57
RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA PIDANA TERHADAP KORPORASI Tim Penyusunan Produk Hukum Pedoman Pemidanaan Dan Pertanggungjawaban Korporasi

RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

RANCANGAN PERMAPEDOMAN PENANGANAN PERKARA PIDANA

TERHADAP KORPORASI

Tim Penyusunan Produk Hukum Pedoman Pemidanaan Dan

Pertanggungjawaban Korporasi

Page 2: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

DAFTAR ISI

PELAKSANAAN KEGIATAN PENYUSUNAN 1. KETENTUAN UMUM

2. TATA CARA PENANGANAN PERKARA 3 . PUTUSAN & PELAKSANAAN PUTUSAN

Page 3: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PELAKSANAAN KEGIATAN PENYUSUNAN

Page 4: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

TANGGAL KEGIATAN OUTPUT

21 Maret 2016

Gedung KPK

Presentasi Program pembentukan pedoman

pertanggungjawaban pidana korporasi antara KPK dan

MA kepada Pimpinan berdasarkan ND dari PJKAKI

Disetujuinya pelaksanaan program oleh

Pimpinan dan menunjuk Bapak LMS sebagai

koordinator

31 Maret 2016

Mahkamah

Agung

Rapat tim MA, KPK, Kejaksaan dan Kepolisian dipimpin

Ketua Kamar Pidana MA dan Pak LMS dari KPK di

Mahkamah Agung

Disetujuinya pembentukan Peraturan

Mahkamah Agung terkait

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi

KPK ditunjuk untuk mengkoordinasikan

jalannya program secara teknis

7 April 2016

Gedung KPK

Pembentukan Proporsal dan SK Tim CCL Draft Proposal dan SK TIM

11 April 2016

Gedung KPK

Pengajuan ND Proposal dan SK Tim CCL Nota Dinas

12 April 2016

Gedung KPK

Pesetujuan Pimpinan atas Proposal dan SK Tim CCL Proposal dan SK TIM

19 April 2016

Mahkamah

Agung

Pertemuan tim KPK dengan Prof Suryajaya Menyepakati Proposal Program dan Penunjukan

Tim dari MA

21-22 April 2016

Hotel Morrissey

Konsinyering Tim KPK dengan Tim MA yang

dipimpinan Hakim Agung Prof Surya Jaya dan

Draft awal Perma dan Naskah Akademis

Kesepakatan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Page 5: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

TANGGAL KEGIATAN OUTPUT

27 April 2016

Gedung KPK

Rapat Lanjutan Pembahasan Draft Perma Draft Perma

4 Mei 2016

Gedung KPK

Rapat Lanjutan Pemabahsan Draft Perma Draft Perma

9 Mei 2016

Hotel Morrissey

High Level Meeting MA, KPK, Kepolisian dan Kejaksaan

membahas PERMA

Kesepkatan adanya FGD DIM PERMA

11 Mei 2016

Gedung KPK

Rapat Lanjutan Pembahasan Draft Perma Draft Perma

18-19 Mei 2016

Bandung

Konsinyering pertemuan dengan Ahli Pidana dan Korporasi di

Bandung

Draft Perma

20 Mei 2016

Hotel Morrissey

CLE: Private Equity dan Backdoor Listing oleh Daniel Ginting

dan Harun Reksodiputro

Masukan Naskah Akademis

25-26 Mei 2016

Hotel Morrissey

FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

(Fikri Assegaf dan Dr Yunus Husein)

DIM masing-masing K/L

30 Mei 2016

Gedung KPK

CLE : Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan

Pemisahan Perseroan (Teori dan Perkembangan Praktek) oleh

Mita Djajadiredja

Masukan Naskah Akademis

1 Juni 2016

Gedung KPK

Pembahasan Draft Perma Draft Perma

9 -10 Juni 2016

Gedung KPK

Pembahasan Draft Perma Draft Perma

13 Juni 2016

Gedung KPK

Pembahasan Draft Perma Draft Perma dan Draft Naskah Akademis

Page 6: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Bagian 1: KETENTUAN UMUM

Page 7: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

KORPORASI & PENGURUS

KORPORASIkumpulan orang dan/atau kekayaan yang

terorganisasi, baik merupakan badanhukum maupun bukan badan hukum.

PENGURUSorgan korporasi yang menjalankan kepengurusankorporasi yang bersangkutan sesuai dengan anggarandasar, termasuk mereka yang tidak memilikikewenangan dan/atau kekuasaan untuk mengambilkeputusan namun dalam kenyataannya dapatmengendalikan dan/atau turut mempengaruhikebijakan korporasi dan/atau ikut memutuskankebijakan korporasi yang dapat dikualifikasikansebagai tindak pidana termasuk dalam hal iniPersonil Pengendali.

PENGURUS SESUAI DOKUMEN + BENEFICIAL OWNERSHIP

TERMASUK PERKUMPULAN, ORGANISASI TERORIS, KOPERASI, YAYASAN DLL

Page 8: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Harta Kekayaan & Tindak Pidana yang dilakukan oleh Korporasi

Harta Kekayaan adalah semua benda bergerak atau benda tidak

bergerak, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang diperolehbaik secara langsung maupun tidak langsung.

Tindak Pidana yang dilakukan oleh Korporasi adalah

tindak pidana yang dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana kepadakorporasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Page 9: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

HUBUNGAN KERJA & HUBUNGAN LAIN

•Hubungan kerja adalah hubungan antaraKorporasi dengan pekerja/pegawainyaberdasarkan perjanjian yang mempunyai unsurpekerjaan, upah, dan/atau perintah.

•Hubungan lain adalah hubungan antaraPengurus dan/atau Korporasi di satu pihakdengan orang dan/atau Korporasi lain di lainpihak sehingga menjadikan pihak lain tersebutbertindak untuk kepentingan pihak pertamaberdasarkan perikatan baik tertulis maupuntidak tertulis.

Page 10: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

LINGKUNGAN KORPORASI

Lingkup Korporasi/Lingkup UsahaKorporasi/Lingkungan Korporasi adalahlingkup kerja yang termasuk dan/ataumendukung kegiatan usaha korporasibaik langsung maupun tidak langsung.

Page 11: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Undang-Undang

Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan PerwakilanRakyat dengan persetujuan bersama Presiden.

Page 12: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Bagian 2

ASAS, MAKSUD DAN TUJUAN

Page 13: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

ASAS

keadilan; kesamaankedudukan

dalam hukum;

kepastianhukum;

kemanfaatan; dan

cepat, sederhana danbiaya ringan.

Page 14: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Maksud & Tujuan

a. sebagai pedoman bagi penegak hukum dalam

penanganan perkara pidana dengan subjek hukum

korporasi dan/atau pengurus;

b. mengisi kekosongan hukum khususnya acara dalam

penanganan perkara pidana dengan subjek hukum

korporasi dan/atau pengurus; dan

c. mendorong efektivitas penanganan perkara pidana

dengan subjek hukum korporasi dan/atau pengurus

korporasi.

Page 15: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Bagian 3: TATA CARA PENANGANAN PERKARA

Page 16: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

SUB BAGIAN 1: PENGAJUAN KORPORASI DAN/ATAU PENGURUS

KORPORASI PENGURUSKORPORASI

DAN PENGURUS

• Pemeriksaan pidana dapat dilakukan secara bersamaan atau terpisah.

• Dalam hal korporasi dan pengurus melakukan tindak pidana dan dapat dimintakanpertanggungjawaban pidana maka sedapat mungkin pemeriksaan terhadap korporasi danpengurus diajukan secara bersama-sama.

• Penjatuhan pidana terhadap korporasi dan/atau pengurus tidak menutup kemungkinanpenjatuhan pidana terhadap pihak-pihak lain yang berdasarkan ketentuan perundang-undangan terbukti terlibat dalam tindak pidana tersebut.

Page 17: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PRASYARAT PENGAJUAN KORPORASI

PERBUATAN

PERTANGGUNGJAWABAN

Page 18: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PERBUATAN

“Korporasi dapat dipidana apabila tindak pidana dilakukan oleh orang baikberdasarkan hubungan kerja maupun berdasarkan hubungan lain baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertindak dalam lingkungan korporasi maupundiluar lingkungan usaha korporasi namun dilakukan untuk kepentingandan/atau dengan maksud memberikan manfaat bagi korporasi”

Page 19: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PERTANGGUNGJAWABAN

• Kesalahan pelaku dapat menjadi kesalahan korporasi apabila orang sebagaimana dimaksudpada Pasal 5 melakukan perbuatan tindak pidana dan kriteria pertanggungjawaban pidanakorporasi yang telah ditentukan oleh undang-undang, serta terhadapnya tidak ditemukanadanya alasan pembenar dan/atau pemaaf.

• Tindak pidana tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dicelakan/dipersalahkan kepadakorporasi apabila memenuhi salah satu atau lebih syarat sebagai berikut :

a. tindak pidana terjadi karena keputusan pengurus untuk melakukan atau tidak melakukantindakan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama;

b. tindak pidana terjadi karena dibiarkan terjadi oleh korporasi;

c. korporasi mengambil keuntungan atau manfaat dari tindak pidana tersebut; atau

d. korporasi tidak melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukanpencegahan, mencegah dampak yang lebih besar dan memastikan kepatuhan terhadapketentuan hukum yang berlaku guna menghindari terjadinya tindak pidana.

Page 20: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Kelompok Perusahaan

• Dalam hal tindak pidana dilakukan Korporasi dengan melibatkaninduk korporasi (holding) dan/atau anak korporasi (subsidiary)dan/atau korporasi bersaudara (sister) maka pertanggungjwabanpidana dapat dikenakan terhadap induk Korporasi dan/atau anakKorporasi dan/atau korporasi bersaudara.

• Induk korporasi dan/atau anak korporasi dan/atau korporasibersaudara dapat dimintakan pertanggunggjawaban atas tindakpidana yang dilakukan induk korporasi dan/atau anak korporasidan/atau korporasi bersaudara apabila menenuhi prasyaratpengajuan korporasi

Yang dimaksud “induk korporasi (holding) dan/atau anak korporasi (subsidiary)dan/atau korporasi bersaudara (sister) merupakan kumpulan orang atau badan yangsatu sama lain mempunyai kaitan dalam hal kepemilikan, kepengurusan, hubungankeuangan dan/atau hubungan lain sesuai peraturan perundangan.

Page 21: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Penggabungan, Peleburan danPemisahan

• Dalam hal terjadi penggabungan atau peleburan Korporasi makapertanggungjawaban pidana dikenakan terhadap Korporasi yang menerima penggabunganatau Korporasi hasil peleburan.

• Dalam hal terjadi pengambilalihan Korporasi maka pertanggungjawabandikenakan terhadap Korporasi yang melakukan pengambilalihan

• Dalam hal terjadi pemisahan Korporasi dan Korporasi yangmelakukan pemisahan telah bubar maka pertanggungjawaban pidanadikenakan terhadap Korporasi yang menerima peralihan

• Dalam hal terjadi pemisahan Korporasi dan Korporasi yangmelakukan pemisahan tidak bubar maka pertanggungjawaban pidanadikenakan terhadap Korporasi yang menerima peralihan dan/atau Korporasi yangmelakukan pemisahan.

• Dalam hal Korporasi dalam proses pembubaran maka pertanggungjawabanpidana tetap dikenakan terhadap Korporasi.

Page 22: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

KORPORASI YANG TELAH BUBAR

Korporasi yang telah bubar setelah terjadinya tindak pidana tidak dijadikantersangka dan/atau terdakwa namun terhadap aset-aset milik korporasi yangdiduga merupakan digunakan dan/atau hasil kejahatan maka dapat diprosesmelalui mekanisme Perma 1 Tahun 2013 tentang Tata Cara PenyelesaianPermohonan Penanganan Harta Kekayaan Dalam Tindak Pidana PencucianUang Atau Tindak Pidana Lain

Page 23: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Pengurus Meninggal Dunia

Dalam hal sebagian atau seluruh pengurus meninggal dunia makatetap tidak menghapuskan pertanggungjawaban pidana terhadapkorporasi

Page 24: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PRASYARAT PENGAJUAN PENGURUS

• Pertanggungjawaban pidana oleh korporasi tidak menghapuskanpertanggungjawaban secara pidana oleh pengurus

• Pengurus dapat dipidana dalam hal memenuhi unsur-unsur tindak pidana dan kriteria yang telah ditentukan oleh Undang-Undang, serta terhadapnya tidak ditemukanadanya alasan pembenar dan pemaaf.

• Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dipidana sebagai pelaku tindak pidana dalam hal sebagai berikut:

a. pengurus melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan;

b. pengurus yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan;

c. pengurus sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan; dan/atau

d. keadaan atau kriteria lainnya yang ditentukan oleh undang-undang.

Page 25: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PRASYARAT PENGAJUAN KORPORASI DAN

PENGURUS

PrasyaratKorporasi

PrasyaratPengurus

Pengurusdan

Korporasi

Page 26: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

SUB BAGIAN 2: PEMERIKSAAN KORPORASI

Page 27: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PEMANGGILAN KORPORASI (1)

(1) Pemanggilan terhadap korporasi ditujukan dan disampaikan

kepada korporasi ke alamat tempat

kedudukan korporasi.

(2) Dalam hal alamat tempat kedudukan korporasi tidak

diketahui maka pemanggilan ditujukan kepada korporasi dan

disampaikan melalui alamat tempat tinggal salah satu

pengurus.

(3) Dalam hal tempat tinggal maupun tempat kediaman terakhir

pengurus tidak diketahui maka surat panggilan ditempelkan

pada tempat pengumuman di gedung pengadilan yang

berwenang mengadili perkara tersebut.

Page 28: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PEMANGGILAN KORPORASI (2)

Isi surat panggilan terhadap korporasi setidaknya

memuat:

a. nama korporasi;

b. tempat kedudukan;

c. status korporasi dalam perkara pidana

(saksi/tersangka/terdakwa);

d. waktu dan tempat dilakukannya pemeriksaan; dan

e. ringkasan dugaan peristiwa pidana terkait pemanggilan

tersebut.

Page 29: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PEMERIKSAAN KORPORASI

(1) Pemeriksaan terhadap korporasi sebagai tersangka atau terdakwa hanya dapat diwakili dan dihadiri oleh

seorang pengurus yang sah.

(2) Pengurus yang telah ditunjuk mewakili korporasi dalam pemeriksaan sebagai tersangka sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus hadir dalam pemeriksaan sebagai terdakwa di sidang pengadilan.

(3) Jika pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat hadir dalam pemeriksaan sebagai

terdakwa dengan alasan yang sah, maka hakim ketua sidang menunda persidangan dan memanggil

kembali pengurus tersebut untuk mewakili korporasi sebagai terdakwa untuk hadir pada hari sidang

berikutnya.

(4) Jika pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat hadir dalam pemeriksaan sebagai

terdakwa karena berhalangan tetap, maka korporasi sebagai terdakwa dapat diwakili oleh pengurus

lainnya dalam pemeriksaan di sidang pengadilan.

(5) Dalam hal pengurus menolak hadir dan/atau tidak menunjuk seorang pengurus yang mewakili korporasi

pada tahap penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), (3) dan (4) maka penyidik dapat

menghadirkan pengurus yang mempunyai kedudukan paling tinggi dalam kepengurusan korporasi dalam

pemeriksaan.

(6) Dalam hal pengurus menolak hadir pada persidangan maka Hakim dengan penetapan tertulis dapat

memerintahkan supaya pengurus tersebut dibawa ke persidangan.

(7) Tata cara dan prosedur pemeriksaan terhadap korporasi dilakukan sesuai ketentuan Undang-Undang.

Page 30: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

ALAT BUKTI

• Keterangan korporasi sebagai tersangka atau terdakwa

merupakan alat bukti hukum yang sah

• Keterangan korporasi merupakan perluasan alat bukti

hukum yang sah sesuai dengan hukum acara yang

berlaku di Indonesia

Page 31: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PEMBUKTIAN

Sistem pembuktian dalam penanganan tindak pidana

yang dilakukan oleh korporasi mengikuti Kitab Undang-

undang Hukum Acara Pidana dan ketentuan undang-

undang lain yang berlaku

Page 32: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PENGURUS JUGA DIAJUKAN SEBAGAI TERSANGKA ATAU TERDAKWA

Dalam hal Korporasi diajukan sebagai tersangka atauterdakwa dalam perkara yang sama dengan Pengurussebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, maka Korporasidapat diwakili oleh Pengurus lainnya yang tidak menjaditersangka atau terdakwa dalam perkara tersebut

Page 33: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PEMERIKSAAN PERUSAHAAN YANG DILEBUR, DIPISAH, DIAMBILALIH DAN DALAM PROSES PEMBUBARAN

(1) Dalam hal terjadi penggabungan atau peleburan Korporasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat(1) maka Pengurus yang mewakili Korporasi dalam pemeriksaan perkara adalah Pengurus yang sahsaat dilakukan pemeriksaan perkara.

(2) Dalam hal terjadi pengambilalihan Korporasi maka Pengurus yang mewakili Korporasi dalampemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) maka Pengurus yang mewakili Korporasidalam pemeriksaan perkara adalah Pengurus Korporasi yang mengambilalih Korporasi

(3) Dalam hal terjadi pemisahan Korporasi dan Korporasi yang melakukan pemisahan telah bubar makaPengurus yang mewakili Korporasi dalam pemeriksaan perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8ayat (3) adalah Pengurus Korporasi yang menerima peralihan

(4) Dalam hal terjadi pemisahan Korporasi dan Korporasi yang melakukan pemisahan tidak bubar makaPengurus yang mewakili Korporasi dalam pemeriksaan perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8ayat (4) adalah Pengurus Korporasi yang menerima peralihan dan/atau yang melakukan pemisahan.

(5) Dalam hal Korporasi dalam proses pembubaran maka Pengurus yang mewakili Korporasi dalampemeriksaan perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) adalah Likuidator atau Kurator.

(6) Tata cara pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Korporasi yang diwakili oleh Pengurus sebagaimanadimaksud pada ayat (1), (2), (3) mengikuti tata cara pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17 dan Pasal 18

Page 34: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

SUB BAGIAN 3: PEMERIKSAAN PENGURUS

Page 35: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PEMERIKSAAN PENGURUS

Pemanggilan dan pemeriksaan terhadap pengurus yangdiajukan sebagai tersangka, terdakwa atau terpidanadilaksanakan sesuai dengan Hukum Acara Pidana.

Page 36: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

SUB BAGIAN 4: PEMERIKSAAN PENGURUS

Page 37: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PEMERIKSAAN KORPORASI & PENGURUS

Dalam hal korporasi dan pengurus masing-masing

diajukan sebagai terdakwa dalam satu dakwaan, maka

pemanggilan dan pemeriksaan korporasi dan pengurus

mengikuti ketentuan yang diatur sebelumnya

Page 38: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

SUB BAGIAN 5: GANTI RUGI

Page 39: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

GANTI RUGI

(1) Dalam hal diajukan gugatan ganti rugi terhadap Korporasi dan/atau Pengurussehubungan dengan tindak pidana yang sedang diperiksa dalam persidangan maka dapatdilakukan penggabungan perkara sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 98Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana sampai dengan Pasal 101 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

(2) Dalam hal penggabungan perkara dalam pemeriksaan dengan acara biasa atau acarasingkat (sumir) dimana Penuntut Umum hadir dalam persidangan, gugatan ganti kerugiandiajukan selambat-lambatnya sebelum Penuntut Umum mengajukan tuntutan pidana.

(3) Dalam hal penggabungan perkara dalam pemeriksaan dengan acara cepat dimanaPenuntut Umum tidak hadir dalam persidangan, gugatan ganti kerugian diajukanselambat-lambatnya sebelum Hakim menjatuhkan putusan.

(4) Hakim menentukan kewenangan Pengadilan dalam memeriksa perkara ganti kerugianberdasarkan kompetensi relatif Pengadilan sebagaimana ketentuan yang berlaku padahukum acara perdata dimana kewenangan Pengadilan yang memeriksa, memutus, danmengadili berada di wilayah tempat tinggal tergugat atau tempat kediaman tergugat atautempat obyek gugatan yang berupa benda tetap berada.

(5) Hakim mempertimbangkan adanya akibat langsung ganti kerugian yang timbul dengantindak pidana yang dilakukan terdakwa

Page 40: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

SUB BAGIAN 6: PENANGANAN HARTA KEKAYAAN KORPORASI

Page 41: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

(1) Harta kekayaan korporasi yang dapat dikenakan penyitaan adalah benda sebagaimana

dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

(2) Dalam hal benda sitaan terdiri atas benda yang dapat lekas rusak atau yang

membahayakan, sehingga tidak mungkin untuk disimpan sampai putusan pengadilan

terhadap perkara yang bersangkutan memperoleh kekuatan hukum tetap atau jika biaya

penyimpanan benda tersebut akan menjadi terlalu tinggi, sejauh mungkin atau sedapat

mungkin dengan persetujuan tersangka atau kuasanya benda tersebut dapat diamankan

atau dilelang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Dalam hal benda sitaan terdiri atas benda yang diperkirakan akan mengalami penurunan

nilai ekonomis sampai putusan pengadilan terhadap perkara yang bersangkutan

memperoleh kekuatan hukum, sejauh mungkin atau sedapat mungkin dengan persetujuan

tersangka atau kuasanya benda tersebut dapat dilelang.

(4) Penyidik atau Penuntut Umum yang akan melaksanakan lelang terhadap benda sitaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib meminta izin terlebih dahulu dari Ketua

Pengadilan Negeri dengan melampirkan resume perkara yang bersangkutan dan

menjelaskan hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dugaan tindak pidana

yang dilakukan oleh Korporasi, serta menyebutkan bukti permulaan yang dimilikinya.

Yang dimaksud “sejauh mungkin” adalah upaya Penyidik atau Penuntut Umum untuk

memperoleh persetujuan tersangka atau kuasanya atas pelaksanaan lelang benda

sitaan dalam waktu yang cukup dan apabila tidak ada persetujuan maka pelaksanaan

lelang tetap dilaksanakan.

Page 42: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

5) Apabila diperlukan Ketua Pengadilan Negeri yang menerima permohonan lelang atas benda

sitaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat meminta penilaian kepada lembaga penilai

dengan anggaran yang dibebankan kepada instansi yang mengajukan permohonan.

6) Ketua Pengadilan Negeri yang menerima permohonan lelang atas benda sitaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) memberikan izin dengan penetapan tertulis setelah mempertimbangkan

penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (5).

7) Pelaksanaan lelang benda sitaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan setelah

mendapatkan izin penetapan tertulis dari Ketua Pengadilan Negeri dan dilakukan sesuai

peraturan perundang-undangan.

8) Harta kekayaan yang dilelang sebagaimana ayat (7) tidak dapat dibeli oleh tersangka atau

terdakwa dan/atau pihak yang mempunyai hubungan keluarga atau semenda sampai tingkat

kedua, keuangan, hubungan kerja/menajemen, hubungan kepemilikan dan/atau hubungan

lain dengan tersangka atau terdakwa tersebut

9) Dalam hal benda sitaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) telah dilelang dan

Korporasi dijatuhkan putusan bebas atau lepas berdasarkan putusan berkekuatan hukum

tetap, maka uang hasil penjualan lelang barang sitaan harus dikembalikan kepada yang berhak

paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak putusan dibacakan.

Page 43: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

10) Dalam hal benda sitaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) telah dilelang dan

penetapan tersangka terhadap Korporasi dinyatakan tidak sah oleh putusan praperadilan

atau penyidikan maupun penuntutan terhadap Korporasi dihentikan berdasarkan surat

penetapan penghentian penyidikan atau surat keputusan penghentian penuntutan, maka

uang hasil penjualan lelang barang sitaan harus dikembalikan kepada yang berhak paling

lama 30 (tiga puluh) hari sejak putusan Praperadilan dibacakan atau sejak surat

penetapan penghentian penyidikan atau surat keputusan penghentian penuntutan

berlaku.

11) Dalam hal dari penyimpanan uang hasil lelang benda sitaan sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dan/atau ayat (4) terdapat bunga keuntungan, maka pengembalian uang hasil

lelang benda sitaan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dan ayat (8) juga disertai dengan

bunga keuntungan yang diperoleh dari penyimpanan uang hasil lelang benda sitaan

tersebut.

Page 44: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Sub Bagian 7 : Daluwarsa

Kewenangan menuntut pidana terhadap korporasi hapus

karena daluwarsa mengikuti ketentuan yang diatur oleh

Kitab Undang-undang Hukum Pidana

Page 45: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

Bagian 3:

PUTUSAN & PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN

Page 46: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PUTUSAN KORPORASI(1) Surat Putusan Pemidanaan terhadap Korporasi mengikuti ketentuan

sesuai dengan Pasal 197 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

(2) Surat Putusan Bukan Pemidanaan terhadap Korporasi mengikuti

ketentuan Pasal 199 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

(3) Surat Putusan Pemidanaan dan Bukan Pemidanan terhadap Korporasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mencantumkan identitas

sebagai berikut :

a. Nama Korporasi;

b. Tanggal, tempat dan/atau nomor anggaran dasar/akta

pendirian/dokumen/ketentuan lain yang terakhir:

c. Tempat Kedudukan;

d. Kebangsaan korporasi;

e. Bentuk usaha/kegiatan; dan

f. Identitas pengurus yang mewakili.

Page 47: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

SANKSI DALAM PUTUSAN

(1) Sanksi Pidana yang dapat dijatuhkan terhadap Korporasi adalah pidana pokok dan/atau pidana tambahan

atau tindakan tata tertib atau tindakan lain sebagaimana Undang-Undang.

(2) Sanksi Pidana pokok yang dapat djatuhkan terhadap Korporasi adalah pidana denda.

(3) Sanksi Pidana tambahan atau tindakan tata tertib atau tindakan lain yang dapat dijatuhkan terhadap

Korporasi berupa:

a. pembayaran uang pengganti kerugian keuangan negara;

b. perampasan atau penghapusan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana;

c. perbaikan kerusakan akibat dari tindak pidana;

d. pewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak;

e. penempatan perusahaan di bawah pengampuan untuk jangka waktu tertentu;

f. penutupan atau pembekuan sebagian atau seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu;

g. pencabutan sebagian atau seluruh hak-hak tertentu;

h. pencabutan izin usaha;

i. perampasan barang bukti atau harta kekayaan korporasi; dan/atau

j. tindakan lain sesuai dengan ketentuan undang-undang.

(4) Pengenaan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) dilaksanakan berdasarkan ketentuan

undang-undang.

Page 48: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PUTUSAN PENGURUS

Surat Putusan Pemidanaan atau Bukan Pemidanaan

terhadap Pengurus mengikuti ketentuan Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana

Page 49: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PUTUSAN KORPORASI & PENGURUS

Dalam hal Korporasi dan Pengurus masing-masing diajukan

sebagai terdakwa dalam satu dakwaan, maka Surat Putusan

mencantumkan:

a. identitas Korporasi dan indentitas Pengurus yang mewakili

Korporasi sebagai terdakwa 1 (satu);

b. identitas Pengurus sebagai terdakwa 2 (dua) dan

seterusnya;

c. uraian perbuatan Korporasi maupun Pengurus secara

cermat, jelas, dan lengkap mengenai peran dan tindak pidana

yang dilakukan masing-masing terdakwa; dan

d. pengenaan hukuman atau sanksi pidana terhadap masing-

masing terdakwa secara jelas.

Page 50: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PELAKSANAAN PUTUSAN DENDA

(1) Pelaksanaan pidana dilakukan berdasarkan Putusan

pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.

(2) Petikan Surat Putusan dapat digunakan sebagai dasar

dalam pelaksanaan putusan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1).

Page 51: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PELAKSANAAN PUTUSAN DENDA KORPORASI

(1) Dalam hal pidana denda yang dijatuhkan kepada Korporasi, Korporasi diberikanjangka waktu 1 (satu) bulan sejak putusan berkekuatan hukum tetap untukmembayar denda tersebut.

(2) Dalam hal terdapat alasan kuat, jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) bulan.

(3) Jika denda dibayar sebagian atau tidak dibayarkan sebagaimana ayat (2), Jaksamelakukan penyitaan terhadap harta kekayaan yang dimiliki Korporasi untukdilelang oleh kantor lelang negara yang diperhitungkan sesuai dengan besarnyapembayaran pidana denda.

(4) Dalam hal undang-undang menentukan secara tegas bahwa pidana kurunganpengganti denda dapat dikenakan terhadap Pengurus apabila Korporasi tidakmelaksanakan pidana denda, maka pelaksanaan hukuman pidana disesuaikandengan ketentuan Undang-Undang tersebut.

(5) Penjatuhan hukuman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)dicantumkan dalam amar putusan pengadilan.

Page 52: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PELAKSANAAN PUTUSAN DENDA PENGURUS

(1) Dalam hal pidana denda dijatuhkan kepada pengurus, Pengurusdiberikan jangka waktu 1 (satu) bulan sejak putusan berkekuatanhukum tetap untuk membayar denda tersebut.

(2) Dalam hal terdapat alasan kuat, jangka waktu sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) bulan.

(3) Jika denda dibayar sebagian atau tidak dibayarkan sebagaimana ayat (1),pengurus dijatuhkan pidana kurungan pengganti denda yang dihitungsecara proposional.

(4) Pidana kurungan pengganti denda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan setelah berakhirnya hukuman pidana penjara.

(5) Penjatuhan hukuman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dicantumkan dalam amar putusan pengadilan.

Page 53: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PIDANA TAMBAHAN & TATA TERTIB

Pidana tambahan atau tindakan tata tertib atau tindakan lain terhadapKorporasi dilaksanakan berdasarkan putusan pengadilan.

Page 54: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PELAKSANAAN PIDANA TAMBAHAN ATAU TATA TERTIB TERHADAP KORPORASI (1)

(1) Dalam hal pidana tambahan berupa Perampasan barang bukti atau harta

kekayaan korporasi harus dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan

sejak putusan berkekuatan hukum tetap dan dapat diperpanjang untuk paling

lama 1 (satu) bulan.

(2) Dalam hal terdapat keuntungan berupa harta kekayaan yang timbul dari hasil

kejahatan maka seluruh keuntungan tersebut dirampas untuk negara.

(3) Perampasan keuntungan yang timbul dari hasil kejahatan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2), harus dinyatakan secara tegas dalam putusan

pengadilan.

Page 55: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

PELAKSANAAN PIDANA TAMBAHAN ATAU TATA TERTIB TERHADAP KORPORASI (2)

(1) Dalam hal pidana tambahan terhadap Korporasi berupa uangpengganti, maka tata cara pengenaan uang penggantidilaksanakan berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5Tahun 2014 tentang Pidana Tambahan Uang Pengganti DalamTindak Pidana Korupsi dan peraturan perundan-undanganterkait.

(2) Dalam hal pidana tambahan terhadap Korporasi bukan badanhukum berupa uang pengganti, maka harta kekayaan pengurusdapat dirampas apabila harta kekayaan Korporasi tidakmencukupi untuk membayar uang pengganti.

(3) Dalam hal harta kekayaan Pengurus dan Korporasi tidakmencukupi untuk membayar uang pengganti sebagaimanadimaksud dalam ayat (2), maka hukuman kurungan penggantihanya dapat digunakan apabila undang-undang mengatursecara tegas.

Page 56: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

BAB V KETENTUAN PERALIHAN

Semua perkara pidana terhadap korporasi dan/atau

pengurus yang penuntutannya diajukan sebelum Peraturan

Mahkamah Agung ini berlaku dan belum memperoleh

putusan yang berkekuatan hukum tetap maka proses

hukumnya tetap mengacu pada ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebelum adanya

Peraturan Mahkamah Agung ini.

Page 57: RANCANGAN PERMA PEDOMAN PENANGANAN PERKARA …jdihdemo.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2017/01/160822... · 2017-01-04 · FGD Penyusunan DIM dengan melibatkan K/L terkait dan Ahli

MASUKAN PERMA

Apabila masih terdapat masukan dapat dikirimkan ke :

[email protected] atau [email protected]

Terima kasih banyak