Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI MELALUI METODE SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS IV SDN 01 SURUH
TAHUN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh
RATNA FAUZIAH
K7108210
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya bertanda tangan dibawah ini
Nama : Ratna Fauziah
Nim : K7108210
Jurusan/Program Studi : IP/PGSD
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN MOTIVASI
BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI
METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV SDN 01
SURUH TAHUN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.
Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedian menerima sanksi atas perbuatan saya
Surakarta, Juni 2012
Yang membuat pernyataan
Ratna Fauziah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI MELALUI METODE SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS IV SDN 01 SURUH
TAHUN 2011/2012
Oleh
RATNA FAUZIAH
K7108210
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk
memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
ABSTRAK
Ratna Fauziah. PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV SDN 01 SURUH TAHUN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran IPS pada materi Perkembangan Teknologi melalui metode SnowballThrowing pada siswa kelaas IV SD Negeri 01 Suruh Tahun 2011/2012..
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berisi alur penelitian meliputi empat tahap dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Empat tahapan tersebut membentuk siklus. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan teknik angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif, dengan membandingkan data hasil penelitian antarsiklus.
Penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran IPS materi Perkembangan Teknologi pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Suruh tahun 2011/2012. Hal ini terbukti dengan meningkatnya motivasi belajar siswa dari sebelum tindakan dan sesudah dilaksanakan tindakan. Pada saat kondisi awal nilai rata-rata motivasi belajar sebesar 60,20, pada siklus I meningkat menjadi 70,55, dan pada siklus II meningkat menjadi 78,13. Sedangkan pada motivasi belajar siswa meningkat dari 7 siswa atau 25,92% dari jumlah keseluruhan 27 siswa. Pada siklus I motivasi belajar siswa menunjukan peningkatan sebesar 29,64% yaitu dari siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan sebanyak 7 siswa atau 25,92 % pada saat kondisi awal, meningkat menjadi 15 siswa atau sebesar 55,56% dari jumlah keseluruhan 27 siswa. Pada siklus II motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 29,64 % yaitu dari siswa yang memenuhi kriteria sebanyak 15 siswa atau 55,56% pada saat siklus I, meningkat menjadi 23 siswa atau 85,19% pada siklus II dari jumlah keseluruhan 27 siswa. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa penggunaan Metode Snowball Throwing pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Suruh Tahun 2011/2012 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada materi Perkembangan Teknologi
Simpulan penelitian ini adalah penggunaan Metode Snowball Throwingpada siswa kelas IV SD Negeri 01 Suruh Tahun 2011/2012 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada materi Perkembangan Teknologi
Kata Kunci: Motivasi Belajat, Perkembangan Teknologi, Metode, Snowball Throwing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
ABSTRACT
Ratna Fauziah. THE SOCIAL LEARNING MOTIVATION IMPROVEMENT ABOUT THE TECHNOLOGY DEVELOPMENT THROUGH SNOWBALL THROWING METHODS IN 4th GRADE STUDENTS OF SDN 01 SURUH OF ACADEMIC YEAR 2011/2012. Mini Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University, Mei 2012.
The purpose of this research was to improve the students motivation in Social Learning about the Technology Development Through Snowball Throwing Methods in 4th grade students of SDN 01 Suruh academic year 2011/2012. This research is classroom action research and the prosedure of the research consists of planning, action, observation and reflection. That four steps be a cycle. This research was conducted in two cycle and use observation, and questionnaire as the results of the study to technique of collecting data. The technique of data analysis that the researcher use is comparative descriptive analysis model, that comparing the results between the cycle.
Application of Snowball Throwing Methods can enhance the students learning motivation of Technology Development in the Social Learning Elementary School fourth grade students in academic year 2011/2012. This is evidenced by the increasing motivation of the students learning before the action and after action implemented. At the time of the initial conditions of the average value of 60,20, at 70,55 increased cycle I and cycle II increased to 78,18. While for the motivation of students learning increased from 7 students or 25,92% of the total 27 students. On the cycle I found the learning student motivation that an increase of 29,64% of students who dared to argue as much as 15 students or 55,56% at the time. In the second cycle students found the learning student motivation by 29,64% from students who motivated learning as many as 15 students or 55,56% during cycle I, increasing to 23 students or 85,19% in the second cycle of the total 27 students. Thus it can be put forward a recommendation that the application of Snowball Throwing Methods at elementary school students in 4th grade SD Negeri 01 Suruh academic year 2011/2012 are increasing students motivation in the social learning about the technology development.
Keywords : Learning Motivation, Technology Development, Methods, Snowball Throwing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari pekerjaan, kerjakanlah yang lain dengan
sungguh-sungguh.”
(Q.S Al Nasyirah 6-7)
“Apabila dikatakan kepadamu, “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberikan kelapangan
untukmu, dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu, maka berdirilah”, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat”
(Q.S Al Mujaadillah 11)
Hidup akan terasa indah apabila kita selalu mensyukuri nikmat Allah SWT
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada :
Bapak Muhson S.Pd dan Ibu Etik Susanti tercinta, yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan selalu mendoakan, memberikan motivasi, dorongan, dan
kasih sayang yang tulus ikhlas.
Pendamping hidupku yang aku cinta, Medilla Kusriyanto, ST, M.Eng yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam hidupku.
Adik-adikku yang aku sayangi, Ilham Fathoni dan Ridwan Al Rosyid, terima kasih atas dukungan yang selalu kalian berikan.
Teman-teman kelas E PGSD angkatan 2008, terima kasih atas semangat dan dorongannya.
Rekan-rekan almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas limpahan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS
MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI METODE SNOWBALL
THROWINGPADA SISWA KELAS IV SDN 01 SURUH TAHUN 2011/2012 “.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Penulis tidak akan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tanpa
bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
5. Drs. Usada, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang mengarahkan dan
membimbing dengan sabar hingga selesainya skripsi ini.
6. Dra. Noer Hidayah, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang mengarahkan
dan membimbing dengan sabar hingga selesainya skripsi ini.
7. Bapak Drs. Sudarsono selaku Kepala SD Negeri 01 Suruh yang telah
memberikan ijin dan tempat penelitian kepada penulis.
8. Ibu Haryanti, A.Ma. Pd selaku guru kelas IV SD Negeri 01 Suruh yang telah
membantu dalam pelaksanaan penelitian.
9. Keluarga besar SD Negeri 01 Suruh yang memberi motivasi dan bantuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
10. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan motivasi.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan penulis di kemudian hari. Penulis berharap bahwa
penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat membantu perkembengan ilmu
pengetahuan dan pendidikan terutama di Sekolah Dasar. Terima Kasih.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................. vi
ABSTRACT ........................................................................................... vii
MOTTO ................................................................................................. viii
PERSEMBAHAN .................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Identifikasi Masalah …………………………………. 5
C. Pembatasan Masalah ………………………………… 5
D. Rumusan Masalah ........................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ......................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .................................................................. 8
1. Motivasi Belajar IPS Materi Perkembangan
Teknologi ............................................................... 8
2. Metode Snowball Throwing .................................... 23
B. Penelitian yang Relevan ............................................... 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
C. Kerangka Berpikir ........................................................ 28
D. Hipotesis ....................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian ......................................................... 32
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ………………………. 33
C. Subjek Penelitian …………………………………… 33
D. Sumber Data ................................................................. 34
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 34
F. Validitas Data ............................................................... 35
G. Analisis Data ................................................................ 37
H. Indikator Kinerja .......................................................... 37
I. Prosedur Penelitian ...................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................... 46
B. Deskripsi Kondisi Awal ................................................ 47
C. Pelaksanaan Tindakan .................................................... 52
D. Hasil Penelitian ............................................................ 74
E. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................ 79
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ...................................................................... 82
B. Implikasi ....................................................................... 82
C. Saran .............................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 86
LAMPIRAN ....................................................................................... 88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Peta Konsep Perkembangan Teknologi ............................. 23
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran .......................................................... 30
Gambar 3.1 Model PTK Pengembangan ............................................. 33
Gambar 3.2 Model PTK Suharsimi Arikunto (2006: 16) ..................... 39
Gambar 4.1 Grafik Nilai Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh pada Kondisi Awal (Prasiklus) ............................... 49
Gambar 4.2 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar Siswa Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Pada Prasiklus .................................. 50
Gambar 4.3 Ketuntasan Motivasi Belajar Siswa pada Prasiklus .......... 51
Gambar 4.4 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I .............................. 58
Gambar 4.5 Grafik Nilai Motivasi Belajar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Siklus I ............................................ 60
Gambar 4.6 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar Siswa Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Pada Siklus I ..................................... 61
Gambar 4.7 Ketuntasan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I .............. 62
Gambar 4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II.............................. 69
Gambar 4.9 Grafik Nilai Motivasi Belajar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Siklus II ............................................ 70
Gambar 4.10 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar Siswa Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Pada Siklus II ................................... 72
Gambar 4.11 Ketuntasan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ........... 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
Gambar 4.12 Perbandingan Daftar Frekuensi Motivasi Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 76
Gambar 4.13 Perbandingan Nilai Terendah, Rata-rata Nilai, dan Nilai Tertinggi Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ....................................... 77
Gambar 4.14 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ...................................................................... 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Kelas IV SD .................. 21
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................. 32
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Penelitian .................................................. 38
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh pada Kondisi Awal (Prasiklus) .................. 48
Tabel 4.2 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar Siswa Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Pada Prasiklus ...................................... 50
Tabel 4.3 Ketuntasan Motivasi Belajar Siswa pada Prasiklus .............. 51
Tabel 4.4 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I .................................. 58
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Siklus I ................................................ 59
Tabel 4.6 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar Siswa Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Pada Siklus I ........................................ 61
Tabel 4.7 Ketuntasan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ................. 62
Tabel 4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ................................. 68
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Siklus II .............................................. 70
Tabel 4.10 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar Siswa Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Pada Siklus II ....................................... 71
Tabel 4.11 Ketuntasan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ............... 72
Tabel 4.12 Data Frekuensi Motivasi Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .......................................... 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
Tabel 4.13 Perbandingan Nilai Terendah, Rata-rata Nilai, dan Nilai Tertinggi Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .......................................... 76
Tabel 4.14 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ......................................................................... 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ....................................................... 88
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .................. 90
Lampiran 3 Rencana Pelaksaan Pembelajaran Siklus II ..................... 104
Lampiran 4 Kisi-kisi Angket Motivasi Siswa ..................................... 118
Lampiran 5 Angket Motivasi Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran
IPS ................................................................................... 120
Lampiran 6 Lembar Observasi Terhadap Guru .................................. 122
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Peserta Didik ...... 128
Lampiran 8 Hasil Angket Motivasi Peserta Didik Prasiklus .............. 131
Lampiran 9 Hasil Angket Motivasi Peserta Didik pada Siklus I
Pertemuan 1 ..................................................................... 133
Lampiran 10 Hasil Angket Motivasi Peserta Didik pada Siklus I
Pertemuan 2 ..................................................................... 135
Lampiran 11 Hasil Angket Motivasi Peserta Didik pada Siklus II
Pertemuan 1 ..................................................................... 137
Lampiran 12 Hasil Angket Motivasi Peserta Didik pada Siklus II
Pertemuan 2 ..................................................................... 139
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Angket Motivasi Belajar Peserta
Didik ................................................................................ 141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xix
Lampiran 14 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Peserta Didik
Prasiklus .......................................................................... 143
Lampiran 15 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Peserta Didik
Siklus I Pertemuan 1 ........................................................ 144
Lampiran 16 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Peserta Didik
Siklus I Pertemuan 2 ........................................................ 145
Lampiran 17 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Peserta Didik
Siklus II Pertemuan 1 ...................................................... 146
Lampiran 18 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Peserta Didik
Siklus II Pertemuan 2 ...................................................... 147
Lampiran 19 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Motivasi Belajar
Peserta Didik ................................................................... 148
Lampiran 20 Nilai Motivasi Belajar Siswa (Rata-rata Angket
dengan Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siswa) ........ 150
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan yang cukup penting dalam mewujudkan
generasi anak bangsa yang potensial dan bermutu. Dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai
peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses
pembelajaran.
Sardiman (2011: 14) mengemukakan bahwa proses belajar mengajar akan
senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi,
yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar.
Dalam proses ini guru harus mampu mengorganisasi setiap kegiatan belajar
mengajar dan menghargai anak didiknya sebagai manusia yang memiliki bekal
dan kemampuan. Pengertian guru semacam ini sangat penting agar guru selalu
memberikan dorongan kepada siswanya.
Sardiman (2011: 113) menyatakan bahwa perwujudan interaksi guru dan
siswa harus lebih banyak berbentuk pemberian motivasi bagi guru kepada siswa,
agar siswa merasa bergairah, memiliki semangat, potensi, dan kemampuan yang
dapat meningkatkan harga dirinya. Dengan demikian, siswa diharapkan lebih aktif
dalam melakukan kegiatan belajar. Belajar yang efektif hanya mungkin, kalau
siswa itu sendiri turut aktif dalam merumuskan serta memecahkan berbagai
masalah.
Prinsip dari belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Jadi di
dalam proses belajar dibutuhkan suatu keaktifan belajar karena dapat
menyebabkan terjadinya suatu kegiatan yang membawa perubahan ke arah yang
lebih baik bagi diri siswa. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar
harus mampu mengembangkan perubahan tingkah laku pada siswa. Perubahan
tingkah laku tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. Proses interaksi guru
dan siswa tersebut sejalan dengan sistem pengajaran modern yang menempatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
siswa sebagai pihak yang aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Untuk itu siswa
khususnya di Sekolah Dasar, diharapkan keaktifan dalam setiap proses belajar
mengajar, serta termotivasi untuk aktif dalam menjawab pertanyaan, bertanya,
serta termotivasi mengerjakan tugas, khususnya untuk mengacu penguasaan mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Motivasi sangat penting dalam proses pembelajaran. Hamzah B. Uno
(2010: 23) berpendapat bahwa motivasi dan belajar merupakan dua hal yang
saling mempengaruhi. Di dalam kegiatan belajar, anak memerlukan motivasi.
Motivasi merupakan pengarah untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas
yang diharapkan dapat tercapai.
Syaiful Bahri (2008: 153) mengemukakan bahwa seseorang melakukan
aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai dasar
penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Seseorang yang berminat
untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas
nyata. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan
aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itulah, motivasi
diakui sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang.
Martinis Yamin (2008: 110) menyatakan bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku seseorang melalui latihan dan pengalaman, motivasi akan
memberi hasil yang lebih baik terhadap perbuatan yang dilakukan seseorang.
Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan.
Siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi mencari prestasi.
Menurut Hamzah B. Uno (2010: 3), istilah motivasi berasal dari kata motif
yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi merupakan
dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan
perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Sejalan dengan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan penggerak dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, dan yang memberi arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha
mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang
baik. Dalam hal itu tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang
tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi
untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk
mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat
berpengaruh terhadap ketekunan belajar. Dengan kata lain, dengan adanya usaha
yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar
itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa
akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya
Berdasarkan hasil observasi motivasi belajar (rata-rata hasil angket dengan
hasil observasi motivasi belajar), siswa kelas IV SDN 01 Suruh memiliki motivasi
belajar IPS yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi, sebanyak 20
dari 27 siswa atau 74,08 % siswa memiliki motivasi belajar yang rendah.
(Terlampir pada lampiran 20 halaman 150). Terlihat pada saat pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IV SDN 01 Suruh, banyak siswa yang
mengantuk, bermain sendiri, dan sering berbicara sendiri selama proses
pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti proses
pembelajara IPS.
Banyak faktor yang mempengarui rendahnya motivasi belajar IPS siswa
kelas IV SDN 01 Suruh, antara lain metode mengajar yang digunakan oleh guru
dalam mengajar IPS kurang inovatif. Hal ini dikarenakan guru hanya
menggunakan metode konvensional dalam proses pembeajaran. Guru
menggunakan metode ceramah sehingga siswa terlihat bosan dan mengantuk
karena setiap hari siswa hanya mendengar guru ceramah, membaca, menulis, tidak
ada suatu hal yang menarik perhatian siswa. Aktivitas belajar mengajar masih
didominasi oleh guru. Sehingga motivasi belajar siswa di SDN 01 Suruh sangat
rendah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Merupakan salah satu kompetensi guru dalam memilih metode
pembelajaran yang cocok untuk kondisi siswa, kelas dan lingkungan tempat
belajar, di samping juga sesuai dengan tujuan pengajaran. Bagaimanapun juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
pemilihan metode mengajar yang dipilih guru tidak bisa lepas dari teori-teori
belajar yang digunakan murid. Hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar pun
harus diketahui guru dalam menentukan metode karena salah satu tugas mengajar
sendiri adalah untuk membantu murid dalam belajar. Motivasi belajar siswa tidak
saja tumbuh dengan sendirinya, tetapi selalu dipengaruhi pula oleh metode
pembelajaran yang digunakan guru. Seorang siswa akan merasa malas belajar
karena terus menerus mendapat ceramah dari gurunya atau siswa tidak bisa
memanfaatkan waktu untuk belajar. Kesiapan dalam menerima materi merupakan
pertimbangan bagi guru demi lancarnya proses belajar mengajar. Berdasarkan hal-
hal tersebut di atas, maka agar belajar mengajar lebih hidup dan bergairah
diusahakan terjadi komunikasi dua arah antara murid dengan murid ataupun murid
dengan guru. Murid dengan segala kesiapannya akan bertanya atau bahkan
mengkritisi terhadap apa yang telah dipelajarinya dan pada kesempatan itu pula
guru dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan ketika menyampaikan materi.
Terkait belum meningkatnya motivasi belajar IPS siswa kelas IV SDN 01
Suruh maka penulis berupaya untuk menerapkan metode pembelajaran Snowball
Throwing. Menurut Martinis Yamin (2010: 83), pembelajaran dengan metode
Snowball Throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik bertanya yang
menitikberatkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam
sebuah permainan yang menarik yaitu saling melemparkan bola salju (Snowball
Throwing) yang berisi pertanyaan kepada sesama teman.
Kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Snowball
Throwing ini guru mengajak siswa bermain dengan cara membuat bola pertanyaan
di kertas. Saminanto (2010: 37) mengatakan bahwa bola pertanyaan tersebut
kemudian kertas tersebut di lempar dari satu siswa ke siswa yang lain. Setelah
siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan, guru meminta mereka untuk membaca
pertanyaan di depan kelas dan memberikan jawabannya. Guru dan siswa lain
mengomentari bila perlu.
Menurut Slamet Widodo (2009: 45), kelebihan metode Snowball
Throwing di antaranya melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan
pengetahuan.
Sejalan dengan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode
Snowball Throwing merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan
antara diskusi dan permainan yang diharapkan dapat lebih memotivasi siswa
untuk aktif berperan serta dalam pembelajaran dan tidak merasa jenuh.
Pembelajaran Snowball Throwing akan menciptakan suasana baru yang
menyenangkan dengan permainan lempar bola selama proses pembelajaran.
Suasana ini akan membuat siswa lebih senang dalam belajar, tidak jenuh dan tidak
bosan selama pembelajaran berlangsung. Siswa akan lebih bergairah dan antusias
dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Pada akhirnya penggunaan metode
Snowball Throwing diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa pada
pembelajaran IPS.
Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas
dengan judul: “Meningkatkan Motivasi Belajar IPS materi Perkembangan
Teknologi melalui Metode Snowball Throwing pada Siswa Kelas IV SDN 01
Suruh Tahun 2011/2012”
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi permasalahan sehingga diadakannya Penelitian Tindakan
Kelas adalah:
Apakah dengan penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan
motivasi belajar IPS materi Perkembangan Teknologi pada siswa kelas IV
SDN 01 Suruh Tahun 2011/2012?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
Untuk meningkatkan motivasi belajar IPS materi Perkembangan Teknologi
pada siswa kelas IV SDN 01 Suruh tahun 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang terkait, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan khususnya kajian mengenai betapa pentingnya peranan siswa
khususnya pada mata pelajaran IPS.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Mendapatkan pengalaman langsung menerapkan metode pembelajaran
Snowball Throwing.
2) Mendapat bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru sehingga
siap melaksanakan tugas di lapangan .
b. Bagi siswa
1) Dapat meningkatnya motivasi belajar IPS materi Perkembangan
Teknologi.
2) Lebih mudah dan jelas dalam memahami dan menerima pelajaran
sehingga meningkatnya motivasi belajar IPS siswa.
c. Bagi Guru
1) Dapat menjadi acuan dalam penerapan metode pembelajaran IPS yang
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
2) Meningkatnya profesionalisme guru dalam mengajar terutama dalam
pemilihan metode dalam rangka peningkatan motivasi belajar siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
d. Bagi sekolah
Meningkatnya kualitas pendidikan dan sistem pembelajaran di sekolah
khususnya di SDN 01 Suruh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Tinjauan Tentang Motivasi Belajar IPS materi Perkembangan Teknologi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan.
Menurut Hamzah B. Uno (2010: 3), istilah motivasi berasal dari
kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri
individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.
Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam
memenuhi kebutuhannya.
Sardiman (2011: 75) mengemukakan bahwa motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya pengerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar, dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Untuk memperjelas pengertian motivasi, berikut ini akan
dikemukakan ciri-ciri motivasi menurut Sardiman (2011: 83) :
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang sama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berpartisipasi sebaik mungkin ( tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, amoral dan sebagainya),.
4) Lebih senang belajar mandiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin sesuatu). 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah.
Robert E. Slavin (2009: 106) berpendapat bahwa motivasi adalah
sesuatu yang membuat seseorang berjalan, membuat seseorang tetap berjalan,
dan menentukan kemana seseorang itu berusaha berjalan. Motivasi bukan
hanya berperan penting dalam mengupayakan siswa terlibat dalam kegiatan
akademis. Motivasi juga berperan penting dalam menentukan seberapa
banyak akan dipelajari siswa dari kegiatan yang mereka lakukan yang
dihadapkan pada mereka.
Ghullam Hamdu (2011: 91) berpendapat bahwa motivasi adalah
suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan menjaga
tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Menurut Syaiful Bahri (2008: 148) motivasi adalah suatu
pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk
aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak
energi untuk melakukan kegiatan belajar. Pada proses belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang tidak yang tidak mempunyai motivasi dalam
belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan
pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh
kebutuhannya
Hamzah B. Uno (2010: 1) berpendapat bahwa motivasi adalah
kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Martinis Yamin (2008: 92) menyatakan bahwa motivasi
merupakan salah satu determinan penting dalam belajar. Motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
berhubungan dengan (1) arah perilaku; (2) kekuatan respon, yakni usaha
setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu; (3) ketahan
perilaku, atau beberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut
cara tertentu.
David Krech dan Richard S. Crutchfield (1963: 69) menyatakan
Motivation is also implicated in the determination of cognitive processes.
Motivasi juga terlibat dalam penentuan proses kognitif. Irvin L. Child dalam
David Krech (1963: 72) menggambarkan There is two important motivational
principles: (1) action is determined by both cognition and wants; (2) the same
action may reflect different wants and different actions may reflect the same
want.
Ada dua prinsip motivasi yang penting, yaitu: (1) tindakan
ditentukan oleh kognisi dan keinginan; (2) tindakan yang sama mungkin
mencerminkan keinginan yang berbeda dan tindakan yang berbeda mungkin
mencerminkan keinginan yang sama.
Motivation is identified as a fundamental aspect of learning
(Brewer & Burgess, 2005). To be motivated means to be moved to do
something (Ryan & Deci, 2000). Excitement, interest, and enthusiasm
towards learning are the primary components of motivation (Crump, 1995).
(Issues in Informing Science and Information Technology l Vol. 6, Hal. 546, 2009).
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting pada
pembelajaran. Untuk menjadikan siswa termotivasi berarti siswa digerakkan
untuk melakukan sesuatu. Kegembiraan, minat, dan antusiasisme terhadap
pembelajaran merupakan komponen utama dari motivasi.
Motivation influences how and why people learn as well as how
they perform. (Pintrich &Schunk, 1996). Motivasi memprngaruhi bagaimana
dan mengapa seseorang belajar serta bagaiman mereka melakukan.
(Journal of Agricultural Education. Vol. 42. Hal. 12-20. 2001).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Motivation refers to the incentive or energy that drives an
individual to take an action (Reeve, 2005). Motivasi mengacu
pada insentif atau energi yang mendorong individu untuk mengambil suatu
tindakan.
(Journal of Online Learning and Teaching. Vol. 7, No. 1, Hal. 17-29, Maret
2011).
Bertolak beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan suatu
dorongan kehendak di dalam diri dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Tingkat ketekunan siswa sangat
ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang
ditimbulkan motif tersebut.
b. Pengertian Motivasi Belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku secara relatif permanen
dan secara potensial yang terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan
(motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu.
Menurut Sardiman (2011: 20) belajar itu senantiasa merupakan
perubahan tingkah laku atas penampilan, dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga
belajar itu akan lebih baik jika si subyek belajar itu mengalami atau
melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.
Abu Ahmadi (1991: 121) menyatakan bahwa belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan
Sardiman (2011: 20) mengemukakan bahwa ada beberapa definisi
belajar , antara lain sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
1) Cronbach memberikan definisi: Learning is shown by a change in behavior as a result of experience. Pembelajaran ditunjukkandengan perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman.
2) Harold Spears memberikan batasan: Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen., to follow direction. Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti arah.
3) Geoch, mengatakan: Learning is a change in perfomance as a result of practice. Belajar adalah perubahan dalam kinerja sebagai akibat dari praktek.
Martinis Yamin (2010: 86) mengatakan bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku seseorang melalui latihan dan pengalaman, motivasi
akan memberikan hasil yang lebih baik terhadap perbuatan yang dilakukan
seseorang.
Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan
lebih baik, kalau si subyek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi
tidak bersifat verbalistik.
Berkaitan dengan proses belajar siswa, motivasi belajar sangatlah
diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau siswa
mempunyai motivasi belajar yang kuat. Sardiman (2011: 84) berpendapat
bahwa motivasi belajar merupakan pendorong peserta didik untuk melakukan
suatu kegiatan.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar adalah dorongan internal maupun eksternal pada peserta didik
untuk mengadakan perubahan tingkah laku.
Syaiful Bahri (2008: 13) menyatakan bahwa belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Martinis Yamin (2010: 80) menyatakan bahwa motivasi belajar
merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat
melakukan kegiaan belajar dan menambah ketrampilan, pengalaman.
Hamzah B. Uno (2010: 23) berpendapat bahwa motivasi belajar
adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar
untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung.
Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno (2010: 23)
dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Adanya hasrat dan keinginan
berhasil, (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) Adanya
harapan dan cita-cita masa depan, (4) Adanya penghargaan dalam belajar, (5)
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,(6) Adanya lingkungan belajar
yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan
baik.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut : (1) Menyadarkan
kedudukan awal belajar, proses, dan hasil akhir, (2) Menginformasikan
tentang kekuatan uasaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya, (3)
Mengarahkan kegiatan belajar, (4) Membesarkan semangat belajar, (5)
Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja.
Sejalan dengan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah pendorong bagi peserta didik baik internal maupun eksternal
dalam upaya perubahan tingkah laku.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru.
Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat
bagi guru, karena dapat membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara
semangat siswa untuk belajar sampai berhasil, membangkitkan, bila siswa tak
bersemangat, meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar,
selain itu dapat mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas.
c. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi sangat diperlukan di dalam melakukan kegiatan sehari-
hari demikian juga halnya dalam belajar, karena hasil belajar akan menjadi
optimal kalau ada motivasi. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi
motivasi dalam belajar menurut Sardiman (2011: 85) mengemukakan bahwa
ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3) Menyeleksi perbuatan,yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
perstasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan
adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi, maka sesorang yang belajar
akan mendapatkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang akan
menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Muhibbin Syah (2010: 134) mengemukakan bahwa motivasi siswa
berfungsi sebagai dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki
pengetahuan dan ketrampilan untuk masa depan, umpamanya, memberi
pengaruh lebih kuat dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan
keharusan dari orang tua dan guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Syaiful Bahri (2008: 157) mengemukakan bahwa fungsi motivasi
dalam belajar ada tiga, diantaranya adalah;
1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan, motivasi mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar. 2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan, dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik ini merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung. 3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan, anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi
perbuatan. Motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi
sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar. Motivasi
sebagai penggerak untuk melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan
raga. Serta motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang seharusnya
dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.
d. Jenis Motivasi Belajar
Jenis motivasi dalam belajar dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
1) Motivasi intrinsik
Syaiful Bahri (2008: 149) mengemukakan bahwa motivasi
intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu.
Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan, yang berisikan
keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi,
motivasi intrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial,
bukan sekedar atribut dan seremonial.
Sedangkan menurut Martinis Yamin (2010: 86), motivasi intrinsik
merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan penghayatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
sesuatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan
aktivitas belajar.
Sardiman (2011: 90) mengemukakan bahwa kalau dilihat dari segi
tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang
dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah ingin mencapai tujuan yang
terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Itulah sebabnya motivasi
intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan.
When intrinsically motivated, a student takes an action for the fun
or challenge (enjoyment) involved in the task rather than seeking external
stimuli or rewards, or avoiding pressure or punishment (Lepper, 1988; Ryan
& Deci, 2000).
(Journal of Online Learning and Teaching. Vol. 7, No. 1, Hal. 17-29, March
2011).
Ketika dalam diri siswa termotivasi, siswa akan melakukan suatu
tindakan untuk bergembira atau menyenangkan dalam menghadapi tugas
daripada mencari dorongan dari luar atau imbalan atau menghindari tekanan
atau hukuman.
Sejalan dengan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi intrinsik adalah dorongan yang muncul dari kesadaran diri sendiri.
Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka secara
sadar akam melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari
luar dirinya. Anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata untuk
menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan karena
keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah
dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2) Motivasi ekstrinsik
Syaiful Bahri (2008: 151) menyatakan bahwa motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari
luar. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar. Berbagai
macam cara bisa dilakukan agar anak didik termotivasi untuk belajar. Guru
yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan minat anak
didik dalam belajar, dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagai
bentuknya.
Martinis Yamin (2010: 85) mengemukakan bahwa motivasi
ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan
kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan
belajarnya sendiri.
Sardiman (2011: 91) berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik dapat
juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar
dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi ekstrinsik bentuk motivasi yang tumbuh berdasarkan dorongan dari
luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat
diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi bagi pelajar dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara
ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus
tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat
penting dalam aktivitas belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai
keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi
ekstrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan
bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subyek belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
e. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Motivasi belajar merupakan kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk belajar agar mendapatkan suatu kepandaian. Dalam proses
belajar motivasi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya
motivasi pada subyek didik berarti ia memiliki dorongan untuk belajar.
Pemberian motivasi dalam proses belajar mengajar di sekolah
sangat penting mengingat keadaan siswa yang dinamis dan berubah. Sejalan
dengan itu, Syaiful Bahri (2008: 158) mengemukakan ada beberapa bentuk
dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah,
yaitu :
1) Memberi angka sebagai rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningakatkan prestasi belajar mereka di masa mendatang.
2) Hadiah yang diberikan kepada orang lain bisa berupa apa saja, tergantung dari keinginan pemberi.
3) Saingan/kompetisi yang dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah belajar.
4) Ego-involvement untuk menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.
5) Memberi ulangan untuk memotivasi anak didik agar lebih giat belajar.
6) Mengetahui hasil untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya guna mendapatkan prestasi yang lebih baik.
7) Pujian pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. 8) Hukuman sebagai reinforcement yang negatif. 9) Hasrat untuk belajar merupakan potensi yang tersedia dalam diri
anak.10) Minat pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. 11) Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik.
Sardiman (2011: 91) mengemukakan bentuk-bentuk motivasi di
sekolah sebagai berikut; (1) memberi angka; (2) hadiah; (3)
saingan/kompetisi; (4) ego-involvenment; (5) memberi ulangan; (6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
mengetahui hasil; (7) pujian; (8) hukuman; (9) hasrat untuk belajar; (10)
minat; dan (11) tujuan yang diakui.
Martinis Yamin (2010: 86) berpendapat bahwa ada beberapa
bentuk motivasi siswa untuk belajar, yaitu sebagai berikut; (1) belajar melalui
model; (2) belajar kebermaknaan; (3) melakukan interaksi; (4) penyajian yang
menarik; (5) temu tokoh.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam proses pembelajaran, terdapat beberapa bentuk motivasi yang dapat
dilakukan oleh seorang guru. Hanya yang penting bagi guru adanya
bermacam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk
dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna.
f. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran di sekolah
dasar yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
dasar siswa yang berguna untuk kehidupan sehari-harinya.
Sadiman, dkk (2005: 1) IPS merupakan konsep-konsep dari
berbagai ilmu sosial yang sejenis yang digabungkan dengan pendekatan
edukatif, psikologis, dan kegunaan bagi siswa. Konsep dasar dari berbagai
ilmu sosial yang digabungkan menjadi satu, sehingga menjadi ilmu sosial.
Menurut Darmawan (2010: 107) Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan pengajaran yang selalu berkenaan dengan kehidupan nyata di
masyarakat, yaitu kegiatan usaha yang dilakukan manusia dalam upaya
memenuhi kebutuhannya, mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, dan
untuk memajukan kehidupannya.
Menurut Sapriya (2009:19) IPS merupakan nama mata pelajaran
ditingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di perguruan
tinggi yang identik dengan istikah “social studies” dalam kurikulum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
persekolahan di Negara lain, khususnya di Negara-negara barat seperti
Australia dan Amerika Serikat.
Hidayati dkk (2009: 1-3) mengemukakan bahwa IPS merupakan
suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu sendiri, sehingga tidak
akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu
sosial, maupun ilmu pendidikan. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa
dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan
bertanggung jawab dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi
dalam kehidupannya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa IPS adalah bidang studi yang mempelajari gejala dan masalah
sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai masalah sosial di
masyarakat dari berbagi aspek kehidupan atau satu perpaduan.
g. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Kelas IV SD
Pembelajaran IPS di kelas IV SD semester 2 mencangkup
beberapa materi pokok yang harus dipelajari peserta didik.Adapun silabus
untuk mata pelajaran IPS kelas IV semester II yaitu:
Standar Kompetensi:
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi Dasar Indikator (1) (2)
2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya
Menjelaskan pengertian aktivitas ekonomi Menceritakan aktivitas ekonomi masyarakat di daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Kompetensi Dasar Indikator (1) (2)
2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Menjelaskan pengertian koperasi Menjelaskan tujuan pokok koperasi Menyebutkan manfaat koperasi Menyebutkan jenis-jenis koperasi Membandingkan koperasi dengan jenis usaha yang lain Menjelaskan peran koperasi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya
Menjelaskan pengertian teknologi Menceritakan perkembangan teknologi produksi Menceritakan perkembangan teknologi komunikasi Menceritakan perkembangan teknologi transportasi
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya Menyebutkan macam-macam masalah sosialMenjelaskan penyebab munculnya masalah sosial Menjelaskan cara mencegah dan mengatasi munculnya masalah sosial
Tabel 2.1 Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Kelas IV SD
h. Materi Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi merupakan salah satu materi pokok yang
harus dipelajari oleh siswa kelas IV semester II. Pengajaran materi
perkembangan teknologi dimaksudkan siswa dapat selalu mengikuti
perkembangan teknologi seiring perkembangan zaman yang terus maju agar
tidak ketinggalan zaman serta dapat menghargai teknologi-teknologi yang ada
pada zaman dahulu.
Hidayati (2008:3.4) mengemukakan pengertian teknologi yaitu
segala daya upaya yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk mendapatkan
taraf hidup yang lebih baik. Teknologi merupakan ilmu yang menggali
berbagai ilmu terapan. Sedangkan arti kata perkembangan yaitu perihal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
sesuatu yang berkembang. Jadi perkembangan teknologi merupakan suatu
upaya mengembangkan ilmu terapan yang dilaksanakan manusia untuk
mendapatkan taraf hidup yang lebih baik.
Teknologi sering dipakai untuk menyebut berbagai jenis peralatan
yang mempermudah hidup manusia. Jadi teknologi dapat beruwujud ilmu
dapat pula berupa peralatan. Teknologi diciptakan untuk mempermudah
manusia melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan teknologi
pekerjaan yang dulunya membutuhkan tenaga yang besar, sekarang bisa
dilakukan dengan tenaga kecil. Dengan teknologi pula pekerjaan yang
dulunya membutuhkan waktu lama, sekarang hanya butuh waktu yang sangat
singkat. Teknologi banyak sekali jenisnya. Di antaranya sebagai berikut ; (1)
teknologi produksi; (2) teknologi komunikasi; (3) teknologi transportasi.
Buku Sekolah Elektronik (BSE) karangan Irawan Sadad Sadiman
(2008) dari Depdiknas (2008) merumuskan ringkasan materi perkembangan
teknologi sebagai berikut:
1) Perkembangan teknologi produksi, merupakan alat dan cara yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa.
2) Perkembangan teknologi komunikasi, merupakan kegiatan mengirim dan menerima pesan. Baik yang berdekatan maupun yang berjauhan tempat tinggalnya. Menyampaikan pesan bisa dengan bicara/lisan, tulisan dan bisa juga dengan isyarat.
3) Perkembangan teknologi transportasi, merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau barang.Dengan berkembanganya ilmu pengetahuan teknologi transportasi sekarang telah mengalami perubahan yang sangat pesat.
4) Pengalaman penggunaan alat teknologi, dapt memotivasi siswa untuk giat belajar agar dapat menciptakan berbagai teknologi yang mempermudah pekerjaan manusia namun juga ramahlingkungan
Buku Sekolah Elektronik (BSE) karangan Retno Heny Pujiati
(2008) dari Depdiknas (2008) merumuskan contoh perkembangan teknologi
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
1) Teknologi peralatan rumah tangga. Contoh teknologi peralatan rumah tangga adalah lampu, jam dinding, mesin cuci, mesin penghisap debu, kompor gas, kipas angin, pemotong rumput dan lain sebagainya.
2) Teknologi produksi. Contoh teknologi produksi adalah mesin traktor, mesin pemintal benang, mesin penggiling padi, mesin pemotong kayu dan lain sebagainya.
3) Teknologi transportasi. Contoh teknologi transportasi adalah sepeda motor, kereta api, mobil, kapal laut dan pesawat terbang.
4) Teknologi komunikasi. Contoh teknologi komunikasi adalah radio, televisi, telepon dan internet.
Berdasarkan diatas dapat dibuat peta konsep seperti pada gambar 2
di bawah ini.
Gambar 2.1 Peta konsep perkembangan teknologi
2. Hakikat Metode Pembelajaran Snowball Throwing
a. Pengertian Metode Pembelajaran Snowball Throwing
Menurut Martinis Yamin (2010: 89) Snowball Throwing
merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk
mengajukan pertanyaan. Melalui strategi pembelajaran ini guru dapat
mengetahui pola pikir siswa dan dapat melatih mereka untuk berpartisipasi
dalam kegiatan belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Slamet Widodo (2009: 44) berpendapat bahwa;
Metode pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik bertanya yang menitikberatkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu melemparkan bola salju (snowball-throwing) yang berisi pertanyaan kepada sesama teman. Metode yang dikemas dalam sebuah permainan ini membutuhkan kemampuan yang sangat sederhana yang bisa dilakukan oleh hampir setiap siswa dalam mengemukakan pertanyaan sesuai dengan materi yang dipelajari.
Melvin L. Silberman (2009: 242) mengemukakan bahwa Snowball
Throwing merupakan cara untuk mempraktikkan ketrampilan kerja. Strategi
ini mengarahkan siswa untuk melempar bola ke siswa lain.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa metode Snowball Throwing adalah metode pembelajaran dengan
menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung membentuk sebuah
bola untuk dilemparkan secara bergiliran.
Kegiatan melempar bola pertanyaan ini, siswa akan membuat
siswa menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis,
bertanya, atau berbicara. Tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu
menggulung kertas dan melemparkan kertas ke siswa yang lain. Dengan
demikian, setiap siswa akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya
mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola
kertas.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Snowball Throwing
Pelaksanaan pembelajaran Snowball Throwing memiliki langkah-
langkah pembelajaranyang berbeda-beda pada beberapa sumber. Menurut
Martinis Yamin (2010: 92), Snowball Throwing dilakukan dengan cara
sebagai berikut;
Guru membagikan setiap siswa selembar kertas kosong. Meminta setiap siswa menulis pertanyaan pada kertas itu. Meminta siswa menulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
dengan huruf cetak agar mudah dibaca oleh teman yang menerima, tanpa perlu menulis nama atau identitas pembuat pertanyaan. Mengajak masing-masing siswa meremas kertas itu menjadi seperti bola. Selanjutnya, guru dapat mengumpulkan bola pertanyaan dalam keranjang dan membagi kembali bola-bola itu dengan melemparkan satu demi satu kepada setiap orang di dalam kelas. Atau jika kelas membutuhkan penyegaran fisik, guru dapat meminta siswa berdiri dan bermain perang-perangan dengan saling melempar bola pertanyaan, melempari orang sebanyak-banyaknya dalam waktu 30detik. Kemudian jika diberi aba-aba, setiap siswa harus mengambil sebuah bola, membukanya, dan meminta siapa saja atau menggunakan apa saja dalam ruangan itu untuk menjawab pertanyaan pada bola. Setelah beberapa menit, mintalah setiap siswa membaca pertanyaan mereka di depan kelas dan memberi jawabannya. Guru dan siswa yang lain dapat mengomentari bila perlu.
Agus Suprijono (2011: 128) berpendapat langkah-langkah
pembelajaran Snowball Throwing sebagai berikut:
(1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, (2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi, (3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya, (4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok, (5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama ± 15 menit, (6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian, (7) Evaluasi, (8) Penutup.
Saminanto (2010: 26) mengemukakan bahwa langkah-langkah
pembelajaran Snowball Throwing sebagai berikut:
(1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, (2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi, (3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya, (4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok, (5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama ± 15 menit, (6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian, (7) Evaluasi, (8) Penutup.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah pembelajaran dengan metode Snowball Throwing pada
intinya adalah melempar bola pertanyaan dari siswa satu ke siswa yang lain.
Kemudian siswa diminta untuk memberikan jawaban. Guru dan siswa lain
mengomentari jawaban tersebut.
c. Metode Snowball Throwing yang Peneliti Gunakan
Penggunaan metode Snowball Throwing memberikan pengalaman
belajar yang berbeda kepada siswa. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang heterogen
dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
2) Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk membandingkan jenis
teknologi produksi pada masa lalu dan masa sekarang.
3) Perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
4) Siswa dari kelompok lain ikut aktif memberikan tanggapan.
5) Guru memberikan selembar kertas kosong kepada setiap siswa, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi
perkembangan teknologi.
6) Kemudian guru mengajak masing-masing siswa untuk meremas kertas
yang berisi pertanyaan tersebut menjadi seperti bola.
7) Siswa diberi kesempatan untuk melempar bola pertanyaan tersebut ke
siswa lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
8) Siswa saling melempar bola pertanyaan sampai masing-masing siswa
mendapatkan satu bola pertanyaan.
9) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut.
10) Masing-masing siswa mengemukakan jawaban dari pertanyaan yang ia
dapat.
11) Guru bersama siswa lain memberikan tanggapan dari hasil jawaban dari
masing-masing siswa.
d. Kelebihan Metode Snowball Throwing
Martinis Yamin (2010: 90) berpendapat bahwa metode Snowball
Throwing dapat merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan dalam
proses pembelajaran. Metode ini berpengaruh positif bagi siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Menurut Slamet Widodo (2009: 45), kelebihan metode Snowball
Throwing di antaranya melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan
dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan
pengetahuan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan
Metode Snowball Throwing adalah dapat merangsang siswa mengemukakan
pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran
tersebut. Selain itu dapat membantu siswa untuk saling memberikan
pengetahuan.
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian yang sistematis tentang
hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan yang sesuai
dengan subtansi yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan peneliti yang
sudah ada dengan penelitian yang akan dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Salah satu penelitian yang pernah dilakukan dalam meningkatakan
motivasi belajar adalah penelitian yang dilakukan Aprilia Alfiati (2010) yang
berjudul ”Peningkatan Motivasi Belajar IPS dengan Menggunakan Multimedia
Kits pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Bendan Kec. Banyudono Kab. Boyolali
Tahun Pelajaran 2009/2010”. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
penggunaan multimedia kits dapat meningkatkan motivasi belajar IPS paa siswa
kelas V SD Negeri 01 Bendan Kec. Banyudono Kab. Boyolali Tahun Pelajaran
2009/2010
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hardani Endarwati (2011)
yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Keaktifan Berkomunikasi
Siswa dengan Strategi Snowball Throwing pada Pembelajaran Biologi di Kelas
X3 SMAN 01 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010”. Hasil penelitian ini memperoleh
kesimpulan bahwa dengan strategi Snowball Throwing dapat meningkatkan
motivasi dan keaktifan berkomunikasi siswa pada pembelajaran biologi kelas X3
SMAN 01 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010.
C. Kerangka Berpikir
Kondisi awal siswa kelas IV SDN 01 Suruh pasif dan motivasi belajar
dalam mengikuti pembelajaran IPS masih rendah. Hal ini karena pembelajaran
masih berpusat pada guru yang sangat aktif dan siswa sebagai penerima
pengetahuan yang pasif.
Salah satu upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS di sekolah, perlu adanya penelitian yang sifatnya lebih inovatif agar
pembelajaran IPS lebih bisa meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode
pembelajaran yang sesuai adalah Metode Snowball Throwing. Kelebihan dari
metode Snowball Throwing diantaranya melatih kesiapan siswa dalam
merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta
saling memberikan pengetahuan antara siswa satu dengan yang lainnya.
Pembelajaran Snowball Throwing merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Dalam pembelajaran dengan
metode Snowball Throwing ini siswa diberikan kebebasan untuk membangun
atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi arti pada
pengetahuan yang dialaminya.
Dengan adanya pembelajaran yang bersifat aktif serta keterlibatan siswa
secara kolaboratif dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama sebagaimana
dituntut dalam pembelajaran Snowball Throwing, maka siswa akan merasa
termotivasi dalam belajar dan mempelajari IPS dan pada akhirnya motivasi
belajar IPS materi perkembangan teknologi siswa menjadi meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya, diperoleh alur
berfikir dalam penelitian ini pada gambar 1.
Gambar 2.2 Kerangka pemikiran
Siswa: motivasi belajar IPS tentang Perkembangan Teknologi rendah.
Dalam pembelajaran, guru menggunakan pembelajaran konvensional Kondisi Awal
Siklus I
Dalam pembelajaran, guru menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing.
Tindakan
Kondisi Akhir Diduga, dengan menggunakan Snowball Throwingmotivasibelajar IPS tentang Perkembangan Teknologi siswa meningkat.
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut di atas
didapatkan hipotesis sebagai berikut :
“Dengan menggunakan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi Perkembangan
Teknologi kelas IV SDN 01 Suruh”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas IV SDN 01 Suruh semester II Tahun Pelajaran
2011/2012 yang beralamatkan di Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten
Karanganyar, dengan alasan :
a. Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV
masih rendah.
b. Pembelajaran dengan metode Snowball Throwing belum pernah diteliti di SDN
01 Suruh.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012
selama 6 bulan, yaitu dimulai pada bulan Januari 2011 dan berakhir sampai bulan
Juni 2012.
No Kegiatan
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan dan pengajuan proposal
X X X XX X
2. Mengurus izin penelitian X X
3. Persiapan Penelitian X X
4. Pelaksanaan Siklus I X X X
5. Pelaksanaan Siklus II X X
6. Analisis X X
7. Penyusunan laporan hingga penjilidan skripsi
X X X X
8. Ujian X X
9. Revisi X X
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Berdasarkan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka penelitian
ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Sehubungan dengan bentuk
penelitian yang digunakan maka strategi penelitian yang digunakan berupa tindakan
melalui siklus-siklus, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran IPS tentang Perkembangan Teknologi dengan
menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing.
Dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan (planning),
penerapan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting), dan
seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria
keberhasilan).
Siklus-siklus tersebut digambarkan sebagai berikut :
dst
Gambar 3.1 Model PTK (Pengembangan)
(Sarwiji Suwandi, 2011: 30)
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa–siswi kelas IV SDN 01 Suruh Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 27 siswa dimana siswa laki-laki
berjumlah 13 siswa dan perempuan berjumlah 14 siswa. Rata rata siswa mempunyai
motivasi belajar IPS yang rendah. Dari semua siswa adalah anak yang normal, tidak
cacat dalam artian tidak ada anak yang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)
Reflect
Observe
ActSiklus II
Plan
Plan
ActSiklus I Reflect
Observe
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
D. Data dan Sumber Data
Sumber data berasal dari informasi siswa kelas IV SDN 01 Suruh Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar dan guru kelas IV SDN 01 Suruh. Data atau
informasi yang berupa hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dengan
menggunakan lembar observasi. Proses yang diamati mencakup aktivitas siswa
selama mengikuti pembelajaran. Data tingkat motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPS diperoleh melalui angket yang diberikan kepada siswa kelas IV
SDN 01 Suruh Karanganyar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yang
digunakan penulis adalah pengamatan atau observasi serta angket. Setiap teknik
tersebut ada kekurangannya namun dapat ditunjang oleh teknik yang lain sehingga
yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
1. Observasi
Dalam penelitian ini observasi yang akan digunakan adalah observasi
partisipatif yaitu observasi yang dilakukan dimana peneliti memasuki dan mengikuti
semua kegiatan yang sedang dilakukan. Observasi dilakukan untuk mengamati proses
pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Observasi ini juga dilakukan untuk melihat apakah semua rencana yang telah
dibuat dapat berjalan dengan baik, tidak ada penyimpangan-penyimpangan yang
dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam perbaikan motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Snowball
Throwing pada siswa kelas IV SDN 01 Suruh.
Observasi terhadap kinerja guru difokuskan pada kegiatan guru dalam
menjelaskan pelajaran, memotivasi siswa, mengajukan pertanyaan dan menanggapi
jawaban siswa, mengelola kelas, memberikan latihan dan umpan balik. Sementara itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
pengamatan terhadap siswa difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam
mengikuti pelajaran, seperti terlihat pada keaktifan bertanya, menanggapi, keaktifan
dalam mengerjakan tugas, dan sebagainya.
Peneliti menggunakan lembar observasi pada waktu proses pembelajaran
berlangsung yaitu dengan membubuhkan tanda chek list ( ). Adapun langkah-
langkah observasi meliputi :
a. Perencanaan yaitu peneliti memeriksa urutan kegiatan observasi dan penyamaan
persepsi antara pengamat dan yang diamati mengenai fokus, kriteria atau
kerangka pikir disamping teknik observasi yang akan dilakukan.
b. Pelaksanaaan observasi kelas yaitu mengamati proses pembelajaran, mengamati
aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran.
c. Pembahasan balikan.
2. Teknik Angket
Teknik angket dilakukan untuk mengukur motivasi belajar siswa kelas IV
SDN 01 Suruh terhadap pembelajaran IPS. Angket ini diberikan dua kali, yaitu
sebelum kegiatan penelitian tindakan dan pada akhir penelitian tindakan. Dengan
menganalisis informasi yang diperoleh melalui angket tersebut dapat diketahui ada
tidaknya peningkatan motivasi siswa dalam belajar IPS. Penyusunan angket dimulai
dengan penyusunan kisi-kisi angket motivasi belajar siswa.
F. Validitas Data
Sarwiji Suwandi (2011: 60) mengemukakan bahwa “Suatu informasi yang
akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut
dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam
menarik simpulan.”
Peneliti menggunakan validitas konstrak (Construct Validity) untuk
mengukur valid atau tidaknya instrumen pada penelitian ini. Validitas internal
instrumen yang berupa test harus memenuhi construct validity (validitas konstruksi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dan content validity (validitas isi). Sedangkan untuk instrumen yang nontest yang
digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi (construct
validity).
(Sugiyono 2009: 176)
Instrumen yang mempunyai validitas konstruksi, jika instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang di definisikan. Dalam
penelitian ini, peneliti akan mengukur motivasi belajar siswa, maka perlu
didefinisikan terlebih dahulu pengertian motivasi belajar. Setelah itu disiapkan
instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar sesuai dengan definisi
yang telah dirumuskan itu. Instrumen yang digunakan adalah angket.
Dalam hal ini, Sutrisno Hadi dalam Sugiono (2009: 176) menyatakan bahwa
“bila bangunan teorinya sudah benar, maka hasil pengukuran dengan alat ukur
(instrumen) yang berbasis teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang valid.
Jadi dalam hal ini variabel penelitiannya adalah motivasi belajar.
Berdasarkan teori, indikator motivasi belajar ada dua faktor, yaitu: intrinsik dan
ekstrinsik.
Selain menggunakan validitas konstruk, penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi untuk memeriksa validitas data. Triangulasi terdiri atas menarik kembali
rangkaian kausal yang paling masuk akal dari rancangan program untuk pengerjaan
hasil sementara (sampel kerja), untuk memperoleh hasil akhir (angka uji), mencoba
untuk bisa mendapatkan lebih dari satu ukuran dari berbagai sumber untuk setiap
kaitan dalam rangkaian. Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
triangulasi metode. Triangulasi metode, yaitu mengumpulkan data dengan metode
pengumpulan data yang berbeda tetapi mengarah pada sumber data yang sama.
Dengan menggunakan metode observasi dan angket diharapkan didapat hasil yang
seakurat dan sebanyak mungkin mengenai anggota penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
G. Teknik Analisis Data
Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan
maka dalam analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
komparatif.
Dalam Sarwiji Suwandi (2011: 66), teknik analisis deskriptif komparatif
digunakan dengan membandingkan hasil antarsiklus. Peneliti membandingkan hasil
sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus.
Berdasarkan rincian tersebut di atas, langkah yang akan ditempuh dalam
penelitian ini adalah :
1. Mengolah data hasil penelitian.
2. Menyajikan data yang sudah diolah dalam bentuk tabel, diagram, dan
grafik.
3. Membandingkan data yang telah disajikan yaitu antara data sebelum
penelitian dan data siklus I dan II
4. Membandingkan data hasil penelitian dengan indikator kinerja.
5. Menarik kesimpulan.
H. Indikator Kinerja
Menurut Sarwiji Suwandi (2009: 61) “Indikator kinerja merupakan rumusan
kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan
keberhasilan/keefektifan penelitian”. Indikator kinerja dalam penelitian ini bersumber
dari observasi dan tes. Indikator kinerjanya yaitu apabila motivasi belajar siswa kelas
IV SD Negeri 1 Suruh dalam pembelajaran IPS tentang peristiwa meningkat dari
motivasi belajar sebelum menerapkan Metode Snowball Throwing dan siswa yang
motivasi belajarnya meningkat sebanyak 85 % atau sekitar 23 dari 27 siswa. Adapun
rincian indikator kinerjanya adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 3.1 Indikator Kinerja
Aspek Motivasi Belajar Pada Pembelajaran IPS
KD 2.1 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya.
Siklus Aspek yang diukur Capaian Siklus Cara
Mengukur
I Motivasi belajar siswa 55,56% (15 siswa) Diamati sesuai
dengan
pedoman lembar
pengamatan
motivasi belajar
dan dengan
angket motivasi.
II Motivasi belajar siswa 85,19 % (23 siswa) Diamati sesuai
dengan
pedoman lembar
pengamatan
motivasi belajar
dan dengan
angket motivasi.
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Penelitian
Keterangan : Nilai prosentase dalam Target Capaian merupakan kebijakan
peneliti (dihitung dari jumlah peserta didik yang mencapai target tertentu
untuk mengukur keberhasilan dari hasil penelitian tiap siklus yang telah
dilakukan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
I. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini, mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk
siklus (direncanakan 2 siklus), yang setiap siklusnya tercakup 4 kegiatan, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) analisis dan refleksi.
Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada
2 kali tatap muka/pertemuan yang masing-masing 2x35 menit, sesuai skenario
pembelajaran dan RPP pada siswa.
Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2 Model Penelitian Tindakan Suharsimi Arikunto (2006: 16)
Perencanaan
Siklus I Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa keempat tahap dalam
penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, dimana
satu putaran kegiatan beruntun yang kembali kelangkah semula. Jadi, satu siklus
adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain
adalah evaluasi. Adapun prosedur tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dimulai dari merancang skenario pembelajaran IPS.
melakukan skenario pembelajaran IPS tahap sebelumnya adalah mengumpulkan
data yang diperlukan melalui teknik observasi, dan angket. Kemudian merancang
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS
tentang perkembangan teknologi dengan langkah kegiatan sebagai berikut :
1) Menyusun skenario pembelajaran dengan KD 2.1 Mengenal perkembangan
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
penggunaannya.
2) Menyiapkan sumber belajar.
3) Mempersiapkan instrumen-instrumen untuk mengetahui efektivitas tindakan.
4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode
Snowball Throwing
b. Tindakan
Pertemuan 1
Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 15 Maret 2012 pada pukul 09.20 WIB hingga 10.30 WIB. Kegiatan
pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan guru mengabsen siswa. Setelah itu
guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik mengenai materi perkembangan
teknologi sebagai kegiatan apersepsi. Selanjutnya, guru memperlihatkan gambar-
gambar contoh perkembangan teknologi produksi. Siswa diminta untuk mencermati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
gambar-gambar tersebut dan kemudian memberikan tanggapan. Setelah itu, siswa
dibagi kedalam kelompok yang heterogen. Guru memberikan tugas kepada masing-
masing kelompok untuk memberikan contoh lain dari perkembangan teknologi
produksi, baik dari masa lalu maupun masa kini. Setelah itu, masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa yang lain ikut menanggapainya.
Kemudian guru memberikan selembar kertas pada masing-masing siswa di setiap
kelompok. Guru meminta siswa untuk menulis satu pertanyaan tetang perkembangan
tekmologi produksi. Kertas tersebut kemudian diremas-remas sehingga membentuk
bola yang disebut bola pertanyaan. Siswa saling melempar bola, dan menjawab
pertanyaan dari bola yang ia dapat. Guru memberi kesempatan siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan menyampaikan kesimpulan
pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya guru memberikan angket motivasi
kepada masing-masing siswa.
Pertemuan 2
Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 20 Maret 2012 pada pukul 09.20 WIB hingga 10.30 WIB. Kegiatan
pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan guru mengabsen siswa. Setelah itu
guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik mengenai perkembangan teknologi
sebagai kegiatan apersepsi. Selanjutnya, guru menjelaskan dengan gambar tentang
perkembangan teknologi komunikasi, siswa diminta untuk mencermati gambar
tersebut kemudian memberikan tanggapan. Setelah itu siswa dibagi ke dalam
kelompok yang heterogen. Siswa diberi tugas menyusun sebuah puzzle
perkembangan teknologi komunikasi. Kelompok yang telah selesai menyusun puzzle
mendiskusikan jenis, dan manfaat dari perkembangan teknologi komunikasi sesuai
puzzle yang disusun, kemudian tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Kemudian guru memberikan selembar kertas pada masing-masing siswa di setiap
kelompok. Guru meminta siswa untuk menulis satu pertanyaan tetang perkembangan
tekmologi kominikasi. Kertas tersebut kemudian diremas-remas sehingga membentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
bola yang disebut bola pertanyaan. Siswa saling melempar bola, dan menjawab
pertanyaan dari bola yang ia dapat. Guru memberi kesempatan siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan menyampaikan kesimpulan
pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya guru memberikan angket motivasi
kepada masing-masing siswa.
c. Pengamatan (Observasi)
Tahap pengamatan mencangkup kegiatan :
1) Guru memantau dan mengamati proses belajar dari siswa yang satu ke siswa
yang lain.
2) Guru membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa berkesulitan
belajar dalam menyelesaikan tugasnya.
3) Selama proses belajar berlangsung, guru melakukan observasi terhadap siswa
sesuai lembar observasi motivasi belajar siswa yang telah dibuat.
4) Memberikan angket motivasi kepada siswa sesudah dilaksanakan
pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap data hasil observasi dan
angket yang berkaitan dengan indikator kinerja siklus I. Teknik angket untuk
mengukur motivasi belajar siswa dengan Penerapan Metode Pembelajaran Snowball
Throwing. Sasaran dari teknk ini yaitu motivasi belajar siswa Kelas IV SD Negeri 1
Suruh dalam pembelajaran IPS Materi Perkembangan Tenologi meningkat.
Berdasarkan hasil analisis antara peneliti dengan guru kelas IV, ketercapaian
ketuntasan motivasi belajar 55,56%. Hal ini belum sesuai dengan indikator kinerja
peneltian, maka diputuskan perlu dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Siklus II
Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus I. Akan tetapi
pada siklus ini perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan
dalam siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi yang sama
yaitu perkembangan teknologi. Selain itu merencanakan hal-hal yang belum dicapai
pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka perlu disusun rencana
tindakan pada siklus II sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perncanaan, mencangkup kegiatan :
1) Menganalisis kekurangan yang terdapat pada siklus I untuk menentukan
suatu perbaikan,
2) Menyusun skenario pembelajaran dengan KD 2.1 Mengenal
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman penggunaannya.
3) Menyiapkan sumber belajar.
4) Mempersiapkan instrumen-instrumen untuk mengetahui efektivitas
tindakan.
5) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode
Snowball Throwing
b. Pelaksanaan
Pertemuan 1
Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 3 April 2012 pada pukul 09.20 WIB hingga 10.30 WIB. Kegiatan
pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan guru mengabsen siswa. Setelah itu
guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik mengenai materi perkembangan
teknologi sebagai kegiatan apersepsi. Selanjutnya, guru menjelaskan dengan gambar
tentang perkembangan teknologi transportasi, siswa diminta untuk mencermati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
gambar tersebut kemudian memberikan tanggapan. Setelah itu siswa dibagi ke dalam
kelompok yang heterogen. Siswa diberi tugas menyusun sebuah puzzle
perkembangan teknologi transportasi. Kelompok yang telah selesai menyusun puzzle
mendiskusikan jenis, dan manfaat dari perkembangan teknologi komunikasi sesuai
puzzle yang disusun, kemudian tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Kemudian guru memberikan selembar kertas pada masing-masing siswa di setiap
kelompok. Guru meminta siswa untuk menulis satu pertanyaan tetang perkembangan
tekmologi kominikasi. Kertas tersebut kemudian diremas-remas sehingga membentuk
bola yang disebut bola pertanyaan. Siswa saling melempar bola, dan menjawab
pertanyaan dari bola yang ia dapat. Guru memberi kesempatan siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan menyampaikan kesimpulan
pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya guru memberikan angket motivasi
kepada masing-masing siswa.
Pertemuan 2
Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 5 April 2012 pada pukul 09.20 WIB hingga 10.30 WIB. Kegiatan
pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan guru mengabsen siswa. Setelah itu
guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik mengenai perkembangan teknologi
sebagai kegiatan apersepsi. Selanjutnya, guru menjelaskan dengan gambar tentang
perkembangan teknologi serta bercerita tentang pengalaman menggunakannya, siswa
diminta untuk mencermati gambar tersebut kemudian memberikan tanggapan. Setelah
itu siswa dibagi ke dalam kelompok yang heterogen. Siswa diberi tugas untuk
menganalisis kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi masa lalu dan masa
kini. Kemudian tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Kemudian guru
memberikan selembar kertas pada masing-masing siswa di setiap kelompok. Guru
meminta siswa untuk menulis satu pertanyaan tetang perkembangan tekmologi
kominikasi. Kertas tersebut kemudian diremas-remas sehingga membentuk bola yang
disebut bola pertanyaan. Siswa saling melempar bola, dan menjawab pertanyaan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
bola yang ia dapat. Guru memberi kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti dan menyampaikan kesimpulan pembelajaran yang telah
dilakukan. Selanjutnya guru memberikan angket motivasi kepada masing-masing
siswa.
c. Pengamatan (Observasi)
Dalam tahap pengamatan (observasi), mencangkup kegiatan:
1) Mengamati perilaku siswa terhadap penerapan metode snowball throwing
pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
2) Guru memantau, membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa
dalam menyelesaikan tugas belajarnya.
3) Selama proses belajar berlangsung, guru melakukan observasi terhadap
keaktifan siswa sesuai lembar observasi motivasi belajar siswa yang telah
dibuat.
4) Mengoptimalkan peran aktif seluruh siswa.
5) Memberikan angket motivasi kepada siswa sesudah dilaksanakan
pembelajaran.
6) Membandingkan hasil pelaksanaan pada siklus II dengan pelaksanaan pada
siklus I.
d. Refleksi
Setelah pembelajaran siklus II berakhir, maka diadakan analisis semua data
yang diperoleh melalui proses observasi, dan angket. Pada siklus II motivasi belajar
siswa Kelas IV SD Negeri 1 Suruh dalam pembelajaran IPS materi Perkembangan
Teknologi meningkat menjadi 85, 19 % maka penelitian dihentikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Suruh Kecamatan Tasikmadu
Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah. Sekolah ini berdiri pada tahun 1954
dan berstatus negeri dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu 101031310004.
Kepala SD Negeri 01 Suruh saat ini adalah Sudarsono, S.Pd. SD Negeri 01 Suruh
telah terakreditasi dengan nilai B. Hal ini mendorong pihak sekolah untuk
meningkatkan kinerja dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lebih optimal.
Secara geografis SD Negeri 01 Suruh terletak di Jalan Jetis, Desa Suruh, Kelurahan
Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Letak SD Negeri 01 Suruh
cukup strategis karena berada di tengah-tengah pemukiman penduduk.
SD Negeri 01 Suruh memiliki tigabelas ruang kelas, satu ruang kepala
sekolah, satu ruang UKS, satu ruang guru, satu ruang perpustakaan, satu ruang Lab.
Komputer, satu masjid, satu ruang PKG, satu ruang koperasi, satu rumah dinas guru,
dan satu rumah dinas penjaga. SD Negeri 01 Suruh ini didukung oleh satu kepala
sekolah, tigabelas guru kelas, dua guru agama, satu guru penjaskes, dan satu penjaga
sekolah. Semua personil telah melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik
sesuai dengan tanggungjawabnya. Jumlah siswa SD Negeri 01 Suruh pada tahun
2011/2012 adalah 368 siswa, terdiri dari kelas IA sebanyak 28 siswa, kelas IB
sebanyak 28 siswa, kelas IC sebanyak 9 siswa, kelas IIA sebanyak 37 siswa, kelas
IIB sebanyak 36 siswa, kelas IIIA sebanyak 27 siswa, kelas IIIB sebanyak 25 siswa,
kelas IVA sebanyak 27 siswa, kelas IVB sebanyak 29 siswa, kelas VA sebanyak 37
siswa, kelas VB sebanyak 36 siswa, kelas VIA sebanyak 25 siswa, dan kelas VIB
sebanyak 24 siswa. Siswa di SD Negeri 01 Suruh berasal dari berbagai latar belakang
sosial yang berbeda-beda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
B. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi
dan pemberian angket motivasi kepada siswa. Observasi ini dilakukan kepada guru
dan siswa saat pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri 01 Suruh dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi awal pembelajaran IPS yang dilakukan guru. Sedangkan
pemberian angket motivasi kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
awal motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Pengamatan awal (prasiklus) proses pembelajaran IPS di kelas IV
dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Maret 2012 pukul 09.30 WIB sampai selesai.
Peneliti bertindak sebagai observer dan guru kelas IV bertindak sebagai guru atau
pengajar. Peneliti mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaaran (RPP) yang
digunakan guru dan mengamati motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran
yang sedang berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan berpedoman pada lembar
observasi penilaian proses siswa yang sudah dipersiapkan (lampiran 7).
Berdasarkan data hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru dalam menyampaikan materi perkembangan teknologi di kelas IV,
masih terdapat banyak kekurangan, antara lain siswa mengalami kejenuhan, tidak
bersemangat, dan malas untuk belajar, guru kurang dapat menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan karena masih menggunakan metode ceramah dalam
menyampaikan materi. Guru belum menggunakan variasi metode pembelajaran. Hal
inilah yang membuat motivasi belajar siswa rendah. Berdasarkan hasil prasiklus
pembelajaran IPS diketahui bahwa tingkat ketuntasan motivasi belajar siswa baru
sekitar 25,92% atau hanya 7 siswa saja yang tuntas. Pengambilan nilai motivasi
prasiklus berdasarkan pada rata-rata hasil pengamatan motivasi siswa oleh peneliti
dan hasil angket motivasi belajar siswa yang diberikan kepada siswa setelah
pembelajaran selesai. Dan rata-rata motivasi siswa sebelum tindakan adalah 60,20
(dapat dilihat dalam lampiran 20). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh
Pada Prasiklus
Data penilaian motivasi siswa pada tabel 4.1 sebelum diadakan tindakan pada
siswa kelas IV SD Negeri 01 Suruh tersebut dapat disajikan dalam grafik 4.1 sebagai
berikut:
No Interval Nilai Frekuensi Persentase
(%) Keterangan
1 35 - 41 2 7,41 Tidak Tuntas
2 42 - 48 2 7,41 Tidak Tuntas
3 49 - 55 2 7,41 Tidak Tuntas
4 56 - 62 10 37,04 Tidak Tuntas
5 63 - 69 4 14,81 Tidak Tuntas
6 70 - 76 7 25,92 Tuntas
Jumlah 27 100
Nilai rata-rata : 1625,55 : 27 = 60,20
Ketuntasan klasikal = 7 : 27 x 100% = 25,92%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
G
m
s
s
t
N
(
t
d
Gambar 4.1 K
Nilai
menunjukka
siswa (7,41%
sejumlah 2 s
terdapat 4 s
Nilai rata-ra
(25,92%) da
terendah sisw
ditunjukkan
0
2
4
6
8
10
12
Frekue
nsi
Grafik NilaKondisi Aw
i motivasi
an bahwa si
%), interval
siswa (7,41%
iswa (14,81
ata kelas a
ari jumlah s
wa kelas IV
pada tabel 4
3
ai Motivasi Bal (Prasiklus
siswa prasi
swa yang m
l nilai 42-48
%), interval
), dan 7 sis
adalah 60,2
siswa. Reka
V SD Negeri
4.2 berikut in
35 41 42
Belajar Sisws)
iklus pada
mendapat ni
8 terdapat 2
56-62 terdap
wa (25,92)
dengan ke
apitulasi nila
01 Suruh p
ni:
48 49 5
Interval
wa Kelas IV
tabel 4.1 d
lai dalam in
2 siswa (7,4
pat 10 siswa
mendapat n
etuntasan kl
ai rata-rata,
pada kondisi
55 56 62
l Nilai
SD Negeri 0
dan gambar
nterval 35-4
41%), interv
a (37,04%),
nilai dalam i
asikal seban
nilai tertin
awal atau p
2 63 69
01 Suruh pa
r 4.1 di at
41 sebanyak
val nilai 49-
interval 63-
interval 70-7
nyak 7 sisw
nggi, dan ni
prasiklus dap
70 76
49
ada
tas
k 2
55
69
76.
wa
ilai
pat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel 4.2 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Perkembangan Teknologi pada Siswa
Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Pada Prasiklus
No Keterangan Kondisi Awal
1. Nilai Terendah 35
2. Nilai Tertinggi 73
3. Rata-rata Nilai 60,20
4. Ketuntasan Klasikal 25,92 %
Untuk memperjelas rekapitulasi nilai rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai
terendah siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.2. Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar
Siswa Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Pada
Prasiklus
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Nilai TertinggiNilai Terendah Rata Rata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Dari gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang berhasil mencapai
indikator keberhasilan motivasi belajar kurang dari 70 adalah sebesar 74,08 % dari
jumlah siswa kelas IV. Sedang siswa yang sudah memenuhi nilai ketuntasan sebesar
25,92 %. Data ketuntasan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Prasiklus
No Ketuntasan Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1 Tuntas 7 25,92 %
2 Belum Tuntas 20 74,08 %
Dari tabel 4.3 di atas, maka ketuntasan belajar siswa pada prasiklus dapat
disajikan pada gambar 4.3 berikut ini:
Gambar 4.3 Ketuntasan Motivasi Belajar Siswa Pada Prasiklus
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa masih rendahnya motivasi
siswa dalam pembelajaran IPS materi Perkembangan Teknologi pada siswa kelas IV
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Tuntas Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
SD Negeri 01 Suruh. Untuk itu diperlukan suatu pembaruan yaitu dengan
menerapkan Metode Pembelajaran Snowball Throwing. Dengan Metode
Pembelajaran Snowball Throwing diharapkan motivasi belajar siswa akan meningkat.
C. Pelaksanaan Tindakan
Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri
atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)
observasi, dan (4) refleksi.
1. Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari
2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Maret 2012
(pertemuan 1) dan Selasa, 20 Maret 2012 (pertemuan 2). Tahapan-tahapan pada
siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Peneliti menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan dalam proses
penelitian siklus I ini untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai harapan
bahwa target yang akan dicapai adalah meningkatnya kualitas proses pembelajaran
dan sebesar 80% siswa mengalami peningkatan motivasi belajar. Tahap-tahap
perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan
silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas IV semester II
pada mata pelajaran IPS materi Perkembangan Teknologi. Perencanaan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang dengan 2 kali pertemuan.
Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2x35 menit, sehingga dalam satu
siklus terdapat alokasi waktu 4x35 menit. Rancangan pelaksanaan
pembelajaran yang dibuat mencakup penentuan: identitas RPP, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
pembelajaran, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
(skenario) pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan teknik
penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat
pada lampiran 2.
2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:
a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas IV yang biasa
digunakan setiap hari. Ketika pembelajaran berlangsung, tempat duduk
atau kursi diatur dengan rapi sehingga mereka dapat melakukan
pembelajaran dengan baik.
b) Materi pembelajaran, materi pertemuan pertama mempelajari tentang
perkembangan teknologi produksi. Sedangkan materi pada pertemuan
kedua mempelajari tentang perkembangan teknologi komunikasi. Materi
pembelajaran terdapat pada RPP siklus I lampiran 2.
c) Mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan
adalah media gambar. Media pembelajaran pada siklus I pertemuan
pertama berupa gambar contoh alat teknologi produksi pada masa lalu dan
masa kini. Media pembelajaran pada Siklus I pertemuan kedua berupa
gambar contoh alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini.
3) Menyiapkan Lembar Observasi: RPP, dan Pelaksanaan Pembelajaran Guru.
Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan hal-hal
apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan. Lembar
observasi RPP dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
peneliti oleh guru kelas IV. RPP merupakan kerangka prosedural yang sangat
penting dalam perancanaan pembelajaran sehingga perlu dibuat penilaian.
Sedangkan lembar observasi yang dibuat untuk guru lebih diutamakan
pada persiapan, jalannya kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 6.
4) Menyiapkan Instrumen Penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa penilaian
angket motivasi belajar. Instrumen angket motivasi ini dipergunakan untuk
mengetahui nilai motivasi siswa. Lembar penilaian angket motivasi siswa
terdapat pada lampiran 5 dan kisi-kisi angket terdapat pada lampiran 4.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Maret 2012 dan pertemuan kedua pada
hari Selasa, 20 Maret 2012. Pelaksanaan tindakan tersebut dilaksanakan di ruang
kelas IV SD Negeri 01 Suruh.
Pada pelaksanaan tindakan I ini, peneliti bertindak sebagai guru atau
pengajar proses kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Perkembangan
Teknologi dengan menggunakan Metode Snowball Throwing, sedangkan guru
kelas IV melakukan observasi atau pengamatan terhadap jalannya proses
pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai partisipan aktif yang mengendalikan dan
mengamati jalannya pembelajaran mata pelajaran IPS Materi Perkembangan
Teknologi.
Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:
Pertemuan I (2x35 menit)
Tahapan pertemuan I ini guru melaksanakan pembelajaran IPS materi
Perkembangan Teknologi Produksi dengan menggunakan Metode Snowball
Throwing. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan guru
mengabsen siswa. Jumlah siswa yang hadir lengkap ada 27 siswa. Guru juga
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa secara singkat dan jelas
sehingga anak akan memiliki gambaran arah yang jelas pula hal yang akan
dipelajarinya. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa mampu
menyebutkan dan membandingkan macam-macam alat teknologi produksi masa
lalu dan masa kini. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa
mengenai materi perkembangan teknologi produksi sebagai kegiatan apersepsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Setelah itu, guru menyajikan gambar tentang macam-macam alat teknologi
produksi. Siswa diminta untuk mencermati gambar dan memberikan tanggapan.
Guru memberikan penjelasan tentang perbedaan teknologi produksi masa lalu dan
masa kini. Salah satu siswa diminta untuk memberikan contoh alat-alat produksi
masa lalu dan masa kini. Siswa yang lain berpartisipasi memberikan tanggapan.
Selanjutnya, guru bertanya jawab tentang perkembangan teknologi produksi dan
manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari manusia. Setelah itu guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok kecil yang heterogen dengan masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk
membandingkan jenis teknologi produksi pada masa lalu dan masa sekarang.
Perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas. Siswa dari kelompok lain ikut aktif memberikan tanggapan. Guru
memberikan selembar kertas kosong kepada setiap siswa, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi teknologi produksi. Kemudian guru
mengajak masing-masing siswa untuk meremas kertas yang berisi pertanyaan
tersebut menjadi seperti bola. Dalam hitungan ketiga, siswa diminta untuk
melempar bola pertanyaannya ke siswa lain. Masing-masing siswa akan
mendapatkan satu buah bola pertanyaan. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola
tersebut. Masing-masing siswa mengemukakan jawaban dari pertanyaan yang ia
dapat. Guru bersama siswa lain memberikan tanggapan dari hasil jawaban dari
masing-masing siswa. Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberi
kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan
menyampaikan kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan. Bila tidak ada lagi
siswa yang ingin bertanya guru memberikan soal evaluasi. Kemudian. Guru
memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. Pada akhir pembelajaran, guru
meminta siswa untuk mengisi angket motivasi. Terakhir, guru menutup proses
pembelajaran dengan salam penutup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Pertemuan 2 (2x35 menit)
Pertemuan kedua materi yang disampaikan adalah perkembangan teknologi
komunikasi. Tujuan utama pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kedua
ini yaitu siswa mampu menyebutkan dan membandingkan macam-macam alat
teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini. Kegiatan awal yang guru lakukan
tidak berbeda jauh dari pertemuan pertama, yaitu membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam. Kemudian berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas
dan diadakan presensi kehadiran siswa untuk lebih memahami dan mengetahui
jumlah siswa yang masuk maupun yang tidak masuk pada hari itu. Jumlah siswa
yang hadir lengkap ada 27 siswa. Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai siswa secara singkat dan jelas sehingga anak akan memiliki
gambaran arah yang jelas pula hal yang akan dipelajarinya. Tujuan pembelajaran
yang akan dicapai yaitu siswa mampu menyebutkan dan membandingkan macam-
macam alat teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini. Setelah itu guru
melakukan kegiatan apersepssi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa
mengenai materi perkembangan teknologi komunikasi. Setelah itu, guru
menyajikan gambar tentang macam-macam alat teknologi komunikasi. Siswa
diminta untuk mencermati gambar dan memberikan tanggapan. Guru memberikan
penjelasan tentang perbedaan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini. Salah
satu siswa diminta untuk memberikan contoh alat-alat komunikasi masa lalu dan
masa kini. Siswa yang lain berpartisipasi memberikan tanggapan. Selanjutnya,
guru bertanya jawab tentang perkembangan teknologi komunikasi dan manfaatnya
bagi kehidupan sehari-hari manusia. Setelah itu guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok kecil yang heterogen dengan masing-masing kelompok terdiri
dari 5-6 siswa. Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk membandingkan
jenis teknologi kmunikasi pada masa lalu dan masa sekarang. Perwakilan dari
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Siswa dari kelompok lain ikut aktif memberikan tanggapan. Guru memberikan
selembar kertas kosong kepada setiap siswa, untuk menuliskan satu pertanyaan apa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
saja yang menyangkut materi teknologi komunikasi. Kemudian guru mengajak
masing-masing siswa untuk meremas kertas yang berisi pertanyaan tersebut
menjadi seperti bola. Dalam hitungan ketiga, siswa diminta untuk melempar bola
pertanyaannya ke siswa lain. Masing-masing siswa akan mendapatkan satu buah
bola pertanyaan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut. Masing-masing
siswa mengemukakan jawaban dari pertanyaan yang ia dapat. Guru bersama siswa
lain memberikan tanggapan dari hasil jawaban dari masing-masing siswa. Pada
akhir kegiatan pembelajaran, guru memberi kesempatan siswa untuk menanyakan
hal-hal yang belum dimengerti dan menyampaikan kesimpulan pembelajaran yang
telah dilakukan. Bila tidak ada lagi siswa yang ingin bertanya guru memberikan
soal evaluasi. Kemudian. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. Pada
akhir pembelajaran, guru meminta siswa untuk mengisi angket motivasi. Terakhir,
guru menutup proses pembelajaran dengan salam penutup.
c. Observasi
Tahap observasi siklus I pada hari Kamis, 15 Maret 2012 (pertemuan 1)
dan Selasa, 20 Maret 2012 (pertemuan 2) yaitu dilakukan pengamatan terhadap
kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Proses pengamatan
dilakukan oleh guru kelas IV terhadap RPP, pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan guru ketika mengikuti pembelajaran perkembangan teknologi dengan
Metode Snowball Throwing. Kegiatan pengamatan ini menggunakan lembar
observasi yang sudah dipersiapkan.
Pengamatan difokuskan pada dua aspek yaitu: (1) hasil observasi terhadap
kinerja guru, dan (2) hasil penilaian motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
IPS materi perkembangan teknologi dengan Metode Snowball Throwing. Dalam
pengamatan ini, peneliti bertindak sebagai partisipan aktif yang mengendalikan
proses pembelajaran. Sementara guru kelas IV sebagai pengamat dengan duduk di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tempat p
yang dipi
Be
gambaran
perkemba
sebagai b
1) Hasil O
Be
guru pada
pada tabe
2.32.42.5
2.62.72.82.93
3.1
aling belaka
impin oleh p
rdasarkan k
n tentang ha
angan tekno
erikut:
Observasi ter
rdasarkan ha
a Siklus I ya
el sebagai be
Tab
No
1 P
2 P
Gam
ang agar bi
eneliti secar
kegiatan o
asil dan jal
ologi denga
rhadap Kine
asil observa
ang dilaksan
erikut:
bel 4.4 Hasil
Siklus I
Pertemuan 1
Pertemuan 2
mbar 4.4 Hasi
Pertemuan 1
sa mengam
ra intensif.
observasi ter
lannya pemb
an menggu
erja Guru
asi dengan m
akan sebany
Observasi K
Nila
1 2.6
2 3.05
il Observasi
Siklus
mati dan men
rsebut, seca
belajaran m
unakan Met
menggunakan
yak dua kali
Kinerja Guru
ai
C Tida
C Tida
Kinerja Gur
Pe
s I
nilai proses
ara garis be
mata pelajara
ode Snowb
n lembar obs
pertemuan,
u Siklus I
Ket
ak Tuntas
ak Tuntas
ru Siklus I
ertemuan 2
pembelajar
esar diperol
an IPS mat
ball Throwi
servasi kiner
diperoleh da
58
ran
leh
eri
ing
rja
ata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
2) Hasil penilaian motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi
Perkembangan Teknologi dengan Metode Snowball Throwing.
Setelah diadakan pengamatan motivasi belajar siswa serta pemberian angket
motivasi siswa pada siklus I diperoleh data nilai motivasi siswa. Nilai motivasi
siswa dapat berasal dari hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa (lampiran 13)
dengan hasil pengamatan motivasi belajar siswa (lampiran 19) diperoleh data yang
dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh
SIKLUS I
No Interval Nilai Frekuen
si
Persentase
(%)
Keterangan
1 49 - 55 2 7,4 Tidak Tuntas
2 56 - 62 4 14,8 Tidak Tuntas
3 63 - 69 6 22,2 Tidak Tuntas
4 70 - 76 8 29,6 Tuntas
5 77-83 4 14,8 Tuntas
6 84-90 3 11,2 Tuntas
Jumlah 27 100
Nilai rata-rata : 1902 : 27 = 70,44
Ketuntasan klasikal = 15 : 27 x 100% = 55,56%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d
5
2
7
s
k
Da
disusun g
Gambar 4
Berd
dengan renta
56-62 seba
22,2%, renta
77-83 seban
siswa atau 1
kelas IV SD
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Frekue
nsi
ari Tabel 4.5
grafik sebaga
4.5 Grafik N
dasarkan tab
ang nilai 49-
anyak 4 sisw
ang nilai 70-
nyak 4 siswa
1,2%, Reka
D Negeri 01 S
5 Distribusi
ai berikut:
Nilai Motiva
bel 4.5 dan
-55 sebanya
wa atau 14,
-76 sebanyak
atau 14,8%,
apitulasi nilai
Suruh pada s
49 55
Frekuensi M
asi Belajar Spada Siklus
gambar 4.5
ak 2 siswa at
,8%, rentang
k 8 siswa ata
, dan siswa d
i rata-rata, n
siklus 1 ditun
56 62 6
Inte
Motivasi Be
iswa Kelas Is I
5 diatas, da
tau 7,4%, s
g nilai 63-6
au 29,6%, s
dengan renta
nilai tertingg
njukkan pad
63 69 70
erval Nilai
elajar Siswa
IV SD Nege
apat diperole
siswa dengan
69 sebanyak
siswa dengan
ang nilai 84-
gi, dan nilai t
da tabel 4.6 b
76 77 8
a di atas dap
ri 01 Suruh
eh data sisw
n rentang ni
k 6 siswa at
n rentang ni
-90 sebanyak
terendah sisw
berikut ini:
83 84 90
60
pat
wa
lai
tau
lai
k 3
wa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Tabel 4.6 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Perkembangan Teknologi pada Siswa
Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Pada Siklus I
No Keterangan Siklus I
1. Nilai Terendah 52
2. Nilai Tertinggi 88
3. Rata-rata Nilai 70,55
4. Ketuntasan Klasikal 55,56%
Untuk memperjelas rekapitulasi nilai rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai
terendah siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini:
Gambar 4.6 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar
Siswa Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh pada
Siklus I
Berdasarkan gambar 4.6 tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang mempunyai
nilai motivasi belajar kurang dari 70 adalah sebesar 44,44 % dari jumlah siswa kelas
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Nilai Tertinggi NilaiTerendah
Rata Rata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
IV. Sedang siswa yang sudah memenuhi nilai ketuntasan sebesar 5,56 %. Data
ketuntasan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I
No Ketuntasan Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1 Tuntas 15 55,56 %
2 Belum Tuntas 12 44,44 %
Dari tabel 4.7 di atas, maka ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat
disajikan pada gambar 4.7 berikut ini:
Gambar 4.7 Ketuntasan Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I
Dengan jumlah keseluruhan 27 siswa, masih terdapat 12 siswa yang nilai
motivasi belajarnya rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
ketuntasan hasil nilai motivasi belajar siswa yang memperoleh nilai 70 pada
siklus I belum mencapai 80%, sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk
siklus II.
0
10
20
30
40
50
60
Tuntas Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
d. Refleksi
Refleksi berarti mengingat dan merenungkan kembali proses
pembelajaran dari awal sampai akhir dan melakukan pengkajian terhadap hasil
evaluasi data yang berkaitan dengan indikator kinerja siklus I angket motivasi
untuk mengukur motivasi belajar siswa dengan Penerapan Metode Snowball
Throwing, Dalam pelaksanakan di siklus I ini masih terdapat kelemahan yaitu
pengaturan waktu kurang sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Selain itu, sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar
dengan menggunakan Metode Snowball Throwing. Siswa terlihat sangat antusias
ketika proses Snowball Throwing atau pelemparan bola pertanyaan. Hal ini
mengakibatkan keadaan kelas menjadi agak ramai ketika proses pelemparan bola
pertanyaan. Sedangkan kelebihannya adalah siswa menjadi lebih bersemangat dan
tidak merasa bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Sasaran dari angket
mtivasi ini yaitu motivasi belajar siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh dalam
pembelajaran IPS materi Perkembangan Teknologi meningkat menjadi 80%. Dari
hasil pengamatan dan hasil angket menunjukkan bahwa indikator motivasi belajar
siswa belum tercapai, hanya 55,56% siswa yang motivasi belajarnya sesuai dengan
kriteria. Walaupun dalam indikator belum tercapai tetapi sudah ada peningkatan
motivasi belajar siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh dalam pembelajaran IPS
materi Perkembangan Teknologi dari siklus I ini. Oleh karena itu perlu
dimaksimalkan dalam tindakan proses pembelajaran maka perlu dilakukan
tindakan lanjutan pada siklus II.
2. Siklus II
Tindakan pada siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan
terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 3
April 2012 (pertemuan 1) dan Kamis, 5 April 2012 (pertemuan 2). Adapun tahapan-
tahapan pada siklus II adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
a. Perencanaan Tindakan
Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan dalam proses
penelitian siklus II ini untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai harapan
bahwa target yang akan dicapai adalah 80 % siswa tuntas dari hasil nilai motivasi
belajar siswa.
Tahap-tahap perencanaan pada siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan
silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas IV semester II
pada mata pelajaran IPS materi Perkembangan Teknologi. Perencanaan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dirancang dengan 2 kali pertemuan.
Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2x35 menit, sehingga dalam satu
siklus terdapat alokasi waktu 4x35 menit. Rancangan pelaksanaan
pembelajaran yang dibuat mencakup penentuan: identitas RPP, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi,
pembelajaran, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
(skenario) pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan teknik
penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II dapat dilihat
pada lampiran 3.
2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:
a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas IV yang biasa
digunakan setiap hari. Ketika pembelajaran berlangsung, tempat duduk
atau kursi diatur dengan rapi sehingga mereka dapat melakukan
pembelajaran dengan baik.
b) Materi pembelajaran, materi pertemuan pertama mempelajari tentang
perkembangan teknologi transportasi. Sedangkan materi pada pertemuan
kedua mempelajari tentang pengalaman penggunaan alat-alat teknologi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
produksi, komunikasi, dan transportasi. Materi pembelajaran terdapat pada
RPP siklus II lampiran 3.
c) Mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan
adalah media gambar. Media pembelajaran pada siklus II pertemuan
pertama berupa gambar contoh alat teknologi transportasi pada masa lalu
dan masa kini. Media pembelajaran pada Siklus II pertemuan kedua
berupa gambar contoh alat teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi pada masa lalu dan masa kini.
3) Menyiapkan Lembar Observasi: RPP, dan Pelaksanaan Pembelajaran Guru.
Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan hal-hal
apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan. Lembar
observasi RPP dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
peneliti oleh guru kelas IV. RPP merupakan kerangka prosedural yang sangat
penting dalam perancanaan pembelajaran sehingga perlu dibuat penilaian.
Sedangkan lembar observasi yang dibuat untuk guru lebih diutamakan
pada persiapan, jalannya kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 6.
4) Menyiapkan Instrumen Penilaian
Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa penilaian
angket motivasi belajar. Instrumen angket motivasi ini dipergunakan untuk
mengetahui nilai motivasi siswa. Lembar penilaian angket motivasi siswa
terdapat pada lampiran 5 dan kisi-kisi angket terdapat pada lampiran 4.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada Hari Selasa, 3 April 2012 dan pertemuan kedua pada
Hari Kamis, 5 April 2012. Pelaksanaan tindakan tersebut dilaksanakan di ruang
kelas IV SD Negeri 01 Suruh.
Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Pertemuan I (2x35 menit)
Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan guru mengabsen
siswa. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi
perkembangan teknologi sebagai kegiatan apersepsi. Selanjutnya, guru
menjelaskan dengan gambar tentang perkembangan teknologi transportasi, siswa
diminta untuk mencermati gambar tersebut kemudian memberikan tanggapan.
Setelah itu siswa dibagi ke dalam kelompok yang heterogen. Siswa diberi tugas
menyusun sebuah puzzle perkembangan teknologi transportasi. Kelompok yang
telah selesai menyusun puzzle mendiskusikan jenis, dan manfaat dari
perkembangan teknologi komunikasi sesuai puzzle yang disusun, kemudian tiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Kemudian guru memberikan
selembar kertas pada masing-masing siswa di setiap kelompok. Guru meminta
siswa untuk menulis satu pertanyaan tetang perkembangan tekmologi komunikasi.
Kertas tersebut kemudian diremas-remas sehingga membentuk bola yang disebut
bola pertanyaan. Siswa saling melempar bola, dan menjawab pertanyaan dari bola
yang ia dapat. Masing-masing siswa mengemukakan jawaban dari pertanyaan yang
ia dapat. Guru bersama siswa lain memberikan tanggapan dari hasil jawaban dari
masing-masing siswa. Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberi
kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan
menyampaikan kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan. Bila tidak ada lagi
siswa yang ingin bertanya guru memberikan soal evaluasi. Kemudian. Guru
memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. Pada akhir pembelajaran, guru
meminta siswa untuk mengisi angket motivasi. Terakhir, guru menutup proses
pembelajaran dengan salam penutup.
Pertemuan 2 (2x35 menit)
Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan guru mengabsen
siswa. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai
perkembangan teknologi sebagai kegiatan apersepsi. Selanjutnya, guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
menjelaskan dengan gambar tentang perkembangan teknologi serta bercerita
tentang pengalaman menggunakannya, siswa diminta untuk mencermati gambar
tersebut kemudian memberikan tanggapan. Setelah itu siswa dibagi ke dalam
kelompok yang heterogen. Siswa diberi tugas untuk menganalisis kelebihan dan
kekurangan perkembangan teknologi masa lalu dan masa kini. Kemudian tiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Kemudian guru memberikan
selembar kertas pada masing-masing siswa di setiap kelompok. Guru meminta
siswa untuk menulis satu pertanyaan tetang perkembangan tekmologi kominikasi.
Kertas tersebut kemudian diremas-remas sehingga membentuk bola yang disebut
bola pertanyaan. Siswa saling melempar bola, dan menjawab pertanyaan dari bola
yang ia dapat. Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberi kesempatan siswa
untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan menyampaikan kesimpulan
pembelajaran yang telah dilakukan. Bila tidak ada lagi siswa yang ingin bertanya
guru memberikan soal evaluasi. Kemudian. Guru memberikan pekerjaan rumah
kepada siswa. Pada akhir pembelajaran, guru meminta siswa untuk mengisi angket
motivasi. Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan salam penutup.
Guru memberi kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti dan menyampaikan kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan.
Selanjutnya guru memberikan angket motivasi kepada masing-masing siswa.
c. Observasi
Tahap observasi siklus II pada hari Selasa, 3 April 2012 (pertemuan 1) dan
Kamis, 5 April 2012 (pertemuan 2) yaitu dilakukan pengamatan terhadap
kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Proses pengamatan
dilakukan oleh guru kelas IV terhadap RPP, pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan guru ketika mengikuti pembelajaran perkembangan teknologi dengan
Metode Snowball Throwing. Kegiatan pengamatan ini menggunakan lembar
observasi yang sudah dipersiapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Pengamatan difokuskan pada dua aspek yaitu: (1) hasil observasi terhadap
kinerja guru, dan (2) hasil penilaian motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
IPS materi perkembangan teknologi dengan Metode Snowball Throwing. Dalam
pengamatan ini, peneliti bertindak sebagai partisipan aktif yang mengendalikan
proses pembelajaran. Sementara guru kelas IV sebagai pengamat dengan duduk di
tempat paling belakang agar bisa mengamati dan menilai proses pembelajaran
yang dipimpin oleh peneliti secara intensif.
Berdasarkan kegiatan observasi tersebut, secara garis besar diperoleh
gambaran tentang hasil dan jalannya pembelajaran mata pelajaran IPS materi
perkembangan teknologi dengan menggunakan Metode Snowball Throwing
sebagai berikut:
1) Hasil Observasi terhadap Kinerja Guru
Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja
guru pada Siklus II yang dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, diperoleh
data pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II
No Siklus II Nilai Ket
1 Pertemuan 1 3.65 B Tuntas
2 Pertemuan 2 4.25 B Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Gambar 4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II
2) Hasil penilaian motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi
Perkembangan Teknologi dengan Metode Snowball Throwing.
Setelah diadakan pengamatan motivasi belajar siswa serta pemberian angket
motivasi siswa pada siklus II diperoleh data nilai motivasi siswa. Nilai motivasi
siswa dapat berasal dari hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa (lampiran 13)
dengan hasil pengamatan motivai belajar siswa (lampiran 19) diperoleh data yang
dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini:
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2
4.4
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel
Da
disusun g
Gambar
0
2
4
6
8
10
12
Frekue
nsi
No
1
2
3
4
5
6
l 4.9 DistribTeknologi P
ari Tabel 4.9
gambar 4.9 se
4.9 Grafik N
0
2
4
6
8
0
2
Interval
56 - 6
63 - 6
70 - 7
77-83
84-90
91-97
Jumlah
Ketun
busi FrekuenPada Siswa K
9 Distribusi
ebagai berik
Nilai Motiva
56 62
Nilai Frek
62
69
76
3
0
7
Nilai rata-r
ntasan klasik
nsi Motivasi Kelas IV SD
Frekuensi M
kut:
asi Belajar SiSiklus II
63 69 7
Inte
kuensi P
0
4
7
10
4
2
27
rata : 2109,5
kal = 23 : 27
Belajar SiswNegeri 01 S
Motivasi Be
iswa Kelas I
70 76 77
erval Nilai
Persentase
(%)
0
14,8
25,9
37,1
14,8
7,4
100
5 : 27 = 78,1
7 x 100% =
wa IPS PerkSuruh Siklus
elajar Siswa
IV SD Neger
7 83 84 9
Keteran
Tidak Tu
Tidak Tu
Tunta
Tunta
Tunta
Tunta
13
85,19%
kembangan s II
a di atas dap
ri 01 Suruh
90 91 97
ngan
untas
untas
as
as
as
as
70
pat
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.8 diatas, dapat diperoleh data siswa
dengan rentang nilai 56-62 sebanyak 0 siswa atau 0%, siswa dengan rentang nilai 63-
69 sebanyak 4 siswa atau 14,8%, rentang nilai 70-76 sebanyak 7 siswa atau 25,9%,
rentang nilai 77-83 sebanyak 10 siswa atau 37,1%, siswa dengan rentang nilai 84-90
sebanyak 4 siswa atau 14,8%, dan siswa dengan rentang nilai 91-97 sebanyak 2 siswa
atau 7,4%, Rekapitulasi nilai rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai terendah siswa kelas
IV SD Negeri 01 Suruh pada siklus II ditunjukkan pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Perkembangan Teknologi pada Siswa
Kelas IV SD Negeri 01 Suruh Pada Siklus II
No Keterangan Siklus II
1. Nilai Terendah 63
2. Nilai Tertinggi 96
3. Rata-rata Nilai 78,13
4. Ketuntasan Klasikal 85,19%
Untuk memperjelas rekapitulasi nilai rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai
terendah siswa pada Siklus II dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Gambar 4.10 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Motivasi Belajar
Siswa Perkembangan Teknologi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Suruh pada
Siklus II
Gambar 4.9 tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang mempunyai nilai
motivasi belajar kurang dari 70 adalah sebesar 14,8% dari jumlah siswa kelas IV.
Sedang siswa yang sudah memenuhi nilai ketuntasan sebesar 85,2 %. Data ketuntasan
motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II
No Ketuntasan Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1 Tuntas 23 85,19 %
2 Belum Tuntas 4 14,81 %
Dari tabel 4.10 di atas, maka ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat
disajikan pada gambar 4.10 berikut ini:
0
20
40
60
80
100
120
Nilai Tertinggi NilaiTerendah
Rata Rata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Gambar 4.11 Ketuntasan Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II
Berdasarkan gambar 4.10 atas dapat dilihat bahwa pada siklus II siswa kelas
IV SD Negeri 01 Suruh dengan jumlah siswa 27 hanya ada 23 siswa atau 85,19 %
siswa yang memperoleh nilai 70. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
ketuntasan hasil motivasi belajar siswa yang memperoleh nilai 70 sudah
mencapai 80% sesuai target capaian sehingga tindakan dapat dihentikan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa hasil motivasi
belajar siswa siswa pada siklus II ini telah menunjukkan adanya peningkatan yang
signifikan dari siklus I.
Bertolak dari perbaikan pada siklus II dibuktikan bahwa penggunaan
Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran IPS materi Perkembangan Teknologi. Hal ini terbukti dari 27 siswa
yang melakukan tes menulis paragraf deskriptif, 23 siswa atau sebesar 85,19%
telah mencapai ketuntasan motivasi belajar dengan mendapat nilai diatas 70.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tuntas Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses
pembelajaran IPS materi Perkembangan Teknologi pada siklus II sudah
dapat diatasi dengan baik walaupun masih ada beberapa siswa yang
kurang aktif dan kurang bersungguh-sungguh. Namun, secara garis besar
siswa merasa termotivasi dalam belajar, senang hati, dan antusias dalam
melakukan kegiatan karena siswa belajar sambil bermain dengan
temannya. Selain itu, peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II
sudah mencapai indikator ketercapaian yaitu 80% dari jumlah siswa yang
ada. Oleh karena itu, penelitian dapat dihentikan dan dinyatakan berhasil.
D. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk peningkatan dari hubungan
antarsiklus. Untuk hasil penelitian persiklus sudah disajikan pada tahap observasi
(pengamatan) pada masing-masing siklus. Berdasarkan pengamatan dari analisis data
yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan hasil motivasi belajar siswa kelas IV SDN
01 Suruh dalam pembelajaran IPS materi Perkembangan dengan meggunakan Metode
Snowball Throwing.
Perkembangan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi
Perkembangan Teknologi pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II tercantum dalam
tabel 4.11 berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Tabel 4.11 Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa
Kelas IV SDN Gesi I pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
No. Interval Nilai Frekuensi
Prasiklus Siklus I Siklus II
1. 35 - 41 2 0 0
2. 42 - 48 2 0 0
3. 49 - 55 2 2 0
4. 56 - 62 10 4 0
5. 63 – 69 4 6 4
6. 70 – 76 7 8 7
7. 77-83 0 4 10
8. 84-90 0 3 4
9. 91-97 0 0 2
Jumlah Siswa 27 27 27
Siswa Belum Tuntas 20 12 4
Siswa Sudah Tuntas 7 15 23
Nilai Rata-Rata Kelas 60,20 70,44 78,13
Ketuntasan Klasikal 25,92% 55,56% 85,19%
Diantara 27 siswa terdapat 7 siswa yang motivasi belajarnya memenuhi
target, 15 siswa pada siklus I, dan 23 siswa pada siklus II. Hal tersebut menunjukkan
bahwa terdapat kenaikan nilai motivasi pada siswa. Keadaan tersebut juga
dipengaruhi oleh faktor guru dan metode pembelajaran yang digunakan. Metode
Pembelajaran Snowball Throwing telah memberikan banyak kontribusi dalam
peningkatan motivasi siswa pada pembelajatan IPS materi Perkembangan Teknologi.
Untuk lebih jelasnya, tabel 4.11 di atas akan disajikan pada gambar 4.11 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
p
s
r
b
t
Gambar 4.1
Gam
pada interva
siklus II (hij
Berd
rata, nilai t
berikut ini:
Tabel 4.12
KeteNilai TRata-rNilai T
Ber
tindakan. Be
0
2
4
6
8
10
12
Frekue
nsi
2 Perbandin
mbar 4.11 ter
al nilai rend
au) dominas
dasarkan tab
erendah dan
2 PerbandinTertingg
eranganTerendah rata Nilai Tertinggi
dasarkan tab
erawal dari n
0
2
4
6
8
0
2
35
ngan Daftar F
Suruh p
rsebut terli
ah, siklus I
si pada interv
el 4.11 dapa
n nilai tertin
gan Rekapitgi Siswa Pad
Prasikl35
60,2073
bel 4.12 dia
nilai 73 pada
5 41 42 48
P
Frekuensi M
ada Prasiklu
hat bahwa p
(kuning) m
val nilai ting
at diketahui
nggi. Untuk
tulasi Nilai Rda Prasiklus,
lus
0
atas terdapat
a prasiklus, k
49 55 56
Int
rasiklus Sik
Motivasi Sisw
us, Siklus I, d
prasiklus (m
endominasi
ggi.
perbanding
k memperje
Rata-rata, NiSiklus I, da
Siklus I 52
70,5588
t kenaikan n
kemudian na
62 63 69 7
terval Nilai
klus I Siklus
wa Kelas IV
dan Siklus II
merah) lebih
interval nila
gan rekapitu
las perhatik
ilai Tertendan Siklus II
Sikl6
789
nilai tertingg
aik menjadi
70 76 77 83
s II
SD Negeri 0
I
mendomina
ai sedang, d
lasi nilai rat
kan tabel 4.
ah, dan Nilai
lus II 638,1396
gi pada seti
88 pada sikl
84 90 91
76
01
asi
dan
ta-
12
iap
lus
97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
k
t
4
m
t
I
s
m
p
ke I, dan 9
tertendah, d
4.12 di atas
Gambar 4
Nilai
menjadi 88,
terendah pad
II naik menj
Nilai
siklus I naik
menjadi 78,1
Dar
prsiklus, sik
0
20
40
60
80
100
120
96 pada sik
an nilai tert
dapat disajik
4.13 Perband
i tertinggi p
sedangkan
da kondisi a
adi 63.
i rata-rata
k sebesar 10
13.
ri data di
lus I, dan sik
klus ke II.
tinggi siswa
kan pada gam
dingan NilaiPrasiklus
ada kondisi
pada siklus
awal 35, men
yang dipero
0,35 menjad
atas diketah
klus II. Dan
Nilai Te
Prasik
Perbanding
pada prasik
mbar 4.12 be
i Terendah, Rs, Siklus I, da
awal adalah
s II naik me
ngalami peni
oleh siswa p
i 70,55 dan
hui pencap
dituangkan p
erendah
klus Siklus I
an Rekapitu
klus, siklus I
erikut ini.
Rata-rata Nian Siklus II
h 73. Di sik
enjadi 96. B
ingkatan me
pada kondis
naik lagi p
aian ketunt
pada tabel 4
Rata rata Nil
Siklus II
ulasi nilai r
I, dan siklus
ilai, dan Nila
lus I menga
egitu halnya
enjadi 52, da
si awal sebe
ada siklus I
tasan belaja
4.13 berikut:
ai Nila
rata-rata, ni
s II pada tab
ai Tertinggi
alami kenaik
a dengan ni
an pada sikl
esar 60,20.
I sebesar 7,
ar siswa pa
i Tertinggi
77
ilai
bel
kan
lai
lus
Di
58
ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
T
I
b
t
d
S
p
p
Tabel 4.13 P
KeterTun
Belum Prosenta
Graf
II dapat dilih
Berd
belajar siswa
target indika
dari 27 sisw
Suruh terse
pembelajara
pembelajara
0
5
10
15
20
25
Perbandinga
ranganntas Tuntas
se Tuntas
fik perbandin
hat pada graf
Gambar 4.
dasarkan ana
a kelas IV S
ator peneliti
wa yang ada
ebut dikaren
an. Dengan
an IPS mater
an Ketuntasa
Praik7
2025,92
ngan ketunta
fik 12 di baw
14 Perbandi
Prasiklus
alisa data d
SD Negeri 0
i, yaitu sisw
. Peningkata
nakan adany
demikian a
ri Perkemban
Prasik
an Belajar Si
klus
02%
asan belajar
wah ini :
ingan Ketunt
s, Siklus I, da
di atas dapa
01 Suruh me
wa yang mem
an motivasi
ya partisipa
adanya penin
ngan Teknol
Tuntas
klus Siklus I
iswa Pada Pr
Siklus 1512
55,56%
siswa pada
tasan Belaja
an Siklus II
at diketahui
eningkat. Pen
mperoleh ni
belajar sisw
asi aktif da
ngkatan mo
logi pada sis
s
Siklus II
rasiklus, Sik
I S
% 8
Prasiklus, s
ar Siswa Pad
i bahwa tin
ningkatan su
lai 70 seba
wa kelas IV
ari siswa da
otivasi belaja
wa kelas IV
Tidak Tu
klus I, Siklus
iklus II 234
85,19%
siklus I, sikl
a
ngkat motiva
udah mencap
anyak 85,19
SD Negeri
alam kegiat
ar siswa pa
V SD Negeri
untas
78
s II
lus
asi
pai
9%
01
tan
ada
01
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Suruh yang ditandai dengan meningkatnya aspek-aspek motivasi belajar yang dicapai
oleh siswa memberikan bukti bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini telah
berhasil dan diakhiri pada siklus kedua.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian tindakan dapat dinyatakan bahwa terjadi
peningkatan hasil motivasi belajar siswa dengan menggunakan Metode Snowball
Throwing pada siklus I dan siklus II. Secara garis besar, penelitian ini telah berhasil
menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan peneliti pada bagian bab I.
Pembahasan hasil penelitian ini akan dijabarkan secara garis besar hasil
motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Perkembangan Teknologi dari
prasiklus dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan
menggunakan Metode Snowball Throwing.
Pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :
a. Prasiklus
Pada prasiklus terlihat bahwa pembelajaran IPS pada kelas IV SD Negeri 01
Suruh, guru masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan siswa
diminta untuk mencatat. Meskipun metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk
aktif tetapi suasana pembelajaran terkesan membosanka. Hal ini membuat siswa
tidak antusias mengikuti pembelajaran IPS.
Akibatnya, hasil nilai motivasi belajar siswa menjadi rendah. Terbukti dengan
banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria nilai motivasi. Nilai
motivasi siswa yang diperolehsiswa masih rendah. Nilai motivasi dihitung dari
hasil rata-rata angket motivasi dengan hasil pengamatan (observasi) motivasi
siswa. Pada prasiklus siswa yang belum tuntas kriteria nilai motivasi sebanyak
19 siswa, sedangkan yang sudah tuntas kriteria sebanyak 8 siswa atau 29,63%.
Nilai terendah pada prasiklus adalah 35 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa
adalah 75. Nilai dari masing-masing siswa tersebut dapat dilihat pada lampiran 20.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Siswa yang mendapat nilai dalam interval 35-41 sebanyak 2 siswa (7,41%),
interval
l nilai 42-48 terdapat 2 siswa (7,41%), interval nilai 49-55 sejumlah 2 siswa
(7,41%), interval 56-62 terdapat 10 siswa (37,04%), interval 63-69 terdapat 4
siswa (14,81), dan 7 siswa (25,92) mendapat nilai dalam interval 70-76. Nilai rata-
rata kelas adalah 60,2 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 7 siswa (25,92%) dari
jumlah siswa. Nilai rata-rata ini dapat dikatakan rendah karena nilai yang diperoleh
siswa pun juga masih rendah. Oleh karena itu dilakukan tindakan untuk
meningkatkan motivasi siswa.
b. Siklus I
Berdasarkan tindakan yang sudah dilaksanakan pada siklus I terbukti adanya
peningkatan motivasi siswa. Dalam proses pembelajaran IPS materi
Perkembangan Teknologi siklus I ini peneliti menggunakan Metode Snowball
Throwing, siswa melakukan permainan pelemparan bola yang berisi pertanyaan.
Proses pembelajaran terkesan lebih hidup dan menyenangkan meskipun hasilnya
belum maksimal karena siswa baru pertama kali bermain lempar bola dalam
pembelajaran. Siswa lebih berminat dan terlihat aktif dalam pembelajaran terutama
ketika memulai berlempar bola.
Pada siklus I nilai motivasi belajar siswa sebanyak 18 siswa memperoleh nilai
di atas kriteria. Dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas kriteria diketahui tepat
sebanyak 18 siswa atau 66,67% sudah tuntas dan masih terdapat 9 siswa atau
33,33% yang belum tuntas kriteria. Dengan jumlah ketuntasan seperti itu dapat
dikatakan indikator kinerja belum tercapai. Karena ditergetkan sebanyak 80%
siswa yang tuntas. Akan tetapi, pada siklus I nilai motivasi belajar siswa sudah
meningkat dibandingkan dengan prasiklus.
Peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I belum memuaskan dan
masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan diharapkan motivasi belajar
siswa semakin meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
c. Siklus II
Setelah dilaksanakan tindakan siklus II terjadi peningkatan kualitas hasil yang
signifikan dari tindakan sebelumnya. Dilihat dari proses pembelajaran IPS materi
Perkembangan Teknologi dengan Metode Snowball Throwing, siswa semakin
bersemangat, aktif dan antusias.
Nilai motivasi belajar siswa siklus II terjadi peningkatan. Indikator
ketercapaian adalah 80%. Pada siklus ini diketahui bahwa dari 29 siswa kelas IV
terdapat 23 siswa atau 85,18% tuntas kriteria dan 4 siswa atau 14,82% belum
tuntas kriteria. Hal ini disebabkan karena keempat anak tersebut belum fokus
dalam mengikuti pembelajaran IPS. Pada nilai rata-rata motivasi belajar klasikal
siswa juga terdapat peningkatan. Nilai rata-rata klasikal pada siklus I sebesar
70,55 meningkat menjadi 78,13 pada siklus II.
Peningkatan nilai motivasi belajar siswa dengan menggunakan Metode
Snowball Throwing pada siklus II sudah memuaskan dan mencapai indikator
ketercapaian. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan dapat dihentikan dan terbukti
dinyatakan berhasil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 82
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus, penggunaan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi
belajar IPS materi Perkembangan Teknologi pada siswa kelas IV SD Negeri 01
Suruh tahun 2011/2012. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan
tindakan nilai rata-rata motivasi belajar IPS siswa 60,20 dengan presentase
ketuntasan klasikal sebesar 25,92%, siklus I nilai rata-rata nilai motivasi IPS
siswa 70,44 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 55,56% dan siklus II
nilai rata-rata motivasi belajar IPS siswa 78,13 dengan presentase ketuntasan
klasikal sebesar 85,19%. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan Metode
Snowball Throwing dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPS di kelas IV khususnya dalam materi Perkembangan Teknologi
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada
pembelajaran dengan menerapkan Metode Snowball Throwing dalam pelaksanaan
pembelajaran IPS materi Perkembangan Teknologi. Tindakan penelitian yang
dilakukan terdiri dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Maret
2012 dan 20 Maret 2012, sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 3 April
2012 dan 5 April 2012.
Indikator materi perkembangan teknologi adalah sebagai berikut: (1)
Menyebutkan macam-macam alat produksi dan komunikasi masa lalu dan masa
sekarang; (2) Membandingkan jenis teknologi produksi dan komunikasi pada
masa lalu dan masa sekarang; (3) Menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan perkembangan teknologi produksi dan komunikasi; (4) Mengidentifikasi
alat teknologi produksi dan komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang; (5)
Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa sekarang; (6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Membandingkan jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang;
(7) Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan perkembangan teknologi
transportasi; (8) Menceritakan pengalaman menggunakan alat produksi,
komunikasi, dan transportasi masa lalu dan masa sekarang. Setiap pelaksanaan
siklus terdapat empat langkah kegiatan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaaan,
evaluasi, dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang, sebelum
melaksanakan tindakan dalam setiap siklus perlu adanya perencanaan dengan
memperhatikan keberhasilan siklus sebelumnya. Tindakan dalam setiap siklus
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini berdasar pada analisis
perkembangan dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya dalam satu siklus dan
dari analisis perkembangan peningkatan proses dalam siklus I sampai siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat diketahui
bahwa dengan penggunaan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan
motivasi belajar IPS materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SD
Negeri 01 Suruh. Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan
implikasi hasil penelitian sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Dalam menyajikan materi pelajaran, guru harus dapat memilih metode
pembelajaran yang terpat agar siswa mampu meningkatkan kualitas
pembelajran. Pembelajaran dengan Metode Snowball Throwing dapat
meningkatkan motivasi IPS materi perkembangan teknologi. Penelitian ini
juga dapat dipertimbangkan untuk mengembangkan model pembelajaran bagi
guru dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa.
Hasil rata-rata nilai motivasi siswa yang diperoleh bahwa dalam
penelitian ini, motivasi belajar IPS materi perkembangan teknologi atau
kegiatan proses pembelajaran menjadi meningkat. Hal ini terbukti adanya
peningkatan nilai rata-rata nilai motivasi belajar IPS materi perkembangan
teknologi, peningkatan jumlah siswa yang mendapat nilai diatas kriteria,
interaksi dengan guru maupun kerjasama dengan siswa lain. Dengan
partisipasi siswa dalam pembelajaran yang meningkat, kondisi kelas menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
lebih kondusif dan pada akhirnya motivasi belajar IPS materi perkembangan
teknologi pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Suruh juga meningkat.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, implikasi
teoritis dari penelitian ini adalah ada peningkatan motivasi belajar IPS materi
perkembangan teknologi dengan menggunakan Metode Snowball Throwing,
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk menentukan
metode dan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan tujuan yang akan dicapai
oleh siswa SD Negeri 01 Suruh.
Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dijelaskan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan dan
dikembangkan oleh guru yang menghadapi masalah yang sejenis yang pada
umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Di samping itu, perlu penelitian
lebih lanjut tentang upaya guru untuk meningkatkan motivasi belajar IPS
siswa pada materi perkembangan teknologi. Adanya kendala yang dihadapi
dalam pembelajaran IPS melalui Metode Snowball Throwing harus di atasi
semaksimal mungkin.
C. Saran
Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada
beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:
1. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya memberikan bantuan bagi guru dengan
mengupayakan pelatihan bagi guru agar dapat menggunakan metode
pembelajaran yang lebih inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran
sehingga motivasi belajar siswa akan meningkat.
2. Bagi Guru
a) Guru hendaknya melakukan inovasi dalam pembelajaran, misalnya
merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
menjadi lebih tertarik dan pembelajaran akan menjadi lebih kondusif dan
bermakna. Hal ini membuat siswa tidak mudah bosan dan bersemangat
untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
b) Dalam penyampaian materi guru hendaknya menggunakan metode
pembelajaran bervariasi, sehingga dapat menarik perhatian dan minat
belajar peserta didik
3. Bagi Peserta didik
Peserta didik diharapkan untuk lebih harus lebih termotivasi untuk
belajar dan meningkatkan minat dalam proses pembelajaran untuk menambah
pengetahuan.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih
cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan
pembelajaran yang menggunakan Metode Snowball Throwing guna
melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif dalam
meningkatkan motivasi belajar IPS yang belum tercakup dalam penelitian ini
agar diperoleh hasil yang lebih baik.