Upload
truonghuong
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PUSAT PENGEMBANGAN SENI KARAWITAN
DI KECAMATAN GONDANGREJO, KARANGANYAR
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Oleh :
ANDRA WAHYU SAPUTRO
D 300 140 032
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
PUSAT PENGEMBANGAN SENI KARAWITAN
DI KECAMATAN GONDANGREJO, KARANGANYAR
Abstrak
Gondangrejo merupakan salah satu kecamatan di wilayah kabupaten Karanganyar
yang masih melestarikan budaya seni karawitan, hal tersebut ditinjau dari
pekembangan beberapa desa dalam hal kesenian untuk melestarikan budaya jawa
pada saat ini dalam hal kesenian gamelan. Dalam perkembangan kesenian
karawitan di kecamatan Gondangrejo dan beberapa kelurahan- kelurahan sekarang
ini minat masyarakat dalam melestarikan budaya seni karawitan masih sangat
tinggi untuk mewujudkan kreatifitas dalam memainkan gamelan yang merupakan
seni dan budaya jawa akan tetapi dalam mendukung kegiatan seniman dalam
melakukan pergelaran seni kerawitan masih belum terwadahi secara maksimal
karena tidak tersedianya saran maupun prasarana khusus untuk mewadahi
kegiatan tersebut serta Seni tradisional saat ini juga sangat kurang diminati
khususnya generasi-generasi muda saat ini karenabanyaknya unsur-unsur seni dari
luar negeri yang turut menghiasi seperti jazz, rock, pop.Tujuan dari pusat
pengembangan seni karawitan ini untuk mewadahi kegiatan-kegiatan seniman
dalam kesenian karawitanserta menyelesaikan permasalahan yang menyebabkan
seni karawitan kurang diminati. Perancangan Pusat Pengembangan Seni
Karawitan di kecamatan Gondangrejo diharapkan dapat menjadi pusat informasi,
pusat kegiatan seni karawitan serta pendidikan musik tradisional kecamatan
Gondangrejo. Pusat pengembangan seni ini juga diharapkan mampu mewadahi
kegiatan-kegiatan pelaku seni serta mampu menarik minat generasi muda saat ini
untuk mempelajari dan melestarikan budaya seni karawitan. Tujuan perancangan
pusat pengembangan seni karawitan di kecamatan Gondangrejo dari dengan
Association with other art untuk menyelaraskan prinsip-prinsip ilmu musik
tradisional ke dalam arsitektur. Prinsip-prinsip tersebut terdapat didalam melodi,
harmoni, ritme, agar perancangan sesuai dengan sistem seni musik tradisional itu
sendiri.
Kata kunci: Pengembangan, Budaya, Seni Karawitan, Pendidikan.
Abstract
Gondangrejo is one of the districts in Karanganyar district that still preserve the
culture of musical arts, it is in terms of developments several villages in terms of
art to preserve Javanese culture at this point in terms of the art of gamelan.In the
development of musical art in the area Gondangrejo several villages now
Kelurahan the public interest in preserving the culture is still very high musical
arts to embody the creativity in playing gamelan as a Javanese art and culture but
in supporting artists in performing arts performances kerawitan still encased in
maximum for not providing advice or special infrastructure to accommodate these
activities as well as traditional art today is very less desirable, especially younger
generations today karenabanyaknya elements of art from abroad who helped
decorate like jazz, rock, pop..The purpose of this musical art development center
2
to accommodate the activities of artists in the arts karawitan and resolve
problems that cause less desirable musical arts. Design Art Development Center
Gondangrejo Karawitan in the district is expected to become an information
center, the center of musical arts activities as well as traditional music education
Gondangrejo subdistrict. Art development center is also expected to facilitate the
activities of the performers as well as to attract today's young generation to learn
and preserve the culture of musical arts. The design objectives musical arts
development center in the district Gondangrejo of the Association with other art
to align the principles of traditional music into architecture. Those principles
embodied in the melody, harmony, rhythm, in order to design according to the
system of traditional music art itself.
Keywords: Development, Culture, Arts of Karawitan, Education.
1. PENDAHULUAN
Dari keberagaman kebudaayan di Indonesia salah satunya dalam bidang kesenian
sangatlah penting karena melambangkan identitas dari negara indonesia. Akan
tetapi pada umumnya bentuk kesenian salah satunya kesenian karawitan belum
dapat disuguhkan kepada masyarakat luar secara luas serta masih sangat
kurangnya minat anak-anak muda untuk melestarikan kesenian karawitan. Oleh
sebab itu perlu adanya pengembangan atau pengenalan yang lebih luas yang
diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar untuk mempelajari kesenian
karawitan sehingga kesenian tetap dapat bertahan dari pengaruh kebudayaan
asing yang masuk ke indonesia.
Untuk mengembangkan dan melestarikan budaya kesenian karawatan perlu
adanya upaya untuk mempertahankan kebudayaan kesenian karawitan, dengan
menyediakan tempat untuk mewadahi kegiatan masyarakat dalam hal kesenian
karawitan karena belum tersedianya tempat sebagai pusat pengembangan seni
karawitan untuk pergelaran kesenian di daerah kecamatan Gondangrejo,
kabupaten Karanganyar, karena masih banyak penikmat ataupun pelaku kesenian
karawitan, bahkan di kecamatan tersebut beberapa kelurahan sudah memiliki
gamelan sendiri, namun dalam perkembanganya, kesenian karawitan belum
adanya sangar atau tempat untuk mewadahi budaya kesenian dalam hal
pertunjukan untuk masyarakat untuk memperkenalkan, menumbuhkan dalam
melestarikan budaya kesenian karawitan dengan merencanakan gedung pusat
3
pengembangan kesenian karawitan di daerah kecamatan Gondangrejo dan sebagai
tempat destinasi wisata kesenian karawitan yang mampu memberikan unsur
pendidikan untuk masyarakat.
Perkembangan seni di daerah kecamatan Gondangrejo memiliki banyak potensi
dalam mengembangkan budaya khususnya bidang kesenian karawitan, hal
tersebut ditinjau dari pekembangan beberapa desa dalam hal kesenian untuk
melestarikan budaya Jawa pada saat ini. Banyaknya seniman dan budayawan yang
lahir dan berkembang dalam kesenian karawitan di daerah tersebut bahkan
beberapa kelurahan di Kecamatan Gondangrejo sekarang ini minat masyarakat
dalam melestarikan budaya seni karawitan masih sangat tinggi untuk mewujudkan
kreatifitasnya dalam memainkan gamelan yang merupakan seni dan budaya jawa.
Namun dalam mengembangkan seni karawitan penyediaan fasilitas sarana dan
prasaran yang mendukung kreatifitas masyarakat khususnya di Kecamatan
Gondangrejo masih sangat minim bahkan dalam mendukung kegiatan masyarakat
banyak beberapa kelurahan mengadakan kegiatan atau event harus menyewa
gamelan dari pemilik pribadi sehingga pendapatan perekonomian dari pelaku seni
masih sangat kecil. Tujuan dari pusat pengembangan seni karawitan di Kecamatan
Gondangrejo ini untuk memberikan fasilitas yang mendukung untuk mewadahi
kegiatan pelaku seni dalam melakukan pergelaran seni kerawitan sehingga dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat pelaku seni dan masyarakat serta
mempermudah masyarakat dalam mengembangkan dan menyalurkan bakat
kesenian karawitan dan untuk memperkenalkan ke masyarakat yang lebih luas
dalam hal pendidikan meliputi menyelenggarakan kursus ketrampilan seni
mocopat, pembelajaran dalam memainkan gamelan, pelatihan penyayi (sinden
karawitan) dan penyelenggarakan pargelaran seni karawitan. Dari kegiatan
tersebut diharapkan dapat menumbuhkan minat anak muda dan masyarakat
lainnya dalam melestarikan budaya seni khususnya kesenian karawitan.
Berdasarkan sanggar seni karawitan yang ada di kecamatan Gondangrejo, sebagai
berikut:
4
Nama
Sangar
Alamat Bidang
Seni
Gambar
Ngudi
Laras
Dukuh Banyubiru
Desa Jatikuwung
Seni
Karawitan
Wonosari
Laras
Dukuh Wonosari
Desa Jatikuwung
Seni
Karawitan
Sekar
Sawit
Dukuh JerukSawit
Desa Jeruk Sawit
Seni
Karawitan
Sukoreno Dukuh Mlembem
Desa Plesungan
Seni
Karawitan
Mekar
Sari
Dukuh Blimbing
Desa Jeruk Sawit
Seni
Karawitan
Bimo
Laras
Dukuh Gemblung
Desa Wonosari
Seni
Karawitan
Sumber: Analisa Penulis, 2018
Tabel 1 Data Sanggar Paguyuban Seni Karawitan dan Pelaku
Seni di kecamatan Gondangrejo
5
2. METODE
2.1. Metodologi Pembahasan
Pembahasan ditekankan pada prinsip-prinsip Arsitektur (Association with Other
Art) yang akan diterapkan pada tampilan bangunan, lanskape, dan style bangunan
dengan mengangkat budaya kesenian lokal yang ada.
2.1.1. Observasi
Yaitu penulis melakukan pengamatan secara langsung pada beberapa lokasi
paguyuban seni karawitan yang ada di kecamatan Gondangrejo.
2.1.2. Studi Literatur
Yaitu pengambilan data dari beberapa referensi sebagai landasan teori dan sebagai
acuan dalam penyusunan laporan tentang kesenian karawitan maupun pelestarian
kebudayaan di indonesia.
2.1.3. Sintesis
Melakukan penyusunan dari hasil analisis dalam bentuk kerangka yang terarah
dan terpadu yang berupa deskripsi konsep perancangan sebagai pemecahan
masalah sehingga menghasilkan suatu kesimpulan desain.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada hasil pembahasan akan dijelaskan mengenai site lokasi dan konsep
perancangan “Pusat Pengembangan Seni Karawitan di kecamatan Gondangrejo,
Karanganyar”.
6
3.1. Site Lokasi dan Potensi Site
Dari peninjauan di beberapa lokasi kawasan di kecamatan Gondangrejo kabupaten
Karanganyar, penulis memilih lokasi atau site di jalan Jatikuwung sebagai site
utama perencanaan pusat pengembangan seni karawitan di kecamatan
Gondangrejo,Karanganyar dengan pertimbangan sebagai berikut:
a) LandUse berdasarkan Peraturan RTRW wilayah kabupaten Karanganyar
tahun 2013 -2032. Untuk kesesuaian fungsi pemilihan lahan site sebagai
sebagai pusat pengembangan kegiatan pertanian dan pengembangan kegiatan
pariwisata.
b) Lokasi site termasuk lahan milik pemerintah.
c) Site terletak di daerah yang sudah mempunyai fasilitas sarana dan prasarana
yang sudah memadahi seperti fasilitas jaringan transportasi dan Jalan, fasilitas
jaringan energi listrik, fasilitas sistem jaringan telekomunikasi, fasilitas
jaringan sumber daya air bersih, dan fasilitas jaringan prasarana lingkungan
atau drainase.
d) Kondisi topografi tanah datar dan kualitas tanah yang baik sehinnga dapat
menghemat biaya pembangunan.
e) Pencapaian site terletak di daerah strategis di utamakan dapat di akses mudah
oleh masyarakat dan pelaku seni karawitan serta dalam akses transportasi
publik dan luar kota/wilayah.
Gambar 1 Penandaan Lokasi Site
Sumber: Penulis, 2018
KantorKelurahan
LOKASI SITE
Kecamatan Gondangrejo
7
3.2. Batas Site
Lokasi site berada di Jalan Jatikuwung kelurahan Jatikuwung, kecamatan
gondangrejo, kabupaten Karanganyar dengan batas-batas sebagai berikut:
a) Sebelah utara : Perumahan + permukiman Warga.
b) Sebelah selatan : Lahan pertanian.
c) Sebelah timur : lahan pertanian.
d) Sebelah Barat : Permukiman Warga.
Faktor pertimbangan lain pemilihan site, yaitu:
a) Akses dari Jalan Raya utama Solo- Purwodadi sekitar 5 menit ke titik lokasi
site.
b) Akses dari kota surakarta sekitar 15 menit.
c) Luas site : 31.265 m2
= 3,1265 Ha.
Gambar 2 Site Lokasi
Sumber: Penulis, 2018
Site
Lokasi
JL. utama
Perumahan
sawah
sawah
Jl. Kampung
8
d) Dekat dengan TK, SD, Smp, kampus pertanian uns dan Gedung lembaga
LPPKS.
3.3. Analisa dan Konsep Makro
Analisa dan konsep keseluruhan dari konsep pencapaian, penzoningan, view,
matahari, kebisingan, angin, san sirkulasi. Melalui beberapa pertimbangan sebagai
berikut:
Gambar 3 Analisa site
Sumber: Analisa Penulis, 2018
9
3.4. Program Ruang
a) Ruang pendidikan Seni Karawitan
Tabel 2 Ruang Pendidikan dan pelatihan Seni Karawitan
A Pendidikan Karawitan
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITA
S/Org
STANDAR
T
TOTAL
LUAS SUMBER
a PENERIMAAN
1 Lobby 1 200 0.9 m²/
orang 180 DA
2 Lounge Lobby 1 100 0.9 m²/
orang 90 DA
3 pendaftaran 1 30 1,5 M²/org 45 DA
4 administrasi 1 3 1,5 M²/org 4,5 DA
5 ruang tunggu 2 20 1,5 M²/org 60 DA
b PENDIDIKAN
1 Ruang musik
karawitan 1 30 2,4 M²/org 100 DA
2 Ruang vokal Sinden 1 30 2,4 M²/org 100 DA
3 Ruang latihan
bersama 2 30 2,4 M²/org 244 DA
4 perlengkapan 1 3 0,7 M²/org 2,1 DA
5 Gudang 1 3 20 M² 60 A
6 pantry 1 30 2,4 M²/org 72 DA
7 toilet putra
4 4 2-3
M²/unit 32 DA
8 toilet putri
4 4 2-3
M²/unit 32 DA
JUMLAH 1021,6 M²
Flow 30% 306,48 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 1328,08 M²
Sumber: Analisa Penulis, 2018.
10
b) Ruang Pelatihan Seni Karawitan
Tabel 3 Ruang Pelatihan Seni Karawitan
B Ruang Latihan seni karawitan dan vokal
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITAS/
Org STANDART
TOTAL
LUAS SUMBER
1 Gong besar 1 1 4,5 M² 4,5 -
2 Gong Laras 1 1 4,5 M² 4,5 -
3 Suwukan 1 1 1,5 M² 1,5 -
4 kempul 1 1 1,75 M² 1,75 -
5 Kenong 1 1 7,29 M² 7,29 -
6 Kempyang 1 1 7,29 M² 7,29 -
7 Bonang Barung 1 1 2,82 M² 2,82 -
8 Bonang Penerus 1 1 2,82 M² 2,82 -
9 Slenthem 1 1 1,2 M² 1,2 -
10 Gender 1 1 2,82 M² 2,82 -
11 Demung 1 1 1,28 M² 1,28 -
12 Saron penerus 1 1 1,28 M² 1,28 -
13 Gambang 1 1 1,28 M² 1,28 -
14 Siter dan Kotak 1 1 1,68 M² 1,68 -
15 Rebab 1 1 0,48 M² 0,48 -
16 Seruling 1 1 0,48 M² 0,48 -
17 Kendang Besar 1 1 1,5 M² 1,5 -
18 Kendang Sabet 1 1 1,5 M² 1,5 -
19 Kendang Ciblon 1 1 1,5 M² 1,5 -
20 Kendang Ketipung 1 1 1,5 M² 1,5 -
21 Tabuh Komplit dan
Kotak 1 1 1,75 M² 1,75 -
22 Rancak Gamelan 1 1 1,75 M² 1,75 -
b vokal sinden
sinden 1 8 1,25 M²/ org 10 DA
JUMLAH 62,47 M²
Flow 30% 18,741 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 81,211 M²
Sumber: (Dodik Iswanto, 2015)
11
c) Ruang Seni pertunjukan Karawitan
Tabel 4 Ruang Seni Pertunjukan Karawitan
c Pertunjukan
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITAS/
Org STANDART
TOTAL
LUAS SUMBER
A PENERIMAAAN
1 Lobby 1 200 0.9 m²/ orang 180 DA
2 Tiketting 1 2 1,56 m2/org 3,12 DA
3 Ruang
tunggu 1 30 0,65 m2/org 19,5 DA
B PERTUNJUKAN
1 ruang Loker 1 30 0,65 m2/org 19,5 DA
2 ruang ganti 2 30 0,65 m2/org 39 A
3 ruang rias 1 30 2,4 m2/org 72 A
4 panggung 1 30 2,4 m2/org 72 DA
5 tribun
indoor 1 800 1,56 m2/org 1248 DA
6 Gudang 1 8 0,65 m2/org 5,2 DA
7 pantry 1 30 2,4 m2/org 72 DA
8 toilet pria 4 4 2-3 M²/unit 32 DA
9 toilet wanita 4 4 2-3 M²/unit 32 DA
JUMLAH 1794,32 M²
Flow 30% 538,296 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 2332,616 M²
Sumber: Analisa Penulis, 2018.
12
d) Ruang Pertemuan
Tabel 5 Ruang Pertemuan
D Pertemuan
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITAS
/Org STANDART
TOTAL
LUAS SUMBER
a PENERIMAAN
1 pendaftaran 1 40 1,56 m2/org 62,4 DA
2 Ruang tunggu 1 50 0,65 m2/org 32,5 DA
b SEMINAR
1 ruang kelas
seminar 1 300 1,56 m2/org 468 DA
2 Ruang loker 1 10 0,65 m2/org 6,5 DA
3 Gudang 1 3 0,65 m2/org 1,95 DA
4 toilet pria 4 4 2-3 M²/unit 32 DA
5 toilet wanita 4 4 2-3 M²/unit 32 DA
JUMLAH 635,35 M²
Flow 30% 190,605 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 825,955 M²
Sumber: Analisa Penulis, 2018.
e) Ruang Pengelolah Gedung
Tabel 6 Ruang Pengelolah
E Pengelolah
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITAS/
Org STANDART
TOTAL
LUAS SUMBER
1 Ruang kantor 1 8 2,4 m2/org 19,2 DA
2 Ruang Rapat 1 8 1,56 m2/org 12,48 DA
3 Gudang 1 3 0,65 m2/org 1,95 DA
4 ruang arsip 1 2 1,56 m2/org 3,12 DA
5 pantry 1 6 2,4 m2/org 14,4 DA
6 toilet pria 2 2 2-3 M²/unit 8 DA
7 toilet wanita 2 2 2-3 M²/unit 8 DA
JUMLAH 67,15 M²
13
Flow 30% 20,145 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 87,295 M²
Sumber: Analisa Penulis, 2018.
f) Ruang penginapan/Wisma
Tabel 7 Ruang Penginapan
F Penginapan/Wisma
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITAS/
Org STANDART
TOTAL
LUAS SUMBER
1 Resepsionist 1 2 1,56 m2/org 3,12 DA
2 Administrasi 1 2 1,56 m2/org 3,12 DA
3 Keuangan 1 2 0,65 m2/org 1,3 DA
4 Ruang tunggu 1 30 2,4 m2/ org 72 DA
5 Kamar 20 2 0,65 m2/ org 26 DA
6 Ruang tamu 1 6 0,65 m2/org 3,9 DA
7 Ruang
Penyimpanan 1 10 1,56 m2/org 15,6 DA
8 Pantry 1 50 2,4 m2/ org 120 DA
9 toilet pria 4 4 2-3 M²/unit 43,52 DA
toilet wanita 4 4 2-3 M²/unit 43,52 DA
JUMLAH 332,08 M²
Flow 30% 99,624 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 431,704 M²
g) Ruang Tempat Ibadah
Tabel 8 Tempat Ibadah
G Tempat ibadah
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITAS/
Org STANDART
TOTAL
LUAS SUMBER
1 sholat 1 200 0,6 m2/org 120 DA
2 mihrob 1 1 2 x 1,5 3 DA
3 tempat wudhu 2 100 1,5 m2/org 300 DA
4 Gudang 1 2 0,65 m2/org 1,3 DA
5 penitipan 2 2 0,65 m2/org 2,6 DA
14
barang
6 toilet pria 4 4 2-3 M²/unit 32 DA
7 toilet wanita 4 4 2-3 M²/unit 32 DA
JUMLAH 490,9 M²
Flow 30% 147,27 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 638,17 M²
Sumber: Analisa Penulis, 2018.
h) Ruang Perpustakaan
Tabel 9 Ruang Perpustakaan
H Perpustakaan
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITA
S/Org STANDART
TOTAL
LUAS
SUM
BER
1 LOBBY 1 50 Duduk 2 - 0,7 m² 107 DA
2 pendaftaran 1 4 1,5 m² 6 DA
3 t.Penitipan 1 100 0,25 m² 25 DA
4 Administrasi 1 3 5,8 m² 174 DA
5 r.katalog 1 1 0,65 m² 0,65 DA
6 rak buku 1 1000 0,28x0,23 m² 644 DA
7 t.baca umum 1 50 2,32 m² 116 DA
8 peminjaman 1 1 3,4 m² 3,4 DA
9 gudang 1 2 0,65 m2/org 1,3 DA
10 toilet pria 4 4 2-3 M²/unit 32 DA
11 toilet wanita 4 4 2-3 M²/unit 32 DA
JUMLAH 1141,35 M²
Flow 30% 342,405 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 1483,755 M²
Sumber: Analisa Penulis, 2018.
15
i) Ruang Komersial
Tabel 10 Ruang Komersil
H Komersial
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITAS
/Org STANDART
TOTAL
LUAS
SUMBE
R
1
Ruang
Perbelanjaan
Sovenir
10 6 20 M²/unit 1200 DA
2 Atm 15 1 1,5 m² 22,5 DA
3 kafetaria 1 100 1,5 m² 150 DA
4 tempat merokok 1 20 1,5 m² 30 DA
5 toilet pria 4 4 2-3 M²/unit 32 DA
6 toilet wanita 4 4 2-3 M²/unit 32 DA
JUMLAH 2666,5 M²
Flow 30% 799,95 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 3466,45 M²
Sumber: Analisa Penulis, 2018.
j) Ruang keamanan
Tabel 11 Ruang Keamanan
H Keamanan
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITAS/
Org STANDART
TOTAL
LUAS SUMBER
1 Pos Jaga 2 4 1,5 m² 12 DA
2 t. Informasi 2 4 1,5 m² 12 DA
3 r. Tamu 2 6 1,5 m² 18 DA
4 toilet pria 2 2 2-3 M²/unit 8 DA
JUMLAH 50 M²
Flow 30% 15 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 65 M²
16
k) Fasilitas Parkiran
H Parkiran
NO RUANG JUMLAH
RUANG
KAPASITAS
/Org STANDART
TOTAL
LUAS
SUM
BER
1 T. PARKIR BUS 10 40 40,5 m²/unit 405 DA
2 T. PARKIR MOBIL 50 4 12,5 m²/unit 1250 DA
3 T. PARKIR MOTOR 150 2 2 m²/unit 300 DA
JUMLAH 1955 M²
Flow 30% 586,5 M²
JUMLAH TOTAL+FLOW 30% 2541,5 M²
l) Rekapitulasi Besaran Ruang
Tabel 12 Rekapitulasi Besaran Ruang
NO KEBUTUHAN RUANG Jumlah besaran
Ruang satuan
1 Pendidikan Karawitan 1125,28 M²
2 Ruang Latihan seni karawitan dan
vokal 81,211 M²
3 Pertunjukan 2332,616 M²
4 Pertemuan 825,955 M²
5 Pengelolah 87,295 M²
6 Penginapan 431,704 M²
7 Tempat ibadah 638,17 M²
8 Parkiran Outdoor -
9 Perpustakaan 1483,755 M²
10 Komersial 3466,45 M²
11 Keamanan 65 M²
Jumlah total+flow30% 10537,44 M²
Sumber: Analisa Penulis, 2018.
17
3.5. Perhitungan Jumlah lantai
Berdasarkan Peraturan Daerah kabupaten Karanganyar Nomor 1 tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Karanganyar tahun 2013 -2032
Sebagi pendukung perancangan pusat pengembangan seni karawitan di kecamatan
Gondangrejo terdiri dari :
a) Luas site sekitar 31.265 m2
= 3,1265 Ha.
b) Building Coverage (BC/KDB) adalah 40%.
c) Ketinggian bangunan maximal 4 lantai.
d) Lebar jalan jatikuwung adalah 7 meter.
e) Koefesien Luas Bangunan (KLB ) adalah 1.
f) Garis sepadan bangunan (GSB) = ½ x lebar Jalan=1/2 x 7 = 3,5 m
g) BC/KDB lahan yang boleh dibangun adalah 40 % x luas Lahan= 40% x
31.265
= 12.506 m2 (luas total bangunan 10537,44 m2).
h) KDH = Luas Lahan – Bc = 31.265.
i) FAR/KLB = 1
KLB = Luas total Bangunan : Luas Lahan
= 10537,44: 31.265
= 0,337 (tidak Melebihi Ketentuan)
j) Jumlah lantai minimal = Luas Site : BC
= 31.265: 12.506
= 2,5 – 3 lantai.
18
3.6. Konsep bangunan
3.6.1. Analisa Konsep Massa Bangunan
View depan arah
Utara
View baik
Arah arah timur
laut
1
2
6
Bentuk bangunan Bentuk bangunan dibuat menyerupai bentuk notasi balok 1/8 dan
memiliki ½ ketukan
Bentuk dasar
bangunan
Notasi balok
Not 1/8
penyesuaian
1. Respon view
3. Analisa matahari dan pencahayaan
1
2
6
2. Analisa angin
Analisa view bangunan dari akses
jalan utama site mempengaruhi
tampak melengkung.
Bangunan menggunakan proporsi
pola notasi interval(titilaras)
terakhir dari tembang kinanthi
(2.1.6.) Terlihat pada dimensi
massa bangunan sesuai konsep
association with other art .
Tampak belakang melengkung
terpengaruh dari arah angin
bertujuan untuk memecah angin
sehingga dapat meminimalisir
beban bangunan.
Pengunaan shading pada sisi
barat dan timur untuk
meminimalisir cahaya matahari
masuk ke bangunan
Penggunaan pencahayaan
alami untuk mengurangi
penggunaan ac.pengaruh untuk
massa bangunan menggunakan
void.
19
Bentuk bangunan di dapat dari pengaruh pada analisa respon tampak yang
dilakukan dan intro dari tembang kinanti di terapkan pada bangunan sebagai
chorus awal sebagai ruang pergelaran dan chorus ke dua untuk ruang pendidikan.
3.6.2. Analisa Konsep eksterior Bangunan
a) Analisa
Untuk mendapatkan tampak bangunan.
b) Konsep
1) Pemilihan material yang mendukung fungsi bangunan.
Bentuk massa bangunan
Pelog Barang
Slendro Ending
Nada Pelog
Nada Pelog Barang
Slendro
Ending
Nada pelog
Interval lagu pupuh kinanthi
20
2) Penerapan konsep association with other art ke bentuk tampilan shading
bangunan.
3) Penerapan konsep tali Janget kendang di terapkan pada pintu masuk
Lobby.
Menganalogi
prinsip notasi
PELOG
DAN SLENDRO
atau ketukan
nada untuk bentuk
penggunaan
shading
bangunan sesuai
konsep Association
With Other Art.
Bahan
material
alumunium
anti-
Humidity.
Material kaca
menggunakan
kaca stopsol
untuk beberapa
bagian lengkung
bangunan
Dinding
bangunan
menggunakan
batu bata merah
dengan finishing
plesteran dan
Bentuk tali kendang (tali
janget) di gunakan untuk
tampilan struktur kolom
Pintu masuk utama lobby
Gambar 4 Analisa Eksterior Bangunan
Sumber: Analisa Penulis, 2018
21
3.6.3. Analisa Konsep vegetasi
a) Tujuan
Untuk mendapatkan vegetasi yang mendukung fungsi bangunan.
b) Kriteria
1) Penataan vegetasi sebagai penunjang fungsi tampak.
2) Vegetasi pada tampak berfungsi untuk pelindung dan keindahan pada
lahan.
Gambar 5 Eksterior Bangunan
Sumber: Analisa Penulis, 2018
22
Tabel 13 Vegetasi
Area Fungsi Karakteristik Tanaman Gambar
Parkir Tananman
Peneduh
dan
pelindung
Tinggi >3 m
Rindang dan
terbuka
Pohon
Ketapang
kencana,
pohon
Trembesi
Pendestrian Tanaman
pembatas
Tinggi >3 m
Berdaun
rapat/lebar
Pohon
tanjung
Sirkulasi
kendaraaan
Tanaman
pengarah
Tinggi <3 m
Berdaun
ramping
Pohon
palem
merah
Open space Tanaman
ground
Cover
Penutup
tanah
Rumput
Gajah,
paving
block
Sumber: Analisa Penulis, 2018.
3.6.4. Analisa Konsep Akustik
a) Akustik Ruang
Untuk penekaan perancangan pusat pengembangan seni karawitan di ruang
pertunjukan, dan ruang pelatian gamelan. Akustik dibutuhkan untuk meredam
23
suara saat adanya aktifitas di ruangan sekaligus untuk menghasilkan suara musik
yang maksimal.
1) Konsep area pertunjukan:
Penggunaan bahan- bahan untuk ruang pertunjukan harusmemiliki permukaan
yang keras, kasar dan kasar karena dapat menyebarkar gelombang bunyi secara
merata sehingga ruangan dapat menghasilkan dengung yang baik. Pemantulan
suara berfungsi untuk menyebarkan suara ke keluruh ruangan.
Celah bawah pintu
Lubang kabel dan
lubang pintu
Lantai menggunakan
pique/kayu
Dinding
plafond
Gambar 6 Akustik Ruang Pertunjukan
Sumber: Analisa Penulis, 2018
24
4.1.1. Analisa Elemen Material Interior
Material menggunakan material marmer, granit, dan kayu serta menggunakanwal
paper,wood, dan relief ukiran
kayu
Marmer
Gambar 7 Interior ruang kelas dan lobby
Sumber: Analisa Penulis, 2018
25
Void rangka baja Void rangka baja
Rangka kaku Kolom beton Pondasi footplat
3.7. Analisa dan Konsep Struktur
3.7.1. Sistem struktur
Struktur yang di pakai adalah struktur rangka kaku. Bahan yang dipakai sebagai
struktur bangunan sangat berpengaruh tehadap stabilitas dan tampilan
bangunan.jenis struktur menggunakan struktur beton dan struktur baja digunakan
sebagai sistem struktur pendukung dalam membuat struktur lengkung.
Gambar 8 Sistem Struktur
Sumber: Analisa Penulis, 2018
26
3.7.2. Sistem Transportasi Bangunan
Tabel 14 Sistem Transportasi Bangunan
Sistem
Transportasi
Bangunan
Keterangan
Lift
Bangunan pusat pengembangan seni karawitan ini
menggunakan sistem vertikal berupa lift,
diperuntukan untuk mempermudah pengunjung
maupun staf mengakses ruang, tempat, dan lantai
lainnya..
Ramp Digunankan untuk penyediaan tranportasi difable.
Tangga darurat Digunakan untuk keadaan darurat saat ada kebakaran
maupun keadaan darurat lainnya
3.8. Analisa dan Konsep Utilitas
3.8.1. Sistem Sanitasi
a. Air Bersih
Sistem suplai air bersih yaitu air bersih dari tangki bawah tanah (Gound
Reservoir) Dimana air bersih di suplai dari sumur pompa dan PDAM didukung
juga Sistem down feed digunakan untuk mendistribusikan.
Gambar 9 Jaringan Air Bersih
Sumber: Analisa Penulis, 2018
27
3.8.2. Sistem Drainase Bangunan
3.8.3. Sistem Penghawaan
Sistem penghawaan pada bangunan pusat pengembangan seni karawitan di
kecamatan Gondangrejo, Karanganyar menerapkan sistem pencahayaan alami dan
buatan. Pencahayaan alami menggunakan void pada bangunan dan penggunaan
bukaan yang lebih banyak dan pencahayaan buatan menggunakan lampu pijar dan
downlight diterapkan pada pencahayaan sedang, lampu spor lighting di terapkan
pada ruangan khusus untuk menampilkan nuansa khusus, dan lampu Daylight
digunakan pada ruangan yang membutuhkan pencahayaan yang maksimal.
Gambar 10 Jaringan air kotor dan air hujan
Sumber: Analisa Penulis, 2018
Gambar 11 Interior dan Lobby
Sumber: Analisa Penulis, 2018
28
3.8.4. Sistem Instalasi Listrik
4. PENUTUP
Dalam perancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan di Kecamatan
Gondangrejo, Karanganyar penulis mempunyai tujuan ingin dicapai yaitu:
a) Merencanakan dan merancang gedung pusat pengembangan seni karawitan
untuk mewadahi kegiatan masyarakat dalam penyediaan ruang budaya
kesenian karawitan khususnya di daerah Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten
Karanganyar.
b) Merencanakan merancang gedung pusat pengembangan kesenian karawitan
di daerah Kecamatan Gondangrejo dan sebagai tempat destinasi wisata
kesenian karawitan yang mampu memberikan unsur pendidikan untuk
masyarakat.
PERSANTUNAN
Terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan do’a, dukungan dan
kasih sayangnya kepada penulis, dosen pembimbing Ibu Dr. Rini Hidayati,
Gambar 12 Jaringan istalasi listrik
Sumber: Analisa Penulis, 2018
29
S.T.,M.T. yang telah banyak memberikan bimbingan dan semangat kepada
penulis, serta sahabat-sahabat penulis, terima kasih atas dukungan dan
semangatnya kepada penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Aradean . (2017). Titi Laras dalam Gamelan Jawa . Diambil kembali dari
www.titilaras.com
BPS Kabupaten Karanganyar. (2016). Jumlah penduduk wilayah karanganyar
berdasarkan data BPS Kabupaten karanganyar tahun. Karanganyar:
Pemerintah Kota.
Dinoadi. (2013). Sejarah Karawitan Jawa. Diambil kembali dari : blog.isi-
dps.ac.id
Dodik Iswanto. (2015). perencanaan dan perancangan Sangar Wayang Kulit
Sebagai Wisata Budaya di desa Kepuhsari Manyaran Wonogiri.
Universitas muhammadiyah Surakarta.
E. Cristina. (2015). Akustika Bangunan. Jakarta: Erlangga.
Fukuyama Masandhy. (2011). Besaran Peralatan Gamelan Jawa. semarang.
Fatayadaiki. (2015). Hubungan Arsitektur dan Seni. fatayadaiki.wordpress.com.
Google.com. (2018). Diambil kembali dari www.google.com
Juwana, Jimmy S. (2005). Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: erlangga.
Karanganyarkab. (2011). Diambil kembali dari http://www.karanganyarkab.go.id
Kecamatan Gondangrejo. (2011). Diambil kembali dari karanganyarkab.go.id
Maulana Malik Ibrahim. (2015). Perancangan pusat Pengembangan Seni
Karawitan di Jawa Timur. Universitas Islam Negeri malang.
mbyart. (2011). Fungsi Karawitan. Diambil kembali dari mbyarts.wordpress.com
Modul Perancangan arsitektur 2. (2017). IW Parwata. Modul Perancangan
arsitektur 2, 2-5.
Mohammad Soleh. (2014). perancangan konservatorium karawitan di kota
Surabaya. Surabaya: Universitas Islam Negeri Malang.
Neufert Ernst. (1996). Data Arsitek Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Neufert Ernst. (2002). Data Arsitek jilid 2. Jakarta: Erlangga.
30
Nanang Ajim. (2016). Fungsi Musik dalam Kehidupan Masyarakat. Diambil
kembali dari http://www.mikirbae.com
Peraturan Daerah Kabupaten karanganyar. (2011-2031). Rencana Tata Ruang
Wilayah. karanganyar: Pemerintah Kota.
Peraturan Daerah Kabupaten karanganyar Nomor 1 tahun 2013. (2013 -2032).
Rencana Tata Ruang Wilayah. karanganyar: Pemerintah Kota.
Ronim Azizah. (2011). Fire protection, Hand Out. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Ronim Azizah. (2011). Istalasi Listrik. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ronim Azizah. (2011). Sanitasi, Hand Out. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Seni budaya. (2017). Pengertian Seni Musik dan Unsur-Unsur Seni Musik.
Diambil kembali dari www.senibudayaku.com
Unitantri. (2016). Karawitan. Diambil kembali dari unitantri.ub.ac.id