56
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 2: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 1999 DAN 1998 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 3: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Neraca Konsolidasi 3

Laporan Laba Rugi Konsolidasi Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

5 6

Laporan Arus Kas Konsolidasi

7

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi

INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASI 1. Posisi Keuangan 2. Neraca Tersendiri Induk Perusahaan 3. Laba Rugi Tersendiri Induk Perusahaan

9

47

49

51

Page 4: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Neraca Konsolidasi 3

Laporan Laba Rugi Konsolidasi Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

5 6

Laporan Arus Kas Konsolidasi

7

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi

9

Page 5: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI31 DESEMBER 2000 DAN 1999

Catatan 2000 1999Rp Rp

AKTIVA

AKTIVA LANCARKas dan setara kas 2d,3 52,512,493,569 27,011,358,521Investasi sementara 2e,4,18 59,765,234,380 44,623,628,620Piutang usaha

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 36.909.831.174 pada tahun 2000 danRp 37.631.680.102 pada tahun 1999 2f,5,18,23 25,066,489,625 20,827,236,531

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5,45 221,154,738 182,113,960Piutang prestasi 6 24,677,928,910 42,900,926,407Piutang lain-lain 4,047,567,442 4,059,307,216Uang muka pembelian 716,919,074 505,109,720Pajak dibayar di muka 7 3,363,186,136 4,120,720,066Biaya dibayar di muka 2h 2,980,990,204 3,994,069,702

Jumlah Aktiva Lancar 173,351,964,078 148,224,470,743

AKTIVA TIDAK LANCARPiutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 8,45 206,596,988 661,195,413Piutang kerjasama 9,47 11,303,361,532 11,586,056,330Aktiva pajak tangguhan 2p,40 7,243,574,212 4,978,094,755Investasi dalam bentuk saham 2e,10,39 20,108,939,432 65,916,232,649Aktiva real estat 2g,11,18,23 875,766,960,786 730,331,168,207Gedung dan peralatan untuk disewakan -

setelah dikurangi akumulasi penyusutansebesar Rp 28.391.538.806 pada tahun 2000dan Rp 20.195.172.758 pada tahun 1999 2i,12,14,23 135,252,818,749 143,424,289,797

Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 71.367.541.918pada tahun 2000 dan Rp 65.224.015.799 2j,2kpada tahun 1999 13,18,23 172,316,053,096 180,170,952,911

Goodwill - bersih 2b,15 45,684,725,273 51,514,518,348Gedung dan peralatan untuk disewakan yang

terbakar 14 28,039,455,064 28,039,455,064Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha 2j,16 2,433,066,438 1,407,031,729Uang muka pembelian aktiva tetap 1,151,882,841 1,062,215,271Uang muka investasi saham 17 28,071,225,920 27,582,225,920Beban tangguhan 2l 22,238,846,547 25,221,960,229Piutang direksi dan karyawan 8,45 2,533,152,105 2,261,476,058Taksiran tagihan pajak penghasilan 2,627,501,225 2,273,057,711Uang jaminan 247,207,125 353,845,427

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1,355,225,367,333 1,276,783,775,819

JUMLAH AKTIVA 1,528,577,331,411 1,425,008,246,562

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

- 3 -

Page 6: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Lanjutan)

Catatan 2000 1999Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCARHutang bank dan cerukan 2n,18 278,297,651,492 222,983,620,185Hutang usaha kepada pihak ketiga 20 77,625,219,634 72,466,570,215Hutang lain-lain 3,216,417,301 1,955,227,570Uang muka dari pelanggan 2o 643,083,233 4,857,614,529Kelebihan tagihan prestasi 6 7,954,865,023 1,262,191,530Hutang pajak 2p,21 13,028,782,928 16,772,807,121Biaya yang masih harus dibayar 22 181,740,464,188 121,541,786,778Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahunHutang bank 2n,23 15,209,875,005 7,348,467,496Hutang sewa guna usaha 2k,19 291,890,550 -

Taksiran kewajiban pengembangan tanah dan lingkungan 24,47 112,177,923,890 114,945,722,999

Klaim asuransi diterima dimuka 25 20,380,723,554 31,301,213,545Jumlah Kewajiban Lancar 710,566,896,798 595,435,221,968

KEWAJIBAN TIDAK LANCARHutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 8,45 856,242,823 1,924,159,164Hutang bank - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalamwaktu satu tahun 2n,23 286,622,242,083 228,963,859,666

Hutang sewa guna usaha - setelah dikurangibagian yang jatuh tempo dalamwaktu satu tahun 2k,19 132,183,335 -

Hutang subordinasi 26 95,950,000,000 71,000,000,000Uang muka proyek 27 20,375,162,242 3,373,286,530Jaminan dari pelanggan 28 8,508,001,623 7,504,120,039Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 412,443,832,106 312,765,425,399

PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 2o 18,480,692,970 10,136,490,286

KEUNTUNGAN TRANSAKSI PENJUALANDAN PENYEWAAN KEMBALI YANGDITANGGUHKAN - BERSIH 2k,19 - 136,813,353

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIHANAK PERUSAHAAN 29 9,818,198,836 12,122,586,849

EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 500 per saham

Modal dasar - 1.600.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor -

739.611.500 saham 30 369,805,750,000 369,805,750,000Agio saham 31 83,532,207,518 83,532,207,518Laba (rugi) belum direalisasi dari

kepemilikan surat berharga 2e,4 (1,091,382,802) 784,483,015Selisih transaksi perubahan ekuitas

anak perusahaan 2e,32 3,963,358,970 -Saldo laba (defisit)

Ditentukan penggunaannya 42 5,600,000,000 2,000,000,000Tidak ditentukan penggunaannya (84,542,222,985) 38,289,268,174

Jumlah Ekuitas 377,267,710,701 494,411,708,707

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1,528,577,331,411 1,425,008,246,562

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

- 4 -

Page 7: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

Catatan 2000 1999Rp Rp

PENDAPATAN USAHA 2o,33 285,648,524,209 205,280,239,028 BEBAN LANGSUNG 2o,34 222,630,806,888 145,820,368,886

LABA KOTOR 63,017,717,321 59,459,870,142

BEBAN USAHAPenjualan 2o,35 3,277,592,902 2,049,626,212 Umum dan administrasi 2o,36 47,067,340,854 43,410,425,704

Jumlah Beban Usaha 50,344,933,756 45,460,051,916

LABA USAHA 12,672,783,565 13,999,818,226

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAINPenghasilan bunga 37 5,451,634,735 4,113,256,492 Keuntungan penjualan aktiva tetap 2j,13 283,184,864 108,675,753 Kerugian kurs mata uang asing 2c (55,229,282,568) (3,960,391,407) Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi 2e,10 (45,566,071,694) 15,405,386,706 Beban bunga 38 (30,622,794,217) (31,494,341,723) Amortisasi goodwill 2b,15 (4,995,381,170) (5,746,681,557) Keuntungan penjualan saham 39 - 48,660,784,752 Pendapatan klaim asuransi 25 - 4,000,000,000 Pendapatan proyek kerjasama - 620,445,176 Penghasilan jasa manajemen - 165,000,000 Lain-lain 1,357,888,286 1,554,830,758

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (129,320,821,764) 33,426,964,950

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (116,648,038,199) 47,426,783,176

BEBAN PAJAK 2p,40 (4,795,190,916) (8,545,068,861)

LABA (RUGI) DARI AKTIVITAS NORMAL (121,443,229,115) 38,881,714,315

POS LUAR BIASA 41 4,205,119,815 -

LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITASATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (117,238,109,300) 38,881,714,315

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIHANAK PERUSAHAAN 29 (1,993,381,859) (2,460,687,055)

LABA (RUGI) BERSIH (119,231,491,159) 36,421,027,260

LABA (RUGI) PER SAHAM DASARLaba usaha 2q 17.13 18.93Laba (rugi) bersih 2q (161.21) 49.24

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

- 5 -

Page 8: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

1999(Disajikan kembali -

2000 Catatan 2a)Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari pelanggan 295,673,131,110 223,355,072,024Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (227,534,017,509) (245,919,158,625)Pembayaran bunga (25,062,430,211) (25,319,060,901)Pembayaran pajak penghasilan (3,470,128,616) (8,959,697,801)Penerimaan dari operasi lain-lain 369,586,477 1,333,993,938

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)Aktivitas Operasi 39,976,141,251 (55,508,851,365)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPencairan (penempatan) investasi sementara (15,141,605,760) 604,379,530Penerimaan bunga 5,451,634,735 4,113,256,492Perolehan aktiva tetap (12,631,971,001) (4,011,476,186)Perolehan gedung dan peralatan untuk disewakan (24,895,000) (38,403,350)Hasil penjualan aktiva tetap 12,524,584,446 1,136,089,066Hasil penjualan investasi saham - 61,765,098,000Penerimaan dividen kas 241,221,523 128,100,000Uang muka investasi saham (489,000,000) -Penambahan uang muka pembelian aktiva tetap (89,667,570) (842,935,730)Kenaikan piutang afiliasi 454,598,425 (380,986,413)Gedung dan peralatan untuk disewakan yang terbakar - (51,618,577)Penurunan (penambahan) aktiva tetap tidak digunakan

dalam usaha (1,026,034,709) 1,137,813,783Dana yang dibatasi penggunaannya - 6,018,750,000Penurunan (penambahan) piutang karyawan (271,676,047) 1,176,078,428Taksiran tagihan pajak penghasilan (354,443,514) -Penurunan (penambahan) uang jaminan 106,638,302 (41,944,929)Penurunan aktiva lain-lain - 168,579,586

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk)Aktivitas Investasi (11,250,616,170) 70,880,779,700

- 7 -

Page 9: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Lanjutan)

1999(Disajikan kembali -

2000 Catatan 2a)Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan (pembayaran) dari pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa (1,067,916,341) 600,064,717Penambahan hutang bank jangka pendek 1,165,846,028 -Penambahan hutang bank jangka panjang - 2,523,625,419Pembayaran hutang bank jangka pendek (7,986,126,519) (74,770,537,389)Pembayaran hutang bank jangka panjang (7,997,864,081) -Pembayaran hutang sewa guna usaha - (576,456,678)Taksiran kewajiban pengembangan tanah dan lingkungan (2,767,799,109) 17,314,502,580Peningkatan penghasilan ditangguhkan 8,344,202,684 958,300,700Penurunan (peningkatan) uang muka proyek 17,001,875,712 (424,164,524)Penurunan (peningkatan) jaminan dari pelanggan 1,003,881,584 (390,278,841)Peningkatan (penurunan) klaim asuransi diterima di muka (10,920,489,991) 31,606,890,609

Kas Bersih (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan (3,224,390,033) (23,158,053,407)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 25,501,135,048 (7,786,125,072)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 27,011,358,521 34,797,483,593

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 52,512,493,569 27,011,358,521

PENGUNGKAPAN TAMBAHANAktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas:

Penambahan aktiva tetap melalui hutang sewa guna usaha 424,073,885 -Reklasifikasi hutang bank jangka pendek ke hutang bank jangka panjang - 75,235,234,247Reklasifikasi dari aktiva real estat ke aktiva tetap - 64,233,132,465Reklasifikasi dari aktiva real estat ke beban ditangguhkan - 21,420,937,000Reklasifikasi uang muka pembelian aktiva tetap ke aktiva tetap - 212,151,220

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

- 8 -

Page 10: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

Laba (Rugi) Belum Selisih Transaksi Modal Ditempatkan Direalisasi Dari Perubahan Ekuitas Ditentukan Tidak Ditentukan

Catatan dan Disetor Agio Saham Kepemilikan Efek Anak Perusahaan Penggunaannya Penggunaannya Jumlah EkuitasRp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 1999 369,805,750,000 83,532,207,518 - - 2,000,000,000 1,868,240,914 457,206,198,432

Laba belum direalisasi dari kepemilikan efek 2e,4 - - 784,483,015 - - - 784,483,015

Laba bersih - - - - - 36,421,027,260 36,421,027,260

Saldo per 31 Desember 1999 369,805,750,000 83,532,207,518 784,483,015 - 2,000,000,000 38,289,268,174 494,411,708,707

Rugi belum direalisasi dari kepemilikan efek 2e,4 - - (1,875,865,817) - - (1,875,865,817)

Selisih transaksi perubahan ekuitasanak perusahaan 2e,32 - - - 3,963,358,970 - 3,963,358,970

Rugi bersih - - - - - (119,231,491,159) (119,231,491,159)

Cadangan umum 42 - - - - 3,600,000,000 (3,600,000,000) -

Saldo per 31 Desember 2000 369,805,750,000 83,532,207,518 (1,091,382,802) 3,963,358,970 5,600,000,000 (84,542,222,985) 377,267,710,701

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

Saldo Laba (Defisit)

- 6 -

Page 11: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

- 9 -

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. Surya Semesta Internusa Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 37 tanggal 15 Juni 1971 dari Ny. Umi Sutamto, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama P.T. Multi Investments Ltd. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/150/16 tanggal 8 September 1971 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 80 tanggal 5 Oktober 1971, Tambahan No. 458. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 16 tanggal 14 Juli 2000 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Peraturan No. IX.D.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perusahaan juga menyetujui untuk mengeluarkan saham yang masih dalam simpanan (portepel) maksimum sejumlah 5% dari modal ditempatkan dan disetor. Perubahan anggaran dasar yang terakhir ini belum memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah berusaha dalam bidang industri, perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan dan jasa, termasuk mendirikan perusahaan dibidang perindustrian bahan bangunan, real estat, kawasan industri, pengelolaan gedung dan lain-lain. Pada saat ini kegiatan Perusahaan adalah melakukan penyertaan pada anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembangunan/ pengelolaan kawasan industri, real estat, jasa konstruksi, pembuatan elemen beton pra-tekan, perhotelan dan lain-lain. Perusahaan beralamat di Jl. HR Rasuna Said Kav. X-0, Kuningan, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971.

Berdasarkan akta No. 32 tanggal 19 Mei 2000 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris : Benyamin Arman Suriadjaya Wakil Presiden Komisaris : Theodore Permadi Rachmat Royanto Rizal

Komisaris : Kiki Sutantyo Hamadi Widjaja

Presiden Direktur : Marseno Wirjosaputro Wakil Presiden Direktur : Johannes Suriadjaja Direktur : Matius Sutrisno Djojopurnomo

Basroni Rizal Eddy Purwana Wikanta

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.580 karyawan untuk tahun 2000 dan 1.625 karyawan untuk tahun 1999. Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah kompensasi tersebut adalah sebesar Rp 577.140.000 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999.

b. Anak Perusahaan

Page 12: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 10 -

Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut :

Tahun Jumlah Persentase Mulai Aktiva

Kepemilikan Beroperasi 31 DesemberDomisili Jenis Usaha 2000 1999 Komersial 2000

Rp '000

- PT Suryacipta Swadaya Jakarta Pembangunan kawasan industri 100 100 1995 865.282.628

- PT TCP Internusa Jakarta Real estat dan penyewaan 100 100 1973 348.429.018 gedung perkantoran

- PT Multi Plaza Properties Jakarta Penyewaan gedung pertokoan - 100 1977 -dan perkantoran

- PT Enercon Paradhya Jakarta Penyertaan saham pada 100 100 1968 83.340.676 International perusahaan-perusahaan lain

- PT Sitiagung Makmur Jakarta Hotel dan usaha sejenis 99,99 99,99 belum 68.223.208 lainnya (dalam tahap beroperasipengembangan)

- PT Pacific Prestress Jakarta Pembuatan elemen-elemen 75 97,92 1974 56.189.742 Indonesia beton pra-tekan

- PT E.E. Black Construction Jakarta Bidang konstruksi bangunan 95 95 1974 379.575 Indonesia

- PT Nusa Raya Cipta Jakarta Bidang konstruksi bangunan 83,33 83,33 1975 124.980.702

- PT Kreativa Cipta Jakarta Jasa konsultasi, perencanaan, 77 77 1986 19.388 Artistika perekayasaan, penyeliaan,

survey, studi kelayakan dan manajemen konstruksi

- PT Karsa Sedaya Jakarta Perdagangan, pembangunan, 100 100 belum 260.332 Sejahtera pertanian, pertambangan dan jasa beroperasi

(dalam tahap pengembangan)

- E-SSIA.Com Inc. Cayman Island Penyertaan saham pada 100 - 2000 4.311.197 perusahaan-perusahaan lain

- PT E-Glodokplaza Dotkom Jakarta Jasa internet dan penyediaan 75 - belum 5.848.885 infrastrukturnya beroperasi

Anak Perusahaan

PT Multiplaza Properties, anak perusahaan telah bergabung dengan PT TCP Internusa, anak perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2000 (Catatan 51).

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 5 Maret 1997, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-306/PM/1997 untuk melaksanakan penawaran umum sebanyak 135.000.000 saham kepada masyarakat, dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 975 per saham.

Pada tanggal 25 Maret 1997 seluruh saham Perusahaan sebanyak 739.611.500 saham telah tercatat pada Bursa Efek di Indonesia.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Page 13: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 11 -

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Mulai tahun 2000, laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan komparatif, laporan arus kas konsolidasi tahun 1999, yang sebelumnya disusun dengan menggunakan metode tidak langsung, disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian tahun 2000.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban anak perusahaan diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 10 - 20 tahun karena aktiva anak perusahaan dapat memberikan manfaat kepada Perusahaan selama masa tersebut.

Selisih lebih antara nilai wajar aktiva dan kewajiban anak perusahaan atas biaya perolehan dan bagian perusahaan diakui sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

e. Investasi

Deposito berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.

Page 14: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 12 -

Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Investasi pada perusahaan asosiasi

Investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi goodwill dengan menggunakan metode garis lurus Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Investasi lainnya

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

g. Aktiva Real Estat

Persediaan tanah, rumah tinggal, rumah tinggal dalam penyelesaian dan infrastruktur dinilai berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan rumah tinggal dan rumah tinggal dalam penyelesaian meliputi seluruh biaya konstruksi bangunan, diluar biaya perolehan tanah. Biaya perolehan tanah meliputi biaya pembelian tanah mentah, pematangan dan pengembangan tanah, perijinan dan jasa konsultasi, kapitalisasi biaya pinjaman dan taksiran kewajiban pengembangan tanah dan lingkungan kepada pembeli. Kapitalisasi biaya pinjaman tersebut sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian dan pematangan tanah yang bersangkutan.

Persediaan proyek dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

h. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan mengunakan metode garis lurus.

Page 15: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 13 -

i. Gedung dan Peralatan untuk Disewakan

Gedung dan peralatan untuk disewakan dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap selama 20 dan 36 tahun.

j. Aktiva Tetap - Pemilikan Langsung Aktiva tetap, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aktiva tertentu yang diperoleh sampai dengan tanggal 12 September 1986 telah dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 2 Oktober 1986. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :

Tahun

Bangunan dan prasarana 20 dan 40Mesin dan peralatan 5Peralatan kantor 4 - 8Peralatan proyek 8Kendaraan 4 - 5 Aktiva tetap sebagian anak perusahaan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) (Catatan 13).

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan sejak tahun 1999. Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang, seperti dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

k. Sewa Guna Usaha

Page 16: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 14 -

Transaksi sewa guna us aha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha

pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

2) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.

3) Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.

Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap - pemilikan langsung (lihat kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap - pemilikan langsung). Keuntungan yang timbul dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale and leaseback) ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan biaya amortisasi aktiva yang disewagunausaha.

l. Beban Tangguhan

Biaya ini terdiri dari biaya yang dikeluarkan dalam rangka penawaran umum efek kepada masyarakat yang ditangguhkan dan diamortisasi selama lima tahun mulai bulan April 1997, dan biaya yang terjadi sehubungan dengan pengembangan usaha di Ungasan, Bali yang ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat beroperasi selama tiga tahun serta biaya yang terjadi sehubungan dengan diserahkannya aset kerjasama operasi berupa jalan tol dan diamortisasi sesuai dengan perjanjian bagi hasil dengan menggunakan metode garis lurus.

Pada tanggal 13 Maret 2000, Badan Pengawas Pasar Modal mengeluarkan Surat Keputusan No. 06/PM/2000 mengenai “Perubahan Peraturan No.VIII G-7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2000. Sesuai dengan Peraturan Pasar Modal tersebut, biaya emisi saham harus disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor. Pada tanggal 31 Desember 1999, Perusahaan mempunyai sisa saldo biaya emisi saham yang belum diamortisasi, dimana manajemen menganggap jumlah tersebut tidak signifikan terhadap posisi keuangan Perusahaan sehingga saldo biaya emisi saham tersebut langsung dibebankan pada tahun berjalan.

m. Program Pensiun

Salah satu anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.

Page 17: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 15 -

Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Attained Age Normal Method.

n. Restrukturisasi Hutang Bermasalah

Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.

Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan real estat berupa bangunan rumah, pabrik, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah di atas mana bangunan tersebut didirikan diakui dengan metode full accrual jika seluruh syarat berikut dipenuhi :

1) pengikatan jual beli telah berlaku;

2) harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya

telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

3) tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli;

4) telah terjadi pengalihan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada

suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aktiva (property) tersebut. Dalam hal ini setidak-tidaknya bangunan tersebut telah siap ditempati/digunakan.

5) Pendapatan dari penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh

pembeli tanpa keterlibatan penjual diakui dengan metode full accrual jika seluruh syarat berikut dipenuhi :

1) masa pengembalian uang muka telah lewat;

2) uang muka yang dibayar pembeli telah memadai, sekurang-kurangnya 20% dari harga

jual yang telah disepakati;

3) harga jual akan tertagih, dimana jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

4) tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi

terhadap hutang lain dari pembeli; dan

5) selesainya pengembangan lingkungan dimana tanah tersebut berada, yaitu penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun

Page 18: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 16 -

yang menjadi kewajiban dan beban penjual, sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan.

Apabila semua persyaratan tersebut di atas tidak dipenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit (deposit method), sampai semua persyaratan dipenuhi.

Pendapatan sewa diakui selama periode kontrak sewa. Pendapatan proyek ditentukan berdasarkan metode persentase penyelesaian proyek (percentage of completion method).

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun bersangkutan (accrual basis).

p. Pajak Penghasilan

• Pajak Penghasilan Tidak Final

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

• Pajak Penghasilan Final

Pajak penghasilan atas sewa dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 tahun 1996 tanggal 18 April 1996 tentang pajak penghasilan final atas penyewaan tanah dan/atau bangunan.

Nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final yang berbeda dengan dasar pengenaan pajak (DPP) nya tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan.

Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.

q. Laba (Rugi) per Saham

Page 19: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 17 -

Laba usaha dan laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba usaha dan laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Jumlah rata-rata tertimbang saham pada tahun 2000 dan 1999 masing-masing sebanyak 739.611.500 saham.

r. Informasi Segmen

Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi.

3. KAS DAN SETARA KAS

2000 1999Rp Rp

KasRupiah 3.817.499.982 722.769.817Dollar Amerika Serikat 226.729.850 249.234.148Dollar Singapura 105.242 -Jumlah 4.044.335.074 972.003.965

BankRupiah

Bank Universal 7.945.126.768 8.306.039.281Hongkong & Shanghai Bank Corp. 2.621.134.119 3.578.678.910Bank Negara Indonesia 1946 1.328.617.515 31.868.322Bank Internasional Indonesia 1.206.785.262 11.255.423Bank Lippo 854.099.864 125.066.403Bank of America 180.020.120 193.661.991Bank Media 156.614.986 -Bank Panin 127.682.338 14.984.445Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp 100.000.000) 284.317.520 3.596.236.813Dollar Amerika Serikat

Hongkong & Shanghai Bank Corp. 10.270.938.581 222.296.101Bank Universal 6.317.841.744 1.620.564.916Bank Standard Chartered 441.924.783 636.345.168Bank Negara Indonesia 1946 350.988.557 -Bank Danamon (d/h Bank Tiara Asia) 294.239.694 -Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp 100.000.000) 108.295.340 31.632.346Dollar Singapura

Hongkong & Shanghai Bank Corp. 27.561.737 -Jumlah 32.516.188.928 18.368.630.119

Page 20: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 18 -

2000 1999Rp Rp

Deposito berjangkaRupiah

Bank Lippo 3.187.458.445 -Bank Universal 1.000.000.000 4.406.000.000Bank Exim 450.000.000 326.662.500Utama International Bank - 1.000.000.000

Dollar Amerika SerikatBank Universal 11.314.511.122 22.720.000Hongkong & Shanghai Bank Corp. - 1.915.341.937

Jumlah 15.951.969.567 7.670.724.437

Jumlah kas dan setara kas 52.512.493.569 27.011.358.521

Tingkat bunga deposito berjangka per tahunRupiah 10,75% - 13,22% 12,5% - 12,75%Dollar Amerika Serikat 5,0% - 6,8% 5,5% - 5,81%

4. INVESTASI SEMENTARA

2000 1999Rp Rp

Deposito berjangka pada bank pihak ketigaRupiah

Bank Sumitomo 10.554.500.000 -Bank NISP 766.653.000 -Bank Universal 558.402.167 1.780.000.000Bank Rakyat Indonesia 149.000.000 1.872.000.000

Dollar Amerika SerikatHongkong & Shanghai Bank Corp. 37.430.198.722 27.918.188.249Bank Sumitomo - 3.554.987.253Bank Universal - 642.072.880

Jumlah 49.458.753.889 35.767.248.382

Portofolio investasi melaluiGoldman, Sachs & CoBiaya perolehan 11.397.863.293 8.071.897.223Laba (rugi) yang belum direalisasi (1.091.382.802) 784.483.015

Nilai Pasar 10.306.480.491 8.856.380.238

Jumlah 59.765.234.380 44.623.628.620

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah 9,5% - 12,5% 11% - 12,75%Dollar Amerika Serikat 5,625% - 5,750% 4,25% - 5,75%

Page 21: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 19 -

Deposito berjangka digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 18). Mutasi laba (rugi) pemilikan portofolio yang belum direalisasi :

2000 1999Rp Rp

Saldo awal 784.483.015 -Laba penjualan portofolio yang telah direalisasi (770.045.559) -Peningkatan (penurunan) nilai portofolio (1.105.820.258) 784.483.015

Saldo akhir (1.091.382.802) 784.483.015

5. PIUTANG USAHA

2000 1999Rp Rp

a. Jumlah piutang usaha berdasarkan langganan adalah sebagai berikut :

Pihak ketigaPT Sigma Karya 36.574.293.907 36.574.293.907PT Kia Keramik Mas 7.717.169.789 6.827.728.154PT Satwika Permai Indah 1.702.798.150 1.748.298.150PT Tanjung Enim Pulp & Paper 1.172.312.332 73.450.632PT Astra International Tbk 1.132.234.972 123.693.000L'oreal 753.643.387 -PT Sunter Lake Side Hotel 713.865.000 -PT Riau Andalan Pulp & Paper 709.411.917 -PT Kilang Vecolina 584.388.540 107.734.287PT Hutama Karya 547.351.538 -Hartopo 527.777.778 -PT Sinar Karya Duta Abadi 452.757.623 -PT Giri Jaladhi Wana 441.196.800 -PT Usaha Pariwisata Sukses 436.373.212 736.373.212PT GS Battery 385.484.402 71.951.503PT Kawasan Industri Kampar 344.408.351 -Bachtiar 332.407.407 -PT Perwita Karya 305.089.125 -Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 300.000.000) 7.143.356.569 12.195.393.788

Jumlah 61.976.320.799 58.458.916.633

Penyisihan piutang ragu-ragu (36.909.831.174) (37.631.680.102)

Bersih 25.066.489.625 20.827.236.531

Page 22: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 20 -

2000 1999Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewaPT Wahana Sempurna 151.616.486 103.388.900PT Arman Investments Utama 54.865.575 78.725.060PT Maeda - NRC 14.672.677 -

Jumlah 221.154.738 182.113.960

Jumlah piutang usaha 25.287.644.363 21.009.350.491

b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari)sebelum dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :Belum jatuh tempo 9.277.832.967 13.544.139.884Sudah jatuh tempo

1 - 30 hari 3.046.521.061 2.450.941.54731 - 60 hari 926.090.299 440.748.22161 - 90 hari 423.663.619 103.738.75091 - 120 hari 483.818.486 185.577.712Lebih dari 120 hari 48.039.549.105 41.915.884.479

Jumlah 62.197.475.537 58.641.030.593Penyisihan piutang ragu-ragu (36.909.831.174) (37.631.680.102)

Bersih 25.287.644.363 21.009.350.491

c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :Rupiah 43.641.487.006 51.936.008.117Dollar Amerika Serikat 18.555.988.531 6.705.022.476

Jumlah 62.197.475.537 58.641.030.593

Penyisihan piutang ragu-ragu (36.909.831.174) (37.631.680.102)

Bersih 25.287.644.363 21.009.350.491

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu :Saldo awal 37.631.680.102 37.868.797.974Penyisihan - 480.384.784Penghapusan (721.848.928) (717.502.656)

Saldo akhir 36.909.831.174 37.631.680.102

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Page 23: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 21 -

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.

Piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank (Catatan 18 dan 23).

6. PIUTANG PRESTASI DAN KELEBIHAN TAGIHAN PRESTASI

Piutang prestasi merupakan pekerjaan selesai pada akhir tahun yang belum ditagih.

Kelebihan tagihan prestasi merupakan kelebihan tagihan atas pekerjaan dalam pelaksanaan pada akhir tahun.

7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA

2000 1999Rp Rp

Pajak penghasilanPasal 21 5.865.914 -Pasal 22 - 631.981Pasal 23 281.249.236 166.036.233Pasal 25 1.000.000 102.007.664

Pajak final atas sewa 757.146.019 773.887.071Pajak Pertambahan Nilai 2.317.924.967 3.078.157.117

Jumlah 3.363.186.136 4.120.720.066

8. PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

2000 1999Rp Rp

Piutang kepada pihak yangmempunyai hubungan istimewaPT Adicipta Luhur Swadaya 206.596.988 182.695.991PT Anekacipta Sejahtera - 420.253.064PT Skylift Indonesia - 58.246.358

Jumlah 206.596.988 661.195.413

Piutang direksi dan karyawan 2.533.152.105 2.261.476.058

Hutang pada pihak yangmempunyai hubungan istimewaPT Sitiswadaya Permai 479.133.859 883.372.773PT Suryalaya Anindita International 377.108.964 1.030.009.724PT Arjunaraya Unggul - 10.776.667

Jumlah 856.242.823 1.924.159.164

Piutang kepada PT Adicipta Luhur Swadaya dan PT Anekacipta Sejahtera terjadi sehubungan dengan pemberian pinjaman sementara dan dikenakan bunga 12% per tahun pada tahun 2000 dan 1999.

Piutang kepada PT Skylift Indonesia, perusahaan asosiasi, merupakan piutang dengan jangka waktu 6 (enam) tahun sejak tahun 1993. Piutang ini tidak dikenakan bunga.

Page 24: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 22 -

Hutang kepada PT Sitiswadaya Permai dan PT Suryalaya Anindita International terjadi sehubungan dengan pembebanan biaya-biaya yang dibayar terlebih dahulu. Hutang kepada PT Arjunaraya Unggul terjadi sehubungan dengan pinjaman sementara.

Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.

9. PIUTANG KERJASAMA

2000 1999Rp Rp

PT Jaya Obayashi 11.303.361.532 11.140.382.678PT Tata Mulia Nusantara - 392.222.128PT Murinda - 53.451.524

Jumlah 11.303.361.532 11.586.056.330

Lihat Catatan 47.

10. INVESTASI DALAM BENTUK SAHAM

Tempat PersentaseNama Perusahaan Kedudukan Kepemilikan 2000 1999

% Rp RpMetode Ekuitas

Biaya PerolehanPT Suryalaya Anindita

International Jakarta 48,05 60.645.766.100 60.645.766.100PT Maeda - NRC Jakarta 50,00 1.475.000.000 1.475.000.000PT Skylift Indonesia Jakarta 34,16 458.104.039 458.104.039Jumlah 62.578.870.139 62.578.870.139

Bagian Laba (Rugi)Perusahaan AsosiasiSaldo awal 3.325.962.510 (11.951.324.196) Periode berjalanPT Suryalaya Anindita International (45.738.700.500) 15.128.145.115PT Skylift Indonesia (67.249.512) 371.450.285PT Maeda - NRC 239.878.318 (94.208.694)Jumlah (45.566.071.694) 15.405.386.706

Dividen kas (241.221.523) (128.100.000)

Jumlah 20.097.539.432 65.904.832.649

Metode Biaya PT Real Estate Indonesia

Sewindu Jakarta < 1 11.000.000 11.000.000PT Persatuan Pengusaha

Real Estate Indonesia Jakarta < 1 400.000 400.000Jumlah 11.400.000 11.400.000

Jumlah 20.108.939.432 65.916.232.649

Page 25: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 23 -

11. AKTIVA REAL ESTAT

2000 1999Rp Rp

Persediaan tanah dan rumah tinggal :Tanah 870.703.989.162 725.180.307.632Rumah tinggal 104.793.499 1.120.004.094Rumah tinggal dalam penyelesaian 793.209.404 1.111.284.142Infrastruktur 1.655.224.850 -

Persediaan proyek 2.509.743.871 2.919.572.339

Jumlah 875.766.960.786 730.331.168.207

Biaya bunga yang dikapitalisasi pada persediaan tanah masing-masing sebesar Rp 53.588.537.067 dan Rp 42.764.929.550 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999. Kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 90.168.657.200 dikapitalisasi pada persediaan tanah dan keuntungan kurs mata uang asing bersih sebesar Rp 41.556.567.986 dikurangkan dari persediaan tanah masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999. Persediaan tersebut diatas dijadikan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 18 dan 23). Tanah seluas sekitar 30.000 m2 milik PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan masih dalam perkara gugatan (Catatan 48).

12. GEDUNG DAN PERALATAN UNTUK DISEWAKAN

1 Januari 2000 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2000Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Gedung dan peralatan 163.619.462.555 24.895.000 - 163.644.357.555

Dikurangi Akumulasi Penyusutan

Gedung dan peralatan 20.195.172.758 8.196.366.048 - 28.391.538.806

Jumlah Tercatat 143.424.289.797 135.252.818.749

1 Januari 1999 Penambahan Pengurangan 31 Desember 1999Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Gedung dan peralatan 163.581.059.205 38.403.350 - 163.619.462.555

Dikurangi Akumulasi Penyusutan

Gedung dan peralatan 12.001.031.798 8.194.140.960 - 20.195.172.758

Jumlah Tercatat 151.580.027.407 143.424.289.797

Page 26: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 24 -

Jumlah beban penyusutan adalah Rp 8.196.366.048 dan Rp 8.194.140.960, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999.

Gedung dan peralatan untuk disewakan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan gedung, kerusakan mesin, peperangan, pemogokan karyawan dan kerusuhan dengan perincian sebagai berikut :

2000 1999USD USD

PT China Insurance Indonesia 14.185.500 2.300.000PT Asuransi Allianz Utama Indonesia 12.698.000 1.000.000PT Asuransi Sinar Mas 187.500 -PT Asuransi Tugu Kresna Pratama 187.500 -PT Asuransi Rama Satria 187.500 -PT Royal & Sun Alliance Indrapura Insurance - 23.396.000

Jumlah 27.446.000 26.696.000

Nilai PertanggunganNama Perusahaan

Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin dialami.

Pada tahun 1998 sebagian dari gedung dan peralatan tersebut, yang merupakan milik salah satu anak perusahaan telah terbakar pada kerusuhan bulan Mei 1998, namun demikian anak perusahaan telah mengasuransikannya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 17.500.000 (Catatan 14).

Gedung untuk disewakan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 23).

13. AKTIVA TETAP

Page 27: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 25 -

1 Januari 2000 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2000

Rp Rp Rp Rp RpBiaya perolehan Pemilikan langsung

Tanah 51.547.767.393 7.893.479.266 8.567.925.000 (1.285.655.948) 49.587.665.711

Bangunan dan prasarana 39.243.961.332 96.893.800 - - 39.340.855.132 Mesin dan peralatan 65.508.077.658 485.193.746 129.551.196 (2.500.000) 65.861.220.208 Peralatan kantor 11.199.202.135 2.807.757.338 1.015.860.753 174.087.533 13.165.186.253

Peralatan proyek 473.778.025 56.781.163 - - 530.559.188 Kendaraan 5.992.595.190 377.580.132 243.456.699 56.333.426 6.183.052.049

Aktiva dalam penyelesaian 71.429.586.977 1.338.359.441 3.516.904.044 (235.985.901) 69.015.056.473

Jumlah 245.394.968.710 13.056.044.886 13.473.697.692 (1.293.720.890) 243.683.595.014

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsungTanah 1.285.655.948 - - (1.285.655.948) -Bangunan dan prasarana 5.919.982.717 2.001.754.299 - - 7.921.737.016

Mesin dan peralatan 45.539.089.360 4.474.154.441 129.551.196 - 49.883.692.605 Peralatan kantor 7.281.620.043 1.567.682.211 907.211.048 (19.980.340) 7.922.110.866 Peralatan proyek 224.180.824 74.849.050 - - 299.029.874 Kendaraan 4.973.486.907 551.105.118 195.535.866 11.915.398 5.340.971.557

Jumlah 65.224.015.799 8.669.545.119 1.232.298.110 (1.293.720.890) 71.367.541.918

Jumlah Tercatat 180.170.952.911 172.316.053.096

1 Januari 1999 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 1999

Rp Rp Rp Rp RpBiaya perolehan Pemilikan langsung

Tanah 51.030.793.000 1.693.285.059 - (1.176.310.666) 51.547.767.393 Bangunan dan prasarana 38.268.211.345 43.450.000 - 932.299.987 39.243.961.332 Mesin dan peralatan 62.517.528.857 183.181.743 7.680.995 2.815.048.053 65.508.077.658 Peralatan kantor 10.851.909.974 708.308.888 361.016.727 - 11.199.202.135 Peralatan proyek 421.359.907 52.418.118 - - 473.778.025 Kendaraan 6.162.065.660 409.894.168 579.364.638 - 5.992.595.190

Aktiva dalam penyelesaian 72.430.007.578 595.939.219 664.059.833 (932.299.987) 71.429.586.977

Jumlah 241.681.876.321 3.686.477.195 1.612.122.193 1.638.737.387 245.394.968.710

Aktiva Sewa Guna UsahaMesin dan peralatan 2.815.048.053 - - (2.815.048.053) -

Jumlah 244.496.924.374 3.686.477.195 1.612.122.193 (1.176.310.666) 245.394.968.710

Akumulasi penyusutanPemilikan langsung

Tanah 2.461.966.614 - - (1.176.310.666) 1.285.655.948 Bangunan dan prasarana 3.969.406.584 1.950.576.133 - - 5.919.982.717 Mesin dan peralatan 37.602.666.350 5.966.590.769 1.896.398 1.971.728.639 45.539.089.360 Peralatan kantor 5.798.331.328 1.703.227.737 219.939.022 - 7.281.620.043 Peralatan proyek 151.025.729 73.155.095 - - 224.180.824 Kendaraan 4.580.759.958 755.600.409 362.873.460 - 4.973.486.907

Jumlah 54.564.156.563 10.449.150.143 584.708.880 795.417.973 65.224.015.799

Aktiva Sewa Guna UsahaMesin dan peralatan 1.450.028.236 521.700.403 - (1.971.728.639) -

Jumlah Akumulasi Penyusutan 56.014.184.799 10.970.850.546 584.708.880 (1.176.310.666) 65.224.015.799

Jumlah Tercatat 188.482.739.575 180.170.952.911

Page 28: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 26 -

Beban penyusutan adalah Rp 8.669.545.119 dan Rp 10.970.850.546, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999.

Aktiva dalam penyelesaian merupakan bangunan apartemen, mal, hotel, spa, ruang konferensi dan restoran.

Aktiva tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, kerusuhan, pemogokan karyawan, kerusakan gedung dan kendaraan serta hilangnya kendaraan dengan perincian sebagai berikut :

R p USD R p USD

PT Asuransi AIU Indonesia 26.699.620.000 - - -PT IBS Insurance 17.478.395.651 3.865.536 33.000.000.000 1.185.536PT Asuransi Astra Buana 8.010.339.000 3.000.000 30.971.050.545 270.000PT Asuransi Ikrar Lloyd 1.815.200.000 - - -PT Asuransi Wahana Tata 930.000.000 - - -PT Asuransi Samsung Tugu 714.600.000 - - -PT Asuransi Al l ianz Utama Indonesia 419.900.000 - - -PT Asuransi Mult i Artha Guna 256.225.000 - - -PT LG Simas General Insurance 170.000.000 - 65.150.000 -PT Asuransi Hast in Utama 105.000.000 - 105.000.000 -PT Asuransi Bintang Tbk 40.000.000 - - -PT Royal & Sun Al l iance Indrapura

Insurance - - - 2.680.000PT Asuransi Sinar Mas - - 200.000.000 -PT Asuransi Bintang Majapahit - - 193.000.000 -

Jumlah 56.639.279.651 6.865.536 64.534.200.545 4.135.536

19992000Nilai Pertanggungan

Nama Perusahaan

Beban bunga yang dikapitalisasi pada aktiva dalam penyelesaian tahun 1999 sebesar Rp 4.074.458.181. Keuntungan kurs mata uang asing yang dikurangkan pada aktiva dalam penyelesaian pada tahun 1999 sebesar Rp 4.611.608.392.

Sebagian aktiva tetap di atas disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), dengan rincian sebagai berikut :

2000 1999Rp Rp

Biaya perolehanPemilikan langsung

Peralatan kantor 1.945.818.315 1.622.254.831Peralatan proyek 530.559.188 473.778.025Kendaraan 1.196.808.028 1.196.808.028Jumlah 3.673.185.531 3.292.840.884

Dikurangi akumulasi penyusutanPemilikan langsung

Peralatan kantor 1.150.282.220 856.015.429Peralatan proyek 299.029.874 224.180.824Kendaraan 1.094.558.290 992.398.130Jumlah 2.543.870.384 2.072.594.383

Jumlah tercatat 1.129.315.147 1.220.246.501

Page 29: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 27 -

Aktiva tetap pemilikan langsung, kecuali aktiva dalam penyelesaian, dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 18 dan 23).

14. GEDUNG DAN PERALATAN UNTUK DISEWAKAN YANG TERBAKAR

Akun ini merupakan gedung dan mesin-mesin untuk disewakan milik salah satu anak perusahaan yang berlokasi di Jl. Pinangsia Raya, Jakarta berupa pusat belanja “Plaza Glodok” yang telah terbakar dalam kerusuhan bulan Mei 1998.

Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, jumlah yang disetujui pihak asuransi atas klaim tersebut masih dalam proses penyelesaian dan gedung masih dalam proses perbaikan. Pada saat gedung yang terbakar tersebut selesai diperbaiki menjadi kondisi semula, selisih antara nilai klaim asuransi dengan biaya pembangunan dan pengembangan akan dicatat sebagai “Laba (Rugi) Atas Klaim Asuransi”. Pada tanggal 31 Desember 2000, selisih antara nilai penggantian klaim dengan biaya perbaikan dan pembangunan disajikan sebagai akun “Klaim Asuransi Diterima Di Muka”.

Manajemen berkeyakinan bahwa klaim asuransi berupa pembangunan gedung yang dibangun kem bali (reinstatement) yang tersisa dapat dipenuhi pihak asuransi.

15. GOODWILL – BERSIH

2000 1999R p R p

Saldo awal PT TCP Internusa 45.631.703.950 45.631.703.950PT Enercon Paradhya International 20.035.356.934 20.035.356.934PT Pacific Prestress Indonesia 12.822.371.843 12.822.371.843PT Mult i Plaza Propert ies 4.878.289.627 4.878.289.627PT Nusa Raya Cipta (1.143.366.200) -

Jumlah 82.224.356.154 83.367.722.354

Penambahan (pengurangan)PT Nusa Raya Cipta - (1.143.366.201)PT Mult i Plaza Propert ies (2.534.000.429) -PT TCP Internusa 2.534.000.429 -PT Pacific Prestress Indonesia (834.411.906) -

Jumlah (834.411.906) (1.143.366.201)

Jumlah 81.389.944.248 82.224.356.153

Dikurangi akumulasi amort isasiPT TCP Internusa 18.907.581.037 16.478.115.317PT Enercon Paradhya International 9.247.087.818 7.705.906.515PT Pacific Prestress Indonesia 5.287.249.374 4.435.710.595PT Mult i Plaza Propert ies 2.344.289.184 2.113.925.507PT Nusa Raya Cipta (80.988.438) (23.820.129)

Jumlah 35.705.218.975 30.709.837.805

Jumlah Tercatat 45.684.725.273 51.514.518.348

Page 30: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 28 -

Beban amortisasi adalah sebesar Rp 4.995.381.170 dan Rp 5.746.681.557 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999.

Penambahan dan pengurangan harga perolehan terjadi karena adanya pengurangan investasi dalam bentuk saham anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia dan merger antara PT TCP Internusa dengan anak perusahaan, PT Multi Plaza Properties pada tahun 2000 dan penambahan investasi dalam bentuk saham anak perusahaan PT Nusa Raya Cipta pada tahun 1999.

16. AKTIVA TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM USAHA

1 Januari 2000 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2000Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehanTanah 753.251.634 - 90.060.582 663.191.052 Bangunan 653.780.095 433.863.959 - 1.087.644.054 Mesin - 682.231.332 - 682.231.332

Jumlah 1.407.031.729 1.116.095.291 90.060.582 2.433.066.438

1 Januari 1999 Penambahan Pengurangan 31 Desember 1999Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehanTanah 712.660.012 40.591.622 - 753.251.634Bangunan 1.832.185.500 - 1.178.405.405 653.780.095

Jumlah 2.544.845.512 40.591.622 1.178.405.405 1.407.031.729

Page 31: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 28 -

17. UANG MUKA INVESTASI SAHAM

Akun ini merupakan uang muka investasi saham kepada PT Arjunaraya Unggul, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk pembelian 12.500 saham PT Giri Lingga Abadi dengan nilai nominal Rp 1.000.000 setiap sahamnya dan kepada PT Sumbawa Raya Cipta sebesar Rp 489.000.000.

18. HUTANG BANK DAN CERUKAN

2000 1999Rp Rp

Pinjaman RevolvingDalam Dollar Amerika Serikat

Badan Penyehatan Perbankan Nasional(BPPN), eks Bank Pelita,

maksimum US$ 20.000.000 172.182.275.000 127.409.500.000Bank Danamon (d/h Bank Tiara Asia),

maksimum US$ 4.000.000 38.380.000.000 28.400.000.000Hongkong & Shanghai Bank Corp.,

maksimum US$ 5.000.000 35.851.020.227 26.528.634.039Dalam Rupiah

BPPN, eks Bank Dagang Nasional Indonesia,maksimum Rp 11.300.000.000 11.276.905.727 11.276.905.727

BPPN, eks Bank Umum Servitia,maksimum Rp 3.650.000.000 2.684.819.583 2.684.819.583

Bank Danamon (d/h Bank Tiara Asia),maksimum Rp 2.000.000.000 1.678.180.610 1.619.030.000

BPPN, eks Bank Putra Surya Perkasa,maksimum Rp 4.000.000.000 - 4.000.000.000

Bank Lippo,maksimum Rp 2.000.000.000 - 2.000.000.000

BPPN, eks Bank Modern,maksimum Rp 3.000.000.000 - 1.040.000.000

Pinjaman tetapDalam Rupiah BPPN, eks Bank Umum Servitia 2.500.000.000 2.500.000.000 BPPN, eks Bank Modern 2.500.000.000 2.500.000.000 Bank Panin 6.500.000.000 7.500.000.000CerukanDalam Rupiah BPPN, eks Bank Dagang Nasional Indonesia 2.090.624.086 2.090.624.086 Utama International Bank 1.165.846.028 - BPPN, eks Bank Umum Servitia 999.999.084 999.999.084 Bank Lippo - 1.946.126.519Pinjaman modal kerja BPPN, eks Bank Pelita 487.981.147 487.981.147

Jumlah 278.297.651.492 222.983.620.185

Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalanRupiah 11,22% - 30% 8,5% - 55%Dollar Amerika Serikat 7,50% - 15% 5,4% - 18%

Page 32: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 29 -

Anak perusahaan, PT Suryacipta Swadaya memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Pelita yang dijamin dengan tanah seluas 731.500 m2 di Desa Kutamekar, Kabupaten Karawang atas nama PT Suryacipta Swadaya. Pinjaman ini juga dijaminkan secara pari pasu dengan pinjaman di Bank Universal. PT Suryacipta Swadaya menunda pembayaran pokok sebesar US$ 17.945.000 pada tahun 2000 dan 1999 dan menunda pembayaran bunga sebesar US$ 7.310.669,94 dan US$ 6.032.088,68 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Sampai dengan tanggal Laporan auditor independen, karena Bank Pelita berada dalam status bank beku operasi (BBO), maka perjanjian kredit tersebut belum mendapat perpanjangan. Anak perusahaan, PT Sitiagung Makmur memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Danamon (d/h Bank Tiara Asia) berupa pinjaman tetap untuk pembiayaan Proyek Ungasan dengan jumlah maksimum US$ 4.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan tanah di desa Ungasan, Bali dan jaminan perusahaan dari PT TCP Internusa.

Pada tanggal 25 Mei 2000, Bank Danamon (d/h Bank Tiara Asia) menyetujui restrukturisasi hutang anak perusahaan, PT Sitiagung Makmur untuk periode 11 April 2000 sampai dengan 10 April 2001. PT Sitiagung Makmur dikenakan bunga sebesar 8% per tahun dan mulai berlaku efektif sejak tanggal 11 April 2000 tetapi bila PT Sitiagung Makmur tidak memenuhi kewajiban selama 2 kali berturut-turut, maka akan diperhitungkan kembali tarif suku bunganya. Pada tanggal 4 April 2000, bunga tertunggak tahun 1999 sebesar US$ 394.246,69 dihapuskan karena PT Sitiagung Makmur tidak melanggar salah satu ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi sebelumnya. Sisa bunga tertunggak pada tahun 2000 adalah sebesar US$ 27.555,56.

Anak perusahaan, PT TCP Internusa memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Bank Danamon dengan jumlah maksimum Rp 2.000.000.000 yang dijamin dengan deposito atas nama direksi. Fasilitas ini berjangka waktu satu tahun dan dibebani bunga sebesar suku bunga deposito ditambah 2,5%. Anak perusahaan, PT Suryacipta Swadaya memperoleh pinjaman dari Hongkong & Shanghai Bank Corp., yang dijamin dengan deposito berjangka milik PT Suryacipta Swadaya pada bank yang sama.

Anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Bank Dagang Nasional Indonesia dengan jumlah maksimum Rp 2.000.000.000 dan fasilitas pinjaman investasi dengan jumlah maksimum Rp 11.300.000.000. Pembayaran kembali atas pinjaman ini dilakukan secara cicilan setiap triwulan sampai dengan Juni 2001. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan tanah dan bangunan di Jatirejo, Sidoarjo, Jawa Timur dan di Karawang, piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan, ruang perkantoran di Wisma Mitra Sunter, dan jam inan perusahaan dari PT TCP Internusa dan PT Enercon Paradhya International. Fasilitas pinjaman investasi digunakan untuk mendanai pembangunan pabrik di Karawang dan pembelian mesin spun pile. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, jumlah pinjaman pokok ditambah dengan bunga termasuk denda keterlambatan pembayaran yang tertunggak masing-masing sebesar Rp 25.991.779.044 dan Rp 23.545.521.090. Anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia memperoleh fasilitas pinjaman kredit dari Bank Umum Servitia dengan jumlah maksimum Rp 6.150.000.000 dan pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 1.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan, PT Enercon Paradhya International dan PT TCP Internusa. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, jumlah pinjaman pokok ditambah bunga termasuk denda keterlambatan pembayaran yang tertunggak masing-masing adalah Rp 7.849.453.641 dan Rp 7.208.953.808.

Page 33: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 30 -

PT Multi Plaza Properties (anak perusahaan yang bergabung dengan PT TCP Internusa) memperoleh pinjaman dari Bank Putra Surya Perkasa yang dijamin dengan surat aksep dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pada tanggal 2 Oktober 2000, PT Multi Plaza Properties mengikuti program pemberian diskon oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebesar 100% atas bunga dan 100% penghapusan atas denda, apabila PT Multi Plaza Properties melunasi pokok pinjaman sebesar Rp 4.000.000.000 secara tunai sekaligus. Pada tanggal 23 Oktober 2000, PT Multi Plaza Properties melunasi pokok pinjamannya sehingga tunggakan bunga dan denda sebesar Rp 3.680.548.148 dihapuskan. Pada tanggal 31 Desember 2000 sudah tidak ada hutang bank dan tunggakan bunga ke Bank Putra Surya Perkasa (Catatan 41). PT TCP Internusa, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Lippo berupa pinjaman jangka pendek dan pinjaman rekening koran. Fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka milik salah satu komisaris yang didepositokan pada bank yang sama dan surat girik tanah Tanjung Barat dan letter of intent dari Perusahaan dan PT Enercon Paradhya International, anak perusahaan. Pada tanggal 15 Maret 2000 Bank Lippo menyetujui adanya restrukturisasi pinjaman PT TCP Internusa, anak perusahaan, senilai Rp 2.200.000.000 yang telah diselesaikan dengan kondisi sebagai berikut :

1. Pembayaran tunai sebesar Rp 200.000.000 sejak tanggal disetujuinya restrukturisasi. 2. Sisanya sebesar Rp 2.000.000.000 dijadikan fasilitas pinjaman tetap dengan jangka waktu

angsuran 48 bulan dan bunga sebesar 18% per tahun. 3. Tanggal 28 Maret 2000 telah dilunasi pinjaman jangka pendek sejumlah Rp 1.000.000.000 dan

pinjaman rekening koran sejumlah Rp 1.000.000.000. Pada tanggal 26 Juni 2000, Bank Lippo menyetujui untuk mengalihkan fasilitas pinjaman tersebut menjadi fasilitas pinjaman tetap angsuran (Catatan 23). Anak perusahaan, PT Sitiagung Makmur, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Modern berupa pinjaman jangka pendek dengan jumlah maksimum Rp 3.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan dari PT TCP Internusa, anak perusahaan. Pada tanggal 2 Oktober 2000, PT Sitiagung Makmur mengikuti program pemberian diskon oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebesar 100% atas bunga dan 100% penghapusan atas denda, apabila melunasi pokok pinjaman sebesar Rp 1.040.000.000 secara tunai sekaligus. Pada tanggal 6 Oktober 2000, PT Sitiagung Makmur melunasi pokok pinjamannya, dan tunggakan bunga sebesar Rp 524.571.667 dihapuskan, sehingga pada tanggal 31 Desember 2000, PT Sitiagung Makmur tidak mempunyai hutang bank dan tunggakan bunga kepada Bank Modern (Catatan 41).

Anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank Modern dengan jumlah maksimum Rp 2.500.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari PT Enercon Paradhya International. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, jumlah pokok pinjaman ditambah bunga beserta denda keterlambatan pembayaran yang tertunggak masing-masing adalah Rp 4.810.461.806 dan Rp 4.352.961.806. Anak perusahaan, PT Suryacipta Swadaya memperoleh pinjaman dari Bank Panin dijamin dengan tanah seluas minimal 12 ha di kawasan industri PT Suryacipta Swadaya di Karawang dan jaminan

Page 34: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 31 -

pribadi dari Charles Jonan dan Rhonny Kumontoy. Perusahaan telah mendapat perpanjangan atas hutang bank ini sampai bulan Oktober 2000. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, pinjaman ini masih dalam proses perpanjangan. Pada tanggal 5 Juli 2000 anak perusahaan, PT TCP Internusa memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Utama International Bank dengan jumlah maksimum Rp 2.750.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka atas nama direktur dan PT TCP Internusa masing-masing senilai Rp 2.200.000.000 dan Rp 700.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2000 jumlah pokok pinjaman ditambah bunga yang tertunggak adalah Rp 1.165.846.028. Fasilitas kredit ini dibebani bunga 2,5% di atas bunga deposito yang dijaminkan dan akan berakhir pada tanggal 5 Juli 2001. Fasilitas pinjaman cerukan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan, hak atas tanah, bangunan, jaminan pribadi dari salah satu pemegang saham dan direktur dari anak perusahaan dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia memperoleh pinjaman modal kerja dalam bentuk fasilitas L/C dari Bank Pelita. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, jumlah pinjaman pokok ditambah bunga yang tertunggak adalah sebesar Rp 974.384.200 dan Rp 885.083.649.

Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang tercantum dalam perjanjian.

Bank Pelita, Bank Dagang Nasional Indonesia dan Bank Modern merupakan bank-bank yang termasuk dalam Bank Beku Operasi (BBO) berdasarkan pengumuman pemerintah tanggal 4 April 1998 dan 21 Agustus 1998. Bank Umum Servitia merupakan bank yang masuk dalam Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) berdasarkan pengumuman pemerintah tanggal 13 Maret 1999. Sejak saat itu (tanggal pengumuman), bank-bank tersebut berada dalam pengawasan BPPN. Lihat Catatan 4, 5, 8, dan 13.

19. HUTANG SEWA GUNA USAHA

Anak perusahaan, PT TCP Internusa mengadakan perjanjian sewa guna usaha pada tahun 2000 atas kendaraan dengan hak opsi untuk membeli pada akhir perjanjian sewa guna usaha. Sebagian dari perjanjian sewa guna usaha pada tahun 1999 merupakan transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali (sale and leaseback). Hutang sewa guna usaha ini dijamin dengan seluruh aktiva sewa guna usaha.

2000Rp

a. Rincian hutang sewa guna usaha berdasarkan jatuh tempoPembayaran yang jatuh tempo pada tahun :

2001 309.015.978 2002 193.536.736 2003 11.899.656

Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha 514.452.370 Dikurangi bunga 90.378.485

Nilai tunai pembayaran minimum sewa guna usaha 424.073.885 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 291.890.550

Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang - Bersih 132.183.335

Page 35: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 32 -

2000Rp

b. Rincian hutang sewa guna usaha berdasarkan lessor :PT Clipan Finance Indonesia Tbk 91.858.085 PT Bumi Putera 40.325.250

Jumlah 132.183.335

Keuntungan dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ini dicatat pada akun keuntungan transaksi penjualan dan penyewaan kembali yang ditangguhkan - bersih, dengan rincian sebagai berikut :

2000 1999Rp Rp

Keuntungan transaksi penjualandan penyewaan kembali yang ditangguhkan 991.309.590 991.309.590

Saldo awal 854.496.237 656.240.321Penambahan 136.813.353 198.255.916

Jumlah 991.309.590 854.496.237

Saldo akhir - 136.813.353

20. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

2000 1999Rp Rp

a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut :

Pemasok dalam negeri 77.473.719.034 72.355.340.731 Pemasok luar negeri 151.500.600 111.229.484

Jumlah 77.625.219.634 72.466.570.215

b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :Rupiah 45.246.600.504 47.636.087.517 Dollar Amerika Serikat 32.378.619.130 24.830.482.698

Jumlah 77.625.219.634 72.466.570.215

Page 36: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 33 -

21. HUTANG PAJAK

2000 1999Rp Rp

Pajak kini (Catatan 40) 1.875.999.550 3.505.119.075Pajak penghasilan Pasal 21 2.348.369.246 1.370.415.530

Pasal 23 482.233.822 374.780.756Pasal 26 710.291.533 700.156.825Pasal 29 - 1.796.760.750

Pajak penghasilan final ataspengalihan dan penyewaan tanah /bangunan dan konstruksi 3.607.096.516 4.222.771.507

Pajak Pertambahan Nilai 4.004.792.261 4.802.802.678

Jumlah 13.028.782.928 16.772.807.121

22. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2000 1999Rp Rp

Bunga pinjaman - non afiliasi 154.294.935.386 102.510.856.713 Harga pokok proyek 21.147.257.655 14.171.137.700 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 2.079.853.379 1.720.639.121 Biaya perijinan 1.010.431.729 1.390.799.782 Listrik dan air 309.827.058 101.680.453 Pemasaran 284.930.738 -Biaya kantor 191.131.127 -Honorarium tenaga ahli 172.467.868 68.917.868 Astek 39.723.912 25.352.907 Jasa manajemen - 50.000.000 Lain-lain 2.209.905.336 1.502.402.234

181.740.464.188 121.541.786.778

23. HUTANG BANK JANGKA PANJANG

2000 1999Rp Rp

Bank Panin, maksimum US$ 20.000.000 188.301.875.000 139.337.500.000 Bank Universal,

maksimum US$ 10.000.000 93.268.197.500 69.015.550.000 maksimum Rp 6.219.684.247 4.920.000.000 6.219.684.247 maksimum Rp 2.292.039.169 - 692.039.169

Bank Internasional Indonesia,maksimum Rp 11.683.000.000 11.683.000.000 11.683.000.000

Bank Arta Media, maksimum Rp 18.800.000.000 1.534.044.588 2.831.586.250

Page 37: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 34 -

2000 1999Rp Rp

Bank Lippo,maksimum Rp 4.024.000.000 500.000.000 1.500.000.000 maksimum Rp 1.875.000.000 1.625.000.000 -

BPPN, eks Bank Pelita, maksimum Rp 11.000.000.000 - 2.782.967.496 BPPN, eks Bank Modern, maksimum Rp 6.250.000.000 - 2.250.000.000

Jumlah 301.832.117.088 236.312.327.162Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun 15.209.875.005 7.348.467.496

Hutang Bank Jangka Panjang - Bersih 286.622.242.083 228.963.859.666

Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalanRupiah 8,50% - 24% 14,44% - 50%Dollar Amerika Serikat 10% - 15% 10,47% - 11,56%

PT TCP Internusa anak perusahaan memperoleh pinjaman dari Bank Panin berupa fasilitas kredit investasi untuk keperluan pembiayaan kembali (refinancing) gedung “Graha Surya Internusa” yang terhutang dalam cicilan pokok triwulan sebesar US$ 375.000 – US$ 675.000 mulai 9 Juni 1999 sampai dengan 9 Juni 2009. Fasilitas tersebut dijamin dengan Hak Guna Bangunan atas tanah seluas 4.330 m2 dan gedung perkantoran yang dikenal dengan nama gedung “Graha Surya Internusa”. Pada tanggal 30 Agustus 1999, PT TCP Internusa memperoleh persetujuan perpanjangan kredit mulai 30 Mei 2001 sampai dengan 28 Pebruari 2010 dengan cicilan pokok triwulan sebesar US$ 375.000 – US$ 725.000 dengan tingkat bunga 5,4375% per tahun diatas SIBOR yang akan ditinjau ulang setiap tiga bulan. Pinjaman yang diperoleh anak perusahaan, PT Nusa Raya Cipta dari Bank Universal merupakan pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum Rp 2.292.039.169 dan terhutang dalam cicilan per bulan sebesar Rp 100.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh mesin atau alat-alat berat milik PT Nusa Raya Cipta yang terdapat di gudang dan/atau proyek -proyek milik PT Nusa Raya Cipta dan/atau tempat-tempat lain yang disetujui oleh bank dan sebidang tanah seluas 4.940 m2 dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 684, Kalirungkut Surabaya dan berikut bangunan diatas tanah tersebut. Pada Oktober 2000 pinjaman ini telah dilunasi. Pinjaman dari Bank Universal dalam Dollar Amerika Serikat merupakan pinjaman untuk keperluan persiapan pembiayaan secara sindikasi proyek perluasan kawasan industri milik anak perusahaan, PT Suryacipta Swadaya yang terletak di Desa Kutamekar, Kabupaten Karawang. Pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 761.033 m2 di Desa Kutamekar, Kabupaten Karawang yang juga dijaminkan secara pari pasu dengan jaminan atas pinjaman di Bank Pelita dan Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 4.375.820 m2 atas nama PT Suryacipta Swadaya. Pinjaman telah jatuh tempo pada tanggal 24 Maret 1998. Perusahaan menunda pembayaran pokok sebesar US$ 9.720.500 dan menunda pembayaran bunga sebesar US$ 3.878.131,32 dan US$ 3.144.547,63 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Pinjaman ini berhasil direstrukturisasi pada tanggal 14 Pebruari 2000 dengan jumlah sebesar US$ 9.720.500. Perpanjangan jangka waktu pembayaran sampai dengan tahun 2005 dengan jadwal pembayaran sebagai berikut :

- Tahun 2004 per kwartal US$ 1.725.000 - Tahun 2005 per kwartal US$ 705.125

Page 38: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 35 -

Bunga atas pinjaman ditentukan sebagai berikut : - 15% per tahun untuk tahun 1999. - 10% per tahun untuk tahun 2000. - Tahun 2001 dan seterusnya akan ditinjau ulang dan ditentukan kembali oleh bank dengan

patokan suku bunga yang berlaku di Bank Universal.

Pembayaran efektif bunga dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : - Tahun 2000 (setelah perjanjian restrukturisasi ditandatangani) sampai dengan tahun 2001

dibayar efektif 3% per tahun.

- Tahun 2002 dan seterusnya dibayar penuh sesuai ketentuan bank.

- Bunga terhutang wajib dilunasi seluruhnya paling lambat tahun 2003. Jaminan (masih bersifat dapat dinegosiasikan) adalah sebagai berikut : - Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) atas tanah di Kawasan Industri SCS tahap I

kavling I – 17A, I – 17B seluas lebih kurang 93.693 m2. Nilai pemasangan APHT dengan perhitungan harga per meter persegi diatas US$ 3.747.720.

- APHT di Kawasan Industri Suryacipta Swadaya tahap II antara lain : • Hak Guna Bangunan (HGB) No. 103 seluas lebih kurang 263.590 m2. • Hak Guna Bangunan (HGB) No. 109 seluas lebih kurang 403.750 m2.

Total nilai pemasangan APHT dengan perhitungan harga per meter persegi diatas US$ 16.683.500. Pembayaran kewajiban ke Bank dilakukan dengan prioritas sebagai berikut :

a. Pelunasan tunggakan kewajiban di bank (bila ada). b. Menempatkan cadangan dana di escrow account Bank Universal sebesar jumlah

kewajiban bunga maupun angsuran pokok yang akan jatuh tempo 6 bulan ke depan. c. Pembayaran tunggakan bunga. d. Pembayaran kompensasi. e. Pembayaran pokok pinjaman.

Ketentuan lain yang dapat mengurangi kewajiban Perusahaan : − Saldo kas lebih dari US$ 300.000 selama 6 bulan berturut-turut digunakan dengan prioritas

sebagai berikut : a. Melunasi bunga berjalan yang tertunggak. b. Membayar bunga atas hutang bunga. c. Pelunasan pokok pinjaman lebih awal.

− Bila terdapat dana sebesar minimal US$ 300.000 dan jangka waktu minimal 1 bulan, akan

diblokir di deposito Bank Universal dimana akan diberikan bunga sebesar bunga pinjaman yang diberikan.

PT TCP Internusa, anak perusahaan memperoleh persetujuan perubahan perjanjian kredit dari fasilitas pinjaman kredit menjadi fasilitas pinjaman tetap. Fasilitas ini dijamin dengan sertifikat HGB 1287 Kuningan Timur seluas 4.195 m2 terletak di Jl. H.R. Rasuna Said blok X-0 Kav. 3 dan sebagian Kav. 4.

Page 39: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 36 -

Pada tanggal 21 Januari 2000 Bank Universal menyetujui adanya restrukturisasi pinjaman dengan plafond sebesar Rp 6.219.684.246 dan perubahan jadwal angsuran dengan jangka waktu sampai dengan Mei 2003 dengan tingkat suku bunga 2% diatas suku bunga deposito yang dijaminkan oleh Bank Indonesia. Grace period sampai dengan 24 April 2000.

Pembayaran angsuran pinjaman pokok dilakukan dengan menyerahkan tanah dan ruko seluas 72 m² yang terletak di Perumahan Tanjung Mas Raya dengan nilai kompensasi hutang sebesar Rp 399.684.246 serta 37 kali angsuran untuk pinjaman pokok senilai Rp 5.820.000.000 dengan tingkat bunga 2% diatas tingkat bunga deposito satu bulan yang dijamin oleh Bank Indonesia per tahun. Angsuran ini dibayar tiap tanggal 25 setiap bulannya yang dimulai 25 April 2000 dengan jadwal sebagai berikut : − Angsuran 1 s/d 9 @ Rp 100.000.000 − Angsuran 10 s/d 21 @ Rp 125.000.000 − Angsuran 22 s/d 33 @ Rp 200.000.000 − Angsuran 34 s/d 37 @ Rp 255.000.000 PT TCP Internusa, anak perusahaan memperoleh pinjaman dari Bank Internasional Indonesia berupa pinjaman tetap. Pinjaman tersebut akan dibayar dengan cicilan pokok triwulan pada tahun 2001 sebesar Rp 500.000.000 untuk cicilan triwulan pertama sampai triwulan ketiga dan sebesar Rp 17.000.000.000 pada triwulan keempat. Fasilitas tersebut dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan dan PT Enercon Paradhya International.

Pada tanggal 7 Agustus 2000 Bank Internasional Indonesia menyetujui untuk mengalihkan fasilitas pinjaman tetap menjadi pinjaman berjangka senilai hutang pokok yang tertunggak yaitu Rp 11.683.000.000 dengan bunga sebesar Cost of fund ditambah 3% yang harus dibayar tiap tanggal 26 setiap bulannya. Pembayaran pinjaman pokok diangsur tiap triwulan mulai tanggal 26 Juli 2001, yaitu Rp 250.000.000 untuk dua triwulan pertama, Rp 300.000.000 untuk 6 triwulan berikutnya serta angsuran terakhir sebesar Rp 9.383.000.000 pada tanggal 26 Juli 2003. Bank International Indonesia memberikan keringanan atas tunggakan bunga sampai dengan 26 Juni 2000 menjadi sebesar Rp 2.500.000.000 ditambah dengan Rp 136.685.976 untuk periode 26 Juni 2000 sampai 26 Juli 2000 dengan jadwal angsuran Rp 1.500.000.000 pada tanggal 10 Agustus 2000, dan selanjutnya Rp 125.000.000 tiap tanggal 7 tiap bulannya sampai dengan April 2001, serta angsuran terakhir sebesar Rp 136.685.976 pada tanggal 7 Mei 2001. Atas perjanjian ini, PT TCP Internusa memberikan jaminan tambahan berupa sertifikat tanah Purwakarta, Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) 9 buah yang terdiri dari Sertifikat Hak Guna Bangunan di Desa Cibening seluas 189.463 m2, di Desa Ciwangi seluas 171.735 m2 dan di Desa Mulyamekar seluas 271.201 m2, serta Sertifikat Asli Hak Guna Bangunan di Desa Cibening seluas 43.940 m2. Anak perusahaan, PT TCP Internusa memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Arta Media berupa pinjaman tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp 18.800.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 1998. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pada tanggal 23 April 1999, bank menyetujui untuk memperpanjang fasilitas kredit dengan hutang pokok sebesar Rp 2.831.000.000 yang harus dibayar kembali dalam 24 kali angsuran bulanan yang masing-masing angsurannya berjumlah sebes ar Rp 117.958.333 dengan pembayaran pertama tanggal 26 Januari 2000 dan terakhir selambat-lambatnya tanggal 26 Desember 2001, dengan tingkat bunga 24%. Pinjaman dari Bank Lippo digunakan untuk pembelian tanah dan pengembangan prasarana di Kawasan Industri Suryacipta Swadaya di Karawang. Pinjaman ini akan diangsur selama 12 kali sejak 4 Desember 1996 dan berakhir pada tahun 2001. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, tanah di Karawang yang merupakan persediaan milik anak perusahaan dan jaminan perusahaan dari Perusahaan dan PT TCP Internusa. Pada tanggal 26 Juni 2000 PT TCP Internusa memperoleh persetujuan restrukturisasi pinjaman dengan Bank Lippo dari fasilitas kredit menjadi fasilitas pinjaman tetap dengan jumlah maksimum

Page 40: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 37 -

Rp 1.875.000.000 dengan tingkat bunga 18% berjangka waktu mulai 26 Juni 2000 sampai dengan 26 Maret 2004 yang harus dibayar tanggal 25 tiap bulannya. Pembayaran angsuran pokok dilakukan tanggal 26 setiap bulan dengan jumlah Rp 41.666.666 untuk setiap angsuran. Fasilitas ini dijamin dengan surat girik tanah seluas 2.676 m2 di kelurahan Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Pinjaman yang diperoleh anak perusahaan, PT Nusa Raya Cipta dari Bank Pelita (Bank Beku Operasi) merupakan pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum Rp 11.000.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan atas piutang proyek dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pada tahun 1999, pinjaman ini telah dialihkan ke BPPN. Pada tanggal 9 Maret 2000 pinjaman ini telah dilunasi.

Pinjaman yang diperoleh anak perusahaan, PT Nusa Raya Cipta dari Bank Modern (Bank Beku Operasi) merupakan pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum Rp 6.250.000.000 dan terhutang dalam cicilan triwulan sebesar Rp 500.000.000. Tingkat bunga pinjaman per tahun adalah 31,25%. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan PT Enercon Paradhya International. Pada tahun 1999, PT Nusa Raya Cipta melakukan penundaan pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp 2.250.000.000 dan bunga sebesar Rp 231.000.910. Pada tahun 1999, pinjaman ini telah dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada tanggal 9 Maret 2000 pinjaman ini telah dilunasi.

Pada tahun 1999, Perusahaan dan anak perusahaan menunggak sebagian pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang jatuh tempo serta tidak dapat mempertahankan rasio keuangan yang diharuskan oleh perjanjian pinjaman. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, bila Perusahaan dan anak perusahaan gagal memenuhi kewajibannya kepada kreditur, maka sebagian pinjaman akan dinyatakan jatuh tempo seketika dan sewaktu-waktu kreditur dapat menagih pinjaman tersebut.

Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang tercantum dalam perjanjian.

Lihat Catatan 5, 8, 12 dan 13. 24. TAKSIRAN KEWAJIBAN PENGEMBANGAN TANAH DAN LINGKUNGAN

Akun ini merupakan estimasi beban pengembangan fasilitas lingkungan untuk memenuhi kewajiban kepada pembeli (Catatan 47).

25. KLAIM ASURANSI DITERIMA DIMUKA

Akun ini merupakan klaim asuransi Perusahaan yang sebagian telah diterima dimuka atas bangunan Plaza Glodok yang terbakar dan klaim gangguan bisnis masing-masing pada tahun 2000 dan 1999.

Sampai dengan tanggal laporan auditor independen jumlah yang disetujui pihak asuransi atas klaim asuransi untuk penggantian dalam bentuk gedung yang dibangun kembali (reinstatement) dan gangguan bisnis masih dalam proses penyelesaian.

26. HUTANG SUBORDINASI

Akun ini merupakan pinjaman dari Commonwealth Development Corporation (CDC) sebesar US$ 10.000.000 yang diberikan kepada anak perusahaan dengan jangka waktu 6 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2003. Pinjaman ini dikenakan bunga 15% per tahun, dan dijamin dengan tanah seluas 406.800 m2 di desa Kutamekar, Kabupaten Karawang atas nama PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan.

27. UANG MUKA PROYEK

Page 41: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 38 -

Akun ini merupakan uang muka dari pelanggan yang diterima pada saat dimulainya pelaksanaan proyek, yang akan dikurangi dari tagihan prestasi proyek.

28. JAMINAN DARI PELANGGAN

Akun ini merupakan jaminan yang diterima dari pelanggan atas sewa toko dan gedung yang akan dikembalikan pada akhir masa sewa.

29. HAK MINORITAS 2 0 0 0 1 9 9 9R p R p

a . Hak minor i tas atas Akt iva Bers ih Anak Pe rusahaanPT Paci f ic Prest ress Indonesia (44 .857 .904) 5 .062 .673 .431PT EE B lack Const ruc t ion Indones ia 103.777.758 104.422.352PT Nusa Raya Cip ta 8 .568 .796 .886 7.013 .931 .938PT E-G lodokp laza Dotkom 1.248 .906 .206 -PT Kreat iva Cipta Art is t ika (58 .424 .110) (58 .440 .872)

Jumlah 9 .818 .198 .836 12.122.586.849

b . Hak minor i tas a tas Laba Bers ih Anak Pe rusahaanPT Paci f ic Prest ress Indonesia 309.761.463 352.414.753PT EE B lack Const ruc t ion Indones ia 644 .594 954 .484PT Nusa Raya Cip ta (2 .304 .864 .948) (2 .856 .460 .832)PT E-G lodokp laza Dotkom 1.093.794 -PT Kreat iva Cipta Art is t ika (16.762) 42 .404 .540

Jumlah (1 .993 .381 .859) (2 .460 .687 .055)

30. MODAL SAHAM

Komposisi pemegang saham sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek sebagai berikut :

2 0 0 0

J u m l a h P e r s e n t a s e J u m l a h M o d a lP e m e g a n g S a h a m S a h a m P e m i l i k a n S a h a m ( R p )

P T A r j u n a r a y a U n g g u l 2 4 5 . 5 5 5 . 5 5 4 3 3 , 2 0 1 2 2 . 7 7 7 . 7 7 7 . 0 0 0P T A r m a n I n v e s t m e n t s U t a m a 1 0 1 . 5 5 5 . 2 4 4 1 3 , 7 3 5 0 . 7 7 7 . 6 2 2 . 0 0 0H e n r i c u s J o s e p h H e n d r a 4 9 . 1 3 7 . 1 2 8 6 ,64 2 4 . 5 6 8 . 5 6 4 . 0 0 0P T A n d e k i I n v e s t i n d o 3 7 . 7 3 5 . 9 9 8 5 ,10 1 8 . 8 6 7 . 9 9 9 . 0 0 0P T A s k a r i p u t e r a S w a d a y a 2 2 . 2 2 4 . 6 6 6 3 ,00 1 1 . 1 1 2 . 3 3 3 . 0 0 0P T W a h a n a N a t a d a n a 1 6 . 6 1 1 . 1 4 2 2 ,25 8 . 3 0 5 . 5 7 1 . 0 0 0P T Y e t n a S i t t a p u t e r a 9 . 6 0 9 . 7 2 2 1 ,30 4 . 8 0 4 . 8 6 1 . 0 0 0S a n t o s o S u t a n t y o 5 . 9 1 2 . 9 1 8 0 ,80 2 . 9 5 6 . 4 5 9 . 0 0 0P T T r i p l e A J a y a 4 . 6 0 5 . 1 1 2 0 ,62 2 . 3 0 2 . 5 5 6 . 0 0 0P T T r i n u g r a h a T h o h i r 2 . 9 4 6 . 8 0 0 0 ,40 1 . 4 7 3 . 4 0 0 . 0 0 0I r . R o y a n t o R i z a l - W a k i l

P r e s i d e n K o m i s a r i s 2 . 6 0 5 . 7 1 6 0 ,35 1 . 3 0 2 . 8 5 8 . 0 0 0M a s y a r a k a t ( d i b a w a h 5 % ) 2 4 1 . 1 1 1 . 5 0 0 3 2 , 6 0 1 2 0 . 5 5 5 . 7 5 0 . 0 0 0

J u m l a h 7 3 9 . 6 1 1 . 5 0 0 1 0 0 , 0 0 3 6 9 . 8 0 5 . 7 5 0 . 0 0 0

Page 42: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 39 -

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Pemegang Saham Saham Pemil ikan Saham (Rp)

PT Ar junaraya Unggul 245.555.554 33,20 122.777.777.000PT Arman Investments Utama 101.555.244 16,89 62.469.089.610Henr icus Joseph Hendra 49.137.128 6,64 24.568.564.000PT Andeki Invest indo 37.735.998 5,10 18.867.999.000

PT Askar iputera Swadaya 22.224.666 3,00 11.112.333.000PT Wahana Natadana 16.611.142 2,25 8.305.571.000PT Yetna Sittaputera 9.609.722 1,30 4.804.861.000Santoso Sutantyo 5.912.918 0,80 2.956.459.000PT Tr ip le A Jaya 4.605.112 0,62 2.302.556.000PT Trinugraha Thohir 2.946.800 0,40 1.473.400.000Ir. Royanto Rizal - Wakil

Presiden Komisaris 2.605.716 0,35 1.302.858.000Masyaraka t (d i bawah 5%) 241.111.500 29,44 108.864.282.390

Jumlah 739.611.500 100,00 369.805.750.000

1999

31. AGIO SAHAM

Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan :

Rp

Pengeluaran saham Perusahaan kepada pemegangsaham pada tahun 1994Jumlah yang diterima atas pengeluaran 20.253.400 saham 28.354.760.000Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (20.253.400.000)

Saldo agio saham per 31 Desember 1994 dan 1995 8.101.360.000Kapitalisasi agio saham ke saham tahun 1996 (8.000.000.000)

Saldo agio saham per 31 Desember 1996 101.360.000

Penjualan saham Perusahaan melalui penawaran umumkepada masyarakat pada tanggal 27 Maret 1997Jumlah yang diterima atas pengeluaran 135.000.000 saham kepada masyarakat 131.625.000.000Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (67.500.000.000)Bersih 64.125.000.000

Obligasi konversi yang dikonversikan dalam rangkapenawaran umum kepada masyarakatJumlah yang diterima untuk pengeluaran 64.611.500 saham kepada pemegang obligasi konversi setelah dikurangi diskon 51.611.597.518Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (32.305.750.000)Bersih 19.305.847.518

Saldo agio saham per 31 Desember 2000 dan 1999 83.532.207.518

32. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN

Page 43: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 40 -

Pada tahun 2000, anak perusahaan, PT TCP Internusa (TCP) melakukan penyesuaian atas pengakuan ekuitas PT Pacific Prestress Indonesia (PPI), anak perusahaan TCP, dari kepemilikan 30,08% menjadi 75%. Selisih antara ekuitas PPI yang menjadi bagian TCP sesudah dan sebelum transaksi penambahan investasi oleh TCP dicatat pada akun ini dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan.

33. PENDAPATAN USAHA

2000 1999

R p R p

Jasa konst ruks i 180.435.521.576 131.403.645.130Sewa, park i r dan jasa pemel iharaan 39.198.754.515 24.879.005.892Bahan bangunan 31.592.177.035 14.137.469.240

Real es ta t 21.601.332.083 31.880.018.766Tanah kawasan indust r i 12.820.739.000 2.980.100.000

Jumlah 285.648.524.209 205.280.239.028

34. BEBAN LANGSUNG

2000 1999Rp Rp

Jasa konstruksi 153.021.646.794 101.984.691.790Bahan bangunan 32.240.606.102 16.202.151.506Sewa, parkir dan jasa pemeliharaan 20.258.063.514 12.605.104.051Real estat 11.584.744.643 14.045.676.010Tanah kawasan industri 5.525.745.835 982.745.529

Jumlah 222.630.806.888 145.820.368.886

35. BEBAN PENJUALAN

2000 1999Rp Rp

Komisi penjualan 966.984.022 598.545.306Gaji 823.360.939 1.078.352.175Iklan dan promosi 585.291.145 236.668.555Tender 178.804.876 -Sewa 21.600.000 43.200.000Komunikasi 21.227.155 10.533.269Representasi dan jamuan 13.653.531 60.584.168Perjalanan dan transportasi 8.516.000 13.734.930Perlengkapan kantor 6.566.588 5.090.954Lain-lain 651.588.646 2.916.855

Jumlah 3.277.592.902 2.049.626.212

36. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Page 44: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 41 -

2000 1999Rp Rp

Gaji dan upah 25.960.761.484 25.884.174.136 Pajak dan perijinan 5.536.319.475 3.864.985.236 Penyusutan dan amortisasi 2.801.186.757 2.805.893.783 Jasa profesional 2.211.067.601 1.467.303.875 Amortisasi biaya emisi saham yang ditangguhkan 1.579.380.384 1.579.380.384 Perlengkapan kantor 1.469.847.126 779.553.339 Komunikasi 1.099.772.051 880.634.710 Beban bank 930.776.388 213.055.025 Perbaikan dan pemeliharaan 748.755.460 947.204.845 Perjalanan dan transportasi 665.171.730 500.991.598 Asuransi 581.447.755 548.778.487 Pemberian kenikmatan kepada karyawan 518.856.786 556.223.258 Sewa 407.399.573 249.042.997 Representasi dan jamuan 380.313.050 891.473.532 Beban administrasi lainnya 357.384.862 334.497.255 Pensiun 349.818.887 54.460.865 Listrik dan energi 281.846.028 538.807.574 Pendidikan karyawan 239.294.500 348.373.357 Sumbangan dan kontribusi 145.246.935 373.775.256 Keamanan dan kebersihan 50.745.650 33.159.800 Lain-lain 751.948.372 558.656.392

Jumlah 47.067.340.854 43.410.425.704

37. PENGHASILAN BUNGA

2000 1999Rp Rp

Deposito berjangka dan jasa giro 5.430.758.241 4.091.420.145Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 20.876.494 21.836.347

Jumlah 5.451.634.735 4.113.256.492

38. BEBAN BUNGA

2000 1999Rp Rp

Beban bunga dari hutangBank 30.470.486.024 31.330.766.737Sewa guna usaha 26.488.569 16.212.473Lain-lain 125.819.624 147.362.513

Jumlah 30.622.794.217 31.494.341.723

Page 45: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 42 -

39. KEUNTUNGAN PENJUALAN SAHAM Pada tanggal 8 Januari 1999, Perusahaan telah menjual seluruh penyertaannya pada PT Denso Indonesia Corporation sebanyak 1.450 saham dengan nilai penjualan sebesar US$ 7.778.000.

1999Rp

Hasil penjualan saham 61.765.098.000Nilai tercatat investasi dalam bentuk saham (13.104.313.248)

Keuntungan Penjualan Saham 48.660.784.752

40. PAJAK PENGHASILAN

Penghasilan (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :

2000 1999Rp Rp

Pajak kini (7.060.670.373) (9.687.327.629)Pajak tangguhan 2.265.479.457 1.142.258.768

Jumlah (4.795.190.916) (8.545.068.861)

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :

2000 1999Rp Rp

Laba (rugi) sebelum pajak menurutlaporan laba rugi konsolidasi (116.648.038.199) 47.426.783.176

Rugi (laba)sebelum pajak anak perusahaan 74.949.648.922 (8.111.561.273)

Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan (41.698.389.277) 39.315.221.903

Perbedaan temporer:Amortisasi emisi saham yang

ditangguhkan 592.267.622 592.267.622Perbedaan penyusutan komersial

dan fiskal (190.983.693) 95.667.939

Jumlah 401.283.929 687.935.561

Page 46: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 43 -

2000 1999Rp Rp

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :Bagian rugi (laba) bersih

perusahaan asosiasi 45.566.071.694 (15.405.386.706)Amortisasi goodwill 4.995.381.170 5.746.681.557Sumbangan 17.883.100 24.795.662Penghasilan jasa giro dan bunga

deposito (2.957.480.154) (2.655.845.172)Laba penjualan saham - (16.012.677.400)Denda pajak - 254.317.366Lain-lain 17.265.927 5.456.672

Jumlah 47.639.121.737 (28.042.658.021)

Laba Kena Pajak Perusahaan 6.342.016.389 11.960.499.443

Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut :

2000 1999Rp Rp

Beban pajak kiniPerusahaan 1.893.854.800 3.579.399.700Anak perusahaan 5.166.815.573 6.107.927.929

Jumlah 7.060.670.373 9.687.327.629

Dikurangi pembayaran pajak di mukaPajak penghasilan

Pasal 23 - 30.432.000Pasal 25 17.855.250 43.848.625

Jumlah 17.855.250 74.280.625

Hutang pajak kini 7.042.815.123 9.613.047.004

Rincian:Perusahaan 1.875.999.550 3.505.119.075Anak perusahaan

PT Pacific Prestress Indonesia 5.166.815.573 6.107.927.929

Jumlah 7.042.815.123 9.613.047.004

Laba kena pajak dan hutang pajak kini Perusahaan tahun 1999 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Page 47: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 44 -

Pajak Tangguhan Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut :

Dibebankan Dibebankan ke laporan 31 Desember ke laporan 31 Desember

1 Januari 1999 laba rugi 1999 laba rugi 2000Rp Rp Rp Rp Rp

PerusahaanKewajiban pajak tangguhan:

Penyusutan aktiva tetap (305.207.893) 28.700.382 (276.507.511) (57.295.108) (333.802.619) Amortisasi emisi saham (947.628.252) 177.680.287 (769.947.965) 177.680.287 (592.267.678)

Kewajiban pajak tangguhan (1.252.836.145) 206.380.669 (1.046.455.476) 120.385.179 (926.070.297)

Anak PerusahaanAktiva pajak tangguhan

PT Pacific Prestress Indonesia 5.088.672.132 935.878.099 6.024.550.231 2.145.094.278 8.169.644.509

Aktiva pajak tangguhan - bersih 3.835.835.987 1.142.258.768 4.978.094.755 2.265.479.457 7.243.574.212

Rekonsiliasi antara beban pajak dan laba akuntansi adalah sebagai berikut :

2000 1999Rp Rp

Laba (rugi) sebelum pajak menurut

laporan laba rugi konsolidasi

(laba akuntansi) (116.648.038.199) 47.426.783.176

Rugi (laba) sebelum beban pajak

anak perusahaan 74.949.648.922 (8.111.561.273)

Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan (41.698.389.277) 39.315.221.903

Tarif pajak yang berlaku:

10% x Rp 25.000.000 - 2.500.000 15% x Rp 25.000.000 - 3.750.000

30% x (Rp 41.698.389.277) tahun 2000

dan Rp 39.265.221.903 tahun 1999 (12.509.516.783) 11.779.566.571

Jumlah (12.509.516.783) 11.785.816.571

Dampak pembulatan perhitungan (117) (133)

Jumlah (12.509.516.900) 11.785.816.438

Pengaruh pajak atas beban (penghasilan)

yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :

Bagian rugi (laba) bersih perusahaan

asosiasi 13.669.821.508 (4.621.616.012)

Amortisasi goodwill 1.498.614.351 1.724.004.467

Sumbangan 5.364.930 7.438.699

Penghasilan jasa giro dan bunga

deposito (887.244.046) (796.753.552)

Page 48: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 45 -

2000 1999Rp Rp

Denda pajak - 76.295.210 Laba penjualan saham - (4.803.803.220) Lain-lain (3.570.222) 1.637.002

Jumlah 14.282.986.521 (8.412.797.406)

Beban pajak Perusahaan 1.773.469.621 3.373.019.032 Beban pajak anak perusahaan 3.021.721.295 5.172.049.829

Jumlah 4.795.190.916 8.545.068.861

41. POS LUAR BIASA

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 18, PT Multi Plaza Properties (anak perusahaan yang bergabung dengan PT TCP Internusa) memperoleh penghapusan bunga dan denda atas pinjaman dari Bank Putra Surya Perkasa. Selain itu, PT Sitiagung Makmur juga memperoleh penghapusan bunga dan denda atas pinjaman dari Bank Modern. Penghapusan bunga dan denda ini dicatat sebagai pos luar biasa.

42. CADANGAN UMUM

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 32 tanggal 19 Mei 2000 dari notaris Benny Kristianto, SH, pemegang saham menyetujui untuk menggunakan laba bersih Perusahaan tahun buku yang berakhir 31 Desember 1999 sebesar Rp 3.600.000.000 sebagai cadangan umum dan memutuskan untuk tidak membagikan dividen.

43. PROGRAM PENSIUN Anak perusahaan, PT TCP Internusa, menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra (DPA). DPA merupakan lembaga yang independen dan telah mendapat persetujuan atas pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.181/MK.17/1997 tanggal 12 Mei 1997. Iuran pensiun per bulan ditetapkan 8,39% dari penghasilan dasar pensiun karyawan, dimana 3,2% merupakan beban karyawan dan 5,19% merupakan beban Perusahaan. Kewajiban aktuaria dan nilai wajar aktiva bersih berdasarkan laporan aktuaria tanggal 12 Mei 1999 untuk posisi 31 Desember 1999 dan laporan keuangan DPA yang telah diaudit adalah sebagai berikut :

Rp

Kewajiban aktuaria 297.102.200.000Nilai wajar aktiva 423.386.842.326

Selisih lebih nilai wajar aktiva atas kewajiban aktuaria 126.284.642.326

Aktiva dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, surat-surat berharga dan investasi dalam bentuk saham. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, adalah sebagai berikut :

Page 49: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 46 -

Tabel mortalita Commissioners Standard Ordinary Table of Mortality (CSO’80)

Umur pensiun normal 55 tahun Tabel cacat 10% dari CSO’80 Tingkat pengunduran diri 10% untuk peserta yang berusia 25 tahun dan

menurun secara proporsional menjadi 0% untuk usia 45 tahun

Tingkat pensiun dipercepat 1% dari usia 45 sampai dengan 54 tahun Biaya tambahan 5% dari iuran normal Tingkat bunga investasi 13% per tahun Tingkat kenaikan penghasilan dasar pensiun (PhDP)

10% per tahun

Tingkat kenaikan pensiun 0% per tahun

44. PERJANJIAN KERJASAMA OPERASI PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan, mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Jasa Marga dalam rangka pembangunan dan pembiayaan jalan tol. Penyelenggara jalan tol adalah PT Jasa Marga. Secara umum, hal-hal pokok yang diatur dalam perjanjian kerjasama operasi tersebut adalah sebagai berikut : a. Anak perusahaan membangun dan mendanai pembangunan jalan tol sesuai dengan desain,

spesifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan. b. Anak perusahaan menyerahkan jalan tol tersebut yang telah selesai dibangun kepada pemilik

aset (PT Jasa Marga) untuk dikelola dan dioperasikan.

c. Pemilik aset menanggung seluruh beban dan risiko yang timbul sehubungan dengan pengelolaan dan pengoperasian jalan tol.

d. Beban proyek ditetapkan lumpsum sebesar Rp 21.420.937.000. Pembayaran kepada anak

perusahaan dilakukan dengan cara bagi hasil pendapatan tol yang dimulai sejak proyek dioperasikan sampai dengan tanggal 31 Januari 2015 dengan ketetapan bagi hasil sebagai berikut :

No. Tahun Jasa Marga Suryacipta Swadaya

1. 1999 96 42. 2000 96 43. 2001 95 54. 2002 92 85. 2003 92 86. 2004 92 87. 2005 90 108. 2006 90 10

Bagi Hasil (%)

Page 50: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 47 -

No. Tahun Jasa Marga Suryacipta Swadaya

9. 2007 90 1010. 2008 88 1211. 2009 88 1212. 2010 88 1213. 2011 87 1314. 2012 87 1315. 2013 87 1316. 2014 86 1417. 2015 86 14

Bagi Hasil (%)

45. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

Sifat Hubungan Istimewa

a. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan dan anak perusahaan :

− PT Santa Rosa Indonesia − PT Alam Dinamika − PT Wahana Adi Sembada − PT Wahana Sempurna − PT Arjunaraya Unggul

b. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak

perusahaan :

− PT Suryalaya Anindita International − PT Arman Investments Utama − PT Intievest Indah − PT Sitiswadaya Permai − PT Skylift Indonesia − PT E-Glodokplaza Dotkom

c. PT Arman Investments Utama adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan.

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak -pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain transaksi usaha dan diluar usaha seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 8. Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak -pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut adalah berupa pendapatan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing 0,38% dan 0,53% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999 dari penghasilan bunga konsolidasi.

Page 51: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 48 -

46. INFORMASI SEGMEN USAHA

Perusahaan dan anak perusahaan pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut :

Nama Kegiatan Usaha

PT Surya Semesta Internusa Tbk Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lainPT Suryacipta Swadaya Pembangunan kawasan industriPT TCP Internusadan anak perusahaan Real estat dan penyewaan gedung perkantoran

PT Nusa Raya Cipta Jasa konstruksidan anak perusahaan

PT Enercon Paradhya Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lainInternational

PT Pacific Prestress Indonesia Pembuatan elemen-elemen beton pra tekanPT E.E. Black Construction Indonesia Jasa konstruksiPT Karsa Sedaya Sejahtera Perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan

dan jasaE-SSIA.Com.Inc Penyertaan saham pada perusahaan lain Manajemen menyajikan informasi segmen usaha dalam tujuh kelompok segmen sesuai dengan kegiatan usahanya yaitu segmen penyertaan pada perusahaan lain, pembangunan kawasan industri, real estat, jasa konstruksi, pembuatan elemen beton pra tekan, penyewaan gedung pertokoan dan perkantoran, dan perdagangan.

a. Penjualan Bersih

% Rp % Rp

Pembangunan kawasan industri 8,44 24.271.401.045 2,49 5.157.081.500 Real estat dan penyewaan

gedung perkantoran 17,59 50.603.038.797 26,27 54.440.983.643 Bidang konstruksi bangunan 62,99 181.195.921.576 63,42 131.403.645.130 Pembuatan elemen-elemen

beton pra-tekan 10,98 31.592.177.035 6,84 14.164.349.240 Penyewaan gedung pertokoan

dan perkantoran - - 0,98 2.024.849.800

Jumlah sebelum eliminasi 100,00 287.662.538.453 100,00 207.190.909.313

Eliminasi (2.014.014.244) (1.910.670.285)

Jumlah setelah eliminasi 285.648.524.209 205.280.239.028

2000 1999

Harga jual antar segmen ditetapkan berdasarkan biaya yang dikeluarkan (cost) ditambah keuntungan sebesar suatu persentase tertentu.

Page 52: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 49 -

b. Hasil Segmen

% Rp % Rp

Penyertaan saham padaperusahaan-perusahaan lain (99,53) (12.613.280.414) (92,23) (12.636.872.905)

Pembangunan kawasan industri 22,17 2.809.569.975 (26,27) (3.599.174.926) Real estat dan penyewaan

gedung perkantoran 83,29 10.555.872.924 153,92 21.090.460.289 Bidang konstruksi bangunan 125,44 15.896.684.890 120,16 16.465.007.511 Perdagangan (0,01) (1.353.035) (0,25) (34.835.129) Penyewaan gedung pertokoan

dan perkantoran - - (17,63) (2.415.793.700) Pembuatan elemen-elemen

beton pra-tekan (31,36) (3.974.710.775) (37,70) (5.166.262.034)

Jumlah sebelum eliminasi 100,00 12.672.783.565 100,00 13.702.529.106

Eliminasi - 297.289.120

Hasil segmen 12.672.783.565 13.999.818.226 Penghasilan (beban) lain-lain (129.320.821.764) 33.426.964.950

Laba (rugi) sebelum pajak (116.648.038.199) 47.426.783.176

2000 1999

c. Jumlah Aktiva

% Rp % Rp

Penyertaan saham padaperusahaan-perusahaan lain 24,45 473.770.408.000 29,70 574.413.453.036

Pembangunan kawasan industri 44,66 865.282.628.159 36,89 713.605.458.795 Real estat dan penyewaan

gedung perkantoran 21,52 416.652.226.100 21,26 411.237.451.267 Bidang konstruksi bangunan 6,47 125.325.121.959 5,74 111.001.461.221 Perdagangan 0,01 260.332.281 0,01 259.184.382 Pembuatan elemen-elemen

beton pra-tekan 2,90 56.189.742.103 3,34 64.511.407.509 Penyewaan gedung pertokoan

dan perkantoran - - 3,06 59.246.491.589

Jumlah sebelum eliminasi 100,00 1.937.480.458.602 100,00 1.934.274.907.799

Eliminasi (408.903.127.191) (509.266.661.237)

Jumlah setelah eliminasi 1.528.577.331.411 1.425.008.246.562

2000 1999

47. IKATAN

a. Pada tanggal 9 Mei 1996, PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan, mengadakan kontrak perjanjian dengan Kumagai Gumi Co., Ltd untuk pemborongan proyek perluasan simpang susun Karawang Timur senilai Rp 18.370.000.000. Pekerjaan ini telah mendapat ijin dari Pemda setempat dan PT Jasa Marga (Persero). Pada tanggal 24 April 2000, diadakan penambahan atas nilai kontrak sebesar Rp 961.642.207. Kontrak ini telah mendapat ijin dari Pemda setempat dan PT Jasa Marga (Persero). Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999

Page 53: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 50 -

sisa nilai kontrak sebesar Rp 2.369.597.018 dan Rp 3.707.032.123. Nilai kontrak setelah dikurangi pembayaran dicatat pada akun Taksiran Kewajiban Pengembangan Tanah dan Lingkungan.

b. PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa

perusahaan lain seperti PT Murisama, PT Bhakti Sentana, PT Dacrea, Pacific Consultant International, Kumagai, Hutama Takenaka, PT Abhirana, PT Ekakarsa Abadi, PT Rezeki Binamas dan PT Indorenco untuk pembangunan prasarana dengan nilai kontrak seluruhnya sejumlah Rp 196.991.706.067. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 sisa nilai kontrak masing - masing sebesar Rp 80.086.151.443 dan Rp 81.788.590.705 yang dicatat pada akun Taksiran Kewajiban Pengembangan Tanah dan Lingkungan.

c. PT Nusa Raya Cipta (NRC), anak perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian kerjasama

untuk pembangunan proyek dengan beberapa perusahaan berikut :

1. Proyek AMP - Karawang

Pada tahun 1996, NRC melakukan kerjasama dengan PT Jaya Obayashi dengan nama Asphalt Mixing Plant. Dalam kerjasama ini NRC mempunyai penyertaan sebesar 50%. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1999, rugi yang diakui NRC dari proyek kerjasama ini berjumlah Rp 98.352.306. Proyek ini telah selesai pada tahun 1999.

2. Proyek Ritz Carlton Bali Hotel

Pada tanggal 25 April 1995, NRC melakukan kerjasama dengan PT Tatamulia Nusantara Indah dengan nama “PT Tatamulia Nusantara Indah - PT Nusa Raya Cipta Joint Operation”. Kerjasama tersebut didirikan dalam rangka kontrak dengan PT Karang Mas Sejahtera, pemilik proyek, dengan nilai kontrak sejumlah Rp 44.392.396.000. Dalam kerjasama ini NRC mempunyai penyertaan sebesar 49%. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999, laba yang diakui perusahaan dari proyek kerjasama ini berjumlah Rp 392.222.128. Proyek ini telah selesai pada tahun 1999.

3. Proyek Suryacipta City of Industry

Pada tanggal 28 Maret 1994, NRC melakukan kerjasama dengan PT Jaya Obayashi dengan nama “PT Jaya Obayashi - PT Nusa Raya Cipta - Joint Operation”. Kerjasama ini didirikan dalam rangka kontrak dengan PT Suryacipta Swadaya, pemilik proyek, dengan nilai kontrak seluruhnya sebesar Rp 75.369.255.268 yang terbagi atas 3 tahap. Nilai kontrak untuk tahap I adalah sebesar Rp 23.400.107.452. Dalam kerjasama ini NRC mempunyai penyertaan sebesar 40%. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999, laba yang diakui NRC dari proyek kerjasama ini berjumlah Rp 290.580.143. Proyek ini ditunda oleh pemberi kerja.

4. Proyek Pabrik EDS Manufacturing Indonesia

Pada tanggal 16 Agustus 1994, NRC melakukan kerjasama dengan PT Jaya Obayashi dengan nama “PT Jaya Obayashi - PT Nusa Raya Cipta - Joint Operation”. Kerjasama ini didirikan dalam rangka kontrak dengan PT EDS Manufacturing Indonesia, pemilik proyek, dengan nilai kontrak sejumlah Rp 4.517.149.000. Dalam kerjasama ini NRC mempunyai penyertaan sebesar 50%. Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999, laba yang diakui NRC dari proyek kerjasama ini masing-masing berjumlah Rp 35.995.211. Proyek ini telah selesai pada tahun 1999.

Page 54: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 51 -

48. KEWAJIBAN KONTIJENSI

Anak perusahaan, PT Suryacipta Swadaya, merupakan tergugat dalam perkara mengenai gugatan tanah seluas sekitar 30.000 m2 yang terletak di Karawang. Pengadilan Negeri Karawang dan Pengadilan Tinggi Bandung, Jawa Barat, telah memenangkan anak perusahaan dalam gugatan tersebut. Saat ini kasus gugatan tersebut sedang dalam proses kasasi di Mahkamah Agung.

49. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut :

2000 1999

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang EkuivalenAsing Rp Asing Rp

Aktiva Kas dan setara kas US$ 3.056.328,26 29.325.469.671 661.697,70 4.698.053.670

SIN$ 4.994,94 27.666.979 19,00 80.948Investasi sementara US$ 3.901.010,81 37.430.198.722 5.180.390,00 36.780.769.000Piutang usaha US$ 1.933.922,72 18.555.988.531 901.918,26 6.403.619.646Piutang prestasi US$ - - 552.140,00 3.920.194.000Jumlah 85.339.323.903 51.802.717.264

KewajibanHutang bank US$ 25.681.427,33 246.413.295.227 25.681.427,33 182.338.134.043Hutang usaha US$ 3.374.530,39 32.378.619.130 3.699.839,84 26.268.862.864Hutang lain-lain US$ 38.508,27 369.486.851 12.000,00 85.200.000

AU$ 16.940,00 90.095.898Biaya yang masih harus dibayar US$ 13.863.295,76 133.018.322.817 10.618.627,00 75.392.251.700Uang jaminan pelanggan US$ 9.114,00 87.448.830 9.114,00 64.709.400Tagihan prestasi US$ - - 230.960,00 1.639.816.000Hutang bank jangka panjang

yang jatuh tempo dalamwaktu satu tahun US$ 1.125.000 10.794.375.000 - -

Hutang bank jangka panjangsetelah dikurangi bagianyang jatuh tempo dalam waktu satu tahun US$ 28.220.500 270.775.697.500 29.345.500,00 208.353.050.000

Hutang subordinasi US$ 10.000.000 95.950.000.000 10.000.000,00 71.000.000.000Jumlah 789.877.341.253 565.142.024.007

Jumlah kewajiban bersih 704.538.017.350 513.339.306.743

Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 9 April 2001 sebagai berikut :

31 Desember9 April 2001 2000 1999

Rp Rp RpMata uang1 US$ 10.848,00 9.595,00 7.100,001 SIN$ 5.979,51 5.539,05 4.260,431 AU$ 5.377,91 5.318,53 -

Page 55: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 52 -

50. DAMPAK KONDISI EKONOMI TERHADAP KEGIATAN PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN

Banyak negara di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia, sejak pertengahan tahun 1997, mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang negara-negara tersebut. Akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga dan kurs mata uang. Kondisi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham, pengetatan penyediaan kredit, dan penghentian atau penundaan pelaksanaan proyek konstruksi tertentu. Sampai saat ini kondisi ekonomi di Indonesia masih dilanda krisis yang berkepanjangan terutama disebabkan masih sangat labilnya kurs mata uang asing dan harga efek di pasar modal. Tingginya kurs mata uang dan tingkat bunga telah mengakibatkan Perusahaan dan anak perusahaan menanggung beban selisih kurs dan bunga yang sangat signifikan. Hal ini juga berdampak terhadap kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melunasi hutang dalam bentuk valuta asing mengingat hutang tersebut telah meningkat secara signifikan dalam satuan Rupiah dan tingkat bunga pinjaman dalam Rupiah yang juga meningkat secara signifikan, sehingga Perusahaan dan anak perusahaan menunggak beberapa pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang telah jatuh tempo dan tidak dapat mempertahankan rasio-rasio keuangan yang ditentukan dalam perjanjian pinjaman. Perusahaan dan anak perusahaan saat ini sedang melakukan negosiasi dengan pihak kreditur untuk merestrukturisasi hutangnya dan pada tahun 2000 Perusahaan dan anak perusahaan telah mencapai penyelesaian restrukturisasi sebagian hutang dengan beberapa kreditur (Catatan 18 dan 23). Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan dapat melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagaimana dijelaskan dalam paragraf di atas telah menimbulkan ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan oleh karena itu terdapat ketidakpastian signifikan apakah Perusahaan dan anak perusahaan akan merealisasikan aktiva dan menyelesaikan kewajibannya dalam kondisi normal Perusahaan dan anak perusahaan dan pada nilai yang dinyatakan dalam Perusahaan dan anak perusahaan.

Menanggapi kondisi ekonomi yang belum pasti ini, manajemen tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan operasi Perusahaan dan anak perusahaan dengan mengambil langkah-langkah berikut: § Mempensiunkan karyawan yang sudah memasuki usia pensiun. § Menelaah kembali perlu tidaknya memperpanjang kontrak kerja baik dengan tenaga asing

maupun dengan tenaga lokal. § Menyesuaikan kenaikan gaji dengan kemampuan dan kondisi Perusahaan. § Memangkas / menghemat biaya-biaya operasional Perusahaan yang tidak perlu. § Menunda investasi / proyek jangka panjang yang tidak pasti dan memerlukan dana yang

besar. § Menunjuk financial advisor untuk keperluan restrukturisasi hutang bank. § Memperbaiki struktur organisasi dan meningkatkan profesionalisme manajemen Perusahaan. § Meningkatkan proporsi penjualan kepada pihak asing mengingat belum pulihnya penjualan

lokal. § Mempelajari kemungkinan usaha-usaha baru yang sangat prospektif pada masa mendatang. § Mencari partner yang strategik untuk mengembangkan usaha Perusahaan. Kelangsungan hidup Perusahaan dan anak perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen untuk menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan usaha di masa yang akan datang. Laporan keuangan konsolidasi belum mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.

Page 56: P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 53 -

Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh Pemerintah untuk menyehatkan ekonomi − suatu tindakan yang berada diluar kendali Perusahaan dan anak Perusahaan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak dari masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana investor pelanggan dan pemasok ke dan dari Perusahaan dan anak perusahaan.

51. PENGGABUNGAN USAHA

Berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 71 tanggal 31 Oktober 2000 telah disepakati adanya penggabungan anak perusahaan, PT Multi Plaza Properties ke dalam PT TCP Internusa, anak perusahaan, yang dilaksanakan dengan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), perpajakan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian PT TCP Internusa, akan mengambil alih semua aktivitas dan kegiatan usaha, aktiva, kewajiban (termasuk kewajiban perpajakan), tagihan dan karyawan-karyawan PT Multi Plaza Properties. Sebagai akibat dari penggabungan tersebut, PT Multi Plaza Properties akan bubar demi hukum tanpa dilikuidasi sedangkan PT TCP Internusa akan tetap berdiri sebagai badan hukum.

52. INFORMASI LAINNYA

Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. Kep-150/Men/2000 tentang “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”. Keputusan ini mengharuskan perusahaan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan dan/atau ganti rugi apabila karyawan mencapai usia pensiun, terjadi pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan (PHK masal) maupun pengunduran diri. Manajemen berpendapat bahwa kewajiban yang mungkin timbul tidak akan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap posisi keuangan dan operasi Perusahaan dan anak perusahaan saat ini. Sampai saat ini, Perusahaan dan anak perusahaan tidak mempunyai rencana untuk melakukan PHK masal dalam waktu dekat dan tidak terdapat karyawan yang mengundurkan diri, yang secara signifikan mempengaruhi posisi keuangan dan kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 43, PT TCP Internusa, anak perusahaan, telah mempunyai program pensiun bagi sebagian besar jumlah karyawannya.

53. REKLASIFIKASI AKUN

Untuk tujuan penyesuaian dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2000 dan peraturan Bapepam, piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 602.949.055 dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 1.924.159.164 pada tanggal 31 Desember 2000 masing-masing direklasifikasi menjadi aktiva tidak lancar dan kewajiban tidak lancar.

*******