Upload
khalida-febriani
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
1/11
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
2/11
hadis dan kekuatan sanadnya. amun demikian, kedua pembagian ini saling terkait satu dengan
lainnya.
Jenis qiraat yang muncul pertama kali adalah qiraat sa#'ah . iraat ini telah akrab di dunia
akademis sejak abad ke-/ 0. amun, pada masa itu, qiraat sa#'ah ini belum dikenal secara luas
di kalangan umat Islam. 1ang membuat tidak atau belum memasyarakatnya qiraat tersebutadalah karena kecenderungan ulama-ulama saat itu hanya memasyarakatkan satu jenis qiraat
dengan mengabaikan qiraat yang lain, baik yang tidak benar maupun dianggap benar.
Abu *akar Ahmad atau yang dikenal dengan Ibnu ujahid menyusun sebuah kitab yang diberi
nama %ita# Sa#'ah . 2leh banyak pihak, kitab ini menuai kecaman sebab dianggap
mengakibatkan kerancuan pemahaman orang banyak terhadap pengertian 'tujuh kata' yang
dengannya Alquran diturunkan.
%ita# Sa#'ah disusun Ibnu ujahid dengan dengan cara mengumpulkan tujuh jenis qiraat yang
mempunyai sanad bersambung kepada sahabat asulullah !A" terkemuka. ereka adalah
Abdullah bin atsir al-ariy dari akkah, a%i' bin Abd al-ahman ibn Abu u'aim dariadinah, Abdullah al-1ashibiyn atau Abu Amir al-imasyqi dari !yam, 3abban ibn al-Ala bin
Ammar atau Abu Amr dari *ashrah, Ibnu Ishaq al-0adrami atau 1a'qub dari *ashrah, Ibnu0abib al-3ayyat atau 0amzah dari u%ah, dan Ibnu Abi al-ajud al-Asadly atau Ashim dari
u%ah.
etika itu, Ibnu ujahid menghimpun qiraat-qiraat mereka. Ia menandakan nama 1a'qub untuk
digantikan posisinya dengan al-isai dari u%ah. #ergantian ini memberi kesan bah4a ia
menganggap cukup Abu Amr yang me4akili *ashrah. !ehingga, untuk u%ah, ia menetapkan
tiga nama, yaitu 0amzah, Ashim, dan al-isai. eskipun di luar tujuh imam di atas masih banyak nama lainnya, kemasyhuran tujuh imam tersebut semakin luas setelah Ibnu ujahid
secara khusus membukukan qiraat-qiraat mereka.
Naam
endati ilmu qiraat berhubungan dengan pela%alan ayat-ayat Alquran, ia tidak memiliki kaitan
dengan melagukan bacaan Alquran. husus untuk masalah melagukan Alquran, biasanyadijelaskan dalam nazam, yaitu seni membaca Alquran. eberadaan ilmu nazam diterangkan
secara jelas dalam %irman Allah dalam surat Almuzzammil ayat 5, ''*acalah Alquran itu secara
tartil.''
i berbagai 4ilayah negeri Islam, berkembang aneka ragam seni membaca Alquran. alam
pelajaran nazam, dikenal berbagai jenis seni membaca Alquran, seperti aha4an, *ayati, 0ijaz,
!haba, as, Jiharkah, !yika, dan lainnya. !emua jenis lagu atau irama itu tidak ada kaitannyadengan ilmu qiraat sa#'ah . !emata-mata hanya seni membaca secara tartil (indah) dan tak ada
kaitannya dengan bagaimana mela%alkan ayat Alquran.
+mumnya, para pembaca Alquran dari esir yang memba4a seni baca Alquran ke Indonesia.
ereka mengajarkan berbagai macam lagu dan memberikan beragam &ariasinya serta membuat
harmoni yang khas. !eni seperti itulah yang sering kali diperlombakan dalam acara musabaqah
tila4atil quran (6). eski bukan satu-satunya jenis perlombaan, biasanya yang paling
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
3/11
mencuat memang masalah seni membaca.
!edangkan, bacaan qiraat sa#'ah justru merupakan cabang ilmu Alquran yang bersi%at syar'i .*ahkan, dalam banyak hal, perbedaan qiraat ini pun berpengaruh kepada perbedaan makna dan
kesimpulan hukum. !edangkan, seni baca Alquran sama sekali di luar hal ini. !ebab, tujuannya
adalah menyuguhkan bacaan Alquran seindah mungkin.
azam merupakan salah satu bentuk ekspresi seni dalam Islam. azam ini telah tumbuh sejak
lama. Ibnu anzur menyatakan bah4a ada dua teori tentang asal mula munculnya nazamAlquran.
!ertama, nazam Alquran berasal dari nyanyian nenek moyang bangsa Arab.
"edua, nazam terinspirasi dari nyanyian budak-budak ka%ir yang menjadi ta4anan perang.
edua teori tersebut menegaskan bah4a lagu-lagu Alquran berasal dari khazanah tradisionalArab. engan teori ini pula, ditegaskan bah4a lagu-lagu Alquran idealnya bernuansa irama
Arab.
!eni baca Alquran baru menampakkan geliatnya pada a4al abad ke-/7 yang berpusat diakkah dan adinah serta di Indonesia sebagai negeri berpenduduk mayoritas uslim yang
sangat akti% mentrans%er ilmu-ilmu agama (termasuk nazam) sejak a4al abad ke-89 . 0inggahari ini, akkah dan esir merupakan kiblat nazam dunia. asing-masing kiblat nazam
memiliki karakteristik tersendiri. alam akka4i, dikenal lagu *anjakah, 0ijaz, ayya, akby,
Jaharkah, !yikah, dan ukkah. !ementara itu, pada isri terdapat *ayyati, 0ijaz, !hoba, as,Jiharkah, !ikah, dan aha4an.
#ada abad ke-/7, kedua model lagu tersebut masuk ke Indonesia. 6ransmisi lagu-lagu tersebut
dilakukan oleh ulama-ulama yang mengkaji ilmu-ilmu agama di sana yang pulang ke tanah airuntuk mengembangkan ilmunya, termasuk seni baca Alquran. :agu akka4i sangat digandrungi
di a4al perkembangannya di Indonesia karena liriknya yang sangat sederhana dan relati% datar.
:agu akka4i me4ujud dalam *arzanji. *eberapa qari yang menjadi eksponen aliran ini adalah0 Ar4ani, 0 !ya'roni, 0 una44ir, 0 Abdul adir, 0 amanhuri, 0 !aleh a'mun,
0 untaha, dan 0 Azra'i Abdurrau%.
emasuki paruh abad ke-/7, seiring dengan eksebisi qari esir ke Indonesia, mulai marak
berkembang lagu model isri. #ada tahun ;7-an, #emerintah esir menyuplai sejumlah maestro
qari, seperti !yekh Abdul *asith Abdus !omad, !yekh ustho%a Ismail, !yekh ahmud holil
Al 0ushori, dan !yekh Abdul adir Abdul Azim.
Animo dan atensi umat Islam Indonesia terhadap lagu-lagu isri demikian tinggi. 0al ini
disebabkan oleh karakter lagu isri yang lebih dinamis dan merdu. eadaan ini cocok dengankondisi alam Indonesia. !ejumlah qari yang menjadi elaboran lagu isri adalah 0 *ashori
Al4i, 0 ukhtar :ut%i, 0 Aziz uslim, 0 ansur a'mun, 0 uhammad Assiry, dan
0 Ahmad !yahid. dia
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
4/11
0aji uammar 3A tentu dikenal banyak orang. ia adalah qari internasional asal Indonesia yang
menjadi juara 6 tingkat internasional. !elain 0 uammar 3A, masih terdapat beberapa nama
lain yang juga indah dan merdu dalam membaca Alquran, di antaranya 0 anang osim, aria+l%a, dan 0 humaedi.
!ebagai seorang qari yang sangat %asih daam membaca Alquran, 0 uammar berusahamenularkan ilmu membaca Alquran kepada generasi muda uslim masa kini. *ahkan, di
beberapa pesantren, sering diadakan pelatihan membaca Alquran secara tartil (indah) dengan
menggunakan seni baca Alquran. ereka ini umumnya bergabung dalam organisasi yang bernama Jam'iyyatul urra 4a al-0u%%azh, organisasi yang membina pelajaran membaca indah
dan mengha%al Alquran.
*anyak orang yang ingin membaca Alquran dengan baik dan benar serta mampu mela%alkannyadengan seni yang indah. enurut 0 uammar 3A, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
bagi seorang qari dalam mela%alkan ayat-ayat Alquran.
!ertama, hendaknya Alquran dibaca secara %asih dan dengan memerhatikan taj4id. enurutuammar, kedua hal ini merupakan syarat utama dalam seni baca Alquran. !ehingga, kedua-
duanya harus berjalan secara harmonis. ''alau kita hanya mengejar lagu tanpa memerhatikantaj4id, ini merupakan satu kesalahan yang sangat besar. embaca dengan bertaj4id, membaca
dengan %asih, kemudian dilagukan secara harmonis,'' sebagaimana diungkapkannya dalam kaset
bimbingan membaca Alquran dengan tartil.
"edua seorang qari harus mempunyai bakat dan juga hobi. enurutnya, kalau membaca
Alquran sudah menjadi sebuah hobi, itu dapat memberikan satu jaminan bah4a seseorang dapat
berlatih secara kontinu (istikamah). !edangkan, dengan bakat yang dimiliki, berarti yang bersangkutan memiliki suara yang khas dan dibutuhkan dalam membaca Alquran dengan baik,
benar, dan indah. *egitu juga dengan perna%asan, hendaknya sering dilatih agar panjang.
"etiga, yang tidak kurang pentingnya, menurut uammar, seorang qari harus memiliki si%at
sabar dan ikhlas. #elajaran seni baca Alquran dinilainya betul-betul memerlukan kesabaran.
alam mempelajari seni baca Alquran ini, seseorang akan banyak menghadapi kesulitan-kesulitan. !ebab, pada seni baca Alquran, banyak hal yang terkait di dalamnya, baik dari segi
taj4idnya maupun qiraatnya. ita perlu mempelajari bagaimana perna%asan yang baik,
bagaimana seluk-beluk lagu, dari lagu A, *, $, dan sebagainya. !emua itu betul-betul
memerlukan kesabaran. emudian, kita juga harus ikhlas. Ikhlas dalam arti betul-betulmempelajari seni baca Alquran ini karena Allah !"6 semata.
:ebih jauh uammar menuturkan bah4a lagu-lagu yang dianggap sebagai lagu pokok dalamseni baca Alquran ini ada tujuh jenis. 1aitu, *ayyati, !haba, 0ijaz, aha4an, os, Jiharkah, dan
!yika. i luar ketujuh jenis lagu ini, dianggap sebagai lagu cabang yang nantinya akan
dipergunakan sebagai &ariasi dalam membentuk susunan atau komposisi lagu. i antara lagu-lagu yang dianggap sebagai lagu cabang, misalnya lagu akriz, A4saq, 3injiran, aml, arqouk,
dan sebagainya.
etujuh jenis lagu pokok dalam seni baca Alquran ini biasanya diba4akan dalam beberapa tahap
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
5/11
tingkatan nada, dari mulai nada yang paling rendah sampai nada yang paling tinggi. alam
tatanan seni baca Alquran, tingkatan nada dikenal ada empat tahap, yakni qarar (rendah), nawa
(sedang), jawa# (tinggi), dan jawa#ul jawa# (sangat tinggi). Jenis lagu inilah yang '4ajib'dipergunakan pada saat diselenggarakan perlombaan membaca Alquran. dia
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
6/11
menyatukan ragam bacaan (ilmu qiraat) tersebut sesuai dengan bacaan dari asulullah !A".
Aliran $iraat
Ilmu ini mulai dikenal pada masa sahabat abi !A" dan makin populer pada masa tabiin.
arena populernya, ilmu ini kemudian berkembang menjadi aliran (mazhab) qiraat. Aliran-aliran
tersebut dalam banyak hal memiliki perbedaan, tetapi sudah disatukan dalam harf uraisy(bahasa Arab dengan dialek uraisy) yang telah disepakati secara ijmak pada usha% +smani
(kumpulan lembaran
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
7/11
Ammar atau Abu Amr (*ashrah), Ibnu Ishaq al-0adrami atau 1a'qub (*ashrah), Ibnu 0abib al-
3ayyat atau 0amzah (u%ah), dan Ibnu Abi al-ajud al-Asadly atau Ashim (u%ah).
etika Ibnu ujahid menghimpun qiraat-qiraat mereka, ia menandakan nama 1a'qub untuk
digantikan posisinya dengan al-isai dari u%ah. #ergantian ini memberi kesan bah4a ia
menganggap cukup Abu Amr yang me4akili *ashrah. !ehingga, untuk u%ah, ia menetapkantiga nama, yaitu 0amzah, Ashim, dan al-isai. eskipun di luar tujuh imam di atas masih
banyak nama lainnya, kemasyhuran tujuh imam tersebut semakin luas setelah Ibnu ujahid
secara khusus membukukan qiraat-qiraat mereka.
&' bacaan
!elain tujuh qiraat ( qiraat sa#'ah ) yang ditetapkan Ibnu ujahid, masih ada tiga qiraat lagi
yang masih bisa diterima. arena itu, dikenal pula istilah qiraat asyrah (87). 6iga tambahan ituadalah qiraat 1a'qub (yang digeser oleh Ibn ujahid dari qiraat sa#'ah untuk diganti dengan al-
isai), qiraat hala% ibn 0isyam, dan qiraat 1azid ibn al-a'qa yang masyhur disebut Abu Ja'%ar.
+ntuk diterimanya qiraat, para ulama menetapkan sejumlah kriteria. !alah satunya adalahmutawatir > sesuai dengan kaidah bahasa Arab, sesuai dengan tulisan rasm( musha% +smani,
dan mempunyai sanad yang sahih. !eperti halnya dalam menetapkan hukum syara', ulama beristinbat kepada ri4ayat-ri4ayat yang bersanad sahih, begitu pula dalam penerimaan qiraat.
!ementara itu, qiraat syadah diperkirakan muncul pada masa pemerintahan +sman ketikaAlquran telah dikodi%ikasikan dan adanya perintah untuk membakar semua tulisan Alquran
selain yang dibentuk hali%ah +sman. #eristi4a tersebut merupakan batas yang membedakan
dan menentukan antara qiraat sahih dan qiraat syadah . 2leh sebab itu, persesuaian antara satu
qiraat dan rasm +smani merupakan salah satu syarat sahihnya qiraat tersebut.
r uhammad !alim uhaisin dalam kitab )i *iha#i +lquran berpendapat, batas yang
membedakan antara qiraat sahih dan qiraat syadah adalah pemeriksaan Jibril yang terakhirterhadap qiraat (bacaan) Alquran abi uhammad !A" pada tahun 4a%atnya beliau. alam
pemeriksaan terakhir ini, sebagian qiraat di- nasakh (hapus) dan inilah yang dianggap kemudian
sebagai syadah . Adapun dari segi sanad, qiraat syadah ada kemungkinan bersambung kepadaasulullah !A". dia
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
8/11
sebagai bekal di akhirat kelak.
Alquran diturunkan dalam bahasa Arab (! Ibrahim> 5). ''ami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kumny , supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang
kepada mereka. aka, Allah menyesatkan siapa yang ia kehendaki dan memberi petunjuk
kepada siapa yang ia kehendaki. an, ia-lah 6uhan 1ang ahakuasa lagi ahabijaksana.''
endati demikian, agama Islam dan Alquran bukan hanya untuk orang Arab. Islam adalah agama
yang sangat uni&ersal bagi seluruh umat manusia. emikian juga dengan Alquran, ia bisadijadikan pedoman bagi seluruh umat manusia, baik Arab maupun Ajam (non-Arab).
alam sejarahnya, ketika Alquran diturunkan secara berangsur-angsur kepada asulullah !A",
banyak umat dan sahabat abi uhammad yang mengha%alkannya. !ebagian lagi menulisnya pada lembaran-lembaran seperti pelepah kurma, kulit he4an, dan sebagainya.
an, ketika agama Islam telah berkembang hingga ke berbagai pelosok daerah dan diikuti oleh
sejumlah kabilah yang berasal dari suku-suku di pedalaman, terjadilah perubahan bacaanAlquran di kalangan umat Islam. #erubahan bacaan Alquran itu bukan karena mengubah intisari
dari bacaan dan makna, melainkan karena perbedaan dialek orang Arab sehingga bunyi satu kataatau satu kalimat terdengar berbeda.
isalnya, ketika membaca ayat adl-.luha , dibaca dengan dialek mereka menjadi adl.luhe. :a%al 'a' menjadi berbunyi 'e'. *egitu juga ketika membaca ayat "alikiyaumiddin , dibaca
dengan bunyi "alakayaumuddin .
alam penelitian yang dilakukan oleh r Abusshabar !yahir dari airo, esir, dialek orangArab itu bermacam-macam. amun, dua yang terbesar adalah dialek orang Arab yang tinggal di
pedesaan (*ada4i) dan orang Arab yang tinggal di perkotaan (0adlari).
enurut r 0 uhammad Ahsin !akho, rektor II Jakarta, dari penelitian yang dilakukan
sejumlah ahli terhadap dialek orang Arab, terutam yang tinggal di pedalaman, terlihat adanya
suku (kabilah) yang tinggal di pedalaman begitu berbeda dialeknya dengan orang yang tinggal di perkotaan.
''arena tinggal di pedalaman dan jarak antara satu rumah dengan yang lainnya berjauhan,
mereka biasanya bertutur kata secara kuat ( syiddah ). akanya, dalam mengucapkan hamzah,suku-suku pedalaman itu cenderung mengeluarkan suaranya dengan kekuatan penuh. isalnya,
+-andartahum, +l-+rdli . #engucapan hamzahnya harus kuat supaya terdengar oleh la4an
bicarnya,'' ujarnya.
an, karena jarak rumah yang berjauhan itu pula, kata !akho, mereka sering mempersingkat kata
dan huru%. ''isalnya, membaca yansurukum dibaca yansurkum , padahal itu bukan jam , tapikarena hanya dialek sehingga menjadi yansurkum, yusy'irkum, #aarikum , dan lainnya,'' terang
!akho.
#erbedaan ini a4alnya tidak menjadi masalah. asulullah menerima perbedaan itu karena beliau
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
9/11
memahami maksudnya. amun, sepeninggal asulullah, perbedaan bacaan itu semakin banyak.
ha4atir akan terjadi perpecahan dan pemalsuan terhadap ayat-ayat Alquran, +mar Ibn hattab
memberi usul kepada hali%ah Abu *akar !iddiq agar Alquran segera dibukukan. Apalagi, banyak sahabat pengha%al Alquran yang 4a%at di medan peperangan. arena itulah, Alquran
akhirnya berhasil dibukukan pada hali%ah +sman bin A%%an.
amun demikian, perbedaan bacaan masih terjadi di kalangan umat karena masalah dialek
bahasa. *ahkan, jumlahnya semakin banyak. 0ingga ada seorang ulama, yaitu Abu *akar
Ahmad, yang lebih dikenal dengan nama Ibnu ujahid, menuliskan berbagai macam bacaanyang berkembang di kalangan umat di berbagai daerah. Ia mengumpulkan pembaca Alquran
terbaik di masing-masing tempat. isalnya, Abdullah Ibn Amr Asy'ari (!yam), Abdullah Ibn
atsir al-akki (akkah), a%i bin Abi u'im AlAsy%ihani (adinah), uammar al*asri
(*asrah) dan Asyim, 0amzah, serta isai dari u%ah. ari sinilah, kemudian muncul istilahqiraatu sa#'ah (tujuh bacaan).
amun demikian, qiraat yang berkembang tidak hanya tujuh macam itu. !ebagian ulama bahkan
menyebutkan lebih banyak lagi hingga dikenal ada istilah qiraat asyrah (87) dan lainnya.
6entu saja, perbedaan itu sangat berpengaruh bagi perkembangan umat. *ahkan, tak jarang halitu menjadi permusuhan. arena itu, umat Islam harus memahami segala bentuk perbedaan dan
tetap berpedoman pada ajaran Alquran dan sunah asulullah !A".
Seni baca Alquran
*erkembangnya beragam bacaan itu akhirnya juga berpengaruh pada cara umat dalam membaca
Alquran. !esuai dengan petunjuk Alquran, umat dianjurkan agar membaca Alquran dengan indah
(tartil), baik, dan benar.
alam perkembangannya kemudian, makin banyak umat yang ahli dalam membaca Alquran
secara indah. ari sini, lalu berkembang seni membaca Alquran yang tersebar, seperti dari esir,akkah, dan lainnya. arena itu, dikenal pula beragam jenis lagu (seni) membaca Alquran. i
antaranya yang populer adalah tujuh jenis, yaitu *ayyati, aha4an, !hoba, os, !yika, 0ijaz,
dan Jiharkah. asing-masing jenis lagu tersebut memiliki sejumlah tingkatan, antara lain qarar (rendah), jawa# (tinggi), dan jawa#ul jawa# (sangat tinggi). sya
Senin, 05 Juli 2009 pukul 01:15:00
!engaruh $iraat Alquran terhadap
!ena)siran
Rubrik Laput
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
10/11
*acaan Alquran yang berdasarkan pada dialek umat (kabilah) di suatu daerah membuat banyak
perubahan bacaan dalam Alquran. kendati tidak sampai membuat pertumpahan darah, munculnya
beragam bacaan ini menimbulkan banyak pena%siran terhadap kandungan Alquran.
!ebagai sebuah kitab suci yang terjaga dan terpelihara kemurniannya dari segala bentuk
pemalsuan, munculnya ragam bacaan itu membuat banyak pihak kha4atir terjadi pemalsuanayat-ayat Alquran. amun, Allah telah menjamin bah4a Alquran akan senantiasa terjaga dari
pemalsuan. ''!esungguhnya, ami-lah yang menurunkan Alquran dan ami pula yang akan
menjaganya.'' (! Alhijr (8=)> 9). Inilah salah satu kemukjizatan Alquran.
#ada ayat lain, Allah menantang manusia untuk membuat satu surat seperti Alquran. amun,
diyakini bah4a manusia tak akan mampu melakukannya. ''an, jika kamu (tetap) dalam
keraguan tentang Alquran yang ami 4ahyukan kepada hamba ami (uhammad), buatlah satusurat (saja) yang semisal Alquran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar.'' (! Albaqarah (/)> /?). emikian juga pada surah Aththur (=/)> ?5
serta ! Al-Isra' (8@)> .
!alah satu kemukjizatan Alquran ini membuat banyak ulama (mutakallimin dan mu%asir) terus
mengeksplorasi sisi-sisi kemukjizatan Alquran.enurut al-Jahizh, murid al-azhzham,kemukjizatan Alquran terletak pada redaksinya (nahm ). edaksi Alquran mempunyai makna
yang amat mendalam, padahal kata-katanya sedikit. +lama lain pun juga terus mengeksplorasi
kemukjizatan Alquran dari berbagai sisi, termasuk redaksionalnya. i antara mereka yang jugamenulis kitab tentang nahm Alquran adalah Abu *akar Abdullah al-!ijistani, Abu 3ayd al-
*alkhi, dan Ibn al-Ikhsyid al-uBtazili.
Ibnu utaybah al-ina4ari dalam kitabnya /a'wil "usykil +lquran menyatakan, kemukjizatanAlquran terletak pada keajaiban nazam-nya yang tak membosankan saat dibaca atau didengar
meski dibaca atau didengar berlama-lama dan makna yang kaya dalam kata-kata yang singkat.
#endapat ini juga diamini oleh Ibnu Jarir al-6habari, al-"asithi, al-ummani, al-haththabi, al-*aqillani, dan al-Jurjani.
!erbedaan qiraat
arena kemukzijatan yang tersemat pada kitab Alquran inilah, Ibrahim Al-Abyari
mengemukakan bah4a ada tiga hal yang terkait dengan masalah pela%alan (qiraat) Alquran.
asalah pertama terkait dengan masalah imalah, isymam, tarqiq, tafkhim , dan lain sebagainya.
#erbedaan ini terjadi karena perbedaan pela%alan kalimat oleh kabilah-kabilah Arab yangmasing-masing tidak bisa mengucapkan seperti yang diucapkan oleh kabilah lainnya. #erbedaan
ini dapat terjadi, baik sebelum dibukukannya Alquran dan dibakukannya tanda baca (syakal)
maupaun sesudahnya, karena masalah ini terkait pada kebiasaan yang sulit diubah.
asalah kedua terkait pada penentuan i'ra# dan standardisasi tulisan (musha%) Alquran. !eperti
dikatakan oleh asaruddin +mar bah4a dalam proses standardisasi rasm Alquran, ditempuh beberapa tahapan. #ertama, ketika Alquran masih berangsur-angsur diturunkan. !etiap ayat yang
turun langsung disusun abi melalui petunjuk Jibril, lalu disebarkan melalui tadarrusan atau
bacaan dalam shalat di depan sahabat. !ampai di sini, belum ada masalah. 6etapi, setelah dunia
Islam melebar ke 4ilayah-4ilayah non-Arab, mulailah muncul masalah karena tidak semua umat
8/18/2019 Qiraat Sab'Ah.doc
11/11
Islam dapat membaca Alquran tanpa tanda huru% dan tanda baca.
#emberian tanda baca ( syakal ) pertama kali diadakan pada masa pemerintahan u'a4iyah binAbu !u%yan (;;8-;7), terutama ketika 3iyad ibn !amiyyah yang menjabat gubernur *ashrah
menyaksikan kekeliruan bacaan dalam masyarakat terhadap surat Attaubah ayat ?.!edangkan,
masalah ketiga adalah peran peri4ayatan bacaan mempunyai kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan umat, terutama dalam menjaga kesatuan dan persatuan.
!erubahan makna
!elanjutnya, perbedaan dialek dalam membaca Alquran itu berpengaruh pula pada sistematika
Alquran dalam kaidah bahasa, nah4u, shara%, i'ra#, fiil, isim , harakat, dan lainnya. Akibatnya,
makna pun dapat berubah.
ektor II, r uhammad Ahsin !akho, mencontohkan kata '"alikiyaumiddin karena berbagai
dialek masyarakat Arab, ada yang membacanya '"alakayaumuddin . "alaupun memiliki mirip,
terdapat arti yang berbeda jika dilihat berdasarkan i'ra# masing-masing kata. *egitu juga kata
adldluha yang dibaca menjadi wadldluhe . #erbedaan pengucapan huru% dan harakat itu dilihatmelalui takaran madd, takhfif, tafkhim, imalah, isymam , serta perbedaan tempat 4aqa%.
#erbedaan qiraat dalam Alquran ini adakalanya berpengaruh pada perbedaan makna yang
dikandung dan adakalanya tidak. *ahkan, halid Abd al-ahman al-'Ak menyatakan, perbedaan
qiraat ada yang berpengaruh pada ta%sir--bukan hanya makna--dan ada yang tidak. Iamenjelaskan bah4a yang tidak berpengaruh pada ta%sir, yaitu perbedaan pengucapan huru% dan
harakat seperti takaran mad, takhfif, imalah , dan sebagainya. !edangkan, yang berpengaruh
pada ta%sir terbagi dua, yaitu perbedaan dalam huru% atau kata serta perbedaan dalam harakat
fi'il .
6esis lebih lengkap dikemukakan oleh Ibnu utaibah yang menyimpulkan, seperti yang dikutip
oleh Ibrahim Al-Abyari, bah4a segi-segi perbedaan pendapat dalam qiraat itu ada tujuh. asing-masing ada yang berpengaruh pada perubahan makna dan ada yang tidak.
etujuh perbedaan tersebut sebagai berikut.
!ertama, perbedaan dalam i'ra# atau harakat suatu kata yang tidak mengubah tulisannya dan
tidak mengubah makna (pengertian)-nya.
"edua, perbedaan dalam i'ra# dan harakat yang mengubah makna (pengertian)-nya dan tidak
mengubah bentuk tulisannya.
"etiga, perbedaan pada huru%-huru% kata, bukan i'ra# -nya dengan sesuatu yang mengubah
makna (pengertiannya) dan tidak mengubah bentuk tulisan.
"eempat, perbedaan dalam kata-kata yang mengubah bentuk tulisan dan tidak mengubah makna(pengertian)-nya dalam kalimat.
"elima, perbedaan itu dalam kata-kata yang mengubah bentuk dan makna (pengertian)-nya.
"eenam, perbedaan itu dengan mendahulukan dan mengemudiankan ( taqdm wal ta'khir ).
"etujuh, perbedaan itu dengan penambahan dan pengurangan. dia