33
Punishment & Extinction Kelompok 3 Muhammad Islah Jaka Perdana (I1C113021) Widya Puspitasari (I1C113081) Egga Yafetris (I1C111015)

Punishment & Extinction

Embed Size (px)

DESCRIPTION

modifikasi perilaku

Citation preview

  • Punishment & ExtinctionKelompok 3Muhammad Islah Jaka Perdana(I1C113021)Widya Puspitasari(I1C113081)Egga Yafetris(I1C111015)

  • PUNISHMENT

  • Definisi PunishmentPunishment dapat didefinisikan sebagai sebuah perilaku yang terjadi dengan diikuti konsekuensi atas perilaku yang hasilnya perilaku tersebut tidak terjadi lagi di kemudian hari (perilaku melemah). Punisher adalah (stimulus afersif) konsekuensi yang membuat sebuah perilaku tidak terjadi lagi di kemudian hari.

  • Punishment positif dan negatifPunishment terdiri atas dua jenis, yaitu punishment positif dan negatif. Perbedaan antara keduanya, didasarkan pada konsekuensi nya. Punishment positif didefinisikan sebagai berikut:Suatu perilaku terjadiPerilaku diikuti oleh adanya aversive stimulus.Hasilnya, perilaku tidak terulang lagi di kemudian hari.

  • Punishment positif dan negatifSedangkan punishment negative didefinisikan sebagai berikut:Suatu perilaku terjadiPerlilaku diikuti oleh penghapusan reinforcing stimulusDan hasilnya, perilaku tidak terulang lagi di kemudian hari.

  • Punisher yang dikondisikan dan tidak dikondisikanUnconditioned punisher adalah punisher yang terjadi secara alami. Perilaku yang menghasilkan stimulasi yang menyakitkan sehingga perilaku tidak terjadi lagi. Conditioned Punisher adalah stimuli atau peristiwa yang menjadi punisher hanya ketika dipasangkan dengan punisher yang tidak dikondisikan atau dikatikan dengan punisher yang tak dapat dipungkiri.

  • Konsep yang Salah Mengenai Punishment (Hukuman)Orang yang tidak familiar dengan definisi punishment sebagai sebuah teknik, akan percaya bahwa penggunaan punishment dalam memodifikasi perilaku adalah salah dan berbahaya. Pengertian yang salah mengenai penggunaan teknik punishment sebagai sebuah hal yang kejam dan jahat pada proses modifikasi perilaku adalah salah karena penggunaan punishment dalam sebuah terapi memiliki tujuan spesifik yang bertujuan untuk mencapai target perilaku.

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keektifan Punishment (Hukuman)Immediacy Immediacy adalah waktu munculnya perilaku dan konsekuensi yang menguatkan faktor yang penting. Contingency Contingency adalah ketika respon secara konsisten diikuti oleh konsekuensi yang segera didapatkan

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keektifan Punishment (Hukuman)Establishing Operations Establishing operations adalah kejadian yang mengubah nilai sebuah stimuli menjadi sebuah penguat. Individual Differences and Magnitude PunisherKeefektifan pemberian hukuman akan berbeda pada setiap individu.

  • Masalah yang Timbul dari Hukuman Sejumlah masalah atau isu harus dipertimbangkan dengan penggunaan hukuman, terutama hukuman positif yang melibatkan penggunaan rangsangan yang tidak menyenangkan atau menyakitkan dan lain-lain. Hukuman dapat menghasilkan agresi elisitasi atau efek samping emosional lainnya.

  • Masalah yang Timbul dari Hukuman Penggunaan hukuman dapat menyebabkan pelarian diri atau menghindari perilaku seseorang yang sedang menjalani hukuman. Penggunaan hukuman yang negatif mungkin akan memperkuat orang untuk menggunakan hukuman tersebut sehingga dapat mengakibatkan penyalahgunaan atau hukuman yang berlebihan.

  • Masalah yang Timbul dari Hukuman Ketika hukuman diterapkan, penggunaannya harus dapat dicontoh dan pengamat atau orang-orang yang sedang menjalani hukuman juga lebih cenderung untuk menggunakan hukuman tersebut untuk dirinya sendiri di kemudian hari. Akhirnya, hukuman-hukuman tersebut dikaitkan dengan sejumlah masalah etika dan isu-isu yang akseptabilitas.

  • Tujuan punishmentTujuan hukuman ada yang berjangka panjang dan pendek. Tujuan jangka panjang dari punishment adalah untuk menyadarkan dan menghentikan sendiri apabila ia bertingkah laku salah serta menanamkan nilai moral dalam diri individu. Sedangkan tujuan jangka pendeknya hanyalah menghentikan perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan pada saat itu.

  • Penerapan Punishment dalam Modifikasi PerilakuPenerapan punishment dalam modifikasi perilaku bertujuan untuk mengubah perilaku yang kurang baik dan menyadarkan individu akan kesalahannya. Menarik kejadian-kejadian yang menimbulkan kepuasan. Pendekatan ini berupa menjauhkan stimulus atau rangsang-rangsang yang diinginkan individu. Pendekatan ini dibagi menjadi dua yaitu :

  • Penerapan Punishment dalam Modifikasi PerilakuResponse cost, yakni menarik stimulus yang diinginkan seperti makanan, mainan, uang diukur berdasarkan respon sasaran.Exclusion and nonexclusion time-out, yakni semua sumber kepuasan ditarik dari dekat individu. Menghentikan penguataan positif meliputi memindahkan individu dari semua sumber penguatan yang menyertai tingkah laku yang tidak tepat. Ada dua jenis time-out yaitu time outnon-eksklusi dan time-out ekslusi.

  • EXTINCTION

  • Definisi ExtinctionExtinction (kepunahan) adalah kecenderungan dari respon yang sebelumnya telah dipelajari untuk secara bertahap mulai melemah setelah tidak adanya penguatan.

  • Kategori dalam ExtinctionExtinction Burst (ledakan ekstensi) mencakupi : Yaitu peningkatan frekuensi, durasi atau intensitas dari tingkahlaku yang tidak diperkuat kuat selama proses extinction. Dampak yang terjadi apabila tidak adanya penguatan saat extinction dapat menyebabkan dapat meningkatkan frekuensi, durasi / intensitas tingkahlaku, terjadinya tingkah laku baru serta adanya respon yang emosional (tingkahlaku agresif).

  • Kategori dalam ExtinctionSpontaneous recovery yaitu munculnya kembali tingkahlaku tertentu setelah beberapa waktu tidak muncul. Spontaneous recovery cenderung mengalami perilaku terjadi lagi di dalam situasi yang serupa dengan situasi dimana extinction belum terjadi.

  • Prosedur AnalisisPerilaku terapan Paul Alberto Anne Troutman (1999, dalam Santrock 2008) merekomendasikan bahwa jika ingin mengurangi perilaku yang tidak diharapkan, mereka harus menggunakan beberapa langkah berikut secara berurutan, yaitu : Menggunakan penguatan diferensial. Seseorang memperkuat perilaku yang lebih tepat atau yang tidak sesuai dengan apa yang dilakukan

  • Prosedur AnalisisMenghentikan penguatan (pelenyapan). Dengan menarik penguatan positif terhadap perilaku tidak tepat atau tidak pantas. Menghilangkan stimuli yang diinginkan Ada dua opsi dalam menghilangkan stimuli, yaitu : a. Time-out(disetrap). Yaitu menjauhkan penguatan positif. b. Response cost, seperti mencabut privilese (hak) seseorang tersebut.

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan ExtinctionMengontrol reinforcer pada perilaku yang ingin diubah. Pada perilaku-perilaku tertentu, jika extinction dikombinasikan dengan positive reinforcement, akan memberi efek yang lebih cepat dalam mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan. Perubahan setting (tempat diterapkannya program extinction) dilakukan untuk meminimalisir reinforcer yang mungkin diberikan oleh orang lain.

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan ExtinctionBerikan penjelasan. Extinction memiliki efek yang lebih cepat jika diikuti oleh reinforcement yang berkesinambungan.Selama extinction diterapkan, bisa jadi perilaku yang tidak dinginkan semakin parah sebelum berkurang. Kesulitan lain dari program extinction adalah dapat menimbulkan agresivitas.

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan ExtinctionPerilaku yang sudah hilang pada saat program extinction, bisa jadi muncul kembali setelah beberapa waktu.

  • KASUS PUNISHMENTMengambil kasus dalam keluarga yaitu seorang anak yang beumur 2 tahun yang sudah masuk play group, dia memiliki perilaku yang hiperaktif. Ketika di kelas, dia tidak bisa fokus dalam belajar, dan selalu bermain dengan mainan kesukaannya. Kasus ini terjadi pada bulan agustus 2011 di play group kelas spanyol. Ketika pelajaran berlangsung, dia tidak memperhatikan pelajaran tersebut, melainkan dia asyik bermain dengan mainan kesukaannya.

  • KASUS PUNISHMENTGuru yang melihat perilakunya tersebut, kemudian memberi tahu kepadanya bahwa tidak boleh mainan di dalam kelas. Namun, dia tetap saja mengulangi perilaku tersebut, meskipun dia tahu itu tidak boleh dilakukan. Karena dia masih mengulangi perbuatannya, maka guru tersebut menegurnya, dengan berkata Richad.., Miss tadi kan sudah bilang, kalau di dalam kelas tidak boleh main. Nanti bisa mengganggu teman yang lain, karena Richad kan teriak-teriak.

  • KASUS PUNISHMENT. Sekarang mainannya disimpan dulu ya, nanti kalau sudah pulang sekolah, Richad boleh mainan lagi. Richad tetap saja masih asyik dengan mainannya dan tidak menghiraukan segala teguran dari gurunya, meskipun telah ditegur berulang kali. Gurunya pun kemudian memperingatkannya, dengan berkata Richad, Miss kan sudah berulang kali bilang sama Richad, mainannya nanti sayang.. sekarang belajar dulu.

  • KASUS PUNISHMENTKalau Richad masih mainan lagi nanti mainannya Miss ambil ya.. Setelah gurunya berulang kali menegur dan memperingatkannya, dia tetap saja mengulangi perbuatannya.

  • KASUS EXTINCTIONWilly adalah laki-laki berusia 54 tahun yang menderita retardasi mental ringan, baru-baru ini dipindahkan ke rumah sakit jiwa karena orangtuanya tidak lagi mampu untuk mengurusnya. Dia menghabiskan hampir seluruh hidupnya bersama dengan Bapak dan Ibunya sebelum dia dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Dalam rumah sakit jiwa tersebut, Willy memperlihatkan perilaku bermasalah.

  • KASUS EXTINCTIONDia selalu membantah ketika dia diminta oleh pegawai untuk beraktivitas seperti memasak, bersih-bersih, mencuci, atau keterampilan hidup sehari-hari lainnya. Wawancara untuk assessmen fungsional dan observasi ABC menghasilkan informasi mengenai masalah perilaku, anteseden, dan konsikuen sebagai berikut. Situasi anteseden dari masalah perilaku adalah ketika seorang pegawai wanita meminta Willy untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari.

  • KASUS EXTINCTIONWilly tidak menunjukkan perilaku bermasalah ketika yang memintanya untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari tersebut adalah pegawai laki-laki. Perilaku bermasalahnya adalah Willy menolak secara verbal untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari tersebut, dan mengucapkan kalimat seperti Ini adalah pekerjaan perempuan, Perempuan yang harus melakukan hal-hal seperti ini, Laki-laki tidak penting mengerjakan hal-hal semacam ini.

  • KASUS EXTINCTIONPerilaku ini berlanjut kurang lebih selama 15 menit, namun biasanya Willy tetap mengerjakan tugas-tugasnya dengan cepat. Konsikuen dari perilaku Willy adalah ketika seorang pegawai wanita mendesak Willy, mengatakan bahwa Willy hanya membuat alasan sehubungan dengan gendernya, dan berusaha untuk meyakinkan Willy bahwa laki-lakipun seharusnya juga bisa melakukan kegiatan seperti ini.

  • Thank YouPunishment & ExtinctionKELOMPOK 3