6
1 RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) BAYU KURNIAWAN SURYANTO 2208 100 525 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya 60111 Email : [email protected] Abstrak : IPTV adalah suatu layanan yang paling terlihat perkembangannya dalam Next Generation Networks (NGN). IPTV merupakan layanan melalui jalur pita lebar yang dikelola oleh suatu provider secara private. Pada tugas akhir ini akan dibahas tentang bagaimana merancang dan membangun suatu sistem layanan Live Tv Broadcasting pada Internet Protocol Television (IPTV). Live Tv Broadcasting adalah suatu konten dari IPTV yang berupa siaran langsung, yang ditransmisikan ke client melalui jaringan Internet Protocol, tetapi client tidak dapat mengontrol isi serta waktu layanan tersebut. Perancangan Live Tv Broadcasting menggunakan Video Lan Client (VLC) dan MPEG4IP sebagai broadcaster server dengan masukan handycam atau webcam. Untuk streaming server-nya menggunakan Darwin Streaming Server (DSS) . Hasil dari proses pada streaming server akan diintegrasikan ke dalam sistem web. Dari hasil pengujian, bandwidth minimum yang dibutuhkan client untuk melakukan streaming dengan VLC sebagai broadcaster server yaitu 715 kbps. Sedangkan saat menggunakan MPEG4IP sebagai broadcaster server yaitu 644 kbps. Delay akses pada saat menggunakan VLC broadcaster rata-rata sebesar 5,6 detik. Sedangkan pada saat menggunakan MPEG4IP sebagai broadcaster server rata-rata sebesar 6,4 detik. Terjadinya packet loss diakibatkan oleh kebutuhan bandwidth minimum pada client untuk proses streaming tidak terpenuhi. Kata kunci: Live Tv, IPTV, Darwin Streaming Server, VLC, MPEG4IP. 1. PENDAHULUAN Internet Protocol Television (IPTV) merupakan layanan TV berbasis internet, dimana dalam perkembangannya merupakan gabungan dari telekomunikasi, penyiaran dan transaksi elektronik. Berbeda dengan siaran televisi pada umumnya, untuk IPTV ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya user lebih mudah diverifikasi, bisa disediakan Digital Rights Managemet (DRM) dan Electonic Program Guide (EPG) serta channel dan konten yang bisa disesuaikan. Sistem IP menyediakan metode universal koneksi dua arah sehingga IPTV menghasilkan konten yang lebih aplikatif. Salah satu konten yang dapat dikembangkan pada IPTV adalah Live Tv Broadcasting. Penggunaan teknologi streaming pada internet broadcasting memungkinkan sebuah stasiun televisi melakukan siarannya menggunakan jalur internet. Sebenarnya ada dua jenis layanan yang dapat diberikan yaitu on-demand dan live. Untuk yang on- demand, merupakan siaran yang telah direkam sebelumnya sedangkan Live Tv Broadcasting menyiarkan suatu file yang saat itu juga kegiatannya sedang berlangsung. Pada tugas akhir kali ini akan merancang dan membangun konten Live Tv Broadcasting serta mengintegrasikannya dengan Sistem IPTV yang telah ada. Proses perancangannya terdapat beberapa bagian penting yaitu proses pengambilan informasi dari webcam dan handycam kemudian diproses melalui streaming server dan ditransmisikan melalui jaringan internet. Hasil dari penelitian ini diharapkan user dapat memilih sendiri konten yang terdapat pada sistem IPTV sesuai kebutuhan masing-masing. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet Protocol Televisi Menurut Peraturan Menteri No:30/Per/Menckominfo/8/2009, IPTV dapat didefinisikan sebagai teknologi yang menyediakan layanan konvergen dalam bentuk siaran radio dan televisi, audio, teks, grafik, dan data yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan protokol internet yang dijamin kualitas layanannya, keamanannya, kehandalannya, dan mampu memberikan layanan komunikasi dengan pelanggan secara (dua) arah atau interaktif dan real time[1]. Sedangkan pada ITU-T Y1901 dapat didefinisikan sebagai adalah layanan multimedia seperti televisi / video /audio / text / grafis / data yang disampaikan melalui jaringan berbasis IP yang dikelola untuk memberikan jaminan tingkat kualitas dalam hal layanan, keamanan, interaktivitas dan kehandalan.[2]

RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA … · (DSS) . Hasil dari proses pada streaming server akan diintegrasikan ke dalam sistem web. Dari hasil ... layanan TV berbasis internet,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA … · (DSS) . Hasil dari proses pada streaming server akan diintegrasikan ke dalam sistem web. Dari hasil ... layanan TV berbasis internet,

1

RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA

INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV)

BAYU KURNIAWAN SURYANTO – 2208 100 525

Jurusan Teknik Elektro – FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Kampus ITS, Keputih – Sukolilo, Surabaya – 60111

Email : [email protected]

Abstrak : IPTV adalah suatu layanan yang paling

terlihat perkembangannya dalam Next Generation

Networks (NGN). IPTV merupakan layanan melalui

jalur pita lebar yang dikelola oleh suatu provider

secara private. Pada tugas akhir ini akan dibahas

tentang bagaimana merancang dan membangun

suatu sistem layanan Live Tv Broadcasting pada

Internet Protocol Television (IPTV). Live Tv

Broadcasting adalah suatu konten dari IPTV yang

berupa siaran langsung, yang ditransmisikan ke

client melalui jaringan Internet Protocol, tetapi

client tidak dapat mengontrol isi serta waktu layanan

tersebut. Perancangan Live Tv Broadcasting

menggunakan Video Lan Client (VLC) dan

MPEG4IP sebagai broadcaster server dengan

masukan handycam atau webcam. Untuk streaming

server-nya menggunakan Darwin Streaming Server

(DSS) . Hasil dari proses pada streaming server

akan diintegrasikan ke dalam sistem web. Dari hasil

pengujian, bandwidth minimum yang dibutuhkan

client untuk melakukan streaming dengan VLC

sebagai broadcaster server yaitu 715 kbps.

Sedangkan saat menggunakan MPEG4IP sebagai

broadcaster server yaitu 644 kbps. Delay akses

pada saat menggunakan VLC broadcaster rata-rata

sebesar 5,6 detik. Sedangkan pada saat

menggunakan MPEG4IP sebagai broadcaster server

rata-rata sebesar 6,4 detik. Terjadinya packet loss

diakibatkan oleh kebutuhan bandwidth minimum

pada client untuk proses streaming tidak terpenuhi.

Kata kunci: Live Tv, IPTV, Darwin Streaming

Server, VLC, MPEG4IP.

1. PENDAHULUAN

Internet Protocol Television (IPTV) merupakan

layanan TV berbasis internet, dimana dalam

perkembangannya merupakan gabungan dari

telekomunikasi, penyiaran dan transaksi elektronik.

Berbeda dengan siaran televisi pada umumnya,

untuk IPTV ini memiliki beberapa kelebihan

diantaranya user lebih mudah diverifikasi, bisa

disediakan Digital Rights Managemet (DRM) dan

Electonic Program Guide (EPG) serta channel dan

konten yang bisa disesuaikan. Sistem IP

menyediakan metode universal koneksi dua arah

sehingga IPTV menghasilkan konten yang lebih

aplikatif.

Salah satu konten yang dapat dikembangkan

pada IPTV adalah Live Tv Broadcasting.

Penggunaan teknologi streaming pada internet

broadcasting memungkinkan sebuah stasiun televisi

melakukan siarannya menggunakan jalur internet.

Sebenarnya ada dua jenis layanan yang dapat

diberikan yaitu on-demand dan live. Untuk yang on-

demand, merupakan siaran yang telah direkam

sebelumnya sedangkan Live Tv Broadcasting

menyiarkan suatu file yang saat itu juga kegiatannya

sedang berlangsung.

Pada tugas akhir kali ini akan merancang dan

membangun konten Live Tv Broadcasting serta

mengintegrasikannya dengan Sistem IPTV yang

telah ada. Proses perancangannya terdapat beberapa

bagian penting yaitu proses pengambilan informasi

dari webcam dan handycam kemudian diproses

melalui streaming server dan ditransmisikan melalui

jaringan internet. Hasil dari penelitian ini

diharapkan user dapat memilih sendiri konten yang

terdapat pada sistem IPTV sesuai kebutuhan

masing-masing.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internet Protocol Televisi

Menurut Peraturan Menteri

No:30/Per/Menckominfo/8/2009, IPTV dapat

didefinisikan sebagai teknologi yang menyediakan

layanan konvergen dalam bentuk siaran radio dan

televisi, audio, teks, grafik, dan data yang disalurkan

ke pelanggan melalui jaringan protokol internet

yang dijamin kualitas layanannya, keamanannya,

kehandalannya, dan mampu memberikan layanan

komunikasi dengan pelanggan secara (dua) arah

atau interaktif dan real time[1]. Sedangkan pada

ITU-T Y1901 dapat didefinisikan sebagai adalah

layanan multimedia seperti televisi / video /audio /

text / grafis / data yang disampaikan melalui

jaringan berbasis IP yang dikelola untuk

memberikan jaminan tingkat kualitas dalam hal

layanan, keamanan, interaktivitas dan

kehandalan.[2]

Page 2: RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA … · (DSS) . Hasil dari proses pada streaming server akan diintegrasikan ke dalam sistem web. Dari hasil ... layanan TV berbasis internet,

2

Arsitektur layanan IPTV terdiri dari 5 kelompok

fungsi yaitu Content Operation, Service Operation

& Management, Media Distribution & Delivery,

Customer dan System Management & Security,

sebagaimana dapat dilihat pada gambar 1

Service Operation & Management

Content Opreation

Customer

Media Distribution & Delivery

System Management& Security

Gambar 1 Kelompok Fungsi IPTV

a. Fungsi Operasi Konten

Kumpulan fungsi yang menyediakan program –

program tv dan layanan multimedia

b. Fungsi Management Jaringan

Bertugas melakukan penagawasan dan

perlindungan sistem

c. Fungsi Management dan Operasi layanan

Bertugas pengedalian dan pengatur khusus

layanan IPTV

d. Fungsi Distribusi Media

Bertugas mengirim layananan IPTV ke client

dengan fungsi pengendalian, distribusi,

penyimpanan dan streaming. Seharusnya

distribusi dilakukan pada sistem yang handal

guna mengimbangi permintaan efisiensi dan

ketersediaan yang tinggi dengan harga yang

tetap rendah

e. Fungsi Pelanggan

Sekumpulan fungsi eksekusi layanan pada

sistem IPTV pada sisi pelanggan.

2.2 Live TV Broadcasting

Layanan pada sistem IPTV siaran yang disajikan

berupa siaran langsung yang kemudian

ditransmisikan kepada client melalui jaringan

Internet Protocol (IP). Pada layanan ini client tidak

dapat mengontrol isi, waktu layanan tersebut. Hanya

saja memiliki kemampuan untuk memilih saluran

tertentu.

2.3 Arsitektur Video Streaming

Data video dan audio di-precompressed oleh

video compressed dan algoritma kompresi audio

yang selanjutnya akan disimpan di storage device.

Jika ada permintaan dari client, storage server

mengambil file video/audio yang terkompresi dari

storage device, kemudian modul application layer

QOS control menyesuaikan bit-stream dari file

audio/video sesuai dengan keadaan jaringan dan

keperluan QOS. Setelah penyesuaian, transport

protocol mempraktektisasi bit-stream yang telah

terkompres dan mengirimkan paket video/audio

tersebut ke internet. Paket-paket tersebut dapat saja

hilang atau mengalami delay yang terlalu tinggi

dalam internet karena adanya kongesti. Untuk

memperbaiki kualitas dari transmisi video/audio,

continuous media distribution service diterapkan

dalam internet. Untuk paket-paket yang berhasil

dikirimkan ke receiver, pertama-tama harus

melewati transport layer dan kemudian diproses

oleh application layer sebelum di-decoded oleh

audio/video decoder.

Gambar 2 Arsitektur Streaming

3. DESAIN SISTEM

3.1 Perencanaan Rancangan Live Tv

Broadcasting

Gambar 3 menunjukkan perencaan dari Live Tv

Broadcasting . Dalam rancangannya terdapat 3

bagian utama server yaitu broadcaster server,

streaming server dan webserver

DARWIN STREAMING

SERVER ( DSS )

VLC BROADCASTERMPEG4IP

WEBSERVER

SISTEM IPTV

CLIENT

CLIENT

CLIENT

192.168.1.2/24 192.168.1.3/24

202.154.187.252/29

192.168.1.1/24

202.154.187.251/29

GW 202.154.187.249/29

Gambar 3 Desain Rancangan Live Tv

Broadcasting

Broadcaster server menggunakan aplikasi VLC

dan MPEG4IP yang berfungsi sebagai

transcoder/encoder dari handycam atau webcam.

Pada bagian \streaming server menggunakan

Darwin Streaming Server(DSS) yang berfungsi

sebagai penerima video dari server broadcaster

yang kemudian ditransmisikan ke client. Namun

untuk dapat mengakses layanan ini, client harus

melewati webserver yang berfungsi sebagai sistem

autentifikasi client, sehingga hanya client yang telah

terdaftar yang dapat menikmati layanan ini

Page 3: RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA … · (DSS) . Hasil dari proses pada streaming server akan diintegrasikan ke dalam sistem web. Dari hasil ... layanan TV berbasis internet,

3

3.2 Metode Pengujian

Pada tugas akhir ini akan dilakukan beberapa

pengujian terhadap sistem Live Tv Broadcasting

antara lain pengujian kebutuhan bandwidth

streaming, pengujian load CPU untuk kebutuhan

server streaming. pengujian delay akses pada sisi

client saat mengakses Live Tv serta pengujian packet

loss.

3.2.1 Pengujian Kebutuhan Bandwidth

Streaming

Pada pengujian ini akan diamati kebutuhan

bandwidth minimal saat client mengakses Live Tv

Broadcasting, proses ini dilakukan dengan 2

broadcaster server yaitu VLC dan MPEG4IP.

3.2.2 Pengujian Load CPU Kebutuhan Server

Streaming

Pada pengujian ini melihat kebutuhan Load

CPU server streaming saat diakses oleh beberapa

client, hal ini diperlukan untuk mengetahui

performance dari mesin Server streaming.

3.2.3 Pengujian Delay Akses

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

delay akses pada client saat mengakses server

streaming dimana parameter yang diubah adalah

pembatasan bandwidth pada server serta jumlah

client yang mengakses server streaming. Apakah

delay tersebut telah sesuai dengan standart. Sesuai

dengan ITU-T G1010 untuk delay video streaming

satu arah yaitu kurang dari 10 detik.

3.2.4 Pengujian Packet Loss

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh bandwidth yang disediakan oleh server

dengan banyaknya jumlah client yang mengakses.

Sehingga bisa ditentukan apakah packet loss telah

sesuai dengan standart. Untuk standarisasi sesuai

versi tiphon ada empat kategori penurunan

performasi pada jaringan sesuai pada tabel 1

Tabel 1 Kategori Packet Loss

Kategori Degradasi Packet Loss

Sangat Bagus 0%

Bagus 3%

Sedang 15%

Buruk > 25%

START

Perancangan

Broacaster Server

(VLC dan MPEG4IP)

Perancangan Darwin

Streaming Server

Integrasi dengan web IPTV

Pengujian Sistem

Kebutuhan

Bandwidth dan

Load CPU

CACTI BANDWIDTH DAN

CPU MONITORING

Pengujian Kinerja Server

Streaming pada Bandwidth

768 kbps, 1,5 Mbps dan 2

Mbps

1 client 2 client 3 client

Delay akses

Steamiing dan

Packet Loss

ANALISA DAN

KESIMPULAN

END

Gambar 4 Diagram alir metode pengujian Live

Tv Broadcasting

4. PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

4.1 Pengujian Server Streaming menggunakan

VLC Broadcaster

Pada pengujian ini akan diamati kebutuhan

bandwidth live streaming, delay akses saat client

mengakses Live Tv Broadcasting, Load CPU server

streaming saat menggunakan VLC sebagai

broadcaster server-nya serta packet loss berdasarkan

pengaruh jumlah user dan bandwidth.

4.1.1 Pengujian Kebutuhan Bandwidth

Streaming

Pengujian ini dilakukan untuk memastikan

kebutuhan bandwidth saat user mengakses server

streaming.

Page 4: RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA … · (DSS) . Hasil dari proses pada streaming server akan diintegrasikan ke dalam sistem web. Dari hasil ... layanan TV berbasis internet,

4

Gambar 5 Kebutuhan Bandwidth streaming

Pada Gambar 5 menunjukkan bahwa

kebutuhan minimal saat mengakses Live Tv

Streaming menggunakan VLC Broadcaster yaitu

rata – rata 715 kbps.

4.1.2 Pengujian Load CPU pada Server

Streaming

Pengujian kali ini dilakukan untuk

memastikan kemampuan komputer yang digunakan

sebagai server streaming. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui kestabilan dari server streaming

tersebut.

Gambar 6 Load CPU pada Server Streaming

Pada Gambar 6 terlihat pada saat awal

satu client mulai mengakses ada peningkatan Load

CPU hingga 10% kemudian setelah terjadi koneksi

antara server dan client maka Load CPU

menunjukan 3% begitu pula saat ada penambahan

client melakukan koneksi ke server maka akan

terjadi lagi peningkatan Load CPU, telihat saat

client ketiga melakukan koneksi sekitar pukul 12.45

yang terlihat pada pada Gambar 6 memperlihatkan

adanya peningkatan Load CPU hingga 13,93 %,

namun setelah itu Load CPU akan kembali ke rata-

rata 3.85 % setelah koneksi antara server dan client

berlangsung. Kebutuhan server streaming saat

menggunakan VLC broadcaster hanya membutukan

rata-rata Load CPU sebesar 3.58 % dan maksimal

13,93% dengan koneksi 3 client.

4.1.3 Pengujian Delay Akses

Pengujian ini dilakukan pada sisi client.

Pada bagian ini pengujian waktu yang dibutuhkan

client saat pengaksesan pada server Live Tv

Broadcasting. Untuk parameternya mengubah-ubah

bandwidth pada sisi server dan melakukan

perubahan jumlah client yang mengakses.

Untuk Live Tv Broadcasting ini diamati besar

bandwidth yang berbeda-beda yaitu 768 kbps, 1,5

Mbps dan 2 Mbps. Dan untuk client yang

mengakses dibatasi maksimal 3 client.

.

Gambar 7 Delay Akses saat client mengakses

Server Streaming

Gambar 7 menunjukan hasil pengujian

pada saat server dibatasi bandwidth 768 kpbs,

dengan bandwidth yang disediakan pada server

tersebut terlihat delay saat client mengakses rata-

rata 5,6 detik kemudian pada saat client yang

mengakses ditambah menjadi 2 client maka delay

akses pada client menjadi rata-rata 12,4 detik dan

delay cukup besar saat diakses 3 client yaitu 20,8

detik. Pada saat server streaming di-batasi pada 1,5

Mbps, delay saat 1 client mengakses server tersebut

rata-rata sebesar 5,6 detik. Untuk 2 client

membutuhkan waktu rata-rata sebesar 6,2 detik dan

pada saat 3 client yaitu sebesar 12,2 detik.

Kemudiaan pada saat bandwidth pada server

dibatasi pada 2 Mbps, untuk akses maksimal client

yaitu 3 client menunjukkan delay rata-rata sebesar

8,8 detik.

4.1.4 Pengujian Packet Loss

Pada gambar 8 menunjukkan adanya

packet loss sebesar 1,02 % saat 1 client mengakses

server streaming Live Tv Broadcasting saat

bandwidth dibatasi 768 kbps. Sedangkan untuk

pembatasan bandwidth pada server yaitu 1,5 Mbps

dan 2 Mbps tidak terdapat packet loss hal ini terjadi

karena bandwidth yang dibutuhkan untuk

mengakses server streaming kurang dari 1,5 Mbps

dan 2 Mbps. Kemudian terlihat ada packet loss yang

cukup besar pada saat bandwidth 768 kbps diakses

oleh 2 client maupun 3 client yaitu sebesar 10,96%

dan 61,47%. Hal ini terjadi akibat adanya collision

dan congetion pada bandwidth yang kecil dengan

jumlah client yang banyak.

Gambar 8 Hasil Pengujian Packet loss

Page 5: RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA … · (DSS) . Hasil dari proses pada streaming server akan diintegrasikan ke dalam sistem web. Dari hasil ... layanan TV berbasis internet,

5

4.2 Pengujian Server Streaming dengan

Menggunakan MPEG4IP Broadcaster Pengujian ini dilakukan pada server streaming

dengan broadcaster menggunakan MPEG4IP. Pada

pengujian kali ini akan dilakukan pengamatan

kebutuhan bandwidth minimun untuk mengakses

server streaming, Load CPU pada server streaming,

delay akses yang dibutuhkan client pada saat

mengakses server streaming serta packet loss akibat

adanya jumlah client yang mengakses dengan

ketersediaan bandwidth pada server streaming.

4.2.1 Pengujian Kebutuhan Bandwidth

Streaming

Pengujian kali ini akan membandingkan

kebutuhan bandwidth minimum saat mengakses

pada server streaming.

Gambar 9 Pengaruh Bandwidth terhadap Jumlah

Client

Pada saat diakses oleh 1 client terlihat

minimum bandwidth yang dibutuhkan yaitu 644

kbps kemudian akan naik terus sesuai dengan

penambahan client yang mengakses.

4.2.2 Pengujian Load CPU pada Server

Streaming

Pengujian kali ini akan melihat kebutuhan

resources dari CPU saat 1 client hingga 3 client

mengakses server streaming. Sehingga dapat

diketahui performance dari server streaming

tersebut.

Gambar 10 Load CPU pada Server Streaming

Pada Gambar 11 menunjukkan grafik

penggunaan Load CPU pada saat 1 client hingga 3

client terkoneksi ke server streaming. Untuk

penggunaan resouces CPU hanya 3,6 %, sehingga

tidak ada kenaikan CPU pada saat penambahan

jumlah client dari 1 client hingga 3 client.

Penggunaan broadcaster server yang berbeda tidak

mempengaruhi kebutuhan CPU dari server

streaming.

4.2.3 Pengujian Delay Akses

Pada pengujian kali akan dilihat delay akses

saat client mengakses server streaming. Pengujian

kali ini akan dilakukan dengan cara mengubah-ubah

batasan bandwidth pada sisi server dan

menambahkan jumlah client untuk mengakses

server streaming dengan bandwidth yang tetap.

Gambar 11 Pengujian Delay Akses

Pada Gambar 11 menunjukkan bahwa

delay akan semakin besar bergantung dari

ketersediaan bandwidth dari server streaming. Jika

bandwidth yang disediakan oleh server sesuai

minimal bandwidth yang dibutuhkan untuk

mengakses server streaming maka delay minimal

adalah rata-rata 6-7 detik dan sesuai dengan ITU-T

G 1010 dimana delay minimal video streaming satu

arah kurang dari 10 detik.

4.2.4 Pengujian Packet Loss

Pengujian kali ini membahas packet loss yang

terjadi pada sistem streaming server dengan

MPEG4IP sebagai broadcaster server-nya.

Gambar 12 Pengujian Packet Loss

Pada Gambar 12 menunjukkan pada saat 1 client

mengakses server streaming dengan bandwidth

yang dilayani oleh server mulai 768 kbps, 1,5 Mbps

dan 2 Mbps packet loss 0 %. Kemudian pada saat

diakses 2 client untuk bandwidth yang disediakan

server 768 kbps maka terjadi loss yang cukup besar

yaitu 9,8 %. Nilai ini menurut versi tiphon kondisi

performasi jaringan sedang. Namun pada saat

diakses 3 client menunjukkan nilai > 25 % sehingga

kondisi performasi jaringan sangat buruk. Hal

ini diakibatkan adanya collision dan congestion

pada jaringan yang mengakibatkan nilai packet loss

tinggi.

Page 6: RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA … · (DSS) . Hasil dari proses pada streaming server akan diintegrasikan ke dalam sistem web. Dari hasil ... layanan TV berbasis internet,

6

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa

sistem dapat diambil beberapa kesimpulan antara

lain:

1. Bandwidth akses minimal saat menggunakan

VLC sebagai broadcaster server yaitu 715

kbps. Sedangkan saat menggunakan MPEG4IP

sebagai broadcaster server sebesar 644 kbps.

2. Pada tugas akhir ini jenis broadcaster server

tidak berpengaruh terhadap resources CPU.

3. Delay akses saat menggunakan VLC sebagai

broadcaster server-nya rata-rata 5,6 detik.

Sedangkan saat menggunakan MPEG4IP

sebagai broadcaster servernya rata-rata sebesar

6,4 detik.

4. Packet loss yang terjadi pada client berbanding

lurus dengan besarnya bandwidth yang

disediakan oleh server streaming, semakin

besar bandwidth maka packet loss akan

semakin kecil.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika

Republik Peraturan Menteri Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia No 30,

Penyelenggaraan Layanan Internet Protocol

Television (IPTV) di Indonesia, 19 Agustus,

2009

[2] ITU-T Standardization Y.1910, “IPTV Function

Architecture”, September, 2008

[3] David Mackie, “Streaming Video & MPEG4IP”,

Cisco Technology Center,2002

[4] Held, Gilberd, “Understanding IPTV”, Auerback

Publication,2007

[5] MII, FG IPTV-ID-0026, “IPTV Services, use

cases,requirement and scenarios”, 10-14 July 2006

[6] MII, FG IPTV-ID-0048e,”IPTV Architecture”,

10-14 July 2006

[7]http://steaming411.com/wiki/Encoding_live_strea

ms

[8] http://www.php.net

[9] ITU-T Standarization G 1010 “End User

Multimedia QoS category”,2001

[10]deLattre,AlexisVideoLANStreamingHowto,2004

[11]http://wiki.videolan.org/Documentation:Docume

ntationtech.amikelive.com/wpcontent,Agustus

2007.

7. BIODATA PENULIS

Bayu Kurniawan Suryanto,

dilahirkan di Denpasar, 23

Januari 1986. Lulus dari SD

Kemala Bhayangkari I

Surabaya pada tahun 1998,

kemudian melanjutkan ke

SLTPN 12 Surabaya dan

lulus di tahun 2001.Pada

tahun 2001 melanjutkan ke

SMUN 2 Surabaya dan lulus

pada tahun 2004. Setelah

menamatkan di bangku

SMU, penulis melanjutkan kuliah di Politeknik

Elektronika Negeri Surabaya Jurusan Teknik

Telekomunikasi dan lulus tahun 2007. Pada tahun

2008 penulis melanjutkan kuliah di Institut

Teknologi Sepuluh Nopember Jurusan Teknik

Elektro untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

pada bidang studi Telekomunikasi Multimedia.