Upload
mindasarianwar
View
67
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan
Citation preview
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
ON THE JOB TRAINING TAHAP II
ORIENTASI TUGAS CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
03 Agustus – 30 Oktober 2015
Nama : R.A Utami Mindasari
Pendidikan: S1- Teknik Arsitektur
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PENATAAN
BANGUNAN (PKP2B) PROVINSI RIAU
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
JL. S.M. AMIN No. 92 Pekanbaru - Riau
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
karunia, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan
Kegiatan On The Job Training (OJT) Tahap II Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Formasi Tahun 2014. Laporan ini
disusun sebagai hasil dari kegiatan OJT Tahap II CPNS yang dilaksanakan di Satuan Kerja
Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan (PKP2B) Provinsi Riau yang
berisikan pemahaman terhadap substansi pelaksanaan tugas dan fungs di Satker PKP2B
Provinsi Riau serta pelaksanaan pekerjaan fisik infrastruktur yang dilaksanakan di Satuan
Kerja tersebut.
Atas tersusunnya laporan hasil orientasi ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu CPNS dalam melaksanakan Kegiatan OJT Tahap II ini,
yaitu :
1. Ibu Dra. Retno Triyanti H, MM selaku Kabag Kepegawaian dan Ortala Sekditjen Cipta
Karya.
2. Bapak Karmawan, ST, MM selaku Kasubag Tata Usaha Direktorat Pengembangan
Permukiman Ditjen Cipta Karya.
3. Ibu Dra. Ida Puspita selaku Kasubag Tata Usaha Direktorat Penataan Bangunan dan
Lingkungan Ditjen Cipta Karya.
4. Bapak Ari Sukro Yunianto, ST, MA selaku Kasatker PKP2B Provinsi Riau.
5. Bapak Edia Putra, ST selaku PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Satker PKP2B
Provinsi Riau.
6. Bapak Indra Setiady, ST selaku PPK Penataan Bangunan Satker PKP2B Provinsi Riau.
7. Bapak Ir. Ichwanul Ihsan selaku Asisten Perencanan Satker PKP2B Provinsi Riau.
8. Bapak Irnaidi selaku Asisten Administrasi dan Keuangan Satker PKP2B Provinsi Riau.
9. Bapak Ahmad Riadi, ST selaku Asisten Pelaksanaan dan Kepala Urusan Teknik
Pemberdayaan (PPIP/P2KP) Satker PKP2B Provinsi Riau.
10. Bapak Arga Wiryawan, ST selaku Pelaksana Teknik PPK Penataan Bangunan Satker
PKP2B Provinsi Riau.
11. Bapak M. Yudi Prasetya, ST selaku Pelaksana Administrasi dan Umum PPK Penataan
Bangunan Satker PKP2B Provinsi Riau.
12. Bapak Desrianto, ST selaku Pelaksana Teknik PPK Pengembangan Kawasan
Permukiman Satker PKP2B Provinsi Riau.
2
13. Bapak Khairul Syahputra Harahap selaku Pelaksana Administrasi dan Umum PPK
Pengembangan Kawasan Permukiman Satker PKP2B Provinsi Riau.
14. Seluruh Staff dan Pegawai di lingkungan Satker PKP2B Provinsi Riau.
15. Rekan-rekan CPNS Kementerian PUPR Formasi Tahun 2014.
Akhir kata, demikianlah Laporan ini Kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas Kegiatan OJT Tahap II yang telah dilaksankan. Kami menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari sempurna, namun demikian semoga dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Pekanbaru, Oktober 2015
R.A Utami Mindasari, ST
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................... 1
Daftar Isi ..................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 4
B. Maksud dan Tujuan ............................................................................ 5
C. Sasaran ............................................................................................. 5
D. Manfaat ............................................................................................. 5
BAB II. ISI
A. Gambaran Umum Tentang Satker PKP2B Provinsi Riau ......................... 7
1. Kantor Satuan Kerja PKP2B Prov. Riau ........................................... 7
2. Tugas dan Fungsi Satker PKP2B Prov. Riau .................................... 8
3. Struktur Organisasi Satker PKP2B Prov. Riau ................................ 10
4. Tugas Pejabat Inti Satker PKP2B Prov. Riau ................................. 10
B. Pelaksanaan Kegiatan OJT Tahap II ................................................... 17
1. Kegiatan OJT di PPK Pembinaan Teknis Pengembangan
Permukiman .............................................................................. 17
2. Kegiatan OJT di PPK Penataan Bangunan .................................... 25
3. Kegiatan OJT di PPK Pengembangan Kawasan Permukiman .......... 34
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 41
B. Saran .............................................................................................. 41
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan
kompeten, sebagaimana diamanatkan dalam arah pencapaian Reformasi Birokrasi
Tahun 2025, maka Kementerian PUPR pada Tahun 2015 menyelenggarakan Pembinaan
Awal Karier bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian PUPR formasi
tahun 2014 secara berkesinambungan selama 1 Tahun pertama. Untuk memenuhi
kompetensi SDM PUPR yang berkompeten, seluruh siklus manajemen SDM mulai dari
Perencanaan, Rekrutmen dan Seleksi, Pembinaan Awal, Pendidikan dan Pelatihan,
Penempatan, Penilaian Kinerja, Penghargaan dan Sanksi, Pola Karier sampai dengan
Pensiun perlu mendapatkan perhatian serius. Sebagai langkah awal, pembinaan awal
karir CPNS perlu mendapatkan prioritas karena merupakan fase pembentukan untuk
mencetak SDM yang handal di masa depan.
Salah satu bentuk dari kegiatan pembinaan awal karir CPNS yaitu melalui On The Job
Training (OJT) yang merupakan tindak lanjut operasional dari tahap orientasi substantif,
dimana CPNS yang telah memahami pekerjaannya secara normatif akan mencoba
menerapkan pemahamannya secara praktikal. OJT ini diselenggarakan dalam dua
tahap, dimana pada Tahap I yang telah diselanggarakan pada Tanggal 16 Maret – 21
Mei 2015 bertujuan untuk mempelajari aspek manajemen (fungsi manajerial) pada unit
organisasi di Pusat. Selanjutnya OJT Tahap II yang diselenggarakan pada Tanggal 03
Agustus – 30 Oktober 2015 bertujuan agar CPNS mengetahui kegiatan pembangunan
proyek fisik infrastruktur (fungsi teknis) pada satuan kerja (Satker) di Unit Pelaksana
Teknis (UPT)/Balai yang ada pada masing-masing unit Eselon II di lingkungan
Kementerian PUPR.
Dengan dilaksankannya kegiatan OJT Tahap 2 ini, diharapkan agar upaya pembinaan
awal karir CPNS dapat terealisasi secara komprehensif sehingga pencapaian akselerasi
kompetensi dalam menuju pegawai yang professional dan berkompeten sesuai target
capaian Reformasi Birokras tahun 2025 dapat terealisasi. Selain itu, pelaksanaan OJT ini
diharapkan dapat memberikan manfaat pada seluruh elemen organisasi Kementerian
PUPR dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang semakin dinamis, terutama dalam
hal pemenuhan kebutuhan kompetensi pegawai.
5
B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari pelaksanaan OJT Tahap II ini adalah sebagai lanjutan dari
rangkaian kegiatan pembinaan dan orientasi tugas CPNS Formasi Tahun 201. Tujuannya
agar para CPNS mampu untuk:
• Memperoleh gambaran terhadap tugas dan fungsi yang akan dijalankan.
• Mengenal langkah-langkah pengelolaan proyek fisik konstruksi, baik dari aspek
perencanaan, pembangunan maupun pengawasan.
• Membangun penguatan kompetensi spesifik sesuai pendidikan.
• Memberikan pengalaman kerja di lapangan kepada CPNS dengan mengikutsertakan
CPNS dalam kegiatan rutin yang ada di Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Teknis
(UPT)/Balai
• Menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, rekan kerja dan pekerjaan.
C. Sasaran
Sasaran dalam penyelenggaraan kegiatan OJT ini, agar para CPNS mampu untuk :
• Mengetahui tugas pokok dang fungsi dari setiap Satker atau Unit Pelaksana Teknis
(UPT)/Balai, tempat dilaksanakannya OJT sehingga dapat diketahui tugas dan
pekerjaan yang dilakukan pegawai di lingkungan unit kerja tersebut serta dapat
diperoleh gambaran tentang sistem kerja yang ada di Satker tersebut.
• Mengetahui permasalahan yang ada dalam pelaksanaan tugas di Satuan Kerja dan
Unit Pelaksana Teknis (UPT)/Balai serta mengetahui solusi pemecahannya.
• Mengambil manfaat berupa ilmu, pengetahuan, pengalaman, dan wawasan yang
behubungan dengan dunia kerja di Kementerian PUPR, yang akan berguna kelak
saat melakukan tugas di semua unit kerja di lingkungan Kementerian PUPR.
• Mampu bersosialisasi di lingkungan kerja dengan memperhatikan aspek tata krama
dan etika.
D. Manfaat
Manfaat dari penyelenggaraan OJT Tahap II ini, antara lain :
• Para CPNS siap untuk ditempatkan di unit kerja mana saja karena telah memahami
tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja, serta telah memiliki pengalaman
dasar dalam bekerja di unit-unit kerja tersebut.
• Unit-unit kerja yang ditempati dapat memperoleh bantuan dengan mengkaryakan
peserta selama pelaksanaan OJT Tahap I ini.
6
• Dapat meningkatkan interaksi antar CPNS dengan lingkungan kerja di Kementerian
PUPR terutama hubungan kepada atasan dan sesama rekan kerja,
7
BAB II
ISI
A. Gambaran Umum Tentang Satuan Kerja Pengembangan Kawasan
Permukiman dan Penataan Bangunan (PKP2B) Provinsi Riau.
- Kantor Satuan Kerja PKP2B Provinsi Riau
Kantor Satker PKP2B Prov. Riau berada di Jl. S.M Amin No. 92 Pekanbaru.
Bertempat di Gedung Dinas Pekerjaan Umum Prov. Riau Lantai 6. Gedung ini baru
selesai dibangun pada Tahun 2012. Karena lokasinya yang berada di daerah
pinggiran Kota Pekanbaru, akses dari menuju Kantor Satker PKP2B ini masih belum
memadai.
Gambar. Peta Lokasi dan Gedung Kantor Satker PKP2B Provinsi Riau
Untuk Kantor PPK Penataan Bangunan dan Lingkungan, saat ini masih
terpisah dengan kantor Satker PKP2B Prov. Riau, yaitu di Gedung PIP2B Prov. Riau
Jl. Arifin Ahmad.
8
Gambar. Gedung Kantor PPK Penataan Bangunan Satker PKP2B Provinsi Riau
Gambar. Interior Ruangan Satker PKP2B Prov. Riau
- Tugas dan Fungsi Satuan Kerja PKP2B Provinsi Riau
Tujuan dari Satker PKP2B Prov. Riau adalah meningkatkan kualitas
lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar bidang
permukiman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melaksanakan
sebagian tugas pokok Direktorat Jenderal Cipta Karya di bidang perumusan dan
9
pelaksanaan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan
pengawasan serta fasilitasi di bidang penataan bangunan dan lingkungan termasuk
pembinaan pengelolaan gedung dan rumah negara.
Kasatker dan PPK PKP2B melaksanakan tugas teknis sebagai berikut :
a. Mendukung pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan
permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan dan kawasan
permukiman khusus serta fasilitasi penyediaan tanah.
b. Mendukung pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penataan bangunan
dan lingkungan, gedung, rumah Negara, penataan ruang terbuka hijau dan
penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas
Negara, rawan bencana serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya.
c. Membantu Satker Darurat dalam rangka penanganan tanggap darurat dan
pasca bencana.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Satker PKP2B Prov. Riau mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program Satuan Kerja.
b. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran,
meliputi penyiapan, pelaksanaan, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
kegiatan Satuan Kerja.
c. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Satuan Kerja
d. Melaksanakan penatausahaan, pengamanan administrasi dan fisik Barang Milik
Negara serta mengurus sertifikasi tanah.
e. Penyusunan kebijakan teknis dan strategi penyelenggaraan penataan
bangunan dan lingkungan termasuk gedung dan rumah negara.
f. Pembinaan teknis, pengawasan teknik, fasilitasi serta pembinaan pengelolaan
bangunan gedung dan rumah Negara.
g. Pembinaan teknis, pengawasan teknik dan fasilitasi penyelenggaraan penataan
bangunan dan lingkungan dan pengembangan keswadayaan masyarakat dalam
penataan lingkungan.
h. Pembinaan teknis, pengawasan teknik dan fasilitasi revitalisasi kawasan dan
bangunan bersejarah/tradisional, ruang terbuka hijau serta penanggulangan
bencana alam dan kerusuhan sosial.
i. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pembinaan
kelembagaan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan dan
pelaksanaan tata usaha Satuan Kerja.
10
- Struktur Organisasi Satuan Kerja PKP2B Provinsi Riau
Berdasarkan SK Kepala Satuan Kerja PKP2B Prov. Riau No. 02/KPTS/PKP2B/2015
Tentang Penunjukan atau Pengangkatan Personil Satuan Kerja PK2B, jumlah
pegawai yang ada di Satker PKP2B Prov. Riau adalah 98 Orang yang terdiri dari 24
orang PNS dan 68 orang Non PNS. Satker PKP2B Prov. Riau terdiri dari 3 PPK, yaitu
:
a) PPK Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman
b) PPK Pengembangan Kawasan Permukiman
c) PPK Penataan Bangunan
- Tugas Pejabat Inti Satuan Kerja PKP2B Provinsi Riau
a) Kepala Satuan Kerja
Menyusun DIPA
Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.
Menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana pencairan dana.
Memberikan supervise, konsultasi dan pengendalian pelaksanaan kegiatan dan
anggaran.
Menyusun Laoran Keuangan dan Kinerja sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.
Menetapkan Rencana Umum Pengadaan.
Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP)
Menandatangani Surat Keputusan/Surat Perintah Kerja (dalam hal Kasatker
merangkap sebagai PPK).
Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satker Tahunan yang merupakan bagian
dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) untuk tahun
berikutnya.
Bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan/rencana kerja yang
tertuang dalam DIPA.
Bertanggungjawab atas semua penerimaan pengeluaran Satker yang
membebani APBN.
Bertanggungjawab terhadap realisasi keuangan dan pencapaian
keluaran/output yang telah ditetapkan dalam DIPA serta penatausahaan dan
pemeliharaan Barang Milik Negara Satker.
Bertanggungjawab dan merupakan unsur Pembina kepegawaian.
11
b) Pejabat Pembuat Komitmen
Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan rencana pencairan dana.
Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa.
Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian dengan Penyedia
Barang/Jasa.
Melaksanakan Kegiatan swakelola.
Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada Negara.
Membuat dan menandatangani SPP atau dokumen lain yang dipersamakan
dengan SPP.
Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA
Melaprokan dan menyerahkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA
dengan Berita Acara Penyerahan.
Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan
yang mengakibatkan pengeluaran Anggaran Belanja Negara.
Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang meliputi :
spesifikasi teknis barang/jasa, Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan Rencana
Kontrak.
Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa.
Menandatangani Kontrak/Surat Perintah Kerja dan melaksanakan kontrak
dengan penyedia barang/jasa serta engendalikan pelaksanaan kontrak.
Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa, penyerapan
anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada Kasatker.
Menandatangani Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan Berita Acara
Pemeriksaan Barang.
Mengajukan tagihan pembayaran kepada Bendahara Pengeluaran untuk
pembayaran yang membebani Uang Persediaan.
Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satker Tahunan yang merupakan bagian
dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) untuk tahun
berikutnya.
Bertanggungjawab terhadap realisasi keuangan dan pencapaian
keluaran/output yang telah ditetapkan dalam DIPA.
12
c) Pejabat Penguji SPM
Menguji kebenaran SPP atau dokuemn lain yang dipersamakan dengan SPP
beserta dokumen pendukung.
Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan.
Menerbitkan SPM atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPM.
Melaporakn pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA.
Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran.
Memeriksa Pagu Anggaran dalam DIPA.
Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan
indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak.
Menyampaikan SPM yang telah ditandatangani ke KKPN setempat.
Bertanggung jawab terhadap kebenaran, kelengkapan dan keabsahan
administrasi.
d) Bendahara
Melaksanakan tugas kebendaharaan atau uang persediaan.
Menerima dan menyimpan uang persediaan.
Melakukan pengujian tagihan yang akan dibayarkan melalui uang persediaan.
Melakukan pembayaran yang dananya berasal dari uang persediaan
berdasarkan perintah KPA.
Melakukan pemotongan/pemungutan dari pembayaran yang dilakukannya atas
kewajiban kepada Negara dan menyetorkannya ke Rekening Kas Umum
Negara.
Menatausahakan transaksi uang persediaan.
Mengelola rekening tempat penyimpanan uang persediaan.
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bendahara kepada BPK dan BUN.
Menyelenggarakan pembukuan seluruh transaksi keuangan yang dilaksanakan
SNVT pada Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu dan Buku Pengawasan
Anggaran.
Menyiapkan rincian jumlah pengajuan SPP-UP, SPP-TUP, SPP-GUP serta
dokumen-dokumen pendukung lainnya.
Menandatangani SPP-UP dan SPP-LS yang diajukan oleh PPK.
13
Melakukan pembayaran melalui Uang Persediaan atas persetujuan Pejabat
yang melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja
SNVT.
Menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan dengan bukti-bukti
pembukuan.
Membuat dan menyampaiakn laporan pertanggungjawaban (LPJ) bendahara
kepada KKPN setempat, BPK RI dan Menteri PUPR.
e) Penyusun Program dan Rencana Anggaran
Menyusun Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) untuk
setiap Tahun Anggaran berikutnya.
Menyiapkan bahan penyusunan Revisi DIPA dan POK.
Menyiapkan data pendukung (Readiness Criteria) untuk masing-masing
program dalam penyusunan RKAKL.
Menginput data RKAKL ke dalam aplikasi yang telah disiapkan oleh
Kementerian Keuangan.
Menyusun dan memutakhirkan usulan rencana kegiatan dan menyusun
program jangka panjang, jangka menengah dan tahunan.
Menyusun Rencana Penyerapan Anggaran baik keuangan maupun fisik untuk
Tahun Anggaran berikutnya.
f) Penyusun Monev dan Pelaporan
Merestore Data Backup Awal baik data regular maupun SKPA.
Mengumpulkan informasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi : Rekaman DIPA
dan POK yang telah disahkan, Rencana pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa, data pelaksanaan kegiatan dan data rencana dan realisai penyerapan
tenaga kerja.
Menginput dan menguraikan seluruh data kegiatan yang akan dilaksankan
sesuai data yang ada pada DIPA dan RKAKL.
Mengisi data pelaksanaan kegiatan ke dalam aplikasi e-monitoring dan
mengirim back-up data melalui e-monitoring online.
Menyusun dan menyampaikan laporan progress fisik dan keuangan.
Mengidentifikasi dan melaporkan permasalahan yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan.
Mengevaluasi pelaksanaan kegaiatn dan penyerapan anggaran.
14
g) Petugas Akuntansi UAKPA
Meneliti SP2D yang sudah terbit
Menginput SPM dan SP2D dalam aplikasi SAKPA
Mengadakan rekonsiliasi internal dengan SIMAK-BMN
Mencocokan Laporan Neraca dengan LPJ Bendahara
Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN
h) Petugas Verifikasi UAKPB
Menginput data transaksi BMN pada setiap akhir bulan.
Melaksanakan pencocokan data antara Laporan BMN dengan SAI serta
rekonsiliasi dengan KPKNL serta melakukan koreksi apabila ditemukan
kesalahan.
Menyusun Laporan BMN dan Laporan Kondisi Barang (LKB) Satuan Kerja untuk
penyusunan neraca.
Menyampaikan Laporan BMN dan LKB kepada Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran (UAKPA) beserta Arsip Data Komputer (ADK) untuk penyusunan
neraca secara tepat waktu.
Menyampaikan LAporan BMN dan LKB kepada Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) beserta Arsip Data Komputer.
i) Perencana Teknik
Melaksanakan tugas-tugas kerumahtanggaan dan kesekretariatan pada PPK
Pembinaan.
Menyusun rencana pengadaan kebutuhan-kebutuhan kegiatan, peralatan dan
perlengkapan serta bahan-bahan lainnya pada PPK Pembinaan.
Melaksanakan pengadaan dan penatausahaan barang-barang kebutuhan
kantor pada PPK Pembinaan.
Melaksanakan administrasi kearsipan dan perpustakaan pada PPK Pembinaan.
Koordinasi pra pelaksanaan kegiatan swakelola (berupa kegiatan
workshop/sosialisasi)
Melaksanakan kegiatan swakelola.
Menyusun laporan kegiatan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja.
Pengadaan Jasa Konsultansi.
Menyusun Laporaan Tahunan Kegiatan
15
Melaksanakan penata-administrasian desk sinkronisasi program tingkat provinsi
dengan seluruh kab/kota.
j) PengadministrasiaTeknik
Melaksanakan tugas-tugas kerumahtanggaan dan kesekretariatan pada PPK
Pelaksanaan.
Menyusun rencana pengadaan kebutuhan-kebutuhan kegiatan, peralatan dan
perlengkapan serta bahan-bahan lainnya pada PPK Pelaksanaan.
Melaksanakan pengadaan dan penatausahaan barang-barang kebutuhan
kantor pada PPK Pelaksanaan.
Melaksanakan administrasi umum, kepegawaian, kearsipan dan perpustakaan
pada PPK Pelaksanaan.
Melakukan pemeriksaan serah terima pertama pekerjaan (PHO) dan serah
terima akhir pekerjaan (FHO).
Sosialisasi dan koordinasi pra pelaksanaan kegiatan pembangunan.
Menyusun dokumen kontrak dan addendum.
k) Pengadministrasian Umum
Melakukan koordinasi dengan Bagian Kepegawaian dan Ortala di Tingkat
Setditjen Cipta Karya dalam hal rutin urusan kepegawaian.
Melakukan kearsipan surar dan dokumen kepegawaian satuan organisasi.
Membantu komunikasi dengan pihak lain terkait untuk koordinasi pelaksanaan
tugas.
Melaksanakan administrasi umum dan kepegawaian pada PPK Pembinaan.
l) Pelaksana Administrasi
Melaksanakan tugas-tugas kerumahtanggaan, kesekretariatan, kesejahteraan
dan keselamatan kerja.
Menyusun rencana pengadaan kebutuhan-kebutuhan kegiatan, peralatan dan
perlengkapan serta bahan-bahan lainnya.
Melaksanakan pengadaan dan penatausahaan barang-barang kebutuhan
kantor.
Melaksanakan administrasi umum dan administrasi BMN
Membuat laporan secara berkala kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
16
Gambar. Struktur Organisasi Satker PKP2B Prov. Riau
PELAKSANA TEKNIK
DESRIANTO, ST
STAF
Perencana & Penganggaran Bidang Penataan Bangunan
BENNY SAPUTRA, ST
STAF
PPK PEMBINAAN TEKNIS PENGEMBANGAN
PERMUKIMAN
AFRIANSYAH
ARI SUKRO YUNIANTO, ST, MA
PELAKSANA ADM / UMUM
MARDENIWATI
STAF STAF
Ir. ICHWANUL IHSAN
Asisten PerencanaanAsisten Adm dan
KeuanganIRNAIDI
Barang Milik Negara (BMN) / UAKPB
UAKPA
Perencana & Penganggaran Bidang Pengembangan Kws.
Permukiman
Bendahara Pengeluaran
REZA PAHLEVI, SE
STAF
SUMARDI AKHMAD YANI
STAF STAF STAF STAF
BENNY SAPUTRA, ST AHMAD RIADI, ST
Kepala Urusan Teknik RKP
Ir. ICHWANUL IHSAN
Kepala Urusan Teknik Perkotaan
Kepala Urusan Adm/Umum Perdesaan
Kepala Urusan Adm/Umum
Perkotaan
Kepala Urusan Teknik Pemberdayaan
(PPIP/P2KP)
IRNAIDI
Kepala Urusan Adm/Umum RKP
Kepala Urusan Adm/Umum
Pemberdayaan
STAF STAF STAF STAF
PPK PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
EDIA PUTRA, ST
PELAKSANA ADM / UMUM
DESRIANTO, STKHAIRUL SYAHPUTRA
HARAHAP
Kepala Urusan Teknik Perdesaan
PELAKSANA ADM / UMUM
ARGA WIRYAWAN, ST M. YUDI PRASETYA, ST
STAF STAF
PELAKSANA TEKNIK PELAKSANA TEKNIK
E-Mon / E-Proc Evaluasi
M. NUR SIREGAR SAFWAN HADI
STAFSTAF
PPK PENATAAN BANGUNAN
INDRA SETIADY, ST
SUDIRGO JUNAIDI ASYATIR, SE RIKA FALINI, SE
KEPALA SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PENATAAN BANGUNAN PROV.
RIAU
ARI SUKRO YUNIANTO, ST, MA
STAF
Penguji SPM
MARULIS, SE
Asisten Pelaksanaan
AHMAD RIADI, ST
17
B. Pelaksanaan Kegiatan OJT Tahap II
Pelaksanaan OJT Tahap II di Satker PKP2B Provinsi Riau ini dibagi menjadi 3 tahap,
yaitu :
No Tanggal Pelaksanaan Unit Kerja
1 03 s/d 31 Agustus 2015 PPK Pembinaan Teknis Pengembangan
Permukiman
2 01 s/d 30 September 2015 PPK Penataan Bangunan
3 01 s/d 30 Oktober 2015 PPK Pengembangan Kawasan Permukiman
1. Kegiatan OJT di PPK Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman
Selama melaksanakan OJT di PPK Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman,
CPNS mendapatkan bimbingan dari Bpk. Ir. Ichwanul Ihsan selaku Pelaksana Teknik.
a) Uraian Tugas Selama OJT
Tanggal 03 Agustus 2015
- Tiba di daerah penempatan OJT yaitu di Provinsi Riau. Setibanya di Kantor
Satker PKP2B Prov. Riau di Jl. S.M Amin No.92 Pekanbaru, CPNS menemui
Kasatker PKP2B Prov. Riau Bpk. Ari Sukro Yunianto, ST, MA untuk
mendapatkan pengarahan. Selanjutnya CPNS diperkenalkan kepada seluruh
pegawai Satker PKP2B.
Gambar. Foto bersama Kasatker PKP2B Prov. Riau
18
- Setelah jam istirahat makan siang, CPNS diajak oleh Kasatker berkunjung ke
kantor PPK Penataan Bangunan yang berada di Jl. Arifin Ahmad Pekanbaru
untuk menemui PPK Penataan Bangunan Bpk. Indra Setiady, ST dan seluruh
staff. Pada kesempatan itu juga CPNS diajak untuk mengikuti rapat koordinasi
dengan pihak Dinas PU Kota Pekanbaru mengenai lokasi kumuh di Kecamatan
Rumbai Pesisir.
Tanggal 04 Agustus 2015
- Mengikuti survey lokasi di Kecamatan Rumbai Pesisir bersama Kastaker, pihak
Dinas PU Cipta Karya Kota Pekanbaru dan pihak konsultan P2KP untuk kegiatan
Penyusunan RKP-KP Kota Pekanbaru.
Tanggal 05 Agustus 2015
- Penjelasan dari Bpk. Ahmad Riadi, ST selaku Asisten Pelaksanaan dan Kepala
urusan Teknik Pemberdayaan (PPIP/P2KP) mengenai Pelaksanaan Program
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) yang menjadi salah salah satu
program kegiatan di Satker PKP2B.
Tanggal 06 Agustus 2015
- Membaca dan mempelajari Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP).
19
Tanggal 07 Agustus 2015
- Membaca dan mempelajari Pedoman Penyusunan Rencana Kawasan
Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP).
Tanggal 10 Agustus 2015
a. Mengikuti Rapat Konsolidasi Tingkat Provinsi Penyusunan RKP-KP T.A 2015 dan bertugas sebagai Notulen. Rapat ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman dari sisi substansi dan koordinasi pihak terkait dalam proses penyusunan RKP-KP. Rapat ini dihadiri oleh Pokjanis Kota Pekanbaru, Kab. Rokan Hulu, Kota Dumai, Tenaga Ahli Pendamping dan Tim Teknis RKP-KP Provinsi. Bertindak sebagai narasumber yaitu Ibu Airyn Saputri Harahap, ST, M.Sc dari Tim Teknis Pusat Direktorat Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya.
Tanggal 11 Agustus 2015
- Mengikuti Kegiatan Pelatihan Fasilitator P2KP yang diselenggarakan selama 5
hari (11 s/d 15 Agustus 2015). Kegiatan hari ke-1 yaitu pembukaan dan materi
Konsep Penanganan Kumuh.
20
Tanggal 12 Agustus 2015
- Mengikuti Kegiatan Pelatihan Fasilitator P2KP hari Ke-2 dengan materi
mengenai Konsep Penyusunan Baseline 100-0-100 dan Pelaksanaan FGD
Kelurahan. Dalam kegiatan ini peserta dilibatkan secara aktif melalui diskusi dan
simulasi.
Tanggal 13 Agustus 2015
Mengikuti Kegiatan Pelatihan Fasilitator P2KP Hari Ke-3 dengan materi kegiatan,
yaitu :
- Pelaksanaan FGD Tingkat Basis
- Konsolidasi Data Tingkat Kelurahan
- Penyusunan Profil Kawasan Permukiman
21
Tanggal 14 Agustus 2015
Mengikuti Kegiatan Pelatihan Fasilitator P2KP Hari Ke-4 dengan materi kegiatan,
yaitu :
- Konsep Kolaborasi
- Manajemen Pelatihan dan On The Job Training
- Bedah Materi Pelatihan Masyarakat
- Perencanaan Teknis : teknik fasilitasi perencanaan teknis dan penguasaan
ketrampilan pengendalian.
- Safeguard : pemahaman tentang safeguard lingkungan dan sosial serta
penguasaan keterampilan dalam memastikan safeguard diterapkan di
masyarakat.
- Operasional dan Pemeliharaan : teknik membangun kelembagaan operasional
dan pemeliharaan di masyarakat.
22
Tanggal 18 Agustus 2015
- Membaca dan mempelajari tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Infrastruktur
terkait Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP).
Tanggal 19 Agustus 2015
- Membaca dan mempelajari tentang Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan dan
Petunjuk Teknis Operasional dan Pemeliharaan terkait Program Peningkatan
Kualitas Permukiman (P2KP).
Tanggal 20 Agustus 2015
- Membaca dan mempelajari Draft Rapermen PUPR Tentang Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
Tanggal 21 Agustus 2015
- Mengikuti Rapat Koordinasi Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan
(PPIP) Lanjutan 2014 Tahun Anggaran 2015. Rapat ini bertujuan untuk
koordinasi dan mengetahui progres pekerjaan di lapangan dari masing Satker
dan PPK Kab/Kota serta Tim Ahli Manajemen Kab/Kota.
23
Tanggal 24 Agustus 2015
- Diskusi dengan Bpk. Ir. Ichwanul Ihsan selaku Asisten Perencanaan tentang
Tahapan dalam penyusunan RKP-KP. Kemudian CPNS diberikan tugas untuk
mengkoreksi Laporan Pendahuluan Kegiatan Penyusunan RKP-KP Kota
Pekanbaru.
Tanggal 25 Agustus 2015
- Mengikuti Acara Lokakarya Sosialisasi Program Peningkatan Kualitas Permukiman
(P2KP). Kegiatan ini betujuan untuk memberikan gambaran secara umum
kepada para BKM/LKM, Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan serta pihak-pihak
terkait mengenai Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Permukiman
(P2KP).
Tanggal 26 Agustus 2015
- Membuat telaah mengenai Corporate Social Responsibility (CSR), terkait bentuk
kerjasama pihak pemerintah, Satker dan perusahaan dalam pembangunan
infrastruktur yang pendanaannya berasal dari dana CSR.
Tanggal 27 Agustus 2015
- Diskusi dengan Bpk. Ir. Ichwanul Ihsan mengenai telaah yang telah disusun
tentang Corporate Social Responsibility (CSR), terkait bentuk kerjasama pihak
pemerintah, Satker dan perusahaan dalam pembangunan infrastruktur yang
pendanaannya berasal dari dana CSR.
Tanggal 28 Agustus 2015
24
- Mengikuti Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan Kegiatan Penyusunan RKP-
KP untuk Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Kab. Rokan Hulu. Rapat dihadiri oleh
Asisten Pelaksanaan Satker PKP2B, Tim Konsultan dan Tim P2KP.
Tanggal 31 Agustus 2015
- Menyusun bahan paparan untuk Acara Lokakarya Sosialisasi Transformasi PNPM
Mandiri Perkotaan Manjadi Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP)
Tahun 2015.
b) Permasalahan yang dihadapi di Unit Kerja OJT.
Beberapa pemasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di PPK
Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman, antara lain :
- Sering terdapat ketidakakuratan data terkait penyusunan Profil Kawasan
Kumuh, antara lain titik koordinat, luasan dan deliniasi kawasan kumuh.
- Munculnya kawasan-kawasan berpotensi kumuh yang sering tidak
dipertimbangkan dalam penetapan lokasi kawasan kumuh.
- Dalam penetapan lokasi kumuh sering mengandung unsur-unsur politik atau
kepentingan kepala daerah sehingga kegiatan penanganan kawasan
perkmukiman kumuh ini tidak tepat sasaran.
- Selama ini, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di Satker
adalah terkait koordinasi baik dari sisi internal satker maupun eksternal
seperti konsultan, kontraktor maupun pihak-pihak terkait lainnya.
c) Saran yang dapat dilakukan.
- Perlu dilakukan pengawasan dan pendampingan dari pihak satker pada
proses survey dan deliniasi kawasan kumuh sehingga data-data yang
didapatkan benar-benar akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
25
- Memasukan kawasan – kawasan yang berpotensi kumuh kedalam SK
Kawasan kumuh yang disahkan oleh Walikota/Bupati, agar dapat
dipertimbangkan penanganannya di tahun selanjutnya.
- Melakukan pendekatan kepada Kepala Daerah atau pihak-pihak yang terkait
untuk lebih memprioritaskan kawasan-kawasan kumuh yang memang perlu
mendapatkan penangangan, tanpa terpengaruh oleh unsur-unsur politik atau
kepentingan pribadi dan golongan, agar kegiatan penanganan kawasan
permukiman kumuh dapat tepat sasaran.
- Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar pihak-pihak terkait, dan perlu
adanya ketegasan dari pihak satker dalam melaksanakan wewenangnya.
2. Kegiatan OJT di PPK Penataan Bangunan
PPK Penataan Bangunan sebelumnya merupakan Satker Penataan Bangunan dan
Lingkungan. Dikarenakan adanya perubahan nomenklatur pada Kementerian PUPR,
Satker PBL berubah menjadi PPK Penataan Bangunan yang merupakan bagian dari
Satker PKP2B. Kantor PPK Penataan Bangunan berada Gedung PIP2B di Jl. Arifin
Ahmad Pekanbaru. PPK Penataan Bangunan di kepalai oleh Bpk. Indra Setiady, ST
selaku Pejabat Pembuat Komitmen dan dibantu oleh Bpk. Arga Wiryawan, ST
selaku Asisten Pelaksana serta Bpk. M. Yudi Prasetya, ST selaku Asisten Umum dan
Administrasi. Jumlah Pegawai yang ada di PPK Penataan Bangunan sebanyak 24
orang, yang terdiri dari 4 orang PNS dan 20 orang Non PNS.
a) Uraian Tugas Selama OJT
Tanggal 01 September 2015
- Mengikuti Acara Lokakarya Sosialisasi Transformasi PNPM Mandiri Perkotaan
Manjadi Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Tahun 2015.
26
Tanggal 02 September 2015
- Menghadap PPK Penataan Bangunan Bpk. Indra Setiady, ST untuk meminta
izin melaksanakan OJT Tahap II selama 1 bulan di PPK Penataan Bangunan
Satker PKP2B Prov.Riau.
- Membaca dan mempelajari Buku Panduan Penyelenggaraan Program
Pengembangan Kota Hijau Tahun 2015 dan Permen No. 02/PRT/M/2015
tentang Bangunan Gedung Hijau.
Tanggal 03 September 2015
- Mengikuti rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan Acara Sosialisasi
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara dan Bantuan Teknis Pembangunan
Gedung Negara yang akan dilaksanakan pada Tanggal 8 – 9 September 2015.
27
Tanggal 04 September 2015
- Mengunjungi lokasi Pekerjaan fisik Penataan Lingkungan Permukiman
Tradisional Sejarah Melayu Kota Pekanbaru yang berlokasi di Rumah Singgah
Tuan Kadi di kawasan tepian Sungai Siak. Waktu pelaksanaan pekerjaan ini
yaitu selama 180 hari kerja (22 Mei – 17 November 2015).
Tanggal 07 September 2015
- Mempelajari Perpres No. 54 Tahun 2010 dan Perubahannya No. 35 Tahun
2011, No.70 Tahun 2012 dan No. 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah.
Tanggal 08 September 2015
- Mengikuti Acara Sosialisasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara , yang
diadakan selama 2 hari di Angkasa Garden Hotel Pekanbaru. Acara ini
merupakan salah satu kegiatan swakelola yang diselenggarakan oleh PPK
Penataan Bangunan Prov. Riau. Dalam kegiatan ini, CPNS bertugas sebagai
notulen acara. Kegiatan ini membahas beberapa peraturan perundangan yang
28
mengatur tentang Pembangunan Gedung Negara. Bertindak sebagai
narasumber yaitu Bpk Ir. Sudirman Mustopa, M.Si selaku Pejabat Fungsional
Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Madya Kementerian PUPR. Materi yang
disampaikan antara lain :
Permen PU No.45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Gedung Negara.
Perpres No.73 Tahun 2011 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara dan Pembinaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No.06/SE/M/2010 tentang Petunjuk
Teknis Pemberian Tenaga Pengelola Teknis Kementerian PUPR Dalam
Rangka Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Penyusunan Program dan Pembiayaan Pembangunan Gedung Negara.
Permen PU No.24/PRT/M/2008 tentang Perawatan dan Pemeliharaan
Bangunan Gedung.
Permen PU Np. 29/PRT/M/2007 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
Tanggal 09 September 2015
- Mengikuti Acara Bantuan Teknis Pembangunan Gedung Negara di Angkasa
Garden Hotel Pekanbaru. Acara ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan
Acara Sosialisasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara. Pada kegiatan ini
bertindak sebagai narasumber yaitu Bpk Wahyu Imam Santoso, ST, MT dari
Direktorat Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR. Adapun materi yang
dibahas pada acara ini, antara lain :
- Undang-undang No. 28 Tahun 2008 Tentang Bangunan Gedung dan PP
No. 36 Tahun 2005 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan UU BG No. 28
Tahun 2008.
29
- Keandalan Bangunan Gedung terkait Sistem Mekanikal, Elektrikal dan
Proteksi Kebakaran.
- Bangunan Gedung Hijau Dalam Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Tanggal 10 September 2015
- Mempelajari Permen PUPR No. 01/PRT/M/2015 Tentang Bangunan Gedung
Cagar Budaya Yang Dilestarikan dan Panduan Pelaksanaan Program Penataan
dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) Tahun 2015.
- Mengikuti rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Lomba Gambar dan Lomba
Fotografi yang menjadi salah satu kegiatan dari PPK Penataan Bangunan dalam
rangka edukasi bidang penataan bangunan. Pada rapat ini dibahas mengenai
pembagian tugas panitia, kelengkapan acara, jadwal pelaksanaan acara dan
review terhadap syarat ketentuan lomba.
Tanggal 11 September 2015
30
- Mempelajari Permen PU No.24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Izin
Mendirikan Gedung dan Permen PU No. 26/PRT/M/2007 Tentang Tim Ahli
Bangunan Gedung.
Tanggal 14 September 2015
- Mempelajari Permen PU No. 25/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Sertifikat Laik
Fungsi Bangunan Gedung
Tanggal 15 September 2015
- Diskusi dengan PPK Penataan Bangunan, Asisten Pelaksana, Asisten Administrasi
Umum dan Tenaga Ahli IT mengenai pembuatan website PIP2B sebagai sumber
informasi elektronik yang memuat hal-hal terkait penataan bangunan dan
pengembangan permukiman Provinsi Riau.
Tanggal 16 September 2015
- Mempelajari Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi ( Buku PK 02A dan Buku JK 12A)
Tanggal 17 September 2015
- Mengukuti rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Acara Lomba Gambar dan
Lomba Fotografi dalam rangka kegiatan Kampanye Edukasi Bidang Penataan
Bangunan. Dalam rapat ini dibahas mengenai proses penyebarluasan informasi
tentang pengumuman lomba, mekanisme pendaftaran peserta dan konfirmasi
dari masing-masing panitia mengenai progres persiapan pelaksanaan kegiatan.
31
Tanggal 18 September 2015
- Mengikuti rapat persiapan pelaksanaan kegiatan swakelola yang ada di PPK
Penataan Bangunan dan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan. Rapat dipimpin oleh PPK Penataan Bangunan Bpk. Indra Setiady,
ST.
Tanggal 21 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen Pu No. 18/PRT/M/2010 Tentang Pedoman
Revitalisasi Kawasan. Revitalisasi kawasan dilakukan untuk menghidupkan
kembali kawasan yang mengalami penurunan kualitas fisik dan non fisik yang
disebabkan antara lain oleh pernurunan produktivitas ekonomi, degradasi
lingkungan dan/atau kerusakan warisan budaya.
32
Tanggal 22 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen Pu No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Pedoman ini dibutuhkan
karena semakin seiring perkembangan penyelenggaraan penataan bangunan
dan lingkungan yang semakin kompleks baik dari segi intensitas, teknologi,
kebutuhan prasarana dan sarana maupun lingkungannya.
Tanggal 23 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen Pu No. 17/PRT/M/2010 Tentang Pedoman
Teknis Pendataan Bangunan Gedung. Pendataan Bangunan Gedung
merupakan kegiatan pengumpulan data suatu bangunan gedung baik untuk
bangunan gedung baru maupun untuk bangunan gedung eksisting. oleh
pemerintah daerah yang dilakukan secara bersama dengan proses izin
mendirikan bangunan gedung, proses sertifikat laik fungsi bangunan gedung,
dan pembongkaran bangunan gedung, serta mendata dan mendaftarkan
bangunan gedung yang telah ada. Kegiatan pendataan ini bertujuan untuk
mencapai tertib administratif pembangunan dan pemanfaatan bangunan
gedung, serta system informasi bangunan gedung.
Tanggal 25 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen PU No. 25/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran dan Permen PU
No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Sistem proteksi kebakaran pada
bangunan gedung dan lingkungan adalah sistem yang terdiri atas peralatan,
kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang maupun terbangun pada
bangunan yang digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem
proteksi pasif maupun cara-cara pengelolaan dalam rangka melindungi
bangunan dan lingkungannya terhadap bahaya kebakaran. keselamatan
masyarakat yang berada di dalam bangunan dan lingkungannya harus menjadi
pertimbangan utama khususnya terhadap bahaya kebakaran, agar dapat
melakukan kegiatan, dan meningkatkan produktivitasnya serta meningkatkan
kualitas hidupnya.
33
Tanggal 28 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen PU No. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Pedoman Teknis ini dimaksudkan sebagai acuan dalam penyediaan fasilitas dan
aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan untuk mewujudkan
kemandirian dan menciptakan lingkungan binaan yang ramah bagi semua
orang, termasuk penyandang cacat dan lansia.
Tanggal 29 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen PU No. 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Permen PU No.
17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota.
Tanggal 30 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen PU No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
b) Permasalahan yang dihadapi di Unit Kerja OJT.
Beberapa pemasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di PPK Penataan
Bangunan, antara lain :
1) Permasalahan di lapangan, terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Untuk
pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan di PPK Penataan Bangunan pada Tahun
Anggran 2015 misalnya Pekerjaan Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional
Sejarah Melayu Kota Pekanbaru yang berlokasi di Rumah Singgah Tuan Kadi di
kawasan tepian Sungai Siak. Terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan hingga
1 bulan dikarenakan adanya review terhadap DED.
2) Masih banyaknya kab/kota di Provinsi Riau yang belum memiliki Tim Ahli Bangunan
(TABG), hal tersebut disebabkan kurangnya kesadaran dan pemahaman dari
pemerintah daerah mengenai pentingnya fungsi TABG dalam penyelenggaraan
Bangunan Gedung serta terkait masalah anggaran dalam pendanaan TABG.
3) Sering terjadi pelanggaran terhadap alih fungsi bangunan yang tidak sesuai dengan
IMB.
34
4) Pelaksanaan kegiatan di PPK Penataan Bangunan mengalami keterlambatan yang
disebabkan oleh keterlambatan penerbitan DIPA yang merupakan dampak dari
restrukturiasasi Satker PBL ke dalam Satker PKP2B.
c) Saran yang dapat dilakukan.
1) Perlu dilakukannya perencanaan yang matang sesuai kondisi di lapangan dan
review terhadap DED sebelum pekerjaan tersebut dilelang, sehingga pada
pelaksaannya tidak timbul permasalahan terkait dengan DED.
2) Perlu dilakukan sosialisasi dan penyebarluasan informasi secara terus menerus
terkait TABG kepada pemerintah Kab/Kota. Selain itu, dalam taha perencanaan
sebaiknya pihak pemda telah mengalokasikan anggaran untuk mendanai TABG.
3) Perlu adanya pengawasan dalam proses penerbitan IMB dan pelaksanaan
pembangunan serta penerapan sanksi secara tegas terhadap pihak-pihak yang
melanggar.
4) Perlu dilakukan percepatan pelaksanaan kegiatan, agar seluruh kegiatan dapat
diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran.
3. Kegiatan OJT di PPK Pengembangan Kawasan Permukiman
a) Uraian Tugas Selama OJT
Tanggal 01 Oktober 2015
- Menghadap PPK Pengembangan Permukiman Bpk. Edia Putra, ST untuk
meminta izin melaksanakan OJT Tahap II selama 1 bulan di PPK
Pengembangan Permukiman Satker PKP2B Prov.Riau.
Tanggal 02 Oktober 2015
- Membaca dan mempelajari Dokumen Profil Kawasan Kumuh Provinsi Riau.
Berdasarkan SK Penetapan Lokasi Kumuh di tiap Kab/Kota yang ada di
Provinsi Riau, terdapat 1.152,61Ha kawasan yang termasuk kawasan
kumuh yang terdiri dari kawasan dengan tingat kumuh ringan, sedang dan
berat.
Tanggal 06 Oktober 2015
- Membuat desain spanduk dan banner Hari Habitat untuk kegiatan PPK
Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman.
35
Tanggal 07 Oktober 2015
- Mengikuti acara Legalisasi Perda Bangunan Gedung dan Monev
Implementasi Perda Bangunan Gedung yang diselenggarakan selama 2
(dua) hari yaitu tanggal 07 s.d 08 Oktober 2015 di Angkasa Garden Hotel
Pekanbaru. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan arahan dan
pemahaman terhadap pemerintah daerah terkait Perda Bangunan
Gedung guna mewujudkan tertib penyelenggaraan Bangunan Gedung dan
jaminan kualitas Bangunan Gedung di tiap daerah. Peserta dari acara ini
yaitu Kabupaten / Kota di Provinsi Riau yang belum memiliki Perda BG dan
yang telah memiliki Perda BG. Dalam kegiatan ini CPNS bertugas sebagai
notulen acara.
36
Tanggal 08 Oktober 2015
- Mengikuti acara Legalisasi Perda Bangunan Gedung dan Monev
Implementasi Perda Bangunan Gedung hari ke-2.
Tanggal 15 Oktober 2015
- Meninjau lokasi pekerjaan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Kumuh
di Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai. Berdasarkan SK Walikota Dumai
No. 237/BAPPEDA/2014 tentang Lokasi Lingkungan dan Permukiman
Kumuh di Kota Dumai, lokasi yang ditangani berada di Kelurahan Bukit
Datuk dan Kelurahan Ratu Sima.
37
Tanggal 16 Oktober 2015
- Melakukan monitoring terhadap progress pekerjaan pembangunan jalan
lingkungan di 16 titik di Kelurahan Bukit Datuk dan Kelurahan Ratu Sima.
Pengecekan dilakukan dengan mengukur volume pekerjaan dan Hammer
Test untuk mengetahui kualitas beton.
38
Tanggal 18 Oktober 2015
- Menjadi panitia acara Lomba Gambar dan Mewarnai Tingkat SD dan Lomba
Foto Tingkat Mahasiswa Se-Provinsi Riau yang merupakan salah satu
kegiatan Kampanye Edukasi Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
yang diselenggarakan oleh PPK Penataan Bangunan Satker PKP2B Provinsi
Riau.
39
Tanggal 20 Oktober 2015
- Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Review DED
Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Agropolitan Kec. Tempuling
Kab. Indragiri Hilir dan Kec. Rengat Barat Kab. Indragiri Hulu.
Tanggal 21 Oktober 2015
- Membantu membuat revisi gambar saluran drainase untuk Pekerjaan
Peningkatan Infrastruktur Permukiman di Kec. Bukit Datuk Kota Dumai.
Tanggal 23 Oktober 2015
- Mengikuti Rapat Pembahasan Laporan Antara untuk Pekerjaan Penyusunan
Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP) untuk Kota
Pekanbaru, Kota Dumai dan Kab. Rokan Hulu. Rapat ini dihadiri oleh
seluruh Kasatker, perwakilan SKPD, Tim P2KP dan Konsultan RKP-KP.
b) Permasalahan yang dihadapi di Unit Kerja OJT.
Beberapa pemasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di PPK
Pengembangan Permukiman, antara lain :
1) Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, terkait
dengan pembagian urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan
permukiman, ketentuan luasan minimal kawasan kumuh yang dapat
ditangani oleh Pemerintah Pusat melalui dana APBN adalah 15 Ha atau
lebih. Ketentuan luasan tersebut menjadi kendala di daerah, khususnya di
Provinsi Riau dalam menentukan kawasan permukiman kumuh. Hal
tersebut dikarenakan di wilayah provinsi Riau belum banyak terdapat
kawasan kumuh yang kondisiny memenuhi keseluruhan kriteria indikator
40
kumuh yang ada. Sehingga kegiatan penanganan permukiman kumuh
tersebut kurang tepat sasaran.
2) Masih terdapat kelemahan dalam proses perencanaan seperti dalam proses
identifikasi dan penetapan lokasi serta perubahan maupun penambahan
lokasi pekerjaan. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
keterlambatan pelaksanaan kegiatan.
c) Saran yang dapat dilakukan.
1) Perlu adanya review terhadap ketentuan yang diatur oleh Pemerintah Pusat
agar dapat menyesuaikan dengan kondisi di daerah, karena kondisi kriteria
kumuh di tiap-tiap daerah berbeda-beda, sehingga ketentuan yang ada
tidak dapat diterapkan secara general di seluruh daerah.
2) Perlu ditingkatkan koordinasi antar Instansi terkait baik di tingkat provinsi
maupun di tingkat kabupaten/kota baik dalam tahap perencanaan maupun
pelaksanaan pekerjaan.
41
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil dari pelaksanaan OJT Tahap II selama kurang lebih 3 bulan di Satker PKP2B Prov.
Riau, hal-hal yang dapat disimpulkan oleh CPNS antara lain :
1) Kedisiplinan Pegawai yang ada di Satker PKP2B Prov. Riau dirasakan masih kurang.
Banyak pegawai yang datang terlambat dan pulang sebelum jam kerja.
2) Kurangnya SDM yang memiliki kompetensi sesuai bidang pekerjaan yang ada di
Satker PKP2B Prov. Riau. Hal tersebut dapat terlihat dari perbandingan jumlah
pegawai PNS dan Non PNS yang ada di Satker PKP2B Prov. Riau.
3) Belum jelasnya informasi yang diterima oleh Satker mengenai pelaksanaan OJT di,
sehingga pihak Satker mengalami kendala dalam pemberian materi dan tugas yang
akan diberikan kepada CPNS selama menjalani masa OJT. Selain itu, dikarenakan
kesibukan dari beberapa pegawai dan pejabat Eselon IV yang dapat dijadikan
mentor selama pelaksanaan OJT ini, sehingga CPNS tidak dapat melakukan diskusi
atau tanya jawab sesering mungkin terkait kegiatan di satker.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan antara lain :
1) Perlu adanya penerapan sanksi secara tegas terhadap pegawai yang melanggar
aturan jam kerja. Selain itu perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja pegawai dari
masing-masing atasan secara berkala.
2) Perlu adanya seleksi yang ketat terhadap penerimaan pegawai terutama pegawai
non PNS. Selain itu dapat dilakukan peningkatan kompetensi SDM yang ada dengan
memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti diklat, seminar maupun
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3) Perlu adanya koordinasi dari pihak Pusat dengan pihak Satker terkait pelaksanaan
OJT ini, sehingga pada saat CPNS tiba dan melaksanakan OJT di Satker tersebut
tidak terjadi permasalahan terkait masalah administrasi, akomodasi dan pembagian
tugas yang akan diberikan kepada CPNS selama menjalani masa OJT.