Rancang Bangun Kapal Carrier

Embed Size (px)

Citation preview

Alat dan Kapal Penangkap Ikan

Rancang Bangun Kapal Carrier Penangkapan Ikan

Disusun Oleh :

Faisal Pandu L

230110110060

Muhammad Iqbal

230110110076

Budi Susanto

230110110085

Benni Aditya

230110110088

Andika Satria P

230110110092

Kelas :

Alat dan Kapal Penangkapan Ikan (B)

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Padjadjaran

Jatinangor

2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah hasil diskusi dari mata kuliah AlatKapaldanTangkapIkanyang berjudul RancangBangunKapal Carrier PengkapanIkan.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah AlatKapaldanTangkapIkan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Melalui kesempatan yang sangat berharga ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini, terutama kepada yang terhormat :

1. BpkAlexander M. A. Khan, S.Pi., M.Si, selaku dosen pengajar sekaligus membimbing dalam proses pembuatan makalah ini.2. Prof.Dr. Ir. H. DulmiadIriana ,selakutimpengajarAlatKapaldanTangkapIkan.3. Dr. Ir. H. Sunarto,MSi., selakutimpengajarAlatKapaldanTangkapIkan.4. Teman-teman sekelompok yang telah membantu dalam membuat makalah ini.

5. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, yang telah memberikan bantuan moral dan materiil dalam proses penyelesaianmakalah ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal atas segala bantuan yang telah diberikan.

Jatinangor,19 September 2012

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR .................... iDAFTAR ISI ........... iiDAFTAR TABEL .. iiiDAFTAR GAMBAR .. ivDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN1.1 LatarBelakang.. 11.2 Tujuan .. 2 BAB II PEMBAHASAN2.1 Jenis-jenis . 32.2 Ukuran-ukuran .... 102.3 LokasiOperasiAlat/Kapal di Indonesia . 15BAB III KESIMPULAN DAN SARAN2.4 Kesimpulan.. 162.5 Saran .... 16

DAFTAR PUSTAKA ..LAMPIRAN ..

DAFTAR TABELDAFTAR GAMBARGambar 1 - Kapal pukat hela ................... 4

Gambar 2 - Kapal pukat cincin ................... 4

Gambar 3 - Kapal penggaruk ...................... 5

Gambar 4 - Kapal jaring angkat ............................................................................................. 5

Gambar 5 - Kapal jaring insang ................... 6

Gambar 6 - Kapal pancing ................... 6

Gambar 7 - Kapal serba guna (multi purpose) ................... 7

Gambar 8 - Kapal induk ................... 7

Gambar 9 - Kapal pengangkut ..................... 8Gambar 10 - Kapal pengawas perikanan dan perlindungan ............................................ 8Gambar 11 - Kapal riset perikanan ..................... 9Gambar. 12 Kapal Latih perikanan .................... 9

Gambar 13 Desain Kapal Pengangkut ikan ................... 12

Gambar 14. Kapal Carrier Perikanan .................... 13

Gambar 15. Kapal pengangkut ikan hidup ...................... 14

Gambar 16. Area Pengangkutan ikan ...................,,,, 15BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan dan merupakan salah satu negara yang memiliki pantai terpanjang didunia. Dengan demikian laut dan pantainya secara alamiah mengandung potensi kekayaan laut yang dimanfaatkan oleh penduduk baik secara tradisional maupun dengan menggunakan teknologi yang lebih maju, diantaranya dengan teknologi penangkapandanbudidaya.

Pada dekade akhir-akhir ini ikan hasil tangkapan ataupun hasil budidaya lebih cenderung dipasarkan dalam kondisi hidup, hal tersebut dikarenakan ikan dalam keadaan hidup mempunyai nilai jual yang lebih tinggi, terutama untuk pasaran luar negeri seperti Singapura, Hongkong, Jepang dan Amerika. Sampai saat ini sistem transportasi pengangkutan ikan hidup masih menggunakan cara tradisional, contohnya saja ikan kerapu yaitu dimasukkan ke tangki/drum dan kantong plastik yang diberi air dengan tambahan oksigen, kemudian pengirimannya menggunakan sarana transportasi darat, sedangkan dengan sarana transportasi udara digunakan kantong plastik.

Dalam dunia usaha perikanan seperti diuraikan diatas diperlukan teknologi transportasi untuk pengangkutan ikan hidup baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri yang dapat mengangkut dalam kapasitas besar dan waktu ketahanan hidup ikan yang lebih lama. Pengangkutan ikan hidup dengan menggunakan kapal khusus pengangkut ikan hidup disyaratkan harus dapat menjaga kondisi ikan selama dalam pelayarannya untuk menghindari jumlah kematian ikan yang disebabkan karena spesifik volume ruang muat, kekurangan oksigen, banyaknya kotoran diruang muat (kandungan amoniak dan nitrit), temperatur air, aliran air di ruang muat yang tidak terkontrol, lambungan (swaying) air yang terlalu besar, lama pelayaran dan stress.

Dari pengalaman para operator kapal pengangkut ikan hidup bahwa tingkat kematian dalam pelayaran karena penyebab diatas cukup tinggi (>20%). Untuk mengantisipasi permasalah tersebut diperlukan kajian rancang bangun/disain kapal pengangkut ikan hidup. Kapal Pengangkut Ikanadalah kapal yang digunakan untuk mengangkut hasil hasil perikanan atau hasil dari kapal induk dan hasil peangkapan dari daerah fishing ground menuju pelabuhan perikanan atau tempat pendaratan ikan. Selain itu juga dipergunakan untuk mengangkut ikan termasuk memuat, menampung menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.

Secara teknis dan operasional dapat mengatasi masalah tersebut yaitu penentuan besarnya tenaga penggerak kapal agar dapat melakukan pelayaran dengan target waktu yang ditentukan dan unjuk kerja kapal saat menerima gelombang yaitu gerakan rolling, pitching dan yawing yang berhubungan dengan stabilitas kapal, juga kemampuan olah gerak/manouver kapal dengan baik dipelabuhan atau diwilayah budidaya sehingga pengangkutan ikan hidup khususnya kerapu dapat memberikan resiko kematian rendah atau tidak ada yang mati.1.2 Tujuan- Agar mendapatkan hasil tangkap yang berkualitasa sehingga meningkatkan nilai jual.

- Agar hasil tangkapan dalam kondisi hidup dan mendapat nilai jual tinggi di pasaran baik dalam negeri atau luar negeri.

- Mampu mengangkut ikan dalam kapasitas besar dan waktu ketahanan hidup ikan yang lebih lama.

- Menjaga kondisi ikan selama dalam pelayarannya untuk menghindari jumlah kematian ikanyang disebabkan oleh beberpa hal seperti kekurangan oksigen, temperature rendah dan lain- lain.BAB II

PEMBAHASAN2.1 Jenis-Jenis KapalPerikanan2.1.1 Definisi kapal ikan

Kapal merupakan sarana untuk menunjang operasi penangkapan ikan agar dapat lebih efesien dan efektif dengan tujuan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. Kapal perikanan terdiri dari kapal penangkap ikan dan kapal bukan penangkap ikan. dengan tipe dan jenis, meliputi:

Kapal penangkap ikan;

Kapal pukat hela;

Kapal pukat cincin;

Kapal penggaruk;

Kapal jaring angkat;

Kapal jaring insang;

Kapal pemasang perangkap;

Kapal pancing;

Kapal dengan pompa;

Kapal serba guna;

Kapal bukan penangkap ikan;

Kapal induk perikanan;

Kapal pengangkut perikanan;

Kapal pengawas perikanan dan perlindungan;

Kapal riset perikanan;

Kapal latih perikanan.

1. Kapal penangkap ikan

Kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. 2. Perahu penangkap ikan

Sarana apung penangkapan yang tidak mempunyai geladak utama dan bangunan atas/rumah geladak dan hanya memiliki bangunan atas/rumah geladak yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. 3. Rakit penangkap ikan

Sarana apung penangkapan yang terdiri dari susunan batang bambu, kayu, pipa atau bahan lainnya yang berdaya apung secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.4. Kapal pukat hela

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan pukat hela yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi pukat, penggantung, tempat peluncur dan batang rentang.

Gambar 1 - Kapal pukat hela5. Kapal pukat cincin

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan pukat cincin yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa blok daya, derek tali kerut, sekoci kerja dan tempat peluncur.

Gambar 2 - Kapal pukat cincin

6. Kapal penggaruk

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap penggaruk yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi penggaruk dan batang rentang.

Gambar 3 - Kapal penggaruk7. Kapal jaring angkat

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap jaring angkat yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi jaring angkat, batang rentang depan dan belakang serta lampu pengumpul ikan.

Gambar 4 - Kapal jaring angkat

8. Kapal jaring insang

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap jaring insang yang dilengkapi dengan perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi penggulung jaring.

Gambar 5 - Kapal jaring insang9. Kapal pemasang perangkap

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap ikan dengan perangkap yang dilengkapi perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi penarik tali perangkap. 10. Kapal pancing

Kapal penangkap ikan yang dipergunakan untuk mengoperasikan pancing yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa penarik/penggulung tali (line hauler), pengatur tali, pelempar tali, bangku umpan, ban berjalan, bak umpan hidup atau mati dan alat penyemprot air kapal long line kapal pole end line (huhate).

Gambar 6 - Kapal pancing

11. Kapal dengan pompa

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan pompa penyedot untuk menangkap ikan. 12. Kapal serbaguna (multi purpose)

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan lebih dari 1 (satu) alat penangkapan ikan yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan yang sesuai dengan jenis alat penangkapan ikan yang digunakan.

Gambar 7 - Kapal serba guna (multi purpose)

13. Kapal induk perikanan

Kapal khusus yang memiliki fasilitas untuk pengolahan ikan hasil tangkapan dan siap dipasarkan atau memiliki fasilitas untuk mengangkut atau menarik kapal-kapal penangkap yang berukuran kecil untuk mendukung operasi penangkapan ikan.

Gambar 8 - Kapal induk

14. Kapal pengangkut perikanan

Kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.

Gambar 9 - Kapal pengangkut

15. Kapal pengawas perikanan dan perlindungan

Kapal yang secara khusus memiliki fasilitas pengawasan dan perlindungan untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan perlindungan terhadap kegiatan perikanan.

Gambar 10 - Kapal pengawas perikanan dan perlindungan

16. Kapal riset perikanan

Kapal yang secara khusus memiliki fasilitas laboratorium untuk melakukan riset dan penelitian perikanan.

Gambar 11 - Kapal riset perikanan

17. Kapal latih perikanan

Kapal yang secara khusus memiliki fasilitas pendidikan untuk mendukung pelatihan penangkapan ikan.

Gambar. 12 Kapal Latih perikanan

2.1 Ukuran-ukuran Ukuran utama kapal merupakan besaran scalar yang menentukan besar kecil sebuah kapal. Ukuran utama kapal adalah meliputi panjang kapal, lebar kapal, tinggi kapal serta sarat air kapal (BBPPI, 2001).2.5.1. Panjang kapal Menurut BBPPI (2001), pengukuran panjang kapal ikan dilakukan dengan tiga cara yaitu sebagai berikut :

1. Panjang geladak (Length Deck Line) adalah jarak antara sisi belakang linggi buritan dengan sisi depan linggi haluan pada garis geladak utama.

2. Panjang garis air (Length Water Line) adalah panjang garis muatan kapal, jarak mendatar antara sisi belakang linggi buritan sampai dengan sisi depan linggi haluan pada garis mutan penuh

3. Panjang total (Length Over All) adalah jarak mendatar antara ujung sisi Depan linggi haluan sampai ujung sisi belakang linggi buritan pada garis muatan penuh.2.5.2. Lebar kapal lebar kapal selalu diukur pada kulit terlebar dari badan kapal. Menurut BBPPI (2001), Terdapat tiga ukuran lebar kapal untuk keperluan yang berbeda yaitu sebagai berikut :1. Lebar maksimum (Breadth Maximum) adalah jarak mendatar antar sisi luar kulit lambung kapal yang diukur pada lebar kapal yang terbesar.2. Lebar garis air kapal (Breadth Water Line) adalah jarak mendatar antara sisi luar kulit lambung kapal yang diukur pada garis muatan penuh.3. Lebar geladak kapal (Breadth Deck Line), yaitu jarak horizontal yang diukur antara sisi sisi geladak utama. Informasi BDL diperlukan untuk pengukuran gross tonnage kapal.2.5.3. Tinggi kapal Tinggi kapal adalah jarak tegak yang diukur di bidang tengah kapal dari bidang dasar (lunas) sampai dengan garis atau sisi atas geladak bagian tepi geladak bagian dan tepi geladak utama .Ukuran tinggi kapal meliputi. tinggi sarat air (d), tinggi geladak (H), tinggi maksimal (H maks) (BBPPI, 2001).

Menurut Syahasta (2005), syarat air kapal (Draft) adalah jarak vertikal antara garis dasar sampai dengan garis air muatan penuh atau tanda lambung timbul yang diukur pada pertengahan panjang garis tegak kapal. Hal yang di perhatikan dalam Proses pembuatan kapal antara lain:

1.Sarat air maksimum (Draught maximum atau draft max : d max) adalah tinggi

terbesar dari lambung kapal yang berada dibawah permukaan air yang diukur dari

garis muatan penuh sampai dengan bagian kapal yang paling rendah.2. Sarat haluan kapal adalah sarat air kapal yang diukur pada garis tegak haluan.3. Sarat buritan kapal adalah sarat air kapal yang diukur pada garis tegak buritan.4. Apabila kapal dalam keadaan trim, maka sarat kapal rata-rata adalah selisih antara sarat haluan dengan sarat buritan kapal atau sebaliknya dibagi 2 (dua). Tinggi maksimum ( Hmax) adalah tinggi kapal yang diukur dari dasar kapal sampai ke garis geladak tertinggi. Sedangkan tinggi kapal ( H ) adalah jarak vertikal antara garis dasar sampai garis geladak yang terendah dan diukur di tengah-tengah panjang kapal.Menurut Setiyanto (2005), jenis garis tegak kapal terdiri dari :

1. Garis tegak buritan ( after peak perpendicular = AP) adalah garis tegak yang ditarik melalui titik perpotongan antara sisi belakang linggi kemudi (titik tengah tongkat atau poros kemudi, apabila tidak terdapat linggi kemudi) dan tegak lurus dengan garis dasar.

2. Garis tegak haluan ( fore peak perpendicular = fp) adalah garis tegak yang ditarik melelui titik perpotongan antara linggi haluan dengan garis air muatan penuh dan tegak lurus dengan garis dasar (base line).Contoh Rancang Bangun: Prototip Kapal Angkut Ikan Hidup Milik BPPT.

Gambar 13. Desain Kapal Pengangkutan Hasil Penangkapan IkanKondisi Kapal yang masih dirancang :Bangunan lambung dan sekat-sekat ruang muat sudah selesai dan siap untuk disambungkan dengan geladak dan lambung bangunan atas.

Gambar 14. Kapal Carrier Perikanan

Gambar 15. Kapal pengangkut ikan hidup

Keterangan :

1. Bak-bak fiberglass

2. Sistem pengudaran ( airation )

3. Pompa air laut2.2 Lokasi Operasi Alat/Kapal di IndonesiaSudah dijelaskan bahwa kapal pengankut ikan adalah kapal yang digunakan untuk mengangkut hasil hasil perikanan atau hasil dari kapal induk dan hasil peangkapan dari daerah fishing ground menuju pelabuhan perikanan atau tempat pendaratan ikan. Dengam kapal pengangkutan ikan digarapkan agar hasil tangkapan menjadi berkualitas. Kapal ini beroperasi di daerah fishing ground atau area-area pengkapan ikan dan dengan kapal ini dapat menjadi efesien dan efektif baik dari segi biaya atau waktu maupun hasil tangkapan yang dapat disimpan di kapal khusus pengangkutan ini dimana kapal ini didalamnya terdapat fasilitas khusus sehingga hasil tangkapan berkualitas. Kapal pengankut ini akan terus beroperasi sampai kebutuhan ikan yang didapat terpenuhi dan kapal dapat kembali ke pelabuhan perikan ataua daratan tanpa bolak-balik.

Gambar 16. Area Pengangkutan ikanBAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Kapal perikanan merupakan sarana untuk menunjang operasi penangkapan ikan agar dapat lebih efesien dan efektif dengan tujuan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. Kapal perikanan terdiri dari kapal penangkap ikan dan kapal bukan penangkap ikan, dan kapal pengangkut penangkapan ikan merupakan salah satu dari kapal bukan penangkap ikan. Kapal pengangkut perikanan secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. Kapal pengangkutan perikanan dioptimalkan agar hasil tangkapan ikan hidupberkualitas dalam pemasaran dan terhindar dari kematian akibat dari faktor-faktor yang tidak mendukung. Rancang bangun kapal pengangkutan ikan digunakan untuk menetukan besar atau kecilnya suatu kapal yang diinginkan. Dalam mendesain suatu kapal harus tahu basic desain suatu kapal dan harus menentukan ukuran-ukuran kapal tersebut.3.2 Saran Dalam mata kuliah dan tugas ini harusnya buku-buku referensi harus lebih diperbanyak sehingga wawasan tentang alat dan kapal penangkapan ikan menjadi lebih luas.

Sebaiknya dosen mempunyai web khusu mengenai materi alat dan kapal penangkapan ikan agarmahasiswa dapat tahu mengenai gambaran dari bab yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, Rys Bambang S, Iskendar Januari 7, 2008 kliping dunia ikan dan mancinghttp://ikanmania.wordpress.com/2008/01/07/analisa-tenaga-penggerak-dan-pendukung-stabilitas-pada-rancang-bangun-kapal-pengangkut-ikan-kerapu-hidup/

MolluCAS pedoman-pembangunan-kapal.html

Standar Nasional Indonesia, Istilah dan Definis Kapal Perikanan No. SNI

7277.2:2008, Badan Standarisasi Nasional, 2008

RSN'Blogl aporan-rancang-bangun-kapal-perikanan.html Minggu, 15 Januari 2012