RAJA HIZKIA DAN PERGUMULAN NYA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mengkhotbahkan teks dari Alkitab Perjanjian Lama tidak sama dengan PB. Waktu penulisan, gaya bahasa dan latar belakang sejarah yang berbeda menjadi tantangan tersendiri dalam mempelajari PL.Hal menantang lain yang dihadapi adalah merelasikan teks ke dalam konteks. Namun, semuanya dapat diatasi dengan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan teks seraya memperhatikan konteks yang ada.

Citation preview

KHOTBAH GYM KORPS TOWUATEMA: RAJA HIZKIA DAN PERGUMULANNYAJumat, 6 Juni 2014

PERSIAPAN:LAI, KJVWikipediaBuku : 1. Cara Mempersiapkan Khotbah 2. Penuntun Perjanjian Lama 3. Sejarah Kerajaan Allah

PENDAHULUAN:Siapakah di antara kita yang tidak pernah bergumul? Adakah? Satu atau dua orang yang mau berkata: ah.. Selama saya hidup, saya tidak pernah bergumul!. Benarkah? Premis : Tidak ada manusia yang hidup di dunia ini yang tidak pernah bergumul dalam hidupnya. Ya, sebagai siswa dan mahasiswa kita bergumul dengan tugas-tugas di sekolah maupun di kampus. Memikirkan uang kost, memikirkan uang sekolah/kuliah, memikirkan uang kiriman orang tua. Sebagai orang yang sudah bekerja kita bergumul dengan pekerjaan di manapun kita bekerja. Dengan rekan kerja yang sok tahu atau bahkan menjatuhkan semangat kerja kita? Sebagai anak muda.kita bergumul dengan Pujaan Hati kita masing. Dan mungkin tiap malam kita bernyanyi dalam hati pujaan hati apa kabarmu? Kuharap kau baik-baik saja.Itu untuk yang sudah memiliki kekasih atau Pujaan Hati atau bahasa kerennya not-available, tetapi bagaimana dengan yang jomloh alias available (tanpa ikatan)? Coba saya ingin tahu ada berapa banyak kaum Jomloh anak muda Galilea Youth Ministry di tempat ini (angkat tangan)!. Nah, buat yang jomloh boleh saling lirik itu. Hahaha.. Pastilah kita memilih menyanyikan lagu yang lain, lagu Astrid setiap malam.. Im Single and Very Happy. Atau yang sering kita lakukan yaitu membuat status-status galau di FB, Twitter, BBM, Path, Line atau yang lainnya.. Atau mungkin kita menghibur diri dengan berkata: Jodohku masih jalan-jalan di hati orang. Toh, istilah Jawa bilang Witing Tresno Jalanan Seko Kulino. Jodoh takkan lari kemana. Atau yang lebih nasionalis lagi. Sebagai warga negara yang baik (yang berumur di atas 17 tahun) kita diberikan hak untuk memilih calon Presiden. Kita tahu bersama bahwa 33 Hari lagi kita akan memilih seorang yang akan memimpin bangsa kita 5 tahun kedepan. Kita bergumul. Melihat di TV, di media social yang ada, betapa buruknya pemimpin bangsa kita. Bangsa kita hancur oleh karena para pemimpin menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan. Korupsi terjadi di mana-mana seakan sudah membudaya. Bahkan data terakhir dari KPK mengatakan ada 311 kepala daerah yang tersandung kasus korupsi. Seakan-akan tidak ada lagi harapan bagi bangsa kita. Sekali lagi kita harus benar-benar bergumul dengan calon pemimpin bangsa ini. Saat ini kita diperhadapkan oleh 2 orang calon pemimpin yang mungkin membuat kita galau untuk memilih salah satu dari keduanya. Namun yang jelas sebagai warga negara yang baik, maka kita tidak boleh GOLPUT. Karena GOLPUT bukan pilihan. Suara kita bisa dipermainkan alias diperjual belikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, bergumullah dalam doa setiap saat dan carilah terus-menerus informasi mengenai calon pemimpin bangsa kita, karena harpan kita bergantung pada mereka.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata gumul berarti bergulat; bergelut

KALIMAT PERALIHAN:Tidak dapat kita sangkali bahwa kita yang hidup di dunia yang tidak lepas dari yang namanya PERGUMULAN. Namun, apakah hanya kita yang hidup saat inilah yang sedang dan pernah mengalami PERGUMULAN?Saat ini, kita akan bersama-sama belajar dari seorang raja Yehuda yang juga pernah mengalami pergumulan berat pada masa hidupnya. Yaitu raja Hizkia. Tema khotbah kita pada malam ini membahas secara khusus tentang RAJA HIZKIA dan PERGUMULANNYA.Mari membaca teks Alkitab dalam Perjanjian Lama: II Raja-raja 18:1-39Di sana ada 2 perikop yaitu Hizkia raja Yehuda dan Yerusalem dikepung oleh Sanherib raja AsyurTEKS:Kitab II Raja-raja dalam Bahasa aslinya atau Ibrani-nya disebut TANAKH. Sebenarnya merupakan bagian dari kesatuan 4 kitab dalam Perjanjian Lama, namun karena alasan-alasan redaksi maka kitab TANAKH ini dibagi atas 4 bagian, yaitu 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja dan 2 raja-raja. Kitab ini ditulis oleh seorang nabi atau sejumlah nabi yang menulis di Babel selama masa pembuangan.2 Raja-raja pasal 18-21 membahas secara khusus tentang KERAJAAN YEHUDA. Dalam teks yang cukup panjang yang telah kita baca bersama tadi, dituliskan bahwa raja Hizkia menghadapi banyak situasi yang gawat, baik bagi bangsanya maupun bagi dirinya sendiri. Raja Hizkia dan Pergumulannya.Dalam catatan sejarah raja-raja Israel, raja Hizkia adalah salah satu raja yang paling banyak mengalami pergumulan dalam hidupnya. Apa saja Pegumulan-pergumulan yang dialami oleh Raja Hizkia?1. Pergumulan yang pertama: Dari Dalam DirinyaMari membaca pada ayatnya yang ke-2 dari 2 raja-raja 18. Ia memerintah kerajaan Israel Selatan yaitu Yehuda ketika umurnya masih sangat muda yaitu 25 tahun (2 raja-raja 18-2). Bangsa Israel terpecah menjadi 2 pada jaman Rehabeam, anak raja Salomo. Yaitu 10 suku di Israel Utara yang ibukotanya Samaria dan 2 suku di Israel Selatan yang ibukotanya Yerusalem. Raja Hizkia menggantikan ayahnya yaitu raja Ahas untuk memimpin Kerajaan Yehuda. Saat itu umurnya masih sangat muda, yaitu 25 tahun, kira-kira perawakannya seperti kak Ratno. Masih sangat muda, masih segar, masih ganteng, namun ia harus melewatkan masa mudanya itu untuk menjadi pemimpin bangsa pilihan Allah, yaitu bani Daud.Raja Hizkia yang muda bergumul dengan usianya. Masih sangat muda, namun tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya sangat besar (memimpin kerajaan Yehuda).

2. Pergumulan yang ke-2: Dari Luar DirinyaMari kita melihat pergumulan Hizkia yang lain. Pada perikop yang ke-2 dari pembacaan kita tadi dituliskan pada 2 Raja-raja 18:14b. Kemudian raja Asyur membebankan kepada Hizkia, raja Yehuda, 300 talenta perak dan 30 talenta emas.. ayat 15 Hizkia memberikan segala perak yang terdapat dalam rumah TUHAN dan dalam perbendaharaan istana raja.

Eksegese: Pada masa itu, belum mengenal mata uang sehingga yang menjadi ukuran kekayaan dan kekuasaan adalah berapa jumlah emas dan perak yang dimiliki oleh seseorang/suatu bangsa. Ukuran 1 talenta= 3.000 syikal= kurang lebih 34 kilo gram.Kalau menghitung jumlah yang harus dibayar oleh raja Hizkia untuk menjamin keamanan bangsanya terhadap bangsa Asyur adalah: 300 talenta perak x 34 kg = 10.200 kg ; 30 talenta emas x 34 kg = 1.020 kgKalau sekarang, cincin emas 5 gram saja harga sudah 2,5 jt. Apalagi 1.020 kg? Namun itulah salah satu pergumulan Hizkia, ia harus membayar untuk bangsanya. Itulah harga yang harus dibayar oleh seorang raja Yehuda untuk menjamin keamanan dan keselamatan bangsanya.Raja Hizkia bergumul dengan bangsanya. Ia sangat tertekan oleh ancaman Sanherib, raja Asyur. Sehingga mau tidak mau, demi ia harus membayar upeti (ayat 14b-15). Apa itu Upeti?. Upeti adalah uang, emas atau sebagainya yang wajib dibayarkan (dipersembahkan) oleh negara kecil kepada raja atau negara yang berkuasa atau yang menaklukan.

PERALIHAN:

Raja Hizkia menghadapi dua pergumulan sekaligus, yaitu pergumulan dari luar maupun dari dalam dirinya.

ISI:

Namun, apa yang bisa kita pelajari dari RAJA HIZKIA DAN PERGUMULANNYA?1. Ayat 3. ia melakukan apa yang benar.di mata TUHAN.Raja Daud adalah raja Israel yang ke 2 menggantikan Saul. Alkitab mencatat bahwa Allah mengasihi Daud dan berjanji bahwa Ia akan mengokohkan kerajaannya sampai selama-lamanya.Dalam satu kisah ketika Daud diurapi menjadi raja, yaitu dalam 1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: Janganlah pandang parasnya atau perawakannya yang tinggi; sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.Seringkali kita suka memperhatikan penampilan seseorang. Secara tidak sadar ketika kita memperhatikan, kita akan menilai orang itu dalam hati kita. Misalnya: Dari penampilannya yang cuek, ternyata hatinya baik dan sangat romantis. Biasanya yang pacaran-pacaran itu suka saling memperhatikan satu sama lain, begitu juga yang jomloh.. suka memperhatikan cidaha-nya.Ya, kita seringkali menilai seseorang baik atau buruknya dari apa yang terlihat, pakaiannya, tutur katanya, dsb. Betul tidak? Ya, itulah nature manusia. Namun, tidak bagi Tuhan.Allah melihat perbuatan Hizkia. Terlebih daripada itu, Allah melihat isi hati Hizkia. Dan Allah yang sama pula, yang melihat hati kita. Dalam pergumulannya, Hizkia tetap melakukan yang benar di mata TUHAN.Bagaimana dengan kita? Ketika kita menghadapi suatu pergumulan, apakah kita tetap melakukan yang benar di mata Tuhan? Atau sebaliknya, kita melakukan apa yang salah di mata Tuhan?Apa saja hal-hal yang dianggap benar di mata Tuhan? Dari mana kita tahu bahwa ini benar, itu salah? Dari membaca Firman Tuhan seiang dan malam.Jawaban dari pertanyaan itu ada di dalam hati saudara. Tidak ada seorangpun yang tahu. Tetapi ingat, Allah melihat hati.

2. Ayat 5 ia percaya kepada TUHAN,..Allah Israel..

Alkitab mencatat bahwa sebelum dan sesudah raja Hizkia, tidak ada yang sama seperti dia. Jika kita membaca pasal-pasal sebelumnya kita akan melihat bagaimana kehidupan dan kepemimpinan raja-raja Israel maupun raja-raja Yehuda. Raja Hizkia berbeda. Ia anti-kompromi.Termasuk ayahnya sendiri yaitu raja Ahas, masih memiliki kompromi dalam kepemimpinannya. Ia membiarkan bangsanya untuk melakukan praktek sinkretisme. Sinkretisme berarti perpaduan antara budaya dan agama. Teks yang kita baca pada perikop pertama, di sana kita melihat keberanian dan ketegasan seorang raja Hizkia. Ia tidak mengenal kompromi. Ia mengajak rakyatnya untuk hanya percaya pada Tuhan Allah Nenek Moyangnya saja dan hanya berpaut kepada-Nya.Namun, pergumulan apa yang dihadapi oleh Hizkia pada saat itu? Apa yang dilakukan bangsanya? Mereka membakar korban bagi patung ular tembaga yang namanya disebut Nehustan. Menurut orang Israel pada waktu itu, ular tembaga membawa keselamatan bagi bangsa mereka. Mereka terus-menerus mengenang peristiwa penting perjalanan bangsa Israel tersebut yaitu ketika Musa memimpin bangsa Israel Keluar dari Tanah Mesir (Bilangan 21:9). Praktek penyembahan berhala ini sudah ada sejak jaman Musa sampai kepada jaman raja Hizkia. Namun, ketika kepemerintahannya, ia berani mengambil sikap tegas tanpa kompromi. Ia harus menghancurkan patung ular tedung itu agar bangsanya mau berpaling kepada Allah Israel. Hizkia berani mengambil sikap karena ia tahu apa yang benar di hadapan Tuhan. Ia tahu kepada siapa ia harus percaya dan mempercayakan dirinya. Yaitu kepada Allah Israel, bukan kepada allah-allah lain.Ia mau menunjukkan bahwa Allah yang ia percayai adalah Allah yang hidup, bukan seperti berhala-berhala yang mati yang disembah oleh bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya (allah negeri Hamat dan Arpad. Allah negeri Sefarwaim, Hena dan Iwa. (2 raja-raja 18:34).

3. Ayat 6 ia berpaut kepada TUHANRaja Hizkia tidak hanya percaya saja kepada TUHAN. Namun, ia juga berpaut kepada TUHAN. Eksegese: Arti Kata berpaut pada versi Alkitab KJV lebih mendekati pada arti bahasa aslinya yaitu bahasa Ibrani. Kata ini disebutkan atau memakai kata clave atau slave yang berarti budak atau clue mengikuti segala petunjuk.Berarti kata berpaut di sini dapat diartikan bahwa Hizkia memposisikan dirinya sebagai budak. Seorang budak tentunya akan tunduk kepada apapun yang diperintahkan tuannya, dan yang dilakukan haruslah sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diarahkan kepadanya. (sekali lagi).Apa akibatnya jika kita berpaut kepada Tuhan? Ayat 7aMaka TUHAN menyertai dia, ke mana pun juga ia pergi berperang, ia beruntung.Sudahkah hidup kita berpaut kepada Tuhan? Sudahkah kita berjalan mengikuti petunjuk-petunjuk Tuhan? Ataukah kita berjalan menurut petunjuk-petunjuk kita sendiri, apa yang menurut kita baik? Atau lebih parahnya lagi kita mengikuti petunjuk ramalan Zodiak Setiap Hari? Tinggal ketik (search google: key word ramalan zodiac hari ini)Leo: Asmara Ada seseorang yang membuat anda kasmaran.Warna keberuntungan : Merah Bata (maka kita memakai pakaian warna merah menyala sepanjang hari dan menyilaukan mata setiap orang yang melihat).Berpaut kepada Tuhan berarti tunduk di bawah ke-Maha Kuasaan Tuhan dan berjalan mengikuti segala petunjuknya. Ketika kita berpaut, kita tidak mungkin tersesat.

PENUTUP:Raja Hizkia dan Pergumulannya

Pada akhirnya, kita telah bersama-sama belajar dari Raja Hizkia dan Pergumuannya.Pergumulan itu bisa datang kapan saja, di mana saja, kepada siapa saja dalam kehidupan kita. Masalah dan Pergumulan bisa berasal dari dalam diri kita maupun dari luar diri kita. Tidak masalah dari manakah pergumulan itu datang, kita dapat memilih menjadi seperti Raja Hizkia. Meskipun dia bergumul, dia tetap:1. melakukan apa yang benar.di mata TUHAN.2. percaya kepada TUHAN,..Allah Israel..3. berpaut kepada TUHANAdakah saat ini kita bergumul dengan suatu masalah yang seakan-akan tidak ada jalan keluarnya? Mau maju salah, mau mundur salah, kita merasa sendirian, tidak seorangpun yang ada yang dapat mengerti, entah itu sahabat dekat, entah itu orang tua, siapapun itu. Masalah-masalah membuat kita terjepit dan memaksa kita untuk bergumul sendirian. Namun, kita belajar dari Firman Tuhan malam hari ini bahwa Allah tidak pernah sedetikpun meninggalkan orang yang percaya kepadanya. Sebab Ia melihat, apa yang tidak dilihat oleh manusia, yaitu HATI.

Hanya Dekat AllahkuRasa tenang hatikuKau sertai jalanku spanjang hidupkuHanya dekat pada-Mu ada kekuatan baruKaulah perlindunganku, keslamatankuKuingin slalu bersekutu dengan-MuMenikmati hadirat-MuBiarkan Roh-Mu tinggal dalam hidupkuSungguh indah bersama-Mu selamanya

S O L I D E O G L O R I [email protected]