qoidah shorof

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 qoidah shorof

    1/3

    AL-QOWAID ASH-SHARFIYYAH

    a. Apa itu Sharaf ? yaitu ilmu usul (kaidah-kaidah) untuk mengetahui bentuk-bentuk kalimat bahasa arab (Sighat, Bina, Waqi, dll) tanpa memandang kalimattersebut mabni atau murob. Seperti bentuk Tatsniyah, Jama, Tasghir, asab

    dan !lal. Bisa masuk dalam kalimat !sim "utamakkin dan kalimat #iil tidakdalam kalimat huru$.(%&')

    b. Apa itu Tashrif ? yaitu perpindahan satu bentuk kebentuk yang lain untukmenghasilkan makna yang diinginkan. Seperti perpindahan bentuk "asdarkebentuk #iil "adhi, #iil "udhori, #iil mr, !sim #ail, !sim "a$ul, dan lain-lain.

    c. Apa itu Wazan ? yaitu sesuatu (la$ad) yang di *adikan perbandingan, yang

    berharakat dengan huru$ yang berharakat, yang sukun dengan yang sukun serta

    memandang huru$ asal dari $a, +ain dan lam $iil. emudian ulam ahli shoro$membuat suatu tolok ukur dalam $iil Tsulatsi dengan la$ad dan dalam #iil

    ubai dengan la$ad . sehingga setiap la$ad yang tempatnya se*a*ar dengan

    huru$ $adisebut $a $iil, yang tempatnya se*a*ar dengan huru$ +ain disebut +ain

    $iil dan yang se*a*ar dengan huru$ lam disebut lam $iil. an dalam $iilruba!

    huru$ yang se*a*ar dengan huru$ lam yang kedua disebut lam $iil yang kedua.

    . Apa itu !uth"ba#"h ?yaitu la$ad yang disebutkan dalam kitab mtsilah

    Tasri$iyah yang disesuaikan terhadap la$ad yang ditanyakan /aan, bina, bab dan

    sighatnya.0ontoh seperti la$ad namanya /aan, la$ad namanya

    mauun (muthobaqoh) dan la$ad yang disesuaikan dengan la$ad

    yang disebutkan dalam kitab mtislah Tasri$iyah.

    $. Apa itu %ina ? yaitu bentuk kalimat yang ditin*au dari segi huru$, harakat dan

    sukunnya. dapun bagian-bagiannya silahkan diru*uk dalam kitab 1o/aidul !lal.

    f. Apa itu Si&hat ?.yaitu bentuk kalimat ditin*au dari segi maknanya, dan*umlahnya ada sepuluh ma0am2

    &. #iil "adhi 2 la$ad yang menun*ukan arti (dalam asal 0etaknya)

    hasilnya(selesainya) suatu peker*aan sebelum di kabarkan, seperti 0ontoh kalimat 2

    artinya peker*aan memba0a kitab telah selesai sebelum kalimattersebut diu0apkan. dapun yang dimaksud dalam asal 0etaknya yaitu3 membuat

    la$ad tersebut sebagai suatu yang kongkrit dari suatu makna (abstrak).

    4. #iil "udhori 2 la$ad yang menun*ukan arti (dalam asal 0etaknya) hasilnya

  • 7/23/2019 qoidah shorof

    2/3

    (selesainya) suatu peker*aan ketika di kabarkan atau setelahnya, seperti 0ontoh

    kalimat 2 artinya peker*aan bela*ar sedang dilakukan, dan kalimat 2

    artinya peker*aan meng*ar akan dilakukan besok.

    5. "asdar 2 la$ad yang menun*ukan arti hadats tanpa disertai dengan aman, dan

    ada dua ma0am3 masdar mim yaitu masdar yang dia/ali dengan huru$ mim iyadah

    (tambahan) selain /aan ,seperti la$ad dan berbentuk qiyasi. anmasdar ghoiru mim yaitu masdar yang tidak dia/ali dengan huru$ min iyadah,

    seperti la$ad ! dan berbentuk sima! tidak ada kaidahnya kalau dari $iiltsulatsi. dapun yang dimaksud dengan arti hadats yaitu arti yang menetap pada

    yang lain.

    6. !sim #ail 2 la$ad yang menun*ukan arti sub*ek suatu peker*aan, seperti la$ad

    $artinya#" yang melakukan peker*aan.

    7. !sim "a$ul 2 la$ad yang menun*ukan arti ob*ek suatu peker*aan, seperti la$ad

    artinya% yang tertulis.

    8. #iil mr 2 la$ad yang menun*ukan arti tuntutan melakukan peker*aan,

    sepertila$ad &

    '(

    )'

    artinya tututan memba0a dengan menyebut namatuhanmu.

    9. #iil ahi 2 la$ad yang menun*ukan arti tuntutan meninggalkan peker*aan,

    seperti la$ad * # artinya tuntutan untuk tidak tidur.

    :. !sim ;aman 2 la$ad yang menun*ukan arti /aktu hasilnya peker*aan, seperti

    la$ad artinya+ /aktu melakukan pelemparan.

  • 7/23/2019 qoidah shorof

    3/3

    "enurut ulama Bashrah 2 asal-usul kalimat dari masdar, karena masdar adalah

    kalimat isim, dan kalimat isim tidak membutuhkan kalimat $iil untuk memberikan

    $aidah arti, serta ke$ahaman dari kalimat isim 0uma satu berbeda dengan kalimat

    $iil yang ke$ahamannya berbilang (lebih dari satu) karena memiliki arti hadats dandisertai aman. >leh karena itu yang satu lebih dulu daripada yang berbilang.

    "enurut ulama u$a 2 asal-usul kalimat dari $iil, karena ada atau tidak adanya

    !lalnya $iil menentukan ter-ilalnya masdar.0ontoh adanya !lal dalam $iil yang

    menentukan terilalnya masdar seperti la$ad . - la$ad .dalam $iilmudhorinya di !lal dengan membuang huru$ illat sehingga dalam masdarnyapun

    *uga diilal. ?onto tidak adanya !lal dalam$iil yang menentukan masdar tidak di

    !lal, seperti la$ad ./ % . la$ad .dalam $iil mudhorinya tidak di!lal sehingga dalam masdarnyapun *uga tidak di !lal. @eredaran tersebut

    menun*ukan atas ke-asalannya kalimat $iil.