan dan teruji, Perseroan dapat dengan cepat menjalankan rumah sakit baru yang menyesuaikan dengan perilaku demografi penduduk, epidemiologi, dan perilaku belanja kesehatan dan kecenderungan perilaku konsumsi wilayah-wilayah sasaran yang beraneka ragam.
Dukungan pemegang saham beserta afiliasinya meningkatkan kepastian pelaksanaan dan menyediakan jaringan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pasar utama
Perseroan merupakan bagian dari LK beserta afiliasinya, yang merupakan salah satu konglomerasi layanan terpadu terbesar di Indonesia, yang memiliki rekam jejak keberhasilan yang tinggi. Di luar pelayanan kesehatan, LK beserta afiliasinya telah mengembangkan usaha ke seluruh Indonesia, antara lain, di industry kawasan pemukiman dan riil estat komersial, sektor ritel, media, asuransi, dan sektor pendidikan. Sebagai pengembang riil estat terpadu, LK beserta afiliasinya melakukan pendekatan komprehensif terhadap urbanisasi dan telah menyelesaikan penyusunan profil demografis dan perkotaan yang sangat banyak, memetakan kota-kota dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia untuk mengerti kebutuhan pasar spesifik di masing-masing kota dan untuk membangun eksistensi yang signifikan. LK beserta afiliasinya memiliki lahan yang luas di beberapa wilayah yang tumbuh paling pesat di Indonesia dan telah membangun hubungan yang kuat dengan otoritas di berbagai tingkatan dan masyarakat. Sebagai contoh, untuk menjalankan rumah sakit baru, operator rumah sakit harus mendapatkan berbagai sertifikat dan surat izin dengan berbagai tingkatan pemerintah dan masyarakat sekitar. Perseroan yakin bahwa jaringan hubungan dan pengetahuan yang disediakan melalui asosiasi yang sudah lama dengan LK dan afiliasinya telah memungkinkan Perseroan untuk mengelola risiko-risiko ini, sebagaimana dibuktikan dengan fakta bahwa Perseroan tidak sering mengalami kendala besar dalam memperoleh izin tersebut. Hubungan Perseroan dengan LK beserta afiliasinya memberi Perseroan sebuah platform yang stabil untuk menumbuhkan usaha Perseroan dan mencapai skala besar, peluang pengembangan profil tinggi, keuntungan dari economies of scale. Hal ini juga memberikan kesempatan yang besar bagi Perseroan untuk melakukan penjualan silang (cross-selling) di seluruh unit usaha di dalam LK beserta afiliasinya, seperti pengembangan kota-kota terpadu untuk kota-kota daerah di Indonesia, dan memungkinkan Perseroan untuk menyediakan sejumlah layanan yang disediakan melalui LK beserta terafiliasi untuk para dokter Perseroan.
145
Kemampuan manajemen senior untuk menggerakkan pertumbuhan Perseroan
Perseroan yakin bahwa pengalaman, kedalaman dan keragaman tim manajemen Perseroan merupakan keunggulan kompetitif khas di industri pelayanan kesehatan yang kompleks dan berubah dengan cepat di mana Perseroan beroperasi. Tim manajemen Perseroan yang berpengalaman terdiri dari para profesional kesehatan, administrator kesehatan dan para profesional industri. Banyak anggota dari tim manajemen senior Perseroan dan manajer rumah sakit juga adalah para dokter yang berkualitas, yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang operasional rumah sakit, serta pengalaman dalam bekerja bersama dokter-dokter lain.
Para anggota tim manajemen senior Perseroan memiliki pengalaman industri yang luas dan telah menjadi alat bagi dan memiliki rekam jejak yang kuat dalam membangun usaha Perseroan di Indonesia.
3. STRATEGI BISNIS
Terus memperkuat dan mengembangkan posisi memimpin Perseroan di industri layanan kesehatan Indonesia
Untuk memenuhi permintaan yang terus tumbuh akan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi di Indonesia, Perseroan menerapkan rencana untuk meningkatkan jumlah tempat tidur di seluruh jaringan rumah sakit Perseroan secara signifikan melalui pembangunan rumah sakit baru, perluasan fasilitas yang sudah ada dan melakukan akuisisi yang potensial. Rumah sakit baru ini tidak hanya akan melayani pusat-pusat kota utama di Jawa dan Sumatera, tetapi juga melayani pasar penting lainnya di seluruh Indonesia. Perseroan akan terus menerapkan strategi ekspansi yang sistimatis dan efektif,merintis model rumah sakit modular, untuk mengidentifikasi pasar yang tidak terlayani yang membutuhkan infrastruktur layanan kesehatan dan untuk membangun atau mengakuisisi rumah sakit baru dengan layanan klinis yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Perseroan juga berencana untuk terus mengembangkan bisnis Perseroan melalui model hub-dan-spoke, yang secara efektif mengembangkan cakupan spesialis, memberikan diagnosa ahli secara real-time, mengurangi biaya bagi kedua sisi baik pasien maupun Perseroan dan juga mengatasi kekurangan pasokan spesialis berkualitas tinggi di Indonesia. Dengan memberikan layanan kesehatan berkualitas yang mudah diakses secara nasional, Perseroan berharap bisa memperluas pasar untuk tingkat margin yang lebih tinggi dalam memberikan layanan spesialis di Indonesia dan membalikkan tren saat ini, perjalanan medis keluar dari Indonesia ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Menerapkan model pemberian layanan klinis holistik Siloam dan perbaikan kualitas berkesinambungan
Perseroan berencana untuk melanjutkan pendekatan holistik Perseroan dalam menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu pada seluruh pilihan pelayanan dengan menggunakan standar kualitas tinggi dan aturan klinis yang ketat.
Berbeda dengan model kesehatan Barat, masyarakat Indonesia cenderung mencari perawatan spesialis di rumah sakit, untuk semua kebutuhan kesehatan mereka mulai dari primer, sekunder, tersier hingga perawatan kuaterner. Keunggulan Perseroan terletak pada kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan kesehatan di berbagai tingkat dan berhasil mengintegrasikan berbagai layanan.
Misalnya, kemitraan Perseroan dengan UPHMS yang memberikan pasokan tenaga medis, yang bisa dilatih di Rumah Sakit Umum Siloam dalam kapasitasnya sebagai rumah sakit pendidikan dan rumah sakit tersier Perseroan lainnya dengan kapasitas sebagai rumah sakit pelatihan seperti Siloam Hospitals Lippo Village dan Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Perseroan juga telah menciptakan model pelayanan yang terintegrasi untuk melayani kalangan masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia khususnya dalam rangka pelaksanaan layanan BPJS di Indonesia.
146
Untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat tersier dan kuaterner, Perseroan telah mendirikan Center of Excellence di beberapa rumah sakit Perseroan, mempekerjakan dokter yang sangat khusus dan menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga kesehatan internasional yang memungkinkan Perseroan untuk berada di garis depan pemberian pelayanan medis. Pembukaan Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (”MRCCC”) adalah sebuah contoh dari upaya Perseroan untuk memberikan pelayanan terbaik di kelasnya dalam memberikan layanan kesehatan di tingkat perawatan kuaterner. Perseroan menyakini bahwa MRCCC adalah salah satu pusat kanker yang terbesar dan terlengkap di Indonesia dan merupakan yang pertama di Indonesia yang menawarkan fasilitas pengobatan nuklir terintegrasi. Instalasi pertama fasilitas Gamma Knife di Indonesia merupakan bukti lanjutan dari investasi Perseroan meningkatkan kemampuan Perseroan untuk memberikan layanan kesehatan tingkat kuaterner.
Strategi Hub-dan-Spoke Perseroan melalui sistim komunikasi ”Tele-Medicine” juga memungkinkan akses real-time ke informasi klinis kualitas medis dan untuk memungkinkan diagnosis dan pengobatan pasien di daerah terpencil.
Mendorong efisiensi operasional melalui sistem teknologi informasi
Perseroan selalu mengedepankan Teknologi Informasi (TI) untuk mendukung pelayanan Perseroan di dalam industri kesehatan. Sejak tahun 2010, Perseroan melakukan proses sentralisasi jaringan infrastruktur yang memungkinkan setiap rumah sakit untuk saling terhubung dan memungkinkan adanya proses pertukaran data antar rumah sakit dan juga ke kantor pusat. Hal ini memungkinkan proses efisiensi dan efektivitas teknologi dan sistem informasi yang digunakan oleh Perseroan. Pada tanggal 31 Mei 2017, total 25 rumah sakit sudah terhubung dalam Wide Area Network (WAN) yang didukung oleh beberapa penyedia layanan terpercaya seperti Link Net, Indosat, Telkom, Icon+ dan juga penyedia jasa VSAT Telenet untuk khususnya rumah sakit yang berada di wilayah Indonesia Timur. Selain sentralisasi infrastruktur, server pusat Perseroan terletak pada perusahaan penyedia jasa teknologi informatika yang melayani jasa perawatan 24 jam untuk semua server sentralisasi Perseroan. Untuk lebih memaksimalkan utilisasi infrastruktur jaringan tersentralisasi Perseroan menggunakan system IP PBX terkemuka yang didukung oleh Cisco dan Asterisk dan juga video conference dari Lifesize yang dapat diandalkan untuk komunikasi antar rumah sakit yang secara langsung meningkatkan efisiensi dan efektivitas komunikasi internal. Selain itu Perseroan mengoperasionalkan pusat layanan darurat (emergency call center) dengan nomor nasional 1500-911 untuk tanggapan yang cepat dan dapat diandalkan selama kondisi darurat dan juga bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengoperasikan pusat registrasi layanan rawat jalan 1-500-181.
Perseroan saat ini menggunakan beberapa sistim informasi rumah sakit yang berbeda (”HIS”) yang mencakup semua transaksi dalam jaringan usaha Perseroan seperti sistim informasi laboratorium, sistim keuangan rumah sakit, sistim informasi radiologi, PACS Imaging, sistim informasi manajemen gedung, sistim informasi sumber daya manusia dan sistim pembelian terpusat. Perseroan memiliki target untuk menstandarisasikan HIS yang digunakan menjadi 1 jenis HIS dalam tempo setidaknya 2 tahun ke depan untuk bisa mendukung konsep strategis Perseroan dalam melakukan standarisasi EMR yang memungkinkan Perseroan dapat memberikan layanan di berbagai hospital milik Perseroan. Perseroan setiap saat melakukan proses peningkatan HIS yang independent berdasarkan prosedur standar operasional internasional dan praktek klinis secara umum. Fitur-fitur tertentu dari HIS telah berjalan, seperti sistim saat ini telah menggunakan sebuah Controlled Medical Vocabulary (CMV) nstandar internasional, yang menstandarisasi kosakata yang digunakan dalam semua catatan, sehingga meminimalkan kemungkinan pasien salah diagnosis. Dengan dikembangkannya proses standarisasi EMR/HIS yang merupakan bagian dari sistim database rekam medis elektronik terpusat Perseroan yang sedang dikembangkan dan mendukung e-prescription, dan EMR terpusat, memungkinkan dokter Perseroan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pasien dan manajemen untuk menganalisa dan memonitor biaya pada tingkat setiap tahapan layanan dan mengembangkan penilaian profitabilitas bisnis yang lebih rinci. HIS yang saat ini digunakan juga bermanfaat untuk menunjang sistem manajemen pasien, yang membantu Perseroan untuk merencanakan seluruh proses perawatan, serta pembatalan rencana. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengurangi rata-rata lama tinggal pasien, oleh karenanya dapat menyesuaikan kapasitas dan operasional rumah sakit.
147
Klinis dengan penelitian dan fasilitas akademik teratas untuk memberikan pelayanan prima
Dengan penduduk lebih dari 261 juta (Sumber: World Bank, Agustus 2017), kesehatan masyarakat merupakan masalah serius di Indonesia, terutama karena pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan di Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini telah menyebabkan munculnya profil penyakit negara maju, yaitu transisi epidemiologi dimana penyakit tidak menular (seperti kanker dan diabetes) menjadi semakin marak. Perseroan berkontribusi pada sektor layanan kesehatan di Indonesia dengan menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas untuk setiap golongan sosial ekonomi, memberikan pendidikan dan pelatihan kepada dokter dan perawat dan memfasilitasi penelitian yang inovatif. Untuk memastikan rumah sakit Perseroan dioperasikan dengan standar tertinggi dan dilengkapi dengan baik untuk menangani transisi epidemiologi ini, Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan penyedia medis internasional dan universitas serta lembaga penelitian lokal. Pada tahun 2006, Perseroan bermitra dengan UPHMS, sebuah sekolah kedokteran dan sekolah perawat papan atas Indonesia, dan Mochtar Riady Institute of nanotechnology, sebuah lembaga penelitian yang fokus pada penelitian tentang pencegahan kanker dan pemahaman akan penyebab, diagnosis awal, kontrol dan penyembuhan kanker. Perseroan juga telah menandatangani MOU dengan Sekolah Kedokteran Universitas Hasanuddin, Sekolah Kedokteran Universitas Airlangga dan Sekolah Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, ketiganya merupakan universitas regional terkemuka, dan beberapa sekolah tinggi perawat di Indonesia. Perseroan akan terus mencari peluang untuk berkolaborasi dengan universitas, institusi riset dan pemberi layanan medis regional dan internasional lainnya.
Terus merekrut, mempertahankan dan memberi insentif kepada tenaga medis yang handal
Kemampuan Perseroan untuk menarik, mempertahankan dan mengembangkan tenaga medis yang berkualitas untuk mendukung rencana ekspansi Perseroan adalah sangat penting bagi strategi pertumbuhan Perseroan dan Perseroan terus mengimplementasikan inisiatif untuk merekrut dokter dan staf pendukung medis terkemuka. Perseroan percaya Perseroan menawarkan lingkungan kerja yang menarik dengan nama yang terkemuka dan berkualitas, layanan kesehatan spesialis yang berkualitas tinggi, aliran pasien berkelanjutan, fasilitas dan sistim kelas dunia, inisiatif pelatihan berkelanjutan, otonomi dokter tingkat tinggi, serta peluang untuk pengembangan karir pribadi. Perseroan telah sukses menarik dokter-dokter untuk bekerja di rumah sakit baru Perseroan dikarenakan sejarah arus pasien yang tinggi di rumah sakit Perseroan dan fasilitas yang berkualitas tinggi. Perseroan umumnya menerima lamaran kerja lebih banyak dari tenaga yang diperlukan dalam kegiatan usahanya.
Perseroan mengadopsi sejumlah strategi akuisisi sumber daya manusia. Sebagai contoh, Perseroan aktif merekrut staf keperawatan dan kesehatan berkualitas tinggi dari negara lain di ASEAN dan India. Perseroan juga mendirikan supply pool lulusan medis melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan berbagai perguruan tinggi regional yang terkemuka. Perseroan bermitra dengan UPHMS, yang melatih sejumlah dokter dan perawat dari UPHMS setiap tahun. Perseroan mempromosikan rumah sakit Perseroan dengan mengunjungi universitas kedokteran pasca-sarjana terkemuka untuk melakukan wawancara dan penawaran pekerjaan setelah menyelesaikan studi spesialis mereka. Dalam beberapa kasus, Perseroan juga menawarkan beasiswa bagi dokter berpotensi tinggi sebagai insentif untuk mendaftar kepada Perseroan. Sebagai tambahan, Perseroan telah mengimplementasikan SDPDP, program manfaat untuk menarik dan mempertahankan dokter spesialis untuk bekerja di rumah sakit Perseroan. 4. RUMAH SAKIT PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK
Informasi mengenai Rumah Sakit Perseroan
Sampai dengan tanggal 31 Mei 2017, Perseroan dan/atau Perusahaan Anak menyewa 11 tanah dan bangunan rumah sakit melalui perjanjian sub-lease dari LK dan MPU (atau perusahaan anak LK dan MPU) yang menyewa langsung dari anak Perusahaan First REIT, sebagai pemilik aset, Perseroan dan/atau Perusahaan Anak menyewa 2 tanah dan bangunan rumah sakit dari anak perusahaan First REIT, Perseroan dan/atau Perusahaan Anak menyewa 2 tanah dan bangunan rumah sakit langsung dari LK atau perusahaan anak LK, Perseroan dan/atau Perusahaan Anak menyewa 1 tanah dan bangunan rumah sakit dari perusahaan anak MPU, dan sisanya disewa dari pihak ketiga atau dimiliki
148
oleh Perseroan dan/atau Perusahaan Anak. Pengaturan Perseroan dan/atau Perusahaan Anak dengan First REIT, LK dan MPU secara langsung maupun tidak langsung memperbolehkan Perseroan untuk memfokuskan dana untuk pertumbuhan.
Tabel berikut ini menggambarkan informasi mengenai rumah sakit Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017:
SHLV SHKJ SHSB SHLC SHJB SHBP MRCCC RSUS SHMN SHMK SHPL SHCN SHDPTanah (meter
persegi) 17.442 11.420 6.306 9.900 9.949 12.562 4.145 39.317 5.518 3.963 23.285 1.359 9.025Dimiliki Perseroan - - - - √ √ - - - - - - -Disewa dari LK - - - - - - - √ - - - - Disewa dari First
REIT (langsung dan tidak langsung) √ √ √ √ - - √ - √ √ √ - √
Sewa dari MPU - - - - - - - - - - - - -Sewa dari Pihak
Ketiga - - - - - - - - - - - √ -Tahun berakhirnya
sewa 2021 2021 2021 2025 - - 2025 2028 2027 2027 2029 2018 2028Opsi untuk
memperpanjang sewa √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ - √
SHTB BIMC Kuta BIMC Nusa Dua SHPW ASRI SHKP SHMD SHLB SHBN SHSMTanah (meter persegi) 2.489 2.450 7.880 7.990 3.554 66.060 7.596 2.837 2.880 947Dimiliki Perseroan - - √* - √ - - - - -Disewa dari LK - - - - - - - - √ -Disewa dari First REIT
(langsung dan tidak langsung) √ - - √ - √ - √ - -
Sewa dari MPU - - - - - - √ - - -Sewa dari Pihak Ketiga - √ - - - - - - - √Tahun berakhirnya
sewa 2028 2021 - 2025 2041 2029 - 2030 2030 2031 2031 2030Opsi untuk
memperpanjang sewa √ - √ √ - √ √ √ √ √
SHST SHMT SHCBTanah (meter persegi) 1.819 11.560 5.329Dimiliki Perseroan √ √ √Disewa dari LK - - -Disewa dari First REIT
(langsung dan tidak langsung) - - -
Sewa dari MPU - - -Sewa dari Pihak Ketiga - - -Tahun berakhirnya sewa - - -Opsi untuk
memperpanjang sewa - - -
*BOT dengan PT (Persero) Pengembang Pariwisata Bali (BTDC) selama 30 tahun dengan masa perpanjangan 20 tahun
Sewa
Perseroan telah menandatangani delapan perjanjian sewa dengan LK dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit SHLV, SHKJ, SHSB, MRCCC, SHDP, SHMN, SHMK dan SHTB, yang telah disewa oleh LK dari perusahaan anak First REIT. Perseroan telah menandatangani dua perjanjian sewa dengan LK atau perusahaan anak LK dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit RSUS, dan SHBN yang dimiliki oleh LK atau perusahaan anak LK. Perseroan juga telah menandatangani dua perjanjian sewa dengan perusahaan anak First REIT dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit SHLC dan SHLB yang dimiliki oleh perusahaan anak First REIT. Selanjutnya, Perseroan telah menandatangani tiga perjanjian sewa dengan MPU atau perusahaan anak MPU dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit SHKP, SHPW dan SHPL, yang disewa oleh MPU atau perusahaan
149
anak MPU dari perusahaan anak First REIT. Perseroan telah menandatangani satu perjanjian sewa dengan perusahaan anak MPU dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit SHMD yang dimiliki oleh perusahaan anak MPU. Berdasarkan perjanjian sewa tersebut, pemberi sewa setuju untuk menyewakan properti-properti tersebut bersama dengan peralatan mekanikal dan elektrikal terkait untuk jangka waktu awal selama 15 tahun dari permulaan perjanjian master lease LK (atau perusahaan anak LK) dan MPU (atau perusahaan anak MPU) dengan perusahaan anak First REIT atau diperolehnya izin operasional rumah sakit bersangkutan (dapat diperbaharui untuk 15 tahun lagi). Biaya sewa sebesar 1% dari pendapatan operasional kotor (“GOR”) untuk tahun pertama, 2% dari GOR untuk tahun kedua dan 3% dari GOR untuk tahun ketiga dan seterusnya untuk SHLV, SHKJ, SHSB, MRCCC, SHDP, SHMN, SHMK, SHTB, RSUS, SHPL, SHPW, SHKP dan SHMD. Biaya sewa sebesar mana yang lebih rendah antara 2% dari GOR atau Rp40.000/m2/bulan untuk tahun pertama, yang lebih rendah antara 4% dari GOR atau Rp55.000/m2/bulan untuk tahun kedua, yang lebih rendah antara 6% dari GOR atau Rp65.000 untuk tahun ketiga, yang lebih rendah antara 6% dari GOR atau Rp75.000 untuk tahun keempat dan kelima, dan untuk tahun-tahun seterusnya biaya sewa tahun sebelumnya ditambah dengan tingkat inflasi ditambah 2% dimana tingkat inflasi tidak akan melebihi 5%, untuk SHBN dan SHLB.
SHLC
PT EJM menandatangani perjanjian pengalihan pada tanggal 28 Desember 2010 dengan First REIT dan LK, dimana LK mentransfer, mengalihkan dan menovasi seluruh hak, keuntungan, bunga dan kewajiban berdasarkan perjanjian sewa antara First REIT dan LK sehubungan dengan Properti Rumah Sakit (dan peralatan mekanik dan elektrik tertentu) dari SHLC. Sesuai dengan ketentuan dari perjanjian sewa dan perjanjian novasi, sewa akan berakhir pada tahun 2025 (dapat diperbaharui lagi untuk 15 tahun) dan PT EJM membayar biaya sewa tahunan (jumlah keseluruhan sewa dasar dan sewa variabel yang ditentukan oleh GOR) kepada First REIT.
SHCN
PT DHCI menandatangani perjanjian sewa pada tanggal 1 Juni 2006, dimana PT DHCI menyewa dari PT Anadi Sarana Tatahusada Properti Rumah Sakit SHCN. Sesuai dengan ketentuan dari perjanjian sewa, PT Anadi Sarana Tatahusada setuju untuk menyewakan Properti Rumah Sakit tersebut kepada PT DHCI untuk jangka waktu awal selama 13 tahun terhitung sejak tanggal serah terima bangunan (dapat diperbaharui lagi untuk 5 tahun) dengan biaya sewa sebesar Rp12 miliar. PT DHCI saat ini sedang dalam proses perizinan untuk membangun sarana rumah sakit baru di atas tanah yang dimiliki oleh PT DHCI.
BIMC Nusa Dua
BIMC Nusa Dua berdiri di atas tanah milik BTDC (Bali Tourism Development Corporation) yang dikonsesikan kepada BIMC Nusa Dua berdasarkan suatu perjanjian pemanfaatan dan pengembangan lahan. Perjanjian ini berlaku untuk periode 30 tahun sejak diterbitkannya sertifikat hak bangunan atas nama PT MST dan dapat diperpanjang selama 20 tahun. Hubungan dengan First REIT
First REIT merupakan dana investasi real estat (“DIRE”) yang disponsori oleh LK dan merupakan DIRE pertama yang didaftarkan serta DIRE kesehatan pertama yang tercatat pada Singapore Stock Exchange (“SGX”). Saat ini, First REIT dikelola oleh Bowsprit Capital Corporation Limited, perusahaan anak yang seluruhnya dimiliki oleh LK. Pada tanggal 31 Mei 2017, LK secara langsung atau tidak langsung memiliki 30,6% dari total unit First REIT.
Pada bulan Oktober 2006, tiga Properti Rumah Sakit yaitu SHLV, SHKJ dan SHSB dijual kepada First REIT dan selanjutnya disewa kembali oleh LK untuk 15 tahun. Pada bulan Desember 2010, Properti Rumah Sakit dari rumah sakit Perseroan, SHLC, dijual kepada First REIT. Pada saat bersamaan, First REIT juga mengakuisisi Properti Rumah Sakit MRCCC. Perseroan lalu menyewa Properti Rumah Sakit SHLC dan LK menyewa Properti Rumah Sakit MRCCC dari First REIT untuk 15 tahun. Pada bulan November 2012, transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditandatangani dengan First REIT dimana
150
berdasarkan transaksi tersebut Properti Rumah Sakit SHMK dan SHMN dijual kepada First REIT dan disewa oleh LK untuk 15 tahun. Pada bulan Mei 2013, transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditandatangani dengan First REIT dimana berdasarkan transaksi tersebut Properti Rumah Sakit SHDP dijual kepada First REIT dan disewa oleh LK untuk 15 tahun. Transaksi serupa dilakukan terhadap Properti Rumah Sakit SHPW, SHKP dan SHPL pada tahun 2014 dan 2015, dan SHLB pada tahun 2016.
Informasi Operasional mengenai Rumah Sakit Perseroan
Tabel berikut menggambarkan informasi mengenai rumah sakit yang dimiliki oleh Perseroan dan Anak Perusahan pada tanggal 31 Mei 2017:
SHLV SHKJ SHSB SHLC SHJB SHBP MRCCC RSUS SHMN SHMK SHPL SHCN SHDPMulai beroperasi 1996 1991 1977 2002 2004 2008 2011 2012 2012 2012 2012 2006 2013Tahun akuisisi -(2) 2002(1)(2) 2002(2) -(2) 2011 2011 - - - - - 2012 -Kapasitas tempat
tidur 308 285 162 114 100 232 334 640 238 362 357 50 281Tempat tidur
operasional 274 177 160 108 90 165 176 300 177 215 150 37 116Staf medisDokter umum 59 41 15 17 10 13 33 75 19 17 14 3 24Dokter spesialis –
dokter tetap 96 48 5 24 16 28 45 35 17 20 17 - 18Dokter spesialis –
paruh waktu 108 118 138 46 34 65 102 3 75 83 97 17 76Perawat 385 295 230 151 118 147 267 201 195 227 160 39 181
SHTB BIMC Kuta BIMC Nusa Dua SHPW ASRI SHKP SHMD SHLB SHBN SHSMMulai beroperasi 2013 1998 2012 2014 2008 2014 2014 2016 2016 2016Tahun akuisisi - 2013 2013 - 2014 - - - - -Kapasitas tempat tidur 269 19 39 202 42 416 356 124 140 34Tempat tidur
operasional 116 18 24 190 42 110 101 80 603010
Staf medisDokter umum 14 17 16 17 13 13 12 12 129 2Dokter spesialis –
dokter tetap 24 2 4 5 10 8 20 8 74 2Dokter spesialis –
paruh waktu 108 19 27 39 92 33 81 7 1010 20Perawat 130 53 50 194 78 153 100 65 7169 17
SHST SHMT SHCBMulai beroperasi 2006 2015 2010Tahun akuisisi 2017 2017 2017Kapasitas tempat tidur 50 69 104Tempat tidur operasional 22 40 100Staf medisDokter umum 7 5 21Dokter spesialis – dokter
tetap 1 1 -Dokter spesialis – paruh
waktu 20 39 27Perawat 33 61 145
Keterangan:(1) Tahun diakuisisi oleh LK(2) Perseroan mengakuisisi rumah sakit ini dari LK pada tahun 2010(3) Jumlah tempat tidur operasional berarti jumlah tempat tidur yang beroperasi di rumah sakit
151
Siloam Hospitals Lippo Village (“SHLV”)
SHLV menawarkan layanan rumah sakit umum dan diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence untuk penyakit dalam, kardiologi, neuroscience, ortopedi dan gawat darurat. SHLV menawarkan berbagai layanan yang komprehensif jantung mulai dari langkah-langkah pencegahan sampai dengan pelaksaanan operasi yang rumit. SHLV merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang diberikan akreditas JCI pada tahun 2007 dan sampai saat ini SHLV tetap mempertahankan akreditasi tersebut. SHLV terletak di Jl. Siloam No 6, Lippo Village, Karawaci, Tangerang, dan berdiri di atas lahan seluas 17.442 meter persegi. SHLV mulai beroperasi pada tahun 1996 dan memperoleh Sertifikasi ISO di 2001. Per tanggal 31 Mei 2017, SHLV memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 308 tempat tidur dengan 274 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 263 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 385 perawat. SHLV merupakan Center of Excellence untuk kardiologi, neuroscience dan ortopedi serta memiliki peralatan medis dengan teknologi terkini, yaitu 3-Tesla MRI dan Cath Lab.
Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHLV, untuk periode dibawah ini:
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 308 308 308Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 274 274 274Tingkat Hunian(3) 60,6% 75,1% 69,3%Pendaftaran rawat inap (4) 6.767 19,114 17.663Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 170.500 446.843 425.310ALOS (hari)(5) 3,7 3,9 3,9Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 25.196 23.378 24.079Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 6.799 5.935 6.136
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 114.488 291.580 279.399Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 161.418 373.632 321.915Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.410 1.281 1.152
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Kebon Jeruk (“SHKJ”)
SHKJ menawarkan layanan rumah sakit umum yang diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence untuk urologi dan ortopedi. SHKJ terletak di Jl. Pejuangan raya Kav. 8, Kel. Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan berdiri di atas lahan seluas 11.420 meter persegi. SHKJ memperoleh Sertifikasi ISO di 2001 dan merupakan rumah sakit kedua Perseroan yang telah diakreditasi oleh JCI yang diterima pada tahun 2016. Pada tanggal 31 Mei 2017, SHKJ memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 285 tempat tidur dengan 177 tempat tidur yang beroperasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 198 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 295 perawat. Pada tahun 2007, SHKJ menjadi salah satu rumah sakit pertama di Indonesia untuk menggunakan Siemens Somatom Definition Dual Source Multi Slice CT Technology yang paling canggih. Untuk menawarkan layanan komprehensif di Jakarta Barat, SHKJ juga memasang Cath Laboratory dengan teknologi terkini untuk membantu layanan kardiologi. Selanjutnya, SHKJ telah merintis Emergency Motorbike Advance Party untuk melewati kemacetan jalan dan mencapai dan menstabilisasikan pasien selagi menunggu ambulans.
152
Tabel berikut menggambatkan keterangan singkat mengenai operasional SHKJ, untuk periode dibawah ini:
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 285 285 285Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 177 215 217Tingkat Hunian(3) 69,4% 65.4% 63,1%Pendaftaran rawat inap (4) 5.255 13.375 11.356Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 161.212 368.353 296.402ALOS (hari)(5) 3,5 3,8 4,4Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 30.678 27.540 26.101Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 8.687 7.161 5.928
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 107.105 260.066 230.690Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 114.074 255.342 217.015Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.065 982 941
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Surabaya (“SHSB”)
SHSB terletak di Jl. Raya Gubeng 70, Surabaya, Jawa Timur, dan berdiri di atas lahan seluas 6.306 meter persegi. SHSB mulai beroperasi pada tahun 1997 dan memperoleh Sertifikasi ISO di Juni 2009. Pada tanggal 31 Mei 2017, SHSB memiki kapasitas tempat tidur sebanyak 162 tempat tidur dengan 160 tempat tidur yang beroperasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 166 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 230 perawat. SHSB merupakan Center of Excellence untuk kardiologi dan gawat darurat. SHSB telah mendapatkan “Service Excellence Award” dari Markplus Insight, yang merupakan perusahaan riset pasar, pada tahun 2010 serta “Azima Infection Management Award” pada tahun 2011.
Tabel berikut menggambatkan keterangan singkat mengenai operasional SHSB, untuk periode dibawah ini:
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 162 162 162Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 160 160 160Tingkat Hunian(3) 63,5% 63,5% 64,8%Pendaftaran rawat inap (4) 3.812 8.993 9.110Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 105.185 214.694 186.469ALOS (hari)(5) 4,0 4,1 4,2Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 27.593 23.873 20.469Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 6.858 5.774 4.925
153
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 57.658 138.670 134.155Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 47.422 106.211 93.620Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 822 766 698
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Lippo Cikarang (“SHLC”)
SHLC menawarkan layanan rumah sakit umum. SHLC terletak di Jl. M.H. Thamrin Kav. 105, Lippo Cikarang, Bekasi 17550, dan berdiri di atas lahan seluas 9.900 meter persegi. SHLC memperoleh Sertifikasi ISO di 2008. Pada tanggal 31 Mei 2017, SHLC memiki tempat tidur sebanyak 114 tempat tidur dengan 108 tempat tidur yang operasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 93 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 151 perawat. SHLC merupakan salah satu rumah sakit pertama dalam jaringan rumah sakit Perseroan yang mendapatkan manfaat dari strategi “hub-and-spoke”. Jalan tol Jakarta-Cikampek dan daerah industri Cikarang membuat SHLC rumah sakit ideal untuk menawarkan layanan gawat darurat dan trauma. SHLC didukung oleh departemen gawat darurat 24 jam dengan fasilitas evakuasi medis, termasuk evakuasi helikopter siang hari. SHLC memiliki Center of Excellence dalam occupational medicine, ortopedi, dan gawat darurat.
Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHLC, untuk periode dibawah ini:
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 114 114 114Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 108 108 108Tingkat Hunian(3) 63,3% 67,6% 54,5%Pendaftaran rawat inap (4) 3.024 7.338 6.023Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 51.985 116.977 91.807ALOS (hari)(5) 3,4 3,6 3,6Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 17.191 15,941 15.243Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 5.036 4.379 4.272
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 84.453 168.799 148.989Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 50.756 108.037 94.452Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 601 640 634
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit
154
(5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Jambi (“SHJB”)
Pada bulan Maret 2011, Perseroan mengakuisisi 99,98% dari kepemilikan di PT Guchi Kencana Emas, yang memiliki 83% dari perusahaan yang mengoperasikan SHJB, dengan harga Rp27,5 miliar. Rumah sakit tersebut memiliki total lahan seluas 9.949 meter persegi. SHJB mendapatkan Hospital Accreditation Certificate yang diberikan oleh Committee on Hospital Accreditation (KARS) pada tahun 2011. Pada tanggal 31 Mei 2017, rumah sakit ini memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 100 tempat tidur dengan 90 tempat tidur beroperasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 63 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), serta 118 perawat. SHJB merupakan rumah sakit terkemuka di Sumatera, yang merupakan daerah kaya yang akan sumber daya alam. Lokasinya di sebelah Bandara Sultan Thaha memposisikannya sebagai pusat rujukan penting untuk layanan gawat darurat dan trauma untuk daerah sekitarnya. Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHJB, untuk periode dibawah ini:
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 100 100 100Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 90 90 90Tingkat Hunian(3) 62,8% 65,2% 62,1%Pendaftaran rawat inap (4) 2.349 6.000 6.054Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 27.046 64.882 59.577ALOS (hari)(5) 3,6 3,6 3,4Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 11.514 10.814 9.841Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 3.171 3.022 2.922
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 27.611 73.650 66.724Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 23.389 51.519 40.171Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 847 700 602
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
155
Siloam Hospitals Balikpapan (“SHBP”)
Pada bulan Maret 2011, Perseroan mengakuisisi 99,80% kepemilikan di PT Prawira Tata Semesta, yang memiliki 79,61% kepemilikan di SHBP dengan nilai sebesar Rp45,7 miliar. Rumah sakit SHBP berdiri di atas lahan seluas 12.562 meter persegi. Pada tanggal 31 Mei 2017, SHBP memiki kapasitas tempat tidur sebanyak 232 tempat tidur dengan 165 tempat tidur yang beroperasional dan tenaga kerja sebanyak 110 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 147 perawat. SHBP berlokasi di dekat bandara internasional, pelabuhan dan terminal bis dan juga merupakan rumah sakit “spoke”. Karena adanya banyak perusahaan multinasional di Balikpapan, SHBP mendirikan klinik khusus ekspatriat yang ditargetkan untuk melayani keperluan keluarga-keluarga ekspatriat. SHBP dilayani oleh dokter umum dan perawat yang dilatih secara khusus untuk menawarkan layanan konsultasi umum, antara lain, dari obat pencegahan, manajemen penyakit kronis, stabilisasi dan evakuasi untuk kecelakaan lalu lintas atau industri, sampai saran travel dan vaksinasi, ibu dan anak serta perujukan untuk perawatan sekunder. SHBP merupakan Center of Excellence di bidang kardiologi, ortopedi, dan gawat darurat.
Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHBP, untuk periode dibawah ini:
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 232 232 232Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 165 165 165Tingkat Hunian(3) 48,2% 54,1% 53,5%Pendaftaran rawat inap (4) 4.139 10.157 9.273Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 66.496 128.355 107.027ALOS (hari)(5) 2,9 3,2 3,5Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 16.066 12.637 11.542Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 5.542 3.930 3.320
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 65.239 134.946 127.056Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 41.299 88.970 77.769Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 633 659 612
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (“MRCCC”)
MRCCC dibuka pada kuartal 3 (tiga) tahun 2011 dengan 29 lantai yang terdiri dari 80 tempat tidur. MRCCC merupakan rumah sakit pertama di Indonesia dengan spesialiasi kanker dan diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence untuk perawatan kanker dan liver. MRCCC terletak di Jl. Garnisun Dalam Kav. 2-3, Kel. Karet Semanggi, Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan, Kode Pos 12930, dan berdiri di atas lahan seluas 4.145 meter persegi. Pada tanggal 31 Mei 2017, MRCCC memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 334 dengan 176 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 177 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 267 perawat. MRCCC merupakan Center of Excellence untuk kanker dan liver dalam jaringan rumah sakit Perseroan.
156
Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional MRCCC, untuk periode dibawah ini:
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 334 334 334Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 176 155 122Tingkat Hunian(3) 59,9% 62,8% 64,4%Pendaftaran rawat inap (4) 4.102 8.846 6.734Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 143.455 315.555 251.636ALOS (hari)(5) 3,9 4,0 4,3Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 34.972 35.672 37.368Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 9.013 8.860 8.768
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 57.676 118.819 105.860Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 96.637 213.145 176.192Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.676 1.794 1.664
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Rumah Sakit Umum Siloam (“RSUS”)
Pembangunan RSUS, rumah sakit pendidikan yang berlokasi di Lippo Village, dimulai pada kuartal pertama tahun 2010. Konstruksi selesai pada kuartal terakhir tahun 2011 dan rumah sakit pendidikan mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun 2012 dengan 120 tempat tidur operasional. Perseroan percaya bahwa rumah sakit ini merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang dibangun dengan model sektor publik yang didanai oleh penyedia layanan kesehatan swasta dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan individu berpenghasilan rendah dan juga menyediakan kesempatan pelatihan bagi siswa di sekolah medis lokal. RSUS terletak di Jl. Siloam No. 6, Lippo Village, Kel. Bencongan Indah, Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Kode Pos 15811. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 39.317 meter persegi. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 640 tempat tidur dengan 300 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki 76 dokter umum dan spesialis serta 201 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu RSUS pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 640 640 640Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 300 300 300Tingkat Hunian(3) 57,9% 63,1% 54,9%Pendaftaran rawat inap (4) 7.367 17.739 15.060Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 64.309 150.976 118.503ALOS (hari)(5) 3,6 3,9 4,0Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 8.729 8.511 7.869Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 2.452 2.179 1.973
157
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 89.442 188.329 153.770Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 35.382 70.431 48.417Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 396 374 315
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Manado (“SHMN”)
Pembangunan SHMN, yang terletak di Manado, Sulawesi Utara, dimulai pada bulan Januari 2011. Rumah sakit ini mulai beroperasi pada bulan Mei 2012 dengan 94 tempat tidur operasional. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 5.518 meter persegi. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 238 tempat tidur dengan 177 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 116 dokter umum dan spesialis dan 195 perawat. SHMN merupakan rumah sakit “spoke”. SHMN memiliki Center of Excellence untuk penyakit dalam dan gawat darurat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMN pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 238 238 238Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 177 177 177Tingkat Hunian(3) 64,0% 70,1% 71,2%Pendaftaran rawat inap (4) 3.629 8.398 8.377Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 91.397 200.319 155.607ALOS (hari)(5) 4,7 5,4 5,5Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 25.185 23.853 18.575Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 5.341 4.411 3.384
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 28.934 63.410 51.537Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 30.547 76.035 51.649Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.056 1.199 1.002
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
158
Siloam Hospitals Makassar (“SHMK”)
Pembangunan SHMK, yang terletak di Makassar, Sulawesi Selatan, dimulai pada bulan Januari 2011. Rumah sakit ini mulai beroperasi pada bulan September 2012 dengan 47 tempat tidur operasional. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 3.963 meter perseg. SHMK diposisikan oleh Perseroan sebagai Center of Excellence untuk kardiologi, ortopedi, endokrinologi dan gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 362 tempat tidur dengan 215 tempat tidur beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 127 dokter umum dan spesialis dan 227 perawat. SHMK merupakan “hub” untuk Center of Excellence yang mendukung jaringan rumah sakit Perseroan di Indonesia bagian timur. Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMK pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 362 362 360Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 215 215 215Tingkat Hunian(3) 47,9% 74,0% 62,7%Pendaftaran rawat inap (4) 4.214 13.854 11.628Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 74.042 211.584 160.074ALOS (hari)(5) 3,7 4,2% 4,2Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 17.570 15.272 13.766Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 4.757 3.634 3.254
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 48.830 123.491 99.534Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 38.462 96.173 66.637Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 788 779 669
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Palembang (“SHPL”)
Pembangunan SHPL, terletak di Palembang, Sumatera Selatan, dimulai pada kuartal pertama tahun 2011. Rumah sakit ini mulai beroperasi pada Oktober 2012 dan telah berhasil membangun Center of Excellence dalam bidang gastroenterologi dan gawat darurat. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 23.285 meter persegi. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 357 dengan 150 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 128 dokter umum dan spesialis dan 160 perawat. SHPL merupakan rumah sakit “spoke”.
159
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHPL pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 357 357 357Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 150 150 135Tingkat Hunian(3) 64,0% 63,9% 69,2%Pendaftaran rawat inap (4) 3.634 8.586 7.831Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 59.417 128.871 107.551ALOS (hari)(5) 4,0 4,1 4,4Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 16.350 15.009 13.734Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 4.101 3.671 3.153
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 45.856 101.786 83.851Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 31.366 63.317 50.304Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 684 622 600
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Cinere (“SHCN”)
Pada 2012, Perseroan mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Diagram Healthcare Indonesia, yang merupakan perusahaan yang mengoperasikan SHCN. SHCN terletak di Jl. Maribaya 1, Puri Cinere, Depok 16514 dan menempati bangunan bertingkat 5.5 yang terletak di lahan seluas 1.359 meter persegi. SHCN diposisikan oleh Perseroan sebagai Center of Excellence untuk kardiologi. Pada tanggal 31 Mei 2017, SHCN memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 50 dengan 37 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 21 dokter umum dan spesialis dan 39 perawat. SHCN merupakan “hub” Center of Excellence dalam kardiologi untuk jaringan rumah sakit Perseroan. Tabel berikut statistik operasional tertentu SHCN pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 50 50 50Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 37 37 37Tingkat Hunian(3) 13,7% 18,0% 18,0%Pendaftaran rawat inap (4) 278 795 851Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 15.211 36.000 31.124ALOS (hari)(5) 2,7 3,1 2,9Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 54.752 45.283 36.574Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 19.949 14.760 12.803
160
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 2.877 7.992 9.574Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 3.674 9.689 10.237Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.277 1.212 1.069
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Denpasar (“SHDP”)
Pembangunan SHDP, yang berlokasi di Bali, dimulai pada kuartal pertama tahun 2011. SHDP mulai beroperasi pada Januari 2013. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 9.025 meter persegi. SHDP diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence untuk ortopedik, kardiologi dan gawat darurat. Sampai dengan tanggal 31 Mei 2017, SHDP memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 281 tempat tidur dengan 116 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 125 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 181 perawat. SHDP merupakan “hub” dari Centre of Excellence bidang ortopedi dan kardiologi untuk jaringan rumah sakit Perseroan dan juga menargetkan untuk memberikan layanan kesehatan kepada turis, khususnya turis dari Australia. Tabel berikut statistik operasional tertentu SHDP pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 281 281 281Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 116 111 127Tingkat Hunian(3) 64,9% 71,3% 47,5%Pendaftaran rawat inap (4) 3.083 7.334 5.588Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 75.195 174.632 126.664ALOS (hari)(5) 3,7 3,9 3,9Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 24.390 23.811 22.667Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 6.614 6.030 5.755
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 49.872 122.774 85.386Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 53.075 126.862 87.431Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.064 1.033 1.024
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
161
Siloam Hospitals TB (“SHTB”)
Siloam Hospitals TB, berlokasi di Jakarta, memulai kegiatan usaha terbatas pada Juni 2013. SHTB terletak di Jl. R.A. Kartini No. 8, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan, Kode Pos 12410. Total area tanah rumah sakit ini adalah 2.489 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk kardiologi, ortopedi, onkologi, neuroscience dan gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 289 tempat tidur dengan 116 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 149 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 130 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHTB pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 269 269 269Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 116 118 80Tingkat Hunian(3) 44,0% 51,4% 47,0%Pendaftaran rawat inap (4) 2.293 5.748 3.475Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 61.215 126.284 90.221ALOS (hari)(5) 3,4 3,9 3,9Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 26.696 21.970 25.963Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 7.934 5.687 6.573
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 44.068 89.554 54.445Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 56.411 106.617 72.234Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.280 1.191 1.327
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
BIMC Hospital Kuta (“BIMC Kuta”)
BIMC Hospital Kuta, berlokasi di Bali, diakuisisi oleh Persero pada Desember 2013. BIMC Kuta terletak di Jl. By Pass Ngurah Rai No.100X Kuta 80361, Bali, Indonesia. Total area tanah rumah sakit ini adalah 2.450 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat juga menargetkan untuk memberikan layanan kesehatan kepada turis, khususnya turis dari Australia. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 19 tempat tidur dengan 18 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 50 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 53 perawat.
162
Tabel berikut statistik operasional tertentu BIMC Kuta pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 19 19 19Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 18 18 18Tingkat Hunian(3) 75,5% 78,6% 77,5%Pendaftaran rawat inap (4) 756 1.959 1.939Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 43.908 99.987 110.720ALOS (hari)(5) 2,7 2,6 2,6Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 58.080 51.040 57.102Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 21.387 19.299 21.744
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 9.821 23.390 26.978Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 9.974 28.471 30.625Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.016 1.217 1.135
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
BIMC Hospital Nusa Dua (“BIMC Nusa Dua”)
BIMC Hospital Nusa Dua, berlokasi di Bali, diakuisisi oleh Persero pada Desember 2013. BIMC Nusa Dua terletak di Jl. Kawasan BTDC Blok D Nusa Dua 80363, Bali, Indonesia. Total area tanah rumah sakit ini adalah 7.880 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat, bedah plastik dan rekonstruksi Pada tanggal 31 Mei 2017, BIMC Nusa Dua memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 39 tempat tidur dengan 24 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 47 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 50 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu BIMC Nusa Dua pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 39 39 39Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 24 24 20Tingkat Hunian(3) 30,6% 32,0% 32,8%Pendaftaran rawat inap (4) 365 999 915Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 20.890 47.260 44.702ALOS (hari)(5) 3,0 2,8 2,6Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 57.233 47.307 48.854Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 18.820 16.794 18.680
163
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 6.712 17.379 13.049Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 10.762 27.040 26.068Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.603 1.556 1.998
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Purwakarta (“SHPW”)
Siloam Hospitals Purwakarta, berlokasi di Jawa Barat, memulai kegiatan usaha terbatas pada Mei 2014. SHPW terletak di Jl. Bungursari No. 1 Purwakarta, Jawa Barat. Total area tanah rumah sakit ini adalah 7.990 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 202 tempat tidur dengan 190 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 59 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 194 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHPW pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 202 202 202Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 190 190 176Tingkat Hunian(3) 78,7% 79,4% 73,4%Pendaftaran rawat inap (4) 7.720 17.666 15.882Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 70.082 134.196 110.140ALOS (hari)(5) 2,9 3,1 3,0Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 9.078 7.596 6.935Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 3.103 2.431 2.334
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 68.882 144.824 107.898Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 30.941 52.008 34.086Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 449 359 316
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
164
Siloam Hospitals ASRI (“ASRI”)
Siloam Hospitals ASRI, berlokasi di Jakarta, diakuisisi oleh Perseroan pada Agustus 2014. ASRI terletak di Jl. Duren Tiga No. 20 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Kota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Total area tanah rumah sakit ini adalah 3.554 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk urologi dan pulmonologi. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 42 tempat tidur (semua beroperasional) dan memiliki tenaga kerja sebanyak 116 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 78 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu ASRI pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 42 42 40Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 42 42 40Tingkat Hunian(3) 55,6% 52,5% 46,0%Pendaftaran rawat inap (4) 1.227 2.686 2.427Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 25.984 63.098 51.049ALOS (hari)(5) 2,9 3,0 2,8Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 21.177 23.492 21.034Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 7.363 7.813 7.597
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 23.033 48.698 45.861Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 20.609 41.641 34.076Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 895 855 743
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Kupang (“SHKP”)
Siloam Hospitals Kupang, berlokasi di Nusa Tenggara Timur, memulai kegiatan usaha terbatas pada Desember 2014. SHKP terletak di Jalan Veteran No. 4, Arena Pameran Fatululi, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Total area tanah rumah sakit ini adalah 66,060 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 416 tempat tidur dengan 110 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 56 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 153 perawat.
165
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHKP pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 416 416 416Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 110 110 100Tingkat Hunian(3) 75,0% 68,7% 56,8%Pendaftaran rawat inap (4) 2.906 6.541 4.538Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 34.356 79.592 46.458ALOS (hari)(5) 4,3 4,2 4,6Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 11.822 12.168 10.238Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 2.757 2.876 2.242
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 37.160 67.883 31.898Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 22.259 38.023 13.191Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 599 560 414
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Medan (“SHMD”)
Siloam Hospitals Medan, berlokasi di Sumatera Utara, memulai kegiatan usaha terbatas pada Desember 2014. SHMD terletak di Jl. Imam Bonjol No. 6, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Medan, Indonesia. Total area tanah rumah sakit ini adalah 7.596 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat dan trauma. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 356 tempat tidur dengan 101 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 114 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 100 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMD pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 356 356 356Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 101 75 80Tingkat Hunian(3) 55,5% 54,2% 15,3%Pendaftaran rawat inap (4) 1.659 3.103 1.029Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 23.783 45.009 13.534ALOS (hari)(5) 5,1 4,8 4,3Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 14.336 14.505 13.152Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 2.811 3.024 3.031
166
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 9.724 18.525 9.254Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 10.438 19.609 7.209Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.073 1.059 779
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Labuan Bajo (“SHLB”)
Siloam Hospitals Labuan Bajo, berlokasi di Nusa Tenggara Timur, memulai kegiatan usaha terbatas pada Januari 2016. SHLB terletak di Jl. Gabriel Gampur RT 013 RW 005, Dusun V, Labuan Bajo, Kec Komodo, Kab. Manggarai Barat – Nusa Tenggara Timur 86711. Total area tanah rumah sakit ini adalah 2.837 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 124 tempat tidur dengan 80 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 27 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 65 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHLB pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patient -Kapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 124 124 -Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 80 60 -Tingkat Hunian(3) 66,4% 42,2% -Pendaftaran rawat inap (4) 1.634 1.971 -Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 10.771 11.981 -ALOS (hari)(5) 4,9 4,7 -Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 6.592 6.079 -Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 1.342 1.292
Outpatient -Jumlah kedatangan rawat jalan 11.225 15.631 -Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 6.587 6.373 -Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 587 408
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
167
Siloam Hospitals Buton (“SHBN”)
Siloam Hospitals Buton, berlokasi di Baubau, memulai kegiatan usaha terbatas pada April 2016. SHBN terletak di Jl. Sultan Hasanuddin No. 58, Batulo, Wolio, Baubau, Sulawesi Tenggara. Total area tanah rumah sakit ini adalah 2.880 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 140 tempat tidur dengan 60 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 29 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 71 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHBN pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 140 140 -Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 60 45 -Tingkat Hunian(3) 60,7% 32,5% -Pendaftaran rawat inap (4) 1.640 1,159 -Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 11.870 9.028 -ALOS (hari)(5) 3,4 3,5 -Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 7.238 7.790 -Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 2.159 2.245 -
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 11.901 7.745 -Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 3.317 2.227 -Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 279 288 -
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Samarinda (“SHSM”)
Siloam Hospitals Samarinda, berlokasi di Kalimantan Timur, memulai kegiatan usaha terbatas pada Juni 2016. SHSM terletak di Temindung Permai, Samarinda. Total area tanah rumah sakit ini adalah 947 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 34 tempat tidur dengan 10 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 27 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 17 perawat.
168
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHSM pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 34 34 -Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 10 10 -Tingkat Hunian(3) 20,2% 13,4% -Pendaftaran rawat inap (4) 109 107 -Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 502 577 -ALOS (hari)(5) 2,8 2,7 -Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 4.605 5.395 -Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 1.646 2.018 -
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 2.523 1.686 -Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 1.166 818 -Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 462 485 -
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Sentosa (“SHST”)
Siloam Hospitals Sentosa, berlokasi di Bekasi, diakuisisi oleh Perseroan pada Februari 2017. SHST terletak di Jl. Pahlawan No. 60, Duren Jaya, Bekasi Timur. Total area tanah rumah sakit ini adalah 1.819 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 50 tempat tidur dengan 22 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 31 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 33 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHST pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 50 - -Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 22 - -Tingkat Hunian(3) 35,9% - -Pendaftaran rawat inap (4) 404 - -Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 1.903 - -ALOS (hari)(5) 3,0 - -Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 4.710 - -Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 1.595 - -
169
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 2.406 - -Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 1.660 - -Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 690 - -
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
Siloam Hospitals Mataram (“SHMT”)
Siloam Hospitals Mataram, berlokasi di Nusa Tenggara Barat, diakuisisi oleh Perseroan pada Februari 2017. SHMT terletak di Jl. Majapahit No. 10, Mataram. Total area tanah rumah sakit ini adalah 11.560 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 69 tempat tidur dengan 40 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 44 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 61 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMT pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 69 - -Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 40 - -Tingkat Hunian(3) 33,7% - -Pendaftaran rawat inap (4) 664 - -Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 8.558 - -ALOS (hari)(5) 3,1 - -Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 12.889 - -Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 4.199 - -
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 8.226 - -Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 3.298 - -Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 401 - -
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
170
Siloam Hospitals Cirebon (“SHCB”)
Siloam Hospitals Cirebon, berlokasi di Cirebon, diakuisisi oleh Perseroan pada Mei 2017. SHCB terletak di Jl. Ciremai Raya No. 114, Perumnas Cirebon. Total area tanah rumah sakit ini adalah 5.329 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 31 Mei 2017, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 104 tempat tidur dengan 100 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 32 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 145 perawat.
Tabel berikut statistik operasional tertentu SHCB pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.
Periode lima bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Mei
Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 114 - -Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 114 - -Tingkat Hunian(3) 46,5% - -Pendaftaran rawat inap (4) 162 - -Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 33 - -ALOS (hari)(5) 3 - -Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 205 - -Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 3.686 - -
OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 1.260 - -Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 144 - -Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 114 - -
Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama
periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan
5. CENTERS OF EXCELLENCE
Sebagai bagian dari visi dan komitmen Perseroan untuk memberikan layanan kesehatan dengan kualitas terbaik, Perseroan telah mendirikan Center of Excellence di rumah sakit yang dipilih, yang didedikasikan untuk menyediakan perawatan tim medis spesialisasi dalam berbagai bidang dan didukung oleh fasilitas yang terkini. Strategi ini memungkinkan untuk pengembangan teknologi paling terkini di Indonesia, penyatuan keahlian dan peningkatan pengalaman pasien di Indonesia dan di daerah. Center of Excellence Perseroan membedakan Perseroan dari penyedia layanan kesehatan lainnya di Indonesia. Center of Excellence juga merupakan hal penting dalam model “hub-and-spoke” Perseroan. Jaringan rumah sakit Perseroan disegmentasi secara demografi, epidemiologi dan geografi dan masing-masing rumah sakit dikomplemen oleh lainnya melalui model “hub-and-spoke” Perseroan via infrastruktur “Tele-Medicine” Perseroan, dimana rumah sakit “spoke”, yang biasanya beroperasi di kota lebih kecil berlaku sebagai rujukan untuk kasus yang lebih kompleks kepada rumah sakit “hub”, yang biasanya beroperasi di pusat perkotaan dan menawarkan beberapa spesialisasi medis dan klinis.
171
Berikut ini merupakan daftar rumah sakit dengan Centers of Excellence:
Rumah Sakit SpesialisasiSHLV Penyakit Dalam, Kardiologi, Neuroscience, Ortopedi dan Gawat DaruratSHKJ Urologi, Penyakit Dalam, Ortopedi, Kardiologi dan Gawat DaruratSHSB Kardiologi, Bedah Digestif, Neurologi, Ortopedi, dan Gawat Darurat SHLC Occupational Medicine, Ortopedi, dan Gawat DaruratSHJB Gawat DaruratSHBP Kardiologi, Ortopedi, dan Gawat DaruratMRCCC Onkologi, Liver dan Gawat DaruratRSUS Gawat DaruratSHMN Penyakit Dalam dan Gawat DaruratSHMK Kardiologi, Ortopedi, Endokrinologi dan Gawat DaruratSHPL Gastroenterologi dan Gawat DaruratSHCN KardiologiSHDP Ortopedi, Kardiologi dan Gawat DaruratSHTB Kardiologi, Ortopedi, Onkologi, Neuroscience dan Gawat DaruratBIMC Kuta Gawat DaruratBIMC Nusa Dua Gawat Darurat, Bedah Plastik dan RekonstruksiSHPW Gawat DaruratASRI Urologi dan PulmonologiSHKP Gawat DaruratSHMD Gawat Darurat SHBN Gawat DaruratSHLB Gawat DaruratSHSM Gawat DaruratSHST Gawat DaruratSHMT Gawat DaruratSHCB Gawat Darurat
Semua rumah sakit Perseroan terkoneksi baik data, suara dan video melalui infrastruktur “Tele-Medicine” yang menggunakan jaringan fiber. Perseroan menggunakan konektivitas ini untuk mengakses sistem real-time pada informasi klinis yang berkualitas dan untuk menawarkan pelayanan diagnosa dan pengobatan melalui media audiovisual interaktif antara dokter dan pasien di rumah sakit. Sistem “hub-and-spoke” ini merupakan pendorong utama untuk mengurangi biaya dan meningkatkan akses masyarakat untuk berbagai pelayanan medis yang khusus dengan harga terjangkau. Fitur ini juga mendukung pendidikan medis berkelanjutan dan evaluasi profesional.
Pusat Penyakit Dalam
Dilayani oleh 24 dokter penyakit dalam dan sub-spesialis di bidang endokrin, nefrologi, gastroentrologi, hematologi, reumatologi, alergi dan imunologi.
Layanan ini berpusat di SHLV yang menerima kunjungan pasien rata-rata 3.026 pasien per bulan.
Pusat Kanker
Pusat Kanker Perseroan berpusat di MRCCC di Semanggi, Jakarta Selatan, yang memberikan pelayanan skrining, deteksi, diagnosa, rehabilitasi dan pengobatan peringanan kanker yang paling umum di Indonesia yang meliputi kanker serviks, kanker payudara, kanker kolorektal, kanker nasofaring, kanker paru-paru, kanker anak, leukemia, kanker hati, kanker prostat, kanker ginjal dan kanker kulit.
Hampir 8 juta orang meninggal di seluruh dunia setiap tahunnya akibat kanker. Di Indonesia, tingkat prevalensi penyakit ini meningkat dengan cepat dan diprediksi oleh Kementerian Kesehatan Indonesia menjadi salah satu penyebab utama kematian setelah penyakit kardiovaskuler.
172
Pusat Kanker Perseroan mempekerjakan dokter spesialis terkemuka dan memanfaatkan teknologi medis yang paling canggih, termasuk PET / CT, SPECT / CT, brachytherapy IBA Cyclotron (untuk memproduksi isotop) dari Phillips yang paling canggih dan Varian Linear Accelerator (Rapid Arc LINAC) yang didukung dengan CT Simulator. Dengan demikian, Pusat Kanker Perseroan menyediakan pengobatan one-stop kemoterapi, radioterapi dan pengobatan nuklir layanan kanker, yang dipercaya Perseroan sebagai pertama dari jenisnya di Indonesia.
Pelayanan penyakit kanker yang lengkap juga dilakukan di Siloam Hospitals TB, yang berlokasi di daerah pemukiman premium dan distrik bisnis untuk perusahaan berskala internasional di Jakarta Selatan.
Pusat Neurosciences
Didirikan pada tahun 1996, tujuan dari Pusat Neurosciences Perseroan adalah untuk menyediakan perawatan dan pengobatan dan mempertahankan fungsi yang optimal dari sistem otak dan saraf melalui pendidikan, penelitian dan perawatan kontemporer. Pusat Neurosciences mengkhususkan diri dalam perawatan otak, sumsum tulang belakang dan gangguan saraf perifer dengan memberikan pelayanan preventif, skrining dan kuratif. Saat ini Pusat Neurosciences terdiri dari 22 spesialis.
Microsurgery adalah spesialisasi utama Perseroan. Operasi ini dilakukan dengan pembesaran tinggi menggunakan alat kecil pada pembuluh mikroskopis. Pusat Neurosciences Perseroan menggunakan peralatan medis termodern, seperti penambahan terbaru pada Gamma Knife (yang pertama di Indonesia dan model terbaru di regional), dan bekerjasama dengan universitas dan rumah sakit internasional. Pusat ini juga terkenal untuk manajemen sakit akut dan kronis yang efektif.
Pusat Neurosciences terletak di Siloam Hospitals Lippo Village dan Siloam Hospitals TB.
Pusat Kardiologi
Perseroan telah mendirikan Siloam Heart Institute yang merupakan pusat pelayanan jantung terpadu yang dilengkapi dengan peralatan berteknologi terkini dan dipimpin oleh ahli bedah jantung senior. Operasi bedah jantung yang telah dilakukan di Siloam Heart Institute adalah sebanyak lebih dari 500.
Memberikan pelayanan dan perawatan untuk pasien penyakit jantung anak dan dewasa serta pelayanan intervensi (kateterisasi dan pemasangan stent), pemasangan alat pacu jantung serta operasi bedah jantung dan vaskuler. Pusat pelayanan jantung ini juga dilengkapi dengan pelayanan rehabilitasi untuk pasien-pasien sebelum dan setelah dilakukan tindakan operasi bedah jantung. Terdiri dari tim multi-disiplin di bidang jantung intervensi, bedah jantung, teknisi medis, spesialis rehabilitasi, perawat dan ahli gizi.
Pusat pelayanan jantung terpadu ini juga dilengkapi dengan fasilitas Cath Laboratory dan CT Scan yang digunakan untuk deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah agar apabila ada kelainan, dapat segera diberikan penanganan dan pengobatan yang lebih cepat dan akurat.
Pusat kardiologi terletak di Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Denpasar, Siloam Hospitals Cinere, Siloam Hospitals Balikpapan, Siloam Hospitals Surabaya, dan Siloam Hospitals TB.
Pusat Ortopedi
Merupakan pusat pelayanan ortopedi komprehensif yang didukung oleh peralatan dan para ahli yang kompeten dan berpengalaman. Pusat pelayanan ini memberikan pelayanan kesehatan untuk deteksi dini, perawatan dan pengobatan, serta tindakan operasi dan rehabilitasi kelainan musculoskeletal (penyakit tulang dan sendi), penggantian sendi lutut, penggantian sendi pangkal paha, osteoarthritis dan osteoporosis.
173
Pusat ortopedi terletak di Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan Siloam Hospitals Denpasar, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Lippo Cikarang, Siloam Hospitals Balikpapan, Siloam Hospitals Makassar, dan Siloam Hospitals TB.
Pusat Urologi
Pusat urologi ini memberikan layanan untuk deteksi dini kelainan saluran kemih, perawatan dan pengobatan prostat, batu ginjal, dan gangguan sistem urogenital. Pusat urologi ini juga dilengkapi dengan berbagai alat canggih untuk penanganan kelainan saluran kemih, termasuk Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL) untuk menghilangkan batu ginjal dengan gelombang listrik.
Pusat urologi terletak di Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan ASRI.
6. PROSES EKSPANSI PERSEROAN DAN PROSPEK USAHA
Perseroan secara terus menerus meninjau kemungkinan perluasan jaringan rumah sakit yang akan dimiliki Perseroan dan menilai kesempatan ekspansi melalui pembangunan rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah ada. Ekspansi yang telah dilakukan oleh Perseroan pada periode Januari sampai dengan Mei 2017 adalah melakukan pengambilalihan atas 3 rumah sakit yaitu, SHMT, SHST, SHCB. Pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2017, Perseroan telah mengoperasikan 4 rumah sakit baru, yaitu SHBB, SHBG, SHYG, dan SHBT, serta telah melakukan pengambilalihan atas 1 rumah sakit, yaitu SHBS.
Tahapan yang ditempuh oleh Perseroan dalam mengembangkan jaringan rumah sakit adalah sebagai berikut:
Tahap 1 Seleksi Lokasi
Dalam tahap ini, kegiatan utama yang dilakukan Perseroan adalah melakukan pemetaan dan menentukan lokasi menjadi lokasi primer dan lokasi sekunder. Tren makroekonomi dan statistik kesehatan masing-masing kota dianalisa secara teliti. Statistik yang dianalisa termasuk demografi populasi (seperti umur, jenis kelamin, pendidikan dan segmen penghasilan), epidemiologi (seperti prevalensi penyakit dan tingkat mortalitas), keberadaan layanan klinik dan kapasitas (seperti tempat tidur, fasilitas kesehatan dan dokter), belanja kesehatan dan tren konsumsi, serta lingkungan regulasi dan kompetisi. Dengan pengertian lebih dalam mengenai kebutuhan lokal dan statistik kesehatan, tim Perseroan mengeluarkan peta keputusan untuk kemungkinan pembuatan rumah sakit di masing-masing kota. Kemungkinan perluasan usaha rumah sakit tersebut dapat berbentuk: • ekspansi rumah sakit Perseroan yang sudah ada, • akuisisi rumah sakit baru (baik melalui pembelian rumah sakit maupun pembelian saham perusahaan
yang memiliki rumah sakit), • pengembangan rumah sakit pada lokasi yang dimilki LK dan/atau MPU, • melakukan pembelian dan/atau sewa tanah dan/atau bangunan serta pembangunan rumah sakit,• kerjasama Build-Operate-Transfer dengan pihak ketiga, dan• kerjasama pengelolaan rumah sakit.
Tim Perseroan melakukan pemilihan lokasi rumah sakit baru berdasarkan kombinasi terbaik antara faktor makroekonomi serta kesempatan/peluang pembangunan rumah sakit. Tim tersebut selanjutnya menyampaikan sarannya kepada direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuan atas lokasi yang diajukan. Sebagai bagian dari proses persetujuan, tim tersebut juga harus menetapkan rencana layanan klinis yang akan didirikan untuk demografi di daerah lokasi tersebut dan memetakan pembagian kegiatan operasional rumah sakit sesuai konsep modular untuk rencana layanan klinis tersebut. Jika lokasi sudah disetujui, maka lokasi-lokasi diurut kembali berdasarkan terbatasnya keberadaan fasilitas rumah sakit, kondisi konsumen, peraturan yang kondusif, serta kesempatan yang ada pada lokasi.
174
Tahap 2 – Evaluasi Proyek
Pada tahap ini, setelah seleksi lokasi, tim akan melakukan studi kelayakan secara detil dan mulai merancang rencana perkembangan bisnis untuk lokasi yang telah disetujui. Bagian pertama dari studi kelayakan merupakan pembuatan profil sektor kesehatan untuk kota dan daerah tersebut, yang terdiri dari profil segmen pasien dan masyarakat, profil staf kesehatan dan dokter, volume bisnis, tingkat harga dan posisi kompetisi rumah sakit lainnya serta keberadaan fasilitas, kondisi supply chain, dan lain-lain. Selain pembentukan profil, tim Perseroan juga mempertimbangkan keberadaan kesempatan untuk membangun rumah sakit baru atau mengakuisisi rumah sakit yang sudah beroperasi di daerah tersebut.
Langkah terakhir dalam tahap dua adalah untuk memformulasikan rencana bisnis secara detil yang mencakup beberapa hal penting seperti: penetapan konsep modular yang sesuai dan konfigurasi layanan klinis untuk lokasi tersebut, penetapan kebutuhan perizinan dan jangka waktu proses pengurusan perizinan serta pembangunan fisik rumah sakit yang diusulkan dan menetapkan jadwal rencana atas tindakan migrasi, transisi dan commissioning. Rencana bisnis yang sudah lengkap akan diberikan kepada direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuan. Tahap kedua ini kira-kira mengambil waktu selama dua sampai tiga bulan untuk diselesaikan. Saat rencana bisnis sudah disetujui, tim akan masuk ke dalam tahap finalisasi proyek.
Tahap 3 – Finalisasi Proyek
Pada tahap ini, manajemen Perseroan bersama dengan tim Perseroan mulai memfinalisasikan proses uji tuntas serta negosiasi dengan kontraktor mengenai ketentuan dan persyaratan pembangunan rumah sakit termasuk pendanaan. Perseroan juga akan mulai mendapatkan persetujuan pendahuluan dari badan regulator kesehatan serta masyarakat yang relevan. Pada saat yang sama, rencana bisnis, anggaran dan rencana akan disetujui dan difinalisasikan. Saat semua dokumen telah difinalisasikan dan disetujui oleh direksi Perseroan, maka tim akan memulai tahap eksekusi proyek.
Tahap 4 – Eksekusi Proyek
Semua proyek rumah sakit baru pada tahap eksekusi mengikuti metodologi, protokol dan sarana yang telah ditetapkan oleh Perseroan. Proses tersebut dikendalikan melalui sistem informasi terpusat Perseroan yang digunakan untuk menyimpan dokumen terkait masing-masing proyek, dan dibagi kepada pengelola proyek serta anggota tim terkaitnya. Perseroan kemudian membuat rencana detil dan melaksanakan pekerjaan sebagai berikut:• eksekusi commissioning dan perizinan, yang meliputi perolehan perizinan pra-operasi (tanah dan
bangunan), perizinan operasi rumah sakit, perizinan peralatan dan memastikan semua syarat-syarat terpenuhi;
• pembangunan infrastruktur fisik, yang meliputi struktur bangunan, mekanik, pelistrikan dan pemasangan sistem pipanisasi, instalasi perabot dan peralatan operasi dan perencanaan infrastruktur informasi dan komunikasi;
• pembangunan infrastruktur operasi, yang meliputi pemasangan peralatan medis dan radiologi, pemilihan dan eksekusi rencana informasi dan komunikasi (termasuk jaringan dan peralatan), manajemen fasilitas dan keamanan (termasuk simulasi dan pelatihan gawat darurat), rekrutmen dan pelatihan staf rumah sakit, rekrutmen dan orientasi dokter serta spesialis dan manajemen pengadaan persediaan. Perseroan pada umumnya merekrut dokter dan perawat tiga sampai lima bulan sebelum commissioning rumah sakit supaya dapat dilatih di rumah sakit lain yang sudah dimiliki Perseroan. Perseroan juga mungkin memindahkan beberapa staf di rumah sakit yang sudah ada ke rumah sakit baru;
• perencanaan pemasaran, yang meliputi branding, mass and intermediary marketing, yang berfokus pada saluran dan media distribusi; dan
• pelaksanaan manajemen keuangan, yang meliputi penentuan harga standar; anggaran operasional, termasuk penetapan sistem pengendalian biaya dan perencanaan keuangan dan proyeksinya.
Sesuai dengan strategi Perseroan untuk terus berkembang melalui perluasan jaringan rumah sakit Perseroan di seluruh Indonesia, Perseroan melalui Perusahaan Anak akan memperluas perkembangan jaringan rumah sakit Perseroan yang akan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan Perseroan.
175
Perizinan
Untuk melakukan commissioning rumah sakit secara lengkap, Perseroan harus melalui proses perizinan yang melibatkan pemerintah daerah dan kementerian kesehatan tingkat provinsi.
Bagan berikut ini menggambarkan proses perizinan rumah sakit baru:
Prospek Usaha
Pada periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan telah melakukan pengambilalihan atas 3 rumah sakit dan telah menerima izin operasional 1 rumah sakit baru. Pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2017, Perseroan telah membuka 4 rumah sakit baru dan telah melakukan pengambilalihan atas 1 rumah sakit. Selain itu, Perseroan berencana untuk menyelesaikan pembangunan 7 rumah sakit tambahan (seluruhnya pada kuartal ke-4 tahun 2017) yaitu Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Lubuklinggau, Siloam Hospitals Semarang, Siloam Hospitals Pasar Baru, Siloam Hospitals Banjarmasin, Siloam Hospitals Batu, Siloam Hospitals Ambon.
Semua rumah sakit ini akan didanai oleh kas internal, dana hasil PUT II, dan/atau pendanaan tambahan dari institusi keuangan dan pihak ketiga lainnya.
7. TITIK MASUK PASIEN
Titik masuk pasien dimana pasien mengakses dan membayar pelayanan di rumah sakit Perseroan adalah melalui lima jalur bisnis utama berikut yang mendorong peningkatan pendapatan secara keseluruhan, yaitu:• Gawat Darurat• Layanan Rawat Jalan• Medical check-up• Rujukan• Layanan Rawat Inap
176
Lini bisnis umumnya didorong oleh biaya konsultasi, perawatan dan administrasi, tetapi dilengkapi juga dengan penjualan obat dan peralatan medis, dan diagnostik lainnya seperti tes laboratorium, diagnosa umum, radiologi dan biaya untuk berbagai layanan lainnya. Penerimaan untuk layanan rawat inap Perseroan sebagian besar didorong oleh pasien yang datang melalui layanan rawat jalan atau gawat darurat.
Unit Gawat Darurat Dengan keahlian teknologi dan reputasi Perseroan dalam kualitas kesehatan, unit gawat darurat Perseroan dianggap sebagai yang terbaik di Indonesia. Unit Gawat Darurat Perseroan menggunakan proses terbaik di kelasnya termasuk sistem panggilan telepon gawat darurat nasional “1-500-911” yang efektif yang memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengakses layanan gawat darurat Perseroan. Semua rumah sakit Perseroan telah dilengkapi dengan mobil ambulans modern untuk menstabilkan pasien selama dalam perjalanan ke rumah sakit Perseroan. Semua staf klinis Perseroan terlatih dalam pengobatan darurat standar internasional dan protokol untuk jantung, stroke dan perawatan trauma, sesuai dengan pedoman dari American and Australasian Schools of Emergency Medicine. Pada tahun 2016 dan per tanggal 31 Mei 2017, unit gawat darurat masing-masing merawat 241.231 dan 98.746 pasien.
Untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, masing-masing sekitar 38,5% dan 39,5% dari pasien gawat darurat Perseroan menjadi pasien rawat inap.
Layanan Rawat Jalan
Semua rumah sakit Perseroan memiliki fasilitas rawat jalan dengan klinik dan prosedur rawat jalan yang dikelola oleh spesialis dalam berbagai spesialisasi medis dan didukung oleh perawat yang berpengalaman dan sistem manajemen antrian yang efisien yang fokus pada kenyamanan pasien. Layanan rawat jalan Perseroan merupakan titik masuk terbesar dengan lalu lintas pasien mencakup sekitar 78,7% dari seluruh pasien Perseroan di tahun 2016. Layanan rawat jalan juga mencakup penggunaan fasilitas tercanggih untuk bedah harian atau prosedur atau perawatan invasif yang minimal, seperti operasi minor, fisioterapi, endoskopi, hemodialisa dan kemoterapi. Pada tahun 2016 dan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, Perseroan masing-masing mencatat 1.890.684 dan 866.860 kunjungan rawat jalan.
Untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, masing-masing sekitar 3,7% dan 3,4% dari pasien rawat jalan Perseroan menjadi pasien rawat inap.
Medical Check Up
Semua rumah sakit Perseroan menyediakan berbagai macam program medical check up menggunakan peralatan diagnostik dan tes tercanggih. Medical check up adalah titik masuk utama yang digunakan oleh Perseroan untuk mengambil bisnis dari perusahaan asuransi dan perusahaan yang membutuhkan medical check up untuk anggota dan karyawan mereka, dengan menjual paket medical check up dan pengecekan kesehatan yang kompetitif.
Pada tahun 2016 dan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, unit medical check up Perseroan masing-masing melayani 97.712 dan 50.086 pasien.
Rujukan
Rujukan merupakan pasien yang dirujuk oleh rumah sakit lain dan dokter untuk rawat inap dan jasa lainnya (seperti radiologi, laboratorium dan jasa peralatan diagnostik lainnya).
177
Rawat Inap
Unit layanan rawat inap Perseroan menawarkan pelayanan kepada pasien rawat jalan dan gawat darurat yang diterima di rumah sakit Perseroan untuk dirawat lebih lanjut. Layanan rawat inap Perseroan memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Perseroan, yaitu terhitung sekitar 60,7% untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017. Jumlah pasien rawat inap didorong oleh jumlah konversi pasien rawat jalan dan gawat darurat, sedangkan rata-rata pendapatan per hari pasien rawat inap didorong oleh tipe kamar yang dipilih pasien serta kerumitan perawatan medisnya. Pendapatan rawat inap meliputi biaya jasa konsultasi dan profesional dokter, biaya kamar, biaya administrasi, biaya laboratorium, penjualan obat dan peralatan medis, radiologi dan pendapatan peralatan tambahan dan biaya ruang operasi. Perseroan memiliki empat tipe tempat tidur di rumah sakitnya, sebagai berikut:• VIP - kamar eksklusif mulai dari presidential suites sampai executive room;• Kelas 1 - kamar pribadi dengan sebanyak-banyaknya dua tempat tidur per kamar; dan• Kelas 2 dan Kelas 3 - berkisar dari empat sampai 24 tempat tidur per kamar.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, rata-rata lama menginap (“ALOS”) di rumah sakit Perseroan saat ini adalah sekitar 3,6 hari.
Tabel di bawah ini menguraikan pendapatan Perseroan per kategori bisnis untuk periode dibawah ini:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Periode lima bulan yang berakhir
pada tanggal 31 MeiTahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember2017 ∆% 2016 2016 ∆% 2015
Rawat inapJasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 517.495 9,7 471.619 1.136.362 17,1 970.803 Obat dan Peralatan Medis 481.645 4,3 461.655 1.099.324 24,1 885.836 Kamar Rawat Inap 200.560 (0,1) 200.684 464.013 28,0 362.387 Fasilitas Rumah Sakit 100.130 12,0 89.376 219.247 29,7 169.094 Kamar Operasi 60.457 35,2 44.729 124.830 14,2 109.324 Pendapatan Administrasi dan Lainnya 61.015 7,7 56.642 131.378 50,8 87.130
Rawat jalanJasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 559.290 15,0 486.263 1.202.639 25,1 961.403 Obat dan Perlengkapan Medis 278.405 11,3 250.188 608.947 26,9 479.828 Fasilitas Rumah Sakit 39.724 13,9 34.862 83.614 63,6 51.121 Pendapatan Administrasi dan Lainnya 40.868 5,7 38.669 98.009 45,9 67.192 JUMLAH 2.339.589 9,6 2.134.687 5.168.363 24,7 4.144.118
8. SUMBER PENDAPATAN DAN KELOMPOK PASIEN
Out-of-Pocket Expense (“OPE”) dari Pasien yang Datang Langsung
Pasien OPE terdiri dari pasien yang datang langsung ke rumah sakit Perseroan dengan biaya sendiri, yang melakukan pembayaran secara tunai atau dengan menggunakan kartu kredit untuk layanan yang diberikan oleh rumah sakit Perseroan.
Pasien OPE secara historis berkontribusi sebagian besar hasil rumah sakit Perseroan, yaitu sekitar 40,2% dari total pasien untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017. Tidak seperti di banyak negara lain seperti Amerika Serikat atau Australia, pasien OPE Indonesia tidak perlu berkonsultasi ke dokter umum sebelum melakukan konsultasi medis dengan spesialis di rumah sakit, bahkan untuk penyakit ringan. Oleh karena itu, Perseroan menerima pasien OPE yang mencari pelayanan kesehatan primer dari spesialis yang praktek di rumah sakit Perseroan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pasien OPE adalah kedekatan dan aksesibilitas rumah sakit, hubungan dengan dokter di rumah sakit, merek dan reputasi untuk perawatan kesehatan yang berkualitas dan layanan spesialis termasuk akses ke Centers of Excellence.
178
Peraturan Pembayaran Perusahaan
Perseroan secara aktif melibatkan perusahaan dalam program kesehatan dan medis bagi karyawan melalui tenaga pemasaran Perseroan dalam negosiasi paket untuk berbagai perawatan. Klien korporasi Perseroan mencakup perusahaan multinasional dan Indonesia seperti PT PLN (Persero) Tbk, Yayasan Kesejahteraan (Yakes) Karyawan Bank Indonesia (Pensiunan), PT Pertamina (Persero), Japan Medical Health J-Clinic dan Yayasan Kesejahteraan (Yakes) Karyawan Bank Indonesia. Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, sekitar 11,1% dari total pasien Perseroan berasal dari klien korporasi. Mayoritas klien korporasi tersebut tercatat di SHLC dan SHLV, masing-masing mencapai sekitar 24,7% dan 12,6% dari pasien klien korporasi Perseroan. Hal ini terutama disebabkan oleh lokasi rumah sakit yang terletak dikawasan perindustrian dan kawasan permukiman.
Peraturan Pembayaran Perusahaan Asuransi Swasta
Segmen ini mewakili sekitar 18,6% dari total pasien Perseroan. Perseroan memiliki hubungan dengan asuransi swasta besar seperti Prudential, Lippo General Insurance, International SOS, JLT Gesa – Medilum dan AJ Inhealth Indonesia. Pasien yang ditanggung oleh asuransi swasta memperoleh manfaat dari berbagai diskon pada beberapa layanan sebagai hasil dari kerja sama dan promosi yang Perseroan jalankan bersama dengan penyedia asuransi. Mayoritas pasien asuransi swasta yang dirawat di rumah sakit Perseroan berasal dari rumah sakit di Jakarta dan Balikpapan karena penduduk kota yang relatif lebih besar dan banyaknya perusahaan di kedua kota tersebut yang memberikan perlindungan asuransi swasta kepada karyawannya.
Pengaturan Pembayaran Program Asuransi Kesehatan Pemerintah (BPJS)
Asuransi kesehatan dari pemerintah saat ini memberikan kontribusi sebesar 30,1% dari pasien Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017. Sekitar 24,4% dari pasien kesehatan pemerintah dicatat di RSUS dan sekitar 17,0% dari pasien kesehatan pemerintah dicatat di SHPW. Melalui model rumah sakit murah yang dipelopori oleh RSUS, Perseroan telah masuk ke pasar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia untuk memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 179,5 juta orang yang tergabung dalam program BPJS Kesehatan (sumber: www.bpjs-kesehatan.go.id, Agustus 2017).
Perseroan mendukung program JKN dan telah secara substansial mengubah desain rumah sakit untuk mengakomodasi pelayanan Perseroan melalui “BPJS Kesehatan”. Sampai Prospektus ini diterbitkan, terdapat 19 rumah sakit Perseroan yang menerima pasien BPJS, yaitu:
No. Nama Rumah Sakit Mulai Mengakomodasi BPJS1. Siloam Hospitals Lippo Village Januari 20142. Rumah Sakit Umum Siloam Januari 20143. Siloam Hospitals Purwakarta Mei 20144. Siloam Hospitals Manado Oktober 20145. Siloam Hospitals Balikpapan November 20146. Siloam Hospitals Denpasar November 20147. Siloam Hospitals Lippo Cikarang November 20148. Siloam Hospitals Jambi Desember 20149. Siloam Hospitals Kupang Desember 2014
10. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Januari 201511. Siloam Hospitals Makassar Januari 201512. Siloam Hospitals Kebon Jeruk Oktober 201513. Siloam Hospitals Cirebon Januari 201614. Siloam Hospitals TB Februari 201615. Siloam Hospitals Labuan Bajo Agustus 201616. Siloam Hospitals Surabaya September 201617. Siloam Hospitals Buton Agustus 201618. Siloam Hospitals ASRI Februari 201719. Siloam Hospitals Palembang Mei 2017
179
Rujukan
Perseroan juga melayani pasien yang dirujuk oleh dokter pihak ketiga. Perseroan berharap segmen ini tumbuh dari waktu ke waktu seiring pengembangan rumah sakit baru di kota-kota yang belum terlayani. Dokter dari pusat kesehatan utama di kota-kota tersebut diharapkan untuk merujuk pasien ke salah satu rumah sakit terdekat Perseroan untuk perawatan sekunder, tersier dan kuaterner daripada mengirim mereka ke kota-kota besar seperti Jakarta.
Perseroan tidak memiliki kecenderungan, ketidakpastian, permintaan, komitmen, atau peristiwa yang dapat diketahui yang dapat mempengaruhi secara signifikan penjualan bersih atau pendapatan usaha, pendapatan dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan masa datang.
9. PEMASARAN
Perseroan telah merancang suatu strategi pemasaran hub and spoke yang terintegrasi beberapa untuk menarik pasien baru maupun mempertahankan pasien yang sudah ada sekarang. Strategi pemasaran hub and spoke tersebut meliputi:a. Kerangka pemasaran
Strategi menyeluruh meliputi: a. Pemasaran above the line, melingkupi penggunaan media massa, termasuk media cetak,
televisi dan radio untuk mempromosikan produk pelayanan kesehatan di rumah sakit Perseroan. b. Pemasaran below the line, melingkupi penggunaan materi promosi seperti brosur, katalog dan
juga engine pencarian, yang merupakan strategi pemasaran yang fokus dan tepat sasaran kepada konsumen.
c. Pemasaran berbasis digital.
b. MediaMeliputi advertorial, editorial dan iklan dengan sasaran untuk membangun kesadaran akan merek Siloam dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai perkembangan terkini di bidang pelayanan kesehatan. Rata-rata setiap tahun Perseroan mengadakan wawancara media lebih dari 50 kali.
c. Komunikasi pemasaran dan media sosialKomunikasi pemasaran adalah divisi di dalam Perseroan yang difokuskan terutama pada:a. Advertorial – Online dan Offlineb. Press release – Online dan Offlinec. Design kreatif d. Media sosiale. Majalah ‘Silver’ – yaitu majalah in-house Perseroan yang informatif dan fokus kepada pelayanan
kesehatan dan gaya hidup
Suatu situs yang baru yang interaktif, informatif dan meningkatkan penjualan diluncurkan pada bulan Februari 2016 dan merupakan situs pertama di Indonesia yang membuka pelayanan pembuatan janji dengan dokter secara online.
d. Kontrak dan kemitraan Kontrak dan kemitraan fokus pada membangun hubungan yang baik dan erat dengan pelanggan-
pelanggan yang merupakan target Perseoran. Pelanggan Perseroan berbasis pada:a. Business to Businessb. Business to Consumerc. Business to Government
180
e. Service Excellence Tujuan utama dari Service Excellence adalah untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh
kepada pasien Perseroan yang mempercayakan perawatan kesehatan di rumah sakit Perseroan.
Modul dari Service Excellence adalah:a. Greet, Smile and Thank (GST) b. Go the extra miles (GEMS) c. Communication skills d. Groominge. Delighting Customers f. Service Recovery g. Customer Journey Mapping
f. Harga dan riset pasar Harga merupakan bagian yang sangat krusial yang dapat memperkuat dan mengoptimalkan
sumber pendapatan Perseroan. Harga didasarkan pada riset pasar yang mendalam di setiap pasar yang berbeda di mana rumah sakit yang dikelola oleh Perseroan dan Anak Perusahaan berada.
g. Strategi platform digital Perseroan telah memulai strategi platform digital dengan berfokus pada pencegahan, penyembuhan,
dan gaya hidup untuk menjangkau segmen sasaran Perseroan. Dengan Facebook, Instagram, dan situs yang diperbaharui, interaksi dengan rumah sakit sekarang lebih mudah diakses dan pasien sekarang dapat membuat janji tatap muka secara langsung melalui situs web Perseroan.
Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap satu dan/atau sekelompok pelanggan tertentu maupun kontrak-kontrak dengan pemerintah.
10. PEMASOK DAN PENGADAAN
Perseroan mengoperasikan sistem pengadaan terpusat untuk menjaga dan memanfaatkan lokasi Perseroan yang tersebar di Indonesia secara baik dan mencapai economies of scale. Untuk mayoritas pemesanan obat Perseroan yang kepada pemasok utama, Perseroan telah menegosiasikan supaya beberapa rumah sakit bisa menempatkan pemesanan secara langsung yang memungkinkan Perseroan untuk mempertahankan harga sekaligus memanfaatkan economies of scale. Penempatan pemesanan secara langsung ini oleh rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya kepada pemasok membantu untuk menghindari penanganan ganda dan membuat proses pengadaan lebih efisien.
Tabel di bawah ini memperlihatkan 10 pemasok utama Perseroan untuk obat dan peralatan medis untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta persentase kontribusi masing-masing pemasok terhadap jumlah biaya obat dan peralatan medis Perseroan:
10 Pemasok Utama untuk Obat & Bahan Medis
Distributor Merek% dari Total Biaya
Obat & Bahan Medis
PT Anugerah Pharmindo Lestari Abbott, Sanofi Aventis, Roche, Pfizer, GSK, Pharos, Astra Zeneca, Novartis, JnJ
25%
PT Enseval Putera Megatrading Tbk Interbat, Kalbe Farma, Hexpharm Jaya 19%PT Anugrah Argon Medica Actavis, Bayer, Dexa, Ferron, Merck, Novo Nordisk, Pfizer,
Tanabe, BSN Medical, BD, Stardec13%
PT Parit Padang Global Soho, Ethica, Bayer, Fahrenheit 5%PT Mensa Bina Sukses Otto, Landson, Interbat 5%PT Tempo Scan Pacific Tbk Alcon, Merck, Roche, Boehringer Ingelheim 4%PT Antarmitra Sembada Portex, Novell Pharma, Pharos, Pyridam, SDM, Galenium,
Dipa, Pro Device, Sensi, Omron 4%
PT Merapi Utama Pharma Otsuka, Hogy, Mersifarma, Phapros, Mahakam Beta Farma, Cendo, Meiji, Abbott
4%
PT Millenium Pharmacon International Tbk
Dipa Pharmalab, Guardian, Lapi, Meprofarm, Merck 3%
PT Kebayoran Pharma Fahrenheit, Global Multi Pharmalab 3%Sumber: Perseroan
181
10 Pemasok Utama untuk Peralatan MedisDistributor % dari Total Biaya Peralatan Medis
PT Mindray Medical Indonesia 24%PT Philips Indonesia Commercial 24%PT Intergastra Nusantara 9%PT B Braun Medical Indonesiia 9%PT Tawada Healthcare 8%PT Pancaraya Krisnamandiri 7%PT Bumi Sriwijaya Lestari (Draeger) 7%PT Transmedic Indonesia 5%PT Johnson and Johnson Indonesia 4%PT Topsindo Megah Utama 3%
Sumber: Perseroan
Sesuai dengan peraturan Pemerintah, Perseroan melakukan pengadaan obat dan peralatan medis melalui distributor yang ditunjuk oleh pabrik. Akan tetapi, untuk menjaga harga, Perseroan bernegosiasi langsung dengan pabrik. Untuk peralatan medis, dengan kondisi perundang-undangan yang sedang berubah di Indonesia, Perseroan sudah mulai untuk bernegosiasi dan melakukan pengadaan peralatan medis langsung dengan pabrik.
Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap pemasok obat atau peralatan medis tertentu.
Obat dan Bahan Medis
Porsi signifikan pengadaan dari obat Perseroan berasal dari perusahaan obat nasional terkenal seperti Kalbe Farma dan Sanbe Farma serta perusahaan obat global seperti Pfizer, Merck dan Novartis. Strategi pengadaan obat dan bahan medis Perseroan dikaitkan secara dekat dengan strategi ekspansi dimana memanfaatkan economies of scale dan mempunyai pusat pengadaan yang sentral akan mengurangi biaya obat untuk Perseroan.
Peralatan Medis
Perseroan mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan produsen global peralatan diagnostik dan medis dalam rangka mendukung migrasi, transisi dan komisioning semua rumah sakit baru maupun rumah sakit Perseroan yang sudah ada. Tingkat kemitraan Perseroan meliputi harga bedasarkan economies of scale, perbaharuan teknologi, pelatihan & pendidikan, planned & preventive maintenance (PPM) dan pemasaran bersama.
Saat ini, peralatan pencitraan Perseroan distandarisasikan menggunakan Philips. Peralatan laboratorium distandarisasikan menggunakan Roche dan Sysmex. Ruang operasi dan peralatan departemen steril pusat distandarisasikan menggunakan Mindray, Draeger dan Getinge. Perseroan biasa menggunakan Aesculap (B.Braun), Karl Storz dan Olympus untuk peralatan peralatan bedah Perseroan. Tergantung pada keperluan khusus dari beberapa rumah sakit, Perseroan juga meggunakan peralatan dari beberapa produsen lain seperti Siemens, GE, dan produsen global peralatan medis lainnnya.
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017, PT Mindray Medical Indonesia dan PT Philips Indonesia Commercial masing-masing berkontribusi lebih dari 10% dari jumlah pembelian Perseroan.
11. TATA KELOLA KLINIS DAN STANDAR MUTU
Perseroan berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Setiap rumah sakit Perseroan mengikuti protokol standar yang ditetapkan oleh JCI dan National Healthcare Regulation. Pendekatan Perseroan terhadap tata kelola klinis dibagi menjadi empat unsur utama, yaitu akreditasi Sumber Daya Manusia, tata kelola praktek klinis, manajemen risiko klinis dan komitmen untuk pendidikan klinis berkelanjutan.
182
Kredensial Sumber Daya Manusia
Untuk memastikan bahwa semua dokter Perseroan telah memenuhi persyaratan yang baik dan benar sesuai dengan standar yang tertinggi, semua dokter yang akan bergabung harus melalui proses kredensial sebelum bekerja dengan Perseroan, kredensial ulang dilakukan setiap 3 tahun untuk semua dokter yang saat ini bekerja bersama Perseroan harus melakukan proses mandat ulang setiap 3 tahun di masing-masing lingkup praktek mereka. Sebagai tambahan, Perseroan bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin untuk menyediakan program PhD untuk dokter.
Clinical Governance
Perseroan telah membentuk struktur organisasi di setiap rumah sakit yang melibatkan semua tingkat staf medis dan non medis di rumah sakit untuk memastikan pelayanan berjalan dengan terintegrasi dan memberikan pelayanan yang aman kepada pasien (patient safety). Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memastikan hal ini terwujud seperti morning report untuk diskusi kasus sulit & pasien baru di rumah sakit, forum komunikasi antar dokter dan manajemen, briefing & serah terima (handover) yang dilakukan pada setiap awal dinas di setiap departemen rumah sakit.
Manajemen Perseroan juga melakukan proses untuk memastikan dan memantau pelayanan pasien berjalan sesuai standar pelayanan medis rumah sakit. Segala usaha perbaikan dan pengembangan akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan ke pasien yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Beberapa hal yang dilakukan sebagai usaha peningkatan pelayanan ini berupa penerapan dari 500 standar prosedur operasional, 30 pedoman pelayanan departemen, panduan praktik klinis, pelaporan & investigasi insiden yang disimpan dan dapat diakses oleh semua staf melalui aplikasi elektronik Q-Pulse Enterprise. Selain itu kegiatan pelatihan secara berkala juga diberikan kepada staf medis untuk memperbaharui dan meningkatkan ilmu yang difasilitasi baik melalui seminar dan workshop maupun e-learning website.
Pendidikan berkelanjutan diberikan kepada seluruh staf dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Perseroan yaitu setiap staf medis harus menyelesaikan 40 jam pelatihan pertahun, dan staf non medis menyelesaikan 20 jam pelatihan pertahun. Selain itu, Perseroan berlangganan database medis online, Uptodate.com yang dilengkapi dengan 300,000 artikel medis dan berbagai informasi terkini lainnya.
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit mengutamakan pada keselamatan pasien dan berbagai standar lainnya yang ditetapkan oleh berbagai badan akreditasi eksternal baik secara nasional maupun internasional. Badan akreditasi tersebut diantaranya adalah Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dari Indonesia, Joint Commission International (JCI) dari Amerika Serikat, Australian Council on Healthcare Services (ACHS) dari Australia, dan International Organization for Standardization (ISO).
Manajemen Risiko Klinis
Selain pengawasan dan penilaian internal, Perseroan juga melakukan penilaian dan kritik eksternal terhadap praktek klinis melalui penggunaan konsultan eksternal dalam bidang-bidang seperti pengendalian infeksi, protokol klinis, pedoman klinis dan tata kelola klinis. Melakukan peniliain dan kritik eksternal memungkinkan staf klinis dan manajemen untuk mendapatkan perspektif obyektif pada bidang tertentu yang berfungsi dengan baik maupun daerah yang membutuhkan perbaikan dari praktek. Ini juga termasuk pengakuan eksternal dalam bentuk akreditasi, secara nasional oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan secara internasional oleh JCI, ACHSI dan ISO.
Selanjutnya, Perseroan juga menerima masukan dari pasien.
183
Komitmen Untuk Pendidikan Klinis Berkelanjutan
Pendidikan berkelanjutan staf medis Perseroan merupakan bagian integral untuk menjaga pengetahuan dan keterampilan staf, sehingga mereka dapat menegakkan protokol praktek klinis dan menerapkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah klinis. Perseroan menyediakan pelatihan untuk staf klinis melalui kombinasi pelatihan on-the-job, program internal dan eksternal dan workshop. Polis Perseroan menyatakan bahwa staf medis harus menyelesaikan 40 jam pelatihan, sedangkan staf non-medis menyelesaikan 20 jam pelatihan per tahun. Perseroan percaya bahwa pemahaman atas inovasi baru dan pentingnya protokol tertentu memfasilitasi penerimaan dan penggunaan protokol, yang pada akhirnya menjunjung tinggi keselamatan pasien. Perseroan berlangganan pada database online, Uptodate.com, yang menyediakan akses kepada staf klinis ke lebih dari 300.000 artikel medis terkini. Selain itu, SDPDP menyediakan spesialis pengujung dengan manfaat dan hak istimewa untuk mendukung pertumbuhan profesional mereka. Berpartisipasi dalam program tersebut juga memungkinkan dokter untuk mendapatkan akses ke program-program Continuous Medical Education melalui seminar dan konferensi di Indonesia maupun di luar negeri.
12. PERSAINGAN
Perseroan bersaing dengan rumah sakit umum, rumah sakit swasta, klinik yang lebih kecil, rumah sakit yang dioperasi oleh organisasi non profit dan dermawan dan rumah sakit yang terafiliasi dengan kuliah medis di Indonesia dan secara regional. Di Indonesia, pesaing utama Perseroan adalah Grup Mitra Keluarga, Grup Mayapada, Grup Omni, Grup Awal Bros, Grup Sari Asih dan Ramsay Sime Darby Health Care, yang merupakan grup-grup rumah sakit swasta yang beroperasi di kota-kota besar, serta rumah sakit swasta lainnya yang beroperasi di berbagai daerah lainnya dimana terdapat rumah sakit milik Perseroan.
Perseroan juga menghadapi persaingan dari grup regional yang beroperasi di Singapura dan Malaysia.
Fokus utama Perseroan saat ini adalah melayani seluruh wilayah Indonesia yang bertujuan untuk mengubah layanan dan akses pelayanan kesehatan menjadi pelayanan kesehatan berkualitas dan bermutu internasional untuk masyarakat Indonesia pada umumnya dalam 5 tahun kedepan. Dengan membangun rumah sakit di seluruh Indonesia, Perseroan ingin dikenal sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang melakukan transformasi dimana penduduk Indonesia akan menyadari bahwa mereka dapat menemukan pelayanan kesehatan berkualitas dengan hasil yang memuaskan dari rumah sakit-rumah sakit Perseroan yang tidak kalah kualitasnya dengan pelayanan kesehatan di luar negeri. Dengan populasi lebih dari 261 juta orang untuk dilayani, Perseroan melihat tidak ada masalah yang timbul dari persaingan dengan Singapura dan Malaysia.
Perseroan akan bersaing dengan rumah sakit baru yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang setara dengan rumah sakit milik Perseroan, dan persaingan tersebut dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan apabila pasien yang biasanya dirawat di rumah sakit Perseroan atau calon pasien memilih untuk dirawat di rumah sakit lainnya. Namun, hal ini bukan merupakan ancaman bagi kegiatan usaha Perseroan karena kebutuhan akan pelayanan kesehatan di Indonesia masih jauh lebih tinggi dari pada kemampuan rumah sakit yang ada untuk melayani kebutuhan tersebut. Terhadap rumah sakit baru yang lebih kecil baik dari segi kapasitas kamar ataupun kapasitas peralatan medis, hadirnya rumah sakit tersebut dapat membawa peluang baru bagi Perseroan di mana rumah sakit Perseroan dapat menjadi rumah sakit rujukan apabila rumah sakit yang lebih kecil tersebut tidak dapat memberikan perawatan kesehatan yang kompleks yang bagi pasiennya sehingga memerlukan rujukan ke rumah sakit lain. Selain itu, Perseroan terus giat memperbesar jaringan rumah sakitnya di seluruh Indonesia agar mampu memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien dari berbagai segmen pasar secara terintegrasi dan terkoneksi dengan luas.
Dalam menghadapi persaingan bisnis, Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan mampu bersaing dengan para pesaingnya dalam memberikan pelayanan kepada konsumennya dengan berlandaskan kepada strategi bisnis Perseroan yang memiliki 4 pilar utama, yaitu:• Pelayanan gawat darurat yang sigap dan cermat• Peralatan dan teknologi medis yang canggih• Pelayanan medis jarak jauh dan sistem ‘hub-and-spoke’ yang efisien• Program kemitraan dengan dokter
184
13. PERIZINAN LINGKUNGAN
Berikut adalah dokumen perizinan lingkungan yang dimiliki oleh rumah sakit dan klinik yang dioperasikan oleh Perseroan dan Perusahaan Anak:
No Rumah Sakit No. Izin Dikeluarkan oleh1. SHLV ANDAL, RKL-RPL No. 660/Kep.323-Huk/2005 Bupati Tangerang2. RSUS UKL-UPL No. 660.1/Kep.80 BP2T/2011 Dinas Lingkungan Hidup Kab.
Tangerang3. SHLC Dokumen UKL-UPL No. 660.2.1/691/TL&ADL/BPLH Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Kab. Bekasi4. MRCCC ANDAL No. 24/Andal/-I.774.151 Komisi Penilai Amdal Provinsi DKI
Jakarta5. SHJB Rekomendasi Revisi Dokumen UKL-UPL No.
660.2/50/BLH/2010Badan Lingkungan Hidup Kota Jambi
6. SHBP Izin Lingkungan No. 660/08/BLH/IL Walikota Balikpapan7. SHMN Persetujuan ANDAL, RKL dan RPL No. 122 TAHUN
2011Walikota Manado
8. SHMK ANDAL No. 660/1027/Kep/X/2011 Walikota Makassar9. SHDP Rekomendasi Dokumen UKL-UPL No. 660.1/027LH Badan Lingkungan Hidup Kab. Badung
10. SHSB ANDAL, RKL dan RPL No. 660/5003/436.6.3/2006 Walikota Surabaya11. SHKJ Dokumen Pengelolaan Lingkungan No. 10/DPL/-
1.774.151Komisi Penilai Amdal Daerah Provinsi DKI Jakarta
12. SHPL Kesepakatan Kerangka Acuan ANDAL No. 512 Tahun 2011
Walikota Palembang
13. SHCN Izin Lingkungan No. 660.1/81/VI/BLH Walikota Depok14. SHTB Izin ANDAL No. 02/Andal/-1.774.151 Badan Pengelola Lingkungan Hidup
DKI Jakarta15. SHPW Izin Lingkungan No. 188.4/SK.04/BLH/2015 Badan Lingkungan Hidup Kab.
Purwakarta16. BIMC Kuta Rekomendasi Dokumen UKL-UPL No. 660.1/368/
LHBadan Lingkungan Hidup Kab. Badung
17. BIMC Nusa Dua Rekomendasi Dokumen UKL-UPL No. 660.41/070/PU/LH
Badan Lingkungan Hidup Kab. Badung
18. SHMD Persetujuan Kerangka Acuan ANDAL No. 660/2522/BLH/VIII/Tahun 2013
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan
19. ASRI Pengesahan Dokumen UKL-UPL No. 85/UKL-UPL/-1.774.151
Badan Pengelola Lingkungan Hidup DKI Jakarta
20. SHKP Izin Lingkungan No. 230/KEP/HK/2014 Walikota Kupang21. SHBN Izin Lingkungan No. 660/12/1KL/2014 Walikota Baubau22. SHLB Izin Lingkungan No. BLH.660.1/03/IL/IV/2015 Bupati Manggarai Barat23. SHSM Izin Lingkungan No. 660/558/HK-KS/XI/2015 Walikota Samarinda24. SHBB Penetapan Kelayakan Lingkungan Hidup No
188.45/543.a/KLH/2014Bupati Bangka Tengah
25. SHBG Izin Lingkungan No. 660.1.45/1662-BPLH Tahun 2015
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor
26. SHMT Izin Lingkungan No. 161/II/2014 Walikota Mataram27. SHST UKL-UPL No. 660.1/61.PLH.1/I/2007 Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kota Bekasi28. SHCB Rekomendasi UKL-UPL No. 660/488-DLH Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon29. SHBT Izin Lingkungan No. 503/075/DPMPTSP.PPBANG Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bekasi
30. SHYG Perubahan Izin Lingkungan No. 285 Tahun 2016 Walikota Yogyakarta31. SHBS Pengesahan Dokumen UKL&UPL No. 660.1/2010.
PLH.1/X/2007Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi
185
14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan afiliasi memiliki aset hak atas kekayaan intelektual berupa merek sebagai berikut:
Dimiliki oleh Perseroan
No. Uraian Klasifikasi Nomor Registrasi1. Siloam Hospitals 44 IDM0001260842. Siloam Hospitals ABCDe Assesment Baby & Child Development Early &
Gambar41 IDM000281464
3. Siloam Hospitals ABCDe Assesment Baby & Child Development Early & Gambar
44 IDM000281463
4. Siloam & Gambar 44 IDM0004578615. Siloam Clinics & Gambar 44 IDM000464796
Keterangan:Merek ‘Siloam Hospitals’ sedang dalam proses permohonan perpanjangan dan dalam pemeriksaan substantif oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Dimiliki oleh PT Sentra Dwimandiri (perusahaan anak LK) dan digunakan Perseroan berdasarkan Perjanjian Lisensi Merek
No. Uraian Klasifikasi Nomor Registrasi1. MRCCC 41 IDM0002055312. MRCCC 42 IDM0002035983. MRCCC 44 IDM0001940964. Siloam Hospitals Semanggi Specialist Clinic 44 IDM000186101
Dimiliki oleh PT MST
No. Uraian Klasifikasi Nomor Registrasi1. BIMC Hospital 44 IDM0002690782. BIMC 44 IDM0003446323. BIMC Hospital CosMedic 44 IDM0004515524. Bali Indonesia Medika Citra 44 IDM000344633
15. RISET DAN PENGEMBANGAN
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum memiliki divisi Riset dan Pengembangan secara khusus, sehingga Perseroan tidak melakukan alokasi biaya secara khusus untuk kegiatan riset dan pengembangan. Namun Perseroan adalah bagian dari kelompok ilmu pengetahuan medis, yang terdiri dari UPHMS, yaitu suatu sekolah kedokteran dan keperawatan ternama di Indonesia, dan Mochtar Riady Institut Nanoteknologi, suatu lembaga riset berfokus pada riset genetik dan kanker yang memungkinkan Perseroan untuk mendorong inovasi dan menghasilkan generasi dokter dan perawat di masa mendatang untuk pengembangan usaha Perseroan. Selain itu, Perseroan senantiasa berupaya untuk melakukan inovasi dengan cara melakukan identifikasi terhadap kebutuhan konsumen, yang kemudian diikuti dengan upaya perolehan peralatan medis serta pelatihan para staf medis untuk mendukung kebutuhan tersebut. Selanjutnya, Perseroan juga memperoleh masukan dari para pemasok Perseroan mengenai peralatan medis yang terkini.
186
16. TANGGUNG JAWAB PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR)
Perseroan telah melakukan berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility dalam periode 2015 hingga 31 Mei 2017 diantaranya:
a. Pembangunan klinik dalam rangka penyediaan fasilitas kesehatan bagi masyarakat luas
Perseroan telah menyediakan tempat dan membangun klinik sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar di wilayah daerah terpencil di desa Mamit dan desa Daboto, Papua.
b. Pengobatan Gratis
Perseroan telah melakukan beberapa bakti sosial dengan memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk masyarakat di sekitar tiap unit rumah sakit Perseroan. Misalnya, Perseroan telah memberikan bantuan Operasi Bibir Sumbing Gratis bagi masyarakat di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan di Karawaci, Banten.
c. Khitanan Gratis
Perseroan secara berkala memberikan khitanan gratis sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan pihak swasta untuk memberikan dukungan medis bagi khalayak yang kurang mampu. Pada tahun 2015, Perseroan bekerjasama dengan Tentara Nasional untuk memberikan khitan gratis dengan mendonasikan peralatan medis untuk 70 pasien khitan.
d. Pengadaan Program Kesehatan Pendidikan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)
Perseroan secara berkala mengadakan Seminar, Edukasi dan Talk show bertema Kesehatan yang beragam seperti contohnya Seminar Kesehatan Gigi Anak dan pemeriksaan gigi gratis serta Sosialisasi alat KB, Talk Show Saturday Health gratis kegiatan-kegiatan tersebut diadakan di beberapa Siloam Hospitals milik Perseroan.
e. Pemberian Bantuan Bagi Korban Bencana Alam
Perseroan juga aktif memberikan bantuan berupa tenaga medis, obat-obatan dan kebutuhan dasar hidup para korban bencana dalam bencana-bencana alam nasional yang telah terjadi.
f. Lainnya
Selain itu, Perseroan juga kerap menyediakan atau menyumbang tenaga ahli dokter pada Program Bakti Sosial yang dilakukan di daerah Tangerang dan sekitarnya. Dalam pengadaan maupun kontribusi Program-program Sosial Perseroan melakukan hal tersebut secara periodik guna memberikan kontribusi dan pelayanan jasa kesehatan pada masyarakat yang membutuhkan.
Jumlah biaya CSR yang telah dikeluarkan oleh Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp200,0 juta, Rp677,0 juta, dan Rp484,3 juta.
187
IX. EKUITAS
Tabel di bawah ini menunjukkan posisi ekuitas Perseroan yang didasarkan pada Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Data-data tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjun Tjun.
(dalam jutaan Rupiah)
KeteranganPada tanggal
31 Mei Pada tanggal 31 Desember
2017 2016 2015EKUITASModal Ditempatkan dan Disetor Penuh – 1.300.612.500
Saham pada 31 Mei 2017 dan 31 Desember 2016, dan 1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2015 130.061 130.061 115.610
Tambahan Modal Disetor - Neto 2.570.240 2.570.240 1.289.665Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali (25.748) (25.748) (25.748)Saldo Laba 492.799 447.325 364.490Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk 3.167.352 3.121.878 1.744.017Kepentingan Nonpengendali 12.731 7.192 (4.065)JUMLAH EKUITAS 3.180.083 3.129.070 1.739.952
Setelah tanggal Laporan Keuangan 31 Mei 2017 hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan struktur modal yang terjadi.
Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUT II sebanyak 325.153.125 (tiga ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tiga ribu seratus dua puluh lima) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Setiap pemegang 4 (empat) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB mendapatkan 1 (satu) HMETD, dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.
Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini dilaksanakan seluruhnya menjadi saham Perseroan pada tanggal 31 Mei 2017, maka susunan proforma struktur permodalan Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Tambahan Modal
Disetor
Selisih Nilai Transaksi
dengan Pihak Nonpengendali
Saldo Laba
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
Posisi Ekuitas menurut Laporan Keuangan pada tanggal 31 Mei 2017 dengan Rp400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham 130.061 2.570.240 (25.748) 492.799 12.731 3.180.083
188
(dalam jutaan Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Tambahan Modal
Disetor
Selisih Nilai Transaksi
dengan Pihak Nonpengendali
Saldo Laba
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
Perubahan Ekuitas seandainya PUT II sebanyak 325.153.125 (tiga ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tiga ribu seratus dua puluh lima) saham dengan harga pelaksanaan Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) per saham, dengan nilai nominal Rp100 per saham, terjadi pada tanggal 31 Mei 2017 32.515 3.048.2271) - - - 3.080.742Proforma Ekuitas pada Tanggal 31 Mei 2017 Setelah PUT II 162.576 5.618.467 (25.748) 492.799 12.731 6.260.825
Keterangan:1) Setelah dikurangi biaya emisi porsi Perseroan
189
X. KEBIJAKAN DIVIDEN
Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka PUT II ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT II, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian dividen.
Berdasarkan UUPT, pembayaran dividen dilakukan melalui keputusan pemegang saham pada RUPS tahunan atau luar biasa atas rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat melakukan pembayaran dividen dalam suatu tahun atas hasil laba bersih Perseroan dari tahun sebelumnya. Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, dividen interim dapat dibagikan selama diizinkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan jika pembagian dividen interim tersebut tidak menyebabkan jumlah kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor serta cadangan wajib. Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh Dewan Komisaris. Apabila setelah akhir tahun buku tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris akan bertanggung jawab secara renteng jika dividen interim tersebut tidak dikembalikan kepada Perseroan.
Perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan atas laba bersih setelah pajak dengan kisaran sebagai berikut:
Keterangan Persentase Dividen Kas terhadap Laba Bersih setelah PajakBila laba bersih setelah pajak sampai dengan Rp150 miliar 10%Laba bersih setelah pajak di atas Rp150 miliar 15 – 30%
Tingkat dividen kas Perseroan juga dipengaruhi oleh aliran dana dan rencana investasi dari Perseroan dan Perusahaan Anak, di samping batasan peraturan perundangan yang digambarkan di atas dan persyaratan lainnya, termasuk pembayaran dividen kas oleh Perusahaan Anak kepada Perseroan, kepatuhan pada persyaratan fasilitas kredit untuk memastikan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya kepada kreditur, kondisi keuangan dan prospek usaha di masa mendatang dari Perseroan, dan faktor-faktor yang dianggap relevan oleh Direksi Perseroan dan pemegang saham, termasuk pemegang saham pengendali.
Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen kas, dividen kas tersebut akan dibayar dalam Rupiah. Pemegang saham pada tanggal pencatatan yang berlaku berhak atas sejumlah penuh dividen kas yang disetujui, dan dapat dikenai pajak penghasilan (withholding tax) yang berlaku di Indonesia, jika ada. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham asing akan dikenai pajak penghasilan (withholding tax) Indonesia sebesar 20%.
Perseroan tidak memiliki negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen.
Riwayat pembagian dividen Perseroan adalah sebagai berikut:
Tahun Buku % Keuntungan Bersih
Dividen per Saham Jumlah Pembayaran Dividen Tanggal Pembayaran
Dividen2014 10,1% Rp5,20 Rp6.011.720.000 18 Juni 2015
Pada tahun buku 2013, 2015, dan 2016, Perseroan tidak membagikan dividen.
190
XI. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen saham akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian keuntungan yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada Badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai objek Pajak Penghasilan dengan syarat: 1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK-03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman modal berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1994 tentang Penghasilan Atas Penghasilan Atas Penghasilan Dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2. Pemilik saham Pendiri dikenakan tambahan pajak penghasilan sebesar 0,50% dari nilai seluruh saham Pendiri yang dimilikinya pada saat penawaran umum perdana. Besarnya nilai saham tersebut adalah nilai saham pada saat penawaran umum. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham Pendiri sebelum penjualan saham Pendiri, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.
Yang dimaksud dengan “Pendiri” adalah orang pribadi atau badan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan Terbatas atau tercantum dalam anggaran dasar Perseroan Terbatas sebelum Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada OJK dalam rangka penawaran umum perdana menjadi efektif.
3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh Perseroan atas nama masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih metode pembayaran berdasarkan 0,5% Pajak Penghasilan yang bersifat final, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.
4. Berdasarkan Pasal 23.a.1 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang berasal dari saham, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.
5. Berdasarkan Pasar 17.2.c Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang dibagikan kepada wajib pajak orang pribadi dalam negeri dipotong PPh Pasal 4 (2) sebesar 10% dan bersifat final.
191
HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD)
Pembagian Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Pemegang Saham Indonesia
Pembagian HMETD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak menjadi Objek Pajak Penghasilan, kecuali apabila HMETD tersebut dijual kepada pemegang sahamnya. Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/PJ.42/1993 tanggal 29 Januari 1993 tentang Pajak Penghasilan atas HMETD (bukti rights) apabila Pemegang Saham menjual bukti rights, maka hasil penjualan tersebut adalah penghasilan yang merupakan Objek Pajak Penghasilan.
Pembagian Pre-emptive Rights kepada Pemegang Saham Asing
Penghasilan dari penjualan HMETD yang diterima oleh Pemegang Saham Asing, dikenakan pemotongan pajak Penghasilan yang pada saat ini sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah perkiraan pendapatan bersih. Namun mengingat hingga saat ini perkiraan pendapatan bersih tersebut belum ditetapkan maka dalam praktek pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari penjualan HMETD tersebut oleh pemegang saham asing masih diperdebatkan. Dalam beberapa Tax Treaty tertentu terdapat ketentuan yang mengecualikan pengenaan pajak penghasilan tersebut. Dalam hal ini penerima wajib menyediakan surat keterangan domisili yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di Negara yang menjadi salah satu pihak dalam Tax Treaty tersebut.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Biaya Meterai, dokumen sehubungan dengan penjualan saham terutang bea meterai. Pada saat ini, bea meterai dikenakan sebesar Rp6.000,00 untuk transaksi di atas Rp1.000.000,00 dan sebesar Rp3.000,00 untuk transaksi dengan harga nominal lebih dari Rp250.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00. Bea meterai ini terutang pada saat dokumen dipergunakan.
B. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERSEROAN
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT II INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT II INI.
PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN.
192
XII. KETERANGAN MENGENAI PEMBELI SIAGA
Berdasarkan dengan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No. 5 tanggal 4 September 2017 sebagaimana diubah dengan addendum Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No. 75 tanggal 18 September 2017 September 2017 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang (“Perjanjian Pembelian Sisa Saham”), yang bertindak sebagai Pembeli Siaga (Standby Buyer) sehubungan dengan PUT II ini adalah:
PT Ciptadana Capital (Terafiliasi)Plaza ASIA Office Park Unit 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59Jakarta 12190
IndonesiaTelepon: (+6221) 2557 4800
Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan.
Apabila setelah dialokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka Pembeli Siaga yaitu PT Ciptadana Capital akan membeli seluruh sisa saham tersebut dengan harga pelaksanaan Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham yang seluruhnya akan dibayar tunai. PT Ciptadana Capital sebagai Pembeli Siaga memiliki dana yang cukup dan sanggup menjalankan kewajibannya sebagai Pembeli Siaga dalam rangka PUT II Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham.
Apabila PT Ciptadana Capital, selaku Pembeli Siaga membeli seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan oleh Pemegang Saham Perseroan maka kepemilikan PT Ciptadana Capital pada Perseroan adalah sebesar 15,67%.
Perjanjian di atas merupakan perjanjian lengkap, yang menggantikan semua persetujuan yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai hal dimuat dalam perjanjian dan setelah ini tidak ada lagi perjanjian yang dibuat oleh pihak yang isinya bertentangan dengan perjanjian ini.
KETERANGAN MENGENAI PEMBELI SIAGA
Riwayat Singkat
PT Ciptadana Capital (“PT CC”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 110 tanggal 21 Agustus 1989 jo. Akta No. 111 tanggal 17 Oktober 1989, keduanya dibuat di hadapan Lieke Lianadevi Tukgali, SH, Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-10021.HT.01.01-TH.89 dan didaftarkan dalam buku register kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah nomor 1659/1989.
Kegiatan Usaha
Berdasarkan anggaran dasarnya, maksud dan tujuan PT CC adalah berusaha dalam perdagangan, industri, pembangunan, pertambangan, agrobisnis, angkutan, jasa dan percetakan. Kegiatan usaha PT CC saat ini adalah dalam bidang jasa konsultasi managemen .
193
Permodalan
Berdasarkan Akta No. 98 tanggal 23 Agustus 2007, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta SH., Notaris di Jakarta, dan telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dari surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Nama Pemegang Saham Perseroan tertanggal 17 September 2007 nomor W7-HT.01.10.12913, struktur permodalan PT CC adalah sebagai berikut:
Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp500 per saham
(Rp) %
Modal Dasar 600.000.000 300.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Lippo Securities Tbk 181.001.500 90.500.750.000 49,192PT Tahta Putera Manunggal 55.781.933 27.890.966.500 15,160PT Andalan Citra Manunggal 46.482.606 23.241.303.000 12,633PT Anekatrada Indotama 45.559.400 22.779.700.000 12,382PT Cahaya Citra Permai 25.173.433 12.586.716.500 6,842Catherine Gina Hambali 6.732.544 3.366.272.000 1,830Jimmy Budiman 5.419.578 2.709.789.000 1,473Anggriani Wirijosandjojo 1.799.006 899.503.000 0,489
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 367.950.000 183.975.000.000 100,000Jumlah Saham Dalam Portepel 232.050.000 116.025.000.000
Pengawasan dan Pengurusan
Susunan anggota Komisaris dan Direksi PT CC sebagaimana tercantum dalam Akta nomor 79 tanggal 20 Desember 2016 dibuat dihadapan Sindian Osaputra, SH, Notaris di Jakarta, dan telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dari surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tertanggal 22 Desember 2016 nomor AHU-AH.01.03-0110605, adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Irwan Djaja Komisaris : Tirtadjaja HambaliKomisaris : Budi Harianto IshakKomisaris : Adrian Suherman
Direktur Utama : Henry Chan Locke HienWakil Direktur Utama : Ir Henry Jani LiandoDirektur : Catherine Gina HambaliDirektur : Thong Thong SenneliusDirektur : Roberto Fernandez Feliciano
PERSYARATAN PENTING DALAM PERJANJIAN PEMBELI SIAGA
Berikut adalah persyaratan penting dalam Perjanjian Pembelian Sisa Saham:
a. Para Pihak 1. Perseroan 2. PT Ciptadana Capital
b. Kesanggupan Pembeli Siaga Bahwa jika pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD tidak memesan secara penuh
untuk bagian mereka secara prorata atas Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD sampai pada akhir periode perdagangan, Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD yang tidak dipesan tersebut akan dialokasikan kepada pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang telah mengajukan pemesanan saham tambahan.
194
Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, jika setelah penawaran Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD kepada pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD, pelaksanaan komitmen PT MKP dan PHCL, dan pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham, maka sisa saham wajib dibeli seluruhnya oleh Pembeli Siaga dengan harga pelaksanaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Pembelian Sisa Saham, dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Perjanjian Pembelian Sisa Saham dan dengan memperhatikan peraturan pasar modal yang berlaku.
c. Harga Penawaran dan Pembayaran Harga pelaksanaan adalah Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) per saham.
d. Jangka Waktu Perjanjian Pembelian Sisa Saham mulai berlaku sejak tanggal 4 September 2017. Perjanjian Pembelian Sisa Saham akan berakhir dengan sendirinya apabila pernyataan pendaftaran
menjadi efektif tidak diperoleh pada selambatnya 6 (enam) bulan setelah laporan keuangan Perseroan yang digunakan dalam Penawaran Umum Terbatas II atau segala kewajiban para pihak berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham telah diselesaikan sebagaimana mestinya, dengan memperhatikan peraturan pasar modal yang berlaku
e. Penyelesaian Perselisihan Para Pihak setuju bahwa setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul dari atau
berkenaan pelaksanaan Perjanjian Pembelian Sisa Saham, diselesaikan dengan cara musyawarah. Setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah oleh Para Pihak dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak tanggal pemberitahuan tertulis dari salah satu-pihak mengenai perselisihan tersebut, maka perselisihan atau perbedaan pendapat tersebut harus diselesaikan melalui Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (“BAPMI”) dengan menggunakan Peraturan dan Acara BAPMI dan tunduk pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa berikut semua perubahannya.
195
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam PUT II ini adalah sebagai berikut:
Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan Plaza ASIA Lantai 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59Jakarta 12190, IndonesiaTelp. (6221)5140-1340Fax. (6221)5140-1350
STTD STTD.KAP-00012/PM.22/2017 tanggal 10 Agustus 2017Keanggotaan Asosiasi Anggota IAPI No. 1192Surat Penunjukan No. 1040417/TJ/1104/EL-Add2 tanggal 3 Juli 2017
Tugas dan fungsi Akuntan Publik yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia).
Tugas dan Kewajiban Pokok :
Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Di dalam standar tersebut, Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari salah saji yang material. Audit yang dilakukan Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan dan juga penilaian atas prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan secara keseluruhan.
Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang digunakan dalam rangka PUT II ini berdasarkan audit yang dilakukan.
Konsultan Hukum Hadiputranto, Hadinoto & PartnersThe Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 21st Floor Sudirman Central Business District Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Telp. (6221) 2960-8888Fax. (6221) 2960-8999
STTD 93/STTD-KJ/PM/1996 tanggal 22 Juli 1996 atas nama Indah N. Respati, S.H.
Keanggotaan Asosiasi Anggota HKHPM No. 89021Surat Penunjukan No. 145/Corsec-SIH/VIII/2017 tanggal 10 Agustus 2017
Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan yang berkaitan dengan aspek hukum dari penambahan modal dengan memberikan HMETD termasuk penggunaan dananya sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan OJK No. 32/2015. Konsultan Hukum melakukan uji tuntas dari segi hukum atas fakta mengenai Perseroan yang berkaitan dengan aspek hukum dari penambahan modal dengan memberikan HMETD termasuk penggunaan dananya sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan OJK No. 32/2015. Hasil uji tuntas tersebut telah dimuat dalam Laporan Hasil Uji Tuntas yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum sehubungan dengan PUT II. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum.
196
Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.KnRuko L’Agricola Blok B-21Gading Serpong, Tangerang 15810Telp. (6221) 2944-3375/76 Fax. (6221) 5420-2011
STTD No. 551/BL/STTD-N/2011 tanggal 14 Nopember 2011Keanggotaan Asosiasi Anggota Pengurus Daerah Kabupaten Tangerang INI No. 603/
Pengda-Kab.Tng/Ket/IX/2016Surat Penunjukan No. 144/Corsec-SIH/VIII/2017 tanggal 10 Agustus 2017
Tugas dan fungsi Notaris yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada Kode Etik Notaris yang berlaku.
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Membuat Akta-akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan Perjanjian-perjanjian sehubungan dengan PUT II, sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris serta menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan dalam rangka PUT II kecuali rapat-rapat mengenai keuangan, penentuan harga, dan strategi pemasaran.
Biro Administrasi Efek PT Sharestar IndonesiaBeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950Telp. (6221) 527-7966Fax. (6221) 527-7967
STTD KEP-25/PM/1991 tanggal 14 Mei 1991 Keanggotaan Asosiasi Anggota ABI No. ABI/V/2013-004 Surat Penunjukan No. 146/Corsec-SIH/VIII/2017 tanggal 10 Agustus 2017
Tugas dan fungsi Biro Administrasi Efek yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada Standar Profesi Biro Administrasi Efek dan Peraturan Pasar Modal.
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Melaksanakan administrasi Daftar Pemegang Saham, menghitung HMETD, distribusi HMETD, administrasi pelaksanaan HMETD, deposit saham hasil pelaksanaan HMETD ke dalam sistem elektronik, melaksanakan penjatahan, menerbitkan formulir konfirmasi penjatahan, menyajikan laporan pelaksanaan HMETD dan menerbitkan Surat Kolektif Saham.
Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal kecuali PT Sharestar Indonesia dengan ini menyatakan bahwa tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
197
XIV. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DAN TATA CARA PEMESANAN SAHAM
Dalam rangka PUT II ini, Perseroan telah menunjuk PT Sharestar Indonesia sebagai Pelaksana Pengelolaan Administrasi Saham dan sebagai Agen pelaksana yang bertugas pula menyampaikan saham hasil pelaksanaan kepada para pemesan dalam rangka PUT II, sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam Rangka PUT II PT Siloam International Hospitals Tbk No. 4 tanggal 4 September 2017 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang.
Persyaratan dan tatacara pemesanan pembelian saham dalam PUT II adalah sebagai berikut:
1. Pemesan yang Berhak
Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB, berhak untuk mengajukan pembelian saham baru dalam rangka PUT II ini dengan ketentuan bahwa setiap Pemegang Saham yang memiliki 4 (empat) Saham Lama mempunyai 1 (satu) HMETD, dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan yang harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham.
Apabila terdapat pecahan atas HMETD maka akan diadakan pembulatan ke bawah dan pecahan tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan.
Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu Pemegang Saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli / pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam SBHMETD atau dalam kolom Endorsemen pada SBHMETD atau daftar pemegang HMETD yang dikeluarkan oleh KSEI. Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan / atau Lembaga / Badan Hukum Indonesia / Asing sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka para pemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya disarankan untuk mendaftar Surat Kolektif Sahamnya untuk diregistrasi, yaitu sebelum batas akhir pencatatan dalam DPS yaitu tanggal 11 Oktober 2017.
2. Distribusi SBHMETD
Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 12 Oktober 2017.
Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPS Tambahan”) dan formulir lainnya tersedia dan dapat diperoleh pemegang saham di kantor BAE, yaitu PT Sharestar Indonesia dengan alamat:
PT Sharestar IndonesiaBeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950
dengan menunjukkan bukti identitas atas nama pemegang saham yang tercatat dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.
198
Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD atas nama pemegang saham, yang dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap Hari Kerja dan jam kerja mulai tanggal 12 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 13 Oktober 2017, tanggal 16 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2017, dan tanggal 23 Oktober 2017 dengan menyerahkan:a) Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotokopi
anggaran dasar (bagi pemegang saham badan hukum/lembaga). Pemegang saham juga wajib menunjukkan asli dari fotokopi tersebut.
b) Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi identitas diri lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan).
3. Pendaftaran Pelaksanaan HMETD
A. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif
1. Pemegang HMETD memberikan instruksi pelaksanaan HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian dan membayar Harga Pelaksanaan HMETD dengan memasukkannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI;
2. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya instruksi pelaksanaan HMETD oleh Anggota Bursa atau Bank Kustodian kepada KSEI, maka:a. KSEI akan mendebet HMETD dari masing-masing sub rekening pemegang HMETD yang memberikan instruksi pelaksanaan HMETD ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan
fasilitas C-BEST; b. Segera setelah uang Harga Pelaksanaan HMETD diterima di dalam rekening bank yang
ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD dari rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI tersebut ke rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan pada Hari Bursa berikutnya.
3. 1 (satu) Hari Bursa setelah KSEI menerima instruksi pelaksanaan HMETD, KSEI akan menyampaikan kepada BAE, dokumen sebagai berikut:a. Daftar rincian instruksi pelaksanaan HMETD yang diterima KSEI, berikut rincian data pemegang HMETD (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan dan domisili) pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan HMETD; b. Surat atau bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD yang dilakukan oleh KSEI,
dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan; c. Instruksi untuk mendapatkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ke dalam
rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI.
4. Segera setelah BAE menerima dokumen-dokumen dari KSEI sebagaimana dimaksud dalam butir A.3 di atas, BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari instruksi pelaksanaan HMETD, bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD kedalam rekening bank khusus berdasarkan data pada rekening bank khusus, serta instruksi untuk mendepositokan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD.
5. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening bank khusus, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disiapkan KSEI, dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dengan menggunakan fasilitas CBEST. Selanjutnya, setelah melakukan pendistribusian Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut maka KSEI akan memberikan laporan hasil distribusi Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut kepada Perseroan dan BAE.
199
B. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif
1. Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor pusat BAE.2. Pemegang HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif yang akan melakukan pelaksanaan
HMETD harus membayar Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus serta menyerahkan dokumen sebagai berikut:a. Asli SBHMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap;b. Asli bukti pembayaran Harga Pelaksanaan HMETD;c. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang HMETD (perorangan) yang akan
melakukan pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk (”KTP”)/paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas (”KITAS”); atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan terakhir anggota Direksi/pengurus dari pemegang HMETD (lembaga/badan hukum) yang akan melakukan pelaksanaan HMETD;
d. Asli surat kuasa, jika pelaksanaan HMETD dilakukan oleh pemegang HMETD melalui kuasanya dan dilampirkan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (KTP/paspor/KITAS);
e. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dimasukkan dalam Penitipan Kolektif, maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa: • Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian
untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan Efekatas Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa;
• Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.
3. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung untuk pelaksanaan HMETD sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 di atas.
4. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah diterima dengan baik (in good funds) ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan, BAE akan menerbitkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dan mendistribusikan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut ke dalam Penitipan Kolektif KSEI.
4. Pemesanan Pembelian Tambahan Saham
Pemegang saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD yang terakhir yang namanya tercantum dalam SBHMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom pemesanan pembelian saham tambahan dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan dan menyerahkan kepada BAE paling lambat hari terakhir periode pelaksanaan HMETD yakni 23 Oktober 2017.
Pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI harus mengajukan permohonan kepada BAE melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian, dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi lengkap dan benar;b. Asli surat kuasa yang sah bermeterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampirkan fotokopi KTP/
Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa; c. Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-Best yang
sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-Best);
d. Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE;
e. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.
200
Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD harus mengajukan permohonan kepada BAE dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;b. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampirkan
fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar
dan lampiran susunan Direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);d. Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian
Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE; e. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari
bank tempat menyetorkan pembayaran.
Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekening bank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 25 Oktober 2017 dalam keadaan dana telah diterima dengan baik (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan.
5. Penjatahan Pemesanan Tambahan Saham
Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2017 dengan ketentuan sebagai berikut:a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi
jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT II ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi;
b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT II ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan;
c. Jumlah saham yang akan dijatahkan adalah sisa saham yang belum diambil bagian oleh pemegang HMETD. Manajer penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan Bapepam No.VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan OJK No. 32/2015. Laporan hasil pemeriksaan tersebut wajib disampaikan oleh Perseroan kepada OJK paling lambat 30 hari setelah tanggal penjatahan berakhir sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/2015.
6. Persyaratan Pembayaran Bagi Para Pemegang SBHMETD (Di luar Penitipan Kolektif KSEI)
Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT II yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada BAE harus dibayar penuh dan dana telah diterima dengan baik (in good funds) dalam mata uang Rupiah, pada saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkan Nomor SBHMETD atau Nomor FPPS Tambahan dan pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada:
PT Siloam International Hospitals, TbkNo. Rekening: 12030333777
Nobu BankCabang Kantor Kas Siloam Tangerang
Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet/giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas.
201
Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas paling lambat tanggal 25 Oktober 2017.
Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham PUT II ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.
7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham
Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham akan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan saham yang telah dicap ditandatangani yang merupakan bukti pada saat mengambil pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak dipenuhi. Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD dari C-BEST melalui Pemegang Rekening.
8. Pembatalan Pemesanan Saham
Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham Baru, baik secara keseluruhan atau sebagian, dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan saham.
Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain:a. Pengisian SBHMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syarat syarat pemesanan saham yang ditawarkan dalam PUT II yang tercantum dalam SBHMETD dan Prospektus. b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi.c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.
Dalam hal terdapat pihak-pihak yang walaupun tidak diperbolehkan untuk melaksanakan HMETD karena pelaksanaan HMETD ke saham dilarang oleh hukum yang berlaku tetapi tetap melakukan pemesanan Saham Baru dan melakukan pembayaran uang pemesanan, maka Perseroan berhak untuk memperlakukan HMETD tersebut atau dokumentasi HMETD lain yang disampaikan tersebut dalam pemesanan saham baru tidak sah dan mengembalikan seluruh uang pemesanan yang telah dibayarkan tersebut dalam mata uang Rupiah dengan mentransfer ke rekening bank atas nama pemesan. Pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan. Pengembalian uang yang dilakukan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan disertai bunga.
9. Pengembalian Uang Pemesanan
Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar dari pada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada tanggal 30 Oktober 2017. Pengembalian uang yang dilakukan Perseroan sampai dengan tanggal 30 Oktober 2017 tidak akan disertai bunga.
Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga dengan memperhatikan tingkat suku bunga jasa giro rata-rata Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu Bank”), yang diperhitungkan sejak tanggal 30 Oktober 2017 sampai dengan tanggal dimana uang tersebut dikembalikan. Apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan, kesalahan dari sistem pada bank yang bersangkutan atau hal-hal lain yang bukan disebabkan oleh kesalahan Perseroan, maka Perseroan tidak membayar bunga atas keterlambatan tersebut.
202
Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan. Perseroan akan memindahkan uang tersebut langsung ke dalam rekening atas nama pemesan sehingga pemesan tidak dikenakan biaya pemindahbukuan. Uang yang dikembalikan dalam bentuk cek dapat diambil di:
PT Sharestar IndonesiaBeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950
dengan menunjukkan KTP asli atau tanda bukti jati diri asli lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar dan surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) serta menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham asli dan fotokopi KTP atau tanda bukti diri. Pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya transfer untuk jumlah yang dikembalikan tersebut.
10. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek
Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening Perseroan.
Saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya akan mendapatkan saham dalam bentuk elektronik dan BAE akan mendepositkan kedalam Penitipan Kolektif KSEI selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan.
Adapun saham hasil penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam Penitipan Kolektif KSEI selambat-selambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah tanggal penjatahan. Saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan mulai tanggal 17 Oktober 2017. Sedangkan saham hasil penjatahan akan didistribusikan tanggal 30 Oktober 2017.
11. Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan
Jika saham yang ditawarkan dalam PUT II tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisa saham akan dialokasikan kepada para pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan melebihi haknya, dan alokasi dilakukan secara proporsional atas HMETD yang telah dilaksanakan oleh para pemegang HMETD. Jika masih terdapat sisa Saham Baru dari jumlah yang ditawarkan, maka Pembeli Siaga, yaitu PT Ciptadana Capital, akan membeli semua sisa Saham Baru tersebut dengan harga pelaksanaan sebesar Rp9.500 (sembilan ribu lima ratus Rupiah) setiap saham, berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham.
12. Pendaftaran SBHMETD
Pendaftaran dilakukan sendiri/dikuasakan dengan dilengkapi dokumen-dokumen melalui:
PT Sharestar IndonesiaBeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950
Telp. (6221) 527-7966Fax. (6221) 527-7967
203
dengan membawa:a) SBHMETD asli yang telah ditandatangani dan diisi lengkapb) Bukti pembayaran asli dari bank berupa bukti transfer bilyet giro/cek/tunai asli dari bankc) Fotokopi KTP/SIM/Paspor (untuk perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar (bagi
badan hukum/lembaga)d) Surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi KTP yang
memberi dan diberi kuasa. Bagi pemesan berkewarganegaraan asing, di samping mencantumkan nama dan alamat pemberi kuasa secara lengkap dan jelas, juga wajib mencantumkan nama dan alamat luar negeri domisili hukum yang sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperhatikan)
Waktu pendaftaran :Tanggal : 13, 16-20, 23 Oktober 2017
Pukul : 09.00-16.15 WIB e) Formulir Pemesanan Tambahan asli yang diisi lengkap dan ditandatangani (jika memesan saham
tambahan) dan diserahkan kepada BAE paling lambat pada tanggal 23 Oktober 2017. f) Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian
Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE.
204
XV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Prospektus, SBHMETD, FPPS Tambahan dan Formulir Permohonan Pemecahan SBHMETD akan tersedia mulai tanggal 13 Oktober 2017, tanggal 16 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2017, dan tanggal 23 Oktober 2017 dan dapat diambil langsung oleh pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB di:
BIRO ADMINISTRASI EFEKPT Sharestar Indonesia
BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta 12950Telp. (6221) 527-7966Fax. (6221) 527-7967
Apabila sampai dengan tanggal 23 Oktober 2017 pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.15 WIB belum mengambil Prospektus dan SBHMETD serta tidak menghubungi PT Sharestar Indonesia sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan, maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab PT Sharestar Indonesia ataupun Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan.
205
XVI. INFORMASI TAMBAHAN PUT II
Para pihak yang menginginkan penjelasan mengenai PUT II ini atau menginginkan tambahan informasi sehubungan dengan PUT II ini dapat menghubungi:
Sekretaris PerusahaanPERSEROAN
PT Siloam International Hospitals TbkFakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32
Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo VillageKabupaten Tangerang 15810, Indonesia
Telepon: (6221) 25668000Faksimili: (6221) 5460075
Email: [email protected]
atau
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Sharestar IndonesiaBeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950
Telp. (6221) 527-7966Fax. (6221) 527-7967
Halaman ini sengaja dikosongkan