1
RABU 7 OKTOBER 2020 | 13 PT ITAMA RANORAYA Tbk (“Perseroan”) PENGUMUMAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM Dengan ini diberitahukan kepada para Pemegang Saham Perseroan, bahwa Perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada hari Jumat, tanggal 13 Nopember 2020, bertempat di Hotel Grand Melia, Jl. H. R. Rasuna Said No.Kavling 10 Setia Budi-Jakarta Selatan 12950. Pemanggilan untuk RUPSLB akan dilakukan pada hari Kamis, tanggal 22 Oktober 2020 melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan. Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam RUPST adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari Rabu, tanggal 21 Oktober 2020 sampai dengan pukul 16:00 WIB. Seorang pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat mengusulkan mata acara RUPST dan usulan tersebut harus sudah diterima oleh Direksi Perseroan secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan RUPST. Jakarta, 7 Oktober 2020 Direksi Perseroan JAKARTA – PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,2 triliun hingga akhir September 2020 atau naik 32% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 4,7 triliun. Hal ini membuat total nilai kontrak yang ditangani (order book) perseroan menjadi sebesar Rp 36,7 triliun. Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatakan, realisasi perolehan kontrak baru pada September didominasi oleh pembangunan gedung LIPI senilia Rp 284,7 miliar dan pembangunan gedung UPI di Bandung  senilai Rp 203,6 miliar. “Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru Septem- ber, meliputi lini bisnis kon- struksi dan energi sebesar 89%, properti sebesar 10% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (6/10).  Sedangkan pada tipe pekerjaan, lanjut Parwanto, perolehan kon- trak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 37%, mass rapid transit (MRT) sebesar 23%, jalan dan jembatan sebesar 20%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek engineering procurement con- struction (EPC) sebesar 20%. Berdasarkan segmentasi kepemi- likan, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 74%, BUMN sebesar 20%, sementara swasta dan lainnya sebesar 6%. Adapun September lalu, Adhi Karya telah menerima realisasi pembayaran keenam untuk pekerjaan proyek light rail transit (LRT) Jabodebek Fase I senilai Rp1,8 triliun dari Pemerintah melalui PT Kereta Api Indone- sia (Persero). Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan dari bulan Oktober 2019 sampai dengan Desember 2019. Secara keseluruhan, Adhi Karya telah menerima pembayaran atas pembangunan prasarana LRT Jabodebek senilai Rp10,8 triliun. Nilai tersebut di di luar pajak. Hingga 25 September 2020, progres pelaksanaan LRT Jabode- bek tahap I telah mencapai 77,3%. Secara terperinci, progres terse- but adalah lintas pelayanan 1 yakni Cawang-Cibubur 91,2%, lintas pelayanan 2 yaitu Cawang- Kuningan-Dukuh Atas 73% dan lintas pelayanan 3 adalah Cawang- Bekasi Timur 70,7%. Tender Proyek Lebih lanjut, Adhi Karya ter- catat masuk dalam daftar 26 per- usahaan yang akan mengikuti ta- hapan proses aanwijzing (pen- jelasan) seleksi mitra strategis pengembangan dan pengelolaan Bandara Internasional Lombok yang dibuka Angkasa Pura (AP) I September lalu. Adhi Kar ya akan bersaing men- gikuti seleksi dengan perusahaan dalam negeri seperti Astra Infra dan Waskita Karya. Tak keting- galan, sederet perusahaan asing seperti Royal Schiphol, Incheon Airport, Changi Airport, GMR Airport, Malaysia Airport BHD, Munich Airport dan lainnya turut mengikuti seleksi. Proses seleski berjalan Oktober ini, hingga pengumuman hasil prakualifikasi yang dijadwalkan 29 Januari 2021. Pengembangan dan pengelo- laan Bandara Internasional Lom- bok ini melingkupi penyediaan dan pengoperasian dalam bentuk D-B-F-O-T (Design-Build- Fin- ance-Operate-Transfer) dengan estimasi jangka waktu 30 tahun. Sedangkan nilai proyeknya diperkirakan mencapai Rp10,3 triliun dengan pengembalian in- vestasi kerja sama melalui mekan- isme pembayaran pengguna jasa dalam bentuk tarif sesuai keten- tuan perundang-undangan. Di sisi lain, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menggandeng Adhi Karya dan dua perusahaan lainnya membentuk usaha pa- tungan (joint venture) bernama PT Jogjasolo Marga Makmur untuk mengelola jalan tol Solo- Yogyakarta-New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) Ku- lonprogo. Dua perusahaan lain yang terlibat melakukan penyertaan saham bersama Jasa Marga ialah PT Daya Mulia Turangga (DMT) dan PT Gama Group (Gama). Jasamarga akan melakukan penyertaan saham pada PT Jog- jasolo sebesar sebesar 25% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dalam PT Jogjasolo. Tujuan transaksi adalah untuk mendirikan usaha yang bergerak di bidang jasa atau industri Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Ku- lonprogo, yang meliputi pem- bangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol serta usa- ha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. (rid) Berdasarkan mandat peme- ringkatan yang diperoleh PT Pe- meringkat Efek Indonesia (Pefindo) hingga 30 September 2020, sektor konstruksi menjadi yang paling tinggi dari sisi nilai emisi surat utang. Sebanyak lima perusahaan konstruksi menargetkan dana Rp 5,3 triliun, kemudian sektor pembiayaan yang sebanyak dua perusahaan dengan target Rp 4,4 triliun, dan empat bank mengincar emisi hingga Rp 3,95 triliun. Selanjutnya, tiga perusahaan manufaktur membidik emisi surat utang Rp 1,8 triliun, dua emiten yang merupakan induk dari beberapa perusahaan mengincar dana Rp 1,38 triliun, dan dua perusahaan properti merancang penerbitan surat utang Rp 1,25 triliun. Adapun secara akumulasi, sektor keuangan non-bank, barang kon- sumsi, pelabuhan, jalan tol, perke- bunan, multifinance, kimia, pulp and paper, jasa penyediaan fiber optik, telekomunikasi, lembaga keuangan khusus, dan transportasi menargetkan emisi surat utang Rp 20,5 triliun. Setiap sektor tersebut mewakili satu emiten. Sementara itu, data Bursa Efek Oleh Farid Firdaus JAKARTA – Seban- yak 30 emiten dari berbagai sektor tengah menyiapkan penawaran surat utang senilai total Rp 38,59 triliun. Se- mentara itu, total nilai penerbitan surat utang sepanjang tahun ini tetap diprediksi pada level moderat Rp 100 triliun. Indonesia (BEI) menunjukkan, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sejak awal tahun hingga 25 September adalah 81 penerbitan dari 53 emiten senilai Rp 65,43 triliun. Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan, nilai penerbitan surat utang pada kuartal IV-2020 dipre- diksi cukup tinggi, seiring dengan kebutuhan pelunasan kembali (re- financing) utang korporasi. Faktor ini turut didukung oleh biaya dana atau cost of fund yang masih cukup rendah, tercermin dari turunnya risk free imbal hasil surat utang negara (SUN). “Kami memperkirakan realisasi penerbitan surat utang korporasi sepanjang 2020 masih bisa menyen- tuh Rp 100 triliun,” jelas dia ke- pada Investor Daily, Selasa (6/10). Handy menegaskan, Pefindo memang memiliki pangsa pasar pemeringkat rating yang besar untuk obligasi korporasi. Namun, selain Pefindo, masih ada lembaga pemeringkat lain seperti Fitch Ratings Indonesia. Sehingga, pi- haknya meyakini ada potensi nilai penerbitan yang lebih besar dari mandat Pefindo per 30 September 2020. Realisasi penerbitan surat utang, lanjut dia, bisa lebih marak pada kuartal IV apabila terjadi perbaikan pertumbuhan ekonomi. Hal ini bisa menambah faktor pendorong selain masih rendahnya yield SUN. Penawaran Sementara itu, sejumlah emiten melangsungkan penawaran obligasi sejak awal Oktober untuk mem- biayai ekspansi dan pelunasan utang. Semisal, PT Federal International Finance (FIF) yang menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV Tahap II senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi ini dijadwalkan dica- tatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Oktober. Sementara, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menuntaskan masa penawaran surat berharga komersial (SBK) senilai Rp 1 triliun pada 7 Oktober. Kemudian, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), bagian dari Sinarmas, menawarkan Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap II Tahun 2020 senilai Rp 1,4 triliun.  Penawaran ob- ligasi akan berlangsung pada 15-19 Oktober. Perseroan akan menggunakan dana sekitar 42% dari emisi obli- gasi untuk belanja modal, yakni untuk membiayai penyelesaian pe- nambahan kapasitas pabrik biodiesel yang berlokasi di Tarjun, Kalimantan Selatan. Selanjutnya sekitar 29% lainnya untuk pembayaran angsuran pokok utang bank jangka panjang perseroan. Emiten Grup Sinarmas lain, yakni PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), menawarkan Ob- ligasi Berkelanjutan I Tahap II senilai Rp 875 miliar. Perseroan turut menggelar penawaran selama 15-19 Oktober. Pada periode sama, PT Indonesia Infrastruktur Finance menawarkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun. Emiten pembiayaan lain, PT Bus- san Auto Finance Indonesia Tbk (BAFI) menawarkan Sukuk Mud- harabah Berkelanjutan I Tahap II senilai Rp 485 miliar. Masa pen- awaran umum akan berlangsung pada 15 Oktober. Sekitar 50% dana hasil penerbitan sukuk digunakan untuk melunasi pinjaman perseroan dan 50% untuk menunjang kegiatan pembiayaan konsumen perseroan yang berbasis syariah. Sentimen Positif Pasar Pialang memantau jalannya pergerakan saham di sebuah sekuritas, Jakarta. Secara umum, perdagangan Selasa (6/10/2020) menggeliat berkat sentimen pengesa- han UU Cipta Kerja. Produk perundang-undangan ini menjadi omnibus law per- tama dalam sejarah Republik Indonesia. Selain omnibus law, sentimen positif juga be- rasal dari luar negeri. Pasar mengapresiasi perkemban- gan kesehatan Trump yang semakin membaik. Investor Daily/David Gita Roza REKOMENDASI Ciptadana Sekuritas Indeks Harga Saham Gabungan Jakarta (IHSG) naik 40 poin (+0.81%) dan ditutup di level 4.999 yang merupakan level 50% fibonacci retracement dari level 5.187 ke level 4.820. Dibuka dengan open gap up di level 5.004 yang artinya IHSG berhasil keluar dari fase konsolidasi rentang harga 4.992 dan 4.820. Hal ini memberi indikasi momentum akan arah tren bullish jangka pendek. Target resistance berikutnya ada di level 5.075. Sedangkan support minor ada di level 4.900. Untuk jangka men- engah IHSG masih berada dalam fase konsolidasi. Stock pick CPIN (5.725), Dengan pola candle marubozu, CPIN berpeluang untuk rebound. MEDC (356), Dengan pola candel inverted ham- mer yang terkonfirmasi, MEDC masih berpeluang naik. Target profit di 362. INTP (10.600), Buy jika breakout 10.775 dengan stop loss di bawah 10.525. Target profit dikisaran level 11.000. Phintraco Sekuritas IHSG membentuk gap up, seiring dengan penguatan Selasa (6/10). Ber- samaan dengan pergerakan tersebut, IHSG breakout indikator MA20 (6/10) sebagai salah satu sinyal minor bullish reversal. Meski demikian, hal tersebut belum didukung oleh ekspansi volume transaksi. Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan bergerak sideways dalam rentang sup- port-resistance 4.930-5.050 pada per- dagangan Rabu (7/10). Dari dalam negeri, pelaku pasar diperkirakan masih akan merespon disahkannya RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi Undang-Un- dang melalui Rapat Paripurna DPR RI pada Senin (5/10). Masih dari dalam negeri, penurunan indeks Consumer Confidence Indonesia dari 86.9 di Agustus 2020 menjadi 83.4 di September 2020 turut berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (7/10). Memper- timbangkan hal-hal tersebut, cermati peluang akumulasi beli pada saham-sa- ham konstruksi (PTPP, WIKA, WSKT dan ADHI) dan infrastruktur (PGAS, JSMR dan TLKM) pada perdagangan Rabu (7/10). Indosurya Bersinar Sekuritas IHSG Hari ini berpotensi bergerak dalam zona hijau dengan bergerak pada kisaran 4.889-5.123. Jelang rilis data perekonomian cadangan devisa yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi stabil akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG pada hari ini, pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. Sedangkan sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas akan turut mewarnai pergerakan IHSG. Per- timbangkan saham-saham berikut antara lain BBCA, JSMR, BBNI, GGRM, ASII, ITMG, AKRA, dan AALI.

RABU 7 OKTOBER 2020 - IDX

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RABU 7 OKTOBER 2020 - IDX

RABU 7 OKTOBER 2020

| 13

PT ITAMA RANORAYA Tbk (“Perseroan”)

PENGUMUMANKEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

Dengan ini diberitahukan kepada para Pemegang Saham Perseroan, bahwa Perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada hari Jumat, tanggal 13 Nopember 2020, bertempat di Hotel Grand Melia, Jl. H. R. Rasuna Said No.Kavling 10 Setia Budi-Jakarta Selatan 12950. Pemanggilan untuk RUPSLB akan dilakukan pada hari Kamis, tanggal 22 Oktober 2020 melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan.Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam RUPST adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari Rabu, tanggal 21 Oktober 2020 sampai dengan pukul 16:00 WIB.Seorang pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat mengusulkan mata acara RUPST dan usulan tersebut harus sudah diterima oleh Direksi Perseroan secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan RUPST.

Jakarta, 7 Oktober 2020Direksi Perseroan

Iklan ITAMA RANORAYA PENGUMUMAN Uk. 2x50 Investor.indd 1 06/10/20 11.36

JAKARTA – PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,2 triliun hingga akhir September 2020 atau naik 32% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 4,7 triliun. Hal ini membuat total nilai kontrak yang ditangani (order book) perseroan menjadi sebesar Rp 36,7 triliun.

Sekretaris Perusahaan Adhi Kar ya Par wanto Noegroho menga ta kan, realisasi perolehan kontrak baru pada September didominasi oleh pembangunan gedung LIPI senilia Rp 284,7 miliar dan pembangunan gedung UPI di Bandung  senilai Rp 203,6 miliar.

“Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru Septem-ber, meliputi lini bisnis kon-struksi dan energi sebesar 89%, properti sebesar 10% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (6/10).

 Sedangkan pada tipe pekerjaan, lanjut Parwanto, perolehan kon-trak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 37%, mass rapid transit (MRT) sebesar 23%, jalan dan jembatan sebesar 20%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek engineering procurement con-struction (EPC) sebesar 20%. Berdasarkan segmentasi kepemi-likan, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 74%, BUMN sebesar 20%, sementara swasta dan lainnya sebesar 6%.

Adapun September lalu, Adhi

Karya telah menerima realisasi pembayaran keenam untuk pekerjaan proyek light rail transit (LRT) Jabodebek Fase I senilai Rp1,8 triliun dari Pemerintah melalui PT Kereta Api Indone-sia (Persero). Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan dari bulan Oktober 2019 sampai dengan Desember 2019.

Secara keseluruhan, Adhi Karya telah menerima pembayaran atas pembangunan prasarana LRT Jabodebek senilai Rp10,8 triliun. Nilai tersebut di di luar pajak.

Hingga  25 September 2020, progres pelaksanaan LRT Jabode-bek tahap I telah mencapai 77,3%. Secara terperinci, progres terse-but adalah lintas pelayanan 1 yakni Cawang-Cibubur 91,2%, lintas pelayanan 2 yaitu Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 73% dan lintas pelayanan 3 adalah Cawang-Bekasi Timur 70,7%.

Tender ProyekLebih lanjut, Adhi Karya ter-

catat masuk dalam daftar 26 per-usahaan yang akan mengikuti ta-hapan proses  aanwijzing (pen-jelasan) seleksi mitra strategis pengembangan dan pengelolaan Bandara Internasional Lombok yang dibuka Angkasa Pura (AP) I September lalu.

Adhi Karya akan bersaing men-gikuti seleksi dengan perusahaan dalam negeri seperti Astra Infra dan Waskita Karya. Tak keting-galan, sederet perusahaan asing seperti Royal Schiphol, Incheon

Airport, Changi Airport, GMR Airport, Malaysia Airport BHD, Munich Airport dan lainnya turut mengikuti seleksi. Proses seleski berjalan Oktober ini, hingga pengumuman hasil prakuali� kasi yang dijadwalkan 29 Januari 2021.

Pengembangan dan pengelo-laan Bandara Internasional Lom-bok ini melingkupi penyediaan dan pengoperasian dalam bentuk D-B-F-O-T (Design-Build- Fin-ance-Operate-Transfer) dengan estimasi jangka waktu 30 tahun. Sedangkan nilai proyeknya diperkirakan mencapai Rp10,3 triliun dengan pengembalian in-vestasi kerja sama melalui mekan-isme pembayaran pengguna jasa dalam bentuk tarif sesuai keten-tuan perundang-undangan.

Di sisi lain, PT Jasa Marga Tbk  (JSMR) menggandeng Adhi Karya dan dua perusahaan lainnya membentuk usaha pa-

tungan (joint venture) bernama PT Jogjasolo  Marga Makmur untuk mengelola jalan tol Solo-Yogyakar ta-New Yogyakar ta Internasional Airport (NYIA) Ku-lonprogo.

Dua perusahaan lain yang terlibat melakukan penyertaan saham bersama Jasa Marga ialah PT Daya Mulia Turangga (DMT) dan PT Gama Group (Gama). Jasamarga akan melakukan penyertaan saham pada PT Jog-jasolo  sebesar sebesar 25% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dalam PT Jogjasolo.

Tujuan transaksi adalah untuk mendirikan usaha yang bergerak di bidang jasa atau industri Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA  Ku-lonprogo, yang meliputi pem-bangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol serta usa-ha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. (rid)

Berdasarkan mandat peme-ringkatan yang diperoleh PT Pe-meringkat Efek Indonesia (Pe� ndo) hingga 30 September 2020, sektor konstruksi menjadi yang paling tinggi dari sisi nilai emisi surat utang. Sebanyak lima perusahaan konstruksi menargetkan dana Rp 5,3 triliun, kemudian sektor pembiayaan yang sebanyak dua perusahaan dengan target Rp 4,4 triliun, dan empat bank mengincar emisi hingga Rp 3,95 triliun.

Selanjutnya, tiga perusahaan manufaktur membidik emisi surat utang Rp 1,8 triliun, dua emiten yang merupakan induk dari beberapa perusahaan mengincar dana Rp 1,38 triliun, dan dua perusahaan properti merancang penerbitan surat utang Rp 1,25 triliun.

Adapun secara akumulasi, sektor keuangan non-bank, barang kon-sumsi, pelabuhan, jalan tol, perke-bunan, multifinance, kimia,  pulp and paper, jasa penyediaan fiber optik, telekomunikasi, lembaga keuangan khusus, dan transportasi menargetkan emisi surat utang Rp 20,5 triliun. Setiap sektor tersebut mewakili satu emiten.

Sementara itu, data Bursa Efek

Oleh Farid Firdaus

JAKARTA – Seban-yak 30 emiten dari berbagai sektor tengah menyiapkan penawaran surat utang senilai total Rp 38,59 triliun. Se-mentara itu, total nilai penerbitan surat utang sepanjang tahun ini tetap diprediksi pada level moderat Rp 100 triliun.

Indonesia (BEI) menunjukkan, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sejak awal tahun hingga 25 September adalah 81 penerbitan dari 53 emiten senilai Rp 65,43 triliun.

Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan, nilai penerbitan surat utang pada kuartal IV-2020 dipre-diksi cukup tinggi, seiring dengan kebutuhan pelunasan kembali (re-� nancing) utang korporasi. Faktor ini turut didukung oleh biaya dana atau cost of fund yang masih cukup rendah, tercermin dari turunnya risk free  imbal hasil surat utang negara (SUN).

“Kami memperkirakan realisasi penerbitan surat utang korporasi sepanjang 2020 masih bisa menyen-tuh Rp 100 triliun,” jelas dia ke-pada Investor Daily, Selasa (6/10).

Handy menegaskan, Pefindo memang memiliki pangsa pasar

pemeringkat rating yang besar untuk obligasi korporasi. Namun, selain Pe� ndo, masih ada lembaga pemeringkat lain seper ti Fitch Ra tings Indonesia. Sehingga, pi-haknya meyakini ada potensi nilai penerbitan yang lebih besar dari mandat Pe� ndo per 30 September 2020.

Realisasi penerbitan surat utang, lanjut dia, bisa lebih marak pada kuartal IV apabila terjadi perbaikan pertumbuhan ekonomi. Hal ini bisa menambah faktor pendorong selain masih rendahnya yield SUN.

PenawaranSementara itu, sejumlah emiten

melangsungkan penawaran obligasi sejak awal Oktober untuk mem-biayai ekspansi dan pelunasan utang. Semisal, PT Federal International Finance (FIF) yang menggelar Pe nawaran Umum Berkelanjutan

(PUB) IV Tahap II senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi ini dijadwalkan dica-tatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Oktober.  Sementara, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menuntaskan masa penawaran surat berharga komersial (SBK) senilai Rp 1 triliun pada 7 Oktober.

Kemudian,  PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), bagian dari Sinarmas, menawarkan Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap II Tahun 2020 senilai Rp 1,4 triliun.  Penawaran ob-ligasi akan berlangsung pada 15-19 Oktober.

Perseroan akan menggunakan dana sekitar 42% dari emisi  obli-gasi  untuk belanja modal, yakni untuk membiayai penyelesaian pe-nambahan kapasitas pabrik biodiesel yang berlokasi di Tarjun, Kalimantan Selatan. Selanjutnya sekitar 29% lainnya untuk pembayaran angsuran

pokok utang bank jangka panjang perseroan.

Emiten Gr up Sinarmas lain, yakni PT Sinar Mas Multiar tha Tbk (SMMA), menawarkan  Ob-ligasi  Berkelanjutan I Tahap II senilai Rp 875 miliar.  Perseroan turut menggelar penawaran selama 15-19 Oktober. Pada periode sama, PT Indonesia Infrastruktur Finance menawarkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun.

Emiten pembiayaan lain, PT Bus-san Auto Finance Indonesia Tbk (BAFI) menawarkan Sukuk Mud-harabah Berkelanjutan I Tahap II senilai Rp 485 miliar. Masa pen-awaran umum akan berlangsung pada 15 Oktober. Sekitar 50% dana hasil penerbitan sukuk digunakan untuk melunasi pinjaman perseroan dan 50% untuk menunjang kegiatan pembiayaan konsumen perseroan yang berbasis syariah.

Sentimen Positif PasarPialang memantau jalannya pergerakan saham di sebuah sekuritas, Jakarta. Secara umum, perdagangan Selasa (6/10/2020) menggeliat berkat sentimen pengesa-han UU Cipta Kerja. Produk perundang-undangan ini menjadi omnibus law per-tama dalam sejarah Republik Indonesia. Selain omnibus law, sentimen positif juga be-rasal dari luar negeri. Pasar mengapresiasi perkemban-gan kesehatan Trump yang semakin membaik.

Investor Daily/David Gita Roza

REKOMENDASI

Ciptadana SekuritasIndeks Harga Saham Gabungan

Jakarta (IHSG) naik 40 poin (+0.81%) dan ditutup di level 4.999 yang merupakan level 50% fibonacci retracement dari level 5.187 ke level 4.820. Dibuka dengan open gap up di level 5.004 yang artinya IHSG berhasil keluar dari fase konsolidasi rentang harga 4.992 dan 4.820. Hal ini memberi indikasi momentum akan arah tren bullish jangka pendek.

Target resistance berikutnya ada di level 5.075. Sedangkan support minor ada di level 4.900. Untuk jangka men-engah IHSG masih berada dalam fase konsolidasi. Stock pick CPIN (5.725), Dengan pola candle marubozu, CPIN berpeluang untuk rebound. MEDC (356), Dengan pola candel inverted ham-mer yang terkonfirmasi, MEDC masih berpeluang naik. Target profit di 362. INTP (10.600), Buy jika breakout 10.775 dengan stop loss di bawah 10.525. Target profit dikisaran level 11.000.

Phintraco SekuritasIHSG membentuk gap up, seiring

dengan penguatan Selasa (6/10). Ber-samaan dengan pergerakan tersebut, IHSG breakout indikator MA20 (6/10) sebagai salah satu sinyal minor bullish reversal. Meski demikian, hal tersebut belum didukung oleh ekspansi volume transaksi.

Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan bergerak sideways dalam rentang sup-port-resistance 4.930-5.050 pada per-dagangan Rabu (7/10). Dari dalam negeri, pelaku pasar diperkirakan masih akan merespon disahkannya RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi Undang-Un-dang melalui Rapat Paripurna DPR RI pada Senin (5/10).

Masih dari dalam negeri, penurunan indeks Consumer Confidence Indonesia dari 86.9 di Agustus 2020 menjadi 83.4 di September 2020 turut berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (7/10). Memper-timbangkan hal-hal tersebut, cermati peluang akumulasi beli pada saham-sa-ham konstruksi (PTPP, WIKA, WSKT dan ADHI) dan infrastruktur (PGAS, JSMR dan TLKM) pada perdagangan Rabu (7/10).

Indosurya Bersinar Sekuritas

IHSG Hari ini berpotensi bergerak dalam zona hijau dengan bergerak pada kisaran 4.889-5.123. Jelang rilis data perekonomian cadangan devisa yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi stabil akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG pada hari ini, pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.

Sedangkan sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas akan turut mewarnai pergerakan IHSG. Per-timbangkan saham-saham berikut antara lain BBCA, JSMR, BBNI, GGRM, ASII, ITMG, AKRA, dan AALI.