11
Variabel VD dan ID dari persamaan 2.1 adalah semua seperti axis variable dari karakteristik dioda pada gambar 2.1 (b). Perpotongan garis beban dan karakteristik dapat digambarkan dengan menentukan titik pada horizontal axis yang mempunyai ID = 0A dan juga menentukan titik vertical axis yang mempunyai VD = 0V. JIka kita atur VD = 0V, dengan persamaan 2.1 akan kita peroleh nilai magnitude ID pada sumbu vertical E = VD+ IDR E = 0V + IDR I E D = R =0 V V ………………………………….. (2.2) D Selanjutnya, kita atur ID = 0A, dengan persamaan 2.1 kita dapat memperoleh magnitude VD pada sumbu horizontal. E = VD+ IDRD = + (0)RD E VD = V E …………………………………. (2.3) D =0 I A D Seperti terlihat pada gambar 2.2. garis lurus yang menghubungkan ke dua titik menggambarkan garis beban. Jika nilai R diubah, maka gambar garis beban akan berubah. E R IDQ 0 ID VDQ Karakteristik dioda Q-point Garis beban VD Gambar 2.2 Garis Beban dan Titik Operasi

Rangkaian Listrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cara menyelesaikan soal

Citation preview

Variabel VDdan ID dari persamaan 2.1 adalah semua seperti axis variable dari karakteristik dioda pada gambar 2.1 (b). Perpotongan garis beban dan karakteristikdapat digambarkan dengan menentukan titik pada horizontal axis yang mempunyai ID= 0A dan juga menentukan titik vertical axis yang mempunyai VD = 0V. JIka kitaatur VD = 0V, dengan persamaan 2.1 akan kita peroleh nilai magnitude ID pada sumbuverticalE = VD+ IDRE = 0V + IDRIE

D

=

R

=0VV

.. (2.2)

DSelanjutnya, kita atur ID= 0A, dengan persamaan 2.1 kita dapat memperoleh magnitude VD pada sumbu horizontal. E = VD+ IDRD=+ (0)RDEVD

=VE

. (2.3)

D

=0IA

DSeperti terlihat pada gambar 2.2. garis lurus yang menghubungkan ke dua titik menggambarkan garis beban. Jika nilai R diubah, maka gambar garis beban akanberubah.

ERIDQ

0

ID

VDQ

Karakteristikdioda

Q-pointGarisbeban

VD

Gambar 2.2 Garis Beban dan Titik Operasi

Titik perpotongan antara garis karakteristik dioda dan garis beban disebut dengan Q point (Quiescent Point)

Aplikasi Dioda

2.2 Aproximasi Dioda Dalam menganalisis rangkaian dioda, dapat digunakan 3 macam modelpendekatan (aproximasi), yaitu:Piecewise-linear model Simplified modelIdeal modelUntuk dioda Silikon, ketiga model tadi dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Aproximasi untuk Dioda Silikon

Model

Gambar

Karakteristik

Piece-wise linear model

Simplified model

Ideal model

VT

0.7

VT

0.7

rav

10

0

ID

ID

ID

VT

VT

rav

VD

VD

VD

Untuk dioda yang terbuat dari Germanium, VT adalah 0.3V.

2.3 Konfigurasi Seri dari Dioda dengan Input DCAda beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menganalisis dioda, yaitu:a. Tentukan kondisi dioda ON/OFF, dengan cara:Lepaskan dioda dari rangkaianHitung tegangan pada terminal dioda VD yang dilepas tadi dengan KVL

Aplikasi Dioda

VD0.7 Dioda silikon ON, dioda germanium VD0.3 ON VD0.7 Dioda silikon OFF, dioda germanium VD0.3 OFF

b. Jika dioda ON, ganti dengan model pendekatan yang digunakanc. Analisis rangkaian tersebutcontohTentukan VD, VR dan ID dari rangkaian dioda berikut

JawabLangkah 1Dengan KVL:

E VV

= 0

DRV= EV

D

=

R(8V ) IRR

Langkah 2

= (8V ) (0)RVD= 8VVD0.7V dioda ON Langkah 3

+ VD

-

V

D

= 0.7V

V= EV

8VE

0.7V

+VR-

2K2

R

D= 8 0.7 = 7.3V==VR=7.3V

2.3 Konfigurasi Seri dari Dioda dengan Input DCAda beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menganalisis dioda, yaitu:a. Tentukan kondisi dioda ON/OFF, dengan cara:Lepaskan dioda dari rangkaianHitung tegangan pada terminal dioda VD yang dilepas tadi dengan KVL

Aplikasi Dioda

VD0.7 Dioda silikon ON, dioda germanium VD0.3 ON VD0.7 Dioda silikon OFF, dioda germanium VD0.3 OFF

b. Jika dioda ON, ganti dengan model pendekatan yang digunakanc. Analisis rangkaian tersebutcontohTentukan VD, VR dan ID dari rangkaian dioda berikut

JawabLangkah 1Dengan KVL:

E VV

= 0

DRV= EV

D

=

R(8V ) IRR

Langkah 2

= (8V ) (0)RVD= 8VVD0.7V dioda ON Langkah 3

+ VD

-

V

D

= 0.7V

V= EV

8VE

0.7V

+VR-

2K2

R

D= 8 0.7 = 7.3V==VR=7.3V