55
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) - 6 - 1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Toko Gunung Agung Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama CV Ayumas Jakarta pada tahun 1973 dan diubah menjadi perseroan terbatas (PT) berdasarkan akta No. 30 tanggal 6 Juni 1980 dari Darsono Purnomosidi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/83/20 tanggal 30 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 6 Juni 1980, Tambahan No. 2092. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 19 tanggal 13 Agustus 2008 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-87047.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 November 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 23 Desember 2008, Tambahan No.28913. Perusahaan dan anak perusahaan selanjutnya disebut sebagai “Grup” Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan eceran buku-buku, alat tulis dan alat kantor serta usaha sejenis lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juni 1980. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai 26 cabang yang tersebar di 8 kota di Indonesia. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kwitang 6, Jakarta. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 1992, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif No.S- 16/PM/1992 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, (sekarang badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK), untuk melakukan penawaran umum atas 1.000.000 saham, nilai nominal Rp.1.000 per saham, dengan harga Rp.5.000 per saham dan pencatatan 25.000.000 saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Sesuai dengan Akta No.27 tanggal 15 September 1997 dari P.S.A. Tampubolon, S.H.,notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari Rp.1.000 menjadi Rp.500 per saham, sehingga meningkatkan jumlah saham dari 26.000.000 menjadi 52.000.000 saham. Pada tanggal 30 Juni 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 52.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan lebih dari 50% pada anak perusahaan berikut ini:

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

  • Upload
    vuhuong

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 6 -

1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Toko Gunung Agung Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama CV Ayumas Jakarta pada tahun 1973 dan diubah menjadi perseroan terbatas (PT) berdasarkan akta No. 30 tanggal 6 Juni 1980 dari Darsono Purnomosidi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/83/20 tanggal 30 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 6 Juni 1980, Tambahan No. 2092. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 19 tanggal 13 Agustus 2008 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-87047.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 November 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 23 Desember 2008, Tambahan No.28913. Perusahaan dan anak perusahaan selanjutnya disebut sebagai “Grup” Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan eceran buku-buku, alat tulis dan alat kantor serta usaha sejenis lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juni 1980. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai 26 cabang yang tersebar di 8 kota di Indonesia. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kwitang 6, Jakarta.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 6 Januari 1992, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif No.S-16/PM/1992 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, (sekarang badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK), untuk melakukan penawaran umum atas 1.000.000 saham, nilai nominal Rp.1.000 per saham, dengan harga Rp.5.000 per saham dan pencatatan 25.000.000 saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Sesuai dengan Akta No.27 tanggal 15 September 1997 dari P.S.A. Tampubolon, S.H.,notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari Rp.1.000 menjadi Rp.500 per saham, sehingga meningkatkan jumlah saham dari 26.000.000 menjadi 52.000.000 saham.

Pada tanggal 30 Juni 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 52.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan

Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan lebih dari 50% pada anak perusahaan berikut ini:

Page 2: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 7 -

TahunOperasi

Domisili Bidang Usaha Komersial 2012 2011 2012 2011% % Rp Rp

PT Ayu Masagung Jakarta Perdagangan valuta asing 1976 99.99 99.99 13,363,658,823 10,973,892,842

PT Perdana Makmur Perdagangan buku danAgung Jakarta peralatan 2004 90.00 90.00 17,327,609,768 11,746,568,578

PT Timpani Agung Jakarta Percetakan dan Penerbitan 2006 99.00 99.00 931,686,353 1,123,675,138

(Sebelum Eliminasi)Total Aset

Anak PerusahaanKepemilikanPersentase

1. Umum (Lanjutan)

d. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris

Pada tanggal 01 Juni 2012 dan 13 Mei 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana didokumentasikan masing-masing dalam Akta No. 02 tanggal 01 Juni 2012 dan No. 17 tanggal 13 Mei 2011, seluruhnya dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Putra Masagung Putra MasagungKomisaris : Angela Meilany Basiroen Angela Meilany Basiroen

Komisaris Independen : Choo Warren Choo Warren

Presiden Direktur : Ryan Pascal Masagung Ryan Pascal MasagungDirektur : Margaret Suryani Junus Hartanto Judianto

20112012

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit sebagaimana diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Ketua : Choo Warren WinartoAnggota : Gunawan Adjie Gunawan Adjie

Jhon Henry Gultom Jhon Henry Gultom

2012 2011

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) sebanyak 1.046 karyawan tahun 2012 dan 1.242 karyawan tahun 2011. Jumlah rata-rata karyawan Grup (tidak diaudit) sebanyak 1.095 karyawan tahun 2012 dan 1.295 karyawan tahun 2011. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru Perusahaan untuk dewan komisaris dan direksi serta anggota manajemen kunci lainnya masing-masing sebesar Rp 1.193.392.443 tahun 2012 dan Rp 1.138.734.627 tahun 2011.

Laporan keuangan konsolidasian PT Toko Gunung Agung Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 30 Juli 2012. Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

Page 3: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 8 -

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No.Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perdagangan, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 30 Juni 2012, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.

b. Penerapan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari

2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut: 1) PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan

keuangan, antara lain tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain estimasi dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua

Page 4: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 9 -

pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan “pendapatan komprehensif lain”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif atau dua laporan yang berkaitan, yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian tanggal 30 Juni 2012.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b. Penerapan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari

2011 (Lanjutan)

2) PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan

Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada anak-anak perusahaan, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

Sesuai dengan ketentuan PSAK No.4, Perusahaan mencatat investasi pada anak perusahaan pada biaya perolehan dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan. Akumulasi ekuitas pada laba (rugi) bersih anak perusahaan yang diakui

3) PSAK No.5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi dilaporkan dalam

setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Grup menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012

4) PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” , mensyaratkan

pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.

5) PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengatur perlakuan akuntansi atas

pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas, mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir keentitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Grup menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012.

Berikut ini adalah standar baru dan revisi PSAK dan ISAK yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. PSAK 1. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas 2. PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim

Page 5: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 10 -

3. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa setelah Peride Pelaporan 4. PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi 5. PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis 6. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Entitas Akuntansi, dan

Kesalahan. 7. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset 8. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b. Penerapan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari

2011 (Lanjutan) ISAK 1. ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian.; PSAK 1. PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama 2. PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud 3. PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi

yang Dihentikan ISAK 1. ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 2. ISAK No. 9 , Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas

Serupa 3. ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan 4. ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik 5. ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas; Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 6. ISAk No. 14, Aset Takberwujud – Biaya Situs Web

c. Prinsip Konsolidasi

Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal sebagai berikut yang diterapkan secara prospektif, antara lain: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan non pengendali bersaldo deficit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan anak perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.

Page 6: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 11 -

Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian, Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c. Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)

Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) (sebelum dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendali atas suatu anak perusahaan, maka Grup: • Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak

perusahaan; • Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila

ada; • Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam

komponen laba rugi; dan • Mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui

sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anak-anak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidaisan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengag Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul

Page 7: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 12 -

dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (Lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 , kurs mata uang asing yang digunakan adalah:

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

1 Won Korea 8.21 7.84 1 Bath Thailand 297.55 - 1 Dolar Hongkong 1,221.92 - 1 Yuan China 1,498.84 - 1 Riyal Saudi Arabia 2,527.83 2,375.00 1 Dolar Singapura 7,415.24 6,974.33 1 Dolar New Zealand 7,456.99 7,006.41 1 Dolar Amerika Serikat 9,480.00 9,068.00 1 Pound Sterling Inggris - 13,969.27 1 Euro 11,801.19 11,738.99 1 Franc Swiss - 9,636.07 1 Dolar Australia - 9,202.68 1 Dolar Brunei 7,415.24 6,974.33 1 Yen Jepang - 116.80 1 Ringgit Malaysia - -

31 Desember

e. Transaksi Pihak Berelasi

Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan;

1. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak:

a. mengendalikan , atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup;

b. memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau

c. memiliki pengendalian bersama atas Grup; 2. Perusahaan asosiasi; 3. perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer,

Page 8: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 13 -

4. pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan;

5. anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);

6. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, dipengaruhi secara signifikan oleh,

atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau

7. suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang

terkait dengan Grup. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

e Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)

Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Pihak-pihak berelasi adalah: 1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan

oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Grup (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaies);

2. Perusahaan asosiasi 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu

kepentingan hak suara di Grup yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Grup);

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Grup yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Grup dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Grup.

Semua transaksi dengan pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

f. Penggunaan Estimasi

Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan, dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.

g. Kas dan Setara Kas

Page 9: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 14 -

Kas terdiri dari kas dan bank, termasuk kas yang merupakan persediaan mata uang asing, yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

h. Instrumen Keuangan

Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrument tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrument keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit dimasa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau untuk nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrument tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam

Page 10: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 15 -

kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang diisyaratkan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

h Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset

Page 11: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 16 -

keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi kas dan setara kas , piutang usaha, dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Grup.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

h Instrumen Keuangan (Lanjutan) Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, utang deviden,surat utang jangka menengah, dan liabilitas sewa pembiayaan yang dimiliki oleh Grup. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan

Page 12: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 17 -

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi telah mengalami penurunan nilai Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

h Istrumen Keuangan (Lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Aset Keuangan

Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir. b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut,

namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Page 13: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 18 -

Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.

2. Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

i. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode eceran (retail method) melalui pendekatan metode rata-rata, yang disesuaikan dengan penurunan nilai di bawah harga jual normal (marked down), potongan dan retur pembelian serta barang hilang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

j. Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% kekuasaan suara. Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, sedangkan bagian Grup atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian pada perusahaan asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi. Keuntungan atau kerugian dilusi pada perusahaan asosiasi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba yang belum direalisasi dari transaksi-transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi dieliminasi sebesar presentase kepemilikan pada perusahaan asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi

Page 14: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 19 -

tersebut menyediakan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Penyesuaian dilakukan, apabila dibutuhkan,untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada perusahaan asosiasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup.

k. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka, termasuk sewa dibayar dimuka, diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

l. Aset Tetap

Pemilikan Langsung Aset tetap pemilikan langsung, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

l. Aset Tetap (Lanjutan)

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama periode yang lebih pendek antara masa manfaat aset tetap atau jangka waktu sewa untuk perbaikan bangunan sewa sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20 Perlengkapan toko dan kantor 4 - 5 Perbaikan bangunan sewa 5 Kendaraan 4 - 8 Instalasi listrik 5

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

Page 15: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 20 -

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam Konstruksi Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

m. Transaksi Sewa

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: 1) Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan

tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada. 2) Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait

dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

3) Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau

4) Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario (1), (3) atau (4) dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario (2). 1. Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodic yang konstan atas saldo liabilitas,. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Page 16: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 21 -

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

2. Perlakuan Akuntansi sebagi Lessor

Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan menfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

n. Distribusi Dividen

Distribusi dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dalam periode saat dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Grup.

o. Biaya Tangguhan Hak Atas Tanah

Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya

p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.

Page 17: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 22 -

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indicator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam peride sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal, Kriteria pengakuan tersebut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui; Pendapatan pemjualan buku dan perlengkapan serta mata uang asing diakui pada saat penyerahan barang dagangan dan mata uang asing kepada pelanggan. Pendapatan komisi dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi jumlah yang terutang kepada pemilik (consignors) Pendapatan sewa ruangan diakui selama masa sewa berdasarkan metode garis lurus. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan dalam kategori pinjaman diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Page 18: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 23 -

r. Imbalan Kerja

Imbalan Kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto, sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga dan beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kuartailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

s. Pajak Penghasilan

1. Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, efektif sejak 1 Mei 2002 pajak penghasilan untuk pendapatan sewa bersifat final sebesar 10 % dari nilai pendapatan. Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Dilain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.

2. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Page 19: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 24 -

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini Perubahan atas liabilitas pajak diakui ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika Grup mengajukan banding, ketika hasil banding tersebut ditetapkan.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

t. Laba (rugi) per Saham

Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

u. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: 1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan

beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

2. Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

3. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Page 20: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 25 -

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode terdahulu.

v. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai),jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan) Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasi. Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapka dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2h.

b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektabilitas, antara lain kemungkinan kesulitan

Page 21: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 26 -

likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap peiode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 diungkapkan pada Catatan 4,5 dan 6.

c. Komitmen Sewa Komitmen sewa operasi – Grup sebagai lessee Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan dan sewa pembiayaan kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan) Pertimbangan (Lanjutan) c. Komitmen Sewa (Lanjutan)

Komitmen sewa operasi – Grup sebagai lessor Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan dibawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada diluar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan

Page 22: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 27 -

berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 21.

b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan dan Penyisihan Persediaan Usang Grup membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau terdapat kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah beban penyisihan penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi Grup. Nilai tercatat persediaan dan penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 diungkapkan pada Catatan 7.

c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman denganaset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan) Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap (Lanjutan)

lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan diatas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan pada Catatan 12.

d. Imbalan Pasti Pasca-Kerja

Penentuan cadangan dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 30 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 nilai tercatat cadangan imbalan pasti pasca-kerja konsolidasian diungkapkan pada Catatan 30.

Page 23: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 28 -

e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup. Nilai tercatat aset non-keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 diungkapkan pada catatan 12. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset non-keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

f. Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba ken apajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, nilai tercatat pajak tangguhan konsolidasian diungkapkan pada Catatan 31.

4. Kas dan Setara Kas

Page 24: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 29 -

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

KasRupiah 8,225,733,522 6,613,518,094

Mata uang asing (Catatan 34)Dolar Amerika Serikat 2,336,327,040 2,693,132,524 Riyal Saudi Arabia 905,938,882 61,690,601 Dollar New Zealand 412,856,251 26,133,885 Dolar Singapura 272,880,648 306,312,415 Won Korea 236,259,170 188,275,257 Dolar Hongkong 160,083,084 - Baht Thailand 152,982,357 239,952,385 Yuan Chinese 49,556,147 152,683,363 Taiwan Dolar 32,448,000 184,375,000 Dolar Australia - 289,240,182 Yen Jepang - 190,973,168 Pound Sterling Inggris - 41,558,553 Euro Eropa - 52,003,710 Franc Swiss - 77,088,519 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) 181,855,305 228,583,755 Jumlah 4,741,186,884 4,732,003,317

Jumlah 12,966,920,406 11,345,521,411

BankRupiah

PT Bank Central Asia Tbk 2,120,090,160 1,687,930,711 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 670,091,295 1,807,082,744 PT Bank OCBC NISP Tbk 177,823,589 707,148,111 PT Bank CIMB Niaga Tbk 140,959,324 416,409,869 PT Bank Permata Tbk 99,270,759 316,000,502 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1,274,517 333,060,356 PT Bank Mega Tbk 402,595,813 26,880,124 Jumlah 3,612,105,457 5,294,512,417

Mata uang asingDolar Amerika Serikat

PT Bank CIMB Niaga Tbk 7,815,502 8,077,502 Jumlah 3,619,920,959 5,302,589,919

Deposito berjangkaRupiah

PT Bank Rabobank InternasionalIndonesia 6,096,395,327 8,462,084,059

PT Bank OCBC NISP Tbk - - PT Bank CIMB Niaga Tbk - -

Jumlah 6,096,395,327 8,462,084,059

Jumlah 22,683,236,692 25,110,195,389

Suku bunga per tahun deposito berjangkaRupiah 5.50 - 7,25% 8.00 - 8,50%

31 Desember

4. Kas dan Setara Kas (Lanjutan)

Page 25: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 30 -

Kas dalam mata uang asing sebesar Rp 4.749.002.386 pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp.4.740.080.818 pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan persediaan mata uang asing milik PT Ayu Masagung, anak perusahaan (Catatan 26).

Kas, termasuk kas dalam perjalanan diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas, pihak ketiga, terhadap risiko kehilangan dan lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 15,11 miliar tahun 2012 dan Rp.15,11 miliar tahun 2011 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

5. Piutang Usaha

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

a. Berdasarkan Pelanggan

Pihak Berelasi ( Catatan 33 )Pullman Jakarta (dh Hotel Nikko) 85,720,500 111,927,040 Jumlah 85,720,500 111,927,040

Pihak ketigaKartu kredit 698,542,239 470,317,138 Bapel BPWS 79,261,053 - PT Wisma Kartika 77,401,735 46,384,880 PT Asuransi Asoka Mas 72,568,490 83,744,420 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 67,391,700 41,842,000 PT Pasaraya Manggarai 41,585,151 41,585,151 PNRI 26,496,025 - PT Hutama Karya 24,741,400 - Wisma Nusantara 20,653,740 - Kedutaan Besar Amerika - 70,316,900 SMPN 2 - 27,750,000 PT Asuransi Kesehatan - 22,453,750 Lain-lain (masing-masing

kurang dari Rp.20 juta) 786,128,216 180,589,824 Jumlah 1,894,769,749 984,984,063

Jumlah 1,980,490,249 1,096,911,103

b. Berdasarkan Umur

Kurang dari 1 bulan 1,620,128,975 598,745,001 1-3 bulan 194,773,132 242,313,234 3-6 bulan 165,588,142 255,852,868

Jumlah 1,980,490,249 1,096,911,103

31 Desember

Manajemen tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena berdasarkan penelaahan masing-masing akun piutang, manajemen berpendapat seluruh piutang dapat tertagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.

6. Piutang Lain-lain

Page 26: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 31 -

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Pihak ketiga 1,866,257,926 1,840,276,194Penyisihan kerugian penurunan nilai (1,473,754,848) (1,473,754,848)

Jumlah - Bersih 392,503,078 366,521,346

31 Desember

Piutang lain-lain- pihak ketiga merupakan piuatng dari Sihite Agency serta piutang sewa ruangan usaha dan biaya pemeliharaan dari PT Biru Fast Food (restoran A&W). Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 30 Juni 2012 dan tanggal 31 Desember 2011, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

7. Persediaan

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Peralatan (Stationery) 37,208,001,372 28,245,906,182 Buku 6,037,562,501 7,300,167,534

43,245,563,873 35,546,073,716 Penyisihan kerugian penurunan nilai (252,748,175) (252,748,173)

Jumlah - Neto 42,992,815,698 35,293,325,543

31 Desember

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 , persediaan Perusahaan telah diasuransikan pada PT Kurnia Insurance Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp.64 miliar, Rp.65 miliar, dan 39,95 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan tidak melampaui nilai realisasi bersihnya pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat terjual dengan harga wajar.

8. Pajak Dibayar Dimuka

Page 27: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 32 -

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Pajak penghasilan tahun 2010Pasal 22 - 52,943,238Pasal 23 - 68,905,837Pasal 25 - 265,186,708

Pajak penghasilan tahun 2011Pasal 22 170,111,477 95,987,015 Pasal 23 87,590,128 84,023,240 Pasal 25 - -

Pajak penghasilan tahun 2012Pasal 22 1,825,166 - Pasal 23 41,193,260 - Pasal 25 - - PPN 2,605,223,494 -

2,905,943,525 567,046,038

31 Desember

9. Sewa Dibayar Dimuka

Akun ini merupakan pembayaran sewa yang belum diamortisasi atas ruang pertokoan (cabang) di kota-kota sebagai berikut:

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Jatuh tempo dalam waktu satu tahunJakarta 1,606,393,494 2,160,522,248Surabaya 492,145,047 703,563,945Bandung 218,983,255 379,290,376Semarang 200,969,032 266,713,549Banten 157,859,898 230,741,272Denpasar - 120,985,004Bogor - 30,068,500

Jumlah 2,676,350,726 3,891,884,894

Jatuh tempo lebih dari satu tahunJakarta 8,158,533,410 5,446,486,253Surabaya 2,236,686,735 1,674,319,149 Bandung 1,342,635,575 1,295,908,784 Banten 432,048,033 359,612,119Semarang 401,938,065 266,713,549Denpasar - - Bogor - -

Jumlah 12,571,841,818 9,043,039,854

Jumlah 15,248,192,544 12,934,924,748

31 Desember

Pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, sewa dibayar dimuka cabang Bogor (gedung Pangrango) sebesar Rp.1.539.723.553 telah direklasifikasi ke Aset Lain-lain (Catatan 14). Perusahaan menuntut pengembalian dana dari pengelola gedung sehubungan dengan penutupan gedung. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, tuntutan ini masih dalam proses. Namun demikian, Perusahaan telah mencadangkan penyisihan kerugian penurunan nilai atas tagihan tersebut secara penuh.

10. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Lainnya

Page 28: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 33 -

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Biaya dibayar dimuka 797,500,217 764,253,832 Uang muka 1,301,366,544 633,682,853

Jumlah 2,098,866,761 1,397,936,685

31 Desember

11. Investasi dalam Saham Perusahaan Asosiasi

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, investasi Grup dalam saham perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:

Persentase Nilai TercatatKepemilikan Investasi

PT Pantja Indohitech Komputer 49.0% 304,625,954 PT Komputa Agung 42.5% 118,979,068

Jumlah 423,605,022 Penyisihan kerugian penurunan nilai (423,605,022)

Jumlah - Neto -

Perusahaan Asosiasi

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Pantja Indohitech Komputer (PIK) tanggal 15 Juni 2006, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha PIK, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut. Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut sebesar nilai tercatatnya. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Komputa Agung (KA) tanggal 7 Januari 2002, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha KA, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tesebut sebesar nilai tercatatnya

12. Aset Tetap

Page 29: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 34 -

1-Jan-12 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30-Jun-12Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:Tanah 9,768,482,721 - - - 9,768,482,721Bangunan dan prasarana 10,184,720,048 - - - 10,184,720,048Perlengkapan toko dan kantor 33,770,526,515 277,109,983 (495,256,606) 7,530,913 33,559,910,805Perbaikan bangunan sewa 18,363,284,029 323,350,993 (597,025,186) 229,940,429 18,319,550,265Kendaraan 5,417,511,367 - - 2,548,450,000 7,965,961,367Instalasi listrik 10,684,722,390 418,785,950 (2,203,000) 81,291,000 11,182,596,340Aset sewa pembiayaan Kendaraan 2,548,450,000 291,000,000 - (2,548,450,000) 291,000,000Aset dalam konstruksi 171,521,916 279,392,529 (101,702,100) (318,762,342) 30,450,003 Nilai Buku 90,909,218,986 1,589,639,455 (1,196,186,892) - 91,302,671,549 Akumulasi penyusutan:Bangunan dan prasarana 9,280,855,722 131,249,668 - - 9,412,105,390Perlengkapan toko dan kantor 29,316,764,864 909,983,944 (495,256,608) - 29,731,492,200Perbaikan bangunan sewa 15,000,997,730 552,206,981 (799,881,725) - 14,753,322,986Kendaraan 5,012,463,419 1,571,737,914 - - 6,584,201,333Instalasi listrik 8,094,757,930 373,592,606 (587,467) - 8,467,763,069Aset sewa pembiayaan -

Kendaraan 1,272,374,169 156,522,502 (1,399,796,667) - 29,100,004 Jumlah 67,978,213,834 3,695,293,615 (2,695,522,467) - 68,977,984,982

Nilai Buku 22,931,005,152 22,324,686,567

Perubahan selama tahun 2012 (Enam Bulan)

1-Jan-11 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31-Dec-11Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:Tanah 9,768,482,721 - - - 9,768,482,721Bangunan dan prasarana 10,184,720,048 - - - 10,184,720,048Perlengkapan toko dan kantor 32,924,424,643 1,439,718,902 (1,220,175,834) 626,558,804 33,770,526,515Perbaikan bangunan sewa 17,098,605,404 1,228,767,105 (104,988,900) 140,900,420 18,363,284,029Kendaraan 5,717,211,367 210,000,000 (509,700,000) - 5,417,511,367Instalasi listrik 8,948,983,476 1,331,759,642 (95,812,686) 499,791,958 10,684,722,390Aset sewa pembiayaan Kendaraan 2,548,450,000 - - - 2,548,450,000Aset dalam konstruksi 205,372,460 1,233,400,638 - (1,267,251,182) 171,521,916 Nilai Buku 87,396,250,119 5,443,646,287 (1,930,677,420) - 90,909,218,986 Akumulasi penyusutan:Bangunan dan prasarana 9,018,356,380 262,499,342 - - 9,280,855,722Perlengkapan toko dan kantor 28,880,641,835 1,642,037,800 (1,205,914,771) - 29,316,764,864Perbaikan bangunan sewa 13,782,644,050 1,323,342,580 (104,988,900) - 15,000,997,730Kendaraan 5,444,930,411 77,233,008 (509,700,000) - 5,012,463,419Instalasi listrik 7,545,283,541 627,568,075 (78,093,686) - 8,094,757,930Aset sewa pembiayaan -

Kendaraan 762,684,166 509,690,003 - - 1,272,374,169.00 Jumlah 65,434,540,383 4,442,370,808 (1,898,697,357) - 67,978,213,834

Nilai Buku 21,961,709,736 22,931,005,152

Perubahan selama tahun 2011

12. Aset Tetap (Lanjutan)

Page 30: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 35 -

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

31 Desember2012 2011 2011Rp. Rp. Rp.

Beban penjualan (Catatan 27) 1,594,176,246 1,633,420,629 3,153,423,090Beban umum dan administrasi

(Catatan 28) 701,320,700 615,440,107 1,288,947,718

Jumlah 2,295,496,946 2,248,860,736 4,442,370,808

30 Juni

Aset dalam konstruksi pada tanggal 30 Juni 2012 merupakan pekerjaan bangunan dan partisi yang diperkirakan selesai pada bulan Agustus 2012. Aset dalam konstruksi pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan pekerjaan bangunan dan partisi yang diperkirakan selesai pada bulan April 2012.

Pengurangan aset tetap selama tahun 2012 dan 2011 merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut:

31 Desember2012 2011 2011Rp. Rp. Rp.

Harga Jual 23,550,000 323,870,000 420,970,000Nilai tercatat 6,202,334 - 31,980,063

Keuntungan penjualan aset tetap 17,347,666 323,870,000 388,989,937

30 Juni

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jalan Kwitang 6, Jalan Kwitang 38 dan Jalan Kramat Buntu 12 Jakarta dengan Hak Guna Bangunan berjangka waktu selama 20 tahun masing-masing sampai dengan 2013, 2014 dan 2027. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah atas perpanjangan hak atas tanah tersebut karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan dokumen legal yang memadai. Aset tetap tanah yang terletak di Jalan Kwitang 6 dan Jl. Kwitang 38, Jakarta, dengan HGB No. 487/Kwitang, No. 702/Kwitang, No. 853/Kwitang dan No. 935/Kwitang digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 15) dan surat utang jangka menengah (Catatan 19) pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.. Aset sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 20). Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, aset tetap , kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Kurnia Insurance Indonesia, PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia dan PT Tugu Insurance, seluruhnya pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 42,87 miliar, Rp.42,43 miliar, dan Rp.36,89 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

13. Biaya Tangguhan Hak atas Tanah

Page 31: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 36 -

Merupakan biaya legal perolehan hak guna bangunan atas tanah dan bangunan Perusahan yang berlokasi di Jl. Kwitang No.6 dan Jl. Kwitang No.38, Jakarta Pusat. Biaya tangguhan ini di amortisasi selama 20 tahun.

30 Juni 31 Desember2012 2011Rp. Rp.

Biaya tangguhan hak atas tanah 328,023,341 328,023,341Akumulasi amortisasi (177,156,974) (169,732,713)

Jumlah 150,866,367 158,290,628

Jumlah beban amortisasi masing-masing sebesar Rp.7.424.262 pada tanggal 30 Juni 2012, Rp.7.424.262 untuk tahun 2011 , dan dibukukan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).

14. Aset Lain-lain

30 Juni 31 Desember2012 2011Rp. Rp.

Uang JaminanSewa 4,630,698,269 4,424,583,269Jasa pelayanan 1,462,005,378 1,297,244,550Listrik 278,768,202 278,768,202Telepon 170,827,500 161,844,200Lainnya 61,249,887 58,049,891

Lain-lain - -

Jumlah 6,603,549,236 6,220,490,112Penyisihan kerugian penurunan nilai (1,539,723,553) (1,539,723,553)

Jumlah 5,063,825,683 4,680,766,559

Aset lain-lain termasuk piutang dari pengelola gedung Pangrango di Bogor sebesar Rp.1.539.723.553 yang sudah dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai (Catatan 9).

15. Utang Bank 30 Juni2012 2011Rp. Rp.

PT Bank Rabobank InternationalIndonesia*) (Rabobank)Fasilitas I 12,409,208,887 12,948,428,756 Fasilitas II 4,821,498,558 4,719,809,242

Jumlah 17,230,707,445 17,668,237,998

31 Desember

15. Utang Bank (Lanjutan)

Page 32: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 37 -

Pada tahun 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening Koran I dari Rabobank sejumlah maksimum Rp 13.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 23 September 2012. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka pada Rabobank sebesar Rp.13.000.000.000 atas nama pengurus Perusahaan (Catatan 33). Pinjaman ini dikenakan suku bunga per tahun sebesar 8 % dan 9% masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. Pada tahun 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening Koran II dari Rabobank sejumlah maksimum Rp.6.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 23 September 2011.Pinjaman ini dijamin dengan tanah (HGB No.487/Kwitang) (Catatan 12). Pinjaman ini dikenakan suku bunga per tahun sebesar 12,75% pada peride 2011, dan 13,5% pada tahun 2010 dan 2009..

Beban bunga sebesar Rp.782.490.341 pada tanggal 30 Juni 2102 dan Rp.673.741.201 pada tahun 2011.

16. Utang Usaha

a. Berdasarkan Pemasok :

30 Juni2012 2011R p. Rp.

P ihak ketigaP T ECS Indo Jaya 1,157,277,387 1,466,515,800P T C itra S arana K reas i 114,149,907 410,407,011P T Fresh indo M arketam a 2 ,326,797,837 2,390,022,115P T Asaba 1,718,660,075 1,149,127,139P T E lexm edia K om putindo 861,038,005 1,548,954,321P T Faber Caste l 1 ,343,265,360 843,040,848P T Gram edia P us taka U tam a 490,592,344 1,692,350,627P T P rim a N iaga 1,138,284,635 1,126,639,945P T Surya M as 412,636,355 322,572,986P T Antara 954,551,300 1,125,337,820P T Bum i M akm ur 1,045,613,943 1,446,038,340P T Tas Center Cem erlang 785,154,949 723,977,865B illy A ndrias 737,462,832P T M aharupa Gatra 824,228,636 751,696,717P T Dasary Jaya K arya 545,639,829 712,951,815P D S alim 293,852,639 398,803,332P T Pas ifik In ternusa 1,100,005,648 1,369,496,745P T Sum ber K arun ia Anugrah 365,923,694 710,868,259P T Sam afitro 311,412,288 492,061,003N V B am bi 812,331,318 416,535,893P T offis tarindo A dhiprim a 493,898,103 498,404,324P T Agrom edia P us taka 491,312,093 1 ,774,245,888 P T Datascrip 396,026,595 629,424,896La in-la in (m as ing-m as ing kurang dari Rp 300 ju ta) 49,528,110,055 39,667,616,346

68,248,225,827 61,667,090,035

31 Desem ber

16. Utang Usaha (Lanjutan)

Page 33: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 38 -

b. Berdasarkan Umur

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Kurang dari 15 hari 6,842,933,390 4,528,414,05015 - 30 hari 11,291,575,299 4,833,791,02631 - 60 hari 15,033,903,914 5,987,354,32661 - 90 hari 10,129,253,390 10,202,566,16691 - 120 hari 3,649,753,160 8,735,190,221121 - 150 hari 4,383,480,765 6,150,465,660150 hari - 1 tahun 5,513,611,847 7,221,147,414Lebih dari 1 tahun 11,403,714,062 14,008,161,172

Jumlah 68,248,225,827 61,667,090,035

31 Desember

c Berdasar Mata Uang (Catatan 34)

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Rupiah 66,967,232,825 59,893,209,161Dolar Amerika Serikat 383,992,045 661,679,990Pound Sterling Inggris 481,198,900 577,380,941Dolar Singapura 408,022,713 480,731,291Euro 7,779,344 37,018,553Dolar Hongkong - 17,070,099

Jumlah 68,248,225,827 61,667,090,035

31 Desember

17. Utang Pajak

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Pajak Kini (Catatan 31) - 9,040,750Pajak Penghasilan

Pasal 21 133,059,866 162,024,006Pasal 23 275,351,715 255,322,049Pasal 29 313,189,045 -

Pajak Pertambahan Nilai - neto 2,494,352,453 1,186,803,740

Jumlah 3,215,953,079 1,613,190,545

31 Desember

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

18. Biaya yang Masih Harus Dibayar

Page 34: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 39 -

Akun ini terdiri atas :

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Pihak yang Berelasi (Catatan 19 dan 33)Bunga atas surat utang jangka menengah 2,783,030,341 1,753,125,000

Pihak ketigaKaryawan 2,236,662,494 1,377,861,034Listrik 451,207,038 445,399,135Jasa Profesional 519,400,000 418,083,040Sewa gedung 497,273,693 416,631,664Telepon 213,087,614 199,529,147Promosi 240,613,602 111,819,294Lain-lain (masing-masing kurang dari

Rp.50 juta) 2,599,110,046 1,337,025,961Jumlah 6,757,354,487 4,306,349,275

Jumlah 9,540,384,828 6,059,474,275

31 Desember

19. Surat Utang Jangka Menengah

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

MTN I 10,000,000,000 10,000,000,000 MTN II 5,000,000,000 5,000,000,000 Total 15,000,000,000 15,000,000,000 Bagian jatuh tempo dalam waktu

satu tahun - (15,000,000,000) Bagian jatuh tempo lebih dari

satu tahun 15,000,000,000 -

31 Desember

Penerbitan Surat Utang Jangka Menengah/Medium Term Notes (MTN) sampai dengan sejumlah Rp 40.000.000.000 telah disetujui oleh RUPSLB tanggal 10 Juni 2005, yang didokumentasikan dengan Akta No. 11 dari Sjaaf De Carya Siregar,S.H., notaris di Jakarta. Perusahaan menerbitkan MTN sejumlah Rp.15.000.000.000, yang dibagi dalam dua sertifikat masing-masing MTN I sebesar Rp.10.000.000.000 dan MTN II sebesar Rp.5.000.000.000, dan keduanya diterbitkan kepada salah satu pemegang saham. Fasilitas MTN ini didokumentasikan dalam Akta No. 52 dan No. 9 masing-masing bertanggal 22 Juni 2005 dan 6 September 2005 dari Veronica Sandra Irawaty Purnadi,S.H., notaries di Jakarta, dengan suku bunga sebesar 15% pertahun untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun yang akan berakhir masing-masing pada tanggal 22 Juni 2008 dan 6 September 2008 Berdasarkan Akta No. 5 dan No. 4 keduanya tanggal 11 September 2009 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaries di Jakarta, fasilitas tersebut masing-masing diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2011 dan 5 Agustus 2011.

Page 35: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 40 -

19. Surat Utang Jangka Menengah (Lanjutan)

Berdasarkan Akta No. 25 dan No. 26 keduanya tanggal 26 Agustus 2011 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaries di Jakarta, fasilitas tersebut masing-masing diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2014 dan tanggal 5 Agustus 2014. Fasilitas tersebut dijamin dengan HGB No. 702/Kwitang, No. 853/Kwitang dan No. 935/Kwitang atas nama Perusahaan (Catatan 12) Beban bunga sebesar Rp.1.125.000.000 pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp.2.250.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011. (Catatan 18, 29,dan 33)

20. Liabilitas Sewa Pembiayaan Berikut adalah pembayaran sewa pembiayaan minimum masa yang akan datang (future minimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan antara Perusahaan dengan PT Bank Jasa Jakarta :

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Pembayaran yang akan jatuh tempopada tahun:2011 - - 2012 53,301,500 281,934,6002013 127,923,453 21,312,000

Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum 181,224,953 303,246,600Bunga (12,975,499) (13,038,097)

Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaanminimum 168,249,454 290,208,503

Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktusatu tahun (47,003,613) (269,195,747)

Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktulebih dari satu tahun 121,245,841 21,012,756

31 Desember

Liabilitas sewa pembiayaan berjangka waktu 3 tahun dengan suku bunga tetap antara 4,95% sampai dengan 8% per tahun dan dibayar pada jumlah tetap setiap bulan. Liabilitas sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang disewa (Catatan 12).

Page 36: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 41 -

21. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:

Nilai Tercatat Estimasi Nilai Wajar Nilai Tercatat Estimasi Nilai WajarRp. Rp. Rp. Rp.

Aset Keuangan LancarKas dan setara kas 22,683,236,692 22,683,236,692 25,110,195,389 25,110,195,389 Piutang usaha 1,980,490,249 1,980,490,249 1,096,911,103 1,096,911,103 Piutang lain-lain - neto 392,503,078 392,503,078 366,521,346 366,521,346

Jumlah aset keuangan 25,056,230,019 25,056,230,019 26,573,627,838 26,573,627,838

Liabilitas Keuangan LancarUtang bank 17,230,707,445 17,230,707,445 17,668,237,998 17,668,237,998 Utang usaha 68,248,225,827 68,248,225,827 61,667,090,035 61,667,090,035 Utang dividen 378,605,491 378,605,491 378,605,491 378,605,491 Utang lain-lain 3,861,114,072 3,861,114,072 1,233,203,748 1,233,203,748 Biaya yang masih harus dibayar 9,540,384,828 9,540,384,828 6,059,474,275 6,059,474,275 Surat utang jangka menengah (termasuk

jangka pendek dan panjang) 15,000,000,000 12,618,760,357 15,000,000,000 12,618,760,357 Sewa pembiayaan (termasuk

jangka pendek dan panjang) 168,249,454 168,249,454 290,208,503 290,095,298

Jumlah Liabilitas Keuangan 114,427,287,117 112,046,047,474 102,296,820,050 99,915,467,202

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan: Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek Karena instrument keuangan bersifat jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap Terdiri dari surat utang jangka menengah dan liabilitas sewa pembiayaan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit, dan jatuh tempo yang sama.

Page 37: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 42 -

22. Modal Saham

Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan registrasi yang dibuat oleh PT Edi Indonesia, Biro Administrasi Efek Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012Jumlah Persentase Jumlah Saham Kepemilikan Modal Saham

Rp

Putra Masagung 10,901,000 20.96% 5,450,500,000 Deutsche Bank AG 9,880,000 19.00% 4,940,000,000 CS AG Hongkong 9,860,000 18.96% 4,930,000,000 PT Macro Target 8,602,000 16.54% 4,301,000,000 Ryan Pascal Masagung 5,114,500 9.84% 2,557,250,000 CB Hongkong S/A 4,600,000 8.85% 2,300,000,000 Masyarakat lainnya (Kepemilikan

masing-masing dibawah 5%) 3,042,500 5.85% 1,521,250,000

Jumlah 52,000,000 100.00% 26,000,000,000

Nama Pemegang Saham

31 Desember 2011Jumlah Persentase Jumlah Saham Kepemilikan Modal Saham

Rp

Putra Masagung 10,901,000 20.96% 5,450,500,000 Deutsche Bank AG 9,880,000 19.00% 4,940,000,000 CS AG Hongkong 9,860,000 18.96% 4,930,000,000 PT Macro Target 8,602,000 16.54% 4,301,000,000 Ryan Pascal Masagung 5,114,500 9.84% 2,557,250,000 CB Hongkong S/A 4,600,000 8.85% 2,300,000,000 Masyarakat lainnya (Kepemilikan

masing-masing dibawah 5%) 3,042,500 5.85% 1,521,250,000

Jumlah 52,000,000 100.00% 26,000,000,000

Nama Pemegang Saham

Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi.

23. Tambahan Modal Disetor

Merupakan selisih antara jumlah nilai nominal saham dengan hasil yang diterima sesuai harga pasar saham yang berlaku pada saat penawaran saham perdana kepada masyarakat, yaitu penawaran saham perdana sebanyak 1.000.000 lembar dengan harga Rp.5.000 per saham dari nilai nominal sebesar Rp.1.000 per saham.

Page 38: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 43 -

24. Kepentingan Nonpengendali

Akun ini merupakan bagian kepemilikan nonpengendali atas aset neto anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

PT Perdana Makmur AgungModal saham 50,000,000 50,000,000Defisit (118,519,541) (107,426,920)

(68,519,541) (57,426,920)

PT Timpani AgungModal saham 2,000,000 2,000,000Defisit (13,616,156) (13,062,965)

(11,616,156) (11,062,965)

PT Ayu MasagungModal saham 1,500,000 1,500,000Laba 10,121,391 7,962,183

11,621,391 9,462,183

Jumlah (68,514,306) (59,027,702)

31 Desember

25. Pendapatan Neto

2012 2011Rp. Rp.

Penjualan buku dan perlengkapan 60,009,111,487 112,553,602,936Potongan penjualan (142,749,135) (184,898,196)

Jumlah - neto 59,866,362,352 112,368,704,740Penjualan mata uang asing 823,128,605,298 819,368,733,276Komisi penjualan konsinyasi 15,017,560,404 - Pendapatan usaha bersama 4,810,152,569 -

Jumlah Pendapatan Neto 902,822,680,623 931,737,438,016

30 Juni (Enam Bulan)

Pendapatan usaha bersama merupakan pendapatan komisi dari penjualan barang dagangan milik pihak ketiga sesuai kerjasama usaha (joint business) dengan Perusahaan (Catatan 35a). Pada tahun 2012 dan 2011, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto.

Page 39: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 44 -

26. Beban Pokok Pendapatan

2012 2011Rp. Rp.

Beban pokok penjualan buku dan perlengkapanPersediaan awal 35,293,325,528 36,233,567,273Pembelian 49,219,551,254 87,285,342,368

Persediaan tersedia untuk dijual 84,512,876,782 123,518,909,641Persediaan akhir (Catatan 7) (42,992,815,698) (44,338,471,630)

Jumlah 41,520,061,084 79,180,438,011

Beban pokok penjualan mata uang asingSaldo awal mata uang asing 4,740,080,818 5,073,028,523 Pembelian mata uang asing 819,088,267,457 816,066,852,279 Saldo akhir mata uang asing (Catatan 4) (4,749,002,385) (5,024,289,001) Pemakaian sendiri (20,285,088) (19,687,872)

Jumlah 819,059,060,802 816,095,903,929

Beban pokok pendapatan 860,579,121,886 895,276,341,940

30 Juni (Enam Bulan)

Pada tahun 2012 dan 2011 tidak terdapat pembelian dari satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian.

27. Beban Penjualan

2012 2011Rp. Rp.

Sewa 12,465,461,597 12,766,854,537 Gaji dan tunjangan karyawan 10,774,025,981 11,462,206,474 Listrik, air, dan telepon 2,105,333,083 2,022,852,570 Penyusutan (Catatan 12) 1,594,176,246 1,633,420,629 Pengangkutan 517,709,297 721,521,586 Iklan dan promosi 410,304,631 39,843,935 Perjalanan dinas 278,413,312 279,021,273 Alat pembungkus 257,321,188 318,573,351 Alat kantor 178,318,204 140,745,102 Asuransi 95,536,612 113,928,230 Perbaikan dan pemeliharaan 36,413,943 45,940,886 Lain-lain 1,213,756,577 1,348,712,982

29,926,770,671 30,893,621,555

30 Juni (Enam bulan)

Page 40: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 45 -

28. Beban Umum dan Administrasi

2012 2011Rp. Rp.

Gaji dan tunjangan karyawan (Catatan 33) 8,635,161,894 8,402,284,124 Imbalan pasti pasca-kerja (Catatan 30) 1,500,000,000 1,500,000,000 Jasa profesional 131,908,900 141,510,000 Penyusutan (Catatan 12) 701,320,700 615,440,107 Listrik, telepon dan faksimili 423,764,830 475,591,435 Beban pajakPerjalanan 379,480,621 377,811,793 Alat kantor 111,752,669 111,788,698 Perbaikan dan pemeliharaan 84,083,544 177,821,512 Asuransi 99,678,977 162,737,802 Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan (Catatan 7) - - Representasi dan sumbangan 17,117,318 125,150,840 Pengangkutan 148,678,490 68,789,910 Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah (Catatan 13) 12,576,012 12,576,012 Penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan sewa (Catatan 9 dan 14) - - Lain-lain 1,146,513,013 1,346,285,613

Jumlah 13,392,036,968 13,517,787,846

30 Juni (Enam bulan)

29. Beban Bunga dan Keuangan Lainnya

2012 2011Rp. Rp.

Bunga atas :Surat utang jangka menengah

(Catatan 19) 1,125,000,000 1,125,000,000Utang bank (Catatan 15) 782,490,341 673,741,201Liabilitas sewa pembiayaan

(Catatan 20) 16,622,371 55,643,731

Total 1,924,112,712 1,854,384,932

30 Juni (Enam bulan)

30. Imbalan Pasca Kerja Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaris independen, tertanggal 2 Maret 2011.. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut sebanyak 560 karyawan tahun 2011 dan 602 karyawan tahun 2010. Rekonsiliasi antara nilai kini cadangan imbalan pasti pasca-kerja yang tidak didanai dengan nilai cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Page 41: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 46 -

30. Imbalan Pasca Kerja (Lanjutan)

2011 2010Rp. Rp.

Nilai kini cadangan imbalan pasti yangtidak didanai 18,083,358,427 17,871,487,107

Kerugian aktuarial yang tidak diakui (1,359,762,631) (3,662,014,550)

Total 16,723,595,796 14,209,472,557

31 Desember

Rincian beban imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

2011 2010Rp. Rp.

Beban jasa kini 1,363,524,323 1,358,293,052Beban bunga 1,608,817,835 1,676,028,664Kerugian aktuarial yang diakui 185,005,341 78,849,721

Beban imbalan pasti pasca-kerja 3,157,347,499 3,113,171,437

31 Desember

Beban imbalan pasti pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28). Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

2011 2010Rp. Rp.

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun 14,209,472,557 12,709,444,693Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan 3,157,347,499 3,113,171,437Pembayaran manfaat tahun berjalan (643,224,260) (1,613,143,573)

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun 16,723,595,796 14,209,472,557

31 Desember

Asumsi-asumsi actuarial utama yan digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja:

2011 2010

Tingkat diskonto 6,80% - 9,20% 10,71% - 10,73%Tingkat kenaikan gaji 7,00% - 10,00% 10,00%Usia pensiun normal 55 years old 55 years oldTingkat mortalitas TMI II year 2000 TMI II year 2000

31 Desember

Page 42: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 47 -

31. Pajak Penghasilan a. Beban (penghasilan) pajak Grup terdiri dari :

31 Desember2012 2011 2011Rp. Rp. Rp.

Pajak kiniTidak final 581,247,075 381,150,500 548,452,000Final 41,445,000 41,445,000 82,890,000Total 622,692,075 422,595,500 631,342,000

Pajak tangguhan (705,611,617) - (1,922,788,051)

Total (82,919,542) 422,595,500 (1,291,446,051)

30 Juni

b. Pajak kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan rugi fiskal adalah sebagai berikut:

2012 2011 2011Rp. Rp. Rp.

Rugi sebelum pajak menurut laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian (2,475,516,541) (4,406,448,398) (7,101,621,527)

Laba sebelum pajak anak perusahaan 1,992,963,112 (9,805,935) 1,136,682,548

Rugi sebelum pajak Perusahaan (4,468,479,653) (4,396,642,463) (8,238,304,075)

Perbedaan temporer :Imbalan pasti pasca-kerja - neto 1,500,000,000 1,242,136,853 2,131,437,556Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan - - 252,748,173Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (202,770,342) 292,058,934 36,571,851Penyisihan kerugian penurunan nilai

aset lain-lain - - - Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah - 4,375,429 (1,552,642)Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang - - (60,807,567)Selisih laba penjualan aset tetap

komersial dan fiskal - - (53,503,274)Sewa pembiayaan (275,050,355) (157,139,344) (464,490,699)

Jumlah 1,022,179,303 1,381,431,872 1,840,403,398

Perbedaan tetap:Kesejahteraan karyawan 2,118,309,526 1,407,895,797 2,186,303,339Representasi dan sumbangan 17,117,318 124,650,840 189,874,340Bagian laba bersih anak perusahaan/perusahaan asosia - (1,386,891,462) Rugi penututpan toko 47,421,948 156,693,250 Beban pajak 63,397,887 (1,734,798) 1,734,798Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (185,763,493) (328,609,440) (624,715,847)Pendapatan sewa yang dikenakan pajak finak (414,450,000) (414,450,000) (828,900,000)Lain-lain - 600,000,000 5,540,926

Jumlah 1,646,033,186 157,554,187 929,837,556

Rugi fiskal Perusahaan (1,800,267,164) (2,857,656,404) (5,468,063,121)Rugi fiskal tahun 2011 (5,468,063,122) - - Rugi fiskal tahun 2010 (4,978,042,351) - (4,978,042,351)

Akumulasi Rugi Fiskal (12,246,372,637) (2,857,656,404) (10,446,105,472)

30 Juni 31 Desember

Page 43: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 48 -

31. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

b. Pajak kini (Lanjutan) Perhitungan beban pajak dan utang pajak kini (lebih bayar) Grup adalah sebagai berikut :

31 Desember2012 2011 2011Rp. Rp. Rp.

Beban pajak kini - Tidak FinalAnak Perusahaan

PT Ayu Masagung 539,802,075 381,150,500 548,452,000PT Perdana Makmur Agung - - -

Total - beban pajak tidak final 539,802,075 381,150,500 548,452,000

Dikurangi pembayaran pajak dimukaPerusahaan

Pajak Penghasilan Pasal 22 1,825,166 2,609,913 934,606 Pasal 23 41,193,260 107,827,319 82,904,555 Pasal 25 - 265,186,708 - Fiskal luar negeri - - - Total 43,018,426 375,623,940 83,839,161

Anak perusahaanPT Ayu Masagung 226,613,030 244,670,850 539,411,250PT Perdana Makmur Agung - 81,960,951 96,171,094Total 269,631,456 702,255,741 719,421,505

Lebih bayar pajak kini (PPh Ps.28A)/Kurang bayar pajak kini 270,170,619 (321,105,241) (170,969,505)

Terdiri dariPajak di bayar dimuka (Catatan 8)

Perusahaan (43,018,426) (375,623,940) (83,839,161)Anak Perusahaan

PT Perdana Makmur Agung - (81,960,951) (96,171,094)

Jumlah (43,018,426) (457,584,891) (180,010,255)

Utang pajak (Catatan 17)PT Ayu Masagung 313,189,045 136,479,650 9,040,750

270,170,619 (321,105,241) (170,969,505)

30 Juni

Tidak terdapat pajak penghasilan badan terutang Perusahaan pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember2011 dan 2010 karena Perusahaan masih mengalami rugi fiskal. Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, rugi fiskal dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak dalam periode 5 tahun sejak terjadinya rugi fiskal. Rugi fiskal Perusahaan tahun 2010 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak.

Page 44: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 49 -

31. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

c Pajak Tangguhan

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut: Dikreditkan Dikreditkan Dikreditkan

1 Januari (Dibebankan) ke 31 Desember (Dibebankan) ke 31 Desember (Dibebankan) ke 30 Juni

2010 laporan laba rugi 2010 laporan laba rugi 2011 laporan laba rugi 2012

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

Rugi fiskal

Perusahaan - 1,244,510,588 1,244,510,588 1,367,015,781 2,611,526,369 450,066,791 3,061,593,160

Anak Perusahaan 485,854,393 59,940,818 545,795,211 - 545,795,211 - 545,795,211

Cadangan imbalan pasti

pasca-kerja 3,177,361,173 375,006,966 3,552,368,139 628,530,810 4,180,898,949 375,000,000 4,555,898,949

Biaya tangguhan atas tanah 7,778,110 (388,167) 7,389,943 (388,161) 7,001,782 - 7,001,782

Aset tetap (148,806,239) (87,622,530) (236,428,769) (4,232,856) (240,661,625) (50,692,586) (291,354,211)

Penyisihan kerugian penurunan

nilai piutang 368,438,712 23,042,093 391,480,805 (15,201,892) 376,278,913 - 376,278,913

Penyisihan kerugian penurunan

nilai persediaan - - - 63,187,043 63,187,043 - 63,187,043

Aset sewa pembiayaan (156,841,262) (53,141,958) (209,983,220) (116,122,674) (326,105,894) (68,762,588) (394,868,482)

Aset lain-lain - 384,930,888 384,930,888 - 384,930,888 - 384,930,888

Jumlah 3,733,784,887 1,946,278,698 5,680,063,585 1,922,788,051 7,602,851,636 705,611,617 8,308,463,253

Aset pajak tangguhan – neto masing-masing perusahaan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai berikut:

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Perusahaan 7,247,235,467 6,541,623,850PT Ayu Masagung 380,191,250 380,191,250PT Perdana Makmur Agung 457,855,054 457,855,054PT Timpani 223,181,482 223,181,482

Jumlah 8,308,463,253 7,602,851,636

31 Desember

Page 45: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 50 -

31. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

c. Pajak Tangguhan (Lanjutan) Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tariff pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

30 Juni2012 2011Rp. Rp.

Rugi sebelum pajak menurut laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian (2,475,516,541) (7,101,621,527)

Laba sebelum pajak anak perusahaan 1,992,963,112 1,136,682,548

Rugi sebelum pajak Perusahaan (4,468,479,653) (8,238,304,075)

Penghasilan pajak tidak final dengan tarifyang berlaku - 25% (1,117,119,913) (2,059,576,019)

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap:Kesejahteraan karyawan 529,577,382 546,575,835Representasi dan sumbangan 4,279,330 47,468,585Beban pajak - 433,700Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (46,440,873) (156,178,962)Pendapatan sewa yang dikenakan pajak finak (103,612,500) (207,225,000) Lain-lain 31,029,553.00 1,385,231

Jumlah 414,832,892 232,459,389

Penghasilan pajak tidak final (702,287,021) (1,827,116,630)Beban pajak final 41,445,000 82,890,000

Jumlah penghasilan pajak Perusahaan (660,842,021) (1,744,226,630)

Beban (penghasilan) pajak Anak perusahaanPT Ayu Masagung - 477,398,013PT Perdana Makmur Agung - (24,617,434)

Jumlah Penghasilan Pajak (660,842,021) (1,291,446,051)

31 Desember

d. Pemeriksaan Pajak

Pada tahun 2011, PT Perdana Makmur Agung (PMA), salah satu anak perusahaan, menerima hasil pemeriksaan untuk tahun pajak 2009 dengan perincian sebagai berikut:

Page 46: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 51 -

31. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

d. Pemeriksaan Pajak (Lanjutan)

Lebih bayar pajak PMA dikompensasikan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23 dan PPN

No. Surat Tanggal Surat Jumlah

Pajak Pertambahan Nilai SKPLB No. 00016/406/09/023/11 29-Apr-11 84,404,651PPh pasal 21 SKPN No. 00008/501/09/023/11 29-Apr-11 - Pajak Pertambahan Nilai SKPN No. 00133/507/09/023/11 29-Apr-11 - PPh pasal 23 SKPKB No. 00010/203/09/023/11 29-Apr-11 (199,505)Pajak Pertambahan Nilai STP No. 00035/107/09/023/11 29-Apr-11 (4,302,218)

79,902,928

Jenis Pajak

Lebih bayar pajak PMA dikompensasikan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23 dan PPN, dan sisanya sebesar Rp.79.902.928 telah diterima PMA pada tanggal 20 Mei 2011. Selisih antara catatan PMA dengan hasil pemeriksaan pajak sebesar Rp.34.236.737 dicatat sebagai beban pajak dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh pemberitahuan kurang bayar PPN No. S-1682/WPJ.07/KP.0808/2009 tanggal 24 September 2009 dari Kantor Pajak untuk tahun 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp.1.139.560.053, Rp.1.180.319.597, dan Rp.974.789.914, dan STP No.00043/107/09/054/10 atas PPN tahun 2009 sebesar Rp.46.397.600. Liabilitas tersebut telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2010 dan telah dicatat sebagai beban pajak dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010. Pada tahun 2010, PMA menerima hasil pemeriksaan untuk tahun pajak 2008 dengan perincian sebagai berikut:

No. Surat Tanggal Surat Jumlah

PPh Pasal 21 SKPKB No.00015/201/08/023/10 28-Apr-11 (1,870,904)PPh Pasal 23 SKPKB No.00013/203/08/023/10 28-Apr-11 (443,421) Pajak Pertambahan Nilai STP No.00046/107/08/023/10 28-Apr-11 (69,966,787) PPh Pasal 22 SKPLB No.00015/406/08/023/10 28-Apr-11 107,782,445 PPh Pasal 23 SKPLB No.00015/406/08/023/10 28-Apr-11 1,364,520 PPh Pasal 25 SKPLB No.00015/406/08/023/10 28-Apr-11 41,002,056

77,867,909

Jenis Pajak

Lebih bayar pajak PMA dikompensasikan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 21, pasal 23, dan PPN, dan sisanya sebesar Rp.77.867.909 telah diterima PMA pada tanggal 17 Mei 2010. Selisih antara catatan anak perusahaan dengan hasil pemeriksaan pajak sebesar Rp.115.993.780 dicatat sebagai beban pajak dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.

Page 47: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 52 -

32. Rugi Per Saham Dasar Perhitungan rugi per saham dasar berdasarkan pada informasi berikut:

2012 2011Rp. Rp.

Rugi neto yang dapat diatribusikankepada pemilik Perusahaan (2,341,665,398) (4,777,792,964)

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasauntuk perhitungan rugi per saham dasar 52,000,000 52,000,000

Rugi per saham dasar (45) (92)

30 Juni

33. Sifat dan Transaksi Dengan Pihak Berelasi

Sifat Pihak Berelasi a. Perusahaan yang sebagian pemegang saham sama dengan Grup, yaitu PT Wisma

Nusantara Indonesia dan Hotel Nikko. b. PT Pantja Indohitech Komputer dan PT Komputa Agung merupakan perusahaan asosiasi.

Transaksi dengan Pihak Berelasi

a. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, rincian saldo transaksi Perusahaan

dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut (Catatan 5, 18 dan 19): 30 Juni2012 2011

Rp. Rp.

Piuatng UsahaPullman Jakarta (dh Hotel Nikki) 85,720,500 111,927,040

Biaya yang asih harus dibayarBunga atas surat utang jangka

menengah 1,125,000,000 1,753,125,000

Surat utang jangka menengah 15,000,000,000 15,000,000,000

31 Desember

b. Utang bank Perusahaan dijamin dengan deposito berjangka atas nama Pengurus

Perusahaan (Catatan 15). c. Perusahaan menerbitkan Surat Utang Jangka Menegah (MTN) sebesar Rp 15.000.000.000

kepada salah satu pemegang saham Perusahaan (Catatan 19). Beban bunga atas utang MTN adalah sebesar Rp 2.250.000.000 pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 19 dan 29).

d. Perusahaan memberikan gaji dan tunjangan kepada dewan komisaris dan direksi serta anggota manajemen kunci lainnya masing-masing sebesar Rp.1.193.392.443 pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp 1.138.734.627 tahun 2011.

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Grup, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”.

Page 48: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 53 -

34. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank, surat utang jangka menengah dan sewa pembiayaan. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan hutang. Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:

Jumlah

AsetSuku bunga tetapKas dan setara kas 22,683,236,692

LiabilitasSuku bunga tetapUtang bank 17,230,707,445 Surat hutang jangka menengah 15,000,000,000 Sewa pembiayaan 168,249,454

30 Juni 2012

-

- 15,000,000,000 15,00 -

Jatuh Tempo pada Tahun ke-2

Rp

Jatuh Tempo

- 121,245,841

-

- -

5,25 - 8,00 47,003,613

6,25 - 7,25 22,683,236,692

8,75 - 12,75 17,230,707,445

pada Tahun ke-3Rp

Rata-rataSuku Bunga Efektif

%

Jatuh Tempodalam Satu Tahun

Rp

Jumlah

AsetSuku bunga tetapKas dan setara kas 13,764,673,978

LiabilitasSuku bunga tetapUtang bank 17,668,237,998 Surat utang jangka menengah 15,000,000,000 Sewa pembiayaan 290,208,503

31 Desember 2011

-

- 15,000,000,000

- 21,012,756

-

- - 15,00 -

10,19 - 14,78 269,195,747

8,00 - 8,50 13,764,673,978

8,00 - 12,75 17,668,237,998

Jatuh Tempo pada Tahun ke-2

Rp

Jatuh Tempo pada Tahun ke-3

Rp

Rata-rataSuku Bunga Efektif

%

Jatuh Tempodalam Satu Tahun

Rp

Page 49: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 54 -

34. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Transaksi umum yang dilakukan Grup, seperti penjualan, pembelian, dan beban usaha, sebagian besar menggunakan mata uang Rupiah. Anak perusahaan, PT Ayu Masagung, bergerak dalam bidang jual-beli mata uang asing.Manajemen melakukan review berkala atas eksposur mata uang asing. Eksposur dalam mata uang asing Grup tersebut jumlahnya tidak material. Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing:

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang EkuivalenAsing Rp Asing Rp

Kas dan setara kasDolar Amerika Serikat 246,448 2,336,327,040 297,884 2,701,210,026Yen Jepang - - 1,635,000 190,973,168 Dolar Singapura 36,800 272,880,648 43,920 306,312,415 Yuan China 33,063 49,556,147 106,092 152,683,363 Baht Thailand 514,140 152,982,357 840,140 239,952,385 Euro - - 4,430 52,003,710Dolar Australia - - 31,430 289,240,182Riyal Saudi Arabia 358,386 905,938,882 25,975 61,690,601 Won Korea 28,777,000 236,259,170 24,003,000 188,275,257 Pound Sterling Inggris - - 2,975 41,558,553 Franc Swiss - - 8,000 77,088,519 Taiwan dolar 101,400 32,448,000 625,000 184,375,000 Ringgit Malaysia - - - Rupee India 493,500 83,895,000 - Dolar New Zealand 55,365 412,856,251 3,730 26,133,885 Arab Emirates Dirham 23,085 58,462,763 - Peso Filipina - - - Dolar Hongkong 131,010 160,083,084 - Lain-lain (masing-masing

kurang dari ekuivalen Rp 20 juta) 39,497,542 228,583,755

Jumlah Aset 4,741,186,884 4,740,080,819

Utang UsahaDolar Amerika 383,992,045 72,969 661,679,990Pound Sterling Inggris 481,198,900 41,332 577,380,941Dolar Singapura 408,022,713 68,929 480,731,291Euro 7,779,344 3,153 37,018,553Dolar Hongkong - 14,625 17,070,099

Jumlah liabilitas 1,280,993,002 1,773,880,874

Aset Neto 3,460,193,882 2,966,199,945

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada catatan 2d mengenai kebijakan akuntansi.

Page 50: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 55 -

34. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

Jumlah Bruto Jumlah Neto Jumlah Bruto Jumlah NetoRp Rp Rp Rp

AsetKas dan setara kas 22,683,236,692 22,683,236,692 13,764,673,978 13,764,673,978 Piutang usaha 1,980,490,249 1,980,490,249 1,096,911,103 1,096,911,103 Piutang lain-lain - neto 1,866,257,926 392,503,078 1,840,276,194 366,521,346

Jumlah 26,529,984,867 25,056,230,019 16,701,861,275 15,228,106,427

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuidaitas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

Page 51: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 56 -

34. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)

Risiko Likuiditas (Lanjutan)

< 1 tahun 1 - 2 tahun 3 - 5 tahun Nilai TercatatRp Rp Rp Rp

AsetKas dan setara kas 22,683,236,692 - - 22,683,236,692 Piutang usaha 1,980,490,249 - - 1,980,490,249 Piutang lain-lain - bersih 392,503,078 - - 392,503,078 Jumlah aset 25,056,230,019 - - 25,056,230,019

LiabilitasUtang bank 17,230,707,445 - - 17,230,707,445 Utang usaha 68,248,225,827 - - 68,248,225,827 Utang lain-lain 3,861,114,072 - - 3,861,114,072 Biaya yang masih harus dibayar 9,540,384,828 - - 9,540,384,828 Utang deviden 378,605,491 - - 378,605,491 Surat utang jangka menengah - - 15,000,000,000 15,000,000,000 Sewa pembiayaan 47,003,613 121,245,841 - 168,249,454 Jumlah liabilitas 99,306,041,276 121,245,841 15,000,000,000 114,427,287,117

30 Juni 2012

< 1 tahun 1 - 2 tahun 3 - 5 tahun Nilai TercatatRp Rp Rp Rp

AsetKas dan setara kas 25,110,195,389 - - 25,110,195,389 Piutang usaha 1,096,911,103 - - 1,096,911,103 Piutang lain-lain - bersih 366,521,346 - - 366,521,346 Jumlah aset 26,573,627,838 - - 26,573,627,838

LiabilitasUtang bank 17,668,237,998 - - 17,668,237,998 Utang usaha 61,667,090,035 - - 61,667,090,035 Utang lain-lain 1,233,203,748 - - 1,233,203,748 Biaya yang masih harus dibayar 6,059,474,275 - - 6,059,474,275 Utang deviden 378,605,491 - - 378,605,491 Surat utang jangka menengah - - 15,000,000,000 15,000,000,000 Sewa pembiayaan 269,195,747 21,012,756 - 290,208,503 Jumlah liabilitas 87,275,807,294 21,012,756 15,000,000,000 102,296,820,050

31 Desember 2011

35. Perjanjian

a. Perjanjian kerja sama

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama usaha (Joint business) dengan pihak ketiga, antara lain dengan PT Maharupa Gatra, Toko Bag's Station, PT Instan Print Pratama dan PT Bayuniaga Primamandiri, dimana Perusahaan memperoleh pendapatan komisi penjualan berdasarkan persentase tertentu dari hasil penjualan barang dagangan pihak ketiga (Catatan 25).

b. Perjanjian sewa

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan toko milik pihak ketiga yang berjangka waktu antara 2 sampai 5 tahun, dengan nilai kontrak antara Rp.234.720.000 sampai dengan Rp.1632.963.960 per tahun.

Page 52: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 57 -

36. Informasi Segmen

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggungjawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Grup memiliki dua (2) segmen yang dilaporkan meliputi perdagangan ritel perlengkapan dan buku dan perdagangan mata uang asing.

Perdagangan Perdaganganritel perlengkapan mata uang

dan buku asing KonsolidasiRp. Rp. Rp.

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

Pendapatan usahaPendapatan usaha segmen - pihak eksternal 79,694,075,325 823,128,605,298 902,822,680,623

Hasil segmenLaba kotor segmen 33,363,861,672 4,069,544,496 37,433,406,168

Laba (rugi) usaha (3,225,579,944) 2,150,331,042 (1,075,248,902) Pendapatan (beban) lain-lain - bersih (1,409,144,896) 8,877,257 (1,400,267,639) Laba (rugi) sebelum pajak (4,634,724,840) 2,159,208,299 (2,475,516,541)Beban (penghasilan) pajak (664,166,617) 539,802,075 (124,364,542)

Laba (rugi) Bersih (2,073,311,513) 1,619,406,224 (2,351,151,999)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Aset segmen 100,178,629,097 12,756,854,542 112,935,483,639Investasi dalam saham pada

perusahaan asosiasi 9,851,122,676 - - Aset yang tidak dialokasikan 10,834,215,532 380,191,250 11,214,406,782

Jumlah aset 120,863,967,305 13,137,045,792 124,149,890,421

Liabilitas segmen 130,056,469,475 1,722,451,431 131,778,920,906 Informasi Lainnya

Beban penyusutan dan amortisasi 2,208,957,407 86,539,539 2,295,496,946

Arus kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas dari pelanggan 78,810,496,179 823,128,605,298 901,939,101,477Pengeluaran kas untuk pemasok, karyawan

dan lain-lain (78,116,562,302) (820,891,734,717) (899,008,297,019)Pembayaran pajak (1,044,122,645) (226,613,030) (1,270,735,675)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi (350,188,768) 2,010,257,551 1,660,068,783

Arus kas dari aktivitas investasiPendapatan bunga 186,585,852 8,878,437 195,464,289Pendapatan dari penjualan aset tetap 23,550,000 - 23,550,000Perolehan atas aset tetap (1,587,425,455) (2,214,000) (1,589,639,455)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (1,377,289,603) 6,664,437 (1,370,625,166)

Arus kas dari aktivitas pendanaanPembayaran pinjaman bank - neto (437,530,553) - (437,530,553)Pembayaran bunga (1,924,112,712) - (1,924,112,712)Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (354,759,049) - (354,759,049)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan (2,716,402,314) - (2,716,402,314)

30 Juni 2012

Page 53: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 58 -

36. Informasi Segmen (Lanjutan)

Perdagangan Perdaganganritel perlengkapan mata uang

dan buku asing KonsolidasiRp. Rp. Rp.

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

Pendapatan usahaPendapatan usaha segmen - pihak eksternal 175,233,768,912 1,657,076,894,887 1,832,310,663,799

Hasil segmenLaba kotor segmen 79,322,281,546 7,501,544,014 86,823,825,560

Laba (rugi) usaha (6,890,159,279) 1,890,899,258 (4,999,260,021) Pendapatan (beban) lain-lain - bersih (2,123,255,180) 20,893,674 (2,102,361,506) Laba (rugi sebelum pajak (9,013,414,459) 1,911,792,932 (7,101,621,527)Beban (penghasilan) pajak (1,768,844,063) 477,398,012 (1,291,446,051)

Laba (rugi) pajak (7,244,570,396) 1,434,394,920 (5,810,175,476)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Aset segmen 93,160,092,915 10,809,784,238 103,969,877,153Investasi dalam saham pada

perusahaan asosiasi 7,820,388,970 - - Aset yang tidak dialokasikan 7,789,706,424 380,191,250 8,169,897,674

Jumlah aset 108,770,188,309 11,189,975,488 112,139,774,827

Liabilitas segmen 117,316,832,701 1,703,583,145 119,020,415,846 Informasi Lainnya

Beban penyusutan dan amortisasi 4,297,673,076 159,546,257 4,457,219,333

Arus kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas dari pelanggan 174,704,489,259 1,657,076,894,887 1,831,781,384,146Pengeluaran kas untuk pemasok, karyawan

dan lain-lain (171,421,336,578) (1,654,867,172,188) (1,826,288,508,766)Pembayaran pajak (81,486,404) (544,891,400) (626,377,804)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 3,201,666,277 1,664,831,299 4,866,497,576

Arus kas dari aktivitas investasiPendapatan bunga 627,561,336 21,335,773 648,897,109Pendapatan dari penjualan aset tetap 419,970,000 1,000,000 420,970,000Perolehan atas aset tetap (5,191,335,527) (252,310,760) (5,443,646,287)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (4,143,804,191) (229,974,987) (4,373,779,178)

Arus kas dari aktivitas pendanaanPenerimaan pinjaman bank - neto 5,001,483,843 - 5,001,483,843Pembayaran bunga (3,787,350,598) - (3,787,350,598)Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (655,624,452) - (655,624,452)

kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 558,508,793 - 558,508,793

31 Desember 2011

Page 54: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 59 -

37. Kelangsungan Usaha

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan anggapan bahwa Grup akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk melangsungkan usahanya. Grup mempunyai ekuitas negatif (defisiensi modal) sebesar Rp.10.776.469.260 serta akumulasi defisit sebesar Rp.40.776.469.260 pada tanggal 30 Juni 2012. Disamping itu, Perusahaan memiliki liabilitas jangka pendek yang melebihi aset lancar, sehingga modal kerja menjadi negatif pada tanggal 30 Juni 2012 Hal-hal tersebut menimbulkan ketidakpastian signifikan tentang kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

Sehubungan dengan kondisi tersebut, rencana dan tindakan manajemen Grup adalah berupaya melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang dan berusaha mengefisiensikan manajemen persediaan melalui sistem konsinyasi untuk mengurangi utang usaha kepada pemasok, memperluas jaringan pemasaran dengan membuka toko baru setiap tahun dan menjual barang-barang merek terbaru, meningkatkan penjualan buku-buku impor untuk memperoleh keuntungan (marjin) lebih tinggi serta mengembangkan usaha distributor untuk barang-barang impor, dan manajemen juga mempertimbangkan untuk menutup toko-toko yang tidak efisien atau memperkecil luas ruangan untuk pembukaan toko baru yang potensial

Putra Masagung, pemegang saham Perusahaan telah memberikan pernyataan dukungan keuangan kepada Grup. Pihak manajemen berkeyakinan bahwa dukungan keuangan tersebut memungkinkan Grup memenuhi liabilitas dan merealisasikan asetnya.

38. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar tersebut akan berlaku efektif untuk laporan keuangan periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 sebagai berikut: PSAK 1. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 2. PSAK No. 13 (Revisi 2011), property Investasi 3. PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap 4. PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya 5. PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja 6. PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman 7. PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian 8. PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa 9. PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum 10. PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi 11. PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa 12. PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba 13. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan 14. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian 15. PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham 16. PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 17. PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba per Saham 18. PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan 19. PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah 20. PSAK No. 62, Kontrak Asuransi 21. PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 22. PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

Page 55: PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TKGA/... · Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

- 60 -

38. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)

ISAK 1. ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan usaha Luar Negeri 2. ISAK No. 15, PSAK. 24 – Batas Aset imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya 3. ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa 4. ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi 5. ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan

Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 6. ISAK No. 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Sahamnya 7. ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan 8. ISAK No. 23, Sewa Operasi – Insentif 9. ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal

Sewa 10. ISAK No. 25, Hak atas Tanah 11. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat PPSAK 1. PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat 2. PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian 3. PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang

Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual 4. PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerjasama Operasi Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK diatas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

*********