23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit, meliputi pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai tingkat molekuler sampai pengaruhnya pada setiap individu. Patologi merupakan subjek yang selalu mengalami perubahan, penyempurnaan dan perluasan dalam memahami pengetahuan tentang penyakit. Patologi bertujuan utama untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit, untuk program pencegahan suatu penyakit. Dalam makna yang paling luas, patologi secara harfiah adalah biologi abnormal, studi mengenai proses-proses biologic yang tidak sesuai, atau studi mengenai individu yang sakit atau yang terganggu. Dalam konteks kedokteran manusia, patologi tidak hanya merupakan ilmu dasar atau teoritik, tetapi juga merupakan spesialis kedokteranklinis. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses kematian suatu jaringan? 2.Apa saja proses adaptasi seluler yang terjadi terhadap berbagai gangguan pada tubuh? 3.Apa yang dimaksud radang dan persembuhan? 4.Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem peredarah darah? 1

RANGKUMAN PATOLOGI

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPatologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit, meliputi pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai tingkat molekuler sampai pengaruhnya pada setiap individu. Patologi merupakan subjek yang selalu mengalami perubahan, penyempurnaan dan perluasan dalam memahami pengetahuan tentang penyakit. Patologi bertujuan utama untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit, untuk program pencegahan suatu penyakit. Dalam makna yang paling luas, patologi secara harfiah adalah biologi abnormal, studi mengenai proses-proses biologic yang tidak sesuai, atau studi mengenai individu yang sakit atau yang terganggu. Dalam konteks kedokteran manusia, patologi tidak hanya merupakan ilmu dasar atau teoritik, tetapi juga merupakan spesialis kedokteranklinis.B. Rumusan Masalah1. Bagaimana proses kematian suatu jaringan?2. Apa saja proses adaptasi seluler yang terjadi terhadap berbagai gangguan pada tubuh?3. Apa yang dimaksud radang dan persembuhan?4. Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem peredarah darah?

BAB IIPEMBAHASANA. Kematian JaringanFaktor yang dapat menyebabkan kematian sel, antara lain : Akibat penuaan, Kematian terprogram, dan Pengaruh dari lingkungan luarKematian sel ada 2 bentuk, yaitu nekrosis dan apoptosis1. NekrosisUrutan kronologis tahapan yang terjadi antara lain: pembengkakan sel, digesti kromatin, rusaknya membran (plasma dan organel), hidrolisis DNA, vakuolasi oleh ER, penghancuran organel, lisis sel dan Pelepasan isi intrasel setelah rusaknya membran plasma adalah penyebab dari inflamasi / peradangan pada nekrosis. Tipe Nekrosa1. Denaturasi proteinDenaturasi protein dominan nekrosa koagulasi2. Mencerna enzimMencerna enzim dominan nekrosa liquefactive*abscess adalah kematian akibat nekrosa liquefactive3. Caseous necrosisCaseous nekrosis adalah disebakan oleh kematian jaringan massar granular yang homogen dan terlihat seperti perkejuan4. Nekrosa lemakNekrosis lemak adalah kematian jaringan adiposa dalam individu yang hidup. Terdapat tiga jenis: pankreas, trauma, dan nutrisi.2. ApoptosisTahapan apoptosis antara lain: Fragmentasi DNA, Penyusutan dari sitoplasma, Perubahan pada membrane, Kematian sel tanpa lisis atau merusak sel tetangga.

NEKROSISAPOPTOSIS

Kematian oleh faktor luar selKematian diprogram oleh sel

Sel membengkakSel tetap ukurannya

Pembersihan debris oleh fagosit dan sistem imun sulitPembersihan berlangsung cepat

Sel sekarat tidak dihancurkan fagosit maupun sistem imunSel sekarat akan ditelan fagosit karena ada sinyal dari sel

Lisis selNon-lisis

Merusak sel tetangga (inflamasi)Sel tetangga tetap hidup normal

Perbedaan Nekrosis dan ApoptosisB. ADAPTASI SELULER TERHADAP BERBAGAI GANGGUANDegenerasi adalah kemunduran sel karena terjadi gangguan metabolisme sehingga tertimbun bahan-bahan metabolit, yang normal tidak tampak dalam jumlah sedikit, sehingga sel menjadi bengkak dan sakit.Degenerasi terbagi 2 :1. Pembengkakan sel Timbul jika sel tidak dapat mengatur keseimbangan ion dan cairan yang menyebabkan hidrasi sel.2. Perubahan perlemakan Bermanifestasi sebagai vakuola-vakuola lemak di dalam sitoplasma dan terjadi karena hipoksia/bahan toksik ( sel hepatosit dan miokardia )MACAM-MACAM PROSES DEGENERASI a. Degenerasi LemakTimbunan lemak yang abnormal dalam sel yang sakit, dapat terjadi pada hepar, jantung, ginjal dan pulpa. b. Degenerasi LendirDegenerasi kompleks = H.A + protein. Bahan lendir tubuh diproduksi oleh jaringan ikat yaitu oleh Fibroblast Mucopoly Sacharid/ Myxoid zat perekat antar sel jaringan. c. Degenerasi maksomatikMerupakan akumulasi dari konjugat yang berasal dari karbohidrat.d. Degenerasi Mukoid ( pada lendir epitel )Merupakan produksi sejumlah besar sekresi musinosa oleh sel. Musin dapat dijumpai di dalam sel dan mendesak inti ke tepi.e. Degenerasi hyalinPerubahan dalam satu sel/ rongga ekstraseluler yang memberikan gambaran homogen, cerah dan berwarna merah muda dengan pewarnaan HE.f. Degenerasi keruh/ zat proteinPembengkakan sel merupakan manifestasi awal sel terhadap semua gangguan. g. Degenerasi hidropikLesi yang reversible dengan penimbunan intraseluler yang lebih parah jika dibandingkan dengan degenerasi albumin.h. Degenerasi Amiloid sama dengan hyalin. Macam-macam amilodosis : Amilodosis primer, Amilodosis sekunder, Amilodosis pada multiple myeloma, Amilodosis local, bila dirawat akan menjadi amilodosis umum.i. Degenerasi ZenkerOtot yang mengalami degenerasi Zenker adalah rektus abdominis dan diafragma. Warna hyaline, serat otot menjadi hilang dan diganti dengan jaringan homogen mirip wax-wax degenerasi. A. C. RADANG DAN PERSEMBUHAN1. RadangRadang merupakan reaksi jaringan dan mikrosirkulasinya terhadap gangguan/patogen, ditandai adanya pergerakan mediator radang dan akumulasi cairan serta leukosit dari pembuluh darah ke jaringan ekstravaskuler.Tujuan radang yaitu untuk menghancurkan dan mengeliminasi agen penyebab.Penyebab radang antara lain : terbakar, infeksi oleh pathogen, toksi, Radiasi, stress dan traumaCiri-ciri radang : panas, kemerahan, bengkak, sakit serta hilangnya Perbedaan radang akut dan kronis

AKUT KRONIS

Onset cepat Onset lambat, dapat mengikuti radang akut

Durasi pendek Durasi panjang

Neutrofil Limfosit & makrofag

Eksudasi cairan & protein plasma Proliferasi pembuluh darah

Terjadinya radang diikuti perbaikan Radang & perbaikan terjadi bersamaan

Proses Terjadinya Inflamasi : Agen causatif, respon jaringan sekitar agen serta sel nekrotik di daerah radang akan menghasilkan mediator inflamasi Mediator Inflamasi menginduksi vascula, aliran darah, dan mengaktifkan leukosit Terjadinya vaso dilatasi arterioli maupun kapiler disekitar daerah radang menimbulkan perlambanan aliran darah dan leukosit mengalir ditepi lumen vasculer. ( Aliran non axial ) Endothel kapiler meregang, timbul rongga, permiabilitas meningkat, plasma darah keluar terakumulasi di jaringan perivasculer. Endothel menjadi lengket, leukosit menggelinding ( Rolling ) kemudian melekat ( adhesi ) pada permukaan endothel Leukosit masuk ruang antar endothel (diapedesis) dan keluar dari vasculer (ekstravasasi) Leukosit akan bergerak (migrasi) menuju agen causatif inflamasi Leukosit memfagosit baik agen asing, sel inang terinfeksi, maupun jaringan inang yang nekrotik Proses fagositosis terjadi pada sel leukosit dengan membentuk fagolisosum dan mendegradasi agen secara enzymatic.Mediator Radang Akut Eksogen => Produk bakteri Endogen => Vasoactive amine ( histamin,serotonin ), Arachidonic acid metabolic, sitokin,sistem kinin, sistem komplemenRespon Seluler Tubuh Granulosit : Neutrofil, eosinofil, basofil dan sel mast Agranulosit : Limfosit, Makrofag, Giant cellEKSUDAT DAN TRANSUDATPersamaan : Sama-sama merupakan cairan dari ultrafiltrat plasma darah dan terjadi akibat ketidakseimbangan tekanan hidrostatik didalam pembuluh darah.Perbedaan :Kriteria EksudatTransudat

Sifat fisik Keruh,kental, mengandung fragmen jaringanJernih, lebih encer, tanpa fragmen jaringan

Bau BerbauTidak berbau

Warna Cream KuningMerahBening

Reaksi KimiaAsamBasa

Berat Jenis > 1,020< 1,020

Kriteria EksudatTransudat

Kandungan Protein> 3 %< 3 %

Penggumpalan AdaTidak ada

Komponen sel darah Banyak leukosit - ErithrositSedikit

Kandungan enzym TinggiRendah

Bakteri TinggiRendah

Peradangan ++++

Klasifikasi Peradangana. Berdasarkan derajat keparahannya Mild : Peradangan derajat ringan Moderate : Peradangan derajat sedang Severe : Peradangan derajat hebatb. Berdasarkan lokasi terjadinya radang Peradangan lokal : terlokalisasi pada daerah tertentu Peradangan multifokal : terjadi pada beberapa tempat Peradangan difusa : terjadi menyeluruh pada suatu organc. Berdasarkan waktu terjadinya Peradangan perakut : berlangsung sangat cepat Peradangan akut : terjadi dalam kurun waktu 6jam-beberapa hari Peradangan subakut : berlangsung beberapa minggu Peradangan kronis : berlangsung berminggu-minggu sampai tahunand. Berdasarkan kandungan eksudat Peradangan serosa Komponen eksudat : cairan bening plasma darah Peradangan fibrinosa, Komponen eksudat : fibrin Peradangan hemoraghie, Komponen eksudat : darah Peradangan Katarrhal, Komponen eksudat : mukus yang mengandung fibrin, sel debris, jaringan nekrosis,komponen sel darah Peradangan purulenta, Komponen eksudat : nanah dengan kandungan neutrofil, sel debris, jaringan nekrotik kuman. Peradangan granulomatosa, Komponen eksudat : granul,yang umum pada peradangan kronis2. PersembuhanPersembuhan merupakan proses kombinasi. Terbagi menjadi 2 :1. Regenerasi : persembuhan diganti oleh sel-sel yang sama2. Replacement : persembuhan diganti oleh jaringan ikatHal-hal yan terjadi saat persembuhan : agen asing di netralisir, sel-sel radang berkurang, eksudasi cairan berkurang, permiabilitas vaskuler kembali normal, regenerasi sel-sel jaringanada 2 bentuk kesembuhan kesembuhan primer : terjadi pada luka dimana tepi luka mudah ditautkan kesembuhan sekunder : terjadi pada luka dimana tepinya sulit untuk ditautkan dan biasanya disertai dengan terbentuknya jaringan granulasi yang cukup banyak.Faktor yang mempengaruhi kualitas respon inflamasi dan perbaikan: ada tidaknya suplai darah, status gizi individu, ada tidaknya infeksi, ada tidaknya diabetes mellitus, sedang dalam pengobatan glukokortikoid, kadar sel darah putih dalam sirkulasi.Persembuhan Tulang greenstick fracture : patah tidak sempurna simple fracture : patah menjadi 2 bagian besar comminuted fracture : patah kecil-kecil (hancur) => mempersulit persembuhan compund fracture : patah hingga ada bagian yang menembus keluar dair kulit=> mempersulit persembuhanD. GANGGUAN PEREDARAN DARAHJika terjadi ketidakseimbangan akan menyebabkan gangguan. Gangguan yang umum terjadi seperti hiperemi, kongesti, haemorrhage, thrombosis, embolism, infarction, edema and shock.1. Hiperemi and KongestiHiperemi & kongesti merupakan peningkatan volume darah di jaringan. Hiperemi adalah proses aktif dari peningkatan volume darah di jaringan akibat dilatasi arterial, contohnya : demam, muka memerah/malu, inflamasi akut.Kongesti adalah proses pasif akibat kegagalan aliran balik dari jaringan (melalui vena), contohnya: sianosis. Kongesti dapat terjadi pada kondisi akut maupun kronis.2. HemorrhagiAlirah darah/RBC yang keluar akibat rusaknya (ruptur) pembuluh darah. Aliran darah akan menuju ke jaringan, rongga di tubuh, di tubuh atau di luar tubuh. Disebabkan oleh gangguan mekanik (trauma) atau akibat proses patologi (inflammation). Mikroskopik : terlihat RBCs di luar pembuluh darah. Pada hemorrhagi kronik terlihat adanya hemosiderin. Hemorrhagi yang lebih besar ( 3mm) disebut Purpura (kegagalan mekanisme pembekuan darah). Ukuran yang besar (1 - 2 cm) hematoma subkutaneus disebut Ecchymoses (pendarahan bercak-bercak). Haemorrhage (extravasation) merupakan keluarnya darah dari pembuluh darah. Ada 2 tipe :1) Haemorrhage by rhexis : rupture or rusaknya pembuluh darah2) Haemorrhage by diapedesis : Tidak ada kerusakan pembuluh darah. Darah keluar satu persatu yang menyebabkan small haemorrhages. Penyebab Hemorrhagi : Trauma akibat mekanik, Infeksi bakteri atau virus, Toksik, Haemorrhagic diathesis, Nekrosis and rusaknya dinding pembuluh darah dan Neoplasma3. Thrombosis Thrombosis merupakan proses pembentukan clot darah/bekuan darah (hewan masih hidup). Berguna pada perdarahan akibat kerusakan pembuluh darah besar. Thrombosis ini berbahaya bila terjadi pada system vaskularisasi hypoxia atau mengakibatkan terjadinya emboli thromboembolism. Klasifikasi thrombus1. Klasifikasi berdasarkan Lokasi : Cardiac, Arterial, Venous, Lymphatic thrombus2. Klasifikasi berdasarkan LOKASI dengan jantung dan pembuluh darah: mural (menempel di dinding), valvular, lateral, occluding (menempel di sekeliling), saddle thrombi (di daerah bifurkasio pembuluh darah) dan canalized thrombi (di kanal darah terbentuk) 3. Berdasarkan agen infeksius : septik (bakteri), parasit (S. vulgaris, dirofilaria immitis) aseptik atau bland thrombi4. Berdasarkan warna :Thrombus putih atau pucat di jantung dan arteri besar dan terdiri dari platelet.4. Embolism Embolism adalah substansi intravaskular (solid, liquid, gas) yang terbawa dalam darah dari daerah asal ke daerah lain Tipe emboli Serpihan/pecahan dari thrombus, Amniotic fluid, Udara (gas) dan Lemak.5. Infarction Infark adalah area dari nekrosa iskhemia di jaringan/organ tubuh. Diakibatkan oleh kurangnya suplai oksigen atau nutrisi dari sistem arterial atau venous drainage. Umumnya bersamaan dengan thromboembolism dan involve arterial occlusions. Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya infark1. Kondisi suplai vaskular: suplai darah yang tidak cukup.2. Perkembangan oklusi secara perlahan menyebabkan infark, terutama di daerah sirkulasi kolateral.3. Kerentanan terhadap hipoksia; neuron ireversibel rusak dalam 3-4 menit.4. Kandungan oksigen darah, obstruksi aliran parsial dari pasien anemia atau sianosis dapat mengakibatkan infark jaringan, sedangkan tanpa efek dengan tekanan oksigen yang normal. Tipe-tipe infraction : Red Infarcts occur, with venous occlusions (torsio ovari), di jaringan yang longgar (lungs), di jaringan dengan dual sirkulasi (lung & intestines), di jaringan yang mengalami kongesti ketika aliran darah diestablish kembaliWhite infarcts muncul ketika oklusi arteri atau di solid organ (heart, spleen, kidney), dimana jaringan yang padat dapat membatasi jumlah pendarahan ke daerah yang rusak.6. Edema Peningkatan permeabilitas pembuluh darah, inflammatory edema is a protein-rich EXUDATE, with a specific gravity usually over 1.020 Clinical Correlation edema1. Efek udema bisa ke segala daerah2. Subcutaneous tissue edema di cardiac or renal failure3. pulmonary edema kematian4. brain edema fatal 7. Shock Shock merupakan Keadaan dimana terjadi kekurangan darah dalam jumlah besar, output jantung bermasalah, distribusi darah bermasalah volume sirkulasi terganggu. Shock yang bersifat fatal akan menyebabkan kematian. Tipe dan kasus shock1. Anaphylactic - type I hypersensitivity (allergy)2. Hypovolemic kekurangan darah3. Cardiogenic - reduced cardiac output4. Septic septicemia5. Neurogenic - traumatic injury (pain, crushing injury) The Three Major Types of Shock1. Cardiogenic2. Hypovolemic3. Septic Clinical FeaturesJika pasien survive umumnya terjadi kegagalan ginjalPrognosa: tergantung asal, origin dan status kesehatan

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANKematian jaringan terdiri dari 2 cara yaitu nekrosis dan apoptosis. Nekrosis adalah kematian sel dan jaringan secara tidak alami. Nekrosis ini muncul akibat sel rusak akibat kekuatan dari luar. Apoptosis muncul karena adanya sel mati akibat aktivasi kontrol internal. Apoptosis juga disebut aksi bunuh diri sel yang dikenal juga sebagai kematian terprogram, di mana program bunuh diri ini diaktivasi dan diregulasi oleh sel itu sendiri.PERBEDAAN NEKROSIS DAN APOPTOSISNEKROSISAPOPTOSIS

Kematian oleh faktor luar selKematian diprogram oleh sel

Sel membengkakSel tetap ukurannya

Pembersihan debris oleh fagosit dan sistem imun sulitPembersihan berlangsung cepat

Sel sekarat dihancurkan fagosit maupun sistem imunSel sekarat akan ditekan fagosit karena ada sinyal dari sel

LisisNon lisis

Merusak sel tetanggaTidak merusak sel tetangga

Degenerasi merupakan kemunduran sel karena adanya gangguan metabolisme sehingga tertimbun (akumulasi) bahan-bahan metabolit. Macam-macam proses degenerasi,yaitu:Degenerasi lemak, Degenerasi keruh, Degenerasi lendir, Degenerasi protein, Degenarasi lemak amiloid, Degenerasi Zanker, Degenerasi hyalin, Degenerasi Hidropik.Proses Terjadinya Inflamasi yaituAgen causatif, respon jaringan sekitar agen serta sel nekrotik di daerah radang akan menghasilkan mediator inflamasiMediator Inflamasi menginduksi vascula, aliran darah, dan mengaktifkan leukositTerjadinya vaso dilatasi arterioli maupun kapiler disekitar daerah radang menimbulkan perlambanan aliran darah dan leukosit mengalir ditepi lumen vasculer. ( Aliran non axial )Endothel kapiler meregang, timbul rongga, permiabilitas meningkat, plasma darah keluar terakumulasi di jaringan perivasculer Endothel menjadi lengket, leukosit menggelinding ( Rolling ) kemudian melekat ( adhesi ) pada permukaan endothel Leukosit masuk ruang antar endothel (diapedesis) dan keluar dari vasculer (ekstravasasi) Leukosit akan bergerak (migrasi) menuju agen causatif inflamasiLeukosit memfagosit baik agen asing, sel inang terinfeksi, maupun jaringan inang yang nekrotikProses fagositosis terjadi pada sel leukosit dengan membentuk fagolisosum dan mendegradasi agen secara enzymatic.Respon seluler terdiri dari sel Neutrofil, Eosinofil, Basofil, Selt mast, Limfosit, Makrofag, Giant cell. Proses persembuhan terdiri dari: Injury/luka, Reaksi inflamasi, Perbaikan/persembuhan (sembuh). Regenerasi adalah Pertumbuhan sel untuk menggantikan jaringan yang hilang. Regenerasi diganti oleh sel-sel yang sama. Replacement diganti oleh jaringan ikat. Apabila terlalu banyak akan membentuk SKAR atau koloid. SKAR adalah penonjolan kulit akibat penumpukan jaringan fibrosa sebagai pengganti jaringan kolagen normal. Jika jaringan terus menerus tumbuh berlebihan disebut koloid.Kesembuhan luka, terdiri dari 2 yaitu kesembuhan primer dan sekunder. Kesembuhan primer adalah Proses kesembuhan yang terjadi pada luka, dimana tepi luka mudah ditautkan. Contoh: luka insisi saat bedah.Kesembuhan sekunder adalah Proses kesembuhan yang terjadi pada luka, yang tepinya sulit ditautkan dan biasanya disertai terbentuknya jaringan granulasi yang cukup banyak. Contoh: luka karena trauma, luka yang dalam.Gangguan peredaran darah terdiri dari hiperemi, kongesti, haemorrhage, thrombosis, embolism, infarction, edema and shock. Hiperemi adalah proses aktif dari peningkatan volume darah di jaringan akibat dilatasi arterial. Kongesti adalah proses pasif akibat kegagalan aliran balik dari jaringan (melalui vena). Hemorrhagi adalah Alirah darah/RBC yang keluar akibat rusaknya (ruptur) pembuluh darah. Thrombosis merupakan proses pembentukan clot darah/bekuan darah (hewan masih hidup). Embolism adalah substansi intravaskular (solid, liquid, gas) yang terbawa dalam darah dari daerah asal ke daerah lain. Infark adalah area dari nekrosa iskhemia di jaringan/organ tubuh. Edema adalah Peningkatan permeabilitas pembuluh darah. Shock merupakan Keadaan dimana terjadi kekurangan darah dalam jumlah besar, output jantung bermasalah, distribusi darah bermasalah volume sirkulasi terganggu.

B. SARANMakalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur dalam proses pembelajaran untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai pembahasan tentang Kematian Jaringan, Adaptasi Seluler, Radang dan Persembuhan serta Gangguan Pada Peredaran Darah. Penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKASari, Dwi Kusuma. 2014. Kematian Sel (PPT). Program Studi Kedokteran Hewan FK-UH. MakassarSari, Dwi Kusuma. 2014. Adaptasi Seluler (PPT). Program Studi Kedokteran Hewan FK-UH. MakassarSari, Dwi Kusuma. 2014. Radang Dan Persembuhan (PPT). Program Studi Kedokteran Hewan FK-UH. MakassarSari, Dwi Kusuma. 2014. Gangguan Pada Peredaran Darah (PPT). Program Studi Kedokteran Hewan FK-UH. Makassar

15