Upload
dudi-astiko
View
260
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
1/76
TUGAS AKHIR PTK
KUMPULAN MAKALAH PTK
Disusun oleh:
Nama : Dudi Astiko
Nim : 2010133185
Kelas : 7F
Program studi : Pendidikan Geografi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengeahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2013
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
2/76
1.PENGEMBANGAN PROFESI GURUBAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangGuru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk
menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru
dengan segala kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan
pembelajaran bagi peserta didiknya. Sehingga tidak salah jika kita
menempatkan guru sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa menjadi
bangsa yang maju dimasa yang akan datang. Dapat dibayangkan jika guru
tidak menempatkan fungsi sebagaimana mestinya, bangsa dan negara ini akan
tertinggal dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian waktu
tidak terbendung lagi perkembangannya.
Para guru di Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi
yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara dan juga untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yaitu beriman, bertakwa, dan berahlak
mulia, serta menguasai ipteks dalam mewujudkan masyarakat yang
berkualitas.Senada dengan hal itu, maka menurut Undang-Undang RI Nomor
14 tahun 2005, pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. selanjutnya pada pasal 1 ayat 2 disebutkan profesional
adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
3/76
memerlukan pendidikan profesi. Salah satu bentuk untuk menjadikan guru di
Indonesia ini lebih maju yakni guru harus mengembangkan profesinya.
1.2Rumusan Masalah1. Mengapa perlunya pengembangan profesi guru?2. Bagaimana strategi pengembangan profesi guru?
1.3TujuanTujuan dari makalah ini
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan pengembangan profesi guru.2. Mengetahui strategi apa saja untuk pengembangan profesi guru.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
4/76
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan
ilmu dan pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk meningkatkan mutu, baik
bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan
lainnya.Macam kegiatan guru yang termasuk kegiatan pengembangan profesi
adalah: (1) Mengadakan penelitian dibidang pendidikan, (2) Menemukan
teknologi tepat guna dibidang pendidikan, (3) Membuat alat pelajaran/peraga atau
bimbingan, (4) Menciptakan karya tulis, (5) Mengikuti pengembangan kurikulum
(Zainal A & Elham R, 2007: 155).
Pengembangan profesi seperti yang dimaksud dalam petunjuk teknis
jabatan fungsional guru dan angka kreditnya,adalah kegiatan guru dalam rangka
pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk peningkatan
mutu baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan
lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
pendidikan. Unsur Pengembangan profesi sifatnya wajib bagi guru yang telah
menduduki pangkat/jabatan guru Pembina, hal ini dikarenakan pangkat jabatan
guru Pembina diharapkan tumbuh daya analisis, kritis serta mampu memecahkan
masalah dalam lingkup tugasnya.
Ada tiga pilar pokok yang ditunjukkan untuk suatu profesi, yaitu
pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik. Pengetahuan adalah segala
fenomena yang diketahui yang disistematisasikan sehingga memiliki daya
prediksi, daya kontrol, dan daya aplikasi tertentu. Pada tingkat yang lebih tinggi,
pengetahuan bermakna kapasitas kognitif yang dimiliki oleh seseorang melalui
proses belajar. Keahlian bermakna penguasaan substansi keilmuwan yang dapat
dijadikan acuan dalam bertindak. Keahlian juga bermakna kepakaran dalam
cabang ilmu tertentu untuk dibedakan dengan kepakaran lainnya. Persiapan
akademik mengandung makna bahwa untuk mencapai derajat profesional atau
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
5/76
memasuki jenis profesi tertentu diperlukan persyaratan pendidikan khusus, berupa
pendidikan prajabatan yang dilaksanakan pada lembaga pendidikan formal,
khususnya jenjang perguruan tinggi (Sudarwan Danim, 2002: 22).
1. STRATEGI PENGEMBANGANDalam rangka pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat
dilakukan dengan berbagai strategi, antara lain sebagai berikut
1. Berpartisipasi di dalam pelatihan berbasis kompetensi.Bentuk pelatihan yang fokusnya adalah keterampilan tertentu yang
dibutuhkan oleh guru untuk melaksanakan tugasnya secara efektif.
Pelatihan ini cocok dilaksanakan pada salah satu bentuk pelatihan pre-
service atau in-service. Model pelatihan ini berbeda dengan pendekatan
pelatihan yang konvensional, karena penekanannya leibh kepada evaluasi
performan nyata suatu kompetensi tertentu dari peserta latihan.
2. Berpartisipasi di dalam kursus dan program pelatihan tradisional(termasuk di dalamnya pendidikan lanjut).Workshop in-service, seminar, perkuliahan tingkat sarjana/pasca sarjana,
konferensi adalah bentuk-bentuk pilihan pelatiahn yang sudah lama ada
dan diakui cukup bernilai. Walaupun disadari bahwa seringkali bahwa
berbagai bentuk kursus/pelatihan tradisional ini seringkali tidak dapat
memenuhi kebutuhan praktis dari pekerjaan guru. Oleh karena itu, suatu
kombinasi antara materi akademis dengan pengalaman lapangan akan
sangat efektif untuk pengembangan kursus/pelatihan trandisional ini.
Sementara itu, sebagai bagian dari pelatihan tradisional, guru juga dapat
mengembangkan profesionalismenya melalui pendidikan lanjut di
universitas/LPTK.
3. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya.Sebagaimana diketahui bahwa jurnal atau bentuk makalah ilmiah lainnya
secara berkesinambungan diproduksi oleh individual pengarang, lembaga
pendidikan maupun lembaga-lembaga lain. Dengan membaca dan
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
6/76
memahami banyak jurnal atau makalah ilmiah lainnya dalam bidang
pendidikan yang terkait dengan profesi guru, maka guru dengan sendirinya
dapat mengembangkan profesionalisme dirinya. Selanjutnya dengan
meningkatnya pengetahuan seiring dengan bertambahnya pengalaman,
guru mungkin dapat membangun konsep baru, keterampilan khusus dan
alat/media belajar untuk dapat kontribusikan kepada orang satu profesi
atau profesi lain yang memerlukan. Kontribusi tersebut dimungkinkan
dalam bentuk penulisan artikel/makalah karya ilmiah yang sangat
bermanfaat bagi pengembangan profesional guru bersangkutan maupun
orang lain.
4. Berpartisipasi di dalam kegiatan konferensi atau pertemuan ilmiah.Konferensi atau pertemuan ilmiah memberikan makna penting untuk
menjaga kemutakhiran (up to date) hal-hal yang berkaitan dengan profesi
guru. Tujuan utama kebanyakan konferensi atau pertemuan ilmiah adalah
menyajikan berbagai informasi dan inovasi terbaru di dalam suatu bidang
tertentu. Menghadiri perkuliahan umum atau presentasi ilmiah. Biasanya
perguruan tinggi lokal atau organisasi profesi sering mengadakan
perkuliahan atau presentasi ilmiah yang dibawakan oleh tenaga ahli yang
terbuka bagi umum. Kebanyak dari mereka berhubungan degan berbagai
isu termasuk pendidikan. Dalam rangkaian perkuliahan umum berbagai
inovasi baru dalam pendidikan biasanya dipresentasikan. Pada
kesemapatan tersebut guru akan belajar berbagai keterampilan baru atau
teknik-teknik/metodologi mutakhir dalma proses penddikan yang tentunya
sangat diperlukan untuk mengembangkan profesinya.
5. Melakukan penelitian (khususnya penelitian tindakan kelas).Penelitian tindakan kelas yang merupakan studi sistematik yang dilakukan
guru melalui kerjasama atau tidak denganahli pendidikan dalam rangka
merefleksikan dan sekaligus meningkatkan praktik pembelajaran secara
terus menerus juga merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan
profesionalisme guru. Berbagai kajian yang bersifat reflektif oleh guru
yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional, memperdalam
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
7/76
tugasnya, dan memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajarna
berlangsung akan bermanfaat sebagai inovasi pendidikan.
Dalam hal ini, guru diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa
profesional secara mandiri dengan penuh percaya diri. Jika proses ini
berlangsung secara terus menerus, maka akan berdampak kepada
peningkatan profesionalisme guru. Secara lebih rinci bagaimana penelitian
tindakan kelas ini dilakukan akan dijelaskan secara aplikatif dalam modul
penelitian tindakan kelas pada masing-masing bidang studi.
6. Magang.Bentuk pre-service atau in-service bagi guru junior untuk secara gradual
menjadi guru yang profesional melalui proses magang di kelas tertentu
dengan bimbingan gur bidang studi tertentu. Berbeda dengan pendekatan
training yang konvensional, fokus pelatihan magang ini adalah kombinasi
antara materi akademis dengan suatu pengalaman lapangan di bawah
supervisi guru yang senior dan pengalaman (guru yang lebih profesional).
7. Menggunakan sumber-sumber media pemberitaan.Pemilihan yang hati-hati program radio dan TV, dan sering membaca surat
kabar juga akan meningkatkan pengetahuan guru mengenai
pengambangna mutakhir dari proses pendidikan. Berbagai bentuk media
tersebut seringkali memuat artikel-artikel maupun program-program yang
berkaitan dengan berbagai isu atau penemuan terkini mengenai pendidikan
yang disampaikan dan dibahas secara mendalam oleh para selektif yang
terkait dengan bidang yang ditekuni guru akan dapat membantu proses
peningkatan profesionalisme guru.
8. Berpartisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional.Ikut serta menjadi anggota organisasi/komunitas profesional juga akan
meningkatkan profesionalisme untuk selalu mengembangkan dan
memelihara profesionalismenya dengna membangun hubungan yang erat
degan masayrakat (swasta, industri, dan sebagainya). Dalam hal ini yang
terpenting adalah guru harus pandai memilih suatu bentuk organisasi
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
8/76
proesional yang dapat memberi manfaat untuk bagi dirinya melalui
bentukinvestasi waktu dan tenaga.
Pilih secara bijak organisasi yang dapat memberikan kesempatan bagi
guru antara lain untuk: (1) secara aktif berpartisipasi di dalam kegiatan
yang menantang dan menarik (misalnya melakukan penelitian, membuat
laporan penelitian, penulisan/penerbitan karya ilmiah, dan sebagainya), (2)
membangun hubungan dengan masyarakat secara baik (misalnya
membangun partipasi masyarakat untuk efektivitas proses pembelajaran,
menyediakan forum-forum untuk menyatukan berbagai pandangan tentang
anak didik dan pembinaannya), (3) memiliki kemampuan dan pengalaman
dalam rangka pengembangan pendidikan (misalnya pengembangan
kurikulum, penyediaan konsulatasi untuk melakukan inopasi, dan
sebagainya).
9. Mengunjungi profesional lainnya di luar sekolah.Bertukar pikiran atau berdiskusi dengan orang-orang (profesional lainnya
di luar sekolah) yang memiliki minat yang sama dengna guru tetapi
memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang pendidikan melibihi
dirinya akan sangat menarik bagi guru. Kesempatan tersebut akan menjadi
suaut alat belajar yang produktif bagi guru dalam rangka memunculkan
berbagai ide-ide yang dapat diimplementasikan di sekolahnya. Oleh
karenanya, mengunjungi profesional yang lainn di luar sekolah merupakan
metode yang snagant berharga untuk memperoleh informasi terkini dalam
rangka proses pengembangan profesional guru.
10.Bekerja dengan profesional lainnya di dalam sekolah.Seseorang cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk memperoleh
pertolongan atau informasi mutahkhir akan leibh mudah jika
berkomunikasi dengan orang-orang di dalam tempat kerja yang sama.
Pertemuan secara formal maupun informal untuk mendiskusikan berbagai
isu atau permasalahan pendidkan termasuk bekerjasama dalam berbagai
kegiatan lain (misalnya merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-investasi-adalah-definisi.htmlhttp://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-investasi-adalah-definisi.html7/22/2019 Ptk 10 Makalah
9/76
program-program sekolah), guru dan staf lain yang profesional dapat
menolong guru dalam memutakhirkan pengetahuannya.
Berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan tersebut dapat menjaga keaktifan
pikiran dan membuka wawasan yang memungkinkan guru untuk terus
memperoleh informasi yang diperlukannya dan sekaligus membuat
perencanaan untuk medapatkannya. Semakin guru terlibat dalam
perolehan informasi, maka guru semakin meraskan akuntabel, dan
semakin guru merasakan akuntabel semakin termotibasi untuk
mengembangkan dirinya.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
10/76
BAB III
PENUTUP
3.1.KesimpulanProfesi guru adalah Pertama, kata seseorang (a person) bisa mengacu
kepada siapa saja asal pekerjaan sehari-harinya (Profesinya) mengajar.
Pembangunan untuk meningkatkan kualitas pendidikan memerlukan
dukungan banyak faktor, salah satu faktor penting, bahkan terpenting, adalah
peran tenaga pendidik yang sangat menentukan dalam peningkatan kualitas
pendidikan tersebut. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk
mengembangkan profesi tenaga pendidik agar semakin berkualitas sehingga
dapat berperan lebih produktif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Dalam pengembangan profesi tenaga pendidik sebagai perancang masa
depan, hal yang penting adalah membangun kemandirian di kalangan tenaga
pendidik sehingga dapat lebih mampu untuk mengaktualisasikan dirinya guna
mewujudkan pendidikan yang berkualitas.Dalam hubungan ini tujuh
pelajaran seperti yang diikemukakan oleh Prof Idochi dapat menjadi dasar
pengembangan tersebut, sehingga dapat tumbuh sikap inovatif tenaga
pendidik/pendidikan dalam melaksanakan peran dan tugasnya mendidik
masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
11/76
2. HAKIKAT PTK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangAkhir-akhir ini para guru diresahkan oleh tuntutan dari berbagai pihak
untuk dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Tuntutan tersebut terkait
dengan kebutuhan akreditasi sekolah, kenaikan pangkat, program BOS (BantuanOperasional Sekolah) dan sertifikasi sebagai pendidik. Tuntutan tersebut pada satu
sisi mendorong para guru untuk berusaha melaksanakan penelitian di sekolahnya
demi memenuhi tuntutan, namun tak sedikit guru-guru yang putus asa karena
tidak dapat melaksanakan kegiatan tersebut. Pada hal kebutuhan tersebut menjadi
salah satu syarat penentu untuk dapat tidaknya seorang guru yang sudah
berpangkat Pembina (IVA) naik ke jenjang yang lebih tinggi.
Terkait dengan kebutuhan tersebut, tulisan ini akan membahas mengenai
penelitian tindakan kelas (PTK) terutama tujuannya sebagai sumbangan gagasan
alternatif yang dapat diterapkan oleh para guru dalam pengembangan profesinya.
Rumusan Masalah
1. Mengapa perlunya hakikat penelitian tindakan kelas ?2. Adakah manfaat hakikat peneliti tindakan kelas ?
1.2TujuanTujuan dari makalah ini
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan hakikat penelitian tindakan kelas.2. Mengetahui manfaat hakikat peneliti tindakan kelas.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
12/76
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pegertian PTKMenurut Harjodipuro bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk
memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk
memikirkan praktik mengajarnya sendiri,agar kritis terhadap praktik tersebut dan
agar mau untuk mengubahnya. Penelitian tindakan kelas bukan sekedar
mengajar,tetapi mempunyai makna sadar kritis terhadap mengajar,dan
menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk bersiap terhadap
proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas
mendorong guru untuk berani bertindak dan berfikir kritis dalam mengembangkan
teori dan rasional bagi mereka sendiri,dan bertanggun jawab mengenai
pelaksanaan tugasnya secara profesional.
Dalam PTK guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran yang ia
lakukan di kelas. Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat melakukan
penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses
pembelajaran Dalam PTK guru dan pihak lain/ahli kependidikan secara
kolaboratif juga dapat melakukan penelitian terhadap proses dan atau produk
pembelajaran secara reflektif di kelas. Yang paling penting, dengan melakukan
penelitian tindakan guru dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran
menjadi lebih efektif.
Kelebihan dan Kekurangan PTK
PTK memiliki kelebihan berikut (Shumsky, 1982)
1. Tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK2. Tumbuhnya kreativitias dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang
bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK
3. Dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
13/76
4. Meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalamPTK (Passow, Miles, dan Draper, 1985).
PTK Anda juga memiliki kelemahan
1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian padaAnda sendiri karena terlalu banyakberurusan dengan hal-hal praktis.
2. Rendahnya efisiensi waktu karena Anda harus punya komitmen peneliti untukterlibat dalam prosesnya sementara Anda masih harus melakukan tugas rutin.
3. Konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok yangdemokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan
anggota-anggota kelompoknya dalam situasi tertentu, padahal tidak mudah
untuk mendapatkan pemimimpin demikian.
Agar PTK berhasil, persyaratan berikut harus dipenuhi (Hodgkinson, 1988)
1. Kesediaan untuk mengakui kekurangan diri2. Kesempatan yang memadai untuk menemukan sesuatu yang baru3. Dorongan untuk mengemukakan gagasan baru4. Waktu yang tersedia untuk melakukan percobaan5. Kepercayaan timbal balik antar orang-orang yang terlibat6. Pengetahuan tentang dasar-dasar proses kelompok oleh peserta penelitian.Karakteristik Ptk
1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran diri gurubahwa praktik yang dilakukan selama ini di kelas mempunyai masalah
yang perlu diselesaikan/perlu perbaikan dalam pembelajaran yang
diprakarsai dari dalam diri guru sendiri bukan dari orang luar. Jadi,
kepedulian guru terhadap kualitas pembelajaran merupakan awal dari
munculnya masalah, yang perlu dicari jawabannya. Kalau penelitian biasa
ditandai dengan peneliti berasal dari luar lingkungan yang mempunyai
masalah tersebut.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
14/76
2. Self-reflection inquiri atau penelitian yang mengumpulkan data darilapangan/objek/tempat lain sebagai responden. Maka PTK
mempersyaratkan guru mengumpulkan data prkatiknya sendiri melalui
refleksi diri. Guru mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakannya di
dalam kelas, apa dampak tindakan tersebut bagi siswa, lalu mencoba
memikirkan mengapa dampaknya seperti itu. Sehingga menemukan
kelemahan dan kekuatan dari tindakan yang dilakukan.
- PTK dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini yaitu
kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam
berinteraksi.
- PTK bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dangan bertahap dan
terus menerus, selama penelitian dilakukan, sampai di dapat hasil yang
terbaik. Siklus PTK berpola:perencanaan-pelakasanaan-observasi-refleksi-
revisi(perencanaan ulang).
2. Manfaat PTK
1. bagi guru.
a. PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran.
Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru karena sudah melakukan
sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Disamping itu hasil PTK
yang diperoleh dapat disebarkan kepada teman sejawat, dan mau mencoba
melakukan perbaikan bagi pembelajaran di kelasnya. Dengan melakukan PTK
guru dapat berkembang secara professional karena dapat menunjukkan bahwa
ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
c. PTK membuat guru percaya diri.
Guru yang mampu melakukan analisis terhadap kinerjanya sendiri di dalam
kelas sehingga kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatsi
kelemahannya merupakan guru yang penuh percaya diri.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
15/76
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
16/76
hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas tertentu dan guru
yang berperan sebagai pengajar dan peneliti.
kondisi yang disyaratkan dalam ptk.
1. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk
melakukan PTK, berkolaborasi dengan teman guru lainnya, dapat secara bebas
meminta bantuan untuk menjadi pengamat bagi kelasnya, dan bebas berdiskusi
tentang kemajuan kelasnya.
2. Birokrasi dan hierarki organisasi di sekolah hendaknya diminimalkan.
3. Sekolah semestinya selalu mempertanyakan apa yang diinginkan bagi
sekolahnya.
4. PTK mepersyaratkan keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas
masalah yang dihadapi.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
17/76
BAB III
PENUTUP
3.2.KesimpulanSetiap guru diharapkan akan memiliki bekal wawasan awal untuk menuju ke
wawasan dan pemahaman yang benar, lebih luas, dan dinamis tentangpenelitian
tindakan kelas (PTK). Agar dengan demikian, nantinya setiap guru memiliki
kemampuan untuk melakukan penelitian tindakan kelas baik secara mandiri,
terutama secara kolaboratif. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas secara
kolaboratif, guru dapat menciptakan kemitraan yang fungsional dan profesional
dengan pihak-pihak lain yang berkompeten, sehingga pada akhirnya kemitraan
yang demikian itu akan mampu menciptakan kondisi yang kondusif baik bagi
guru maupun pihak lain dalam mengembangkan profesionalisme masing-masing
secara simbiotik mutualistik dalam meng-emban tugas dan usaha meningkatkan
mutu pendidikan khususnya mutu pembelajaran bidang studi yang menjadi
tanggung jawab masing-masing guru.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/7/22/2019 Ptk 10 Makalah
18/76
3.MODEL MODEL PTKBAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangModel merupakan abstraksi atau representasi suatu peristiwa yang kompleks
dari suatu system dalam bentuk naratif, matematis, grafis dan lambing-lambang
lainnya. Model bukanlah suatu realitas, melainkan representasi realitas yang
dikembangkan dari suatu keadaan tertentu. Dengan demikian, pada dasarnya
model Penelitian Tindakan Kelas merupakan rancangan tindakan penelitian yang
dapat digunakan untuk menerjemahkan suatu konsep-konsep ke dalam realitasyang sifatnya lebih praktis.
Model Penelitian Tindakan Kelas berfungsi sebagai saran untuk
mempermudah komunikasi atau sebagai petunjuk yang bersifat perspektif untuk
mengambil suatu keputusan, atau sebagai petunjuk menyusun perencanaan untuk
kegiatan pengelolaan dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Model
Penelitian Tindakan Kelas yang baik adalah model yang dapat
membantu pengguna untuk mengerti dan memahami suatu proses penelitian
secara mendasar maupun menyeluruh.
1.2Rumusan Masalah1. Bagaimana proses yang diuraikan terhadap bagian model-model PTK ?
2. Bagaimana tingkat model PTK sebagai pedoman untuk melakukan
kegiatan ?
1.3Tujuan1. Mengetahui proses yang diuraikan pada bagian model-model PTK.
2. Mengetahui tingkat model PTK sebagai pedoman untuk melajukan
kegiatan.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
19/76
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Model PTK
Model adalah abtraksi dunia nyata atau refresentasi peristiwa kompleks dari suatu
sistem, dalam bentuk naratif, matemanis, grafis, serta lambang-lambang lainnya.
Model-model dalam PTK
1. Model Kurt LewinModel Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai
model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian, karena
dialah yang pertama kali memperkenalkan Action Research atau penelitian
tindakan.
Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat
komponen, yaitu ; a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan
(observing), dan d) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut
dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Acting/tindakan
Planning /perencanaan Observating/observasi
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
20/76
Reflecting/refleksi
- Pertama, menyusun perencanaan (planning), Pada tahap ini kegiatan yangharus dilakukan adalah membuat rpp, mempersiapkan fasilitas dari sarana
pendukung yang diperlukan dikelas,mempersiapkan instrument untuk merekam
dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.
- Kedua,melaksanakan tindakan(acting). Pada tahap ini peneliti Melakukantindakan tindakan yang telah dirumuskan dalam rpp, dalam situasi yang
actual,yang meliputi kegiatan awal,inti dan penutup.
- Ketiga melaksanakan pengamatan (observing) pada tahap ini yang harusdilaksanakan adalah,mengamati perilaku siswa siswi yang sedang mengikuti
kegiatan pembelajaran.Memantau kegiatan diskusi atau kerja sama antar
kelompok mengamati pemahaman tiap tiap siswa dalam penguasaan
materi pembelajaran, yang telah dirancang sesuai dengan PTK.- Keempat melakukan refleksi (reflecting) pada tahap ini yang harus dilakukan
adalah mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi,menganalisis
hasil pembelajaran,mencatat kelemahan kelemahan untuk dijadikan bahan
penyusunan rancangan siklus berikutnya.sampai tujuan PTK tercapai.
2. Model Kemmis dan Mc. TaggartModel yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart
tidak terlalu berbeda dengan model Kurt Lewin. Dikatakan demikian karena di
dalam satu siklus atau putaran terdiri atas empat komponen seperti yang
dilaksanakan Lewin. Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya
sesudah ada refleksi, diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan
dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali
siklus.
Pada hakekatnya langkah-langkah PTK model Kemmis dan Taggart
berupa siklus dengan setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
21/76
pelaksanaan (tindakan), pengamatan (observasi), dan refleksi yang dipandang
sebagai satu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-
permasalahan yang perlu dipecahkan. Pada umumnya terjadi lebih dari satu siklus.
PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah saat ini pada
umumnya berdasarkan model PTK Kemmis dan McTaggart ini.
3. Model John ElliotApabila dibandingkan dua model yang sudah diutarakan di atas, yaitu
Model Kurt Lewin dan Kemmis-McTaggart, PTK Model John Elliot ini tampak
lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus
dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan).
Sementara itu, setiap aksi kemungkinan terdiri dari beberapa langkah, yang
terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara
terinci pada PTK Model John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih
tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanan aksi atau proses belajar-mengajar.
Selanjutnya, dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau
tindakan sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri
dari beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan
praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat diselesaikan
dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa hal tersebut itulah
yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK yang berbeda secara
skematis dengan kedua model sebelumnya.
Model ini lebih menekankan pada proses untk mencoba hal-hal yang baru
dalam proses pembelajaran. Menurut Elliot, langkah pertama yang
harus dilakukan adalah menentukan dan mengembangkan gagasan umum yang
dilanjutkan dengan melakukan eksplorasi yakni untuk mempertajam gagasan atau
ide.
Menurut Elliot mengenai model PTK bahwa apapun masalah yang akan
diangkat dalam penelitian hendaknya tetap berada dalam lingkup permasalahan
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
22/76
yang dihadapi oleh guru didalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari di kelas
dan merupakan sesuatu yang ingin diperbaiki atau diubah.
Penafsiran Elliot terhadap model PTK bahwa kegiatan awal dalam bentuk
identifikasi masalah adalah pernyataan yang menghubungkan gagasan dengan ide
dengan tindakan. Sedangkan pada bagian Reconnaissance adalah pemahaman
tentang situasi kelas yang ingin diubah atau diperbaiki.
Hal demikian jika dibandingkan dengan bagan model PTK lainnya maka
terdapat beberapa perbedaan mendasar, akan tetapi tetap membentuk sebuah
kegiatan berulang (siklus).
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
23/76
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari desain yang dilukiskan di atas tampak bahwa penelitian kelas merupakan
proses perbaikan secara terus menerus dari suatu tindakan yang masihmengandung kelemahan sebagaimana hasil refleksi menuju ke arah yang semakin
sempurna.
(1) perencanaan,
(2) pelaksanaan,
(3) pengamatan (observasi), dan
(4) refleksi
Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus
siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus kedua dilakukan apa bila
masih ada hal hal yang kurang berhasil pada siklus pertama. Siklus ketiga
dilakukan karena siklus kedua belum mengatasi masalah, begitu juga siklus siklus
berikutnya.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
24/76
4.PERLUNYA GURU DAN DOSEN SEBAGAIPENELITI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi
manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya
pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut,
pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem
pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses
pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda
yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan
sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik
guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila
yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Djamarah (2002) berpendapat bahwa baik
mengajar maupun mendidik merupakan tugas dan tanggung jawab guru sebagai
tenaga profesional2. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru ini pada
dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kompetensi
profesional yang tinggi sehingga menyebabkan peningkatan mutu dan hasil
pembelajaran.
Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara
lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya,
pelatihan dan pendidikan, atau dengan memberikan kesempatan untuk
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
25/76
menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan nonpembelajaran secara
profesional lewat penelitian tindakan secara terkendali. Upaya meningkatkan
kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapi saat menjalankan tugasnya akan memberi dampak positif
ganda. Pertama, peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
pendidikan dan pembelajaran yang nyata. Kedua, peningkatan kualitas isi,
masukan, proses, dan hasil belajar. Ketiga, peningkatan keprofesionalan pendidik
dan tenaga kependidikan lainnya. Keempat, penerapan prinsip pembelajaran
berbasis penelitian (Santyasa, 2007).
Dalam menjalankan tugasnya, secara ideal guru merupakan agen
pembaharuan. Sebagai agen pembaharuan, guru diharapkan selalu melakukan
langkah-langkah inovatif berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukannya. Langkah inovatif sebagai bentuk
perubahan paradigma guru tersebut dapat dilihat dari pemahaman dan penerapan
guru tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Lesson Study (Santyasa,
2007). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan menguraikan secara rincimengenai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) danLesson Study serta pentingnya
kedua penerapan tersebut.
1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Peranan Guru Atau Dosen Sebagai Peneliti ?1.3Tujuan
Tujuan dari makala ini
1. Untuk mengetahui Guru Atau Dosen Sebagai Peneliti.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
26/76
BAB II
PEMBAHASAN
PERANAN GURU ATAU DOSEN SEBAGAI PENELITI
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
mutu atau kualitas proses pembelajaran dikelas atau ruang kuliah. Karena pada
umumnya yang memberikan materi pembelajaran di kelas atau ruang kuliah
adalah guru/dose,maka peran utama guru/dosen sebagai penggelolah penelitian
tindakan kelas dan mitra peneliti yang akan melaksanakan pembelajaran yang
bermutu dan yang berkualitas menjadi kewajiban dan keharusan sebagai bentuk
pertanggung jawaban atas profesi sebagai pendidik yang profesional.
Sebagaimana yang dituntut dalam Standar Nasional Pendidikan (2005) empat
kompetensi yang harus di miliki oleh seorang guru dan dosen yaitu (a)
Kepribadian (b) Profesional (c) Kependidikan (d) Sosial.
Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru/dosen di kelas/
ruang kuliah banyak mengalami kendala-kendala atau persoalan,seperti yang
berhubungan dengan pemahaman dan pengguasaan materi pelajaran,penggunaan
metode,media,evaluasi,maupun suasana kelas yang kurang kondusif.
Ada beberapa kriterian atau norma-norma yang perlu di pegang oleh guru
dan dosen dalm melakukan penelitian tindakan kelas,sebagai berikut:
1. Tugas utama guru/dosen adalah mengajar, jadi kegiatan melakukanpenelitiannya jangan sampai menggangu tugas utamanya.
2. Pengumpulan data jangn terlalu memakan waktu. Manfaatkan alat elektronikseperti tape recorder,meskipun guru/dosen harus membuat transkripnya yang
mungkin membutuhkan waktu juga. Pilihlah cara-cara pengumpulan data yang
efisien dan relevan dengan kebutuhan.
3. PTK yang dilakukan oleh guru/dosen sudah diankrabi oleh langkah-langkahnya,sehingga ia mampu menyusun hipotesis kerja dan strategi
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
27/76
pembelajaran yang akan di kembangkannya sesuai dengan kondisi kelas
/ruang kuliah dengan mandiri dan percaya diri.
4. Masalah penelitian harus sesuai dengan bidang guru/dosen. Hal ini mengingatbahwa penelitian akan membutuhkan waktu dan energi guru/dosen, jangan
sampai terjadi ia kehilangan semangat apabila masalah penelitian
maenghadapi persoalan yang ia tidak mampu menyelesikannya,dan berhenti di
tangah jalan (Rochiati, 2006:49).
Menurut Arikunto ada beberapa sysarat yang perlu di perhatikan oleh
guru/dosen untuk melakukan penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1) Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai ha-hal yangterjadi di dalam proses pembelajaran di harapkan dapat memperbaiki
dan menningkatkan kualitas pembelajaran dikelas.
2) PTK yang dilakukan oleh guru/dosen menuntut dilakukannyapencermatan secara terus menerus atau direkam dengan baik sehingga
diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan yang diperoleh peneliti
serta penyimpangan yang terjadi.
3) PTK dilakukan sekurang-kurangnya dalam 2 siklus tindakan yangberurutan. Informasi dari siklus yang terdahulu sangat menentukan
bentuk siklus berikutnya.
4) PTK terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan,dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku tindakan
yang dilakukan tidak boleh merugikan perserta didik.
5) PTK harus benar-benar menunjukan adanya sasaran tindakan yangdilakukan kepada peserta didik yang sedang belajar di kelas/ruang
kuliah.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
28/76
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guru atau dosen sebagai peneliti, selain akan menampilkan citra diri yang
professional, juga akan menyeimbangkan kecenderungan birokratisasi penidikandengan pertumbuhan yang berbasis sekolah/kelas/ruang perkuliahan yang lebih
memetingkan kebutuhan dan kepentingan local. Para pimpinan sekolah, atau para
pejabat para pejabat dalam dinas pendidikan harus mengakui dan menerima hasil-
hasil penelitian guru/ dosen/ peneliti dikelas sebagai upaya kontribusi kearah
perbaikan kemampuan mereka untuk keterampilan profesi mereka dan kualitas
pendidikan pada umumnya. Hal ini disebabkan adanya pengawasan atau control
etika pada para peneliti untuk melaksanakan penelitian yang baik didalam langka-
langkahnya seperti didalam pengungkapan permasalahan, pernyataan atau
statemensyang menjadi landasan dalam pencarian solusi, dan prosedur penelitian
sehingga penelitina tersebut mengandung kebenaran yang tidak diragukan.
Penelitian yang mereka lakukan adalah kegiatan pendidikan dibidang
pendidikan kewarganegaraan, mengenai bagaimana membina para siswa menjadi
warganegara yang baik gagasan penelitina muncul sebagai kelanjutan (follow up)
dri konferensi IPS sedunia tahun 1997 di Sydney, Australia. Pada waktu itu
delapan Negara tertinggi didunia ikut sert, termasuk Indinesia, dengan coordinator
Deakin University, Melbourne, Australia. Wakil Indonesia yang ikut mengambil
bagian adalah peserta konferensi tersebut, yakni wakil direktur PPS UPI Bandung
dan beberapa dosen dari program studi S2 IPS SD, sebagai kelanjutan kerjasama
program studi tersebut dengan para konsultannya yang berlangsung pada tahun-
tahun pertama pendirian program studi tersebut.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
29/76
5. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN PENELITIANTINDAKAN KELAS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Salah satu tugas pokok guru dan dosen adalah melakukan pembelajaran (mulai
dari merancang, menyajikan, dan sampai kepada evaluasi proses dan hasil
pembelajaran) agar di peroleh hasil pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang
di rancangkan. Keberhasilan guru dan dosen dalam proses pembelajaran
merupakan tuntutan tugas profesi guru yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Proses pembelajaran harus berlangsung dengan baik dan kondusif sebagai
upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas/ruang kuliah
yang membutuhkan pendidik (guru/dosen) yang profesional. Salah satu upaya
untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas. Oleh
karena itu, peningkatan mutu proses pembelajaran di kelas, adalah dengan
melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya atau usaha bagi guru atau
dosen menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
30/76
1.2Rumusan Masalah1. Apa itu langkah-langkah penelitian tindakan kelas ?2. Adakah langkah-langkah peneliti tindakan kelas ?
1.3TujuanTujuan dari makalah ini
1. Mengetahui langkah-langkah penelitian tindakan kelas.2. Mengetahui langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas.
1.4ManfaatManfaat yang dapat diambil dari makalah ini :1. Dapat mengetahui langkah-langkah penelitian tindakan kelas.2. Dapat mengetahui langkah-langkah dalam peneliti tindakan kelas.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
31/76
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran atau meningkatkan
mutu proses dan hasil pembelajaran, diperlukan cara kerja yang sistematis dan
bertahap. Pelaksanaan suatu tindakan itu harus diawali dari perencanaan yang
sungguh-sungguh sebelum dilaksanakan, dievaluasi, ditentukan keputusan, dan
dilakukan tindak lanjut. Di samping itu, sebelum tindakan tersebut dijalankan,
perlu diketahui masalah apa yang akan ditindak, mengapa perlu menindaknya,
bagaimana cara menindaknya, mengapa cara itu yang dilakukan, siapa yang akan
dikenai tindakan, kapan dilakukan, dan di mana akan dilakukan tindakan itu.
Agar guru dapat melakukan tindakan secara benar dan terarah, berikut ini
dikemukakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitiantindakan kelas tersebut
Langkah-langakah pokok dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah dan rumuskan masalah,tujuan dan manfaat penelitiankelas secara bersama-sama antara guru,dosen dan tim peneliti,praktisi,dan
kepala sekolah.
2. Himpunan data yang tersedia tentang hal-hal yang berhubungan denganvariabel yang akan diteliti,yaitu masalah proses pembalajaran di
kelas/ruang kuliah,dan didukung dengan teori-teori dari hasil kajian
puataka .
3. Rumusan hipotesis serta strategi pendekatan dan memecahkan masalah4. Buatlah rencana dan prosedur penelitian tindakan kelas yang akan di
laksanakan
5. Kumpulkan data, analisis data, beri interprestasi, serta generalisasikan danverifikasi, serta beri saran-saran.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
32/76
6. Laporan hasil penelitian tindakan kelas dengan memenuhi syarat penulisanilmiah
A. Menentukan dan Menganalisis Masalah Tindakan Kelas (PTK)1. Fokus Masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
- Suasana kelas, kondisis sekolah, dan penataan lingkungannya yangkurang kondusif dalam mendukung proses pembelajaran, di perlukan
tindakan untuk memperbaiki suasana kelas.
- Masalah berajar siswa di sekolah, misalnya permasalahan belajar dikelas kesalahan pembelajaran, misstrategi.
- Metode pembelajaran yang kurang tepat, tidak sesuai dengan materipembelajaran, diperlukan tindakan untuk mengganti metode yang
sesuai.
- Media pembelajaran yang tidak ada atau kurang, diperlukan tindakanuntuk menyediakan media yang dapat di mendukung proses
pembelajaran.
- Prilaku disiplin peserta didik, keseriusan dan ketelitian siswa dalamproses pembelajaran, diperlukan tindakan untuk untuk memperbaiki
dan meningkatkan kedisiplinan siswa.
- Sistem evaluasi yang kurang tepat dengan tujuan pembelajeran,diperlukan tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem
evaluasi pembelajaran.
2. Menganalisis Masalah Penelitian Tindakan KelasKeberadaan suatu masalah merupakan syarat mutlak yang tidak
bisa di tawar-tawarkan dalam melakukan penelitian. Untuk memilih dan
merumuskam masalah seseorang peneliti harus memahami dan menguasai
beberapa kreteria, sebagai berikut:
a) Konsep MasalahPenelitian muncul selalu berwal dari adanya suatu masalah yang
timbul di lapangan maupun suatu yang masih menjadi pertanyaan bagi
peneliti dan masyarakat. Pemilihan masalah dan perumusan masalah
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
33/76
dalam penelitian merupakan salah satu aspek yang paling penting
dalam memulai penelitian di bidang apa saja. Peneliti tidak dapat
dilakukan apabila suatu permasalahan belum dapat diindentifikasi,atau
di rumuskan dengan baik. Makna dari masalah adalah suatu
penyimpangan dari harapan ideal atau dengan kata lain maslah adalah
ketika seseorang berharap A tetapi yang terjadi B.
b) Cara Menemukan Masalah dan SolusinyaPenelitian memiliki banyak sumber, untuk menemukan masalah yang
dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Apabila dalam penelitian,
seseorang telah menentukan masalaah yang tepat, maka proses
penelitiann telah berjalan 50%.
Adapun cara menentukan masalah yang dapat dilakukan dengan
penelitian tindakan kelas sebagai berikut.
- Masalah harus riil dan on-job problem oriented, masalah tersebutdibawah kewenangan guru atau dosen untuk memecahkan masalah.
- Masalah harus plobematika, masalah tersebut harus di pecahkan olehguru/dosen yang bersangkutan sesuai dengan kewenanganya.
- Masalah harus memberikan manfaat yang jelas terhadap perbaikan danpeningkatan mutu pembelajaran
- Masalah harus feasible(dapat dipecahkan atau di tangani), apakahdilihat dari sumber daya peneliti, waktu, dana) masalah itu dapat
dicari solusinya.
- Menentukan Solusinya MasalahTujuan dari penelitian adalah untuk menemukan solusi, jawaban
terhadap suatu masalah. Masalah-masalah dapat di ketahui atau di cari
apabila terdapat penyimpangan atau kesenjangan antara pengalaman
dengan kenyataan,antara apa yang di rencanakan dengan
kenyataan,adanya pengaduan dan kompetisi.
B. Identifikasi MasalahSetelah mengetahui bahwa sumber masalah merujuk kepada banyak
hal,maka selanjutnya akan dilihat bagaimana mengidentifikasi masalah
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
34/76
penelitian dari sumber-sumber yang ada. Identifikasi adalah mengali
permasalahan yang hendak di teliti dan menghubungkan masalah-masalah
relevan lainya. Karena sifatnya mengindentifikasi berarti masalah yang di
temukan tidak mungkin hanya satu,apabila ditemukan sebuah permasalah
utama maka permasalahan utama tersebut tentu memiliki hubungan
dengan berbagai permasalahan lain.
C. Perumusan Masalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK)Rumusan masalah penelitian merupakan petunjuk yang mengarahkan
peneliti untuk memformulasikan secara ringkas,jelas dan tajam tentang
permasalahan utama yang ada dilatar belakang,identifikasi masalah
penelitian. Masalah yang hendak di teliti hendaknya di rumuskan dalam
bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan dan bersifat spesifik atau
rumusan masalah dapat diformulasikan dalam sebuah pertanyaan atau
pernyataan peneliti.
D. Kajian TeoriKajian yang relevan dengan variabel-variabel yang hendak diteliti dalam
penelitian tindakan kelas adalah sangat penting sebagai pedoman atau
dasar dalam merumuskan masalah dan juga berperan penting untuk
memberikan jawaban terhadap hipotesistidakan,dan pembuatan instrumen
penelitian. Seorang peneliti harus mengumpulkan sumber-sumber literatur
yang berupa,buku-buku teks,laporan hasil penelitian.jurnal,internet,yang
relevan dengan masalah yang diteliti dan sebagainya.
E. Perumusan Hipotesis TindakanHipotesis tindakan merupakan hipotesis dianostik untuk mengidentifikasi
dan mengdiagnosa permasalahan yang timbul waktu proses
inquiri/penelitian yang sedang berlangsung atau hipotesis praktis untuk
mengindentifikasi permasalahan pembelajaran dan bagaimana
pemecahannya.
F. Pembuatan Rencana dan Prosedur Tindakan
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
35/76
Prosedur tindakan kelas dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari
empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Apabila peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan dari
tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama,maka guru
/dosen(peneliti/tim peneliti) rancangan tindakan berikut pada siklus kedua.
Kegiatan pada siklus kedua merupakan kelanjutan dari keberhasilan siklus
pertama,namun kegiatan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan
untuk perbaikan dari hambatan dan kesulitan yang ditemukan dalam
tindakan pada siklus pertama. Dengan menyusun kegiatan tindakan untuk
siklus kedua,maka peneliti melanjutkan kegiatan penelitian tindakan kelas
seperti pada siklus pertama. Jika selesai pelaksanaan pada siklus
kedua,apabila peneliti belum merasa puas untuk perbaikan penigkatan atas
tindakan tersebut,peneliti dapat melanjutkan penelitian ke dalam siklus
ketiga, yang cara pelaksanaanya sama siklus sebelumnya. Tidak ada
ketentuan atau ketetapan beberapa siklus yang harus dilakukan oleh
peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Hal ini tergantung
dengan penelitian, jika hasil penelitian telah menemukan hasil yang
memuaskan dalam perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran di
kelas, maka peneliti dapat menghentikan dan mengambil
kesimpulan,namun disarankan sebaiknya prosedur penelitian tindakan
kelas dilakukan paling kurang dua siklus
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
36/76
G. Pelaksanaan Tindakan dan MengamatinyaPada saat tindakan dilaksanaakan oleh peneliti,di kelas, maka
pengumpulan data yang berkaitan dengan tindakan dapat dilakukan oleh
peneliti/tim peneliti yang ada dalam situs terkait. Data yang dibutuhkan
oleh peneliti dapat dikumpulkan lewat teknik-teknik pengumpulan data.
Pengamat tindakan,kegiatan observasi dilakukan bersamaan denganpelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat,serta dampaknya
terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat
bantu instrumen pengamatan yang dikembangakan oleh peneliti.
H. Pengolahan dan Penafsiran DataUntuk menentukan apakah perbaikan atau peningkatan yang diinginkan
terjadi,maka data tentang perubahan perilaku,sikap,motivasi,hendak
dianalisis sesuai dengan indikator-indikatornya. Dan data hasil tes akan
sangat menolong untuk menentukan adnya perbaikan yang diinginkan.
Oleh karena itu,semua yang telah dilaksanakan baik yang direncanakan
maupun yang tidak direncanakan,perlu dianalisis untuk menentukan
apakah ada perubahan perbaikan di segala aspek praktik dalam situasi
tertentu. Jadi hasil data dapat disajikan secara kualitatif deskriptif dan
kuantitatif deskriptif.
I. Keabsahan Data Penelitian Tindakan Kelas
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
37/76
Penelitian kualitatif termasuk penelitian tindakan kelas dikatakan akurat
dan dapat dipercaya dilihat dari beberapaa standar kualitas tertentu,sebagai
berikut:
- Penilaian kajian terutama diarahkan kepada apakah pertanyaanpenelitian mendorong dilakukan pengumpulan datadan analisisnya,dan
bukan sebaliknya.
- Penilaian diyunjukkan kepada apakah pengumpulan data ,analisisnyasecara teknis di lakukan dengan kompeten.
- Penelitian mempertanyakan apakah peneliti menyusun asumsi-asumsinya secara eksplisit,termasuk subjektivitas peneliti
- Penilaian juga perlu diarahkan kepada kajian itu cukup tegar,denganmengunakan eksplanasi mengenai teori-teori tertentu ditolak.
- Penilaian seharusnya memiliki nilai baik dalam memberikan informasibaru maupun dalam meningkatkan dan memperbaiki keterampilan
meneliti, baik dalam melindungi hal-hal yang terkait privasi seseorang
maupun dalam memegang kebenaran dari semua partisipasi peneliti
dalam.
J. Melaporkan Hasil PenelitianProses menyusun laporan penelitin apabila peneliti telah mengumpulkan
data,menyajikan data,memverifikasi atu mengambil kesimpulan sehingga
temuan tersebut dapat dikomunikasikan dan dipublikasikan bagi orang
yang berkompeten dan respek dengan temuan tersebut
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
38/76
BAB III
PENUTUP
3.3.KesimpulanProses pembelajaran harus berlangsung dengan baik dan kondusif sebagai
upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas/ruang
kuliah yang membutuhkan pendidik (guru/dosen) yang profesional. Salah
satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran
di kelas. Oleh karena itu, peningkatan mutu proses pembelajaran di kelas,
adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya atau
usaha bagi guru atau dosen menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
39/76
6. MERANCANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangPenelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk penelitian yang
paling sesuai untuk mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi
guru. Seorang guru yang melaksanakan PTK akan memperoleh manfaat ganda,
baik bagi dirinya, para siswanya, maupun bagi institusi pendidikan. Sayangnya,
tidak semua guru mau dan mampu mempraktikkan PTK.Zubaidi, 2000 (dalam
Sukidin, 2008) mengemukakan lima kendala yang dihadapi guru dalam
melaksanakan PTK: (1) lemahnya pemahaman konsep dan prinsip-prinsip PTK,
(2) kurang adanya program dan anggaran dari pihak-pihak yang terkait untuk
melaksanakan PTK bagi para guru, (3) belum membudayanya reflecting
thinking melalui portfolio (catatan seseorang tentang kinerjanya dari waktu ke
waktu yang dibuatnya sendiri dengan sejujur-jujurnya), (4) tidak adanya
pembimbing penelitian di sekolah, dan (5) mentalitas suka pada kemapanan dari
pada mengikuti perkembangan (keluhan tidak memiliki waktu, menambah beban,
lingkungan tidak mendukung, tidak ada dana, dsb.)
1.2Rumusan Masalah1. Apakah Penelitian Tindakan Kelas itu?;2. Bagaimana merancang PTK ?
1.3TujuanTujuan dari makalah ini
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan PTK.2. Mengetahui bagaimana cara merancang PTK.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
40/76
BAB II
PEMBAHASAN
1. Refleksi Awal
Melakukan refleksi merupakan langkah awal untuk melakukan PTK. Refleksi
awal adalah kegiatan atau aktivitas untuk mengidentifikasi masalah yang
dirasakan guru dalam proses pembelajaran sebagai rasa tanggung jawabnya untuk
meningkatkan kinerjanya. Untuk mengidentifikasi masalah, guru harus dapat
menangkap kesenjangan antara apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang
terjadi pada kenyataan. Contoh identifikasi masalah:
Mengapa siswa tidak termotivasi untuk belajar?
Mengapa banyak siswa yang tidak bisa mengerjakan soal postes?
Apakah ada yang salah dalam mengajar?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu muncul sebagai hasil dari proses identifikasi
masalah.
2. Melaksanakan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah proses pengkajian dan analisis yang dilakukan
peneliti untuk memperdalam dan meningkatkan wawasan tentang permasalahan
hasil dari refleksi awal serta meningkatkan pemahaman peneliti tentang alternatif
tindakan yang dapat dilakukan dalam rangka pemecahan masalah. Ada dua
kepentingan melakukan studi pendahuluan, yaitu:
a. Pertama, studi pendahuluan berhubungandengan perumusan fokus masalah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan fokus masalah,
yakni:
1) Masalah yang dijadikan topik penelitian diarahkan untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan karakteristik dan ciri dari PTK itu sendiri
sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja guru. Dengan demikian, masalah dalam
PTK tidak berangkat dari keingintahuan guru atau peneliti, tapi keinginan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
41/76
2) Masalah dalam PTK harus masalah yang memiliki nilai guna secara praktis.
Bagaimanapun menariknya suatu masalah tetapi tanpa memiliki nilai guna, maka
penelitian itu tidak akan berarti.
3) Masalah dalam PTK harus sesuai dan bahkan tidak keluar dari program
pembelajaran. Artinya, PTK bukan hanya untuk kepentingan penelitian belaka,
akan tetapi adanya tindakan nyata dari guru untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Dengan demikian, seting dari pelaksanaan penelitian tidak keluar
atau harus ada di dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru tidak
menciptakan seting bukan hanya untuk kepentingan penelitian saja. Akan tetapi
pelaksanaan penelitian sesuai dengan program pembelajaran yang ada.
4) Masalah dalam PTK harus sesuai dengan kondisi nyata di sekolah. Artinya,
masalah yang diangkat dalam program PTK adalah masalah yang tidak mengada-
ada.
Sesuai dengan kriteria masalah di atas, maka ada beberapa saran dalam
memfokuskan masalah PTK.
1) Pilih masalah yang memang berhubungan atau dirasakan sendiri oleh guru dan
siswanya sesuai dengan proses pembelajaran.
2) Pilih masalah yang sesuai dengan kemampuan guru dan kemampuan sekolah
untuk mengatasinya.
3) Fokuskan masalah dalam skala yang cukup kecil, sehingga benar-benar dapat
ditindaklanjuti oleh guru.
4) Kaitkan fokus masalah dengan rencana sekolah, khususnya dalam meningkatkan
kualitas dan produktivitas sekolah.
5) Rumuskan fokus masalah dengan kalimat pertanyaan, sehingga memudahkan
guru untuk menjawabnya melalui berbagai tindakan yang dapat dilakukan.
b. Kedua, studi pendahuluan juga penting untuk meningkatkan pemahaman guru
secara konseptual terhadap fokus masalah, sehingga hasilnya dapat memunculkan
hipotesis tindakan. Tanpa hipotesis, maka proses pengumpulan data itu
merupakan suatu usaha pencarian secara membabi buta. Sebab hipotesis itu
memberikan pedoman dan pengarahan pada penyelidikan dan pemecahan
masalah. Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian yang perlu
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
42/76
diuji kebenarannya melalui pengumpulan dan analisis data. Walaupun hipotesis
sifatnya hanya jawaban sementara, akan tetapi jawaban itu harus didasarkan pada
studi pendahuluan.
Pelaksanaan studi pendahuluan dapat dilakukan dalam beberapa cara,
diantaranya:
1) Mengkaji literatur yang relevan dengan topik masalah,2) Mengkaji hasil penelitian yang telah dilakukan orang lain,3) Mengadakan konsultasi dan diskusi baik dengan teman sejawat yang
memiliki pengalaman lebih atau peneliti dari LPTK.
3. Merancang pelaksanaan PTK
Ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam merancang pelaksanaan
PTK diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Menentukan model PTK yang akan digunakan
Tidak ada suatu pedoman model mana yang dapat kita tentukan untuk
melaksanakan PTK. Semuanya sangat tergantung pada permasalahan serta
pemahaman peneliti terhadap model yang dipilih.
Guru atau peneliti dapat memodifikasi model tertentu yang disesuaikan dengan
situasi atau keadaan sekolah tempat guru tersebut bertugas.
b. Menyusun desain dan langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan sesuai
dengan fokus masalah dan hipotesis penelitian.
c. Mengidentifikasi berbagai komponen yang diperlukan untuk kelancaran
pelaksanaan PTK, misalnya melakukan koordinasi dengan orang-orang yang akan
terlibat dalam pelaksanaan PTK, serta menyusun program kegiatan termasuk
jadwal pelaksanaan tindakan kelas.
d. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk tindakan yang akan
dilaksanakan termasuk menyediakan alat dan bahan yang diperlukan serta
menyusun instrumen penelitian seperti pedoman observasi.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
43/76
PELAKSANAAN PTK
Sebuah rancangan atau rencana akan memberikan petunjuk dalam
melaksanakan sesuatu. Pelaksanaan tindakan tanpa rencana maka akan
mengakibatkan tindakan itu tidak akan terarah. Oleh karena itu, tindakan dalam
pelaksanaan PTK akan sangat bergantung pada perencanaan yang disusun.
1. Makna siklus dalam pelaksanaan PTK
Siklus atau putaran dalam PTK adalah satu kali proses pembelajaran sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun. Dalam PTK dapat terdiri atas beberapa
siklus. Setiap siklus mencerminkan kondisi tertentu, baik dilihat dari aspek
permasalahan yang dikaji maupun hasil belajar seperti gambar berikut.
2. Kegiatan dalam setiap siklus
a. Perencanaan
Ada dua jenis perencanaan yang dapat disusun oleh peneliti yakni perencanaan
awal dan perencanaan lanjutan. Perencanaan awal diturunkan dari berbagai
asumsi perbaikan hasil dari kajian studi pendahuluan, sedangkan perencanaan
lanjutan disusun berdasarkan hasil refleksi setelah peneliti mempelajari berbagai
kelemahan yang harus diperbaiki.
b. Melaksanakan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan
perencanaan yang telah disusun. Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan
oleh guru sesuai dengan fokus masalah. Tindakan inilah yang menjadi inti PTK,
sebagai upaya meningkatkan kinerja guru untuk menyelesaikan masalah.
Tindakan dilakukan dalam program pembelajaran yang apa adanya dalam arti
tidak direkayasa untuk kepentingan penelitian, akan tetapi dilaksanakan sesuai
program pembelajaran keseharian.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun.
Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
44/76
kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya
dapat dijadikan masukan untuk melakukan refleksi ketika memasuki siklus
berikutnya.
d. Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru
selama tindakan. Dari hasil refleksi guru dapat mencatat berbagai kekurangan
yang perlu diperbaiki sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana
ulang.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
45/76
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Memulai kegiatan PTK harus dengan merancang yang meliputi kegiatan
menemukan masalah, identifikasi dan analisis masalah, menentukan judul,
merumuskan masalah, mengkaji teori, dan merencanakan tindakan. Dari kegiatan
tersebut, guru menuangkan ke dalam bentuk proposal atau draf proposal PTK
sesuai dengan sistematika yang ditentukan.
Draf proposal PTK akan menjadi proposal PTK yang lebih mantap dengan
cara diseminarkan di forum yang relevan (KKG, MGMP, dsb.). Jika seorang guru
telah memiliki proposal PTK, langkah selanjutnya tinggal melaksanankan
tindakan, mengobservasi, mengevaluasi, dan menyimpulkan. Dengan merancang
PTK dalam wujud membuat proposal PTK dapat dikatakan guru sudah
menyelesaikan kegiatan penelitian tindakan kelas sebanyak 50%.
Selamat memulai PTK.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
46/76
7. MELAKSANAKAN PERBAIKAN DALAM PEMBELAJARANBAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangSuatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila timbul perubahan tingkah
laku positif pada peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan. Konteks ini pada dasarnya bergantung pada guru sebagai elemen
penting dalam kegiatan pembelajaran. Memang saat ini sudah menjadi tidak lazim
apabila seseorang guru menjadi dominator kegiatan pembelajaran di kelas, namun
hal ini bukan berarti guru lepas tanggung jawab terhadap keberhasilan siswanya
dalam belajar. Untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut guru harus selalu
proaktif dan responsive terhadap semua fenomena-fenomena yang dijumpai di
kelas.
Sejalan dengan pernyataan di atas, saat ini upaya perbaikan pendidikan
dilakukan dengan pendekatan konstruktivis. Oleh karena itu guru tidak hanya
sebagai penerima pembaharuan pendidikan, namun ikut bertanggungjawab dan
berperan aktif dalam melakukan Pembaharuan pendidikan serta mengembangkan
pengetahuan dan keterampilannya melalui penelitian tindakan dalam pengelolaan
pembelajaran di kelasnya.
1.2Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan perbaikan pembelajaran ?
2. Bagaimana proses perbaikan pembelajaran ?
1.3Tujuan1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perbaikan pembelajaran?2. Mengetahui proses perbaikan pembelajaran?
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
47/76
BAB II
Pengertian
Pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subyek
didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi
secara sistematis agar subyek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien. Dengan demikian, jika pembelajaran
dipandang sebagai suatu sistem, maka berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah
komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran /alat peraga,
pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran.
Sebaliknya jika pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran
merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangkaian upaya atau
kegitan guru dalam rangka membuat siswa belajar. dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu sistem atau proses yang dilakukan oleh seorang guru
dalam rangka menghasilkan terjadinya peristiwa belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
MELAKSANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
B. MELAKSANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN TAHAP
1. Persiapan
Sebelum melaksanakan perbaikan, tentunya harus membuat persiapan pelaksanaan.
Persiapan tersebut merupakan persiapan akhir Last minutes checking sebelum
melaksanakan perbaikan.
Langkah-langkah menjelang pelaksanaan tindakan perbaikan :
a. Memeriksa kembali Rencana Perbaikan Pembelajaran
b. Memeriksa semua sumber belajar, sarana dan alat peraga
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
48/76
c. Mencobakan alat peraga yang akan digunakan agar peragaan/simulasi dapat berjalan
mulus
d. Memeriksa urutan kegiatan/skenario pembelajaran yang telah dirancang
e. Mengantisipasi terhadap hal-hal yang mungkin mengganggu pembelajaran
f. Memeriksa kesiapan alat pengumpul data (lembar observasi, angket)
g. Kesiapan teman sejawat untuk membantu sebagai pengamat jika memang diperlukan
2. Melaksanakan Tindakan Perbaikan Tahap I
Pelaksanaan tindakan perbaikan berlangsung di kelas guru sendiri dan
berjalan sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang telah disiapkan.
Selama pelaksanaan perbaikan, disamping mengajar, guru juga mengumpulkan
data yang dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan teman sejawat. Oleh karena
itu, guru perlu membuat catatan peristiwa/hal-hal penting selama pembelajaran.
3. Melakukan Refleksi
Refleksi dilakukan setelah data pembelajaran diolah atau setelah guru
menyimpulkan/memiliki gambaran tentang keberhasilan/kegagalan atau
kekuatan/kelemahan tindak perbaikan yang telah dilakukan. Ingatan dan kejujuran
dalam melakukan refleksi sangat membantu guru menemukan kekuatan dan
kelemahan tindakan perbaikan yang telah dilakukan sehingga dapat dihasilkan
masukan yang bermakna bagi perencanaan daur berikutnya.Jika hasil tindakan
perbaikan belum optimal dan masih ada beberapa tujuan pembelajaran yang
belum tercapai, maka pelaksana PTK melakukan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan terkait tujuan tang belum tercapai tersebut. Oleh karena
itu, pelaksana PTK memutuskan mengadakan perbaikan kembali/perbaikan daur
2.
MELAKSANAKAN TINDAKAN PERBAIKAN TAHAP 2
1. Persiapan
Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran 2 dengan mengakomodasikan
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
49/76
masukan dari Rencana Perbaikan Daur 1. Tujuan Perbaikan daur 2 terfokus pada
tujuan yang belum tercapai secara optimal pada tindakan perbaikan daur I.
Langkah-langkah persiapan perbaikan daur 2 sebagai berikut :
a. Memeriksa kualitas pertanyaan yang akan digunakan
b. Memeriksa alat peraga yang akan digunakan
c. Menyiapkan alat pengumpul data
d. Memeriksa kembali skenario pembelajaran
e. Kesiapan teman sejawat untuk membantu dalam pelaksanaan PTK.
2. Tindakan Perbaikan Daur 2
Guru pelaksana PTK mengajar sesuai dengan persiapan yang telah dirancang dan
mengumpulkan data dibantu oleh teman sejawat.
3. Refleksi
Setelah tindakan perbaikan daur 2 usai, guru pelaksana PTK melakukan
penelaahan dan mencoba menyimpulkan hasil tindakan perbaikan yang telah
dilakukannya berdasarkan data yang telah terkumpul. Jika data yang telah
dikumpulkan menunjukkan bahwa pembelajaran dan hasil belajar siswa
meningkat sesuai fokus tujuan perbaikan, maka tindakan perbaikan tersebut sudah
berakhir, walaupun mungkin masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki.
Keberhasilan tindakan perbaikan banyak tergantung dari :
- Keyakinan guru akan langkah-langkah yang disiapkan
- Komitmen dan kerja keras guru pelaksana PTK
D. ULASAN
Dari potret tindakan perbaikan dalam dua daur di atas, dapat diketahui
bahwa :
1. Tindakan perbaikan sangat tergantung dari rencana perbaikan yang telah
dirancang sebelumnya.
2. Sebelum melaksanakan tindakan, guru harus melakukan persiapan akhir
3. Kesungguhan, komitmen dan kerja keras juga sangat menentukan keberhasilan
tindakan perbaikan.
4. Pada waktu pelaksanaan, tidak jarang terjadi bagian-bagian tertentu terlupakan
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
50/76
5. Peran kolega/teman sejawat sangat penting dalam membuat guru lebih percaya
diri
6. kejujuran guru dalam melakukan refleksi sangat menentukan kualitas perbaikan
pembelajaran yang telah diupayakan
7. Kemampuan guru menyimpulkan hasil perbaikan sangat ditentukan oleh data
yang terkumpul
8. Hasil pengolahan data serta refleksi akan menjadi masukan bagi rencana
perbaikan daur berikutnya.
BAB III
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
51/76
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subyek
didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi
secara sistematis agar subyek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien. Dengan demikian, jika pembelajaran
dipandang sebagai suatu sistem, maka berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah
komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran /alat peraga,
pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran.
Sebaliknya jika pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran
merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangkaian upaya atau
kegitan guru dalam rangka membuat siswa belajar.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
52/76
8. MENGANALISIS DAN MENGINTERPRESTASIKAN DATASERTA MENINDAK LANJUTI HASIL PTK
BAB I
PENDAHULUAN
Pada suatu penelitian ilmiah yang dilakukan oleh seorang peneliti, akan
didapatkan beberapa data yang merupakan hasil dari pengukuran ataupun
pengamatan obyek penelitian di lapangan. Obyek penelitian dapat berupa orang,
tanaman, hewan dan fenomena-fenomena baik itu dalam bidang ilmiah maupun
sosial. Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan, tahap
berikutnya yang harus dilakukan adalah tahap analisa. Analisa dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu analisa yang kualitatif dan yang kuantitatif.
Analisis data merupakan tahapan yang sangat penting sebelum diperoleh
kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Sehingga tahap analisis data memiliki
peranan yang sangat penting dalam suatu rangkaian kegiatan penelitian. Untuk
mendapatkan hasil kesimpulan penelitian yang baik dan memiliki akurasi yang
tinggi maka kegiatan analisis data harus dilakukan secara hati-hati dan teliti.
Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian analisis
data dan tahapan-tahapan dalam analisis data serta menindak lanjuti hasil PTK
yang baik.
1.2Rumusan Masalah1. Apa pengertian analisis data dalam suatu penelitian?.
2. Bagaiman tahapan-tahapan dan jenis-jenis analisis data serta
menindak lanjuti hasil PTK ?
1.3Tujuan1.Mengetahui pengertian analisis data dalam suatu penelitian.2.Memahami tahapan-tahapan dan jenis-jenis analisis data serta
menindak lanjuti hasil PTK.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
53/76
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Analisis Data
Data ialah bahan mentah yang perlu di olah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan
fakta. Pengolahan data merupakan kegiatan terpenting dalam proses dan kegiatan
penelitian, karena kekeliruan memilih analisis dan perhitungan akan berakibat
fatal pada kesimpulan, generalisasi atau interpretasi. Jenis data menurut jenisnya
ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Tindak lanjut kegiatan peneliti
sesudah pengumpulan data sangat bervariasi bentuknya tergantung dari
bagaimana data yang terkumpul akan diorganisasikan.
Analisa data berasal dari gabungan dari dua buah kata yaitu analisis dan
data. Analisis merupakan evaluasi dari sebuah situasi dari sebuah permasalahan
yang dibahas, termasuk didalamnya peninjauan dari berbagai aspek dan sudut
pandang, sehingga tidak jarang ditemui permasalah besar dapat dibagi menjadi
komponen yang lebih kecil sehingga dapat diteliti dan ditangani lebih mudah,
sedangkan data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang
dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata,
angka-angka atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau
situasi dan lain-lain. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari
data ini diharapkan akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi.
Dengan demikian, diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis
sebagai upaya untuk mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang
dimiliki..
Konsep Dasar Analisis Data.
analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang
terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti,
gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
54/76
Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian
dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja
yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Akhirnya perlu dikemukakan bahwa analisis data itu dilakukan dalam suatu
proses. Proses berarti pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan
data dilakukan dan dikerjakan secara intensif, yaitu sudah meninggalkan
lapangan. Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian
dan pengerahan tenaga, pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti jugamasih perlu mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori atau untuk
menjastifikasikan adanya teori baru yang kemungkinan ditemukan.
Penelitian diadakan dengan satu tujuan pokok, yaitu menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian untuk mengungkap fenomena social atau alami tertentu.
Untuk mencapai tujuan pokok ini peneliti merumuskan hipotesa, mengumpulkan
data, memproses data membuat analisa dan interpretasi. Analisa data adalah
proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan.
Dalam menganalisa data biasanya menggunakan statistik yang dapat
menyederhanakan data penelitian yang sangat besar jumlahnya menjadi informasi
yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Setelah data dianalisa dan
informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasilnya harus diinterpretasi
untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian.
Secara umum penelitian dibagi menjadi 2 macam, Bentuk-bentuk analisa data
adalah sebagai berikut :
a. Analisa KuantitatifAnalisa yang menggunakan alat analisa bersifat kuantitatif, dimana alat
yang digunakan berupa model-model (ex. Matematika) dengan hasil yang
disajikan berupa angka-angka yang kemudian diuraikan/dijelaskan atau
diinterpretasikan dalam suatu uraian.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
55/76
b. Analisa Kualitatif
Analisa Kualitatif terbatas pada teknik pengolahan datanya, seperti
pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca tabel-tabel,
grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian
dan penafsira.
Kegiatan analisis data dalam penelitian memiliki beberapa tujuan antara
lain sebagai berikut:
a. Data dapat diberi makna yang berguna dalam memecahkan masalah-masalah penelitian
b. Memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang terdapatdalam penelitian
c. Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalampenelitian
d. Bahan untuk membuat keseimpulan serta implikasi-implikasi dansaran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.
Penyajian Data Mentah
Sebelum melakukan analisis dan interpretasi data, langkah pertama yang
dilakukan adalah menyajikan data hasil pengamatan yang diperoleh dari lapangan.
Teknik penyajian ini diperlukan untuk memberikan gambaran umum informasi
yang terkandung dalam data. Di samping itu, teknik penyajian ini dimaksudkan
untuk memperindah tampilan dari suatu laporan penelitian. Penyajian data yang
umum digunakan adalah berupa table dan grafik/diagram.
Penyajian data berupa tabel dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Tabel Ringkasan Data
Tabel ini merupakan ringkasan statistik dari beberpa kelompok. Misalkan jika
kita memiliki data pendapatan keluarga di suatu propinsi, dan kita ingin
menyajikan rata-rata pendapatan keluarga berdasarkan tingkat pendidikan
kepala keluarganya. Dari tabel ini ingin diperoleh informasi umum hubungan
antara pendidikan dan pendapatan.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
56/76
b. Tabel Frekuensi
Tabel ini merupakan gambaran frekuensi atau berapa banyak individu pada
berbagai kelompok. Misalkan saja penelitian tentang partisipasi masyarakat
suatu kota dalam program Keluarga Berencana. Kemudian kita ingin
menyajikan gambaran pengguna berbagai macam alat kontrasepsi. Dari tabel
frekuensi ini kita bisa mengetahui alat kontrasepsi apa yang paling banyak
diminati oleh masyarakat. Seringkali tabel ini disajikan terurut berdasarkan
frekuensi, dari yang terbesar ke yang terkecil atau sebaliknya.
b. Tabel Kontingensi atau Tabulasi SilangTabel ini hampir sama dengan tabel frekuensi namun dilihat dari dua atau
lebih peubah. Misalnya jika kita ingin mengetahui frekuensi penduduk suatu
kota berdasarkan pendidikan, Sementara itu banyak orang yang berpendapat
bahwa penyajian informasi menggunakan tabel yang berisi angka memiliki
keefektifan yang kurang jika dibandingkan dengan grafik. Pesan visual yang
diberikan oleh grafik selain lebih menarik untuk dilihat juga mempermudah
seseorang dalam membandingkan.
Tahapan Pelaksanaan Analisis Data
Setelah data diperoleh dari lapangan dan disajikan sedemikian rupa, maka
selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam melakukan analisis data terdiri dari
beberapa tahapan, yang setiap tahap saling berkaitan satu sama lain. Tahap
analisis data dalam tahapan pekerjaan analisis adalah proses mengidentifikasi,
elemen demi elemen, kebutuhan data suatu fungsi.
Dalam melakukan proses/olah data dengan melakukan analisis data
memfokuskan kepada 2 aspek, yaitu data yang saat ini digunakan dan data
yang akan atau mungkin dibutuhkan pada masa mendatang.
a. Pemerosotan Data
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
57/76
1) Tipelogi satuan
Satuan atau unit adalah satuan suatu latar sosial. Pada dasarnya satuan ini
merupakan alat untuk menghaluskan pencatatan data. Menurut Lofland dan
Lofland (1984) dalam Lexy (2002), satuan kehidupan sosial merupakan
kebulatan di mana seseorang mengajukan pertanyaan. Linciln dan Guba
(1985) menamakan satuan itu sebagai satuan informasi yang berfungsi untuk
menentukan atau mendefinisikan kategori.
Sehubungan dengan itu, Patton, (1987) membedakan dua jenis tipe satuan
yaitu (1) tipe asli dan (2) tipe hasil konstruk analisis. Patton menyatakan
bahwa tipe asli inilah yang menggunakan prespektif emik dan antropologi.
Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa prilaku sosial dan kebudayaan
hendaknya dipelajari dari segi pandangan dari dalam dan definisi prilaku
manusia. Jadi, konseptualisasi satuan hendaknya ditemukan dengan
menganalisis proses kognitif orang-orang yang diteliti, bukan dari segi
entosentrisme peneliti.
2) Penyusunan satuan
Langkah pertama dalam pemerosotan satuan ialah analisis hendaknya
membaca dan mempelajari secara teliti seluruh jenis data yang sudah
terkumpul. Setelah itu, usahakan agar satuan-satuan itu diidentifikasi. Peneliti
memasukan ke dalam kartu indeks. Penyusunan satuan dan pemasukan ke
dalam kartu indeks hendaknya dapat dipahami oleh orang lain. Pada tahap ini
analisis hendaknya jangan dulu membuang satuan yang ada walaupun
mungkin dianggap tidak relevan.
3) Kategorisasi
a) Fungsi dan prinsip kategorisasi
Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori tidak lain adalah salah satu
tumpukan dari seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi,
pendapat, atau kriteria tertentu. Selanjutnya Linclon dan Guba menguraikan
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
58/76
kategorisasi adalah (1) mengelompokkan kartu-kartu yang telah dibuat
kedalam bagian-bagian isi yang secara jelas berkaitan, (2) merumuskan aturan
yang menguraikan kawasan kategori dan yang akhirnya dapat digunakan
untuk menetapkan inklusi setiap kartu pada kategori dan juga sebagai dasar
untuk pemeriksaan keabsahan data, dan (3) menjaga agar setiap kategori yang
telah disusun satu dengan yang lain megikuti prinsip taat asas.
b) Langkah-langkah kategorisasi
Metode yang digunakan dalam kategorisasi didasarkan atas metode analisis
komparatif yang langkah-langkahnya dijabarkan atas sepuluh langka, yangmana langkah yang terakhir adalah analisis harus menelah sekali lagi seluruh
kategori agar jangan sampai ada yang terlupakan. Setelah selesai di analisis,
sebelum menafsirkan penulis wajib mengadakan pemeriksaan terhadap
keabsahan datanya, pemeriksaan itu dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik pemeriksaan keabsahan data.
c. Keabsahan dataUntuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul,
perlu dilakukan pengecekan keabsahan data. Pengecekan keabsahan data
didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan (crebility) dengan teknik
trianggulasi, ketekunan pengamatan, pengecekan teman sejawat (Moleong,
2004).
Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data yang didasarkan pada
sesuatu di luar data untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding terhadap
data yang telah ada (Moleong,200). Trigulasi yang digunakan adalah trigulasidengan sumber, yaitu membandingkan data hasil obserfasi, hasil pekerjaan siswa
dan hasil wawancara terhadap subjek yang ditekankan pada penerapan metode
bantuan alat pada efektif membaca .
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan teknik melakukan pengamatan yang
diteliti, rinci dan terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung yang
diikuti dengan kegiatan wawancara secara intensif terhadap subjek agar data yang
dihasilkan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pengecekan teman
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
59/76
sejawat/kolega dilakukan dalam bentuk diskusi mengenai proses dan hasil
penelitian dengan harapan untuk memperoleh masukan baik dari segi metodelogi
maupun pelaksanaan tindakan. Untuk menganalisis data kita dapat memperoleh
dari:
1. Analisis Event
Suatu event data adalah sesuatu yang terjadi dalam lingkungan bisnis yang
dibutuhkan perusahaan untuk mengetahui tentang dan mana yang harus dicatat
dalam catatan perusahaan, yaitu arsip (file) perusahaan. Suatu event dapat secara
ekstrenal atau internal dihasilkan dan mungkin terjadi melalui beberapa tindakanyang diambil atau sebagai hanya hasil dari bagian waktu.
Keberadaan event data dicatat dengan berbagai cara. Analisis event data
menentukan apakah informasi harus disimpan apa adanya sehingga event dapat
dipanggil kembali atau ditindaklanjuti. Harus juga menetukan bagaimana event
tersebut dapat diketahui oleh perusahaan, sehingga dapat memicu kesadaran
perusahaan atas event tersebut.
1. Analisis TransaksiAnalisis transaksi berpasangan dengan analisis event data. Analisis transaksi
melihat pembawa data yang menggerakan data dan informasi di dalam
perusahaan. Beberapa transaksi dapat dihasilkan oleh eksternal, dan sebagian lagi
oleh internal.
2. Analisis Dokumen dan FormulirAnalisis dokumen dan formulir adalah bagian dari analisis event dan transaksi,
dengan melihat ke dalam formulir dan dokumen yang membawa data perusahaan.
Tujuannya adalah untuk menentukan seluruh asal data dan apakah perusahaan
menyimpan dan menggunakan data dari formulir-formulir dan dokumen-dokumen
dengan cara yang paling efisien.
7/22/2019 Ptk 10 Makalah
60/76
Analisis Data Kualitatif
Secara sederhana, pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif
terhadap suatu masalah, sedangkan pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan
pada penilaian obyektif yang didasarkan pada model matematika yang dibuat. Jika
Anda meramalkan cuaca mendasarkan pada pengalaman, maka pendekatan yang
digunakan adalah kualitatif. Namun jika, ramalan didasarkan pada model
matematika, maka pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Keputusan
penerimaan karyawan berdasar nilai tes masuk adalah contoh lain pendekatan
kuantitatif, sedang jika didasarkan pada hasil wawancara untuk mengetahuikepribadian dan motivasi maka pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif.
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengamb