62
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERLAKUAN SISTEM ELEKTRONIK DAN PENATALAKSANAAN DALAM PELAYANAN PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION DAN PERIZINAN PETUGAS FASILITAS RADIASI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : a. bahwa Badan Pengawas Tenaga Nuklir perlu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas bisnis proses serta mekanisme kerja dalam sistem manajemen pemerintahan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025; b. bahwa untuk meningkatkan layanan perizinan pemanfaatan sumber radiasi pengion dan perizinan petugas fasilitas radiasi, Badan Pengawas Tenaga Nuklir perlu menggunakan sistem elektronik; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menyusun Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang Pemberlakuan Sistem Elektronik dan Penatalaksanaan dalam Pelayanan Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Perizinan Petugas Fasilitas Radiasi di

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS … · PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ... Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang ... Kepolisian atau proses persidangan

Embed Size (px)

Citation preview

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

NOMOR 2 TAHUN 2016

TENTANG

PEMBERLAKUAN SISTEM ELEKTRONIK DAN PENATALAKSANAAN DALAM

PELAYANAN PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION

DAN PERIZINAN PETUGAS FASILITAS RADIASI DI LINGKUNGAN

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

Menimbang : a. bahwa Badan Pengawas Tenaga Nuklir perlu

memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas

bisnis proses serta mekanisme kerja dalam sistem

manajemen pemerintahan sesuai dengan Peraturan

Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025;

b. bahwa untuk meningkatkan layanan perizinan

pemanfaatan sumber radiasi pengion dan perizinan

petugas fasilitas radiasi, Badan Pengawas Tenaga Nuklir

perlu menggunakan sistem elektronik;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menyusun

Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang

Pemberlakuan Sistem Elektronik dan Penatalaksanaan

dalam Pelayanan Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi

Pengion dan Perizinan Petugas Fasilitas Radiasi di

- 2 -

Mengingat

:

Pengion dan Perizinan Petugas Fasilitas Radiasi di

Lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir;

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang

Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3676);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2008 tentang

Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan

Bahan Nuklir (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4839);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor

189, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5348);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2014 tentang

Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan

Pajak yang Berlaku pada Badan Pengawas Tenaga Nuklir

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5553;

7. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi 2010–2025;

8. Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor

01 rev.2/K-OTK/V-04 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Pengawas Tenaga Nuklir sebagaimana telah

- 3 -

diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga

Nuklir Nomor 11 Tahun 2008;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

TENTANG PEMBERLAKUAN SISTEM ELEKTRONIK DAN

PENATALAKSANAAN DALAM PELAYANAN PERIZINAN

PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION DAN

PERIZINAN PETUGAS FASILITAS RADIASI DI LINGKUNGAN

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini

yang dimaksud dengan :

1. Perizinan adalah penatalaksanaan pemberian dokumen

dan bukti legalitas yang membolehkan perbuatan hukum

oleh pemohon dalam ranah hukum administrasi negara

atas sesuatu perbuatan yang dilarang berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

2. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan

prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan,

mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan,

menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau

menyebarkan informasi elektronik.

3. Sumber Radiasi Pengion adalah zat radioaktif terbungkus

dan terbuka beserta fasilitasnya, dan pembangkit radiasi

pengion.

4. Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang selanjutnya disebut

BAPETEN adalah instansi yang bertugas melaksanakan

pengawasan melalui peraturan, perizinan, dan inspeksi

terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.

5. BAPETEN Licensing and Inspection System yang

selanjutnya disebut Balis adalah sistem pelayanan

- 4 -

perizinan sumber radiasi pengion, penerbitan

persetujuan, penerbitan ketetapan, dan perizinan

petugas fasilitas radiasi pada BAPETEN secara elektronik

yang dilakukan secara online melalui internet.

6. Pemohon adalah orang perseorangan, badan usaha,

badan hukum, instansi pemerintah atau lembaga negara

lainnya yang menggunakan Balis untuk memperoleh

perizinan.

7. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik

yang dibuat, diteruskan, dikirim, diterima, atau disimpan

dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal

atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan

dan/atau didengar melalui komputer atau sistem

elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,

suara atau gambar, peta, rancangan, foto atau

sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau

perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat

dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

8. Pejabat otorisator adalah Administrator (pejabat Eselon

III), Pimpinan Tinggi Pratama (pejabat Eselon II) pada

Unit Perizinan, Pimpinan Tinggi Madya (Pejabat Eselon I)

dan/atau Pimpinan Tinggi Utama (Kepala BAPETEN).

9. Pejabat Penandatangan dokumen perizinan adalah

pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (pejabat Eselon II) pada

Unit Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif,

dan/atau Pimpinan Tinggi Utama (Kepala BAPETEN).

10. Hak Akses adalah hak yang diberikan untuk melakukan

interaksi dengan sistem elektronik yang berdiri sendiri

atau dengan jaringan melalui akun.

11. Akun virtual adalah akun petugas perizinan yang

dipergunakan untuk membantu mengunggah data

permohonan izin ke dalam sistem Balis.

12. Prosedur Operasional Baku yang selanjutnya disingkat

POB adalah pedoman tertulis yang memuat tata cara

atau tahapan yang harus dilalui untuk menyelesaikan

suatu proses kegiatan layanan perizinan sumber radiasi

- 5 -

pengion, penerbitan ketetapan dan perizinan petugas

fasilitas radiasi.

Pasal 2

Peraturan Kepala ini mengatur Sistem Elektronik dan

Penatalaksanaan dalam pelayanan Perizinan Pemanfaatan

Sumber Radiasi Pengion dan Perizinan petugas fasilitas

radiasi di lingkungan BAPETEN.

BAB II

PEMBERLAKUAN SISTEM ELEKTRONIK

Pasal 3

(1) BAPETEN memberlakukan Sistem Elektronik untuk

pelayanan Perizinan Sumber Radiasi Pengion dan

petugas fasilitas radiasi meliputi:

a. izin;

b. persetujuan; dan

c. ketetapan

(2) Sistem Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan melalui sistem Balis.

Pasal 4

(1) Sistem Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

dilaksanakan oleh unit kerja yang menangani Perizinan

fasilitas radiasi dan zat radioaktif, kecuali kegiatan

penyimpanan zat radioaktif, produksi radioisotop, dan

pengelolaan limbah radioaktif dilaksanakan oleh unit

kerja yang menangani perizinan instalasi nuklir dan

bahan nuklir.

(2) Pengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan oleh unit kerja yang menangani Perizinan

instalasi dan bahan nuklir.

(3) Produksi radioisotop sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) terbatas pada produksi yang dihasilkan dari reaktor

nuklir.

- 6 -

Pasal 5

Pelayanan perizinan pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion

dan Perizinan petugas fasilitas radiasi dilakukan dengan

Sistem Elektronik melalui Balis dengan menggunakan

alamat website http://balis.bapeten.go.id

BAB III

PENATALAKSANAAN PERIZINAN PEMANFAATAN

SUMBER RADIASI PENGION DAN PERIZINAN PETUGAS

FASILITAS RADIASI

Pasal 6

(1) Setiap pemohon izin pemanfaatan sumber radiasi

pengion dan perizinan petugas fasilitas radiasi harus

melakukan registrasi elektronik untuk mendapatkan hak

akses pada sistem elektronik Balis.

(2) Pelayanan perizinan pemanfaatan sumber radiasi

pengion dan perizinan petugas fasilitas radiasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada

Pemohon yang telah memiliki Hak Akses.

(3) Pemohon dapat melakukan penelusuran data

permohonan perizinan melalui Sistem Elektronik Balis.

Pasal 7

(1) BAPETEN melakukan penilaian persyaratan terhadap

seluruh dokumen permohonan yang diterima secara

elektronik.

(2) Dalam hal keabsahan dokumen permohonan yang

dikirim secara elektronik diragukan, BAPETEN dapat

meminta Pemohon untuk menunjukkan dokumen asli.

Pasal 8

BAPETEN menerbitkan izin pemanfaatan sumber radiasi

pengion dan petugas fasilitas radiasi apabila dokumen

permohonan telah memenuhi persyaratan dan Pemohon

telah melunasi biaya permohonan.

- 7 -

Pasal 9

Permohonan akan dibatalkan oleh BAPETEN apabila

Pemohon tidak melaksanakan:

a. perbaikan permohonan yang tidak memenuhi syarat

sesuai dengan batas waktu perbaikan dokumen yang

telah ditentukan; atau

b. pembayaran biaya permohonan sampai masa waktu

jatuh tempo yang ditentukan.

Pasal 10

Pemohon harus melakukan perbaikan dokumen yang tidak

sesuai dengan persyaratan dan membayar biaya

permohonan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.

Pasal 11

(1) Pemohon dapat melakukan pencetakan izin, persetujuan,

dan/atau ketetapan secara mandiri melalui Sistem

Elektronik Balis

(2) Izin, persetujuan, dan/atau ketetapan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) berlaku sebagaimana dokumen

yang sah.

Pasal 12

Dalam hal terdapat perbedaan data izin, persetujuan,

ketetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 antara

Sistem Elektronik Balis dengan dokumen fisik yang ada,

maka yang dinyatakan sah dan diakui adalah data pada

Sistem Elektronik Balis.

Pasal 13

(1) Penerapan sistem elektronik dilaksanakan berdasarkan

penetapan tingkat layanan dan POB perizinan sumber

radiasi pengion dan petugas fasilitas radiasi.

(2) Penetapan tingkat layanan dan POB perizinan sumber

- 8 -

radiasi pengion dan petugas fasilitas radiasi sebagaimana

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.

Pasal 14

(1) BAPETEN dapat menggunakan sistem manual apabila

terjadi keadaan yang menyebabkan Sistem Elektronik

menjadi tidak berfungsi.

(2) Keadaan yang menyebabkan Sistem Elektronik menjadi

tidak berfungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat berupa:

a. keadaan kahar; atau

b. kegagalan sistem selama lebih dari 2 hari kerja.

Pasal 15

BAPETEN tetap menjamin hak pemegang izin dalam proses

perpanjangan izin apabila terjadi keadaan yang

menyebabkan Sistem Elektronik menjadi tidak berfungsi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14.

Pasal 16

(1) Pemohon izin dapat mengajukan permohonan kepada

BAPETEN untuk mengunggah dokumen permohonan

izin, persetujuan, dan/atau ketetapan apabila tidak

dapat mengakses Sistem Elektronik Balis dikarenakan

tidak mendapatkan atau mengalami gangguan jaringan

internet.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

diajukan secara tertulis kepada Kepala BAPETEN dengan

melampirkan dokumen persyaratan.

(3) BAPETEN akan mengunggah dokumen persyaratan

permohonan izin, persetujuan, dan/atau ketetapan

melalui akun virtual selaku pemohon.

- 9 -

Pasal 17

(1) Seluruh data dan informasi yang disampaikan oleh

Pemohon harus merupakan data yang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam hal terdapat data dan informasi yang disampaikan

oleh Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

sesuai dengan peraturan perundangan atau berupa data

dan informasi palsu, BAPETEN menolak permohonan

izin, persetujuan, atau ketetapan.

(3) Dalam hal izin telah diterbitkan berdasarkan data dan

informasi yang tidak sesuai dengan peraturan

perundangan atau berupa data dan informasi palsu,

BAPETEN membatalkan izin, persetujuan, atau ketetapan

yang telah diterbitkan.

Pasal 18

(1) BAPETEN menolak setiap permohonan atau

perpanjangan izin, persetujuan, dan/atau ketetapan

yang diajukan oleh Pemohon yang sedang dalam proses

penyidikan oleh pihak Kepolisian dan/atau persidangan

untuk kasus pelanggaran ketentuan peraturan

perundangan ketenaganukliran.

(2) Pemohon yang sedang dalam proses penyidikan oleh

pihak Kepolisian dan/atau persidangan untuk kasus

pelanggaran ketentuan peraturan perundangan

ketenaganukliran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat diproses permohonan perpanjangan izin,

persetujuan, dan/atau ketetapan apabila telah

dikeluarkan Surat Perintah Penyidikan (SP3) oleh

Kepolisian atau proses persidangan yang dijalani telah

dikeluarkan keputusan yang berkekuatan hukum tetap.

Pasal 19

Peraturan Kepala ini berlaku sejak tanggal diundangkan.

- 10 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Kepala ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 28 Maret 2016

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

ttd.

JAZI EKO ISTIYANTO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 30 Maret 2016

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 476

- 11 -

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

NOMOR 2 TAHUN 2016

TENTANG

PEMBERLAKUAN SISTEM ELEKTRONIK DAN

PENATALAKSANAAN DALAM PELAYANAN PERIZINAN

PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION DAN

PERIZINAN PETUGAS FASILITAS RADIASI DI LINGKUNGAN

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

I. PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) UNTUK PERIZINAN

PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION ONLINE.

A. Uraian POB untuk perizinan

1. Pemohon mengajukan permohonan perizinan pemanfaatan

pembangkit radiasi pengion online melalui aplikasi Balis secara

online dengan alamat URL http://balis.bapeten.go.id

2. Pemohon menyatakan menerima dan menyetujui seluruh

tanggungjawab dan kewajiban dalam memenuhi ketentuan dan

persyaratan pengajuan permohonan izin pemanfaatan.

3. Pemohon memilih menu “Perizinan”.

4. Pemohon memilih menu “bidang kegiatan”.

5. Pemohon memilih menu “kegiatan”.

6. Pemohon memilih menu “jenis kegiatan".

7. Pemohon memilih menu “permohonan baru”, “perpanjangan”, atau

“perubahan izin”.

8. Pemohon mengisi formulir permohonan izin online sesuai dengan

jenis permohonan dan menyimpannya jika seluruh isian data telah

terisi secara lengkap.

9. Formulir permohonan tidak terisi secara lengkap, permohonan tidak

dapat dilanjutkan.

10. Pemohon melengkapi dokumen elektronik permohonan perizinan

pemanfaatan pembangkit radiasi pengion online sesuai dengan jenis

permohonan.

11. Dokumen elektronik yang tidak terisi secara lengkap, permohonan

tidak dapat dilanjutkan.

- 12 -

12. Setelah Pemohon mengisi secara lengkap (formulir online dan

dokumen elektronik) maka Pemohon harus mengirimkan ke

BAPETEN dengan memilih tombol “kirim”.

13. Pemohon mendapatkan nomor registrasi permohonan dari

BAPETEN secara otomatis dari sistem.

14. BAPETEN melakukan penilaian dokumen elektronik permohonan

perizinan pemanfaatan sumber radiasi pengion.

15. Apabila permohonan dinyatakan tidak memenuhi syarat maka

BAPETEN menyampaikan pemberitahuan hasil penilaian kepada

Pemohon secara online melalui akun Pemohon.

16. Pemohon harus memperbaiki dokumen permohonan dengan jangka

waktu sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor

29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi

Pengion dan Bahan Nuklir.

17. Apabila kekurangan dokumen permohonan tidak dilengkapi, maka

permohonan dinyatakan batal dan Pemohon dapat mengajukan

kembali permohonan yang baru.

18. Setelah dokumen permohonan perizinan diperbaiki, maka BAPETEN

melakukan penilaian kembali dokumen elektronik pemohon paling

lama sesuai dengan ketentuan dalam lampiran ini.

19. Apabila dokumen permohonan perizinan dinyatakan memenuhi

syarat, pejabat otorisator memberikan persetujuan hasil penilaian

permohonan izin paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak hasil penilaian

ditetapkan evaluator.

20. Sejak pejabat otorisator memberikan persetujuan hasil penilaian

permohonan perizinan, BAPETEN menyampaikan surat

pemberitahuan biaya permohonan perizinan melalui akun Pemohon.

21. Pemberitahuan biaya permohonan izin dilengkapi dengan tanggal

jatuh tempo pembayaran biaya izin.

22. Permohonan dianggap dibatalkan oleh pemohon izin jika masa jatuh

tempo untuk melakukan pembayaran biaya izin tidak dilakukan.

23. Bendahara mengirimkan konfirmasi biaya perizinan yang belum

dibayar setelah jatuh tempo terlewati kepada perizinan, yang

menjadi dasar sistem melakukan pembatalan secara otomatis

registrasi permohonan dan pemberitahuan biaya permohonan.

- 13 -

24. Sistem mengirimkan pemberitahuan bahwa permohonan dinyatakan

batal disertai penjelasan kepada pemohon untuk mengajukan

permohonan ulang.

25. Dalam hal Pemohon melakukan pembayaran biaya permohonan

perizinan, Pemohon menerima Surat Keterangan Tanda Lunas

(SKTL)/Kuitansi dari Bendahara Penerimaan PNBP yang dikirimkan

secara online melalui akun Pemohon.

26. Pejabat Otorisator memberikan persetujuan penerbitan izin

pemanfaatan sumber radiasi pengion online paling lama 3 (tiga) hari

kerja sejak penerbitan Surat Keterangan Tanda Lunas

(SKTL)/Kuitansi.

27. BAPETEN menerbitkan izin pemanfaatan sumber radiasi pengion

dalam bentuk dokumen elektronik setelah mendapat persetujuan

penerbitan izin dari Pejabat Otorisator dan mengirimkan izin online

secara elektronik kepada akun Pemohon.

28. Pemohon dapat melihat, memverifikasi dan/atau melakukan

pencetakan hardcopy dokumen izin pemanfaatan pembangkit

radiasi pengion yang telah diterbitkan melalui akun Pemohon.

29. BAPETEN mencetak dokumen hardcopy yang disahkan oleh pejabat

yang berwenang dalam jangka waktu sesuai dengan lampiran POB

sejak izin pemanfaatan pembangkit radiasi pengion diterbitkan

secara elektronik.

30. BAPETEN dapat mengirimkan dokumen hardcopy yang dicetak atas

permintaan Pemohon.

31. BAPETEN melakukan pengarsipan elektronik atas dokumen

permohonan, kelengkapan, dan tembusan izin pemanfaatan atau

surat pemberitahuan.

B. Bagan Alur POB Untuk Perizinan

Bagan alur POB untuk perizinan pemanfaatan sumber radiasi pengion

secara online dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, meliputi:

1. Mekanisme Permohonan Izin;

2. Mekanisme Permohonan Izin dengan Inspeksi Verifikasi; dan

3. Mekanisme Permohonan Perubahan Izin.

- 14 -

Mekanisme Permohonan Izin pada Balis Online 2.0

Perusahaan/ Pengguna BAPETEN

Penilaian(Evaluator)

Evaluasi Memenuhi

Syarat?

Pemberitahuan permohonan tidak memenuhi syarat

Melengkapi persyaratan(Pemohon)

Melakukan pembayaran

Input data dan Upload dokumen

Login

Data dan Dokumenlengkap?

Tidak

Ya

Upload KTUN Izin Pemanfaatan SRP Online ke Akun Pengguna

+Cetak Hardcopy KTUN Izin

Pemanfaatan SRP

KTUN Izin Pemanfaatan

SRP

> 15 hari ?

TidakTidak

Ya

Perbaikan dokumen

Cetak Izin Pemanfaatan

SRPPermohonan Batal

Sudah Bayar ?

Ya

B@lis Data Storage

Disposisi Permohonan

(System)

Persetujuan Penilaian

(Otorisator)

Ya

TidakYa

SIMPONI

Host to Host

Pemberitahuan sudah membayar

/ Kuitansi

PemberitahuanBiaya PNBP

Surat Pemberitahuan

biaya

Tidak Ya

Persetujuan CetakIzin

Penerbitan DraftIzin

PemanfaatanSRP

Tidak

Ya

Mekanisme Permohonan Izin pada Balis Online 2.0

(Dengan Inspeksi Verifikasi Permohonan Izin)

Perusahaan/ Pengguna BAPETEN

Penilaian(Evaluator)

Evaluasi Memenuhi

Syarat?

Pemberitahuan permohonan tidak memenuhi syarat

Melengkapi persyaratan(Pemohon)

Melakukan pembayaran

Input data dan Upload dokumen

Login

Data dan Dokumenlengkap?

Tidak

Ya

Upload KTUN Izin Pemanfaatan SRP Online ke Akun Pengguna

+Cetak Hardcopy KTUN Izin

Pemanfaatan SRP

KTUN Izin Pemanfaatan

SRP

> 15 hari ?

Tidak

Tidak

Ya

Perbaikan dokumen

Cetak Izin Pemanfaatan

SRPPermohonan Batal

Sudah Bayar ?

Ya

B@lis Data StorageDisposisi

Permohonan(System)

Persetujuan Penilaian

(Otorisator)

YaTidak

Ya

SIMPONI

Host to Host

Pemberitahuan sudah membayar

/ Kuitansi

Pemberitahuan BiayaPNBP

Surat Pemberitahuan

biaya

Tidak

Ya

Persetujuan CetakIzin

Penerbitan DraftIzin

PemanfaatanSRP

Tidak

Ya

Inspeksi Verifikasi

- 15 -

Mekanisme Permohonan Perubahan Izin Balis Online 2.0

Perusahaan/ Pengguna BAPETEN

Penilaian(Evaluator)

Evaluasi Memenuhi

Syarat?

Pemberitahuan permohonan tidak memenuhi syaratMelengkapi

persyaratan(Pemohon)

Melakukan pembayaran

Input permohonan dan Upload dokumen

Login

Data dan Dokumenlengkap?

Tidak

Ya

Upload KTUN Izin Pemanfaatan SRP Online ke Akun Pengguna

+Cetak Hardcopy KTUN Izin

Pemanfaatan SRP

KTUN Izin Pemanfaatan

SRP

Waktu Tindak

Lanjut ?> 5 Hari

Tidak

Tidak

Ya

Perbaikan dokumen

Ceak Perubahan Izin Pemanfaatan

SRPPermohonan

Batal

Sudah Bayar ?

B@lis Data StorageDisposisi

Permohonan(System)

Persetujuan Penilaian

(Otorisator)

YaTidak

Ya

SIMPONI

Host to Host

Pemberitahuan sudah membayar

/ Kuitansi

Pemberitahuan Biaya PNBP

Surat Pemberitahuan

biaya

Tidak

Ya

Persetujuan CetakIzin

Penerbitan Draft

Perubahan Izin Pemanfaatan

SRP

Tidak

Ya

Ya

II. PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) UNTUK PERSETUJUAN DAN

PENETAPAN ONLINE.

A. Uraian POB untuk persetujuan dan penetapan

1. Pemohon mengajukan permohonan persetujuan atau penetapan

online melalui aplikasi Balis secara online dengan alamat URL

http://balis.bapeten.go.id

2. Pemohon menyatakan menerima dan menyetujui seluruh

tanggungjawab dan kewajiban dalam memenuhi ketentuan dan

persyaratan pengajuan permohonan persetujuan atau penetapan.

3. Pemohon memilih menu “Persetujuan”.

4. Pemohon memilih jenis Persetujuan: “Ekspor/Impor”,

“Pengangkutan”, atau “Penghentian”.

5. Pemohon membuat permohonan

6. Pemohon memilih menu “bidang”.

- 16 -

7. Pemohon memilih “kelompok kegiatan persetujuan”.

8. Pemohon memilih “nama kegiatan persetujuan”.

9. Pemohon memilih “jenis kegiatan”.

10. Pemohon mengisi formulir permohonan persetujuan atau penetapan

online sesuai dengan jenis permohonan dan menyimpannya jika

seluruh isian data telah terisi secara lengkap.

11. Formulir permohonan tidak terisi secara lengkap, permohonan tidak

dapat dilanjutkan.

12. Pemohon melengkapi dokumen elektronik permohonan perizinan

pemanfaatan pembangkit radiasi pengion online sesuai dengan jenis

permohonan.

13. Dokumen elektronik yang tidak terisi secara lengkap, permohonan

tidak dapat dilanjutkan.

14. Setelah Pemohon mengisi secara lengkap (formulir online dan

dokumen elektronik) maka Pemohon harus mengirimkan ke

BAPETEN dengan memilih tombol “kirim”.

15. Pemohon mendapatkan nomor registrasi permohonan dari BAPETEN

secara otomatis dari sistem.

16. BAPETEN melakukan penilaian dokumen elektronik permohonan

Perizinan pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion.

17. Apabila permohonan dinyatakan tidak memenuhi syarat maka

BAPETEN menyampaikan pemberitahuan hasil penilaian kepada

Pemohon secara online melalui akun Pemohon.

18. Pemohon harus memperbaiki dokumen permohonan dengan jangka

waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak hasil penilaian ditetapkan

otorisator.

19. Apabila kekurangan dokumen permohonan tidak dilengkapi, maka

permohonan dinyatakan batal dan Pemohon dapat mengajukan

kembali permohonan yang baru.

20. Setelah dokumen permohonan Perizinan diperbaiki, maka BAPETEN

melakukan penilaian kembali dokumen elektronik pemohon paling

lama sesuai dengan ketentuan dalam lampiran ini.

21. Apabila dokumen permohonan perizinan dinyatakan memenuhi

syarat, Pejabat Otorisator memberikan persetujuan hasil penilaian

permohonan izin paling lama 2 (dua) hari kerja sejak hasil penilaian

ditetapkan evaluator.

- 17 -

22. Sejak pejabat otorisator memberikan persetujuan hasil penilaian

permohonan perizinan, BAPETEN menyampaikan surat

pemberitahuan biaya permohonan persetujuan atau penetapan

melalui akun Pemohon.

23. Pemberitahuan biaya permohonan persetujuan atau penetapan

dilengkapi dengan tanggal jatuh tempo pembayaran biaya izin.

24. Permohonan dibatalkan oleh pemohon izin jika masa jatuh tempo

untuk melakukan pembayaran biaya izin tidak dilakukan.

25. Bendahara mengirimkan konfirmasi biaya perizinan yang belum

dibayar setelah jatuh tempo terlewati kepada perizinan, yang menjadi

dasar sistem melakukan pembatalan secara otomatis registrasi

permohonan dan pemberitahuan biaya permohonan.

26. Sistem mengirimkan pemberitahuan bahwa permohonan dinyatakan

batal disertai penjelasan kepada pemohon untuk mengajukan

permohonan ulang.

27. Dalam hal Pemohon melakukan pembayaran biaya permohonan

perizinan, Pemohon menerima Surat Keterangan Tanda Lunas

(SKTL)/Kuitansi dari Bendahara Penerimaan PNBP yang dikirimkan

secara online melalui akun Pemohon.

28. Pejabat otorisator memberikan persetujuan penerbitan izin

pemanfaatan sumber radiasi pengion online paling lama 2 (dua) hari

kerja sejak penerbitan Surat Keterangan Tanda Lunas

(SKTL)/Kuitansi.

29. BAPETEN menerbitkan izin pemanfaatan sumber radiasi pengion

dalam bentuk dokumen elektronik setelah mendapat persetujuan

penerbitan izin dari pejabat otorisator dan mengirimkan izin online

secara elektronik kepada akun pemohon.

30. Pemohon dapat melihat, memverifikasi dan/atau melakukan

pencetakan hardcopy dokumen izin pemanfaatan pembangkit radiasi

pengion yang telah diterbitkan melalui akun Pemohon.

31. BAPETEN tidak mencetak dokumen hardcopy yang disahkan oleh

pejabat yang berwenang yang diterbitkan secara elektronik untuk

persetujuan atau penetapan.

32. BAPETEN dapat mengirimkan dokumen hardcopy yang dicetak atas

permintaan Pemohon.

33. BAPETEN melakukan pengarsipan elektronik atas dokumen

permohonan, kelengkapan, dan tembusan izin pemanfaatan atau

- 18 -

Mekanisme Permohonan Persetujuan Impor/Ekspor/Re-Ekspor/Negative Statement pada Balis Online 2.0

Perusahaan/ Pengguna BAPETEN

Penilaian(Evaluator)

Evaluasi Memenuhi

Syarat?

Pemberitahuan permohonan tidak memenuhi syarat

Melengkapi persyaratan(Pemohon)

Melakukan pembayaran

Input data dan Upload dokumen

Login

Data dan Dokumenlengkap?

Tidak

Ya

Upload KTUN Izin Pemanfaatan SRP Online ke Akun Pengguna

+Cetak Hardcopy KTUN Izin

Pemanfaatan SRP

KTUN Izin Pemanfaatan

SRP

Waktu Tindak

Lanjut ?> 5 Hari

Tidak

Tidak

Ya

Perbaikan dokumen

Cetak Izin Pemanfaatan

SRPPermohonan Batal

Sistem Server INSW

Sudah Bayar ?

Ya

Disposisi Permohonan

(System

Persetujuan Penilaian

(Otorisator)

Ya

TidakYa

SIMPONI

Host to Host

Pemberitahuan sudah membayar

/ Kuitansi

Penagihan PNBP

Surat Pemberitahuan

biaya

Tidak

Ya

Persetujuan CetakIzin

Penerbitan DraftIzin

PemanfaatanSRP

Tidak

Ya

B@lis Data Storage

INSW

Ya

surat pemberitahuan.

B. Bagan Alur POB untuk Persetujuan dan Penetapan

Bagan alur POB untuk persetujuan dan penetapan secara online dibagi

menjadi 2 (dua) bagian, meliputi:

1. Mekanisme Permohonan Persetujuan Impor/Ekspor/Re-ekspor/

Negative Statement; dan

2. Mekanisme Permohonan Persetujuan Pengiriman Zat Radioaktif

(ZRA) dan Penetapan Penghentian Kegiatan Sumber Radiasi Pengion

(SRP).

- 19 -

Mekanisme Permohonan Persetujuan Pengiriman ZRA & Penetapan Penghentian Kegiatan SRP pada Balis Online 2.0

Perusahaan/ Pengguna BAPETEN

Penilaian(Evaluator)

Evaluasi Memenuhi

Syarat?

Pemberitahuan permohonan tidak memenuhi syarat

Melengkapi persyaratan(Pemohon)

Melakukan pembayaran

Input data dan Upload dokumen

Login

Data dan Dokumenlengkap?

Tidak

Ya

Upload KTUN Izin Pemanfaatan SRP Online ke Akun Pengguna

+Cetak Hardcopy KTUN Izin

Pemanfaatan SRP

KTUN Izin Pemanfaatan

SRP

Waktu Tindak

Lanjut ?> 5 Hari

Tidak

Tidak

Ya

Perbaikan dokumen

Cetak Izin Pemanfaatan

SRPPermohonan Batal

Sudah Bayar ?

Ya

Disposisi Permohonan

(System)

Persetujuan Penilaian

(Otorisator)

YaTidak

Ya

SIMPONI

Host to Host

Pemberitahuan sudah membayar

/ Kuitansi

Penagihan PNBP

Surat Pemberitahuan

biaya

TidakYa

Persetujuan CetakIzin

Penerbitan DraftIzin

PemanfaatanSRP

Tidak

Ya

B@lis Data Storage

Ya

III. TINGKAT LAYANAN (SERVICE LEVEL) PERMOHONAN IZIN PEMANFAATAN

PEMBANGKIT RADIASI PENGION.

A. Layanan yang Diberikan

Kegiatan(PP 29/2008)

Jenis Kegiatan(PP 56/2014)

Nama

Pengalihan Zat

Radioaktif untuk Keperluan Medik

Pengalihan Zat Radioaktif untuk Keperluan

Medik

Penggunaan dan/atau

Penelitian dan Pengembangan Zat

Radioaktif Terbuka

untuk Tujuan

Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan

Penggunaan Zat Radioaktif Terbuka untuk

Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan untuk Keperluan Medik

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian

dan Pengembangan untuk Keperluan Medik

- 20 -

untuk Keperluan Medik

Penggunaan dalam

Radiologi Diagnostik dan

Intervensional

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan

Intervensional untuk Radiografi Umum

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi Mobile

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan

Intervensional untuk Fluoroskopi Diagnostik

Konvensional

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi Intervensional

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan

Intervensional untuk Mamografi

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk CT-Scan

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat Gigi

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan

Intervensional untuk Pesawat Sinar-X yang

Terpasang di dalam Mobil

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat sinar-X Penunjang

Terapi

Penggunaan dalam Iradiator Kategori I

dengan Zat Radioaktif

Terbungkus

Penggunaan dalam Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori I

Penggunaan dan/atau Penelitian dan

Pengembangan Detektor

Bahan Peledak

Penggunaan Detektor Bahan Peledak

Penelitian dan Pengembangan Detektor Bahan

Peledak

Penelitian dan

Pengembangan Check Source untuk Keperluan

Selain Medik

Penelitian dan Pengembangan Zat radioaktif

untuk sumber pengecek (check source) untuk

Keperluan Selain Medik

Penelitian dan

Pengembangan Zat Radioaktif untuk

Kalibrasi

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif

untuk Kalibrasi

Ekspor Peralatan yang Mengandung Zat

Radioaktif untuk Barang

Konsumen

Ekspor Peralatan yang Mengandung Zat Radioaktif untuk Barang Konsumen

Penelitian dan Pengembangan dalam

Gauging Industri dengan

Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

Penelitian dan Pengembangan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

- 21 -

Penelitian dan Pengembangan dalam

Gauging Industri dengan

Zat Radioaktif Aktivitas Rendah

Penelitian dan Pengembangan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Rendah

Penggunaan dalam

Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas

Tinggi

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan Zat

Radioaktif Aktivitas Tinggi

Operasi Penggunaan

dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in Vivo

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir

Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir

Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik

menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir

Diagnostik In Vivo dan Penelitian Medik Klinik

Menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

Penutupan Penggunaan

dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in Vivo

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran

Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran

Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik

Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran

Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik

Klinik menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

Operasi Penggunaan

dalam Kedokteran Nuklir

Terapi

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir

Terapi

Pengalihan Pembangkit

Radiasi Pengion untuk

Keperluan Medik

Pengalihan Pembangkit Radiasi Pengion untuk

Keperluan Medik

Penutupan Penggunaan

dalam Kedokteran Nuklir

Terapi

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran

Nuklir Terapi

Penggunaan dan/atau Penelitian dan

Pengembangan Zat

Radioaktif Terbungkus untuk Tujuan

Pendidikan, Penelitian

dan Pengembangan untuk Keperluan Medik

Penggunaan Zat Radioaktif Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan

Pengembangan untuk Keperluan Medik

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif

Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan,

Penelitian dan Pengembanganuntuk Keperluan Medik

Operasi untuk

Penggunaan dan/atau

Penelitian dan

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian

dan Pengembangan dalam Radioterapi

menggunakan Zat Radioaktif Brakhiterapi

- 22 -

Pengembangan dalam Radioterapi

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi

menggunakan Zat Radioaktif Teleterapi Co-60

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian

dan Pengembangan dalam Radioterapi

menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion Terapi Foton Energi Rendah

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian

dan Pengembangan dalam Radioterapi

menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion Terapi Berkas Partikel

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian

dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion

Linear Accelerator (LINAC)

Konstruksi Pengelolaan

Limbah Radioaktif

Konstruksi Pengelolaan Limbah Radioaktif

Penggunaan dan/atau Penelitian dan

Pengembangan Zat

Radioaktif Terbuka untuk Tujuan

Pendidikan, Penelitian

dan Pengembangan Selain Medik

Penggunaan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan

Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian

dan Pengembangan

Penggunaan dan/atau

Penelitian dan

Pengembangan Zat Radioaktif Terbungkus

untuk Tujuan

Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan

Selain Medik

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif

Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan,

Penelitian dan Pengembangan

Penggunaan Zat Radioaktif Terbungkus untuk

Tujuan Pendidikan, Penelitian dan

Pengembangan

Penggunaan dan/atau Penelitian dan

Pengembangan dalam

Fluoroskopi Bagasi

Penggunaan dalam Fluoroskopi Bagasi Terpasang Tetap (fixed)

Penggunaan dalam Fluoroskopi bagasi dapat

Dipindah (Mobile)

Penggunaan dalam Fluoroskopi Bagasi dalam

Mobil

Konstruksi Penggunaan Fluoroskopi Bagasi

untuk Pemindai Tubuh Manusia (Body Scanner)

Operasi Penggunaan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh Manusia (Body Scanner)

Penelitian dan Pengembangan dalam Fluoroskopi Bagasi dalam Mobil

Penelitian dan Pengembangan dalam Fluoroskopi

bagasi dapat Dipindah (Mobile)

Peneliian dan Pengembangan dalam Fluoroskopi Bagasi Terpasang Tetap (fixed)

- 23 -

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh

Manusia (Body Scanner)

Operasi Penelitian dan Pengembangan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh

Manusia (Body Scanner)

Operasi Untuk

Penggunaan dan/atau Penelitian dan

Pengembangan Iradiator

Kategori II Dengan Pembangkit Radiasi

Pengion

Operasi Penggunaan Iradiator Pembangkit

Radiasi Pengion Kategori II

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator

Pembangkit Radiasi Pengion Kategori II

Penelitian dan

Pengembangan dalam Gauging Industri dengan

Pembangkit Radiasi

Pengion Energi Rendah

Penelitian dan Pengembangan dalam Gauging

Industri dengan Pembangkit Radiasi Pengion Energi Rendah

Penelitian dan

Pengembangan dalam

Well Logging

Penelitian dan Pengembangan dalam Well Logging

Penelitian dan Pengembangan Zat radioaktif Penanda (Marker) untuk Well Logging

Penelitian dan

Pengembangan dalam Perunut

Penelitian dan Pengembangan dalam Perunut

(Tracer)

Operasi untuk Penelitian

dan Pengembangan

dalam Radiografi Fasilitas Tertutup

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan

dalam Radiografi Fasilitas Tertutup

Penutupan Penelitian

dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir

Terapi

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam

Kedokteran Nuklir Terapi

Operasi Penggunaan

dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam

Fotofluorografi dengan

Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

Operasi Penelitian dan Pengambangan

Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

Operasi Penggunaan Fotofluorografi dengan Zat

Radioaktif Aktivitas Tinggi

Penelitian dan

Pengembangan dalam

Kedokteran Nuklir Diagnostik in vitro

Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran

Nuklir Diagnostik in Vitro

Konstruksi Penggunaan

dan/atau Penelitian dan Pengembangan Iradiator

kategori IV dengan zat

radioaktif terbungkus

Konstruksi Penggunaan Iradiator dengan Zat

Radioaktif Terbungkus Kategori IV

Konstruksi Penelitian dan pengembangan

Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

Konstruksi Penggunaan

dan/atau Penelitian dan Pengambangan dalam

Konstruksi Penggunaan dalam Fotofluorografi

dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

- 24 -

Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas

Tinggi

Konstruksi Penelitian dan Pengambangan dalam Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas

Tinggi

Operasi Penggunaan dan/atau Penelitian dan

Pengembangan Iradiator

Katagori IV dengan Zat Radioaktif Terbungkus

Operasi Penggunaan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator

dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

Penggunaan Zat

Radioaktif untuk

Standardisasi

Penggunaan Zat Radioaktif untuk Standardisasi

untuk Keperluan Medik

Penggunaan Zat Radioaktif untuk Standardisasi

untuk Keperluan Selain Medik

Impor, Ekspor, dan/atau

Pengalihan Peralatan

yang Mengandung Zat Radioaktif untuk Barang

Konsumen

Impor Peralatan yang Mengandung Zat

Radioaktif untuk Barang Konsumen

Pengalihan Peralatan yang Mengandung Zat Radioaktif untuk Barang Konsumen Konsumen

Penelitian dan

Pengembangan dalam Iradiator Kategori I

dengan Zat Radioaktif

Terbungkus

Penelitian dan Pengembangan dalam Iradiator

dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori I

Konstruksi Penggunaan

dan/atau Penelitian dan

Pengembangan Iradiator

Kategori II dan III dengan Zat Radioaktif

Terbungkus

Konstruksi Iradiator dengan Zat Radioaktif

Terbungkus Kategori II

Konstruksi Iradiator dengan Zat Radioaktif

Terbungkus Kategori III

Produksi Barang Konsumen yang

Mengandung Zat

Radioaktif

Produksi barang konsumen yang mengandung zat radioaktif

Konstruksi Penggunaan dan/atau Penelitian

Iradiator Kategori II

dengan Pembangkit Radiasi Pengion

Konstruksi Penggunaan dalam Iradiator Pembangkit radiasi pengion kategori II

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam

Iradiator Pembangkit radiasi pengion kategori II

Operasi Pengelolaan

Limbah Radioaktif

Operasi Pengelolaan Limbah Radioaktif

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan

Zat Radioaktif Aktivitas

Rendah

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Rendah

Operasi Penggunaan

dan/atau Penelitian dan

Pengembangan Fasilitas

Kalibrasi

Operasi untuk Penggunaan Fasilitas Kalibrasi

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan Fasilitas Kalibrasi

Impor Zat Radioaktif

untuk Keperluan Selain

Medik

Impor zat radioaktif Untuk Keperluan Selain

Medik

- 25 -

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan

Pembangkit Radiasi

Pengion dengan Energi Rendah

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan Pembangkit Radiasi Pengion Energi Rendah

Penggunaan dalam Well Logging

Penggunaan dalam Well Logging

Penggunaan Zat Radioaktif Penanda (Marker) untuk Well Logging

Penggunaan dalam

Radiografi Industri

Fasilitas Terbuka

Penggunaan dalam Radiografi Industri Fasilitas

Terbuka

Penggunaan dalam Perunut

Penggunaan dalam Perunut (Tracer)

Penggunaan dalam

Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi

Pengion Energi Sedang

Penggunaan dalam Fotofluorografi Pembangkit

Radiasi Pengion Energi Sedang (60 kV - 160 kV)

Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan

Zat Radioaktif Aktivitas

Sedang

Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Sedang

Operasi Penelitian dan Pengembangan dalam

Kedokteran Nuklir

Diagnostik in-vivo

Operasi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan

Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi

Kamera Gamma

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan

dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi

Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan

Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi

Pencacah Gamma (Gamma Counter)

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau

Penelitian dan

Pengembangan dalam Radioterapi

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi

Menggunakan Zat Radioaktif Teleterapi Co-60

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau

Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi

menggunakan Zat Radioaktif Brakiterapi

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi

Menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion

Linear Accelerator (LINAC)

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau

Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi

menggunakan pembangkit radiasi pengion terapi

berkas partikel

- 26 -

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi

menggunakan pembangkit radiasi pengion terapi

foton energi rendah

Impor dan Pengalihan

Zat Radioaktif untuk

Keperluan Medik

Impor dan Pengalihan Zat Radioaktif untuk

Keperluan Medik

Impor Pembangkit Radiasi Pengion untuk

Keperluan Selain Medik

Impor Pembangkit Radiasi Pengion untuk Keperluan Selain Medik

Operasi Penggunaan

dan/atau Penelitian dan Pengembangan Iradiator

Kategori II dan III dengan

Zat Radioaktif Terbungkus

Operasi Penggunaan Iradiator dengan Zat

Radioaktif Terbungkus Kategori II

Operasi Penggunaan Iradiator dengan Zat

Radioaktif Terbungkus Kategori III

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori II

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator

dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori III

Konstruksi untuk

Penggunaan dan/atau Penelitian dan

Pengembangan dalam

Radiografi Industri Fasilitas Tertutup

Konstruksi untuk Penggunaan dalam Radiografi

Industri Fasilitas Tertutup

Konstruksi untuk Penelitian dan Pengembangan

dalam Radiografi Industri Fasilitas Tertutup

Operasi untuk

Penggunaan dalam

Radiografi Industri Fasilitas Tertutup

Operasi untuk Penggunaan dalam Radiografi

Industri Fasilitas Tertutup

Pengalihan Pembangkit

Radiasi Pengion untuk Keperluan Selain Medik

Pengalihan pembangkit radiasi pengion untuk

keperluan selain medik

Produksi Radioisotop Operasi Produksi Radioisotop untuk Keperluan

Selain Medik

Operasi Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik

Penelitian dan

Pengembangan dalam

Radiografi Industri Fasilitas Terbuka

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiografi

Industri Fasilitas Terbuka

Produksi Pembangkit

Radiasi Pengion

Produksi Pembangkit Radiasi Pengion untuk

Keperluan Medik

Produksi Pembangkit Radiasi Pengion untuk keperluan Selain Medik

Penelitian dan

Pengembangan dalam

Radiologi Diagnostik dan

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi

Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi

Umum

- 27 -

Intervensional Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi

Mobile

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi

Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi

Diagnostik konvensional

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi

Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi

Intervensional

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi

Diagnostik dan Intervensional untuk Mamografi

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi

Diagnostik dan Intervensional untuk CT-Scan

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi

Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat

Gigi

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi

Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat

Sinar-X yang Terpasang di dalam Mobil

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi

Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat sinar-X Penunjang Terapi

Pengalihan Zat

Radioaktif untuk

Keperluan Selain Medik

Pengalihan zat radioaktif untuk keperluan selain

medik

Operasi Penggunaan dan/atau Penelitian dan

Pengembangan

Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi

Pengion dengan Energi

Tinggi

Operasi Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (LINAC

dalam satuan MeV, atau tabung sinar-x dalam

rentang energi 160 kV - 6 MV)

Operasi Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (lebih dari

6 MV)

Impor dan Pengalihan Pembangkit Radiasi

Pengion untuk

Keperluan Medik

Impor dan pengalihan Pembangkit Radiasi Pengion untuk keperluan Medik

Komisioning Pengelolaan Limbah Radioaktif

Komisioning Pengelolaan Limbah Radioaktif

Konstruksi Penggunaan

dalam Kedokteran Nuklir Terapi

Konstruksi Penggunaan dalam Kedokteran

Nuklir Terapi

Komisioning untuk

Produksi Radioisotop

Komisioning untuk Produksi Radioisotop untuk

Keperluan Medik

Komisioning untuk Produksi Radioisotop untuk

Keperluan Selain Medik

Konstruksi Penggunaan

dan/atau Penelitian dan

Pengembangan dalam

Fotofluorografi dengan

Konstruksi untuk Penggunaan dalam

Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi

Pengion dengan Energi Tinggi (LINAC dalam

satuan Mev atau Tabung Sinar-X dalam rentang

- 28 -

Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi

Tinggi

energi 160 kV - 6 MV)

Konstruksi untuk Penelitian dan Pengembangan

dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (Lebih dari

6 MV)

Konstruksi Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan

Energi Tinggi (Lebih dari 6 MV)

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi

Pengion dengan Energi Tinggi (LINAC dalam

satuan Mev atau Tabung Sinar-X dalam rentang energi 60 -160 KV)

Konstruksi Penggunaan

dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in Vivo

Konstruksi Penggunaan dalam Kedokteran

Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

Konstruksi Penggunaan dalam Kedokteran

Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik

Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

Konstruksi untuk Penggunaan dalam

Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan

Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

Impor Pembangkit

Radiasi Pengion untuk

Keperluan Medik

Impor pembangkit Radiasi Pengion untuk

Keperluan Medik

Operasi Penelitian dan

Pengembangan dalam

Kedokteran Nuklir Terapi

Operasi Penelitian dan Pengembangan dalam

Kedokteran Nuklir Terapi

Penggunaan dalam

Iradiator Kategori I

dengan Pembangkit

Radiasi Pengion

Penggunaan dalam Iradiator Pembangkit Radiasi

Pengion Kategori I

Penggunaan Check Sources untuk Keperluan

Medik

Penggunaan Zat Radioaktif untuk Sumber

Pengecek (Check Sources) untuk Keperluan

Medik

Penggunaan Check Source untuk Keperluan

Selain Medik

Penggunaan Zat radioaktif untuk sumber pengecek (check source) untuk Keperluan Selain

Medik

Konstruksi Penggunaan

dan/atau Penelitian dan Pengembangan Fasilitas

Kalibrasi

Konstruksi untuk Penggunaan Fasilitas Kalibrasi

Konstruksi untuk Penelitian dan Pengambangan

Fasilitas Kalibrasi

Ekspor Zat Radioaktif Ekspor Zat Radioaktif Untuk Keperluan Selain Medik

Ekspor Zat Radioaktif Untuk Keperluan Medik

Konstruksi untuk

Produksi Radioisotop

Konstruksi Produksi Radioisotop untuk

Keperluan Selain Medik

- 29 -

Konstruksi Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik

Ekspor Pembangkit

Radiasi Pengion

Ekspor Pembangkit Radiasi pengion untuk

keperluan selain Medik

Penyimpanan Zat

Radioaktif

Penyimpanan Zat Radioaktif

Penelitian dan

Pengembangan Zat

Radioaktif untuk Standardisasi

Penelitian dan Pengembanga Zat Radioaktif

untuk Standardisasi untuk Keperluan Selain

Medik

Penelitian dan Pengembanga Zat Radioaktif

untuk Standardisasi untuk Keperluan Medik

Penelitian dan Pengembangan Check-

sources untuk Keperluan

Medik

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif untuk Sumber Pengecek (check sources) untuk

keperluan Medik

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan

dalam Kedokteran Nuklir

Diagnostik in-vivo

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan

Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi

Kamera Gamma

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam

Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan

Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi

Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam

Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi

Pencacah Gamma (Gamma Counter)

Konstruksi Penelitian

dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir

Terapi

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam

Kedokteran Nuklir Terapi

Penutupan Penelitian

dan Pengembangan dalam Kedokteran nuklir

diagnostik in-vivo

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam

Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi

Kamera Gamma

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan

Penelitian Medik Klinik menggunakan Tomografi

Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan

Penelitian Medik Klinik menggunakan Pencacah

(gamma counter)

Penutupan untuk Produksi Radioisotop

Penutupan untuk Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik

Penutupan untuk Produksi Radioisotop untuk

Keperluan Selain Medik

Penggunaan dalam

Kedokteran Nuklir

Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir

Diagnostik In Vitro

- 30 -

Diagnostik In Vitro

B. Persyaratan

Persyaratan sesuai dengan SLA Masing – masing Kegiatan Pemanfaatan

yang terdiri dari:

1. Persyaratan Administratif

2. Persyaratan Teknis

3. Persyaratan Khusus (Untuk Jenis Kegiatan Pemanfaatan tertentu)

C. Waktu yang Diperlukan

Nama Kegiatan

Baru Perpanjangan Perubahan

Eval. Terbit

*)

Batas Perbaikan

Eval. Terbit

*)

Batas Perbaikan

Eval. Terbit

*)

Batas Perbaikan

Pengalihan Zat Radioaktif untuk Keperluan Medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan untuk Keperluan Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan untuk Keperluan Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi Umum

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi Mobile

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi Diagnostik Konvensional

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi Intervensional

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Mamografi

15 7 15 6 2 8 5 1 5

- 31 -

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk CT-Scan

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat Gigi

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat Sinar-X yang Terpasang di dalam Mobil

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat sinar-X Penunjang Terapi

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori I

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan Detektor Bahan Peledak

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan Detektor Bahan Peledak

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan Zat radioaktif untuk sumber pengecek (check source) untuk Keperluan Selain Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif untuk Kalibrasi

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Ekspor Peralatan yang Mengandung Zat Radioaktif untuk Barang Konsumen

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Rendah

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera

25 7 30 13 2 15 5 1 5

- 32 -

Gamma

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik In Vivo dan Penelitian Medik Klinik Menggunakan

Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

30 7 30 - 5

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission

Tomography/PET)

30 7 30 - 5

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

30 7 30 - 5

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Pengalihan Pembangkit Radiasi Pengion untuk Keperluan Medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

30 7 30 - 5 1 5

Penggunaan Zat Radioaktif Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan untuk Keperluan Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan

10 5 10 2 2 4 5 1 5

- 33 -

Pengembanganuntuk Keperluan Medik

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Zat Radioaktif Brakhiterapi

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Zat Radioaktif Teleterapi Co-60

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion Terapi Foton Energi Rendah

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion Terapi Berkas Partikel

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian

dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion LINAC

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Konstruksi Pengelolaan Limbah Radioaktif

90 7 60 70 5 75 5 1 5

Penggunaan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penggunaan Zat Radioaktif Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan

10 5 10 2 2 4 5 1 5

- 34 -

Pengembangan

Penggunaan dalam Fluoroskopi Bagasi Terpasang Tetap (fixed)

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Penggunaan dalam Fluoroskopi bagasi dapat Dipindah (Mobile)

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Penggunaan dalam Fluoroskopi Bagasi dalam Mobil

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Konstruksi Penggunaan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh Manusia (Body Scanner)

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Operasi Penggunaan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh Manusia (Body Scanner)

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Fluoroskopi Bagasi dalam Mobil

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Fluoroskopi bagasi dapat Dipindah (Mobile)

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Peneliian dan Pengembangan dalam Fluoroskopi Bagasi Terpasang Tetap (fixed)

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh Manusia (Body Scanner)

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Operasi Penelitian dan Pengembangan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh Manusia (Body Scanner)

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Operasi Penggunaan Iradiator Pembangkit Radiasi Pengion Kategori II

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator Pembangkit Radiasi Pengion Kategori II

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Gauging Industri dengan Pembangkit Radiasi Pengion Energi Rendah

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Well Logging

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan Zat

15 7 15 6 2 8 5 1 5

- 35 -

radioaktif Penanda (Marker) untuk Well Logging

Penelitian dan Pengembangan dalam Perunut (Tracer)

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan dalam Radiografi Fasilitas Tertutup

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

30 7 30 - 5 1 5

Operasi Penelitian dan Pengambangan Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi Penggunaan Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in Vitro

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Konstruksi Penggunaan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi Penelitian dan pengembangan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi Penelitian dan Pengambangan dalam Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Operasi Penggunaan

Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Penggunaan Zat 10 5 10 2 2 4 5 1 5

- 36 -

Radioaktif untuk Standardisasi untuk Keperluan Medik

Penggunaan Zat Radioaktif untuk Standardisasi untuk Keperluan Selain Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Impor Peralatan yang Mengandung Zat Radioaktif untuk Barang Konsumen

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Pengalihan Peralatan yang Mengandung Zat Radioaktif untuk Barang Konsumen Konsumen

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori I

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Konstruksi Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori II

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori III

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Produksi barang konsumen yang mengandung zat radioaktif

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Konstruksi Penggunaan dalam Iradiator Pembangkit radiasi pengion kategori II

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Iradiator Pembangkit radiasi pengion kategori II

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Operasi Pengelolaan Limbah Radioaktif

90 7 60 70 5 75 5 1 5

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Rendah

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Operasi untuk Penggunaan Fasilitas Kalibrasi

30 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan Fasilitas Kalibrasi

30 7 30 13 2 15 5 1 5

Impor zat radioaktif Untuk Keperluan Selain Medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan Pembangkit Radiasi Pengion Energi Rendah

12 5 12 4 2 6 5 1 5

- 37 -

Penggunaan dalam Well Logging

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan Zat Radioaktif Penanda (Marker) untuk Well Logging

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Radiografi Industri Fasilitas Terbuka

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Perunut (Tracer)

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Fotofluorografi Pembangkit Radiasi Pengion Energi Sedang (60 kV - 160 kV)

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Sedang

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Operasi Penelitian

dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan

dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi Menggunakan Zat Radioaktif Teleterapi Co-60

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Zat Radioaktif

Brakiterapi

20 7 30 10 2 12 5 1 5

- 38 -

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi Menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion Akselerator Linier (Linear Accelerator)

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan pembangkit radiasi pengion terapi berkas partikel

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi untuk Penggunaan

dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan pembangkit radiasi pengion terapi foton energi rendah

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Impor dan Pengalihan Zat Radioaktif untuk Keperluan Medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Impor Pembangkit Radiasi Pengion untuk Keperluan Selain Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Operasi Penggunaan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori II

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi Penggunaan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori III

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori II

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori III

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Konstruksi untuk Penggunaan dalam Radiografi Industri Fasilitas Tertutup

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi untuk Penelitian dan Pengembangan dalam Radiografi Industri Fasilitas Tertutup

20 7 30 10 2 12 5 1 5

- 39 -

Operasi untuk Penggunaan dalam Radiografi Industri Fasilitas Tertutup

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Pengalihan pembangkit radiasi pengion untuk keperluan selain medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Operasi Produksi Radioisotop untuk Keperluan Selain Medik

75 7 35 45 5 50 5 1 5

Operasi Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik

75 7 35 45 5 50 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiografi Industri Fasilitas Terbuka

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Produksi Pembangkit Radiasi Pengion untuk Keperluan Medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Produksi Pembangkit Radiasi Pengion untuk keperluan Selain Medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi Umum

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi Mobile

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi Diagnostik konvensional

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi Intervensional

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Mamografi

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk CT-Scan

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi

15 7 15 6 2 8 5 1 5

- 40 -

Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat Gigi

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat Sinar-X yang Terpasang di dalam Mobil

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat sinar-X Penunjang Terapi

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Pengalihan zat radioaktif untuk keperluan selain medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Operasi Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (LINAC dalam satuan MeV, atau tabung sinar-x dalam rentang energi 160 kV - 6 MV)

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Operasi Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (lebih dari 6 MV)

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Impor dan pengalihan Pembangkit Radiasi Pengion untuk keperluan Medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Komisioning Pengelolaan Limbah Radioaktif

75 7 60 70 5 75 5 1 5

Konstruksi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Komisioning untuk Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik

75 7 35 45 5 50 5 1 5

Komisioning untuk Produksi Radioisotop untuk Keperluan Selain Medik

75 7 35 45 5 50 5 1 5

Konstruksi untuk Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (LINAC dalam satuan Mev atau Tabung

Sinar-X dalam rentang energi 160 kV - 6 MV)

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi untuk Penelitian dan

20 7 30 10 2 12 5 1 5

- 41 -

Pengembangan dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (Lebih dari 6 MV)

Konstruksi Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (Lebih dari 6 MV)

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (LINAC dalam satuan Mev atau Tabung Sinar-X dalam rentang energi 60 -160 KV)

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi untuk Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Impor pembangkit Radiasi Pengion untuk Keperluan Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Operasi Penelitian dan Pengembangan

dalam Kedokteran Nuklir Terapi

25 7 30 13 2 15 5 1 5

Penggunaan dalam Iradiator Pembangkit Radiasi Pengion Kategori I

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Penggunaan Zat Radioaktif untuk Sumber Pengecek (Check Sources) untuk Keperluan Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penggunaan Zat radioaktif untuk

10 5 10 2 2 4 5 1 5

- 42 -

sumber pengecek (check source) untuk Keperluan Selain Medik

Konstruksi untuk Penggunaan Fasilitas Kalibrasi

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi untuk Penelitian dan Pengambangan Fasilitas Kalibrasi

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Ekspor Zat Radioaktif Untuk Keperluan Selain Medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Ekspor Zat Radioaktif Untuk Keperluan Medik

15 7 15 6 2 8 5 1 5

Konstruksi Produksi Radioisotop untuk Keperluan Selain Medik

75 7 35 45 5 50 5 1 5

Konstruksi Produksi

Radioisotop untuk Keperluan Medik

75 7 35 45 5 50 5 1 5

Ekspor Pembangkit Radiasi pengion untuk keperluan selain Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penyimpanan Zat Radioaktif

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Penelitian dan Pengembanga Zat Radioaktif untuk Standardisasi untuk Keperluan Selain Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penelitian dan Pengembanga Zat Radioaktif untuk Standardisasi untuk Keperluan Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif untuk Sumber Pengecek (check sources) untuk keperluan Medik

10 5 10 2 2 4 5 1 5

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-

vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission

20 7 30 10 2 12 5 1 5

- 43 -

Tomography/PET)

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

20 7 30 10 2 12 5 1 5

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

75 7 35 - 5 1 5

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

75 7 35 - 5

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Pencacah (gamma counter)

75 7 35 - 5 1 5

Penutupan untuk Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik

75 7 35 - 5 1 5

Penutupan untuk Produksi Radioisotop untuk Keperluan Selain Medik

75 7 35 - 5 1 5

Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik In Vitro

12 5 12 4 2 6 5 1 5

Catatan:

* Waktu Terbit dihitung setelah Konfirmasi Pembayaran biaya PNBP diterima

BAPETEN

D. Biaya

Sesuai dengan PP no 56 Tahun 2014, besarnya biaya untuk masing –

- 44 -

masing jenis kegiatan adalah sebagai berikut:

Nama

Biaya (dalam Satuan Rupiah / Rp.)

Baru Perpanjangan Perubahan

Pengalihan Zat Radioaktif untuk Keperluan Medik

2300000 600000 110000

Penggunaan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan untuk Keperluan Medik

400000 250000 110000

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan untuk Keperluan Medik

400000 250000 110000

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi Umum

950000 600000 110000

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi Mobile

800000 500000 110000

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi Diagnostik Konvensional

950000 600000 110000

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi Intervensional

1350000 700000 110000

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Mamografi

750000 500000 110000

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk CT-Scan

1050000 900000 110000

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat Gigi

600000 400000 110000

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat Sinar-X yang Terpasang di dalam Mobil

2350000 500000 110000

Penggunaan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat sinar-X Penunjang Terapi

1050000 550000 110000

Penggunaan dalam Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori I

3100000 2200000 800000

Penggunaan Detektor Bahan Peledak 450000 350000 200000

Penelitian dan Pengembangan Detektor Bahan Peledak

450000 350000 200000

Penelitian dan Pengembangan Zat radioaktif untuk sumber pengecek (check source) untuk Keperluan Selain Medik

450000 350000 200000

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif untuk Kalibrasi

Ekspor Peralatan yang Mengandung Zat Radioaktif untuk Barang Konsumen

700000 550000 250000

Penelitian dan Pengembangan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

1200000 700000 400000

Penelitian dan Pengembangan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Rendah

750000 600000 400000

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

1200000 700000 400000

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

2450000 550000 110000

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran 5200000 1300000 110000

- 45 -

Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik In Vivo dan Penelitian Medik Klinik Menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

2250000 400000 110000

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

650000 110000

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

4350000 110000

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

500000 110000

Operasi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

3500000 600000 110000

Pengalihan Pembangkit Radiasi Pengion untuk Keperluan Medik

2300000 600000 110000

Penutupan Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

2500000 110000

Penggunaan Zat Radioaktif Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan untuk Keperluan Medik

400000 250000 110000

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembanganuntuk Keperluan Medik

400000 250000 110000

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Zat Radioaktif Brakhiterapi

2700000 700000 110000

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Zat Radioaktif Teleterapi Co-60

5350000 1400000 110000

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion Terapi Foton Energi Rendah

2350000 850000 110000

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion Terapi Berkas Partikel

6100000 1500000 110000

Operasi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion LINAC

5450000 1150000 110000

Konstruksi Pengelolaan Limbah Radioaktif 13750000 10650000 5900000

Penggunaan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan

400000 250000 110000

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif Terbuka untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan

400000 250000 110000

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan

400000 250000 110000

- 46 -

Penggunaan Zat Radioaktif Terbungkus untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan

400000 250000 110000

Penggunaan dalam Fluoroskopi Bagasi Terpasang Tetap (fixed)

1100000 900000 550000

Penggunaan dalam Fluoroskopi bagasi dapat Dipindah (Mobile)

1100000 900000 550000

Penggunaan dalam Fluoroskopi Bagasi dalam Mobil

1100000 900000 550000

Konstruksi Penggunaan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh Manusia (Body Scanner)

3600000 2500000 1550000

Operasi Penggunaan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh Manusia (Body Scanner)

4450000 3100000 2200000

Penelitian dan Pengembangan dalam Fluoroskopi Bagasi dalam Mobil

1100000 900000 550000

Penelitian dan Pengembangan dalam Fluoroskopi bagasi dapat Dipindah (Mobile)

1100000 900000 550000

Penelitian dan Pengembangan dalam Fluoroskopi Bagasi Terpasang Tetap (fixed)

1100000 900000 550000

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh Manusia (Body Scanner)

3600000 2500000 1550000

Operasi Penelitian dan Pengembangan Fluoroskopi Bagasi untuk Pemindai Tubuh Manusia (Body Scanner)

4450000 3100000 2200000

Operasi Penggunaan Iradiator Pembangkit Radiasi Pengion Kategori II

4200000 3600000 1500000

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator Pembangkit Radiasi Pengion Kategori II

4200000 3600000 1500000

Penelitian dan Pengembangan dalam Gauging Industri dengan Pembangkit Radiasi Pengion Energi Rendah

750000 600000 400000

Penelitian dan Pengembangan dalam Well Logging

1100000 900000 550000

Penelitian dan Pengembangan Zat radioaktif Penanda (Marker) untuk Well Logging

750000 550000 350000

Penelitian dan Pengembangan dalam Perunut (Tracer)

650000 550000 250000

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan dalam Radiografi Fasilitas Tertutup

4450000 3900000 1500000

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

2500000 110000

Operasi Penelitian dan Pengambangan Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

4950000 4500000 1750000

Operasi Penggunaan Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

4950000 4500000 1750000

Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in Vitro

400000 300000 110000

Konstruksi Penggunaan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

6200000 5100000 1550000

Konstruksi Penelitian dan pengembangan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

6200000 5100000 1550000

Konstruksi Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

1850000 1600000 1300000

Konstruksi Penelitian dan Pengambangan dalam Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Tinggi

1850000 1600000 1300000

- 47 -

Operasi Penggunaan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

7950000 6650000 2150000

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori IV

7950000 6650000 2150000

Penggunaan Zat Radioaktif untuk Standardisasi untuk Keperluan Medik

400000 250000 110000

Penggunaan Zat Radioaktif untuk Standardisasi untuk Keperluan Selain Medik

450000 350000 200000

Impor Peralatan yang Mengandung Zat Radioaktif untuk Barang Konsumen

700000 550000 250000

Pengalihan Peralatan yang Mengandung Zat Radioaktif untuk Barang Konsumen Konsumen

700000 550000 250000

Penelitian dan Pengembangan dalam Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori I

3100000 2200000 800000

Konstruksi Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori II

2800000 2100000 405000

Konstruksi Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori III

2800000 2700000 800000

Produksi barang konsumen yang mengandung zat radioaktif

4200000 3500000 950000

Konstruksi Penggunaan dalam Iradiator Pembangkit radiasi pengion kategori II

2650000 2250000 950000

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Iradiator Pembangkit radiasi pengion kategori II

2650000 2250000 950000

Operasi Pengelolaan Limbah Radioaktif 26150000 20650000 11800000

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan Zat Radioaktif Aktivitas Rendah

750000 600000 400000

Operasi untuk Penggunaan Fasilitas Kalibrasi

7000000 5800000 2050000

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan Fasilitas Kalibrasi

Impor zat radioaktif Untuk Keperluan Selain Medik

500000 350000 200000

Penggunaan dalam Gauging Industri dengan Pembangkit Radiasi Pengion Energi Rendah

750000 600000 400000

Penggunaan dalam Well Logging 1100000 900000 550000

Penggunaan Zat Radioaktif Penanda (Marker) untuk Well Logging

750000 550000 350000

Penggunaan dalam Radiografi Industri Fasilitas Terbuka

1100000 900000 400000

Penggunaan dalam Perunut (Tracer) 650000 550000 250000

Penggunaan dalam Fotofluorografi Pembangkit Radiasi Pengion Energi Sedang (60 kV - 160 kV)

1000000 750000 550000

Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan Zat Radioaktif Aktivitas Sedang

1000000 800000 350000

Operasi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

2450000 550000 110000

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

5200000 1300000 110000

Operasi untuk Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik

2250000 400000 110000

- 48 -

Klinik menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi Menggunakan Zat Radioaktif Teleterapi Co-60

1400000 750000 110000

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan Zat Radioaktif Brakiterapi

800000 400000 110000

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi Menggunakan Pembangkit Radiasi Pengion Akselerator Linier (Linear Accelerator)

1400000 750000 110000

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan pembangkit radiasi pengion terapi berkas partikel

2450000 950000 110000

Konstruksi untuk Penggunaan dan/atau Penelitian dan Pengembangan dalam Radioterapi menggunakan pembangkit radiasi pengion terapi foton energi rendah

700000 400000 110000

Impor dan Pengalihan Zat Radioaktif untuk Keperluan Medik

2500000 600000 110000

Impor Pembangkit Radiasi Pengion untuk Keperluan Selain Medik

500000 300000 150000

Operasi Penggunaan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori II

4450000 2500000 750000

Operasi Penggunaan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori III

4450000 4300000 1150000

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori II

4450000 2500000 750000

Operasi Penelitian dan Pengembangan Iradiator dengan Zat Radioaktif Terbungkus Kategori III

4450000 4300000 1150000

Konstruksi untuk Penggunaan dalam Radiografi Industri Fasilitas Tertutup

2800000 2500000 950000

Konstruksi untuk Penelitian dan Pengembangan dalam Radiografi Industri Fasilitas Tertutup

2800000 2500000 950000

Operasi untuk Penggunaan dalam Radiografi Industri Fasilitas Tertutup

4450000 3900000 1500000

Pengalihan pembangkit radiasi pengion untuk keperluan selain medik

2900000 2000000 650000

Operasi Produksi Radioisotop untuk Keperluan Selain Medik

6500000 4350000 1350000

Operasi Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik

6750000 1700000 110000

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiografi Industri Fasilitas Terbuka

1100000 900000 400000

Produksi Pembangkit Radiasi Pengion untuk Keperluan Medik

6000000 1300000 110000

Produksi Pembangkit Radiasi Pengion untuk keperluan Selain Medik

4800000 3500000 950000

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi Umum

950000 600000 110000

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Radiografi Mobile

800000 500000 110000

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi Diagnostik konvensional

950000 600000 110000

- 49 -

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Fluoroskopi Intervensional

1350000 700000 110000

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Mamografi

750000 500000 110000

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk CT-Scan

1050000 900000 110000

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat Gigi

600000 400000 110000

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat Sinar-X yang Terpasang di dalam Mobil

2350000 500000 110000

Penelitian dan Pengembangan dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Pesawat sinar-X Penunjang Terapi

1050000 550000 110000

Pengalihan zat radioaktif untuk keperluan selain medik

2950000 2000000 650000

Operasi Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (LINAC dalam satuan MeV, atau tabung sinar-x dalam rentang energi 160 kV - 6 MV)

4950000 4300000 1200000

Operasi Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (lebih dari 6 MV)

4950000 4500000 1200000

Impor dan pengalihan Pembangkit Radiasi Pengion untuk keperluan Medik

2500000 600000 110000

Komisioning Pengelolaan Limbah Radioaktif 6900000 4750000 3000000

Konstruksi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

1400000 750000 110000

Komisioning untuk Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik

4150000 600000 110000

Komisioning untuk Produksi Radioisotop untuk Keperluan Selain Medik

4650000 3500000 800000

Konstruksi untuk Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (LINAC dalam satuan Mev atau Tabung Sinar-X dalam rentang energi 160 kV - 6 MV)

1850000 1500000 800000

Konstruksi untuk Penelitian dan Pengembangan dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (Lebih dari 6 MV)

1850000 1500000 800000

Konstruksi Penggunaan dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (Lebih dari 6 MV)

1850000 1500000 800000

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Fotofluorografi dengan Pembangkit Radiasi Pengion dengan Energi Tinggi (LINAC dalam satuan Mev atau Tabung Sinar-X dalam rentang energi 60 -160 KV)

1850000 1500000 800000

Konstruksi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

1050000 600000 110000

Konstruksi Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

2450000 950000 110000

- 50 -

Konstruksi untuk Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

700000 450000 110000

Impor pembangkit Radiasi Pengion untuk Keperluan Medik

450000 300000 110000

Operasi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

3500000 600000 110000

Penggunaan dalam Iradiator Pembangkit Radiasi Pengion Kategori I

3100000 2200000 800000

Penggunaan Zat Radioaktif untuk Sumber Pengecek (Check Sources) untuk Keperluan Medik

3850000 1300000 110000

Penggunaan Zat radioaktif untuk sumber pengecek (check source) untuk Keperluan Selain Medik

450000 350000 200000

Konstruksi untuk Penggunaan Fasilitas Kalibrasi

4000000 3600000 1500000

Konstruksi untuk Penelitian dan Pengambangan Fasilitas Kalibrasi

4000000 3600000 1500000

Ekspor Zat Radioaktif Untuk Keperluan Selain Medik

600000 400000 200000

Ekspor Zat Radioaktif Untuk Keperluan Medik

600000 400000 200000

Konstruksi Produksi Radioisotop untuk Keperluan Selain Medik

4000000 3500000 950000

Konstruksi Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik

3850000 1300000 110000

Ekspor Pembangkit Radiasi pengion untuk keperluan selain Medik

550000 400000 200000

Penyimpanan Zat Radioaktif 7250000 5100000 2150000

Penelitian dan Pengembanga Zat Radioaktif untuk Standardisasi untuk Keperluan Selain Medik

450000 350000 200000

Penelitian dan Pengembanga Zat Radioaktif untuk Standardisasi untuk Keperluan Medik

400000 250000 110000

Penelitian dan Pengembangan Zat Radioaktif untuk Sumber Pengecek (check sources) untuk keperluan Medik

400000 250000 110000

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

1050000 600000 110000

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

2450000 950000 110000

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Pencacah Gamma (Gamma Counter)

700000 450000 110000

Konstruksi Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Terapi

1400000 750000 110000

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Teknologi Kamera Gamma

650000 110000

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan

4350000 110000

- 51 -

Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/PET)

Penutupan Penelitian dan Pengembangan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vivo dan Penelitian Medik Klinik menggunakan Pencacah (gamma counter)

500000 110000

Penutupan untuk Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik

5500000 110000

Penutupan untuk Produksi Radioisotop untuk Keperluan Selain Medik

5000000 1150000

Penggunaan dalam Kedokteran Nuklir Diagnostik In Vitro

400000 300000 110000

Keterangan :

Biaya administrasi bank dan meterai ditanggung oleh pemohon.

Waktu dan

Kondisi Layanan

Waktu pengiriman permohonan ke BAPETEN (Online):

24 (dua puluh empat) jam setiap hari dalam 7 (tujuh)

hari setiap minggu.

Waktu Proses Layanan BAPETEN :

Hari : Senin s.d. Jumat

Pukul : 08.30–12.00 WIB dan Pukul 13.00–15.00 WIB

Dokumen elektronik yang diterima BAPETEN setelah

pukul 12.00 WIB maka waktu proses penilaian

dihitung mulai dari hari berikutnya.

IV. PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) UNTUK PERIZINAN

MEMPEROLEH SURAT IZIN BEKERJA (SIB) PETUGAS PROTEKSI RADIASI

(PPR) YANG BEKERJA DI PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION

A. Uraian POB untuk memperoleh SIB PPR Sumber Radiasi Pengion

1. Pemohon melakukan registrasi untuk memperoleh user name dan

password melalui aplikasi BaLIS secara online dengan alamat URL

http://balis.bapeten.go.id.

2. Setelah teregistrasi, konfirmasi user name dan password dikirimkan

secara elektronik ke alamat email Pemohon.

3. Pemohon melakukan login dengan menggunakan Username dan

password yang sudah diberikan oleh BAPETEN.

- 52 -

4. Pemohon memilih Jenis Kegiatan: “Ujian”, “Penyegaran”, “Validasi

SIB”, “Cetak Ulang SIB”, atau “Penundaan Kegiatan”.

5. Pemohon mengisi formulir permohonan mengikuti kegiatan secara

online sesuai dengan jenis permohonan dan menyimpannya jika

seluruh isian data telah terisi secara lengkap.

6. Permohonan tidak dapat dilanjutkan apabila Formulir permohonan

tidak terisi secara lengkap.

7. Pemohon melengkapi dokumen elektronik permohonan sesuai

dengan jenis permohonan.

8. Setelah Pemohon mengisi secara lengkap (formulir online dan

dokumen elektronik) maka Pemohon harus mengirimkan ke

BAPETEN dengan memilih tombol “kirim”.

9. Pemohon mendapatkan nomor registrasi permohonan dari

BAPETEN secara otomatis dari system.

10. BAPETEN melakukan penilaian dokumen elektronik permohonan

untuk memperoleh SIB PPR.

11. Apabila dokumen permohonan untuk memperoleh SIB PPR tidak

memenuhi syarat maka BAPETEN menyampaikan pemberitahuan

hasil penilaian kepada Pemohon.

12. Dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan

dinyatakan tidak memenuhi syarat, Pemohon harus memperbaiki

dokumen permohonan untuk memperoleh SIB PPR. Apabila

kekurangan dokumen permohonan tidak dilengkapi, maka

permohonan dinyatakan batal dan Pemohon dapat mengajukan

kembali permohonan.

13. Apabila dokumen permohonan untuk memperoleh SIB PPR

dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat, pejabat otorisator akan

memberikan persetujuan hasil penilaian permohonan paling lama 3

(tiga) hari kerja sejak hasil penilaian ditetapkan evaluator.

14. Setelah pejabat otorisator memberikan persetujuan hasil penilaian

permohonan, BAPETEN menyampaikan surat pemberitahuan biaya

permohonan perizinan melalui akun Pemohon.

15. Pemberitahuan biaya permohonan akan dilengkapi dengan tanggal

jatuh tempo pembayaran.

16. Permohonan akan dianggap dibatalkan oleh Pemohon apabila

pembayaran tidak dilakukan hingga masa jatuh tempo.

17. Bendahara akan mengirimkan konfirmasi biaya perizinan yang

- 53 -

belum dibayar setelah jatuh tempo terlewati kepada perizinan, yang

menjadi dasar sistem melakukan pembatalan secara otomatis

registrasi permohonan dan pemberitahuan biaya permohonan.

18. Sistem akan mengirimkan pemberitahuan bahwa permohonan

dinyatakan batal disertai penjelasan kepada pemohon untuk

mengajukan permohonan ulang.

19. Dalam hal Pemohon melakukan pembayaran biaya permohonan

perizinan, Pemohon akan menerima Surat Keterangan Tanda Lunas

(SKTL)/Kuitansi dari Bendahara Penerimaan PNBP yang dikirimkan

secara online melalui akun Pemohon.

20. BAPETEN menerbitkan surat undangan untuk mengikuti kegiatan

yang dipilih (Ujian atau Penyegaran).

21. BAPETEN memproses hasil ujian Pemohon yang mengikuti Ujian.

22. BAPETEN mengunggah daftar hasil kelulusan Ujian SIB PPR yang

telah disahkan oleh Ketua Tim Penguji PPR/Direktur atau yang

mewakili.

23. BAPETEN menerbitkan Surat Pemberitahuan Kelulusan ujian SIB

PPR dan menyampaikan kepada Pemohon.

24. BAPETEN menerbitkan SIB PPR bagi Pemohon yang dinyatakan

lulus dan menyampaikan kepada Pemohon.

25. BAPETEN menerbitkan Sertifikat bagi Peserta yang telah mengikuti

Penyegaran PPR dan menyerahkannya kepada Pemohon.

26. BAPETEN menerbitkan SIB PPR perpanjangan kepada Pemohon

dengan masa berlaku SIB habis pada saat tahun penyegaran

berlangsung dan bagi PPR dengan masa berlaku SIB habis setelah

tahun palaksanaan penyegaran SIB akan diterbitkan dengan

menukar SIB yang lama.

27. Bagi peserta yang tidak hadir dalam kegiatan yang dipilih (Ujian

atau Penyegaran), maka biaya yang sudah dibayar dapat dialihkan

pada penyelenggaraan berikutnya dalam tahun berjalan.

28. Peserta dapat mengajukan permohonan Penundaan Kegiatan secara

online dengan menyertakan dokumen pendukung.

29. Untuk kegiatan Validasi SIB, tidak ada undangan. Setelah

menerima konfirmasi pembayaran, BAPETEN akan mencetak SIB

dalam waktu 3 (tiga) hari.

30. Untuk kegiatan Cetak Ulang SIB, tidak ada proses pembayaran

31. SIB akan dicetak setelah permohonan dinyatakan memenuhi syarat

- 54 -

dan telah disetujui oleh otorisator.

32. BAPETEN melakukan pengarsipan elektronik dan/atau hardcopy

atas dokumen permohonan, kelengkapan, surat pemberitahuan dan

dupilkat SIB.

- 55 -

B. BAGAN ALUR POB untuk memperoleh SIB PPR Sumber Radiasi Pengion

Bagan alur POB untuk memperoleh SIB PPR Sumber Radiasi Pengion

secara online dibagi menjadi 5 (lima) bagian, meliputi:

1. Mekanisme Permohonan Ujian;

2. Mekanisme Permohonan Penyegaran;

3. Mekanisme Permohonan Validasi;

4. Mekanisme Permohonan Cetak Ulang SIB; dan

5. Mekanisme Permohonan Pengalihan.

Mekanisme Permohonan Ujian Pada Balis Online 2.0

- 56 -

Mekanisme Permohonan Penyegaran Pada Balis Online 2.0

Mekanisme Permohonan Validasi Pada Balis Online 2.0

- 57 -

Mekanisme Permohonan Cetak Ulang SIB Pada Balis Online 2.0

- 58 -

Mekanisme Permohonan Pengalihan Pada Balis Online 2.0

- 59 -

V. TINGKAT LAYANAN (SERVICE LEVEL) UJIAN PPR

A. Layanan yang diberikan

Kegiatan Perka BAPETEN No. 16 Tahun 2014

1. Pelayanan Ujian SIB PPR Baru: a. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 1; b. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 2;

c. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 3;

d. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 1;

e. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 2; f. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 3.

2. Pelayanan Ujian SIB PPR Ulang:

a. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 1; b. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 2;

c. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 3;

d. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 1;

e. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 2; f. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 3.

3. Pelayanan Penyegaran PPR: a. Penyegaran PPR Industri Tingkat 1;

b. Penyegaran PPR Industri Tingkat 2;

c. Penyegaran PPR Industri Tingkat 3; d. Penyegaran PPR Medik Tingkat 1;

e. Penyegaran PPR Medik Tingkat 2;

f. Penyegaran PPR Medik Tingkat 3.

4. Pelayanan Penundaan Ujian SIB PPR: a. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 1; b. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 2;

c. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 3;

d. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 1; e. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 2;

f. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 3.

5. Pelayanan Penundaan Penyegaran:

a. Penyegaran PPR Industri Tingkat 1; b. Penyegaran PPR Industri Tingkat 2;

c. Penyegaran PPR Industri Tingkat 3;

d. Penyegaran PPR Medik Tingkat 1; e. Penyegaran PPR Medik Tingkat 2;

f. Penyegaran PPR Medik Tingkat 3.

6. Validasi SIB Petugas Keahlian: a. Ahli Radiografi Industri;

b. Operator Radiografi Industri; c. Operator Iradiator;

d. Petugas Dosimetri Iradiator;

e. Petugas Perawatan Iradiator; f. Operator fasilitas produksi radioisotope;

g. Petugas Perawatan fasilitas produksi

radioisotope.

- 60 -

7. Cetak Ulang SIB a. PPR Industri Tingkat 1;

b. PPR Industri Tingkat 2; c. PPR Industri Tingkat 3;

d. PPR Medik Tingkat 1;

e. PPR Medik Tingkat 2; f. PPR Medik Tingkat 3.

g. Ahli Radiografi Industri;

h. Operator Radiografi Industri;

i. Operator Iradiator; j. Petugas Dosimetri Iradiator;

k. Petugas Perawatan Iradiator;

l. Operator fasilitas produksi radioisotop; m. Petugas dosimetri pada fasilitas produksi

radioisotope;

n. Petugas Perawatan fasilitas produksi radioisotop.

B. Persyaratan

Persyaratan sesuai dengan SLA Masing – masing Kegiatan Pemanfaatan

yang terdiri dari: 1. Persyaratan Umum;

2. Persyaratan Khusus (Untuk Jenis Kegiatan tertentu)

C. Waktu yang diperlukan

1. Waktu penilaian permohonan paling lambat 1 (satu) hari sejak permohonan diterima oleh BAPETEN;

2. Waktu penerbitan surat pemberitahuan hasil evaluasi permohonan

(satu) jam setelah permohonan selesai disetujui oleh otorisator; 3. Waktu penagihan biaya PNBP paling lambat 3 (tiga) jam terhitung

sejak butir b selesai dilaksanakan; 4. Waktu Penerbitan Undangan paling lambat 3 (tiga) jam sejak

konfirmasi pembayaran diterima; 5. Waktu persetujuan sebagai peserta ujian paling lambat 6 (enam)

jam terhitung sejak pembayaran dikonfirmasi oleh Bendahara; 6. Waktu pengumuman hasil ujian paling lambat 14 (empat belas)

hari sejak ujian selesai dilaksanakan; 7. Waktu penerbitan SIB paling lambat 7 hari setelah butir d

dilaksanakan;

8. Waktu penerbitan sertifikat dan SIB penyegaran minimal 2 (dua) hari sejak hari pertama penyegaran PPR dilaksanakan;

9. Waktu penerbitan surat izin bekerja bagi peserta yang masa berlakunya habis pada tahun pelaksanaan penyegaran paling lama

3 (tiga) hari kerja sejak hari pertama pelaksanaan penyegaran PPR; 10. Waktu penerbitan SIB Petugas Keahlian paling lambat 3 (tiga) hari

sejak butir d selesai; 11. Waktu cetak ulang SIB paling lambat 3 (tiga) hari sejak butir b

selesai; 12. Waktu penerbitan surat pemberitahuan penundaan kegiatan

paling lama 3 (tiga) jam setelah permohonan dinyatakan memenuhi syarat.

- 61 -

D. Biaya

Sesuai dengan PP no 56 Tahun 2014, besarnya biaya untuk masing – masing jenis kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 1 sebesar Rp 950.000,- (Sembilan

ratus lima puluh ribu rupiah); 2. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 2 sebesar Rp 850.000,- (Delapan

ratus lima puluh ribu rupiah);

3. Ujian SIB PPR Industri Tingkat 3 sebesar Rp 750.000,- (Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah);

4. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 1 sebesar Rp 950.000,- (Sembilan

ratus lima puluh ribu rupiah); 5. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 2 sebesar Rp 800.000,- (Delapan

ratus ribu rupiah);

6. Ujian SIB PPR Medik Tingkat 3 sebesar Rp 700.000,- (Tujuh ratus

ribu rupiah); 7. Penyegaran PPR Industri Tingkat 1 sebesar Rp 4.050.000,- (empat

juta lima puluh ribu rupiah);

8. Penyegaran PPR Industri Tingkat 2 sebesar Rp 3.300.000,- (tiga juta tiga ratus ribu rupiah);

9. Penyegaran PPR Industri Tingkat 3 sebesar Rp 2.600.000,- (dua

juta enam ratus ribu rupiah); 10. Penyegaran PPR Medik Tingkat 1 sebesar Rp 4.000.000,- (empat

juta rupiah);

11. Penyegaran PPR Medik Tingkat 2 sebesar Rp 3.050.000,- (tiga juta lima puluh ribu rupiah);

12. Penyegaran PPR Medik Tingkat 3 sebesar Rp 2.500.000,- (dua juta

lima ratus ribu rupiah);

13. Tarif Pelayanan Validasi dan penerbitan SIB petugas keahlian adalah sebesar Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah).

E. Kebijakan

1. Peserta yang telah membayar tetapi berhalangan mengikuti ujian

dapat melakukan penundaan dan pembayaran bisa dialihkan ke

ujian berikutnya. 2. Penundaan maksimal dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun

berjalan.

3. Bagi Peserta yang tidak lulus, diperkenankan mengulang ujian

maksimal 3 (tiga) kali dalam waktu 2 tahun setelah dinyatakan lulus pelatihan.

4. Lembaga diklat mengirimkan surat pernyataan kelulusan pelatihan

sebagai salah satu persyaratan untuk pelaksanaan ujian.

5. Pemberitahuan untuk mengikuti penyegaran dapat dilakukan 8 (delapan) bulan sebelum masa berlaku habis.

6. Penundaan kegiatan penyegaran maksimal dilakukan 1 (satu) kali dalam tahun berjalan.

7. Jika dalam masa penundaan, masa berlaku SIB habis, maka pemohon tidak dapat mengikuti penyegaran. Dan uang yang sudah

dibayarkan tidak dapat dikembalikan atau dialihkan ke kegiatan yang lainnya.

8. Pemohon Validasi SIB diberi kesempatan maksimal 2 (dua) kali untuk mengajukan permohonan validasi.

9. Pemberitahuan hasil evaluasi dikirim melalui email atau SMS.

10. Permohonan cetak ulang tidak dipungut biaya. 11. Bagi peserta yang tidak memberi konfirmasi ketidakhadiran

- 62 -

ujian/penyegaran, diberi peringatan melalui akun masing-masing,

surat, email atau SMS untuk mengajukan penundaan kegiatan.

F. Waktu dan Kondisi Layanan

Hari : Senin s/d Jum’at

Pukul : 08.30 – 12.00 WIB dan 13.00 – 15.00 WIB

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

ttd.

JAZI EKO ISTIYANTO