13
PROPOSAL PTK UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI KEGIATAN MEMBACA SENYAP PADA SISWA KELAS III SDN 01 KANIGORO KECAMATAN KARTOHARJO KOTA MADIUN Disusun Oleh : NURUL 09141.156 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR IKIP PGRI MADIUN 2012

Ptk'ku

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ptk'ku

PROPOSAL PTK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI

KEGIATAN MEMBACA SENYAP PADA SISWA KELAS III SDN 01

KANIGORO KECAMATAN KARTOHARJO KOTA MADIUN

Disusun Oleh :

NURUL

09141.156

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

IKIP PGRI MADIUN

2012

Page 2: Ptk'ku

BAB I

PENDAHULUAN

1. Judul

Penerapan Membanca Senyap Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Siswa Kelas Iii Sdn 01 Kanigoro Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun

2. Latar Belakang Masalah

Ditemukan fakta bahwa masih banyak siswa kelas III SDN 01

Kanigoro yang memiliki kemampuan membaca rendah. Pada saat saya

praktek mengajar mata pelajaran bahasa indonesia dengan KD membaca

nyaring, pada saat disuruh membaca cerita mereka membacanya kurang

lancar. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang membaca. Dengan

diterapkannya membaca senyap sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai

diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kemampuanmembaca siswa .

Penyebab dari rendahnya kemampuan siswa diduga karena siswa

jarang membaca buku atau pada saat kegiatan pembelajaran guru jarang

menyuruh siswa membaca didepan dan bisa disebabkan juga karena

pemilihan dan pengunaan metode serta media yang kurang tepat. Pada saat

pembelajaran mungkin guru yang lebih aktif menjelaskan tanpa memberi

kesempatan pada murid untuk mencarui sendiri materi yang akan dipelajari,

keadaan ini membuat siswa cenderung lebih aktif mendengarkan dari pada

membaca.

Page 3: Ptk'ku

Bercerita merupakan salah satu contoh kegiatan berbicara yang

dilakukan untuk mengadakan hubungan social. Dalam proses belajar

berbahasa di sekolah, anak-anak mengembangkan kemampuan secara vertical

tidak horizontal. Siswa dapat mengembangkan kemampuan membaca melalui

kegiatan bercerita. Makin lama kemampuan tersebut menjadi semakin

sempurna apabila dalam proses pembelajaran anak dibiasakan bercerita

dalam arti strukturnya menjadi benar, pilihan katanya semakin tepat, kalimat-

kalimatnya semakin bervariasi sesuai dengan pendapatnya sendiri. Dengan

kata lain perkembangan tersebut tidak secara horizontal mulai dari fonem

,kata. Fase, kalimat , dan wacana seperti halnya jenis tataran linguistic.

Berdasarkan permasalah diatas, peneliti berupaya untuk

meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan menerapkan kegiatan

membaca senyap sebelum kegiatan pelajaran dimulai. Dengan penerapan

membaca senyap diharapkan siswa kelas III mampu meningkattkan

kemampuan membaca mereka.

3. Rumusan Masalah

Kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang tidak dapat

membaca dengan lancar dalam kegiatan pembelajaran guru lebij=h aktif

membaca materi pelajaran dan siswa lebih cenderung memjadi pendengan..

Dengan lebih memfokuskan pada masalah meningkatkan kemamuan

membaca siswa dan berdasarkan latar belakang di atas maka peenliti

merumuskan masalah sebagai berikut :

Page 4: Ptk'ku

a. Bagaimana penerapan membaca senyap untuk meningkatkan kemampuan

membaca siswa kelas III SDN 01 Kanigro?

b. Apakah penerapan membaca senyap dapat meningkatkan kemampuan

membaca siswa kelas III SDN 01 Kanigro?

4. Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah rendahnya kemampuan membaca siswa

kelas III SDN 01 Kanigoro Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun, akan

dilakukan penerapan membaca senyap dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Peneliti menyuruh siswa untuk membaca buku cerita yang telah

disiapakan

b. Siswa disuruh membaca dan membuat sinopsis dari bacaan yang telah

mereka baca

c. Kemudian siswa disuruh membacakan sinopsi dari cerita yang telah

mereka baca, dan guru menilai kelancaran membaca siswa

5. Tujuan

Penulis mempunyai tujuan dalam penyusunan penelitian ini.

Tujuan umum penulis menyusun Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk

membantu siswa agar dapat meningkatkan kemampuan membaca

menggunakan kalimat dan intonasi yang tepat dalam membaca, tujuan khusus

dari penyusuun Penelitian Tindakan Kelas ini di antaranya:

Page 5: Ptk'ku

a. Mendiskripsikan penerapan membaca senyap untuk meningatkan

kemampuan membaca siswa kelas III SDn 01 Kanigoro.

b. Mendiskripsikan penerapan membaca senyap dapat meningatkan

kemampuan membaca siswa kelas III SDn 01 Kanigoro.

6. Manfaat Penelitian

Secara umum penyusun penelitian ini diharapkan dapat melatih

siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca. Sehingga siswa bisa lebih

tanggap terhadap suatu peristiwa baik yang dialami ataupun yang dilihatnya.

Dan secara khusus pemanfaatan ini juga dapat bermaksud bagi:

a. Bagi sekolah

1. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhimya

dapat menumbuhkan anak didik yang berprestasi. Dan Dapat

memberikan inspirasi dalam dunia pendidikan untuk lebih

meningkatkan potensi pembelajaran para tenaga pendidik,agar

menggunakan media dalam pembelajaran untuk mencapai

prestasi yang lebih baik.

2. Dapat mengetahui jumlah siswa yang dapat memiliki

kemampuan membaca tinggi dan yang memiliki kemampuan

membaca rendah.

Page 6: Ptk'ku

b. Bagi Guru

1. Dengan menerapkan kegiatan membaca senyap guru dapat membantu

siswa untuk lebih aktif membaca. Dalam proses ini guru berperan

sebagai pembimbing dan fasilitator.

2. Mempermudah komunikasi dengan siswa karena tidak hanya guru

yang aktif tetapi siswapun juga ikut aktif bercerita dengan melihat

gambar.

c. Bagi Siswa

1. Siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca mereka melalui

kegiatan membaca senyap.

2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan bercerita.

3. Mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan benar.

4. Melatih agar dapat mengikuti kegiatan lomba pidato dan membaca

puisi

5. Menarik perhatian siswa untuk lebih aktif membaca.

6. Dengan rajin membaca siswa lebih mudah memahami isi dari materi

pelajaran.

d. Bagi Peneliti

1. Mendapat pengalaman yang berharga dalam bidang Penelitian

Tindakan Kelas dan juga meningkatkan keprofesionalan sebagai

seorang guru.

Page 7: Ptk'ku

7. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis mengacu pada bagian konsultasi guru

kelas I dan selanjutnya menghubungkan dengan hasil observasi dan

dokumen-dokumen yang ada. Akhirnya penulis menetapkan bahwa perlunya

penerapan penggunaan media gambar berseri dalam meningkatkan

ketrampilan bercerita bagi kelas I di SDN PULOREJO I Kec.Prajuritkulon

Kota Mojokerto dengan indikator sebagai berikut:

a. Pentingnya kemampuan membaca siswa

b. Manfaat penerapan membaca senyap

8. Hipotesis

a. Kegiatan membaca senyap dapat meningkatkan kemampuan membaca

siswa kelas III SDN 01 Kanigoro Kecamatan kartoharjo Kota Madiun.

Page 8: Ptk'ku

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Kajian Pustaka

Pada kajian pustaka berisi: kajian teoritik dan empirik yang

menimbulkan gagasan usulan PTK, kajian hasil penelitian yang terdahulu

yang relevan. Sumber pustaka dapat berasal dari buku-buku yang memuat

teori-teori yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti, hasil penelitin

terdahulu yang berupa skripsi, tesis, disertasi, penelitian dosen, jurnal ilmiah,

dan sumber lain yang beraslal dar Web. Dalam kajian pustaka pokon

baahasanya adalah

a. Kemampuan Membaca

Membaca merupakan salah satu aspek penting yang harus

dimiliki oleh siswa. Ketrampilan membaca yang dimiliki siswa sangat

mendukung prestasi belajar mereka. Dengan kemampuan membaca yang

lancar siswa dapat mengikuti berbagai kegiatan sekolah misalnya

membaca puisi dan lomba pidato.

b. Membaca Senyap

Membaca senyap merupakan salah satu kegiatan membanca

dalam hati yang dilanjutkan dengan membuat resum dari bacaan yang

telah dibaca kemudian siswa membacakan resum bacaan tersebut didepan

Page 9: Ptk'ku

kelas secara bergantian. Pada saat siswa membacakan resum cerita yang

telah mereka baca guru mengamati kelancara siswa dalam membaca dan

memberikan penilaian.

2. Fungsi Bahasa

Bahasa adalah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat

saling berhubungan (berkomunikasi) saling berbagi pengalaman, saling

belajar dari yang lain , dan meningkatkan intelektual. Maka pelajaran bahasa

dan sastra Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan

ketrampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia .

Sesuai dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional

dan bahasa Negara, maka fungsi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia

adalah .

a. Sarana pembinaan kesatuan dan kesatuan bangsa.

b. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia

dalam rangka kelestarian dan pengembangan budaya.

c. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

d. Sarana penyebarluas pemakaian Bahasa Indonesia yang baik untuk

berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah, dan Sarana

pembangunan penalaran.

Oleh sebab itu peranan membaca sangat penting karena itu dapat

menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih tertarik dan paham akan isi dari

materi pelajaran. Orang tua sebaiknya memperkenalkan buku-buku cerita

Page 10: Ptk'ku

kepada anak sedini mungkin. Tentu saja buku yang digunakan adalah yang

banyak mengandung cerita unik sehingga anak menjadi tertarik untuk melihat

dan membacanya. Pada awalnya memang anak hanya memperhatikan

gambar-gambar yang ada pada buku tersebut. Namun , apabila orang tua

kadang-kadang membacakan cerita yang ada di samping gambar-gambar

tersebut, lama klemaan anak akan tertarik untuk membaca sendiri buku cerita

tersebut, sehingga anak sudah terbiasa menceritakan apa yang telah mereka

lihat atau dari gambar yang telah mereka lihat.

Page 11: Ptk'ku

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan PTK

(penelitian tindakan kelas) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan

kemampuan membaca siswa kelas III SDN 01 Kanigoro. Model pelaksanaan

penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa kelas III sebagai

subyeknya.

2. Observasi

Hal ini dilakukan untuk mengamati secara langsung terhadap

kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

Observasi ini dilakukan dengan langsung melihat keadaan yang

terjadi pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Setelah

selesai menyampaikan sebuah pokok bahasan maka kita dapat menilai

perbandingan antara siswa yang memiliki kemampuan membaca tinggi dan

yang memiliki kemampuan membaca rendah.

Saat materi yang disampaikan telah diajarkan sebagian besar guru

memberikan kesemapatan untuk bertanya dari kesempatan inilah kita dapat

mengetahui seberapa besar daya tangkap yang telah diterima oleh seorang

siswa. Misalnya, pada saat guru selesai menyampaikan atau membaca materi

pelajaran dan siswa hanya mendengarkan saja, pada saat diberikan pertanyaan

guru dapat menilai tingkat pemahaman yang dimiliki oleh siswa. Kemudian

Page 12: Ptk'ku

guru menyuruh mereka menceritakan peristiwa-peristiwa yang ada pada

gambar tersebut dengan menggunakan lafal dan intonasi yang tepat mereka

akan mengalami kesulitan.

Dengan pengamatan secara langsung (observasi) inilah kita dapat

menilai siswa yang paham akan materi yang telah diajarkan dengan siswa

yang belum mengerti akan materi yang telah diajarkan. Observasi di lapangan

banyak menunjukkan bahwa banyaknya siswa yang tidak bisa bercerita

karena dipengaruhi oleh:

a. Kurangnya mengerti akan materi pelajaran yang telah diampaikan

b. Kurangnya kemampuan membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat

3. Jadwal Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam

melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.Penelitian

dilaksanakan di SDN 01 Kanigoro Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 september sampai 1

Desember 2012.

c. Subyek Penelitian

Subyek yang diteliti adalah siswa kelas tiga SDN 01 Kanigoro

yang memiliki kemampuan membaca yang rendah.

Page 13: Ptk'ku

Daftar Pustaka

Siswanto Edy. Dkk.2012. Penelitian Tindakan Kelas. Madiun IKIP PGRI

Purwanto, M . Ngalim dan Djeniah Alim, 1997. Metodologi Pengajaran

Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas