70
RANCANG BANGUN PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM (VERS) YANG DIPASANG PADA BOGIE KERETA API Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012

RANCANG BANGUN MEKANISME ALAT PEMANEN … · DIPASANG PADA BOGIE KERETA API ... SISTEMATIKA LAPORAN ... maksimum yang diperoleh dari Simulink MATLAB dan mendekati data PT KAI,

  • Upload
    dohuong

  • View
    226

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

RANCANG BANGUN PROTOTIPE

MEKANISME VIBRATION ENERGY

RECOVERY SYSTEM (VERS) YANG

DIPASANG PADA BOGIE KERETA API

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012

SISTEMATIKA LAPORAN

• BAB I PENDAHULUAN

• BAB II KAJIAN PUSTAKA

• BAB III METODOLOGI PENELITIAN

• BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE

• BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN

PEMANASAN

GLOBAL

semakin

menipisnya

persediaan

sumber energi

bahan bakar fosil

VERS (Vibration Energy Recovery System)

GETARAN

EKSITASI

VERS

LISTRIK BANGKITAN

GETARAN

• salah satu alat transportasi umum yang penting di indonesia

•Menggunakan bahan bakar minyak ( solar ) untuk menggerakkan lokomotif dan generator untuk mensuplai kebutuhan listrik semua gerbong

RUMUSAN MASALAH

• Bagaimana merancang Protipe VERS yang dapat memanfaatkan getaran pada sistem suspensi kereta api agar menghasilkan energi listrik.

• Bagaimana menentukan material yang tepat pada Prototipe VERS agar mampu beroperasi dengan baik.

TUJUAN

• Merancang dan membangun Prototipe VERS pada sistem suspensi yang dipasang pada bogie kereta api .

• Mengetahui pemilihan material yang tepat pada Prototipe VERS agar berfungsi dengan baik dan biaya pembuatannya dapat terjangkau di kalangan industri menengah ke bawah.

BATASAN MASALAH

• Kecepatan kereta api bernilai konstan. • Berat gerbong dalam kondisi ber- penumpang, yaitu 40 ton. • Kecepatan naik turun suspensi V = 0,175 m/s, kecepatan

maksimum yang diperoleh dari Simulink MATLAB dan mendekati data PT KAI, dimana V= 0,15 m/s.

• Dimensi Prototipe VERS disesuaikan dengan space kosong pada bogie kereta api.

• Getaran-getaran yang timbul selama alat bekerja tidak diperhitungkan.

• Kuat medan magnet , jumlah lilitan dan diameter kawat kumparan pada generator elektrik disesuaikan dengan yang ada dipasaran.

MANFAAT PENELITIAN

1. Menyediakan sumber energi alternatif bagi industri yang bergerak dalam bidang transportasi, khususnya kereta api.

2. Menyediakan data kekuatan dan dimensi material dari VERS pada sistem suspensi yang dipasang pada bogie kereta api.

3.Membantu mahasiswa untuk dapat memahami dan mengerti secara langsung aplikasi nyata dari ilmu teoritis yang didapat dalam perkuliahan.

KAJIAN PUSTAKA

• Penelitian Terdahulu

MIT (Massacusetts Institute of Technology) kembangkan sistem

peredam kejut sekaligus penghasil listrik untuk kendaraan

• Prinsip Kerja

Prototipe peredam kejut yang mereka buat memanfaatkan gerakan naik turun piston pada sistem hidrolik yang mendorong cairan pelumas

untuk memutar turbin yang terpasang di dalamnya dan menggerakkan generator. Generator inilah yang nantinya akan menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkannya juga disimpan dalam baterai

atau digunakan langsung untuk peralatan elektrik di kendaraan

KAJIAN PUSTAKA

• BOGIE KERETA API

• Fungsi bogie : Meningkatkan kecepatan dan kenyamanan kendaraan, memudahkan perjalanan melalui tikungan, dan meningkatkan kapasitas muat

• 1 gerbong kereta api terdiri atas 2 bogie

• 1 bogie terdiri atas 4 roda, 8 pegas ulir roda, dan 4 pasang pegas ulir bogie (pegas ayun)

KAJIAN PUSTAKA

• Generator Listrik

• Generator merupakan alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik

• Syarat : ada perubahan fluks magnetik yang terjadi dengan menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan menggunakan energi dari sumber lain maka akan timbul arus listrik.

Spur Gear (Roda Gigi Lurus)

• Data yang diperlukan :

1. sudut kontak (),

2. velocity ratio (i),

3. putaran roda gigi (n),

4. diametral pitch (P) dan

5. jarak pusat poros (c).

• Diameter roda gigi (d):

• Jarak pusat poros (c):

• dimana : dp = diameter pinion dg = diameter gear

P

Ntpdp

P

Ntgdg

2

dgdpc

• Torsi pada poros (T):

• Gaya tangensial (Ft):

• Gaya bending (Fb):

• Pitch line velocity (Vp):

np

HPT

63000

dp

TFt

2

P

YxbxSoFb

12

ndVp

• Beban dinamis (Fd):

untuk 0 Vp 2000 ft/min

untuk 2000 Vp 4000 ft/min

• Lebar gigi (b):

syarat agar roda gigi aman:

dimana:

FtVp

Fd

600

600

FtVp

Fd

1200

1200

FtVp

Fd

78

78

KQbdpFw

:

FdFw

Dimana :

• Berat roda gigi (w):

• Analisa Kekuatan (metode AGMA) Terhadap patahan: Syarat:

dgdp

dgQ

2

2

4dpbw

AMANSadT

JbKv

KmKsPKoFtT

• dimana:

Ft = gaya tangensial (lb)

Ko= faktor koreksi beban lebih

P = diametral pitch

Ks = faktor koreksi ukuran

Km= faktor distribusi beban

Kv = faktor dinamis

b = lebar gigi (in)

J = faktor bentuk

RT

L

KK

KSatSad

• dimana:

Sat= tegangan ijin material (psi)

KL = faktor umur

KT = faktor temperatur

KR = faktor keamanan

• Analisa Kekuatan (metode AGMA)

Terhadap keausan : syarat:

IbdCv

CfCmCsCoFtCpc

• dimana:

Cp=koeffisien elastis bahan

Ft = gaya tangensial (lb)

Co= faktor keausan

Cs= faktor ukuran

Cm=faktor distribusi beban

Cf = faktor kondisi permukaan

Cv= faktor dinamis

d = diameter pinion (in)

b = tebal gigi (in)

I = faktor bentuk

RT

HL

CC

CCSacSad

• dimana: Sac= tegangan kontak ijin (psi) CL = faktor umur CH = faktor perb. pengerasan CT = faktor temperature CR = faktor keamanan

• Analisa Tegangan Bending (metode Lewis)

• dimana : So = Tegangan statis (psi) b = Lebar gigi (in) Y = Lewis form factor Kt = Faktor temperatur P = Diametral pitch

FdPKt

YbSo .

..

Poros • Untuk setiap arah gaya yang digambarkan

dengan arah ke atas bernilai positif (+), dan untuk setiap arah gaya yang digambarkan dengan arah ke bawah bernilai negatif (-). Sedangkan untuk momen yang putarannya CCW (berlawanan arah jarum jam) bernilai positif (+), dan untuk momen yang putarannya CW (searah jarum arah jarum jam) bernilai negatif (-).

• Menghitung diameter poros Teori kegagalan MSST + Saderberg

• Endurance Limit:

• dimana: Se = endurance limit Kf = faktor konsentari tegangan S’n = endurance limit of material CR = faktor keandalan CF = faktor pengerjaan permukaan CS = faktor koreksi ukuran CW = faktor koreksi pengelasan

• Dimana : SF = faktor keamanan

Syp = Tegangan yang diijinkan

Se = Endurance limit

M = Resultan Momen terbesar

T = Torsi poros

D = diameter poros

Pasak • Pemeriksaan dengan menggunakan tegangan geser

• Pemeriksaan dengan menggunakan tegangan kompresi

Bantalan (Bearing) • Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,

sehingga putaran atau gerak bolak-balik dapat berlangsung secara halus, aman dan masa pemakaian dapat lebih lama.

• Beban ekuivalen dari bantalan P = ( X . V . Ft + Y . Fa ) Dimana : P = beban ekuivalen (lb) Fr = beban radial (lb) X = konstanta radial ( tabel ) V = faktor putaran = 1 untuk ring dalam berputar Fa = beban aksial (lb) Y = konstanta aksial (tabel )

• Umur bantalan dimana : = umur bantalan dalam jumlah putaran = umur bantalan dalam jam kerja C = beban dinamis (lb) P = beban equivalen (lb) b = konstanta tergantung pada type bantalan b = 3, untuk bantalan ball bearing b = 10/3, untuk bantalan roller bearing n = putaran poros

10L

hL10

METODOLOGI PENELITIAN • Dalam rancang bangun mekanisme pemanen

energi yang dipasang pada bogie kereta api, dikerjakan melalui tahapan sebagai berikut :

a. Tahap Kajian Pustaka

b. Tahap Desain dan Perancangan Produk

c. Tahap Perhitungan

d. Analisa data dan hasil

• Flowchart Penelitian Secara Umum

Mulai

Kajian Pustaka

Survey Lapangan dan Pengambilan Data- Data

Proses Pemodelan Sistem dan Penurunan Rumus

Proses Perancangan dan Perhitungan

dimensi dan Kekuatan Material

Prototipe VERS

Proses Pembuatan

Prototipe VERS

A

A

Analisa Hasil

Kesimpulan dan Saran

Selesai

• Flowchart Perancangan Produk

Mulai

Kecepatan input

Penentuan dimensi prototipe VERS

Penentuan mekanisme Prototipe VERS

Menentukan rasio gigi dengan membandingkan putaran input

dengan putaran output yang diinginkan

B

B

Perhitungan dimensi dan kekuatan material dari Prototipe VERS (poros,

roda gigi, bearing, dan pasak)

Pembuatan Prototipe VERS

Kesimpulan

Selesai

• Bagan Alur Alat Pemanen Energi Pada Bogie Kereta Api

Prototipe VERS

Pemasangan VERS pada Bogie Kereta Api

Proses Assembly VERS

Prototipe VERS

• Pada alat ini terdapat beberapa komponen utama, antara lain:

1. Generator 2. Gear Box yang terdiri atas: a. Spur Gear (Roda Gigi Lurus) b. Bevel Gear (Roda Gigi Kerucut) c. Rack (Gigi Lurus) d. One Way Gear e. Poros f. Bearing (Bantalan) g. Pasak

Susunan Roda Gigi pada Gearbox

Analisa dan Perhitungan

• Perhitungan Roda Gigi

1. Spur Gear

2. Bevel Gear

Contoh Perhitungan Kekuatan Bahan Roda Gigi

Perancangan Pasangan Spur Gear • Spesifikasi Roda Gigi 1 dan 2 (asumsi) Jenis Roda Gigi : Spur Gear Ratio kecepatan ( rv) : 2,9 Sudut kontak ( Ø ) : 20 o Bahan Roda Gigi 1 dan 2 : PolyAcethal (POM) Diameter Roda Gigi 1 (dp) : 3,425 inch Diameter Roda Gigi 2 (dg) : 1,18 inch Putaran Roda Gigi 1 (np) : 66,88 rpm Putaran Roda Gigi 2 (ng) : 193,952 rpm Diametral Pitch (P) : 15 (untuk d= 3 inch, P = 12-20)

Contoh Perhitungan Kekuatan Bahan Roda Gigi

• Menghitung Jumlah Gigi (Nt) • Jumlah Gigi Roda Gigi 1 (Ntp): dp x P = 3,425 x 15 = 51,375 = 52 gigi • Jumlah Gigi Roda Gigi 2 (Ntg): dg x P = 1,18 x 15 = 17,7 = 18 gigi • Perhitungan Torsi Pinion (T) T = • Kecepatan keliling (Vp)

lbinn

Hp

p

43,2588,66

63000027,063000

12

.. pp

p

dnV

min938,59

12

425,388,66ft

• Gaya-gaya yang bekerja pada Roda Gigi:

• Gaya tangensial (Ft)

• Gaya Normal (Fn )

• Gaya Radial (Fr) • Gaya Dinamis (Fd) Gaya dinamis ditentukan berdasarkan kecepatan kelilingnya, yaitu untuk 0 Vp

2000 ft /min. maka gaya dinamisnya:

.8,1520cos

85,14

coslb

FtFn

.85,14425,3

43,2522lb

d

TF

p

t

.41,520tan.85,14tan. lbFtFr

.33,1685,14600

938,59600

600

600lbF

VF t

p

d

• Perhitungan tebal roda gigi (b): Ditentukan berdasarkan beban keausan Buckingham: Rumus: Dimana: K= faktor keausan beban (wear load factor) Dari tabel katalog polimer didapat data-data untuk polyacethal

(POM): Safe static stress : So = 5400 Psi Wear Load Factor : K = 20

KQbdF pw

inNtNt

NtQ

gp

g514,0

1852

1822

• Gaya dinamis Fd = Fw (allowable wear load) Sehingga tebal gigi: • Pengecekan Roda Gigi Dengan Metode Lewis Persamaan Lewis: Keterangan: Fb = beban bending yang diijinkan (lb) S = So = tegangan statik yang diijinkan = 5400 psi Y = faktor bentuk Lewis = 0,41 (dari katalog polymer) maka: Fb > Fd, maka perencanan roda gigi adalah AMAN

.55,020514,0425,3

33,16

..in

KQd

Fb

p

d

P

YbSFb .272,106

15

41,055,05400 lbFb

• Pengecekan Roda Gigi Dengan Metode AGMA Tegangan desain maksimum yang diijinkan (Sad): Rumus: Keterangan: Sat = tegangan yang diijinkan dari bahan = 5400 psi Dari tabel katalog polymer (lihat lampiran) KL = faktor umur = 1 Dari tabel 10-8 dengan harapan roda gigi dapat dipakai

lebih dari 106 putaran KT = faktor temperatur = 1, untuk temperatur operasi dibawah

250F KR = faktor keamanan atau ketahanan = 1,33 Dari tabel 10-10 dengan kondisi desain normal

rT

Lat

adKK

KSS

• Maka : • Tegangan pada akar gigi: Rumus: Keterangan: Ft = gaya tangensial = 5,41 lb. Ko = faktor koreksi beban lebih (over load) = 1,25 Dari tabel 10-4 dengan kondisi light shock dan beban merata Ks = faktor koreksi ukuran = 1 untuk spur gear Km = koreksi distribusi beban = 1,25 Dari tabel 10-5 dengan kondisi face width (b) dibawah 2 in. Kv = faktor dinamis = 0,93 Dari gambar 10-21 diambil kurva 3 untuk spur gear yang dibuat

dengan mesin hobbing atau shaping J = Faktor bentuk/geometri = 0,2 Dari gambar 10-23 dengan kondisi Nt,p = 52 gigi dan Nt,g = 18 gigi

psiSad 15,406033,11

15400

JbK

KKPKF

v

mSt

t

0

• maka:

= 953,4 psi

• Sad > t, maka perencanaan roda gigi AMAN dari kerusakan

2,072,093,0

25,111525,141,5

t

• Pengecekan Keausan Roda gigi Dengan Metode AGMA Rumus: Keterangan: c = jumlah tegangan kontak (Contact stress number) Cp = koefisien yang tergantung dari sifat elastis bahan. Dari tabel katalog polymer, untuk bahan dari polyacethal, Cp = 1500. Co = faktor beban lebih = Ko = 1,25 Dari tabel 10-4 dengan kondisi light shock dan beban merata Cv = faktor dinamis = 1 Dari gambar 10-27. Dipilih kurva 1 dengan harapan beban dinamis

yang timbul adalah relatif kecil. Cs = faktor ukuran = 1 Cm = faktor distribusi beban = 1,2, dari gambar 10-31 I = faktor geometri = 0,2 Dari gambar 10-32 ,Ntp = 52 Cf = faktor kondisi permukaan = 1 untuk kondisi permukaan tidak terlalu baik dan kemungkinan ada tegangan sisa.

IbdC

CCCCFC

v

fmsot

pc

• maka:

Kondisi yang harus dipenuhi untuk evaluasi: Keterangan: Sac = tegangan kontak yang diijinkan = 8000 psi Dari tabel katalog polymer CL = faktor umur = 1 Gambar 10-33, dengan harapan roda gigi dapat dipakai lebih dari

107 cycle. CH = faktor perbandingan kekerasan = 1,02 Karena material yang digunakan sama (gambar 10-34) CT = faktor temperatur = 1 untuk temperatur kerja tidak lebih dari 250F CR = faktor keamanan = 1,33 untuk kondisi normal (tabel 10-16) maka: c 6135,34 psi Dengan kondisi tersebut maka perencanaan roda gigi AMAN dari keausan.

psic 60452,072,0425,31

12,1125,141,51500

RT

HLacc

CC

CCS

33,11

02,11000.8c

CONTOH PERHITUNGAN POROS 1

Dari perhitungan sebelumnya diperoleh data-data sebagai berikut: • One Way Gear • Bahan : Steel • Diameter (d1) : 1,97 in 0,05 m • Tebal gigi (t) : 0,59 in 0,015 m • Massa Jenis (ρ) : 7861,1 kg/m3 • Asumsi diameter poros (d2) : 0,01 m • Volume (V) = La x t = ¼ π (d1

2 – d22) x t

= ¼ π (0,052 – 0,012) x 0,015 = 27,1. 10-6 m3 • Berat One Way Gear (W) = m.g = ρ x V x g = 7861,1 kg/m3 x 27,1. 10-6 m3 x 9,81 m/s2 = 2,06 N = 0,46 lb ,dimana 1N = 0,22481 lb

CONTOH PERHITUNGAN POROS 1

• Spur Gear 1 • Bahan : Polyacethal (POM) • Diameter (d1) : 3,425 in • Tebal gigi (t) : 0,71 in • Massa Jenis (ρ) : 0,051 lb/in3 • Asumsi diameter poros (d2) : 0,39 in • Volume (V) = La x t = ¼ π (d1

2 – d22) x t

= ¼ π (3,4252 – 0,392) x 0,71 = 6,455 in3 • Berat Spur Gear 1 (W) = ρ x V = 0,051 lb/in3 x 6,455 in3 = 0,33 lb

• Dimana : A = Bearing B = One Way Gear

C = Spur Gear 1 D = Bearing

Dari perhitungan sebelumnya diperoleh data-data sebagai berikut:

WB = 0,46 lb FnC = 15,8 lb FnB =27,5 lb

Wc = 0,33 lb FtB = 25,82 lb FtC=14,85 lb

FBD Bidang Vertikal

• ΣMA = 0 (CCW +) - (FtB + WB)0,6 + (Fnc – Wc)1,4 + 2,2 Dv = 0 -(25,82 + 0,46)0,6 + (15,8 -0,33)1,4 + 2,2 Dv = 0 Dv = - 2,7 (arah kebalikan) • ΣFy = 0 Av – FtB –WB + Fnc – Wc + Dv= 0 Av - 25,82 – 0,46 + 15,8 - 0,33 + (-2,7) = 0 Av = 13,51 lb

• Potongan 1-1 ΣM1 = 0 (CCW+) M1= Av . x1 M1= 13,51 . x1

Untuk x1 = 0 M1 = 0 lbin Untuk x1 = 0,6 M1 =8,11 lbin

• Potongan 2-2 ΣM2 = 0 (CCW+) M2 + (FtB+ WB)x2 + Av(0,6+x2)=0 M2 + (25,82+ 0,46)x2 + 13,51(0,6+x2)=0 M2 = 8,11 – 12,77 x2 Untuk x2 = 0 M2 = 8,11 lbin Untuk x2 = 0,8 M2 = -2,11 lbin

• Potongan 3-3 ΣM3 = 0 (CW+) M3= Dv . x3 M3= -2,7 . x3 Untuk x3= 0 M3 = 0 lbin Untuk x3 = 0,8 M3 = -2,1 lbin

FBD Bidang Horizontal

• ΣMA = 0 (CCW +)

- FnB.0,6 + Ftc 1,4 + 2,2 DH = 0

-27,5. 0,6 + 14,85. 1,4 + 2,2 DH = 0

DH = -1,95 (arah kebalikan)

• ΣFy = 0

AH – FnB + Ftc + DH= 0

AH – 27,5 + 14,85 + (-1,95) = 0

AH = 14,6 lb

• Potongan 1-1 ΣM1 = 0 (CCW+) M1= AH . x1 M1= 14,6 . x1 Untuk x1 = 0 M1 = 0 lbin Untuk x1 = 0,6 M1 =8,76 lbin • Potongan 2-2 ΣM2 = 0 (CCW+) M2 + FnB,. x2 - AH(0,6+x2)=0 M2 + 27,5. x2 - 13,51(0,6+x2)=0 M2 = 8,76 – 12,9 x2 Untuk x2 = 0 M2 = 8,76 lbin Untuk x2 = 0,8 M2 = -1,56 lbin • Potongan 3-3 ΣM3 = 0 (CW+) M3= DH . x3 M3= -1,95 . x3 Untuk x3= 0 M3 = 0 lbin Untuk x3 = 0,8 M3 = -1,56 lbin

• Diagram Momen Bidang Vertikal

• Diagram Momen Bidang Horizontal

• Momen di titik B MB =

=

= 11,94 lbin

• Momen di titik C MC =

=

= 2,6 lbin

Diambil Momen terbesar di titik B: M = 11,94 lbin

• Torsi = 25,43 lbin

Data bahan poros ASTM A47

• Sy = 35 ksi • Su = 53 ksi • S’n ≈ 0,5 x Su ≈ 0,5 x 53 ksi ≈ 26,5 ksi • Survival rate 95 % DMF = 1,64 • CR = 1 – 0,08 DMF = 1 – 0,08 x 1,64 = 0,87 • CS = 0,7 • CF = 0,76 • CW = 1 • CT = 1 • Working endurance limit Se = CR . CS . CF . CW. CT . S’n = 0,87 x 0,7 x 0,76 x 1 x 1 x 26,5 ksi = 12,26 ksi • Faktor keamanan = SF = 2

Perhitungan Diameter Poros

• Teori kegagalan MSST + Saderberg

0,5 =

0,5 =

D³ = 0,025 in³

D = 0,3 in

D = 8 mm (diameter minimum poros)

Maka besar diameter poros yang digunakan = 12 mm

Perancangan Bearing (Bantalan)

• Perencanaan Umur Bantalan Direncanakan minimal gerbong kereta api dioperasikan selama 12 jam

setiap hari, dan umur bantalan selama 3 tahun maka didapatkan :

• Umur Bantalan (L10) = 12 x 7 x 52 x 3 tahun

= 13104 jam

• Jenis : Rolling Ball Bearing

• Merek : SKF

hari

jam

ggu

hari

min ggu

hari

min

Contoh Perhitungan Bearing • Resultan gaya pada Bantalan (FrA) • Asumsi : Faktor Rotasi (V) = 1,2 ,dimana ring luar berputar Karena tidak ada pengaruh gaya aksial, maka : Sehingga : X = 1 ; dan Y = 0 • PA = X. V . Fr + Y. Fa

= 1. 1,2 . 19,9 = 23,88 lb

lbAVAHFrA 9,19)51,13()6,14()()( 2222

eFrAV

Fa 0

.

Perencanaan Jenis Bantalan

Diameter Poros 1 (D1) = 12 mm

,b=3, untuk roller ball bearing

kNC

lbC

C

Pn

C

P

C

n

b

b

398,0

5,89

88,2310

88,666013104

10

.60L

.60

10L

3

1

6

1

610

6

10

• Dari tabel SKF, didapatkan jenis bearing 61800

• Diameter Dalam (d) = 10 mm

• Diameter Luar (D) = 19 mm

• Tebal (B) = 5 mm

• Beban Statis (Co) = 0,585 kN

• Putaran maksimum (n max) = 48.000 rpm

• Massa = 0,0055 kg

PERANCANGAN PASAK

• Contoh Perhitungan Pasak

• Bahan = Alumunium Alloys 2014

• Diameter poros = 0,47 in

• Syp = 14 ksi

• Ssyp = 0,58 x 14000 lb/in² = 8120 lb/in²

• SF = 1,5

• Torsi = 25,43 lbin

• Dari tabel 7-7 pada lampiran diperoleh:

W = 1/8 in H = 1/8 in

dimana : W = lebar pasak (in)

H = tinggi pasak (in)

L = panjang pasak (in)

• Pemeriksaan dengan menggunakan tegangan geser

L

L

L

L

0,16 in

• Pemeriksaan dengan menggunakan tegangan kompresi

,dimana Ft = 2 T/dp

L

L

L

L 0,185 in

Agar aman dipakai L 0,185 in, yaitu L = 0,2 in

KESIMPULAN DAN SARAN

• Kesimpulan 1. Putaran input pada one way gear adalah 66,88 rpm. 2. Roda gigi yang digunakan adalah spur gear dan bevel gear. 3. Diameter spur gear: Roda gigi 1 = 3,425 in. Roda gigi 2 = 1,18 in. 4. Diameter bevel gear: Roda gigi 3 = 4,37 in. Roda gigi 4 = 1,18 in. Roda gigi 5 = 4,5 in. Roda gigi 6 = 1,18 in. 5. Diameter poros yang digunakan: Poros 1 = 0,47 in. Poros 2 = 0,39 in. Poros 3 = 0,39 in. Poros 4 = 0,39 in. 6. Jenis bantalan yang digunakan adalah single row deep groove ball bearing dengan merk SKF type

61800 dan 628/8-2Z. 7. Pasak yang digunakan adalah tipe square key dengan panjang: Pada poros 1 = 0,2 in. Pada poros 2 = 0,25 in. Pada poros 3 = 0,3 in. Pada poros 4 = 0,35 in. 8. Putaran output yang dihasilkan sebesar 2726,96 rpm.

Saran

Untuk generator yang digunakan pada VERS seharusnya menggunakan generator yang aktual agar diperoleh energi bangkitan yang maksimal.

TERIMA KASIH Mohon saran dan kritik demi kesempurnaan

Tugas Akhir ini