51
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA DAN ENT Laporan Keuangan Ko Untuk Periode Enam Bulan ya Pada Tanggal 3 (Ti PT. TIGA PILAR SEJAH A FOOD Tbk TITAS ANAK onsolidasian ang Berakhir 30 Juni 2012 idak Diaudit) HTERA FOOD, Tbk.

PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK … fileSurat Pernyataan Direksi 2. Posisi Keuangan /Neraca Konsolidasi 1 - 2 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 3 4

Embed Size (px)

Citation preview

PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir

Pada Tanggal 3(Tidak Diaudit)

PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD

PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian Bulan yang Berakhir

Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Daftar isi Halaman

1. Surat Pernyataan Direksi

2. Posisi Keuangan /Neraca Konsolidasi 1 - 2

3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 3

4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4

5. Laporan Arus Kas Konsolidasi 5

6. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi 6 - 48

1

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012

dan Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011

(Dalam Rupiah Penuh)

(0) 0 0

ASET Catatan 30 Juni 31 Desember 01 Januari

2012 2011 2011

Rp Rp Rp

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 2.d, 2.t, 3 299,005,190,352 634,672,876,385 15,427,089,579

Investasi Jangka Pendek 4 160,000,000,000 170,000,000,000 --

Piutang Usaha 5

Pihak Berelasi -- -- 1,157,632,728

Pihak Ketiga 626,439,188,749 473,757,880,683 159,842,650,186

(Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai masing-masing

Rp 701.139.443 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

serta Rp. 843.384.890 pada 01 Jan 2011)

Piutang Lain-lain 10,956,388,289 790,661,356 2,024,215,896 Persediaan 2.e, 7 551,699,524,092 331,898,256,013 424,331,967,810 Pajak Dibayar di Muka 2.r, 8.a 5,200,580,763 3,071,793,711 1,084,772,871 Biaya Dibayar di Muka 2.f 31,286,474,881 4,762,068,517 1,545,100,278 Uang Muka 9 105,125,365,957 107,626,771,670 60,595,561,320 Jumlah Aset Lancar 1,789,712,713,083 1,726,580,308,335 666,008,990,669

ASET TIDAK LANCAR

Piutang Pihak Berelasi 2.v, 6 43,364,435,281 43,364,315,281 43,257,390,000

Investasi pada Perusahaan Asosiasi 33,144,999 31,069,000 29,439,000

Aset Pajak Tangguhan 2.r 4,355,960,505 4,271,711,164 6,581,178,521

Aset Tetap 2.g, 11 929,960,468,002 933,668,188,870 620,042,870,163

(Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan Rp 403.935.797.349

Rp 369.330.010.036, Rp 310.243.502.773 masing masing

pada 30 Juni 2012, 31 Des 2011 dan 01 Jan 2011)

Tanaman Perkebunan 2.i, 12

Tanaman Menghasilkan 79,837,805,237 82,194,106,284 38,780,675,677

(Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan Rp 14.414.236.660

Rp 12.057.935.613, Rp 7.179.733.269 masing masing

pada 30 Juni 2012, 31 Des 2011 dan 01 Jan 2011)

Tanaman belum menghasilkan 331,170,464,163 291,421,848,936 285,233,886,458

Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Bersih 2.k, 13 162,667,977,324 153,478,332,555 143,696,625,271

Uang Muka Jangka Panjang 14 54,500,522,484 54,105,688,233 45,171,944,910

Aset Tetap yang Tidak Digunakan 2.g, 11 9,216,155,903 9,216,155,903 9,216,155,903

Aset Tidak Berwujud Bersih 2.o, 10 285,146,620,521 285,030,050,657 77,102,992,339

Aset Lain-lain 8,510,887,596 6,945,333,014 1,827,292,228

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,908,764,442,015 1,863,726,799,897 1,270,940,450,470

TOTAL ASET 3,698,477,155,098 3,590,307,108,232 1,936,949,441,139

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

2

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012

dan Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011

(Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 30 Juni 31 Desember 01 Januari

LIABILITAS 2012 2011 2011

Rp Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Pinjaman Jangka Pendek 2.t, 15 602,237,231,926 553,355,117,625 305,622,256,759

Hutang Usaha 16

Pihak Berelasi 10,545,191,890 8,601,206,921 --

Pihak ketiga 41,233,669,705 21,515,257,172 44,605,654,014

Hutang Pajak 2.r, 8.b 70,626,590,962 47,460,078,901 23,613,003,797

Uang Muka Penjualan 5,351,114,017 5,212,236,175 170,694,089

Biaya yang Masih Harus Dibayar 17 27,630,376,530 27,575,708,119 22,080,392,165

Bagian Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo

Dalam Satu Tahun

Hutang Sewa Pembiayaan 18 4,887,103,252 2,798,799,653 17,202,360,164

Hutang Bank Jangka Panjang 19 251,078,708,160 218,084,943,994 101,104,777,261

Hutang Lain-lain 283,275,680 27,228,918,061 3,894,964,445

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,013,873,262,122 911,832,266,621 518,294,102,694

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Bagian Liabilitas Jangka Panjang - setelah dikurangi bagian

yang Jatuh Tempo Satu Tahun

Hutang Sewa Pembiayaan 18 12,287,826,679 2,267,555,210 24,544,065,680

Hutang Bank Jangka Panjang 19 695,481,041,666 825,006,109,530 576,900,337,989

Liabilitas Jangka Panjang Lainnya -- -- 60,000,000,000

Hutang Pihak Berelasi 2.v, 6 74,390,000 1,680,008,505 151,921,076,478

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.r 284,121,414 284,121,414 3,571,270,481

Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan 2.l, 20 16,419,092,996 16,419,092,996 11,650,267,810

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 724,546,472,755 845,656,887,655 828,587,018,438

TOTAL LIABILITAS 1,738,419,734,877 1,757,489,154,276 1,346,881,121,132

EKUITAS

Ekuitas yang diatribusikan kepada

pemilik Entitas Induk :

Modal Saham

Nilai Nominal

Saham Seri A : Rp 500

Saham Seri B : Rp 200

Modal Dasar

Saham Seri A: 135.000.000 Lembar

Saham Seri B : 4.652.500.000 Lembar

Modal ditempatkan dan di setor Penuh

Saham Seri A : 135,000,000 Lembar

Saham Seri B : 2.791.000.000 Lembar pada 30 Juni 2012

dan 1.537.000.000 Lembar pada 01 Januari 2011

Modal Saham 21 625,700,000,000 625,700,000,000 374,900,000,000

Agio Saham 2.n 657,539,614,608 657,256,325,655 217,816,324,655

Uang Muka Setoran Modal -- 381,553,424,226 --

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali 2.p 1,215,758,371 1,215,758,371 1,215,758,371

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak 188,474,897,946 (60,496,985) (60,496,985)

Saldo Laba (Defisit) 219,043,393,519 108,797,630,365 (18,108,858,195)

Ekuitas yang di atribusikan kepada pemilik Entitas Induk 1,691,973,664,444 1,774,462,641,632 575,762,727,846

KEPENTINGAN NON PENGENDALI 268,083,755,778 58,355,312,324 14,305,592,161

JUMLAH EKUITAS 1,960,057,420,221 1,832,817,953,956 590,068,320,007

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3,698,477,155,098 3,590,307,108,232 1,936,949,441,139

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

3

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Untuk Periode 30 Juni 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 30 Juni 30 Juni

2012 2011

Rp Rp

PENJUALAN - BERSIH 22 1,285,891,989,914 746,129,066,606

BEBAN POKOK PENJUALAN 23 1,018,553,090,756 569,773,573,185

LABA KOTOR 267,338,899,158 176,355,493,421

BEBAN USAHA

Beban Pemasaran dan Penjualan 24 (35,250,957,715) (27,497,705,068)

Beban Umum dan Administrasi 25 (23,303,526,176) (25,807,520,488)

Pendapatan Bunga 5,547,825,652 289,022,643

Selisih Kurs Mata Uang Asing 2.t 12,402,249,721 (419,046,939)

Beban Bunga dan Keuangan (72,535,451,959) (59,650,664,157)

Beban Administrasi Bank dan Provisi (4,910,494,583) (1,236,287,600)

Lain-lain - Bersih 4,406,752,154 (5,528,637,765)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 153,695,296,252 56,504,654,047

BEBAN PAJAK PENGHASILAN

Pajak Kini (26,738,557,750) (15,260,629,764)

Pajak Tangguhan -- (595,885,492)

Beban Pajak Penghasilan (26,738,557,750) (15,856,515,256)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 126,956,738,503 40,648,138,791

LABA TAHUN BERJALAN YANG

DIATRIBUSIKAN KEPADA :

Pemilik Entitas Induk 110,245,763,154 36,084,031,957

Kepentingan Non - Pengendali 16,710,975,349 4,564,106,834

JUMLAH 126,956,738,503 40,648,138,791

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG

DIATRIBUSIKAN KEPADA :

Pemilik Entitas Induk 110,245,763,154 36,084,031,957

Kepentingan Non - Pengendali 16,710,975,349 4,564,106,834

JUMLAH 126,956,738,503 40,648,138,791

LABA PER SAHAM DASAR 2.s, 26

Laba Bersih 43.39 21.58

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

4

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Periode 30 Juni 2012 Serta 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011

(Dalam Rupiah Penuh)

Kepentingan

Jumlah

Nonpengendali

Ekuitas

Capital Stock

Tambahan

Selisih Nilai

Selisih Transaksi

saldo Laba

Jumlah Ekuitas

Modal Disetor

Transaksi

Perubahan Ekuitas

(Defisit)

yang

Restrukturisasi

Entitas Anak dan

Diatribusikan

Entitas

Transaksi dengan

kepada

Sepengendali

Pihak

Pemilik

Nonpengendali

Entitas Induk

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2010

374,900,000,000

217,816,324,655

1,215,758,371

(60,496,985)

(18,108,858,195)

575,762,727,845

14,305,592,161

590,068,320,007

Penambahan Modal di Setor dari Penawaran

Umum Terbatas III - Bersih

250,800,000,000

439,440,001,000

----

--690,240,001,000

--690,240,001,000

Laba Komprehensif Tahun Berjalan

----

----

126,906,488,560

126,906,488,560

23,045,351,132

149,951,839,692

Penerimaan Uang Muka Setoran Modal dari

Pihak Ketiga oleh Entitas Anak

----

--381,553,424,226

--381,553,424,226

--381,553,424,226

Penambahan Kepentingan Non Pengendali

----

----

----

21,004,369,031

21,004,369,031

SALDO PER 31 DESEMBER 2011

625,700,000,000

657,256,325,655

1,215,758,371

381,492,927,241

108,797,630,365

1,774,462,641,631

58,355,312,324

1,832,817,953,956

Penambahan Modal di Setor dari Penawaran

Umum Terbatas III - Bersih

--283,288,953

----

--283,288,953

--283,288,953

Laba Komprehensif Periode Berjalan

----

----

110,245,763,154

110,245,763,153

16,710,975,349

126,956,738,502

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak

----

--188,535,394,931

--188,535,394,931

--188,535,394,931

Selisih transaksi Atas Penambahan Modal

Entitas Anak

----

----

----

----

Penambahan Kepentingan Non Pengendali

--193,017,468,104

193,017,468,104

Penambahan Setoran Modal dari Pihak Ketiga

----

----

----

----

oleh Entitas Anak

----

--(381,553,424,226)

--

(381,553,424,226)

--(381,553,424,226)

SALDO PER 30 JUNI 2012

625,700,000,000

657,539,614,608

1,215,758,371

188,474,897,946

219,043,393,519

1,691,973,664,443

268,083,755,778

1,960,057,420,221 0

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

5

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Periode 30 Juni 2012 dan 2011

(Dalam Rupiah Penuh)

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari Pelanggan 1,258,647,321,388 750,969,550,016

Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (1,066,174,024,094) (617,661,560,271)

Kas yang dihasilkan dari Operasi 192,473,297,294 133,307,989,745

Penerimaan Bunga 5,547,284,875 289,022,643

Pembayaran Pajak (19,859,521,580) (3,238,139,592)

Pembayaran Bunga dan beban Keuangan (31,027,715,731) (28,208,099,501)

Pembayaran Karyawan (44,833,806,245) (48,119,347,296)

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 102,299,538,613 54,031,425,999

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penambahan Tanaman Perkebunan (39,748,615,227) --

Pengeluaran atas hak atas tanah (10,720,675,911) (4,468,000,000)

Uang Muka Jangka Panjang (1,960,388,835) (17,017,299,403)

Pemeliharaan Tanaman Perkebunan -- (1,768,457,119)

Perolehan Aset tetap (31,801,638,093) (30,780,335,552)Keuntungan Pengalihan Lahan kepada Plasma -- --

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (84,231,318,066) (54,034,092,075)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Pendek 276,572,426,931 209,661,173,740

Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Panjang -- 62,782,616,153

Pembayaran Bunga Sewa Pembiayaan (411,311,930) --

Pembayaran Pihak-pihak Berelasi (1,605,738,505) (916,513,202)

Pembayaran Bunga Hutang Jangka Panjang (41,096,424,298) (25,766,395,235)

Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan (2,920,644,201) (8,690,062,654)

Pembayaran Hutang Bank - Jangka Panjang (96,531,099,993) (47,189,825,328)

Pembayaran Hutang Bank - Jangka Pendek (500,145,364,304) (136,945,000,000)

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (366,138,156,301) 52,935,993,474

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (348,069,935,754) 52,933,327,398

DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS 12,402,249,721 (53,115,140)

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 634,672,876,385 15,427,089,577

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 299,005,190,352 68,307,301,835

Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode

Terdiri dari :

Kas 907,981,793 476,965,712

Bank 279,127,508,559 61,295,336,123

Deposito Berjangka 18,969,700,000 6,535,000,000

Jumlah Kas dan Setara Kas 299,005,190,352 68,307,301,835

(0) --

(0.40)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

6

1. Umum

1.a. Pendirian Perusahaan

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta

Pendirian No. 143 yang dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia

Intiselera. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-

1827.HT.01.01.Th.91tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65,

Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta pernyataan

Keputusan Rapat No. 41 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di

Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No.

40/2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan

No. AHU-85499.AH.01.02.Tahun.2008 tanggal 13 Nopember 2008.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang

perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Pada saat ini kegiatan usaha

Perusahaan dan Entitas Anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie

instan dan bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan

dan distribusi beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.

Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik

mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di

beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat

dan Sragen, Jawa Tengah.

1.b. Penawaran Efek Perusahaan

Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

- Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No.S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 45

juta saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalan Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni

1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk

mengeluarkan 230 juta saham Seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi sebesar

Rp 60 miliar yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200

(dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan

Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember 2002, BEI

menyetujui pencatatan saham seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi.

Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk

mengeluarkan 547,5 juta saham seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka Penawaran

Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan di BEI.

Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan

konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp 26,5 miliar menjadi 132,5 juta saham Seri B Perusahaan dengan

nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 19

Nopember 2003. Saham-saham hasil pelaksanaan konversi tersebut tidak akan diperjualbelikan (lock-up) selama 6

(enam) bulan.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

7

Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II kepada para pemegang saham

dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627.000.000 saham biasa Seri B

dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp 522 (dalam Rupiah

penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam

– LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April 2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan

pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 1.672.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2008.

Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254.000.000 Saham

Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal yang ditempatkan dan disetor dengan nilai Rp. 200 (dalam

Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp. 560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut

telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal 24

Nopember 2011, dan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan

tanggal 24 Nopember 2011.

Pada tanggal 20 Desember 2011, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar

menjadi 2.926.000.000 saham pada 31 Desember 2011.

1.c. Struktur Entitas Anak

Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali

atas manajemen perusahaan-Entitas Anak sebagai berikut:

PT. Balaraja Bisco Paloma didirikan berdasarkan Akta No. 143 tanggal 18 Mei 2001 yang di buat dihadapan Arry

Supratno, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian perusahaan telah disahkan oleh Mentri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-27301.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011.

Pada bulan September 2011, PT. Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 2.499 saham PT Putra Taro

Paloma senilai Rp 1.249.500.000 yang mewakili 99,96% kepemilikan saham.

Entitas Anak Domisili Jenis Usaha Tahun

Operasi 30-Jun-12 31-Dec-11 30-Jun-12 31-Dec-11

Komersial % % Rp Rp

PT Tiga Pilar Sejahtera Solo Industri dan Perdagangan Mie 1990 99.90 99.90 1,071,686,539,205 1,095,636,777,240

PT Poly Meditra Indonesia Solo Industri Makanan Ringan 2000 99.90 99.90 328,767,182,437 375,522,456,016

PT Patra Power Nusantara* Solo Industri Pembangkit Tenaga Listrik -- 99.90 99.90 97,336,021,327 97,352,653,150

Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 1993 64.95 99.90 949,845,535,112 986,481,045,886

PT Charindo Palma Oetama Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99.99 99.99 133,410,890,103 110,747,276,198

PT Muarobungo Plantation Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2007 99.99 99.99 57,451,320,836 41,845,551,264

PT Airlangga Sawit Jaya Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99.99 99.99 87,437,491,771 74,114,758,827

PT Mitra Jaya Agro Palm Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2000 99.99 99.99 210,577,102,745 204,356,605,548

PT Tugu Palma Sumatera Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2008 99.96 99.96 12,577,280,001 11,173,598,403

Sragen Industri dan Perdagangan Beras 2008 70.00 70.00 859,138,323,316 733,839,162,300

PT Jatisari Srirejeki Karawang Industri dan Perdagangan Beras 2003 99.99 99.99 362,773,457,647 259,456,427,711

PT Indo Beras Unggul Jakarta Industri dan Perdagangan Beras 2008 70.00 70.00 315,618,764,096 314,700,887,041

BalarajaDistribusi, Perdagangan dan

Keagenan2011 99.90 99.90 399,894,355,137 321,970,615,906

PT Putra Taro Paloma Jakarta Industri Makanan Ringan 2011 99.96 99.96 366,065,694,143 289,319,315,742

*) dalam Tahap Pengembangan

PT Balaraja Bisco Paloma dan

Entitas Anak

PT Dunia Pangan dan

Entitas Anak

Persentase Kepemilikan Total Asset

PT Bumiraya Investindo dan

Entitas Anak

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

8

Pada Tanggal 20 Januari 2012, PT. Bumi Raya Investindo, entitas anak, melakukan perubahan struktur permodalan

perusahaan dengan mengeluarkan saham baru perseroan sejumlah 66.662 lembar saham dalam bentuk seri saham

baru yang disebut saham seri B dimana saham baru tersebut diambil dan disetor penuh oleh BUNGE

AGRIBUSINESS SINGAPORE PTE LTD. Sehingga porsi kepemilikan Perusahaan mengalami penurunan dari 99,9%

di tahun 2011 menjadi 57,66% di Maret 2012, Akta perubahan saham ini dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL, M

dengan No. 82 tanggal 20 Januari 2012 dan telah disahkan oleh Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-05122.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 31 Januari 2012.

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 30 di hadapan Mala Mukti, S.H., LL, M,

notaris di Jakarta, pada tanggal 7 Juni 2012, PT Bumi Raya Investindo, entitas anak, melakukan perubahan struktur

permodalan perusahaan dengan mengeluarkan saham baaru perseroan sejumlah 32.800 lembar saham seri A

dimana saham baru tersebut diambil dan disetor baru oleh Perusahaan, dengan mengkonversi Marketable

Convertible Bond (MCB). Porsi kepemilikan Perusahaan meningkat menjadi 64.95% yang semula sebesar 57,66% di

Maret 2012. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukun dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat

Keputusan No. AHU-32565.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 14 Juni 2012.

1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 35 tanggal 12 Juni 2012 yang dibuat

di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan No. 76 tanggal 28 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di

Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni

2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

Corporate Secretary Perusahaan pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing dijabat oleh

Yulianni Liyuwardi.

Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing dijabat sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Anton Apriyantono Priyo Hadi Sutanto

Wakil Komisaris Utama Kang Hongkie Widjaja Kang Hongkie Widjaja

Komisaris Hengky Koestanto Hengky Koestanto

Komisaris Independen Bondan Haryo Winarno Bondan Haryo Winarno

Haryadi Haryadi

Dewan Direksi

Direktur Utama Stefanus Joko Mogoginta Stefanus Joko Mogoginta

Direktur Budhi Istanto Suwito Hengky Koestanto

Achmad Subchan Edi Susanto

Direktur tidak terafiliasi Jo Tjong Seng --

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Komite Audit

Ketua Haryadi Haryadi

Anggota Trisnawan Widodo Trisnawan Widodo

Sri Wahyuni Sri Wahyuni

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

9

Remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Direksi dan Komisaris adalah sebesar Rp 2.766.875.000 pada periode

30 Juni 2012 serta Rp 5.230.150.000 pada tanggal 31 Desember 2011.

Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak adalah

2.059 orang.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting

2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia yang meliputi

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang

diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta Peraturan Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman

Penyajian Laporan Keuangan” dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7

dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar accrual, kecuali

laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan

pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan konsep langsung dengan mengelompokkan arus kas

dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan

secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika

terdapat:

a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau

perjanjian;

c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode

pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur

kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi

dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan yang material

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

10

telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan

hasil usaha Perusahaan sebagai satu kesatuan.

Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi

pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.

Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai penambahan modal dalam akun ”Selisih

Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

2.d. Setara Kas

Setara kas meliputi deposito yang jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal

penempatan, tidak dijadikan jaminan, tidak dibatasi penggunaannya serta dapat segera dijadikan kas tanpa

terjadi perubahan nilai yang signifikan.

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan,

atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada

saat penempatan disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal.

2.e. Persediaan

Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan.

Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke

lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan

yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga

perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama.

Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.

2.f. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

2.g. Aset Tetap

Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi

penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan

tidak didepresiasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa

manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan Infrastruktur 10 – 20

Mesin 4 – 10

Peralatan Pabrik 8

Kendaraan 4 – 8

Perabot dan Peralatan Kantor 4 – 8

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat

terjadinya sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah umur masa manfaat aset tetap atau taksiran

manfaat di masa mendatang dikapitalisasi. Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya

perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau

kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk

biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

11

penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap

digunakan.

2.h. Sewa

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh

risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua bentuk sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa

menyewa biasa.

Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi

keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih

rendah dari nilai wajar. Penilaian nilai wajar aset ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan

dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika

dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya

langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan

penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.

2.i. Perkebunan Plasma

Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui

pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan

plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan disajikan sebesar

nilai bersihnya setelah dikurangidengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi

keuangan kondolidasian.

Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah disepakati antara bank dan petani

plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat perkebunan plasma diserahkan kepada petani

plasma.

2.j. Tanaman Perkebunan

Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan,

penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai

pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional

berdasarkan luas hektar tanam.

Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman

menghasilkan. Tanaman menghasilkan akan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif

selama 20 tahun.

2.k. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan

Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan

pembebanannya dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah yang bersangkutan.

2.l. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada

Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah

memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban

diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik

kebiasaan Perusahaan dan entitas anak. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

12

menggunakan metode projected unit credit.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk:

a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau

b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

2.m. Obligasi Diperoleh Kembali

Perolehan kembali intrumen hutang yang tidak dimaksudkan sebagai pelunasan, diperlakukan seolah-olah telah terjadi

pelunasan dalam pelaporan keuangan konsolidasian. Selisih antara nilai nominal instrument hutang dengan nilai wajar

yang dikreditkan atau dibebankan pada tahun yang bersangkutan.

2.n. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup

fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya

pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi.

Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun

“Tambahan Modal Disetor”.

2.o. Aset Tidak Berwujud

Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan

diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.

Goodwil merupakan Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada

tanggal akuisisi.

Goodwil diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi

akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwil tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi

entitas termasuk nilai tercatat goodwil terkait dengan entitas yang dijual.

Goodwil dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan menguji penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap

masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan

dari kombinasi bisnis di mana goodwil timbul.

Merek-merek dagang tertentu yang tidak mempunyai wujud fisik dan mempunyai manfaat ekonomis di masa depan,

diamortisasi selama periode 20 tahun menggunakan metode garis lurus.

2.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen

kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok

yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan

laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.

Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi

pemilikan atas aset, saham, liabilitas atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun

liabilitas yang pemilikannya (dalam bentuk hukumnya) dialihkan, dicatat sesuai dengan nilai buku seperti

penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku

tersebut bukan merupakan Goodwill.

Jika substansi sepengendalian antara entitas yang melakukan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut

telah hilang atau terjadi pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

13

terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka

saldo akun selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akan diakui sebagai laba atau rugi yang

direalisasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai

pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

2.r. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui

sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif

pajak yang berlaku saat ini.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara subtantif berlaku pada

tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabiliatas dilunasi.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa

jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,

pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan

atas banding tersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang

bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

2.s. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah

rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun/periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian

mempertimbangkan pula instrument keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutive bagi seluruh

saham biasa yang beredar sepanjangn periode pelaporan.

2.t. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal

neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs tengah dari Bank Indonesia yang

berlaku pada tanggal tersebut.

Kurs yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun

yang bersangkutan.

30 Juni 31 Desember

2012 2011

USD 1 9,480.00 9,068.00

SGD 1 7,415.24 6,974.33

EUR 1 11,801.19 11,738.99

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

14

2.u. Instrumen Keuangan

Aset Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan

tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) adalah aset keuangan yang

ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama

untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam

jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan

efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah

ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan

piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas,

piutang usaha, piutang lain-lain pihak berelasi dan pihak ketiga, dan uang jaminan yang dicatat sebagai bagian

dari aset tidak lancar lainnya.

(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau

telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan

kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:

a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi;

b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (AFS) adalah aset keuangan non-derivatif yang

ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau

perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau

piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya

transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan

ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga

aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai,

akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui

pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

15

menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari

aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual, diakui pada laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrument ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan

substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrument ekuitas.

Instrumen Ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi

dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya

penerbitan langsung.

Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode

biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai

pengurang modal saham.

Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki instrument ekuitas.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

• Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas

keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai

diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat

dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan

sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi

biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan mengunakan metode

suku bunga efektif.

Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi.

• Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah pinjaman bank jangka

pendek dan jangka panjang, hutang usaha – piak ketiga, hutang lain-lain – pihak ketiga dan biaya yang

masih harus dibayar.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap

tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat

dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

16

yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat

diestimasi secara handal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka

panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif

penurunan nilai.

Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

• Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

• Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

• Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual.

Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya

piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode

kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan

default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai

merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang

didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset

keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika

piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari

jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun

penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah

diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan

penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai

tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak

melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi periode

berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar

setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

Reklasifikasi Aset Keuangan

Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk

tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen

hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan

Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

17

arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial

mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas

anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan

serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan

berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika

Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan

yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang

diterima.

Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas

Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

Metode Suku Bunga Efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari

instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku

bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang

(mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur

instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat

bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan

FVTPL.

Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar

yang berlaku pada tanggal neraca. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar

biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan dipasar ditentukan

dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode discounted

cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal

neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.

2.v. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan

keuangannya (“Perusahaan pelapor”) :

• Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut:

a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor,

b) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau

c) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.

• Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :

a) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya

perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain).

b) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau

perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana

perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).

c) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

d) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah

perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga.

e) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

18

Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor

adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan

Perusahaan pelapor.

f) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang di dentifikasi dalam butir (a).

g) Orang yang di dentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau

personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).

2.w. Pengunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum mengharuskan

manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitasnya yang dilaporkan

dalam laporan keuangan konsolidasian selama periode pelaporan. Hasil sesungguhnya mungkin berbeda dengan

estimasi tersbut.

3. Kas dan Setara Kas

30 Juni 31 Desember

2012 2011

(Unaudited) (Audited)

Rp Rp

Kas 907,981,793 780,440,247

Bank - Pihak Ketiga

Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 33,525,611,015 14,013,821,188

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9,882,317,952 12,780,441,754

PT ANZ Panin Bank 176,962,086 190,022,039

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1,006,320,908 2,801,391,659

PT Bank Muamalat Indonesia 421,938,518 5,204,738,397

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3,147,481,913 --

PT Bank CIMB Niaga Tbk 566,651,368 17,240,234,738

PT Bank UOB Buana 376,066,596 1,084,430,624

PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk 506,407,996 1,739,841,485

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) 300,373,177 434,458,795

Sub Jumlah Bank - Rupiah 49,910,131,529 55,489,380,679

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

19

Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited) (Audited)

Rp Rp

US Dollar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(30 Juni 2012: 89,029; 2011: 18.061) 843,996,437 163,780,231

PT Bank Muamalat Indonesia

(30 Juni 2012: 53,910; 2011: 54,967) 511,067,084 498,441,390

PT ANZ Panin Bank 86,140,399 83,043,474

(30 Juni 2012: 9,087; 2011: 9,158)

PT Bank Central Asia Tbk 64,218,089 37,905,692

(30 Juni 2012: 6,774; 2011: 4,180)

PT Bank Bukopin Tbk 1,940,177 1,964,129

(30 Juni 2012: 205; 2011 : 217)

PT Bank DBS Indonesia Tbk 74,346,331 377,573,756,967

(30 Juni 2012: 7,842; 2011: 41,638,041)

PT Bank UOB Buana 227,608,273,210 --

(30 Juni 2012 : 24,009,312)

Lain-lain (masing-masing dibawah 500 juta)

(30 Juni 2012: 2,890; 2011: 1,010) 27,395,304 9,163,576

Sub Jumlah Bank - US Dollar 229,217,377,031 378,368,055,459

Sub Jumlah Bank 279,127,508,559 433,857,436,138

Deposito Berjangka - Pihak Ketiga

Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk -- 10,000,000,000

PT Bank UOB Buana -- 50,000,000,000

PT Bank Internasional Indonesia Tbk -- 60,035,000,000

PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk -- 20,000,000,000

PT Bank Muamalat Indonesia 4,607,500,000 50,000,000,000

PT Bank Of China -- 10,000,000,000

PT Bank Central Asia Tbk -- --

PT DBS 14,362,200,000 --

Sub Jumlah Deposito Berjangka 18,969,700,000 200,035,000,000

Jumlah Kas dan Bank 299,005,190,352 634,672,876,385

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Suku Bunga 6,5% - 8,75% 6,5% - 8,75%

Jatuh Tempo 1 - 3 bulan 1 - 3 bulan

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

20

4. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek merupakan penempatan deposito berjangka dalam Rupiah pada PT Bank UOB Indonesia

sebesar Rp 160.000.000.000,- dan memperoleh bunga 5% per tahun. Deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada

PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 15).

5. Piutang Usaha

Perincian Umur Piutang berdasarkan tanggal invoice adalah sebagai berikut :

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Pihak Ketiga

PT Semar Kencana Sejati 141,866,022,794 143,328,723,355

PT Tata Makmur Sejahtera 90,586,038,309 86,865,056,356

PT Kereta Kencana Mulia 49,760,447,733 51,200,811,667

PT Kereta Kencana Murni 29,478,167,760 25,391,100,308

PT Kereta Kencana Mandiri 30,897,512,489 41,706,646,684

PT Prima Indo Meal -- 10,791,133,980

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 5 Miliar) 284,552,139,106 115,175,547,776

Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga 627,140,328,191 474,459,020,126

Dikurangi : Penurunan Nilai (701,139,443) (701,139,443)

Piutang Pihak Ketiga - Bersih 626,439,188,749 473,757,880,683

Jumlah Piutang Usaha - Bersih 626,439,188,749 473,757,880,683

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Pihak Ketiga

Sampai Dengan 1 Bulan 99,074,018,013 190,571,829,715

> 1 Bulan - 3 Bulan 219,406,710,974 239,820,173,445

> 3 Bulan - 6 Bulan 238,984,687,661 35,103,662,915

> 6 Bulan - 12 Bulan 69,475,097,149 8,771,580,213

> 12 months 199,814,395 191,773,837

Sub Jumlah 627,140,328,192 474,459,020,125

Dikurangi : Penurunan Nilai (701,139,443) (701,139,443)

Sub Jumlah Pihak Ketiga - Bersih 626,439,188,749 473,757,880,683

Jumlah Piutang Usaha - Bersih 626,439,188,749 473,757,880,683

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

21

Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut :

Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas

pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Seluruh piutang

usaha PT Bumiraya Investindo, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk.

Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh

dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang.

6. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi

Dalam kegiatan bisnis normal, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut :

30 Juni 31 Desember 2012 2011

(Unaudited)Rp Rp

Pihak KetigaSaldo Awal 701,139,443 843,384,888Pemulihan -- (142,245,446)

Saldo Akhir 701,139,443 701,139,443

30 Juni 31 Desember 30 Juni 31 Desember

2012 2011 2012 2011(Unaudited) (Unaudited)

Rp Rp (%) (%)

Piutang Pihak Berelasi

PT Naga Mas Sakti Perkasa 43,257,390,000 43,257,390,000 1.17 1.17

PT. Tugu Palma Sejahtera 107,045,281 106,925,280 0.00 0.00

Jumlah Piutang Pihak Berelasi 43,364,435,281 43,364,315,280 2.10 2.10

Hutang Usaha

PT Tiga Pilar Corpora 7,717,058,240 5,822,675,701 0.38 0.33

PT Dinamika Energitama Nusantara 2,828,133,650 2,778,531,220 0.14 0.14

Jumlah Hutang Usaha 10,545,191,890 8,601,206,921 0.53 0.47

Hutang Lain-lain

PT Tiga Pilar Corpora -- 1,605,618,505 -- 0.08

Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar) 74,390,000 74,390,000 0.00 0.00

Jumlah Hutang Lain-lain 74,390,000 1,680,008,505.00 0.00 0.09

Beban Manajemen dan Royalty

PT Tiga Pilar Corpora 2,164,457,809 5,608,875,509 1.96 21.73

Jumlah Persentase terhadap Jumlah

Aset/Liabilitas yang Bersangkutan

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

22

Transaksi-transaksi tersebut diperlakukan sama dengan transaksi pihak ketiga, kecuali diungkapkan lain.

Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi

Entitas Anak. Piutang ini dijamin dengan tanah yang dimiliki oleh NMSP.

Sebagai bagian dalam upaya akuisisi anak perusahaan, PT Bumiraya Investindo (BI), Entitas Anak, menerbitkan obligasi wajib

konversi kepada Perusahaan. Sumber dana yang diperoleh BI untuk mengakuisisi anak perusahaan diperoleh dari

penerbitan obligasi wajib konversi pada tanggal 15 Desember 2010 kepada Perusahaan sebesar Rp 145 miliar dengan jangka

waktu 3 (tiga) tahun, tanpa bunga dan tidak ada jaminan. Obligasi ini akan dikonversi dengan saham BI pada saat jatuh tempo

tanggal 15 Desember 2013. Saldo investasi pada obligasi wajib konversi di pembukuan BI dan kewajiban obligasi wajib konversi

di pembukuan Perusahaan untuk tujuan penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah dieliminasi sesuai dengan

prinsip-prinsip konsolidasian.

Rincian sifat hubungan istimewa dan jenis transaksi dengan pihak hubungan istimewa :

7. Persediaan

Persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Persediaan PT Bumiraya Investindo, Entitas Anak,dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Persediaan PT Dunia Pangan, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank International Indonesia Tbk. Persediaan PT Jatisari Srirejeki, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Nama Perusahaan Sifat Hubungan Istimewa Sifat Transaksi

PT. Dinamika Energitama

Nusantara

Dibawah Pengendalian yang sama Hutang Usaha

PT. Tiga Pilar Corpora Pemegang Saham Beban Royaly dan Manajemen Fee

PT. Naga Mas Sakti Perkasa Dibawah Pengendalian yang sama Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga

PT. Tugu Palma Sejahtera Dibawah Pengendalian yang sama Pinjaman Tanpa Bunga

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Bahan Baku 401,734,413,308 236,987,227,148

Bahan Pembantu 82,361,014,284 51,845,436,095

Barang Jadi 28,920,660,738 17,379,584,063

Suku Cadang dan Bahan Bakar 16,133,158,080 13,608,518,475

Lain-lain 22,800,575,672 12,327,788,222

Sub Jumlah 551,949,822,082 332,148,554,003

Dikurangi : Penurunan Nilai (250,297,990) (250,297,990)

Jumlah Persediaan - Bersih 551,699,524,092 331,898,256,013

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

23

Persediaan PT Indo Beras Unggul, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Rabobank International Indonesia. Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 344,356 Miliar. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan cukup untuk menutup kemungkinan yang timbul akibat penurunan nilai persediaan. 8. Perpajakan

a. Pajak dibayar dimuka

b. Hutang Pajak

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp Rp

Perusahaan

Pajak Penghasilan

Pasal 23 390,252,891 --

Pasal 28.a 629,833,583 629,833,583

Pajak Pertambahan Nilai 188,552,068 --

Sub Jumlah 1,208,638,542 629,833,583

Entitas Anak

Pajak Penghasilan

Pasal 22 307,970,920 --

Pasal 25 698,179,191 --

Pajak Pertambahan Nilai 2,978,637,235 2,441,960,128

Sub Jumlah 3,991,942,222 2,441,960,128

Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 5,200,580,763 3,071,793,711

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Perusahaan

Pajak Penghasilan

Pasal 25 134,095,471 134,095,471

Pasal 23 -- 98,778,549

Pasal 21 43,920,391 57,370,094

Pajak Pertambahan Nilai -- 9,025,327

Sub Jumlah 178,015,862 299,269,441

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

24

9. Uang Muka

Akun ini merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari

Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya Entitas Anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu, beras, bibit

Tanaman dan bahan pembantu lainnya.

10. Aset Tak berwujud

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Entitas Anak

Pajak Penghasilan

Pasal 29 50,817,935,594 43,184,724,380

Pasal 23 1,516,609,377 2,518,033,488

Pasal 25 1,357,183,924 1,302,980,809

Pasal 21 79,229,657 155,070,783

Pajak Pertambahan Nilai 16,614,379,502 --

Hutang Pajak Lain-lain 63,237,044 --

Sub Jumlah 70,448,575,100 47,160,809,460

Jumlah Hutang Pajak 70,626,590,962 47,460,078,901

30 Juni 2012Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)

Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Goodwill 73,111,078,629 -- 73,111,078,629

Piranti Lunak 3,991,913,710 1,447,132,081 5,439,045,791

Merk Dagang 209,488,525,000 13,950,000 209,502,475,000

Jumlah Harga Perolehan 286,591,517,339 1,461,082,081 288,052,599,420

Akumulasi Amortisasi

Piranti Lunak 997,978,428 498,989,214 1,496,967,642

Merk Dagang 563,488,254 845,523,003 1,409,011,257

Jumlah Akumulasi Amortisasi 1,561,466,682 1,344,512,217 2,905,978,899

Nilai Tercatat 285,030,050,657 285,146,620,521

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

25

Merek dagang terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul dan PT Putera Taro

Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT Alam Makmur Sembada dan PT

Unilever Indonesia. Merek-merek dagang tersebut diantaranya adalah Taro dan Ayam Jago.

Goodwill merupakan selisih antara biaya akusisi PT Jatisari Srirejeki dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh.

Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang

menimbulkan Goodwill tersebut.

11. Aset Tetap

31 Desember 2011Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)

Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Goodwill 73,111,078,629 -- 73,111,078,629

Piranti Lunak 3,991,913,710 -- 3,991,913,710

Merk Dagang -- 209,488,525,000 209,488,525,000

Jumlah Harga Perolehan 77,102,992,339 209,488,525,000 286,591,517,339

Akumulasi Amortisasi

Piranti Lunak -- 997,978,428 997,978,428

Merk Dagang -- 563,488,254 563,488,254

Jumlah Akumulasi Amortisasi - 1,561,466,682 1,561,466,682

Nilai Tercatat 77,102,992,339 285,030,050,657

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Kepemilikan Langsung

Tanah 264,629,018,022 -- -- -- 264,629,018,022

Bangunan 179,376,714,418 303,624,000 -- 190,500,000 179,870,838,418

Infrastruktur 10,446,142,193 -- -- -- 10,446,142,193

Mesin 663,968,270,161 2,893,202,905 -- 1,381,786,341 668,243,259,407

Peralatan Pabrik 9,614,970,746 88,096,750 101,087,500 5,907,550 9,607,887,546

Perabot dan Peralatan 10,763,197,958 803,158,701 -- -- 11,566,356,660

Kendaraan 18,804,476,933 2,023,011,216 -- -- 20,827,488,149

Jumlah 1,157,602,790,431 6,111,093,572 101,087,500 1,578,193,891 1,165,190,990,395

Sewa Pembiayaan

Mesin 2,190,358,679 11,111,128,181 -- -- 13,301,486,860

Kendaraan 583,200,000 1,110,475,000 -- 714,557,362 2,408,232,362

Aset dalam Penyelesaian

Bangunan 98,914,197,001 2,006,065,249 43,038,000 (1,592,069,875) 99,285,154,375

Mesin 43,707,652,716 11,462,876,090 -- (1,460,127,446) 53,710,401,360

Jumlah Harga Perolehan 1,302,998,198,827 31,801,638,093 144,125,500 (759,446,068) 1,333,896,265,352

30 Juni 2012

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

26

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Akumulasi Depresiasi (73)

Kepemilikan Langsung

Bangunan 52,798,839,487 4,595,903,694 -- -- 57,394,743,181

Infrastruktur 4,245,453,824 372,891,721 -- -- 4,618,345,545

Mesin 287,048,438,616 27,027,754,934 -- -- 314,076,193,550

Peralatan Pabrik 3,470,575,661 426,945,440 -- -- 3,897,521,101

Perabot dan Peralatan 4,923,696,495 819,623,326 -- -- 5,743,319,821

Kendaraan 12,601,969,895 233,914,996 -- -- 12,835,884,891

Jumlah 365,088,973,979 33,477,034,111 -- -- 398,566,008,089

Sewa Pembiayaan

Mesin 1,656,044,551 267,355,295 -- -- 1,923,399,846

Kendaraan 2,584,991,506 861,397,908 -- -- 3,446,389,414

Jumlah Akumulasi Depresiasi 369,330,010,036 34,605,787,314 -- -- 403,935,797,349

Nilai Tercatat 933,668,188,791 (74) 929,960,468,002

30 Juni 2012

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Kepemilikan Langsung

Tanah 139,222,405,500 125,406,612,522 -- -- 264,629,018,022

Bangunan 133,505,305,280 45,535,862,888 -- 335,546,250 179,376,714,418

Infrastruktur 10,238,167,193 210,450,000 -- (2,475,000) 10,446,142,193

Mesin 494,187,404,938 147,272,542,632 -- 22,508,322,590 663,968,270,161

Peralatan Pabrik 9,327,243,971 23,138,500 -- 264,588,275 9,614,970,746

Perabot dan Peralatan 9,936,717,946 372,155,565 -- 454,324,447 10,763,197,958

Kendaraan 20,024,710,448 352,303,745 -- (1,572,537,260) 18,804,476,933

Jumlah 816,441,955,276 319,173,065,853 -- 21,987,769,302 1,157,602,790,431

Sewa Pembiayaan

Mesin 43,902,066,287 1,558,978,604 -- (43,270,686,133) 2,190,358,758

Kendaraan 3,486,618,639 583,200,000 -- (3,486,618,639) 583,200,000

Aset dalam Penyelesaian

Bangunan 31,632,643,891 27,924,667,467 -- 39,356,885,644 98,914,197,001

Mesin 34,823,088,917 23,471,913,973 -- (14,587,350,174) 43,707,652,716

Jumlah Harga Perolehan 930,286,373,010 372,711,825,896 -- -- 1,302,998,198,906

31 Desember 2011

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

27

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

Berdasarkan Perjanjian Memorandum antara PT Indo Beras Unggul (IBU), anak perusahaan dan PT Alam Makmur Semesta

(AMS) tanggal 3 Mei 2011, IBU telah mengakuisisi tanah, bangunan dan mesin penggilingan beras dengan nilai sejumlah Rp

137,2 miliar.

Pada tahun 2011, penambahan aset tetap termasuk pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin dari PT

Alam Makmur Sembada dan PT Unilever Indonesia.

Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Perusahaan dan entitas anak.

Jenis kepemilikan hak atas tanah Perusahaan dan entitas anak seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas

tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun 2037.

Saldo aktiva dalam penyelesaian terutama berasal dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Niaga

(PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, dan pembangunan pabrik minyak

sawit yang dimiliki oleh BRI entitas anak.

Mesin dan bangunan yang tidak digunakan dalam produksi dengan nilai tercatat sebesar Rp 9.216.155.903 disajikan dalam

akun “Aset Tetap yang Tidak Digunakan” pada aset tidak lancar.

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp Rp

Beban Pokok Penjualan 31,819,749,207 50,836,404,172

Beban Umum dan Administrasi 2,341,587,837 6,198,320,133

Beban Penjualan 444,450,270 2,051,782,958

34,605,787,314 59,086,507,263

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Kepemilikan Langsung

Bangunan 45,465,795,766 7,333,043,721 -- -- 52,798,839,487

Infrastruktur 3,577,401,612 668,052,212 -- -- 4,245,453,824

Mesin 239,355,055,022 44,302,158,775 -- 3,391,224,820 287,048,438,616

Peralatan Pabrik 2,959,811,114 510,764,547 -- -- 3,470,575,661

Perabot dan Peralatan 4,245,068,918 678,627,577 -- -- 4,923,696,495

Kendaraan 11,901,389,965 773,179,742 -- (72,599,812) 12,601,969,895

Jumlah 307,504,522,397 54,265,826,574 -- 3,318,625,008 365,088,973,979

Sewa Pembiayaan

Mesin 1,567,089,178 3,407,580,381 -- (3,318,625,008) 1,656,044,551

Kendaraan 1,171,891,198 1,413,100,308 -- -- 2,584,991,506

Jumlah Akumulasi Depresiasi 310,243,502,773 59,086,507,263 -- (3,318,625,008) 369,330,010,036

Nilai Tercatat 620,042,870,237 933,668,188,870

31 Desember 2011

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

28

Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap

pada 30 Juni 2012.

12. Tanaman Perkebunan

Berdasarkan perjanjian No.001/SPK-KOPBUN/SS/PT-BRI/I/2010 tanggal 7 Januari 2010 antara PT. Bumiraya Investindo (BRI),

entitas anak, dengan Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera (program petani plasma), telah disepakati bahwa kedua belah

pihak mengadakan kerjasama proyek pembagunan kebun plasma seluas 3.000 hektar.

Sehubungan dengan perjanjian ini, BRI mengalihkan lahan-lahan seluas 3.000 hektar kepada petani plasma (anggota Koperasi

Perkebunan Sipatuo Sejahtera).

Manajemen berpendapat bahwa tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena seluruh piutang dapat

ditagih.

Rincian mutasi Tanaman perkebunan adalah sebagai berikut :

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan

Kelapa Sawit 385,673,890,833 39,748,615,227 -- -- 425,422,506,060

-

Akumulasi Penyusutan

Kelapa Sawit 12,057,935,613 2,356,301,047 -- -- 14,414,236,660

Nilai Tercatat 373,615,955,220 411,008,269,400 -

30 Juni 2012

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan

Kelapa Sawit 331,194,295,404 54,479,595,429 -- -- 385,673,890,833

Akumulasi Penyusutan

Kelapa Sawit 7,179,733,269 4,878,202,344 -- -- 12,057,935,613

Nilai Tercatat 324,014,562,135 373,615,955,220

31 Desember 2011

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

29

Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut:

Tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Tanah perkebunan milik PT Charindo Palma Oetama dan PT Airlangga Sawit Jaya, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan

atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

Tanaman Perkebunan Menghasilkan PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, telah diasuransikan terhadap risiko

kehilangan, kebakaran dan kerusakan pada PT Asuransi Central Asia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp

110.000.000.000.

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp Rp

Tanaman Perkebunan Menghasilkan

Saldo Awal 94,252,041,897 93,342,196,091

Pengalihan untukProgram Plasma -- --

Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan

Belum Menghasilkan -- 909,845,806

94,252,041,897 94,252,041,897

Akululasi Penyusutan (14,414,236,660) (12,057,935,613)

Saldo Akhir 79,837,805,237 82,194,106,284

Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan

Saldo Awal 291,421,848,938 237,852,099,315

Kapitalisasi Biaya 39,748,615,225 54,479,595,429

Pengalihan untukProgram Plasma -- --

Reklasifikasi Ke Tanaman Perkebunan

Menghasilkan -- (909,845,806)

Saldo Akhir 331,170,464,163 291,421,848,938

Jumlah Tanaman Perkebunan 411,008,269,400 373,615,955,222

30 Juni 31 Desember2012 2011

(Unaudited)

Hektar Hektar

Tanaman Perkebunan Menghasilkan 4,150 3,218

Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan 5,830 5,581

Total Land Area 9,980 8,799

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

30

13. Biaya atas Hak Tanah Ditangguhkan – Bersih

PT Bumiraya Investindo (BI), Entitas Anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68 – 70,

seluruhnya terdaftar atas nama BI, seluas kurang lebih 2.803 hektar dan berlokasi di Kotabaru – Kalimantan Selatan.

Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035 – 2044.

PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), Entitas Anak, telah memperoleh SHGU No. 11- 16, seluruhnya terdaftar atas nama ASJ, seluas

kurang lebih 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu.

Masing- masing SHGU akan berlaku sampai tahun 17 Nopember 2045.

PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17-22 atas

nama CPO seluas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik,

Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berakhir pada tanggal 17 November 2045.

Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan pinjaman

yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) dan sertifikat tanah SHGU No. 30 dan No. 17 – 22 milik CPO dan SHGU No.

11 – 16 milik ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang Perusahaan dari

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui sertifikat pada saat habis masa berlakunya.

PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm dan PT Tugu Palma Sumatera, semua entitas anak, sedang dalam proses

untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.

14. Uang Muka Jangka Panjang

Uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa

sawit milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak dan pabrik penggilingan beras milik PT Dunia Pangan, entitas anak.

30 Juni 31 Desember2012 2011

Rp Rp

Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan 166,552,635,968 156,207,605,368

Dikurangi : Akumulasi Amortisasi (3,884,658,644) (2,729,272,813)

Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan Bersih 162,667,977,324 153,478,332,555

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Pembelian Mesin 19,000,000,000 19,000,000,000

Pembangunan Pabrik 26,298,339,794 30,000,000,000

Lain-lain 9,202,182,690 5,105,688,233

Jumlah Uang Muka Jangka Panjang 54,500,522,484 54,105,688,233

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

31

15. Hutang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/CBC-JPM/111/PK-KMK/2009 No. 15 tanggal 6 Nopember

2009, Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Fixed loan Nomor KP-CRO/CBC-JPM/112/PK-KMK/2009 No. 16 tanggal 6

Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan Dengan Trust Receipt No. KP-CRO/CBC-

JPM/003/PNCL/2009 No. 17 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Bank Garansi Nomor KP-

CRO/CBC-JPM/002/PGB/2009 No. 18 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury

Nomor KP-CRO/CBC-JPM/003/PFL/2009 No. 19 tanggal 6 Nopember 2009, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati,

S.H., Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), Entitas Anak, memperoleh fasilitas perbankan dari Bank Mandiri

sebagai berikut:

� Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving

� Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan

� Fasilitas Pinjaman Non Kas, yang terdiri dari:

- Letter of Credit / SKBDN dan Trust Receipt

- Bank Garansi

� Fasilitas Treasury Line

� Fasilitas Bills Purchasing Line

Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan digunakan oleh TPS untuk menambah

modal kerja dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain.

Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan masing-masing memiliki pagu kredit

sebesar Rp 120 miliar dan Rp 80 miliar, dengan periode fasilitas 1 (satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga

masing-masing sebesar 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 11,5% per tahun pada 31 Desember 2011.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo terutang atas fasilitas Modal Lerja Revolving Loan masing-masing

sebesar Rp 120 miliar.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo terutang atas fasilitas Modal Lerja Fixed Loan masing-masing

sebesar 80 miliar.

Fasilitas Pinjaman Non Kas – Letter of Credit (L/C)/ SKBDN dan Trust Receipt digunakan TPS untuk penerbitan

L/C/ SKBDN atas pembelian bahan baku, bahan penolong dan suku cadang yang dibutuhkan dalam proses produksi

TPS, memiliki pagu kredit sebesar Rp 163 miliar dengan periode pembayaran 180 hari dan tidak dikenakan bunga.

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 294,180,219,343 310,430,717,625

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 50,000,000,000 50,000,000,000

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 68,587,540,000 22,924,400,000

PT Rabobank International Indonesia 29,469,472,583 --

PT Bank Muamalat Indonesia -- 10,000,000,000

PT Bank UOB Indonesia 160,000,000,000 160,000,000,000

Jumlah Hutang Bank - Jangka Pendek 602,237,231,926 553,355,117,625

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

32

Fasilitas Pinjaman Non Kas – Bank Garansi dan jaminan pelaksanaan digunakan TPS untuk mengikuti tender dengan

pagu kredit sebesar Rp 7 miliar dengan periode pembayaran sesuai kontrak.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh saldo terhutang atas fasilitas Pinjaman Non Kas-Letter of

Credit/ SKBDN, Trust Receipt dan Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 74,2 miliar dan Rp 79,3 miliar.

Fasilitas Treasury Line digunakan oleh TPS untuk melakukan pembelian di masa mendatang (forward buy) dengan

periode maksimal pembelian 6 (enam) bulan, memiliki pagu kredit USD 800,000, berperiode 1 (satu) tahun dan

tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember

2011.

Fasilitas Bill Purchasing Line digunakan oleh TPS untuk mendapatkan pembayaran lebih awal atas penjualan ekspor,

memiliki pagu kredit USD 300,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo

terhutang dari fasilitas pinjaman ini pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

Seluruh fasilitas pinjaman jangka pendek diatas telah diperpanjang sampai dengan 5 Nopember 2012 melalui

perjanjian addendum II tanggal 4 Nopember 2011.

Sebagai tambahan dari fasilitas perbankan di atas, TPS juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank

Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut:

� Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1-4, No. 6-13, No. 19, No. 22, No. 27-28, No. 30-32, No.

36-38, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, dan tanah dalam proses sertifikasi, seluruhnya berlokasi di Sragen –

Jawa Tengah,

� Seluruh bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat pada tanah tersebut,

� Seluruh mesin dan peralatan pendukungnya.

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 415 dan 450, seluruhnya terdaftar atas nama Priyo Hadi Sutanto,

Komisaris Utama, Tanah dengan SHGB No. 7, terdaftar atas nama PT Naga Mas Sakti Perkasa, pihak berelasi,

Persediaan dan piutang usaha TPS senilai minimum 120% dari saldo terhutang fasilitas Modal Kerja

Revolving,

� Corporate Guarantee dari Perusahaan, dan

� Jaminan Pribadi dari Stefanus Joko Mogoginta, Direktur Utama.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor KP-CR0/CBC-JPM/113/PK-KMK/2009 No. 25 tanggal 6

Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas

anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri yang digunakan untuk menambah modal kerja PMI

Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 20 miliar dan telah diperpanjang melalui Addendum

Perjanjian II No. KP-CRO/CBC/JPM/113/PK-KMK/2009 sampai dengan 5 Nopember 2012.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja masing-masing

sebesar Rp 20 miliar dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 11% per

tahun pada 31 Desember 2011.

Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, PMI juga memperoleh Fasilitas Kredit

Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan

konsolidasian.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

33

Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut:

� Tanah dengan SHGB No. 2001 dan No. 2002, seluruhnya terdaftar atas nama PMI, berlokasi di Karanganyar-

Jawa Tengah,

� Bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat di atas tanah tersebut,

� Persediaan dan piutang usaha sebesar minimal 120% dari saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja

b. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORP BANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT

Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja yang digunakan untuk pembelian beras dari

pemasok.

Periode fasilitas ini adalah 1 (satu) tahun mulai dari 25 Oktober 2010 untuk 25 Oktober 2011. Selain itu, berdasarkan

Amandemen Perjanjian Kredit No 430/PrbPK/COD-Thamrin/2011 tanggal 10 Oktober 2011, pinjaman periode fasilitas

diperpanjang mulai dari 25 Oktober 2011 untuk 25 Oktober 2012. Fasilitas ini dikenakan tahunan bunga masing-masing

sebesar 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 12% per tahun pada 31 Desember 2011.

Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut:

� Piutang usaha dan persediaan,

� Corporate Guarantee dari Perusahaan.

c. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Berdasarkan amandemen atas perjanjian Kredit No. BS.0079/SYR/08/2010, yang telah dilegalisasi oleh akta No. 9 tanggal

3 September 2010 oleh Yualita Widyadhari,H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan

Musyarakah sebesar Rp 50 miliar untuk mendukung kontrak penjualan ekspor, jangka waktu 12 bulan sejak 27 Agustus

2010.

Pinjaman ini telah diperpanjang dan dilakukan amandemen dengan Perubahan Perjanjian Modal Kerja Berdasarkan

Musyarakah No 094/AADPK/08/2011 tanggal 26 Agustus 2011, yang memperpanjang periode dari 3 September 2011

sampai 3 September 2012 dengan tingkat bunga 10% per tahun.

Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah piutang usaha perusahaan anak, sebesar Rp 100 miliar.

Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, Perusahaan juga memperoleh Fasilitas Kredit

Investasi dari LPEI dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

d. PT Bank UOB Indonesia (UOB)

Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011 yang sudah diperpanjang dengan surat

perubahan perjanjian tanggal 24 Mei 2012 dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan

pagu Rp 160 miliar. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 30 Juli 2012 dan dikenakan bunga 5%+1% per tahun.

Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar Rp 160 miliar.

e. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No.R.II.367-KCK/PBI/ADK/12/2005 No.16 tanggal 15 Desember 2005

yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS),

entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Modal Kerja, tidak ada saldo terutang dari fasilitas ini pada 30

Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

f. PT Rabobank International Indonesia (Rabobank)

Berdasarkan Perjanjian Fasilitas No. LA/CA/1830/2011 tanggal 22 Agustus 2011, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

34

anak, memperoleh fasilitas Warehouse Financing.

Periode fasilitas ini adalah mulai dari 22 Agustus 2011 sampai dengan 30 September 2012. Fasilitas ini dikenakan tahunan

bunga sebesar 9,6% per tahun.

Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut:

� Persediaan,

� Corporate Guarantee dari Perusahaan dan PT Dunia Pangan, entitas anak.

16. Hutang Usaha

Rincian Hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : Rincian Hutang usaha berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut :

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Pihak Berelasi (Lihat Catatan 6) 10,545,191,890 8,601,206,921

Pihak Ketiga :

PT Solindo Garpika -- 2,840,638,455

UD Berkat Abadi 1,247,181,120 --

Ridda Manna Sejati -- 4,237,711,149

Lain-Lain (Masing-masing dibawah Rp. 2 M) 39,979,203,769 14,436,907,568

Jumlah Hutang Usaha 51,778,861,595 30,116,464,093

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Sampai dengan 1 bulan 19,036,242,086 18,988,294,747

> 1 bulan - 3 bulan 29,195,660,146 4,519,726,967

> 3 bulan - 6 bulan 536,409,924 2,834,586,112

> 6 bulan - 12 bulan 182,415,789 145,571,234

> 12 bulan 2,828,133,650 3,628,285,033

Jumlah Hutang Usaha 51,778,861,595 30,116,464,093

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Rupiah 51,647,231,993 27,704,226,471

US Dollar 125,439,915 2,412,237,622

Singapore Dollar 6,189,687 --Euro -- --Jumlah Hutang Usaha 51,778,861,595 30,116,464,093

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

35

17. Beban Masih Harus dibayar

Bunga atas pinjaman bank direstrukturisasi merupakan bunga pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang

diperoleh PT Jatisari Srirejeki, Entitas Anak.

18. Hutang Sewa Pembiayaan

PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Niaga (PPN), PT Mitra Jaya Agro Palm

(MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Bumiraya

Investindo, PT Putra Taro Paloma, seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk

pengadaan mesin pabrik dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut:

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

Bunga

Pinjaman Bank Direstrukturisasi 9,562,110,717 10,850,543,157

Bunga Pinjaman Bank 5,817,560,115 4,254,673,087

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 5,586,555,805 8,426,892,603

Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar) 6,664,149,893 4,043,599,272

Jumlah Beban yang harus dibayar 27,630,376,530 27,575,708,119

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

PT BCA Finance 1,021,568,727 1,742,605,335

PT ORIX Indonesia Finance 13,803,860,948 --

Lain-lain (Masing-masing dibawah 1,5 Miliar) 2,349,500,256 3,323,749,528

Jumlah Hutang Sewa Pembiayaan 17,174,929,931 5,066,354,863

30 Juni 31 Desember

2012 2011(Unaudited)

Rp Rp

2012 4,503,793,017 2,501,544,248

2013 - 2015 13,200,668,942 1,375,088,570

Total 17,704,461,959 3,876,632,818

Dikurangi: Bagian Bunga (529,532,028) --

Hutang Sewa Pembiayaan - Bersih 17,174,929,931 5,066,354,863

Hutang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo

Dalam Satu Tahun 4,887,103,252 2,798,799,653

Hutang Sewa Pembiayaan - Setelah

Dikurangi Jatuh tempo dalam Satu Tahun 12,287,826,679 2,267,555,210

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

36

a. PT BCA Finance (BCA) TPS, entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari BCA sejak tahun 2007 sampai 2009 untuk

pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional TPS.

PT Putra Taro Paloma, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari BCA pada Maret 2012 untuk pembelian

kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional.

Fasilitas sewa pembiayaan memiliki masa pembayaran berkisar antara tahun 2012 – 2015 dan dikenakan bunga efektif

sebesar 9.85% – 17,20% per tahun.

b. PT Orix Indonesia Finance (ORIX)

PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Airlangga

Sawit Jaya (ASJ), PT Bumiraya Investindo, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari ORIX di tahun

2012 untuk pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung kegiatan perkebunan.

Fasilitas sewa pembiayaan memiliki masa pembayaran berkisar antara tahun 2012 – 2015 dan dikenakan bunga efektif

sebesar 7% per tahun.

19. Hutang Bank Jangka Panjang

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp Rp

Rupiah

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 366,441,409,966 384,888,903,007

b. PT Bank UOB Buana 189,473,684,211 200,000,000,000

c. PT Bank Muamalat Indonesia 106,657,281,575 134,495,950,740

d. PT Rabobank International Indonesia 165,526,315,790 185,000,000,000

e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 84,984,414,221 93,000,000,000

f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 33,476,644,063 45,705,996,072

Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang 946,559,749,826 1,043,090,849,819

Dikurangi : Jatuh Tempo dalam Satu Tahun

Rupiah

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 69,150,000,000 54,000,000,000

b. PT Bank UOB Buana 42,105,263,158 31,578,947,368

c. PT Bank Muamalat Indonesia 60,999,606,243 58,104,971,914

d. PT Rabobank International Indonesia 38,947,368,420 38,946,796,295

e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 24,876,470,339 20,454,024,712

f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 15,000,000,000 15,000,000,000

Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 251,078,708,160 218,084,740,289

Hutang Bank Jangka Panjang - Setelah

Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 695,481,041,666 825,006,109,530

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

37

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/014/PK-KI/2009 No. 14 tanggal 6 Nopember

2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), Entitas Anak,

memperoleh fasilitas Kredit Investasi yang digunakan oleh TPS untuk pembiayaan kembali kompleks pabrik TPS yang

berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman

yang diberikan kepada TPS dari bank lain.

Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 280 miliar dengan periode pinjaman 6 (enam) tahun 3 (tiga)

bulan.

Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 218 miliar dan Rp

238 miliar dan dikenakan bunga sebesar masing-masing 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 11% per tahun

pada 31 Desember 2012.

Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, TPS juga memperoleh fasilitas perbankan lain dan disajikan sebagai

Hutang Bank Jangka Pendek pada neraca konsolidasian. Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh TPS

dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas perbankan lain yang diberikan Bank Mandiri kepada TPS.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/015/PK-KI/2009 No. 24 tanggal 6

Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas

anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri yang digunakan oleh PMI untuk pembiayaan kembali

aset tersedia dan aset dalam penyelesaian.

Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 100 miliar, periode pembayaran selama 6 (enam)

tahun 3 (tiga) bulan.

Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo terhutang atas fasilitas Kredit Investasi milik PMI sebesar Rp 69.5

miliar dan Rp 76,5 miliar, dikenakan bunga sebesar masing-masing 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 11% per

tahun pada 31 Desember 2012.

Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, PMI juga memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri

dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Jaminan atas

fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh PMI dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas Kredit Modal Kerja

yang diberikan Bank Mandiri kepada PMI.

Selama periode fasilitas perbankan berlaku, PMI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:

• Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan

fasilitas kredit dari Bank Mandiri;

• Membuat perjanjian hutang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan, dalam bentuk apapun, atas

aset PMI, termasuk hak atas tagihan kepada pihak lain, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada di

kemudian hari;

• Mengadakan merger, akuisisi, atau menjual aset yang dijadikan jaminan, mengadakan atau mengubah

struktur permodalan PMI, susunan direksi serta komposisi kepemilikan saham;

• Memindah-tangankan barang jaminan atau mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset

PMI kepada pihak lain;

• Membagikan dividen lebih dari 50% dari laba tahun berjalan tanpa memperoleh persetujuan dari Bank

Mandiri; dan Membuat surat perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang akan bertentangan dengan

Perjanjian Kredit.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

38

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian

Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008 dan telah dilakukan

addendum atas Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 20 Jnuari

2012, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas

anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari:

• Kredit Investasi – Kebun I

• Kredit Investasi – Kebun II

Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil

alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas

tanam 1.000 hektar beserta sarananya.

Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 seluruh saldo terutang atas fasilitas kredit Investasi masing-masing sebesar

Rp 53,677 miliar dan Rp 56,031 miliar, dikenakan bunga masing-masing sebesar 11,5% per tahun pada 30 Juni 2012

dan 12% per tahun pada 31 Desember 2011.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-

KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta dan telah

dibuatkan addendum atas Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-

JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 20 Januari 2012, BRI memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-

Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit.

Fasilitas Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit memiliki pagu kredit sebesar Rp 49.876.409.632 dengan periode

pembayaran (tujuh) tahun termasuk masa tenggang 2 (dua) tahun.

Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 seluruh saldo terutang atas fasilitas kredit Investasi – Pabrik Kelapa Sawit

masing-masing sebesar Rp 21,041 miliar dan Rp 14,3 miliar, dikenakan bunga masing-masing sebesar 11,5% per

tahun pada 30 Juni 2012 dan 12% per tahun pada 31 Desember 2011.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:

• Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan

dibangun

• Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI.

• Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 12), yang terdiri dari:

- Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar

atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Selatan, Tata Mekar, Kampung

Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

- Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan

Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

- Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk

Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru –

Kalimantan Selatan,

- Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan

konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat,

- Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi

SHGU,

• Corporate Guarantee dari PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham,

• Corporate Guarantee dari Perusahaan,

• Gadai Saham pemegang saham atas nama Aunur Rofiq,

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

39

• Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 7), dan Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan

5).

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:

• Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar,

• Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha

yang wajar,

• Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain,

• Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset kepada pihak lain,

• Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan,

• Melunasi hutang kepada Perusahaan,

• Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi

kemampuan pelunasan hutang,

• Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham,

• Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain,

• Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk

dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran hutang,

• Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau

pihak-pihak berelasi,

• Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian hutang, dan

• Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi.

g. PT Bank UOB Indonesia Tbk (UOB)

Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica

Nataadmadja,S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia

berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200 miliar yang diberikan bersama-sama dengan Fasilitas

Bank Garansi (BG) dan SBLC dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250 miliar. Tujuan penggunaan fasilitas

kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin yang berlokasi di Bogor,

Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk.

Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan

dijamin dengan aset yang akan diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk.

h. PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)

Berdasarkan Perjanjian Fasilitas No. LA/CA/1829/2011 tanggal 22 Agustus 2011, PT Indo Beras Unggul

(IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas Term Loan dari Rabobank sebesar Rp 185 miliar dengan jangka

waktu selama 60 bulan dengan masa grace period selama 6 bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat

bunga sebesar Cost of Fund (CoF) ditambah 3% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dan bangunan

fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Cikarang, mesin dan peralatan, persediaan, piutang di masa datang yang

akan dimiliki IBU, serta Jaminan Korporasi oleh Perusahaan dan PT Dunia Pangan. Fasilitas pinjaman ini

digunakan untuk akuisisi aset pabrik beras.

i. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

Berdasarkan Akta Wa’d Pembiayaan Murabahah No. 42 tanggal 25 Mei 2009 yang dibuat di hadapan Yualita

Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas

pinjaman dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, memiliki pagu kredit Rp 100 miliar

dengan periode pembayaran 60 bulan.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

40

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:

• Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 –

35, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa

Tengah,

• Tanah seluas 15.750 hektar, bangunan kantor dan tanaman kelapa sawit seluas 4.533 hektar yang berlokasi

di Desa Bambulung & Ketab, Kecamatan Pematang, Barito Timur – Kalimantan Tengah milik PT Mitra Jaya Agro

Palma, entitas anak,

• Saham PT Mitra Jaya Agro Palma, entitas anak, sebanyak 24.222 lembar, dan Corporate Guarantee dari

Perusahaan.

Berdasarkan atas perjanjian Kredit No. 217/OL/BMI/301/VIII/2010 tanggal 27 Agustus 2010 yang telah dilegalisasi

oleh akta No 21 tanggal 8 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan

memperoleh fasilitas pinjaman Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja

Perusahaan, memiliki pagu kredit Rp 75.000.000.000 dengan periode pembayaran 60 bulan.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:

• Tanah seluas 10.200 hektar, tanaman kelapa sawit seluas 4.533 Ha, Bangunan terletak di Desa Balumbung &

Ketab, Kecamatan Pematang Karau, kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah atas nama PT Mitra Jaya

Agro Palm, entitas anak;

• Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 –

35, seluruhnya terdaftar atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, yang berlokasi di Desa Sepat,

Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah;

• Satu hamparan tanah dengan bukti kepemilikan SHGB No 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29,

33, 34 dan 35 yang terletak di Palur, Desa Sepat, Kabupaten Sukoharjo atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera,

entitas anak;

• Saham PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, atas nama PT Permata Handrawina Sakti sebanyak 24.222

lembar @ Rp 1.000.000, pemegang saham;

• Tanah seluas 13.370 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 53 atas nama Perusahaan di Jl. Sinar

Matahari desa Curug Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor dengan bangunan diatasnya;

• Tanah seluas 1.852 m2 beserta bangunan diatasnya di Jl Raya Solo-Sragen Desa Ngringo Kecamatan

Jaten kab. Karanganyar Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak-pihak berelasi, dan;

• Setoran jaminan atas L/C yang diterbitkan minimal 10% dari nilai L/C.

Sesuai dengan addendum Wa’d pembiayaan Murabahah no. 8 dan addendum Akad Line Facility Wakalah Bil Ujroh

(Impor) Revolving No. 9 pada tanggal 3 Februari 2012 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan

memperoleh penggantian sebagian jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan BMI, adapun jaminan atas pinjaman

tersebut menjadi sebagai berikut:

• Tanah seluas 100.478 m2 di kelurahan Pulo Ampel dan Sumuranja, Kabupaten Serang, Jawa Barat, atas nama

PT Arbe Styrindo, pihak-pihak berelasi;

• Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 –

35, seluruhnya terdaftar atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, yang berlokasi di Desa Sepat,

Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah;

• Satu hamparan tanah dengan bukti kepemilikan SHGB No 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29,

33, 34 dan 35 yang terletak di Palur, Desa Sepat, Kabupaten Sukoharjo atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera,

entitas anak;

• Tanah seluas 13.370 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 53 atas nama Perusahaan di Jl. Sinar

Matahari desa Curug Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor dengan bangunan diatasnya;

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

41

• Tanah seluas 1.852 m2 beserta bangunan diatasnya di Jl Raya Solo-Sragen Desa Ngringo Kecamatan

Jaten kab. Karanganyar Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak-pihak berelasi, dan;

• Setoran jaminan atas L/C yang diterbitkan minimal 10% dari nilai L/C.

Berdasarkan Akta Pembiayaan No. 34 tanggal 22 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris

di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk

menambah modal kerja TPS, entitas anak.

Fasilitas ini memiliki pagu kredit sebesar Rp 23,5 miliar periode pembayaran 60 bulan termasuk grace period 6

bulan.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:

• Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 12/Cibadak, seluas 2.250 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko

Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

• Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 13/Cibadak seluas 1.970 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko

Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

• Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 14/Cibadak seluas 1.290 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko

Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

• Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 15/Cibadak seluas 1.755 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko

Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

• Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 16/Cibadak seluas 1.350 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko

Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

• Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 17/Cibadak seluas 1.560 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko

Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

• ‘Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 18/Cibadak seluas 1.800 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko

Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

• Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 19/Cibadak seluas 3.700 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko

Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

• Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 21/Cibadak seluas 1.380 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko

Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

• Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 22/Cibadak seluas 660 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko

Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; dan

• Mesin dan Peralatan sebesar Rp 16,8 miliar.

j. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 83 tanggal 26 Mei 2010 yang telah

dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan

kembali (refinancing) qardh wal murabahah sebesar Rp 100.000.000.000 untuk jangka waktu 5 tahun 6 bulan.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:

• Tanah perkebunan seluas 3.621 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di

Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas

anak;

• Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di

Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak;

• Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.135 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada

diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Iie Dewi Koestanto, pihak-

pihak berelasi;

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

42

• Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.200 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada

diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Stefanus Joko Mogoginta,

pihak-pihak berelasi;

• Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.710 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada

diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Hengky Koestanto, pihak-

pihak berelasi;

• Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.132 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada

diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Budi Istanto Suwito, pihak-

pihak berelasi;

• Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 2.519 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada

diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga

Pratama, pihak-pihak berelasi;

• Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 955 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya

di Jalan Alor 13, Surakarta, Jawa Tengah, atas nama Stefanus Joko Mogoginta, pihak-pihak berelasi yang

sudah mendapat persetujuan dari Bank Penjamin untuk dinovasi pinjaman ke CPO dan ASJ.

k. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Berdasarkan Akta Perjanjian Persetujuan Membuka Kredit Investasi No. 15 tanggal 15 Desember 2005 yang

dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS),

entitas anak, memperoleh fasilitas kredit investasi dengan pagu kredit sebesar Rp 68 miliar dan dikenakan bunga

sebesar 7,5% per tahun.

Kemudian, berdasarkan Surat dari BRI No. R.II.487.ADK/DKR/11/2007 tanggal 12 Nopember 2007 tentang

Keputusan Restrukturisasi Kredit JS, diubah jadwal pengembalian pinjaman, yang semula jangka waktu kredit

berlaku sampai dengan 15 Juni 2011, diperpanjang menjadi sampai dengan dengan 15 Juni 2014.

Jaminan atas fasilitas pinjaman ini adalah sebagai berikut:

• Tanah seluas 76.539 m2;

• Bangunan pabrik dan prasarana;

• Mesin-mesin pabrik;

• Persediaan barang dagangan.

Selama periode fasilitas perbankan berlaku, JS tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:

• Melakukan tindakan merger, akuisisi, dan penjualan aset perusahaan;

• Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset kepada pihak lain;

• Melakukan perubahan anggaran dasar, mengubah manajemen, perubahan pemilikan saham diluar saham

publik;

• Memperoleh pinjaman/kredit baru dari bank;

• Melakukan penyertaan ke perusahaan lain;

• Melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham kecuali yang telah dinyatakan dalam

prospektus;

• Melakukan pembayaran hutang pemegang saham sebelum hutang ke bank dilunasi atau kondisi keuangan

dinilai sehat oleh bank;

• Memberikan piutang kepada pemegang saham, dengan alasan apapun; dan

• Mengadakan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan

afiliasi, dengan cara-cara yang berada diluar praktik-praktik dan kebiasaan yang wajar dan melakukan

pembelian yang lebih mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

43

20. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang

berlaku. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak pada 30 Juni 2012 belum di lakukan

perhitungan oleh Aktuaris Independen sehingga belum dibebankan, pada 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011 dihitung

oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 9 April 2012 dan 14 Maret 2011.

Asumsi perhitungan yang berdasarkan perhitungan Aktuaria dalam menghitung estimasi Imbalan Kerja karyawan yang

dibebankan diperiode 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011 adalah sebagai berikut:

Umur Pensiun Normal 55 Tahun

Estimasi Kenaikan Gaji 8%

Tarif Discount 8% ( 31 Desember 2010; 8%)

Tarif Mortality Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980

Tarif Resignation Umur 18-44 : 5% Pertahun

Umur 45-54 : 0% Pertahun

Metode Projected Unit Credit

21. Modal Saham

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan

Kepemilikan Disetor Penuh

(Lembar) (%) (Rp)

Saham Seri A

Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 135,000,000 4.61 67,500,000,000

Saham Seri B

PT Tiga Pilar Corpora 815,100,000 27.86 163,020,000,000

Primanex Pte. Ltd. 307,168,050 10.50 61,433,610,000

PT Permata Handrawira Sakti 296,189,000 10.12 59,237,800,000

Pandawa Treasures Pte. Ltd. 169,677,011 5.80 33,935,402,200

Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 1,202,865,939 41.11 240,573,187,800

Sub Jumlah 2,791,000,000 95.39 558,200,000,000

Jumlah Modal Saham 2,926,000,000 100.00 625,700,000,000

30 Juni 2012

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan

Kepemilikan Disetor Penuh

(Lembar) (%) (Rp)

Saham Seri A

Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 135,000,000 4.61 67,500,000,000

Saham Seri B

PT Tiga Pilar Corpora 815,100,000 27.86 163,020,000,000

Primanex Pte. Ltd. 307,168,050 10.50 61,433,610,000

PT Permata Handrawira Sakti 296,189,000 10.12 59,237,800,000

Pandawa Treasures Pte. Ltd. 167,412,011 5.72 33,482,402,200

PT Tiga Pilar Sekuritas 152,107,000 5.20 30,421,400,000

Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 1,053,023,939 35.99 210,604,787,800

Sub Jumlah 2,791,000,000 95.39 558,200,000,000

Jumlah Modal Saham 2,926,000,000 100.00 625,700,000,000

31 Desember 2011

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

44

22. Penjualan Bersih

Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama sebagai berikut :

2012 2011

Rp Rp

Penjualan 1,338,495,344,875 764,876,816,588

Dikurangi : Diskon Penjualan (52,603,354,961) (18,747,749,982)

Penjualan - Bersih 1,285,891,989,914 746,129,066,606

30 Juni

2012 2011

Rp Rp

Manufaktur Makanan

Makanan Pokok

Mie Kering 199,837,768,024 98,387,963,704

Bihun 112,525,173,963 56,774,838,908

Sub Jumlah Makan Pokok 312,362,941,987 155,162,802,612

Makanan Konsumsi

Biskuit 15,663,496,234 138,030,854,207

Mie Instan 99,339,400,576 115,675,384,262

Wafer Stick dan Snack Ekstrusi 164,131,133,054 41,564,816,192

Permen 14,243,977,882 8,364,897,543

Lainnya 13,653,309,211 4,497,658,000

Sub Jumlah Makanan Konsumsi 307,031,316,957 308,133,610,204

Sub Jumlah Manufaktur Makanan 619,394,258,944 463,296,412,816

Produk Beras

Beras 698,295,109,898 250,172,445,995

Agribisnis

Tandan Buah Segar 20,805,976,034 51,407,957,777

Sub Jumlah Penjualan 1,338,495,344,875 764,876,816,588

Dikurangi : Diskon Penjualan (52,603,354,961) (18,747,749,982)

Penjualan - Bersih 1,285,891,989,914 746,129,066,606

30 Juni

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

45

23. Beban Pokok Penjualan

30 Juni

2012 2011

Rp Rp

Produk Konsumen

Bahan Baku Digunakan

Saldo Awal 158,084,455,521 224,597,604,448

Pembelian 352,429,588,268 208,858,000,000

Saldo Akhir (198,907,236,897) (174,577,226,540)

Jumlah Bahan Baku Digunakan 311,606,806,893 258,878,377,908

Tenaga Kerja Langsung 11,158,512,788 15,196,531,738

Biaya Produksi Tidak Langsung 51,876,899,991 42,729,053,564

Biaya Pokok Produksi 374,642,219,672 316,803,963,210

Persediaan Barang Jadi

Awal Tahun 10,511,989,686 28,715,894,753

Pembelian 21,627,767,703 --

Akhir Tahun (10,092,892,986) (33,618,935,267)

Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produk Konsumen 396,689,084,075 311,900,922,696

Produk Beras

Bahan Baku Digunakan

Saldo Awal 78,902,771,627 28,305,894,753

Pembelian 724,638,411,157 213,305,000,000

Saldo Akhir (202,827,176,411) (142,784,916,899)

Jumlah Bahan Baku Digunakan 600,714,006,373 98,825,977,854

Tenaga Kerja Langsung -- 2,135,000,000

Biaya Produksi Tidak Langsung 2,621,316,874 1,587,720,561

Biaya Pokok Produksi 603,335,323,247 102,548,698,415

Persediaan Barang Jadi

Awal Tahun 6,867,594,356 67,836,000,000

Pembelian 4,173,443,417 62,359,000,000

Saldo Akhir (18,827,767,751) (11,413,997,196)

Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produk Beras 595,548,593,269 221,329,701,219

Plantations Product

Beban Produksi Langsung

Upah Langsung 5,370,749,404 12,254,049,141

Pemeliharaan dan Perbaikan 6,651,701,856 3,913,626,270

Penyusutan Tanaman Perkebunan Menghasilkan 2,356,301,047 2,333,554,902

Pengangkutan dan Panen 7,394,859,108 13,641,345,755

Insentif Petani Plasma 484,873,069 1,078,493,702

Sub Jumlah Beban Produksi Langsung 22,258,484,484 33,221,069,770

Beban Produksi Tidak Langsung 4,056,928,928 3,321,879,500

Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produk Perkebunan 26,315,413,412 36,542,949,270

Jumlah Beban Pokok Penjualan 1,018,553,090,756 569,773,573,185

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

46

24. Beban Pemasaran dan penjualan

25. Beban Umum dan Administrasi

26. Laba Per Saham

30 Juni

2012 2011

Rp Rp

Beban Pemasaran dan Penjualan

Pengangkutan 15,749,051,028 9,560,305,242

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 4,814,567,639 3,554,229,399

Promosi 11,424,226,074 12,193,699,734

Transportasi dan Akomodasi 651,457,355 275,364,384

Utilitas 252,404,166 76,702,672

Penyusutan 444,450,270 303,044,522

Sewa 512,562,455 337,780,191

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500 Juta) 1,402,238,728 1,196,578,924

Jumlah Pemasaran dan Penjualan 35,250,957,715 27,497,705,068

30 Juni

2012 2011

Rp Rp

Beban Umum dan administrasi

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 9,662,430,236 7,838,988,792

Transportasi dan Akomodasi 2,271,378,242 1,720,342,210

Perijinan, Profesional dan Akuntan 1,487,713,712 1,748,705,003

Penyusutan 2,341,587,836 4,199,488,699

Pajak 2,015,767,305 791,676,211

Perlengkapan Kantor 429,982,364 523,728,861

Utilitas 701,831,220 403,879,567

Biaya Administrasi Bank 198,240,227 638,671,979

Sewa 987,595,782 806,369,634

Representasi dan Jamuan 243,233,449 173,420,498

Pemeliharaan Bangunan dan Kebersihan 580,271,111 386,305,066

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500 Juta) 2,383,494,693 6,575,943,968

Jumlah Beban Umum dan Administrasi 23,303,526,176 25,807,520,488

2012 2011

(Unaudited)

Rp Rp

Laba Bersih 126,956,738,503 36,084,031,957

Rata -rata Tertimbang jumlah saham biasa yang

Beredar (Lembar Saham) 2,926,000,000 1,672,000,000

Laba per Saham Dasar 43.39 21.58

6 Bulan

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

47

27. Instrumen Keuangan dan Managemen Resiko Keuangan

Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko

kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:

• Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar

secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.

• Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga perusahaan dapat

mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan kewajiban keuangan.

• Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena

Perusahaan tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal.

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan

risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus

diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.

Kebijakan manajemen Perusahaan untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut:

• Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih;

• Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan

• Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi kewajiban keuangan.

• Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusatPerusahaan tidak memiliki instrumen

derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.

Risiko Kredit

Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan

aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan

atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko

kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.

Risiko Likuiditas

Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi

komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta

pengawasan tanggal jatuh tempo dari kewajiban keuangan.

Risiko Suku Bunga

Perusahaan terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut kewajiban keuangan. Perusahaan memiliki pinjaman

yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan tidak

memiliki kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan mengurangi pinjaman dengan

tingkat bunga yang lebih tinggi ke pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai

tingkat bunga pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

Risiko Nilai Tukar

Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan atas risiko nilai tukar mata uang asing khususnya US Dollar, karena

sebagian kewajiban dalam mata uang asing telah banyak berkurang.

Untuk meminimalkan risiko ini perusahaan akan selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi mata uang asing dan

menyediakan kas yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan nilai tukar.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

48

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan

diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek

atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat

diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuanganyang memiliki syarat dan

periode jatuh tempo yang sama.

28. Perikatan dan Kontijensi yang Penting

a. Berdasarkan Perjanjian Kontrak No. 001/MINDO-TECH/VI/2009 tanggal 10 Juni 2009, PT Bumiraya Investindo (BI), Entitas Anak, menunjuk PT Mindo Tech sebagai kontraktor untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan nilai kontrak sebesar USD 5,448,335 dan Rp 20.699.390.000.

b. Berdasarkan “Purchase Contract” No.IDN/2011/4500037748 tanggal 7 Juni 2011, PT Tiga Pilar Sejahatera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan World Food Programme Indonesia (WFP). Perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi Fortified Biscuits (Biskuit yang diperkaya vitamin dan mineral).

c. Berdasarkan perjanjian No. 25 tanggal 27 April 2012 oleh B. Andy Widyanto, SH., notaris di Jakarta, Perusahaan, melakukan pengikatan untuk melaksanakan penjualan dan pembelian sebidang tanah seluas 13.370 m2 di Desa Curug Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat kepada PT Tiki Jalur – Nugraha Ekakurir.

d. Berdasarkan kesepakatan jual beli saham pada tanggal 18 Mei 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, menandatangani kesepakatan pendahuluan atas jual beli seluruh saham PT Sukses Abadi Karya Inti.

e. Berdasarkan “Strategic Contract” No. GM36120328S1200 tanggal 22 Mei 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, menandatangani pengikatan kontrak pembelian awal Paddy Storage Silos dengan Jiangsu Muyang Group Co., Ltd.

f. Berdasarkan “Sales Contract” No. GM36120328S1201 tanggal 22 Mei 2012, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, menandatangani kontrak pembelian Paddy Storage Silos dengan Jiangsu Muyang Group Co., Ltd.

g. Berdasarkan “Order Confirmation” quote number PS120036-06A tanggal 22 Mei 2012, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, menandatangani kontrak pembelian silo dan peralatan lain dengan The GSI Group, LLC.

29. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal

10 Agustus 2012 .