3
Theme : Capital punishment to Bali Nine: Indonesia’s Challenge to Diplomatic Strain Ketegangan indonesia dan australia semakin menjadi-jadi. Dikala satu pihak merasa berkuasa untuk membela rakyatnya yang dihukum mati. Dan satu pihak membela hukum yang memang sudah berdiri lama di negeri ini. Kita hanya sebagai penonton yang asik menyaksikan klimaks pada sebuah film sandiwara. Dimana tokoh utamanya adalah hukum indonesia sedang digoyahkan dan disiksa oleh pemeran antagonis yaitu kepolisian australia itu sendiri. Seakan menguji seberapa tangguh tokoh utama akan bisa bertahan. tetapi kita sebagai penonton tentu menginginkan tokoh utama agar tetap bertahan dan melawan balik tokoh antagonis agar film tersebut sesuai dengan alur cerita yang sebenarnya. Hal ini klise, tetapi memang seharusnya seperti itu,bukan? Indonesia and Australia strain is getting crazy. when a party was in power to defend its peoplewho were sentenced to death. And the party defending the law that was already established long-long time ago in this country.and we, We're just as cool spectators watching the climax of a theatrical movie. Where the main character is the Indonesian law, which is being shaken and tortured by the antagonist or in this case is the Australian federal police itself. As if testing how tough the main character will be able to survive. but we as the audience surely want the main character to survive and fight back the antagonist so that the film is accordance with the actual storyline. It's a cliche, but it is supposed to be like that, isnt it? Aku hampir tertawa ketika mendengar kasus ini diributkan kembali oleh pihak negara tetangga. Memang, membela bukanlah hal yang buruk. Jika kita membela hal yang benar atau seseorang telah merampas hak kita. Tentu kita harus menuntutnya kembali. Tetapi akan menjadi sedikit konyol ketika yang dibela itu seperti seseorang yang menerobos lampu lalu lintas, kita tahu lampu itu berwarna merah, tetapi masih saja berani menerobosnya. Lantas kalau orang tersebut mati apakah lampunya yang salah? Atau tuhan yang menciptakan lampu itu yang seharusnya kita caci maki ? sejak kita di sekolah dasar sudah diajarkan tentang arti lampu lalu lintas dan resiko yang terjadi jika melanggarnya. Jika masih berani mengambil resiko,

Public Address

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaa asda aasdee

Citation preview

Theme: Capital punishment to Bali Nine: Indonesias Challenge to Diplomatic StrainKetegangan indonesia dan australia semakin menjadi-jadi. Dikala satu pihak merasa berkuasa untuk membela rakyatnya yang dihukum mati. Dan satu pihak membela hukum yang memang sudah berdiri lama di negeri ini. Kita hanya sebagai penonton yang asik menyaksikan klimaks pada sebuah film sandiwara. Dimana tokoh utamanya adalah hukum indonesia sedang digoyahkan dan disiksa oleh pemeran antagonis yaitu kepolisian australia itu sendiri. Seakan menguji seberapa tangguh tokoh utama akan bisa bertahan. tetapi kita sebagai penonton tentu menginginkan tokoh utama agar tetap bertahan dan melawan balik tokoh antagonis agar film tersebut sesuai dengan alur cerita yang sebenarnya. Hal ini klise, tetapi memang seharusnya seperti itu,bukan?Indonesia and Australia strain is getting crazy. when a party was in power to defend its peoplewho were sentenced to death. And the party defending the law that was already established long-long time ago in this country.and we, We're just as cool spectators watching the climax of a theatrical movie. Where the main character is the Indonesian law, which is being shaken and tortured by the antagonist or in this case is the Australian federal police itself. As if testing how tough the main character will be able to survive. but we as the audience surely want the main character to survive and fight back the antagonist so that the film is accordance with the actual storyline. It's a cliche, but it is supposed to be like that, isnt it?Aku hampir tertawa ketika mendengar kasus ini diributkan kembali oleh pihak negara tetangga. Memang, membela bukanlah hal yang buruk. Jika kita membela hal yang benar atau seseorang telah merampas hak kita. Tentu kita harus menuntutnya kembali. Tetapi akan menjadi sedikit konyol ketika yang dibela itu seperti seseorang yang menerobos lampu lalu lintas, kita tahu lampu itu berwarna merah, tetapi masih saja berani menerobosnya. Lantas kalau orang tersebut mati apakah lampunya yang salah? Atau tuhan yang menciptakan lampu itu yang seharusnya kita caci maki ? sejak kita di sekolah dasar sudah diajarkan tentang arti lampu lalu lintas dan resiko yang terjadi jika melanggarnya. Jika masih berani mengambil resiko, kenapa masih tidak terima dengan konsekuensi yang terjadi,ini lucu bukan?Meskipun demikian, kita sebagai rakyat juga harus melihat dari sisi yang berbeda. Sebenarnya,hal ini bisa dimaklumi karena masyarakat Indonesia juga melakukan hal yang sama dengan menghujat sampai demonstrasi berdarah-darah protes ketika ada warga Indonesia yang terancam hukuman mati di luar negeri. Dan apasih kerugianSuatu hari, teman saya kentut tepat didepan saya, tentu saya marah dan bertanya hei kenapa kamu kentut depanku. Menjijikkan. Dan secara spontan aku menempelengnya, haha aku tak benar benar marah. Teman saya berkata this is natural bro, perut saya sudah tak tahan lagi mau tidak mau saya harus kentut disini saja. Spontan aku berpikir, hal ini dan peristiwa bali nine agak sedikit mirip. Kentut dalam hal ini adalah bali nine, saya sebagai indonesia dan teman saya sebagai kepolisian australia. Ketika teman saya kentut tentu saja mengeluarkan bau yang bau dan sangat menjijikkan yang terhirup lewat hidung seperti halnya bali nine yang asik bertransaksi narkoba di indonesia. Dan saya tidak akan terima dengan hal itu karena mengganggu kenyamanan saya. Pada saat yang sama Kentut dan udara bercampur, kemudian pada saat yang sama kita hirup lagi. Teman saya yang kentut tentu tidak masalah dengan baunya. Karena itu dari dia sendiri, dan dia hirup lagi karena sudah bercampur dengan udah disekelilingnya.euh!Kita sebagai anak muda yang cerdas, tentu lebih memilih untuk menengahi masalah ini, karena permasalahan narkoba sebenarnya sangat sulit untuk dihapuskan secara utuh. Yup,tidak ada efek jera untuk para gembong narkoba karena mereka sudah gila semua. tetapi harus diakui 100% efek jera terjadi di level KURIR. kurir tidak akan mau lagi bawa narkoba hanya dengan untung beberapa juta ditukarkan dengan kemungkinan hukuman mati. dan tanpa KURIR itu berarti perdagangan narkoba tentu akan mati perlahan.inilah maksud dari Indonesia itu terdiri dari negeri kepulauan yang luas sekali dan tidak dapat dijaga 100%, apalagi dengan alutista sekarang yang sangat tidak memadai. Beda dengan negara lain seperti singapura misalnya, yang dengan mudah diawasi perbatasannya.Narkoba banyak masuk melalui laut, lalu apakah ada solusi lain untuk saat ini selain hukuman mati? jangan mengomel kalo memang tidak bisa menyediakan solusi, sedangkan 50 orang indonesia tiap hari dibunuh oleh mereka ! 18.000 nyawa per tahun dan kita memperjuangkan nyawa 2 orang bali nine ?Lad&gents,Siapapun kita, apapun latar belakangnya. Kejahatan bukanlah hal yang boleh dipandang sebelah mata, sesuatu yang besar, berawal dari hal yang kecil.jika dari sekarang kejahatan yang kecil tidak diberi konsekuensi. Maka bersiaplah untuk menghadapi kejahatan yang besar yang mungkin tidak terkendali. Betapa indahnya hidup ini jika hidup penuh dengan toleransi. Betapa indahnya hidup ini jika mengesampingkan ego kita demi kepentingan bersama. Kedamaian adalah impian, kedamaian adalah harapan. Dan kedamaian tercipta karena adanya peraturan yang ditaati oleh bangsanya. Because the rules are made to be obeyed, not to be broken.