112
ANALISA CARA KERJA SISTEM HIDROLIK PADA FORKLIFT TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Oleh : AIDIL MAIDRI NIM/BP : 97478/2009 PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 201

rangkaian hidrolik forklift

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISA CARA KERJA SISTEM HIDROLIK PADA FORKLIFT

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi

Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Oleh : AIDIL

MAIDRI NIM/BP :

97478/2009

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

ii

iii

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu

ada kemudahan, Maka apabila kamu

telah selesai dari ( sesuatu urusan )

Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh ( urusan ) yang lain

dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap

( Qs. Alam Nasyrah 6-8 )

Puji dan syukur pada-MU Ya Allah

Berkat rahmat-Mu, tersusun sebuah karya kecil,

Namun bermakna besar bagiku.Ya Allah...., tiada tempat

berlindung Bagiku, selain dibawah naungan belas kasih-

Mu. Aku tahu, tidak mudah bagiku Menjalani hidup yang

penuh tantangan dalam naungan maghfirah-Mu. Karena

itu

Aku datang dan memohon rahman dan rahim-Mu. Bila Engkau

berkenan memeberikan ujian padaku, berilah keteguhan hati dan

kesabaran, bangunkanlah aku ditengah malam, gerakkanlah bibirku

untuk menyebut kalimat-kalimat yang membesarkan asma-Mu.

Basahi sajadahku dengan airmata khusukan dikala aku merintih

dihadapan-Mu dan jadikanlah saat-saat seperti ini saat yang paling

menentramkan dihatiku.Ya Robbiku cintakan aku dan biasakanlah

iman itu pada jantungku. Bencikan aku pada kekhufuran,

kegelisahan Dan kemaksiatan. Harapanku, semoga aku tidak

tersingkir dari pintu rahmat-Mu.

Ya Tuhanku...terhadap keagunganMu. Engkau Maha mengetahui

kepada hambaMu, yang terbelenggu oleh rantai besi dosa-dosa.

Engkau penolong hamba-Mu yang memohon pertolongan. Tiada

tempat untuk melepaskan dahaga,

selain lautan maafMu. Dan tiada pintu yang kutuju

selain rahmat-Mu.

v

Kupersembahkan tulisan ini buat keluargaku tercinta

Ayahanda tercinta (Rusdy,alm) dan ibunda tercinta

(Warni), tetesan keringat dan doa-Mu telah

mengantarkan aku, anakmu untuk melaksanakan suatu

amanahmu. Sembah sujud dan terimakasih atas kasih

sayang, pengorbanan, perjuangan dan doamu yang

tulus.Kakak-kakakku ( Nofrinaldi dan Reno Desri), Kakak

iparku (rica asti) tak lupa untuk semua keponakanku

yang aku sayangi Dan semua keluarga di padang,

pekanbaru dan muaro bungo, yang senantiasa

memberikan dorongan dan semangat kepadaku.

Team TA S i mulator Hidrolik

Rahmat saleh( jan lupo jo persahabatan wak ) Dedi rezki nasution (

kurangi sifat-sifat pamaleh stek dan jan suko manunda waktu jo

lai..) Walaupun banyak rintangan dan halangan yang menghadang

akhirnya TA kita siap juga !!!!!!

Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang bersalah,

maaf yang amat kudambakan atas kesalahan yang amat

kudambakan atas semua kekilafan dan kesalahanku, dengan

harapan kebersamaan tetap akan menjadi milik kita dan sukses

selalu dalam kenangan kita. Amin....

Peace

Aidil Maidri

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah

SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis

dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisa cara kerja

sistem hidrolik pada forklift “. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk dapat

menyelesaikan Program Studi Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri

Padang.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis belumlah tentu dapat

menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Rasa hormat dan terima kasih yang tulus juga

penulis sampaikan kepada:

1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang.

3. Ketua Program Studi Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas

Negeri Padang.

4. Bapak Wagino, S.Pd selaku pembimbing dalam penyelesaian Tugas

Akhir.

vii

5. Bapak Drs. Darman ,M.Pd. selaku Penasehat Akademik Jurusan Teknik

Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

6. Bapak dan ibu dosen jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang yang telah membagi ilmu pengetahuan dan

pengalaman yang berharga.

7. Kedua orang tua, kakak dan keluarga tercinta, atas perhatian dan

dorongannya dari awal sampai selesai tugas akhir ini.

8. Teman-teman “Otomotif Angkatan 2009”, yang banyak memberikan

semangat dan bantuan untuk penyusunan dalam mengikuti studi di jurusan

Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

9. Mekanik alat berat PT. Abadi Traktor, yang telah membantu memberi

arahan dan petunjuk.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan, sehingga penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang bersifat

membangun guna demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini. Akhirnya penulis

berharap agar laporan ini dapat memberikan sumbangan, pemikiran dan informasi

yang bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa serta para pembaca pada umumnya.

Padang, Agustus 2013

Penulis

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 3

C. Batasan Masalah .............................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

E. Tujuan ............................................................................................. 4

F. Manfaat ........................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Dasar....................................................................................... 6

B. Komponen-Komponen Mekanik Forklift ....................................... 13

C. Prinsip Alat Angkat Pada Forklift.................................................... 27

D. Gangguan Sistem Hidrolik Pada Forklift ......................................... 29

ix

BAB III ANALISA CARA KERJA SISTEM HIDROLIK PADA FORKLIFT

A. Deskripsi Pelaksanaan Analisa .................................................... 31

B. Analisa cara kerja system hidrolik Pada Fork Lift....................... 35

C. Perawatan Sistem Hidrolik Pada Forklift .................................... 47

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 51

B. Saran ........................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

..........................................................................................

LAMPIRAN.........................................................................................................

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Lubrication Chart ....................................................................................... 48

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagian-Bagian Komponen Forklift ................................................................ 7

2.2 Forklift Diesel ................................................................................................ 9

2.3 Forklift Battery ............................................................................................... 10

2.4 Forklift bensin ................................................................................................. 12

2.5 Komponen Depan Forklift .............................................................................. 13

2.6 Finger Bar ...................................................................................................... 15

2.7 Bearing............................................................................................................ 16

2.8 Tilt Cylinder .................................................................................................... 17

2.9 Inner Mast ....................................................................................................... 18

2.10 Lift Cylinder .................................................................................................. 19

2.11 Outer Mast .................................................................................................... 20

2.12 Pully .............................................................................................................. 21

2.13 fork ............................................................................................................... 22

2.14 load stabilizer ............................................................................................... 24

2.15 Drum clamp .................................................................................................. 25

2.16 Push Pull ...................................................................................................... 25

2.17 Kontruksi Forklift ........................................................................................ 28

3.1 Skema Hydrolik Forklift.................................................................................. 37

3.2 Rangkaian Fork Akan Naik .......................................................................... 39

3.3 Rangkaian Kerja Saat Fork Turun ................................................................. 41

xii

3.4 Rangkaian Kerja Keadaan Netral ................................................................... 43

3.5 Rangkaian Kerja Tilt Cylinder Saat Kerja ...................................................... 45

3.6 Cara Krja Tilt Cylinder Saat Mundur ............................................................ 47

3.7 Tabel Perawatan pada Forklift ...................................................................... 48

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melihat makin pesatnya perkembangan teknologi industri dewasa ini,

sampai saat ini kebutuhan alat tranportasi semakin meningkat untuk mengangkat

dan mengangkut barang-barang yang dibutuhkan manusia demi kelancaran

proses kerja dalam suatu departemen atau industi. Hal ini dapat di lihat sejak

bahan diterima ditempat penerimaan sampai dipindahkan ketempat penyimpanan

bahan, kemudian bahan tersebut diolah dan harus dipindahkan kembali.

Demikianlah seterusnya sampai barang tersebut selesai diproses dan dipindahkan

ke gudang penyimpanan.

Karyana (2010) menyebutkan, pergerakan sistem mekanik (alat angkat)

mempunyai komponen-komponen utama seperti: fork (garpu), outer mas (tiang

luar), inner mast (tiang dalam), lift chain (rantai), lift silinder (silinder vertikal),

tilt silinder (pengarah), finger bar (pelindung) dan sebagainya. Komponen yang

termasuk penting dalam sistem mekanik adalah fork, kerena sangat berpengaruh

besar terhadap kinerja sistem kendaraan tersebut. Fungsi dari fork itu sendiri

adalah sebagai landasan dimana barang atau benda yang akan di angkat atau

dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.

1

2

Untuk memenuhi kebutuhan transportasi tersebut dibutuhkan adanya

kegiatan pemindah bahan ( material handling ). Dalam hal ini Forklift adalah

salah satu alat pemindah bahan yang efektif untuk mengangkat, memindahkan

dan menurunkan barang–barang dalam jumlah yang banyak dari satu lokasi ke

lokasi lainnya.

Dengan adanya alat ini maka dapat mengurangi pemakaian tenaga

manusia dan menghemat jam kerja. Untuk membantu proses kerja dari forklift

mulai dari pengangkatan, pemindahan dan penurunan beban maka Fork (garpu)

selain dapat dinaikkan dan diturunkan, juga dapat dimiringkan ke depan dan ke

belakang. Untuk mempermudah forklift mengambil atau melepaskan beban maka

fork dapat dimiringkan ke depan, sehingga fork (garpu) dapat dengan mudah

masuk atau keluar dari bawah pallet.

Sedangkan pada saat mengangkat, memindahkan dan menurunkan

beban, pada dasarnya beban hanya diletakkan di atas Fork (garpu) sehingga

kemungkinan terjatuh sangat besar. Untuk mengatasi hal tersebut maka fork

dapat dimiringkan ke belakang sehingga beban dapat lebih stabil di atas fork,

walaupun terjadinya oleng beban akan lebih cenderung oleng ke belakang dan

akan ditahan oleh backrest (pelindung) sehingga beban tidak sampai terjatuh.

Yang menjadi permasalahan disini ialah pada kemiringan berapa fork yang

paling optimal untuk mengangkat, memindahkan dan menurunkan beban yang

maksimal. Persoalan tersebutlah yang melatar belakangi dibahas forklift ini.

3

Sarana di Workshop Jurusan Teknik Otomotif FT-UNP saat ini sudah

tersedia forklift, namun pemanfaatannya belum optimal. Karena masih minimnya

pengetahuan mahasiswa tentang forklift, hal ini cukup beralasan karena

ketersediaan simulator tentang forklift juga belum ada. Padahal dengan adanya

simulator, mahasiswa dapat lebih memahami dan mengenal dengan melihat

secara langsung komponen-komponen utama simulator hidrolik pada forklift

untuk menggerakkan sistim mekanikknya. Berdasarkan hal di atas, kami secara

bersama-sama membuat simulator hidrolik forklift untuk menunjang sarana

praktikum di workshop pada mata kuliah alat berat.

Dalam penganalisan pada Forklift penulis mengambil salah satu judul

yaitu: Analisa cara kerja sistem hidrolik pada forklift (sebagai komponen

penunjang simulator hidrolik pada forklift) yang telah dibuat oleh teman-teman

mahasiswa lainnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, Mahasiswa mengalami

banyak kesulitan maka penulis dapat idenfikasi masalah sebagai berikut.

1. Kurangnya pengetahuan mahasiswa yang berhubungan dengan forklift

khususnya sistim mekanik pada forklift.

2. Pemanfaatan forklift di Workshop Jurusan Teknik Otomotif FT-UNP

belum optimal.

4

3. Belum adanya simulator sistim hidrolik forklift sebagai penunjang sarana

praktikum mata kuliah alat berat.

C. Batasan Masalah

Agar pokok permasalahan tidak terlalu luas maka dibuat sesuatu batasan

masalah yang merupakan ruang lingkup penulis yaitu pembuatan simulator

hidrolik forklift dengan sub judul “Analisa cara kerja sistem hidrolik pada

forklift”

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal diatas tersebut, maka masalah tugas akhir ini penulis

dapat dirumuskan sebagai berikut”Bagaimana cara kerja sistem hidrolik pada

forklift”

E. Tujuan penulisan

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk kelulusan salah satu syarat

kelulusan mahasiswa universitas negeri padang, khususnya Jurusan Teknik

Otomotif FT-UNP yang diwujudkan dalam bentuk:

1. Dapat menganalisa bagaimana cara kerja saat ada beban.

2. Agar dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengaplikasikan serta

mengembangkan teori dan praktek yang dipelajari.

5

3. Dapat membahas tentang sistim mekanik dari fork lift yang digunakan untuk

mengangkat beban, komponen-komponen yang diperlukan pada sistim

hidrolik serta kekuatan dari komponen tersebut.

F. Manfaat Penulisan

Adapun Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik

Otomotif FT-UNP.

2. Mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif khususnya, diharapkan mendapatkan

wawasan dan pengetahuan tentang dunia otomotif khususnya perkembangan

teknologi alat berat yang berkembang dikawasan perindustrian dan dunia

usaha pada umumnya.

3. Mengenal, memahami dan mengidentifikasi prinsip kerja pergerakan sistim

dan kerusakan pada sistim mekanik (alat angkat) serta bagaimana cara

perawatan maupun perbaikannya.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Dasar

1. Forklift

Forklift adalah suatu alat bantu kendaraan yang sering digunakan

untuk berbagai keperluan khususnya untuk perusahaan yang berkecimpung

dalam dunia industri dimana fungsi utamanya sebagai alat transportasi dan

pengangkat barang-barang khusunya untuk barang-barang berat dan ditempat

yang kurang luas. Industri forklift umum digunakan dalam gudang dan di

sekitar dermaga truk dan kereta. Mereka memiliki ban kecil yang dirancang

untuk berjalan pada permukaan aspal dan biasanya didukung oleh sebuah

mesin pembakaran internal yang berjalan pada bensin, solar, dan baterry.

Factory (2006: 93) “Beberapa forklift industri kecil yang didukung

oleh sebuah motor listrik berjalan dari baterai internal. Forklift areal kasar,

seperti namanya, dirancang untuk berjalan pada kasar, permukaan beraspal,

mereka umumnya digunakan di seluruh lokasi konstruksi atau dalam aplikasi

militer”. Mereka memiliki kontruksi besar, ban peneumatik dan biasanya

didukung oleh sebuah mesin pembakaran internal yang berjalan pada bahan

bakar solar, battery dan bensin. Forklift di medan kasar dapat memiliki sebuah

menara vertikal, yang mengangkat beban lurus ke atas, atau ledakan

6

7

an-bagian terpenting yang ditunjukkan dibawa

teleskopis, yang mengangkat beban dan keluar dari dasar mesin, forklift ini

mempunyai bagi h ini.

Gambar 2.1. Bagian-Bagian Komponen Forklift(United Tractors 2008. Hal 37)

Nama-nama komponen :

1. Mast 8. Fork

2. Turn signal lamp 9. Over head guard

3. Head lamp 10. Couter wigh

4. Lift chain 11. Battery case

5. Lift cylinder 12. Tilt cylinder

6. Backrest 13. Rear wheel

7. Finger bar 14. Front wheel

8

2. Tipe Forklift

Factory (2006: 95) menjelaskan bahwa secara garis besar forklift ini

mempunyai tiga tipe yaitu:

a. Forklift Diesel

b. Forklift Battery

c. Forklift Bensin

1) Forklift Diesel

Factory (2006: 95) “Forklift diesel adalah forklift yang

menggunakan bahan bakar solar dan menggunakan mesin putaran tinggi

yang di injeksikan ke dalam silinder, sehingga pembakaran sangat

sempurna dan mempunyai keuntungan dibandingkan pada bensin yaitu:

mempunyai daya tahan lebih lama”. Gangguan lebih sedikit karena tidak

dilengkapi sistim pengapian dan variasi momen yang terjadi pada

perubahan tingkat kecepatan lebih kecil dan operasinya lebih mudah.

Setyawan (2013: 5) “Forklift diesel SAA4D95LE-5 yang

dilengkapi teknologi mesin canggih, memenuhi emisi gas buang terbaru.

Semua ini dikombinasikan untuk mencapai ekonomi bahan bakar superior,

mengurangi beban lingkungan dan pengendalian yang luar biasa”.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa:

Dalam sistem ini, mesin berputar menggerakkan pompa hidrolik, tenaga

hidrolik ditransmisikan ke motor hidrolik yang dipasang langsung pada

9

poros drive, dan kemudian traksi ditularkan melalui gardan dan ke roda

mengemudi. Forklift ini banyak digunakan di kawasan industri besar,

seperti:

a) Pabrik karet.

b) Gudang pipa dan besi.

c) pergudangan yang besar.

d) Pelabuhan antar pulau.

e) Dan lain-lain.

Gambar 2.2. Forklift Diesel(United Tractors 2008. Hal 36)

2) Forklift battery

Medwin (2007: 96) “Forklift battery adalah forklift yang

menggunakan sistim elektrik tanpa menggunakan bahan bakar, sehingga

10

menghemat daya mesin, fungsinya adalah sebagai penghantar arus baterai

dan melayani dalam forklift”. Pertama dan terutama, itu pasokan energi

untuk menggerakkan forklift dan daya angkat beban. Selain itu, ia

menerima energi regeneratif pulih dari pengereman yang sangat kuat.

Secara teori, energi juga bisa pulih saat muatan diturunkan

Hazar (2007: 5) “Truk industri bertenaga ini digunakan di banyak

industri untuk berbagai aplikasi, Karena meningkatnya kemajuan teknologi

baterai truk industri bertenaga menjadi lebih dan lebih umum”. Dengan

waktu jangka panjang sekali pengisian lebih pendek dan mengurangi emisi,

jenis truk akan menjadi lebih populer. Forklift ini banyak digunakan di

kawsan industri sedang seperti:

a) Di pabrik tekstil.

b) Pergudangan alat rumah tangga.

Gambar 2.3. Forklift Battery(United Tractors 2008. Hal 36 )

11

3) Forklift bensin

Hazar (2007: 7) “Forklift bensin adalah mesin pembakaran

internal yang berjalan pada bahan bakar bensin (premium) yang

mempunyai tenaga yang relatif kuat dan ramah dalam lingkungan, dan

menghemat pemakaian dalam bahan bakar minyak sewaktu bekerja”.

Setyawan (2013: 8) “Forklift truk ini dirancang untuk memenuhi

berbagai standar keselamatan dan spesifikasi, itu dapat memenuhi

kebutuhan dari berbagai kondisi kerja yang keras. Konsumsi bahan bakar

per jam adalah tidak lebih dari 6 L bahkan di bawah kondisi kerja intensitas

tinggi”.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa

dengan kinerja operasi yang unggul, hal ini forklift bensin untuk dapat

mengurangi kelelahan. forklift sering digunakan pada industri di kawasan

menengah seperti:

a) Logistik.

b) Pabrik makanan.

c) Gudang tiang listrik.

d) Dan lain-lain.

12

Gambar 2.4. Forklift Bensin(United Tractors 2008. Hal 36)

3. Manfaat forklift pada Industri

Forklift ini mempunyai beberapa manfaat antara lain:

a. Sebagai alat bantu untuk memindahkan barang dari tempat ke tempat

sehingga tidak membebankan kepada pihak lain, yang tedapat di kalangan

industri, seperti pabrik gudang dan pelabuhan.

b. Sebagai alat menaikkan barang ke atas dan menurunkan serta meringankan

dalam pengangkatan bekerja pada suatu tempat dari kendaraan, yang di

gunakan didalam gudang, pabrik dan industri.

13

B. Komponen – Komponen Pergerakan Mekanik Forklift

Secara umum gambaran rincian bagian-bagian depan pada forklift.

Pandangan Dari Depan Pandangan Dari Samping

Gambar 2.5. Komponen Depan Forklift(Budi Tri Siswanto 2008. Hal 476)

Keterangan gambar:

1. Finger Bar.

2. Bearing.

14

3. Tilt Cylinder.

4. Inner Mast.

5. Lift Cylinder.

6. Outer Mast.

7. Pully.

8. Fork.

1. Finger Bar

Factory (2006: 96) “Finger bar ini berfungsi sebagai tempat

dudukan dari pengarah yang mana pengarah ini terpasang pada garpu yang

ditunjukkan panah pada gambar 2.6. Finger bar ini mempunyai dua buah

yang dipasang simetris pada arah horizontal dibagian pertengahan dan

dibagian bawah dari backrest, sehingga dapat menarik garpu untuk naik

dan turun yang dibantu oleh dua buah bantalan yang terdapat pada tiang

bagian dalam, sehingga barang yang diatas garpu tidak oleng kekiri dan

kanan.

Setyawan (2013: 9) “Finger bar ini sangat berfungsi dalam

mengendarai sebuah forklift, yang berfungsi untuk melindungi beban yang

ada pada bagian garpu yang akan menarik untuk naik dan turun, sehingga

tidak menimbulkan kecelakaan kerja pada driver saat bekerja di lapangan

kerja”. Penulis menyimpulkan bahwa finger bar ini sangat penting

15

digunakan dalam sebuah alat angkat seperti forklift tersebut,agar tidak

menimbulkan kerja jadi fatal.

Finger bar

Gambar 2.6. Finger Bar(Http/Www.Forklift Komatsu. Com )

2. Bearing (bantalan)

Daryanto (2004: 15) “Bearing ini berfungsi untuk memperlancar

jalannya finger bar dari bawah menuju atas yang dilumasi dengan grease

(gemuk) sehingga memperlancar jalannya finger bar, bearing ini

merupakan salah satu bagian dalam yang ditempatkan pada inner mast”.

Yang ditunjukkan pada gambar 2.7, jalannya berupa vertikal. bearing ini

sering diganti apabila sudah haus atau pecah. Sedangkan menurut penulis

16

bahwa bearing berfungsi sebagai roda penerus dan landasan pada bagian

inner mast yang dapat bekerja sama dengan finger bar.

Bearing

Gambar 2.7. Bearing( Http : / / I d. S hvoon g .Com / I nt e rn e t )

3. Tilt Cylinder

United Tractor (2008) “Tilt cylinder ini juga berfungsi sebagai

pengatur kemiringan dari komponen alat angkat forklift, tilt cylinder ini

mempunyai dua buah yang terletak disebelah kiri dan sebelah kanan

mempunyai gerakan yang sama dan ujungnya dipasangkan pada bagian

tiang luar”. Sehingga dapat menyeimbangkan barang yang terdapat pada

garpu. Tilt cylinder ini mempunyai tiga cara kerja yaitu: pada saat mesin

17

hidup tilt cylinder tersebut tetap stabil, memanjang ke depan dan pada

saat memendek ke belakang.

Berdasarkan penjelasan dari united tractor penulis dapat

menyimpulkan bahwa tilt cylinder berfungsi sebagai pengerakan

perlengkapan kerja dan dengan prinsip kerja merubah tenaga hidrolik

menjadi mekanis.

Tilt cylinder

Gambar 2.8. Tilt Silinder(Dokumentasi)

4. Inner Mast (tiang dalam)

Factory (2006: 98) “Inner mast ini merupakan tiang penyokong

pada tinggi angkat tingkat kedua dan berfungsi sebagai alur pergerakan

dari fork assembly pada tinggi angkat tingkat pertama dan kedua.

18

Sehingga pergerakan ini tidak menghambat, oleh karena itu pada tiang

dalam diberi grease (gemuk) dan bearing (bantalan) selalu terawat dari

debu”.

Setyawan (2013: 11)“Pada tiang dalam ini terdapat rongga yang mempunyai ukuran diameter tertentu sehingga dalam perawatan tidak sulit, yang berfungsi sebagai tempat jalannya bearing berbentuk vertikal. Tiang dalam adalah tiang yang mempunyai diameter cukup lebar untuk kedudukan bantalan, sehingga bantalan tersebut tidak goyang pada saat bearing bekerja”.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa penulis dapat

menyimpulkan, pada tiang dalam tersebut sangat besar fungsinya sebagai

landasan bearing yang terdapat dua buah di dalamnya. Tiang dalam ini

mempunyai tinggi lebih dari 1 meter dari permukaan bawah dan

mempunyai lebar yang sederhana.

Inner mast

Gambar 2.9 Inner Mast(Http : / / I d. S hvoon g . C om / I nte r n e t )

19

5. Lift cylinder

Setyawan (2013: 13)“Lift cylinder ini berfugsi sebagai pengatur pengangkatan dan penurunan garpu dari beban yang berat. Pergerakan dari batang torak diatur oleh oli yang masuk dan keluar dari lift cylinder, dan terdapat dua buah pully yang terletak dibagian kepala silinder tersebut. Lift cyilinder ini berada pada bagian tengah antara inner mast dengan outer mast, yang panjangnya lebih dari 1meter”.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa lift cylinder ini sangat besar fungsinya dalam alat angkat (forklift

). Apabila lift cylinder ini tidak berfungsi secara maksimal maka

sebaiknya diperhatikan bagian-bagian yang bocor, karena itu akan

mengakibatkan pekerjaan tidak selesai.

Lift Cylinder

Gambar 2.10. Lift cylinder(Http : / / I d. S hvoon g .Com / I nt e rn e t & Dokum entasi)

20

6. Outer Mast (tiang luar)

Setyawan (2013: 15)“Outer mast ini merupakan tiang penyokong utama dari alat angkat ini. Juga berfungsi sebagai alur pergerakan dari tiang dalam dan sebagai dudukan dari ujung batang torak tilt silinder. sehinga pergerakan dari bawah menuju ke tiang atas selalu lancar, pada alur tiang dalam sebaiknya dilumasi dengan grease (gemuk) agar tidak menghambat jalanya bearing”.

Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa: tiang

dalam ini mempunyai ukuran yang sangat sederhana, sehingga dalam

tiang tersebut tidak terjadinya goncangan yang kuat. Bagian tiang luar ini

adalah sebagai penahan dari tilt cylinder yang terikat disampingnya, dan

tidak terjadi goncangan saat bekerja.

Outer mast

Gambar 2.11. Outer Mast(Http : / / I d. S hvoon g .Com / I nt e rn e t )

21

7. Pully

Mulyani (2005: 3) “Menyatakan bahwa Pully ini berfungsi

sebagai roda penerus atau perputaran dari lift yang mempunyai dua buah

dan menggunakan rantai dari bawah yang terletak dekat kepala silinder”.

Sedangkan menurut. Hazar (1995: 8) ” pully adalah lingkaran yang

terbuat dari bahan besi padu yang mempunyai lobang di tengah, sehingga

dapat di gunakan di forklift di bagian kepala silinder”.

Dalam penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa pully tersebut banyak mempunyai ukuran yang berbeda sehingga

dalam pergantian pully harus berhati-hati, karena mengakibatkan bekerja

menjadi fatal.

Pully

Gambar 2.12. Pully(Http : / / I d. S hvoon g .Com / I nt e rn e t )

22

8. Fork (garpu)

Mulyani (2009: 5)“Garpu ini berfungsi sebagai landasan dimana barang atau benda yang akan diangkat atau dipindahkan. Garpu ini dapat digeser-geser sepanjang finger board yaitu dengan mengangkat knob yang terdapat pada pengarah atas garpu. Sedangkan garpu ini ada dua buah yang letaknya sangat simetris yaitu sebelah kanan dan sebelah kiri lift silinder”.

Mulyani(2005) “Garpu tersebut berfungsi sebagai penopang

untuk membawa dan mengangkut barang, garpu ini berbentuk dua buah

besi lurus dengan panjang rata-rata 2,5 meter, garpu ini terbuat dari

bahan baja dan besi yang sangat keras sehingga dapat mengangkat

barang ± 3000kg ke atas dengan menggunakan mesin diesel, battery dan

bensin”.

Menurut penjelasan fork penulis dapat disimpulkan bahwa fork

tersebut adalah memiliki kekuatan yang sangat kuat dan mempunyai dua

buah yang terlatak di bagian depan.

fork

Gambar 2.13. Fork(Sumber: Http : / / I d. S hvoon g .Com / I nte r n e t )

23

1. Jenis Attachment Pada Forklift

Terdapat beberapa macam perlengkapan kerja yang digunakan pada

sebuah Forklift, diantaranya sebagai berikut:

a. Load stabilizer

Mulyani (2013)“Load stabilizer terdiri atas tekanan plat pada standar fork. Attachment ini akan menjaga kemungkinan jatuhnya material yang di angkut karena tidak stabilnya atau rapuhnya material tersebut pada waktu perjalanan. Ini akan menambah faktor safety pada waktu mengangkat botol, peralatan presisi ataupun barang yang mudah pecah”.

Sehingga tidak terjadinya kecelakaan kerja saat forklift

beroperasi di lapangan kerja, namun karena adanya load stabilizer ini

barang yang diangkut tidak mudah jatuh ke bawah. Berdasarkan

penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa load

stabilizer tersebut sangat baik di gunakan pada saat barang dalam

keadaan banyak dan tidak mudah jatuh karena adanya load stabilizer

sebagai pelindung.

24

Gambar 2.14. Load Stabilizer(United Tractors 2008. Hal 38)

b. Drum clamp

Mulyani (2013)“Drum clamp terdiri dari sepasang clamp melengkung yang sangat sesaui untuk membawa drum. Attachment ini dirancang secara khusus untuk mengangkut berbagai drum, produk oli, cat, minyak , kimia tinta, lem, baik drum isi ataupun kosong. sehingga dapat mempermudah pemindahan barang yang berukuran besar seperti: drum besar ketempat yang lebih aman, karena drum tersebut sangat terjepit oleh drum clamp tersebu, mesin ini menggunakan bahan bakar solar yaitu: terdapat di daerah pergudangan dan kilang minyak”.

Pendapat lain menurut Wedhanto (2009) “Bahwa drum clamp ini

banyak mempunyai fungsi untuk memindahkan barang yang mempunyai

lingkaran seperti drum minyak tanah, bensi, solar dan lain-lain sehingga

banyak digunakan diberbagai kilangan minyak”. Penulis dapat

menyimpulkan bahwa drum clamp ini mempunyai beberapa fungsi dan

banyak ditemukan di kawasan industri seperti:

a) pangkalan bahan bakar minyak.

25

b) pergudangan cat dan lain-lain.

Gambar 2.15. Drum Clamp(United Tractors 2008. Hal 38)

c. Push pull

Mulyani (2009)“Pusher dilengkapi dengan standar fork dan peralatan dorong. Push pull ini berbeda dari yang lain kerena forknya lebih lebar dibandingkan dari forklift yang terdapat di industi lain, Banyak digunakan di, station atau diterminal untuk mengangkat kapas, batu ataumaterial curahdiguanakan untuk sebagai bahan untuk mengaspalan jalan sehingga mendorong batu ke tempat yang rendah atau dump area. Alat ini menggunakan bahan bakar bensin dan solar”.

Push pull saat sekarang ini banyak digunakan pada industri sebagai

alat untuk mendorong bahan mempunyai tumpukan sangat tinggi.

Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pada push

pull ini mempunyai landasan yang sangat sederhana untuk pemindahan

26

material seperti: di pergudangan bahan tumpukan, pasir krikil dan pada saat

ada pengaspalan.

Gambar 2.16. Push Pull(United Tractors 2008. Hal 38)

2. Keunggulan Dari Pergerakan Sistim Mekanik

Sistem mekanik bekerja bersama – sama dengan sistem suspensi.

Hal ini memegang peranan penting untuk memperoleh kenyamanan dan

kemudahan dalam mengemudi dalam berbagai tingkat kecepatan. Agar dapat

berpungsi dengan baik , maka sistem mekanik harus memiliki :

a. Kelincahannya

Baik Pada kondisi jalan berbelok tajam dan jalan berbelok –

belok, sistem mekanik harus dapat beroperasi dengan tajam tetapi mudah

dan lembut.

27

b. Daya angkat yang baik

Daya angkat akan menjadi lebih besar pada waktu kendaraan

berhenti. Oleh karena itu, dengan maksud memperoleh daya angkat lebih

mudah dan rasa yang lebih baik dengan kondisi jalan, alat angkat harus

dibuat lebih kuat dalam kecepatan tinggi dan lebih berat pada kecepatan

tinggi.

Pada saat sekarang ini bermacam – macam sistem mekanik yang

dipakai pada forklift ada yang mengunakan sistem mekanik biasa yaitu

sistem mekanik pada forklift model lama tanpa mengunakan alat

tambahan, sistim mekanik model ini mengunakan tenaga yang lebih besar

untuk mengemudikannya.

C. Prinsip Kerja Pergerakan Sistim Mekanik Pada Forklift

Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan garpu. Fungsi

garpu ini adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana garpu ini

terpasang pada kerangka (backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang

penyokong batang. Fork assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang

lainnya terikat pada dalam tiang penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang pully

( wheel ) yang melekat pada ujung atas dari batang torak pada lift silinder.

Berputarnya pully ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift cylinder yang

mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada dalam tiang

penyokong (outer mast).

Gambar. 2.18. Kontruksi Forklift

28

Karena rantai terikat, maka pully yang berputar sekaligus naik turun

oleh gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya

akan bergerak mengangkat backrest dan forknya sampai ketinggian maksimum

yaitu 3000 mm, kemiringan 10 derajat dan mempunyai lebar garpu 1060 mm

seperti gambar 2.17

Gambar. 2.17. Kontruksi Forklift(Unit Instruction Manual. Hal 12)

29

D. Gangguan Pergerakan Sistem Mekanik Pada Forklift

Gangguan Pergerakan Alat Angkat Pada Forklift

Dalam teknik penganalisaan sebuah alat penulis mendapatkan

kerusakan dari gesekan antara rantai dengan pully, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan sebelum melakukannya pengoperasian forklift , antara lain:

a. Saat chain (rantai) bergerak menimbulkan bunyi dikarenakan:

1) Rantai kotor

Kendaraan forklift yang melewati jalan yang kotor akan menyebabkan

chain berdebu, ketika control valve digerakkan akan menyebabkan

terjadinya gesekan. Debu atau kotoran yang ada pada rantai akan menyebar

ke seluruh bagian rantai.

2) Rantai aus

Pengemudi yang terlalu sering mempergunakan forklift pada kecepatan

tinggi akan menyebabakan kelebihan panas pada rantai karena gesekan

rantai dengan pully yang terjadi.

3) Pully aus

Kendaraan forklift ini sering digunakan dengan secara paksa sehingga

mengakibatkan pully tersebut haus atau menipis dari gesekan atau

persentuhan keduanya.

b. Terjadinya kebocoran pada seal silinder dikarenakan oleh:

1) Penggunaan sistem hidrolik yang terlalu kasar sering akan menyebabkan

silinder dan mekanik akan bocor, karena panas diteruskan ke piston silinder

selanjutnya ke rantai. Minyak pelumas yang panas akan menyebabkan seal

30

saluran hidrolik memuai dan terjadi kebocoran pada saluran hidrolik

tersebut.

2) Forklift yang melalui medan kotor dan berdebu akan menyebabkan saluran

pada sistim hidrolik cepat rusak kalau tidak sering dibersikan,hal ini akan

menimbulkan kobocoran pada saluran hidrolik dan mengakibatkan fatal

dalam bekerja.

c. Persentuhan antara pully dengan rantai kurang baik

Kemungkinan penyebabnya adalah kesalahan dalam pemasangan

rantai dan juga dikarenakan kesalahan penyetelan jarak rantai dengan pully,

hal ini bisa juga disebabkan oleh benda asing yang menempel pada pully.

Lakukan penyetelan ketegangan jarak main antara chain dengan pully.

BAB III

ANALISA CARA KERJA SISTEM HIDROLIK PADA FORKLIFT

A. Deskripsi Pelaksanaan Analisa

Suatu alat yang terdiri bermacam – macam komponen dari sistem yang

ada membutuhkan dudukan atau tempat pelaksanaannya sehingga dapat

menjadi kesatuan yang utuh dari sitem mekanik atau forklift yang di analisa

tersebut. Dalam sebuah alat berat forklift ada beberapa hal yang harus

diperhatikan sebelum menganalisa di mulai antara lain.

1. Perencanaan Waktu Kerja

Secara garis besar langkah–langkah yang ditempuh dalam proses

pembuatan tugas akhir ini adalah :

a. Mencari ide sistem mekanik dan menetapkan judul yang dijadikan tugas

akhir.

b. Mengajukan ide tersebut kepada dosen pembimbing.

c. Studi literature, mencari buku–buku referensi yang menunjang dalam

perencanaan tugas akhir ini.

d. Melakukan analisa komponen sistem mekanik beserta kelengkapannya.

e. Melakukan pengujian akhir terhadap proes kerja dari sistem mekanik.

31

32

f. Membuat laporan hasil melakukan pembuatan tugas akhir.

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970, Keselamatan

kerja adalah salah satu upaya memberikan perlindungan kepada tenaga

kerja dan orang lain dari potensi yang menimbulkan bahaya yang berasal

dari mesin, dan bahan yang bersifat energi dan juga perlindungan dari

bahaya lingkungan. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang

sangat penting harus diperhatikan, dipahami dan dilaksanakan oleh

pekerja dalam melakukan setiap pekerjaan di ruang lingkup bekerja. Hal

ini mengingat keselamatan dan kesehatan pekerja (operator) sangat utama

dalam sesuatu dalam pekerjaan, dan juga keselamatan kerja

mempengaruhi kualitas pekerjaan yang dihasilkan.

Adapun kerja secara garis besarnya dapat dibagi dalam tiga bagian

yaitu: keselamatan kerja diri pekerja (operator), keselamatan peralatan,

benda dan keselamatan lingkungan pekerja yang digunakan.

a. Keselamatan kerja diri meliputi

1) Memakai baju kerja.

2) Bekerja dengan penuh disiplin.

3) Berhati – hati dalam melakukan pekerjaan.

4) Utamakan keselamatan kerja.

33

b. keselamatan peralatan dan benda

1) Memakai peralatan dalam kondisi baik.

2) Mengunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.

3) Bekerja sesuai dengan prosedur yang benar.

4) Bersihkan peralatan dan benda kerja sebelum dan setelah bekerja

kemudian simpan ditempatnya masing-masing, sehingga peralatan

dan benda kerja akan terkontrol dan terjaga dengan baik.

c. Keselamatan lingkungan

1) Bersihkan tempat kerja dari segala macam kotoran setelah bekerja.

2) Bersihkan tumpahan minyak pelumas dari sisa bahan yang tidak

terpakai.

3) Bekerjalah ditempat yang leluasa saat bekerja.

4) Hindari dari tumpukan material yang menghambat pekerja.

3. Objek Analisa

Adapun yang menjadi objek analisa dalam penganalisaan ini adalah

satu unit alat berat yaitu forklift komatsu. Dalam hal ini data yang akan

diambil yaitu persentase bagaimana cara kerja pergerakan sistim mekanik

saat mulainya fork naik dan turun seperti semula pada forklift dengan

melakukan penganalisaan saat bekerja di lapangan dan kawasan industri

atau perusahaan yang berkembang pada saat sekarang ini.

34

4. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada saat

pengalisaan dengan beberapa variabel dan parameter. Sedangkan data

sekunder adalah data yang mempunyai hubungan dengan topik

penganalisaan yang diperoleh dari sejumlah referensi sebagai data penguat

penganalisaan. Data primer yang digunakan adalah bagaimana cara kerja

sistim mekanik pada forklift komatsu dengan tekanan yang sangat tinggi

dari putaran mesin yang memakai bahan bakar solar, gasoline dan bensin.

5. Intrumen Pengalisaan

a. Satu unit forklift komatsu.

b. Camera digital dan hanphone, untuk mengambil gambar dan vidio saat

kerja sistem hidrolik pada forklift.

c. Waktu dan tempat: Tanggal 18 juli 2013, PT MARI JAYA, jalan raya

bay pass km 12.

6. Prosedur Penganalisaan

a. Melakukan analisa bagaimana cara kerja pada saat life cylinder naik.

b. Melakukan analisa bagaimana cara kerja pada saat life cylinder turun

seperti semula.

c. Bagaimana cara perawatan pada sistim hidrolik pada forklift.

35

7. Teknik Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan dari penganalisaan kemudian akan

dianalisis untuk memperoleh tingkat perbedaan yang ditunjukkan dari

indikator-indikator yang telah ditetapkan. Hasil akhir dari penganalisaan

tersebut berbentuk numerik (angka). Langkah selanjutnya adalah dengan

menganalisis hasil pengalisaan tersebut dari segi teoritis konseptual yang

akan memperkuat berbagai argumen yang telah diajukan dalam analisa ini.

Secara lebih spesifik, dalam penganalisaan ini akan dilihat perbedaan

bagaimana cara kerja pergerakan sistim mekanik pada putaran tinggi dan

rendah dalam bekerja.

B. Analisa Kerja Pergerakan Sistim Mekanik Pada Forklift

1. Prosedur Sebelum Mengoperasikan Pada Forklift

OHSA dan WI cognis ada beberapa syarat prosedur yang harus

dilakukan sebelum mengangkat barang ke atas fork (garpu) pada forklift.

a. Sebelum mengangkat beban, pastikan lebar garpu sesuai dengan lebar

pallet sehingga mengurangi goncangan sewaktu forklift beroperasi,

Penempatan pallet yang benar membuat beban menjadi stabil.

b. Pastikan garpu berada pada posisi aman dan tempat yang rata.

c. Jangan mengangkat beban terlalu tinggi ketika tiang (mast) miring ke

depan.

36

d. Jalankanlah forklift dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan fatal

saat dalam bekerja.

2. Cara Kerja Pergerakan Sistim Mekanik Forklift

Gambaran umum rangkaian hydroulic

Gambar 3.1. Skema hydroulic Forklift(Sumber: Www. Bab+III.Pdf. Hal 6)

37

a. Cara kerja forklift saat naik.

Seperti yang terlihat pada gambar 3.2. Pada saat mesin hidup,

yang digerakkan dari mesin ke pompa oli (oil pump) dan oli dari

tangki utama dipompakan, sehingga mengalir menuju main relief

valve langsung menuju holding valve dan melalui tilt valve sehingga

sampai ke control valve. Didalam control valve ini terdapat dua katup

utama yang berfungsi untuk mengontrol keluar masuknya batang torak

pada lift silinder sehingga dapat menaikkan dan menurunkan garpu.

untuk menggerakkan batang torak pada lift silinder luar, dialirkan oli

pada bagian bawah dari lift silinder.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga

oli dapat mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak

akan terangkat ke atas, sedangkan oli yang terdapat dibagian atas lift

silinder langsung menuju tangki utama. Untuk menghentikan sistim

mekanik ini, dapat dilakukan dengan cara mengembalikan pada posisi

lift valve ke arah tengah. Yang terlihat pada gambar 3.2.

38

Gambar 3.2. Rangkaian Fork Akan Naik(Http:///Www. Bab+III.Pdf. Hal 6)

39

b. Cara kerja forklift saat turun.

Seperti yang terlihat pada gambar 3.3, cara kerja pada waktu

menurunkan fork dapat dilakukan dengan cara mengontrol lift valve

pada sebelah kiri. Karena adanya berat garpu dan beban, maka torak

akan mendorong oli yang ada dibagian lift silinder ini keluar dari lift

silinder. Kecepatan keluar oli ini oleh adanya down control valve.

pengontrolan terhadap lift valve dan tilt valve tidak dapat dilakukan

secara bersamaan. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadinya bahaya

terhadap kerja dari sebuah forklift secara keseluruhan, yang terlihat

pada gambar 3.3.

40

Gambar 3.3. Rangkaian Kerja Saat Fork Turun( Http : / /W ww. Bab+III.Pdf. Hal 6)

41

c. Cara kerja tilt cylinder dalam posisi netral (stabil)

Seperti yang terlihat pada gambar 3.4, pada saat mesin hidup,

oli di suplai dari tangki utama menuju pompa sehingga pompa tersebut

akan meneruskan aliran oli ke main relief valve, oli akan besirkulasi

dalam main relief valve dan spring tersebut akan mendorong oli

tersebut ke holding valve sehingga menuju ke regulator valve dan di

teruskan ke til valve. Dalam kondsi mesin stabil maka oli dalam tilt

cylinder tesebut akan kembali ke tangki utama yang terlihat pada

gambar 3.4.

42

Gambar 3.4. Rangkaian Kerja Tilt Cylinder Keadaan Netral. ( Http : / /W w w. Bab+III.Pdf Hal 6)

43

d. Cara kerja tilt cylinder saat maju ke depan.

Seperti yang terlihat pada gambar 3.5, pada saat mesin hidup

oli di suplai dari tangki utama menuju pompa yang di alirkan ke main

relief valve, lalu di teruskan ke holding valve sehingga dalam tilt valve

terdorong spring lalu oli tersebut akan di alirkan menuju tilt cylinder

melalui P2 maka tilt cylinder akan memanjang ke depan, sedangkan

oli yang di terdapat dalam tilt cylinder langsung menuju ke A2 menuju

ke tilt valve dan kembali ke tangki utama. Dan oli dari tangki utama

selalu mengalir ke tilt valve, Seperti gambar rangkaian 3.5.

44

Gambar 3.5. Rangkaian Tilt Cylinder Saat Kerja( Http : / /W w w. Bab+III.Pdf. Hal 6)

45

e. Cara kerja tilt cylinder saat mundur kebelakang.

Seperti yang terlihat di gambar 3.6, cara kerja tilt cylinder saat

mundur, sedangkan untuk mengembalikan (memendek) dapat

dilakukan dengan cara mengontrol tilt cylinder pada sebekah kanan,

karena adanya beban. maka oli yang ada pada tilt cylinder akan

kembali. Pengontrolan terhadap tilt cylinder tidak dapat dilakukan

secara langsung, karena aliran oli ini melalui A2 langsung menuju ke

tilt cylinder dan dari tilt cylinder langsung menuju ke tangki utama.

Sedangkan oli yang dari utama masih tetap mengalir melalui main

relief valve sehingga oli tersbut melalui holding valve dan menuju tilt

cylinder langsung ke A2,Seperti gambar rangkaian 3.6.

46

Gambar: 3.6. Cara Kerja Tilt Cylinder( Http : / /W w w. Digilib.capter.ac.id)

47

C. Perawatan Sistem Hidrolik pada Forklift

1. Perawatan

Perawatan adalah suatu kegiatan pengontrolan dan selalu

memperhatikan kondisi alat berat baik dari segi mesin maupun sistim lain

yang ada pada alat berat agar aman, nyaman dan dapat bekerja dengan

baik sesuai dengan yang diharapkan. Sistem mekanik (alat angkat)

mempunyai peranan yang cukup penting dalam menbantu peranan sang

pengendara maka sistem mekanik (alat angkat) juga wajib mendapatkan

perwatan yang bagus. Kerusakan yang mungkin akan terjadi pada sistem

mekanik (alat angkat) pada forklift adalah mur yang terlalu keras, maka

akibatnya gerakan menjadi lebih berat, jika alat angkat berat dalam

pergerakannya, maka akan membahayakan pengemudi dan mungkin

dalam jalan lainnya, maka dari pada itu sebaiknya mempunyai perawatan

secara berkala yang cukup baik yang terlihat pada gambar 3.7.

.

48

Gambar 3.7. Tabel Perawatan Pada Forklift(Dokumentasi,12/8/2013)

Keterangan diagram 3.7 sebagai berikut:

1. Gasoline engine

2. Diesel engine

3. Transmission

4. Whee bearing

5. Tilt cylinder

6. Trouge converter auto matic

7. Hyidrolic oil tank

8. Trouge converter oil tank

9. Brake reserver tank

49

Tahap-Tahap Perawatan pada forklift

a. Dalam setiap 12 bulan (2400 jam) sebaiknya melakukan

perawatan (pelumasan atau gemuk) antara lain adalah Wheel

bearing, Transmission clutch, Brake reserver tank,

Differential case dan Fuel strainer.

b. Dalam setiap 6 bulan (1200 jam) sebaiknya melakukan

perawatan antara lain adalah Air cleaner, Hydraulic air tank,

Torgle converter automatic, Micron filter, dan Torgle

converter oil filter.

c. Dalam setiap 3 bulan (600 jam) sebaiknya melakukan

perawatan (gemuk) antara lain adalah Bell crank pin, King

pin, Tilt cyl pin dan Mast support bust.

d. Dalam setiap 1 bulan (200 jam) sebiknya melakukan

perawatan (pelumasan) antara lain adalah Gasoline engine,

dan Diesel engine.

Dalam diagram 3.7 tersebut mempunyai jangka waktu setiap

beberapa perawatan harus dilakukan sehingga tidak menghambat waktu

kerja, perawatan yang minimum yang mudah dilakukan adalah

membersikan spoket pada alat angkat dari karatan debu, hal ini penting

dilakukakan karena jika debu dibiarkan terus menempel, maka akan

50

membuat keausan pada spoket dan komponen sistem mekanik yang

lainnya akan menyebabkan kerusakan, Perawatan sederhana yang lainya

selalu membersihkan dan memberi pelumas agar tidak terjadi keausan

pada komponen–komponen.

Dalam beberapa bulan kondisi oli dalam hidrolik sebaiknya di

pengecekan secara berkala sehingga tidak merugikan waktu dalam bekerja

seperti table 3.1.

Lubrication chart

No Item /jenis Suitable oil

1 Gasoline engine oil SAE no 20 dan SAE no 30

2 Diesel engine oil SAE no 20 dan SAE no 30

3 Hydroulic oil SAE no 10w

4 Gear oil SAE no 90 dan SAE 140

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis menyelesaikan tugas akhir, kesimpulan yang dapat

diambil setelah melakukan analiasa kerja pergerakan sistim mekanik antara lain:

1. Komponen-komponen utama pada forklift adalah finger bar, bearing,tilt

cylinder, inner mast, lift cylinder, outer mast, pully dan fork

2. Prinsip kerja pada sistim mekanik:

Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan Fork. Fungsi fork

ini adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini terpasang pada

kerangka (backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong mast. Fork

assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat pada

dalam tiang penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang puli ( wheel ) yang

melekat pada ujung atas dari batang torak pada lift silinder. Berputarnya puli ini

akibat dari tekanan fluida di dalam lift silinder yang mengakibatkan tertariknya

salah satu ujung yang terikat pada dalam tiang penyokong ( outer mast ).

Karena rantai terikat, maka pulilah yang berputar sekaligus naik turun

oleh gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya

akan bergerak mengangkat backrest dan forknya sampai ketinggian maksimum

yaitu 3000 mm, kemiringan 10 derajat dan mempunyai lebar garpu 1060 mm.

51

52

3. Persiapan untuk melalukan analisa kerja pergerakan sistim mekanik pada

forklift dilengkapi dengan persiapan alat juga persiapan keselamatan kerja

bahan yang digunakan.

4. Sistem hidrolik merupakan sistem yang vital, maka setiap komponennya

harus dilakukan perawatan secara rutin, agar komponen dapat bekerja

dengan normal dan tahan lama.

5. Kurangnya pengetahuan mahasiswa bagaimana cara kerja sistim mekanik

pada forklift yang ada pada Workshop Jurusan Teknik Otomotif FT-UNP.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

1. Dalam menganalisa cara kerja sistim mekanik diperlukan ketelitian yang

lebih baik sehingga menghasilkan yang lebih baik.

2. Perlu pengadaan peralatan yang lebih lengkap dalam menganalisa dan

dalam pengambilan data.

3. Sebaiknya sistem mekanik pada fork lift mengunakan sistem hindrolik

yang bagus sehingga sipengemudi tidak memerlukan tenaga pada saat

mengoperasikan.

4. Lakukan selalu pemeriksaan dan pengujian akhir setiap melakukan

pekerjaan untuk memastikan apakah sistem sudah bekerja dengan baik atau

tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Budi TriSiswanto. 2008.TeknikAlat Berat. Jilid 2. Jakarta: Direktorat PembinaanSekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas.

Daryanto. 2004. Teknik PememeliharaanAlat Berat (Pemeriksaan Dan Perbaikan).Jakarta : PT Bumi Aksara

Fakultas Teknik Unp. .2009.Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir FT UNP. Padang: Fakultas Teknik Unp

Factory. 2006,Prinsip Kerja Forklift. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Http : / / D e malun g jav a . W o rdp re ss. C om / 2009/11 / 04 / Prinsi p - K e rja Alat Angkat PadaForklift//.

Hazar. 2007. Teknik Pemeriksaan Alat Berat. Medan: Universitas Sumatra Utara.

(ht t p: / /Di g i l i b .A c.Id/Upload4/ 06/2004/Dokumen/129878665. Pdf, diakses tanggal 26 april 2013).

Medwin. 2007.Macam-Macam Forklift. Semarang: Universitas Semarang.

Mulyani. 2005. Forklift Operations And Safety Training. Medan: UniversiyasSumatra Utara.

PT. United Tractors. 2008 Materi Training Alat-Alat Berat. Jakarta Timur: Yayasan Karya Bakti.

Setyawan (2013) Macam-Macam Komponen Alat Berat. Jakarta: Renika Pradana

OHSA Dan W.I Cognis. (2000) Dasar-Dasar Keselamatan Kerja Dan Kecelakaan.Veteran. Universitas Pembangunan Nasional.

.ht t p: / /ww w .di g i l ib.c a pte r . ac .id / upload/dokumen//1 / 06/200 4 -e m m a rosm a d - 7 07

b a b + i i i.pdf . ( Diakses tanggal 26 april 2013).