28
Deputi Menteri Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk Unggulan Daerah Dengan Pendekatan One Village One Product Melalui Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia Jakarta, 10 Desember 2013 1

RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

  • Upload
    buitu

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

Deputi Menteri Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

RAPAT KOORDINASI NASIONAL

Pengembangan Produk Unggulan Daerah Dengan Pendekatan One Village One Product Melalui Koperasi

Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

Jakarta, 10 Desember 2013

1

Page 2: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

• OVOP (One Village One Product) adalah suatu program berbasis

community development, dengan pendekatan pembangunan ekonomi

berdasarkan pasar yang diinisiasi Dr. Morihiko Hiramatsu, Gubernur dari

Oita Prefecture di Jepang tahun 1970an.

• Inisiatif OVOP dimaksudkan untuk membantu pengembangan kemampuan

masyarakat desa pada produk tertentu dan meningkatkan ekonomi

pedesaan melalui peningkatan pendapatan masyarakat pada level

grassroot.

• Kekhasan pendekatan ini adalah pencapaian pembangunan ekonomi

regional melalui peningkatan nilai tambah produk dengan menggunakan

sumberdaya lokal yang tersedia melalui pengolahan, kontrol mutu dan

pemasaran.

• OVOP adalah upaya strategis untuk mengidentifikasi produk lokal dan

perluasan pasar

Latar Belakang Pengembangan

OVOP (One Village One Product)

Page 3: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

• Sampai saat ini skema OVOP dari Jepang telah diperkenalkan di berbagai negara.

Penerapan konsep OVOP di beberapa negara lainnya antara lain adalah One

Factory One Product (Shanghai, China), One City One Product (Shanghai, China),

One District One roducy (Shanghai, China), One Village One Treasure (Wuhan,

China), One Barangay One Product (Phillipines), One Region One Vision

(Phillipines), Satu Kampung Satu Produk (Malaysia), One Tamboen One Product

Movement (Thailand), One Village One Product Movement (Cambodia), Neuang

Muang Neuang Phalittaphan Movement (Laos), Neg Bag Neg Shildeg

Buteegdekhuun (Mongolia), One Village One Product Day (USA) dan One Parish

One Product Movement (USA).

Page 4: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

4

Page 5: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

5

Page 6: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

Page 7: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

1. Undang-undang Nomor 25 tahun 1992, Tentang Perkoperasian. Dan Undang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah.

2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan Sektor Riil dan Pembangunan Usaha Mikro Kecil dan Menengah tanggal 8 Juni 2007 yang mengamanatkan pengembangan sentra melalui pendekatan One Village One Product (OVOP).

3. Keputusan Rapat Kerja Kementerian Koperasi dan UKM dengan Komisi VI DPR-RI tahun 2008 agar program OVOP dapat dikembangkan di Provinsi lain.

4. Telah ditetapkan tonggak pencapaian key development milestone untuk periode pertama Tahun 2010 – 2014 : 100 OVOP berhasil.

Landasan Hukum Program OVOP

7

Page 8: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

Pendekatan Satu Desa Satu Produk (OVOP):

Pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kearifan lokal, berkelas global yang khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

Satu desa dapat diperluas menjadi kecamatan, kabupaten/kota, maupun kesatuan wilayah lainnya sesuai dengan potensi dan skala usaha secara ekonomis.

PENGERTIAN

8

Page 9: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

TUJUAN UTAMA

Peningkatan pendapatan, kebanggaan dan kemandirian masyarakat (Pemerintah membantu siapa yang berusaha mandiri)

• Pertumbuhan Koperasi dan UKM yang mandiri di daerah;

• Penguatan koperasi dan UKM sebagai motor penggerak ekonomi

daerah dan nasional;

• Peningkatan kemampuan pemasaran dan daya saing produk Koperasi

dan UKM sesuai standar internasional;

• Penciptaan peran koperasi dan UKM dalam penciptaan lapangan kerja

• Peningkatan perolehan nilai tambah produk unggulan untuk meningkatkan

pendapatan

• Peningkatan Pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat ke

Seluruh wilayah Indonesia.

SASARAN

9

Page 10: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

Local Yet Global

Self-Reliance CreativityHuman Resources

Development

3 Prinsip Gerakan OVOP

Page 11: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

1. Lokal Tapi Global (Local Yet Global)

Pengembangan Gerakan OVOP ditujukan membuat kekhususan

produk lokal yang dapat dipasarkan bukan saja di Indonesia, tetapi

juga di pasaran global dan dapat menjadi sumber kebanggaan

masyarakat setempat.

3 (Tiga) Prinsip Gerakan OVOP

Page 12: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

2. Kemandirian dan Kreativitas (Self Reliance Creativity)

Sebagai penghela dari gerakan OVOP adalah warga sendiri dan

yang harus menentukan produk spesifik lokal yang harus dipilih dan

dikembangkan sebagai pilihan masyarakat itu sendiri, Gerakan

OVOP merupakan kampanye untuk memfasilitasi pembangunan

regional melalui penyadaran akan potensi lokal untuk dikembangkan

semangat kemandirian/self help akan menyebabkan self reliant dan

self respect, dan kreativitas dengan spirit kemandirian.

Page 13: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

3. Pengembangan Sumberdaya Manusia

(Human Resources Development)

Merupakan komponen terpenting dari kampanye gerakan ini. Agar

warga masyarakat dapat menghasilkan produk khas dan berkualitas.

Dan mendorong terwujudnya sumberdaya manusia yang kreatif dan

inovatif yang mampu menghadapi tantangan baru dan

memanfaatkan peluang bisnis di sektor pertanian, pemasaran,

pariwisata dan bidang lainnya.

Page 14: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

Page 15: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

Number One atau Only One

Jika produknya sama, menuju Number One

• Mutunya paling bagus di Daerah, Indonesia, Asia Tenggara, Asia, dll…

• Makin tinggi mutunya makin tinggi nilainya.

Jika produknya hanya berada di daerah, menuju Only One

• Satu-satunya produk di daerah, Indonesia, Asia Tenggara, Asia, dll…

• Makin tinggi lokalitasnya, makin tinggi nilainya

Page 16: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

Kelembagaan Koperasi

Pengembangan kelembagaan koperasi dimaksudkan untuk

memperkuat bergaining position bisnis masyarakat dan

mendapatkan kepastian legalitas hukum di bidang bisnis dan

kelembagaan:

1.Mediasi akses pembiayaan

2.Mediasi akses sumberdaya produk

3.Mediasi akses pemasaran

4.Capacity Building, serta

5.Social Activity

Page 17: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM

Kolaborasi aktif antara pemerintah pusat, pemda, swasta

dan masyarakat lokal;

Memanfaatkan pengetahuan, tenaga kerja dan sumber

daya lokal lainnya yang memiliki keunikan daerah;

Perbaikan mutu dan penampilan produk;

Promosi dan pemasaran secara aktif baik pada tingkat

nasional maupun global;

Koperasi dan UKM menghasilkan produk terbaik untuk

ditingkatkan kualitasnya dan akses pasarnya;

Page 18: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

18

PRODUK UNGGULAN

Merupakan produk yang potensial dikembangkan pada suatu wilayah dengan memanfaatkan SDA dan SDM lokal yang berorientasi pasar dan ramah lingkungan sehingga memiliki keunggulan kompetitif dan siap menghadapi persaingan global

Page 19: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

Produk Unggulan

KUKM

Batik

Anyaman

Gerabah

Minuman Furniture

Makanan Ringan

Tenun

Page 20: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

PERANAN PEMERINTAH :

1. Fasilitasi untuk persaingan sehat

2. Informasi

3. Mendorong semangat

Page 21: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

1. Fasilitasi untuk persaingan sehat

- Persiapan “lapangan pertandingan” yang baik buat pelaku

ekonomi lokal untuk persaingan sehat di pasar

• Bebaskan dari berbagai hambatan bisnis

• Hapuskanpelaku fasilitasi khusus untuk pelaku tertentu

• Pantau kondisi kesehatan persaingan di pasar

- Pemeliharaan keadaan persaingan sehat antara pelaku

ekonomi lokal

Page 22: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

2. Informasi

- Mencari dan menyebarkan informasi yang dibutuhkan oleh

masyarakat lokal

• Informasi mengenai pasar, mutu dan harga

• Informasi mengenai input pertanian , alat-alat

teknik/teknologi

• Informasi mengenai produk serupa di luar

- Memberikan informasi yang benar kepada semua pelaku

ekonomi

- Hak pilih informasi sepenuhnya ada di tangan pelaku ekonomi

lokal

Page 23: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

3. Mendorong Semangat

- Memberikan insentif dan stimulan yang tepat kepada pelaku

ekonomi lokal agar mereka lebih mandiri

Membangkitkan berbagai macam pemimpin lokal dari

komunitas lokal

Memanfaatkan “outsiders” (termasuk orang lokal yang

kembali ke komunitas lokal dari luar)

Menciptakan dan memelihara suasana yang selalu

memunculkan ide-ide baru dan kreatif di komunitas lokal

Meningkatkan SDM untuk membangkitkan pelaku ekonomi

lokal yang selalu berpikir secara mandiri

Page 24: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM RI

24

1. DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN : Penguatan Kelembagaan

2. DEPUTI BIDANG PRODUKSI : Dukungan Teknologi

3. DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN : Dukungan Modal Kerja

4. DEPUTI BIDANG PEMASARAN : Fasilitasi Pameran/Promosi,

Pemasaran dalam dan luar negeri

5. DEPUTI BIDANG SDM : Dukungan Pelatihan

6. DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI : Fasilitasi Hak Merk,

Paten dan peningkatan usaha

7. DEPUTI BIDANG PEGKAJIAN : Kajian Produk, Bansos

8. LLP KUKM : Dukungan Pemasaran

9. LPDB KUMKM : Dukungan Modal

Page 25: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

JAWA BARAT

PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DESA DENGAN

PENDEKATAN OVOP MELALUI KOPERASI

TA. 2009-2010

1. Kab Cianjur: Agribisnis, Kop Mitra Tani Parahiangan

2. Kab. Garut : Agribisnis, KUD Mandiri Cisurupan

BALI

1. Kab Bangli : Agribisnis, Kop Bahari Tunas Mandiri

2. Kab. Badung : Agribisnis, Koptan Mertanadi

Page 26: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

BENGKULU Jeruk Kalamansi Kop. Kultura Kalamansi

LAMPUNG, Kab. Tanggamus Kopi Organik Kop. Konservasi Mitra Tani JATIM, Kab. Pacitan

Batik Tulis Kop. Wan Canting Jaya

SULSEL, Kota Palopo Kakao Kop. Usaha Besama Madani

KEP. BABEL, Kota Pangkal Pinang Tenun Cual Kop. Tenun Cual Khas Bangka

SULTENG, Kota Palu Bawang Goreng KSU Magau Bulava

SULTRA, Kab Buton Kacang Mete KSU Pokaowa

JABAR, Kab Tasiklamaya Bodrir Kopontren Al Amin

SUMSEL, Kab. Prabumilih Nanas Kopwan Bungaran

PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DESA DENGAN

PENDEKATAN OVOP MELALUI KOPERASI

TA. 2011

Page 27: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

Apel Kop. Lestari MakmurKab. Malang

Kakao Koptan Sari Bumi Parigi

Kab Wakatobi : Rumput Laut (Kop Tunas Mekar)

ACEH

1. Aceh Besar: Kerajinan Bordir (Kop Usaha Makmoe)

2. Aceh Tengah: Kopi (Kop. Ketiara)

KEP. RIAU

1. Bintan: Rosella (Kop Asosiasi Makanan dan Minuman)

2. Natuna : Anyaman Tikar Pandan

JAWA TENGAH

1. Wonosobo: Karika (KSU Karika) 2. Kudus : Bordir (KSU Padurenan Jaya)

DI YOGYAKARTA

1. Kulon Progo : Gula Semut (KSU Jatirogo) 2. Bantul : Gerabah (Kop Kasongan Usaha

Bersama)

SULAWESI UTARA

1. Minahasa: Kacang Tanah (KUD Kawangkoan) 2. Bitung : Ikan Asap (Kop. Girian Weru Sakti)

SULAWESI SELATAN

1. Bantaeng: Rumput Laut (Kop. Butta Toa Mandiri)

2. Wajo : Sutra(Kop Sutra Senkang)

MALUKU UTARA

1. Halmahera Tgh: Minyak Nilam (KUD Kairos) 2. Halmahera : Rumput Laut (Kop. Posiska)

KALIMANTAN BARAT

1. Sintang: Tenun (Kop Menenun Mandiri) 2. Pontianak: Lidah Buaya (Koptan Khatulistiwa)

KALIMANTAN TENGAH

1. Waringin Timur: TBS Kelapa Sawit (Kop Tridaya)

2. Palangkaraya: Susu Jagung (Al Hidayah)

PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DESA DENGAN

PENDEKATAN OVOP MELALUI KOPERASI

TA. 2012

KEP. BANGKA BELITUNG

Bangka Tengah :Minyak Kayu Putih Kop. Nadi Lestari

SULAWESI TENGAH

JAWA TIMUR

SULAWESI TENGGARA

Page 28: RAPAT KOORDINASI NASIONAL Pengembangan Produk … fileUndang-undang Nomor 20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 2. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Percepatan

1. Tulungagung : Kerajinan Onix (Kop Data Usaha Onix)

2. Bojonegoro : Furniture limbah akar jati (KSU Masy Hutan Desa Geneng)

3. Bangkalan : Batik (KSU Pesona Tanjung Bumi)

4. Sampang : Kerupuk ikan dan udang (Kopwan Anggrek Bulan)

Kab. TTS : Tenun ikat (Kopinkra Sonbilo)

SUMATERA BARAT

1. Tanah Datar : Tenun pandai sikek (Koperasi Tenun Nagari)

2. Bukittinggi : Bordir (Kopinkra Pusako Minang)

JAWA BARAT

Garut : Kerajinan Bambu (KUD Mandiri Cikondang

JAWA TENGAH

1. Sragen : Sarung goyor (Kopinkra Agawe Makmur)

2. Klaten : Tenun lurik (KSU Bogor Makmur) 3. Jepara : Tenun Troso (KSU Paguyuban Tenun

Troso) 4. Surakarta : Batik (Kop Syarikat Dagang

Kauman) 5. Pemalang : Sarung Goyor (KSU Era ATBM

Jaya) 6. Boyolali : Kerajinan Kulit Ikan Pari (KSU

Sambon) 7. Cilacap : Gula Kelapa (KUD Pertama)

BALI

1. Klungkung : Tenun songket /Endek (Kop Dian Nitha)

2. Tabanan : Rebung bambu tabah (Kopwan Tunas bambu)

GORONTALO

Kab Gorontalo : Kain karawo (Kopwan Seruni Mekar Indah, Kopwan Metalik Jaya)

NTB

1. Lombok Tengah : Kerajinan ketak (Kopwan harapan bersatu), Tenun ikat (Kopwan Stagen)

2. Lombok barat : Kerajinan cukli (KSU Banu Sanusi)

MALUKU

1. Kab Buru : Minyak kayu putih (KSU Sari Arum) 2. Maluku tengah : Jus pala (KUD Tomasiwa)

JAMBI

Kerinci : Dodol kentang (Kopwan Dodol Kentang KAYO), Sirup kayu manis (KSU Nikmat)

PAPUA

1. Kab Jayawijaya : Kopi Arabika (Kop Baliem Arabika)

2. Kab Jayapura : Kakao (KSU Namblong Indah)

BENGKULU

Kab kaur : Kopi Robusta (Kop Usaha mandiri)

KALIMANTAN SELATAN

JAWA TIMUR

NTT

1. Kab Tanah Bumbu : Tenun pagatan (Kopinkra Tenun Pertiwi)

2. Martapura : Batu permata (Kopinkra Berkah Bersama)

PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DESA DENGAN

PENDEKATAN OVOP MELALUI KOPERASI

TA. 2013