52
CONTOH PTK PENDIDIKAN TEKKNIK ELEKTRO LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (MHP) KELAS X TITL DI SMK N 1 TILATANG KAMANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Praktek Lapangan Kependidikan FT UNP Semester juli – Desember 2011

Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Melalui diskusi yang peneliti lakukan dengan Guru Pamong dan Guru lainnya, diduga bahwa rendahnya hasil belajar siswa terhadap standar kompetensiMenggunakan Hasil Pengukuran (MHP) disebabkan oleh kesalahan guru dalam memilih metode pembelajaran yang akan diterapkan, serta minimnya fasilitas pratikum di WorkShop. Metode ceramah merupakan metode yang paling sering diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan lebih seringnya guru menerapkan metode ceramah maka akan lebih menempatkan siswa sebagai objek pengajaran saja, sehingga interaksi antara guru dengan siswa tidaklah antara subjek dengan subjek, melainkan antara subjek dengan objek

Citation preview

Page 1: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

CONTOH PTK PENDIDIKAN TEKKNIK ELEKTRO

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN

(MHP) KELAS X TITL DI SMK N 1 TILATANG KAMANG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Menyelesaikan Praktek Lapangan Kependidikan FT UNP

Semester juli – Desember 2011

Page 3: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

SEMESTER JULI – DESEMBER 2011

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN

(MHP) KELAS X TITL DI SMK N 1 TILATANG KAMAN

Page 4: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Menyelesaikan Praktek Lapangan Kependidikan FT UNP

Semester Juli – Desember 2011

Mengetahui,

Wakil Kurikulum                                                             Guru Pamong

Amri,S.pd                                                                 Drs,Joko Dwiyanto

NIP. 19700121 2000121 001                                                NIP. 19671212 1995121 003

Menyetujui,

Kepala Sekolah SMK 1 Tilatang Kamang

Page 5: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Drs.M.Hidayat

NIP. 1960515 198503 1 012

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

SEMESTER JULI – DESEMBER 2011

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Menyelesaikan Praktek Lapangan Kependidikan FT UNP

Semester Juli – Desember 2011

Page 6: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Mengesahkan,

Dosen Pembimbing

Dr.Ridwan,M.Sc.Ed

NIP.19520116 197903 1 002

Page 7: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

  

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan yang tulus, penulis sampaikan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga atas pertolongan dan tuntunan-Nya, Laporan Studi Kasus ini dapat penulis selesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu di limpahkan kepada Rasul-Nya yang mulia, nabi besar Muhammad SAW, karena dengan kegigihan dan keuletan beliaulah kita terus dapat merasakan perubahan yang signifikan dari kondisi tatanan sosial yang morat-marit (jahiliyah) kearah yang lebih berilmu pengetahuan dengan peradaban yang saling menghargai dan menghormati satu-sama lainnya.

Adapun tujuan dari penulisan Laporan Studi Kasus ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan penyelesaian Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) pada mata kuliah Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Semester Juli-Desember 2011 di SMK Negeri 1 Tilatang Kamang.

Selama mengikuti kegiatan Praktek Lapangan Kependidikan ini penulis mendapatkan banyak manfaat, selain menambah pengalaman dan pergaulan di lingkungan sekolah pada khususnya dan lingkungan masyarakat pada umumnya. Manfaat yang paling jelas penulis rasakan yaitu penulis mengetahui dan memahami segala aktifitas yang dilakukan di sekolah.

Dalam penulisan Laporan Studi Kasus ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan Laporan Studi Kasus ini dapat selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :

1.        Kedua orang tua yang selalu mendukung dan memotivasi penulis.

2.        Bapak  Prof. Ir. Jamaris Jamna, M. Pd selaku Kepala UPT-PPL Univeritas Negeri Padang.

3.        Bapak Drs. Ganefri, M. Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

Page 8: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

4.        Bapak Drs. Aswardi, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

5.        Bapak Drs.M.Hidayat selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tilatang Kamang.

6.        Bapak Amri,S.pd selaku Koordinator PPLK serta Waka.Kurikulum di SMK N 1 Tilatang Kamang.

7.        Bapak Dr.Ridwan,M.Sc.Ed selaku Dosen Pembimbing PLK dari Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

8.        Bapak Drs.Joko Dwiyanto  selaku Guru Pamong di SMK Negeri 1 Tilatang Kamang.

9.        Majelis Guru, karyawan, dan Karyawati SMK Negeri 1 Tilatang Kamang.

10.    Rekan-rekan mahasiswa/i dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Laporan Studi Kasus ini jauh dari kesempurnaan, baik dari segi teknik penulisan maupun dari segi ide yang termuat di dalamnya. Untuk itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritiknya demi kesempurnaan Laporan Studi Kasus ini dimasa yang akan datang. Semoga  Laporan Studi Kasus ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Tilatang Kamang,     Desember 2011

Haria Pratama

NIM / BP. 02693 / 2008

Page 9: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................        

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................        

KATA PENGANTAR ...............................................................................      iv

DAFTAR ISI ...............................................................................................      vi

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar belakang..............................................................................       1

B.  Identifikasi Masalah.....................................................................      3

C. Batasan Masalah............................................................................      3

D. Rumusan Masalah.........................................................................      4

E. Tujuan Penelitian...........................................................................       4

Page 10: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

F. Manfaat Penelitian.........................................................................     4

BAB II KERANGKA TEORITIS

A.  Kajian Teori..................................................................................       5

B.  Kerangka Konseptual...................................................................   14

C.  Hipotesis Penelitian Tindakan......................................................    15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN

A. Metode Penelitian.........................................................................    16

B. Populasi dan Sampel......................................................................   19

C. Jenis dan Sumber Penelitian..........................................................    19

D. Instrumen Penelitian......................................................................    20

E. Teknik Pengolahan Data................................................................    20

F. Indikator Keberhasilan...................................................................   21

BAB IV ANALISIS DATA

A. Hasil Penelitian..............................................................................     22

B. Siklus Penelitian............................................................................     24

C.  Pembahasan..................................................................................     29

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan........................................................................................     33

B. Saran .............................................................................................     33

Page 11: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah.

Peningkatan mutu pendidikan tidak lepas dari upaya peningkatan sumber daya

manusia (human resources) yang didukung oleh sumber daya material (material resources)

seperti sarana dan prasarana pendidikan. Di antara komponen yang sangat penting dalam

peningkatan sumber daya manusia adalah guru. Oleh karena itu rendahnya mutu

pendidikan nasional saat ini sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan peranan dan fungsi guru

di sekolah. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Tilaar (1994) bahwa “tanpa mengabaikan

faktor lain, maka guru dianggap sebagai faktor tunggal yang menentukan terhadap

meningkatnya mutu pendidikan”. Selanjutnya Sahertian (1994) mengemukakan bahwa

dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui proses pendidikan, guru mempunyai

peranan penting. Kepentingannya tidak hanya melihat proses belajar mengajar sebagai

proses alih ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga dilihat sebagai proses

pengembangan sumber daya manusia. Selanjutnya Nugroho (1996) mengemukakan

bahwa “peningkatan mutu pendidikan terkait erat dengan tugas guru di dalam kelas, karena

hal itu baru dapat dicapai jika didukung oleh peningkatan kinerja guru dalam melakukan

tugas” Hal ini berarti bahwa kinerja guru dalam proses pembelajaran merupakan salah satu

parameter kualitas pendidikan.

Page 12: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Dalam peranannya sebagai fasilitator pada proses pembelajaran, maka guru

diharapkan dapat mengembangkan potensi anak didik guna memudahkan pencapaian

aktualisasi diri mereka. Untuk itu guru hendaklah mampu merancang dan menerapkan

suatu metode yang efektif, sehingga dapat melibatkan siswa secara total, baik fisik maupun

emosional dalam proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan hasil belajar siswa

menjadi lebih baik.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama menjadi Guru-PL pada standar

kompetensi Menggunakan Hasil Pengukuran (MHP) di SMK N.1 Tilatang Kamang, kelas X

TITL ditemukan indikasi yang menunjukkan rendahnya hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran. Siswa terlihat kurang perhatian terhadap proses pembelajaran yang sedang

berlangsung. Selain itu ada kecendrungan kurang menariknya kegiatan pembelajaran, hal

ini tentu saja mengakibatkan suasana pembelajaran menjadi monoton dan tidak

menyenangkan.

Melalui diskusi yang peneliti lakukan dengan Guru Pamong dan Guru lainnya, diduga

bahwa rendahnya hasil belajar siswa terhadap standar kompetensiMenggunakan Hasil

Pengukuran (MHP) disebabkan oleh kesalahan guru dalam memilih metode pembelajaran

yang akan diterapkan, serta minimnya fasilitas pratikum di WorkShop. Metode ceramah

merupakan metode yang paling sering diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Dengan lebih seringnya guru menerapkan metode ceramah maka akan lebih menempatkan

siswa sebagai objek pengajaran saja, sehingga interaksi antara guru dengan siswa tidaklah

antara subjek dengan subjek, melainkan antara subjek dengan objek. Dominasi guru dalam

proses pembelajaran akan menimbulkan akibat berupa kurangnya keaktifan atau partisipasi

siswa. hal ini akan menimbulkan kebosanan pada siswa, sehingga proses pembelajaran

menjadi tidak menarik.

Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menemukan metode yang tepat sebagai solusi

untuk memecahkan persoalan pembelajaran. Dalam hal ini peneliti mencoba melaksanakan

penelitian tindakan kelas dengan

Page 13: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

judul “Penggunaan MetodeDemonstrasi Dalam Peningkatkan Hasil Belajar Siswa

pada Standar Kompetensi Menggunakan Hasil Pengukuran (MHP) Kelas X TITL di

SMK N 1 TILATANG KAMANG”.

B.       Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat didentifikasikan masalah -

masalah sebagai berikut:

1.         Rendahnya hasil belajar siswa pada standar kompetensi Menggunakan Hasil pengukuran

2.         Siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran

3.         Siswa sering tidak memperhatikan pelajaran

C.      Batasan Masalah.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan lebih terarahnya penelitian ini dengan hasil

yang optimal, maka topik permasalahan utama dibatasi pada peningkatan hasil belajar

siswa dengan metode demonstrasi.

D.      Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang dibahas dari

penelitian ini yaitu :

Page 14: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

 Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X

TITL pada standar kompetensi Menggunakan Hasil Pengukuran di SMK N 1 Tilatang

Kamang?

E.       Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode demonstrasi.

F.     Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh penulis antara lain:

1.         Membantu proses belajar mengajar dikelas yang akhirnya dapat meningkatkan nilai hasil

belajar siswa secara umum.

2.         Sebagai bahan masukan untuk para pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan.

 

Page 15: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A.      KAJIAN TEORI.

1.         Metode Demonstrasi

a.         Pengertian Metode Pembelajaran.

Menurut Sujana (2002), “metode belajar adalah cara yang digunakan guru dalam

melakukan interaksi dengan peserta didik dalam kelas”.  SelanjutnyaSujana (2002),

membagi jenis-jenis metode mengajar meliputi:

1)        Metode ceramah 

Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi malalui penerangan dan penuturan lisan dari

guru pada peserta didik. Dalam pelaksanaanya metode ceramah guru hanya menjelaskan

uraian materi yang akan menjadi bahasan dari mata pelajaran yang akan diajarkan.

2)        Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkanterjadinya

komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi

dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya dan siswa menjawab atau sebaliknya

sehingga akan tercipta sebuah iklim yang berlandaskan pada saling membantu dan mengisi

antara siswa dan guru. 

3)        Metode Demonstrasi

Page 16: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Metode demonstrasi adalah petunjuk pada proses terjadinya suatu peristiwa atau

benda sampai pada penampilan tingkah laku, yang dicontohkan agar dapat diketahui atau

dipahami oleh peserta didik secara nyata. Dalam metode demonstrasi peserta didik

berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang

terlibat dalam proses serta dalam mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.

4)        Metode kerja kelompok

Istilah metode kelompok dipakai untuk merangkum pengertian dimana anak didik dalam

suatu kelompok dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri untuk mencari satu tujuan

pelajaran tertentu dengan gotong royong

5)        Metode latihan

Model latihan atau training merupakan satu cara mengajar yang baik untuk

menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Metode latihan pada umumnya digunakan

untuk memperoleh suatu ketangkasan dari apa yang telah dipelajari.   

Metode pembelajaran ini akan membawa siswa dalam menentukan sikap dan tingkah

laku dalam melakukan pembelajaran siswa akan lebih mendukung dalam upaya

menciptakan kreaktifitas yang lebih dinamis dan bersinergi.

b.        Metode Demonstrasi

1)        Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi/peragaan sebagai metode mengajar merupakan cara mengajar

yang mana guru atau ahli memperlihatkan kepada seluruh siswa suatu benda asli, benda

tiruan, atau suatu proses. Ini juga berarti bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian

pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang suatu proses,

situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun

Page 17: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang harus

didemonstrasikan.

Dengan metode demonstrasi, siswa dapat mengamati dengan seksama apa yang

terjadi, bagaimana proses, bahan apa saja yang diperlukan, serta bagaimana hasilnya.

Namun metode ini menjadi kurang bermakna apabila sesuatu yang didemonstrasikan

terlalu kecil sehingga susah untuk diamati. Apalagi jika penjelasan yang diberikan kurang

lengkap dan tidak jelas. Dalam menggunakan metode ini sebaiknya dilakukan pada tempat

dan situasi yang sesungguhnya, serta disertai dengan keberanian siswa untuk mencoba.

 Sebagai contoh, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white

board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan

siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan

lain – lain peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.

2)        Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi

Adapun langkah yang perlu dioerhatikan terkait dengan penerapan metode

demonstrasi adalah sebagai berikut:

a)        Merumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang diperoleh setelah

demonstrasi dilakukan.

b)        Tentukan peralatan yang digunakan, kemudian dicoba dahulu agar

pelaksanaan demonstrasi tidak mengalami kegagalan.

c)        Menetapkan prosedur yang dilakukan, dan sebelum demonstrasi dilakukan perlu diadakan

percobaan terlabih dahulu.

d)       Menentukan lama pelaksanaan demonstrasi.

Page 18: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

e)        Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan komentar pada saat maupun

sesudah demonstrasi.

f)         Meminta kepada siswa untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu.

g)        Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa.

3)        Prasyarat Metode demontrasi

 Agar penerapan metode demonstrasi dapat berdaya guna, perlu diperhatikan syarat-

syarat penerapannya sebagai berikut:

a)        Kegiatan pembelajaran bersifat normal, magang atau latihan bekerja

b)        Bila materi pelajaran berbentuk keterampilan gerak

c)        Guru, pelatih , instruktur bermaksud menyederhanakan penyelesaian kegiatan yang

panjang

d)       Pengajar bermaksud menunjukkan suatu standar penampilan

e)        Untuk menumbuhkan motivasi siswa tentang latihan/ praktik yang kita laksanakan

f)         Untuk dapat mengurangi kesalahan-kesalahan

g)        Bila beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab lebih teliti

waktu proses demonstrasi

Page 19: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

4)        Batas-batas Metode Demonstrasi

Beberapa batasan metode demonstrasi yang perlu diketahui antara lain:

a)        Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat didemostrasikan tidak

dapat diamati dengan seksama oleh siswa

b)        Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana para

siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan aktifitas itu pengalaman ptribadi

c)        Tidak semua hal dapat didemosntrasikan di dalam kelompok

d)       Kadang-kadang bila suatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian didemonstrasikan, terjadi

proses yang berlainan dengan proses dalam situasi nyata

e)        Jika setiap orang diminta mendemostrasikan maka dapat menyita waktu yang banyak dan

membosankan bagi peserta lainnya

5)        Kelebihan Metode Demonstrasi

Beberapa kelebihan atau keunggulan metode demonstrasi yang dapat dikemukakan

dalam tulisan ini, yaitu:

a)        Mebuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret

b)        Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

c)        Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

d)       Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa

e)        Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari

f)         Proses pengajaran lebih menarik

Page 20: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

g)        Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan

h)        Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu

benda.

i)          Memudahkan berbagai jenis penjelasan .

j)          Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan

dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya.

6)        Kekurangan Metode Demonstrasi

Seperti diketahui bahwa tidak ada satu metode sekalipun yang dapat mengatasi atau

yang cocok untuk segala kondisi, karakteristik materi, karakteristik siswa, dan tujuan

pembelajaran. Tidak terkecuali metode demonstrasi, juga memilki kekurangan, antara lain:

a)        Memerlukan keterampilan guru secara khusus

b)        Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan

baik

c)        Memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang

cukup panjang

d)       Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.

e)        Tidak semua benda dapat didemonstrasikan

f)         Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang

didemonstrasikan

2.         Belajar dan Pembelajaran

Page 21: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Belajar menurut Gagne dalam Dimyanti (1994:9) bahwa :

“Belajar merupakan suatu proses dimana organisme dapat berubah secara kognitif, afektif, dan psikomotor sejalan dengan pengalaman yang baru di alaminya. Proses belajar tidak hanya terjadi pada bangku sekolah, tetapi pada lingkungan dimana kita tinggal berpengaruh besar dalam proses pembelajaran”.

Pembelajaran disebut juga kegiatan instruksional, yaitu usaha mengelola lingkungan

dengan sengaja agar seorang pembelajar dapat bertingkah laku sesuai iklim yang diajarkan

(Djafar,2001:2). Jadi kelanjutan dari  kegiatan belajar adalah pembelajaran. Dimana

pembelajaran ini dapat berlangsung jika belajar berlangsung dengan optimal dan peserta

didik dapat mengambil hikmahnya.

Dengan penerapan metode belajar maka proses pembelajaran sebenarnya juga

merupakan interaksi antara siswa dengan tenaga pendidik (guru). Pencapaian

pembelajaran dalam pengajaran reaksi antara pendidik dan peserta didik merupakan

rangkaian proses yang saling mendukung

3.         Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil

belajar dari aspek kognitif merupakan kemampuan siswa dalam bidang pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis.  Untuk membuat keputusan prestasi individu banyak

diperlukan keterangan yang relevan. Keterangan itu banyak diperoleh dengan pengukuran

dan menggunakan alat ukur yang disebut tes. Proses pengukuran yang berkenaan dengan

proses mengkonstruksi, mengadminstrasikan dan menskorkan tes (Oemar Hamalik,

2003:1).

Nana Sudjana (2002:22) menjelaskan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran.Selanjutnya dia juga membagi

Page 22: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

keterampilan dalam tiga macam yaitu, 1) keterampilan dan kebiasaan, 2) pengetahuan dan

pengertian, dan 3) sikap dan cita-cita.  Sedangkan menurut Gagne (1992:22) membagi 5

katagori dalam belajar yakni, 1) informasi ferbal, 2) keterampilan intelektual, 3) strategi

kognitif, 4) sikap, dan 5) keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan

tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional menunakan klasifikasi

hasil belajar dari Bunyamin Bloom dalam gagne (1992:23) yang secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah (kognitif, afektif, dan psikomotor).

Hasil belajar seorang peserta didik biasanya dinyatakan dengan angka, untuk

mendapatkan nilai tersebut dilakukan penilaian. Penilaian adalah upaya atau tindakan

untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai, dengan kata lain

tujuan itu adalah sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang

terjadi antara pendidik dan peserta didik. Penilaian kegiatan belajar dan nilai hasil dapat

dilakukan dengan suatu alat evaluasi yang berupa tes.

Dari hasil evaluasi didapatkan berupa data kuantitatif, yakni angka-angka sebagai

indikator yang mencerminkan kemampuan peserta didik dalam menyerap materi

pelajaran. Angka atau bilangan numerik dalam hasil belajar disebut data mentah. Agar skor

ini mempunyai nilai sehingga dapat ditafsirkan untuk menentukan prestasi peserta didik

perlu diolah menjadi skor masak.        

Adapun tujuan penilaian menurut Arikunto (2008:7) adalah mengetahui siswa mana

yang berhak melanjutkan pelajaran karena telah menguasai meteri dan siswa mana yang

harus mengulang materi palajaran, serta untuk mengetahui apakah metode yang di

gunakan dalam pembelajaran setelah sesuai. Sudjana (2002:2) menjelaskan tujuan

penilaian adalah untuk mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan intruksional oleh siswa.

Hasil belajar yang dikuasai sesuai target adalah 65% untuk individu dan untuk klasikal

adalah 85%. 

Page 23: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Dalam menilai keberhasilan sebuah pembelajaran dapat dilakukan di kelas dengan

teknik evaluasi yang di lakukan oleh seorang pendidik, guna menilai keberhasilan metode

pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran. 

B.       KERANGKA KONSEPTUAL

Berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan maka dapat dijelaskan secara

konseptal mengenai variabel dalam penelitian ini. Deskrpsi mengenai konseptual penelitian

ini terlihat pada gambar berikut:

Hasil belajar

 

Metode demonstrasi

 

 

C.      HIPOTESIS PENELITIAN TINDAKAN

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori maka diajukan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

 Dengan penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

standar kompetensi Menggunakan Hasil Pengukuran (MHP) kelas X TITL di SMK N 1

Tilatang Kamang.

Page 24: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN

Page 25: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

A.      Metode Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Almash dan kawan-kawan (1998 : 2) PTK adalah salah satu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan

praktek-praktek pembelajaran di kelas secara profesional.

Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penggunaan metode

demonstrasi dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

1.         Perencanaan

Menurut Arikunto (2000) rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang

tersusun, teratur yang akan diterapkan dalam penelitian, dan pandangan kedepan dalam

sebuah tindakan. Dalam penelitian ini, perencanaan penelitian yang dilakukan adalah:

Kegiatan awal

a.         Peneliti mempelajari silabus mata pelajaran yang akan diajarkan pada peserta didik. 

b.        Membuat modul bahan ajar tentang sub kompetensi yang akan diajarkan. 

c.         Menyampaikan tujuan pembelajaran kompetensi menggunakan hasil pengukuran

(MHP) pada siswa dan memotivasi siswa dengan menetapkan standar kompetensi siswa

sebagai tujuan akhir dari pembelajaran.

d.        Mengajukan pertanyaan pada siswa (seberapa dalam pengetahuan siswa tentang

kompetensi yang akan dipelajari).

Kegiatan inti dalam proses pembelajaran

a.         Memberikan tes awal pada siswa tentang kompetensi yang akan diajarkan.

Page 26: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

b.        Guru menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

c.         Siswa melakukan pratikum tentang materi yang telah didemonstrasikan oleh guru.

d.        Siswa mendiskusikan hasil pratikum dengan teman sekelompoknya.

e.         Dianjurkan kepada siswa menarik kesimpulan setelah melakukan pratikum.

Kegiatan akhir

a.         Memberikan tes akhir setelah pembelajaran.

b.        Mengevaluasi kegiatan pembelajaran sebagai pedoman dalam pembelajaran selanjutnya.

2.         Tindakan

Tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya yang dilakukan secara sadar

dengan perencanaan yang matang. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

aplikasi dari perencanaan yang telah direncanakan dalam perancanaan. Tindakan yang

akan dilakukan adalah:

a.         Menjelaskan materi pelajaran secara umum

b.        Memberikan contoh dengan menggunakan media pembelajaran

c.         Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan

d.        Memantau siswa dalam pembelajaran dan memberikan arahan bila terjadi sesuatu kendala

pada siswa

e.         Berdiskusi dengan siswa

3.        Pemantauan (Observasi)

Page 27: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Hal-hal yang dilakukan pengamatan meliputi:

Aspek Siswa

a.         Keadaan siswa dalam kelas ketika terjadi interaksi pembelajaran yang dilakukan.

b.         Keadaan siswa ketika melakukan pratikum.

c.         Keaktifan siswa dalam memberikan tanggapan dan pertanyaan pada siswa lain ataupun

kepada guru.

d.        Prilaku siswa dalam pembelajaran

Aspek Pembelajaran

a.         Kesesuaian perencanaan pembelajaran yang direncanakan

b.         Kondisi kelas saat pembelajaran

c.         Pelaksanaan evaluasi

4.        Refleksi  

Refleksi menurut Arikunto (2000:29) adalah mendapatkan data hasil pengamatan yang

telah dilakukan dan kemudian disajikan dasar dalam menentukan tindakan selanjutnya.

Refleksi berusaha memahami proses, masalah dan persoalan serta tindakan dalam

tindakan strategi.  

Refleksi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data secara

kuantitatif (nilai-nilai siswa pada tes awal dan tes akhir) dan data secara kualitatif yaitu

dengan menggunakan catatan-catatan pada lembar observasi. Dengan adanya kegiatan ini

didapatkan sebuah hasil yang dapat disesuaikan dengan hipotesis serta titik tolak bagi

pelaksanaan atau siklus selanjutnya. 

Page 28: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

B.       Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Tilatang Kamang. Subjek penelitian ini adalah

kelas X TITL dengan jumlah siswa 23 orang (21 orang siswa putera dan 2 orang siswa

puteri). Peneliti mengajar 1 kali dalam seminggu yaitu hari Rabu dengan durasi

pembelajaran selama 4 jam pelajaran yakni pada pukul 12.00 sampai 14.30WIB.

C.      Jenis dan Sumber Penelitian

Seperti yang telah di jelaskan diatas, bahwa penelitian yang penulis lakukan adalah

penelitian tindakan kelas. Rencana penelitian direncanakan adalah seperti model penelitian

yang dikembangkan oleh Lewin dalam Arikunto (1999: 83) dengan empat komponen pokok

yang dapat menunjang langkah-langkah penelitian yaitu, (1) perencanaan, (2) tindakan; (3)

pengamatan; (4) refleksi.

Jenis dan sumber data dalam penulisan ini adalah data primer yang berasal dari

pengamatan langsung penulis di kelas sedangkan data sekunder penulis peroleh dari

sumber-sumber informasi guru-guru yang mengajar di kelas.

D.      Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian tindakan kelas kali ini, yang dijadikan instrumen

penelitiannya adalah soal ujian harian yang penulis lampirkan pada halaman lampiran.

Selain itu juga dilakukan dalam bentuk observasi melihat catatan tiap-tiap siswa.

E.       Teknik Pengolahan Data

Page 29: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Sesuai dengan jenis dan tujuan penerlitian yang penulis lakukan, maka teknik yang

penulis gunakan adalah :

1.         Aktifitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dapat diperoleh dengan jalan

mengamati langsung kegiatan siswa selama penulis menyajikan pelajaran dengan rumus:

Kehadiran tepat waktu: siswa yang tepat waktu×100%

                                                         Jumlah keseluruhan siswa

Ketidak hadir tepat waktu: siswa yang tidak tepat waktu×100%

                                                                 Jumlah keseluruhan siswa

Izin keluar selama pelajaran: siswa yang izin×100%

                                                           Jumlah keseluruhan siswa

Siswa yang bertanya: siswa yang bertanya×100%

                                       Jumlah keseluruhan siswa

Berbicara saat jam pelajaran: siswa berbicara dalam jam pelajaran×100%

                                                           Jumlah keseluruhan siswa

2.         Memberikan soal evaluasi berupa esai .

3.    Melakukan wawancara dengan guru pamong.

Untuk mengetahui keberhasilan penelitian digunakan ketentuan yang ditemukan oleh

Arikunto (2002: 54) dengan persentase keaktifan sebagai berikut :

Page 30: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

0-20% = kurang sekali

21- 40% = kurang

41-60 % = cukup

61- 80% = baik

81-100% = sangat baik

F.       Indikator Keberhasilan Tindakan

1.             Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dikatakan berhasil apabila telah memenuhi kriteria penilaian 61-80% (baik).

2.         Hasil Tes

Tes ulangan harian siswa dikatakan berhasil jika nilai rata-rata kelas pada ulangan harian

besar sama atau lebih besar dari KKM yaitu 70.00 dengan syarat nilai siswa yang mencapai

KKM besar sama atau lebih besar dari ⅔ jumlah siswa keseluruhan.

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil Penelitian

Page 31: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Penelitian yang penulis lakukan di SMK N 1 Tilatang Kamang, Kab. Agam, penulis

memperoleh nilai awal standar kompetensi Mengggunakan Hasil Pengukuran (MHP)

dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh oleh siswa yang jauh dari nilai yang diharapkan.

Hal ini dapat dilihat pada daftar nilai siswa pada lampiran nilai siswa pada halaman

lampiran. Banyaknya siswa yang tidak mencapai target KKM 7.0 berjumlah 17 orang, untuk

siswa yang nilainya memenuhi KKM berjumlah 6 orang.

Tabel 1. Nilai ujian harian 1

No Nama Siswa Nilai UH 1

1 Abdurrahman 49

2 Agus Bakhtiar 60

3 Al-Fajri 45

4 Anggra Aulia 60

5 Asrial 63

6 Bobi Hermanto 53

7 Defri Putra Handika 77

8 Deri Amriadi 68

9 Eka Saputra 81

10 Fahrul Rozi 57

11 Frans Saputra 56

12 Gutdi Martono 64

13 Ikhwan Salim 58

14 Indra Ade Putra 85

15 Jefri 50

16 Joni Iskandar 54

17 Keykendra Efendi 44

Page 32: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

18 Mhd.Sabir 52

19 Novia Riska 72

20 Rijalul Fikri 58

21 Taufiq Qurahman 53

22 Yoli Anggia Vadesta 73

23 Zaenal Efendi 70

Rata-rata kelas 61

                

Nilai Rata-rata Kelas =  Jumlah Nilai Seluruh Siswa

        Jumlah Seluruh Siswa

Dari nilai awal tersebut, dapat dikatakan bahwa hampir semua siswa nilainya belum

mencapai target yang dinginkan, maka untuk menanggulangi hal ini peneliti beserta guru

telah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi yang lebih

menekankan pada keaktifan siswa dalam belajar. Selain itu juga dengan memberikan soal-

soal kuis agar keaktifan siswa dalam bertanya dan menanggapi lebih terbuka. Melihat dari

hasil nilai siswa yang tidak mencapai target maka penulis beserta guru melanjutkan

penelitian pada siklus berikutnya yaitu siklus kedua.

Setelah dilakukan siklus kedua dengan pemberian metode demonstrasi yang lebih

menekankan pada keaktifan siswa dalam menanggapi atau bertanya dan melakukan, yang

disini siswa akan dipilih secara acak untuk melakukan percobaan yang telah

didemonstrasikan pada pertemuan sebelumnya, ini bertujuan agar siswa lebih mengerti

tentang materi yang telah didemonstrasikan pada minggu sebelumnya. Maka setelah

dipraktekan metoda demonstrasi tersebut, diharapkan nilai rata-rata kelas besar sama atau

Page 33: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

lebih besar dari KKM dengan syarat nilai siswa yang mencapai KKM besar sama atau lebih

besar dari ⅔ jumlah siswa keseluruhan. Berarti disini dapat kita katakan bahwa telah

tercapainya nilai rata-rata maksimal hasil belajar dengan metode demonstrasi pada siklus

kedua. Maka penulis dan guru menarik kesimpulan bahwa penelitian ini sudah dapat

dikatakan selesai dan berhasil.

Adapun hasil dari evaluasi pada siklus kedua adalah :

Tabel 2. Nilai ujian harian 2

No Nama Siswa Nilai UH 2

1 Abdurrahman 60

2 Agus Bakhtiar 62

3 Al-Fajri 64

4 Anggra Aulia 74

5 Asrial 70

6 Bobi Hermanto 76

7 Defri Putra Handika 78

8 Deri Amriadi 70

9 Eka Saputra 84

10 Fahrul Rozi 74

11 Frans Saputra 58

12 Gutdi Martono 66

13 Ikhwan Salim 72

14 Indra Ade Putra 87

15 Jefri 57

16 Joni Iskandar 62

Page 34: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

17 Keykendra Efendi 72

18 Mhd.Sabir 77

19 Novia Riska 92

20 Rijalul Fikri 72

21 Taufiq Qurahman 67

22 Yoli Anggia Vadesta 90

23 Zaenal Efendi 77

Rata – rata kelas 72,22

Siklus Penelitian

(Tahap/Siklus I)

1.         Perencanaan

Perencanaan jadwal pelaksanaan tindakan dilakukan pada

hari Rabu pukul12.00 – 14.30 WIB. Pada pertemuan pertama dilakukan pada

hari Rabu  Tanggal19 Oktober 2011, mata diklat yang dibahas dan merupakan mata diklat

penelitian adalah menguasai materi pelajaran Menggunakan Hasil Pengukuran (MHP). Sub

bahasan yang dipelajari adalah semua yang mencakup tentang alat ukur dan pengukuran

listrik. Yang menyampaikan materi pembelajaran adalah peneliti yang didampingi oleh guru

mata diklat dan sekaligus sebagai observer.

Tabel 3 Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran Kegiatan guru Kegiatan siswa

Memberikan tes awal

Memberikan tes dan mengawasinya

Mengerjakan tessecara pribadi

Page 35: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Materi Menjelaskan materidengan metode demonstrasi  pada siswa

Memperhatikan dan mencatat, bertanya bila diberi kesempatan

Kelompok Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan yang telah didemonstrasikan.

Melakukan percobaan dan bertanya jika ada yang tidak mengerti

Menyimpulkan Bersama siswa menyimpulkan hasilpercobaan.

Bersama guru menyimpulkan hasilpercobaan

Tugas membuat kesimpulan dan analisa

Menjelaskan tugas Mendengarkan dan bertanya bila kurang jelas.

Proses pembelajaran yang diterapkan adalah proses

pembelajarandemonstrasi didalam kelas melibatkan semua siswa di dalam kelas. Dalam

kelas siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang bertujuan untuk memudahkan siswa

melakukan percobaan yang telah didemonstrasikan. Siswa diberi kebebasan

untuk bertanya jika ada yang kurang mengerti, dan dalam situasi ini guru hanya berperan

mengawasi siswa dalam melakukan percobaan,dan memberikan solusi dan saran atas

keraguan siswa dalam melakukan percobaan.

2.         Pelaksanaan (Action)

Dari perencanaan yang telah ditetapkan, proses pembelajaran dilakukan dengan

membuat kesepakatan berupa aturan-aturan yang harus disepakati bersama, aturan ini

dibuat agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan tertib. Kemudian

Page 36: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

dilanjutkan menjelaskan materi pelajaran menggunakan media pembelajaran.

Selanjutnya, terakhir guru bersama siswa secara bersama-sama menarik kesimpulan

terhadap materi pelajaran yang telah dibahas dan guru memberikan tugas rumah yang

berfungsi untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran siswa yang telah dilaksanakan.

3.         Observasi

Observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung semua yang terjadi

terlihat sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya walau terdapat beberapa

hambatan namun semua itu dapat diatasi atas oleh guru dalam pembelajaran tersebut.

4.         Refleksi

Keberhasilan tindakan pada tahap pertama ini belum sepenuhnya optimal dimana yang

dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru pada saat appersepsi hanya siswa yang

sering aktif dalam pembelajaran dan memiliki keberanian untuk itu. Untuk yang selanjutnya

guru akan terus memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif dan berpartisipasi dalam

melakukan percobaan dan menampilkannya di depan kelas. Serta memberikan

kesempatan pada siswa yang belum memiliki keberanian untuk maju ke depan kelas untuk

dapat melakukan percobaan dengan baik walaupun belum sempurna.

Pada pemberian latihan yang dilakukan sudah mulai tampak kemajuan yang dihasilkan

oleh siswa walaupun hasil yang diperoleh itu masih belum mencapai standar ketuntasan

yang telah ditetapkan oleh guru. Hal ini merupakan kemajuan positif yang ditunjukkan oleh

siswa sebab dengan tindakan yang dilakukan sudah mulai terjadinya perubahan pada diri

siswa meskipun belum maksimal.

Page 37: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

     (Tahap/Siklus II)

1.         Perencanaan (Planing)

Melihat belum optimalnya hasil yang didapatkan pada tahap I dengan melihat rencana

pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai titik tolak untuk mengembangkan pola

pembelajaran. Melihat hasil yang dicapai dan observasi yang dilakukan pada tahap I, maka

direncakan tahap ke II yang dilaksanakan dengan rencana pembelajaran yang lebih

kompleks dan tetap mengunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran. Hanya

pola pembelajaran dalam kelas yang mendapatkan perbaikan sebagai upaya memperbaiki

pelaksanaan pembelajaran pada tahap I.

2.         Pelaksanaan (Action)

Pada revisi tindakan dalam siklus kedua ini dilakukan seperti yang ada pada tindakan

siklus pertama namun yang perlu ditambahkan adalah setiap siswa mendapat giliran untuk

melakukan percobaan yang telah didemonstrasikan pada pelajaran minggu lalu dan bagi

siswa yang tidak dapat melakukannya tidak diizinkan untuk mengikuti pelajaran. Hingga

nantinya dapat dicapai dengan baik tujuan yang telah ditetapkan karena dengan begitu

keberhasilan belajar siswa akan terlihat lebih jelas dan dibutuhkan kerja keras dan waktu

yang cukup, namun yang terpenting adalah bagaimana ketuntasan hasil belajar itu dapat

tercapai.

Pada pengevaluasian nantinya guru juga melakukan latihan dengan waktu yang

ditetapkan oleh guru serta ditambah dengan sedikit ganjaran. Dengan cara seperti ini

banyak siswa yang berusaha untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat. Usaha

Page 38: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

siswa tersebut terlihat dengan adanya siswa yang membuka-buka buku paketnya,

membuka catatannya, atau bertanya pada temannya yang lain yang lebih memahami.

Dengan begini semua siswa dapat aktif belajar dan mengikuti proses pembelajaran dengan

optimal.

3.         Pengamatan (Observasi)

Pengamatan yang dilakukan pada tahap ke II dilakukan mencakup aktivitas siswa

dalam bertanya, memperhatikan dan menjawab pertanyaan serta memberikan tanggapan

dan sanggahan. Hasil pengamatan pada siswa didapatkan peningkatan yang cukup

berarti dan meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar.

4.           Refleksi

Melihat hasil yang diperoleh pada tahap ke II baik pada aktifitas siswa secara individu

maupun dari hasil belajar siswa telah terjadi peningkatan dan masuk dalam

kategori  ketuntasan hasil belajar. Sesuai dalam komitmen sebuah penelitian tindakan kelas

dan telah mencapai standar ketuntasan hasil belajar, maka siklus dalam pembelajaran

dapat dihentikan. Dengan demikian siklus pada penelitian tindakan kelas ini hanya terdiri

dari 2 tahap dan dinyatakan berhasil.

C.      Pembahasan

Berdasarkan siklus yang telah dilakukan berdasarkan observasi yang dilakukan maka,

diperolehlah hasil sebagai berikut :

1.         Siklus pertama

Page 39: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa maka diperoleh lah data sebagai

berikut :

Tabel. 4 Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa Ada Pers (%) Tidak Pers (%)

Hadir tepat waktu 14 60,86 9 39,14

Bertanya 3 13,04 20 86,96

Berbicara tanpa memperhatikan pelajaran 

13 56,52 10 43,48

Meminta izin keluar  saat belajar

6 26,08 17 73,92

Menanggapi   5 21,73 18 78,27

Dilihat dari aktivitas siswa secara individu terutama pada kehadiran siswa, persentse

kehadiran siswa yang hadir tepat waktu sementara 60,86% dan tidak hadir tepat

waktu 39,14%. Sedikitnya siswa yang bertanya hanya 3 orang siswa dengan persentase

sebesar 13,04% pada empat jam pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran kurang baik. Hal ini diperkuat dengan  banyaknya siswa

yang berbicara tanpa memperhatikan materi pelajaran yaitu sebesar 56,52% dengan

jumlah siswa 13orang.

Kuranganya gairah dalam pembelajaran ditunjukkan pada banyaknya siswa yang diam

baik saat guru menyampaikan materi pemebalajaran, diskusi dengan siswa, dan diskusi

siswa dengan guru yaitu sebanyak 18 orang siswa dengan persentase 78,27% dan hanya 5

orang siswa yang menanggapi usul atau pertanyaan dari guru dengan persentase

sebesar 21,73%. Hal tersebut juga berakibat pada nilai tes lisan yang diperoleh siswa, yang

hasilnya tidak memuaskan yang dapat dilihat pada lampiran nilai siswa pada halaman

lampiran.

2.        Siklus kedua

Page 40: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

            Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa maka diperoleh lah data

sebagai berikut :

Tabel. 5. Aktifitas Siswa

Aktivitas siswa Ada Pers (%) Tidak Pers (%)

Hadir tepat waktu 19 82,61 4 17,39

Bertanya 10 43,47 13 56,53

Berbicara tanpa memperharikan pelajaran 

8 34,78 15 65,22

Meminta izin keluar  saat belajar

4 17,39 19 82,61

Menangapi   11 47,82 12 52,18

   Kehadiran siswa mencapai hampir 100%. Dimana persentase yang hadir tepat pada

waktunya adalah 82,61% dan keaktifan siswa  untuk bertanya sebesar 43,47%. Motivasi

belajar yang lebih baik diperlihatkan pada sedikitnya siswa yang meminta izin keluar,

sementara itu jumlah siswa yang menanggapi baik pertanyaan  teman dalam satu bangku

atau pertanyaan guru mengalami peningkatan 11 siswa dengan

persentase 47,52%. Demikian juga dari nilai yang diperoleh siswa, setelah dilakukan tes

lisan yang kedua banyak dari siswa dapat menyimak pelajaran dengan baik. Yang dapat

dilihat pada tabel daftar nilai pada halaman lampiran.

 Adanya perbaikan pada proses pembelajaran tersebut didapatkan peningkatan hasil

belajar. Sementara pada aktifitas individu juga terjadi peningkatan, dimana sebelumnya

jumlah siswa diam adalah 18 orang kini menyusut menjadi 12 orang dan tingkat keaktifan

siswa dalam megemukakan jawaban atau tanggapan dalam proses pembelajaran,

dari 78,27% menjadi52,18%. Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 26,09%. Melihat

keberhasilan yang telah ditunjukkan, maka pola pembelajaran demonstrasi benar-benar

Page 41: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan mampu meningkatkan aktifitas siswa dalam

pembelajaran.

 Jadi disini dapat disimpulkan dari siklus kedua yang dilakukan hasil belajar yang

dicapai siswa telah mencapai standar yang ditetapkan oleh guru. Maka guru bersama

penulis membahas mengenai penelitian yang telah dilakukan yang dimulai dari siklus

pertama sampai pada siklus kedua, serta kekurangan-kekurangan yang ada selama

diadakannya penelitian ini dan solusi yang telah diberikan dan langsung dijalankan. Maka

penulis dan guru sepakat untuk dapat mengakhiri penelitian ini.

Page 42: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

BAB V

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, diperoleh gambaran sebagai berikut :

1.         Menggunakan metode demonstrasi dengan media yang sesungguhnya dapat meningkat

kan hasil belajar siswa karena dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa serta

dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

2.         Pemberian pujian terhadap siswa pada saat pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam

belajar sehingga aktivitas siswa dalam belajar meningkat.

3.         Pemberian latihan terbimbing kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan latihan selama kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa kelas X TITL SMK N 1 Tilatang Kamang Kabupaten Agam.

Page 43: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

B.       Saran

Dari kesimpulan yang telah dikemukakan oleh penulis, maka penulis memberikan saran

sebagai berikut :

1.         Dari permasalahan kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar atau menerima pelajaran

kita perlu memberikan variasi pembelajaran kepada siswa seperti menggunakan

metode demonstrasi dengan lebih intens.

2.          Membantu mengatasi masalah yang dihadapi siswa dengan melakukan pendekatan dan

wawancara dengan mereka.

3.         Dari pihak sekolah juga harus memperhatikan sarana dan prasarana sekolah seperti alat-

alat praktikum, ketersedian buku bacaaan dan suasana ruang belajar yang nyaman

sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar, disamping itu guru juga harus mampu

menciptakan hubungan guru dan siswa yang harmonis dan tidak kaku sehingga fakta

selama ini bahwa sebagian siswa takut dengan guru dapat dikurangi.

Page 44: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

 

DAFTAR PUSTAKA

Almash, Lutfiah. Dkk. 1992, Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Padang :

Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA IKIP Padang.

Arikunto, suharsimi.1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Tarsito.

Arikunto, suharsimi. 2000. Metode Statistik. Jakarta: Tarsito.

Depdiknas. 2004. Pengembangan Kurikulum Dan Panduan Silabus Pembelajaran Jakarta.

Djafar. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 

Hamalik, Oemar 2003. Kurikulum dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hudoyo. 1996. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia. 

Ibrahim. 2000. Kiat Mengatasi Kesulitan Belajar. Jakarta: Elex media Kopetindo.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Madya. 1994. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta 

Purwanto, Ngalim. 1991. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Rosdakarya.

Page 45: Ptk Pendidikan Tekknik Elektro

Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demikrasi. Jakarta: Pranada Media.

Sidi, Indra Jati. 2003. Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta. 

Slameto. 1991, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rinika Cipta.

Sujana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing