44
RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM KONSULTASI PEMILIHAN TEKNOLOGI IRIGASI BERTEKANAN BERBASIS ANDROID RIZKY OKTAVIANTO DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM KONSULTASI

PEMILIHAN TEKNOLOGI IRIGASI BERTEKANAN

BERBASIS ANDROID

RIZKY OKTAVIANTO

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis
Page 3: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun

Piranti Lunak Sistem Konsultasi Pemilihan Teknologi Irigasi Bertekanan Berbasis

Android adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2014

Rizky Oktavianto

NIM F14090130

Page 4: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

ABSTRAK

RIZKY OKTAVIANTO. Rancang Bangun Piranti Lunak Sistem Konsultasi

Pemilihan Teknologi Irigasi Bertekanan Berbasis Android. Dibimbing oleh

MOHAMAD SOLAHUDIN dan LIYANTONO.

Pemilihan teknologi irigasi yang tepat dalam proses budidaya tanaman

merupakan salah satu cara untuk melakukan penghematan air dalam bidang

pertanian dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air agar tidak terjadi

pemborosan dalam pemakaian air irigasi. Pemilihan teknologi irigasi ini dilakukan

berdasarkan pada kebutuhan air irigasi, jadwal pemberian air irigasi, serta

ketersediaan teknologi irigasi di pasaran. Piranti lunak yang dikembangkan

merupakan salah satu media yang diharapkan dapat membantu pengguna dalam

memilih jenis teknologi irigasi yang sesuai dengan komoditas dan kondisi lahan

yang dimiliki. Piranti lunak ini dibangun pada perangkat berbasis android. Tahap

pengembangan sistem dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan

Waterfall model. Dalam penggunaan piranti lunak, dibutuhkan input dari

pengguna berupa detail budidaya yang untuk selanjutnya digunakan dalam

analisis penentuan kebutuhan air irigasi dan kebutuhan hidrolika. Piranti lunak ini

berhasil menampilkan hasil analisis kebutuhan air irigasi dan kebutuhan hidrolika

irigasi untuk pemberian irigasi harian sesuai dengan hasil pengujian yang telah

dilakukan. Hasil analisis ini dapat digunakan oleh pengguna sebagai pertimbangan

untuk melakukan pemilihan teknologi irigasi yang sesuai.

Kata kunci: piranti lunak, teknologi irigasi, berbasis android

ABSTRACT

RIZKY OKTAVIANTO. Design of Android Based Consultation System for

Selection of Pressurized Irrigation Tehcnology. Supervised by MOHAMAD

SOLAHUDIN and LIYANTONO

Selection of appropriate irrigation system for cultivation process is to make water

savings in agriculture by increasing the water use efficiency to avoid wastage in

use of water for irrigation. Selection of irrigation system is based on the total

water needs for irrigation, irrigation schedule, and the availability of irrigation

system. This system developed to assist users in selecting the appropriate

irrigation technology based on their crop and land conditions. This software is

built on android-based devices. This system developed using Waterfall models as

approach model. In the use of this software, it takes input from user about the

details of their cultivation plan and that input used for analysis of total water

needs for irrigation and hydraulics components requirement. This system displays

the analysis results of irrigation water requirements and irrigation hydraulics

components requirement successfully. This analysis results used by the user as a

consideration for the selection of appropriate irrigation technologies.

Keywords: software, irrigation technologies, android based

Page 5: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM KONSULTASI

PEMILIHAN TEKNOLOGI IRIGASI BERTEKANAN

BERBASIS ANDROID

RIZKY OKTAVIANTO

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis
Page 7: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

Judul Skripsi : Rancang Bangun Piranti Lunak Sistem Konsultasi Pemilihan

Teknologi Irigasi Bertekanan Berbasis Android

Nama : Rizky Oktavianto

NIM : F14090130

Disetujui oleh

Dr. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si

Pembimbing I

Dr. Liyantono, S.TP., M.Agr

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Desrial, M.Eng

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

Judul Skripsi: Rancang Bangun Piranti Lunak Sistem Konsultasi Pemilihan Teknologi Irigasi Bertekanan Berbasis Android

Nama : Rizky Oktavianto NIM : F14090130

Disetujui oleh

Dr. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si Dr. Liyantono, S.TP., M.Agr Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

R 20'~Tanggal Lulus: ~ 1 M~ ..

Page 9: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

PRAKATA

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena

atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul

“Rancang Bangun Piranti Lunak Sistem Konsultasi Pemilihan Teknologi Irigasi

Bertekanan Berbasis Android”.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

2. Dr. Liyantono, S.TP., M.Agr selaku dosen Pembimbing Akademik II yang

senantiasa memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

3. Dr. Ir. Gatot Pramuhadi, M.Si selaku dosen penguji dalam ujian sarjana atas

bimbingan dan arahan kepada penulis.

4. Safarudin Hidayat Al Ikhsan atas bimbingan dan bantuan kepada penulis

terkait ilmu pemrograman android.

5. Endah Prahmawati, Amajida Bahrina, Elsamila, Angela Dian, Gumilar

Hismaya, Kala Yudhistira, Stephani Utari, Heri Heriyanto, Dewi Kiswani, Moh.

Fachrirozi, Titan, Piepiel Setya dan Rizal Abudzar atas bantuan dan dukungan

moril kepada penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah

ini baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Ide penelitian ini didasari oleh adanya keinginan untuk mempermudah

petani dalam melakukan kegiatan pertanian khususnya dalam hal analisis untuk

pemilihan teknologi irigasi.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2014

Rizky Oktavianto

Page 10: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODE 2

Waktu dan Tempat Penelitian 2

Alat dan Bahan 2

Prosedur Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 7

Irigasi 7

Pemrograman Android 8

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Perencanaan Sistem 9

Analisis 11

Analisis Kebutuhan Antarmuka 13

Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem 14

Analisis Kebutuhan Non Fungsional Sistem 14

Desain (Perancangan Sistem) 15

Desain Basis Data 15

Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) 16

Mekanisme Kerja Sistem 17

Implementasi dan Pengujian 18

Implementasi Basis Data 19

Implementasi Sistem 20

Peluncuran Aplikasi 25

Pengujian 25

Pemeliharaan Sistem 29

Page 11: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

SIMPULAN DAN SARAN 30

Simpulan 30

Saran 30

DAFTAR PUSTAKA 30

DAFTAR TABEL

1 Data karakteristik tanaman 13

2 Kebutuhan fungsional sistem 14

3 Hasil pengujian menggunakan emulator android 26

4 Hasil pengujian eksternal aplikasi 27

DAFTAR GAMBAR

1 Metode SDLC dengan pendekatan waterfall model 3

2 Blok diagram kerangka sistem 4

3 Arsitektur android 8

4 Contoh data cuaca dalam database 12

5 Desain Object Relationship Database 15

6 Desain konseptual antarmuka sistem konsultasi irigasi 16

7 Desain halaman input 18

8 Implementasi basis data sistem 20

9 Menu utama sistem 21

10 Halaman input rencana budidaya 21

11 Contoh informasi hasil proses reverse geocoding 22

12 Tampilan menu dialog untuk input komponen hidrolika 23

13 Tampilan hasil analisis kebutuhan irigasi oleh sistem 24

14 Tampilan hasil analisis kebutuhan irigasi oleh sistem 24

15 Tampilan halaman profil sistem 25

16 Tahapan instalasi aplikasi pada komputer tablet 27

17 Hasil pengujian tahap dua 28

18 Grafik simulasi kadar air tanah 29

Page 12: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Adanya sumber air yang memadai merupakan syarat penting dalam

melakukan proses budidaya tanaman. Hal ini dikarenakan air merupakan salah satu

faktor dasar yang paling berpengaruh dalam proses pertumbuhan tanaman. Namun

dewasa ini ketersediaan air menjadi semakin berkurang, sedangkan tingkat konsumsi

air semakin meningkat. Hal ini yang kemudian memicu adanya istilah krisis air dunia

sebagai skenario yang dikemukakan oleh para ahli mengenai kondisi ketersediaan

dan tingkat pemakaian air masa depan. Dalam skenario ini disebutkan bahwa pada

tahun 2025, harga air untuk bidang pertanian meningkat dua kali lipat di negara

berkembang, dan meningkat tiga kali lipat di negara pada level lebih rendah. Hal ini

disebabkan oleh adanya persaingan akibat peningkatan kebutuhan air di kalangan

rumah tangga, industri, lingkungan dan pertanian (Rosegrant et al. 2002). Untuk

mengantisipasi adanya kemungkinan terjadi krisis air dunia itulah diperlukan usaha

untuk menghemat penggunaan air dengan cara meningkatkan efisiensi penggunaan

air yang tersedia.

Penggunaan teknologi irigasi yang tepat dalam proses budidaya tanaman

merupakan salah satu cara untuk melakukan penghematan air di bidang pertanian.

Penggunaan teknologi irigasi yang tepat bertujuan untuk meningkatkan efisiensi

penggunaan air agar tidak terjadi pemborosan dalam pemakaian air irigasi. Pemilihan

teknologi irigasi ini dilakukan dengan melakukan analisis terhadap kebutuhan air

tanaman dan faktor lingkungan lainnya untuk kemudian dilakukan perancangan

sistem irigasi sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan teknologi irigasi.

Penelitian tentang perancangan sistem irigasi sudah banyak dilakukan,

misalnya Pohan (1998) yang meneliti tentang rancangan irigasi sprinkler untuk

tanaman bawang merah (Allium ascalonacium L) dan Tendalangi (1999) tentang

rancangan jaringan irigasi tetes untuk tanaman cabai merah hibrida (Capsicum

annum var. longum L.). Penelitian yang memanfaatkan teknologi telepon seluler

berbasis android untuk bidang pertanian sendiri pernah dilakukan oleh Al Ikhsan

(2012) mengenai pengembangan sistem pakar agribisnis cabai (Capsicum annuumm.

L) berbasis android.

Piranti lunak yang akan dibangun merupakan salah satu media yang

diharapkan dapat membantu pengguna dalam memilih jenis teknologi irigasi yang

sesuai dengan komoditas dan kondisi lahan yang dimiliki. Piranti lunak ini dibangun

pada teknologi berbasis android dengan harapan bisa menjadi teknologi praktis yang

dapat digunakan dengan mudah di lapangan kapan pun saat dibutuhkan dikarenakan

sifat aplikasi berbasis android yang handy.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan piranti lunak sebagai

media konsultasi dalam pemilihan teknologi irigasi melalui:

1. Analisis kebutuhan air irigasi setiap teknologi irigasi

2. Penentuan jadwal irigasi berdasarkan jadwal tanam dan jenis komoditas

3. Ketersediaan teknologi irigasi

Page 13: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

2

Manfaat Penelitian

Piranti lunak yang dikembangkan dapat digunakan sebagai media konsultasi

dalam pemilihan teknologi irigasi dengan memanfaatkan informasi keluaran aplikasi

sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan teknologi irigasi yang sesuai.

Ruang Lingkup Penelitian

Rancang bangun piranti lunak dilakukan untuk mobile device berbasis

android dengan jenis teknologi irigasi bertekanan. Analis oleh sistem yang dibangun

terbatas untuk komoditas jagung, cabai dan kacang tanah dengan memanfaatkan data

karakteristik tanaman dan data cuaca harian rata-rata untuk daerah Aceh, Gumarang

dan Tasikmalaya.

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Bioinformatika, Departemen

Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Oktober 2013.

Alat dan Bahan

1. Perangkat keras (Hardware)

a. Laptop sebagai media pengembangan aplikasi

b. Komputer tablet dan telepon seluler berbasis android sebagai media

pengujian aplikasi

2. Perangkat lunak (Software)

a. Eclipse sebagai media pembuatan kode program

b. Android emulator sebagai media pengujian internal kode program

c. SQLite Manager untuk layanan basis data portable

d. Microsoft Excel sebagai media pengolahan data

Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan mengacu pada metode pengembangan

sistem informasi. Tahap pengembangan sistem dilakukan dengan menggunakan

metode pendekatan waterfall model. Waterfall model dipilih karena informasi terkait

batasan-batasan, kebutuhan serta tahapan-tahapan pengolahan data pada sistem bisa

didefinisikan terlebih dahulu menggunakan basis pengetahuan yang telah ada

sebelum sistem dibangun (Denis et al. 2009). Secara umum tahap-tahap

pengembangan dengan waterfall model meliputi tahap perencanaan, analisis, desain,

Page 14: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

3

serta implementasi hingga sistem yang dibangun selesai. Metode pendekatan

waterfall model bisa dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Metode pengembangan sistem waterfall model (Denis et al. 2009)

Perencanaan Sistem (Planning)

Tahap perencanaan sistem mencakup identifikasi masalah yang kemudian

menjadi dasar pembuatan sistem, penentuan awal tujuan, ruang lingkup, serta

langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengembangkan sistem yang akan

dibuat. Hasil dari tahap ini yaitu: (1) penetapan tujuan sistem, sasaran pengembangan,

dan konfigurasi sistem, (2) penentuan kebutuhan dan sumber-sumber informasi

untuk mengembangkan serta menjalankan sistem, serta (4) penentuan fungsi sistem

secara keseluruhan. Selain itu pada tahap perencanaan ini juga direncanakan aliran

data pada sistem dari masukan hingga diperoleh data keluaran yang digambarkan

dalam bentuk blok diagram kerangka sistem. Pengembangan sistem ini sendiri

difokuskan pada penentuan kebutuhan irigasi, lama dan laju penyiraman, serta desain

hidrolik yang memanfaatkan data dari pustaka Prastowo dan Liyantono (2002a,

2002b). Blok diagram kerangka sistem ini bisa dilihat pada Gambar 2.

Page 15: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

4

Faktor

Lahan

TopografiLuas dan

Bentuk LahanCHE ETo

Faktor

Iklim

Faktor

Tanaman

Faktor

Kc

Faktor

P

Sifat Fisik

Tanah

KA Tanah

Tersedia

Laju

Infiltrasi

Tekstur, Kuva pF,

BO, PorositasTenaga

Kurva

H-O

Jenis

Pompa

Head di

Outlet

Jaringan

Pipa

Debit

Sumur

JIAT yang

tersedia

ETc

Kebutuhan irigasiPipa dan

Nozel

Jenis dan

DimensiDiameter Sambungan

Desain Tata

Letak

Lama dan Laju

Penyiraman

Desain

Hidrolik

Rencana

Operasi

Sistem

(Handoko 1994)

Sistem Konsultasi Pemilihan Teknologi Irigasi

Bertekanan

(Prastowo dan Liyantono 2002a, 2002b)

Gambar 2 Blok diagram kerangka sistem (Pohan 1998)

Page 16: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

5

Analisis

Proses analisis ini dilakukan dengan dua langkah, yaitu:

1. Pengembangan strategi sebagai panduan pengembangan Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem sejenis yang telah

ada beserta kelemahan-kelemahannya, peluang pengembangan sistem yang

telah ada, serta konsep secara menyeluruh terkait desain sistem yang akan

dibangun.

2. Analisis kebutuhan sistem

Pada tahap ini dilakukan identifikasi sumber-sumber pengetahuan,

akuisisi atau penyerapan pengetahuan dari sumber yang ada dengan cara studi

literatur, serta representasi pengetahuan sehingga dihasilkan informasi terkait

standar kebutuhan sistem. Standar kebutuhan sistem sendiri mencakup

beberapa aspek, yaitu:

a. Kebutuhan data

Kebutuhan data mencakup semua data yang diperlukan untuk

mengembangkan sistem. Data yang digunakan untuk pengembangan

sistem meliputi data terkait kondisi cuaca untuk beberapa daerah di

Indonesia, kebutuhan dan sifat tumbuh tanaman dari komoditas yang

digunakan, serta jenis dan sifat teknologi irigasi yang digunakan.

b. Kebutuhan perangkat keras

Kebutuhan perangkat keras merupakan standar spesifikasi

perangkat keras yang dibutuhkan baik dalam proses pengembangan sistem

maupun dalam tahap penggunaan sistem, agar sistem dapat berjalan

dengan maksimal.

c. Kebutuhan perangkat lunak

Kebutuhan perangkat lunak mencakup semua perangkat lunak

(software) yang digunakan dalam proses pengembangan maupun untuk

menjalankan sistem.

d. Kebutuhan pengetahuan

Kebutuhan pengetahuan menetapkan batasan-batasan kemampuan

atau wawasan dasar yang harus dimiliki pengguna dalam menjalankan

sistem yang akan dirancang, sehingga fungsi sistem bisa optimal.

Desain

Pada tahap desain ditentukan bagaimana sistem akan beroperasi

berdasarkan standar kebutuhan yang merupakan hasil dari tahap analisis. Tahap

desain ini dilakukan dengan tiga langkah, yaitu:

1. Penentuan desain arsitektur sistem yang meliputi perangkat keras dan

perangkat lunak yang akan digunakan dalam pengembangan sistem,

perancangan desain antar muka (metode navigasi dan menu-menu yang

disediakan), serta persamaan-persamaan yang akan digunakan oleh sistem.

2. Perancangan sistem database yang meliputi data-data yang akan digunakan

serta sistem penyimpanan dan pemanggilan data yang bersangkutan.

Page 17: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

6

3. Perancangan desain program yang mendefinisikan fungsi-fungsi program

yang harus dibuat, logika pengolahan data, kontrol sistem, serta aktivitas

input-output dari sistem.

Desain sistem secara umum dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Eclipse yang dilengkapi dengan Software Development Kits (SDK) Android.

Pemrograman android dipilih dikarenakan pemrograman ini bersifat Object

Oriented Programming (OOP), serta hasil pemrograman yang berupa aplikasi

android bisa digunakan secara praktis di lapangan tanpa harus menggunakan

komputer sebagai media untuk menjalankan operasi.

Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap akhir dari proses pembuatan sistem.

Tahap ini dilakukan dengan tiga langkah, yaitu:

1. Tahap awal dari implementasi adalah konstruksi sistem. Sistem dibangun

berdasarkan hasil analisis dan desain yang telah dilakukan. Proses

konstruksi sistem ini dilakukan dengan menuliskan kode program pada

aplikasi Eclipse yang kemudian dilakukan compile ke emulator bawaan

SDK. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses pengujian kode

program tanpa harus menggunakan mobile device dengan Operation

System (OS) Android, sehingga proses penanganan terhadap kesalahan

kode program bisa dilakukan secara cepat.

2. Sistem yang telah dibangun kemudian diuji baik fungsional maupun non

fungsional seperti pengujian terhadap kecepatan akses ataupun kemudahan

penggunaan. Proses pengujian dilakukan secara menyeluruh dimulai dari

pengujian konstruksi desain, fungsi-fungsi, serta kemampuan sistem

dijalankan pada mobile device dengan OS Android. Jika terdapat kendala

sistem pada saat pengujian maka dilakukan perbaikan kode program

maupun desain sesuai dengan kebutuhan. Sistem yang telah lulus uji

kemudian diimplementasikan pada mobile device dengan OS Android

untuk selanjutnya digunakan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.

Selain itu dilakukan validasi keluaran sistem dengan melakukan pengujian

di lapangan.

3. Updating informasi dilakukan jika terdapat informasi-informasi penting

pada sistem yang mengalami perubahan untuk menjaga agar fungsi sistem

bisa berjalan dengan optimal.

Page 18: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

7

TINJAUAN PUSTAKA

Irigasi

Menurut Kartasapoetra dan Sutedjo (1994), irigasi pada dasarnya

merupakan kegiatan penyediaan dan pengaturan air untuk bidang pertanian

dengan memanfaatkan air yang berasal dari air permukaan dan air tanah.

Pemberian air irigasi didasarkan pada kebutuhan tanaman yang dinyatakan dengan

besarnya evapotranspirasi tanaman (Prastowo dan Liyantono 2002a). Suatu sistem

irigasi pada prinsipnya terdiri atas tiga sub-sistem jaringan irigasi, yaitu:

1. Sub sistem pengembangan sumber air, antara lain sungai, danau, air tanah,

mata air, dan rawa

2. Sub sistem penyaluran, yaitu jaringan saluran (saluran terbuka atau pipa) yang

membawa air dari sumbernya menuju lahan yang akan diairi.

3. Sub sistem aplikasi irigasi, yaitu penerapan teknologi pemberian/aplikasi air

ke lahan pertanian (petakan lahan).

Teknologi aplikasi irigasi sendiri pada umumnya dapat dikelompokkan

dalam empat cara, yaitu:

1. Irigasi permukaan (surface irrigation), meliputi sistem genangan (basin),

border, dan alur (furrow).

2. Irigasi bawah permukaan (sub-surface irrigation).

3. Irigasi curah (sprinkle irrigation).

4. Irigasi tetes (trickle irrigation)

Irigasi permukaan dan bawah permukaan memanfaatkan gaya gravitasi

dalam penyaluran air irigasi ke lahan. Sedangkan irigasi curah dan irigasi tetes

termasuk dalam kelompok teknologi irigasi bertekanan, yaitu teknologi yang

menyalurkan air irigasi ke lahan menggunakan tekanan yang didapatkan dari

pompa. Secara teoritis, efisiensi masing-masing teknologi aplikasi irigasi ini

berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Terdapat kelebihan dan

kekurangan dari masing-masing teknologi irigasi yang bisa menjadi pertimbangan

dalam pemilihan teknologi irigasi yang tepat. Dalam aplikasinya, efisiensi suatu

teknologi irigasi bisa tinggi jika pengoperasian jaringan irigasi dengan

memanfaatkan teknologi tersebut bisa dilakukan dengan cara atau jadwal yang

tepat. Jadwal irigasi yang dimaksud adalah perencanaan waktu dan jumlah

pemberian air irigasi sesuai dengan kebutuhan air tanaman. Cara pemberian air

irigasi ini terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Continuous Irrigation : yaitu pemberian air irigasi secara terus menerus

dengan jumlah yang diberikan berubah sesuai dengan kebutuhan air irigasi.

2. Rotation Irrigation : yaitu pemberian air irigasi dengan jumlah pemberian air

tetap sedangkan selang dan lama pemberian berubah sesuai dengan kebutuhan

air irigasi.

3. Supply On-demand Irrigation : yaitu pemberian air irigasi dengan jumlah serta

selang dan lama pemberian air berubah sesuai dengan kebutuhan air irigasi.

Page 19: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

8

Pemrograman Android

Android merupakan salah satu Operation System (OS) untuk mobile device

berbasis Linux yang dikembangkan pertama kali oleh Android Inc. Pada OS

Android, tidak terdapat keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga yang

dikembangkan oleh programmer untuk mendapatkan data asli dari device,

berkomunikasi antar proses, serta distribusi aplikasi. Selain itu, OS Android tidak

membedakan antara aplikasi inti dan aplikasi pihak ketiga. Application

Programming Interface (API) yang disediakan Android membebaskan akses ke

hardware (device) maupun data sistem. Hal ini yang kemudian menjadikan

pemrograman Android lebih berkembang dibandingkan dengan pemrograman

untuk aplikasi mobile device lainnya.

Hermawan (2011) menyatakan bahwa OS Android dibangun berdasarkan

kernel Linux dengan arsitektur yang bisa dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Arsitektur Android (Hermawan 2011)

Arsitektur Android ini terbagi menjadi lima lapisan, yaitu:

1. Applications

Lapisan ini berisi aplikasi-aplikasi yang terdapat pada device. Semua

aplikasi ini ditulis dalam bahasa pemrograman Java

2. Applications Framework

Lapisan merupakan lapisan sistem android yang menyediakan akses

penuh terhadap komponen-komponen penting dalam mengembangkan aplikasi

android. Lapisan arsitektur ini dirancang untuk menyederhanakan penggunaan

komponen-komponen aplikasi, seperti komponen untuk membangun User

Interface (UI), komponen untuk berbagi data, komponen untuk menampilkan

informasi pada status bar, komponen yang menyediakan akses berupa grafik,

string, dan layout, serta komponen untuk mengatur daur hidup aplikasi.

Page 20: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

9

Pengembangan aplikasi android dilakukan pada lapisan ini dengan

memanfaatkan tools berupa SDK (System Developer Kits) yang berperan

sebagai application framework dalam pengembangan sistem.

3. Libraries

Lapisan ini berisi satu set libraries dalam bahasa C/C++ yang

digunakan oleh berbagai komponen pada sistem Android

4. Android Runtime

Lapisan ini berisi satu set libraries inti yang menyediakan sebagian

besar fungsi dari bahasa pemrograman Java. Lapisan ini mengatur agar setiap

aplikasi berjalan sebagai proses sendiri pada Dalvik Virtual Machine (VM).

5. Linux Kernel

Pada lapisan ini terdapat Linux versi 2.6 yang mengatur layanan sistem

inti seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack,

dan model driver. Kernel juga bertindak sebagai lapisan antara hardware dan

seluruh software.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Sistem

Tahap perencanaan sistem dimulai dengan melakukan identifikasi masalah

sebagai dasar pembuatan sistem. Pembuatan sistem ini didasari oleh belum

efektifnya pemanfaatan air untuk irigasi pertanian di Indonesia. Tingkat efektifitas

pemanfaatan air irigasi sendiri salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan jenis

teknologi irigasi yang sesuai dengan kondisi lahan pertanian. Sistem ini dibuat

dengan tujuan awal sebagai media konsultasi bagi pelaku pertanian di Indonesia

dalam menentukan jenis teknologi irigasi yang akan digunakan dengan melakukan

analisis terhadap kebutuhan air irigasi, jadwal pemberian irigasi, serta

ketersediaan teknologi irigasi.

Sistem dikembangkan dalam bentuk aplikasi mobile berbasis Android.

Pengembangan sistem berbasis Android dimaksudkan untuk mempermudah

pemanfaatan sistem dimulai dari proses distribusi paket instalasi sistem hingga

pada proses penggunaan dan update informasi. Kelebihan lain dari aplikasi mobile

berbasis android adalah sifatnya yang handy sehingga aplikasi bisa digunakan

dengan mudah kapan pun saat dibutuhkan.

Fungsi dari sistem yang dikembangkan secara umum adalah melakukan

analisis terhadap kondisi cuaca, lahan, dan karakteristik dari komoditas dan jenis

teknologi irigasi untuk mendapatkan informasi terkait detail pelaksanaan kegiatan

irigasi yang meliputi kebutuhan air dan kebutuhan hidrolika sub unit.

Page 21: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

10

(1)

(2)

Analisis Kebutuhan Air

Penentuan kebutuhan air irigasi oleh sistem dilakukan dengan melakukan

analisis terhadap faktor cuaca dan karakteristik komoditas untuk mendapatkan

nilai ETo, yaitu jumlah air yang dievapotranspirasikan oleh tanaman rumputan

dengan tinggi sekitar 0.12 m, tumbuh sehat dan seragam, menutup tanah dengan

sempurna, serta pada kondisi cukup air (FAO 1998). Untuk selanjutnya nilai ETo

(evapotranspirasi potensial) dikalikan dengan nilai koefisien tanaman (Kc) untuk

diperoleh nilai Evapotranspirasi (ET) untuk tanaman yang dibudidayakan.

Untuk penentuan nilai ETo sendiri terdapat berbagai rumus empirik yang

dapat digunakan, antara lain: metode Blaney-Criddle, Penman, Radiasi, Panci

Evaporasi. Dalam hal ini persamaan Penman-Monteith merupakan metode yang

direkomendasikan jika tersedia data cuaca rata-rata harian yang meliputi data suhu

udara, lama penyinaran, kelembaban relatif, serta kecepatan angin (FAO 1998).

Persamaan dasar Penman-Monteith dinyatakan sebagai:

( )

( )

( )

dimana:

ETo = Evapotranspirasi potensial (mm/hari)

Rn = Radiasi neto pada permukaan tanaman (MJ/m2 hari)

G = Soil heat flux density (MJ/m2 hari)

T = suhu udara pada ketinggian 2 m (°C)

u2 = kecepatan angin pada ketinggian 2 m (m/s)

es = tekanan uap air jenuh (kPa)

ea = tekanan uap air aktual (kPa)

es - ea = deflisit tekanan uap air (kPa)

D = gradien tekanan uap air jenuh terhadap suhu udara (kPa/°C)

g = konstanta psikometrik (kPa/°C)

Analisis Kebutuhan Hidrolika Sub Unit

Analisis kebutuhan hidrolika sub unit merupakan tahapan penting dalam

penentuan sistem irigasi yang digunakan. Hal ini dikarenakan persyaratan

hidrolika jaringan perpipaan harus dipenuhi untuk bisa mendapatkan penyiraman

yang seragam (Prastowo dan Liyantono 2002a). Analisis kebutuhan hidrolika

meliputi penentuan komponen perpipaan berupa karakteristik pipa manifold dan

pipa lateral yang digunakan, debit sistem dan sub sistem, serta kebutuhan pompa

atau tenaga penggerak.

Penentuan kebutuhan tenaga penggerak dilakukan dengan terlebih dahulu

melakukan perhitungan total kebutuhan tekanan (total dynamic head) melalui

persamaan :

dimana :

SH = Beda elevasi sumber air dengan pompa (m)

E = Beda elevasi pompa dengan lahan tertinggi (m)

Page 22: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

11

(3)

Hf1 = Kehilangan head akibat gesekan sepanjang pipa penyaluran dan

distribusi (m)

Hm = Kehilangan head pada sambungan-sambungan dan katup (m)

Hf2 = Kehilangan head pada sub unit (m), besarnya 20 % dari Pa

Hv = Velocity head (m), besarnya 0,3 m

Ha = Tekanan operasi emitter (m)

Hs = head untuk faktor keamanan (m), besarnya 20 % dari total kehilangan

head

Pada sistem ini nilai SH dan E dianggap 0 dengan asumsi tidak terdapat

beda elevasi antara sumber air dengan pompa serta antara pompa dan lahan

tertinggi. Untuk selanjutnya nilai total kebutuhan tekanan ini digunakan kedalam

persamaan :

dimana :

BP = Input brake power (kW)

Q = Debit sistem (l/detik)

TDH = Total dinamik head (m)

Ep = Efisiensi pompa (%)

Analisis

Tahap analisis dibagi menjadi tiga bagian yaitu analisis pengguna, analisis

kebutuhan sistem, serta analisis fungsional dan non fungsional sistem. Tahap

analisis kebutuhan sistem sendiri dilakukan terhadap dua aspek utama, yaitu

analisis kebutuhan data dan analisis kebutuhan antarmuka sistem.

Analisis Pengguna

Pengguna dari sistem ini secara garis besar adalah semua orang yang

membutuhkan jasa konsultasi terkait analisis kebutuhan irigasi untuk menentukan

teknologi irigasi yang akan digunakan oleh pengguna tersebut. Dalam hal ini

target pengguna adalah pelaku kegiatan pertanian yang memiliki akses terhadap

sistem irigasi yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan sistem,

pengguna diharuskan memasukan beberapa data komponen hidrolika seperti

diameter pipa dan debit sub sistem sebagai parameter input bagi sistem dalam

melakukan analisis kebutuhan hidrolika. Untuk selanjutnya setiap pengguna

memiliki hak yang sama dalam akses informasi dan fungsi sistem secara

keseluruhan.

Analisis Kebutuhan Data

Dalam penggunaan sistem dibutuhkan data tertentu yang digunakan sebagai

sebagai data masukan (input) untuk selanjutnya diolah oleh sistem menjadi data

keluaran (output) berupa informasi kebutuhan irigasi. Data masukan sendiri

dibedakan menjadi dua, yaitu data masukan yang disediakan dalam bentuk

database sistem dan data masukan oleh pengguna sistem.

Page 23: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

12

Data masukan yang disediakan dalam bentuk database merupakan

serangkaian data statis yang dibutuhkan dalam melakukan analisis kebutuhan

irigasi. Semua data ini disimpan dalam sebuah SQLite Database sebagai database

standar bagi pemrograman android. Adapun data yang dimaksud adalah:

a. Data cuaca harian

Data cuaca digunakan sebagai parameter dalam menentukan kebutuhan

air tanaman pada lokasi tanam yang direncanakan. Data cuaca ini berbeda

untuk setiap lokasi sehingga diperlukan serangkaian data untuk setiap kota

yang disediakan sebagai pilihan input. Data cuaca yang digunakan meliputi

parameter suhu, kelembaban, kecepatan angin, curah hujan, radiasi matahari,

dan evaporasi potensial. Untuk mempermudah proses analisis, setiap kota

harus memiliki data rata-rata parameter cuaca untuk dua tahun yang disimpan

dalam database.

Rangkaian data cuaca untuk masing-masing kota disimpan kedalam tabel

yang berbeda untuk memudahkan proses query atau pemanggilan data. Untuk

pengembangan awal sistem ini disediakan tiga tabel data cuaca yang terdiri

dari tabel cuaca Aceh, Gumarang, dan Tasikmalaya. Contoh data cuaca untuk

lokasi Aceh disajikan dalam Gambar 4.

Gambar 4 Contoh data cuaca dalam database

b. Data karakteristik tanaman

Data karakteristik tanaman digunakan dalam perhitungan

kebutuhan air irigasi yang diperlukan. Parameter yang termasuk kedalam

data karakteristik tanaman ini meliputi jenis tanaman, umur tanaman, lama

masing-masing periode pertumbuhan, serta nilai koefisien tanaman (Kc).

Pengembangan awal sistem dibatasi pada tiga jenis tanaman yaitu jagung,

kacang tanah dan cabai. Masing-masing tanaman memiliki tiga nilai Kc

yang dibagi berdasarkan tiga periode penting pada masa pertumbuhan

tanaman yaitu Kc pada initial stage (Kcini), Kc pada mid-season stage

(Kcmid) dan Kc pada tahap akhir pertumbuhan tanaman (Kcend). Periode

Page 24: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

13

setiap stage dan nilai Kc pada masing-masing stage berbeda untuk setiap

jenis tanaman. Nilai Kc dan lama periode pertumbuhan untuk masing-

masing tanaman bisa dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Data karakteristik tanaman

Parameter Jagung Cabai Kacang

Tanah

Umur Tanaman (hari) 135 130 140

Lama initial stage (hari) 20 30 35

Lama development stage (hari) 35 40 35

Lama mid-season stage (hari) 40 40 35

Lama late-season stage (hari) 40 20 35

Kcini 0.7 0.6 0.4

Kcmid 1.2 1.14 1.15

Kcend 0.6 1.05 0.6 Sumber : FAO (1998)

c. Data karakteristik hidrolika teknologi irigasi

Data karakteristik hidrolika teknologi irigasi digunakan dalam

perhitungan kebutuhan hidrolika sub unit. Data ini dibedakan menjadi dua

tabel yang berbeda untuk setiap teknologi irigasi yang digunakan yaitu

data karakteristik hidrolika untuk irigasi tetes dan data karakteristik

hidrolika untuk irigasi curah. Penggunaan dua jenis teknologi irigasi ini

didasarkan pada data karaktersitik teknologi irigasi yang tersedia. Data

karakteristik yang digunakan mengacu pada Prastowo dan Liyantono

(2002a) untuk irigasi tetes serta pada Prastowo dan Liyantono (2002b)

untuk irigasi curah yang merupakan data hasil analisis terdahulu mengenai

karakteristik hidrolika untuk jenis sub unit yang tersedia di pasaran

Indonesia.

Untuk mempermudah query dalam penggunaan data, terlebih

dahulu dilakukan pengolahan data sehingga data yang disimpan kedalam

database adalah data siap pakai dari parameter-paramater tertentu sebagai

hasil analisis hidrolika.

Data masukan dari pengguna sebagai input sistem sendiri terdiri dari kota

sebagai lokasi tanam, komoditas atau tanaman, teknologi irigasi yang akan

digunakan, luas lahan, tanggal penanaman, diameter pipa lateral dan manifold,

jenis emitter untuk irigasi tetes atau diamater nozzle untuk irigasi curah, serta

debit sub sistem.

Analisis Kebutuhan Antarmuka

Kebutuhan antarmuka standar yang dibutuhkan dalam pengoperasian

sistem ini adalah perangkat atau device dengan Operating System (OS) Android

yang didukung oleh koneksi internet dan akses terhadap fitur Global Positioning

System (GPS). Koneksi internet dibutuhkan dalam proses download dan updating

Page 25: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

14

aplikasi dari internet, serta pemanfaatan fitur deteksi lokasi yang digunakan

bersamaan dengan fasilitas GPS.

Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem

Analisis kebutuhan fungsional sistem dilakukan untuk memberikan

gambar singkat mengenai sistem. Analisis ini dilakukan dengan mendeskripsikan

rancangan fungsi utama dan fungsi-fungsi tambahan dari sistem. Fungsi dari

sistem yang dikembangkan secara umum adalah melakukan analisis kebutuhan air

dan kebutuhan layout irigasi atau kebutuhan hidrolika sub unit. Sistem juga

dilengkapi dengan informasi singkat mengenai beberapa komoditas dan jenis

terknologi sebagai sumber pengetahuan bagi pengguna. Selain itu terdapat fungsi

auto-detect location untuk mempermudah proses input lokasi bagi pengguna.

Pada Tabel 2 ditunjukkan fungsi dari sistem secara keseluruhan.

Tabel 2 Kebutuhan fungsional sistem

No Kebutuhan Fungsional Deskripsi

1. Konsultasi Fungsi utama sistem yang meliputi

tampilan input, analisis oleh sistem,

serta tampilan hasil analisis kebutuhan

air dan layout irigasi.

2. Deteksi Lokasi Melakukan akses terhadap GPS untuk

menentukan lokasi pengguna sebagai

bagian dari input lokasi pada menu

konsultasi

3. Informasi Komoditas Menampilkan informasi sekilas

mengenai komoditas yang disediakan

sebagai bantuan dalam input sistem

4. Informasi Irigasi Menampilkan informasi sekilas

mengenai irigasi secara umum

5. Informasi Teknologi Irigasi Menampilkan informasi sekilas

mengenai teknologi irigasi yang

disediakan sebagai input sistem

6. Profil (Tentang Sistem) Menampilkan informasi profil sekilas

dari sistem dan pengembang sistem

Analisis Kebutuhan Non Fungsional Sistem

Kebutuhan non fungsional sistem merupakan fitur pendukung sistem yang

bukan merupakan fungsi yang diakses langsung oleh pengguna. Adapun

kebutuhan non fungsional sistem konsultasi irigasi ini diantaranya adalah:

1. Tampilan yang sederhana sehingga memudahkan penggunaan sistem oleh

pengguna, namun tetap memberikan daya tarik melalui pemilihan warna

teks, penggunaan gambar ilustrasi dan latar belakang, pemilihan model

menu, serta penggunaan ikon dalam menu.

2. Kecepatan akses terhadap fungsi sistem

3. Mampu digunakan setiap saat (real time)

4. Kemudahan proses input data oleh pengguna

5. Bisa digunakan pada semua jenis dan ukuran device dengan OS Android

Page 26: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

15

Desain (Perancangan Sistem)

Tahap perancangan sistem merupakan tahap pembuatan model konseptual

dari sistem. Tahap ini dibagi kedalam tiga aspek desain yaitu perancangan basis

data, perancangan tampilan antarmuka pengguna (user interface), serta

perancangan mekanisme kerja sistem.

Desain Basis Data

Pada tahap desain basis data dilakukan perancangan object relationship

database yang menggambarkan relasi dari obyek-obyek yang akan

diimplementasikan kedalam basis data sistem. Tabel-tabel data yang akan

digunakan dalam penyimpanan informasi meliputi tabel cuaca harian,

karakteristik tanaman, serta karakteristik hidrolika teknologi irigasi. Desain object

relationship database tersebut bisa dilihat pada Gambar 5.

Aceh

PK,FK1 id_kotaPK u

Tmax Tmin Suhu RH Angin Hujan EP Q0 Tanggal

Bogor

PK,FK1 id_kotaPK u

Tmax Tmin Suhu RH Angin Hujan EP Q0 Tanggal

Gumarang

PK,FK1 id_kotaPK u

Tmax Tmin Suhu RH Angin Hujan EP Q0 Tanggal

Tasikmalaya

PK,FK1 id_kotaPK u

Tmax Tmin Suhu RH Angin Hujan EP Q0 Tanggal

dataKota

PK id_kota

nama_kota

data_komoditas

PK komoditas

lama_ini lama_dev lama_mid lama_end umur kc_ini kc_mid kc_end jarak_tanam

data_teknologi

PK,FK1 jenis_irigasi

efisiensi

tek_drip

PK,FK1 jenis_irigasi

jenis_penetes spasing debit_emitter tekanan_op d_lateral lmax_lateral d_manifold lmax_manifold luas_init

tek_sprinkler

PK,FK1 jenis_irigasi

jenis_sprinkler d_nozzle spasing debit_sprinkler radius tekanan_op d_lateral lmax_lateral d_manifold lmax_manifold luas_init

keb_air

PK u

FK1 komoditasFK3 luas_lahanFK2 jenis_irigasi kebutuhan_air lama_operasi debit

keb_hidrolika

PK jenis_irigasi

luas_lahan tdh keb_pompa debit_sistem

Gambar 5 Desain Object Relationship Database

Page 27: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

16

Desain Antarmuka Pengguna (User Interface)

Antarmuka pengguna (User Interface) merupakan tampilan halaman yang

dapat diakses langsung oleh pengguna sistem. Desain antarmuka sistem ini dibuat

sesederhana mungkin dengan tujuan untuk memudahkan penggunaan sistem.

Secara konseptual desain antarmuka sistem konsutasi pemilihan teknologi irigasi

terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian header dan bagian body (halaman isi).

Desain konseptual antarmuka sistem konsultasi irigasi ini bisa dilihat pada

Gambar 6.

Gambar 6 Desain konseptual antarmuka sistem konsultasi irigasi

Sistem konsultasi pemilihan teknologi irigasi ini dikembangkan dengan

fungsi utama sebagai media konsultasi irigasi dengan memanfaatkan hasil analisis

kebutuhan irigasi. Halaman menu konsultasi merupakan halaman yang digunakan

oleh pengguna untuk memasukan data input yang selanjutnya akan diolah oleh

sistem. Halaman menu konsultasi ini didesain dalam bentuk form untuk

memudahkan proses input data oleh pengguna. Selain dalam bentuk form,

terdapat bentuk menu input lain berupa menu dialog yang diaplikasikan pada

halaman input komponen hidrolika. Menu dialog didesain untuk memudahkan

pengguna memasukan data input hidrolika tahap demi tahap. Menu dialog ini

ditampilkan dalam bentuk list view. Dalam penggunaan menu dialog ini pengguna

cukup memilih salah satu pilihan dari konten yang tersedia dalam list yang

ditampilkan untuk selanjutnya pilihan tersebut akan digunakan oleh sistem untuk

menentukan list berikutnya untuk ditampilkan. Tampilan desain menu input bisa

dilihat pada Gambar 7.

Page 28: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

17

Gambar 7 Desain halaman input

Mekanisme Kerja Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan mekanisme kerja sistem secara

keseluruhan sebagai dasar untuk melakukan implementasi sistem. Mekanisme

kerja dari sistem sendiri adalah sebagai berikut:

a. Saat pengguna memilih menu konsultasi, sistem akan menampilkan halaman

input rencana budidaya. Pada saat yang sama sistem melakukan akses ke GPS

untuk melakukan deteksi lokasi pengguna.

b. Pada proses input rencana budidaya oleh pengguna, sistem akan melakukan

pengecekan kepada nilai input luas dan tanggal tanam yang dimasukkan oleh

pengguna sehingga saat pengguna salah memasukkan tanggal atau

memasukkan luas lahan lebih dari 100 ha sistem akan menampilkan pesan

error kepada pengguna. Pesan error juga akan ditampilkan saat pengguna

memilih “deteksi lokasi” sebagai input lokasi sedangkan lokasi yang diperoleh

melalui GPS tidak terdaftar dalam basis data sistem.

c. Setelah proses input rencana budidaya dilakukan dan pengguna memilih

tombol lanjut, sistem akan menampilkan halaman input komponen hidrolika

berupa diameter pipa lateral. Pilihan input diameter pipa lateral yang

ditampilkan akan berbeda-beda tergantung pada input luas lahan yang

dimasukkan oleh pengguna sebelumnya. Asumsi yang digunakan dalam

menampilkan pilihan input diameter pipa lateral adalah sebagai berikut:

1. Untuk luas lahan 0-2 ha, ditampilkan pilihan input diameter pipa lateral

untuk luas sub sistem 0-1 ha.

2. Untuk luas lahan 2-5 ha, ditampilkan pilihan input diameter pipa lateral

untuk luas sub sistem 0.5-1 ha.

3. Untuk luas lahan 5-10 ha, ditampilkan pilihan input diameter pipa lateral

untuk luas sub sistem > 1 ha.

4. Untuk luas lahan 10-100 ha, ditampilkan pilihan input diameter pipa

lateral untuk luas sub sistem > 1.5 ha.

Page 29: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

18

d. Selanjutnya sistem akan menampilkan halaman input komponen hidrolika

berupa diameter pipa manifold berdasarkan pada luas lahan dan diameter pipa

lateral yang telah dipilih sebelumnya.

e. Selanjutnya sistem akan menampilkan halaman input komponen hidrolika

berupa jenis emitter untuk irigasi tetes atau diamater nozzle untuk irigasi curah

berdasarkan pada luas lahan, diameter pipa lateral dan diameter pipa manifold

yang telah dipilih sebelumnya.

f. Selanjutnya sistem akan menampilkan halaman input komponen hidrolika

berupa debit sub sistem berdasarkan pada luas lahan, diameter pipa lateral,

diameter pipa manifold serta jenis emitter atau diamater nozzle yang telah

dipilih sebelumnya.

g. Setelah proses input komponen hidrolika dilakukan, sistem akan melakukan

akses terhadap basis data untuk selanjutnya melakukan perhitungan kebutuhan

air irigasi menggunakan persamaan 1 dan kebutuhan hidrolika sub unit

menggunakan query pada basis data.

h. Hasil dari perhitungan kebutuhan air irigasi dan kebutuhan hidrolika sub unit

ini selanjutnya akan ditampilkan kepada pengguna pada halaman hasil.

i. Pada halaman hasil kebutuhan air irigasi ditampilkan total kebutuhan air

irigasi untuk setiap periode pertumbuhan tanaman beserta lama aplikasi irigasi

untuk satu sub unit dalam menit/hari. Untuk selanjutnya pada halaman hasil

kebutuhan hidrolika sub unit ditampilkan jumlah sub unit yang dibutuhkan

berdasarkan luas lahan dan luas sub unit yang dipilih oleh pengguna. Pada

halaman hasil kebutuhan hidrolika sub unit juga ditampilkan jumlah sub unit

yang dioperasikan per hari berdasarkan pada asumsi jumlah jam kerja adalah 8

jam/hari.

Implementasi dan Pengujian

Pada tahap implementasi dilakukan konstruksi sistem berdasarkan hasil

perancangan, analisis dan desain. Implementasi sistem ini dilakukan dengan

menuliskan kode program dengan bahasa pemrograman Java dan basis data

(database) SQLite sesuai dengan standar pemrograman aplikasi mobile berbasis

android. Bahasa pemrograman Java dan SQLite ini juga dipilih dikarenakan

mendukung pemrograman berorientasi obyek atau Object Oriented Programming

(OOP). Bahasa pemrograman Java digunakan untuk membangun interface dan

logika sistem, sedangkan SQLite digunakan sebagai media penyimpanan basis

data sistem.

Konsep implementasi ini disesuaikan dengan konsep pengembangan OOP.

Secara garis besar pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa tahap yaitu:

1. Pembuatan project

Pembuatan project ini merupakan tahap awal dari implementasi dalam

pemrograman Java. Pada tahap pembuatan project ini dihasilkan berkas-

berkas yang dibutuhkan dalam awal pengembangan sistem. Pada

pengembangan aplikasi ini, project diberi nama “irigasi”.

2. Pengelolaan package untuk setiap kelas java (class)

Pengelolaan package merupakan upaya memudahkan proses

pembuatan kode program dengan menyimpan berkas kode program ke dalam

Page 30: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

19

beberapa direktori yang berbeda berdasarkan fungsinya. Pada implementasi

pengembangan sistem ini sendiri terdapat tiga package yang digunakan dalam

penyimpanan berkas kode program, yaitu :

a. Package 1 : rizky.android.main

Package ini merupakan direktori utama pernyimpanan berkas sistem

seperti berkas modul untuk halaman utama, menu konsultasi, menu

informasi, halaman hasil analisis, halaman profil, dan modul lainnya.

b. Package 2 : rizky.android.database

Package ini merupakan direktori pernyimpanan berkas sistem yang

mengatur akses ke berkas basis data sistem

c. Package 3 : com.readystatesoftware.sqliteasset

Package ini merupakan direktori pernyimpanan berkas sistem berupa kelas

SQLiteAssetHelper yang membantu penanganan berkas database yang

dibuat secara terpisah agar bisa digunakan sebagai database utama sistem.

Package ini sendiri disimpan sebagai referenced libraries yang merupakan

package dari pihak ketiga yang digunakan sebagai package tambahan bagi

sistem.

3. Pembuatan database.

4. Pembuatan antarmuka dan logika sistem

Pembuatan antarmuka sistem dilakukan dengan menuliskan kode

program dalam bentuk xml, sedangkan pembuatan logika sistem dilakukan

dengan menuliskan kode program dalam bentuk java. Antarmuka untuk sistem

berbasis android terletak pada sub direktori layout dari direktori resource

(/res/layout/*.xml), sedangkan kelas-kelas modul terletak pada masing-masing

package (package/*.class).

5. Simulasi program menggunakan emulator android untuk melihat ada tidaknya

kesalahan dalam pembuatan kode program.

Implementasi Basis Data

Pada tahap implementasi basis data dilakukan pembuatan berkas basis data

sesuai dengan tabel data yang telah direncanakan sebelumnya. Pada tahap ini

digunakan perangkat lunak SQLite Manager untuk melakukan manajemen basis

data dimulai dari proses pembuatan basis data, entry data, hingga update data.

Penggunaan SQLite Manager ini dimaksudkan untuk mempermudah pembuatan

dan manajemen basis data yang berukuran besar sehingga sistem tidak perlu

melakukan proses pembuatan basis data sendiri yang bisa berakibat pada

meningkatnya waktu yang dibutuhkan oleh sistem dalam melakukan eksekusi

fungsi basis data.

Implementasi basis data dilakukan dengan menyimpan berkas basis data

yang telah dibuat kedalam direktori asset. Untuk selanjutnya basis data ini akan

dipindahkan kedalam direktori sistem oleh kelas SQLiteAssetHelper pada saat

awal instalasi aplikasi kedalam device. Pada Gambar 8 ditunjukkan berkas basis

data yang telah dibuat dengan Mozilla SQLite Manager.

Page 31: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

20

Gambar 8 Implementasi basis data sistem

Implementasi Sistem

Implementasi sistem dilakukan setelah implementasi basis data dengan

merampungkan tampilan antarmuka maupun logika program untuk masing-

masing modul atau fungsi sistem.

a. Halaman utama

Halaman utama merupakan antarmuka yang pertama kali ditampilkan

saat aplikasi dijalankan. Halaman utama untuk aplikasi android pada

umumnya dirancang dalam dua model, yaitu model aplikasi dengan menu

utama sebagai tampilan halaman utama serta model aplikasi yang

menggunakan fitur splash screen sebagai halaman utama sebelum akses ke

menu sistem. Pada sistem ini halaman utama dirancang untuk menampilkan

menu utama sistem dengan tujuan untuk menyediakan fungsi sistem kepada

pengguna secepat mungkin sehingga proses penggunaan aplikasi bisa lebih

efektif. Penggunaan fitur splash screen juga dihindari dengan tujuan untuk

meminimalisir kemungkinan terjadi kesalahan pada proses menjalankan

aplikasi. Implementasi halaman utama bisa dilihat pada Gambar 9.

Page 32: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

21

Gambar 9 Menu utama sistem

b. Modul konsultasi

Modul konsultasi menyediakan fungsi utama sistem konsultasi

pemilihan teknologi irigasi. Modul ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu

halaman input rencana budidaya, halaman input komponen hidrolika, dan

halaman hasil analisis.

Halaman input rencana budidaya menampilkan form input yang

meliputi input lokasi, komoditas, teknologi irigasi yang akan digunakan, luas

lahan, serta tanggal tanam. Inpus lokasi, komoditas dan teknologi irigasi

dirancang dalam bentuk spinner yang menyediakan pilihan input untuk

memudahkan pengguna. Halaman input ini bisa dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Halaman input rencana budidaya

Page 33: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

22

Pada Gambar 10 dapat dilihat menu spinner dari input lokasi yang

salah satunya adalah pilihan “Deteksi Kota”. Pilihan ini akan mengaktifkan

fungsi deteksi lokasi yang memanfaatkan fasilitas GPS pada device yang

digunakan. Penggunaan fitur ini menuntut pengguna untuk mengaktifkan

fungsi GPS pada device yang digunakan sebelum menjalankan sistem serta

memastikan bahwa device tersebut memiliki akses internet untuk

memanfaatkan fungsi GPS. Fungsi deteksi lokasi ini dirancang untuk mulai

melakukan deteksi lokasi pengguna sejak awal menu konsultasi dibuka, yang

berarti bahwa sistem tetap akan mendeteksi lokasi pengguna walaupun

pengguna tersebut tidak memilih “Deteksi Kota” sebagai input lokasi. Hal ini

bertujuan untuk mempercepat proses akses oleh pengguna sehingga saat

pilihan “Deteksi Kota” dipilih, tidak dibutuhkan tambahan waktu bagi

penguna untuk menunggu sistem melakukan deteksi lokasi.

Secara umum saat fungsi GPS pada device diaktifkan, sistem android

akan melakukan koneksi ke satelit untuk mendapatkan posisi pengguna yang

didefinisikan kedalam koordinat longitude dan latitude. Selanjutnya saat

pengguna menjalankan sistem konsultasi pemilihan teknologi irigasi dan

membuka menu konsultasi, sistem konsultasi irigasi ini akan melakukan

proses reserve geocoding, yaitu melakukan akses ke server Google untuk

menerjemahkan koordinat longitude dan latitude yang telah didapatkan

melalui GPS menjadi serangkaian informasi lokasi. Gambar 11 menampilkan

contoh hasil dari proses reverse geocoding yang diakses melalui komputer.

Gambar 11 Contoh informasi hasil proses reverse geocoding

Informasi ini kemudian diseleksi menggunakan fungsi

LocationManager pada sistem konsultasi irigasi sehingga didapatkan

informasi lokasi Sub Admin Area yang pada Gambar 12 ditunjukkan oleh

Page 34: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

23

informasi lokasi dengan tipe “Administrative_area_level_2”. Setelah

informasi ini didapatkan, selanjutnya sistem akan melakukan pengecekan pada

database untuk memastikan bahwa lokasi yang didapatkan terdaftar dalam

database. Jika lokasi yang didapatkan terdaftar dalam database, maka sistem

akan melanjutkan proses input ke halaman selanjutnya. Namun jika lokasi

yang didapatkan tidak terdaftar dalam database, maka akan ditampilkan

pemberitahuan kepada pengguna bahwa lokasi tersebut tidak terdaftar

sehingga pengguna bisa memilih lokasi lain sebagai input.

Setelah proses input rencana budidaya selesai, sistem akan

menampilkan halaman input komponen hidrolika dalam bentuk menu dialog.

Menu dialog ini ditampilkan dalam bentuk list view secara bertingkat hingga

semua data yang diperlukan selesai dimasukkan oleh pengguna. Menu yang

ditampilkan secara bertingkat ini sendiri akan berbeda-beda disesuaikan

dengan pilihan yang dibuat oleh pengguna pada menu sebelumnya. Tampilan

menu dialog ini bisa dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Tampilan menu dialog untuk input komponen hidrolika

Setelah proses input komponen hidrolika selesai dilakukan, sistem

kemudian akan melakukan analisis kebutuhan air dan kebutuhan komponen

hidrolika dengan menggunakan persamaan yang telah didefinisikan

sebelumnya. Hasil analisis ini ditampilkan dalam dua halaman yang berbeda

masing-masing untuk hasil analisis kebutuhan air dan hasil analisis kebutuhan

hidrolika irigasi dengan tujuan untuk memudahkan proses penyerapan

informasi hasil analisis oleh pengguna. Halaman hasil analisis ini bisa dilihat

pada Gambar 13.

Page 35: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

24

Gambar 13 Tampilan hasil analisis kebutuhan irigasi oleh sistem

c. Modul informasi

Modul informasi memungkinkan pengguna untuk mendapatkan

informasi singkat mengenai irigasi maupun komoditas yang tersedia dalam

database. Modul informasi ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu informasi

komoditas, informasi sekilas irigasi, serta informasi teknologi irigasi.

Informasi komoditas dan teknologi irigasi sendiri terbatas pada komoditas dan

teknologi irigasi yang tersedia di database sebagai pilihan input. Penambahan

modul informasi ini bertujuan untuk menambah pemahaman pengguna terkait

komoditas atau teknologi irigasi yang akan digunakan. Contoh tampilan

modul informasi bisa dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14 Tampilan hasil analisis kebutuhan irigasi oleh sistem

Page 36: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

25

d. Modul profil (tentang sistem)

Modul profil adalah modul yang ditambahkan sebagai media informasi

bagi pengguna terkait sistem. Modul ini akan menampilkan halaman yang

berisi informasi mengenai versi sistem yang digunakan serta tim pengembang

sistem. Pada halaman informasi ini juga diberikan link sebagai media update

sistem oleh pengguna. Tampilan halaman modul profil bisa dilihat pada

Gambar 15.

Gambar 15 Tampilan halaman profil sistem

Peluncuran Aplikasi

Tahapan peluncuran aplikasi merupakan tahap pengemasan sistem menjadi

sebuah aplikasi mobile android yang siap pakai. Pengemasan aplikasi ini bertujuan

untuk mempersiapkan aplikasi yang siap diunduh oleh pengguna serta pembuatan

atribut dan lisensi sistem.

Tahapan pengemasan ini dilakukan dengan cara melakukan export seluruh

berkas kode program dan database yang dibutuhkan oleh sistem kedalam sebuah

berkas berekstensi apk (*.apk), yaitu ekstensi khusus bagi aplikasi mobile

berbasis android. Sistem konsultasi pemilihan teknologi irigasi ini dikemas

kedalam berkas app_konsultasi_irigasi.apk yang kemudian disimpan kedalam

suatu direktori online untuk memungkinkan proses pengunduhan aplikasi oleh

calon pengguna sistem. Sistem konsultasi pemilihan teknologi irigasi ini bisa

diunduh melalui alamat http://bit.ly/app-irigasi atau http://goo.gl/Yuv7Nc.

Pengujian

Tahap pengujian dilakukan dengan dua tahap, yaitu pengujian tahap

pertama dengan menggunakan emulator serta pengujian tahap dua pada device

berbasis android. Pengujian tahap pertama dilakukan sebelum peluncuran aplikasi

dilakukan. Pengujian tahap pertama ini dilakukan secara berkelanjutan untuk

setiap modul yang telah selesai dibuat untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan

kode program dalam modul yang baru saja dibuat. Selanjutnya pada tahap akhir

Page 37: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

26

saat semua modul selesai dibuat, dilakukan pengujian ulang secara menyeluruh

dengan menjalankan aplikasi melalui emulator untuk melihat ada tidaknya

kesalahan yang mungkin terjadi akibat adanya interaksi antar modul dalam sistem.

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa semua modul dalam

sistem berjalan dengan baik pada emulator android. Tabel 3 memperlihatkan hasil

pengujian tahap pertama terhadap fungsi-fungsi dan modul dalam sistem yang

dikembangkan.

Tabel 3 Hasil pengujian menggunakan emulator android

No. Modul Hasil Pengujian

1. Konsultasi Berjalan dengan baik

2. Deteksi Lokasi Berjalan dengan baik

3. Informasi Komoditas Berjalan dengan baik

4. Informasi Irigasi Berjalan dengan baik

5. Informasi Teknologi Irigasi Berjalan dengan baik

6. Profil (Tentang Sistem) Berjalan dengan baik

Pengujian tahap dua dilakukan setelah dilakukan tahap peluncuran aplikasi.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan distribusi aplikasi

kepada pengguna. Tahap pengujian ini dimulai dari proses pengunduhan aplikasi

dari direktori online, proses instalasi aplikasi pada device berbasis android, serta

proses menjalankan aplikasi yang telah diinstall. Pengujian ini dilakukan

menggunakan device smartphone Samsung Galaxy Tab 2 10.1 dengan OS android

versi 4.0.3 dan smartphone Sony Xperia Go ST27i dengan OS android 4.1.2.

Skenario pengujian eksternal dilakukan dengan melakukan pengunduhan

aplikasi dengan melakukan akses alamat url http://bit.ly/app-irigasi. Dengan

melakukan akses ke alamat url tersebut pengguna akan dibawa ke direktori online

penyimpanan aplikasi yaitu fasilitas Google Drive. Untuk selanjutnya dilakukan

pengunduhan berkas aplikasi yang terdapat pada direktori tersebut. Setelah

aplikasi berhasil diunduh, tahapan selanjutnya adalah proses instalasi aplikasi

kedalam device android yang digunakan. Setelah tahap instalasi berhasil, ikon

aplikasi konsultasi irigasi akan ditambahkan oleh sistem android kedalam menu

pada device. Tahapan instalasi pada komputer tablet Samsung Galaxy Tab 2 10.1

bisa dilihat pada Gambar 16.

Page 38: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

27

Gambar 16 Tahapan instalasi aplikasi pada komputer tablet

Setelah proses instalasi berhasil, tahap selanjutnya adalah proses pengujian

fungsional dari modul-modul yang terdapat dalam sistem. Modul-modul sistem

yang diuji pada tahap ini sama dengan modul-modul yang diuji pada tahap

pengujian internal. Hasil dari pengujian eksternal ini menunjukkan bahwa sistem

distribusi aplikasi yang dimulai dari tahap pengunduhan aplikasi, instalasi, serta

pengujian fungsional modul-modul ini berhasil tanpa adanya error atau kesalahan

sistem. Pada pengujian ini juga diketahui bahwa tampilan aplikasi kurang

maksimal pada device smartphone yang memiliki tombol navigasi pada layar

device. Skenario pengujian pada pengujian tahap dua bisa dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 Hasil pengujian eksternal aplikasi

No. Komponen

Pengujian Skenario Pengujian Hasil

1. Download

aplikasi Membuka aplikasi web

browser

Mengisikan alamat

http://bit.ly/app-irigasi pada

address bar

Berjalan dengan baik

2. Instalasi Membuka berkas instalasi

Melakukan instalasi

aplikasi

Berjalan dengan baik

3. Modul

konsultasi Memilih “Tasikmalaya”

pada input lokasi

Memilih komoditas

“Jagung” dan teknologi

“Irigasi Tetes”

Berjalan dengan

baik

Butuh waktu

dalam melakukan

deteksi lokasi dari

GPS

Page 39: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

28

No. Komponen

Pengujian Skenario Pengujian Hasil

Memasukan input luas “2

ha” dan tanggal tanam

“26/10”

Memilih “0.5” sebagai

diameter lateral

Memilih “1.5” sebagai

diameter manifold

Memilih “Drip Emitters

(D4)” sebagai jenis penetes

Memilih “4.1” sebagai debit

penetes

Pada pengujian tahap dua yang berdasarkan pada skenario didapatkan hasil

kebutuhan air 79.44 mm/periode untuk periode kedua, serta 0 untuk periode

pertama dan ketiga. Logika sistem sendiri dirancang untuk menampilkan nilai 0

sebagai kebutuhan air jika kebutuhan air tanaman masih bisa dipenuhi oleh curah

hujan pada selang periode tersebut. Hal ini berarti bahwa hasil kebutuhan air yang

ditampilkan pada menu hasil sesuai scenario pada tabel 4 merupakan kebutuhan

air yang perlu ditambahkan melalui proses irigasi. Untuk selanjutnya didapatkan

lama operasi 20 menit/hari untuk periode kedua serta 0 untuk periode pertama dan

ketiga. Nilai lama operasi didasarkan pada total kebutuhan air irigasi dan debit

penetes yang dipilih, yaitu 4.10 l/jam. Hasil pengujian tahap dua ini bisa dilihat

pada Gambar 17.

Gambar 17 Hasil pengujian tahap dua

Page 40: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

29

* Piranti lunak simulasi neraca kadar air tanah yang telah dikembangkan oleh Dr. Ir. Mohamad

Solahudin, M.Si.

Hasil pengujian ini selanjutnya dibandingkan dengan grafik simulasi kadar

air tanah yang diperoleh dari piranti lunak simulasi neraca air tanah*. Grafik

simulasi kadar air tanah untuk tanaman jagung pada tanggal tanam sesuai dengan

skenario pengujian bisa dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18 Grafik simulasi kadar air tanah

Pada Gambar 18 ditampilkan grafik kadar air tanah (KAT), titik layu

permanen (TLP), kapasitas lapang (KL), serta titik aman. Titik aman menjadi

penentu dalam pemberian irigasi. Jika kadar air tanah pada hari tersebut berada di

atas batas aman maka irigasi tidak akan dilakukan, dengan kata lain kebutuhan air

tanaman pada hari itu adalah nol. Sebaliknya, jika kadar air tanah berada di bawah

batas aman maka perlu dilakukan aplikasi irigasi sebanyak selisih batas aman

dengan kadar air tanah. Pada grafik terlihat bahwa pada selang periode 55 hari

pertama umur tanaman jagung grafik kadar air tanah berada diatas titik aman,

sedangkan pada periode hari ke-76 hingga hari ke-80 umur tanaman grafik kadar

air tanah berada dibawah titik aman sehingga dibutuhkan tambahan air irigasi. Hal

ini sesuai dengan keluaran sistem konsultasi pemilihan teknologi irigasi yang

menampilkan adanya kebutuhan air irigasi untuk selang periode kedua atau pada

selang periode hari ke-56 hingga hari ke-95 umur tanaman jagung.

Pemeliharaan Sistem

Tahap pemeliharan sistem merupakan tahap yang dilaksanakan secara

berkala untuk memastikan sistem yang telah dikembangkan bisa dimanfaatkan

dengan baik oleh pengguna. Tahap pemeliharaan sistem ini dilakukan dengan

melakukan pengecekan link pengunduhan aplikasi secara berkala untuk

memastikan aplikasi tetap bisa diunduh oleh pengguna. Jika link yang tersedia

tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka perlu segera dilakukan perbaikan.

Tahap pemeliharaan ini juga meliputi proses update konten sistem sesuai dengan

kebutuhan. Tahap update konten dilakukan oleh system developer yang berperan

sebagai administrator dengan melakukan penambahan konten baik pada berkas

basis data maupun pada berkas kode program. Untuk selanjutnya sistem yang

telah update dikemas kembali kedalam berkas apk dan disimpan dalam direktori

online yang sama untuk bisa diunduh oleh pengguna melalui menu profil pada

aplikasi yang digunakan.

Page 41: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

30

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sistem konsultasi pemilihan teknologi irigasi bertekanan berbasis android

ini bekerja dengan melakukan analisis terhadap data masukan dari pengguna yang

terdiri dari input kota sebagai lokasi tanam, komoditas atau tanaman, teknologi

irigasi yang akan digunakan, luas lahan, tanggal penanaman, diameter pipa lateral

dan manifold, jenis emitter (irigasi tetes) atau diamater nozzle (irigasi curah), serta

debit sub sistem. Sistem yang dibangun berhasil menampilkan hasil analisis

kebutuhan air irigasi dan kebutuhan hidrolika irigasi untuk pemberian irigasi

harian sesuai dengan hasil pengujian yang telah dilakukan. Sistem ini sendiri

berjalan dengan baik pada semua perangkat berbasis android yang dilengkapi

dengan akses internet dan GPS. Tampilan aplikasi sendiri kurang maksimal pada

device smartphone yang memiliki tombol navigasi pada layar device.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi

kekurangan-kekurangan pada sistem yang dikembangkan sehingga bisa menjadi

saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut. Adapun saran yang dimaksud

adalah :

a. Sistem ini bisa dikembangkan dengan menambahkan alternatif input

komoditas ataupun input lokasi dengan melakukan penambahan informasi

kedalam basis data sistem.

b. Penggunaan fitur deteksi lokasi belum maksimal dikarenakan belum

tersedianya basis data cuaca secara online. Untuk selanjutnya bisa

dikembangkan basis data yang disimpan pada direktori online sehingga sistem

bisa digunakan secara bebas dilokasi manapun.

c. Dapat dilakukan analisis lanjutan terkait faktor-faktor lain yang

mempengaruhi pertumbuhan tanaman sehingga hasil analisis kebutuhan air

oleh sistem bisa lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Al Ikhsan, SH. 2012. Pengembangan sistem pakar agribisnis cabai (Capsicum

annuum L) berbasis android [tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor

Denis A, Wixom BH, Tegarden D. 2009. System Analysis & Design with UML

Version 2.0 : an Object-Oriented Approach 3rd

. New Jersey (US) : John

Wiley & Sons, Inc.

[FAO] Food and Agriculture Organization of the United Nations. 1998. Crop

evapotranspiration : Guidelines for Computing Crop Water Requirements.

FAO Irrigation and drainage paper 56. Rome (IT) : FAO

Page 42: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

31

Handoko. 1994. Dasar Penyusunan dan Aplikasi Model Simulasi Komputer Untuk

Pertanian. Bogor (ID) : FMIPA-IPB

Hermawan S. 2011. Mudah Membuat Aplikasi Android. Yogyakarta (ID) :

Penerbit Andi

Kartasapoetra AG, Sutedjo MM. 1994. Teknologi Pengairan Pertanian. Jakarta

(ID) : Bumi Aksara

Pohan YG. 1998. Rancangan irigasi sprinkler untuk tanaman bawang merah

(Allium Ascalonacium L.) pada jaringan irigasi air tanah (TW. 81) di Kec.

Cikijing, Kab. Majalengka, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID) : Institut

Pertanian Bogor

Prastowo dan Liyantono. 2002a. Prosedur Desain Irigasi Tetes. Bogor (ID) :

Bagian Teknik Pertanian IPB Bogor.

Prastowo dan Liyantono. 2002b. Prosedur Rancangan Irigasi Curah. Bogor (ID) :

Bagian Teknik Pertanian IPB Bogor.

Rosegrant MW, Ximing C, Cline SA. 2002. World Water and Food to 2025 :

Dealing with Scarcity. Washington DC (US) : International Food Policy

Research Institute.

Tendalangi E. 1999. Rancangan jaringan irigasi tetes untuk tanaman cabai merah

hibrida (Capsicum annum var. longum L.) di Proyek Cabai-Resinda,

Karawang [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor

Page 43: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis
Page 44: RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK SISTEM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69292/F14rok.pdf · Desain Basis Data 15 Desain Antarmuka Pengguna (User Interface) ... Analis

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gorontalo pada tanggal 26 Oktober 1991 dari ayah

Djafar Ismail dan ibu Lintje B.K. Alam. Penulis merupakan anak kedua dari tiga

bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari Madrasah Aliyah Negeri Insan

Cendekia Gorontalo dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk

Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN) dan diterima di Departemen Teknik Pertanian yang

sekarang telah berganti nama menjadi Departemen Teknik Mesin dan Biosistem,

Fakultas Teknologi Pertanian.

Pada tahun 2012 penulis melakukan Praktik Lapangan di PT. PG. Rajawali

II Unit PG. Subang dengan judul kegiatan praktik lapang Mempelajari Aspek

Keteknikan Pertanian Pada Penjadwalan Olah Tanah di PT. PG. Rajawali II Unit

PG. Subang. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di kepengurusan

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA).