Upload
vuonglien
View
252
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Deputi Inovasi Administrasi Negara LANJl. Veteran No. 10 Jakarta
RB, PELAYANAN PUBLIK, dan
INOVASI
RB dan PELAYANAN PUBLIK
– Pemerintah Bebas KKN
– Kualitas pelayananpublik
– Kapasitas danakuntabilitas kinerja
– Integritas pelayananpublik
– Peringkat kemudahanberusaha
RB dan PELAYANAN PUBLIK
Indikator Sasaran SatuanTahun dan Perkembangan Capaian Target
RPJMN 2010-20142009 2010 2011 2012
Sasaran 1 : Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN
IPK 2.8 2.8 3.0 3.2 5.0
Opini WTP BPK atas LKKL (Pusat)
41% 56,41% 63 77* 100%
Opini WTP atas LKPD (Daerah)
2,68% 3% 9% 16* 60%
Sasaran 2 : Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Integritas Pelaya-nan Publik (Pusat)
6,64 6,16 7,07 6,86 8.0
Integritas Pelayan-an Publik (Daerah)
6,46 5,26 6,00 6,32 8.0
IKM atas Pelayanan Publik
57 60 76,6 n.a. 85
Jumlah PTSP di Daerah
360 394 420 444 530
RB dan PELAYANAN PUBLIK
Indikator Sasaran Satuan
Tahun dan Perkembangan Capaian Target RPJMN 2010-2014
2009 2010 2011 2012
Sasaran 3 : Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Indeks Efektivitas Pemerintahan
-0,29 -0,26 -0,19 -0,24 0,5
Instansi Pusat yg Akuntabel
47,37 63,29 82,93 95,06 100%
Instansi Provinsi yg Akuntabel
3,76 31,03 63,33 75,76 80%
Instansi Kab/Kota yg Akuntabel
5,08 8,77 12,78 24,20 60%
Instansi Pusat yg Melaksanakan RB
5% 14% 16% 40% 100%
Instansi Daerah yg Melaksanakan RB
- - -33 Prov
33 Kab, 33 Kota (Pilot)
100% Prov,60%
Kab/Kota
Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Deskripsi dan Analisis APBD 2012, hal. 43
Rasio Belanja Pegawai Terhadap Belanja Daerah Kab/Kota se-Provinsi 2012
Rata2 Kab/Kota di 20 Provinsi, rasio BelanjaPegawai thdtotal APBD diatas 50 %.
High cost Bureaucracy
Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Deskripsi dan Analisis APBD 2012, hal. 50
Rasio Belanja Modal Terhadap Belanja Daerah Kab/Kota se-Provinsi 2012
Rata2 Kab/Kota di 21 Provinsi, rasio BelanjaModal thdtotal APBD dibawah 25 %.
Low Investment
Bureaucracy
RB dan PELAYANAN PUBLIK
Koran Tempo,18 Oktober 2013
Wakil Ketua KADIN, Bambang Sujagad, menilaikenaikan peringkat daya saing Indonesia tidakmencerminkan realitas ... Bambangmenambahkan, kalangan pengusaha di Indonesia tidak merasakan perbaikan kualitaslayanan pendukung industri & perdagangan.
Indonesia masih berkutat dengan persoalanlama & mendasar, diantaranya buruknyainfrastruktur dan maraknya pungutan liar. Akibat 2 masalah yg tak kunjung selesai ini, biaya logistik menjadi sangat mahal, yakni15% dari total biaya produksi. Padahal di negara lain seperti Jepang, ongkos pengirimanbarang dari pabrik ke pasar hanya 3%.
RB dan PELAYANAN PUBLIK
� RB telah membawa perubahan terhadap pelayanan publik, meskipunbelum signifikan. Birokrasi masih lebih besar mengambil manfaat darireformasi dibanding masyarakat;
� Perbaikan tata kelola pelayanan masih banyak terjadi pada rantai“production”, belum pada “delivery”;
� Sangat mungkin RB bukan variabel tunggal yg berkontribusi padapeningkatan kualitas pelayanan.
� Salah satu faktor determinan untuk memperbaiki pelayanan publikadalah INOVASI.
� Inovasi berfungsi untuk mengakselerasi Reformasi Birokrasi, sehinggaperlu diakomodir dalam Roadmap RB Daerah (bukan Roadmap biasa, tapi Roadmap yg inovatif atau yg berisi program2 inovatif).
Proses memikirkan danmengimplementasikan suatu gagasan
yang memiliki unsur kebaruan (novelty) serta kemanfaatan (expediency)
(LAN, 2014)
Apa itu INOVASI?
Area apa yang bisa di-INOVASI?
8 Area Perubahan RB:
� Organisasi
� Tatalaksana
� Peraturan Per-UU-an
� SDM Aparatur
� Pengawasan
� Akuntabilitas
� Pelayanan Publik
� Pola Pikir
Area Lainnya:
� Metode
� Produk
� Proses
� Teknologi
� Hubungan
� Konseptual
� Dan semua aspekdalam organisasi.
Apa Kriteria INOVASI?
� Ada tidaknya kebaruan (novelty) dalam sebuah perubahan;
� Ada tidaknya dampak positif atau kemanfaatan dari suatuinisiatif perubahan;
� Mampu tidaknya inisiasi perubahan memberi solusi terhadapmasalah yg ada;
� Harus berkesinambungan, tidak tergantung pada inisiator / konseptornya;
� Memiliki kompatibilitas dengan sistem diluar dirinya, tidakmembentur / melanggar sistem yg telah ada.
Siklus INOVASI
125
4 31. Penuangan praktek2 inovasi,
publikasi dll.
2. Policy Brief.
3. Innovation Dialogue.
1. Analisis Gap & Identifikasi kebutuhaninovasi.
2. Benchmarking, stock-taking
1. Pematangan inisiatifinovasi.
2. Pendampingan / pelatihan.
1. Pemilihan area inovasi.
2. Penetapan kerangka kerja inovasi(metode, rencana capaian, dll).
1. Pelaksanaan inovasi.
2. Monev/impact assessment & lessons learned.
3. Promosi & institusionalisasi Inovasi
Sumber INOVASI
Peter F. Drucker, 2006, “7 Source of Innovation”, dalam Innovation & Entrepreneurship, HarperCollins
Inovasi itu MUDAH
A Amati
T TiruM Modifikasi
N NiteniN NirokkeN Nambahi
S Substitute
C CombineA Adapt, Adopt
M Modify, Maximize, Minimize
P Put to other usesE Eliminate
R Reverse. Re-arrange
Inovasi itu cukup KECIL namun BERDAMPAK
� Membuat teras kantor/puskesmas menjadi children playground sekaligus tempat pelayanan (beberapa daerah).
� Membuat taman kota secara Tematik (Bandung).
� Taman Bercerita (Samarinda).
� Kolaborasi RSUD dengan Dinas Pariwisata (Kulonprogo).
� Menghidupkan lagi Apotek Hidup dan Siskamling pola baru (Medan).
� Mengadopsi dari inovasi di tempat lain:
o LAN: Survey Kepuasan Pelanggan mengadopsi Auto 2000.o PT KAI: sistem pemesanan tiket melalui agen host-to-host diadopsi dari
industri penerbangan; metode pemesanan tiket drive thru diadopsi darirestoran cepat saji.
� Membuat filing cabinet beroda, menyederhanakan SOP sesuaikebutuhan pelanggan, membuat sistem pendaftaran 24 jam, dll.
HAMBATAN Inovasi
Membangun BUDAYA Inovasi
“Seperangkat kebijakan / aturan, kebiasaan, sikap, kondisi lingkungan & faktor2 organisasi yg memungkinkan tumbuh & berkembangnyakreativitas & inovasi secara progresif & berkelanjutan dalam sebuahorganisasi” (Tri Widodo, 2014).
� ATURAN: banyak yg berjiwa deterministik, mengekang, membatasi kreasi & inisiatif, dan cenderung menjadi alat untuk menjerat seseorang ���� harus diubahuntuk melindungi, melayani & memudahkan.
� KEBIASAAN: tradisi turun-temurun, rutinitas kaku, ketidakberanian berpikirmelampaui tempurungnya, atau sesuatu yg melanggengkan status quo ���� ubahmenjadi “membiasakan pembaharuan dan memperbaharui kebiasaan”
� SIKAP: cara pandang thd sesuatu, misal: bgmn memberi makna thdtugas/tgjwb dalam organsiasi, bgmn menghargai usaha/kerja keras orang lain, bgmn menyikapi adanya perbedaan, bgmn merespon kegagalan & konflik, dll.
Membangun BUDAYA Inovasi
� Mendorong budaya belajar dalam organisasi.
� Menciptakan iklim kompetisi yang sehat antar pegawai.
� Menerapkan mekanisme insentif dan disinsentif.
� Memberi delegasi dan kebebasan yang lebih luas kepada staf.
� Mengembangkan terus menerus kapasitas untuk berinovasi, misalnya melalui pelatihan.
� Melakukan upaya cross fertilization antar best practices atauinisiatif inovasi, misalnya melalui kompetisi atau benchmarking.
Deputi Inovasi Administrasi Negara LANJl. Veteran No. 10 Jakarta
Terima KasihSemoga Bermanfaat …