8
Definisi BPH Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau disebut tumor prostat jinak adalah pertumbuhan berlebihan dari sel-sel prostat yang tidak ganas. Pembesaran prostat jinak akibat sel-sel prostat memperbanyak diri melebihi kondisi normal,biasanya dialami laki- laki berusia di atas 50 tahun. Hyperplasia adalah penambahan ukuran suatu jaringan yang disebabkan oleh penambahan jumlah sel pembentuknya. Hyperplasia prostat adalah pembesaran prostat yang jinak bervariasi berupa hyperplasia kelenjar atau hyperplasia fibromuskular Etiologi BPH Meskipun penyebab BPH belum jelas, bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa androgen dan estrogen berperan sinergistik dalam pembentukannya. Perubahan mikroskopik pada prostat telah terjadi pada pria usia 20-40 tahun. Bila perubahan mikroskopik ini berkembang, akan terjadi perubahan patologik anatomi pada pria usia 50 tahun angka kejadian sekitar 50%, usia 80 tahun sekitar 80% dan usia 90 tahun sekitar 100%. 1. Teori dihidrotestosteron DHT adalah meatbolik androgen yang sangat penting pada pertumbuhan sel – sel kelenjar prostate. Dibentuk dari di dalam sel prostate oleh oleh 5 alfa reduktase dengan bantuan koenzim NADPH. DHT yang telah terbentuk berikatan dengan reseptor androgen ( RA ). Membentuk kompleks DHT – RA pada inti sel dan selanjutnya terjadi sintesis protein growth factor berstimulasi pertumbuhan sel prostate.Pada berbagai penelitian disebutkan bahwa kadar DHT dan BPH tidak jauh berbeda dengan kadar yang normal. Namun pd BPH aktivitas enzim dan jumlah reseptornya meningkat. Hal ini yang diperkirakan penyebab protate membesar. 2. Ketidak seimbangan antara esterogen – testosteron Pada usia tua , kadar testosterone akan menurun sedangkan esterogen ralatif tetap. Oleh karena itu terjadinya proliferasi sel – sek kelenjar prostat dengan cara menaikan sensifitas sel – sel prostat terhadap rangsangan hormon

Punya Giska

  • Upload
    devi

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

status neuro

Citation preview

Definisi BPHBenign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau disebut tumor prostat jinak adalah pertumbuhanberlebihan dari sel-sel prostat yang tidak ganas. Pembesaran prostat jinak akibat sel-sel prostatmemperbanyak diri melebihi kondisi normal,biasanya dialami laki-laki berusia di atas 50 tahun.Hyperplasia adalah penambahan ukuran suatu jaringan yang disebabkan oleh penambahanjumlah sel pembentuknya. Hyperplasia prostat adalah pembesaran prostat yang jinak berariasiberupa hyperplasia kelenjar atau hyperplasia !ibromuskularEtiologi BPH"eskipunpenyebabBPHbelumjelas, bukti yangadasaat ini menunjukkanbah#aandrogendanestrogenberperansinergistikdalampembentukannya. Perubahanmikroskopikpada prostat telah terjadi padapriausia$0-%0tahun. Bilaperubahanmikroskopikini berkembang, akanterjadiperubahan patologik anatomi pada pria usia 50 tahun angka kejadian sekitar 50&, usia '0 tahunsekitar '0& dan usia (0 tahun sekitar )00&.). *eori dihidrotestosteron+H* adalah meatbolik androgen yang sangat penting pada pertumbuhan sel , selkelenjar prostate. +ibentukdari di dalamsel prostateoleholeh5al!areduktasedenganbantuan koen-im ./+PH. +H* yang telah terbentuk berikatan dengan reseptor androgen( 0/ ). "embentuk kompleks +H* , 0/ pada inti sel dan selanjutnya terjadi sintesis proteingro#th!actor berstimulasi pertumbuhansel prostate.Padaberbagai penelitiandisebutkanbah#a kadar +H* dan BPH tidak jauh berbeda dengan kadar yang normal. .amun pd BPHaktiitas en-imdanjumlahreseptornya meningkat. Hal ini yangdiperkirakanpenyebabprotate membesar.$.1etidak seimbangan antara esterogen , testosteronPada usia tua , kadar testosterone akan menurun sedangkan esterogen ralati! tetap.2lehkarena ituterjadinya proli!erasi sel ,sekkelenjar prostat dengancara menaikansensi!itas sel ,sel prostat terhadaprangsanganhormonandrogen, meningkatkanjumlahreseptor androgendanmenurunkanjumlahkematiansel ,sel prostat . olehkarenaituterjadinya sel , sel baru akibat ruanagn testeron menurun dan memperpanjang umur yanglebih panjang sehingga massa menjadi lebih besar.3. 4nteraksi stroma epitel 1arena di!!erensiasi dan pertumbuhan sel epitel prostat secara tidak langsungdikontrol olehsel ,sel stromamelalui suatumediator . sel ,sel stromamendapatkanstimulasi dari +H* dan estradiol . stimulasi tadi menyebabkan terjadinya proli!erasi sel , selepitel maupun sel strroma %. Berkurangnya kematian sel prostat Program kematian sel prostat terhambat karena kerja berlebih hormon androgen5. *eori sel stem *erjadi proli!erasi pada sel , sel stem yang dikarenakan ketidak tepatan aktiitas sel stemsehingga terjadi produksi berlebihan sel stroma maupun sel epitelEpidemiologiHiperplasia prostat merupakan penyakit pada pria tua dan jarang ditemukan sebelum usia %0 tahun. Prostat normal pada pria mengalami peningkatan ukuran yang lambat dari lahir sampai pubertas, dimana pada selang #aktu tersebut terjadi peningkatan cepat dalam ukuran yang berkelanjutan sampai usia akhir 30-an. Pertengahan dasa#arsa ke-5, prostat bisa mengalami perubahan hyperplasia. Berdasarkan angka autopsi perubahan mikroskopik pada prostat sudah dapat ditemukan pada usia 30-%0 tahun. Bila perubahan mikroskopik ini terus berkembang akan terjadi perubahan patologi anatomi. Pada pria usia 50 tahun angka kejadiannya sekitar 50& dan pada usia '0 tahun sekitar '0&. 5ekitar 50& dari angka tersebut diatas akan menyebabkan gejala dan tanda klinik. +ari beberapa autopsi dalam ukuran prostat dan insiden histologi hiperplasia prostat, mereka melaporkan bah#a prostat tumbuh dengan cepat selama masa remaja sampai ukuran de#asa dalam tiga dekade dan pertumbuhan melambat sampai laki-laki mencapai usianya yang ke %0 dan 50 tahun, mulai memasuki pertumbuhan yang makin lama makin besar. "ereka juga menetapkan insiden hiperplasia prostat makin meningkat dengan meningkatnya usia dimulai dari dekade ke-3 kehidupan dan menjadi sangat besar pada #aktu usia '0-(0 tahun. *idak ada bukti yang meyakinkan mengenai korelasi antara !aktor-!aktor lain selain usia dalam peningkatan kejadian BPH. "erokok juga diduga sebagai !aktor yang berhubungan dengan prostatektomi,namun ras, habitus, ri#ayat asektomi, kebiasaan seksual dan penyakit-penyakit lain serta obat-obatan belum ditemukan mempunyai korelasi dengan peningkatan kejadian BPH.

FAKTOR-FAKTOR RISIKO6aktor risiko yang mempengaruhi terjadinya BPH adalah7). 1adar Hormon1adar hormon testosteron yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko BPH.*estosteron akan diubah menjadi androgen yang lebih potenyaitu dihydrotestosteron( +H*) o l e h e n - i m58- r e d u c t a s e , y a n gmemegang peran penting dalam proses pertumbuhan sel-sel prostat .$. 9siaPada usia tua terjadi kelemahan umum termasuk kelemahan pada buli (otot detrusor) dan penurunan !ungsi persara!an. Perubahan karena pengaruh usia tua menurunkan kemampuan buli-buli dalam mempertahankan aliran urin pada proses adaptasi oleh adanya obstruksi karena pembesaran prostat, sehingga menimbulkan gejala. *estis menghasilkan beberapa hormon seks pria, yang secara keseluruhan dinamakan androgen. Hormon tersebut mencakup testosteron,dihidrotestosteron dan androstenesdion. *estosteron sebagian besar dikonersikan oleh en-im5-al!a-reduktase menjadi dihidrotestosteron yang lebih akti! secara !isiologis di jaringans as ar ans ebagai pengat ur ! ungs i er eks i . *ugas l ai n t es t os t er onadal ahpemacul i bi do

pertumbuhan otot dan mengatur deposit kalsium di tulang. 5esuai dengan pertambahan usia,kadar testosteron mulai menurun secara perlahan pada usia 30 tahun dan turun lebih cepat padausia :0 tahun keatas.3. 0as2rang dari ras kulit hitam memiliki risiko $ kali lebih besar untuk terjadi BPH dibanding raslain. 2rang-orang /sia memiliki insidensi BPH paling rendah.%. 0i#ayat keluarga0i#ayat keluarga pada penderita BPH dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi yang sama pada anggota keluarga yang lain. 5emakin banyak anggota keluarga yang mengidap penyakitini, semakin besar risiko anggota keluarga yang lain untuk dapat terkena BPH. Bila satuanggota keluarga mengidap penyakit ini, maka risiko meningkat $ kali bagi yang lain. Bila $anggota keluarga, maka risiko meningkat menjadi $-5 kali.5. 2besitas2besitas akan membuat gangguan pada prostat dan kemampuan seksual, tipe bentuk tubuhyang mengganggu prostat adalah tipe bentuk tubuh yang membesar di bagian pinggang dengan perut buncit, seperti buah apel. Beban di perut itulah yang menekan otot organ seksual,sehingga lama-lama organ seksual kehilangan kelenturannya,selain itu deposit lemakberlebihan juga akan mengganggu kinerja testis.Pada obesitas terjadi peningkatan kadar estrogen yang berpengaruh terhadap pembentukanBPH melalui peningkatan sensitisasi prostat terhadap androgen dan menghambat proseskematian sel-sel kelenjar prostat. Pola obesitas pada laki-laki biasanya berupa penimbunanlemak pada abdomen. 5alah satu cara pengukuran untuk memperkirakan lemak tubuh adalahteknik indirek, di antaranya yang banyak dipakai adalah Body "ass 4ndeks (B"4) dan #aistto hip ratio (;H0). B"4 diukur dengan cara berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (m). 4nterpretasinya (;H2) adalah oer#eight (B"4 $5-$(,( kgyphoid dan umbilicus dan lingkar pinggul diambil ukuran maksimal lingkar gluteus - sim!isis pubis. Pada laki-laki dinyatakan obesitas jika lingkar pinggang = )0$ cm atau ;H0 = 0,(0.Pada penelitian terdahulu didapatkan 2dds 0asio (20) pada laki-laki yang kelebihan berat badan (B"4 $5-$(,( kg