66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TUGAS AKHIR Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh : STEPHANIE NANDA NIRMALA LARASATI I 0207089 Pembimbing : Ir. MUSYAWAROH, MT. AMIN SUMADYO, ST. MT PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TUGAS AKHIR

Pujasera dan Homestay Kauman

Surakarta

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

STEPHANIE NANDA NIRMALA LARASATI

I 0207089

Pembimbing :

Ir. MUSYAWAROH, MT.

AMIN SUMADYO, ST. MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS

TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

Oleh :

STEPHANIE NANDA N L

NIM. I 0207089

Surakarta, Juli 2011

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing Tugas Akhir

Pembimbing I

Ir. Musyawaroh, MT

NIP. 19591007 199003 2 001

Pembimbing II

Amin Sumadyo, ST, MT

NIP. 1972081 120001 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Arsitektur (FT)-UNS

Dr. Ir. Muhammad Muqoffa, MT

NIP. 19620610 199103 1 001

Ketua Prodi Arsitektur (FT)-UNS

Kahar Sunoko,ST, M.T.

NIP. 19690320 199503 1 002

Pembantu Dekan I (FT)-UNS

Kusno Adi Sambowo, ST, MSc, Ph.D

NIP. 19691026 199503 1 002

Page 3: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan, atas berkah dan rahmat-

Nya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik sebagai salah

satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret.

Dalam penulisan ini, penyusun menghaturkan banyak terimakasih kepada:

1. DR.Ir. Muhammad Muqoffa, MT selaku ketua Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret.

2. Kahar Sunoko,ST,MT selaku ketua Prodi Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret.

3. Fauzan Ali Ihsan,ST, MT, Sekretaris Jurusan Arsitektur FT-UNS

4. Purwanto Setyo Nugroho, ST,MT Sekretaris Prodi Arsitektur FT-UNS

5. Ir. Musyawaroh, MT, selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir sekaligus

Dosen Pembimbing Akademis.

6. Amin Sumadyo, ST, MT , selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir.

7. Sri Yuliani, ST, M.App.Sc, selaku Ketua Panitia Tugas Akhir Jurusan

Arsitektur FT-UNS

8. Yosafat Winarto, ST. MT, selaku Sekretaris Panitia Tugas Akhir Jurusan

Arsitektur FT-UNS

9. Keluarga Besar angkatan 2007 dan Studio TA Periode 122 Prodi Arsitektur

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Penyusun

berharap semoga laporan ini dapat memberikan kemanfaatan bagi kita semua.

Amien.

Surakarta, Juli 2011

Penyusun

Page 4: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Ucapan Terima Kasih Kepada....

Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, tuntunan dan banyak mukjizat pada

anaknya yang kerap lupa di mana jalan untuk pulang. Terima kasih Kau

memberikan moment TA yang menjadi titik balik dari semuanya.. Mama dan

Papa untuk doa, semangat, kesabaran dan nasehat yang tak terputuskan. Semoga

aku bisa jadi kebanggaan kalian. Kakakku Riyan yang sering mengganggu

saat mengerjakan tapi mengusir kebosanan J

Ibuku Ir. Musyawaroh, MT untuk semua bimbingan, semangat, bantuan, dan

waktunya...maaf saya belum bisa maksimal Ibu... support dan doa Ibu sangat

berarti bagi saya.. Pak Amin Sumadyo,ST,MT terima kasih untuk

bimbingan dan banyak toleransi untuk saya. Ntah jadi apa saya kalau bukan Ibu

dan Bapak yang mendampingi Tugas Akhir saya.....

Mas Mamad ’04 untuk data-data dan masukannya, teman ngobrol jarak jauh

dan tempat plampiasan bingung J Teman-teman studio 122 yang menghidupkan

suasana studio yang kadang monoton,, terutama kawan sebilik yang membantu

mengangkat semangat dan keceriaanku, Aulia teman bernyanyi dan bakulan :D

Elva yang hanya bisa pasrah jika digoda,, Untuk My Niken dan Libriya,

menghabiskan waktu bersama, menyingkirkan stres, tempat pelampiasan segala

emosi... i’ll miss this moment a lot.. Eva Vindy, banyak mengajarkan sabar,

membangkitkan optimisme dan selalu membuatku untuk ingat padaNya,.. teman-

teman yang memancing banyak kegilaan membuat 2 bulan masa studio menjadi

penjara yang menyenangkan ^___^

Teman se-bimbingan, Ita,membuat terpukau progresnya yang sangat signifikan.

Mas Buyung, sama-sama galau menanti ijin masuk studio April hingga lewat

detik-detik terakhir (juga Mas Mamad ’06).

Page 5: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Cintaku Endah,,, memberikan waktu, tenaga, kesabaran extra dan lebih dari

persahabatan selama 4 tahun ini... Cuma kamu yang paling bertahan pada posisi

yang sama... i loveeee uuuu soooooo J

Anton, penyemangat hingga akhir, sampai berakhir.. a lot of thing that i’ve

learnt from u... we’ll get the best for us with our own way

Om-om Beegees, Beatles, Air Supply dan semua sesepuh lainnya yang

menemani dimanapun berada.

Untuk tim maket Eto, Haris, Arif 09 maaf memusingkan kalian dengan

gambar kerja ku J Spesial untuk Pimen yang mau dikejar-kejar untuk rombak

habis-habisan gambar 3D ku...

Mbak Dayana dan Mbak Yulie yang membantu memperlancar kebutuhan

finansialku :D Terima kasih sudah menjadi tangan panjangNya untuk

menolongku.

Kura di rumah, menemani dan menghibur saat-saat lembur di rumah. Untuk HP

dan Epson-ku yang berjuta kali menyusahkan dan membuat panik tapi sungguh

kalian sangat sangat sangat membantuku J

Untuk semuanya yang sudah meminjamkan monitornya untukku....... bakal ajeb-ajeb hingga akhir tanpa monitor kalian thx a lot.....

Page 6: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................. i

Lembar Pengesahan ................................................................................................... ii

Kata Pengantar ......................................................................................................... iii

Ucapan Terima Kasih ............................................................................................... iv

Daftar Isi ................................................................................................................... vi

Daftar Gambar ........................................................................................................... xi

Daftar Tabel ........................................................................................................... xvii

Daftar Skema......................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Judul……………………………………………………………………..

1.2.Pengertian Judul…………………………………………………….……

1.3.Latar Belakang……………………………………………………...……

1.4.Permasalahan dan Persoalan………………………………………..……

1.5.Tujuan dan Sasaran………………………………………………………

1.6.Batasan Pembahasan………………………………………………..……

1.7.Metode Pembahasan………………………………………………..……

1.8.Sistematika Pembahasan…………………………………………………

I-1

I-1

I-1

I-5

I-6

I-7

I-8

I-10

BAB II TINJAUAN UMUM OBJEK

2.1.Tinjauan Pelestarian……………………………………………………..

2.1.1 Pemahaman Pelestarian…………………………………………….

2.1.2 Tindakan Pelestarian……………………………………………….

2.1.3 Lingkup pelestarian…………………………………………………

2.1.4 Undang-Undang berkaitan dengan Pelestarian Kawasan/Bangunan

Kuno……………………………………………………………….

2.1.5 Dasar Kebijakan Pelestarian……………………………………….

2.1.5.1.Sasaran Pelestarian ……………………………………………..

2.1.5.2.Kriteria Pelestarian………………………………………………

2.1.5.3.Motivasi Pelestarian…………………………………………......

2.1.6. Tata Cara Revitalisasi Bangunan……………………………...........

II-1

II-1

II-2

II-2

II-4

II-4

II-4

II-5

II-6

II-6

Page 7: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

2.1.7. Prinsip Revitalisasi………………………………………………….

2.1.8. Tahapan Revitalisasi………………………………………………..

2.1.9. Contoh Kasus yang Ada……………………………………………

2.2.Kepariwisataan …………………………………………………………..

2.2.1. Pemahaman Pariwisata……………………………………………...

2.2.2. Motivasi Perjalanan…………………………………………………

2.2.3. Sarana dan Prasarana Pariwisata……………………………………

2.2.4. Pujasera sebagai Daya Tarik Pariwisata ……………………………

2.2.4.1.Pemahaman Pujasera…………………………………………….

2.2.4.2.Macam Konsep Pelayanan……………………………………….

2.2.4.3.Bentuk-Bentuk Penataan Pujasera……………………………….

2.2.4.4.Contoh Kasus yang Ada…………………………………………

2.2.5 Homestay sebagai Sarana Akomodasi Pariwisata .………………...

2.2.5.1.Pemahaman Homestay …………………………………………

2.2.5.2.Perkembangan Homestay ………………………………………

2.2.5.3.Homestay Saat Ini……………………………………………..

2.2.5.4.Persyaratan Hotel Melati 2 Surakarta…………………………..

2.2.5.5.Preseden Homestay …………………………………………....

II-7

II-7

II-8

II-11

II-11

II-12

II-13

II-14

II-14

II-15

II-16

II-19

II-24

II-24

II-25

II-26

II-27

II-28

BAB III Tinjauan Kawasan Kauman Surakarta

3.1.Tinjauan Kota Surakarta ………………………………………………....

3.1.1. Pariwisata di Surakarta ……………………………………………

3.1.2. Wisata Kuliner dan penginapan di Surakarta ……………………..

3.1.3. Kondisi NonFisik Surakarta ……………………………………….

3.2.Gambaran Khusus Kawasan Penataan ………………………………….

3.2.1. Lokasi ……………………………………………………………...

3.2.2. Sejarah Perkembangan Kampung Abdi Dalem dan Batik Kauman

3.2.3. Kajian Arsitektural Kampung Kauman ……………………………

3.2.3.1.Potensi Bangunan Kuno di Kauman Surakarta ………………...

3.2.3.2.Pola penataan Kampung ………………………………………...

3.2.3.3.Aksesibilitas dan Alat Transportasi ……………………………..

3.2.3.4.Fasilitas Lingkungan …………………………………………….

III-1

III-1

III-2

III-3

III-5

III-5

III-6

III-8

III-8

III-10

III-10

III-11

Page 8: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

3.2.3.5.Karakter Fisik Kawasan …………………………………………

3.2.4. Potensi Kampung Kauman ………………………………………...

3.2.5. Permasalahan dalam Pelestarian Kampung Kauman ……………...

3.2.6. Pelestarian Kawasan Kauman yang Sudah Terlaksana …………....

III-12

III-16

III-16

III-17

BAB IV GAMBARAN OBJEK YANG DIRENCANAKAN

4.1.Ide Penataan dalam Revitalisasi …………………………………………

4.1.1. Potensi ……………………………………………………………..

4.1.2. Ide Penataan ……………………………………………………….

4.1.3. Batasan Perlakuan …………………………………………………

4.1.4. Upaya Penataan ……………………………………………………

4.2.Gambaran Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta yang

Direncanakan

4.2.1. Gambaran Pujasera Kauman Surakarta yang Direncanakan ………

4.2.1.1.Pengertian ………………………………………………………..

4.2.1.2.Fungsi ……………………………………………………………

4.2.1.3.Dasar Pertimbangan Fungsi Baru ……………………………….

4.2.1.4.Program Kegiatan ……………………………………………….

4.2.1.5.Lingkup Penataan ……………………………………………….

4.2.2. Gambaran Homestay Kauman Surakarta yang Direncanakan …….

4.2.2.1.Pengertian ……………………………………………………….

4.2.2.2.Fungsi …………………………………………………………...

4.2.2.3.Dasar Pertimbangan Fungsi Baru ……………………………….

4.2.2.4.Program Kegiatan ……………………………………………….

4.2.2.5.Lingkup Penataan ……………………………………………….

IV-1

IV-1

IV-2

IV-3

IV-4

IV-5

IV-5

IV-5

IV-5

IV-5

IV-5

IV-6

IV-7

IV-7

IV-7

IV-7

IV-9

IV-10

BAB V PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN

5.1.Pendekatan Konsep Perancangan Homestay ……………………………..

5.1.1. Analisa Penentuan Site dan Rumah Kuno…………………………..

5.1.1.1.Penentuan Lokasi Site…………………………………………….

5.1.1.2.Penentuan Rumah Kuno………………………………………….

5.1.1.3.Penentuan Lahan Pengembangan…………………………..…….

V-1

V-1

V-1

V-8

V-17

Page 9: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

5.1.2. Analisa Pendekatan Peruangan……………………………………..

5.1.2.1.Analisa Kegiatan…………………………………………...…….

5.1.2.2.Analisa Kebutuhan Ruang………………………………………..

5.1.2.3.Organisasi Ruang…………………………………………..……..

5.1.3. Persyaratan ruang………………………………………………….

5.1.3.1.Penghawaan ………………………………………………...……

5.1.4. Analisa Pendekatan Pengolahan Kawasan…………………………

5.1.4.1.Pencapaian………………………………………………….……

5.1.4.2.Sirkulasi…………………………………………………….……

5.1.4.3.Orientasi…………………………………………………….……

5.1.4.4.Penzoningan………………………………………………………

5.1.4.5.Pola Tata Hijau……………………………………………………

5.1.4.6.Serial Vision ……………………………………………………...

5.1.5. Analisa Tindakan Pelestarian……………………………………….

5.1.5.1.Tindakan Pelestarian Menurut Lingkupnya………………………

5.1.5.2.Penataan Rumah Kuno Kampung Kauman………………….……

5.1.5.3.Tampilan Kawasan ………………….……………………….…..

5.1.6. Analisa Pendekatan Utilitas………………………………………..

5.1.6.1.Air bersih, air kotor, limbah dan jaringan drainas

5.1.6.2.Kelistrikan

5.1.6.3.Telekomunikasi

5.1.6.4.Pemadam kebakaran………………………………………………

5.1.6.5.Penangkal Petir……………………………………………………

5.1.6.6.Penanggulangan banjir……………………………………………

5.2.Pendekatan Konsep Perancangan Pujasera……………………………….

5.2.1. Analisa Penentuan Site……………………………………………..

5.2.2. Analisa Pendekatan Peruangan…………………………………….

5.2.2.1.Analisa Kegiatan…………………………………………….……

5.2.2.2.Kebutuhan Ruang…………………………………………

5.2.2.3.Analisa Besaran Ruang……………………………………...

5.2.2.4.Pola Hubungan Ruang………………………………………

5.2.3. Analisa Penataan Site……………………………………………….

V-25

V-25

V-28

V-30

V-30

V-31

V-31

V-31

V-33

V-40

V-43

V-45

V-46

V-48

V-48

V-50

V-59

V-61

V-61

V-62

V-63

V-64

V-64

V-64

V-65

V-65

V-67

V-67

V-68

V-69

V-70

V-71

Page 10: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

5.2.3.1.Pencapaian………………………………………………….

5.2.3.2.Sirkulasi……………………………………………………

5.2.3.3.Orientasi……………………………………………………

5.2.3.4.Penzoningan………………………………………………..

5.2.4. Permasaan…………………………………………………………

5.2.5. Analisa Struktur……………………………………………………

5.2.6. Analisa Utilitas……………………………………………………

5.2.6.1.Air bersih, air kotor, limbah dan jaringan drainase………….

5.2.6.2.Kelistrikan …………………………………………………..

5.2.6.3.Penangkal Petir………………………………………………

5.2.6.4.Pemadam kebakaran…………………………………………

V-71

V-73

V-75

V-77

V-77

V-80

V-83

V-83

V-84

V-85

V-85

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

6.1.Konsep Peruangan ………………………………………………………..

6.1.1. Pengelompokan Kegiatan ………………………………………….

6.1.2. Kebutuhan Ruang ………………………………………………….

6.1.3. Organisasi Ruang …………………………………………………..

6.2.Konsep Pengolahan Kawasan ……………………………………………

6.2.1. Lokasi dan Site ……………………………………………………..

6.2.2. Pencapaian dan Sirkulasi …………………………………………..

6.2.3. Zoning ……………………………………………………………...

6.2.4. Penghawaan ………………………………………………………...

6.2.5. Pola Tata Hijau ……………………………………………………..

6.2.6. Serial Vision dan Tampilan Kawasan………………………………

6.3. Konsep Pengolahan Rumah Kuno Kampung Kauman …………………

6.4.Konsep Pengolahan Pujasera ……………………………………………

6.4.1. Pencapaian dan Sirkulasi …………………………………………

6.4.2. Penataan Masa Pujasera …………………………………………

6.5.Struktur ………………………………………………………………….

6.6.Konsep Utilitas …………………………………………………………

6.6.1. Air bersih, air kotor, limbah dan jaringan drainase ………………

6.6.2. Kelistrikan ………………………………………………………..

VI-1

VI-1

VI-1

VI-3

VI-4

VI-4

VI-10

VI-18

VI-21

VI-22

VI-24

VI-30

VI-36

VI-36

VI-37

VI-39

VI-41

VI-41

VI-42

Page 11: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

6.6.3. Penangkal Petir ……………………………………………………

6.6.4. Penanggulangan banjir ……………………………………………

VI-43

VI-43

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. xix

LAMPIRAN ............................................................................................................ xxi

Page 12: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1.

Gambar II.1.

Gambar II.2.

Gambar II.3.

Gambar II.4.

Gambar II.5.

Gambar II.6.

Gambar II.7.

Gambar.II.8.

Gambar.II.9.

Gambar.II.10.

Gambar.II.11.

Gambar.II.12.

Gambar.II.13.

Gambar.II.14.

Gambar.II.15.

Gambar.II.16.

Gambar.II.17.

Gambar.II.18.

Gambar.II.19.

Gambar.II.20.

Gambar.II.21.

Gambar.II.22.

Gambar.II.23.

Gambar.II.24.

Gambar.II.25.

Gambar.II.26.

Gambar.II.27.

Gambar.II.28.

Gambar.II.29.

Gambar.II.30.

Gambar.II.31.

Gambar.II.32.

Gambar.II.33.

Gambar.II.34.

Hotel Best Wester Premier dan Novotel Surakarta …………………..

Jalan Utama Desa ……………………………………….……………

Pembaharuan Material Angkul-Angkul ………………….……………

Balai Pertemuan Desa ………………………………………………..

Counter Food Court …………………………………….…………….

Konsep fast food ……………………………………………………...

Pelayan food court ……………………………………………………

Kursi food court untuk 2-6 orang ……………………….……………

Meja dan Kursi food court yang menyambung ………………………

Area Makan Outdoor Food Court ……………………………………

Meja Kursi Berpayung ……………………………………………….

Sirkulasi Melingkar pada Food court ………………………………..

Sirkulasi Bersegi pada Food court ……………………………………

Sirkulasi Linear pada Food court ……………………….……………

Island Counter pada food court ………………………………………

Area Makan KFF …………………………………………………….

Area Makan KFF …………………………………………………….

Area Makan KFF ……………………………………………………

Live Music KFF ………………………………………………………

Area Makan Outdoor Food Court …………………………………..

Area Duduk dan Wastafel………………………………..……………

Area Makan Bagian Depan C’TU ……………………………………

Bagian Samping C’TU ……………………………………………….

Area Makan Indoor 2 Seats …………………………………………..

Area Makan Indoor dan Counter Penjualan …………………………

Hutton Lodge Penang Malaysia ………………………………………

Indraloka Homestay ……………………………………..……………

Taman dan Meja Kopi ………………………………………………..

Kamar tidur …………………………………………………………...

Ruang Duduk dan Ruang Makan Utama …………………………….

Pintu Masuk Gerbang Depan …………………………………………

Resepsionis …………………………………………………………..

Pendhopo …………………………………………………………….

Pringgitian ……………………………………………………………

Gandhok sebagai Guestroom …………….…………….…………….

I - 3

II-9

II-9

II-10

II-14

II-15

II-16

II-16

II-16

II-17

II-17

II-18

II-18

II-18

II-19

II-20

II-20

II-20

II-20

II-21

II-22

II-22

II-23

II-23

II-24

II-25

II-28

II-29

II-30

II-29

II-30

II-30

II-33

II-33

II-33

Page 13: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Gambar.II.35.

Gambar.II.36.

Gambar.II.37.

Gambar.II.38.

Emper sebagai Kamar Tidur Keluarga ……………………………….

Kamar Tidur Tamu …………………………………………………..

Fasilitias Kolam Renang ……………………………………………..

Fasilitias Studio Gamelan dan Tari …………………………………..

II-33

II-34

II-34

II-35

Gambar III.1.

Gambar III.2.

Gambar III.3.

Gambar III.4

Gambar III.5

Gambar III.6

Galabo ………………………………………………………………..

Lokasi Kauman ……………………………………………………….

Peta Potensi Bangunan Kuno Kelurahan Kauman……………………

Peta Sirkulasi Kauman ……………………………………………….

Papan Nama & Tamanisasi …………………………………………..

Papan Potensi Kauman ……………………………………………….

III-3

III-5

III-9

III-11

III-17

III-18

Gambar V.1.

Gambar V.2.

Gambar V.3.

Gambar V.4.

Gambar V.5.

Gambar V.6.

Gambar V.7.

Gambar V.8.

Gambar V.9.

Gambar V.10.

Gambar V.11.

Gambar V.12.

Gambar V.13.

Gambar V.14.

Gambar V.15.

Gambar V.16.

Gambar V.17.

Gambar V.18.

Gambar V.19.

Gambar V.20.

Gambar V.21.

Gambar V.22.

Gambar V.23.

Gambar V.24.

Gambar V.25.

Gambar V.26.

Gambar V.27.

Gambar V.28.

Persil Rumah Kampung Kauman …………………………………….

Jalan Wijaya Kusuma ………………………………………………..

Jalan Cakra ……………………………………………………………

Potongan Jalan Wijayakusuma ……………………………………….

Kondisi Jalan Wijayakusuma …………………………………………

Rumah Kuno Terpilih ………………………………………………..

Foto & Denah Rumah Bapak Tantyo/A.Majid ……………………….

Foto & Denah Rumah Bapak Daroini Riswan ……………………….

Foto Rumah Ibu Fadhilla …………………………………………….

Denah Rumah Ibu Fadhilla …………………………………………..

Foto RUmah Pak Faizun ……………………………………………..

Denah Rumah Pak Faizun …………………………………………….

Foto Rumah Ibu Qisti ………………………………………………...

Denah Rumah Ibu Qisti ………………………………………………

Foto Rumah Ibu Sobriyah …………………………………………….

Denah Rumah Ibu Sobriyah ………………………………………….

Foto Rumah Pak A. Fatkin …………………………………………..

Denah Rumah Pak A. Fatkin …………………………………………

Foto Rumah Pak Tobroni …………………………………………….

Denah Rumah Pak Tobroni …………………………………………..

Blok PertokoanTimur ………………………………………………...

Site Pengembangan 1 …………………………………………………

Rumah Bp. Mokhtar ……………………………………..…………..

Site Pengembangan 2 …………………………………………………

Blok Barat ……………………………………………….……………

Site Pengembangan 3 …………………………………………………

Toko Batik Bathok ………………………….…………….…………

Praktek Dokter & Desain Grafis…………….…………….………….

V-2

V-4

V-5

V-6

V-8

V-10

V-10

V-11

V-11

V-12

V-12

V-13

V-13

V-14

V-14

V-15

V-15

V-15

V-16

V-16

V-17

V-18

V-18

V-18

V-19

V-19

V-20

V-20

Page 14: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Gambar V.29.

Gambar V.30.

Gambar V.31.

Gambar V.32.

Gambar V.33.

Gambar V.34.

Gambar V.35.

Gambar V.36.

Gambar V.37.

Gambar V.38.

Gambar V.39.

Gambar V.40.

Gambar V.41.

Gambar V.42.

Gambar V.43.

Gambar V.44.

Gambar V.45.

Gambar V.46.

Gambar V.47.

Gambar V.48.

Gambar V.49.

Gambar V.50.

Gambar V.51.

Gambar V.52.

Gambar V.53.

Gambar V.54.

Gambar V.55.

Gambar V.56.

Gambar V.57.

Gambar V.58.

Gambar V.59.

Gambar V.60.

Gambar V.61.

Gambar V.62.

Gambar V.63.

Gambar V.64.

Gambar V.65.

Gambar V.66.

Warung …………….…………….…………….…………….……….

Site Pengembangan 4 …………………………………………………

Rumah Bapak Gunawan Setiawan …………….…………….……….

Site Pengembangan 5…………….…………….…………….……….

Lahan Bp. Hasan Wijaya …………………………………………….

Site Pengembangan 6…………….…………….…………….……….

Rumah Pedagang Sate …………….…………….…………….……...

Site Pengembangan 7…………….…………….…………….……….

Toko Souvenir Kartowikaran …………….…………….…………….

Site Pengembangan 8…………….…………….…………….……….

Pintu Masuk Selatan Kawasan …………….…………….……………

Site Pengembangan 9…………….…………….…………….……….

Hasil Pencapaian Kawasan …………………………………………..

Kondisi Eksisting Sirkulasi Kauman …………………………………

Pembagian Buka Tutup Jalur Sirkulasi ……………………………….

Papan Pengarah Jalan …………………………………………………

Papan Nama ………………………………………………………….

Gapura ………………………………………………………………..

Papan Peta Lokasi …………………………………………………….

Pergola Tanaman ……………………………………………………..

Pola Koral Sikat ………………………………………………………

Lampu Jalan ………………………………………………………….

Shelter ………………………………………………………………..

Paving Grass Block …………………………………………………..

Pembagian Zoning Kawasan …………………………………………

Aquaponik …………………………………………………………….

Pergola Tanaman Rambat …………………………………………….

Penanaman pada Dinding …………………………………………….

Pembagian Buka Tutup Jalur Sirkulasi …………….…………….…..

Taman Resto …………….…………….…………….…………….….

Taman …………….…………….…………….…………….………...

Potensi Kawasan yang Akan Diangkat …………….…………….…..

Analisa Penataan Rumah Pak Tantyo/A.Majid ………………………

Analisa Penataan Rumah Bu Fadhilla ……………………………….

Analisa Penataan Rumah Pak Faizun ………………………………..

Analisa Penataan Rumah Bu Qisti ……………………….………….

Analisa Penataan Rumah Bu Sobriyah …………………..…………..

Analisa Pengolahan Rumah Pak Tobroni & A. Fatkin …..…………..

V-20

V-20

V-21

V-21

V-22

V-22

V-23

V-23

V-23

V-24

V-24

V-24

V-33

V-36

V-37

V-38

V-38

V-38

V-39

V-39

V-39

V-40

V-40

V-40

V-45

V-46

V-46

V-46

V-47

V-47

V-47

V-48

V-53

V-54

V-55

V-56

V-57

V-58

Page 15: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Gambar V.67.

Gambar V.68.

Gambar V.69.

Gambar V.70.

Gambar V.71.

Gambar V.72.

Gambar V.73.

Gambar V.74.

Gambar V.75.

Gambar V.76.

Gambar V.77.

Gambar V.78.

Gambar V.79.

Gambar V.80.

Gambar V.81.

Gambar V.82.

Gambar V.83.

Gambar V.84.

Gambar V.85.

Gambar V.86.

Ciri-Ciri Rumah Indis Kauman Surakarta …………….……………...

Toko Batik Bathok …………….…………….…………….…………

Praktek Dokter & Desain Grafis …………….…………….…………

Data Site ………………………………………………………………

Analisa Pencapaian Pujasera …………………………………………

Hasil Pencapaian Pujasera ……………………………………………

Pola Sirkulasi Eksisting Kampung Kauman ………………………….

Grid Pola Dasar Sirkulasi Kampung Kauman ……………………….

Hasil Analisa Sirkulasi Pujasera ……………………………………..

Proses Orientasi Pujasera …………………………………………….

Proses Zoning Pujasera ………………………………………………

Hasil Zoning Pujasera………………………………………………...

Leveling Bangunan pada Pujasera ……………………………………

Bangunan Simetri pada Pujasera ………………………..……………

Gambaran Tampak Pujasera ………………………………………….

Proyeksi Penataan Massa Bangunan Kauman pada Pujasera…………

Gambaran Tampilan Depan Kawasan ………………………………..

Pondasi Menerus Batu Kali ……………………………..……………

Kolom dan Balok Beton Bertulang ……………………..…………….

Atap Limasan, Pelana & Joglo ………………………….……………

V-60

V-60

V-60

V-62

V-72

V-73

V-74

V-74

V-75

V-76

V-77

V-77

V-78

V-79

V-79

V-80

V-80

V-81

V-82

V-83

Gambar VI.1.

Gambar VI.2

Gambar VI.3

Gambar VI.4

Gambar VI.5

Gambar VI.6

Gambar VI.7

Gambar VI. 8

Gambar VI. 9

Gambar VI. 10

Gambar VI.11

Gambar VI. 12

Gambar VI. 13

Gambar VI. 14

Gambar VI. 15

Gambar VI. 16

Gambar VI. 17

Gambar VI. 18

Lokasi …………………………………………………… …………..

Site Pujasera ………………………………………………………….

Site Area Parkir & Retail …………………………………………….

Site Taman Penerima Utama …………………………………………

Site Taman Wijaya Kusuma ………………………………………….

Site Rumah Pak Tantyo/A.Majid …………………………………….

Site Rumah Pak Daironi R ……………………………………………

Site Rumah Ibu Fadhilla ……………………………………………...

Site Rumah Pak Faizun ……………………………………………….

Site Rumah Ibu Qisti ………………………………………………….

Site Rumah Ibu Sobriyah ……………………………….…………….

Site Rumah Pak Tobroni ……………………………………………..

Site Rumah Pak A.Fatkin ……………………………….…………….

Site Toko Batik, Souvenir & Kantor Desain Grafis …………….……

Site Kaoeman Resto …………….…………….…………….………..

Site Rumah Warung Sate …………….…………….…………….…..

Site Toko Souvenir …………….…………….…………….…………

Site Taman Penerima Selatan …………….…………….…………….

VI-4

VI-5

VI-5

VI-5

VI-5

VI-6

VI-6

VI-6

VI-7

VI-7

VI- 8

VI- 8

VI- 9

VI-9

VI-9

VI- 9

VI- 9

VI-10

Page 16: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Gambar VI. 19

Gambar VI. 20

Gambar VI. 21

Gambar VI. 22

Gambar VI. 23

Gambar VI. 24

Gambar VI. 25

Gambar VI. 26

Gambar VI. 27

Gambar VI. 28

Gambar VI. 29

Gambar VI. 30

Gambar VI. 31

Gambar VI. 32

Gambar VI. 33

Gambar VI. 34

Gambar VI. 35

Gambar VI. 36

Gambar VI. 37

Gambar VI. 38

Gambar VI. 39

Gambar VI. 40

Gambar VI. 41

Gambar VI. 42

Gambar VI. 43

Gambar VI. 44

Gambar VI. 45

Gambar VI. 46

Gambar VI. 47

Gambar VI. 48

Gambar VI. 49

Gambar VI. 50

Gambar VI. 51

Gambar VI. 52

Gambar VI. 53

Gambar VI. 54

Gambar VI. 55

Gambar VI. 56

Hasil Analisa Pencapaian Kawasan ……………………..……………

Pintu Masuk Utara dan Selatan ………………………….……………

Pembagian Waktu Sirkulasi Wisata Kauman ………………………..

Hasil Analisa Sirkulasi Kawasan ………………………..……………

Grass Block Pedestrian Motif Kawung & Paving Lubang Drain…….

Pola lantai pedestrian …………….…………….…………….………

Rencana Street Furniture …………………………………………….

Aplikasi Pergola ………………………………………………………

Pembagian Zoning Kawasan …………………………………………

Koral Peresap Air Hujan ……………………………………………..

Aquaponik …………………………………………………………….

Aplikasi Aquaponik pada kolam Area Makan Outdoor ….…………..

Aplikasi pergola pedestrian …………………………………………..

Penanaman Vertikal ……………………………………..……………

Pemanfaatan Potensi jl.Wijayakusuma Kauman …………….………

Trasformasi Fasade Batik Bathok …………….…………….………..

Trasformasi Fasade Kantor Desain Grafis …………….……………..

Trasformasi Fasade Kantor Toko Souvenir …………….…………….

Batik Kaoeman ……………………………………………………….

Batik Gunawan Setiawan …………………………………………….

Rumah Gunawan Setiawan …………….…………….…………….…

Elemen Arsitektural yang Dimasukkan …………….…………….….

Area Menara ………………………………………………………….

HIK Menara ………………………………………………………….

Trasformasi Fasade Warung Sate Madura …………….……………..

Trasformasi Fasade Toko Souvenir Kartowikaran …………….…….

Batik Rym ……………………………………………….……………

Batik Kaoskoe ………………………………………………………..

Denah Eksisting Rumah Bp. A.Majid & Bp. Daroini R ……………..

Denah Olahan Penerima Utama & R. Serbaguna …………………….

Denah Eksisting RUmah Ibu Fadhilla …………….…………….……

Denah Olahan Homestay Ibu Fadhilla ………………….…………….

Denah Eksisting Rumah Bp. Faizun …………….…………….……..

Denah Olahan Homestay Bp. Faizun …………………………………

Denah Eksisting Rumah Ibu Qisti…………….…………….………..

Denah Olahan Homestay Ibu Qisti …………………………………..

Denah Eksisting Rumah Ibu Sobriyah …………….…………….…..

Denah Olahan Homestay Ibu Sobriyah ………………………………

VI- 10

VI-11

VI-11

VI- 13

VI-14

VI-15

VI- 17

VI-17

VI-19

VI-22

VI-23

VI-23

VI- 24

VI- 24

VI- 25

VI- 26

VI- 26

VI- 26

VI-27

VI-27

VI-27

VI-28

VI-28

VI- 28

VI-29

VI-29

VI-30

VI-30

VI-30

VI-31

VI- 31

VI- 32

VI- 32

VI-33

VI- 33

VI-34

VI-34

VI-35

Page 17: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Gambar VI. 57

Gambar VI. 58

Gambar VI. 59

Gambar VI. 60

Gambar VI. 61

Gambar VI. 62

Gambar VI. 63

Gambar VI.64

Gambar VI.65

Gambar VI.66

Denah Eksisting Rumah Bp. Tobroni …………….…………….……

Denah Olahan Homestay Bp. Tobroni ……………………………….

Denah Eksisting Rumah Bp. A. Fatkin …………….…………….…...

Denah Olahan Penerima Selatan ………………………..…………….

Fasade Bangunan Indis Kauman ……………………………………..

Tingkat Keterbukaan Dinding & Leveling Bangunan Pujasera………

Perbedaan Level Lantai Area Makan Indoor & Lesehan…………….

Bangunan Konter …………………………………………………….

Atap Limasan, Pelana & Joglo ………………………….……………

Gambar Biopori & GrassBlock ……………………………………….

VI-35

VI-36

VI- 36

VI-36

VI-38

VI-38

VI-39

VI-39

VI-40

VI- 43

Page 18: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1. Tabel Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek dan Daya Tarik Wisata

di Kota Surakarta ………………………………………….……………

I-3

Tabel II.1.

Tabel II.2.

Kriteria Pelestarian …………………………………………………….

Persyaratan Penggolongan Hotel-Hotel Melati ………………………..

II-6

II-31

Tabel IV.1 Batas Perlakuan Revitalisasi …………………………………………… IV-3

Tabel V.1

Tabel V.2

Tabel V.3

Tabel V.4

Tabel V.5

Tabel V.6

Tabel V.7

Tabel V.8

Tabel V.9

Kriteria Evaluasi Konservasi …………………………………………..

Penilaian Alternatif Site ……………………………………………….

Penilaian Bangunan Kuno Jalan Wijaya Kusuma ……………………..

Kebutuhan Ruang ………………………………………………………

Kondisi & Potensi Pencapaian Kawasan ………………….……………

Dasar Pertimbangan Fungsi Ruang Rumah Kuno ……………………..

Kebutuhan Ruang Pujasera …………………………………………….

Besaran Ruang Pujasera ………………………………………………..

Analisa Pencapaian Pujasera …………………………………………..

V-3

V-6

V-9

V-28

V-32

V-51

V-68

V-69

V-72

Tabel VI.1.

Tabel VI.2

Kebutuhan Ruang Homestay …………………………………………..

Kebutuhan Ruang Pujasera …………………………………………….

VI-1

VI-2

Page 19: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR SKEMA

Skema V.1.

Skema V.2.

Skema V.3.

Skema V.4.

Skema V.5.

Skema V.6.

Skema V.7.

Skema V.8.

Skema V.9.

Skema V.10.

Skema V.11.

Skema V.12.

Skema V.13.

Skema V.14.

Skema V.15.

Skema V.16.

Skema V.17.

Skema V.18.

Pola Kegiatan Pelaku …………………………………………………..

Kelompok Kegiatan Penerima …………………………..……………..

Kelompok Kegiatan Homestay …………………………………………

Kelompok Kegiatan Servis …………………………………………….

Organisasi Ruang ……………………………………………………….

Skema Distribusi Air …………….…………….…………….…………

Distribusi Pengolahan Air Kotor & Air Hujan …………….…………..

Sistem Limbah Batik Mobile …………………………………………..

Skema Listrik …………….…………….…………….…………….…..

Kegiatan Pengunjung ……………………………………..…………….

Kegiatan Karyawan ……………………………………..……………..

Kegiatan Waitres ……………………………………………………….

Kegiatan Tenant ………………………………………………………..

Pola Hubungan Ruang ………………………………………………….

Hasil Analisa Sirkulasi Pujasera ……………………………………….

Air Distribusi Bersih Pujasera ………………………………………….

Skema Distribusi Pengolahan Air Kotor & Air Hujan…………….……

Skema Listrik …………………………………………………………..

V-27

V-27

V-28

V-28

V-30

V-61

V-62

V-62

V-63

V-67

V-67

V-67

V-68

V-71

V-75

V-83

V-84

V-84

Skema VI.1.

Skema VI.2

Skema VI. 3

Skema VI.4

Skema VI.5

Skema VI.6

Organisasi Ruang ………………………………………………………

Skema Distribusi Air Kawasan ………………………………………..

Skema Distribusi Air Pujasera …………………………………………

Skema Distribusi Pengolahan Air Kotor & Air Hujan…………….…..

Skema Listrik ………………………………………………………….

Skema Penangkal Petir ………………………………………………..

VI-4

VI- 41

VI-42

VI-42

VI-42

VI-43

Page 20: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Page 21: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Judul

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

1.2.Pengertian Judul

Merupakan sarana pariwisata yang menghadirkan area wisata kuliner dan

juga penginapan dalam rumah tradisional khas setempat yang berada di dalam

kampung Kauman yang dapat menunjukan karakter masyarakat Surakarta

yang ramah dan terbuka.

1.3.Latar Belakang

Surakarta memiliki beragam makanan tradisional khas lokal yang menjadi

potensi objek wisata kuliner. Wisata jenis ini memiliki potensi dan cukup

menjanjikan sebagai daya tarik wisata. Jenis wisata ini tentunya sangat

berbeda dengan jenis wisata pada umumnya, wisata jenis ini menggunakan

potensi makanan khas lokal sebagai daya tarik yang tak pernah membosankan

dan habis dimakan trend.

Wisata kuliner mempunyai peran yang penting dalam memberi ciri khas

setiap daerah tujuan wisata. Hal ini karena jenis makanan yang ada di sebuah

daerah tujuan wisata dapat menambah daya tarik daerah tujuan wisata tersebut

dengan ciri khasnya. Wisata kuliner menjadi jawaban atas kebutuhan dan

animo masyarakat yang sangat tinggi tentang informasi makanan khas daerah

masing-masing yang sesuai dengan cita rasa yang ingin didapatkan serta

keberadaan tentang restoran dan tempat makan yang ada di sekitar daerah

masing-masing (dikutip dari http://www.freemagz.com/wisata kuliner yang

diakses pada 22 September 2010 pukul 22.30)

Page 22: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

I-2

Saat ini kuliner berada pada posisi sebagai sarana penunjang pariwisata

(supporting tourism superstructure). Kuliner tradisional tidak termasuk sarana

pokok pariwisata (main tourism superstructure), sehingga proses perencanaan

dan pembangunan pariwisata kalah tertinggal dibanding hotel, restoran,

bandara, atau objek wisata lain. Padahal, suatu daerah atau wilayah tujuan

wisata akan sulit berkembang tanpa didukung oleh sarana penunjang

pariwisata yang khas. Namun Surakarta dengan beragam jenis kuliner khas

lokalnya akan mampu menghidupkan wisata kulinernya. Terlihat dari

banyaknya penjual makanan khas Surakarta yang berjualan di tempat yang

permanen maupun tenda-tenda di sepanjang jalan.

Tingkat kunjungan wisatawan di Surakarta mengalami peningkatan dalam

5 tahun terakhir ini. Pada tahun 2005 wisatawan asing yang berkunjung

jumlahnya 9.649 dan wisatawan domestik 760.095 sedangkan kunjungan

wisatawan asing pada 2010 jumlahnya 29.218 dan wisatawan domestik

jumlahnya 988.615.

No Tahun Wisatawan Mancanegara

Wisatawan Domestik

Jumlah total

Jumlah Kenaikan Jumlah Kenaikan Jumlah Kenaikan 1 2003 7.929 - 737.025 - 737.025 - 2 2004 7.985 356 742.890 5.865 750.875 0,01% 3 2005 9.649 1.664 760.095 17.205 769.744 5,92% 4 2006 10.625 977 904.984 144.889 915.610 19% 5 2007 11.922 1.296 960.625 55.641 972.547 5% 6 2008 13.859 1.937 1.029.003 68.378 1.042.862 9,3% 7 2009 26.047 1.054.283 1.080.330 8 2010 29.218 - 988.615 - 1.017.833 -

Dengan bertambahnya jumlah pengunjung wisata di Surakarta maka

sarana penunjang berupa hotel sebagai tempat menginap akan mengalami

peningkatan. Peningkatan tersebut terutama terjadi pada masa liburan panjang

dan juga saat terselenggara even khusus di Surakarta. Menurut data Hunian

Tabel 1.1: Tabel jumlah kunjungan wisatawan (mancanegara dan domestik) ke Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) di kota Surakarta

Sumber: Bidang Sarana Wisata, Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kota Surakarta

Page 23: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

I-3

Hotel dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surakarta menyebutkan jumlah

penginapan yang meningkat dari tahun 2009-2010, untuk hotel berbintang

bertambah 2 hotel dan hotel melati bertambah 3 hotel.

Bentuk hotel di Surakarta pada umumnya berupa bangunan vertikal

dengan kamar berjumlah banyak yang berjejeran berkesan individualis.

Seperti Hotel Best Western Premiere yang berlokasi di jalan Slamet Riyadi ,

menggunakan bangunan yang dahulunya merupakan bangunan untuk fungsi

bank kemudian dialih fungsikan menjadi fungsi hotel. Lokasi hotel Best

Western Premiere ini sangat strategis karena berada di pusat kota dan segitiga

budaya Surakarta (Keraton Kasunanan, Mangkunegaran, dan Pasar Gede).

Laporan kunjungan wisatawan tahun 2008 menyebutkan bahwa objek

kunjungan yang paling ramai adalah Pura Mangkunegaran, Keraton Surakarta,

dan Museum Batik Kuno. Hal ini menunjukkan bahwa Surakarta identik

dengan pengembangan pariwisata etnis, yakni budaya Jawa. Pengembangan

ini sudah menjadi konsekuensi karena Surakarta kurang memiliki sumber daya

alam sebagai potensi pariwisata. Walikota Surakarta Joko Widodo

menyampaikan bahwa Surakarta tidak memiliki sumber daya alam sebagai

basis pertumbuhan kota, namun memiliki potensi besar dalam budaya. Potensi

dan kawasan budaya merupakan tantangan untuk Surakarta agar bisa

melakukan persaingan yang kompetitif dengan kota-kota lain.

Gambar 1.1Hotel Best Wester Premier dan Novotel Surakarta Sumber: skyscrapercity.com

Page 24: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

I-4

Keyes dan van Berghe (1984) mengartikan pariwisata etnis sebagai

pariwisata dengan atraksi primer yakni keeksotisan budaya penduduk kota

dengan pelbagai artefak (pakaian, arsitektur, teater, musik, tari). Soedarsono

(1989) mengungkapkan bahwa relasi atau simbiosis seni tradisional Jawa

dengan industri pariwisata terbagi dalam tiga kategori. Kategori-kategori ini

fleksibel dalam konteks seni dan industri pariwisata. (dikutip dari Suara

Merdeka 19 Maret 2009):

1) Pertunjukan kemasan murni yang harus dinikmati secara sungguh-

sungguh;

2) Pertunjukan sebagai pelengkap acara santap malam;

3) Pertunjukan yang hanya dimaksudkan sebagai pemberi suasana kejawaan

bagi para tamu atau turis.

Surakarta memiliki sejumlah kawasan kuno bersejarah dengan karakter

yang spesifik. Salah satunya adalah Kampung Kauman yang mempunyai

kaitan erat dengan Keraton Surakarta, yaitu sebagai kampung tempat tinggal

abdi dalem bidang keagamaan. Saat ini kondisi bangunan kuno di Kauman

kurang terawat (Musyawaroh, 2001).

Kampung Kauman merupakan sebuah kampung yang berada di dekat

Keraton Kasunanan Surakarta yang dahulunya merupakan tempat tinggal bagi

abdi dalem pamethakan (ulama) keraton. Pada mulanya penduduk Kauman

hanya bermata pencaharian sebagai abdi dalem pamethakan saja. Akan tetapi

kemudian berkembang juga menjadi pengusaha batik. Keahlian membatik

diajarkan oleh pihak keraton untuk merangsang tumbuhnya iklim wirausaha di

Kauman (Pusponegoro, 2007: 69-70).

Usaha batik di Kauman pada masa lalunya begitu maju sehingga dapat

menaikkan taraf hidup penduduk Kauman. Ornamen atau hiasan bergaya

Indies, tegel berwarna warni yang berkesan mewah dan mahal biasanya

dimiliki oleh saudagar batik yang kaya. Hal tersebut menunjukan status sosial

mereka yang tinggi karena pergaulan mereka luas (berhubungan usaha dengan

orang asing). Tata ruang pengusaha batik di Kauman berkiblat pada nDalem

Page 25: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

I-5

Pangeran Kerabat Keraton Surakarta, hal ini disebabkan karena mereka adalah

keturunan dari para abdi dalem ulama keraton.

Perpaduan antara arsitektur tradisional Jawa dengan memasukkan unsur

dari luar merupakan hal yang menarik dan menyimpan banyak cerita.

Menunjukan kejayaan masa lampau namun terlihat rendah hati di masa kini.

Sesuai dengan visi pariwisata Kota Surakarta yang dicanangkan oleh Walikota

Surakarta Joko Widodo pada tanggal 18 Februari 2009 yaitu “Solo Masa

Depan adalah Solo Masa Lampau”, Kampung Kauman layak untuk dijadikan

objek revitalisasi pariwisata yang dapat menunjukan karakter budaya

Surakarta.

Dalam Rancangan Permen Menteri Perumahan Rakyat tentang

Rancangan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat tentang Pedoman

Pengembangan Perumahan dan Permukiman Warisan Budaya di Kawasan

Perkotaan, menyebutkan bahwa perumahan dan pemukiman warisan budaya

adalah suatu proses pengelolaan untuk menjadikan perumahan dan

permukiman warisan budaya lebih aman, lebih sehat dan lebih layak huni.

Dengan begitu, kebudayaan dapat dijadikan bekal bagi Surakarta untuk

menunjukan karakteristik Surakarta dalam pariwisata Kampung Kauman.

Pujasera dapat menjadi magnet untuk menarik masyarakat umum untuk datang

dan Homestay yang merupakan sarana akomodasi pariwisata dapat menjadi

wadah pengenalan kebudayaan Surakarta yang menghadirkan suasana

keramahan dan keterbukaan dalam lingkungan masyarakat.

1.4.Permasalahan dan Persoalan

1.4.1 Permasalahan

Merancang konsep desain Pujasera dan Homestay Kauman di

Surakarta sebagai objek tujuan pariwisata yang selaras dengan

lingkungan setempat yang mendukung revitalisasi Kampung Kauman.

1.4.2. Persoalan

Page 26: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

I-6

Dari rumusan masalah tersebut, maka muncul beberapa persoalan yang

harus dipecahkan pada konsep desain, yaitu:

· Bagaimana rumusan konsep jenis kegiatan, pola kegiatan,

kebutuhan ruang, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan,

dan persyaratan lingkungan yang harus dipenuhi.

· Bagaimana memilih lokasi site dan rumah yang tepat untuk

mewadahi aktivitas serta peruangan Pujasera dan Homestay

Kauman Surakarta yang membutuhkan lingkungan yang rekreasi

serta nyaman dan aman.

· Bagaimana membuat rumusan konsep revitalisasi pada kawasan

konservasi.

· Bagaimana mewujudkan bentuk pola dan tata massa bangunan

yang mendukung fungsi dan peran sebagai Pujasera dan Homestay

Kauman Surakarta.

· Bagaimana menyelaraskan keberadaan Pujasera sebagai bangunan

baru dengan bangunan kuno yang sudah ada.

· Bagaimana menyesuaikan peruangan untuk fungsi Homestay

denga peruangan yang ada dalam bangunan kuno tanpa melakukan

banyak perubahan.

· Bagaimana mengolah dan memasukan unsur budaya pada Pujasera

dan Homestay Kauman Surakarta.

· Bagaimana menyesuaikan keadaan sirkulasi lingkungan sekitar

site dengan objek

· Bagaimana mewujudkan sistem utilitas dan fasilitas yang

menunjang aktifitas pengunjung Pujasera dan penghuni Homestay

serta sistem bangunan secara keseluruhan

1.5.Tujuan dan Sasaran Pembahasan

1.5.1. Tujuan

Merumuskan konsep desain yang mendasari Pujasera dan Homestay

Kauman Surakarta sebagai objek tujuan pariwisata yang selaras

Page 27: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

I-7

dengan lingkungan setempat yang mendukung revitalisasi Kampung

Kauman.

1.5.2. Sasaran

Menyusun konsep perencanaan dan perancangan Pujasera dan

Homestay Kauman Surakarta yang yang selaras dengan lingkungan

setempat yang mendukung revitalisasi Kampung Kauman, meliputi:

Konsep penetuan lokasi site dan rumah kuno

Konsep Peruangan

· Penentuan pengelompokan kegiatan

· Kebutuhan ruang

· Organisasi ruang

· Persyaratan ruang

Konsep Pengolahan Kawasan

· Konsep pencapaian

· Konsep sirkulasi

· Konsep orientasi

· Konsep penzoningan

· Konsep pola tata hijau

· Konsep Tampilan Bangunan

Konsep Utilitas Bangunan

· Sistem air bersih, air kotor dan sistem pengolahan limbah

· Kelistrikan

· Sistem pengamanan kebakaran

· Penangkal banjir

· Penanganan banjir

1.6.Batasan Pembahasan

Page 28: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

I-8

· Adaptasi/ revitalisasi

Merupakan upaya untuk mengubah suatu lingkungan binaan agar dapat

digunakan untuk fungsi baru yang sesuai dengan memberikan dampak

yang minimal. Petunjuk pelaksanaan pelestarian dari pihak

penyelenggara/pemerintahan dapat dikompromikan dengan kebutuhan

fungsi baru secara proporsional.

· Pembebasan lahan dianggap tidak ada hambatan, penghuni bangunan

kuno dianggap bisa memanfaatkan lahan konservasi selaras dengan

konsep yang dibuat.

· Pemanfaatan bangunan kuno menyesuaikan kondisi bangunannya

· Menambah fungsi baru pada bangunan kuno tanpa merusaknya.

· Proses penerapan elemen luar bangunan lama pada bangunan baru dapat

meliputi gaya dan bahan material baru. Adaptasi memberikan

image/kesan secara global, tidak secara detail.

· Berkaitan dengan penyususunan elemen luar bangunan lama untuk dapat

digunakan pada fungsi bangunan baru dengan tidak menghilangkan

karakteristik secara visual elemen asli.

1.7.Metode Pembahasan

TAHAP I PENGUNGKAPAN MAIN IDEA

Main idea merupakan gagasan awal yang berkembang dari ide awal suatu

topik yang ingin disampaikan. Untuk dapat mengungkapkan perkembangan

main idea, perlu dilakukan studi pustaka dan eksplorasi main idea.

Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan penjabaran dari main idea yang

diperoleh pada tahap awal. Studi awal atau topik yang ingin

disampaikan tersebut kemudian disusun menjadi beberapa pustaka atau

topik yang kemudian dijadikan sebagai pedoman eksplorasi.

Eksplorasi Main Idea

Page 29: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

I-9

Pada tahap ini melakukan eksplorasi topik-topik yang telah

diturunkan dari main idea. Masing-masing topik dijabarkan dan

diinteraksikan antara satu sama lain untuk mencari hubungan antar

topik, meliputi permasalahan yang menjadi esensi pemicu dan muncul

dari main idea. Esensi-esensi pemicu menjadi penyelaras antara

persepsi yang ada dengan kondisi riil yang terjadi. Proses eksplorasi ini

juga menjadi dasar pemahaman-pemahaman yang diperlukan dalam

proses selanjutnya, seperti pada penentuan judul dan proses pendekatan

konsep rancang bangun, dsb.

TAHAP II PERUMUSAN JUDUL DAN PENGONSEPAN

Studi Pustaka dan Eksplorasi Lanjut

Studi pustaka dan eksplorasi dilakukan sampai proses akhir untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan yang mengalami perkembangan yang mungkin

muncul selama proses berlangsung sehingga pengembangan eksplorasi tetap

berada pada jalurnya.

Pengumpulan Data Tambahan

Perkembangan permasalahan diikuti dengan diperlukannya data-data

tambahan untuk mengeliminasi asumsi dengan data-data yang relevan.

Reduksi dan Analisa Data

Selama proses pematangan dan pengonsepan berlangsung pemenggalan dan

penyederhanaan sebagian data atau informasi akan sangat membantu

terutama agar proses analisa lebih efisien.

TAHAP III SINTESA DATA

Menguraikan permasalahan-permasalahan dengan reduksi analisa data,

dengan reduksi analisa data ini untuk menentukan kesimpulan dan

mempermudah proses pembahasan. Adapun sistesis yang dimunculkan dalam

permasalahan desain adalah :

Page 30: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

I-10

· Penentuan site

· Penentuan peruangan

· Penentuan tampilan bangunan

· Penataan kenyamanan sirkulasi, utilitas

TAHAP IV ANALISA DATA DAN STRATEGI DESAIN

Pendekatan desain merupakan tahapan manifestasi konsep ke dalam desain.

Konsep makro dan mikro yang dikumpulkan dari konsep, diberikan alternatif

desain dengan pembobotan sesuai dengan kriteria sebagai acuan. Alternatif

desain dengan nilai pembobotan yang paling mendekati kriteria merupakan

produk awal desain (preliminary product).

TAHAP V TAHAP AKHIR (TRANDES DAN DESAIN AKHIR)

Tahap ini merupakan tahap akhir perencanaan dan perancangan Pujasera dan

Hotel Kauman yang meliputi pendekatan desain yang dikumpulkan menjadi

satu yaitu desain akhir.

1.8.Sistematika Pembahasan

Bab 1

Pendahuluan yang berisikan tentang pengertian judul, latar belakang,

permasalahan, persoalan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup

pembahasan, metodologi, sistematika penulisan.

Bab 2

Menguraikan tentang tinjauan kajian pelestarian bangunan kuno, pariwisata,

tinjauan tentang restoran dan hotel sebagai sarana pariwisata.

Bab 3

Tinjauan Kota Surakarta yang berkaitan dengan kepariwisataan, kawasan site

dan objek terpilih terhadap kota Surakarta, dan tinjauan objek kawasan

Page 31: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

I-11

kampung kauman. Permasalahan dan potensi bagi pelestarian bangunan,

pengembangan pariwisata budaya di Surakarta.

Bab 4

Kesimpulan tentang Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta yang akan

direncanakan, kondisi potensi Kauman, pelestarian bangunan tua, pujasera dan

perhotelan yang meliputi tata site, tata ruang, tampilan dan utilitas.

Bab 5

Pembahasan atau analisa untuk mencari alternatif solusi dari problem desain

pada bab 4. Tahapan analisis yang mengarah ke konsep perancangan yang

meliputi analisis makro (wilayah, kawasan dan site), analisis mikro

(peruangan) dan analisis faktor-faktor pendukung lainnya (struktur konstruksi,

utilitas,dsb).

Bab 6

Mengungkapkan konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil

akhir dari proses analisa untuk kemudian ditransformasikan dalam wujud

desain fisik bangunan.

Page 32: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-1

BAB II

TINJAUAN PELESTARIAN, PUJASERA DAN HOMESTAY

Tinjauan pustaka ini merupakan kajian tentang dasar-dasar yang berpengaruh dan

akan dijadikan pedoman/acuan dalam proses perencanaan dan perancangan. Pustaka

yang akan dikaji dalam tinjauan ini adalah pustaka yang relevan dengan sasaran

perencanaan dan perancangan, adapun pustaka tersebut akan diuraikan dalam bahasan

berikut.

2.1. Tinjauan Pelestarian

Konsep konservasi sudah dicetuskan sejak William Morris mendirikan Lembaga

Pelestarian Bangunan Kuno (Society For the Protection of Ancient Building,1877).

Peraturan atau undang-undang yang pertama kali melandasi kebijakan dan

pengawasan dalam bidang konservasi untuk melindungi lingkungan dan bangunan

bersejarah dibuat tahun 1882, dalam bentuk Ancient Monument Act. Di Indonesia

sendiri, peraturan yang berkaitan dengan perlindungan bangunan kuno adalah

“Monumenten Ordonantie Stbl.238/1931”

Mula-mula, konsep konservasi terbatas pada pelestarian atau pengawetan

monumen bersejarah (lazim disebut preservasi), yaitu dengan

mengembalikan,mengawetkan atau ‘membekukan’ monumen tersebut persis seperti

keadaan semula di masa lampau. (Sidharta, 1989: 21)

2.1.1. Pemahaman Pelestarian

Upaya untuk melindungi bangunan atau lingkungan kuno sesuai dengan

keadaannya, mengoptimalkan dan memanfaatkan sesuai dengan fungsi lama atau

menentukan fungsi baru yang dapat meningkatkan kualitas bangunan maupun

lingkungan sekitarnya yang bertujuan untuk memahami masa lalu dan

memperkaya masa kini melalui penerapan berbagai bentuk pelestarian.

Page 33: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-2

2.1.2. Tindakan Pelestarian

· Restorasi: mengembalikan bangunan kepada bentuk aslinya, mengganti

unsur-unsur yang telah hancur dan membuang elemen yang telah

ditambah

· Konservasi: mempertahankan bangunan agar tidak dihancurkan atau

dirubah kurang sesuai

· Replikasi: pembangunan baru dengan meniru bangunan yang sudah ada

sebelumnya untuk mempertahankan suasana.

· Relokasi: memindahkan lokasi bangunan dari suatu kawasan dengan

alasan ekonomis atau pengelompokan bangunan sejenis dalam suatu

kawasan.

· Preservasi: pelestarian suatu tempat persis seperti keadaan aslinya tanpa

ada perubahan, termasuk upaya pencegahan penghancuran.

· Rekonstruksi: mengembalikan suatu tempat semirip mungkin dengan

keadaan semula, dengan menggunakan bahan lama maupun bahan baru.

· Revitalisasi/Adaptasi: merubah tempat agar dapat digunakan untuk fungsi

yang lebih sesuai dalam arti kegunaannya tidak menuntut perubahan

drastis atau yang hanya memerlukan sedikit dampak minimal (merupakan

satu-satunya jalan penyelamatan secara ekonomi). Menyesuaikan dengan

kebutuhan-kebutuhan bangunan baru.

· Demolisi: penghancuran atau perombakan suatu bangunan yang rusak

atau membahayakan.

2.1.3. Lingkup Pelestarian

a) Menurut Wayne O. Attoe

Secara umum, lingkup pelestarian dibedakan atas:

· Kawasan alamiah, merupakan suatu bagian integral daripada

pelestarian sejarah, karena tujuannya adalah mempertahankan

keseimbangan ekologi sejarah yang telah memungkinkan terjadinya

urbanisasi.

Page 34: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-3

· Kota-kota dan desa-desa, pelestarian pada skala ini memberikan suatu

kesan integrasi dari semua aspek kehidupan kota: rumah, tempat kerja,

sekolah, gereja, toko, tanah pertanian, bangunan pemerintah dan

transport.

· Garis cakrawala, meliputi pembatasan ketinggian di sekitar untuk

melestarikan dampak visual dari suatu bangunan. Pembatasan

ketinggian agar tidak merubah secara serius bayangan kota dengan

landmark tertentu.

· Distrik, pelestarian lingkungan yang mempunyai suatu keserasian fisik

atau batas batas yang kuat yang membentuk suatu identitas.

· Lingkungan perumahan, sama dengan distrik. Perbedaanya distrik

berkaitan dengan bangunan fisik kota, penggunaan-penggunaan

campuran (komersial, perumahan, dan sebagainya). Lingkungan

perumahan juga menyangkut cara/gaya hidup pengguna perumahan.

· Wajah jalan, menyangkut perlindungan muka bangunan (dengan

lampu jalan dan perlengkapan jalan lainnya dari suatu masa) namun

masih memungkinkan modifikasi bagian sesuai kabutuhan.

· Bangunan, pelestarian meliputi suatu bangunan.

· Potongan potongan dan obyek obyek, pelestarian meliputi bagian-

bagian tertentu dari bangunan yang penting seperti pintu gerbang kota,

muka bangunan, trem listik,

b) Menurut Prof.Ir.Shidarta dan Ir. Eko Budihardjo,Msc

Dalam suatu lingkungan kota, obyek dan lingkup pelestarian digolongkan

ke beberapa luasan sebagai berikut (Kevin, Lynch. 1960:46-90):

· Satuan Areal: adalah satuan areal dalam kota yang dapat berwujud

sub wilayah kota, (bahkan keseluruhan kota itu sendiri sebagai suatu

sistem kehidupan). Ini dapat terjadi pada bagian tertentu kota yang

dipandang mempunyai ciri-ciri atau nilai khas kota bersangkutan.

· Satuan Pandang/Visual/Lanskap adalah satuan yang dapat

mempunyai arti dan peran yang penting bagi suatu kota. Satuan ini

Page 35: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-4

berupa aspek visual, yang dapat memberi bayangan mental atau

image yang khas tentang suatu lingkungan kota.

· Satuan fisik adalah satuan yang berwujud bangunan, kelompok atau

deretan bangunan-bangunan, rangkaian bangunan yang membentuk

ruang umum atau dinding jalan.

2.1.4. Undang-Undang yang Pelestarian Bangunan Kuno

· Surat Keputusan Walikota Surakarta No. 646/116/I/1997 tentang

penetapan Bangunan-bangunan dan kawasan Kuno Bersejarah di

Kotamadya Dati II Surakarta à dilestarikan dengan preservasi

· UU Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya, ketentuan

pengelolaan dan pembangunan situs cagar budaya.

· UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, ketentuan

pelestarian bangunan gedung dan lingkungannya (rapermen PU:

pelestarian-revitalisasi)

2.1.5. Dasar Kebijakan Pelestarian

2.1.5.1.Sasaran Pelestarian

Upaya pelestarian tidak lepas dari kegiatan perlingdungan dan

penataan serta tujuan perencanaan kota yang bukan hanya secara fisik saja,

tetapi juga stabilitas, penduduk dan gaya hidup yang serasi, yakni

pencegahan perubahan sosial.

Mengingat hal itu, dalam upaya pelestarian perlu digariskan sasaran

yang tepat, antara lain:

· Mengembalikan wajah dari obyek pelestarian

· Memanfaatkan peninggalan obyek pelestarian yang ada untuk

menunjang kehidupan masa kini.

· Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan

perencanaan masa lalu yang tercermin dalam obyek pelestarian

tersebut.

Page 36: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan

· Menampilkan sejarah pertumbuhan kota/lingkungan dalam ujud fisik

tiga dimensi.

2.1.5.2.Kriteria Pelestarian

Dalam pelaksanaan atau penjabaran suatu konsep konservasi perlu

ditentukan sejumlah tolok ukur (kriteria) sebagai dasar yang kokoh untuk

mengetahui bagian mana dari kota dan bangunan apa yang perlu untuk

dilestarikan. Berikut adalah beberapa kriteria yang biasa digunakan untuk

menentukan objek yang perlu dilestarikan

Tabel II.1. Kriteria Pelestarian

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

Menampilkan sejarah pertumbuhan kota/lingkungan dalam ujud fisik

tiga dimensi.

Kriteria Pelestarian

Dalam pelaksanaan atau penjabaran suatu konsep konservasi perlu

sejumlah tolok ukur (kriteria) sebagai dasar yang kokoh untuk

mengetahui bagian mana dari kota dan bangunan apa yang perlu untuk

dilestarikan. Berikut adalah beberapa kriteria yang biasa digunakan untuk

n objek yang perlu dilestarikan.

Kriteria Pelestarian

II-5

Menampilkan sejarah pertumbuhan kota/lingkungan dalam ujud fisik

Dalam pelaksanaan atau penjabaran suatu konsep konservasi perlu

sejumlah tolok ukur (kriteria) sebagai dasar yang kokoh untuk

mengetahui bagian mana dari kota dan bangunan apa yang perlu untuk

dilestarikan. Berikut adalah beberapa kriteria yang biasa digunakan untuk

Page 37: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan

2.1.5.3.Motivasi Pelestarian

Di dalam menentukan arah pembangunan suatu kawasan atau

pembangunan, kita perlu memiliki motivasi

konservasi, antara lain

a) Motivasi untuk

b) Motivasi untuk menjamin terwujudnya variasi dalam bangunan perkotaan

sebagai tuntutan aspek estetis dan variasi budaya masyarakat.

c) Motivasi ekonomi, yang menganggap bangunan

dilestarikan tersebut

sehingga memiliki nilai komersial yang digunakan sebagai modal

lingkungan.

d) Motivasi simbolis, dimana bangunan

fisik dari identitas suatu kelompok masyarakat tertentu yang pernah

menjadi bagian kota.

2.1.6. Tata Cara Revitalisasi Bangunan

Untuk dapat merevitalisasi dengan benar, harus diperhatikan batas

perlakuan yang diperbolehkan terhadap suatu bangunan adalah : (

Marston Fitch,

· Mempertahankan kelangsungan

berfungsi lebih produktif

· Memperlakukan fasad agar tampak baru (menyembunyikan kenyataan

ketuaan bangunan)

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

Motivasi Pelestarian

Di dalam menentukan arah pembangunan suatu kawasan atau

pembangunan, kita perlu memiliki motivasi-motivasi, dalam hal ini

konservasi, antara lain (Sidharta dan Budihardjo. 1989, 12-13)

Motivasi untuk mempertahankan warisan budaya atau sejarah

Motivasi untuk menjamin terwujudnya variasi dalam bangunan perkotaan

sebagai tuntutan aspek estetis dan variasi budaya masyarakat.

Motivasi ekonomi, yang menganggap bangunan-bangunan yang

dilestarikan tersebut dapat meningkatkan nilainya apabila dipelihara,

sehingga memiliki nilai komersial yang digunakan sebagai modal

Motivasi simbolis, dimana bangunan-bangunan merupakan manivestasi

fisik dari identitas suatu kelompok masyarakat tertentu yang pernah

menjadi bagian kota.

Tata Cara Revitalisasi Bangunan

Untuk dapat merevitalisasi dengan benar, harus diperhatikan batas

perlakuan yang diperbolehkan terhadap suatu bangunan adalah : (

1992:163-165)

Mempertahankan kelangsungan fungsi bangunan atau bangunan

berfungsi lebih produktif

Memperlakukan fasad agar tampak baru (menyembunyikan kenyataan

ketuaan bangunan)

II-6

Di dalam menentukan arah pembangunan suatu kawasan atau

motivasi, dalam hal ini

13):

mempertahankan warisan budaya atau sejarah

Motivasi untuk menjamin terwujudnya variasi dalam bangunan perkotaan

sebagai tuntutan aspek estetis dan variasi budaya masyarakat.

bangunan yang

dapat meningkatkan nilainya apabila dipelihara,

sehingga memiliki nilai komersial yang digunakan sebagai modal

bangunan merupakan manivestasi

fisik dari identitas suatu kelompok masyarakat tertentu yang pernah

Untuk dapat merevitalisasi dengan benar, harus diperhatikan batas-batas

perlakuan yang diperbolehkan terhadap suatu bangunan adalah : (James

fungsi bangunan atau bangunan

Memperlakukan fasad agar tampak baru (menyembunyikan kenyataan

Page 38: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-7

· Perubahan mengingat nilai-nilai estetis, originalitas langgam,

kenangan/peran bangunan di masa lalu.

· Penambahan baru (bangunan pendukung, street furniture)

diperbolehkan, harus mempertimbangkan kesinambungan dengan

karakter bangunan lama.

2.1.7. Prinsip Revitalisasi

Salah satu upaya yang efektif adalah dengan pendekatan wisata, karena

wisata dapat menimbulkan faedah-faedah timbale balik antara kawasan dan

pemakai. Prinsip untuk keseimbangan antara tourisasi dan revitalisasi:

· Lingkungan memiliki nilai intrinsik yang lebih banyak sebagai asset

tourisasi, mengenalkan bagi generasi yang akan datang dan waktu yang

tidak dapat dipastikan.

· Aktifitas turis dan perkembangan manusia akan menurut pada skala

alam dana karkater tempat dimana ia berada.

· Dalam beberapa lokasi harmoni harus dicari dan dicoba antara

kebutuhan, pengunjung dan komunitas.

· Dalam dunia yang dinamis perubahan tidak dapat dihindari dan

perubahan sering menjadi lebih bermanfaat.

· Penyesuaian terhadap perubahan tidak akan membebani prinsip-prinsip

tersebut.

· Industry tourism, penguasa daerah dan agen-agen pemerintah mereka

semua mempunyai tugas untuk mematuhi prinsip-prinsip di atas dan

bekerja sama untuk mencapai realisasi praktis.

2.1.8. Tahapan Revitalisasi (P.Hall/U.Pfeiffer, 2000)

a. Intervensi Fisik

Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan

secara bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi

Page 39: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-8

fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan

ruang terbuka kawasan. Mengingat citra kawasan sangat erat kaitannya

dengan kondisi visual kawasan khususnya dalam menarik kegiatan dan

pengunjung, intervensi fisik ini perlu dilakukan. Isu lingkungan

(environmental sustainability) pun menjadi penting, sehingga intervensi

fisik pun sudah semestinya memperhatikan konteks lingkungan.

Perencanaan fisik tetap harus dilandasi pemikiran jangka panjang.

b. Rehabilitasi Ekonomi

Revitalisasi yang diawali dengan proses peremajaan artefak urban

harus mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi. Perbaikan fisik

kawasan yang bersifat jangka pendek, diharapkan bisa mengakomodasi

kegiatan ekonomi informal dan formal (local economic development),

sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi kawasan kota

(P.Hall/U.Pfeiffer, 2001). Dalam konteks revitalisasi perlu dikembangkan

fungsi campuran yang bisa mendorong terjadinya aktivitas ekonomi dan

sosial (vitalitas baru).

c. Revitalisasi Sosial atau Institusional

Keberhasilan revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu

menciptakan lingkungan yang menarik (interesting), jadi bukan sekedar

membuat beautiful place. Maksudnya, kegiatan tersebut harus berdampak

positif serta dapat meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial

masyarakat/warga. Sudah menjadi sebuah tuntutan yang logis, bahwa

kegiatan perancangan dan pembangunan kota untuk menciptakan

lingkungan sosial yang berjati diri dan hal ini pun selanjutnya perlu

didukung oleh suatu pengembangan institusi yang baik.

2.1.9. Contoh Kasus yang Ada

Desa Adat Panglipuran Bangli Bali.

Page 40: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-9

Gambar. II.1 . Jalan Utama Desa

Desa adat Penglipuran berlokasi pada Kabupaten Bangli yang berjarak 45

Km dari Kota Denpasar, Desa adat yang juga menjadi objek wisata ini sangat

muda dilalui. Karena letaknya yang berada di Jalan Utama Kintamani, Bangli.

Desa Penglipuran ini juga tampak begitu asri, keasrian ini dapat kita rasakan

begitu memasuki kawasan Desa. Panglipuran merupakan satu dari sembilan desa

adat yang ada di Bali. Desa ini berada di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli,

Bali.

Secara arsitektur, yang menarik dari desa ini adalah pola huniannya. Setiap

bangunan yang ada di masing-masing pekarangan ditata dengan rapi. Keunggulan

Gambar. II.2. Pembaharuan Material Angkul-Angkul

Sumber: Dok Pribadi

Page 41: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-10

dari desa Penglipuran ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Bali adalah :

Bagian depan rumah serupa dan seragam dari ujung utama desa sampai bagian

hilir desa. Desa tersusun sedemikian rapinya yang mana daerah utamanya terletak

lebih tinggi dan semakin menurun sampai daerah hilir. Selain bentuk depan yang

sama, juga bahan tanah untuk tembok dan untuk bagian atap terbuat dari

penyengker dan bambu untuk bangunan diseluruh desa.

Sejak tahun 1992 desa ini ditetapkan menjadi desa wisata. Pemerintah ingin

menonjolkan ciri khas desa ini untuk dapat menarik perhatian wisatawan Bali.

Perpaduan tatanan tradisional dengan banyak ruang terbuka pertamanan yang asri

membuat desa ini membuat kita merasakan nuansa Bali pada dahulu kala.

Penataan fisik dan struktur desa tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang

teguh oleh masyarakat Adat Penglipuran dan budaya masyarakatnya juga sudah

berlaku turun temurun. Meskipun kini sudah menggunakan material yang bukan

aslinya, tatanan pola setiap bangunan tetap mencerminkan sebagai sebuah

bangunan arsitektur tradisional. Warga masayrakat desa pun memiliki kesadaran

yang sama dengan pemerintah akan keberadaan dan kelangsungan desa adat

mereka. Mereka tetap mempertahankan pola tatanan desa secara fisik dengan

sedikit perubahan yang tidak bersifat prinsipil serta tetap melestarikan acara-acara

adat keagamaan.

Setidaknya terdapat 3 pembagian zona; zona hulu, zona pawongan atau zona

pemukiman, dan zona kelod atau teben. Ketiga zona ini letaknya membujur dari

arah utara ke selatan dengan poros tengah berupa jalan desa yang disebut rurung

Gambar .II.3. Balai Pertemuan Desa

Sumber:Dok. Pribadi

Page 42: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-11

gede. Jalan desa ini jugs memisahkan bagian zona pawongan menjadi dua, bagian

barat yang disebut Kauh dan di sebelah timur yang disebut Kangin. Jika

diibaratkan sebagai tubuh manusia, zona hulu adalah bagian kepala, zona

pawongan adalah bagian tubuh, dan zona kelod adalah bagian kaki. Di bagian

zona hulu, terdapat bangunan suci atau disebut parahyangan. Di sini terdapat pura

yang bernama Pura Penataran, tempat bersembahyang warga desa.

Di zona pawongan yang merupakan zona pernukiman penduduk terdapat 76

pekarangan atau kaveling rumah tempat bermukim warga. Setiap pekarangan yang

memiliki luas sekitar 120 are memiliki satu kepala keluarga dan dihuni turun

temurun. Di setiap pekarangan terdapat beberapa bangunan seperti sanggah

(tempat bersembahyang di rumah), dapur, bale sangkanan, clan lumbung. Seiring

perkembangan jaman, beberapa fungsi bangunan ini berubah. Meski berganti,

letak setiap bangunannya tidak bergeser. Bangunan lumbung contohnya. Kini,

bangunan lumbung ada yang dibangun dan berfungsi sebagai rumah induk tempat

bermukim warga. Selain pergeseran fungsi, material pembentuknya juga diganti.

Sebagai contoh, bangunan dapur yang dulunya menggunakan anyaman bambu

kini ada yang diganti dengan batu bata.

Sedangkan zona kelod adalah zona yang terdapat tempat pemakaman. Jika

ada warga yang meninggal, jenazah akan dimakamkan di sana. Warga Desa

Penglipuran tidak mengenal ritual pembakamn jenazah sehingga jenazah harus

dimakamkan. Hingga sekarang, tatanan pola hunian seperti ini tetap masih

dipertahankan sehingga sangat menarik untuk dikunjungi.

2.2. Kepariwisataan

2.2.1. Pemahaman Pariwisata

· Menurut Drs. Oka A. Yoeti (1996)

Suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang

diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan

untuk berusaha (bussines) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi,

Page 43: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-12

tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya

untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

· Menurut Prof. Hunziker dan Prof. Kraff (A.Yoeti. 1960)

Keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan

pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara,

asalkan pendiaman itu tidak mempunyai penghasilan dari aktifitas yang

bersifat sementara itu.

Pelaku wisata biasa disebut dengan wisatawan. Menurut Yoeti (1996)

wisatawan adalah orang atau sekumpulan orang yang bepergian dari tempat

tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan sukarela dan berdiam di

tempat itu selama lebih dari 24 jam dengan tujuan-tujuan seperti: rekreasi,

berlibur, keperluan pelajaran, pengetahuan dan kebudayaan, olah raga, dinas,

usaha,dll.

2.2.2. Motivasi Perjalanan

Menurut MacIntos dalam Pengantar Ilmu Pariwisata, motivasi perjalanan

wisata dapat dikelompokan sebagai berikut:

· Physical Motivation: hasrat untuk mengembalikan kondisi fisik, beristirahat,

santai, berolah raga, atau pemeliharaan kesehatan agar kegairahan bekerja

timbul kembali.

· Cultural Motivation: keinganan pribadi seseorang untuk melakukan

perjalanan wisata agar dapat melihat dan mengetahui negara lain,

penduduknya, tata cara hidupnya serta adat istiadat yang berbeda dengan

negara lainnya.

· Interpersonal Motivation: didorong oleh keinginan untuk mengunjungi sanak

keluarga, kawan-kawan, atau ingin menghindarkan diri dari lingkungan kerja,

ingin mencari teman-teman baru dan lain-lain.

· Status and Prestige Motivation: untuk memperlihatkan siapa dia,

kedudukannya status dalam masyarakat tertentu demi prestige pribadi. Jadi

Page 44: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-13

sifat perjalanan disini sangat emosional dan kadang dihubungkan dengan

perjalanan bisnis, dinas, pendidikan, profesi, hobi, dll.

2.2.3. Sarana dan Prasarana Pariwisata

Prasarana Pariwisata

· Prasarana Umum

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah sistem penyediaan air bersih,

pembangkit tenaga listrik, jaringan jalan raya, dan jembatan, airport,

pelabuhan laut, terminal, stasiun kereta api dan telekomunikasi.

· Kebutuhan Masyarakat Banyak

Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak seperti

rumah sakit, apotik, bank, kantor pos, pom bensin, dll.

Sarana Pariwisata

Adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar prasarana kepariwisataan

dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan pada

wisatawan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka ragam

· Sarana Pokok Kepariwisataan

Perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat bergantung kepada

arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata, termasuk ke

dalam kelompok ini adalah travel agent, tour operator, perusahaan

angkutan wisata, hotel, bar dan restoran, objek wisata dan atraksi wisata

lainnya.

· Sarana Pelengkap Kepariwisataan

Perusahaan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas untuk

rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok

kepariwisataan. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah lapangan

tenis, kolam renang, lapangan golf,dll.

· Sarana Penunjang Kepariwisataan

Page 45: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-14

Perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok dan

berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal. Yang

termasuk ke dalam kelompok ini adalah night club, steambath, casino,

souvenir shop, dll.

2.2.4. Pusat Jajan Serba Ada (Pujasera) sebagai Daya Tarik Pariwisata

2.2.4.1.Pemahaman Pujasera

· Perda DKI Jakarta No.10 Tahun 2004 tentang Kepariwisataan

Pujasera (Foodcourt) merupajan jenis usaha penyediaan makanan

dan minuman pada satu kesatuan tempat atau lokasi tetap tertentu

dengan bangunan permanen atau semi-permanen, yang terdiri dan gerai-

gerai penyediaan makanan dan minuman.

· Menurut Indonesia Shopping Centers. Griya Asri Prima.

Food court adalah area pada sebuah pusat belanja atau mall berupa

ruangan yang besar dan luas (indoor plaza) yang terdiri dari gerai–gerai

dimana para penjualnya menjual berbagai jenis makanan dan minuman

yang dilengkapi dengan area makan bersama, dengan sistem self–serve.

Foodcourt pertama kali dipopulerkan pada tahun 1980an di pusat

belanja atau mall dan bandar udara di Amerika Serikat.

Untuk memudahkan pengunjung dalam memilih, biasanya gerai–

gerai yang ada di Foodcourt dikelompokkan berdasarkan jenis menu

Gambar .II.4. Counter Food Court

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Food_court

Page 46: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-15

yang ditawarkan. Foodcourt seringkali dibuat dengan konsep terpadu.

Artinya selain sebagai tempat makan, juga menjadi tempat hiburan

dengan menyediakan berbagai arena hiburan seperti arena bermain

anak, bioskop, bowling dan bola sodok. Sementara orang tua menikmati

makanan dan minuman, anak–anaknya dapat bermain di arena bermain

anak yang letaknya berdekatan sehingga mudah dalam pengawasan.

Begitu pula dengan anak remaja, dapat bermain bowling dan billiar.

Atau bila ada anggota keluarga yang ingin menonton bioskop sementara

yang lainnya tidak ingin, yang tidak ikut dapat menunggu di foodcourt.

· Food court adalah sebuah tempat makan yang terdiri dari counter-

counter makanan yang menawarkan aneka menu yang variatif. Food

court merupakan area makan yang terbuka dan bersifat informal.Area

ini biasanya berada di mal-mal atau pusat perbelanjaan,perkantoran

modern dan universitas-universitas serta sekolah-sekolah yang modern

(dikutip dari http://foodcourtmanager.blogspot.com/)

· Tugas Akhir Anne Listijo Univ.Kristen Petra Surabaya “Perancangan

Interior Pujasera Khas Jawa Timur di Surabaya”

Pujasera (Pusat Jajan Serba Ada) adalah sebuah tempat yang

menyediakan berbagai makanan dan kudapan.

2.2.4.2.Macam konsep pelayanan Pujasera (dikutip dari

http://foodcourtmanager.blogspot.com/)

a) Konsep fast food

Gambar.II.5. Konsep fast food

Sumber: http://dubaihoding.com/

Page 47: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-16

Konsep fast food adalah sebuah konsep dimana pengunjung

diarahkan untuk langsung memesan makanan atau minuman di counter-

counter yang siap melayani mereka.

b) Konsep table manner

Table manner adalah suatu konsep dimana pengelola memanjakan

customer/pengunjung dengan melayaninya tanpa harus beranjak dari

kursi.

2.2.4.3.Bentuk Penataan Bagian-Bagian Pujasera

a) Area Makan

· Indoor

Area makan yang terdiri dari kelompok-kelompok meja dan kursi

dengan jumlah kursi 2-6 setiap mejanya. Untuk pengunjung yang datang

dalam jumlah besar dapat duduk bersama dengan menggabungkan

beberapa meja.

Gambar.II.6. Pelayan food court

Sumber: http://ags-diary.blogspot.com/

Gambar.II.8. Meja dan Kursi food court yang menyambung

Sumber: http://www.michaelturton.com/

Gambar.II.7. Kursi food court untuk 2-6 orang

Sumber:

http://shoppingtownfoodcourtblog.syracuse.com/

Page 48: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-17

· Outdoor

Untuk area makan outdoor terkesan lebih santai daripada yang

indoor. Furniturenya menggunakan bahan yang tahan cuaca.

Perletakkan meja dan kursinya tergantung dari suasana yang ingin

dibentuk di dalam area food court. Pada gambar di atas merupakan food

court yang menampilkan suasana perkotaan, dimana penataan furniture

yang teratur dan terkesan mengisi ruang di antara counter, bahan

furnitur yang digunakan lebih modern dan sederhana.

Berbeda dengan gambar di samping yang menampilkan suasana

alam. Penataan meja dan kursi tidak terlalu teratur namun disesuaikan

dengan elemen alam yang ada di sekitarnya seperti taman dan kolam.

Penggunaan furniture-nya disesuaikan dengan sekitarnya yang

bernuansa alami.

Gambar.II.9. Area Makan Outdoor Food Court

Sumber: http://subu-story.blogspot.com dan http://igougo.com

Gambar.II.10. Meja Kursi Berpayung

Sumber: http://ags-diary.blogspot.com/

Page 49: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-18

b) Counter / stand

Penataan counter food court yang sering ditemui sekarang ini

menempati bagian tertepi dari keseluruhan area food court (food court yang

ada sekarang ini banyak ditemui di dalam shopping mall). Biasanya alurnya

mengikuti bentuk food court.

Counter food court dengan alur melingkar, pengunjung yang

berputar mengelilinginya akan kembali ke titik awalnya memulai berjalan.

Bentuk ini memiliki keuntungan yaitu semua counter memiliki posisi yang

sama-sama strategis, pengunjung dapat melihat ke semua counter.

Food court dengan jenis penataan counter-nya bersegi memiliki

keuntungan penataan yaitu dapat memuat lebih banyak meja kursi.

Kekurangannya adalah counter yang posisinya berada di sudut kurang

mendapat perhatian lebih dari pengunjung.

Gambar.II.11. Sirkulasi Melingkar pada Food court

Sumber: http://circular_mall-hall-of-

fame.blogspot.com/

Gambar.II.12. Sirkulasi Bersegi pada Food court

Sumber: http://otineka-mall.ca/

Gambar.II.13. Sirkulasi Linear pada Food court

Sumber: http://linear_travelpod.com/

Page 50: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-19

Penataan food court ini berbentuk linier, counter serta penataan

kelompok meja dan kursi dibuat memanjang ke satu arah. Posisi seperti ini

memiliki kelemahan yaitu pengunjung cenderung enggan untuk berjalan

hingga ke counter yang berada di ujung food court karena terasa jauh.

Counter food court seperti di atas sering di temui di tepi area food

court yang berdekatan dengan void juga di tengah-tengah area makan.

Makanan yang dijual lebih sederhana cara memasaknya sehingga tidak

membutuhkan area servis yang perlu di tutupi dari pengunjung. Bahkan

proses memasak atau meraciknya ini menjadi point of interest dari tiap-tiap

island counter yang menarik perhatian pengunjung.

2.2.4.4.Contoh Kasus Pujasera yang Ada

a) Kemang Food Festival (KFF)

Kemang Food Festival (KFF) bentuknya menyerupai foodcourt yang

ada di pusat perbelanjaan. Gerai-gerai makanan mengitari meja dan kursi

yang ada. Bedanya yaitu KFF berada di luar gedung. Interior dan eksterior

KFF didominasi dengan lantai batu, meja kursi dari kayu, pohon kamboja di

antara meja dan kursi, gemericik air pancuran dan langit yang gelap.

KFF beralamat di jl. Kemang Raya no.19 Mampang Prapatan Jakarta

Selatan. Tempat ini sering digunakan oleh anak muda Jakarta untuk

berkumpul, lokasinya pun sangat strategis yaitu di daerah Kemang dan juga

kesan modern life style yang ditunjukannya.

Gambar.II.14. Island Counter pada food court

Sumber: http://janetong.com/

Page 51: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan

Gambar.II.16. Area Makan KFF

Sumber: http://adilla.enjoyday.com/

Foodcour

kursi yang dipasangkan dengan meja besar yang digunakan untu

berkumpul dalam jumlah besar.

beratap dan juga meja

memanjang di dua sisi di kanan dan kiri area duduk.

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

Gambar.II.15. Area Makan KFF

Sumber: http://adilla.enjoyday.com/

Area Makan KFF

http://adilla.enjoyday.com/

Gambar.II.17. Area Makan KFF

Sumber: http://adilla.enjoyday.com/

Foodcourt ini menggunakan konsep outdoor,dengan duduk di kursi

kursi yang dipasangkan dengan meja besar yang digunakan untu

berkumpul dalam jumlah besar. Namun selain itu juga tersedia tempat

beratap dan juga meja-meja berpayung. Counter-counter makanan berada

memanjang di dua sisi di kanan dan kiri area duduk.

Gambar.II.18. Live Music KFF

Sumber: http://adilla.enjoyday.com

II-20

Area Makan KFF

http://adilla.enjoyday.com/

,dengan duduk di kursi-

kursi yang dipasangkan dengan meja besar yang digunakan untuk

Namun selain itu juga tersedia tempat

makanan berada

Page 52: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-21

KFF beroperasi dari pukul 17.00 hingga 02.00. Pengunjung dapat

menikmati suasana KFF dengan ditemani live music setiap harinya dan juga

tersedia fasilitas hotspot.

Kesimpulannya adalah KFF merupakan satu tempat yang

mengakomodasi keinginan pengunjung untuk mendapatkan berbagai

macam makanan dan minuman, berkumpul dan menikmati hiburan dengan

suasana outdoor yang santai dan akrab.

b) Plaza UGM Foodcourt

Plaza UGM Food court yang berlokasi di belakang gedung BNI dan

gelanggang mahasiswa UGM ini merupakan kumpulan pedagang kaki lima

yang dulunya berjualan di jalan Pancasila UGM SK Rektor UGM No.

256/P/SK/HT/2008 tentang usaha kecil di lingkungan kampus UGM 2 Juni

2008. Pedagang-pedagang ini dipindahkan karena membuat lingkungan jalan

Pancasila menjadi kumuh. Tempat ini sangat digemari mahasiswa sebagai

tempat berkumpul karena selain sangat nyaman, tempat ini juga dilengkapi

dengan fasilitas hotspot, panggung pentas kecil dan tempat duduk dengan

kursi juga lesehan, lengkap dengan tempat cuci tangan dan tempat sampah.

Food court ini buka dari 07.30 - 17.30 WIB. Dikelola oleh PT. Gama

Multi Usaha Mandiri yang merupakan perusahaan investasi dan holding

company milik Universitas Gajah Mada.

Gambar.II.19. Area Makan Outdoor Food Court

Sumber: http://blog.kenz.or.id/2009/03/10/food-court-plaza-campus-ugm.html

Page 53: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-22

Kesimpulannya adalah Plaza Campus ini lebih ditujukan untuk mahasiswa

sekedar berkumpul dan makan yang bebas dengan duduk di kursi ataupun lesehan

dan suka mencari variasi berbagai makanan.

c) Corner Tebet Utara (C’TU)

Corner Tebet Utara (C’TU) berada di daerah Tebet Utara Jakarta

Selatan, sebuah kawasan bisnis baru yang banyak dikunjungi terutama oleh

anak muda. Di tempat ini menyediakan berbagai macam makanan yang

ditempatkan pada ruang-ruang kecil mirip kios, area makannya terbagi

menjadi bagian outdoor berupa set meja kursi berpayung serta bagian

indoor. Pada bagian paling depan dari C’TU ditempatkan beberapa set

meja berpayung serta empat buah kursi berbentuk silinder untuk

menunjukan aktifitas utama dari C’TU adalah menikmati makanan.

Gambar.II.20. Area Duduk dan Wastafel

Sumber: http://blog.kenz.or.id/2009/03/10/food-court-plaza-campus-

Gambar.II.21. Area Makan Bagian Depan C’TU

Sumber: http://www.motodream.net/

Page 54: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-23

Pada bagian samping C’TU juga terdapat area makan outdoor, yang

membedakan dengan yang di bagian depan adalah meja dan kursinya.

Meja dan kursinya terbuat dari kayu berpelitur coklat tua, kursinya

merupakan kursi lipat bersandaran.

Bangunan C’TU ini terlihat dari bentuknya pada awalnya

merupakan rumah tinggal. C’TU terdiri dari 2 massa bangunan, bagian

atapnya dihubungkan dengan atap polycarbonate berwarna putih. Bagian

bawahnya diletakkan beberapa set meja kursi untuk dua orang dan di

kanan-kirinya berjajar konter-konter makanan. Pada area makan ini,

walaupun indoor tapi mendapatkan kesan outdoor dengan adanya

pencahayaan di bagian atap.

Bagian dalam C’TU terbagi menjadi 2 area, satu sisi untuk konter

dan satu sisi lainnya yang lebih luas untuk area makan. Set meja kursi yang

tersedia ada dua jenis, set meja dan kursi lipat untuk dua orang dan jenis

Gambar.II.22. Bagian Samping C’TU

Sumber: http://www.motodream.net/

Gambar.II.23. Area Makan Indoor 2 Seats

Sumber: http://www.motodream.net/

Page 55: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-24

lainnya set meja panjang dan kursi dari kayu yang memberikan kesan

suasana yang hangat.

2.2.5. Homestay sebagai Sarana Akomodasi Pariwisata

Usaha akomodasi adalah penyelenggaraan pelayanan penginapan yang

dikelola oleh suatu badan atau perseorangan, pada suatu tempat atau lokasi

tertentu dengan bangunan permanen termasuk didalamnya penyediaan berbagai

fasilitas dan jasa penunjang lainnya sesuai kebutuhan tamu dan pengunjung.

Jenis dan bentuk pelayanan akomodasi dapat berkembang sesuai dengan

kualitas dan tuntutan pasar, seperti: hotel butik, hotel terapung.

2.2.5.1.Pemahaman Homestay

· Perda DKI Jakarta No.10 Tahun 2004

Jenis usaha akomodasi yang mempergunakan sebagian dan rumah

tinggal atau bangunan permanen khusus untuk penginapan dengan

perhitungan pembayaran harian serta dapat menyediakan fasilitas

penyediaan makanan dan minuman, serta pengembangan fasilitas

penunjang lainnya yang diperlukan.

· Klasifikasi Supplementary Accomodation menurut Oka A.Yoeti (A.

Yoeti, 1996)

Gambar.II.24. Area Makan Indoor dan Counter Penjualan

Sumber: http://www.motodream.net/

Page 56: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-25

Yaitu suatu jenis akomodasi yang berasal dari rumah-rumah rakyat

yang telah di-up grade sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat

kesehatan untuk tempat tinggal sementara dalam jangka waktu pendek.

2.2.5.2.Perkembangan Homestay

Pada awalnya homestay hanya merupakan sebuah rumah penduduk desa

yang memiliki sebuah kamar yang mereka sediakan untuk tempat tinggal

sementara pengunjung desa dengan segala keperluan. Pengunjung dilayani

dengan pelayanan ala kadarnya dan dianggap seperti saudara sendiri.

Kemudian lama kelamaan konsep seperti ini ditangkap untuk dijadikan lahan

usaha masyarakat desa. Mereka mulai menambah dan memperbaiki kondisi

fisik kamar dan menambah beberapa fasilitas yang menyamankan tamu.

Mereka juga memberikan pelayanan makan pagi yang kemudian popular

dengan istilah bed and breakfast.

Bondan Winarno menuliskan pengalamannya yang berhubungan dengan

homestay pada salah satu artikel di website jalan sutra. Di Malaysia terdapat

sebuah penginapan murah bernama Hutton Lodge yang tepatnya berada di

Penang. Hutton Lodge adalah sebuah rumah tua yang diperbaiki tanpa

merombak arsitekturnya, dan dijadikan semacam fasilitas bed & breakfast.

Interior kamarnya minimalis, tetapi bersih. Kamar mandinya pun sangat

bersih.

Gambar.II.25. Hutton Lodge Penang Malaysia

Sumber: http://backpackies.com/

Page 57: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-26

Fasilitas ruang tamu yang luas dan nyaman itu justru menciptakan

suasana yang homey. Para tamu hotel saling berkenalan dan mengobrol akrab

di common room, seperti layaknya para saudara sepupu yang sedang

berkumpul di rumah kakek dan nenek ketika mudik liburan.

Bondan mengatakan, dahulu sebelum Kuta berkembang menjadi

sekarang ini, fasilitas penginapan yang paling populer adalah homestay –

yaitu rumah-rumah penduduk yang beberapa kamarnya disediakan khusus

untuk disewakan bagi para wisatawan kelas ransel (backpackers). Saat ini,

hampir tidak ada lagi fasilitas homestay di Bali. Semuanya telah berubah

menjadi hotel-hotel kelas melati – bahkan sampai di gang-gang kecil. Selain

hotel melati, juga banyak tersedia kamar kost (boarding room) yang dapat

disewa bulanan. Kamar kost lebih dimanfaatkan oleh para karyawan agar

dekat ke tempat kerja, sekalipun banyak juga para long-staying guests yang

memakainya.

2.2.5.3.Homestay Saat ini

Homestay dapat dijadikan magnet baru dalam dunia kepariwisataan

karena memberikan tawaran berbeda dari liburan biasa yang lebih

menghabiskan uang. Pengunjung tidak hanya disuguhi acara berbelanja

melainkan hidup bersama masyarakat pedesaan. Nilai lebih dari jenis

akomodasi wisata ini, pengunjung akan merasakan keramahan dari pemilik

rumah dan hidup seperti masyarakat pedesaan

Fasilitas yang disediakan sama seperti hotel di kota. Homestay memiliki

keunggulan lain, yakni lebih murah dibandingkan di hotel. Dan yang

terpenting, pengunjung mendapatkan kenangan yang tak terlupakan karena

hidup bersama masyarakat dan belajar mengenai budaya di homestay tersebut.

Yogyakarta dan Bali memiliki banyak homestay dengan suasana khas lokal

yang menarik pengunjung untuk menginap dan mereka dapat lebih memaknai

liburan mereka.

Page 58: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-27

Dinas Budaya dan Pariwisata Surakarta adalah dinas yang bertugas

menginventaris data-data semua jenis penginapan termasuk homestay yang

ada di Surakarta. Khususnya di Surakarta ini belum terdapat undang-undang

atau peraturan yang secara khusus mengatur tentang keberadaan homestay.

Homestay belum bisa dimasukkan ke dalam klasifikasi golongan hotel secara

khusus seperti hotel melati dan juga belum ada perencanaan kajian yang

mengarah ke penggolongan penginapan jenis homestay.

2.2.5.4.Persyaratan Hotel Melati 2

Dalam Lampiran Peraturan Walikota Surakarta No.15 Tahun 2009 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surakarta No.3 tahun 2005

tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata, diuraikan tentang persyaratan

penggolong hotel –hotel melati, yaitu:

Tabel II.2. Persyaratan Penggolongan Hotel-Hotel Melati

No Unsur – Unsur Persyaratan Uraian Persyaratan

1 Lokasi & Lingkungan - Mudah dicapai kendaraan umum/pribadi langsung ke

hotel

- Harus menghindari pencemaran, kebisingan, bau,

debu/asap & serangga.

2 Taman Taman dalam/ luar

3 Tempat Parkir Tersedia tempat parker untuk tamu hotel, tidak becek,

tersedia saluran air.

4 Bangunan - Memenuhi persyaratan perizinan sesuai dengan UU

yang berlaku

- Tersedia telepon 1 (satu) saluran lokal, interlokal

- Tersedia alat pemadam kebakaran

5 Kamar Tamu - Minimal kamar standar 10 (sepuluh) buah

- Kamar mandi luar/dalam

- AC/Non AC

6 Lobby - Harus mempunyai lobby

- Tersedia sofa, meja, peta kota, da propinsi

Page 59: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-28

2.2.6. Preseden Homestay

a) Indraloka Homestay Yogyakarta

- AC/Non AC

7 Toilet Umum Tersedia di lobby terpisah untuk pria dan wanita

8 Front Office - Tersedia tempat penerima tamu, information desk, dan

tempat kasir, P3K

- Tersedia pelayanan selama 18 jam meliputi: penitipan

barang, penerangan, telepon/telegram, pembayaran

rekening.

9 Gudang Tersedia gudang tempat penyimpan barang kebutuhan

10 Fasilitas Karyawan Tersedia KM/WC dan tempat ibadah untuk karyawan

11 Organisasi - Harus memiliki struktur organisasi yang jelas

- Tersedia uraian tugas untuk setiap tingkat jabatan

12 House Office - Kamar, tersedia pelayanan: penggantian lena min.1 kali

sehari

- Area Publik: tempat abu rokok& sampah, selalu dalam

keadaan bersih

- Tersedia air panas

13 Ruang Karyawan - Fasilitas karyawan harus dalam keadaan bersih

memenuhi sanitasi

- Instalasi & perlengkapan KM?WC berfungsi dengan

baik & tidak membahayakan pemakai.

14 Pelayanan makanan dan

minuman

Tersedia pelayanan makanan dan minuman

Gambar.II.26. Indraloka Homestay

Sumber: http://momenku.com/pb_detail_prd.asp?Id=216

Page 60: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-29

Indraloka adalah sebuah homestay bernuansa coklat yang terletak di

wilayah strategis Yogyakarta. Homestay Indraloka Rumah ini dibangun pada

tahun 1930 oleh Van der Vin. Pada waktu ibukota RI pindah ke Yogyakarta,

rumah tersebut menjadi rumah dinas Dr. Prawoto Mangkusasmita, salah satu

anggota DPR dari partai Masyumi. Setelah ibukota RI pindah kembali ke

Jakarta, rumah tersebut berada di bawah Jawatan Perumahan Yogyakarta. Pada

tahun 1960 dibeli oleh Bp. Moerdiyono Danoesastro, dan mulai tahun 1970

dipergunakan sebagai homestay. Bangunan ini menghadap kearah selatan,

mempunyai arsitektur yang sangat unik berupa bangunan tinggi dengan atap

yang sangat curam. Bangunan terdiri dari dua lantai, pada sisi selatan terdapat

teras berbentuk segi delapan yang saat ini telah diubah menjadi ruangan

tertutup. Pada awalnya atap terbuat dari sirap, namun sekitar tahun 2005 diganti

dengan genteng untuk mempermudah perawatan. Secara arsitektur bangunan

ini menciptakan bangunan tradisional yang bercampur Eropa (bangunan indis).

Menginap di Indraloka Homestay, tamu disuguhi dengan paduan nuansa

Jawa dan Eropa di setiap ruang. Sambil duduk di kursi khas Jawa berbahan

kayu jati ditemani secangkir kopi di meja marmer, anda bisa memandang

pernak-pernik kuno di setiap sudut ruang tengah, seperti patung-patung kayu,

setrika kuno, furniture kuno berdesain Jawa, juga foto hitam putih suami istri

Moerdiyono Danuesastro, sang pemilik homestay, jepretan tahun 1948. Begitu

Gambar.II.27. Taman dan Meja Kopi

Sumber: http://www.bayoe.web.id/wordpress/2007/06/18/yogyakarta-indraloka-homestay/

Page 61: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-30

keluar dari homestay dan berada di taman, bangunan kuno lain yang kini masih

bertahan juga dapat anda lihat.

Kekunoan itu seakan berpadu dengan nuansa kekinian dengan fasilitas

yang disediakan. Indraloka Homestay memiliki 8 kamar yang seluruhnya ber-

AC, tempat tidur nyaman, televisi di setiap ruang dan kamar mandi dalam.

Tamu juga mendapatkan teh atau kopi serta makanan yang disediakan setiap

paginya.

Karena fungsi awalnya sebagai rumah, kamar-kamar yang ada di

Indraloka memiliki luasan yang berbeda, hal ini berpengaruh terhadap pola

dekorasi setiap kamar. Seperti halnya rumah tinggal, indraloka memiliki ruang

bersama yang bisa dimanfaat semua tamu untuk duduk-duduk, mengobrol,

menonton tv dengan keluarga, kerabat atau bahkan sesama tamu homestay.

Gambar.II.28. Kamar tidur

Sumber: http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-hotel/budget/indraloka-homestay/

Page 62: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-31

Sejumlah konsumen telah merasakan kenyamanan Indraloka Homestay.

Di tahun 70-an, peserta rally mobil internasional pernah menginap di tempat

ini. Dan, di tahun 1995 - 2000, homestay ini menjadi penginapan bagi banyak

pelajar asing. Kini, banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara

yang menginap dan mengatakan bahwa nuansa homestay ini sangatlah homey.

Sekaranglah saatnya anda ikut mencoba merasakan nuansa coklat manis,

Eropa, dan Jawa dengan menginap di Indraloka Homestay. Indraloka juga

memiliki dining room yang biasa digunakan untuk perjamuan dalam jumlah

kecil.

b) Homestay Cakra Kauman

Cakra Homestay merupakan rumah milik Bapak Bintoro yang sekarang

ini juga difungsikan sebagai homestay bagi turis-turis di daerah Kauman.

Homestay ini tepatnya berada di jalan Cakra II/15 Kampung Batik Kauman.

Rumah ini dibangun oleh eyang dari Pak Bintoro, pemiliknya saat ini,

yang merupakan saudagar batik pada jaman dahulu. Rumah ini dibangun

sekitar tahun 1800an di atas lahan sekitar 3000m2. Dari depan penginapan ini

hanya terlihat sebagai tembok tinggi dengan 2 buah pintu kayu lebar berwarna

coklat.

Gambar.II.29. Ruang Duduk dan Ruang Makan Utama

Sumber: http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-hotel/budget/indraloka-homestay/

Page 63: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-32

Cakra homestay masih mempertahankan bentuk dan juga struktur rumah

lama gaya Jawa karena itu adalah pesan dari eyang Pak Bintoro supaya tidak

mengubahnya. Rumah ini lengkap seperti rumah kampung batik Kauman

lainnya yang terdiri dari pendhopo, pringgitan, senthong, emper, gandhok,

pawon dan juga loteng yang dulunya digunakan untuk menjemur batik.

Di balik dinding pagar di depan, dapat ditemui sebuah bangunan terpisah

berukuran kecil yang tidak berpintu. Bangunan ini difungsikan sebagai

resepsionis.Pendhopo yang dahulunya digunakan sebagai tempat menerima

tamu, sekarang masih difungsikan sebagaimana fungsi sebelumnya. Di

pendhopo ini terdapat beberapa set meja kursi yang sering digunakan tamu

sebagai meja makan.

Gambar.II.30. Pintu Masuk Gerbang Depan

Sumber: dok.Pribadi

Gambar.II.31. Resepsionis

Sumber: dok.Pribadi

Page 64: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-33

Area pringgitan dan senthong kini tidak difungsikan lagi seperti dulu,

hanya difungsikan sebagai gallery koleksi barang kuno dan sebagai gudang.

Gambar.II.32. Pendhopo

Sumber: dok.Pribadi

Gambar.II.33. Pringgitian

Sumber: dok.Pribadi

Gambar.II.35. Emper sebagai Kamar Tidur Keluarga

Sumber: dok.Pribadi

Gambar.II.34. Gandhok sebagai Guestroom

Sumber: dok.Pribadi

Page 65: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-34

Emper di sebelah kanan dan kiri pendhopo sekarang digunakan sebagai

kamar pribadi dua anak Pak Bintoro.

Eyang Pak Bintoro dahulu memiliki 11 orang anak, sehingga kamar yang

ada pun juga 11 kamar. Dahulu disebut gandhok. Sekarang kamar-kamar

tersebut menjadi kamar sewaan dengan fasilitas kamar mandi dalam atau di

luar kamar.

Setelah memutuskan untuk membuat homestay, pawon yang ada di

belakang pendopo kemudian dibongkar bagian depannya kemudian dibuatnya

kolam renang sebagai fasilitas tambahan homestay.

Gambar.II.37. Fasilitias Kolam Renang

Sumber: dok.Pribadi

Gambar.II.36. Kamar Tidur Tamu

Sumber: dok.Pribadi

Page 66: Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5531/1/207201411201103171.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ... Program Studi Arsitektur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pujasera dan Homestay Kauman Surakarta

II-35

Cakra Homestay tidak hanya menawarkan penyewaan kamar, namun bila

ada pengunjung yang meminta untuk diajarkan kesenian Jawa, Pak Bintoro

bersedia memanggilkan guru untuk berlatih di Cakra. Pelatihan yang paling

sering diminta turis mancanegara adalah seni tari, karawitan dan gamelan.

Untuk berlatih tari, Pak Bintoro menyediakan studio tari di atas garasi yang

satu sisi dindingnya terbuka. Di gandhok sebelah kanan paling depan, tidak

digunakan sebagai kamar, namun digunakan sebagai kelas untuk pelajaran

gamelan.

Gambar.II.38. Fasilitias Studio Gamelan dan Tari

Sumber: dok.Pribadi