2
Faisal Afiff Ekamaulana 125020307111065/ CF RBS 10 PENGERTIAN, FAKTOR, dan DAMPAK KORUPSI Korupsi merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kaidah- kaidah umum yang berlaku di masyarakat. Korupsi di Indonesia telah dianggap sebagai kejahatan luar biasa. Disini saya akan menguraikan tentang korupsi dari segi pengertian, faktor, dan dampaknya. Pertama dari segi pengertian, kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corruptio” (Fockema Andrea : 1951) atau “corruptus” (Webster Student Dictionary : 1960). Selanjutnya dikatakan bahwa “corruptio” berasal dari kata “corrumpere”, suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah “corruption, corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan “corruptie/korruptie” (Belanda). Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian. Dari pengertian saja sudah jelas bahwa korupsi merupakan tindakan yang tidak baik, jahat atau bahkan kriminal. Kemudian ada bentuk-bentuk korupsi, bentuk korupsi sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu menurut KPK dan menurut Undang-Undang. KPK mengelompokkan tindak pidana korupsi menjadi 7, sedangkan Undang-Undang ada 30. Kedua adalah faktor-faktor yang menyebabkan korupsi itu bisa terjadi atau muncul. Disini terbagi menjadi tiga, yaitu faktor penyebab korupsi secara umum, penyebab korupsi dalam perspektif teori, dan faktor internal dan ektsternal penyebab korupsi. Menurut faktor secara umum, ada empat hal yang menyebabkan terjadinya korupsi, yaitu politik, hukum, ekonomi, dan organisasi. Sedangkan menurut teori, ada 3 teori yang menjelaskannya, yaitu teori means-ends scheme yang menjelaskan korupsi terjadi karena adanya tekanan sosial, lalu teori solidaritas sosial yang menjelaskan korupsi terjadi karena lingkungan masyarakat lah yang membentuknya, dan teori ketiga adalah GONE (greeds terkait keserakahan, Oppurtunities terkait kesempatan, needs terkait kebutuhan, dan exposures terkait hukuman yang tidak membuat pelakunya jera). Kemudian yang terakhir faktor dari internal dan eksternal. Interal terkait dengan perilaku pelaku itu sendiri dan aspek sosial, sedangkan eksternal terkait pandangan dari masyarakat, ekonomi, politis, dan organisasi. Ketiga adalah dampak dari adanya korupsi. Dampaknya bisa diliat dalam tujuh aspek, yaitu dampak ekonomi, dampak sosial dan kemiskinan

RBS 10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

etbis

Citation preview

Faisal Afiff Ekamaulana

125020307111065/CF

RBS 10PENGERTIAN, FAKTOR, dan DAMPAK KORUPSIKorupsi merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kaidah-kaidah umum yang berlaku di masyarakat. Korupsi di Indonesia telah dianggap sebagai kejahatan luar biasa. Disini saya akan menguraikan tentang korupsi dari segi pengertian, faktor, dan dampaknya. Pertama dari segi pengertian, kata korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio (Fockema Andrea : 1951) atau corruptus (Webster Student Dictionary : 1960). Selanjutnya dikatakan bahwa corruptio berasal dari kata corrumpere, suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah corruption, corrupt (Inggris), corruption (Perancis) dan corruptie/korruptie (Belanda). Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian. Dari pengertian saja sudah jelas bahwa korupsi merupakan tindakan yang tidak baik, jahat atau bahkan kriminal. Kemudian ada bentuk-bentuk korupsi, bentuk korupsi sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu menurut KPK dan menurut Undang-Undang. KPK mengelompokkan tindak pidana korupsi menjadi 7, sedangkan Undang-Undang ada 30.

Kedua adalah faktor-faktor yang menyebabkan korupsi itu bisa terjadi atau muncul. Disini terbagi menjadi tiga, yaitu faktor penyebab korupsi secara umum, penyebab korupsi dalam perspektif teori, dan faktor internal dan ektsternal penyebab korupsi. Menurut faktor secara umum, ada empat hal yang menyebabkan terjadinya korupsi, yaitu politik, hukum, ekonomi, dan organisasi. Sedangkan menurut teori, ada 3 teori yang menjelaskannya, yaitu teori means-ends scheme yang menjelaskan korupsi terjadi karena adanya tekanan sosial, lalu teori solidaritas sosial yang menjelaskan korupsi terjadi karena lingkungan masyarakat lah yang membentuknya, dan teori ketiga adalah GONE (greeds terkait keserakahan, Oppurtunities terkait kesempatan, needs terkait kebutuhan, dan exposures terkait hukuman yang tidak membuat pelakunya jera). Kemudian yang terakhir faktor dari internal dan eksternal. Interal terkait dengan perilaku pelaku itu sendiri dan aspek sosial, sedangkan eksternal terkait pandangan dari masyarakat, ekonomi, politis, dan organisasi.Ketiga adalah dampak dari adanya korupsi. Dampaknya bisa diliat dalam tujuh aspek, yaitu dampak ekonomi, dampak sosial dan kemiskinan masyarakat, dampak birokrasi pemerintahan, dampak terhadap politik dan demokrasi, dampak terhadap penegakan hukum, dampak terhadap pertahanan dan keamanan, dan dampak kerusakan lingkungan.Diliat dari dampak yang ditimbulkan, korupsi bisa dikatakan sebagai tindakan yang sangat-sangat tidak etis, karena merugikan masyarakat, lingkungan, ekonomi, pemerintah, bahkan negara. Diliat dari pandangan apapun korupsi tidak bisa dibenarkan meski dengan alasan apapun karena dampak yang dia timbulkan merugikan banyak pihak. Dan dari dari kebanyakan kasus yang terjadi korupsi disebabkan pelaku yang gila harta. Tuhan sudah mengajarkan kita untuk mengontrol diri, bersyukur dengan apa kita punya, menghargai hak orang lain, dan tindakan yang baik lain sehingga terdapat keseimbangan dalam kehidupan di dunia. Dengan adanya korupsi, dapat merusak keseimbangan yang harusnya tercapai sehingga korupsi dikatakan tidak etis. Korupsi juga tidak etis karena dampaknya dapat merusak lingkungan, membahayakan masyarakat juga. Dalam bisnis juga korupsi tidak bisa dikatakan etis, karena biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak untuk korupsi daripada operasional perusahaan, sehingga dapat merugikan perusahaan itu sendiri.