Upload
dinhdung
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
2016
i LAPORANKINERJA
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan berkah dan rahmat-Nya atas tersusunnya Laporan Kinerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam tahun 2018.
Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang
berfungsi, antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas pelaksanaan
tugas dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dan wujud transparansi
serta pertanggungjawaban kepada masyarakat serta merupakan alat kendali dan alat
pemacu peningkatan kinerja setiap bagian / bidang di lingkungan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam. Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam diukur
atas dasar penilaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang merupakan indikator
keberhasilan pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam
perjanjian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018.
Secara umum capaian kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana yang
ditetapkan, meskipun masih terdapat kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
Masukan dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk pelaksanaan program
dan kegiatan dimasa mendatang
Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan dan penerbitan laporan ini, semoga Laporan Kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam tahun 2018 ini bermanfaat sebagai sumber informasi dan
bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.
Batam, Januari 2019
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam
dr. Achmad FarchannyTri Adryanto, MKM
NIP 196902192002121003
2016
ii LAPORANKINERJA
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .......................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
Daftar Tabel ............................................................................................................... iv
Daftar Grafik .............................................................................................................. v
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan ......................................................................... 2
C. Tugas Pokok dan Fungsi ................................................................. 3
D. Struktur Organisasi .......................................................................... 4
E. Sistematika Penulisan Laporan ........................................................ 5
BAB II : PERENCANAAN KINERJA .................................................................. `6
A. Perencanaan Kinerja ....................................................................... 6
1. Rencana Aksi Kegiatan .............................................................. 6
2. Rencana Kinerja Tahunan........................................................... 10
B. Perjanjian Kinerja ............................................................................. 16
C. Sumber Daya ................................................................................... 17
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................. 22
A. Capaian Kinerja ............................................................................... 22
B. Realisasi Anggaran........................................................................... 95
BAB IV : PENUTUP ............................................................................................. 98
LAMPIRAN
1) Perjanjian Kinerja tahun 2018
2016
iii LAPORANKINERJA
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 2.1 : Indikator Kinerja Dan Target Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
Tahun 2018 ............................................................................................. 10
Tabel 2.2 : Perjanjian Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam 2018 ...... 16
Tabel 2.3 : Laporan Posisi Barang Milik Negara Di Neraca ....................................... 20
Tabel 2.4 : Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja ........................................... 21
Tabel 3.1 : Pengukuran Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan .................... 23
Tabel 3.2 : Realisasi Anggaran Berdasarkan sumber Dana ....................................... 95
Tabel 3.3 : Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja ........................................ 95
Tabel 3.4 : Realisasi Anggaran Berdasarkan Output Kegiatan ................................... 96
2016
iv LAPORANKINERJA
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
DAFTAR GRAFIK Halaman
Grafik 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan ....................................................... 17
Grafik 2.2 Jumlah Pejabat Struktural Berdasarkan Tingkat Eselon .............................. 18
Grafik 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan .................................................... 18
Grafik 2.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan .................................................. 19
Grafik 2.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................. 19
Grafik 3.1 Realisasi Kinerja dan anggaran 2015-2018................................................. 24
LAPORANKINERJA 2018
1
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengacu kepada Perturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Pelaporan Kinerja
sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja Aparatur sebagai
salah satu persyaratan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (good governance).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap instansi
pemerintah sampai dengan eselon II harus memiliki perencanaan strategis lima
tahunan, rencana kerja setiap tahun, penetapan kinerja serta
pertanggungjawaban kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan
adanya sistem ini diharapkan terwujud kegiatan pada instansi pemerintah yang
akuntabel, efektif, efisien, transparan, dan responsif terhadap semua
permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai salah satu lembaga pemerintah
yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kementerian Kesehatan RI sesuai Permenkes 2348 tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 1 dan 2 Tahun 1962 tentang Karantina Laut dan Karantina Udara
serta amanat International Health Regulation (IHR) Tahun 2005 yang
diberlakukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara
yang ikut menandatanganinya, wajib menerapkan prinsip-prinsip tata
pemerintahan yang baik, termasuk penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja terhadap kegiatan dan
anggaran yang telah dilaksanakan.
Sebagai upaya dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik tersebut,
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam terus berupaya untuk memperbaiki
kualitas dari segi performa kerja hingga sistem administrasi pelayanan dan
LAPORANKINERJA 2018
2
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
pertanggungjawaban kinerja, salah satunya dengan penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah yang menjadi kewajiban setiap akhir tahun anggaran.
Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan
menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.
Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan
dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan
dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan
mengacu pada Peraturan Pemerintah Pendayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 53 tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk
pertanggungjawaban Instansi Pemerintah yang memuat gambaran keberhasilan
pencapaian program dan hambatan yang mengakibatkan gagalnya pencapaian
tujuan kegiatan.
Adapun secara lebih jelas dapat digambarkan tentang maksud dan tujuan
disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja Aparatur
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi
dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
LAPORANKINERJA 2018
3
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan RI Nomor
356/MENKES/PER/IV/2008 dan perubahan Nomor. 2348/MENKES/PER /XI
/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kantor
Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan
keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi,
kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan,pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru
dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan
pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
negara. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan
mempunyai fungsi berikut:
1. Pelaksanaan kekarantinaan.
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan.
3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat negara.
4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit
baru, dan penyakit yang muncul kembali.
5. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan
kimia.
6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit
yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional.
7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan
matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan
penduduk.
8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan
alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi
persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor.
10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.
11. Pelaksaaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,
pelabuhan , dan lintas batas darat negara.
LAPORANKINERJA 2018
4
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan di bandara,
pelabuhan , dan lintas batas darat negara.
13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan , dan
surveilans kesehatan pelabuhan.
15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat negara.
16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan RI Nomor
356/MENKES/PER/IV/2008 dan perubahan Nomor. 2348/MENKES/PER /XI
/2011 terdapat susunan Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai
berikut:
Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam di klasifikasikan menjadi kelas I dengan
susunan organisasi sebagai berikut :
1. Bagian Tata Usaha
a. Sub Bagian Program dan Laporan
b. Sub Bagian Keuangan dan Umum
2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
a. Seksi Pengendalian Karantina
b. Seksi Surveilans Epidemiologi
3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
a. Seksi Pengendalian Vektor dan Binatang Penular Penyakit
b. Seksi Sanitasi dan Dampak Risiko Lingkungan
4. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
a. Seksi Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan
b. Seksi Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah
5. Instalasi
6. Wilayah Kerja
7. Kelompok Jabatan Fungsional
LAPORANKINERJA 2018
5
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
E. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam terdiri dari :
1. KATA PENGANTAR
2. DAFTAR ISI
3. DAFTAR TABEL
4. DAFTAR GRAFIK
5. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategik
issued) yang sedang dihadapi organisasi.
6. BAB II PERENCANAAN KINERJA
Pada bab ini diuraikan ringkasan / ikhtisar perjanjian kinerja dan sumber
daya tahun yang bersangkutan.
7. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja, pengukuran kinerja, analisis capain kinerja dan
perbandingan dengan tahun sebelumnya.
B. REALISASI ANGGARAN
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran
8. BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
LAMPIRAN
a. Perjanjian Kinerja
b. Lain – lain yang dianggap perlu
LAPORANKINERJA 2018
6
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara
sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Sebagai salah satu unit pelaksana
teknis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam telah menyusun Rencana Strategis berupa
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun 2015 – 2019, yang merupakan gambaran yang
diharapkan dapat dicapai pada kurun waktu tersebut termasuk di dalamnya visi,
misi, tujuan, dan sasaran serta cara mencapai tujuan organisasi melalui
pelaksanaan berbagai kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya
penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan,
pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta
pengendalian dampak risiko lingkungan (Permenkes RI No. 2348/ 2011).
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga instrumen yaitu: Rencana
Strategis (Renstra) yang merupakan perencanaan 5 tahunan, Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK).
1. RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) TAHUN 2015-2019
Pembangunan Kesehatan Nasional adalah upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan
berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada serta dengan memperhatikan tantangan global maupun spesifik local.
Untuk mendukung terwujudnya upaya yang berkesinambungan tersebut harus
mengacu pada Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian
LAPORANKINERJA 2018
7
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Selanjutnya Menteri
Kesehatan mengamanahkan bahwa Renstra Kementerian Kesehatan harus
dijabarkan dalam Rencana Aksi Program Unit Eselon I.
Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan
pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga. Lebih
lanjut dijelaskan bahwa perencanaan pembangunan nasional menghasilkan
RPJP, RPJM dan rencana pembangunan tahunan.
RPJMN tahun 2015-2019 telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019 (RPJMN). RPJMN oleh Menteri
Kesehatan dijabarkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun
2015-2019 yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan melalui Keputusan Menteri
Kesehatan nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 (Renstra).
Renstra Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 (Renstra) merupakan
dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian
Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun
waktu 2015-2019, maka dalam pelaksanaannya perlu dijabarkan lebih lanjut ke
dalam suatu Rencana Aksi Program (RAP) pada unit organisasi Eselon I dan
Rancana Aksi Kegiatan (RAK) pada unit organisasi setingkat eselon II sesuai
dengan tugas Pokok dan fungsinya.
Berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang
mengacu pada perubahan struktur organisasi Kementerian Kesehatan yang
memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, dan Millenium
Development Goals (MDG’s). Disamping itu, didalam MDG’s (Millenium
Development Goal’s) bahwa meningkatnya pembangunan kesehatan
masyarakat merupakan tujuan utama global yang wajib diwujudkan setiap
anggota WHO. Pembangunan kesehatan di wilayah Pelabuhan merupakan
bagian dari pembangunan kesehatan nasional.
LAPORANKINERJA 2018
8
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Menindaklanjuti Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan Nomor : HK. 02.03/D1/I.1/2088/2015 Tentang
Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Tahun
2015-2019 Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan
maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam telah menyusun Rencana Aksi
Kegiatan Tahun 2015-2019 yang memuat tujuan, dan sasaran serta arah kebijakan
dan strategi yang menjadi pedoman Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
dalam menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2018. Pada awal tahun
2018 terdapat perubahan Rencana Aksi Program di pusat dan untuk penyesuaian
telah dilakukan revisi Rencana Aksi Kegiatan dimana terdapat perubahan target dan
cara perhitungan Indikator Kinerja Kegiatan tahun 2018-2019.
Penjabaran Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
I Batam sebagai berikut :
1) TUJUAN
Mewujudkan pelabuhan laut dan bandara sehat melalui upaya pencegahan
masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah serta pengendalian faktor
risiko penyakit yang disebabkan oleh lalu lintas orang, alat angkutan dan
lingkungan pelabuhan.
2) SASARAN
1. Pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan
melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk
mencegah terjadinya KLB
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan
zoonotic
3. Menurunnya penyakit menular langsung
4. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
Tolak ukur yang digunakan untuk mencapai 4 (empat) sasaran diatas
tertuang pada rencana aksi kegiatan pada tabel indikator kinerja kegiatan
yaitu sebagai berikut :
LAPORANKINERJA 2018
9
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
3) ARAH DAN KEBIJAKAN
1. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit
2. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko
3. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan
4. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah termasuk yang
berdimensi
5. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pencegahan dan
pengendalian penyakit
6. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat
7. Pelayanan kesehatan jiwa
8. Peningkatan keterpaduan program promotif & preventif dlm
pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan
4) STRATEGI
1. Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi
3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi dan inovasi program
4. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5. Memperkuat Jejaring kerja dan kemitraan
6. Memperkuat manajemen logistik
LAPORANKINERJA 2018
10
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
Rencana Kinerja Tahunan tahun 2018 merupakan pedoman pelaksanaan
program dan kegiatan tahun 2018. Sasaran program Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam dalam rencana kinerja tahunan ditetapkan merujuk
pada sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan 2018-2019
(Revisi) serta memperhatikan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Dan Target
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2018
SATUAN
1 Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
97.400 Sertifikat
2 Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100 Persen
3 Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
55.250 Sertifikat
4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
20 Posko
5 Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
3 Pelabuhan
6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
5.281 Sertifikat
7 Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
12 Pelabuhan
8 Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
12 Pelabuhan
9 Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
600 Orang
10 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 Dokumen
11 Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
11 Pelatihan
12 Jumlah pengadaan sarana prasarana 14 Unit
Tabel diatas menyajikan angka yang harus dicapai dalam pelaksanaan
program dan kegiatan sepanjang tahun 2018.
LAPORANKINERJA 2018
11
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Berikut uraian kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam tahun 2018
untuk masing-masing indikator :
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Workshop Simkespel bagi Petugas KKP di Induk dan Wilker
2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan Kesehatan
3) Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan dalam Rangka Penerbitan
PHQC (Port Health Quarantine Clearence)
4) Pemeriksaan Kesehatan Alat Angkut dalam rangka Penerbitan
SSCC/SSCEC (Ship Sanitation Control h. Certificate/ Ship Sanitation
Control Exemption Certificate)
5) Pengawasan tindakan penyehatan alat angkut
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana
di wilayah layanan KKP
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Workshop Petugas KKP dalam pengendalian dan penanggulangan
penyakit berpotensi KLB di pintu masuk negara
2) Refreshing TGC Petugas KKP dengan LS/LP
3) Pertemuan Koordinasi Surveilans kewaspadaan dini dan KLB LP / LS
dan Wilayah kerja
4) Workshop Water Rescue bagi petugas KKP
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakit
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Investigasi dan Penanggulangan Penyakit Menular Berpotensi KLB di
Pintu Masuk Negara dan PLBD
2) Surveilans Aktif, Pengumpulan data bulanan dari fasilitas pelayanan
kesehatan di sekitar pelabuhan / bandara
3) Sosialisasi Pengawasan Lalu Lintas Jenazah ke Lintas Sektor
4) Penerbitan COP
5) Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
LAPORANKINERJA 2018
12
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
1) Pengawasan Arus Mudik pada Situasi Khusus
2) Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan yang Berkoordinasi
dengan Lintas Sektor
3) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan
5. Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Surveilans Pada Situasi Bencana
2) Peningkatan Jejaring Kerja IHR
3) Pelaksanaan Table Top Excercise Penanggulangan KKM
4) Evaluasi Pelaksanaan Table Top
5) Review Rencana Kontijensi
6. Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Sosialisasi Laik Terbang dan Layak Berlayar pada masyarakat di
Pelabuhan/ Bandara
2) Pendampingan Imunisasi Calon Jamaah Haji Batam dan Natuna
3) Pendampingan Imunisasi dan Vaksinasi
7. Jumlah Pelabuhan / Bandara / PLBD yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Pengawasan Sanitasi TPM di pelabuhan / bandara
2) Pengawasan Kualitas Air di Pelabuhan/Bandara
3) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian
Risiko Lingkungan
4) Pemeriksaan Pendahuluan Sanitasi Asrama Haji
5) Sosialisasi Sanitasi TPM Bagi Penjamah Makanan di Wilayah
Pelabuhan / Bandara
6) Kursus Singkat Bagi Penjamah Makanan Catering Haji
7) Penguatan Penyelenggaraan Pelabuhan / Bandara Sehat
LAPORANKINERJA 2018
13
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
8. Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Survei Pengamatan Faktor Risiko Pencegahan dan Pengendalian
Malaria
2) Survei Demam Massal Malaria (Mass Fever Survey) penumpang di
pelabuhan dan bandara
3) Surveilans Migrasi Malaria di Pelabuhan / Bandara
4) Monitoring Penggunaan Insektisida Pada BUS
5) Uji Resistensi Nyamuk
6) Pengawasan Tindakan Desinseksi di Alat Angkut
7) Pengendalian Vektor DBD
8) Pengendalian Vektor Pes
9) Pengendalian Vektor Diare
10) Pengendalian Vektor Malaria
11) Diklat Pengendalian Tikus dan Pinjal
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Koordinasi Pelaksanaan Haji Embarkasi Batam
2) Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi
3) Pelayanan Kesehatan Haji Debarkasi dalam Kota
4) Pendampingan Jamaah Haji Sakit Propinsi Riau, Kepulauan Riau,
Kalimantan Barat dan Jambi
5) Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji
6) Koordinasi Persiapan Embarkasi, Debarkasi dan Evaluasi Haji
7) Edutainment dan Deteksi dini HIV
8) Monitoring Evaluasi Program Mobile VCT ke Wilker
9) Koordinasi dan Evaluasi untuk Jumlah Terduga TB yang sampai di
Fasyankes tingkat Kabupaten dan Provinsi
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Penyusunan Revisi RAK
2) Penyusunan E-Planning
3) Penyusunan Dokumen RKAKL
LAPORANKINERJA 2018
14
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
4) Penyusunan Laporan E-Monev Penganggaran
5) Penyusunan Laporan E Monev Bappenas / PP.39 Tahun 2006
6) Penyusunan LAKIP dan Perjanjian Kinerja
7) Evaluasi SAKIP
8) Rekonsiliasi LK UAPPA E-1 Laporan Keuangan Satker Pusat, UPT,
Dekon Tahun 2016 dan Semester I TA 2018 - U
9) Rekonsiliasi Pengelolaan PNBP
10) Penyusunan Dokumen Pertanggungjawaban Keuangan Baik
UP/TUP dan LS Satker
11) Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
12) Dukungan Pelaksanaan Pengelolaan BMN
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
Kegjiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Mengikuti Pelatihan Kekarantinaan dan Epidemiologi bagi Petugas
KKP
2) Pelatihan/Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Pembuatan
DupakSanitarian
3) Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Tentang Pengamanan
Makanan
4) Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Sanitasi
Lingkungan
5) Pelatihan / Workshop BTCLS/ATCLS bagi Dokter/ Perawat KKP
6) Mengikuti Workshop / Pelatihan Yang Tersertifikasi Mengenai
Imunisasi Bagi Dokter Pelabuhan
7) Pelatihan / Workshop bagi petugas KKP tentang First Aid dan AED
8) Pelatihan Sea Survival Bagi Petugas KKP
9) Mengikuti Seminar, Diklat dan Kursus Tentang Pengendalian Vektor
Untuk Tenaga Jabfung Entokes
10) Peningkatan SDM Tentang Pemetaan
11) Diklat Pengendalian Vektor Dan BPP
12. Jumlah pengadaan sarana prasarana
Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :
1) Pengadaan Desktop
LAPORANKINERJA 2018
15
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
2) Pengadaan Laptop
3) Pengadaan Running Text
4) Pengadaan Multimedia display
5) Pengadaan Kendaraan Roda 4
6) Penguatan Aplikasi
7) Pengadaan Alat Kesehatan
LAPORANKINERJA 2018
16
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam merupakan dokumen pernyataan kinerja / kesepakatan kinerja /
perjanjian kinerja untuk mewujudkan target-target kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam pada tahun 2018.
Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018
telah disusun, di dokumentasikan dan ditetapkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam pada awal tahun 2018 setelah turunnya DIPA dan RKA-KL Tahun
2018. Target kinerja dan sasaran program yang ingin dicapai Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam dalam dokumen Perjanjian Kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018, adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam 2018
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2018
Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1 Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
97.400 Sertifikat
2 Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100%
3 Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
55.250 Sertifikat
4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
20 Posko
5 Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
3 Pelabuhan
6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
5.281 Sertifikat
7 Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
12 Pelabuhan
Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic
8 Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
12 Pelabuhan
Menurunnya penyakit menular langsung
9 Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
600 Orang
Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 Dokumen
11 Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
11 Pelatihan
12 Jumlah pengadaan sarana prasarana 14 Unit
Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018 yang tersedia
guna mendukung pencapaian sasaran dan indikator tersebut diatas adalah sebesar
Rp. 22.101.672.000,-
LAPORANKINERJA 2018
17
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
C. SUMBER DAYA
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam didukung oleh Sumber Daya Manusia dan Anggaran.
1) Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam Tahun 2018 sebanyak 86 Pegawai dan dibagi berdasarkan
jabatan, kelompok umur, golongan, pendidikan, dan jenis kelamin.
a) Jabatan
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
berdasarkan kelompok jabatan :
1. Jabatan Struktural :13 orang
2. Jabatan Fungsional Tertentu :06 orang
3. Jabatan Fungsional Umum :67 orang
Untuk Jabatan Struktural terdiri dari 1 orang Eselon II/b, 4 orang Eselon
III/b dan 8 orang Eselon IV/a. Untuk Jabatan Fungsional Tertentu terdiri 1
orang Epidemiolog Kesehatan Muda, 2 orang Epidemiolog Kesehatan
Pertama,, 1 orang Sanitarian Penyelia, 1 orang Entomolog Kesehatan
Muda dan 1 orang Perawat Pelaksana.
Grafik 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
0
20
40
60
80
STRUKTURAL JFT JFU
13 6
67
STRUKTURAL JFT JFU
LAPORANKINERJA 2018
18
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Grafik 2.2 Jumlah Pejabat Struktural Berdasarkan Tingkat Eselon
b) Golongan
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
berdasarkan kelompok golongan :
1. Golongan I : 02 orang
2. Golongan II : 22 orang
3. Golongan III : 54 orang
4. Golongan IV : 08 orang
Grafik 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
c) Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
berdasarkan kelompok pendidikan :
1. SD : 01 orang
2. SLTP : 01 orang
3. SLTA : 06 orang
4. DIII : 35 orang
5. S1 : 31 orang
6. S2 : 13 orang
0
5
10
II/b III/b IV/a
1
4
8
TINGKAT ESELON
0
20
40
60
I II III IV
2
22
54
8
JENIS GOLONGAN
LAPORANKINERJA 2018
19
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Grafik 2.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
d) Jenis Kelamin
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
berdasarkan kelompok jenis kelamin :
1. Laki-laki : 39 orang
2. Perempuan : 47 orang
Grafik 2.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
0
5
10
15
20
25
30
35
S2 S1 DIII SLTA SLTP SD
13
3135
6
1 1
JENIS PENDIDIKAN
Laki; 39
Perempuan;
47
Laki Perempuan
LAPORANKINERJA 2018
20
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
2) Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dapat
dikelompokkan atas peralatan, sarana gedung, dan prasarana lainnya
sebagaimana terlampir pada laporan SIMAK BMN. Posisi neraca barang milik
negara per 31 Desember 2018 senilai Rp. 21.812.184.803,-. Nilai ini terdiri
atas komponen-komponen sebagai berikut :
Tabel 2.3
Laporan Posisi Barang Milik Negara Di Neraca
Posisi Per Tanggal 31 Desember 2018
AKUN NERACA JUMLAH
KODE URAIAN
117111 Barang Konsumsi 248,746,055
117113 Bahan untuk Pemeliharaan 1,900,800
117114 Suku Cadang 2,515,188
117131 Bahan Baku 468,183,169
117199 Persediaan Lainnya 694,352,528
131111 Tanah 10,371,809,000
132111 Peralatan dan Mesin 39,472,840,357
133111 Gedung dan Bangunan 3,773,298,975
134112 Irigasi 0
134113 Jaringan 79,600,000
135121 Aset Tetap Lainnya 0
136111 Konstruksi Dalam Pekerjaan 343,393,654
137111 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (32,986,927,746)
137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (206,115,333)
137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan (37,809,994)
162151 Software 309,238,000
166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi
pemerintahan 1.808.669.299
169122 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang tidak
digunakan dalam operasi (1.808.669.299)
169315 Akumulasi Amortisasi Software (309,238,000)
J U M L A H 21,812,184,803
LAPORANKINERJA 2018
21
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
3) Sumber Daya Anggaran
Sumber daya anggaran yang dikelola oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam dalam rangka melaksanakan Program dan Kegiatan Tahun
2018 bersumber dari APBN sebesar Rp. 22.101.672.000,- terdiri dari Rupiah
Murni sebesar Rp. 19.684.040.000,- dan PNBP sebesar Rp. 2.417.632.000,-
Tabel 2.4 Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Tahun Anggaran
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal Jumlah
2015 5.424.549.000 6.200.000.000 676.980.000 12.302.367.000
2016 5.910.538.000 9.255.459.000 5.207.757.000 20.373.754.000
2017 9.706.330.000 7.613.240.000 2.516.408.000 19.835.978.000
2018 10.686.666.000 9.988.903.000 1.426.103.900 22.101.672.000
LAPORANKINERJA 2018
22
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam disusun berdasarkan data
kinerja empat sasaran yang akan dicapai dan diukur berdasarkan indikator seperti
yang tertuang pada perjanjian kinerja awal tahun 2018. Pengukuran kinerja
kegiatan diperoleh melalui penghitungan persentase capaian target setiap indikator
kinerja. Perhitungan yang dimaksud yaitu membandingkan data target sesuai
perjanjian kinerja awal tahun 2018 dengan data realisasi tahun 2018, baik jumlah
anggaran maupun fisik kegiatan. Sedangkan pengukuran capaian sasaran diukur
melalui persentase rata-rata capaian indikator.
Realisasi kinerja secara umum dihitung dengan rumus bahwa semakin tinggi
realisasi menggambarkan pencapaian kinerja yang lebih baik dengan rumus
sebagai berikut :
Realisasi Kinerja Capaian Kinerja = --------------------- x 100
Target Kinerja
Realisasi Kinerja : Realisasi kinerja tahun 2018
Target Kinerja : Target perjanjian kinerja tahun 2018
Capaian Kinerja : Persentase capaian tahun 2018
Capaian kinerja merupakan angka dalam bentuk persentase dari masing-masing
indikator kinerja kegiatan yang bernilai maksimum 100%
Realisasi kinerja tahun 2018 merupakan realisasi tahun keempat dari rencana
kegiatan lima tahunan dan pada awal tahun 2018 dilakukan revisi Rencana Aksi
Kegiatan mengikuti perubahan Rencana aksi Program di Pusat. Perubahan juga
terjadi pada Indikator Kinerja Kegiatan baik target maupun cara perhitungan
sehingga analisis kinerja dimaksud membahas realisasi kinerja sepanjang tahun
2018.
LAPORANKINERJA 2018
23
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Tabel 3.4 PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN INDIKATOR KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET Kinerja
REALISASI
Kinerja
CAPAIAN Kinerja
1
Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
97.400 104.738 100%
(106.980÷97400)x100% =109,8%
2 Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
56 56 100%
(56÷56)x100%=100%
3 Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
55.250 66.139 100%
(67.121÷55.250)x100%=121,5%
4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
20 20 100%
(20÷20)x100%=100%
5
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
3 3 100%
(3÷3)x100%=100%
6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
5.281 7.008 100%
(7.402÷5.281)x100%=140,2%
7 Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
12 12 100%
(12 ÷ 12)x100%=100%
8 Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
12 12 100%
(12 ÷12)x100%=100%
9 Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
600 600 100%
(1.671÷600)x100%=278.5%
10 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 40 100%
(40÷40)x100%=100%
11 Jumlah pengadaan sarana prasarana 14 14 100%
(14÷14)x100%=100%
12 Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
11 11 100%
(11÷11)x100%=100%
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja masing-masing indikator sebagaimana yang
telah disajikan pada tabel diatas, dapat diperoleh capaian empat sasaran program
dengan menghitung persentase capaian kinerja rata-rata indikator.
Kinerja Rata-Rata Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas I Batam Dalam Mencapai Sasaran Program tahun 2018
Sebesar 100 % Dengan Penyerapan Anggaran Sebesar 90.60%.
LAPORANKINERJA 2018
24
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Perbandingan capaian kinerja dan penyerapan anggaran dengan tahun sebelum
nya dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 3.1 Realisasi Kinerja dan anggaran 2015-2018
Pada tabel diatas terlihat capaian kinerja Kantor Pelabuhan Kelas I Batam tahun
2018 telah dicapai dengan baik (100%) dengan penyerapan anggaran tertinggi
(90,6%) dibanding dari tahun sebelum.
Berikut disampaikan analisis hasil pengukuran indikator kinerja, kegagalan dan
keberhasilannya serta rencana tindak lanjutnya :
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
a. Definisi Operasional
Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
Kesehatan dengan hasil sertifikat PHQC,SSCEC dan SSCC
b. Rumus atau cara perhitungan
Akumulasi jumlah PHQC, SSCEC, SSCC dibandingkan dengan target
dikali 100 %
Jumlah PHQC +SSCEC +SSCC x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
98,3 100 100 100
83,03 68,9487,84 90,6
2015 2016 2017 2018
REALISASI KINERJA & ANGGARAN
2015-2018
Fisik Anggaran
97.400100% 106.980
LAPORANKINERJA 2018
25
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
c. Realisasi
106.980 sertifikat x 100% = 100% (109,8%)
97.400 sertifikat
Jumlah sertifikat hasil pemeriksaan alat angkut diatas melebihi target
sebanyak 106.980 sertifikat (>100%) meliputi : PHQC 104.195 sertifikat,
SSCEC 2.677 sertifikat dan SSCC 108 sertifikat.
d. Kegiatan yang mendukung indikator :
1) Workshop Simkespel bagi Petugas KKP di Induk dan Wilker
a) Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Batam, Lintas sektor / lintas program yang
terdiri dari Dinkes Kota Batam, QICP, agen pelayaran di wilayah
pelabuhan, maskapai penerbangan di bandara, pengelola pelabuhan
ferry internasional, Kantor Pelabuhan di wilayah pelabuhan dan
Perusahaan galangan kapal.
b) Kondisi yang dicapai
Terselenggaranya kegiatan Workshop / sosialisasi Undang undang
Kekarantinaan Kesehatan no 6 Tahun 2018 bagi petugas KKP
melalui sebuah pertemuan yang diadakan di Hotel Swiss Belhotel
Harbour Bay, berupa paket pertemuan full day dari jam 08.00 –
16.00 WIB dihadiri oleh 72 peserta yag terdiri dari peserta dari luar
lintas sektor / lintas program 29 orang dan dari KKP 43 orang sudah
termasuk narasumber. Hasil penyelenggaraan kegiatan disajikan
dalam bentuk sebuah laporan kegiatan.
c) Permasalahan
Pengetahuan dan update terbaru Undang - undang Kekarantinaan
Kesehatan no 6 Tahun 2018 belum diketahui oleh peserta tentang isi
dan materinya karena baru disahkan oleh DPR pusat
d) Usulan pemecahan masalah
Perlu ditingkatkan kegiatan workshop dan sosialisasi UU
kekarantinaan Kesehatan kepada pegawai KKP dan LS / LP setiap
tahun
LAPORANKINERJA 2018
26
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan Kesehatan
a) Sasaran Kegiatan
Tersedianya Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan
Kesehatan
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana penunjang
pelayanan kesehatan KKP Kelas I Batam berupa mobil Ambulans
sebanyak 1 unit,alat AED, alat periksa gula darah,kolesterol dan
oxymeter.
c) Permasalahan
Pengadaan ambulans tidak bisa dilaksanakan di awal tahun
anggaran disebabkan karena belum tercantumnya harga GSO
ambulans di LKPP.
d) Usulan pemecahan masalah
GSO ambulans sudah tercantum di awal tahun di LKPP
3) Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan dalam Rangka Penerbitan
PHQC (Port Health Quarantine Clearence)
a) Sasaran Kegiatan
Kapal yang berangkat ke dalam negeri dan luar negeri yang
memenuhi syarat.
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksanannya kegiatan pemeriksaan keberangkatan kapal ke luar
dan dalam negeri, dengan target pelayanan kekarantinaan dalam
rangka penerbitan PHQC sejumlah 94970 dokumen, dengan
realisasi kegiatan terlaksana sejumlah 104.195, untuk tahun 2018
penerbitan dokumen PHQC sudah melebih target yang
direncanakan.
c) Permasalahan
Dalam penerbitan dokumen PHQC sesuai SOP, dilakukan periksaan
terhadap kapal yang akan berangkat. Tingginya mobilisasi
keberangkatan kapal di wilayah Batam tidak sebanding dengan
jumlah SDM KKP Kelas I Batam yang ada.
LAPORANKINERJA 2018
27
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
a) Usulan pemecahan masalah
Penambahan SDM kesehatan di bidang kekarantinaan kesehatan
4) Pemeriksaan Kesehatan Alat Angkut dalam rangka Penerbitan
SSCC/SSCEC
a) Sasaran Kegiatan
Kapal yang masa berlaku dokumen SSCC / SSCEC nya habis dan
kapal yang belum memiliki dokumen SSCC / SSCEC.
b) Kondisi yang dicapai
Pemeriksaan sanitasi kapal dalam rangka penerbitan dokumen
SSCEC/SSCC dilakukan di semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam.
Dokumen SSCEC dikeluarkan apabila hasil pemeriksaan sanitasi
kapal dengan faktor risiko kesehatan rendah. Dokumen SSCC
dikeluarkan apabila hasil pemeriksaan sanitasi kapal ditemukan
faktor risiko kesehatan sehingga perlu dilakukan tindakan
penyehatan berupa desinfeksi, dekontaminasi, desinseksi dan
deratisasi. Jumlah dokumen SSCEC pada tahun 2018 sebanyak
2.632 dokumen dan dokumen SSCC sebanyak 95 dokumen
(>100%).
c) Permasalahan
Kurangnya SDM dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan sanitasi
kapal
d) Usulan pemecahan masalah
Penambahan SDM dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan
sanitasi kapal. Membuat sistem penjadwalan yang dapat mencover
semua kegiatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam.
5) Pengawasan Tindakan penyehatan alat angkut
a) Sasaran Kegiatan
Pelaksanaan tindakan penyehatan alat angkut sesuai standard yang
berlaku.
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan penyehatan alat angkut yaitu tindakan
fumigasi dengan target 70 dan realisasi kegiatan sejumlah 80.
Pengawasan tindakan karantina ( fumigasi ) selama tahun 2018
dilakukan oleh 3 ( tiga ) badan usaha swasta yang dilakukan di
LAPORANKINERJA 2018
28
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
berbagai pelabuhan dan galangan kapal yang berada di wilayah
kerja KKP Kelas I Batam
c) Permasalahan
Tahun 2018 penganggaran pengawasan tindakan penyehatan alat
angkut memakai sistem SBK, dengan pembiayaan kegiatan 1 hari
sedangkan pelaksanaan kegiatan dilapangan 2 hari kerja. Dari 3
petugas pelaksana yang melaksanakan tindakan yaitu, pengawas,
dokter dan paramedis, yang dibiayai transportasi lokalnya hanya
pengawas saja, tidak termasuk dua petugas lainnya.
d) Usulan pemecahan masalah
Pembiayaan kegiatan di RKAKL sebaiknya sesuai dengan kegiatan
yang nyata di lapangan
e. Analisis Kinerja :
Pencapaian realisasi indikator pertama “Persentase alat angkut sesuai
dengan standar kekarantinaan kesehatan” dapat terpenuhi (100%).
Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang
dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari
tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut didukung oleh lima
kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik
(100%). Efisiensi sumber daya ditandai dengan tingginya mobilisasi
keberangkatan alat angkut di wilayah Batam tidak sebanding dengan
jumlah SDM KKP Kelas I Batam yang melakukan pemeriksaan.
Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator
tersebut diatas dapat disimpulkan beberapa permasalahan untuk
perbaikan pada tahun berikutnya :
97.400106.980
2018Target Realisasi
LAPORANKINERJA 2018
29
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
a) Peningkatan kemampuan SDM untuk membentuk Tim yang
berkualitas dalam melakukan pemeriksaan kapal yang datang dari
luar negeri dengan mengadakan pelatihan kekarantinaan
kesehatan dan pelatihan bahasa asing bagi pegawai.
b) Penambahan SDM yang berkompeten di bidang epidemiologi
(epidemiolog) yang mampu melakukan pengolahan data, analisis
data dan diseminasi informasi, sehingga data yang terkumpul
dapat tersampaikan kepada penyelenggara program kesehatan
f. Perbandingan dengan satker lain :
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam , KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas
I Makassar telah mencapai angka 100%.
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
109,84%113,32%
100,29%
LAPORANKINERJA 2018
30
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
a. Pengertian
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan / bandara yang direspon kurang
dari 24 jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu
tahun.
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah respon sinyal SKD KLB di pelabuhan / bandara dibagi jumlah
sinyal yang diterima dikali 100%. Perhitungan capaian dilakukan setiap
bulan dan persentase rata – rata dua belas bulan dihitung sebagai
capaian periode satu tahun
Sinyal yang di respon < 24 jam -------------------------------------------- x 100% Jumlah sinyal yang diterima
c. Realisasi
56 sinyal ------------ x 100% = 100% 56 sinyal
Sinyal yang diterima dan direspon kurang dari 24 jam pada bulan april 2
sinyal, agustus 7 sinyal, September 46 sinyal dan November 1 sinyal.
d. Kegiatan mendukung indikator:
1) Workshop Petugas KKP dalam pengendalian dan penanggulangan
penyakit berpotensi KLB di pintu masuk negara
a) Sasaran Kegiatan
Workshop refreshing petugas TGC untuk Pegawai KKP Kelas I
Batam
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksanya kegiatan workshop refreshing petugas TGC bagi
petugas KKP kelas I Batam, kegiatan dilaksanakan fulboard selama
3 hari di luar kota di Tanjung Pinang dengan peserta 60 orang.
c) Permasalahan
Belum semua pegawai KKP Kelas I Batam yang terkoordinir untuk
mengikuti pertemuan workshop refershing petugas TGC
56100% 56
LAPORANKINERJA 2018
31
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
d) Usulan pemecahan masalah
Workshop refreshing petugas TGC rutin dilakukan setiap tahun
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas TGC
dalam rangka kewaspadaan dini di terhadap penyakit KKMMD di
KKP
2) Refreshing TGC Petugas KKP dengan LS/LP
a) Sasaran Kegiatan
Pertemuan refreshing petugas TGC KKP dengan Lintas sektor dan
lintas program di wilayah KKP Kelas I Batam dengan mengundang
Dinkes Kota, RS , CIQP, pengelola pelabuhan dan agen pelayaran.
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksanya kegiatan refreshing petugas TGC bagi petugas KKP
kelas I Batam dengan LS / LP, kegiatan dilaksanakan fullday di
hotel Planet Holiday Batam dengan peserta 60 orang
c) Permasalahan
Tidak semua lintas sektor dan lintas program yang diundang hadir
dalam kegiatan pertemuan sehingga materi yang disampaikan tidak
tersosialisasi secara maksimal.
d) Usulan pemecahan masalah
Kegiatan tetap dianggarkan setiap tahun
3) Pertemuan Koordinasi Surveilans kewaspadaan dini dan KLB LP /
LS dan Wilayah kerja
a) Sasaran Kegiatan
Pertemuan koordinasi surveilans dengan Lintas sektor dan lintas
program di wilayah KKP Kelas I Batam dengan mengundang Dinkes
Kota, RS , CIQP, pengelola pelabuhan dan agen pelayaran.
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya pertemuan koordinasi surveilans 2 kali dalam
setahun yang diselenggarakan paket pertemuan fullday di Swiss
Belhotel Harbour Bay dengan peserta 60 orang.
- Kegiatan pertama dilaksanakan di hotel Hariss Batam Center
dengan peserta 60 orang
LAPORANKINERJA 2018
32
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
- Kegiatan kedua dilaksanakan bersamaan dengan peluncuran
Ewars System yang dilaksanakan di Swiss Belhotel Harbour Bay
dengan peserta 60 Orang.
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
4) Workshop Water Rescue bagi petugas KKP
a) Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Batam terutama yang dalam menjalankan dan
melaksanakan tupoksi menggunakan alat transportasi air seperti
pemeriksaan kedatangan kapal dari dalam negeri / luar negeri dan
pemeriksaan sanitasi kapal dalam rangka penerbitan dokumen pada
kapal labuh.
b) Kondisi yang dicapai
Terselenggaranya workshop water rescue bagi petugas KKP Kelas I
Batam yang diadakan selama 2 hari pada tanggal 10 sampai dengan
11 November 2018 di Hotel Harris Waterfront Batam. Workshop
diikuti oleh 22 orang peserta dari Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam serta 3 orang narasumber dari Lakespra dr. Saryanto
TNI AU
c) Permasalahan
Terdapat kendala dalam menentukan lokasi tempat pelatihan
dikarenakan kolam renang yang ada dikota batam tidak memenuhi
standar pelatihan scuba diving yaitu, kolam renang dengan
kedalaman 3 – 5 meter.
d) Usulan pemecahan masalah
Pelatihan dilaksanakan pada kolam renang yang memiliki
kedalaman yang mendekati standar pelatihan. Pelatihan berikutnya
sebaiknya dilakukan pada open water supaya pegawai KKP Kelas I
Batam lebih terlatih lagi.
LAPORANKINERJA 2018
33
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
e. Analisis Kinerja :
Realisasi indikator kedua “Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini
(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP” dapat terpenuhi
(100%). Sinyal yang diterima ditahun 2018 sejumlah 56 sinyal dapat
direspon kurang dari 24 jam. Terdapat perbedaan perhitungan target dan
realisasi dari indikator yang dipersamakan tahun sebelumnya sehingga
tidak bisa dibandingkan dari tahun sebelumnya. Capaian indikator diatas
didukung oleh empat kegiatan yang secara keseluruhan dapat di
laksanakan dengan baik (100%).
Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator
tersebut diatas dapat disimpulkan beberapa permasalahan untuk
perbaikan pada tahun berikutnya :
a) Meningkatkan kerja sama KKP terkait dengan Dinas kesehatan
Provinsi dan Kabupaten terkait, terutama dalam hal kelengkapan
dokumen kesehatan jamaah calon haji, Investigasi pasca haji dan
data terkait penyakit dari sarana pelayanan.
b) Manajemen program pelaksanaan kegiatan harus disusun dan diatur
sebaik mungkin sejak dari awal tahun, dibuat skala prioritas kegiatan
selama setahun.
56 56
2018Target Realisasi
LAPORANKINERJA 2018
34
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
f. Perbandingan dengan satker lain :
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam , KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas
I Makassar telah mencapai angka 100%.
3. Jumlah deteksi dini dalam rangkacegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
a. Definisi Operasional
Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan/bandara (COP,
Gendec dan surveilans rutin) dan di klinik layanan lainnya (surveilans
rutin) dalam periode satu tahun
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah dokumen COP, Gendec dan surveilans rutin dibandingkan
dengan target dikali 100 %
Jumlah COP + Gendec +Surv x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
c. Realisasi
67.133 dokumen x 100% = 100% (121,5%)
55.250 dokumen
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
100,00% 100,00% 100,00%
55.250100% 67.133
LAPORANKINERJA 2018
35
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Jumlah sertifikat hasil pemeriksaan alat angkut diatas melebihi target
sebanyak 67.133 sertifikat (>100%) meliputi : COP 66.701 dokumen,
Gendec 408 dokumen dan Surveilans Rutin 24 dokumen.
d. Kegiatan mendukung indikator :
1) Investigasi dan Penanggulangan Penyakit Menular Berpotensi KLB
di Pintu Masuk Negara dan PLBD
a) Sasaran Kegiatan
Pegawai bidang PKSE dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepri di
Tanjung Pinang
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan Investigasi dilaksanakan dengan koordinasi kejadian
penyakit KKMMD dilaksanakan sebanyak 1 kali (100%) dengan
hasil terwujudnya konsolidasi, koordinasi dan tersampaikannya
upaya kegiatan pengendalian KKMMD yang telah dilakukan oleh
KKP Kelas I Batam beserta permasalahan yang ditemui di lapangan
dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Hasil kegiatan
tersebut dirangkum dalam bentuk sebuah laporan.
c) Permasalahan
Terbatasnya anggaran kegiatan hanya dilakukan 1 kali
d) Usulan pemecahan masalah
Walaupun kejadian KLB jarang ditemukan tetapi penganggarannya
tetap direncanakan dengan maksimal setiap tahun.
2) Surveilans Aktif, Pengumpulan data bulanan dari fasilitas
pelayanan kesehatan di sekitar pelabuhan / bandara
a) Sasaran Kegiatan
Pengambilan data penyakit ke pelayanan kesehatan sekitar
pelabuhan
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan 12 kali dalam setahun dengan pengambilan
data ke pelayanan kesehatan di sekitar pelabuhan
c) Permasalahan
LAPORANKINERJA 2018
36
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Tidak semua data yang diinginkan diperoleh dari pelayanan
kesehatan di sekitar pelabuhan
d) Usulan pemecahan masalah
Meningkatkan jejaring kerja dengan lintas sektor
3) Sosialisasi Pengawasan Lalu Lintas Jenazah ke Lintas Sektor
a) Sasaran Kegiatan
Pertemuan Sosialisasi SIMJ dengan Lintas sektor dan lintas
program di wilayah KKP Kelas I Batam dengan mengundang Dinkes
Kota, semua rumah sakit di Kota Batam, CIQP, MUI, Kementerian
agama, rumah duka dan Polresta Barelang
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan sosialisasi SIMJ sesuai dengan target yang
telah direncanakan yaitu satu kali dalam setahun, Kegiatan ini
dilaksanakan di Swiss Belhotel Harbour Bay dengan paket
pertemuan Fullday
c) Permasalahan
Tidak semua materi bisa disampaikan karena keterbatasan waktu
kegiatan
d) Usulan pemecahan masalah
Kegiatan sosialisasi SIMJ rutin disosialisasikan setiap tahun.
4) Penerbitan COP
a) Sasaran Kegiatan
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam yang
melaksanakan tugas kekarantinaan berupa pemeriksaan
kedatangan kapal datang dari luar negeri di seluruh wilayah kerja
KKP Kelas I Batam.
b) Kondisi yang dicapai
Penerbitan COP Tahun 2018 ditargetkan 54921 dokumen, dengan
realisasi kegiatan 66.701 dokumen COP. dan target tercapai 100%
yang dicapai dalam kurun waktu 1 tahun.
LAPORANKINERJA 2018
37
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
c) Permasalahan
Setiap kapal yang datang dari luar negeri dilakukan pemeriksaan
kedatangan kapal dalam keadaan karantina dan diterbitkan COP
sesuai SOP, tingginya mobilisasi kedatangan kapal dari luar negeri
di wilayah Batam tidak sebanding dengan jumlah SDM KKP Kelas I
Batam yang ada.
d) Usulan pemecahan masalah
Penambahan SDM kesehatan di bidang kekarantinaan kesehatan
5) Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara
a) Sasaran Kegiatan
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam yang
melaksanakan tugas kekarantinaan berupa pemeriksaan
kedatangan pesawat yang datang dari luar negeri di Bandara Hang
Nadim Batam
b) Kondisi yang dicapai
Setiap pesawat yang datang dari luar negeri diberikan Gendec,
Penerbitan Gendec Tahun 2018 ditargetkan 305 dokumen, dengan
realisasi kegiatan 408 dokumen Gendec (100%) yang dicapai dalam
kurun waktu 1 tahun
c) Permasalahan
Ada beberapa kegiatan kedatangan pesawat dilakukan diluar jam
kerja ( malam hari ) yang menyulitkan petugas melakukan tindakan
pelayanan kekarantinaan karena keterbatasan SDM kesehatan di
bandara
d) Usulan pemecahan masalah
Penambahan SDM secara situasional dari kantor induk bila ada
kedatangan pesawat di malam hari
LAPORANKINERJA 2018
38
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
e. Analisis Kinerja :
Realisasi indikator ketiga “Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah
tangkal masuk dan keluarnya penyakit” dapat terpenuhi (100%). Terdapat
perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang
dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari
tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut didukung dari lima
kegiatan yang dapat dilaksanakan dengan baik (100%). Efisiensi sumber
daya ditandai dengan tingginya mobilisasi kedatangan alat angkut di
wilayah Batam tidak sebanding dengan jumlah SDM KKP Kelas I Batam
yang melakukan pemeriksaan.
Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat
disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun
berikutnya :
a) Peningkatan sosialisasi dan edukasi dalam upaya cegah tangkal
penyakit
b) Peremajaan peralatan deteksi suhu (thermal scanner) di wilayah kerja
(Nongsa, Sekupang internasional dan Teluk Senimba)
55.250
67.133
2018Target Realisasi
LAPORANKINERJA 2018
39
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
f. Perbandingan dengan satker lain :
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam , KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas
I Makassar telah mencapai angka 100%.
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
a. Definisi Operasional
Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi
khusus tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain - lain dalam
periode satu tahun
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah posko pelayanan kesehatan dibandingkan dengan target dikali
100 %
Jumlah Posko Pelayanan x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
c. Realisasi
20 posko x 100% = 100%
20 posko
Jumlah posko pelayanan kesehatan pada situasi khusus mencapai
target sebanyak 20 posko (100%) dan sepanjang tahun 2018 telah
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
121,51%
105,42%108,17%
20100% 20
LAPORANKINERJA 2018
40
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
dilaksanakan pelayanan kesehatan situasi khusus meliputi batu ampar 4
posko, bandara hang nadim 4 posko, batam center 4 posko, sekupang
domestik 4 posko dan telaga punggur 4 posko.
d. Kegiatan mendukung indicator :
1) Pengawasan Arus Mudik pada Situasi Khusus
a) Sasaran Kegiatan
Pelaksana kegiatan pengawasan arus mudik pada situasi khusus
yaitu Tahun Baru 2018, Tahun Baru Imlek 2018, Lebaran 1439 H
dan Natal 2018.
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan pengawasan arus mudik pada situasi
khusus selama 1 periode tahun 2018 dengan jumlah posko
sebanyak 20 posko kesehatan. Sepanjang tahun 2018 pelayanan
kesehatan situasi khusus meliputi Pelabuhan Batu Ampar ( Pelni) 4
posko, Bandara Hang Nadim 4 posko, Pelabuhan Batam Center 4
posko, Pelabuhan Sekupang Domestik 4 posko dan Pelabuhan
Telaga Punggur 4 posko.
c) Permasalahan
Pelaksanaan kegiatan pengawasan arus mudik pada situasi khusus
di posko kesehatan pelabuhan Batu Ampar dilaksanakan berbeda
dengan posko kesehatan lain karena kegiatan dilakukan pada saat
kedatangan dan keberangkatan kapal pelni. Selain itu kegiatan
pengawasan arus mudik di Pelabuhan Batu Ampar lebih lama dari
kegiatan di pelabuhan lain karena menyesuaikan dengan jadwal
arus mudik kapal Pelni.
Pelaksanaan kegiatan pengawasan arus mudik pada situasi khusus
di posko kesehatan Pelabuhan Telaga Punggur, selain
dilaksanankan di Pelabuhan Telaga Punggur, dilaksanakan juga di
Pelabuhan ASDP. Hal ini menyebabkan tenaga yang ada di
Pelabuhan Telaga Punggur harus berbagi dengan Pelabuhan ASDP,
sementara dokter yang bertugas hanya satu orang.
d) Usulan pemecahan masalah
LAPORANKINERJA 2018
41
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Sebaiknya jumlah posko di Pelabuhan Telaga Punggur dan
Pelabuhan ASDP terpisah, sehingga tenaga yang ada tidak terbagi
antara 2 pelabuhan. Untuk itu KKP Kelas I Batam harus menambah
SDM kesehatan terutama dokter supaya bisa mengatasi
kekurangan tenaga medis di posko kesehatan.
2) Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan yang Berkoordinasi
dengan Lintas Sektor
a) Sasaran Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan
yang berkoordinasi dengan lintas sektor.
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan
kesehatan yang berkoordinasi dengan lintas sektor yaitu,
Syahbandar, Bea Cukai, Imigrasi, Dinas Kesehatan, pengelola
pelabuhan dan lintas sektor lainnya.
c) Permasalahan
Belum terdapat permasalahan yang berarti selama pelaksanaan
kegiatan.
d) Usulan pemecahan masalah
Koordinasi dengan lintas sektor lebih ditingkatkan lagi
3) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan
a) Sasaran Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pertemuan monitoring dan evaluasi
pelayanan kesehatan.
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan pertemuan monitoring dan evaluasi
pelayanan kesehatan.
c) Permasalahan
Belum terdapat permasalahan yang berarti selama pelaksanaan
kegiatan.
LAPORANKINERJA 2018
42
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
d) Usulan pemecahan masalah
Pertemuan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan lebih
sering diadakan lagi.
e. Analisis Kinerja :
Realisasi indikator keempat “Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi
khusus” dapat dicapai sejumlah 20 posko pelayanan (100%). Terdapat
perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang
dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari
tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut didukung dari tiga
kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik
(100%). Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian
indikator dapat disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan
pada tahun berikutnya :
a) Peningkatan sosialisasi dan edukasi dalam upaya cegah tangkal
penyakit.
b) Peremajaan peralatan deteksi suhu (thermal scanner) di wilayah
kerja (Nongsa, Sekupang Internasional dan Teluk Senimba)
20 20
2018Target Realisasi
LAPORANKINERJA 2018
43
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
f. Perbandingan dengan satker lain :
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam , KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas
I Makassar telah mencapai angka 100%.
5. Jumlah pelabuhan / bandara /PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
a. Definisi Operasional
Jumlah pelabuhan / bandar udara / PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah pelabuhan / bandar udara / PLBD yang memiliki dokumen
rencana kontijensi dibandingkan dengan target dikali 100 %
Jumlah Pelabuhan / Bandara memilikin renkon x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
c. Realisasi
03 pelabuhan x 100% = 100%
03 pelabuhan
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
100,00% 100,00%
111,11%
3 100% 3
LAPORANKINERJA 2018
44
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Pada tahun 2018 dilaksanakan review rencana kontijensi yang sudah
ada di thaun sebelumnya meliputi ; pelabuhan harbour bay, pelabuhan
sekupang internasional dan bandara hang nadim.
d. Kegiatan mendukung indikator :
1) Surveilans Pada Situasi Bencana
a) Sasaran Kegiatan
Terlaksananya Surveilans Epidemiologi pada Situasi bencana di
Palu dan Lombok
b) Kondisi yang dicapai
Dalam melakukan kegiatan surveilans pada situasi bencana
ditargetkan 1 (satu) kali dengan realisasi 1 (satu) kali (100%)
c) Permasalahan
Terbatasnya dana walaupun kejadian bencana tidak diharapkan
d) Usulan pemecahan masalah
Perencanaan anggaran tetap diadakan setiap tahun secara
maksimal
2) Peningkatan Jejaring Kerja IHR
a) Sasaran Kegiatan
Terlaksananya Jejaring kerja IHR ke Padang dan ke Medan dalam
rangka menghadiri simulasi kewaspadaan KKMMD
b) Kondisi yang dicapai
Dalam melaksanakan jejaring kerja IHR ditargetkan satu kali dengan
realisasi 1 kali ( 100 % )
c) Permasalahan
Terbatasnya anggaran sehingga tidak semua undangan kegiatan
yang berhubungan dengan jejaring IHR bisa dihadiri.
d) Usulan pemecahan masalah
Perencanaan anggaran tetap dilakukan setiap tahun
LAPORANKINERJA 2018
45
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
3) Pelaksanaan Table Top Excercise Penanggulangan KKM
a) Sasaran Kegiatan
Pelaksanaan table top exercise penanggulangan KKM bagi petugas
KKP dan mengundang lintas sektor dan lintas program di pelabuhan
dan bandara
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan sesuai target yang direncanakan yaitu 1 kali
dalam setahun, kegiatan dilaksanakan di Swiss BellHotel .dengan
paket pertemuan Fullday yang dihadiri oleh 60 orang peserta
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
4) Evaluasi Pelaksanaan Table Top
a) Sasaran Kegiatan
Pelaksanaan table top exercise penanggualangan KKM bagi
petugas KKP dan mengundang lintas sektor dan lintas program di
pelabuhan dan bandara
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan sesuai target yang direncanakan yaitu 1 kali
dalam setahun, kegiatan dilaksanakan di Swiss BellHotel .dengan
paket pertemuan Fullday yang dihadiri oleh 60 orang peserta
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
5) Review Rencana Kontijensi
a) Sasaran Kegiatan
Review rencana Kontijensi dilakukan oleh pejabat struktural bidang
Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan rencana kontijensi dengan target 1 kali
setahun dengan realisasi 1 kali setahun. Kegiatan dilakukan dengan
LAPORANKINERJA 2018
46
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
konsultasi 2 orang pejabat struktural ke Pusat untuk mereview
kegiatan yang telah terlaksana.
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
e. Analisis Kinerja :
Realisasi indikator keempat “Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang
mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah” dapat dicapai dengan
terjalinnya rencana kontijensi di 3 pelabuhan (100%). Terdapat
perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang
dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari
tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut didukung dari lima
kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik
(100%).
Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat
disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun
berikutnya :
a) Koordinasi dan evaluasi secara berkisenambungan kepada
pengelola pelabuhan bersama lintas sektor terkait terkait
perkembangan kedaruratan masyarakat.
b) Sosialisasi kepada pengelola pelabuhan bersama lintas sektor
terkait tentang pemanfaatan informasi kedaruratan melalui aplikasi
EWARS.
3 3
2018Target Realisasi
LAPORANKINERJA 2018
47
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
f. Perbandingan dengan satker lain :
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam , KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas
I Makassar telah mencapai angka 100%.
6. Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
a. Definisi Operasional
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan / permohonan
yang diterima. Jenis sertifikat yang diterbitkan antara lain jumlah sertifikat
izin laik terbang, jumlah sertifikat izin angkut orang sakit, jumlah sertifikat
izin angkut jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah sertifikat izin laik terbang, izin angkut orang sakit, izin angkut
jenazah dan penerbitan / legalisasi ICV dibandingkan dengan target
dikali 100 %
Jumlah sertifikat diterbitkan x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
c. Realisasi
7.402 sertifikat x 100% = 100% (140,7%)
5.281 sertifikat
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
100,00% 100,00%
133,33%
5.281 100% 7.402
LAPORANKINERJA 2018
48
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Jumlah sertifikat layanan kesehatan melebihi target sebanyak 7.008
sertifikat (>100%) meliputi : Sertifikat ijin laik terbang 2,438 sertifikat,
Sertifikat ijin angkut orang sakit 93 sertifikat, Sertifikat ijin angkut jenazah
638 sertifikat dan ICV 3794 sertifikat
d. Kegiatan mendukung indikator :
1) Sosialisasi Laik Terbang dan Layak Berlayar pada masyarakat di
Pelabuhan/ Bandara
a) Sasaran Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi laik terbang dan layak berlayar
pada masyarakat di pelabuhan/bandara KKP Kelas I Batam
b) Kondisi yang dicapai
Sosialisasi Laik Terbang dan Layak Berlayar Pada Masyarakat Di
Pelabuhan/Bandara telah dilaksanakan oleh KKP Kelas I Batam.
Kegiatan ini diadakan di hotel sebanyak 2 kali dan setiap kegiatan
dihadiri oleh 50 orang peserta, yang berasal dari lintas program dan
lintas sector serta pegawai KKP Kelas I Batam. Narasumber pada
acara ini berasal dari Subdit Karantina Kesehatan dan KKP Kelas I
Batam.
c) Permasalahan
Materi yang telah disosialisasikan saat pertemuan seringkali tidak
diteruskan oleh peserta yang hadir kepada pegawai lainnya
dilingkungan kantor mereka masing-masing sehingga informasi/
pengetahuan yang disampaikan berhenti pada peserta yang datang
saja.
d) Usulan pemecahan masalah
Menjalin komunikasi lebih baik lagi dengan peserta yang datang
agar meneruskan informasi yang didapat saat pertemuan kepada t
pegawai lainnya di kantor mereka. Upaya lainnya adalah dengan
membagikan materi/topik sosialisasi baik hardcopy maupun
softcopy.
LAPORANKINERJA 2018
49
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
2) Pendampingan Imunisasi Calon Jamaah Haji Batam dan Natuna
a) Sasaran Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan imunisasi calon jamaah haji
Batam dan Natuna
b) Kondisi yang dicapai
1. Pendampingan Imunisasi Calon Jamaah Haji asal Kota Batam
dilaksanakan selama 8 hari di 14 Puskesmas yang ada dikota
Batam dan dilakukan oleh 13 orang petugas dari KKP Kelas I
Batam.
2. Pendampingan Imunisasi Calon Jamaah Haji asal Natuna telah
dilaksanakan selama 3 hari
c) Permasalahan
Terbatasnya anggaran untuk pelaksanaan pendampingan imunisasi
Calon Jamaah Haji Batam dan Natuna.
Pelaksanaan pendampingan imunisasi Calon Jamaah Haji Natuna
dilaksanakan lebih lama dari jumlah hari yang dianggarkan.
d) Usulan pemecahan masalah
Meningkatkan anggaran kegiatan pendampingan imunisasi Calon
Jamaah Haji Batam dan Natuna.
3) Pendampingan Imunisasi dan Vaksinasi
a) Sasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatan pendampingan imunisasi dan vaksinasi
pada pelaku perjalanan.
b) Kondisi yang dicapai
Pendampingan imunisasi dan vaksinasi telah dilaksanakan pada
pelaku perjalanan.
c) Permasalahan
Masih banyak pelaku perjalanan yang tidak mengerti pentingnya
imunisasi dan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan, terutama
daerah endemis
d) Usulan pemecahan masalah
Sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya imunisasi dan
vaksinasi pada pelaku perjalanan perlu ditingkatkan.
LAPORANKINERJA 2018
50
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
e. Analisis Kinerja :
Realisasi indikator keenam “Jumlah sertifikat / surat ijin layanan
kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan” dapat dicapai sejumlah 7.402
sertifikat (100%). Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi
dari indikator yang dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa
dibandingkan dari tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut
didukung dari tiga kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilaksanakan
dengan baik (100%).
Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat
disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun
berikutnya :
a) Peningkatan sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit
menular langsung dan pentingnya vaksinasi.
b) Perbaikan layanan aplikasi simkespel pusat baik dari sisi
kecepatan akses dan minimalisir gangguan server (offline)
f. Perbandingan dengan satker lain :
5.281
7.402
2018Target Realisasi
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
140,16%
102,61%
81,39%
LAPORANKINERJA 2018
51
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam dan KKP Kelas I Medan telah
mencapai angka 100%.
7. Jumlah Jumlah Pelabuhan / Bandara / PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
a. Definisi Operasional
Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang memiliki sanitasi tempat-
tempat umum dengan kriteria baik, TPM dan TTU memenuhi syarat
layak / laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat
kesehatan
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah pelabuhan / bandara yang memiliki sanitasi memenuhi syarat
layak / laik hygiene dibandingkan dengan target dikali 100 %
Jumlah pelabuhan / bandara x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
c. Realisasi
12 pelabuhan/bandara x 100% = 100%
12 pelabuhan/bandara
Jumlah Pelabuhan / Bandara memiliki sanitasi tempat-tempat umum
dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak / laik hygiene, tempat
penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan tercapai sesuai target
(100%) meliputi Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Sekupang
Internasional, Pelabuhan Sekupang Domestik, Pelabuhan Batam Center,
Pelabuhan Nongsa Poin Marina, Pelabuhan Nongsa Terminal Bahari,
Pelabuhan Marina City, Pelabuhan Telaga Punggur, Pelabuhan Kabil,
Pelabuhan Semblog, Pelabuhan Harbour Bay dan Pelabuhan Batu
Ampar.
12100% 12
LAPORANKINERJA 2018
52
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
d. Kegiatan mendukung indicator :
1) Pengawasan Sanitasi TPM di pelabuhan / bandara
a) Sasaran Kegiatan
Semua Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang terdapat di
wilayah kerja KKP Kelas I Batam dengan target pengawasan
sebanyak 24 kali dalam setahun.
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan pengawasan sanitasi TPM bertujuan untuk menciptakan
kondisi TPM yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
Permenkes No. 1098 tahun 2003 tentang persyaratan hygiene
sanitasi rumah makan dan restoran. Kegiatan pengawasan TPM
terdiri dari pengawasan sanitasi dan pemeriksaan sampel makanan
secara organoleptik dan kimia (formalin, arsen, sianida dan Pb).
Pengawasan sanitasi dilakukan dengan observasi menggunakan
form pemeriksaan yang diadopsi dari Permenkes No. 1098 Tahun
2003 sedangkan pemeriksaan sampel makanan secara kimia
menggunakan rapid test. Selama tahun 2018 kegiatan pengawasan
dilaksanakan sebanyak 24 kali (100%) di semua wilayah kerja.
c) Permasalahan
Masih terdapat TPM yang belum memenuhi syarat sanitasi
sesuai dengan Permenkes No. 1098 tahun 2003
Belum tersedianya peralatan untuk mendeteksi kontaminasi
mikrobiologi pada peralatan makan
Belum adanya tenaga pranata laboratorium untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium
d) Usulan pemecahan masalah
Meningkatkan kualitas TPM dengan memberikan penyuluhan
kepada penjamah dan pengelola TPM serta koordinasi dengan
pengelola pelabuhan terkait peningkatan fasilitas sanitasi di TPM
Mengusulkan pengadaan alat untuk mendeteksi kontaminasi
mikrobiologi pada peralatan makan
Mengusulkan tenaga pranata laboratorium di KKP Kelas I Batam.
LAPORANKINERJA 2018
53
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
2) Pengawasan Kualitas Air di Pelabuhan/Bandara
a) Sasaran Kegiatan
Pengawasan terhadap sarana penyediaan air bersih dan
pemeriksaan kualitas air (fisik, kimia dan bakteriologi) di semua
wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Target pengawasan kualitas air
dalam setahun sebanyak 24 kali dan jumlah sampel yang diperiksa
dengan paramater lengkap di laboratoroium BTKL PP Batam
sebanyak 12 sampel
b) Kondisi yang dicapai
Pengawasan kualitas air bersih dilakukan untuk menjamin kualitas
air bersih di Pelabuhan/Bandara memenuhi syarat sesuai dengan
Permenkes No.32 Tahun 2017. Kegiatan pengawasan kualitas air
terdiri dari pengawasan sarana penyediaan air bersih dan
pemeriksaan kualitas air bersih secara fisik, kimia dan mikrobiologi.
Pengawasan sarana penyediaan air dengan observasi langsung
kondisi sanitasi di sekitar reservoar air dan kondisi perpipaan
menggunakan form pemeriksaan. Sedangkan pemeriksaan kualitas
air dengan parameter lengkap dilakukan dengan mengirimkan
sampel ke BTKL PP Batam dikarenakan keterbatasan sarana dan
prasaran pemeriksaan kualitas air bersih yang ada di KKP Kelas I
Batam. Kegiatan pengawasan kualitas air bersih selama tahun 2018
dilakukan sebanyak 24 kali (100%) dengan jumlah sampel yang
diperiksa secara lengkap sebanyak 12 sampel (100%).
c) Permasalahan
Belum tersedianya peralatan untuk pemeriksaan mikrobiologi air
Belum adanya tenaga pranata laboratorium untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium
d) Usulan pemecahan masalah
Mengusulkan pengadaan alat untuk pemeriksaan kualitas
mikrobiologi air bersh
Mengusulkan tenaga pranata laboratorium di KKP Kelas I Batam.
LAPORANKINERJA 2018
54
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
3) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian
Risiko Lingkungan
a) Sasaran Kegiatan
Kegiatan monitoring pelaksanaan kegiatan pengawasan dan
pengendalian risiko lingkungan dilakukan di semua wilayah kerja
KKP Kelas I Batam dengan target pelaksanaan kegiatan sebanyak
32 kali.
b) Kondisi yang dicapai
Monitoring pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian
risiko lingkungan dilakukan untuk memastikan kegiatan sanitasi di
wilayah kerja dilaksanakan dengan baik oleh petugas yang ada di
wilayah kerja. Kegiatan ini dilakukan oleh pejabat struktural dan staf
dari kantor induk ke semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam.
Dengan adanya kegiatan monitoring diharapkan semua kegiatan
sanitasi di wilayah kerja terlaksana dengan baik. Selama tahun 2018
kegiatan monitoring dilakukan sebanayak 32 kali (100%).
c) Permasalahan
Tidak ditemukan permasalahan yang berarti selama pelaksanaan
kegiatan
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
4) Pemeriksaan Pendahuluan Sanitasi Asrama Haji
a) Sasaran Kegiatan
Pemeriksaan pendahuluan sanitasi asrama haji dilakukan di asrama
haji Batam dan penyedia makanan untuk jamaah haji di pesawat.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu 6 bulan dan 1
minggu sebelum pelaksanaan embarkasi haji.
b) Kondisi yang dicapai
Pemeriksaan pendahuluan sanitasi asrama haji dan penyedia
makanan untuk jamaah haji di pesawat bertujuan untuk memastikan
kondisi sanitasi asrama haji dan catering penyedia makanan
memenuhi syarat, sesuai dengan Kepmenkes No.442 Tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji sehingga menjamin
jamaah haji nyaman, aman dan bebas dari faktor risiko kesehatan
LAPORANKINERJA 2018
55
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
ketika kegiatan embarkasi berlangsung. Kegiatan pemeriksaan
pendahuluan sanitasi asrama haji dilakukan oleh petugas dari KKP
Kelas I Batam, tim dari BTKL PP Batam, petugas dari Kemenag dan
petugas dari Puskes haji. Pemeriksaan sanitasi terdiri dari observasi
langsung di lapangan terkait kondisi sanitasi dan keberadaan vektor
di setiap ruangan asrama haji dan penyedia makanan haji,
pemeriksaan hygiene penjamah makanan serta pengambilan
sampel air bersih untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorim.
Pemeriksaan pendahuluan sanitasi asrama haji dilakukan sebanyak
2 kali (100%).
c) Permasalahan
Berdasarkan hasil pemeriksaan masih terdapat fasilitas di asrama
haji yang belum sesuai dengan persyaratan kesehatan
d) Usulan pemecahan masalah
Melakukan perbaikan terkait dengan hasil pemeriksaan untuk
meningkatkan kualitas sanitasi asrama haji.
5) Sosialisasi Sanitasi TPM Bagi Penjamah Makanan di Wilayah
Pelabuhan / Bandara
a) Sasaran Kegiatan
Sosialisasi sanitasi TPM Bagi Penjamah Makanan dilakukan
sebanyak 1 kali. Peserta kegiatan yaitu Pengelola Pelabuhan,
Pemilik / Penjamah makanan tempat pengolahan makanan (TPM)
yang ada di Wilayah Kerja KKP Kelas I Batam dan petugas KKP
Kelas I Batam.
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan Sosialisasi Sanitasi TPM bagi Penjamah Makanan
dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan (100%). Kegiatan berupa
pemaparan materi dan diskusi mengenai hygiene sanitasi makanan
dan permasalahan sanitasi yang dihadapi oleh pengelola/penjamah
makanan. Jumlah peserta kegiatan sebanyak 56 orang. Hasil yang
diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan penjamah makanan
mengenai prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan / minuman dan
adanya perubahan pola pikir serta perilaku penjamah makanan
LAPORANKINERJA 2018
56
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
mengenai pengolahan makanan/minuman yang sesuai dengan
persyaratan kesehatan.
c) Permasalahan
Belum terdapat permasalah yang berarti saat pelaksanaan kegiatan
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
6) Kursus Singkat Bagi Penjamah Makanan Catering Haji
a) Sasaran Kegiatan
Kursus singkat dilakukan bagi penjamah makanan yang
menyediakan makanan bagi jamaah haji baik yang ada di asrama
haji maupun di pesawat. Kegiatan dilaksanakan sebanyak 1 kali
sebelum kegiatan embarkasi haji dimulai.
b) Kondisi yang dicapai
Kursus singkat bagi penjamah makanan bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan penjamah makanan mengenai prinsip-
prinsip hygiene sanitasi makanan / minuman. Dengan adanya
peningkatan pengetahuan diharapan akan mengubah pola pikir serta
perilaku penjamah makanan mengenai pengolahan
makanan/minuman yang sesuai dengan persyaratan kesehatan.
Kursus singkat merupakan salah satu upaya untuk menjamin
makanan yang akan dikonsumsi oleh jamaah haji bebas dari faktor
risiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit bawaan
makanan (food borne diseases). Kegiatan ini dilaksanakan satu kali
pada bulan Juli tahun 2018 (100%). Peserta kegiatan yaitu
penjamah makanan dari PT. KSM dan PT. ACS
c) Permasalahan
Belum ada permasalahan yang berarti selama pelaksanaan kegiatan
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
7) Penguatan Penyelenggaraan Pelabuhan / Bandara Sehat
a) Sasaran Kegiatan
Kegiatan penguatan penyelenggaraan pelabuhan/bandara sehat
dilakukan sebanyak 1 kali. Peserta kegiatan semua anggota Pokja
pelabuhan sehat Sekupang Internasional.
LAPORANKINERJA 2018
57
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan penguatan penyelanggaraan pelabuhan sehat bertujuan
untuk meningkatkan koordinasi semua anggota Pokja dalam
mempersiapkan pelabuhan sekupang internasional sebagai
pelabuhan sehat nasional. Dalam kegiatan ini dibahas rencana kerja
dari masing – masing pokja guna mewujudkan pelabuhan sekupang
internasional sebagai pelabuhan sehat terbaik. Kegiatan ini
dilaksanakan sebanyak satu kali (100%) bertempat di Swiss Bell
Hotel Harbour Bay. Jumlah peserta kegiatan sebanyak 56 peserta
yang terdiri dari petugas KKP Kelas I Batam dan semua stake holder
terkait yang ada di Pelabuhan Sekupang Internasional.
c) Permasalahan
Belum terdapat permasalahan yang berarti selama pelaksanaan
kegiatan
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
e. Analisis Kinerja:
Realisasi indikator ketujuh “Jumlah Pelabuhan / Bandara / PLBD yang
memenuhi syarat-syarat sanitasi” dapat dicapai di 12 pelabuhan (100%).
Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang
dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari
tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut didukung dari tujuh
kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik
(100%).
12 12
2018Target Realisasi
LAPORANKINERJA 2018
58
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat
disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun
berikutnya :
a) Sosialisasi dan advokasi kepada pengelola pelabuhan/bandar
terkait pentingnya pemeriksaan kualitas air minum/air bersih
b) Inhouse training/on job training serta mengikut sertakan petugas
untuk pemeriksaan kualitas air minum/air bersih
c) Meningkatkan koordinasi dengan pihak pengelola
pelabuhan/bandara mengenai hasil pengawasan sanitasi
tempat pengelolaan makanan untuk ditindak lanjuti sehingga
semua TPM di wilayah kerja KKP Kelas I Batam memenuhi
syarat kesehatan dan tersertifikasi laik sehat
f. Perbandingan dengan satker lain :
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam dan KKP Kelas I Medan telah
mencapai angka 100%.
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
100,00% 100,00%
83,33%
LAPORANKINERJA 2018
59
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
8. Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
a. Definisi Operasional
Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI
perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan
kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI
perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan
kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6 dibandingkan dengan target dikali
100 %
Jumlah pelabuhan / bandara x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
c. Realisasi
12 pelabuhan/bandara x 100% = 100%
12 pelabuhan/bandara
Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI
perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan
kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6 tercapai sesuai target (100%)
meliputi Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Sekupang Internasional,
Pelabuhan Sekupang Domestik, Pelabuhan Batam Center, Pelabuhan
Nongsa Poin Marina, Pelabuhan Nongsa Terminal Bahari, Pelabuhan
Marina City, Pelabuhan Telaga Punggur, Pelabuhan Kabil, Pelabuhan
Semblog, Pelabuhan Harbour Bay dan Pelabuhan Batu Ampar.
d. Kegiatan mendukung indikator :
1) Survei Pengamatan Faktor Risiko Pencegahan dan Pengendalian
Malaria
a) Sasaran Kegiatan
Kegiatan survei pengamatan faktor risiko pencegahan dan
pengendalian malaria dilakukan di wilayah kerja KKP Kelas I Batam
12 100% 12
LAPORANKINERJA 2018
60
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
yang berisiko terjadi penularan malaria yaitu Pelabuhan Sekupang
Internasional, Sekupang Domestik, Teluk Senimba, Nongsa
Terminal Bahari, Telaga Punggur dan Bandara Hang Nadim.
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan survey pengamatan factor risiko pencegahan dan
pengendalian dilaksanakan di 6 (enam) wilayah kerja yaitu
Pelabuhan Sekupang Internasional, Sekupang Domestik, Teluk
Senimba, Nongsa Terminal Bahari, Telaga Punggur dan Bandara
Hang Nadim (100%). Kegiatan dilaksanakan selama 5 (lima) hari.
Hasil dari kegiatan ini sebagai bahan untuk perencanaan kegiatan
pencegahan dan pengendalian malaria tahun anggaran selanjutnya.
c) Permasalahan
Pelaksanaan kegiatan survey pengamatan factor risiko pencegahan
dan pengendalian malaria hanya dilaksanakan di area perimeter
pelabuhan
d) Usulan pemecahan masalah
Memperluas sasaran area survey pengamatan factor risiko malaria
sampai ke area buffer pelabuhan sebagai upaya cegah tangkal
malaria di area buffer.
2) Survei Demam Massal Malaria (Mass Fever Survey) penumpang di
pelabuhan dan bandara
a) Sasaran Kegiatan
Survei demam massal malaria dilakukan pada penumpang yang
datang ke pelabuhan/bandara dengan kondisi demam.
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan survei demam massal malaria sebagai salah satu upaya
deteksi dini penyakit malaria di pelabuhan/bandara. Melalui kegiatan
ini diharapkan dapat mencegah penularan penyakit malaria sedini
mungkin. Survei demam massal malaria merupakan salah satu
upaya cegah tangkal penyakit malaria di pelabuhan/bandara.
c) Permasalahan
Kegiatan survei demam massal malaria tidak terlaksana dikarenakan
tidak ada penumpang di pelabuhan/bandara yang datang dengan
kondisi demam
LAPORANKINERJA 2018
61
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
d) Usulan pemecahan masalah
Meningkatkan surveilans kedatangan penumpang di
pelabuhan/bandara dengan thermal scanner.
3) Surveilans Migrasi Malaria di Pelabuhan / Bandara
a) Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada penumpang yang datang ke
pelabuhan/bandara di wilayah kerja KKP Kelas I Batam yang berasal
dari daerah endemis. Target lokasi pelaksanaan kegiatan yaitu
Pelabuhan Sekupang Domestik, Telaga Punggur dan Bandara Hang
Nadim Batam.
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan surveilans migrasi malaria sebagai salah satu upaya cegah
tangkal penyakit malaria yang dilakukan oleh KKP Kelas I Batam di
pelabuhan dan bandara. Surveilans migrasi malaria dilakukan pada
penumpang yang berasal dari daerah endemis di pelabuhan Telaga
punggur, Sekupang domestik dan Bandara Hang Nadim. Kegiatan
ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari berturut – turut di ketiga lokasi
tersebut (100%). Setiap penumpang yang berasal dari daerah
endemis malaria dilakukan pendataan, pengecekan suhu dan
pengambilan sampel darah untuk pengecekan Plasmodium dalam
darah menggunakan rapid test (RDT) serta pembagian leaflet
mengenai malaria. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah
tidak ditemukan adanya penumpang yang positif malaria.
c) Permasalahan
Tidak semua penumpang bersedia berpartisipasi dalam kegiatan ini
d) Usulan pemecahan masalah
Koordinasi dan sosialisi kepada pengelola pelabuhan/bandara
dan agen pelayaran terkait kegiatan surveilans migrasi malaria
pada penumpang di pelabuhan/bandara
Meningkatkan koordinasi dengan agen pelayaran terkait
pemberitahuan pelaksanaan kegiatan surveilans migrasi malaria
kepada penumpang
Memberikan edukasi kepada penumpang di pelabuhan/bandara
tentang malaria melalui media KIE
LAPORANKINERJA 2018
62
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
4) Monitoring Penggunaan Insektisida Pada BUS
a) Sasaran Kegiatan
Semua Badan Usaha Swasta yang melakukan kegiatan
pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di
pelabuhan/bandara
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan monitoring penggunaan insektisida pada
semua Badan Usaha Swasta, yaitu PT. Kembang Samudera
Indonesia, CV. Graha Resik, PT. Bakri Karya Sarana, PT. Termokil,
PT. Pest Guard, PT. Pestindo, PT. Sucofindo. Kegiatan monitoring
berupa pemeriksaan kondisi gudang penyimpanan insektisida,
ketersediaan APAR dan APD serta pembukuan penggunaan
insektisida.
c) Permasalahan
Masih terdapat Badan Usaha Swasta dengan kondisi gudang
penyimpanan insektisida yang belum memenuhi syarat
d) Usulan pemecahan masalah
Memberikan saran tindakan perbaikan dan melakukan monitoring
tindakan perbaikan kepada BUS dengan kondisi gudang yang belum
memenuhi syarat
5) Uji Resistensi Nyamuk
a) Sasaran Kegiatan
Uji resistensi dilakukan pada sampel nyamuk hasil rearing dari jentik
yang diperoleh di wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Kegiatan uji
resistensi dilakukan sebanyak satu kali.
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan uji resistensi dilakukan sebanyak 1 kali (100%). Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk mengetahui status kerentanan nyamuk
terhadap insektisida yang digunakan dalam pengendalian. Dengan
adanya data tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam penentuan tindakan pengendalian yang efektif. Pengambilan
jentik yang menjadi sampel uji resistensi dilakukan di Pelabuhan
Harbour Bay, Pelabuhan Sekupang Domestik, Pelabuhan Telaga
Punggur, Pelabuhan Teluk Senimba dan Bandara Hang Nadim.
LAPORANKINERJA 2018
63
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Berdasarkan hasil uji resistensi diketahui bahwa nyamuk telah
resisten terhadap insektisida malathion.
c) Permasalahan
Umur jentik yang dijadikan sebagai sampel tidak sama sehingga
mempengaruhi umur nyamuk yang akan diuji sehingga
menyebabkan bias pada hasil uji.
d) Usulan pemecahan masalah
Nyamuk yang digunakan sebagai sampel uji sebaiknya merupakan
keturunan pertama (F1) dengan usia nyamuk berkisar antara 3 – 5
hari yang diperoleh dari hasil rearing jentik agar tidak menyebabkan
bias pada hasil uji.
6) Pengawasan Tindakan Desinseksi di Alat Angkut
a) Sasaran Kegiatan
Kapal yang berada di wilayah kerja KKP Kelas I Batam dengan
faktor risiko kesehatan tinggi sehingga dilakukan tindakan desinseksi
(spraying).
b) Kondisi yang dicapai
Pengawasan selama pelaksanaan kegiatan spraying di atas kapal.
Kegiatan pengawasan berupa pengecekan kelengkapan APD
petugas spraying, kondisi peralatan spraying, jenis dan dosis
insektisida yang digunakan serta hasil tindakan spraying.
c) Permasalahan
Belum ditemukan adanya permasalahan selama pelaksanaan
kegiatan
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
7) Pengendalian Vektor DBD
a) Sasaran Kegiatan
Kegiatan pengendalian vektor DBD dilaksanakan di wilayah kerja
KKP Kelas I Batam dengan target 150 hektar
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan pengendalian vektor DBD meliputi survey jentik , larvasida
dan pengendalian nyamuk dewasa berupa fogging. Pelaksanaan
kegiatan dilakukan oleh kader dan diawasi oleh petugas KKP Kelas I
LAPORANKINERJA 2018
64
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Batam. Selama tahun 2018 luas wilayah yang telah dilakukan
kegiatan pengendalian vektor DBD seluas 113 Hektar (75,3%)
c) Permasalahan
Kegiatan pengendalian nyamuk dewasa (fogging) tidak terlaksana
100% dikarenakan beberapa pelabuhan telahmampu melakukan
pengendalian vektor dengan baik melalui pest control .
d) Usulan pemecahan masalah
Koordinasi dengan pengelola pelabuhan yang telah memiliki pest
control tentang kegiatan pengendalian vektor yang dilakukan.
8) Pengendalian Vektor Pes
a) Sasaran Kegiatan
Kegiatan pengendalian vektor pes dilaksanakan di wilayah kerja
KKP Kelas I Batam dengan target luas wilayah sebanyak 40 hektar
b) Kondisi yang dicapai
Pengendalian vektor pes bertujuan untuk menciptakan kondisi
pelabuhan yang bebas dari tikus dan pinjal. Kegiatan pengendalian
vektor pes berupa pemetaan lokasi pemasangan perangkap,
pemasangan perangkap tikus dan identifikasi tikus dan pinjal yang
tertangkap. Kegiatan pemasangan perangkap dilakukan oleh kader.
Luas wilayah yang telah dilakukan pengendalian vektor pes selama
tahun 2018 seluas 40 hektar (100%).
c) Permasalahan
Sejumlah perangkap tikus hilang ketika kegiatan pemasangan
perangkap
d) Usulan pemecahan masalah
Koordinasi dengan pengelola pelabuhan/bandara sebelum
pelaksanaan kegiatan
9) Pengendalian Vektor Diare
a) Sasaran Kegiatan
Kegiatan pengendalian vektor diare dilakukan di wilayah kerja
pelabuhan KKP Kelas I Batam dengan target luas wilayah 24 hektar.
b) Kondisi yang dicapai
Pengendalian vektor diare dilakukan di semua wilayah kerja KKP
Kelas I Batam untuk menciptakan kondisi pelabuhan/bandara yang
LAPORANKINERJA 2018
65
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
bebas dari vektor diare (lalat). Kegiatan yang dilaksanakan berupa
survey kepadatan lalat dan kegiatan pengendalian berupa spraying.
Kegiatan pengendalian dilakukan apabila hasil survey kepadatan
lalat diperoleh hasil kepadatan tinggi. Luas wilayah yang dilakukan
pengendalian vektor diare selama tahun 2018 seluas 24 hektar
(100%). Kegiatan pengendalian dilaksanakan oleh kader.
c) Permasalahan
Kegiatan pengendalian vektor lalat (spraying) tidak dapat dilakukan
di area Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dikarenakan adanya
bahan makanan yang berpotensi terkontaminasi insektisida
sedangkan berdasarkan hasil survey angka kepadatan lalat sedang
terutama di dapur.
d) Usulan pemecahan masalah
Pengelola/pemilik TPM sebaiknya melakukan kegiatan pengendalian
vektor secara mandiri dengan menggunakan insektisida rumah
tangga setiap selesai kegiatan dan menyediakan tempat sampah
yang tertutup agar tidak menjadi tempat perindukan lalat.
10) Pengendalian Vektor Malaria
a) Sasaran Kegiatan
Pengendalian vektor malaria dilakukan di wilayah kerja yang
terdapat tempat perindukan vektor malaria. Target luas wilayah
pengendalian vektor malaria tahun 2018 seluas 6 hektar.
b) Kondisi yang dicapai
Pengendalian vektor malaria bertujuan untuk menciptakan wilayah
pelabuhan yang bebas dari vektor malaria. Kegiatan yang dilakukan
berupa survey jentik, larvasida dan survey nyamuk dewasa.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kader. Kegiatan pengendalian
vektor malaria dilakukan di pelabuhan Sekupang Domestik, Telaga
Punggur, Teluk Senimba, Nongsa Terminal Bahari dan Bandara
Hang Nadim. Luas wilayah yang dilakukan pengendalian vektor
malaria selama tahun 2018 seluas 6 hektar.
c) Permasalahan
LAPORANKINERJA 2018
66
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Kegiatan pengendalian nyamuk dewasa (IRS) selama tahun 2018
tidak dilakukan dikarenakan berdasarkan hasil survey nyamuk
dewasa tidak ditemukan adanya nyamuk Anopheles spp
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
e. Analisis Kinerja :
Realisasi indikator kedelapan “Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD
bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area” dapat dicapai di 12
pelabuhan (100%). Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi
dari indikator yang dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa
dibandingkan dari tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut
didukung dari sebelas kegiatan yang secara keseluruhan dapat
dilaksanakan dengan baik (100%).
Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat
disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun
berikutnya :
a) Peningkatan pengetahuan masyarakat (kader) tentang
pengendalian vektor melalui kursus singkat dan kader yang sudah
dikursus bisa ditugaskan secara terus menerus setiap tahunnya
b) Pelatihan SDM yang berkompeten di bidang pengendalian vektor
12 12
2018Target Realisasi
LAPORANKINERJA 2018
67
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
f. Perbandingan dengan satker lain :
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam dan KKP Kelas I Makassar telah
mencapai angka 100%.
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
a. Definisi Operasional
Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dibandingkan dengan target dikali
100 %
Jumlah orang x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
c. Realisasi
1.671 orang x 100% = 100% (278,5%)
600 orang
Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dapat terpenuhi sesuai target (100%)
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
100,00%
80,00%
100,00%
600100%
1.671
LAPORANKINERJA 2018
68
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
d. Kegiatan mendukung indicator :
1) Koordinasi Pelaksanaan Haji Embarkasi Batam
a) Sasaran Kegiatan
Terlaksananya koordinasi pelaksanaan haji embarkasi Batam
b) Kondisi yang dicapai
Koordinasi pelaksanaan haji embarkasi Batam telah dilaksanakan
c) Permasalahan
Tidak ditemukan permasalahan selama pelaksanaan kegiatan.
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada usulan pemecahan masalah yang diberikan.
2) Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi
a) Sasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatan Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi
Batam tahun 2018
b) Kondisi yang dicapai
Pelayanan kesehatan Haji Embarkasi telah dilaksanakan selama 30
hari yaitu dari tanggal 17 Juli sampai dengan tanggal 15 Agustus di
Asrama Haji Batam dan di Bandara Hang Nadim dengan jumlah
petugas sebanyak 57 orang.
c) Permasalahan
1. Proses pemeriksaan ketiga pada awal pelaksanaan embarkasi
berjalan lambat dikarenakan perubahan sistem dari penggunaan
BKJH menjadi KKJH
2. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi Daerah Asal masih mengirimkan
jemaah yang masih sakit dan tidak laik terbang ke Embarkasi
sehingga Jemaah Calon Haji tidak bisa diberangkatkan maupun
memerlukan perawatan yang memakan waktu di Embarkasi
Batam.
3. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi Daerah Asal kurang maksimal
dalam melakukan pembinaan kesehatan Jemaah Calon Haji
yang berisiko tinggi selama masa tunggu.
LAPORANKINERJA 2018
69
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
4. Masih ada Dinas Kesehatan Kota/Provinsi daerah Asal belum
menerapkan Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah
Kesehatan Haji.
d) Usulan pemecahan masalah
1. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi daerah Asal diharapkan lebih
selektif dalam mengirimkan Jemaah Calon Hajinya.
2. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi daerah Asal diharapkan lebih
memperhatikan kondisi kesehatan jemaah sehingga Jemaah
Calon Haji tidak harus menjalani perawatan untuk memperbaiki
kondisi kesehatannya.
3. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi hendaknya lebih memperhatikan
dan menerapkan Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Istithaah Kesehatan Haji sehingga Jemaah Calon Haji dapat
menjalani proses embarkasi dengan lancar
3) Pelayanan Kesehatan Haji Debarkasi dalam Kota
a) Sasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatan Pelayanan Kesehatan Haji Debarkasi
Embarkasi Batam tahun 2018
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan Debarkasi Haji Batam dilaksanakan selama 30 hari dari
tanggal 28 Agustus s.d. 26 September 2018 di Bandara Hang Nadim
dan asrama haji Batam dengan jumlah petugas sebanyak 54 orang.
c) Permasalahan
1. Pemulangan Jemaah Haji ke daerah banyak yang tidak sesuai
jadwal yang dibuat oleh PPIH, sehingga petugas KKP Kelas I
Batam terkendala dalam proses pendampingan.
2. Jadwal kedatangan jamaah dari Arab Saudi banyak yang tidak
sesuai dengan jadwal semula.
3. Tidak semua ambulans yang digunakan untuk evakuasi jamaah
sakit dari pesawat adalah ambulans KKP Kelas I Batam. Ada 1
ambulans bantuan dari Dinas Kesehatan Kota Batam. Ambulans
ini tidak selalu ada pada saat kedatangan pesawat dari Arab
Saudi.
LAPORANKINERJA 2018
70
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
d) Usulan pemecahan masalah
KKP Kelas I Batam menganggarkan pengadaan ambulans VIP
sehingga jumlah ambulans yang digunakan pada debarkasi cukup
dari KKP Kelas I Batam saja
4) Pendampingan Jamaah Haji Sakit Propinsi Riau, Kepulauan Riau,
Kalimantan Barat dan Jambi
a) Sasaran Kegiatan
Jemaah Haji sakit yang memerlukan evakuasi medis ke daerah asal
b) Kondisi yang dicapai
Jemaah Haji sakit dipulangkan ke daerah asal dengan
pendampingan tenaga medis/paramedis.
c) Permasalahan
1. Pada saat embarkasi sudah ada calon jamaah haji sakit yang di
dampingi pulang ke daerah oleh petugas medis KKP Kelas I Batam.
2. Jamaah haji sakit yang perlu pendampingan ke daerah kadang-
kadang memerlukan pendamping lebih dari satu orang, sedangkan
KKP Kelas I Batam mempunyai anggaran terbatas sehingga di
dampingi oleh satu orang petugas saja.
d) Usulan pemecahan masalah
1. Permenkes 15 tahun 2016 harus dilaksanakan oleh daerah
sehingga tidak ada lagi calon jamaah haji sakit pada saat
embarkasi dan perlu didampingi pulang ke daerah asal.
2. Anggaran pendampingan jamaah haji sakit tetap tersedia sesuai
daerah yang ada di embarkasi Batam
5) Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji
a) Sasaran Kegiatan
Tim penyelenggara kesehatan haji embarkasi Batam tahun 2018,
Dinas Kesehatan Kota Batam, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi
Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat,rumah sakit
rujukan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Kepulauan
Riau,Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Kalimantan Barat, Kantor Wilayah Kementerian
Agama Jambi, KKP yang berada di wilayah embarkasi Batam, BPJS
LAPORANKINERJA 2018
71
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Kota Batam, Puskesmas di Kota Batam dan BTKL-PP Kelas I
Batam.
b) Kondisi yang dicapai
Terselenggaranya evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan
haji embarkasi Batam tahun 2018 yang akan dijadikan pedoman
untuk penyelenggaran tahun berikutnya serta terwujudnya jejaring
kerja lintas program dan lintas sektor terkait yang lebih solid.
Pertemuan ini diadakan di hotel Swiss-bel hotel, Harbour Bay,
Batam. Peserta yang diundang pada pertemuan ini sebanyak 65
orang yang terdiri dari Tim penyelenggara kesehatan haji embarkasi
Batam tahun 2018, Dinas Kesehatan Kota Batam, Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau,rumah
sakit rujukan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Kepulauan Riau,
Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau,BPJS Kota Batam,
Puskesmas di Kota Batam, KKP yang berada diwilayah embarkasi
Batam dan BTKL-PP Kelas I Batam.
c) Permasalahan
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat, KKP Kelas II Pontianak, KKP Kelas III Jambi,
Kantor Wilayah Kementerian Agama Jambi, Kantor Kementerian
Agama Kalimantan Barat tidak menghadiri pertemuan ini.
d) Usulan pemecahan masalah
Mengadakan koordinasi dan pemberitahuan ke para undangan
mengenai akan diadakannya pertemuan evaluasi haji sehingga para
undangan bisa mempersiapkan anggaran sendiri bila diperlukan.
6) Koordinasi Persiapan Embarkasi, Debarkasi dan Evaluasi Haji
a) Sasaran Kegiatan
Tim penyelenggara kesehatan haji embarkasi Batam tahun 2018,
Dinas Kesehatan Kota Batam, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Riau,rumah sakit rujukan, BPJS Kota Batam, PMI dan BTKL-PP
Kelas I Batam.
b) Kondisi yang dicapai
LAPORANKINERJA 2018
72
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Terselenggaranya pertemuan koordinasi persiapan embarkasi ,
debarkasi dan evaluasi pelayanan kesehatan haji fase embarkasi
tahun 2018 yang akan dijadikan pedoman untuk penyelenggaran
pelayanan kesehatan embarkasi serta terwujudnya jejaring kerja
lintas program dan lintas sektor terkait yang lebih solid. Pertemuan
ini diadakan di hotel Swiss-belhotel, Harbourbay, Batam. Peserta
yang diundang untuk hadir dalam pertemuan ini sebanyak 65 orang
yang terdiri dari Tim penyelenggara kesehatan haji embarkasi Batam
tahun 2018, Dinas Kesehatan Kota Batam, Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau,rumah sakit rujukan, PMI, BTKL-PP Kelas I
Batam.
c) Permasalahan
Tidak terdapat permasalahan berarti selama penyelenggaraan
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada usulan pemecahan masalah yang diberikan
7) Edutainment dan Deteksi dini HIV
a) Sasaran Kegiatan
Terlaksananya pelaksanaan edutaimen (edukasi) dan deteksi dini
HIV pada masyarakat pelabuhan
b) Kondisi yang dicapai
1. Telah dilakukan edutaimen pada masyarakat pelabuhan di
Pelabuhan Harbourbay dalam rangka Peringatan HAS (Hari Aids
Sedunia) dari jam 07.00 – 12.00 WIB di awali dengan kegiatan
jalan santai, edukasi HIV/AIDS, pembagian doorprize, panggung
hiburan dan pemeriksan HIV pada masyarakat pelabuhan.
Panitia pelaksana kegiatan ini berjumlah 10 yang merupakan
pegawai dilingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam. Jumlah peserta yang hadir berjumlah 250 orang yang
terdiri dari Lintas Sektor dan Lintas Program serta masyarakat
pelabuhan di Harbourbay.
2. Telah dilakukan kegiatan deteksi dini HIV pada masyarakat
pelabuhan. Pelaksana kegiatan adalah Tim Mobile VCT KKP
Kelas I Batam, total pemeriksaan HIV sepanjang tahun 2018
LAPORANKINERJA 2018
73
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
adalah 656 orang. Terdapat 1 orang dengan hasil pemeriksaan
positif.
c) Permasalahan
Masih kurangnya minat dan kesadaran masyarakat pelabuhan untuk
mengikuti pemeriksaan HIV.
d) Usulan pemecahan masalah
Lebih meningkatkan lagi edukasi dan pemahaman mengenai
HIV/AIDS kepada masyarakat pelabuhan sehingga dapat
meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat pelabuhan untuk
melakukan pemeriksaan HIV.
8) Monitoring Evaluasi Program Mobile VCT ke Wilker
a) Sasaran Kegiatan
Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam.
b) Kondisi yang dicapai
Monitoring dan Evaluasi program Mobile VCT serta bimbingan teknis
dilakukan di 9 (Sembilan) wilayah kerja dan masing – masing
wilayah kerja dikunjungi sebanyak 3 kali selama tahun 2018, meliputi
program Mobile VCT serta bimbingan teknis langsung kepada
petugas yang ada di wilayah kerja dan tindak lanjut tentang
pelaksanaan pengawasan yang dilaksanakan
c) Permasalahan
Tidak ada permasalahan atau kendala yang berarti yang ditemukan
selama melaksanakan kegiatan monitoring evaluasi program Mobile
VCT di wilayah kerja.
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada usulan pemecahan masalah yang diberikan
9) Koordinasi dan evaluasi untuk jumlah terduga TB yang sampai di
fasyankes tingkat kabupaten dan provinsi
a) Sasaran Kegiatan
Terlaksananya koordinasi dan evaluasi untuk jumlah terduga TB
yang sampai di fasyankes tingkat kabupaten dan provinsi
b) Kondisi yang dicapai
Koordinasi dan evaluasi untuk jumlah terduga TB yang sampai di
fasyankes tingkat kabupaten dan provinsi dilaksanakan sebanyak 2
LAPORANKINERJA 2018
74
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
kali pertemuan. Pada pertemuan koordinasi dihadiri 18 peserta yang
terdiri dari 12 orang petugas KKP Kelas I batam dan 6 orang
petugas Puskesmas yang ada di Kota Batam dan Dinas Kesehatan
Kota Batam. Pada pertemuan evaluasi dihadiri 18 peserta yang
terdiri dari 9 orang petugas KKP Kelas I Batam dan 9 orang petugas
Puskesmas yang ada di Kota Batam,Dinas Kesehatan Kota Batam
dan RSUD Embung Fatimah.
c) Permasalahan
Pada pertemuan pertama ada petugas puskesmas yang diundang
yang tidak hadir.
d) Usulan pemecahan masalah.
Koordinasi perlu lebih ditingkatkan lagi.
e. Analisis Kinerja :
Realisasi indikator kesembilan “Jumlah orang yang melakukan skrining
penyakit menular langsung” dapat dicapai dengan jumlah orang
melakukan skrining sebanyak 1.671 orang (100%). Terdapat perbedaan
perhitungan target dan realisasi dari indikator yang dipersamakan tahun
sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Pencapaian indikator tersebut didukung dari sembilan kegiatan yang
secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik (100%).
Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat
disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun
berikutnya :
a) Materi pertemuan disampaikan dengan bahasa yang lebih bisa
diterima oleh berbagai kalangan, sehingga diharapkan peserta
mampu menyerap pengetahuan yang diberikan secara utuh.
600
1.671
2018Target Realisasi
LAPORANKINERJA 2018
75
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
b) Peningkatan SDM pegawai mengikuti pelatihan laboratorium
yang berkaitan dengan penggunaan peralatan.
f. Perbandingan dengan satker lain :
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam dan KKP Kelas I Makassar telah
mencapai angka 100%.
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
a. Definisi Operasional
Dokumen dukungan manajemen pada program pencegahan dan
pengendalian penyakit sebanyak 40 dokumen meliputi ; RKAKL / DIPA,
Laptah, Laporan Keuangan, Laporan BMN, Lakip, Profil, Proposal PNBP,
Dokumen Kepegawaian, E-monev Bappenas (PP 39), LB, Emonev DJA
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah dokumen dukungan manajemen dibandingkan dengan target
dikali 100 %
Jumlah dokumen x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
278,50%
85,85%110,25%
40100% 40
LAPORANKINERJA 2018
76
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
c. Realisasi
40 dokumen x 100% = 100%
40 dokumen
Realisasi dokumen dukungan manajemen mencapai 40 dokumen
(100%) meliputi ; RKAKL / DIPA 2 dokumen, Laptah 1 dokumen,
Laporan Keuangan 2 dokumen, Laporan BMN 2 dokumen , Lakip 1
dokumen, Profil 1 dokumen, Proposal PNBP 1 dokumen, Kepegawaian 2
dokumen, E-monev Bappenas (PP 39) 4 dokumen, Laporan Kegiatan
Bulanan 12 dokumen, Emonev DJA 12 dokumen.
d. Kegiatan mendukung indikator :
1) Penyusunan Revisi RAK
a) Sasaran Kegiatan
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
2015-2019
b) Kondisi yang dicapai
Dokumen Revisi Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam 2015-2019 sejalan RAP revisi dan
Renstra revisi (100%)
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
2) Penyusunan E-Planning
a) Sasaran Kegiatan
Perencanan dan Penganggaran melalui e-Renggar
b) Kondisi yang dicapai
Tersusunnya dokumen perencanaan awal Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam melalui aplikasi e-Renggar sebagai bahan
dalam penyusunan pagu indikatif (100%).
c) Permasalahan
Tidak Ada
LAPORANKINERJA 2018
77
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak Ada
3) Penyusunan Dokumen RKAKL
a) Sasaran Kegiatan
Rencana Kerja Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam
b) Kondisi yang dicapai
Tersusunnya dokumen RKA-KL Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
I Batam sebanyak 1 dokumen (100%)
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
4) Penyusunan Laporan E-Monev Penganggaran
a) Sasaran Kegiatan
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (e-Monev DJA)
b) Kondisi yang dicapai
Dokumen e-Monev DJA sebanyak 12 dokumen (100%)
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
5) Penyusunan Laporan E Monev Bappenas / PP.39 Tahun 2006
a) Sasaran Kegiatan
Pengelola program dari bagian / bidang di lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
b) Kondisi yang dicapai
Laporan E-Monev Bappenas setiap bulan dan triwulan yang
diperoleh dari pengumpulan data dari bagian / bidang Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam sebanyak 12 laporan (100% )
c) Permasalahan
LAPORANKINERJA 2018
78
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Input data pagu dan realisasi anggaran setiap komponen masih
secara manual
d) Usulan pemecahan masalah
Sebaiknya aplikasi e-mpnev bappenas terhubung langsung dengan
aplikasi e-monev DJA.
6) Penyusunan LAKIP dan Perjanjian Kinerja
a) Sasaran Kegiatan
Data kinerja dari bagian / bidang di lingkungan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam
b) Kondisi yang dicapai
Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
sebanyak 1 dokumen (100%)
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
7) Evaluasi SAKIP
a) Sasaran Kegiatan
Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
sebagai bentuk petanggungjawaban akuntabilitas dan kinerja.
b) Kondisi yang dicapai
Hasil penilaian Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam melalui desk yang dilaksanakan di Bekasi dengan hasil AA
(100%)
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
LAPORANKINERJA 2018
79
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
8) Rekonsiliasi Laporan Keuangan
a) Sasaran Kegiatan
Laporan Keuangan Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas I Batam
b) Kondisi yang dicapai
Sinkronisasi data laporan keuangan dengan data laporan bendahara
umum negara dengan output satu berita acara rekonsiliasi (100%)
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
9) Rekonsiliasi Pengelolaan PNBP
a) Sasaran Kegiatan
Target dan realisasi PNBP Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam
b) Kondisi yang dicapai
Laporan Realisasi PNBP Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam (100%)
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
10) Penyusunan Dokumen Pertanggungjawaban Keuangan Baik
UP/TUP dan LS Satker
a) Sasaran Kegiatan
Administrasi keuangan
b) Kondisi yang dicapai
Dokumen administrasi keuangan meliputi UP,TUP dan LS (100%)
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidka ada
LAPORANKINERJA 2018
80
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
11) Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
a) Sasaran Kegiatan
Administrasi Kepegawaian Kantor Kesehatan Pelabuhan Kels I
Batam
b) Kondisi yang dicapai
Dokumen administrasi kepegawaian dan dokumen pengembangan
SDM (100%)
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
12) Dukungan Pelaksanaan Pengelolaan BMN
a) Sasaran Kegiatan
Laporan Barang Milik Negara (BMN) yang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan disampaikan tepat waktu.
b) Kondisi yang dicapai
Terlaksananya pengelolaan yang baik yang ditandai dengan
Laporan Barang Milik Negara yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (100%).
c) Permasalahan
SDM yang bertugas pada pengelolaan BMN dan Persediaan hanya
satu orang tidak sesuai dengan beban kerja.
d) Usulan pemecahan masalah
Penambahan SDM untuk bagian persediaan.
LAPORANKINERJA 2018
81
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
e. Analisis Kinerja :
Realisasi indikator kesepuluh “Jumlah dokumen dukungan manajemen
dan tugas teknis lainnya” dapat dicapai dengan jumlah dokumen yang
dihasilkan sebanyak 40 dokumen (100%). Terdapat perbedaan
perhitungan target dan realisasi dari indikator yang dipersamakan tahun
sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Pencapaian indikator tersebut didukung dari dua belas kegiatan yang
secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik (100%).
Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat
disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun
berikutnya :
a) Perlu penambahan kelas JFT untuk pranata komputer muda
mengingat beban kerja pengelolaan server sendiri, penggunaan
peralatan teknologi dan informasi yang berkembang cepat.
b) Pelatihan JFT sesuai implementasi kelas jabatan yang baru
f. Perbandingan dengan satker lain :
40 40
2018Target Realisasi
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
100,00% 100,00% 100,00%
LAPORANKINERJA 2018
82
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam, KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas
I Makassar telah mencapai angka 100%.
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
a. Definisi Operasional
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM
KKP dalam kurun waktu satu tahun
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM
KKP dalam kurun waktu satu tahun dibandingkan dengan target dikali
100 %
Jumlah jenis peningkatan kapasitas x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
c. Realisasi
11 jenis pelatihan x 100% = 100%
11 jenis pelatihan
Pelaksanaan kegiatan dalam rangka peningkatan kapasitas sumber
daya manusia mencapai 11 jenis pelatihan (100%), meliputi Pelatihan
Kekarantinaan dan Epidemiologi bagi Petugas KKP, Pelatihan /
Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Pembuatan Dupak Sanitarian,
Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Tentang Pengamanan
Makanan, Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Sanitasi
Lingkungan, Pelatihan / Workshop BTCLS/ATCLS bagi Dokter/ Perawat
KKP, Mengikuti Workshop / Pelatihan Yang Tersertifikasi Mengenai
Imunisasi Bagi Dokter Pelabuhan, Pelatihan / Workshop bagi petugas
KKP tentang First Aid dan AED, Pelatihan Sea Survival Bagi Petugas
KKP, Mengikuti Seminar/ Diklat dan Kursus Tentang Pengendalian
Vektor Untuk Tenaga Jabfung Entokes, Peningkatan SDM Tentang
Pemetaan dan Diklat Pengendalian Vektor Dan Bpp
11100% 11
LAPORANKINERJA 2018
83
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
d. Kegiatan mendukung indikator :
1) Mengikuti Pelatihan Kekarantinaan dan Epidemiologi bagi Petugas
KKP
a) Sasaran Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah mengikutsertakan pegawai
KKP dalam pelatihan kekarantinaan dan epidemiologi untuk
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
staf KKP Kelas I Batam sehingga bisa optimal dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam bidang
kekarantinaan dan Epidemiologi.
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan ditargetkan satu kali dengan realisasi kegiatan satu kali (
100 %)
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
2) Pelatihan/Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Pembuatan
Dupak Sanitarian
a) Sasaran Kegiatan
Aparatur Sipil Negara dengan jabatan sanitarian di lingkungan
Kantor Kesehatan Pelabuhan dan BTKL PP Batam yang akan
meduduki jabatan fungsional sanitarian (JFT).
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan berupa pemaparan dan diskusi mengenai jabatan
fungsional sanitarian dan penyusunan dupak oleh tim penilai dari
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Pelaksanaan kegiatan
dilakukan di hotel Harris Batam pada tanggal 15 Mei 2018 dengan
jumlah peserta sebanyak 60 orang. Kegiatan workshop dilakukan
sebanyak 1 kali (100%).
c) Permasalahan
Belum ditemukan adanya permasalahan selama pelaksanaan
kegiatan
LAPORANKINERJA 2018
84
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
3) Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Tentang Pengamanan
Makanan
a) Sasaran Kegiatan
Aparatur Sipil Negara di bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
dengan jabatan sanitarian
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan pelatihan/workshop bagi petugas KKP tentang
pengamanan makanan dilakukan dengan mengirimkan petugas ke
penyelenggara pelatihan sebanyak 2 orang (100%). Kegiatan
pelatihan dilaksanakan selama 5 hari di Jakarta. Tujuan
pengikutsertaan petugas dalam kegiatan pelatihan ini adalah
meningkatkan kapasitas petugas tentang hygiene dan sanitasi
makanan serta HACCP (Hazard of Analysis Critical Control Point).
c) Permasalahan
Belum ditemukan permasalahan selama pelaksanaan kegiatan
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
4) Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Sanitasi
Lingkungan
a) Sasaran Kegiatan
Aparatur Sipil Negara KKP Kelas I Batam khususnya bidang
Pengendalian Risiko Lingkungan dengan jabatan sanitarian
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan pelatihan dilakukan dengan mengirim 3 (tiga) orang
petugas (100%). Pelatihan dilaksanakan di Pusat Studi Lingkungan
Hidup UGM Yogyakarta yang dilaksanakan selama 6 (enam) hari
dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 50 JPL. Pelatihan berupa
pemaparan materi dan diskusi mengenai AMDAL. Tujuan dari
pengikutsertaan petugas dalam kegiatan pelatihan ini untuk
meningkatkan kapasitas petugas tentang sanitasi lingkungan
khususnya analisis mengendai dampak lingkungan.
c) Permasalahan
LAPORANKINERJA 2018
85
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Belum ada permasalah yang berarti selama pelaksanaan kegiatan
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
5) Pelatihan / Workshop BTCLS/ATCLS bagi Dokter/ Perawat KKP
a) Sasaran Kegiatan
Aparatur Sipil Negara dengan jabatan Dokter dan Perawat di
lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan yang belum pernah
mengikuti pelatihan ATCLS/BTCLS atau yang masa berlaku
sertifikatnya sudah habis.
b) Kondisi yang dicapai
Petugas yang sudah mengikuti pelatihan BTCLS sebanyak 5 orang
dengan latar belakang pendidikan Perawat diploma tiga, dimana 2
orang dibiayai oleh Bapelkes Ciloto.
c) Permasalahan
Tidak ditemukan permasalahan yang berarti.
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada usulan pemecahan masalah diberikan
6) Mengikuti Workshop / Pelatihan Yang Tersertifikasi Mengenai
Imunisasi Bagi Dokter Pelabuhan
a) Sasaran Kegiatan
Aparatur Sipil Negara dengan jabatan Dokter di lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan yang belum pernah mengikuti
workshop/pelatihan yang tersertifikasi mengenai imunisasi bagi
dokter pelabuhan (Vaccinology Training)
b) Kondisi yang dicapai
Petugas yang sudah mengikuti pelatihan Vaccinology Training
sebanyak 5 orang dokter.
c) Permasalahan
Pelatihan Vaccinology Training tidak selalu ada setiap tahun dan
informasi tempat dan waktu pelatihan harus pro aktif di cari.
d) Usulan pemecahan masalah
Pelatihan hendaknya diadakan setiap tahun dan informasi mengenai
pelatihan ini di beritahukan ke seluruh KKP.
LAPORANKINERJA 2018
86
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
7) Pelatihan / Workshop bagi petugas KKP tentang First Aid dan AED
a) Sasaran Kegiatan
Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam, petugas lintas sektor dan lintas program di
pelabuhan/bandara.
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan Pelatihan/Workshop mengenai First Aid dan Penggunaan
Alat Automatic External Defribilator (AED) di lingkungan
pelabuhan/bandara dilaksanakan di hotel dengan narasumber dari
KKP Kelas I Batam. Peserta berjumlah 65 orang terdiri dari petugas
Kantor Pelabuhan Laut, Ditpam, Pengelola Bandara Hang Nadim,
AVSEC, Porter dan pegawai KKP Kelas I Batam.
c) Permasalahan
Belum semua pegawai KKP Kelas I Batam dan petugas lintas
program dan lintas sektor di Pelabuhan/Bandara Batam yang bisa
dilatih mengenai First Aid dan Alat Automatic External Defrilator
(AED).
d) Usulan pemecahan masalah
Pelatihan ini hendaknya dilakukan rutin setiap tahun dan
pelaksanaannya lebih dari 1 kali dalam setahun sehingga semua
petugas yang ada di KKP Kelas I Batam,petugas lintas program dan
lintas sektor di pelabuhan/bandara bisa dilatih.
8) Pelatihan Sea Survival Bagi Petugas KKP
a) Sasaran Kegiatan
Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam
b) Kondisi yang dicapai
Petugas yang mengikuti Pelatihan Sea Survival sebanyak 4 orang.
Pelatihan dilakukan di Lakespra dr. Saryanto Jakarta selama 2 hari.
c) Permasalahan
Tidak ditemukan masalah atau kendala selama pelaksanaan
pelatihan
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada usulan pemecahan masalah yang diberikan.
LAPORANKINERJA 2018
87
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
9) Mengikuti Seminar, Diklat dan Kursus Tentang Pengendalian
Vektor Untuk Tenaga Jabfung Entokes
a) Sasaran Kegiatan
Aparatur Sipil Negara KKP Kelas I Batam khususnya bidang
Pengendalian Risiko Lingkungan dengan jabatan entomolog
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengirimkan 5 (lima) orang
(100%) untuk mengikuti pelatihan dengan rincian 2 (dua) orang
mengikuti magang mengenai uji resistensi nyamuk di B2P2VRP
Salatiga, 2 (dua) orang mengikuti pelatihan fumigasi pesawat di
Tangerang dan 1 orang mengikuti seminar mengenai pengendalian
vektor di UNDIP Semarang. Secara keseluruhan kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petugas mengenai
pelaksanaan kegiatan pengendalian vektor.
c) Permasalahan
Belum ditemukan permasalah yang berarti selama kegiatan
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
10) Peningkatan SDM Tentang Pemetaan
a) Sasaran Kegiatan
Aparatur sipil negara di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam, BTKL PP Batam, KKP Kelas II Tanjung Balai
Karimun, KKP Kelas II Tanjung Pinang dan KKP Kelas I Soekarno
Hatta
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan peningkatan SDM tentang pemetaan dilaksanakan pada
bulan Februari 2018 selama 3 (tiga) hari di hotel CK Tanjung Pinang.
Peserta kegiatan sebanyak 60 orang. Kegiatan berupa pemaparan
materi dan diskusi serta praktik lapangan mengenai pemetaan
vektor. Narasumber berasal dari kasubdit Vektor P2PTVZ, Kepala
KKP Kelas I Batam, Kepala KKP Kelas I Soekarno Hatta dan Dosen
Fakultas Geografi UGM.
c) Permasalahan
LAPORANKINERJA 2018
88
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Kurangnya jumlah jam pelajaran yang direncakan sehingga materi
dan praktik tentang pemetaan yang diterima tidak maksimal
d) Usulan pemecahan masalah
Mengadakan diklat pemetaan vektor untuk tahun anggaran 2019
11) Diklat Pengendalian Vektor Dan BPP
a) Sasaran Kegiatan
Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
yang ada di regional barat antara lain KKP Kelas I Batam, KKP
Kelas II Tanjung Pinang, KKP Kelas II Tanjung Balai Karimun, KKP
Kelas III Dumai, KKP Kelas II Pangkal Pinang, KKP Kelas III
Sabang, KKP Kelas II Banda Aceh, KKP Kelas II Lhokseumawe,
KKP Kelas I Medan, KKP Kelas II Pekanbaru, KKP Kelas II
Palembang, KKP Kelas III Bengkulu, KKP Kelas III Jambi, KKP
Kelas III Tembilahan, KKP Kelas II Padang, KKP Kelas I Soekarno
Hatta dan KKP Kelas I Denpasar.
b) Kondisi yang dicapai
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 8 – 13 April 2018 di Bapelkes
Batam dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 40 JPL. Jumlah
peserta kegiatan sebanyak 30 orang (100%). Kegiatan berupa
pemaparan materi, diskusi dan praktik tentang pengendalian tikus
dan identifikasi pinjal di pelabuhan/bandara. Narasumber kegiatan
berasal dari B2P2VRP Salatiga sebanyak 3 orang, kasubdit Vektor
dan kepala KKP Kelas I Batam. Materi mencakup tentang teknis
pelaksanan kegiatan pengendalian tikus dan pinjal, identifikasi tikus
dan pinjal, pembuatan preparat pinjal, pengawetan tikus dan pinjal
serta pengambilan sampel darah, paru dan ginjal tikus.
c) Permasalahan
Kurangnya sarana dan prasaran penunjang pelaksanaan diklat
khususnya mikroskop compound sebagai salah satu peralatan
penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan
d) Usulan pemecahan masalah
Pengusulan pengadaan mikroskop compound untuk tahun anggaran
2019
LAPORANKINERJA 2018
89
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
e. Analisis Kegiatan :
Realisasi indikator kesebelas “Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang
P2P” dapat dicapai dengan jumlah jenis pelatihan sebanyak 11 jenis
(100%). Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi dari
indikator yang dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa
dibandingkan dari tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut
didukung dari sebelas kegiatan yang secara keseluruhan dapat
dilaksanakan dengan baik (100%).
Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat
disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun
berikutnya :
a. Perlu penambahan kelas JFT untuk pranata komputer muda
mengingat beban kerja pengelolaan server sendiri, penggunaan
peralatan teknologi dan informasi yang berkembang cepat.
b. Pelatihan JFT sesuai kebutuhan kelas jabatan yang baru
f. Perbandingan dengan satker lain :
11 11
2018Target Realisasi
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
100,00% 100,00%
143,75%
LAPORANKINERJA 2018
90
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam, KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas
I Makassar telah mencapai angka 100%.
12. Jumlah Jumlah pengadaan sarana prasarana
a. Definisi Operasional
Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang
perkantoran, kendaraan dalam satu tahun
b. Rumus atau cara perhitungan
Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang
perkantoran, kendaraan dalam satu tahun dibandingkan dengan target
dikali 100 %
Jumlah jenis peningkatan kapasitas x 100%
Target di Perjanjian Kinerja
c. Realisasi
14 paket x 100% = 100%
14 paket
Jumlah pengadaaan yang dilaksanakan untuk fasilitas penunjang
perkantoran sebanyak 13 paket meliputi ; Desktop, Laptop, Running
Text, Multimedia Display, Kendaraan Roda 4, Penguatan Aplikasi dan
untuk alat kesehatan 1 paket.
d. Kegiatan mendukung indicator :
1. Pengadaan Desktop
a) Sasaran Kegiatan
Peralatan pengolah data penunjang kegiatan berupa dekstop
b) Kondisi yang dicapai
Pengadaan desktop computer (1 unit)
c) Permasalahan
14100% 14
LAPORANKINERJA 2018
91
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Harga unit di e-catalog untuk beberapa jenis alat pengolah data
lebih tinggi / mahal dari pada pengadaan langsung.
d) Usulan pemecahan masalah
Mengusulkan kepada LKPP untuk harga alat pengolah data agar
menyesuaikan dengan daerah yang terdapat bebas PPn 10 %
2. Pengadaan Laptop
a) Sasaran Kegiatan
Peralatan pengolah data berupa laptop
b) Kondisi yang dicapai
Pengadaan laptop sebanyak 4 unit
c) Permasalahan
Harga satuan laptop pada e-catalog untuk type yang sama lebih
mahal dari pada harga satuan laptop yang diadakan melalui
proses pengadaan langsung
d) Usulan pemecahan masalah
Agar dapat dilaksanakan pengadaan langsung untuk barang yang
lebih tinggi harganya di e-catalog.
3. Pengadaan Running Text
a) Sasaran Kegiatan
Sarana penunjang Running text
b) Kondisi yang dicapai
Terpenuhinya sarana prasarana Runnig text sebanyak 8 unit
c) Permasalahan
Tidak tersedianya penyedia untuk pengadaan running text pada e-
catalog
d) Usulan pemecahan masalah
Mengusulkan agar terdapat penyedia running text di e-catalog
4. Pengadaan Multimedia display
a) Sasaran Kegiatan
Sarana KIE multimedia display
b) Kondisi yang dicapai
Pengadaan multimedia display 3 unit
c) Permasalahan
LAPORANKINERJA 2018
92
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Tidak tersedianya penyedia untuk pengadaan multimedia display
pada e-catalog
d) Usulan pemecahan masalah
Mengusulkan agar terdapat penyedia multimedia display di e-
catalog
5. Pengadaan Kendaraan Roda 4
a) Sasaran Kegiatan
Kendaraan roda empat sebagai sarana prasarana kegiatan
b) Kondisi yang dicapai
Pengadaan 3 unit kendaraan melalui proses pengadaan e-catalog
yang terdiri dari : Ambulance (1 unit), kendaraan operasional (1
unit), dan kendaraan khusus pengendalian vector (1 unit)
c) Permasalahan
Kotrak payung antara penyedia kendaraan dengan LKPP untuk
harga pada pertengahan tahun 2018, sehingga pengadaan
kendaraan tidak dapat dilakukan di awal tahun.
d) Usulan pemecahan masalah
Agar kontrak payung atau penetapan harga oleh LKPP dapat
dilakukan di awal tahun sehingga pengadaan kendaraan dapat
sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan pada Rencana
Kegiatan.
6. Penguatan Aplikasi
a) Sasaran Kegiatan
Pengembangan website dan aplikasi EWARS mobile
b) Kondisi yang dicapai
Pengadaan untuk pengembangan website dan aplikasi EWARS
mobile
c) Permasalahan
Batasan yang ditetapkan oleh jukren untuk pengmbangan aplikasi
di UPT sementara kebutuhan aplikais sebagai instrument
pekerjaan sangat penting
LAPORANKINERJA 2018
93
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
d) Usulan pemecahan masalah
Penguatan teknologi dan informasi di pusat.
7. Pengadaan Alat Kesehatan
a) Sasaran Kegiatan
Alat kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan.
b) Kondisi yang dicapai
Pengadaan alat kesehatan meliputi : AED (1 unit), Humasens
humans (1 unit) dan Cardio check melalui proses e-purchasing
c) Permasalahan
Tidak ada
d) Usulan pemecahan masalah
Tidak ada
e. Analisis Kegiatan :
Realisasi indikator keduabelas “Jumlah pengadaan sarana prasarana”
dapat dicapai dengan jumlah pengadaan sebanyak 14 paket (100%).
Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang
dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari
tahun sebelumnya
14 14
2018Target Realisasi
LAPORANKINERJA 2018
94
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
f. Perbandingan dengan satker lain :
Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan
untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas
memperlihatkan KKP Kelas I Batam, KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas
I Makassar telah mencapai angka 100%.
KKP Kelas 1
Batam
KKP Kelas 1
Medan
KKP Kelas 1
Makassar
100,00% 100,00%
150,00%
LAPORANKINERJA 2018
95
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
B. REALISASI ANGGARAN
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi yang diukur melalui capaian indikator kinerja kegiatan didukung oleh
anggaran DIPA tahun 2018 dengan alokasi Rp 22.101.672.000,- dan pencapaian
realisasi sebesar Rp 20.024.322.527 atau sebesar 90.60%.
Realisasi Anggaran tahun 2018 berdasarkan sumber dana dan jenis belanja dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana
No Sumber dana Pagu Realisasi (%)
1 Rupiah Murni 19.684.040.000,- 17.871.555.683 - 90.79%
2 PNBP 2.417.632.000,- 2.152.766.844,- 89.04%
Total 22.101.672.000,- 20.024.322.527,- 90.60%
Pada tabel 3.2 diatas dapat dilihat bahwa realisasi penyerapan dari sumber dana
PNBP sebesar 89.04% dan realisasi penyerapan dari sumber dana rupiah murni
sebesar 90.79% dari pagu.
Untuk penerimaan PNBP tahun 2018 target yang ditetapkan sebesar Rp.
2.811.200.000,- dan realisasi penerimaan sebesar Rp. 7.409.234.923,- (263,6%),
dimana jumlah tersebut terdiri dari angsuran piutang PNBP sebesar Rp.
2.365.238.463 dan penereimaan PNBP tahun 2018 sebesar Rp. 5.043.996.461,-
Tabel 3.3
Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
No Sumber dana Pagu Realisasi (%)
51 Belanja Pegawai 10.686.666.000,- 10.348.342.293,- 96.83 %
52 Belanja Barang 9.988.903.000,- 8.316.085.334,- 83.25 %
53 Belanja Modal 1.426.103.900,- 1.359.894.900,- 95.36 %
Total 22.101.672.000,- 20.024.322.527,- 90.60%
Tabel 3.3 menyajikan distribusi pagu dan realisasi berdasarkan jenis belanja. Dan
penyerapan terkecil terdapat pada jenis belanja barang sebesar 83,25%.
LAPORANKINERJA 2018
96
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Tabel 3.4 Realisasi Anggaran Berdasarkan Output /Sub Output Kegiatan
No Kode Output Sub Output Pagu Relisasi % Realisasi
1 2058.004.004 Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB
Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB di KKP
Rp424.736.000 Rp388.157.240 91,39%
2 2058.004.U01 Layanan Kesehatan Pada Situasi Khusus
Rp419.210.000 Rp354.670.000 84,60%
3 2058.007.003 Layanan Kekarantinaan Kesehatan
Layanan Pelaksanaan Kekarantinaan Kesehatan di KKP
Rp2.913.434.000 Rp2.539.098.012 87,15%
4 2058.007.004 Layanan Pelaksanaan Kekarantinaan Kesehatan di KKP yang Memiliki Pintu Masuk Internasional
Rp75.948.000 Rp57.131.800 75,22%
5 2058.007.U04 Layanan Kekarantinaan Kesehatan dalam rangka Penerbitan CoP (Certificate of Pretique)
Rp275.000.000 Rp243.248.400 88,45%
6 2058.007.U06 Layanan Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara
Rp5.460.000 Rp0 0,00%
7 2058.007.U07 Layanan Kekarantinaan Kesehatan Dalam Rangka Penerbitan PHQC (Port Health Quarantine Clearence)
Rp72.800.000 Rp10.010.000 13,75%
8 2058.007.U09 Layanan Pemeriksaan Kesehatan Alat Angkut Dalam Rangka Penerbitan SSCC/SSCEC (Ship Sanitation Control Certificate/ Ship Sanitation Control Exemption Certificate)
Rp141.000.000 Rp124.200.000 88,09%
9 2058.007.U10 Layanan Pengawasan Tindakan Penyehatan Alat Angkut
Rp12.740.000 Rp2.550.000 20,02%
10 2059.005.003 Layanan Pelaksanaan Pengendalian Malaria di Pelabuhan/Bandara/PLBD
Rp400.000.000 Rp385.398.650 96,35%
11 2059.009.003 Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
Layanan Pelaksanaan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit di Pelabuhan/Bandara/PLBD
Rp762.315.000 Rp674.511.941 88,48%
12 2059.009.U01 Layanan Pengendalian Vektor DBD
Rp151.485.000 Rp66.930.000 44,18%
13 2059.009.U02 Layanan Pengendalian Vektor Pes
Rp82.820.000 Rp53.955.000 65,15%
14 2059.009.U03 Layanan Pengendalian Vektor Diare
Rp11.984.000 Rp10.378.000 86,60%
15 2059.009.U04 Layanan Pengendalian Vektor malaria
Rp15.396.000 Rp7.968.000 51,75%
16 2060.500.U01 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS [Base Line]
Layanan Tes HIV dan IMS di KKP Rp99.200.000 Rp93.640.000 94,40%
LAPORANKINERJA 2018
97
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
Tabel 3.4 menyajikan distribusi pagu dan realisasi berdasarkan output / sub output
kegiatan dan realisasi anggaran secara keseluruhan mencapai 90,60%. Dari tabel
diatas terdapat beberapa output kegiatan yang penyerapan anggaran nya jauh
dibawah pagu :
1. 2058.007.U06 Layanan Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara dengan
jumlah pagu Rp 5.460.000, penyerapan anggaran sebesar 0% hal ini
dikarenakan penggunaan anggaran untuk kegiatan yang dimaksud diluar jam
kerja, pelaksanaan kegiatan yang dimaksud tahun 2018 dikerjakan di dalam jam
kerja sehingga tidaK bisa dibayarkan.
2. 2058.007.U10 Layanan Pengawasan Tindakan Penyehatan Alat Angkut dengan
pagu Rp12.740.000-, Penyerapan anggaran sebesar 20,02% hal ini dikarenakan
pada saat kegiatan yang dimaksud dilaksanakan, petugas yang bersangkutan
melaksanakan kegiatan lain yang juga menggunakan anggaran, hal ini menjadi
penyebab penyerapan hanya mencapai 20,02%.
3. 2059.009.U01 Layanan Pengendalian Vektor DBD dengan pagu Rp
151.485.000 dan penyerapan anggaran sebesar 44.18%, hal ini dikarenakan
adanya efisensi anggaran untuk pembelian bahan (bbm) dan juga pemnafaatan
bahan sisa tahun lalu.
17 2060.502.U01 Layanan Pengendalian Penyakit TB
Layanan Deteksi dini Terduga TB wilayah kerja KKP
Rp90.000.000 Rp51.973.300 57,75%
18 2063.053.001 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Layanan internal (over head) Rp2.407.994.000 Rp2.193.311.592 91,08%
19 2063.994.001 Layanan Perkantoran Rp13.740.150.000 Rp12.767.190.592 92,92%
TOTAL Rp22.101.672.000 Rp20.024.322.527 90,60%
LAPORANKINERJA 2018
98
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam
BAB IV P E N U T U P
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
I Batam telah melaksanakan program dan kegiatan tahun 2018 sesuai dengan target
yang ditetapkan dan dalam rangka mencapai sasaran sebagaimana tercantum dalam
Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 yang diatur dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019. Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam pada
tahun 2018 telah berhasil merealisasikan kegiatan yang merupakan penjabaran dari
program dan sasaran Ditjen P2P dalam rangka dukungan Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan yang akan mendukung penyelenggaraan pembangunan
bidang kesehatan.
Sasaran tersebut di atas dicapai dengan pelaksanaan program dan kegiatan
yang menitikberatkan pada pengendalian penyakit dan faktor risiko di pintu masuk
negara / wilayah sesuai dengan tupoksi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kegiatan
pengendalian penyakit dan faktor risiko di pintu masuk negara / wilayah sepanjang
tahun 2018 rata-rata mencapai target yang diharapkan .
Duabelas indikator yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018
dinyatakan berhasil memenuhi target. Rata-rata capaian sasaran sebesar 100% dengan
serapan anggaran 90,60%. Penyerapan anggaran telah menunjukkan capaian diatas
90% dan mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar 87,84%, adapun kendala
penyerapn yang belum maksimal disebabkan oleh sisa anggaran yang tidak dapat di
optimalisasi.
Keberhasilan yang telah dicapai tahun 2018 merupakan acuan untuk
melanjutkan pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan pada periode
berikutnya dan sekaligus menjadi tolak ukur agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang
dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan hal-hal yang
menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat diperbaiki
pada tahun berikutnya.