69
RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC TUGAS AKHIR Robi Matsyuri 150309265091 JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI ALAT BERAT POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2018

RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH

MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC

TUGAS AKHIR

Robi Matsyuri

150309265091

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI ALAT BERAT

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

2018

Page 2: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH

MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC

TUGAS AKHIR

KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT

UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA DARI POLITEKNIK

NEGERI BALIKPAPAN

ROBI MATSYURI

NIM:15030965091

PROGRAM STUDI ALAT BERAT

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

2018

Page 3: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

ii

Page 4: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

iii

Page 5: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

iv

Page 6: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT

karya ilmiah ini penulis persembahkan kepada:

Ibunda dan Ayahanda tercinta

Kamsiah dan Tumari

Saudara dan saudariku yang kusayangi

Heri Wahyudi dan Eli Asmawati

Dosen pembimbing terbaik saya

Drs. Syaeful Akbar, M.T. dan Randis S.T., M.T.

Seluruh Dosen TMAB beserta staff-staff Politeknik Negeri Balikpapan

Rekan-rekan mahasiswa Prodi Teknik Mesin Alat Berat

Kawan-kawan mahasiswa Politeknik Negeri Balikpapan angkatan 2015

Teman-teman, Sahabat senasib dan seperjuanganku

TMAB 2015, yang penuh semangat yang senantiasa

memberikan bimbingan tanpa mengenal waktu.

Almamater Politeknik Negeri Balikpapan

Serta kuucapkan terimakasih banyak kepada wanita yang selalu menjadi

Inspirasi dan selalu memberikan semangat tiada batas

Page 7: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

vi

ABSTRAK

Pengukuran Link pitchdi lakukan untuk mengetahui keausan pin dengan bushing,

semakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin

bertambah. Pengukuran ini dilakukan dengan cara mengencangkan track lalu

mengukur 5 pin dan 4 shoeyang merupakan panjang link pitch. Sampai saat ini,

pengukuran link pitch masih menggunakan alat ukur manual yaitu meteran atau

penggaris, dimana pada saat melakukan pengukuran membutuhkan main power

lebih dari satu, dan meteran atau penggaris sering kali bergeser sehingga

menyebabkan hasil pembacaan pengukuran tidak akurat. Untuk mengatasi

permasalahan tersebut, maka penulis tertarik membuat alat ukur berbasis

elektronik dengan menggunakan sensor ultrasonic, sehingga diharapkan dapat

menghasilkan pengukuran yang akurat. Untuk membuat alat ukur link pitch

tersebut, membutuhhkan Arduino UNO sebagai microcontroller, sedangkan

inputnya adalah sensor ultrasonic dan outputnya buzzer, LCD, dan LED. Adapun

tahap pembuatan dimulai dari merancang sistem elektrik menggunakan software

ISIS, lalu perancangan stand dan case dengan menggunakan software autocad

2007. Selanjutnya pembuatan alat sesuai dengan design yang telah dibuat dan

melakukan pemprograman Arduino menggunakan software Arduino

IDE.Pengujian alat di lakukan dengan 2 cara yaitu pengujian akurasi

menggunakan vernier caliper(jangka sorong) dan pengujian secara langsung pada

PC200-7.Setelah dilakukan pengujian, hasilnya sesuai yang di harapkan sehingga

dapat di simpulkan bahwa alat ukur dapat berfungsi dan bekerja dengan baik.

Dengan pemasangan alat ukur link pitch secara elektronik dapat menghasilkan

pengukuran yang akurat dengan tingkat akurasi sebesar 0.3 mm, sedangkan

pengukuran dengan menggunakan meteran atau penggaris hanya memiliki tingkat

akurasi 0,5 mm.

Kata Kunci :Link Pitch, Alat Ukur, Arduino, dan Sensor Ultrasonic.

Page 8: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

vii

ABSRACT

The measurements of Link pitch are done to determine the wear of the inner pins

that rub against each other, the longer the component's life, the longer the link

pitch will increase. This measurements are done by tightening the track then

measuring 5 pins and 4 shoes which are the length of the link pitch. Until now, the

link pitch measurement still uses a manual measuring instrument that is a meter

or ruler, where at the time of measurement requires more than one main power,

and the meter or ruler often shifts so that the measurement results are not

accurate. To overcome these problems, the is interested in making electronic-

based measuring devices using ultrasonic sensors, so that they are expected is

produce accurate measurements. To make the link pitch measuring instrument, it

required Arduino UNO as a microcontroller, while the input is an ultrasonic

sensor and its output were buzzer, LCD, and LED. The manufacturing phase

started from designing an electrical system using ISIS software, then designing

stand and case using autocad 2007 software. Then making the device in

accordance with the design that has been made and doing Arduino programming

used the Arduino IDE software. Tool testing was done in 2 ways, namely accuracy

testing using vernier caliper (calipers) and testing directly on PC200-7. After

testing, the results were as expected so that it can be concluded that the

measuring instrument could do doing its function and work properly. With the

installation of an electronic link gauge tool could produce accurate measurements

witch and accuracy level of 0,3 mm, whilie the measurement using a meter or

ruler only has an accuracy level 0,5 mm.

Keywords: Pitch Link, Measuring Instrument, Arduino, and Ultrasonic Sensor.

Page 9: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur patut penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal

tugas akhir ini. Shalawat serta salam semoga senentiasa terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir

zaman amin.

Penulisan proposal tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat mengikuti seminar proposal pada Jurusan Teknik Mesin Prodi Alat Berat

Politeknik Negeri Balikpapan. Judul penulis ajukan adalah “RANCANG

BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH MENGGUNAKAN SENSOR

ULTRASONIC”.

Dalam penyusunan dan penulisan proposal tugas akhir ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Bapak Ramli, S.E., M.M. selaku Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Bapak Zulkifli, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Program

Studi Alat Berat Politeknik Negeri Balikpapan.

3. Bapak Drs. Syaeful Akbar, M.T. selaku pembimbing 1.

4. Bapak Randis S.T., M.T. selaku pembimbing 2.

5. Ayah dan Ibu atas do’anya.

6. Rekan kerja PT.United Tractors Site Rantau, Kalimantan Selatan.

7. Teman seperjuangan Jurusan Teknik Mesin Program Studi Alat Berat

angkatan 2015.

8. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan tugas

akhir ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Penulis menyadari meskipun telah berusaha dengan sebaik-baiknya

dalam menyelesaikan penyusunan proposal tugas akhir ini tetap saja masih

terdapat kekurangan. Hal ini bukan berarti penulis sengaja melakukannya akan

tetapi dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman, serta kemampuan yang

dimiliki penulis. Oleh karena itu demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik

Page 10: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

ix

Page 11: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PESETUJUAN TUGAS AKHIR .......................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

ABSRACT .............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2

1.3 Batasan Masalah ...........................................................................................2

1.4 Tujuan Penelitian ..........................................................................................2

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................2

1.5.1 Manfaat Bagi Mahasiswa ..............................................................................2

1.5.2 Manfaat Bagi Industri ...................................................................................3

1.5.3 Manfaat Bagi Akademik ...............................................................................3

1.6 Sistematika Penulisan ...................................................................................3

1.6.1 Bab I Pendahuluan ........................................................................................3

1.6.2 Bab II Landasan Teori ...................................................................................3

1.6.3 Bab III Metodologi Penelitian.......................................................................3

1.6.4 Bab IV Hasil Dan Pembahasan .....................................................................3

1.6.5 Bab V Penutup ..............................................................................................4

1.6.6 Daftar Pustaka ...............................................................................................4

1.6.7 Lampiran .......................................................................................................4

BAB IILANDASAN TEORI .................................................................................. 4

2.1 Pengenalan Komatsu PC 200-7 .....................................................................4

2.2 Maintanance ..................................................................................................7

2.3 Udercarriage ..................................................................................................8

2.4 Program pemeriksaan undercarriage (P2U) .................................................9

2.4.1 Pengukuran Carrier Roller .........................................................................10

2.4.2 Pengukuran Grousher .................................................................................10

2.4.3 Pengukuran Link High ................................................................................11

2.4.4 Pengukuran Outer Bushing .........................................................................11

2.4.5 Pengukuran Idler .........................................................................................12

2.4.6 Pengukuran Sprocket...................................................................................12

Page 12: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

xi

2.4.7 Pengukuran Link Pitch ................................................................................13

2.4.8 Pengukuran Pada Track Roller ...................................................................13

2.4.9 Adjust Tension Track ..................................................................................14

2.5 Sensor Ultrasonic HC-SR04 .......................................................................17

2.6 Arduino Uno R3 ..........................................................................................20

2.7 LCD (Liquid Cristal Display) .....................................................................22

2.9 LED (Light Emitting Diode) ...................................................................... 25

2.10 Saklar Toggle. .............................................................................................26

2.11 Diagram Block.............................................................................................27

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN............................................................... 29

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................................29

3.3 Alat dan Bahan Penelitian ...........................................................................29

3.4 Diagram Alir Penelitian ..............................................................................30

3.5 Jadwal Penelitian.........................................................................................33

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 34

4.1 Observasi .....................................................................................................34

4.2 Study Literatur ............................................................................................34

4.3 Perancangan Alat ........................................................................................35

4.3.1 Perancangan Diagram Block .......................................................................35

4.3.2 Perancangan Sistem Mekanik .....................................................................37

4.4 Pembuatan Alat .......................................................................................... 38

4.4.1 Langkah Pembuatan Sistem Elektrik ..........................................................39

4.4.2 Langkah Pembuatan Casing........................................................................44

4.4.3 Pembuatan Stand .........................................................................................46

4.5 Pengujian Alat ............................................................................................47

4.5.1 Pengujian akurasi Alat ukur. .......................................................................48

4.6 Pengujian Alat Ukur Pada Unit PC 200-7 ..................................................49

4.8 Hasil Pengujian ...........................................................................................50

4.9 Biaya Pembuatan.........................................................................................51

4.10 Kelebihan dan Kekurangan Alat Ukur ........................................................52

4.10.1 Kelebihan Alat Ukur ...................................................................................52

4.10.2 Kekurangan Alat Ukur ................................................................................52

4.10.3 Perawatan dan Penyimpanan Alat...............................................................52

BAB VPENUTUP ................................................................................................. 53

5.1 Kesimpulan .................................................................................................53

5.2 Saran ........................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 55

Page 13: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Bagian-Bagian Hydraulic Excavator ...................................................6 Gambar 2.3Power Train Hydraulic Excavator ........................................................7

Gambar 2.4 Persentase kerusakan pada unit ............................................................9 Gambar 2.5 pengukuran carrier roller ..................................................................10 Gambar 2.6 pengukuran grousher .........................................................................11 Gambar. 2.7 pengukuran link Height .....................................................................11

Gambar 2.8 pengukuran outher bushing ................................................................12 Gambar 2.9 pengukuran Idler ................................................................................12 Gambar 2.10 pengukuran sprocket ........................................................................13

Gambar 2.11 pengukuran link pitch .......................................................................13 Gambar 2.12 pengukuran pada carrier roller ........................................................14 Gambar 2.13 Adjust Tension Track........................................................................15 Gambar 2.14 Adjust Track ....................................................................................15

Gambar 2.15 Sensor Ultrasonic HC-SR04 ...........................................................18 Gambar 2.16 Timmimg Diagram Pengoperasian Sensor Ultrasonic HC-SR04....18

Gambar 2.17 Arduino UNO R3 .............................................................................21 Gambar 2.18Liquid Cristal Display .......................................................................23 Gambar 2.19 Aktif Buzzer& Pasif Buzzer .............................................................25

Gambar 2.20 Light Emitting Diode .......................................................................25 Gambar 2.21 Jenis Saklar Toggle Berdasarkan Pole dan Throw ...........................27

Gambar 2.22 Contoh Diagram Block ....................................................................28 Gambar 3.1 Diagram Alir Rancangan Penelitian...................................................31

Gambar 4.1 Pengukuran Link Pitch dengan Meteran ............................................34 Gambar 4.2 Diagram Block Rancangan Alat .........................................................35 Gambar 4.3 flow chart sistem kerja alat ...............................................................36 Gambar 4.4 Sketsa Gambar Mekanikal .................................................................37

Gambar 4.5 stand alat ukur ...................................................................................38 Gambar 4.7 Memprogram rangkaian yang telah dibuat ........................................40 Gambar 4.8 Sketch pemprograman ........................................................................44

Gambar 4.9 Pengetesan Hasil Pemprograman .......................................................44 Gambar 4.10 proses pembuatan kotak ...................................................................45 Gambar 4.11 pengoneksian sensor ultrsonic..........................................................45 Gambar 4.12 pengoneksian LCD ...........................................................................45

Gambar 4.13 perakitan alat ....................................................................................46 Gambar 4.14 Hasil Perakitan Komponen ..............................................................46 Gambar 4.15 Pengukuran Bahan ...........................................................................47 Gambar 4.16 Pemotongan Bahan ...........................................................................47 Gambar 4.17 pengujiaan akurasi alat ukur .............................................................48

Gambar 4.18 PemasanganAlat Ukur Link Pitch ....................................................50

Page 14: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno R3 ..................................................................22 Tabel 3.1 Daftar Tabel Alat ...................................................................................29

Tabel 3.2 Daftar Tabel Bahan ................................................................................30 Tabel 3.3 Daftar Tabel Komponen ........................................................................30 Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ...................................................................................33 Tabel 4.1 Job Safety Analysis pembuatan alat ukur ...............................................38 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Alat Ukur .....................................................................50

Tabel 4.3 Biaya Pembuatan ...................................................................................51

Page 15: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undercarriage merupakan salah satu komponen yang sangat vital dari

sebuah crawler tractor, dimana komponen tersebut berfungsi sebagai media

penggerak unit untuk berpindah dari tempat satu tempat yang lain. secara garis

besar komponen utama pada Undercarriage terdiri dari track shoe, track roller,

front indler, trake frame,sprocket, recoil spring dan track link.

Track link merupakan komponen yang memiliki perananan penting

mengubah gerak putar menjadi gulungan dan menjadi tempat tumpuan bagi track

roller sehingga memumgkinkan unit dapat berjalan.Kompenen di antaranya yaitu

link,pin, dan bushing. Perawatan Komponen tersebut dinamakan program

pemeriksaan undercarriage.

Program pemeriksaan undercarriage merupakan bagian dari konsep servis

total yang bertujuan mengurangi biaya pemeliharaan undercarriage. Program

pemeriksaan undercarriage terdiri dari pengukuran link pitch, link height, bushing,

carrier roller, idler, siproket dan track roller.

Pengukuran Link pitchdilakukan untuk mengetahui keausan pin dengan

bushing, semakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan

semakin bertambah. Pengukuran ini dilakukan dengan cara mengencangkan track

lalu mengukur 5 pin dan 4 shoeyang merupakan panjang link pitch. Sampai saat

ini, pengukuran link pitch masih menggunakan alat ukur manual yaitu meteran

atau penggaris, dimana pada saat melakukan pengukuran membutuhkan main

power lebih dari satu, dan meteran atau penggaris sering kali bergeser sehingga

menyebabkan hasil pembacaan pengukuran tidak akurat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka penulis tertarik membuat

alat ukur berbasis elektronik dengan menggunakan sensor ultrasonic, sehingga

diharapkan dapat menghasilkan pengukuran yang akurat dengan tingkat akurasi

sebesar 0.3 mm, sedangkan pengukuran dengan menggunakan meteran atau

penggaris hanya memiliki tingkat akurasi 0,5 mm. Alat ini bertujuan untuk

Page 16: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

2

memonitoring keausan pin dan busing bagian dalam untuk mengetahui tingkat

keausan komponen sehingga waktu penggantian dapat di rencanakan secara tepat.

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat rancang bangun

Alat Ukur link Pitch menggunakan sensor ultrasonic. Dengan adanya alat ukur

link pitch yang menggunakan sensor ultarasonik tersebut, diharapkan dapat

menghasilkan hasil pengukuran yang akurat dan mempermudah pekerjaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang tersebut diatas, dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Rancang Bangun alat ukur link pitch yang menggunakan

sensor ultrasonic Sehingga hasil pengukuran lebih akurat, efisien, dan aman.

2. Bagaimana metode penggunaan alat ukur link pitch dengan sensor

ultrasonic secara efisien dan baik.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah bahwa rancang

bangun Alat Ukur LinkPitch dengan menggunakan sensor ultrasonic tersebut

masih dalam tahapan uji coba, dan baru diuji pada Unit PC200-7 di Politeknik

Negeri Balikpapan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Dapat merancang dan membuat alat ukurlinkpitch yang akurat, efisien, dan

aman.

2. Dapat mempermudah proses pengukuranlink pitchsecara efisien,aman

dengan hasil pengukuran yang akurat.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

Manfaat penelitian ini bagi Mahasiswa ialah dapat membuat karya tulis

ilmiah dengan baik dan benar sehingga dapat memperluas dan menambah

wawasan penulis.

Page 17: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

3

1.5.2 Manfaat Bagi Industri

Manfaat penelitian ini bagi industri ialah Perusahaan dapat menjadikan

penelitian ini sebagai pedoman untuk merekomendasikan Alat Ukur ini guna

mempermudah dan keamanan dalam bekerja. Sehingga dapat meningkatan

kualitas productnya, dan perbaikan unit yang dilakukan lebih maksimal.

1.5.3 Manfaat Bagi Akademik

Manfaat penelitian ini bagi akademik ialah akademik dapat menjadikan

penelitian ini sebagai referensi bagi mahasiswa selanjutnya, dapat digunakan

sebagai referensi untuk menyelesaikan Proposal Tugas Akhir mahasiswa

selanjutnya, dan penelitian ini bisa dikembangkan sehingga menghasilkan

penelitian yang dapat membawa nama akademik dalam kompetensi kejuaraan

tingkat nasional maupun internasional.

1.6 Sistematika Penulisan

1.6.1 Bab I Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang,rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.dalam pengambilan judul

Tugas Akhir (TA).

1.6.2 Bab II Landasan Teori

Bab ini membahas tentang landasan teori yang mendukung latar belakang

dari bab I, dan sebagai informasi pendukung dalam TA ini.

1.6.3 Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini membahas tentang cara dan bagaimana data lapangan didapatkan.

Data tersebut harus menunjang masalah yang timbul pada judul TA yang diambil

oleh penulis.

1.6.4 Bab IV Hasil Dan Pembahasan

Hasil dan Pembahasan penelitian merupakan rincian tentang hasil

penelitian yang terdiri dari data pendukung dan pembahasan terhadap hasil setiap

penelitian tersebut.

Page 18: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

4

1.6.5 Bab V Penutup

Pada Bab ini penutup terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan

berisikan tentang rincian poin-poin hasil penelitian sedangkan saran merupakan

suatu kajian tentang kendala, kekurangan pada pelaksanaan penelitian ini agar

pelaksanaan penelitian lanjutan dapat diperbaiki dan disempurnakan.

1.6.6 Daftar Pustaka

1.6.7 Lampiran

Page 19: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengenalan Komatsu PC 200-7

Komatsu hydraulic excavator merupakan sebuah perangkat alat berat yang

memiliki kontruksi yang dapat berputar 360º dengan sistem penggeraknya full

hydraulic, sehingga alat ini dapat dengan lincah untuk melakukan pekerjaan

penggalian dan pemindahan muatan bahkan ditempat yang sempit. Dikarenakan

kontruksinya yang fleksibel membuatnya cocok untuk mengerjakan beberapa

jenis bidang pekerjaan, semisal agrikultur, forestry, mining dan construksi.

Berikut adalah beberapa fungsi utama dari hydraulic excavator :

Digging (menggali)

Loading (memuat)

Lifting (mengangkat material)

Scraping (mengikis tebing)

Braking (menghancur batu)

Gradding (meratakan)

Gambar 2.1 Unit PC200-7

(Sumber : Google)

Page 20: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

6

PC200-7 penamaan yang terdapat pada hydraulic excavator merupakan

kode produk yang memiliki arti sebagai berikut :

P : Hydraulic Excavator

C : Crawler Tractor / track

300 : Operation Weight / berat unit siap operasi

200 x 0,1 = ± 20 ton

7 : Modification / modifikasi ke 7

Gambaran umum komatsu hydraulic excavator ditunjukan pada gambar dibawah

2.3:

Gambar 2.2 Bagian-Bagian Hydraulic Excavator

(Sumber : Product Knowledge, UT : 2008)

1. Bucket 6. Boom Cylinder

2. Bucket Cylinder 7. Final Drive

3. Arm 8. Track Frame

4. Arm Cylinder 9. Track Shoe

5. Boom 10. Idler

System penggerak atau power train adalah urutan langkah-langkah

perubahan tenaga yang dihasilkan oleh beberapa komponen sehingga unit dapat

Page 21: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

7

bergerak secara mekanikal, berikut bagian-bagian power train pada unit PC200-7

pada gambar 2.4 :

Gambar 2.3Power Train Hydraulic Excavator

(Sumber : Product Knowledge, UT : 2008)

1. Front Idler 6. Hydraulic Pump

2. Control Swivel Joint 7. Engine

3. Control Valve 8. Swing Brake Selenoid

4. Final Drive 9. Travel Speed Selenoid

5. Travel Motor 10. Swing Machinery

2.2 Maintanance

Maintenance atau perawatan secara umum dapat didefinisikan sebagai

usaha-usaha atau tindakan-tindakan reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar

kondisi dan performance dari sebuah mesin selalu seperti kondisi dan

performance dari mesin tersebut waktu masih baru, namun dengan biaya

perawatan yang serendah-rendahnya. Untuk menjaga agar kondisi dan

performance dari mesin tidak menurun adalah usaha-usaha teknis, sedangkan

menekan biaya perawatan serendah mungkin adalah menyangkut soal-soal

management(Basic Maintenance:2008:2)

Page 22: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

8

Maintenance atau perawatan, berdasarkan uraian di atas dapat diartikan

sebagai suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan abnormal

(kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang

direkomendasikan oleh factory. Kegiatan service meliputi:

1. Pengontrolan (Inspection).

2. Penggantian (Replace).

3. Penyetelan (Adjusting).

4. Perbaikan (Repair).

5. Pengetesan (Testing).

Seluruh kegiatan service di atas merupakan aktivitas secara total. Masih

banyak yang beranggapan bahwa maintenance atau perawatan hanya meliputi

pekerjaan ringan seperti, membersihkan filter, mengganti oli, mengganti filter,

mengganti air pendingin dan pekerjaan rutin sehari-hari lainnya. Terkadang

pekerjaan overhaul, machine inspection dan pekerjaan lainnya tidak dianggap

sebagai aktivitas maintenance. Jika kita memandang aktivitas maintenance secara

total, maka maintenance bertujuan untuk:

1. Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High Availability:

berdaya guna fisik yang tinggi).

2. Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang prima (Best

Performance: berdaya guna mekanis yang paling baik).

3. Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce Repair Cost:

mengurangi biaya perbaikan).

2.3 Udercarriage

Undercariage adalah komponen bagian bawah, dimana komponen

tersebut berfungsi sebagai media penggerk unit tersebut untuk berpindah dari

tempat satu ke tempat lain. Undercariage juga berfungsi sebagai media penahan

dan penerus berat dari unut buldozer ke tanah.

Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian

dari sebuah crawler tractor yang berfungsi:

untuk menopang dan meneruskan beban unit ke tanah.

bersama-sama dengan sistem steering dan rem mengarahkan unit untuk

bergerak maju, mundur, ke kanan, dan ke kiri.

Page 23: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

9

sebagai pembawa dan pendukung unit.

Gambar 2.4 Persentase kerusakan pada unit

Jika dilihat dari fungsinya di atas, maka undercarriage adalah salah satu

komponen yang sangat vital dari sebuah crawler tractor. Komponen-komponen

undercarriage harus dilakuakan perbaikan atau penggantian (service) secara

berkala, sebab jika tidak akan berakibat pada menurunnya performa alat tersebut,

sehingga pengguna harus mengeluarkan banyak biaya untuk perawatan

undercarriage.Dari hasil penelitian dikatakan bahwa biaya perawatan

undercariage sekitar 45%-60% dari total biaya perawatan alat.

2.4 Program pemeriksaan undercarriage (P2U)

Pemeriksaan undercarriage adalah meneliti bagian dari komponen

undercarriage, sehingga dapat diketahui sudah berapa (%) keausan itu terjadi dan

masih berapa lama lagi komponen itu dapat dipakai. Dengan pemeriksaan ini pula

kita dapat menentukan apakah komponen undercarriage tersebut harus

diremajakan (rebuilding) atau diganti (replacement.)

melalui proses peremajaan (rebuild), bisa dikurangi biaya (cost) sebesar 60%

dari harga komponen baru dengan kualitas yang dijamin 80% dari jangka waktu

pakai komponen baru. Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) terdiri dari

Inspeksi Keausan dan Analisa Keausan:

1. Inspeksi keausan secara berkala atas komponen-komponen

undercarriageseperti tracklink, track roller, carrier roller, front idler atau

sprocket.

Page 24: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

10

2. Analisa keausan komponen undercarriage berupa Track Inspection Report

yang memberikan rekomendasi secara terperinci mengenai langkah-langkah

yang sebaiknya diambil untuk pemeliharaan undercarriage agar dapat

mencapai jangka waktu pakai yang maksimal.

2.4.1 Pengukuran Carrier Roller

Pengukuran pada Carrier roller menggunakan outside caliper, metodenya

adalah tentukan titik tengahnya apabila sudah mendapatkan titik tengahnya ukur

bagian tengahnya menggunakan vernier caliper.

Standart : 210.0 mm

Limit : 185.0 m

Gambar 2.5pengukuran carrier roller

2.4.2 Pengukuran Grousher

Pengukuran grousher menggunakan alat depth gauge, sebelumnya

bersihkan terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran kemudian taruh depth

gauge antara kedua grouser ambil di tengah shoe. Kemudian ukur menggunakan

vernier caliver.

Standart : 93.0 mm

Limit : 30.0 mm

Page 25: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

11

Gambar 2.6 pengukuran grousher

2.4.3 Pengukuran Link High

Pengukuran ini menggunakan depth gauge, seperti biasa bersihkan terlebih

dahulu sebelum melakukan pengukuran kemudian taruh di antara link dan ukur

kembali menggunakan Vernier caliper.

Standart : 181.0 mm

Limit : 163.0 mm

Gambar. 2.7 pengukuran link Height

2.4.4 Pengukuran Outer Bushing

Pengukuran Outer bushing menggunakan OutsideCaliper. bersihkan

terlebih dahulu kemudian ukur. dan ukur kembali menggunakan vernier caliper.

Standart : 98.5 mm

Limit : 92.5 mm

Page 26: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

12

Gambar 2.8 pengukuran outher bushing

2.4.5 Pengukuran Idler

Pengukuran ini dilakukan menggunakan depthgauge, bersihkan lokasi

yang akan di ukur kemudian ukur dan setelah di ukur gunakan verniercaliper

Standart : 23.5 mm

Limit : 36.0 mm

Gambar 2.9 pengukuran Idler

2.4.6 Pengukuran Sprocket

Pengukuran pada komponen ini sedikit berbeda dengan komponen lain.

Pengukuranya mengguanakan wear gauge. Ambil tiga point keausan pada gambar

apabila sudah mencapai limitnya maka segera diganti.

Standart : 0.0 mm

Limit : 8.0 mm

Page 27: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

13

Gambar 2.10 pengukuran sprocket

2.4.7 Pengukuran Link Pitch

Metode pengukuran linkpitch. Sebelum melakukan pengukuran pastikan

kebersihanya agar pengukuran maksimal dan kencangkan track dengan

mengganjal menggunakan pin agar pengukuran lebih akurat.Pengukuran ini

bertujuan untuk mengukur panjang dari pada link pitch. Tarik meteran di 5 pin 4

shoe dan ukur panjang keausanya.

Standart : 1121.2 mm

Limit : 1133.2 mm

Gambar 2.11 pengukuran linkpitch

2.4.8 Pengukuran Pada Track Roller

Pengukuran ada dua cara yaitu menggunakan Multi Scale dan Outside

Caliper. Untuk Multi Scalepenggunaannya tarik dari bawah link sampai tengah

track roller. Setelah menemukan hasilnya gunakan rumus ini : (B - C) x 2 maka

Page 28: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

14

akan dapat diameter track roller. Apabila menggunakan Outside Diameter

prosesnya sama seperi mengukur Carier Roller.

Standar : 270.0 mm

Limit : 200.0 mm

Gambar 2.12 pengukuran pada carrier roller

2.4.9 Adjust Tension Track

Metode mengencangkan atau mengendorkan tracklink, sangat penting

diketahui. Hal ini sangat berpengaruh pada tingkat keausan idler. Karena apabila

terlalu kencang tracklinkakan menekan idler dan final drive berdampak pada

keausan semakin cepat. dan apabila terlalu kendor track linkakan membebani

komponen lain, dan gerakan track link bisa snaky(tidak lurus) sehingga

berdampak pada keausan lebih cepat untuk semua komponen undercarriage

menyebabkan line clearing tidak maksimal.

Lakukan adjusttrack apabila track terlalu kencang atau terlalu kendor.

Apabila mengalami kekendoran. Travel unit maju dan mundur di area datar

kemudian jangan di brake, gunakan speed rendah. Biarkan unit berhenti dengan

sendirinya. Apabila sudah berhenti, taruh pengaris panjang di antara carier roller

depan dengan idler. Masukan grease ke dalam greasefitting. Yang akan

mendorong idler ke depan dan ukur clearance antar mistar dan grousher dengan

verniercaliper di bagian tengah yang paling kendor dengan standart clearance 20

– 30 mm. Apabila kekencangan buka grease fitting kemudian biarkan grease

Page 29: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

15

keluar sampai standart clearance yang sudah ditentukan. Setelah itu tutup

kembali.

Gambar 2.13Adjust Tension Track

Gambar 2.14Adjust Track

Factor factor Penyebab-penyebab keausan pada komponen Undercarriage:

Keausan pada undercarriage sangat sering terjadi, ada banyak penyebab

keausan pada undercarriage terutama faktor lingkungan, operasi dan aplikasi.

Dengan mengetahui penyebab keausan maka akan diperoleh perbaikan-perbaikan

yang lebih baik. Berikut merupakan faktor-faktor penyebab keausan yang terjadi

pada Undercarriage.

Beberapa faktor external yang mempengaruhi laju keausan undercarriage,

diantaranya adalah:

Kondisi tanah dan dataran ( Apa yang di kerjakan mesin).

Pada umumnya kondisi tanah dan dataran tidak dapat di kontrol karena sudah

terbentuk dengan sendirinya. Kondisi tanah yang mempengaruhi keausan

undercarriage di antaranya adalah:

Page 30: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

16

a.) Tingkat kekasaran tanah

Tingkat kekasaran tanah di klasifikasikan menjadi 3 bagian:

1) High (tinggi) Merupakan tanah basah yang mengandung banyak partikel-

partikel keras, kaku dan tajam.

2) Moderate (moderat) Merupakan tanah lembab dan ringan yang mengandung

proporsi partikel-partikel yang keras, kaku dan tajam.

3) Low (rendah) Merupakan tanah kering atau batu yang mengandung sedikit

proporsi partikel-partikel yang keras, kaku dan tajam.

Akibat yang dapat di timbulkan karena tingkat kekasaran yang tinggi adalah

keausan terutama pada komponen bushing, grouser, link dan roller.

b) Faktor benturan/impact variable

Faktor benturan yang di dasarkan oleh kondisi tanah dan dataran juga digolongkan

menjadi 3 golongan:

1) High (tinggi) Permukaan dataran yang keras yang tidak dapat di tembus, yang

tonjolan di atas permukaan selalu tetap berukuran 6” atau lebih.

2) Moderate (moderat) Permukaan dataran yang sebagian dapat di tembus, yang

tonjolan di atas permukaannya berukuran sekitar 3”

3) Low (rendah) Permukaan dataran yang seluruhnya dapat di tembus.

Akibat yang dapat di timbulkan akibat benturan adalah problem-problem

struktural seperti pembengkokan (bending), cracking (keretakan), breaking

(pecah), terpotong-potong (chipping), dan spalling. Jika faktor benturan ini

berbarengan dengan tingkat kekasaran tanah yang tinggi maka menyebabkan

tingkat keausan pada undercarriage akan lebih cepat.

1. Tingkat pelekatan (Packing)

Menggambarkan suatu kondisi dimana material melekat, atau mengumpul di

antara komponen undercarriage yang bergerak. Akibat yang dapat di timbulkan

karena packing adalah:

1) Dapat mengakibatkan menyatunya suku cadang (mating parts) contohnya

terjadi packing pada daerah carier roller yang berkelanjutan, ini akan

mengakibatkan carrier roller macet.

Page 31: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

17

2) Particle-particle abrasive akan terikat pada komponen yang bergerak, ini

mengakibatkan meningkatnya laju ke-ausan.Umumnya packing effect tidak

dapat di kontrol kecuali dengan melakukan pembersihan di area sekitar

undercarriage secara terus menerus.

3) Kondisi penerapan/application.

Yang di maksud penerapan di sini ialah kondisi kerja seperti apa yang biasa

dilakukan oleh alat berat tsb sesuai dengan jenis-nya. Kondisi-kondisi kerja ini

juga mengakibatkan ke-ausan di sekitar undercarriage.

2.5 Sensor Ultrasonic HC-SR04

Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang

berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik.

Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm - 4m dengan

akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin

Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger

keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari

benda. Piezoelektrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi

mekanik. Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik

ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik

diterapkan, maka material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan

mekanis. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen

piezoelektrik yang sama, maka dapat digunakan sebagai transmitter dan

receiver.

Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar

gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz) yang

dibangkitkan dari sebuah osilator.Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus

dibuat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dil anjutkan menuju

penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen RLC / kristal

tergantung dari disain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan

memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi

reaksi mekanik sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai

dengan besar frekuensi pada osilator.

Page 32: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

18

Receiver terdiri dari transduser ultrasonik meng gunakan bahan piezoelektrik,

yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari

transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang

langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh karena bahan piezoelektrik

memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik akan membang kitkan

tegangan listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi yang resonan

dan akan menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut.

Gambar 2.15 Sensor Ultrasonic HC-SR04

Cara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan

positif pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step

sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima

pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal

tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan

untukmenentukanjarak benda tersebut.Rumus untuk menghitungnya sudah saya

sampaikan di atas. Berikut adalah visualisasi dari sinyal yang dikirimkan oleh

sensor HC-SR04.

Gambar 2.16Timmimg Diagram Pengoperasian Sensor Ultrasonic HC-

SR04

Page 33: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

19

Sensor Ultrasonic ini merupakan salah satu sensoryang dapat

melakukan pengukuranjarak. Pengukuran jarak yang dilakukan oleh sensor ini

termasuk mutakhir, yaitu tidak menggunakan sistem kontak langsung terhadap

benda yang akan diukur jaraknya. Artinya modul HC-SR04 tidak secara

langsung menyentuh benda yang diukur, melainkan menggunakan gelombang

ultrasonic untuk mengetahui jarak benda yang akan diukur. Sensor ini sendiri

memiliki spesifikasi pengukuran elektrik parameter sebagai berikut :

1. Memerlukan tegangan 5 V DC untuk melakukan kerja.

2. Memerlukan arus sebesar 15 mA untuk melakukan kerja.

3. Frekuensi yang dihasilkan sebesar 40 Hz.

4. Maximum range yang dapat dijangkau oleh HC-SR04 adalah

400 cm (4m), O HC-SR04 adalah sebesar 2 cm sehingga range

ukurnya adalah 2 cm < range >400 cm.

5. Sensor dapat mengukur dalam jangkauan sudut sebesar 15

derajat.

Pemanfaatan teknologi saat ini sangat berpengaruh pada kehidupan

manusia sehari-hari. Mulai dari teknologi yang paling kecil sampai pada yang

sangat canggih.

Untuk melakukan sebuah unjuk kerja, sensor ultrasonik tipe HC-SR04

harus dikonfigurasikan menggunakan pin-pinnya.

VCC terhubung ke tegangan 5 volt DC.

TRIG untuk mengirim gelombang ultrasonic.

ECHO untuk menerima pantulan gelombang Ultrasonic.

GND terhubung ke ground.

Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip

pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu

objek tertentu di depannya, frekuensi kerjanya pada daerah diatas gelombang

suara dari 40 KHz hingga 400 KHz. Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit,

yaitu unit pemancar dan unit penerima.Di dalam robotika, sensor sonar

mempunyai tiga tujuan yang berbeda, tetapi berhubungan,yaitu : Penghindaran

rintangan(Obstacleavoidance), Pemetaan sonar (Sonar Mapping) dan

Pengenalan objek (Object recognition). Prinsip Kerja dari sensor ultrasonik

Page 34: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

20

yaitu, sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal yang dipancarkan

tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal / gelombang bunyi dengan

kecepatan bunyi yang berkisar 340 m/s. Setelah sinyal tersebut sampai di

penerima ultrasonik, kemudian sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung

jaraknya. Sensor jarak ultrasonik ping adalah sensor 40 khz produksi parallax

yang banyak digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas. Sensor HC-

SR04 adalah sensor ultrasonik yang diproduksi oleh Devantech.Sensor ini

merupakan sensor jarak yang presisi. Dapat melakukan pengukuran jarak 2 cm

sampai 4 meter dan sangat mudah untuk dihubungkan ke mikrokontroler

menggunakan sebuah pin input dan pin output. Banyak hal yang dapat kita

lakukan untuk mengetahui suatu besaran dalam listrik.salah satunya adalah

melakukan pengukuran. Listrik merupakan elemen elektron yang senantiasa

bergerak dari satu potensial ke potensial lainnya (pada satu sumber arus

listrik).Pengukuran listrik ditujukan sebagai sarana analisis bagi sebagian orang

serta sebagai acuan ilmu pengetahuan bagi awam.Analisis tersebut berkaitan

dengan tujuan bagi ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kebanyakan

pengukuran dilakukan di bidang keteknikan dan ilmu pengetahuan

alam.Pengukuran yang baik biasanya dilakukan secara terstruktur, baik dari

segi metodologi maupun penerapan berbagai standar-standar yang berlaku.

Pengukuran dalam bidang keilmuan biasanya dilakukan di tempat tertentu,

misalkan laboratorium. Percobaan kali ini akan membahas mengenai

mekanisme kerja dari multimeter. Selain itu, kita juga akan membahas lebih

lanjut mengenai sistematika pemasangan multimeter di berbagai sistem

pengukuran besaran utamalistrik. Fungsi listrik disini adalah sebagai

pembangkit sinyal pada sensor ultrasonik HC-SR04. Seperti spesifikasi sensor

yang telah tertera dalam datasheet sensor. Listrik yang digunakan adalah listrik

searah atau direct current.

2.6 Arduino Uno R3

Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan (development board)

mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Disebut sebagai papan

pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai arena

Page 35: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

21

prototypingsirkuit mikrokontroller. Dengan menggunakan papan pengembangan,

anda akan lebih mudah merangkai rangkaian elektronika mikrokontroller

dibanding jika anda memulai merakit ATMega328 dari awal di breadboard.

Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin

inputanalog, menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header

ICSP dan tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang diperlukan untuk

mendukung sebuah rangkaian mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya

ke komputer dengan kabel USB atau diberi power dengan adaptor AC-DC atau

baterai, anda sudah dapat bermain-main dengan Arduino UNO anda tanpa

khawatir akan melakukan sesuatu yang salah. Kemungkinan paling buruk

hanyalah kerusakan pada chip ATMega328, yang bisa anda ganti sendiri dengan

mudah dan dengan harga yang relatif murah.

Gambar 2.17 Arduino UNO R3

( Sumber : http://ecadio.com )

Kata " Uno " berasal dari bahasa Italia yang berarti "satu", dan dipilih untuk

menandai peluncuran Software Arduino (IDE) versi 1.0. Arduino. Sejak awal

peluncuran hingga sekarang, Uno telah berkembang menjadi versi Revisi 3 atau

biasa ditulis REV 3 atau R3. Software Arduino IDE, yang bisa diinstall di

Windows maupun Mac dan Linux, berfungsi sebagai software yang membantu

anda memasukkan (upload) program ke chip ATMega328 dengan mudah.

Page 36: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

22

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno R3

Uraian Keterangan

Chip mikrokontroller ATmega328P

Tegangan operasi 5V

Tegangan input (yang

direkomendasikan, via jack DC) 7V - 12V

Tegangan input (limit, via jack

DC) 6V - 20V

Digital I/O pin 14 buah, 6 diantaranya menyediakan PWM

Analog Input pin 6 buah

Arus DC per pin I/O 20 Ma

Arus DC pin 3.3V 50 Ma

Memori Flash 32 KB, 0.5 KB telah digunakan untuk

bootloader

Uraian Keterangan

SRAM 2 KB

EEPROM 1 KB

Clock speed 16 Mhz

Dimensi 68.6 mm x 53.4 mm

Berat 25 g

2.7 LCD (Liquid Cristal Display)

LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik

yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak

menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya

terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal

Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf,

angka ataupun grafik.

Page 37: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

23

Gambar 2.18Liquid Cristal Display

( Sumber: http://elektronika-dasar.web.id )

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang

berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).

Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori

dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :

a) DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori

tempat karakter yang akan ditampilkan berada.

b) CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan

memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari

karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

c) CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori

untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut

merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh

pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga

pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat

merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.

a) Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari

mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses

penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)

dapat dibaca pada saat pembacaan data.

b) Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau

ke DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut

ke DDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

Page 38: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

24

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)

diantaranya adalah :

a) Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin

ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat

dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler

dengan lebar data 8 bit.

b) Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang

menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low

menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high

menunjukan data.

c) Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low

tulis data, sedangkan high baca data.

d) Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

e) Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin

ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan

dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5

Volt.

2.8 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi

untukmengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip

kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari

kumparanyang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut

dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke

dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena

kumparan dipasang pada diafragma makasetiap gerakan kumparan akan

menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar

yang akan menghasilkan suara.

Pada gambar 2.20 merupakan 2 macam buzzer yaitu buzzer aktif dan

pasif. Buzzer aktif adalah buzzer yang mempunyai suaranya sendiri, sehingga

buzzer jenis ini dapat berdiri sendiri, cukup menghubungkannya ke listrik dan

terdengar suara tanpa perlu tambahan rangkaian oscilator. Buzzer pasif adalah

buzzer yang tidak mempunyai suaranya sendiri. Sehingga perlu ditambahkan

Page 39: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

25

suara atau nada. Dibutuhkan rangkaian oscilator untuk membangkitkan suara

buzzer pasif. Salah satu contoh buzzer pasif yaitu speaker.

Gambar 2.19 Aktif Buzzer& Pasif Buzzer

Sumber : (Ulum, Bahar. 2017)

2.9 LED (Light Emitting Diode)

LED adalah komponen yang dapat memancarkan cahaya ketika di berikan

tegangan.LED merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan semi konduktor.

Warna-warna cahaya yang di pancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan

semikonduktor yang dipegunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah

yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV

ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Gambar 2.20 Light Emitting Diode

Cara kerja :

Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang

terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang

memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya

Page 40: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

26

akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari

Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga

menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam

semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity)

pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan

yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari

Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan

berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang

bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan

melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri

tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat

mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

2.10 Saklar Toggle.

Saklar toggle adalah bentuk saklar yang paling sederhana, dioperasikan

oleh sebuah tuas/toggle yang dapat ditekan ke atas atau ke bawah. Saklar toggle

yang sederhana memiliki dua buah terminal, yang mengindikasikan bahwa

saklar-saklar ini memiliki kontak jenis single pole single throw atau satu kutub

satu arah, yang biasanya disingkat dengan istilah saklar SPST.

Saklar toggle beban besar (heavy duty), memiliki kemampuan untuk

menyambungkan arus hingga sebesar 10A AC. Saklar-saklar toggle beban

besar sering kali digunakan untuk mensaklarkan pasokan listrik dari sumber

PLN ke berbagai peralatan dan perangkat listrik. Akan tetapi, saklar-saklar

jenis ini juga dapat digunakan untuk menyambungkan arus listrik yang lebih

kecil, pada umumnya digunakan pada rangkaian elektronika.

Berdasarkan pole dan throw, jenis saklar toggle dibedakan menjadi:

1. SPST, yaitu Saklar ON/OFF yang paling sederhana dengan hanya

memiliki 2 Terminal. Contohnya Saklar Listrik ON/OFF pada lam

2. SPDT, yaitu Saklar yang memiliki 3 Terminal. Saklar jenis ini dapat

digunakan sebagai Saklar Pemilih. Contohnya Saklar pemilih Tegangan

Input Adaptor yaitu 110V atau 220V.

Page 41: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

27

3. DPST, yaitu saklar yang memiliki 4 Terminal. DPST dapat diartikan

sebagai 2 Saklar SPST yang dikendalikan dalam satu mekanisme.

4. DPDT, yaitu saklar yang memiliki 6 Terminal. DPDT dapat diartikan

sebagai 2 Saklar SPDT yang dikendalikan dalam satu mekanisme.

Gambar 2.21 Jenis Saklar Toggle Berdasarkan Pole dan Throw

Sumber : (Kho, Dickson. 2017

2.11 Diagram Block

Diagram blok adalah diagram dari sebuah sistem, dimana bagian utama

atau fungsi yang diwakili oleh blok-blok yang dihubungkan dengan garis, yang

menunjukkan hubungan dari blok. Suatu penyajian bergambar dari fungsi yang

dilakukan oleh tiap komponen dan aliran sinyalnya. Dalam suatu diagram blok,

semua variable sistem saling dihubungkan dengan menggunakan blok

fungsional seperti pada gambar 2.34. Diagram blok mengandung informasi

perilaku dinamik tetapi tidak mengandung informasi mengenai konstruksi fisik

dari sistem. Oleh karena itu, beberapa sistem yang berbeda dan tidak

mempunyai relasi satu sama lain dapat dinyatakan dalam diagram blok yang

sama. Diagram blok suatu sistem adalah tidak unik. Suatu sistem dapat

digambarkan dengan diagram blok yang berbeda bergantung pada titik pandang

analisis.

Page 42: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

28

Gambar 2.22 Contoh Diagram Block

Page 43: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah field research yaitu penelitian lapangan yang

melibatkan pengumpulan data primer atau informasi yang benar dan terkait

dengan kondisi nyata yang ada di lapangan dengan metode experiment.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Workshop Politeknik Negeri

Balikpapan, Kalimantan Timur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April

2018 – Juni 2018.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

Penelitian ini membutuhkan peralatan dan bahan untuk membantu

dalam penelitian diantaranya sebagai berikut :

3.3.1 Alat

Alat yang di perlukan dalam penelitian adalah:

Tabel 3.1 Daftar Tabel Alat

NO Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1 Obeng Plus (+) 1 Buah

2 Obeng Minus (-) 1 Buah

3 Bor Listrik PCB 1 Buah

4 Tang kombinasi 1 Buah

5 Tang Potong 1 Buah

6 Gergaji Besi 1 Buah

7 Multimeter Analog 1Buah

8 Multimeter Digital 1 Buah

9 Solder 20-80 volt 1 Buah

10 penggaris kayu 1 meter 1 Buah

Page 44: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

30

3.3.2 Bahan

Bahan yang di perlukan dalam penelitian adalah:

Tabel 3.2 Daftar Tabel Bahan

NO Nama Bahan Spesifikasi Jumlah

1 Plat Besi 1 M 1 Buah

2 Baut 1,5 mm 20 Buah

3 Mur 1,5 mm 20 Buah

4 Amplas No.800 1 Buah

5 Timah Sold - 1 Roll

6 Kabel - 5 M

7 Mata Bor 0,8-1,5 mm 1Buah

8 Maghnet - 2 Buah

9 Besi Bulat - 4 Buah

3.3.3. Komponen

Komponen yang di perlukan dalam penelitian adalah:

Tabel 3.3 Daftar Tabel Komponen

3.4 Diagram Alir Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis memerlukan gambaran penelitian

sepertidiagram alir untuk mempermudah pembaca maupun penulis untuk

memahami masalah yang diangkat oleh penulis.

Diagram alir penelitian tersebutdigambarkanpada gambar

3.1sebagaiberikut :

NO Nama Komponen Spesifikasi Jumlah

1 Arduino Uno R3 1 Buah

2 Ultrasonic HC-SR04 1 Buah

3 LCD 2X16 1Buah

Page 45: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

31

No

O

YES

Gambar : 3.1 Diagram Alir Rancangan Penelitian

Sesuai dengan diagram alir pada gambar 3.1 diatas terdapat beberapa

tahapan untuk melakukan penelitian yaitu :

Start

Studi Literatur

Pembuatan Alat

Finish

Berfungsi?

Buku Referensi Buku

Perancangan Modifikasi

Observasi

Pengujian Alat

Internet

Kesimpulan

Hasil dan Pembahasan

Page 46: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

32

1. Tahap observasi

Tahap peneliti mengumpulkan data-data terkait dengan proses pengukuran

link pitch, dengan metode dan alat yang biasa digunakan untuk melakukan

pengukuran link pitch.

2. Tahap studi literature

Tahap ini peneliti mengumpulkan data dari buku-buku referensi mengenai

Basic Maintanance, Arduino, sensor ultrasonik dan Undercarriage system,

dan internet. Data-data dari sumber tersebut akan dikelola sebagai bahan

referensi pembuatan rancang bangun alat ukur link pitch menggunakan

Sensor Ultrasonik.

3. Tahap perancangan alat

Tahap ini peneliti merancang alat ukur link pitch berdasarkan data-data

yang telah dikumpulkan dari tahap observasi hingga tahap studi literature.

ada 2 bagian dari perancangan design alat yaitu perancangan

mekanikuntuk membuat stand alat dengan menggunakan software

Autocaddan perancangan elektronik untuk membuat skematik dengan

menggunakan software Proteus ISIS.

4. Tahap pembuatan

Tahap ini peneliti membuat rancang bangun alat ukur link pitch

menggunakan sensor ultrasonik berdasarkan hasil rancangan yang telah

dibuat. Dimulai dari membuat rangkaian sesuai dengan hasil rancangan

skematik, membuat stand hingga menjadi sebuah alat.Untuk pembuatan

listing program di lakukan hingga berhasil, ketika berhasil di lanjutkan

dengan melakukan pengujian rangkaian alat satu per satu. Dan pembuatan

stand yang bertujuan sebagai wadah / tempat sensor ultrasonik untuk

mengukur jarak

5. Tahap pengujian

Tahap ini peneliti melakukan pengujian terhadap alat yang telat dibuat

untuk mengetahui alat berfungsi dengan baik atau tidak. Pengujian hasil

akurasi ini di lakukan dengan cara menggunakanfernier caliper ( jangka

sorong ), dan Pengujian alat akan dilakukan deangan cara mengukur link

Page 47: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

33

pitch pada unit excavator PC 200-7 yang ada di workshop teknik mesin

sebanyak kurang lebih 30 kali. Selanjutnya hasil pengukuran diuji

menggunakan statistic normalitas data. Apabila sebaran data hasil

pengukuran berdistribusi normal, maka alatukur tersebut dapat dikatakan

akurat. Jika hasilnya tidak normal, maka perlu dilakukan modifikasi atau

perbaikan sampai hasil pengukuran berdistribusi normal. Ketika pengujian

berhasil di lanjutkan dengan pengoperasian alat sehingga dapat bekerja

dengan sempurna.

6. Tahap hasil dan pembahasan

Tahap ini peneliti melakukan pembahasan mengenai hasil pengujian

rancang bangun alat ukur link pitch menggunakan sensor ultrasonic HC-

SR04. Membahas cara kerja alat tersebut, membahas hasil pengujian alat,

dan membahas proses pembuatan alat.

7. Tahap kesimpulan dan saran

Tahap ini peneliti menyimpulkan hasil pengujian alat tersebut dan juga

memberikan saran kepada peneliti yang akan meneruskan penelitian ini

lebih jauh.

3.5 Jadwal Penelitian

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan

3 4 5 6

1 Observasi

2 Membuat proposal tugas akhir

3 Seminar proposal tugas akhir

4 Merancang Alat

5 Membuat Alat

6 Uji coba Alat

7 Menganalisa data

8 Membuat laporan tugas akhir

9 Ujian Tugas akhir

Sumber : Dokumen Pribadi

Keterangan :

: Sudah Dilakukan

: Belum Dilakukan

Page 48: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Observasi

Seperti yang di jelaskan pada latar belakang bahwa pengukuran Link

pitchdi lakukan untuk mengetahui keausan pin bagian dalam yang saling

bergesekan satu sama lain, semakin lama usia pakai komponen, maka panjang link

pitch akan semakin bertambah. Pengukuran ini dilakukan dengan cara

mengencangkan track lalu mengukur 5 pin dan 4 shoeyang merupakan panjang

link pitch. Sampai saat ini, pengukuran link pitch masih menggunakan alat ukur

manual yaitu meteran atau penggaris, dimana pada saat melakukan pengukuran

membutuhkan main power lebih dari satu, dan meteran atau penggaris sering kali

bergeser sehingga menyebabkan hasil pembacaan pengukuran tidak akurat.Untuk

mencegah potensi tersebut, maka dibutuhkanlah alat ukur link pitch menggunakan

Sensor Ultrasonic, berfungsi untuk melakukan pengukuran secara otomatis yang

bertujuan untuk memonitoring keausan komponen undercarriagesehingga waktu

penggantian dapat di rencanakan secara tepat.

Gambar 4.1 Pengukuran Link Pitch dengan Meteran

4.2 StudyLiteratur

Berdasarkan sistem kerja alat ukur yang akan di rancang, maka di

butuhkanundercarriage system yang bertujuan untuk mengetahui posisi

komponen yang akan dilakukan proses pengukuran. Selain itu alat ukur tersebut

membutuhkan arduino sebagai controller maka harus mengetahui bahsa

pemprograman untuk melakukan pemprograman arduino.

Page 49: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

35

4.3 Perancangan Alat

Ada 2 jenis perancangan dalam perancangan alat ukur link pitch yaitu

perancangan sistem elektronik berupa skematik eliktrik dan berupa casingdan

stand alat ukur link pitch.

4.3.1 PerancanganDiagram Block

Perancangan Alat ini bertujuan untuk menjelaskan proses sistem aplikasi

Alat Ukur Link Pitch menggunakan sensor ultrasonic secara lebih detail, pada

gambar 4.2 merupakan diagram block alat ukur. Dimana terdiri dari tiga bagian

yaitu input, proses, dan output, yang berperan sebagai input pada alat ini yaitu

sensor ultrasonic dan baterai sebagai sumber tenaga bagi sistem. Yang berperan

sebagai process adalah arduino yaitu microcontroller, lalu sebagai output adalah

buzzer yang akan mengeluarkan peringatan berupa suara, LCD menampilkan hasil

berupa tulisan dan LED sebagai lampu indicator.

Gambar 4.2 Diagram Block Rancangan Alat

Pada gambar 4.3 memperlihatkan diagram alir dari sistem alat ukur. Pada

saat sensor ultrasonic telah aktif, sensor akan memancarkan sinyal gelombang

ultrasonic kemudian mendeteksi jarak yang akan di input dan di proses melalui

Arduino. Apabila jarak mulai 0 – 3000 mm lampu LED hijau akan menyala,

sedangakan jika jarak tidak sesuai standar yang telah di tentukan pada arduino,

maka buzzerakan berbunyi dan lampu LED merah akan menyala. Dari hasil

proses tersebut, hasil pengukuran untuk mengukur jarak yang telah di buat akan di

tampilkan pada LCD. Adapun diagram alur sistem kerja alat dimaksud adalah

sebagai berikut :

Page 50: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

36

Gambar 4.3 flow chart sistem kerja alat

Mulai

Tampilkan hasil

jarak ke LCD

Selesai

Jarak standar

0-3000mm

sesuai

Tidak sesuai

sesuai Lampu led merah

dan Buzzer

Lampu led

hijau

Inisialisasi

Pembacaan Input Arduino

Pembacaan Sensor Ultrasonic

Page 51: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

37

4.3.2 Perancangan Sistem Mekanik

Setelah melakukan perancangan diagram block, selanjutnya melakukan

perancangan design autocad

Gambar 4.4Sketsa Gambar Mekanikal

keterangan:

1. Sensor ultrasonic

2. Case microcontroller

3. Objek pembatas

Gambar 4.4 merupakan gambar sketsa dari alat dan penempatan sensor

ultrasonic yang akan diaplikasikan pada unit. Terlihat dari keterangan nomor (1)

dari gambar 4.4 merupakan posisi sensor ultrasonic yang akan membaca jarak

antara lima pin. Jarak maksimal yang di baca dari sensor ini adalah 3000mm,

apabila jarak melebihi maka pembacaan sensor ultrasonic akan tidak akurat dan

buzzer akan bunyi. Untuk nomor (2) merupakan case dari sistem alat ukur sensor

ultrasonic yang berisi microcontroller dan komponen-komponen lainnya. Dan

gambar nomor (3) merupakan objek yang berfungsi sebagai pembatas pembacaan

dari sensor ultrasonic tersebut.

Pada gambar 4.5 merupakan perancangan stand yang akan di buat yang terdiri dari

dua buah stand yang bertujuan untuk mencari titik tengah pada bushing, stand

pertama untuk meletakkan sensor ultrasonic dan stand yang kedua sebagai

pembatas pembacaan dari sensor ultrasonic.

2

1

3

Page 52: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

38

Gambar 4.5stand alat ukur

4.4 PembuatanAlat

Setelah proses perancangan alat ukur link pitch maka proses selanjutnya

adalah proses pembuatan alat.Sebelum melakukan perkerjaan/peroses pembuatan

alat, penulis melakukan analisis potensi bahaya /Job Safety Analysissebagai

berikut :

Tabel 4.1 Job Safety Analysis pembuatan alat ukur

No. Uraian perkerjaan Potensi bahaya Tindakan

1 Persiapan alat dan

bahan yang akan

di gunakan

1. Tergores

2. Terpeleset

3. Tersandung

1. Gunakan APD standar

2. Perhtikan kondisi lantai

tempat kerja

3. Bersihkan tempat kerja dari

benda yang berserakan

2 Memakai gergaji 1. Tangan tergores 1. Gunakan sarung tangan

3 Menggunakan

mesin bor

1. Terkena gram

‘sisa pengeboran

2. Benda kerja ikut

terputar saat

pengeboran

1. Gunakan safety glass

2. Perhatikan posisi benda kerja

yang di bor.

4 Menggunakan

mesin grinda

1. Grinda terlempar 1. Hati-hati dalam

penggunaan

2. Jangan terburu-buru

4 Penggunaan lem 1. Lem terkena 1. Gunakan lem secukupnya

Page 53: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

39

tembak tangan

2. Terkena setrum

2. Perhatikan kondisi alat yang

dipakai

5 Melakukan

penyolderan

1. Tersengat lisrik

2. Tekena elmen

panas

1. Perhatikan kondidsi alat yang

di gunakan

2. Hati-hati dalam penggunaan

alat

4.4.1 Langkah Pembuatan Sistem Elektrik

Berikut proses pembuuatan sistem elektrik alat ukur link pitch adalah

sebagai berikut :

1. Mempersiapkan alat dan bahan sesuai dengan perencanaan yang telah di buat.

2. Merangkai komponen-komponen sesuai design.

Gambar 4.6Rangkaian alat ukur link pitch

Keterangan :

1. Sensor Ultrasonic HCSR04

2. Arduino

3. Liquid qristal display (16X2)

4. Buzzer

5. LED

6. Switch on/of

7. Baterai

Page 54: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

40

Pada gambar di bawah merupakan gambar rangkaian alat ukur link pitch.

Alat ini memilik 6 buah komponen elektronik yang dirangkai menjadi sebuah

alat. Setiap komponen mempunyai fungsi tersendiri. Sensor Ultrasonic sebagai

inputan dari arduino yang berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol

gelombang ultrasonic. Sensor ultrasonic ini memiliki 4 pin yaitu pin VCC untuk

listrik positif yang terhubung pada port 5, pin trigger untuk mengirim keluarnya

sinyal dari sensor yang terhubung pada arduino yang terhubung pada port 12, pin

echo untuk menangkap sinyal yang di pantulkan dari benda yang terhubung pada

arduino yang terhubung pada port 11, dan GND untuk groundnya terhubung pada

port GND sedangkan arduino sebagai microcontroller dari alat ini. LCD berfungsi

sebagai output dari arduino yang akan mengeluarkan hasil dari pengukuran

tersebut.Buzzer dan LED sebagai indicator untuk mendeteksi jarak aman atau

tidaknya pembacaan dari sensor tersebut. jika jarak aman maka LED berwarna

hijau akan menyala, Sedangkan jika jarak melebihi batas dari pembacaan sensor

ultrasonic LED berwarna merah akan menyala dan buzzer akan bunyi.

3. Memprogram arduino menggunakan software Arduino IDE seperti yang

terlihat pada gambar 4.7

Gambar 4.7 Memprogram rangkaian yang telah dibuat

Langkah pertama untuk memulai pemprograman yatu buka terlebih dahulu

software Arduino IDE. Tuliskan program ke dalam sketch seperti dibawaah ini:

#include <Wire.h>

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

Tambahkan konfirmasi LCD, perhatikan koneksi LCD dengan pin arduino:

LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F,16,2);

Page 55: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

41

Bagian deklarasi awal digunakan untuk mendeskripsikan variable-variable

yang akan di gunakan dalam program utama dan juga untuk menambah file-file

program yang di butuhkan untuk menjalankan program utama antara lain:

const int trigPin=12;

const int echoPin=11;

pada void setup kita atur yang di gunakan sebagai input dan output.

Sebagai input adalah echo, dan sebagai output adalah trigger. Selain itu pada

void setup yaitu di void loop menyetel pengaturan awal yaitu LCD akan

menampilkan tulisan “ jarak link pitch “ dan buzzer akan berbunyi selama 1

detik jika jarak melampaui batas standar yang sudah di program pada arduino.

void setup()

{

lcd.backlight();

pinMode (trigPin, OUTPUT);

pinMode (echoPin, INPUT);

Serial.begin (9600);

}

void loop() {

digitalWrite (trigPin,LOW);

delayMicroseconds (2);

digitalWrite (trigPin, HIGH);

delayMicroseconds (10);

digitalWrite (trigPin, LOW);

duration = pulseIn (echoPin, HIGH);

duration1 = pulseIn(ECHO_PIN,HIGH);

duration2 = pulseIn(ECHO_PIN,HIGH);

keausanPin = (194.25 - (duration1*0.170));

hasilPengukuran = (duration1*0.170);

wormRate = (((194.25 - (duration1*0.170))/(194.25 - 190.15))*1);

if (hasilPengukuran < 190.15)

{

Serial.println(hasilPengukuran); //menampilkan jarak ukur

Page 56: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

42

delay(1000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("hasil pengukuran ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(hasilPengukuran);

lcd.print(" mm");

delay(3000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("keausan pin ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(keausanPin);

lcd.print(" mm");

delay(3000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("worm rate ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(wormRate);

lcd.print(" % ");

delay(1000);

}

else

{

Serial.println(hasilPengukuran); //menampilkan jarak ukur

delay(1000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("hasil pengukuran ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(hasilPengukuran);

Page 57: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

43

lcd.print(" mm");

delay(3000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("keausan pin ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(keausanPin);

lcd.print(" mm");

delay(3000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("worm rate ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(wormRate);

lcd.print(" % ");

delay(1000);

}

setelah membuat program tersebut selanjutnya klik verify untuk

memastikan kode tidak ada yang eror sebelum di-upload. Setelah selesai maka

pilih menu tool pilih port yang tersambung dengan arduino dan ubah board ke

Arduino/Genuino Uno, setelah itu klik upload dan tunggu beberapa saat

sampai sketch ter-upload dalam arduino.

Page 58: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

44

Gambar 4.8Sketch pemprograman

4. Melakukan pengetesan untuk memastikan alat bekerja sesuai dengan program

yang telah di upload.

Gambar 4.9 Pengetesan Hasil Pemprograman

Pada gambar 4. Merupakan pengetesan hasil pemprograman dimana mengetes

buzzer, LED, dan LCD ketika sensor di lakukan pengetesan. Setelah melakukan

pengetesan terlihat bahwa pemprograman pada arduino sudah sesuai dengan kode

yang di masukan pada arduino. Dan langkah terakhir adalh membersihkan area

tempat kerja setelah selesai pembuatan.

4.4.2 LangkahPembuatanCasing

Berikut proses pembuatan alat ukur link pitchadalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

Page 59: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

45

2. Mengukur, menandai bahan sesuai dengan ukuran, dan prosespembuatan

kotak untuk penempatan berbagai komponen dengan panjang, seperti yang

terlihat pada gambar 4.10

Gambar 4.10 proses pembuatan kotak

3. Melakukan pengeboran sesuai dengan design.

4. Mengaplas bagian yang tajam setelah dilakukan pemotongan.

5. Memasukkan komponen elektronik yang telah dibuat ke dalam casing

6. Proses pengoneksian pin arduino ke sensor ultrasonik.

Gambar 4.11 pengoneksian sensor ultrsonic

7. Proses pengoneksian pin arduino ke LCD.

Gambar 4.12 pengoneksian LCD

8. Menyatukan mika yang telah di potong dengan lem dan memastikan semua

komponen telah terkoneksi dan berfungsi dengan benar.

Page 60: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

46

Gambar 4.13 perakitan alat

9. Membersihkan tempat kerja

Pada gambar 4.14 merupakan hasil perakitan komponen

keseluruhan.Langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian alat

untuk memastikan apakah alat tersebut dapat berfungsi dengan baik atau

tidak.

Gambar 4.14 Hasil Perakitan Komponen

4.4.3 PembuatanStand

Setelah melakukan pembuatan casing yang berfungsi untuk melindungi

komponen-komponen elektrik, maka selanjutnya melakukan pembuatan stand

pada alat ukur. Berikut proses pembuatan stand alat ukur link pitch adalah sebagai

berikut:

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang di butuhkan.

2. Mengukur dan menandai bahan yang sesuai dengan ukuran, seperti yang

terlihat pada gambar 4.15.

Page 61: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

47

Gambar 4.15 Pengukuran Bahan

3. Lakukan pemotongan plat setebal 5mm sesuai dengan ukuran, seperti yang

terlihat pada gambar 4. 16

Gambar 4.16 Pemotongan Bahan

4. Mengamplas plat bagian yang tajam setelah di lakukan pemotongan.

5. Melakukan pengelasan dan Melakukan pengeboran sesuai dengan design plat.

6. Merangkai plat yang sudah di lakukan pengelasan dan pengeboran.

7. Membersihkan tempat kerja.

4.5 PengujianAlat

Setelah alat ukur dibuat sesuai dengan rancangan, maka tahap selanjutnya

adalah melakukan pengujian alat. Ada 2 macam pengujian yang akan dilakukan

Page 62: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

48

yaitu pengujian akurasi hasil pengukuran dengan menggunakan vernier caliper(

janla sorong ) dan pengujian langsung pada unit PC200-7. Berikut ini langkah-

langkah pengujian alat ukur link pitch pada PC200-7 :

4.5.1 Pengujianakurasi Alat ukur.

Sebelum melakukan pengujian pada unit secara langsung, maka dilakukan

pengujian akurasi alat ukur dengan menggunakan vernier caliper(jangka sorong).

Pengujian ini di lakukan untuk mengetahui kerja alat, proses pengujian alat di

lakukan dengan cara mengukur jarak/panjang objek tertentu yang telah di ukur

jaraknya terlebih dahulu. Artinya, objek di letakkan pada jarak tertentu, sehingga

secara otomatis sensor akan menampilkan jarak pada benda tersebut. .

Gambar 4.17 pengujiaanakurasi alatukur

Tabel di bawah merupakan hasil pengujian akurasi alat ukur menggunakan

jangka sorong dan membandingkan dengan alat ukur sensor ultrasonic, sehingga

di ketahui bahwa hasil tingkat keakurasian pada alat alat ukur dengan hasil rata

rata 0.3 mm.

Page 63: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

49

Tabel 4.1Hasil PengujianAkurasi Alat Ukur

4.6 Pengujian Alat Ukur Pada Unit PC 200-7

Sebelum melakukan pengujian, pertama kita siapkan alat dan bahan yang

di butuhkan seperti tool books, penggaris, stand, dan alat ukur.selanjutnya

melakukan pemasangan stand pada komponen undercarriage yaitu bushing agar

sensorultrasonic berada pada titik tengah, setelah mendapatkan titik tengah

kemudian melakukan pengujian pada unit PC200-7 dan selanjutnya melakukan

pengukuran dengan mistar 1 kali dan alat ukur sensor ultrasonic sebanyak kurang

lebih 10 kali percobaan.

Page 64: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

50

Gambar 4.18 PemasanganAlat Ukur Link Pitch

4.8 Hasil Pengujian

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Alat Ukur

No Jarak

Sensor

Jarak

penggaris/mistar

Selisih

1 780 mm 780 mm 0 mm

2 780 mm 780 mm 0 mm

3 780 mm 780 mm 0 mm

4 780 mm 780 mm 0 mm

5 781 mm 780 mm 1 mm

6 780 mm 780 mm 0 mm

7 780 mm 780 mm 0 mm

8 781 mm 780 mm 1 mm

9 780mm 780 mm 0 mm

10 780 mm 780 mm 1 mm

Rata rata 0,3 mm

Page 65: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

51

Dari tabel diatas merupakan hasil pengujian alat ukur yang di lakukan

pada unit secara langsung dan dapat di di lihat pada tabel 4.2 pengujian alat ukur

yang di lakukan sebanyak 10 kali. Pada hasil pengujian alat ukur memiliki nilai

rata-rata sebesar 0,3 mm. dari hasil pengujian ini di sebabkan oleh beberapa hal di

antaranya karena kurangnya ketelitian saat melakukan pengukuran, pemasangan

sensor yang kurang akurat menyebabkan hasil pengukuran kurang maksimal.

4.9 BiayaPembuatan

Adapun biaya yang di perlukan untuk membuat alat ini yaiti sebesar Rp

309,000 yang rinciannya dapat di lihat pada tabel 4.3. data ini dapat di pakai

sebagai acuan jika ingin memperbanyak alat tersebut.

Tabel 4.3 Biaya Pembuatan

No

NAMA BAHAN JUMLAH

HARGA

SATUAN

TOTAL

HARGA

1 Arduino 1 Pcs Rp 90,000 Rp 90,000

2 Board Kecil 1 Pcs Rp 10,000 Rp 10,000

3 LCD 16X2 Witch I2C 1 Pcs Rp 45,000 Rp 45,000

4 Buzzer 1 Pcs Rp 8,000 Rp 8000

5 Kabel Jumper 1 Pcs Rp 30,000 Rp 30,000

6 Jack 1 Pcs Rp 8,000 Rp 8,000

7 Baut dan Mur ( 3mm) 10 Pcs Rp 800 Rp 8,000

8 Kotak Hitam 1 Pcs Rp 24,000 Rp 24,000

9 LED 2 pcs Rp 500 Rp 1,000

10 Mata Gergaji Besi 1 Pcs Rp 8,000 Rp 8,000

11 Mata Gerinda Potong 1 Pcs Rp 5,000 Rp 5,000

Total Rp 309,000

Page 66: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

52

4.10 Kelebihan dan Kekurangan Alat Ukur

4.10.1 KelebihanAlat Ukur

1. Menghemat main power saat melakukan P2U.

2. Menampilkan hasil pengukuran secara cepat dibandingkan menggunakan

penggaris.

4.10.2 Kekurangan Alat Ukur

1. Hanya bisa mendeteksi jarak kurang dari 3000 mm.

2. Case alat mudah pecah karena terbuat dari plastik.

4.10.3 Perawatan dan Penyimpanan Alat

Cara perawatan alat yang baiak dan benar, agar alat ukur bertahan lama dan

kondisi tetap terjaga, berikut cara perawatan dan penyimpanan alat:

1. Simpanlah alat di tempat yang kering dan terhindar dari air.

2. Usahakan alat dalam keadaan/tempat yang aman dan terhindar dari

benturan.

3. Usahakan alat dalam kondisi/keadaan yang bersih.

Page 67: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

53

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat di

simpulkan bahwa:

1. Rancang BangunAlat ukur link pitch dengan menggunakan sensor

ultrasonic dibuat berdasarkansensor ultrasonicyang akan memancarkan

gelombang ultrasonic, Selanjutnya mendeteksi jarak yang kemudian

diinputke arduino selanjutnya hasil pengukuran ditampilkan pada

LCD.Untuk menjamin hasil pengukuran yang akurat, maka sensitifitas

alat diseting pada jarak 0-3000 mm. Apabila jarak pengukuran mulai 0-

3000 mm, maka lampu hijau akan menyala, sedangkan jika jarak

melebihi dari 3000 mm, maka lampu merah akan menyala dan buzzer

akan berbunyi yang menandakan bahwa jarakyang terdeteksi melebihi

batas/hasil pengukuran tidak akurat.

2. Metode penggunaan alat ukur link pitch dengan sensor ultrasonic yaitu

pertama, melakukan pemasangan standpada bushing, dengan

memposisikan stand tegak lurus dan presisi untuk mendapatkan titik

tengah pada sensor ultrasonic, selanjutnya pemasangansensor ultrasonic

pada pin 1 dan memasang pembatas pada pin 5 untukmengukur jaraklink

pitch, kemudian menekan tombol switch on/off untuk membaca hasil

pengukuran yang ditampilkan pada LCD.

5.2 Saran

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, masih banyak kekurangan pada alat

ukur tersebut. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan beberapa saran yang di

harapkan kedepannya di lakukan pengembangan yang dapat memperbaiki

kekurangan dari alat ukur ini . Saran yang di sampaikan yaitu:

1. Pada saat melakukan pengukuran disarankan menunggu selama 1 detik

agar sensor ultrasonic dapat bekerja dengan maksimal.

Page 68: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

54

2. Case alat akur mudah pecah karena terbuat dari plastik, maka di saran

kan pada saat melakukan pengukuran meletakkan dan menyimpan pada

tempat yang aman.

Page 69: RANCANG BANGUN ALAT UKUR LINK PITCH …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309265091_2018.pdfsemakin lama usia pakai komponen, maka panjang link pitch akan semakin bertambah. ... maka

55

DAFTAR PUSTAKA

UT School. 2008. Product Knowledge. Jakarta: Yayasan Karya Bakti United

Tractors.

UT School. 2008. Basic Maintenace. Jakarta: Yayasan Karya Bakti United

Tractors.

UNITED TRACTOR. 2008. Product Knowledge, Basic Course I. Penerbit

PT. UNITED TRACTORS Tbk.

UNITED TRACTOR. 2008. Final Drive & Undercarriage, Basic Course I.

Penerbit PT. UNITED TRACTORS Tbk.

Komponen Undercarriage (2015). Diakses 19 april 2017. Available from:

http:/www.otopos.net/2015/01/komponen-undercarriage-track-link.html

komponen Undercarriage PC 200-7 (2016). Diakses 19 april 2017. Available

from:http:/komponenalat-berat.blogspot.co.id/2016/12/komponen-under-

carriage-pada-alatberat 31.html

Ardianto, H dan Aan Darmawan. 2016. Arduino Belajar Cepat dan

Pemprograman. Bandung : Informatika Bandung.

Santoso, Hari. 2015. Panduan Arduino Praktis Untuk Pemula. Diambil dari

ebookswww.elangsakti.com.

Elektronika Dasar. 2012. LCD (Liquid Cristal Display). Diakses tanggal 03 April

2018 pada http://eletronika –dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display/.

Andrianto, H dan Aan, D. 2016. Arduino belajar cepat dan pemprograman .

Bandung: informatika Bandung.