Ptk 10 Makalah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    1/76

    TUGAS AKHIR PTK

    KUMPULAN MAKALAH PTK

    Disusun oleh:

    Nama : Dudi Astiko

    Nim : 2010133185

    Kelas : 7F

    Program studi : Pendidikan Geografi

    Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengeahuan Sosial

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

    2013

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    2/76

    1.PENGEMBANGAN PROFESI GURUBAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangGuru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk

    menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru

    dengan segala kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan

    pembelajaran bagi peserta didiknya. Sehingga tidak salah jika kita

    menempatkan guru sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa menjadi

    bangsa yang maju dimasa yang akan datang. Dapat dibayangkan jika guru

    tidak menempatkan fungsi sebagaimana mestinya, bangsa dan negara ini akan

    tertinggal dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian waktu

    tidak terbendung lagi perkembangannya.

    Para guru di Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi

    yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk

    mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara dan juga untuk meningkatkan

    kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yaitu beriman, bertakwa, dan berahlak

    mulia, serta menguasai ipteks dalam mewujudkan masyarakat yang

    berkualitas.Senada dengan hal itu, maka menurut Undang-Undang RI Nomor

    14 tahun 2005, pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik

    profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada

    pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

    pendidikan menengah. selanjutnya pada pasal 1 ayat 2 disebutkan profesional

    adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi

    sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau

    kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    3/76

    memerlukan pendidikan profesi. Salah satu bentuk untuk menjadikan guru di

    Indonesia ini lebih maju yakni guru harus mengembangkan profesinya.

    1.2Rumusan Masalah1. Mengapa perlunya pengembangan profesi guru?2. Bagaimana strategi pengembangan profesi guru?

    1.3TujuanTujuan dari makalah ini

    1. Mengetahui apa yang di maksud dengan pengembangan profesi guru.2. Mengetahui strategi apa saja untuk pengembangan profesi guru.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    4/76

    BAB II

    PEMBAHASAN

    PENGERTIAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

    Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan

    ilmu dan pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk meningkatkan mutu, baik

    bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan

    lainnya.Macam kegiatan guru yang termasuk kegiatan pengembangan profesi

    adalah: (1) Mengadakan penelitian dibidang pendidikan, (2) Menemukan

    teknologi tepat guna dibidang pendidikan, (3) Membuat alat pelajaran/peraga atau

    bimbingan, (4) Menciptakan karya tulis, (5) Mengikuti pengembangan kurikulum

    (Zainal A & Elham R, 2007: 155).

    Pengembangan profesi seperti yang dimaksud dalam petunjuk teknis

    jabatan fungsional guru dan angka kreditnya,adalah kegiatan guru dalam rangka

    pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk peningkatan

    mutu baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan

    lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi

    pendidikan. Unsur Pengembangan profesi sifatnya wajib bagi guru yang telah

    menduduki pangkat/jabatan guru Pembina, hal ini dikarenakan pangkat jabatan

    guru Pembina diharapkan tumbuh daya analisis, kritis serta mampu memecahkan

    masalah dalam lingkup tugasnya.

    Ada tiga pilar pokok yang ditunjukkan untuk suatu profesi, yaitu

    pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik. Pengetahuan adalah segala

    fenomena yang diketahui yang disistematisasikan sehingga memiliki daya

    prediksi, daya kontrol, dan daya aplikasi tertentu. Pada tingkat yang lebih tinggi,

    pengetahuan bermakna kapasitas kognitif yang dimiliki oleh seseorang melalui

    proses belajar. Keahlian bermakna penguasaan substansi keilmuwan yang dapat

    dijadikan acuan dalam bertindak. Keahlian juga bermakna kepakaran dalam

    cabang ilmu tertentu untuk dibedakan dengan kepakaran lainnya. Persiapan

    akademik mengandung makna bahwa untuk mencapai derajat profesional atau

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    5/76

    memasuki jenis profesi tertentu diperlukan persyaratan pendidikan khusus, berupa

    pendidikan prajabatan yang dilaksanakan pada lembaga pendidikan formal,

    khususnya jenjang perguruan tinggi (Sudarwan Danim, 2002: 22).

    1. STRATEGI PENGEMBANGANDalam rangka pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat

    dilakukan dengan berbagai strategi, antara lain sebagai berikut

    1. Berpartisipasi di dalam pelatihan berbasis kompetensi.Bentuk pelatihan yang fokusnya adalah keterampilan tertentu yang

    dibutuhkan oleh guru untuk melaksanakan tugasnya secara efektif.

    Pelatihan ini cocok dilaksanakan pada salah satu bentuk pelatihan pre-

    service atau in-service. Model pelatihan ini berbeda dengan pendekatan

    pelatihan yang konvensional, karena penekanannya leibh kepada evaluasi

    performan nyata suatu kompetensi tertentu dari peserta latihan.

    2. Berpartisipasi di dalam kursus dan program pelatihan tradisional(termasuk di dalamnya pendidikan lanjut).Workshop in-service, seminar, perkuliahan tingkat sarjana/pasca sarjana,

    konferensi adalah bentuk-bentuk pilihan pelatiahn yang sudah lama ada

    dan diakui cukup bernilai. Walaupun disadari bahwa seringkali bahwa

    berbagai bentuk kursus/pelatihan tradisional ini seringkali tidak dapat

    memenuhi kebutuhan praktis dari pekerjaan guru. Oleh karena itu, suatu

    kombinasi antara materi akademis dengan pengalaman lapangan akan

    sangat efektif untuk pengembangan kursus/pelatihan trandisional ini.

    Sementara itu, sebagai bagian dari pelatihan tradisional, guru juga dapat

    mengembangkan profesionalismenya melalui pendidikan lanjut di

    universitas/LPTK.

    3. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya.Sebagaimana diketahui bahwa jurnal atau bentuk makalah ilmiah lainnya

    secara berkesinambungan diproduksi oleh individual pengarang, lembaga

    pendidikan maupun lembaga-lembaga lain. Dengan membaca dan

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    6/76

    memahami banyak jurnal atau makalah ilmiah lainnya dalam bidang

    pendidikan yang terkait dengan profesi guru, maka guru dengan sendirinya

    dapat mengembangkan profesionalisme dirinya. Selanjutnya dengan

    meningkatnya pengetahuan seiring dengan bertambahnya pengalaman,

    guru mungkin dapat membangun konsep baru, keterampilan khusus dan

    alat/media belajar untuk dapat kontribusikan kepada orang satu profesi

    atau profesi lain yang memerlukan. Kontribusi tersebut dimungkinkan

    dalam bentuk penulisan artikel/makalah karya ilmiah yang sangat

    bermanfaat bagi pengembangan profesional guru bersangkutan maupun

    orang lain.

    4. Berpartisipasi di dalam kegiatan konferensi atau pertemuan ilmiah.Konferensi atau pertemuan ilmiah memberikan makna penting untuk

    menjaga kemutakhiran (up to date) hal-hal yang berkaitan dengan profesi

    guru. Tujuan utama kebanyakan konferensi atau pertemuan ilmiah adalah

    menyajikan berbagai informasi dan inovasi terbaru di dalam suatu bidang

    tertentu. Menghadiri perkuliahan umum atau presentasi ilmiah. Biasanya

    perguruan tinggi lokal atau organisasi profesi sering mengadakan

    perkuliahan atau presentasi ilmiah yang dibawakan oleh tenaga ahli yang

    terbuka bagi umum. Kebanyak dari mereka berhubungan degan berbagai

    isu termasuk pendidikan. Dalam rangkaian perkuliahan umum berbagai

    inovasi baru dalam pendidikan biasanya dipresentasikan. Pada

    kesemapatan tersebut guru akan belajar berbagai keterampilan baru atau

    teknik-teknik/metodologi mutakhir dalma proses penddikan yang tentunya

    sangat diperlukan untuk mengembangkan profesinya.

    5. Melakukan penelitian (khususnya penelitian tindakan kelas).Penelitian tindakan kelas yang merupakan studi sistematik yang dilakukan

    guru melalui kerjasama atau tidak denganahli pendidikan dalam rangka

    merefleksikan dan sekaligus meningkatkan praktik pembelajaran secara

    terus menerus juga merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan

    profesionalisme guru. Berbagai kajian yang bersifat reflektif oleh guru

    yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional, memperdalam

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    7/76

    tugasnya, dan memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajarna

    berlangsung akan bermanfaat sebagai inovasi pendidikan.

    Dalam hal ini, guru diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa

    profesional secara mandiri dengan penuh percaya diri. Jika proses ini

    berlangsung secara terus menerus, maka akan berdampak kepada

    peningkatan profesionalisme guru. Secara lebih rinci bagaimana penelitian

    tindakan kelas ini dilakukan akan dijelaskan secara aplikatif dalam modul

    penelitian tindakan kelas pada masing-masing bidang studi.

    6. Magang.Bentuk pre-service atau in-service bagi guru junior untuk secara gradual

    menjadi guru yang profesional melalui proses magang di kelas tertentu

    dengan bimbingan gur bidang studi tertentu. Berbeda dengan pendekatan

    training yang konvensional, fokus pelatihan magang ini adalah kombinasi

    antara materi akademis dengan suatu pengalaman lapangan di bawah

    supervisi guru yang senior dan pengalaman (guru yang lebih profesional).

    7. Menggunakan sumber-sumber media pemberitaan.Pemilihan yang hati-hati program radio dan TV, dan sering membaca surat

    kabar juga akan meningkatkan pengetahuan guru mengenai

    pengambangna mutakhir dari proses pendidikan. Berbagai bentuk media

    tersebut seringkali memuat artikel-artikel maupun program-program yang

    berkaitan dengan berbagai isu atau penemuan terkini mengenai pendidikan

    yang disampaikan dan dibahas secara mendalam oleh para selektif yang

    terkait dengan bidang yang ditekuni guru akan dapat membantu proses

    peningkatan profesionalisme guru.

    8. Berpartisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional.Ikut serta menjadi anggota organisasi/komunitas profesional juga akan

    meningkatkan profesionalisme untuk selalu mengembangkan dan

    memelihara profesionalismenya dengna membangun hubungan yang erat

    degan masayrakat (swasta, industri, dan sebagainya). Dalam hal ini yang

    terpenting adalah guru harus pandai memilih suatu bentuk organisasi

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    8/76

    proesional yang dapat memberi manfaat untuk bagi dirinya melalui

    bentukinvestasi waktu dan tenaga.

    Pilih secara bijak organisasi yang dapat memberikan kesempatan bagi

    guru antara lain untuk: (1) secara aktif berpartisipasi di dalam kegiatan

    yang menantang dan menarik (misalnya melakukan penelitian, membuat

    laporan penelitian, penulisan/penerbitan karya ilmiah, dan sebagainya), (2)

    membangun hubungan dengan masyarakat secara baik (misalnya

    membangun partipasi masyarakat untuk efektivitas proses pembelajaran,

    menyediakan forum-forum untuk menyatukan berbagai pandangan tentang

    anak didik dan pembinaannya), (3) memiliki kemampuan dan pengalaman

    dalam rangka pengembangan pendidikan (misalnya pengembangan

    kurikulum, penyediaan konsulatasi untuk melakukan inopasi, dan

    sebagainya).

    9. Mengunjungi profesional lainnya di luar sekolah.Bertukar pikiran atau berdiskusi dengan orang-orang (profesional lainnya

    di luar sekolah) yang memiliki minat yang sama dengna guru tetapi

    memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang pendidikan melibihi

    dirinya akan sangat menarik bagi guru. Kesempatan tersebut akan menjadi

    suaut alat belajar yang produktif bagi guru dalam rangka memunculkan

    berbagai ide-ide yang dapat diimplementasikan di sekolahnya. Oleh

    karenanya, mengunjungi profesional yang lainn di luar sekolah merupakan

    metode yang snagant berharga untuk memperoleh informasi terkini dalam

    rangka proses pengembangan profesional guru.

    10.Bekerja dengan profesional lainnya di dalam sekolah.Seseorang cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk memperoleh

    pertolongan atau informasi mutahkhir akan leibh mudah jika

    berkomunikasi dengan orang-orang di dalam tempat kerja yang sama.

    Pertemuan secara formal maupun informal untuk mendiskusikan berbagai

    isu atau permasalahan pendidkan termasuk bekerjasama dalam berbagai

    kegiatan lain (misalnya merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-investasi-adalah-definisi.htmlhttp://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-investasi-adalah-definisi.html
  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    9/76

    program-program sekolah), guru dan staf lain yang profesional dapat

    menolong guru dalam memutakhirkan pengetahuannya.

    Berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan tersebut dapat menjaga keaktifan

    pikiran dan membuka wawasan yang memungkinkan guru untuk terus

    memperoleh informasi yang diperlukannya dan sekaligus membuat

    perencanaan untuk medapatkannya. Semakin guru terlibat dalam

    perolehan informasi, maka guru semakin meraskan akuntabel, dan

    semakin guru merasakan akuntabel semakin termotibasi untuk

    mengembangkan dirinya.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    10/76

    BAB III

    PENUTUP

    3.1.KesimpulanProfesi guru adalah Pertama, kata seseorang (a person) bisa mengacu

    kepada siapa saja asal pekerjaan sehari-harinya (Profesinya) mengajar.

    Pembangunan untuk meningkatkan kualitas pendidikan memerlukan

    dukungan banyak faktor, salah satu faktor penting, bahkan terpenting, adalah

    peran tenaga pendidik yang sangat menentukan dalam peningkatan kualitas

    pendidikan tersebut. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk

    mengembangkan profesi tenaga pendidik agar semakin berkualitas sehingga

    dapat berperan lebih produktif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.

    Dalam pengembangan profesi tenaga pendidik sebagai perancang masa

    depan, hal yang penting adalah membangun kemandirian di kalangan tenaga

    pendidik sehingga dapat lebih mampu untuk mengaktualisasikan dirinya guna

    mewujudkan pendidikan yang berkualitas.Dalam hubungan ini tujuh

    pelajaran seperti yang diikemukakan oleh Prof Idochi dapat menjadi dasar

    pengembangan tersebut, sehingga dapat tumbuh sikap inovatif tenaga

    pendidik/pendidikan dalam melaksanakan peran dan tugasnya mendidik

    masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    11/76

    2. HAKIKAT PTK

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangAkhir-akhir ini para guru diresahkan oleh tuntutan dari berbagai pihak

    untuk dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Tuntutan tersebut terkait

    dengan kebutuhan akreditasi sekolah, kenaikan pangkat, program BOS (BantuanOperasional Sekolah) dan sertifikasi sebagai pendidik. Tuntutan tersebut pada satu

    sisi mendorong para guru untuk berusaha melaksanakan penelitian di sekolahnya

    demi memenuhi tuntutan, namun tak sedikit guru-guru yang putus asa karena

    tidak dapat melaksanakan kegiatan tersebut. Pada hal kebutuhan tersebut menjadi

    salah satu syarat penentu untuk dapat tidaknya seorang guru yang sudah

    berpangkat Pembina (IVA) naik ke jenjang yang lebih tinggi.

    Terkait dengan kebutuhan tersebut, tulisan ini akan membahas mengenai

    penelitian tindakan kelas (PTK) terutama tujuannya sebagai sumbangan gagasan

    alternatif yang dapat diterapkan oleh para guru dalam pengembangan profesinya.

    Rumusan Masalah

    1. Mengapa perlunya hakikat penelitian tindakan kelas ?2. Adakah manfaat hakikat peneliti tindakan kelas ?

    1.2TujuanTujuan dari makalah ini

    1. Mengetahui apa yang di maksud dengan hakikat penelitian tindakan kelas.2. Mengetahui manfaat hakikat peneliti tindakan kelas.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    12/76

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. Pegertian PTKMenurut Harjodipuro bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk

    memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk

    memikirkan praktik mengajarnya sendiri,agar kritis terhadap praktik tersebut dan

    agar mau untuk mengubahnya. Penelitian tindakan kelas bukan sekedar

    mengajar,tetapi mempunyai makna sadar kritis terhadap mengajar,dan

    menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk bersiap terhadap

    proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas

    mendorong guru untuk berani bertindak dan berfikir kritis dalam mengembangkan

    teori dan rasional bagi mereka sendiri,dan bertanggun jawab mengenai

    pelaksanaan tugasnya secara profesional.

    Dalam PTK guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran yang ia

    lakukan di kelas. Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat melakukan

    penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses

    pembelajaran Dalam PTK guru dan pihak lain/ahli kependidikan secara

    kolaboratif juga dapat melakukan penelitian terhadap proses dan atau produk

    pembelajaran secara reflektif di kelas. Yang paling penting, dengan melakukan

    penelitian tindakan guru dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran

    menjadi lebih efektif.

    Kelebihan dan Kekurangan PTK

    PTK memiliki kelebihan berikut (Shumsky, 1982)

    1. Tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK2. Tumbuhnya kreativitias dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang

    bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK

    3. Dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    13/76

    4. Meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalamPTK (Passow, Miles, dan Draper, 1985).

    PTK Anda juga memiliki kelemahan

    1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian padaAnda sendiri karena terlalu banyakberurusan dengan hal-hal praktis.

    2. Rendahnya efisiensi waktu karena Anda harus punya komitmen peneliti untukterlibat dalam prosesnya sementara Anda masih harus melakukan tugas rutin.

    3. Konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok yangdemokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan

    anggota-anggota kelompoknya dalam situasi tertentu, padahal tidak mudah

    untuk mendapatkan pemimimpin demikian.

    Agar PTK berhasil, persyaratan berikut harus dipenuhi (Hodgkinson, 1988)

    1. Kesediaan untuk mengakui kekurangan diri2. Kesempatan yang memadai untuk menemukan sesuatu yang baru3. Dorongan untuk mengemukakan gagasan baru4. Waktu yang tersedia untuk melakukan percobaan5. Kepercayaan timbal balik antar orang-orang yang terlibat6. Pengetahuan tentang dasar-dasar proses kelompok oleh peserta penelitian.Karakteristik Ptk

    1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran diri gurubahwa praktik yang dilakukan selama ini di kelas mempunyai masalah

    yang perlu diselesaikan/perlu perbaikan dalam pembelajaran yang

    diprakarsai dari dalam diri guru sendiri bukan dari orang luar. Jadi,

    kepedulian guru terhadap kualitas pembelajaran merupakan awal dari

    munculnya masalah, yang perlu dicari jawabannya. Kalau penelitian biasa

    ditandai dengan peneliti berasal dari luar lingkungan yang mempunyai

    masalah tersebut.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    14/76

    2. Self-reflection inquiri atau penelitian yang mengumpulkan data darilapangan/objek/tempat lain sebagai responden. Maka PTK

    mempersyaratkan guru mengumpulkan data prkatiknya sendiri melalui

    refleksi diri. Guru mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakannya di

    dalam kelas, apa dampak tindakan tersebut bagi siswa, lalu mencoba

    memikirkan mengapa dampaknya seperti itu. Sehingga menemukan

    kelemahan dan kekuatan dari tindakan yang dilakukan.

    - PTK dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini yaitu

    kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam

    berinteraksi.

    - PTK bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dangan bertahap dan

    terus menerus, selama penelitian dilakukan, sampai di dapat hasil yang

    terbaik. Siklus PTK berpola:perencanaan-pelakasanaan-observasi-refleksi-

    revisi(perencanaan ulang).

    2. Manfaat PTK

    1. bagi guru.

    a. PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran.

    Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru karena sudah melakukan

    sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Disamping itu hasil PTK

    yang diperoleh dapat disebarkan kepada teman sejawat, dan mau mencoba

    melakukan perbaikan bagi pembelajaran di kelasnya. Dengan melakukan PTK

    guru dapat berkembang secara professional karena dapat menunjukkan bahwa

    ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

    c. PTK membuat guru percaya diri.

    Guru yang mampu melakukan analisis terhadap kinerjanya sendiri di dalam

    kelas sehingga kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatsi

    kelemahannya merupakan guru yang penuh percaya diri.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    15/76

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    16/76

    hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas tertentu dan guru

    yang berperan sebagai pengajar dan peneliti.

    kondisi yang disyaratkan dalam ptk.

    1. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk

    melakukan PTK, berkolaborasi dengan teman guru lainnya, dapat secara bebas

    meminta bantuan untuk menjadi pengamat bagi kelasnya, dan bebas berdiskusi

    tentang kemajuan kelasnya.

    2. Birokrasi dan hierarki organisasi di sekolah hendaknya diminimalkan.

    3. Sekolah semestinya selalu mempertanyakan apa yang diinginkan bagi

    sekolahnya.

    4. PTK mepersyaratkan keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas

    masalah yang dihadapi.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    17/76

    BAB III

    PENUTUP

    3.2.KesimpulanSetiap guru diharapkan akan memiliki bekal wawasan awal untuk menuju ke

    wawasan dan pemahaman yang benar, lebih luas, dan dinamis tentangpenelitian

    tindakan kelas (PTK). Agar dengan demikian, nantinya setiap guru memiliki

    kemampuan untuk melakukan penelitian tindakan kelas baik secara mandiri,

    terutama secara kolaboratif. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas secara

    kolaboratif, guru dapat menciptakan kemitraan yang fungsional dan profesional

    dengan pihak-pihak lain yang berkompeten, sehingga pada akhirnya kemitraan

    yang demikian itu akan mampu menciptakan kondisi yang kondusif baik bagi

    guru maupun pihak lain dalam mengembangkan profesionalisme masing-masing

    secara simbiotik mutualistik dalam meng-emban tugas dan usaha meningkatkan

    mutu pendidikan khususnya mutu pembelajaran bidang studi yang menjadi

    tanggung jawab masing-masing guru.

    http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/
  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    18/76

    3.MODEL MODEL PTKBAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangModel merupakan abstraksi atau representasi suatu peristiwa yang kompleks

    dari suatu system dalam bentuk naratif, matematis, grafis dan lambing-lambang

    lainnya. Model bukanlah suatu realitas, melainkan representasi realitas yang

    dikembangkan dari suatu keadaan tertentu. Dengan demikian, pada dasarnya

    model Penelitian Tindakan Kelas merupakan rancangan tindakan penelitian yang

    dapat digunakan untuk menerjemahkan suatu konsep-konsep ke dalam realitasyang sifatnya lebih praktis.

    Model Penelitian Tindakan Kelas berfungsi sebagai saran untuk

    mempermudah komunikasi atau sebagai petunjuk yang bersifat perspektif untuk

    mengambil suatu keputusan, atau sebagai petunjuk menyusun perencanaan untuk

    kegiatan pengelolaan dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Model

    Penelitian Tindakan Kelas yang baik adalah model yang dapat

    membantu pengguna untuk mengerti dan memahami suatu proses penelitian

    secara mendasar maupun menyeluruh.

    1.2Rumusan Masalah1. Bagaimana proses yang diuraikan terhadap bagian model-model PTK ?

    2. Bagaimana tingkat model PTK sebagai pedoman untuk melakukan

    kegiatan ?

    1.3Tujuan1. Mengetahui proses yang diuraikan pada bagian model-model PTK.

    2. Mengetahui tingkat model PTK sebagai pedoman untuk melajukan

    kegiatan.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    19/76

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Pengertian Model PTK

    Model adalah abtraksi dunia nyata atau refresentasi peristiwa kompleks dari suatu

    sistem, dalam bentuk naratif, matemanis, grafis, serta lambang-lambang lainnya.

    Model-model dalam PTK

    1. Model Kurt LewinModel Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai

    model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian, karena

    dialah yang pertama kali memperkenalkan Action Research atau penelitian

    tindakan.

    Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat

    komponen, yaitu ; a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan

    (observing), dan d) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut

    dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut :

    Acting/tindakan

    Planning /perencanaan Observating/observasi

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    20/76

    Reflecting/refleksi

    - Pertama, menyusun perencanaan (planning), Pada tahap ini kegiatan yangharus dilakukan adalah membuat rpp, mempersiapkan fasilitas dari sarana

    pendukung yang diperlukan dikelas,mempersiapkan instrument untuk merekam

    dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

    - Kedua,melaksanakan tindakan(acting). Pada tahap ini peneliti Melakukantindakan tindakan yang telah dirumuskan dalam rpp, dalam situasi yang

    actual,yang meliputi kegiatan awal,inti dan penutup.

    - Ketiga melaksanakan pengamatan (observing) pada tahap ini yang harusdilaksanakan adalah,mengamati perilaku siswa siswi yang sedang mengikuti

    kegiatan pembelajaran.Memantau kegiatan diskusi atau kerja sama antar

    kelompok mengamati pemahaman tiap tiap siswa dalam penguasaan

    materi pembelajaran, yang telah dirancang sesuai dengan PTK.- Keempat melakukan refleksi (reflecting) pada tahap ini yang harus dilakukan

    adalah mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi,menganalisis

    hasil pembelajaran,mencatat kelemahan kelemahan untuk dijadikan bahan

    penyusunan rancangan siklus berikutnya.sampai tujuan PTK tercapai.

    2. Model Kemmis dan Mc. TaggartModel yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart

    tidak terlalu berbeda dengan model Kurt Lewin. Dikatakan demikian karena di

    dalam satu siklus atau putaran terdiri atas empat komponen seperti yang

    dilaksanakan Lewin. Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya

    sesudah ada refleksi, diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan

    dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali

    siklus.

    Pada hakekatnya langkah-langkah PTK model Kemmis dan Taggart

    berupa siklus dengan setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    21/76

    pelaksanaan (tindakan), pengamatan (observasi), dan refleksi yang dipandang

    sebagai satu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-

    permasalahan yang perlu dipecahkan. Pada umumnya terjadi lebih dari satu siklus.

    PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah saat ini pada

    umumnya berdasarkan model PTK Kemmis dan McTaggart ini.

    3. Model John ElliotApabila dibandingkan dua model yang sudah diutarakan di atas, yaitu

    Model Kurt Lewin dan Kemmis-McTaggart, PTK Model John Elliot ini tampak

    lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus

    dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan).

    Sementara itu, setiap aksi kemungkinan terdiri dari beberapa langkah, yang

    terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara

    terinci pada PTK Model John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih

    tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanan aksi atau proses belajar-mengajar.

    Selanjutnya, dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau

    tindakan sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri

    dari beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan

    praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat diselesaikan

    dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa hal tersebut itulah

    yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK yang berbeda secara

    skematis dengan kedua model sebelumnya.

    Model ini lebih menekankan pada proses untk mencoba hal-hal yang baru

    dalam proses pembelajaran. Menurut Elliot, langkah pertama yang

    harus dilakukan adalah menentukan dan mengembangkan gagasan umum yang

    dilanjutkan dengan melakukan eksplorasi yakni untuk mempertajam gagasan atau

    ide.

    Menurut Elliot mengenai model PTK bahwa apapun masalah yang akan

    diangkat dalam penelitian hendaknya tetap berada dalam lingkup permasalahan

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    22/76

    yang dihadapi oleh guru didalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari di kelas

    dan merupakan sesuatu yang ingin diperbaiki atau diubah.

    Penafsiran Elliot terhadap model PTK bahwa kegiatan awal dalam bentuk

    identifikasi masalah adalah pernyataan yang menghubungkan gagasan dengan ide

    dengan tindakan. Sedangkan pada bagian Reconnaissance adalah pemahaman

    tentang situasi kelas yang ingin diubah atau diperbaiki.

    Hal demikian jika dibandingkan dengan bagan model PTK lainnya maka

    terdapat beberapa perbedaan mendasar, akan tetapi tetap membentuk sebuah

    kegiatan berulang (siklus).

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    23/76

    BAB III

    Penutup

    3.1 Kesimpulan

    Dari desain yang dilukiskan di atas tampak bahwa penelitian kelas merupakan

    proses perbaikan secara terus menerus dari suatu tindakan yang masihmengandung kelemahan sebagaimana hasil refleksi menuju ke arah yang semakin

    sempurna.

    (1) perencanaan,

    (2) pelaksanaan,

    (3) pengamatan (observasi), dan

    (4) refleksi

    Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus

    siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus kedua dilakukan apa bila

    masih ada hal hal yang kurang berhasil pada siklus pertama. Siklus ketiga

    dilakukan karena siklus kedua belum mengatasi masalah, begitu juga siklus siklus

    berikutnya.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    24/76

    4.PERLUNYA GURU DAN DOSEN SEBAGAIPENELITI

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

    manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

    pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut,

    pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem

    pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang

    berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa

    dan bernegara. Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses

    pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda

    yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan

    sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik

    guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila

    yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Djamarah (2002) berpendapat bahwa baik

    mengajar maupun mendidik merupakan tugas dan tanggung jawab guru sebagai

    tenaga profesional2. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru ini pada

    dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kompetensi

    profesional yang tinggi sehingga menyebabkan peningkatan mutu dan hasil

    pembelajaran.

    Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara

    lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya,

    pelatihan dan pendidikan, atau dengan memberikan kesempatan untuk

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    25/76

    menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan nonpembelajaran secara

    profesional lewat penelitian tindakan secara terkendali. Upaya meningkatkan

    kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya untuk menyelesaikan masalah-

    masalah yang dihadapi saat menjalankan tugasnya akan memberi dampak positif

    ganda. Pertama, peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah

    pendidikan dan pembelajaran yang nyata. Kedua, peningkatan kualitas isi,

    masukan, proses, dan hasil belajar. Ketiga, peningkatan keprofesionalan pendidik

    dan tenaga kependidikan lainnya. Keempat, penerapan prinsip pembelajaran

    berbasis penelitian (Santyasa, 2007).

    Dalam menjalankan tugasnya, secara ideal guru merupakan agen

    pembaharuan. Sebagai agen pembaharuan, guru diharapkan selalu melakukan

    langkah-langkah inovatif berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi terhadap

    pembelajaran yang telah dilakukannya. Langkah inovatif sebagai bentuk

    perubahan paradigma guru tersebut dapat dilihat dari pemahaman dan penerapan

    guru tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Lesson Study (Santyasa,

    2007). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan menguraikan secara rincimengenai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) danLesson Study serta pentingnya

    kedua penerapan tersebut.

    1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat

    diambil adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana Peranan Guru Atau Dosen Sebagai Peneliti ?1.3Tujuan

    Tujuan dari makala ini

    1. Untuk mengetahui Guru Atau Dosen Sebagai Peneliti.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    26/76

    BAB II

    PEMBAHASAN

    PERANAN GURU ATAU DOSEN SEBAGAI PENELITI

    Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan

    mutu atau kualitas proses pembelajaran dikelas atau ruang kuliah. Karena pada

    umumnya yang memberikan materi pembelajaran di kelas atau ruang kuliah

    adalah guru/dose,maka peran utama guru/dosen sebagai penggelolah penelitian

    tindakan kelas dan mitra peneliti yang akan melaksanakan pembelajaran yang

    bermutu dan yang berkualitas menjadi kewajiban dan keharusan sebagai bentuk

    pertanggung jawaban atas profesi sebagai pendidik yang profesional.

    Sebagaimana yang dituntut dalam Standar Nasional Pendidikan (2005) empat

    kompetensi yang harus di miliki oleh seorang guru dan dosen yaitu (a)

    Kepribadian (b) Profesional (c) Kependidikan (d) Sosial.

    Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru/dosen di kelas/

    ruang kuliah banyak mengalami kendala-kendala atau persoalan,seperti yang

    berhubungan dengan pemahaman dan pengguasaan materi pelajaran,penggunaan

    metode,media,evaluasi,maupun suasana kelas yang kurang kondusif.

    Ada beberapa kriterian atau norma-norma yang perlu di pegang oleh guru

    dan dosen dalm melakukan penelitian tindakan kelas,sebagai berikut:

    1. Tugas utama guru/dosen adalah mengajar, jadi kegiatan melakukanpenelitiannya jangan sampai menggangu tugas utamanya.

    2. Pengumpulan data jangn terlalu memakan waktu. Manfaatkan alat elektronikseperti tape recorder,meskipun guru/dosen harus membuat transkripnya yang

    mungkin membutuhkan waktu juga. Pilihlah cara-cara pengumpulan data yang

    efisien dan relevan dengan kebutuhan.

    3. PTK yang dilakukan oleh guru/dosen sudah diankrabi oleh langkah-langkahnya,sehingga ia mampu menyusun hipotesis kerja dan strategi

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    27/76

    pembelajaran yang akan di kembangkannya sesuai dengan kondisi kelas

    /ruang kuliah dengan mandiri dan percaya diri.

    4. Masalah penelitian harus sesuai dengan bidang guru/dosen. Hal ini mengingatbahwa penelitian akan membutuhkan waktu dan energi guru/dosen, jangan

    sampai terjadi ia kehilangan semangat apabila masalah penelitian

    maenghadapi persoalan yang ia tidak mampu menyelesikannya,dan berhenti di

    tangah jalan (Rochiati, 2006:49).

    Menurut Arikunto ada beberapa sysarat yang perlu di perhatikan oleh

    guru/dosen untuk melakukan penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

    1) Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai ha-hal yangterjadi di dalam proses pembelajaran di harapkan dapat memperbaiki

    dan menningkatkan kualitas pembelajaran dikelas.

    2) PTK yang dilakukan oleh guru/dosen menuntut dilakukannyapencermatan secara terus menerus atau direkam dengan baik sehingga

    diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan yang diperoleh peneliti

    serta penyimpangan yang terjadi.

    3) PTK dilakukan sekurang-kurangnya dalam 2 siklus tindakan yangberurutan. Informasi dari siklus yang terdahulu sangat menentukan

    bentuk siklus berikutnya.

    4) PTK terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan,dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku tindakan

    yang dilakukan tidak boleh merugikan perserta didik.

    5) PTK harus benar-benar menunjukan adanya sasaran tindakan yangdilakukan kepada peserta didik yang sedang belajar di kelas/ruang

    kuliah.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    28/76

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Guru atau dosen sebagai peneliti, selain akan menampilkan citra diri yang

    professional, juga akan menyeimbangkan kecenderungan birokratisasi penidikandengan pertumbuhan yang berbasis sekolah/kelas/ruang perkuliahan yang lebih

    memetingkan kebutuhan dan kepentingan local. Para pimpinan sekolah, atau para

    pejabat para pejabat dalam dinas pendidikan harus mengakui dan menerima hasil-

    hasil penelitian guru/ dosen/ peneliti dikelas sebagai upaya kontribusi kearah

    perbaikan kemampuan mereka untuk keterampilan profesi mereka dan kualitas

    pendidikan pada umumnya. Hal ini disebabkan adanya pengawasan atau control

    etika pada para peneliti untuk melaksanakan penelitian yang baik didalam langka-

    langkahnya seperti didalam pengungkapan permasalahan, pernyataan atau

    statemensyang menjadi landasan dalam pencarian solusi, dan prosedur penelitian

    sehingga penelitina tersebut mengandung kebenaran yang tidak diragukan.

    Penelitian yang mereka lakukan adalah kegiatan pendidikan dibidang

    pendidikan kewarganegaraan, mengenai bagaimana membina para siswa menjadi

    warganegara yang baik gagasan penelitina muncul sebagai kelanjutan (follow up)

    dri konferensi IPS sedunia tahun 1997 di Sydney, Australia. Pada waktu itu

    delapan Negara tertinggi didunia ikut sert, termasuk Indinesia, dengan coordinator

    Deakin University, Melbourne, Australia. Wakil Indonesia yang ikut mengambil

    bagian adalah peserta konferensi tersebut, yakni wakil direktur PPS UPI Bandung

    dan beberapa dosen dari program studi S2 IPS SD, sebagai kelanjutan kerjasama

    program studi tersebut dengan para konsultannya yang berlangsung pada tahun-

    tahun pertama pendirian program studi tersebut.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    29/76

    5. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN PENELITIANTINDAKAN KELAS

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Salah satu tugas pokok guru dan dosen adalah melakukan pembelajaran (mulai

    dari merancang, menyajikan, dan sampai kepada evaluasi proses dan hasil

    pembelajaran) agar di peroleh hasil pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang

    di rancangkan. Keberhasilan guru dan dosen dalam proses pembelajaran

    merupakan tuntutan tugas profesi guru yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

    Proses pembelajaran harus berlangsung dengan baik dan kondusif sebagai

    upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas/ruang kuliah

    yang membutuhkan pendidik (guru/dosen) yang profesional. Salah satu upaya

    untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas. Oleh

    karena itu, peningkatan mutu proses pembelajaran di kelas, adalah dengan

    melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya atau usaha bagi guru atau

    dosen menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    30/76

    1.2Rumusan Masalah1. Apa itu langkah-langkah penelitian tindakan kelas ?2. Adakah langkah-langkah peneliti tindakan kelas ?

    1.3TujuanTujuan dari makalah ini

    1. Mengetahui langkah-langkah penelitian tindakan kelas.2. Mengetahui langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas.

    1.4ManfaatManfaat yang dapat diambil dari makalah ini :1. Dapat mengetahui langkah-langkah penelitian tindakan kelas.2. Dapat mengetahui langkah-langkah dalam peneliti tindakan kelas.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    31/76

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Sebagai tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran atau meningkatkan

    mutu proses dan hasil pembelajaran, diperlukan cara kerja yang sistematis dan

    bertahap. Pelaksanaan suatu tindakan itu harus diawali dari perencanaan yang

    sungguh-sungguh sebelum dilaksanakan, dievaluasi, ditentukan keputusan, dan

    dilakukan tindak lanjut. Di samping itu, sebelum tindakan tersebut dijalankan,

    perlu diketahui masalah apa yang akan ditindak, mengapa perlu menindaknya,

    bagaimana cara menindaknya, mengapa cara itu yang dilakukan, siapa yang akan

    dikenai tindakan, kapan dilakukan, dan di mana akan dilakukan tindakan itu.

    Agar guru dapat melakukan tindakan secara benar dan terarah, berikut ini

    dikemukakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitiantindakan kelas tersebut

    Langkah-langakah pokok dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

    1. Identifikasi masalah dan rumuskan masalah,tujuan dan manfaat penelitiankelas secara bersama-sama antara guru,dosen dan tim peneliti,praktisi,dan

    kepala sekolah.

    2. Himpunan data yang tersedia tentang hal-hal yang berhubungan denganvariabel yang akan diteliti,yaitu masalah proses pembalajaran di

    kelas/ruang kuliah,dan didukung dengan teori-teori dari hasil kajian

    puataka .

    3. Rumusan hipotesis serta strategi pendekatan dan memecahkan masalah4. Buatlah rencana dan prosedur penelitian tindakan kelas yang akan di

    laksanakan

    5. Kumpulkan data, analisis data, beri interprestasi, serta generalisasikan danverifikasi, serta beri saran-saran.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    32/76

    6. Laporan hasil penelitian tindakan kelas dengan memenuhi syarat penulisanilmiah

    A. Menentukan dan Menganalisis Masalah Tindakan Kelas (PTK)1. Fokus Masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    - Suasana kelas, kondisis sekolah, dan penataan lingkungannya yangkurang kondusif dalam mendukung proses pembelajaran, di perlukan

    tindakan untuk memperbaiki suasana kelas.

    - Masalah berajar siswa di sekolah, misalnya permasalahan belajar dikelas kesalahan pembelajaran, misstrategi.

    - Metode pembelajaran yang kurang tepat, tidak sesuai dengan materipembelajaran, diperlukan tindakan untuk mengganti metode yang

    sesuai.

    - Media pembelajaran yang tidak ada atau kurang, diperlukan tindakanuntuk menyediakan media yang dapat di mendukung proses

    pembelajaran.

    - Prilaku disiplin peserta didik, keseriusan dan ketelitian siswa dalamproses pembelajaran, diperlukan tindakan untuk untuk memperbaiki

    dan meningkatkan kedisiplinan siswa.

    - Sistem evaluasi yang kurang tepat dengan tujuan pembelajeran,diperlukan tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem

    evaluasi pembelajaran.

    2. Menganalisis Masalah Penelitian Tindakan KelasKeberadaan suatu masalah merupakan syarat mutlak yang tidak

    bisa di tawar-tawarkan dalam melakukan penelitian. Untuk memilih dan

    merumuskam masalah seseorang peneliti harus memahami dan menguasai

    beberapa kreteria, sebagai berikut:

    a) Konsep MasalahPenelitian muncul selalu berwal dari adanya suatu masalah yang

    timbul di lapangan maupun suatu yang masih menjadi pertanyaan bagi

    peneliti dan masyarakat. Pemilihan masalah dan perumusan masalah

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    33/76

    dalam penelitian merupakan salah satu aspek yang paling penting

    dalam memulai penelitian di bidang apa saja. Peneliti tidak dapat

    dilakukan apabila suatu permasalahan belum dapat diindentifikasi,atau

    di rumuskan dengan baik. Makna dari masalah adalah suatu

    penyimpangan dari harapan ideal atau dengan kata lain maslah adalah

    ketika seseorang berharap A tetapi yang terjadi B.

    b) Cara Menemukan Masalah dan SolusinyaPenelitian memiliki banyak sumber, untuk menemukan masalah yang

    dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Apabila dalam penelitian,

    seseorang telah menentukan masalaah yang tepat, maka proses

    penelitiann telah berjalan 50%.

    Adapun cara menentukan masalah yang dapat dilakukan dengan

    penelitian tindakan kelas sebagai berikut.

    - Masalah harus riil dan on-job problem oriented, masalah tersebutdibawah kewenangan guru atau dosen untuk memecahkan masalah.

    - Masalah harus plobematika, masalah tersebut harus di pecahkan olehguru/dosen yang bersangkutan sesuai dengan kewenanganya.

    - Masalah harus memberikan manfaat yang jelas terhadap perbaikan danpeningkatan mutu pembelajaran

    - Masalah harus feasible(dapat dipecahkan atau di tangani), apakahdilihat dari sumber daya peneliti, waktu, dana) masalah itu dapat

    dicari solusinya.

    - Menentukan Solusinya MasalahTujuan dari penelitian adalah untuk menemukan solusi, jawaban

    terhadap suatu masalah. Masalah-masalah dapat di ketahui atau di cari

    apabila terdapat penyimpangan atau kesenjangan antara pengalaman

    dengan kenyataan,antara apa yang di rencanakan dengan

    kenyataan,adanya pengaduan dan kompetisi.

    B. Identifikasi MasalahSetelah mengetahui bahwa sumber masalah merujuk kepada banyak

    hal,maka selanjutnya akan dilihat bagaimana mengidentifikasi masalah

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    34/76

    penelitian dari sumber-sumber yang ada. Identifikasi adalah mengali

    permasalahan yang hendak di teliti dan menghubungkan masalah-masalah

    relevan lainya. Karena sifatnya mengindentifikasi berarti masalah yang di

    temukan tidak mungkin hanya satu,apabila ditemukan sebuah permasalah

    utama maka permasalahan utama tersebut tentu memiliki hubungan

    dengan berbagai permasalahan lain.

    C. Perumusan Masalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK)Rumusan masalah penelitian merupakan petunjuk yang mengarahkan

    peneliti untuk memformulasikan secara ringkas,jelas dan tajam tentang

    permasalahan utama yang ada dilatar belakang,identifikasi masalah

    penelitian. Masalah yang hendak di teliti hendaknya di rumuskan dalam

    bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan dan bersifat spesifik atau

    rumusan masalah dapat diformulasikan dalam sebuah pertanyaan atau

    pernyataan peneliti.

    D. Kajian TeoriKajian yang relevan dengan variabel-variabel yang hendak diteliti dalam

    penelitian tindakan kelas adalah sangat penting sebagai pedoman atau

    dasar dalam merumuskan masalah dan juga berperan penting untuk

    memberikan jawaban terhadap hipotesistidakan,dan pembuatan instrumen

    penelitian. Seorang peneliti harus mengumpulkan sumber-sumber literatur

    yang berupa,buku-buku teks,laporan hasil penelitian.jurnal,internet,yang

    relevan dengan masalah yang diteliti dan sebagainya.

    E. Perumusan Hipotesis TindakanHipotesis tindakan merupakan hipotesis dianostik untuk mengidentifikasi

    dan mengdiagnosa permasalahan yang timbul waktu proses

    inquiri/penelitian yang sedang berlangsung atau hipotesis praktis untuk

    mengindentifikasi permasalahan pembelajaran dan bagaimana

    pemecahannya.

    F. Pembuatan Rencana dan Prosedur Tindakan

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    35/76

    Prosedur tindakan kelas dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari

    empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

    Apabila peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan dari

    tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama,maka guru

    /dosen(peneliti/tim peneliti) rancangan tindakan berikut pada siklus kedua.

    Kegiatan pada siklus kedua merupakan kelanjutan dari keberhasilan siklus

    pertama,namun kegiatan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan

    untuk perbaikan dari hambatan dan kesulitan yang ditemukan dalam

    tindakan pada siklus pertama. Dengan menyusun kegiatan tindakan untuk

    siklus kedua,maka peneliti melanjutkan kegiatan penelitian tindakan kelas

    seperti pada siklus pertama. Jika selesai pelaksanaan pada siklus

    kedua,apabila peneliti belum merasa puas untuk perbaikan penigkatan atas

    tindakan tersebut,peneliti dapat melanjutkan penelitian ke dalam siklus

    ketiga, yang cara pelaksanaanya sama siklus sebelumnya. Tidak ada

    ketentuan atau ketetapan beberapa siklus yang harus dilakukan oleh

    peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Hal ini tergantung

    dengan penelitian, jika hasil penelitian telah menemukan hasil yang

    memuaskan dalam perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran di

    kelas, maka peneliti dapat menghentikan dan mengambil

    kesimpulan,namun disarankan sebaiknya prosedur penelitian tindakan

    kelas dilakukan paling kurang dua siklus

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    36/76

    G. Pelaksanaan Tindakan dan MengamatinyaPada saat tindakan dilaksanaakan oleh peneliti,di kelas, maka

    pengumpulan data yang berkaitan dengan tindakan dapat dilakukan oleh

    peneliti/tim peneliti yang ada dalam situs terkait. Data yang dibutuhkan

    oleh peneliti dapat dikumpulkan lewat teknik-teknik pengumpulan data.

    Pengamat tindakan,kegiatan observasi dilakukan bersamaan denganpelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat,serta dampaknya

    terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat

    bantu instrumen pengamatan yang dikembangakan oleh peneliti.

    H. Pengolahan dan Penafsiran DataUntuk menentukan apakah perbaikan atau peningkatan yang diinginkan

    terjadi,maka data tentang perubahan perilaku,sikap,motivasi,hendak

    dianalisis sesuai dengan indikator-indikatornya. Dan data hasil tes akan

    sangat menolong untuk menentukan adnya perbaikan yang diinginkan.

    Oleh karena itu,semua yang telah dilaksanakan baik yang direncanakan

    maupun yang tidak direncanakan,perlu dianalisis untuk menentukan

    apakah ada perubahan perbaikan di segala aspek praktik dalam situasi

    tertentu. Jadi hasil data dapat disajikan secara kualitatif deskriptif dan

    kuantitatif deskriptif.

    I. Keabsahan Data Penelitian Tindakan Kelas

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    37/76

    Penelitian kualitatif termasuk penelitian tindakan kelas dikatakan akurat

    dan dapat dipercaya dilihat dari beberapaa standar kualitas tertentu,sebagai

    berikut:

    - Penilaian kajian terutama diarahkan kepada apakah pertanyaanpenelitian mendorong dilakukan pengumpulan datadan analisisnya,dan

    bukan sebaliknya.

    - Penilaian diyunjukkan kepada apakah pengumpulan data ,analisisnyasecara teknis di lakukan dengan kompeten.

    - Penelitian mempertanyakan apakah peneliti menyusun asumsi-asumsinya secara eksplisit,termasuk subjektivitas peneliti

    - Penilaian juga perlu diarahkan kepada kajian itu cukup tegar,denganmengunakan eksplanasi mengenai teori-teori tertentu ditolak.

    - Penilaian seharusnya memiliki nilai baik dalam memberikan informasibaru maupun dalam meningkatkan dan memperbaiki keterampilan

    meneliti, baik dalam melindungi hal-hal yang terkait privasi seseorang

    maupun dalam memegang kebenaran dari semua partisipasi peneliti

    dalam.

    J. Melaporkan Hasil PenelitianProses menyusun laporan penelitin apabila peneliti telah mengumpulkan

    data,menyajikan data,memverifikasi atu mengambil kesimpulan sehingga

    temuan tersebut dapat dikomunikasikan dan dipublikasikan bagi orang

    yang berkompeten dan respek dengan temuan tersebut

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    38/76

    BAB III

    PENUTUP

    3.3.KesimpulanProses pembelajaran harus berlangsung dengan baik dan kondusif sebagai

    upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas/ruang

    kuliah yang membutuhkan pendidik (guru/dosen) yang profesional. Salah

    satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran

    di kelas. Oleh karena itu, peningkatan mutu proses pembelajaran di kelas,

    adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya atau

    usaha bagi guru atau dosen menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    39/76

    6. MERANCANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangPenelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk penelitian yang

    paling sesuai untuk mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi

    guru. Seorang guru yang melaksanakan PTK akan memperoleh manfaat ganda,

    baik bagi dirinya, para siswanya, maupun bagi institusi pendidikan. Sayangnya,

    tidak semua guru mau dan mampu mempraktikkan PTK.Zubaidi, 2000 (dalam

    Sukidin, 2008) mengemukakan lima kendala yang dihadapi guru dalam

    melaksanakan PTK: (1) lemahnya pemahaman konsep dan prinsip-prinsip PTK,

    (2) kurang adanya program dan anggaran dari pihak-pihak yang terkait untuk

    melaksanakan PTK bagi para guru, (3) belum membudayanya reflecting

    thinking melalui portfolio (catatan seseorang tentang kinerjanya dari waktu ke

    waktu yang dibuatnya sendiri dengan sejujur-jujurnya), (4) tidak adanya

    pembimbing penelitian di sekolah, dan (5) mentalitas suka pada kemapanan dari

    pada mengikuti perkembangan (keluhan tidak memiliki waktu, menambah beban,

    lingkungan tidak mendukung, tidak ada dana, dsb.)

    1.2Rumusan Masalah1. Apakah Penelitian Tindakan Kelas itu?;2. Bagaimana merancang PTK ?

    1.3TujuanTujuan dari makalah ini

    1. Mengetahui apa yang di maksud dengan PTK.2. Mengetahui bagaimana cara merancang PTK.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    40/76

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. Refleksi Awal

    Melakukan refleksi merupakan langkah awal untuk melakukan PTK. Refleksi

    awal adalah kegiatan atau aktivitas untuk mengidentifikasi masalah yang

    dirasakan guru dalam proses pembelajaran sebagai rasa tanggung jawabnya untuk

    meningkatkan kinerjanya. Untuk mengidentifikasi masalah, guru harus dapat

    menangkap kesenjangan antara apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang

    terjadi pada kenyataan. Contoh identifikasi masalah:

    Mengapa siswa tidak termotivasi untuk belajar?

    Mengapa banyak siswa yang tidak bisa mengerjakan soal postes?

    Apakah ada yang salah dalam mengajar?

    Pertanyaan-pertanyaan semacam itu muncul sebagai hasil dari proses identifikasi

    masalah.

    2. Melaksanakan Studi Pendahuluan

    Studi pendahuluan adalah proses pengkajian dan analisis yang dilakukan

    peneliti untuk memperdalam dan meningkatkan wawasan tentang permasalahan

    hasil dari refleksi awal serta meningkatkan pemahaman peneliti tentang alternatif

    tindakan yang dapat dilakukan dalam rangka pemecahan masalah. Ada dua

    kepentingan melakukan studi pendahuluan, yaitu:

    a. Pertama, studi pendahuluan berhubungandengan perumusan fokus masalah.

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan fokus masalah,

    yakni:

    1) Masalah yang dijadikan topik penelitian diarahkan untuk memperbaiki proses

    pembelajaran. Hal ini sesuai dengan karakteristik dan ciri dari PTK itu sendiri

    sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja guru. Dengan demikian, masalah dalam

    PTK tidak berangkat dari keingintahuan guru atau peneliti, tapi keinginan untuk

    meningkatkan kualitas pembelajaran.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    41/76

    2) Masalah dalam PTK harus masalah yang memiliki nilai guna secara praktis.

    Bagaimanapun menariknya suatu masalah tetapi tanpa memiliki nilai guna, maka

    penelitian itu tidak akan berarti.

    3) Masalah dalam PTK harus sesuai dan bahkan tidak keluar dari program

    pembelajaran. Artinya, PTK bukan hanya untuk kepentingan penelitian belaka,

    akan tetapi adanya tindakan nyata dari guru untuk memperbaiki proses

    pembelajaran. Dengan demikian, seting dari pelaksanaan penelitian tidak keluar

    atau harus ada di dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru tidak

    menciptakan seting bukan hanya untuk kepentingan penelitian saja. Akan tetapi

    pelaksanaan penelitian sesuai dengan program pembelajaran yang ada.

    4) Masalah dalam PTK harus sesuai dengan kondisi nyata di sekolah. Artinya,

    masalah yang diangkat dalam program PTK adalah masalah yang tidak mengada-

    ada.

    Sesuai dengan kriteria masalah di atas, maka ada beberapa saran dalam

    memfokuskan masalah PTK.

    1) Pilih masalah yang memang berhubungan atau dirasakan sendiri oleh guru dan

    siswanya sesuai dengan proses pembelajaran.

    2) Pilih masalah yang sesuai dengan kemampuan guru dan kemampuan sekolah

    untuk mengatasinya.

    3) Fokuskan masalah dalam skala yang cukup kecil, sehingga benar-benar dapat

    ditindaklanjuti oleh guru.

    4) Kaitkan fokus masalah dengan rencana sekolah, khususnya dalam meningkatkan

    kualitas dan produktivitas sekolah.

    5) Rumuskan fokus masalah dengan kalimat pertanyaan, sehingga memudahkan

    guru untuk menjawabnya melalui berbagai tindakan yang dapat dilakukan.

    b. Kedua, studi pendahuluan juga penting untuk meningkatkan pemahaman guru

    secara konseptual terhadap fokus masalah, sehingga hasilnya dapat memunculkan

    hipotesis tindakan. Tanpa hipotesis, maka proses pengumpulan data itu

    merupakan suatu usaha pencarian secara membabi buta. Sebab hipotesis itu

    memberikan pedoman dan pengarahan pada penyelidikan dan pemecahan

    masalah. Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian yang perlu

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    42/76

    diuji kebenarannya melalui pengumpulan dan analisis data. Walaupun hipotesis

    sifatnya hanya jawaban sementara, akan tetapi jawaban itu harus didasarkan pada

    studi pendahuluan.

    Pelaksanaan studi pendahuluan dapat dilakukan dalam beberapa cara,

    diantaranya:

    1) Mengkaji literatur yang relevan dengan topik masalah,2) Mengkaji hasil penelitian yang telah dilakukan orang lain,3) Mengadakan konsultasi dan diskusi baik dengan teman sejawat yang

    memiliki pengalaman lebih atau peneliti dari LPTK.

    3. Merancang pelaksanaan PTK

    Ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam merancang pelaksanaan

    PTK diantaranya adalah sebagai berikut.

    a. Menentukan model PTK yang akan digunakan

    Tidak ada suatu pedoman model mana yang dapat kita tentukan untuk

    melaksanakan PTK. Semuanya sangat tergantung pada permasalahan serta

    pemahaman peneliti terhadap model yang dipilih.

    Guru atau peneliti dapat memodifikasi model tertentu yang disesuaikan dengan

    situasi atau keadaan sekolah tempat guru tersebut bertugas.

    b. Menyusun desain dan langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan sesuai

    dengan fokus masalah dan hipotesis penelitian.

    c. Mengidentifikasi berbagai komponen yang diperlukan untuk kelancaran

    pelaksanaan PTK, misalnya melakukan koordinasi dengan orang-orang yang akan

    terlibat dalam pelaksanaan PTK, serta menyusun program kegiatan termasuk

    jadwal pelaksanaan tindakan kelas.

    d. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk tindakan yang akan

    dilaksanakan termasuk menyediakan alat dan bahan yang diperlukan serta

    menyusun instrumen penelitian seperti pedoman observasi.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    43/76

    PELAKSANAAN PTK

    Sebuah rancangan atau rencana akan memberikan petunjuk dalam

    melaksanakan sesuatu. Pelaksanaan tindakan tanpa rencana maka akan

    mengakibatkan tindakan itu tidak akan terarah. Oleh karena itu, tindakan dalam

    pelaksanaan PTK akan sangat bergantung pada perencanaan yang disusun.

    1. Makna siklus dalam pelaksanaan PTK

    Siklus atau putaran dalam PTK adalah satu kali proses pembelajaran sesuai

    dengan perencanaan yang telah disusun. Dalam PTK dapat terdiri atas beberapa

    siklus. Setiap siklus mencerminkan kondisi tertentu, baik dilihat dari aspek

    permasalahan yang dikaji maupun hasil belajar seperti gambar berikut.

    2. Kegiatan dalam setiap siklus

    a. Perencanaan

    Ada dua jenis perencanaan yang dapat disusun oleh peneliti yakni perencanaan

    awal dan perencanaan lanjutan. Perencanaan awal diturunkan dari berbagai

    asumsi perbaikan hasil dari kajian studi pendahuluan, sedangkan perencanaan

    lanjutan disusun berdasarkan hasil refleksi setelah peneliti mempelajari berbagai

    kelemahan yang harus diperbaiki.

    b. Melaksanakan Tindakan

    Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan

    perencanaan yang telah disusun. Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan

    oleh guru sesuai dengan fokus masalah. Tindakan inilah yang menjadi inti PTK,

    sebagai upaya meningkatkan kinerja guru untuk menyelesaikan masalah.

    Tindakan dilakukan dalam program pembelajaran yang apa adanya dalam arti

    tidak direkayasa untuk kepentingan penelitian, akan tetapi dilaksanakan sesuai

    program pembelajaran keseharian.

    c. Observasi

    Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses

    pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun.

    Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    44/76

    kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya

    dapat dijadikan masukan untuk melakukan refleksi ketika memasuki siklus

    berikutnya.

    d. Refleksi

    Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru

    selama tindakan. Dari hasil refleksi guru dapat mencatat berbagai kekurangan

    yang perlu diperbaiki sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana

    ulang.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    45/76

    BAB III

    PENUTUP

    3.1Kesimpulan

    Memulai kegiatan PTK harus dengan merancang yang meliputi kegiatan

    menemukan masalah, identifikasi dan analisis masalah, menentukan judul,

    merumuskan masalah, mengkaji teori, dan merencanakan tindakan. Dari kegiatan

    tersebut, guru menuangkan ke dalam bentuk proposal atau draf proposal PTK

    sesuai dengan sistematika yang ditentukan.

    Draf proposal PTK akan menjadi proposal PTK yang lebih mantap dengan

    cara diseminarkan di forum yang relevan (KKG, MGMP, dsb.). Jika seorang guru

    telah memiliki proposal PTK, langkah selanjutnya tinggal melaksanankan

    tindakan, mengobservasi, mengevaluasi, dan menyimpulkan. Dengan merancang

    PTK dalam wujud membuat proposal PTK dapat dikatakan guru sudah

    menyelesaikan kegiatan penelitian tindakan kelas sebanyak 50%.

    Selamat memulai PTK.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    46/76

    7. MELAKSANAKAN PERBAIKAN DALAM PEMBELAJARANBAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangSuatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila timbul perubahan tingkah

    laku positif pada peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah

    direncanakan. Konteks ini pada dasarnya bergantung pada guru sebagai elemen

    penting dalam kegiatan pembelajaran. Memang saat ini sudah menjadi tidak lazim

    apabila seseorang guru menjadi dominator kegiatan pembelajaran di kelas, namun

    hal ini bukan berarti guru lepas tanggung jawab terhadap keberhasilan siswanya

    dalam belajar. Untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut guru harus selalu

    proaktif dan responsive terhadap semua fenomena-fenomena yang dijumpai di

    kelas.

    Sejalan dengan pernyataan di atas, saat ini upaya perbaikan pendidikan

    dilakukan dengan pendekatan konstruktivis. Oleh karena itu guru tidak hanya

    sebagai penerima pembaharuan pendidikan, namun ikut bertanggungjawab dan

    berperan aktif dalam melakukan Pembaharuan pendidikan serta mengembangkan

    pengetahuan dan keterampilannya melalui penelitian tindakan dalam pengelolaan

    pembelajaran di kelasnya.

    1.2Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan perbaikan pembelajaran ?

    2. Bagaimana proses perbaikan pembelajaran ?

    1.3Tujuan1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perbaikan pembelajaran?2. Mengetahui proses perbaikan pembelajaran?

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    47/76

    BAB II

    Pengertian

    Pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subyek

    didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

    secara sistematis agar subyek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan

    pembelajaran secara efektif dan efisien. Dengan demikian, jika pembelajaran

    dipandang sebagai suatu sistem, maka berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah

    komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

    strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran /alat peraga,

    pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran.

    Sebaliknya jika pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran

    merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangkaian upaya atau

    kegitan guru dalam rangka membuat siswa belajar. dapat disimpulkan bahwa

    pembelajaran adalah suatu sistem atau proses yang dilakukan oleh seorang guru

    dalam rangka menghasilkan terjadinya peristiwa belajar pada diri siswa untuk

    mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

    MELAKSANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

    B. MELAKSANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN TAHAP

    1. Persiapan

    Sebelum melaksanakan perbaikan, tentunya harus membuat persiapan pelaksanaan.

    Persiapan tersebut merupakan persiapan akhir Last minutes checking sebelum

    melaksanakan perbaikan.

    Langkah-langkah menjelang pelaksanaan tindakan perbaikan :

    a. Memeriksa kembali Rencana Perbaikan Pembelajaran

    b. Memeriksa semua sumber belajar, sarana dan alat peraga

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    48/76

    c. Mencobakan alat peraga yang akan digunakan agar peragaan/simulasi dapat berjalan

    mulus

    d. Memeriksa urutan kegiatan/skenario pembelajaran yang telah dirancang

    e. Mengantisipasi terhadap hal-hal yang mungkin mengganggu pembelajaran

    f. Memeriksa kesiapan alat pengumpul data (lembar observasi, angket)

    g. Kesiapan teman sejawat untuk membantu sebagai pengamat jika memang diperlukan

    2. Melaksanakan Tindakan Perbaikan Tahap I

    Pelaksanaan tindakan perbaikan berlangsung di kelas guru sendiri dan

    berjalan sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang telah disiapkan.

    Selama pelaksanaan perbaikan, disamping mengajar, guru juga mengumpulkan

    data yang dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan teman sejawat. Oleh karena

    itu, guru perlu membuat catatan peristiwa/hal-hal penting selama pembelajaran.

    3. Melakukan Refleksi

    Refleksi dilakukan setelah data pembelajaran diolah atau setelah guru

    menyimpulkan/memiliki gambaran tentang keberhasilan/kegagalan atau

    kekuatan/kelemahan tindak perbaikan yang telah dilakukan. Ingatan dan kejujuran

    dalam melakukan refleksi sangat membantu guru menemukan kekuatan dan

    kelemahan tindakan perbaikan yang telah dilakukan sehingga dapat dihasilkan

    masukan yang bermakna bagi perencanaan daur berikutnya.Jika hasil tindakan

    perbaikan belum optimal dan masih ada beberapa tujuan pembelajaran yang

    belum tercapai, maka pelaksana PTK melakukan refleksi dengan mengajukan

    pertanyaan-pertanyaan terkait tujuan tang belum tercapai tersebut. Oleh karena

    itu, pelaksana PTK memutuskan mengadakan perbaikan kembali/perbaikan daur

    2.

    MELAKSANAKAN TINDAKAN PERBAIKAN TAHAP 2

    1. Persiapan

    Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran 2 dengan mengakomodasikan

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    49/76

    masukan dari Rencana Perbaikan Daur 1. Tujuan Perbaikan daur 2 terfokus pada

    tujuan yang belum tercapai secara optimal pada tindakan perbaikan daur I.

    Langkah-langkah persiapan perbaikan daur 2 sebagai berikut :

    a. Memeriksa kualitas pertanyaan yang akan digunakan

    b. Memeriksa alat peraga yang akan digunakan

    c. Menyiapkan alat pengumpul data

    d. Memeriksa kembali skenario pembelajaran

    e. Kesiapan teman sejawat untuk membantu dalam pelaksanaan PTK.

    2. Tindakan Perbaikan Daur 2

    Guru pelaksana PTK mengajar sesuai dengan persiapan yang telah dirancang dan

    mengumpulkan data dibantu oleh teman sejawat.

    3. Refleksi

    Setelah tindakan perbaikan daur 2 usai, guru pelaksana PTK melakukan

    penelaahan dan mencoba menyimpulkan hasil tindakan perbaikan yang telah

    dilakukannya berdasarkan data yang telah terkumpul. Jika data yang telah

    dikumpulkan menunjukkan bahwa pembelajaran dan hasil belajar siswa

    meningkat sesuai fokus tujuan perbaikan, maka tindakan perbaikan tersebut sudah

    berakhir, walaupun mungkin masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki.

    Keberhasilan tindakan perbaikan banyak tergantung dari :

    - Keyakinan guru akan langkah-langkah yang disiapkan

    - Komitmen dan kerja keras guru pelaksana PTK

    D. ULASAN

    Dari potret tindakan perbaikan dalam dua daur di atas, dapat diketahui

    bahwa :

    1. Tindakan perbaikan sangat tergantung dari rencana perbaikan yang telah

    dirancang sebelumnya.

    2. Sebelum melaksanakan tindakan, guru harus melakukan persiapan akhir

    3. Kesungguhan, komitmen dan kerja keras juga sangat menentukan keberhasilan

    tindakan perbaikan.

    4. Pada waktu pelaksanaan, tidak jarang terjadi bagian-bagian tertentu terlupakan

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    50/76

    5. Peran kolega/teman sejawat sangat penting dalam membuat guru lebih percaya

    diri

    6. kejujuran guru dalam melakukan refleksi sangat menentukan kualitas perbaikan

    pembelajaran yang telah diupayakan

    7. Kemampuan guru menyimpulkan hasil perbaikan sangat ditentukan oleh data

    yang terkumpul

    8. Hasil pengolahan data serta refleksi akan menjadi masukan bagi rencana

    perbaikan daur berikutnya.

    BAB III

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    51/76

    PENUTUP

    3.1Kesimpulan

    Pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subyek

    didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

    secara sistematis agar subyek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan

    pembelajaran secara efektif dan efisien. Dengan demikian, jika pembelajaran

    dipandang sebagai suatu sistem, maka berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah

    komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

    strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran /alat peraga,

    pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran.

    Sebaliknya jika pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran

    merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangkaian upaya atau

    kegitan guru dalam rangka membuat siswa belajar.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    52/76

    8. MENGANALISIS DAN MENGINTERPRESTASIKAN DATASERTA MENINDAK LANJUTI HASIL PTK

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pada suatu penelitian ilmiah yang dilakukan oleh seorang peneliti, akan

    didapatkan beberapa data yang merupakan hasil dari pengukuran ataupun

    pengamatan obyek penelitian di lapangan. Obyek penelitian dapat berupa orang,

    tanaman, hewan dan fenomena-fenomena baik itu dalam bidang ilmiah maupun

    sosial. Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan, tahap

    berikutnya yang harus dilakukan adalah tahap analisa. Analisa dapat dibedakan

    menjadi dua macam yaitu analisa yang kualitatif dan yang kuantitatif.

    Analisis data merupakan tahapan yang sangat penting sebelum diperoleh

    kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Sehingga tahap analisis data memiliki

    peranan yang sangat penting dalam suatu rangkaian kegiatan penelitian. Untuk

    mendapatkan hasil kesimpulan penelitian yang baik dan memiliki akurasi yang

    tinggi maka kegiatan analisis data harus dilakukan secara hati-hati dan teliti.

    Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian analisis

    data dan tahapan-tahapan dalam analisis data serta menindak lanjuti hasil PTK

    yang baik.

    1.2Rumusan Masalah1. Apa pengertian analisis data dalam suatu penelitian?.

    2. Bagaiman tahapan-tahapan dan jenis-jenis analisis data serta

    menindak lanjuti hasil PTK ?

    1.3Tujuan1.Mengetahui pengertian analisis data dalam suatu penelitian.2.Memahami tahapan-tahapan dan jenis-jenis analisis data serta

    menindak lanjuti hasil PTK.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    53/76

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Pengertian Analisis Data

    Data ialah bahan mentah yang perlu di olah sehingga menghasilkan

    informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan

    fakta. Pengolahan data merupakan kegiatan terpenting dalam proses dan kegiatan

    penelitian, karena kekeliruan memilih analisis dan perhitungan akan berakibat

    fatal pada kesimpulan, generalisasi atau interpretasi. Jenis data menurut jenisnya

    ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Tindak lanjut kegiatan peneliti

    sesudah pengumpulan data sangat bervariasi bentuknya tergantung dari

    bagaimana data yang terkumpul akan diorganisasikan.

    Analisa data berasal dari gabungan dari dua buah kata yaitu analisis dan

    data. Analisis merupakan evaluasi dari sebuah situasi dari sebuah permasalahan

    yang dibahas, termasuk didalamnya peninjauan dari berbagai aspek dan sudut

    pandang, sehingga tidak jarang ditemui permasalah besar dapat dibagi menjadi

    komponen yang lebih kecil sehingga dapat diteliti dan ditangani lebih mudah,

    sedangkan data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang

    dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata,

    angka-angka atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau

    situasi dan lain-lain. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari

    data ini diharapkan akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi.

    Dengan demikian, diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis

    sebagai upaya untuk mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang

    dimiliki..

    Konsep Dasar Analisis Data.

    analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang

    terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti,

    gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    54/76

    Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,

    mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian

    dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja

    yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.

    Akhirnya perlu dikemukakan bahwa analisis data itu dilakukan dalam suatu

    proses. Proses berarti pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan

    data dilakukan dan dikerjakan secara intensif, yaitu sudah meninggalkan

    lapangan. Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian

    dan pengerahan tenaga, pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti jugamasih perlu mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori atau untuk

    menjastifikasikan adanya teori baru yang kemungkinan ditemukan.

    Penelitian diadakan dengan satu tujuan pokok, yaitu menjawab pertanyaan-

    pertanyaan penelitian untuk mengungkap fenomena social atau alami tertentu.

    Untuk mencapai tujuan pokok ini peneliti merumuskan hipotesa, mengumpulkan

    data, memproses data membuat analisa dan interpretasi. Analisa data adalah

    proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

    diinterpretasikan.

    Dalam menganalisa data biasanya menggunakan statistik yang dapat

    menyederhanakan data penelitian yang sangat besar jumlahnya menjadi informasi

    yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Setelah data dianalisa dan

    informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasilnya harus diinterpretasi

    untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian.

    Secara umum penelitian dibagi menjadi 2 macam, Bentuk-bentuk analisa data

    adalah sebagai berikut :

    a. Analisa KuantitatifAnalisa yang menggunakan alat analisa bersifat kuantitatif, dimana alat

    yang digunakan berupa model-model (ex. Matematika) dengan hasil yang

    disajikan berupa angka-angka yang kemudian diuraikan/dijelaskan atau

    diinterpretasikan dalam suatu uraian.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    55/76

    b. Analisa Kualitatif

    Analisa Kualitatif terbatas pada teknik pengolahan datanya, seperti

    pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca tabel-tabel,

    grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian

    dan penafsira.

    Kegiatan analisis data dalam penelitian memiliki beberapa tujuan antara

    lain sebagai berikut:

    a. Data dapat diberi makna yang berguna dalam memecahkan masalah-masalah penelitian

    b. Memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang terdapatdalam penelitian

    c. Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalampenelitian

    d. Bahan untuk membuat keseimpulan serta implikasi-implikasi dansaran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.

    Penyajian Data Mentah

    Sebelum melakukan analisis dan interpretasi data, langkah pertama yang

    dilakukan adalah menyajikan data hasil pengamatan yang diperoleh dari lapangan.

    Teknik penyajian ini diperlukan untuk memberikan gambaran umum informasi

    yang terkandung dalam data. Di samping itu, teknik penyajian ini dimaksudkan

    untuk memperindah tampilan dari suatu laporan penelitian. Penyajian data yang

    umum digunakan adalah berupa table dan grafik/diagram.

    Penyajian data berupa tabel dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

    a. Tabel Ringkasan Data

    Tabel ini merupakan ringkasan statistik dari beberpa kelompok. Misalkan jika

    kita memiliki data pendapatan keluarga di suatu propinsi, dan kita ingin

    menyajikan rata-rata pendapatan keluarga berdasarkan tingkat pendidikan

    kepala keluarganya. Dari tabel ini ingin diperoleh informasi umum hubungan

    antara pendidikan dan pendapatan.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    56/76

    b. Tabel Frekuensi

    Tabel ini merupakan gambaran frekuensi atau berapa banyak individu pada

    berbagai kelompok. Misalkan saja penelitian tentang partisipasi masyarakat

    suatu kota dalam program Keluarga Berencana. Kemudian kita ingin

    menyajikan gambaran pengguna berbagai macam alat kontrasepsi. Dari tabel

    frekuensi ini kita bisa mengetahui alat kontrasepsi apa yang paling banyak

    diminati oleh masyarakat. Seringkali tabel ini disajikan terurut berdasarkan

    frekuensi, dari yang terbesar ke yang terkecil atau sebaliknya.

    b. Tabel Kontingensi atau Tabulasi SilangTabel ini hampir sama dengan tabel frekuensi namun dilihat dari dua atau

    lebih peubah. Misalnya jika kita ingin mengetahui frekuensi penduduk suatu

    kota berdasarkan pendidikan, Sementara itu banyak orang yang berpendapat

    bahwa penyajian informasi menggunakan tabel yang berisi angka memiliki

    keefektifan yang kurang jika dibandingkan dengan grafik. Pesan visual yang

    diberikan oleh grafik selain lebih menarik untuk dilihat juga mempermudah

    seseorang dalam membandingkan.

    Tahapan Pelaksanaan Analisis Data

    Setelah data diperoleh dari lapangan dan disajikan sedemikian rupa, maka

    selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam melakukan analisis data terdiri dari

    beberapa tahapan, yang setiap tahap saling berkaitan satu sama lain. Tahap

    analisis data dalam tahapan pekerjaan analisis adalah proses mengidentifikasi,

    elemen demi elemen, kebutuhan data suatu fungsi.

    Dalam melakukan proses/olah data dengan melakukan analisis data

    memfokuskan kepada 2 aspek, yaitu data yang saat ini digunakan dan data

    yang akan atau mungkin dibutuhkan pada masa mendatang.

    a. Pemerosotan Data

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    57/76

    1) Tipelogi satuan

    Satuan atau unit adalah satuan suatu latar sosial. Pada dasarnya satuan ini

    merupakan alat untuk menghaluskan pencatatan data. Menurut Lofland dan

    Lofland (1984) dalam Lexy (2002), satuan kehidupan sosial merupakan

    kebulatan di mana seseorang mengajukan pertanyaan. Linciln dan Guba

    (1985) menamakan satuan itu sebagai satuan informasi yang berfungsi untuk

    menentukan atau mendefinisikan kategori.

    Sehubungan dengan itu, Patton, (1987) membedakan dua jenis tipe satuan

    yaitu (1) tipe asli dan (2) tipe hasil konstruk analisis. Patton menyatakan

    bahwa tipe asli inilah yang menggunakan prespektif emik dan antropologi.

    Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa prilaku sosial dan kebudayaan

    hendaknya dipelajari dari segi pandangan dari dalam dan definisi prilaku

    manusia. Jadi, konseptualisasi satuan hendaknya ditemukan dengan

    menganalisis proses kognitif orang-orang yang diteliti, bukan dari segi

    entosentrisme peneliti.

    2) Penyusunan satuan

    Langkah pertama dalam pemerosotan satuan ialah analisis hendaknya

    membaca dan mempelajari secara teliti seluruh jenis data yang sudah

    terkumpul. Setelah itu, usahakan agar satuan-satuan itu diidentifikasi. Peneliti

    memasukan ke dalam kartu indeks. Penyusunan satuan dan pemasukan ke

    dalam kartu indeks hendaknya dapat dipahami oleh orang lain. Pada tahap ini

    analisis hendaknya jangan dulu membuang satuan yang ada walaupun

    mungkin dianggap tidak relevan.

    3) Kategorisasi

    a) Fungsi dan prinsip kategorisasi

    Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori tidak lain adalah salah satu

    tumpukan dari seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi,

    pendapat, atau kriteria tertentu. Selanjutnya Linclon dan Guba menguraikan

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    58/76

    kategorisasi adalah (1) mengelompokkan kartu-kartu yang telah dibuat

    kedalam bagian-bagian isi yang secara jelas berkaitan, (2) merumuskan aturan

    yang menguraikan kawasan kategori dan yang akhirnya dapat digunakan

    untuk menetapkan inklusi setiap kartu pada kategori dan juga sebagai dasar

    untuk pemeriksaan keabsahan data, dan (3) menjaga agar setiap kategori yang

    telah disusun satu dengan yang lain megikuti prinsip taat asas.

    b) Langkah-langkah kategorisasi

    Metode yang digunakan dalam kategorisasi didasarkan atas metode analisis

    komparatif yang langkah-langkahnya dijabarkan atas sepuluh langka, yangmana langkah yang terakhir adalah analisis harus menelah sekali lagi seluruh

    kategori agar jangan sampai ada yang terlupakan. Setelah selesai di analisis,

    sebelum menafsirkan penulis wajib mengadakan pemeriksaan terhadap

    keabsahan datanya, pemeriksaan itu dapat dilakukan dengan menggunakan

    teknik pemeriksaan keabsahan data.

    c. Keabsahan dataUntuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul,

    perlu dilakukan pengecekan keabsahan data. Pengecekan keabsahan data

    didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan (crebility) dengan teknik

    trianggulasi, ketekunan pengamatan, pengecekan teman sejawat (Moleong,

    2004).

    Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data yang didasarkan pada

    sesuatu di luar data untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding terhadap

    data yang telah ada (Moleong,200). Trigulasi yang digunakan adalah trigulasidengan sumber, yaitu membandingkan data hasil obserfasi, hasil pekerjaan siswa

    dan hasil wawancara terhadap subjek yang ditekankan pada penerapan metode

    bantuan alat pada efektif membaca .

    Ketekunan pengamatan dilakukan dengan teknik melakukan pengamatan yang

    diteliti, rinci dan terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung yang

    diikuti dengan kegiatan wawancara secara intensif terhadap subjek agar data yang

    dihasilkan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pengecekan teman

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    59/76

    sejawat/kolega dilakukan dalam bentuk diskusi mengenai proses dan hasil

    penelitian dengan harapan untuk memperoleh masukan baik dari segi metodelogi

    maupun pelaksanaan tindakan. Untuk menganalisis data kita dapat memperoleh

    dari:

    1. Analisis Event

    Suatu event data adalah sesuatu yang terjadi dalam lingkungan bisnis yang

    dibutuhkan perusahaan untuk mengetahui tentang dan mana yang harus dicatat

    dalam catatan perusahaan, yaitu arsip (file) perusahaan. Suatu event dapat secara

    ekstrenal atau internal dihasilkan dan mungkin terjadi melalui beberapa tindakanyang diambil atau sebagai hanya hasil dari bagian waktu.

    Keberadaan event data dicatat dengan berbagai cara. Analisis event data

    menentukan apakah informasi harus disimpan apa adanya sehingga event dapat

    dipanggil kembali atau ditindaklanjuti. Harus juga menetukan bagaimana event

    tersebut dapat diketahui oleh perusahaan, sehingga dapat memicu kesadaran

    perusahaan atas event tersebut.

    1. Analisis TransaksiAnalisis transaksi berpasangan dengan analisis event data. Analisis transaksi

    melihat pembawa data yang menggerakan data dan informasi di dalam

    perusahaan. Beberapa transaksi dapat dihasilkan oleh eksternal, dan sebagian lagi

    oleh internal.

    2. Analisis Dokumen dan FormulirAnalisis dokumen dan formulir adalah bagian dari analisis event dan transaksi,

    dengan melihat ke dalam formulir dan dokumen yang membawa data perusahaan.

    Tujuannya adalah untuk menentukan seluruh asal data dan apakah perusahaan

    menyimpan dan menggunakan data dari formulir-formulir dan dokumen-dokumen

    dengan cara yang paling efisien.

  • 7/22/2019 Ptk 10 Makalah

    60/76

    Analisis Data Kualitatif

    Secara sederhana, pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif

    terhadap suatu masalah, sedangkan pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan

    pada penilaian obyektif yang didasarkan pada model matematika yang dibuat. Jika

    Anda meramalkan cuaca mendasarkan pada pengalaman, maka pendekatan yang

    digunakan adalah kualitatif. Namun jika, ramalan didasarkan pada model

    matematika, maka pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Keputusan

    penerimaan karyawan berdasar nilai tes masuk adalah contoh lain pendekatan

    kuantitatif, sedang jika didasarkan pada hasil wawancara untuk mengetahuikepribadian dan motivasi maka pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif.

    Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengamb