6
I. TANGGAL PRAKTIKUM : 23 Desember 2006 II. JUDUL PRAKTIKUM : REAKSI REDOKS DAN ELEKTROLISIS III. TUJUAN : Untuk mengamati dan mempelajari reaksi redoks dan reduksi serta elektrolisis. IV. DASAR TEORI : Menurut Martoyo (1994: 192) “Reaksi dalam suasana asam (H + ) berbeda dengan redoks dalam suasana basa (OH - ). Persamaan reaksi redoks dap[at dilakukan dengan dua cara yaitu ½ (setengah) reaksi atau metode bilangan oksidasi. Dalam reaksi kimia yang terjadi pada sel elektrokimia berlangsung spontan dan menghasilkan arus listrik yang sangat berguna” Purba mengatakan (1994: 203) “reaksi kimia yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi disebut reaksi redoks. Reduksi adalah penyerapan elektron atau penurunan bilangan oksidasi dan oksidasi adalah penangkapan elektron atau kenaikan bilangan oksidasi dan pelepasan elektron.” Menurut Parning (2001: 105) “Sel eletrolisis ion positif (kation) dari larutan elektrolit akan tertarik ke katoda, selanjutnya mengalami reduksi menjadi atom netral. Ion negatif (anion) akan tertarik ke anoda selanjutnya teroksidasi sehingga menjadi atom netral. Pada elektrolisi, reaksi terjadi pada anoda dan reaksi reduksi terjadi pada katoda yang berarti sama seperti sevolta.” Menurut Sutresna (1994: 122) “Reaksi redoks adalah reaksi penerima dan pelepasan elektron (adanya transfer elektron). Sedangkan reaksi oksidasi adalah pelepasan elektron (reaksi terjadinya kenaikan biloks).” V. ALAT DAN BAHAN : A. Alat Alat-alat yang digunakan adalah tabung reaksi dan raknya, tabung U, gelas kimia 100 ml, gelas kimia 200ml, volt meter dan logam Zn. B. Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah larutan KMnO 4 (Kalium permangat), larutan HCl 3 (kloroform), larutan HCl (asam klorida), larutan NaOH (natrium hidroksida), larutan Na 2 O 2

reaksi-redoks

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: reaksi-redoks

I. TANGGAL PRAKTIKUM : 23 Desember 2006II. JUDUL PRAKTIKUM : REAKSI REDOKS DAN ELEKTROLISISIII. TUJUAN :

Untuk mengamati dan mempelajari reaksi redoks dan reduksi serta elektrolisis.

IV.DASAR TEORI :Menurut Martoyo (1994: 192) “Reaksi dalam suasana asam (H+) berbeda dengan redoks

dalam suasana basa (OH-). Persamaan reaksi redoks dap[at dilakukan dengan dua cara yaitu ½ (setengah) reaksi atau metode bilangan oksidasi. Dalam reaksi kimia yang terjadi pada sel elektrokimia berlangsung spontan dan menghasilkan arus listrik yang sangat berguna”

Purba mengatakan (1994: 203) “reaksi kimia yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi disebut reaksi redoks. Reduksi adalah penyerapan elektron atau penurunan bilangan oksidasi dan oksidasi adalah penangkapan elektron atau kenaikan bilangan oksidasi dan pelepasan elektron.”

Menurut Parning (2001: 105) “Sel eletrolisis ion positif (kation) dari larutan elektrolit akan tertarik ke katoda, selanjutnya mengalami reduksi menjadi atom netral. Ion negatif (anion) akan tertarik ke anoda selanjutnya teroksidasi sehingga menjadi atom netral. Pada elektrolisi, reaksi terjadi pada anoda dan reaksi reduksi terjadi pada katoda yang berarti sama seperti sevolta.”

Menurut Sutresna (1994: 122) “Reaksi redoks adalah reaksi penerima dan pelepasan elektron (adanya transfer elektron). Sedangkan reaksi oksidasi adalah pelepasan elektron (reaksi terjadinya kenaikan biloks).”V. ALAT DAN BAHAN :

A. AlatAlat-alat yang digunakan adalah tabung reaksi dan raknya, tabung U, gelas kimia 100 ml, gelas kimia 200ml, volt meter dan logam Zn.

B. BahanBahan-bahan yang digunakan adalah larutan KMnO4 (Kalium permangat), larutan HCl3

(kloroform), larutan HCl (asam klorida), larutan NaOH (natrium hidroksida), larutan Na2O2 (natrium peroksida), larutan KI (kalium ionida), larutan CuSO4 (tembaga sulfat), larutan K2Cr2O7 (kalium bikromat), larutan NaI (natrium ionida), larutan Na2S2O3

(natrium triosulfat).

VI.PROSEDUR KERJA/CARA KERJA1. Reaksi Redoks

a. Ke dalam 2 buah tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan KMaO4 0,1 M, pada tabung 1 teteskan 5 tetes HCl 2M. pada tabung 2 dengan 5 tetes NaOH 2 M, diamati.

b. Seperti pada prosedur a, gunakan H2O2, menggantikan larutan KMaO4, diamati.c. Ke dalam gelas kimia 100 ml dimasukkan 10 ml larutan CuSO4 1 M, kemudian

celupkan lempeng Zn, setelah 5 menit angkat lempeng Zn dari larutan. Diamati perubahan yang terjadi.

d. Ke dalam tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan K2Cr2O7 0,1 M. Kemudian ditambahkan 1 ml larutan HCl 2 M dan 1 ml larutan NaI 0,1 M. diamati.

e. Ke dalam sebuah tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan Na2S2O3 0,1M, kemudian tambahkan 2 ml larutan HCl 0,1, diamati.

2. Eletrolosis

Page 2: reaksi-redoks

a. Ke dalam tabung U dimasukkan larutan KI 0,2 M sampai 2 cm dari mulut tabung.b. Dimasukkan elektroda pada mulut tabung dan hubungkan dengan sumber arus searah

volt sekma, 5 menit kemudian putuskan kontak.c. Dicatat perubahan yang terjadi pada kedua mulut tabung tersebut.d. Diamati 2 ml larutan yang ada pada ruang katoda dengan pipet, pindahkan ke dalam

tabung reaksi kemudian tambahkan 3 tetes larutan fenolptelein (pp) diamati.e. Diambil 2 ml larutan dari ruang anoda dengan pipet kemudioan dipindahkan ke dalam

tabung reaksi dan tambahkan 1 ml kloroform (HCl3) kocok dan amati.

VII. HASIL PENGAMATANA. Sebelum Percobaan

No Nama Bahan Bentuk Warna12345678910

KMnO4

HClH2O2

CuSO4

Lempeng ZNK2Cr2O7

NaINa2S2O3

KINaOH

CairCairCairCairCairCairCairCairCairCair

Ungu pekatTidak berwarnaTidak berwarnaBiruPerakKuningTidak berwarnaTidak berwarnaKuningTidak berwarna

B. Sesudah Percobaan Reaksi Redoks

1. Tabung I : KMnO4 + HCl → warna tidak berubah ungu pekat dan larutan lebih encer

Tabung II : KMnO4 +NaOH → warna sama tidak berubah ungu pekat.2. Tabung I : H2O2 + HCl → larutan tidak berwarna

Tabung II : H2O2 + NaOH → larutan tidak berwarna, timbul gelembung3. CuSO4 +Zn+ → Cu2+ + ZnSO4 → larutan tetap berwarna biru, timbul gelembung,

lempeng Zn coklat (terjadi pengkaratan).4. K2Cr2O7 + HCl → warna larutan coklat tua

K2Cr2O7 + HCl +NaI → larutan berwarna coklat, endapan berwarna hitam

5. Na2S2O3 + HCl → larutan berwarna putih Elekrolisis

KI terjadi dengan 2 reaksi yaitu:- Katoda → larutan tidak berwarna, menerima elektron.- Anoda – larutan berwarna kuning, melepaskan elektron- Katoda + PP → larutan berwarna ungu- Anoda + HCl → larutan tidak berwarna

Page 3: reaksi-redoks

VIII. PERHITUNGAN- KMaO4 +HCl → KCl +HMnO4

- KMaO4 + NaOH → NaMnO4 + KOH- 4H2O2 + 2 HCl – Cl+ + 4 H2O + OH- 2 H2O2

+ 2NaOH → Na+ + 4H2O + OH- CuSO4 + Zn → Cu + ZnSO4

- K2Cr2O7 + 2HCl → + 2KCl + 2Na + 2CrI +H2O7

- Na2S2O3 + HCl → 2 NaCl + H2S2O3

IX.PEMBAHASANPad percobaan reaksi redoks bahan yang digunakan adalah 2 ml larutan kalium

permangat, yang berwarna ungu pekat setelah itu diteteskan 5 tetes asam klorida 2 M, warna yang dihasilkan berwarna hijau pekat dan larutan yang dihasilkan juga lebih encer. Sedangkan pada larutan kalium permangat yang telah ditambah 5 tetes natrium hidroksida, larutan yang dihasilkan tetap juga ungu pekat, akan tetapi larutan yang dihasilkan lebih kental.

Pada 2 ml hidrogen diokasida, yang larutannya tidak berwarna, setelah ditambahkan 5 tetes asam klorida 2 M, larutan yang dihasilkan juga tidak berwarna, akan tetapi larutan tersebut menimbulkan gelembung-gelembung gas (udara) pada dinding tabung raaksi.

Pada percobaan redoks selanjutnya yang digunakan adalah 2 ml tembaga sulfat yang berwarna biru dan setelah dicelupkan logam zink terjadi proses karasi (perkaratan), maka logam zink berwarna coklat dan pada larutan timbul gelembung-gelembung.

Pada 2 ml larutan kalium bikromat yang berwarna coklat muda dan setelah ditambahkan 1 ml asam klorida lr tersebut tetap berwarna coklat hanya lebih pekat dan kemudian selanjutnya ke dalam larutan tersebut ditambahkan larutan iodida sebanyak 1 ml. Larutan yang dihasilkan berwarna coklat tua dan timbul endapan yang berwarna hitam. Sedangkan pada natrium iodida yang ditambahkan asam hidroksida, larutan yang dihasilkan berwarna putih susu.

Pada percobaan eletrolisis terjadi dua reaksi yaitu katoda dan anoda. Pada katoda menerima elektron dan anoda melepas elektron. Pada 2 ml KI yang diisi ke dalam tabung U berwarna kuning, kemudian diisi 2 buah lempeng anoda dan katoda. Pada katoda yang menerima elektron larutan yang dihasilkan tidak berwarna. Sedangkan pada anoda berwarna kuning, kemudian pada larutan katoda ditambahkan kloroform menghasilkan larutan tidak berwarna.

X. KESIMPULAN- Reduksi merupakan penyerapan atau penerimaan elektron yang terjadi di katoda.- Oksidasi merupakan pelepasan atau kenaikan bilangan oksidasi terjadi di anoda.- Pada percobaan kalium permangat yang ditambah asam klorida larutan yang dihasilkan

lebih encer dari pada yang ditambah natrium hidroksida.- Pada percobaan hidrogen peroksida ditambah asam klorida larutan yang dihasilkan tidak

berwarna dan yang ditambah natrium hidroksida timbul gelembung.- Pada katoda larutannya mengalami perubahan menjadi warna ungu sedangkan pada

anoda tidak adanya perubahan warna.

JAWABAN SOAL1. Reaksi redoks pada percobaan I di atas

MnO4 + Cl- → Mn2+ + Cl2

I/II MnO4 → Mn2+

Page 4: reaksi-redoks

2Cl- → Cl2

III MnO4- → Mn2+ + 4H2O

2Cl- → Cl2

IV 8H+ + MnO4- → Mn2+ + 4H2O

2Cl- → Cl2

8H+ + MnO4- → Mn2+ + 4H2O 2

2Cl- → Cl2 5 16 H+ + 2MnO4

- + 10e → 2Mn2+ + 8H2O10Cl- → 5Cl2

16 H+ + 2MnO4- + 10e → 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O

2. Reaksi Elektrolisis pada percobaan 2KI → K+ + I-

Katoda : 4H2O + 4e → 4OH- +H2

Anoda : 2I- → I2 + 2e