146
MARET 2013 RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA SUKABUMI TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2013

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

  • Upload
    buianh

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

MARET 2013

RANCANGAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

(RKPD) KOTA SUKABUMI TAHUN 2014

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2013

Page 2: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

ii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii DAFTAR TABEL………………………………………………………………… iv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………... v BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……………………………………….……... I – 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan ……………………………....... I – 4 1.3 Hubungan Antara RKPD Dengan Dokumen Lainnya….. I – 8 1.4 Maksud Tujuan Dan Fungsi ………………..…………… I – 9 1.4.1. Maksud …………………………………………….. I – 9 1.4.2. Tujuan ……………………………………………… I – 10 1.4.3. Fungsi ……………………………………………… I – 10 1.5. Kerangka Berpikir ………………………………………. I – 10 1.6 Sistematika Penyusunan Dokumen RKPD Perubahan…. I – 12 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ………………………. II – 1 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi………………… II – 1 2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat……………… II – 2 2.1.3 Aspek Kesejahteraan Sosial 2.1.4. Aspek Pelayanan Umum...…………………...….. II – 37 2.1.5. Aspek Daya Saing Daerah...................................... II – 37 2.2. Gambaran Umum Target dan Realisasi APBD …………. II – 41 2.2.1. Target dan realisasi II – 42 2.2.2. Target dan Realisasi Belanja Daerah II – 42 2.2.3. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah II – 47 2.3. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampaii

Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD ……………..................... II – 47

2.3.1. Pencapaian Indikator Makro .................................….. II – 45 2.3.2. Pencapaian Kinerja RPJMD Kota Sukabumi Tahun

2008 – 2013 ............................................................... II – 50

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah ……………………......… II – 81 2.4.1. Permasalahan Umum Daerah ...............................…… II – 81 2.4.2. Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan

Prioritas dan Sasaran Pembangunan .......................... II – 83

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ………………………… III - 1 3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan

Tahun 2014 .......................……………………………. III - 1

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2013 dan 2014 ……………………………..

III – 11

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ……………………… III – 12 3.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah …..……… III – 14

Page 3: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

iii

3.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah ................................ III – 14 3.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah……………....... III – 16 3.3. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan…....... III – 20 3.3.1. Proyeksi Keuangan Daerah ...................................... III – 17 3.3.2. Kerangka Pendanaan ................................................ III – 19 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ………………………....... IV – 1 4.2. Prioritas Pembangunan ........................................................... IV – 5 4.2.1. Issue Strategis ............................................................... IV – 5 4.2.2. Tema Pembangunan Tahun 2013 ................................. IV – 8 4.2.3 Prioritas Pembangunan Tahun 2014 ............................. IV – 8 4.2.4 IKU SKPD ...................................................................... IV – 9 BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2012 BAB VI P E N U T U P

Page 4: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

iv

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Kota Sukabumi Menurut Kelompok Sektor Tahun 2009-2011 ( Juta Rupiah )........................ II – 4

Tabel 2.2. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Sukabumi Menurut Kelompok Sektor Tahun 2007-2011 (Persen).................................................... II – 7

Tabel 2.3. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Sukabumi Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2007 – 2011 ................................……………... II – 8

Tabel 2.4. Struktur Ekonomi Kota Sukabumi Menurut Kelompok Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007 – 2011 ………………….............. II – 10

Tabel 2.5. PDRB Per Kapita Kota Sukabumi Tahun 2007 – 2011 (Rupiah)........................................................................................... II – 14

Tabel 2.7 IHK dan Laju Inflasi Kota Sukabumi Menurut Kelompok Pengeluaran (IHK 2007 = 100) ........................................................ II – 15

Tabel 2.8. Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Harga Tetap dan Harga Berlaku dan Gini Ratio Penduduk Kota Sukabumi Tahun 2009 – 2011........ II – 18

Tabel 2.9. Perkembangan IPM Kota Sukabumi Tahun 2010 – 2011 ……….. II – 17

Tabel 2.10. Garis Kemiskinan dan Persentase Penduduk Miskin Kota Sukabumi Tahun 2010 dan 2011 ..............................………………. II – 18

Tabel 2.11. APS, APK dan APM Menurut Jenis Kelamin, Usia Sekolah dan Kelompok Umur Di Kota Sukabumi Tahun 2011 ..................……… II – 22

Tabel 2.12. Persentase Anak Yang Sedang Bersekolah Menurut Usia Sekolah dan Jenjang Pendidikan Yang Dijalani Di Kota Sekolah ………….. II – 23

Tabel 2.13. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Dan Jenis Kelamin Di Kota Sukabumi Tahun 2008 – 2009……………………....................……. II – 25

Tabel 2.14. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Kemampuan Membaca/Menulis dan Jenis Kelamin Di Kota Sukabumi Tahun 2010 – 2011……………………....................……. II – 26

Tabel 2.15. Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Pertama Di Kota Sukabumi Tahun 2008 – 2011 ........................................................ II – 29

Tabel 2.16. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin Di Kota Sukabumi Tahun 2011........... II – 31

Tabel 2.17. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Sukabumi Tahun 2011 (persen) ........................................................................................... II – 32

Tabel 2.18. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Di Kota Sukabumi Tahun 2011................................................................................................. II – 34

Tabel 2.19. Jumlah Perkara dan Terdakwa Yang Diselesaikan Di Pengadilan II – 36

Page 5: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

v

Negeri Kota Sukabumi Dari Tahun 2007 s.d 2011

Tabel 2.20. Persentase Rumah Tangga Menurut Beberapa Fasilitas Perumahan Kota Sukabumi Tahun 2006 – 2010 …………………. II – 40

Tabel 2.21. Panjang Jalan Dirinci Menurut Keadaan dan Status Jalan Di Kota Sukabumi Tahun 2010 ..................................................…………… II – 41

Tabel 2.22. Realisasi Pendapatan Daerah, rata-rata Pertumbuhan dan Persentase Terhadap Pendapatan Kota Sukabumi 2008 s.d 2012 II – 44

Tabel 2.23. Realisasi Belanja Daerah, rata-rata Pertumbuhan dan Persentase Terhadap Pendapatan Kota Sukabumi 2008 s.d 2012 ................... II – 46

Tabel 2.24. Realisasi Indikator Makro Pembangunan Tahun 2012 ................... II – 48

Tabel 2.25. Pencapaian Indikator Kinerja Utama ……………………………….. II – 79

Tabel 2.26. Indentifikasi Permasalahan Pembangunan ..................................... II – 41

Tabel 3.1. Proyeksi Keuangan Daerah……………………………………........... III – 17

Tabel 4.1. Target Indikator Makro Pembangunan Tahun 2012………………... IV – 4

Tabel 4.3. Indikator Sasaran Misi I………………………………………………… IV – 9

Tabel 4.4. Indikator Sasaran Misi II……………………………………………….. IV – 12

Page 6: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

vi

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1.1. Kerangka Pikir Penyusunan RKPD Kota Sukabumi Tahun 2012…………………………………………………….

I – 11

Gambar 2.1. PDRB Kota Sukabumi Tahun 2007 – 2011 ……………………... II – 3

Gambar 2.2. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Sukabumi Tahun 2001 – 2011 .. II – 6

Gambar 2.3. Struktur Ekonomi Kota Sukabumi Tahun 2011 ...............……….. II – 9

Gambar 2.6. Tindak Kejahatan Yang Dialami oleh Penduduk Kota Sukabumi Tahun 2011 ..................................................................................

II – 35

Gambar 2.7. Persentase Air Minum Yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen Di Kota Sukabumi Tahun 2011 .................…………..

II – 38

Gambar 2.8. Jumlah Masyarakat yang Mendaftar Ibadah Haji Kota Sukabumi 2008 – 2012 …………………………………….…………………….

II – 51

Gambar 2.9. Persentase Kenaikan Zakat, Infaq dan Sodaqoh Kota Sukabumi 2008 - 2012 ………………………………………………………...…

II – 51

Gambar 2.10. Jumlah Masyarakat yang Berqurban Kota Sukabumi …………… II – 52

Gambar 2.11. Persentase Tempat Ibadah Yang Mendapat Bantuan Pemerintah Kota Sukabumi 2008 – 2011 ………………………...

II – 52

Gambar 2.12. Pertumbuhan Panti Sosial Kota Sukabumi 2008 – 2011 ……….. II – 53

Gambar 2.13. Pertumbuhan PMKS Kota Sukabumi 2008 – 2012 ……………… II – 53

Gambar 2.14. Persentase Peran Swasta dan Masyarakat dalam Pembangunan Kota Sukabumi 2008 – 2012 ……………………..

II – 54

Gambar 2.15. Partisipasi Perempuan Di Lembaga Pemda Kota Sukabumi Tahun 2008 – 2012 ………………………………………………….

II – 55

Gambar 2.16. Persentase Peserta KB Aktif dan Keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 Kota Sukabumi 2008 – 2012 …………………………………

II – 56

Gambar 2.17. Realisasi PAD dan APBD Kota Sukabumi 2008 – 2012 ………... II – 59

Gambar 2.18. Persentase Perkembangan Jumlah Aparatur Yang Berkualifikasi Auditor di Kota Sukabumi 2008 – 2010 …………

II – 61

Gambar 2.19. Persentase Kepemilikan Akte, KK dan KTP Kota Sukabumi 2008 – 2012 …………………………………………………………..

II – 61

Gambar 2.20. Persentase Partisipasi AUD pada PAUD Kota Sukabumi 2008 – 2012 …………………………………………………………………...

II – 63

Gambar 2.21. Persentase APM Kota Sukabumi 2008 – 2012 ………………….. II – 64

Gambar 2.22. Persentase APS Kota Sukabumi 2008 – 2012 …………………... II – 64

Gambar 2.23. Persentase AL Kota Sukabumi 2008 – 2012 …………………..... II – 65

Gambar 2.24. Persentase Angka Melanjutkan Kota Sukabumi 2008 …………. II – 65

Page 7: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

vii

Gambar 2.25. Persentase Guru Berkualitas S-1/D3 Kota Sukabumi 2008 – 2012 …………………………………………………………………...

II – 66

Gambar 2.26. Jumlah Anggota Baru dan Pengunjung Perpustakaan Kota Sukabumi 2008 – 2012 ……………………………………………..

II – 66

Gambar 2.27. Persentase Kesehatan Ibu Hamil dan Melahirkan Kota Sukabumi 2008 – 2012 ……………………………………………...

II – 67

Gambar 2.28. Persentase Cakupan UCI Kota Sukabumi 2008 – 2012 ……….. II – 67

Gambar 2.29. Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Untuk Masysrakat Miskin 2008 – 2012 ………………………………………………...

II – 68

Gambar 2.30. Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Untuk Masyarakat Miskin Kota Sukabumi 2008 – 2012 ……………………………..

II – 68

Gambar 2.31. PMA dan PMDN Kota Sukabumi 2008 – 2012 …………………... II – 69

Gambar 2.32. Persentase Koperasi Aktif dan LKM Kota Sukabumi 2008 – 2012 …………………………………………………………………...

II – 70

Gambar 2.33. Jumlah UMKM Kota Sukabumi 2008 – 2012 ………………….. II – 70

Gambar 2.34. Persentase TPAK Kota Sukabumi 2008 – 2012 ……………….. II – 71

Gambar 2.35. Persentase Pencari Kerja Yang Ditempatkan Kota Sukabumi 2008 – 2012 …………………………………………………………..

II – 71

Gambar 2.36. Persentase Kemantapan Jalan Kota Sukabumi 2008 – 2012 … II – 72

Gambar 2.37. Persentase Sarana dan Prasarana Sarana Sanitasi Keluarga Kota Sukabumi 2008 – 2012 ……………………….………………

II – 73

Gambar 2.38. Produksi Komoditas Pertanian Kota Sukabumi 2008 – 2012 … II – 74

Gambar 2.39. Produksi Komoditas Peternakan Kota Sukabumi 2008 – 2012… II – 75

Gambar 2.40. Produksi Susu Kota Sukabumi 2008 – 2012……………………… II – 75

Gambar 2.41. Persentase IKM Produktif Kota Sukabumi 2008 – 2012 ……… II – 76

Gambar 2.42. Perkembangan Nilai Ekspor Kota Sukabumi 2008 – 2012 ……. II – 76

Gambar 2.43. Persentase Tingkat Hunian Kamar Sukabumi 2008 – 2012…… II – 77

Gambar 2.44. Jumlah Wisatawan Kota Sukabumi 2008 – 2012 ………...……… II – 77

Gambar 2.45. Waktu Kunjungan Wisata Kota Sukabumi 2008 – 2012 ….……. II – 78

Gambar 2.46. Pencapaian Target IKU (keseluruhan) sampai dengan Tahun 2012 ……………………………………………………...……………

II – 78

Gambar 2.47. Pencapaian Target IKU (misi 1) sampai dengan Tahun 2012 …. II – 78

Gambar 2.48. Pencapaian Target IKU (misi 2) sampai dengan Tahun 2012 …. II – 79

Gambar 2.49. Pencapaian Target IKU (misi 3) sampai dengan Tahun 2012 …. II – 79

Page 8: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan

penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM); dan Rencana Pembangunan

Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Amanat undang-undang

tersebut dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tersebut Pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang

didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan

evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD.

Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2008-2013 bahwa

RKPD Tahun 2014 lebih bersifat program transisi. Program transisi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008

– 2013 sebagaimana dimaksud adalah Perencanaan Pembangunan

Daerah daerah untuk mengisi kekosongan dokumen perencanaan pada

tahun berakhirnya masa berlaku RPJMD 2008 – 2013 seiring dengan

berakhirnya masa jabatan walikota dan wakil walikota masa jabatan 2008

– 2013. Program transisi ini berisi program indikatif untuk tahun 2014 yang

mengacu pada RPJPD Kota Sukabumi Tahun 2005-2025 untuk masa

Page 9: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-2

perencanaan jangka menengah 2013 – 2018 yang memberikan arah

sekaligus acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah

dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan;

1. Program Transisi Tahun 2014 mengatur tentang program indikatif Kota

Sukabumi Tahun 2014;

2. Tujuan Program Transisi Tahun 2014 sebagimana dimaksud adalah

untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2014 yang prosesnya dimulai

pada bulan Januari Tahun 2013, dan pedoman bagi SKPD dalam

menyusun Renja SKPD tahun 2014;

RKPD mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan

daerah, karena RKPD menerjemahkan perencanaan strategis ke dalam

rencana, program, dan penganggaran tahunan. RKPD menjembatani

sinkronisasi dan harmonisasi rencana tahunan dengan rencana strategis,

mengoperasionalkan rencana strategis ke dalam langkah-langkah

tahunan yang lebih konkrit dan terukur. Penyusunan RKPD ditujukan

sebagai upaya untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah

yang sinergis antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan

Kota Sukabumi serta dengan Kabupaten yang berbatasan.

Penyusunan RKPD tahun 2014 dilaksanakan melalui 3 tahapan

yaitu penyusunan rancangan awal RKPD, penyusunan rancangan akhir

RKPD dan penetapan RKPD dengan menggunakan pendekatan

teknokratik, partisipatif, bottom-up dan top-down. Pendekatan teknokratik

dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah oleh

lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk

menyusun perencanaan pendapatan, perencanaan belanja dan

perencanaan pembiayaan, termasuk melalui proses konsultasi dengan

para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan

seluruh pemangku kepentingan pembangunan antara lain melalui

mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Page 10: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-3

Proses bottom-up dilakukan secara berjenjang mulai dari Desa,

Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Sedangkan proses top-

down antara lain diimplementasikan dalam bentuk Dedicated Program.

RKPD merupakan acuan bagi SKPD dalam menyempurnakan

Renja SKPD untuk tahun yang sama sebagai dasar bagi penyusunan

Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara

(KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2014, dimana KUA-PPAS ini merupakan

Kebijakan Umum APBD yang ditetapkan secara bersama-sama oleh

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Kota

Sukabumi sebagai pedoman penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2014.

Dengan demikian, RKPD mempunyai fungsi pokok :

1. Menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan, karena memuat

seluruh kebijakan publik;

2. Menjadi pedoman dalam penyusunan APBD, karena memuat arah

kebijakan pembangunan Kota Sukabumi satu tahun; dan

3. Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen

Pemerintah.

Dalam proses penyusunan RKPD Kota Sukabumi mengacu pada

prinsip-prinsip :

1. Kombinasi Top Down dan Bottom Up Planning :

Penyusunan RKPD mengintegrasikan kebijakan pemerintah dengan

aspirasi dari masyarakat yang berkaitan dengan upaya pencapaian

Visi dan Misi Kota Sukabumi (forum SKPD).

2. Keadilan dan Sinergitas :

Penyusunan RKPD memperhatikan prinsip keadilan guna mengurangi

kesenjangan dan menciptakan sinergitas.

3. Pertimbangan kemampuan kapasitas fiskal daerah :

Penyusunan RKPD mempertimbangkan kemampuan keuangan

pemerintah daerah dan menggali potensi pendanaan dari masyarakat

dalam penentuan prioritas program dan kegiatan pembangunan.

Page 11: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-4

4. Perencanaan Partisipatif :

Perencanaaan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan seluruh

stakeholders antara lain melalui musyawarah perencanaan

pembangunan (Musrenbang RKPD).

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum penyusunan RKPD Kota Sukabumi Tahun 2014

adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

Page 12: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-5

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

10. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4846);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4575);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Page 13: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-6

Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4741);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4816);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4817);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4833);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

Page 14: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-7

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

23. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2011 tentang

Rencana Kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2012, (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 Nomor 24 Seri

E);

24. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 14 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah Kota Sukabumi, sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 3 Tahun 2003 dan

saat ini telah diganti/dicabut dengan Peraturan Daerah Kota Sukabumi

No. 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Sukabumi;

25. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan

Susunan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota

Sukabumi yang saat ini telah diganti dengan Peraturan Daerah Kota

Sukabumi No. 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah Kota Sukabumi;

26. Peraturan Daerah Kota Sukabumi No. 7 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Sukabumi tahun 2005 –

2025;

27. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sukabumi tahun 2008-

2013;

28. Peraturan Daerah Kota Sukabumi No. 6 Tahun 2010 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

Page 15: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-8

29. Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 10 Tahun 2011 tentang Indikator

Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Sukabumi Tahun 2008-2013.

1.3. Hubungan Antara Dokumen RKPD Dengan Dokumen Lainnya

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berangkat dan disusun dari sebuah

proses penjabaran atas visi, misi dan program Kepala Daerah. RPJMD

berperan sebagai acuan dasar dalam menentukan arah kebijakan dan

strategi pembangunan daerah yang pada intinya memuat mengenai arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan daerah, kebijakan

umum, dan program SKPD, lintas SKPD dan program kewilayahan

disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan

kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Sebagai suatu produk

perencanaan, RKPD tetap tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan

dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya. RKPD ini terintegrasi

dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan lainnya

baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama dengan dokumen

perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah

daerah. Adapun dokumen perencanaan dan penganggaran tersebut

meliputi (1) RPJPD, (2) RPJMD, (3) Renstra-SKPD, (4) RKPD dan (5)

Renja-SKPD. Semua dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud di

atas, dari sisi waktu mencakup 3 kerangka waktu, yaitu rencana jangka

panjang (20 tahun), rencana jangka menengah (5 tahun) dan rencana

jangka pendek (1 tahun). Secara substansi, keberadaan RKPD dengan

dokumen perencanaan tersebut membentuk keterkaitan yang bersifat

hierarkis, yaitu dokumen dengan jangka waktu yang lebih panjang menjadi

rujukan bagi dokumen dengan jangka waktu yang lebih pendek.

Dapat diketahui bahwa secara rinci hubungan RKPD dengan

dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya, adalah :

Page 16: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-9

RKPD disusun dengan memperhatikan pokok-pokok arah kebijakan

dalam RKP Nasional melalui mekanisme Musrenbang

RKPD disusun dengan berpedoman pada RPJM Daerah yang

didalamnya memuat mengenai visi, misi dan arah pembangunan

daerah.

RKPD ini menjadi pedoman bagi penyusunan Renja SKPD yang

disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari tiap SKPD

RKPD ini nantinya dijabarkan ke dalam RAPBD dengan berpedoman

juga kepada Renja SKPD.

Memperhatikan hubungan keterkaitan sebagaimana dijelaskan di atas,

maka dalam penyusunan RKPD Tahun 2014 ini harus mengacu dan

berpedoman pada dokumen RKP Nasional Tahun 2014, RKPD Provinsi

Jawa Barat Tahun 2014, RPJM Kota Sukabumi, Renstra SKPD, serta

Renja SKPD Tahun 2014. Selain itu kedudukan RKPD Kota/Kabupaten

tidak terpisahkan dari dokumen perencanaan tata ruang wilayah.

1.4. Maksud, Tujuan dan Fungsi

RKPD merupakan rencana pembangunan tahunan yang bersifat

aspiratif dan terpadu dari berbagai pelaku pembangunan agar tercipta

pembangunan yang sinergi dan efisien sesuai dengan alokasi sumber

daya pembangunan serta untuk memberi arahan rencana kerja

pembangunan di tahun 2014 bagi SKPD agar sesuai dengan sasaran

RPJMD dan Renstra SKPD terkait. RKPD Kota Sukabumi Tahun 2014

telah mempertimbangkan Isu Strategis yang diperkirakan akan

mempengaruhi Proses Pembangunan Tahun 2014, Kebijakan dan target

indikator Kinerja Pembangunan baik Nasional, Provinsi dan Kota

Sukabumi Tahun 2014.

Page 17: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-10

1.4.1. Maksud

Adanya pedoman bagi penyusunan program dan kegiatan

pembangunan tahun 2014.

1.4.2. Tujuan

Terarahnya rencana program, kegiatan dan anggaran

pembangunan Tahun 2014.

1.4.3. Fungsi

Fungsi RKPD Kota Sukabumi Tahun 2014 merupakan dasar hukum

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan

untuk :

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Sukabumi dalam

menyusun Rencana Kinerja (Renja) SKPD;

2. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD) Kota Sukabumi Tahun 2014;

3. Memfasilitasi berbagai potensi sumber daya para pemangku

kepentingan pembangunan dalam mendukung pelaksanaan

pembangunan Kota Sukabumi Tahun 2014.

1.5. Kerangka Berpikir

Proses penyusunan RKPD Kota Sukabumi Tahun 2014 dapat

digambarkan sebagai berikut :

Page 18: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

I-11

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penyusunan RKPD Kota Sukabumi Tahun 2014

Persiapan Penyusunan RKPD Kab/

Kota

Pengolahan data dan informasi

Perumusan permasalahan Pembangunan Daerah kab/

kota

Penelaahan terhadap RPJMN

dan RPJMD provinsi

Perumusan program prioritas

beserta pagu indikatif

Penyelarasan rencana program prioritas daerah

beserta Pagu Indikatif

Pelaksanaan Forum Konsultasi

Publik

Perumusan Rancangan Kerangka

Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah

Perumusan Prioritas dan

Sasaran PembangunanDaerah beserta pagu indikatif

PENYUSUNAN RANCANGAN RKPD KABUPATEN/KOTA

MUSRENBANG RKPD KABUPATEN/KOTA

PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR RKPD KABUPATEN/

KOTAPENETAPAN RKPD PROVINSI

Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang

RKPD Kabupaten/Kota

Verifikasi

sesuai

tidak

Rancangan Renja-SKPD Kab/Kota

Evaluasi Rancangan Awal

RKP & RKPD Provinsi

Integrasi Renja SKPD

Penyelarasan Penyajian Ranc

RKPD

Rancangan RKPD Kabupaten/Kota pendahuluan; evaluasi pelaksanaan

RKPD tahun lalu dan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan; rancangan kerangka

ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah; prioritas dan sasaran

pembangunan daerah; rencana program dan

kegiatan prioritas.

Hasil Musrenbangnas

RKP/RKP

Evaluasi Musrenbangnas

RKP & RKPD Kab/Kota

Sinkronisasi hasil Musrenbang

RKPD Kecamatan

Penyelarasan Penyajian Ranc

Akhir RKPD

Rancangan Akhir RKPD

pendahuluan; Analisis dan evaluasi ; Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja RPJMD; Rencana kerangka ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah; Prioritas dan sasaran pembangunan daerah

Konsultasi Rancangan akhir RKPD Kab/Kota ke

PemProv.

Konsultasi Rancangan akhir RKPD Kab/Kota ke

PemProv.

Penyusunan KUA dan PPAS

Kesepakatan KUA dan PPAS antara KDH dan

DPRD

Kesepakatan KUA dan PPAS antara KDH dan

DPRD

Persiapan Musrenbang

RKPD

Perumusan hasil Musrenbang

RKPD Kabupaten/Kota

Pelaksanaan Musrenbang

Kabupaten/Kota

PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN/KOTA

dokumen RKPD Kab/Kota tahun

berjalan

RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN/KOTA pendahuluan; evaluasi Hasil pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan; rancangan kerangka

ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah; prioritas dan sasaran

pembangunan daerah; rencana program dan kegiatan prioritas

Surat Edaran KDH (perihal penyampaian rancangan awal RKPD sebagai bahan penyusunan rancangan renja-SKPD) agenda penyusunan RKPD, agenda forum SKPD, agenda musrenbang RKPD, batas waktu penyampaian

rancangan renja-SKPD kepada Bappeda

PerKDH tentang RKPD Kabupaten/

Kota

Persetujuan rancangan akhir RKPD Kab/Kota oleh Bupati/

Walikota

Penetapan PerKDH ttg RKPD Kabupaten/Kota

Penyusunan Rancangan Renja SKPD Kab/Kota

Analisis Ekonomi dan

Keuangan Daerah

Analisis Gambaran

Umum Kondisi Daerah

Rancangan Akhir RKPD pendahuluan; analisis dan evaluasi; evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capain kinerja RPJMD; rencana kerangka ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah; prioritas dan sasaran

pembangunan Daerah rencana program dan kegiatan

prioritas daerah

Evaluasi kinerja

RKPD Tahun lalu

RPJMD Kab/Kota

Evaluasi dokumen

RKPD kab/kota tahun

lalu

Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD

Kab/Kota

Hasil Musrenbang

RKPD Provinsi

Penyusunan RAPBD

Penyusunan RAPBD

Page 19: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2013

I-12

1.6. Sistematika Penyusunan Dokumen RKPD

Penyusunan dokumen RKPD Kota Sukabumi disajikan dalam

sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan

RKPD Kota Sukabumi Tahun 2014, berisi :

a. Latar Belakang

b. Dasar Hukum Penyusunan

c. Hubungan antar Dokumen RKPD Dengan Dokumen Lainnya

d. Maksud, Tujuan dan Fungsi

e. Kerangka Berpikir

f. Sistematika Penyusunan Dokumen RKPD

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga

memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan

sebagai bahan acuan, terdiri dari :

a. Gambaran Umum Kondisi Daerah

1. Aspek Geografi dan Demografi

2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

3. Aspek Pelayanan Umum

4. Aspek Daya Saing Daerah

b. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun

Berjalan dan Realisasi RPJMD

c. Permasalahan Pembangunan Daerah.

d. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan

sasaran pembangunan daerah.

e. Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah.

Page 20: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2013

I-13

BAB III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan

perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator

pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan

pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian

daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan

daerah, terdiri dari :

a. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan Tahun 2014.

2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2013 dan

2014.

b. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

- Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

- Arah Kebijakan Belanja Daerah

- Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

BAB IV.PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pada Bab ini dijelaskan tentang :

a. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

b. Prioritas dan Pembangunan

1. Isu Strategis

2. Prioritas Pembangunan

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan

prioritas Kota Sukabumi tahun 2014 yang disusun berdasarkan evaluasi

pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian

kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana program dan kegiatan

Page 21: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2013

I-14

prioritas harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan

dari program dan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki nilai

kegunaan tinggi bagi masyarakat.

BAB VI. PENUTUP

Page 22: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-1

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD

TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografis dan Demografi

Wilayah Kota Sukabumi berdasarkan PP No. 3 Tahun 1995 adalah

48,0023 Km² terbagi dalam 5 kecamatan dan 33 desa/kelurahan.

Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2000 tanggal 27

September 2000, wilayah administrasi Kota Sukabumi mengalami

pemekaran menjadi 7 kecamatan dengan 33 kelurahan. Kecamatan Baros

dimekarkan menjadi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Lembursitu,

Kecamatan Baros, dan Kecamatan Cibeureum. Pada tahun 2012 Kota

Sukabumi terdiri dari 7 Kecamatan, meliputi 33 kelurahan, 1.481 RT, dan

349 RW

Kota Sukabumi secara geografis terletak di bagian selatan Jawa

Barat pada koordinat 106045’50’’ Bujur Timur dan 106045’10’’ Bujur Timur,

6049’29’’ Lintang Selatan, dan 6050’44’’ Lintang Selatan, di kaki Gunung

Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 584 meter di atas

permukaan laut, dan berjarak 120 KM dari Ibukota Negara (Jakarta) atau

96 KM dari Ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung).

Suhu Udara Kota Sukabumi berkisar antara 15˚-30˚ celicius. Untuk

curah hujan, pengukuran dilakukan di 4 (empat) tempat yaitu Pos Curah

Hujan Cimandiri, Ciaul, situmekar dan Cisalada. Berdasarkan data di pos

hujan tersebut didapat rata-rata curah hujan untuk Kota Sukabumi.

Curah hujan tertinggi tahun 2011 terjadi pada Bulan Desember

dengan curah Hujan 535 mm (27 hari hujan, rata-rata curah hujan 20

mm), sedangkan terendah pada Bulan Mei dengan curah Hujan 191 mm

(14 hari hujan, rata-rata curah hujan 9 mm), Tabel 2.1.

Page 23: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-2

Wilayah Kota Sukabumi merupakan lereng selatan dari Gunung

Gede dan Gunung Pangrango, yang berada pada ketinggian 584 meter di

atas permukaan laut pada bagian selatan 770 meter di atas permukaan

laut bagian utara. Sedangkan di bagian tengah mempunyai ketinggian

rata-rata 650 meter dari permukaan laut. Bentuk bentangan alam Kota

Sukabumi berupa perbukitan bergelombang dengan sudut lereng

beragam.

Pada Akhir Tahun 2011, berdasarkan hasil registrasi penduduk,

jumlah penduduk Kota Sukabumi tercatat sebanyak 356.085 dengan laju

pertumbuhan penduduk sebesar 1,71 % dan kepadatan rata-rata 7.418,08

jiwa/KM2. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan penduduk

perempuan di Kota Sukabumi di atas angka 100, yang berarti jumlah

penduduk laki-laki di Kota Sukabumi masih lebih banyak dari penduduk

perempuan. Lebih tepatnya lagi rasio jenis kelamin penduduk Kota

Sukabumi di tahun 2011 menyatakan bahwa setiap 100 penduduk

perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki.

Menurut golongan usia, penduduk Kota Sukabumi mengelomok

pada golongan usia produktif, yaitu lebih dari 66 persen terhadap jumlah

penduduk total. Proporsi penduduk yang tergolong usia muda jauh lebih

besar dibanding golongan usia tua.

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Kinerja perekonomian Kota Sukabumi pada tahun 2011 relatif baik,

meskipun laju pertumbuhan ekonominya masih berada dibawah laju

pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Barat. Tahun 2011 PDRB Kota

Sukabumi tumbuh sebesar 6,31 persen sedangkan Propinsi Jawa Barat

tumbuh sebesar 6,48 persen.

Page 24: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-3

0

1

2

3

4

5

6

2007 2008 2009 2010 2011

Konstan Berlaku

Gambar 2.1. PDRB Kota Sukabumi Tahun 2007-2011

Perkembangan besaran PDRB Kota Sukabumi dari tahun 2007 hingga

2011 baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan

tergambarkan pada grafik 1. Terlihat bahwa, PDRB atas dasar harga

berlaku dari 3,17 trliyun pada tahun 2007 meningkat menjadi 5,92 trilyun

pada tahun 2011. Namun demikian, hal ini tidak menunjukkan

pertumbuhan ekonomi rill karena masih terkandung variabel inflasi.

Untuk menilai pertumbuhan rill maka digunakan PDRB atas dasar

harga konstan. Pada grafik 1 terlihat pergerakan PDRB atas dasar harga

konstan tidak setajam PDRB atas dasar harga berlaku. Pada tahun 2007

PDRB atas dasar harga konstan sebesar 1,61 trilyun dan pada tahun

2011 baru mencapai 2,04 trilyun.

Untuk melihat kinerja sektoral maka dalam analisisnya

dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama yaitu:

1. Sektor Primer, adalah sektor dalam kegiatannya yang tidak melakukan

pengolahan bahan baku melainkan hanya mendayagunakan sumber-

sumber alam seperti tanah dan deposit di dalamnya: misalnya sektor

Pertanian serta Pertambangan dan Penggalian.

Page 25: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-4

2. Sektor Sekunder, adalah sektor yang pada prinsipnya terdapat

pengolahan bahan baku, baik yang berasal dari sektor primer maupun

sektor sekunder sendiri, menjadi barang lain yang lebih tinggi nilainya.

Sektor ini mencakup; sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan

Air Bersih, dan sektor Bangunan.

3. Sektor Tersier, atau dikenal juga sebagai sektor Jasa-jasa, yaitu sektor-

sektor yang tidak memproduksi dalam bentuk fisik melainkan dalam

bentuk jasa, misalnya sektor Perdagangan, Pengangkutan dan

Komunikasi, Bank dan Lembaga Keuangan, Jasa Perusahaan dan

Persewaan, Pemerintahan dan Jasa.

Tabel 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Kota Sukabumi

Menurut Kelompok Sektor Tahun 2009-2011 ( Juta Rupiah )

KELOMPOK SEKTOR 2009 2010*) 2011**)

[1] [2] [3] [4]

Atas Dasar Harga Berlaku

1. Sektor Primer 192.547,61 217.848,38 234.195,22 a. Pertanian 192.356,91 217.648,83 233.977,28 b. Pertambangan 190,70 199,56 217,94 2. Sektor Sekunder 529.292,40 624.760,20 692.759,67 3. Sektor Tersier 3.672.966,61 4.332.715,89 4.994.068,70

PDRB 4.394.806,62 5.175.324,47 5.921.023,59

Atas Dasar Harga Konstan 2000

1. Sektor Primer 68.454,37 69.821,62 71.077,91

a. Pertanian 68.454,37 69.736,70 70.991,42 b. Pertambangan 103,26 88,35 86,49 2. Sektor Sekunder 233.284,29 250.148,31 263.753,42 3. Sektor Tersier 1.508.323,71 1.600.757,14 1.707.138,42

PDRB 1.810.150,72 1.920.727,06 2.041.969,74

Catatan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Besaran PDRB menurut kelompok sektor tersebut memperlihatkan

kekuatannya terhadap PDRB Kota Sukabumi. Terlihat bahwa, kelompok

sektor tersier mendominasi PDRB Kota sukabumi dan diurutan kedua

adalah kelompok sektor sekunder sedangkan kelompok primer diurutan

Page 26: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-5

terakhir. Hal ini, cukup beralasan dimana struktur perekonomian Kota

Sukabumi lebih banyak ditopang oleh sektor perdagangan dan jasa yang

termasuk kedalam kelompok sektor tersier.

Adapun besaran absolut PDRB kelompok sektor primer atas dasar

harga berlaku pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 192.547,61 juta

sedangkan kelompok sektor sekunder dan tersier masing-masing sebesar

Rp. 529.292,40 juta dan Rp. 3.672.966,61 juta. Pada tahun 2011 terjadi

peningkatan dari masing-masing kelompok sektor menjadi Rp. 234.195,22

juta , Rp. 692.759,67 juta, dan Rp 4.994.068,70 juta.

A. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan

ekonomi di suatu wilayah adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan

ekonomi tersebut diukur dari perbedaan PDRB tahun tertentu dengan

tahun sebelumnya. Adapun PDRB yang bisanya digunakan adalah atas

dasar harga konstan, karena dengan dasar ini kita dapat melihat

perkembangan ekonomi secara nyata (riil) tanpa dipengaruhi oleh

perubahan harga.

Perekonomian akan mengalami pertumbuhan apabila total output

produksi barang dan jasa tahun tertentu lebih besar daripada tahun

sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi ini

menggambarkan perkembangan aktivitas ekonomi dalam kurun waktu

terentu. Adapun peningkatan output produksi barang dan jasa tersebut.

Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi dari

tahun 2001 sampai 2011 dapat dicermati pada Gambar 2.2. Apabila kita

perhatikan, perekonomian Kota Sukabumi dari tahun ketahun mengalami

pertumbuhan. Dengan kata lain, terjadi peningkatan output produksi

barang dan jasa setiap tahunnya. terjadi apabila terdapat peningkatan

permintaan baik oleh masyarakat daerah tersebut atau luar daerah.

Page 27: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-6

13.49

26.84

19.21

10.81

17.95 17.42 17.76

14.41

6.23 6.51 6.11 6.14 6.11 6.31

16.1814.51 15.42

5.08 5.34 5.39 5.77 5.95

0

5

10

15

20

25

30

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Berlaku Konstan 2000

Gambar 2.2 Laju Pertumbuhan PDRB Kota Sukabumi Tahun 2001-2011

Pada tahun 2001 laju pertumbuhan ekonomi mencapai 5,08

persen, sedangkan pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,31 persen.

Sedangkan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2001

tumbuh 16,18 persen, dan tahun 2011 tumbuh 14,41 persen. Fluktuasi

laju pertumbuhan dari tahun 2001 hingga tahun 2011 menunjukkan bahwa

terjadi dinamika perekonomian Kota Sukabumi yang cukup stabil.

Mencermati pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi yang relatif

stabil ini mengindikasikan adanya stabilitas kegiatan ekonomi. Kondisi ini

juga menggambarkan adanya kekuatan perekonomian Kota Sukabumi

terhadap gejolak perekonomian secara makro. Namun disisi lain, hal ini

sekaligus menjadi tantangan bagi stakeholder yang terkait untuk lebih

memacu lagi roda penggerak perekonomiannya sehingga dapat

menacapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi.

Apabila Laju Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan yang

biasa disebut dengan LPE digolongkan kedalam kelompok sektor, terlihat

bahwa pada tahun 2011 pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kelompok

tersier yaitu sebesar 6,65 persen diikuti oleh kelompok sektor sekunder

yaitu sebesar 5,96 persen dan kelompok sektor primer mengalami

pertumbuhan yaitu sebesar 1,80 persen.

Page 28: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-7

Tabel 2.2. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Sukabumi

Menurut Kelompok Sektor Tahun 2007-2011

KELOMPOK SEKTOR 2007 2008 2009 2010*) 2011**)

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

Atas Dasar Harga Berlaku (%)

1. Sektor Primer 3,79 19,05 9,56 13,14 7,50

2. Sektor Sekunder 15,04 19,66 15,30 18,04 10,92

3. Sektor Tersier 10,64 17,65 18,18 17,96 15,26

PDRB Kota Sukabumi 10,81 17,95 17,42 17,76 14,41

Atas Dasar Harga Konstan 2000 (%)

1. Sektor Primer 3,34 5,88 (8,50) 1,87 1,80

2. Sektor Sekunder 7,92 8,00 3,89 7,23 5,96

3. Sektor Tersier 6,49 5,83 7,28 6,13 6,65

PDRB Kota Sukabumi 6,51 6,11 6,14 6,12 6,31

Catatan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Gambaran pertumbuhan kelompok sektor tersebut, memperlihatkan

adanya kekuatan kelompok sektor tersier terutama di sektor perdagangan

yang cukup dominan dan cukup signifikan walaupun tumbuh sebesar 6,18

persen dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan

sektor yang paling tinggi pertumbuhannya yakni 10,43 persen. Kondisi

tersebut mampu menciptakan pertumbuhan Ekonomi Kota Sukabumi

sebesar 6,31 persen di tahun 2011.

Pada tebel 2.3 dibawah memperlihatkan laju pertumbuhan per

kelompok sektor dan sektor dari tahun 2007 hingga tahun 2011, pada

tahun 2011 sektor primer dan sektor sekunder masing-masing tumbuh

sebesar 1,80 persen dan 5,96 persen yang keduanya mengalami

pelambatan dari tahun sebelumnya.

Page 29: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-8

Tabel 2.3. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Sukabumi

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2007-2011

KELOMPOK SEKTOR 2007 2008 2009 2010*) 2011**)

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

1. Sektor Primer 3,34 5,88 (8,50) 1,87 1,80

a. Pertanian 3,35 5,91 (8,50) 1,87 1,80

b. Pertambangan & Penggalian (6,50) (9,71) (14,44) (3,89) 1,86

2. Sektor Sekunder 7,92 8,00 3,89 7,23 5,96

c. Industri Pengolahan 9,77 7,83 2,09 8,62 4,73

d. Listrik, Gas & Air Bersih 14,68 0,48 8,77 7,19 7,22

e. Bangunan 5,04 9,73 4,52 6,05 5,70

3. Sektor Tersier 6,46 5,83 7,28 6,13 6,65

f. Perdagangan, Hotel & Restoran 6,97 6,09 10,36 6,18 6,18

g. Pengangkutan & Komunikasi 8,24 10,05 7,84 6,83 8,32

h. Keuangan, Jasa Perusahaan & Persewaan 0,59 (0,22) 0,61 8,06 10,43

i. Jasa-jasa 6,81 3,89 1,24 3,92 3,63

PDRB Kota Sukabumi 6,51 6,11 6,14 6,12 6,31

Catatan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

B. Struktur Ekonomi

Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukkan peranan

masing-masing sektor terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Semakin besar persentase suatu sektor, semakin besar pula pengaruh

sektor tersebut di dalam perkembangan ekonomi suatu daerah. Oleh

karenanya dengan hanya melihat pertumbuhan suatu sektor akan kurang

tepat tanpa memperhatikan peranan sektor tersebut dalam perekonomian.

Jadi persentase ini dapat dianggap sebagai penimbang apabila ingin

mengamati pertumbuhan sektoral dengan teliti.

Kota Sukabumi sebagai kota jasa sangat jelas ditunjukkan oleh

dominasi kontribusi dari sektor tersier yang produknya adalah jasa,

pergeseran usaha di sektor primer yang ditandai dengan semakin

berkurangnya lahan pertanian dan semakin sedikitnya jumlah usaha

penggalian membuat masyarakat beralih usaha ke sektor sekunder

Page 30: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-9

Sekunder, 11.70%

Tersier, 84.34%

Primer, 3.96%

maupun sektor tersier, pergeseran usaha tersebut merupakan ciri-ciri

masyarakat perkotaan.

Kondisi tersebut jelas ditunjukkan pada grafik 3 dimana kontributor

utama PDRB menurut kelompok sektor pada tahun 2011 adalah kelompok

sektor tersier yaitu sebesar 84,34 persen, sedangkan kelompok sektor

sekunder dan sektor primer masing-masing sebesar 11,70 persen dan

3,96 persen.

Gambar 2.3 Struktur Ekonomi Kota Sukabumi Tahun 2011

Kota Sukabumi sebagai kota jasa sangat dipengaruhi oleh

kelompok sektor terseier atau penggerak roda perekonomian banyak

ditopang oleh kelompok sektor tersier, maka peningkatan atau penurunan

kinerja kelompok sektor ini sangat berpengaruh terhadap kinerja

perekonomian Kota Sukabumi.

Apabila dicermati sampai sektor, terlihat bahwa kontributor utama di

Kota Sukabumi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang

mencapai 46,83 persen. Sedangkan terendah adalah sektor

pertambangan & penggalian yaitu sebesar 0,00 persen. Sektor

pertambangan dan penggalian di Kota Sukabumi disumbangkan oleh

pertambangan non migas yaitu penggalian pasir dan batu yang relatif

kecil.

Page 31: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-10

Tabel 2.4. Struktur Ekonomi Kota Sukabumi

Menurut Kelompok Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2011 (Persen)

KELOMPOK SEKTOR 2007 2008 2009 2010*) 2011**)

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

1. Sektor Primer 4,97 4,65 4,7 4,38 3,96

a. Pertanian 4,96 4,65 4,69 4,38 3,95

b. Pertambangan & Penggalian 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00

2. Sektor Sekunder 11,64 12,09 12,26 12,04 11,70

c. Industri Pengolahan 4,9 5,07 5,36 5,48 5,45

d. Listrik, Gas & Air Bersih 1,22 1,48 1,32 1,28 1,27

e. Bangunan 5,52 5,54 5,58 5,28 4,98

3. Sektor Tersier 83,39 83,26 83,04 83,58 84,34

f. Perdagangan, Hotel & Restoran 42,69 43,46 43,3 45,70 46,83

g. Pengangkutan & Komunikasi 15,83 15,79 16,31 15,89 15,58

h. Keuangan, Jasa Perusahaan & Persewaan 10,43 9,3 8,29 7,27 8,02

i. Jasa-jasa 14,44 14,7 15,14 14,71 13,91

PDRB Kota Sukabumi 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Catatan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

C. Pendapatan per Kapita

PDRB per Kapita Kota Sukabumi

PDRB per kapita merupakan salah satu gambaran makro rata-rata

pendapatan yang diterima oleh penduduk selama satu tahun dalam suatu

wilayah tertentu dan biasanya digunakan sebagai indikator tingkat kemakmuran.

Namun perlu diingat bahwa tidak seluruh PDRB dapat dinikmati oleh

penduduknya, hal ini karena terdapat sebagian nilai PDRB yang dibawa keluar

daerah. Angka pendapatan per kapita (per capita Income) diperoleh dengan

cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Tabel 2.5

menunjukkan perkembangan PDRB perkapita dari tahun 2007 hingga 2011 atas

dasar harga berlaku maupun harga konstan

Page 32: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-11

Tabel 2.5. PDRB Per Kapita Kota Sukabumi

Tahun 2007 – 2011

PDRB Per Kapita (dalam rupiah)

2007 2008 2009 2010*) 2011**)

[1] [2] [3] [4] [3] [4]

Atas Dasar Harga Berlaku 11.317.124,59 13.172.579,20 15.267.378,89 17.749.913,31 19.462.774,32

Atas Dasar Harga Konstan 2000 5.732.527,12 6.002.504,47 6.288.389,74 6.587.555,83 6.712.082,06

Catatan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

PDRB per kapita Kota Sukabumi atas dasar harga berlaku

dalam kurun waktu tahun 2010-2011 menunjukkan kenaikan cukup berarti

dari Rp. 17.749.913,31,- tahun 2010 menjadi Rp. 19.462.774,32,- tahun

2011, atau meningkat sebesar 8,80 persen. Namun demikian, hal ini tidak

seluruhnya mencerminkan adanya kenaikan daya beli masyarakat dalam

periode waktu tersebut karena dalam kenaikan PDRB tersebut masih

terkandung kenaikan harga (Inflasi).

Yang lebih mencerminkan ada tidaknya kenaikan daya beli

masyarakat secara umum adalah pendapatan per kapita atas dasar harga

konstan. Pendapatan per kapita Kota Sukabumi atas dasar harga konstan

menunjukkan gerakan kenaikan yang lebih lambat. Pendapatan per kapita

Kota Sukabumi atas dasar harga konstan dalam kurun waktu tiga tahun

terakhir masing-masing sebesar Rp. 6.587.555,83,- pada tahun 2010,

menjadi Rp. 6.712.082,06,- tahun 2011.

Indeks Harga Implisit

Indeks harga implisit adalah suatu indeks harga yang

menggambarkan perbandingan antara nilai produk atas dasar harga

berlaku dan nilai produk atas dasar harga konstan. Jadi indeks implisit

dapat mencerminkan tingkat inflasi yang terjadi selama satu periode.

Karena perhitungan PDRB dilakukan untuk satu tahun, gambaran tingkat

inflasi berdasarkan indeks implisit juga untuk satu tahun.

Indeks harga implisit dapat dianggap lebih menggambarkan tingkat

inflasi yang menyeluruh dibanding indikator inflasi yang biasa dipakai

Page 33: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-12

misalnya indeks harga konsumen. Dikatakan demikian karena indeks

harga implisit yang berdasarkan pada perhitungan PDRB diwakili

penimbang dari berbagai kegiatan mulai dari pertanian sampai jasa-jasa.

Dengan sendirinya hampir semua jenis barang dan jasa yang diproduksi

masuk di dalamnya.

Selain itu dalam perhitungan indeks harga implisit sudah terwakili

semua jenis harga yaitu harga produsen, harga perdagangan besar, harga

eceran serta harga lainnya sesuai dengan berbagai jenis harga yang

dipergunakan dalam penghitungan nilai produksi setiap sektor.

Struktur perekonomian di Kota Sukabumi tidak terlepas dari

permasalahan di bidang moneter seperti masalah inflasi. Tingginya inflasi

merupakan salah satu masalah ekonomi yang cukup pelik yang dihadapi

pemerintah. Dua sasaran ekonomi utama yang ingin ditempuh adalah

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan tingkat inflasi yang rendah

(terkendali).

Namun hal di atas, disadari sangat sulit untuk diwujudkan.

Terkadang penentu kebijakan harus memilih salah satu alternatif yaitu

mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan mengabaikan

tingkat inflasi atau mengupayakan semua sasaran dapat dicapai tanpa

ada satupun sasaran yang dicapai optimal, misal pertumbuhan ekonomi

yang tidak begitu tinggi demi terpeliharanya tingkat inflasi satu digit/batas

inflasi yang bisa ditolerir (Widodo, 1997).

Selama kurun waktu empat tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi

Kota Sukabumi masing-masing mencapai 6,11 persen, 6,14 persen, 6,12

persen dan 6,31 persen. Namun apabila kita cermati dari faktor inflasi,

selama periode 2002 sampai 2011 tingkat inflasi nya melebihi laju

pertumbuhan ekonomi, kecuali tahun 2007 dan pada tahun 2011 tingkat

inflasi lebih rendah dari tahun sebelumnya. Inflasi tertinggi terjadi pada

tahun 2005 yaitu sebesar 19,71 persen dengan LPE sebesar 5,95 persen.

Page 34: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-13

Tabel 2.6. Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Harga Implisit dan Laju Inflasi Kota

Sukabumi Tahun 2002 – 2011

Tahun Pertumbuhan

Ekonomi Indeks Harga

Implisit Inflasi 1)

[1] [2] [3] [4]

2002 5,34 120,20 8,71

2003 5,39 131,64 9,52

2004 5,77 141,25 7,30

2005 5,95 169,10 19,71

2006 6,23 189,75 12,22

2007 6,51 197,42 4,04

2008 6,11 219,45 11,16

2009 6,14 242,79 10,63

2010*) 6,12 269,45 10,98

2011**) 6,31 289,97 7,62 Sumber : BPS Kota Sukabumi Catatan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

1) Dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Implisit PDRB

D. Inflasi dan Deflasi

Pada dasarnya angka inflasi merupakan cerminan dari perubahan

harga komoditas atau barang/jasa di tingkat konsumen pada suatu

wilayah. Namun tidak serta merta berarti bahwa jika terjadi kenaikan

harga pada suatu barang/jasa maka angka inflasi juga akan melambung

tinggi. Dalam penghitungannya, selain perubahan harga di tingkat

konsumen, angka inflasi juga ditentukan oleh bobot penimbang dan

paket komoditas di suatu wilayah yang diperoleh dari Survei Biaya Hidup

(SBH) di masing-masing kota. Semakin besar bobot penimbang suatu

barang/jasa maka semakin besar pula pengaruhnya dalam pergerakan

angka inflasi. Barang/jasa yang dominan dikonsumsi oleh masyarakat

adalah yang memiliki bobot penimbang lebih besar dibanding barang/jasa

yang hanya dikonsumsi oleh sebagian kecil masyarakat.

Contohnya beras, sebagai makanan pokok memiliki bobot

penimbang terbesar dibanding barang/jasa lainnya dalam paket komoditas

Page 35: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-14

survei HK di Kota Sukabumi. Sehingga apabila sama-sama terjadi

kenaikan Rp 100,- pada harga beras dan harga cabe merah, pengaruh

yang diberikan kedua komoditas tersebut pada angka inflasi akan

berbeda. Tentunya andil beras akan lebih besar daripada andil cabe

merah, karena bobot penimbang beras lebih besar daripada bobot

penimbang cabe merah walaupun secara nominal besaran perubahan

harga yang terjadi sama.

Angka inflasi setiap bulannya diperoleh dengan cara

membandingkan persentase perubahan IHK di suatu bulan dengan IHK

bulan sebelumnya. Sepanjang tahun 2011 Kota Sukabumi mengalami dua

kali deflasi, yakni di bulan Maret dan April 2011 masing-masing sebesar

0,12 % dan 0,19 %. Deflasi ini dipengaruhi sangat oleh turunnya harga

beras saat terjadi panen raya yang jatuh di sekitar bulan Maret-April 2011.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pergerakan harga beras

memiliki pengaruh besar dalam penghitungan angka inflasi. Saat panen

raya terjadi maka stok beras di pasaran melimpah dan harganya pun

bergerak turun sehingga memberikan pengaruh negatif atau biasa disebut

dengan andil deflasi terhadap IHK Kota Sukabumi. Sementara di sepuluh

bulan lainnya mengalami inflasi, tertinggi sebesar 0,90 % di bulan

Agustus 2011 dan terendah sebesar 0,01 % di bulan Februari 2011.

Puncak inflasi di tahun 2011 yang terjadi pada bulan Agustus, didorong

oleh naiknya IHK di beberapa kelompok pengeluaran secara bersamaan

karena pengaruh kenaikan konsumsi masyarakat di bulan tersebut.

Tradisi masyarakat dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan dan

Hari Lebaran cenderung mempertinggi permintaan di beberapa jenis

komoditas yang akhirnya mendorong gejolak harga di pasaran. Komoditas

emas perhiasan, daging ayam maupun sapi, telur ayam, bahan bakar

rumah tangga dan tarif angkutan menyumbangkan andil inflasi yang

signifikan di bulan ini.

Perkembangan harga berbagai komoditas pantauan di Kota

Sukabumi selama tahun 2011 secara umum menunjukan adanya

Page 36: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-15

kenaikan dibanding dengan keadaan tahun sebelumnya, terbukti dengan

terjadinya inflasi sebesar 4,26 % di tahun 2011. Inflasi tahun kalender

(year to date) dihitung dengan membandingkan Indeks Harga

Konsumen (IHK) di suatu bulan pada tahun berjalan terhadap bulan

Desember tahun sebelumnya, dimana untuk posisi di akhir tahun

berjalan (bulan Desember) mencerminkan angka inflasi yang terjadi

selama tahun tersebut.

Tabel 2.7

IHK dan Laju Inflasi Kota Sukabumi Menurut Kelompok Pengeluaran (IHK 2007 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK Des

2011

IHK Des 2010

Inflasi Thn 2011 (%)*

Andil Inflasi/Deflasi Thn 2011 (%)

UMUM 130,04 124,73 4,26 4,26

1. Bahan Makanan 146,49 139,73 4,84 1,39

2. Makanan Jadi, minuman, rokok & tembakau

137,00 129,32 5,94 1,23

3. Perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 130,02 126,47 2,81 0,64

4. Sandang 132,64 121,73 8,96 0,48

5. Kesehatan 117,22 114,02 2,81 0,11

6. Pendidikan, rekreasi & olahrga 114,08 107,32 6,30 0,35

7. Transport, komunikasi & jasa keuangan 103,38 102,96 0,41 0,05

*persentase perubahan IHK Desember 2011 terhadap Desember 2010

Penghitungan IHK terbagi atas tujuh kelompok pengeluran, dimana

setiap kelompok pengeluaran dirinci lagi ke dalam beberapa sub

kelompok. Pengeluaran untuk makanan dicakup pada kelompok bahan

makanan serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

sedangkan lima kelompok lainnya yaitu kelompok perumahan, air listrik,

gas dan bahan bakar, kelompok sandang, kelompok kesehatan,

kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga serta kelompok transport,

komunikasi dan jasa keuangan mewakili pengeluaran non makanan yang

dilakukan oleh rumah tangga.

Page 37: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-16

Berdasarkan kelompok pengeluaran, seluruhnya mengalami inflasi

selama tahun 2011 Inflasi tertinggi dialami oleh kelompok sandang

sebesar 8,96 %. Kemudian diikuti oleh inflasi di kelompok pendidikan,

rekreasi & olahraga 6,30 %, kelompok bahan makanan jadi, minuman,

rokok dan tembakau sebesar 5,94 %, kelompok bahan makanan 4,84 %,

kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar serta kelompok

kesehatan masing-masing sebesar 2,81 %, terakhir kelompok transport

komunikasi & jasa keuangan 0,41 %.

E. Distribusi Pendapatan

Tingkat pendapatan masyarakat di suatu wilayah dapat digunakan

sebagai ukuran kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Pendapatan dalam konteks ini dapat berbentuk uang, barang, maupun

jasa. Namun sampai sejauh ini data mengenai pendapatan sangat sulit

untuk didapat, terutama dalam hal keakuratan data. Mengingat hal ini,

untuk mengetahui data pendapatan masyarakat akan digunakan data

mengenai pengeluaran yang dianggap sebagai proxy dari pendapatan.

Dewasa ini, salah satu indikator yang cukup resprentatif dan

mendapat rekomendasi para ahli ekonomi untuk melihat pemerataan

pendapatan atas keberhasilan pembangunan digunakan ukuran atas

Kriteria Bank Dunia dan Angka Gini (Gini Ratio).

Bank Dunia membagi penduduk menjadi tiga kelompok

a. Kelompok 40 persen penduduk yang berpendapatan rendah

b. Kelompok 40 persen penduduk yang berpendapatan menengah

c. Kelompok 20 persen penduduk yang berpendapatan tinggi

Selanjutnya tingkat ketimpangan pendapatan penduduk menurut Bank

Dunia terpusat pada kelompok 40 persen penduduk berpendapatan

rendah, dengan kriteria sebagai berikut

a. Bila persentase pendapatan yang diterima oleh kelompok tersebut

lebih kecil dari 12 persen, berarti tingkat ketimpangan sebaran

pendapatan “tinggi”

Page 38: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-17

b. Bila kelompok tersebut menerima 12 sampai 17 persen dari total

pendapatan, berarti tingkat ketimpangan sebaran pendapatan

“sedang”

c. Bila kelompok tersebut menerima lebih dari 17 persen dari total

pendapatan, berarti tingkat ketimpangan sebaran pendapatan

“rendah”

Salah satu parameter lain yang sering digunakan untuk mengukur

distribusi pendapatan ini adalah Angka Gini Ratio yang juga sering disebut

Indeks Gini atau lengkapnya “Gini Concentration Ratio” , merupakan salah

satu teknik statistik untuk mengukur ketimpangan pendapatan.

Keistimewaan dari alat ukur ini adalah dapat ditampilkan secara

geometris, sehingga mempunyai dua aspek sekaligus yaitu aspek visual

melalui kurva yang disebut kurva lorenz dan aspek matematis.

Angka Gini Ratio sebagai ukuran pemerataan pendapatan

mempunyai selang nilai antara nilai 0 (nol) dan 1 (satu). Gini Ratio sama

dengan 0 (nol) menunjukkan ketimpangan sebaran pendapatan yang

rendah (pemerataan sempurna). Sedang nilai 1 (satu) menunjukan

tingkat ketimpangan sebaran yang tinggi (ketimpangan sempurna).

Walaupun demikian, menurut Michael Todaro seorang ahli ekonomi

pembangunan dari Italia menyebutkan bahwa

a. Gini Ratio terletak antara 0,50 – 0,70 menandakan pemerataan

sangat timpang.

b. Sedangkan apabila nilainya terletak antara 0,36 – 0,49 menunjukan

ketimpangan sedang.

c. Sementara apabila terletak diantara 0,20 – 0,35 dinyatakan

pemerataan relatif tinggi (merata).

Dalam hal ini, kenyataannya tidak mungkin suatu daerah/wilayah

mempunyai angka gini ratio yang besarnya sama dengan 0 (nol) dan 1

(satu).

Karena sulitnya untuk memperoleh data pendapatan, maka untuk

keperluan penghitungan ini digunakan data pengeluaran yang merupakan

Page 39: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-18

hasil pengolahan Susenas, dengan asumsi bahwa pengeluaran

merupakan “proxy” dari pendapatan. Data distribusi pendapatan dan Gini

Ratio penduduk Kota Sukabumi dapat dilihat pada tabel 2.8. Sebagai

pembanding dalam tabel tersebut disajikan pula beberapa indikator lain

seperti Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) atas dasar harga berlaku dan

atas dasar harga konstan serta persentase pendapatan bagi 40 persen

penduduk yang berpendapatan rendah selama kurun waktu tiga tahun.

Tabel 2.8.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas HargaTetap dan Harga Berlaku dan Gini Ratio PendudukKota Sukabumi Tahun 2009 – 2011

Indikator Tahun

2009 2010 2011

LPE Atas Harga Berlaku 17,42 17,76 14,41**)

LPE Atas Harga Tetap 6,14 6,12 6,31**)

Gini Ratio 0,265 0,211 0,341**) **) Angka Sangat Sementara

Dari informasi yang ditunjukkan pada tabel 2.8. terlihat bahwa

selama kurun waktu tiga tahun tingkat distribusi pendapatan penduduk

Kota Sukabumi relatif merata. Pada tahun 2010Gini ratio adalah 0,211

dan pada tahun 2011 ini mengalami kenaikan menjadi 0.341.Walaupun

terjadi kenaikan, Kota Sukabumi masih tergolong dalam daerah dengan

tingkat pemerataan yang relatif tinggi. Laju pertumbuhan ekonomi

berdasar atas harga tetap juga menunjukan peningkatan di tahun 2011

dibanding 2 tahun sebelumnya, sehingga diharapkan segala pencapaian

pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

sebagaimana yang telah digariskan dalam Rencana Pembangunan

Tahunan Daerah akan segera terwujud.

2.1.3 Aspek Kesejahteraan Sosial

A. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Laporan dari BPS Provinsi Jawa Barat diketahui bahwa Indikator

IPM Kota Sukabumi tahun 2011 mencapai 75,33 dari target IPM yang

Page 40: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-19

diharapkan sebesar 76,26. Peningkatan IPM ini karena terjadinya

peningkatan indeks pendidikan, indeks kesehatan dan indeks daya beli.

Dari ketiga indeks, pertumbuhan indeks pendidikan relatif lambat, dimana

pertumbuhan indeks pendidikan Kota Sukabumi antara tahun 2010-2011

sebesar 0.24 poin, sementara pada kedua indeks lainnya, yaitu indeks

kesehatan tumbuh 0.45 poin dan indeks daya beli tumbuh 0,59 poin.

Tabel 2.9. Perkembangan IPM Kota Sukabumi Tahun 2010 - 2011

NO KOMPONEN 2010 2011 r (point)

1. Indeks Kesehatan 74.04 74.49 0.45

2. Indeks Pendidikan 87.15 87.39 0.24

3. Indeks Daya Beli 63.51 64.10 0.59

IPM 74.91 75.33 0.42 Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat

B. Penduduk Penyandang Masalah Kesehjateraan Sosial

Persentase penduduk miskin dihitung berdasarkan jumlah

penduduk dengan pengeluaran perkapita berbulan yang berada dibawah

garis kemiskinan (GK), dimana setiap tahun GK bergerak sesuai dengan

data yang dihasilkan oleh Susenas, GK merupakan batas minimal

pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan makanan yang

diindonesia ditentukan sebesar 210 kkal perkapita perhari, ditambah

dengan kebutuhan non makanan. Dari tabel 3.18 persentase penduduk

miskin di Kota Sukabumi tampak menurun, yaitu dari 9,24 persen tahun

2010 menjadi 8,95 persen ditahun 2011, dan GK bergerak sebesar 17,72

persen, yaitu dari 284.339 rupiah perkapita perbulan menjadi 334.735

rupiah perkapita perbulan, ini mengandung arti bahwa untuk memenuhi

kebutuhan minimal rumahtangga pada tahun 2011 lebih mahal

dibandingkan dengan tahun 2010.

Page 41: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-20

Tabel 2.10. Garis Kemiskinan dan Persentase Penduduk Miskin

Kota Sukabumi Tahun 2010 dan 2011

KOTA/KABUPATEN

Kemiskinan Tahun 2010

Kemiskinan Tahun 2011

Perubahan (%)

GK P0 GK P0 GK

Rp./kap/bln % Rp./kap/bln %

Kota Sukabumi 284.339 9,24 334.735 8,95 17,72

Sumber : BPS Propinsi Jawa Barat

Meskipun GK di Kota Sukabumi mengalami kenaikan dari tahun

2010 ke 2011 namun persentase penduduk miskin di Kota Sukabumi juga

bergerak turun diantara kedua tahun tersebut. Hal ini berarti bahwa

kenaikan harga di tahun 2011 tidak terlalu mempengaruhi pola konsumsi

penduduk Kota Sukabumi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, bahkan

terjadi penurunan persentase penduduk miskin. Program-program

pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah, baik Pusat

maupun Kota Sukabumi dipercayai memiliki dampak besar terhadap

penurunan ini.

C. Aspek Pendidikan

Aspek Pendidikan mencakup sarana prasarana pendidikan dan

peserta didik, baik murid dan para pengajarnya atau para guru. Aspek ini

merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan

keterampilan, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung

dari kualitas aspek pendidikan.

Partisipasi Pendidikan

Salah satu indikator yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi

untuk mengukur keberhasilan dibidang pendidikan adalah dengan melihat

tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan itu sendiri. Biasanya

Page 42: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-21

masalah yang sangat pokok berkaitan dengan Angka Partisipasi Sekolah

adalah akses penduduk terhadap berbagai fasilitas pendidikan yang

tersedia, disamping kemampuan ekonomi yang merupakan faktor utama.

Ukuran umum Partisipasi Sekolah adalah Angka Partisipasi

Sekolah (APS) yang mengukurperbandingan antara jumlah murid

kelompok usia sekolah tertentu yang bersekolah pada berbagai jenjang

pendidikan dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan

dinyatakan dalam persentase. Indikator ini digunakan untuk mengetahui

banyaknya anak usia sekolah yang telah bersekolah di semua jenjang

pendidikan.

Makin tinggi APS berarti makin banyak anak usia sekolah yang

bersekolah di suatu daerah. Nilai ideal APS = 100% dan tidak akan terjadi

lebih besar dari 100%, karena murid usia sekolah dihitung dari murid yang

ada di semua jenjang pendidikan pada suatu daerah.

Selain APS ada juga ukuran lain yaitu Angka Partisipasi Kasar

(APK) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid pada

jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTP, SLTA dan sebagainya) dengan

penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam

persentase. Hasil perhitungan APK ini digunakan untuk mengetahui

banyaknya anak yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan tertentu

pada wilayah tertentu.

Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah

yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai

APK bisa lebih besar dari 100 % karena terdapat murid yang berusia di

luar usia resmi sekolah.

Angka Partisipasi sekolah Murni (APM) merupakan proporsi

penduduk pada suatu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada

tingkat sesuai dengan usianya. Angka partisipasi sekolah merupakan

ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah.

Sebagai contoh angka partisipasi murni sekolah dasar adalah proporsi

anak yang berumur 7 – 12 tahun yang terdaftar disekolah dasar. Angka

Page 43: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-22

partisipasi sekolah murni ini biasanya dihitung untuk masing-masing

empat kelompok umur, namun yang dapat disajikan disini hanya tiga

kelompok umur.

Tabel 2.11. APS, APK dan APMMenurut Jenis Kelamin, Usia Sekolah

Dan Kelompok Umur Di Kota Sukabumi Tahun 2011

Kelompok Umur

Jenjang Pendidikan yang sedang diduduki

APS

SD SLTP SLTA Dipl/Uni

v

Laki-laki

7-12 92,71 6,38 0,00 0,00 99,09

13-15 5,34 78,10 6,86 0,00 90,30

16-18 0,00 3,46 44,70 1,51 49,66

19-24 0,00 0,00 0,00 6,66 6,66

APK 103,97 92,50 54,26 8,96

Perempuan

7-12 91,84 6,64 0,00 0,00 98,48

13-15 3,52 84,95 10,06 0,00 98,54

16-18 0,00 1,67 56,99 5,68 64,33

19-24 0,00 0,00 0,00 9,48 9,48

APK 100,50 99,45 69,23 19,76

Sumber : Susenas 2011

Tabel 2.11 menunjukkan adanya kecenderungan di Kota Sukabumi

pada tahun 2011 bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin

rendah pula tingkat partisipasinya. Dalam menganalisa Angka Partisipasi

Sekolah sebaiknya dilakukan secara simultan antara APS, APK dan APM

sehingga akan didapat kesimpulan yang lebih menyeluruh dan seimbang,

sebagaimana terlihat pada Tabel 2.11. bahwa Pada kelompok Usia 7-12

tahun, APS menunjukkan bahwa masih terdapat 0,91 persen anak laki-laki

pada kelompok usia tersebut yang belum atau tidak bersekolah,

sedangkan APK yang lebih dari 100 persen atau tepatnya 103,97 persen

dapat diartikan bahwa jumlah siswa laki-laki yang sedang bersekolah di

Kota Sukabumi pada jenjang SD melebihi jumlah penduduk laki-laki usia

7-12 tahun di Kota Sukabumi (usia ideal untuk bersekolah di tingkat SD).

Page 44: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-23

Beberapa faktor yang memungkinkan hal ini terjadi seperti adanya anak di

usia lebih dari 12 tahun yang masih bersekolah di bangku SD karena

mengulang kelas atau mulai bersekolah di usia lebih dari 7 tahun, selain

itu faktor penduduk dari luar wilayah Kota Sukabumi yang mengenyam

pendidikan di sekolah-sekolah yang berada di Kota Sukabumi juga dapat

menjadi penyebab.APM untuk anak laki-laki usia 7-12 tahun adalah yang

terendah dibanding APS dan APK, yaitu 92,71 persen karena merupakan

angka yang menunjukan partisipasi sekolah yang ideal, yakni dimana

kelompok umur tersebut seharusnya bersekeloh di jenjang pendidikan

yang sesuai. Perbedaan antara APM dengan APK mengindikasikan

bahawa pada kelompok usia usia 7-12 tahun yang sedang bersekolah

tidak pada tingkat SD, dalam hal ini tentunya pada tingkat yang lebih tinggi

seperti SLTP. Selisih antara APK dengan APM pada kelompok usia 13-15

tahun menunjukkan adanya sejumlah anak diluar kelompok usia 13-15

tahun yang bersekolah pada jenjang pendidikan SMP baik itu berasal dari

kelompok usia 7-12 tahun maupun 16-18 tahun, hal yang hampir sama

terjadi pada kelompok usia 16-18 tahun.

Banyak faktor yang memungkinkan masih rendahnya atau bahkan

terjadinya penurunan tingkat partisipasi pendidikan. Apabila dilihat dari

faktor sarana pendidikan, hal ini memiliki kemungkinan yang relatif kecil

sebagai penyebab penurunan ini. Fasilitas pendidikan di Kota Sukabumi

cukup tersedia dengan jangkauan yang relatif mudah.

Tabel 2.12. Persentase Anak Yang sedang bersekolah Menurut Usia Sekolah

dan Jenjang pendidikan yang dijalani Di Kota Sukabumi Tahun 2011

Tingkat Pendidikan yang sedang dijalani

Usia Sekolah Jumlah

7-12 13-15 16-18

SD 97,49 2,51 0 100,00

SLTP 12,74 84,94 2,32 100,00

SLTA 0 15,87 84,13 100,00

Sumber : Susenas 2011

Page 45: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-24

Tabel 2.12 menunjukkan bahwa secara umum dari seluruh anak

yang sedang bersekolah di SD, sebanyak 97,49 persen berada pada

kelompok usia yang ideal dan 2,51 persen sisanya termasuk pada

kelompok usia 13-15 tahun. Penduduk yang sedang bersekolah di SLTP

pada kelompok usia yang ideal, yaitu 13-15 tahun sebanyak 84,94 persen

dan sebanyak 12,74 persen kelompok usia 7-12 tahun yang telah

menduduki bangku SLTP, hal ini mungkin disebabkan oleh faktor usia

mulai bersekolah sebelum 7 tahun atau program pendidikan khusus

seperti kelas akselerasi. Di sisi lain masih terdapat 2,32 persen penduduk

kelompok usia 16-18 tahun yang masih bersekolah di SLTP, hal ini diduga

karena usia mulai bersekolah yang terlambat, yaitu lebih dari 7 tahun atau

karena pernah tinggal kelas.

Tingkat Pendidikan Masyarakat

Tingkat partisipasi pendidikan menunjukan jumlah penduduk anak

dan remaja usia 6-19 tahun, akan tetapi tidak bisa memotret tentang hasil

pendidikan yang telah dicapai orang dewasa. Sementara tingkat

pendidikan yang ditamatkan dapat mencerminkan hasil pendidikan yang

telah dicapai sampai dengan segmen penduduk dewasa. Tingginya

pendidikan yang dapat dicapai oleh rata-rata penduduk suatu daerah

secara spesifik mencerminkan taraf intelektualitas serta kualitas sumber

daya manusia di daerah tersebut. Sehingga tingkat pendidikan yang

ditamatkan ini menjadi salah satu masukan dalam penyusunan indikator

kesejahteraan rakyat.

Apabila kita cermati pada tabel 2.13. dapat dilihat bahwa secara

umum tingkat pendidikan penduduk Kota Sukabumi menunjukkan

perkembangan yang cukup baik. Bila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, jumlah penduduk yang tamat SD ditambah dengan yang

tamat SMP menunjukan peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari

38,57 pada tahun 2010 menjadi 50,7 persen pada tahun 2011, hal ini

Page 46: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-25

menunjukan bahwa program wajib belajar 9 tahun sudah cukup berhasil.

Turunnya persentase penduduk yang tidak/belum pernah bersekolah di

merupakan hal yang cukup menggembirakan, yaitu dari 2,49 persen di

tahun 2010 menjadi 1,91 persen di tahun 2011.

Tabel 2.13.

Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin

Di Kota Sukabumi Tahun 2010 – 2011

Usia Sekolah Laki-laki Perempuan

Laki-laki+Perempuan

2010 2011 2010 2011 2010 2011

Tdk/Blm Pernah Sekolah 2,46 0,79 2,52 3,00 2,49 1,91

Tdk Tamat SD 17,43 14,29 16,24 17,48 16,83 15,86

SD 17,22 33,59 22,88 31,06 20,06 32,33

SLTP 17,50 17,61 19,52 19,14 18,51 18,37

SLTA 30,64 27,72 27,36 23,03 29,00 25,38

Diplm/Univ. 14,76 6,00 11,48 6,29 13,11 6,15

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Susenas 2010- 2011

Jika dilihat lebih jauh keadaan tingkat pendidikan penduduk 10

tahun keatas dikota Sukabumi, persentase terbesar adalah penduduk

tamatan Sekolah Dasar yaitu sebesar 32,33 persen, diikuti penduduk

dengan tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan sederajat

sebesar 25,38 persen, sedangkan penduduk yang tidak tamat Sekolah

Dasar masih relatif tinggi yaitu 17,77 persen.

Banyaknya penduduk usia 10 tahun ke atas yang menamatkan

pendidikan sampai SLTA tidak terlepas dari keberhasilan usaha

pemerintah Kota Sukabumi untuk mewujudkan wajar pendidikan dasar 12

tahun pada tahun 2008 dan peran serta masyarakat yang telah

dituangkan kedalam berbagai program pendidikan seperti peningkatan

sekolah, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Di lain pihak, kultur

masyarakat Kota Sukabumi ikut pula mendukung ke arah itu, dimana

masyarakat sudah menyadari pentingnya pendidikan.

Page 47: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-26

Angka Buta Huruf

Kemampuan membaca dan menulis (baca tulis) merupakan

ketrampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk dapat menuju

hidup sejahtera. Seiring dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan

teknologi serta kian derasnya arus informasi yang disajikan melalui

berbagai media masa, bagi penduduk yang mempunyai kemampuan

membaca dan menulis akan dapat lebih menikmatinya. Dengan demikian

proses pengembangan diri dan peningkatan kualitas hidup akan lebih

mudah. Sementara itu bagi mereka yang tidak mempunyai kemampuan

membaca dan menulis (buta huruf) akan selalu ketinggalan. Bertolak dari

kenyataan tersebut, pemerintah telah berupaya untuk menekan sekecil

mungkin angka buta huruf, diantaranya dengan digelarnya program

Pemberantasan Buta Huruf bagi penduduk yang tidak memungkinkan lagi

mengikuti pendidikan formal.

Tabel 2.14. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Kemampuan

Membaca/Menulis dan Jenis Kelamin Di Kota Sukabumi Tahun 2010 – 2011

Kemampuan Membaca/

Menulis

Laki-laki Perempuan Total

2010 2011 2010 2011 2010 2011

Ya 97,36 98,94 96,60 98,22 96,97 98,58

Tidak 2,64 1,06 3,40 1,78 3,03 1,42

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Susenas 2010 – 2011

Tingkat kemampuan membaca dan menulis masyarakat Kota

Sukabumi pada tahun 2011 sudah relatif baik yaitu sebesar 98,58 persen.

Page 48: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-27

Hal ini berarti masih ada sekitar 1,42 persen penduduk yang masih tidak

mamapu membaca dan menulis. Apabila dibandingkan menurut jenis

kelamin, kemampuan membaca dan menulis penduduk laki-laki lebih

tinggi dibandingkan penduduk perempuan. Seperti yang tertera pada

tabel 3.8. tercatat bahwa terjadi peningkatan kemampuan membaca dan

menulis dari 96,97 persen di tahun 2010 menjadi 98,58 persen di tahun

2011.

D. Kesehatan dan Keluarga Berencana

Pembangunan bidang kesehatan antara lain bertujuan agar semua

lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,

murah dan merata. Melalui upaya tersebut diharapkan akan tercapai

derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Upaya untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah banyak dilakukan

oleh pemerintah selama ini, diantaranya dengan menyediakan berbagai

fasilitas kesehatan umum seperti Puskesmas/Pustu, Posyandu serta

penyediaan air bersih.

Di Kota Sukabumi pembangunan dibidang kesehatan mendapat

perhatian yang lebih khusus, hal ini tercermin dalam salah satu visinya

adalah Dengan Iman dan Taqwa mewujudkan Pemerintah yang Amanah

Berparadigma Surgawi menuju Kota Sukabumi yang Cerdas, Sehat dan

Sejahtera.

Dengan adanya upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat

kesehatan masyarakat yang lebih baik. Kondisi tersebut pada akhirnya

akan bermuara terhadap meningkatnya kesehatan masyarakat secara

umum sehingga pembangunan yang sedang digiatkan pemerintah

diharapkan bisa berakselerasi positif terhadap derajat kesehatan

masyarakat. Adapun derajat kesehatan masyarakat tersebut

digambarkan antara lain dengan angka kematian ibu, angka kematian bayi

dan anak balita, angka harapan hidup serta angka kelahiran.

Page 49: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-28

Program pengentasan kemisikinan yang telah diluncurkan oleh

pemerintah untuk menuntaskan masalah kemiskinan di Kota Sukabumi

salah satunya dengan dibuatkannya kartu JAMKESMAS kepada

penduduk miskin. Kartu tersebut diantaranya dapat digunakan untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma. Hal tersebut

merupakan salah satu contoh upaya pemerintah dalam peningkatan

derajat kesehatan masyarakat untuk golongan ekonomi yang kurang

beruntung. Diperkirakan golongan ini adalah yang paling berat dalam

memikul beban biaya kesehatan yang semakin hari semakin mahal.

Penolong Persalinan

Tingkat kematian bayi menjadi salah satu indikator untuk melihat

tinggi rendahnya derajat kesehatan disuatu daerah. Banyak sekali faktor

yang mempengaruhi tingkat kematian bayi diantaranya adalah proses

persalinan. Salah satu usaha untuk mengurangi tingkat kematian bayi

adalah dengan peningkatan penyediaan fasilitas dalam proses kelahiran

bayi tersebut, diantaranya yaitu penanganan kelahiran oleh penolong

kelahiran yang sudah terlatih dan terdidik.

Secara umum masyarakat Kota Sukabumi lebih banyak memilih

tenaga medis dari pada non medis sebagai penolong kelahiran. Beberapa

faktor yang mendukung kepada hal tersebut diatas, selain tingkat

pendidikan masyarakat sudah relatif tinggi juga ditunjang oleh tersedianya

tenaga medis yang semakin mudah didapatkan dan fasilitas kesehatan

yang relatif mudah dijangkau.

Namun untuk beberapa hal seperti faktor kebiasaan dan

kepercayaan bagi sebagian penduduk masih kuat sehingga jumlah

kelahiran yang ditolong oleh dukun tradisional masih relatif tinggi.

Meskipun demikian diharapkan para dukun tradisional tersebut sudah

tersentuh oleh pembinaan dari dinas kesehatan sehingga secara medis

pekerjaan mereka sudah dianggap baik dan aman sesuai dengan standar

kesehatan.

Page 50: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-29

Di tahun 2011, balita yang kelahirannya ditolong oleh tenaga medis

di kota Sukabumi sudah lebih dari 70 persen. Penanganan kelahiran oleh

bidan memiliki persentase tertinggi yaitu sebesar 64,54 persen,

sedangkan penanganan kelahiran yang dilakukan oleh dokter hanya

sebanyak 9,15 persen. Hal ini antara lain disebabkan karena adanya

Program Jaminan Persalinan (Jampersal) gratis dari pemerintah, tetapi

dengan syarat ibu hamil tersebut telah melakukan pemeriksaan kehamilan

ke bidan dan bersedia memasang alat kontrasepsi setelah melahirkan.

Namun masih terdapat 25,24 persen kelahiran balita masih ditolong oleh

Dukun tradisional.

Tabel 2.15.

Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Pertama Di Kota Sukabumi Tahun 2008 – 2011

Penolong Kelahiran T a h u n

2008 2009 2010 2011

Tenaga Medis 65,95 74,03 78,38 74,76

- Dokter 17,84 22,22 13,51 9,15

- Bidan 48,11 51,07 64,19 64,54

- Tenaga Medis Lainnya

0 0,74 0,68 1,07

Bukan Tenaga Medis 34,05 25,97 21,62 25,24

- Dukun Tradisional 33,51 25,97 21,62 25,24

- Lainnya 0,54 0 0 0

Jumlah 100 100 100 100

Sumber : Susenas 2008- 2011

E. Ketenaga Kerjaan

Pembangunan ekonomi atau lebih tepatnya pertumbuhan ekonomi

merupakan prasyarat bagi tercapainya pembangunan manusia. Melalui

pembangunan ekonomi akan dapat ditingkatkan produktivitas dan

pendapatan penduduk dengan penciptaan kesempatan kerja.

Page 51: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-30

Dari sisi ketenagakerjaan, dinamika pertumbuhan ekonomi akan

disertai pula oleh tranformasi struktur ketenagakerjaan baik dari sisi

lapangan pekerjaan, status maupun jenis pekerjaan.

Penduduk merupakan sumber angkatan kerja, sehingga profil

ketenagakerjaan merupakan gambaran kondisi demografi. Laju

pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan sendirinya akan

mencerminkan laju pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi pula.

Cepatnya laju pertumbuhan angkatan kerja apabila tanpa dibarengi

kesempatan kerja yang memadai tentunya akan menimbulkan berbagai

persoalan sosial ekonomi.

Untuk mengukur berbagai persoalan sosial ekonomi diperlukan

indikator yang dapat mencerminkan kondisi sebenarnya yang sedang

terjadi. Indikator tersebut diantaranya adalah indikator ketenagakerjaan.

Angkatan Kerja

Angkatan kerja adalah sebagian penduduk yang berusia 15 tahun

ke atas yang siap terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif. Mereka yang

dapat diserap oleh pasar kerja digolongkan sebagai bekerja, sedangkan

yang tidak atau belum terserap oleh pasar kerja tetapi sedang berusaha

untuk mendapatkan pekerjaan digolongkan sebagai penganggur

(terbuka). Sementara itu yang bukan angkatan kerja, yaitu mereka yang

kegiatan utamanya adalah mengurus rumah tangga, sekolah, atau mereka

yang tidak mampu melakukan kegiatan. Untuk lebih jelasnya pada tabel

2.16. ditampilkan kondisi ketenagakerjaan di Kota Sukabumi.

Secara umum angkatan kerja di Kota Sukabumi pada tahun 2011

sebesar 61,43 persen dari total penduduk. Angkatan kerja di Kota

Sukabumi yang terserap pada lapangan kerja sebanyak 55,22 persen dan

sisanya lagi berstatus tidak bekerja dengan berbagai alasan seperti

sedang mencari pekerjaan. Sedangkan penduduk kota Sukabumi yang

bukan angkatan kerja 38,57 persen dimana kegiatan terbanyaknya ada

pada kegiatan mengurus rumahtangga. Ditinjau dari gender, angkatan

Page 52: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-31

kerja di Kota Sukabumi lebih didominasi oleh laki-laki, sebaliknya bukan

angkatan kerja cenderung dikuasai oleh kaum perempuan dengan

kegiatan utama mengurus rumah tangga . Kondisi ini mencerminkan

bahwa masihkuatnya stigma di masyarakat jika kewajiban pencari nafkah

utama dalam keluarga ada di pihak laki-laki sementara kaum hawa lebih

berperan dalam mengurus rumah tangga.

Tabel 2.16 PersentasePendudukUsia 15 TahunKeatas MenurutKegiatanUtamadanJenisKelamin

Di Kota SukabumiTahun2011

Kegiatan Laki-laki Perempua

n Laki-laki +

Perempuan

1 2 3 4

Angkatan Kerja 80.77 41.70 61.43

- Bekerja 72.69 37.41 55.22

- Tidak bekerja 8.08 4.29 6.21

Bukan Angkatan Kerja 19.23 58.30 38.57

- Sekolah 9.57 7.88 8.73

- Mengurus RumahTangga 1.31 46.00 23.44

- Lain-lain 8.35 4.42 6.4

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : Sakernas 2011

Keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi akan memberikan

kesempatan kepada perempuan sebagai sumber daya pembangunan

untuk bisa terakomodasi dengan baik. Memang tidak dapat dipungkiri

bahwa produktivitas perempuan masih lebih rendah dibanding laki-laki,

ditunjukkan oleh rendahnya jam kerja dan setengah pengangguran pada

kelompok kerja perempuan. Hal ini bisa jadi karena pencari nafkah yang

utama masih dipundak lelaki sehingga perempuan hanya bekerja

sekadarnya saja bukan sebagai pencari nafkah utama.

Page 53: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-32

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan

perbandingan angkatan kerja terhadap penduduk berusia 15 tahun ke

atas. TPAK tersebut dapat menggambarkan partisipasi penduduk 15

tahun keatas yang bekerja dan mencari pekerjaan. Atau dengan kata lain,

keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi diukur dengan proporsi

penduduk yang memasuki pasar tenaga kerja, dan mereka itu adalah

penduduk yang bekerja dan mencari pekerjaan dan disebut tingkat

partisipasi angkatan kerja.

Apabila kita cermati kondisi TPAK yang ada di Kota Sukabumi,

TPAK pada tahun 2011 sebesar 61,43 persen, artinya proporsi penduduk

yang produktif yang harus terserap oleh pasar tenaga kerja sebanyak

61,43 persen. Jika dilihat secara gender, TPAK laki-laki lebih tinggi

dibanding TPAK perempuan, yaitu 80,77 persen berbanding 41,70 persen.

Tingginya TPAK laki-laki ini dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi

masyarakat Indonesia yang masih mengedepankan bahwa laki-laki adalah

pencari nafkah utama dalam keluarga.

Tabel 2.17. Tingkat PartisipasiAngkatanKerja (TPAK) dan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Di Kota Sukabumi Tahun 2011(persen)

Indikator Ketenagakerjaan Laki-laki Perempuan Laki-laki + perempuan

TPAK 80.77 41.70 61.43

TPT 10,01 10,28 10,10

Sumber : Sakernas 2011

Pada dasarnya pengangguran merupakan penduduk usia produktif

yang tidak mendapatkan kesempatan bekerja dengan berbagai sebab.

Dinamika pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa peningkatan

penawaran tenaga kerja tidak selalu diikuti peningkatan yang seimbang

Page 54: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-33

pada permintaan tenaga kerja. Hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan

ekonomi yang diperoleh suatu wilayah belum tentu diikuti pula dengan laju

pertumbuhan penyerapan tenaga kerja (Tjiptoherijanto, 1998).

Pengangguran terbuka didefinisikan sebagai penduduk berusia 15

tahun ke atas yang dalam kondisi tidak bekerja dan sedang mencari

pekerjaan. Pengertian pengangguran terbuka diperluas lagi menjadi

mereka yang sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, yang

tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan

pekerjaan dan sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Dilihat dari kondisi pengangguran terbuka di Kota Sukabumi, pada

tahun 2011 tingkat pengangguran terbuka mencapai 10,10 persen.

Artinya dari tingkat partisipasi angkatan kerja yang ada di Kota Sukabumi

masih terdapat sekitar 10,10persen yang masih menganggur.

Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha

Struktur ekonomi suatu wilayah diklasifikasikan berdasarkan

lapangan usaha dengan maksud memudahkan untuk menganalisis

potensi sektor perekonomian. Dengan memperhatikan pertumbuhan

sektor perekonomian dikaitkan dengan daya serap tenaga kerjanya maka

dapat diketahui perubahan serta kebutuhan tenaga kerja berdasarkan

lapangan usaha

Pada tahun 2011 komposisi penduduk yang bekerja menurut

lapangan usaha, yang terbesar terserap olah sektor perdagangan, hotel

dan restoran.yaitu 32,73 persen. Sedangkan untuk sektor pertanian,

karena ketersediaan lahan di Kota Sukabumi terbatas, penyerapan tenaga

kerja di sektor pertanian terbilang rendah, hanya 5,01 persen.

Indikasi lain yang terjadi pada pola penyerapan tenaga kerja di sektor

perdagangan, hotel dan restoran ini adalah adanya kemajuan ekonomi

yang mengarah kepada peningkatan produktivitas tenaga kerja. Hal ini

dimungkinkan karena mereka yang bekerja disektor perdagangan, hotel

dan restoran cenderung memiliki tingkat produktivitas yang relatif lebih

Page 55: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-34

tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang bekerja pada sektor

pertanian.

Apalagi ditunjang dengan keinginan dari pemerintah yang ingin

menjadikan Kota Sukabumi sebagai kota pelayanan di bidang

perdagangan, selain mengembangkan sektor pariwisata yang sudah ada.

Sehingga diharapkan banyak investor dapat membuka usaha

perdagangan di Kota Sukabumi, yang pada gilirannya nanti akan

membuka kesempatan kerja yang lebih luas bagi penduduk Kota

Sukabumi.

Tabel 2.18. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Di Kota Sukabumi Tahun 2011

Lapangan Usaha Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

1. Pertanian, Kehutanan, Perburuan

5,45 4,14 5,01

2. Industri Pengolahan 12,75 20,97 15,51

3. Perdagangan, Hotel dan Restoran

32,24 33,72 32,73

4. Jasa-jasa 20,38 37,04 25,97

5. Lainnya 29,18 4,13 20,78

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : Sakernas 2011

F. Keamanan dan Ketertiban

Masalah keamanan dan ketertiban merupakan satu masalah yang

sangat krusial dalam kehidupan sosial di masyarakat. Tersebut ulnya

permasalahan tersebut secara garis besar diakibatkan oleh dua faktor

utama faktor manusia dan alam. Dari kedua faktor tersebut, gangguan

keamanan yang diakibatkan oleh tindakan manusia sangat penting untuk

diketahui baik pola maupun perkembangannya dari tahun ke tahun.

Page 56: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-35

Namun gambaran yang lengkap mengenai hal tersebut masih sangat

terbatas.

Salah satu sumber informasi yang dapat memberikan gambaran

tingkat pelanggaran hukum adalah dari catatan kriminal di kantor polisi.

Namun pada umumnya data yang tercatat di kepolisian tersebut bukan

merupakan seluruh tindak pelanggaran hukum yang terjadi, hanya

sebatas tindak pelanggaran hukum yang diadukan dan tindak

pelanggaran yang ditemukan oleh aparat keamanan.

Seperti kita ketahui banyak sekali kasus ataupun kejadian tindak

pelanggaran hukum yang tidak sampai ketangan kepolisian. Biasanya

kasus-kasus seperti itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan antara

pelaku dan korban. Atau bahkan korban tidak melaporkan tindak

pelanggaran hukum tersebut karena korban mengabaikannya dan merasa

tidak perlu, karena tingkat kerugiannya dianggap relatif kecil bagi ukuran

si korban.

Di Kota Sukabumi tahun 2011penduduk yang mengalami tindak

kejahatan sebanyak 2,65 persen, dengan tindak kejahatan yang terbanyak

adalah pencurian yaitu sebesar 1,75 persen, diikuti oleh perampokan 0,65

persen dan terakhir penipuan sebanyak 0,21 persen.

Gambar 2.6. Tindak kejahatan yang dialami oleh pendudukKota

Sukabumi tahun 2011

97.350

1.79

0.65

0.21

2.65

Tidak Ya Pencurian Perampokan Penipuan

Sumber : Susenas 2011

Page 57: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-36

Informasi lain yang dapat memberikan gambaran tentang tingkat

keamanan dan ketertiban adalah jumlah perkara dan terdakwa yang

disidangkan di Pengadilan Negeri Kota Sukabumi dan tingkat hunian

Lembaga Pemasyarakatan.

Setiap perkara yang disidangkan pada Pengadilan Negeri Kota

Sukabumi, adalah yang tempat kejadian perkaranya atau tindak

pelanggarannya dilakukan di wilayah hukum Kota Sukabumi.

Sehingga datanya lebih mencerminkan tingkat keamanan dan

ketertiban dari pada tingkat hunian Lembaga Pemasyarakatan (LP).

Seperti kita ketahui, bahwa penghuni LP berasal dari berbagai daerah

dan mereka dapat saja dirotasi setiap saat ke LP lainnya. Sementara

itu narapidana yang telah divonis oleh PN Kota Sukabumi belum tentu

akan di tahan di LP Kota Sukabumi. Dan biasanya mereka akan

ditahan pada LP sesuai dengan tingkat hukumannya.

Tabel 2.19 Jumlah Perkara Dan Terdakwa Yang Diselesaikan

Di Pengadilan Negeri Kota Sukabumi Dari Tahun 2007 s.d. 2011

Tahun Perkara

Terdakwa menurut Umur

< 16 Tahun

16 s.d 20 Thn.

>20Thn Jumlah

2007 287 4 21 299 324

2008 N/A 76 6 1.249 1.331

2009 N/A 63 - 1.193 1.257

2010 314 4 64 291 359

2011 N/A 2 40 274 316

Sumber : Data Pengadilan Negeri Kota Sukabumi

Dari tabel 3.17pada tahun 2010 pengadilan negeri Kota

Sukabumi berhasil menyelesaikan 314 perkara dengan memvonis 359

terdakwa. Pada tahun 2011 tercatat 316 terdakwadengan rincian

Page 58: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-37

sebanyak 86,71 persen berusia diatas 20 tahun dan 0,63 persen

terdakwa berumur dibawah 16 tahun.

2.1.4. Aspek Pelayanan Umum

Secara umum aspek pelayanan umum di Kota Sukabumi

dilaksanakan oleh SKPD sesuai dengan urusan Urusan Wajib dan Urusan

Pilihan. Untuk melihat gambaran umum pencapaian indikator kinerja

pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Sukabumi

pada Tahun 2010 diuraikan dalam pencapaian dan realisasi Indikator

Kinerja Utama RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2008-2013.

2.1.5. Aspek Daya Saing Daerah

A. Listrik dan Air Minum

Listrik merupakan salah satu komponen vital dalam kehidupan

masyarakat, yaitu sebagai salah satu sumber energi yang digunakan baik

oleh rumahtangga maupun sosial.

Penggunaan listrik di Kota Sukabumi pada tahun 2011 dilihat dari

daya terpasang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dimana

pertambahan daya terpasang mencapai 563.521.820 VA dan produksi

listrik yang terjual mencapai 997.174.991 Kwh.

Selain sektor listrik, yang tidak kalah pentingnya adalah sektor air

minum. Kesadaran pengguna air minum untuk melakukan penghematan

penggunaan air minum akibat terbatasnya kapasitas dan juga untuk

menekan biaya menyebabkan turunnya volume air minum yang

disalurkan. Volume air minum yang disalurkan pada tahun 2011

mengalami penurunan sebesar 1,45 % yaitu dari 4.171.161 m3 di tahun

2010 menjadi 4.110.775 m3 pada tahun 2011.

Page 59: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-38

Gambar 2.7

Persentase Air Minum yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen

di Kota Sukabumi, 2011

Sementara itu dari 19.940 pelanggan PDAM Kota Sukabumi,

pelanggan terbanyak adalah dari kategori pelanggan non niaga, yaitu

sebanyak 18.751 pelanggan (94,04 %). Sedangkan jumlah pelanggan

terkecil adalah kategori pelanggan industri, yaitu sebanyak 11 pelanggan

(0,06%).

B. Pemanfaatan Ruang

Pemanfaatan lahan yang menjadi potensi saat ini di wilayah Kota

Sukabumi secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lahan

terbangun dan lahan non-terbangun, yaitu:

1. Lahan non-terbangun meliputi lahan sawah, ruang terbuka hijau,

vegetasi, kebun, pemakaman, taman dan lain-lain. Lahan

sawah/pertanian lahan basah menempati urutan pertama terbesar

pemanfaatan lahan non terbangun di wilayah Kota Sukabumi yaitu

sekitar 43,90 % dari total luas Kota Sukabumi.

2. Lahan terbangun meliputi lahan permukiman, sarana dan prasarana

perkotaan, serta industri. Lahan permukiman menempati urutan

pertama terbesar lahan terbangun Kota Sukabumi yaitu sekitar

Page 60: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-39

31,19% dari luas total kota yang tersebar di seluruh wilayah

kecamatan/kelurahan yang ada.

Ditinjau dari aspek tata ruang, pemanfaatan lahan Kota Sukabumi di atas

menunjukkan bahwa luas Ruang Terbuka Hijau masih di atas 60% dari

total luas Kota Sukabumi, terdiri dari Lahan non-terbangun yang meliputi

lahan sawah, ruang terbuka hijau, vegetasi, kebun, pemakaman, taman

dan lain-lain. Lahan sawah/pertanian lahan basah menempati urutan

pertama terbesar pemanfaatan lahan non terbangun di wilayah Kota

Sukabumi yaitu sekitar 43,90 % dari total luas Kota Sukabumi. Termasuk

hutan kota seluas 4,3 ha (0,1%), dan lahan kritis, yang disebabkan

penurunan tingkat kesuburan dan memiliki kemiringan yang rawan erosi,

yang bisa masuk kategori RTH pada daerah bencana, adalah seluas

127,5 ha atau hanya 2,6% dari total luas Kota Sukabumi. Sehingga

potensi dukungan lingkungan hidup dan pemanfaatan ruang untuk

kegiatan budidaya, khususnya untuk kegiatan perekonomian masih

terbuka cukup luas.

Beberapa sarana penunjang perekonomian. diantaranya adalah jalan dan

telekomunikasi sebagai sarana perhubungan, listrik sebagai sarana

penerangan, fasilitas air bersih (PDAM), pada umumnya di Kota Sukabumi

relatif baik. Sebagaimana yang disajikan pada tabel 3.12, Pada tahun

2010 Jumlah rumah yang menggunakan fasilitas listrik hampir merata

yaitu mencapai 99,55 persen. Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun

sebelumnya, hal ini menunjukkan walaupun pada umumnya penduduk

Kota Sukabumi sudah menikmati fasilitas penerangan listrik tetapi ada

sebagian kecil yang masih belum tersentuh penerangan listrik yaitu

sebanyak 0,45 persen. Selanjutnya untuk rumah yang memiliki fasilitas

jamban sendiri pada tahun 2010 sudah mencapai 79,51 persen. Dan yang

masih relatif kecil adalah rumah dengan fasilitas air minum ledeng yaitu

sebesar 20,21 persen, tetapi hal ini tidak serta merta diartikan bahwa

sisanya sebanyak 79,79 persen menggunakan fasilitas air minum dengan

Page 61: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-40

kualitas lebih rendah, karena ada sebagian penduduk yang menggunakan

fasilitas air minum kemasan atau galon, variabel air minum kemasan tidak

ditampilkan karena sampai dengan saat ini fasilitas air minum yang

dijadikan acuan sebagai fasilitas perumahan layak baru fasilitas air minum

ledeng atau PAM, pada tahun-tahun berikutnya besar kemungkinan

bahwa fasilitas air minum kemasan akan dimasukan sebagai standar

hidup layak.

Tabel 2.20 Persentase Rumah Tangga Menurut Beberapa Fasilitas Perumahan

Kota Sukabumi Tahun 2006 – 2010

Fasilitas Perumahaan T a h u n

2006 2007 2008 2009 2010

Penerangan Listrik 100 98,26 98,74 99,57 99,55

Air Minum Ledeng 21,49 14,58 11,3 10,06 12,58

Jamban sendiri 78,75 78,52 74,06 79,51 85,62 Sumber : Susenas 2006 – 2010

Jalan merupakan sarana yang sangat vital dalam perhubungan,

secara keseluruhan panjang ruas jalan di Kota Sukabumi mencapai

142,53 km yang terdiri dari jalan negara, jalan provinsi dan jalan

kabupaten dengan permukaan semuanya sudah beraspal. Dari semuanya

itu sepanjang 81,96 Km kondisinya baik 34,06 Km kondisi sedang dan

sisanya 23,2 Km kondisinya rusak dan 3,31 Km kondisi rusak berat.

Cukup besarnya jalan dengan kondisi rusak di Kota Sukabumi jika tidak

segera ditangani lambat laun akan berpengaruh terhadap roda

perekonomian masyarakat secara keseluruhan.

Page 62: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-41

Tabel 2.21. Panjang Jalan Dirinci Menurut Keadaan Dan Status Jalan

Di Kota Sukabumi Pada Tahun 2010

Keadaan

Status Jalan (Km) / Tahun

Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kab/Kota

2009 2010 2009 2010 2009 2010

JENIS PERMUKAN;

a. Aspal 8,5 8,5 15,09 15,09 142,53 142,53

b. Kerikil - - - - - -

c. Tanah - - - - - -

d. Tak Diperkeras - - - - - -

KONDISI JALAN

a. Baik 5,69 6,29 10,41 10,48 82,03 80,03

b. Sedang 2,81 2,21 3,58 3,44 29,45 29,45

c. Rusak - - 1,1 1,17 31,05 23,20

d. Rusak Berat - - - - - 3,31

KELAS JALAN;

a. Kelas I 8,5 8,5 - - - -

b. Kelas II - - - - - -

c. Kelas III - - - - 124,62 124,62

d. Kelas III A - - 10,41 10,41 - -

e. Kelas III B - - 4,68 4,68 - -

f. Kelas III C - - - - - -

g. Tidak dirinci - - - - 17,91 17,91

Jumlah 8,5 8,5 15,09 15,09 142,53 142,53

Sumber Laporan Tahunan PU Kota Sukabumi

2.2. Gambaran Umum Target dan Realisasi APBD

Kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal di Indonesia

bergulir pada awal tahun 2000 saat ditetapkannya Undang-undang nomor

22 Tahun 1999 dan Undang-undang nomor 25 Tahun 1999. Tuntutan

akan adanya otonomi daerah dan desentralisasi merupakan salah satu

bagian dari rangkaian reformasi yang dilakukan oleh Pemerintah dalam

rangka menstabilkan kembali roda perekonomian Indonesia yang sempat

terpuruk sejak tahun 1997-2000. Muara dari permasalahan yang terjadi

pada saat krisis keuangan saat itu antara lain disebabkan karena sistem

sentralisasi yang terlalu kuat, sehingga belum memberikan peran dan

Page 63: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-42

kewenangan yang cukup kepada daerah dalam mengelola keuangan dan

perekonomian daerahnya.

Kewenangan pengelolaan keuangan diberikan secara utuh kepada

daerah dengan mengedepankan pada asas partisipasi, transparansi, dan

akuntabilitas. Kebijakan tersebut diharapkan dapat memberpikan manfaat

baik secara makro maupun mikro bagi perekonomian daerah dengan

menumbuhkembangkan sektor riil, mendorong upaya pemberdayaan

masyarakat, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan

keuangan daerah, serta memperbaiki kualitas pelayanan publik dalam

upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat, degan demikian pengelolaan keuangan daerah yang

transparan dan akuntabel, serta peningkatan pelayanan publik yang

sesuai dengan agenda pro-rakyat yaitu pro-poor, pro job dan pro-growth

akan segera terwujud.

Dari sisi keuangan daerah, pada Tahun 2013 fungsi APBD Kota

Sukabumi sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi diharapkan masih

dapat berperan maksimal tanpa mengesampingkan upaya pencapaian

Visi dan Misi Walikota Sukabumi Tahun 2008-2013. Hal ini harus

ditunjukkan dengan meningkatnya tingkat penyerapan APBD Kota

Sukabumi, efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran, serta program

dan kegiatan pembangunan yang dapat membangkitkan pertumbuhan

ekonomi masyarakat dan peningkatan penyerapan tenaga kerja di Kota

Sukabumi.

2.2.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah

Pendapatan Kota Sukabumi terdiri dari Pendapatan Asli Daerah,

Dana Perimbangan dan Hibah. Pendapatan Asil Daerah diperoleh dari

penerimaan Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-Lain

Pendapatan Asli Daerah yang sah. Dana Perimbangan menjadi salah satu

komponen yang sangat penting bagi APBD Kota Sukabumi. Dalam 5

Page 64: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-43

(lima) tahun terakhir dana perimbangan Kota Sukabumi mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Sumber penerimaan lainnya berasal dari

lain-lain pendapatan daerah yang sah yang terdiri atas penerimaan dari

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan penerimaan dari Pemerintah Pusat.

Berdasarkan angka pertumbuhannya, Pajak Daerah merupakan

komponen yang memiliki pertumbuhan yang paling besar yaitu sebesar

36,18 % berikutnya adalah Lain-Lain PAD yang sah sebesar 23,13 % dan

22,09 %. Pertumbuhan negatif terjadi pada sub komponen Dana Alokasi

Khusus yaitu sebesar -23,66 %. Berdasarkan kontribusinya, Dana Alokasi

Umum merupakan kontributor terbesar terhadap pendapatan Kota

Sukabumi yaitu sebesar 59,70 %, sementara yang terkecil adalah hasil

pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan yaitu sebesar 0,54 %

Untuk lebih jelasnya Perkembangan Penerimaan lain-lain pendapatan

yang sah dapat dilihat pada Tabel 2.22.

Page 65: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-44

Tabel 2.22. Realisasi Pendapatan Daerah, Rata-Rata Pertumbuhan dan Persentase Terhadap Pendapatan Kota Sukabumi Tahun 2008 s.d. 2013

No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012*

2013

Rata-rata Pertumb

% thd Pendapatan

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

(%) (%)

1 PENDAPATAN 409.901.972.685 506.568.226.729 565.149.858.771 522.695.304.877 671.818.583.000

11,05

1.1. Pendapatan Asli Daerah 65.263.021.093 66.190.680.359 91.472.357.185 115.473.386.833 117.584.284.400

22,09 17,50

1.1.1. Pajak Daerah 6.395.773.727 6.596.175.722 7.569.384.437 15.222.703.038 14.108.364.800

36,18 2,10

1.1.2. Retribusi Daerah 46.700.417.949 6.656.601.925 6.732.577.865 6.680.300.075 8.407.553.500

8,74 1,25

1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang Dipisahkan 1.596.547.159 2.296.684.438 3.305.951.073 3.080.976.755 3.655.777.100

18,60 0,54

1.1.4. Lain-Lain PAD yang sah 10.570.282.258 50.641.218.274 73.864.443.810 90.489.406.965 91.412.589.000

23,13 13,61

1.2. Dana Perimbangan 341.106.451.592 377.865.432.876 386.088.446.657 407.221.918.044 490.379.937.800

9,29 72,88

1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 27.288.578.967 28.973.315.388 33.334.199.742 56.854.135.044 71.138.091.800

12,48 10,47

1.2.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 7.626.039.625 21.277.422.488 15.243.364.515

1.2.3 Dana Alokasi Umum 278.943.833.000 287.525.695.000 314.420.182.400 330.723.383.000 401.102.986.000

11,94 59,70

1.2.4 Dana Alokasi Khusus 27.248.000.000 40.089.000.000 23.090.700.000 19.644.400.000 18.138.860.000

-21,66 2,70

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 41.345.805.563 62.512.113.494 87.589.064.929 108.622.753.436 97.705.333.960

6,46 19,24

1.3.1 Hibah 3.532.500.000 - - 7.713.120.000 -

- 9,62

1.3.2 Dana Darurat - 1.655.872.000 - - -

-

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 21.243.603.611 25.317.340.394 23.724.084.929 29.200.767.816 31.183.790.600

4,35 4,18

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1.351.376.000 5.664.150.000 27.775.800.000 61.642.175.120 55.214.990.000

- 5,44

1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 15.218.325.952 29.874.751.100 36.089.180.000 10.071.690.500 11.306.595.360 -

Page 66: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-45

2.2.2. Target dan Realisasi Belanja Daerah

Pada tahun 2012 Belanja Tidak Langsung Kota Sukabumi adalah

sebesar Rp. 380.485.874.000 atau sebesar 56,32 % dari total belanja

daerah, sedangkan belanja langsung adalah sebesar Rp.

295.132.709.000 atau sebesar 43,68 % dari total belanja.

Dari Rp. 380.485.874.000 belanja tidak langsung, sebesar Rp.

340.793.449.400 atau 50,44 % dari total belanja merupakan belanja

pegawai. Angka ini merupakan komponen belanja terbesar dibandingkan

dengan komponen-komponen belanja lainnya. Untuk belanja tidak

langsung terkecil adalah Belanja Bantuan Keuangan kepada

Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa sebesar Rp.

595.078.000 atau sebesar 0,09 dari total belanja.

Untuk Belanja Langsung, Belanja Barang dan Jasa merupakan

komponen belanja tersbesar yaitu Rp. 185.981.007.900 atau sebesar

27,53 % dari total belanja, sementara belanja terkecil adalah belanja

pegawai sebesar Rp. 38.864.434.800 atau sebesar 5,75 % dari total

belanja.

Berdasarkan angka pertumbuhannya, dari Belanja Tidak Langsung,

Belanja Hibah mempunyai pertumbuhan rata-rata terbesar yaitu sebesar

23,83 % selama periode 2008 – 2012, sementara yang terkecil adalah

komponen Belanja Bantuan Sosial yang mempunyai angka pertumbuhan

negatif sebesar – 2,24 %. Untuk Belanja Langsung angka pertumbuhan

terbesar ada pada Belanja Barang dan Jasa dengan angka pertumbuhan

rata-rata sebesar 18,30 % sementara yang terkecil pertumbuhannya

adalah Belanja pegawai yang mempunyai angka pertumbuhan negatif

sebesar – 2,52 %. Untuk lebih jelasnya mengenai realisasi belanja Kota

Sukabumi dapat dilihat pada tabel 2.23 di bawah ini.

Page 67: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-46

Tabel 2.23. Realisasi Belanja Daerah, Rata-Rata Pertumbuhan dan Persentase Terhadap Belanja Kota Sukabumi Tahun 2008 s.d. 2012.

NO Uraian

Jumlah Rata-rata Pertumbuhan

% thd Total

Belanja 2008 2009 2010 2011 2012

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (5)

2.1 Belanja Tidak Langsung

2.1.1 Belanja pegawai 187.941.577.000 214.091.910.000 251.556.970.000 297.834.734.000 340.793.449.400 8,68 50,44

2.1.2 Belanja bunga - - - - -

2.1.3 Belanja subsidi - - - - -

2.1.4 Belanja hibah 15.726.373.000 39.279.261.000 39.473.395.000 39.457.467.000 23.419.396.600 23,83 3,47

2.1.5 Belanja bantuan sosial 23.694.985.000 25.658.888.000 17.657.387.000 12.384.808.000 12.677.950.000 -2,24 1,88

2.1.6 Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah Desa*

430.000.000 - -

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa*

3.107.500.000 595.078.000 - 0,09

2.1.8 Belanja tidak terduga 1.000.000 2.500.000.000 750.000.000 750.000.000 3.000.000.000 - 0,44

JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG 231.000.435 281.530.059.000 309.437.752.000 350.427.009.000 380.485.874.000 10,12 56,32

2.2 Belanja Langsung

2.2.1 Belanja pegawai 52.338.622.000 52.859.850.000 66.618.033.000 41.099.069.850 38.864.434.800 -2,52 5,75

2.2.2 Belanja barang dan jasa 111.947.169.000 116.397.849.000 120.824.384.000 167.185.796.450 185.981.007.900 18,30 27,53

2.2.3 Belanja modal 82.065.821.941 120.425.791.731 79.750.004.000 68.061.586.700 70.287.266.300 7,36 10,40

JUMLAH BELANJA LANGSUNG 252.172.344.000 300.803.647.000 267.192.421.000 276.346.453.000 295.132.709.000 8,52 43,68

TOTAL JUMLAH BELANJA 483.170.779.000 482.333.706.000 576.630.173.000 626.773.462.000 675.618.583.000

Page 68: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-47

2.2.3. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan

untuk menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya

belanja daerah dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh.

Penyebab utama terjadinya defisit anggaran adalah banyaknya pegawai.

Pos pembiayaan untuk Tahun 2011 dapat dikelompokkan dalam dua jenis

pengelompokan, yaitu : 1) Penerimaan pembiayaan yang dapat diperoleh

dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran 2011,

pencairan dana cadangan, dan penerimaan piutang daerah. 2)

Pengeluaran pembiayaan yang terdiri dari pembentukan dana cadangan

dan penyertaan modal pemerintah daerah.

Pos Penerimaan Pembiayaan pada tahun 2013 diperoleh dari :

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 2012 Rp. 15.731.425.396,-

2. Pencairan Dana Cadangan Rp. -

3. Penerimaan Piutang Daerah Rp. -

Sedangkan Pos Pengeluaran Pembiayaan terdiri dari:

1. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Rp. -

2. Pemberian Pinjaman Daerah Rp. -

2.3. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai

Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD

2.3.1. Pencapaian Indikator Makro

Dalam RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2008-2013 telah ditetapkan

target Indikator Makro Pembangunan selama kurun waktu tahun 2008-

2013. Pencapaian target dan realisasi indikator makro tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 69: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-48

Tabel 2.24. Realisasi Indikator Makro Pembangunan

No Indikator Target 2012 Realisasi 2011 Realisasi 2012* Keterangan

1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Jumlah Penduduk

b. Laju Pertumbuhan Penduduk

(LPP / %) c. Laju Pertumbuhan Ekonomi

(LPE / %) d. Laju Inflasi (%) (Asumsi) e. Ketimpangan Kemakmuran

(Gini Ratio) f. PDRB Perkapita (Rp./Tahun) g. Daya Beli (Rp./kapita/bulan)

310.554

2.30

6.96

6.79 0.2

13.126.460

571.198

304.044 356.085

1.79

6.31

4.26

0.341

19.474.000 638.414

309.400 364.605

1.76

6.31

3.98

0.341

20.266.000 640.000

BPS

Disdukcapil

BPS

BPS

BPS BPS

BPS BPS

2.

Kesejahteraan Sosial dan Pendidikan a. Angka Melek Huruf (AMH / %) b. Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS /

Tahun) c. Angka Partisipasi Murni (APM / Tahun)

- SD - SMP - SMU

99.77 11.09

99.99 99.97 99.50

99.67 9.35

10.97

94.46 81.06

100.77

99.68 9.42

11.22

98.76 84.1

99.45

BPS BPS

Disdik

Disdik Disdik Disdik

d. Angka Partisipasi Kasar (APK / Tahun) - SD - SMP - SMU

118.32 109.11 106.91

109.19 107.79 126.09

111.70 107.80 130.84

Disdik Disdik Disdik

3. Kesehatan a. Angka Harapan Hidup (AHH )

b. Jumlah Kematian Bayi (orang)

73.63

-

69.70 73,23

57

69.74 73,65

50

Metode Baru Metode lama

Dinkes

4. Kemiskinan

Data BPMPKB: Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Persentase penduduk miskin (%)

Data BPS Kemiskinan Relatif (PPLS) Jumlah Rumah Tangga Sasaran Raskin (KK) Kemiskinan Absolut (BPS) Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Persentase penduduk miskin (%)

63.644 20.49

76.994 21.62

11.820

27.312 8.95

84.247 23.66

17.956

28.150 9.1

5. Ketenagakerjaan Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%)

45.65

61.43

61.5

BPS

6. Keuangan Daerah a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) b. Dana Perimbangan c. Lain-lain Pendapatan Yang Sah d. APBD

56.799.996.895

435.307.102.149 48.845.031.877

539.525.766.626

115.473.386.833 407.221.918.044 100.914.633.436 626.773.462.000

148.454.876.277 494.088.817.900 103.482.020.010 748.450.040.810

DPPKAD

7. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 78.30 75.36 75.55

BPS

*) Angka Sementara (Estimasi BPS)

Page 70: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-49

Pencapaian Indikator Makro Pembangunan sebagaimana terlihat

pada tabel 2.24. di atas menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan Angka Harapan Hidup (AHH) harus

diakui pencapaiannya belum memenuhi target yang ditetapkan. Pada

RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2008-2013 di tetapkan bahwa target

pencapaian Tahun 2012 untuk LPE adalah sebesar 6,96 %, sedangkan

untuk AHH adalah sebesar 73,63 tahun.

LPE belum dapat mencapai target dikarenakan pertumbuhan

ekonomi ini tidak semata-mata ditentukan oleh intervensi pemerintah (baik

pusat maupun daerah) tetapi juga dan bahkan lebih ditentukan oleh

mekanisme pasar. Sehingga intervensi pemerintah lebih ditekankan pada

hal-hal sebagai berikut ;

Peningkatan kemampuan dan pemberdayaan pengusaha KUKM,

Peningkatan sistem pendampingan dan kerjasama pengusha besar

dengan pengusaha kecil,

Penyempurnaan sistem perijinan

Penyempurnaan sistem investasi

Advokasi dan mediasi usaha KUKM

Namun demikian, pencapaian LPE Kota Sukabumi beserta indikator

pendukungnya ini telah mendekati rata-rata LPE Propinsi Jawa Barat dan

berapa pada posisi lima besar bersama Kota Bandung, Kota Bogor, Kota

Cimahi dan Kota Depok.

Sedangkan ketidaktercapaian target AHH lebih dikarenakan adanya

perubahan metoda perhitungan AHH dan tabel kehidupan yang menjadi

dasar perhitungannya, bukan dikarenakan penurunan kualitas pelayanan

kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Sukabumi. Penurunan

AHH ini juga dirasakan oleh Propinsi Jawa Barat secara umum, dan juga

oleh Kabupaten/Kota lain. Namun demikian, perlu dijelaskan bahwa

apabila digunakan metoda perhitungan dan tabel kehidupan lama dalam

perhitungan AHH Tahun 2012, maka pencapaiannya akan mencapai

73,65 tahun.

Page 71: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-50

2.3.2. Pencapaian Kinerja RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2008-2013

Pengukuran pencapaian kinerja dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah Kota Sukabumi didasarkan pada Peraturan Walikota

Sukabumi Nomor 10 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan

Walikota Sukabumi Nomor 11 Tahun 2009 tentang Indikator Kinerja

Utama RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2008-2013.

Sejalan dengan disusunnya RPJMN Tahun 2010-2014 dan revisi

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013, Indikator Kinerja Utama

telah disesuaikan melalui Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 10 Tahun

2011, yaitu indikator serta target pencapaiannya lebih disesuaikan

dengan kondisi dan kemampuan terkini, serta disesuaikan juga dengan

pembebanan target dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Barat. Pencapaian kinerja untuk masing-masing sasaran misi dapat dilihat

dari penjelasan dan grafik-grafik di bawah ini :

1) Misi 1: Mewujudkan pengamalan nilai-nilai agama, sosial, dan

budaya

Sasaran : Meningkatnya aktivitas dan toleransi masyarakat dalam

kehidupan beragama

Peningkatan sikap toleransi dalam kehidupan beragama dapat dilihat

pada aman dan kondusifnya setiap perayaan Hari Besar Keagamaan

dari setiap agama. Selain itu selama kurun waktu 2008-2012 tidak

pernah terjadi pertikaian masyarakat yang bernuansa SARA.

Sedangkan peningkatan aktivitas keagamaan terutama bagi penganut

agama Islam dapat dilihat pada kenaikan penerimaan Zakat, Infaq, dan

Shodaqoh, kenaikan jumlah masyarakat yang mendaftar Jemaah Haji,

dan kenaikan jumlah masyarakat yang berqurban, dimana

kenaikannya terlihat cukup signifikan dari tahun ke tahun. Kenaikan-

kenaikan ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini ;

Page 72: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-51

Gambar 2.8. Jumlah Masyakat yang Mendaftar Ibadah Haji Kota Sukabumi 2008-2012

Gambar 2.9. Persentase kenaikan Zakat,Infaq & Shodaqoh Kota Sukabumi 2008-2012

Page 73: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-52

Gambar 2.10 Jumlah Masyarakat yang Berqurban Kota Sukabumi 2008-2012

Sasaran : Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana

keagamaan

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator : jumlah sarana dan

prasarana keagamaan yang memenuhi standar baik dari segi

kelembagaan maupun dari segi aktivitas kegiatan keagamaan. Secara

umum pencapaian dari indikator ini menunjukkan hal yang positif, yaitu

semakin banyak kegiatan rehabilitasi bangunan tempat ibadah yang

mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Sukabumi, kegiatan

pengajian-pengajian juga dilaksanakan rutin, tidak hanya dalam rangka

peringatan hari-hari besar keagamaan tertentu.

Gambar 2.11. Persentase Tempat Ibadah yang Mendapat Bantuan Pemerintah

Kota Sukabumi 2008-2011

Page 74: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-53

Sasaran : Menurunnya jumlah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator : penurunan

pertumbuhan PMKS, kegiatan penanganan PMKS, dan jumlah sarana

sosial (seperti panti sosial, panti jompo, dan panti rehabilitasi).

Gambar 2.12. Pertumbuhan Panti Sosial

Kota Sukabumi 2008 - 2012

Gambar 2.13. Pertumbuhan PMKS

Kota Sukabumi 2008 - 2012

Sasaran : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam

pembangunan

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator : persentase peran

swasta dan masyarakat dalam pembangunan. Pencapaian indikator ini

selama kurun waktu 2008-2012 mengalami kenaikan. Hal ini

dikarenakan adanya program penguatan fungsi dan peran SKPD

Kecamatan dan Kelurahan, dimana di dalamnya diimplementasikan

pemberian Bantuan Hibah kepada LPM Tingkat Kecamatan dan

Kelurahan dalam bentuk Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat

Dalam Pembangunan.

Hibah ini sebagai stimulan dari pelaksanaan beberapa kegiatan yang

dapat membangkitkan partisipasi masyarakat, baik kegiatan fisik

konstruksi (sederhana), maupun kegiatan non fisik.

Page 75: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-54

Gambar 2.14

Persentase Peran Swasta & Masyarakat dalam Pembangunan Kota Sukabumi 2008-2012

Sasaran : Meningkatnya peran perempuan dalam aktivitas

pembangunan

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Angka Melek Huruf (AMH) Perempuan yang mengalami kenaikan

dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2012 ini angka AMH Perempuan

ini mencapai 99,21%; dalam hal ini hanya kelompok perempuan

manula dan balita saja yang termasuk dalam katagori tidak melek

huruf ini.

- Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan juga mengalami kenaikan

pada tahun 2008-2009 dan mengalami penurunan pada tahun

2010, akan tetapi kembali meningkat pada tahun 2011 dan 2012.

Hal ini dikarenakan tumbuhnya investasi besar di Kota dan

Kabupaten Sukabumi yang menyerap tenaga kerja terutama dari

kalangan perempuan.

Perkembangan dari pencapaian indikator ini dapat dilihat pada

grafik berikut ini :

Page 76: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-55

Gambar 2.15. Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemda Kota Sukabumi

Tahun 2008-2012

Sasaran : Terciptanya penduduk tumbuh seimbang melalui

pengaturan kelahiran dengan laju pertumbuhan penduduk alami

yang terkendali

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Prevalensi peserta KB Aktif yang mengalami kenaikan dari tahun

ke tahun. Untuk tahun 2012 ini angka ini mencapai 78,78%. Angka

ini melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 78,02%.

- Persentase keluarga Pra-Sejahtera dan Sejahtera I yang terus

mengalami penurunan. Pada tahun 2012 ini persentase kelompok

ini mencapai 23,17%.

Perkembangan dari pencapaian indikator ini dapat dilihat pada

grafik di bawah ini :

Page 77: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-56

Gambar 2.16 Persentase Peserta KB Aktif & Keluarga Pra sejahtera dan KS1

Kota Sukabumi 2008-2012

Pada tahun 2012 Persentase Keluarga Pra-Sejahtera I mengalami

kenaikan, hal ini dikarenakan angka ini mencakup keluarga yang

rentan miskin.

Sasaran : Optimalnya pembinaan pemuda sehingga dapat

berperan aktif dalam pembangunan

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Terbangun dan terpeliharanya sarana olahraga publik pada setiap

kecamatan.

- Adanya kegiatan peningkatan pemahaman pemuda terhadap

bahaya narkoba. Kegiatan ini secara kontinyu dilakukan oleh Dinas

Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Kota Sukabumi.

- Pada tahun 2012 Jumlah penyandang ketergantungan terhadap

NAPZA ini mencapai 120 orang. Namun demikian, dinas terkait

secara kontinyu melaksanakan pembinaan baik terhadap

penyandang maupun masyarakat umum (dalam rangka

pencegahan).

Page 78: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-57

Sasaran : Meningkatnya pembinaan olah raga yang berorientasi

pada prestasi

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Telah tersedianya lapangan olahraga per kecamatan.

- Tersedia dan terpeliharanya gedung-gedung olahraga publik.

- Lancarnya pelaksanaan pembinaan olahraga pada tingkat KONI

dan pengurus cabang-cabang olahraga.

- Terjadi kenaikan prestasi para atlet Kota Sukabumi yang

berpartisipasi pada ajang pesta olahraga, baik tingkat Provinsi,

Nasional, maupun tingkat Regional Asia Tenggara.

Sasaran : Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya

dan kearifan lokal

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator;

- Terbinanya grup-grup kesenian di Kota Sukabumi.

- Meningkatnya partisipasi Kota Sukabumi dalam festival seni dan

budaya baik pada tingkat provinsi Jawa Barat maupun tingkat

nasional.

- Selama kurun waktu 2008-2012, Pemerintah Kota Sukabumi selalu

mengikutsertakan para seniman Kota Sukabumi pada ajang

budaya, baik tingkat Provinsi, Nasional maupun Regional.

- Penambahan dan pemeliharaan sarana penyelenggaraan seni dan

budaya.

- Terpeliharanya benda situs dan kawasan cagar budaya yang

dilestarikan.

Sasaran : Meningkatnya ketertiban dan perlindungan serta

kedisiplinan masyarakat

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator;

- Semakin bertambahnya jumlah personil Satuan Polisi Pamong

Paraja yang terlatih. Setiap tahun selalu dilakukan pendidikan dan

pelatihan bagi Polisi Pamong Praja untuk meningkatkan

kemampuan petugas.

Page 79: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-58

- Tertatanya Pedagang Kaki Lima (PKL).

- Terkendalinya kegiatan-kegiatan demonstrasi masyarakat.

- Tetanganinya korban bencana alam dari kejadian bencana.

2) Misi 2: Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan

aparatur yang professional dan religious (Good Governance dan

Clean Government)

Sasaran : Terwujudnya SDM Aparatur yang berkualitas

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Terlaksananya secara rutin pendidikan dan pelatihan teknis

substantif bagi aparat Pemerintah Kota Sukabumi sesuai dengan

kompetensinya masing-masing.

- Terlaksananya secara rutin pendidikan dan pelatihan penjenjangan

pada setiap tingkatan jabatan, sehingga pada kurun waktu 2008-

2012 seluruh jabatan esselon IV, III, dan II dapat dikatakan relatif

terisi oleh aparat yang memenuhi persyaratan kepangkatan dan

persyaratan teknis substantif.

- Terlaksananya kenaikan pengkat pegawai secara tepat waktu.

- Pemerintah Kota Sukabumi juga melaksanakan beberapa kegiatan

pelatihan teknis dalam rangka penyiapan Jabatan Fungsional.

Adapun Jabatan Fungsional yang akan dikembangkan antara lain;

Jabatan Fungsional Auditor, Jabatan Fungsional Perencana,

Jabatan Fungsional Pustakawan, dan lain-lain.

Sasaran : Meningkatnya efiensi dan efektivitas penggunaan

anggaran yang seimbang dan terkelolanya asset daerah yang

berorientasi pada kepentingan publik

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Penyelesaian Raperda dan Perda APBD tepat waktu baik APBD

Murni maupun APBD Perubahan.

- Terjaganya proporsi Belanja Langsung terhadap Total Belanja

Daerah dalam interval 40-50% pada setiap APBD selama periode

2008-2013. Kondisi ini menunjukkan struktur belanja dalam APBD

Page 80: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-59

termasuk dalam kelompok baik. Proporsi ini menunjukkan

keberpihakan pada masyarakat secara umum, meskipun

sebenarnya dalam kelompok Belanja Tidak Langsung pun terdapat

komponen anggaran yang diperuntukan secara langsung untuk

masyarakat (Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial).

- Opini BPK selama periode 2008-2012 adalah Wajar Dengan

Pengecualian (WDP).

- Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada setiap tahun,

yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Gambar 2.17. Realisasi PAD dan APBD Kota Sukabumi 2008-2012

Sasaran : Meningkatnya pelayanan pemerintah dalam rangka

pemantapan otonomi daerah dan sistem administrasi daerah

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Sistem Operasional dan Prosedur (SOP) penyelenggaran

pemerintahan disusun secara bertahap, dimana pada tahun 2011-

2012 ini telah disusun SOP pada 13 (tiga belas) SKPD di Kota

Sukabumi.

- Jumlah Perda yang mendapat persetujuan dari DPRD selama

tahun 2008-2012 sebanyak 71 buah.

Page 81: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-60

- Jumlah Peraturan Walikota Sukabumi yang diterbitkan selama

tahun 2008-2012 sebanyak 193 buah.

Sasaran : Meningkatnya pengawasan terhadap pelaksanaan

otonomi daerah dan sistem administrasi daerah sehingga tercipta

pelaksanaan pemerintahan yang akuntabel dan transparan, serta

meningkatkan pelayanan pemerintah dalam rangka pemantapan

otonomi dan sistem administrasi daerah, dicapai melalui program

Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawas Keuangan.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Menurunnya temuan atas pelaksanaan penatausahaan keuangan,

barang dan pegawai di OPD dari tahun ke tahun selama periode

2008-2012.

- Menurunnya tingkat penyimpangan yang berindikasi KKN di OPD

yang merugikan keuangan Daerah/Negara.

- Penanganan temuan yang berindikasi merugikan Keuangan

Daerah/Negara.

- Penatausahaan keuangan OPD yang sesuai dengan SAP.

- Menurunnya jumlah pelanggaran disiplin berat oleh PNSD.

- Tindak lanjut hasil temuan pengawasan oleh OPD.

- OPD menyusun LAKIP sesuai aturan dan tepat waktu.

- Berkurangnya pengaduan masyarakat terhadap kebijakan dan

pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah daerah.

- Bertambahnya jumlah aparatur yang berkualifikasi auditor, dengan

perkembangan seperti pada grafik berikut :

Page 82: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-61

Gambar 2.18. Persentase Perkembangan Jumlah Aparatur Yang Berkualifikasi Auditor

di Kota Sukabumi 2008-2010

Sasaran : Meningkatnya kualitas pendataan dan pemanfaatan

teknologi informasi

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Peningkatan persentase masyarakat yang memiliki Akta Kelahiran,

Kartu Keluarga (KK), dan KTP. Sebagaimana terlihat pada grafik di

bawah ini :

Gambar 2.19. Persentase Kepemilikan Akte, KK dan KTP

Kota Sukabumi 2008-2012

Page 83: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-62

- Persentase SKPD yang sudah menerapkan aturan arsip secara

baku, pada tahun 2012 ini sudah mencapai 100%, yakni sudah

terdapat 44 SKPD dan kelurahan sudah menerapkan aturan arsip

secara baku di Kota Sukabumi pada tahun 2012.

- Persentase SKPD yang memiliki akses jaringan internet

Pemerintah Kota Sukabumi, pada tahun 2012 ini sudah mencapai

90%, yakni seluruh SKPD besar (pendukung utama visi) dan

seluruh kecamatan sudah terhubung dengan jaringan intranet

Pemerintah Kota Sukabumi.

- Daya Pancar siaran radio RSPD FM pada tahun 2012 sudah

mencapai radius 22 km.

Sasaran : Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif

yang didukung oleh sistem pengendalian yang efektif dan efisien.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Sejalan dengan disusunnya RPJMN Tahun 2010-2014 dan revisi

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013, pada tahun 2011

terhadap Peraturan Walikota Sukabumi No. 11 Tahun 2009 ini

dilakukan penyesuaian melalui Peraturan Walikota Sukabumi

Nomor 10 Tahun 2011. Indikator serta target pencapaiannya lebih

disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan terkini, serta

disesuaikan juga dengan pembebanan target dari Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

- Penyusunan Rencana Kinerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota

Sukabumi Tahun 2008-2012 telah disusun tepat waktu dan disusun

berdasarkan hasil penjaringan aspirasi masyarakat yang

dilaksanakan secara berjenjang dari mulai tingkat kelurahan hingga

tingkat Kota.

- Keselarasan program dalam RKPD Tahun 2008-2012 dengan

program yang ada dalam RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2008-

2013 mencapai 100 %.

Page 84: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-63

- Jumlah kerjasama Pemerintah Kota Sukabumi dengan daerah lain

yang ditandatangani tahun 2008-2012 mencapai 4 buah MoU, yaitu

:

Dengan Kabupaten Sukabumi mengenai Penegasan Batasan

Wilayah Administrasi Kota Sukabumi dengan Kabupaten

Sukabumi. Outputnya berupa peta koridor dan pelacakan batas

daerah.

Dengan Bolaang Mongondow, Propinsi Sulawesi Utara, yaitu

berupa kerjasama penyelenggaraan program transmigrasi.

Dengan Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Utara,

yaitu berupa kerjasama penyelenggaraan program transmigrasi.

Dengan Kota Banjar Baru, yaitu berupa kerja sama dalam

program pembangunan perkotaan.

3) Misi 3 : Mewujudkan kualitas pelayanan publik dalam bidang

pendidikan, kesehatan, perdagangan, dan sektor lainnya.

Sasaran : Meningkatnya akses masyarakat pada pelayanan

pendidikan yang bermutu dan terjangkau.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Peningkatan persentase partisipasi anak usia dini pada program

PAUD, dengan perkembangan sebagai berikut :

Gambar 2.20. Persentase Partisipasi AUD pada PAUD Kota Sukabumi 2008-2012

Page 85: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-64

- Peningkatan Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun 2012 sudah

mencapai 99,99%; sehingga hanya kelompok masyarakat manula

dan Balita saja yang belum melek huruf. Adapun perkembangan

tahunan AMH ini dapat dilihat pada gambar 4.6 tentang Angka

Melek Huruf (AMH) Kota Sukabumi Tahun 2008-2012.

- Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) baik pada tingkat

SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, ataupun SMA/SMK/MA/Paket

C, dengan perkembangan tahunan sebagai berikut :

Gambar 2.21. Persentase APM Kota Sukabumi 2008-2012

- Terkendalinya Angka Putus Sekolah (APS) baik pada tingkat

SD/MI, SMP/MTs, ataupun SMA/SMK/MA, dengan perkembangan

tahunan sebagai berikut :

Gambar 2.22. Persentase APS Kota Sukabumi 2008-2012

Page 86: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-65

- Peningkatan Angka Kelulusan (AL) baik pada tingkat SD/MI,

SMP/MTs, ataupun SMA/SMK/MA, dengan perkembangan

tahunan sebagai berikut :

Gambar 2.23. Persentase AL Kota Sukabumi 2008-2012

- Peningkatan Angka Melanjutkan (AM) baik dari tingkat SD/MI ke

tingkat SMP/MTs, ataupun tingkat SMP/MTs ke tingkat

SMA/SMK/MA, dengan perkembangan tahunan sebagai berikut :

Gambar 2.24.

Persentase Angka Melanjutkan Kota Sukabumi 2008-2012

Page 87: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-66

- Peningkatan persentase guru yang berkualifikasi S-1/D-3, dengan

perkembangan tahunan sebagai berikut :

Gambar 2.25. Persentase Guru Berkualifikasi S-1/D-3 Kota Sukabumi 2008-2012

Sasaran : Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya

baca dalam rangka menciptakan masyarakat yang cerdas, sehat,

dan mandiri.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Bertambahnya pengunjung pada perpustakaan daerah Kota

Sukabumi, dengan perkembangan sebagai berikut :

Gambar 2.26. Jumlah Anggota Baru & Pengunjung Perpustakaan

Kota Sukabumi 2008-2012

Page 88: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-67

Sasaran : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Peningkatan cakupan pertolongan persalinan dengan tenaga

kesehatan, dengan perkembangan angka ini adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.27. Persentase Kesehatan Ibu Hamil & Melahirkan

Kota Sukabumi 2008-2012

- Persentase kelurahan dengan Universal Child Immunization (UCI),

dengan perkembangan angka ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.28.

Persentase Cakupan UCI Kota Sukabumi 2008-2012

Page 89: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-68

- Peningkatan cakupan pelayanan bagi penderita gizi buruk, TBC,

DBD telah mencapai angka 100% pada tahun 2012.

- Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat

miskin pada pelayanan dasar, dengan perkembangan angka ini

adalah sebagai berikut :

Gambar 2.29. Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar untuk Masyarakat Miskin

Kota Sukabumi 2008-2012

- Gambaran cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin, dengan perkembangan angka ini adalah

sebagai berikut :

Gambar 2.30. Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan untuk Masyarakat Miskin

Kota Sukabumi 2008-2012

Page 90: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-69

Data mengenai pelayanan kesehatan ini hanya berdasarkan jumlah

masyarakat miskin yang mengajukan pelayanan kesehatan ke

Puskesmas. Dalam hal pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin,

Pemerintah Kota Sukabumi telah menyediakan Jamkesmas dan

Jamkesda, sehingga pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi

masyarakat miskin sudah dapat terpenuhi.

Sasaran : Meningkatnya daya saing sektor-sektor ekonomi kota.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Peningkatan nilai investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA),

maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Non

Pemerintah, dengan perkembangan tahunan sebagai berikut :

Gambar 2.31. PMA dan PMDN Kota Sukabumi 2008-2012

- Sektor pelayanan perizinan yang merupakan instrumen pengendali

pembangunan juga dilaksanakan dengan hati-hati dan disesuaikan

dengan dokumen perencanaan pembangunan Kota Sukabumi (baik

perencanaan program, maupun perencanaan spasial). Pada tahun

2009-2012 sebanyak 9.031 pemohon yang mengajukan izin melalui

Page 91: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-70

Kantor Penamanan Modal dan Pelayanan Terpadu dapat

direalisasikan sebanyak 8.754 ijin.

-

Sasaran : Meningkatnya daya saing dan produktivitas UMKM.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Jumlah koperasi aktif, jumlah UMKM, dan jumlah Lembaga

Keuangan Mikro (LKM) aktif yang bertambah dari tahun 2008-2012,

dengan perkembangan tahunan sebagai berikut :

Gambar 2.32. Gambar 2.33. Persentase Koperasi Aktif dan Jumlah U M K M LKM Kota Sukabumi 2008-2012 Kota Sukabumi 2008-2012

Sasaran : Meningkatnya kualitas tenaga kerja sehingga mampu

bersaing di pasar kerja.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), pada tahun 2012 telah

mencapai 61.50%. Adapun perkembangan tahunnya adalah

sebagai berikut :

Page 92: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-71

Gambar 2.34. Persentase TPAK Kota Sukabumi 2008-2012

- Persentase pencari kerja yang ditempatkan oleh Dinas Sosial,

Tenaga Kerja, dan Penanggulangan Bencana berfluktuasi pada

tiga tahun terakhir, dengan perkembangan sebagai berikut :

Gambar 2.35. Persentase Pencari Kerja yang Ditempatkan Kota Sukabumi 2008-2012

Data ini pun belum termasuk lulusan SMK-SMK yang ditempatkan /

disalurkan oleh pihak sekolah melalui program Bursa Kerja

Terpadu.

Sasaran : Terciptanya dan terkendalinya pemanfaatan ruang yang

serasi.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

Page 93: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-72

- Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan taman-taman Kota

yang dapat digunakan sebagai ruang publik dilaksanakan secara

berkesinambungan dan sesuai dengan kemampuan daerah.

Pemerintah Kota Sukabumi juga telah menetapkan kawasan Kibitai

yang terletak di Kelurahan Cikundul menjadi Hutan Kota.

- Ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Sukabumi Tahun 2011-2031.

Sasaran : Meningkatnya kualitas dan ketersediaan infrastruktur

pendukung Kota.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan telah

dilaksanakan secara berkesinambungan, sesuai kebutuhan dan

kemampuan. Untuk Jalan Kota, Jalan Mantap terdiri dari kondisi

Jalan Baik dan Jalan Sedang, sedangkan Jalan Tidak Mantap

terdiri dari kondisi Jalan Rusak Ringan dan Jalan Rusak Berat.

Perkembangan tahunan rasio kemantapan jalan ini dapat dilihat

pada grafik di bawah ini :

Gambar 2.36. Persentase Kemantapan Jalan Kota Sukabumi 2008-2012

Page 94: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-73

- Pemeliharaan dan peningkatan kualitas saluran irigasi juga telah

dilaksanakan secara kontinyu dan sesuai kebutuhan/kemampuan.

Cakupan pelayanan irigasi pada tahun 2012 telah mencapai

79,62%.

- Pemasangan titik Penerangan Jalan Umum (PJU) telah diusahakan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan disesuaikan dengan

kemampuan daerah.

- Penggunaan Air Bersih dan sarana sanitasi oleh keluarga juga

mengalami peningkatan, perkembangannya dapat dilihat pada

grafik di bawah ini;

Gambar 2.37. Persentase Sarana Sanitasi Keluarga Kota Sukabumi 2008-2012

Sasaran : Meningkatnya kualitas lingkungan hidup kota.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Implementasi program perbaikan rumah tidak layak huni

dilaksanakan secara kontinyu, baik melalui program yang didanai

oleh Pemerintah maupun melalui program kerjasama dengan

sektor swasta dan masyarakat.

- Program kali bersih dilaksanakan dengan melibatkan komponen

masyarakat peduli lingkungan hidup, begitu juga dengan pengujian

kualitas udara yang dilaksanakan di beberapa titik. Program ini juga

dilaksanakan paralel dengan kegiatan uji emisi gas buang dari

Page 95: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-74

kendaraan bermotor, meskipun pengujian ini baru bisa

dilaksanakan dengan sistem uji petik/sampling.

- Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) sebagai instrument

pengendalian lingkungan hidup diarahkan dalam rangka

mempertahankan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan.

Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan jasa transportasi

jalan.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Penanganan masalah angkutan umum pada tahun 2012 telah

mencapai 100 %.

- Penyediaan dan pemeliharaan kelengkapan jalan dilaksanakan

secara kontinyu dan sesuai kebutuhan.

- Pelayanan kendaraan wajib uji lulus uji telah mencapai 112% pada

tahun 2012

- Pembangunan Terminal Type A dilaksanakan secara bertahap dan

sesuai rencana. Pada tahun 2012 proses pembangunan terminal ini

sudah mencapai 70%. Adapun operasionalisasi diharapkan dapat

dimulai pada tahun triwulan I Tahun 2013, meskipun pada tingkat

yang minimal.

Sasaran : Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Perkembangan produksi komoditas pertanian, yang dapat dilihat

pada grafik berikut ini :

Gambar 2.38. Produksi Komoditas Pertanian Kota Sukabumi 2008-2012

Page 96: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-75

Kondisi ini dapat dimaklumi, karena lahan pertanian ini semakin

hari tergeser dan tergusur oleh sektor non-pertanian, sehingga

produksi untuk komoditas tertentu mengalami penurunan.

- Perkembangan produksi komoditas peternakan, yang dapat dilihat

pada grafik di bawah ini ;

Gambar 2.39. Produksi Komoditas Peternakan Kota Sukabumi 2008-2012

Gambar 2.40. Produksi Susu Kota Sukabumi 2008-2012

- Ketersediaan pangan pokok (beras) pada tahun 2012 mencapai

57.682,70 Ton.

- Tingkat konsumsi ikan mencapai 45,76%.

Page 97: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-76

Sasaran : Berkembangnya sentra-sentra produk unggulan kota.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Peningkatan jumlah IKM produktif, yang dapat dilihat pada grafik di

bawah ini:

Gambar 2.41. Persentase IKM Produktif Kota Sukabumi 2008-2012

Sasaran : Meningkatnya iklim perdagangan yang kondusif.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Penyelesaian sengketa perdagangan mencapai 100%.

- Perkembangan nilai ekspor, yang dapat dilihat pada grafik di bawah

ini :

Gambar 2.42. Perkembangan Nilai Ekspor Kota Sukabumi 2008-2012

Page 98: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-77

Sasaran : Berkembangnya sektor kepariwisataan Kota Sukabumi.

Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari indikator :

- Peningkatan waktu kunjungan wisata, jumlah wisatawan, dan

tingkat hunian kamar hotel, yang dapat dilihat pada grafik di bawah

ini ;

Gambar 2.43. Persentase Tingkat Hunian Kamar Kota Sukabumi 2008-2012

Gambar 2.44. Jumlah Wisatawan Kota Sukabumi Tahun 2008-2012

Page 99: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-78

Gambar 2.45. Waktu Kunjungan Wisata Kota Sukabumi

Tahun 2008-2012

Secara Kumulatif dari seluruh target yang ditetapkan dalam

Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 11 Tahun 2009 Tentang

Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi Tahun 2008-2013, pencapaiannya dapat

dilihat pada gambar-gambar di bawah ini;

Gambar 2.46. Pencapaian Target IKU (keseluruhan)

sampai dengan Tahun 2012

Gambar 2.47. Pencapaian Target IKU (Misi-1)

sampai dengan Tahun 2012

Page 100: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-79

Gambar 2.48. Pencapaian Target IKU (Misi-2) sampai dengan Tahun 2012

Gambar 2.49. Pencapaian Target IKU (Misi-3) sampai dengan Tahun 2012

Pada gambar-gambar di atas terlihat bahwa pencapaian target

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2008-2013 mencapai

lebih dari 90% baik secara keseluruhan, maupun pencapaian pada

masing-masing misi. Secara detail pencapaian Indikator Kinerja Utama ini

dapat dilihat pada tabel di bawah ini;

Tabel 2.25. Pencapaian Indikator Kinerja Utama

Misi

Jumlah

Indikator

Sasaran

Tingkat Pencapaian s.d. Tahun 2012

Belum Mencapai

Target Sesuai Target Melampaui Target

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Misi 1 42 2 5% 28 67% 12 28%

Misi 2 46 5 10% 24 52% 17 38%

Misi 3 68 7 11% 37 54% 24 35%

Jumlah 156 14 9% 89 57% 53 34%

Sumber : Bappeda Kota Sukabumi

Indikator Kinerja Utama pada Misi-1 yang belum mencapai target

adalah Jumlah penyandang ketergantungan NAPZA dan Rasio Polisi

Pamong Praja terhadap jumlah penduduk. Pemerintah Kota Sukabumi

terus menurus secara kontinyu melakukan pembinaan kepada para

Page 101: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-80

pemuda, baik berupa program sosialisasi bahaya narkoba, program

pemberdayaan pemuda, maupun program pembinaan bagi para

penyandang ketergantungan. Selain itu, pada tahun 2013 Pemerintah

Kota Sukabumi secara kelembagaan akan menetapkan Badan Narkotika

Kota sebagai institusi permanen, sehingga program pencegahan

penyebagaran narkotika ini akan lebih terorganisir.

Beberapa Indikator Kinerja Utama pada Misi-2 yang belum

mencapai target antara lain Opini BPK atas Laporan Keuangan Daerah,

Jumlah SKPD yang menggunakan Software/OSS legal, dan

pembangunan Gedung DPRD Kota Sukabumi.

Berkaitan dengan Opini BPK atas Laporan Keuangan Daerah yang

masih Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Pemerintah Kota Sukabumi

pada tahun 2013 akan melaksanakan sensus dan penilaian terhadap

asset yang dimiliki, sehingga unsur pengelolaan asset yang selama ini

menjadi titik lemah dalam pemeriksaan BPK akan dapat diperbaiki.

Selanjutnya berkaitan dengan penggunan Software/OSS legal pada

perangkat komputer, perlu diinformasikan bahwa sejak tahun 2010

Pemerintah Kota Sukabumi telah mempersyaratkan penggunaan

Software/OSS legal ini pada setiap pengadaan perangkat komputer,

sehingga pada saatnya nanti seluruh komputer yang digunakan dalam

lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi akan menggunakan Software/OSS

legal. Sedangkan pembangunan Gedung DPRD Kota Sukabumi akan

dilanjutkan pada Tahun 2013, baik melalui APBD Kota Sukabumi maupun

diusulkan pada APBD Propinsi Jawa Barat dan APBN.

Beberapa Indikator Kinerja Utama pada Misi-3 yang belum

mencapai target antara lain Cakupan kelurahan Universal Coverage

Immunization (UCI), Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), dan

Pembangunan Terminal Type A.

Target pencapaian Cakupan kelurahan UCI ini sebenarnya sedah

tercapai pada Tahun 2011, namun dikarenakan bertambahnya jenis

Immunisasi yang diwajibkan untuk seorang bayi, maka angka cakupan ini

menjadi menurun kembali. Pemerintah Kota Sukabumi senantiasa

Page 102: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-81

memberikan pelayanan terbaik agar angka cakupan kelurahan UCI ini

kembali 100% melalui program pengembangan Puskesmas serta

pemberdayaan Pos Yandu. Berkaitan dengan penataan PKL di sekitar

Central Business District, akan dilaksanakan secara integrative dengan

Penataan Pasar Pelita pada Tahun 2013. Sedangkan berkaitan dengan

Pembangunan Terminal Type A sampai dengan Tahun 2012 ini sudah

mencapai lebih dari 70% dan diharapkan dapat dioperasikan pada

Triwulan I Tahun 2013 meskipun masih pada tingkatan minimal.

Selanjutnya penyempurnaan bangunan terminal ini akan dilaksanakan

pada Tahun 2013, baik melalui APBD Kota Sukabumi maupun diusulkan

pada APBD Propinsi Jawa Barat dan APBN.

2.4 Permasalahan Pembangunan Daerah.

2.4.1 Permasalahan Umum

Berdasarkan uraian mengenai kondisi umum daerah Kota

Sukabumi sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Masalah Aspek Kependudukan

Beberapa masalah yang berkaitan dengan kependudukan diantaranya

adalah:

Masih belum meratanya proporsi sebaran penduduk pada tiap

kecamatan;

Dilihat dari kualitas penduduk persentase tertinggi terdapat pada

tingkat SLTA yaitu sebesar 29,00 persen dan pada tingkat SD yaitu

sebesar 20,06 persen, kondisi ini akan berpengaruh pada tingkat

daya saing tenaga kerja.

Masih terdapat penduduk yang masih buta huruf sebesar 3,03 %.

2. Masalah Aspek Kesejahteraan Masyarakat

A. Kesejahteraan & Pemerataan Ekonomi

Pemerataan Ekonomi

Permasalahan yang berkaitan dengan pemerataan ekonomi

Page 103: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-82

diantaranya adalah :

Belum meratanya pertumbuhan ekonomi di wilayah Kota Sukabumi,

pertumbuhan ekonomi masih di dominasi oleh wilayah-wilayah

Kecamatan Cikole, Citamiang, Gunung Puyuh dan Warudoyong.

Masalah Pemanfaatan Ruang

Sebaran kawasan terbangun yang masih belum merata,

terkonsentrasi di Kecamatan Cikole, Citamiang, Gunungpuyuh dan

Warudoyong.

Masalah Penanaman Modal (Investasi)

Kendala utama dalam upaya menarik investasi ke Kota Sukabumi,

adalah standarisasi Sumber Daya Manusia, kebutuhan sarana dan

prasarana penarik investasi, dan daya potensi investasi.

Masalah Infrastruktur Kota

Beberapa kendala aspek infrastruktur di Kota Sukabumi,

diantaranya adalah :

Tingkat pelayanan PDAM Kota Sukabumi secara keseluruhan

baru mencapai 22,7%;

Kondisi jalan yang belum sepenuhnya mantap yaitu terdapat

kondisi jalan rusak sebesar 23,20 km dan rusak berat sebesar

3,31 km;

Terdapat sebanyak 0,45 % rumah yang belum tersentuh

penerangan listrik;

B. Kesejahteraan Sosial

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Pertumbuhan indeks daya beli relatif lambat, dimana pertumbuhan

indeks daya beli Kota Sukabumi antara tahun 2010-2011 sebesar

0,59 point, sementara pada kedua indeks lainnya, yaitu indeks

kesehatan tumbuh 0,45 point dan indeks pendidikan tumbuh 0,24

Page 104: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II-83

point. Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat rendahnya daya

beli masyarakat juga akan melemahkan sektor produksi.

Penduduk Miskin

Terdapat jumlah Kepala Keluaga yang masuk kategori fakir miskin

di Kota Sukabumi pada tahun 2010 berjumlah 8.145 KK.

Keluarga Berencana

Terdapat sebanyak 20,44 % perkawinan di bawah 17 tahun.

Ketenaga Kerjaan

Masih terdapat TPT sebesar 15,65 %.

Keamanan dan Ketertiban

Meningkatnya perkara dakwaan pada usia sekolah menjadi 67

perkara.

2.4.2 Permasalahan Daerah yang Berhubungan Dengan Prioritas

dan Sasaran Pembangunan Daerah.

Permasalahan Daerah yang berhubungan dengan prioritas dan

sasaran pembangunan didapat berdasarkan evaluasi terhadap

pencapaian target dan sasaran yang telah ditentukan dalam RPJMD.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pencapaian tujuan dan

sasaran yang termuat dalam RPJMD dan beberapa hal terkait kondisi

umum daerah maka dapat diidentifikasi permasalahan di Kota Sukabumi

sebagaimana Tabel 2.70.

Untuk memudahkan dalam proses penanganan permasalahan,

permasalahan hasil evaluasi terhadap kondisi umum daerah kemudian

diintegrasikan ke dalam aspek-aspek yang terdapat dalam RPJMD Kota

Sukabumi dimana penganan permasalahan-permasalahan tersebut telah

diselaraskan dengan program sesuai dengan SKPD-nya masing-masing.

Page 105: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II - 84

Tabel 2.26. Identifikasi Permasalahan Pembangunan

No. Kriteria / Aspek dan Permasalahan Faktor-faktor Penentu Keberhasilan /

Pengambilan Kebijakan

Keterangan

Evaluasi thd. Pencapaian

RPJMD

Evaluasi thd. Kondisi Umum

Daerah

(1) (2) (3) (5) (6)

POLITIK

Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan Kepala Daerah

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran politik masyarakat dan menerapkannya dalam kegiatan pembangunan

V

KEPENDUDUKAN

Masih belum meratanya proporsi sebaran penduduk pada tiap kecamatan;

Penyebaran pusat-pusat kegiatan merata di seluruh wilayah

V

KELUARGA BERENCANA

Terdapat sebanyak 20,44 % perkawinan di bawah 17 tahun.

Pemahaman masyarakat tentang KB V

SOSIAL

Terdapat jumlah Kepala Keluaga yang masuk kategori fakir miskin di Kota Sukabumi berjumlah 8.145 KK.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penanganan permasalahan sosial

V

Page 106: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II - 85

(1) (2) (3) (5) (6)

PENDIDIKAN

Persentase tertinggi terdapat pada tingkat SLTA yaitu sebesar 29,00 persen dan pada tingkat SD yaitu sebesar 20,06 persen, kondisi ini akan berpengaruh pada tingkat daya saing tenaga kerja.

Optimalisasi dan perluasan pelayanan pendidikan non formal

V

Belum tercapainya Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

V

Belum tercapainya jumlah sertifikasi pendidik Mengembangkan sistem pendidikan berkualitas yang dapat mewujudkan keseimbangan antara kecerdasan intelegensia, emosional dan spiritual

V

Masih terdapat penduduk yang masih buta huruf sebesar 3,03 %.

Optimalisasi dan perluasan pelayanan pendidikan non formal

V

Meningkatnya perkara dakwaan pada usia sekolah menjadi 67 perkara.

KESEHATAN

Belum tercapainya angka Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

Meningkatkan investasi kesehatan guna menjamin terselenggaranya pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

V

Belum tercapainya angka Prevalensi kekurangan gizi pada balita

Meningkatkan investasi kesehatan guna menjamin terselenggaranya pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

V

Page 107: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II - 86

(1) (2) (3) (5) (6)

Belum tercapainya angka disparitas status gizi antar wilayah, sosial ekonomi dan gender

Meningkatkan investasi kesehatan guna menjamin terselenggaranya pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

V

Belum tercapainya angka Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

Meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat miskin, baik perempuan maupun laki-laki

V

V

PEKERJAAN UMUM

Belum tercapainya target Jalan Lingkungan yang berkondisi baik

Pemenuhan kebutuhan infrastruktur yang mendukung kegiatan perekonomian kota

V

Belum tercapainya target bangunan pemerintahan

Pembangunan bangunan gedung pemerintahan dan masyarakat

V

Belum tercapainya target bangunan pemerintahan dan masyarakat

V

Belum tercapainya angka luasan kawasan kumuh

Peningkatan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pendukung kota

V

Belum tercapainya luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Optimalisasi Pemanfaatan Ruang Yang Efisien dan Efektif yang diimbangi aspek penegakan hukum

V

Tingkat pelayanan PDAM Kota Sukabumi secara keseluruhan baru mencapai 22,7%

Peningkatan kinerja PDAM V

Kondisi jalan yang belum mantap yaitu terdapat kondisi jalan rusak sebesar 23,20 km dan rusak berat sebesar 3,31 km

Peningkatan kualitas jalan V

Page 108: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II - 87

Terdapat sebanyak 0,45 % rumah yang belum tersentuh penerangan listrik

V

(1) (2) (3) (5) (6)

PERHUBUNGAN

Belum adanya penanganan terhadap lokasi rawan macet

Meningkatkan kualitas pelayanan infrastruktur perhubungan

V

Belum adanya pemasangan APILL/ATCS V

Belum beroperasinya terminal tipe A V

Belum terbangunnya halte V

LINGKUNGAN HIDUP

Target penanggulanagan kerusakan tanah lahan kritis dan lahan tidur yang masih belum tercapai

Mengurangi luas lahan kritis melalui kegiatan penghijauan dan reboisasi

V

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

Belum tercapainya angka persentase rumah ber IMB

Pembinaan kamtibmas dan pertahanan sipil pada masyarakat

V

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

Aspek Aparatur

Masih terdapat pejabat yang belum memenuhi persyaratan formal sesuai dengan bidang tugasnya

Meningkatkan kapasitas SDM Aparatur V

Page 109: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II - 88

(1) (2) (3) (5) (6)

Masih terdapat pejabat yang belum memenuhi persyaratan Diklat Kepemimpinan

V

Aspek Pengawasan dan Pengendalian

Masih terdapatnnya temuan atas pelaksanaan penatausahaan keuangan, barang dan pegawai di OPD

Meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah

V

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Masih terdapat SKPD yang belum memiliki akses ke jaringan internet pemerintah kota Sukabumi

Menciptakan manajemen pemerintahan yang didasarkan pada data yang akurat dan terkini

V

Belum tercapaianya persentase SKPD yang telah menggunakan OSS atau software Legal

Menciptakan manajemen pemerintahan yang didasarkan pada data yang akurat dan terkini

V

Daya pancar siaran belum mencapai target V

PERPUSTAKAAN

Belum tercapainya target jumlah anggota baru

Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat V

Belum tercapainya target jumlah buku V

PERTANIAN

Belum tercapainya target tingkat pelayanan pemotongan ternak di RPH pemerintah

Meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan kesehatan masyarakat veteriner

V

Page 110: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

II - 89

Page 111: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-1

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI

DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun

2014.

Asumsi Perekonomian Global dan Nasional

Pertumbuhan perekonomian indonesia tahun 2013 dan 2014

diperkirakan dapat mencapai 6,3% - 6,8% dan 6,7% - 7,2% sejalan

dengan kinerja perekonomian dunia yang diperkirakan meningkat secara

gradual. Permintaan domestik diperkirakan tetap menjadi kontributor

utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik dari sisi konsumsi maupun

investasi. Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi

Indonesia yang lebih tinggi adalah aktivitas persiapan dan

penyelenggaraan Pemilu 2014. Dari sisi eksternal, pertumbuhan

perekonomian dunia yang lebih tinggi dan peningkatan harga komoditas

diperkirakan meningkatkan permintaan produk ekspor sehingga kontribusi

ekspor ke depan diperkirakan akan lebih baik. Dengan kondisi tersebut,

investasi diperkirakan tumbuh cukup tinggi. Dari sisi lapangan usaha,

sektor-sektor utama, yakni sektor industri pengolahan sektor

perdagangan, hotel dan restoran (PHR); serta sektor pengangkutan dan

komunikasi diprakirakan tetap mondominasi perkembangan perekonomian

nasional. Secara umum, perkembangan sektor-sektor akan membaik

seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian domestik dan global.

Page 112: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-2

Konsumsi rumah tangga pada tahun 2013 diperkirakan tetap

tumbuh kuat. Pertumbuhan tersebut didukung oleh meningkatnya

pendapatan masyarakat terkait kenaikan UMP serta rencana peningkatan

gaji PNS. Pendapatan masyarakat juga akan meningkat melalui

pertumbuhan ekspor seiring dengan perkiraan membaiknya perekonomian

global. Kebijakan pemerintah menaikkan pendapatan tidak kena pajak

(PTKP) akan meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu, inflasi yang

relatif terkendali juga mendukung peningkatan optimisme dan daya beli

masyarakat. Adanya aktivitas persiapan Pemilu 2014 diperkirakan

meningkatkan sisi konsumsi masyarakat. Secara struktural, peningkatan

konsumsi rumah tangga juga didukung oleh populasi dan struktur

demografi penduduk Indonesia yang didominasi usia produktif dan

semakin meningkatnya jumlah kelompok kelas menengah.

Pertumbuhan ekspor barang dan jasa di tahun 2013 diprakirakan akan

meningkat. Dengan pertumbuhan perekonomian global yang lebih baik

dan diikuti dengan peningkatan harga komoditas. Kinerja ekspor

Indonesia diperkirakan meningkat sebagai respon dari positifnya

pertumbuhan perekonomian negara-negara mitra dagang utama seperti

China dan India.

Sejalan dengan permintaan domestik yang kuat dan ekspor yang

tumbuh positif, impor barang dan jasa di tahun 2013 diprakirakan

meningkat. Laju permintaan domestik dan pertumbuhan ekspor yang

diperkirakan meningkat akan menambah intensitas aktivitas produksi yang

pada gilirannya akan meningkatkan kebutuhan bahan baku, barang modal

dan barang konsumsi yang sebagian berasal dari impor.

Dari sisi lapangan usaha, kontribusi sektor industri pengolahan,

sektor perdagangan, hotel dan restoran restoran, serta sektor

pengangkutan dan komunikasi diperkirakan masih dominan di tahun 2013.

Relatif tingginya tingkat investasi dalam beberapa waktu terakhir serta

masih tingginya konsumsi masyarakat menjadi faktor positif yang menjaga

kinerja sektor industri. Selain itu, daya beli masyarakat yang masih kuat

Page 113: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-3

dan pasar domestik yang relatif besar mendorong sektor perdagangan,

hotel dan restoran tetap tumbuh tinggi. Tetap tingginya aktivitas ekonomi

domestik juga berdampak pada tingginya mobilitas masyarakat dan

kebutuhan akan jasa komunikasi. Hal tersebut menjadi faktor yang

mendorong kinerja sektor pengangkutan dan komunikasi. Tren

peningkatan kegiatan investasi sejak awal tahun 2010, terutama dalam

bentuk investasi asing (foreign direct investment-FDI). Dengan prospek

kondisi ekonomi global yang lebih baik dari tahun 2012, ekspor

diperkirakan semakin membaik. Kondisi ini akan mendorong optimisme

dunia usaha dan meningkatkan kinerja sektor industri pengolahan.

Kontributor utama kinerja sektor industri pengolahan diperkirakan berasal

dari subsektor otomotif, makan minuman, besi dan baja serta semen.

Perkembangan subsektor otomotif sangat didukung oleh keberadaan

kelas menengah yang meningkat dengan daya beli yang relatif kuat.

Untuk beberapa tahun ke depan. Tren produksi kendaraan bermotor

diperkirakan masih terus meningkat. Dari sisi industri makanan dan

minuman, jumlah penduduk yang besar dan permintaan domestik yang

tetap solid menjadi faktor utama pendorong kinerja subsektor ini.

Sementara itu, kegiatan pada industri besi dan baja serta semen

diperkirakan akan semakin tinggi seiring dengan kegiatan pembangunan

berbagai infrastruktur yang diperkirakan akan terus meningkat.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) pada tahun 2013

diperkirakan terus tumbuh. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan

konsumsi masyarakat dan yang diperkirakan tetap kuat. Akselerasi

pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yang didorong oleh

meningkatnya jumlah kelompok kelas menengah menyebabkan

kebutuhan barang dan jasa termasuk rekreasi, yang semakin meningkat.

Selain peningkatan wisatawan domestik, kunjungan wisatawan asing juga

diperkirakan akan menunjukkan tren yang sama. Dengan kondisi tersebut

pengeluaran sehubungan dengan kegiatan wisata yang mencakup antara

lain akomodasi serta makan dan minum akan ikut meningkat.

Page 114: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-4

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2013

diperkirakan akan terus tumbuh. Prospek ekonomi domestik yang tetap

solid akan meningkatkan kegiatan arus barang, aktivitas perjalanan serta

arus informasi.

Tren pertumbuhan sektor ini terlihat dari meningkatnya aktivitas

bongkar pasang di pelabuhan dan angkutan kargo serta meningkatnya

jumlah penumpang yang diangkut oleh berbagai jenis moda transportasi

terutama pesawat udara. Penggunaan internet dan komunikasi data

diperkirakan akan terus meningkat untuk mendukung aktivitas ekonomi

yang cukup tinggi.

Di tahun 2013 dan 2014, inflasi diperkirakan dapat diarahkan pada

kisaran sasarannya sebesar 4,5%±1%. Perkiraan inflasi yang tetap

terkendali tersebut juga didukung oleh makroekonomi yang kondusif dan

perkiraan perbaikan produksi dan distribusi bahan makanan. Meneruskan

keberhasilan pencapaian target inflasi di tahun sebelumnya, di tahun 2013

dan 2014 Bank Indonesia dan Pemerintah akan mempererat koordinasi

baik di tingkat pusat dan daerah serta melanjutkan penguatan bauran

kebijakan moneter dan makroprudensial dengan tujuan utama untuk

menjaga inflasi dalam kisaran 4,5%

Sumber tekanan inflasi diperkirakan antara lain berasal dari

peningkatan permintaan domestik. Tekanan inflasi dari sisi permintaan

diperkirakan akan meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan

domestik. Walaupun demikian, kapasitas produksi yang ada diperkirakan

masih dapat mengimbangi peningkatan permintaan sehingga dampaknya

terhadap kenaikan harga diperkirakan relatif terbatas. Di sisi lain, tekanan

inflasi diperkirakan juga semakin terkendali dengan ekspektasi

masyarakat yang semakin terjangkar ke rentang sasaran inflasi.

Sementara itu, inflasi volatile food, diperkirakan akan tetap terkendali,

sejalan dengan perkiraan perbaikan produksi dan distribusi didukung oleh

perbaikan infrastruktur pertanian dan keterhubungan antar wilayah.

Kenaikan UMP yang cukup tinggi di tahun 2013 diperkirakan memberikan

Page 115: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-5

dampak terhadap inflasi yang relatif moderat sejalan dengan hasil survei

Bank Indonesia yang menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan

akan merespons kenaikan UMP tersebut dengan peningkatan efisiensi

dan produktivitas.

Asumsi Perekonomian Provinsi Jawa Barat

Dengan memperhatikan kondisi dan dinamika perekonomian daerah,

nasional maupun global beberapa tahun sebelumnya serta proyeksi

perkembangan ekonomi daerah, nasional, dan internasional, secara

makro pada tahun 2013-2014 prospek pertumbuhan ekonomi Provinsi

Jawa Barat diprediksikan masih dalam kondisi yang cukup stabil meskipun

dihadapkan pada tantangan kondisi pemulihan perekonomian global yang

penuh ketidakpastian. Dengan memperhatikan kondisi tersebut, indikator

makro ekonomi Provinsi Jawa Barat diproyeksikan tumbuh pada kisasran

sebesar 6,5% – 7 % untuk tahun 2013 dan 6,8 % – 7,2 % pada tahun

2014 dengan laju inflasi berada pada kisaran 4,5 % – 5 %.

Untuk mewujudkan laju pertumbuhan ekonomi tersebut, maka :

1. Kinerja sektor-sektor unggulan yang menjadipenggerak utama

dipertahankan didoronguntuklebih produktif.

2. Pertumbuhan investasi dan perdagangan dalam beberapa tahun

terakhir menunjukkan tren pertumbuhan naik, disamping tren

penurunan laju inflasi dan suku bunga yang dapat memicu laju

pertumbuhan ekonomi Jawa Barat harus bisa dipertahankan

3. Jawa Barat harus mampu memanfaatkan momentum beralihnya fokus

investor ke negara-negara Asia dan dapat menyerap aliran modal

menyusul krisis yang melanda kawasan Eropa dan Amerika.

Beberapa kawasan dengan daya dukung infrastruktur yang memadai

masih akan menjadi tujuan utama arus modal. Serapan investasi ke

Provinsi Jawa Barat berpeluang lebih besar jika daya dukung

infrastruktur diperkuat.

Page 116: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-6

4. Intensitas implementasi tematik sektoral dan kewilayahan harus

ditingkatkan.

5. Pengawalan pengelolaan perkembangan tiga metropolitan dan dua

pusat pertumbuhan.

6. Meningkatkan kualitas komunikasi dengan kabupaten/kota untuk

efektivitas pelaksanaan kegiatan pembangunan ekonomi.

Prediksi pertumbuhan ekonomi makro Provinsi Jawa Barat yang

mencapai lebih dari 6% bukan merupakan suatu hal yang mustahil apabila

potensi-potensi yang dimiliki Jawa Barat dapat dioptimalkan dan disertai

dengan tata kelola ekonomi yang baik, untuk mempercepat pembangunan

dan pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Pencapaian ke arah

prediksi ekonomi makro yang optimis, tentunya menjadi tantangan ke

depan yang harus disikapi oleh pemerintah daerah dengan cara

melakukan terobosan-terobosan/inovasi-inovasi dalam perencanaan

pembangunan daerah, misalnya dengan cara pendekatan pembangunan

industri wilayah untuk mencapai daya saing daerah melalui pencapaian

skala ekonomis.

Dari sisi tingkat kemiskinan, diprediksikan angka kemiskinan secara

gradual akan menurun. Pada tahun 2013, tingkat kemiskinan di Jawa

Barat diperkirakan akan berada pada kisaran 5,39% – 9,07%, dan tahun

2014 sekitar 5% – 9%. Sejalan dengan tingkat kemiskinan, Tingkat

Penganguran Terbuka (TPT) juga akan memiliki kecenderungan trend

yang menurun. Pada tahun 2013tingkat Pengangguran Terbuka akan

berada kisaran 8% - 9%, dan tahun 2014 sekitar 9%- 10%.

Untuk menjamin agar proyeksi tersebut dapat terealisasi, tantangan

yang harus dihadapi oleh pemerintah daerah Jawa Barat adalah menjamin

terciptanya kesempatan kerja yang signifikan, terutama untuk sektor-

sektor yang bersifat padat karya, mendorong program-program

pemberdayaan ekonomi masyarakat (terutama di perdesaan) yang efektif,

memperbaiki program-program pengentasan kemiskinan diantaranya

Page 117: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-7

memperbaiki program perlindungan sosial, meningkatkan akses terhadap

pelayanan dasar (seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, air

bersih, sanitasi dan sebaginya) serta upaya penciptaan program

pembangunan yang inklusif, yang diartikan sebagai pembangunan yang

mengikutsertakan dan sekaligus memberi manfaat kepada seluruh

masyarakat.

Tantangan lain dari perekonomian Jawa Barat ke depan selain

kondisi pemulihan ekonomi global yang penuh ketidakpastian adalah

permasalahan yang terkait dengan isu perubahan iklim (climate change).

Isu ini akan sangat terkait erat dengan permasalahan ketahanan

pangan.Kecenderungan meningkatnya harga komoditas pangan dunia

sejak tahun 2000-an, mengindikasikan bahwa dampak perubahan iklim

sudah mulai terasa,dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi

skenario pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.Namun target beroperasinya

Waduk Jatigede awal tahun 2014 memberikan harapan adanya

peningkatan produksi sektor pertanian secara signifikan sehingga

diproyeksikan sektor tersebut dapat tetap tumbuh sesuai kapasitasnya.

Selain tantangan tersebut di atas ada beberapa tantangan lain yang

terkait dengan perekonomian Jawa Barat ke depan antara lain:

1. Adanya ketimpangan yang cukup besar pada PDRB antar

kabupaten/kota di Jawa Barat.

2. Proporsi angka kemiskinan dan pengangguran walaupun ada

kecenderungan menurun tetapi pada beberapa tahun kedepan

diperkirakan masih relatif besar, sehingga program pengentasan

kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja harus masih menjadi

prioritas

3. Target Indeks daya beli masyarakat Jawa Barat tahun 2013 sebesar

64,83 dengan PPP sebesar Rp 640.550, perlu adanya upaya-upaya

yang kongkrit untuk mencapai target tersebut.

4. Dengan tantangan perubahan iklim dan out break hama penyakit,

dikawatirkan produksi pangan Jawa Barat akan mengalami penurunan

Page 118: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-8

pada beberapa tahun ke depan. Perlu adanya upaya peningkatan

produksi pangan melalui perbaikan sistem perbenihan, intensifikasi,

proteksi, pengolahan hasil, fasilitasi sarana produksi.

5. Kelangkaan energi pada beberapa tahun mendatang diperkirakan

akan semakin terasa, sehingga untuk antisipasinya perlu ada upaya

peningkatan eksplorasi dan pengembangan sumber energi alternatif.

6. Terjadi penurunan daya saing beberapa produk andalan Jawa Barat di

pasar Global seperti tekstil dan lain-lain, perlu ada upaya-upaya

peningkatan daya saing produk Jawa Barat.

7. Dibidang teknologi, peran Perguruan Tinggi dan lembaga Penelitian

dan Pengembangan dalam pemacuan inovasi untuk pembangunan

masih relatif rendah, sehingga perlu adanya upaya peningkatan peran

Perguruan Tinggi dan lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam

pemacuan inovasi untuk pembangunan Jawa Barat.

8. Tuntutan upah minimum kerja semakin mencuat di beberapa daerah

industry.

9. Penciptaan keterkaitan industri pengolahandengan sumberdaya lokal.

10. Penciptaan keterkaitan pembangunan perkotaan dan perdesaan.

Dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian saat ini serta

tantangan dan prospek perekonomian Jawa Barat kedepan, maka pada

tahun 2014 diperlukan kerangka perekonomian Jawa Barat sebagai

berikut :

1. Perlu mendorong laju pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota yang

relatif rendah dengan memacu sektor unggulan masing-masing

kabupaten/kota tersebut.

2. Pengendalian jumlah penduduk, penyediaan lapangan kerja dan

penurunan angka kemiskinan, serta peningkatan daya beli masih tetap

menjadi prioritas pada pembangunan Jawa Barat tahun 2014.

Page 119: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-9

3. Regulasi perizinan yang probisnis (perizinan kondusif) dan

membenahi permasalahan yang menghambat laju investasi dan daya

saing produk.

4. Peningkatan penerapan inovasi untuk meningkatkan dasa saing

daerah dan ekonomi kreatif

5. Peningkatan produksi pangan melalui perbaikan sistem perbenihan,

intensifikasi, proteksi, pengolahan hasil, fasilitasi sarana produksi,

perbaikan infrastruktur pertanian (irigasi dan jalan). Peningkatan

Eksplorasi dan pengembangan sumber energi alternatif.

6. Peningkatan peran swasta, yang salah satunya peningkatan peran

CSR (peningkatan pendanaan kontribusi dana CSR dan peningkatan

sinergitas pembangunan).

7. Melalui Program Jabar Mengembara, tahun 2014 harus diarahkan

kepada peningkatan daya saing tenaga kerja Jawa Barat untuk

menyambut diberlakukannya Asean Community tahun 2015 (untuk

memanfaat potensi jumlah tenaga kerja Jawa Barat dan peluang

pasar tenaga kerja dan usaha).

Asumsi Perekonomian Kota Sukabumi

Gambaran kondisi perekonomian Kota Sukabumi tidak akan jauh

berbeda dengan kondisi perekonomian Propinsi Jawa Barat dan Nasional

pada umumnya. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa pada

tahun 2013 dan 2014 kondisi perekonomian Jawa Barat dan Nasional

berada pada konsdisi yang cukup baik. Hal ini juga diprediksikan akan

terjadi di Kota Sukabumi. Melihat kondisi perekonomian Kota Sukabumi

sebelumnya, kinerja perekonomian Kota Sukabumi pada tahun 2011

relatif baik, meskipun laju pertumbuhan ekonominya masih berada

dibawah laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Barat. Tahun 2011

PDRB Kota Sukabumi tumbuh sebesar 6,31 persen sedangkan Propinsi

Jawa Barat tumbuh sebesar 6,48 persen.

Page 120: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-10

Dari sisi konsumsi masyarakat, dengan melihat kecenderungan

pola konsumsi masyarakat pada tahun 2010-2011, diasumsikan pada

tahun 2013 dan 2014 tidak terlalu banyak berubah dimana proporsi

pengeluaran rumah tangga untuk makanan masih relatif lebih besar dari

pengeluaran non makanan.

Dari sisi penawaran, sektor-sektor perekonomian yang diharapkan

dapat memberikan kontribusi yang berarti masih didominasi oleh sektor

bangunan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan

dan komunikasi, sektor jasa keuangan, dan sektor jasa-jasa lainnya.

Sektor-sektor tersebut merupakan sektor-sektor basis yang diperkirakan

masih menjadi leading sector pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi pada

Tahun 2013 dan 2014. Dominasi sektor-sektor tersebut juga masih akan

mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja meskipun belum

signifikan sehingga secara bertahap masalah pengangguran dapat

dikurangi. Sektor-sektor lain yang diasumsikan dapat tumbuh positif

berdasarkan potensi yang ada adalah sektor industri dimana akhir-akhir ini

muncul kelompok baru yang dikenal dengan Sektor Industri Kreatif yang

dapat menjadi alternatif dalam pengembangan sektor industri dan

perdagangan di Kota Sukabumi ke depan.

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut Laju Pertumbuhan Ekonomi

masih akan tumbuh positif sebesar 6.28% - 6.34 Kondisi tersebut akan

sangat juga tergantung dengan seberapa jauh Kota Sukabumi dapat

mengendalikan Laju Inflasi yang memang berpotensi untuk menekan laju

Pertumbuhan Ekonomi. Inflasi yang diasumsikan pada tahun 2013 dan

2014 tidak lebih dari 5 %.

Dari sisi keuangan daerah, pada Tahun 2014 fungsi APBD Kota

Sukabumi sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi masih dapat berperan

maksimal. Hal ini harus ditunjukkan dengan meningkatnya tingkat

penyerapan APBD Kota Sukabumi, efisiensi dan efektivitas penggunaan

anggaran, serta program dan kegiatan pembangunan yang dapat

Page 121: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-11

membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan peningkatan

penyerapan tenaga kerja di Kota Sukabumi

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2013 dan

2014

Berdasarkan kondisi dan perkembangan perekonomian Kota

Sukabumi serta mempertimbangkan kondisi lingkungan internal dan

eksternal, beberapa tantangan perekonomian Kota Sukabumi yang akan

dihadapi pada tahun 2013 diantaranya adalah :

1. Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan

Penduduk miskin merupakan masalah yang harus diupayakan

penanggulangannya, hal ini memerlukan upaya bersifat pemberdayaan

masyarakat miskin, ini akan menjadi penting karena akan mendudukan

masyarakat miskin bukan sebagai objek melainkan sebagai subyek

upaya penanggulangan kemiskinan.

2. Daya beli masyarakat,

Salah satu tantangan yang dihadapi di bidang perekonomian Kota

Sukabumi pada tahun 2013 adalah menjaga daya beli masyarakat

agar tetap meningkat sehingga tetap dapat menjadi penopang

pertumbuhan ekonomi. Daya beli masyarakat akan dijaga melalui: (i)

peningkatan stabilitas harga; (ii) peningkatan kelancaran arus barang

(terutama bahan pokok) untuk menjaga ketersediaan barang; serta (iii)

penguatan perdagangan dalam negeri yang berkesinambungan untuk

mendorong transaksi perdagangan domestik dan meningkatkan

kesempatan berusaha. Untuk itu berbagai permasalahan yang

menghambat peningkatan daya beli masayarakat harus dapat diatasi.

3. Peningkatan Penanganan Pengangguran

Akibat krisis keuangan global akan berdampak pada perekonomian

nasional maupun regional, ternyata belum dapat sepenuhnya

menciptakan lapangan kerja bagi angkatan kerja yang setiap tahunnya

bertambah, terutama penciptaan lapangan kerja di sektor formal

Page 122: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-12

dimana kualitas penduduk persentase tertinggi terdapat pada tingkat

SLTA dan SD yaitu, kondisi ini akan berpengaruh pada tingkat daya

saing tenaga kerja

4. Belum meratanya pertumbuhan ekonomi di wilayah Kota Sukabumi,

5. Peningkatan peran swasta dalam upaya menggerakan perekonomian

Kota Sukabumi

6. Membentuk Kota Sukabumi sebagai etalase wilayah regional sebagai

core bisnis di masa depan melalui inovasi-inovasi perekonomian kota.

7. Peningkatan kualitas infrastruktur.

Prospek perekonomian Kota Sukabumi tahun 2013-2014

Berdasarkan kondisi riil perekonomian daerah tahun 2011 dan tahun 2012

maka prospek perekonomian pada Tahun 2013 dan 2014 adalah sebagai

berikut :

1) Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 diperkirakan akan terus menguat,

setelah tahun 2012 kinerja sektor ekonomi mulai membaik.

Perekonomian diharapkan kembali tumbuh sebesar …….. dan pada

Tahun 2013 mampu tumbuh ……..

2) Inflasi pada tahun 2013 diperkirakan pada kisaran angka dua digit

yaitu sekitar ……% dan pada Tahun 2014 menjadi sekitar ……%.

Dengan kondisi diatas, diharapkan tingkat pengangguran terbuka

pada Tahun 2013 dapat ditekan dibawah …….., angka kemiskinan pada

tahun 2012 sebesar ……% turun menjadi ……..% pada tahun 2014

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Berdasarkan masalah dan tantangan yang akan dihadapi bidang

keuangan daerah pada 2013-2014, strategi dan arah kebijakan yang akan

ditempuh adalah mengupayakan terwujudnya optimalisasi pengeluaran

pemerintah dengan memperhatikan keberlanjutan APBD yang sehat.

Untuk mendukung hal tersebut, reformasi struktural di bidang pengelolaan

keuangan daerah di antaranya melalui reformasi administrasi dan

Page 123: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-13

kebijakan di bidang perpajakan daerah, belanja daerah, serta pengelolaan

aset pemerintah. Dengan demikian, secara umum kebijakan di bidang

keuangan daerah diarahkan pada:

1. Penyeimbangan antara peningkatan alokasi anggaran dan upaya

untuk memantapkan kesinambungan fiskal melalui:

(a) peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi belanja daerah;

(b) merumuskan pembiayaan defisit anggaran;

2. Peningkatan penerimaan daerah terutama ditempuh melalui reformasi

kebijakan dan administrasi perpajakan daerah;

3. Revitalisasi pengelolaan keuangan daerah;

4. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengeluaran daerah terutama

ditempuh melalui: penajaman alokasi anggaran antara lain dengan

realokasi belanja daerah agar lebih terarah dan tepat sasaran;

Adapun strategi yang ditempuh adalah :

1. Penetapan kebijakan belanja yang efektif, dan efisien dengan

memperhatikan aspek kemampuan dalam menghimpun pendapatan;

2. Pemantapan pelaksanaan anggaran terpadu (unified budget),

penerapan sistem penganggaran berbasis kinerja (performance based

budget), dan penerapan alokasi belanja daerah dalam kerangka

pengeluaran jangka menengah (medium term expenditure framework);

3. Perencanaan dan alokasi anggaran yang tepat sasaran dan adil

berdasarkan prioritas program pembangunan;

4. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pengelolaan kekayaan

daerah, dan penilaian kekayaan daerah untuk menentukan nilai

ekonomi (existing value) serta nilai potensi (potential value) kekayaan

daerah;

5. Optimalisasi pendapatan daerah dan peningkatan kualitas pelayanan

terhadap masyarakat; serta

6. Pengelolaan pembiayaan dan pengendalian defisit dengan resiko

yang minimal.

Page 124: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-14

3.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

A. Arah Kebijakan Pendapatan

Kebijakan anggaran tahun 2014 untuk pendapatan daerah yang

merupakan potensi daerah dan sebagai penerimaan Kota Sukabumi

sesuai urusannya diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan

daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah dan dana perimbangan.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah

diantaranya adalah :

1. Memantapkan kemampuan kelembagaan dan Sistem Operasional

Pemungutan pajak dan retribusi daerah;

2. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya

peningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan

Daerah

3. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan

ekstensifikasi terutama dengan telah diberlakukannya perda-perda

yang mengatur pajak dan retribusi daerah diharapkan pendapatan dari

sektor pajak dan retribusi daerah dapat meningkat;

5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan pada masyarakat sebagai

upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar

retribusi daerah;

6. Meningkatkan peran dan fungsi UPT, Penghasil dalam peningkatan

pelayanan dan pendapatan.

7. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah.

3.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Kebijakan belanja daerah tahun 2014 dilakukan melalui

pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif,

antara lain melalui:

1. Peningkatan program- program yang berorientasi pada masyarakat

dan berupaya melaksanakan realisasi belanja daerah tepat waktu

Page 125: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-15

dengan mendorong proses penetapan Perda APBD secara tepat

waktu.

2. Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola

penganggaran yang berbasis kinerja dan sistem pelaporan yang

akuntabel.

3. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan

variable cost secara terukur dan terarah, yaitu:

a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan

operasional kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet,

dan service mobil);

b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin

sebagai pelaksanaan Tupoksi SKPD , yang meliputi kegiatan

koordinasi, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, pengendalian &

evaluasi, dan perencanaan;

c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung

program-program pembangunan yang menjadi prioritas dan

unggulan SKPD,

4. Meningkatkan alokasi anggaran bidang ekonomi yang diorientasikan

bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat;

5. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan

tunjangan PNS, belanja subsidi, belanja hibah, belanja sosial, dan

belanja bantuan dengan prinsip proporsional, pemerataan, dan

penyeimbang, serta belanja tidak terduga yang digunakan untuk

penanggulangan bencana;

6. Penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidak

langsung dan belanja langsung Kota Sukabumi,

7. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan kepada

kecamatan/ kelurahan secara proporsional, guna memperkuat

kapasitas fiskal kecamatan/kelurahan dalam melaksanakan tugas-

tugas pelimpahan wewenang;

Page 126: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-16

8. Pengalokasian anggaran dalam mengsukseskan Pemilu Presiden dan

pemilihan anggota legislatif di tahun 2014.

3.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Kebijakan anggaran untuk pembiayaan daerah dibagi atas dua

bagian yaitu penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

Pembiayaan daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan

untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah.

Penerimaan Pembiayaan dapat bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun Lalu (SiLPA) tahun anggaran 2014, pencairan dana

cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan

pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan

penerimaan piutang daerah.

Pengeluran pembiayaan diarahkan yaitu untuk penyertaan modal pada

perusahaan daerah serta penyediaan fasilitas kredit bagi pelaku KUMKM.

Kebijakan Pembiayaan Daerah pada Tahun 2014 di Kota Sukabumi

antara lain adalah :

a. Menjaga agar keuangan daerah tetap dalam kondisi surplus

anggaran, dan jika terjadi defisit anggaran sedapat mungkin ditutup

dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun lalu;

b. Dalam hal perhitungan SiLPA, jika menghasilkan SiLPA tahun berjalan

Positif, Pemerintah Kota Sukabumi akan memanfaatkannya untuk

penambahan program dan kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume

program dan kegiatan yang telah dianggarkandan/atau pengeluaran

pembiayaan. Jika perhitungan SiLPA tahun berjalan negatif,

Pemerintah Kota Sukabumi akan melakukan pengurangan bahkan

penghapusan pengeluaran pembiayaan yang bukan merupakan

kewajiban daerah, pengurangan progran dan kegiatan yang kurang

prioritas dan/atau pengurangan volume program dan kegiatannya.

Page 127: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-17

3.3. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

3.3.1 Proyeksi Keuangan Daerah

Proyeksi keuangan daerah adalah merupakan perkiraan keuangan

daerah yang meliputi Anggaran Pendapatan, Anggaran Belanja dan

Anggaran Pembiayaan pada tahun 2014 sebagaimana yang diamanatkan

dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah. Proyeksi didasarkan pada perkembangan APBD

Kota Sukabumi pada beberapa tahun terakhir dengan melihat rata-rata

pertumbuhan per tahunnya.

Tabel 3.1. Proyeksi Keuangan Daerah

No. Uraian Tahun 2014 -1 -2 -3

I. PENDAPATAN 858,093,068,000

1.1. Pendapatan Asli Daerah 147,950,204,000

1.1.1. Pajak Daerah 17,350,131,000

1.1.2. Retribusi Daerah 9,543,579,000

1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang Dipisahkan 3,386,926,000

1.1.4. Lain-Lain PAD yang sah 117,669,568,000

1.2. Dana Perimbangan 583,518,516,000

1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 85,572,116,000

1.2.2. Dana Alokasi Umum 468,179,037,000

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 29,767,363,000

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 126,624,348,000

1.3.1. Hibah -

1.3.2. Dana Darurat -

1.3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

37,272,271,000

1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 81,015,076,000

1.3.5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

8,337,000,000

II. Belanja Daerah 862,093,068,000

2.1 Belanja Tidak Langsung 433,547,228,000

2.1.1. Belanja Pegawai 391,726,445,000

2.1.2. Belanja Bunga -

Page 128: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

III-18

-1 -2 -3

2.1.3. Belanja Subsidi -

2.1.4. Belanja Hibah 33,395,702,000

2.1.5. Belanja Bantuan Sosial 5,347,178,000

2.1.6. Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah Desa

-

2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintahan Desa 577,903,000

2.1.8. Belanja Tidak Terduga 2,500,000,000

2.2. Belanja Langsung 428,545,840,000

2.2.1. Belanja pegawai 52,245,352,000

2.2.2. Belanja barang dan jasa 229,223,318,000

2.2.3. Belanja modal 147,077,170,000

III. Pembiayaan Daerah

3.1. Penerimaan Pembiayaan

3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA)

5,000,000,000

3.1.2. Pencairan Dana Cadangan

3.1.1. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

3.1.2. Penerimaan Pinjaman Daerah

3.1.1. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

3.1.2. Penerimaan Piutang Daerah

Jumlah Penerimaan Pembiyaan 5,000,000,000

3.2. Pengeluaran Pembiayaan

3.2.1. Pembentukan Dana Cadangan

3.2.2. Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 1,000,000,000

3.2.1. Pembayaran Pokok Utang

3.2.2. Pemberian Pinjaman Daerah

3.2.1. Pembayaran Kegiatan lanjutan

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 1,000,000,000

Pembiayaan Neto 4,000,000,000

3.3. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Berkenaan (SiLPA)

-

Page 129: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-1

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian dan sebagai

keberlanjutan RPJMD Ke II, pada RPJMD III, hasil pembangunan

diharapkan ditandai dengan daya saing perekonomian Kota Sukabumi

yang semakin kuat, kompetitif dan terpadu, terpenuhinya ketersediaan

infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerjasama pemerintah dan

swasta, penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan

efisiensi, produktivitas, penguasaan dan penerapan teknologi oleh

masyarakat dalam kegiatan perekonomian. Pada sektor perdagangan dan

jasa tahapan pembangunan ini diarahkan pada penciptaan lingkungan

bisnis yang nyaman dan kondusif, pengembangan kemampuan inovasi,

pengembangan industri kecil yang tangguh, perluasan kawasan

perdagangan di daerah cepat tumbuh, pemberdayaan produk dalam lokal

serta pengembangan pasar dalam negeri dan luar negeri. RPJMD Ke III

ditujukan untuk lebih memantapkan pada :

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Beriman, Bertaqwa dan

Berbudaya

Pada tahap ini dititikberatkan pada upaya perwujudan peningkatan

kualitas SDM yang berdaya saing, ditandai dengan terus

meningkatnya kualitas kesejahteraan rakyat dan aparatur pemerintah

yang meningkat sebanding dengan tingkat kesejahteraan daerah-

daerah berpenghasilan menengah. Di samping itu indikator lainnya

adalah menguatnya kinerja kelembagaan pengelola SDM, dan tetap

konsisten dalam upaya penegakan hukum serta pendayagunaan SDM

yang berkesinambungan.

Page 130: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-2

2. Mewujudkan Pelayanan Pendidikan Yang Berkualitas

Pada tahap ini dititik beratkan pada :

Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, termasuk yang

berbasis keunggulan lokal;

Peningkatan manajemen pelayanan pendidikan yang efektif dan

efisien; dan/atau

Mensinergikan antara pembangunan pendidikan, ilmu

pengetahuan dan teknologi serta peningkatan sarana dan

prasarana sekolah sesuai dengan standar pelayanan nasional.

3. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas

Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas

pada tahap ini ditandai dengan terakreditasinya seluruh pelayanan

kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan yang dikelola

secara profesional oleh tenaga kesehatan yang sudah mengikuti

sertifikasi profesi dan berdampak pada menurunnya penderita gizi

buruk, gizi kurang serta meningkatnya aksesibilitas penduduk miskin

ke pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dengan menggunakan

jaminan/asuransi kesehatan masyarakat miskin dengan contact rate

nya mencapai 1 kali setiap tahunnya.

4. Mewujudkan Pengembangan Perdagangan dan Sektor Lapangan

Usaha Lainnya yang Berdaya Saing Tinggi

Pada tahap ini dititikberatkan pada upaya untuk mewujudkan kegiatan

usaha yang berdaya saing antara lain :

Peningkatan mutu dan pengembangan teknologi agribisnis mulai

dari hulu sampai hilir dalam kerangka merespons tuntutan

konsumen terhadap mutu, kenyamanan, keamanan, kesehatan,

dan kelestarian produk;

Menciptakan lingkungan usaha yang nyaman dan kondusif,

Page 131: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-3

pengembangan kemampuan inovasi dan peningkatan kemampuan

sumber daya industri kecil; dan/atau

Perluasan kawasan perdagangan di daerah yang cepat tumbuh

serta penataan distribusi barang.

5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dengan

Aparatur Pemerintah Daerah Yang Profesional Dan Amanah

Pembangunan pemerintahan diarahkan pada pelembagaan aspek

demokrasi yang menjunjung etika, penguatan produk hukum daerah

(Perda) untuk memantapkan pelaksanaan otonomi dan

penyelenggaraan pemerintahan. Pada tahap ini dititikberatkan pada :

Peningkatan operasionalitas dan profesionalitas aparatur yang

didukung oleh standar prosedur operasional yang jelas dan tata

laksana serta kompetensi yang memadai;

Aspek keuangan daerah adalah dengan melanjutkan upaya-upaya

yang telah dilaksanakan pada lima tahun kedua serta diarahkan

pada peningkatan daya guna kekayaan dan asset daerah,

optimalisasi pengelolaan belanja daerah terutama di Satuan Kerja

Perangkat Daerah;

Menjaga kesinambungan fiskal daerah dan intensifikasi peluang-

peluang untuk mendapatkan sumber dana di luar APBD Kota

Sukabumi; dan/atau

Mengintensifkan kerjasama antar daerah, antara Kota Sukabumi

dengan kota/kabupaten di dalam negeri maupun dengan kota-kota

diluar negeri sebagai bentuk implementasi kerjasama Citynet

(government to government dan city to city cooperation)

6. Mewujudkan Kota Sukabumi yang Nyaman dan Indah

Upaya untuk mewujudkan Kota Sukabumi yang nyaman dan indah

pada tahap ini ditandai dengan semakin efisien dan efektifnya

pemanfaatan ruang yang didukung oleh pemenuhan infrastruktur kota

Page 132: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-4

yang semakin memadai, penggunaan ruang untuk aktivitas

perekonomian dan pemerintahan secara bertahap telah berjalan di

wilayah kota baru. Sejalan dengan itu pemenuhan kebutuhan hunian

yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi

seluruh masyarakat terus meningkat karena didukung oleh sistem

pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien,

dan akuntabel. Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota

tanpa permukiman kumuh.

Berdasarkan kondisi tersebut lebih lanjut kemudian dijabarkan dalam

sasaran pembangunan yang dalam hal ini merupakan indikator makro

pembangunan, adapun sasaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Target Indikator Makro Pembangunan di Tahun 2014

No. Indikator Target 2014

1 2 3

1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Jumlah Penduduk (jiwa) 314.845

b. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP / %) 1,76

c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE / %) 7,03

d. Laju Inflasi (%) (Asumsi) 0,25

e. Ketimpangan Kemakmuran (Gini Ratio) f. PDRB Perkapita (Rp./Tahun) 20.622.682 g. Daya Beli (Rp./kapita/bulan) 651.264

2 Kesejahteraan Sosial dan Pendidikan a. Angka Melek Huruf (AMH / %) 99,87 b. Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS / Tahun) 12 c. Angka Partisipasi Murni (APM / Tahun)

- SD 99,99 - SMP 99,98 - SMU 99,75

d. Angka Partisipasi Kasar (APK / Tahun) - SD 100 - SMP 100 - SMU 100

3 Kesehatan a. Angka Usia Harapan Hidup (AHH / Tahun) 73,67 b. Jumlah Kematian Bayi (orang) 27,03

Page 133: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-5

1 2 3

4 Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 28.150 Persentase penduduk miskin (%) 9,1

5 Ketenagakerjaan Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%) 63,32 TPT (%) 9

6 Keuangan Daerah a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 147.950.204.000 b. Dana Perimbangan 583.518.516.000 c. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 126.624.348.000 d. APBD 862.093.068.000

7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 76,7

4.2. Prioritas Pembangunan

4.2.1 Issue Strategis

Sejumlah isu strategis yang perlu mendapat perhatian dari

Pemerintah Kota Sukabumi dalam perjalanan Tahun 2014 baik yang

bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal adalah sebagai

berikut :

Nasional dan Global

1. Pemilihan Presiden dan Anggota DPR RI

2. Pemanasan Global dan Pengendalian Dampak Pencemaran,

3. Optimalisasi Daya Dukung Lingkungan Hidup,

4. Ketersediaan dan Pelayanan Infrastruktur Kota,

5. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran,

6. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat,

7. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan,

8. 11 prioritas nasional dalam periode 2009 – 2014 kepemerintahan RI

yaitu :

a. Reformasi birokrasi dan tata kelola;

b. pendidikan;

c. kesehatan;

Page 134: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-6

d. penanggulangan dan kemiskinan;

e. ketahanan pangan

f. infrastruktur;

g. iklim investasi dan iklim usaha;

h. energi;

i. lingkungan hidup dan pengelolaan bencana;

j. daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca-konflik;

k. kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

Propinsi Jawa Barat

1. Pertumbuhan pendudukdan persebarannya.

2. Kualitas dana ksesibilitas pendidikan dan kesehatan.

3. Pengangguran dan ketenagakerjaan.

4. Peningkatan ekonomi dan Ketahanan Pangan

5. Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur

6. Kualitas lingkungan Hidup.

7. Kualitas Demokrasi dan Pemilu Nasional Tahun 2014

8. Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

9. Efektivitas Pemerintahan daerah.

10. Penanganan ketertiban, Ketentraman Masyarakat.

11. Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional Tahun2016

12. Perlindungan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)

13. Pengelolaan aset daerah

14. Budayadan Destinasi Wisata

15. Penegakan dan harmonisasi produk hukum

Kota Sukabumi

1. Sukses Pemilu Nasional Tahun 2014 di Kota Sukabumi

2. Tata Kelola Pemerintahan

3. Peningkatan daya beli masyarakat

4. Perluasan kesempatan kerja

Page 135: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-7

5. Peningkatan / Penciptaan tenaga kerja yang berkualitas

6. Peningkatan kelembagan koperasi

7. Optimalisasi pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

8. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan

9. Peningkatan infrastruktur olah raga, kebudayaan dan kepemudaan

10. Penyempuranaan Operasionalisasi Terminal Kota Sukabumi

11. Penyelesaian jalan Lingkar Selatan Sukabumi

12. Pengelolaan aset daerah

13. Peningkatan kualitas pelayanan publik

4.2.2. Tema Pembangunan Tahun 2014

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam konteks

perencanaan tahunan supaya pelaksanaan kegiatan di tahun 2014

mempunyai arah dan dimensi yang jelas yang diwarnai oleh tahapan

pelaksanaan RPJMD tahap III serta melihat pada permasalahan,

tantangan dan potensi pembangunan yang ada, maka tema yang diangkat

pada RKPD Tahun 2014 ini adalah

“PEMBANGUNAN YANG SINERGIS, EFEKTIF, EFISIEN DAN

AKUNTABEL MENUJU KOTA SUKABUMI YANG MEMILIKI DAYA

SAING DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL UNTUK

MEWUJUDKAN MASYARAKAT SUKABUMI YANG SEHAT, CERDAS

DAN SEJAHTERA”

4.2.3. Prioritas Pembangunan Tahun 2014

A. Program Transisi Tahun 2014

Program transisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Tahun 2008 – 2013 adalah Perencanaan Pembangunan

Daerah daerah untuk mengisi kekosongan dokumen perencanaan pada

tahun berakhirnya masa berlaku RPJMD 2008 – 2013 seiring dengan

berakhirnya masa jabatan walikota dan wakil walikota masa jabatan

Page 136: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-8

2008 – 2013. Program transisi ini berisi program indikatif untuk tahun

2014 yang mengacu pada RPJPD Kota Sukabumi Tahun 2005-2025

untuk masa perencanaan jangka menengah 2013 – 2018 yang

memberikan arah sekaligus acuan bagi seluruh komponen pelaku

pembangunan daerah dalam mewujudkan pembangunan daerah yang

berkesinambungan;

B. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2014

Prioritas pembangunan daerah tahun 2014 ditetapkan dengan

mempertimbangkan issue strategis dan ditindaklanjuti oleh program

dan kegiatan dalam rangka kesinambungan pembangunan dan upaya

meraih kondisi masyarakat Kota Sukabumi yang lebih sehat, lebih

cerdas dan lebih sejahtera. Adapun prioritas pembangunan daerah

tahun 2014 terdiri dari :

1. Peningkatan Daya Beli Masyarakat, dengan sasaran :

Meningkatnya kinerja perekonomian kota untuk memperluas

kesempatan kerja,

Meningkatnya kapasitas sumberdaya manusia tenaga kerja,

Terwujudnya kemitraan strategis yang semakin kuat dan harmonis

antar UMKM, Koperasi, IKM, BUMD dan lembaga perbankan,

2. Peningkatan Kinerja Pemerintahan, dengan sasaran :

Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia aparatur,

Meningkatnya kualitas pelayanan publik,

Meningkatnya akuntabilitas,

3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan,

4. Peningkatan Kualitas dan Daya Dukung Lingkungan Perkotaan,

5. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Infrastruktur Kota

C. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2014 Dalam Konteks

Pemilukada

Page 137: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-9

Selain terhadap program transisi RPJMD periode 2008 – 2013 dan isue

strategis yang diperkirakan muncul pada tahun 2014 penting juga

kiranya mengidentifikasi program-program yang disampaikan dalam

Pemilukada Kota Sukabumi supaya dalam perjalanan pelaksanaan

program kegiatan Tahun 2014 telah diwarnai oleh program dan

kegiatan walikota dan wakil walikota terpilih, adapun program dan

kegiatan tersebut adalah :

1. Dalam konteks reformasi birokrasi dan sumber daya manusia yang

beriman, bertaqwa dan berilmu program dan kegiatan prioritasnya

adalah :

a. Pemberlakuan kewajiban memiliki STTB dari Madrasah Diniyah

atau Surat Keterangan sedang mengikuti Pendidikan Madrasah

Diniyah, bagi siswa Muslim yang akam masuk jenjang SMPN

b. Pengoptimalan peranan FKUB dan Lembaga Keagamaan juga

meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan,

dan terwujudnya kerukunan antar dan inter umat beragama.

c. Peningkatan kesadaran umat muslim dalam membayar zakat,

infaq, sodaqoh, berkurban dan kesetiakawanan sosial.

d. Pembangunan gedung kesenian untuk melestarikan dan

mengembangkan budaya dan kearifan lokal.

e. Peningkatan pembinaan organisasi kepemudaan, olah raga,

perlindungan masyarakat, wanita, pensiunan, dan masyarakat

lanjut usia.

2. Dalam konteks Mewujudkan kepemerintahan yang baik, bersih dan

berwibawa, dengan aparatur yang jujur, adil, profesional,

mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas

a. Mewujudkan reformasi birokrasi melalui peningkatan kapasitas

dan kemampuan aparatur yang jujur, adil, profesional,

mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas

b. Mengefisiensikan anggaran kepala daerah, untuk dialokasikan

bagi kepentingan masyarakat.

Page 138: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-10

c. Penyusunan dan pengalokasian APBD pada prioritas

peningkatan kualitas pelayanan dasar dan mengutamakan

kepentingan dan kesejahteraan mayoritas masyarakat.

d. Pemberiaan penghargaan kepada lembaga kemasyarakatan

yang sudah diatur dengan peraturan daerah, yaitu : 1) Bantuan

sebesar Rp. 150.000,- per bulan untuk Ketua RW; dan 2)

Bantuan sebesar Rp. 100.000,- per bulan untuk Ketua RT.

e. Pemberian bantuan untuk pembangunan di wilayah RW, yang

dikelola oleh Pengurus RW, RT dan Tokoh Masyarakat tingkat

RW, sebesar Rp. 15.000.000,- per tahun di setiap RW.

f. Membuka ruang komunikasi antara Walikota dan Wakil

Walikota dengan masyarakat.

g. Meningkatkan tata kelola keuangan dan asset menuju WTP

oleh BPK.

h. Meningkatkan sinergitas kerjasama dengan Pemerintah daerah

lain.

3. Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas

a. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik, kependidikan dan

pengawas pendidik.

b. Meningkatkan penerapan Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

sebagai sarana peningkatan kualitas siswa.

c. Mencukupi kebutuhan operasional sekolah melalui program

Kartu Cerdas sampai dengan jenjang pendidikan SLTA.

d. Meningkatkan kerjasama antara SMK dengan dunia usaha dan

dunia industri, dalam rangka penyerapan tenaga kerja lulusan

SLTA.

e. Menyediakan beasiswa bagi anak berprestasi.

f. Memperkuat kurikulum muatan lokal dalam rangka melestarikan

budaya lokal.

g. Meningkatkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi

sebagai sarana peningkatan kualitas siswa.

Page 139: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-11

h. Meningkatkan kemampuan tenaga pengelola keuangan di setiap

sekolah

i. Meningkatkan peran komite sekolah untuk melindungi

masyarakat berpenghasilan bawah dan menengah.

j. Meningkatkan kemudahan akses pelayanan dan kualitas

pelayanan kesehatan dengan program kartu sehat, dan

pembangunan rumah sakit gratis yang berkualitas

k. Mengoptimalkan kembali program Keluarga Berencana

l. Memenuhi kebutuhan sarana prasarana dan peningkatan

keterampilan Posyandu dan Posbindu.

m. Meningkatkan program promotif dan preventif bidang kesehatan.

n. Pencegahan dan penanganan penyakit menular.

o. Penurruna kematian bayi dan ibu melahirkan.

p. Penanganan balita gizi buruk.

q. Mempermudah izin kuliah dan diklat kepada para dokter dan

tenaga medis secara berkala.

r. Meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat dengan

menambah pembangunan sumur artesis dan MCK ++ yang

dikelola oleh masyarakat , termasuk penyediaan di wilayah

pasar.

s. Pemberian santunan kematian warga miskin.

t. Pemberian pelayanan kesehatan dasar dan persalinan gratis di

Puskesmas dan Pustu, meliputi : Pelayanan rawat inap umum

dan rawat inap persalinan; Pemeriksaan dokter, pengobatan,

dan konsultansi kesehatan; tindakan medik dasar; pelayanan

dasar kesehatan ibu dan anak; pelayanan laboratorium dasar

untuk item tertentu; penerbitan surat keterangan lahir, sakit dan

kematian.

u. Pemberian pelayanan kesehatan lanjutan di RSUD R.

Syamsudin, SH atau rumah sakit yang ditunjuk, terdiri atas

Page 140: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-12

pelayanan kesehatan rawat lanjutan dan pelayanan rawat inap

lanjutan di kelas III.

v. Pemberian pelayanan administrasi kependudukan gratis, meliputi

: Penerbitan akta kelahiran yang pelaporannya sesuai ketentuan;

penerbitan dan perubahan kartu keluarga, kecuali rusak atau

hilang; Penerbitan dan perpanjangan KTP, kecuali karena rusak,

hilang atau perpanjangan KTP yang terlambat lapor lebih dari 3

bulan; penerbitan akta kematian; penerbitan seluruh jenis surat

keterangan pindah, kecuali pindah antar Negara.

4. Dalam konteks Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing

daerah

a. Penetapan SOP dan pemberlakuan ISO di bidang perizinan,

investasi dan pelayanan public yang lebih mudah, cepat,dan

transparan sesuai oeraturan yang berlaku.

b. Mengembangkan pasar tradisional dan penataan PKL

c. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan koperasi, UMKM

dan ekonomi kreatif, dengan pemberian kredit murah,

membantu keterampilan manajerial dan kemitraan dengan

usaha yang lebih besar.

d. Mengoptimalkan Balai Latihan Kerja untuk mencetak usahawan

baru maupun pekerja yang jujur dan terampil.

e. Mendorong tumbuh kembang industri rumah tangga yang

mengarah pada produk unggulan daerah, melalui bantuan

modal bagi pengusaha kecil.

f. Menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan

g. Menciptakan kawasan atau lokasi wisata kuliner

h. Memperbaiki infrastruktur pertanian, peningkatan kualitas

penyuluh pertanian, penguatan dan pemberdayaan petani serta

pengembangan agrobisnis.

i. Pemberian bantuan bibit unggul pertanian.

Page 141: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-13

j. Pemberian bantuan pengemasan produk-produk pertanian,

home indutri dan UMKM.

5. Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan

kota

a. Pemeliharaan infrastruktur dan pembangunan / pembukaan jalan

baru dalam mendukung penyelenggarana pendidikan, kesehatan

dan pertumbuhan ekonomi , serta menciptakan rasa nyaman.

b. Peningkatan kebersihan kota, kawasan hutan kota, taman kota

dan penanaman pohon.

c. Mengembangkan pembangunan yag ramah lingkungan.

d. Pengelolaan sampah melalui daur ulang sampah dan pembuatan

Kompos organik.

e. Mengembangkan dan memperbanyak biopori, pemeriksaan

emisi gas buang kendaraan dan kualitas air.

f. Meningkatkan ketertiban, keamanan, kenyamanan, dan bebas

tawuran, melalui peningkatan koordinasi, integrasi sinergi dan

simplikasi dengan seluruh institusi Polri, TNI, MUI, Tokoh agama,

tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, organisasi pemuda,

organisasi sosial, organisasi pelajar dan tokoh pendidik.

g. Penyediaan dana pendampingan untuk program PNPM.

4.2.4 Indikator Kinerja SKPD

Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2008-2013 bahwa

RKPD Tahun 2014 merupakan program transisi. Program transisi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008

– 2013 sebagaimana dimaksud adalah Perencanaan Pembangunan

Daerah daerah untuk mengisi kekosongan dokumen perencanaan pada

tahun berakhirnya masa berlaku RPJMD 2008 – 2013 seiring dengan

berakhirnya masa jabatan walikota dan wakil walikota masa jabatan 2008

– 2013.

Page 142: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

IV-14

Dalam periode tahunan RPJMD 2008 – 2013 terdapat indikator-

indikator kinerja yang harus dicapai oleh pemerintah Kota Sukabumi yang

merupakan jabaran dari visi – misi, kebijakan dan strategi yang

diberlakukan pada tahun yang bersangkutan. Pada periode transisi

sebagaimana dimaksud, target indikator kinerja tersebut tidak

terepresentasi. Hal ini terjadi karena visi - misi, kebijakan dan strategi baru

dapat terlihat setelah disusunnya RPJMD periode 2013 – 2018 sehingga

indikator kinerja sebagai penjabaran visi - misi, kebijakan dan strategi

tersebut belum muncul.

Walaupun demikian sebagaimana sistem perencanaan yang

berlaku saat ini bahwa setiap langkah pelaksanaan kegiatan tentunya

harus dibarengi dengan alat ukur kinerja yang jelas sehingga akan terlihat

seberapa jauh pencapaian dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Untuk itu

maka pada tahun 2014 dilakukan penyusunan indikator kinerja pada tiap

SKPD berdasarkan Indikator Kinerja pada periode RPJMD 2008 – 2013,

Pogram prioritas dan Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai pada

tahun 2014. Adapun Indikator Kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

Page 143: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

IV-1

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

DAERAH TAHUN 2014

Secara umum program dan kegiatan prioritas terkait erat dengan

upaya pencapaian sasaran daerah. Dengan demikian, maka diharapkan

sasaran daerah yang telah ditetapkan dapat dicapai dari akumulasi output

dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan. Penetapan IKU di masing-

masing SKPD merupakan gambaran kinerja hasil pelaksanaan kegiatan

SKPD. Akumulasi dari IKU SKPD ini diharapkan secara akumulatif

membentuk pencapaian sasaran daerah. Adapun program dan kegiatan

prioritas SKPD tersebut adalah sebagai berikut :

Page 144: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2014

IV-2

- Program dan Kegiatan SKPD -

Page 145: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

VI-1

BAB VI P E N U T U P

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Pemerintah Kota

Sukabumi Tahun 2014 merupakan pedoman dalam upaya menggali

berbagai potensi sumber daya yang ada, dan memperkuat sasaran

pembangunan. Hal ini dilakukan dalam rangka memperkokoh dan

memantapkan good governance. Pelaksanaan RKPD 2014 tentu saja

akan memerlukan langkah-langkah strategis. Beberapa kaidah

pelaksanaan yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Sukabumi serta seluruh

pelaku pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan program

kegiatan yang ada dalam RKPD tahun 2014 dengan sebaik-baiknya;

2. Sebagai pedoman penyusunan RAPBD TA 2014, RKPD perlu

dijabarkan ke dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (KU-APBD) TA 2014 dan Penyusunan Prioritas Plafon

Anggaran Sementara. Namun demikian, penjabaran terhadap KU-

APBD dan PPAS ini akan memerlukan perumusan tentang

pengelompokkan urusan yang bersifat wajib dan atau pilihan. Hal ini

penting untuk dilaksanakan agar tidak menimbulkan bias dalam

pengorganisasian anggaran yang berbasis Permendagri No. 59 Tahun

2009 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

3. Dalam upaya sinkronisasi/integritas pelaksanaan setiap program dan

kegiatan yang pelaksanaannya bersumber dari APBD, APBN/BLN dan

sumber lainnya, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus

membuat Rencana Kerja yang dapat menggambarkan sinergitas

program/kegiatan sesuai dengan sumber anggaran;

4. Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan Rencana

Pembangunan melalui Forum SKPD serta forum penyelenggaraan

musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) ditujukan

untuk mengakomodasi aspirasi dan kepentingan masyarakat;

Page 146: RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi

Rencana Kerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2014

VI-2

5. Masyarakat dan dunia usaha wajib berperan serta dalam

pembangunan, baik sebagai pelaksana maupun sebagai pengawas

dalam pelaksanaan kebijakan dan program/kegiatan;

6. Untuk menjaga efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program, setiap

kepala SKPD wajib melakukan pengendalian pelaksanaan rencana

pembangunan/kegiatan melalui upaya koreksi dan melaporkannya

secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Walikota melalui Bappeda;

7. Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan

pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan yang dilakukan oleh

masing-masing Kepala SKPD;

8. Pada akhir tahun anggaran 2014, setiap Kepala SKPD wajib

melakukan evaluasi Kinerja Pelaksanaan Rencana

Pembangunan/Kegiatan Tahun 2014;

9. Kepala Bappeda menyusun rencana pembangunan berdasarkan hasil

evaluasi Kepala SKPD, dan hasil evaluasi ini menjadi bahan bagi

penyusun Rencana Pembangunan Daerah untuk periode Tahun 2014.

RKPD Kota Sukabumi Tahun 2014 berlaku sejak tanggal ditetapkan

sampai dengan 31 Desember 2014. Langkah-langkah persiapan dimulai

sejak tanggal ditetapkan hingga pelaksanaan.