Upload
lydieu
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
Makalah Penelitian
Rasa Nasionalisme Generasi Muda Terhadap Bangsa dan Negara
pada Era Globalisasi Modern
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu:
Wafiyatu Maslahah, M.Pd
Disusun Oleh:
Wahyu Mawadatul Habibah 17204163004
TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MEI 2017
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang Penelitian 1
B. Rumusan Masalah Penelitian 4
C. Tujuan Penelitian 5
BAB II Pembahasan 6
A. Tinjauan Pustaka 6
B. Metode Penelitian 11
C. Hasil dan Pembahasan 15
BAB III Penutup 22
A. Kesimpulan 22
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN 24
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Penelitian
Kesadaran berkonstitusi setiap warga negara merupakan sesuatu yang diidamkan
oleh negara manapun, namun hal itu tidak mudah, karena sadar atau taat pada konstitusi
merupakan sebuah pembatasan kebebasan yang dimiliki oleh tiap-tiap individu sebagai
warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut menganut komunisme, liberalisme
ataupun Pancasila, kesadaran berkonstitusi akan tetap menjadi problem dan tantangan
suatu negara.
Kesadaran berkonstitusi menjadi unsur penting dalam mewujutkan masyarakat
yang tertib, aman dan nyaman. Pernyataan tersebut senada dengan yang ada dalam
pembukaan UUD 1945 alinea ke IV, mengenai fungsi negara Indonesia:
“untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia serta untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu undang-undang dasar negara Indonesia”.
Kesadaran berkonstitusi semakin dibutuhkan di era demokrasi seperti saat ini.
Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang menjamin hak individu sebagai bagian
hak asasi manusia (HAM), namun dalam pelaksanaanya terkadang kurang
memperhatikan kepentingan orang lain. Keadaan tersebut jika dibiarkan akan terjadi
kekacauan antar individu maupun antar kelompok yang memiliki kepentingan yang sama,
sehingga hal tersebut akan mengganggu ketertiban dan jalannya pemerintahan suatu
negara. Konstitusi sebagai hukum dasar negara sangat dibutuhkan untuk mengendalikan
keadaan apabila terjadi kekacauan dalam suatu negara, karena konstitusi merupakan
pedoman dalam menjalankan negara. Pedoman berupa konstitusi, dibentuk dan disusun
berdasarkan kesepakatan dari seluruh warganegara berdasarkan asas perwakilan, yaitu
melaui wakil rakyat yang berada di lembaga legislatif, sehingga tidak ada alasan bagi
2
warga negara untuk tidak taat terhadap konstitusi. Konstitusi juga sebagai wujud
kesepakatan antara pemerintah dengan warganegara, sehingga jika masing-masing pihak
mematuhi kesepakatan tersebut akan tercipta ketertiban hukum. 1
Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini adalah
memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Hal ini
disebabkan banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negara kita,
akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budaya sendiri karena menganggap
bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern dibanding budaya bangsa
sendiri. Hal ini berakibat nilai-nilai luhur bangsa banyak diabaikan hampir terjadi
disebagian besar generasi muda. Sejak dahulu dan sekarang ini serta masa yang akan
datang peranan pemuda atau generasi muda sebagai pilar, penggerak dan pengawal
jalannya pembangunan nasional sangat diharapkan. Melalui organisasi dan jaringannya
yang luas, pemuda dan generasi muda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk
mengawal jalann pembangunan nasional. Berbagai permasalahan yang timbul akibat rasa
nasionalisme dan kebangsaan yang memudar banyak terjadi belakangan ini, banyak
generasi muda atau pemuda yang mengalami disorientasi, dislokasi dan terlibat pada
suatu kepentingan yang hanya mementingkan diri pribadi atau sekelompok tertentu
dengan mengatasnamakan rakyat sebagai alas an dalam kegiatanya.2
Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17
Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan
nilai–nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap
warga negara Republik Indonesia. Selain itu nilai–nilai perjuangan bangsa masih relevan
dalam memecahkan setiap permasalahan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
serta terbukti keandalannya. Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami
pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
1 Dalam dari http://eprints.ums.ac.id/15719/4/BAB_I.pdf, di unduh pada hari Selasa tanggal 02 Mei 2017
pukul 22.20 WIB.
2 Ana Irhandayaningsih, Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi
Muda Di Era Global , dalam http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/4595/4180, di unduh pada
puku pukul hari Selasa tanggal 02 Mei 2017 pukul 22.22 WIB.
3
bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang
kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi. Globalisasi ditandai oleh
kuatnya pengaruh lembaga– lembaga kemasyarakatan internasional, negara–negara maju
yang ikut mengatur percaturan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan global. Disamping itu, isu global yang meliputi demokratisasi, hak asasi
manusia, dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional. Globalisasi
juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya
dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Hingga membuat dunia menjadi
transparan seolah–olah menjadi sebuah kampung tanpa mengenal batas negara. 3
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan hasil kesepakatan bapak
pendiri bangsa ketika negara Indonesia didirikan, dan hingga sekarang di era globalisasi,
negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara. Sebagai
dasar negara, Pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi berbagai
tantangan global dunia yang terus berkembang. Di era globalisasi ini peran Pancasila
tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia,
karena dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat,
sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat. Hal ini
dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa indonesia, jika kita dapat
memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya
globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan
mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia, sedangkan hal negatif dari
dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan Indonesia.
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Bangsa akan maju jika
para pemuda memiliki karakter nasionalisme. Nasionalisme merupakan bagian penting
bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab merosotnya sikap
nasionalisme pada diri anak karena berkembangnya zaman globalisasi, yaitu rasa
nasionalisme dikalangan generasi muda semakin memudar. Hal ini dapat dibuktikan
banyak generasi muda yang lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan
3 Ahmad Nasher, Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan , dalam
http://ahmadnasher.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38824/kewarganegaraan.pdf , di unduh pada hari Selasa
tanggal 02 Mei 2017 pukul 22.20 WIB.
4
kebudayaan Indonesia. Sebagai contoh generasi muda selalu menganggap produk luar
negeri lebih baik dari pada produk nasional, lebih senang memakai pakaian minim (tidak
sopan) dari pada memakai pakaian batik yang mencerminkan budaya Indonesia. Sehingga
karakter nasionalisme perlu ditanamkan sejak dini dalam diri anak agar dapat menjadi
manusia yang dapat mencintai bangsa dan negaranya sendiri. Negara Indonesia
berlandaskan pada Pancasila. Sikap nasionalisme juga harus dibarengi dengan usaha
untuk memahami Pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan dasar dan pedoman hidup bangsa Indonesia mengandung nilai-nilai
nasionalisme yang harus ditanamkan pada diri anak sebagai generasi penerus bangsa.
Dengan memahami Pancasila tersebut maka dapat tumbuh karakter nasionalisme.
Nasionalisme tidak terlepas dari dorongan untuk mencintai bangsa dan negara sendiri,
untuk itu perlu adanya penanaman pendidikan karakter kepada diri setiap individu
khususnya para generasi muda.
Sehubungan hal tersebut, generasi muda sebagai pilar bangsa diharapkan
memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme dengan tetap bertahan pada nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia meskipun banyak budaya asing masuk di negara Indonesia. Dengan
berlandaskan pancasila diharapkan pengaruh budaya asing bisa disaring sehingga
generasi bisa benar-benar cinta tanah air Indonesia apapun keadaannya.4
B. Rumusan Masalah Penelitian
Perumusan masalah penelitian berfungsi untuk memfokuskan permasalahan yang
akan dibahas, adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana rasa Nasionalisme para Mahasiswa di Kos “Sinar Luwes” Desa
Plosokandang Kecamatan Kedunwaru Kabupaten Tulungagung terhadap bangsa dan
negara pada era globalisasi modern?
2. Bagaimana kesadaran Konstitusi para Mahasiswa di Kos “Sinar Luwes” Desa
Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung terhadap bangsa
dan negara pada zaman era globalisasi modern?
4 Ana Irhandayaningsih, Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi
Muda Di Era Global , dalam http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/4595/4180, di unduh pada
hari Selasa tanggal 02 Mei 2017 pukul 22.22 WIB.
5
3. Bagaimana penanaman yang perlu untuk meningkatkan rasa Nasionalisme para
Mahasiswa di Kos “Sinar Luwes” Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru
Kabupaten Tulungagung terhadap bangsa dan negara?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui rasa nasionalisme Mahasiswa di Kos “Sinar Luwes” Desa
Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada zaman era
globalisasi pada.
2. Untuk mengetahui kesadaran berkonstitusi Mahasiswa di Kos “Sinar Luwes” Desa
Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada zaman era
globalisasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme Mahasiswa
di Kos “Sinar Luwes” Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten
Tulungagung pada zaman era globalisasi.
6
BAB II
Pembahasan
A. Tinjauan Pustaka
1. Nasionalisme
Nasionalisme berasal dari kata “nation‟ yang berarti bangsa. Terkadang kata
“nasionalisme” itu sendiri telah sering disalahartikan oleh masyarakat. Nasionalisme
sering diartikan sebagai sebagai paham chauvinisme yang berarti paham yang
merendahkan bangsa lain danmenjunjung tinggi bangsa sendiri dengan cara yang
berlebihan. Persepsi yang salah tentang kata “nasionalisme” perlu mendapat
tanggapan dari masyarakat itu sendiri karena nasionalisme dapat menghantarkan dan
menjadikan suatu bangsa tersebut menjadi bangsa yangbesar. Seperti pepatah
mengatakan “Bangsa yang besar adalah bangsa yangdapat menghargai jasa-jasa
pahlawannya”. Pepatah tersebut menjelaskan arti kata“nasionalisme” yan sebenarnya,
apapuntantangan dan hambatanya bangsa dan negara sendiri yang utama.
Nasionalisme yang benar mengutamakan kepentingan nasional tanpa mengabaikan
tanggungjawab global.
Di samping beberapa pendapat di atas tentang nasionalisme, berikut ini
beberapa pengertian nasionalisme dari beberapa tokoh.
Menurut Ernest Renan, nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan
bernegara.
Otto Bauer mengatakan bahwa nasionalisme adalah suatu persatuan perangai
atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.
Benedict Anderson mendefinisikan nation (bangsa) sebagai “suatu komunitas
politis yang dibayangkan-dan dibayangkan sekaligus sebagai sesuatu yang
secara inheren terbatas dan berdaulat” (an imagined political community and
imagined as both inherently limited and sovereign”) .
Dari pendapat tersebut bisa diambil suatu kesimpulan, di dalam nasionalisme
terkandung suatu makna sebagai berikut:
Nasionalisme adalah rasa cinta pada tanah air, ras, bahasa atau budaya yang
sama, maka dalam hal ini nasionalisme sama dengan patriotisme.
7
Nasionalisme adalah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan
dan prestise bangsa.
Nasionalisme adalah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang
kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau
Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.
Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup
untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri. 5
2. Generasi Muda
Merujuk pada UU No. 40/2009 tentang Kepemudaan, generasi muda atau
pemuda didefinisikan sebagai “Warga negara Indonesia yang memasuki periode
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30
(tiga puluh) tahun”. Sementara itu dalam konteks demografi dan antropologis,
generasi muda dibagi ke dalam usia persiapan masuk dunia kerja, atau usia produktif
antara 15-40 tahun. Saat ini terdapat 40.234.823 penduduk Indonesia masuk dalam
kategori generasi muda. Sementara dari sudut pandang sosial budaya. Generasi muda
dari sudut pandang ini memiliki sifat majemuk dengan aneka ragam etnis, agama,
ekonomi, domisili, dan bahasa. Mereka memiliki cirri ekosistem kehidupan yang
terbagi ke dalam masyarakat nelayan, petani, pertambangan, perdagangan,
perkantoran dan sebagainya.
Sedangkan pada Pasal 7 dan Pasal 8, pelayanan kepemudaan diarahkan untuk
menumbuhkan patriotisme, dinamika, budaya prestasi, dan semangat profesionalitas;
dan meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam membangun dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan pada Pasal 8, disebutkan bahwa strategi
pelayanan kepemudaan adalah bela negara; kompetisi dan apresiasi pemuda;
peningkatan dan perluasan memperoleh peluang kerjasesuai potensi dan keahlian
yang dimiliki; dan pemberian kesempatan yang sama untuk berekspresi, beraktivitas,
dan berorganisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
peningkatan kapasitas dan kompetensi pemuda; pendampingan pemuda; perluasan
5 Baskara Wardaya, Nasionalisme Universal: Menjawab Ajakan “PascaNasionalis”nya Romo Mangun”,
dalam Jurnal Iman, Ilmu, Budaya. vol. 3. (Jakarta: Yayasan Bhumiksara, 2002), hlm. 16.
8
kesempatan memperoleh dan meningkatkan pendidikan serta keterampilan; dan
penyiapan kaderpemuda dalam menjalankan fungsi advokasi dan mediasi yang
dibutuhkan lingkungannya.
3. Bangsa dan Negara
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Bangsa adalah orang–
orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta
berpemerintahan sendiri. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan manusia yang
biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu dimuka bumi. Jadi
Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang
sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu
wilayah Nusantara/Indonesia.
Pengertian bangsa menurut para ahli.
a. Suryono Sukanto
Bangsa adalah unit yang mandiri yang ditandai adanya kelompok
territorial kewarganegaraan yang sama dan memiliki karakteristik yang sama
dengan hak kewajiban yang sama.
b. Ernest Renan
Bangsa adalah sekelompok manusia yang dipersatukan karena memiliki persama
an sejarah dan cita-cita yang sama, suatu bansa juga harus terikat
oleh tanah air yang sama.
c. Otto Bauer
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter
yang sama karena arena persamaan nasib.
d. F. Ratzel
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul
karena adanya kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.
e. Hans Kohn
Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu
bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa
dirumuskan secara eksak. Kebanyakan bangsa memiliki faktor-faktor objek
9
tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain. Faktor itu berupa
persamaan adat istiadat, persamaan politik, perasaan, dan agama.
f. Stalin
Bangsa adalah kesatuan umat manusia yang terbentuk secara historis.
g. Jalopsen dan Lipman
Bangsa adalah kesatuan budaya (cultural unity)dan kesatuan politik
(political unity). Faktor objektif yang menandai suatu bangsa adalah
adanya kehendak atau kemauan bersama .
Unsurunsur bangsa
Menurut Friederich Hertz, setiap bangsa mempunyai 4 unsur :
a. Keinginan untuk mencapai esatuan nasional ang terdiri atas kesatuan
sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
b. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap
urusandalam negerinya.
c. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas, atau kekhasan.
d. Keinginan untuk menonjol di antara bangsabangsa dalam mengejar kehormatan,
pengaruh dan prestise.
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang sama–sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya
satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut. Atau bisa diartikan sebagai satu perserikatan
yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat
dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial.
Negara merupakan subjek Hukum Internasional yang terpenting (par
Excellence) di banding dengan subjek-subjek hukum internasional lainnya, sebagai
subjek hukum internasional Negara memiliki hak dan kewajiban menurut hukum
internasional. Menurut R. Kranenburg Negara adalah organisasi kekuasaan yang
diciptakan oleh kelompok manusia yang disebut bangsa sedangkan menurut Logeman
10
Negara adalah organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang
disebut bangsa. 6
Hendry C Black mendefinisikan Negara sebagai sekumpulan orang yang
secara permanen menempati suatu wilayah yang tetap diikat oleh ketentuan-ketentuan
hukum yang melalui pemerintahannya mampu menjalankan kedaulatannya yang
merdeka dan mengawasi masyarakatnya dan harta bendanya dalam wilayah
perbatasannya, mampu mengadakan perang dan damai serta mampu mengadakan
hubungan internasional dengan masyarakat internasional lainnya. 7
Teori terbentuknya negara
1) Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles)
Kondisi Alam => Berkembang Manusia => Tumbuh Negara.
2) Teori Ketuhanan
Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, termasuk adanya negara.
3) Teori Perjanjian (Thomas Hobbes)
Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan, manusia akan
musnah bila ia tidak mengubah cara–caranya. Manusia pun bersatu
(membentuk negara) untuk mengatasi tantangan dan menggunakan
persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.
Di dalam prakteknya, terbentuknya negara dapat pula disebabkan karena:
Penaklukan.
Peleburan.
Pemisahan diri
Pendudukan atas negara/wilayah yang belum ada pemerintahannya.
Unsur Negara
1) Konstitutif
Negara meliputi wilayah udara, darat, dan perairan (unsur perairan tidak
mutlak), rakyat atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat.
6 Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, (Binacipta: Bandung, 1981), hlm. 89.
7 Adolf Huala, Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional, (Jakarta: Rajawali Press, 1991), hlm. 1-
2.
11
2) Deklaratif
Negara mempunyai tujuan, undang–undang dasar, pengakuan dari negara
lain baik secara de jure dan de facto dan ikut dalam perhimpunan bangsa–
bangsa, misalnya PBB.
a. Bentuk Negara
1) Negara kesatuan
Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi
Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi
2) Negara serikat, di dalam negara ada negara yaitu negara bagian.
4. Globalisasi
Dilihat dari asal usul katanya, kata globalisasi diambil dari kata global yang
maknanya universal. Selama ini globalisasi belum memiliki makna yang baku,
selama ini makna globalisasi tergantung dari mana orang memandang. Akan tetapi
secara umum globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, budaya dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain. Globalisasi juga diartikan suatu fenomena di mana batasan-batasan antar
negara seakan memudar karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek
kehidupan, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya
perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya di bidang iptek maka manusia
dapat pergi dan berpindah ke berbagai negara dengan lebih mudah serta mendapatkan
berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di dunia.8
B. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitan yang menggunakan metode kuantitatif
karena penelitian ini bermaksud menggambarkan keadaan yang sementara sedang
berjalan melalui suatu pengukuran yang cermat dengan menggunakan pendekatan
survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
8 Ana Irhandayaningsih, Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi
Muda Di Era Global , dalam http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/4595/4180, di unduh pada
hari Selasa tanggal 02 Mei 2017 pukul 22.22 WIB.
12
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut yang kemudian diambil suatu generalisasinya.9 Penelitian survei
merupakan penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data.10
Selain itu bahwa penelitian ini berusaha
mendeskripsikan dan menggeneralisasikan data atau peristiwa yang terjadi pada
semua anggota populasi berdasarkan sampel penelitian.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini termasuk populasi terbatas. Populasi
penelitian ini adalah Mahasiswa di Kos “Sinar Luwes” Desa Plosokandang
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. Berdasarkan data awal yang
saya peroleh dari pegurus kos, populasi Mahasiswa di Kos “Sinar Luwes” Desa
Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung sebanyak 75
mahasiswa dengan jurusan yang bervariasi.
b. Sampel Penelitian
Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil
sampel atau cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya.11
Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling,
stratified sampling, dan quota sampling. Teknik ini digunakan karena
populasinya terdiri atas kelompok yang berbeda dan setiap kelompok mempunyai
anggota yang berbeda serta anggotanya ditentukan.
Pembagian sampelnya sebagai berikut.
9 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabet, 2006), hlm. 7
10 Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1995), hlm. 3-5
11 Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: F. Psikologi UGM, 1993), hlm. 75
13
Tabel 1
Pembagian sampel Mahasiswa di Kos “Sinar Luwes” Desa Plosokandang
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
No Jurusan Jumlah
1 Tadris Matematika 4
2 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 2
3 Pendidikan Agama Islam 3
4 Tadris Bahasa Inggris 2
5 Ekonomi Syariah 2
JUMLAH 13
Jumlah seluruh sampel yang terambil dari 75 Mahasiswa populasi adalah
sebanyak 13 orang sampel.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada:
Hari : Senin - Minggu
Tanggal : 08 Mei 2017 sampai 14 Mei 2017
Tempat : Kos “Sinar Luwes” Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru
Kabupaten Tulungagung.
Hal tersebut didasarkan pada kesepakatan antara peneliti dan narasumber dengan
alasan kemudahan penelitian serta kuatnya koordinasi keduanya sehingga membantu
peneliti dapat menyusun makalah penelitian dengan mudah.
4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini ialah
teknik angket dan wawancara serta dokumentasi. Angket/kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirimkan kepada responden
untuk diisi dan dijawab, selanjutnya dikembalikan kepada peneliti.12
Angket/kuesioner yang digunakan dalam bentuk kuesioner langsung tertutup, yaitu
12
Tanzeh dan Suyitno, Dasar-dasar penelitian, ( Surabaya:Lembaga Kajian Agama dan
Filsafat,elKAFI,2006), hlm. 162
14
angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang
dialami responden sendiri, dan secara alternatif jawaban sudah tertera dalam angket
tersebut
Selain menggunakan teknik angket, teknik pengumpulan data pada penelitian
ini juga dilakukan dengan cara wawancara terhadap beberapa mahasiswa yang telah
menjadi sampel penelitian serta mengunakan teknik dokumentasi yang berguna dalam
merekam berbagai jenis data tentang informan tau responden.
Tabel 2
Skala Pengukuran instrument angket
Jenis Jawaban Keterangan
Ya Artinya setiap kejadian yang digambarkan pada
pernyataan itu pasti ada atau terjadi
Tidak Artinya setiap kejadian yang digambarkan pada
pernyataan itu sama sekali tidak
Ragu-Ragu Artinya setiap kejadian yang digambarkan pada
pernyataan itu bisa terjadi dan bisa tidak terjadi
5. Sumber Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti,baik yang berupa fakta maupun angka.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah.
a. Data Primer, diperoleh melalui teknik angket dan wawancara terhadap subyek
penelitian serta diperoleh melalui hasil dokumentasi.
b. Data Sekunder, diperoleh dari berbagai macam sumber seperi buku pengetahuan
umum, buku kewarganegaraan, dan dari internet yang berhubungan dengan rsa
nasionalisme generasi muda.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menunjukkan
besaran persentase dan jumlah mahasiswa yang benar-benar mengetahui tentng
nasionalisme dan konstitusi negara Indonesia melalui data angket dan wawancara
yang dilakukan.
15
C. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian Angket
Tabel 3
Jumlah Mahasiswa Pengisi Angket/Kuesioner
No Pertanyaan Ya Tidak Ragu-
Ragu
JUMLAH
1. Tahukah anda tentang Nasionalisme? 10 - - 10
2. Sudahkah anda menerapkan Nasionalisme terhadap
Bangsa dan Negara?
1 1 8 10
3. Tahukah anda tentang hukum yang ada di Indonesia? 3 - 7 10
4. Pernahkah anda melanggar hukum yang ada di
Indonesia?
6 3 1 10
5. Apakah anda bersikap acuh tak acuh terhadap
permasalahan yang ada di Indonesia?
1 6 4 10
6. Pernahkah anda bertindak terhadap permasalahan
yang dihadapi Indonesia?
3 2 5 10
7. Pernahkah anda memberikan kritikan terhadap
pemerintahan Indonesia?
9 - 1 10
8. Apakah anda berani jika anda memberikan kritikan
dengan menulis di surat kabar?
3 1 6 10
9. Tahukah anda bahwa Indonesia adalah Negara
Bhinneka Tunggal Ika?
10 - - 10
10. Apakah anda sudah menerapkan toleransi? 8 - 2 10
11. Apakah anda telah menjaga kerukunan terhadap
kelompok yang berbeda?
8 - 2 10
12. Pernahkah anda mendiskriminasi seseorang dari
kelompok yang berbeda?
- 7 3 10
13. Apakah anda telah terpengaruh dengan globalisasi? 9 - 1 10
14. Apakah pengaruh globalisasi memberikan dampak
terhadap nasionalisme?
7 1 2 10
15. Pernahkah anda berpikir bahwa nasionalisme
generasi muda telah luntur?
9 1 - 10
16. Pernahkah anda bertindak untuk mengatasi hal
tersebut?
2 3 5 10
17. Menurut anda, perlukah pendidikan pancasila itu
diterapkan?
10 - - 10
18. Apakah anda telah mengamalkan sila dalam
Pancasila?
4 - 6 10
19. Tahukah anda arti sila dalam Pancasila? 9 - 1 10
20. Sebagai Warga Negara, pernahkah anda berperilaku
sesuai dengan sila Pancasila?
7 - 3 10
16
Dari data diatas, mahasiswa yang diberi angket sebanyak 10 orang sehingga dapat
dihitung jumlah presentasinya sebagai berikut.
1) Pengetahuan tentang Nasonalisme
x 100% =
x 100% = 100%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 0%
2) Penerapan Nasionalisme
x 100% =
x 100% = 10%
x 100% =
x 100% = 10%
x 100% =
x 100% = 80%
3) Pengetahuan tentang Hukum di Indonesia
x 100% =
x 100% = 30%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 70%
4) Melanggar hukum di Indonesia
x 100% =
x 100% = 30%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 70%
5) Bersikap acuh tak acuh terhadap permasalahan Indonesia
x 100% =
x 100% = 10%
x 100% =
x 100% = 60%
x 100% =
x 100% = 40%
6) Bertindak dalam menghadapi permasalahan Indonesia
x 100% =
x 100% = 30%
17
x 100% =
x 100% = 20%
x 100% =
x 100% = 50%
7) Memberikan kritikan terhadap pemerintah
x 100% =
x 100% = 90%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 10%
8) Pengetahuan negara Bhinneka Tunggal Ika
x 100% =
x 100% = 100%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 0
9) Memberikan kritikan dengan menulis di surat kabar
x 100% =
x 100% = 30%
x 100% =
x 100% = 10%
x 100% =
x 100% = 60%
10) Menerapkan Toleraansi
x 100% =
x 100% = 80%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 20%
11) Menjaga kerukunan terhadap kelompok yang berbeda
x 100% =
x 100% = 80%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 20%
18
12) Mendiskriminasi seseorang dari kelompok yang berbeda
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 70%
x 100% =
x 100% = 30%
13) Terpengaruh dengan Globalisasi
x 100% =
x 100% = 90%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 10%
14) Globalisasi memberikan dampak terhadap nasionalisme
x 100% =
x 100% = 70%
x 100% =
x 100% = 10%
x 100% =
x 100% = 20%
15) Pikiran tentang nasionalisme yang telah luntur
x 100% =
x 100% = 90%
x 100% =
x 100% = 10%
x 100% =
x 100% = 0%
16) Bertindak untuk mengatasi nasionalisme yang telah luntur
x 100% =
x 100% = 20%
x 100% =
x 100% = 30%
x 100% =
x 100% = 50%
17) Perlunya Pendidikan Pancasila
x 100% =
x 100% = 100%
x 100% =
x 100% = 0%
19
x 100% =
x 100% = 0
18) Pengamalan sila dalam Pancasila
x 100% =
x 100% = 40%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 60%
19) Mengetahui arti sila dalam Pancasila
x 100% =
x 100% = 90%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 10%
20) Berperilaku sesuai dengan sila dalam Pancasila
x 100% =
x 100% = 70%
x 100% =
x 100% = 0%
x 100% =
x 100% = 30%
Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa.
a. Semua mahasiswa mengenal yang namanya Nasionalisme, akan tetapi tidak
diterapkan dengan baik.
b. Sebagian mahasiswa mengetahui hukum di Indonesia dan ada yang ragu-ragu.
Ada yang bersikap acuh tak acuh dan ada juga yang bertindak terhadap
permasalahan di Indonesia. Mereka berani jika memberikan kritikan, tetapi
hampir semunya ragu-ragu untuk mengkritik lewat surat kabar.
c. Semua mahasiswa mengetahui bahwa Indonesia adalah negara Bhinneka Tungal
Ika. Hampir sebagian besar dari mereka telah menerapkan toleransi dan menjaga
kerukunan.
d. Sebagian besar berpendapat bahwa mereka telah terpengaruh dengan globalisasi,
mereka juga berpendapat bahwa globalisasi memberikan dampak terhadap
20
Nasionalisme generasi Muda. Hal itu jua menyebabkan rasa Nasionalisme
menjadi luntur.
e. Semua mahasiswa berpendapat bahwa Pendidikan Pancasila sangatlah penting.
Sebagian besar telah menerapkan sila dalam pancasila meskipun masih ragu-
ragu, mengetahui arti sila dalam pancasila, dan telah berperilaku sesuai dengan
sila dalam pancasila.
2. Pembahasan Hasil Wawancara
Generasi muda terutama mahasiswa mengetahui tentang nasionalisme,
sebagian besar dari mereka berpendapat bahwa nasionalisme adalah rasa cinta tanah
air. Sebagian lagi berpendapat bahwa nasionalisme adalah sikap dalam menjaga
keutuhan , persatuan, dan kesatuan NKRI.
Menurut pendapat mereka, sebagai seorang warga negara sekaligus generasi
muda hal yang harus dilakukan untuk tetap menerapkan rasa nasionalisme adalah
dengan cara belajar memahami tentang sejarah negara agar dapat mengambil
pelajaran tentang rasa nasionalisme dari pahlawan-pahlawan pejuang. Dalam
menentukan pilihan, harus lebih mengedapankan kepentingan bersama, seperti dalam
hal diskusi. Cara lain menerapkan nasionalisme juga dapat dimulai dari hal kecil,
tidak hanya dalam wujud peperangn tetapi bertanggungjawab sesuai perannya. Selain
itu, sudah menjadi suatu kewajiban generasi muda dalam menjaga budaya dalam
negeri agar tidak terpengaruh dengan budaya barat atau budaya asing.
Salah satu hal/perilaku yang bisa dilakukan dalam menerapkan nasionalisme
ialah dengan bergaul terhadap orang yang berbeda suku dan adat. Sebagai mahsiswa
peran yang perlu dikembangkan adalah mengolah produk dalam negeri agar semakin
berkembang, contohnya adalah batik Indonesia. Selain itu, pendidikan dan nilai
pancasila sangat diperlukan untuk menjadi tolak ukur dalam bertindak selain sumber
agama. Pancasila sendiri merupakan dasar negara Indonesia yang didalmanya
terkandung nasionalasme. Semua karakter bangsa terdapat dalam pancasila dan
karakter tersebut bisa dikenali serta bisa di aplikasikan dengan pengamalan dan
pendidikan pancasila yang diperlukan untuk berubah menjadi lebih tahu. Keduanya
diperlukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang nasionalisme. Sebagian
21
besar generasi muda telah menamalkan sila dalam pancasila. Contohnya tidak pernah
memaksakan orang lain menerima kepercayaan yang kita anut.
Sebenarnya, nasionalisme generasi muda negara Indonesia telah luntur dan
mengalami kemunduran. Hal ini dapat dilihat dari perilaku mereka yang semakin hari
semakin individual, mereka tidak lai memikirkan kepentingan kelompok. Selain itu,
jua disebabkan karena pengaruh-pengaruh budaya barat dan hal ini bisa terlihat dari
generasi muda yang bersifat hedonisme artinya mengikuti trend. Globalisasi telah
mempengaruhi pola pikir generasi muda yng selanjutnya berdampak pada berubahnya
kebiasaan hidup. Salah satu cara menggerakan nasionalisme generasi muda di zaman
globalisasi modern ini ialah dengan diikutsertakannya generasi muda dalam perayaan
hari besar nasional. Selain itu, dimulai dari individu masing-masing dengan
penanaman kuat siapa diri kita dan hal apa yang harus kita buat untuk negara ini.
Faktor internalnya perubahan dan kesadaran diri sendiri. Sedangkan pemerintah
memberikan batasan-batasan terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia yaitu
dengan membuat peraturan yang mengarah pada nasionalisme seperti penganjuran
memakai batik. Serta meningkatkan iptek sehingga menghasilkan produk berdaya
saing. Cara dalam menumbuhkan kembali semangat nasionalisme yang telah luntur
akibat pengaruh arus globalisasi terutama di kalangan mahasiswa ialah dengan
Guru/Dosen sebagai orang yang dipercaya oleh pelajar harus berusah motivasi dan
memberi teladan bagi pelajarnya yang mengalami dergadasi nasionalisme.
Mengenai konstitusi yang ada di Indonesia, para generasi muda hanya
mengetahui beberapa peraturan. Peraturan pemerintah Indonesia yang diketahui
generasi muda ialah kewajiban memiliki KTP bagi yang berusia 17+ serta peraturan
tata tertib lalu lintas seperti berkendara dengan memakai helm dan membawa SIM.
Peraturan tersebut masih dilanggar oleh para generasi muda dikarenakan beberapa
alasan, entah karena terpaksa maupun disengaja meskipun ada sanksi yang
menghadang.
22
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa.
1. Nasionalisme adalah rasa cinta pada tanah air, ras, bahasa atau budaya yang
sama, maka dalam hal ini nasionalisme sama dengan patriotisme.
2. Bangsa adalah orang–orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri.
3. Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang sama–sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui
adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
4. Globalisasi diartikan suatu fenomena di mana batasan-batasan antar negara
seakan memudar karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek
kehidupan, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Semua mahasiswa mengenal yang namanya Nasionalisme, akan tetapi tidak
diterapkan dengan baik.
6. Globalisasi memberikan dampak terhadap Nasionalisme generasi Muda. Hal itu
juga menyebabkan rasa Nasionalisme menjadi luntur. Globalisasi telah
mempengaruhi pola pikir generasi muda yng selanjutnya berdampak pada
berubahnya kebiasaan hidup.
7. Cara menggerakan nasionalisme generasi muda di zaman globalisasi modern ini
ialah dengan diikutsertakannya generasi muda dalam perayaan hari besar
nasional. Selain itu, dimulai dari individu masing-masing dengan penanaman
kuat siapa diri kita dan hal apa yang harus kita buat untuk negara ini.
8. Semua mahasiswa berpendapat bahwa Pendidikan Pancasila sangatlah penting.
Sebagian besar telah menerapkan sila dalam pancasila meskipun masih ragu-
ragu, mengetahui arti sila dalam pancasila, dan telah berperilaku sesuai dengan
sila dalam pancasila.
23
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: F. Psikologi UGM.
Huala, Adolf . 1991. Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional. Jakarta: Rajawali Press.
Kusumaatmadja, Mochtar. 1981. Pengantar Hukum Internasional. Binacipta: Bandung.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabet.
Singarimbun dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Tanzeh dan Suyitno. 2006. Dasar-dasar penelitian. Surabaya:Lembaga Kajian Agama dan
Filsafat elKAFI.
Wardaya, Baskara. 2002. Nasionalisme Universal: Menjawab Ajakan “PascaNasionalis”nya
Romo Mangun”, dalam Jurnal Iman, Ilmu, Budaya. vol. 3. Jakarta: Yayasan Bhumiksara.
Irhandayaningsih, Ana. Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme
Generasi Muda Di Era Global . dalam
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/4595/4180, di unduh pada
puku pukul hari Selasa tanggal 02 Mei 2017 pukul 22.22 WIB.
Nasher, Ahmad. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan . dalam
http://ahmadnasher.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38824/kewarganegaraan.pdf ,
di unduh pada hari Selasa tanggal 02 Mei 2017 pukul 22.20 WIB.
Dari http://eprints.ums.ac.id/15719/4/BAB_I.pdf, di unduh pada hari Selasa tanggal 02 Mei 2017
pukul 22.20 WIB.
24
LAMPIRAN
25
TRANSKIP WAWANCARA dan ANGKET
26
Rasa Nasionalisme Generasi Muda terhadap Bangsa dan Negara di Era
Globalisasi Modern
Nama : Ratna Dwi Lestari
Umur : 19 tahun
Pendidikan : S1 TMT
1. Apakah anda merupakan salah satu Warga Negara Indonesia? Tahukan anda tentang
Nasionalisme?
Iya. Saya tahu.
2. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan Nasionalisme terhadap Bangsa dan
Negara?
Setahu saya Nasionalisme itu berasal dari dua kata. Nation dan Isme. Isme itu
merupakan sebuah paham.. Nasionalisme adalah sebuah paham tentang
nasionalisme. Jadi, Nasionalisme adalah sebuah paham kenasionalan tentang
negara kita yaitu NKRI, bagaimana kita menjaga keutuhan dan persatuan
NKRI.
3. Menurut pendapat anda, sebagai seorang warga negara sekaligus generasi muda hal
apa yang harus dilakukan untuk tetap menerapkan rasa nasionalisme?
Dimulai dari hal kecil, tidak hanya dalam wujud peperangn tetapi
bertanggungjawab sesuai perannya. Selain itu, kita menjaga budaya kita agar
tidak terpengaruh dengan budaya barat.
4. Sebutkan salah satu hal/perilaku yang sudah anda lakukan dalam menerapkan
nasionalisme?
Saya cinta produk indonesia yaitu batik yang merupakan produk asli
Indonesia. Sebagai mahsiswa peran kita adalah mengolah produk dalam
negeri agar semakin berkembang.
5. Menurut anda, apakah pendidikan dan pengamalan pancasila itu diperlukan dalam
nasionalisme ? mengapa demikian?
Iya karena karakter bangsa terdapat di pancasila dan karakter tersebut bisa
dikenali bisa di aplikasikan dengan pengamalannya dan pendidikan diperlukan
untuk berubah yang tidak tahu mnjadi tahu. Keduanya diperlukan untuk
mewujudkan masyarakat nasionalisme.
6. Sudahkah anda mengamalkan sila dalam pancasila? Berikan contohnya!
Sila yang pertama. Berusaha sebaik mungkin dengan melaksanakan perintah
Alloh SWT engan melaksanakan sholt fardhu.
7. Menurut anda, bagaimana rasa nasionalisme generasi muda di era globalisasi modern
ini? Berikan contohnya!
27
Mulai luntur karena pengaruh-pengaruh budaya barat dan hal ini bisa terlihat
dari generasi muda yang bersifat hedonisme artinya mengikuti trend.
8. Menurut anda, Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap nasionalisme generasi muda
di Indonesia?
Melunturkan budaya nasionalis kita.
9. Menurut anda, bagaimanakah cara dalam menggerakkan nasionalisme generasi muda
di era globalisasi modern ini?
Bisa dimulai dari individu masing-masing dengan penanaman kuat siapa diri
kita dan hal apa yang harus kita buat untuk negara ini. Faktor internalnya
perubahan dan kesadaran diri sendiri. Sedangkan pemerintah memberikan
batasan-batasan terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia yaitu dengan
membuat peraturan yang mengarah pada nasionalisme seperti penganjuran
memakai batik. Serta meningkatkan iptek sehingga menghasilkan produk
berdaya saing.
10. Menurut anda, bagaimanakah cara dalam menumbuhkan kembali semangat
nasionalisme yang telah luntur akibat pengaruh arus globalisasi?
11. Apakah anda tahu tentang peraturan yang ada di Indonesia? Peraturan apa saja yang
anda tahu? Dan apakah anda sudah menerapakan peraturan tersebut?
Iya. Yang saya tahu adalah peraturan tata tertib lalu lintas seperti berkendara
dengan memakai helm dan membawa SIM.
12. Pernahkah anda mematuhi dengan taat peraturan tersebut atau bahkan melanggarnya?
Saya masih melanggarnya
13. Mengapa peraturan tersebut anda langgar? Berikan alasannya!
Karena kurangnya kesadaran terhadap diri saya sendiri dan peraturan yang
ada.
14. Pernahkah anda mendapat sanksi atas peraturan yang telah anda langgar tersebut?
Belum mendapat sanksi karena saya mencari jalan-jalan pintas.
15. Apakah anda tetap melakukan pelanggaran jika hukuman sanksi tetap diberikan?
Mengapa demikian?
Kemungkinan untuk tetap melakukan pelanggaran ada, akan tetapi dengan
mendapat sanksi pelanggaran akan lebih saya minimalisir.
28
Rasa Nasionalisme Generasi Muda terhadap Bangsa dan Negara di Era
Globalisasi Modern
Nama : Fiva Fitriana
Umur : 19 tahun
Pendidikan : S1 Ekonomi Syariah
No Keterangan Ya Tidak Ragu-
Ragu
1. Tahukah anda tentang Nasionalisme? √ - -
2. Sudahkah anda menerapkan Nasionalisme terhadap
Bangsa dan Negara?
√ - -
3. Tahukah anda tentang hukum yang ada di Indonesia? - - √
4. Pernahkah anda melanggar hukum yang ada di
Indonesia?
√ - -
5. Apakah anda bersikap acuh tak acuh terhadap
permasalahan yang ada di Indonesia?
- √ -
6. Pernahkah anda bertindak terhadap permasalahan yang
dihadapi Indonesia?
- - √
7. Pernahkah anda memberikan kritikan terhadap
pemerintahan Indonesia?
√ - -
8. Apakah anda berani jika anda memberikan kritikan
dengan menulis di surat kabar?
- - √
9. Tahukah anda bahwa Indonesia adalah Negara Bhinneka
Tunggal Ika?
√ - -
10. Apakah anda sudah menerapkan toleransi? √ - -
11. Apakah anda telah menjaga kerukunan terhadap
kelompok yang berbeda?
√ - -
12. Pernahkah anda mendiskriminasi seseorang dari
kelompok yang berbeda?
- √ -
13. Apakah anda telah terpengaruh dengan globalisasi? √ - -
14. Apakah pengaruh globalisasi memberikan dampak
terhadap nasionalisme?
√ - -
15. Pernahkah anda berpikir bahwa nasionalisme generasi
muda telah luntur?
√ - -
16. Pernahkah anda bertindak untuk mengatasi hal tersebut? √ - -
17. Menurut anda, perlukah pendidikan pancasila itu
diterapkan?
√ - -
18. Apakah anda telah mengamalkan sila dalam Pancasila? - - √
19. Tahukah anda arti sila dalam Pancasila? - - √
20. Sebagai Warga Negara, pernahkah anda berperilaku
sesuai dengan sila Pancasila?
- - √
29
DOKUMENTASI
30