17
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian yang meliputi: (1) Desain Penelitian (2) Waktu dan Tempat Penelitian (3) Kerangka Kerja (4) Identifikasi Variabel (5) Definisi Operasional (6) Populasi, Sampel, Sampling Desain (7) Pengumpulan Data dan Analisa Data (8) Etika Penelitian. 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat A.Azis Alimul, 2007). Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2008). Desain penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan analitik dengan pendekatannya cross sectional

Rancangan BAB 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 3

Citation preview

Page 1: Rancangan BAB 3

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang metode yang akan digunakan dalam

penelitian yang meliputi: (1) Desain Penelitian (2) Waktu dan Tempat Penelitian

(3) Kerangka Kerja (4) Identifikasi Variabel (5) Definisi Operasional (6) Populasi,

Sampel, Sampling Desain (7) Pengumpulan Data dan Analisa Data (8) Etika

Penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena

(Hidayat A.Azis Alimul, 2007). Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk

mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman

atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2008).

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan analitik

dengan pendekatannya cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan

pada waktu pengukuran atau observasi variabel independen dan dependen hanya

satu kali pada satu saat. Dalam hal ini peneliti mengkaji hubungan dismenore

dengan aktifitas belajar mahasiswi semester VII di STIKES Muhammadiyah

Lamongan.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012, dengan tempat penelitian di

STIKES Muhammadiyah Lamongan.

Page 2: Rancangan BAB 3

Populasi:Seluruh mahasiswi semester VII STIKES Muhammadiyah Lamongan sebanyak tahun 2012

Sampling : Simple Random Sampling

Sampel :Sebagian mahasiswi semester VII STIKES Muhammadiyah Lamongan

Desain: Analitik Cross Sectional

Variabel dependen : Aktivitas Belajar

Varibel independen : Dismenore

Pungumpulan Data : Kuesioner tertutup dan Skala Likert

Pengolahan dan Analisa Data :Editing, coding, tabulating, scoring, uji spearman

Penyajian hasil

Penarikan kesimpulan

3.3 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan bagian kerja terhadap rancangan kegiatan

penelitian yang akan dilakukan, meliputi siapa yang akan diteliti, dan variabel

yang berhubungan dengan penelitian (Hidayat A.Azis Alimul, 2007).

Kerangka kerja dalam penelitian ini dapat digambarkan secara skematis

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan dismenore dengan aktifitas belajar mahasiswi semester VII di STIKES Muhammadiyah Lamongan.

Page 3: Rancangan BAB 3

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi (Suharsimi Arikunto,

2006). Sedangkan menurut Soekidjo Notoatmodjo (2008), variabel mengandung

pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok

yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

berbeda terhadap sesuatu (Nursalam, 2008).

Variabel dalam penelitian ini adalah :

3.4.1 Variabel independen (bebas)

Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel

lain (Nursalam, 2008). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

“dismenore yang dialami mahasiswi STIKES muhammadiyah lamongan”.

3.4.2 Variabel dependen (terikat)

Variabel Dependen adalah variabel akibat atau variabel yang terpengaruh

variabel lain (Soekidjo Notoatmodjo, 2008). Variabel dependen dalam penelitian

ini adalah “Aktivitas belajar mahasiswi STIKES muhammadiyah lamongan”.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2008).

Page 4: Rancangan BAB 3

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan dismenore dengan aktifitas belajar mahasiswi semester VII di STIKES Muhammadiyah Lamongan.

Variabel Definisi operasional Indikator Alat ukur Skala

ukur Skor

Variabel independent: Dismenore

Rasa nyeri yang timbul pada saat menstruasi dan intensitas nyeri yang dirasakan tersebut berbeda berdasarkan lokasi nyeri, penyebarannya, gejala yang menyertai, dampak dari nyeri yang dirasakan, dan penatalaksanaan untuk mengurangi rasa nyeri.

- Nyeri Ringan- Nyeri Sedang- Nyeri Berat

Kuesioner tertutup

Ordinal - Nyeri Ringan : 1

- Nyeri Sedang : 2

- Nyeri Berat : 3

Variabel dependent: aktifitas belajar

Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam belajar

- Visual activity,

- Oral activity,- Listening

activity- Writing

activity- Mental activity- Emotional

activity- Motorik

activity- Drawing

activity.

Skala likert

Ordinal Jika responden menjawab pertanyaan positif benar dengan:- Sangat

sering: 3- Sering: 2- Kadang-

kadang : 1- Tidak : 0Pertanyaan negatif benar dengan:- Sangat

sering: 0- Sering: 1- Kadang-

kadang : 2- Tidak : 3

Page 5: Rancangan BAB 3

3.6 Populasi, sampling dan sampel

3.6.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006).

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti (Wasis, 2008). Dan menurut

Nursalam (2003) populasi dalam penelitian adalah setiap subjek yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh

mahasiswi semester VII STIKES Muhammadiyah Lamongan tahun 2012 yang

berjumlah .

3.6.2 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi (Nursalam, 2008). Sampling yang digunakan dalam penelitian

ini adalah simple random sampling yaitu setiap elemen diseleksi secara random

(acak) (Nursalam, 2003). Pengambilan sampel acak dilakukan dengan cara

undian. Pada mahasiswi berjumlah dan telah mengisi kuesioner akan diundi

hingga peneliti mendapatkan sampel.

3.6.3 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 2006). Sampel adalah bagian dari populasi, yang diambil dengan

menggunakan cara-cara tertentu (Wasis, 2008). Sampel penelitian ini adalah

sebagian mahasiswi semester VII STIKES Muhammadiyah Lamongan 2012,

dengan menggunakan perhitungan rumus besar sampel adalah sebagai berikut:

Page 6: Rancangan BAB 3

Keterangan:

n : perkiraan jumlah sampel

N : perkiraan besar populasi Diketahui : N=59

Z : nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96) q=0,5

p : perkiraan proporsi d=0,05

q : 1-p p=0,5

d : tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05 )

(Nursalam, 2003)

n= N ∙ Z2 ∙ p ∙ qd2 ( N−1 )+Z2 ∙ p∙ q

¿59 ∙(1,96)2 ∙ o , 5∙ 0,5

(0,05)2 ∙ (59−1 )+(1,96)2 ∙ 0,5 ∙ 0,5

¿59∙ (3,8416 ) ∙(0,25)

(0,0025) ∙ (58 )+(3,8416 ) ∙(0,25)

¿ 59∙ 0,96040,145+0,9604

= 59 ∙0,96040,145+0,9604

=56,66361,1054

=51,2607201013208=51 orang

3.6.4 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Mahasiswi semester VII di STIKES Muhammadiyah Lamongan tahun 2012

yang mengalami dismenore.

n= N ∙ Z2 ∙ p ∙ qd2 ( N−1 )+Z2 ∙ p∙ q

Page 7: Rancangan BAB 3

2. Mahasiswi semester VII di STIKES Muhammadiyah Lamongan tahun 2012

yang bersedia untuk diteliti dan menandatangani inform consent.

3. Mahasiswi semester VII di STIKES Muhammadiyah Lamongan tahun 2012

yang hadir saat pengambilan data.

3.6.5 Kriteria Ekslusi

Kriteria Ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2008)

1. Mahasiswi yang tidak bersedia untuk diteliti dan yang tidak mengalami

dismenore.

3.7 Pengumpulan dan Analisa Data

3.7.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2008).

Setelah mendapat ijin baik dari akademik maupun Kepala STIKES

Muhammadiyah Lamongan, peneliti mengadakan pendekatan kepada mahasiswi

untuk mendapat persetujuan sebagai subjek penelitian, yaitu mahasiswi semester

VII STIKES Muhammadiyah Lamongan yang memenuhi kriteria inklusi.

Cara pengumpulan data dari variabel independen berupa pengisian

kuesioner tertutup tentang nyeri dismenore. Kemudian untuk variable

dependennya data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner skala likert.

Apabila mahasiswi tidak datang di STIKES Muhammadiyah Lamongan selama

jangka waktu tertentu, maka peneliti akan melakukan kunjungan ke rumah/kost

untuk memberikan kuesioner dan skala likert.

Page 8: Rancangan BAB 3

3.7.2 Instrument atau Alat Ukur

Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Soekidjo Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini alat ukur

yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner dan skala likert.

Kuesioner berbentuk pertanyaan tertutup atau closed ended dengan variasi

multiple choice yaitu pertanyaan yang menyediakan beberapa jawaban/alternatif

dan responden hanya memilih satu diantaranya yang sesuai dengan pendapatnya

(Soekidjo Notoatmodjo, 2002). Jenis pertanyaan yang digunakan adalah

pertanyaan tertutup yaitu jawaban sudah disediakan oleh peneliti, responden

hanya memilih salah satu dari jawaban tersebut (Azwar A, 2003), untuk

mendapatkan data tentang dismenore yang dialami oleh mahasiswi semester VII

di STIKES Muhammadiyah Lamongan.

Sedangkan untuk mendapatkan data dari sktivitas mahasiswi, peneliti

menggunakan instrument untuk dilakukan dengan skala likert yaitu masing-

masing responden diminta melakukan agreement atau disagreement-nya (Mulia,

2005).

3.7.3 Analisa Data

Langlah-langkah dalam analisa data yaitu :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007). Editing dilakukan

di STIKES muhammadiyah lamongan untuk mahasiswi yang hadir pada saat

pengambilan data, dan editing dilakukan setelah pengambilan data berupa

pemberian kuesioner telah selesai di isi oleh mahasiwi.

Page 9: Rancangan BAB 3

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007). Dengan

kode untuk variable dependen dimana jika responden menjawab benar untuk

pertanyaan positif sangat sering (3), sering (2), kadang-kadang (1), tidak (0)

dengan jumlah pertanyaan 32. dan untuk pertanyaan negatif benar sangat sering

(0), sering (1), kadang-kadang (2), tidak (3). Dan kode untuk variable independen

nyeri ringan (1), nyeri sedang (2), nyeri berat (3).

3. Scoring

Untuk menganalisa variabel independen yaitu karakteristik gejala

dysmenorrhea dianalisa dengan menggunakan skala ordinal dan ditampilkan

dalam distribusi frekuensi. Sedangkan data mengenai aktivitas belajar mahasiswi

dikategorikan atas 3 kelas interval. Nilai terendah yang dicapai adalah 0 dan nilai

tertinggi adalah 96. Kemudian skor dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah

tertinggi lalu dikalikan 100%, dengan rumus :

Keterangan :

n : Prosentase

∑ Sp : Jumlah skor tertinggi

∑ Sm : Jumlah skor yang di dapat (Sugiyono, 2009)

n=∑ Sp

∑ Smx 100 %

Page 10: Rancangan BAB 3

Maka aktivitas belajar digolongkan menjadi 3 kelas interval sebagai berikut:

1) Tidak terganggu : 76 – 100% atau nilai 65-96

2) Terganggu : 56 – 75% atau nilai 33-64

3) Sangat terganggu : < 56% atau nilai 0-32

4. Tabulating

Tabulating yaitu pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan

mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis

(Budiarto, Eko, 2001).

5. Uji statistika

Data yang sudah terkumpul diolah dan diidentifikasi, kemudian untuk

pengujian masalah penelitian menggunakan uji Spearman rank, untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dengan rumus:

Keterangan :

rs : nilai korelasi spearman rank

d² : selisih setiap pasangan rank

n : jumlah pasangan rank untuk spearman (5< n >30)

Dengan menggunakan perangkat lunak komputer program Statistical

Product and Service Solutions (SPSS) 16.0 for windows dengan derajat

kemaknaan p≤0,05, artinya ada hubungan antara dua variabel maka H1 diterima.

6. Pembacaan hasil uji statistika

Dengan menggunakan perangkat lunak komputer program Statistical

Product and Service Solutions (SPSS) 16.0 for windows.

r s=1−6 ∑ d2

n(n2 − 1 )

Page 11: Rancangan BAB 3

7. Cara penarikan kesimpulan

Menurut Suharsimi Arikunto (2006), kesimpulan yang mungkin dibuat

berdasarkan kriteria atau standar yang ditentukan.

orang tua dengan cara membandingkan jumlah jawaban orang tua dari

masing-masing pertanyaan dengan jumlah keseluruhan orang tua. Adapun

rumusnya sebagai berikut:

Keterangan :

P : Prosentase jawaban responden

∑ F : Frekuensi jawaban responden

N : Jumlah responden

Dari hasil analisa data tersebut akan diinterpretasikan dengan skala :

Seluruhnya 100 %, hampir seluruhnya 76−99 %, sebagian besar, 51−75 %,

setengah 50%, Hampir setengah 26−49 %, Sebagian kecil 1−25%, Tidak, satupun

0% (Arikunto, 1998).

3.8 Etika Penelitian

3.8.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan Menjadi Responden)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed

consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan. Jika respoden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak

pasien (Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007).

P=∑ F

N×100 %

Page 12: Rancangan BAB 3

3.8.2 Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, A.

Aziz Alimul, 2007).

3.8.3 Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan

(Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007).