66
RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA TUGAS AKHIR Oleh : PASKALIS ALPRINDO NIM 131334018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN

PRAKTIK KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI KERJA

TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA

TUGAS AKHIR

Oleh :

PASKALIS ALPRINDO

NIM 131334018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

i

RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN

PRAKTIK KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI KERJA

TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA

TUGAS AKHIR

HALAMAN JUDUL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh :

PASKALIS ALPRINDO

NIM 131334018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

iv

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya tulis ini untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria, bunda penolongku

Kedua orang tuaku tercinta yang sudah begitu luar biasa mendoakanku

Adik dan sepupuku terkasih, yang selalu membantu menghiburku

Teman-teman seperjuangan Pak 2013 yang sangat aku sayangi

Almamaterku- Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

v

MOTTO

“There are two ways to live: you can live as if nothing is a miracle; you can live

as if everything is a miracle.”

- Albert Einstein-

“First we form habits then they form us. Conquer your bad habits, or they will

eventually conquer you”

- Dr. Rob Gilbert-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis tidak

memuat karya atau bagian karya milik orang lain, terkecuali yang sudah

disebutkan di kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Desember 2020

Penulis

Paskalis Alprindo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Paskalis Alprindo

NIM : 131334018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul:

RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN

PRAKTIK KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI KERJA

TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA

Untuk semua perangkat yang dibutuhkan. Saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma hak guna menyimpan, mengalihkan dalam bentuk

media lain, mengelola dengan berbentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikan ke Internet atau media lainnya guna kepentingan

akademis tanpa harus meminta izin maupun memberikan royalti selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikianlah surat pernyataan saya buat sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 22 Desember 2020

Yang menyatakan

Paskalis Alprindo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

viii

ABSTRAK

RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK

KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI KERJA TERHADAP

KESIAPAN KERJA SISWA

Paskalis Alprindo

Universias Sanata Dharma

2020

Tujuan penulisan ini adalah mengetahui kesiapan rancangan penelitian

pengaruh pengalaman praktik kerja dan motivasi memasuki dunia kerja terhadap

kesiapan kerja siswa SMK. Penelitian ini merupakan penelitian deskreptif

kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Kompetensi

Keahlian Akuntansi SMK sebanyak 1 kelas. Analisa data menggunakan analisis

deskriptif.

Hasil yang didapat melalui rancangan penelitian ini, yaitu perumusan

masalah berdasar pada uraian latar belakang penelitian, rumusan masalah

konsisten dengan kerangka pikir dan hipotesis, indikator yang digunakan pada

rancangan penelitian ini sesuai dengan teori yang terdapat di BAB II dan

rancangan penelitian ini memiliki ketepatan dalam pemilihan alat penelitian yaitu

berupa kuesioner dan tepat dalam pemilihan analisis pengujian hipotesis yaitu

analisis regresi linier sederhana.

Kata Kunci : Pengalaman praktik kerja, Motivasi dan Kesiapan kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

ix

ABSTRACT

RESEARCH DESIGN THE INFLUENCE OF WORKING PRACTICE

EXPERIENCES AND MOTIVATION ENTERING THE WORK ON

STUDENT'S WORK READINESS

Paskalis Alprindo

Sanata Dharma University

2020

The purpose of this paper is to determine the readiness of research design

the effect of work practice experience and motivation to enter the world of work

on vocational student work readiness. This research is a quantitative descriptive

study. The sample in this study were 1 class students of class XII SMK Accounting

Skills Competency. Data analysis using descriptive analysis.

The results obtained from this research design are the formulation of the

problem in accordance with the description of the research background, the

formulation of the problem is consistent with the framework and hypothesis, the

indicators used in this research design are in accordance with the theory

contained in CHAPTER II and the design of this study has accuracy in selecting

tools. The research is in the form of a questionnaire and appropriate in the

selection of hypothesis testing analysis, namely simple linear regression analysis.

Keywords: Work practice experience, motivation and work readiness

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

x

KATA PENGANTAR

Penulis mengucap syukur untuk kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkah, sehat, dan rahmat untuk menuntaskan tugas akhir dengan judul

“Rancangan Penelitian Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja dan Motivasi

Memasuki Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa “ sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

Penulis mengucap terima kasih untuk keseluruhan pihak yang terlibat

dalam memberi dukungan, semangat, dan bantuan sehingga tugas akhir ini benar-

benar tuntas. Khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial juga ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas

Sanata Dharma sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas

masukan dan nasihat-nasihat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E, M.Si. selaku dosen penguji, untuk

saran dan nasihatnya.

4. Bapak Dr. S. Widanarto Prijowuntato,S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji,

untuk masukan dan nasihatnya.

5. Seluruh dosen dan staf Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Akuntansi.

6. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Ramli dan Ibu Patrisia Liliani yang

terus memberi semangat, doa dan perhatian kepada penulis dari kuliah

sampai lulus.

7. Adikku Hasan Fabria yang selalu menghiburku.

8. Sahabat dan teman-teman seperjuangan yang sama-sama meneteskan

peluh untuk menuntaskan tugas akhir.

9. Keluarga besar yang telah banyak memberi dukungan serta doa.

10. Bagi pihak manapun yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung

sehingga penulis mampu menuntaskan tugas akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

xi

Penulis sadar bila pada tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis

berharap agar muncul saran dan kritik sebagai perbaikan pada masa depan.

Penulis pun turut berharap agar tugas akhir ini memberi manfaat bagi para

pembaca.

Yogyakarta, 22 Desember 2020

Penulis

Paskalis Alprindo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................

...................................................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Batasan Masalah................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

1. Tujuan Umum ............................................................................... 6

2. Tujuan Khusus .............................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

1. Manfaat Teoretis ........................................................................... 7

2. Manfaat Praktis ............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9

A. Kesiapan Kerja ..................................................................................... 9

1. Pengertian ..................................................................................... 9

2. Ciri-ciri Kesiapan Kerja ................................................................ 10

3. Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja ................................ 13

B. Motivasi Memasuki Dunia Kerja ......................................................... 16

1. Pengertian ..................................................................................... 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

xiii

2. Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja ...................................... 17

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Memasuki Dunia

Kerja .............................................................................................. 19

C. Pengalaman Praktek Kerja ................................................................... 21

1. Pengertian ..................................................................................... 21

2. Tujuan Pengalaman Praktik Kerja ................................................ 22

3. Manfaat Pengalaman Praktik Kerja .............................................. 24

4. Pelaksanaan Praktik Kerja ............................................................ 25

D. Kerangka Berpikir ................................................................................ 28

E. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 30

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 30

B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 30

C. Variabel Penelitian ............................................................................... 31

D. Definisi Operasional............................................................................. 31

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 34

F. Instrueman Penelitian ........................................................................... 35

G. Analisa Data ......................................................................................... 37

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 40

A. Ketepatan Merumuskan Masalah ......................................................... 40

B. Kosistensi Merumuskan Masalah Kerangka Pikir Hipotesis ............... 42

C. Ketepatan Penentuan Indikator ............................................................ 43

D. Ketepatan Pemilihan Alat Pengujian Hipotesis ................................... 45

BAB V KESIMPULAN SARAN ................................................................. 47

A. Kesimpulan .......................................................................................... 47

B. Saran ..................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Kuesioner Kesiapan Kerja .......................................... 32

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Kuesioner Pengalaman Praktik Kerja ......................... 33

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Memasuki Dunia Kerja .............. 34

Tabel 3. 4 Bobot Nilai Skala Likert ............................................................ 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia, sebagai satu dari beberapa negara terpadat di dunia, jumlah

warga negaranya mencapai ± 261.000.000 jiwa. Jumlah besar tersebut

berakibat pada kemunculan beragam masalah, termasuk sulitnya lahan kerja

sehingga memicu masyarakat rentang menganggu. Pengangguran sampai detik

ini tergolong sebagai permasalahan serius hampir di semua negara di Bumi,

khususnya negara berkembang macam Indonesia. Melalui hasil data badan

pusat statistik (BPS) perihal angka pengangguran tahun 2019 sejumlah 5,28%

lebih rendah ketimbang 2018 yang sejumlah 5,34 %. BPS memprediksi terjadi

lonjakan pengangguran di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19 dimana

gelombang PHK terjadi besar-besaran di Indonesia (BPS, 2019).

Angka pengangguran yang tinggi bisa mengakibatkan beragam masalah,

seperti peningkatan anak putus sekolah, peningkatan kemiskinan, sampai

tindakan kriminal yang meningkat. Dari sekian banyak penyebab angka

pengangguran tinggi, yaitu tidak berimbangnya penyedia Tenaga kerja

terampil dan terdidik terhadap kebutuhan dunia kerja, minimnya peluang

untuk bekerja yang tidak sesuai dengan peningkatan angkatan kerja. Tidak

dipungkiri jika sebagian besar angkatan kerja di Indonesia adalah lulusan

sekolah menengah atas atau sederajat, serta tidak sesuainya pekerjaan dengan

latar belakang kependidikan. Dalam hal ini, pemerintah berusaha

menyelesaikan masalah memanfaatkan jalur pendidikan (Kemendikbud, 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

2

Institusi formal, salah satu tujuannya adalah mempersiapkan peserta didik

agar berketerampilan di bidang tertentu agar dapat berkompetisi dan

mengembangkan potensi mereka saat terjun ke dunia sekolah. Institusi formal

tersebut, yaitu SMK (sekolah menegah kejuruan). Sesuai yang tersampaikan

pada Perundang-Undangan Nomor 20 Tahun 2003 perihal sistem pendidikan

nasional. Termuat di Pasal 15, menyatakan jika jenis pendidikan meliputi

pendidikan umum, akademik, profesi, keagamaan, vokasi, dan khusus. Pada

pendidikan kejuruan ialah pendidikan menengah yang bertujuan

mempersiapkan siswa, khususnya guna bekerja di bidang lain, yaitu

memanfaatkan aktivitas eksplorasi, berdiskusi, mendengarkan secara detail,

mengkaji kelebihan atau kekuaran argumentasi, mendalami keilmuan tertentu

melalui pemanfaatan aktivitas kooperatif, serta berkolaborasi terkait persiapan

peserta didik pasca lulus.

Diharapkan sekolah menengah kejuruan bisa menciptakan lulusan terdiri

dan berkemampuan agar bisa merelevansikan tujuan pendidikan. Melalui data

BPS untuk DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) memperlihatkan tingkat

penganggura terbuka (TPT) bulan Agustus 2019 sejumlah 3,14%. Angka itu

acap tidak konsisten dari periode sebelumnya: tahun 2018, tepatnya bulan

Agustus menunjukkan TPT sejumlah 3,35%. Meskipun terjadi penurunan

namum angka pengangguran masih tinggi. Penyebab tingginya pengangguran

di Yogyakarta, meliputi masyarakat yang sudah menuntaskan pendidikan

selama satu tahun terakhir memperlihatkan jumlah yang besar dalam hal

ketidak mampuan berkompetisi di dunia kerja. Keterlibatan lulusan sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

3

menengah kejuruan yang tinggi terkait jumlah pengangguran, satu dari

beberapa masalah diakibatkan oleh mutu pelaksanaan pendidikan kejuruan

yang kurang merata. Situasi tersebut mengakibatkan para lulusan belum

berkemampuan memadai, yang melatarbelakangi lulusan sekolah menengah

kejuruan belum siap bersaing mengingat kesiapan kerja mereka masih minim.

Kematangan mental merupakan salah satu yang memengaruhi kesiapan

bekerja. Perihal ini bisa diperhatikan melalui tinggi atau rendahnya dukungan

guna masuk ke dunia kerja di setiap peserta didik (Faizah & Indrawati, 2017).

Bagi peserta didik sekolah menengah kejuruan yang terarah guna masuk dunia

kerja memerlukan motivasi bekerja agar mempunyai mental yang siap secara

psikofisik. Sikap mental itu terdiri atas fisik, mental, kondisi, dan tujuan.

Berdasar penuturan (Nursyidah, 2018) kesiapan kerja, yaitu usaha guna

berketerampilan sesuai keperluan masyarakat agar murid pasca lulus nanti bisa

terjun langsung ke dunia kerja. Kesiapan kerja memiliki peran penting dan

patut dipunyai peserta didik sekolah menengah kejujuran sebab mereka adalah

harapan masyarakat guna menjadi lulusan berkompetensi berdasar keahlian.

Atas dasar itulah, motivasi untuk masuk ke dunia kerja berperan cukup

penting, seperti para peserta didik berupaya membekali diri supaya

berkemampuan bak sesuai kebutuhan bekerja yang mengakibatkan persiapan

bekerja bagi peserta didik memadai. Atas dasar itulah, para peserta didik

mempunyai motivasi untuk masuk ke dunia kerja sehingga mendukung

mereka berupaya keras mempersiapkan bekal keilmuan dan keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

4

berdasar pada bidang keahlian agar mampu memengaruhi kesiapan bekerja

peserta didik.

Sardiman (2011) memaparkan motivasi muncul sebab terdapat keinginan

guna berkegiatan, kehadiran dukungan dan kebutuhan, harapan, penghormatan

pada diri sendiri, serta lingkungan positif dan aktivitas menarik. Motivasi

bekerja hadir akibat keinginan dan mempunyai keinginan dari diri peserta

didik untuk salah satu bidang pekerjaan. Minat tersebut bisa berwujud harapan

masa depan agar kian membaik. Bagi peserta didik tentu bercita-cita

memperoleh pekerjaan pasca lulus dari sekolah menengah kejuruan.

Faktor eksternal yang memengaruhi persiapan bekerja peserta didik ialah

pengalaman praktik kerja (PKL). Kegiatan praktik kerja ialah pelaksanaan

pendidikan dan pelatihan di bidang dunia usaha/dunia industri (DU/DI) yang

sesuai dengan kemampuan peserta didik terhadap bidang yang dikuasai.

Pemberlakuan prakerin atau praktik kerja industri ialah bidang lain dari

Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Selama melaksanakan prakerin, SMK

bersama DU/DI ikut serta dan bertanggung jawab, seperti perencanaan,

penyelenggaraan, hingga penilaian, dan penetapan kelulusan, serta usaha

memasarkan lulusan sekolah menengah kejuruan. Selama melaksanakan

praktik kerja, peserta didik akan dilatih untuk menjalin interaksi secara

profesional agar terjadi penyesuaian antara kemampuan dengan lokasi

pengalaman praktik kerja (Junaidi et al., 2018).

Beragam kajian perihal persiapan kerja sudah dilaksanakan dan

mempunyai hasil kajian berlainan. Perbedaan hasil kajian itu, seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

5

penolakan pada hipotesis hasil kajian milik Arista & Purwantoro di SMK

Negeri 2 Yogyakarta pada tahun 2017. Pada kajian tersebut memperlihatkan

bila motivasi memasuki dunia kerja dan praktik kerja lapangan tidak

memengaruhi secara penting bagi kesiapan bekerja. Pada kajian tersebut

mempunyai kelemahan akibat faktor yang memengaruhi kesiapan bekerja

relatif banyak, sedangkan yang dianalisis sekadar terbatas di dua variabel.

Berikutnya, hasil kajian milik Junaidi et al., (2018) memaparkan bila motivasi

untuk masuk ke dunia kerja dan pengalaman praktik kerja secara simultan

memengaruhi secara penting bagi kesiapan bekerja Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Ekonomi FE UNP di Era MEA.

Berdasar pada penjelasan di atas, kesiapan bekerja pada peserta didik

berpotensi terpengaruh dari beragan faktor, meliputi internal dan eksternal.

Namun, motivasi masuk ke dunia kerja, pengalaman prakik kerja mempunyai

keterlibatan yang besar selama mendukung persiapan bekerja bagi peserta

didi. Oleh sebab itu, penulis memiliki ketertarikan guna melaksanakan

penelitian terkait tiga faktor itu dengan judul “Rancangan Penelitian Pengaruh

Pengalaman Praktik Kerja dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Terhadap

Kesiapan Kerja Siswa SMK”.

B. Identifikasi Masalah

1. Angka Pengangguran di Indonesia tahun 2019 sebesar 5,28 %. BPS

memprediksi terjadi lonjakan pengangguaran di tahun 2020 akibat

pandemi Covid-19 dimana gelombang PHK terjadi besar-besaran di

Indonesia dan angka pengangguran di DIY tahun 2019 sebesar 3,14 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

6

2. Angka penganguran yang tinggi tidak berimbang dengan penyediaan

tenaga kerja dan berkompetensi berdasar pada kebutuhan di dunia kerja

atau ketidaksipan menghadapi dunia kerja.

3. Tanpa ada persiapan guna masuk ke dunia kerja dikarenakan tidak

memiliki pengalaman praktik kerja.

4. Tanpa ada persiapan guna masuk ke dunia kerja dikarenakan motivasi

yang rendah.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini sekadar sebatas mengkaji perihal pengaruh pengalaman

praktik kerja dan motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja

siswa SMK.

D. Rumusan Masalah

Apakah rancangan penelitian ini sudah layak digunakan jika peneliti

merumuskan masalah, terdiri atas:

1. Adakah pengaruh pengalaman praktik kerja terhadap kesiapan kerja siswa

SMK ?

2. Adakah pengaruh motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja

siswa SMK ?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengalaman praktik kerja dan motivasi memasuki dunia kerja

yang memengaruhi kesiapan kerja pada peserta didik sekolah menegah

kejuruan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

7

2. Tujuan Khusus

a. Mencari tahu pengalaman praktik kerja dan motivasi memasuki dunia

kerja yang memengaruhi kesiapan kerja pada peserta didik sekolah

menegah kejuruan.

b. Mencari tahu motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja

pada peserta didik sekolah menengah kejuruan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Diharapkan hasil kajian bisa memberi manfaat guna mengembangkan

pengetahuan terkait pendidikan kejuruan.

b. Diharapkan hasil kajian bisa menjadi referensi atau sumber literatur

bagi pihak yang memiliki ketertarikan guna meneliti objek penelitian

yang serupa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Peneliti mempunyai harapan agar kajian ini terlibat dalam upaya

mempertimbangkan dan pembuatan kebijakan berkenaan dengan

prakerin, terutama di bidang pemerolehan kemampuan di mata

pelajaran produktif akuntansi dan meningkatkan motivasi memasuki

dunia kerja bagi peserta didik. Harapan tersebut akan terlaksana jika

tersedia usaha nyata dari pihak sekolah selama mengoptimalkan

kesiapan bekerja bagi peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

8

b. Bagi Siswa

Siswa bisa mengoptimalkan motivasi saat hendak masuk ke dunia

kerja dan menyiapkan pengetahuan di bidang yang sesuai

kemampuannya, serta terlibat langsung di praktik kerja industri secara

bertanggung jawab agar tujuan pendidikan kejuruan bisa terpenuhi dan

menghasilkan lulusan siap bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kesiapan Kerja

1. Pengertian

Ketetapan Perundang-Undangan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1

Nomor 10 perihal tenaga kerja menjelaskan jika “kemampuan bekerja

untuk masing-masing individu terdiri atas aspek keterampilan,

pengetahuan, dan perilaku yang relevan dengan standar yang ditetapkan.

Wibowo (2011: 326) turut menjelaskan jika kemampuan bekerja

merupakan kompetensi saat bekerja secara profesional di bidang tertentu

atas dasar kemampuan, pengetahuan, dan perlaku berdasar pada pekerjaan.

Sesuai penjelasan tersebut, kesiapan bekerja cukup terpengaruh dari

kompetensi penyelesaian pekerjaan yang meliputi perilaku, kemampuan,

dan pengetahuan.

Kesiapan bekerja ialah kondisi ketika seseorang bisa menerima dan

bisa melaksanakan pekerjaan atas pengaruh kematangan psikis dan

pengalaman yang didapat dari pendidikan (Careers et al., 2017). Bagi

peserta didik sekolah menegah kejuruan yang berkesiapan kerja perlu

langsung bekerja pasca lulus tanpa harus menyesuaikan diri yang

cenderung menyita banyak waktu guna menciptakan produk atau

penambahan nilai suatu sumber daya demi memperoleh hasil optimal

sesuai target. Kompetensi itu terdiri atas pengetahuan maupun perilaku

bekerja yang berdasar pada standar sebagai perwujudan dari kompetensi

kerja (Dirwanto, 2008: 50-51).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

10

Oleh sebab itu, kesiapan bekerja ialah situasi yang memperlihatkan

tingkat kematangan fisik, pengalaman, dan menyal yang perlu dipunyai

peserta didik agar berkemampuan baik selama melaksanakan pekerjaan

secara profesional dan berelasi terhadap keahlian mereka.

2. Ciri Kesiapan Kerja

Kesiapan kerja berperan penting untuk semua individu, terutama

ketika berhadapan dengan ketatnya persaingan kerja. Tuntutan kerja

merupakan hal yang memerlukan tenaga kerja yang siap secara

kemampuan, profesional, dan mampu diandalkan. Kesiapan tenaga kerja

itu membutuhkan tahap yang patut disiapkan sejak dini. Bagi individu

yang berkesiapan kerja bakal tampak dari tingkat kematangan mental,

fisik, kompetensi, dan daya kerja yang relevan dengan tuntutan kerja.

Seperti yang dijelaskan Sugihartono (2013: 15), terdapat ciri ketika

seseorang mempunyai kesiapan kerja, terdiri atas:

a. Terdapat tingkat kematangan

Kematangan fisik, meliputi kondisi syaraf dan otot serta matang

secara psikologis, yaitu cita-cita, siap, bertanggung jawab, dan emosi

yang stabil.

b. Pengalaman belajar

Pengetahuan perihal sekolah, jurusan/kejuruan, Undang-Undang

tenaga kerja (buruh), serta permasalahan yang berkaitan dengan kerja

(pekerjaan yang bisa dimasuki, persyaratan, sikap bekerja, kompetensi

guna mengembangkan diri, penjaminan finansial/sosial, dan objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

11

bekerja) dan keterampilan, terdiri atas kemampuan dalam memakai

peralatan, merawat peralatan, maupun memperbaiki segala kerusakan

berskala ringan.

Fitriyanto (2015: 9-11) menjelaskan ciri peserta didik yang

berkesiapan kerja, yaitu sudah mempertimbangkan beberapa hal, terdiri

atas:

a. Berkemampuan mempertimbangkan secara logis dan matang

Peserta didik berusia cukup dan mampu mempertimbangkan secara

logis atau tidak sekadar melihat dari satu sisi, melainkan tetap

mengaitkan dengan lain hal, serta berdasar pada pengalaman orang

lain.

b. Berkemampuan dan berkemauan guna bekerja sama dengan orang lain

Di pekerjaan erat kaitannya dengan bermacam orang sehingga

dibutuhkan jalinan kerja sama. Melalui dunia kerja, maka peserta didik

akan mendapat tuntuan guna bersosialisasi dengan banyak orang.

c. Mempunyai sikap kritis

Sikap kritis diperlukan agar mampu mengoreksi maupun

mengevaluasi segala kekeliruan, berikutnya mampu menentukan

tindakan yang hendak dilaksanakan agar menghadirkan gagasan.

d. Berani bertanggung jawab secara individu

Selama bekerja, seseorang memerlukan pertanggungjawaban.

Kemunculan tanggung jawab di setiap individu apabila mereka sudah

matang secara fisik dan mental, serta kesadaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

12

e. Berkemampuan guna menyesuaikan diri dengan lingkungan

Penyesuaian diri dengan lingkungan bekerja ialah modal guna

menjalin interaksi. Perihal itu bisa diawali sebelum murid memasuki

dunia kerja yang bisa diperoleh melalui pengalaman praktik kerja

industri.

f. Berambisi guna maju dan berupaya ikut serta dalam mengembangkan

kompetensi keahliannya

Berkeinginan guna maju bisa dijadikan dasar kemunculan kesiapan

kerja sebab peserta didik akan terpacu mendapatkan sesuatu yang lebih

baik. Upaya yang dilaksanakan, seperti mengikuti perkembangan

bidang yang digemari atau sesuai kemampuannya.

g. Dapat mengatur emosi dan mengendalikan diri

Mengendalikan emosi berperan penting dan cukup diperlukan agar

pekerjaan bisa terselesaikan secara baik.

Sejalan dengan penjelasan di atas, Setyaningsih (2016: 27)

menjelaskan seputar ciri peserta didik sekolah menegah kejuruan yang

berkesiapan kerja, adalah mempunyai tingkat kematangan fisik ataupun

psikologi, berpengalaman belajar, penuh pertimbangan objektif, bersedia

untuk bekerja sama, tumbuhnya sikap kritis, berkeberanian dalam

memikul tanggung jawab secara individu, berkenan untuk menyesuaikan

diri, dan berambisi untuk masuk maupun ikut perkembangan bidang

keahlian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

13

Berdasar pada penjelasan yang tersampaikan di atas, simpulan yang

didapat menjelaskan jika kesiapan kerja memiliki ciri, seperti tingkat

kematangan fisik ataupun psikologis, berpengalaman dalam belajar, penuh

pertimbangan secara objektif, berkeinginan untuk bekerja sama,

tumbuhnya sikap kritis, berkeberanian guna bertanggung jawab secara

individu, berkenan untuk penyesuaian diri, dan berambisi untuk masuk

maupun ikut perkembangan bidang keahlian. Ciri kesiapan bekerja itu

menjadi parameter atau tolok ukur kesiapan kerja pada kajian ini.

3. Faktor yang Memengaruhi Kesiapan Kerja

Terdapat perbedaan bagi individu yang mempunyai kesiapan kerja.

Perihal itu terpengaruh dari beragam faktor, seperti internal maupun

eksternal. Sesuai penuturan Kardimin (2014: 2-3) terdapat dua faktor yang

memengaruhi persiapan untuk bekerja, meliputi:

a. Internal. Faktor yang berasal dari diri siswa, terdiri atas kematangan

fisik ataupun mental, inovasi, tekanan, keinginan, intelegensi, mandiri,

penguasaan ilmu, serta motivasi.

b. Eksternal. Faktor dari luar diri peserta didi, terdiri atas fungsi

masyarakat/lingkungan, keluarga, fasilitas instansi kependidikan,

informasi dunia kerja, maupun pengalaman bekerja.

Menurut (Lowden, 2009) memaparkan bila “This general work

readiness factor comprised the majority of items from each of these first-

order factors, thus incorporating items reflecting personal characteristics,

organizational awareness and acumen, work competence, and social

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

14

intelegence”. Hipotesis itu mempunyai makna yang menyatakan jika

kesiapan kerja pada dasdarnya terpengaruh dari ciri utama personal, sadar

akan organisasi, kompetensi kerja, maupun kecerdasan sosial. Kompetensi

kerja (work competence) meliputi emosional diri (emotional self-

awarenes), pengungkapan emosi (emotional expression), pemahaman

terkait emosi (emotional reasoning), tata kelola emosi diri (emotional self

management), tata kelola emosi orang lain (emotional management of

others), pengontrolan emosi (emotional control), tangkas (efficacy),

harapan (hope), rasa gembira/senang (resilience), optimis (optimism),

mempunyai arti (meaning), berkemampuan memahami dan memanajemen

(comprehensibility and manageabilit) (Careers et al., 2017).

Dalyono (2015: 166) menjelaskan bila kesiapan bekerja bisa terbentuk

melalui keterlibatan beragam faktor, meliputi:

a. Fisiologis yang lengkap dan mengalami pertumbuhan

Pertumbuhan kelengkapan pribadi, meliputi tubuh pada umumnya,

alat indra, kapasitas kependidikan beragam faktor yang mengonstruksi

kesiapan kerja pada individu. Bagi individu, kelengkapan tubuh dan

indra adalah dukungan kondisi untuk siap masuk ke dunia kerja.

Termasuk juga kapasitas kependidikan yang memengaruhi seseorang

untuk tahu dasar konseptual dan analisis untuk mendukung pekerjaan

serta mampun menghadapi segala tantangan pada periode berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

15

b. Motivasi

Motivasi berkaitan dengan kebutuhan, tujuan, dan minat individu

guna mengembangkan diri. Motivasi mengikutsertakan sistem

kebutuhan pada diri seseorang dan kondisi lingkungannya pun turut

mendukungnya untuk bekerja.

c. Pengalaman kerja

Saat duduk di bangku sekolah, para siswa pernah memperoleh

pengalaman kerja melalui praktik kerja industri.

Slameto (2013: 113) menjelaskan jika kondisi seseorang yang

memengaruhi kesiapan kerja terdiri atas tiga, meliputi 1) kondisi mental,

fisik, dan emosional; 2) segala kebutuhan, alasan, dan tujuan; 3) potensi,

pengetahuan, dan pengertian yang sudah dipahami. Tiga aspek itu

berperan satu sama lain guna mencarti tahu seberapa baik kesiapan

seseorang untuk bekerja. Kondisi mental merupakan kecerdasan. Kian

cerdas seseorang, maka dia berpeluang mempunyai kesiapan bekerja lebih

baik. Tidak hanya itu, kondisi emosional pun berkaitan erat dengan alasan

atau motif dan dorongan serta minat yang memengaruhi kesiapan bekerja.

Melalui beragam teori itu, simpulan yang diperoleh menyatakan jika

kesiapan kerja terpengaruh dari dua faktor, meliputi faktor dari dalam

(internal) dan dari luar (eksternal). Faktor dari dalam yang bisa

memengaruhi kesiapan kerja terdiri atas bakat, minat, motivasi, nilai,

inovasi, kompetensi keilmuan, kondisi fisik, maupun karakter personal.

Pada faktor dari luar, terdiri atas fasilitas sekolah, keluarga, kultur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

16

organisasi, informasi terkait pekerjaan, pengalaman bekerja, dan fungsi

masyarakat.

B. Motivasi Masuk ke Dunia Kerja

1. Pengertian

Purwanto (2016:71) menjelaskan jika motivasi memasuki dunia kerja

ialah upaya yang berdasar pada kesadaran guna memengaruhi perilaku

individu supaya dia tergerak masuk ke dunia kerja, sehingga memperoleh

tujuan atau hasil tertentu. Sesuai penjelasan dari Sukmadinata (2015: 61),

mengungkapkan jika motivasi dikaitkan dengan dunia kerja sebagai

kekuatan memotivasi individu guna melaksanakan aktivitas guna

memperoleh tujuan: masuk ke dunia kerja.

Hal yang mendorong aktivitas pada seseorang untuk memperoleh

tujuan adalah motivasi, yang terpengaruh dari kondisi fisiologis maupun

psikologis (Djaali, 2013: 101). Berdasar penjelasan (Faizah & Indrawati,

2017) mengatakan jika motivasi terkait erat dengan kerja sehingga dikenal

sebagai motivasi untuk masuk ke dunia kerja yang mengakibatkan

kemunculan semangat bekerja. Atas dasar itulah, seseorang patut

mempunyai motivasi agar dapat menggerakan dirinya guna bersikap agar

tujuan yang ditetapkan bisa dicapai, seperti dorongan untuk bekerja.

Gagasan lainnya turut disampaikan Yati & Ansofino (2014: 101),

menyatakan jika motivasi masuk ke dunia kerja merupakan hal yang

memicu dorongan atau semangat siswa guna bekerja, yang

dilatarbelakangi oleh semangat dari dalam ataupun luar diri siswa tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

17

Bagi seorang peserta didik yang bersemangat akan mudah terdorong guna

menyiapkan diri masuk ke dunia kerja sehingga dibutuhkan pengontrolan

terkait pemberian stimulant untuk peserta didik. Pihak yang berkaitan

mempunyai keterlibatan dalam mengusahakan peserta didik termotivasi.

Berdasar penjelasan yang tersampaikan, simpulan yang diperoleh

menyatakan jika motivasi dunia kerja merupakan stimulan dari dalam

maupun dari luar pada seseorang yang mengarahkan guna masuk ke dunia

kerja. Para siswa sekolah menengah kejuruan sebagai calon lulusan yang

siap bekerja cukup memerlukan motivasi ketika hendak masuk ke dunia

kerja. Perihal itu mendukung peserta didik guna berupaya secara optimal

guna bersiap agar siap masuk ke dunia kerja serta memperoleh pekerjaan

yang relevan dengan kemampuannya.

2. Fungsi Motivasi Masuk ke Dunia Kerja

Motivasi untuk masuk ke dunia kerja harus dipunyai oleh masing-

masing calon pekerja. Bagi individu yang mempunyai motivasi tinggi

untuk bekerja bakal menciptakan hasil kerja yang optimal. Untuk para

peserta didik sekolah menegah kejuruan, motivasi masuk ke dunia kerja

berperan untuk mendukung keinginan dan mengarahkan mereka guna

menyiapkan diri dari bidang keilmuan, kemampuan, maupun sikap. Segala

persiapan tersebut bertujuan agar kian matangnya peserta didik dan bersiap

untuk bekerja berdasar pada bidang mereka. Seperti fungsi motivasi masuk

kerja yang disampaikan oleh Hamalik (2010: 175), meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

18

a. Memicu kemunculan sikap atau tindakan. Tanpa motivasi tidak bakal

muncul aktivitas guna mencari pekerjaan maupun bekerja.

b. Bisa mengarahkan, yang berarti menentukan sikap untuk memperoleh

tujuan yang dikehendaki.

c. Berperan untuk menggerakkan. Ibarat mesin untuk mesin mobil.

Besar-kecilnya motivasi akan menetapkan secara cepat maupun lambat

bagi orang itu guna mencari kerja.

Tidak hanya hipotesis itu, motivasi pun berperan penting untuk beberapa

hal, seperti penjelasan Sardiman (2012: 85), meliputi:

a. Mendukung manusia bertindak.

Motivasi berperan menjadi motor penggarak yang melepas energi

agar siapa pun melaksanakan tindakan. Perihal ini adalah faktor yang

menggerakan aktivitas yang hendak dilaksanakan.

b. Menetapkan arah tindakan

Motivasi mampu mengarahkan tindakan individu menuju tujuan

yang ingin diperoleh. Atas dasar itulah, motivasi bisa memberi arah

serta aktivitas yang perlu dilaksanakan berdasar tujuan yang

direncanakan.

c. Penyelesaian perbuatan

Ialah menetapkan tindakan apa saja yang perlu dilaksanakan

berdasar pada tujuan yang ingin diperoleh melalui pemilihan tindakan

yang tidak memberi manfaat untuk perihal itu.

Berdasar penjelasan tersebut, motivasi untuk masuk ke dunia kerja

berperan sebagai stimulan dari diri siswa guna menetapkan arah demi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

19

memperoleh tujuan, yaitu bekerja sesuai kemampuannya. Para peserta

didik yang mempunyai motivasi tinggi bakal berupaya guna menguasai

kemampuan yang relevan dengan bidang. Pembelajaran kompetensi di

sekolah merupakan bekal bagi dunia kerja agar mereka bersiap dan siap

berkompetisi di dunia kerja.

3. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Masuk ke Dunia Kerja

Sikap individu meliputi tiga komponen, yaitu aktivitas, tujuan, dan

motivasi yang saling terlibat dan membentuk kesatuan atau proses

motivasi. Sesuai penjelasan Sukmadinata (2015: 62) menjelaskan jika

motivasi terdiri atas tiga tahap, yaitu:

a. Terdapat kondisi yang terkonstruksi melalui tenaga stimulant (motif,

desakan, kebutuhan, ataupun kehendak) yang mengakibatkan

ketegangan.

b. Kegiatan yang berlangsung atau sikap guna mengarahpan pencapaian

pada tujuan yang hendak membuang rasa tegang.

c. Upaya mencapai tujuan dan hilang atau minimnya ketegangan.

Bagi individu yang berkarakteristik itu terpacu masuk ke dunia kerja

sebab terdapat stimulant pemenuhan kebutuhan jasmani ataupun rohani

(psikis). Seperti penjelasan Sukmadinata (2015: 61) menyatakan jika

motivasi untuk masuk ke dunia kerja terbentuk melalui luar ataupun dalam

diri individu. Tenaga itu, terdiri atas:

a. Desakan/drive, yaitu dukungan guna memenuhi keperluan jasmaniah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

20

b. Motif/motive, yaitu dukungan yang berkaitan dengan rohani ataupun

psikis.

c. Kebutuhan/need, yaitu kondisi individu yang merasakan kekurangan

atau ketiadaan pada hal yang dibutuhkan.

d. Keinginan/wish, yaitu harapan guna memperoleh atau mempunyai

sesuatu yang diperlukan.

Sulistyarini (2012: 29-30) mengungkapkan bila motivasi memasuki

dunia kerja dipicu oleh keinginan untuk bekerja, cita-cita, harapan,

maupun desakan atau terdorong oleh lingkungan, kondisi fisiologis dan

upaya menghargai diri sendiri. Uno (2016: 10) memperlihatkan jika

motivasi untuk bekerja muncul akibat adanya rasa ingin berkegiatan,

terdapat harapan, penghormatan, serta lingkungan positif.

Atas dasar penjelasan di atas, simpulan yang didapat menjelaskan jika

masuk ke dunia kerja muncul akibat rasa ingin siswa guna bekerja pasca

lulus dari sekolah menegah kejuruan serta terpengaruh dari lingkungan

ataupun dari diri sendiri, kebutuhan fisiologis, penghormataan pada diri

sendiri, dan harapan memperoleh kebaikan untuk masa depan. Faktor yang

memengaruhi motivasi masuk ke dunia kerja dijadikan parameter atau

tolok ukur pada kajian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

21

C. Pengalaman Praktek Kerja

1. Pengertian

Sesuai dengan penjelasan di KBBI (kamus besar Bahasa Indonesia)

2016, pengalaman mempunyai arti sebagai sesuatu yang sempat dijalani,

dialami, ditanggung, dan lain-lain sebagai perwujudan dari peristiwa.

Hamalik (2010: 29) memaparkan bila pengalaman ialah sumber keilmuan

yang didapat akibat interaksi seseorang dengan lingkungannya.

Pengalaman ialah pemahaman akan pengetahuan dan dimengerti oleh

seseorang sebagai dampak dari interaksi dengan lingkungan sekitar.

Dalyono (2015: 167) turut menjelaskan jika pengalaman merupakan faktor

yang ikut memengaruhi kesiapan kerja bagi siswa sekolah menengah

kejuruan saat hendak masuk ke dunia kerja.

Pengalaman bisa didapat dari pelatihan dan pendidikan yang diperoleh

selama proses pengajaran di sekolah serta melalui praktik kerja industri.

Praktik kerja industri ialah komponen penitng dari perencanaan

pendidikan sistem ganda (PSG) guna menyiapkan para peserta didik

sekolah kejuruan saat hendak masuk ke dunia kerja maupun memunculkan

sikap profesional. Selama mempersiapkan peserta didik untuk bekerja,

sekolah tidak sekadar memberi pengeahuan semata, melainkan

memerlukan pengalaman langsung. Atas dasar itulah, kerja sama dengan

DU/DI ialah strategi yang diperoleh untuk memotivasi kesiapan kerja bagi

peserta didik.

Hamalik (2010: 21) menuturkan bila praktik kerja industri (on the job

training/OJT) ialah model pelatihan yang terselenggara di dunia kerja dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

22

mempunyai tujuan guna memberi kecakapan pada pekerjaan tertentu

berdasar pada kompetensi di bidang kerja. Para peserta didik yang terlibat

pada prakerin diminta mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan

kompetensi mereka agar bersiap untuk kerja dengan berkompetensi sesuai

tututan dunia kerja.

Sesuai dengan beragam penjelasan yang tersampaikan, simpulan yang

didapat menyatakan jika pengalaman praktik kerja ialah muara dari

pengetahuan dan pengalaman yang dirasa murid sekolah kejuruan atas

perencanaan pendidikan sistem ganda, yaitu praktik yang dilangsungkan

selama kurun waktu tertentu di dunia industri atau dinia kerja berdasar

struktur dan konsep masing-masing. Tujuan pelaksanaan praktik kerja

lapangan adalah mengoptimalkan kemampuan dan kecakapan peserta

didik selama bekerja yang sesuai dengan keahlian serta untuk melahirkan

lulusan sekolah kejuruan yang berdaya saing.

2. Tujuan Pengalaman Praktik Kerja

Pelaksanaan program prakerin di SMK mempunyai tujuan supaya

peserta didik mendapat pengalaman bekerja secara langsung, seperti

pendeskripsian jabatan dan peraturan di dalamnya. Tidak hanya itu, berkat

prakerin para peserta didik bisa mewujudkan kemampuan yang didapat di

sekolah dan mengoptimalkannya, sehingga siswa memperoleh pemahaman

yang terbuka. Hamalik (2010: 16) memperlihatkan jika pelatihan secara

umum dilakukan dengan tujuan menyiapkan dan membina tenaga kerja

secara structural ataupun fungsional, berkemampuan di bidang profesi,

beroyalitas tinggi, dedikasi, dan kedisiplinan yang baik. Atas dasar itulah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

23

aktivitas prakerin setidaknya bisa mengoptimalkan kemampuan peserta

didik sebagai bekal guna bekerja.

Mortaki (2012: 52) mengungkapkan bila tujuan utama praktik kerja

industri atau pelatihan kejuruan, yaitu:

a. Mengoptimalkan kompetensi peserta praktik.

b. Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan profesional.

c. Memperbaiki dan menentukan tingkat pendidikan peserta didik agar

menjadi profesional yang bersaing pada masa depan.

d. Membantu peserta didik beradaptasi pada perubahan metode produktif.

e. Memberi pelatihan secara khusus sejak awal maupun keberlanjutan.

f. Memenuhi segala kebutuhan pasar tenaga kerja yang bergerak dinamis.

g. Memanajemen peleburan peserta didik dalam kehidupan profesional

dan lingkungan.

h. Terlibat langsung pada upaya memperoleh pengetahuan dan

kemampuan yang diperlukan organisasi maupun tututan profesi.

Berdasar pada pendapat yang tersampaikan, kesimpulan yang didapat

menyatakan jika prakerin bertujuan guna mengoptimalkan dan

mengembangkan pengetahuan, perilaku, dan nilai agar menghasilkan

lulusan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Prakerin memberi

pengalaman belajar secara langsung bagi dunia kerja. Pemerolehan

pengalaman ini setidaknya bisa berdampak baik agar peserta didik siap

untuk bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

24

3. Manfaat Pengalaman Praktik Kerja

Pada dasarnya, prakerin merupakan perencanaan pelatuhan yang

terselenggara di lapangan atau aktivitas luar kelas sebagai bagian dari

integral program pendidikan sistem ganda. Praktik kerja merupakan

perwujudan dari usaha meningkatkan kegiatan pembelajaran maupun

pelatihan guna menambah wawasan dan kompetensi siswa berdasar pada

keahlian miliknya serta memberi pengalaman secara langsung, mengenali

pekerjaan, dan masalah, termasuk membangun interaksi di dunia kerja.

Berkat prakerin, maka peserta bisa mengombinasikan teori proses yang

didapat di kelas dengan pengalaman praktis dari hasil praktik di lapangan

(Hamalik, 2010: 91).

Pendapat Hamalik (2010:92) praktek kerja adalah komponen integral

pada pelatihan tata kelola yang harus diselenggarakan, sebab terkandung

manfaat maupun daya guna. Prakerin bermanfaat penting karena berimbas

pada pemerolehan kompetensi bagi peserta didik sebagai bekal saat masuk

ke dunia kerja. Dengan demikian, sekolah maupun DU/DI perlu

mengoptimalkan kerja sama yang baik, terutama dalam melaksanakan

prakerin.

Sesuai penjelasan Hamalik (2010: 93), menjelaskan bila pelaksanaan

prakerin bermanfaat untuk peserta didik, yaitu:

a. Memfasilitasi kesepatan untuk peserta didik guna melatih kemampuan

dalam memanajemen kondisi lapangan secara aktual. Perihal ini cukup

penting sebab berupaya mengimplementasikan konsep atau asas yang

sudah dikaji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

25

b. Memberi pengalaman praktis untuk siswa agar hasil pelatihan yang

didapatkannya kian luas.

c. Peserta mempunyai kesempatan guna menyelesaikan beragam masalah

terkait manajemen lapangan dengan memanfaatkan pengetahuan.

d. Memfasilitasi persiapan peserta guna masuk ke bidang tugas sesudah

menempuh program pelatihan.

Berdasar segala pendapat yang tersampaikan, kesimpulan yang

diperoleh menyatakan jika pengalaman praktik industri mampu

memantapkan hasil belajar siswa, memberi pengalaman praktis, berupaya

mengenal lingkungan kerja, memaksimalkan rasa percaya bagi diri sendiri,

memotivasi siswa guna mengoptimalkan kompetensi di tingkan yang lebih

baik.

4. Pelaksanaan Praktik Kerja

Selama melaksanakan prakerin sepatutnya mencermati segala unsur

yang berkaitan agar berjalan lebih baik dan memperoleh hasil optimal.

Sesuai penjelasan Hamalik (2010: 92), unsur dalam melaksanakan

prakerin, terdiri atas:

a. Kegiatan Penyusunan Rencana Praktik

Pelaksanaan praktik kerja bertolok ukur pada proses merencanakan

secara detail. Baiknya sebuah perencanaan akan bermanfaat bagi

pemberian arahan ataupun dukungan dan untuk menutut peserta

maupun pembimbing selama berkegiatan di lapangan. Ada lima perihal

yang harus terumuskan di suatu perencanaan praktik, terdiri atas a)

jelas dan detail pada tujuan praktik; b) inti pembahasan atau tema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

26

kegiatan yang hendak dilaksanakan; c) beragam jenis yang

disampaikan sebagai saran; d) sarana dan alat yang dibutuhkan; dan e)

metode penilaian.

b. Bentuk Kegiatan Praktik

Bentuk kegiatan praktik saling kebergantungan pada pelaksanaan

pelatihan. Bidang pelatihan, yaitu kemampuan akuntansi agar selama

melaksanakan berdasar pada kemampuan di bidang akuntansi.

c. Aktivitas Bimbingan untuk Peserta

Aktivitas bimbingan mempunyai tujuan guna membantu peserta

praktik yang terkendala atau berhadapan dengan kesulitan agar mereka

mampu menyelesaikan atau mengatasinya. Aktivitas ini

terklasifikasikan keempat bentuk, meliputi: a) bimbingan

perseorangan; b) bimbingan secara kelompok, c) pemberian ajaran

remedial; dan d) supervisi klinis. Pelaksanaan bimbingan erat

kaitannya pada tingkat kesulitan atau kekurangan yang dirasakan

peserta perihal waktu dan tempat, serta kondisi peserta. Saat aktivitas

bimbingan berakhir, maka membutuhkan penilaian terkait apa saja

yang sudah dicapai peserta praktik selama mengikuti prakerin.

Penilaian tersebut bisa berasal dari pemimbing maupun peserta.

d. Aktivitas Praktik

Penilaian macam ini memerlukan alat guna mengumpulkan data

secara handal guna mendapat keakuratan data sehingga informasi yang

dihasilkan lebih baik dan valid perihal tingkat kemajuan peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

27

praktik. Merujuk ke penjelasan Hamalik (2010: 99), memaparkan bila

ada aktivitas yang dibutuhkan selama melaksanakan metode penilaian

praktik kerja, terdiri atas:

1) Menentukan tujuan penilaian praktik guna mencari tahu seberapa

jauh kemajuan peserta saat menjalani prakerin serta tingkat

percapaian tujuan praktik. Selain itu, guna mencari tahu tahap

dalam melaksanakan program.

2) Menetapkan faktor yang akan dinilai, terutama terkait aspek

kemampuan profuktif ataupun reproduktif.

3) Menentukan alat penilaian, seperti pemberian tes tindakan dan

daftar centang maupun persentase pengamatan yang tersusun atas

dasar tujuan dan faktor yang ingin dinilai, khususnya terkait

penilaian kompetensi.

4) Melaksanakan penilaian bagi peserta semenjak awal, proses setelah

praktik yang berdasar pada pelaku, waktu, dan lokasi.

5) Mengolah data pengukuran berdasar pada prosedur statistik sama

seperti jenis data dan derajat signifikan yang diinginkan, kemudian

lanjut ke aktivitas analisis guna memperoleh simpulan.

6) Tahap menyusun laporan penilaian

Berdasar pada pemaparan di atas, program prakerin dalam menilai

ketercapaian tidak terlepas dari kerja sama dan peran sekolah ataupun

dunia kerja. Jika para peserta didik prakerin akan mendapat pelatihan

agar mempunyai kompetensi sebagai bekal dalam mengembangkan

diri dan mampu bekerja secara profesional. Di pekerjaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

28

profesionalisme tidak bisa diraih jika tidak ada peran DU/DI yang

mengaplikasikan kultur kerja berdasar peraturan perusahaan. Untuk

itu, para peserta didik akan terbiasa oleh kultur dan kedisiplinan di

dunia kerja. Tidak hanya itu, pedoman atau arahan dari DU/DI bisa

mengoptimalkan pengetahuan peserta didik melalui pengalaman

langsung yang berkenaan dengan pengetahuan, teknologi, kesenian

budaya.

D. Kerangka Berpikir

Kesiapan kerja dapat terpengaruh dari mental yang matang. Perihal ini bisa

diperhatikan melalui tinggi atau rendahnya motivasi saat terjun ke dunia kerja

di masing-masing peserta didik. Hal penting terdapat pada kesiapan bekerja

dan patut dimiliki oleh peserta didik sekolah kejuruan. Pasalnya, mereka

adalah harapan masyarakat guna menjadi lulusan dengan kemampuan berdasar

keahlian. Fungsi motivasi saat terjun ke dunia kerja cukup krusial, yaitu siswa

mempunyai keinginan guna membekali diri supaya kemampuan mereka

relevan dengan kebutuhan dunia kerja sehingga kesiapan mereka akan

memadai. Melalui upaya tersebut, maka peserta didik dapat berkerja keras

mempersiapkan pengetahuan dan bekal sebagai bekal dalam memaksimalkan

kompetensi sesuai bidang yang berpotensi memengaruhi persiapan siswa

untuk bekerja nanti.

Faktor dari luar yang memengaruhi persiapan kerja bagi peserta didik,

yaitu pengalaman dari praktik kerja. Pelaksanaan praktik kerja bakal memberi

pelatihan bagi siswa untuk menjalin interaksi secara profesional sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

29

terjadi penyesuaian antara kemampuan dengan lokasi pengalaman praktik

kerja. Secara umum praktik dilaksanakan untuk menyiapkan dan membentuk

tenaga kerja secara structural ataupun fungsional, mempunyai kompetensi,

berdedikasi, serta berkedisiplinan baik. Atas dasar itulah, diharapkan aktivitas

praktik kerja mampu mengoptimalkan keterampilan siswa saat hendak terjun

ke dunia kerja. Model penelitian dapat dibuatkan bagan sebagai berikut:

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Penelitian

H1 = Mempunyai pengaruh yang signifikan pengalaman praktik kerja

terhadap kesiapan kerja siswa SMK.

H2 = Mempunyai pengaruh yang signifikan terkait motivasi memasuki dunia

kerja terhadap kesiapan kerja siswa SMK.

Pengalaman Praktik Kerja

(X1)

Motivasi memasuki dunia

kerja (X2)

Kesiapan Kerja

(Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian kuantitatif pada kajian ini berupaya guna mengkaji populasi dan

sampel, metode menggumpulkan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data statistik/kuantitatif yang mempunyai tujuan guna menguji

hipotesis yang sudah ditentukan. Tidak hanya itu, kajian ini ialah penelitian ex

post facto sebagai kajian yang memuat variabel kejadian yang telah terjadi

sebelum melaksanakan penelitian (Arikunto, 2013: 17). Kajian ini terdapat

tujuan guna menemukan pengaruh variabel independen, adalah pengalaman

praktik kerja (X1), motivasi memasuki dunia kerja (X2), terhadap variabel

dependen ialah Kesiapan Kerja (Y).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2017: 80) menjelaskan jika populasi ialah wilayah general

yang meliputi subjek/objek dengan mutu ataupun ciri utama yang

ditentukan peneliti guna dikaji dan menarik kesimpulannya. Populasi pada

kajian ini, yaitu siswa kompetensi keahlian akuntansi sekolah menengah

kejuruan.

2. Sampel

Definisi sampel sesuai penjelasan Sugiyono (2012:116), yaitu

komponen dari jumlah dan ciri utama yang ada di populasi itu. Sampel

pada kajian ini, yaitu murid kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntansi

SMK sebanyak 1 kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

31

C. Variabel Penelitian

Variabel ialah objek penelitian sebagai pusat perhatian (Arikunto, 2013:

161). Variabel penelitian ialah komponen tambahan yang memengaruhi

persiapan kerja bagi murid kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntansi.

Variabel pada kajian ini, yaitu:

1. Variabel terikat (dependent variable) ialah variabel yang terpengaruh

akibat variabel independen. Variabel terikat pada kajian ini, yaitu kesiapan

kerja siswa: Y.

2. Variabel bebas (independent variable) ialah variabel yang memengaruhi

dan sebagai dampak atas kemunculan variabel dependen. Variabel

independen pada kajian ini ialah Pengalaman Praktik Kerja Industri (X1)

dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja (X2).

D. Definisi Operasional

1. Kesiapan Kerja (Y)

Kesiapan kerja, yaitu situasi yang memperlihatkan kematangan mental,

fisik, maupun pengalaman pada individu agar berkompeten dalam

melaksanakan pekerjaan sesuai keahlian, meliputi aspek keterampilan,

pengetahuan, dan perilaku. Pada kajian ini, kesiapan siswa ditentukan

melalui skor jawaban di kuesioner yang bertolok ukur pada ciri kesiapan

kerja: mempunyai kematangan fisik ataupun psikologis,

mempertimbangkan secara objektif, berpengalaman dalam pelajaran,

kesediaan menjalin kerja sama, kritis, berkeberanian untuk bertanggung

jawab secara personal, mampu menyesuaikan diri, berambisi untuk maju,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

32

dan ikut perkembangan bidang keahlian lainnya. Kesiapan kerja, dalam

hal ini diperoleh menggunakan angket.

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Kuesioner Kesiapan Kerja

No Indikator No Pertanyaan

Jumlah Positif Negatif

1 Matang secara fisik ataupun psikologis 1,3,5 2,4 5

2 Mempunyai pertimbangan logis dan

objektif

7,9, 6,8,10 5

3 Mempunyai pengalaman belajar 11,13,15 12,14 5

4 Kemauan bekerja sama 17,19 16,18,20 5

5 Bersikap kritis 21,23,25 22,24 5

6 Berkeberanian guna bertanggung jawab

secara individu

27,29 26,28,30 5

7 Kemampuan beradaptasi 31,33,35 32,34 5

8 Berambisi maju dan berkenan

menyesuaikan diri dengan

perkembangan bidang keahlian

miliknya

37,39 36,38,40 5

Sumber : Sugihartono (2013: 15)

2. Pengalaman Praktik Kerja

Pengalaman praktik kerja ialah sumber pengalaman dan keilmuan yang

dialami oleh murid sekolah menegah kejuruan terkait segala program pada

pendidikan sistem ganda (PSG), yaitu praktik yang harus ditempuh dan

dilaksanakan selama kurun waktu tertentu di dunia industri dengan

struktur maupun konsep tersendiri. Pelaksanaan praktif tersebut

mempunyai tujuan guna mengoptimalkan kemampuan dan kecakapan

murid selama bekerja atas dasar kemampuan guna melahirkan lulusan

yang terdirik dan siap bekerja.

Indikator yang memengaruhi pengalaman praktik kerja industri bagi

kesiapan kerja pada kajian ini bisa diperlihatkan melalui pemahaman

peserta didik terkait prakerin, aktivitas sebelum prakerin, aktivitas saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

33

prakerin (relevansi kemampuan dengan tuntutan bidang pekerjaan yang

diperlukan, sarana praktik, monitoring dan pembimbingan dari tenaga

pengajar), serta bimbingan industri dan aktivitas setelah prakerin. Pada

kajian ini variabel praktik kerja industri diperoleh melalui prosedur angker

dan pendokumentasian (nilai prakerin).

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Kuesioner Pengalaman Praktik Kerja

No Indikator No Pertanyaan

Jumlah Positif Negatif

1 Pemahaman peserta didik

terkait Prakerin

1,3,5 2,4 5

2 Kegiatan Pra Prakerin

(pembekalan)

7,9, 6,8,10 5

3 Aktivitas selama Prakerin

(relevansi keterampilan dengan

tuntutan di bidang pekerjaan)

11,13,15 12,14 5

4 Fasilitas praktik 17,19 16,18,20 5

5 Kegiatan Pasca Prakerin

(evaluasi).

21,23,25 22,24 5

Sumber : Hamalik (2010: 175)

3. Motivasi Memasuki Dunia Kerja

Motivasi masuk ke dunia kerja ialah stimulant dari dalam maupun luar

pada seseorang yang mengarahkan guna terjun ke dunia kerja. Parameter

motivasi guna masuk ke dunia kerja, terdiri atas berkeinginan masuk ke

dunia kerja, mempunyai harapan, terdapat tuntutan dan dorongan dari

lingkungan, kebutuhan fisiologis dan butuh akan penghormatan bagi diri

sendiri. Perihal motivasi memasuki dunia kerja diperoleh melalui angket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

34

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Memasuki Dunia

Kerja

No Indikator No Pertanyaan

Jumlah Positif Negatif

1 Memiliki minat terjun ke

dunia kerja.

1,3,5 2,4 5

2 Memiliki harapan/cita-cita 7,9, 6,8,10 5

3 Adanya desakan dan

dorongan lingkungan sekitar

11,13,15 12,14 5

4 Terdapat kebutuhan fisiologis

dan penghormatan akan diri

sendiri.

17,19 16,18,20 5

Sumber: Sardiman (2012: 85)

E. Teknik Pengumpulan Data

Berdasar penjelasan Sugiyono (2017: 193), menyebutkan jika prosedur

mengumpulkan data ialah tahap atau panduan bagi peneliti untuk memperoleh

informasi. Prosedur mengumpulkan data pada kajian ini, terdiri atas:

1. Angket/kuesioner

Kuesioner ialah metode mengumpulkan data yang dilaksanakan

melalui pemberian sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis bagi

partisipan agar mereka jawab (Sugiyono, 2017 :142). Perwujudan dari

kuesioner bisa berupa pertanyaan guna mendapat informasi terkait

motivasi terjun ke dunia kerja, pengalaman praktik kerja, dan kesiapan

kerja. Kajian ini memanfaatkan kuesioner tertutup: partisipan memberikan

tanda centang (√) untuk jawaban pilihan yang ada berdasar pada kondisi

subjek.

2. Dokumentasi

Dokumentasi ialah cara guna mengumpulkan data melalui

pengambilan data tertulis di dokumen maupun barang tertulis lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

35

Arikunto (2013: 274) menjabarkan bila dokumentasi akar katanya dari

dokumen sebagai barang tertulis, meliputi majalah, buku, peraturan,

dokumen nilai, notulen rapat, dan sebagainya.

F. Instrueman Penelitian

Sesuai penjelasan Sugiyono (2017: 102), instrumen penelitian ialah

instrument guna menentukan fenomena alam ataupun sosial yang diamati.

Selama menyusun instrumen akan memengaruhi mutu hasil kajian sehingga

penyusunannya sepatutnya kredibel. Instrumen pada kajian ini, yaitu:

1. Kuesioner/Angket

Kajian ini memanfaatkan instrumen kuesioner guna mendapat data

variabel kesiapan kerja siswa, motivasi masuk ke dunia kerja, dan

pengalaman praktik kerja industri. Di kuesioner tercantum pernyataan

yang bertolok ukur pada teori dan hasil modifikasi dari kajian sebelumnya.

Penentuan ukuran kuesioner mempergunakan Skala Likert guna

menentukan tingkah laku melakui pengajuan pertanyaan ke partisipan

(Darmadi, 2014: 145). Atas dasar itulah, masing-masing variabel yang

ditentukan akan terjelaskan sebagai indikator variabel. Kemudian, setiap

variabel tersebut menjadi dasar guna penyusunan item instrument:

pertanyaan maupun pernyataan.

Pada kajian ini, instrumen ialah pernyataan positif ataupun negatif

yang terklasifikasikan berdasar variabel yang dikaji. Masing-maing

jawaban di item instrumen gradasi secara positif hingga negatif, yang bisa

berwujud kata-kata, terdiri atas: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

36

(TS), sangat tidak setuju (STS) atau selalu (SL), sering (SR), jarang (JR),

tidak pernah (TP). Skala pengukuran itu umumnya ditempatkan secara

berdekatan dengan pertanyaan maupun pernyataan yang sudah terencana.

Hal tersebut bertujuan supaya partisipan lebih mudah melakukan

pengecekan ataupun memberi alternatif yang relevan dengan

pertimbangan. Guna kebutuhan analisis kuantitatif dan meminimalkan

jawaban ragu-ragu dari partisipan, pada skala likert perlu termodfikasi

agar menyediakan empat alternatif jawaban dan partisipan hanya perlu

mencentang (√) di kolom jawaban yang disediakan. Skor dari masing-

masing pilihan jawaban dari partisipan di pernyataan positif (+) dan

pernyataan negatif (-) ialah:

Tabel 3. 4 Bobot Nilai Skala Likert

No. Pernyataan Positif Negatif

1 Sangat Setuju/Selalu 4 1

2 Setuju/Sering 3 2

3 Tidak Setuju/Jarang 2 3

4 Sangat Tidak Setuju/tidak

pernah

1 4

Sumber: Sugiyono (2016:93-94)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

37

2. Dokumentasi

Pengumpulan data melalui dokumentasi bertujuan guna mengetahui

jumlah siswa, program prakerin, jumlah siswa yang tersedap di dunia

kerja, nilai siswa terkait mata pelajaran produktif, nilai prakerin, dokumen

kuesioner yang sudah diisikan partisipan maupun data lainnya bersifat

mendukung kajian ini.

G. Analisa Data

Metode analisis pada kajian ini mempergunakan teknik statistik:

pendekatan uji asumsi dan hipotesis. Pengujian asumsi dilaksanakan sebagai

syarat sebelum menguji hipotesis dengan menguji normalitas dan linieritas.

Penentuan ukuran memanfaatkan aplikasi software SPSS (Statistical Packages

for Science) versi 20.0. Analisis data pada kajian ini, meliputi:

1. Analisa Deskriptif

Analisis deskriptif mempunyai tujuan guna memaparkan ciri utama

dari masing-masing variabel penelitian. Pada analisis ini akan memperoleh

pendistribusian frekuensi dan persentasi dari masing-masing variabel.

2. Uji Normalitas

Uji distribusi normal ialah pengujian guna mengukur data tersebut

terdistribusi secara normal sehingga bisa digunakan di statistik parametrik.

Metode yang menjadi upaya pendeteksi masalah normalitas adalah uji

Kolmogorov-Smirnov guna mencari tahu sampel tersebut berasal dari

populasi yang terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian normalitas

data pada kajian ini memanfaatkan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

38

sebagai dasar dalam menentukan keputusan, meliputi: 1) Apabila nilai

penerimaan lebih dari 0,05, maka data itu terdistribusi secara normal. 2)

Apabila nilai penerimaan kurang dari 0,05, berarti data tersebut tidak

terdistribusi secara normal.

3. Uji Linearitas

Menurut Ghozali bahwa pengujian linieritas mempunyai tujuan guna

mencari tahu spesifikasi model sudah benar ataukah tidak. Dikemukan

olehnya bahwa data yang baik sepatutnya berhubungan linier antara

variabel bebas dan variabel terikat. Penentuan nilai uji linieritas adalah

bisa diperhatikan secara melakukan perbandingan pada c hitung dan c

tabel jika niali c hitung < c tabel, berarti variabel itu disebut linier

(Ghozali, 2016: 159). Hitungan statistik pada pengujian ini memanfaatkan

program SPSS dan mencermati nilai F hitung dan nilai penerimaan di tabel

Anova. Model regresi berupa fungsi linear apabila F hitung lebih kecil

ketimbang F tabel. Berbanding terbalik jika bentuk fungsi tidaklah linear

bila F hitung lebih besar ketimbang F tabel. Tidak hanya itu, pengujian

linearitas pun bisa diperoleh melalui nilai penerimaannya. Ciri khas linear

ketika nilai penerimaannya lebih besar ketimbang taraf penerimaan yang

ditetapkan sejumlah 5 % ( Ghozali, 2018: 153).

4. Uji Hipotesis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana ialah relevansi secara linear antara

satu variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Analisis ini guna

mencari tahu keterkaitan antara variabel bebas dengan variabel terikat:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

39

positif ataukah negatif, serta berupaya menentukan nilai pada variabel

terikat jika variabel bebas terjadi kenaikan ataupun penurunan. Kerapkali

data menggunakan skala interval atau perbandingan.

Rumus regresi linear sederhana, yaitu:

Y’ = a + bX

Penjelasan:

Y’ = Variabel terikat (prediksi nilai)

X = Variabel bebas

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai yang meningkat maupun menurun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

40

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Ketepatan Merumuskan Masalah

Rumusan masalah ialah aktivitas guna merumuskan permasalahan pada

kajian ke kalimat pertanyaan. Rumusan berbentuk kalimat tanya mempunyai

maksud agar penelitian ada di kondisi siap saat beraktivitas demi memecahkan

permasalahan. Rumusan masalah ialah aktivitas yang tidak bisa dipandang

sebelah mata. Bila terjadi kesalahan dalam menjawab pertanyaan maka tidak

bisa memberi jawaban atau bukti empiris. Bila hasil jawaban berbeda dan

mengarahkan ke aktivitas ataupun jawaban yang berbeda pula. Kebenaran

jawaban secara tidak langsung setengahnya ditentukan melalui ketepatan

perumusan pertanyaan masalah tadi.

Rumusan permasalahan ialah pertanyaan penelitian yang tersusun dengan

bentuk kalimat pertanyaan. Nantinya, pertanyaan itu bakal dijadikan media

guna mengarahkan penelitian ini dan apa saja yang hendak dianalisis atau

dicari hasilnya. Pemilihan masalah sepatutnya “researchable” mempunyai arti

bahwa permasalahan itu bisa dianalisis. Permasalahan sepatutnya harus

terumuskan secara jelas sebab peneliti akan mudah mengetahui variabel yang

hendak diukur dan apa saja instrumen atau media yang relevan dengan tujuan

kajian (Sugiyono, 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

41

Rumusan permasalahan pada kajian ini berdasar pada latar belakang

penelitian dimana dalam latar belakang telah membahas mengenai kesipan

kerja yang merupakan variabel terikat dalam penelitian ini, kemudian

membahas tentang pengalaman praktik kerja dan motivasi. Dalam latar

belakang memaparkan tentang faktor dari dalam (internal), adalah motivasi

dan faktor ekternal salah satunya ialah pengalaman praktik kerja yang bisa

memengaruhi kesiapan kerja. Sehingga, berdasar pada latar belakang yang

tersampaikan, maka rumusan permasalahan pada kajian ini telah sesuai.

Rumusan masalah pada kajian ini, terdiri atas:

1. Adakah pengaruh pengalaman praktik kerja terhadap kesiapan kerja siswa

SMK ?

2. Adakah pengaruh motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja

siswa SMK ?

Berdasarkan rumusan masalah yang dirancang maka rumusan masalah

tersebut telah relevan dengan teori yang dipaparkan Sugiyono (2017), bila

rumusan masalah yang dirancang berupa kalimat tanya, dirumuskan dengan

jelas untuk mengukur variabel-variabel penelitian yaitu pengalaman praktik

kerja terhadap kesiapan kerja dan motivasi terjun ke dunia kerja terhapa

kesiapan kerja.

Hal tersebut relevan dengan hipotesis Abdullah (2015), jika ciri utama

formulasi pertanyaan penelitian yang baik adalah pertanyaan pada kajian

sepatutnya menyelsaikan atau tuntas. Dengan kata lain, pertanyaan pada kajian

yang diajukan sebaiknya tersusun struktur kalimat yang jelas, tidak memicu

pemahaman ganda (ambigu). Melalui kejelasan pada pertanyaan, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

42

mempermudah dalam mengidentifikasi variabel yang terdapat di pertanyaan,

serta mempermudah menjelaskan istilah pada pertanyaan penelitian.

B. Kosistensi Merumuskan Masalah Kerangka Pikir Hipotesis

Dalam rancangan penelitian ini antara rumusan masalah, kerangka pikir

dan hipotesis dinyatakan konsisten, rumusan permasalahan pada kajian ini,

yaitu:

1. Adakah pengaruh pengalaman praktik kerja terhadap kesiapan kerja siswa

SMK ?

2. Adakah pengaruh motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja

siswa SMK ?

Selanjutnya hipotesis dalam kajian ini, meliputi:

1. H1 = mempunyai pengaruh penting bagi pengalaman praktik kerja

terhadap persiapan kerja pada siswa SMK.

2. H2 = mempunyai pengaruh penting terkait motivasi memasuki dunia

kerja terhadap kesiapan kerja pada siswa SMK.

Perihal ini senada dengan teori yang tersampaikan Sugiyono (2017: 96),

menyatakan jika jawaban sesaat terhadap rumusan permasalahan dinyatakan

dengan wujud pertanyaan. Disebut sesaat sebab pemberian jawaban harus

berdasar pada teori. Perumusan hipotesis sesuai dengan kerangka pikir, yaitu

jawaban sesaat terkait permasalahan yang diformulasikan.

Hipotesis ialah unsur teori yang diperoleh dari analisis rasio. Analisis

rasio antara kelompok tidak sekadar mengkaji kategori, melainkan

mengefisiensikan hubungan yang tersimpulkan pada kelompok itu sehingga

mendapat sebutan sebagai hipotesis kerja. Hal penting yang ditekankan

adalah status hipotesis kerja merupakan sesuatu yang dijadikan saran, bahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

43

menjadi pengujian antara hubungan kategori dan kawasan. Harus

menjelaskan jika hipotesis kerja kerap terverifikasi selama

memberlangsungkan penelitian.

Suatu pengujian hipotesis akan berlangsung jika sudah terumuskan secara

tepat. Gagal dalam memformulasikan hipotesis berpotensi mengaburkan hasil

kajian. Walaupun hipotesis sudah sesuai dengan persyaratan, apabila hipotesis

itu bersifat abstak, maka akan membingungkan metode penelitian dan sulit

diuji secara empiris (Gulo, 2012)

C. Ketepatan Penentuan Indikator

Indikator pengukuran suatu variabel harus ditentukan secara tepat, hal ini

dikarenakan indikator merupakan salah satu alat ukur untuk mengambarkan

suatu variabel. Indikator yang tepat akan mengukur variabel penelitian yang

tepat pula. Dalam penelitian ini indikator kesiapan kerja di adopsi dari teori

yang diungkapkan oleh Setyaningsih (2016: 27) menjelaskan ciri seorang

mudir sekolah menengah kejuruan yang bersiap untuk kerja, ialah tingkat

kematangan fisik ataupun psikologisnya cukup tinggi, lalu berpengalaman

dalam hal belajar, penuh akan pertimbangan secara objektif, bersedia untuk

kerja sama, kritis berkeberanian guna bertanggung jawab secara individu,

mampu menyesuaikan diri, maupun berambisi guna maju dan ikut

perkembangan di bidang keahlian.

Selanjutnya, parameter guna menentukan motivasi masuk ke dunia kerja di

adopsi dari teori yang dinyatakan oleh Sulistyarini (2012: 29-30) menjabarkan

bila motivasi masuk ke dunia kerja dipicu oleh rasa ingin untuk bekerja,

harapan, dorongan lingkungan sekitar, kebutuhan psikologis, ataupun

penghormatan atas diri sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

44

Indikator pengaruh pengalaman praktik kerja industri dengan pemahaman

murid perihal prakerin, aktivitas sebelum prakerin (pembekalan), aktivitas

selama prakerin (penyesuaian akan pengetahuan/kemampuan dengan tuntutan

di dunia kerja, sarana praktik, monitoring, dan bimbingan dari tenaga

pengajar/bimbingan industri), serta sesudah prakerin (pengevaluasian)

(Hamalik, 2010: 92)

Indikator-indikator yang dipilih sesuai dengan pendapat ahli yang terdapat

pada teori BAB II di rancangan penelitian ini. Pemilihan indikator dalam

rancangan penelitian ini relevan dengan gagasan Lawrence Green

(Notoadmodjo, 2012,89), menjelaskan bila indikator merupakan variabel yang

bisa memperlihatkan atau menentukan penggunaan terkait situasi tertentu

sehingga bisa dimanfaatkan guna menentukan perubahan.

Sebagian besar bentuk penelitian acap mempunyai parameter sebagai tolok

ukur penelitian. Indikator ini kerap dimanfaatkan hampir di semua penelitian

bersifat ilmiah, misalnya penelitian lingkungan, bioteknologi, reklamasi, dan

lain-lain. Daripada indikator lain, indikator penelitian mempunyai cakupan

luas dan berisikan beragam hal. Pemilihan indikator pada rancangan penelitian

ini dinilai tepat karena merujuk pada teori.

D. Ketepatan Pemilihan Alat Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada kajian ini memanfaatkan analisis regresi

sederhana sebagai prosedur guna pemodelan hubungan satu variabel terikat

dan variabel bebas. Di model regresi, variabel bebas menjelaskan seputar

variabel terikatnya. Di analisis regresi sederhana, hubungan variabel

mempunyai sifat yang linier: perubahan di variabel X (pengalaman praktik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

45

kerja dan motivasi) bakal disertai perubahan di variabel Y (kesipan praktik

kerja) secara konstan. Lain hal dengan hubungan nonlinier, perubahan variabel

X (pengalaman praktik kerja dan motivasi) tanpa disertai oleh perubahan

variabel Y (kesipan praktik kerja) secara proporsional. Seperti halnya di model

kuadratik, perubahan x (pengalaman praktik kerja dan motivasi) disetai oleh

kuadrat dari variabel x (pengalaman praktik kerja dan motivasi). Hubungan

seperti itu tanpa mempunyai sifat linier.

Secara matematis model analisis regresi linier sederhana dapat

digambarkan, yaitu:

Y’ = a + bX

Penjelasan:

Y’ = Variabel terikat (prediksi nilai)

X = Variabel bebas

a = Konstanta (nilai Y’ jika X = 0)

b = Koefisien regresi (meningkat atau menurunnya nilai)

Praktisnya, analisis regresi liner sederhana berguna menjadi model regresi

sederhana bagi forecast atau menentukan nilai Y. Dan menentukan ukuran

pengaruh pada variabel X terhadap variabel Y. Sebagai contoh, terdapat satu

serial data variabel Y, memanfaatkan analisis regresi linier berganda maka

bisa menentukan model variabel yang memengaruhi variabel Y.

Keterkaitan yang ada di variabel di analisis regresi mempunyai sifat sebab

akibat/kausalitas. Lain hal dengan analisis korelasi yang sekadar mencermati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

46

keterkaitan asosiatif tanpa mencari tahu variabel yang menyebabkan serta

variabel apa saja yang mengakibatkan (Ghozali, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

47

BAB V

KESIMPULAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat melalui rancangan penelitian menyatakan jika

terdapat pengaruh pengalaman praktik kerja dan motivasi memasuki dunia

kerja terhadap kesiapan kerja siswa SMK adalah sebagai berikut.

1. Perumusan masalah sesuai dengan uraian latar belakang penelitian.

2. Penggunaan rumusan masalah konsisten dengan kerangka pikir dan

hipotesis.

3. Indikator yang digunakan pada rancangan penelitian sesuai teori yang

terdapat di BAB II.

4. Rancangan penelitian ini memiliki ketepatan dalam Pemilihan Alat

penelitian yaitu berupa kuesioner dan tepat dalam pemilihan analisi

Pengujian Hipotesis yaitu analisis regresi linier sederhana.

B. Saran

1. Diharapkan rancangan penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda sebab variabel independen jumlahnya lebih dari satu.

2. Dihapkan rancangan penelitian ini dapat direalisasikan dalam bentuk

penelitian langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arista, R.W & Purwanto, D. (2017). “Pengaruh Motivasi Kerja dan Praktik Kerja

Lapangan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta”. E-Journal Pend.

Teknik Sipil dan Perencanaan, Volume 5, Nomor 10, halaman 1-10

BPS. (2019) Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia.

https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/11/05/1565/agustus-2019--tingkat-

pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-28-persen.html.

Careers, T., Buzzeo, J., & Cifci, M. (2017). Work experience , job shadowing and

workplace visits . careersandenterprise.

Dalyono. (2015). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:

Alfabeta.

Depdiknas. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dirwanto. (2008). “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja

Siswa SMK Ma’arif NU Kesesi Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran

2007/2008”. Tesis. Universitas Sebelas Maret

Djaali. (2013). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Fitriyanto, A. (2015). Ketidakpastian Memasuki Dunia Kerja Karena Pendidikan.

Jakarta: Dineka Cipta.

Faizah, D. N., & Indrawati, A. (2017). Effect of Learning Achievement of the Eye

of Productive Training, Prakerin Experience, and Interests in Student

Readiness Entering the World of Work. Jurnal Pendidikan Bisnis dan

Manajemen, 3(3), 179–191. https://doi.org/10.17977/um003v3i32017p179

Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS. 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Junaidi, Armida, & Susanti, D. (2018). Pengaruh motivasi memasuki dunia kerja

dan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja mahasiswa jurusan pendidikan

ekonomi fakultas ekonomi universitas negeri padang. EcoGen, 1(2), 408–

415.

Kardimin, A. (2014). Strategi Melamar Kerja dan Bimbingan Karier. Yogyakarta:

Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

49

Kemendikbud. (2018). Lokakarya Revitalisasi SMK Dalam Implementasi SMK

Inpres No.16 Th.2016. dari

https://psmk.kemdikbud.go.id/konten/2900/lokakarya-revitalisasi-smk-

dalam- implementasi-smk-inpres-no16-th2016

Lowden, K. (2009). Intelligenc in the flesh. Diambil dari

http://www.edge.co.uk/media/63412/employability_skills_as_pdf_-

_final_online_version.pdf

Mortaki, S. (2012). “The Contribution of Vocational Education and Training in

the Preservation and Diffusion of Cultural Heritage in Greece: The Case of

the Specialty “Guardian of Museums and Archeolgical Sites”. International

Journal of Humanities and Social Science, Volume 2, Nomor 24, halaman

51-58.

Nursyidah, A. (2018). Pengaruh praktik kerja industri dan motivasi kerja terhadap

kesiapan Kerja siswa tata kecantikan smk negeri se kota makassar. Jurnal

pendidikan, (1). Diambil dari http://eprints.unm.ac.id/11609/

Purwanto, N. (2016). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali

Setyaningsih, R. (2016). “Pengaruh Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri,

dan Kepercayaan Diri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Paket

Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 2015/2016”.

Skripsi UNY. Yogyakarta: Lembaga Penelitian.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2015). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Sulistyarini, E. P. D. (2012). “Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan

Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Peserta didik

Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Tempel Tahun

Pelajaran 2011/2012”. Skripsi UNY. Yogyakarta: Lembaga Penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK …

50

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Uno, H. B. (2016). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi aksara.

Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Yati, R & Ansofino. (2014). “Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan

Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kompetensi Kerja Peserta

Didik Kelas XII SMK Muhammadiyah I Padang Tahun Pelajaran

2012/2013”. Economica, Volume 2, Nomor 2, halaman 99-105.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI