Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN
PRAKTIK KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI KERJA
TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA
TUGAS AKHIR
Oleh :
PASKALIS ALPRINDO
NIM 131334018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN
PRAKTIK KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI KERJA
TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA
TUGAS AKHIR
HALAMAN JUDUL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
PASKALIS ALPRINDO
NIM 131334018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya tulis ini untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria, bunda penolongku
Kedua orang tuaku tercinta yang sudah begitu luar biasa mendoakanku
Adik dan sepupuku terkasih, yang selalu membantu menghiburku
Teman-teman seperjuangan Pak 2013 yang sangat aku sayangi
Almamaterku- Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“There are two ways to live: you can live as if nothing is a miracle; you can live
as if everything is a miracle.”
- Albert Einstein-
“First we form habits then they form us. Conquer your bad habits, or they will
eventually conquer you”
- Dr. Rob Gilbert-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya milik orang lain, terkecuali yang sudah
disebutkan di kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Desember 2020
Penulis
Paskalis Alprindo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Paskalis Alprindo
NIM : 131334018
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul:
RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN
PRAKTIK KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI KERJA
TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA
Untuk semua perangkat yang dibutuhkan. Saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak guna menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengelola dengan berbentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikan ke Internet atau media lainnya guna kepentingan
akademis tanpa harus meminta izin maupun memberikan royalti selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikianlah surat pernyataan saya buat sebenar-benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 22 Desember 2020
Yang menyatakan
Paskalis Alprindo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK
KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI KERJA TERHADAP
KESIAPAN KERJA SISWA
Paskalis Alprindo
Universias Sanata Dharma
2020
Tujuan penulisan ini adalah mengetahui kesiapan rancangan penelitian
pengaruh pengalaman praktik kerja dan motivasi memasuki dunia kerja terhadap
kesiapan kerja siswa SMK. Penelitian ini merupakan penelitian deskreptif
kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Kompetensi
Keahlian Akuntansi SMK sebanyak 1 kelas. Analisa data menggunakan analisis
deskriptif.
Hasil yang didapat melalui rancangan penelitian ini, yaitu perumusan
masalah berdasar pada uraian latar belakang penelitian, rumusan masalah
konsisten dengan kerangka pikir dan hipotesis, indikator yang digunakan pada
rancangan penelitian ini sesuai dengan teori yang terdapat di BAB II dan
rancangan penelitian ini memiliki ketepatan dalam pemilihan alat penelitian yaitu
berupa kuesioner dan tepat dalam pemilihan analisis pengujian hipotesis yaitu
analisis regresi linier sederhana.
Kata Kunci : Pengalaman praktik kerja, Motivasi dan Kesiapan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
RESEARCH DESIGN THE INFLUENCE OF WORKING PRACTICE
EXPERIENCES AND MOTIVATION ENTERING THE WORK ON
STUDENT'S WORK READINESS
Paskalis Alprindo
Sanata Dharma University
2020
The purpose of this paper is to determine the readiness of research design
the effect of work practice experience and motivation to enter the world of work
on vocational student work readiness. This research is a quantitative descriptive
study. The sample in this study were 1 class students of class XII SMK Accounting
Skills Competency. Data analysis using descriptive analysis.
The results obtained from this research design are the formulation of the
problem in accordance with the description of the research background, the
formulation of the problem is consistent with the framework and hypothesis, the
indicators used in this research design are in accordance with the theory
contained in CHAPTER II and the design of this study has accuracy in selecting
tools. The research is in the form of a questionnaire and appropriate in the
selection of hypothesis testing analysis, namely simple linear regression analysis.
Keywords: Work practice experience, motivation and work readiness
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Penulis mengucap syukur untuk kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkah, sehat, dan rahmat untuk menuntaskan tugas akhir dengan judul
“Rancangan Penelitian Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja dan Motivasi
Memasuki Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa “ sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Penulis mengucap terima kasih untuk keseluruhan pihak yang terlibat
dalam memberi dukungan, semangat, dan bantuan sehingga tugas akhir ini benar-
benar tuntas. Khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial juga ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas
Sanata Dharma sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas
masukan dan nasihat-nasihat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E, M.Si. selaku dosen penguji, untuk
saran dan nasihatnya.
4. Bapak Dr. S. Widanarto Prijowuntato,S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji,
untuk masukan dan nasihatnya.
5. Seluruh dosen dan staf Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi.
6. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Ramli dan Ibu Patrisia Liliani yang
terus memberi semangat, doa dan perhatian kepada penulis dari kuliah
sampai lulus.
7. Adikku Hasan Fabria yang selalu menghiburku.
8. Sahabat dan teman-teman seperjuangan yang sama-sama meneteskan
peluh untuk menuntaskan tugas akhir.
9. Keluarga besar yang telah banyak memberi dukungan serta doa.
10. Bagi pihak manapun yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
sehingga penulis mampu menuntaskan tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Penulis sadar bila pada tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis
berharap agar muncul saran dan kritik sebagai perbaikan pada masa depan.
Penulis pun turut berharap agar tugas akhir ini memberi manfaat bagi para
pembaca.
Yogyakarta, 22 Desember 2020
Penulis
Paskalis Alprindo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
...................................................................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Batasan Masalah................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
1. Tujuan Umum ............................................................................... 6
2. Tujuan Khusus .............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
1. Manfaat Teoretis ........................................................................... 7
2. Manfaat Praktis ............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9
A. Kesiapan Kerja ..................................................................................... 9
1. Pengertian ..................................................................................... 9
2. Ciri-ciri Kesiapan Kerja ................................................................ 10
3. Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja ................................ 13
B. Motivasi Memasuki Dunia Kerja ......................................................... 16
1. Pengertian ..................................................................................... 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2. Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja ...................................... 17
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Memasuki Dunia
Kerja .............................................................................................. 19
C. Pengalaman Praktek Kerja ................................................................... 21
1. Pengertian ..................................................................................... 21
2. Tujuan Pengalaman Praktik Kerja ................................................ 22
3. Manfaat Pengalaman Praktik Kerja .............................................. 24
4. Pelaksanaan Praktik Kerja ............................................................ 25
D. Kerangka Berpikir ................................................................................ 28
E. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 30
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 30
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 30
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 31
D. Definisi Operasional............................................................................. 31
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 34
F. Instrueman Penelitian ........................................................................... 35
G. Analisa Data ......................................................................................... 37
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 40
A. Ketepatan Merumuskan Masalah ......................................................... 40
B. Kosistensi Merumuskan Masalah Kerangka Pikir Hipotesis ............... 42
C. Ketepatan Penentuan Indikator ............................................................ 43
D. Ketepatan Pemilihan Alat Pengujian Hipotesis ................................... 45
BAB V KESIMPULAN SARAN ................................................................. 47
A. Kesimpulan .......................................................................................... 47
B. Saran ..................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Kuesioner Kesiapan Kerja .......................................... 32
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Kuesioner Pengalaman Praktik Kerja ......................... 33
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Memasuki Dunia Kerja .............. 34
Tabel 3. 4 Bobot Nilai Skala Likert ............................................................ 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia, sebagai satu dari beberapa negara terpadat di dunia, jumlah
warga negaranya mencapai ± 261.000.000 jiwa. Jumlah besar tersebut
berakibat pada kemunculan beragam masalah, termasuk sulitnya lahan kerja
sehingga memicu masyarakat rentang menganggu. Pengangguran sampai detik
ini tergolong sebagai permasalahan serius hampir di semua negara di Bumi,
khususnya negara berkembang macam Indonesia. Melalui hasil data badan
pusat statistik (BPS) perihal angka pengangguran tahun 2019 sejumlah 5,28%
lebih rendah ketimbang 2018 yang sejumlah 5,34 %. BPS memprediksi terjadi
lonjakan pengangguran di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19 dimana
gelombang PHK terjadi besar-besaran di Indonesia (BPS, 2019).
Angka pengangguran yang tinggi bisa mengakibatkan beragam masalah,
seperti peningkatan anak putus sekolah, peningkatan kemiskinan, sampai
tindakan kriminal yang meningkat. Dari sekian banyak penyebab angka
pengangguran tinggi, yaitu tidak berimbangnya penyedia Tenaga kerja
terampil dan terdidik terhadap kebutuhan dunia kerja, minimnya peluang
untuk bekerja yang tidak sesuai dengan peningkatan angkatan kerja. Tidak
dipungkiri jika sebagian besar angkatan kerja di Indonesia adalah lulusan
sekolah menengah atas atau sederajat, serta tidak sesuainya pekerjaan dengan
latar belakang kependidikan. Dalam hal ini, pemerintah berusaha
menyelesaikan masalah memanfaatkan jalur pendidikan (Kemendikbud, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Institusi formal, salah satu tujuannya adalah mempersiapkan peserta didik
agar berketerampilan di bidang tertentu agar dapat berkompetisi dan
mengembangkan potensi mereka saat terjun ke dunia sekolah. Institusi formal
tersebut, yaitu SMK (sekolah menegah kejuruan). Sesuai yang tersampaikan
pada Perundang-Undangan Nomor 20 Tahun 2003 perihal sistem pendidikan
nasional. Termuat di Pasal 15, menyatakan jika jenis pendidikan meliputi
pendidikan umum, akademik, profesi, keagamaan, vokasi, dan khusus. Pada
pendidikan kejuruan ialah pendidikan menengah yang bertujuan
mempersiapkan siswa, khususnya guna bekerja di bidang lain, yaitu
memanfaatkan aktivitas eksplorasi, berdiskusi, mendengarkan secara detail,
mengkaji kelebihan atau kekuaran argumentasi, mendalami keilmuan tertentu
melalui pemanfaatan aktivitas kooperatif, serta berkolaborasi terkait persiapan
peserta didik pasca lulus.
Diharapkan sekolah menengah kejuruan bisa menciptakan lulusan terdiri
dan berkemampuan agar bisa merelevansikan tujuan pendidikan. Melalui data
BPS untuk DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) memperlihatkan tingkat
penganggura terbuka (TPT) bulan Agustus 2019 sejumlah 3,14%. Angka itu
acap tidak konsisten dari periode sebelumnya: tahun 2018, tepatnya bulan
Agustus menunjukkan TPT sejumlah 3,35%. Meskipun terjadi penurunan
namum angka pengangguran masih tinggi. Penyebab tingginya pengangguran
di Yogyakarta, meliputi masyarakat yang sudah menuntaskan pendidikan
selama satu tahun terakhir memperlihatkan jumlah yang besar dalam hal
ketidak mampuan berkompetisi di dunia kerja. Keterlibatan lulusan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menengah kejuruan yang tinggi terkait jumlah pengangguran, satu dari
beberapa masalah diakibatkan oleh mutu pelaksanaan pendidikan kejuruan
yang kurang merata. Situasi tersebut mengakibatkan para lulusan belum
berkemampuan memadai, yang melatarbelakangi lulusan sekolah menengah
kejuruan belum siap bersaing mengingat kesiapan kerja mereka masih minim.
Kematangan mental merupakan salah satu yang memengaruhi kesiapan
bekerja. Perihal ini bisa diperhatikan melalui tinggi atau rendahnya dukungan
guna masuk ke dunia kerja di setiap peserta didik (Faizah & Indrawati, 2017).
Bagi peserta didik sekolah menengah kejuruan yang terarah guna masuk dunia
kerja memerlukan motivasi bekerja agar mempunyai mental yang siap secara
psikofisik. Sikap mental itu terdiri atas fisik, mental, kondisi, dan tujuan.
Berdasar penuturan (Nursyidah, 2018) kesiapan kerja, yaitu usaha guna
berketerampilan sesuai keperluan masyarakat agar murid pasca lulus nanti bisa
terjun langsung ke dunia kerja. Kesiapan kerja memiliki peran penting dan
patut dipunyai peserta didik sekolah menengah kejujuran sebab mereka adalah
harapan masyarakat guna menjadi lulusan berkompetensi berdasar keahlian.
Atas dasar itulah, motivasi untuk masuk ke dunia kerja berperan cukup
penting, seperti para peserta didik berupaya membekali diri supaya
berkemampuan bak sesuai kebutuhan bekerja yang mengakibatkan persiapan
bekerja bagi peserta didik memadai. Atas dasar itulah, para peserta didik
mempunyai motivasi untuk masuk ke dunia kerja sehingga mendukung
mereka berupaya keras mempersiapkan bekal keilmuan dan keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berdasar pada bidang keahlian agar mampu memengaruhi kesiapan bekerja
peserta didik.
Sardiman (2011) memaparkan motivasi muncul sebab terdapat keinginan
guna berkegiatan, kehadiran dukungan dan kebutuhan, harapan, penghormatan
pada diri sendiri, serta lingkungan positif dan aktivitas menarik. Motivasi
bekerja hadir akibat keinginan dan mempunyai keinginan dari diri peserta
didik untuk salah satu bidang pekerjaan. Minat tersebut bisa berwujud harapan
masa depan agar kian membaik. Bagi peserta didik tentu bercita-cita
memperoleh pekerjaan pasca lulus dari sekolah menengah kejuruan.
Faktor eksternal yang memengaruhi persiapan bekerja peserta didik ialah
pengalaman praktik kerja (PKL). Kegiatan praktik kerja ialah pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan di bidang dunia usaha/dunia industri (DU/DI) yang
sesuai dengan kemampuan peserta didik terhadap bidang yang dikuasai.
Pemberlakuan prakerin atau praktik kerja industri ialah bidang lain dari
Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Selama melaksanakan prakerin, SMK
bersama DU/DI ikut serta dan bertanggung jawab, seperti perencanaan,
penyelenggaraan, hingga penilaian, dan penetapan kelulusan, serta usaha
memasarkan lulusan sekolah menengah kejuruan. Selama melaksanakan
praktik kerja, peserta didik akan dilatih untuk menjalin interaksi secara
profesional agar terjadi penyesuaian antara kemampuan dengan lokasi
pengalaman praktik kerja (Junaidi et al., 2018).
Beragam kajian perihal persiapan kerja sudah dilaksanakan dan
mempunyai hasil kajian berlainan. Perbedaan hasil kajian itu, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
penolakan pada hipotesis hasil kajian milik Arista & Purwantoro di SMK
Negeri 2 Yogyakarta pada tahun 2017. Pada kajian tersebut memperlihatkan
bila motivasi memasuki dunia kerja dan praktik kerja lapangan tidak
memengaruhi secara penting bagi kesiapan bekerja. Pada kajian tersebut
mempunyai kelemahan akibat faktor yang memengaruhi kesiapan bekerja
relatif banyak, sedangkan yang dianalisis sekadar terbatas di dua variabel.
Berikutnya, hasil kajian milik Junaidi et al., (2018) memaparkan bila motivasi
untuk masuk ke dunia kerja dan pengalaman praktik kerja secara simultan
memengaruhi secara penting bagi kesiapan bekerja Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Ekonomi FE UNP di Era MEA.
Berdasar pada penjelasan di atas, kesiapan bekerja pada peserta didik
berpotensi terpengaruh dari beragan faktor, meliputi internal dan eksternal.
Namun, motivasi masuk ke dunia kerja, pengalaman prakik kerja mempunyai
keterlibatan yang besar selama mendukung persiapan bekerja bagi peserta
didi. Oleh sebab itu, penulis memiliki ketertarikan guna melaksanakan
penelitian terkait tiga faktor itu dengan judul “Rancangan Penelitian Pengaruh
Pengalaman Praktik Kerja dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Terhadap
Kesiapan Kerja Siswa SMK”.
B. Identifikasi Masalah
1. Angka Pengangguran di Indonesia tahun 2019 sebesar 5,28 %. BPS
memprediksi terjadi lonjakan pengangguaran di tahun 2020 akibat
pandemi Covid-19 dimana gelombang PHK terjadi besar-besaran di
Indonesia dan angka pengangguran di DIY tahun 2019 sebesar 3,14 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Angka penganguran yang tinggi tidak berimbang dengan penyediaan
tenaga kerja dan berkompetensi berdasar pada kebutuhan di dunia kerja
atau ketidaksipan menghadapi dunia kerja.
3. Tanpa ada persiapan guna masuk ke dunia kerja dikarenakan tidak
memiliki pengalaman praktik kerja.
4. Tanpa ada persiapan guna masuk ke dunia kerja dikarenakan motivasi
yang rendah.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini sekadar sebatas mengkaji perihal pengaruh pengalaman
praktik kerja dan motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja
siswa SMK.
D. Rumusan Masalah
Apakah rancangan penelitian ini sudah layak digunakan jika peneliti
merumuskan masalah, terdiri atas:
1. Adakah pengaruh pengalaman praktik kerja terhadap kesiapan kerja siswa
SMK ?
2. Adakah pengaruh motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja
siswa SMK ?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengalaman praktik kerja dan motivasi memasuki dunia kerja
yang memengaruhi kesiapan kerja pada peserta didik sekolah menegah
kejuruan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Tujuan Khusus
a. Mencari tahu pengalaman praktik kerja dan motivasi memasuki dunia
kerja yang memengaruhi kesiapan kerja pada peserta didik sekolah
menegah kejuruan.
b. Mencari tahu motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja
pada peserta didik sekolah menengah kejuruan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Diharapkan hasil kajian bisa memberi manfaat guna mengembangkan
pengetahuan terkait pendidikan kejuruan.
b. Diharapkan hasil kajian bisa menjadi referensi atau sumber literatur
bagi pihak yang memiliki ketertarikan guna meneliti objek penelitian
yang serupa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Peneliti mempunyai harapan agar kajian ini terlibat dalam upaya
mempertimbangkan dan pembuatan kebijakan berkenaan dengan
prakerin, terutama di bidang pemerolehan kemampuan di mata
pelajaran produktif akuntansi dan meningkatkan motivasi memasuki
dunia kerja bagi peserta didik. Harapan tersebut akan terlaksana jika
tersedia usaha nyata dari pihak sekolah selama mengoptimalkan
kesiapan bekerja bagi peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Bagi Siswa
Siswa bisa mengoptimalkan motivasi saat hendak masuk ke dunia
kerja dan menyiapkan pengetahuan di bidang yang sesuai
kemampuannya, serta terlibat langsung di praktik kerja industri secara
bertanggung jawab agar tujuan pendidikan kejuruan bisa terpenuhi dan
menghasilkan lulusan siap bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesiapan Kerja
1. Pengertian
Ketetapan Perundang-Undangan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1
Nomor 10 perihal tenaga kerja menjelaskan jika “kemampuan bekerja
untuk masing-masing individu terdiri atas aspek keterampilan,
pengetahuan, dan perilaku yang relevan dengan standar yang ditetapkan.
Wibowo (2011: 326) turut menjelaskan jika kemampuan bekerja
merupakan kompetensi saat bekerja secara profesional di bidang tertentu
atas dasar kemampuan, pengetahuan, dan perlaku berdasar pada pekerjaan.
Sesuai penjelasan tersebut, kesiapan bekerja cukup terpengaruh dari
kompetensi penyelesaian pekerjaan yang meliputi perilaku, kemampuan,
dan pengetahuan.
Kesiapan bekerja ialah kondisi ketika seseorang bisa menerima dan
bisa melaksanakan pekerjaan atas pengaruh kematangan psikis dan
pengalaman yang didapat dari pendidikan (Careers et al., 2017). Bagi
peserta didik sekolah menegah kejuruan yang berkesiapan kerja perlu
langsung bekerja pasca lulus tanpa harus menyesuaikan diri yang
cenderung menyita banyak waktu guna menciptakan produk atau
penambahan nilai suatu sumber daya demi memperoleh hasil optimal
sesuai target. Kompetensi itu terdiri atas pengetahuan maupun perilaku
bekerja yang berdasar pada standar sebagai perwujudan dari kompetensi
kerja (Dirwanto, 2008: 50-51).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Oleh sebab itu, kesiapan bekerja ialah situasi yang memperlihatkan
tingkat kematangan fisik, pengalaman, dan menyal yang perlu dipunyai
peserta didik agar berkemampuan baik selama melaksanakan pekerjaan
secara profesional dan berelasi terhadap keahlian mereka.
2. Ciri Kesiapan Kerja
Kesiapan kerja berperan penting untuk semua individu, terutama
ketika berhadapan dengan ketatnya persaingan kerja. Tuntutan kerja
merupakan hal yang memerlukan tenaga kerja yang siap secara
kemampuan, profesional, dan mampu diandalkan. Kesiapan tenaga kerja
itu membutuhkan tahap yang patut disiapkan sejak dini. Bagi individu
yang berkesiapan kerja bakal tampak dari tingkat kematangan mental,
fisik, kompetensi, dan daya kerja yang relevan dengan tuntutan kerja.
Seperti yang dijelaskan Sugihartono (2013: 15), terdapat ciri ketika
seseorang mempunyai kesiapan kerja, terdiri atas:
a. Terdapat tingkat kematangan
Kematangan fisik, meliputi kondisi syaraf dan otot serta matang
secara psikologis, yaitu cita-cita, siap, bertanggung jawab, dan emosi
yang stabil.
b. Pengalaman belajar
Pengetahuan perihal sekolah, jurusan/kejuruan, Undang-Undang
tenaga kerja (buruh), serta permasalahan yang berkaitan dengan kerja
(pekerjaan yang bisa dimasuki, persyaratan, sikap bekerja, kompetensi
guna mengembangkan diri, penjaminan finansial/sosial, dan objek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bekerja) dan keterampilan, terdiri atas kemampuan dalam memakai
peralatan, merawat peralatan, maupun memperbaiki segala kerusakan
berskala ringan.
Fitriyanto (2015: 9-11) menjelaskan ciri peserta didik yang
berkesiapan kerja, yaitu sudah mempertimbangkan beberapa hal, terdiri
atas:
a. Berkemampuan mempertimbangkan secara logis dan matang
Peserta didik berusia cukup dan mampu mempertimbangkan secara
logis atau tidak sekadar melihat dari satu sisi, melainkan tetap
mengaitkan dengan lain hal, serta berdasar pada pengalaman orang
lain.
b. Berkemampuan dan berkemauan guna bekerja sama dengan orang lain
Di pekerjaan erat kaitannya dengan bermacam orang sehingga
dibutuhkan jalinan kerja sama. Melalui dunia kerja, maka peserta didik
akan mendapat tuntuan guna bersosialisasi dengan banyak orang.
c. Mempunyai sikap kritis
Sikap kritis diperlukan agar mampu mengoreksi maupun
mengevaluasi segala kekeliruan, berikutnya mampu menentukan
tindakan yang hendak dilaksanakan agar menghadirkan gagasan.
d. Berani bertanggung jawab secara individu
Selama bekerja, seseorang memerlukan pertanggungjawaban.
Kemunculan tanggung jawab di setiap individu apabila mereka sudah
matang secara fisik dan mental, serta kesadaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
e. Berkemampuan guna menyesuaikan diri dengan lingkungan
Penyesuaian diri dengan lingkungan bekerja ialah modal guna
menjalin interaksi. Perihal itu bisa diawali sebelum murid memasuki
dunia kerja yang bisa diperoleh melalui pengalaman praktik kerja
industri.
f. Berambisi guna maju dan berupaya ikut serta dalam mengembangkan
kompetensi keahliannya
Berkeinginan guna maju bisa dijadikan dasar kemunculan kesiapan
kerja sebab peserta didik akan terpacu mendapatkan sesuatu yang lebih
baik. Upaya yang dilaksanakan, seperti mengikuti perkembangan
bidang yang digemari atau sesuai kemampuannya.
g. Dapat mengatur emosi dan mengendalikan diri
Mengendalikan emosi berperan penting dan cukup diperlukan agar
pekerjaan bisa terselesaikan secara baik.
Sejalan dengan penjelasan di atas, Setyaningsih (2016: 27)
menjelaskan seputar ciri peserta didik sekolah menegah kejuruan yang
berkesiapan kerja, adalah mempunyai tingkat kematangan fisik ataupun
psikologi, berpengalaman belajar, penuh pertimbangan objektif, bersedia
untuk bekerja sama, tumbuhnya sikap kritis, berkeberanian dalam
memikul tanggung jawab secara individu, berkenan untuk menyesuaikan
diri, dan berambisi untuk masuk maupun ikut perkembangan bidang
keahlian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berdasar pada penjelasan yang tersampaikan di atas, simpulan yang
didapat menjelaskan jika kesiapan kerja memiliki ciri, seperti tingkat
kematangan fisik ataupun psikologis, berpengalaman dalam belajar, penuh
pertimbangan secara objektif, berkeinginan untuk bekerja sama,
tumbuhnya sikap kritis, berkeberanian guna bertanggung jawab secara
individu, berkenan untuk penyesuaian diri, dan berambisi untuk masuk
maupun ikut perkembangan bidang keahlian. Ciri kesiapan bekerja itu
menjadi parameter atau tolok ukur kesiapan kerja pada kajian ini.
3. Faktor yang Memengaruhi Kesiapan Kerja
Terdapat perbedaan bagi individu yang mempunyai kesiapan kerja.
Perihal itu terpengaruh dari beragam faktor, seperti internal maupun
eksternal. Sesuai penuturan Kardimin (2014: 2-3) terdapat dua faktor yang
memengaruhi persiapan untuk bekerja, meliputi:
a. Internal. Faktor yang berasal dari diri siswa, terdiri atas kematangan
fisik ataupun mental, inovasi, tekanan, keinginan, intelegensi, mandiri,
penguasaan ilmu, serta motivasi.
b. Eksternal. Faktor dari luar diri peserta didi, terdiri atas fungsi
masyarakat/lingkungan, keluarga, fasilitas instansi kependidikan,
informasi dunia kerja, maupun pengalaman bekerja.
Menurut (Lowden, 2009) memaparkan bila “This general work
readiness factor comprised the majority of items from each of these first-
order factors, thus incorporating items reflecting personal characteristics,
organizational awareness and acumen, work competence, and social
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
intelegence”. Hipotesis itu mempunyai makna yang menyatakan jika
kesiapan kerja pada dasdarnya terpengaruh dari ciri utama personal, sadar
akan organisasi, kompetensi kerja, maupun kecerdasan sosial. Kompetensi
kerja (work competence) meliputi emosional diri (emotional self-
awarenes), pengungkapan emosi (emotional expression), pemahaman
terkait emosi (emotional reasoning), tata kelola emosi diri (emotional self
management), tata kelola emosi orang lain (emotional management of
others), pengontrolan emosi (emotional control), tangkas (efficacy),
harapan (hope), rasa gembira/senang (resilience), optimis (optimism),
mempunyai arti (meaning), berkemampuan memahami dan memanajemen
(comprehensibility and manageabilit) (Careers et al., 2017).
Dalyono (2015: 166) menjelaskan bila kesiapan bekerja bisa terbentuk
melalui keterlibatan beragam faktor, meliputi:
a. Fisiologis yang lengkap dan mengalami pertumbuhan
Pertumbuhan kelengkapan pribadi, meliputi tubuh pada umumnya,
alat indra, kapasitas kependidikan beragam faktor yang mengonstruksi
kesiapan kerja pada individu. Bagi individu, kelengkapan tubuh dan
indra adalah dukungan kondisi untuk siap masuk ke dunia kerja.
Termasuk juga kapasitas kependidikan yang memengaruhi seseorang
untuk tahu dasar konseptual dan analisis untuk mendukung pekerjaan
serta mampun menghadapi segala tantangan pada periode berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Motivasi
Motivasi berkaitan dengan kebutuhan, tujuan, dan minat individu
guna mengembangkan diri. Motivasi mengikutsertakan sistem
kebutuhan pada diri seseorang dan kondisi lingkungannya pun turut
mendukungnya untuk bekerja.
c. Pengalaman kerja
Saat duduk di bangku sekolah, para siswa pernah memperoleh
pengalaman kerja melalui praktik kerja industri.
Slameto (2013: 113) menjelaskan jika kondisi seseorang yang
memengaruhi kesiapan kerja terdiri atas tiga, meliputi 1) kondisi mental,
fisik, dan emosional; 2) segala kebutuhan, alasan, dan tujuan; 3) potensi,
pengetahuan, dan pengertian yang sudah dipahami. Tiga aspek itu
berperan satu sama lain guna mencarti tahu seberapa baik kesiapan
seseorang untuk bekerja. Kondisi mental merupakan kecerdasan. Kian
cerdas seseorang, maka dia berpeluang mempunyai kesiapan bekerja lebih
baik. Tidak hanya itu, kondisi emosional pun berkaitan erat dengan alasan
atau motif dan dorongan serta minat yang memengaruhi kesiapan bekerja.
Melalui beragam teori itu, simpulan yang diperoleh menyatakan jika
kesiapan kerja terpengaruh dari dua faktor, meliputi faktor dari dalam
(internal) dan dari luar (eksternal). Faktor dari dalam yang bisa
memengaruhi kesiapan kerja terdiri atas bakat, minat, motivasi, nilai,
inovasi, kompetensi keilmuan, kondisi fisik, maupun karakter personal.
Pada faktor dari luar, terdiri atas fasilitas sekolah, keluarga, kultur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
organisasi, informasi terkait pekerjaan, pengalaman bekerja, dan fungsi
masyarakat.
B. Motivasi Masuk ke Dunia Kerja
1. Pengertian
Purwanto (2016:71) menjelaskan jika motivasi memasuki dunia kerja
ialah upaya yang berdasar pada kesadaran guna memengaruhi perilaku
individu supaya dia tergerak masuk ke dunia kerja, sehingga memperoleh
tujuan atau hasil tertentu. Sesuai penjelasan dari Sukmadinata (2015: 61),
mengungkapkan jika motivasi dikaitkan dengan dunia kerja sebagai
kekuatan memotivasi individu guna melaksanakan aktivitas guna
memperoleh tujuan: masuk ke dunia kerja.
Hal yang mendorong aktivitas pada seseorang untuk memperoleh
tujuan adalah motivasi, yang terpengaruh dari kondisi fisiologis maupun
psikologis (Djaali, 2013: 101). Berdasar penjelasan (Faizah & Indrawati,
2017) mengatakan jika motivasi terkait erat dengan kerja sehingga dikenal
sebagai motivasi untuk masuk ke dunia kerja yang mengakibatkan
kemunculan semangat bekerja. Atas dasar itulah, seseorang patut
mempunyai motivasi agar dapat menggerakan dirinya guna bersikap agar
tujuan yang ditetapkan bisa dicapai, seperti dorongan untuk bekerja.
Gagasan lainnya turut disampaikan Yati & Ansofino (2014: 101),
menyatakan jika motivasi masuk ke dunia kerja merupakan hal yang
memicu dorongan atau semangat siswa guna bekerja, yang
dilatarbelakangi oleh semangat dari dalam ataupun luar diri siswa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Bagi seorang peserta didik yang bersemangat akan mudah terdorong guna
menyiapkan diri masuk ke dunia kerja sehingga dibutuhkan pengontrolan
terkait pemberian stimulant untuk peserta didik. Pihak yang berkaitan
mempunyai keterlibatan dalam mengusahakan peserta didik termotivasi.
Berdasar penjelasan yang tersampaikan, simpulan yang diperoleh
menyatakan jika motivasi dunia kerja merupakan stimulan dari dalam
maupun dari luar pada seseorang yang mengarahkan guna masuk ke dunia
kerja. Para siswa sekolah menengah kejuruan sebagai calon lulusan yang
siap bekerja cukup memerlukan motivasi ketika hendak masuk ke dunia
kerja. Perihal itu mendukung peserta didik guna berupaya secara optimal
guna bersiap agar siap masuk ke dunia kerja serta memperoleh pekerjaan
yang relevan dengan kemampuannya.
2. Fungsi Motivasi Masuk ke Dunia Kerja
Motivasi untuk masuk ke dunia kerja harus dipunyai oleh masing-
masing calon pekerja. Bagi individu yang mempunyai motivasi tinggi
untuk bekerja bakal menciptakan hasil kerja yang optimal. Untuk para
peserta didik sekolah menegah kejuruan, motivasi masuk ke dunia kerja
berperan untuk mendukung keinginan dan mengarahkan mereka guna
menyiapkan diri dari bidang keilmuan, kemampuan, maupun sikap. Segala
persiapan tersebut bertujuan agar kian matangnya peserta didik dan bersiap
untuk bekerja berdasar pada bidang mereka. Seperti fungsi motivasi masuk
kerja yang disampaikan oleh Hamalik (2010: 175), meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. Memicu kemunculan sikap atau tindakan. Tanpa motivasi tidak bakal
muncul aktivitas guna mencari pekerjaan maupun bekerja.
b. Bisa mengarahkan, yang berarti menentukan sikap untuk memperoleh
tujuan yang dikehendaki.
c. Berperan untuk menggerakkan. Ibarat mesin untuk mesin mobil.
Besar-kecilnya motivasi akan menetapkan secara cepat maupun lambat
bagi orang itu guna mencari kerja.
Tidak hanya hipotesis itu, motivasi pun berperan penting untuk beberapa
hal, seperti penjelasan Sardiman (2012: 85), meliputi:
a. Mendukung manusia bertindak.
Motivasi berperan menjadi motor penggarak yang melepas energi
agar siapa pun melaksanakan tindakan. Perihal ini adalah faktor yang
menggerakan aktivitas yang hendak dilaksanakan.
b. Menetapkan arah tindakan
Motivasi mampu mengarahkan tindakan individu menuju tujuan
yang ingin diperoleh. Atas dasar itulah, motivasi bisa memberi arah
serta aktivitas yang perlu dilaksanakan berdasar tujuan yang
direncanakan.
c. Penyelesaian perbuatan
Ialah menetapkan tindakan apa saja yang perlu dilaksanakan
berdasar pada tujuan yang ingin diperoleh melalui pemilihan tindakan
yang tidak memberi manfaat untuk perihal itu.
Berdasar penjelasan tersebut, motivasi untuk masuk ke dunia kerja
berperan sebagai stimulan dari diri siswa guna menetapkan arah demi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
memperoleh tujuan, yaitu bekerja sesuai kemampuannya. Para peserta
didik yang mempunyai motivasi tinggi bakal berupaya guna menguasai
kemampuan yang relevan dengan bidang. Pembelajaran kompetensi di
sekolah merupakan bekal bagi dunia kerja agar mereka bersiap dan siap
berkompetisi di dunia kerja.
3. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Masuk ke Dunia Kerja
Sikap individu meliputi tiga komponen, yaitu aktivitas, tujuan, dan
motivasi yang saling terlibat dan membentuk kesatuan atau proses
motivasi. Sesuai penjelasan Sukmadinata (2015: 62) menjelaskan jika
motivasi terdiri atas tiga tahap, yaitu:
a. Terdapat kondisi yang terkonstruksi melalui tenaga stimulant (motif,
desakan, kebutuhan, ataupun kehendak) yang mengakibatkan
ketegangan.
b. Kegiatan yang berlangsung atau sikap guna mengarahpan pencapaian
pada tujuan yang hendak membuang rasa tegang.
c. Upaya mencapai tujuan dan hilang atau minimnya ketegangan.
Bagi individu yang berkarakteristik itu terpacu masuk ke dunia kerja
sebab terdapat stimulant pemenuhan kebutuhan jasmani ataupun rohani
(psikis). Seperti penjelasan Sukmadinata (2015: 61) menyatakan jika
motivasi untuk masuk ke dunia kerja terbentuk melalui luar ataupun dalam
diri individu. Tenaga itu, terdiri atas:
a. Desakan/drive, yaitu dukungan guna memenuhi keperluan jasmaniah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Motif/motive, yaitu dukungan yang berkaitan dengan rohani ataupun
psikis.
c. Kebutuhan/need, yaitu kondisi individu yang merasakan kekurangan
atau ketiadaan pada hal yang dibutuhkan.
d. Keinginan/wish, yaitu harapan guna memperoleh atau mempunyai
sesuatu yang diperlukan.
Sulistyarini (2012: 29-30) mengungkapkan bila motivasi memasuki
dunia kerja dipicu oleh keinginan untuk bekerja, cita-cita, harapan,
maupun desakan atau terdorong oleh lingkungan, kondisi fisiologis dan
upaya menghargai diri sendiri. Uno (2016: 10) memperlihatkan jika
motivasi untuk bekerja muncul akibat adanya rasa ingin berkegiatan,
terdapat harapan, penghormatan, serta lingkungan positif.
Atas dasar penjelasan di atas, simpulan yang didapat menjelaskan jika
masuk ke dunia kerja muncul akibat rasa ingin siswa guna bekerja pasca
lulus dari sekolah menegah kejuruan serta terpengaruh dari lingkungan
ataupun dari diri sendiri, kebutuhan fisiologis, penghormataan pada diri
sendiri, dan harapan memperoleh kebaikan untuk masa depan. Faktor yang
memengaruhi motivasi masuk ke dunia kerja dijadikan parameter atau
tolok ukur pada kajian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
C. Pengalaman Praktek Kerja
1. Pengertian
Sesuai dengan penjelasan di KBBI (kamus besar Bahasa Indonesia)
2016, pengalaman mempunyai arti sebagai sesuatu yang sempat dijalani,
dialami, ditanggung, dan lain-lain sebagai perwujudan dari peristiwa.
Hamalik (2010: 29) memaparkan bila pengalaman ialah sumber keilmuan
yang didapat akibat interaksi seseorang dengan lingkungannya.
Pengalaman ialah pemahaman akan pengetahuan dan dimengerti oleh
seseorang sebagai dampak dari interaksi dengan lingkungan sekitar.
Dalyono (2015: 167) turut menjelaskan jika pengalaman merupakan faktor
yang ikut memengaruhi kesiapan kerja bagi siswa sekolah menengah
kejuruan saat hendak masuk ke dunia kerja.
Pengalaman bisa didapat dari pelatihan dan pendidikan yang diperoleh
selama proses pengajaran di sekolah serta melalui praktik kerja industri.
Praktik kerja industri ialah komponen penitng dari perencanaan
pendidikan sistem ganda (PSG) guna menyiapkan para peserta didik
sekolah kejuruan saat hendak masuk ke dunia kerja maupun memunculkan
sikap profesional. Selama mempersiapkan peserta didik untuk bekerja,
sekolah tidak sekadar memberi pengeahuan semata, melainkan
memerlukan pengalaman langsung. Atas dasar itulah, kerja sama dengan
DU/DI ialah strategi yang diperoleh untuk memotivasi kesiapan kerja bagi
peserta didik.
Hamalik (2010: 21) menuturkan bila praktik kerja industri (on the job
training/OJT) ialah model pelatihan yang terselenggara di dunia kerja dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mempunyai tujuan guna memberi kecakapan pada pekerjaan tertentu
berdasar pada kompetensi di bidang kerja. Para peserta didik yang terlibat
pada prakerin diminta mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan
kompetensi mereka agar bersiap untuk kerja dengan berkompetensi sesuai
tututan dunia kerja.
Sesuai dengan beragam penjelasan yang tersampaikan, simpulan yang
didapat menyatakan jika pengalaman praktik kerja ialah muara dari
pengetahuan dan pengalaman yang dirasa murid sekolah kejuruan atas
perencanaan pendidikan sistem ganda, yaitu praktik yang dilangsungkan
selama kurun waktu tertentu di dunia industri atau dinia kerja berdasar
struktur dan konsep masing-masing. Tujuan pelaksanaan praktik kerja
lapangan adalah mengoptimalkan kemampuan dan kecakapan peserta
didik selama bekerja yang sesuai dengan keahlian serta untuk melahirkan
lulusan sekolah kejuruan yang berdaya saing.
2. Tujuan Pengalaman Praktik Kerja
Pelaksanaan program prakerin di SMK mempunyai tujuan supaya
peserta didik mendapat pengalaman bekerja secara langsung, seperti
pendeskripsian jabatan dan peraturan di dalamnya. Tidak hanya itu, berkat
prakerin para peserta didik bisa mewujudkan kemampuan yang didapat di
sekolah dan mengoptimalkannya, sehingga siswa memperoleh pemahaman
yang terbuka. Hamalik (2010: 16) memperlihatkan jika pelatihan secara
umum dilakukan dengan tujuan menyiapkan dan membina tenaga kerja
secara structural ataupun fungsional, berkemampuan di bidang profesi,
beroyalitas tinggi, dedikasi, dan kedisiplinan yang baik. Atas dasar itulah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
aktivitas prakerin setidaknya bisa mengoptimalkan kemampuan peserta
didik sebagai bekal guna bekerja.
Mortaki (2012: 52) mengungkapkan bila tujuan utama praktik kerja
industri atau pelatihan kejuruan, yaitu:
a. Mengoptimalkan kompetensi peserta praktik.
b. Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan profesional.
c. Memperbaiki dan menentukan tingkat pendidikan peserta didik agar
menjadi profesional yang bersaing pada masa depan.
d. Membantu peserta didik beradaptasi pada perubahan metode produktif.
e. Memberi pelatihan secara khusus sejak awal maupun keberlanjutan.
f. Memenuhi segala kebutuhan pasar tenaga kerja yang bergerak dinamis.
g. Memanajemen peleburan peserta didik dalam kehidupan profesional
dan lingkungan.
h. Terlibat langsung pada upaya memperoleh pengetahuan dan
kemampuan yang diperlukan organisasi maupun tututan profesi.
Berdasar pada pendapat yang tersampaikan, kesimpulan yang didapat
menyatakan jika prakerin bertujuan guna mengoptimalkan dan
mengembangkan pengetahuan, perilaku, dan nilai agar menghasilkan
lulusan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Prakerin memberi
pengalaman belajar secara langsung bagi dunia kerja. Pemerolehan
pengalaman ini setidaknya bisa berdampak baik agar peserta didik siap
untuk bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Manfaat Pengalaman Praktik Kerja
Pada dasarnya, prakerin merupakan perencanaan pelatuhan yang
terselenggara di lapangan atau aktivitas luar kelas sebagai bagian dari
integral program pendidikan sistem ganda. Praktik kerja merupakan
perwujudan dari usaha meningkatkan kegiatan pembelajaran maupun
pelatihan guna menambah wawasan dan kompetensi siswa berdasar pada
keahlian miliknya serta memberi pengalaman secara langsung, mengenali
pekerjaan, dan masalah, termasuk membangun interaksi di dunia kerja.
Berkat prakerin, maka peserta bisa mengombinasikan teori proses yang
didapat di kelas dengan pengalaman praktis dari hasil praktik di lapangan
(Hamalik, 2010: 91).
Pendapat Hamalik (2010:92) praktek kerja adalah komponen integral
pada pelatihan tata kelola yang harus diselenggarakan, sebab terkandung
manfaat maupun daya guna. Prakerin bermanfaat penting karena berimbas
pada pemerolehan kompetensi bagi peserta didik sebagai bekal saat masuk
ke dunia kerja. Dengan demikian, sekolah maupun DU/DI perlu
mengoptimalkan kerja sama yang baik, terutama dalam melaksanakan
prakerin.
Sesuai penjelasan Hamalik (2010: 93), menjelaskan bila pelaksanaan
prakerin bermanfaat untuk peserta didik, yaitu:
a. Memfasilitasi kesepatan untuk peserta didik guna melatih kemampuan
dalam memanajemen kondisi lapangan secara aktual. Perihal ini cukup
penting sebab berupaya mengimplementasikan konsep atau asas yang
sudah dikaji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Memberi pengalaman praktis untuk siswa agar hasil pelatihan yang
didapatkannya kian luas.
c. Peserta mempunyai kesempatan guna menyelesaikan beragam masalah
terkait manajemen lapangan dengan memanfaatkan pengetahuan.
d. Memfasilitasi persiapan peserta guna masuk ke bidang tugas sesudah
menempuh program pelatihan.
Berdasar segala pendapat yang tersampaikan, kesimpulan yang
diperoleh menyatakan jika pengalaman praktik industri mampu
memantapkan hasil belajar siswa, memberi pengalaman praktis, berupaya
mengenal lingkungan kerja, memaksimalkan rasa percaya bagi diri sendiri,
memotivasi siswa guna mengoptimalkan kompetensi di tingkan yang lebih
baik.
4. Pelaksanaan Praktik Kerja
Selama melaksanakan prakerin sepatutnya mencermati segala unsur
yang berkaitan agar berjalan lebih baik dan memperoleh hasil optimal.
Sesuai penjelasan Hamalik (2010: 92), unsur dalam melaksanakan
prakerin, terdiri atas:
a. Kegiatan Penyusunan Rencana Praktik
Pelaksanaan praktik kerja bertolok ukur pada proses merencanakan
secara detail. Baiknya sebuah perencanaan akan bermanfaat bagi
pemberian arahan ataupun dukungan dan untuk menutut peserta
maupun pembimbing selama berkegiatan di lapangan. Ada lima perihal
yang harus terumuskan di suatu perencanaan praktik, terdiri atas a)
jelas dan detail pada tujuan praktik; b) inti pembahasan atau tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kegiatan yang hendak dilaksanakan; c) beragam jenis yang
disampaikan sebagai saran; d) sarana dan alat yang dibutuhkan; dan e)
metode penilaian.
b. Bentuk Kegiatan Praktik
Bentuk kegiatan praktik saling kebergantungan pada pelaksanaan
pelatihan. Bidang pelatihan, yaitu kemampuan akuntansi agar selama
melaksanakan berdasar pada kemampuan di bidang akuntansi.
c. Aktivitas Bimbingan untuk Peserta
Aktivitas bimbingan mempunyai tujuan guna membantu peserta
praktik yang terkendala atau berhadapan dengan kesulitan agar mereka
mampu menyelesaikan atau mengatasinya. Aktivitas ini
terklasifikasikan keempat bentuk, meliputi: a) bimbingan
perseorangan; b) bimbingan secara kelompok, c) pemberian ajaran
remedial; dan d) supervisi klinis. Pelaksanaan bimbingan erat
kaitannya pada tingkat kesulitan atau kekurangan yang dirasakan
peserta perihal waktu dan tempat, serta kondisi peserta. Saat aktivitas
bimbingan berakhir, maka membutuhkan penilaian terkait apa saja
yang sudah dicapai peserta praktik selama mengikuti prakerin.
Penilaian tersebut bisa berasal dari pemimbing maupun peserta.
d. Aktivitas Praktik
Penilaian macam ini memerlukan alat guna mengumpulkan data
secara handal guna mendapat keakuratan data sehingga informasi yang
dihasilkan lebih baik dan valid perihal tingkat kemajuan peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
praktik. Merujuk ke penjelasan Hamalik (2010: 99), memaparkan bila
ada aktivitas yang dibutuhkan selama melaksanakan metode penilaian
praktik kerja, terdiri atas:
1) Menentukan tujuan penilaian praktik guna mencari tahu seberapa
jauh kemajuan peserta saat menjalani prakerin serta tingkat
percapaian tujuan praktik. Selain itu, guna mencari tahu tahap
dalam melaksanakan program.
2) Menetapkan faktor yang akan dinilai, terutama terkait aspek
kemampuan profuktif ataupun reproduktif.
3) Menentukan alat penilaian, seperti pemberian tes tindakan dan
daftar centang maupun persentase pengamatan yang tersusun atas
dasar tujuan dan faktor yang ingin dinilai, khususnya terkait
penilaian kompetensi.
4) Melaksanakan penilaian bagi peserta semenjak awal, proses setelah
praktik yang berdasar pada pelaku, waktu, dan lokasi.
5) Mengolah data pengukuran berdasar pada prosedur statistik sama
seperti jenis data dan derajat signifikan yang diinginkan, kemudian
lanjut ke aktivitas analisis guna memperoleh simpulan.
6) Tahap menyusun laporan penilaian
Berdasar pada pemaparan di atas, program prakerin dalam menilai
ketercapaian tidak terlepas dari kerja sama dan peran sekolah ataupun
dunia kerja. Jika para peserta didik prakerin akan mendapat pelatihan
agar mempunyai kompetensi sebagai bekal dalam mengembangkan
diri dan mampu bekerja secara profesional. Di pekerjaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
profesionalisme tidak bisa diraih jika tidak ada peran DU/DI yang
mengaplikasikan kultur kerja berdasar peraturan perusahaan. Untuk
itu, para peserta didik akan terbiasa oleh kultur dan kedisiplinan di
dunia kerja. Tidak hanya itu, pedoman atau arahan dari DU/DI bisa
mengoptimalkan pengetahuan peserta didik melalui pengalaman
langsung yang berkenaan dengan pengetahuan, teknologi, kesenian
budaya.
D. Kerangka Berpikir
Kesiapan kerja dapat terpengaruh dari mental yang matang. Perihal ini bisa
diperhatikan melalui tinggi atau rendahnya motivasi saat terjun ke dunia kerja
di masing-masing peserta didik. Hal penting terdapat pada kesiapan bekerja
dan patut dimiliki oleh peserta didik sekolah kejuruan. Pasalnya, mereka
adalah harapan masyarakat guna menjadi lulusan dengan kemampuan berdasar
keahlian. Fungsi motivasi saat terjun ke dunia kerja cukup krusial, yaitu siswa
mempunyai keinginan guna membekali diri supaya kemampuan mereka
relevan dengan kebutuhan dunia kerja sehingga kesiapan mereka akan
memadai. Melalui upaya tersebut, maka peserta didik dapat berkerja keras
mempersiapkan pengetahuan dan bekal sebagai bekal dalam memaksimalkan
kompetensi sesuai bidang yang berpotensi memengaruhi persiapan siswa
untuk bekerja nanti.
Faktor dari luar yang memengaruhi persiapan kerja bagi peserta didik,
yaitu pengalaman dari praktik kerja. Pelaksanaan praktik kerja bakal memberi
pelatihan bagi siswa untuk menjalin interaksi secara profesional sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
terjadi penyesuaian antara kemampuan dengan lokasi pengalaman praktik
kerja. Secara umum praktik dilaksanakan untuk menyiapkan dan membentuk
tenaga kerja secara structural ataupun fungsional, mempunyai kompetensi,
berdedikasi, serta berkedisiplinan baik. Atas dasar itulah, diharapkan aktivitas
praktik kerja mampu mengoptimalkan keterampilan siswa saat hendak terjun
ke dunia kerja. Model penelitian dapat dibuatkan bagan sebagai berikut:
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir
E. Hipotesis Penelitian
H1 = Mempunyai pengaruh yang signifikan pengalaman praktik kerja
terhadap kesiapan kerja siswa SMK.
H2 = Mempunyai pengaruh yang signifikan terkait motivasi memasuki dunia
kerja terhadap kesiapan kerja siswa SMK.
Pengalaman Praktik Kerja
(X1)
Motivasi memasuki dunia
kerja (X2)
Kesiapan Kerja
(Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif pada kajian ini berupaya guna mengkaji populasi dan
sampel, metode menggumpulkan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data statistik/kuantitatif yang mempunyai tujuan guna menguji
hipotesis yang sudah ditentukan. Tidak hanya itu, kajian ini ialah penelitian ex
post facto sebagai kajian yang memuat variabel kejadian yang telah terjadi
sebelum melaksanakan penelitian (Arikunto, 2013: 17). Kajian ini terdapat
tujuan guna menemukan pengaruh variabel independen, adalah pengalaman
praktik kerja (X1), motivasi memasuki dunia kerja (X2), terhadap variabel
dependen ialah Kesiapan Kerja (Y).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2017: 80) menjelaskan jika populasi ialah wilayah general
yang meliputi subjek/objek dengan mutu ataupun ciri utama yang
ditentukan peneliti guna dikaji dan menarik kesimpulannya. Populasi pada
kajian ini, yaitu siswa kompetensi keahlian akuntansi sekolah menengah
kejuruan.
2. Sampel
Definisi sampel sesuai penjelasan Sugiyono (2012:116), yaitu
komponen dari jumlah dan ciri utama yang ada di populasi itu. Sampel
pada kajian ini, yaitu murid kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntansi
SMK sebanyak 1 kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Variabel Penelitian
Variabel ialah objek penelitian sebagai pusat perhatian (Arikunto, 2013:
161). Variabel penelitian ialah komponen tambahan yang memengaruhi
persiapan kerja bagi murid kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntansi.
Variabel pada kajian ini, yaitu:
1. Variabel terikat (dependent variable) ialah variabel yang terpengaruh
akibat variabel independen. Variabel terikat pada kajian ini, yaitu kesiapan
kerja siswa: Y.
2. Variabel bebas (independent variable) ialah variabel yang memengaruhi
dan sebagai dampak atas kemunculan variabel dependen. Variabel
independen pada kajian ini ialah Pengalaman Praktik Kerja Industri (X1)
dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja (X2).
D. Definisi Operasional
1. Kesiapan Kerja (Y)
Kesiapan kerja, yaitu situasi yang memperlihatkan kematangan mental,
fisik, maupun pengalaman pada individu agar berkompeten dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai keahlian, meliputi aspek keterampilan,
pengetahuan, dan perilaku. Pada kajian ini, kesiapan siswa ditentukan
melalui skor jawaban di kuesioner yang bertolok ukur pada ciri kesiapan
kerja: mempunyai kematangan fisik ataupun psikologis,
mempertimbangkan secara objektif, berpengalaman dalam pelajaran,
kesediaan menjalin kerja sama, kritis, berkeberanian untuk bertanggung
jawab secara personal, mampu menyesuaikan diri, berambisi untuk maju,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dan ikut perkembangan bidang keahlian lainnya. Kesiapan kerja, dalam
hal ini diperoleh menggunakan angket.
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Kuesioner Kesiapan Kerja
No Indikator No Pertanyaan
Jumlah Positif Negatif
1 Matang secara fisik ataupun psikologis 1,3,5 2,4 5
2 Mempunyai pertimbangan logis dan
objektif
7,9, 6,8,10 5
3 Mempunyai pengalaman belajar 11,13,15 12,14 5
4 Kemauan bekerja sama 17,19 16,18,20 5
5 Bersikap kritis 21,23,25 22,24 5
6 Berkeberanian guna bertanggung jawab
secara individu
27,29 26,28,30 5
7 Kemampuan beradaptasi 31,33,35 32,34 5
8 Berambisi maju dan berkenan
menyesuaikan diri dengan
perkembangan bidang keahlian
miliknya
37,39 36,38,40 5
Sumber : Sugihartono (2013: 15)
2. Pengalaman Praktik Kerja
Pengalaman praktik kerja ialah sumber pengalaman dan keilmuan yang
dialami oleh murid sekolah menegah kejuruan terkait segala program pada
pendidikan sistem ganda (PSG), yaitu praktik yang harus ditempuh dan
dilaksanakan selama kurun waktu tertentu di dunia industri dengan
struktur maupun konsep tersendiri. Pelaksanaan praktif tersebut
mempunyai tujuan guna mengoptimalkan kemampuan dan kecakapan
murid selama bekerja atas dasar kemampuan guna melahirkan lulusan
yang terdirik dan siap bekerja.
Indikator yang memengaruhi pengalaman praktik kerja industri bagi
kesiapan kerja pada kajian ini bisa diperlihatkan melalui pemahaman
peserta didik terkait prakerin, aktivitas sebelum prakerin, aktivitas saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
prakerin (relevansi kemampuan dengan tuntutan bidang pekerjaan yang
diperlukan, sarana praktik, monitoring dan pembimbingan dari tenaga
pengajar), serta bimbingan industri dan aktivitas setelah prakerin. Pada
kajian ini variabel praktik kerja industri diperoleh melalui prosedur angker
dan pendokumentasian (nilai prakerin).
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Kuesioner Pengalaman Praktik Kerja
No Indikator No Pertanyaan
Jumlah Positif Negatif
1 Pemahaman peserta didik
terkait Prakerin
1,3,5 2,4 5
2 Kegiatan Pra Prakerin
(pembekalan)
7,9, 6,8,10 5
3 Aktivitas selama Prakerin
(relevansi keterampilan dengan
tuntutan di bidang pekerjaan)
11,13,15 12,14 5
4 Fasilitas praktik 17,19 16,18,20 5
5 Kegiatan Pasca Prakerin
(evaluasi).
21,23,25 22,24 5
Sumber : Hamalik (2010: 175)
3. Motivasi Memasuki Dunia Kerja
Motivasi masuk ke dunia kerja ialah stimulant dari dalam maupun luar
pada seseorang yang mengarahkan guna terjun ke dunia kerja. Parameter
motivasi guna masuk ke dunia kerja, terdiri atas berkeinginan masuk ke
dunia kerja, mempunyai harapan, terdapat tuntutan dan dorongan dari
lingkungan, kebutuhan fisiologis dan butuh akan penghormatan bagi diri
sendiri. Perihal motivasi memasuki dunia kerja diperoleh melalui angket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Memasuki Dunia
Kerja
No Indikator No Pertanyaan
Jumlah Positif Negatif
1 Memiliki minat terjun ke
dunia kerja.
1,3,5 2,4 5
2 Memiliki harapan/cita-cita 7,9, 6,8,10 5
3 Adanya desakan dan
dorongan lingkungan sekitar
11,13,15 12,14 5
4 Terdapat kebutuhan fisiologis
dan penghormatan akan diri
sendiri.
17,19 16,18,20 5
Sumber: Sardiman (2012: 85)
E. Teknik Pengumpulan Data
Berdasar penjelasan Sugiyono (2017: 193), menyebutkan jika prosedur
mengumpulkan data ialah tahap atau panduan bagi peneliti untuk memperoleh
informasi. Prosedur mengumpulkan data pada kajian ini, terdiri atas:
1. Angket/kuesioner
Kuesioner ialah metode mengumpulkan data yang dilaksanakan
melalui pemberian sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis bagi
partisipan agar mereka jawab (Sugiyono, 2017 :142). Perwujudan dari
kuesioner bisa berupa pertanyaan guna mendapat informasi terkait
motivasi terjun ke dunia kerja, pengalaman praktik kerja, dan kesiapan
kerja. Kajian ini memanfaatkan kuesioner tertutup: partisipan memberikan
tanda centang (√) untuk jawaban pilihan yang ada berdasar pada kondisi
subjek.
2. Dokumentasi
Dokumentasi ialah cara guna mengumpulkan data melalui
pengambilan data tertulis di dokumen maupun barang tertulis lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Arikunto (2013: 274) menjabarkan bila dokumentasi akar katanya dari
dokumen sebagai barang tertulis, meliputi majalah, buku, peraturan,
dokumen nilai, notulen rapat, dan sebagainya.
F. Instrueman Penelitian
Sesuai penjelasan Sugiyono (2017: 102), instrumen penelitian ialah
instrument guna menentukan fenomena alam ataupun sosial yang diamati.
Selama menyusun instrumen akan memengaruhi mutu hasil kajian sehingga
penyusunannya sepatutnya kredibel. Instrumen pada kajian ini, yaitu:
1. Kuesioner/Angket
Kajian ini memanfaatkan instrumen kuesioner guna mendapat data
variabel kesiapan kerja siswa, motivasi masuk ke dunia kerja, dan
pengalaman praktik kerja industri. Di kuesioner tercantum pernyataan
yang bertolok ukur pada teori dan hasil modifikasi dari kajian sebelumnya.
Penentuan ukuran kuesioner mempergunakan Skala Likert guna
menentukan tingkah laku melakui pengajuan pertanyaan ke partisipan
(Darmadi, 2014: 145). Atas dasar itulah, masing-masing variabel yang
ditentukan akan terjelaskan sebagai indikator variabel. Kemudian, setiap
variabel tersebut menjadi dasar guna penyusunan item instrument:
pertanyaan maupun pernyataan.
Pada kajian ini, instrumen ialah pernyataan positif ataupun negatif
yang terklasifikasikan berdasar variabel yang dikaji. Masing-maing
jawaban di item instrumen gradasi secara positif hingga negatif, yang bisa
berwujud kata-kata, terdiri atas: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(TS), sangat tidak setuju (STS) atau selalu (SL), sering (SR), jarang (JR),
tidak pernah (TP). Skala pengukuran itu umumnya ditempatkan secara
berdekatan dengan pertanyaan maupun pernyataan yang sudah terencana.
Hal tersebut bertujuan supaya partisipan lebih mudah melakukan
pengecekan ataupun memberi alternatif yang relevan dengan
pertimbangan. Guna kebutuhan analisis kuantitatif dan meminimalkan
jawaban ragu-ragu dari partisipan, pada skala likert perlu termodfikasi
agar menyediakan empat alternatif jawaban dan partisipan hanya perlu
mencentang (√) di kolom jawaban yang disediakan. Skor dari masing-
masing pilihan jawaban dari partisipan di pernyataan positif (+) dan
pernyataan negatif (-) ialah:
Tabel 3. 4 Bobot Nilai Skala Likert
No. Pernyataan Positif Negatif
1 Sangat Setuju/Selalu 4 1
2 Setuju/Sering 3 2
3 Tidak Setuju/Jarang 2 3
4 Sangat Tidak Setuju/tidak
pernah
1 4
Sumber: Sugiyono (2016:93-94)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Dokumentasi
Pengumpulan data melalui dokumentasi bertujuan guna mengetahui
jumlah siswa, program prakerin, jumlah siswa yang tersedap di dunia
kerja, nilai siswa terkait mata pelajaran produktif, nilai prakerin, dokumen
kuesioner yang sudah diisikan partisipan maupun data lainnya bersifat
mendukung kajian ini.
G. Analisa Data
Metode analisis pada kajian ini mempergunakan teknik statistik:
pendekatan uji asumsi dan hipotesis. Pengujian asumsi dilaksanakan sebagai
syarat sebelum menguji hipotesis dengan menguji normalitas dan linieritas.
Penentuan ukuran memanfaatkan aplikasi software SPSS (Statistical Packages
for Science) versi 20.0. Analisis data pada kajian ini, meliputi:
1. Analisa Deskriptif
Analisis deskriptif mempunyai tujuan guna memaparkan ciri utama
dari masing-masing variabel penelitian. Pada analisis ini akan memperoleh
pendistribusian frekuensi dan persentasi dari masing-masing variabel.
2. Uji Normalitas
Uji distribusi normal ialah pengujian guna mengukur data tersebut
terdistribusi secara normal sehingga bisa digunakan di statistik parametrik.
Metode yang menjadi upaya pendeteksi masalah normalitas adalah uji
Kolmogorov-Smirnov guna mencari tahu sampel tersebut berasal dari
populasi yang terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian normalitas
data pada kajian ini memanfaatkan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sebagai dasar dalam menentukan keputusan, meliputi: 1) Apabila nilai
penerimaan lebih dari 0,05, maka data itu terdistribusi secara normal. 2)
Apabila nilai penerimaan kurang dari 0,05, berarti data tersebut tidak
terdistribusi secara normal.
3. Uji Linearitas
Menurut Ghozali bahwa pengujian linieritas mempunyai tujuan guna
mencari tahu spesifikasi model sudah benar ataukah tidak. Dikemukan
olehnya bahwa data yang baik sepatutnya berhubungan linier antara
variabel bebas dan variabel terikat. Penentuan nilai uji linieritas adalah
bisa diperhatikan secara melakukan perbandingan pada c hitung dan c
tabel jika niali c hitung < c tabel, berarti variabel itu disebut linier
(Ghozali, 2016: 159). Hitungan statistik pada pengujian ini memanfaatkan
program SPSS dan mencermati nilai F hitung dan nilai penerimaan di tabel
Anova. Model regresi berupa fungsi linear apabila F hitung lebih kecil
ketimbang F tabel. Berbanding terbalik jika bentuk fungsi tidaklah linear
bila F hitung lebih besar ketimbang F tabel. Tidak hanya itu, pengujian
linearitas pun bisa diperoleh melalui nilai penerimaannya. Ciri khas linear
ketika nilai penerimaannya lebih besar ketimbang taraf penerimaan yang
ditetapkan sejumlah 5 % ( Ghozali, 2018: 153).
4. Uji Hipotesis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana ialah relevansi secara linear antara
satu variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Analisis ini guna
mencari tahu keterkaitan antara variabel bebas dengan variabel terikat:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
positif ataukah negatif, serta berupaya menentukan nilai pada variabel
terikat jika variabel bebas terjadi kenaikan ataupun penurunan. Kerapkali
data menggunakan skala interval atau perbandingan.
Rumus regresi linear sederhana, yaitu:
Y’ = a + bX
Penjelasan:
Y’ = Variabel terikat (prediksi nilai)
X = Variabel bebas
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai yang meningkat maupun menurun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Ketepatan Merumuskan Masalah
Rumusan masalah ialah aktivitas guna merumuskan permasalahan pada
kajian ke kalimat pertanyaan. Rumusan berbentuk kalimat tanya mempunyai
maksud agar penelitian ada di kondisi siap saat beraktivitas demi memecahkan
permasalahan. Rumusan masalah ialah aktivitas yang tidak bisa dipandang
sebelah mata. Bila terjadi kesalahan dalam menjawab pertanyaan maka tidak
bisa memberi jawaban atau bukti empiris. Bila hasil jawaban berbeda dan
mengarahkan ke aktivitas ataupun jawaban yang berbeda pula. Kebenaran
jawaban secara tidak langsung setengahnya ditentukan melalui ketepatan
perumusan pertanyaan masalah tadi.
Rumusan permasalahan ialah pertanyaan penelitian yang tersusun dengan
bentuk kalimat pertanyaan. Nantinya, pertanyaan itu bakal dijadikan media
guna mengarahkan penelitian ini dan apa saja yang hendak dianalisis atau
dicari hasilnya. Pemilihan masalah sepatutnya “researchable” mempunyai arti
bahwa permasalahan itu bisa dianalisis. Permasalahan sepatutnya harus
terumuskan secara jelas sebab peneliti akan mudah mengetahui variabel yang
hendak diukur dan apa saja instrumen atau media yang relevan dengan tujuan
kajian (Sugiyono, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Rumusan permasalahan pada kajian ini berdasar pada latar belakang
penelitian dimana dalam latar belakang telah membahas mengenai kesipan
kerja yang merupakan variabel terikat dalam penelitian ini, kemudian
membahas tentang pengalaman praktik kerja dan motivasi. Dalam latar
belakang memaparkan tentang faktor dari dalam (internal), adalah motivasi
dan faktor ekternal salah satunya ialah pengalaman praktik kerja yang bisa
memengaruhi kesiapan kerja. Sehingga, berdasar pada latar belakang yang
tersampaikan, maka rumusan permasalahan pada kajian ini telah sesuai.
Rumusan masalah pada kajian ini, terdiri atas:
1. Adakah pengaruh pengalaman praktik kerja terhadap kesiapan kerja siswa
SMK ?
2. Adakah pengaruh motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja
siswa SMK ?
Berdasarkan rumusan masalah yang dirancang maka rumusan masalah
tersebut telah relevan dengan teori yang dipaparkan Sugiyono (2017), bila
rumusan masalah yang dirancang berupa kalimat tanya, dirumuskan dengan
jelas untuk mengukur variabel-variabel penelitian yaitu pengalaman praktik
kerja terhadap kesiapan kerja dan motivasi terjun ke dunia kerja terhapa
kesiapan kerja.
Hal tersebut relevan dengan hipotesis Abdullah (2015), jika ciri utama
formulasi pertanyaan penelitian yang baik adalah pertanyaan pada kajian
sepatutnya menyelsaikan atau tuntas. Dengan kata lain, pertanyaan pada kajian
yang diajukan sebaiknya tersusun struktur kalimat yang jelas, tidak memicu
pemahaman ganda (ambigu). Melalui kejelasan pada pertanyaan, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
mempermudah dalam mengidentifikasi variabel yang terdapat di pertanyaan,
serta mempermudah menjelaskan istilah pada pertanyaan penelitian.
B. Kosistensi Merumuskan Masalah Kerangka Pikir Hipotesis
Dalam rancangan penelitian ini antara rumusan masalah, kerangka pikir
dan hipotesis dinyatakan konsisten, rumusan permasalahan pada kajian ini,
yaitu:
1. Adakah pengaruh pengalaman praktik kerja terhadap kesiapan kerja siswa
SMK ?
2. Adakah pengaruh motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja
siswa SMK ?
Selanjutnya hipotesis dalam kajian ini, meliputi:
1. H1 = mempunyai pengaruh penting bagi pengalaman praktik kerja
terhadap persiapan kerja pada siswa SMK.
2. H2 = mempunyai pengaruh penting terkait motivasi memasuki dunia
kerja terhadap kesiapan kerja pada siswa SMK.
Perihal ini senada dengan teori yang tersampaikan Sugiyono (2017: 96),
menyatakan jika jawaban sesaat terhadap rumusan permasalahan dinyatakan
dengan wujud pertanyaan. Disebut sesaat sebab pemberian jawaban harus
berdasar pada teori. Perumusan hipotesis sesuai dengan kerangka pikir, yaitu
jawaban sesaat terkait permasalahan yang diformulasikan.
Hipotesis ialah unsur teori yang diperoleh dari analisis rasio. Analisis
rasio antara kelompok tidak sekadar mengkaji kategori, melainkan
mengefisiensikan hubungan yang tersimpulkan pada kelompok itu sehingga
mendapat sebutan sebagai hipotesis kerja. Hal penting yang ditekankan
adalah status hipotesis kerja merupakan sesuatu yang dijadikan saran, bahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menjadi pengujian antara hubungan kategori dan kawasan. Harus
menjelaskan jika hipotesis kerja kerap terverifikasi selama
memberlangsungkan penelitian.
Suatu pengujian hipotesis akan berlangsung jika sudah terumuskan secara
tepat. Gagal dalam memformulasikan hipotesis berpotensi mengaburkan hasil
kajian. Walaupun hipotesis sudah sesuai dengan persyaratan, apabila hipotesis
itu bersifat abstak, maka akan membingungkan metode penelitian dan sulit
diuji secara empiris (Gulo, 2012)
C. Ketepatan Penentuan Indikator
Indikator pengukuran suatu variabel harus ditentukan secara tepat, hal ini
dikarenakan indikator merupakan salah satu alat ukur untuk mengambarkan
suatu variabel. Indikator yang tepat akan mengukur variabel penelitian yang
tepat pula. Dalam penelitian ini indikator kesiapan kerja di adopsi dari teori
yang diungkapkan oleh Setyaningsih (2016: 27) menjelaskan ciri seorang
mudir sekolah menengah kejuruan yang bersiap untuk kerja, ialah tingkat
kematangan fisik ataupun psikologisnya cukup tinggi, lalu berpengalaman
dalam hal belajar, penuh akan pertimbangan secara objektif, bersedia untuk
kerja sama, kritis berkeberanian guna bertanggung jawab secara individu,
mampu menyesuaikan diri, maupun berambisi guna maju dan ikut
perkembangan di bidang keahlian.
Selanjutnya, parameter guna menentukan motivasi masuk ke dunia kerja di
adopsi dari teori yang dinyatakan oleh Sulistyarini (2012: 29-30) menjabarkan
bila motivasi masuk ke dunia kerja dipicu oleh rasa ingin untuk bekerja,
harapan, dorongan lingkungan sekitar, kebutuhan psikologis, ataupun
penghormatan atas diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Indikator pengaruh pengalaman praktik kerja industri dengan pemahaman
murid perihal prakerin, aktivitas sebelum prakerin (pembekalan), aktivitas
selama prakerin (penyesuaian akan pengetahuan/kemampuan dengan tuntutan
di dunia kerja, sarana praktik, monitoring, dan bimbingan dari tenaga
pengajar/bimbingan industri), serta sesudah prakerin (pengevaluasian)
(Hamalik, 2010: 92)
Indikator-indikator yang dipilih sesuai dengan pendapat ahli yang terdapat
pada teori BAB II di rancangan penelitian ini. Pemilihan indikator dalam
rancangan penelitian ini relevan dengan gagasan Lawrence Green
(Notoadmodjo, 2012,89), menjelaskan bila indikator merupakan variabel yang
bisa memperlihatkan atau menentukan penggunaan terkait situasi tertentu
sehingga bisa dimanfaatkan guna menentukan perubahan.
Sebagian besar bentuk penelitian acap mempunyai parameter sebagai tolok
ukur penelitian. Indikator ini kerap dimanfaatkan hampir di semua penelitian
bersifat ilmiah, misalnya penelitian lingkungan, bioteknologi, reklamasi, dan
lain-lain. Daripada indikator lain, indikator penelitian mempunyai cakupan
luas dan berisikan beragam hal. Pemilihan indikator pada rancangan penelitian
ini dinilai tepat karena merujuk pada teori.
D. Ketepatan Pemilihan Alat Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pada kajian ini memanfaatkan analisis regresi
sederhana sebagai prosedur guna pemodelan hubungan satu variabel terikat
dan variabel bebas. Di model regresi, variabel bebas menjelaskan seputar
variabel terikatnya. Di analisis regresi sederhana, hubungan variabel
mempunyai sifat yang linier: perubahan di variabel X (pengalaman praktik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kerja dan motivasi) bakal disertai perubahan di variabel Y (kesipan praktik
kerja) secara konstan. Lain hal dengan hubungan nonlinier, perubahan variabel
X (pengalaman praktik kerja dan motivasi) tanpa disertai oleh perubahan
variabel Y (kesipan praktik kerja) secara proporsional. Seperti halnya di model
kuadratik, perubahan x (pengalaman praktik kerja dan motivasi) disetai oleh
kuadrat dari variabel x (pengalaman praktik kerja dan motivasi). Hubungan
seperti itu tanpa mempunyai sifat linier.
Secara matematis model analisis regresi linier sederhana dapat
digambarkan, yaitu:
Y’ = a + bX
Penjelasan:
Y’ = Variabel terikat (prediksi nilai)
X = Variabel bebas
a = Konstanta (nilai Y’ jika X = 0)
b = Koefisien regresi (meningkat atau menurunnya nilai)
Praktisnya, analisis regresi liner sederhana berguna menjadi model regresi
sederhana bagi forecast atau menentukan nilai Y. Dan menentukan ukuran
pengaruh pada variabel X terhadap variabel Y. Sebagai contoh, terdapat satu
serial data variabel Y, memanfaatkan analisis regresi linier berganda maka
bisa menentukan model variabel yang memengaruhi variabel Y.
Keterkaitan yang ada di variabel di analisis regresi mempunyai sifat sebab
akibat/kausalitas. Lain hal dengan analisis korelasi yang sekadar mencermati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
keterkaitan asosiatif tanpa mencari tahu variabel yang menyebabkan serta
variabel apa saja yang mengakibatkan (Ghozali, 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
KESIMPULAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat melalui rancangan penelitian menyatakan jika
terdapat pengaruh pengalaman praktik kerja dan motivasi memasuki dunia
kerja terhadap kesiapan kerja siswa SMK adalah sebagai berikut.
1. Perumusan masalah sesuai dengan uraian latar belakang penelitian.
2. Penggunaan rumusan masalah konsisten dengan kerangka pikir dan
hipotesis.
3. Indikator yang digunakan pada rancangan penelitian sesuai teori yang
terdapat di BAB II.
4. Rancangan penelitian ini memiliki ketepatan dalam Pemilihan Alat
penelitian yaitu berupa kuesioner dan tepat dalam pemilihan analisi
Pengujian Hipotesis yaitu analisis regresi linier sederhana.
B. Saran
1. Diharapkan rancangan penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda sebab variabel independen jumlahnya lebih dari satu.
2. Dihapkan rancangan penelitian ini dapat direalisasikan dalam bentuk
penelitian langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arista, R.W & Purwanto, D. (2017). “Pengaruh Motivasi Kerja dan Praktik Kerja
Lapangan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta”. E-Journal Pend.
Teknik Sipil dan Perencanaan, Volume 5, Nomor 10, halaman 1-10
BPS. (2019) Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia.
https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/11/05/1565/agustus-2019--tingkat-
pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-28-persen.html.
Careers, T., Buzzeo, J., & Cifci, M. (2017). Work experience , job shadowing and
workplace visits . careersandenterprise.
Dalyono. (2015). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:
Alfabeta.
Depdiknas. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Dirwanto. (2008). “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja
Siswa SMK Ma’arif NU Kesesi Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran
2007/2008”. Tesis. Universitas Sebelas Maret
Djaali. (2013). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Fitriyanto, A. (2015). Ketidakpastian Memasuki Dunia Kerja Karena Pendidikan.
Jakarta: Dineka Cipta.
Faizah, D. N., & Indrawati, A. (2017). Effect of Learning Achievement of the Eye
of Productive Training, Prakerin Experience, and Interests in Student
Readiness Entering the World of Work. Jurnal Pendidikan Bisnis dan
Manajemen, 3(3), 179–191. https://doi.org/10.17977/um003v3i32017p179
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS. 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Junaidi, Armida, & Susanti, D. (2018). Pengaruh motivasi memasuki dunia kerja
dan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja mahasiswa jurusan pendidikan
ekonomi fakultas ekonomi universitas negeri padang. EcoGen, 1(2), 408–
415.
Kardimin, A. (2014). Strategi Melamar Kerja dan Bimbingan Karier. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Kemendikbud. (2018). Lokakarya Revitalisasi SMK Dalam Implementasi SMK
Inpres No.16 Th.2016. dari
https://psmk.kemdikbud.go.id/konten/2900/lokakarya-revitalisasi-smk-
dalam- implementasi-smk-inpres-no16-th2016
Lowden, K. (2009). Intelligenc in the flesh. Diambil dari
http://www.edge.co.uk/media/63412/employability_skills_as_pdf_-
_final_online_version.pdf
Mortaki, S. (2012). “The Contribution of Vocational Education and Training in
the Preservation and Diffusion of Cultural Heritage in Greece: The Case of
the Specialty “Guardian of Museums and Archeolgical Sites”. International
Journal of Humanities and Social Science, Volume 2, Nomor 24, halaman
51-58.
Nursyidah, A. (2018). Pengaruh praktik kerja industri dan motivasi kerja terhadap
kesiapan Kerja siswa tata kecantikan smk negeri se kota makassar. Jurnal
pendidikan, (1). Diambil dari http://eprints.unm.ac.id/11609/
Purwanto, N. (2016). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali
Setyaningsih, R. (2016). “Pengaruh Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri,
dan Kepercayaan Diri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Paket
Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 2015/2016”.
Skripsi UNY. Yogyakarta: Lembaga Penelitian.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2015). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Sulistyarini, E. P. D. (2012). “Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan
Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Peserta didik
Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Tempel Tahun
Pelajaran 2011/2012”. Skripsi UNY. Yogyakarta: Lembaga Penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Uno, H. B. (2016). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi aksara.
Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Yati, R & Ansofino. (2014). “Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan
Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kompetensi Kerja Peserta
Didik Kelas XII SMK Muhammadiyah I Padang Tahun Pelajaran
2012/2013”. Economica, Volume 2, Nomor 2, halaman 99-105.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI