37
- 1 - PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dalam Satuan Rupiah) Catatan 30 Juni 2012 31 Desember 2011 ASET Kas dan bank 2c, 2d, 4 4.701.634.231 4.327.757.515 Piutang pembiayaan konsumen Pihak ketiga – setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 75.779.334.615 pada 30 Juni 2012 dan Rp 73.809.854.584 pada 31 Desember 2011 5, 11 423.276.030.578 381.841.342.405 Biaya dibayar di muka 2g, 6 292.353.620 120.749.979 Aset sewaan – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 15.607.954.182 pada 30 Juni 2012 dan Rp 16.345.380.760 pada 31 Desember 2011 2f, 2h, 7, 11, 14 6.316.938.993 5.629.412.415 Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 4.641.381.967 pada 30 Juni 2012 dan Rp 4.359.553.025 pada 31 Desember 2011 2h, 8, 10, 11 5.617.428.600 5.737.384.372 Beban ditangguhkan 2h, 8, 9 119.424.545 119.424.545 Aset lain-lain 2j, 8, 10 470.855.869 294.983.159 JUMLAH ASET 440.794.666.436 398.071.054.390 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

  • Upload
    hadang

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

- 1 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dalam Satuan Rupiah)

Catatan 30 Juni 2012 31 Desember 2011

ASET Kas dan bank 2c, 2d, 4 4.701.634.231 4.327.757.515 Piutang pembiayaan konsumen Pihak ketiga – setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 75.779.334.615 pada 30 Juni 2012 dan Rp 73.809.854.584 pada 31 Desember 2011 5, 11 423.276.030.578 381.841.342.405 Biaya dibayar di muka 2g, 6 292.353.620 120.749.979 Aset sewaan – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 15.607.954.182 pada 30 Juni 2012 dan Rp 16.345.380.760 pada 31 Desember 2011 2f, 2h, 7, 11, 14 6.316.938.993 5.629.412.415 Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 4.641.381.967 pada 30 Juni 2012 dan Rp 4.359.553.025 pada 31 Desember 2011 2h, 8, 10, 11 5.617.428.600 5.737.384.372 Beban ditangguhkan 2h, 8, 9 119.424.545 119.424.545 Aset lain-lain 2j, 8, 10 470.855.869 294.983.159

JUMLAH ASET 440.794.666.436 398.071.054.390

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

Page 2: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

- 2 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan)

30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dalam Satuan Rupiah)

Catatan 30 Juni 2012 31 Desember 2011

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Hutang bank 2c, 5, 7, 8, 11 241.596.022.015 210.633.036.045 Angsuran diterima di muka 12 12.001.786.785 11.960.078.181 Hutang pajak 2o, 15 1.089.257.852 1.619.679.755 Beban masih harus dibayar 13 - 70.000.000 Hutang lain-lain 7, 14 3.519.545.062 3.150.347.738 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 2l, 25 2.479.143.781 2.479.143.781 Jaminan aset sewaan 7 1.314.000.000 1.314.000.000 Liabilitas pajak tangguha n 2o, 15 448.685.889 448.685.889

JUMLAH LIABILITA S 262.448.441.384 231.674.971.389

EKUITAS Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar – 1.600.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh – 400.000.000 saham 16 40.000.000.000 40.000.000.000 Agio saham 2m, 17 6.429.000.000 6.429.000.000 Cadangan menurut Undang-Undang 18 8.000.000.000 8.000.000.000 Saldo laba 123.917.225.052 111.967.083.001

JUMLAH EKUITAS 178.346.225.052 166.396.083.001

JUMLAH LIABILITA AN UIT S D EK AS 440.794.666.436 398.071.054.390

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

Page 3: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

- 3 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Dalam Satuan Rupiah)

Catatan 30 Juni 2012 30 Juni 2011

PENDAPATAN Pendapatan Usaha: Pembiayaan konsumen 2c, 2e, 2n, 19 36.921.894.392 27.632.039.369 Sewa operasi 2f, 2n, 20 2.963.649.544 3.025.709.955

Jumlah Pendapatan Usaha 39.885.543.936 30.657.749.324 Pendapatan Usaha Lain- lain 2n, 21 351.939.587 41.653.304

Jumlah Pendapatan 40.237.483.523 30.699.402.628

BEBAN Beban administrasi dan umum 2n, 22 9.302.881.257 8.918.250.545 Beban bunga pinjaman 2c, 2n, 23 15.015.421.465 7.260.609.990

Jumlah Beban 24.318.302.722 16.178.860.535

LABA SEBELUM TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 15.919.180.801 14.520.542.093 TAKSIRAN BEBAN PAJAK Periode berjalan ( ( 2o, 15 3.969.038.750) 3.621.238.750 )

LABA PERIODE BER AN JAL 11.950.142.051 10.899.303.343 LABA PER SAHAM DASAR 26 2p, 29,88 27,25

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

Page 4: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Dalam Satuan Rupiah)

Modal Ditempatkan Cadangan Menurut Catatan dan Disetor Penuh Agio Saham Undang-undang Saldo Laba Jumlah Ekuitas

Saldo 1 Januari 2011 40.000.000.000 6.429.000.000 8.000.000.000 90.715.897.825 145.144.897.825 Laba bersih - - - 10.899.303.343 10.899.303.343

Saldo 30 Juni 2011 40.000.000.000 6.429.000.000 8.000.000.000 101.615.201.168 156.044.201.168

Saldo 1 Januari 2012 40.000.000.000 6.429.000.000 8.000.000.000 111.967.083.001 166.396.083.001 Laba bersih - - - 11.950.142.051 11.950.142.051

Saldo 30 Juni 2012 40.000.000.000 6.429.000.000 8.000.000.000 123.917.225.052 178.346.225.052

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

- 4 -

Page 5: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

- 5 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Dalam Satuan Rupiah)

30 Juni 2012 30 Juni 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan pendapatan pembiayaan konsumen 164.511.425.259 126.637.371.946 Penerimaan pendapatan sewa operasi 2.839.461.384 2.626.209.949 Pembayaran pembiayaan konsumen ( 167.784.228.826 ) ( 165.616.039.205 ) Pembayaran bunga pinjaman ( 15.958.437.022 ) ( 7.965.151.709 ) Pembayaran kas untuk beban operasi ( 6.895.338.554 ) ( 5.772.710.678 ) Pembayaran sewa ( 673.930.130 ) ( 477.565.330 ) Pembayaran pajak pengh an ( ) ( asil 4.317.407.323 3.724.431.572 )

Kas Bersih Digunakan u Akt itas Operasi ( ) ( ) ntuk iv 28.278.455.212 54.292.316.599

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap ( 230.873.170 ) ( 1.492.218.600 ) Hasil penjualan aset tetap 70.000.000 6.500.000 Pembelian aset sewaan ( 2.553.000.000 ) - Hasil penjualan aset sew aan 550.000.000 -

Kas Bersih Digunakan u ( ) ( ) ntuk Aktivitas Investasi 2.163.873.170 1.485.718.600

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank 146.500.004.694 118.746.296.337 Pembayaran hutang bank ( ) ( ) 115.683.799.596 66.374.199.521

Kas Bersih Diperoleh da ri Aktivitas Pendanaan 30.816.205.098 52.372.096.816

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 373.876.716 ( 3.405.938.383 ) KAS DAN BANK AWA AH N L T U 4.327.757.515 7.557.858.474

KAS DAN BANK AKH TAH N IR U 4.701.634.231 4.151.920.091

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

Page 6: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 6 -

1. UMUM a. Pendirian dan informasi umum Entitas

PT Trust Finance Indonesia Tbk (Entitas) dahulu PT KIA Asia Finance, didirikan dengan akta Notaris Maria Kristiana Soeharyo, S.H., No. 44, tanggal 12 Pebruari 1990. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1394.HT.01.01.Th.90, tanggal 13 Maret 1990 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1990. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui akta Notaris Robert Purba S.H., No. 67, tanggal 12 Juni 2008, mengenai perubahan Anggaran Dasar dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan Terbatas”. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-49949.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 11 Agustus 2008. Entitas memperoleh ijin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 159/KMK.06/2001, tanggal 3 April 2001 dan telah diperbaharui dengan Surat Keputusan No. Kep-078/KM.6/2003, tanggal 24 Maret 2003. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas adalah menjalankan usaha di bidang pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal yang meliputi sewa pembiayaan, anjak piutang, pembiayaan kartu kredit, pembiayaan konsumen dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Pada saat ini Entitas terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen. Entitas berdomisili di Gedung Artha Graha lantai 21, Jalan Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan dan memiliki 4 kantor cabang di Jakarta, Surabaya, Medan dan Pekanbaru. Entitas memulai operasi komersialnya pada tahun 1991.

b. Penawaran Umum Saham Entitas Pada tanggal 8 Nopember 2002, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui suratnya No. S-2414/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 100.000.000 saham Entitas atau 25% dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum tersebut. Nilai nominal per lembar saham adalah Rp 100 yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 170 per saham. Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum tersebut, Entitas mencatatkan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum yaitu sebanyak 300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Dengan demikian, jumlah saham yang dicatatkan oleh Entitas pada Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 400.000.000 saham atau 100% dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Nopember 2002.

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit Entitas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Sukardi Tandijono Tang Komisaris : Iki Wibowo Widjojo Komisaris : Ir. Halim Kesuma

Page 7: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam satuan rupiah)

- 7 -

Direksi: Direktur Utama : Muhamad Nashir Direktur : Suparman Sulina Komite Audit: Ketua : Ir. Halim Kesuma Anggota : Wifin Supinawati Anggota : B. Indrawan Tjahya Dewan Pengawas Syariah: Ketua : Dr. K.H. Ahmad Munif Suratmaputra, M.A. Anggota : Drs. H. Zafrullah Salim S.H., M.Hum. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, jumlah karyawan tetap Entitas masing-masing sejumlah 114 dan 109 karyawan.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Pernyataan Kepatuhan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Sejak 1 Januari 2011, Entitas telah mengadopsi PSAK No. 1 (Revisi 2009), mengenai “Penyajian Laporan Keuangan” , PSAK No. 2 (Revisi 2009), mengenai “Laporan Arus Kas”, yang efektif untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.

c. Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Entitas terdiri kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen dan piutang karyawan. Liabilitas keuangan Entitas terdiri dari hutang bank dan titipan asuransi. Entitas telah memutuskan untuk menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” efektif tanggal 1 Januari 2010.

Page 8: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 8 -

Penjelasan atas dampak transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas Entitas dijelaskan pada Catatan 29. c.1. Klasifikasi

Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal, Entitas mengelompokkan seluruh aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, seluruh liabilitas keuangannya dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

c.2. Pengakuan

Entitas pada awalnya mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan atau penerbitan aset keuangan dan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan tersebut. Aset keuangan Entitas yang dikelompokkan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 2c.5) dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 2c.5) dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah hutang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen/pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.

c.3. Penghentian pengakuan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa, atau Entitas mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Entitas secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Entitas diakui sebagai aset atau liabilitas terpisah. Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Page 9: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 9 -

Dalam transaksi dimana Entitas secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Entitas menghentikan pengakuan aset tersebut jika Entitas tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Entitas tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.

c.4. Saling Hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Entitas memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

c.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

c.6. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Entitas mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Entitas menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Entitas, menyatukan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Entitas mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.

Page 10: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 10 -

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Entitas dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Entitas yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, sepanjang deposito berjangka tersebut digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima, serta tidak dibatasi penggunaannya.

e. Akuntansi Pembiayaan Konsumen

Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran pembiayaan dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (unearned income) dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dengan jumlah pokok pembiayaan, yang diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian yang bersangkutan dengan menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif. Sejak tanggal 1 Januari 2010, piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (lihat Catatan 2c.5).

f. Akuntansi Sewaan Entitas mencatat transaksi sewa operasi sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007), mengenai “Akuntansi Sewa”. Sesuai dengan pernyataan tersebut, transaksi sewa operasi Entitas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease), di mana pendapatan sewanya diakui berdasarkan metode garis lurus (straight-line-method) selama masa sewa.

g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

Page 11: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 11 -

h. Aset Tetap dan Aset Sewaan Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), mengenai “Aset Tetap”, suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetapnya. Entitas telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Semua aset tetap disusutkan sejak bulan penggunaan aset tersebut dengan menggunakan metode persentase tetap dari nilai buku (declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap bersangkutan, kecuali bangunan menggunakan metode garis lurus. Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut: Tarif (%)

Bangunan 5 Peralatan kantor 25 Perabot kantor 50 Kendaraan 50 Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada periode terjadinya; pengeluaran modal yang dapat meningkatkan daya guna aset dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap, termasuk aset sewaan, yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset yang bersangkutan berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan. Aset sewaan dicatat sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) mengenai “Akuntansi Sewa”. Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama seperti yang diterapkan untuk aset tetap sejenis yang diperoleh melalui kepemilikan langsung. Sesuai dengan PSAK No. 47, mengenai “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan tanah atau perpanjangan hak tanah atau hak guna usaha ditangguhkan dan diamortisasi selama periode berlakunya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Sejak 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), mengenai “Penurunan Nilai Aset”. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya.

Page 12: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 12 -

j. Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih dalam kaitannya dengan penyelesaian fasilitas pembiayaan konsumen disajikan dalam akun aset lain-lain dan dicatat berdasarkan nilai terendah antara harga pasar dan harga yang disepakati bersama.

k. Identifikasi dan Pengukuran Penurunan nilai

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Entitas menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen berdasarkan penelaahan secara keseluruhan terhadap keadaan akun piutang pada akhir periode, dengan mempertimbangkan umur piutang pembiayaan konsumen. Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah terjadi penurunan nilai atas aset keuangan Entitas. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau

tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Entitas dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Entitas menentukan bukti penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumennya secara

kolektif karena manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan konsumen ini memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis.

Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Entitas menggunakan model statistik dari

tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikain rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian actual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun penyisihan atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan

nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Piutang pembiayaan konsumen yang menurut manajemen tidak dapat tertagih lagi, saldonya

dihapusbukukan. Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain saat diterima.

Page 13: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 13 -

l. Imbalan Kerja Entitas mengakui liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan

Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003, tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003). Sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”, biaya penyisihan imbalan kerja

karyawan menurut UU No.13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu yang timbul akibat penerapan program imbalan pasti atau perubahan program imbalan pasti yang terhutang, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).

m. Biaya Emisi Saham

Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Surat Keputusan BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 mengenai “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, biaya-biaya emisi saham yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Entitas dikurangkan langsung dari agio saham yang diperoleh dari penawaran efek tersebut.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Usaha

Pendapatan atas aktivitas pembiayaan konsumen dan sewa operasi diakui sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2e dan 2f. Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).

o. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal, dan akumulasi kompensasi rugi fiskal.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan dan/atau banding, ketika hasil keberatan dan/atau banding sudah diputuskan.

p. Laba per Saham Dasar

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebesar 400.000.000 saham.

q. Informasi Segmen Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi

Page 14: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 14 -

berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Entitas yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas: - Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan

menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas yang sama);

- Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya; dan

- Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.

r. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya risiko ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diperkirakan sebelumnya.

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

a. Pendahuluan dan Gambaran Umum

Entitas memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut: − Risiko kredit − Risiko pasar − Risiko tingkat suku bunga − Risiko likuiditas − Risiko operasional

Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Entitas terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Entitas dalam mengukur dan mengelola risiko. Kerangka manajemen risiko Sektor pembiayaan banyak dipengaruhi oleh risiko, baik risiko yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dalam rangka meningkatkan kinerja Entitas, Entitas berupaya untuk mengelola berbagai risiko dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan manajemen risiko.

Page 15: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 15 -

Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko. Direksi telah menetapkan Komite Manajemen Risiko yang bertanggung jawab untuk pengembangan dan pengawasan kebijakan manajemen Entitas di masing-masing area tertentu. Komite Manajemen Risiko melaporkan kegiatan yang dilakukan ke Direksi Entitas secara berkala. Kebijakan manajemen risiko Entitas ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Entitas dalam menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang seharusnya, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Sistem dan kebijakan manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Entitas, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, bertujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan kuat, dimana semua karyawan memahami tugas dan liabilitasnya. Komite Audit Entitas memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Entitas. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit Entitas dibantu oleh Departemen Internal Audit. Departemen Internal Audit secara rutin dan berkala menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Entitas. Berikut ini adalah uraian penerapan manajemen risiko Entitas: i. Manajemen risiko kredit Manajemen risiko yang diterapkan Entitas adalah sebagai berikut:

− Kehati-hatian dalam pemberian kredit Dalam memberikan kredit pembiayaan konsumen, Entitas menerapkan beberapa proses penilaian kredit.

− Manajemen penagihan Dalam rangka memperkuat manajemen penagihan, Entitas telah membangun departemen khusus untuk lebih menyediakan layanan peringatan dini kepada pelanggan. Semua usaha tersebut dalam rangka menjaga rasio kredit bermasalah.

− Pengawasan intern yang kuat Entitas memiliki departemen yang mengawasi kredit yang diberikan untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional baik di kantor cabang maupun kantor pusat telah sesuai dengan standar prosedur operasional (Standard Operational Procedures).

− Pemantauan dan analisis kualitas aset yang ketat Entitas terus melakukan pemantauan yang ketat dalam pemberian kredit pembiayaan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh aset piutang yang berkualitas baik sehingga dapat mengurangi potensi risiko tunggakan angsuran dan diharapkan pelanggan dapat membayar liabilitasnya secara tepat waktu. Selain itu, Entitas juga

Page 16: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 16 -

terus melakukan pemantauan terhadap kredit yang telah diberikan, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penurunan kualitas kredit.

ii. Manajemen risiko pendanaan Manajemen risiko yang diterapkan Entitas adalah sebagai berikut:

− Diversifikasi sumber pendanaan Dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan, Entitas melakukan diversifikasi pendanaan, antara lain dengan alternatif sumber dana dari berbagai bank.

− Pengelolaan ketidaksesuaian suku bunga Dalam rangka mengantisipasi ketidaksesuaian bunga piutang dan suku bunga pinjaman yang diterima, Entitas berusaha mendapatkan pinjaman dengan suku bunga tetap agar keseimbangan antara suku bunga piutang dan hutang selalu terjaga.

− Pengelolaan risiko likuiditas Dalam mengelola risiko likuiditas, Entitas menggunakan sumber dana jangka panjang untuk membiayai piutang jangka panjangnya. Entitas telah melakukan kerjasama dengan sejumlah bank lokal untuk penyediaan sumber dana jangka panjang dalam mata uang Rupiah, guna memperkuat struktur pendanaan.

b. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan counterparty untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya. Untuk meyakinkan bahwa penurunan nilai terdeteksi secara dini, portofolio kredit dimonitor secara aktif pada setiap tingkatan struktur risiko dan akan dikurangi melalui pelaksanaan strategi pemulihan. Untuk setiap kategori aset keuangan, Entitas harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit. • Eksposur maksimum terhadap risiko kredit

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.

• Analisa konsentrasi risiko kredit

Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya. Entitas bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan Entitas serta tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.

c. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko terhadap pendapatan Entitas yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga atau dari fluktuasi tingkat harga. Risiko pasar timbul ketika perubahan tingkat

Page 17: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 17 -

suku bunga atau ketidakstabilan tingkat harga menyebabkan penurunan nilai wajar aset dan liabilitas. Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada saat perubahannya, terutama ketika tingkat bunga dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagi Entitas sehingga dapat menyebabkan risiko kredit Entitas meningkat. Untuk itu, Entitas menerapkan pengelolaan tingkat bunga tetap secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana. Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Entitas saat ini, risiko pasar Entitas adalah minimal. Entitas tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan konsumen dalam bentuk maupun menggunakan mata uang asing.

d. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Dalam rangka mengantisipasi ketidaksesuaian bunga piutang dan suku bunga pinjaman yang diterima, Entitas berusaha mendapatkan pinjaman dengan suku bunga tetap agar keseimbangan antara suku bunga piutang dan hutang selalu terjaga.

e. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Entitas tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi liabilitas pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk pelunasan pinjaman yang diterima yang jatuh tempo. Untuk mengurangi risiko pendanaan, Entitas mendiversifikasi sumber dana. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Entitas memperoleh sumber dana dari berbagai bank. Selama ini, Entitas memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Hal ini dapat dilihat dari solvabilitas, yakni kemampuan Entitas dalam memenuhi liabilitas jangka pendek dan jangka panjangnya yang mengalami pertumbuhan. Rasio liabilitas terhadap ekuitas Entitas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 1,47 dan 1,39. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 0,59 dan 0,58.

f. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian, baik langsung ataupun tidak langsung yang timbul dari berbagai macam penyebab yang terkait dengan proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan dari faktor eksternal, selain risiko yang timbul dari peraturan hukum dan pemerintah dan tata kelola Entitas yang secara umum diterima. Risiko operasional timbul dari seluruh kegiatan operasi Entitas. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Entitas menghadapi risiko kelalaian penerapan standar operasional dan prosedur maupun pengendalian yang tidak menunjang pertumbuhan Entitas, terutama dalam menganalisa kelayakan pembiayaan dan pengawasan terhadap penagihan piutang. Hal ini dapat mempengaruhi proses transaksi usaha dan akan mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi dan tingkat layanan kepada pelanggan dan dealer, yang mempengaruhi kinerja dan daya saing Entitas.

Page 18: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 18 -

4. KAS DAN BANK

Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2012 31 Desember 2011

Kas 15.345.300 12.918.900

Bank: PT Bank Central Asia Tbk 1.981.244.408 2.497.020.382 PT Bank Syariah Mandiri 727.146.428 844.724.167 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 1.203.502.101 449.017.034 PT Bank Windu Kentjana International Tbk 15.734.457 196.335.619 PT Bank Victoria International Tbk 29.899.919 71.835.899 PT Bank Central Asia Syariah 31.891.598 64.572.331 PT Bank Panin Syariah 68.508.059 48.456.157 PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 97.029.876 35.289.588 PT Bank SBI Indonesia 94.623.898 33.175.786 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 155.269.379 29.244.438 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.576.197 19.690.658 PT Bank Mitraniaga 3.655.786 9.494.318 PT Bank Kesawan Tbk 8.271.116 8.391.116 PT Bank Bukopin Syariah 59.984.500 4.950.000 PT Bank Ne gara Indonesia (Persero) Tbk 206.951.209 2.641.122

Sub-jumlah 4.686.288.931 4.314.838.615

Jumlah 4.701.634.231 4.327.757.515

5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

Akun ini merupakan piutang atas transaksi pembiayaan konsumen atas kendaraan bermotor dan properti dari para konsumen pihak ketiga sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Piutang pembiayaan konsumen jatuh tempo dalam: Satu tahun 88.456.022.692 61.864.548.791 Dua tahun 186.447.338.992 184.707.182.611 Tiga tahun 223.459.756.009 208.302.453.087 Empat tahun 692.247.500 777.012.500

499.055.365.193 455.651.196.989 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui ( 70.731.945.974 ) ( 68.762.465.943 ) Penyisihan keru ( ) ( ) gian penurunan nilai 5.047.388.641 5.047.388.641

Sub-jumlah ( ) ( ) 75.779.334.615 73.809.854.584

Piutang pembia yaan konsumen – bersih 423.276.030.578 381.841.342.405 Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai:

Page 19: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 19 -

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Saldo awal periode 5.047.388.641 4.277.390.196 Penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 30) - - Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan - 769.998.445

Saldo akhir peri ode 5.047.388.641 5.047.388.641 Berdasarkan kontrak pembiayaan konsumen, konsumen melakukan pembiayaan secara bulanan dalam jumlah tetap. Tingkat bunga rata-rata pembiayaan konsumen berkisar 14% - 27% pada tahun 2012 dan 17% - 27% pada 31 Desember 2011. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, piutang pembiayaan konsumen bruto telah dikurangkan dengan pendapatan ditangguhkan yang merupakan kompensasi atas biaya transaksi masing-masing sebesar Rp 2.595.135.572 dan Rp 2.436.246.953 (lihat Catatan 2c.2). Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, piutang pembiayaan konsumen dijadikan agunan untuk memperoleh pinjaman bank (lihat Catatan 11). Manajemen yakin bahwa tidak terdapat konsentrasi signifikan atas risiko kredit pada piutang pembiayaan konsumen dari pihak ketiga. Sejak tanggal 1 Januari 2010, piutang pembiayaan konsumen dievaluasi untuk penurunan nilai atas dasar seperti yang dijelaskan di Catatan No. 2k atas laporan keuangan. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai cukup untuk menutup kerugian atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen di kemudian hari.

6. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Akun ini merupakan biaya sewa dibayar di muka. 7. ASET SEWAAN

Aset sewaan berupa kendaraan yang terdiri dari: 30 Juni 20 12

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga perolehan 21.974.793.175 2.553.000.000 2.602.900.000 21.924.893.175 Akumulasi penyusutan 16.345.380.760 1.554.387.231 2.291.813.809 15.607.954.182

Nilai buku 5.629.412.415 6.316.938.993 31 Desember 2011

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga perolehan 20.558.243.175 1.416.550.000 - 21.974.793.175 Akumulasi penyusutan 11.495.289.054 4.850.091.706 - 16.345.380.760

Nilai buku 9.062.954.121 5.629.412.415

Page 20: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 20 -

Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, jumlah penyusutan aset sewaan yang dibebankan pada usaha, masing-masing sebesar Rp 1.554.387.231 dan Rp 4.850.091.706 (lihat Catatan 22). Penjualan aset sewaan adalah sebagai berikut:

2012

Harga jual 550.000.000 Nilai buku 311.086.191

Laba penjualan aset sewaan (lihat Catatan 21) 238.913.809 Aset sewaan tertentu milik Entitas dijadikan agunan untuk memperoleh pinjaman bank (lihat Catatan 11). Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, uang jaminan sewa yang diterima Entitas atas aset sewaan Rp 1.314.000.000 disajikan sebagai akun ”Jaminan Aset Sewaan” dalam laporan posisi keuangan.. Aset sewaan dan aset tetap telah diasuransikan secara gabungan terhadap risiko kebakaran, pencurian, kebanjiran dan risiko lainnya (all-risk) dengan nilai pertanggungan untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 21.057.749.085 dan Rp 17.560.300.000. Manajemen Entitas berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

8. ASET TETAP

Aset tetap terdiri dari: 30 Juni 2 012

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga Perolehan Tanah 1.687.373.868 - 1.687.373.868 Bangunan 3.003.259.996 - 3.003.259.996 Peralatan kantor 1.461.106.958 159.545.500 - 1.620.652.458 Perabot kantor 379.189.575 71.327.670 - 450.517.245 Kendaraan 3.566.007.000 69.000.000 3.497.007.000

Jumlah 10.096.937.397 230.873.170 69.000.000 10.258.810.567

Akumulasi Penyusutan Bangunan 86.059.698 76.297.722 - 162.357.420 Peralatan kantor 1.127.437.343 59.117.164 - 1.186.554.507 Perabot kantor 367.758.249 18.486.736 - 386.244.985 Kendaraan 2.778.297.735 196.927.320 69.000.000 2.906.225.055

Jumlah 4.359.553.025 350.828.942 69.000.000 4.641.381.967

Nila 5.737.384.372 5.617.428.600i Buku 31 Desem ber 2011

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga perolehan Tanah 585.971.035 1.101.402.833 - 1.687.373.868 Bangunan 491.026.465 2.512.233.531 - 3.003.259.996 Peralatan kantor 1.373.646.358 87.460.600 - 1.461.106.958 Perabot kantor 363.306.575 15.883.000 - 379.189.575 Kendaraan 3.321.637.500 478.715.000 234.345.500 3.566.007.000

Jumlah 6.135.587.933 4.195.694.964 234.345.500 10.096.937.397

Akumulasi Penyusutan

Page 21: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 21 -

31 Desem ber 2011

Bangunan 4.091.888 81.967.810 - 86.059.698 Peralatan kantor 988.483.749 138.953.594 - 1.127.437.343 Perabot kantor 359.267.345 8.490.904 - 367.758.249 Kendaraan 2.438.473.495 573.736.797 233.912.557 2.778.297.735

Jumlah 3.790.316.477 803.149.105 233.912.557 4.359.553.025

Nila 2.345.271.456 5.737.384.372i Buku

Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, jumlah penyusutan aset tetap yang dibebankan pada usaha, masing-masing sebesar Rp 350.828.942 dan Rp 803.149.105 (lihat Catatan 22) Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012

Harga jual 70.000.000 Nilai buku -

Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 21) 70.000.000

Aset tetap tertentu milik Entitas dijadikan agunan untuk memperoleh pinjaman bank (lihat Catatan 11). Aset tetap dan aset sewaan telah diasuransikan secara gabungan terhadap risiko kebakaran, pencurian, kebanjiran dan risiko lainnya (all-risk) dengan nilai pertanggungan untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 21.057.749.085 dan Rp 17.560.300.000. Manajemen Entitas berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan adanya penurunan nilai aset tetap Entitas pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

9. BEBAN DITANGGUHKAN Akun ini merupakan beban ditangguhkan atas biaya legal berkaitan dengan pembelian tanah pada tahun 2011.

10. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Uang jaminan 178.013.659 178.013.659 Agunan diambil alih 89.900.000 89.900.000 Piutang karyawan 20.239.500 17.239.500 Lain-lain 182.702.710 9.830.000

Jumlah 470.855.869 294.983.159 Agunan yang diambil alih diperoleh dalam kaitannya dengan penyelesaian fasilitas pembiayaan nasabah dan dicatat berdasarkan nilai terendah antara harga pasar dan harga yang disepakati bersama (lihat Catatan 2j).

Page 22: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 22 -

11. HUTANG BANK

Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2012 31 Desember 2011

PT Bank Syariah Mandiri 64.013.066.002 89.044.974.431 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 84.082.096.840 66.414.511.503 PT Bank Central Asia Tbk 10.235.254.704 12.494.506.123 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 25.759.792.034 10.725.848.582 PT Bank Central Asia Syariah 11.935.758.670 9.114.787.641 PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 13.364.366.080 7.691.065.400 PT Bank SBI Indonesia 10.000.000.000 6.500.000.000 PT Bank Panin Syariah 3.471.305.888 5.338.113.052 PT Bank Windu Kentjana International Tbk 1.281.050.292 2.168.288.117 PT Bank Victoria International Tbk 785.799.751 1.140.941.196 PT Bank Bukop in Syariah 16.667.531.754 -

Jumlah 241.596.022.015 210.633.036.045

a. PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri) Al murabahah Pada tanggal 27 Nopember 2001, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan al murabahah (wa’ad) dari Bank Syariah Mandiri dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000, dijamin dengan hak pengalihan atas piutang pembiayaan konsumen (cessie) senilai 143% dari jumlah fasilitas pembiayaan. Perpanjangan fasilitas pembiayaan ini dilakukan pada tanggal 21 Juli 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 21 Juli 2007. Batas maksimum pinjaman ini ditingkatkan menjadi Rp 60.000.000.000 dan tingkat marjin keuntungan per tahun sebesar 15%. Perpanjangan terakhir fasilitas pembiayaan ini dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2010 dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 April 2016. Tingkat marjin keuntungan telah berubah menjadi 11,92% per tahun dengan maksimal pencairan adalah 70% dari piutang pokok lancar yang dialihkan dan tidak boleh melebihi batas maksimum fasilitas tersebut. Al musyarakah Pada tanggal 21 Juli 2011, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan al musyarakah (wa’ad) dari Bank Syariah Mandiri dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 40.000.000.000, dijamin dengan hak pengalihan atas piutang pembiayaan konsumen (cessie) yang dibiayai dengan batas maksimum pinjaman tersebut. Fasilitas pembiayaan ini akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juli 2017 dengan tingkat marjin keuntungan per tahun sebesar 12% - 13,50% dan maksimal pencairan adalah 70% dari piutang pokok pembiayaan dan tidak boleh melebihi batas maksimum fasilitas tersebut. Selama pinjaman al murabahah dan al musyarakah belum dilunasi, Entitas tidak diperkenankan antara lain, melakukan penjualan, menjaminkan dan mentransfer aset yang dijaminkan, mengubah status Entitas, memperoleh pinjaman dari pihak lain, mengikat diri sebagai penjamin hutang, membubarkan dan menyatakan pailit serta mengajukan kepada pihak yang berwenang untuk menunjuk eksekutor, kurator, likuidator atau pengawas atas sebagian atau seluruh harta kekayaan Entitas, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Syariah Mandiri.

Selain persyaratan diatas, Entitas juga tidak diperkenankan mempunyai rasio pinjaman terhadap ekuitas melebihi rasio 10:1.

b. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Bank Artha Graha) Pada tanggal 4 Juli 2007, Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja (revolving) dengan

Page 23: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 23 -

jangka waktu 1 tahun dari Bank Artha Graha. Perubahan perjanjian pembiayaan ini terakhir dilakukan dengan Akta Notaris tanggal 15 Mei 2012, sehingga fasilitas yang diterima Entitas menjadi Rp 170.000.000.000. Fasilitas pembiayaan ini akan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2013 dengan tingkat suku bunga 12% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan pengalihan hak atas piutang pembiayaan konsumen (cessie) yang dibiayai dengan batas maksimum pinjaman tersebut. Selama pinjaman belum dilunasi, Entitas tidak diperkenankan antara lain, melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan dan membubarkan Entitas; memperoleh pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan lain kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; perubahan bentuk usaha Entitas; mengikat diri sebagai penjamin; menyerahkan seluruh atau sebagian hak atau liabilitas Entitas yang berhubungan dengan perjanjian ini kepada pihak lain; membuat perjanjian bantuan teknik atau manajemen dan memindahtangankan Entitas dalam bentuk atau dengan nama lain kepada pihak lain, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Artha Graha.

c. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tanggal 11 Agustus 2008, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman installment loan dari BCA. Perubahan perjanjian pinjaman ini terakhir dilakukan dengan Akta Notaris tanggal 19 September 2011, Entitas mendapatkan fasilitas dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini selama 3 tahun dengan tingkat suku bunga 11% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan hak pengalihan atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 120% dari plafon pinjaman yang ditarik dan sebidang tanah dan bangunan SHM No. 1006/Sei Sikambing D seluas 94 m2 yang terletak di Medan, Sumatera Utara (lihat Catatan 8). Selama pinjaman belum dilunasi, Entitas tidak diperkenankan antara lain, melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan dan membubarkan Entitas; mengikat diri sebagai penjamin dan meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada Entitas afiliasinya kecuali untuk kegiatan usaha yang normal dan mengubah status kelembagaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA.

d. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Mualamat Indonesia)

Berdasarkan Akta Notaris pada tanggal 30 Juni 2011, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan secara musyarakah dari Bank Muamalat Indonesia dengan batas maksimum pengadaan barang modal sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini selama 4 tahun dan dijamin dengan pengalihan hak atas piutang pembiayaan konsumen (cessie) senilai Rp 6.250.000.000. Berdasarkan Akta Notaris pada tanggal 28 Nopember 2011, Entitas memperoleh fasilitas al musyarakah (baru) dari Bank Muamalat Indonesia dengan batas maksimum Rp 40.000.000.000 untuk modal kerja pembiayaan alat berat. Jangka waktu fasilitas ini selama 4 tahun dan dijamin dengan pengalihan hak atas piutang pembiayaan konsumen (cessie) sebesar 125% nilai proyek atau senilai Rp 50.000.000.000. Sehingga, jumlah batas maksimum fasilitas pembiayaan yang diperoleh Entitas dari Bank Muamalat Indonesia adalah sebesar Rp 50.000.000.000. Selama pinjaman belum dilunasi, Entitas wajib memberitahukan terlebih dahulu apabila melakukan hal-hal antara lain, melakukan penggabungan (merger), menjual, menyewakan, mengalihkan aset Entitas; meminjamkan uang, memperoleh hutang, memberi pinjaman pada pihak lain, mengubah susunan pengurus dan melakukan pembayaran sebelum waktunya, serta Entitas tidak diperkenankan melakukan pembubaran usaha, menyatakan pailit dan menjadi penjamin, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Muamalat Indonesia dan maksimum hutang adalah sebesar 10 kali jumlah modal (gearing ratio).

Page 24: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 24 -

e. PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah)

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pembiayaan (SP3) tanggal 27 Oktober 2011 dari BCA Syariah, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan PMK musyarakah (non revolving) dengan batas maksimum sebesar Rp 15.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini selama 3 tahun dan dijamin dengan tanah dan bangunan dengan SHGB No. 340/air hitam atas nama Entitas seluas 107 m2 dan piutang pengalihan hak atas piutang pembiayaan konsumen (cessie) senilai Rp 20.833.333.333 (lihat Catatan 8). Sampai dengan tanggal laporan, Akta Notaris atas perjanjian ini masih dalam proses penyelesaian.

f. PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah)

Berdasarkan Akta Notaris tanggal 2 Nopember 2011, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan line facility (musyarakah) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 10.000.000.000 dari BRI Syariah. Pada tanggal 14 Maret 2012, Entitas memperoleh penambahan plafon fasilitas musyarakah sebesar Rp 40.000.000.000 sehingga jumlah keseluruhan batas maksimum pembiayaan menjadi sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini selama 1 tahun dan dijamin dengan pengalihan hak atas piutang pembiayaan konsumen (cessie) minimal 111% dari plafon pinjaman yang ditarik. Selama pinjaman belum dilunasi, Entitas tidak diperkenankan antara lain, membuat hutang kepada pihak ketiga, melakukan akuisisi, merger, restrukturisasi, melakukan perubahan modal, melunasi pinjaman dari pihak afiliasi, memperoleh pinjaman dari bank atau kreditur lain, mengubah status badan hukum, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BRI Syariah.

g. PT Bank SBI Indonesia (Bank SBI Indonesia)

Pada tanggal 5 September 2000, Entitas memperoleh fasilitas kredit demand loan dari Bank SBI Indonesia. Perubahan perjanjian pembiayaan ini terakhir dilakukan dengan Akta Notaris tanggal 1 Nopember 2011, sehingga fasilitas yang diterima Entitas menjadi demand loan 1 dan 2 dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sebesar Rp 7.500.000.000 dan Rp 2.500.000.000. Fasilitas pembiayaan ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 September 2012 dengan tingkat suku bunga 12,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan hak pengalihan atas piutang pembiayaan konsumen (cessie) sebesar Rp 9.375.000.000. Selama pinjaman belum dilunasi, Entitas tidak diperkenankan antara lain, menjaminkan barang yang telah diserahkan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini kepada pihak lain dan menarik dana melebihi plafond fasilitas kredit yang telah ditentukan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank SBI Indonesia.

h. PT Bank Panin Syariah (Bank Panin) Pada tanggal 25 Juni 2010, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan al musyarakah wal murabahah dari Bank Panin dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 10.000.000.000, dijamin dengan hak pengalihan atas piutang pembiayaan konsumen (cessie) senilai 143% dari jumlah fasilitas pembiayaan dan tingkat marjin keuntungan per tahun sebesar 12,5%. Jangka waktu fasilitas pembiayaan ini selama 3 tahun dengan jangka waktu penarikan selama 1 tahun. Selama pinjaman belum dilunasi, Entitas tidak diperkenankan antara lain, melakukan penjualan, menjaminkan dan mentransfer sebagian atau seluruh aset yang dijaminkan ke Bank Panin; meminta dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri; melakukan perubahan susunan pengurus; dan mengubah nama, maksud dan tujuan kegiatan usaha, serta status Entitas.

Page 25: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 25 -

i. PT Bank Windu Kentjana International Tbk (Bank Windu) Pada tanggal 25 Januari 2010, Entitas memperoleh fasilitas kredit installment loan dari Bank Windu dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pembiayaan ini selama 3 tahun dengan tingkat suku bunga 13% per tahun dan dijamin dengan hak pengalihan atas piutang pembiayaan konsumen (cessie). Selama pinjaman belum dilunasi, Entitas tidak diperkenankan antara lain, menjaminkan dan/ atau menggadaikan barang yang telah dijaminkan kepada Bank Windu; membubarkan Entitas; menjual seluruh atau sebagian harta Entitas kecuali transaksi yang berhubungan dengan menjalankan usaha; melakukan investasi pada entitas lainnya; memberikan jaminan Entitas dan meminjamkan uang kepada pihak lain kecuali untuk kepentingan usaha; serta mendapat pinjaman dari pihak ketiga kecuali untuk kepentingan usaha.

j. PT Bank Victoria International Tbk

Pada tanggal 24 Maret 2011, Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa kredit modal kerja pinjaman tetap dengan angsuran (KMK-PTDA) uncommited non revolving dalam bentuk line limit. Batas maksimum pinjaman yang diberikan sebesar Rp 5.000.000.00 dengan jangka waktu 1 tahun dan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen minimum sebesar 120% dari saldo pinjaman tetap dengan angsuran (PTDA) - uncommitted non revolving dalam bentuk line limit.

k. PT Bank Mitraniaga (Bank Mitraniaga)

Pada tanggal 17 Januari 2001, Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa kredit rekening koran dan term loan dari Bank Mitraniaga yang dijamin dengan pengalihan hak atas piutang pembiayaan konsumen, aset tetap kendaraan dan aset sewaan, dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000 dan Rp 1.000.000.000, dengan tingkat suku bunga antara 18% sampai 20% per tahun. Pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 17 Januari 2004. Perpanjangan terakhir fasilitas kredit term loan dilakukan pada tanggal 1 Juli 2004, dengan batas maksimum sebesar Rp 2.000.000.000 dan tingkat suku bunga 15% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2007. Pada tahun 2007, fasilitas pinjaman term loan telah dilunasi oleh Entitas. Berdasarkan addendum atas perjanjian kredit pada tanggal 18 Januari 2012, jangka waktu fasilitas kredit rekening koran adalah sampai dengan tanggal 17 Januari 2013 dengan tingkat suku bunga 13% per tahun dan telah diperpanjang. Selama pinjaman belum dilunasi, Entitas tidak diperkenankan antara lain, menjual atau melepaskan barang yang dijaminkan kepada Bank Mitraniaga; mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit; membubarkan atau melikuidasi Entitas; melakukan merger, akuisisi atau menjual sebagian besar Entitas; mengadakan perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham, direksi dan komisaris Entitas; menjadi penjamin hutang pihak lain; mengalihkan pinjaman kepada pihak manapun juga; melakukan investasi yang mengakibatkan dampak negatif terhadap pengelolaan Entitas dan mengalihkan sebagian atau seluruhnya hak dan/atau kewajiban Entitas kepada pihak lain, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mitraniaga.

l. PT Bank Bukopin Syariah (Bank Bukopin Syariah)

Berdasarkan surat persetujuan pemberian fasilitas pembiayaan dari Bank Bukopin Syariah tanggal 27 Oktober 2011, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan line facility (musyarakah) dengan batas maksimum sebesar Rp 20.000.000.000. Jangka waktu pencairan fasilitas ini maksimum 6 bulan sejak tanggal akad dengan tingkat marjin keuntungan per tahun sebesar 12,5%. Pada tahun 2011, fasilitas pinjaman ini belum digunakan oleh Entitas.

Page 26: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 26 -

Tanpa perjanjian tertulis dari Bank Bukopin Syariah, Entitas tidak diperkenankan antara lain, menjual, mentransfer, memindahkan hak, menjaminkan aset milik Entitas yang menjadi jaminan atas fasilitas ini, kepada pihak lain, menerima fasilitas kredit dari pihak lain dan mengajukan permohonan pailit. Entitas juga diharuskan untuk menjaga gearing ratio maksimum 10 kali dari modal Entitas. Sampai dengan tanggal laporan, Akta Notaris atas perjanjian ini masih dalam proses penyelesaian.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, hutang bank telah dikurangkan dengan biaya transaksi terkait langsung dengan perolehan hutang bank masing-masing sebesar Rp 796.234.685 dan Rp 943.015.557 (lihat Catatan 2c.2).

12. ANGSURAN DITERIMA DI MUKA

Akun ini merupakan jumlah angsuran pembiayaan konsumen dari nasabah yang diterima di muka oleh Entitas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 12.001.786.785 dan Rp 11.960.078.181.

13. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini merupakan beban yang masih harus dibayar atas jasa profesional.

14. HUTANG LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Titipan asuransi 1.970.245.699 1.613.170.064 Uang muka sewa operasi 665.392.673 834.160.148 Uang titipan pel anggan 883.906.690 703.017.526

Jumlah 3.519.545.062 3.150.347.738

Titipan asuransi merupakan jumlah pembayaran premi asuransi oleh konsumen kepada Entitas tetapi belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi. Uang muka sewa operasi merupakan penerimaan di muka atas pendapatan sewa operasi kendaraan (lihat Catatan 7) yang belum direalisasi pada akhir periode.

15. PERPAJAKAN

a. Hutang pajak 30 Juni 2012 31 Desember 2011

Pajak Pertambahan Nilai 16.900.741 9.996.341 Pajak Penghasilan Pasal 21 115.449.623 300.504.950 Pasal 23 21.235.362 - Pasal 29 935.672.126 1.309.178.464

Jumlah 1.089.257.852 1.619.679.755

Page 27: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 27 -

b. Beban pajak penghasilan tahun berjalan

Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif komersial dengan laba rugi fiskal adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak 15.919.180.801 28.311.445.364 Beda Waktu: Pendapatan ditangguhkan pengakuannya - 2.436.246.953 Beban imbalan kerja - 679.852.853

Biaya transaksi terkait langsung dengan perolehan hutang bank - ( 943.015.557 )

Beda Tetap: Pendapatan yang dikenakan pajak final: Jasa giro ( ( ) dan bunga deposito 43.025.778) 70.404.435

Taksiran lab a fiskal tahun berjalan 15.876.155.023 30.414.125.178

Taksiran beban pajak penghasilan tahun berjalan 3.969.038.750 7.603.531.250

Pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 23 ( 56.789.230) ( 111.244.851 ) Pasal 25 ( ( ) 2.976.577.394) 6.183.107.935

Hutang pajak penghasilan 935.672.126 1.309.178.464

Taksiran laba fiskal Entitas untuk tahun 31 Desember 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan yang disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Entitas melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Pajak tangguhan

Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 31 Desember 2011

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Pendapatan ditangguhkan pengakuannya ( 448.685.889 ) 918.813.868 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja - 619.785.945 Biaya transaksi terkait langsung dengan perolehan hutang bank - ( 350.510.412 ) Penyisih ( ) an kerugian penurunan nilai - 1.636.775.290

Liabilitas paj ( ) ( ) ak tangguhan – bersih 448.685.889 448.685.889

Page 28: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 28 -

16. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:

m Nilai No inal Rp 100 per Saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan Kepemilikan Pemegan g Saham Disetor Penuh (%) Jumlah PT Majujaya Terus Sejahtera 120.000.000 30,00 12.000.000.000 PT Artha Securities Indonesia 46.630.000 11,66 4.663.000.000 Federal Investment Holding, ltd 139.975.000 34,99 13.997.500.000 Masyarakat (masing-masing

dengan kepemilikan kurang dari 5 %) 93.395.000 23,35 9.339.500.000 Jumlah 400.000.000 100,00 40.000.000.000

Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Nilai nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan Kepemilikan g Saham Disetor Penuh (%) Jumlah Pemegan PT Majujaya Terus Sejahtera 120.000.000 30,00 12.000.000.000 PT Artha Securities Indonesia 96.630.000 24,16 9.663.000.000 Sukardi Tandijono Tang 71.975.000 17,99 7.197.500.000 Masyarakat (masing-masing

dengan kepemilikan kurang dari 5 %) 111.395.000 27,85 11.139.500.000 Jumlah 400.000.000 100,00 40.000.000.000

17. AGIO SAHAM

Akun ini merupakan selisih antara nilai nominal saham perdana Entitas dengan harga pasar saham atas penjualan saham perdana kepada masyarakat. Saldo agio saham sebesar Rp 6.429.000.000 adalah jumlah agio setelah dikurangi dengan biaya emisi penerbitan saham baru sebesar Rp 571.000.000.

18. CADANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG

Sesuai dengan pasal 70 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007, mengenai “Perusahaan Terbatas”, Entitas diwajibkan menyisihkan sejumlah tertentu dari laba bersih untuk dana cadangan menurut undang-undang, sampai dana cadangan tersebut mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 12 Juni 2008, yang telah diaktakan dengan akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 40, tanggal 12 Juni 2008, Notaris di Jakarta, Entitas telah menyetujui untuk membentuk cadangan menurut Undang-Undang sebesar Rp 8.000.000.000.

Page 29: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 29 -

19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN Rincian pendapatan pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Pendapatan bunga 35.228.345.407 25.900.579.872 Pendapatan den da 1.693.548.985 1.731.459.497

Jumlah 36.921.894.392 27.632.039.369

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi pendapatan yang ditangguhkan pengakuannya sebesar Rp 1.284.585.758 dan Rp 823.737.881.

20. PENDAPATAN SEWA OPERASI

Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011, pendapatan sewa operasi masing-masing sebesar Rp 2.963.649.544 dan Rp 3.025.709.955, merupakan pendapatan sewa operasi kendaraan bermotor (operating lease) berdasarkan kontrak dengan pihak ketiga.

21. PENDAPATAN USAHA LAIN-LAIN

Rincian pendapatan usaha lain-lain adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Laba penjualan aset tetap 70.000.000 6.067.061 Jasa giro dan bunga deposito 43.025.778 35.586.243 Laba penjualan aset sewaan 238.913.809 -

Jumlah 351.939.587 41.653.304

22. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM

Rincian beban administrasi dan umum adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Gaji dan tunjangan 5.025.233.846 4.572.090.160 Penyusutan aset sewaan (lihat Catatan 7) 1.554.387.231 2.265.738.540 Sewa kantor 490.326.510 558.815.332 Transportasi dan perjalanan dinas 418.804.984 290.556.687 Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 8) 350.828.942 320.985.995 Jasa profesi 351.650.000 128.804.000 Perbaikan dan pemeliharaan 402.555.772 148.223.103 Telekomunikasi 171.305.015 169.525.962 Keperluan kantor 158.718.184 159.050.036 Perijinan 124.731.800 94.943.200 Jamuan dan representasi 55.216.556 48.991.002 Administrasi bank 45.175.105 27.651.868

Page 30: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 30 -

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Iklan dan promosi 51.780.590 48.786.950 Bea materai 53.019.960 43.300.198 Listrik 49.146.762 40.787.512

Jumlah 9.302.881.257 8.918.250.545

23. BEBAN BUNGA PINJAMAN

Pada 30 Juni 2012 dan 2011, beban bunga dan keuangan adalah sebesar Rp 15.015.421.465 dan Rp 7.260.609.990. Termasuk dalam beban bunga pinjaman adalah amortisasi biaya transaksi terkait langsung dengan perolehan hutang bank untuk periode Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp 855.993.057.

24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011, Entitas melakukan pembayaran gaji dan tunjangan lain kepada Dewan Komisaris dan Direksi, personil karyawan kunci masing-masing sebesar Rp 1.228.983.000 dan Rp 1.259.505.000.

25. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA

Entitas menetapkan manfaat untuk karyawan yang mencapai usia pensiun 55 tahun berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Manfaat tersebut tidak didanai. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit, dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Tingkat diskonto 8 % 9,3 % Tingkat kenaikan gaji 8 % 8 % Tingkat mortalita TMI-II 1999 TMI – II 1999 Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun Mutasi liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Saldo awal tahun 2.479.143.781 1.799.290.928 Penambahan selama tahun berjalan (lihat Catata n 22) - 679.852.853

Jumlah 2.479.143.781 2.479.143.781 Manajemen Entitas berpendapat bahwa jumlah penyisihan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tersebut adalah memadai untuk memenuhi ketentuan dalam UU No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004).

Page 31: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 31 -

26. LABA PER SAHAM DASAR

Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Laba periode berjalan 11.950.142.051 10.899.303.343 Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar 400.000.000 400.000.000 Laba per saham dasar 29,88 27,25

27. INFORMASI SEGMEN USAHA

Kegiatan utama Entitas pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan berdasarkan informasi segmen sebagai berikut: a. Segmen geografis b. Segmen operasi

Informasi hasil bersih segmen berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012

Jakarta Sumatera Jawa Timur Jumlah

Pendapatan usaha 24.733.636.068 8.366.582.703 6.785.325.165 39.885.543.936 Pendapatan lain-lain 347.684.796 3.992.460 262.331 351.939.587

Jumlah pendapatan 25.081.320.864 8.370.575.163 6.785.587.496 40.237.483.523

Beban administrasi dan umum 13.641.995.438 829.643.512 543.782.515 15.015.421.465 Beban bunga pinjaman 6.086.376.666 1.772.246.030 1.444.258.561 9.302.881.257

Jumlah beban 19.728.372.104 2.601.889.542 1.988.041.076 24.318.302.722

Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak 15.919.180.801 Beban pajak ( ``` 3.969.038.750)

Laba tahun berjalan 11.950.142.051

Aset 288.388.328.109 83.973.618.077 68.432.720.250 440.794.666.436 Liabilitas 171.705.950.613 49.997.758.276 40.744.732.495 262.448.441.384 30 Juni 2011

Jakarta Sumatera Jawa Timur Jumlah

Pendapatan usaha 22.998.301.454 5.058.850.350 2.600.597.520 30.657.749.324 Pendapatan lain-lain 37.504.831 4.003.597 144.876 41.653.304

Jumlah pendapatan 23.035.806.285 5.062.853.947 2.600.742.396 30.699.402.628

Beban administrasi dan umum 6.372.494.738 1.536.694.902 1.009.060.905 8.918.250.545 Beban bunga pinjaman 3.788.420.070 2.153.654.338 1.318.535.582 7.260.609.990

Jumlah beban 10.160.914.808 3.690.349.240 2.327.596.487 16.178.860.535

Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak 12.874.891.477 1.372.504.707 273.145.909 14.520.542.093 Beban pajak ( ``` 3.621.238.750)

Laba tahun berjalan 10.899.303.343

Page 32: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 32 -

31 Desember 2011

Aset 237.093.660.858 92.243.872.829 68.733.520.703 398.071.054.390 Liabilitas 231.277.591.633 397.379.756 - 231.674.971.389 Informasi hasil bersih segmen berdasarkan operasi adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Pembiayaan konsumen: Pendapatan pembiayaan konsumen 36.921.894.392 27.632.039.369 Dikurangi: Beban administrasi dan umum ( 7.748.494.026 ) ( 6.652.512.005 ) Beban bunga ( ) ( ) pinjaman 15.015.421.465 7.260.609.990

Hasil bersih segmen pembiayaan konsumen 14.157.978.901 13.718.917.374 Sewa operasi: Pendapatan sewa operasi 2.963.649.544 3.025.709.955 Dikurangi: Penyusutan a ( ) ( ) set sewaan 1.554.387.231 2.265.738.540

Hasil bersih segmen sewa operasi 1.409.262.313 759.971.415 Lain-lain: Laba penjualan aset tetap 70.000.000 6.067.061 Pendapatan jasa giro dan bunga deposito 43.025.778 35.586.243 Laba penjua lan aset sewaan 238.913.809 -

Hasil segme n lain-lain 351.939.587 41.653.304

Jumlah hasil ber sih segmen 15.919.180.801 14.520.542.093

Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak 15.919.180.801 14.520.542.093

28. KONTINJENSI

Pada tanggal 1 Juli 2003, Goal Trading Asset Ltd., perusahaan yang berkedudukan di British Virgin Island, melalui kuasa hukumnya Kantor Hukum Lontoh & Kailimang dengan suratnya No. 101/LK-SU/VII/03, menyatakan bahwa kliennya Goal Trading Asset Ltd adalah pemenang tender atas aset Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) berupa pinjaman Entitas kepada BPPN sebesar Rp 14.416.333.333. Berdasarkan hasil pembahasan bersama yang dilakukan penasehat hukum independen Entitas dengan Kantor Hukum Lontoh & Kailimang mengenai hal tersebut di atas, tidak ditemukan adanya bukti-bukti otentik dan kuat yang mendukung keabsahan pinjaman tersebut, sehingga tidak terdapat dasar hukum yang sah untuk menentukan adanya liabilitas pembayaran oleh Entitas atas pinjaman tersebut. Bahwa dengan adanya perjanjian No. 19 yang dibuat dihadapan Notaris Sinta Susikto, S.H., tanggal 7 Juni 2000, Eddie Wibowo dan Jaegopal Hutapea, keduanya pemegang saham lama Entitas secara bersama-sama menyatakan kesediaannya bertanggung jawab penuh atas liabilitas-

Page 33: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 33 -

liabilitas yang timbul terhadap Entitas yang diakibatkan oleh transaksi sebelum adanya pengalihan saham. Sampai dengan tanggal laporan ini, belum terdapat penyelesaian secara hukum atas masalah tersebut.

29. PENERAPAN PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)

Seperti dijelaskan dalam Catatan 2c, laporan keuangan Entitas pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan laporan keuangan pertama Entitas yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 2 telah diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan dalam penyusunan laporan posisi keuangan awal pada tanggal 1 Januari 2010. Sebagai akibat penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) secara prospektif pada tanggal 1 Januari 2010, Entitas telah melakukan perhitungan kembali penyisihan piutang ragu-ragu sesuai dengan ketentuan transisi. Perbedaan antara saldo cadangan tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dengan saldo penyisihan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010 sebesar Rp 4.910.325.869, telah dikreditkan ke saldo awal laba ditahan. Rincian penyesuaian terhadap saldo penyisihan kerugian penurunan nilai dan laba ditahan adalah sebagai berikut:

Disajikan Penyesuaian Disesuaikan S ebelumnya Penerapan Awal Kembali

Aset Piutang pembiayaan konsumen 178.394.359.570 6.547.101.159 184.941.460.729 Aset (Liabilitas) Aset (liabilitas) pajak tangguhan 321.707.662 ( 1.636.775.290 ) ( 1.315.067.628 )

Ekuitas Saldo laba 67.255.663.143 4.910.325.869 72.165.989.012

Penyesuaian transisi di atas berasal dari perhitungan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dasar perhitungan kerugian penurunan nilai dapat dilihat pada Catatan 2c.

30. PENGELOLAAN MODAL

Struktur modal Entitas adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Liabilitas 262.448.441.384 231.674.971.389 Ekuitas 178.346.225.052 166.396.083.001

Jumlah 440.794.666.436 398.071.054.390

Page 34: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 34 -

Tujuan pengelolaan modal Entitas adalah untuk pengamanan kemampuan Entitas dalam melanjutkan kelangsungan usaha agar dapat memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat kepada pihak berkepentingan lainnya dan untuk mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk meminimalkan biaya modal. Secara periodik, Entitas melakukan valuasi hutang untuk menentukan kemungkinan refinancing hutang yang ada dengan hutang baru yang lebih efisien yang akan mengarah pada biaya hutang yang lebih optimal. Selain harus memenuhi persyaratan pinjaman, Entitas juga harus mempertahankan struktur permodalannya pada tingkat yang tidak berisiko terhadap peringkat kreditnya dan setara dengan pesaingnya. Dalam mengelola permodalan, Entitas melakukan analisa secara periodik mengenai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut: a. Modal sendiri Entitas minimum sebesar 50% dari modal disetor. b. Jumlah pinjaman yang dimiliki Entitas dibandingkan modal sendiri dikurangi penyertaan

maksimum 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri. Rasio hutang terhadap ekuitas (dengan membandingkan hutang yang dikenakan bunga terhadap jumlah ekuitas) adalah rasio yang diawasi oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur permodalan Entitas dan mereview efektivitas hutang Entitas. Agar diperoleh tingkat hutang optimum, Entitas juga mempertimbangkan rasio hutang dengan melakukan perbandingan terhadap jenis usaha sejenis. Rasio hutang terhadap ekuitas Entitas adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Hutang yang dikenakan bunga 241.596.022.015 210.633.036.045 Dikurangi: kas d an setara kas 4.701.634.231 4.327.757.515

Jumlah hutang bersih 236.894.387.784 206.305.278.530

Ekuitas 178.346.225.052 166.396.083.001

Rasio hutang terhadap ekuitas 1,33 1,23 Sesuai dengan persyaratan dari pihak bank bahwa Entitas harus menjaga rasio hutang terhadap ekuitas (gearing ratio) maksimum 10 kali (lihat Catatan 11). Pada tahun 2011 dan 2010, Entitas dapat memenuhi persyaratan tersebut.

31. ESTIMASI AKUNTANSI PENTING

Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Pos-pos signifikan yang terkait dengan taksiran dan asumsi antara lain: a. Penyisihan kerugian penurunan nilai 

Entitas mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas

Page 35: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 35 -

mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pembiayaan konsumen guna mengurangi jumlah piutang pembiayaan konsumen pada jumlah yang diharapkan dapat diterima. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai.  

b. Aset sewaan Biaya perolehan aset sewaan disusutkan dengan menggunakan metode persentase tetap dari nilai buku (declining balance method) berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset sewaan selama 4 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

c. Aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode persentase tetap dari nilai buku (declining balance method) berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya, kecuali bangunan menggunakan metode garis lurus. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Umur masa manfaat ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam operasi di mana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

d. Pajak Penghasilan Entitas beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan.

e. Imbalan kerja Nilai kini kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat kewajiban imbalan kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk kewajiban imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.

f. Pendapatan

Pendapatan Entitas dari aktivitas pembiayaan konsumen dan sewa operasi diakui sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2e dan 2f.

Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran tersebut.

Page 36: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam satuan rupiah)

- 36 -

32. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI a. Standar dan interpretasi revisi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada

atau setelah tanggal 1 Januari 2012: - PSAK No. 10 (Revisi 2010), mengenai “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” - PSAK No. 13 (Revisi 2011), mengenai “Properti Investasi” - PSAK No. 16 (Revisi 2011), mengenai “Aset Tetap” - PSAK No. 18 (Revisi 2010), mengenai “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat

Purnakarya” - PSAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai “Imbalan Kerja” - PSAK No. 26 (Revisi 2011), mengenai “Biaya Pinjaman” - PSAK No. 28 (Revisi 2010), mengenai “Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian” - PSAK No. 30 (Revisi 2011), mengenai “Sewa” - PSAK No. 33 (Revisi 2010), mengenai “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” - PSAK No. 34 (Revisi 2010), mengenai “Kontrak Konstruksi” - PSAK No. 36 (Revisi 2010), mengenai “Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa” - PSAK No. 45 (Revisi 2010), mengenai “Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba” - PSAK No. 46 (Revisi 2010), mengenai “Pajak Penghasilan” - PSAK No. 50 (Revisi 2010), mengenai “Instrumen Keuangan: Penyajian” - PSAK No. 53 (Revisi 2010), mengenai “Pembayaran Berbasis Saham” - PSAK No. 55 (Revisi 2011), mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK No. 56 (Revisi 2010), mengenai “Laba per Saham” - PSAK No. 60, mengenai “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - PSAK No. 61, mengenai “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan

Pemerintah” - PSAK No. 62, mengenai “Kontrak Asuransi” - PSAK No. 63, mengenai “Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi” - PSAK No. 64, mengenai “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber

Daya Mineral” - ISAK No. 13, mengenai “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” - ISAK No. 15, mengenai “PSAK No. 24 – Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum

dan Interaksinya” - ISAK No. 16, mengenai “Perjanjian Konsesi Jasa” - ISAK No. 18, mengenai “Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas

Operasi” - ISAK No. 19, mengenai “Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK No. 63:

Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi” - ISAK No. 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang

Saham. - ISAK No. 22, mengenai “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” - ISAK No. 23, mengenai “Sewa Operasi – Insentif” - ISAK No. 24, mengenai “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu

Bentuk Legal Sewa” - ISAK No. 25, mengenai “Hak atas Tanah” - ISAK No. 26, mengenai “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”

b. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK No. 21,

mengenai “Perjanjian Konstruksi Real Estate”. Manajemen Entitas sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.

Page 37: PT TRUST FINANCE INDONESIA, Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/TRUS/TRUS_LKTT_Juni_2012.pdf · dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011