Upload
nurainifitri
View
1.135
Download
156
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Rangkaian daun pisang dan rangkaian janur.
Citation preview
RANGKAIAN DAUN | 1
RANGKAIAN DAUN Rangkaian Daun Pisang, Rangkaian Janur.
Seni melipat daun berasal dari Negeri Siam/Thailand di mana
sebagian besar masyarakatnya yang beragama Buddha
menggunakannya untuk keperluan pemujaan dan sembahyang di
vihara sebagai sesaji yang sudah merupakan tradisi. Untuk
mendukung penampilan hidangan sesaji agar menjadi lebih menarik,
diciptakanlah dekorasi pada hidangan sesaji dengan
menggunakan daun.
RANGKAIAN DAUN | 2
PENDAHULUAN RANGKAIAN DAUN PISANG
Salah satu faktor keberhasilan dalam penyajian
hidangan, selain dilihat dari rasa dan bentuk makanan,
adalah juga unsur dekorasi pada hidangan yang disajikan.
Dekorasi mendukung penampilan hidangan sesaji tersebut sehingga mempunyai nilai tersendiri.
Daun merupakan salah satu bahan yang baik untuk dibuat dekorasi dan juga sebagai
kemasan hidangan. Masyarakat Indonesia pada umumnya telah mengenal dan terbiasa
menggunakannya. Beberapa jenis daun telah banyak digunakan sebagai barang kerajinan
dekorasi maupun kemasan antara lain daun pandan, lontar, kelapa, jati, aren, pisang, dan talas.
Dari beberapa jenis daun pisang yang ada di bumi nusantara ini, disarankan
menggunakan daun pisang batu, karena memiliki kele-bihan-kelebihan dari daun pisang yang
lain, di antaranya sifatnya yang lentur, tidak mudah robek.
Penggunaan pohon pisang, mulai dari batang, jantung, dan daunnya, sangat mempermudah
siapa pun pembuatnnya, karena:
1. Bahan bakunya mudah didapat.
RANGKAIAN DAUN | 3
2. Harganya relatif murah.
3. Penggunaan daun pisang tidak merusak lingkungan atau pohon
itu sendiri.
4. Memberikan nilai tambah bagi daun pisang selain sebagai alat
pembungkus dan alas saji.
TIPS MEMILIH MENGGUNAKAN DAN MEMPERTAHANKAN
KESEGARAN DAUN PISANG
Untuk alas wadah gunakan :
Daun pisang kepok
Daun pisang siam/ambon
Daun pisang batu
Untuk aneka jenis lipatan daun :
Disarankan menggunakan daun pisang batu karena memiliki warna daun yang lebih
hidup/hijau dan lebih lentur (mudah dibentuk).
Untuk jenis lipatan tertentu seperti model teratai, kipas, dan gelung tekuk harus
menggunakan daun pisang yang muda.
Agar lipatan daun lebih awet :
Untuk mempertahankan kesegaran dan warna lipatan daun agar tetap hijau, caranya:
RANGKAIAN DAUN | 4
Daun yang telah dllipat menjadl jenis lipatan tertentu,
dibungkus dengan kain basah.
Direndam dalam air yang telah diberi asam dan air jeruk nipis selama beberapa jam.
Disemprot air secara periodik.
BAHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBUAT
RANGKAIAN DAUN PISANG
1. Daun pisang
2. Batang pohon pisang
RANGKAIAN DAUN | 5
3. Sterofoam ( sebagai dasar / wadah pembentukan lipatan daun )
4. Tampah / wadah yang berisi pelepah-pelepah batang daun pisang (jika
tidak ada gunakan sterofoam)
RANGKAIAN DAUN | 6
ALAT YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBUAT
RANGKAIAN DAUN PISANG
1. Gunting
2. Gunting dan gergaji khusus untuk memotong sterofoam
3. Stapler
4. Jarum pentul
5. Jarum jahit dan benang jahit warna hijau
6. Tusuk sate dan tusuk gigi
7. Cellulosa tape
RANGKAIAN DAUN | 7
CARA MEMBUNGKUS
STEROFOM DG DAUN PISANG
1. Buatlah pola bentuk wadah sesuai selera, misalnya bulat, persegi, oval, dan sebagainya pada
sterofoam.
2. Potonglah sterofoam dengan cutter atau gergaji khusus sesuai pola.
3. Buatlah pola sesuai sterofoam yang telah dibentuk pada daun pisang.
4. Guntinglah sesuai pola berjarak 2 cm. Guntinglah pada jarak 2 cm, lalu rapikan pinggirnya.
5. Bungkuslah salah satu permukaan sterofoam dengan daun pi-sang. Lipat guntingan-
guntingan pinggirnya ke sisi sterofoam, tancapkan dengan jarum pentul/tusuk gigi. Balikkan.
Bungkus sisi baliknya dengan cara seperti tampak pada foto, agar seluruh permukaan
sterofoam tertutup daun pisang semua.
RANGKAIAN DAUN | 8
MACAMMACAM
LIPATAN DAUN PISANG
Lipatan Kuku Jari Tangan
Cara membuat :
1. Ambil 3 (tiga) lembar daun pisang dengan ukuran minimal 20 x 7 cm atau sesuai
dengan kebutuhan (lihat gambar a).
2. Gulung dengan tangan kanan memegang ujung daun sambil tangan kiri mengontrol
ujung serta besar gulungan, usahakan bagian ujung tidak tertekan (lihat gambar b &
foto 1).
3. gulung sampai seluruh daun terpakai lalu atur agar pinggiran daun jatuh
tepat di tengah (lihat gambar c & foto 2)
4. jepit antara jari tengah dan telunjuk tangan kiri.
5. Buat dua gulungan lagi dengan cara yang sama dan susun / tumpuk ketiga
kelopak dengan jarak ujung cm (lihat gambar d)
6. Staples di bawah garis-garis pertemuan pinggiran daun atau jahit pada posisi satu titik
potong bagian bawah berbentuk runcing (segitiga) dengan kedua ujung berhadapan
(lihat gambar e & foto 3)
7. Lipatan kuku jari tangan bisa digabungkan menjadi beberapa tumpuk (lihat foto 4)
RANGKAIAN DAUN | 10
Lipatan Kuku Garuda
Cara membuat:
1. Ambil satu lembar daun pisang ukuran minknal 12 x 5 cm (lihat gambar a).
2. Lipat sisi sebelah kanan 45° ke arah dalam (lihat gambar b & foto 1).
3. Kemudian lipat kembali sisi sebelah kanan yang telah dilipat tadi hingga garis
lipatannya sejajar dengan garis tengah daun (lihat gambar c).
4. Lakukan hal yang sama pada sisi daun sebelah kiri (lihat gambar d & foto 2).
5. Kemudian lipatlah kedua sisi pada daun tersebut ke arah dalam (gambar e & foto 3).
6. Lakukanlah hal yang sama pada sisi daun sebelah kiri (lihat gambar f & foto 4).
7. Terakhir buang sisa daun yang berlebih, tetapi sebelum membuang sisa daun
jahitlah dari arah dalam atau jepit daun tersebut dengan menggunakan staples (lihat
gambar f).
8. Buat sebanyak yang diperlukan dan siap untuk dirangkai, susun lipatan dalam
rangkaian dengan jarak minimal ½
cm atau sesuai selera (lihat foto 5)
9. Bentuk Kuku Garuda dapat dirangkai dalam beberapa model.
RANGKAIAN DAUN | 12
Lipatan Sisik Ikan
Cara membuat:
1. Ambil selembar daun pisang ukuran 15 x 4 cm atau sesuai keperluan (dapat diketahui
dari besar kecilnya tempat yang akan dihias (gambar a)
2. Tangan kanan memegang sisi daun sebelah kanan, begitu sebaliknya dengan tangan
kiri. Kemudian sisi sebelah kanan dillipat 45° ke arah dalam (gambar b & foto 1).
3. Setelah dilipat 45° ke arah dalam lipat kembali daun tersebut ke arah dalam sehingga
garis lipatannya sejajar dengan garis tengah daun tersebut (gambar c & foto 2).
4. Lakukan hal yang sama pada sisi daun sebelah kiri, sehingga garis lipatan kedua sisi
daun saling berimpit pada bagian tengah (garis tengah daun (gambar a).
5. Potong sisa daun dengan menggunakan gunting/cutter, kemudian jahit dari sisi bagian
dalam menggunakan jarum jahit tepat pada bagian tengah garis lipatan yang saling
berhimpit (lihat tanda panah) atau dapat pula menggunakan staples (gambar e & foto
3, 4).
6. Buat tiga lipatan dengan cara yang sama dan susun dengan jarak ½ cm (gambar f
& foto 5). Setelah selesai tinggal dipasangkan pada wadah.
7. Model Sisik Ikan ini dapat digunakan untuk bentuk horisontal dan vertikal.
RANGKAIAN DAUN | 14
Lipatan Seruni
Cara membuat :
1. Potong 2 lembar daun ukuran 7 cm x 18 cm dan 5 cm x 13 cm (gambar a dan foto
1).
2. Letakkan kedua lembar daun secara bersusun (gambar b).
3. Lipat masing-masing daun 1/3 bagian ke arah tengah dimulai dari sebelah kanan
kemudian kiri hingga membentuk satu segitiga sama kaki (gambar c , foto 2 dan foto
3).
4. Balik ke arah depan dengan daun mendatar terletak di sebelah depan (gambar d, foto
4).
5. Lipat ujung kaki kiri daun ke arah tengah depan dengan posisi lurus (gambar e Foto 5).
6. Lakukan hal yang sama pada kaki daun sebelah kanan (gambar f).
7. Dalam melakukan langkah-langkah, 3-6 posisi daun yang lebih kecil tetap Bertumpu di
atas daun yang berukuran lebih besar (gambar g).
RANGKAIAN DAUN | 16
Lipatan Mawar
Cara membuat:
1. Ambil selembar daun pisang ukuran minimal 8 x 5 cm atau sesuaikan besar
kecilnya dengan tempat yang akan digunakan (gambar a).
2. Lipatlah sisi sebelah kanan sehingga tepat dengan garis tengah daun (gambar b &
foto 1),
3. Lakukan hal yang sama pada sisi sebelah kiri, sehingga kedua sisi yang dilipat
saling berhimpit pada garis tengah daun (gambar c,d, dan foto 2,3 ).
4. Jadilah bentuk dasar Lipatan Mawar.
5. Buat tiga tumpukan atau lebih dengan jarak 1 cm (gambar c, f & foto 4).
6. Lipat setengah dari sisi sebelah kanan dari masing-masing daun yang telah
ditumpuk ke arah luar (gambar g & foto 5, 6).
7. Jahit dari sebelah dalam atau bisa juga dikuatkan dengan menggunakan staples (
gambar h dan foto 7).
8. Buat beberapa susun, kemudian siap untuk dirangkai (foto 8).
RANGKAIAN DAUN | 18
Lipatan Kelopak Teratai
Cara membuat:
1. Potong selembar daun dengan ukuran 8 x 18 cm (foto 1)
2. Lipat 1/3 bagian daun ke arah tengah dimulai dari sebelah kanan kemudian kiri
sehingga membentuk satu segitiga sama kaki (foto 2).
3. Balik ke arah depan dengan garis daun yang mendatar / horisontal terletak di sebelah
depan (foto 3).
4. Tekuk bagian tengah daun yang sudah berbentuk segitiga itu ke arah depan,
kedalaman tekukan ±1 cm sehingga membentuk seperti takir (foto 4).
5. Lipat bagian kiri daun dengan permukaan menghadap ke arah depan dimulai dari
sebelah kiri daun (foto 5).
6. Lakukan hal yang sama pada bagian sebelah kanan (foto 6).
7. Terbentuk kelopak bunga teratai (foto 7)
RANGKAIAN DAUN | 20
Lipatan Kanthil
Cara membuat:
1. Potong selembar daun ukuran 15 cm x 20 cm (gambar a, foto 1).
2. Lipat 1/5 bagian daun ke arah belakang memanjang (gambar b, foto 2)
3. Katupkan kedua ujung daun sehingga membentuk sudut yang menyiku dengan
bagian hijau daun terletak di sebelah depan (gambar c, foto 3).
4. Tekan bagian tengah yang menyiku ke arah depan sehingga membentuk tonjolan
dengan lekukan di tengah (gambar d, foto 4)
5. Tekan kembali ujung tonjolan daun di tengah tersebut ke arah belakang dengan
kondisi daun tetap dijepit di antara tekunjuk dan jari tengah. (gambar e, foto 5).
6. Lipat bagian kanan luar daun ke arah depan (gambar f).
7. Lakukan hal yang yang sama pada bagian kiri luar sehingga terbentuklah lipatan
seperti kelopak bunga Kantil (gambar g, foto 6).
RANGKAIAN DAUN | 22
Lipatan Bunga Telang
Cara membuat:
1. Gunakan 3 lembar daun pisang dengan ukuran masing-masing:15 x 3 cm (gambar
al).15x 4 cm (gambar a2). 15 x 5 cm (gambar a3).
2. Ambil lembar daun 1 dengan ukuran 15 x 3 cm (gmbr b).
3. Lipat bagian kanan daun ke arah kiri tepat di titik tengah daun (membentuk sudut
45°) (gambar c).
4. Lipat bagian kiri daun dengan cara yang sama ke arah tengah sehingga seluruh lipatan
membentuk sudut 90" (gambar d & foto d).
5. Putar balik daun yang sudah terlipat dan letakkan di tangan kiri dengan posisi daun
dijepit antara telunjuk dengan jari tengah (gambar e & f).
6. Lakukan langkah 1 s/d 5 untuk lebar daun kedua dan ketiga saling bertumpu (foto
2 & 3).
7. Lipat sebelah kanan daun lipatan 1 ke arah kiri hingga berbentuk kuncup dan
sejajar dengan bagian kiri (gambar f).
8. Lipat sebelah kiri daun dengan cara yang sama dengan nomor 7 (gambar g & foto
4).
9. Lakukan hal yang sama pada lembar daun kedua, membungkus lipatan daun pertama
yang berbentuk penutup (gambar g, foto 5).
10. Lipat dengan cara yang sama dengan jarak ½ cm dari daun ke-1, lipatan sudah
lipatan sudah terbentuk dalam rangkap 2 (gambar h)
RANGKAIAN DAUN | 23
11. Buat lipatan ke-3 dengan cara yang sama, juga dengan jarak l'/2 cm dari lipatan Ke-
2 (gambar j dan k)
12. Sebagai variasi dapat digunakan kelopak bunga mawar sebagai isi atau daun pisang
muda.
Lipatan Bunga Telang
RANGKAIAN DAUN | 24
Lipatan Kipas
Cara membuat:
1. Potong daun dengan ukuran 12 cm x 20 cm (gambar a, foto 1).
2. Lipat daun menjadi dua bagian dengan arah memanjang (gambar b, foto 2).
3. Bagi daun menjadi empat ruas/bagian, dengan lebar 1 ruas/bagian 5 cm (gambar c, foto 3).
4. Buat tekukan/lipatan pada bagian bawah ruas daun, dimulai dari bagian tengah/ruas kedua
dengan kedalaman tekukan ± 1 cm (gambar d, foto 4).
5. Setelah membuat tekukan pada tiga ruas sebanyak tiga tekukan, lipat bagian kanan daun
dengan arah ke depan (gambar e, foto 5 dan foto 6, foto 7).
6. Lakukan hal yang sama pada bagian kiri dengan lipatan ke arah depan (gambar f dan g,
foto 8).
RANGKAIAN DAUN | 26
Lipatan Kuku Garuda Isi
CARA MEMBUAT :
1. Ambil satu lembar daun pisang ukuran 15x3 cm. Sisi yang keras atau bagian dekat
pelepah
dilipat kesisi yang lemas hingga membentuk segitiga.
2. Gulung lembaran atas hingga tepat ditengah.
3. Lipatsisikananketengah.
RANGKAIAN DAUN | 27
4. Lipatsisikiriketengah. Stapler danguntinguntukmerapikannya.
Lipatan Kuku Wanita Rangkap
Cara membuat:
1. Siapkan 1 lembar daun pisan dengan ukuran sesuai kebutuhan/tempat yang akan
dihias.
2. Lipat daun menjadi 2 dengan arah memanjang.
3. Tekuk sisi daun sebelah kanan ke arah dalam.
4. Lakukan hal yang sama untuk sisi daun sebelah kiri hingga membentuk segitiga
rangkap.
5. Lipat sisi daun sebelah kanan depan ke arah tengah.
6. Lipat daun sebelah kiri depan ke arah tengah.
7. Lipat sisi daun yang belakang sama seperti sisi daun depan,kemudian staples bagian
bawahnya.
Lipaan kuku wanita rangkap siap digunakan.
RANGKAIAN DAUN | 28
Lipatan Stupa
Cara membuat:
1. Siapkan 2 lembar potongan daun pisang yang lebarnya berbeda (5 cm dan 8 cm).
2. Potongan yang lebarnya 8 cm digulung membentuk kerucut (seperti gambar), staples.
3. Potongan daun yang lebarnya 5 cm diselimutkan pada bentuk kerucut.
4. Lalu tekuk sisi kanan ke arah dalam.
5. Lalu tekuk lagi menutup badan kerucut.
6. Lalu selanjutnya tekuk sebagian ujungnya ke arah kanan. Lakukan sisi sebelah kiri
seperti sisi sebelah kanan.
7. Staples tepat bagian tengah bawah. Rapikan bagian bawah agar terlihat rapi dengan
menggunting bagian bawah. Untuk lipatan stupa yang berselimut lebih dari 1
gunakan teknik yang serupa seperti di atas dengan cara menumpuk selimutnya
dnegan jumlah sesuai keinginan kita.
Lipatan Kuku Bima
Cara membuat:
1. Siapkan 1 lembar daun pisang dengan uukuran sesuai kebutuhan.
2. Lipat sisi sebelah kanan ke titik tengan daun.
3. Lipat sisi sebelah kiri ke titik tengah hingga membentuk segitiga.
4. Lipat sisi sebelah kanan ke arah kiri.
5. Lipat sisi kiri ke arah kanan kemudian staples bagian bawahnya.
RANGKAIAN DAUN | 29
6. Untuk membuat kuku bima rangkap, buatlah lipatan kuku bima kemudian sisikan ke
dalamnya.
7. Staples bagian bawahnya.
Lipatan kuku bima rangkap siap digunakan.
Lipatan Leher Kuda
Cara membuat:
1. Siapkan 1 lembar daun pisang dengan uukuran 20x3 cm.
2. Lipat daun dari arah kanan dan kiri tepat di bagian tengah hingga kedua ujung
bertemu.
3. Lipat atau satukan bagian kanan dan kiri hingga membentuk ujung kiri runcing dan
kanan membentuk sudut 90o.
4. Lipat daun bagian depan ke atas.
5. Lipat ke atas (lipatan no.4) hingga tegak lurus (kerjakan daun bagian belakang sama
dengan daun bagian depan).
6. Lipatan leher kuda telah terbentuk.
7. Buat beberapa lipatan dengan ukuran dan bentuk yang sama, kemudian rangkaikan.
8. Staples atau jahit rangkaian lipatan bagian bawah.
9. Rangkaian 1 lipatan leher kuda telah terbentuk.
RANGKAIAN DAUN | 32
DEKORASI I
1. Siapkan lipatan-lipatan Mawar.
2. Siapkan sterofoam yang telah
dibentuk.
3. Bungkus sterofoam dengan daun
pisang.
4. Susunlah lipatan-lipatan Mawar di
sekeliling wadah.
5. Tutup pinggiran bawahnya dengan
lipatan-lipatan kepang.
DEKORASI II
1. Siapkan lipatan-lipatan Gelung Tekuk,
Kancil, dan Teratai.
2. Siapkan wadah dari sterofoam yang telah
dibentuk.
3. Bungkus wadah dengan daun pisang.
4. Susunlah lipatan-lipatan Gelung Tekuk di
sekeliling wadah.
5. Tutup pinggiran bawahnya dengan
RANGKAIAN DAUN | 33
lipatan-lipatan.
DEKORASI III
1. Siapkan lipatan-lipatan Bunga Telang dan
lipatan Kuku Garuda.
2. Siapkan wadah dari sterofoam yang telah
dibentuk.
3. Bungkus wadah dengan daun pisang.
4. Susunlah lipatan-lipatan Bunga Telang dan
Kuku Garuda.
5. Tutup pinggiran bawahnya dengan lipatan-
lipatan.
DEKORASI IV
1. Siapkan lipatan-lipatan Sisik Ikan, Kuku Garuda,
dan lipatan-lipatan Kantil.
2. Siapkan wadah dari sterofoam yang telah
dibentuk.
3. Bungkus wadah dengan daun pisang.
4. Susunlah lipatan-lipatan Sisik Ikan, Kuku Garuda,
dan Kantil di sekeliling wadah.
5. Tutup pinggiran bawahnya dengan lipatan-lipatan.
RANGKAIAN DAUN | 39
PENDAHULUAN
RANGKAIAN JANUR
Janur adalah daun kelapa yang masih muda,
berwarna kuning keemasan, dan mudah didapat di seluruh
penjuru tanah air. Bagi masyarakat Hindu di Bali seni
merangkai janur juga disebut “mejejahitan”, suatu prakarya tangan dengan bahan utama janur
dan aneka dedaunan. Disebut jejahitan karena cara merangkainya menggunakan teknik jahit
dengan memakai biting/semat, yaitu belahan bambu yang kecil.
Pengertian mejejahitan tidak hanya terbatas pada pekerjaan menjahit dedaunan saja,
tetapi juga meliputi anyam-menganyam, merangkai, serta mengikat.
Dalam menjahit atau menggunakan biting, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan,
yaitu :
Jarak yang sama
Arah yang sama
RANGKAIAN DAUN | 40
Dengan teknik tersebut kita dapat menghasilkan pengulangan jahitan biting yang sama
dan rapi sehingga menghasilkan keindahan tersendiri. Kecermatan akan menghasilkan kerapian
sehingga rangkaian yang terbentuk akan mrnjadi indah dan harmonis.
Kemajuan teknologi juga telah memengaruhi cara merangkai janur dengan
memperhitungkan efektivitas waktu yang diperlukan untuk merangkai, sekarang ini kedudukan
biting/lidi/semat telah digantikan oleh staples. Alat ini akan lebih memudahkan kita dalam
merangkai dengan waktu yang lebih singkat. Namun kita harus tetap mengedepankan estetika
yang tinggi.Untuk itu, arah dan jarak staples tetap harus diperhatikan.
Masyarakat Jawa mengartikan janur sebagai “sejatining nur” yang artinya cahaya sejati.
Etimologi Jawa itu menyatakan bahwa dalam mengarungi kehidupan ini manusia
membbutuhkan cahaya agar dapat melihat dengan jelas hal-hal yang baik dan yang buruk
sehingga dapat mengambil langkah yang benar.Cahaya itu datang dari Alloh Yang Maha
Mengetahui,maka kita sebagai manusia hendaknya senatiasa ingat kepada-Nya.
RANGKAIAN DAUN | 41
HAL YANG DIPERLUKAN
DALAM MERANGKAI JANUR
1. CARA MEMEGANG PISAU
Cara memegang pisau yang baik adalah ibu jari berada di atas
tangkai pisau, jari tengah berada di bawahnya dan tidak menyentuh
bagian pangkal mata pisau. Jari telunjuk menempel di sebelah kanan
mata pisau dengan posisi miring.
Pada waktu memotong, janur berada diantara mata pisau dan jari
telunjuk. Jari telunjuk berfungsi sebagai penyangga bahan yang akan
dipotong sehingga tidak robek, sedangkan yang menekan/mendorong
pisau adalah ibu jari. Pilih pisai yang pangkal mata pisaunya tumpul
sehingga lebih aman dipakai.
2. CARA MEMILIH JANUR
Cara memilih janur yang benar supaya hasil akhir rangkaian bisa
rapi antara lain :
Pilih daun janur yang sama panjang
Pilih daun janur yang sama lebar
Pilih daun janur yang tulang daunnya searah
Pilih daun janur yang warnanya sama atau sesuai desain
RANGKAIAN DAUN | 42
3. SIFAT JANUR
Janur mempunyai kadar air yang banyak sehingga kalau diiris
daunnya lenkas mengering. Kadar air tersebut keluar dengan mudah dan
cepat. Untuk itu, hindari desain yang banyak menggunakan irisan untuk
acara yang memakan waktu lama karena selain kering, warna janur
akan berubah menjadi kecoklatan.
4. FILOSOFI JANUR
Pada hakekatnya, berbagai desain janur yang telah dilengkapi
gengan bunga, dedaunan, buah, jajan pasar, wewangian (dupa), dan
lain-lain merupakan sarana sesaji(sajen) yang dibuat untuk
mengungkapkan rasa syukur atas anugrah yang diberikan oleh Sang
Hyang Widi, Sang Maha Pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam
beberapa kesempatan, janur dapat digunakan sebagai sarana tolak
bala-menangkal kejahatan atau menghindar dari maksud
buruk/kejahatan. Janur memiliki aura yang kuat, tingga bagaimana kita
memahami makna yang tersirat.
5. PERALATAN
Pisau yang tajam
Biting/lidi/semat
RANGKAIAN DAUN | 43
Staples dan stapler
Benang/tali rafia
Jarum pentul
Kawat
Pines/paku
Lain-lain : Kain warna-warni (merah, putih, kuning, hijau, emas,
perak) dan asesori lainnya sesuai desain
6. MATERI/BAHAN
Materi/bahan yang digunakan : aneka bunga dengan aneka
macam warna, dedaunan, buah-buahan, sayur-sayuran, jajan pasar,
dan lain-lain.
RANGKAIAN DAUN | 44
TIPZPRAKTIS
DALAM MERANGKAI JANUR
Berikut ini diberikan beberapa saran yang sangat menunjang bagi anda
yang hendak merangkai dau janur untuk menghasilkan karya seni, antara lain:
1. Biasakan memegang janur dengan tangan kiri, sementara pisau berada di
tangan kanan.
2. Pangkal daun janur hendaknya menghadap ke arah depan, karena yang
dibutuhkan pertama kali dari daun janur tersebut adalah pada bagian
pangkalnya.
3. Cara memotong, mengerat atau mengirisnya usahakan selalu dari arah
bawah menuju ke atas.
4. Jika anda memotong daun janur, hendaklah sudut potongan anda berkisar
antara 25 derajat. Dengan sudut potong 25 derajat akan memudahkan
ketika menggabungkan atau merangkainya.
5. Gunakan selalu steples untuk menggabungkan helai-helai daun janur.
6. Jika anda membutuhkan potongan-potongan daun janur yang sangat
banyak jumlahnya biasakan untuk membuat patron atau mal contohnya
terlebih dahulu. Mal atau patron dapat dibuat dari janur atau karton
tebal.dengan adanya mal ini akan mempermudah pekerjaan untuk
menghasilkan potongan janur yang dikehendaki dalam jumlah banyak
RANGKAIAN DAUN | 45
TIPZPRAKTIS
MENGAWETKAN RANGKAIAN JANUR
1. Rendam daun janur di dalam air sebelum digunakan. Perendaman ini
akan membuat janur lebih tahan lama.
2. Setelah selesai memotong janur, simpan baik-baik dalam posisi yang
aman. Hindari posisi menekuk atau terlipat, karena hal itu akan
berdampak buruk pada kualitas janur yang akan digunakan. Bekas lipatan
akan mengakibatkan kerusakan pada daun janur.
3. Setelah selesai merangkai janur, semprot dengan air yang diberi
campuran obat sakit kepala yang banyak beredar pada masyarakat luas
agar rangkaian janur awet dan tetap segar.
RANGKAIAN DAUN | 46
JENISJENIS
LIPATAN JANUR
1. TULANG LINDUNG
Merupakan hiasan yang dibuat dari sehelai janur dengan cara melipat
daun janur yang telah dipisahkan dari lidinya. Biasanya digunakan untuk
melengkapi hiasan sesajen.
Teknik Melipat :
1. Lepaskan janur dari lidinya 10 cm dari pangkal daun. Pilih janur yang
bagus dan lurus.
2. Untuk memulai, kaitkan daun janur sebelah kanan dengan sebelah kiri.
3. Lanjutkan melipat daun janur kanan dan kiri secara bergantian sampai
ujung daun.
4. Ujung daun janur dililitkan pada lidi dan ikat untuk menguncinya.
RANGKAIAN DAUN | 47
2. SRITI/SWALLOWS
Teknik melipat:
1. Ambil sebatang janur, buat
irisan dengan kemiringan
45, beeri jarak 5-7 cm
diantara dua irisan.
2. Sobeklah janur pada ujung
lidi, kira-kira 2-3 cm untuk
memudahkan lipatan.
3. Lipatlah sobekan janur
kanan dan kiri menjadi satu
di atas lidi.
4. Selesaikan semua irisan
dengan lipatan yang
sama.
RANGKAIAN DAUN | 48
3. BINTANG
Hiasan janur berbentuk bintang merupakan lipatan khusus dari sehelai janur
yang biasanya digunakan sebagai pemanis/hiasan.
Teknik Melipat:
1. Gunakan ujung janur,
awal dengan bentuk
segitiga dari atas terlebih
dahulu.
2. Tutup dengan daun janur
yang ada di bawahnya.
3. Lanjutkan pembuatan
segitiga secara
bergantian.
4. Selesaikan sampai ujung daun. Jika ingin mendapatkan bentuk yang lebih
besar sesuai desain, anda harus menyisipkan janur baru.
RANGKAIAN DAUN | 49
4. CEPER
Penggunaan Ceper hampir sama dengan Taledan, tetapi digunakan
untuk persembahan yang jumlahnya sedikit. Ceper sering diganti dengan piring
kecil atau dengan kreativitas bentuk Ceper bisa diletakkan di mangkuk. Kreasi
ini bisa digunakan sebagai wadah bunga yang dapat diletakkan di meja tamu
atau sudut ruangan sesuai kebutuhan
Teknik Melipat:
1. Pilih janur yang lurus dengan kelebaran
cukup. Bukalah helai daunnya dan
irislah helai daun sebelah kanan
sebanyak 4 kali.
2. Lidi dipatahkan terlebih dahulu pada
bagian yang helai daunnya terpotong
lalu dilingkarkan sehingga membentuk
segi empat.
3. Jahit pada setiap lipatannya (disemat
atau distapes) supaya kuat.
4. Sisipkan janur dibagian tengahnya dengan panjang yang sama. Usahakan
agar sambungannya ada disebelah kanan.
RANGKAIAN DAUN | 50
5. TAMAS
Bentuknya bulat, biasanya digunakan sebagai alas sesajen. Tamas dibuat
dari daun janur maupun enau. Tamas dapat dikreasikan menjadi vas bunga.
Teknik Melipat :
1. Pilih janur yang lidinya lurus dan sama
besarnya. Potonglah sesuai dengan
besar Tamas yang akan dibuat.
2. Potongan janur dibuka sehingga helai
daun ada di kanan dan di kiri. Potongan
tersebut distaples sedemikian rupa
sehingga saling berhadapan.
3. Tambahkan satu per satu hingga
terbentuk sebuah bundaran.
4. Selanjutnya lembar demi lembar ditekuk keatas 2 cm (=2 jari). Setelah
semuanya tertekuk, berilah bngkai dari sehelai janur.
RANGKAIAN DAUN | 51
6. WAKUL PISANG
Merupakan wadah yang terbuat dari daun janur/enau yang dijahit
sedemikian rupa menjadi suatu wadah. Biasanya digunakan untuk tempat
kacang-kacangan, umbi-umbian, atau buah-buahan.
Teknik Melipat :
1. Pilih janur yang lidinya lurus dan helai
daunnya sama lebarnya. Irislah dengan
ukuran yamg sama ( 15-20 cm).
2. Susunlah helai janur yang sudah
menjadi potongan yang sama panjang
seperti membuat Tamas.
3. Tekuklah ujung daun ke atas 1/3
panjang potongan dan disusun satu
sama lain.
4. Setelah semua tersusun, buatlah bingkai dari sehelai janur. Jadilah wakul
pisang sebagai wadah apa saja, tergantung kreativitas dan kepekaan kita
dalam mengembangkan bentuk ini kedalam tatanan baru.
RANGKAIAN DAUN | 52
7. PAJANG ILANG
Dibuat dari 12-15 helai janur yang masih berada dalam pelepahnya,
ditipiskan dan dianyam menjadi satu wadah berbentuk keranjang yang sangat
indah. Di Keraton Yogyakarta, panjang ilang bisa dipakai sebagai tempat
makanan dan lauk pauk yang dapat dibawa pulang oleh tamu tanpa harus
mengembalikan wadahnya.
Teknik Melipat :
1. Potonglah 15 helai janur yang masih dalam pelepah yang telah
dibelah.
RANGKAIAN DAUN | 53
2. Tipiskanlah pelepah untuk memudahkan anda dalam membuat
lengkungan sebagai alas panjang Ilang.
3. Buatlah lengkungan sehingga membentuk bulatan dan ikatlah kuat-
kuat dg benang.
4. Pastikan janur menghadap ke atas. Mulailah menganyam dari helai
janur mana saja sesuai arah lidi yg terbentuk ke arah atas-bawah-atas
secara berurutan sampai selesai.
5. Janur yang tersisa diselipkan melintang melewati garis tengah tepat
berhadapan.
6. Dibuat berurutan sampai selesai.
RANGKAIAN DAUN | 54
8. TAMIANG
Digunakan secara khuusus pada hari raya kuningan untuk menyertai
lamak dan digantungkan pada sudut-sudut bangunan.
Teknik Melipat :
1. Pilihlah janur yang lebar
helai daunnya sama dan
lurus. Irislah janur dengan
desain tang telah dipilih.
2. Kaitkan irisan desain janur.
3. Kaitkan helai demi helai
irisan janur dengan staples.
4. Kaitkanlah irisan janur
secara berurutan
sehingga membentuk
bulatan.
5. Untuk mrnggantung Tamiang, biasanya diberi tali dan dibuatkan dari ujung
janur desain paku pipid.
RANGKAIAN DAUN | 55
9. CANANG SARI
Canang Sari adalah susunan janur yang berbenuk bulat dengan ukuran
dan desain tertentu sebagai tempat bunga untuk sesajen. Canang Sari bisa
berbentuk sederhana dengan 4-5 helai janur.
Teknik Melipat :
1. Janur dipotong sesuai desain dan
ujungnya dipotong menyerong, lebih
baik digunakan pucuk janur agar desai
yang terbentuk tidak kaku.
2. Lidi bagian bawah dihilangkan dan
irislah bagian dalm helai janur 55-6
irisan.
3. Tekuk dua helai janur yang telah diiris ke
arah bawah dan sematkan agar tidak
lepas.
4. Bagian atas potongan
dikaitkan/disematkan.
5. Satu pe satu dikaitkan secara berurutan dirangkai menjadi satu sehingga
berbentuk bundar.
RANGKAIAN DAUN | 56
10. KETUPAT
Ketupat merupakan lipatan dari
dua helai janur yang telah dipisahkan dari
lidinya, dianyam sedemikian rupa menjadi
suatu bentuk anyaman bersudut empat
yang biasanya diisi beras sebagai
makanan pengganti nasi. Ketupat dapat
dibuat berbagai ukuran sesuai dengan
keinginan.
Teknik Melipat :
1. Ambilah 2 helai janur dan lingkarkanlah 3 di jari-jari tangan kanan dan kiri
dengan arah yang berlawanan.
2. Masukkan janur ditangan kanan, secara bergantian dengan teknik anyam.
3. Tangan kiri memegang erat agar tidak terlepas.
4. Tariklah pelan-pelan ujung janurnya di antara jari-jari sebagai penopang
agar terbentuk anyaman.
5. Anyamlah kedua pangkal janur secara bergantian hingga bentuk ketupat
kelihatan jelas.
6. Tariklah pangkal dan ujung janur untuk mempererat anyaman.
RANGKAIAN DAUN | 57
11. KIPAS
Kipas dibuat dari beberapa helai janur
dengan panjang tertentu, dilipat menjadi
dua yang sama panjang dan ikatlah kuat-
kuat dengan cara iris serong sisi kanan kiri
janur sehingga membentuk ujung yang
runcing, untuk memudahkan janur
diikembangkan untuk membentuk kipas.
Irisan janur ornamen kipas dapat dibuat
sesuai dengan ide kreeatif perangkai.
Teknik Melipat :
1.Tumpuklah janur dalam ukuran tertentu dan tekuk/lipat menjadi 2 bagian
yang sama.
2.Irislah ujung janur sesuai dengan desain (misalnya berbentuk runcing).
3.Buatlah irisan di 1/3 janur untuk memudahkan penyusunan.
4.Iris pangkal janur meruncing, jangan sampai putus dan ikatlah erat-erat
dengan tali.
5.Susunan janur dengan cara menyelipkan janur satu sama lain denngan
irisan yang telah terbentuk.
RANGKAIAN DAUN | 58
12. BLEKETEPE
Bleketepe merupakan anyaman janur yang dibuat tanpa membuang
lidinya, dibuka dan masih berada dalam pelepahnya. Biasanya jumlahnya 12-
15 helai janur. Bentuk ini biasanya digunakan dalam upacara adat menjelang
upacara sirama pengantin jawa. Bentuk anyaman bleketepe ini dapat menjadi
sumberr inspirasi untuk membuat rancangan dengan memakai desain
anyaman.
Teknik Merangkai :
1. Potonglah pelepah janur menjadi dua, dan
ambilah dengan jumlah janur 12-15 helai
dan tipiskan dan rapikan pelepahnya.
2. Iris janur pada pangkalnya sampai ke lidi
untuk memudahkan membuat lipatan.
3. Anyamlah secara berurutan, dua janur
menyilang satu sama lain.
4. Selesaikan helai demi helai sampai seluruh
panjang janur teranyam.
RANGKAIAN DAUN | 59
13. LOMBOK
Teknik merangkai:
1. Ikatlah lima helai janur pada lidinya
dengan jarak 5-20 cm dari pangkal
janur.
2. Anyaman janur tersebut dengan
telebih dahulu membuat silangan
dan membentuk sudut yang
meruncing.
3. Mulailah mengayam secara
bergantian berurutan.
4. Selesaikan sampai ujung janur dan
ikatlah erat-erat agar tidak mudah
terlepas.
RANGKAIAN DAUN | 60
14. KARANG MELOK
Karang Melok janur ini tercipta
manakala waktu itu tidak menemukan
bunga asli yang dapat dirangkai,
sehingga terciptalah Karang Melok
janur yng fungsinya sebagai pengganti
bunga asli, dan dapat juga digunakan
sebagai aksesoris/penunjang yang
memperindah suatu rangkaian.
Teknik merangkai:
1. Ambillah 2 helai janur, pilih yang sama panjang dengan lidi yang lurus,
lebar helai janurnya ± sam dan lepaskanlah janur dari lidinya.
2. Untuk membuat alasnya, janur ditumpuk satu sama lain dan lipatlah 1/3
dari panjang janur.
3. Anyamlah lipatan satu sama lain dan dikaitkan secara berurutan. Setelah
jadi, lipatlah sekali lagi dan dikunci agar hasilnya tetap terjaga dengan
baik dan stabil.
4. Mulailah menganyam dengan janur yang lebih panjang terlebih dahulu
secara berurutan.
5. Kemudian baliklah, janur yang pendek dilkukkan dan disispkan pada
lptan janur yang tebentuk.
6. Begitu seterusnya sampai keempat helai janur selesai disisipkan.
RANGKAIAN DAUN | 61
15. SAMPIAN PAYASAN
Merupakan alas berbentuk
segitiga yang disebut tangkih dan
bagian alasnya berbentuk hiasan
yang melambangkan subang(sama
dengan giwang), sisir, cermin sering
pula disebut suatu “pelawa”.
Sampian ini diisi dengan bunga-
bunga dan daun sebagai bagian
dari sesajen pesucian.
Cara merangkainya:
1. Ambillah sehelai janur irislah sesuai desain.
2. Tekuk janur pada irsan janur tersebut.
3. Ujung-ujung janur disatukan membentuk segitiga.
4. Irislah sehelai janur untuk bagan atas sesuai dengan rancangan desain
±10-15 cm.
5. Bualah hiasan meligkar pada ujung-ujung janur dan sematkan hiasan
ligkaran tersebut agar tidak terlepas.
6. Sematkanlah diatas Sampian Payasan.
RANGKAIAN DAUN | 62
16. TELEDAN
Merupakan irisan janur yang disusun menjadi bentuk segi empat dengan sisi
yang sama. Di Bali, Taledan digunakan sebagai alas persembahan yang terdiri
dari nasi dan lauk pauk, makanan, jajan pasar, buah-buahan, sirih beserta
kelengkapannya ataupun bunga-bunga tergantung kebutuhan besar-kecilnya
taledan. Taledan bisa dikembangkan menjadi wadah untuk merangai bunga
yang telah dirancang baik desain maupun penempatannya dalam ruang.
Cara merangkainya:
1. Iris dengan ukuran yang sama sesuai desain.
2. Dua helai potongan janur distaples pada ujung-ujungnya.
3. Janur yang satu terbuka dan yang lain menjepitnya.
4. Selesaikan berurutan sesuai panjang potongan janur kemudian staples
bagian bawah dan semua sisi lainnya.
RANGKAIAN DAUN | 63
17. PECUT
Cara merangkai:
1. Pilih janur yang baik, segar dan
lurus. Pisahkan janur dengan
lidinya dengan jarak ±10 cm dari
pangkalnya.
2. Lipatlah saling menyilang secara
bergantian (janur yang mengkilap
menghadap keatas/tampak dari
luar).
3. Selesaikan hingga diujung janur
dan ikat agar janur tidak teruai
kembali.
4. Masukkan kawat ukran 20 cm
sepanjang janur. Ikatlah kawat
dengan lidi pada ujung pangkal
janur. Pecut yang sudah diberi
kawat dapat dengan mudah
digulung atau dilipat sesuai
dengan desain.
RANGKAIAN DAUN | 64
18. KERIS-KERISAN
Cara merangkai:
1. Untuk mendapatkan bentuk keris yang
baik, pilih janur yang lurus dan
hilangkan sebagian daun dari lidinya.
2. Untuk mengawali, lipatlah janur
pertama (atas) tegak lurus melintang
lidi.
3. Teruskan dengan melipat janur kedua
(bawah) menumpuk diatas janur
pertama tetapi tetap agak lurus diatas
lidi.
4. Teruskan cara diatas hingga ujung
janur, kemudian lilit dan ikat janur agar
tidak lepas.
RANGKAIAN DAUN | 65
19. KEMBANG DUREN/ TRI KONA/ PEKIR
Cara merangkai:
1. Siapkan janur yang baik dan
lurus. Lepaskan dari lidinya.
2. Siapkan lidi/biting untuk semat
atau gunakan staples.
Sematkan pangkal janur
menjadi satu.
3. Lipat janur yang berada diatas
melingkar kekanan, balik kekiri,
lalu semat dengan
menggunakan lidi atau staples.
4. Teruskan membuat lipatan
bolak-balk disemat, dilipat lagi,
begtu seterusnya sampai
janurnya habis. Jika memerlukan
yang lebih panjang, sambung
janur hingga mendapatkan
yang diinginkan.
RANGKAIAN DAUN | 66
20. KEMBANG SERAI
Cara merangkai:
1. Ambilah sebatang janur. Iris kecil- kecil
mulai dari pangkalnya dengan jarak ½
cm dan kemiringan 450 (lebih miring baik).
2. Pisahkan lidi dengan daunnya, ±5 cm dari
pangkalnya.
3. Daun yang yang sudah diiris dilingkarkan
pada lidi sampai ujung atas.
4. Kemudian ikat dengan meenggunakan
benang atau jahit menggunakan
lidi/biting/staples agar daun tidak terurai.
RANGKAIAN DAUN | 67
21. CLOROT
Merupakan janur yang berbentuk kerucut,
dibuat dari janur yang telah dihilangkan lidinya.
Digunakan sebagai penutup makanan.
Cara merangkainya:
1. Lipatlah daun janur yang telah
dibersihkan dari lidinya.
2. Buatlah segitiga.
3. Lilitkan secara berurutan.
4. Selesaikan lilitan sampai kepangkal janur.
RANGKAIAN DAUN | 68
ANEKAGAMBAR
RANKAIAN JANUR
1. TULANG LINDUNG 2. SRITI/SWALLOWS
3. BINTANG 4. CEPER
RANGKAIAN DAUN | 74
SIRIP
Cara memotongnya:
Gambar 2 A: Ambillah sehelai janur yang baik dan
irislah ± 10 cm, tiap potongan-potongan tadi diteruskan
kedalam sehingga membentuk potongan persegi
panjang. Potonglah dari pangkal keujung.
Cara merangkainya:
Gambar 2 B : Bagian irisan tadi dilekukkan keluar
digabungkan kedaun semula. Cara melekukkan janur
tadi bersamaan lalu peganglah dengan erat. Ambillah
steples lalu jepretkan bersama sama. Dibiting dengan lidi
biasa, tetapi yang lebih praktis dengan steples., hingga
janur nmembentuk seperti rantai.
Penggunaannya:
Sirip gunanya untuk umbul umbul lampion dan hiasan dinding.
RANGKAIAN DAUN | 75
GAMBAR 2 C
Cara memotongnya:
Ambillah sehelai janur lalu irislah mulai dari
pangkal keujung ± 5 cm irislah membentuk sudut 30°.
Setelah ini bagian tepi irislah sedikit sebagai
penyangkal anyaman.
Cara merangkainya:
Daun janur dibuka kembali lalu merangkainya
lidi disebelah muka, lalu daun bagian kiri ditekuk
kemuka, dan selanjutnya daun yang kiri dilekukkan
kedalam daun kanan sehingga kedua daun tadi menyangkal kedaun kanan
dan kiri.
Penggunaannya:
Untuk hiasan umbul-umbul.
RANGKAIAN DAUN | 76
GAMBAR 2 D
Cara memotongnya:
Ambillah sehelai janur, potong bagian
pangkal telebih dahulu memotong janur
berbentuk sudut 60°. Memotong dari bagian
bawah menuju keatas.
Cara merangkainya:
Daun janur bagian kiri dilipatkan kedalam
lalu yang kanan dimasukkan kekiri sehingga janur
bersilang, lidi harus dibagian depan.
Gunanya:
Untuk menambah variasi umbul-umbul.
RANGKAIAN DAUN | 77
GAMBAR 2 E
Cara memotongnya:
Ambillah 4 helai daun janur, rangkaplah
jadi satu dan potonglah bagian bawah dulu
lalu ikatlah dengan benang. Seterusnya
potonglah dibawah keatas; potongan bagian
dalam potonglah sedikit. Daun janur diikatkan
dari bagian bawah keatas.
Cara merangkainya:
Merangkai janur ini dibagi menjadi dua
yang bagian kanan 4 daun irisan dan bagian
kiri 4. Rangkailah janur tersebut mulai dari
potongan dalam kepotongan dalam lainnya
sehingga terbentuklah sirip sirip.
Gunanya:
Untuk hiasan dinding.
RANGKAIAN DAUN | 78
GAMBAR 2 F
Cara memotongnya:
Ambillah sehelai daun janur potonglah
bagain bawah, lalu bagian tepi irislah keatas dan
irisan tujukan kedalam. Memotongnya dari
bawah keatas.
Cara merangkainya:
Melipatkan daun janur bagian kiri disisipkan
kedaun bagian kanan, lidi dibagian dalam.
Gunanya:
Untuk hiasan umbul-umbul.
RANGKAIAN DAUN | 79
GAMBAR 2 G
Cara memotongnya:
Memotong dari bagian bawah terus kebagian atas,
potongan harus sama. Gambar ini membutuhkan satu janur
lagi.
Cara merangkainya:
Daun bagian kiri dari bagian kanan dirangkap jadi
satu, hanya tinggal membalikkan lidi, lidi misalnya
menghadap kemuka maka irisan dilekuk kebelakang.
Jepretlah janur masing-masing.
Gunanya:
Sebagai hiasan umbul-umbul.
RANGKAIAN DAUN | 80
GAMBAR 2 H
Cara memotongnya:
Sehelai daun janur diiris mulai dari bagian
bawah. Mengiris harus memberi anggang-
anggang keirisan lainnya.
Cara merangkainya:
Daun dibuka kembali bagian tengah-tengah
lidi. Dijepret (dengan steples) hingga daun tidak
bisa kembali lagi hingga janur tetap membuka.
Gunanya:
Untuk kembar mayang, untuk umbul-umbul.
RANGKAIAN DAUN | 85
DAFTAR RUJUKAN
Dewabrata, Entik Padmini. 2009. Tatanan Baru Rangkaian Janur Gaya Indonesia. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta .
Erwin, Lilly.2004. Aplikasi Unik Seni Lipat Daun Sebagai Wadah Antaran. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta
Erwin, Lilly.2008. Dekorasi Lipat Daun untuk Jamuan Pesta. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Dewabrata, Entik Padmini. 2009. Tatanan Baru Rangkaian Janur Gaya Indonesia. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta.
Erwin, Lilly.2004. Aplikasi Unik Seni Lipat Daun Sebagai Wadah Antaran. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta
Erwin, Lilly.2008. Dekorasi Lipat Daun untuk Jamuan Pesta. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Dewabrata, Entik Padmini. 2009. Tatanan Baru Rangkaian Janur Gaya Indonesia. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta.