Rangka Atap Makalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengertian rangka atap

Citation preview

Atap merupakan bagian dari struktur bangunan yang berfungsi sebagai penutup/pelindung bangunan dari panas terik matahari dan hujan sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunan bangunan. Struktur atap pada umumnya terdiri dari dua bagian utama, yaitu : material penutup atap dan rangka atap. Penutup atap didukung oleh struktur rangka atap, yang terdiri dari kuda-kuda, gording, usuk dan reng. Beban-beban atap akan diteruskan ke dalam pondasi melalui kolom dan balok.Konstruksi atap memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dengan baik. Rangka atap adalah tulang punggung dalam satu konstruksi atap,karena tanpa ikatan rangka, atap tidak ada artinya. Terbentuknya model atap tergantung pada susunan rangka yg dibentuk. Jadi peranan rangka atap adalah faktor yg paling menentukan pada suatu bangunan, karena rangka atap itu adalah tempat melekatnya atau bertumpunyamaterial penutup atap.Fungsi rangka atap adalah: 1. Menahan beban angin2. Tumpuan utama penyusunan atap3. Menampung hawa panas dari matahari sebelum masuk ke ruang dibawahnyaKekuatan sebuah atap sangat tergantung pada jenis material rangka yg digunakan, jenis-jenis material rangka atap adalah: Material Alam1. RotanAdalah material alam yang banyak kita jumpai di daerah pegunungan. Umumnya dipakai pada bangunan kecil seperti ruang penyimpanan gandum.2. BambuBanyak kita jumpai pada rumah adat dengan menggunakan atap rumbia sebagai penutupnya.3. KayuMaterial yang paling banyak digunakan saat ini adalah kayu. Selain kekuatannya, kayu juga tahan lama dan tahan terhadap angin. Kayu juga mudah dibentuk sesuai selera. Material Industri1. BetonDigunakan pada konstruksi dengan memikul beban berat diatasnya dan juga pada bentangan panjang.

2. BajaBanyak digunakan pada bangunan dengan bentang yang cukup besar seperti pada bangunan industri dan aula.3. Baja ringan (Truss)Dengan kemajuan teknologi saat ini, jenis material yang satu ini terus diminati oleh orang banyak termasuk pada perumahan. Selain ringan, jenis ini juga anti rayap dan tahan korosi.

Dewasa ini, bahan kayu sudah semakin susah, kayu yang mempunyai kualitas bagus sudah jarang ditemukan. Untuk material industri seperti beton dan baja pun harganya sangat tinggi, selain itu juga dengan berat per-m2 yang cukup signifikan membuat struktur bangunan keseluruhan menjadi mahal. Akhirnya, dipilihlah material rangka atap yg terbuat dari baja ringan (truss). Penggunaan istilah baja high-tensile G550 (Baja Hi-Ten) untuk membedakan dengan baja konvensional.

RANGKA ATAP BAJA RINGAN

Rangka atap baja ringan adalah sebuah perkembangan teknologi terbaru struktur atap menggunakan konstruksi baja yang kuat tetapi ringan, kita tahu sebelumnya bahwa yang namanya baja itu identik dengan berat dan ukuran yang besar namun seiring perjalanan waktu maka munculah teknologi baja ringan sehingga banyak menarik masyarakat untuk menggunakanya. Baja yang digunakan adalah jenis cold rolled coil (CRC) dengan bentuk profil seperti huruf C atau O. berikut ini beberapa uraian mengenai rangka atap baja ringan.Kelebihan rangka atap baja ringan1. Aman dan kuat untuk menyangga beban dari genteng dan beban diatasnya walaupun konstruksinya lebih ringan dibanding pilihan material rangka atap lainnya.2. Awet dan tahan lama jika dibandingkan dengan rangka atap kayu dewasa ini.3. Tahan terhadap guncangan atau gempa bumi.4. Material baja ringan sangat ringan dibandingkan kayu sehingga mengurangi budget untuk struktur bangunan rumah. 5. Tidak memerlukan biaya perawatan, sebab dengan adanya perawatan rangka atap berarti kita perlu biaya lagi untuk perawatan tersebut. 6. Tidak perlu di cat lagi.7. Bahan bangunan yang ringan sehingga tidak memberatkan struktur.8. Tidak terkena serangan rayap, hal ini berbeda dengan kayu yang punya resiko keropos dimakan rayap.9. Mutu materialnya tidak berubah-ubah, tidak melapuk karena usia lanjut.10. Proses pemasanganya cepat (dilengkapi pengunci khusus), bisa difabrikasi dulu lalu tinggal pasang di lokasi proyek. Disamping itu, ukurannya yang fantastis, lebar 40,6 mm dan panjang sesuai pesanan, mempercepat proses pengerjaan. Juga memperkecil kemungkinan bocor atau rembes.11. Tahan terhadap karat.12. Nilai muai dan susutnya sangat kecil, tidak cepat berubah meskipun terkena panas dan dingin.13. Bersifat non-combustible atau tidak membesarkan api. Artinya, jika terjadi kebakaran, baja ringan tidak membesarkan api.

Kekurangan rangka atap baja ringan1. Pemilihan material memerlukan perhitungan struktur yang teliti dan kuat, karena jika ada yang salah maka atap bisa roboh total.2. Tergolong sebagai material rangka atap yang cukup mahal dibanding jenis lainya, namun keberadaan kayu yang semakin langka telah membuat baja ringan menjadi lebih murah untuk digunakan.3. Tidak bisa asal membuat rangka atap, perlu gambar kerja yang benar sehingga atap bisa dibangun dan berfungsi dengan baik.4. Dari segi tampilan arsitektur terlihat kurang bagus jika tidak didesain sedemikian rupa, oleh karena itu diperlukan plafond penutup agar langit-langit terlihat bagus.5. Tidak terjual bebas di toko bahan bangunan, jadi harus memesan langsung pada supplier rangka atap baja ringan yang biasanya menawarkan harga perencanaan, bahan berikut pemasangan sampai jadi.

Harga rangka atap baja ringanUntuk wilayah Jakarta dan sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang, Depok dan Bogor bisa didapatkan dengan harga berkisar antara Rp.140.000,00 s/d Rp.300.000,00. Yang menjadi penyebab bervariasinya harga material ini antara lain Supplier atap baja ringannya ingin mendapat keuntungan banyak jadi harganya dibuat mahal. Bahan, merek dan jenis material baja yang dipakai. Tingkat kesulitan pengerjaan, misalnya pada atap pelana akan berbeda harganya dengan atap perisai. Jenis material finishing atap yang digunakan apakah mau genteng, asbes, dll. karena berpengaruh pada total berat penutup atap, hal ini berarti mempengaruhi dimensi baja ringan yang akan dipakai.

Contoh perhitungan biaya atap baja ringanMisalnya kita akan membangun rumah dengan atap seluas 150m2 dengan harga yang ditawarkan pemborong adalah Rp.200.000,00/m2 maka total harganya adalah Rp.200.000,00 x 150 m2 = Rp.30.000.000,00

Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringanPemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ring balk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah:a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya.b. Semua kuda-kuda tegak lurus terhadap ring balk.c. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.d. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).e. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.f. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:a. Dipasang langsung di atas ringbalk.b. Dipasang di atas ring balk dengan perantara wall-plate.Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ring balk, jika ring balk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam ring balk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.

Tumpuan dengan Wall-plate dan Langsung ring balk

Contoh sistem tumpuan Wall-Plate : Kuda-kuda ditumpukan pada boxed C75.100 , diikat dengan grip segitiga

Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai berikut:a. Langkah 1: Persiapan kerja1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda-kuda, dan tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.2. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).3. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.b. Langkah 2: Leveling dan marking1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.Kontrol siku dan leveling ring balok

2. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.3. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap.4. Mengukur jarak antar kuda-kuda.

c. Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda1. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit.

2. Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate, berdasarkan gambar kerja.

3. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.

4. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting).5. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 12 14 x 20 HEX.

6. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.7. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.8. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).9. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar).

10. Memasang balok nok.11. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.12. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter.

13. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua) buah.

14. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.

Contoh hasil pemasangan outrigger dengan sistem overhangCatatan: Beban diterima oleh reng tunggal, dan pada bagian tepi/ujung ditumpu olehC.75x0.7515. Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan memanjang ceiling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya.

Pemasangan ceiling battens

Sambungan ceilling battens atau top span overlap (40 cm) dengan perkuatan 4 buah screwd. Pemasangan penutup atap1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar.2. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas jurai dan rafter.3. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 16 x 16 HEX.4. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok belok Reng dan aluminium foil di screw ke truss disesuaikan dengan spesifikasi jenis genteng dan aluminium foil yang digunakan

Gambar penumpukan genteng yang tidak dianjurkan karena akan menimbulkan beban titik yang akan merusak truss

Inspeksi AkhirKarat dapat disebabkan oleh penempelan kotoran (serpihan- serpihan akibat proses pemotongan baja ringan) atau penggunaan bahan logam lain pada struktur baja ringan, seperti: pengikatan dengan kawat bendrat, pemasangan sekrup yang tidak standar, atau karena goresan benda tajam. Jika terjadi korosi pada suatu logam yang menempel pada baja ringan, maka resiko penjalaran korosi sangat besar.

Oleh karena itu harus dilakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada kotoran maupun logam-logam lain yang masih menempel ataupun berada di sekitar struktur baja ringan.

Keselamatan kerja di ketinggianPemasangan kuda-kuda tergolong dalam jenis pekerjaan di ketinggian, mengingat posisi kuda-kuda yang berada pada ketinggian lebih dari 2 meter. Untuk menghindari kecelakaan yang dapat berakibat fatal saat bekerja di ketinggian, harus diperhatikan prinsip kerja sebagai berikut:a. Jika pekerjaan masih memungkinkan untuk dikerjakan di atas tanah/lantai, maka sebaiknya dilaksanakan di atas tanah/lantai.b. Jika tidak memungkinkan dikerjakan di atas tanah/lantai, maka bisa dilakukan di ketinggian, dengan dipasang penghalang yang cukup kuat atau semi permanen, dan mampu menahan beban jika pekerja terjatuh.

c. Jika tidak memungkinkan dipasang pengaman seperti pada poin di atas, maka harus digunakan perancah atau scaffolding.

Elevated Work Platforms (EWP) dan Scaffoldingd. Jika tidak dapat digunakan perancah atau scaffolding, maka harus dikenakan alat pengaman kerja yang mampu mengamankan pekerja dari resiko jatuh dari ketinggiaAlat pengaman (Safety Harness)e. Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tangga cukup kuat dan terpasang dalam posisi yang stabil, serta jangan memaksakan meraih alat ataupun bahan yang sulit dijangkau.f. Jika semua alternatif di atas tidak dapat dilaksanakan juga, maka harus dilaporkan pada pengawas pekerjaan bahwa pekerjaan tidak aman untuk dilaksanakan.Hal-hal lainnya yang juga harus diperhatikan antara lain, adalah:a. Memakai pakaian kerja dengan benar dan sesuai standar.b. Memakai topi atau helm pengaman (safety helmet).c. Memakai sepatu kerja.d. Memakai sarung tangan dan sarung lengan yang terbuat dari bahan anti gores.e. Membersihkan tempat kerja dari kotoran atau benda lain yang dapat mengganggu proses pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/7007176/JENIS_MATERIAL_RANGKA_ATAP diunduh pada Minggu, 3 Mei 2015.http://www.ilmusipil.com/rangka-atap-baja-ringan diunduh pada Minggu, 3 Mei 2015.http://www.bajaringan.net/2014/04/pilih-pilih-rangka-atap-rumah-baja.html diunduh pada Minggu, 3 Mei 2015.https://salmanisaleh.files.wordpress.com/2011/11/6_melaksanakan-pekerjaan-pemasangan-rangka-atap-baja-ringan1.pdf diunduh pada Minggu, 3 Mei 2015.