Upload
muaffan
View
11
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Rekayasa Bahan Galian Industri Batu Basalt
Citation preview
Rekayasa Bahan Galian Industri
Penambangan dan Pemanfaatan Bahan Galian Batu Basalt
Oleh:
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN/PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
2015
Ali Misbahul Muaffan DBD 113 081
Bambang Arianto DBD 113 019
Enggar Satriono Umar DBD 113 024
Erick Susanto DBD 113 065
Sandika Wicaksana DBD 113 048
Pemanfaatan batu basalt sebagai bahan galian industri
dalam sektor pertambangan
Basalt adalah batuan beku
vulkanik, yang berasal dari hasil
pembekuan magma berkomposisi
basa di permukaan atau dekat
permukaan bumi. Biasanya
membentuk lempeng samudera di
dunia. Mempunyai ukuran butir
yang sangat baik sehingga
kehadiran mineral mineral tidak terlihat. Basalt adalah ekstrusif batuan vulkanik umum.
Biasanya berwarna abu-abu menjadi hitam dan halus karena pendinginan yang cepat dari lava
pada suhu permukaan. Menurut definisi resmi basal didefinisikan sebagai batuan beku
aphanitic yang mengandung volume kurang dari 20% kuarsa dan kurang dari 10%
feldspathoid dan di mana setidaknya 65% dari felspar dalam bentuk plagioklas.
Batuan Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas
mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam. Kandungan mineral
Vulkanik ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang berukuran butir kuarsa, yaitu
jenis dari batuan bassalt yang bernama gabbro.
Berdasarkan komposisi kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
basalt alkali dan basalt tholeitik. Perbedaan di antara kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari
kandungan Na2O dan K2O. Untuk konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali memiliki
kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi daripada basalt tholeitik.
KOMPOSISI KIMIAWI Al2O3,SiO2, TiO2, K2O, MnO2, MgO, CaO
CIRI BASALT : Secara petrografi, basalt alkali mengandung fenokris olivin,
titanium-augit, plagioklas dan oksida besi, serta nephelin. Sedang basalt tholeitik
mengandung plagioklas-Ca, augit subkalsik, pigeonit (piroksin miskin Ca), gelas antar kristal
(interstitial glass) dan struktur saling tumbuh kuarsa-feldspar. Basalt tholeitik adalah tipe
basalt yang lewat jenuh (oversaturated) dengan silika, sedang basalt alkali bersifat
underaturated dengan silika yang ditunjukkan dengan kehadiran nepheline.
PEMBENTUKAN BASALT : Basalt alkali khas dijumpai di daerah kerak benua
yang terangkat berbentuk kubah (updomed continental crust) dan kerak benua yang
mengalami rifting (rifted continental crust), dan pulau-pulau oseanik seperti Hawai.
Basalt tholeitik khas dijumpai di lantai samudera, atau sebagai lava ekstrusi yang sangat besar
sehingga membentuk plateau di kerak benua, contohnya Deccan Trap di India.
Teknik Penambangan
Batuan andesit dan basalt merupakan batuan yang cukup keras dan massif. Apabila
penambangan dilakukan oleh rakyat, karena keterbatasan modal dilakukan dengan peralatan
sederhana denganproduksi yang sangat terbatas. Apabila diinginkan produksi bongkah yang
cukup banyak dalam waktu yang relative singkat,penambangangan dilakukan dengan
peledakan, diawali dengan pembuatan lubang tembak yang sangat dianjurkan.Walaupun
demikian persyaratan keamanan harus tetap diperhatikan. Penggunaan backhoe, showel,
buldoser atau sraper pada pelaksanaan penambangan dianjurkan sedang pengangkutan
bongkah dari tempat penambangan ketempat pengumpulan dipergunakan dengan truck
ungkit. Apabila dikehendaki bentuk dan ukuran tertentu, penambangan awal yang
menghasilkan bentukan balok dapat dilakukan.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Bentuk bongkah dengan ukuran yang masih dapat diangkat oleh manusia, andesit dan
basalt dimanfaatkan untuk fondasi rumah. Apabila akan dibentuk menjadi batu candi
(bentuan empat persegi panjang/kubus dengan ukuran tertentu) atau dibentuk menjadi batu
temple dengan ukuran tertentu, penggergajian system basah pada balok hasil penambangan
dapat dilakukan. Andesit dan basalt apabila dimanfaatkan sebagai batu temple/hiasan pada
tembok luar/pengganti tegel, dan ditempatkan diluar (yang tidak terlindungi dari hujan dan
panas matahari) tidak ada masalah karena kedua jenis batuan tersebut cukup resisten.
Bentukan balok andesit dan basalt apabila telah disentuh oleh seniman patung dengan
rekayasa seni dapat dibentuk menjadi patung/relief yang tentu saja akan meningkatkan nilai
jual.
Untuk keperluan lainnya bongkah hasil peledakan yang ukurannya tidak sesuai
dengan ukuran konsumen dapat dipecah lagi dengan palu atau alat mekanis (breaker/crusher)
untuk disesuaikan ukurannya. Batu yang sudah sesuai ukurannya dimuat dengan alat muat
(wheel loader) dan diangkut dengan truk ungkit kekonsumen. Secara umum, kegiatan
peremukan terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu peremukan, pengayakan dan pengangkatan.
Hasil dari pengolahan ini berupa batu pecah yang terdiri dari berbagai ukuran, missal
< 10 mm, > 10 - < 20 mm, > 20 - < 30 mm, >30 – 50< mm dan sebagainya.
Sebagian batu pecah tersebut dipergunakan untuk pembangunan rumah (concrete
beton) atau pun untuk alas jalan.
Untuk batu pecah kebanyakan dipergunakan spesifikasi ukuran butir sebagai berikut:
untuk batu pecah berdasarkan ukuran yang dihasilkan terdiri dari:
- Abu dengan ukuran < 10 mm
- Split dengan ukuran (1 x 1 cm, 1 x 2 cm, 2 x 3 cm, 3 x 5 cm)
- Screening dengan ukuran 2 x 10 cm
Abu yang dihasilkan tidak tercampur bahan organik. Seperti halnya pasir andesit/pasir
basalt yang bersih (tidak tercampur bahan organik) baik digunakan untuk bahan adukan
beton. Ukuran split umumnya digunakan untuk campuran beton dan aspal. Sedangkan ukuran
yang lebih besar digunakan sebagai pelapis jalan dan pondasi.